Upload
rima-rachmawati
View
2.387
Download
6
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
silahkan buat yang membutuhkan,, mudah2an bermanfaat.. :D
Citation preview
RANCANG BANGUN DAN PEMBUATAN
PIG LAUNCHER SERTA UJI KARAKTERISTIK
FOAM PIG DALAM SIMULATOR PIGGING
Design and Manufacturing of Pig Launcher and
Characterization of Foam Pig Along Overall
Pigging Simulator
TUGAS AKHIR
OLEH
MUHAMMAD ROCKEFELER WENDI PUTRA NIM.06401022
RIMA RACHMAWATI NIM.06401078
PROGRAM STUDI D III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
AGUSTUS 2009
RANCANG BANGUN DAN PEMBUATAN PIG
LAUNCHER SERTA UJI KARAKTERISTIK FOAM
PIG DALAM SIMULATOR PIGGING
Design and Manufacturing of Pig Launcher Simulator and
Characterization of Foam Pig Along Overall Pigging Facilities
TUGAS AKHIR
Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia
OLEH
MUHAMMAD ROCKEFELER WENDI PUTRA NIM.06401022
RIMA RACHMAWATI NIM.06401078
PROGRAM STUDI D III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
AGUSTUS 2009
RANCANG BANGUN DAN PEMBUATAN PIG LAUNCHER
SERTA UJI KARAKTERISTIK FOAM PIG
DALAM SIMULATOR PIGGING
Penulis :
1. Muhammad Rockefeler NIM.06401022
2. Rima Rachmawati NIM 06401078
Penguji :
1. Sebagai ketua : Ir. Nurcahyo
2. Sebagai anggota: Ir. Ahmad Rifandi, MSc
2. Sebagai anggota : Iwan Ridwan, ST
3. Sebagai anggota : Ir. Bintang Iwhan M
4. Sebagai anggota: Ir. Gatot Subiyanto
Tugas Akhir ini telah disidangkan pada tanggal 04 Agustus 2009
dan disahkan sesuai ketentuan.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir. Nurcahyo Ir.Ahmad Rifandi, MSc
NIP. 132 055 387 NIP. 131 618 255
Ketua Jurusan Teknik Kimia
Ir. Agus Djauhari, M.T NIP. 131 965 833
CURRICULUM VITAE
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 22 Mei 1988
SD Lulus Tahun : 2000 di SDN Tunas harapan 02 Bandung
SLTP Lulus Tahun : 2003 di SLTPN 9 Bandung
SLTA Lulus Tahun : 2006 di SMAN 9 Bandung
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Agustus 1988
SD Lulus Tahun : 2000 di SDN Durenjaya 06 Bekasi
SLTP Lulus Tahun : 2003 di SLTPN 1 Bekasi
SLTA Lulus Tahun : 2006 di SMUN 1 Bekasi
RIMA RACHMAWATI 06401078
MUHAMMAD ROCKEFELER W.P 06401022
Kupersembahkan Karya Kecil ini Kepada: My God, Allah SWT
Subhanallah…. Kuasamu Tak henti-hentinya memberikan anugrah
yang seringkali tak kusadari, maaf jika hambamu seringkali merasa kurang
mensyukuri rahmat-Mu, namun segala pujian dan senandung keagungan takkan
pernah
lupa kulantunkan untuk-Mu…
Muhammad SAW
The Prophet untuk prinsip dan
keteladanannya, sunnah Mu menjadikan hidup lebih hidup.
Mamah dan Papah…
Terima kasih atas semua doa yang tak pernah henti terucap, Maaf jika aku
nakal dan tidak penurut, namun yakinlah kalau aku mampu berjalan di atas titian
dengan segala petuah dan doamu sebagai tonggaknya. Allahumma fighri
waliwalidayya
warhamhuma kama rabbayaani sighaara.
Adik-adikku…
Terima kasih atas peminjaman laptopnya dan pijitannya saat aku tidak enak
badan waktu sibuk-sibuknya mengerjakan Tugas Akhir ini. Terimakasih atas
segala supportnya. Maafkan jika kakakmu belum bisa menjadi contoh yang baik,
semoga engkau selalu jadi yang terbaik.
Sahabat-sahabatku.... Terimakasih atas dukungan dan doanya. Teman-teman yang gak mungkin aku
lupakan sepanjang hidupku yang selalu membuatku tertawa dan membantu
menghilangkan kejenuhan di kampus. Never ending story with u all.I MISS U
ALL.I LOVE U FOREVER.
Teman-teman HIMATEK 2006 Terimakasih kalian semua udah buat kehidupanku lebih berwarna selama 3 tahun
terakhir ini. Sukses semua ya..!
Terimakasih untuk semua atas doanya.............
Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita..Amiinn
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah, 2: 216)
Kalau kita tidak pernah mencoba maka tidak akan tahu batas
kemampuan kita “jangan mudah kalah oleh rasa malas karena ia adalah musuh utama kesuksesan dunia-akhiratmu.
Rima Rachmawati
Lembar Persembahan Tugas AkhirKu
“dengarkanlah suara hatimu karena disanalah kamu akan mendapatkan ketenangan jiwa” Lembar ini aku persembahkan untuk orang-orang yang telah mensupport dan
mendukungku dengan doa serta kritik dan saran yang diberikan untukku selama
aku menyelesaikan Tugas Akhirku,dan akan kupersembahkan untuk :
ALLAH SWT
Perjalanan yang panjang dan berliku, penuh halangan dan rintangan yang mengiringi penulisan tugas akhir ini telah membuatku bertambah yakin akan kebesaranNya...
“sabar dan ikhlas”, dua kata yang makin aku pahami maknanya, ternyata kata-kata tersebut gampang mengucapkan tapi susah diamalkan…
Terima kasih Tuhan, terima kasih atas pembelajaran yang diberikan pada hambaMu ini, dan ampunilah hambamu ini yg kurang mensyukuri rahmat-Mu, namun segala pujian dan senandung keagungan takkan pernah lupa kulantunkan untuk-Mu…
My Big Family
Terima kasih untuk keluarga besarku terutama kedua orang tuaku yg sangat aku sayangi, terima kasih telah melahirkan,membesarkan,mendidik dan memberikan kasih sayang serta do’a dan dukungannya, maafkanlah anakmu ini yg berada jauh dari kalian.
Serta untuk kedua adikku terima kasih atas dukungan kalian semua. Maafkan kadang abangmu ini menganggu waktumu untuk menjagaku ketika aku sakit.
Dosen Pembimbing
Terima kasih untuk Bapak Ir. Nurcahyo yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan membagikan ilmunya untukku. Maafkan jika selama aku menjadi anak bimbingan bapak suka bandel dan sulit diatur sehingga merepotkan bapak. Terima kasih bapak atas perhatian bapak selama aku mengerjakan tugas akhir..
Teman-Teman Angkatan 2006
Teman – teman seangkatan 2006 di POLBAN ini yang telah bersama-sama selama 3 tahun ini yang berawal dari ospek kampus, ospek jurusan hingga sekarang ini kita lulus bersama. Terima kasih atas doa dan dukungannya baik secara moril maupun materil.
Teman-Teman Himatek POLBAN
Terima kasih untuk teman-teman Himatek angkatan 2006 yang selama ini telah membuat hari-hariku yang menoton menjadi hari-hari yang tidak menjenuhkan oleh canda tawa kalian semua dan tak luput saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari angakatan 2008 hingga para alumni yang telah aku repotkan ketika aku membutuhkan literatur tugas akhir ini di waktu-waktu sibuk kalian. Aku akan selalu merindukan kalian. I MISS U ALL.I LOVE U FOREVER
“Tanamkanlah dalam khayalanmu tentang keberhasilan dan biarkan dia tertulis dalam hatimu”
“Hidup ini singkat. Maka, jangan membuat lebih singkat lagi dengan sesuatu yang sia-sia”
“Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
resah dan gelisah, dari sedih dan derita, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pelit dan
pengecut, dan dari tekanan orang” (QS. Al-Baqarah:78)
Best regards, M. Rockerfeller
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul
“Rancang Bangun dan Pembuatan Pig launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig
dalam Simulator Pigging”. Laporan ini merupakan salah satu syarat
menyelesaikan program pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Bandung.
Laporan ini disusun berdasarkan studi pustaka dan pengumpulan data dari
hasil penelitian dalam perancangan dan pembuatan pig launcher serta menguji
kinerja dari pig launcher tersebut dan pengambilan data dari uji karakteristik foam
pig. Semua data diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di pilot plant.
Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini penulis mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ir. Agus Djauhari, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Bandung.
2. Ir. Nurcahyo dan Ir. Ahmad Rifandi selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing selama pelaksanaan Tugas Akhir.
3. Ir. Ninik Lintang, M.Sc, selaku Koordinator Tugas Akhir Jurusan Teknik
Kimia Politeknik Negeri Bandung.
4. Tim penguji yang telah memberikan banyak masukan positif pada saat Tugas
Akhir ini disidangkan.
5. Seluruh staf tata usaha dan teknisi Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Bandung.
6. Rekan-rekan angkatan 2006.
7. Semua pihak yang telah membantu.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak sebagai pengetahuannya atau yang
membutuhkannya.
Bandung, Agustus 2009
Penulis
ii
ABSTRAK Pigging merupakan suatu metoda perawatan permukaan bagian dalam
sistem perpipaan dengan suatu benda yang dinamakan pig. Di dalam simulator
pigging, ada empat komponen yang sangat penting dan saling berkaitan yaitu pig
launcher, sistem perpipaan, pig receiver dan pig. pig launcher merupakan alat
yang digunakan untuk menembakkan pig ke sistem perpipaan. Pig merupakan
suatu benda yang digunakan sesuai fungsinya pada permukaan dalam sistem
perpipaan. Bentuk dasar dari pig tersebut adalah brush pig, bi-directional pig,
foam pig dan sphere pig. dalam penelitian tugas akhir ini yang dilakukan adalah
rancang bangun dan pembuatan pig launcher dan pengujian kinerja dari foam pig.
Ukuran dari pig launcher yang dibuat yaitu berdasarkan standar ANSI untuk
nominal sistem perpipaan 2 inci yang dilakukan proyeksi terlebih dahulu dari
standar yang telah ada. Foam pig yang digunakan terbuat dari busa dan
mempunyai fungsi untuk membersihkan atau mengeringkan permukaan dalam
sistem perpipaan dari air. Uji kinerja dari foam pig dilihat dari tingkat kebasahan
yang diserap dan didorong oleh foam dengan variasi kecepatan laju alir udara
tekan. Dari hasil penelitian ini, pig launcher yang dibangun dapat digunakan
untuk meluncurkan pig dengan mengguinakan udara tekan dan tidak untuk gas
yang berbahaya. Tekanan awal yang diberikan untuk meluncurkan foam pig ke
simulator pigging adalah 0,06 bar. Kinerja foam pig dalam penyerapan pada
simulator pigging tidak dipengaruhi oleh kecepatan udara tekan.
iii
ABSTRACT Pigging is the process of pipeline maintanance using pig as a medium of
cleaning. There are four part of pigging system equipment, i.e pig launcher,
pipeline, pig receiver and pig. In this project, the author has design and
manufactured a pig launcher that has designed and manufactured a pig launcher
that has to be fitted with the other part of the pigging system to built a pigging
simulator. To proof the pigging simulator performance, the author launch a foam
pig type to operate/flow into the simulator by using compressed air as a fluid
medium. In this experiment, characteristic of the foam pig; effectiveness of the
foam to remove water from flowlines under various of pig velocity will be
observed. The experiment pointed out that pig launcher can used for launch the
pig by give compressed air, but cannot by another dangerous air. The minimum
pressure to launch the foam pig is 0,06 bar. The characteristic of foam pig in
pigging simulator to absord a fluid is not influence by velocity of compressed air.
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Abstrak ................................................................................................................ ii
Abstract ............................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................. iv
Daftar Tabel ........................................................................................................ vi
Daftar Gambar ..................................................................................................... vii
Daftar Lampiran .................................................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian ......................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
1.3. Ruang Lingkup ......................................................................... 3
1.4. Tahapan Penelitian .................................................................... 3
1.5. Sistematika Penulisan ............................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum ........................................................................ 6
2.2. Pig Launcher.............................................................................. 7
2.2.1 Komponen Pig Launcher.................................................. 8
2.2.2 Desain Pig Launcher......................................................... 10
2.2.3 Hidrostatik Tes.................................................................. 10
2.3. Pig ............................................................................................. 10
2.3.2 Jenis-jenis Pig................................................................... 11
2.3.3 Foam Pig........................................................................... 12
2.4. Prosedur Peluncuran Pig............................................................ 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan .......................................................................... 16
3.1.1. Peralatan yang digunakan............................................... 16
3.1.2. Bahan yang digunakan ................................................... 16
3.2. Tahap Persiapan.......................................................................... 17
3.3. Tahap Perancangan..................................................................... 17
3.3.1 Perancangan Pig Launcher................................................ 17
3.3.2 Perancangan Pig................................................................ 20
3.3.3 Perancangan Support......................................................... 20
3.4. Tahap Pembuatan (manufacturing)............................................. 20
3.5 Tahap Perangkaian...................................................................... 21
3.6 Tahap Pengujian dan Pengambilan Data..................................... 22
3.6.1 Uji Hidrostatik................................................................... 23
3.6.2 Penentuan Tekanan Awal Peluncuran Pig......................... 23
3.6.3 Pengamatan Waktu Tempuh Pig....................................... 23
3.6.4 Uji Karakteristik Dinamika Pig di Pipa Lurus.................. 24
3.6.5 Pengamatan Pendahuluan.................................................. 24
3.6.6 Uji Karakteristik Penyerapan Air oleh Foam Pig............. 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Perancangan ..................................................................... 26
v
4.1.1 Hasil Perancangan Pig Launcher...................................... 26
4.1.2 Hasil Perancangan Pig...................................................... 30
4.1.3 Hasil Perancangan Support............................................... 31
4.2 Hasil Pembuatan Alat................................................................. 33
4.2.1 Hasil Pembuatan Pig Launcher......................................... 33
4.2.2 Hasil Perangkaian.............................................................. 36
4.2.3 Hasil Pembuatan Pig......................................................... 38
4.2.4 Hasil Pembuatan Support.................................................. 38
4.3 Hasil Pengujian.......................................................................... 40
4.3.1 Hasil Uji Hidrostatik......................................................... 40
4.3.2 Hasil Penentuan Tekanan Awal Peluncuran Pig............... 41
4.3.3 Hasil Pengamatan Waktu Tempuh Pig............................. 41
4.3.4 Hasil Uji Karakteristik Dinamika Pig di Pipa Lurus........ 43
4.3.5 Hasil Pengamatan Pendahuluan........................................ 45
4.3.6 Uji Karakteristik Penyerapan Air oleh Foam Pig............. 46
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 48
5.2. Saran .......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 50
LAMPIRAN ........................................................................................................ 51
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Peralatan yang Digunakan dalam Penelitian.................................... 16
Tabel 3.2 Ukuran Standar Foam Pig................................................................... 17
Tabel 3.3 Ukuran Standar Pig Launcher............................................................ 18
Tabel 4.1 Ukuran Pig Launcher yang dibuat...................................................... 27
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Operasi Pig Dalam Sistem Perpipaan............................................. 7
Gambar 2.2 Pig Launcher dalam Bentuk 3 Dimensi.......................................... 8
Gambar 2.3 Jenis-jenis Pig................................................................................. 11
Gambar 2.4 Macam-macam Foam Pig............................................................... 12
Gambar 2.5 Skema Peluncuran Pig.................................................................... 14
Gambar 3.1 Standar ANSI.................................................................................. 19
Gambar 3.2 Foam Pig......................................................................................... 20
Gambar 3.3 Pig Launcher Beserta Komponen Pelengkapnya Dalam Bentuk 3
Dimensi........................................................................................... 21
Gambar 3.4 Fasilitas Pigging Lengkap Dalam Bentuk 3 Dimensi..................... 22
Gambar 3.5 Sistem Perpipaan Lurus 10 Segmen................................................ 24
Gambar 4.1 Skematik Pig Launcher.................................................................. 27
Gambar 4.2 Skematik Pig launcher Lengkap Dengan Sambungan ke Sumber
Udara Tekan Tampak Atas............................................................. 28
Gambar 4.3 Skematik Pig launcher Lengkap Dengan Sambungan ke Sumber
Udara Tekan Tampak Samping...................................................... 28
Gambar 4.4 Skematik Pig launcher Lengkap Dengan Sambungan ke Sumber
Udara Tekan Tampak Depan.......................................................... 28
Gambar 4.5 Skematik Closure pada Pig Launcher............................................ 29
Gambar 4.6 Skematik Ball Valve Jenis Double Union....................................... 30
Gambar 4.7 Skematik Rancangan Foam Pig...................................................... 31
Gambar 4.8 Skematik Rancangan Kaki Support Tampak Samping
Kanan.............................................................................................. 31
Gambar 4.9 Skematik Support Kaki Tampak Depan......................................... 32
Gambar 4.10 Skematik Support Penyangga Tampak Atas.................................. 33
Gambar 4.11 Pig Launcher................................................................................... 34
Gambar 4.12 Hasil Awal Pembuatan Pig launcher Keseluruhan......................... 34
Gambar 4.13 Hasil Akhir Pembuatan Pig Launcher Keseluruhan....................... 35
Gambar 4.14 Hasil Awal Pembuatan Closure...................................................... 36
Gambar 4.15 Hasil Akhir Pembuatan Closure..................................................... 36
Gambar 4.16 Simulator Pigging........................................................................... 37
Gambar 4.17 Simulator Pigging yang Telah Terhubung dengan Sumber Udara
Tekan.............................................................................................. 37
Gambar 4.18 (a) Foam Pig, (b) Bagian Belakang Foam Pig............................... 38
Gambar 4.19 Support Penyangga Tampak Atas................................................... 39
Gambar 4.20 Support Kaki Tampak Samping..................................................... 39
Gambar 4.21 Kebocoran pada Closure................................................................ 40
Gambar 4.22 Kebocoran pada Flange.................................................................. 40
Gambar 4.23 Grafik Waktu Tempuh Pig pada Pipa Lurus Terhadap Kecepatan
Udara Tekan.................................................................................... 41
Gambar 4.24 Grafik Kecepatan Pig di Pipa Lurus Terhadap Kecepatan Udara
Tekan.............................................................................................. 42
viii
Gambar 4.25 Waktu Tempuh Pig di Pipa Belok Vs Kecepatan Udara
Tekan.............................................................................................. 42
Gambar 4.26 Kurva Percepatan Vs Kecepatan Udara Tekan............................... 44
Gambar 4.27 Kurva Rasio air yang Terserap dan Terdorong oleh Foam Pig Vs
Jumlah Air di dalam Pipa................................................................ 45
Gambar 4.28 Kurva Rasio Air yang Terserap dan Terdorong oleh Foam Pig Vs
Kecepatan Udara Tekan.................................................................. 47
Gambar 4.29 Kurva Rasio Air yang Terserap dan Terdorong oleh Foam Pig Vs
Kecepatan Udara Tekan.................................................................. 47
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A ......................................................................................................... 51
Lampiran B ......................................................................................................... 53
Lampiran C ......................................................................................................... 61
Lampiran D ......................................................................................................... 66
Lampiran E .......................................................................................................... 97
Lampiran F .......................................................................................................... 102
Lampiran G ......................................................................................................... 105
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam industri kimia banyak sekali proses pengolahan dengan
menggunakan sistem perpipaan. Misalnya dalam sistem perpipaan ini terjadi
proses pemindahan bahan baku atau proses pemindahan produk ke tangki
penyimpanan, dimana jarak antara tempat yang satu dan yang lainnya sangat jauh.
Di dalam sistem perpipaan ini banyak sekali kemungkinan yang dapat
menghambat laju alir fluida, sehingga dapat mengganggu sistem proses. Misalnya
terjadi kerak atau endapan yang dapat memeperlambat laju alir fluida,
terbentuknya kotoran pada permukaan dalam pipa dan adanya kerusakan pada
sistem perpipaan seperti penyok atau kebocoran.
Agar dalam sistem perpipaan tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka
diperlukan perawatan rutin untuk mengatasi semua permasalahan yang mungkin
terjadi. Metoda pigging merupakan salah satu proses yang dapat digunakan dalam
sistem perpipaan untuk proses pembersihan ataupun untuk proses pendeteksian
kerusakan pipa.
Pigging merupakan suatu metoda perawatan saluran perpipaan dengan
memasukkan suatu alat yang dinamakan pig tanpa memberhentikan aliran fluida
saat proses sedang berlangsung. Istilah pig ini digunakan karena pada saat pig
diluncurkan dalam sistem perpipaan, suara yang dikeluarkan yaitu menguik
seperti suara babi (Wikipedia,2008).
Dalam penelitian ini dilakukan proses peracangan dan pembuatan
simulator pigging. Komponen penting yang termasuk ke dalam simulator pigging
yaitu pig launcher, sistem perpipaan (perpipaan lurus dan belok) dan pig receiver.
Dalam laporan ini hanya dibahas salah satu komponen yang menjadi topik
penelitian yaitu pig launcher, sehingga perancangan, pembuatan dan penjelasan
lebih detail hanya sebatas pig launcher saja.
Dalam operasinya pig ini dimasukkan ke dalam pig launcher, dimana pada
pig launcher ini kemudian diberi tekanan agar pig dapat meluncur melewati
Bab I Pendahuluan 2
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta
Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
sistem perpipaan yang akhirnya berujung pada pig receiver, yaitu penerima pig
pada akhir sistem perpipaan. Metoda pigging tidak dapat dilakukan untuk sistem
perpipaan yang menggunakan komponen butterfly valve, tetapi cocok untuk
sistem perpipaan dengan menggunakan komponen ball valve, karena diameter
dalam dari ball valve memiliki diameter yang sama dengan diameter saluran
perpipaan.
Pada awalnya, pig digunakan untuk menghilangkan endapan yang terdapat
dalam sistem perpipaan. Namun saat ini, pig semakin berkembang, selain sebagai
pembersih dalam sistem perpipaan, pig juga dapat digunakan untuk memisahkan
produk yang berbeda dalam satu sistem perpipaan, untuk mengukur ketebalan
pipa sepanjang saluran pipa dan juga untuk pemeriksaan internal saluran pipa.
Untuk tahap operasi, pigging diperlukan untuk:
1. Mereduksi atau menghilangkan endapan yang mungkin mempengaruhi proses
produksi.
2. Sebagai salah satu metoda corrosion control.
3. Sebagai suatu bagian dari proses produksi (misalkan diperlukan pengiriman
beberapa produk melalui satu sistem perpipaan. Contohnya pengiriman
premium-kerosene-solar dalam satu jalur sistem perpipaan dan waktu yang
hampir sama.
4. Salah satu metoda inspeksi untuk mengetahui level integrity dari suatu sistem
perpipaan. Pigging seperti ini menggunakan sensor elektronik dan biasa
disebut intelligent pigging.
Pada industri proses biasanya metoda pigging menggunakan sistem
perpipaan yang berbahan tidak transparan, seperti besi atau Polyethylene (PE).
Dalam tugas akhir ini sistem perpipaan yang digunakan berbahan acrylic atau
plexyglass yang bersifat transparan. Dengan demikian perilaku dari pig selama
proses pigging dapat diamati secara visual.
Manfaat dari tugas akhir ini yaitu berupa data kinerja pigging yang dapat
dijadikan acuan untuk metoda pigging dalam skala industri. Selanjutnya alat yang
telah dibuat dapat digunakan untuk praktikum oleh mahasiswa Jurusan Teknik
Bab I Pendahuluan 3
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta
Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Kimia di Politeknik Negeri Bandung, sehingga dapat memberikan keterampilan
dan pengetahuan dalam bidang perpipaan.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1) Membuat dan merancang pig launcher dalam skala pilot serta menguji
kinerjanya.
2) Menguji karakteristik foam pig pada simulator pigging skala pilot, yang
merupakan rangkaian dari pig launcher, segmen pipa lurus, segmen pipa
belok dan pig receiver.
1.3 Ruang lingkup
Sesuai tujuan dari penelitian tugas akhir ini, maka dilakukan pembatasan
masalah yang akan dibahas meliputi:
1. Skala peralatan yang dibuat merupakan skala pilot yang sesuai dengan
diameter pig paling kecil yang tersedia di pasaran yaitu 2 inci,
sedangkan bahan yang dipilih sedapat mungkin tembus pandang.
2. Pig launcher dalam penelitiaan tugas akhir ini terbuat dari bahan
acrylic.
3. Pig yang digunakan untuk pengujian pada simulator pigging adalah
jenis foam pig yang dirancang dan dibuat dari bahan busa dengan
bentuk seperti peluru.
4. Perancangan pig launcher berdasarkan standar ANSI dan disesuaikan
dengan kemampuan bengkel pembuatanya serta ketersediaan bahan di
pasaran.
5. Pengujian pre-commisioning untuk pig launcher dilakukan dengan uji
hidrostatik yang terintegrasi dengan seluruh rangkain simulator
pigging.
6. Pengujian kinerja foam pig pada pipa lurus dilakukan dengan
mengamati parameter tingkat kebasahan permukaan bagian dalam
pipa dan kecepatan dari foam pig pada segmen pipa lurus.
Bab I Pendahuluan 4
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta
Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
1.4 Tahapan penelitian
Penelitian tugas akhir ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan dan survei pendahuluan
2. Tahap perancangan pig launcher
3. Tahap pembuatan (manufacturing)
4. Tahap perangkaian pig launcher dengan komponen perpipaan yang dibuat
oleh kelompok lain
5. Tahap pengujian dan pengolahan data
6. Penyusunan laporan akhir penelitian
1.5 Sistematika Penelitian
Laporan tugas akhir ini terdiri atas beberapa bab yang terbagi lagi menjadi
beberapa sub bab, dimana masing-masing bab akan membahas hal-hal yang saling
berkaitan. Adapun sistematika penulisan laporan tugas akhir adalah sebagai
berikut :
- Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang
lingkup, tahapan penelitian dan sistematika penulisan dari tugas akhir.
- Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan dibahas mengenai tinjauan kepustakaan yang berkaitan
dengan desain dan perancangan pig launcher lengkap dengan prosedur
menjalankan pig launcher, termasuk juga macam-macam bentuk pig dan pada
khususnya penjelasan mengenai foam pig.
- Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini akan dibahas mengenai desain dari bentuk pig launcher lengkap
dengan ukuran-ukuran pig launcher yang didapatkan dari hasil proyeksi
standar internasional.
Bab I Pendahuluan 5
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta
Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
- Bab IV Hasil Dan Pembahasan
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil perancangan dan pembuatan pig
launcher dan data yang diperoleh dari hasil penelitian serta pembahasan dari
data tersebut.
- Bab V Kesimpulan Dan Saran
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
hasil penelitian serta saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian
berikutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
Pigging merupakan suatu metode perawatan saluran perpipaan dengan
memasukkan suatu alat yang dinamakan pig tanpa memberhentikan aliran fluida
saat proses sedang berlangsung. Istilah pig ini digunakan karena pada saat pig
diluncurkan dalam sistem perpipaan, suara yang dikeluarkan yaitu menguik
seperti suara babi (Wikipedia,2009).
Dalam sistem pigging, ada empat komponen yang sangat penting dan
saling berkaitan, yaitu:
1. Pig Launcher, merupakan alat yang digunakan untuk membantu pig
meluncur melewati sistem perpipaan yang akan dibersihkan
2. Pipeline, merupakan sistem perpipaan yang akan dibersihkan dengan
sistem pigging
3. Pig Receiver, merupakan alat yang digunakan untuk menangkap pig yang
telah meluncur melewati sistem perpipaan
4. Pig, merupakan alat pembersih yang akan diluncurkan oleh pig launcher
melewati sistem perpipaan dan kemudian ditangkap oleh pig receiver
Ketiga komponen (pig launcher, sistem perpipaan dan pig receiver) diatas
saling berkaitan satu sama lain yang kemudian dirancang menjadi satu rangkaian
dan dilengkapi dengan berbagai support, seperti flange, valve dan aliran udara
tekan. Menurut situs www.girrardindustries.com, rangkaian ketiga komponen
pendukung simulator pigging tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Bab II Tinjauan Pustaka 7
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 2.1 Operasi Pig Dalam Sistem Perpipaan
Sumber: www.girrardindustries.com
2.2 Pig launcher
Pig launcher merupakan suatu rangkaian alat yang digunakan dalam
sistem pigging untuk membantu pig meluncur melewati sistem perpipaan dengan
bantuan fluida bertekanan (udara atau cairan). Gambar rangkaian pig launcher
dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Perpipaan
Pig
Bab II Tinjauan Pustaka 8
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 2.2 Pig Launcher dalam Bentuk 3 Dimensi
Sumber: www.trappedkeyinterlocks.com/Piglauncher.jpg
2.2.1 Komponen Pig Launcher
Berdasarkan Gambar 2.2, ada beberapa komponen penting dalam
rangkaian pig launcher, yaitu:
1. Closure
Closure merupakan tutup dari bagian pig launcher, yang digunakan
sebagai jalan untuk memasukkan pig
2. Valve
Ada beberapa valve yang digunakan dalam pig launcher, yaitu:
a) Kicker valve
Kicker valve dipasang dibelakang posisi pig setelah dimasukkan ke
dalam pig launcher. Sesuai dengan namanya, kicker valve berfungsi
untuk menendang pig supaya keluar dari pig launcher dan masuk ke
sistem perpipaan dengan cara mengatur laju aliran udara tekan masuk.
Dimensi dari kicker valve paling kecil adalah ¼ dari diameter sistem
perpipaan utama dan paling besar adalah sesuai dengan diameter
sistem perpipaan utama.
Bab II Tinjauan Pustaka 9
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
b) Throttle valve
Throttle valve atau biasa disebut dengan bypass valve berada pada
aliran utama dari sistem perpipaan. Tugas utamanya adalah membuat
bypass agar aliran tidak melalui pig launcher dengan cara mengatur
laju aliran fluida yang akan masuk ke sistem perpipaan.
c) Main valve
Main valve atau biasa disebut dengan pigging valve berfungsi untuk
menutup aliran utama fluida supaya tidak berbalik masuk ke pig
launcher. Pada saat pigging dioperasikan, valve ini bertugas untuk
memberikan jalan supaya bergerak dari pig launcher menuju sistem
perpipaan utama.
d) Drain valve
Drain valve berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang terkandung
dalam pig launcher. Valve disini yang digunakan adalah globe valve
dengan diameter ¼ inci.
e) PSV (Pressure Safety Valve) dan Venting Valve
PSV berfungsi untuk melepaskan tekanan berlebih yang ada di pig
launcher. Sedangkan venting valve berfungsi untuk melepas tekanan
dalam pig launcher yang dilakukan secara manual. Vent disini
merupakan saluran yang mengarah ke udara terbuka untuk melepaskan
tekanan fluida di dalam pig launcher. Valve disini yang digunakan
adalah globe valve dengan diameter ¼ inci.
3. Pig trap
Pig trap disini merupakan badan dari pig launcher itu sendiri. Yang
merupakan tempat pig dimasukkan dan tempat awal meluncurnya pig.
4. Pig Support
Pig support yang berada didalam pig launcher biasa disebut juga dengan
buffle. Komponen ini bertugas untuk memegang pig supaya posisi pig
lurus dengan posisi utama. Untuk pig launcher yang dirancang bagian
bawahya datar, buffle ini tidak diperlukan.
Bab II Tinjauan Pustaka 10
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
2.2.2 Desain Pig Launcher
Pig launcher yang akan dibuat merupakan desain yang berdasarkan
standar internasional yaitu ANSI (American National Standards Institute). Skema
dari pig launcher berstandarkan ANSI tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Ukuran-ukuran detail pig launcher sudah tercantum dalam gambar tersebut.
Ukuran pig launcher yang tersedia skemanya hanya sampai ukuran paling kecil 4
inci, sehingga untuk mendapatkan ukuran-ukuran dari pig launcher dengan
nominal sistem perpipaan 2 inci diperlukan proyeksi terlebih dahulu.
2.2.3 Uji Hidrostatik
Uji hidrostatik bertujuan untuk mengetahui kekuatan sistem perpipaan.
Tes ini juga untuk meyakinkan bahwa semua sambungan berada dalam keadaan
baik, tidak bocor dan mampu menahan tekanan operasi maksimum. Dalam sistem
perpipaan sebenarnya, uji hidrostatik dilakukan bersamaan dengan proses flushing
yang diikuti pembersihan dengan pigging.
Sebagai persiapan uji hidrostatik, maka semua sambungan termasuk
sambungan las, ulir, dan flanges diperiksa dengan detektor yang sesuai. Selama
berlangsungnya pengujian, peralatan yang tidak perlu dites dan tersambung pada
sistem perpipaan harus ditutup dari hubungan dengan instalasi perpipaan selama
pengetesan.
Uji hidrostatik normal yang biasa dilakukan di lapangan yaitu dengan cara
memberikan tekanan air sebesar 150 % dari tekanan operasi maksimum yang
kemudian diamati selama 24 jam. Sesuai standar ASME B31.8, aplikasi tekanan
pada saat hydrostatic testing harus disesuaikan dengan location class (kelas
lahan). Untuk mengetahui kebutuhan tekanan pada saat uji hidrostatik dapat
dilihat pada lampiran.
2.3 Pig
Pig merupakan suatu benda yang akan digunakan sesuai fungsinya, yaitu
sebagai pembersih (pengering) atau sebagai penyekat yang digunakan didalam
suatu perpipaan.
Bab II Tinjauan Pustaka 11
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
2.3.1 Jenis-jenis Pig
Ada beberapa macam bentuk pig yang biasa digunakan di suatu industri,
dimana bentuk pig tersebut mempunyai fungsinya masing-masing. Empat bentuk
dasar pig yang biasa dipakai terlihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Jenis-jenis Pig Sesuai dengan Bentuknya (a) Sphere Pig, (b) Bi-Directional
Pig, (c) Foam Pig, (d) Brush Pig
Penjelasan:
(a) Sphere Pig
Jenis pig ini terbuat dari bahan polyurethane dengan bentuk bulat seperti
bola yang berfungsi untuk membersihkan kotoran-kotoran, air atau
kondensat di dalam pipa.
(b) Bi-Directional Pig
Pig ini terbuat dari polyuerthane dan berbentuk lempeng bulat yang
dirangkai dalam sebuah poros. Diantara dua lempengan polyuerthane
dipasang sebuah bahan alumunium yang ukuran diameternya sama.
Fungsi dari jenis pig ini adalah untuk membersihkan kotoran dalam pipa,
juga berfungsi mendeteksi bentuk hambatan yang ada didalam permukaan
pipa.
(a)
(b)
(c)
(d)
Bab II Tinjauan Pustaka 12
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
(c) Foam Pig
Pig jenis ini terbuat dari foam atau polyurethane berbentuk silindris
dengan bagian depannya dibuat seperti peluru. Foam pig berfungsi untuk
mengeringkan bagian dalam permukaan sistem perpipaan.
(d) Brush Pig
Pig jenis ini dilengkapi dengan dua jenis lempengan yang terbuat dari
bahan polyurethane dengan bentuk cup dan beberapa sikat kawat yang
dipasang pada pelat baja bagian tengah. Fungsi pig jenis ini adalah untuk
membersihkan kotoran-kotoran ataupun kerak yang menempel di dalam
pipa
2.3.3 Foam Pig
Foam pig terdiri dari berbagai jenis, dilihat dari bentuk dan bahannya. Ada
foam pig yang berbentuk seperti peluru dan ada yang seperti silinder. Busa yang
menjadi bahan penyusun foam pig bisa berbentuk telanjang atau diselimuti oleh
polyurethane. Foam pig yang diselimuti oleh polyurethane biasa disebut dengan
polly-pig. Berbagai macam foam pig tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Macam-macam Foam Pig
Sumber: www. Mjm-van.com
Bab II Tinjauan Pustaka 13
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Foam pig merupakan pembersih atau pengering saluran sistem perpipaan.
Ukuran standar panjang dari foam pig adalah 1,75-2 kali diameter perpipaan.
Sekarang ini, foam pig dibuat dengan diameter mulai dari 0,25 inci sampai dengan
108 inci dengan penambahan 0,125 inci untuk diameter dibawah 12 inci .
(Pipeline Pigging Technology, 1991)
Foam pig dapat diklasifikasikan kedalam 3 grup berdasarkan densitasnya
yaitu:
1. Low density 1-4 lb/ft3
2. Medium density 5-7 lb/ft3
3. High density 8-10 lb/ft3
Berdasarkan klasifikasi tersebut foam pig dapat diketahui kekokohannya dilihat
dari nilai densitas. Apabila densitasnya rendah maka busa yang digunakan lebih
lembut, sedangkan apabila densitasnya tinggi maka busa yang digunakan lebih
kokoh.
Beberapa keuntungan dari foam pig adalah compressible, expandable dan
flexible. Foam pig juga dapat melewati berbagai macam belokan, short radius 900
bend, juga dapat melewati valve dengan bukaan 65%. Harga dari foam pig tidak
mahal dan dapat dibuat dalam berbagai macam ukuran. Kerugian dari jenis pig ini
adalah foam pig tidak akan tahan lama apabila digunakan untuk membersihkan
sistem perpipaan dengan konsentrasi asam tinggi.
Terdapat banyak pengembangan desain foam pig, tetapi yang paling sering
digunakan adalah:
1. Swabs-low-density foam. Digunakan untuk mengeringkan, menyerap
cairan (swab dapat menyerap air sampai 75 %).
2. Bare squeegees-medium or high-density foam. Digunakan untuk
mengeringkan, mengurangi air dan membersihkan dari kotoran ringan.
3. Criss-cross-medium or high-density foam with coating on the
surfacebearing area. Digunakan untuk mengurangi air, memisahkan
produk, menghilangkan padatan seperti wax.
4. Silicon carbide-medium or high-density foam, coating on the
surfacebearing area with silicon carbide/aluminium oxide grit or straps.
Bab II Tinjauan Pustaka 14
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Digunakan untuk mengikis atau menghancurkan hard deposit seperti
oksida dan karbonat.
5. Wire-brush-medium or high-density foam. Digunakan untuk mengikis
kerak
2.4 Prosedur Peluncuran Pig
Pig jenis apapun akan diluncurkan dengan menggunakan pig launcher
yang telah dilengkapi dengan berbagai macam valve. Sebelumnya, pig yang akan
digunakan harus diperiksa terlebih dahulu, apalagi jika pig yang akan diluncurkan
sebelumnya telah digunakan.
Berikut ini merupakan langkah peluncuran pig, dengan mengacu gambar
skematik pada Gambar 2.5.
Gambar 2.3 Skema Peluncuran Pig
Sumber: www.WesternFilterCo.com
1. Memastikan isolation dan kicker line valve dalam keadaan tertutup
2. Membuka lubang angin (vent) dan drain valve untuk mengosongkan
launcher dari cairan dan udara tekan yang masih terjebak (tekanan harus
sama dengan tekanan atmosfer)
3. Ketika tekanan gauge dalam launcher mununjukkan angka 0 psi dengan
drain dan vent valve dalam posisi terbuka, closure boleh dibuka
4. Masukkan pig dan tekan kedepan sampai nose atau depan pig kontak
dengan reduktor dengan kuat.
5. Menutup dan mengunci closure
Bab II Tinjauan Pustaka 15
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
6. Menutup drain valve dan secara berangsur-angsur membuka kicker valve,
kemudian mengeluarkan angin melewati vent valve
7. Ketika launcher penuh, tutup vent valve dan masukkan tekanan untuk
ekualisasi
8. Membuka isolation valve
9. Menutup main valve secara berangsur-angsur untuk menaikkan aliran
melalui kicker valve dibelakang pig sampai pig meluncur dari pig launcher
menuju pipa utama
10. Jika satu pig telah masuk ke main line dengan sempurna, buka penuh main
valve kemudian menutup kicker dan isolation valve
Penjelasan berikutnya mengenai kinerja pig launcher dibahas pada bab
metodologi.
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi dalam penelitian ini dibagi dalam 5 tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap perancangan, tahap pembuatan (manufacturing), tahap
perangkaian pig launcher dengan komponen perpipaan yang dibuat oleh
kelompok lain dan tahap pengujian dan pengambilan data. Pada bab metodologi
ini akan dijelaskan secara detail perancangan yang dilakukan untuk pembuatan
pig launcher serta langkah-langkah dalam pengujian dan pengambilan data.
3.1 Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini alat utama yang dipakai merupakan simulator pigging
hasil perancangan dan pembuatan dan bahan yang dipakai sesuai dengan bahan
yang tersedia di jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung. Alat dan
bahan untuk perancangan dan pembuatan foam pig dapat dilihat pada lampiran.
Berikut ini merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
3.1.1 Peralatan yang digunakan
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Peralatan yang digunakan
Nama Alat Jumlah Keterangan
Simulator Pigging 1 rangkaian Nominal perpipaan 2 inci
Foam Pig 5 Ukuran nominal 2 inci
Tray Dryer 1 Sesuai yang tersedian di pilot plant jurusan
Teknik kimia Politeknik Negeri Bandung
Gelas Ukur 1 25 ml
Timbangan Meja 1 Ketelitian 0,01 gram dan kapasitas
maksimum 4 kg
Anemometer 1 Ketelitian 0,01 m/s
Kompresor 1 Sumber udara tekan
Kamera 1 Alat bantu pengambilan data
3.1.2 Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu air dan udara tekan. Air
digunakan untuk membasahi permukaan dinding pipa bagian dalam. Sedangkan
Bab III Metodologi 17
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher dan Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
udara tekan digunakan untuk mendorong pig yang digunakan untuk mengeringkan
bagian dalam permukaan pipa.
3.2 Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan penentuan ukuran dari pig launcher yang akan
dibuat dalam penelitian tugas akhir yang akan dilakukan. Penentuan ukuran pig
launcher ditentukan berdasarkan survei pasaran, dimana pig yang paling kecil
berdiameter 2 inci. Ukuran standar foam pig yang tersedia di pasaran dapat dilihat
pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Ukuran Standar Foam Pig
Size (inci) A (mm) B
(mm)
2 70 130
3 100 180
4 140 255
5 165 265
6 190 280
7 215 300
8 240 310
9 265 350
10 310 405
Sumber: www.pipe-equipment.co.uk
Selanjutnya dimensi dari pig launcher yang akan dirancang didasarkan
pada ukuran pipa 2 inci.
3.3 Tahap Perancangan
3.3.1 Perancangan Pig Launcher
Dari hasil referensi yang diperoleh dan sesuai dengan standar ANSI,
desain ukuran pig launcher untuk nominal sistem perpipaan utama tidak ada yang
untuk ukuran 2 inci. Oleh karena itu, untuk mendapatkan ukuran-ukuran dari pig
launcher yang akan dirancang diperlukan proyeksi dari standar ANSI (Gambar
3.1). Dari hasil proyeksi tersebut, didapatkan ukuran lengkap dari design pig
Bab III Metodologi 18
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher dan Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
launcher yang akan dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan gambar skema serta ukuran
standar dari pig launcher standar ANSI Class 150.
Tabel 3.3 merupakan dimensi ukuran dari pig launcher standar ANSI
Classs 150. Ukuran-ukuran tersebut merupakan terjemahan dari ukuran yang
tertera pada gambar skema pig launcher standar ANSI di bagian pojok kanan.
Tabel 3.3 Ukuran Standar Pig Launcher
Nominal
Line Size
Nominal
Barrel Size L H Y
4 6 23,062 5,5 3,500
6 8 30,375 6,0 3,500
8 10 38,000 7,0 4,000
10 12 45,250 8,0 4,000
12 16 58,375 14,0 4,500
14 16 62,000 14,0 5,000
18 20 80,500 20,0 5,500
20 24 87,687 20,0 5,687
24 28 104,000 24,0 6,000
28 32 105,000 24,0 4,937
Bab III Metodologi 19
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher dan Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 3.1 Skema Pig Launcher Sesuai ANSI Class 150
Bab III Metodologi 20
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
3.3.2 Perancangan Pig
Karena tidak tersedia foam pig yang sudah jadi maka dilakukan pembuatan
pig sesuai dengan bahan yang tersedia dipasaran dan sesuai kemampuan
pembuatnya. Dari referensi yang diperoleh dan sesuai dengan standar foam pig
yang ada di pasaran, dimensi dari foam pig yang dibuat adalah berdasarkan
Gambar 3.2 dan Tabel 3.2.
Gambar 3.2 Foam Pig
Sumber: www.pipe-equipment.co.uk
3.3.3 Perancangan Support
Untuk memudahkan dalam pengoperasian alat maka dibuat support yang
berfungsi sebagai kaki dan penyangga dari pig launcher. Perancangan support
dilakukan setelah pig launcher selesai dibuat yang kemudian dilakukan
pengukuran keseluruhan dari pig launcher untuk menentukan panjang dan lebar
dari support. Sedangankan tinggi dari support disesuaikan dengan tinggi meja
kuliah yang ada di jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
3.4 Tahap Pembuatan (manufacturing)
Pembuatan pig launcher dilakukan di “Agung Bengkel” yang beralamat di
Cijerah. Metoda yang digunakan dalam pembuatan pig launcher ini adalah
pencetakan. Selanjutnya dilakukan perangkaian dengan komponen pendukung
lainnya. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:
Jalur perpipaan utama (main line atau throttle line) berbahan PVC
Bab III Metodologi 21
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Berbagai macam valve yang terdiri dari throttle valve, main valve, kicker
valve, drain valve dan venting valve berbahan PVC
Barometer dengan tekanan maksimum 3,5 bar
Closure (tutup dari pig launcher)
Penyangga (support)
Dengan kompilasi standar ANSI dan sesuai dengan gambar pig launcher
keseluruhan (Gambar 2.2) yang didapat dari situs
www.trappedkeyinterlocks.com/Piglauncher.jpg, maka pig launcher yang akan
dibuat dalam tugas akhir didasarkan pada susunan peralatan yang diilustrasikan
seperti pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Pig Launcher Beserta Komponen Pelengkapnya Dalam Bentuk 3 Dimensi
3.5 Tahap Perangkaian Pig Launcher dengan Komponen Perpipaan yang
Dibuat oleh Kelompok Lain
Pada penelitian tugas akhir ini, dilakukan pembuatan pig launcher,
sedangkan komponen lainnya yaitu segmen pipa lurus, segmen pipa belok dan pig
receiver dilakukan oleh kelompok lain. Semua alat yang telah dirancang oleh
Bab III Metodologi 22
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
masing-masing kelompok kemudian dijadikan dalam satu rangkaian sehingga
serangkaian alat tersebut dapat dioperasikan sebagaimana fungsinya. Ilustrasi
perangkaian alat diperkirakan seperti pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Fasilitas Pigging Lengkap Dalam Bentuk 3 Dimensi
Pada Gambar 3.4 ada bagian simulator pigging yang dilingkari dengan
warna merah, bagian tersebut merupakan bagian pig launcher yang akan dibuat
dalam penelitian tugas akhir.
3.6 Tahap Pengujian dan Pengambilan Data
Pada tahap pengujian ini, dilakukan proses pengoperasian dari pig
launcher yang telah dirangkai dengan sistem perpipaan dan pig receiver. Pada
pengujian ini dilakukan hidrostatik testing untuk menguji kekuatan dari pig
launcher. Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan berlebih pada sistem
simulator pigging.
Selanjutnya dinamika dari pig yang akan digunakan yaitu : foam pig,
sphere pig, bi-directional pig dan brush pig. Peluncuran pig ini dilakukan dengan
berbagai macam variasi kecepatan udara tekan. Sebelum dilakukan uji
karakterisasi, terlebih dahulu dilakukan percobaan pendahuluan yang
dimaksudkan untuk mengetahui besarnya tekanan minimum yang digunakan agar
Bab III Metodologi 23
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
pig dapat meluncur dan besarnya kecepatan optimum pig pada segmen pipa lurus.
Kecepatan optimum yang dimaksud adalah dimana pig mengalami percepatan
yang konstan. Metoda ini dilakukan dalam keadaan sistem perpipaan tidak dialiri
fluida cair.
3.6.1 Uji Hidrostatik
Untuk menguji kekuatan dari pig launcher dilakukan uji hidrostatik testing
dengan tahapan sebagai berikut:
1) Merangkai sistem simulator pigging
2) Memberikan tekanan (fluida cair) 150 % dari tekanan operasi maksimum
3) Amati tekanan pada sistem simulator pigging selama 24 jam
3.6.2 Penentuan Tekanan Awal Peluncuran Pig
Untuk mengetahui berapa besar tekanan yang diberikan agar pig dapat
meluncur dilakukan percobaan pendahuluan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Memasukkan foam pig ke dalam sistem simulator pigging
2) Membuka valve sumber udara tekan untuk memberikan tekanan
3) Memberikan tekanan yang terkecil kemudian menaikkan tekanan secara
perlahan sampai pig meluncur
3.6.3 Pengamatan Waktu Tempuh Pig pada Berbagai Komponen Perpipaan
Selanjutnya dilakukan pengamatan waktu tempuh pig pada seluruh sistem
perpipaan yang terdiri dari segmen pipa lurus, elbow 45o, elbow 90
o, dan U turn
dalam keadaan pipa kosong. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
1) Memasukkan foam pig ke dalam sistem simulator pigging
2) Memberikan tekanan sebesar tekanan gerakan pig, sehingga pig meluncur
melewati sistem perpipaan
3) Menghitung waktu pig yang meluncur di setiap segmen perpipaan, yaitu
pada segmen pipa lurus, elbow 45o, elbow 90
o, dan U turn
4) Mencari kecepatan optimum pig meluncur
Bab III Metodologi 24
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
I II III .... X
3.6.4 Uji Karakteristik Dinamika Pig di Pipa Lurus
Penentuan kecepatan pig yang meluncur dilakukan pada segmen pipa lurus
yang dibagi menjadi 10 segmen. Penentuan ini dilakukan dengan pengambilan
data berupa waktu tempuh di setiap segmennya.
Gambar 3.5 Sistem Perpipaan Lurus 10 Segmen
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung kecepatan foam pig
adalah sebagai berikut:
1) Memasukkan foam pig ke dalam sistem simulator pigging
2) Menghitung waktu yang dibutuhkan selama pig meluncur melewati setiap
segmen dari segmen pipa lurus
3.6.5 Pengamatan Pendahuluan
Pengamatan ini ditujukan untuk mengetahui jumlah air maksimum yang
dapat ditambahkan pada pipa lurus dengan panjang 2 m. Pengamatan ini
dilakukan dengan cara memberikan 1 ml air ke dalam pipa lurus, dimana air yang
dimasukkan harus menempel di bagian dalam permukaan pipa. Penambahan
dilakukan secara berkala dengan penambahan 1 ml air sampai jumlah air yang
ditambahkan tidak dapat menempel pada bagian dalam permukaan pipa atau air
yang ditambahkan meluber keluar pipa.
3.6.6 Uji Karakteristik Penyerapan Air oleh Foam Pig
Bab III Metodologi 25
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung kapasitas air yang
terserap dan terdorong oleh foam pig adalah sebagai berikut:
1) Menimbang berat kering dari foam pig dan pipa lurus dalam keadaan
kosong
2) Membasahi bagian dalam pipa lurus dengan menggunakan air dan
menimbang beratnya
3) Membersihkan atau mengeringkan air yang menempel pada pipa lurus
dengan menggunakan foam pig yang telah ditimbang berat keringnya
4) Menimbang berat basah dari foam pig
5) Menimbang pipa lurus yang telah dikeringkan oleh foam pig
6) Proses pengeringan pipa dilakukan sampai berat awal foam pig sama
dengan berat akhir foam pig yang telah keluar dari sistem perpipaan utama
7) Mengolah data untuk mendapatkan nilai kapasitas air yang terserap dan
presentase pengeringan dengan menggunakan foam pig
Tahapan diatas dilakukan dengan variasi jumlah air yang ditambahkan
pada pipa lurus dan variasi kecepatan udara tekan yang diberikan untuk
meluncurkan foam pig.
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perancangan
Langkah awal dari rancang bangun pig launcher ini adalah membuat suatu
desain atau rancangan. Desain atau rancangan yang dibuat berdasarkan standar
ANSI yang didapat dari studi literatur. Alat ini kemudian dirangkai dengan sistem
perpipaan utama (segmen pipa lurus dan segmen pipa belok) dan pig receiver
yang kemudian disebut simulator pigging. Pig launcher ini berfungsi sebagai
penembak pig agar dapat meluncur menuju sistem perpipaan.
4.1.1 Hasil Perancangan Pig Launcher
Pig launcher dibuat dari bahan acrylic, hal ini dimaksudkan agar kinerja
pig di dalam launcher dapat diamati secara visual. Ukuran pig launcher yang
dibuat mengikuti standar ANSI dengan nominal sistem perpipaan 2 inci. Pada
standar ANSI nilai minimum ukuran nominal sistem perpipaan adalah 4 inci. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan ukuran-ukuran dari pig launcher yang akan
dirancang diperlukan proyeksi dari standar ANSI.
Gambar 3.1 merupakan gambar skema dari pig launcher yang diperoleh
dari standar ANSI yang nominal ukurannya dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Berdasarkan data ukuran standar pig launcher tersebut kemudian dilakukan
proyeksi untuk mendapatkan ukuran-ukuran dari nominal barrel, L, H dan Y yang
akan digunakan untuk perancangan pig launcher dengan nominal line size 2 inci.
Contoh perhitungan proyeksi untuk pig launcher dengan nominal 2 inci dapat
dilihat di lampiran. Sedangkan hasil dari pehitungan proyeksi dapat dilihat pada
Tabel 4.1 atau ukuran keseluruhan pig launcher yang akan dibuat dapat dilihat
pada Gambar 4.1. Bentuk pig launcher yang dirancang dibuat rata pada bagian
bawahnya/tidak sesuai dengan standar ANSI karena untuk memudahkan pada saat
pig meluncur.
Bab IV Hasil dan Pembahasan 27
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Tabel 4.1 Ukuran Pig Launcher yang akan Dibuat
Nominal
Line Size
(mm)
Nominal
Barrel Size
(mm)
L
(mm)
H
(mm)
Y
(mm)
50 86,47 440,38 131,98 56,11
Keterangan:
L adalah panjang pig launcher tanpa closure, H adalah panjang conical barrel, Y adalah diameter terluar flange yang berhubungan
dengan sistem perpipaan.
Gambar 4.1 Skema Pig Launcher
Bab IV Hasil dan Pembahasan 28
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Setelah dilakukan penggabungan antara pig launcher dengan sistem
perpipaan utama selanjutnya dilakukan penggabungan dengan sumber udara tekan
yang ditunjukkan secara skema pada Gambar 4.2, 4.3 dan 4.4.
Gambar 4.3 Skema Pig launcher Lengkap Dengan Sambungan ke Sumber Udara Tekan
Tampak Samping
Gambar 4.4 Skema Pig launcher Lengkap Dengan Sambungan ke Sumber Udara Tekan
Tampak Depan
Gambar 4.2 Skema Pig launcher Lengkap Dengan Sambungan ke Sumber
Udara Tekan Tampak Atas
Bab IV Hasil dan Pembahasan 29
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Beberapa peranan penting dalam perancangan pig launcher adalah sebagai
berikut:
1. Closure
Closure merupakan tutup dari bagian pig launcher yang digunakan
sebagai jalan untuk memasukkan pig. Hasil perancangan closure yaitu dibuat
dengan menggunakan 6 buah baut sebagai pengencang antara closure dan pig
launcher. Selain itu pada closure dibuat engsel agar saat closure dibuka, closure
tetap menempel pada pig launcher.
2. Mainline Piping System
Sistem perpipaan yang masih termasuk ke dalam rangkaian pig launcher
terbagi menjadi dua jalur, yaitu sistem perpipaan yang dilewati oleh pigging valve
dan sistem perpipaan yang dilewati oleh throttle valve. Semua sistem perpipaan
yang dilewati pig dibuat dari bahan acrylic, sedangkan sistem perpipaan lainnya
dibuat dari bahan PVC karena tidak ada sesuatu yang akan diamati secara visual
sehingga tidak mengharuskan menggunakan bahan acrylic, selain itu disesuaikan
juga dengan biaya yang tersedia. Nominal diameter dari sistem perpipaan tersebut
dibuat sama berdasarkan nominal diameter sistem perpipaan utama yaitu 2 inci.
Sistem perpipaan yang digunakan tidak digambarkan dalam gambar skema karena
bahan yang dipakai adalah jenis yang umum dipasaran.
Gambar 4.5 Skema Closure pada Pig Launcher
Bab IV Hasil dan Pembahasan 30
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
3. Valve
Ada beberapa valve yang digunakan dalam pig launcher yaitu, kicker
valve, throttle valve, pigging valve, drain valve dan venting valve. Semua valve
yang digunakan adalah valve dengan type ball valve merk Sanking. Namun untuk
pigging valve digunakan ball valve merk Sanking dengan jenis Double Union,
digunakan ball valve jenis ini karena pada pigging valve akan dilewati oleh pig
sehingga diameter dalam ball valve harus benar-benar 2 inci agar pig dapat
melewati valve dengan lancar. Valve yang digunakan untuk drain valve dan
venting valve adalah type ball valve dengan nominal diameter ½ inci.
Gambar 1.6 Skema Ball Valve Jenis Double Union
Gambar 4.6 merupakan gambar skema dari ball valve merk Sanking dengan jenis
Double Union yang spesifikasinya adalah d= 50 mm, D= 118 mm dan I= M8.
4.1.2 Hasil Perancangan Pig
Pig yang digunakan adalah jenis foam pig. Ukuran dan bentuk dari foam
pig yaitu berdasarkan ukuran standar untuk sistem perpipaan 2 inci yang ada di
pasaran. Batas standar foam pig hanya sebatas ukuran panjang dari foam pignya
saja. Penentuan ukuran bagian kerucut dari foam pig ditentukan dengan
menggunakan perbandingan antara ukuran bagian kerucut terhadap ukuran tinggi
standar foam pig yang bentuknya seperti peluru.
Bab IV Hasil dan Pembahasan 31
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
4.1.3 Hasil Perancangan Support (Kaki atau Penyangga Pig Launcher)
Support dirancang untuk memenuhi persyaratan agar pig launcher dapat
berdiri sendiri dan mudah untuk dioperasikan. Ukuran panjang dan lebar dari
support disesuaikan dengan ukuran keseluruhan pig launcher. Sedangkan tinggi
dari support disesuaikan dengan ukuran meja kuliah yang ada di jurusan Teknik
Kimia Politeknik Negeri Bandung.
a. Kaki support
Untuk memanfaatkan meja kuliah yang tidak terpakai maka pembuatan kaki
support berasal dari kaki meja bekas, dimana kaki meja tersebut terbuat dari besi.
Sehingga pembuatan support akan sangat kokoh apabila terbuat dari besi.
Gambar 4.7 Skema Rancangan Foam Pig
Gambar 4.8 Skema Rancangan Kaki Support Tampak Samping Kanan
Bab IV Hasil dan Pembahasan 32
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
b. Penyangga pig launcher
Penyangga atau dudukan dari pig launcher dibuat dari besi “profil U”
yang ukuran panjang dan lebarnya disesuaikan dengan ukuran keseluruhan pig
launcher.
Gambar 4.9 Skema Support Kaki Tampak Depan
Bab IV Hasil dan Pembahasan 33
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
4.2 Hasil Pembuatan alat
4.2.1 Hasil Pembuatan Pig Launcher
Proses pembuatan pig launcher serta perangkaian valve, closure dan
mainline piping system dilakukan di bengkel acrylic. Pig launcher yang telah
dibuat kemudian dilakukan modifikasi karena pig launcher yang dibuat tidak
cocok digunakan untuk bi-directional dan sphere pig pada saat uji karakteristik
yang fungsinya sebagai penyekat. Modifikasi pada pig launcher dilakukan pada
bagian sistem perpipaan utama (main line), agar air yang disekat oleh bi-
directional atau sphere tidak masuk ke sistem perpipaan utama (main line). Hasil
akhir pembuatan pig launcher dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.10 Skema Support Penyangga Tampak Atas
Bab IV Hasil dan Pembahasan 34
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 4.11 Pig Launcher
Gambar 4.12 Hasil Awal Pembuatan Pig launcher Keseluruhan
Bab IV Hasil dan Pembahasan 35
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 4.13 Hasil Akhir Pembuatan Pig Launcher Keseluruhan
Pada awal pembuatan, closure terbuat dari bahan acrylic, namun terjadi
kebocoran pada saat hydrostatic test. Selain itu kebocoran juga terjadi akibat seal
yang digunakan terlalu tipis. Kemudian dilakukan perbaikan pada closure yaitu
dengan menambah jumlah baut menjadi 8 buah baut dan pembuatan seal dari lem
silikon dengan tebal 1 cm. Namun masih saja terjadi kebocoran pada closure dan
dalam membuka dan menutup closure pun tidak praktis (membutuhkan waktu
yang lama) karena harus membuka dan memasang kembali 8 buah baut.
Oleh karena itu pembuatan closure diganti dengan menggunakan Clean
Out (CO) berbahan PVC yang diantara closure tersebut tetap menggunakan seal
dari lem silikon. Sehingga dalam membuka dan menutup closure lebih praktis.
Bab IV Hasil dan Pembahasan 36
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 4.14 Hasil Awal Pembuatan Closure
Gambar 4.15 Hasil Akhir Pembuatan Closure
4.2.2 Hasil Perangkaian
Hasil pig launcher yang telah dibuat kemudian dilakukan perangkaian
dengan komponen lainnya yaitu sistem perpipaan utama (segmen pipa lurus dan
segmen pipa belok) dan pig receiver. Proses perangkaian dilakukan sendiri di
laboratorium Pilot Plant Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
Proses perangkaian ini hanya dilakukan penyambungan union di setiap komponen
alat yang dibuat oleh masing-masing kelompok.
Bab IV Hasil dan Pembahasan 37
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 4.16 Simulator Pigging
Setelah dilakukan perangkaian seluruh simulator pigging, kemudian
dilakukan penghubungan pig launcher ke sumber udara tekan yaitu dengan
menggunakan selang polypropilen yang dapat digunakan sampai tekanan
maksimum 17 bar.
Gambar 4.17 Simulator Pigging yang Telah Terhubung dengan Sumber Udara
Tekan
Gambar 4.17 menunjukkan rangkaian pig launcher yang disambungkan dengan
reducer 2 inci ke 1 inci dan kemudian disambungkan lagi dengan reducer 1 inci
ke ½ inci yang akhirnya disambungkan dengan selang menuju sumber udara
tekan. Rangkaian tersebut dapat dilihat pada gambar yang diberi lingkaran
berwarna merah.
Bab IV Hasil dan Pembahasan 38
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
4.2.3 Hasil Pembuatan Pig
Berdasarkan survei, busa yang paling menyerap air adalah busa jenis
swallow. Sehingga pembuatan foam pig terbuat dari busa jenis tersebut.
Pembuatan foam pig dilakukan oleh seorang ahli pembuatan jok. Foam pig yang
dibuat memiliki berat jenis 2,533 lb/ft3. Berdasarkan berat jenisnya foam pig yang
dibuat termasuk jenis low density. Pada bagian belakang foam pig diberi silikon
untuk menahan tembusnya udara.
(a) (b)
Gambar 4.18 (a) Foam Pig, (b) Bagian Belakang Foam Pig
4.2.4 Hasil Pembuatan Support
Pembuatan support (kaki dan penyangga pig launcher) dilakukan sendiri
dengan memanfaatkan peralatan yang ada di Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Bandung seperti alat las, gerinda, dan gergaji besi. Support yang telah
terbentuk sesuai dengan rancangan kemudian dilakukan pengecatan dengan tujuan
agar support tidak cepat mengalami korosi dan selain itu juga untuk memperindah
rancangan alat yang dibuat.
Bab IV Hasil dan Pembahasan 39
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 4.19 Support Penyangga Tampak Atas
Gambar 4.20 Support Kaki Tampak Samping
4.3 Hasil Pengujian
Bab IV Hasil dan Pembahasan 40
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
4.3.1 Hasil Uji Hidrostatik
Pada saat dilakukan uji hidrostatik terhadap pig launcher, dilakukan
pengisian air ke seluruh simulator pigging dengan menutup drain dan venting
valve pada pig launcher. Semua ruang dalam pig launcher tidak dapat terisi penuh
karena terjadi kebocoran pada bagian closure dan flange. Kebocoran terjadi di
bagian engsel dan baut-baut closure. Untuk penanganan kebocorannya closure
yang tadinya terbuat dari acrylic digantikan dengan Clean Out (CO) berbahan
PVC yang di antara closure tersebut dibuat seal dari lem silikon dengan tebal 1
cm. Sedangkan untuk flange yang bocor dibuat seal dari lembaran silikon dengan
tebal 3 mm.
Gambar 4.21 Kebocoran pada Closure
Gambar 4.22 Kebocoran pada Flange
Selain itu kebocoran juga terjadi pada union dan pigging valve, hal ini
terjadi karena pemasangan pada union dan pigging valve kurang kencang, namun
Letak kebocoran
Letak kebocoran
Bab IV Hasil dan Pembahasan 41
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
hal ini sudah dapat teratasi. Komponen lainnya pada pig launcher seperti
mainline, kicker valve, vent valve dan drain valve tidak mengalami kebocoran.
4.3.2 Hasil Penentuan Tekanan Awal Peluncuran Pig
Kecepatan awal minimum untuk foam pig menempuh seluruh perpipaan
sampai pig receiver adalah 1,1 m/s dan memberikan tekanan awal sebesar 0,06
bar. Hasil ini diperoleh berdasarkan pengamatan yang dapat dilihat pada lampiran.
4.3.3 Hasil Pengamatan Waktu Tempuh Pig pada Berbagai Komponen
Perpipaan
Total waktu tempuh untuk foam pig meluncur melewati segmen pipa lurus
dengan kecepatan udara tekan yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 4.23,
dimana semakin besar kecepatan udara tekan yang diberikan maka total waktu
untuk foam pig menempuh pipa lurus semakin kecil.
Pengambilan data hanya dilakukan sampai kecepatan udara tekan 3,4 m/s,
karena untuk titik ke-12 dan seterusnya pergerakan foam pig dapat diamati secara
visual, namun untuk pengolahan data dalam menghitung waktu tempuh di setiap
segmennya tidak dapat diamati karena foam pig meluncur sangat cepat.
Gambar 4.23 Grafik Waktu Tempuh Pig pada Pipa Lurus Terhadap Kecepatan Udara
Tekan
0
1
2
3
4
5
6
7
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0
To
tal W
akt
u T
em
pu
h P
ig (
seko
n)
Kecepatan Udara tekan (m/s)
Bab IV Hasil dan Pembahasan 42
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Dari data waktu tempuh foam pig pada pipa lurus kemudian dilakukan
perhitungan kecepatan foam pig pada pipa lurus. Dari data kecepatan foam pig
yang didapat kemudian dilihat hubungan antara kecepatan foam pig terhadap
kecepatan udara tekan yang ditunjukkan pada Gambar 4.24.
Gambar 4.24 Grafik Kecepatan Pig di Pipa Lurus Terhadap Kecepatan Udara Tekan
Berdasarkan grafik yang diperoleh dapat dilihat bahwa disetiap kenaikan
kecepatan udara tekan foam pig mengalami peningkatan kecepatan. Hal ini karena
semakin besar gaya yang diberikan untuk mendorong foam pig, maka kecepatan
foam pig semakin besar. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
kecepatan foam pig dan kecepatan udara tekan cenderung proporsional.
Gambar 4.25 Waktu Tempuh Pig di Pipa Belok Vs Kecepatan Udara Tekan
0
0,5
1
1,5
2
2,5
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Kecepatan Udara Tekan (m/s)
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
0,5 1,0 1,5 2,0 2,5
Wak
tu T
emp
uh
(se
kon
)
Kecepatan Udara Tekan (m/s)
pipa belok 45 ke-1pipa belok 45 ke-2pipa belok 90pipa belok U turn
Bab IV Hasil dan Pembahasan 43
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Kecepatan pada pipa belok tidak dapat dihitung karena jalannya foam pig
saat melewati pipa belok tidak kontinu tetapi berupa hentakan-hentakan yang
berulang. Oleh karena itu pada perpipaan belok hanya diamati waktu tempuhnya
saja.
Waktu yang digunakan untuk foam pig menempuh pipa belok 450 ke-1
lebih cepat dibandingkan waktu yang digunakan untuk menempuh pipa belok 450
ke-2 dan pipa belok 900. Pada saat foam pig melewati pipa belok 90
0 foam pig
langsung menembak ke pipa belok U turn, namun pada saat melewati belokan
memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan pada kecepatan udara
rendah energi yang diterima oleh foam pig tidak cukup untuk bergerak melawan
hambatan, sehingga pergerakan foam pig akan melambat atau berhenti. Setelah
energi terkumpul, foam pig akan mengalami pergerakan yang berupa hentakan-
hentakan. Hal ini juga disebabkan permukaan bagian dalam pipa belok pada U
turn tidak mulus.
4.3.4 Hasil Uji Karakteristik Dinamika Pig di Pipa Lurus
Dalam uji pendahuluan dilakukan penentuan kecepatan udara tekan
minimum untuk meluncurkan foam pig di sistem perpipaan (segmen pipa lurus
dan belok). Dari hasil yang didapat, kecepatan udara tekan minimum untuk
meluncurkan foam pig di seluruh segmen pipa lurus adalah 0,9 m/s. Data
percobaan diatas dapat dilihat pada lampiran.
Selain itu dilakukan penentuan kecepatan optimum foam pig pada segmen
pipa lurus yang dapat dilihat dari grafik 4.26. Kecepatan optimum yang dimaksud
adalah dimana foam pig mengalami percepatan yang konstan pada saat dilakukan
penambahan kecepatan udara tekan untuk mendorong foam pig.
Bab IV Hasil dan Pembahasan 44
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 4.26 Kurva Percepatan Vs Kecepatan Udara Tekan
Dari grafik yang didapat tidak ditemukan kecepatan optimum dari foam
pig karena disetiap penambahan udara tekan yang diberikan untuk mendorong
foam pig selalu mengalami penambahan percepatan. Hal ini tidak sesuai dengan
teori dimana tidak ditemukan percepatan dari foam pig yang konstan disetiap
penambahan udara tekan.
Kecepatan udara tekan yang dipakai sebagai variabel tetap untuk uji
karakteristik dengan variasi jumlah air adalah 2,2 m/s, kecepatan ini diambil
karena pada kecepatan 2,2 m/s tersebut berada di tengah-tengah rentang data yang
diambil sehingga mewakili rentang data yang diatas dan dibawahnya.
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa pada kecepatan 0,9 m/s
sampai dengan 1,6 m/s percepatan yang dialami foam pig hampir mendekati 0
m/s2, hal ini karena gaya yang dikeluarkan untuk mendorong foam pig hampir
sama dengan gaya gesek foam pig terhadap pipa sehingga foam pig tidak
mengalami perubahan percepatan yang signifikan.
Sedangkan pada kecepatan 1,6 m/s sampai dengan kecepatan 3,4 m/s
foam pig mengalami percepatan yang cukup signifikan, hal ini karena gaya yang
dikeluarkan untuk mendorong foam pig lebih besar dibanding gaya gesek foam
pig terhadap pipa.
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0
per
cep
ata
n p
ig(m
/s2
)
kecepatan udara tekan (m/s)
Bab IV Hasil dan Pembahasan 45
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
4.3.5 Hasil Pengamatan Pendahuluan
Dari hasil pengamatan pendahuluan, jumlah air maksimal yang dapat
ditambahkan untuk membasahi bagian dalam permukaan pipa lurus dengan
panjang 2 m adalah sebanyak 20 ml.
4.3.6 Uji Karakteristik Penyerapan Air oleh Foam Pig
Uji karakteristik dilakukan untuk menentukan efektifitas kinerja foam pig
dalam mengeringkan permukaan dalam sistem perpipaan lurus.
4.3.5.6 Uji Karakteristik Dengan Variasi Jumlah Air
Variabel tetap yang digunakan dalam uji karakteristik ini adalah kecepatan
udara tekan dan variabel bebasnya adalah jumlah air yang diberikan sebagai
pengotor dalam segmen pipa lurus. Pada saat dilakukan pengeringan, tidak semua
air yang berada di dalam pipa terserap oleh foam pig tetapi ada juga yang
terdorong. Efektifitas kinerja foam pig dapat dilihat dari rasio air yang terserap
dan terdorong oleh foam pig terhadap jumlah air yang diberikan. Dari rasio yang
didapat pada setiap variasi pemberian air sebagai pengotor kemudian dibuat grafik
antara rasio air yang terserap dan terbuang terhadap jumlah air yang diberikan.
Gambar 4.27 Kurva Rasio air yang Terserap dan Terdorong oleh Foam Pig Vs Jumlah
Air di dalam Pipa
0,88
0,9
0,92
0,94
0,96
0,98
1
0 5 10 15 20 25
rasi
o a
ir t
erse
rap
dan
ter
bu
ang
jumlah air
Zona I Zona II Zona III
Bab IV Hasil dan Pembahasan 46
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Dari grafik dapat dilihat bahwa rasio terus meningkat seiring pertambahan
air yang di berikan pada pipa lurus (linear). Dari garis diatas belum dapat
diketahui nilai optimum jumlah air yang ditambahkan ke dalam pipa, selanjutnya
ditambahkan pertimbangan lain untuk menentukan jumlah air yang ditambahkan
sebagai variabel tetap pada uji karakteristik berikutnya.
Dari grafik diatas dibagi menjadi 3 zona kerja yaitu zona I yaitu antara
titik 1 sampai titik 4 merupakan zona dimana air yang ditambahkan menempel
semua pada seluruh bagian dalam permukaan pipa lurus. Zona II yaitu antara titik
5 sampai titik 8 merupakan zona dimana air yang ditambahkan tidak semua
menempel pada seluruh bagian permukaan pipa lurus tetapi ada yang menggenang
di dalam pipa. Zona III yaitu titik 9 dan titik 10 merupakan zona dimana air yang
ditambahkan ke dalam pipa lurus lebih banyak air yang menggenang daripada air
yang menempel pada seluruh bagian dalam permukaan pipa sehingga sulit untuk
pemasangan kembali pipa lurus ke rangkaian simulator pigging. Gambar dari
titik-titik air yang ditambahkan ke bagian dalam permukaan pipa pada 3 zona
diatas dapat dilihat pada lampiran.
Selanjutnya ditentukan jumlah air yang ditambahkan yaitu 16 ml atas
pertimbangan pada titik tersebut merupakan angka penambahan air tertinggi yang
ada pada zona II, karena pada zona II air yang menggenang dalam pipa masih
sedikit dan masih mudah dalam pemasangan pipa lurus ke rangkaian simulator
pigging.
4.3.5.7 Uji Karakteristik Dengan Variasi Kecepatan Udara Tekan
Variabel tetap yang digunakan dalam uji karakteristik ini adalah jumlah air
yang diberikan ke dalam sistem perpipaan lurus, sedangkan variabel bebas yang
digunakan adalah kecepatan udara tekan yang digunakan untuk meluncurkan foam
pig. Dari hasil percobaan kemudian dibuat grafik rasio air yang terserap dan
terbuang oleh foam pig terhadap kecepatan udara tekan.
Bab IV Hasil dan Pembahasan 47
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
Gambar 4.28 Kurva Rasio Air yang Keluar oleh Foam Pig Vs Kecepatan Udara Tekan
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa pada awal grafik terjadi
peningkatan efektifitas kinerja foam pig sampai pada titik kecepatan udara tekan
1,6 m/s. Pada laju udara tekan 1,9 m/s terjadi sedikit penurunan rasio air yang
terserap dan terbuang oleh foam pig tetapi masih mendekati nilai rasio pada
kecepatan udara tekan 1,6 m/s. Penurunan rasio sangat terlihat pada kecepatan
udara tekan 2,4 m/s dengan nilai rasio 0,896. Akan tetapi, apabila sumbu Y pada
grafik dimulai dari titik 0, maka hasil grafik yang diperoleh akan membentuk
garis lurus dengan nilai rasio ±0,9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan
udara tekan tidak mempengaruhi kinerja foam pig.
Gambar 4.29 Kurva Rasio Air yang Keluar oleh Foam Pig Vs Kecepatan Udara Tekan
0,87
0,88
0,89
0,9
0,91
0,92
0,93
0,94
0,95
0,96
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0
rasi
o a
ir y
ang
ters
era
p d
an
terb
uan
g
kecepatan udara tekan (m/s)
00,10,20,3
0,40,50,60,70,8
0,91
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0
Ras
io A
ir y
ang
ters
era
p d
an
terd
oro
ng
foa
m p
ig d
iban
din
g ju
mla
h a
wal
kecepatan udara tekan (m/s)
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Perancangan dan pembuatan pig launcher
a. Pig launcher yang telah dibuat telah sesuai dengan rancangan, dengan
spesifikasi sebagai berikut:
Pig launcher yang dibuat untuk nominal sistem perpipaan 2
inci
Panjang pig trap : 17,34 inci
Diameter barrel : 3,8 inci
Bentuk conical : eksentrik, rata pada bagian bawah
Panjang pig launcher : 37 inci
Lebar pig launcher : 20 inci
Tekanan operasi maksimum : 3 bar
Pig launcher yang dibuat dapat digunakan dengan udara tekan
atau air, tidak untuk gas yang berbahaya
b. Uji kinerja pig launcher masksimum dilakukan pada tekanan
hidrostatik air tanpa tekanan tambahan dan diukur pada dasar pig
launcher sebesar 4 inciH2O. Pig launcher masih mengalami kebocoran
di bagian closure tetapi seluruh bagian jalur pipa utama tidak
mengalami kebocoran.
c. Pig launcher dapat digunakan untuk launching semua jenis pig.
d. Modifikasi throttle line belum berhasil mencegah mengalirnya cairan
dari jalur pipa utama, sedangkan modifikasi closure dengan Clean Out
sudah bisa untuk meluncurkan foam pig.
2. Hasil uji karakteristik foam pig pada simulator pigging adalah:
a. Uji karakteristik foam pig yang dilakukan adalah menguji kinerja dari
foam pig untuk dilihat pergerakannya pada saat launching, meluncur di
pipa lurus dan pipa belok dan proses penyerapan air oleh foam pig.
Bab V Kesimpulan dan Saran 49
Rancang Bangun dan Pembuatan Pig Launcher serta Uji Karakteristik Foam Pig dalam Simulator Pigging
b. Tekanan awal untuk meluncurkan foam pig ke sistem perpipaan
sampai ke pig receiver adalah 0,06 bar.
c. Pada kecepatan udara tekan 0,9 m/s sampai kecepatan 2,9 m/s
kecepatan pig proporsional dengan kecepatan udara tetapi diatas
kecepatan 2,9 m/s kecepatan pig tetap sehingga dapat disimpulkan
udara bocor ke sela-sela pig.
d. Pada uji karakteristik dinamika foam pig di pipa lurus tidak ditemukan
nilai kecepatan optimum foam pig.
e. Kecepatan udara tekan yang digunakan untuk meluncurkan foam pig di
pipa lurus pada uji karakteristik penyerapan foam pig adalah 2,2 m/s
f. Kecepatan udara tekan tidak mempengaruhi nilai rasio optimum air
yang terserap dan terdorong oleh foam pig.
g. Efektifitas penyerapan air oleh foam pig yaitu berada pada range 88%-
95%
5.2 Saran
1. Memberikan seal berbahan silikon pada bagian closure untuk mengatasi
kebocoran pada bagian closure.
2. Pressure gauge diganti dengan pressure gauge digital dengan ketelitian
0,01dan range 0-5 bar.
3. Pig launcher hanya dapat digunakan untuk udara tekan saja
4. Dilakukan perbandingan dengan menggunakan pig buatan pabrik untuk uji
karakteristik foam pig.
50
DAFTAR PUSTAKA
Pigging Products & Services Association. About Pigs (on line), http://www.ppsa-
online.com/about-pigs.php, (31 Desember 2008)
Pipe Pigs.Application for Pigging (on line).
http://www.pipepigs.com/images/ProvenApplicationsforPigging.pdf, (31
Desember 2008)
Pipe Pigs.Launcher Drawing (on line),
http://www.pipepigs.com/images/Launcher_drawing.pdf, (31 Desember
2008)
Western Filter Co., Inc,.Launching Procedures (on line),
http://www.westernfilterco.com/pigging/pigging_services.html, (31
Desember 2008)
Wikipedia.Pigging (on line).http://en.wikipedia.org/wiki/Pigging, (31 Desember
2008)
Tiratsoo,J.N.H. 1991. Pipeline Pigging Technology, United States of America.
B31.8.2000. Gas Transmision and Distribution Piping System, New York:
American Society of Mechanical Engineers.
S.U.N. Engineering,Inc.Foam Pigs (on line),
http://www.sunengineeringinc.com/tFoamPig1.jpg, (05 Juli 2009)
Girrard Industries. Pig Launcher (on line), http://www.girrardindustries.com, (05
Juli 2009)
Carito, Dono. 2007. Production Operator Training PIGGING Conoco Phillips,
Jawa Tengah: PUSDIKLAT MIGAS CEPU
51
LAMPIRAN A
SIMBOL-SIMBOL dan PERISTILAHAN
Acrylic : Bahan plastik yang transparan
Anemometer : Alat yang digunakan untuk mengatur kecepatan udara tekan
Barrel : Diameter bagian pig trap pada pig launcher
Buffle : Support pada bagian pig launcher untuk memegang pig agar
sejajar dengan sistem perpipaan di depan pig launcher
Clean Out : Alat yang digunakan untuk mengeluarkan air dalam sistem
perpipaan, namun digunakan sebagai closure dalam penelitian
tugas akhir ini
Closure : Tutup pada bagian pig launcher
Compressible : Dapat diberi tekanan
d : Diameter dalam pada ball valve jenis double vunion
D : Diameter luar pada ball valve jenis double union
Drain valve : Berfungsi untuk mengeluarkan air yang ada pada pig trap
Expandable : Dapat dikembangkan dan dapat kembali ke bentuk seperti
semula
Flange : Sambungan dalam sistem perpipaan
Flexible : Dapat dilenturkan atau mudah disesuaikan
Flushing : Proses penyemprotan bagian dalam sistem perpipaan dengan
menggunakan air
H : Ukuran panjang bagian conical pig trap pada pig launcher
Hidrostatik : Uji kekuatan dan kebocoran alat
I : Ukuran baut
Isolation valve : Nama lain dari pigging valve
Kicker valve : Berfungsi untuk menendang pig ke sistem perpipaan
L : Ukuran panjang bagian pig trap pada pig launcher
M8 : Ukuran baut no 8
Main valve : Biasa disebut pigging valve, berfungsi sebagai lewatnya pig
pada pig launcher
Pig launcher : Rangkaian alat yang berfungsi untuk meluncurkan pig ke
sistem perpipaan
52
Pig receiver : Rangkaian alat yang berfungsi sebagai penerima pig dari sistem
perpipaan
Pig support : Bagian yang ada di dalam pig launcher/pig receiver
Pig trap : Bagian badan dari pig launcher atau pig receiver
Pig : Suatu benda yang digunakan sesuai fungsinya (sebagai
pembersih, pengering atau penyekat) di dalam bagian sistem
perpipaan
Pigging : Suatu metode pembersihan bagian dalam sistem perpipaan
Polly pig : Foam pig yang dilapisi oleh polyurethane
Profil U : Besi berbentuk U terbalik yang digunakan sebagai penyangga
pada simulator pigging
PSV : Pressure Safety Valve, berfungsi untuk mengeluarkan udara
berlebih secara otomatis
PVC : Poly Vinyl Chlorida atau bahan paralon
Seal : Karet yang digunakan diantara flange untuk menahan kebocoran
Support : Alat bantu untuk menyangga pig launcher
Swallow : Nama jenis busa berwarna kuning, biasanya busa ini digunakan
untuk bahan kasur
Throttle valve : Berfungsi sebagai bypass agar aliran udara tidak melewati pig
launcher
Tray dryer : Alat pengering untuk bahan-bahan yang tipis
Union : Biasa disebut watermur
Venting valve : Berfungsi untuk mengeluarkan udara berlebih secara manual
Y : Ukuran panjang flange bagian ujung pig trap ke sistem
perpipaan pada pig launcher
53
LAMPIRAN B
PERANCANGAN
1. Perancangan Pig launcher (Perhitungan Proyeksi)
Dengan mengacu pada ukuran standar pig launcher diatas kemudian dilakukan
perhitungan untuk menentukan ukuran diameter barrel dan panjang dari pig launcher.
a. Penentuan Ukuran Diameter Barrel
Gambar B.1 Kurva Nominal Line Barrel Vs Nominal Line Size
Dari hasil grafik diatas kemudian dilakukan trendline untuk mengambil persamaan garis
yang akan digunakan untuk perhitungan ukuran diameter pig launcher yang akan dibuat.
Contoh perhitungan:
Misal perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan linear yaitu:
y= 1,093x + 1,457
y= 1,093 (2) + 1,457
y= 3,643 inci
Jadi, ukuran diameter pig launcher yang akan dibuat adalah 3, 643 inci.
Semua persamaan dilakukan dengan menggunakan perhitungan yang sama, yaitu
mengganti varibel x dengan angka 2 (nilai angka 2 untuk nominal line size 2 inci) dan
variabel y merupakan nilai hasil ukuran untuk nominal line size 2 inci.
Linear
y = 1,093x + 1,457
R² = 0,993
0
5
10
15
20
25
30
35
0 5 10 15 20 25 30
No
min
al L
ine
Ba
rre
l (in
ci)
Nominal Line Size (inci)
54
y = 3,643
Eksponen
y = 5,738e0,067x
R² = 0,944
y = 6,561
Logaritmik
y = 13,32ln(x) – 16,21
R² = 0,918
y = -6,977
Polynom
y = 0,001x2 + 1,055x + 1,684
R² = 0,993
y = 3,798
Dengan menggunakan persamaan polynom didapatkan ukuran diameter barrel untuk
nominal 2 inci yaitu sebesar 3,798.
b. Penetuan Ukuran “L” atau Panjang Launcher
Gambar B.2 Kurva Nominal"L" Vs Nominal Line Size
Linear
y = 3,716x + 9,906
R² = 0,980
y = 17,338
Eksponen
0
20
40
60
80
100
120
0 5 10 15 20 25 30
No
min
al L
(in
ci)
Nominal Line Size (inci)
55
y = 22,68e0,063x
R² = 0,920
y = 25,7255
Logaritmik
y = 46,30ln(x) – 52,70
R² = 0,947
y = -19,907
Polinom
y = -0,054x2 + 5,448x – 0,526
R² = 0,990
y = 10,154
Dengan menggunakan persamaan linear didapatkan ukuran panjang pig launcher untuk
nominal 2 inci yaitu sebesar 17,338 inci
c. Penentuan Ukuran “H”
Gambar B.3 Kurva Nominal H Vs Nominal Line Size
Linear
y = 0,907x + 1,182
R² = 0,946
y = 2,996
Eksponen
0
5
10
15
20
25
30
0 5 10 15 20 25 30
No
min
al H
(in
ci)
Nominal Line Size (inci)
56
y = 4,526e0,069x
R² = 0,899
y = 5,196
Logaritmik
y = 11,24ln(x) – 13,95
R² = 0,905
y = -6,159
Polinom
y = -0,014x2 + 1,376x – 1,646
R² = 0,958
y = 1,05
Dengan menggunakan persamaan eksponen didapatkan ukuran H untuk nominal 2 inci
yaitu sebesar 5,196 inci
d. Perhitungan Ukuran Y
Gambar B.4 Grafik Nominal Y terhadap nominal Line Size
Linear
y = 0,105x + 3,092
R² = 0,723
y = 3,302
Eksponen
0
1
2
3
4
5
6
7
0 5 10 15 20 25 30
No
min
al Y
(in
ci)
Nominal Line Size (inci)
57
y = 3,192e0,024x
R² = 0,722
y = 3,349
Logaritmik
y = 1,448ln(x) + 0,98
R² = 0,848
y = 1,984
Polinom
y = -0,008x2 + 0,369x + 1,503
R² = 0,934
y = 2,209
Dengan menggunakan persamaan eksponen didapatkan ukuran panjang pig launcher
untuk nominal 2 inci yaitu sebesar 5,196 inci
2. Perancangan dan Pembuatan Foam Pig
a. Alat dan Bahan:
Peralatan yang digunakan
1. Gunting
2. Penggaris
3. Jangka sorong
4. Mesin penghalus
Bahan yang digunakan
1. Busa jenis swallow
2. Silikon
58
b. Perhitungan Penentuan Tinggi Moncong Foam Pig
Gambar B.5 Foam Pig
Dari gambar jenis foam pig diatas, dapat dilakukan perbandingan antara tinggi
dari bagian moncong foam pig terhadap tinggi total foam pig yaitu sebagai berikut:
Diketahui:
-tinggi bagian mocong foam pig= 1,5 cm
-tinggi foam pig= 6,3 cm
Maka, perbandingan tinggi moncong foam pig terhadap total tinggi foam pig adalah
0,24.
Penentuan tinggi moncong
Total tinggi foam pig yang akan dibuat yaitu 13 cm, maka tinggi dari moncong foam
pig yang akan dibuat harus berukuran: 0,24 * 13 cm = 3,2 cm
59
c. Perhitungan Densitas Foam Pig
Diketahui :
Berat foam pig= 10,72 gram
V Pig = V1 + (V2-V3)
V1 = πr2 (t)
= 3,14 (2,75 cm)2 (9,5 cm)
= 225,59 cm3
V2 = 1/3 πr2 (t)
= 1/3 (3,14) (2,75 cm)2 (4,875 cm)
= 38,59 cm3
V3 = 1/3 πr2 (t)
= 1/3 (3,14) (0,55 cm)2 (0,975 cm)
= 0,3087 cm3
V pig = 225,59 cm3 + (38,59-0,3087) cm
3
= 263,8713 cm3
Densitas pig = berat/volume
= 10,72 gram/263,8713 cm3
= 0,040626 gram/cm3
= 2,533 lb/ft3 low-density foam pig
V-3
V-2 V-1
60
LAMPIRAN C
PERALATAN KERJA
1. Perlatan yang digunakan dalam pembuatan support
Dalam pembuatan support pig launcher dilakukan sendiri, oleh karena itu alat-
alat yang digunakan dalam membuat support memanfaatkan fasilitas yang ada di
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung. Alat-alat yang digunakan adalah
sebagai berikut:
No Alat yang digunakan Keterangan
1 Gergaji besi Untuk memotong besi yang akan dijadikan
support
2 Alat las Untuk menyambungkan besi dalam perangkaian
support
3 Alat bor Untuk membuat lubang yang akan dipasang
baut
4 Gerinda Untuk menghaluskan bagian ujung besi yang
telah dipotong oleh gergaji besi
5 Air brush sprayer Untuk pengecatan support
6 Kompresor Alat bantu untuk air brush sprayer
7 Kunci Inggris Untuk mengencangkan baut
Gambar-gambar alat kerja yang digunakan adalah seperti berikut:
Gambar C.1 Air Brush Sprayer
61
Gambar C.2 Kompresor
Gambar C.3 Alat Bor
Gambar C.4 Alat Las
62
Gambar C.5 Gergaji Besi
Gambar C.6 Alat Gerinda
Gambar C.7 Selang Polypropylen
63
2. Peralatan yang digunakan dalam pengujian
Gambar-gambar peralatan kerja yang digunakan adalah sebagai berikut:
Gambar C.8 Tray Dryer
Gambar C.10 Timbangan Meja
Gambar C.9 Anemometer
Gambar C.11 Gelas Ukur dan Gelas Kimia
64
Jenis ball valve yang digunakan pada pig launcher seperti pada gambar dibawah ini:
1. Pigging Valve
Gambar C.12 Ball Valve Jenis Double Union
2. Kicker Valve dan Throttle Valve
Gambar C.13 Ball Valve Biasa
65
LAMPIRAN D
DATA PENGAMATAN, GRAFIK dan
CONTOH PERHITUNGN
1. Kalibrasi Udara Tekan
Kecepatan udara tekan yang digunakan di pipa 2 inci yaitu:
Tabel D.2 Kalibrasi Kecepatan Udara Tekan di Pipa 2 inci
Kecepatan
Udara Tekan
di pipa ½ inci
(m/s)
Kecepatan Udara Tekan di Pipa
2 inci (m/s)
1 2 3 Rata-rata
3 1,1 1,3 1 1,133
4 1,6 1,5 1,8 1,633
5 2 2,3 2,2 2,167
6 2,6 2,7 2,4 2,567
7 3,2 3 3,1 3,100
8 3,7 3,5 3,7 3,633
9 3,9 3,9 4 3,933
10 4,8 4,7 4,6 4,700
11 5,3 5,1 5,1 5,167
12 5,6 5,4 5,3 5,433
13 6 6,3 6,1 6,133
Kecepatan udara tekan 1 m/s dan 2 m/s di pipa ½ inci tidak dapat terbaca dengan
menggunakan anemometer untuk kalibrasi kecepatan udara tekan di pipa 2 inci, oleh
karena itu untuk menentukannya dilakukan proyeksi dari kurva antara kecepatan udara
tekan di pipa ½ inci terhadap kecepatan udara tekan di pipa 2 inci. Kurva yang didapat
adalah sebagai berikut:
Gambar D.1 Grafik Kecepatan Udara Tekan di Pipa 1/2 inci Vs Kecepatan Udara Tekan di
Pipa 2 inci ke-1
y = 0,504x - 0,418R² = 0,994
0
2
4
6
8
0 5 10 15
66
Contoh Perhitungan:
Contoh perhitungan untuk kecepatan udara tekan 1 m/s di pipa 2 inci adalah:
Y= 0,504x-0,418
Y= 0,504 (1)-0,418
Y= 0,086 m/s
Gambar D.2 Grafik Kecepatan Udara Tekan di Pipa 1/2 inci Vs Kecepatan Udara Tekan di
Pipa 2 inci ke-2
Contoh perhitungan untuk kecepatan udara tekan 1 m/s di pipa 2 inci adalah:
Y= 0,49x-0,310
Y= 0,49 (1)-0,310
Y= 0,18 m/s
Gambar D.3 Grafik Kecepatan Udara Tekan di Pipa 1/2 inci Vs Kecepatan Udara Tekan di
Pipa 2 inci ke-3
Contoh perhitungan untuk kecepatan udara tekan 1 m/s di pipa 2 inci adalah:
Y= 0,486x-0,318
Y= 0,486 (1)-0,318
Y= 0,168 m/s
y = 0,49x - 0,310R² = 0,991
0
1
2
3
4
5
6
7
0 5 10 15
y = 0,486x - 0,318R² = 0,993
0
1
2
3
4
5
6
7
0 5 10 15
67
Hasil perhitungan untuk kecepatan yang 1 m/s dan 2 m/s di pipa 2 inci dari
masing-masing persamaan grafik diatas adalah sebagai berikut:
Tabel D.2 Kalibrasi Kecepatan Udara Tekan di Pipa 2 inci
Kecepatan
Udara
Tekan di
pipa ½ inci
(m/s)
Kecepatan Udara Tekan di Pipa 2
inci (m/s)
1 2 3 Rata-
rata
1 0,086 0,18 0,168 0,145
2 0,59 0,67 0,654 0,638
Kemudian dilakukan perhitungan kecepatan udara tekan pada saat di pipa 2 inci
dengan kecepatan di pipa ½ inci adalah 1,5 m/s, 2,5 m/s, dan seterusnya . Hasil
perhitungan secara interpolasi adalah sebagai berikut:
Tabel D.3 Kalibrasi Kecepatan Udara Tekan di Pipa 2 inci
Kecepatan udara
tekan di pipa ½
inci
(m/s)
Kecepatan udara
tekan di pipa 2
inci
(m/s)
1 0,1
1,5 0,4
2 0,6
2,5 0,9
3 1,1
3,5 1,4
4 1,6
4,5 1,9
5 2,2
5,5 2,4
6 2,6
6,5 2,8
7 3,1
68
7,5 3,4
8 3,6
8,5 3,8
9 3,9
9,5 4,3
10 4,7
10,5 4,9
11 5,2
11,5 5,3
12 5,4
12,5 5,8
13 6,1
69
2. Penentuan Kecepatan Awal Peluncuran Pig
Penentuan tekanan awal yang digunakan untuk meluncurkan pig dilakukan
dengan memberikan variasi kecepatan udara tekan. Pada tabel 1 merupakan keterangan
pig meluncur dengan berbagai variasi kecepatan udara tekan.
Tabel D.4 Keterangan Peluncuran Foam Pig
Run
Kecepatan
Udara Tekan
(m/s)
Keterangan
1
0,086
Pig tidak meluncur
2 Pig tidak meluncur
3 Pig tidak meluncur
1
0,338
Pig meluncur sampai ball valve
2 Pig meluncur sampai ball valve
3 Pig meluncur sampai ball valve
1
0,593
Pig meluncur sampai ball valve
2 Pig meluncur sampai ball valve
3 Pig meluncur sampai ball valve
1
0,842
Pig meluncur sampai pipa belok 450 ke-2
2 Pig meluncur sampai pipa belok 900
3 Pig meluncur sampai pipa belok 1800
4 Pig meluncur sampai pipa belok 1800
1
1,133
Pig meluncur lancar
2 Pig meluncur lancar
3 Pig meluncur lancar
1
1,346
Pig meluncur lancar
2 Pig meluncur lancar
3 Pig meluncur lancar
1
1,633
Pig meluncur lancar
2 Pig meluncur lancar
3 Pig meluncur lancar
1
1,850
Pig meluncur lancar
2 Pig meluncur lancar
3 Pig meluncur lancar
1
2,167
Pig meluncur lancar
2 Pig meluncur lancar
3 Pig meluncur lancar
1
2,354
Pig meluncur lancar
2 Pig meluncur lancar
3 Pig meluncur lancar
Keterangan : Pig meluncur lancar artinya pig meluncur dari awal penembakan melewati
sistem perpipaan lurus dan belok sampai diterima di pig receiver.
70
Tabel D.5 Data Delta h untuk Penentuan Tekanan
Run Kecepatan h pada Segmen ke- (cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,9 56,0 58,0 56,0 56,0 56,0 56,0 56,0 56,0 56,0 50,0
2
56,0 54,0 56,0 60,0 58,0 56,0 58,0 58,0 56,0 58,0
3
56,0 56,0 58,0 50,0 54,0 60,0 60,0 56,0 56,0 56,0
rata-rata 56,0 56,0 56,7 55,3 56,0 57,3 58,0 56,7 56,0 54,7
1 1,1 60,0 60,0 60,0 56,0 56,0 64,0 68,0 70,0 64,0 60,0
2
78,0 78,0 62,0 64,0 56,0 60,0 56,0 64,0 70,0 68,0
3
58,0 60,0 58,0 64,0 70,0 70,0 66,0 62,0 56,0 56,0
rata-rata 65,3 66,0 60,0 61,3 60,7 64,7 63,3 65,3 63,3 61,3
1 1,4 70,0 60,0 52,0 56,0 52,0 56,0 62,0 66,0 70,0 66,0
2
76,0 62,0 44,0 44,0 46,0 60,0 66,0 70,0 70,0 62,0
3
82,0 72,0 52,0 46,0 44,0 48,0 60,0 64,0 70,0 72,0
rata-rata 76,0 64,7 49,3 48,7 47,3 54,7 62,7 66,7 70,0 66,7
1 1,6 92,0 96,0 90,0 80,0 76,0 56,0 44,0 44,0 50,0 56,0
2
96,0 96,0 84,0 80,0 64,0 60,0 58,0 44,0 44,0 46,0
3
80,0 76,0 72,0 70,0 64,0 62,0 62,0 58,0 60,0 60,0
rata-rata 89,3 89,3 82,0 76,7 68,0 59,3 54,7 48,7 51,3 54,0
1 1,9 92,0 88,0 82,0 64,0 60,0 56,0 46,0 46,0 48,0 56,0
2
88,0 96,0 82,0 80,0 64,0 56,0 50,0 46,0 46,0 48,0
3
80,0 92,0 80,0 76,0 62,0 60,0 48,0 44,0 46,0 56,0
rata-rata 86,7 92,0 81,3 73,3 62,0 57,3 48,0 45,3 46,7 53,3
1 2,2 60,0 66,0 88,0 96,0 100,0 100,0 96,0 84,0 80,0 84,0
71
2
60,0 70,0 82,0 90,0 100,0 98,0 100,0 92,0 84,0 80,0
3
56,0 66,0 80,0 90,0 100,0 102,0 102,0 100,0 96,0 82,0
rata-rata 58,7 67,3 85,3 94,0 100,0 100,0 99,3 92,0 86,7 82,0
1 2,4 98,0 100,0 100,0 94,0 96,0 86,0 66,0 62,0 52,0 54,0
2
90,0 100,0 100,0 100,0 98,0 92,0 84,0 80,0 70,0 64,0
3
100,0 98,0 86,0 86,0 76,0 68,0 70,0 56,0 54,0 54,0
rata-rata 96,0 99,3 95,3 93,3 90,0 82,0 73,3 66,0 58,7 57,3
1 2,6 100,0 102,0 104,0 104,0 114,0 86,0 100,0 66,0 48,0 48,0
2
60,0 80,0 94,0 100,0 100,0 100,0 100,0 96,0 88,0 100,0
3
60,0 82,0 92,0 96,0 96,0 96,0 102,0 80,0 76,0 80,0
rata-rata 73,3 88,0 96,7 100,0 103,3 94,0 100,7 80,7 70,7 76,0
1 2,8 64,0 80,0 88,0 100,0 100,0 102,0 106,0 106,0 102,0 100,0
2
76,0 86,0 96,0 100,0 102,0 102,0 102,0 100,0 92,0 100,0
3
100,0 102,0 102,0 102,0 96,0 94,0 80,0 82,0 62,0 64,0
rata-rata 80,0 89,3 95,3 100,7 99,3 99,3 96,0 96,0 85,3 88,0
1 3,1 102,0 102,0 102,0 100,0 86,0 82,0 84,0 80,0 86,0 86,0
2
80,0 80,0 84,0 82,0 80,0 96,0 100,0 102,0 104,0 104,0
3
96,0 96,0 84,0 80,0 84,0 84,0 98,0 100,0 104,0 104,0
rata-rata 92,7 92,7 90,0 87,3 83,3 87,3 94,0 94,0 98,0 98,0
72
Tabel D.6 Tekanan yang dikeluarkan untuk pig meluncur pada pipa lurus
Kecepatan
P pada Segmen ke- (bar) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,9 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,05 0,06
1,1 0,07 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,07 0,06 0,06 0,06
1,4 0,08 0,06 0,05 0,05 0,05 0,05 0,06 0,07 0,07 0,07 0,06
1,6 0,09 0,09 0,08 0,08 0,07 0,06 0,05 0,05 0,05 0,05 0,07
1,9 0,09 0,09 0,08 0,07 0,06 0,06 0,05 0,05 0,05 0,05 0,06
2,2 0,06 0,07 0,08 0,09 0,10 0,10 0,10 0,09 0,09 0,08 0,09
2,4 0,10 0,10 0,10 0,09 0,09 0,08 0,07 0,07 0,06 0,06 0,08
2,6 0,07 0,09 0,10 0,10 0,10 0,09 0,10 0,08 0,07 0,08 0,09
2,8 0,08 0,09 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,09 0,09 0,09
3,1 0,09 0,09 0,09 0,09 0,08 0,09 0,09 0,09 0,10 0,10 0,09
Tabel D.7 Waktu Tempuh pada Pipa Lurus
Kecepatan Run Waktu pada Segmen ke- (sekon) Total
Waktu
Tempuh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,9
1 1,04 0,92 0,84 0,88 0,84 0,76 0,88 0,84 0,84 0,84
6,76 2 0,64 0,56 0,56 0,56 0,64 0,64 0,52 0,64 0,52 0,6
3 0,6 0,64 0,6 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56 0,6 0,48
Rata-rata 0,76 0,71 0,67 0,67 0,68 0,65 0,65 0,68 0,65 0,64
1,1
1 0,32 0,28 0,28 0,32 0,28 0,28 0,28 0,24 0,32 0,28
2,79
2 0,28 0,32 0,28 0,24 0,24 0,32 0,24 0,32 0,28 0,24
3 0,36 0,28 0,28 0,2 0,2 0,24 0,28 0,28 0,28 0,32
Rata-rata 0,32 0,29 0,28 0,25 0,24 0,28 0,27 0,28 0,29 0,28
73
1,4
1 0,36 0,28 0,24 0,28 0,28 0,24 0,28 0,32 0,2 0,32
2,64
2 0,24 0,24 0,36 0,24 0,24 0,28 0,28 0,24 0,32 0,2
3 0,28 0,2 0,28 0,24 0,28 0,24 0,24 0,28 0,24 0,24
Rata-rata 0,29 0,24 0,29 0,25 0,27 0,25 0,27 0,28 0,25 0,25
1,6
1 0,2 0,16 0,2 0,16 0,2 0,2 0,16 0,16 0,2 0,16
1,71
2 0,16 0,16 0,16 0,16 0,2 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16
3 0,2 0,16 0,16 0,2 0,16 0,16 0,16 0,2 0,16 0,16
Rata-rata 0,19 0,16 0,17 0,17 0,19 0,17 0,16 0,17 0,17 0,16
1,9
1 0,2 0,16 0,12 0,2 0,16 0,16 0,24 0,12 0,16 0,16
1,76
2 0,24 0,16 0,2 0,12 0,24 0,2 0,16 0,24 0,12 0,,2
3 0,16 0,2 0,16 0,16 0,24 0,12 0,2 0,2 0,16 0,16
Rata-rata 0,2 0,17 0,16 0,16 0,21 0,16 0,2 0,19 0,15 0,16
2,2
1 0,16 0,08 0,2 0,12 0,16 0,12 0,12 0,12 0,12 0,16
1,3
2 0,12 0,12 0,16 0,12 0,16 0,16 0,08 0,08 0,12 0,16
3 0,12 0,12 0,12 0,16 0,08 0,16 0,16 0,12 0,08 0,12
Rata-rata 0,13 0,11 0,16 0,13 0,13 0,15 0,12 0,11 0,11 0,15
2,4
1 0,12 0,16 0,12 0,16 0,12 0,12 0,16 0,12 0,16 0,12
1,3
2 0,12 0,12 0,12 0,12 0,16 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
3 0,12 0,16 0,16 0,12 0,16 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
Rata-rata 0,12 0,15 0,13 0,13 0,15 0,12 0,13 0,12 0,13 0,12
2,6
1 0,13 0,1 0,1 0,1 0,13 0,1 0,1 0,07 0,13 0,1
1,08
2 0,13 0,1 0,13 0,1 0,1 0,1 0,13 0,1 0,1 0,13
3 0,13 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,13 0,07 0,13 0,1
Rata-rata 0,13 0,1 0,11 0,1 0,11 0,1 0,12 0,08 0,12 0,11
2,8 1 0,1 0,07 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,07 0,1 0,07 0,82
74
2 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,07
3 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,07 0,1 0,07
Rata-rata 0,08 0,09 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,08 0,09 0,07
3,1
1 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07
0,84
2 0,1 0,07 0,1 0,07 0,07 0,1 0,07 0,1 0,1 0,07
3 0,1 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07 0,1 0,07
Rata-rata 0,09 0,08 0,09 0,08 0,08 0,08 0,09 0,08 0,1 0,07
Contoh perhitungan Kecepatan Foam Pig Pada Pipa Lurus:
Untuk kecepatan 0,9 m/s, total waktu yang diperlukan untuk pig menempuh 1,8 m pipa lurus adalah 2,78 sekon.
Maka, kecepatan pig adalah:
V = s/t
= 1,8 m/ 6,76 s
= 0,27 m/s
75
Tabel D.8 Kecepatan Pig di Pipa Lurus
Kecepatan
Udara Tekan
(m/s)
Kecepatan Pig
(m/s)
0,9 0,27
1,1 0,65
1,4 0,68
1,6 1,05
1,9 1,02
2,2 1,38
2,4 1,38
2,6 1,67
2,8 2,20
3,1 2,14
76
Tabel D.9 Waktu Tempuh di Pipa Belok
No, Kecepatan Waktu di belokan (sekon)
45o 1 45
o 2 90
o U turn
1
0,9
1.073 1.180 - -
2 0,69 0,807 0,647 -
3 0,6 0,82 0,467 -
Rata-rata 0,787 0,935 0,557 -
1
1,1
0,36 0,417 0,21 1.910
2 0,373 0,343 0,227 1.803
3 0,4 0,4 0,343 1.937
Rata-rata 0,377 0,386 0,26 1.883
1
1,4
0,323 0,383 0,293 1.703
2 0,323 0,407 0,163 1.830
3 0,31 0,41 0,137 1.710
Rata-rata 0,318 0,4 0,197 1.747
1
1,6
0,243 0,373 0,087 1.207
2 0,2 0,267 0,024 1.120
3 0,227 0,257 0,028 1.103
Rata-rata 0,223 0,299 0,046 1.143
1
1,9
0,22 0,29 0,1 1.190
2 0,227 0,287 0,15 1.203
3 0,25 0,28 0,127 1.170
Rata-rata 0,232 0,285 0,125 1.187
1
2,2
0,16 0,203 0,021 0,853
2 0,187 0,177 0,15 0,82
3 0,17 0,293 0,09 0,79
Rata-rata 0,172 0,224 0,087 0,821
1
2,4
0,17 0,2 0,067 0,837
2 0,163 0,207 0,06 0,8
3 0,177 0,207 0,053 0,847
Rata-rata 0,17 0,204 0,06 0,828
77
6. Grafik Kecepatan Pig terhadap Waktu Total di Berbagai Kecepatan Udara
pada Pipa Lurus
Gambar D.4Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 0,9 m/s
Gambar D.5 Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 1,1 m/s
Gambar D.6 Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 1,4 m/s
00,10,20,30,40,50,60,70,8
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
0,23
0,24
0,25
0,26
0,27
0,28
0,29
0 2 4 6 8
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
0
0,2
0,4
0,6
0,8
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
78
Gambar D.7 Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 1,6 m/s
Gambar D.8 Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 1,9 m/s
Gambar D.9 Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 2,2 m/s
0,95
1
1,05
1,1
1,15
0 0,5 1 1,5 2
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
0 0,5 1 1,5 2
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
0
0,5
1
1,5
2
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4
Kec
ep
ata
n P
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
79
Gambar D.10 Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 2,4 m/s
Gambar D.11 Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 2,6 m/s
Gambar D.12Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 2,8 m/s
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
0
0,5
1
1,5
2
2,5
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
Ke
cep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
80
Gambar D.13 Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 3,1 m/s
Gambar D.14 Grafik Kecepatan Pig Vs Waktu Total dengan Kecepatan Udara 3,4 m/s
Grafik kecepatan pig vs waktu total dalam berbagai kecepatan udara tekan diatas
kemudian didapatkan nilai percepatan dari turunan persamaan linear. Data percepatan
tersebut adalah sebagai berikut:
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Kec
ep
ata
n p
ig (
m/s
)
Waktu Total (sekon)
81
Tabel D.10 Percepatan Pig di berbagai Kecepatan Udara Tekan
Kecepatan
Udara Tekan
(m/s)
Percepatan Pig
(m/s2)
0,9 0,005
1,1 0,01
1,4 0,014
1,6 0,003
1,9 0,067
2,2 0,076
2,4 0,083
2,6 0,13
2,8 0,174
3,1 0,167
3,4 0,34
82
Data Pengujian Karakteristik Penyerapan Foam Pig
Tabel D.11 Uji Karakteristik dengan Variasi Jumlah Air di Dalam Pipa
Kecepatan udara tekan yang digunakan = 2,2 m/s
Jumlah
air
(ml)
Air yg
diisi
(gram)
Run
Pipa
Berat kosong pipa
(gram)
Berat pipa+air
(gram)
Berat akhir
(gram)
Sisa air dlm
pipa
(gram)
Air
terserap+terdorong
(gram)
2
2,1 1 1817,6 1819,7 1818,1 0,5 1,6
1,9 2 1817,7 1819,6 1817,8 0,1 1,8
2,1 3 1817,7 1819,8 1817,8 0,1 2,0
4
4 1 1817,7 1821,7 1818,0 0,3 3,7
4 2 1817,7 1821,7 1817,9 0,2 3,8
4 3 1817,7 1821,7 1817,8 0,1 3,9
6
6 1 1817,7 1823,7 1818,1 0,4 5,6
6,1 2 1818,0 1824,1 1818,2 0,2 5,9
6,1 3 1817,9 1824,0 1818,3 0,4 5,7
8
8,1 2 1817,8 1825,9 1818,4 0,6 7,5
8 3 1817,9 1825,9 1818,4 0,5 7,5
8 4 1817,9 1825,9 1818,5 0,6 7,4
10
10 1 1817,8 1827,8 1818,1 0,3 9,7
10 2 1817,9 1827,9 1818,4 0,5 9,5
10 3 1817,8 1827,8 1818,3 0,5 9,5
12
11,5 1 1818,0 1829,5 1818,2 0,2 11,3
11,4 2 1818,1 1829,5 1818,9 0,8 10,6
11,4 3 1818,1 1829,5 1818,9 0,8 10,6
83
14
13,5 1 1818,2 1831,7 1818,4 0,2 13,3
13,5 2 1818,3 1831,8 1818,7 0,4 13,1
13,5 3 1817,9 1831,5 1818,2 0,3 13,3
16
15,7 1 1817,8 1833,5 1818,4 0,6 15,1
15,5 2 1818,0 1833,5 1818,4 0,4 15,1
15,4 3 1817,9 1833,3 1818,4 0,5 14,9
18
17,5 1 1817,9 1835,4 1818,6 0,7 16,8
17,3 2 1818,1 1835,4 1818,8 0,7 16,6
17,3 3 1818,1 1835,4 1818,7 0,6 16,7
20
19,7 1 1818,1 1837,8 1818,9 0,8 18,9
19,6 2 1818,3 1837,9 1818,9 0,6 19,0
19,6 3 1818,3 1837,9 1818,4 0,1 19,5
Jumlah
Air
(gram)
Air yg
diisi
(gram)
Run
Foam
Berat awal
(gram)
Berat akhir
(gram)
Air yang terserap
(gram)
Air yg
terdorong
(gram)
2
2,1 1 9,3 10,7 1,3 0,3
1,9 2 8,3 9,3 1,0 0,8
2,1 3 13,5 14,5 0,9 1,1
4
4 1 9,1 11,8 2,7 1,0
4 2 10,0 13,2 3,2 0,6
4 3 9,3 12,7 3,4 0,5
6 6 1 13,6 17,3 3,7 1,9
6,1 2 9,2 11,5 2,3 3,6
84
6,1 3 8,2 10,9 2,7 3,0
8
8,1 2 10,0 16,8 6,9 0,6
8 3 10,7 17,1 6,4 1,1
8 4 9,5 15,2 5,7 1,7
10
10 1 10,2 16,5 6,2 3,5
10 2 9,2 12,6 3,4 6,1
10 3 8,2 14,1 5,9 3,6
12
11,5 1 10,1 18,3 8,1 3,2
11,4 2 10,4 18,6 8,2 2,4
11,4 3 9,0 16,3 7,3 3,3
14
13,5 1 10,2 20,7 10,5 2,8
13,5 2 10,7 19,1 8,4 4,7
13,5 3 10,4 20,0 9,6 3,7
16
15,7 1 9,9 19,1 9,2 5,9
15,5 2 11,0 20,4 9,4 5,7
15,4 3 11,3 24,1 12,8 2,1
18
17,5 1 9,0 17,4 8,4 8,4
17,3 2 9,7 19,2 9,5 7,1
17,3 3 9,6 19,9 10,3 6,4
20
19,7 1 9,1 21,2 12,1 6,8
19,6 2 10,7 24,9 14,2 4,8
19,6 3 9,7 21,2 11,5 8,0
85
Tabel D.12 Nilai Rata-rata dari Hasil Pengujian
Banyak
air
(gram)
Air terserap
foam
(gram)
Air yang
terbuang (gram)
Air sisa dalam
pipa (gram)
Air terserap
terbuang (gram)
2,03 1,11 0,70 0,23 1,80
4,00 3,09 0,71 0,20 3,80
6,07 2,91 2,83 0,33 5,73
8,03 6,33 1,13 0,57 7,47
10,00 5,16 4,41 0,43 9,57
11,43 7,87 2,96 0,60 10,83
13,50 9,49 3,74 0,30 13,23
15,53 10,43 4,60 0,50 15,03
17,30 9,36 7,34 0,67 16,70
19,63 12,61 6,53 0,50 19,13
Gambar D.15 Air yang Terserap Oleh Foam Vs Jumlah Air
Gambar D.16 Jumlah Air yang Terdorong Vs Jumlah Air yang Dimasukkan
0
2
4
6
8
10
12
14
0 5 10 15 20 25Jum
lah
Air
yan
g te
rse
rap
Ole
h
Foam
(gra
m)
Jumlah Air yang Dimasukkan (gram)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0 5 10 15 20 25
Jum
lah
air
yan
g te
rbu
ang
(gra
m)
Jumlah Air yang Dimasukkan (gram)
86
Gambar D.17 Jumlah Air yang Tersisa Dalam Pipa Vs Jumlah Air yang Dimasukkan
Gambar D.18 Jumlah Air yang Terserap dan Terdorong Foam Vs Jumlah Air yang
Dimasukkan
Tabel D.13 Nilai Rata-rata Rasio dari Hasil Pengujian
Banyak
air
Rasio air
yang
terserap
foam
Rasio air yang
terdorong
foam
Rasio air yang
tersisa dalam
pipa
Rasio air yang
terserap dan
terdorong foam
2,03 0,55 0,34 0,11 0,89
4,00 0,77 0,18 0,05 0,95
6,07 0,48 0,47 0,05 0,94
8,03 0,79 0,14 0,07 0,93
10,00 0,52 0,44 0,04 0,96
11,43 0,69 0,26 0,05 0,95
13,50 0,70 0,28 0,02 0,98
15,53 0,67 0,30 0,03 0,97
17,30 0,54 0,42 0,04 0,97
0,000
0,100
0,200
0,300
0,400
0,500
0,600
0,700
0,800
0 5 10 15 20 25
Jum
lah
air
sis
a d
ala
m p
ipa
(g
ram
)
Jumlah Air yang Dimasukkan (gram)
0
5
10
15
20
0 5 10 15 20 25
Jum
lah
Air
yan
g Te
rse
rap
dan
te
rdo
ron
g Fo
am (
gram
)
Jumlah Air yang Dimasukkan (gram)
87
19,63 0,64 0,33 0,03 0,97
Gambar D.19 Rasio Air yang Terserap dan terdorong Oleh Foam Vs Jumlah Air yang
Dimasukkan
Gambar D.20 Rasio Air yang Terserap Oleh Foam Dibanding Jumlah Awal Vs Jumlah Air
yang Dimasukkan
0,88
0,9
0,92
0,94
0,96
0,98
1
0 5 10 15 20 25rasi
o a
ir t
erse
rap
dan
te
rbu
ang
jumlah air yang dimasukkan (gram)
00,10,20,30,40,50,60,70,80,9
0 5 10 15 20 25
rasi
o a
ir t
erse
rap
ole
h f
oa
m
dib
and
ing
jum
lah
aw
al
jumlah air yang dimasukkan (gram)
88
Gambar D.21 Rasio Air Sisa Dalam Pipa Dibanding Jumlah Awal Vs Jumlah Air yang
Dimasukkan
Gambar D.22 Grafik rasio Air yang Terdorong Oleh Foam Diabnding Jumlah Awal Vs Jumlah
Air yang Dimasukkan
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0 5 10 15 20 25
rasi
o a
ir s
isa
dal
am p
ipa
dib
and
ing
jum
lah
aw
al
jumlah air yang dimasukkan (gram)
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0 5 10 15 20 25
rasi
o a
ir y
ang
terd
oro
ng
Ole
h F
oam
Dib
and
ing
Jum
lah
Aw
al
jumlah air yang dimasukkan (gram)
89
Tabel D.14 Uji Karakteristik Foam Pig dengan Variasi Kecepatan Udara Tekan
Kecepatan
Jumlah
air
(ml)
Run
Pipa
Berat Kosong
Pipa (gram)
Berat
pipa+air
(gram)
Berat akhir
(gram)
Sisa air dlm
pipa
(gram)
Air terserap+terbuang
(gram)
0,9 16
1 1818,4 1833,8 1818,8 0,4 15
2 1818,4 1833,8 1819,3 0,9 14,5
3 1818,4 1833,7 1818,9 0,5 14,8
1,1 16
1 1818,4 1833,9 1819,1 0,7 14,8
2 1818,5 1833,9 1819,2 0,7 14,7
3 1818,5 1833,7 1818,9 0,4 14,8
1,4 16
1 1818,4 1833,9 1818,6 0,2 15,3
2 1818,5 1833,9 1819,1 0,6 14,8
3 1818,5 1833,7 1818,7 0,2 15
1,6 16
1 1818,1 1833,7 1818,6 0,5 15,1
2 1818,1 1833,8 1818,5 0,4 15,3
3 1818,1 1833,9 1818,7 0,6 15,2
1,9 16
1 1818,5 1833,8 1818,7 0,2 15,1
2 1818,4 1833,7 1819 0,6 14,7
3 1818,4 1834 1818,5 0,1 15,5
2,2 16
1 1818,3 1834,1 1818,8 0,5 15,3
2 1818,4 1833,8 1819 0,6 14,8
3 1818,5 1833,9 1819 0,5 14,9
2,4 16 1 1818,5 1833,7 1819,2 0,7 14,5
2 1818,4 1833,8 1819,2 0,8 14,6
90
3 1818,5 1833,8 1819,9 1,4 13,9
2,6 16
1 1818,5 1833,6 1818,9 0,4 14,7
3 1818,5 1833,6 1819,2 0,7 14,4
4 1818,5 1833,6 1819,6 1,1 14
2,8 16
1 1818,4 1833,7 1819,5 1,1 14,2
2 1818,2 1833,1 1819,4 1,2 13,7
3 1818,4 1833,8 1819,3 0,9 14,5
3,1 16
1 1818,2 1833,6 1819,5 1,3 14,1
2 1818,4 1833,5 1819 0,6 14,5
3 1818,4 1833,6 1819,3 0,9 14,3
3,4 16
1 1818,5 1833,9 1819,3 0,8 14,6
2 1818,3 1833,8 1819,2 0,9 14,6
3 1818,4 1833,9 1819,2 0,8 14,7
Kecepatan Jumlah
air (ml)
Foam
Berat awal Berat akhir Air terserap Air yg trbuang
0,9 16
12,32 24,66 12,34 2,66
12,65 21,83 9,18 5,32
12,24 21,56 9,32 5,48
1,1 16
10,32 20,39 10,07 4,73
11,21 20,22 9,01 5,69
10,58 19,78 9,2 5,6
1,4 16
9,48 19,53 10,05 5,25
10,89 20,51 9,62 5,18
10,57 21,38 10,81 4,19
91
1,6 16
10,4 21,55 11,15 3,95
9,37 20,75 11,38 3,92
10,52 22,54 12,02 3,18
1,9 16
12,18 24,55 12,37 2,73
10,84 21,88 11,04 3,66
12,44 25,73 13,29 2,21
2,2 16
10,76 22,15 11,39 3,91
9,59 20,93 11,34 3,46
12,21 24,38 12,17 2,73
2,4 16
10,22 22,58 12,36 2,14
11,08 23,69 12,61 1,99
9,6 20,11 10,51 3,39
2,6 16
11,78 24,11 12,33 2,37
9,62 19,51 9,89 4,51
10,98 22,28 11,3 2,7
2,8 16
11,27 21,64 10,37 3,83
11,21 22,4 11,19 2,51
9,51 20,87 11,36 3,14
3,1 16
10,52 21,39 10,87 3,23
12,2 23,61 11,41 3,09
10,72 22,27 11,55 2,75
3,4 16
11,62 22,4 10,78 3,82
11,82 24,19 12,37 2,23
11,9 22,75 10,85 3,85
92
Tabel D.15 Nilai Rata-rata dari Hasil Pengujian
Kecepatan
Udara
tekan (m/s)
Air sisa dlm
pipa
(gram)
Air yang
terserap+terdoron
g (gram)
Air yang
terserap foam
(gram)
Air yang
terdorong
(gram)
0,9 0,60 14,77 10,28 4,49
1,1 0,60 14,77 9,43 5,34
1,4 0,33 15,03 10,16 4,87
1,6 0,73 14,57 11,28 3,29
1,9 0,30 15,10 12,23 2,87
2,2 0,67 14,87 11,30 3,57
2,4 0,97 14,33 11,83 2,51
2,6 0,73 14,37 11,17 3,19
2,8 1,07 14,13 10,97 3,16
3,1 0,93 14,30 11,28 3,02
3,4 0,83 14,63 11,33 3,30
Gambar D.23 Jumlah Air Sisa Dalam Pipa Vs Kecepatan Udara tekan
Gambar D.24 Jumlah Air yang Terserap dan Terdorong oleh Foam Vs Kecepatan Udara Tekan
0,000
0,200
0,400
0,600
0,800
1,000
1,200
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0Ju
mla
h A
ir S
isa d
ala
m P
ipa
(gra
m)
Kecepatan Udara Tekan (m/s)
14,000
14,200
14,400
14,600
14,800
15,000
15,200
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0
Ju
mla
h a
ir t
erse
rap
dan
terd
oro
ng o
leh
foam
(gra
m)
kecepatan udara tekan (m/s)
93
Gambar D.25 Jumlah Air yang Terserap oleh Foam Vs Kecepatan Udara Tekan
Gambar D.26 Jumlah Air yang Terdorong oleh Foam Vs Kecepatan Udara Tekan
Tabel D.16 Nilai Rata-rata Rasio dari Hasil Pengujian
Kecepatan
Air sisa dlm
pipa
(gram)
Air yang
terserap+terdoron
g (gram)
Air yang
terserap foam
(gram)
Air yang
terdorong
(gram)
0,84 0,04 0,92 0,64 0,28
1,13 0,04 0,92 0,59 0,33
1,35 0,02 0,94 0,64 0,30
1,63 0,05 0,95 0,70 0,21
1,85 0,02 0,94 0,76 0,18
2,17 0,04 0,94 0,71 0,22
2,35 0,06 0,90 0,74 0,16
2,57 0,05 0,90 0,70 0,20
2,86 0,07 0,88 0,69 0,20
3,10 0,06 0,89 0,70 0,19
3,36 0,05 0,92 0,71 0,21
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0Ju
mla
h a
ir t
erse
rap
ole
h
foam
(gra
m)
kecepatan udara tekan (m/s)
0,000
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
0,0 1,0 2,0 3,0 4,0
Jum
lah
air
yan
g te
rdo
ron
g (g
ram
)
kecepatan udara tekan (m/s)
94
Gambar D.27 Rasio Air Sisa Dalam Pipa Dibanding Jumlah Awal Vs kecepatan Udara Tekan
Gambar D.28 Rasio Air yang Terserap dan terdorong oleh Foam Dibanding Jumlah Awal Vs
kecepatan Udara Tekan
Gambar D.29 Air Terserap Oleh Foam Dibanding Jumlah Awal Vs kecepatan Udara Tekan
0
0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
0,06
0,07
0,08
0,000 1,000 2,000 3,000 4,000
rasi
o a
ir s
isa
dal
am p
ipa
dib
and
ing
jum
lah
aw
al
kecepatan udara tekan (m/s)
00,10,20,30,40,50,60,70,80,9
1
0,000 1,000 2,000 3,000 4,000
rasi
o a
ir y
ang
ters
era
p d
an
terb
uan
gd
iban
din
g ju
mla
h a
wal
kecepatan udara tekan (m/s)
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
0,000 1,000 2,000 3,000 4,000rasi
o a
ir t
erse
rap
ole
h f
oa
md
iban
din
g ju
mla
h a
wal
kecepatan udara tekan (m/s)
95
Gambar D.30 Air Terdorong Oleh Foam Dibanding Jumlah Awal Vs kecepatan Udara Tekan
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,000 1,000 2,000 3,000 4,000
rasi
o a
ir y
ang
terd
oro
ng
ole
h
foa
m
kecepatan udara tekan (m/s)
96
LAMPIRAN E
PROSEDUR LENGKAP
Berikut ini merupakan langkah-langkah lengkap dalam mengoperasikan
rangkaian simulator pigging pada saat pengujian.
1. Uji Hidrostatik
1. Menghubungkan fasilitas pigging dengan sumber air pada pig launcher
2. Menutup drain valve dan venting valve yang berada pada pig launcher dan
pada pig receiver
3. Menutup closure pig launcher dan pig receiver
4. Membuka valve sumber air
5. Membiarkan air mengalir melalui throttle valve dan kicker valve melewati
sistem perpipaan lurus, belok dan sampai ke pig receiver sampai ruang pada
fasilitas pigging penuh dengan air
6. Mengamati kebocoran yang terjadi di sepanjang pig launcher, valve, flange,
watermur, sistem perpipaan lurus, sistem perpipaan belok dan pig receiver
7. Menutup valve sumber air apabila ruang dari fasilitas pigging telah penuh
dengan air atau ruang pada fasilitas pigging tidak dapat dipenuhi lagi karena
terjadi kebocoran
8. Mengambil data dari uji hidrostatik
9. Mengeluarkan air yang ada di fasilitas pigging dengan membuka drain valve,
venting valve dan closure pada pig launcher dan pig receiver apabila uji
hidrostatik telah selesai
10. Mengeringkan seluruh permukaan dalam sistem perpipaan dengan
meluncurkan foam pig
2. Penentuan Tekanan Awal Peluncuran Pig
1. Menyalakan kompresor sebagai sumber pusat udara tekan
2. Membuka closure pada pig launcher
3. Memasukkan foam pig ke dalam pig launcher, dimana bagian depan dari
foam pig masuk ke bagian sistem perpipaan 2 inci
4. Mendorong foam pig sampai melewati mainline
97
5. Menutup closure pada pig launcher
6. Pig launcher: memastikan bahwa pigging valve dalam keadaan tertutup dan
kicker valve dalam keadaan terbuka
7. Pig Receiver: memastikan bahwa pigging valve dan throttle valve dalam
keadaan terbuka, sedangkan drain valve dan vent valve dalam keadaan
tertutup.
8. Membuka valve sumber udara tekan untuk meluncurkan pig dengan
memberikan kecepatan udara tekan paling kecil yaitu 0,5 m/s
9. Membuka throttle valve dan menutup kicker valve secara bersamaan untuk
meluncurkan foam pig
10. Mengamati sejauh mana pig meluncur
11. Menambahkan kecepatan udara tekan apabila foam pig belum meluncur
sampai pig receiver
12. Menutup throttle valve yang ada di pig receiver apabila foam pig mulai
masuk ke pig receiver
13. Membuka closure pada pig receiver dan mengeluarkan foam pig
3. Pengamatan Waktu Tempuh Pig pada Berbagai Komponen Perpipaan
1. Menyalakan kompresor sebagai sumber pusat udara tekan
2. Membuka closure pada pig launcher
3. Memasukkan foam pig ke dalam pig launcher, dimana bagian depan dari
foam pig masuk ke bagian sistem perpipaan 2 inci
4. Mendorong foam pig sampai melewati mainline
5. Menutup closure pada pig launcher
6. Pig launcher: memastikan bahwa pigging valve dalam keadaan tertutup dan
kicker valve dalam keadaan terbuka
7. Pig Receiver: memastikan bahwa pigging valve dan throttle valve dalam
keadaan terbuka, sedangkan drain valve dan vent valve dalam keadaan
tertutup.
8. Membuka valve sumber udara tekan untuk meluncurkan pig dengan
memberikan kecepatan udara tekan minimum pig meluncur yaitu 2,5 m/s
98
9. Membuka throttle valve dan menutup kicker valve secara bersamaan untuk
meluncurkan foam pig
10. Mengambil video saat pig meluncur melewati perpipaan lurus untuk diamati
waktu tempuhnya dengan menggunakan kamera
11. Mengambil video saat pig meluncur melewati perpipaan belok diamati
waktu tempuhnya dengan menggunakan kamera yang berbeda
12. Menutup throttle valve yang ada di pig receiver apabila foam pig mulai
masuk ke pig receiver
13. Membuka closure pada pig receiver dan mengeluarkan foam pig
4. Uji Karakteristik Dinamika Pig di Pipa Lurus
1. Menyalakan kompresor sebagai sumber pusat udara tekan
2. Membuka closure pada pig launcher
3. Memasukkan foam pig ke dalam pig launcher, dimana bagian depan dari
foam pig masuk ke bagian sistem perpipaan 2 inci
4. Mendorong foam pig sampai melewati mainline
5. Menutup closure pada pig launcher
6. Pig launcher: memastikan bahwa pigging valve dalam keadaan tertutup dan
kicker valve dalam keadaan terbuka
7. Pig Receiver: memastikan bahwa pigging valve dan throttle valve dalam
keadaan terbuka, sedangkan drain valve dan vent valve dalam keadaan
tertutup.
8. Membuka valve sumber udara tekan untuk meluncurkan pig dengan
memberikan kecepatan udara tekan minimum pig meluncur yaitu 2,5 m/s
9. Membuka throttle valve dan menutup kicker valve secara bersamaan untuk
meluncurkan foam pig
10. Mengambil video saat pig meluncur melewati perpipaan lurus untuk diamati
waktu tempuhnya dengan menggunakan kamera
11. Menutup throttle valve yang ada di pig receiver apabila foam pig mulai
masuk ke pig receiver
12. Membuka closure pada pig receiver dan mengeluarkan foam pig
99
5. Uji Karakteristik Penyerapan Air oleh Foam Pig
1. Melepaskan bagian perpipaan lurus dari fasilitas pigging dengan membuka
watermur di bagian ujung-ujung perpipaan untuk ditimbang berat kosongnya
dan menimbang berat kering dari foam pig
2. Membasahi sistem perpipaan utama dengan menggunakan air yang diratakan
keseluruh permukaan bagian dalamnya dan menimbang berat basah dari pipa
tersebut
3. Memasang kembali sistem perpipaan lurus ke fasilitas pigging
4. Menyalakan kompresor sebagai sumber pusat udara tekan
5. Membuka closure pada pig launcher
6. Memasukkan foam pig ke dalam pig launcher, dimana bagian depan dari
foam pig masuk ke bagian sistem perpipaan 2 inci
7. Mendorong foam pig sampai melewati mainline
8. Pig launcher: memastikan bahwa pigging valve dalam keadaan tertutup dan
kicker valve dalam keadaan terbuka
9. Pig Receiver: memastikan bahwa pigging valve dan throttle valve dalam
keadaan terbuka, sedangkan drain valve dan vent valve dalam keadaan
tertutup.
10. Membuka valve sumber udara tekan untuk meluncurkan pig dengan
memberikan kecepatan udara tekan yaitu 5 m/s
11. Membuka throttle valve dan menutup kicker valve secara bersamaan untuk
meluncurkan foam pig
12. Foam pig meluncur melewati sistem perpipaan lurus sehingga
membersihkan atau mengeringkan air yang menempel pada sistem perpipaan
utama dengan menggunakan foam pig
13. Menutup throttle valve yang ada di pig receiver apabila foam pig mulai
masuk ke pig receiver
14. Membuka closure pada pig receiver dan mengeluarkan foam pig
15. Menimbang berat basah dari foam pig
100
16. Melepas kembali sistem perpipaan lurus yang telah dikeringkan oleh foam
pig dari fasilitas pigging untuk ditimbang
17. Proses pengeringan dilakukan sampai berat awal foam pig sama dengan
berat akhir foam pig yang telah keluar dari sistem perpipaan utama
18. Mengolah data untuk mendapatkan nilai kapasitas air yang terserap dan
presentase pengeringan dengan menggunakan foam pig
101
LAMPIRAN F
SKEMA PIG LAUNCHER
Gambar 49 Skema Pig Launcher Keseluruhan Beserta Ukuran
102
Gambar 50 Skema Pig Launcher Keseluruhan Tampak Samping Beserta Ukuran
103
Gambar 51 Skema Pig Launcher Keseluruhan Tampak Depan Beserta Ukuran
104
LAMPIRAN G
LAIN-LAIN
Tabel G.1 Aplikasi Tekanan Uji Hidrostatik
Kelas lahan Keterangan Prosen tekanan dari
tekanan operasi
1 Hutan, padang pasir,
gunung, lahan kosong
125%
2 Kebun, sawah, ladang, 125%
3 Tanah peternakan,lahan
industri dengan tenaga
kerja sedikit,lahan
garapan dengan
pemukiman, pemukiman
jarang penduduk
125%
4 Pemukiman padat,
bangunan bertingkat,
sarana umum, sekolah
150%
Titik-titik air yang ada di dalam bagian permukaan pipa untuk berbagai zona pada uji
karakteristik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar G.1 Titik-titik air di bagian dalam permukaan pipa untuk zona I
105
Gambar G.2 Titik-titik air di dalam bagian permukaan pipa untuk zona II
Gambar G.3 Titik-titik air di dalam bagian permukaan pipa untuk zona III
50