34
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran udara dan kebisingan baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan terjadinya penularan penyakit. Udara sendiri adalah salah satu kebutuhan manusia, selain makanan, sandang, rumah, dan sebagainya. Udara sangat berpengaruh pada 1

Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

  • Upload
    buithu

  • View
    244

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang

sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari

berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan

perumahan. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari

pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara

juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran

hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari pencemaran

udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang

berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll

disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan

memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran

udara dan kebisingan baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun

di luar ruangan (outdoor) yang dapat membahayakan kesehatan manusia

dan terjadinya penularan penyakit.

Udara sendiri adalah salah satu kebutuhan manusia, selain

makanan, sandang, rumah, dan sebagainya. Udara sangat berpengaruh

pada kesehatan manusia, terutama udara di luar ruangan (outdoor);

kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Kualitas udara yang buruk dapat ditemui di kawasan industri atau jalan

raya yang padat. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan yaitu pengukuran

kualitas udara.

1.2. Rumusan Praktikum

Pada dasarnya, yang menjadi pokok permasalahan adalah:

1. Peralatan apakah yang digunakan untuk menguji kualitas udara di

outdoor?

2. Bagaimana prosedur kerja yang akan dilaksanakan saat praktikum?

3. Kriteria apa sajakah yang diukur saat praktikum?

4. Bagaimana hasil dari pengukuran kualitas udara di outdoor?

1

Page 2: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

5. Bagaimana hasil perbedaan pengukuran kualitas udara yang diukur

pada dua tempat yang berbeda?

1.3. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan pratikum yang dilakukan, antara lain:

1. Melakukan pengujian fisik kualitas udara di luar ruangan (outdoor).

2. Mengukur tingkat kebisingan, kelembaban, suhu, intensitas cahaya,

jumlah partikel debu yang terdapat di luar ruangan.

3. Mengidentifikasi kualitas fisik udara di luar ruangan (outdoor) dengan

peralatan yang sudah tersedia.

1.4. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari pratikum yang dilakukan, antara lain:

1. Mahasiswa mampu melakukan pengujian fisik kualitas udara.

2. Mahasiswa dapat mengukur tingkat kelembaban, kebisingan, suhu,

intensitas cahaya, jumlah partikel debu yang terdapat di luar ruangan.

3. Mahasiswa dapat menentukan seberapa besar kualitas fisik udara di

luar ruangan (outdoor) dengan peralatan yang sudah tersedia.

2

Page 3: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Definisi Pencemaran Lingkungan Hidup.

Menurut pasal 1 angka 12 Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 1997, yang disebut pencemaran lingkungan adalah

masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau

komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan

lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga

kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukannya.

2.2. Pencemaran Udara.

Menurut Chambers (1976) dan Masters (1991), yang

dimaksud dengan pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau

substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai

sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat

dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia,

binatang, vegetasi dan material.

Selain itu pencemaran udara dapat pula dikatakan sebagai

perubahan atmosfer oleh karena masuknya bahan kontaminan alami

atau buatan ke dalam atmosfer tersebut (Parker, 1980). Menurut

Kumar (1987), pencemaran udara adalah adanya bahan polutan di

atmosfer yang dalam konsentrasi tertentu akan mengganggu

keseimbangan dinamik di atmosfer dan mempunyai efek pada manusia

dan lingkungannya. Pengertian lain dari pencemaran udara adalah adanya

bahan kontaminan di atmosfer karena ulah manusia (man made). Hal ini

untuk membedakan dengan pencemaran udara alamiah (natural air

pollution) dan pencemaran udara ditempat kerja (occupational air

pollution).

3

Page 4: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

2.3. Pengukuran Kualitas Udara Secara Fisik.

Pengukuran kualitas udara secara fisik yang akan di ukur meliputi

pengukuran sebagai berikut:

1. Pengukuran suhu dan kelembaban udara

Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu

zat. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda

tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki

oleh suatu benda. kenaikan suhu untuk menaikan suhu suatu zat di

perlukan kalor (Q), besarnya tergantung jenis zatnya, banyaknya zat

yang dipanaskan dan kenaikan suhu yang diinginkan. Kalor jenis (c)

adalah kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk menaikan 1°C. Alat yang

digunakan untuk mengukur suhu udara adlah thermometer.

Sedangkan kelembapan udara (humidity gauge) adalah jumlah uap

air di udara (atmosfer). Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara.

Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan disebut dengan

Hygrometer.

Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam

udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air

dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam

udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan

maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air

sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan

mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara

jenuh. Ada dua istilah kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan

kelembapan rendah. Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang

banyak diudara, sedangkan kelembapan rendah adalah jumlah uap air

yang sedikit diudara. Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur

tingkat kelembaban relatif pada suatu tempat. Sedangkan alat yang

digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban udara adalah

thermohygrometer

4

Page 5: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

2. Pengukuran arah angin

Angin adalah gerakan atau perpindahan masa udara pada arah

horizontal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu

tempat dengan tempat lainnya. Angin diartikan pula sebagai gerakan

relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah horizontal atau

hampir horinzontal. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan

antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya, sehingga dikenal

adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini

dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu:

a.  Daerah asalnya;

b. Daerah yang dilewatinya; dan

c. Lama atau jarak pergerakannya.

d. Dua komponen angin yang diukur ialah kecepatan dan arahnya.

e. Anemometer merupakan alat pengukur arah dan kecepatan angin

yang banyak digunakan dalam bidang meteorologi dan geofisika.

Kata Anemometer berasal dari Yunanianemos, yang berarti

angin. Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh

Leon BattistaAlberti dari Italia pada tahun 1450. 

3. Pengukuran debu.

Debu ialah nama umum untuk sejumlah partikel padat kecil dengan

diameter kurang dari 500 mikrometer. Di atmosfer Bumi, debu berasal

dari sejumlah sumber loess yang disebarkan melalui angin, letusan

gunung berapi, pencemaran, dll. Debu udara dianggap aerosoldan bisa

memiliki tenaga radiasi lokal yang kuat di atmosfer dan berpengaruh

pada iklim. Di samping itu, jika sejumlah partikel kecil disebarkan ke

udara di daerah tertentu (seperti tepung terigu), dalam keadaan tertentu

ini bisa menimbulkan bahaya ledakan. Partikel debu dapat

menimbulkan efek pada manusia seperti menyebabkan penyakit

paru seperti pneumokoniosis, penyakit yang yang terjadi di antara

sejumlah pekerja tambang. Keadaan ini menyebabkan timbulnya

pengaturan terhadap keadaan kerja.

5

Page 6: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

Untuk mencegah debu masuk lewat pernafasan, dapat

menggunakan masker atau sapu tangan ketika berada di tempat

berdebu. Pengendalian debu adalah penekanan partikel padat dengan

diameter kurang dari 500 mikrometer. Pelanggaran kendali debu paling

sering terjadi di pembangunan perumahan baru di daerah perkotaan.

Nilai NAB dari tiap masing-masing debu (setiap debu mempunyai NAB

yang berbeda-beda) Sedangkan karakteristik debu di saluran pernafasan

yaitu:

A. Debu-debu berukuran 5-10 mikron : ditahan saluran nafas bagian

atas (gangguan paryngitis)

B. Debu-debu berukuran 3-5 mikron : ditahan saluran nafas bagian

tengah (asma bronchitis)

C. Debu-debu berukuran 1-3 mikron : akan mengendap di permukaan

alveoli paru-paru (pneumokoniosis)

D. Debu-debu berukuran 0,1-1 mikron : tidak mudah mengendap jadi

hanya hinggap di permukaan alveoli.

E. Debu-debu berukuran < 0,1 mikron : tidak hinggap di permukaan

alveoli atau selaput lendir, oleh karena gerakan Brown, yang

menyebabkan debu bisa keluar masuk alveoli. 

4. Pengukuran tingkat kebisingan.

Ada beberapa sumber kebisingan, diantaranya yaitu sumber polusi

suara seperti lalu lintas kendaraan, lingkungan, peralatan listrik, TV dan

musik sistem, sistemalamat publik, kereta api dan udara, lalu lintas, dan

bahkan kita juga menjadi korban kebisingan yang dihasilkan oleh

peralatan rumah tangga yang digunakan oleh kita. Sebagian besar

korban polusi suara adalah orang yang tinggal di kota metropolitan atau

kota-kota besar dan mereka yang bekerja di pabrik.

2.4. Peraturan Mengenai Standar Kualitas Fisik Udara

Menurut keputusan menteri Negara lingkungan hidup nomor: KEP-

48/MENLH/11/1996, ambang batas kebisingan untuk Ruang Terbuka

Hijau adalah 50 dB A.

6

Page 7: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

Menurut Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2009

tentang baku mutu kualitas udara ambien. Standart untuk parameter debu

dengan waktu pemaparan 24 jam, baku mutunya adalah 0,26 mg/Nm3.

2.5. Efek Bahan Pencemar Udara Terhadap Lingkungan.

Efek bahan pencemar udara terhadap lingkungan memiliki banyak

efek, seperti pada di bawah ini:

1. Efek terhadap kondisi fisik atmosfer.

Efek negatif bahan pencemar udara terhadap kondisi fisik atmosfer

antara lain adalah:

A. Gangguan jarak pandang (visibility).

B. Memberikan warna tertentu pada atmosfer.

C. Mempengaruhi struktur dari awan.

D. Mempengaruhi keasaman air hujan.

E. Mempercepat pemanasan atmosfer.

2. Efek terhadap Faktor Ekonomi

Efek negatif bahan pencemar udara terhadap faktor yang berhubungan

dengan ekonomi antara lain:

A. Meningkatkan biaya rehabilitasi karena rusaknya bahan

(keropos).

B. Meningkatnya biaya pemeliharaan (pelapisan, pengecatan).

C. Kerugian akibat kontaminasi bahan pencemar udara pada

makanan/minuman oleh bahan beracun (kontaminasi dan

dioksin).

D. Meningkatnya biaya perawatan/pengobatan penyakit yang di

sebabkan oleh pencemaran udara.

3. Efek terhadap Vegetasi

Efek negatif bahan pencemar udara terhadap kehidupan vegetasi

antara lain ialah:

A. Perubahan morfologi, pigmen, dan kerusakan fisiologi sel

tumbuhan terutama pada daun.

B. Mempengaruhi pertumbuhan vegetasi.

C. Mempengaruhi proses reproduksi tanaman.

7

Page 8: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

D. Mempengaruhi komposisi komunitas tanaman

E. Terjadi akumulasi bahan pencemar pada vegetasi tertentu (misalnya

lumut kerak (lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta

morfologi vegetasi tersebut).

4. Efek terhadap Kehidupan Binatang

Efek terhadap kehidupan binatang, balk binatang peliharaan maupun

bukan (binatang liar), dapat terjadi karena adanya proses bioakumulasi

dan keracunan bahan berbahaya. Sebagai contoh adalah terjadinya

migrasi burung karena udara ambien terpapar oleh gas SO2.

5. Efek Estetik

Efek estetik yang diakibatkan adanya bahan pencemar udara antara

lain timbulnya bau dan adanya lapisan debu pada bahan yang

mengakibatkan perubahan warna permukaan bahan dan mudahnya

terjadi kerusakan bahan tersebut.

6. Efek terhadap Kesehatan Manusia pada Umumnya

Baik gas maupun partikel yang berada di atmosfer dapat menyebabkan

kelainan pada tubuh manusia. Secara umum efek pencemaran udara

terhadap individu atau masyarakat dapat berupa:

A. Sakit, baik yang akut maupun kronis.

B. Penyakit yang tersembunyi, yang dapat memperpendek umur,

menghambat pertumbuhan, dan perkembangan.

C. Mengganggu fungsi fisiologis dari paru, saraf, transpor oksigen

oleh hemoglobin, kemampuan sensorik.

D. Kemunduran penampilan, misalnya pada aktifitas atlet,

aktifitas motorik, aktifitas belajar, iritasi sensorik.

E. Penimbunan bahan berbahaya dalam tubuh.

F. Rasa tidak nyaman (bau).

7. Efek terhadap Saluran Pernafasan

Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran

pernafasandapat menyebabkan terjadinya:

8

Page 9: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

a. Iritasi pada saluran pernafasan yang dapat menyebabkan

pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti, sehingga

tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.

b. Peningkatan produksi lendir, akibat iritasi oleh bahan pencemar.

c. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran

pernafasan

d. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.

e. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang

pertumbuhan sel, sehingga saluran pernafasan menjadi

menyempit.

f. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.

Akibat dari semua hal tersebut di atas, akan menyebabkan

terjadinya kesulitan bernafas, sehingga benda asing termasuk

bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran

pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran

pernafasan. Pencemaran Udara di dalam Ruangan (INDOOR) Di

daerah perkotaan pada umumnya, 80% dari kehidupan suatu individu tinggal

di luar ruangan (indoor). Sebagian dari padanya, khususnya anak, bayi,

orang tua dan penderita penyakitkronis, waktu tinggal di dalam ruangan lebih

banyak.

Bahan polutan di dalam rumah, tempat kerja, maupun dalam

gedung yang merupakan tempat-tempat umum, kadarnya berbeda dengan

bahan polutan di luar ruangan. Meningkatnya kadar bahan polutan di

dalam ruangan selain dapat berasal dari penetrasi polutan dari luar

ruangan, dapat pula berasal dari sumber polutan di dalam ruangan, seperti

asap rokok, asap yang berasal dari dapur, atau pemakaian obat anti nyamuk.

Sumber lain dari bahan polutan di dalam ruangan adalah perlengkapan

pekerja seperti pakaian, sepatu, ataupun perlengkapan lainnya yang dibawa

masuk ke dalam rumah dari tempat kerja.

9

Page 10: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Rancangan Bangun

Pengukuran yang kita lakukan merupakan pengukuran secara

observasional karena hanya melakukan kegiatan pengamatan dan

pengukuran kualitas fisik udara saja. Pengukuran ini digunakan untuk

mengukur kualitas fisik dari udara seperti kelembaban dan suhu, arah

angin, debu, serta tingkat kebisingan pada ruang terbuka.

Pengukuran kualitas udara akan dilaksanakan di ruang terbuka, di

lapangan parkir selatan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk mengukur kualitas udara pada pratikum

kesehatan lingkungan ini adalah sebagai berikut.

1. Pengukuran suhu dan kelembaban, alat dan bahan yang digunakan

adalah:

a. Hygrometer.

Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat

kelembaban relatif pada suatu tempat. Biasanya alat ini

ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang

memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box

penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah akan mencegah

pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.

Bentuk sederhana Hygrometer adalah khusus dikenal sebagai

Psychrometer dan Hygrometer menggunakan dua Thermometer.

Thermometer pertama dipergunakan untuk mengukur suhu udara

biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu udara jenuh/ lembab

(bagian bawah Thermometer diliputi kain/kapas yang basah).

Thermometer Bola Kering membiarkan tabung air raksa dibiarkan

kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya. Sedangkan

Thermometer Bola Basah membuat tabung air raksa dibasahi agar

suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu

yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.

10

Page 11: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

2. Pengukuran tingkat kebisingan, alat dan bahan yang digunakan adalah:

a. Sound level meter.

Sound Level Meter merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar suara bising. Alat ini digunakan untuk

mengukur intensitas kebisingan antara 30-130 dBA dan dari

frekuensi 20Hz-20.000Hz.

b. Pencatat waktu.

3. Pengukuran arah angin, alat dan bahan yang digunakan adalah:

a. Kincir angin buatan

b. Kompas

c. Pencatat waktu

d. Alat tulis

4. Pengukuran debu, alat dan bahan yang digunakan adalah:

a. Perangkat EPAM 5000 yang dilengkapi dengan skala/meter.

b. Pencatat waktu

c. Alat tulis

3.3. Prosedur Kerja.

Prosedur kerja pada pratikum pengukuran fisik kualitas udara

adalah sebagai berikut.

1. Pengukuran suhu dan kelembaban udara, prosedur kerjanya adalah

sebagai berikut:

a. Letakkan atau pegang alat setinggi 1 meter di atas permukaan

tanah.

b. Lihat menunjukkan ke angka berapa jarum suhu dan kelembaban.

c. Catat hasil pengukuran.

2. Pengukuran tingkat kebisingan, prosedur kerjanya adalah sebagai

berikut:

a. Tentukan tempat sampling yang baik.

b. Letakkan atau pegang sound level meter pada ketinggian 1,00

sampai 1,2 meter..

c. Arahkan mikrofon ke sumber suara.

d. Hidupkan sound level meter dengan menggeser tombol switch on.

11

Page 12: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

e. Setel respon F (fast) dan ilter C pada intensitas impulsive.

f. Catat angka yang muncul pada display setiap 5 detik

g. Lakukan pengukuran selama 1 menit

h. Hitung rata-rata

3. Pengukuran arah angin

a. Membuat alat kincir arah angin dengan bufalo, tusuk gigi dan

sedotan air mineral

b. Bawa alat ke tempat yang ingin di jadikan uji coba

c. Siapkan kompas dan juga jam sebagai penunjuk arah angin dan

waktu

d. pada saat angin ada, kincir akan menunjukkan kemana arah angin

ada

e. lihat kompas

f. catat hasil dan foto hasilnya.

4. Pengukuran debu, prosedur kerjanya adalah sebagai berikut:

a. Bawa alat ke tempat yang ingin di jadikan uji coba

b. Tekan tombol on pada alat

c. Pilih “special functions” – “system options” – “extended options”

– “size select” – “10,0 um – M” – “special function” – “system

option” – “sample rate” – “1 min (15days)” – “run” – “run –

continue” – “now”.

d. Catat setiap 1menit hasil debu yang muncul pada alat selama

30menit

3.4. Lokasi Praktikum

Lokasi praktikum pengukuran fisik kualitas udara, akan dilakukan

di parkir selatan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

3.5. Waktu Pelaksanaan Praktikum

Pratikum pengujian fisik kualitas udara akan dilaksanakan pada:

a. Hari/tanggal : Rabu s/d Sabtu, 20 - 23 maret 2013

12

Page 13: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

3.6. Rincian Biaya

Untuk rincian biaya pratikum kesling ini, tidak ada biaya yang

dikeluarkan dikarenakan alat dan bahan sudah tersedia di laboratorium

kesehatan lingkungan fakultas kesehatan masyarakat universitas airlangga.

13

Page 14: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

BAB IV

HASIL PRAKTIKUM

4.1. Hasil Praktikum

A. Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara

Pengukuran suhu dan kelembaban dilakukan di lapangan parkir

selatan FKM Universitas Airlangga hari Rabu tanggal 21 maret 2013

pada pukul 16.05 sore hari. Adapun hasil pengukuran suhu dan

kelembaban adalah sebagai berikut:

Cuaca : cerah (berawan)

Kelembaban : 65%

Suhu : 34oC

B. Pengukuran Kebisingan

Pengukuran kebisingan dilakukan di lapangan parkir selatan FKM

Universitas Airlangga pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2013 pada

pukul 16.05. Pengukuran kebisingan dilakukan selama satu menit dan

dicatat setiap lima detik. Sumber suara yang diukur ada dua kategori

yaitu pada saat jalan raya ramai kendaraan dan pada saat sepi

kendaraan. Adapun hasil pengukuran kebisingan adalah sebagai

berikut:

Tabel 1. Hasil Pengukuran Kebisingan

No Kondisi jalanan ramai Kondisi jalanan sepi

1 81,0 dB 81,1 dB

2 80,2 dB 77,8 dB

3 78,9 dB 77,0 dB

4 80,8 dB 78,9 dB

5 80,7 dB 80,4 dB

6 80,5 dB 79,8 dB

7 80,7 dB 80,7 dB

8 80,7 dB 78,4 dB

9 81,6 dB 69,0 dB

10 82,3 dB 68,1 dB

14

Page 15: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

11 83,4 dB 79,1 dB

12 83,5 dB 83,1 dB

Rata-rata 81,19 dB 77,78 dB

Kondisi jalanan ramai adalah saat jalanan / jalan raya sedang

banyak-banyak kendaraan bermotor yang melintas di depan lapangan

parker selatan FKM UNAIR, sedangkan kondisi jalanan sepi adalah

pada saat jalanan / jalan raya tidak ada / jarang ada kendaraan yang

sedang melintas di depan lapangan parker selatan FKM UNAIR

C. Pengukuran Arah Angin

Pengukuran arah angin dilakukan di lapangan parkir selatan FKM

Universitas Airlangga pada hari Sabtu tanggal 23 Maret 2013 pada

pukul 13.35. Pengukuran yang dilakukan dilapangan parkir selatan

menunjukkan bahwa angin lebih condong ke arah E (timur) – NE

(timur laut). Jadi terkadang angin mengarah ke E, tapi juga terkadang

jika ada angin lagi mengarah ke NE.

D. Pengukuran Partikulat Debu

Pengukuran debu dilakukan tanggal 22 Maret 2013 pada pukul

11.36 di lapangan parkir selatan FKM UA. Pengukuran dilakukan

selama 30 menit dan dilakukan pencatatan setiap satu menit. Adapun

hasil pengukuran debu adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Pengukuran Particulat Debu.

No Waktu Konsentrasi

Debu (mg/m3)

No Waktu Konsentrasi

Debu (mg/m3)

1 11:36:25 0,015 16 11:51:25 0,012

2 11:37:25 0,011 17 11:52:25 0,008

3 11:38:25 0,010 18 11:53:25 0,006

4 11:39:25 0,025 19 11:54:25 0,008

5 11:40:25 0,019 20 11:55:25 0,007

6 11:41:25 0,018 21 11:56:25 0,009

7 11:42:25 0,020 22 11:57:25 0,008

8 11:43:25 0,021 23 11:58:25 0,016

9 11:44:25 0,019 24 11:59:25 0,009

15

Page 16: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

10 11:45:25 0,017 25 12:00:25 0,007

11 11:46:25 0,017 26 12:01:25 0,005

12 11:47:25 0,015 27 12:02:25 0,004

13 11:48:25 0,014 28 12:03:25 0,004

14 11:49:25 0,014 29 12:04:25 0,003

15 11:50:25 0,013 30 12:05:25 0,005

Nilai maksimum pada pukul 11:39:25 sebesar 0,025 mg/m3

Nilai minimum pada pukul 12:04:25 sebesar 0,003 mg/m3

T.W.A (nilai rata-rata) pengukuran debu sebesar 0,011 mg/m3

S.T.E.L (partikel debu diudara yang di atas NAB) pada pengukuran

debu sebesar 0,016 mg/m3.

4.2. Pembahasan

A. Pengukuran suhu dan kelembaban

Hasil pengukuran suhu dan kelembaban untuk di luar ruangan,

pada saat pengukuran peneliti mengetahui bagaimana suhu dan

kelembaban di tempat itu dengan merasakannya. Berdasarkan hasil

pengukuran yang dilakukan, suhu di lapangan parkir selatan FKM

sebesar 34oC, sementara untuk kelembaban adalah sebesar 40%-60%.

Suhu kelembaban yang diukur dapat bergantung pada waktu

pengukuran, iklim, dan cuaca. Kelembaban udara adalah tingkat

kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam

bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak

daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Udara yang kami ukur

menunjukan udara yang lembab karena memang pada saat pengukuran

udara di lapangan parkir selatan FKM cukup panas. Kelembapan tinggi

adalah jumlah uap air yang banyak diudara, sedangkan kelembapan

rendah adalah jumlah uap air yang sedikit diudara.

Suhu dan kelembaban juga berpengaruh terhadap kesehatan

manusia. Suhu dan kelembaban yang berlebih dapat menyebabkan

dehidrasi, sedangkan kelembaban berlebih dapat memicu asma bagi

orang yang sensitif.

16

Page 17: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

B. Pengukuran tingkat kebisingan

Menurut keputusan menteri Negara lingkungan hidup nomor:

KEP-48/MENLH/11/1996, ambang batas kebisingan untuk Ruang

Terbuka Hijau adalah 50 dB A.

Kebisingan yang diukur di lapangan parkir selatan FKM bersumber

pada suara bising kendaraan bermotor di jalan raya. Pengukuran

dilakukan pada dua kondisi dimana jalan ramai kendaraan dan jalanan

sepi kendaraan. Kedua pengukuran dalam kondisi diatas menunjukan

bahwa tingkat kebisingan tidak memenuhi standar.

Dengan cara kita mengukur kebisingan ini kita bias mengetahui

apakah di daerah lapangan parker selatan FKM UNAIR ini termasuk

bising atau tidak. Hasilnya tidak memenuhi standart dengan peraturan

yang ada, maka dapat menimbulkan tuli atau gangguan pendengaran

jika berada di tempat itu dalam kurun waktu yang lama.

C. Pengukuran debu.

Menurut Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2009

tentang baku mutu kualitas udara ambien. Standart untuk parameter

debu dengan waktu pemaparan 24 jam, baku mutunya adalah 0,26

mg/m3. Dari jumlah rata-rata partikulat debu yang di dapat pada

pengukuran di lapangan parkir selatan FKM UA menunjukkan kadar

aman yaitu sebesar 0,011 mg/m3. Namun pada partikulat meter

menunjukkan adanya partikulat debu yang dapat berisiko

menyebabkan gangguan kesehatan apabila di hirup dalam kurun waktu

terus menerus.

Nilai maximum yang di dapat pada saat pengukuran menunjukkan

banyaknya particulat debu di udara sebesar 0,025 mg/m3. Dari nilai

maksimum ini, maka konsentrasi particulat debu di udara pada

lapangan parkir selatan FKM memenuhi standart. Sumber debu dapat

berasal dari asap kendaraan bermotor dan debu jalanan, semakin

banyak jumlah debu di udara akan semakin banyak pula debu yang

dihirup dan dapat berdampak pada kesehatan.

17

Page 18: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

Pengukuran kualitas udara luar ruangan diperlukan, karena kualitas

udara luar ruangan mempengaruhi kesehatan manusia. Salah satu

parameter pengukurannya adalah partikel debu. Partikel debu

berukuran di bawah 5 mikron dapat langsung masuk ke dalam paru-

paru lalu mengendap di alveoli, sehingga dapat menyebabkan penyakit

kronis seperti kanker paru. Sementara itu, partikel debu yang

berukuran di atas 5 mikron dapat menyebabkan iritasi di saluran

pernafasan bagian atas. Partikel debu yang terbawa oleh angin juga

dapat menyebabkan iritasi pada mata dan mengurangi daya tembus

pandang mata (visibility).

D. Pengukuran arah angin

Hasil pengukuran kelompok kami, arah angin pada jam 13.35 di

lapangan parkir selatan FKM condong mengarah ke E – NE.

Pengukuran arah angin perlu dilakukan, karena agar kita bias

mengetahui kemana arah debu itu akan terbang, sehingga dapat

memudahkan kita untuk mengukur debu.

18

Page 19: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pengukuran fisik kualitas udara meliputi pengukuran suhu dan

kelembaban udara, pengukuran kebisingan, pengukuran debu, dan

pengukuran arah mata angin. Pengukuran fisik kualitas udara bertujuan

untuk mengetahui bagaimana keadaan fisik udara sekitar kita dan

bagaimana keadaan udara yang seharusnya. Penetapan standar kualitas

udara telah diatur dalam berbagai peraturan. Berdasarkan hasil praktikum

yang didapatkan, hasil pengukuran debu dan kelembaban menunjukkan

hasil di atas standart. Ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang panas,

menyebabkan suhu dan kelembaban meningkat.

Pada pengukuran debu, di dapatkan hasil rata-rata partikulat debu

di udara di bawah standart yang ditentukan. Pada kondisi ini, debu yang

ada di udara masih dalam keadaan aman. Tetapi pada pengukuran debu

juga didapatkan partikulat yang dapat menimbulkan resiko kesehatan jika

dihirup dalam waktu yang lama. Hasil pengukuran kebisingan yang

didapatkan menyatakan bahwa di halaman parkir selatan FKM, NAB

kebisingan di atas standart. Hal ini disebabkan karena banyaknya suara

kendaraan bermotor yang menyebabkan ambang kebisingan tinggi. pada

pengukuran arah angin, angin condong mengarah ke timur maupun

kadang-kadang ke timur laut.

5.2. Saran

Dari hasil pengukuran di atas menyatakan bagwa ada partikulat

debu yang dapat mengganggu kesehatan, maka di sarankan untuk setiap

pengendara kendaraan menakai APD berupa masker, agar partikulat debu

ersebut tidak ikut terhirup. Sehingga tidak mengganggu kesehatan,

khususnya kesehatan pernapasan / paru-paru.

Untuk pengukuran debu, pencatatan waktu (detik) yang kurang

singkron dengan hasil catatan waktu yang ada di memori alat,

perbandingan debu untuk jalan yang sepi kendaraan bermotor kurang

19

Page 20: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

efektif, karena masih ada kendaraan bermotor yang lewat di seberang

jalan, jadi hasil yang di dapatkan kurang efektif dan ada hasil yang mirip

dengan keadaan jalan yang ramai kendaraan bermotor.

20

Page 21: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

DAFTAR PUSTAKA

Wikibooks, Materi Suhu. Diunduh pada tanggal 01 Maret 2013.

<http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Fisika/Materi:Suhu>

Trianaakbar, Presentasi Fisik Lingkungan Kebisingan. Diunduh pada tanggal 01

Maret 2013. <http://www.slideshare.net/trianaakbar/presentasi-fis-ling-

kebisingan>

Scribd, Pengertian Kelembaban. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013.

<http://www.scribd.com/doc/89729664/Pengertian-Kelembaban>

Kompasiana, Kebisingan Sebagai Pencemaran Udara. Diunduh pada tanggal 02

Maret 2013 <http://green.kompasiana.com/polusi/2012/10/07/kebisingan-sebagai-

pencemaran-udara-499744.html>

Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013.

<http://diah-dyeah.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-k3-2.html>

BPLHD Jawa Timur, Teknik Sampling Kualitas Udara. Diunduh pada tanggal 03

Maret 2013. <http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid-

pemantauan-pencemaran/171-teknik-sampling-kualitas-udara>

Andaniyani, Pengertian Suhu Ruang. Diunduh pada tanggal 03 Maret 2013.

<http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2346853-pengertian-suhu-ruang/

#ixzz2MPPS1nrY>

Dikiumbara, Category Lighting. Diunduh pada tanggal 03 Maret 2013.

<http://dikiumbara.wordpress.com/category/lighting>

Wikipedia, Pengertian Debu. Diunduh pada tanggal 03 Maret 2013.

<http://id.wikipedia.org/wiki/Debu>

Iwan Sugiyarto, Nilai Ambang Batas. Diunduh pada tanggal 03 Maret 2013.

<http://iwansugiyarto.blogspot.com/2011/11/nilai-ambang-batas-nab.html>

PARAMETER PENCEMAR UDARA DAN DAMPAKNYA TERHADAP

KESEHATAN. Di undu pada tanggal 2 april 2013

<http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF >

21

Page 22: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

LAMPIRAN

Gambar 1. Pengukuran Kebisingan, Suhu, dan Kelembaban.

Gambar 2. Pengukuran Partikulat Debu.

22

Page 23: Web view(lichen) dan mempengaruhi kehidupan serta morfologi vegetasi tersebut). ... Diah Dyeah, Laporan Praktikum K3. Diunduh pada tanggal 02 Maret 2013

Gambar 3. Pengukuran Arah Angin.

Gambar 4. Hasil Partikulat Debu Pada EPAM 5000

23