Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
6
PERUBAHAN
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN
2016 - 2021
BADAN KEUANGAN DAERAH
KOTA DEPOK
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional mengamanatkan kepada daerah untuk menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen RPJMD merupakan
penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang berpedoman kepada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional.
Berdasarkan hal tersebut maka Pemerintah Kota Depok menyusun RPJMD Tahun
2016 – 2021 yang merupakan dokumen perencanaan lima tahunan daerah yang memuat
strategi, arah kebijakan dan program pembangunan daerah berdasarakan kondisi dan
potensi daerah yang dimiliki. Dengan diberlakukannya Undang – undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang – undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang –
undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Daerah
Kota Depok Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kota Depok, dilakukan revisi terhadap RPJMD tersebut sesuai dengan nomenklatur nama
Perangkat Daerah yang baru. Mengacu pada Perubahan Dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021 tersebut, Badan Keuangan dan Aset
menyusun Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016 – 2021.
Renstra merupakan dokumen perencanaan strategis untuk periode 5 (lima)
tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif SKPD untuk mewujudkan
visi, misi dan program Kepala Daerah yang disusun berpedoman pada RPJMD. Renstra
menggambarkan wujud pelayanan yang diberikan oleh SKPD kepada masyarakat sesuai
dengan tugas dan fungsi selama 5 (lima) tahun. Disamping itu Renstra merupakan tolok
ukur pengendalian dan evaluasi capaian kinerja SKPD dalam melaksanakan misi, mencapai
tujuan dan sasaran berdasarkan strategi, kebijakan progam, kegiatan , indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif SKPD setiap tahun selama 5 (lima) tahun,
dalam mewujudkan visi, melaksanakan misi dan program Kepala Daerah.
Adapun fungsi dari Renstra adalah sebagai landasan operasional pelaksanaan
RPJMD, sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD, sebagai instrumen
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
8
pengendalian dan evaluasi kinerja pelayanan SKPD, merupakan kontrak kinerja kepala
SKPD dengan Kepala Daerah serta merupakan landasan dalam mengupayakan
terwujudnya layanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD
1.2. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Dokumen Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota
Depok Tahun 2016 - 2021 berlandaskan pada:
a. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3828);
b. Undang – undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
c. Undang- undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4287);
d. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
e. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
f. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang – undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
9
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
l. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 04 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Pertaturan Daerah Kota Depok Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pokok Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2014 Nomor
04);
m. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 01 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Depok 2012 – 2032 (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2015 Nomor
01;
n. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kota Depok
Tahun 2016 Nomor 05);
o. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2016 Nomor 10);
p. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 07 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 07 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah;
q. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 21 Tahun 2017 tentang Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok Tahun 2016 – 2021
(Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2017 Nomor 21;
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
10
r. Peraturan Walikota Depok Nomor 109 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Keuangan Daerah.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota
Depok adalah :
a. tersedianya dokumen yang menjadi pedoman bagi Badan Keuangan Daerah Kota
Depok dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahunan;
b. tersedianya program dan kegiatan prioritas yang dapat menjadi pedoman bagi
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Keuangan Daerah Kota Depok, sehingga
dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat;
c. tersedianya sinkronisasi kebijakan program / kegiatan Badan Keuangan Daerah Kota
Depok dengan capaian program Perubahan RPJMD Kota Depok Tahun 2016 – 2021.
Adapun tujuan penyusunan Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah
Kota Depok :
a. mengidentifikasi dan menganalisis kondisi umum sumberdaya yang dimiliki Badan
Keuangan Daerah Kota Depok, seperti sumber daya keuangan, budaya kerja dan SDM,
serta prasarana dan sarana;
b. menyusun dokumen guna menentukan prioritas kebijakan yang memuat landasan
yang koheren dan kokoh sebagai acuan penyusunan strategi, sasaran, program dan
kegiatan guna perbaikan kinerja Badan Keuangan Daerah sesuai Perubahan Rencana
Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok.
c. merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan Badan Keuangan Daerah Dinas dalam lima tahun ke depan; dan
d. menyajikan matrik indikasi rencana program dan kegiatan prioritas yang akan
dilaksanakan Badan Keuangan Daerah untuk periode lima tahun ke depan.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Perubahan Renstra Badan Keuangan Daerah Kota Depok Tahun 2016-2021 disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
11
Bab I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika
penulisan Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Tahun 2016-
2021.
Bab II : GAMBARAN PELAYANAN BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA DEPOK
Menggambarkan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya, Kinerja
Pelayanan, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan
Keuangan Daerah Kota Depok
Bab III : ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Memuat Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi, Telaahan
Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Terpilih, Telaahan Renstra
Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi, Telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta Penentuan Isu- Isu
Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok.
Bab IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Memuat dan menjelaskan Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah,
serta Strategi dan kebijakan Badan Keuangan Daerah Kota
Bab V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Memuat Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,
dan Pendanaan Indikatif.
Bab VI : INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Memuat Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Bab VII: PENUTUP
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
12
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
BADAN KEUANGAN DAERAH
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD
2.1.1 Tugas dan Fungsi
Badan Keuangan Daerah Kota Depok dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Depok Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kota Depok. Badan Keuangan Daerah sebelumnya adalah Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset. Berdasarkan Keputusan Walikota Depok Nomor 109
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Badan Keuangan Daerah, tugas pokok Badan ini adalah membantu walikota
melaksanakan penunjang urusan pemerintahan Bidang Keuangan dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada kota.
Dalam melaksanaan sebagaimana tersebut di atas, Badan Keuangan Daerah
mempunyai fungsi :
a) Perumusan Kebijakan Teknis bidang Keuangan Daerah;
b) Pelaksanaan Kebijakan Teknis bidang Keuangan Daerah;
c) Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d) Pelaksanaan Administrasi Badan;
e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan
fungsinya.
2.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Badan Keuangan Daerah Kota Depok terdiri dari Kepala,
Sekretaris yang membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, 6 (enam) Kepala Bidang yang masing
masing membawahi 2 (dua) dan 3 (tiga) Kepala Sub Bidang, dengan susunan sebagai
berikut :
1. Kepala Badan;
2. Sekretariat, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Sub Bagian Keuangan;
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
13
3. Bidang Anggaran, terdiri dari:
a. Sub Bidang Perencanaan Anggaran;
b. Sub Bidang Perencanaan Belanja Tidak Langsung;
c. Sub Bidang Penyusunan dan Administrasi Anggaran;
4. Bidang Pajak Daerah I, terdiri dari:
a. Sub Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional;
b. Sub Bidang Pendaftaran dan Pendataan;
c. Sub Bidang Penetapan dan Penagihan;
5. Bidang Pajak Daerah II, terdiri dari:
a. Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi;
b. Sub Bidang Intensifikasi dan Ekstensifikasi;
c. Sub Bidang Penagihan;
6. Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Belanja Pegawai, terdiri dari:
a. Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah;
b. Sub Bidang Pengeluaran;
c. Sub Bidang Pengelolaan Gaji Belanja Pegawai
7. Bidang Akuntansi dan Data Keuangan terdiri dari:
a. Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan;
b. Sub Bidang Pengolahan Data Keuangan
8. Bidang Pengelolaan Aset terdiri dari:
a. Sub Bidang Penatausahaan Aset;
b. Sub Bidang Pemanfaatan Aset;
c. Sub Bidang Pengamanan Aset.
9. Unit Pelaksana Teknis
10. Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun rincian Tugas dan Fungsi dari Kepala Badan, Sekretariat serta masing –
masing bidang adalah sebagai berikut :
1. Kepala Badan, mempunyai tugas merumuskan, menyelenggarakan, membina dan
mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan penunjang urusan Pemerintahan dan
tugas pembantuan bidang keuangan daerah meliputi Bidang Anggaran, Bidang Pajak
Daerah, Bidang Pengelolaan Aset, Bidang Perbendaharaaan dan Pengelolaan Belanja
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
14
Pegawai serta Bidang Akuntansi dan Data Keuangan. Untuk melaksanakan tugas
pokok sebagaimana dimaksud Kepala Badan menyelenggaran fungsi :
a. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian penyusunan rencana strategis
(Renstra) Badan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD);
b. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset, pelaksanaan akuntansi dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.
c. penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan daerah;
d. penyusunan rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;
e. pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan
peraturan daerah;
f. pelaksanaan fungsi BUD;
g. penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD;
h. pelaksanaan tugas lain berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah;
i. pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan kesekretariatan, kepegawaian
dan rumah tangga badan;
j. pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang teknis meliputi Bidang
Anggaran, Bidang Pajak Daerah I, Bidang Pajak Daerah II, Bidang Pengelolaan Aset,
Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Belanja Pegawai dan Bidang Akuntansi
dan Data Keuangan;
k. pembinaan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran Badan;
l. pembinaan, pengawasan dan pengendalian akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (AKIP);
m. pembinaan, pengawasan dan pengendalian produk hukum sesuai dengan bidang
tugasnya;
n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Sekretariat, mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, pengkoordinasian
perencanaan dan evaluasi serta pengelolaan keuangan badan. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kerja sekretariat sesuai dengan renstra badan ;
b. penghimpunan dan pengolahan data, penyusunan rencana strategis badan;
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
15
c. penyelenggaraan administrasi umum;
d. penyusunan evaluasi dan laporan;
e. penyelenggaraan upaya pemecahan masalah kesekretariatan;
f. pengkoordinasian upaya pemecahan masalah badan;
g. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan sekretariat;
h. pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan badan;
i. penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, kerumahtanggaan, dan aset badan;
j. pengelolaan Keuangan badan;
k. penyelenggaraan analisis dan pengembangan kinerja sekretariat;
l. pengkoordinasian analisis dan pengembangan kinerja badan; dan
m. pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh pimpinan.
3. Bidang Anggaran, mempunyai tugas memimpin, mengatur, menyelenggarakan,
merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengevaluasi dan melaporkan urusan pemerintahan di bidang perencanaan anggaran
pendapatan, perencanaan anggaran belanja dan pembiayaan daerah. Untuk
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Bidang Anggaran
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang mengacu pada rencana strategis badan;
b. pelaksanaan pengkajian bahan perumusan penetapan produk hukum terkait
pengelolaan keuangan daerah;
c. pelaksanaan pengkajian bahan perumusan perencanaan anggaran penanganan
urusan pemerintahan kota meliputi Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara;
d. pelaksanaan pengkajian bahan perumusan penetapan Perda tentang APBD dan
Perubahan APBD;
e. pelaksanaan pengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang-
undangan dan kebijaksanaan teknis yang berkaitan dengan anggaran pendapatan,
belanja dan pembiayaan daerah;
f. pelaksanaan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan anggaran
pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah;
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
16
g. perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan Bidang
Anggaran;
h. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian penganggaran;
i. pelaksanaan analisis dan pengembangan kinerja Bidang;
j. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang diberikan oleh
pimpinan.
4. Bidang Pajak Daerah I mempunyai tugas memimpin, mengatur, menyelenggarakan,
merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengevaluasi dan melaporkan kegiatan pengelolaan pemungutan Pajak Daerah yang
terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah serta mengkoordinasikan target
penerimaan retribusi daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Bidang Pajak Daerah I menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja mengacu pada rencana strategi badan;
b. Perumusan bahan kebijakan dan petunjuk teknis pengelolaan pemungutan pajak
daerah;
c. Pelaksanaan pengelolaan pemungutan pajak daerah;
d. Pembinaan kepada wajib pajak;
e. Penerapan standar operasional pengelolaan pemungutan pajak daerah;
f. Pelaksanaan pengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan perundang-
undangan dan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pajak daerah;
g. Pelaksanaan pendataan dan pendaftaran wajib pajak;
h. Pelaksanaan penghitungan dan penetapan pajak daerah;
i. Pelaksanaan penagihan dan pemeriksaan pajak daerah;
j. Pelaksanaan pelayanan keberatan dan permohonan banding;
k. Pelaksanaan perencanaan, pengendalian operasional, evaluasi dan pelaporan
kegiatan di bidang Pajak Daerah I;
l. Pelaksanaan pengkoordinasian terkait target penerimaan pajak daerah dan
retribusi daerah;
m. Pelaksanaan analisis dan pengembangan kinerja bidang;
n. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang diberikan oleh
pimpinan.
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
17
5. Bidang Pajak Daerah II, mempunyai tugas merencanakan operasional, mengelola,
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan
pemerintahan di bidang pengelolaan pendapatan daerah yang bersumber dari Pajak
Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan meliputi
kegiatan pendataan dan pendaftaran PBB, penetapan NJOP PBB, penyampaian SPPT
PBB, dan penyampaian SPT PBB, melaksanakan penagihan dan pengendalian
penerimaan PBB dan BPHTB. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud Bidang Pajak Daerah II menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan kerja yang mengacu pada perencanaan strategis badan;
b. Perumusan bahan kebijakan dan petunjuk teknis pengelolaan PBB dan BPHTB;
c. Pelaksanaan pengadministrasian, pengelolaan dan pelayanan PBB dan BPHTB;
d. Pelaksanaaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penerimaan PBB dan
BPHTB tingkat Kota Depok;
e. Melaksanakan pengkoordinasian dalam rangka penyusunan rumusan dan langkah
strategis penerimaan PBB dan BPHTB;
f. Pelaksanaan analisis dan pengembangan kinerja;
g. Melaksanakan penyajian data dan informasi penerimaan PB dan BPHTB;
h. Pelaksanaan pemeliharaan data elektronik dan non elektronik PBB dan BPHTB
i. Pelaksanaan tugas lainnya sesuai dengan bidang tugasnya yang diberikan oleh
pimpinan.
6. Bidang Pengelolaan Aset, mempunyai tugas merencanakan operasional, mengelola,
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan
pemerintahan di bidang pengelolaan aset daerah. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud Bidang Pengelolaan Aset menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang Pengelolaan Aset mengacu pada renstra badan;
b. pengkoordinasian dan perumusan kebijakan pengelolaan aset;
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi kebijakan pengelolaan aset;
d. penyusunan pelaporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan Bidang Pengelolaan
aset;
e. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang diberikan oleh
pimpinan.
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
18
7. Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Belanja Pegawai, mempunyai tugas
merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengevaluasi dan melaporkan urusan pemerintahan di bidang perbendaharaan dan
pengelolaan belanja pegawai. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
Bidang Perbendaharaan dan Belanja Pegawai menyelengarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Belanja
Pegawai mengacu pada rencana strategis badan;
b. pengelolaan penatausahaan kas daerah;
c. pengelolaan kas dana transfer;
d. pengelolaan belanja langsung dan tidak langsung;
e. penyelenggaraan pengumpulan data, informasi, permasalahan, peraturan
perundang-undangan dan kebijaksanaan teknis yang berkaitan dengan
perbendaharaan dan pengelolaan belanja pegawai;
f. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian,
evaluasi dan pelaporan kegiatan belanja dan pembiayaan daerah;
g. penyelenggaraan analisis dan pengembangan kinerja bidang;
h. penyusunan rencana kerja Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Belanja
Pegawai mengacu pada rencana strategis badan;
i. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang diberikan oleh
pimpinan.
8. Bidang Akuntansi dan Data Keuangan, mempunyai tugas menyusun kebijakan,
merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengevaluasi dan melaporkan urusan pemerintahan di bidang akuntansi dan data
keuangan atas pelaksanaan APBD. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Bidang Akuntansi dan Data Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja bidang, mengacu pada rencana strategis badan;
b. pelaksanaan pencatatan dan pelaporan akuntansi atas pelaksanaan APBD;
c. pelaksanaan pengumpulan data, informasi, peraturan perundang undangan dan
kebijaksanaan teknis yang berkaitan dengan akuntansi;
d. pelaksanaan pemeliharaan dan pengendalian Sistem Aplikasi Pengelolaan
Keuangan Daerah;
e. perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang;
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
19
f. pelaksanaan analisis dan pengembangan kinerja bidang;
g. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya yang diberikan oleh
pimpinan.
Adapun struktur organisasi Badan Keuangan Daerah adalah sebagaimana gambar
berikut :
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
20
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEUANGAN DAERAH BERDASARKAN PERWAL N0MOR 109 TAHUN 2016
KEPALA BADAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
SUBAG UMUM SUBAG PERENCANAAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUBAG KEUANGAN
BIDANG ANGGARAN
BIDANG PAJAK DAERAH I
BIDANG PAJAK DAERAH II BIDANG PENGELOLAAN
ASET
BIDANG PERBENDAHARAAN DAN PENGELOLAAN BELANJA
PEGAWAI
U P T D
SUB BIDANG PERENCANAAN
ANGGARAN
SUB BIDANG PERENCANAAN
BELANJA TIDAK LANGSUNG
SUB BIDANG PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
OPERASIONAL
SUB BIDANG
PENDAFTARAN DAN
PENDATAAN
SUB BIDANG PENETAPAN
DAN PENAGIHAN
SUB BIDANG
PENGELOLAAN GAJI
PEGAWAI
SUB BIDANG PENGELOLAAN
DATA DAN INFORMASI
SUB BIDANG INTENSIFIKASI DAN
EKTENSIFIKASI
SUB BIDANG PENAGIHAN
SUB BIDANG
PENGELUARAN
SUB BIDANG
PENATUSAHAAN ASET
SUB BIDANG
PEMANFAATAN ASET
SUB BIDANG PENGELOLAAN KAS
DAERAH
SUB BIDANG AKUNTANSI DAN
PELAPORAN
SUB BIDANG PENGELOLAAN DATA
KEUANGAN
SI PENGOLAHAN DATA
KEUANGAN
BIDANG AKUNTANSI DAN
DATA KEUANGAN
SUB BIDANG PENYUSUNAN
DAN ADMINISTRASI
ANGGARAN
SUB BIDANG
PENGAMANAN ASET
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
21
2.2. SUMBER DAYA
Sumber Daya yang dimiliki oleh Badan Keuangan Daerah Kota Depok dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya mencakup :
2.2.1 Sumber daya Manusia (SDM)
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, sampai saat ini (data per
November 2017) Badan Keuangan Daerah Kota Depok memiliki sumber daya aparatur
sebanyak 94 orang. Sumber daya aparatur yang dimiliki tersebut digambarkan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel a. Data Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Pegawai
1. Laki - Laki 66 Orang
2. Perempuan 28 Orang
Jumlah 94 Orang
Tabel b. Data Pegawai berdasarkan status
No. Status Pegawai Jumlah Pegawai
1. PNS 94 Orang
2. CPNS 0 Orang
Jumlah 94 Orang
Tabel c. Data Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai
1. Pasca Sarjana / S2 5 Orang
2. Sarjana / S1 49 Orang
3. Sarjana Muda / D3 14 Orang
4. SMU / SLTA 27 Orang
Jumlah 94 Orang
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
22
Tabel d. Data Pegawai berdasarkan golongan
No. Golongan Jumlah Pegawai
1. Golongan IV 2 Orang
2. Golongan III 61 Orang
3. Golongan II 31 Orang
4. Golongan I - Orang
Jumlah 94 Orang
Tabel d. Data Pegawai berdasarkan jabatan struktural
No. Jabatan Struktural Jumlah Pegawai
1. Eselon IIa 1 Orang
2. Eselon IIIa 1 Orang
3. Eselon IIIb 6 Orang
4. Eselon IVa 19 Orang
Jumlah 27 Orang
Tabel e. Data Pegawai berdasarkan pendidikan penjenjangan
No. Pendidikan Penjenjangan Jumlah Pegawai
1. Diklat Pim II 0 Orang
2. Diklat Pim III 7 Orang
3. Diklat Pim IV 19 Orang
Jumlah 26 Orang
Tabel f. Data Pegawai Per Bidang / Sekretariat
No. Bidang Jumlah Pegawai
1. Sekretariat 20 Orang
2. Pajak Daerah I 20 Orang
3. Pajak Daerah II 16 Orang
4. Anggaran 8 Orang
5. Perbendaharaan dan Pengelolaan
Belanja Pegawai
14 Orang
6. Akuntansi dan Data Keuangan 7 Orang
7. Pengelolaan Aset 9 Orang
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
23
No. Bidang Jumlah Pegawai
Jumlah 94 Orang
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Badan Keuangan Daerah menempati Kantor di Komplek Balaikota Depok
Gedung Dibaleka I Lantai II, namun khusus untuk Bidang Pajak Daerah II menempati
gedung tersendiri di komplek Balaikota Depok yang menyatu dengan tempat pelayanan
PBB dan BPHTB.
Dalam rangka mendukung kelancaran tugas dan operasional pelayanan untuk 6
Bidang dan Sekretariat tersebut, telah dilengkapi peralatan dan perlengkapan kerja
sebagai berikut :
No. JENIS BARANG JUMLAH SATUAN
1. Minibus 4 Unit
2. Pick Up 1 Unit
3. Sepeda Motor 49 Unit
4. Alat Ukur Meteran 1 Unit
5. Filling Kabinet 10 Unit
6. Brankas 1 Unit
7. Peta Wilayah 2 Unit
8. Lemari Besi 2 Unit
9. Jam Elektonik 1 Unit
10. Tabung Pemadam Kebakaran 1 Unit
11. Alat Pemadam Api Ringan (Apar) 3 Unit
12. PABX 1 Unit
13. White Board 3 Unit
14. Mesin Penghancur Kertas 3 Unit
15. Papan Informasi (Plang Papan Nama Dinas) 1 Unit
16. Plang Papan Nama Aset Kota Depok 50 Unit
17. Mesin Antrian 2 Unit
18. Kunci Elektronik Ruangan 2 Unit
19. Meja Kerja 1 Unit
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
24
No. JENIS BARANG JUMLAH SATUAN
20. Kursi Rapat 23 Unit
21. Kursi Ruang Tunggu (Paralel 4 Set) 6 Unit
22. Kursi Kerja 33 Unit
23. Meja Rapat 4 Unit
24. Meja Kerja Pejabat Eselon II 6 Unit
25. Meja Kerja Pejabat Eselon III 6 Unit
26. Meja Kerja Pejabat Eselon IV 5 Unit
27. Meja Kerja 32 Unit
28. Kursi Besi 56 Unit
29. Kursi Putar 5 Unit
30. Kursi Biasa 15 Unit
31. Kursi Lipat 49 Unit
32. Sofa 1 Unit
33. Kursi Kerja Pejabat Eselon II 9 Unit
34. Kursi Kerja Pejabat Eselon III 10 Unit
35. Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 2 Unit
36. Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 3 Unit
37. Kursi Rapat Ruangan Rapat Pejabat Eselon II 8 Unit
38. Kursi Hadap 3 Unit
39. Kursi Tamu 3 Unit
40. Kursi Tunggu 4 Unit
41. Kursi Kerja Pejabat 2 Unit
42. Kursi Hadap Depan Meja Kerja Pejabat 4 Unit
43. Kursi Putar Kabid 4 Unit
44. Kursi Putar Kasie 6 Unit
45. AC 2 PK 5 Unit
46. AC 1 PK 1 Unit
47. AC ½ PK 2 Unit
48. AC Split 20 Unit
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
25
No. JENIS BARANG JUMLAH SATUAN
49. AC Unit 2 Unit
50. Televisi 5 Unit
51. UPS 6 Unit
52. Kipas Angin 4 Unit
3. Dispenser 3 Unit
54. Troli 1 Unit
55. Handycam 1 Unit
56. CCTV 3 Unit
57. Mesin Penghisap Debu (Vacum Cleaner) 1 Unit
58. Komputer PC 27 Unit
59. Komputer (Monitor) 17 Unit
60. Laptop 6 Unit
61. CPU 2 Unit
62. Hard Disk Eksternal 3 Unit
63. Memory Laptop 4 Unit
64. Battery Laptop 1 Unit
65. Memory Server 4 Unit
66. Printer 15 Unit
67. Printer Faximile 1 Unit
68. Firewall 1 Unit
69. Network (PC Client) 7 Unit
59. Wireless Acces Point 2 Unit
60. Electricity Treatment System (ETS) 1 Unit
61. Switch Security 1 Unit
62. Software Aplikasi 27 Unit
63. Kamera Digital SLR 1 Unit
64. Kamera Digital 4 Unit
65. Proyektor LCD / Infocus 1 Unit
66. Layar Proyektor Tripod 1 Unit
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
26
No. JENIS BARANG JUMLAH SATUAN
67. Breket Proyektor LCD / Infocus 1 Unit
68. Handy Talkie 1 Unit
Sumber : KIB DPPKA Tahun 2016
2.3 KINERJA PELAYANAN BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA DEPOK
2.3.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan
Mengingat bahwa Badan Keuangan Daerah semula adalah Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset, maka penjelasan terkait dengan Capaian Kinerja
Pelayanan SKPD didasarkan atas pelaksanaan Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset 2011 – 2016 yang digambarkan sesuai tabel berikut :
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
27
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
Indikator Kinerja Utama
Meningkatnya indeks / tingkat
kemudahan dan kenyamanan
pelayanan DPPKA bagi:
1. 1. OPD - - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. 2. Wajib Pajak - - - 70% 70% 75% 80% 85% 90% 70% 70% 75% 80% 85% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3.
Meningkatnya pelayanan
pengelolaan bantuan sosial, hibah,
tak terduga dan pembiayaan
- - - 80% 0 0 0 0 0 80% 0 0 0 0 0 100% % 0 0 0 0
4. Tersusun/ Revisinya regulasi - - - 2 Perwal 3 Perwal 2 Perwal 1 Perwal 1 Perwal 1 Perwal 3 Perwal 2 Perwal 3 Perwal 9 Perwal 4 Perwal 2 Perwal 150% 66,67% 150% 900% 400% 200%
5.
Meningkatnya persentasi pegawai
yang sesuai persyaratan kompetensi
(latar belakang pendidikan,
pelatihan dan keahlian
- - - 75% 80% 85% 90% 95% 100% 24,55% 37,27% 76,67% 101,50% 125% 156,06% 32,73% 46,59% 90,20% 112,78% 131,58% 156,06%
6.
Meningkatnya presentasi
pemenuhan sarana prasarana
aparatur
- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7.
Meningkatnya persentasi
pemenuhan sarana pendukung
administrasi perkantoran
- - - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
TABEL 2.1
REVIEW PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA DEPOK
INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS
DAN FUNGSI SKPD
Rasio Capaian pada Tahun ke-
No.
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke-TARGET
INDIKATOR
LAINNYA
TARGET
IKK
TARGET
SPM
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
28
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
Indikator Kinerja Utama
8.Tersusunnya laporan keuangan
DPPKA- - - 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 100% 100% 100% 100% 100% 100%
9.Tersusunnya Renstra, Renja, LAKIP
dan Laporan Monev- - - 7 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 7 dok 7 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 7 dok 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10. Tersedianya data sektor / urusan - - - 1 Data 1 Data 1 Data 1 Data 1 Data 1 Data 2 Data 3 Data 20 Data 16 Data 3 Data 4 Data 200% 300% 2000% 1600% 300% 400%
11.
Meningkatnya penerimaan dana
perimbangan dan lain-lain
pendapatan yang sah
- - - -3,99% 7,69% 10,99% 11,06% 11,15% 11,25% 7,95% 10,88% 15,52% 15,56% 6,15% -4,85 % 399,25% 141,48% 141,22% 140,69% 55,16% -43,11%
12.Meningkatnya realisasi penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)- - - 99,33% 26,29% 15% 15% 15% 15% 99,78% 67,89% 22,44% 13,41% 24,13% 12,67% 100,45% 258,24% 149,60% 89,40% 160,87% 84,47%
13.
Meningkatnya persentasi alokasi
anggaran untuk program / kegiatan
pelayanan dasar masyarakat
terhadap APBD
- - - 51,08% 48,37% 51,88% 53,65% 51,10% 49,96% 47,59% 39,88% 39,25% 41,09% 36,62% 40,16% 93,17% 82,45% 75,66% 76,59% 71,66% 80,38%
14.Tersusunnya Raperda APBD dan
Raperda APBD Perubahan - - - 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 100% 100% 100% 100% 100% 100%
15Terlayaninya penatausahaan dan
pengelolaan keuangan daerah - - - 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 50 OPD 61 OPD 61 OPD 100% 100% 100% 119,05% 145,24% 145,24%
16.Meminimalisir hilangnya aset
daerah yang dikelola oleh OPD- - - 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 42 OPD 50 OPD 61 OPD 61 OPD 100% 100% 100% 119,05% 145,24% 145,24%
17.Opini atas laporan keuangan
Pemerintah Kota Depok- - - WDP WDP WTP WTP WTP WTP WDP WTP WTP WTP WTP WTP 100 133,33% 100% 100% 100% 100%
REVIEW PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA DEPOK
INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS
DAN FUNGSI SKPD
Rasio Capaian pada Tahun ke-
No.
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke-TARGET
INDIKATOR
LAINNYA
TARGET
IKK
TARGET
SPM
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
29
Berdasarkan tabel tentang Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Depok untuk periode Tahun
2011-2016 yang ditinjau dari indikator kinerja utama sasaran strategis dapat diuraikan
bahwa :
Rasio capaian meningkatnya indeks / tingkat kemudahan dan kenyamanan
pelayanan DPPKA untuk OPD maupun wajib pajak , dari tahun 2011 sampai dengan 2016
memiliki kecenderungan meningkat sesuai target yang ditetapkan yaitu memperoleh
capaian sebesar 100 %.
Rasio capaian meningkatnya pelayanan pengelolaan bantuan sosial, hibah, tak
terduga dan pembiayaan hanya ditargetkan untuk Tahun 2011 dan memperoleh rasio
capaian 100 %, karena pada tahun - tahun selanjutnya kegiatan yang mendukung
pencapaian kegiatan tersebut digabungkan dengan kegiatan yang lain untuk efisiensi.
Sedangkan untuk indikator tersusun / revisinya regulasi, realisasi capaian
kinerjanya memiliki kecenderungan melebihi target yaitu pada Tahun 2011, 2013, 2014,
2015 dan 2016. Sedangkan pada Tahun 2012 tidak dapat mencapai target karena dari
target tersusun 3 Perda / Perwal hanya dapat tersusun 2 Perda / Perwal.
Untuk rasio capaian meningkatnya persentasi pegawai yang sesuai persyaratan
kompetensi (latar belakang pendidikan, pelatihan dan keahlian) memperoleh rasio
capaian yang terus meningkat dari tahun 2011 sampai dengan 2016 dimana selama tiga
tahun yaitu Tahun 2011, 2012 dan 2013 memperoleh rasio capaian di bawah 100 % atau
tidak dapat mencapai target dan baru mulai Tahun 2014 dapat memperoleh rasio
capaian di atas 100 %.
Untuk rasio capaian meningkatnya persentasi pemenuhan sarana prasarana
aparatur, meningkatnya persentasi pemenuhan sarana pendukung administrasi
perkantoran, tersusunnya laporan keuangan DPPKA serta indikator kinerja sasaran
tersusunnya Renstra, Renja, LAKIP dan Laporan Monev dari Tahun 2011 sampai dengan
Tahun 2016 memperoleh rasio capaian sebesar 100 % secara terus menerus sesuai
dengan target yang ditetapkan.
Sedangkan untuk rasio capaian data sektor/ urusan selalu memperoleh capaian
di atas 100 % dari Tahun 2011 sampai dengan 2016.
Rasio capaian meningkatnya penerimaan dana perimbangan dan lain – lain
pendapatan yang sah, dari Tahun 2011 sampai dengan 2014 memperoleh capaian
kinerja di atas 100 % atau melebihi target akan tetapi dengan nilai yang cenderung
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
30
menurun yaitu berturut turut dari tahun 2011 sebesar 399,25 %; 141,48 %; 141,22% ; 140,69
% . Tahun 2015 hanya tercapai sebesar 55,16 % atau tidak mencapai target. Dan pada
Tahun 2016 kembali tidak mencapai target yaitu sebesar minus 43,11 % , menurun secara
signifikan dibandingkan tahun lalu.
Rasio capaian meningkatnya realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD), dari Tahun 2011 sampai dengan 2013 memperoleh capaian di atas 100 % atau
melebihi target akan tetapi dengan nilai yang cenderung menurun dari Tahun 2012. Dan
pada Tahun 2014 hanya memperoleh rasio capaian sebesar 89,40 % atau target tidak
dapat tercapai. Sedangkan untuk Tahun 2015 memperoleh capaian sebesar 126,60 %
atau mencapai target. Namun pada Tahun 2016 kembali tidak mencapai target, hanya
memperoleh rasio capaian sebesar 84,47 %. Pada Tahun 2011 dan 2012 sasaran ini
memperoleh rasio capaian yang sangat besar karena beralihnya pengelolaan BPHTB
dan PBB dari semula pajak pusat menjadi pajak daerah, dimulai dengan BPHTB pada
Tahun 2011 dan PBB pada Tahun 2012. Dan kemudian pada tahun 2014 tidak mencapai
target karena terdapat beberapa jenis pajak yang penerimaannya tidak dapat mencapai
target. Setelah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penerimaan dari sektor
PAD, pada Tahun 2015 capaian kinerja sasaran strategis ini mengalami peningkatan dan
dapat melampaui target yang telah ditetapkan. Pada Tahun 2016 capaian sasaran ini
tidak mencapai target karena penerimaan pendapatan asli daerah yang bersumber dari
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DIpisahkan serta dari Lain-lain PAD yang Sah
di bawah target yang sudah ditetapkan.
Capaian kinerja meningkatnya persentase alokasi anggaran untuk program /
kegiatan pelayanan dasar masyarakat terhadap APBD, dari Tahun 2011 sampai 2015
memperoleh capaian di bawah 100 % atau tidak dapat mencapai target. Dan pada
Tahun 2012 serta 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini karena mulai
Tahun 2012 terdapat perubahan kebijakan mekanisme penyaluran dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yang berasal dari pemerintah pusat. Semula dana ini
disalurkan oleh pemerintah pusat ke sekolah melalui pemerintah kab/kota sehingga
alokasi anggarannya ditetapkan dalam APBD pemerintah kab/kota. Namun mulai Tahun
2012 disalurkan oleh pemerintah pusat ke sekolah melalui pemerintah provinsi tanpa
melalui pemerintah kab/kota sehingga alokasi anggarannya tidak ditetapkan dalam
APBD pemerintah kabupaten/kota. Rasio capaian pada Tahun 2016 tetap tidak
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
31
mencapai target yaitu sebesar 80,38 %, namun mengalami kenaikan yang cukup
signifikan dibandingkan dengan rasio capaian Tahun 2015.
Capaian kinerja tersusunnya Raperda APBD dan Raperda APBD Perubahan dari
Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2016 memperoleh rasio capaian kinerja 100 % secara
terus menerus sesuai dengan target yang ditetapkan.
Rasio capaian terlayaninya penatausahaan dan pengelolaan keuangan daerah
dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2013 memperoleh capaian kinerja 100 % secara
terus menerus sesuai dengan target yang ditetapkan. Dan pada Tahun 2014, 2015 serta
2016 memperoleh capaian kinerja di atas 100 % karena adanya penambahan SKPD di
Kota Depok sesuai dengan perubahan Struktur Organisasi.
Rasio capaian meminimalisir hilangnya aset daerah yang dikelola, dari Tahun
2011 sampai dengan Tahun 2013 memperoleh capaian 100 % secara terus menerus
sesuai dengan target yang ditetapkan. Dan pada Tahun 2014, 2015 serta 2016
memperoleh rasio capaian di atas 100 % karena adanya penambahan SKPD di Kota
Depok sesuai dengan perubahan Struktur Organisasi.
Sedangkan untuk opini atas laporan keuangan, pada Tahun 2011 memperoleh
capaian kinerja sebesar 100 %. Pada Tahun 2012 memperoleh rasio capaian di atas 100 %
karena perolehan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Depok dapat
dicapai pada Tahun 2012 dari yang ditargetkan dicapai Tahun 2013. Opini WTP pada
Tahun 2012 atas Laporan Keuangan Tahun 2011 diperoleh dengan paragraf penjelasan,
sedangkan laporan Keuangan Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016 mendapatkan
opini WTP murni.
2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Keuangan Daerah
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Keuangan Daerah selama
kurun waktu Tahun 2011 – 2016 menggunakan data anggaran dan realisasi pendanaan
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset sebagaimana tabel berikut :
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
32
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Anggaran Realisasi
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1.259.528.583.275,21 1.518.159.679.590,97 1.828.095.198.325,65 2.162.862.096.060,16 2.279.681.188.020,00 2.120.043.137.478,53 1.293.316.718.881,76 1.594.416.128.478,18 1.874.333.603.570,36 2.131.615.985.917,23 2.326.307.757.711,00 2.333.647.518.067,15 102,68% 105,02% 102,53% 98,56% 102,05% 110,08% 11,43% 12,80%
219.163.055.176,74 354.202.664.905,00 472.860.089.693,55 572.236.868.969,00 580.959.517.521,00 691.391.660.062,01 246.926.354.303,76 434.228.467.870,18 534.138.395.760,36 582.922.916.541,23 682.373.112.627,00 769.475.164.046,15 112,67% 122,59% 112,96% 101,87% 117,46% 111,29% 26,73% 27,56%
- Pajak Daerah 169.205.044.125,00 305.284.661.000,00 423.512.506.718,05 505.203.051.345,00 540.080.698.574,00 626.906.035.586,56 202.203.952.537,00 379.488.343.501,00 456.570.927.631,00 494.172.635.913,00 618.870.326.330,00 683.925.218.835,00 119,50% 124,31% 107,81% 97,82% 114,59% 109,10% 31,84% 30,39%
- Retribusi Daerah 96.139.312,50 91.536.250,00 105.266.687,50 113.183.205,00 142.843.515,00 424.473.765,00 137.172.160,00 108.152.175,00 102.148.085,00 65.196.115,00 171.118.331,00 500.952.201,00 142,68% 118,15% 97,04% 57,60% 119,79% 118,02% 22,06% 58,47%
- Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
5.345.662.646,00 5.000.000.000,00 5.470.961.595,00 11.005.792.223,00 14.893.575.432,00 11.005.792.223,00 7.345.662.646,00 5.470.961.595,00 10.040.329.713,00 11.005.792.223,00 10.311.292.640,00 7.596.550.886,00 137,41% 109,42% 183,52% 100,00% 69,23% 69,02% 20,82% 7,00%
- Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
44.516.209.093,24 43.826.467.655,00 43.771.354.693,00 55.914.842.196,00 25.842.400.000,00 53.055.358.487,45 37.239.566.960,76 49.161.010.599,18 67.424.990.331,36 77.679.292.290,23 53.020.375.326,00 77.452.442.124,15 83,65% 112,17% 154,04% 138,92% 205,17% 145,98% 4,72% 19,74%
Dana Perimbangan 670.534.565.738,00 804.427.210.250,00 882.959.151.918,00 988.939.408.957,00 1.005.358.032.192,00 973.219.267.222,00 679.024.056.556,00 815.919.647.774,00 879.183.182.460,00 971.981.431.339,00 975.526.903.366,00 1.118.681.655.636,00 101,27% 101,43% 99,57% 98,29% 97,03% 114,95% 8,02% 10,70%
- Bagi Hasil Pajak / Bagi
Hasil Bukan Pajak
117.787.870.738,00 78.312.981.250,00 78.702.377.918,00 105.453.494.957,00 97.764.049.192,00 105.261.084.000,00 131.022.561.556,00 89.805.418.774,00 91.003.761.460,00 99.723.799.339,00 73.559.860.366,00 105.872.242.136,00 111,24% 114,68% 115,63% 94,57% 75,24% 100,58% 0,16% -0,57%
- Dana Alokasi Umum 533.766.495.000,00 674.052.719.000,00 774.683.814.000,00 838.572.784.000,00 879.459.283.000,00 709.100.885.572,00 533.766.495.000,00 674.052.719.000,00 774.683.814.000,00 838.572.784.000,00 879.459.283.000,00 865.880.956.000,00 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 122,11% 6,06% 10,56%
- Dana Alokasi Khusus 18.980.200.000,00 52.061.510.000,00 29.572.960.000,00 44.913.130.000,00 28.134.700.000,00 158.857.297.650,00 14.235.000.000,00 52.061.510.000,00 13.495.607.000,00 33.684.848.000,00 22.507.760.000,00 146.928.457.500,00 75,00% 100,00% 45,63% 75,00% 80,00% 92,49% 45,58% 172,17%
369.830.962.360,47 359.529.804.435,97 472.275.956.714,10 601.685.818.134,16 693.363.638.307,00 455.432.210.194,52 367.366.308.022,00 344.268.012.834,00 461.012.025.350,00 576.711.638.037,00 668.407.741.718,00 445.490.698.385,00 99,33% 95,76% 97,61% 95,85% 96,40% 97,82% 3,79% 7,05%
- Pendapatan Hibah 6.500.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6.499.965.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah
Lainya
169.567.052.460,47 222.852.744.935,97 299.113.093.314,10 357.665.790.134,16 435.198.913.792,00 438.036.499.194,52 167.643.540.122,00 214.952.386.334,00 295.395.892.920,00 363.042.161.237,00 423.763.082.778,00 433.858.878.685,00 98,87% 96,45% 98,76% 101,50% 97,37% 99,05% 21,51% 21,53%
- Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
168.454.452.400,00 109.629.910.000,00 143.850.136.000,00 196.153.428.000,00 209.743.485.000,00 5.000.000.000,00 168.948.452.400,00 109.629.910.000,00 143.850.136.000,00 196.153.428.000,00 208.183.485.000,00 5.000.000.000,00 100,29% 100,00% 100,00% 100,00% 99,26% 100,00% -811,06% -11,80%
- Bantuan Keuangan dari
Provinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
25.309.457.500,00 27.047.149.500,00 29.312.727.400,00 47.866.600.000,00 48.421.239.515,00 12.395.711.000,00 24.274.350.500,00 19.685.716.500,00 21.765.996.430,00 17.516.048.800,00 36.461.173.940,00 6.631.819.700,00 95,91% 72,78% 74,25% 36,59% 75,30% 53,50% -42,19% -0,30%
BELANJA DAERAH 266.140.584.599,46 187.961.734.022,55 122.047.214.536,00 188.303.290.085,00 246.213.655.565,42 232.233.189.086,01 210.651.374.666,00 97.356.563.198,00 87.084.085.745,00 94.917.529.664,00 145.869.186.265,00 170.657.459.064,00 79,15% 51,80% 71,35% 50,41% 59,24% 73,49% 2,92% 3,07%
Belanja Tidak Langsung 254.379.614.809,46 177.443.165.700,55 107.254.039.436,00 170.920.521.765,00 235.163.674.265,42 220.647.313.956,01 201.043.946.101,00 88.601.395.372,00 75.392.454.351,00 82.895.071.861,00 137.408.861.971,00 161.650.083.608,00 79,03% 49,93% 70,29% 48,50% 58,43% 73,26% 4,11% 4,50%
- Belanja Pegawai 25.764.391.233,91 29.832.400.716,00 38.131.290.132,00 45.305.017.524,00 49.476.303.827,00 56.894.914.507,00 23.055.140.042,00 24.527.838.556,00 27.279.043.047,00 32.242.127.567,00 37.890.325.175,00 42.336.826.973,00 89,48% 82,22% 71,54% 71,17% 76,58% 74,41% 16,93% 13,01%
- Belanja Bunga 220.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 218.366.981,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 99,26% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Belanja Hibah 48.801.460.500,00 22.330.605.000,00 28.887.272.000,00 34.066.910.000,00 101.130.685.500,00 76.515.760.000,00 47.039.340.500,00 21.224.965.000,00 26.248.762.000,00 32.004.090.000,00 84.950.222.000,00 69.831.840.000,00 96,39% 95,05% 90,87% 93,94% 84,00% 91,26% 31,55% 27,67%
- Belanja Bantuan Sosial 135.710.634.613,00 47.689.567.757,00 27.659.280.000,00 27.433.000.000,00 50.912.000.000,00 69.181.893.000,00 126.151.812.050,00 41.636.964.876,00 20.057.134.500,00 16.743.250.000,00 13.475.300.204,00 45.946.117.427,00 92,96% 87,31% 72,52% 61,03% 26,47% 66,41% 0,86% 17,22%
- Belanja Bantuan
Keuangan kepada
Provinsi / Kabupaten /
Kota dan Pemerintahan
Desa
870.816.804,00 870.816.804,00 870.816.804,00 870.816.804,00 870.816.804,00 1.037.378.134,00 870.816.804,00 870.816.804,00 870.816.804,00 870.815.835,00 704.255.474,00 907.683.368,00 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 80,87% 87,50% 3,21% 1,95%
- Belanja Tidak Terduga 43.012.311.658,55 76.719.775.423,55 11.705.380.500,00 63.244.777.437,00 32.773.868.134,42 17.017.368.315,01 3.708.469.724,00 340.810.136,00 936.698.000,00 1.034.788.459,00 388.759.118,00 2.627.615.840,00 8,62% 0,44% 8,00% 1,64% 1,19% 15,44% 58,63% 121,59%
TABEL 2.2
Rata rata Pertumbuhan
(1)
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN BADAN KEUANGAN DAERAH
KOTA DEPOK
URAIAN
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
33
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Anggaran Realisasi
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Belanja Langsung 11.760.969.790,00 10.518.568.322,00 14.793.175.100,00 17.382.768.320,00 11.049.981.300,00 11.585.875.130,00 9.607.428.565,00 8.755.167.826,00 11.691.631.394,00 12.022.457.803,00 8.460.324.294,00 9.007.375.456,00 81,69% 83,24% 79,03% 69,16% 76,56% 77,74% 3,15% 0,87%
- Belanja Pegawai 3.004.836.500,00 1.267.715.000,00 2.177.152.000,00 2.037.232.000,00 2.747.806.000,00 2.738.568.000,00 2.629.904.000,00 1.043.666.000,00 1.635.898.000,00 1.822.485.000,00 2.074.764.000,00 2.236.316.550,00 87,52% 82,33% 75,14% 89,46% 75,51% 81,66% 8,41% 5,89%
- Belanja Barang dan Jasa 6.003.935.540,00 6.624.285.467,00 10.214.206.100,00 12.939.219.320,00 7.252.556.800,00 7.536.805.730,00 4.534.867.065,00 5.270.586.926,00 7.797.029.009,00 8.307.796.814,00 5.455.487.294,00 5.613.052.166,00 75,53% 79,56% 76,34% 64,21% 75,22% 74,48% 10,21% 7,85%
- Belanja Modal 2.752.197.750,00 2.626.567.855,00 2.401.817.000,00 2.406.317.000,00 1.049.618.500,00 1.310.501.400,00 2.442.657.500,00 2.440.914.900,00 2.258.704.385,00 1.892.175.989,00 930.073.000,00 1.158.006.740,00 88,75% 92,93% 94,04% 78,63% 88,61% 88,36% -9,88% -10,02%
PEMBIAYAAN 281.238.720.517,82 302.710.195.925,58 544.512.376.320,76 560.341.092.838,29 767.178.559.581,52 902.649.033.219,48 280.754.507.481,82 301.363.539.084,58 544.512.376.320,76 560.340.607.838,29 767.804.806.500,52 938.275.280.138,48 99,83% 99,56% 100,00% 100,00% 100,08% 103,95% 28,47% 30,03%
Penerimaan Pembiayaan 282.545.035.377,82 311.245.973.725,58 564.712.376.320,76 582.691.092.838,29 781.878.559.581,52 1.051.349.033.219,48 282.045.052.236,82 309.210.081.884,58 564.712.376.320,76 582.690.607.838,29 782.504.806.500,52 1.076.975.280.138,48 99,82% 99,35% 100,00% 100,00% 100,08% 102,44% 30,92% 33,47%
- Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Daerah Tahun
Sebelumnya
244.764.375.665,82 259.807.078.073,58 564.712.376.320,76 582.691.092.838,29 756.878.559.581,52 1.051.349.033.219,48 244.764.288.165,82 258.482.862.299,58 564.712.376.320,76 582.690.607.838,29 756.878.559.581,52 1.051.349.033.219,48 100,00% 99,49% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 36,92% 39,21%
- Pencairan Dana
Cadangan
0,00 0,00 0,00 0,00 25.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 25.626.246.919,00 25.626.246.919,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 102,50% 0,00% 0,00% 0,00%
- Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Penerimaan Pinjaman
Daerah
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Penerimaan Piutang
Daerah
37.780.659.712,00 51.438.895.652,00 0,00 0,00 0,00 0,00 37.280.764.071,00 50.727.219.585,00 0,00 0,00 0,00 0,00 98,68% 98,62% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.306.314.860,00 8.535.777.800,00 20.200.000.000,00 22.350.000.000,00 14.700.000.000,00 148.700.000.000,00 1.290.544.755,00 7.846.542.800,00 20.200.000.000,00 22.350.000.000,00 14.700.000.000,00 138.700.000.000,00 98,79% 91,93% 100,00% 100,00% 100,00% 93,28% 151,32% 297,08%
- Pembentukan dana
cadangan
0,00 5.000.000.000,00 10.000.000.000,00 10.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 5.000.000.000,00 10.000.000.000,00 10.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00% 100,00% 100,00% 100,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Penyertaan modal
(investasi) pemerintah
daerah
0,00 600.000.000,00 10.200.000.000,00 12.350.000.000,00 14.700.000.000,00 148.700.000.000,00 0,00 600.000.000,00 10.200.000.000,00 12.350.000.000,00 14.700.000.000,00 138.700.000.000,00 0,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 93,28% 0,00% 0,00%
- Pembayaran pokok hutang 1.306.314.860,00 2.935.777.800,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.290.544.755,00 2.246.542.800,00 0,00 0,00 0,00 0,00 98,79% 76,52% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
- Pemberian pinjaman
daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
TABEL 2.2
Rata rata Pertumbuhan
(1)
Pengeluaran Pembiayaan
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN BADAN KEUANGAN DAERAH
KOTA DEPOK
URAIAN Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
31
Kinerja pendapatan yang dikelola oleh Badan Keuangan Daerah, termasuk Dana
Perimbangan dan Lain – lain PAD yang Sah menunjukkan peningkatan sejak Tahun 2011
dengan rata – rata pertumbuhan realisasi pendapatan sebesar 12,80 %. Pada Tahun 2011
Pendapatan Asli Daerah yang khusus dikelola BKD adalah sebesar Rp 246.926.354.303,76
meningkat menjadi Rp 769.475.164.046,15 pada Tahun 2016. Jika melihat tabel di atas,
keseluruhan komponen pendapatan Kota Depok menunjukkan nilai pertumbuhan yang
positif kecuali komponen transfer Pemerintah Pusat yang berasal dari Dana bagi hasil
pajak serta Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus yang menunjukkan nilai pertumbuhan
negatif. Hal ini mungkin disebabkan oleh penerimaan pajak nasional yang juga menurun.
Pajak daerah menunjukkan nilai pertumbuhan yang tinggi yaitu sebesar 30,39 %.
Pencapaian Pajak Daerah pada Tahun 2015 adalah senilai Rp 683.925.218.835,00. Angka
ini meningkat jika dibandingkan dengan pencapaian pajak daerah pada Tahun 2011
sebesar Rp 202.203.952.537,00.
Penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang dikelola Badan Keuangan
Daerah dalam kurun waktu enam tahun telah menunjukkan hasil yang terus meningkat.
Pada Tahun 2011 retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah tersebut hanya mencapai angka
Rp 137.172.160,00 dan mengalami peningkatan pada Tahun 2016 sebesar Rp
500.952.201,00. Dengan demikian rata – rata perumbuhan retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah dari Tahun 2011 – 2016 mencapai pertumbuhan yang paling tinggi yaitu sebesar
58,47 %.
Pencapaian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dalam waktu
kurun enam tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan sebesar 7 %. Pada tahun 2011,
realisasi bagian laba atas penyertaan modal yang dipisahkan adalah sebesar Rp
7.345.662.646,00 dan meningkat sebesar Rp 7.596.550.886,00 pada Tahun 2016, yaitu
dari komponen Penyertaan Modal pada BUMD PT. Bank Jabar dan dari Bagi Hasil dari
pelaksanaan kegiatan PDAM Kabupaten Bogor.
Pendapatan Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dalam kurun waktu enam
tahun terakhir telah menunjukkan hasil yang positif tiap tahunnya. Pada tahun 2016,
realisasi Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp 77.452.442.124,15
meningkat dibandingkan Tahun 2011 sebesar Rp 37.239.566.960,76. Adapun komponen
Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah antara lain, yaitu Hasil Penjualan Aset Daerah
yang tidak dipisahkan, Penerimaan Jasa Giro, Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Daerah,
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
32
Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pekerjaan, Pendapatan Denda Pajak, Pendapatan
Denda Retribusi, Pendapatan dari Pengembalian, Pendapatan BLUD dan PAD lainnya.
Untuk Dana Perimbangan, dalam kurun waktu enam tahun terakhir, realisasi
penerimaan Dana Perimbangan yang diterima oleh Pemerintah Kota Depok menunjukkan
tren positif, hal ini terlihat dari realisasi dana Perimbangan Tahun 2011 sebesar
Rp 679.024.056.556,00 dan meningkat sebesar Rp 1.118.681.655.636,00 pada Tahun
2016.
Adapun realisasi pendapatan yang berasal dari Lain-Lain Pendapatan yang Sah
dalam kurun waktu enam tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya realisasi pada Tahun 2016 sebesar
Rp 445.490.698.385,00 jika dibandingkan pada Tahun 2011 yang hanya sebesar
Rp 367.366.308.022,00. Termasuk dalam kelompok ini adalah Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak
dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Daerah
serta Bantuan Keuangan dari Provinsi.
Kinerja Belanja Badan Keuangan Daerah baik Belanja Tidak Langsung maupun
Belanja Langsung, selama kurun waktu Tahun 2011 – 2016 menunjukkan rata – rata
pertumbuhan realisasi sebesar 3,07 %. Pada Tahun 2011 Total Belanja adalah sebesar
210.651.374.666,00 menurun menjadi Rp 170.657.459.064,00 pada Tahun 2016. Jika
melihat tabel di atas, komponen Belanja yang menunjukkan nilai pertumbuhan negatif
Belanja Modal pada Belanja Langsung yaitu sebesar minus 10,02 %. Sedangkan untuk
komponen belanja lainnya mengalami pertumbuhan yang positif.
Realisasi Pembiayaan Kota Depok mengalami peningkatan yang cukup signifikan
dengan pertumbuhan sebesar 30,03 %. Hal ini terlihat pada Tahun 2016 realisasi
penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp 938.275.280.138,48 atau mengalami
peningkatan dibandingkan Tahun 2011 sebesar Rp 280.754.507.481,82.
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN OPD
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Badan Keuangan Daerah
selama lima tahun mendatang adalah sebagai berikut :
2.4.1 Tantangan
1. Sistem pengawasan dan penertiban terhadap wajib pajak daerah masih kurang
optimal.
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
33
2. Penerapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual.
3. Mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan
Keuangan Pemerintah Kota Depok.
4. Pelaksanaan e – audit dalam pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK.
5. Pengintegrasian sistem aplikasi pengelolaan keuangan dan aset termasuk
aplikasi pendapatan.
6. Ketepatan waktu pencairan anggaran kegiatan. Proses pencaiaran anggaran
kegiatan masih menumpuk di Triwulan IV.
7. Prosedur pembaruan data kepegawaian belum optimal.
8. Adanya aset Pemerintah Kota Depok yang belum terdata atau tersertifikat atau
dikuasai pihak lain.
9. Tuntutan transparansi informasi publik menuju good governance.
10. Tuntutan kualitas pelayanan yang semakin tinggi dari masyarakat.
2.4.2 Peluang
1. Perkembangan pemanfaatan teknologi informatika dalam sektor pelayanan
publik yang makin meningkat.
2. Masih terbukanya pemanfaatan potensi – potensi pendapatan baik untuk
diintensifikasi maupun ekstensifikasi terlebih karena Kota Depok merupakan
kota penyangga ibukota negara.
3. Adanya komitmen dan semangat bersama antara pimpinan dan staf di
lingkungan Badan Keuangan Daerah Kota Depok dan SKPD lain yang terkait
untuk memecahkan masalah bersama secara baik dan inovatif.
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
34
BAB III ISU – ISU STRATEGIS
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN OPD
Memperhatikan tugas pokok dan fungsi Badan Keuangan Daerah yaitu
merumuskan, menyelenggarakan, membina dan mengevaluasi penyusunan dan
pelaksanaan penunjang urusan pemerintahan dan tugas pembantuan Bidang Keuangan
Daerah meliputi Bidang Anggaran, Bidang Pajak Daerah, Bidang Pengelolaan Aset, Bidang
Perbendaharaan dan Pengelolaan Belanja Pegawai serta Bidang Akutansi dan Data
Keuangan, menunjukkan bahwa keberadaan Badan Keuangan Daerah Kota Depok sangat
strategis dan menjadi faktor dominan terciptanya penyelenggaraan Pemerintah Kota
Depok yang baik sesuai kaidah good governance .
Terkait dengan tugas pokok dan fungsi tersebut, Badan Keuangan Daerah juga
bertugas memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat yaitu :
1. Pembayaran pajak daerah meliputi pembayaran PBB, BPHTB dan dan pembayaran
pajak daerah lainnya;
2. Pembayaran Santunan Kematian;
3. Pembayaran Bantuan Keuangan / Hibah dan belanja tidak terduga
Selain pelayanan langsung kepada masyarakat, Badan Keuangan Daerah juga
melayani pengelolaan keuangan dan aset OPD lain dalam lingkup Pemerintah Kota Depok,
meliputi :
1. Melayani dan memfasilitasi penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA - OPD);
2. Melayani dan memfasilitasi penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA - OPD);
3. Melayani dan memfasilitasi penatausahaan keuangan (SPD, SPP, SPM dan SP2D);
4. Melayani dan memfasilitasi penyusunan laporan keuangan;
5. Melayani dan memfasilitasi pengelolaan barang daerah.
Di dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya tersebut, tentu tidak terlepas
dari permasalahan permasalahan yang dihadapi, baik dalam peningkatan kinerja
pendapatan maupun kinerja pelayanan. Permasalahan – permasalahan yang dihadapi
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
35
Badan Keuangan Daerah sesuai dengan tugas dan fungsi pelayanan selama kurun waktu
lima tahun terakhir antara lain :
1. Adanya lost potensi pajak daerah dimana banyak pelaku usaha potensial yang tidak
menjadi wajib pajak.
2. Adanya pembatasan jumlah omzet sebagai persyaratan ditetapkannya pribadi atau
badan sebagai wajib pajak restoran.
3. Adanya pembatasan jumlah kamar untuk rumah kost (di atas 10 kamar) sebagai
persyaratan ditetapkannya pribadi atau badan sebagai wajib pajak hotel.
4. Nilai Sewa Reklame (NSR) untuk Kota Depok termasuk paling rendah jika
dibandingkan dengan kabupaten / kota sekitarnya yang berdampak rendahnya
realisasi pajak reklame.
5. Terus bertambahnya jumlah angka Piutang PBB Wajib Pajak setiap tahunnya.
6. Belum efektifnya koordinasi antar OPD yang terkait dengan pajak daerah.
7. Proses pencairan anggaran kegiatan yang menumpuk di Triwulan IV.
8. Belum adanya aplikasi BPJS Kesehatan yang memudahkan sinkronisasi dan updating
data antara Pemkot dan BPJS.
9. Masih minimnya perhatian OPD terhadap pengelolaan barang milik daerah.
10. Pimpinan OPD belum sepenuhnya mengacu kepada kebutuhan riil dalam menyusun
Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD).
Secara sistematis, permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi pada Badan
Keuangan Daerah diuraikan dalam tabel sebagai berikut
Tabel 3.1.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Keuangan Daerah
Kota Depok
Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat
Ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan
Pelayanan SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal (Di
luar Kewenangan
SKPD )
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Gambaran
Pelayanan SKPD
Nilai IKM Pembayaran
Pajak Daerah adalah A
Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Melakukan
upaya peningkatan kualitas aparatur
Kewenangan
yang berada lebih dari satu instansi,
Apabila suatu
permasalahan bersentuhan dengan OPD lain
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
36
Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat
Ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan
Pelayanan SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal (Di
luar Kewenangan
SKPD )
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nomor 16 Tahun
2014 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik
misalnya
kewenangan pemecahan sertifikat tanah untuk PBB yang
berada di BPN yang selanjutnya berdampak pada
pelayanan BPHTB
Kajian terhadap
Renstra SKPD Provinsi
Tidak seimbangnya penerimaan retribusi
daerah dibandingkan dengan penerimaan pajak daerah, dimana proporsi retribusi
daerah masih dibawan 10 %
Minimal 15 % Kewenangan BKD hanya
bersifat koordinasi penentuan target retribusi
daerah
Enforcement kepada SKPD
penghasil terhadap penentuan target
Terdapat retribusi yang tidak selalu
berorientasi profit, misalnya pemakaian gedung
serbaguna / balai rakyat
Kajian terhadap Renstra K/L
Masih kurang optimalnya pengendalian internal
atas aset
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
19 Tahun 2016 tentang Pengelolaan
Barang Milik Daerah
Melakukan pengamanan, pematokan dan
pemagaran terhadap aset daerah
Pengamanan berupa sertifikasi aset
sangat tergantung kepada BPN
Sulitnya melakukan kontrol terhadap
perubahan fungsi lahan
Kajian terhadap RTRW
Pertumbuhan kawasan vertikal semakin pesat
1. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 09
Tahun 2002 tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah
2. Peraturan Derah Kota Depok Nomor 2
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kota Depok Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Bangunan dan Izin Mendirikan Bangunan
Kurang terdeteksinya pemakaian air
tanah oleh apartemen
Proses perijinan pajak air tanah ada di provinsi
Pemakaian air oleh apartemen akan
mempengaruhi debit air di lingkungan sekitarnya
Kajian terhadap KLHS
Pengamanan terhadap fasos dan fasum masih
beresiko
Peraturan Daerah Kota
Depok Nomor 14 Tahun 2013
Melakukan pengamanan,
pematokan dan pemagaran
Makin banyaknya
perubahan peruntukan /
Kurang optimalnya
alokasi lahan untuk RTH
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
37
Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat
Ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan
Pelayanan SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal (Di
luar Kewenangan
SKPD )
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
tentang
Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Perumahan dan Permukiman oleh
Pengembang di Kota Depok
terhadap aset
daerah
alih fungsi lahan
Selain permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Badan Keuangan Daerah,
terdapat isu – isu strategis yang berhubungan atau mempengaruhi Badan Keuangan
Daerah dari faktor faktor eksternal sebagaimana disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1.2
Identifikasi Isu – Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
No.
Isu Strategis
Dinamika
Internasional
Dinamika Nasional Dinamika Regional Lain – Lain
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Menurunnya harga minyak menjadi 35 US Dolar per barrel
Pemotongan dana transfer dari pusat
Pemotongan dana transfer dari pusat
----
2 Maraknya peredaran
narkoba
Maraknya kriminalitas Maraknya kriminalitas
Kepemilikan aset nasional yang tidak seimbang
Maraknya praktek politik uang dalam upaya pemenangan pemilu baik nasional maupun
kabupaten / kota
Kurang terkendalinya impor beras ketika terjadi panen
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KDH DAN WA KDH TERPILIH
Telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
bertujuan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama
kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi
faktor – faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
38
Mengacu pada Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2016 – 2021, Visi Pemerintah Kota Depok yaitu “Kota Depok yang Unggul,
Nyaman dan Religius ”.
Unggul didefinisikan sebagai : Menjadi yang terbaik dan terdepan dalam
memberikan pelayanan publik, memiliki sumber daya manusia yang sejahtera, kreatif dan
berdaya saing yang bertumpu pada ketahanan keluarga.
Nyaman didefinisikan sebagai : terciptanya suatu kondisi ruang kota yang bersih,
sehat, asri, harmonis, berwawasan lingkungan, aman dan ramah bagi kehidupan
masyarakat.
Religius didefinisikan sebagai : terjaminnya hak - hak masyarakat dalam
menjalankan kewajiban agama bagi masing – masing pemeluknya, yang tercermin dalam
peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kemuliaan dalam akhlaq,
moral dan etika serta berwawasan kenegaraan dan kebangsaan yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Untuk mencapai visi tersebut telah dirumuskan lima (5) misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional dan transparan
2. Mengembangkan sumber daya manusia yang kreatif dan berdaya saing
3. Mengembangkan ekonomi yang mandiri, kokoh dan berkeadilan
4. Membangun infrastruktur dan ruang publik yang merata, berwawasan lingkungan
dan ramah keluarga
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan nilai – nilai agama dan
menjaga kerukunan antar umat beragama serta meningkatkan kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara
Sejalan dengan visi dan misinya, telah diidentifikasi beberapa isu strategis kepala
daerah yang akan melandasi program - program unggulan kepala daerah yang telah
menjadi komitmen politis serta diintegrasikan dalam perencanaan teknokratisnya. Isu –
isu strategsi tersebut yaitu :
1. Infrastruktur
2. Daya Saing dan Ketahanan Ekonomi
3. Kualitas Lingkungan Hidup
4. Ekonomi Kreatif dan UMKM Berbasis Potensi Lokal
5. Tata Kota
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
39
6. Ketahanan Keluarga dan Sosial Kemasyarakatan
7. Ketimpangan
8. Kemiskinan dan Pengangguran
9. Kesehatan
10. Kualitas Sumber Daya Manusia
Dari keseluruhan visi dan misi di atas, pembangunan Depok dalam 5 tahun ke
depan akan ditekankan pada tiga program unggulan utama yang menjadi payung besar
dari program – program lainnya yaitu :
1. Depok Kota Sehat (Smart Healthy City)
2. Depok Kota Bersih (Zero Waste City)
3. Depok Kota Ramah Keluarga ( Family Friendly City)
Disamping itu terdapat 10 janji walikota dan wakil walikota terpilih yang telah
disampaikan secara publik. Kesepuluh janji tersebut merepresentasikan keinginan
walikota dan wakil walikota untuk mencapai Depok unggul, nyaman dan religius. Adapun
kesepuluh janji tersebut adalah :
1. Program Depok Peduli Pendidikan
2. Pelayanan Puskesmas Rawat Inap 24 Jam di Setiap Kecamatan dan Pembangunan
RSUD di Wilayah Timur
3. Pembangunan Taman Terpadu di Setiap Kelurahan
4. Pembangunan Pusat Kreasi Rakyat dan Panggung Budaya dan Kreatif
5. Revitalisasi / Pembangunan Pasar Rakyat yang Bersih dan Nyaman dan Penyediaan
1000 Kios / Los UMKM
6. Pengembangan Sentra Industri Kreatif (Balai Kreatif, Rumah Kemasan dan Griya
Pamer)
7. Peningkatan Insentif RT, RW dan LPM
8. Peningkatan Dana Operasional bagi kader Posyandu dan Posbindu
9. Pemberian Dana Insentif bagi Pembimbing Rohani
10. Pembangunan Alun - Alun Kota Depok
Dengan memperhatikan rangkaian visi, misi, program unggulan serta janji kepala
daerah di atas, serta dikaitkan dengan tugas dan fungsi Badan Keuangan Daerah, dapat
ditarik relevansinya sebagai berikut :
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
40
1. Secara umum, keberhasilan Badan Keuangan Daerah dalam menjalankan tugas dan
fungsinya akan berkonsekuensi terhadap kemampuannya dalam menyediakan
sumber daya keuangan daerah untuk membiayai keseluruhan agenda kepemimpinan
daerah
2. Secara teknis, peran Badan Keuangan Daerah harus mampu berkontribusi terhadap
keberhasilan menjalankan misi kesatu dan ketiga
Relevansi hubungan antara visi, misi, program unggulan kepala daerah dan
program - program operasional dalam RPJMD yang terkait dengan tugas pokok Badan
Keuangan Daerah serta identifikasi tentang faktor – faktor penghambat dan pendorong
pelayanan Badan Keuangan Daerah digambarkan pada tabel berikut:
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
41
Tabel 3.2.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Keuangan Daerah
terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Kota Depok yang Unggul, Nyaman dan Religius
NO. MISI DAN PROGRAM
KDH DAN WAKIL KDH TERPILIH
PERMASALAHAN PELAYANAN BADAN
KEUANGAN DAN
DAERAH
FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
(1) (2) (3) (4) (5)
MISI I : Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional dan
Transparan
1. Program Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kurang efektifnya pengendalian internal atas transaksi
Kurangnya pemahaman aparatur pengelola keuangan OPD terhadap
pengendalian kas
Diterapkannya transaksi non tunai di Tahun 2018
Belum optimalnya proses penyusunan APBD
Kurang cermat dalam penyusunan RKA
Memiliki sistem perencanaan dan pengelolaan keuangan berbasis teknologi
informasi
Besaran penerimaan pendapatan daerah selain PAD bergantung kepada kewenangan dan
formulasi pemerintah dan provinsi
Sering terjadi keterlambatan penyampaian informasi atau data
sehingga menyulitkan dalam menyusun estimasi target
penerimaan yang bersumber dari pendapatan non PAD
SK kemenkeu, SK Kemendagri dan SK Gubernur tentang alokasi dana pusat dan propinsi
Kurang optimalnya pengelolaan aset
daerah
1. Kurangnya kepedulian dan
tanggungjawab pejabat terkait di masing masing OPD terhadap fungsi
pengelolaan aset 2. Kurang tertibnya
penatausahaan
aset di masing – masing OPD
1. Adanya Peraturan Daerah terkait dengan
pengelolaan barang daerah
2. Audit aset dari aparat pengawas internal dan
eksternal pemerintah
2. Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan dengan anggaran kas
yang telah ditetapkan
1. Pengelola kegiatan tidak disiplin dalam melaksanakan
kegiatan 2. Penyusunan
anggaran kas tidak cermat
Telah tersedia aplikasi SIEP dan SIEVK
Ukuran capaian kinerja
belum seluruhnya
Belum
dimanfaatkannya LAKIP
Dokumen Sistem
Akuntabilitas Kinerja
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
42
dirumuskan secara
kuantitatif
untuk perbaikan
perencanaan, perbaikan pelaksanaan progam dan kegiatan,
dan peningkatan kinerja
Instansi Pemerintah
(SAKIP) BKD telah disusun sesuai peraturan yang berlaku dan selaras dengan
dokumen atasannya (RKPD dan RPJMD)
3. Program Peningkatan
Kualitas Perencanaan Pembangunan
1. Data dasar yang ada
tidak akurat. 2. Data yang sudah ada
tidak pernah di update sehingga
perencanaan tidak berdasarkan data yang terkini
Kegiatan pendataan
yang dilaksanakan hasilnya tidak memuaskan
1. Adanya target
2. Adanya tuntutan yang cukup tinggi dari masyarakat terhadap pelayanan
4. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Aparatur
Belum semua aparatur menguasai tugas dan
fungsinya serta penguasaan terhadap teknologi informasi yang
berkaitan tugas pokok dan fungsinya
Belum meratanya kesempatan aparatur
untuk mengikuti pelatihan
Telah dilaksanakannya berbagai bimbingan teknis
untuk meningkatkan kualitas Sumber daya aparatur BKD
5. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana
Pelayanan
Belum adanya standar pelayanan di BKD
Baru akan dilaksanakan pada Tahun 2019
Adanya tuntutan yang cukup tinggi dari masyarakat terhadap
pelayanan
6. Program Peningkatan Administrasi Perkantoran
Kurang cermat dalam dalam penyusunan RKBMD
Kurang perhatiannya para pejabat terkait
Pengenaan sanksi bagi yang tidak menyusun RKBMD
7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Belum adanya ketentuan kapan suatu langkah
pemeliharaan harus dilakukan
Tidak ada standar pemeliharaan sarana
dan prasarana
Telah terdapat Perwal tentang standar satuan
harga belanja daerah
8.
Program Pembangunan dan Pengembangan
Teknologi Informatika
Belum ada sistem pengaduan berbasis teknologi informasi di
BKD
Tidak adanya SDM IT yang ditugaskan di BKD
1. Makin dikenalnya konsep good governance bagi
instansi pemerintah 2. Sudah ada sistem
pengaduan di Diskominfo
MISI III :
Mengembangkan Ekonomi yang Mandiri, Kokoh dan Berkeadilan
9.
Program Peningkatan
Penerimaan PAD
Belum optimalnya
pemungutan pajak daerah
1. Sulitnya
penyampaian surat pemberitahuan pajak kepada wajib
pajak 2. Kurangnya
kesadaran wajib pajak dalam
membayar pajak 3. Kurang optimalnya
provider sistem dalam memberikan
pelayanan jaringan
1. Pelayanan Pajak
daerah sudah berbasis teknologi informasi
2. Memiliki potensi pajak
daerah yang cukup besar
3. Letak geografis Kota Depok yang strategis
berbatasan dengan ibukota negara
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
43
internet
4. Masih terbatasnya akses pembayaran secara elektronik
5. Belum adanya SDM penegak hukum bidang perpajakan
3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA OPD PROVINSI
Dokumen Renstra Kementerian / Lembaga yang memiliki kaitan erat dengan
Penyusunan Renstra Badan Keuangan Daerah adalah dokumen Renstra Kementerian
Dalam Negeri dan Renstra Kementerian Keuangan. Telaahan atas keterkaitan tersebut
digambarkan dalam tabel sebagaimana berikut :
Tabel 3.3.1
Permasalahan Pelayanan Badan Keuangan Daerah Kota Depok berdasarkan Sasaran Renstra
K/L
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NO. SASARAN JANGKA
MENENGAH RENSTRA K/L
PERMASALAHAN PELAYANAN BADAN KEUANGAN DAERAH
KOTA DEPOK
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
(1) (2) (3) (4) (5)
I KEMENTERIAN KEUANGAN
1. Penerimaan pajak
negara yang optimal
Belum optimalnya
pemungutan pajak daerah
1. Sulitnya penyampaian
surat pemberitahuan pajak kepada wajib pajak
2. Kurangnya kesadaran
wajib pajak dalam membayar pajak
3. Kurang optimalnya
provider sistem dalam memberikan pelayanan jaringan internet
4. Masih terbatasnya akses pembayaran secara elektronik
5. Belum adanya SDM
penegak hukum bidang perpajakan
1. Pelayanan Pajak
daerah sudah berbasis teknologi informasi
2. Memiliki potensi
pajak daerah yang cukup besar
3. Letak geografis Kota
Depok yang strategis berbatasan dengan ibukota negara
2. Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran yang Berkualitas
Kurang efektifnya pengendalian internal atas transaksi
Kurangnya pemahaman aparatur pengelola keuangan OPD terhadap
pengendalian kas
Diterapkannya transaksi non tunai di Tahun 2018
Belum optimalnya proses penyusunan APBD
Kurang cermat dalam penyusunan RKA
Memiliki sistem perencanaan dan pengelolaan keuangan
berbasis teknologi informasi
3. Pengelolaan Kekayaan Kurang optimalnya 1. Kurangnya kepedulian 1. Adanya Peraturan
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
44
Negara yang Optimal pengelolaan aset daerah dan tanggungjawab
pejabat terkait di masing masing OPD terhadap fungsi
pengelolaan aset 2. Kurang tertibnya
penatausahaan aset di masing – masing
OPD
Daerah terkait
dengan pengelolaan barang daerah
2. Audit aset dari
aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah
3. Aset daerah mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan
penerimaan daerah bila dikelola dengan sebaik - baiknya
4. Organisasi yang fit for purpose
Indeks Kepusasan Masyarakat (IKM) pada
Tahun 2016 untuk pelayanan pembayaran pajak adalah sebesar 87,30
atau kategori A (Kinerja Sangat Baik) dengan nilai gap tertinggi pada prosedur pelayanan dan waktu
pelayanan
Masih kurang optimalnya fasilitas baik
sarana maupun prasarana layanan pembayaran pajak
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
yang berkualitas semakin tinggi
5. Sistem Informasi manajemen yang terintegrasi
Sistem teknologi informasi yang ada di setiap bidang belum seluruhnya terintegrasi satu sama lain.
1. Konsultan dari masing masing sistem berbeda sehingga proses integrasi
memerlukan waktu yang cukup lama
2. Tidak adanya SDM IT
yang ditugaskan di BKD
1. Sangat pesatnya perkembangan teknologi informasi
2. Makin dikenalnya
konsep good governance bagi instansi pemerintah
II.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah
Indeks Kepusasan Masyarakat (IKM) pada
Tahun 2016 untuk pelayanan pembayaran pajak adalah sebesar 87,30 atau kategori A (Kinerja
Sangat Baik) dengan nilai gap tertinggi pada prosedur pelayanan dan waktu pelayanan
Masih kurang optimalnya fasilitas baik
sarana maupun prasarana layanan pembayaran pajak
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
yang berkualitas semakin tinggi
2. Meningkatnya kualitas
pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif, transparan, efektif,
efisien, akuntabel dan kompetitif
1. Kurang efektifnya
pengendalian internal atas transaksi
2. Belum optimalnya
proses penyusunan APBD
3. Proses transparansi informasi keuangan
masih dalam proses
1. Kurangnya
pemahaman aparatur pengelola keuangan OPD terhadap
pengendalian kas 2. Kurang cermat dalam
penyusunan RKA
1. Diterapkannya
transaksi non tunai di Tahun 2018
2. Memiliki sistem
perencanaan dan pengelolaan
keuangan berbasis teknologi informasi
3. Sudah 6 kali berturut turut memperoleh
capaian WTP atas
3. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan
Kementerian Dalam Negeri
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
45
pembinaan oleh
Kementerian Dalam Negeri
laporan Keuangan
Pemerintah Kota Depok
4. Meningkatnya kinerja
dalam mendukung reformasi birokrasi
Ukuran capaian kinerja
belum seluruhnya dirumuskan secara kuantitatif
Belum dimanfaatkannya
LAKIP untuk perbaikan perencanaan, perbaikan pelaksanaan progam dan
kegiatan, dan peningkatan kinerja
Kota lain sudah
mendapatkan nilai LAKIP yang lebih baik
Sumber data : Renstra Kementerian Keuangan Tahun 2015-2019; Renstra Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019
Adapun telaahan terhadap Renstra Provinsi, dalam hal ini Renstra Dinas
Pendapatan Provinsi Jawa Barat dan Renstra Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, maka
dapat digambarkan sebagaimana tabel berikut ini :
Tabel 3.3.2
Permasalahan Pelayanan Badan Keuangan Daerah Kota Depok berdasarkan Sasaran Renstra
Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat dan Renstra Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NO. SASARAN JANGKA
MENENGAH RENSTRA
SKPD PROVINSI
PERMASALAHAN PELAYANAN BADAN
KEUANGAN DAERAH
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
(1) (2) (3) (4) (5)
I. DINAS PENDAPATAN PROVINSI JAWA BARAT
1. Tercapaianya penerimaan pendapatan daerah
Belum optimalnya pemungutan pajak daerah
1. Sulitnya penyampaian surat pemberitahuan pajak kepada wajib
pajak 2. Kurangnya kesadaran
wajib pajak dalam membayar pajak
3. Kurang optimalnya provider sistem dalam memberikan
pelayanan jaringan internet
4. Masih terbatasnya akses pembayaran
secara elektronik 5. Belum adanya SDM
penegak hukum bidang perpajakan
1. Pelayanan Pajak daerah sudah berbasis teknologi informasi
2. Memiliki potensi pajak daerah yang cukup besar
3. Letak geografis Kota
Depok yang strategis berbatasan dengan ibukota negara
2. Efektifnya pemungutan
seluruh potensi penerimaan pendapatan daerah
3. Terdatanya potensi
pajak daerah dan bukan pajak daerah
1. Data dasar yang ada
tidak akurat. 2. Data yang sudah ada
tidak pernah di update sehingga perencanaan
tidak berdasarkan data
Kegiatan pendataan yang
dilaksanakan hasilnya tidak memuaskan
1. Adanya target
2. Adanya tuntutan yang cukup tinggi dari masyarakat terhadap pelayanan
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
46
yang terkini
4. Meningkatnya tingkat
kepuasan masyarakat pengguna layanan pengelolaan pendapatan daerah
Indeks Kepusasan
Masyarakat (IKM) pada Tahun 2016 untuk pelayanan pembayaran pajak adalah sebesar 87,30
atau kategori A (Kinerja Sangat Baik) dengan nilai gap tertinggi pada prosedur
pelayanan dan waktu pelayanan
Masih kurang optimalnya
fasilitas baik sarana maupun prasarana layanan pembayaran pajak
Tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan yang berkualitas semakin tinggi
5. Meningkatnya
ketersediaan sarana, prasarana dan ketatalaksanaan pelayanan publik yang
menopang pengelolaan pendapatan daerah
Masih terbatasnya sentra
pelayanan dengan jumlah wajib pajak yang harus dilayani
Masih kurang optimalnya
fasilitas baik sarana maupun prasarana layanan pembayaran pajak
Tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan yang berkualitas semakin tinggi
6. Meningkatnya modernisasi informasi layanan pendapatan
daerah
Pelayanan pajak daerah belum seluruhnya dilayani secara on line
Perlunya waktu dalam pelaksanaan MOU dengan bank persepsi
Perkembangan Teknologi Informatika yang sangat pesat mendukung
terealisasinya sistem pelayanan pajak daerah secara on - line
sepenuhnya
7. Meningkatnya sinergitas antar institusi pengelola pendapatan
Masih kurangnya sinergitas di antara OPD penghasil pendapatan
Kurangnya komitmen untuk memecahkan masalah bersama
Pencapaian target RPJMD
8. Meningkatnya ketepatan dan keakuratan
pelaporan kinerja
Ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan
dengan anggaran kas yang telah ditetapkan
1. Pengelola kegiatan tidak disiplin dalam
melaksanakan kegiatan
2. Penyusunan anggaran kas tidak cermat
Telah tersedia aplikasi SIEP dan SIEVK
Ukuran capaian kinerja
belum seluruhnya dirumuskan secara kuantitatif
Belum dimanfaatkannya
LAKIP untuk perbaikan perencanaan, perbaikan pelaksanaan progam dan kegiatan, dan peningkatan
kinerja
Dokumen Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) BKD telah disusun sesuai peraturan yang
berlaku dan selaras dengan dokumen atasannya (RKPD dan
RPJMD
9. Meningkatnya kualitas
SDM
Belum semua aparatur
menguasai tugas dan fungsinya serta penguasaan terhadap teknologi
informasi yang berkaitan tugas pokok dan fungsinya
Belum meratanya
kesempatan aparatur untuk mengikuti pelatihan
Telah dilaksanakannya
berbagai bimbingan teknis untuk meningkatkan kualitas Sumber daya
aparatur BKD
II. SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
1. Meningkatnya kualitas
sistem pengelolaan, pengendalian dan informatif keuangan
Kurang efektifnya
pengendalian internal atas transaksi
Kurangnya pemahaman
aparatur pengelola keuangan OPD terhadap pengendalian kas
Diterapkannya transaksi
non tunai di Tahun 2018
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
47
daerah dalam rangka
mewujudkan pelayanan Prima
2. Terwujudnya aparat pengelola keuangan yang profesional
Belum semua aparatur menguasai tugas dan fungsinya serta penguasaan
terhadap teknologi informasi yang berkaitan tugas pokok dan fungsinya
Belum meratanya kesempatan aparatur untuk mengikuti pelatihan
Telah dilaksanakannya berbagai bimbingan teknis untuk meningkatkan
kualitas sumber daya aparatur Badan Keuangan Daerah
3. Terpenuhinya kebutuhan
pegawai sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam bidang teknologi
informasi dan akuntansi
4. Terwujudnya penyusunan APBD yang
aspiratif, transparan, dan akuntabel yang berorientasikan kepada anggaran kinerja
(Activities Based Costing)
Belum optimalnya proses penyusunan APBD
Kurang cermat dalam penyusunan RKA
Memiliki sistem perencanaan dan
pengelolaan keuangan berbasis teknologi informasi
Sumber data : Renstra Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018; Renstra Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS (KLHS)
3.4.1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok Tahun 2012 – 2032, Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota yang
berisi rencana operasonal pembangunan wilayah kota sesuai dengan peran dan fungsi
wilayah kota. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kota Depok meliputi : 1)
kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang wilayah kota, 2) kebijakan dan
strategi pengembangan pola ruang wilayah kota; dan 3) kebijakan dan strategi penetapan
kawasan strategis kota. Kebijakan dan strategis tersebut menjadi landasan dalam
pelaksanaan pembangunan di wilayah kota.
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional. Struktur ruang kota
merupakan sistem pusat pelayanan kegiatan yang rencana pengembangannya untuk Kota
Depok terdiri dari :
1. Pusat Pelayanan Kota (PPK) Margonda sebagai pusat pelayanan primer yang melayani
seluruh wilayah kota dan/atau regional;
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
48
2. Sub pusat Pelayanan Kota (SPK) Cinere, Cimanggis, Tapos, Sawangan dan Citayam
sebagai pusat pelayanan sekunder yang melayani subwilayah kota; dan
3. Pusat Lingkungan (PL) sebagai pusat pelayanan sekunder 2 yang melayani skala
lingkungan wilayah kota
Kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah di Kota Depok meliputi:
1. Pengembangan pusat-pusat pelayanan yang berhirarki yang memperkuat kegiatan
pendidikan, perdagangan dan jasa berskala regional;
2. Pengembangan sistem jaringan prasarana perkotaan yang terdistribusi secara
hirarkis; dan
3. Pengembangan infrastruktur yang mendukung pengembangan kegiatan pendidikan,
perdagangan dan jasa.
Pola ruang adalah distribusi ruang dalam suatu wilayah yang meliputi ruang
untuk fungsi lindung dan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana pengembangan pola
ruang di Kota Depok dilaksanakan melalui perlindungan terhadap kawasan bawahannya,
dan dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sedimentasi, dan
menjaga fungsi hidrologis tanah untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air
tanah, dan air permukaan. Perlindungan terhadap kawasan resapan air dilakukan untuk
memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan pada daerah tertentu untuk
keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir, baik untuk
kawasan bawahannya maupun kawasan yang bersangkutan. Kriteria kawasan resapan air
adalah curah hujan yang tinggi, struktur tanah yang mudah meresapkan air dan bentuk
geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan secara besar-besaran. Kawasan resapan
air di Kota Depok memiliki luas ± 882,30 Ha yang tersebar di Kelurahan Meruyung,
Kelurahan Grogol, Kelurahan Cinangka, Kelurahan Pengasinan, Kelurahan Bedahan,
Kelurahan Pasir Putih, Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cipayung Jaya, Kelurahan Pondok
Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Cimpaeun, Kelurahan Cilangkap, Kelurahan Tapos,
dan Kelurahan Leuwinanggung.
Kebijakan pengembangan pola ruang wilayah kota meliputi:
1. Kebijakan pengembangan kawasan lindung :
a. Peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung; dan
b. Peningkatan dan penyediaan ruang terbuka hijau yang proporsional di seluruh
wilayah kota.
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
49
2. Kebijakan pengembangan kawasan budi daya:
a. Pengembangan kawasan pendidikan, perdagangan dan jasa secara seimbang;
b. Pengelolaan pertumbuhan kawasan budi daya untuk membentuk ruang kota yang
kompak dan efisien dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan;
c. Penyediaan fasilitas keagamaan dalam setiap kegiatan pemanfaatan ruang;
d. Peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan
Kawasan Strategis Kota merupakan merupakan aglomerasi dari berbagai
kegiatan ekonomi yang memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh, sektor unggulan yang
dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi, memiliki potensi ekspor, didukung dengan
jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, kegiatan ekonomi yang
memanfaatkan teknologi tinggi, dan memiliki fungsi untuk mempertahankan tingkat
produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi.
Kawasan strategis Kota Depok dari sudut kepentingan ekonomi , terdiri dari:
1. Kawasan Margonda meliputi sebagian Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Kemiri Muka,
Kelurahan Pondok Cina, dan Kelurahan Depok merupakan pusat perdagangan dan
jasa skala pelayanan kota dan regional.
2. Kawasan Bedahan yang meliputi Kelurahan Bedahan, Kelurahan Pengasinan,
Kelurahan Bojongsari, Kelurahan Serua, Kelurahan Duren Mekar, Kelurahan Duren
Seribu, dan Kelurahan Pasir Putih merupakan sentra agroindustri untuk
pengembangan agrobisnis berupa buah-buahan, tanaman hias dan ikan hias.
3. Kawasan Meruyung terdapat di Kelurahan Meruyung merupakan kawasan wisata
meliputi wisata religi Kubah Mas dan wisata alam Kampung 99 dilengkapi pusat
penjualan produk lokal Kota Depok.
4. Kawasan SNADA terdapat di Kelurahan Cipayung Jaya dan Kelurahan Bojong Pondok
Terong merupakan pengembangan kawasan perdagangan, pelestarian budaya, dan
kawasan pendidikan terpadu.
Adapun permasalahan Pelayanan Badan Keuangan Daerah berdasarkan
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah berserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
50
Tabel 3.4.1
Permasalahan Pelayanan Badan Keuangan Daerah berdasarkan Telaahan Rencana Tata
Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NO.
RTRW KOTA DEPOK TAHUN 2012 - 2032 TERKAIT TUGAS
DAN FUNGSI BADAN
KEUANGAN DAERAH
PERMASALAHAN PELAYANAN BADAN KEUANGAN DAERAH
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Peningkatan dan
penyediaan ruang terbuka hijau yang proporsional di seluruh wilayah kota
Peraturan yang ada
kemungkinan akan menghambat para pebisnis. Contoh : Rumah dengan luas
minimal kavling 120 m2
Daya beli masyarakat
pada umumnya masih rendah
Bencana alam yang
disebabkan karena tidak adanya zona resapan air
2. Pengembangan pusat perdagangan dan jasa baru ke wilayah Kota Depok bagian selatan, barat dan
timur
Semakin banyaknya pendatang / urban dari kota lain
Tumbuhnya / bertambahnya kantong – kantong umum
Potensi PAD meningkat
3. Penyediaan parkir dan prasarana yang memadai bagi pengembangan kegiatan perdagangan dan
jasa
Banyaknya parkir liar dan sulit ditertibkan
Kurangnya law enforcement / penegakan hukum
Potensi PAD meningkat
4. Fasilitasi pertumbuhan kawasan perumahan secara vertikal
Penyediaan kebutuhan air rumah tangga semakin besar
Ketaatan dan kesadaran WP dalam membayar pajak air tanah masih rendah
Potensi PAD meningkat. Pajak air tanah pada tahun mendatang
diarahkan menjadi pajak propinsi
5. Zona permukiman dengan kepadatan tinggi, sedang
dan rendah adalah untuk pembangunan perumahan dengan luas minimum kavling sebesar 120 (seratus
dua puluh) meter persegi
Menurunnya bisnis properti di Depok yang berdampak pada
menurunnya transaksi BPHTB
Daya beli masyarakat pada umumnya masih
rendah
Target PAD yang semakin meningkat
Sumber data : Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok Tahun 2012 – 2032
3.4.2 KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang
sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
51
dan / atau kebijakan, rencana, dan / atau program. KLHS merupakan suatu kerangka kerja
atau framework pada tahap dini perencanaan pembangunan dengan maksd agar di masa
mendapatang dapat dicapai harmoni antara pembanunan dengan lingkungan hidup.
Penerapan kajian lingkungan hidup strategis bertujuan untuk memberi masukan,
pertimbangan – pertimbangan lingkungan pada tingkatan pengambilan keputusan
(Kebijakan / perencanaan/program) di Kota Depok .
Permasalahan Pelayanan Badan Keuangan Daerah berdasarkan Analisis KLHS
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya terhadap
Dokumen KLHS dituangkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.4.2
Permasalahan Pelayanan Badan Keuangan Daerah berdasarkan Analisis KLHS
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NO. HASIL KLHS TERKAIT TUGAS
DAN FUNGSI BADAN KEUANGAN DAERAH
PERMASALAHAN PELAYANAN BADAN KEUANGAN DAERAH
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pengamanan terhadap fasos
dan fasum masih beresiko
Berkurangnya alokasi lahan
untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kurangnya
pengawasan terhadap alih fungsi lahan
Resiko lingkungan mulai
dirasakan masyarakat
2. Kurang terdeteksinya pemakaian air tanah
terutama di apartemen
Kurangnya pengawasan terhadap pemakaian air tanah
Kurang efektifnya koordinasi antar
instansi
Semakin kuatnya tuntutan masyarakat
terhadap ketertiban lingkungan
Sumber data : Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Depok
3.5 PENENTUAN ISU STRATEGIS
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus dikedepankan dalam perencanaan
pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik
bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang dan menentukan tujuan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa yang akan datang.
Metode penentuan isu - isu strategis pelayanan SKPD antara lain dapat dilakukan
dengan cara menggunakan metode pembobotan dengan cara sebagai berikut :
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
52
a. menentukan skor terhadap masing masing kriteria yang telah ditetapkan seperti tabel
berikut :
Tabel 3.5.1
Skor Kriteria Penentuan Isu – Isu Strategis
No. Kriteria Bobot
1. Memiliki pengaruh yang besar / signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K / L atau Renstra Provinsi
20
2. Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD 10
3. Dampak yang ditimbulkan terhadap publik 20
4. Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10
5. Kemungkinan atau kemudahan untuk ditangani 15
6. Prioritas janji politik yang harus diwujudkan 25
Total 100
b. melakukan penilaian isu strategis terhadap kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan
skala tersebut seperti disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.5.2
Nilai Skala Kriteria
No. Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke - Total
Skor 1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Kompetensi sumber daya aparatur Badan
Keuangan Daerah
15 5 20 7 8 25 80
2. Kualitas pelayanan pajak 20 10 20 10 10 15 85
3. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
20 7 20 10 10 15 82
4. Pengelolaan Keuangan dan Aset yang
transparan dan akuntabel sesuai dengan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
20 10 10 8 8 15 71
5. Pembangunan dan Pengembangan Teknologi Informasi
10 8 20 10 8 20 76
c. menghitung rata – rata skor / bobot setiap isu strategis dengan mengakumulasikan
nilai tiap – tiap isu strategis dibagi jumlah kriteria sebagaimana dituangkan dalam tabel
berikut:
Tabel 3.5.3
Rata - Rata Skor Isu – Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
53
No. Isu – Isu Strategis Total Skor Rata – rata Skor
(1) (2) (3) (4)
1. Kompetensi sumber daya aparatur Badan Keuangan Daerah 80 13,33
2. Kualitas pelayanan pajak 85 14,17
3. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
82 13,67
4. Pengelolaan Keuangan dan Aset yang transparan dan akuntabel sesuai dengan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
71 11,83
5. Pembangunan dan PengembanganTeknologi Informasi
yang Terintegrasi
76 12,67
Berdasarkan hasil pembobotan seperti diuraikan pada tabel di atas dan dengan
mempertimbangkan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Keuangan Daerah dalam
memberikan pelayanan publik, telaahan terhadap tata ruang, KLHS, Renstra Kementerian /
Lembaga / Renstra OPD Provinsi serta dengan mengacu kepada telaahan visi, misi, dan
program Walikota dan Wakil Walikota terpilih, maka disusunlah Isu-Isu Strategis Badan
Keuangan Daerah Kota Depok Tahun 2016-2021 sebagai berikut :
1. Kualitas pelayanan pajak
2. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi
Daerah dan Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
3. Kompetensi sumber daya aparatur Badan Keuangan Daerah
4. Pembangunan dan Pengembangan teknologi informasi yang terintegrasi
5. Pengelolaan Keuangan dan Aset yang transparan dan akuntabel sesuai dengan Sistem
Akuntansi Berbasis Akrual
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
54
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. VISI DAN MISI BADAN KEUANGAN DAERAH
Berdasarkan Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014, pasal 272 ayat (2)
disebutkan bahwa Renstra tidak dimulai dari visi dan misi, namun langsung pada tujuan,
sasaran dan seterusnya. Hal ini berarti bahwa visi dan misi SKPD adalah sama dengan visi
dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPKMD).
4.1.1 VISI
Visi adalah rumusan umum kondisi masa depan mengenai keadaan yang ingin
dicapai pada akhir periode perencanaan. Sebagaimana yang tertuang dalam Perubahan
Rencana Pembangunan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 –
2021, maka Visi Badan Keuangan Daerah Kota Depok sesuai dengan visi Kota Depok
adalah “Kota Depok yang Unggul, Nyaman dan Religius ”.
Unggul didefinisikan sebagai : Menjadi yang terbaik dan terdepan dalam
memberikan pelayanan publik, memiliki sumber daya manusia yang sejahtera, kreatif dan
berdaya saing yang bertumpu pada ketahanan keluarga.
Nyaman didefinisikan sebagai : terciptanya suatu kondisi ruang kota yang bersih,
sehat, asri, harmonis, berwawasan lingkungan, aman dan ramah bagi kehidupan
masyarakat.
Religius didefinisikan sebagai : terjaminnya hak - hak masyarakat dalam
menjalankan kewajiban agama bagi masing – masing pemeluknya, yang tercermin dalam
peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kemuliaan dalam akhlaq,
moral dan etika serta berwawasan kenegaraan dan kebangsaan yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
4.1.2 MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya – upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi. Mengacu kepada Perubahan RPJMD Kota Depok Tahun 2016 –
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
55
2021, terdapat dua visi Kota Depok yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Badan
Keuangan Daerah, yaitu:
1. Misi ke I : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Profesional dan Transparan
Misi ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan birokrasi yang prima, menjalankan
fungsi birokrasi yang didukung oleh kompetensi aparat yang profesional dan
memanfaatkan teknologi dan informasi secara optimal yang mendorong pelayanan
publik yang inovatif dan berkeadilan serta nyaman dan ramah.
2. Misi ke III : Mengembangkan ekonomi yang mandiri, kokoh dan berkeadilan
Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga
kerja, menciptakan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan koperasi dan UMKM,
meningkatkan kualitas UMKM menjadi UMKM yang mandiri dan memiliki daya saing,
meningkatkan ketahahan pangan serta mengembangkan sistem pembiayaan yang
terpadu.
Di dalam Perubahan RPJMD Kota Depok Tahun 2016-2021, termuat 1 (satu)
indikator kinerja daerah yang berkaitan langsung dengan tugas dan fungsi Badan
Keuangan Daerah Kota Depok yaitu pada pelaksanaan misi ke 1 yang disajikan dalam
tabel berikut :
No. Indikator Kinerja Satuan Kondisi
Awal (2016)
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi
Akhir (2021 2017 2018 2019 2020
MISI 1 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Profesional dan Transparan
1. Opini BPK kategori WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Adapun program prioritas pada RPJMD yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
Badan Keuangan Daerah Kota Depok adalah sebagai berikut :
No. Indikator Program Satuan Kondisi
Awal (2016)
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi
Akhir (2021 2017 2018 2019 2020
MISI 1 : MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK YANG PROFESIONAL DAN TRANSPARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN : OPINI BPK
I PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
1. Status Laporan kategori WTP WTP WTP WTP WTP WTP
MISI 3 : MENGEMBANGKAN EKONOMI YANG MANDIRI, KOKOH DAN BERKEADILAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN : LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
II PROGRAM PENINGKATAN PENERIMAAN PAD
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
56
1. Persentase PAD
terhadap pendapatan daerah
% 37,09 37,85 38,93 39,20 41,49 43,19
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH BADAN KEUANGAN DAERAH
Tujuan adalah pernyataan tentang hal – hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
visi, melaksanakan misi, memecahkan masalah dan menangani isu strategis daerah yang
dihadapi. Tujuan yang akan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu – isu dan analisis strategik serta kemampuan sumber daya organisasi
yang tersedia maupun perlu dikembangkan selama kurun Renstra Badan Keuangan
Daerah yaitu antara Tahun 2016 – 2021. Ketersediaan tujuan ini akan mengarahkan
perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Sementara itu, sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Dalam sasaran dirancang pula
indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran secara kuantitatif
untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan
rencana tingkat capaian / target masing masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai
dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan
yang ditetapkan dalam rencana strategis.
Setelah mempertimbangkan rumusan visi dan misi serta isu – isu strategis yang
ada, maka tujuan dan sasaran Badan Keuangan Daerah Kota Depok Tahun 2016 – 2021
adalah sebagai berikut :
MISI I : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Profesional dan Transparan
Tujuan Misi I (Pertama) adalah : Meningkatkan Akuntabilitas Keuangan dan Aset Daerah
Sasaran
Sasaran dari tujuan ini adalah :
1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah; dengan indikator
sasaran Opini BPK
2. Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan dalam pelayanan publik; dengan
indikator sasaran :
a. Predikat SAKIP BKD
b. Survey Kepuasan Masyarakat (IKM) Pembayaran Pajak Daerah
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
57
MISI III : Mengembangkan Ekonomi yang Kokoh dan Berkeadilan
Tujuan Misi III (Ketiga) adalah : Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sasaran
Sasaran dari tujuan ini adalah Meningkatnya proporsi pajak daerah terhadap PAD;
dengan indikator sasaran: Persentase Pajak Daerah terhadap total PAD.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Keuangan Daerah secara sistematis
dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Badan Keuangan Daerah Kota Depok
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE -
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Meningkatkan
akuntabilitas keuangan dan aset daerah
Meningkatnya
kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP
Meningkatnya
kualitas manajemen pemerintahan dalam pelayanan
publik
Predikat SAKIP
BKD
B B BB BB A
Survey Kepuasan Masyarakat (IKM) Pembayaran
Pajak Daerah
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
2. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Meningkatnya proporsi pajak daerah
Persentase Pajak Daerah terhadap total PAD
74,83 % 76,21 % 76,65 % 77,99 % 78,50 %
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN BADAN KEUANGAN DAERAH
Strategi adalah pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan
dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Sedangkan kebijakan
adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan
strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Oleh karena
itu, untuk mewujudkan tujuan dirancang strategi yang akan dilaksanakan oleh Badan
Keuangan Daerah secara konseptual, analitis, realistis, rasional dan komprehensif. Strategi
dan kebijakan yang akan dilaksanakan tersebut harus berpedoman kepada strategi dalam
RPJMD Kota Depok.
Berdasarkan rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dipaparkan di atas,
selanjutnya disusun strategi dan kebijakan dari masing – masing misi , yaitu :
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
58
Misi ke- I adalah : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Profesional dan
Transparan
Strategi dan kebijakan pada misi ini ialah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah; dengan arah kebijakan
Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
2. Meningkatkan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan; dengan arah kebijakan
Peningkatan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan.
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan; dengan arah kebijakan
Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan.
Misi III adalah : Mengembangkan Ekonomi yang Kokoh dan Berkeadilan
Strategi dan arah kebijakan pada misi ini adalah Meningkatkan penerimaan pajak daerah;
dengan arah kebijakan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah.
Keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran serta strategi dan kebijakan
sebagaimana telah diuraikan di atas dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
VISI : KOTA DEPOK YANG UNGGUL, NYAMAN DAN RELIGIUS
MISI I: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Profesional dan Transparan
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan Akuntabilitas Keuangan dan Aset Daerah
1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
2. Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan dalam pelayanan publik
Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
1. Meningkatkan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
1. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
2. 3. Peningkatan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
4. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
MISI III: Mengembangkan Ekonomi yang Kokoh dan Berkeadilan Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Meningkatnya proporsi pajak daerah terhadap PAD
Meningkatkan penerimaan pajak daerah
Intensifikasi dan Ekstensifikasi pajak daerah
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
59
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka pencapaian visi dan misi Kota Depok, maka perlu dijabarkan lebih
lanjut ke dalam rencana program dan kegiatan Badan Keuangan Daerah yang akan
dilaksanakan dalam kurun waktu selama 5 (lima) tahun dari tahun 2016 – 2021. Berikut ini
merupakan tabel indikasi rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran beserta pendanaannya :
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
60
Dana (Rp) Rp Rp Rp
3 01 01 02 BADAN KEUANGAN DAERAH 11,211,704,142.00 12,587,058,750.00 13,279,835,850.00 13,151,168,000.00
(1) (2) (3) (5) (6) (9) (11) (13) (15)
MISI I : MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK YANG PROFESIONAL DAN TRANSPARAN
3 01 01 02 017 Peningkatan Kualitas
Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah
Status Laporan 3,013,970,000.00 3,277,542,500.00 3,044,552,300.00 3,478,157,250.00
3 01 01 02 017 01 Penyusunan Pelaporan
Keuangan Semesteran
Kota Depok
Jumlah Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 48,280,000.00 1 Dokumen 44,999,900.00 1 Dokumen 49,999,900.00 1 Dokumen 62,456,600.00
3 01 01 02 017 02 Penyusunan Rancangan
Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD,
Rancangan Peraturan
Walikota tentang
Penjabaran
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
Jumlah Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 300,000,000.00 2 Dokumen 313,306,000.00 2 Dokumen 303,665,900.00 2 Dokumen 340,672,500.00
3 01 01 02 017 03 Penyusunan Rancangan
Peraturan Daerah tentang
APBD, Peraturan Daerah
tentang Perubahan APBD,
Rancangan Peraturan
Walikota tentang
Penjabaran APBD dan
Penjabaran Perubahan
APBD
Jumlah Dokumen 11 Dokumen 11 Dokumen 350,000,000.00 11 Dokumen 346,150,000.00 11 Dokumen 450,000,000.00 11 Dokumen 397,451,250.00
3 01 01 02 017 05 Penyusunan KUA/PPAS
dan KUPA / PPAS
Perubahan
Jumlah Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 250,000,000.00 4 Dokumen 216,600,000.00 4 Dokumen 216,000,000.00 4 Dokumen 283,893,750.00
3 01 01 02 017 07 Penelitian RKA SKPD dan
RKA - P SKPD
Jumlah Dokumen 52 Dokumen 129 Dokumen 200,000,000.00 129 Dokumen 107,900,000.00 129 Dokumen 107,000,000.00 129 Dokumen 227,115,000.00
3 01 01 02 017 09 Penelitian DPA SKPD dan
DPPA SKPD
Jumlah Dokumen
DPA dan DPPA OPD
52 Dokumen 86 Dokumen 150,000,000.00 86 Dokumen 114,600,000.00 86 Dokumen 115,000,000.00 86 Dokumen 170,336,250.00
3 01 01 02 017 11 Penerbitan SP2D se-Kota
Depok
Jumlah Dokumen 2 Dokumen 4 Dokumen 120,000,000.00 4 Dokumen 116,301,900.00 4 Dokumen 115,846,800.00 4 Dokumen 136,269,000.00
3 01 01 02 017 13 Penatausahaan
Penerimaan dan
Pengelolaan Kas Daerah
Jumlah Laporan
Penerimaan dan
Pendapatan Daerah
Non PAD
2 Laporan 2 Laporan 202,750,000.00 2 Laporan 89,692,000.00 2 Laporan 88,210,900.00 2 Laporan 170,336,250.00
2018 Tahun ke - 3 (2019) Tahun ke - 4 (2020) Tahun ke - 5 (2021)
Tabel 5.1
RENCANA PROGRAM , KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BADAN KEUANGAN DAERAH
KOTA DEPOK
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(4) (7) (8) (10) (12) (14)
Target Target Target Target
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan kegiatan
(output)
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
VISI : KOTA DEPOK YANG UNGGUL, NYAMAN DAN RELIGIUS
Meningkatkan
Akuntabilitas
Keuangan dan
Aset Daerah
Meningkatnya
Kualitas
Pengelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
Opini BPK :
WTP
WTP WTP WTP WTP WTP
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
61
Dana (Rp) Rp Rp Rp
3 01 01 02 BADAN KEUANGAN DAERAH 11,211,704,142.00 12,587,058,750.00 13,279,835,850.00 13,151,168,000.00
(1) (2) (3) (5) (6) (9) (11) (13) (15)
Jumlah Dokumen
Pemanfaatan Aset
30 Dokumen 30 Dokumen 30 Dokumen 30 Dokumen 30 Dokumen
Jumlah Dokumen
Penghapusan Aset
- - 5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen 5 Dokumen
Jumlah Kajian 1 Kajian
Jumlah Revisi Perda 1 Revisi
Perda
3 01 01 02 017 17 Penyerahan Prasarana,
Sarana Utilitas Perumahan,
Permukiman dan TPU
Jumlah Dokumen
Penyerahan
30 Dokumen 30 Dokumen 91,362,000.00 30 Dokumen 13,502,000.00 30 Dokumen 14,999,500.00 30 Dokumen 113,147,550.00
3 01 01 02 017 19 Pemeliharaan Barang Milik
Daerah
Jumlah Barang Milik
Daerah yang
terpelihara
4 Balai
Rakyat
4 Balai
Rakyat
157,619,000.00 4 Balai
Rakyat
386,823,800.00 4 Balai
Rakyat
399,999,900.00 4 Balai
Rakyat
124,707,700.00
3 01 01 02 017 20 Jumlah Bidang yang
terukur
1 Bidang 30 Bidang 30 Bidang 30 Bidang 30 Bidang
Jumlah bidang yang
tersertifikat
25 Bidang - -
Jumlah dokumen
penelitian tanah
0 Dokumen 30 Dokumen 30 Dokumen 30 Dokumen 30 Dokumen
3 01 01 02 017 22 Sinkronisasi Pengelolaan
Barang Milik Daerah
Jumah Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 250,000,000.00 0 - - 0 - - 2 Dokumen 340,672,500.00
Jumlah Raperda
BMD
1 Raperda
3 01 01 02 017 24 Jumlah Plang Papan
Nama Aset
40 Buah 122 Buah 120 Plang 120 Buah 50 Buah
Jumlah Patok Batas
Tanah
50 Buah 250 Buah 500 Patok 300 Buah 200 Buah
3 01 01 02 017 25 Pemeliharaan Kendaraan
Pool
Jumlah Kendaraan 10 Unit - - - 10 Unit 97,000,000.00 16 Unit 99,350,000.00 10 Unit 110,250,000.00
3 01 01 02 017 27 Inventarisasi Barang Milik
Daerah
Jumlah Jenis Barang Milik
Daerah yang Didata2 Jenis 577,558,500.00 3 Jenis 429,999,900.00
Jumlah Stiker 49685 lembar .
3 01 01 02 017 31 Penatusahaan Gaji Pegawai Jumlah PD 38 PD 184,199,800.00 38 PD 149,481,000.00
2018 Tahun ke - 3 (2019) Tahun ke - 4 (2020) Tahun ke - 5 (2021)Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(4) (7) (8) (10) (12) (14)
Target Target Target Target
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan kegiatan
(output)
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
3 01 01 02 017 15
Sertifikasi Aset tanah 250,843,000.00 103,248,000.00 104,999,500.00 327,321,400.00
Pemanfaatan dan
Penghapusan Aset Daerah
157,936,000.00 240,812,600.00 75,000,000.00 122,569,300.00
Pengamanan Aset Milik
Pemerintah Kota Depok
485,180,000.00 324,848,000.00 324,999,000.00 550,958,200.00
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
62
Dana (Rp) Rp Rp Rp
3 01 01 02 BADAN KEUANGAN DAERAH 11,211,704,142.00 12,587,058,750.00 13,279,835,850.00 13,151,168,000.00
(1) (2) (3) (5) (6) (9) (11) (13) (15)
3 01 01 02 006 Peningkatan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
NILAI SAKIP 80,000,000.00 40,999,900.00 41,000,000.00 90,846,000.00
3 01 01 02 006 01 Penyusunan Pelaporan
Keuangan dan Capaian
Kinerja
Jumlah Dokumen 19 Dokumen 4 Dokumen 80,000,000.00 19 Dokumen 40,999,900.00 19 Dokumen 41,000,000.00 19 Dokumen 90,846,000.00
3 01 01 02 001 Peningkatan Administrasi
Perkantoran
Persentase
penyediaan
administrasi
perkantoran
100 % 100 % 2,249,491,500.00 100 % 2,300,852,950.00 100 % 2,229,978,900.00 100 % 2,457,455,800.00
3 01 01 02 001 03 Penyediaan Alat Tulis
Kantor
Jenis Alat Tulis
Kantor
80 Jenis 100 Jenis 550,000,000.00 117 Jenis 562,300,000.00 102 Jenis 570,000,000.00 100 Jenis 624,566,250.00
3 01 01 02 001 04 Penyediaan Barang
Cetakan dan Penggandaan
Jenis Barang Cetakan
dan Penggandaan
37 Jenis 77 Jenis 524,500,000.00 42 Jenis 480,899,950.00 42 Jenis 459,999,900.00 77 Jenis 595,609,000.00
3 01 01 02 001 05 Penyediaan Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Jenis Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
- Jenis Jenis - 18 Jenis 15,000,000.00 18 Jenis 9,992,000.00 12 Jenis 16,537,500.00
3 01 01 02 001 06 Penyediaan Peralatan
Rumah Tangga
Jenis Peralatan
Rumah Tangga
38 Jenis 38 Jenis 25,000,000.00 26 Jenis 30,000,000.00 26 Jenis 29,999,000.00 38 Jenis 28,389,300.00
3 01 01 02 001 07 Penyediaan Makanan dan
Minuman
Jenis Makanan dan
Minuman
10 Jenis 12 Bulan 300,000,000.00 10 Jenis 324,994,000.00 8 Jenis 299,988,000.00 10 Jenis 340,672,500.00
3 01 01 02 001 08 Rapat-Rapat Koordinasi
dan Konsultasi Dalam dan
Luar Daerah
Jumlah Aparatur
Mengikuti Rapat
Koordinasi dan
Konsultasi Luar
Daerah
718 Orang 668 Orang 849,991,500.00 700 OH 887,659,000.00 668 Orang 860,000,000.00 668 Orang 851,681,250.00
3 01 01 02 002 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Persentase
penyediaan sarana
dan prasarana
aparatur
100 % 100 % 794,500,000.00 100 % 1,339,404,000.00 100 % 682,651,850.00 100 % 656,830,900.00
3 01 01 02 002 02 Pemeliharaan Rutin /
Berkala Kendaraan
Bermotor
Jumlah Kendaraan
Dinas
43 Unit 57 Unit 310,500,000.00 49 Unit 183,765,000.00 50 Unit 220,000,000.00 46 Unit 202,600,900.00
3 01 01 02 002 03 Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Perlengkapan Gedung
Kantor
Jenis Perlengkapan
Gedung Kantor
11 Jenis 11 Jenis 200,000,000.00 8 Jenis 206,000,000.00 8 Jenis 209,958,000.00 11 Jenis 227,115,000.00
2018 Tahun ke - 3 (2019) Tahun ke - 4 (2020) Tahun ke - 5 (2021)Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(4) (7) (8) (10) (12) (14)
Target Target Target Target
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan kegiatan
(output)
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Meningkatnya
Kualitas
Manajemen
Pemerintahan
dalam
Pelayanan
Publik
Predikat SAKIP
BKD : A
B B B BB A
Survey
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
Pembayaran
Pajak Daerah :
Sangat Baik
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
63
Dana (Rp) Rp Rp Rp
3 01 01 02 BADAN KEUANGAN DAERAH 11,211,704,142.00 12,587,058,750.00 13,279,835,850.00 13,151,168,000.00
(1) (2) (3) (5) (6) (9) (11) (13) (15)
3 01 01 02 002 07 Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Jenis Inventaris
Kantor
8 Jenis 40 Jenis 284,000,000.00 18 Jenis 949,639,000.00 11 Jenis 252,693,850.00 8 Jenis 227,115,000.00
3 01 01 02 005 Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Aparatur
Persentase pegawai
yang mendapatkan
pengembangan
kompetensi
85 % 5 % 841,150,000.00 94 % 952,479,200.00 97 % 828,247,900.00 100 % 955,188,850.00
3 01 01 02 005 03 Bimbingan Teknis
Penyusunan Laporan
Keuangan
Jumlah Peserta 125 Peserta 88 Peserta 150,000,000.00 104 Peserta 197,924,600.00 80 Peserta 156,101,900.00 125 Peserta 170,336,250.00
3 01 01 02 005 04 Bimbingan Teknis
Pengelolaan Keuangan
Jumlah Peserta 80 Peserta 80 Peserta 150,000,000.00 330 Peserta 329,544,000.00 330 Peserta 347,166,000.00 80 Peserta 170,336,250.00
3 01 01 02 005 05 Bimbingan Teknis
Penyusunan Anggaran
Jumlah Peserta - Peserta 80 Peserta 150,000,000.00 80 Peserta 172,875,000.00 0 - - 80 Peserta 170,336,250.00
3 01 01 02 005 06 Bimbingan Teknis
Pengelolaan Barang Milik
Daerah
Jumlah Peserta - Peserta 128 Peserta 391,150,000.00 95 Peserta 252,135,600.00 100 Peserta 199,980,000.00 128 Peserta 444,180,100.00
Sertifikat Bimtek - - 131 Lembar3 01 01 02 005 35 Bimbingan Teknis
Pengelolaan Pajak Daerah
Non PBB BPHT
Jumlah Peserta 20 Peserta 125,000,000.00
3 01 01 02 021 Peningkatan Kualitas dan
Kuantitas Sarana dan
Prasarana Pelayanan
Unit layanan
terkareditasi
0 % 100 % - 30 % 98,170,000.00 60 % 74,900,000.00 100 % 405,625,000.00
3 01 01 02 021 01 Pelaksanaan ISO
(Sertifikasi Pelayanan
BPHTB)
Jumlah Serifikat ISO - 1 ISO 98,170,000.00 0 - - 1 ISO 275,625,000.00
3 01 01 02 021 02 Evaluasi ISO (BPHTB) Jumlah Unit Layanan
yang di Evaluasi
- 1 Unit
Layanan
74,900,000.00 2 Kali 130,000,000.00
3 01 01 02 022 Pembangunan dan
Pengembangan Teknologi
Informatika
Cakupan layanan e-
goverment yang
terintegrasi
75 % 1 Layanan 1,839,802,642.00 100 % 1,885,985,300.00 100 % 1,733,530,700.00 100 % 2,111,007,800.00
3 01 01 02 022 02 Pengembangan dan
Pemeliharaan Sistem
Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah
Jumlah Aplikasi 1 Aplikasi 1 Aplikasi 636,806,642.00 1 Aplikasi 388,438,000.00 2 Aplikasi 413,850,000.00 1 Aplikasi 454,230,000.00
Jumlah UPS 1 UPS
Jumlah Lisensi 1 Lisensi
Jumlah Hardware
Pendukung SIPKD
4 Unit
2018 Tahun ke - 3 (2019) Tahun ke - 4 (2020) Tahun ke - 5 (2021)Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(4) (7) (8) (10) (12) (14)
Target Target Target Target
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan kegiatan
(output)
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
64
Dana (Rp) Rp Rp Rp
3 01 01 02 BADAN KEUANGAN DAERAH 11,211,704,142.00 12,587,058,750.00 13,279,835,850.00 13,151,168,000.00
(1) (2) (3) (5) (6) (9) (11) (13) (15)
3 01 01 02 022 04 Pengembangan dan
Pemeliharaan Sistem
Informasi Manajemen PAD
(SIMPAD)
Jumlah Aplikasi 2 Aplikasi 4 Aplikasi 265,912,000.00 4 Aplikasi 475,225,000.00 4 Aplikasi 502,266,000.00 4 Aplikasi 369,061,800.00
Jumlah Software 1 Jenis
Jumlah Komputer 3 Unit
Jumlah
Pengembangan
1 Pengembangan
3 01 01 02 022 06 Pengembangan dan
Pemeliharaan Sistem PBB
dan BPHTB
Jumlah Aplikasi 7 Aplikasi 6 Aplikasi 455,000,000.00 3 Aplikasi 647,520,000.00 3 Aplikasi 314,994,000.00 6 Aplikasi 567,787,500.00
Jumlah Printer 1 Unit3 01 01 02 022 08 Pengembangan dan
Pemeliharaan Sistem
Informasi Pendataan Fasos
Fasum dan Sarana
Pemerintahan
Jumlah Aplikasi 1 Aplikasi 1 Aplikasi 93,734,000.00 1 Aplikasi 54,649,000.00 1 Aplikasi 54,846,900.00 1 Aplikasi 106,441,900.00
3 01 01 02 022 09 Pengembangan dan
Pemeliharaan SIPKD Modul
Aset
Jumlah Aplikasi - Aplikasi 1 Aplikasi 103,350,000.00 1 Aplikasi 112,100,500.00 1 Aplikasi 120,999,800.00 1 Aplikasi 117,361,600.00
3 01 01 02 022 11 Pengembangan dan
Pemeliharaan SIMGAJI
DAN SIMPEG
Jumlah Aplikasi - - - - 0 - - 0 - - 2 Aplikasi 275,625,000.00
3 01 01 02 022 12 Pengembangan dan
Pemeliharaan SP2D Online
Jumlah Sistem - - 1 Aplikasi 208,052,800.00 1 Aplikasi 105,575,000.00 1 Aplikasi 220,500,000.00
3 01 01 02 022 13 Sinergitas SIMGAJI dan
SIMPEG
Jumlah Sistem yang
tersinergi
2 Sistem 285,000,000.00 0 - - 0 - -
Jumlah Kajian
Pengembangan
1 Kajian 0 -
3 01 01 02 022 19 Pembuatan Sistem
Barcode Pajak Reklame
Jumlah Aplikasi 1 Aplikasi 220,999,000.00 -
3 01 01 02 028 Peningkatan Kualitas
Perencanaan
Cakupan integrasi
perencanaan
100 % 100 % 172,390,000.00 100 % 67,542,000.00 100 % 76,700,000.00 100 % 234,338,000.00
3 01 01 02 028 01 Penyusunan Rencana Kerja
Perangkat Daerah
Jumlah Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 39,000,000.00 2 Dokumen 67,542,000.00 2 Dokumen 76,700,000.00 2 Dokumen 74,088,000.00
3 01 01 02 028 03 Penyusunan Renstra
Perangkat Daerah Tahun
2021-2026
Jumlah Dokumen - Dokumen 0 Dokumen - - - - - - 1 Dokumen 50,000,000.00
3 01 01 02 028 05 Penyusunan Naskah
Akademis terkait
Pengelolaan Keuangan /
Aset / Pajak Daerah
Jumlah Naskah
Akademis
- - - - 0 - - 0 Naskah
Akademis
- 1 Naskah
Akademis
110,250,000.00
3 01 01 02 028 06 Kajian Penyelenggaraan
Pajak Daerah (Pajak
Reklame dan Pajak Air
Tanah)
Jumlah Kajian - - 1 Kajian 133,390,000.00 0 - - -
2018 Tahun ke - 3 (2019) Tahun ke - 4 (2020) Tahun ke - 5 (2021)Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(4) (7) (8) (10) (12) (14)
Target Target Target Target
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan kegiatan
(output)
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
65
Dana (Rp) Rp Rp Rp
3 01 01 02 BADAN KEUANGAN DAERAH 11,211,704,142.00 12,587,058,750.00 13,279,835,850.00 13,151,168,000.00
(1) (2) (3) (5) (6) (9) (11) (13) (15)
Meningkatkan
Pendapatan
Asli Daerah
(PAD)
Meningkatnya
proporsi pajak
daerah
terhadap PAD
Persentase
Pajak Daerah
terhadap total
PAD
3 01 01 02 085 Peningkatan Penerimaan
PAD
Persentase PAD
terhadap
pendapatan daerah
37.09 % 38.93 % 2,220,400,000.00 39.20 % 2,624,082,900.00 41.49 % 4,568,274,200.00 43.19 % 2,761,718,400.00
3 01 01 02 085 01 Jumlah Stiker Lunas
Pajak
16,600 Lembar - - - -
Jumlah Jenis
Pendistribusian
dokumen /surat
kepada WP
4 Jenis - - - -
Jumlah WP yang
Terjaring
150 WP - - - -
Jumlah WP yang Diuji
petik
17 WP - - - -
Jumlah WP
tersosialisasi
- - 60 WP 60 WP 60 WP 60 WP
Jumlah WP baru
terjaring
- - 120 WP 120 WP 120 WP 120 WP
Jumlah WP yang
diperiksa dan di uji
potensi
- - 30 WP 50 WP 0 - 50 WP
Jumlah revisi perda
pajak daerah
1 Revisi
Perda
0 -
Jumlah Bingkai 200 Buah 0 -3 01 01 02 085 04 Jumlah WP PBB dan
BPHTB terverlap
1,000 WP 1,000 WP 1000 WP 1000 WP 1000 WP
Jumlah Jenis
Sosialisasi PBB dan
BPHTB
2 Jenis - - - -
Jumlah Objek Pajak
Potensial
1000 Objek Pajak - - - -
Jumlah Objek Pajak
Terdata di Pangkalan
Jati baru dan Gandul
16,000 Objek Pajak - - -
Jumlah spanduk
penyampaian SPPT
- - 140 Buah 140 Buah 0 - 140 Buah
Jumlah spanduk
peringatan jatuh
tempo PBB
- - 140 Buah 140 Buah 140 Buah 140 Buah
Jumlah spanduk
sosialisasi
- - 80 Buah 80 Buah 80 Buah 80 Buah
Jumlah stiker lunas
PBB
- - 370,000 Lembar 370000 lembar 0 - 370000 lembar
Jumlah data PBB
potensial
- - 500 Objek
Pajak
1000 Objek
Pajak
500 Objek
Pajak
1000 Objek
Pajak
Jumlah Tenaga
Pendukung
- - 17 Orang 17 Orang 17 Orang 17 Orang
2018 Tahun ke - 3 (2019) Tahun ke - 4 (2020) Tahun ke - 5 (2021)Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(4) (7) (8) (10) (12) (14)
Target Target Target Target
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan kegiatan
(output)
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
MISI III : MENGEMBANGKAN EKONOMI YANG KOKOH DAN BERKEADILAN
Intensifikasi dan
Ekstensifikasi Pajak Daerah
291,210,000.00 511,129,000.00 390,000,000.00 454,230,000.00
Pelayanan Penerimaan PBB
dan BPHTB
1,100,000,000.00 1,015,760,000.00 1,069,999,900.00 1,249,132,500.00
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
66
Dana (Rp) Rp Rp Rp
3 01 01 02 BADAN KEUANGAN DAERAH 11,211,704,142.00 12,587,058,750.00 13,279,835,850.00 13,151,168,000.00
(1) (2) (3) (5) (6) (9) (11) (13) (15)
3 01 01 02 085 05 Jumlah WP PBB dan
BPHTB tertagih
3500 WP 3,000 WP - - -
Jumlah Data piutang
terseleksi
250 WP 250 WP - - -
Jumlah acara gebyar
pajak
1 Kali - - - -
Jumlah pengiriman
surat
tagihan/himbauan/SP
PT
5375 WP 5,000 WP 3000 WP 620000 WP 5000 WP
Jumlah hari
pelayanan jatuh
tempo
- - - 5 hari 5 hari 5 hari
Jumlah Plang 10 Buah 12 Buah 0 -
Jumlah Pengiriman
SPPT melalui POS
4650 WP
3 01 01 02 085 06 Jumlah WP Penerima
Penghargaan
39 WP 36 WP 0 WP 25 WP 36 WP
Jumlah Kelurahan
terseleksi
17 Kelurahan 17 Kelurahan 0 Kelurahan 0 Kelurahan 17 Kelurahan
Jumlah Kelurahan
Penerima
Penghargaan
3 Kelurahan 3 Kelurahan
Jumlah RT/RW
Penerima
Penghargaan
6 RT RW 6 RT RW
Jumlah PPAT Penerima
Penghargaan
3 PPAT 3 PPAT
3 01 01 02 085 07 Jumlah WP Tertagih - - 60 WP 300 STPD 60 WP 60 WP
Jumlah SKPD/STPD /
Surat Teguran
Terkirim
- - 3500 WP 4200 Surat 3500 WP 3500 WP
Jumlah Stiker 5300 lembar 0 -3 01 01 02 085 08 Pemeriksaan Wajib Pajak
Daerah Non PBB BPHTB
Jumlah WP yang
diperiksa
50 WP 40,495,000.00
3 01 01 02 085 10 Penyelenggaraan Operasi
Gabungan dalam rangka
KTMDU
Jumlah Laporan Hasil
Operasi Gabungan
8 Laporan 34,483,000.00
3 01 01 02 085 13 Pendataan dan
Pemutakhiran Objek Pajak
PBB-P2 Kecamatan
Cipayung
Jumlah Objek PBB-P2
Terdata dan
Dimutakhirkan
20000 Objek PBB 1,250,000,000.00
Jumlah Bidang Tanah
Terpetakan dan
Direposisi
20000 Bidang
tanah
12,587,058,750.00 13,279,835,850.00 13,151,168,000.00
2018 Tahun ke - 3 (2019) Tahun ke - 4 (2020) Tahun ke - 5 (2021)Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Kode Program dan Kegiatan
(4) (7) (8) (10) (12) (14)
Target Target Target Target
Indikator Kinerja
Program (outcome)
dan kegiatan
(output)
Data Capaian pada
Tahun Awal
Perencanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penagihan PBB dan BPHTB 281,500,000.00 285,588,000.00 909,998,400.00 306,605,250.00
JUMLAH ANGGARAN KESELURUHAN
Penagihan Pajak Daerah di
Luar PBB dan BPHTB
135,690,000.00 431,853,900.00 543,297,900.00 283,893,750.00
Pemberian Penghargaan
Kepada Wajib Pajak Daerah
412,000,000.00 379,752,000.00 330,000,000.00 467,856,900.00
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
67
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Sebagaimana diuraikan dalam bab – bab sebelumnya bahwa Badan Keuangan
Daerah Kota Depok sebagai bagian dari Pemerintah Kota Depok bertanggungjawab sesuai
dengan tugas dan fungsinya untuk mendukung terlaksananya visi dan misi serta program
Pemerintah Kota Depok. Oleh karenanya, indikator kinerja Badan Keuangan Daerah Kota
Depok tentunya telah mengacu dan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran RPJMD.
Tabel berikut menyajikan indikator – indikator kinerja Badan Keuangan Daerah
Kota Depok yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pada
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok Tahun
2016 – 2021.
Tabel 6.1
Indikator Kinerja Badan Keuangan Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No. Indikator
Kondisi Kinerja
pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
Kondisi kinerja
pada akhir
periode RPJMD Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
2. Predikat SAKIP BKD B B B B BB A A
3. Survey Kepuasan Masyarakat (IKM)
Pembayaran Pajak Daerah
Sangat Baik
(87,30)
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
4. Persentase Pajak Daerah terhadap
total PAD
74,15 % 74,83 % 76,21 % 76,65 % 77,99 % 78,50 % 78,50 %
Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok
Tahun 2016 - 2021
68
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kota Depok Tahun 2016 -2021 merupakan
dokumen sebagai penjabaran visi dan misi Badan Keuangan Daerah Kota Depok yang dituangkan
dalam kebijakan pendapatan dan belanja, program dan kegiatan pembangunan yang disertai
dengan kerangka pendanaan indikatif yang berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor ..
Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok
Tahun 2016 – 2021.
Rencana Strategis (Renstra) Badan Keuangan Daerah Kota Depok ini selanjutnya
digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahunan tahun 2018 –
2021. Dengan adanya renstra ini diharapkan pelaksanaan Renja Badan Keuangan Daerah Kota
Depok pada setiap tahunnya lebih terfokus sesuai visi dan misi yang akan dicapai. Renstra ini juga
menjadi pedoman dalam evaluasi dan pembuatan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan
lima tahunan Badan Keuangan Daerah Kota Depok.
Keberhasilan dan implementasi pelaksanaan Rencana Strategis ini sangat tergantung
dari kesepakatan, kesepahaman dan komitmen bersama seluruh komponen Badan Keuangan
Daerah Kota Depok.