Upload
doanthu
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERBEDAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO TERHADAP
PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENGATASI
KELUHAN PADA MASA KEHAMILAN
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh
NINDYA KURNIAWATI
R 0108062
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan Ibu dan anak sangat menentukan untuk mencapai kualitas hidup
yang baik pada keluarga dan masyarakat. Dewasa ini, kita dihadapkan pada
masih tingginya angka kematian ibu dan anak dibandingkan dengan negara-
negara ASEAN yang menuntut tenaga kesehatan terutama di bidang
kebidanan, agar mampu berkontribusi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk
diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan karena sepanjang
masa kehamilannya dapat terjadi komplikasi yang tidak diharapkan (Salmah,
Rusmiati, Maryanah, dan Susanti N, 2006).
Kehamilan adalah peristiwa alamiah yang normal, tetapi proses kehamilan
kadang dapat menyebabkan depresi pada ibu hamil. Depresi pada ibu hamil
dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah perubahan anatomi
dan fisologi yang menimbulkan keluhan-keluhan fisik dengan semakin
bertambahnya usia kehamilan. Dalam keadaan tersebut ibu memerlukan
adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan
(Saifuddin,2009).
Keluhan-keluhan yang terjadi pada masa kehamilan antara lain : gangguan
tidur sebesar 97%, mual muntah 80-85%, bengkak atau udema 75%, pusing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
70%, nyeri punggung 47-60%, nyeri perut bagian bawah 40-90%, panas di ulu
hati 30-50%, ambeien atau hemoroid 8%, sembelit atau konstipasi dan rasa
letih hampir dialami semua ibu hamil. Keluhan-keluhan tersebut jika tidak
diatasi dapat menimbulkan bahaya, serta memicu terjadinya depresi pada ibu
hamil. Angka kejadian depresi pada Ibu hamil trimester pertama diperkirakan
7,4%, trimester kedua meningkat menjadi 12,8% dan trimester ketiga 12%
(Sinclair, 2004 ; Varney, 2007).
Peran bidan dalam hal ini adalah membantu ibu hamil untuk mengatasi
keluhan-keluhan yang dialaminya. Jika keluhan-keluhan yang dialami ibu
hamil dapat teratasi, maka tidak akan menimbulkan bahaya dan kejadian
depresi. Seorang bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan sering kali
hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa menggunakan alat bantu
media. Padahal dengan menggunakan media, pesan yang disampaikan akan
lebih menarik, lebih jelas, dan menimbulkan gairah belajar.
Leaflet merupakan bentuk media visual yang paling umum digunakan oleh
provider dalam upaya memberikan informasi dan pendidikan kesehatan pada
masyarakat. Memasuki era Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), kita
dituntut untuk lebih maju dalam menggunakan media. Salah satu hasil dari
perkembangan TIK adalah video pendidikan kesehatan. Video ini masih
jarang digunakan, padahal video sangat membantu dalam proses
penyampaian informasi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas masalah
tersebut dalam bentuk karya tulis ilmiah yang berjudul ”Perbedaan Media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Leaflet dan Video Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Cara Mengatasi
Keluhan Pada Masa Kehamilan”.
Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Ayuningtyas (2010) dengan judul
Perbedaan Antara Efektifivitas Penggunaan VCD dengan Power Point
Terhadap Minat Belajar ASKEB I Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil
Konsepsi didapatkan hasil bahwa VCD lebih efektif daripada media power
point untuk meningkatkan minat belajar . Terdapat perbedaan antara penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya. Hal yang membedakan dengan penelitian
sebelumnya yaitu mengenai waktu, responden, tempat, variabel dan desain
penelitian. Desain penelitian ini lebih baik dari desai penelitian seebelumnya.
Desain penelitian sebelumnya hanya menggunakan nilai posttest sedangkan
penelitian ini menggunakan nilai pretest dan posttest.
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian oleh Putra tahun 2005
dengan judul Penggunaan Video Compact Disc (VCD) Untuk Meningkatkan
Motivasi Pembelajaran Sejarah Baru Pada Kelas 2 Akutansi 1 Di Dekolah
Menengah Kejuruan Kendal Tahun Diklat 2004/2005 didapatkan hasil bahwa
VCD dapat meningkatkan motivasi belajar.
Penelitian yang memberikan hasil berbeda adalah penelitian dari Dewi
tahun 2005 dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Psikomotorik Penggunaan
Metode Demonstrasi Dan Metode Audiovisual Pada Pembelajaran Senam
Hamil didapatkan hasil metode demonstrasi lebih baik dari metode
audiovisual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Adakah perbedaan media leaflet dan video terhadap pengetahuan ibu
tentang cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan media leaflet
dan video terhadap pengetahuan ibu tentang cara mengatasi keluhan pada
masa kehamilan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang cara mengatasi keluhan
pada masa kehamilan.
b. Menganalisis perbedaan media leaflet dan media video
c. Menganalisis perbedaan media leaflet dan video terhadap pengetahuan
ibu tentang cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi
data dasar perbedaan media leaflet dan video terhadap pengetahuan
ibu tentang cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Aplikatif
a. Instansi
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam
memilih media pendidikan kesehatan yang tepat tentang cara
mengatasi keluhan pada masa kehamilan.
b. Masyarakat
Agar masyarakat memperoleh pendidikan kesehatan tentang cara
mengatasi keluhan pada masa kehamilan dengan media yang lebih
baik dan sesuai dengan kebutuhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pendidikan Kesehatan
a. Pengertian
Pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan
dan atau meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik baik individu,
kelompok atau masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2007). Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dalam Depdiknas (2007) menyebutkan bahwa
pendidikan kesehatan adalah kegiatan di bidang penyuluhan kesehatan
umum dengan tujuan menyadarkan dan mengubah sikap serta perilaku
masyarakat agar tercapai tingkat kesehatan yang diinginkan.
b. Metode Pendidikan Kesehatan
Notoatmodjo (2007) membagi metode pendidikan kesehatan
menjadi 3, yaitu:
1) Metode pendidikan Individual (perorangan)
Bentuk dari metode individual ada 2 (dua) bentuk yaitu
bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling) dan metode
wawancara (interview)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2) Metode Pendidikan Kelompok
Metode pendidikan kelompok dibagi menjadi dua yaitu
kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok besar terdiri
metode ceramah dan seminar. Kelompok kecil terdiri dari diskusi
kelompok, curah pendapat, bola salju (snow balling), kelompok-
kelompok kecil, memainkan peran,dan permainan simulasi.
3) Metode Pendidikan Massa
Contoh metode pendidikan massa antara lain : ceramah umum,
pidato atau diskusi, simulasi, sinetron dalam televisi, tulisan-tulisan
di majalah, dan billboard.
2. Media Pendidikan Kesehatan
a. Pengertian
Media atau alat bantu pendidikan adalah setiap orang, bahan, alat,
atau peristiwa yang menciptakan kondisi yang memungkinkan
pebelajar menerima pengetahuan, ketrampilan dan sikap (Anitah,
2008).
b. Manfaat Media Pendidikan Kesehatan
Syafrudin dan Fratidhina (2009) menyebutkan manfaat media
pendidikan antara lain :
1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan
2) Mencapai sasaran yang lebih banyak
3) Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
4) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan
yang diterima kepada orang lain
5) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh
para pendidik/pelaku pendidikan
6) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan
7) Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, lebih mendalami,
dan mendapatkan pengertian yang lebih baik
8) Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh
c. Sasaran yang Dicapai Media Pendidikan
Sebelum menggunakan media, ada hal-hal yang perlu
dipertimbangkan diantaranya : sasaran yang akan diberi media dalam
bentuk individu atau kelompok, kategori-kategori sasaran seperti
kelompok umur, pendidikan, pekerjaan, bahasa yang digunakan, adat-
istiadat serta kebiasaan, minat dan perhatian, pengetahuan dan
pengalaman tentang pesan yang akan diterima.
Tempat pemasangan media juga perlu diperhatikan. Tempat yang
biasa digunakan sebagai tempat pemasangan atau penggunaan media
pendidikan kesehatan antara lain : di dalam keluarga, misalnya saat
kunjungan rumah, di masyarakat, misalnya pada perayaan hari besar,
arisan, pengajian, di instansi, antara lain puskesmas, rumah sakit,
kantor, sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Media pendidikan juga sedapat mungkin mudah digunakan oleh
petugas kesehatan, kader kesehatan, guru dan tokoh masyarakat, serta
pamong desa ( Fitriani, 2011)
d. Jenis-jenis Media pendidikan Kesehatan
Machfoedz, Suryani, Sutrisno, dan Santosa (2005) membagi media
pendidikan kesehatan menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Media cetak
Media cetak terdiri dari : booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip
chart (lembar balik), rubrik atau tulisan-tulisan, poster, dan foto.
1) Media elektronik
Media elektronik terdiri dari : televisi (sinetron, sandiwara,
forum diskusi atau tanya jawab, pidato atau ceramah, TV spot,
quiz, atau cerdas cermat, dll), radio (obrolan atau tanya jawab,
sandiwara radio, ceramah, radio spot, dll), Video Compact Disc
(VCD), slide, dan film strip.
3) Media papan (bill board)
Papan atau bill board yang dipasang di tempat-tempat umum
dapat dipakai diisi dengan pesan-pesan atau informasi - informasi
kesehatan. Media papan di sini juga mencakup pesan-pesan yang
ditulis pada lembaran alumunium yang ditempel pada kendaraan
umum (bus atau taksi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3. Media Leaflet
a. Pengertian
Leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil, baik dilipat maupun
tidak, mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada khalayak
umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa
(Depdiknas,2007).
b. Penggunaan Leaflet
Leaflet digunakan untuk mengingat kembali tentang hal-hal yang
pernah diajarkan atau diceramahkan. Leaflet biasanya diberikan
kepada sasaran setelah selesai pelajaran atau ceramah, dapat juga
diberikan sewaktu pelajaran atau ceramah untuk memperkuat materi
yang disampaikan (Syafrudin dan Fratidhina, 2009).
c. Kelebihan Media Leaflet
Indriana (2011) menyebutkan bahwa kelebihan media leaflet antara
lain :
1) Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah banyak
2) Pesan dapat dipelajari sesuai dengan kebutuhan,minat,dan
kecepatan masing-masing penerima pesan
3) Dapat dipelajari kapan saja dan bisa dibawa kemana saja
4) Tampilannya lebih menarik saat dilengkapi dengan gambar dan
warna
5) Perbaikan atau revisi dapat dilakukan dengan mudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
d. Kekurangan Media Leaflet
Syafrudin dan Fratidhina (2009) menyebutkan bahwa kekurangan
media leaflet antara lain :
1) Memerlukan kemampuan membaca dan atensi atau perhatian untuk
menikmatinya
2) Membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks
dan membutuhkan waktu yang relatif lama
3) Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya
gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak
lengkap
4) Orang cenderung mengabaikan informasi yang diberikan apabila
bentuk leaflet kurang menarik
4. Media Video
a. Pengertian
Media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal
suara dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial
dan dapat pula disisipi dengan tulisan yang relevan. Program video
dapat dimanfaatkan dalam pendidikan kesehatan karena dapat
memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada masyarakat
(Daryanto, 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Alasan Penggunaan Video
Ada berbagai alasan penggunaan video. Dengan menggunakan
video pesan yang disampaikan lebih menarik perhatian dan motivasi
bagi penonton. Pesan yang disampaikan lebih efisien karena gambar
visual dapat mengkomunikasikan pesan dengan cepat dan nyata. Oleh
karena itu, dapat mempercepat pemahaman pesan secara lebih
komprehensif. Pesan visual lebih efektif, penyajian melalui visual
dapat membuat penonton lebih berkonsentrasi (Lufianti,2010).
c. Unsur - unsur Dalam Video
Video mempunyai dua unsur utama, yaitu unsur visual dan unsur
audio atau suara. Unsur visual terdiri dari : pemain atau orang, setting,
properties, lighting atau pencahayaan, dan gerak. Unsur audio atau
suara terdiri dari : suara pemain, sound effect, dan musik (Daryanto,
2011).
d. Kelebihan Video
Putra (2005) menyebutkan kelebihan video antara lain :
1) Video baik disertai suara atau tidak dapat menunjukkan kembali
gerakan tertentu ( dapat diulang-ulang). Gerak yang ditunjukkan
dapat berupa rangsangan yang serasi atau berupa respons yang
diharapkan dari penonton.
2) Video dengan efek tertentu dapat memperkokoh proses belajar
maupun nilai hiburan dari penyajian. Beberapa jenis efek visual
yang bisa didapat dengan video antara lain : penyingkatan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
perpanjangan waktu, perpindahan yang lembut dari satu gambar
atau babak ke gambar atau babak berikutnya, dan penjelasan gerak
(diperlambat atau dipercepat).
3) Penonton dapat mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari materi
pelajaran atau pelatihan.
4) Penonton dapat belajar secara mandiri dengan kecepaatan masing-
masing.
5) Video dapat menampilkan kondisi yang berbahaya atau peristiwa
yang tidak dapat disaksikan secara langsung. Dengan melihat video
penonton seperti berada di suatu tempat yang sama dengan
program yang ditayangkan video.
e. Kekurangan Video
Daryanto (2011) menyebutkan kekurangan video antara lain :
1) Video tidak dapat menampilkan objek sampai yang sekecil-
kecilnya
2) Video tidak dapat menampilkan objek dengan ukuran yang
sebenarnya, sehingga harus selalu disertai objek lain sebagai
pembanding
3) Gambar yang diproyeksikan oleh video berbentuk dua dimensi
4) Pengambilan gambar yang kurang tepat dapat menyebabkan
timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang
dilihatnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
5) Membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
terutama untuk membayar pemain, membeli atau menyewa
peralatan dan tenaga pendukung lainnya
5. Pengetahuan Cara Mengatasi Keluhan Pada Masa Kehamilan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2007).
b. Tingkat Pengetahuan
Notoatmodjo (2007) menyebutkan pengetahuan yang dicakup
dalam domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkat, yaitu:
1) Tahu (know)
Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Mengingat kembali terhadap suatu spesifik
dan seluruh badan yang dipelajari termasuk dalam pengetahuan
tingkat ini. Oleh karena itu, tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain :
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat mengintepretasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap
obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan dan meramalkan terhadap obyek yang dipelajari.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya
(real). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-
hukum, rumus, prinsip, dan sebagainya dalam konteks ini.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih
dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja seperti : dapat menggambarkan (membuat
bagan), membedakan, memisahkan dan mengelompokkan.
5) Sintesis (syintesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru atau dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Misalnya, dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan dan
dapat menyesuaikan trhadap suatu teori atau rumusan-rumusan
yang telah ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau obyek, penilaian didasarkan
pada kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan criteria
yang telah ada.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Mubarak (2007) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan pada seseorang
pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami.
Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka
menerima informasi, dan pada akhirnya semakin banyak pula
pengetahuan yang dimilikinya.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan
pada aspek fisik dan psikologis. Pertumbuhan pada fisik secara
garis besar ada empat kategori perubahan pertama, perubahan
ukuran, kedua, perubahan proporsi, ketiga, hilangnya ciri-ciri lama,
keempat, timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan
fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir
seseorang semakin matang dan dewasa.
4) Minat
Suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan
menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam.
5) Pengalaman
Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan
pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk
melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut
menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang
sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan
pada akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam
kehidupannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
7) Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat
membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh
pengetahuan yang baru.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket (kuesioner) yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
diukur dari subyek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan tentang cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan
yang dibahas pada penelitian ini hanya pada urutan pertama dan kedua
dari enam tingkat domain kognitif, yaitu pada ranah tahu (know) dan
memahami (compreshension).
d. Keluhan Pada Masa Kehamilan dan Cara Mengatasinya
Pada masa kehamilan sering kali terjadi keluhan-keluhan,
diantaranya : mual muntah, ngidam (Fam, 2010), air liur banyak,
keputihan , kram kaki, susah tidur, bengkak atau edema, baal dan rasa
geli di tangan, perubahan warna kulit (Salmah, Rusmiati, Maryanah,
dan Susanti, 2006; Wiknjosastro, 2005), rasa letih, panas di ulu hati,
perut kembung, ambeien, nyeri perut bagian bawah, nyeri punggung
atas dan bawah, diare, gatal-gatal (Pusdiknakes, 2003), sering buang
air kecil, sembelit, varises, nyeri saat berhubungan, pusing, gusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
berdarah (Kusmiyati, wahyuningsih,dan Sujiyatini, 2008), napas
pendek-pendek (Mochtar, 2001), dan striae (Varney, 2007). Cara
mengatasi keluhan pada masa kehamilan secara lengkap dapat dilihat
dalam tabel 2.1 pada lampiran 1.
6. Perbedaan Media Leaflet dan Video
Tabel 2.2 Persentase Kemampuan Daya Serap Manusia Dari Penggunaan
Alat Indra
Jenis Alat Indra PersentasePenglihatan 82%Pendengaran 11%Penciuman 1%Pengecapan 2,5%
Perabaan 3,5%Sumber : Daryanto (2011)
Dari Tabel 2.2 dapat dikatakan bahwa media leaflet sebagai media
visual yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Daya serap manusia
yang hanya mengandalkan indra penglihatan saja berkisar 82%. Video
merupakan media audiovisual yang mengandalkan indra penglihatan dan
pendengaran. Daya serap manusia dengan indra penglihatan dan
pendengaran berkisar 93%. Media video memberikan daya serap lebih
baik dari media leaflet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
B. Kerangka Konsep
Keterangan :
= variabel yang diteliti
= variabel yang tidak diteliti
Media PendidikanKesehatan
Kelebihan :1. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah banyak2. Pesan dapat dipelajari sesuai dengan kebutuhan,minat,dan
kecepatan masing-masing penerima pesan3. Dapat dipelajari kapan saja dan bisa dibawa kemana sajaKekurangan :1 Memerlukan kemampuan membaca dan atensi atau perhatian
untuk menikmatinya2 Membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang
kompleks dan membutuhkan waktu yang relatif lama3 Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya
gangguan mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterimatidak lengkap
Pengetahuan
Video
Leaflet
Kelebihan :1. Video (disertai suara atau tidak) dapat menunjukkan kembali
gerakan tertentu / dapat diulang-ulang2. Video dengan efek tertentu dapat memperkokoh proses belajar
maupun nilai hiburan dari penyajian3. Video dapat menampilkan kondisi yang berbahaya atau
peristiwa yang tidak dapat disaksikan secara langsungKekurangan :1. Video tidak dapat menampilkan obyek sampai yang sekecil-
kecilnya2. Pengambilan gambar yang kurang tepat dapat menyebabkan
timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yangdilihatnya
3. Membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit
Faktor- faktor yangmempengaruhipengetahuan:1. Pendidikan2. Pekerjaan3. Pengalaman4. Usia5. Minat6. Kebudayaan
lingkungan7. informasi
Transfer Informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
C. Hipotesis
Ada perbedaan antara media leaflet dan video terhadap pengetahuan ibu
tentang cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu/ Quasi
Eksperimental. Desain penelitian ini menggunakan The Nonequivalent
Control Group Design yang ditampilkan dalam skema penelitian berikut :
P1 X1 P2
P1 X2 P2
Keterangan :
P1 : Pretest
P2 : Posttest
X1 : Kelompok dengan menggunakan leaflet
X2 : Kelompok dengan menggunakan video
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Surakarta pada bulan Maret - Juli 2012.
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
1. Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di RSUD Kota Surakarta pada bulan Mei-Juni
2012
2. Populasi Aktual
Populasi aktual dalam penelitian ini adalah Ibu hamil dengan umur
kehamilan < 40 minggu yang memeriksakan kehamilannya di RSUD Kota
Surakarta pada bulan Mei-Juni 2012.
D. Sampel dan Teknik Sampling
1. Sampel dan Besar Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau
diukur (Sabri dan Hastono, 2008).
Jumlah sampel minimal untuk sebuah penelitian adalah 30 subjek
(Murti, 2010). Pada penelitian ini peneliti menetapkan jumlah sampel untuk
kelompok leaflet 30 orang dan untuk kelompok video 30 orang, sehingga
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang. Penetapan besar
sampel sebanyak 60 orang ini berdasarkan atas jumlah rata-rata Ibu hamil
dengan umur kehamilan < 40 minggu yang memeriksakan kehamilannya
pada bulan Januari-Februari 2012. Pada bulan Mei-Juni diperkirakan
jumlah Ibu hamil dengan umur kehamilan < 40 minggu tidak jauh berbeda
dari jumlah rata-rata ibu hamil pada bulan Januari-Februari 2012 yaitu 63
orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Penelitian ini
menggunakan incidental sampling dikarenakan pemilihan sampel berasal
dari individu-individu yang secara kebetulan dijumpai dan memenuhi
kriteria restriksi (Taufiqurrahman,2009).
E. Kriteria Retriksi
1. Kriteria inklusi.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Ibu hamil yang datang ke RSUD Kota Surakarta pada saat penelitian
dilaksanakan sebanyak 60 responden.
b. Ibu hamil dengan umur kehamilan < 40 minggu
c. Ibu hamil yang mempunyai alat untuk memutar video
2. Kriteria eksklusi.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Ibu hamil yang menolak untuk menjadi responden
b. Ibu hamil yang memiliki keterbatasan pancaindra
c. Ibu hamil yang tidak dapat membaca
d. Ibu hamil yang tidak mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan secara
utuh
F. Pengalokasian Subjek Penelitian
Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
kelompok leaflet dan kelompok video. Kelompok video diambil dari
sampel yang mempunyai alat untuk memutar video. Kelompok leaflet diambil
dari sampel yang tidak mempunyai alat pemutar video.
G. Definisi Operasional
1. Variabel bebas
a. Variabel Penelitian : Media Leaflet dan media video
b. Definisi Operasional :
Media Leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil, baik dilipat
maupun tidak, mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada
khalayak umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa.
Leaflet ini berisi keluhan pada masa kehamilan serta cara mengatasi
dan mencegahnya.
Media video segala sesuatu yang memungkinkan sinyal suara dapat
dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial dan dapat
pula disisipi dengan tulisan yang relevan. Video ini menampilkan
keluhan pada masa kehamilan serta cara mengatasi dan mencegahnya.
Video dapat di lihat di http://youtu.be/O0A10T98hH4.
c. Skala pengukuran : nominal
2. Variabel terikat
a. Variabel Bebas : Pengetahuan tentang cara mengatasi keluhan pada
masa kehamilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
b. Definisi Operasional : Pengetahuan cara mengatasi keluhan pada masa
kehamilan adalah pengetahuan ibu tentangn cara mengatasi keluhan
selama masa kehamilan serta cara ibu untuk mencegah agar keluhan
tersebut tidak terjadi.
c. Skala : interval
d. Cara pengukuran : kuesioner
H. Cara Kerja
Peneliti menyusun cara kerja sebagai berikut:
1. Pengisian lembar persetujuan penelitian dengan sebelumnya
memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan penelitian.
2. Pembagian kelompok leaflet dan kelompok video dengan sebelumnya
bertanya pada responden apakah responden mempunyai alat untuk
memutar video atau tidak. Responden yang tidak mempunyai alat untuk
memutar video dimasukkan dalam kelompok leaflet.
3. Pemberian soal pretest sebelum diberi perlakuan untuk mengetahui
pengetahuan awal responden. Pemberian soal pretest dilakukan di RSUD
Kota Surakarta. Dalam memberikan soal pretest, peneliti tidak
menetapkan batas waktu untuk mengerjakan soal serta selalu mengawasi
agar responden mengerjakan soal sendiri tanpa bertanya pada orang lain.
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang cara mengatasi keluhan pada
masa kehamilan pada kedua kelompok baik di RSUD Kota Surakarta
maupun dengan melakukan kunjungan rumah. Peneliti memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
penjelasan tentang cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan baik pada
kelompok leaflet maupun kelompok video.
5. Pemberian soal posttest minimal 7 hari setelah perlakuan. Soal posttest
diberikan saat responden melakukan kunjungan ulang. Peneliti datang ke
rumah responden, untuk responden yang tidak melakukan kunjungan
ulang ke RSUD Kota Surakarta. Dalam memberikan soal posttest, peneliti
juga tidak menetapkan batas waktu untuk mengerjakan dan mengawasi
agar responden mengerjakan soal sendiri tanpa bertanya pada orang lain.
6. Melakukan pendokumentasian seluruh kegiatan yang telah dilakukan.
Cara kerja tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
Populasi
Sampel
EksklusiInklusi
Ibu Hamil Trimester I, II, III
Diberi Laeflet Diberi Video
Pretest Pretest
PosttestPosttest
Analisis Data
Incidental Sampling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
I. Instrumentasi
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner, yaitu
daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana
responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda
tertentu (Notoatmodjo, 2005).
Dalam kuesioner pengetahuan tentang cara mengatasi keluhan pada
kehamilan terdapat 35 item pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman
yang mempunyai dua pilihan jawaban, yaitu ‘benar’ dan ‘salah’. Skor 1 untuk
jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah (Hidayat, 2009).
Skor penilaian pengetahuan tersebut dirinci dalam sebuah tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skor Penilaian Pengetahuan Cara Mengatasi Keluhan Pada Masa Kehamilan
Jawaban Favourable UnfavourableBenar 1 0Salah 0 1
Tabel 3.2
Kisi-kisi Pertanyaan Cara Mengatasi Keluhan Pada Masa Kehamilan
No Pertanyaan Nomor Item JumlahSoalC1 C2
1 Cara mengatasi keluhanmual muntah, ngidam, airliur banyak, rasa letih, dankeputihan
Favourable 1,3,31 26 7
Unfavourable 5 2,4
2 Cara mengatasi keluhansering buang air kecil,panas di ulu hati, perutkembung, sembelit, danambeien
Favourable 7,10,27 8,9 8
Unfavourable 6,32,33
3 Cara mengatasi kram kaki,susah tidur, bengkak/udem,varises, dan nyeri saatberhubungan
Favourable 11,12,13,15 28 8
Unfavourable 14,34,35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
4 Cara mengatasi nyeri perutbagian bawah, nyeripunggung atas dan bawah,napas pendek-pendek, baaldan rasa geli di tangan, dankeluhan pusing
Favourable 18 16,19,20 6
Unfavourable 17,29
5 Cara mengatasi keluhanperubahan warna kulit,diare, gatal-gatal, gusiberdarah, dan striae
Favourable 21,22,24,30 25 6
Unfavourable 23
Jumlah 35
Kuesioner yang telah dibuat harus dapat memenuhi kriteria sebagai alat
ukur, maka sebelum kuesioner digunakan sebagai alat ukur harus dilakukan
uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan
kesahihan kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila mampu mengukur
dan mengungkapkan data secara tepat (Arikunto, 2006).
a. Validitas Isi
Kuesioner telah diteliti oleh ahli yaitu penguji I dan penguji II. Hasil
dari validitas isi ini adalah peneliti harus menambah item soal kuesioner
dan peneliti harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
responden. Peneliti sudah menambah item soal dari jumlah 30 menjadi
35. Peneliti juga sudah mengubah bahasa dalam kuesioner agar lebih
mudah dipahami oleh responden. Oleh karena itu kuesioner sudah layak
digunakan untuk penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Validitas Butir
Kuesioner berjumlah 35 soal diuji validitas dan reliabilitas kepada
25 ibu hamil dengan umur kehamilan < 40 minggu yang memeriksakan
kehamilannya di RSUD Kota Surakarta pada tanggal 3-7 Mei 2012. Uji
validitas dilakukan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dengan
menggunakan rumus Pearson Product Moment:
r = (∑ ) − (∑ ). (∑ )n. ∑ X − (∑X) . n. ∑ Y − (∑Y)Keterangan:
: koefisien korelasi
Σ X : jumlah skor item
Σ Y : jumlah skor total (item)
n : jumlah responden
(Hidayat, 2009)
Perhitungan validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan
program komputer SPSS (Statistical Package for Social Science) versi
17.00. Soal dikatakan valid jika taraf signifikansi <0,05 ditandai dengan
* dan atau **. Uji validitas dari 35 item soal diperoleh hasil sebagai
berikut:
1) 28 item soal valid yang selanjutnya diuji reliabilitas dan digunakan
dalam penelitian. 28 soal ini sudah mewakili semua kisi-kisi
pertanyaan tentang cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2) 7 item soal tidak valid yaitu soal no 6,7,11,24,31,34,dan 35 yang
selanjutnya tidak dipakai untuk penelitian
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengandung maksud sejauh mana instrumen menghasilkan
hasil pengukuran yang sama, meskipun digunakan oleh pengamat yang
berbeda pada waktu yang sama maupun oleh pengamat yang sama pada
waktu yang berbeda (Taufiqurrahman, 2008).
Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang
benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap
akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu.
Reliabel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Arikunto, 2006).
Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan rumus
Cronbach Alpa.
r11= 1 −
Keterangan:
R11 : reliabilitas instrument
K : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: jumlah varians butir
t2 : varians total
Kriteria keputusan jika nilai koefisien reliabilitas Cronbach Alpa ≥
0,600 maka instrumen cukup reliabel (Arikunto, 2006). Perhitungan
reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan program komputer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00. Dan hasil yang
didapat adalah 0,920 sehingga dapat dikatakan kuesioner reliabel untuk
digunakan.
J. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase
dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Peneliti menggunakan analisis
univariat berupa distribusi frekuensi dari faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan dan umur.
2. Analisis Bivariat
Peneliti menggunakan uji statistik Independent T-Test. Tujuan
pengujian ini adalah untuk mengetahui perbedaan mean dua kelompok
data independen (Sabri dan Hastono, 2008).
Sebelum menggunakan uji Independent T-Test terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk
(Dahlan,2008). Proses analisis data dibantu dengan menggunakan program
SPSS 17.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
1. Data Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Faktor Yang
Mempengaruhi Pengetahuan:
a. Pendidikan
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Pendidikan Jumlah PersentaseSD 10 16,66
SMP 18 30,00SMA 31 51,67
S1 1 1,67Jumlah 60 100,00
Sumber: Data Primer 2012
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 60 responden dengan pendidikan
SD terdapat 10 orang (16,66%), berpendidikan SMP terdapat 18 orang
(30%), berpendidikan SMA terdapat 31 orang (51,67%), dan
berpendidikan S1 terdapat 1 orang (1,67%).
b. Pekerjaan
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah PersentaseIbu Rumah Tangga 29 48,34
Pedagang 14 23,33Karyawan 9 15,00
Buruh 8 13,33Jumlah 60 100,00
Sumber: Data Primer 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 60 responden sebagai ibu rumah
tangga terdapat 29 orang (48,34%), bekerja sebagai buruh terdapat 18
orang (13,33%), bekerja sebagai pedagang terdapat 14 orang (23,33%),
dan bekerja sebagai karyawa terdapat 9 orang (15%).
c. Umur
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur (Tahun) Jumlah Persentase17-21 6 10,0022-26 26 43,3327-31 19 31,6732-36 7 11,6737-41 2 3,33
Jumlah 60 100,00Sumber: Data Primer 2012
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 60 responden pada golongan
umur 17-21 tahun terdapat 6 orang (10%), golongan umur 22-26 tahun
terdapat 26 orang (43,33%), golongan umur 27-31 tahun terdapat 19
orang (31,67%), golongan umur 32-36 tahun terdapat 7 orang (11,67%)
dan golongan umur 37-41 tahun terdapat 2 orang (3,33%).
2. Deskripsi Data Pengetahuan Ibu Tentang Cara Mengatasi Keluhan
Pada Masa Kehamilan Dengan Media Leaflet
Perlakuan menggunakan media leaflet dilaksanakan pada tanggal 10
Mei-7 Juni 2012 di RSUD Kota Surakarta. Data pengetahuan ibu tentang
cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan dapat digambarkan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
boxplot sebagai berikut :
Gambar 4.1 Data Pengetahuan Ibu Tentang Cara Mengatasi Keluhan Pada
Masa Kehamilan dengan Media Leaflet
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, dapat disimpulkan perolehan rerata
nilai pretest dengan media leaflet adalah 16,1. Nilai tertinggi 24 dan nilai
terendah adalah 9. Sedangkan perolehan rerata nilai posttest adalah 21,9.
Nilai tertinggi 27 dan nilai terendah 16. Nilai rerata posttest lebih tinggi
dari nilai rerata pretest. Nilai posttest lebih homogen daripada nilai pretest.
3. Deskripsi Data Pengetahuan Ibu Tentang Cara Mengatasi Keluhan
Pada Masa Kehamilan Dengan Media Video
Perlakuan menggunakan media video dilaksanakan pada tanggal 10
Mei-7 Juni 2012 di RSUD Kota Surakarta. Data pengetahuan ibu tentang
Pretest Posttest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan dapat digambarkan secara
boxplot sebagai berikut :
Gambar 4.2 Data Pengetahuan Ibu Tentang Cara Mengatasi Keluhan Pada
Masa Kehamilan dengan Media Video
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, dapat disimpulkan perolehan rerata
nilai pretest dengan media video adalah 14, 77. Nilai tertinggi 22 dan nilai
terendah 6. Sedangkan perolehan rerata nilai posttest adalah 24,17. Nilai
tertinggi 28 dan nilai terendah 20. Nilai rerata posttest lebih tinggi dari
nilai rerata pretest. Nilai posttest lebih homogen daripada nilai pretest.
Pretest Posttest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
B. Analisis Bivariat
1. Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Laeflet Dan Kelompok Video
Hasil uji normalitas data dengan uji Shapiro-Wilk didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data
Tests of Normality
jenis
perlakuan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
hasil leaflet .138 30 .152 .942 30 .103
video .081 30 .200* .969 30 .501
a. Lilliefors Significance Correction
a. Uji Normalitas Data Frekuensi Leaflet
Hasil pengujian dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk didapatkan
angka signifikansi (p) = 0,103, karena p (0,103) > 0,05 maka data
dinyatakan berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Data Frekuensi Video
Hasil pengujian dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk didapatkan
angka signifikansi (p) = 0,501, karena p (0,501) > 0,05 maka data
dinyatakan berdistribusi normal.
2. Hasil Uji T-Test Media Leaflet dan Video
Hasil pengujian normalitas data menunjukkan data penggunaan media
leaflet dan video berdistribusi normal, sehingga memenuhi persyaratan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
untuk dilakukan uji T-Test. Adapun hasil uji T-Test sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Pengujian T-Test untuk Sampel Independent
Group Statistics
jenis
perlakuan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
hasil leaflet 30 5.80 2.964 .541
video 30 9.40 4.090 .747
Sumber : Output SPSS.17
Pada kotak Levene’s Test nilai sig = 0,158. Jika nilai p > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa varians data kedua kelompok sama. Jika varians
data sama , maka untuk melihat hasil uji T memakai hasil pada baris
pertama (Equal variances assumed). Angka significancy pada baris kedua
adalah (0.000 ) < (0,05), maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan antara
media leaflet dan video terhadap pengetahuan.
Nilai mean kedua kelompok berbeda. Nilai mean pada kelompok video
(9,40) lebih tinggi daripada kelompok leaflet (5,80), maka dapat
disimpulkan bahwa media video memberikan hasil yang lebih baik
Independent Samples TestLevene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means95%
ConfidenceInterval of the
Difference
F Sig. t dfSig.
(2-tailed)Mean
DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper
hasilEqual variancesassumed
2.050 .158 -3.903 58 .000 -3.600 .922 -5.446 -1.754
Equal variances notassumed
-3.903 52.874 .000 -3.600 .922 -5.450 -1.750
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
daripada media leaflet. Hal ini dapat dilihat dari grafik sebagai berikut :
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Media Leaflet dan Video
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
video
leaflet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Karakteristik Subjek Penelitian
Responden dalam penelitian ini terdiri dari responden yang memenuhi
kriteria untuk sampel penelitian dengan jumlah 60 orang. 30 orang sebagai
kelompok dengan media leaflet, dan 30 orang dengan media video.
Responden merupakan Ibu hamil dengan umur kehamilan < 40 minggu yang
memeriksakan kehamilannya di RSUD Kota Surakarta pada bulan Mei-Juni
2012.
B. Analisis Perbedaan Media Leaflet dan Video Terhadap Pengetahuan Ibu
Tentang Cara Mengatasi Keluhan Pada Masa Kehamilan
Dari hasil analisis diperoleh nilai significancy 0,000 < 0,05 sehingga
disimpulkan bahwa Ho diolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan selisih nilai pretest-posttest antara kelompok leaflet dan
kelompok video. Berdasarkan Tabel 4.5 nilai mean kedua kelompok berbeda.
Nilai mean pada kelompok video 9,40 lebih tinggi daripada kelompok leaflet
5,80. Dapat disimpulkan bahwa media video memberikan hasil yang lebih
baik daripada media leaflet.
Nilai mean kelompok video yang lebih tinggi tersebut membuktikan teori
Daryanto (2011) bahwa video sebagai media pendidikan kesehatan dapat
memperkokoh proses belajar maupun nilai hiburan dari penyajian. Video
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
dapat menunjukkan kembali gerakan tertentu/ dapat diulang-ulang. Gerak
yang ditunjukkan dapat berupa rangsangan yang serasi atau berupa respons
yang diharapkan dari penonton.
Penonton mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran
atau pelatihan. Penonton juga dapat belajar secara mandiri dengan kecepatan
masing-masing. Selain itu dengan melihat video, penonton seperti berada di
suatu tempat yang sama dengan program yang ditayangkan video sehingga
video lebih menarik (Putra, 2005).
Lufianti (2010) menyebutkan bahwa dengan menggunakan video pesan
yang disampaikan lebih menarik perhatian dan motivasi bagi penonton. Pesan
yang disampaikan lebih efisien karena gambar bergerak dapat
mengkomunikasikan pesan dengan cepat dan nyata. Oleh karena itu,dapat
mempercepat pemahaman pesan secara lebih komprehensif. Pesan
audiovisual lebih efektif karena penyajian secara audiovisual membuat
penonton lebih berkonsentrasi.
Leaflet sebagai media visual yang hanya mengandalkan indera penglihatan
kurang menarik jika dibandingkan dengan video. Daryanto (2011)
mengungkapkan bahwa daya serap manusia yang hanya mengandalkan indera
penglihatan saja hanya berkisar 82%. Pada media leaflet, ibu hamil hanya
memperoleh materi dengan mengandalkan indra penglihatan saja. Penyajian
materi kurang menarik dan daya serap yang diperoleh lebih sedikit
dibandingkan dengan penyampaian materi dengan media video yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
mengandalkan indra penglihatan dan indra pendengaran. Daya serap manusia
dengan indra penglihatan dan indra pendengaran sebesar 93%.
Selisih pretest-posttest pada kelompok leaflet tidak sebaik pada kelompok
video. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang cara mengatasi
keluhan pada masa kehamilan dengan media video lebih baik daripada
dengan media leaflet. Materi yang disajikan dengan media leaflet hanya
mengandalkan indera penglihatan saja, sehingga kurang dapat diserap dan
dipahami secara optimal oleh ibu hamil.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ayuningtyas (2010) dengan judul
Perbedaan Antara Efektifivitas Penggunaan VCD dengan Power Point
Terhadap Minat Belajar ASKEB I Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil
Konsepsi didapatkan hasil bahwa VCD lebih efektif daripada media power
point untuk meningkatkan minat belajar .
Terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumya lebih menekankan pada tempat penyimpanan video/
piringan/ VCD sebagai variabel bebas, sedangkan penelitian ini lebih
menekankan pada objek gambar yaitu video itu sendiri. Sadiman dalam
Ayuningtyas (2010) mengartikan VCD adalah tempat penyimpanan informasi
gambar dan suara pada piringan (disc) dengan sistem optical dan sistem
capacitance. Daryanto (2011) mengartikan video adalah segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal suara dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak
secara sekuensial dan dapat pula disisipi dengan tulisan yang relevan. Dapat
dikatakan bahwa VCD merupakan bagian dari video.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Penelitian sebelumnya menggunakan desain penelitian Posttest Only
Control Group Design dan yang diukur hanya posttest, sedangkan penelitian
ini menggunakan desain The Nonequivalent Control Group Design. Desain
penelitian ini lebih baik dari desain penelitian sebelumnya karena
menggunakan pretest dan posttest. Peneliti mengukur nilai pretest terlebih
dahulu sehingga peneliti mengetahui sejauh mana pengetahuan responden
sebelum diberi pendidikan kesehatan baik dengan media leaflet maupun
video. Peneliti juga dapat mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan
sesudah diberi perlakuan dengan melihat selisih nilai pretest dan posttest.
Penelitian oleh Putra (2005) dengan judul Penggunaan Video Compact
Disc (VCD) Untuk Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Sejarah Baru Pada
Kelas 2 Akutansi 1 Di Dekolah Menengah Kejuruan Kendal Tahun Diklat
2004/2005 didapatkan hasil bahwa VCD dapat meningkatkan motivasi
belajar. Jika motivasi belajar meningkat maka kemungkinan besar
pengetahuan yang diperoleh juga meningkat.
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian oleh Kumboyono
(2011) dengan judul Perbedaan Efek Penyuluhan Kesehatan Menggunakan
Media Cetak Dengan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Pasien Tuberkulosis didapatkan hasil bahwa media audiovisual
memberikan hasil yang lebih baik dari media cetak.
Penelitian yang memberikan hasil yang berbeda adalah penelitian dari
Yuningsih (2012) dengan judul Pengaruh Peragaan Langsung, Leaflet dan
Video terhadap Penguasaan Keterampilan Latihan Pasien Osteoartritis Lutut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
didapatkan hasil bahwa peragaan langsung berpengaruh paling baik terhadap
ketrampilan.
Penelitian lain yang memberikan hasil berbeda adalah penelitian dari Dewi
(2005) dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Psikomotorik Penggunaan
Metode Demonstrasi Dan Metode Audiovisual Pada Pembelajaran Senam
Hamil didapatkan hasil metode demonstrasi lebih baik dari metode
audiovisual.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penilitian oleh Dewi (2005)
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
1. Responden penelitian ini berbeda dengan responden penelitian Dewi
(2005). Penelitian ini menggunakan ibu hamil sebagai responden,
sedangkan penelitian tersebut menggunakan mahasiswa sebagai
responden.
2. Penelitian ini membandingkan media sedangkan penelitian Dewi (2005)
membandingkan metode.
3. Pembanding dalam kedua penelitian berbeda. Penelitian ini menggunakan
media leaflet sebagai pembanding, sedangkan penelitian Dewi (2005)
menggunakan metode demonstrasi sebagai pembanding.
4. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini berbeda dengan aspek yang diteliti
oleh Dewi (2005). Penelitian ini meneliti aspek kognitif, sedangkan
penelitian Dewi (2005) meneliti aspek psikomotorik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
5. Desain penelitian ini lebih baik dari penelitian Dewi (2005). Penelitian ini
menggunakan desain pretest-posttest, sedangkan penelitian Dewi (2005)
hanya menggunakan posttest saja.
6. Penelitian Dewi (2005) tidak memberikan tenggang waktu dari pemberian
perlakuan sampai dilakukan posttest sehingga responden tidak dapat
mengulang-ulang video dan tidak bisa belajar sendiri di rumah. Penelitian
ini memberikan tenggang waktu minimal 7 hari dari perlakuan sampai
dilakukan posttest. Responden dapat mengulang-ulang video dan dapat
belajar secara mandiri dengan kecepatan masing-masing. Hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini lebih baik karena responden dapat
memanfaatkan media video untuk belajar secara maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan dalam penelitian ini adalah bahwa media video lebih baik
daripada media leaflet untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang
cara mengatasi keluhan pada masa kehamilan di RSUD Kota Surakarta.
Perbedaan ini ditunjukkan dengan nilai significancy (0,000) dan nilai mean
kelompok video (9,40) > kelompok leaflet (5,80).
B. Saran
1. Institusi Rumah Sakit
Diharapkan institusi rumah sakit dapat menggunakan media video
dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang cara mengatasi keluhan
pada masa kehamilan agar pendidikan kesehatan yang disampaikan lebih
efektif.
2. Pasien
Pasien diharapkan memanfaatkan media pendidikan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang cara mengatasi keluhan pada masa
kehamilan.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Melakukan penelitian dengan menggabungkan media leaflet dan video,
serta melihat pengaruhnya terhadap pengetahuan.