Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
•. : ... ' """" I «J AIO! .... ';:; . • iAQI . 0 •. • . ;>'~~ ... ~'"IJif.I'J ~AJ! :,. J¥f~~
N1: . 3fJ I . : :; : ':''if:/'1 .. " ·. . . . ' . • .•..... '. ~ ,:;~;;l · . ~.ltORAN· :eUELITIAN '-··\·.· .... }J';j
PJ!RANANBJaOUN'l'UANBU~D~~·pEJnELESm~•· ... ·}, ···r;\~~ PEBB:ARA PERDAT.A SEBAGAI. USABJl · MEMBAKTU
PEMER.IlTAAN KEADILAN, KBUSUSNYA Dl DIY
..
Nomer 1/37
PROYEK PPPT- UGM TAHUN 1914/1986 · NOMER KONTRAK 06/PLT. IV/TH. 1/UGM/84
TANGGAL 16 MEl 1984
FAKULTAS HUKUM UGM
~LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS .. GADJAH MADA . · :-.
YOGYAKARTA
1985 -·~
..... ,· -"·
' . . . .
.. · . . ~
::~!
: -··,·
: .... ' •• "?
7 ·''*•· · •. as : .& e:;. :;.:;.,
. I I
I
f,
.'
... , . Dl dalam buku ini kami saji~an ,J;apo:t'.an hasil pene- · litian tentang "Pei~anan Biro Bantuan:Huk1ii1t'da~am p~nye-. lesaian perkara perdata sebagai usaha membantupeme~ata
' an keadilan, kh1.1susnya di DIY". '"··J>.~neli tian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
'. -,' \ ' . ··. ~·· .,_ /!"> ' ·_ •
besar p~ranan Biro Bantuan Hukum dalam·penyelesaian per -:·~:)'' kara '.~r~<~.:ta E;Je~gai usaha membantu pemerataan··keadilan
0: s~~~i\ltrtr~ 'd~g~ ·'tnengetah,ui tanggapan masyarakat dan .;~p~~gticiu~ Jt:l9i-h,ad~p>perati.~n Biro· Bantuan Hukum, maka ki
.'; '<~0 ·,<~a>:_ak~n .Ji1'~~dapa~:a:a.~.-<a:aktu g~Irl>~ali t~ntang arti panting ;.-"\ " .... ~ .,.·"'} . . _:- , .. , .. ·-;;;) . : .. -~·:~.- -··./) .,·, __ .
,:;,~>:- . ,~ya:· Biro Bantuc;m~ ~~· d.~am. pembangunan hukum. \~1 y -.. .. ~ _ .. \'·~. -< .. :, .1 ·, •' > -· .
,.,.::;})' .s;' Diban.d~an ;¢l~~an pe'ri.elitian terdahulu tentang -• \.I' •• "'-.J) . . _,., ~.- . -·· ·. - ... :... '·. •
·;)'i'r~·~n.~e.:fe:s~_t,$h .~~X'!#~. perdata 'oleh PamongJlesa dan pe < n~~~ ~eth~d'ap :pt.mpan~an,lpo1k~ •.. ~p·~ya di Kabu \">~\ .,;pllt~.·~lE!1ii~!!~~·· p~~~st1~~,l~n~~\'b~~lt;a:t\· me:f~ng!(~pl ,data ~- ...._:. \...;;:_l .• - . :- .f.t., .--~' .. '-,...- _ ... _ ~~':.-) "Y· _.:"·)··\. .. _ -.. _ . ___ .·<·., .. , '~'9-') ~t~<:'teR~t"&n.g .:·e~~ ·>pme.+~~iAn .l?:~rk~;•a ~r4~~a y;~kni --i''.,..i\~~d~pi~"'tir'e¥!\l~t>pe:r,a.R~~')ii~,o-Bantuar1ljWtum.: ,..,<"" "~·''.\,<:·. ·~:\~~ ·"~~',)~ta na'Bi.~~,\PEm.el~~i<B.n_ setelah dianaJ.i$~\d.~~k:emu -
,( \ . 1,1 . ' ' ' . . . \,::) · .. ' :, ' '\'" ' '' .. ·.' ,. . '' '' . ,, \ :\
f;\' .a~a.n\~~~-en~~a~;:·;,d;~~~ k,.\li)·~~n ~kan::Jne~~ti}fat.t inP\3.~. ':iln 'Y<:o<•~ ~-•• ~v"p~~iimu Hutdim .. iC~a.;) PEttiffata'~:bisamp·ing., .i·····'. ·.,
... ,·· '(. ::.-0J .. ?)u·· .. ~~~~-j~.· ~~ . .. ~t~\> .. -~ ... · · .... ~ .. · ...... Y .. ·a· .. ·.·.~ .... ·.·.t·,···.·k··· ·~.,.·.·.~~cw ... ' ... ·· .. ·~ ... :l>·····.c;~~ •. ·.· .. '~ .• rf\·· ~·~ .. ~ ~¥'$) 1ta· )'>:.•:\~;~·a~t . .,,pi~J8-lt~ r~fu~J)t~',da~t·d~~ ~pada
.:1~· .,;lU~i~~·~-11 · .. ~~~·!~\Jintlaga ;~$:t~\i:f, ekseku -:,;:::>.-· ti'f.--:aB:K.~a:·i~. 4 . : .. ·.· .. '.~1..·..;·.·-.· ... i.'i~.·.·,,"'.'' 'rllb. i~.ia: .'~: li~k~m, ..... khususnya hu-~ ...< .,., ~Vii""' -~ . ~-·. ·-~~ i·. ~-,. . ' '. \ ·~ • ,1
~um, AA~ \ p);rifi.lia·: , .y;· · <: · . · '· · · \ · · . , ... '& '~ ... -.~- .-·:~· ~ '' !- • '. ·"· . _(·' .;; .
<·:~- .· ~--~-~;itia:ri' ini. berl~gsung seJ.ahta Si bulan, yai tu -.!, .... _'·. ·:._ .-.·~:.;' -~ ·:\; ' '. .' '. '\ ·.:c-· ~ , :l'
~.:1.:~\f ~titengahan. ~bulan 'J'uni 1984 sa.inP.ai dengan 28 Fe -beruafi "; 1~S5. Lokaei penel~t,-fl:tn qieliputi ~Jotamadya .Yog-
- ~- . -, :.-...,~··· '_.. i.-·~·- ,.• .
yakarta, Kabupaten Bantul 'Cian<,Kabupaten Sle}nan., 'tfengan ... ·.• . .. '1,
sampel diambil 2 Kecamat~ tiap Kotamady-a/Kabupate.n. pi samping it~ responden:nya ad~lah warg~ masyarakat, 5 .Bi-.- \. . . .. ..
ro Bantuan HUkl,Ull· ·dldl ·ll?engadilan Negeri. ··: ·· ... ~. . -.. ' '
ii
. ··~ Peneii tian ini · dilaksanaka.n oleh suatu tim. dari
Fakul tas Hukum Uni versi taa Gadj ali:· Mada, yang susunan organisasinya adalah sebagai berikut :
1. Pembimbing : R.M. Sudikno Mertokusumo 2. Pemimpin Proyek me- : Kunthoro Basuki
rangkap Pene1iti 3. Pembantu Peneliti I : S u d ~ i t o 4. Pembantu Peneliti II: S u t a ~ t o
Biaya pene1itian diperoleh dari Proyek Peninekatan Perguruan Tinggi U.G.M. anggaran tahun 1984/1985.
Dengan ini seluruh tim pene1iti tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang te1ah mem -bantu terlaksananya peneli tia.n ini denga.n baik dalem batas waktu yane telah direnca.na.kan.
Semoga lapora.n penelitian ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan hukum dan praktek perad:Ua.n.
Yogyakarta, 28 - 2 - 1985
Pembimbing, Pemimpin Pro~y~e~k~'------
~~.~~---------+---------------RM.Sudikno Mertokusumo Kunthoro Basuki
iii
· ..
..
hale 1
INTI SARI
~USALAH YANG DIHAD.~:\PI DAN TUJUAN PE'JELI TillN
Bagi yusti sio.bol yang tidok .ma.mpu w1.tuk f.1inta. ban tuan
p.::ngacoro. profosionnl kcJ:1Ungld.J."1.Dn kccil scka.li, s..:;dang cdonya BBH/LBH b..:;lum scponubnya do.pot mcncnuhi kcbutuhnn
hukun lapis~n mo.syo.raka.t yang tictok r1al:'lpu, bahkcn ma.sih a
da. koson yang moro.guk~n komo.mpuon pcngccoro. BBH/LBH dalcn
mombolo. Klionnya.
Oloh scbo.b i tu poncli tion ini bortujuan untuk c1-::;ngu -
t:lhui se:bcro.pa bcsa.r pcranan BBH/LBH do.lo.f.1 ponyclcsairm
p..:;rk:J.r:J pcrdo.ta. sobo.gai uoo.ho. 1:1'-;mbantu pcmor:tto.an k..;adil··
on, khusumya di DIY, dan sckoligus untuk 1ncnt;otD.hui b::- -
go.imona tanggo.pon mo.syaroka.t khususnya. di DIY torhadap
BBH/LBH po.da. wnktu sokaro.ng.
CliRA MFNG1\D!-uL'-lN PENELITI!N.
Pcnclitinn dilokukan dcngan mongo.jukon pcrtanyaan p.:r
tanyru:m yang tclah disusun dalo.m kuostioncr kopado. rospon
don wargo. ma.sya.rako.t tcruto.1no. yang parnoh bcrpvrkara., r'-':::.
pondon hokim dan rcspondon pcnga.cnro. BBH/LBH diwiloyc.h
Kodya Yogyoka.rta, Ka.bupatcn Slo1i1Dn dan Kabupa ton Ban tul.
Dcngon data ho.sil kucstioncr tcrs..;but do.pat di onoliso. be .
. go.incno. pcranan Biro Ban tuo.n Hukur.1 do.lam p..;nycloso.ian _p .... r
karo. pcrdata scbago.i usoho. mom bantu pcmorato.an koo.dilon
khususnyo. di DIY.
KESI~'IPULAN HASIL PENELITILN
Dari ho.sil pcncli tian ini dapo.t dio.r:1bil kosir.1pulon sw
bago.i bwrikut :
1. Bohwa. pcnggunann ja.sa pcngac:Jra untuk bcrpcrkara. itu
honya torjo.di pada jonis .t;>orkora contradictoir,ko.sus
nya yang kompleks ato.u bora.t d~ pihak borkcpcntingr:m
norcsa. kuro.ng pongotahuon hukUC'nya.
2. Ba.hwa copo.t sclosa.i tidnknya porsidnngan i tu bukan (i
tcntukon oL;h adonya pcngaco.ro. po.da sidang torscbut.
3. Bnhwo. kcgigihon, kobo.ikon o. tau kcman tap an do.lam tchnik
pombolaan dan konstruksi hukum ba.ik pongo.ccra profcsi
onnl f;10upun p-.;ngo.caro. BBH/LBH ado.lnh so.ma saj a.
v
1
- 1
B A B I PBNGANTAR
1. I.:.l' .. ::r.AR BCiu\KANG l'J.~Rf1A.SALAHAH DAN ·FkEDAH F~HEI,ITIAN UJITTUK F8r':}"?i\.NGUN.AN NEGAH.A DAN IINU PEHGETAIIUA:t-i-.
a. Latar belakang permasalahan
Setiap berperkara di pengadilan seharusnya mempunyai produk keacUlan. :Dalam hal peradilan i tu men yang -kut perkara perdata, keadilan yang didapatkan bersifat formal. Seberapa jauh rasa keadilan para pihak yang ber sengketa akan banyak menentukan kadar keadilan yang didapatkan. Oleh karena itu tanpa jasa pengadilan (hakim) pun keadilan formal itu bisa didapatkan 9 misalnya lewat perdamaian secara langsung atau melalui perantaraan Hakim Perdamaian Desa serta juru damai (arbitrase).
Bagi masyarakat untuk berperkara di.pengadilan pun belum lazim. Ada semacam hambatan psikologis berupa rasa malu karena kesan negatif dari lingkungannya. Sedang hal lain adalah bahwa berperkara di -oengadilan.itu sendiri tidak murah, berlarut-larut, banyak makan waktu,bi aya dan pikiran.
Biro :Cantuan Hukum sebagai lembaga berusaha berperan dalam penyelesaian perkara itu dalam bentuk memberi kan hantuan jasanya, baik melalui pengadilan maupun di luar pengadilan. Peranan Biro Bantuan Hukum ini semakin nyata dan digunakan oleh masyarakat, sehingga dapat mem percepat proses berperkara di pengadilan serta membantu menumbuhkan kes&.darart hukum masyarakat.
Berkenaan dengan itu perlu kiranya diteliti sejauhmanakah Biro-Biro Bantuah Hukum itu hingga kini telah -menjalankan perannya, bagaimana tanggapan masyarakat,pe ngadilan atau para praktisi hukum lainnya. Dengan demi kian hasilnya akan dapat digunakan untuk bahan pening -katan dan penert:Lban lebih lanjut Biro-Biro Bantuan Hu
kum tersebut.
1 ~
I I
·-1
1 j
j
1 ·~
1
\
I 1 i j
•
- 2-
b. :i!aedah peneli tian untuk Pembangunan Negara dan Ilmu I'engetahuan
Oleh karena pera:n serta Biro Bantuan Hukum i tu C:.a
lam rangka membenttikusaha pemerataan keadilanp maka apa . bila pera:nannya mendapatkan tanggapan positif dari rna -syarakat dan pengadilan serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku, rna ka hasil penelitian akan dapat dijadikan rekomendasi -atau pun usulan kepada fungsionaris hukum, baik dilemba ga legislatif, eksekutif maupun yudikatif untuk menda -patkan perhatian. Ini berarti bahwa hasil penelitian ini sangat berfaedah bagi Negara, khususnya dalam rangka pembangunan hukum.
Sedangkan bagi Ilmu Pengetahuan, jelas bahwa hasil penelitian ini akan memberikan input untuk penyempurnaan Hukum Acara Perdata ataupun teori-teori hukum pada u mumnya.
2. TINJ AUAN PUSTAK.A
Sebagai landasan kerangka teoritis terlebih dahulu -diadakan peninjauan kepustakaan sebelum penelitian ini dilaksanakan.
Pembangunart hukum tidak kalah pentingnya dengan pembangunan di bidang lainnya. Bahkan pe~bangunan hukum i tu al:an lebih menjamin ketertiban serta kelancaran pem bangunan dibidang-bidang lainnya. Hukum sebagai lembaga kemasyarakatan merupakan alat yang tidak dapat diabai -kan didalam pernbangunan. (Boerjono Soekanto, 1975 :18).
Kesulitan dalam penggunaan hukum sebagai alat un -tuk mengadakan perobahan-perobahan kemasyarakatan ada -lah bahwa kita harus sangat berhati-hati agar supaya 6-leh karenanya justru tidak ditimbulkan kerugian pada rna syarakat. Tindakan demikian tidak semata-mata merupakan tindakan yudikatif atau ~eradilan (yudikatif) yang seca ra '1formil yut'idisH harus tepat karena eratnya hubungan
hukum dengan segi-segi sosiologi, aathropologi dan kebudayaan daripada peradilan. (Nochtar Kusumaatmadja,
1975 : 12).
l 1
1
\
1 l
- 3-
HIR tidak mewajibkan para pihak untuk mewakilkan kepada orang lain, sehingga pemeriksaan dipersidangan
terjadi secara langsung terhadap para pihak yang lang sung berkepentingan. Akan tetapi para pihak dapat dibantu atau diwakili oleh kuasanya kalau dikehendaki -nya (pasal 123 HIR, 147 Rbg). Dapatlah digambarkan bahwa jalannya peradilan tidak akan selancar bila diwakilkan oleh seorang kuasa yang sarjana hukum. Dictalam praktek sebagian besar daripada kuasa yang mewaki li para pihak adalah sarjana hukum. (3udikno Fiertoku·sumo9 1982 ~ 15- 16).
,Secara yuridis formal kegiatan bantuan hu,kum cia~
lam arti umum ~ sebagai kegiatan pelayanan hukum kepa da setiap orang yang tersang1mt perkara telah merupa~ kan bagian da.lam perangkat hukum positif Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dalam pasal 254 Hili (Herzine Indonesiers H.eglement). Pasal ini menga.tur mengenai -hak untuk memperoleh pelayanan hukum bagi setiap o rang yang tersangkut perkara baik ia kaya atau miskin (At•dul Hakim G :N·usantara, 1930 :23).
renempatan bidang hukum secara khusus da1am sat.u jalur perataan I!lencerminkan -perhatian yang besar dari pihak .Pemerintah atas masalah-rnasalah yang berkenaan dengan pemerataan keadilan yang berpengaruh pada ke -berhasilan pencapaian sasaran perataan hasil-hasil pembangunan dalam PEl ITA III. (Abdul Hakim G 1.\usantara 1983 : 2).
Kebutuhan akan bantuan hulcum itu terasa sekali, dan kebutuhan itu semakin muncul ke permukaan karena pembangunan yang berlangsung justru menelan banyak korban, terutama mereka yangtidak punya apa-apa. Kor ban pembangunan ini sering menjelma menjadi sengketa hul<um yang perlu di tangani secara hul<um (pad a bebera-· pa tingkatan tertentu).(T.t·'mlya I,ubis 9 1981 ~56).
Selama ini -pen.r::ertian 1:>antuan hukum menunjukkan ruang lingk.up yang sea1{an--akan terbatas -pada keglatan
- 4 -
Yuridis SOf!:lD.ta-Llo.ta, scbagnimana dianggap so1:10n taro. pr81{
tisi dan tcori tisi di nogcri ini (Mulyano. W Kusur.1ah, 1980
: 56)
Pomborinn bontuan hukllin moncokup kom~gkinan-komung
kin::m sobo.gai borikut :
a. Pcmbcrinn informnsi hukum, misalnya moi:1bori tahukon ka
PD.da. soornng pogo.wa.i nogori ton tang hak-hak dan kown -
jiban-kowa.jibon sobaga.i. pcga.wai nogori.
b. Pcmborian nn.schat hukum, misalnyn. mcnj alaskan o.pa yong
ho.rus dilnkukan soorang yn.ng Dknn t:J.Oi':lbo1i rumah atau
tnnoh.
c. Pombcrion jasa hukWil• misa~nya monbantu scsoorang tm -
tuk monyusun surat gugatan.
d. Bimbingan, yn.itu jasa socara kontinyu.
o. Mcn1borikon jasa per art tnra., misa.lnya menghubungkan war-
ga masyorakat dongan in stan si-instansi tort on tu
bcrkaitnn d~ngnn mnsaloh hukum yang dihndapinya.
jono Sockonto, 1978 ~ 4).
yong
(Soar
Untuk m0nurunkon jllinlo.h porkora yang masuk ko pcngo.
dilon nntnra lain di1okuknn tindakon-tindokan bcrupa : ·
(1) ponyolosnian socara .massnl, torhtJ.dap pcrknra. porkara.
yang masuk.
( 2) p0nggunaon poro.turon-poraturon yang cfcknytJ. Dknn mong-
hambat (discourage) ornng-orcng untuk 1'l1ombawc. pcrkara · 1.
nya ko dcpon p\..ngadilon.
( 3) mono.ikkon ongkos-ongkos pcrkora sodo£Jikinn rupa schi
ngga cukup ,tmtuk dapc. t aonahan .cJo.suknya pcrkara.-porkn
rn. (Satjipto Rahordjo, 1979 : 80). Bohwa lombaga Hnkici Pcrdar:1aion Dcsa dn.lDill konyo.tann
nya sokarong ma.sih ada, yong dolorn pclnksonaon. nya dilak
sonoknn atau di tongoni oloh Pamong Doso./Pamong Kclurohan.
Bohwn. j onis porkora yang di tongnni moliputi porkara ton -
tong songkQta warison dan mo.saloh pcrcoraion. ( Sudikno Mor
tokusllino, 1980 :vii).
- 5 -
3. HIPOTESIS
Dari tinjauan pustaka sebagaimana tersebut di a -··
tas dapatlah diketahui bahwa pemeriksaan perkara perder
ta di Pengadilan Negeri berdasarkan HIR itu berjalan
secara langsung terhadap para pihru{ yang langsung ber -
kepentingan. Tetapi apabila dikehendaki pihalc berperka··
ra dapat menguasakan pada pengacara. Permintaan bantuan
hukurn kepada pengacara banyak terjadi pada jenis perka
ra contradictoir, dan inipun dilakukan ji~a perkaranya
suli t at au sifatnya kompleks at au mungkin juga just'ici-·
abel itu sendiri takut atau enggan berperkara sendiri
di pengadilan. Bagi justiciabel yang mampu, ia dapat
minta bantuan pengacara profesionaJ., sedangkan baei me-·
reka ya:ng tidak mampu kepada pengaraca Biro Bantuan
Hukurn/Lembaga Bantuan H~um. Kegiatan pelayanan hukum
oleh BBH/LBH ini dibenarkan dan diakui pemerintah me -
ngingat ini merupakan salah satu usaha pemerataan kea
dilan di bidang peradilan.
Bertolak dari uraian di atas dapatlah dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
l.Berkat peran Biro Ban~uan ?ukum, maka penyelesai.
an perkara perdat_§. semalfin lancar •
Untuk berperkara di pengadilan seseorang perlu
mempunyai pengetahuan hukum acara perdata, di sampinc
itu juga kemampuan dalam tehnik pembelaan dan:konstrlli{
si hukum. Dalam perkara-perkara yang ringan dan sed:er -~
hana munglcin tidak dipenuhinya pengetahuan dan kemampu-
an tersebut, tidak begi tu berpengaruh, sebab hakim se -~
laku pimpinan sidang dapat bertindak aktif demi kelan -
caran jaJ.annya persidangan. Tetapi dalam perlcara yanc
berat dan kompleks justiciabel yang tida~ mampu atau
miskin dia dapat dibantu oleh BBH/LBH demi lcelancaran
.... 7 -
penyelesaian perkara perdata tersebut, OPhkan sering
juga terjadi BBH/LBH membantu penyelesaian perkara perdata di luar persidangan pengadilan.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta adanya BBH/LBH . itu jumlahnya belurnlah ba.npak dan lagi BBH/LBH yang ada, anggotanya jurnl.ahnya juga masih sangat terbatas, hal ini sering ber~bat seorang pengacara BBH/LBH terpaksa menangani beberapa perkara dalam waktu yang bersamaan atau waktu sidang saling bertub~an, sehingga kecepatan penyelesaian perkara di pengadilan belum sepenuhnya tercapai. Hal ini terbukti dari hasil penelitian, bahwa penundaan sidang yang terjadi atas permintaan pengacara jauh lebi banyak dibanding dengan yang terjadi atas permintaan pihak justiciabel yang maju sendiri berperkara
di pengadilan. Kompleksnya atau sulitnya perkara dan juga sering terjadi~a penundaan sidang, ini mengakibatkan penyelesaian perkara perdata kurane lancar sehingga pemeriksaan pe~kara berlangsung lruna.
2.Tanggapan dari masyarakat terhadap peran serta !Ji.ro Bantuan ~Ulf._um akan mempenga!'Uhi ti~kat. i~
tensitas perkara perdata §i pengadilan. Penyelesaian perkara pez·data i tu tidak semuanya
melnlui pengadilan, diajukannya ke pengadilan ini baru terjadi apabila usaha penyelesaian secara damai tidak berhasil. Penyelesaian secara damai ada yang dilakukan sendiri oleh para pihak dan ada juga yang denean bantuan Pamong Desa (sebagai Hakim Perdamaian Desa) atau pengacara (profesional atau dari BBH/LBH). Dengan demikian kegiatan atau pelayanan hukum BBH/LBH dalam usaha pemerataan keadilan, ini secara tidak langsung telen i
kut serta mengurangi banyaknya ·9erkara yang diajukan
ke perigadilan. Hakim selaku pimpinan sidang harus selaJ.u berusa
ha agar peradilan yang sederhana, cepat dan biaya murah
•
- 8 -
terujud, untuk 'ini Repadtt; para. pihak ·atnu salaht'.St,1tu,·}li~ hak yant:, maju sendiri sering dianjurkan agar menggunaJc;.n
pengacara, dan tentunya bar:,i justiciabel yang tidru-c mc.u:'.·.
pu disarankan untuk minta bantuan kepad pengacara BBH/
LBH.
Tanggapan masyarakat terhadap BBH/LBH adalah po::::i···
tif, ini terbukti andaikata mereka mempunyai perkarn
perdata banyak di antara mereka yang hende.k menggunakan
j as a pengacara j ilea terpa~csa harus berperkara di penes. ···
dilan. Penilaian yanr_t positif ini diperkuat oleh gar.abo., -
ran dari hasil penelitian bahwa dilihat dari kegi[;ihs.nR
dan kebaikan atau kemantapan dalam tehnik pembelaan dru1
konstruksi huk-um baik peneacara profesional (di luar
BBH/LBH) maupun pene;acara BBH/LBH adalah sama.
Adanya penilaian yane positif terhadap BBH/LBH i
ni berarti bagi warga masy::arakat yang tidak mampu baik
dilihat dari segi pengetahuan hukumny~ maupun dari segi
ekonomis, banyak juga yang akan menguasakan kepada pe -
ngacara BBH/LBH. Untuk ini perlu sekali ada perhatian
dari pemerintah pada umumnya dan pengadilan sebagai pe-
ngawas pengacara pada khususnya untuk mengambil kebi -
jaksanaan seperlunya agar dengan adanya pengacara BBH /
LBH dalam persidangan di pengadilan, penyelesaian perka·
ra perda£a menjadi lebih cepat.
4. RENCANA PENELITIAN Dalam penelitian ini direncanakan untuk memperol·.;ll
data kuantitatif guna membuktikan hipotesis yane telcJ:.
dirumuskan sebelumnya.
Penelitian diutamakan pada tanggapan masyarrucat
dan pengadila1. (hakim) dal8l!l kaitannya d.engan proses
penyelesaian perkara. perdata. Oleh sebab i tu sasaran
penelitian adalah hru{im~ warga nasyarakat terutaraa me
reka yang pernell berperkara, dan sebagai pelengkap di-·
- 9 -
dengar pula tanggapan para pengacara, apakah peran serta
Biro Bantuan Hukum (BBH/LBH) itu benar-benar banyak man
faatnya dal~1 rangka pemerataan keadilan.
Penelitian direncanakan memakan waktu 8,5 bulan dan dikerjakan oleh 3 tenaga peneliti/pembantu peneliti. Kemudian data-data yang diperoleh dikupas dengan mengeunakan prosentase dalam analisanya.
- 10 -
B A B II
C.ARA PJill.lfELITIAN
1 • PElTGUMPULAN DATA
Untuk dapat me:b.capai sasaran peneli tian sebagaima-·
na telah direncanakan 1 maka dalam pengumpula11 data di -
lakukan dengan 2 cara~ yaitu :
a, peneli ~.ian kep~~t~~§--~n d§.p __ ~_?kumen Peneli tian l{epustakaan terutama di tujut::an padw ke ...
pustakaan-kepustakaan yang memuat tulisan-tulisan ten
tang bantuan hukum dan proses peradilan. Sedangl\:an do ..
kumen-dokumen yang di teli ti adalah yang ada dikantor--"
kantor 13iro Bantuan :aukum ataupun :rengadilan Negeri.
b. kuesioner - '
Penggunaan ·.kuesioner dimaksudkan untuk membantu -··
tenaga peneli ti dalam mengadakan wawancara dengan par·~
responden sehingga hasilnya diharapkan lebih baik dan
dapat memperoleh hasil-hasil atau data yang dikehenC!a\'"i
Ada 3 macam ·kuei:ii"oner· yang di pergunakan, yai.tu. <.: :,-,
tuk para hakim, pengacara dan warga masyarakat pada u
mumnya.
Sebagaimana lazimnya~ :kuesioner-kuesioner · ter.s:_::.. but didahului dengan pertanyaan--pertanyaaPyang mengunt::·
kap ten tang identi tas responden ~ dan kemudian cUikut1
pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan oleh peneliti.
2. PBNENTTJAH :.r-I:SPOI:::-DEN
Untuk lebih menjamin keberhasilan peneli tian, me:tiz,.,
populasi responden ditentukan sedemikian rupa dengan h)
nekankan pada mereka yang secara langsung terlibat da ··
lam proses peradilan dan penggunaan jasa :Biro }Ja!_ltuan
Hulmm. Dalam peneli tian ini populasi terdiri 3 strata~ y~:..
i tu hakim, pengacara dan warga masyaralcat/ justisiabel.
Dari 5 :3iro Bantuan Hukum yangdi.rencanakan akan di tel.i.
ti masing-masing akan diambil 2 orang sebagai respondeJJ.
- 11 -
sehingga ~e1uruhnya berjum1ah 10 orang. Sedangkan dari
. 3 Pencadi1an Ne&eri ya~g ada dimasing-masing Dati II1
tiaP-tiap ;Fenr;adilan Nee;eri diambil 3 orang hakim sebaeai responden sehingt;a se1uruhnya ada 9 orang hakim. Kemudic::m responden ya~ts berupa warga masyaralrat/justi -ciabe1 digo1onekan berdasarkan stratified random sam -p1ingg untuk tiap-tiap Dati II diambi1 sampe1 2 kecama
tan dan tiap kecamatan diambi1 2 ka1urahan, se1anjutnya tiap ka1urahan diambi1 4 orang petani/pedagang dan 4 orang pegawai negeri/pegawai swasta 1ainnya sehingga se-1uruhnya 96 orang we.rga masyarakat/justiciabe1.
3. PENENTUAN LOKASI
Dene:an mempertimbanekan besa.rnya biaya yane terse
dia, tenaga ya~g ada dan waktu yang terbatas, maka pe -
ne1itian hanya di1akukan di 3 Dati yaitu: Kot~nadya Yogyakarta, Kabupaten Bantu1 dan Rabupaten S1eman.
Kotamad~a Yogyakarta Kotamadya Yogyak~rta mempunyai 1uas 32,50 km
2 dan berpenduduk 416.037 orang dengan perincian 214.178 o -
ra~g 1aki-1aki dan 201.859 orang perempuan. Pengadi1an Negeri Yogyakarta, wi1ayah hukumnya me-
1iputi daerah Kotamadya Yogy~arta. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J .S,1/7/5 tanggal 4 Agustus 1977 tentang k1asifikasi, termasuk Pengadi1an Negeri k1as I B, dan sekaran~ memi1iki 13 orang haklin.
Kabuuaten Bantu1 ~.
Kabupaten Bantul mempunyai 1uas 506g85 km2
dan berpenduduk 667.629 orang dengan perincian 324.662 1a
ki-1aki dan 342.967 orang perempuan. Pengadi1an Negeri Bantu1, wi1ayah hulrumnya meli -
puti daerah Kabupaten Bantul 1 dan berdasarkan SK Men -teri Kehakiman tersebut di atas termasuk Pengadi1an
- 12-
Negeri klas II B, dan sekarang memiliki 7 orang hakim.
Kabunaten Sleman
Kabupaten Sleman mempunyai luas 57 4, 8_~ km2 dan bcrw·
penduduk 708.658 orang dengan perincian 346.784 crane
laki-laki dan 361.874 orang perempuan.
Peneadilan Net::eri Sleman, wilayah hukunmya melipu--·
ti daerah Kabupaten Sleman9 dan berdasarkan SK Menterj_
Kehakiman seperti tersebut di atas dilcategorikan seba(·o.
i Pengadilan Negeri Klas II A, dan sekarang memiliki 6
orang hakim ( catatan: pada waktu penyusunan laporan in:i_ ·
bulan Pebruari 1985 seorang hakim meninggal dunia, jadi
seharusnya 7 orang hakim).
4. KESULITAN-KESULITAN DALAM PENELITIAN
Pengurusan ijin di Direktorat Sosial don Politik ,,
khususnya di tia:p-tiap Dati II pada umumnya memakan w·:J:··
tu cukup lama (minimum tercepat 7 hari).
Untuk menemui respomien hakim dan pengacara dipcr·
lukan wal{tu lama, karena mereka pada umumnya h2.nya mo · ·
nyediakan waktu-waktu khusus saja dan tidak mau peker ··
jaannya terganggu. Sedangkan ditemui di rurnah -tidr::"tlc r::.:·-·
sedia dan dikantornya sangat sibuk.
Responden ware;a masyarakat pada 'l1l.numnya bersedic~
dij adilw.n responden apabila tele,b. ada ij in dari Pru;-w;::.
Desa. Dalam mewawancari responden warga masyarakat ter·-·
hadap mereka yang telah pernah berperkara atau sedanc
berperkara lobih lancar dibandine yanc belum pernell s·_;.-·
rna sekali. Pada umumny~ mereka kurans lancar dalam me ·-
mahruni bahasa hUkurn yang sifatnya tehnis yuridis, se
hingga perlu penjelasan oleh peneliti.
Kesulitan lain yanr; dialaxni oleh peneliti/:yemban-·
tu :9eneliti selama penelitian berlangsung masih banyal:
tugas dan kegiatan di fakul tas yang harus diselesail-can.
- 13 -
B A B III
H.A SI L PB:T E'LI TI lili D.AN PEMBAHA S/ID"f
1. HASIL PN\TELI TLtlli
Dengon menggunokon tehnik purposive proporsi
onctl str:::!.tified rondo1n ss..mp1ing hendak dite1i ti 115 responden ycng tersebor ontora hokim, pengacara dan
j nsticiabe1, di samping i tu di1engkapi c1engan data
sto.tistik dc.ri Biro Bontuan Ht.:lkum dan dari Pengadil
an, mol-ca pene1i tion ini mempero1eh data seperti ter
sebut dibawah ini •
Responden yang memberi jaY.nbnn cdolah seperti
berikut.
HcJ{i.m po:tfu:l. RJ YogyJk;:,rt[~.· ._ . : 3 orong
Warga masynrokc.t/ j usticic.be1 po.do. RT Yogyo.: 27 or:Jng
Hckim pada :ru S1emon : 3 orang
Wc.rgo. masyoroko.t/justiciabe1 pada IN S1e.mon: 28 orang
HclcLn pado. IN Bontu1 : 3 orcmg
WJrgc:. masyoro.kc::t/justicio.be1 po.do. INBantu1:26 orang
Pengacc.rc. padc. Biro Bontunn Hulcum di DIY :10 orang
Jumloh :100 orang
Ini berccrti bohwa y~mg memberi j awaban ada1o.h
86,96 % dcri jllinloh responden yang direncon2kon.
Dcri c1o.ftur tersebut c1i:.1tas tern.y0.ta bahwa proporsi
ju.m12h res pone en sesuai dengon yang teloh clirencona_
~c:'n cl.on terdnpo.t keseimbongon c1:Jlo.m penyeborannya.
Dc.ri j wnlnh warga masyarokat/ j usticiabel yang
d.ironcon~:uc:m o.da 15 orang yang Cl.atonyo. terpoksa ti
o . .::k diperhi tungkon yeti tu :
4 or.::ng di wiloyo.h Pengadilon Negeri Sle.mnn don 5 -
orong di wilc.yoh Pengo.dilcn N egeri Yogyakorto. tidok
d.:,.po.t d.iwawooc~~orc:.i w<Jlaupun cudah diusahakan berknli
kali, sertc. 6 orang c1i wi1aynh Pengudilon N egeri Bon
tul memberikon ketercngcn ysng tidak lengkap.
- 14 -
2. PEMBAHASAN BASIL PENELITIAN
Dari hasil peneli tian dipero1eh data bahwa lOU;:,
responden hakim telah menj abat sebagai hakim 1ebih dari
10 tahun. Berbeda halnya untuk ~es:9onden pengacara, mo ..
ngingat adanya Biro Bantuan Hukum/Lembaga Bantuan Hukurr~ (BBH/LBH) di YogyaJcarta itu re1atif be1urn lama, maka bc--
1um ada yang me1a)cukan pekerjgan pengacara BBH/LBH 1e ..
bih dari 10 tahun, adapun c1s.ri hasi1 :pene1i tian dipero·.
leh data: yane me1rucukan pekerjaan sebagai peggacara
antara 1 s/d 5 tahun ada 70% dan yang antara 6 s/d 10
tahun ada 30~:t. Untuk reponden justiciabel/warga m;3,syn ··
rakat semuanya sudah. dewasa yang_ perinciannya: 12, 35>· berumur antara 17 s/d 25 tahung 62,43% berumur ~tarc1
25 s/d 55 tahun dan 22,22% berumur lebih dari 55 tahun.
Dengan demikian validi tas hasil peneli tian cukup da,Jr!:';
dipertanggung jawabkan.
Dalam pembahasan dan seka1igus j1,1ga penyaj ian c:_ ....
t a diadaJcan penggo1on~gan menj adi 3 hal, yai tu
A. Pengalaman berperkara •
B. Pemeriksaan perkara di persidangan •
C. Pendapat dan saran •
A. ~..§£ he_;-j)eljfarEl •
Sehubungan den:::::an masalah ::~engalaman berperknr?.
dari 81 responc1en warga masyara};:at yang pernah mem:?u ·~
nyai perl{ara perdata atau sebagai responden justicic:)'c;~1-
ada 28 res~9ondel} ( 34, 57;;~), sedangkan 53 res,onden vvnr·-·
ga masyarakat ( 65, 437~) tidak at au be1um pernah mempu ··
nyai perkara perdata. Hal ini dapat ki ta lihat dari tc:: ...
bel di bawah ini •
TABEL I • PERNAH TID.AI(NYA MElli:PUNYAI PERKARA PERDAT!~ N = 81 ·---·----·· --------- --'"···----·-, ,- ... ___.. ................. .
r_---;ilFN.PUNYAI PERKARA PERDATA _l_ ~-; _ _i, __ : ·! P e r n a h ---- i 28 ! 34; 57 . • It-- ah ' 53 ' 65 !- :. ·. :~id8tc~elum pern .c:::: _ ~ -1---'-' .. !:.,J ..
; ~ I 81 :lOO,OO! t -'---1--~~ ... ~·.
- 15 -
Dari tabel di atas terlihat bahwa yang pernah
mempunyai perkara perdat~ lebih sedikit dibandingkan
dengan yang belum pernah, Walaupun demikian datanya teM
tap penting atau relevan, mengingat populas~ warga ma -syarakat yang mempunyai atau pernah mempunyai perkara perdata itu relatif kecil sekali.
Bagi responden justiciabel yang parnah mempunyai perkara perdata, cara penyelesaiannya dapat kita lihat pada tab~l berikut ini.
TABEL II . PENGAJUAN PERKARA KE PENGADILAN
N = 28 ,---------------------------------------------~-----' t PEWGAJUAN PERKARA PERDATA :------------------------------------------~~--~------IKe Pengadilan Neeeri ' !Ke Pengadilan Agama ' : T'idak diajukan ke pengadilan
' ' t
20
: 8 j ----------------~----------+--2-8~-----
------------------------------------------~~---L-------
Tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa bagi responden justiciabel yang mempunyai perkara perdata lebih banyak yang mohon penyelesaian ke Pengadilan Ne -
geri (71,43%), sedang yang mengajukan ke Pen&adilan Agama tidak ada, sebenarnya memang dalam penelitian sengaja menghindari untuk berwawancara dengan r~sponden justiciabel yang mempunyai perkara perceraian, sebab mereka biasanya lebih tertutup mengingat masalah perceraian bagi seseorang biasanya dianggap bersifat raha -sia. Dengan lebih banyaknya perkara yang diajukan ke pengadilan oleh responden justiciabel, hal ini menggambarkan atau memberi kesan bahwa kepercayaan pada pengadilan cukup tinggi. Adapun aJ.asan yang menduduki urutan p~rtama karena penyelesaian secara damai tidak tercapai
(60%), tempat kedua alasan demi kepas~ian hukum (30%) dan urutan ketiga agar lebih cepat selesai persoalannya (10%). Hal ini dapat kita lihat dari tabel berikut ini.
- 16 -
TABEL III • ALASAN PENG.AJUAN PERKARA KE PENGADIL.AN N = 20
.------------------------------------------~----~------: ALAS AN % : I ··---: JPenye1esaian secara damai tidak terca,ai : 12 : 6d,oo: i ' • i ,Agar 1ebih ce,at se1esai persoalannya ~ 2 : lOgOO! !nemi kepastian hukum ! 6 f 30,oo! t t t I
:untUk menjaga martabat : : : : ------· + I : : :?= : 20 : 100 p 00 ; t t t I
·----------------------------------·--------~~----'L-----~·'
Sedangkan responden justiciabe1 yang tidaJc meng:.t··
jukan perkaranya ke pengadilan (28, 57%), memberikan a ·-·
lasan yang menduduki urutan pert~a bahwa perkaranya
dapat diselesaikan secara damai ( 62, 50~), uruta..n keduc;.
maj.u ke pet].gadl.lan bel urn tentu dimenangkan ( 25%) dan U.··
rutan ketiga adalah untuk mdnjaga hubmngan baik (12~ 50;·).
Hal ini dapat kita lihat dari tabel di bawan ini ~
TABEL IV • .ALASAN TIDAK MENGAJUKAN PERKARA KE PEim-A -
DILAN
N = 8 ' i L ' . : .A L .A S .A N :~: 'fi> i
: I --1---~--··"· ,. ~ :napat dicapai penyelesaian secaro. damai : 5 : 62 7 50; ' ' ' i :Proses di pengadilan ter1a1u lama & mahal: - ; ; t ' ' ; :Maju ke pengadilan belum tentu dimenangkan 2 ~ 25 7 001 t ' ' :untuk menjaga hubungan baik : 1 : 12, 50; : ----------------·---t------l!----f-, ---· ·: : ;;:::. 8 : 100 7 00 : ' . ..1-·-·-·~ .. . i
.Alasan-alasan seperti tersebut dalam tabel di a~~
tas yang paling; banyak dan dominan adalah dapat dica -·
pai penyelesaia.n secara. damai. Tentang bagaimana usah2.
penyelesaian secara damai i tu dapat ki ta lihat dari ta-
bel berikut ini •
1 !
- 17 -
T ABEL V • US AHA PE~lYELESAIAN SECARA D.AMAI
N =
' '-·----' t CARA PENYELESAIAN ' I
' :niselesaikan sendiri secara kekeluargaan t 2 I I t ;niselesaikan dengan bantuan RT/RK/Pamong t
: Desa/Camat t 3 ' t
' ' :niselesaikan dengan bantuan orang lain t
' ; ( warga masyarakat biasa) ' ' ' : Diselesaikan dengan bantuan ' pengacara pro- 2 :fesional (di luar BBH/LBH) • t t t :niselesaikan dengan bantuan pengacara da-~ 1 ;ri BBH/LBH ' t ' • ~ ' ' 8 ' t
'
Tabel tersebut di atas me;nunjukkan bahwa peranan RT/RK/Pamong Desa/Camat cukup besar sebab cukup mampu untuk mengatasm dan mendamaikan perkara-perkara' perdata di wilayahnya (37 1 50%). Demikian juga peranan dari pengac~ra baik yang profesional maupun yang tergabung dalam BBH/LBH sudcll cukup nampak ( 37, 50%). Peranan dari pengacara untuk menyelesaikan atau membantu penye -lesaian perkara perdata di luar sidang pengadile..n hendaknya lebih ditingkatkan, sebab ini berarti mempercepat penyelesaian perkara9 mengurangi biaya bagi klien dan tentunya hubungan kekeluargaan bagi merel-ca yang pernah berperkara dapat dibina kembali. Penyelesaian secara kekeluargaan juga dilakukan oleh pihak-pihak
sendiri (25%). Sebenarnya penyelesaian perkara perdata secara
kekeluargaan atau damai itu perlu selalu diusahakan dan akan. lebih baik dilakukan sebelum diajukan ke pe -ngadilan, hal ini disebabkan bahwa perkara perdata itu menyangkut kepentingan perorangan dan penyelesaiannya
terserah sep·enuhnya kepada para pihak ye:ng bersangkutan.
- 18 -
B. Pemeriksaan perkara di persidangan •
Pihak-pihak yang t ersangkut dalam pemeriksaan cti
persidangan adalah: hakim, penggugat.- tergugat ( untulr
jenis perkara perkara contradictoir), pemohon (untuk
jenis perkara declaratoir), di samping itu kemungkinru~
juga pengacara apabila ada pihak berperkara yang ~e -
nguasakan padanya. Oleh sebab itu data penelitian .da -
pat diperoleh dari responden hakim, responden justici
abel (responden pihak berperkara) dan responden penga
cara, baik sendiri-sendiri maupun bersama dikorelasi -· kan.
Dari responden justiciabel yang mengajulcan perkr~···
ranya ke pengadilan yang terbanyak adalah pada j enis
perkara contradictoir (70%), selanjutnya pada jenis y:'J~
kara declaratoir (30%). Hal ini dapat kita lihat dari
tabel di bawah ini.
TABEL VI. JENIS PERKARA YANG DIAJUKAN KE PENGADILAN •
N = 20 '--------------------------.....,.--~,r--:-·-' "t : JENIS PERKARA : £___: % : : --+----+----~ .. . ,. :contradictoir I 14 : ?Opoo: t t t I
:neclaratoir : 6 : 30,on: ' t ' - ~ ' ; : 20 :1oo1oo: ~- L --'--::~:·: :i f • t I o1' : Kedudukan dalam perka~eba&JEU , , ;o ' I t
' ' ' 8 t ' - Penggugat , , ' ' v ; - Term1gat : 6 : ' ~~ ' ' ' ' t
I
40~cc; ~ 30, ()(;:
' Intervenient , , ; t I I
• Pemohon ; 6 ; 307oo; ! -----------------.:?=-.:::::.::-----T;o~! 1oo,:··0~,! : ~--' -·'
Banyaknya responden justifiabel pada jenis perl:o,. ..
ra contradictoir dibanding dengan pa.da jenis perkara,
declaratoir seperti tersebut pada tabdl di atas, meman:;
,
- 19 -
sengaja dibuat demikian mengingat pada jenis perkexa
contradictoir ada dua (2) pihak dengan demikian 1ebih
lengkap dibandingkan dengan pada jenis perkara dec1ara
toir hanya ada satu pihak saja dan sifatnya 1ebih se -derhana. Tetapi ka1au ~ita 1ihat pada kenyataannya ti -dak berarti bahwa jenis perkara dec1aratoir yang masuk ke pengadi1an 1ebih sedikit, sebagai contoh saja data statistik di Pengadi1an Negeri Bantul dalam tahun 1984: untuk jenis perkara contradictoir yang masuk 84 perkara
yang.te1ah dapat diputus pada akhir tahun 1984=24 perkara, untuk jenis perkara dec1aratoir yang masuk 321 perkara dan yang te1ah dapat dipUtus pada akhir tahun 1984 = 301 perkara •
Selanjutnya dari tabe1 di atas terlihat bahwa keduduk'·cn responden justiciabel pada jenis perkara con -tradictoir yang sebagai pihak penggugat lebih banyak (40%) dibanding yang sebagai pihak tergugat (30io) • Sedangkan pada jenis perkara declaratoir semuanya adalah pemohon (30%).
Tanpa membedakan jenis perkaranya, dari hasil pene1itian dipero1eh data bahwa responden justiciabe1 yang minta bantuan pengacara dan yang tidak minta ban -tuep:1 pengacara sama banye.knya (masing-masing 50%). Hal
ini dapat kita 1ihat dari tabe1 berikut ini •
TABEL VII • PERMINTAAN BANTUAN PENGACARA
• '• L...1t d0 I, PEm~INTAAN BANTUAN PENGACARA ~ ~ . . '
' ' . . •' ' ~Ya, alasann.ya. : , 1
:
', Kurang tahu cara beracara. di pengadi1an r: 5 : 25,00t . . ' ' ' 1 Tidak punya waktu untuk s1.dang : 2 ! 10,00! : Kenal baik dengan pengacara ybs. ! 1 ! 5,00! ' I 2 ,' lO,OO', : Punya sa~dara pengacara ! \ , t __...-"' ' • ;;::;:::::=-: • 10 • 50 , 00 ~ f ----L----L------1 '=====================================----------------
- 20-
lanjutan ,--------------------------._ __________ ._ ____________ ~ •z_ t ' PEHMINTAAN BANTUAN PENGACARA ' ' ' ' ' . . % ' t :----------------------------------------~~~~----- ' I : Tidak, alasannya : ' l Mempunyai sedikit pengetahuan , beracara di pengadilan
tentang ' I t ' t 1 • t ' ' ' 5 ' 25,oo; t ' t t t
: Cukup punya waktu senggang ' 3 I 15,oo: ' • ! Biaya pengacara sangat mahal ' • I
' 2 ' 1o,oo: • '
~===========================;:z;;~~~~::::::::=r=~~=i=~~~~~ ' ' 10 5o,oo: '
Dari tabel di atas menggambarkan bahwa keperca -
yaan kepada pengacara cukup ada, tetapi perlu diketahui
dari hasil penelitian yang terbanyak adalah untuk pem -
belaan pada janis perkara contradictoir. Hal ini dapat
dimengerti mengingat pada jenis perkara contradictoir
relatif lebih suli t dan lebih lama penanganannya diban~
dingkan dengan pada jenis perkara declaratoir. Selan -
jutnya ki ta ketahui juga bahwa aJ.asan yang dikemuke.kan
oleh responden justiciabel yang minta bantuan pengacara
yang menduduki urutan pertama adalah kur~ tahu cara
beracara di pengadilan ( 2 5%) , dan bagi yang t idak mint a
bantuan pengacara alasan yang dikemukakan yang mendu ~·
duki urutan pertama adalah mempunyai sediki t pengetah't}.~·
an tentang beracara di pengadilan (25%). Dari data ini
dapat dikemukakan ba.hwa punya tidaknya pengetahuan ten--·
tang beracara aka: . .L menentukan apakah seseorang itu akrtn
menggu.nakan pengacara (50%).
Penanganan perkara oleh pengacara yang banyak eli····
kemukakan adalah seja.k sebelum gugatan didaftar di pe ·· :rigadilan dan pada waktu sidang telah berlangsung secaro.
tertulis (masing-masing = 40%) ini mehduduki urutan
pertazna, sedanskan urutan kedua adalah sejak setelah didaftar dan sebelum sidang (20%). Hal ini dapat kitn
lihat dari tabel berikut ini.
- 21 -
TABEL VIII • SAAT MULA! PENGGUNAAN PENGACARA
N = 10 '----·----------··----------..-----.----: PENGGUNAAN PENGACARA : L- : % ; ' ' .c:::::;.. ' I' ' ' -: :sejak sebelum gugatan didaftar di penga- : ' ' : dil an , 4 : 40 , 00 ; ' ; : : !Sejak setelah didaftar & sebelum sidang 1 2 1 20,00'
:Pada waktu sidang telah berlengsung ' ; a. Secara tertulis : 4 : 40,oo; : b. Secara lisan (tidak tertulis) : : : ; -----------------~----1-----1----·"' t __.-"' I I .,.;;=:=-o:oc:c:::::;;o...---• 1 : 10 ~ 100 J 00 : . ~·
Dari tabel di atas terlihat bahwa permintaan ban~·
tuan hukun1 pada pengafara sebel~m gugatan didaftar di
pengad~_lan dan sejak setelah ~idaftar tetapi belum si -
deng ( 60%) ini selalu terj adi secara tertulis dan menu-
rut ketentuan yang berlaku memang tidak boleh dilakukan
secara lisan. Berbeda halnya untuk permintaan bantuan
pgda pengacara pada waktu sidang telah berlangsung da -
pat dilakukan secara tertulis dan lisan, tetapi dalar1
praktek sesuai dengan hasil penelitian semuanya dilaku···
kan secafa tertulis ( 40%). Tidak diperolehnya data pem-·
berian kuasa secara lisan di:. persidangan ini terjadi
karena daJ.am hal ada pemberian kuasa secara.. lisan di
persidangan (yang di bolehkan oleh undang-undang), h:::-,J:::iJ;!
masih sering memerintahkan agar untuk sidang berikutny:·.
menyerahkan surat kuasa khusus.
Mengingat daiam pemeriksaan perkara di persidang-·
an di samping justiciabel ada hakim, ba.lj.kan kemunglcinru1
juga pengacara, maka untuk selanjutnya data hasil pene
li tian ki ta peroleh O,ari responden justiciabel, respon
den hakim dan responden pengacara. He~a saja dapat ki
ta bedakan bahwa a-pa yang diaJami oleh responden jus -
ticiabel ad~ah perkaranya sendiri dan hanya satu, sedang yang dial~i responden hnkim dan responden penga
cara itu dapat lebih dari satu perkara, bahkan semua -
nya lebih dari satu perknra.
- 22-
Apabila Pat'a pihak atau salah satu pihak tidak menguasakan pada penga6ara dalam prakteknya biasanya hakim menganjurkan agar menggunakan pengacara, dari hasil penelitian diperoleh data yang menduduki urutan per tama hakin1 selalu menga!l.Jtj.urkan ( 27, 59%), kedudukan yang sama bahwa hakim lebih banyak menganjurkan daripada tidak (27,59%), urutan ketiga lebih banyak tidak daripada menganjurkan ( 24, 13%) dan urutan yang terakhir tidak pernah menganjurkan (20,69%). Hal ini dapat kita lihat dari tabei di bawah ini •
TABEL IX • ANJURAN PENGGUNAAN PENGACARA N = 29
• ' i i : z..l % • : ANc!URAN OLEH HAKDVI :Y 'H tp • ' • . ' t t I I I ' I ' • ' • :selalu menganjurkan t 6' 2: -· a; 27, 59; ' ' t t I ' • ' t
. ' :Lebih banyak menganjurkan dp.tidak: -: 71 1: 8~ 27, 59: • ' t • ' t ' :Lebih banyak tidak dp.menganjurkan: -: -: 7l 7' 24, ~3l _, t • ' • • ' ' :Tidak pernah menganjurkan ' 4: -l 2: 6t 20, 69; t
' I I I l l t
' ~. ' 1 :1o: 9:1o:29:1oo,oo: ,, ' I
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa selaku pim ... pinan persidangan hakim aktif dengan menganjurkan agar pihak yang tidak menggunakan jasa pengacara itu leb:lh baik menggunakan pengacafa. Adapun dasar pertimbangan yang menduduki urutan pertama agar kebenaran peristiwa cepat diperoleh {Jl, 04%), urutan kedua agar perkara cePat selesai (20,69J), dan urutan dasar pertimbangan selanjutnya dapat kita lihat dari tabel berikut ini. Te-
/
tapi ___ sebelumnya perlu diketahui ada yang tidak relevant (20,69%) sebab pada tabel di atas responden menjawab hakim tidak per:nah menganjurkan.
- 23 -
TABEL X • DASAR PERTIMEANGAN HAKJM AGAR MENGGUNAKAN PENGACARA
N = 29 ,-----------------....... -..----r-,-'T,-""J-----v· : DASAR PERTIMBANGAN H.AK.lM Y : H : P :£: % , :----------------------------------~~--~~.--~-----: ',,Tidak relevant , 4: -: 2; ~; 20,~9~
t f t f I I
:Perkara cepat seles~i f' -: 2; 4: 6: 20,69: ' . 't'. ' :Kebenaran peristiwa cepat diper- • 2 ,; ' ' ' ' 1'oleh ,' , 1: -: 9: 3!_,04; ' ' . . ~iaya agar menjadi lebih ringan ! -! -J 2l 2f, 6,90t
~~i~angi~ari ketegangan dalam per-,f 2 ,i -~ 1 : 3 ~ 19, 34 j . . . ' ;Memudahkan dalarn penemuan hukum : 1: -: 1; 2: 6, go: •. ' • • t t • f Sal.ah s~tu pihak telah mengguna- : 1 :, : : 1 ; 3 44 : ,kan pengacara : , -: -: I ' :. : I I I I I : :,-- .,;:;?0 ilO,,' 91101 29:1oo,oo:
! .. t I I t
At as anjuran hakim agar menggunakan j as a penga -cara, dari hasil penelitian diperoleh jawaban, yang menduduki uru.tan pertama lebih banyak diperhatikan da
ripade. tidak ( 41, 38%), uruta.n kedue. selaJ.u diperhatika.1'1
(34,48%), urute.n ketiga lebih banyak tidak daripad~_diperhatikan ( 31 44~), Sedang yang tidak relevant ( 20, 69%) sebab pada tabel IX responden menjawab haktm tidak pernah menganjurkan. Hal ini dapat ki ta lihat da.ri ta.bel
di bawah ini •
TABEL XI • TANGGAPAN ATAS ANJURAN PENGGUNAAN J ASA PENGACARA
Ill' = 29
\
- 24 -
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tanggapan pihak berperkara atau responden atas anjuran ~~im.agar menggunakan jasa p·engacara cukup tinggi <:t. 75P86%), hal ini berqrti dasar pertimbangan dari hakim seperti ter -sebut de~an1 tabel X cukup beralasan dan dapat diterima dengan baik.
Tentang lamanya perkara disidangkan dari 20 res -ponden justiciabel yang pernah mempunyai perkara di pengadilan yang dapat memberikan jawabe~ hanya 5 respon -den (25%) untuk jenis perkara contradictoir dan 2 res -ponden (10%) untuk jenis perkara declaratoir. Dalam hal
... , ini yang menduduki urutan p~rtama justru ya.,.g menjawab tidak tahu = 13 responden (65%). Hel ini dapat kita lihat dari tabel di bawah ini.
TABEL XII • L.AMANYA PERKARA DISIDANGKAN N = 20
' 'Rata-rata•~··T do i 1 JENIS PERKARA 'c a 1 ' 7a l !-----------------------------------+i~n~ar~~~~~f~r~e~k~.;~-~~·------: ; Para pihak tidalSJlle:nggunakan pe- : : l ; : ' • ' t ' ' , ngacara. , .• , • t • • • t • t
1-Perkara contradictoir : 306' 15 ; 5: 25;00~ 1-Perkara declaratoir : 38! 2 : 2: 10;001 t ' ' ' ' ' ~Para pihak a tau salah satu pihak : : : ; : :menggunakan 7engacara.profesional: : 1 l t ; ( 4i ~r mB&I:BFI) : ; : : l • ' 1 ' ' ' :-Perkara contradictoir ; ; : -: 1-Perkara declaratoir J ; ; -: ;,_ t t ' t ' :Para nihak atau salah satu pihak : : ; ~ ~ l BBWti~an pada pengacara da~_i i i l i l • • • t I I ;~Perkara contradict6ir ; : ~ -: ,
t . • ' ' '-. :-Perkara declara o~r , , , -, • ' . . . ' ' ;Tidak tahu : : ;13; 65,00i . . ' : ,2o:1oo,oo~ :---------------------------------~~~=======:---l-...JL--~--1
- 25 -
Mengingat yang dapat memberikan jawaban tentang lamanya perkara disidangkan kur~g dari 50~ atau tepatnya hanya 35% seperti ter1ihat pada tabel di atas, maka data yang diperoleh dari responden justiciabel tentang 1~anya perkara disidangkan hanya merupakan data pe -lengkap saja. Pertanyaan yang sama juga diajukan kepada pengacara dari BBH/LBH, tetapi tidak diperoleh jawaban sama sekali, memang diantara mereka ada yang menyebutkan perkiraan harinya namun responden pengacara terse -but mohon dengan sangat agar tidak memasukkan dalam data peneli tian.
Hanya dari 9 responden hakim dapat kita pero1eh data yang cul{up relevant, mengingat semuanya (100%) dfrpat memberikan jawaban. Hal ini dapat kita 1ihat dari tabe1 di bawah ini •
TABEL XIII oa L.AMAJ:ITYA PERKARA DISIDANGKAN N = 9
; JENIS PERKARA ; Rata-rata;H ; fo : 1 ; hari' freK' •1 ; t ' ' ' ' '
'
'Para pihak tidak men_ggunakan pe- ; : : ; : ' • t t t , ngacara. : --: 1 ~ :
1-Perkara contra.Kictoir m1nunum : 26; 4 : 9:1oo,oo: : maksimum: 103: 9 : 9;loo,oo: ~-Perkara dec1aratoir - minimum : 1: 1 I 9J100,00l : maksimum: 11: 2 ; 9;1oo,oo' IPara pihak atau salah satu pihak ; : I : : :m=nakan pen-=!acara profesional ~ : : : ; ; ( ~ar B1lH~B,!!) • : · ; : ; ' t ' • • ~-Perkara contradictoir - minuaum : 431 6 9:1oo,oo: • - ms$simum: 335: 13 9:100;00: I p d 1 t • • • t 0 I 0 9 ... 1QQ ,· 00 1t ~- erkara ec ara o1r - m1n~um , , • 1 maksimum: o ; o 9;1oo,oo: :Para pihak a tau sal.~ satu ihak : ; : : •,men akan en acara dari BBH Bl : : l ' . . . . ' •,-Perkara contradictoir - minimum : 74: 7 : 9:1oo,oo: •, - maksimumt 36o: 15 ; 9;1oo,oo;
. . ' 0 ' 0 • 9,'100,00', \-Perkara declaratoir - m1n1mum , , , • - maksimum; o : o : 9:1oo,oo: '-------------------------------~-------~----L---~--~--~--1
- 26 -
Dari tabel di at as terlihat bahwa untuk j enis per
kara contradictoir yang pemeriksa~a di persidangan
paling lama adaJ.ah dalam hal para pihak atau salah satu pihak menguasakan pada pengacara dari BBH/LBH (m~simum 360 hari dengan 15 kali sidang dan minimum 54 hari dengan 7 kali sidang), urutan kedua adalah dalam ·hal para pihak atau salah satu pihak menguasakan pada pengaa-ara
profesional (maksimum 335 h~ri dengan 13 kali sidang dan minimum 43 hari dengan 6 kali sidang). Sedangkan apabila para pihak tidak menguasakan atau tidak menggu. -nakan pengacara justru persidangannya lebih cepat __ (maksimum 103 hari dengan 9 kali sidang dan minimum 26 hari dengan 4 kali sidang). Dari data ini terlihat bahwa adanya pengacara dipersidangan tidak menjamin kelancaran
atau kecepatan ~alannya persidangan. Oleh sebab itu per
lu sekali mendapatkan perhatian dari pihak yang berwe -nang pada umumnya dan khususnya orang-orang yang terjun
dalam profesi kepengacaraan. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa pada jenis
per~ara declaratoir pihak berperkara itu maju sendiri artinya.tidak ada yang menguasakan pada pengacara. Per
sid~ga.h untuk jenis perkara dec1aratoir maksimum 11 hari dengan 2 kali sidang dan minimum 1 hari dengan 1
kali sidang.
Pemeriksaan persidangan yans para pihak atau sa -lah satu pih~~ mertggttnakan jasa pengacara relatif ber -langsung lebih lama dibanding dengan yang sama sekali tidak menggunakan jasa pengacara. Hal tersebut kiranya
a.da hubungannya dengan permohonan penundaan sidang.
Penundaan sidang yang terjadi atas permintaan pengacara (35p90%) ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan penundaan sidang yang terjadi atas permintaan penggugat dan tergugat (5,12%). Hal ini dapat kita li-
hat dari tabel berikut ini.
- 27 -
TABEL XIV • PERliJIOHONAN PENUNDAAN SIDANG N = 39
t ,-·--f ' p EM 0 H 0 N t :Y :H :P t .z.· % I t
t I t
t $'- ' f I I f · I
:Penggugat ' • 1: _, -: 1' 2, 56; I ' ' t
:Tergugat I ' I ' ' ' I 11 _, _, 1• 2, 56: • ' ' ' t
__ , ;Pengacara penggugat
I • ' • 6; ' t 2: 4: • 15,39: I • -. ' :Pengacara tergugat
I ' ' t a: ' • 2: 5: 1: 20, 51: • ' • : Samf,l saja t ' ' t • • :11: -· 9'20 1 51,28: t ' ' I • ' • I • I
:Tidak ada t 31 -: _, 3; 7,69: ,_ ' ' I I
' 1 I I ' ' .;;;::::::: • I
' • 20' 9110:39: 99,99: ' ' t ' I
Walaupun penundaan sidang yang terjadi atas per -mintaan pengacara jauh 1ebih banyak terjadi dibanding -kan dengan yang terjadi atas permintaan pihalc berperkara sendiri, tetapi kalau kita 1ihat hambatan-hambatan yang terjadi dalam persidangan yang datangnya dari pi -
hak berperkara sendiri jauh lebih banyak yaitu::: 48,71% (karena salah satu pih~ berhalancan = 38,46% dan karera para pihak bersitega.ng = 10p25%), sedang yang O.atal1gnya dari pihak pengacara lebih sedikit yaitu = 23,08% (pengacara berhale~an = 15,39% dan karena pengacara.
\
merepotkan = 7,69%). Di samping itu hambatan dalam per-sidangan banyak juga yang terjadi karena kesulitan da -
lam pembuktian (12 9 82%). Kesulitan dalam pembuktian dari hasil pene1itian terjadi karena kasusnya itu sendiri dan ada juga yang karena kurane; mampunya para pihak yang berperkara sehdiri. Hal ini da~at kita lihat dari
tabel di bawah ini. TABEL XV • HAMBATAN-HAMBATAN' DALAM PERS!DANGAN
N = 39 t t I . -~
i __ M_A_C_AM_H_AM_.B_,A_T_A_N _______ i-"1 Y~·~· p : ZJ % . i iKesulitan dalam pembuktian : 3: - 2, 51 12,8g_! I t t t t I I
tSalah satu pihak berha1angan : 1: 3: 5:15: 38,46:
- 28 -
1anjutan -,---' MAC AM H.Al\1BAT AN ' ' i ';f.' ' ' 'Y :H tp . ' ~& ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' I
' f ' t
• o • o • ·o o o • o a o • • o o o o o o o • o { j tliill ah) ' ' ' ;1o: 3; 7'20' 51,28: ' ' .... ' :Pengacara bcrhalancan ' ' ' ' ' I
' 2: 4; ' 61 15,39: t
I -I I
:Pengacara agak merepotkan ' ' ' ' ' ' I 1 2; 1; 3; 7,69; ' -I
' I ' ' ' I t
;Hakim berhalangan ' ' _, I -· I
' -, I -, • ' • ' I ' ' ' • ;Jadwal waktu sudah ditentukan ' ' _I t -· ' I -, I -, I - ' I ' I ' ' ' ' :Para pihak bersitegang I 2' _, 2: 4' 10,25;
' ' -··· t I --• t I t • • ' :Tidak ada • 6; -: -; 6• 15,39: t • t . I I + I I • ' .:sF t • ' :2o: 9:1o;39:1oo,oo; ' ' L
Dari tabe1 di atas ter1i~at bahwa responden yang mengemukakan ada hambatan (84,61%) ini jauh 1ebmh banyak dibanding dengan yang mengemukakan tidak ada hambatan (15 11 39%). Responden yang mengemukakan bahwa tida..lc ada hambatan ini sebenarnya responden justiciabe1 yang mempunyai jenis perkara dec1aratoir yang pemeriksaan persidangannya dapat terjadi 1 kali sidang se1esai.
Hakim se1aku pimpinan sidang harus berusaha untul;: mengatasi hambatan-hambatan tersebut, agar azas pera -di1an yang sederharta, cepat dan biaya ringan sebagaimana dikehendaki oleh pasal 5 ayat (2) UU No. 14 tahun 1970 tercapai. Usaha hakim untuk mengatasi hambatan teP
sebut yang mendudtiki urutan pertama adalah mengarahkan cara pembUktian yang baik (51,28%), urutan kedua meneeor para pihak termasuk juga pehgacara agar bersid~g dengan tertib (23,08%) dan urutan ketiga me~urankan ke:9ada pihak berperkara untuk menggunakan jawa pengacara jika ia maju sendiri sehingga kesulitan dalam pembuktian atau ka rena mereka satu sama lain saling bersi -tegang, sed~g tidak relevant (15 11 39%) ini untuk yang
pada tabe1 XV menyatakan tidak ada hambatan. Hal ini
dapat kita lihat dari tabe1 berikut ini •
- 29 -
TABEL XV! • USAHA HAK.TIVI UNTUK MENGATASI HAIVIBATAN DALAM PERS±DANG-AN
N = 39 ' ·------;-,-"""~,~-. -.--~r-------t:
f USAHA HAKIM ;y ;H ;P :Z:,; % : I --- I I -+-+-+---- -: ;Tid~-~: relevant : s: -: -: s: 15,39: I tIt It t
:Mengarahkan cara pernbuktian 'yg.baill0 1 3; 1:2o: 51,28; t I I It f I
;Menegar para pihak/penpacar~ agar : 2 : ' • • ' :bersidang dengan tertio •, t' 5: 2: 9: 23,08:
' ' ' t ~Menentukan jadwal waktu persidang-t ' : • ; ; ;an yang luwes : -: -: -: -: : :Menyarank2n untuk menggUnakan jasa: • • 1 ' '
;pengacara : 2i lj 1i 4: 10,25i ; ~ f- +--t-- J -f ---~: i - ,;;;;;:?"""": ; - j_20 i 9; 10 i 39:100,00!
c. Pendapat _dan saran •
Kepada responden warga masyarakat baik yang per -nah mempu~yai perkara perdata (responden justiciabel) maupun responden warga masyarakat yang belmn pernah mempunyai perkara perdata tetapi mereka mengetahui ada temannya atau tetangganya atau saudaranya yang pernah
berperkara. Kepada mereka diajukan pertanyaan andaikata saudara mempU.nyai perkara perdat a dan perl\:aranya diajukan ke pengadilan, lebih scnang mana berperkara menggunakan jasa pengacara atau maju sendiri ? Dari hasil pene1i tian j awaban yang_ mendudukri urutan pertruna adalah akan maju sendiri (56, 19%), urutan kedua akan menggunakan penggcara (28g40%) dan urutan terakhir responden warga masyarakat menjawab s~1a saja (14,81%). Hal ini
dapat kita lihat dari tabe1 berikut ini.
- 30 -
T.ABEL XV!I • ANDAIKATA f/LEMPUNYAI PERKARA PERDATA YANG DI AJUKAN KE PENGADILAN
N = 81
' "'T' t
' B E R P ERK A R A lVI 1= % ' ' 0
' _,
' t ' :Maju sendiri t 46 56,79: ' t ' ' :IVIenggunakan jasa pengacara I 23 28,40: ' ' I ' 14,81: :sama saja t 12 ' I t
' ' t 81 ;1oo,oo: ' ' '
Dari tabe1 di atas ter1ihat bw1wa responden warga masye.rakat andaikata mempunyai perkara perdat~ 1ebih banyak yang 1ebih senang akan maju sendiri (56, 79%) dibanding dengan yang akan menggunakan jasa pengacara (28,40%). Adapun alasan mengapa mereka senang akan maju sendiri di antara responden warga masyarakat banyak yang memberikan alasan 1ebih dari satu, yang mendudwci urutan pertama adalah ka1au perkaranya sederhana ~tau mudah (67,39%),_ urutan kedua dibantu pengacara be1um tentu menang (60,87%), urutan ketiga 1ebih mantap maju sendiri (56,52%)~ urutan keempat honorarium pengacara tinggi (50%) dan urutan-urutan se1anjutnya dapat kita
lihat dari tabel di baw~h ini.
TABEL XVIII , ALASAN BERPERKARA TIDAK AKAN MENGGUNAXAN JASA PENGACARA N = 46
,--------------------------------------------~--~~------, : ALAS AN %: I ·-' . ' ;Kalau perkaranya sederhana atau mudah ~ 31 _fY_?, 39; ' . ' ;Dibantu pengacara belum tentu menang : 28 6Q,87: . ' ' ;Lebih mantap maju sendiri : 26 56,52; ' ' ' :Honorarium pengacara tinge;i : 23 50,00; . ' ' :Jika yakin dirinya tipihak yang benar : 21 , 45,~5; t t t I
:IVIempunyai pengetahuan tentang beracara ~ 15 ; 32,61: ' ' . ' ;Kalau dibantu BBH/LBH kurang mantap ; 10 : 21,74; ' ' ' '
- 31 -
lanjutan ,------------------------------------------~~---~------~ : A 1 A S A N '/a i : ------·------~-----·-----!~-""""-· -·~~: :su1it mencari peneacara 8 17,39: ' . :untuk mencari penga1aman dalam sidang 1 2,17; ' . ' :Ingin meneetahui s~1pai di mana kebenar- ' ; annya 1 2,17:
' , _______________________ _. __________________ ~~---L--- --L
Alasan-alasan d~.ri tabel di at as dapat ki ta ke -1ompokkan menjadi 2 ke1ompok, yaitu : - Ke1ompa.k I , yang sifat alasannya 1ebih netral, ter
masuk di sini alasan-alasan yang menyatakatL: mempu -nyai pengetahuan tentang beracara, kalau perkaranya sederhana atau mudah, jika yakin dirinya dip~hak yang benar, lebih mantap maju sendiri, untuk mencari penga-1aman dalam sidang dan ingin menget§.hui sampai di mama kebenarannya ini ada 95 jawaban (206,51%) atau kalau
diperbandingkan = 57,93% dari kese1uruhan jawaban
yang ada. - Kelompok II , ya1~ sifat alasannya secara tidak lang
sung merupakan koreksi terhadap praktek profesi kepengacaraaan, terrnasum di sini alasan-alasan ysng me -nyatakan: honorarium pengacara tinggi, kalau dibantu BBH/LBH kurang mantapg dibantu pengacara be~wn tentu menang dan sulit mencari pengacara ini ada 69 jawaban
(150%) atati kalau diperbandingkan = 42,07% dari kese-
1uruhan jawaban yang ada.
Alasan-alasan tersebut di atas terutama yang se -cara tidak langsung merupakan koreksi terhadap praktek profesi pengacara, perlu mendapat perhatian dari para pengacara untuk mawas diri dan meraka dituntut dedika -sinya o1eh kepentingan hukum masyarakat, terutama oleh
justiciabe1 yang kurang mampu.
- 32 -
Bac;i res:ponden warga masyair:l:ikat yang andaikata mempunyai pcrh:ara perdata dan diajukan ke pengadilan a-·
kan mcnggunakan pengacara mereka semuanya memberikan a-1asan. 1ebih dari satu. Alasan ynrtg dikemUkakan yang mcn·dudulci urutan pertama. adalah kala'tl perkaranya suli t
( 100%), urutan kedua :kurang tahu. tentang cara bere.cara di pengadi1an ( 82g 61~) 9 urutan ketiga punya li:enalan/saudara pengacara (52i17%), dan urutan-urutan selanjutnya dapat kita lihat dari tabe1 di bawah ini.
TABEL XIX • ALASAN BERPERKARA AKAN MENGGUNAKAN JASA PENGACARA N = 23
,-------------------·------------------------~ : A L A .~; %
-, ' ' . t ' I 1- -- -~--' ' t
s A N :-------: Kalau perkaranya suli t ' 23 :1oo,oo:
' ' ' ' ..... t
'KYrang tahu tentang cara ber?cara di pe- • t ' ' 19 ' 82,61: ngadilan · Punya kena1an/saudara pengacara Honorarium rclatif tidak tinggi Dengan pengacara j-akin berl1asi1
,Tidek ada waktu untuk sidang
I t
' ' ' ' • ' ' ' ' ' '
' t ' 12 • 52il7: • ' ' 11 • 47,83: ' ' ' 10 ' 43,48: ' ' ' 8 ' 34,78: ' I -~' '------------------------.....1.-----'--~-
Alasan-alasan dari tabe1 di atas dapat kita ke -lompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu : - Kelompok I , yang sifat alasannya memberikan peng
hargaan yang tinggi pada pengacara, termasw{ di sini alasan-alasan yang menyatakan honorarium relatif ti -~
dak tinggi dan dengan pengacara ye~in berhasi1 ini ada21 jawaban (91,31%) atau kalau diperbandingkan = 25,30% dari keseluruhan jawaban. ~elompok I~ , yang sifat alasannya lebih netral, termasuk di si:ai alasan-elasan yang menye.takan kurang tahu tentang cara bGracara di pengadilan, lcalau per -~
karanya su1it, punya kenalan/saudara Pe~gacara dan tidak ada waktu untuk sidane ini ada 62 jawaban ( 269, 567'~) atau lcalau diperbandingkan = 74,70% dari
... 33-
kese1uruhan j awaban,
Alasan-alasan tersebut di atas memberikan gambar
an bahwa pengha~gaan warga masyarakat kepada pehgacara cukup ada bahkah ada yang memberikan penghargaan yang tingei.
Se'balikny-a responden warga masyarakat ys.nr; tidak me.mpersoalkah ada tidaknya pengacara, bagi mereka jika mempunyai perkara menggunakan pengacara atau tidak itu sama saja. Dalam hal ini di antara mereka memberikan a-1asan 1cbih dari satu. Alasan yang dikemukakan y~g menduduki urutan pertruna adalah yang se1ah/behar tetap a -kan ketahuan ( 100%), urutan kedua mencari pengalaman dan yrucin di pihak yang benar (50%), urutanketiga me ne;anc;gap hakim bcr1aku adil dale;n mencari keadi1an (
33,33%) den urutan-~rutan se1anjutnya dapat kita 1ihat dari tabe1 di bawah ini •
TABEL XX ALASAN BERPERKARA MENGGUNAKAN PENGACARA ATAU TIDAK ITU SMnA SAJA
N = 12
' • ~ t ' I A L A S A N :~ : fa : '------------*--------------.-------------------~---+-------: : Yann· salah/benar tetap akan ketahuan : 12 t 100,00: ' C' t ' ' iMencari penga1aman dan yak in di pihak · ! 6 ! 50,00 i :yang benar , : ; ;Menganggap hakim ber1alcu adi1 dalam men- ! 4 ; 33,33: : cari keadi1an ' ; 1 ;Pengacara membantu dengan dasar hukum dan! 3 ; 25 ,oo: ;persoalannya , ' , !Pengacara tidak menjamin pasti menang ! 3 i 25,00!
!saya buta hukum sehingga dengan pengacara: 3 ! 25,00! ~yak in be:t/'hasi1 : : : iPunya scdikit pengetahuan beracara di pe-: 1 i, 8,331 ~ ngadi1an ' • : ·-=--------·----------------------·------~~--~-----
- 34 -
Bagi responden warga masyarakat pang andaikata mempunyai perkara perdata dan diajukan ke pengadilan
maju sendiri artinya tanpa bantuan pengacara, mereka
lebih senang jika pihak lawan maju sendiri (73,91%) ini
menduduki urutan per·tama, urutan kedua tidak mempersoalkan baginya ap~cah pihak lawan menggunakan pengacara atau tid~~ itu sama saja (17P39%), sedang pada urutan terakhir adalah mereka lebih senang j ika pihak lawanny2~ menggunakan . pengacara. Responden warga masyarakat se-· muanya memberikan alasan atas pendapatnya tersebut, te-· tapi diantara mereka ada yang memberikan alasan lebih dari satu. Urutan-urutan pendapat tentang kesenangan berperkara dengan menggun~{an pengacara atau maju sen -diri eeserta dengan anasan-alasannya dapat kita lihat dari tabel di bawah ini.
TABEL XXI , KESENANGAN MENGHADAPI LAWAN BERPERKARA BAGI YANG AKAN BERPERKARA SENDIRI
N = 46
i
~ LAWAN BERPERKARA % : ' . ---·---------+--+------·~: \Pihak lawan menggunakan pengacana 8,7o: ' ' :Pihak lawan maju sendiri 73,91: ' ' ;sama saja 8 , 17,39: , -·-z -r ~~ t t I I : 1 I . t
:=========================================t====~======: . 'L' ' t : Alasan pihak lawan menggunakan pengacara , -z:_ , ~
! J ANABAN = N = 4 ; '1 cfo _j. t ' ' 'Lebih mantap dan tambah pengal.aman : 4 :1oo,oo: lKeteran.r;san mudah dipe..hami ; 3 : 75,00: :-x-a..l{in ai pihalc yang benar j 3 ! 75, o_o_i ,-- . ' •L • : :Alas an pihak lawan maju sendiri , .z_, , : J A WABAN N = 34 ! ~ ofo : t ·• .I
' 6 ..-7-d :Lebih jelas duduk persoalannya 21 · 1, ·'v fDapat bertatap muka secara langsung 14 41,18: 'L b'h · b 1 2,94~ , e ~ seJ.m ang ~ ... ' , ____________________ _.__..·-------------------~~---------
.... 35 -
lanjutan
! Alas an ya-;;-; menj awab sam a saj a i -£_T%%o ~i ''JAWA..BAN N" = 8 I ' o; I I -, f
:~--·------ -+- I ---:--; . ' ' ' ~KuranG tahu beracara di pengadilan : 2 : 25,00: :Pengacara bersifat komersial 1 3 ; 37;50: :wrelihat berat rine;annya perkara 4 : 50,00l ·------------------------------------------~~---L------1
Dari tabel di atas responden vvarga masyarakat yantf, an
daikata berperkara sendiri banyak yang lebih senang ji
ka pihak lawan maju sendirig urutan .alasan yang banyal(
dikemukakan da.J.__am ~rut an pertamc-. agar lebih j elas duduk
persoalannya ( 61, 76%) 9 urutan ke:riua dapat bertatap muka
socara langsung ( 41 9 18%). Sedangkan urutan alasan bagi
yang lebih senang jika pihak lawannya me!l[;gunakan pe -
ngacara yang menduduki urutan pertama lebih mantap dan
trunbah pengalaman (100%), urutan kedua keterangan mudah
dipaharni dan yakin dipihak yang benar (masing-masing .....
75%). Selanjutnya bagi responden warga masyarakat yang '.'.
menganggap sam a saj a apakah pihal( lawannya akan menggu.-
nakan pengacara atau tidruc, alasan yang dapat diterima
artinya sesuai dengan jawabannya adalah melihat berat
ringannya perkar& (50%), untuk 2 alasan lain yaitu: ku·
rang tahu beracara di pdngadilan dan pengacara bersifat
komersial karena tidak sesuai dengan jawabannya dapat
di kesampingkan• Dan seianjutnya data dari 8 responden
warga masyarakat beserta dengan alasan-alasannya hanya-· '
lah merupakan pelengkap saja.
Pertanyaan selanjutnya diajukan kepada hakim, a -
pakah pernah memeriksa perkara perdata yang para pihak
nya,keduanya menguasakan pada pengacara BBH/LBH yang
hasilnya digabungkan dents-an pertanyaan yang senada yang ditujwcan pada pengacara BBH/LBH, apakah pernah mena -
ngani perkara yang lawan kliennya juga menguasakan ke -
- 36 -
pada Pengacara BBH/LBH. Dari hasil penelitian jawaban yang menduduki urutan pertama adalah pernah tetapi ja··.,...
rang (57P89%), *rutan kedua belum pernah (31,58%) dan urutan terru{hir perna~ dan ctikup sering (10,53%). Hal ini dapat kita lihat dari tabel di bawah ini.
TABEL XXII • PENGALAMAN lVIENANGANI PERKARA PERDA!fA YANG P .ARA PIH.AKNYA MENGGUNAKAN J ASA PENGACARA BBH/LBH.
N = 19 t t ' '£' ' I p E N G AL AM A N :H :P ' . % t
' t I t • ---J-..- ' ' 1 t t t :Pernah ' den seringkali ' t -· ' ' f -, t -, I
' t • t ' t tPernah dan cukup sering ' 21 -· 2: 10' 53: • ' ' ' t ' ' ' !Pernah tetapi jarang t 3: 8 1 11' 57,89:
I ' . ' ' ' ' ' ' :Belum perna~ I 4: 2• C•f 31,58! I
o, t I I I ·--~' ' =2F 1 ' ' ' t ' 9!10:19:1oo,oo: I ' ·- _ _t__....J..,.... • '
Dari tabel di atas terlihat bahwa pernah juga ( walaupun tidak cukup sering) t~rjadi pengacara dari satu BBH/LBH berhadapan dengan pengacara dari BBH/LBH 1a-·
in, hal ini berarti justiciabe1 yang tidak mampu saline: berhadapan satu S8ffia lain di pengadmlan dengan peranta~
raan kuasanya dari BBH/LBH.
Pengacara yang berpraktek bertindak sebagai kuasa dari pihnk berperbJ.ra i tu ada yang menupakan pengacara profesional (di luar BBH/LBH) dgn adajuga pengacara BBH
/LBH. Kalau kegigihannya dari kedu~~ya kita perbanding
kan dari 100 responden (warga masyarakat + hakill1 + pe -ngacara) diperoleh data bahwa yang mendudVL~i urutan pertama adalah pengacara profesional (di luar BBH/LBH) le~ bih gigih dan pengacara BBH/LBH lebih gigih (masing-masing 30%) dan pada urutan kedua bahwa kegigihannya same. saja (28%). Urutan jawaban tersebut beserta dengan alasan-alasannya dapat kita lihat dari tabel berikut ini.
- 37 ...
T.ABEL txt!! ~'.'·:··it: .... '-~:--.. _··:···:· ·. ;.- "' -' .;· : .- - .· ' . .
• Ip~G~GtHAN fENGAQARA DALAM MElln·BANTU NL'AU MEJ.VI:JjELA kL!E}NNYA .
N = 100
:-· YANd"·~;i"rH Gt~iit !M iH {Pi.£! /& : .. : I : t :Peneacare. profeslona1(di 1uar ~ 6 ; ' ' 30 :, : BBH/LBH) , 1 : 3 ;
' ' ' ' :PengacEra BBH/LBH 23; 6' 1' 30: 30,00
30,00 t ' : -: 1 :sama saja 20; 2' 6• 28; 28,00
' •
t • ; : 1 :Tidak tahu ,12; -: -: 12, 12,oo; ; ~ : ' I I ; =: : ;??; . :81; 9;1o;1oo;1oo,oo: 1================================t==*==~==~===~======: '• t t 1 • t '
t ' t 'i' ' 'Al p f . ~, (d"' ' t ' ' ' , asan . engacara pro es1on~~ 1, , , , , , ;1uar BBH/LBH) 1ebih gigih ; ~ : ; : : ; J A WABAN N = 30 :M ; H ; P ; : % ; : ~- , f 1 I -I ;K~<;tu anggaran tinggi maka akan ; 15 , _: _; 15: 50 oot : g1g1h ~ : : : : , ; Penghasilan karena membantti klien;11; 1: 1: 13; 43,33: t< t t ' t • •
"'B . · t h t . k ' ' ' ' ' • , 1asanya san{:?. a memper a 1 an 1 1 , 0, 2 , c: c:7 , 1h a· . • -, -, <:.t 1 ,_.,,o ' , arga 1r1 . , , , , , , ;=================~==============t==~==*==~===t======: ' '' ''' ' ' . . . . . . ' ' ' '~· ' :Alas an .. pengacara BBH/LBH yang : : ; ; . : : '1 b'h . 'h ' t 1 t ' ' 1 e 1 g1g1 1 , , 1 , , ;JAWA.BAN N = 30 ;M :H ;p ; ~ % ; :- . ·, ' : l .; 1Pd.u."'lumnya tak mene;ejar materi :15 1 4: 11 20; 66,674 t .• ' 1 t i t c: c:' ;Pengacara BBH/LBH punya Bd.Hukum; 8; -; - 8; 2~.,_,6:->: I t I I I I t
;Pengacara BBH/LBH masih muda-~11 ; -; 2: -; 2; S, 57; :==•s====•====•= --=============t==*==~==t===~======; t t t t t t I
t ' ' ' 1£' t 'Al san b h kegigihannya sama • ' ' ' ' ' : ~ a wa
1
. : : ; ; ; , saJ a , 1 , • •
~JA11'/ABAN. N = 28 .M :H tP ; ; % : ;- .... - -:+-I : -+ t
f'Sama-sama mene,q:akkan hukum dan , 6. ~ ; 2 ; •' 28 r:::7;
• ~ f 't -1 .z 0 1.; I
kead11an ' t 1 i • }Tergantung persoai~a ' 7i 1t 2l 10 35,11!
,Sarna-sarna ingin menang i -; ~~· 2i 3 10,71! isama-sama terbengkelai : 4! -; 4: 14,29;
' t t ' t ' ;Ter.crantunv. saksi-saksinya : 3: : -: 3: 10,71: l <...) (..J I I I I I • - t
- 38 -
Dari tabel di atas terlihat bahwa kec;ie;ihan baik
Pene;acara profesional (di luar BBH/LBH) maupun pengacara
BBH/LBH adalah :sama saja, ini terbukti jawaban dari res-
ponden sama-sama dalam uruts.n pertama ( 30%) dan ini di·'"
perkuat dari jawq.ban responden yang menyatakan bahwa ke-·
gigihannya. adalah sarna saja ( 28%). Sedang jawaban dari
12 responden (12%) yaitu responden warea masyarakat yarw
mengatakan tidalc tahu ini dapat d:!i: keluarkan dari datn
peneli tian.
Adapun alasan yang banyak dikemukakan seperti
tersebut pada tabel di atas 9 bagi pendapat bahwa pe -
ngacara profesional (di luar BBH/LBH) alasan yang men
duduki urutan pertama adalah kalau ange;aran tinefo"i mak<J.
s.kan gigih (50%), urutan kedua penghasilannya karens
membantu klien ( 43, 33%). Bagi pendapat bahwa pengacar:::L
BBH/LBH yang lebih gicsih, alasan yan{!. menduduki u~tan
pertama adalah pada umumnya tidak mengejar materi(66, 67y;) , u,ru't._an kedua peneacara BBH/LBH punya badan hukum
(26,66%). s&dangkan bagi pendapat bahwa kegigihannya i
tu sama saja, alasan yang menduduki urutan pdrtama adn-
18..h tergantunr.; persoalannya ( 35, 71%), urutan kedua sama
sama menegakkan h~.ll!l dan keadilan ( 28, 57%).
Kebaikan atau kemantapan dalE~m tehnik pembelaan
dan konstruksi hukum, dari hasil penelitian diperoleh
data yang menduduki urutan pertama adalah baik pengac&
ra profesional (di luar BBH/LBH) maupun pengacara BBH/
LBH i tu sama saj a ( 30~~), urutan kedua yang lebih baik
a~au lebih mantap pengacara BBH/LBH ( 28%) dan urutan
ketiga pengacara profesional (di luar BBH/LBH) (27%).
Hal ini dapat kita lihat dari tabel berikut ini •
- 39-
TABEL XXIV • KEBAJlcAN ATAU ICEMANTAPAN DAL.AlVI TEHNtK P:EMBELAAN DAN KONSTRUKSI HtiKUIVI
N = 100 ' ' 'iii·, '
.1. YANG LEBIH BAfK ATAU lVIANTAP 'M 'H tp ':Z:..· % ' : i i i i i --i ''Pen~_,acara profesiortal (di 1uar ' ' ' ' '
t:.> t22_: 2: 3: 27: 27,00: : BBH/LBH) • 1 , , , , ,
;Pen~acara BBH/LBH :26: 1' 1' 28; 28,oo: t I I -: -: f I
;sa1na saja ;18; 6; 6: 30: 3o,oo: iTidak tahu f15! -! -i 15! 15,00i ; ~ I I I I: : ; ~ ;81; 9;1o;1oo:1oo,oo: '--------------------------------L--L--L--L---'------1 .--------------------------------T--T--T--T---~------1 t 'I Itt I I
;Alasan pengacara profesiona1 ; : : :z· : ;(di 1uar BBH/LBH) yg 1ebih baik/: _ : : : : I ;JAWABAN N = 27 mantap 'M ;H ;p : :_ % : : --~- I +-+-+---+-~--~: ;Lebih mendalanii hukufn .. , ·"· · ;15; -; -; 15; 55, 56; t t I I f
1t I
' P d SH & 1 b · h b rp 1 '
1 '
1 , a a umumnya · e 1 e e - , 4, 2 , 3' g; 33 33' 1 nt:ralaman- ' ' ' 1
, ' • tv- Itt t I
' L b . h kh k · ' 1 • ' '
1 , e 1 meng usus an penanganan , 3 , _, _, 3' 11 11' : perkara ; ; : : : ' ; :•= ecce ===== =••=====- ===••••+ e+e•+•m+LEL~waacsal ' t. ' '' ' ; Alas an pengacara BBH/LBH yang : : : } / ; ; ; 1 e b ih b aik/mant aP ~ l : ; L_; : : J AWABAN N = 28 :M ; H ; P ; t % : '-- I l -f. I -: -: :,BBH/LBH berbadan hukum dan ter- ;15: ; : 15: 53 57! . . ' ' -, -, . ' , ' ; oe;an1s1r , 1 , 1 1 1 ' ;BBH/LBH 1ebih bersifat sosial ; 1; -; -; 7t 25,00' ' ' '''' ' ;BBH/LBH 1ebih berani menghadapi ; 4: _; _: 4; 14 29: ' 'th • 'I I',' , pemer1n a , ' • ' , ;serine berkonsu1tasi dg.or.1ain : -: 1: -• 1; 3,57: ;Tehnik pembe1aan pengacara pro- ; ; ; ! ; I ;resiona1 akal-akalan sedang pe- : -: -: 1: 1: 3,571 :ngacara BBH/LBH lebih teor~~~: __ i __ i __ l __ t ___ i ______ i :-=======~=~===============------T--T--T--t---T------, ' ' '. t' ' : Alasan bahwa kebaikan/kSm.antap- : i i 1/: I : annya i tu sama saj a j'. , , -z_: f ~ J AWABAN N :: 30M \ H lp \ _ ~ % ~ • -· ! - ! I : ;Sama-sama menguasai hul{um l14, -, 1t 15; 50,001 fC f f. f f f
' h--1 ..... ~ d t ' ' • ' ' :sruna7 sama menegakkan UAWlL an ; 3: 2: 2: 1: 23,33; •kea.d11an , , , , , • : tIt I I t
...
- 40 -
1anjutan
: Al .., t • • ' L t 7 1 a~ an • o , o • • • • :M l H ; P : .z...: % : ;----··~a·~------------~.----~1-4+~1~1~~~~---~: .~sma-sam menguasai tehnik beracara~ -: 2t 2; 41 13,33; ~ 't. 1' • :Prinsipnya hukum acara yang dipa-: • • 1 ~ 3: 1
tkai sama ; -: 2! : : 10,00! iAsel tahu hukum yang berlaku : 1; -: -: 1; 39 33: ----------------------------------~--~~~~---L-------·
Dari tabel di atas menunjukan.._ bahwa kebaikan atau kemantapan dalam tehnik pembelaan dan konstruksi hw{um antara pengacara profesional (di luar BBH/LBH) dan pengacara BBH/LBH boleh ki ta ltatakan hampir sama saja, sebab perbedaannya kecil (1%) sedang jawaban dari 15 responden warga masyarakat (15%) yang mengatakan tidak tahu ini di keluarka:n dari data pene1i tian •
Attapun alasan yang bany~c dikemukakan seperti ter-.. sebut pada tabel di atas adalah bagi pendapat bahwa:pe-ngacara profesional (di luar BBH/LBH) yang lebih b0ik/ mantap dalam tehnik pembelaan dan konstruksi hukum, a -lasan yang menduduki urutan pertama adalah lebih menda-
1wni hukum (55, 56%) 1 urutan kedua pada umurnnya SH dan 1ebih berpengalaman ( 33,.3.3%). Bagi pendapat bahwa penga-cara BBH/LBH yang lebih baik/mantap dalam tehnik pembe-1aan dan konstruksi hukwn alasan yang mendudwti urutan pertruma adalah BBH/LBH berbadan hwcwn dan teroganisir (53, 57%), urutan l:edua BBH/LBH lebih bersifat sosial (25%). Selanjutnya bagi pendapB~ bahwa kebaikan dan kemantapan dalrun tehnik pembelaan dan konstruksi hukun1 antara peneacara profesiona1 (di luar BBH/tBH) dsn penga
cara BBH/LBH itu sama saja, alasan yang menduduki urutan pertama adalah sama-sama mengUasai hukum (50%), u -rut an kedua smna-sama menegakkan hukum dan keadilan ( 23~
33%).
.... 41 -
' Setelah kepad.a :responden diajukan pertanyaan per-
tanyaan, d:i.mintai pendapat, maka kepadanya jue;a ki ta
mintai bagaimana ~aran~sar~ya sehubune;en denean peranan Biro Bantuan Hukum/Lembae;a Bantuan Hukum dalam penyelesaian perkara perdata sebagai usaha membantu pe -merataan keadilan, khususnya di D I Y. Saran-saran ini cukup penti~~ sebab merupaknn koreksi terhadap prak -tek pelayanan BBH/LBH dan sekaligus merupakan harapan untuk masa yang ak?..n datang.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa baik responden war~a masyarcl<at maupun responden hakim dan respomien pen@:acara, diantaranya banyak yane; memberilten saran lebih dari satu. Berdasarkan banyaknya saran yane; dikemukakan, maka dapat diurutkan seperti terlihat dari tabel di bawah ini.
TABEL XXV • S A R A N
t
' A R N ' ;------------------------------------;-~.~-t.--+---~.~-----: Penr:uasaan hukum khususnya hukum ; : : , -- : ;acara perdata bagi anggota BBH/L ;42: 9;1o: 61;
s A %
;BH aear lebih ditingkatkan : ; ; ; : ' I ; ' ' :Perlu adanya UU tentang Bantuan , , : : ; :Hukum yane mengatur BBH/LBH dan :45; 1; 5; 51: :pene;acara profesional ; ; ; ~ ; f . ' ' ''' ~Organisasi BBH/LBH khususnya di ; : --: J : IDIY hendaknya membentuk suatu ba-;34; 6,',: 8! 48i t dan kerj asama ; ; , ' . • --1 ' ~Anggota BBH/LBH ae;ar lebih meng- i36t 3i 7} 46! ~indahkan kode ethik , , , , ,
. . . . I . \Mahasiswa agar lebih b~nyak di~- ~· ; i --: Jkut sertakan dal~ keg1atan BBH/ 21: 9::10 46i
'LBH : ,
' t t !Keanggotaan BBH/LBH agar ditambah:23; 9:1o; 42; t - t 9 ' ';
;Perlu ditin~katkan atau digalakk~ : ; ; ' ;pengarahan/pertemuan routine an- :28: 1; 3; 32: 'tara PN rl ,.,.,..'- n•;~;;~n:aoe:!'e: ...Q wi;i~l' ~ ..:.. ...L J... ' ~ J:' "\.., ' • • • t
: nya ' • • • •
61,00
51,00 ' ! • 48,ooi
' - t 45,ooi
t t
' 46,oo, t
' ' 42,00t ' ' ' 32,oo: ' :t t
- 42 -
1anjutan
: S A R A N 'M 'H 'P 'L. j ' ' t t ; :=::r '---------------------------------------+,--~--T-·~,r---;,----~---, !Per1u diadakan 1o~akarya tentang : 26: _: 4: 30: 30,00! : kepengacA.raan di DIY : ; ; ; • ; 1
%
t ''' t' : : Dalam hukurn acarf1. perdata yg. ba-: ~-: ; : : ~ ; ru nanti per1u di:tentukan adanya :16: -; 5; 211= 21,00! : kewaj iban mewaki1kan : : : ; ; 1
t ' t .t ' : : ;BBH/LBH agar sungguh-sunggtihmene-1 1 : ; t 1' 1,oo: :~akkan kebenaran& keadilan : ; -: -; : ,
~- t ' ' ' • ' !BBH/LBH gerak 1angkahnya per1u dif 1 : _: _: 1: 1,oo: ; batasi : ~ : : ; ' t • t'': : ;BBH/LBH agar tak bersifat komer -: 1 : _; _; 1' 1.00',
' ' ' ' t • : s i il t ' ' • t '
' ' ' '' t t k d ' ' t' t ' ;Per1u penerangan epa a masyara , 1 , _, _, 1' 1,00; :kat tentane BBH/LBH t ; ; : ; , ' __ ...
- 43 ....
B A B IV
KESIMPULLN
A. Peng;olop1DJl bcrperlcara :
1. Ht.:Ll:;:um dipori;mso.lohk:an apabila hukun itu dilonggcr.
Dengon c"'emikion 11'\osyo.rokut yang tertib clan dcum1i adoloh
n1o.syc.roko.t yong bcbas dori pelcmggaron hukum. Tetapi ma
syorakat yang seperti i tu kcmlmgkinon odonya kecil scJwli.
D;c:,lo.m ponoli tion ini tclah diusahokan untuk mcncori res
ponclen yustisiabel disetio.p kalurohon yang tolc1h dipilih
sebo.go.i sao pel, nomun domikLJn hasilnyo teto.p scdiki t.
Dori 81 responden wargo mosyorokat diperolch 28 responcl_cn
yustisiabel (34,57 %). 2. Penycleso.ion perkora perdata tid1:1lc mesti horus t:1e~
lalui pengadilon, perlu diketohui bohwc. pengcdilon adaloh
merupokon tempat polarim1. tcrokhir bagi para poncari kea
dilan.
Dori 28 rcsponden yusti siabel, yang mengnj uk:.:m pcrk.Jronya
ko Pcmgadilon Ncgori ada 20 recponden yustisiobol(71,43%).
JUason pengo j uon perkaro ke Pcngo.c1ilon N ogeri c'l::;.po.t 1d ta
lihct pada tabol III ;yai tu pcnyol esaion sec oro. do.mai ti
dck tercopoi, domi kcpastion hukum don agar lebih ccpat
sclcsai persoalonnya. Sedongkon 8 respondon yustisiQbel
( 28, 57%) yong tid.ok mengaj ukon porko.ronyc. ko Pengadilon
N ogcri ii18mberikon olason scperti tcrsebut pada to bel IV
yai t Ll clopot dicapoi ponyclesaicn secor a doJnoi, 1i1aj u ke Po
nc,c.di1c:n bolllln tontu monong don untuk mcnjo.gc hubungon ·
bo,il>:.
Tidok dio.j ukonnyn ke pcngadilan korena perkarnnyo tc
loh do. pat cti sel esaikon socaro. do.111ai, hal ini dopo.t ki ta
lihat poda tnbel V yo.i tu sobagion dapo:t disclcsoikon sen
cUri socara l~ckeluorgaan ( 25 %) don bo.gian lain (75 %) ado. yang disclcso.ikon dcngon bontuon RT/R..T\:/Pamong Desa/
Coma t, di solosaikon dengon bon tuon pongee ora profcsio-
n al don ada j ugo yong dong on ban tuon pengc.c ora dari BBH/
LBH.
- 44 -
Pengc:laman berporkara.
1. Do.ri tobel VI tcrlihot bohwa pcrkora perdot':'. yGng
b::msok dic,j ukon !r.e pcngadilon adalch j enis pc.:rkc:rc con·lir-
dictoir (70 %) ctalom hal ini rospondon yustisic:.bol yonc
berkedudukon ssbocai pong-gugo.t odo 8 (40%) dc.n sobctgai
t crc;ugat c:.c1o 6 ( 30%), sodDngkon 6 rospondon y Lls·ci sio.bcl
( 30%) dol em j oni s por_k:oro dccloro.toir, somuanya berli.: c,(:u_.".
dukan sebo.gai pemohon.
2. Dalo.m borpcrko.ra eli pcng:::.dil::m tio.:-Jk scmu::-:. responCe;!,
yustisiobel li1intc, bontuon pongc,.cors~ hol ini torbulcti c1;~
ri ta.bol VII. Ado 10 rcspondcn ,yusti siabel ysng min ta b::::r1~
tu,::n pengaco.ro dcngon olason kurong tohu cere boro.cc:ro c::i
pc.;ngo.c1ilon, tidok punya. woktu untuk sidong, punya secuc1:Jrc
pengQCara, kenol bail;: dengon pengo cora y one, bcrsangkutcn.
10 rospondcn yustisio:bcl (50%) lain yong tidck minto b.:::n-·
tuon pongacc.ro. 1110mb or ikon olo.:.:JDn mcmpu.."lyai sodiki t pongc-
tehuon ton teng beracorn eli pongadilon, culw.p pun.yc:. wolctL~
songgc:ng don bioy a pcngacDra son got r:mhol.
Bo.gi rosponden yusti siabol ycmg mong,~;unokcn pongacarc. i -Gt~
lobih bonyoJ1: ycng tcrjadi scbclwn porlmro. disic1ongkcn d.:'·-~
ri pado sotclch porkaro. c1isici.c:mgkon, sopcrti tcrsobLlt pc:··
do. tabcl VIII.
3. SctcL::h persiclongon borlc:ngsw1g don pcro pih.::;k ot ~L' s:-luh satu pihak be;rpcrkcro. tcnpc bon tu.on pc:mgo.cetro 9 ho. "'.
ki11J scloku pimpin .·n sidcng scring mon :.nj LJ,rkcn o.gar me
nggun:.:;kon pongo.c.::r a, hal ini soporti torscbut p::::.do tobcl
IX. Toto.pi dori 29 responclcn ada 6 rospondon ( 20, 69;h)
yong mcngotCJkon holdm tic1oli:: pcrnoh mengonj urkc:n.
Ho.l ini dapot dimengorti mengingo.t Dnj uron hckim yong bu·-·
k::m suc.tu kewo.jibon ini boru clibcrilcon jik::::. pcrt:ctrc. suJ.i·'
o.to.IJ. konplok atau porn pih:Jk bcrsitcgong •
.L~d.:.:.pun dasar per-timbongon hdc'.m o.gor mcngcun.::J.con pcng~}.-··
cc.ra ini terscbut dc.lom Tabel X don ycncs b<-:nyok c~iJccnm·
L::-:.k::m o.clGlch ':igor kobcnoron peri sti wa co pot dipcrolch ~
.. 45 -
agar porkara coped solosni don untuk mcnghindari lcotcgonc
on dalwn porsidongon.
!mj u.ran hokim ini bunyok diporhatilmn ol oh pihaJ;: borpor-
Jw.ra bahkon ac:ta ycng monyc tokon sc1olu. diporhotilcon, hol
ini :::-:icporti torsobu.t poda tabc1 XI.
4. Proses pcrsidongon j oni s porkara con tro.dictoir tcr
d:iri dori boboro.pa tohop yoi tu. tohap u.scho pordomaian c.
doloh loyok 2 knli sidc:mg. Kolau tidok bcrhosi1 toho.p to,··
hap so1onj u.tnyo yai tu. jawab mcnjo.wab .Yong kiranya lo.yok
2 ko1i sidong, toho.p pombukti::u). 2 J:ca1i sidong, tchap pc~
ngo.ju.on kccLnpu.lon dori po.ra pihok bcrporkarc 1 ko1i si
dang don satu. koli sidong w-1tu.k putu.son. Dongan c1cmikion
ldro.nyo 1o.yck un tuk woktu sckorong pcmcriksaon j cni s por
k oro. contradictoir i tu bL:rlc.ngsLmg ro.ta rnto sc.mpoi 8 lw.
li sidong don tio.p kali Lddong di tunda du.u minggu, scdong
untuk mcl11pcrsiapkon putuson c1i tun do. 21 ho.ri, r~chingga co~
bagai pcdomon pomcriksDon UJ.ituk jcnis porkoro. contr::clic
toir su.doh 1oysk koiu bor1ongsung 106 hori.
!-itau kola.u torcapai pcrdcmoion bcr1ongsung rata. rata 3 koli sidnng don so bogai podo~;mn 36 hari.
Mcmperbondingk::m dcngon doto hasi1 pcnclitinn sobagai
in.:::ma torso but po.da tabcl XIII, torlihat opabilc, para p:i
hol::: 111oju soncliri atau tidok i:tcnggunokon pongocora yang
moldn rata 10- moriksoon bcrlongsung mini1nu.m 26 hori dcngon
4 kc1i sidong don moksimll.Ii1 103 hori dongan 9lco1i sidong,
ini sudoh mcndckati kotontuon yong idool.
Borb oda hc.lnyo apo.bi1a p::1ro. pihok atat..t solo.h satu pihok
111Cnggunokon pcngacora i tu 1cbih L:::wm di bonding dong;Jn pc
nontu.m1 wolctu >ong ideal. Hol ini komungkincn o.dc. hubung
mnya dcngon date. ycmg torsobut pcda to.bc1 JITV, bobwa
pormohonon ponundo.on sidong yong otas pormintorn pcngoco.
ro. ( 35, 90%) ini 1obih b::--nyok dibcmdinc, ycng c,.t:Js pcrminta-
2n pcnggug~t/turgug.::t ( 5,12%). So dong u.ntal;: j oni s pcrkora dok1o,rotoir tidol{ ad:J yang
~ ' 1' t. . h . mcnggu.nolwn j fJ so. pangc.corc., ac "Gc"J. p\.}nc J. J.on mc.sJ. oosuo.J.
- 46 -
dcngon pcncntu.on woktu y::mg ideal minimum rete. rata l ho
ri c1cngan l lwli sid:Jng, tctopi untuk wcktu idc:::tl moksi111-
u.m lobih lome; scbo.b yang layok otou ideal sidong 2 1-coli
c1cngon pcnundoon cukup 1 minggu, jadi 8 hari dc:mg-::m 2 lc::-
li sidong.
5. Lomonyo pcrsid::mgon tontunya dipcngcru.hi juga ::J}:i --·
bo.t o.donyo. hnmbnton h:mbnton. Dori to.bcl XV tcrliho.t b:::.th·'"
wo. 33 rcspondon (84, 61%) mcmge:mul;;:okon o.dony:t hDmbaton
h.Jiilbaton. Hombr.::ton y:mg dc:tang dori pihok bcrpcrk!::'rC: yo..n{;
mo.ju. scndiri (48,71%) ini lcbih bonyok clib::mchng y~Jng de.-·
tcmgny8, dc:ri pcngc CD.ra ( 23, o8%) • So dong yong mcngumul-r.:::J<:::.::n
b-:::hwc; tid:Jk cdo hombo.ton ini mosul{ ,::,ko1 1nongingat pcrk::r=,,
ycng dihodopinya ndolch jcnis pcrk':-:ro. dcclorotoir.
Ho1:im .scloku pimpincn sidong momong suda,h borusoho. un tulc
1:10ng:tasi hombatcn ho.mbnton do.lo.m pcrsidong:Jn, ho.l ini -
tcrlihat pad.::. tobcl XVI, m!'ko. yang dilnkukon ho}:im od.-.::Ll::>h
mcngcr:J.hkon cera pombuktian yang boik, mcnogor po.r'J. pihol::
/pong.-:::coro. o.gor bcrsidong dcng:Jn boik (tcrtib) den bc;gi
y::ng tidok mcnggunck:.:m pengoco,rn hokim mmyo.ronkon LID tul-c
mcnggunr-:l::on j oso pongocora. Tindokon hckim ini ndoloh tc
po.t sokali sub<~,b jiko. tidok ::Jdbot do.ri sidang ycng b;:_,r
lcrut larut ini ckctn mcnurun.kon kcwibo.wnon pcnscdilcn
khusurnyo. d.c~n hukum po.do umumnyo.
- 47 ...
C. Pogd,J.po t don snran.
1 • .Azac pO!JJrikm:wn p..;rsid:::mgon di Pcngc dil on ~'J ogcri
Y:J.ng borjn1on soc.'Jra 1cngsung tc.rho.cbp po.ro. pihcl{ ycng
Lmgsung borkcpcnting:m monurut sistin.1 HIR t;:::to.p do.pat
diportobonlcon di RUU Hukum !Ieora Pcrdotn y ong scdong di
pcrsio.pkcn o1ch pomcrin toh. Tcrbukti dori 81 rc[-;ponclon -
W:JTgo mo.syoroJw.t ko1ou mompunyoi pcrkcro. p;:.;rdcd;a 46 res~
pon den worga ma.sycroknt (56, 79%) i o ok::m nmj u scm cliri,
s._;dang 23 rcspondon worgo masy.:::rokc.t ( 28, 40~t) okon m0
nggunokon j asn pongee oro. d:Jn yang tidol-c mcmporraasnlohlc::m
ortinyn so.mo oaj a ad:J. 12 ro spondcn (14, 81%). Hal ini da
po.t di1iho.t pad a te,bcl XVI I.
Mengc.pa 46 rospondon woxgo. mo.syoroko.t (56, 79%) ko.1cu
mDmpunyni porkoro. pcrdota yDng dicj ulwn kc pcng.::.di1::m 01-
k::m mcj u suncliri, morckn momborikon o1ason sifo:tnyo. nc -
trol yong b.Jnyok dikomukokon 111cmpUI1y.Ji pcngct.'Jhuon ten -
tong borporkorn oto.u korono porkoronya sod...::rh::ma o.tau mu
doh don o.1o.son yong socoro. tidok 1ongsung Dcrupckon ko -
rcksi tcrhodo.p proktck profcsi kopcngo..caro.on. H.:11 ini da
po.t ki tn 1ihat dori tabo1 x"'VIII. Bogi rcspondcn wargo. mo
syo.rokot yong okon min to. ban tuon pc:td~~. pcngacoro. oluson a-1o.son yc.ng dikomulmkon d.:: pot ki to. 1iho.t poda tabol XIX
;yo.i tu oda sifat o.lasannya nctrol yang bonysk d.ik.:;mukok:::m
ko.rona kurong tohu tontc:ng cora. bcro.cora di pcnc,Cl.di1un
ato.u 1Glrcno porkoranya su1i t, diso.mping ini ach:t a1ason
yJng momborikon pcnghorgo.cn yang tinggi yong bon;yok dikc
mul{ck:m l{:D.rono. honorarium pongaco.ra rc1o.tif tidc:k tinggi
:J.ta.u korcno dongon pcngo.coro. y.Jkin bcrhosi1.
Dcngon i1h1mporhotik::m o.lo.son o.1o.san scpcrti tcrscbut dn
lo.m to.bcl XVIII don to:bcl JITX, kiranyc. depot dije,dikon
dasor un tuk mcningkatlwn mutu lcmbaga k cpe:ngc:coro.on do.1c:1n
mo1o.yani para ponc:Jri koG.di1on, tcntuny.::;. alo.son c.1ason -
y ong t crscbut pado tabc1 XX d:Jn rospondun worgo. mo.sj ora
kat yong borpcrkcro monggunokon pcngocc.ra o.tau tidok i tu
- 48 -
s::;.mct saja harus ikut jugc: dipcrtimb.'Jngkon.
2. ];ndoikoto rcspondcn W.'J.rgo mctsyorclcat bcrpcrk.:Jro. scn
diri merck~ b.:Jny.:Jk ycng lobih scnong jikc1 pihL1k lo.won ma
j u ccnchri (73, 91%) dcngcm olason yong bonysk dikomulc::kon
c.g:J.r 1 Gbih j cloc duduk p0rsoolonnyo. don ago.r dopc:.t borto.
t:::tp muko. so cora longsung. Honya b0bcrapo rcspon den so.j u
(8, 70%) y.:mg lcbih son;Jng jiko pihok lawon lncnggunokon -
pungo cora dcngon oloson lvbih man to.p don tonboh pongolo.m
;:m, kotGr:J.ngan mudoh dipohomi, don yokin tipihok yong be
nor. I--I:Jl ini t crlihot podo. tc,bol XXI.
Apabila para pihok moj u ccndiri, ini ten tunyo, bogi ha
kim lcbih mudoh don lubih ccpat dolom mongkonto.tosi pcris
tiwonyo, scb::tb paro pihok dapo.t suco.ro. longsung men j cla.s
kon t em tong duduk: poristiwonyo, bcrbl;do holnyc: j ika me -
nggunokon josa pongacoro., untu.k hol hol t.:.:rtcntu soring
done em pihr~k bcrpcrko.ra un tuk bc;rkon oul t osi 1 cbih dohulu
scbclum incnj o.wob pcrtcnyaon hokim.
3. Do.lom pcincriksa.on pcrko.ro pcrdoto. di Pcngodilon Nc
gori o.dalah jorong t\JrjacU untulc mcmbsntu klic::nnyo. pe;nga
coro dDri BBH/LBH yong sotu. b0rhsdcpon dcn[;Zln pcngacara
dcri BBH/LBH yong lc.in atou ad.a 2 pihok yustisi:Jbcl tidck
mompu soling bcrhodc:pon m()lolui pongocoro. BBH/LBH yc.ng
borbcdD .• H:Jl ini tcrbukti dori tabcl XXII L.:bih d.Jri sctc
ngcth (57, 89%) rcspondon. Hakim don Pcngocara mcnyotakon
p ... ornoh t-.;to.pi jo.rong don yong mcmyatokon pcrnoh d<Jn cukup
soring honyo scdiki t (10, 53%), so dong yang so.ma sokali bc
lum r,1ongalomi hol t orscbut cukup bnnyok ( 31, 58%). 4. Pcngacara prof\Jsional ( diluor BBH/LBH) don pcngo.carn
BBH/LBH d:JlOL1 mcmbontu o.tau 1nombcla klicnnya adula.h sama
gigihnyo., hal ini dapat diliho.t pado. tabcl XXIII honyn a
lacon yong dibcrilton dolaii1 uru ten pcrtwno soling burton -
tongon satu SD111a lain yoi tu bagi yong mcnyo.tokon pcng:J.ca-
. ra profosiono.l ( diluor BBH/LBH) yong lobih gigih ( 30%) I
ko.lau anggo.ronnya tinggi scdong bagi yang mGl1yatal{an po -
ngacaro. BBH/IJBH yong lcbih gigih ( 30%) scbab pada UJTilll1111YO.
49 -
tidok mcngojnr matori. Kogigihon yc:ng SOL!la ato.u bcriflbong
ini dipcrkuo.t dori pondo.po.t bnhwn k0gigihonnya adalch sa
nw. saj a cukup bonyak ( 28%) dongon nlasan y::mg tid.Jk beret
sobolah ontara lo.in : torgantung porsoal::;mnya, sam::. ::;o.1:v:;
iiJ.cnogokkon hukum don kco.clilon.
Dcmikion juga dilihat dari kobaikcn ato.u kcn10ntop:m
dalam tohnik pombol::wn dan konstruksi hultum kcduonya. juga
tidok jauh borboda atnu porbcdaannya kccil s...;koli, ini
tcrbukti dori tabol XXIV yang mongato.kcn bohwa doloJTI tch
nik pombolo.on don konstrul:csi huklli11 pcngaco.ra profcsional
(diluar BBH/LBH) yang lcbih boik atau mantap o.dc 27 res -
pondcn ( 27%) scdong yang mcngatokon bahwa daloii1 t-.::hnik
pcmbclaon don konstrusi hul(lli'11 yang l0bih bo.ik at au mon tap
ada.lah pongacara BBH/LBH ada 28 rcspondon ( 28%) • Koin01i1puDn yang bcrimbong ini dipcrkunt lo.r;i olch P~'ndo.pat
yang mcngatokon bahwa dal01i1 tohnik pcmbclo.an drm konstru_'k:
si hukum boik pcngacora profcsionol (diluar BBH/LBH) DlO.u
pun p0ngacora BBH/LBI.C adol~oh so.ma so.ja. Dcngon domikion
onggo.pan mosyo.rnkat b:1hwa pongocora BBH/LBH kurong bcrbo-~ • ' ' - .. ' • ' ' < • •
bo~ i tu :kurong tcpo.t, , Gcnb.ng 'k~lol:'!Jlya scscorong <lo.lcw1 pcr-
kar~:t pbrd~.ta tu~gon tung. B"ari kri.susnya ···don tcntunya:'hssil ,. ' - ;, ' '
pcinbulttionnyi:t.
5 ~ Dnri uru t 'u:J:.uton s~ron · snrm'l. tcrscbtit po.da tabcl
Y..xv bdhwa ponguasaon hukwn' khuousnya hukUln ncoro. per data ·: - ' ' : - ' ' ' ' ... ' <_' { ~ . ' -- ":. ' . ' -~" - '. ' . ' .
h'lgi CJi1.ggota BBH/LBH ag6r 'l..:bih di tingkatksn, schub1.mgan
dcrtgon · BBH/LBI-I bm1yok ·juga ai sarorikori p~rlu nibn;yb. Und.ong
Uridong t0ntong Bantuon Hill-cum yc~g 'rncngatur BBH/LBH don pc-; '
ngb.cara prof~Jsf~nai ;· orgcinisasi BBH/LBH kh~susnya di DIY
hbl~dolmyo ·, momb~ tu_lc suatti bo.dori korj a sana ; onggo~cb, BBH/
LBR agar lcbfh ~Kngindnhk~ kodc othik ; mohasi swa :' agor
lohih t6nybk diikut sortok:m dal~.m kogia.ton BBH/tBH ; ko
C:nggotno.n BHI/LBH o.gbr dittl.!1iboh. Bonynk cl.:isoronkcm juga
p0rluriy6 ditingkntkoil.oto.l:l digol;kkmi pcngdr~lhm-1/pcrt...: -
i:~uo.n r6utinc on to.rn Pcl'lgadilon 1-Tcgcri dcngon pong:.:tcorc.
d~: wilny::llniyn, • pcrtlll1yn diadokc1n Lokoka~~ya ten tcng I~cpc-, ' : ~ '
•.'1 __ '
i ' I <
'
~~ran• ·uu~ .· ···•···· ·· .........•.. ··•··· .. · .... · ......... · ..... ·.· .. ·.· rli~~-- ···60~~-hwt~·~~~···~·····i·oi···· ~. ',lij:tt£ <.~f por:t~~·dtiOn.-c.k~ ~~ ~~.:~~ ·.l11 ... o.•lk.iJI.Jiij";, ... :,.
~I,' . > -_.·, ·-. ~- ·.·- .·o·i· • v_ . . -- . ·---. ·_- ._·-:· •• ::. _':::_·;·-· <·-··.'--~-:;_.·:~.~.--~-::·. _:i·:.·- .;<:· . ::t- .,~
.·- .. P~m~~~~O.P~·.~.~:·~~~~·.i·~ .n.tlror;o~ · r,q.~dcn YMg·· $&b~~ at~ttn~~tn;. •. · .. ·. ·. !.Kei~~Y.d.tii:JW: .·~r1t•J····'·~~k· ..... a1.tia;.i~.···~a.b~ ..... \Ji • ..,.-1.«49!D .:.~~--14'· l'tti. 'a~ti\ tipor.t~.m~stt.~· ,~.ol~h·. •·· .. · q·.'·!l·, ;fll:r:ta~<,-.~~~·.
~ .~ung· .4.btl \tcntuhNa: j~:a,~:JJi.naJ,t·~'t:~.:~lliin ......... ,..."" .. / -~ ·. -.- -_ ~: .. : __ .-:_-_w:···_'~~:.J·.--~-· ·' ._·._.,: ____ ··_-.-·-.-_-·~--_·:~_-'_. --~_..:··.··~_' __ ·_ ~
·. ~g~ 4a;l·am·. bidant .p¢~la~~·~~, :~~~{nw~ .. ~ .. ,. .. ~· poli.o·~f k~a:~~· '·. ~fp.~~ ~iobtb' ~-;- · · · · ' \. . . . . ' ·' .,, {
\'
.. -/
\'
'1
.J /
/
I .
- ·""'.
..i_ ; ; '.
.. -·/
., _/
' - \
/ \
····. -· .-.. ;
~";"'~,
~ ...........
! -~.
'· ";'
52 -
Soo!t'j-tMs> Soukanto, SH, Prof .Dr : 1978, P?nYuluhon Hu ~
! kum cl.an. Poranannya. DoJ.am ,k(;rgpron-... £, Sinor Huro.pan, Jnknrtn•
Sntjipto Rahnrcljo,SH,Prof.Dr ; 1979, Hukwn, r.'Io.syarc.
kat don Pcmbongunon, hn1o.mon 80 , AluiJni; Bon dung.
. · .. ;· ;:.
. .·-· ', ~
.·· i
·· .. . . ' ... ·
t i
j ... ' .·;
I