17
PERANCANGAN SISTEM K3 DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM TEKNIK INDUSTRI BERDASARKAN METODE SWIFT (THE STRUCTURED WHAT-IF ANALYSIS) DI TEKNIK INDUSTRI (STUDI KASUS: LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI, LANTAI 3 GEDUNG H, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh: FARIA TRI MAHENDAR D 600 130 016 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

PERANCANGAN SISTEM K3 DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM …eprints.ums.ac.id/81520/19/NASKAH PUBLIKASI FARIA.pdf · PERANCANGAN SISTEM K3 DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM TEKNIK INDUSTRI BERDASARKAN

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PERANCANGAN SISTEM K3 DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM

    TEKNIK INDUSTRI BERDASARKAN METODE SWIFT

    (THE STRUCTURED WHAT-IF ANALYSIS) DI TEKNIK INDUSTRI

    (STUDI KASUS: LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI, LANTAI 3

    GEDUNG H, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA)

    Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

    Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

    Oleh:

    FARIA TRI MAHENDAR

    D 600 130 016

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2020

  • i

  • ii

  • iii

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi saya ini tidak

    terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana disuatu

    perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

    pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

    tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Surakarta, Januari 2020

    Faria Tri Mahendar

    D600130016

  • 1

    PERANCANGAN SISTEM K3 DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM

    TEKNIK INDUSTRI BERDASARKAN METODE SWIFT

    (THE STRUCTURED WHAT-IF ANALYSIS) DI TEKNIK INDUSTRI

    (STUDI KASUS: LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI, LANTAI 3

    GEDUNG H, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA)

    Abstrak

    Saat ini banyak kita jumpai karyawan di perusahaan yang kurang menyadari

    terhadap penerapan sistem K3, hal semacam ini tidak lain dikarenakan SDM yang

    kurang mendukung. Sebagai sarana untuk mulai mengenalkan K3 kedalam sistem

    edukasi tentunya yang pertama adalah memasukkan mata kuliah K3 didalam

    perkuliahan, selain itu untuk memperdalam pemahaman mahasiswa bisa juga kita

    langsung mempraktikkan sistem K3 tersebut didalam sebuah kampus dengan cara

    membuat bangunan kampus standar dengan detail-detail K3. Faktor kecelakaan

    yang terjadi di laboratorium komputer dan laboratorium PTI diakibatkan karena

    alat pelindung diri (APD) yang tidak ditaati oleh mahasiswa, melanggar larangan/

    peraturan yang telah ditetapkan, dan ketidaktahuan mahasiswa akan pentingnya

    K3. Metoda SWIFT merupakan metode identifikasi bahaya yang memperkirakan

    bahaya yang timbul dan mempersiapkan daftar periksa yang dapat

    mengungkapkan kemungkinan bahaya yang terkandung dalam unit proses.

    Analisis dilakukan dengan penentuan prioritas bahaya yang terjadi untuk dibuat

    suatu usulan perbaikan. Tujuan penelitian ini yaitu memberikan usulan perbaikan

    sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada Teknik Industri

    menentukan sistem Standar Operational Procedure (SOP) yang akan diamati,

    mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi di stasiun kerja

    menggunakan kata kunci checklist, dan membuat usulan perbaikan.

    Kata Kunci: K3, SWIFT, Potensi Bahaya, SOP, Pengendalian Resiko

    Abstract

    Currently many of us have encountered employees in companies that are less

    aware of the application of the K3 system, this kind of thing is none other than the

    lack of support HR. As a means to start introducing K3 into the education system

    of course the first is to include K3 courses in lectures, in addition to deepening

    student understanding we can also directly practice the K3 system in a campus by

    creating standard campus buildings with K3 details. Accident factors that occur in

    computer laboratories and PTI laboratories are caused by personal protective

    equipment (PPE) that is not obeyed by students, violates prohibitions /

    regulations, and student ignorance of the importance of K3. The SWIFT method is

    a hazard identification method that estimates the hazards that arise and prepares a

    checklist that can reveal possible hazards contained in the process unit. The

    purpose of this study is to propose improvements to the occupational safety and

    health management system in Industrial Engineering to determine the Standard

    Operating Procedure (SOP) system that will be observed, identify potential

    hazards that might occur at work stations using the keyword checklist, and make

    suggestions for improvement.

    Keywords: K3, SWIFT, Potential Danger, SOP, Risk Control

  • 2

    1. PENDAHULUAN

    Risiko tentang bahaya kerja tidak hanya berada diperusahaan atau digedung-

    gedung besar tetapi segala tempat yang beresiko menimbulkan kecelakaan

    kerja tentunya perlu terstandarisasi yang mengacu pada standarisasi K3

    demi mendapatkan kenyamanan dan keamanan. Saat ini banyak kita jumpai

    karyawan di perusahaan yang kurang menyadari terhadap penerapan sistem

    K3, hal semacam ini tidak lain dikarenakan SDM yang kurang mendukung.

    Sebagai sarana untuk mulai mengenalkan K3 kedalam sistem edukasi

    tentunya yang pertama adalah memasukkan mata kuliah K3 didalam

    perkuliahan, selain itu untuk memperdalam pemahaman mahasiswa bisa

    juga kita langsung mempraktikkan sistem K3 tersebut didalam sebuah

    kampus dengan cara membuat bangunan kampus standar dengan detail-

    detail K3. Sehingga mahasiswa akan paham lebih mendalam dengan adanya

    praktik langsung didalam kampus melalui Standar Operasional Sistem yang

    sudah menyerupai sebuah perusahaan. Faktor kecelakaan yang terjadi di

    laboratorium komputer dan laboratorium PTI diakibatkan karena alat

    pelindung diri (APD) yang tidak ditaati oleh mahasiswa, melanggar

    larangan/ peraturan yang telah ditetapkan, dan ketidaktahuan mahasiswa

    akan pentingnya K3.

    Metoda SWIFT merupakan metode identifikasi bahaya yang

    memperkirakan bahaya yang timbul dan mempersiapkan daftar periksa yang

    dapat mengungkapkan kemungkinan bahaya yang terkandung dalam unit

    proses. Analisis dilakukan dengan penentuan prioritas bahaya yang terjadi

    untuk dibuat suatu usulan perbaikan. Tujuan penelitian ini yaitu

    memberikan usulan perbaikan sistem manajemen keselamatan dan

    kesehatan kerja pada Teknik Industri menentukan sistem Standar

    Operational Procedure (SOP) yang akan diamati, mengidentifikasi potensi

    bahaya yang mungkin terjadi di stasiun kerja menggunakan kata kunci

    checklist, dan membuat usulan perbaikan.

  • 3

    2. METODE

    Prosedur penelitian adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti secara urut

    dan sistematis. Berikut adalah tahapan penelitian:

    Data Sekunder:

    - laporan skripsi

    - jurnal

    - layout Ruangan TI

    Identifikasi Masalah

    Selesai

    Mulai

    Data Primer:

    - wawancara

    -kuisioner

    -observasi

    -Brainstorming

    Pengolahan Data

    Analisis SWIFT (The

    Structured What-If Analysis) :

    1. Checklist

    2. Analisis potensi bahaya

    3. Analisis Sebab-Akibat

    4. Penilaian Risiko

    5. Menentukan Safeguard

    Kesimpulan

    Pengumpulan Data

    Mengenai K3

    Menentukan Objek Penelitian

    Gambar 1 Kerangka Penelitian

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian ini dilakukan di lab Teknik Industri (laboratorium

    komputer dan laboratorium PTI yang terletak di gedung H lantai 3) UMS.

    Metode yang digunakan adalah Metode SWIFT (The Structured What-If

  • 4

    Analysis) yang bertujuan menganalisis sebab akibat kecelakaan kerja saat

    praktikum di Laboratorium Teknik Industri.

    3.2 Data Identifikasi Bahaya di Laboratorium Komputer

    Tabel 1 Bahaya (Hazard) di Laboratorium Komputer Teknik Industri

    No Checklist Hazard

    1 Kesalahan

    Praktikan

    Kesalahan saat menggunakan perangkat

    komputer

    Kesalahan saat tidak mematuhi SOP

    2 Faktor Eksternal

    Perilaku mahasiswa yang tidak bertanggung

    jawab saat praktek

    3 Material beberapa material dapat menghantarkan listrik

    Kerusakan instalasi alat mengenai praktikan

    4 Utility putusnya aliran listrik dari PLN

    5 Peralatan dan

    Mesin

    CPU sudah using

    konsleting pada kelistrikan alat

    6 Instalasi Listrik praktikan terkena aliran listrik

    7 Energi Gravitasi

    praktikan tergelincir/ tersandung

    kaki/ tangan praktikan kejatuhan material atau

    alat

    8 Psikologis praktikan stress saat melakukan pekerjaan

    3.3 Data Identifikasi Bahaya di Laboratorium PTI

    Tabel 2 Bahaya (Hazard) di Laboratorium PTI Teknik Industri

    No Checklist Hazard

    1 Kualitas Udara debu yang bertebaran

    2 Kesalahan

    Praktikan

    kesalahan saat menggunakan mesin produksi

    3 Perlengkapan

    kesalahan saat tidak menggunakan APD yang

    lengkap

    4 Material

    beberapa material berbentuk tajam

    percikan material hasil dari penggunaan

    mesin mengenai praktikan

    5 Peralatan dan

    Mesin

    part pemotong sudah using

    konsleting pada mesin

    tangan praktikan tersayat mesin

    6 Instalasi Listrik praktikan terkena aliran listrik

    7 Energi Gravitasi

    praktikan tergelincir/ tersandung

    kaki/ tangan praktikan kejatuhan material atau

    alat

    8 Psikologis praktikan stress saat melakukan pekerjaan

  • 5

    3.4 Analisis Data dengan Metode SWIFT

    a. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Penanganan Gangguan

    Tabel 3 Penilaian Resiko di Laboratorium Komputer Teknik Industri

    No. Checklist Hazard Sebab Akibat

    Severity Frekuensi

    RRN Prioritas

    Kategori Nilai Kategori Nilai

    1 Kesalahan

    Praktikan

    Kesalahan saat

    menggunakan

    perangkat komputer

    mahasiswa belum pandai

    mengoperasikan

    komputer

    kegiatan praktek komputer

    terganggu III 2 C 3 6 Menengah

    tools/ software/ perangkat

    komputer mudah rusak III 2 C 3 6 Menengah

    Kesalahan saat

    tidak mematuhi

    SOP

    mahasiswa tidak

    berpedoman pada SOP

    dalam prakteknya

    cidera pada anggota badan III 2 C 3 6 Menengah

    rusaknya fasilitas

    laboratorium komputer III 2 C 3 6 Menengah

    2 Faktor

    Eksternal

    perilaku mahasiswa

    yang tidak

    bertanggung jawab

    saat praktek

    tidak adanya kesadaran

    untuk menaati peraturan

    kegiatan praktek komputer

    terganggu II 3 B 4 12 Utama

    rusaknya fasilitas

    laboratorium komputer II 3 B 4 12 Utama

  • 6

    3 Material

    beberapa material

    dapat

    menghantarkan

    listrik

    Tidak adanya

    pemeliharaan perangkat-

    perangkat praktek

    luka atau cidera pada

    anggota badan I 4 E 1 4 Rendah

    mengalami syok III 2 C 3 6 Menengah

    Kerusakan instalasi

    alat mengenai

    praktikan

    tidak adanya pengaman

    atau pelindung pada

    instalasi kelistrikan

    rusaknya fasilitas

    laboratorium komputer III 2 E 1 3 Rendah

    4 Utility putusnya aliran

    listrik dari PLN

    disebabkan oleh

    kebijakan PLN atau

    pemadaman karena

    perbaikan di dekat area

    produksi

    proses praktek terhenti I 4 C 3 12 Utama

    5 Peralatan

    dan Mesin

    CPU sudah usang

    masa pakai alat sudah

    habis dan kurangnya

    pemeriksaan kelayakan

    perangkat komputer

    sebelum berlangsungnya

    kegiatan praktek

    tools/ software/ perangkat

    komputer mudah rusak III 2 D 2 4 Rendah

    konsleting pada

    kelistrikan alat

    bagian istalasi pada

    komputer rusak atau

    perbaikan tidak

    maksimal

    menyebabkan kegagalan

    sistem II 3 D 2 6 Menengah

  • 7

    6 Instalasi

    Listrik

    praktikan terkena

    aliran listrik

    kabel listrik terkelupas,

    adanya konsleting listrik

    pada komputer, praktikan

    tidak menggunakan alat

    pelindung saat perbaikan

    kelistrikan

    mengalami syok, mengalami

    luka bakar II 3 D 2 6 Menengah

    7 Energi

    Gravitasi

    praktikan

    tergelincir/

    tersandung

    alas kaki tidak sesuai

    ketentuan atau ada benda

    asing atau tumpahan zat

    yang licin

    mengalami gangguan kepala

    dan memar II 3 D 2 6 Menengah

    kaki/ tangan

    praktikan kejatuhan

    material atau alat

    mahasiswa tidak

    menempatkan perangkat

    atau alat ke tempat

    semula

    alat malfungsi/ tidak bisa

    digunakan dengan baik III 2 D 2 4 Rendah

    menyebabkan kegagalan

    sistem III 2 E 1 2 Rendah

    8 Psikologis

    praktikan stress saat

    melakukan

    pekerjaan

    mahasiswa kurang

    istirahat karena jadwal

    yang padat

    kurangnya konsentrasi dan

    turunnya performa yang

    menyebabkan hilangnya

    kesadaran

    III 2 D 2 4 Rendah

    Mahasiswa tidak

    menguasai materi yang

    akan dipraktekkan

    kegiatan praktek komputer

    terganggu III 2 C 3 6 Menengah

    Perhitungan RRN pada laboratorium komputer dan laboratorium PTI berdasarkan tabel 5 tentang Penilaian Resiko, terdapat 3

    risiko pada laboratorium komputer yang harus diutamakan untuk meminimalkan kecelakaan kerja di Teknik Industri. Selain itu,

  • 8

    ada 7 risiko terdapat pada laboratorium komputer yang harus segera ditindak lanjuti dan ditangani guna kelancaran proses

    pembelajaran dan praktikum yang akan dilaksanakan di laboratorium Teknik Industri.

    Tabel 4 Penilaian Resiko di Laboratorium PTI Teknik Industri

    No. Checklist Hazard Sebab Akibat

    Severity Frekuensi

    RRN Prioritas

    Kategori Nilai Kategori Nilai

    1 Kualitas

    Udara

    debu yang

    bertebaran penyaring udara terbatas

    asap dan debu menyebabkan

    gangguan paru-paru III 2 B 4 8 Menengah

    2 Kesalahan

    Praktikan

    kesalahan saat

    menggunakan

    mesin produksi

    praktikan tidak

    berpedoman pada SOP

    atau praktikan baru

    pertama menggunakan

    mesin produksi

    anggota badan terkena mesin

    produksi II 3 C 3 9 Utama

    tools/ mesin produksi mudah

    rusak III 2 C 3 6 Utama

    3 Perlengkapa

    n

    kesalahan saat tidak

    menggunakan APD

    yang lengkap

    kurangnya kepedulian

    akan penggunaan APD

    yang lengkap

    cidera pada anggota badan II 3 A 5 15 Utama

    4 Material beberapa material

    berbentuk tajam

    proses pemotongan

    bahan kurang rapi atau

    kurang sesuai ketentuan

    luka atau cidera pada

    anggota badan III 2 C 3 6 Menengah

  • 9

    percikan material

    hasil dari

    penggunaan mesin

    mengenai praktikan

    tidak adanya pengaman

    atau pelindung pada

    mesin dan kurang

    lengkapnya APD

    praktikan

    cedera pada praktikan di

    bagian wajah II 3 D 2 6 Menengah

    5 Peralatan

    dan Mesin

    part pemotong

    sudah usang

    masa pakai alat sudah

    habis dan kurangnya

    pemeriksaan kelayakan

    alat produksi sebelum

    berlangsungnya kegiatan

    praktek

    mengakibatkan kegagalan

    produk dan kecacatan pada

    bahan atau material produksi

    III 2 D 2 4 Rendah

    konsleting pada

    mesin

    bagian istallasi pada

    mesin rusak atau

    perbaikan mesin kurang

    maksimal

    menyebabkan kegagalan

    mesin II 3 D 2 6 Menengah

    tangan praktikan

    tersayat mesin

    praktikan tidak mengerti

    SOP dan praktikan tidak

    memakai APD yang

    lengkap

    menyebabkan luka sayatan,

    luka dapat menyebabkan

    infeksi

    III 2 C 3 6 Menengah

    6 Instalasi

    Listrik

    praktikan terkena

    aliran listrik

    kabel listrik terkelupas,

    adanya konsleting listrik

    pada mesin, praktikan

    tidak menggunakan alat

    pelindung saat perbaikan

    kelistrikan

    mengalami syok, mengalami

    luka bakar II 3 D 2 6 Menengah

  • 10

    7 Energi

    Gravitasi

    praktikan

    tergelincir/

    tersandung

    alas kaki tidak sesuai

    ketentuan atau ada benda

    asing atau tumpahan zat

    yang licin

    mengalami gangguan kepala

    dan memar II 3 C 3 9 Menengah

    kaki/ tangan

    praktikan kejatuhan

    material atau alat

    praktikan tidak

    menempatkan material

    atau alat ke tempat

    semula

    alat malfungsi/ tidak bisa

    digunakan dengan baik,

    menyebabkan defect/

    kecacatan pada material atau

    bahan

    IV 0,1 B 4 0,4 Paling

    Rendah

    8 Psikologis

    praktikan stress saat

    melakukan

    pekerjaan

    praktikan kurang

    istirahat karena jadwal

    yang padat

    kurangnya konsentrasi dan

    turunnya performa yang

    menyebabkan hilangnya

    kesadaran

    II 3 C 3 9 Menengah

    Perhitungan RRN pada laboratorium PTI berdasarkan tabel 6 tentang Penilaian Resiko, terdapat 4 risiko pada laboratorium PTI

    yang harus diutamakan untuk meminimalkan kecelakaan kerja di Teknik Industri. Selain itu, ada 11 risiko terdapat pada

    laboratorium PTI yang harus segera ditindak lanjuti dan ditangani guna kelancaran proses pembelajaran dan praktikum yang

    akan dilaksanakan di laboratorium Teknik Industri.

  • 11

    b. Rekomendasi Penanganan (Safeguard)

    Rekomendasi Penanganan (Safeguard) bertujuan ntuk meminimalkan

    bahaya yang mungkin akan terjadi di laboratorium komputer dan

    laboratorium PTI. Pembuatan Rekomendasi Penanganan (Safeguard)

    adalah tahapan terakhir dari metode SWIFT setelah melakukan analisis

    penilaian resiko di laboratorium komputer dan laboratorium PTI.

    Tabel 5 Safeguard Laboratorium Komputer

    No Hazard Safeguard

    1

    Perilaku mahasiswa yang

    tidak bertanggung jawab saat

    praktek

    memberikan arahan dan peraturan sebelum

    dilakukan proses praktek, melakukan

    pengawasan pada saat proses pembelajaran

    2 putusnya aliran listrik dari

    PLN

    menyediakan generator pembangkit listrik,

    up to date dalam informasi mengenai

    pemadaman bergilir, tanggap dalam

    mengamati cuaca

    Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa berdasarkan analisis bahaya dan resiko

    keselamatan kerja dapat diantisipasi maupun dihilangkan potensinya.

    Implementasi usulan perbaikan guna menanggulangi bahaya tersebut adalah:

    a. Memberikan peraturan dan sanksi bagi pelanggar peraturan dan ketertiban

    area laboratorium Teknik Industri.

    b. Mensetting sistem recovery pada komputer yang digunakan praktikan guna

    mengantisipasi hilangnya data hasil pembelajaran karena matinya daya listrik

    secara mendadak.

    Mengimbau kepada praktikan untuk selalu melakukan langkah save

    ketika selesai mengerjakan tugas atau jobdesk ketika praktikum.

    Tabel 6 Safeguard Laboratorium PTI

    No Hazard Safeguard

    1

    kesalahan saat

    menggunakan mesin

    produksi

    menyediakan SOP pada setiap alat dan

    rambu peringatan

    2

    kesalahan saat tidak

    menggunakan APD yang

    lengkap

    memberikan sanksi larangan masuk area

    produksi dan menyediakan APD cadangan di

    area produksi

    Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa berdasarkan analisis bahaya dan resiko

    keselamatan kerja dapat diantisipasi maupun dihilangkan potensinya.

    Implementasi usulan perbaikan guna menanggulangi bahaya tersebut adalah:

  • 12

    a. Penambahan tips dan trik penggunaan mesin guna mengantisipasi kerusakan

    mesin karena kesalahan praktikan yang tidak tau batas kekuatan mesin

    produksi.

    b. Penambahan peringatan atau ketentuan penggunaan mesin produksi pada

    proses praktikum.

    Pergantian APD di bagian bahan kaos tangan kain menjadi kaos tangan khusus

    pemotongan kayu, karena berdasarkan keadaan nyata praktikan kesulitan

    memegang bahan praktikum karena bahan kaos tangan kain dengan permukaan

    kasar bahan baku jenis kayu.

    c. Tindakan Perbaikan

    Berdasarkan hasil dari identifikasi penyebab kecelakaan dengan

    menggunakan metode SWIFT, maka dilakukan beberapa tindakan

    perbaikan terhadap faktor penyebab terjadinya kecelakaan, diantaranya

    sebagai berikut:

    1) Membuat metode kerja atau standar prosedur kerja yang benar dan

    aman yang sesuai dengan penanganan gangguan kecelakaaan.

    2) Memberikan pedoman dan peraturan dengan sanksi yang jelas

    sebelum dilaksanakannya praktikum dan pembelajaran.

    3) Mewajibkan mahasiswa mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

    4) Pengawasan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

    mahasiswa di area Laboratorium Teknik Industri.

    5) Memberikan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya

    kesehatan dan keselamatan kerja berbentuk display (stiker maupun

    poster).

    4. PENUTUP

    Berdasarkan penelitian Rancangan Sistem K3 Dalam Aktivitas Praktikum

    Di Perguruan Tinggi Berdasarkan Metode SWIFT (The Structured What-If

    Analysis), peneliti menyimpulkan bahwa:

    a. Faktor bahaya yang digunakan sebagai kata kunci checklist adalah beban

    postur tubuh, kualitas udara, kesalahan operator, faktor eksternal,

    material, utility, peralatan dan mesin, instalasi listrik, energi gravitasi,

    dan psikologis. Faktor bahaya yang paling sering terjadi adalah karena

  • 13

    kesalahan operator/ human error, oleh karena itu pembekalan tentang

    K3 sangat penting dan harus dilaksanakan, pembekalan tersebut dapat

    berupa teori penerapan K3, penjelasan sebab akibat lalainya penerapan

    K3.

    b. Usulan perealisasian perbaikan dalam proses aktivitas praktikum

    mahasiswa di laboratorium computer dan laboratorium PTI di Teknik

    Industri dimulai dengan prioritas utama dalam hasil penilaian resiko

    dengan mengurangi dan menghilangkan faktor penyebab cedera kepada

    operator yang dapat menyebabkan terganggunya proses praktikum,

    kerusakan alat praktek dan terdapatnya korban jiwa. Selain itu, perlu

    dilakukan penerapan dari usulan/ improvement yang diajukan peneliti

    yang berfokus kepada keamanan ruang dan alat produksi, kelengkapan

    tools dan sparepart untuk menghindari terhentinya proses praktikum

    karena kerusakan alat produksi, kesiapan menghadapi bencana atau

    kecelakaan kerja.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anizar. 2012. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri, Cetakan II.

    Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Anton TJ, 1989. Occupational Safety and Health Management, 2 Wdition. New

    York (US): McGrawhill.

    Desrianty, Arie. Prassetiyo, Hendro. Ginanjar, Gilang. 2012. Rancangan Sistem

    Keselamatan Kerja Berdasarkan Metode SWIFT (The Structured What-If

    Analysis) (Studi Kasus di Stasiun Kerja Belt Grinding Unit PRASKA

    PT.PINDAD Persero Bandung). Institut Teknologi Nasional

    Gempur, Santoso, 2004. Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Prestasi

    Pustaka, Jakarta.