21
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Definisi Peta Kerja Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas. Melalui peta-peta kerja ini juga kita bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja. Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja, terutama dalam suatu proses produksi, yaitu: jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan- bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan sebagainya. Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku), kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin, pemerikasaan dan perakitan, sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap. Apabila kita melakukan studi yang seksama terhadap suatu peta kerja, maka pekerjaan kita dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilakasanakan. Perbaikan yang mungkin dilakukan, antara lain: kita bisa menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya, menemukan suatu urutan-urutan kerja/proses produksi yang lebih baik, menentukan mesin yang lebih ekonomis, menghilangkan waktu

Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab 2 Landasan Teori2.1. Definisi Peta Kerja Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas. Melalui peta-peta kerja ini juga kita bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja.Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja, terutama dalam suatu proses produksi, yaitu: jumlah benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahanbahan khusus ya

Citation preview

Page 1: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Bab 2

Landasan Teori

2.1. Definisi Peta Kerja

Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk

berkomunikasi secara luas. Melalui peta-peta kerja ini juga kita bisa

mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki

suatu metode kerja.

Contoh informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu

metoda kerja, terutama dalam suatu proses produksi, yaitu: jumlah benda

kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-

bahan khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus

disediakan, dan sebagainya.

Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja

secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini

kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu

benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku),

kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti

transportasi, operasi mesin, pemerikasaan dan perakitan, sampai akhirnya

menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari

suatu produk lengkap.

Apabila kita melakukan studi yang seksama terhadap suatu peta kerja,

maka pekerjaan kita dalam usaha memperbaiki metode kerja dari suatu

proses produksi akan lebih mudah dilakasanakan. Perbaikan yang

mungkin dilakukan, antara lain: kita bisa menghilangkan operasi-operasi

yang tidak perlu, menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya,

menemukan suatu urutan-urutan kerja/proses produksi yang lebih baik,

menentukan mesin yang lebih ekonomis, menghilangkan waktu

Page 2: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

menunggu antar operasi dan sebagainya. Pada dasarnya semua

perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara

keseluruhan, dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk

menganalisis suatu pekerjaan sehingga mempermudah perencanaan

perbaikan kerja.

2.2. Lambang-Lambang yang Digunakan

Menurut catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini

dikembangkan oleh Gilbreth. Pada saat ini, untuk membuat suatu peta

kerja, Gilbreth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Pada

tahun berikutnya jumlah lambang tersebut disederhanakan sehingga

hanya tinggal 4 macam saja. Namun pada tahun 1947 American Society

of Mechanical Engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang

yang terdiri atas 5 macam lambang yang merupakan modifikasi dari yang

telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilbreth.

1. Operasi

Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan

sifat, baik fisik maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun

memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi.

Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu

proses, dan biasanya terjadi pada suatu mesin atau sistem kerja.

Contohnya:

Pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut.

Pekerjaaan mengeraskan logam.

Pekerjaan merakit.

Dalam praktiknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk menyatakan

aktivitas perencanaan atau perhitungan.

Page 3: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2. Pemeriksaan

Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan

mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas.

Lambang ini digunakan jika kita melakukan pemerikasaan terhadap suatu

objek atau membandingkan objek tertentu dengan suatu standar. Suatu

pemeriksaan tidak menjuruskan bahan ke arah menjadi suatu barang jadi.

Contohnya:

Mengukur dimensi benda.

Memeriksa warna.

Membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.

3. Transportasi

Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau

perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan

bagian dari suatu operasi.

Contohnya:

Benda kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap untuk

mengalami operasi berikutnya.

Suatu objek dipindahkan dari lantai atas lewat elevator.

Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari operasi atau disebabkan

oleh petugas pada tempat kerja sewaktu operasi atau pemeriksaan

berlangsung, bukanlah merupakan transportasi.

Contohnya:

Keramik yang mengalami pamanasan suhu tinggi sambil bergerak di

atas ban berjalan, merupakan kegiatan operasi. Walaupun keramik

Page 4: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

tersebut mengalami perpindahan tempat tetapi perpindahan tersebut

merupakan bagian dari kegiatan pemanasan.

4. Menunggu

Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja ataupun

perlengkapan tidak mengalami kegiaatan apa-apa selain menunggu

(biasanya sebentar).

Contohnya:

Objek menunggu untuk diproses atau diperiksa.

Peti menunggu untuk dibongkar.

Bahan menunggu untuk di angkut ke tempat lain.

5. Penyimpanan

Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja tersebut akan di ambil

kembali biasanya memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu.

Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mengalami

penyimpanan permanen, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap

pengeluaran tanpa izin dan lamanya waktu adalah dua hal yang

membedakan antara kegiaatan menunggu dan penyimpanan.

Contohnya:

Dokumen-dokumen/catatan-catatan disimpan brankas.

Bahan baku disimpan dalam gudang.

Selain kelima lambang standar diatas, kita bisa menggunakan lambang

lain apabila merasa perlu untuk mencatat suatu aktivitas yang memang

terjadi selama proses berlangsung dan tidak terungkap oleh lambang-

lambang tadi, lambang itu ialah aktifitas gabungan.

Page 5: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

6. Aktifitas Gabungan

Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaaan

dilakukan bersama atau dilakukan pada suatu tempat kerja.

2.3. Macam-Macam Peta Kerja

Pada dasarnya peta-peta bisa dibagi dalam dua kelompok besar

berdasarkan kegiatan yaitu:

Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan

keseluruhan.

Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja

setempat.

Dalam hal ini tentunya kita harus bisa membedakan antara kegiatan kerja

keseluruhan dan kegiatan kerja setempat. Disebut keseluruhan bila

melibatkan sebagian besar atau semua sistem kerja yang diperlukan

untuk membuat produk yang bersangkutan. Sementara yang dimaksud

dengan kegiatan kerja setempat, apabila hal itu menyangkut hanya satu

sistem kerja saja yang biasanya melibatkan orang dan fasilitas dalam

jumlah terbatas.

Hubungan antara kedua macam kegiatan di atas terlihat bila mana satu

sama lainnya saling berhubungan. Misalnya di suatu perusahaan

perakitan yang mempunyai bermacam-macam mesin dalam berproduksi.

Dalam hal kelancaran proses produksi secara keseluruhan akan sangat

tergantung pada kelancaran setiap sistem kerja. Suatu hal yang bijaksana

apabila dalam dalam perakitannya nanti, si pelaksana pertama-tama

berusaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan setiap sistem kerja

yang ada sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu urutan kerja yang

paling baik untuk saat itu, barulah kemudian menyempurnakan proses

secara keseluruhan.

Page 6: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Dalam garis besar, cara penerapan yang baik kedua jenis peta itu dapat

di jelaskan berikut ini. Pertama, dimulai dengan membuat peta-peta kerja

yang menggambarkan kegiatan secara keseluruhan berdasarkan keadaan

sekarang. Setiap kegiatan yang berlangsung yang terjadi dalam sistem-

sistem kerja terpisah dan telah digambarkan pada peta kegiatan

keseluruhan diamati serinci mungkin. Penganalisisan ini dilakukan dengan

terlebih dulu menggambarkan peta-peta kerja setempat bagi sistem kerja

yang ada untuk menunjukan keadaan sekarang keadaan sekaran inilah

yang dipelajari untuk diusahakan perbaikannya, hasil perbaikannya

dinyatakan juga dalam peta-peta kerja setempat, tetapi yang

menggambarkan keadaan yang diusulkan, setiap sistem kerja yang telah

di perbaiki rancangan inilah yang lalu dipetakan dalam peta kerja

keseluruhan. Dengan begitu terpetakanlah dalam peta kerja keseluruhan

semua sistem kerja itu dalam dalam kaitan satu sama lain, barulah

analisis keseluruhan dilakukan dan tentu sudah diperbaiki hasil akhirnya

dinyatakan dalam peta-peta kerja keseluruhan untuk keadaan yang

diusulkan. Masing-masing peta kerja yang akan dibahas dalam buku ini

semuanya termasuk dalam kedua kelompok diatas yaitu:

Yang termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan:

Peta Proses Operasi (OPC).

Peta Aliran Proses (FPC).

Peta Proses Kelompok Kerja (GPC).

Diagram Aliran (FD).

Yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat:

Peta Pekerjaan dan Mesin (PPM).

Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri (PTKTK).

Page 7: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.3.1. Peta Proses Operasi

Sebelum dilakukan penelitian secara terperinci di setiap sistem kerja,

terlebih dahulu perlu diketahui proses terjadi sekarang secara

keseluruhan. Keadaan ini bisa diperoleh dengan menggunakan peta

proses kerja. Suatu peta proses operasi menggambarkan langkah-

langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan (atau bahan-bahan)

dalam urut-urutannya sejak awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun

sebagai bagian setengah jadi.

Peta ini juga memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis

lebih lanjut, seperti: waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan

tempat atau alat mesin yang dipakai. Sesuai dengan relevansinya, pada

akhir keseluruhan proses dinyatakan keberadaan penyimpanan.

2.3.1.1. Kegunaan Peta Proses Operasi

Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui peta proses

operasi, kita bisa memperoleh banyak manfaat diantaranya:

Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.

Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan

memperhitungkan efesiensi di tiap operasi/pemeriksaan).

Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.

Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang

dipakai.

Sebagai alat untuk pelatihan kerja.

Dan lain-lain.

2.3.1.2. Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi

Untuk bisa menggambarkan peta proses operasi dengan baik, beberapa

pokok berikut ini perlu diperhatikan:

Pertama, pada baris paling atas, pada bagian "kepala" ditulis jelas jenis

peta, yaitu peta proses operasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti:

Page 8: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta dan

nomor gambar.

Material yang akan diproses dinyatakan tepat diatas garis horizontal

yang sesuai, yang menunjukkan ke dalam urut-urutan tempat material

tersebut kemudian diproses.

Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, dari atas ke bawah

sesuai urut-urutan prosesnya.

Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara

berurutan sesuai dengan urutan operasi terkait.

Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara

tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan

operasi.

2.3.1.3. Analisis Suatu Peta Proses Operasi

Adapun analisis suatu peta proses operasi adalah:

Bahan-bahan.

Operasi.

Pemeriksaan.

Waktu.

2.3.1.4. Penutup Untuk Peta Proses Operasi

Dibagian depan sudah diuraikan bahwa peta proses operasi berfungsi

untuk melihat keadaan proses secara lengkap atau keseluruhan, untuk

keperluan analisis pada tingkat lebih rinci dapat digunakan peta aliran

proses.

2.3.2. Peta Aliran Proses

Setelah kita mempunyai gambaran tentang keadaan umum dari proses

yang terjadi, seperti yang diperlihatkan dalam peta proses operasi,

langkah berikutnya kita perlu menganalisis setiap komponen

pembentukan suatu produk lengkap dengan lebih terperinci. Informasi-

informasi yang diperlukan untuk analisis setiap komponen tersebut di atas

Page 9: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

dapat diperoleh melalui peta aliran proses. Dapat juga dikatakan bahwa

peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan

dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan

yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Di dalamnya

dimuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti

waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan yang terjadi. Waktu,

biasanya dinyatakan dalam jam atau menit sementara jarak perpindahan

biasanya dinyatakan dalam meter.

2.3.2.1. Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses Operasi

Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas dasar, termasuk

transportasi, menunggu, dan menyimpan. Sementara pada peta proses

operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.

Peta aliran proses menganalisis setiap komponen yang diproses secara

lebih lengkap dibanding peta proses operasi, dan memungkinkan untuk

digunakan di setiap proses atau prosedur, baik di pabrik atau kantor.

Sebagai konsekuensinya, peta aliran proses tidak bisa digunakan untuk

menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan. Biasanya suatu

peta aliran proses hanyalah menggambarkan dan digunakan untuk

menganalisis salah satu komponen dari produk yang dirakit.

2.3.2.2. Macam-Macam Peta Aliran Proses

Peta Aliran Proses Tipe Bahan

Peta aliran proses tipe bahan menggambarkan kejadian yang dialami

bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk barang jadi) dalm

suatu proses atau prosedur operasi. Dengan hanya menggambarkan

salah satu komponen produk jadi, peta ini menggambarkan salah satu

bagian dari peta yang lebih kompleks.

Page 10: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Peta Aliran Proses Tipe Orang

Peta Aliran proses Tipe Orang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang

operator.

b. Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja

sekelompok manusia, sering disebut peta proses kelompok kerja.

Peta Aliran Proses Tipe Kertas

Pada peta aliran proses tipe kertas yang digambarkan adalah aliran dari

kertas yang menjalani sekumpulan urutan proses mengikuti suatu

prosedur tertentu secara bertahap. Serangkaian tahap yang diperlukan

untuk menyelesaikan suatu proses permohonan izin, adalah salah satu

contohnya.

2.3.2.3. Kegunaan Peta Aliran Proses

Adapun kegunaan peta aliran proses yaitu:

Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau

aliran kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur

sampai aktivitas terakhir.

Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian atau

suatu proses prosedur.

Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan,

orang atau kertas selama proses atau prosedur berlangsung.

Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau

metode kerja.

Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh

suatu komponen atau satu orang, secara lebih lengkap, maka peta ini

merupakan suatu alat yang akan memudahkan proses analisis untuk

mengetahui tempat-tempat di mana terjadi ketidakefisienan atau terjadi

ketidaksempurnaan pekerjaan. Dengan begitu dapat digunakan untuk

menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi.

Page 11: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.3.2.4. Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Aliran Proses

Ada beberapa hal pokok tentang pembuatan suatu peta aliran proses

yang lengkap, yaitu:

Suatu peta aliran proses pun mempunyai judul, dimana pada baris

paling atas dari kertas ditulis "PETA ALIRAN PROSES" sebagai

judulnya. Kemudian diikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi

seperti: nomor atau nama komponen yang dipetakan, nomor gambar,

peta orang atau peta bahan, cara sekarang atau cara yang diusulkan,

tanggal pembuatan, dan nama pembuatan peta. Semua informasi ini

dicatat disebelah kanan atas kertas.

Disebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang dicatat

pada butir diatas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat jumlah

total dan waktu total dari setiap kegiatan yang terjadi. Begitu juga total

jarak perpindahan yang dialami bahan, orang atau kertas selama

proses atau prosedur berlangsung.

Dibagian "badan" diuraikan proses yang terjadi secara lengkap dengan

lambang-lambang dan informasi mengenai jarak perpindahan, jumlah

yang dilayani, waktu yang dibutuhkan dan kecepatan produksi (jika

mungkin). Dimuat pula pada kolom-kolom yang tersedia analisis,

catatan, dan tindakan yang diambil berdasarkan analisis tersebut.

Ada suatu cara yang sederhana, tetapi cukup efektif untuk

menganalisis Peta Aliran Proses, yaitu dengan mengajukan lima buah

pernyataan pada setiap kejadian dari suatu peta aliran proses. Cara ini

disebut "dock and check technique" yang merupakan suatu jenis dari

analisis 4W-1H yang umum dikenal.

2.3.2.5. Analisis Suatu Peta Aliran Proses

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan tindakan yang dapat

dilaksanakan untuk perbaikan, yaitu:

Menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak perlu.

Menggabungkan atau mengubah tempat kerja.

Menggabungkan atau mengubah waktu atau urutan kerja.

Page 12: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Menggabungkan atau mengubah jumlah orang.

Menyederhanakan atau memperbaiki metode kerja.

2.3.3. Peta Proses Kelompok Kerja

Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat kerja di mana untuk

melaksanakan pekerjan tersebut memerlukan kerjasama yang baik dari

sekelompok pekerja. Jenis pekerjaan atau tempat kerja yang mungkin

memerlukan analisis melalui peta proses kelompok kerja misalnya

pekerjaan-pekerjaan, pergudangan pemeliharaan atau pekerjaan-

pekerjaan pengangkut barang material, pada dasarnya dapat dikatakan

bahwa peta proses kelompok kerja merupakan kumpulan dari beberapa

peta aliran proses dimana tiap peta aliran proses tersebut menunjukan

satu seri keja dari seorang operator, setiap peta aliran proses tersebut

dipetakan dalam arah horizontal, sehingga pararel satu sama yang lain,

yang satu diatas atau dibawah yang lainnya, arah kegiatan dari sebelah

kiri menuju ke sebelah kanan, perubahan kegiatan digambarkan dengan

berubahnya lambang pada tiap peta aliran proses tersebut.

Kolom vertikal yang memotong lambang-lambang dari setiap peta aliran

proses menunjukan aktivitas-aktivitas dari kelompok tersebut yang

dilaksanakan atau terjadi secara serentak dari semua anggota kelompok

tersebut.

2.3.3.1. Kegunaan Peta Proses Kelompok Kerja

Sesuai dengan namanya, peta ini dapat digunakan sebagai alat untuk

menganalisis aktivitas suatu kelompok kerja. Diatas telah terurai bahwa

masalah utama dengan adanya kerja sama antara sekelompok orang di

mana satu aktivitas-aktivitas menunggu (delay).

Tujuan utama yang harus di analisis dari kelompok kerja ini adalah

minimumkan waktu menunggu (delay). Dengan berkurangnya waktu

Page 13: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

menunggu berarti kita bisa mencapai tujuan lain yang lebih nyata

diantaranya:

Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses.

Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.

2.3.3.2. Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Proses Kelompok Kerja

Ada beberapa hal pokok tentang pembuatan suatu peta kelompok kerja

yang lengkap, yaitu:

Langkah pertama, nyatakan judul peta lengkap dengan identifikasi-

identifikasi lainnya dan ringkasannya.

Lambang-lambang yang biasanya digunakan untuk membuat peta

aliran proses digunakan juga untuk membuat peta proses kelompok

kerja sesuai kebutuhan.

Tiap peta aliran proses yang menunjukan suatu seri kegiatan kerja

merupakan anggota dari suatu peta proses kelompok kerja. Peta-peta

aliran proses tersebut diletakan saling berdampingan secara pararel

bergerak mulai dari kiri-kanan, dimana kolom vertikal menunjukan

aktivitas-aktivitas yang terjadi secara bersamaan dari semua anggota

kelompok.

Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakan

secara berdekatan dan perubahan lambang menunjukan perubahan

aktivitas.

2.3.3.3. Contoh Peta Proses Kelompok Kerja

Agar apa yang telah diuraikan diatas menjadi jelas, pemberian contoh

tentang cara suatu peta proses kelompok kerja digunakan dalam dunia

praktik akan lebih membantu para pembaca. Proses belajar akan bisa

dicapai dengan lebih cepat apabila sejak awal kita sudah mengerti apa-

apa yang menjadi persoalannya. Untuk itu, penulis akan, mencoba

memberikan contoh dari peta proses kerja untuk pemasangan batu-bata.

Page 14: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.3.4. Diagram aliran

Walaupun peta aliran proses merupakan suatu peta yang memuat

informasi-informasi relatif lengkap sehubungan dengan proses dalam

suatu pabrik atau kantor, tetapi peta tersebut tidak menunjukan gambar

arah aliran selama bekerja. Kadang-kadang kita sangat memerlukan

informasi tambahan ini, terutama apabila kita akan melakukan analisis

untuk mengembangkan metode agar lebih baik. Misalkan, dengan

mengetahui tata letak atau keadaan ruangan tepat terjadi perpindahan

suatu barang, maka kita bisa menganalisis apakah tata letak dalam

ruangan tersebut memungkinkan jarak perpindahan seminimum mungkin.

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa diagram aliran merupakan suatu

gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan gedung yang

menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran

proses. Aktivitas yang berarti pergerakan suatu material atau orang dari

suatu tempat ke tempat berikutnya, dinyatakan oleh garis aliran dalam

diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil pada

garisan tersebut.

2.3.4.1. Kegunaan Diagram Aliran

Adapun kegunaan diagram aliran yaitu:

Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran

merupakan faktor yang penting.

Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.

2.3.4.2. Prinsip-Prinsip Pembuatan Diagram Aliran

Pertama-tama dibuat judul peta. Di bagian kepala ditulis "DIAGRAM

ALIRAN" yang kemudian di ikuti oleh identifikasi lain seperti nama

pekerjaan yang di petakan, apakah memetakan keadaan sekarang atau

usulan, nomor peta, orang yang memetakan, dan tanggal pemetaan.

Page 15: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Untuk membuat suatu diagram aliran, analisis harus mengidentifikasi

setiap aktivitas dengan dan nomor yang sesuai dengan yang di

gunakan dalam peta aliran proses.

Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang di buat secara

berurutan sepanjang garis aliran.

Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang

atau barang, maka tiap lintasan dibedakan dengan warna atau bentuk

panah yang khas untuk setiap hal yang berpindah, atau apabila hanya

menggambarkan lintasan untuk seorang operator atau satu barang

pembeda warna atau bentuk diberikan untuk menunjukan perbedaan

antara cara sekarang dengan cara yang di usulkan.

2.3.4.3. Penutup Untuk Diagram Aliran

Diagram aliran berfungsi melengkapi peta aliran proses. Ini berarti

penganalisisan suatu proses kerja akan lebih sempurna apabila kita

mengetahui lokasi tempat mesin, tempat kerja, daerah kerja, dan arah

gerakan dari bahan, perlengkapan atau orang selama proses tersebut

berlangsung. Keadaan pabrik atau bengkel atau proses lain yang akan di

tunjukan dalam diagram aliran akan lebih jelas apabila digambarkan

menurut skala. Dengan demikian kita bisa memperkirakan kemungkinan

lokasi tempat terjadinya kemacetan aliran. Dan lebih jauh lagi akan

mempermudah perancangan tata letak tempat kerja.

2.3.5. Peta Pekerja Mesin

Peta pekerja mesin merupakan peta pertama yang termasuk kelompok

kegiatan setempat. Dalam beberapa hal, hubungan anatara operator dan

mesin sering bekerja secara silih berganti, yaitu sementara mesin

menganggur, operator bekerja atau sebaliknya. Waktu menganggur

adalah suatu kerugian.

Oleh karena itu, waktu menganggur baik pada pekerja maupun mesin

harus dihilangkan atau setidaknya diminimumkan. Namun tentunya harus

Page 16: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

masih berada dalam batas-batas kemampuan manusia dan mesinnya.

Dalam beberapa hal, hubungan antara operator dan mesin sering bekerja

secara silih berganti, yaitu sementara mesin menganggur adalah suatu

kerugian. Oleh karena itu, waktu menganggur baik pada pekerja maupun

mesin harus dihilangkan atau setidaknya diminimumkan. Namun tentunya

harus masih berada dalam batas-batas kemampuan manusia dan mesin.

2.3.5.1. Kegunaan Peta Pekerja-Mesin

Adapun kegunaan peta pekerja-mesin yaitu:

Mengubah tata letak tempat kerja. Tata letak kerja merupakan salah

satu faktor yang menetukan lamanya waktu penyelesaian suatu

pekerja. Penataan kembali suatu tata letak tempat kerja, diharapkan

dapat menempatkan elemen sistem kerja pada suatu tempat sehingga

benar-benar dapat menghemat waktu penyelesaian.

Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja. Pada dasarnya gerakan-

gerakan kerja juga merupakan faktor yang menentukan waktu

penyelesaian suatu pekerjaan. Dengan demikian penataan kembali

gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja, akan sangat membantu

meningkatkan efektivitas kerjanya, dan sekaligus mempengaruhi

efesiensi penggunaan tenaga.

Merancang kembali mesin dan peralatan. Keadaan masih dan

peralatan seringkali perlu dirancang kembali untuk meningkatkan

efektivitas pekerja dan mesin.

Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah

mesin bagi seorang pekerja. Apabila kita menemukan bahwa

evektivitas pekerja yang menangani sebuah atau beberapa mesin itu

rendah, yaitu pekerja banyak menganggur, sementara ditempat lain

banyak terdapat mesin yang menganggur, maka penambahan tugas

bagi pekerja tersebut mungkin dapat meningkatkan efektivitas dan

efesiensi.

Page 17: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

2.3.5.2. Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Pekerja-Mesin

Ada beberapa hal pokok tentang pembuatan suatu peta pekerja-mesin

yang lengkap, yaitu:

Nyatakan identifikasi peta yang di buat. Biasanya dibagian paling atas

kertas dinyatakan "PETA PEKERJA-MESIN" sebagai kepalanya

kemudian di ikuti oleh informasi-informasi yang melengkapi meliputi

nomor peta, nama pekerjaan yang dipetakan, metode sekarang atau

usulan, tanggal dipetakan dan nama orang yang membuat peta

tersebut.

Setelah semua identifikasi lengkap dinyatakan, langkah berikutnya

adalah menguraikan semua elemen pekerja yang terjadi, untuk itu tiga

jenis kolom (bar) digunakan untuk melambangkan elemen-elemen yang

bersangkutan. Kolom-kolom tersebut dibuat memanjang dari atas ke

bawah dengan panjang masing-masing sebanding dengan lamanya

waktu pelaksanaan yang bersangkutan.

2.3.6. Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri

Dengan menggunakan peta-peta yang terdahulu, berarti kita telah

mendapatkan suatu prosedur dari orang bahan, dan alat secara tertib

serta sistematis. Setelah hal ini di peroleh langkah selanjutnya adalah

menganalisis pekerjaan itu sendiri, untuk lebih menyempurnakan cara

kerja yang telah ada. Tentunya, kalau setiap sistem kerja telah dapat

disempurnakan, maka untuk memperbaiki proses secara keseluruhan

akan lebih mudah dilaksanakan.

Untuk mendapatkan gerakan-gerakan yang lebih rinci, terutama untuk

mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu dan untuk mengatur

gerakan sehingga diperoleh urutan yang terbaik, maka dilakukan studi

gerakan. Dengan studi gerakan ini, kita bisa menganalisis gerakan-

gerakan yang dilakukan seorang pekerja selama melaksanakan

pekerjaannya. Berdasarkan studi ini, kita bisa membuat peta tangan

kanan-tangan kiri. Dengan kata lain, peta tangan kanan-tangan kiri

Page 18: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan-

gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan

untuk melakukan pekerjaan.

Peta ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu

menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga

menunjukan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri

dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Melalui peta ini kita

bisa melihat semua operasi secara cukup lengkap, yang berarti

mempermudah perbaikan operasi tersebut. Peta ini sangat peraktis untuk

memperbaiki suatu pekerjaan manual, yakni saat setiap siklus dari pekerja

terjadi dengan cepat dan terus berulang. Itulah sebab dengan

menggunakan peta ini kita bisa melihat dengan jelas pola-pola gerakan

yang tidak efisien, dan atau bisa melihat adanya pelanggaran terhadap

prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerjaan manual

tersebut berlangsung.

2.3.6.1. Kegunaan Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri

Adapun kegunaan peta tangan kanan-tangan kiri yaitu:

Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.

Dengan bantuan studi gerakan dan perinsip-prinsip ekonomi gerakan

maka kita bisa menguraikan suatu pekerjaan lengkap menjadi elemen-

elemen gerakan yang terperinci. Setiap elemen gerakan dari pekerjaan

ini di bebankan ke setiap tangan sedemikian rupa sehingga seimbang

dan memenuhi prinsip ekonomi gerakan. Bila suatu pekerjaan sudah

memenuhi prinsip-prinsip ekonomi gerakan, berarti akan mengurangi

kelelahan.

Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien

dan tidak produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu

kerja. Keadaan ini juga bisa dicapai dengan bantuan studi gerakan dan

prinsip-prinsip ekonomi gerakan. Kemahiran untuk menguraikan suatu

pekerjaan menjadi elemen-elemen gerakan dan kemudian memilih

Page 19: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

elemen-elemen mana saja yang efektif dan tidak efektif, tentu akan

mempengaruhi efisien dan produktivitas kerja. Jika suatu pekerjaan

sudah bisa dilaksanakan dengan efisien dan produktif otomatis waktu

penyelesaian pekerjaan tersebut merupakan waktu tersingkat saat itu.

Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja. Tata letak

tempat kerja juga merupakan faktor yang mempengaruhi lamanya

waktu penyelesaian. Percobaan dengan mengubah-ubah tata letak

peralatan selain dapat menentukan tata letak yang baik ditinjau dari

waktu dan jarak, juga kita bisa menemukan urutan-urutan pengerjaan

yang baik dengan prinsip ekonomi gerakan.

Sebagai alat untuk melatih pekerja baru, dengan cara kerja yang ideal.

Kiranya sudah jelas, peta tangan kanan-tangan kiri menunjukan urutan-

urutan pengerjaan yang terbaik untuk saat itu, peta ini berfungsi

sebagai penuntun terutama bagi pekerja-pekerja baru sehingga akan

mempercepat proses belajar.

2.3.6.2. Prinsip-Prinsip Pembuatan Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri

Ada beberapa hal pokok tentang pembuatan suatu peta tangan kanan-

tangan kiri yang lengkap, yaitu:

Berbeda dengan peta-peta lain, untuk membuat peta tangan kanan-

tangankiri, lembaran kertas di bagi dalam tiga bagian yaitu "kepala",

bagian yang memuat bagian dari sistem kerja dan bagian-bagian

"badan".

Pada bagian kepala dibaris paling atas di tulis "PETA TANGAN

KANAN-TANGAN KIRI" setelah itu menyertakan identifikasi-identifikasi

lain seperti: nama pekerjaan, nama nama pembuat peta, dan tanggal

dipetakan.

Pada bagian yang memuat bagan, digambarkan sketsa dari sistem

kerja yang memperlihatkan skala, sesuai dengan tempat kerja

sebenarnya. Sketsa ini penting untuk menunjukan kondisi saat

dilakukan studi terhadap pekerjaan tersebut.

Page 20: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

Bagian "badan" di bagi dalam dua pihak. Sebelah kiri kertas digunakan

untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan

sebaliknya, sebelah kanan kertas digunakan untuk menggambarkan

kegiatan yang dilakukan tangan kanan pekerja.

Langkah selanjutnya, diperhatikan urutan-urutan gerakan yang

dilaksanakan operator. Kemudian operasi tersebut diuraikan menjadi

elemen-elemen gerakan yang biasanya dibagi ke dalam delapan buah

elemen sebagai berikut:

o Elemen menjangkau diberi lambang Re

o Elemen memegang diberi lambang G

o Elemen membawa diberi lambang M

o Elemen mengarahkan diberi lambang P

o Elemen menggunakan diberi lambang U

o Elemen melepas diberi lambang RI

o Elemen menganggur diberi lambang D

o Elemen memegang untuk memakai diberi lambang H

2.3.6.3. Analisis Suatu Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri

Setelah peta tangan kanan-tangan kiri yang menunjukan cara kerja yang

ada selesai dibuat, langkah berikutnya, si penganalisis harus memikirkan

bagaimana agar perbaikan cara kerja tersebut bisa diperoleh untuk itu

biasanya elemen gerakan “menganggur” dan “memegang untuk memakai”

merupakan titik yang baik untuk memulai penganalisisan. Alangkah

baiknya, apabila untuk pekerjaan ini kita bisa membuat suatu alat yang

bisa berfungsi pemegang menggantikan fungsi tangan kiri, jika hal ini bisa

diperoleh, tangan kiri bisa melakukan tugas lain, membantu tangan kanan.

Sehingga yang perlu kita pikirkan lebih lanjut adalah cara melakukan

pembagian tugas antara tangan kiri dan tangan kanan agar seimbang.

Analisis terhadap suatu sistem kerja melalui peta ini akan sangat mudah

apabila si penganalisis memanfaatkan studi gerakan dan prinsip-prinsip

ekonomi gerakan, ini penting karena perbaikan suatu sistem kerja bisa di

Page 21: Peta-Peta Kerja - Bab 2 Landasan Teori - Modul 1 - Laboratorium Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia

capai, apabila kita melakukan analisis terhadap semua elemen gerakan

dalam pekerjaan tersebut, secara lengkap dan teliti.

2.3.6.4. Penutup Untuk Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri

Dengan selesainya pembahasan terhadap peta ini, berarti di dua bab

terakhir ini kita telah mempelajari enam macam peta kerja yang paling

sering digunakan dalam praktik.