3
Pereaksi Pengendap Anorganik Sebagai pereaksi pengendap dapat digunakan senyawa anorganik atau senyawa org tetapi dipilih yang spesifik dan mudah menguap agar zat pengganggu bila tidak hilan dicuci dapat dihilangkan waktu pemanasan. file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../ Gravimetri_Revisi . pdf 1. Asam Klorida untuk pengendapan ion logam golongan I Dalam laboratorium ion Pb yang tercampur ion Ag dan Hg(I), akan mu dari campurannya dengan direaksikan ketiganya dengan ion Cl (HCl) dan pemanasan. Ketika ditambahkan HCl, ketiga ion akan membentuk endapan PbCl 2 , AgCl, dan HgCl. Kemudian ditambahkan air panas, garam PbCl 2 akan larut kembali, sedang yang lain tetap dala endapan, dengan penyaringan panas maka ion Pb akan terpisah dari Ag dan Hg(I). 2. Hidrogen Sulfida Hidrogen sulfida merupakan salah satu reagen yang cukup efektif dalam mengend logam logam terlarut. Kebanyakan sulfida logam mempunyai kelarutan yang rendah dalam a (harga Ksp sangat kecil). Dalam beberapa pengamatan, konsentrasi ion ion logam stabil larut dalam air sekitar 1 10 3 mol/L. Sedangkan H2S merupakan asam lemah, yang akan terdisosia menjadi ion H+ dan S=, dengan konsentrasi yang bervariasi sesuai dengan keadaan pH 3. Pengendapan hidroksida logam . Secara prinsip nilai hasil kali kelarutan (Ksp), dapat juga diterapk pengendapan logam logam terlarut dengan membentuknya menjadi garam hidroksida yang kurang larut di air. Teknik ini sering dipakai dalam analisis kuali pengolahan air yang terpapar logam logam. Secara kimiawi, endapan hidroksida logam akan terbentuk jika konsentrasi ion logam dan konsentrasi hidroksil (OH ) saat itu melebihi nilai yang diperbolehkan dalam hasil kali kelarutan (Ksp), atau hasil kali ion ion (logam dan hidroksil) > Ksp. Jumlah endapan adalah sebanyak kelebihan jumlah ion ion dari ion yang harus ada untuk

Pereaksi Pengendap Anorganik

Embed Size (px)

Citation preview

Pereaksi Pengendap Anorganik Sebagai pereaksi pengendap dapat digunakan senyawa anorganik atau senyawa organik tetapi dipilih yang spesifik dan mudah menguap agar zat pengganggu bila tidak hilang waktu dicuci dapat dihilangkan waktu pemanasan. file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../Gravimetri_Revisi.pdf 1. Asam Klorida untuk pengendapan ion logam golongan I Dalam laboratorium ion Pb yang tercampur ion Ag dan Hg(I), akan mudah dipisahkan dari campurannya dengan direaksikan ketiganya dengan ion Cl (HCl) dan pemanasan. Ketika ditambahkan HCl, ketiga ion akan membentuk endapan PbCl2, AgCl, dan HgCl. Kemudian ditambahkan air panas, garam PbCl2 akan larut kembali, sedang yang lain tetap dalam bentu endapan, dengan penyaringan panas maka ion Pb akan terpisah dari Ag dan Hg(I). 2. Hidrogen Sulfida Hidrogen sulfida merupakan salah satu reagen yang cukup efektif dalam mengendapkan logamlogam terlarut. Kebanyakan sulfidalogam mempunyai kelarutan yang rendah dalam air (harga Ksp sangat kecil). Dalam beberapa pengamatan, konsentrasi ionion logam stabil larut dalam air sekitar 1 103 mol/L. Sedangkan H2S merupakan asam lemah, yang akan terdisosiasi menjadi ion H+ dan S=, dengan konsentrasi yang bervariasi sesuai dengan keadaan pH larutan.

3. Pengendapan hidroksida logam. Secara prinsip nilai hasil kali kelarutan (Ksp), dapat juga diterapkan dalam proses pengendapan logamlogam terlarut dengan membentuknya menjadi garam hidroksida logam yang kurang larut di air. Teknik ini sering dipakai dalam analisis kualitatif anorganik dan pengolahan air yang terpapar logamlogam. Secara kimiawi, endapan hidroksidalogam akan terbentuk jika konsentrasi ion logam dan konsentrasi hidroksil (OH) saat itu melebihi nilai yang diperbolehkan dalam hasil kali kelarutan (Ksp), atau hasil kali ionion (logam dan hidroksil) > Ksp. Jumlah endapan adalah sebanyak kelebihan jumlah ionion dari ion yang harus ada untuk

menegakkan Ksp. Jika hasil kali ionion kembali sama dengan Ksp, maka proses pengendapan berhenti. Dalam pengendapan hidroksida logam, konsentrasi hidroksil sangat memegang peranan penting terbentuknya endapan, karena konsentrasi logam yang terlarut stabil di perairan bebas berkisar 101 103 mol/L. Dengan demikian pH air sangat menentukan terjadinya pengendapan, sebab hasil kali ion hidrogen dan hidroksil adalah konstan, sehingga pH akan menentukan jumlah konsentrasi ion hidroksil (OH). Pada pH yang rendah (