Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR MODAL
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
JURNAL
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kelulusan
Program Studi Magister Manajemen
Pascasarjana STIE YKPN Yogyakarta
SHOFIA SUPARTI
22.15.00464
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
1
PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR MODAL
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Shofia Suparti
STIE YKPN Yogyakarta
Sebagai suatu entitas perusahaan didirikan memiliki tujuan yaitu untuk
meningkatkan nilai perusahaan, sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi
para pemegang saham. Untuk mencapai hal ini, salah satu hal penting perusahaan
adalah struktur modal. Kemudian, Good Corporate Governance (GCG) dan
profitabilitas juga merupakan upaya penting untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh peran corporate
governance dan struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2016 yang berjumlah 143 perusahaan,
dengan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan
metode ini, diperoleh sampel sebanyak 55 perusahaan. Alat analisis untuk
menguji hipotesis adalah path analysis dengan software AMOS versi 24. Metode
analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis jalur, dan uji sobel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dewan direksi, kepemilikan
institusional, dan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas; komite audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas; komisaris independen dan kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas; profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan; komisaris independen, dewan direksi,
komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan struktur
modal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini
juga menunjukkan bahwa profitabilitas mampu memediasi pengaruh dewan
direksi, komite audit, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan, tetapi tidak
mampu memediasi pengaruh komisaris independen, kepemilikan institusional,
dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: Good Corporate Governance, Struktur Modal, Profitabilitas,
Nilai Perusahaan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
ANALYSIS THE ROLE OF CORPORATE GOVERNANCE AND
CAPITAL STRUCTURE TO FIRM VALUE WITH PROFITABILITY AS
INTERVENING VARIABLE
Shofia Suparti
STIE YKPN Yogyakarta
As an established corporate entity has a purpose that is to increase the firm value,
so as to provide prosperity for the shareholders. To achieve this, one of the
important things the company is the capital structure. Then, Good Corporate
Governance (GCG) and profitability are also influence to increase the firm value.
The purpose of this study was to find out the influence of the role of corporate
governance and capital structure on the firm value with profitability as
intervening variable in manufacture companies.
The population was 143 manufacture companies listed in BEI (Indonesia
Stock Exchange) in the period of 2009-2016, and 55 of them were used as the
samples, taken by using purposive sampling technique. Analysis to test hypothesis
is path analysis with software of AMOS version 24. Method analyze data use
descriptive analysis, path analysis, and sobel test.
The results of the research showed that the board of directors,
institutional ownership, and capital structure had a positive and significant
influence on profitability; audit committee had negative and significant influence
to profitability; independent commissioners and managerial ownership had
insignificant influence on profitability; profitability had a positive and significant
influence on firm value; independent commissioners, boards of directors, audit
committee, institutional ownership, managerial ownership, and capital structure
had insignificant influence on firm value. It was also found that mediation was
significant in profitability in the influence of the board of directors, audit
committees, and capital structure on firm value, but there was no significant
mediation for the influence of independent commissioners, institutional
ownership, and managerial ownership on firm value.
Keywords: Good Corporate Governance, Capital Structure, Profitability, Firm
Value
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
I. PENDAHULUAN
Nilai perusahaan merupakan tujuan perusahaan yang dapat dicapai melalui
pelaksanaan fungsi manajemen keuangan. Hal ini mengacu pada kinerja
manajer keuangan yang bertanggung jawab dalam mencari sumber dana,
membuat keputusan investasi, serta kebijakan dividen. Jika ketiga fungsi
tersebut dilaksanakan, maka akan menghasilkan nilai perusahaan yang tinggi
dan kemakmuran pemegang saham (Brigham dan Houston, 2001).
Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama
antara manajemen perusahaan dengan pihak lain (shareholder maupun
stakeholder) dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan
memaksimalkan modal kerja yang dimiliki. Manajer sebagai agen yang
diangkat oleh prinsipal (shareholder) seharusnya bertindak atas nama
shareholder untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, tetapi
seringkali para agen bertindak untuk kepentingannya sendiri demi keuntungan
pribadi. Kondisi ini mengakibatkan ketidakselarasan antara kepentingan
manajer dan pemegang saham yang disebut dengan agency conflict.
Jensen dan Meckling (1976) mengemukakan bahwa kepentingan agen
harus selaras dengan principal untuk menyelesaikan masalah keagenan.
Dengan demikian, untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan perlu
menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penelitian dari Ionescu, et
al (2013) membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan di Venezuela dapat
mengurangi biaya modal dan meningkatkan nilai pasar ketika meningkatkan
praktik Corporate Governance (CG).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
Menurut KNKCG (2006), Good Corporate Governance merupakan
rangkaian proses terstruktur yang digunakan manajemen perusahaan untuk
mengelola perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai-nilai
perusahaan serta kontinuitas usaha perusahaan. Dengan adanya Good
Corporate Governance, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai baik oleh
investor.
Profitabilitas berpengaruh positif pada nilai suatu perusahaan karena
prospek perusahaan yang baik akan diperoleh dari profit yang tinggi. Dengan
demikian, akan banyak investor yang berpartisipasi di dalamnya sehingga
permintaan saham akan semakin meningkat (Mardiyati, et al., 2012). Nilai
perusahaan akan meningkat apabila profitabilitas tinggi, hal ini menunjukan
prospek perusahaan baik sehingga banyak investor yang akan merespon atau
ikut berinvestasi (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
Askara (2013) membuktikan bahwa kepemilikan saham institusional
dan kepemilikan saham manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
sedangkan untuk proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Penelitian lain oleh Perdana dan Raharja (2014)
menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, komite audit, dan auditor
eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, tetapi ada
yang signifikan berpengaruh yaitu kepemilikan manajerial dan proporsi dewan
independen terhadap nilai perusahaan. Salah satu upaya untuk meningkatkan
kinerja suatu perusahaan atau organisasi adalah dengan menerapkan Good
Corporate Governance (GCG) secara konsisten.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
Seberapa besar pengaruh good corporate governance (diproksi dengan
Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, Kepemilikan
Institusional, dan Kepemilikan Manajerial) dan struktur modal yang diukur
dengan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap nilai perusahaan (diukur dengan
PBV) melalui profitabilitas (diukur dengan ROE) sebagai variabel intervening
akan diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini. Kemudian, penelitian ini diberi
judul “Peran Corporate Governance dan Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening”.
II. TELAAH LITELATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Perspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami
corporate governance. Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu
sistem pengelolaan perusahaan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, melindungi kepentingan stakeholders, meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika yang berlaku,
serta mengurangi permasalahan keagenan antara pemilik dan manajer.
Penerapan prinsip Corporate Governance bertujuan untuk
menghasilkan kinerja perusahaan yang efektif dan efisien, melalui
harmonisasi manajemen perusahaan. Dibutuhkan peran penuh komitmen dan
independen dari dewan direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan
kegiatan perusahaan, sehingga menghasilkan kinerja perusahaan yang baik.
Indikator Corporate Governance meliputi komisaris independen, dewan
direksi, komite audit, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan
struktur modal terhadap nilai perusahaan, apabila keputusan investasi dan
kebijakan dividen konstan. Dengan kata lain, seandainya perusahaan
mengganti sebagai modal sendiri dengan hutang (atau sebaliknya) apakah
harga saham akan berubah. Jika perubahan struktur modal tidak merubah nilai
perusahaan berarti tidak ada struktur modal yang terbaik, tetapi jika ternyata
nilai perusahaan berubah maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik.
Struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan atau harga saham
adalah strktur modal yang terbaik (Husnan: 2008).
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba menggunakan modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Efisiensi perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang
diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Munawir (2007: 240) menjelaskan bahwa return on equity adalah rasio di
antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan
produktivitas pemilik perusahaan di dalam perusahaannya. ROE sebagai salah
satu rasio profitabilitas merupakan indikator yang sangat penting bagi para
investor. ROE dibutuhkan investor untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan dividen. Pemilihan
ROE sebagai proksi dari profitabilitas yaitu karena dalam ROE ditunjukkan,
bahwa semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam
menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba investor yang ditanam
pada perusahaan (Analisa, 2011).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
Selanjutnya peneliti melakukan review terhadap beberapa penelitian
terdahulu yang dijadikan dasar dalam melakukan penelitian. Gill dan
Obradovich (2013) meneliti tentang Dampak Corporate Governance dan
Financial Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Amerika. Hasil menunjukkan
bahwa ukuran dewan berdampak negatif terhadap nilai perusahaan manufaktur
Amerika, sedangkan CEO duality, komite audit, financial leverage, ukuran
perusahaan, dan insider holdings berdampak positif pada nilai perusahaan
manufaktur Amerika. Ukuran dewan berdampak negatif terhadap nilai
perusahaan jasa Amerika, financial leverage dan return on assets berdampak
positif terhadap nilai perusahaan manufaktur Amerika.
Dalam penelitian Danantio (2013) yang meneliti Pengaruh Good
Corporate Governance, Struktur Permodalan, Return On Equity, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
good corporate governance dan struktur modal secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, secara parsial return on
equity memiliki pengaruh dan relevansi nilai postif terhadap nilai perusahaan,
serta ukuran perusahaan berpengaruh dan relevansi nilai postif terhadap nilai
perusahaan.
Nurcahayani (2014) meneliti tentang Analisis Pengaruh Struktur
Modal Terhadap Profitabilitas. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel Debt to
Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR) memiliki hubungan
negatif terhadap profitabilitas, sedangkan variabel Current Assets (CR)
memiliki hubungan positif terhadap profitabilitas.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
Penelitian Julianti (2015) yang meneliti Pengaruh Mekanisme Good
Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas
Sebagai Variabel Intervening. Hasilnya menunjukkan bahwa kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, dan profitabilitas
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan untuk komisaris
independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan arah negatif. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa profitabilitas tidak dapat memediasi
pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan.
Dalam penelitian Harefa (2017) berjudul “Analysis The Influence Of
Good Corporate Governance And Capital Structure To Firm Value With
Financial Performance As Intervening Variable”. Hasil penelitian dalam uji
pengaruh langsung menunjukkan bahwa good corporate governance
berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap kinerja keuangan dan
nilai perusahaan. Sedangkan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Mediasi kinerja keuangan
signifikan dalam korelasi antara struktur modal dan nilai perusahaan, namun
tidak ada mediasi signifikan untuk good corporate governance dan nilai
perusahaan.
Hipotesis Penelitian
H1: GCG (diproksi dengan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite
Audit, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Manajerial)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada
perusahaan yang terdaftar di BEI.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
H2: Struktur Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
H3: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
H4: GCG (diproksi dengan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite
Audit, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Manajerial)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada
perusahaan yang terdaftar di BEI.
H5: Struktur Modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
H6: Profitabilitas dapat memediasi pengaruh GCG dan Struktur Modal
terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
III. METODOLOGI
Sampel dan Data Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2016, karena data ini merupakan
data terbaru yang tersedia selama penelitian dilakukan. Data yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan data panel, yaitu data perusahaan manufaktur
(cross section) dan data pada periode tahun 2009-2016 (time series) yang
diakses dari www.idx.co.id.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Pengukuran Skala
Komisaris
Independen
(X1.1)
Rasio persentase jumlah
komisaris dari luar
perusahaan terhadap
jumlah dewan komisaris
perusahaan.
Rasio
Dewan
Direksi (X1.2)
Ketentuan jumlah minimal
dewan direksi pada
peraturan UU No. 40
tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (PT)
adalah 2 orang.
Rasio
Komite
Audit (X1.3)
Berdasarkan Peraturan
OJK No.55/
POJK.04/2015 pasal 4,
komite audit paling sedikit
yaitu terdiri dari 3 orang
anggota dari komisaris
independen dan dari pihak
luar emiten.
Rasio
Kepemilikan
Institusional
(X1.4)
Diukur dengan persentase
saham yang dimiliki
institusi dari keseluruhan
saham perusahaan yang
beredar.
Rasio
Kepemilikan
Manajerial
(X1.5)
Diukur dengan persentase
saham yang dimiliki oleh
pihak manajemen
perusahaan dengan semua
saham yang beredar.
Rasio
Struktur
Modal (X2)
Semakin besar rasio ini,
maka semakin tinggi
modal yang berasal dari
utang dan semakin kecil
yang berasal dari modal
sendiri, serta begitu
sebaliknya.
Rasio
Nilai
Perusahaan
(Y)
Merupakan pendapat
investor terhadap prospek
perusahaan di masa depan.
Rasio
Profitabilitas
(M)
Rasio laba terhadap
ekuitas yang mengukur
tingkat pengembalian atas
investasi pemegang saham
biasa.
Rasio
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Metode Analisis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis jalur (path analysis). Software yang digunakan untuk menganalisis
yaitu IBM AMOS versi 24, sedangkan untuk menguji variabel intervening
dalam penelitian menggunakan uji sobel (sobel test).
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Model Struktural
Model yang dianalisis adalah model recursive (tidak ada hubungan regresi
reciprocal) dengan jumlah sampel 440. Hasil uji model struktural dapat dilihat
pada Gambar 4.1 sebagai berikut:
Gambar 4.1 Uji Model Struktural
Berdasarkan hasil output di atas, memberikan nilai GFI = 0,945 dan
AGFI = 0,868. Nilai keduanya cukup tinggi dan memenuhi kriteria yaitu >
0,90 untuk GFI. Dengan demikian, disimpulkan bahwa secara keseluruhan
model dapat diterima atau model fit.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Uji Goodness-of-fit Model
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Goodness-of-fit Model
No. Goodness of Fit
Index
Cut of
Value
Hasil Evaluasi
Model
1 Chi-Square Kecil 101,975 Buruk
2 Probability level ≥ 0,05 0,000 Buruk
3 CMIN/DF ≤ 2,00 6,798 Buruk
4 GFI ≥ 0,90 0,945 Baik
5 RMSEA ≤ 0,08 0,115 Marjinal
6 AGFI ≥ 0,90 0,868 Marjinal
7 TLI ≥ 0,90 0,937 Baik
8 PGFI 0,00 – 1,00 0,394 Baik
Hasil yang dirumuskan pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa
model yang digunakan dapat diterima (model fit). Nilai GFI sebesar 0,945 dan
TLI sebesar 0,937 menunjukkan suatu model persamaan struktural yang baik.
Indeks pengukuran PGFI berada pada rentang nilai yang diharapkan di antara
0,0 sampai 1,0 yaitu sebesar 0,394. Dalam suatu penelitian empiris, seorang
peneliti tidak dituntut untuk memenuhi semua kriteria goodness of fit, tetapi
tergantung pada judgment masing-masing peneliti. Pada penelitian ini tujuan
dan fokus utama peneliti bukan pada menguji model, tetapi untuk
membuktikan hipotesis penelitian.
Pengujian Hipotesis
Hubungan antar konstruk dalam hipotesis ditunjukkan oleh nilai regression
weights. Hasil analisis pengaruh masing-masing hipotesis ditunjukkan pada
Tabel 4.2 sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
Tabel 4.2 Regression Weights Hipotesis P-value Interpretasi
H1 ROE <--- KOI
ROE <--- DD
ROE <--- KA
ROE <--- KI
ROE <--- KM
0,062
0,013
***
***
0,729
H1.1 ditolak
H1.2 diterima
H1.3 diterima
H1.4 diterima
H1.5 ditolak
H2 ROE <--- DER *** H2 diterima
H3 PBV <--- ROE *** H3 diterima
H4 PBV <--- KOI
PBV <--- DD
PBV <--- KA
PBV <--- KI
PBV <--- KM
0,682
0,963
0,716
0,245
0,051
H4.1 ditolak
H4.2 ditolak
H4.3 ditolak
H4.4 ditolak
H4.5 ditolak
H5 PBV <--- DER 0,146 H5 ditolak
H6 PBV <--- ROE <--- KOI
PBV <--- ROE <--- DD
PBV <--- ROE <--- KA
PBV <--- ROE <--- KI
PBV <--- ROE <--- KM
PBV <--- ROE <---DER
0,062
0,009
0,000
0,371
0,730
0,000
H6.1 ditolak
H6.2 diterima
H6.3 diterima
H6.4 ditolak
H6.5 ditolak
H6.6 diterima
Pengaruh Komisaris Independen terhadap Profitabilitas nilai CR sebesar 1,868
(p = 0,062 ≥ 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya pengaruh
Komisaris Independen terhadap Profitabilitas tidak signifikan. Pengaruh
Dewan Direksi terhadap Profitabilitas nilai CR sebesar 2,497 (p = 0,013 ≤
0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh positif dan
signifikan Dewan Direksi terhadap Profitabilitas. Pengaruh Komite Audit
terhadap Profitabilitas nilai CR sebesar -3,687 (p = 0,000 ≤ 0,05) maka H0
ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh negatif dan signifikan
Komite Audit terhadap Profitabilitas. Pengaruh Kepemilikan Institusional
terhadap Profitabilitas nilai CR sebesar 5,045 (p = 0,000 ≤ 0,05) maka H0
ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan
Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas. Pengaruh Kepemilikan
Manajerial terhadap Profitabilitas nilai CR sebesar -0,347 (p = 0,729 ≥ 0,05)
maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya pengaruh Kepemilikan Manajerial
terhadap Profitabilitas tidak signifikan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
Hasil analisis diketahui bahwa pengaruh Struktur Modal terhadap
Profitabilitas terdapat nilai CR yaitu sebesar 11,374 (p = 0,000 ≤ 0,05) maka
H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan
Struktur Modal terhadap Profitabilitas.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan terdapat nilai CR
yaitu sebesar 258,792 (p = 0,000 ≤ 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya terdapat pengaruh postif dan signifikan Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan.
Diketahui bahwa pengaruh Komisaris Independen terhadap Nilai
Perusahaan terdapat nilai CR sebesar 0,410 (p = 0,682 ≥ 0,05) maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya pengaruh Komisaris Independen terhadap
Nilai Perusahaan tidak signifikan. Pengaruh Dewan Direksi terhadap Nilai
Perusahaan terdapat nilai CR sebesar 0,047 (p = 0,963 ≥ 0,05) maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya pengaruh Dewan Direksi terhadap Nilai
Perusahaan tidak signifikan. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai
Perusahaan terdapat nilai CR sebesar 0,363 (p = 0,716 ≥ 0,05) maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya pengaruh Komite Audit terhadap Nilai
Perusahaan tidak signifikan. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap
Nilai Perusahaan terdapat nilai CR sebesar 1,163 (p = 0,245 ≥ 0,05) maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap
Nilai Perusahaan tidak signifikan. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap
Nilai Perusahaan terdapat nilai CR sebesar -1,961 (p = 0,051 ≥ 0,05) maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap
Nilai Perusahaan tidak signifikan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengaruh Struktur Modal
terhadap Nilai Perusahaan terdapat nilai CR sebesar -1,455 (p = 0,146 ≥ 0,05)
maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya pengaruh Struktur Modal terhadap
Nilai Perusahaan negatif dan tidak signifikan.
Pembahasan Hasil Penelitian
1. GCG (proksi Dewan Direksi, Komite Audit, Kepemilikan Institusional)
mempengaruhi Profitabilitas; GCG (proksi Komisaris Independen,
Kepemilikan Manajerial) tidak mempengaruhi Profitabilitas.
Good Corporate Governance (GCG) sebagai suatu sistem pengelolaan
perusahaan dirancang untuk meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi
kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku (FCGI,
2001). Sedangkan profitabilitas merupakan rasio laba bersih terhadap
ekuitas yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas
investasi pemegang saham. Return On Equity (ROE) sebagai salah satu
rasio profitabilitas merupakan indikator yang sangat penting bagi para
investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
bersih yang berkaitan dengan dividen (Brigham dan Houston, 2011).
Hasil pengujian pengaruh Dewan Direksi terhadap Profitabilitas
yang diukur dengan ROE sejalan dengan penelitian Pratiwi (2012) yang
menunjukkan adanya pengaruh signifikan positif antara ukuran dewan
direksi dengan kinerja keuangan perusahaan. Hal ini berarti proporsi
dewan direksi di perusahaan akan mempengaruhi kinerja perusahaan,
sehingga juga berpengaruh searah pada Profitabilitas Perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
Untuk pengujian pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas
diperoleh hasil bahwa Komite Audit berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh
Siahaan (2013) dan Mutmainah (2015). Hal ini berarti bahwa jumlah
komite audit di perusahaan akan berlawanan arah (negatif) dengan
Profitabilitas, sehingga perusahaan harus mempertimbangkan dengan
matang jumlah komite audit yang sesuai dengan kebutuhan.
Hasil pengujian pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap
Profitabilitas menunjukkan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan
dengan Soliha & Taswan (2002) dan Julianti (2015). Hal ini berarti bahwa
semakin tinggi tingkat keterlibatan atau kepemilikan dari pihak institusi,
baik itu dari perusahaan, negara, maupun asing maka pengawasan kinerja
manajer akan lebih baik sehingga akan meningkatkan Profitabilitas.
Menurut Mutmainah (2015) bahwa semakin besar jumlah
komisaris independen, maka semakin tinggi indepedensi yang ada dalam
dewan komisaris sehingga pengawasan yang dilakukan akan lebih obyektif
terhadap pengelolaan manajemen yang berkaitan dengan profitabilitas.
Hasil pengujian diperoleh hasil bahwa Komisaris Independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian oleh Perdana & Raharja (2014), karena mungkin
peran dari komisaris independen belum maksimal dalam mengontrol
perilaku manajer di perusahaan untuk memaksimalkan kinerja perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
Kepemilikan manajerial akan mendorong manajemen untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil pengujian dari penelitian ini
menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak pengaruh signifikan
terhadap Profitabilitas. Hasil ini sesuai dengan penelitian Danantio (2013),
tetapi berbeda dari penelitian Perdana & Raharja (2014) dan Julianti
(2015). Hal ini berarti bahwa kepemilikan manajerial belum mampu
menjadi peran dari good corporate governance yang dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
2. Struktur Modal mempengaruhi Profitabilitas
Perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi akan mempengaruhi besar
kecilnya laba bagi perusahaan, yang mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya. Di sisi lain,
perusahaan akan lebih memprioritaskan pembayaran kewajiban dari pada
profitabilitas kepada investor, sehingga hal ini dapat mengurangi
kepercayaan investor dalam menanamkan sahamnya di perusahaan.
Hasil pengujian pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas
Perusahaan diperoleh hasil positif dan signifikan. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian oleh Hamidy (2014) dan Harefa (2017) yang
menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas. Berarti bahwa peningkatan dan
penurunan pengambilan hutang dalam struktur modal perusahaan
berpengaruh searah terhadap profitabilitas. Peningkatan hutang akan
mempengaruhi besar kecilnya laba bagi perusahaan, yang mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
3. Profitabilitas mempengaruhi Nilai Perusahaan
Menurut teori signaling, bahwa tingkat profitabilitas yang tinggi berkaitan
dengan prospek baik perusahaan di masa yang akan datang. Tingkat
profitabilitas ini digunakan pihak manajemen untuk memberikan sinyal
positif kepada para pemakainya.
Prasetyorini (2013) membuktikan bahwa profitabilitas yang tinggi
akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat
memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Hasil
pengujian pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan menunjukkan
hasil positif dan signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Mardiyati, et al (2012) dan Danantio (2013). Kinerja keuangan dari segi
profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE) sering
diterjemahkan sebagai rentabilitas saham sendiri (rentabilitas modal
saham). Investor akan membeli saham-saham dan akan tertarik dengan
return on equity atau bagian dari total profitabilitas ke pemegang saham.
Oleh karena itu, semakin tinggi ROE maka semakin tinggi juga nilai PBV
sebagai ukuran dari nilai perusahaan.
4. GCG (proksi Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit,
Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Manajerial) tidak
mempengaruhi Nilai Perusahaan
Perusahaan yang menerapkan GCG akan selalu mengutamakan
kepentingan pemegang saham. Kemudian, juga memberikan informasi
yang terbuka kepada semua pihak baik internal maupun eksternal, serta
mematuhi hukum-hukum yang berlaku di negara tersebut.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
Komisaris independen adalah posisi terbaik untuk melaksanakan
fungsi pengawasan agar tercipta good corporate governance. Proporsi
dewan (dewan direksi maupun dewan komisaris) berperan penting dalam
kinerja perusahaan dan dapat meminimalisir terjadinya permasalahan
agensi di perusahaan. Komite audit bertanggung jawab untuk melindungi
kepentingan para pemegang saham minoritas sehingga dapat meyakinkan
para pemegang saham tersebut untuk mempercayakan investasinya pada
perusahaan. Semakin tinggi kepemilikan saham oleh institusional, maka
semakin kuat tingkat pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh
pihak eksternal terhadap perusahaan. Sedangkan kepemilikan saham yang
dimiliki oleh pihak manajer, akan membuat tindakan yang dilakukan
manajer selaras dengan kepentingan para pemegang saham.
Hasil pengujian menunjukkan GCG (proksi Komisaris Independen,
Dewan Direksi, Komite Audit, Kepemilikan Institusional, dan
Kepemilikan Manajerial) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian Danantio (2013) dan
Harefa (2017) yang menunjukkan bahwa GCG (kepemilikan manajerial
dan kepemilikan institutional) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Perdana & Raharja (2014) juga membuktikan komite audit
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti
bahwa GCG belum dapat mewakili sebagai sebuah cara untuk
memaksimalkan kesejahteraan shareholders terutama di negara
berkembang seperti Indonesia, di mana penerapan GCG masih bervariasi
dan lingkungan hukum yang masih kurang memadai.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
5. Struktur Modal tidak mempengaruhi Nilai Perusahaan
Trade-off theory menyatakan jika struktur modal berada di bawah titik
optimal, maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai
perusahaan. Jika posisi struktur modal berada di atas titik optimal, maka
setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Struktur Modal tidak
berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Danantio (2013) bahwa struktur
modal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang menyatakan
bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi justru tingkat
hutangnya rendah, karena perusahaan memiliki sumber dana internal yang
berlimpah. Komponen pembentuk struktur modal adalah total hutang
dibagi total ekuitas, maka ketika nilai dari struktur modal semakin besar
maka total hutang juga semakin tinggi, dan menyebabkan nilai perusahaan
menurun. Oleh karena itu, jika struktur modal suatu perusahaan bagus atau
naik investor tidak menganggap informasi tersebut sebagai good news dan
investor tidak melihat nilai struktur modal untuk menilai apakah
perusahaan tersebut memiliki nilai perusahaan yang baik atau tidak.
6. Profitabilitas memediasi pengaruh GCG (proksi Dewan Direksi, Komite
Audit) dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan; tetapi tidak
memediasi pengaruh GCG (proksi Komisaris Independen, Kepemilikan
Institusional, dan Kepemilikan Manajerial) terhadap Nilai Perusahaan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
Praktik good corporate governance mengharuskan adanya komisaris
independen dalam suatu perusahaan yang diharapkan mampu mendorong
dan menciptakan adanya independensi dan objektivitas dari perusahaan
tersebut. Semakin banyak dewan direksi dalam perusahaan akan
memberikan suatu bentuk pengawasan terhadap kinerja perusahaan yang
semakin baik. Dengan kinerja perusahaan yang baik dan terkontrol, maka
akan menghasilkan profitabilitas yang baik.
Berdasarkan pada hasil sobel test untuk variabel GCG yaitu proksi
Dewan Direksi diperoleh nilai thitung = 2,599 ≥ 1,96 dan signifikan pada
tingkat 5%, maka diketahui bahwa Profitabilitas memediasi pengaruh
Dewan Direksi terhadap Nilai Perusahaan. Hasil proksi Komite Audit
diperoleh nilai thitung = 3,699 ≥ 1,96 dan signifikan pada tingkat 5%, maka
Profitabilitas mampu memediasi pengaruh Komite Audit terhadap Nilai
Perusahaan. Sedangkan untuk proksi Komisaris Independen diperoleh nilai
thitung = 1,868 ≤ 1,96 dan tidak signifikan pada tingkat 5%, maka
Profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh Komisaris Independen
terhadap Nilai Perusahaan. Untuk proksi Kepemilikan Institusional
diperoleh nilai thitung = 5,086 ≥ 1,96 tetapi tidak signifikan pada tingkat
5%, maka Profitabilitas tidak mampu memediasi pengaruh Kepemilikan
Institusional terhadap Nilai Perusahaan. Begitu juga untuk proksi
Kepemilikan Manajerial diperoleh nilai thitung 0,345 ≤ 1,96 dan tidak
signifikan pada tingkat 5%, maka Profitabilitas tidak mampu memediasi
pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
Dalam penelitian ini terbukti bahwa adanya keterlibatan Good
Corporate Governance (proksi Dewan Direksi dan Komite Audit)
terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel
intervening. Di mana perusahaan yang telah menerapkan good corporate
governance, maka profitabilitas dan nilai perusahaan yang diperoleh juga
akan meningkat.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Julianti (2015) yang membuktikan bahwa profitabilitas
dinyatakan tidak efektif atas peranannya sebagai variabel intervening pada
pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan. Penelitian Harefa (2017)
juga menyatakan kinerja keuangan tidak mampu memediasi hubungan
GCG dengan nilai perusahaan.
Selanjutnya, pada hasil sobel test untuk variabel Struktur Modal
yaitu diperoleh nilai thitung = 11,356 ≥ 1,96 dan signifikan pada tingkat 5%,
maka Profitabilitas mampu memediasi pengaruh Struktur Modal terhadap
Nilai Perusahaan. Dalam penelitian ini terbukti bahwa ada pengaruh
variabel intervening profitabilitas (ROE) pada pengaruh Struktur Modal
(DER) terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya oleh Harefa (2017) yang membuktikan bahwa
kinerja keuangan mampu memediasi hubungan struktur modal dengan
nilai perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
V. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN
Kesimpulan
1. Dewan Direksi dan Kepemilikan Institusional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Profitabilitas, Komite Audit berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Profitabilitas. Sedangkan Komisaris Independen dan
Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas. Hal ini karena pada dasarnya manfaat yang dapat dirasakan
dari penerapan GCG bersifat long term (jangka panjang), sedangkan nilai
profitabilitas dari segi ROE merupakan ukuran kinerja yang sifatnya
periodik.
2. Struktur Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas.
Hal ini berarti bahwa peningkatan dan penurunan pengambilan hutang
dalam struktur modal perusahaan searah (positif) terhadap nilai laba
perusahaan.
3. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai
Perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi profit perusahaan, maka
semakin tinggi nilai perusahaan (yang tercermin dari harga sahamnya).
4. Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit, Kepemilikan
Institusional, dan Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan. Berarti bahwa GCG belum dapat mewakili
sebagai sebuah cara untuk mencapai atau memaksimalkan kesejahteraan
para shareholders terutama di negara berkembang seperti Indonesia, di
mana penerapan GCG masih bervariasi karena adanya lingkungan hukum
yang kurang memadai.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
24
5. Struktur Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Ketika nilai dari struktur modal perusahaan semakin besar, maka total
hutang juga semakin tinggi dan menyebabkan nilai perusahaan menurun.
6. Profitabilitas yang diukur dengan ROE mampu memediasi pengaruh GCG
(proksi Dewan Direksi, Komite Audit) dan Struktur Modal terhadap Nilai
Perusahaan, tetapi tidak mampu memediasi pengaruh GCG (proksi
Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan
Manajerial) terhadap Nilai Perusahaan.
Keterbatasan dan Saran
1. Penelitian ini hanya difokuskan pada perusahaan manufaktur. Untuk
penelitian selanjutnya diharapkan menambah sampel penelitian selain
perusahaan manufaktur, misalnya perusahaan perbankan.
2. Pada penelitian ini perhitungan nilai perusahaan menggunakan proksi PBV
(Price Book Value). Mengingat hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
GCG tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, diharapkan penelitian
selanjutnya menggunakan metode lainnya seperti Tobin’s Q.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan menilai GCG dari segi lain, misalnya
menggunakan instrumen Indonesian Institute of Corporate Governance
(IICG) yang menilai GCG dari segi self-assessment, dokumen perusahaan,
makalah, dan persentasi perusahaan atau observasi ke perusahaan.
4. Untuk perusahaan, hendaknya GCG dapat menjadi kultur dalam
perusahaan agar manajemen perusahaan menjadi lebih termotivasi untuk
menerapkan GCG secara konsisten untuk membantu meningkatkan
profitabilitas dan nilai perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
25
DAFTAR PUSTAKA
Analisa, Yangs. (2011). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas
Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2006-2008). Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang.
Askara, H. (2013). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2009-2012). Skripsi: UMS Surakarta.
Brigham, F. Eugene dan Houston, F. Joel. (2011). Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan Jilid 1 Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, F. Eugene dan Houston, F. Joel. (2001). Manajemen Keuangan Jilid I.
Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Danantio, N. (2013). Pengaruh Corporate Governance, Struktur Modal, ROE,
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar Di BEI. Artikel Ilmiah.
FCGI. (2001). Corporate Governance; Tata Kelola Perusahaan. Jakarta.
Ghozali, I. (2014). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program AMOS 22. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamidy, R. R. (2014). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan
Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Thesis Universitas
Udayana.
Harefa, Meilinda Stefani. (2017). Analysis The Influence Of Good Corporate
Governance And Capital Structure To Firm Value With Financial
Performance As Intervening Variable (Study At Manufacturing Companies
That Listed At Indonesia Stock Exchange). MPRA Paper No. 77038,
posted 23 February 2017 14:21 UTC.
Husnan, Suad. (2008). Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang). Buku 1 Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Jansen, M. W. (2017, Oktober 8). Theory of The Firm: Manajerial Behavior,
Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial and
Economic 3, 305-306: diakses di http://sfu.ca/~wainwrig/Econ400/jensen-
meckling.pdf.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
26
Julianti, D. (2015). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Profitabiltas sebagai Variabel Intervening
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010-2013. Skrpsi: UNDIP Semarang.
Klapper, F. Leora dan Love, Inessa. (2004). "Corporate Governance, Investor
Protection, And Performance In Emerging Markets". Journal of Corporate
Finance 10 (2004) 703–728.
KNKG, K. N. (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.
Jakarta.
Mardiyati, Umi; Ahmad, Gatot Nazir; dan Putri, Ria . (2012). Pengaruh
Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI)
|Vol. 3, No. 1, 2012.
Munawir, S. (2007). Analisa Laporan Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.
Mutmainah. (2015). Analisis Good Corporate Governance Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Eksis Vol X No. 2 Oktober 2015.
Noorrizkie, Giska. (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi: Universitas
Diponegoro Semarang.
Nurcahayani, R. (2014). Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
Obradovich, John dan Gill, Amarjit . (2013). The Impact of Corporate
Governance and Financial Leverage on the Value of American Firms.
International Research Journal of Finance and Economics ISSN 1450-
2887 Issue 91 (2012).
Perdana, Ramadhan Sukma dan Raharja. (2014). Analisis Pengaruh Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal Of
Accounting Volume 3 Nomor 3 Tahun 2014, Halaman 1-13.
Prasetyorini, B. F. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price
Earning Ratio, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.
Sam’ani. (2008). Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap
Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2004-2007. Tesis: UNDIP Semarang
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
27
Siahaan, O.P. Fadjar. (2013). The effect of Good Corporate Governance
Mechanism, Leverage, and Firm Size on Firm Value. GSTF International
Journal on Business Review (GBR) , Vol.2 No. 4, July 2013.
Sinaga, N. S. (2014). Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Variabel Kontrol Ukuran
Perusahaan Dan Growth Opportunity (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-
2013). Skripsi: UNDIP Semarang.
Soliha, Euis dan Taswan. (2002). Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, STIE Stikubang Semarang, 1-8.
Sujoko dan Soebiantoro, Ugy . (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,
Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empirik Pada Perusahaan Manufaktur Dan Non Manufaktur Di
Bursa Efek Jakarta). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 9, No.
1, Maret 2007: 41-48.
www.idx.co.id diakses Oktober 8, 2017
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id