Upload
hoangkien
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Studi Kasus Pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: VERONICA YAYIK NURYANI
NIM: 031334003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Studi Kasus Pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: VERONICA YAYIK NURYANI
NIM: 031334003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Veronica Yayik Nuryani Nomor Mahasiswa : 031334003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL:
STUDI KASUS PADA SMA- SMA DI KABUPATEN KULON PROGO beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikiab pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 4 Maret 2008 Yang menyatakan
Veronica Yayik Nuryani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Januari 2008 Penulis,
Veronica Yayik Nuryani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Studi Kasus Pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Veronica Yayik Nuryani
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa, guru, dan orang tua terhadap Ujian Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilaksanakan pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII program IPS, guru yang mengajar di kelas XII program IPS pada mata pelajaran yang diujikan, dan orang tua/wali dari siswa kelas XII program IPS. Dengan teknik purposive sampling, diperoleh 225 sampel siswa, 25 sampel guru, dan 198 sampel orang tua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, yang diukur dengan skala likert. Teknik pengujian instrumen menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alfa Cronbach. Teknik pengujian prasyarat untuk mengetahui normalitas data digunakan teknik uji Kolmogorov Smirnov, sedangkan untuk mengetahui homogenitas data digunakan uji Bartlett. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis yang pertama dan kedua menggunakan uji statistik Chi Square, sedangkan hipotesis yang ketiga menggunakan uji statistik One Way ANOVA.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di sekolah dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi ( 2χ tabel = 9,488 < 2χ hitung = 16,3681), pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di sekolah dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi ( 2χ tabel = 3,481 l <
2χ hitung = 6,8375), dan hasil pengujian hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi (Asimp.Sig. = 0,011 < a = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF STUDENTS, TEACHERS AND PARENTS TOWARDS NATIONAL FINAL EXAMINATION
A Case Study: High Schools in Kulon Progo Regency
Veronica Yayik Nuryani
Sanata Dharma University Yogyakarta
2008
This research was purposed to know the differences of the students’, teachers’, and parents’ perception towards National Final Examination. This research was a case study conducted at the high schools in Kulon Progo Regency with the category based on the accreditation A, B and not yet accredited schools. The population on this research was the XII graders of social science department of the schools, the teachers who taught at the same class on the examined lessons, and the parents of those students. The technique of sampling taken was purposive sampling, it was gained 225 students, 25 teachers and 198 parents. The technique of collecting data was questionnaire, measured by likert scale. The techniques of instrument testing used were validity testing with the formula of Moment Product Correlation and Alfa Croncbach reliability test formula. The technique of data analysis prerequisite to know the data normality was Kolmogorof Smirnov test, whereas to know the data homogeneity this reseach used Bartlett test. The technique of data analysis to test the first and second hypotheses were statistic test of Chi Square, whereas the third hypothesis was statistic test of One Way ANOVA.
The result of the first hypothesis test shows that there is significant difference of perception towards National Final Examination among the students at A accredited school, B accredited school and not yet accredited school ( 2χ table = 9,488 < 2χ count = 16,3681). The result of the second hypothesis test shows that there is significant difference of perception toward National Final Examination among the teachers at A accredited school, B accredited school and not yet accredited school ( 2χ table = 3,481 < 2χ count = 6,8375) and the third result shows that there is significant difference of perception toward National Final Examination among the parents whose children study in A accredited school, B accredited school and not yet accredited school (Asimg.Sig = 0,011 < a = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
MOTTO.................................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... v
ABSTRAK.............................................................................................. vi
ABSTRACT ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... x
DAFTAR TABEL.................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................... 1
B. Batasan Masalah...................................................... 11
C. Rumusan Masalah................................................... 11
D. Tujuan Penelitian..................................................... 12
E. Manfaat Penelitian................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................ 15
A. Pengertian Persepsi ................................................. 15
B. Evaluasi................................................................... 19
1. Hakekat Evaluasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Ujian Nasional.................................................. 24
C. Akreditasi Sekolah .................................................. 26
D. Kerangka Berpikir ................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ............................................. 38
A. Jenis Penelitian........................................................ 38
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................. 38
C. Subjek dan Objek Penelitian................................... 38
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel... 39
1. Populasi............................................................. 39
2. Sampel............................................................... 39
3. Teknik Penarikan Sampel.................................. 40
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................. 41
1. Variabel Penelitian............................................ 41
2. Pengukuran Variabel......................................... 43
F. Teknik Pengumpulan Data...................................... 44
1. Kuesioner .......................................................... 44
2. Dokumentasi...................................................... 44
G. Teknik Pengujian Instrumen ................................... 44
1. Pengujian Validitas ........................................... 44
2. Pengujian Reliabilitas........................................ 51
H. Teknik Analisis Data ............................................... 52
1. Pengujian Prasyarat Analisis ............................. 52
a. Uji Normalitas............................................. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
b. Uji Homogenitas ......................................... 53
2. Pengujian Hipotesis........................................... 54
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................. 68
A. Deskripsi Data......................................................... 68
B. Analisis Data ........................................................... 73
1. Pengujian Prasyarat Analisis ............................. 73
a. Uji Normalitas............................................. 73
b. Uji Homogenitas ......................................... 75
2. Uji Hipotesis...................................................... 78
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................. 87
BAB V PENUTUP...................................................................... 96
A. Kesimpulan.............................................................. 96
B. Keterbatasan Penelitian........................................... 97
C. Saran........................................................................ 98
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 101
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis multidimensional yang melanda Indonesia telah membuka mata
kita terhadap mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dan secara tidak
langsung merujuk pada mutu pendidikan yang menghasilkan SDM itu sendiri.
Meskipun sudah merdeka lebih dari setengah abad, akan tetapi mutu
pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih rendah. United Nation
Development Program (UNDP) dalam Human Development Index (HDI)
tahun 2005 menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 110 dari 177
negara di dunia. Bahkan yang lebih memprihatinkan, peringkat tersebut justru
sebenarnya menurun dari tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun 1997
HDI Indonesia berada pada peringkat 99, lalu menjadi peringkat 102 pada
tahun 2002, dan kemudian merosot kembali menjadi peringkat 111 pada tahun
2004 (http://jurnalhukum.blogspot.com).
Gambaran tersebut setidaknya memacu kita untuk meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia. Di sisi lain proses peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia tentu saja harus sejalan dengan tujuan pendidikan nasional seperti
yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang menyatakan bahwa pendidikan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
Pencapaian tujuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan tersebut dapat diketahui melalui suatu kegiatan yang dinamakan
evaluasi. Menurut Ralp Tyler dalam Arikunto (2005: 3), menyatakan bahwa
evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah
tercapai. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
menyebutkan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebaga i bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu bentuk evaluasi adalah Ujian Nasional (UN). Menurut
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 66 menyebutkan bahwa Ujian Nasional merupakan
penilaian hasil belajar oleh pemerintah yang bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi. UN merupakan
alat ukur yang terstandar (standardized test) yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Jadi, UN menunjukkan suatu sistem evaluasi yang terpusat.
Sistem evaluasi terpusat dalam bentuk UN mendapat banyak sorotan
dari berbagai kalangan. Kontroversi seputar ujian secara nasional mula-mula
dipicu oleh penolakan sekelompok masyarakat terhadap kebijakan kenaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
batas kelulusan dari 3,01 pada 2003 menjadi 4.01 pada 2004. Ada
kekhawatiran ambang kelulusan itu bisa membuat banyak siswa tidak lulus.
Argumen berkembang ke masalah dampak pembelajaran di sekolah, UN
membuat perhatian murid tertuju kepada mata pelajaran yang diujikan. Selain
itu juga dikritik karena tidak komprehensif, hanya mementingkan aspek
kognitif saja. Tak kalah pentingnya, UN dianggap tidak adil karena
mengevaluasi murid dengan ukuran yang seragam, sungguh suatu pelanggaran
bagi keadaan Indonesia yang heterogen.
Pendapat-pendapat tersebut sejalan pula dengan hasil kajian Koalisi
Pendidikan. Koalisi Pendidikan yang terdiri dari Lembaga Advokasi
Pendidikan (LAP), National Educational Watch (NEW), Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), The Centre for the Betterment Indonesia (CBE),
Kelompok Kajian Studi Kultural (KKSK), Federasi Guru Independen
Indonesia (FGII), Forum Guru Honorer Indonesia (FGHI), Forum Aksi Guru
Bandung (FAGI-Bandung), For-Kom Guru Kota Tangerang (FKGKT),
Lembaga Bantuan Hukum (LBH-Jakarta), Jakarta Teachers and Education
Club (JTEC), dan Indonesia Corporation Watch (ICW) menyebutkan bahwa
telah terjadi penyimpangan dalam pemberlakuan UN. Penyimpangan-
penyimpangan tersebut muncul tidak hanya karena kebijakan UN yang
digulirkan Departemen Pendidikan Nasional minim sosialisasi dan tertutup,
tetapi lebih pada hal yang bersifat fundamental baik secara pedagogis, yuridis,
sosial psikologis maupun ekonomi (Tempo, 4 Februari 2004). Hal-hal
tersebut dijelaskan sebagai berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pertama, aspek pedagogis. Dalam ilmu kependidikan, kemampuan
peserta didik mencakup tiga aspek, yakni pengetahuan (kognitif), ketrampilan
(psikomotorik), dan sikap (afektif). Tetapi yang dinilai dalam UN hanya satu
aspek kemampuan, yaitu kognitif, sedangkan kedua aspek lain tidak diujikan
sebagai penentu kelulusan.
Kedua, aspek yuridis. Beberapa pasal dalam UU Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 telah dilanggar, misalnya pasal 35 ayat 1
yang menyatakan bahwa standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan, yang harus ditingkatkan
secara berencana dan berkala. UN hanya mengukur kemampuan pengetahuan
dan penentuan standar pendidikan yang ditentukan secara sepihak oleh
pemerintah. Pasal 58 ayat 1 menyatakan, evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Kenyataannya, selain
merampas hak guru melakukan penilaian, UN mengabaikan unsur penilaian
yang berupa proses. Selain itu, pada pasal 59 ayat 1 dinyatakan, pemerintah
dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan. Tapi dalam UN pemerintah hanya melakukan
evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang sebenarnya merupakan tugas
pendidik.
Ketiga, aspek sosial dan psikologis. Dalam mekanisme UN yang
diselenggarakannya, pemerintah telah mematok standar nilai kelulusan 3,01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pada tahun 2002/2003 menjadi 4,01 pada tahun 2003/2004 dan 4,25 pada
tahun 2004/2005. Ini menimbulkan kecemasan psikologis bagi peserta didik
dan orang tua siswa. Siswa dipaksa menghafalkan pelajaran-pelajaran yang
akan di-UN-kan di sekolah ataupun di rumah.
Keempat, aspek ekonomi. Secara ekonomis, pelaksanaan UN
memboroskan biaya. Tahun lalu, dana yang dikeluarkan dari APBN mencapai
Rp 260 miliar, belum ditambah dana dari APBD dan masyarakat. Pada 2005
memang disebutkan pendanaan UN berasal dari pemerintah, tapi tidak jelas
sumbernya, sehingga sangat memungkinkan masyarakat kembali akan
dibebani biaya. Selain itu, belum dibuat sistem yang jelas untuk menangkal
penyimpangan finansial dana UN. Sistem pengelolaan selama ini masih sangat
tertutup dan tidak jelas pertanggungjawabannya. Kondisi ini memungkinkan
terjadinya penyimpangan (korupsi) dana UN.
Selain hal-hal tersebut di atas, yang tidak kalah disoroti adalah
berkenaan dengan kebijakan yang menjadikan UN sebagai satu-satunya
standar kelulusan. Hal ini tentu saja tidak menghargai proses pendidikan yang
sudah dijalani oleh peserta didik selama tiga tahun dan juga tidak menghargai
peran guru dalam ikut serta mengevaluasi peserta didik karena diambil alih
oleh UN. Walaupun sebenarnya di tahun ajaran 2006/2007 syarat kelulusan
tidak hanya berdasarkan hasil UN saja melainkan ada tiga aspek lain yang
juga harus diperhitungkan tetapi dalam prakteknya tentu saja hasil UN lah
penentu segalanya. Keberatan-keberatan tentang UN mencapai puncaknya
ketika beberapa orang yang tergabung dalam Tim Advokasi Korban Ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Nasional (Tekun) menggugat Presiden, Wakil Presiden, Menteri Pendidikan
Nasional, dan Ketua Standar Nasional Pendidikan atas kelalaiannya dalam
memenuhi hak pendidikan warga negara, terutama hak-hak pendidikan yang
tidak didapatkan para siswa yang gagal menempuh UN. Gugatan tersebut
akhirnya dikabulkan (Lampung Post, 22 Mei 2007).
Di antara kritikan-kritikan tajam, muncul juga argumentasi yang
mendukung kuat pelaksanaan UN. Argumen tersebut diantaranya
menyebutkan bahwa Ujian Nasional merupakan langkah terakhir untuk
mengukur apakah sekolah-sekolah yang dibangun baik oleh negara maupun
swasta telah memenuhi standar mutu pendidikan nasional. Lebih lanjut
dikatakan Ketua BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), UN
dilaksanakan untuk melihat perkembangan proses pendidikan di setiap
wilayah sekaligus sebagai pemetaan standar pendidikan nasional. Wakil
Presiden Yusuf Kalla menjelaskan bahwa tujuan UN adalah untuk mengukur
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada beberapa mata pelajaran
tertentu, juga untuk mengukur apakah standar nasional pendidikan itu tercapai
atau tidak (Media Indonesia, 7 Desember 2006).
Sedangkan menurut enam hasil studi yang dilakukan oleh Depdiknas
maupun lembaga- lembaga yang disponsori Depdiknas, menyimpulkan bahwa
masyarakat mendukung ujian akhir secara nasional (Kompas, 31 Januari
2005). Keenam hasil studi tersebut antara lain dijelaskan sebagai berikut.
Studi pertama dilakukan oleh Pusat Kebijakan Balitbang Depdiknas,
menyimpulkan bahwa UAN diperlukan untuk alat ukur standar mutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pendidikan nasional. Studi kedua oleh Inspektorat Jenderal Depdiknas.
Menurut studi ini, seluruh kepala dinas propinsi dan kabupaten, kepala
sekolah, guru, murid, orang tua murid maupun pemerhati pendidikan
menyatakan setuju UAN diselenggarakan.
Studi ketiga yang dilaksanakan oleh Program Pascasarjana Universitas
Negeri Yogyakarta, mayoritas siswa menyebutkan UAN membuat siswa
semangat belajar, rajin mencari sumber bacaan, rajin masuk sekolah;
mayoritas guru menyatakan UAN membuat mereka lebih giat mengajar,
meningkatkan disiplin dan motivasi berprestasi.; mayoritas orang tua
menyatakan UAN membuat mereka lebih memperhatikan proses pembelajaran
anak dan memberi dorongan belajar. Sedangkan studi keempat yang dilakukan
oleh Universitas Pendidikan Indonesia mengemukakan bahwa evaluasi
nasional berperan meningkatkan mutu dan perlu dilaksanakan oleh badan
independen.
Studi kelima dilakukan oleh Lembaga Studi Pembangunan Indonesia
(LSPI). Studi ini menyimpulkan dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan
UAN, sekolah perlu diberi kepercayaan menentukan kelulusan,
penyelenggaraan ujian oleh lembaga mandiri dan perlunya perbaikan pada
sistem ujian dengan ditiadakan ujian ulangan dan disertakan soal essai. Dan
studi yang keenam oleh Departemen Hukum dan HAM mengemukakan UU
No. 20 Th 2003 tentang Sisdiknas memerintahkan adanya kompetensi lulusan,
penilaian berencana dan berkala: evaluasi mutu peserta didik dilakukan pada
semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan secara nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Furqon (Masih Perlukah Ujian Akhir Nasional, Pikiran Rakyat, 23
Desember 2004 – On line) menyebutkan sedikitnya ada lima alasan yang
mendukung pelaksanaan UN. Pertama, alasan akuntabilitas publik (public
accountability), yaitu ujian dalam pendidikan diharapkan mampu
menyediakan dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
kemajuan dan prestasi, sehubungan dengan manfaat dari setiap rupiah yang
dibelanjakan dalam kegiatan pendidikan.
Kedua, alasan pengendalian mutu (quality control) pendidikan. Ujian
diharapkan dapat menjadi instrumen untuk mengendalikan dan menjamin
bahwa setiap keluaran (lulusan) pendidikan telah memenuhi kualifikasi,
kompetensi, atau standar tertentu yang ditetapkan.
Ketiga, alasan motivator (pressure to achieve), yaitu evaluasi
diharapkan menjadi instrumen untuk mendorong dan "memaksa" pengelola,
penyelenggara, dan pelaksana (guru dan siswa) pendidikan untuk berusaha
lebih keras dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Keempat, alasan seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi
pendidikan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk menerima
atau menolak seorang pelamar, khususnya jika tempat yang tersedia lebih
sedikit dari jumlah yang melamar. Selain itu, hasil evaluasi juga dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan ke mana seseorang
dianjurkan untuk melanjutkan pendidikannya atau bekerja.
Kelima, alasan diagnostik, yaitu bahwa evaluasi dapat memberikan
umpan balik (feedback) kepada sistem tentang kekuatan dan kelemahannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sehingga dapat ditentukan kegiatan tindak lanjut yang diperlukan. Fungsi ini
sering juga dikaitkan dengan fungsi peningkatan mutu (quality improvement)
karena balikan yang tepat dapat mendorong kegiatan dan program pendidikan
untuk senantiasa melakukan peningkatan mutu layanan pendidikan dan
keluaran yang dihasilkannya.
Kontroversi sistem pelaksanaan UN yang berkepanjangan tentu saja
menimbulkan keprihatinan bagi banyak pihak Beberapa pihak yang paling
merasakan dampak UN adalah siswa, guru dan orang tua siswa. Masing-
masing mempunyai beban sesuai dengan kapasitasnya dalam rangka
menghadapi UN.
Bagi siswa, beban kian akan berat dirasakan, manakala standar
kelulusan akan dinaikkan kembali. UN tahun 2007 menentukan dua kriteria
kelulusan:1). Memiliki nilai rata-rata minimum 5,00 untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4,25; 2) Memiliki
nilai minimum 4,00 pada salah satu mata pelajaran dengan nilai dua mata
pelajaran lainnya minimum 6,00. Kedua kriteria ini dimungkinkan akan
dinaikkan nilainya pada UN 2008. Terhadap kebijakan ini, peneliti menduga
ada perbedaan persepsi diantara para siswa terhadap pelaksanaan UN.
Bagi guru, tuntutan standar minimal seperti yang disebutkan di atas
tentu akan menjadi beban karena mereka harus mempersiapkan peserta didik
yang sangat heterogen, misalnya tingkat kecerdasan dan keadaan sosial
ekonomi orang tuanya. Selain itu, terbatasnya sumber dana dan sarana
prasarana di sekolah juga akan menjadi hambatan tersendiri bagi guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mempersiapkan anak didik dalam menghadapi UN. Terhadap keadaan
tersebut, peneliti menduga ada perbedaan persepsi guru terhadap pelaksanaan
UN.
Bagi orang tua siswa, kedua kriteria standar minimal UN tahun 2007
dan kemungkinan akan dinaikkan lagi untuk UN tahun depan, sungguh
menjadi kekhawatiran tersendiri, muncul keraguan apakah putera-puteri
mereka siap menghadapi UN. Lebih dari itu, anggapan yang berkembang di
masyarakat adalah UN dijadikan satu-satunya penentu kelulusan, walaupun
sebenarnya masih ada tiga kriteria kelulusan yang lain. Peneliti menduga ada
perbedaan persepsi orang tua terhadap pelaksanaan UN.
Siswa, guru, dan orang tua diduga mempunyai tanggapan yang berbeda
terhadap pelaksanaan UN. Perbedaan tanggapan ini bisa disebabkan oleh
kualitas siswa, kualitas guru dan sarana prasarana sekolah. Sekolah yang
memiliki siswa dan guru berkualitas baik dan sarana prasarana memadai
diduga memiliki persepsi yang lebih positif dibandingkan dengan sekolah
yang memiliki siswa dan guru yang berkualitas sedang maupun kurang serta
sarana prasarana yang terbatas. Dalam penelitian ini, sekolah yang berkualitas
amat baik dikelompokkan dalam sekolah terakreditasi A, berkualitas baik
dikelompokkan dalam sekolah terakreditasi B dan sekolah berkualitas kurang
dikelompokkan dalam sekolah belum terakreditasi. Pengkategorisasian
tersebut merupakan hasil penilaian Badan Akreditasi Sekolah berdasarkan
Kepmendiknas No.087/u/2002 tentang Akreditasi Sekolah. Peneliti menduga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bahwa perbedaan kategorisasi sekolah ini akan mempengaruhi persepsi siswa,
guru dan orang tua terhadap pelaksanaan UN.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian, dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang
Tua terhadap Ujian Nasional, Studi Kasus pada SMA-SMA di
Kabupaten Kulon Progo”.
B. Batasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi siswa, guru, dan orang tua
terhadap UN, namun peneliti membatasi pada faktor akreditasi sekolah yang
terdiri dari sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
Dalam hal ini berarti siswa yang belajar, guru yang mengajar dan orang tua
yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori baik sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional
antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan belum terakreditasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional
antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi
A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi?
3. Apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional
antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas
antara lain:
1. Ingin mengetahui apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
2. Ingin mengetahui apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
3. Ingin mengetahui apakah ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Pemerintah
Dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan untuk semakin
menyempurnakan kegiatan evaluasi bagi proses pendidikan di Indonesia
sehingga mutu pendidikan yang selama ini dicita-citakan akan tercapai.
2. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk
mempersiapkan siswa dalam menghadapi UN, baik persiapan materi
maupun mental siswa.
3. Orang Tua
Hasil penelitian ini hendaknya dapat menambah wawasan para orang tua
sehingga secara proporsional dan realistis dapat melihat bahwa kelulusan
bukanlah ukuran atau harga mati untuk keberhasilan seseorang di dalam
hidup.
4. Peneliti
Dapat menambah wawasan tentang berbagai masalah pendidikan di
Indonesia terutama tentang penentuan standar nasional pendidikan yang
tentu saja tidaklah mudah dalam pengukurannya.
5. Peneliti selanjutnya
Dapat merangsang munculnya ide-ide baru dalam bentuk penelitian-
penelitian pengembangan sehingga akan memberi sumbangan yang
bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
6. Universitas
Selain memberikan tambahan referensi di perpustakaan, penelitian ini
diharapkan memberikan informasi tambahan yang berhubungan dengan
kegiatan evaluasi pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi
Persepsi pada dasarnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi
persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya
pencatatan yang benar terhadap situasi (Thoha, 2005: 141).
Branca, 1965; Woodworth dan Marquis, 1957, (dalam Walgito, 1994:
53) menyebutkan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului
penginderaan, yaitu proses yang berujud diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai disitu saja,
melainkan stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak, dan
terjadilah proses psikologis sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, apa
yang ia dengar dan sebagainya, individu mengalami persepsi. Proses
penginderaan akan selalu terjadi setiap saat, pada waktu individu menerima
stimulus melalui alat inderanya. Alat indera merupakan penghubung antara
individu dengan dunia luarnya.
Persepsi juga diartikan sebagai suatu tanggapan (penerimaan langsung
atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindera (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1990: 675). Sedangkan Winkel (1986: 161)
menyebutkan bahwa persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
untuk membedakan antara objek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri-
ciri fisik objek-objek itu, misalnya ukuran, warna, dan bentuk.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses
pemahaman, penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang
dari luar/lingkungan melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan
menyadari apa yang ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi
merupakan proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan
penginterpretasian oleh siswa, guru dan orang tua terhadap rangsang dari luar
yaitu Ujian Nasional.
Adapun proses persepsi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut
(Thoha, 2005: 146):
1. Stimulus
Pada tahap ini, individu dihadapkan dengan suatu situasi atau stimulus.
Rangsangan ini ditangkap oleh penginderaan individu tersebut.
2. Registrasi
Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya.
Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang
diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi
tersebut.
3. Interpretasi
Interpretasi merupakan aspek kognitif dari persepsi. Interpretasi
tergantung pada cara pendalaman (learning), motivasi, dan kepribadian
seseorang. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan persepsi antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
satu orang dengan orang lain. Interpretasi merupakan subproses dari
persepsi yang sangat penting.
4. Umpan balik (feedback)
Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu
ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut.
Menurut Pareek dalam Desy Arisandy (1984), menjelaskan ada empat
faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu:
1. Perhatian
Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak
semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya
secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek
yang menarik bagi kita.
2. Kebutuhan
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu
kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
3. Kesediaan
Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar
memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga
akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.
4. Sistem nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan
berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Menurut Wilson dalam Munir (2000), faktor- faktor yang mempengaruhi
persepsi ada dua yaitu:
1. Faktor eksternal atau dari luar yang terdiri dari:
a. Concreteness, yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit
dipersepsikan dibandingkan dengan yang objektif.
b. Novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk
dipersepsikan dibandingkan dengan hal-hal yang lama.
c. Velocity atau percepatan misalnya gerak yang cepat untuk
menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif dibandingkan dengan
gerak yang lambat.
d. Conditioned stimuli, stimulus yang dikondisikan seperti bel pintu,
deringan telpon dan lain- lain.
2. Faktor internal atau dari dalam yang terdiri dari:
a. Motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk merespon
terhadap istirahat.
b. Interest, hal-hal yang menarik lebih diperhatikan daripada yang tidak
menarik.
c. Need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian
d. Assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman
melihat, merasakan dan lain- lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
B. Evaluasi
1. Hakekat Evaluasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Ralp Tyler dalam Arikunto (2005: 3), menyatakan bahwa evaluasi
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh
mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Sedangkan Cronbach dan Stufflebeam dalam buku yang sama
menyebutkan bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh
mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan,
dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan
pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Jadi evaluasi dilakukan
terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan jalur formal dan
nonformal untuk semua jenjang.
Adapun jenis evaluasi menurut Winkel (1991: 314) adalah:
a. Evaluasi produk, melalui evaluasi ini dapat diselidiki apakah dan
sampai berapa jauh tujuan-tujuan instruksional telah tercapai; tujuan-
tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh siswa,
baik menurut aspek isi maupun aspek sikap.
b. Evaluasi proses, meninjau proses belajar-mengajar yang mendahului
adanya pencapaian hasil belajar (produk).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Sedangkan jenis-jenis evaluasi menurut Groundlund, N.E. dalam
Sudjana dan Ibrahim (1989:119) meliputi:
a. Evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan setiap selesai
dipelajari suatu unit pelajaran tertentu.
b. Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan setiap akhir
pengajaran suatu program atau sejumlah unit pelajaran tertentu.
c. Evaluasi diagnostik, yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai sarana
diagnostik.
d. Evaluasi penempatan, yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk
menempatkan warga belajar pada suatu program pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan kemampuannya.
Evaluasi mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Kegiatan
pengukuran dapat dilakukan melalui ulangan, ujian, tugas dan sebagainya.
Kegiatan pengukuran merupakan penentuan kuantitas sifat suatu objek
melalui aturan-aturan tertentu yang benar-benar mewakili sifat dari suatu
objek yang dimaksud (Masidjo, 1995:14). Kuantitas yang diperoleh dari
suatu pengukuran disebut skor. Contoh skor: 50, 75, 45 dsb.
Agar skor-skor tersebut berarti bagi pihak-pihak yang terkait, maka
perlu diberi arti atau makna. Skor tersebut akan bermakna apabila
diperbandingkan dengan suatu acuan yang relevan, yang sesuai dengan
sifat suatu objek, dalam hal ini adalah prestasi belajar siswa dalam
penguasaan suatu mata pelajaran (Masidjo, 1995:17-18). Tabel berikut ini
adalah contoh pedoman penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel 2.1 Contoh Pedoman Penilaian
Kelas Interval Kualifikasi Kualitas/Nilai 49 – 60 40 – 48 34 – 39 28 – 33 0 - 27
Amat baik Baik Cukup Kurang/meragukan Kurang sekali/gagal
A B C D E
Berdasarkan contoh di atas, skor-skor tersebut dapat diubah
menjadi kualitas. Dengan demikian, penilaian suatu objek adalah kegiatan
membandingkan antara hasil pengukuran yang berupa skor dengan acuan
yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan
nilai.
Menurut Masidjo (1995:23-26), prinsip-prinsip pelaksanaan
kegiatan pengukuran dan penilaian suatu objek sebagai berikut:
a. Kegiatan pengukuran dan penilaian sifat suatu objek harus
dilaksanakan secara terus- menerus atau kontinyu.
Dengan dilaksanakannya kegiatan pengukuran dan penilaian secara
kontinyu akan membuat siswa makin dapat melaksanakan kegiatan
belajar secara teratur. Dengan demikian guru dapat mengetahui
perkembangan prestasi belajar siswa secara lebih mantab.
b. Kegiatan pengukuran dan penilaian sifat suatu objek harus
dilaksanakan secara menyeluruh atau komprehensif.
Kegiatan pengukuran dan penilaian harus menyentuh semua bahan
pelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Sifat menyeluruh dari isi kegiatan pengukuran dan penilaian prestasi
belajar siswa I ini tampak pada isi tes prestasi belajar yang mencakup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berbagai bidang, yaitu pengetahuan, pemahaman, sikap, nilai dan
ketrampilan.
c. Kegiatan pengukuran dan penilaian sifat suatu objek harus dilakukan
secara objektif.
Objektifitas pelaksanaan pengukuran dan penilaian prestasi belajar
siswa dapat dicapai dengan mentaati aturan-aturan yang dituntut oleh
kedua kegiatan tersebut secara bertanggungjawab, berusaha mengatasi
keterbatasan-keterbatasan dengan bertindak secara lugas dan apa
adanya. Tantangan godaan yang dihadapi dalam melaksanakan kedua
kegiatan tersebut berasal dari pandangan yang keliru tentang tugas
guru, yang karena keadaannya seolah-olah dapat dibeli, sehingga dapat
mengikis dan meruntuhkan sikap objektif guru dalam penentuan skor
dan nilai prestasi belajar siswa.
d. Kegiatan pengukuran dan penilaian sifat suatu objek harus
dilaksanakan secara kooperatif.
Dalam melaksanakan kegiatan pengukuran dan penilaian harus ada
kerjasama antarguru, antara guru dengan kepala sekolah atau guru lain
yang berpengalaman. Kerjasama dapat berupa perencanaan dan
penyusunan tes prestasi belajar yang akan dipakai, sehingga tes
tersebut diyakini sebagai tes yang bermutu. Di samping itu juga perlu
kerjasama dalam pemahaman kondisi belajar siswa dengan
mengadakan penelitian tentang kondisi belajar siswa, kerjasama dalam
penentuan acuan penilaian yang dipakai oleh sekolah. Bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kerjasama ini lain dapat berupa penataran atau lokakarya dari para
ahli, diskusi terarah antara guru muda dengan guru yang lebih
berpengalaman atau pejabat yang bertanggungjawab. Dengan adanya
kerjasama tersebut diharapkan susunan atau profil nilai prestasi belajar
siswa dalam laporan resmi seperti rapor dapat menunjukkan taraf
keseimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sejak awal tahun ajaran 2006/2007, Indonesia menerapkan
Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini adalah kurikulum yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (Sarkim, 2006:1).
Jadi, KTSP memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada guru
dan sekolah untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Pengembangan KTSP yang beragam tersebut mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Dua standar nasional yang utama dalam pengembangan KTSP
adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) hasil
rumusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Berdasarkan keterangan tersebut berarti KTSP merupakan sebuah
bentuk demokratisasi dan desentralisasi sektor pendidikan dari pemerintah
kepada setiap lembaga pendidikan yang berarti setiap lembaga pendidikan
berhak pula untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar-
mengajarnya yang sesuai dengan pengembangan kurikulumnya. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 58 yang
menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh
pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan
2. Ujian Nasional
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 45 Tahun
2006 tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007 Pasal 1, Ujian
Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Tujuan pelaksanaan Ujian Nasional seperti yang tertuang dalam
Permen No. 45 Tahun 2006 tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran
2006/2007, Pasal 3 menyebutkan Ujian Nasional bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Adapun fungsi hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk (Pasal 4):
a. pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan
b. seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya
c. penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan
d. akreditasi satuan pendidikan
e. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Furqon (Masih Perlukah Ujian Akhir Nasional, Pikiran Rakyat, 23
Desember 2004 – On line) menyebutkan lima fungsi yang diharapkan dari
pelaksanaan UN. Kelima fungsi tersebut antara lain:
a. Pertama, alasan akuntabilitas publik (public accountability), yaitu ujian
dalam pendidikan diharapkan mampu menyediakan dan memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai kemajuan dan prestasi,
sehubungan dengan manfaat dari setiap rupiah yang dibelanjakan
dalam kegiatan pendidikan.
b. Kedua, alasan pengendalian mutu (quality control) pendidikan. Ujian
diharapkan dapat menjadi instrumen untuk mengendalikan dan
menjamin bahwa setiap keluaran (lulusan) pendidikan telah memenuhi
kualifikasi, kompetensi, atau standar tertentu yang ditetapkan.
c. Ketiga, alasan motivator (pressure to achieve), yaitu evaluasi
diharapkan menjadi instrumen untuk mendorong dan "memaksa"
pengelola, penyelenggara, dan pelaksana (guru dan siswa) pendidikan
untuk berusaha lebih keras dalam mencapai hasil yang diharapkan.
d. Keempat, alasan seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi
pendidikan dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk
menerima atau menolak seorang pelamar, khususnya jika tempat yang
tersedia lebih sedikit dari jumlah yang melamar. Selain itu, hasil
evaluasi juga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan
ke mana seseorang dianjurkan untuk melanjutkan pendidikannya atau
bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
e. Kelima, alasan diagnostik, yaitu bahwa evaluasi dapat memberikan
umpan balik (feedback) kepada sistem tentang kekuatan dan
kelemahannya, sehingga dapat ditentukan kegiatan tindak lanjut yang
diperlukan. Fungsi ini sering juga dikaitkan dengan fungsi peningkatan
mutu (quality improvement) karena balikan yang tepat dapat
mendorong kegiatan dan program pendidikan untuk senantiasa
melakukan peningkatan mutu layanan pendidikan dan keluaran yang
dihasilkannya.
Pelaksanaan UN sebagai alat evaluasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar siswa dengan tujuan dan fungsi seperti tersebut di atas
hendaknya tetap sejalan dengan hakekat evaluasi dan landasan hukum
evaluasi sebagaimana tertuang dalam UU Sistem Pendidikan Nasional.
C. Akreditasi Sekolah
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 087/u/2002
tentang Akreditasi Sekolah disebutkan bahwa akreditasi sekolah adalah suatu
kegiatan/ proses penilaian kelayakan suatu sekolah yang dilaksanakan secara
komprehensif dengan mendasarkan suatu kriteria yang telah ditetapkan dan
dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah yang hasilnya diwujudkan dalam
bentuk pengakuan peringkat kelayakan.
Sekolah yang diakreditasi meliputi Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Luar Biasa (SLB),
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Badan Akreditasi Sekolah melaksanakan akreditasi SLB, SMA, SMK se
Provinsi, sedang Badan Akreditasi Sekolah Kabupaten / Kota melaksanakan
akreditasi TK, SD, dan SMP.
Adapun tujuan dari akreditasi sekolah adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh gambaran kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai alat
pembinaan , pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
2. Menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam penyelenggaraan
pelayanan pendidikan.
Selanjutnya fungsi dari proses akreditasi adalah:
1. Untuk pengetahuan , yakni sebagai informasi bagi semua pihak tentang
kelayakan dan kinerja sekolah dilihat dari berbagai unsur yang terkait,
mengacu pada standar yang ditetapkan beserta indikator –indikatornya.
2. Untuk akuntabilitas , yakni sebagai bentuk pertanggung jawaban sekolah
kepada publik, apakah layanan yang dilaksanakan dan diberikan oleh
sekolah telah memenuhi harapan dan keinginan masyarakat.
3. Sebagai pembinaan dan pengembangan, yakni sebagai dasar bagi sekolah ,
pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu sekolah.
Tujuan dan fungsi akreditasi tersebut didukung dengan prinsip-prinsip
yang dijadikan pijakan yaitu obyektif, efektif, komprehensif, profesional,
memandirikan dan keharusan. Oleh sebab itu hasil dari akreditasi tentu saja
akan memberikan manfaat kepada banyak pihak diantaranya yaitu:
pemerintah, kepala sekolah, guru, masyarakat (orang tua), dan peserta didik
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Akreditasi sekolah dimulai dengan kegiatan evaluasi diri oleh pihak
sekolah sehingga sekolah dapat mengetahui secara persis kekurangan dan
kelebihannya. Sesudah itu Tim Penilai/ Asesor akan mengadakan cek/
penilaian. Adapun komponen-komponen sekolah yang dinilai berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 087/u/2002 tentang Akreditasi
Sekolah pada Bab III Pasal 5 adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum/ proses belajar mengajar
2. Administrasi/ manajemen sekolah
3. Organisasi/ kelembagaan sekolah
4. Sarana dan prasarana
5. Ketenagaan
6. Pembiayaan
7. Peserta didik/ siswa
8. Peranserta masyarakat
9. Lingkungan / kultur sekolah
Hasil akreditasi sekolah dinyatakan dalam peringkat akreditasi sekolah.
Peringkat akreditasi sekolah terdiri atas tiga klasifikasi yaitu :
A ( Amat Baik ) dengan nilai 85 – 100
B ( Baik ) dengan nilai 70 – 85
C ( Cukup ) dengan nilai 56 – 70
Nilai kurang dari 56 dinyatakan dengan predikat Tidak Terakreditasi.
Peringkat akreditasi tersebut berlaku selama empat tahun terhitung mulai
tanggal ditetapkan dan sekolah wajib mengajukan permohonan akreditasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
ulang paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berlakunya akreditasi
berakhir. Sedangkan untuk sekolah yang belum terakreditasi, mereka dapat
memperbaiki kelemahan diri dan meningkatkan kekuatan yang dimiliki.
D. Kerangka Berpikir
1. Persepsi siswa terhadap Ujian Nasional pada siswa yang belajar di
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan
belum terakreditasi.
Persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan
melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang
ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses
pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh
siswa terhadap rangsang dari luar yaitu Ujian Nasional.
Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi
positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau
pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi
negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang negatif terhadap
suatu objek. Demikian juga dengan siswa, pasti juga memiliki persepsi
positif atau negatif terhadap UN. Siswa dapat bepersepsi positif maupun
negatif. Artinya sebagian dari mereka dapat memahami ujian nasional
sebagai suatu cara untuk motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kualitas pendidikan, sebaliknya, sebagian dapat memahaminya sebagai
suatu beban studi yang cukup berat karena sebagai penentu kelulusan.
Persepsi siswa terhadap UN yang berbeda-beda tersebut
dikarenakan persepsi seseorang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Stimulus dan lingkungan sebagai
faktor eksternal dan individu sebagai faktor internal saling berinteraksi
dalam individu untuk mengadakan persepsi (Walgito, 1991: 54-55). Dalam
penelitian ini, perbedaan persepsi siswa terhadap UN diduga salah satunya
dipengaruhi oleh kualitas sekolah. Pengkategorisasian kualitas sekolah
biasanya dilakukan dengan melihat kinerja sekolah dalam meningkatkan
mutu pendidikan dan kelayakan sekolah dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pengkategorisasian tersebut meliputi sekolah terakreditasi A,
sekolah terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
Sekolah terakreditasi A merupakan sekolah dengan kelayakan dan
kinerja yang dapat memberikan layanan pendidikan sesuai atau bahkan
melebihi kebutuhan dan harapan masyarakat atau pihak-pihak yang
berkepentingan. Hal ini tentu saja didukung dengan kurikulum/ proses
belajar mengajar, administrasi / manajemen sekolah, organisasi/
kelembagaan sekolah, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, dan
peserta didik/ siswa yang amat baik. Sedangkan sekolah terakreditasi B
memberilan layanan pendidikan lebih baik dari sekolah belum
terakreditasi tetapi masih di bawah sekolah terakreditasi A. Artinya dapat
dimungkinkan masih ada beberapa komponen pendukung dalam sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
terakreditasi B yang masih harus diperbaiki. Demikian juga untuk sekolah
yang belum terakreditasi, sekolah tersebut dinilai memiliki kinerja yang
masih kurang. Sekolah yang belum terakreditasi masih diberi kesempatan
untuk memperbaiki seluruh komponen dalam sekolahnya sehingga pada
saatnya dapat memberikan layanan pendidikan dengan baik.
Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti menduga bahwa siswa yang
belajar di sekolah terakreditasi A cenderung memiliki persepsi yang lebih
baik (positif) terhadap UN dibandingkan dengan siswa yang belajar di
sekolah terakreditasi B dan sekolah belum terakreditasi. Sementara siswa
yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B juga pasti
akan memiliki persepsi yang lebih baik (positif) terhadap UN
dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori
sekolah belum terakreditasi.
Dugaan tersebut berdasarkan pemikiran bahwa siswa yang belajar
di sekolah terakreditasi A adalah siswa yang memiliki kualitas paling baik
dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi B dan sekolah belum terakreditasi, sehingga akan
lebih mudah dalam mempersiapkan dan menyesuaikan diri dengan UN.
Disamping itu, SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A tentu saja
didukung dengan sarana prasarana yang memadai, suasana belajar yang
nyaman dan guru yang berkompeten. Hal ini tentu saja tidak semua bisa
didapat oleh siswa yang belajar di sekolah terakreditasi B dan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
belum terakreditasi. Sehingga terhadap pelaksanaan Ujian Nasional pun,
peneliti menduga siswa akan memiliki persepsi yang berbeda-beda.
Berdasarkan uraian di atas, maka diturunkan hipotesis penelitian
sebagai berikut :
Ha1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional
antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
2. Persepsi guru terhadap Ujian Nasional pada guru yang mengajar di
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan
belum terakreditasi.
Persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan
melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang
ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses
pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh
guru terhadap rangsang dari luar yaitu Ujian Nasional.
Persepsi seseorang terhadap suatu objek dapat berupa persepsi
positif dan persepsi negatif. Persepsi positif berarti pandangan atau
pendapat seseorang yang baik terhadap suatu objek, sedangkan persepsi
negatif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang buruk terhadap
suatu objek. Sama halnya dengan siswa, guru juga memiliki persepsi
positif dan negatif terhadap UN. Sebagian guru memandang UN sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
suatu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menghasilkan
lulusan yang berkuliatas, sebaliknya ada juga sebagian guru yang justru
memandang UN sebagai suatu cara untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang menyimpang dari hakekat evaluasi.
Persepsi guru terhadap UN yang berbeda-beda tersebut diduga
salah satunya dipengaruhi oleh kualitas sekolah. Pengkategorisasian
kualitas sekolah biasanya dilakukan dengan melihat kinerja sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan dan kelayakan sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengkategorisasian tersebut meliputi sekolah
terakreditasi A, sekolah terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
Sekolah terakreditasi A adalah sekolah yang memiliki kualitas
sangat baik tercermin dari kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan
prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat,
dan lingkungan sekolah yang paling baik. Oleh karena itu, bagi sekolah
yang berkualitas sangat baik, UN bukan suatu masalah yang besar.
Sebaliknya bagi sekolah yang berkualitas baik dan kurang baik, UN
dipandang sebagai suatu beban berat yang harus dipikul. Dalam hal ini
sekolah berkualitas baik adalah sekolah terakreditasi B dan sekolah
berkualitas kurang adalah sekolah belum terakreditasi.
Dengan demikian ada dugaan bahwa guru yang mengajar di
sekolah terakreditasi A pasti akan memiliki persepsi yang lebih baik
(positif) terhadap UN dibandingkan dengan guru yang mengajar pada
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan sekolah belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
terakreditasi. Sementara guru yang mengajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi B juga pasti akan memiliki persepsi yang lebih baik
(positif) terhadap UN dibandingkan dengan guru yang mengajar pada
SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi.
Dugaan tersebut berdasarkan pemikiran bahwa guru yang mengajar
pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A akan jauh lebih mudah
untuk mempersiapkan dan menyesuaikan dengan sistem evaluasi yang ada
dibandingkan guru yang mengajar di sekolah terakreditasi B dan sekolah
belum terakreditasi. Hal ini karena disamping didukung dengan
kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana, ketenagaan,
pembiayaan, peran serta masyarakat, dan lingkungan sekolah yang sangat
memadai, siswa yang belajar pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A adalah siswa yang memang memiliki kualitas yang paling
baik dibandingkan dengan siswa yang belajar pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi B dan sekolah belum terakreditasi sehingga akan
lebih mudah mempersiapkan siswanya untuk menghadapi UN. Guru yang
mengajar di sekolah terakreditasi B akan lebih sulit dalam mempersiapkan
anak didiknya untuk mengikuti UN daripada sekolah terakreditasi A, hal
ini dikarenakan tidak semua komponen sekolah dapat mendukung proses
belajar mengajar. Apalagi untuk sekolah yang belum terakreditasi.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menduga guru akan memiliki
persepsi yang berbeda-beda terhadap pelaksanaan UN. Oleh sebab itu
maka diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Ha2 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional
antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
3. Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional pada orang tua yang
menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
Persepsi merupakan proses pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian rangsang dari luar/lingkungan
melalui panca indera, sehingga individu mengerti dan menyadari apa yang
ditangkap oleh inderanya. Dalam penelitian ini, persepsi merupakan proses
pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian oleh
orang tua terhadap rangsang dari luar yaitu Ujian Nasional.
Persepsi orang tua terhadap UN dapat berbeda-beda, ada yang
memiliki persepsi positif dan ada yang memiliki persepsi negatif. Persepsi
positif berarti pandangan atau pendapat seseorang yang baik (positif)
terhadap suatu objek, sedangkan persepsi negatif berarti pandangan atau
pendapat seseorang yang buruk (negatif) terhadap suatu objek. Sebagian
dari orang tua memandang UN sebagai sesuatu yang menumbuhkan
motivasi untuk lebih memperhatikan anak-anaknya terutama dalam
kegiatan belajar, sebaliknya ada juga sebagian orang tua yang justru
memandang UN sebagai beban yang cukup berat karena sebagai penentu
kelulusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Pembentukan persepsi orang tua terhadap UN dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Dalam penelitian ini, perbedaan
persepsi orang tua diduga salah satunya dipengaruhi oleh kualitas sekolah
yang tercermin dari akreditasi sekolah, yaitu sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B dan belum terakreditasi.
Orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah terakreditasi A
akan memiliki persepsi yang lebih positif daripada orang tua yang
menyekolahkan anaknya di sekolah terakreditasi B. Orang tua yang
menyekolahkan anaknya di sekolah terakreditasi B akan berpersepsi lebih
positif daripada yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang belum
terakreditasi.
Dugaan ini berdasarkan pemikiran bahwa orang tua memiliki
keyakinan yang baik terhadap sekolah terakreditasi A bahwa anak-anak
mereka akan dipersiapkan sungguh untuk menghadapi UN dengan
didukung oleh kurikulum, administrasi, organisasi, sarana dan prasarana,
ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat, dan
lingkungan sekolah yang sangat memadai. Dengan demikian, orang tua
akan cenderung lebih tenang dan memiliki persepsi positif terhadap Ujian
Nasional dengan standar kelulusan yang terus akan dinaikkan dari tahun
ke tahun karena kemungkinan akan gagal kecil.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menduga orang tua akan
memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pelaksanaan UN. Oleh
sebab itu maka diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Ha3 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional
antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada siswa, guru dan orang tua
siswa di SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo. Data yang diperoleh
kemudian diolah dan dianalisis. Kesimpulan penelitian hanya berlaku pada
siswa, guru dan orang tua di SMA – SMA di Kabupaten Kulon Progo sebagai
subyek penelitian ini. Berdasarkan tingkat kedalaman analisisnya, penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif-eksploratif yaitu penelitian yang bertujuan
mengungkapkan dan mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain
variabel persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap UN.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat untuk penelitian ini adalah beberapa SMA di Kabupaten
Kulonprogo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2007.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini terdiri dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Siswa SMA kelas XII program IPS
b. Para guru bidang studi Bahasa Indonesia, Ekonomi/Akuntansi, dan
Bahasa Inggris kelas XII.
c. Para orang tua siswa SMA kelas XII program IPS
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Ujian Nasional
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2006: 55). Dalam penelitian ini populasi terbagi menjadi tiga yaitu siswa
SMA kelas XII program IPS, guru bidang studi Bahasa Indonesia,
Ekonomi/Akuntansi, dan Bahasa Inggris SMA yang mengajar kelas XII,
dan orang tua siswa-siswi SMA kelas XII program IPS di Kabupaten
Kulonprogo.
2. Sampel
Sampel adalah besaran karakteristik (tertentu) dari sebagian populasi yang
memiliki karakteristik yang sama dengan populasi (Nurastuti, 2006: 127).
Sampel dalam penelitian ini terbagi tiga, sampel siswa, guru dan orang tua.
Peneliti mengambil sampel siswa kelas XII program IPS sebagai sampel
untuk kelompok siswa. Sampel guru adalah guru bidang studi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
diujikan dalam Ujian Nasional program IPS yaitu guru Bahasa Indonesia,
Ekonomi/Akuntansi, dan Bahasa Inggris yang mengajar di kelas XII
program IPS. Sedangkan sampel orang tua siswa diambil dari orang tua
siswa yang telah terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Orang tua
yang dimaksud adalah ayah/ibu/wali murid kelas XII program IPS yang
terpilih tersebut. Jumlah sampel beserta perinciannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Sampel
Akreditasi Sekolah
Nama Sekolah Jml Siswa
Jml Guru
Jml Ortu/Wali
SMA 1 Kalibawang 16 4 16 SMA 1 Wates 70 3 70
A
SMA Ma’arif 26 3 22 SMA XIV Sanjaya Nanggulan
21 3 21 B
SMA 1 Kokap 37 3 37 SMA BOPKRI Wates 14 3 14 SMA PGRI Pengasih 10 3 10
Belum Terakreditasi
SMA 1 Lendah 60 3 60 Jumlah 254 25 254
3. Teknik Penarikan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability
sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel (Sugiyono, 2006: 60). Jenis nonprobability sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam hal ini adalah persepsi siswa, guru dan orang tua
terhadap Ujian Nasional. Secara rinci variabel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Variabel persepsi siswa adalah pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian dan penginterpretasian oleh siswa terhadap suatu
rangsangan yaitu Ujian Nasional.
b. Variabel persepsi guru adalah pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian dan penginterpretasian oleh guru terhadap suatu
rangsangan yaitu Ujian Nasional.
c. Variabel persepsi orang tua adalah pemahaman, penerimaan,
pengorganisasian dan penginterpretasian oleh orang tua terhadap suatu
rangsangan yaitu Ujian Nasional.
d. Variabel akreditasi sekolah ditentukan berdasarkan pengklasifikasian
menurut Badan Akreditasi Sekolah yaitu sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B dan belum terakreditasi
Variabel persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap UN dijabarkan ke
dalam indikator-indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi
variabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
Persepsi Siswa terhadap UN
No. Aspek Indikator Pernyataan Positif
(Nomor Item dalam
Kuesioner)
Pernyataan Negatif (Nomor
Item dalam Kuesioner
1. Pedagogis a. Kesesuain materi b. Aspek kognitif c. Aspek afektif d. Aspek psikomotorik e. Sarana dan prasarana
1 2
3 4 5
2. Sosial dan Psikologis
a. Dampak psikologis
8
6,7
3. Yuridis a. Sistem penilaian b. Ketentuan kelulusan
9,11 10
4. Ekonomi a. Finansial orang tua b. Finansial negara c. Finansial sekolah d. Transparansi
12 13 14 15
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner
Persepsi Guru terhadap UN
No. Aspek Indikator Pernyataan Positif
(Nomor Item dalam
Kuesioner)
Pernyataan Negatif (Nomor
Item dalam Kuesioner
1. Pedagogis a. Aspek afektif 1
2. Sosial dan Psikologis
a. Dampak psikologis 3, 4
3. Yuridis a. Sistem penilaian 5,6 4. Ekonomi a. Finansial orang tua
b. Finansial negara c. Finansial sekolah
7 8 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner
Persepsi Orang Tua terhadap UN
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap UN
didasarkan pada indikator-indikatornya. Skala pengukuran yang digunakan
adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang
tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
negatif seperti berikut ini:
Tabel 3.5 Skoring Berdasarkan Skala Likert
Skor Kriteria Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju ( SS ) 4 1 Setuju ( S ) 3 2 Tidak Setuju ( TS ) 2 3 Sangat Tidak Setuju ( STS) 1 4
No. Aspek Indikator Pernyataan Positif
(Nomor Item dalam
Kuesioner)
Pernyataan Negatif (Nomor
Item dalam Kuesioner
1. Pedagogis a. Aspek psikomotorik a. Aspek afektif b. Sarana dan prasarana
1 2 3
2. Sosial dan Psikologis
a. Aspek psikologis b. Aspek sosial
5
4
3. Yuridis a. Sistem penilaian b. Penentuan kelulusan
6,8 7
4. Ekonomi a. Finansial orang tua b. Finansial negara c. Transparansi
9 10 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis
pula oleh responden (Zuriah, 2005: 182). Responden diharapkan mengisi
dengan jawaban yang sesuai keadaan responden yang sebenarnya. Dalam
penelitian ini, kuesioner dimaksudkan untuk mendapatkan data primer
tentang persepsi siswa, guru dan orang tua siswa terhadap UN di Sekolah
Menengah Atas di Kabupaten Kulonprogo.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulensi rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2002: 206).
Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
sekunder yaitu tentang daftar nama-nama sekolah di Kabupaten
Kulonprogo berdasarkan jenjang akreditasi.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian terlebih dahulu
diuji dengan pengujian validitas. Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan (Arikunto, 2002: 145).
Pengujian validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor
total dari setiap item dengan skor total dari seluruh item. Teknik yang
digunakan untuk menghitung validitas ini adalah teknik korelasi product
moment dari Karl Pearson dengan rumus (Arikunto, 2005: 72):
rxy = ( )( )
( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑∑ ∑∑
−−
−
YYnXXn
YXXYn
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = total responden X = skor total dari setiap item Y = skor total dari seluruh item
Koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur.
Selanjutnya hasil koefisien korelasi (rxy) ini dibandingkan dengan nilai r
korelasi Product Moment pada tabel dengan taraf signifikansi 0,05. Jika
hasil rhitung lebih besar daripada rtabel maka butir soal tersebut dapat
dikatakan valid, begitu pula sebaliknya. Pelaksanaan perhitungan validitas
butir pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan program
SPSS for Windows versi 11.50.
Uji validitas ini didasarkan pada jawaban responden yang
berjumlah 69 untuk siswa, 33 untuk guru dan 35 untuk orang tua di luar
sampel penelitian, dimana db = n-2. Derajat kebebasan ini sebesar 67 (69-
2) untuk siswa, 31 (33-2) untuk guru dan 33 (35-2) untuk orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Sehingga rtabel dari 0,05; 67 = 0,237; rtabel dari 0,05; 31 = 0,344; rtabel dari
0,05; 33 = 0,334.
Hasil pengujian untuk 19 butir pernyataan dari kuesioner tentang
persepsi siswa terhadap Ujian Nasional adalah sebagai berikut: pada taraf
signifikansi 5% dengan db= n-2 diperoleh rtabel sebesar 0,237. Sedangkan
nilai rhitung adalah: 0,2375 (butir 1); 0,2243 (butir 2); 0,4950 (butir 3);
0,3352 (butir 4); -0,2016 (butir 5); 0,3734 (butir 6); 0, 2764 (butir 7);
0,3332 (butir 8); 0,3927 (butir 9); 0.1439 (butir 10); -0,2500 (butir 11);
0,2263 (butir 12); 0,4594 (butir 13); 0,4400 (butir 14); 0,6530 (butir 15);
0,7298 (butir 16); -0,1218 (butir 17); 0,4101 (butir 18); 0,5393 (butir 19).
Mengingat nilai-nilai dari rhitung tidak semuanya lebih besar dari rtabel
(0,237), maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua butir pernyataan
tentang persepsi siswa terhadap Ujian Nasional adalah valid. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini:
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas
Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional (Awal) No Item rhitung rtabel taraf
signifikansi 5% Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
0,2375 0,2243 0,4950 0,3352
- 0,2016 0,3734
0,2764 0,3332 0,3927 0.1439 -0,2500 0,2263 0,4594
0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237
Valid Tidak Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
14 15 16 17 18 19
0,4400 0,6530 0,7298 -0,1218 0,4101 0,5393
0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237
Valid Valid Valid
Tidak Valid Valid Valid
Perlakuan terhadap butir kuesioner yang tidak valid adalah dihilangkan
secara bertahap, sehingga diperoleh semua butir pernyataan untuk persepsi
siswa terhadap Ujian Nasional adalah valid, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini:
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas
Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional (Akhir)
No Item rhitung rtabel taraf signifikansi 5%
Hasil
1 2 3 4 6 7 8 9 12 13 14 15 16 18 19
0,2802 0,3071 0,5879 0,4168 0,3505 0,3158 0,3087 0,3407 0,2449 0,4654 0,4571 0,6700 0,7102 0,4431 0,5057
0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237 0,237
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Selanjutnya no item tersebut di atas diurutkan dari no 1 sampai dengan 15
pada kuesioner.
Hasil pengujian untuk 19 butir pernyataan dari kuesioner tentang
persepsi guru terhadap Ujian Nasional adalah sebagai berikut: pada taraf
signifikansi 5% dengan db= n-2 diperoleh rtabel sebesar 0,344. Sedangkan
nilai rhitung adalah: 0,342 (butir 1); 0,1433 (butir 2); 0,4080 (butir 3);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
0,3221 (butir 4); 0,0037 (butir 5); -0,2613 (butir 6); 0, 2607 (butir 7);
0,3726 (butir 8); 0,3039 (butir 9); 0,0549 (butir 10); 0,1815 (butir 11);
0,3822 (butir 12); 0,1328 (butir 13); 0,6322 (butir 14); 0,1262 (butir 15);
0,5446 (butir 16); -0,0517 (butir 17); 0,4787 (butir 18); -0,0119 (butir 19).
Mengingat nilai-nilai dari rhitung tidak semuanya lebih besar dari rtabel
(0,344), maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua butir pernyataan
tentang persepsi guru terhadap Ujian Nasional adalah valid. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini:
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas
Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional (Awal)
No Item rhitung rtabel taraf signifikansi 5%
Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
0,342 0,1433 0,4080 0,3221 0,0037 -0,2613 0,2607 0,3726 0,3039 0,0549 0,1815 0,3822 0,1328 0,6322 0,1262 0,5446 -0,0517 0,4787 -0,0119
0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344
Tidak Valid Tidak Valid
Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Perlakuan terhadap butir kuesioner yang tidak valid adalah dihilangkan
secara bertahap, sehingga diperoleh semua butir pernyataan untuk persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
guru terhadap Ujian Nasional adalah valid, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini:
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas
Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional (Akhir)
No Item rhitung rtabel taraf signifikansi 5%
Hasil
3 7 8 12 14 15 16 18
0,3590 0,4331 0,4814 0,4972 0,5571 0,3872 0,3557 0,6002
0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344 0,344
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Selanjutnya no item tersebut di atas diurutkan dari no 1 sampai dengan 8
pada kuesioner.
Hasil pengujian untuk 16 butir pernyataan dari kuesioner tentang
persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional adalah sebagai berikut: pada
taraf signifikansi 5% dengan db= n-2 diperoleh rtabel sebesar 0,334.
Sedangkan nilai rhitung adalah: 0,1260 (butir 1); 0,5199 (butir 2); 0,6638
(butir 3); 0,4896 (butir 4); 0,3123 (butir 5); -0,2113 (butir 6); 0, 4243
(butir 7); 0,2067 (butir 8); 0,5629 (butir 9); 0,6064 (butir 10); 0,5176 (butir
11); 0,3848 (butir 12); 0,4802 (butir 13); 0,0836 (butir 14); 0,2194 (butir
15); 0,3805 (butir 16).
Mengingat nilai-nilai dari rhitung tidak semuanya lebih besar dari
rtabel (0,334), maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua butir pernyataan
tentang persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional adalah valid. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas
Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional (Awal)
No Item rhitung rtabel taraf signifikansi 5%
Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0,1260 0,5199 0,6638 0,4896 0,3123 -0,2113 0, 4243 0,2067 0,5629 0,6064 0,5176 0,3848 0,4802 0,0836 0,2194 0,3805
0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Tidak Valid Valid Valid Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Valid Perlakuan terhadap butir kuesioner yang tidak valid adalah dihilangkan
secara bertahap, sehingga diperoleh semua butir pernyataan untuk persepsi
orang tua terhadap Ujian Nasional adalah valid, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini:
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas
Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional (Akhir)
No Item rhitung rtabel taraf signifikansi 5%
Hasil
2 3 4 5 7 9 10 11 12 13 16
0,5239 0,6400 0,5145 0,3591 0,4142 0,5987 0,6030 0,5355 0,3941 0,4375 0,3500
0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Selanjutnya no item tersebut di atas diurutkan dari no 1 sampai dengan 11
pada kuesioner
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu
alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain,
reliabilitas menunjukkan pada konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur
gejala yang sama (Zuriah, 2005: 192). Dalam pengujian ini penulis akan
menggunakan teknik Alfa Cronbach (Arikunto, 2002: 171):
r11 =
−
−∑
21
2
11 σ
σ b
kk
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ 2bσ = jumlah varians butir
21σ = varians total
Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik
Alpha Cronbach. Jika koefisien alpha > dari 0,60 maka instrumen
penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya alpha < dari 0,60
maka instrumen pene litian tersebut tidak reliabel (Nunally, 1967 dalam
Imam Gozhali, 2001:42). Pelaksanaan pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS for
Windows versi 11.50.
Pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini didasarkan pada
butir-butir pernyataan yang valid. Dari hasil pengujian instrumen tentang
persepsi siswa terhadap Ujian Nasional diperoleh rhitung 0,8142 > 0,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
maka kuesioner tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai
alat ukur. Sedangkan hasil pengujian instrumen tentang persepsi guru
terhadap Ujian Nasional diperoleh rhitung 0,7473 > 0,60 maka kuesioner
tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat ukur. Dan hasil
pengujian instrumen tentang persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional
diperoleh rhitung 0,8195 > 0,60 maka kuesioner tersebut dapat dipercaya
atau dapat diandalkan sebagai alat ukur.
H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas sampel disini dimaksudkan untuk menguji normal
tidaknya sampel (Zuriah, 2005: 201). Apabila data yang terkumpul
berdistribusi normal maka analisis untuk pengujian hipotesis dapat
dilakukan.Untuk mengetahui hal tersebut maka uji normalitas harus
dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji One-Sample
Kolmogrov-Smirnov Test , pada program SPSS for Windows versi 11.50
Kriteria pengujian normalitas yaitu jika harga asymp.sig. (2-
tailed) lebih besar dari alpha (α) = 0,05 berarti distribusi data tidak
menyimpang dari distribusi normal (data berdistribusi normal),
sedangkan jika harga asymp.sig. (2-tailed) lebih kecil dari alpha (α) =
0,05 berarti data tidak berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Uji Homogenitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi
yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari
setiap populasi. Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk
melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai adalah uji Bartlett.
Uji Bartlett menggunakan statistik chi kuadrat dengan rumus :
Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan
pengujian ini seperti uji Bartlett (Arikunto, 2000:415). Beberapa
satuan yang diperlukan untuk mengerjakan pengujian tes adalah:
1) Disusun daftar seperti yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.12 Uji Bartlett
Sampel
ke- Derajat
kebebasan 1/dk Si2 Log S i2 (dk) Log Si2
1
2
K
n1 – 1
n2 – 1
nk - 1
1/(n1 – 1)
1/(n2 – 1)
1/(nk– 1)
S12
S22
Sk2
Log S 12
Log S22
Log Sk2
(n1-1)Log S12
(n1-1)Log S22
(n1-1)Log Sk2
Jumlah ( )∑ −11n
∑
−1
1
1n
- - ( )∑ − 21 ii LogSn
2) Mencari variansi gabungan dari semua sampel dengan rumus :
( ) ( )∑ −−= 1/1 2ii nSnS
χ2 = (in 10) {B - ∑ (ni – 1) log Si2}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3) Mencari satuan B dengan rumus:
( ) ( )∑ −= 1log 2inSB
4) Menghitung harga Chi-kuadrat ( χ2 ) dengan rumus
( ){ }∑ −−=χ 2ii
2 Slog1nB10n1
Dimana 1n10 = 2,3026 merupakan bilangan tetap yang disebut
logaritma asli daripada bilangan 10. Jadi rumus dapat ditulis:
( ){ }∑ −−=χ 2ii
2 Slog1nB3026,2
a) Jika χ2 hitung < χ2 tabel pada taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis
diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel
yang diambil.
b) Jika χ2 hitung > χ2 tabel pada taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis
ditolak atau terdapat perbedaan variansi antara sampel-sampel yang
diambil.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan
SPSS ternyata didapatkan hasil bahwa variabel yang diteliti tidak semua
berdistribusi normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel
persepsi siswa adalah tidak berdistribusi normal, sedangkan variabel
persepsi guru dan orang tua berdistribusi normal. Hasil pengujian
homogenitas menunjukkan bahwa varians sampel siswa dan guru adalah
tidak homogen, serta varians untuk sampel orang tua adalah homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Oleh karena itu pengujian yang menggunakan perhitungan statistik
One Way Anova untuk hipotesis ketiga dapat dilanjutkan. Perhitungan
statistik One Way Anova dengan menggunakan program SPSS for
Windows versi 11.50. Sedangkan untuk hipotesis pertama dan kedua, yang
semula akan dilakukan dengan menggunakan One Way Anova tidak dapat
dilanjutkan dan diganti dengan menggunakan statistik nonparametrik,
yaitu dengan uji Chi Kuadrat.
Chi Kuadrat yang digunakan adalah uji independen antara dua
variabel (Sudjana, 1996: 278). Langkah pertama adalah membuat tabel
kontingensi B x K, yang dalam daftar tersebut, faktor I terbagi atas B taraf
dan faktor II terbagi atas K taraf. Banyak pengamatan yang terjadi karena
taraf ke- i faktor ke-I (i= 1,2. …, B) dan taraf ke-j faktor ke-II (j=1,2,3, …,
K) akan dinyatakan dengan Oij. Hasilnya diringkas dalam tabel
kontingensi B x K sebagai berikut:
Tabel 3.13 Daftar Kontingensi B x K
Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor
FAKTOR II (K TARAF) 1 2 K
Jumlah
1 O11
E11
O12
E12
….
O1K
E1K
n10
2 O12
E21
O22
E22
….
O2K
E2K
n20
. .
. .
. .
. .
FAKTOR II (B TARAF)
B OB1
EB1
OB2
EB2
….
OBK
EBK
nBO
Jumlah n01 n02 …. nOK n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan (Eij) atau frekuensi
teoritik setiap sel dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Eij n
n x n ojio=
Keterangan: Eij = frekuensi teoritik yang diharapkan nio = jumlah baris ke-i noj = jumlah kolom ke-j n = jumlah semua frekuensi pengamatan
Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah sebagai berikut:
2χ = ∑∑= =
−B
ji
K
1j ij
2ijij
E
)EO(
Keterangan : 2χ = Chi Kuadrat
Oij = frekuensi yang terjadi Eij = frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2χ hitung ≤ 2χ tabel pada
taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi chi kuadrat = (B-1)(K-1)
maka Ha1, Ha2 ditolak. Sedangkan jika 2χ hitung > 2χ tabel pada taraf
signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka
Ha1, Ha2 diterima.
Pengujian terhadap hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan
menggunakan tabel kontingensi dan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Hipotesis I
1). Perumusan hipotesis
Ho1 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
Ha1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian
Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
2). Pengujian Hipotesis
Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
(1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang
sesungguhnya
Faktor I : Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional, kategori
sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat
negatif
Faktor II : Akreditasi Sekolah, kategori : A, B, Belum
Terakreditasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.14 Tabel Kontingensi
Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional (Frekuensi Sesungguhnya)
Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap Ujian
Nasional A B Blm
Total
Sangat Positif a b c p
Positif d e f q
Cukup Positif g h i r
Negatif j k l s
Sangat Negatif m n o t
Total u v w x
(2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus:
Eax
pu ×= Eb
xpv×
=
Ecx
pw ×= Ed
xqu ×
=
Eex
qv ×= Ef
xqw×
=
Egx
ru ×= Eh
xrv×
=
Eix
rw ×= Ej
xsu ×
=
Ekx
sv×= El
xsw ×
=
Emx
tu ×= En
xtv×
=
Eox
tw×=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
(3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel
kontingensi:
Tabel 3.15 Tabel Kontingensi
Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional (Frekuensi Sesungguhnya)
Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap Ujian
Nasional A B Blm
Total
Sangat Positif a Ea
b Eb
c Ec
p
Positif d Ed
e Ee
f Ef
q
Cukup Positif g Eg
h Eh
i Ei
r
Negatif j Ej
k Ek
l El
s
Sangat Negatif m Em
n En
o Eo
t
Total u v w x
(4). Menghitung nilai 2χ dengan menggunakan rumus:
2χ =a
2a
E)E-a(
+b
2b
E)E-b(
+c
2c
E)E-c(
+d
2d
E)Ed( −
+e
2e
E)Ee( −
+f
2f
E)E-f(
+g
2g
E
)E-g(+
h
2h
E)E-h(
+i
2i
E)Ei( −
+j
2j
E
)Ej( −+
k
2k
E)E-k(
+l
2l
E)E-l(
+m
2m
E)E-m(
+n
2n
E)En( −
+o
2o
E)Eo( −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3). Penarikan Kesimpulan
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2χ hitung ≤ 2χ tabel pada
taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat =
(B-1)(K-1) maka Ha1 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi
siswa yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang
belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B dan belum terakreditasi.
Sedangkan jika 2χ hitung > 2χ tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk
untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 diterima atau
ada perbedaan persepsi siswa yang signifikan terhadap Ujian
Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi.
4). Mengukur Derajat Hubungan
Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara
akreditasi sekolah dan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional
adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C
sebagai berikut (Sugiyono, 1999: 224):
nC 2
2
+χχ
=
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus
dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai
berikut (Sugiyono, 1999: 224):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
m
1mC .maks
−=
Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom).
Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada
Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar
derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara
akreditasi sekolah dengan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi
yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman
pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono,
1999:216):
Tabel 3.16 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
b. Hipotesis II
1). Perumusan hipotesis
Ho2 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
Ha2 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian
Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
2). Pengujian Hipotesis
Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
(1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang
sesungguhnya
Faktor I : Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional, kategori
sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat
negatif
Faktor II : Akreditasi Sekolah, kategori : A, B, Belum
Terakreditasi
Tabel 3.17 Tabel Kontingensi
Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional (Frekuensi Sesungguhnya)
Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap Ujian
Nasional A B Blm
Total
Sangat Positif a b c p
Positif d e f q
Cukup Positif g h i r
Negatif j k l s
Sangat Negatif m n o t
Total u v w x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
(2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus:
Eax
pu ×= Eb
xpv×
=
Ecx
pw ×= Ed
xqu ×
=
Eex
qv ×= Ef
xqw×
=
Egx
ru ×= Eh
xrv×
=
Eix
rw ×= Ej
xsu ×
=
Ekx
sv×= El
xsw ×
=
Emx
tu ×= En
xtv×
=
Eox
tw×=
(3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel
kontingensi:
Tabel 3.18 Tabel Kontingensi
Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional (Frekuensi Sesungguhnya)
Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap Ujian
Nasional A B Blm
Total
Sangat Positif a Ea
b Eb
c Ec
p
Positif d Ed
e Ee
f Ef
q
Cukup Positif g
h
i
r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Eg Eh Ei
Negatif j Ej
k Ek
l El
s
Sangat Negatif m Em
n En
o Eo
t
Total u v w x
(4). Menghitung nilai 2χ dengan menggunakan rumus:
2χ =a
2a
E)E-a(
+b
2b
E)E-b(
+c
2c
E)E-c(
+d
2d
E)Ed( −
+e
2e
E)Ee( −
+f
2f
E)E-f(
+g
2g
E
)E-g(+
h
2h
E)E-h(
+i
2i
E)Ei( −
+j
2j
E
)Ej( −+
k
2k
E)E-k(
+l
2l
E)E-l(
+m
2m
E)E-m(
+n
2n
E)En( −
+o
2o
E)Eo( −
3). Penarikan Kesimpulan
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2χ hitung ≤ 2χ tabel pada
taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat =
(B-1)(K-1) maka Ha1 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi
guru yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang
mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B dan belum terakreditasi.
Sedangkan jika 2χ hitung > 2χ tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk
untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 diterima atau
ada perbedaan persepsi guru yang signifikan terhadap Ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi.
4). Mengukur Derajat Hubungan
Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara
akreditasi sekolah dan persepsi guru terhadap Ujian Nasional
adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C
sebagai berikut (Sugiyono, 1999: 224):
nC 2
2
+χχ
=
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus
dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai
berikut (Sugiyono, 1999: 224):
m
1mC .maks
−=
Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom).
Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada
Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar
derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara
akreditasi sekolah guru dengan persepsi guru terhadap Ujian
Nasional.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi
yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono,
1999:216):
Tabel 3.19 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
c. Hipotesis III
1). Perumusan hipotesis
Ho2 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan
anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
Ha1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian
Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan belum terakreditasi.
2). Pengujian Hipotesis
Penulis menggunakan uji One Way Anova untuk hipotesis ketiga.
Perhitungan statistik One Way Anova dengan menggunakan
program SPSS for Windows versi 11.50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3). Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan uji ANOVA jika probabilitasnya (Asymp. Sig) < 0,05
maka Ha3 diterima atau ada perbedaan persepsi yang signifikan
terhadap Ujian Nasional antara orang tua yang menyekolahkan
anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
Untuk menentukan dimana letak perbedaan kelompok maka
menggunakan Post Hoc Tes dalam ANOVA dengan bantuan SPSS
for Windows Versi 11.50.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan September 2007 dan
selesai pada awal bulan Oktober 2007. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer yang diperoleh dengan memberikan kuesioner tertutup
kepada responden. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII program IPS,
guru bidang studi bahasa Indonesia, Ekonomi/Akuntansi, dan bahasa Inggris
yang mengajar kelas XII program IPS serta orang tua/wali dari siswa tersebut
di atas. Penelitian dilaksanakan pada SMA – SMA di Kabupaten Kulon Progo
dengan status sekolah terkreditasi A, terkreditasi B dan belum terakreditasi.
Sekolah-sekolah tersebut antara lain:
Tabel 4.1 Daftar Sekolah
Akreditasi Sekolah
Nama Sekolah
SMA 1 Kalibawang SMA 1 Wates
A
SMA Ma’arif SMA XIV Sanjaya Nanggulan B SMA 1 Kokap SMA BOPKRI Wates SMA PGRI Pengasih
Belum Terakreditasi
SMA 1 Lendah
Jumlah responden penelitian ini adalah 225 siswa, 25 guru dan 198
orang tua. Berikut ini disajikan tabel mengenai responden dari masing-masing
sekolah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 4.2 Sebaran Responden Penelitian Siswa Guru Orang Tua Nama Sekolah
Sampel Responden Sampel Responden Sampel Responden
SMA 1 Kalibawang
16 16 4 4 16 11
SMA 1 Wates 70 65 3 3 70 52 SMA Ma’arif 26 20 3 3 22 19 Jml. Akreditasi A
112 101 10 10 112 82
SMA XIV Sanjaya Nanggulan
21 20 3 3 21 18
SMA 1 Kokap 37 35 3 3 37 31 Jml. Akreditasi B
58 55 6 6 58 49
SMA BOPKRI Wates
14 14 3 3 14 12
SMA PGRI Pengasih
10 0 3 3 10 0
SMA 1 Lendah 60 55 3 3 60 55 Jml. Belum Terakreditasi
84 69 9 9 84 67
Jumlah Total 254 225 25 25 254 198
Response rate penelitian ini baik, hal ini ditunjukkan dari perhitungan sebagai
berikut:
Respon rate siswa = %58,88%100254225
=x
Respon rate guru = %100%1002525
=x
Respon rate orang tua = %95,77%100254198
=x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berikut disajikan deskripsi data variabel-variabel penelitian ini.
1. Persepsi siswa terhadap Ujian Nasional
Persepsi siswa terhadap Ujian Nasional dapat dijelaskan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.3 Persepsi Siswa terhadap UN
Status Sekolah Akreditasi A Akreditasi B Belum
Terakreditasi
Kriteria
Jml % Jml % Jml % Sangat Positif
Positif Cukup Positif
Negatif Sangat Negatif
0 6 26 31 38
0 5,94 25,74 30,69 37,63
0 3 14 25 13
0 5,45 25,45 45,45 23,65
2 5 31 18 13
2,90 7,35 44,93 26, 09 18, 73
Jumlah 101 100 55 100 69 100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap UN dapat
diuraikan sebagai berikut: 1) siswa yang belajar di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A terdapat sebanyak 6 siswa (5,94%) memiliki
persepsi positif , 26 siswa (25,74%) memiliki persepsi cukup positif, 31
siswa (30,69%) memiliki persepsi negatif, dan 38 siswa (37,63%)
memiliki persepsi sangat negatif; 2) siswa yang belajar di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B terdapat sebanyak 3 siswa (5,45%)
memiliki persepsi positif , 14 siswa (25,45%) memiliki persepsi cukup
positif, 25 siswa (45,45%) memiliki persepsi negatif, dan 13 siswa
(23,65%) memiliki persepsi sangat negatif; 3) siswa yang belajar di SMA
dengan kategori sekolah belum terakreditasi terdapat sebanyak 2 siswa
(2,90%) memiliki persepsi sangat positif, 5 siswa (7,35%) memiliki
persepsi positif , 31 siswa (44,93%) memiliki persepsi cukup positif, 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
siswa (26,09%) memiliki persepsi negatif, dan 13 siswa (18,73%)
memiliki persepsi sangat negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A memiliki persepsi sangat negatif, sebagian besar siswa
yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B memiliki
persepsi negatif dan sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan
kategori sekolah belum terakreditasi memiliki persepsi cukup positif.
2. Persepsi guru terhadap Ujian Nasional
Persepsi guru terhadap Ujian Nasional dapat dijelaskan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 4.4 Persepsi Guru terhadap UN
Status Sekolah Akreditasi A Akreditasi B Belum
Terakreditasi
Kriteria
Jml % Jml % Jml % Sangat Positif
Positif Cukup Positif
Negatif Sangat Negatif
0 0 2 6 2
0 0 20 60 20
0 1 0 1 4
0 16,67
0 16,67 66,66
0 0 0 2 7
0 0 0
22,22 77,78
Jumlah 10 100 6 100 9 100
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap UN dapat diuraikan
sebagai berikut: 1) guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A terdapat sebanyak 2 guru (20%) memiliki persepsi cukup
positif, 6 guru (60%) memiliki persepsi negatif, dan 2 guru (20%)
memiliki persepsi sangat negatif; 2) guru yang mengajar di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B terdapat sebanyak 1 guru (16,67%)
memiliki persepsi positif , 1 guru (16,67%) memiliki persepsi negatif, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4 guru (66,66%) memiliki persepsi sangat negatif; 3) guru yang mengajar
di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi terdapat sebanyak 2
guru (22,22%) memiliki persepsi negatif, dan 7 guru (77,78%) memiliki
persepsi sangat negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A memiliki persepsi negatif, sedangkan sebagian besar guru
yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B dan belum
terakreditasi memiliki persepsi sangat negatif.
3. Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional
Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional dapat dijelaskan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.5 Persepsi Orang Tua terhadap UN
Status Sekolah Akreditasi A Akreditasi B Belum
Terakreditasi
Kriteria
Jml % Jml % Jml % Sangat Positif
Positif Cukup Positif
Negatif Sangat Negatif
0 1 12 26 43
0 1,22 14,63 31,71 52,44
0 0 12 12 25
0 0
24,49 24,49 51,02
0 6 17 22 22
0 8,96 25,36 32,84 32,84
Jumlah 82 100 49 100 67 100
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa persepsi orang tua terhadap UN dapat
diuraikan sebagai berikut: 1) orang tua yang menyekolahkan anaknya di
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A terdapat sebanyak 1 orang
tua (1,22%)memiliki persepsi positif, 12 orang tua (14,63%) memiliki
persepsi cukup positif, 26 orang tua (31,71%) memiliki persepsi negatif,
dan 43 orang tua (52,44%) memiliki persepsi sangat negatif; 2) orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi B terdapat sebanyak 12 orang tua (24,49%) memiliki persepsi
cukup positif , 12 orang tua (24,49%) memiliki persepsi negatif, dan 25
orang tua (51,02%) memiliki persepsi sangat negatif; 3) orang tua yang
menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah belum
terakreditasi terdapat sebanyak 6 orang tua (8,96%) memiliki persepsi
positif, 17 orang tua (25,36%) memiliki persepsi cukup positif, 22 orang
tua (32,84%) memiliki persepsi negatif, dan 22 orang tua (32,84%)
memiliki persepsi sangat negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi sangat negatif,
sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi sangat negatif, dan
sebagian besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan
kategori sekolah belum terakreditasi memiliki persepsi negatif dan sangat
negatif.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal
atau tidaknya variabel siswa, guru dan orang tua. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
bantuan program komputer SPSS for Windows versi 11.50. Hasil
pengujian tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas
Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional A B BELUM N 101 55 69 Normal Parameters(a,b)
Mean 36.47 38.07 39.14
Std. Deviation 5.545 3.327 5.077 Most Extreme Differences
Absolute .123 .136 .164
Positive .055 .136 .122 Negative -.123 -.087 -.164 Kolmogorov-Smirnov Z 1.232 1.007 1.365 Asymp. Sig. (2-tailed) .096 .263 .048
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
A B BELUM N 10 6 9 Normal Parameters(a,b)
Mean 20.30 16.83 16.89
Std. Deviation 1.947 5.707 2.147 Most Extreme Differences
Absolute .261 .293 .149
Positive .261 .293 .146 Negative -.239 -.143 -.149 Kolmogorov-Smirnov Z .826 .717 .446 Asymp. Sig. (2-tailed) .502 .683 .989
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Orang Tua Terhadap Ujian Nasional
A B BELUM N 82 49 67 Normal Parameters(a,b)
Mean 25.70 26.06 27.64
Std. Deviation 4.039 3.934 4.078 Most Extreme Differences
Absolute .128 .119 .153
Positive .058 .084 .116 Negative -.128 -.119 -.153 Kolmogorov-Smirnov Z 1.156 .836 1.251 Asymp. Sig. (2-tailed) .138 .487 .087
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel berikut ini adalah ringkasan hasil normalitas untuk persepsi
siswa, guru dan orang tua.
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas
Persepsi Siswa, Guru dan Orang Tua Terhadap Ujian Nasional
Siswa Guru Ortu Sekolah
Asimp.
Sign
Ket. Asimp.
Sign
Ket. Asimp.
Sign
Ket.
A 0,096 Normal 0,502 Normal 0,138 Normal
B 0,263 Normal 0,683 Normal 0,487 Normal
Belum 0,048 Tidak 0,989 Normal 0,087 Normal
Dari tabel tersebut diperoleh data untuk persepsi siswa terhadap Ujian
Nasional tidak semua berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh
nilai asymp. sig (2 tailed) siswa dari sekolah belum terakreditasi
sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05; data yang diperoleh untuk persepsi
guru terhadap Ujian Nasional berdistribusi normal karena nilai asymp.
sig (2 tailed) guru sebesar 0,502; 0,683; 0,989 lebih besar dari 0,05 dan
data persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional juga berdistribusi
normal karena nilai asymp. sig (2 tailed) orang tua sebesar 0,138;
0,487; 0,087 lebih besar dari 0,05.
b. Uji Homogenitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians
populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
diambil dari setiap populasi. Pengujian yang dipakai dalam penelitian
ini adalah uji Bartlett.
1). Pengujian Homogenitas untuk Akreditasi Sekolah (Persepsi
Siswa Terhadap Ujian Nasional):
Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett:
Tabel 4.10 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett
(Variabel Akreditasi Sekolah)
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah:
s2 = 6854100
)77280,25(68)06869,11(54)75129,30(100++
++
= 222
38866,5425
= 24,43869 Sehingga log s2 = log 24,43869 = 1,38808 B = (1,38808)(222) = 308,15376
Chi Kuadrat (χ2) = 2,3026 (308,15376-301,12574)
= 16,18272
Pada taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan
dk = 2 didapat χ2(0,95)(2) = 5,591.
Karena χ2hitung = 16,18272 > χ2
tabel = 5,591, maka hipotesis
ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang
diambil (varians tidak homogen).
Sampel dk 1/(dk) 2is log 2
is
(dk) log 2is
1 100 0,01 30,75129 1,48786 148,786 2 54 0,0185 11,06869 1,04409 56,38086 3 68 0,0147 25,77280 1,41116 95,95888
Jumlah (∑) 222 0,0432 301,12574
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2). Pengujian Homogenitas untuk Akreditasi Sekolah (Persepsi Guru
Terhadap Ujian Nasional):
Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett:
Tabel 4.11 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet
(Akreditasi Sekolah)
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah:
s2 = 859
)61111,4(8)56668,32(5)7889,3(9++
++
= 2282238,233
= 10,62829 Sehingga log s2 = log 10,62829 = 1,02646 B = (1,02646)(22) = 22,58212 Chi Kuadrat (χ2) = 2,3026 (22,58212-18,0809) = 10,3645 Pada taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan
dk = 2 didapat χ2(0,95)(2) = 5,591.
Karena χ2hitung = 10,3645 > χ2
tabel = 5,591, maka hipotesis
ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang
diambil (varians tidak homogen).
3). Pengujian Homogenitas untuk Akreditasi Sekolah (Persepsi
Orang Tua) Terhadap Ujian Nasional):
Sampel dk 1/(dk) 2is log 2
is (dk) log 2is
1 9 0,1111 3,7889 0,5785 5,2065 2 5 0,2 32,56668 1,5128 7,564 3 8 0,125 4,61111 0,6638 5,3104
Jumlah (∑) 22 0,4361 18,0809
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett:
Tabel 4.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet
(Akreditasi Sekolah)
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah:
s2 = 664881
)6273,16(66)4753,15(48)3133,16(81++
++
= 195
5935,3161
= 16,2133 Sehingga log s2 = log 16,2133 = 1,20987 B = (1,20987)(195) = 235,9247 Chi Kuadrat (χ2) = 2,3026 (235,9247-235,8861) = 0,0889 Pada taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan
dk = 2 didapat χ2(0,95)(2) = 5,591.
Karena χ2hitung = 0,0889 < χ2
tabel = 5,591, maka hipotesis
diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel
yang diambil (varians homogen).
2. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan
SPSS ternyata didapatkan hasil bahwa variabel yang diteliti tidak semua
berdistribusi normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel
persepsi siswa adalah tidak berdistribusi normal, sedangkan variabel
Sampel dk 1/(dk) 2is log 2
is (dk) log 2is
1 81 0,0123 16,3133 1,2125 98,2125 2 48 0,0208 15,4753 1,1896 57,1008 3 66 0,0151 16,6273 1,2208 80,5728
Jumlah (∑) 195 0,0482 235,8861
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
persepsi guru dan orang tua berdistribusi normal. Hasil pengujian
homogenitas menunjukkan bahwa varians sampel siswa dan guru adalah
tidak homogen, serta varians untuk sampel orang tua adalah homogen.
Oleh karena itu pengujian yang menggunakan perhitungan statistik
One Way Anova untuk hipotesis ketiga dapat dilanjutkan. Perhitungan
statistik One Way Anova dengan menggunakan program SPSS for
Windows versi 11.50. Sedangkan untuk hipotesis pertama dan kedua, yang
semula akan dilakukan dengan menggunakan One Way Anova tidak dapat
dilanjutkan dan diganti dengan menggunakan statistik nonparametrik,
yaitu dengan uji Chi Kuadrat.
a. Pengujian Hipotesis I
1) Rumusan Hipotesis
Ho1 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
Ha1 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian
Nasional antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
2). Uji Hipotesis
Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.13 Data Penelitian Tentang
Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional
Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap UN A B Belum
Total
SP/P/CP 32 17 38 87 N 31 25 18 74
SN 38 13 13 64 Total 101 55 69 225
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu
sebagai berikut:
Ea225
87101×= = 39,053 Eb
2258755 ×
= = 21,267
Ec225
8769 ×= = 26,68 Ed
22574101×
= = 33,218
Ee225
7455 ×= = 18,089 Ef
2257469 ×
= = 22,693
Eg225
64101×= = 28,729 Eh
2256455 ×
= = 15,644
Ei225
6469 ×= = 19,627
Kemudian dari data penelitian tentang variabel akreditasi sekolah
dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil
gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.14 Tabel Kontingensi
Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional
Akreditasi Sekolah Persepsi Siswa Terhadap UN A B Belum
Total
SP/P/CP 32
39,053
17
21,267
38
26,68
87
N 31
33,218
25
18,089
18
22,693
74
SN 38 13 13 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
28,729
15,644
19,627
Total 101 55 69 225
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung 2χ , yaitu:
2χ = 053,39
)053,3932( 2−+
267,21)267,2117( 2−
+ 68,26
)68,2638( 2−+
218,33)218,3331( 2−
+ 089,18
)089,1825( 2−+
693,22)693,2218( 2−
+
729,28)729,2838( 2−
+ 644,15
)644,1513( 2−+
627,19)627,1913( 2−
= 1,2738 + 0,8561 + 4,8029 + 0,1481 + 2,6404 + 0,9705 +
2,9918 + 0,4469 + 2,2376
= 16,3681
3). Penarikan Kesimpulan
Pada a = 0,05 dan dk = (3-1)(3-1) = 4, maka berdasar daftar Chi
Kuadrat didapat 2χ tabel = 9,488. Nilai 2χ tabel ini lebih rendah dari
2χ hitung = 16,3681 dengan demikian Ha1 diterima. Oleh karena itu
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi yang
signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan
belum terakreditasi.
4). Mengukur Derajat Hubungan (Koefisien Kontingensi C)
Menghitung nilai C:
C = )2253681,16(
3681,16+
= 0, 2604
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Menghitung nilai Cmaks.:
Cmaks. = 3
13 − = 0,8167
Dengan membandingkan C = 0,2604 dan Cmaks. = 0,8167, tampak
hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,3188. Nilai tersebut
terkategorikan rendah. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
terdapat derajat hubungan yang rendah antara akreditasi sekolah
dengan persepsi siswa terhadap Ujian Nasional.
b. Pengujian Hipotesis II
1). Rumusan Hipotesis
Ho2 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap
Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
Ha2 : Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian
Nasional antara guru yang mengajar di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
2). Uji Hipotesis
Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.15 Data Penelitian Tentang
Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
Akreditasi Sekolah Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
A B/Blm Total
SP/P/CP/N 8 4 12 SN 2 11 13 Total 10 15 25
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu
sebagai berikut:
Ea25
1210 ×= = 4,8 Eb
251215 ×
= = 7,2
Ec25
1310 ×= = 5,2 Ed
251315 ×
= = 7,8
Kemudian dari data penelitian tentang variabel akreditasi sekolah
dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil
gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.16 Tabel Kontingensi
Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
Akreditasi Sekolah Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
A B/Blm Total
SP/P/CP/N
8
4,8
4
7,2
12
SN
2
5,2
11
7,8
13
Total 10 15 25
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung 2χ ,
yaitu:
2χ = 8,4
)8,48( 2−+
2,7)2,74( 2−
+ 2,5
)2,52( 2− +
8,7)8,711( 2−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
= 2,1333 + 1,4222 + 1,9692 + 1,3128
= 6,8375
3). Penarikan Kesimpulan
Pada a = 0,05 dan dk = (2-1)(2-1) = 1, maka berdasar daftar Chi
Kuadrat didapat 2χ tabel = 3,481. Nilai 2χ tabel ini lebih rendah dari
2χ hitung = 6,8375 dengan demikian Ha2 diterima. Oleh karena itu
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi yang
signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan
belum terakreditasi.
4). Mengukur Derajat Hubungan (Koefisien Kontingensi C)
Menghitung nilai C:
C = )258375,6(
8375,6+
= 0,4634
Menghitung nilai Cmaks.:
Cmaks. = 2
12 − = 0,7071
Dengan membandingkan C = 0,4634 dan Cmaks. = 0,7071, tampak
hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,6553. Nilai tersebut
terkategorikan kuat. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
derajat hubungan yang kuat antara akreditasi sekolah dengan
persepsi guru terhadap Ujian Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
c. Pengujian Hipotesis III
1). Rumusan Hipotesis
Ho3 : Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian
Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan belum terakreditasi.
Ha3: Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian
Nasional antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di
SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi
B, dan belum terakreditasi.
2). Uji Hipotesis
Penulis menggunakan uji One Way Anova untuk hipotesis ketiga.
Perhitungan statistik One Way Anova dengan menggunakan
program SPSS for Windows versi 11.50. Berikut akan disajikan
tabel hasil penelitian:
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis
Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 149.292 2 74.646 4.604 .011 Within Groups 3161.597 195 16.213 Total 3310.889 197
3). Penarikan Kesimpulan
Hasil pengujian persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional
menunjukkan uji ANOVA Fhitung = 4,604 > Ftabel = 3,0618. Dan
juga karena probabilitasnya (Asymp. Sig) 0,011 < 0,05 maka Ha3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
diterima. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara
orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
Adanya perbedaan persepsi antara orang tua yang menyekolahkan
anaknya di SMA dengan kategori terakreditasi A, terakreditasi B,
dan belum terakreditasi ditunjukkan pada uji Post Hoc berikut ini:
Tabel 4.18 Uji Multiple Comparison
Persepsi Orang Tua Terhadap Ujian Nasional
Post Hoc Tests
95% Confidence Interval
(I) AKREDITASI
(J) AKREDI TASI
Mean Difference
(I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
Tukey HSD
Blm B 1.58 .757 .095 -.21 3.37
A 1.95(*) .663 .010 .38 3.51 B Blm -1.58 .757 .095 -3.37 .21 A .37 .727 .870 -1.35 2.08 A Blm -1.95(*) .663 .010 -3.51 -.38 B -.37 .727 .870 -2.08 1.35 Bonferroni Blm B 1.58 .757 .114 -.25 3.41 A 1.95(*) .663 .011 .35 3.55 B Blm -1.58 .757 .114 -3.41 .25 A .37 .727 1.00
0 -1.39 2.12
A Blm -1.95(*) .663 .011 -3.55 -.35 B -.37 .727 1.00
0 -2.12 1.39
• The mean difference is significant at the .05 level.
Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa adanya perbedaan
persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional yang signifikan terletak
antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
terakreditasi A dan belum terakreditasi (pada kolom mean
difference tampak tanda *)
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Persepsi siswa terhadap Ujian Nasional pada siswa yang belajar di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
Hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan persepsi yang
signifikan terhadap Ujian Nasional antara siswa yang belajar di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum
terakreditasi. Hasil ini didukung dengan perhitungan statistik yang
menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (a) = 0,05 dan dk = (3-1)(3-1)
= 4, tampak bahwa nilai 2χ tabel = 9,488 lebih kecil dari 2χ hitung = 16,3681.
Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa
terdapat derajat hubungan yang rendah antara akreditasi sekolah dengan
persepsi siswa terhadap Ujian Nasional. Hal ini ditunjukkan dengan
membandingkan nilai C = 0,2604 dengan Cmaks. = 0,8167, tampak hasil
yang ditunjukkan adalah sebesar 0,3188.
Deskripsi data penelitian tentang persepsi siswa terhadap Ujian
Nasional menunjukkan bahwa siswa yang belajar di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A terdapat 5,94% memiliki persepsi positif; 25,74%
memiliki persepsi cukup positif; 30,69% memiliki persepsi negatif dan
37,63% memiliki persepsi sangat negatif. Hal tersebut mengindikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
bahwa sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A memiliki persepsi sangat negatif. Di samping itu, data juga
menunjukkan bahwa siswa yang belajar di sekolah dengan kategori
terakreditasi B terdapat 5,45% memiliki persepsi positif; 25,45% memiliki
persepsi cukup positif; 45,45% memiliki persepsi negatif dan 23,65%
memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa
sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi B memiliki persepsi negatif terhadap Ujian Nasional. Berbeda
dengan data pada sekolah belum terakreditasi, data menunjukkan bahwa
2,9% siswa memiliki persepsi sangat positif; 7,35% memiliki persepsi
positif; 44,93% memiliki persepsi cukup positif; 26,09% memiliki persepsi
negatif dan 18,73% memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa yang belajar di SMA dengan
kategori sekolah belum terakreditasi memiliki persepsi cukup positif
terhadap Ujian Nasional.
Perbedaan persepsi dimana persepsi siswa yang belajar di sekolah
dengan kategori sekolah terakreditasi A lebih negatif daripada sekolah
terakreditasi B, membuktikan bahwa sekolah yang tergolong sangat baik
(terakreditasi A) tidak selalu mempunyai persepsi yang lebih positif
dibandingkan dengan sekolah yang tergolong baik (terakreditasi B)
maupun kurang baik (belum terakreditasi). Dengan demikian siswa yang
belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A belum tentu
memiliki persepsi yang lebih positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Perbedaan persepsi ini diduga karena siswa yang belajar pada
sekolah dengan kategori akreditasi A maupun B akan memiliki sarana dan
prasarana yang lebih memadai serta proses belajar-mengajar yang lebih
kondusif dibandingkan dengan siswa yang belajar di sekolah yang belum
terakreditasi. Di samping itu, kualitas siswa yang belajar di sekolah
terakreditasi A maupun B juga akan lebih baik daripada siswa di sekolah
belum terakreditasi. Keadaan-keadaan ini justru memungkinkan bagi
siswa-siswa yang belajar di sekolah terakreditasi A maupun B berpikir
lebih kritis dan merasa lebih berat dalam mempertahankan prestasi dan
predikat sebagai siswa yang belajar di sekolah unggulan.
Berdasarkan hal tersebut maka siswa perlu dibekali baik secara
jasmani maupun rohani, keseimbangan persiapan dalam hal materi bahan
ujian maupun mental sangat diperlukan.
2. Persepsi guru terhadap Ujian Nasional pada guru yang mengajar di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi.
Hasil pengujian menunjukkan ada perbedaan persepsi yang
signifikan terhadap Ujian Nasional antara guru yang mengajar di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum
terakreditasi. Hasil ini didukung dengan perhitungan statistik yang
menunjukkan bahwa bahwa pada taraf signifikansi (a) = 0,05 dan
dk = (2-1)(2-1) = 1, tampak bahwa nilai 2χ tabel = 3,481 lebih kecil dari
2χ hitung = 6,8375. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang kuat antara akreditasi
sekolah dengan persepsi guru terhadap Ujian Nasional. Hal ini ditunjukkan
dengan membandingkan nilai C = 0,4634 dan Cmaks. = 0,7071, tampak
hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,6553
Deskripsi data tentang persepsi guru terhadap Ujian Nasional
menunjukkan bahwa guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A terdapat 20% memiliki persepsi positif, 60% memiliki
persepsi negatif dan 20% memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar guru yang mengajar di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A memiliki persepsi negatif.
Disamping itu, data juga menunjukkan bahwa guru yang mengajar di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi B terdapat 16,67% memiliki persepsi
positif dan negatif serta 66,67% memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang mengajar di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi B memiliki persepsi sangat negatif. Guru
yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi
terdapat sebanyak 22,22% memiliki persepsi negatif, dan 77,78% memiliki
persepsi sangat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru
yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah belum terakreditasi
memiliki persepsi sangat negatif.
Adanya perbedaan persepsi antara guru yang mengajar di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum
terakreditasi berdasarkan data tersebut berarti guru-guru memiliki persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
yang berbeda-beda terhadap Ujian Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas sekolah yang tercermin dalam pengelompokkan sekolah ke dalam
sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi
menyebabkan perbedaan persepsi guru terhadap Ujian Nasional. Persepsi
guru yang mengajar di sekolah terakreditasi A dan B lebih negatif daripada
guru yang mengajar di sekolah belum terakreditasi mengindikasikan
bahwa guru-guru tidak memiliki pemahaman dan penerimaan yang baik
terhadap Ujian Nasional yang ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek
pedagogis, sosial dan psikologis, yuridis dan ekonomis.
Persepsi sangat negatif menunjukkan bahwa tiga mata pelajaran
yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan
Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup
yang baik yang harus dimiliki oleh siswa. Tiga mata pelajaran yang
diujikan tersebut berarti hanya mengukur segi kognitif saja dari seorang
siswa. Selain itu, baik guru yang mengajar di sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B maupun belum terakreditasi sama-sama menyatakan bahwa
Ujian Nasional membuat mereka khawatir karena sangat menentukan
kelulusan siswa, apalagi dengan standar kelulusan yang ditetapkan oleh
pemerintah saat ini yaitu memiliki nilai rata-rata minimum 5,00 untuk
seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4,25
atau memiliki nilai minimum 4,00 pada salah satu mata pelajaran dengan
nilai dua mata pelajaran lainnya minimum 6,00 dan dimungkinkan kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
ini akan dinaikkan nilainya/diubah pada UN 2008. Standar kelulusan ini
dirasa sangat memberatkan siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penilaian terpusat
dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah
yang berbeda-beda dan telah melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
Penentuan kelulusan hendaknya melibatkan pengelola pembelajaran di
sekolah, gurulah yang sangat memahami proses dan hasil belajar siswa di
kelas.
Di samping itu, baik guru yang mengajar di sekolah dengan
kategori terakreditasi A, terakreditasi B maupun belum terakreditasi
memahami bahwa orang tua terbebani secara finansial dengan adanya
Ujian Nasional dan pengeluaran sekolah pun semakin besar terutama
dalam rangka mempersiapkan siswa untuk menghadapi Ujian Nasional,
misalnya dengan diadakannya jam-jam tambahan (pengayaan).
Adanya persepsi guru yang belum positif terhadap Ujian Nasional
memperlihatkan masih sangat diperlukannya sosialisasi menyeluruh
tentang Ujian Nasional, baik tentang tujuan, fungsi, dan pelaksanaannya
sehingga para guru dapat memahami dan mengerti tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan Ujian Nasional yang pada akhirnya nanti dapat
menjadi pedoman dan pegangan dalam mempersiapkan siswa menghadapi
Ujian Nasional dan menindaklanjuti hasil ujian tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3. Persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional pada orang tua yang
menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan belum terakreditasi.
Hasil pengujian menunjukkan ada perbedaan persepsi yang
signifikan terhadap Ujian Nasional pada orang tua yang menyekolahkan
anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B,
dan belum terakreditasi. Hasil ini didukung dengan perhitungan statistik
yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (a) = 0,05 uji ANOVA
Fhitung = 4,604 > Ftabel = 3,0618 dan nilai probabilitasnya (Asymp.Sig)
sebesar 0,011.
Deskripsi data tentang persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional
menunjukkan bahwa orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA
dengan kategori sekolah terakreditasi A terdapat 1,22% memiliki persepsi
positif; 14,63% memiliki persepsi cukup positif; 31,71% memiliki
persepsi negatif, dan 52,44% memiliki persepsi sangat negatif. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua yang
menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A
memiliki persepsi sangat negatif. Orang tua yang menyekolahkan anaknya
di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi B terdapat 24,49% memiliki
persepsi cukup positif ; 24,49% memiliki persepsi negatif, dan 51,02%
memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian
besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi B memiliki persepsi sangat negatif. Orang tua yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah belum
terakreditasi terdapat 8,96% memiliki persepsi positif; 25,36% memiliki
persepsi cukup positif; 32,84% memiliki persepsi negatif, dan 32,84%
memiliki persepsi sangat negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian
besar orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori
sekolah belum terakreditasi memiliki persepsi negatif dan sangat negatif.
Hal ini mengindikasikan bahwa orang tua yang menyekolahkan
anaknya pada SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A dan B, tidak
selalu akan memiliki persepsi yang lebih baik terhadap Ujian Nasional
dibandingkan dengan orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA
dengan kategori sekolah belum terakreditasi.
Perbedaan persepsi tersebut diduga salah satunya karena orang tua
yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A maupun terakreditasi B, memandang Ujian Nasional
sebagai suatu sistem penilaian yang tidak komprehensif karena hanya
menilai hasil belajar pada aspek kognitifnya saja. Di samping itu, para
orang tua yang menyekolahkan anaknya pada SMA dengan kategori
sekolah terakreditasi A maupun B pastilah memiliki anak yang berkualitas
dalam studinya, sehingga para orang tua tersebut lebih berpikir kritis
karena tidak mau jika anaknya gagal dalam studi.
Walaupun demikian, terlihat bahwa sesungguhnya semua orang tua
memiliki persepsi yang negatif terhadap Ujian Nasional. Hal tersebut
diduga karena aspek sosial dan psikologis, yakni orang tua merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
khawatir karena hasil Ujian Nasional sangat menentukan kelulusan.
Kekhawatiran tersebut didukung dengan pandangan masyarakat yang
masih melihat bahwa siswa yang sungguh-sungguh berkualitas adalah
siswa yang berhasil lulus Ujian Nasional.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka orang tua sangatlah
membutuhkan penjelasan-penjelasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Ujian Nasional sehingga para orang tua sungguh-
sungguh memahami tujuan, fungsi, pembiayaan dan persiapan-persiapan
sekolah dalam menghadapi Ujian Nasional.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV, maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara
siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil ini didukung oleh
perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai 2χ tabel = 9,488 lebih
kecil dari 2χ hitung = 16,3681.
2. Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara
guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah terakreditasi A,
terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil ini didukung oleh
perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai 2χ tabel = 3,481 lebih
kecil dari 2χ hitung = 6,8375.
3. Ada perbedaan persepsi yang signifikan terhadap Ujian Nasional antara
orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil ini
didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai
Fhitung = 4,604 lebih besar dari Ftabel = 3,0618 atau probabilitasnya
(Asimp.Sig.) 0,011 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
B. Keterbatasan Penelitian
1. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan alat bantu
kuesioner. Jumlah pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel
persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap Ujian Nasional adalah 15, 8
dan 11 butir. Masing-masing pernyataan memiliki 4 pilihan jawaban (STS,
TS, S, SS). Karena masing-masing pilihan jawaban tidak dijabarkan dalam
uraian yang rinci, maka dimungkinkan responden memiliki interpretasi
yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan hasil penelitian tidak sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya.
2. Dalam hal pemilihan responden, peneliti menggunakan siswa kelas XII
yang belum pernah menempuh Ujian Nasional, padahal kuesioner
sungguh-sungguh dapat mengungkap persepsi yang sesungguhnya dari
siswa jika yang menjadi responden adalah siswa yang sudah pernah
menempuh Ujian Nasioal.
3. Peneliti tidak mampu menjamin apakah kuesioner tentang persepsi orang
tua terhadap Ujian Nasional sungguh-sungguh diisi oleh orang tua/wali
dari siswa-siswa yang menjadi responden penelitian. Hal ini dikarenakan,
peneliti tidak bertemu langsung dengan para responden orang tua/wali
tetapi kuesioner hanya diitipkan melalui putera-puteri mereka, sehingga
sangat dimungkinkan apabila kuesioner diisi bukan oleh responden orang
tua/wali.
4. Penulis tidak mampu melacak kejujuran setiap responden dalam
memberikan jawaban. Oleh sebab itu, maka apabila responden menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dengan tidak jujur maka hasil penelitian ini tidak mencerminkan keadaan
yang sesungguhnya.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sejalan dengan penelitian ini
adalah:
1. Hasil penelitian pertama menunjukkan ada perbedaan persepsi yang
signifikan antara siswa yang belajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hal ini
dimungkinkan karena setiap siswa yang berada di setiap kategori sekolah
akan memiliki tingkat persiapannya sendiri-sendiri sejalan dengan
persiapan yang dilakukan oleh masing-masing sekolah. Berdasarkan hal
tersebut maka siswa perlu dipersiapkan baik secara jasmani maupun
rohani, sekolah tidak hanya menjejali siswa dengan soal-soal ujian tetapi
terlebih siswa juga dipersiapkan secara rohani misalnya dengan doa-doa
bersama, kegiatan olah raga bersama (penyegaran fisik) maupun layanan
Bimbingan dan Konseling.
2. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang
signifikan antara guru yang mengajar di SMA dengan kategori sekolah
terakreditasi A, terakreditasi B, dan belum terakreditasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki persepsi sangat negatif
terhadap Ujian Nasional. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar
guru memahami bahwa Ujian Nasional sangat tidak sesuai dengan prinsip-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
prisnsip evaluasi pengajaran dan hanya merupakan suatu kegiatan yang
sangat mengkhawatirkan bagi semua pihak karena sangat menentukan
kelulusan. Oleh karena itu hendaknya Dinas Pendidikan melakukan
sosialisasi secara meyeluruh dan terus-menerus tentang Ujian Nasional
dengan belajar dari evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya. Para guru
seharusnya dengan sungguh-sungguh melaksanakan empat ketentuan
kelulusan siswa menurut PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Empat ketentuan kelulusan tersebut yaitu siswa telah
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran di sekolah, siswa lulus dalam
mata pelajaran agama, akhlak mulia dan kewarganegaraan, siswa lulus
dalam ujian akhir sekolah dan siswa lulus dalam Ujian Nasional.
Hendaknya para guru menempatkan pada kepentingan yang sama terhadap
keempat aspek kelulusan ini. Selain itu, persiapan menghadapi Ujian
Nasional yang dilakukan hendaknya tidak hanya sebatas pada persiapan
materi/bahan-bahan yang akan diujikan tetapi juga persipan secara mental.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi yang
signifikan antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA dengan
kategori sekolah terakreditasi A, terakreditasi B dan belum terakreditasi.
Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar orang tua memahami bahwa
Ujian Nasional hanya merupakan suatu kegiatan yang sangat
mengkhawatirkan bagi semua pihak, yang juga menambah pengeluaran
keluarga. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya komunikasi yang
selalu dijalin oleh pihak sekolah dengan para orang tua, mensosialisasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
segala sesuatu tentang pelaksanaan Ujian Nasional dan
mengkomunikasikan segala persiapan-persiapan yang dilakukan sekolah
untuk mempersiapkan siswa menghadapi Ujian Nasional. Oleh karena itu
diperlukan adanya pertemuan rutin antara pihak sekolah dengan para orang
tua, disamping dengan pemberitahuan-pemberitahuan sekolah melalui
surat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek .
Jakarta: Rineka Cipta.
Arisandy, Desy. 1984. Hubungan antara Persepsi Karyawan terhadap Disiplin Kerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik Ken Lila Production. http://www.journal-psyche.com
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Indonesia. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2004. Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 087/V/2002 tentang Akreditasi Sekolah. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2005. Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.
Furqon (2004, 23 Desember). Masih Perlukah Ujian Akhir Nasional. Pikiran
Rakyat. http://www.pikiran-rakyat.com. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS
Cetakan IV. Semarang: Universitas Diponegoro. Kompas. 2005. Ujian Nasional Jalan Terus. Kompas (31 Januari 2005). Lampung Post. (2007, 22 Mei). Pemerintah Lalai Penuhi Hak Pendidikan.
Lampung Post. http://www.lampungpost.com. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius. Media Indonesia. 2006. UN untuk Mengukur Pencapaian Kompetensi secara
Nasional.. Media Indonesia (7 Desember 2006). Munir. 2000. Teori Persepsi Mitra Gizi-Keperawatan. http://www.munir.or.id/ Nurastuti, Wiji. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Ardana Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Purwantini dan Rita Eny. 2006. Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional, Studi Empirik pada SMP-SMP di Kotamadya Yogyakarta. Penelitian Dies Natalis USD 2006: tidak diterbitkan.
Sarkim, T., 2006. Handout KTSP untuk Pertemuan Guru-Guru Yayasan
Tarakanita Wilayah Yogyakarta. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat. Sugiyono. 1999. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tempo. 2005. Kontroversi Ujian Nasional. Tempo (4 Februari 2005). Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Dasar Organisasi. Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, PT. Walgito, Bimo. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offsett. Walgito, Bimo. 1991. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta:
Andi Offset. Winkel. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia, PT. Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo, PT.
Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Teori dan
Aplikasi. Malang: Bumi Aksara.
-------. Kondisi dan Keterpurukan Pendidikan Indonesia http://jurnalhukum.blogspot.com/2006/10/political-will-pendidikan
indonesia.html. (8 Juni 2007). ------. 2004. Sekilas Akreditasi Sekolah. Jakarta: BASNAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Kode Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Saudara/Saudari responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara/Saudari untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Saudara/Saudari berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara/Saudari dan memastikan bahwa jawaban Saudara/Saudari hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara/Saudari. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara/Saudari, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya, S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Veronica Yayik Nuryani Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian:
Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling saudara/saudari anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam
kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
1. Nama :……………………………………...........................
2. Nama Sekolah :..................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
BAGIAN II
PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis
1. Sepengetahuan saya soal-soal yang akan di-UN-kan sesuai dengan yang telah saya pelajari di sekolah.
STS
TS S SS
2. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi telah mewakili seluruh pengetahuan yang telah saya pelajari di sekolah.
STS
TS S SS
3. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus saya miliki sebagai seorang siswa.
STS
TS S SS
4. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur seluruh keterampilan yang saya miliki sebagai seorang siswa.
STS
TS S SS
5. Mata pelajaran-mata pelajaran yang lain sebaiknya juga diujikan dalam Ujian Nasional.
STS
TS S SS
6. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
STS
TS S SS
b. Aspek Sosial dan Psikologis
7. Ujian Nasional membuat saya khawatir karena sangat menentukan kelulusan saya.
STS
TS S SS
8. Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan saya.
STS
TS S SS
9. Ujian Nasional menumbuhkan motivasi
saya untuk belajar.
STS
TS S SS
10. Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas
STS
TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT c. Aspek Yuridis
11. Kelulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai Ujian Nasional saja, tetapi juga hasil penilaian guru di sekolah.
STS
TS S SS
12. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
STS
TS S SS
13. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
STS
TS S SS
14. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian
Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
STS
TS S SS
d. Aspek Ekonomi 15. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian
Nasional membebani orang tua secara finansial
STS
TS S SS
16. Ujian Nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
STS
TS S SS
17. Uang negara yang digunakan untuk Ujian Nasional dilaporkan kepada masyarakat secara transparan
STS
TS S SS
18. Dengan adanya Ujian Nasional
pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
STS
TS S SS
19. Penggunaan uang Negara untuk Ujian
Nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS
TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Saudara/Saudari responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara/Saudari untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Saudara/Saudari berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara/Saudari dan memastikan bahwa jawaban Saudara/Saudari hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara/Saudari. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara/Saudari, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya, S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Veronica Yayik Nuryani Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling saudara/saudari anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan. 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam
kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
1. Nama :……………………………………...........................
2. Nama Sekolah :……………………………………............................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis
1. Sepengetahuan saya soal-soal yang di-UN-kan sesuai dengan yang telah saya pelajari di sekolah.
2. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi telah mewakili seluruh pengetahuan yang telah saya pelajari di sekolah.
3. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus saya miliki sebagai seorang siswa.
4. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur seluruh keterampilan yang saya miliki sebagai seorang siswa.
5. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Aspek Sosial dan Psikologis 6. Ujian Nasional membuat saya khawatir
karena sangat menentukan kelulusan saya.
7. Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan saya.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT 8. Ujian Nasional menumbuhkan motivasi
saya untuk belajar.
c. Aspek Yuridis 9 Sistem penilaian terpusat dengan Ujian
Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
10 Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
11. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
d. Aspek Ekonomi 12. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian
Nasional membebani orang tua secara finansial
13. Ujian Nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
14 Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
15 Penggunaan uang negara untuk Ujian Nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya, S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Veronica Yayik Nuryani Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian:
Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling saudara/saudari anggap sesuai dengan
keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan.
3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah: SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam
kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
1. Nama :……………………………………...........................
2. Nama Sekolah :……………………………………............................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Berdasarkan Aspek Pedagogis
1. Sepengetahuan saya soal-soal yang di-UN-kan sesuai dengan yang telah saya pelajari di sekolah.
2. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi telah mewakili seluruh pengetahuan yang telah diajarkan di sekolah.
3. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus saya miliki sebagai seorang siswa.
4. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur seluruh keterampilan yang saya miliki sebagai seorang siswa.
5. Mata pelajaran-mata pelajaran yang lain juga diujikan dalam Ujian Nasional.
6. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Berdasarkan Aspek Sosial dan Psikologis 7. Ujian Nasional membuat saya khawatir
karena sangat menentukan kelulusan saya.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT 8. Standar kelulusan yang ditetapkan oleh
pemerintah saat ini sangat memberatkan siswa.
9 Ujian Nasional menumbuhkan motivasi saya untuk mengajar lebih baik lagi.
10 Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas.
c. Aspek Yuridis
11. Kelulusan tidak hanya ditentukan oleh nilai Ujian Nasional saja, tetapi juga hasil penilaian guru di sekolah.
12. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
13. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
14. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
d. Aspek Ekonomi 15 Menurut saya, penyelenggaraan Ujian
Nasional membebani orang tua siswa secara finansial.
16. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
17. Uang negara yang digunakan untuk Ujian Nasional dilaporkan kepada masyarakat secara transparan.
18. Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
19. Penggunaan uang negara untuk Ujian Nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya, S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Verinica Yayik Nuryani Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan.
3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
1. Nama :…………………………………
2. Nama Sekolah :………………………...............
3. Guru Mata Pelajaran :………………………...............
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis
1. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh siswa.
b. Aspek Sosial dan Psikologis 2. Ujian Nasional membuat saya
khawatir karena sangat menentukan kelulusan siswa .
3. Standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini sangat memberatkan siswa.
c. Aspek Yuridis 4. Sistem penilaian terpusat dengan
Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
5. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
c. Aspek Ekonomi 6. Menurut saya, penyelenggaraan
Ujian Nasional membebani orang tua siswa secara finansial.
7. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang negara
8. Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ORANG TUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya, S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Veronica Yayik Nuryani Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan.
3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
1. Nama :…………………………………….........................
2. Nama Anak :……………………………………..........................
3. Sekolah Anak :……………………………………..........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis
1. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi dapat mengukur seluruh pengetahuan siswa.
2. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang siswa.
3. Tiga mata pelajaran yang akan di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh seorang siswa.
4. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Aspek Sosial dan Psikologis 5. Ujian Nasional membuat saya khawatir
karena sangat menentukan kelulusan putra/putri saya .
6. Ujian Nasional meningkatkan perhatian saya terhadap kegiatan belajar putra/putri saya.
7. Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas.
c. Aspek Yuridis 8. Kelulusan tidak hanya ditentukan oleh
nilai Ujian Nasional saja, tetapi juga hasil penilaian guru di sekolah.
9. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
10. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT 11. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian
Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
d. Aspek Ekonomi 12. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian
Nasional membebani saya secara finansial.
13. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang Negara.
14. Uang negara yang digunakan untuk Ujian Nasional dilaporkan kepada masyarakat secara transparan.
15. Dengan adanya Ujian Nasional pengeluaran sekolah menjadi lebih tinggi.
16. Penggunaan uang negara untuk ujian nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode Mrican , Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI SISWA, GURU, DAN ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Studi Kasus pada SMA-SMA di Kabupaten Kulon Progo
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ORANG TUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak/Ibu responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa, Guru, dan Orang Tua terhadap Ujian Nasional” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk memberikan tanggapan atas keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, September 2007 Mengetahui, Hormat saya, S. Widanarto, S.Pd., M.Si. Veronica Yayik Nuryani Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu anggap sesuai
dengan keadaan, pada kotak yang disediakan disebelah kanan setiap pernyataan.
3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah:
SS jika sangat setuju dengan pernyataan S jika setuju dengan pernyataan TS jika tidak setuju dengan pernyataan STS jika sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan
dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN I Identitas Responden
1. Nama :…………………………………….........................
2. Nama Anak :……………………………………..........................
3. Sekolah Anak :……………………………………..........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II
No. PERNYATAAN PENDAPAT a. Aspek Pedagogis
1. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang siswa.
2. Tiga mata pelajaran yang di-UN-kan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ekonomi/Akuntansi tidak mampu mengukur sikap atau nilai-nilai hidup yang baik yang harus dimiliki oleh seorang siswa.
3. Pelaksanaan Ujian Nasional tidak didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah
b. Aspek Sosial dan Psikologis 4. Ujian Nasional membuat saya khawatir
karena sangat menentukan kelulusan putra/putri saya .
5. Masyarakat beranggapan bahwa siswa yang lulus Ujian Nasional adalah siswa yang berkualitas.
c. Aspek Yuridis 6. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian
Nasional tidak memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang berbeda-beda.
7. Hasil Ujian Nasional bukan penentu kelulusan, tetapi untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran di sekolah.
8. Sistem penilaian terpusat dengan Ujian Nasional melanggar UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa penilaian adalah otoritas guru.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terima Kasih atas kerjasamanya
No. PERNYATAAN PENDAPAT d. Aspek Ekonomi
9. Menurut saya, penyelenggaraan Ujian Nasional membebani saya secara finansial.
10. Ujian nasional merupakan salah satu bentuk pemborosan uang Negara.
11. Penggunaan uang negara untuk ujian nasional sudah seperti yang dianggarkan / sesuai dengan rencana pengeluaran.
STS TS S SS
STS TS S SS
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
DATA VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL
NO. Aspek Pedagogis Aspek Sos. Psikologis Aspek Yuridis Aspek Ekonomi
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 TOTAL 1 3 2 1 1 3 2 1 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 46 2 4 4 2 2 1 2 1 2 3 2 4 1 3 3 2 2 2 3 2 45 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 4 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 47 5 2 2 2 2 2 2 1 1 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 51 6 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 47 7 4 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 2 1 3 2 1 3 3 3 49 8 4 4 3 3 1 4 1 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 50 9 3 2 3 3 1 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 44
10 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 47 11 4 4 3 3 1 4 1 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 50 12 4 4 2 3 1 4 1 2 4 4 3 1 1 3 2 1 2 3 4 49 13 3 2 2 3 2 2 1 1 3 1 2 2 2 3 4 4 4 3 1 45 14 3 2 2 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 4 4 4 3 2 47 15 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 4 2 4 3 2 43 16 4 3 2 2 1 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 48 17 3 3 2 2 1 4 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3 3 4 49 18 3 3 4 3 2 4 2 2 4 3 4 4 1 2 2 2 3 3 4 55 19 4 3 3 2 2 4 1 2 4 3 3 4 1 2 2 2 3 3 4 52 20 4 2 1 1 1 3 2 1 4 4 1 1 1 2 2 2 2 2 3 39 21 4 2 1 1 1 3 2 1 4 4 1 1 1 2 2 2 2 2 3 39 22 3 3 1 3 1 3 2 2 3 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 50 23 3 3 1 3 1 4 1 1 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 1 53 24 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 46 25 2 2 2 3 2 3 1 1 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 47 26 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 47 27 3 2 3 4 1 3 1 2 4 3 2 2 2 3 2 1 2 2 4 46 28 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 48 29 4 3 3 3 1 4 2 2 4 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 53 30 4 3 3 3 1 3 1 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 50 31 3 3 1 3 1 4 1 1 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 2 53 32 4 3 3 2 1 3 1 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 47 33 4 1 4 4 2 4 1 3 4 3 4 1 2 3 2 1 4 3 4 54 34 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 48 35 2 2 2 3 2 4 1 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 46 36 3 3 2 2 1 1 1 1 3 3 3 1 2 2 3 4 2 2 3 42 37 2 3 2 4 1 3 2 1 3 3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 46 38 3 3 2 2 1 2 1 1 3 2 3 2 3 3 3 4 2 4 2 46 39 3 3 2 2 1 2 1 1 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 2 47 40 3 3 3 3 1 4 1 1 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 51 41 3 3 3 3 1 4 1 1 4 4 3 2 2 3 2 1 3 3 3 49 42 4 2 1 2 2 3 1 1 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 2 51 43 4 3 4 4 1 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 1 2 1 4 51 44 4 3 4 4 1 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
45 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 46 46 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 49 47 4 2 2 2 3 3 2 3 4 2 4 2 3 4 2 3 2 2 2 51 48 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 4 2 3 2 2 2 50 49 3 3 3 3 2 4 1 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 51 50 4 3 2 2 1 4 2 1 3 1 3 1 4 4 3 3 3 3 3 50 51 4 3 2 2 1 3 1 2 3 2 4 1 4 4 3 3 3 3 3 51 52 3 3 4 4 2 2 2 1 4 1 4 2 1 1 2 1 1 1 3 42 53 4 3 3 3 1 3 2 1 4 2 4 2 2 2 3 3 3 4 2 51 54 2 1 4 4 1 2 1 1 3 1 3 2 1 4 3 4 1 3 1 42 55 3 4 4 4 1 3 2 1 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 56 56 3 3 2 2 1 2 1 1 3 2 3 2 1 3 3 3 3 4 3 45 57 3 3 4 4 1 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 48 58 3 4 4 4 2 3 3 2 4 3 4 2 2 2 2 1 4 3 4 56 59 3 3 3 3 2 3 1 2 4 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 48 60 3 3 2 2 2 3 1 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 47 61 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 1 2 2 3 3 1 2 2 3 43 62 4 1 2 2 2 3 1 2 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 50 63 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 51 64 3 3 2 1 4 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 50 65 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 46 66 4 3 4 4 2 3 2 1 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 54 67 3 1 2 1 3 4 2 2 4 3 4 1 3 3 3 2 2 3 2 48 68 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 48 69 4 3 4 4 1 3 2 2 3 2 3 3 1 1 2 1 3 1 3 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
DATA VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL
NO. Aspek Pedagogis Aspek Sos Psikologis Aspek Yuridis Aspek Ekonomi
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 TOTAL
1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 52 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 4 4 2 4 3 3 2 47 3 4 1 1 1 2 3 2 2 3 2 4 1 2 3 3 3 3 3 1 44 4 4 2 4 3 2 3 3 3 4 2 4 2 4 2 2 2 3 2 2 53 5 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 48 6 3 2 3 1 2 3 2 1 2 4 4 1 4 4 3 4 4 3 2 52 7 3 2 2 1 2 3 1 3 4 2 4 3 3 4 2 4 1 3 2 49 8 4 2 2 2 3 3 1 2 3 3 4 1 4 4 2 2 3 3 2 50 9 4 2 3 3 3 1 4 2 4 2 4 2 4 2 2 3 4 3 3 55
10 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 54 11 3 3 3 3 2 3 1 3 4 2 4 1 3 2 2 3 3 3 3 51 12 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 47 13 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 50 14 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 50 15 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 52 16 3 1 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 3 1 2 1 4 3 2 45 17 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 48 18 3 1 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 3 1 2 1 4 3 2 45 19 3 3 2 2 2 3 1 1 3 1 3 2 3 2 3 3 4 3 3 47 20 2 2 2 2 3 3 1 1 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 47 21 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 54 22 1 1 1 1 4 3 2 2 3 3 4 1 4 4 2 4 4 3 2 49 23 3 2 1 1 3 2 2 2 4 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 42 24 3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3 3 2 48 25 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 52 26 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 47 27 4 2 1 1 4 4 1 3 4 3 4 1 4 4 3 2 3 4 3 55 28 3 1 1 1 3 3 3 2 3 1 4 1 4 4 2 4 4 4 3 51 29 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 47 30 4 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 52 31 3 1 2 4 3 2 1 1 3 3 2 1 4 4 3 4 4 4 3 52 32 3 1 1 2 3 4 1 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 47 33 3 1 1 2 3 2 2 3 3 3 3 1 4 3 2 3 2 3 2 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
DATA VALIDITAS AN RELIABILITAS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
NO. Aspek
Pedagogis Aspek
Sos. Psi Aspek Yuridis Aspek Ekonomi
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOTAL 1 2 1 1 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 37 2 1 1 1 2 1 4 2 4 2 4 3 2 3 4 3 4 41 3 2 2 2 3 1 4 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 41 4 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 3 39 5 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 43 6 2 2 2 2 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 41 7 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 44 8 2 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 41 9 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 43
10 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 44 11 2 2 2 3 1 4 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 42 12 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 40 13 4 4 3 4 2 3 3 4 4 2 2 2 1 3 3 4 48 14 4 4 4 3 1 4 3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 44 15 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 45 16 3 2 2 3 1 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 38 17 3 1 1 1 1 4 1 4 1 4 4 3 1 3 2 2 36 18 3 1 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 38 19 2 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 37 20 4 1 1 3 1 4 1 4 1 4 4 3 4 1 3 1 40 21 3 2 2 3 1 4 3 3 2 2 2 3 2 4 4 3 43 22 2 2 2 2 1 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 42 23 2 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 37 24 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 37 25 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 37 26 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 42 27 2 2 3 4 2 4 2 3 3 3 4 3 2 4 2 4 47 28 3 3 2 3 1 3 2 2 1 3 4 3 3 2 4 2 41 29 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 38 30 2 3 2 4 1 4 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 40 31 2 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 39 32 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 43 33 4 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 44 34 2 2 2 3 1 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 40 35 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL
N of Cases = 69,0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple IfItem Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted VAR00001 34,4348 31,5729 ,2802 ,3285 ,8126 VAR00002 35,0435 30,8069 ,3071 ,3151 ,8121 VAR00003 35,1594 27,6360 ,5879 ,6406 ,7904 VAR00004 35,0000 29,4412 ,4168 ,6131 ,8047 VAR00005 34,6812 30,5145 ,3505 ,4749 ,8090 VAR00006 36,1594 31,4889 ,3158 ,2642 ,8103 VAR00007 35,9420 31,7319 ,3087 ,3287 ,8106 VAR00008 34,2609 31,8721 ,3407 ,2928 ,8093 VAR00009 35,5797 31,5119 ,2449 ,1742 ,8157 VAR00010 35,0290 28,6756 ,4654 ,4184 ,8011 VAR00011 35,4058 29,6564 ,4571 ,5186 ,8014 VAR00012 35,1739 29,2340 ,6700 ,5671 ,7898 VAR00013 35,0290 26,5580 ,7102 ,6960 ,7791 VAR00014 35,4928 30,3419 ,4431 ,4296 ,8027 VAR00015 34,9420 29,3789 ,5057 ,4098 ,7979 Reliability Coefficients 15 items Alpha = ,8142 Standardized item alpha = ,8117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL
N of Cases = 33,0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted VAR00001 15,2727 10,2045 ,3590 ,2992 ,7364 VAR00002 15,2121 9,1723 ,4331 ,3461 ,7268 VAR00003 14,9394 9,8087 ,4814 ,3488 ,7141 VAR00004 15,5152 9,9451 ,4972 ,3394 ,7125 VAR00005 15,1818 8,5284 ,5571 ,5355 ,6969 VAR00006 14,6667 10,9167 ,3872 ,2881 ,7333 VAR00007 15,0909 9,8977 ,3557 ,5087 ,7398 VAR00008 15,2424 10,2519 ,6002 ,3989 ,7061 Reliability Coefficients 8 items Alpha = ,7473 Standardized item alpha = ,7632
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
N of Cases = 35,0 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted VAR00001 24,1143 16,5160 ,5239 ,6408 ,8023 VAR00002 24,2571 16,6672 ,6400 ,7270 ,7894 VAR00003 23,6000 18,1294 ,5145 ,4207 ,8034 VAR00004 24,8571 18,4202 ,3591 ,3254 ,8165 VAR00005 24,0000 18,0588 ,4142 ,4237 ,8116 VAR00006 24,3429 17,1143 ,5987 ,5660 ,7942 VAR00007 24,0571 16,8202 ,6030 ,5726 ,7931 VAR00008 24,0857 17,4336 ,5355 ,4748 ,8003 VAR00009 24,0286 19,0286 ,3941 ,3500 ,8131 VAR00010 23,6857 18,0454 ,4375 ,3293 ,8094 VAR00011 23,8286 18,3227 ,3500 ,3714 ,8180 Reliability Coefficients 11 items Alpha = ,8195 Standardized item alpha = ,8206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL
AKREDITASI A 101
Aspek Pedagogis
Aspek Sos Psi
Aspek Yuridis Aspek Ekonomi NO.
URUT NO. KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
TOTAL
1 101 2 3 3 3 2 2 2 2 2 4 1 1 1 1 1 30 2 102 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 3 103 3 3 3 4 3 1 1 4 2 3 2 3 4 2 4 42 4 104 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 34 5 105 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 2 4 3 2 38 6 106 4 3 4 3 4 2 2 4 4 2 2 3 4 3 2 46 7 107 4 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 2 1 2 2 33 8 108 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 37 9 109 3 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 33 10 110 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 3 3 2 3 39 11 111 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 1 3 3 2 2 44 12 112 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 37 13 113 1 3 3 4 2 1 2 3 4 4 3 2 3 2 3 40 14 114 4 4 3 3 3 2 1 3 2 3 2 3 4 3 2 42 15 115 2 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 3 23 16 116 2 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 3 2 44 17 117 4 3 4 3 4 2 2 4 3 1 2 3 4 3 3 45 18 118 2 3 4 3 2 1 1 4 3 2 2 3 4 2 4 40 19 119 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 2 3 43 20 137 3 2 2 2 3 1 1 3 2 2 2 3 3 3 3 35 21 138 4 2 2 3 4 2 1 3 2 2 1 3 3 3 3 38 22 139 3 2 2 3 3 1 1 4 2 2 2 2 3 3 3 36 23 140 3 4 4 3 3 2 2 4 2 1 2 3 3 3 3 42 24 141 3 2 3 3 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 31 25 142 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 44 26 143 3 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 3 1 2 3 26 27 144 3 2 1 1 3 1 1 3 1 2 2 2 1 2 3 28 28 145 3 2 2 1 3 2 1 3 1 2 2 2 1 2 3 30 29 146 3 4 4 2 3 1 2 3 1 1 2 3 3 3 3 38 30 147 3 2 1 1 4 1 1 4 1 1 1 2 3 1 1 27 31 148 3 2 2 2 3 1 1 3 2 3 3 1 2 2 2 32 32 149 2 3 2 2 4 1 2 4 1 3 2 3 3 3 3 38 33 150 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 39 34 151 3 3 1 1 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 37 35 152 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 38 36 153 3 3 1 2 3 1 1 4 2 3 2 3 3 3 3 37 37 154 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 36 38 155 3 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 32 39 156 3 2 1 1 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 35 40 157 4 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 38 41 158 3 2 2 2 4 2 1 3 3 1 2 3 3 4 3 38 42 159 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 1 1 3 2 2 33 43 160 3 3 3 3 1 1 2 3 2 1 2 2 3 3 3 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 167 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 42 45 168 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41 46 169 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 39 47 170 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 36 48 171 2 4 3 1 2 1 1 3 1 2 1 3 1 2 1 28 49 172 2 3 3 2 3 2 1 3 1 2 1 3 2 1 3 32 50 173 3 4 4 2 2 1 1 4 2 1 1 2 1 2 1 31 51 174 3 4 2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 37 52 175 3 4 3 2 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 44 53 176 4 3 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 31 54 177 3 2 3 2 3 1 1 3 1 2 1 2 1 1 2 28 55 178 4 2 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 39 56 179 3 3 4 4 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 42 57 180 4 2 2 2 2 1 3 4 2 1 3 3 4 3 3 39 58 181 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 40 59 182 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 40 60 183 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 33 61 184 4 4 3 3 4 2 2 4 1 2 3 4 4 3 4 47 62 185 4 4 4 4 1 1 1 3 4 1 1 4 4 1 4 41 63 186 3 2 2 2 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2 2 27 64 187 3 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2 2 25 65 188 3 2 2 2 1 2 3 4 2 1 2 3 4 4 3 38 66 189 2 1 1 1 3 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 26 67 190 2 4 4 4 2 1 1 3 3 1 3 3 2 2 2 37 68 191 3 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 3 3 2 32 69 192 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 38 70 193 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 34 71 194 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 37 72 195 3 2 2 2 3 2 2 4 1 2 1 3 3 2 2 34 73 196 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 3 37 74 197 3 3 2 3 3 1 1 4 1 2 2 3 3 3 3 37 75 198 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 37 76 199 3 3 2 2 2 1 1 4 1 2 2 1 2 2 3 31 77 200 3 2 2 2 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 26 78 201 4 3 3 4 2 1 1 3 2 4 2 1 4 2 4 40 79 202 3 2 3 3 3 1 2 4 3 3 4 4 4 4 3 46 80 203 3 2 3 3 3 2 2 4 1 3 3 3 3 2 3 40 81 204 3 2 2 2 3 2 1 4 2 2 2 2 2 2 4 35 82 205 3 2 3 2 3 1 2 4 3 4 3 2 3 2 3 40 83 206 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 42 84 207 3 3 2 3 4 1 1 3 4 4 2 2 3 4 3 42 85 208 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 41 86 209 3 2 2 2 3 1 2 4 2 3 3 3 4 3 3 40 87 210 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41 88 211 2 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 38 89 212 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 35 90 213 2 2 3 2 2 1 1 4 3 1 1 3 4 3 4 36 91 214 2 2 3 2 2 1 1 4 2 2 1 3 3 4 3 35 92 215 3 1 1 1 4 1 1 4 1 3 1 1 1 1 2 26 93 216 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 95 8 3 3 2 2 2 1 1 3 2 2 3 2 2 1 3 32 96 7 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 37 97 6 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 41 98 4 3 2 2 2 2 1 1 2 2 4 1 2 3 3 3 33 99 3 3 1 1 1 3 1 2 4 1 4 1 3 4 4 4 37 100 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 2 22 101 5 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL
AKREDITASI B 55
NO. Aspek
Pedagogis Aspek
Sos Psi Aspek Yuridis Aspek Ekonomi NO.
URUT KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL 1 9 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 37 2 10 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 37 3 11 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 37 4 12 3 3 3 2 3 2 2 4 1 3 2 3 3 2 2 38 5 13 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 35 6 14 3 4 2 1 3 2 1 3 4 1 1 2 2 2 3 34 7 15 3 4 3 2 2 1 2 4 1 3 2 2 3 1 4 37 8 16 3 2 2 3 3 1 1 4 1 4 1 1 2 2 3 33 9 17 3 2 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 2 1 45
10 18 2 2 3 3 4 1 1 4 3 4 3 4 1 1 4 40 11 19 3 4 2 3 2 2 2 3 1 1 2 2 3 3 2 35 12 20 3 4 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 38 13 21 3 2 2 2 1 1 2 4 2 3 2 3 4 3 3 37 14 22 3 2 1 1 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 36 15 23 2 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 35 16 24 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 35 17 25 3 2 2 2 2 1 2 3 1 3 2 3 2 2 2 32 18 26 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 40 19 27 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 39 20 28 3 3 2 2 3 1 2 4 3 2 3 3 3 3 3 40 21 29 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 22 30 3 3 2 3 1 1 1 3 1 1 3 4 3 3 3 35 23 31 4 3 3 3 1 1 1 4 1 4 1 4 3 3 4 40 24 32 4 3 2 2 3 1 2 4 2 2 2 3 3 2 2 37 25 33 4 3 2 3 3 1 2 4 3 1 2 3 3 3 3 40 26 34 3 3 2 3 3 2 2 3 1 2 1 1 1 2 3 32 27 35 3 3 1 2 3 2 1 4 4 1 2 3 4 3 3 39 28 36 3 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 4 3 3 38 29 37 3 3 2 2 3 1 1 3 2 1 2 3 4 3 3 36 30 38 3 3 1 4 4 1 1 3 2 2 4 2 2 2 3 37 31 40 3 2 3 2 4 2 2 4 2 3 3 3 4 3 4 44 32 41 4 3 2 2 4 1 1 4 4 4 3 3 4 4 4 47 33 42 3 3 3 3 1 4 1 4 2 4 2 4 1 1 4 40 34 43 4 3 3 3 4 1 2 4 3 2 3 3 4 4 4 47 35 44 2 2 2 2 3 1 1 4 2 3 3 2 4 2 3 36 36 45 2 3 3 1 2 1 2 4 4 2 2 2 3 2 2 35 37 46 4 3 2 2 2 1 1 4 1 2 1 3 4 4 3 37 38 47 2 2 2 2 3 2 2 4 1 2 3 1 3 2 3 34 39 49 1 2 2 2 4 4 3 4 1 1 4 3 4 3 2 40 40 50 3 2 2 2 3 1 1 4 2 2 3 4 4 3 3 39 41 51 3 4 4 3 4 2 3 4 2 3 1 2 3 2 3 43 42 52 3 3 4 3 4 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 41 43 53 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 4 2 2 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 54 3 2 1 1 2 2 3 3 2 3 1 3 3 4 3 36 45 55 3 3 4 2 2 4 1 3 2 2 2 2 4 2 3 39 46 56 4 3 2 3 2 1 2 4 1 4 3 3 3 2 3 40 47 57 3 2 1 1 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 3 36 48 58 3 4 3 3 2 1 1 4 1 2 2 3 2 4 4 39 49 59 3 3 4 3 3 2 2 3 2 1 1 2 1 2 3 35 50 60 3 3 3 2 3 1 1 4 1 4 2 3 2 4 3 39 51 301 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 42 52 302 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 40 53 303 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 39 54 304 3 2 3 2 3 1 1 3 2 3 2 3 3 2 3 36 55 305 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL
BELUM TERAKREDITASI 69
NO. Aspek
Pedagogis Aspek
Sos Psi Aspek Yuridis Aspek Ekonomi NO.
URUT KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TOTAL 1 306 2 3 2 2 3 1 1 3 3 2 2 3 1 2 1 31 2 307 4 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 38 3 308 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 41 4 309 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 42 5 310 3 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 45 6 311 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 43 7 312 3 4 3 3 4 1 1 4 2 3 3 2 3 2 3 41 8 313 2 4 3 3 4 1 2 4 2 3 3 2 3 2 3 41 9 314 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 3 3 3 36
10 315 4 3 2 2 3 2 1 4 3 3 2 3 3 4 3 42 11 316 4 4 2 2 4 2 2 3 1 2 3 3 1 1 3 37 12 317 4 4 2 2 3 1 1 4 1 2 3 3 4 2 2 38 13 318 3 2 3 3 3 2 1 4 2 3 2 3 3 2 2 38 14 319 2 4 4 4 4 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 46 15 320 3 3 3 3 3 1 1 4 1 3 3 2 3 2 2 37 16 321 3 4 3 3 4 1 2 4 2 3 3 2 3 2 3 42 17 322 3 1 4 3 4 1 1 4 1 2 3 3 3 3 1 37 18 323 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 39 19 324 3 4 3 3 3 2 1 3 2 3 4 4 3 2 2 42 20 325 3 3 4 4 3 1 1 4 1 1 1 4 4 4 3 41 21 326 3 3 3 4 3 2 2 4 2 3 3 3 4 4 3 46 22 327 2 3 2 1 2 1 1 3 1 3 2 2 4 3 3 33 23 328 2 2 2 2 1 1 1 3 1 3 1 2 4 4 1 30 24 329 4 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 42 25 330 3 4 4 4 4 2 2 4 2 3 4 4 4 3 3 50 26 331 3 4 2 2 2 1 1 4 1 2 2 2 3 2 2 33 27 332 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 38 28 333 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 38 29 334 2 4 2 2 4 2 2 4 3 1 2 2 3 2 2 37 30 335 3 3 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 3 2 2 31 31 336 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 32 337 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 33 338 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 41 34 339 3 3 2 2 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 37 35 340 2 2 2 3 2 1 1 3 1 2 3 2 2 2 3 31 36 341 2 2 2 3 2 1 1 3 2 3 4 2 2 2 3 34 37 342 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 41 38 343 3 4 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 4 46 39 344 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 41 40 345 3 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 4 3 3 41 41 346 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 41 42 347 3 2 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 40 43 349 3 2 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 3 3 3 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 350 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 42 45 351 3 3 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 2 2 3 33 46 352 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 36 47 353 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 41 48 354 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 40 49 355 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 38 50 356 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 3 2 3 2 4 43 51 357 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 3 2 3 2 4 43 52 358 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 41 53 359 2 2 2 2 3 1 1 3 1 2 2 1 1 1 3 27 54 360 2 4 2 2 4 1 1 3 2 1 2 1 1 2 3 31 55 364 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 3 3 39 56 123 3 4 3 2 4 2 1 1 2 4 3 1 4 4 4 42 57 124 3 3 3 2 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 38 58 125 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41 59 126 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41 60 127 4 4 3 3 3 1 1 4 3 3 3 1 3 3 3 42 61 128 3 3 3 3 3 1 2 4 3 3 3 1 3 3 3 41 62 129 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 42 63 130 2 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 53 64 131 3 3 3 1 4 2 1 4 1 3 3 2 3 2 4 39 65 132 3 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 4 27 66 133 1 3 3 1 4 1 1 4 2 2 4 4 4 4 1 39 67 134 3 3 3 3 4 2 1 3 1 3 2 3 4 4 4 43 68 135 3 2 2 2 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 3 33 69 136 4 4 3 3 4 2 1 3 1 3 2 3 4 4 4 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL
AKREDITASI A 10
NO. Peda Sos. Psi Yuridis Ekonomi NO. URUT KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 TOTAL
1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 18 2 2 4 1 2 2 2 3 3 3 20 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 20 4 4 2 2 2 1 2 3 2 3 17 5 8 1 4 3 1 1 4 4 4 22 6 9 2 2 3 2 2 3 3 3 20 7 10 2 2 3 2 3 3 3 2 20 8 17 2 3 3 3 3 3 3 3 23 9 18 2 3 3 3 3 3 3 3 23
10 19 2 3 2 2 2 3 3 3 20
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL
AKREDITASI B 6
NO. Peda Sos. Psi Yuridis Ekonomi NO. URUT KODE 1 3 4 5 6 7 8 9 TOTAL
1 11 1 2 2 1 1 1 1 1 10 2 12 1 2 2 1 2 3 2 2 15 3 13 3 1 2 2 1 2 2 2 15 4 14 2 2 1 1 2 2 2 2 14 5 15 2 4 3 2 3 4 4 4 26 6 16 2 3 3 2 2 3 3 3 21
DATA INDUK HASIL PENELITIAN
PERSEPSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL BELUM TERAKREDITASI
9
NO. Peda Sos. Psi Yuridis Ekonomi NO. URUT KODE 1 3 4 5 6 7 8 9 TOTAL
1 5 2 2 3 2 2 2 3 2 18 2 6 2 1 2 1 3 3 3 2 17 3 7 2 1 2 1 3 3 3 2 17 4 20 2 1 2 2 2 2 2 2 15 5 21 1 2 3 1 2 3 2 2 16 6 22 2 1 2 2 2 2 2 2 15 7 33 1 3 3 2 2 3 3 3 20 8 34 2 2 3 2 2 3 3 3 20 9 35 1 1 2 2 2 2 2 2 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
AKREDITASI A 82
Pedagogis Sos Psi Yuridis Ekonomi NO. URUT
NO. KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TOTAL
1 101 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 25 2 102 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 31 3 103 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 4 31 4 104 2 2 2 2 2 4 4 2 2 4 1 27 5 105 2 3 3 2 2 2 3 1 2 2 4 26 6 106 3 3 3 1 2 3 3 2 3 4 3 30 7 107 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 4 20 8 108 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 25 9 109 3 2 2 2 3 3 4 2 1 3 2 27 10 110 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 26 11 111 1 2 3 4 1 2 3 3 3 3 3 28 12 112 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 25 13 113 1 2 3 4 3 1 2 2 2 3 3 26 14 114 4 4 3 2 2 2 3 2 3 3 3 31 15 115 1 1 2 1 4 1 1 1 1 3 3 19 16 116 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 32 17 117 3 3 3 2 2 3 1 2 3 4 3 29 18 118 4 2 3 1 2 4 2 4 2 1 2 27 19 119 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 29 20 137 2 2 3 1 3 1 2 2 3 3 3 25 21 138 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 26 22 139 2 2 3 1 3 1 2 1 3 1 3 22 23 140 2 2 2 1 4 1 3 2 2 3 3 25 24 141 1 1 2 1 2 1 1 3 1 2 2 17 25 142 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 17 26 143 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 27 27 144 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 29 28 145 1 1 3 1 1 1 1 1 3 3 4 20 29 146 3 3 1 1 1 1 4 3 3 2 2 24 30 147 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 27 31 148 2 2 2 1 2 2 1 3 1 2 3 21 32 149 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 30 33 150 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 29 34 151 1 1 3 2 3 1 1 2 4 4 4 26 35 152 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 22 36 153 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 22 37 154 1 1 2 3 4 2 3 3 3 3 3 28 38 157 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 24 39 158 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 18 40 159 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 17 41 162 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 26 42 163 3 4 3 1 3 2 2 2 2 2 3 27 43 164 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 165 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 25 45 167 2 4 4 2 4 2 1 1 4 3 4 31 46 168 1 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 19 47 169 1 1 2 1 1 1 1 2 3 2 2 17 48 170 1 2 2 4 1 4 4 3 2 3 1 27 49 171 2 2 3 1 3 2 1 2 2 3 3 24 50 175 1 2 3 1 3 2 2 1 3 3 3 24 51 176 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 28 52 177 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 20 53 178 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 30 54 179 2 2 3 1 4 2 3 3 4 4 3 31 55 180 2 1 3 2 2 2 1 2 3 3 3 24 56 183 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 24 57 184 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 27 58 185 2 2 3 1 3 2 1 2 2 3 3 24 59 186 2 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 28 60 187 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 27 61 188 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 26 62 189 2 2 3 1 4 1 1 1 1 2 3 21 63 190 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 29 64 191 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 65 192 1 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 23 66 193 2 1 4 2 2 1 2 1 2 2 3 22 67 194 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 4 25 68 197 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 4 27 69 198 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 4 27 70 199 1 1 4 2 2 2 2 2 3 4 3 26 71 200 2 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 26 72 202 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 33 73 203 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 26 74 204 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 15 75 205 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 28 76 206 3 3 3 1 3 1 3 3 2 3 4 29 77 207 3 3 2 2 4 1 3 3 4 4 2 31 78 210 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 29 79 212 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 24 80 213 4 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 31 81 214 3 3 3 1 3 2 4 2 2 3 3 29 82 216 1 2 3 4 2 2 3 4 4 3 4 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
AKREDITASI B 49
NO. Pedagogis Sos Psi Yuridis Ekonomi NO.
URUT KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TOTAL 1 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 25 2 2 3 4 3 2 2 1 2 2 3 2 3 27 3 4 3 2 1 1 1 1 3 2 1 2 2 19 4 5 1 1 4 1 2 3 2 2 2 2 3 23 5 6 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 29 6 7 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 25 7 9 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 23 8 10 2 3 2 1 2 1 1 2 3 2 2 21 9 11 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 1 30 10 12 4 3 1 1 3 2 2 2 2 3 3 26 11 13 2 1 3 1 3 2 3 2 1 1 2 21 12 14 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 27 13 15 2 1 4 1 1 1 1 4 1 4 4 24 14 16 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 24 15 17 1 1 3 1 1 1 2 3 2 1 2 18 16 18 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 26 17 19 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 30 18 20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 19 21 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 29 20 22 4 3 2 1 2 1 3 2 4 3 3 28 21 23 2 3 3 2 2 2 1 1 3 3 3 25 22 24 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 17 23 25 2 2 2 1 4 1 3 3 1 2 4 25 24 26 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 30 25 27 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 27 26 28 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 25 27 29 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 27 28 30 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 21 29 31 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 29 30 34 3 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 29 31 35 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 27 32 36 2 1 3 2 1 2 2 1 2 3 3 22 33 38 2 1 3 2 2 1 2 1 2 3 3 22 34 39 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 31 35 40 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 27 36 42 2 2 4 3 2 2 2 3 3 4 3 30 37 43 2 2 3 4 3 4 2 3 3 2 3 31 38 44 4 4 4 2 3 4 2 2 2 1 1 29 39 45 3 2 3 1 2 2 3 3 3 4 4 30 40 46 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 31 41 47 3 3 3 2 1 2 1 1 2 2 3 23 42 48 1 2 4 2 1 1 2 3 2 3 2 23 43 49 2 2 2 1 1 4 1 1 1 1 2 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 50 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 31 45 51 2 3 1 1 4 1 2 3 4 4 3 28 46 52 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 31 47 53 2 2 3 1 2 1 3 2 2 3 3 24 48 54 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 31 49 55 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK HASIL PENELITIAN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP UJIAN NASIONAL
BELUM TERAKREDITASI 67
NO. Pedagogis Sos Psi Yuridis Ekonomi NO.
URUT KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TOTAL 1 304 2 4 4 1 1 4 1 2 1 2 3 25 2 305 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 3 21 3 306 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 27 4 307 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 29 5 308 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 28 6 309 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 29 7 310 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 30 8 311 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 30 9 312 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 30 10 313 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 30 11 314 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 30 12 315 3 2 2 2 3 1 1 3 2 3 3 25 13 316 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 31 14 317 2 2 3 1 2 1 1 3 3 3 3 24 15 318 3 2 3 1 1 2 1 3 3 3 2 24 16 319 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 23 17 320 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 28 18 321 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 25 19 322 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 31 20 323 2 2 3 2 2 1 1 3 3 3 3 25 21 325 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 3 17 22 326 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 33 23 327 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 29 24 328 2 2 3 1 1 1 2 2 3 3 3 23 25 329 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 29 26 330 3 3 4 1 3 2 3 3 2 3 3 30 27 331 3 3 4 1 3 2 3 3 2 3 3 30 28 332 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 3 36 29 333 3 2 2 1 3 1 2 2 2 3 3 24 30 334 2 1 3 1 2 1 1 1 2 1 3 18 31 335 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 27 32 336 2 2 1 1 3 2 3 2 1 3 3 23 33 337 2 3 4 1 3 2 3 2 4 3 3 30 34 338 4 3 4 1 3 3 3 4 3 3 4 35 35 339 4 3 4 1 3 3 4 3 3 4 4 36 36 340 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 2 16 37 341 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 27 38 342 3 2 3 1 1 2 1 3 2 2 2 22 39 343 3 3 4 1 3 2 3 3 2 2 3 29 40 344 2 3 4 2 4 3 4 1 2 3 3 31 41 345 2 2 3 1 3 2 3 2 3 3 3 27 42 346 1 1 2 1 1 1 2 2 4 3 4 22 43 347 2 2 3 1 3 1 2 2 3 3 3 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 348 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 28 45 349 2 2 3 2 1 3 4 3 4 4 3 31 46 350 3 3 4 1 3 2 3 3 2 2 3 29 47 351 3 3 4 1 3 2 3 3 2 2 3 29 48 352 2 2 3 2 2 2 1 4 4 3 3 28 49 353 4 4 3 2 2 2 1 3 3 3 3 30 50 354 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 26 51 355 2 3 4 1 3 2 3 2 3 3 2 28 52 356 3 2 3 2 3 1 2 2 3 4 4 29 53 357 1 1 3 4 1 3 2 2 1 1 3 22 54 358 3 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 34 55 359 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 31 56 123 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 4 33 57 124 4 1 4 1 4 1 4 4 1 1 4 29 58 125 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 29 59 126 2 2 2 1 4 1 4 2 1 4 3 26 60 127 1 1 3 1 2 4 4 1 4 4 4 29 61 128 1 1 2 1 4 1 4 2 1 4 3 24 62 129 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 25 63 130 3 3 3 1 3 2 4 3 3 3 3 31 64 131 1 3 4 2 3 1 4 3 2 3 4 30 65 132 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 29 66 135 3 3 1 2 4 1 3 3 2 2 3 27 67 136 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Penulis mengelompokkan persepsi ke dalam kategori sangat positif,
posit if, cukup positif, negatif, dan sangat negatif, yang didasarkan dari skor yang
ada dalam data penelitian. Untuk menilai skor yang ada penulis menggunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.
Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
untuk penilaian persepsi siswa, guru dan orang tua terhadap Ujian Nasional adalah
sebagai berikut:
1. Persepsi siswa terhadap Ujian Nasional
Persepsi terhadap UN Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah
< 46% Sangat Rendah Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 15 = 60
Skor terendah yang diharapkan 1 x 15 = 15
Penilaian persepsi siswa terhadap Ujian Nasional berdasarkan Penilaian
Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut :
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 15 + 81% (60 – 15) = 51,45 dibulatkan menjadi 51
= 15 + 66% (60 – 15) = 44,7 dibulatkan menjadi 45
= 15 + 56% (60 – 15) = 40,2 dibulatkan menjadi 40
= 15 + 46% (60 – 15) = 35,7 dibulatkan menjadi 36
Di bawah 15 + 46% (60 – 15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Penilaian :
Skor Penilaian 51 – 60 Sangat Positif 45 – 50 Positif 40 – 44 Cukup Positif 36 – 39 Negatif 15 – 35 Sangat Negatif
2. Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional
Persepsi terhadap UN Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah
< 46% Sangat Rendah Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 8 = 32
Skor terendah yang diharapkan 1 x 8 = 8
Penilaian persepsi guru terhadap Ujian Nasional berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut :
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 8 + 81% (32 – 8) = 27,44 dibulatkan menjadi 27
= 8 + 66% (32 – 8) = 23,84 dibulatkan menjadi 24
= 8 + 56% (32 – 8) = 21,44 dibulatkan menjadi 21
= 8 + 46% (32 – 8) = 19,04 dibulatkan menjadi 19
Di bawah 8 + 46% (32 – 8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Penilaian :
Skor Penilaian 27 – 32 Sangat Positif 24 – 26 Positif 21 – 23 Cukup Positif 19 – 20 Negatif 8 - 18 Sangat Negatif
3. Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional
Persepsi terhadap UN Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah
< 46% Sangat Rendah Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 11 = 44
Skor terendah yang diharapkan 1 x 11 = 11
Penilaian persepsi orang tua terhadap Ujian Nasional berdasarkan Penilaian
Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut :
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 11 + 81% (44 – 11) = 37,73 dibulatkan menjadi 38
= 11 + 66% (44 – 11) = 32,78 dibulatkan menjadi 33
= 11 + 56% (44 – 11) = 29,48 dibulatkan menjadi 29
= 11 + 46% (44 – 11) = 26,18 dibulatkan menjadi 26
Di bawah 11 + 46% (44 – 11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Penilaian :
Skor Penilaian 38 – 44 Sangat Positif 33 – 37 Positif 29 – 32 Cukup Positif 26 – 28 Negatif 11 – 25 Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI
HASIL PENGUJIAN NORMALITAS DAN
HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
HASIL PENGUJIAN NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Persepsi Siswa Terhadap Ujian Nasional
A B BELUM N 101 55 69
Mean 36.47 38.07 39.14 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 5.545 3.327 5.077 Absolute .123 .136 .164 Positive .055 .136 .122
Most Extreme Differences
Negative -.123 -.087 -.164 Kolmogorov-Smirnov Z 1.232 1.007 1.365 Asymp. Sig. (2-tailed) .096 .263 .048
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Persepsi Guru Terhadap Ujian Nasional
A B BELUM N 10 6 9
Mean 20.30 16.83 16.89 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 1.947 5.707 2.147 Absolute .261 .293 .149 Positive .261 .293 .146
Most Extreme Differences
Negative -.239 -.143 -.149 Kolmogorov-Smirnov Z .826 .717 .446 Asymp. Sig. (2-tailed) .502 .683 .989
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Persepsi Orang Tua Terhadap Ujian Nasional
A B BELUM N 82 49 67
Mean 25.70 26.06 27.64 Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 4.039 3.934 4.078 Absolute .128 .119 .153 Positive .058 .084 .116
Most Extreme Differences
Negative -.128 -.119 -.153 Kolmogorov-Smirnov Z 1.156 .836 1.251 Asymp. Sig. (2-tailed) .138 .487 .087
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
UJI HOMOGENITAS A. Siswa Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional pada Siswa yang Belajar di SMA dengan
Kategori Sekolah Terakreditasi A, Terakreditasi B, dan Belum Terakreditasi. Akreditasi Sekolah
A B Belum 30 37 31 45 37 38 42 37 41 34 38 42 38 35 45 46 34 43 33 37 41 37 33 41 33 45 36 39 40 42 44 35 37 37 38 38 40 37 38 42 36 46 23 35 37 44 35 42 45 32 37 40 40 39 43 39 42 35 40 41 38 35 46 36 35 33 42 40 30 31 37 42 44 40 50 26 32 33 28 39 38 30 38 38 38 36 37 27 37 31 32 44 43 38 47 43 39 40 41 37 47 37 38 36 31 37 35 34 36 37 41 32 34 46 35 40 41 38 39 41 38 43 41 33 41 40 35 43 27 42 36 42 41 39 33 39 40 36
Persepsi Siswa terhadap Ujian Nasional
36 36 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
28 39 40 32 35 38 31 39 43 37 42 43 44 40 41 31 39 27 28 36 31 39 38 39 42 42 39 38
40 41 40 41 33 42 47 41 41 42 27 53 25 39 38 27 26 39 37 43 32 33 38 45 34 37 34 37 37 37 31 26 40 46 40 35 40 42 42 41 40 41 38 35 36 35 26 46 32
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
37 41 33 37 22
42 Jumlah (∑) 3683 2094 2701 Rata-rata (x) 36,4653 38,0727 39,1449
Varians untuk Tiap Akreditasi Sekolah: 1. Akreditasi A
x i x i - x (xi – x)2 30 -6,4653 41,8001 45 8,5347 72,8411 42 5,5347 30,6329 34 -2,4653 6,0777 38 1,5437 2,3553 46 9,5347 90,9105 33 -3,4653 12,0083 37 0,5347 0,2859 33 -3,4653 12,0083 39 2,5347 6,4247 44 7,5347 56,7717 37 0,5347 0,2859 40 3,5347 12,4941 42 5,5347 30,6329 23 -13,4653 181,3143 44 7,5347 56,7717 45 8,5347 72,8411 40 3,5347 12,4941 43 6,5347 42,7023 35 -1,4653 2,1471 38 1,5347 2,3553 36 -0,4653 0,2165 42 5,5347 30,6329 31 -5,4653 29,8695 44 7,5347 56,7717 26 -10,4653 109,5225 28 -8,4653 71,6613 30 -6,4653 41,8001 38 1,5347 2,3553 27 -9,4653 89,5919 32 -4,4653 19,9389 38 1,5347 2,3553 39 2,5347 6,4247 37 0,5347 0,2859 38 1,5347 2,3553 37 0,5347 0,2859 36 -0,4653 0,2165 32 -4,4653 19,9389 35 -1,4653 2,1471 38 1,5347 2,3553
38 1,5347 2,3553
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
33 -3,4653 12,0083 35 -1,4653 2,1471 42 5,5347 30,6329 41 4,5347 20,5635 39 2,5347 6,4247 36 -0,4653 0,2165 28 -8,4653 71,6613 32 -4,4653 19,9389 31 -5,4653 29,8695 37 0,5347 0,2859 44 7,5347 56,7717 31 -5,4653 29,8695 28 -8,4653 71,6613 39 2,5347 6,4247 42 5,5347 30,6329 39 2,5347 6,4247 40 3,5347 12,4941 40 3,5347 12,4941 33 -3,4653 12,0083 47 10,5347 110,9799 41 4,5347 20,5635 27 -9,4653 89,5919 25 -1,4653 131,4531 38 1,5347 2,3553 26 -10,4653 109,5225 37 0,5347 0,2859 32 -4,4653 19,9389 38 1,5347 2,3553 34 -2,4653 6,0777 37 0,5347 0,2859 34 -2,4653 6,0777 37 0,5347 0,2859 37 0,5347 0,2859 37 0,5347 0,2859 31 -5,4653 29,8695 26 -10,4653 109,5225 40 3,5347 12,4941 46 9,5347 90,9105 40 3,5347 12,4941 35 -1,4653 2,1471 40 3,5347 12,4941 42 5,5347 30,6329 42 5,5347 30,6329 41 4,5347 20,5635 40 3,5347 12,4941 41 4,5347 20,5635 38 1,5437 2,3553 35 -1,4653 2,1471 36 -0,4653 0,2165 35 -1,4653 2,1471 26 -10,4653 109,5225 46 9,5347 90,9105 32 -4,4653 19,9389 32 -4,4653 19,9389
37 0,5347 0,2859
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
41 4,5347 20,5635 33 -3,4653 12,0083 37 0,5347 0,2859 22 -14,4653 209,2449
42 5,5347 30,6329 Jumlah (∑) 3683 3075,129 Rata-rata (x) 36,4653 21s =
100129,3075
= 30,75129
2. Akreditasi B
x i x i - x (xi – x)2 37 -1,0727 1,150685 37 -1,0727 1,150685 37 -1,0727 1,150685 38 -0,0727 0,005285 35 -3,0727 9,441485 34 -4,0727 16,58689 37 -1,0727 1,150685 33 -5,0727 25,73229 45 6,9273 47,98749 40 1,9273 3,714485 35 -3,0727 9,441485 38 -0,0727 0,005285 37 -1,0727 1,150685 36 -2,0727 4,296085 35 -3,0727 9,441485 35 -3,0727 9,441485 32 -6,0727 36,87769 40 1,9273 3,714485 39 0,9273 0,859885 40 1,9273 3,714485 35 -3,0727 9,441485 35 -3,0727 9,441485 40 1,9273 3,714485 37 -1,0727 1,150685 40 1,9273 3,714485 32 -6,0727 36,87769 39 0,9273 0,859885 38 -0,0727 0,005285 36 -2,0727 4,296085 37 -1,0727 1,150685 44 5,9273 35,13289 47 8,9273 79,69669 40 1,9273 3,714485 47 8,9273 79,69669 36 -2,0727 4,296085 35 -3,0727 9,441485 37 -1,0727 1,150685 34 -4,0727 16,58689 40 1,9273 3,714485 39 0,9273 0,859885 43 4,9273 24,27829
41 2,9273 8,569085
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
43 4,9273 24,27829 36 -2,0727 4,296085 39 0,9273 0,859885 40 1,9273 3,714485 36 -2,0727 4,296085 39 0,9273 0,859885 35 -3,0727 9,441485 39 0,9273 0,859885 42 3,9273 15,42369 40 1,9273 3,714485 39 0,9273 0,859885 36 -2,0727 4,296085
38 -0,0727 0,005285 Jumlah (∑) 2094 597,7091 Rata-rata (x) 38,0727 22s =
547091,597
= 11,06869
3. Belum Terakreditasi
x i x i - x (xi – x)2 31 -8,1449 66,3394 38 -1,1449 1,310796 41 1,8551 3,441396 42 2,8551 8,151596 45 5,8551 34,2822 43 3,8551 14,8618 41 1,8551 3,441396 41 1,8551 3,441396 36 -3,1449 9,890396 42 2,8551 8,151596 37 -2,1449 4,600596 38 -1,1449 1,310796 38 -1,1449 1,310796 46 6,8551 46,9924 37 -2,1449 4,600596 42 2,8551 8,151596 37 -2,1449 4,600596 39 -0,1449 0,020996 42 2,8551 8,151596 41 1,8551 3,441396 46 6,8551 46,9924 33 -6,1449 37,7598 30 -9,1449 83,6292 42 2,8551 8,151596 50 10,8551 117,8332 33 -6,1449 37,7598 38 -1,1449 1,310796 38 -1,1449 1,310796 37 -2,1449 4,600596 31 -8,1449 66,3394 43 3,8551 14,8618 43 3,8551 14,8618 41 1,8551 3,441396
37 -2,1449 4,600596
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
31 -8,1449 66,3394 34 -5,1449 26,47 41 1,8551 3,441396 46 6,8551 46,9924 41 1,8551 3,441396 41 1,8551 3,441396 41 1,8551 3,441396 40 0,8551 0,731196 27 -12,1449 147,4986 42 2,8551 8,151596 33 -6,1449 37,7598 36 -3,1449 9,890396 41 1,8551 3,441396 40 0,8551 0,731196 38 -1,1449 1,310796 43 3,8551 14,8618 43 3,8551 14,8618 41 1,8551 3,441396 27 -12,1449 147,4986 31 -8,1449 66,3394 39 -0,1449 0,020996 42 2,8551 8,151596 38 -1,1449 1,310796 41 1,8551 3,441396 41 1,8551 3,441396 42 2,8551 8,151596 41 1,8551 3,441396 42 2,8551 8,151596 53 13,8551 191,9638 39 -0,1449 0,020996 27 -12,1449 147,4986 39 -0,1449 0,020996 43 3,8551 14,8618 33 -6,1449 37,7598
45 5,8551 34,2822 Jumlah (∑) 2701 1752,551 Rata-rata (x) 39,1449 23s =
68551,1752
= 25,77280
Harga-Harga Yang Perlu untuk Uji Bartlet:
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah:
s2 = 6854100
)77280,25(68)06869,11(54)75129,30(100++
++
= 222
38866,5425
Sampel dk 1/(dk) 2is log 2
is (dk) log 2is
1 100 0,01 30,75129 1,48786 148,786 2 54 0,0185 11,06869 1,04409 56,38086 3 68 0,0147 25,77280 1,41116 95,95888
Jumlah (∑) 222 0,0432 301,12574
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
= 24,43869 Sehingga log s2 = log 24,43869 = 1,38808 B = (1,38808)(222) = 308,15376
Chi Kuadrat (χ2) = 2,3026 (308,15376-301,12574) = 16,18272
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 2 didapat χ2
(0,95)(2) = 5,591,. Karena χ2hitung = 16,18272 > χ2
tabel = 5,591, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varians tidak homogen).
B. Guru Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional pada Guru yang Mengajar di SMA dengan
Kategori Sekolah Terakreditasi A, Terakreditasi B, dan Belum Terakreditasi. Akreditasi Sekolah
A B Belum 18 10 18 20 15 17 20 15 17 17 14 15 22 26 16 20 21 15 20 20 23 20 23 14
Persepsi Guru terhadap Ujian Nasional
20 Jumlah (∑) 203 101 152 Rata-rata (x) 20,3 16,83 16,89
Varians untuk Tiap Akreditasi Sekolah: 1. Akreditasi A
x i x i - x (xi – x)2 18 -2,3 5,29 20 -0,3 0,09 20 -0,3 0,09 17 -3,3 10,89 22 1,7 2,89 20 -0,3 0,09 20 -0,3 0,09 23 2,7 7,29 23 2,7 7,29
20 -0,3 0,09 Jumlah (∑) 203 34,1 Rata-rata (x) 20,3 21s =
91,34
= 3,7889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
2. Akreditasi B x i x i - x (xi – x)2 10 -6,83 46,6489 15 -1,83 3,3489 15 -1,83 3,3489 14 -2,83 8,0089 26 9,17 84,0889
21 4,17 17,3889 Jumlah (∑) 101 162,8334 Rata-rata (x) 16,83 22s =
58334,162
= 32,56668
3. Belum Terakreditasi
x i x i - x (xi – x)2 18 1,11 1,2321 17 0,11 0,0121 17 0,11 0,0121 15 -1,89 3,5721 16 -0,89 0,7921 15 -1,89 3,5721 20 3,11 9,6721 20 3,11 9,6721
14 -2,89 8,3521 Jumlah (∑) 152 36,8889 Rata-rata (x) 16,89 23s =
88889,36
= 4,61111
Harga-Harga Yang Perlu untuk Uji Bartlet:
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah:
s2 = 859
)61111,4(8)56668,32(5)7889,3(9++
++
= 2282238,233
= 10,62829 Sehingga log s2 = log 10,62829 = 1,02646 B = (1,02646)(22) = 22,58212
Chi Kuadrat (χ2) = 2,3026 (22,58212-18,0809) = 10,3645
Sampel dk 1/(dk) 2is log 2
is (dk) log 2is
1 9 0,1111 3,7889 0,5785 5,2065 2 5 0,2 32,56668 1,5128 7,564 3 8 0,125 4,61111 0,6638 5,3104
Jumlah (∑) 22 0,4361 18,0809
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 2 didapat χ2
(0,95)(2) = 5,591,. Karena χ2hitung = 10,3645 > χ2
tabel = 5,591, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varians tidak homogen).
C. Orang Tua Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional pada Orang Tua yang Menyekolahkan
Anaknya di SMA dengan Kategori Sekolah Terakreditasi A, Terakreditasi B, dan Belum Terakreditasi.
Akreditasi Sekolah A B Belum 25 25 25 31 27 21 31 19 27 27 23 29 26 29 28 30 25 29 20 23 30 25 21 30 27 30 30 26 26 30 28 21 30 25 27 25 26 24 31 31 24 24 19 18 24 32 26 23 29 30 28 27 32 25 29 29 31 25 28 25 26 25 17 22 17 33 25 25 29 17 30 23 17 27 29 27 25 30 29 27 30 20 21 36 24 29 24 27 29 18 21 27 27 30 22 23 29 22 30 26 31 35 22 27 36 22 30 16 28 31 27 24 29 22 18 30 29 17 31 31
Persepsi Orang Tua terhadap Ujian Nasional
26 23 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
27 23 22 27 18 25 25 31 28 31 28 31 19 31 29 17 24 29 27 31 28 24 26 30 24 26 28 28 20 29
30 22 31 34 24 31 24 33 27 29 24 29 28 26 27 29 26 24 21 25 29 31 28 30 23 29 22 27 25 31 27
27 26 26 33 26 15 28 29 31 29 24 31 29
32 Jumlah (∑) 2107 1277 1852 Rata-rata (x) 25,6951 26,0612 27,6418
Varians untuk Tiap Akreditasi Sekolah: 1. Akreditasi A
x i x i - x (xi – x)2 25 -0,6951 0,483164
31 5,3049 8,14196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
31 5,3049 28,14196 27 1,3049 1,702764 26 0,3049 0,092964 30 4,3049 18,53216 20 -5,6951 32,43416 25 -0,6951 0,483164 27 1,3049 1,702764 26 0,3049 0,092964 28 2,3049 5,312564 25 -0,6951 0,483164 26 0,3049 0,092964 31 5,3049 28,14196 19 -6,6951 44,82436 32 6,3049 39,75176 29 3,3049 10,92236 27 1,3049 1,702764 29 3,3049 10,92236 25 -0,6951 0,483164 26 0,3049 0,092964 22 -3,6951 13,65376 25 -0,6951 0,483164 17 -8,6951 75,60476 17 -8,6951 75,60476 27 1,3049 1,702764 29 3,3049 10,92236 20 -5,6951 32,43416 24 -1,6951 2,873364 27 1,3049 1,702764 21 -4,6951 22,04396 30 4,3049 18,53216 29 3,3049 10,92236 26 0,3049 0,092964 22 -3,6951 13,65376 22 -3,6951 13,65376 28 2,3049 5,312564 24 -1,6951 2,873364 18 -7,6951 59,21456 17 -8,6951 75,60476 26 0,3049 0,092964 27 1,3049 1,702764 27 1,3049 1,702764 25 -0,6951 0,483164 31 5,3049 28,14196 19 -6,6951 44,82436 17 -8,6951 75,60476 27 1,3049 1,702764 24 -1,6951 2,873364 24 -1,6951 2,873364 28 2,3049 5,312564 20 -5,6951 32,43416 30 4,3049 18,53216 31 5,3049 28,14196 24 -1,6951 2,873364 24 -1,6951 2,873364
27 1,3049 1,702764
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
24 -1,6951 2,873364 28 2,3049 5,312564 27 1,3049 1,702764 26 0,3049 0,092964 21 -4,6951 22,04396 29 3,3049 10,92236 28 2,3049 5,312564 23 -2,6951 7,263564 22 -3,6951 13,65376 25 -0,6951 0,483164 27 1,3049 1,702764 27 1,3049 1,702764 26 0,3049 0,092964 26 0,3049 0,092964 33 7,3049 53,36156 26 0,3049 0,092964 15 -10,6951 114,3852 28 2,3049 5,312564 29 3,3049 10,92236 31 5,3049 28,14196 29 3,3049 10,92236 24 -1,6951 2,873364 31 5,3049 28,14196 29 3,3049 10,92236
32 6,3049 39,75176 Jumlah (∑) 2107 1321,378 Rata-rata (x) 25,6951 21s =
81378,1321
= 16,3133
2. Akreditasi B
x i x i - x (xi – x)2 25 -1,0612 1,126145 27 0,9388 0,881345 19 -7,0612 49,86055 23 -3,0612 9,370945 29 2,9388 8,636545 25 -1,0612 1,126145 23 -3,0612 9,370945 21 -5,0612 25,61575 30 3,9388 15,51415 26 -0,0612 0,003745 21 -5,0612 25,61575 27 0,9388 0,881345 24 -2,0612 4,248545 24 -2,0612 4,248545 18 -8,0612 64,98295 26 -0,0612 0,003745 30 3,9388 15,51415 32 5,9388 35,26935 29 2,9388 8,636545 28 1,9388 3,758945 25 -1,0612 1,126145
17 -9,0612 82,10535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
25 -1,0612 1,126145 30 3,9388 15,51415 27 0,9388 0,881345 25 -1,0612 1,126145 27 0,9388 0,881345 21 -5,0612 25,61575 29 2,9388 8,636545 29 2,9388 8,636545 27 0,9388 0,881345 22 -4,0612 16,49335 22 -4,0612 16,49335 31 4,9388 24,39175 27 0,9388 0,881345 30 3,9388 15,51415 31 4,9388 24,39175 29 2,9388 8,636545 30 3,9388 15,51415 31 4,9388 24,39175 23 -3,0612 9,370945 23 -3,0612 9,370945 18 -8,0612 64,98295 31 4,9388 24,39175 28 1,9388 3,758945 31 4,9388 24,39175 24 -2,0612 4,248545 31 4,9388 24,39175
26 -0,0612 0,003745 Jumlah (∑) 1277 742,8163 Rata-rata (x) 26,0612 22s =
488163,742
= 15,4753
3. Belum Terakreditasi
x i x i - x (xi – x)2 25 -2,6418 6,979107 21 -6,6418 44,11351 27 -0,6418 0,411907 29 1,3582 1,844707 28 0,3582 0,128307 29 1,3582 1,844707 30 2,3582 5,561107 30 2,3582 5,561107 30 2,3582 5,561107 30 2,3582 5,561107 30 2,3582 5,561107 25 -2,6418 6,979107 31 3,3582 11,27751 24 -3,6418 13,26271 24 -3,6418 13,26271 23 -4,6418 21,54631 28 0,3582 0,128307 25 -2,6418 6,979107 31 3,3582 11,27751
25 -2,6418 6,979107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
17 -10,6418 113,2479 33 5,3582 28,71031 29 1,3582 1,844707 23 -4,6418 21,54631 29 1,3582 1,844707 30 2,3582 5,561107 30 2,3582 5,561107 36 8,3582 69,85951 24 -3,6418 13,26271 18 -9,6418 92,96431 27 -0,6418 0,411907 23 -4,6418 21,54631 30 2,3582 5,561107 35 7,3582 54,14311 36 8,3582 69,85951 16 -11,6418 135,5315 27 -0,6418 0,411907 22 -5,6418 31,82991 29 1,3582 1,844707 31 3,3582 11,27751 27 -0,6418 0,411907 22 -5,6418 31,82991 25 -2,6418 6,979107 28 0,3582 0,128307 31 3,3582 11,27751 29 1,3582 1,844707 29 1,3582 1,844707 28 0,3582 0,128307 30 2,3582 5,561107 26 -1,6418 2,695507 28 0,3582 0,128307 29 1,3582 1,844707 22 -5,6418 31,82991 34 6,3582 40,42671 31 3,3582 11,27751 33 5,3582 28,71031 29 1,3582 1,844707 29 1,3582 1,844707 26 -1,6418 2,695507 29 1,3582 1,844707 24 -3,6418 13,26271 25 -2,6418 6,979107 31 3,3582 11,27751 30 2,3582 5,561107 29 1,3582 1,844707 27 -0,6418 0,411907
31 3,3582 11,27751 Jumlah (∑) 1852 1097,403 Rata-rata (x) 27,6418 23s =
66403,1097
= 16,6273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Harga-Harga Yang Perlu untuk Uji Bartlet:
Variansi Gabungan untuk Akreditasi Sekolah:
s2 = 664881
)6273,16(66)4753,15(48)3133,16(81++
++
= 195
5935,3161
= 16,2133 Sehingga log s2 = log 16,2133 = 1,20987 B = (1,20987)(195) = 235,9247
Chi Kuadrat (χ2) = 2,3026 (235,9247-235,8861) = 0,0889
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 2 didapat χ2
(0,95)(2) = 5,591,. Karena χ2hitung = 0,0889 < χ2
tabel = 5,591, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varians homogen).
Sampel dk 1/(dk) 2is log 2
is (dk) log 2is
1 81 0,0123 16,3133 1,2125 98,2125 2 48 0,0208 15,4753 1,1896 57,1008 3 66 0,0151 16,6273 1,2208 80,5728
Jumlah (∑) 195 0,0482 235,8861
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Oneway Descriptives TOTAL
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Min
Max
Blm 67 27.64 4.078 .498 26.65 28.64 16 36 B 49 26.06 3.934 .562 24.93 27.19 17 32 A 82 25.70 4.039 .446 24.81 26.58 15 33 Total 198 26.44 4.100 .291 25.87 27.02 15 36
ANOVA TOTAL
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 149.292 2 74.646 4.604 .011 Within Groups 3161.597 195 16.213 Total 3310.889 197
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: TOTAL
95% Confidence Interval
(I) AKREDITASI
(J) AKREDITASI
Mean Difference
(I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
Tukey HSD
Blm B 1.58 .757 .095 -.21 3.37
A 1.95(*) .663 .010 .38 3.51 B Blm -1.58 .757 .095 -3.37 .21 A .37 .727 .870 -1.35 2.08 A Blm -1.95(*) .663 .010 -3.51 -.38 B -.37 .727 .870 -2.08 1.35 Bonferroni Blm B 1.58 .757 .114 -.25 3.41 A 1.95(*) .663 .011 .35 3.55 B Blm -1.58 .757 .114 -3.41 .25 A .37 .727 1.000 -1.39 2.12 A Blm -1.95(*) .663 .011 -3.55 -.35 B -.37 .727 1.000 -2.12 1.39
* The mean difference is significant at the .05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Homogeneous Subsets TOTAL
Subset for alpha = .05
AKREDITA N 1 2 A 82 25.70 B 49 26.06 26.06 Blm 67 27.64
Tukey HSD(a,b)
Sig. .866 .073
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 63.120. b The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Oneway Descriptives TOTAL
95% Confidence Interval for Mean
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Min
Max
Blm 67 27.64 4.078 .498 26.65 28.64 16 36 B 49 26.06 3.934 .562 24.93 27.19 17 32 A 82 25.70 4.039 .446 24.81 26.58 15 33 Total 198 26.44 4.100 .291 25.87 27.02 15 36
ANOVA TOTAL
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 149.292 2 74.646 4.604 .011 Within Groups 3161.597 195 16.213 Total 3310.889 197
Post Hoc Tests Multiple Comparisons Dependent Variable: TOTAL
95% Confidence Interval
(I) AKREDITASI
(J) AKREDITASI
Mean Difference
(I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
Tukey HSD
Blm B 1.58 .757 .095 -.21 3.37
A 1.95(*) .663 .010 .38 3.51 B Blm -1.58 .757 .095 -3.37 .21 A .37 .727 .870 -1.35 2.08 A Blm -1.95(*) .663 .010 -3.51 -.38 B -.37 .727 .870 -2.08 1.35 Bonferroni Blm B 1.58 .757 .114 -.25 3.41 A 1.95(*) .663 .011 .35 3.55 B Blm -1.58 .757 .114 -3.41 .25 A .37 .727 1.000 -1.39 2.12 A Blm -1.95(*) .663 .011 -3.55 -.35 B -.37 .727 1.000 -2.12 1.39
* The mean difference is significant at the .05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Homogeneous Subsets TOTAL
Subset for alpha = .05
AKREDITA N 1 2 A 82 25.70 B 49 26.06 26.06 Blm 67 27.64
Tukey HSD(a,b)
Sig. .866 .073
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 63.120. b The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VIII
TABEL r dan χ2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Tabel r df t r
1 12.706 0.997 2 4.303 0.95 3 3.182 0.878 4 2.776 0.811 5 2.571 0.754 6 2.447 0.707 7 2.365 0.666 8 2.306 0.632 9 2.262 0.602
10 2.228 0.576 11 2.201 0.553 12 2.179 0.532 13 2.16 0.514 14 2.145 0.497 15 2.131 0.482 16 2.12 0.468 17 2.11 0.456 18 2.101 0.444 19 2.093 0.433 20 2.086 0.423 21 2.08 0.413 22 2.074 0.404 23 2.069 0.396 24 2.064 0.388 25 2.06 0.381 26 2.056 0.374 27 2.052 0.367 28 2.048 0.361 29 2.045 0.355 30 2.042 0.349 31 2.04 0.344 32 2.037 0.339 33 2.035 0.334 34 2.032 0.329 35 2.03 0.325 36 2.028 0.32 37 2.026 0.316 38 2.024 0.312 39 2.023 0.308 40 2.021 0.304 41 2.02 0.301 42 2.018 0.297 43 2.017 0.294 44 2.015 0.291 45 2.014 0.288 46 2.013 0.285 47 2.012 0.282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
48 2.011 0.279 49 2.01 0.276 50 2.009 0.273 51 2.008 0.271 52 2.007 0.268 53 2.006 0.266 54 2.005 0.263 55 2.004 0.261 56 2.003 0.259 57 2.002 0.256 58 2.002 0.254 59 2.001 0.252 60 2 0.25 61 2 0.248 62 1.999 0.246 63 1.998 0.244 64 1.998 0.242 65 1.997 0.24 66 1.997 0.239 67 1.996 0.237 68 1.995 0.235 69 1.995 0.234 70 1.994 0.232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IX SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI