Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANCANGAN SISTEM K3 DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM
TEKNIK INDUSTRI BERDASARKAN METODE SWIFT
(THE STRUCTURED WHAT-IF ANALYSIS) DI TEKNIK INDUSTRI
(STUDI KASUS: LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI, LANTAI 3
GEDUNG H, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh:
FARIA TRI MAHENDAR
D 600 130 016
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi saya ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana disuatu
perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, Januari 2020
Faria Tri Mahendar
D600130016
1
PERANCANGAN SISTEM K3 DALAM AKTIVITAS PRAKTIKUM
TEKNIK INDUSTRI BERDASARKAN METODE SWIFT
(THE STRUCTURED WHAT-IF ANALYSIS) DI TEKNIK INDUSTRI
(STUDI KASUS: LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI, LANTAI 3
GEDUNG H, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA)
Abstrak
Saat ini banyak kita jumpai karyawan di perusahaan yang kurang menyadari
terhadap penerapan sistem K3, hal semacam ini tidak lain dikarenakan SDM yang
kurang mendukung. Sebagai sarana untuk mulai mengenalkan K3 kedalam sistem
edukasi tentunya yang pertama adalah memasukkan mata kuliah K3 didalam
perkuliahan, selain itu untuk memperdalam pemahaman mahasiswa bisa juga kita
langsung mempraktikkan sistem K3 tersebut didalam sebuah kampus dengan cara
membuat bangunan kampus standar dengan detail-detail K3. Faktor kecelakaan
yang terjadi di laboratorium komputer dan laboratorium PTI diakibatkan karena
alat pelindung diri (APD) yang tidak ditaati oleh mahasiswa, melanggar larangan/
peraturan yang telah ditetapkan, dan ketidaktahuan mahasiswa akan pentingnya
K3. Metoda SWIFT merupakan metode identifikasi bahaya yang memperkirakan
bahaya yang timbul dan mempersiapkan daftar periksa yang dapat
mengungkapkan kemungkinan bahaya yang terkandung dalam unit proses.
Analisis dilakukan dengan penentuan prioritas bahaya yang terjadi untuk dibuat
suatu usulan perbaikan. Tujuan penelitian ini yaitu memberikan usulan perbaikan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada Teknik Industri
menentukan sistem Standar Operational Procedure (SOP) yang akan diamati,
mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi di stasiun kerja
menggunakan kata kunci checklist, dan membuat usulan perbaikan.
Kata Kunci: K3, SWIFT, Potensi Bahaya, SOP, Pengendalian Resiko
Abstract
Currently many of us have encountered employees in companies that are less
aware of the application of the K3 system, this kind of thing is none other than the
lack of support HR. As a means to start introducing K3 into the education system
of course the first is to include K3 courses in lectures, in addition to deepening
student understanding we can also directly practice the K3 system in a campus by
creating standard campus buildings with K3 details. Accident factors that occur in
computer laboratories and PTI laboratories are caused by personal protective
equipment (PPE) that is not obeyed by students, violates prohibitions /
regulations, and student ignorance of the importance of K3. The SWIFT method is
a hazard identification method that estimates the hazards that arise and prepares a
checklist that can reveal possible hazards contained in the process unit. The
purpose of this study is to propose improvements to the occupational safety and
health management system in Industrial Engineering to determine the Standard
Operating Procedure (SOP) system that will be observed, identify potential
hazards that might occur at work stations using the keyword checklist, and make
suggestions for improvement.
Keywords: K3, SWIFT, Potential Danger, SOP, Risk Control
2
1. PENDAHULUAN
Risiko tentang bahaya kerja tidak hanya berada diperusahaan atau digedung-
gedung besar tetapi segala tempat yang beresiko menimbulkan kecelakaan
kerja tentunya perlu terstandarisasi yang mengacu pada standarisasi K3
demi mendapatkan kenyamanan dan keamanan. Saat ini banyak kita jumpai
karyawan di perusahaan yang kurang menyadari terhadap penerapan sistem
K3, hal semacam ini tidak lain dikarenakan SDM yang kurang mendukung.
Sebagai sarana untuk mulai mengenalkan K3 kedalam sistem edukasi
tentunya yang pertama adalah memasukkan mata kuliah K3 didalam
perkuliahan, selain itu untuk memperdalam pemahaman mahasiswa bisa
juga kita langsung mempraktikkan sistem K3 tersebut didalam sebuah
kampus dengan cara membuat bangunan kampus standar dengan detail-
detail K3. Sehingga mahasiswa akan paham lebih mendalam dengan adanya
praktik langsung didalam kampus melalui Standar Operasional Sistem yang
sudah menyerupai sebuah perusahaan. Faktor kecelakaan yang terjadi di
laboratorium komputer dan laboratorium PTI diakibatkan karena alat
pelindung diri (APD) yang tidak ditaati oleh mahasiswa, melanggar
larangan/ peraturan yang telah ditetapkan, dan ketidaktahuan mahasiswa
akan pentingnya K3.
Metoda SWIFT merupakan metode identifikasi bahaya yang
memperkirakan bahaya yang timbul dan mempersiapkan daftar periksa yang
dapat mengungkapkan kemungkinan bahaya yang terkandung dalam unit
proses. Analisis dilakukan dengan penentuan prioritas bahaya yang terjadi
untuk dibuat suatu usulan perbaikan. Tujuan penelitian ini yaitu
memberikan usulan perbaikan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja pada Teknik Industri menentukan sistem Standar
Operational Procedure (SOP) yang akan diamati, mengidentifikasi potensi
bahaya yang mungkin terjadi di stasiun kerja menggunakan kata kunci
checklist, dan membuat usulan perbaikan.
3
2. METODE
Prosedur penelitian adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti secara urut
dan sistematis. Berikut adalah tahapan penelitian:
Data Sekunder:
- laporan skripsi
- jurnal
- layout Ruangan TI
Identifikasi Masalah
Selesai
Mulai
Data Primer:
- wawancara
-kuisioner
-observasi
-Brainstorming
Pengolahan Data
Analisis SWIFT (The
Structured What-If Analysis) :
1. Checklist
2. Analisis potensi bahaya
3. Analisis Sebab-Akibat
4. Penilaian Risiko
5. Menentukan Safeguard
Kesimpulan
Pengumpulan Data
Mengenai K3
Menentukan Objek Penelitian
Gambar 1 Kerangka Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di lab Teknik Industri (laboratorium
komputer dan laboratorium PTI yang terletak di gedung H lantai 3) UMS.
Metode yang digunakan adalah Metode SWIFT (The Structured What-If
4
Analysis) yang bertujuan menganalisis sebab akibat kecelakaan kerja saat
praktikum di Laboratorium Teknik Industri.
3.2 Data Identifikasi Bahaya di Laboratorium Komputer
Tabel 1 Bahaya (Hazard) di Laboratorium Komputer Teknik Industri
No Checklist Hazard
1 Kesalahan
Praktikan
Kesalahan saat menggunakan perangkat
komputer
Kesalahan saat tidak mematuhi SOP
2 Faktor Eksternal
Perilaku mahasiswa yang tidak bertanggung
jawab saat praktek
3 Material beberapa material dapat menghantarkan listrik
Kerusakan instalasi alat mengenai praktikan
4 Utility putusnya aliran listrik dari PLN
5 Peralatan dan
Mesin
CPU sudah using
konsleting pada kelistrikan alat
6 Instalasi Listrik praktikan terkena aliran listrik
7 Energi Gravitasi
praktikan tergelincir/ tersandung
kaki/ tangan praktikan kejatuhan material atau
alat
8 Psikologis praktikan stress saat melakukan pekerjaan
3.3 Data Identifikasi Bahaya di Laboratorium PTI
Tabel 2 Bahaya (Hazard) di Laboratorium PTI Teknik Industri
No Checklist Hazard
1 Kualitas Udara debu yang bertebaran
2 Kesalahan
Praktikan
kesalahan saat menggunakan mesin produksi
3 Perlengkapan
kesalahan saat tidak menggunakan APD yang
lengkap
4 Material
beberapa material berbentuk tajam
percikan material hasil dari penggunaan
mesin mengenai praktikan
5 Peralatan dan
Mesin
part pemotong sudah using
konsleting pada mesin
tangan praktikan tersayat mesin
6 Instalasi Listrik praktikan terkena aliran listrik
7 Energi Gravitasi
praktikan tergelincir/ tersandung
kaki/ tangan praktikan kejatuhan material atau
alat
8 Psikologis praktikan stress saat melakukan pekerjaan
5
3.4 Analisis Data dengan Metode SWIFT
a. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Penanganan Gangguan
Tabel 3 Penilaian Resiko di Laboratorium Komputer Teknik Industri
No. Checklist Hazard Sebab Akibat
Severity Frekuensi
RRN Prioritas
Kategori Nilai Kategori Nilai
1 Kesalahan
Praktikan
Kesalahan saat
menggunakan
perangkat komputer
mahasiswa belum pandai
mengoperasikan
komputer
kegiatan praktek komputer
terganggu III 2 C 3 6 Menengah
tools/ software/ perangkat
komputer mudah rusak III 2 C 3 6 Menengah
Kesalahan saat
tidak mematuhi
SOP
mahasiswa tidak
berpedoman pada SOP
dalam prakteknya
cidera pada anggota badan III 2 C 3 6 Menengah
rusaknya fasilitas
laboratorium komputer III 2 C 3 6 Menengah
2 Faktor
Eksternal
perilaku mahasiswa
yang tidak
bertanggung jawab
saat praktek
tidak adanya kesadaran
untuk menaati peraturan
kegiatan praktek komputer
terganggu II 3 B 4 12 Utama
rusaknya fasilitas
laboratorium komputer II 3 B 4 12 Utama
6
3 Material
beberapa material
dapat
menghantarkan
listrik
Tidak adanya
pemeliharaan perangkat-
perangkat praktek
luka atau cidera pada
anggota badan I 4 E 1 4 Rendah
mengalami syok III 2 C 3 6 Menengah
Kerusakan instalasi
alat mengenai
praktikan
tidak adanya pengaman
atau pelindung pada
instalasi kelistrikan
rusaknya fasilitas
laboratorium komputer III 2 E 1 3 Rendah
4 Utility putusnya aliran
listrik dari PLN
disebabkan oleh
kebijakan PLN atau
pemadaman karena
perbaikan di dekat area
produksi
proses praktek terhenti I 4 C 3 12 Utama
5 Peralatan
dan Mesin
CPU sudah usang
masa pakai alat sudah
habis dan kurangnya
pemeriksaan kelayakan
perangkat komputer
sebelum berlangsungnya
kegiatan praktek
tools/ software/ perangkat
komputer mudah rusak III 2 D 2 4 Rendah
konsleting pada
kelistrikan alat
bagian istalasi pada
komputer rusak atau
perbaikan tidak
maksimal
menyebabkan kegagalan
sistem II 3 D 2 6 Menengah
7
6 Instalasi
Listrik
praktikan terkena
aliran listrik
kabel listrik terkelupas,
adanya konsleting listrik
pada komputer, praktikan
tidak menggunakan alat
pelindung saat perbaikan
kelistrikan
mengalami syok, mengalami
luka bakar II 3 D 2 6 Menengah
7 Energi
Gravitasi
praktikan
tergelincir/
tersandung
alas kaki tidak sesuai
ketentuan atau ada benda
asing atau tumpahan zat
yang licin
mengalami gangguan kepala
dan memar II 3 D 2 6 Menengah
kaki/ tangan
praktikan kejatuhan
material atau alat
mahasiswa tidak
menempatkan perangkat
atau alat ke tempat
semula
alat malfungsi/ tidak bisa
digunakan dengan baik III 2 D 2 4 Rendah
menyebabkan kegagalan
sistem III 2 E 1 2 Rendah
8 Psikologis
praktikan stress saat
melakukan
pekerjaan
mahasiswa kurang
istirahat karena jadwal
yang padat
kurangnya konsentrasi dan
turunnya performa yang
menyebabkan hilangnya
kesadaran
III 2 D 2 4 Rendah
Mahasiswa tidak
menguasai materi yang
akan dipraktekkan
kegiatan praktek komputer
terganggu III 2 C 3 6 Menengah
Perhitungan RRN pada laboratorium komputer dan laboratorium PTI berdasarkan tabel 5 tentang Penilaian Resiko, terdapat 3
risiko pada laboratorium komputer yang harus diutamakan untuk meminimalkan kecelakaan kerja di Teknik Industri. Selain itu,
8
ada 7 risiko terdapat pada laboratorium komputer yang harus segera ditindak lanjuti dan ditangani guna kelancaran proses
pembelajaran dan praktikum yang akan dilaksanakan di laboratorium Teknik Industri.
Tabel 4 Penilaian Resiko di Laboratorium PTI Teknik Industri
No. Checklist Hazard Sebab Akibat
Severity Frekuensi
RRN Prioritas
Kategori Nilai Kategori Nilai
1 Kualitas
Udara
debu yang
bertebaran penyaring udara terbatas
asap dan debu menyebabkan
gangguan paru-paru III 2 B 4 8 Menengah
2 Kesalahan
Praktikan
kesalahan saat
menggunakan
mesin produksi
praktikan tidak
berpedoman pada SOP
atau praktikan baru
pertama menggunakan
mesin produksi
anggota badan terkena mesin
produksi II 3 C 3 9 Utama
tools/ mesin produksi mudah
rusak III 2 C 3 6 Utama
3 Perlengkapa
n
kesalahan saat tidak
menggunakan APD
yang lengkap
kurangnya kepedulian
akan penggunaan APD
yang lengkap
cidera pada anggota badan II 3 A 5 15 Utama
4 Material beberapa material
berbentuk tajam
proses pemotongan
bahan kurang rapi atau
kurang sesuai ketentuan
luka atau cidera pada
anggota badan III 2 C 3 6 Menengah
9
percikan material
hasil dari
penggunaan mesin
mengenai praktikan
tidak adanya pengaman
atau pelindung pada
mesin dan kurang
lengkapnya APD
praktikan
cedera pada praktikan di
bagian wajah II 3 D 2 6 Menengah
5 Peralatan
dan Mesin
part pemotong
sudah usang
masa pakai alat sudah
habis dan kurangnya
pemeriksaan kelayakan
alat produksi sebelum
berlangsungnya kegiatan
praktek
mengakibatkan kegagalan
produk dan kecacatan pada
bahan atau material produksi
III 2 D 2 4 Rendah
konsleting pada
mesin
bagian istallasi pada
mesin rusak atau
perbaikan mesin kurang
maksimal
menyebabkan kegagalan
mesin II 3 D 2 6 Menengah
tangan praktikan
tersayat mesin
praktikan tidak mengerti
SOP dan praktikan tidak
memakai APD yang
lengkap
menyebabkan luka sayatan,
luka dapat menyebabkan
infeksi
III 2 C 3 6 Menengah
6 Instalasi
Listrik
praktikan terkena
aliran listrik
kabel listrik terkelupas,
adanya konsleting listrik
pada mesin, praktikan
tidak menggunakan alat
pelindung saat perbaikan
kelistrikan
mengalami syok, mengalami
luka bakar II 3 D 2 6 Menengah
10
7 Energi
Gravitasi
praktikan
tergelincir/
tersandung
alas kaki tidak sesuai
ketentuan atau ada benda
asing atau tumpahan zat
yang licin
mengalami gangguan kepala
dan memar II 3 C 3 9 Menengah
kaki/ tangan
praktikan kejatuhan
material atau alat
praktikan tidak
menempatkan material
atau alat ke tempat
semula
alat malfungsi/ tidak bisa
digunakan dengan baik,
menyebabkan defect/
kecacatan pada material atau
bahan
IV 0,1 B 4 0,4 Paling
Rendah
8 Psikologis
praktikan stress saat
melakukan
pekerjaan
praktikan kurang
istirahat karena jadwal
yang padat
kurangnya konsentrasi dan
turunnya performa yang
menyebabkan hilangnya
kesadaran
II 3 C 3 9 Menengah
Perhitungan RRN pada laboratorium PTI berdasarkan tabel 6 tentang Penilaian Resiko, terdapat 4 risiko pada laboratorium PTI
yang harus diutamakan untuk meminimalkan kecelakaan kerja di Teknik Industri. Selain itu, ada 11 risiko terdapat pada
laboratorium PTI yang harus segera ditindak lanjuti dan ditangani guna kelancaran proses pembelajaran dan praktikum yang
akan dilaksanakan di laboratorium Teknik Industri.
11
b. Rekomendasi Penanganan (Safeguard)
Rekomendasi Penanganan (Safeguard) bertujuan ntuk meminimalkan
bahaya yang mungkin akan terjadi di laboratorium komputer dan
laboratorium PTI. Pembuatan Rekomendasi Penanganan (Safeguard)
adalah tahapan terakhir dari metode SWIFT setelah melakukan analisis
penilaian resiko di laboratorium komputer dan laboratorium PTI.
Tabel 5 Safeguard Laboratorium Komputer
No Hazard Safeguard
1
Perilaku mahasiswa yang
tidak bertanggung jawab saat
praktek
memberikan arahan dan peraturan sebelum
dilakukan proses praktek, melakukan
pengawasan pada saat proses pembelajaran
2 putusnya aliran listrik dari
PLN
menyediakan generator pembangkit listrik,
up to date dalam informasi mengenai
pemadaman bergilir, tanggap dalam
mengamati cuaca
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa berdasarkan analisis bahaya dan resiko
keselamatan kerja dapat diantisipasi maupun dihilangkan potensinya.
Implementasi usulan perbaikan guna menanggulangi bahaya tersebut adalah:
a. Memberikan peraturan dan sanksi bagi pelanggar peraturan dan ketertiban
area laboratorium Teknik Industri.
b. Mensetting sistem recovery pada komputer yang digunakan praktikan guna
mengantisipasi hilangnya data hasil pembelajaran karena matinya daya listrik
secara mendadak.
Mengimbau kepada praktikan untuk selalu melakukan langkah save
ketika selesai mengerjakan tugas atau jobdesk ketika praktikum.
Tabel 6 Safeguard Laboratorium PTI
No Hazard Safeguard
1
kesalahan saat
menggunakan mesin
produksi
menyediakan SOP pada setiap alat dan
rambu peringatan
2
kesalahan saat tidak
menggunakan APD yang
lengkap
memberikan sanksi larangan masuk area
produksi dan menyediakan APD cadangan di
area produksi
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa berdasarkan analisis bahaya dan resiko
keselamatan kerja dapat diantisipasi maupun dihilangkan potensinya.
Implementasi usulan perbaikan guna menanggulangi bahaya tersebut adalah:
12
a. Penambahan tips dan trik penggunaan mesin guna mengantisipasi kerusakan
mesin karena kesalahan praktikan yang tidak tau batas kekuatan mesin
produksi.
b. Penambahan peringatan atau ketentuan penggunaan mesin produksi pada
proses praktikum.
Pergantian APD di bagian bahan kaos tangan kain menjadi kaos tangan khusus
pemotongan kayu, karena berdasarkan keadaan nyata praktikan kesulitan
memegang bahan praktikum karena bahan kaos tangan kain dengan permukaan
kasar bahan baku jenis kayu.
c. Tindakan Perbaikan
Berdasarkan hasil dari identifikasi penyebab kecelakaan dengan
menggunakan metode SWIFT, maka dilakukan beberapa tindakan
perbaikan terhadap faktor penyebab terjadinya kecelakaan, diantaranya
sebagai berikut:
1) Membuat metode kerja atau standar prosedur kerja yang benar dan
aman yang sesuai dengan penanganan gangguan kecelakaaan.
2) Memberikan pedoman dan peraturan dengan sanksi yang jelas
sebelum dilaksanakannya praktikum dan pembelajaran.
3) Mewajibkan mahasiswa mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).
4) Pengawasan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
mahasiswa di area Laboratorium Teknik Industri.
5) Memberikan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya
kesehatan dan keselamatan kerja berbentuk display (stiker maupun
poster).
4. PENUTUP
Berdasarkan penelitian Rancangan Sistem K3 Dalam Aktivitas Praktikum
Di Perguruan Tinggi Berdasarkan Metode SWIFT (The Structured What-If
Analysis), peneliti menyimpulkan bahwa:
a. Faktor bahaya yang digunakan sebagai kata kunci checklist adalah beban
postur tubuh, kualitas udara, kesalahan operator, faktor eksternal,
material, utility, peralatan dan mesin, instalasi listrik, energi gravitasi,
dan psikologis. Faktor bahaya yang paling sering terjadi adalah karena
13
kesalahan operator/ human error, oleh karena itu pembekalan tentang
K3 sangat penting dan harus dilaksanakan, pembekalan tersebut dapat
berupa teori penerapan K3, penjelasan sebab akibat lalainya penerapan
K3.
b. Usulan perealisasian perbaikan dalam proses aktivitas praktikum
mahasiswa di laboratorium computer dan laboratorium PTI di Teknik
Industri dimulai dengan prioritas utama dalam hasil penilaian resiko
dengan mengurangi dan menghilangkan faktor penyebab cedera kepada
operator yang dapat menyebabkan terganggunya proses praktikum,
kerusakan alat praktek dan terdapatnya korban jiwa. Selain itu, perlu
dilakukan penerapan dari usulan/ improvement yang diajukan peneliti
yang berfokus kepada keamanan ruang dan alat produksi, kelengkapan
tools dan sparepart untuk menghindari terhentinya proses praktikum
karena kerusakan alat produksi, kesiapan menghadapi bencana atau
kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Anizar. 2012. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri, Cetakan II.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Anton TJ, 1989. Occupational Safety and Health Management, 2 Wdition. New
York (US): McGrawhill.
Desrianty, Arie. Prassetiyo, Hendro. Ginanjar, Gilang. 2012. Rancangan Sistem
Keselamatan Kerja Berdasarkan Metode SWIFT (The Structured What-If
Analysis) (Studi Kasus di Stasiun Kerja Belt Grinding Unit PRASKA
PT.PINDAD Persero Bandung). Institut Teknologi Nasional
Gempur, Santoso, 2004. Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Prestasi
Pustaka, Jakarta.