4
Dari hasil brosur yang saya dapatkan, penjelasannya bisa dijelaskan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Cruiser Cruiser 350 FS adalah Insektisida sistemik bersifat racun kontak dan perut, berbentuk pekatan suspense. Berwarna merah untuk perlakuan benih dan mengendalikan hama serangga pada tanaman jagung dan padi. •Nama dagang pestisida: Cruiser •Jenis: Insektisida •Jenis sasaran: Insektisida (hama serangga pada benih jagung dan padi) •Bahan aktif : Tiametoksam 350 g/l •Bentuk formulasi: Formulasi FS(Flowable for Seed treatment) 2. Bantrek 480 EC Bantrek 480 EC adalah bahan pelindung / pengawet kayu berbentuk pekatan cair berwarna kekuningan yang beremulsi dalam air dan larut dalam minyak dengan sangat baik. Berfungsi sebagai obat anti rayap dan pembasmi raya.Bantrek juga produk termisida import berkualitas SUPER. Diproduksi dan diformulasikan oleh AAKO – Netherlands, adalh salah satu perusahaan termisida terbaik didunia dari Belanda. Diproduksi dengan kualitas berstandar internasional dan telah diakui serta digunakan dibanyak Negara didunia. •Nama dagang pestisida: Bantrek Klorpirifos 480 EC •Jenis: termisida •Jenis sasaran: untuk mengedalikan rayap pada kayu kering, kayu gergaji,pondasi bangunan dan kertas. •Bahan aktif deltrametrin : 480 g/l •Bentuk formulasi: EC (Emulsiflable Concentrates), yaitu larutan pekat pestisida yang diberi emulsifier untuk memudahkan penyampurannya yaitu agar terjadi emulsi dari butiran-butiran kecil minyak dalam air. 3. Tupormin 865 AS •Nama dagang pestisida: Tupormin •Jenis: Herbisida

Pestisida Dasar Perlindungan Tanaman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Umum

Citation preview

Dari hasil brosur yang saya dapatkan, penjelasannya bisa dijelaskan antara lain adalah sebagai berikut :1.CruiserCruiser 350 FSadalah Insektisida sistemik bersifat racun kontak dan perut,berbentuk pekatan suspense. Berwarna merah untuk perlakuan benih dan mengendalikan hama serangga pada tanaman jagung dan padi.Nama dagang pestisida:CruiserJenis: InsektisidaJenis sasaran: Insektisida (hama serangga pada benih jagung dan padi)Bahan aktif :Tiametoksam 350 g/lBentuk formulasi:Formulasi FS(Flowable for Seed treatment)

2.Bantrek 480 ECBantrek 480 ECadalah bahan pelindung / pengawet kayu berbentuk pekatan cair berwarna kekuningan yang beremulsi dalam air dan larut dalam minyak dengan sangat baik. Berfungsi sebagai obat anti rayap dan pembasmi raya.Bantrek juga produk termisida import berkualitas SUPER. Diproduksi dan diformulasikan oleh AAKO Netherlands, adalh salah satu perusahaan termisida terbaik didunia dari Belanda. Diproduksi dengan kualitas berstandar internasional dan telah diakui serta digunakan dibanyak Negara didunia.Nama dagang pestisida: Bantrek Klorpirifos 480 ECJenis:termisidaJenis sasaran: untuk mengedalikan rayap pada kayu kering, kayu gergaji,pondasibangunan dan kertas.Bahan aktif deltrametrin : 480 g/lBentuk formulasi: EC (Emulsiflable Concentrates), yaitu larutan pekat pestisida yang diberi emulsifier untuk memudahkan penyampurannya yaitu agar terjadi emulsi dari butiran-butiran kecil minyak dalam air.

3.Tupormin 865 ASNama dagang pestisida: TuporminJenis: HerbisidaJenis sasaran: Herbisida (Gulma berdaun lebar dan berdaun sempit)Pengaplikasian :Bahan aktif :865 gr/l 2,4 Dichlorophenoxyl Dimetyl AminaBentuk formulasi:Aeous Solution (AS) atau Aquaous Concentrate (AC). pekatan ini diarutkan dalam air. Persisida yang diformulasi dalam bentuk AS dan AC umumnya pestisida berbentuk garam yang mempunyai kelarutan tinggi dalam air. Pestisida ini juga dighunakan dengan cara disemprot.

Bentuk pestisida yang merupakan formulasi ini ada berbagai macam. Formulasi ini perlu dipertimbangkan oleh calon konsumen sebelum membeli untuk disesuaikan dengan kesediaan alat yang ada, kemudahan aplikasi, serta efektifitasnya.Formulasi biasanya digunakan kode dibelakang nama dagangnya. Sebagai contoh Dithane 80 WP yang artinya dalam 1 Kg dithane terkandung 8 00 gr (80 %) mankozeb dan bentuk pestisida tersebut adalah WP (Wettable Powder), atau tepung yang akan tersuspensi jika dicampur air. Dibawah ini akan disebutkan beberapa kode formulasi pestisida yang sering digunakan di pasaran.

-Formulasi cair1) EC (Emulsifiable Cocentrate atau Emulsible Cocentrate).EC adalah larutan pekat pestisida yang diberi emulsifier (bahan pengemulsi) untuk memudahkan penyampurannya yaitu agar terjadi suspensi dari butiran-butiran kecil minyak dalam air. Suspensi minyak dalam air ini merupakan emulsi. Bahan pengemulsi adalah sejenis detergen (sabun) yang menyebabkan penyebaran butir-butir kecil minyak secara menyeluruh dalam air pengencer. Sediaan berbentuk pekatan (konsentrat) cair ini memiliki konsentrasi bahan aktif yang cukup tinggi. Kosentrasi ini jika dicampur dengan air akan membentuk emilsi (butiran denda cair yang melayang dalam media cair lain). EC umumnya digunakan dengan cara disemprot, meskipun dapat pula digunakan dengan cara lain.

2) Soluble Concentrate in water (WSC) atau Water Soluble Concentrate (WSC).Formulasi ini mirip EC, tetapi bila decampur air tidak membentuk emulsi, melainkan membentuk larutan homogen. Umumnya, sediaan ini digunakan dengan cara disemprotkan.3) Aeous Solution (AS) atau Aquaous Concentrate (AC)Pestisida yang diformulasi dalam bentuk AS dan AC umumnya pestisida berbentuk garam yang mempunyai kelarutan tinggi dalam air. Pestisida ini digunakan dengan cara disemprot.

4) Soluble (SL)Pekatan cair ini jika dicampurkan air akan membentuk larutan. Pestisida ini digunakan dengan cara disemprotkan. SL juga dapat mengacu pada formulasi slurry.

5) Flowable (F) atau Flowabel ini Water (FW)Formulasi ini berupa konsentrasi cair yangs angat pekat. Bila dicampur air, F atau FW akan membentuk emilsi seperti halnya WP. Pada dasarnya FW adalah WP yang dibasahkan.

6) Ultra Low Volume (ULV)Sediaan khusus untuk penyemprotan dengan volume ultra rendah, yakni volume semprot antara 1 hingga 5 liter/hektar. ULV umumnya merupakan sdiaan siap pakai, tanpa harus dicampur dengan air.

-Formulasi padat1) Wettable Powder (WP)Formulasi WP bersama EC merupakan formulasi klasik yang masih banyak digunakan dingga saat ini. WP adalah formulasi bentuk tepung yang bila dicampur air akan membentuk suspensi yang penggunaannya dengan cara disemprot.

2) Soluble powder (S atau SP)Formulasi bentuk tepung yang bia dicampur air akan menghasilkan larutan homogen. Pestisida ini juga digunakand enga cara disemprotkan.

3) Granule (G)Butiran yang umumnya merupakan sedian siap pakai dengan konsetrasi rendah. Pestisida butiran digunakan dengan cara ditaburkan di lapagan (baik secara manual dengan tangan atau dengan mesin penabur) setelah penaburan dapat diikuti denga pegolahan tanah atai tidak. Disamping formulasi G dikenal juga fomulasi SG, yakni sand granular.

4) Water Dipersible Granule (WG atau WDG) .WDG atau WG berbentuk butiran, mirip G, tetapi penggunaanya sangat berbeda. Formulasi WDG harus diencerkan denga air dan digunakan dengan cara disemprotkan.

5) Seed dreesing (SD).Sediaan berbentuk tepung yang khusus digunakan untuk perawatan benih.

6) Dust (D).Sediaan siap pakai dengan konsentrasi rendah yang digunakan dengan cara dihembuskan.

7)Bait (B) ready Mix Bait (RB atau RMB).Merupakan formulasi siap pakai yang umumya digunakan untuk formulasi rodentisida.