Upload
others
View
35
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PeremajaanKelapa Sawit Rakyat Tantangan dan
Hambatan Di Masa Depan
Oleh :Asmar ArsjadAPKASINDO
Medan 28 September 2017 1
ABSTRAK
Luas Kelapa Sawit Nasional 11,9 juta ha 4,8 juta ha diantaranya adalah kebun kelapa sawit rakyat. Dari luasankebun sawit rakyat tersebut tingkat produktivitasnya sekitar3 ton/ha/th yang antara lain disebabkan bibit tidakbersertifikat, lahan marginal, tidak dipupuk, tanaman tua, dan proses panen tidak sesuai aturan.
Disamping hal diatas regulasi Pemerintah juga kurangmendukung pengembangan sawit rakyat antara lain sertifikasi lahan, subsidi benih , pelatihan petani , kreditperbankan ,kampanye negatif dan rencana finance sustainability.
BPDP Kelapa Sawit yang tadinya diharapkan dapatmendukung peremajaan kelapa sawit rakyat sampai saat inibelum secara maksimal memberikan kontribusinya .
2
I.
Program PeremajaanKelapa Sawit Rakyat Tantangan Dan
Hambatan di Masa DepanOleh : Asmar Arsjad APKASINDO
1. Luas Kebun Kelapa Sawit Indonesia : Tahun 1980 300 Ribu ha
2015 11.3 Juta ha2016 11.9 Juta ha
Tersebar pada 21 Provinsi, di 160 KabupatenSumatera 7.5 Juta haKalimantan 3.8 Juta haRiau 2.9 juta haSulawesi 0.38 Juta haJawa 0.36 Juta haPapua dan Maluku 0.18 Juta ha
Luas kebun petani plasma 900 Ribu ha dan kebun petani mandiri 3.9 Juta ha.
*Disampaikan pada IPOS FORUM Mendaulatkan Sawit Indonesia, 28 – 29 September 2017, Santika Dyandra Hotel Medan
3
• 2. Kelapa Sawit – Industri STRATEGIS- Penyumbang Devisa USD 21 M/th- Penghasil energi Blodisel- Ada di 190 Kabupaten (45 persen
Rakyat)- Industri Hilir (Obat, Pangan, dll)- Lokomotif Ekonomi Nasional
30 Juta orang terlibat, dan hidup dari kelapa
sawit
• - Penghasil Oksigen, penyerap karbon
4
4. Devisa Sawit Rakyat
2012 Ekspor, Devisa USD 21 M
Dari Rakyat USD 8 M
2015 Rakyat USD 6,3 M
2016 s.d. Juni USD 3 Matau 106 T
6
5. Luas kelapa sawit rakyat dari 3,9 juta Ha
Perlu segera diremajakan seluas 1.8 juta Ha
Yang tersebar pada 160 Kabupatendiseluruh Indonesia
BPDP Kelapa Sawit menjadi harapan petaniuntuk program peremajaan diatas
7
6.LANDASAN HUKUM DANA PERKEBUNAN SAWIT
Undang Undang No 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara
Undang Undang No 39 Tahun 2014 tentang
Perkebunan
Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2015 tentangPenghimpunan Dana
Perkebunan
Peraturan Presiden No 61 Tahun 2015 tentangPenghimpunan danPenggunaan Dana
Perkebunan Kelapa Sawit
Peraturan Menteri Keuangan No 133 Tahun 2015 tentang Pungutan
Ekspor
Peraturan MenteriKeuangan No 113 Tahun2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja BadanPengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit(BPDPKS)
8
8.Kunci Keberhasilan :
PEMANFAATAN Dana Sawit,
Dari Sawit Untuk Sawit
• Stabilisasi dan PengembanganPasar Sawit
• Penelitian & pengembangan
• Promosi dan Advokasi
• Peremajaan/replanting
• Sarana & Prasarana
• Pengembangan SDM/pendidikan
10
9.Mengapa sebagian besar Dana Sawit
dialokasikan untuk Biofuel ?
Saat ini Sawit Indonesia over-supply CPO
Pasar dunia sedang lesu(70% sawit Indonesia di ekspor)
Harga minyak duniajatuh
Harga CPO terancamjatuh (bisa mencapai$250-$300 harga TBS bisa jatuh ke Rp 500/kg
Solusi: harus ada pasaryang baru untuk CPO
Penggunaan wajibBiofuel Sawit DN (B20)
Hanya bisa jalan kalauada dana subsidi harga
DANA SAWIT UNTUK BIOFUEL BERTUJUAN UNTUK MENJAGA HARGA CPO RELATIF STABIL:-- UNTUK PETANI-- UNTUK SELURUH INDUSTRI
11
10.Harga yang relatif stabil jadi prasyarat;
Program Utama Dana Sawit :
PEREMAJAAN PERKEBUNAN RAKYAT
dan
SARANA/PRASARANA UNTUK
PEMBERDAYAAN PETANI KECIL
12
11.PEREMAJAAN PERKEBUNAN RAKYAT
Peremajaan = penggantian tanaman sawit berumur > 25 tahunmilik petani / perkebunan rakyat dengan tanaman sawit yang baru
+ Khusus : Peremajaan Dini = penggantian tanaman sawit
muda berumur 10-25 tahun milik petani / perkebunan rakyatyang menghadapi masalah produktivitas rendah < 10 ton per hektar akibat kesalahan bibit, dengan tanaman sawit yang baru
Pendukung : Pra-Peremajaan = kegiatan-kegiatan sebelumpelaksanaan kegiatan peremajaan, yang ditujukan untukmenyiapkan petani dan memudahkan proses peremajaan padatahun berikutnya.
13
12.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI
1. Petani : swadaya/plasma/ex-plasma; pemilik kebun kurangdari 4 hektar / petani
2. Lahan / kebun : telah / berpotensi untuk mendapat sertifikatISPO sesuai semua ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
3. Setiap proyek peremajaan : 300-800 hektar, bisa tidak satuhamparan asal berdekatan tetapi sebaiknya satu hamparan
4. Petani tergabung dalam koperasi / kelompok tani5. Bantuan Dana Sawit berbentuk hibah (grant) dan akan
diberikan melalui transfer ke rekening proyek yang disepakatioleh petani dan bank
6. Besarnya bantuan Dana Sawit untuk peremajaan tahun 2016 sebesar Rp 25 juta / hektar
7. Petani wajib bekerjasama dan mengikat akad dengan bank
14
13.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI
15
Model 1
Petani ambil kredit dan mengerjakan sendiri peremajaannya
Asumsi: Biaya peremajaan Rp 60juta/ha, Proyek: 300 ha, 100 petani, Total nilai proyek 300x60jt = Rp 18 M
Petani akad kreditdg bank Rp 10,5 milyar
Ketentuan mengenai pencairan danasesuai kemajuan kegiatan peremajaan
Rekening proyek
ProyekPeremajaanDilaksanakanOlehPetani
Dana Sawit hibahRp 7,5 milyar
Monitoring dan pengawasanuntuk pencairan dana oleh Bank
14.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI
16
Model 2
Petani dengan uang sendiri dan mengerjakan sendiri peremajaannya
Asumsi: Biaya peremajaan Rp 60juta/ha, Proyek: 300 ha, 100 petani, Total nilai proyek 300x60jt = Rp 18 M
Petani taruh danadi bank Rp 10,5 milyar
Ketentuan mengenai pencairan danasesuai kemajuan kegiatan peremajaan
Rekening proyek
ProyekPeremajaanDilaksanakanOlehPetani
Dana Sawit hibahRp 7,5 milyar
Monitoring dan pengawasanuntuk pencairan dana oleh Bank
15.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI
BPDP Sawit 17
Model 3
Petani dengan uang sendiri + kredit dan mengerjakan sendiri
peremajaannya
Asumsi: Biaya peremajaan Rp 60juta/ha, Proyek: 300 ha, 100 petani, Total nilai proyek 300x60jt = Rp 18 M
Petani taruh danadi bank Rp 5,5 milyar danambil kredit Rp 5 milyar
Ketentuan mengenai pencairan danasesuai kemajuan kegiatan peremajaan
Rekening proyek
ProyekPeremajaanDilaksanakanOlehPetani
Dana Sawit hibahRp 7,5 milyar
Monitoring dan pengawasanuntuk pencairan dana oleh Bank
16.PEREMAJAAN dan PEREMAJAAN DINI
18
Model 4
Petani ambil kredit dan ada pihak ketiga (konsultan/kontraktor)
mengerjakan peremajaannya dg biaya 10% dari nilai proyek
Asumsi: Biaya peremajaan Rp 60juta/ha, Proyek: 300 ha, 100 petani, Total nilai proyek 300x60jt = Rp 18 M
Petani akad kreditdi bank Rp 10,5 milyar
Ketentuan mengenai pencairan danasesuai kemajuan kegiatan peremajaan
Rekening proyek
ProyekPeremajaanDilaksanakan
Dana Sawit hibahRp 7,5 milyar
Monitoring dan pengawasanuntuk pencairan dana oleh Bank
Pihak ketiga/Konsultan/Kontraktor
17.PEREMAJAAN PERKEBUNAN RAKYAT
Dalam kegiatan PEREMAJAAN atau PEREMAJAAN-DINI, Dana Sawit dapat dipergunakan untuk :-- subsidi bunga-- sebagian pokok kredit-- biaya hidup-- pembelian bibit-- premi penjaminan pinjaman-- jasa konsultan/kontraktor independen-- kegiatan lain yang ditetapkan pemerintah
19
18.PEREMAJAAN PERKEBUNAN RAKYAT
Pra-Peremajaan = kegiatan-kegiatan sebelum pelaksanaan
kegiatan peremajaan, yang ditujukan untuk menyiapkan petanidan memudahkan proses peremajaan pada tahun berikutnya.
Kegiatan yang dapat didukung dengan Dana Sawit:(T-0 Mulai land clearing dan penanaman)
T-2 / T-1 -- Sertifikasi lahan (bekerjasama dg Kemen Agraria)-- Studi kelayakan dan design kebun-- Pelatihan untuk petani-- Sertifikasi ISPO
T-15 s/d T-10 Pengembangan skema pembiayaan untukperemajaan (asuransi, tabungan, dll)
20
19.SARANA/PRASARANA UNTUK
PEMBERDAYAAN PETANI KECIL
21
Bentuk pemberdayaan yang dituju:
1. Peningkatan produktivitas kebun dan peningkatan
kualitas produk petani
2. Peningkatan praktek keberlanjutan (sustainability)
kebun petani
3. Mencegah kebakaran lahan, dikebun maupun didaerah
sekitar kebun petani (Desa Sawit Tanggap Api)
4. Meningkatkan kapasitas petani, termasuk akses ke
layanan perbankan, dll
Kegiatan yang dapat dilakukan :
1. Pelatihan untuk petani
2. Investasi alat dan sarana bantu
20. Hambatan dan Tantangan yang dihadapi dalam peremajaankelapa sawit rakyat :
* Target peremajaan tahun 2017 seluas 20.000 Ha kemungkinan takkan tercapai
* Kriteria petani penerima program peremajaan SE DITJENBUN NO.29/2017 sulit untuk dipenuhi.
* Pendekatan kawasan antara lain sebaran petani 50 Ha / Kelompok tani , SKT , SHM, Girik, tidak berada dalamkawasan HL, HPT, HP, Gambut dan harus berpotensi ISPO.
* Memiliki STDB atau surat keterangan dalam proses
* Sulit mendapatkan kredit perbankan.
22
21. Financial Sustainabiity
* Tata kelola peremajaan diatur dalam Permentanno. 11 / 2015 tentang ISPO , Permentan no.18 / 2016 tentang peremajaan
Pmk no. 84 / 2017 tentang dana peremajaan
Peraturan Dirut BPDP KS tentang peremajaan
* Pembiayaan peremajaan untuk kondisi 1 – 3 besarnya biaya peremajaan Rp. 60 juta / Ha , hibahuntuk petani Rp. 25 juta / Ha sisanya diperoleh daritabungan petani maupun kredit perbankan yang bertindak sebagai Custodian
* Kredit Grace Period 5 tahun, Tenor 10 tahundimulai tahun ke 7 sampai dengan tahun 17
23
* Rencana OJK (Otoritas Jasa
Keuangan ) akan mengeluarkan aturan
finance sustainability dimana pekebun
yang berada dalam kawasan hutan dan
tidak sustainable tidak boleh mendapat
kredit dari perbankan
* Rencana kebijkan OJK diatas akan
menghambat proses peremajaan kelapa
sawit utamanya kelapa sawit rakyat
24