27
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PUPUK LAWA “A GOLD FERTILIZER IN TIME” MENYUBURKAN TANAMAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES Bidang Kegiatan: PKM – GT (Gagasan Tertulis) Diusulkan oleh: Shinta Widyastuti 4401409061 Tahun Angkatan 2009 Indras Kurnia Setiawati 4201409083 Tahun Angkatan 2009

PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PUPUK LAWA “A GOLD FERTILIZER IN TIME”

MENYUBURKAN TANAMAN BAWANG MERAH

DI KABUPATEN BREBES

Bidang Kegiatan:

PKM – GT (Gagasan Tertulis)

Diusulkan oleh:

Shinta Widyastuti 4401409061 Tahun Angkatan 2009

Indras Kurnia Setiawati 4201409083 Tahun Angkatan 2009

Nur Hapipah 2601410022 Tahun Angkatan 2010

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEMARANG

2011

Page 2: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pupuk Lawa “A Gold Fertilizer in Time” Menyuburkan Tanaman Bawang Merah di Kabupaten Brebes2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√) PKM-GT3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Shinta Widyastutib. NIM : 4401409061c. Jurusan : Biologid. Universitas : Universitas Negeri Semarange. Alamat Rumah : Jln Menteri Supeno 17 Tegal, 52125f. No Tel./HP : 085641279514g. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : Moh. Abdullah, S.Sib. NIP : 198112032006041001c. Alamat Rumah : Perumahan Green Village 119, Ngijo Gunungpati,

Semarang, 50275d. No Tel./HP : 081325461100

Semarang, Februari 2011

Menyetujui,Ketua Jurusan Biologi Ketua Pelaksana Kegiatan

Dra. Aditya Marianti, M.Si Shinta WidyastutiNIP. 196712171993032001 NIM. 4401409061

Pembantu Rektor Bidang DosenPendampingKemahasiswaan

Dr. Masrukhi, M.Pd. Moh. Abdullah, S.Si. NIP. 196205081988031002 NIP. 198112032006041001

Page 3: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia dan rahmat-Nya pada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis dengan judul Pupuk Lawa “ A Gold Fertilizer in Time” Menyuburkan Tanaman Bawang Merah di Kabupaten Brebes. Karya tulis ini berisi gagasan untuk para petani bawang di daerah Brebes agar tidak terlalu banyak memakai pupuk buatan dan petani dapat memanfaatkan kotoran kelelawar yang banyak tersebar di daerah tersebut karena kotoran kelelawar merupakan pupuk organik yang memiliki kandungan zat-zat yang diperlukan untuk tanaman bawang.

Karya tulis ini tidak akan selesai tanpa dorongan dari semua pihak yang membantu kelancaran tugas kami, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang,2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,3. Ketua Jurusan Biologi Universitas Negeri Semarang,4. Bapak Moh. Abdullah, S.Si. selaku Dosen Pendamping,5. Orang Tua kami tercinta yang selalu memberikan kami semangat, 6. Kakak kami tersayang yang selalu memotivasi kami dalam

menyelesaikan karya tulis,7. Teman-teman kami di Unnes, 8. Dan semua pihak yang telah membantu kami dalam membantu

menyelesaikan karya tulis PKM ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Semoga karya tulis ini nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya sebagaimana yang diharapkan. Amin.

Semarang, Februari 2011

Penulis

Page 4: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR ISTILAH........................................................................................ vi

RINGKASAN.................................................................................................. vii

PENDAHULUAN

Latar Belakang....................................................................................... 1

Tujuan.................................................................................................... 2

Manfaat.................................................................................................. 2

GAGASAN

Kondisi Kabupaten Brebes..................................................................... 2

Sektor Pertanian Bawang Merah

Potensi Kotoran Kelelawar

Pemakaian Pupuk untuk Tanaman Bawang Merah

Penggolongan Pupuk.............................................................................. 3

Tinjauan Umum tentang Bawang Merah................................................ 4

Asal usul

Kebutuhan Nutrisi

Tinjauan tentang Kelelawar.................................................................... 4

Taksonomi

Kotoran Kelelawar

Solusi yang telah Ditawarkan................................................................. 5

Gagasan Baru.......................................................................................... 6

Hubungan Tanaman Bawang Merah dengan Kotoran Kelelawar

Pembuatan Pupuk Lawa

Pihak-pihak Terkait yang Menunjang Keberhasilan Gagasan................ 7

Dinas Pertanian

Penyuluh Pertanian

Petani Bawang Merah

Page 5: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

Produsen Pupuk

Masyarakat

Pelaksanaan Penggunaan Pupuk Kotoran Kelelawar............................. 8

Tahap Awal

Tahap Penyampaian Informasi

Tahap Pelaksanaan

KESIMPULAN.................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................... 11

Page 6: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

DAFTAR ISTILAH

Ekholokasi : Suatu fenomena malam hari, dimana kelelawar akan

mengeluarkan suara yang berada di atas ambang batas pendengaran manusia dan

pantulan kepada kelelawar tersebut dalam bentuk gema (echoes).

Frugivora : Binatang pemakan buah-buahan.

Karnivora : Hewan yang makanannya kebanyakan adalah daging, baik yang

dimakan hidup-hidup atau berasal dari daging hewan yang sudah mati.

Nectarivora : Jenis hewan pemakan nectar.

Nocturnal : Aktif pada malam hari (mencari makan, dll.)

Omnivora : Hewan pemakan segalanya baik tumbuhan maupun daging.

Piscivora : Jenis hewan pemakan ikan.

Sanguivora : Kelompok hewan pemakan darah.

Page 7: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

RINGKASAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya dan merupakan Negara Agraris. Kondisi pertanian di Kabupaten Brebes 45 persennya dari petani di Brebes merupakan petani bawang merah. Kabupaten Brebes menyuplai 75 persen produksi bawang merah di Jawa Tengah dan 35 persen kebutuhan nasional. Namun dibalik keberhasilan ditingkat produksi ternyata petani bawang merah di Kabupaten Brebes cenderung menggunakan pupuk urea (CO(NH2)2) yang merupakan pupuk buatan atau pupuk kimia. Sementara itu, saat ini berkembang sistem pertanian organik (organic farming) maupun sistem pertanian alami ( natural farming). Petani bawang merah dapat menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan. Pupuk organik dapat menggunakan kotoran hewan misalnya kotoran kelelawar. Kelelawar yang memiliki nama lain Lawa (bahasa Jawa) biasanya tinggal di dalam gua, pepohonan atau di dalam bangunan-bangunan. Di Kabupaten Brebes banyak ditemukan kelelawar yang menghuni bangunan-bangunan tua tak terawat oleh manusia. Didalamnya tersimpan segudang emas yang sangat bermanfaat yaitu sisa makanan dan sisa metabolisme kelelawar. Sisa metabolisme atau kotoran kelelawar belum banyak dimanfaatkan. Padahal kotoran kelelawar memiliki banyak manfaat diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang sangat bagus karena mengandung nitrogen, fosfor dan potassium untuk mendukung pertumbuhan tanaman khususnya tanaman bawang merah.

Karya tulis ini disusun bertujuan agar pembaca dapat mengetahui manfaat kotoran kelelawar dan petani di Indonesia dapat menyadari pentingnya menggunakan pupuk organik dan beralih menggunakan pupuk lawa.

Metode penulisan yang digunakan adalah analisis data dan informasi yang bersifat deskriptif dan eksplanatory.

Kotoran kelelawar mengandung zat-zat yang dapat digunakan menjadi pupuk yang baik seperti Nitrogen content ± 5 %, K2O min 1 % (dry basic), P2O5

Total min 1 % (dry basic), Powder mesh 60, Kadar air ± 8. Sedangkan tanaman bawang membutuhkan pupuk yang mengandung N dan K serta pupuk yang memiliki kandungan phospat yang cukup tinggi. Oleh karena itu pupuk lawa merupakan pupuk yang sangat cocok untuk mendukung pertumbuhan tanaman bawang.

Karya tulis ini direkomendasikan kepada petani bawang agar dapat menggunakan pupuk organik khusunya pupuk yang berasal dari kotoran kelelawar.

Page 8: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

PUPUK LAWA “A GOLD FERTILIZER IN TIME” MENYUBURKAN

TANAMAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES

Oleh :Shinta Widyastuti, dkk.

Universitas Negeri Semarang

PENDAHULUAN

Latar BelakangIndonesia merupakan Negara Agraris yang kaya akan sumber daya alam.

Kawasan Indonesia sangat berpotensi dalam pengembangan pertanian. Hampir disetiap daerah memiliki komoditi unggulan seperti kopi , jagung, beras, kakao, kopra, bahkan bawang merah. Bawang merah merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Brebes. Kabupaten yang terletak di ujung barat provinsi Jawa Tengah memenuhi 35% kebutuhan bawang merah nasional.

Dewasa ini berkembang sistem pertanian organik (organic farming) maupun sistem pertanian alami ( natural farming). Hal ini menuntut petani menggunakan bahan-bahan organik salah satunya menggunakan pupuk organik yang kini jarang diminati oleh para petani. Sebenarnya pupuk organik mudah didapat karena pupuk ini banyak tersebar di sekeliling kita. Misalnya sampah sayuran, daun-daun kering, bahkan kotoran ternak yang tak tersentuh tangan manusia. Pengolahan dan penggunaannya pun cukup mudah, hampir sama dengan pupuk kimia. Selain itu pupuk organik memiliki kelebihan yaitu hasil yang didapat lebih sehat daripada hasil yang menggunakan pupuk kimia.

Petani bawang merah di Kabupaten Brebes lebih cenderung menggunakan pupuk urea (CO(NH2)2) yang merupakan pupuk buatan atau pupuk kimia. Setiap bulannya, pupuk yang diperlukan berkisar 1000 ton untuk pertanian bawang merah. Karena produksinya yang didapat lebih cepat dan lebih bagus, namun penggunaan pupuk kimia memiliki banyak efek negatif salah satunya merusak unsur hara tanah. Penggunaan pupuk organik untuk tanaman bawang di Kabupaten Brebes sangat jarang. Padahal bahan untuk membuat pupuk organik sangat mudah ditemukan seperti kotoran hewan.

Kabupaten Brebes memiliki potensi sumber daya fauna yang banyak dan kotorannya dapat dimanfaatkan seperti sapi, burung, kerbau, dan yang tidak banyak dimanfaatkan adalah kelelawar yang dalam bahasa daerahnya adalah Lawa. Kelelawar atau lawa yang masuk kedalam ordo Chiroptera merupakan mamalia pemakan buah-buahan. Kelelawar hidup berkoloni di daerah gua maupun pepohonan. Lawa ini banyak ditemukan di beberapa kecamatan di Brebes. Banyak bangunan di Kabupaten Brebes ini dijadikan tempat bersarang Kelelawar ini. Beberapa bangunan merupakan rumah kosong tak berpenghuni dan hanya kelelawar yang bersemayam didalamnya meninggalkan sisa makanan dan sisa metabolisme di dalam bangunan tersebut. Dari waktu ke waktu kotoran tersebut menumpuk dan menimbulkan bau yang sangat menyengat. Namun dibalik bau yang ditimbulkannya tersimpan kandungan “emas” didalamnya. Emas dalam artian memiliki kandungan yang sangat bernilai jika dimanfaatkan khususnya dimanfaatkan untuk sektor pertanian. Kabupaten Brebes yang notabene berprestasi dalam hasil produksi bawang merah alangkah indahnya jika mau

Page 9: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

memanfaatkan sisa metabolism dari kelelawar tersebut. Karena dari kotoran kelelawar yang telah diteliti terkandung zat-zat organik yang cocok untuk dipadukan dalam dunia tanam menanam. Kotoran tersebut dapat dijadikan pupuk organic super yang bernilai emas. Dibalik bau yang dimiliki tersimpan kandungan seperti N (nitrogen) dan P (phosphor) yang tinggi. Zat phosphor sangat diperlukan untuk pembiakkan (generatif) , mendorong dan memajukan pembentukkan buah serta sebagai perangsang akar agar dapat memanjang dan kuat sehingga tahan kekeringan. Selain itu unsur yang terkandung dapat memelihara dan memperbaiki unsur tanah yang telah rusak karena pemakaian pupuk anorganik (kimia) dalam jangka waktu yang lama.

Oleh karena itu, penulis mencoba memberikan gagasan berkaitan dengan hal di atas.

TujuanKarya tulis ini dibuat dengan tujuan :

a. Pembaca dapat mengetahui manfaat kotoran kelelawar yang banyak tersebar di Indonesia,

b. Para petani di Indonesia dapat lebih menyadari kegunaan pupuk organik dan beralih menggunakan pupuk lawa.

ManfaatKarya tulis ini memiliki manfaat diantaranya :

a. Menambah wawasan pembaca mengenai pemanfaatan kotoran kelelawar,

b. Meningkatkan kesadaran petani untuk beralih ke sistem pertanian organik melalui penggunaan pupuk lawa.

GAGASAN

Kondisi Kabupaten Brebes1. Sektor Pertanian Bawang Merah

Kabupaten Brebes mempunyai luas wilayah sebesar 166.117 ha. 38,15 persen atau 63.375 ha di antaranya berupa sawah. Selebihnya adalah hutan negara, pekarangan, tegal/perkebunan, tambak, hutan rakyat, dan peruntukan lainnya. Kabupaten Brebes juga salah satu daerah yang 45 persennya merupakan petani bawang merah.

Masyarakat Brebes menganggap bawang merah adalah urat nadi bagi mereka. Tidak hanya petani yang bergantung pada komoditas tersebut. Mulai dari kuli, tukang becak, para makelar, tengkulak, penyewa lapak, hingga pejabat berdasi turut maraup manisnya bisnis bawang merah. Bahkan, dari 2,444 triliun produk domestik regional bruto (PDRB) yang di dapat Kabupaten Brebes untuk sektor pertanian pada 2005, 75 persennya berasal dari bawang merah. Kabupaten yang terletak di paling ujung propinsi Jawa Tengah ini menyuplai 75 persen produksi bawang merah di Jawa Tengah dan 35 persen kebutuhan nasional. Dari luasan areal sawah di atas, 20.000 ha selama ini ditanami bawang merah. Komoditas ini ditanam di 10 kecamatan, seperti Brebes, Larangan, Losari, Tanjung, Bulakamba, Jatibarang, Kersana, dan Wanasari.

Page 10: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

Menurut data yang disodorkan dinas pertanian setempat, produksi bawang merah di Brebes rata-rata telah mencapai 15 s.d 17 ton per ha. Bahkan untuk jenis bibit tertentu ada yang mencapai hingga 20 ton per ha.

2. Potensi Kotoran Kelelawar Keadaan geografis di Kabupaten Brebes yang kebanyakan berupa

pegunungan memiliki potensi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakatnya. Contohnya saja banyak kelelawar yang hidup di kabupaten Brebes. Mereka dapat ditemui di gua, rumah kosong atau atap rumah, pohon-pohon yang terletak di kebun para warga. Kelelawar sangat mudah ditemukan di kabupaten Brebes, tetapi masyarakat tidak mau memanfaatkannya.

3. Pemakaian Pupuk untuk Tanaman Bawang MerahData yang disebutkan Dinas Pertanian Kabupaten Brebes bahwa petani

bawang merah di kabupaten Brebes lebih cenderung menggunakan pupuk urea (CO(NH2)2) yang notabene adalah pupuk kimiawi yang banyak merugikan. Para petani tersebut hanya menginginkan usaha yang praktis, mudah didapat. Mereka kebanyakan tidak peduli dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan tanah atau lingkungan air. Mereka hanya mementingkan hasil yang dicapai yaitu menghasilkan untung yang banyak dengan modal seminim mungkin. Mungkin karena mereka malas mengolahnya dan takut akan terjadi apa-apa terhadap tanaman bawang merahnya. Mereka lebih percaya kebiasaan yang dilakukan para petani Brebes yang menggunakan pupuk urea atau pupuk kimia lainnya untuk menyuburkan bawang merah.

Penggolongan Pupuk Pada hakekatnya pupuk dibagi menjadi dua, yaitu

1. Pupuk AlamPupuk alam merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan yang hidup

misalnya dari tanaman atau kotoran hewan. Pupuk alam disebut juga pupuk organik. Pupuk ini terbagi lagi menjadi pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk hijau. Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan. Pupuk ini berisi berbagai macam zat (zat lemas/ Nitrogen, phosphor, kalium, kapur, magnesium, dll.) dan berfungsi dalam melonggarkan susunan tanah (terutama tanah liat), membuat tanah berpasir menjadi lebih padat, menyuburkan bakteri tanah yang berguna dalam mengubah unsur hara di dalam tanah. Kotoran hewan yang akan dijadikan pupuk harus mengalami pengolahan seperti pembusukkan agar dapat berfungsi denagn maksimal.

Pupuk kompos merupakan pupuk yang berasal dari campuran daun dan ranting muda, sampah pasar, rumput, jerami, dll. dan telah ditimbun beberapa waktu agar busuk dan hancur. Pupuk kompos memiliki kandungan yang sama dengan pupuk kandang, hanya saja prosentasenya lebih rendah. Sedangkan pupuk hijau adalah pupuk yang terbuat dari bagian-bagian tanaman (daun, ranting, dsb.) yang mudah membusuk di dalam tanah. Tanaman yang bagiannya biasa digunakan sebagai pupuk hijau diantaranya tanaman legumenosa seperti Calopogonium, Centrosema, lamtoro, kacang tanah, kedelai, turi, dll.

2. Pupuk Buatan

Page 11: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

Pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat di pabrik-pabrik dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Pupuk buatan sangatlah beragam jenisnya, diantaranya pupuk ZA (Zwavelzure ammoniak) yang mengandung zat lemas ± 21 persen zat lemas dan apabila ZA terus menerus digunakan dapat mengakibatkan tanah menjadi asam; Urea atau Ureum, pupuk ini mengandung 45 persen hingga 46 persen zat lemas; Sendawa Chili (Chilisalpeter), mengandung ± 15 persen zat lemas; DS (Dubbel Super- Poshpat) mengandung 34 persen hingga 38 persen asam phosphor; Phospat Cirebon mengandung 25 persen hingga 28 persen asam phosphor; Tepung Kapur, pupuk ini lebih banyak digunakan pada tanah yang bersifat asam.

Tinjauan Umum Tentang Bawang Merah1. Asal-usul

Bawang merah berasal dari Syria yang memiliki nama latin Allium ascalonicum. Tanaman bawang merah tumbuh dan berkembang baik di daerah yang beriklim kering dengan keadaan udara yang cerah seperti di Kabupaten Brebes. Tanaman bawang merah peka terhadap keasaman tanah. Derajat keasaman tanahnya berkisar anatara pH 5,5 s.d. 6,5. Apabila keadaan tanah terlalu asam akan mengakibatkan garam Aluminium (Al) yang larut bersifat racun dan mengakibatkan tanaman menjadi kerdil. Sedangkan apabila keasaman tanah terlalu rendah maka unsure Mangan (Mn) tidak dapat digunakan sehingga menghasilkan ubi yang kecil dan produksinya rendah. Oleh karena itu dibutuhkan usaha pemupukan yang sesuai agar dapat memperkaya unsur hara (unsur makanan tanaman) yang dibutuhkan tanaman sehingga produksinya tinggi.

Bawang merah di Indonesia terdapat beberapa jenis diantaranya bawang Australia, bawang Banten, bawang Betawi, bawang Lampung, bawang Bima. Menanam bawang merah sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, karena apabila dilakukan penanaman saat musim hujan memiliki resiko kegagalan yang terlalu tinggi karena tanaman mudah busuk dan mudah terserang penyakit.

2. Kebutuhan Nutrisi Tanaman bawang merah membutuhkan pupuk yang mengandung N dan K

50 s.d. 75 kg/ha (250 – 350 kg ZA) dan pupuk yang mengandung P berkisar 100 s.d. 125 kg/ha (290 s.d. 350 kg DS). Jumlah ini masih perlu disesuaikan dengan keadaan tanah yang akan ditanami bawang merah.

Tinjauan Umum Tentang Kelelawar1. Taksonomi

Kelelawar masuk ke dalam ordo Chiroptera yang merupakan anggota dari mamalia. Masuk ke dalam ordo Chiroptera yang mempunya arti “sayap tangan” dikarenakan tungkai depannya bermodifikasi sebagai sayap yang berbeda dengan sayap burung (DeBlase dan Martin, 1981). Sayap tersebut disokong oleh jari kedua dan kelima dan ditutupi oleh patagium atau selaput terbang. Ordo Chiroptera ini merupakan anggota mamalia yang memiliki perbedaan yang mencolok dengan mamalia yang lain yaitu karena anggota dari ordo ini dapat terbang dan beristirahat dengan cara bergantung terbalik. Ordo ini dibagi menjadi 2 Subordo yaitu Megachiroptera dan Microchiroptera. Subordo Megachiroptera meliputi kelelawar besar pemakan buah. Ciri lain adalah kelelawar ini mempunyai moncong memanjang tanpa daun hidung, memiliki telinga luar yang sederhana

Page 12: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

tanpa tragus, jari kedua kaki depan bercakar dan mata berkembang relatif baik (Nowak dan Paradiso, 1983). Subordo ini hanya mencakup 1 familia yaitu Pteropodidae, contohnya Pteropus vampires. Sedangkan subordo Microchiroptera meliputi kelelawar kecil pemakan serangga dengan moncong pendek serta memiliki daun hidung. Kebanyakan Microchiroptera adalah insectivora dan hanya sebagian kecil yang omnivora, karnivora, piscivora, frugivora, nectarivora atau sanguivora (Findley, 1993).

Kelelawar termasuk hewan Nocturnal, dan pada siang hari bersembunyi di dalam gua, dalam rumah atau gulungan daun pisang ataupun menggantung di dalam kayu serta memiliki kemampuan ekholokasi.

Kelelawar memiliki nama lain “Lawa” di daerah Jawa.Di dunia pertanian, kelelawar berperan dalam pemencar biji buah-buahan

(jambu air, jambu biji, keluwih, dll.), penyerbuk tumbuhan bernilai ekonomis, sebagai pengendali hama serangga, sebagai penghasil guano dan tambang fosfat di gua-gua, sebagai obyek ekowisata.

2. Kotoran KelelawarKotoran kelelawar dapat menjadi pupuk yang sangat bagus karena kotoran

kelelawar khususnya yang hidup digua-gua mengandung senyawa organik. Kotoran kelelawar yang dalam dunia pertanian disebut pupuk guano mengandung nitrogen, fosfor dan potassium sangat bagus untuk mendukung pertumbuhan, merangsang akar dan pembungaan serta kekuatan batang tanaman.Manfaat pupuk lawa sebagai berikut :1. Dapat memperbaiki dan memperkaya struktur tanah (40 persennya berupa

zat-zat organik)2. Kandungan N-P-K di dalamnya, menjadikan kotoran kelelawar cocok untuk

digunakan sebagai pupuk. Tentunya dengan dosis dan aturan pemupukan yang tepat.

3. Mempunyai daya Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang baik sehingga tanaman mudah menyerap unsur yang bermanfaat dalam pupuk,

4. Menguatkan batang dan mengoptimalkan pertumbuhan daun baru dan proses fotosintesis pada tanaman,

5. Kaya akan unsur makro fosfor (P) dan nitrogen (N). Oleh karena itu jenis pupuk ini lebih dikenal sebagai pupuk organik fosfor,

6. Rendah kandungan mercury dan zat berbahaya lain,sehingga dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.

Solusi yang telah DitawarkanUntuk meningkatkan produksi bawang merah di Kabupaten Brebes,

muncul berbagai metode yang diterapkan Dinas Pertanian maupun para petani bawang merah. Salah satu metode yang mereka gunakan adalah menggunakan pupuk agar tanaman bawang merah dapat tumbuh maksimal. Pupuk yang digunakan mayoritas adalah pupuk kimiawi seperti ZA, Urea, SP36, KCL, Kamas ( KMO3 ). Kadang-kadang para petani juga memakai pupuk kompos yang berasal dari sampah guna mengembalikkan unsur hara yang kurus akibat pemakaian pupuk kimia dan pestisida. Namun, kebanyakan kadar pupuk kimia lebih besar daripada pupuk kompos yang sebagai penetral pH tanah. Hal ini akan mengakibatkan tanah akan tetap rusak.

Page 13: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

Pemerintah Kabupaten Brebes sangat peduli dengan pertanian bawang merah. Maka kegiatan penyuluhan dikerahkan. Para penyuluh pertanian disebar untuk memberi pengetahuan kepada para petani. Sayangnya, tidak semua daerah di kabupaten Brebes tersentuh dengan penyuluhan tersebut. Para penyuluh menyarankan pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mempunyai potensi bisnis yang besar. Namun, tidak sedikit penyuluh memberi pengetahuan tentang pupuk organik dan tidak sedikit pula petani hanya melewatkan informasi tersebut, mereka tetap senang dengan pupuk urea yang praktis tersebut.

Gagasan Baru1. Hubungan Tanaman Bawang Merah dengan Kotoran Kelelawar

Kegiatan pertanian memerlukan pupuk sebagai pendukungnya. Dari kebutuhan pupuk tanaman bawang dapat dipenuhi oleh kotoran kelelawar. Karena kotoran kelelawar mengandung N--PK yang bagus dijadikan sebagai pupuk dan kaya akan kandungan phosphor dan nitrogen. Pupuk dari kotoran kelelawar ini tidak kalah dengan pupuk buatan atau pupuk kimia. Karena kandungan yang dimiliki kotoran kelelawar tidak jauh berbeda dengan pupuk buatan. Dilihat dari kondisi tanah, pupuk dari kotoran kelelawar ini memiliki efek jauh lebih baik dibandingkan dengan pupuk buatan. Sehingga pupuk kotoran kelelawar ini termasuk ke dalam pupuk organic.

2. Pembuatan Pupuk Kotoran KelelawarUntuk proses pembentukannya, secara alami pupuk dari kotoran kelelawar

ini terjadi dengan siklus sebagai berikut:1. Kelelawar memakan serangga atau biji-bijian,2. Proses pengeluaran kotoran/feces dan urine dari kelelawar tersebut di

sekitar sarangnya ,dan3. Kotoran tersebut dimakan kembali/diuraikan oleh kumbang atau

mikroba lainnya hingga terbentuk pupuk organik.Kotoran kelelawar juga dapat dibentuk dalam pupuk cair. Pupuk cair

adalah pupuk yang berbentuk cairan, dibuat dengan cara melarutkan kotoran kelelawar ke dalam air. Pupuk cair mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan tanaman bawang merah. Meskipun bau pupuk ini mengganggu, namun kelebihan pupuk ini dibanding dengan pupuk alam yang lain (pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos) adalah lebih cepat diserap tanaman. Alat – alat yang diperlukan antara lain

Drum/ember atau wadah lain untuk membuat pupuk cair.Bila menggunakan drum akan memperoleh pupuk cair sebanyak 100 liter. Pupuk dari bahan kotoran kelelawar, dapat memupuk tanaman di lahan seluas 200 m2.

Karung beras/goni/plastik/nila, atau lainnya sebagai tempat bahan pupuk cair. Alat-alat ini digunakan karena air dapat meresap ke dalam pori-pori karung tersebut dan bahan dalam karung tidak bisa keluar.

Penutup drum/plastik hitam atau tutup lain, supaya sinar matahari maupun air hujan tidak dapat masuk ke dalam drum/wadah.

Tali pengikat, untuk mengikat ujung karung sehingga bahan dalam karung tidak bisa keluar.

Batu untuk pemberat, supaya karung dapat tenggelam.Adapun cara pembuatannya sebagai berikut

Page 14: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

1. Mengisi karung dengan kotoran kelelawar yang masih segar sampai kira-kira ¾ karung, lalu mengikatnya dengan tali.

2. Memasukkan karung yang berisi kotoran kelelawar tadi ke dalam drum kosong / ember, kemudian mengisinya dengan air. Perbandingan antara air dan berat isi karung adalah 2 liter air untuk 1 kg berat isi karung.

3. Meletakkan batu yang cukup berat di atas karung sehingga karung tersebut dapat tenggelam. Mengusahakan keadaan drum selalu tertutup agar tidak ada unsur hara yang hilang akibat penguapan.

4. Mengangkat karung dari dalam drum setelah kira-kira 2-3 minggu. Larutan dalam drum atulah yang disebut dengan pupuk cair. Ampas yang di dalam karung dapat digunakan untuk menyuburkan tanah.

Setelah pembuatan tersebut, pupuk cair tersebut dapat digunakan dengan cara pengenceran yaitu mencampurnya dengan air agar tidak kental. Perbandingannya adalah 1 bagian pupuk cair dan 4-6 bagian air. Selanjutnya yang terakhir adalah penyiraman ke tanaman bawang merah yang akan dipupuk setelah berumur 2-3 minggu dan pemupukan dilakukan setiap 2 minggu.

Pihak-pihak Terkait yang Menunjang Keberhasilan Gagasan

1. Dinas PertanianUntuk terealisasinya pupuk dari kotoran kelelawar sebagai pupuk tanaman

bawang perlu adanya dukungan dan usaha dari berbagai pihak. Dinas pertanian membuat kebijakan-kebijakan baru terkait dengan penggunaan pupuk organic.

2. Penyuluh PertanianTugas selanjutnya dibantu oleh penyuluh pertanian di Kabupaten Brebes,

untuk melakukan tinjauan lapangan dan penyuluhan terpadu kepada petani bawang untuk menggunakan pupuk organic dan meberikan informasi yang mendukung untuk penggunaan pupuk organik.

3. Petani Bawang MerahPara petani bawang dapat meningkatkan jumlah produksi pertanian

bawangnya dengan menggunakan pupuk organik khususnya pupuk yang berasal dari kotoran kelelawar.

4. Produsen PupukApabila petani enggan menggunakan pupuk kotoran kelelawar yang masih

segar, produsen pupuk dapat membantu dengan mengolah kotoran kelelawar menjadi pupuk cair yang siap pakai, tentunya dengan tidak mengubah kandungan zat dalam kotoran kelelawar tersebut.

5. MasyarakatAgar kotoran kelelawar dapat dijangkau oleh petani, masyarakat dapat

membantu dengan mengumpulkan dan menjual kotoran kelelawar kepada para petani, selain itu masyarakat dapat lebih memilih hasil produksi tanaman bawang yang menggunakan pupuk organic, karena jika dikonsumsi lebih sehat hasil dari tanaman berpupuk organic dibandingkan hasil dari tanaman berpupuk buatan atau kimia.

Dari dukungan berbagai pihak dirasakan dapat membantu terealisasinya penggunaan pupuk organic terutama pupuk organic yang berasal dari kotoran kelelawar.

Page 15: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

Pelaksanaan Penggunaan Pupuk Kotoran Kelelawar1. Tahap Awal

Langkah awal agar kotoran kelelawar dapat digunakan sebagai pupuk untuk para petani bawang merah yaitu Dinas Pertanian membuat kebijakan bahwa pupuk organik dapat dimanfaatkan lebih banyak daripada pupuk kimia. Salah satunya dengan pupuk kelelawar bagi para petani bawang merah. Selanjutnya, Dinas Pertanian juga menambah dan mengerahkan petugas penyuluh pertanian sehingga setiap desa dapat mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat dari seorang ahli dalam bidang pertanian.

2. Tahap Penyampaian Informasi Langkah selanjutnya adalah penyampaian informasi atau kebijakan Dinas

Pertanian oleh petugas penyuluh pertanian. Mereka bertanggung jawab hanya satu desa saja sehingga akan lebih fokus dalam pemberian informasi atau memantau kegiatan yang dilakukan para petani. Petugas penyuluh harus lebih mengutamakan kepentingan petani daripada kepentingan dirinya dengan tidak mengambil keuntungan dari pupuk kimia. Mereka juga harus lebih saying lagi terhadap bumi yang notabene sekarang dalam keadaan yang memprihatinkan.

3. Tahap Pelaksanaan Setelah penyuluhan dari penyuluh pertanian (Dinas Pertanian), petani

mulai menanam tanamanan bawang dengan pemupukan menggunakan pupuk kotoran kelelawar. Waktu dibutuhkan dari penanaman hingga panen adalah ± 60 hari. Petani mulai menanam bawang merah dengan cara seperti biasanya, yaitu

a. Pengolahan tanah Sebelum menanam umbi bawang merah tentunya diperlukan lahan dengan tanah yang memiliki criteria gembur, subur dan berpasir. Kemudian tanah diolah dengan dibajak atau dicangkul agar tanahnya tidak padat atau becek, karena dapat menyebabkan tanaman bawang merah mati sebelum terbentuk umbi.

b. Pemilihan umbi yang baikBenih yang dibutuhkan adalah umbi yang baik, utuh, sehat dan bulat. Setelah mendapatkan umbi, umbi dipotong bagian ujung kira-kira seperempat bagiannya. Kemudian ditanam setelah satu atau dua hari setelah pemotongan.Setiap umbi akan menghasilkan 4 hingga 6 umbi anakan.

c. PenanamanWaktu penanaman setelah akhir musim hujan atau menjelang kahir musim kemarau. Menanam umbi adalah dengan mengambil umbi yang akar dan daun mulai tumbuh. Cara menanamnya dengan membenamkan dua per tiga bagian umbi. Jika tanah kering basahi dahulu tetapi jangan sampai becek.

d. Penyiraman, penyiangan dan pendangiranSetelah penanaman dilakukan penyiraman 4 hingga 5 hari di waktu sore untuk menjaga kelembapan tanah. Namun setelah pemupukan dilakukan penyiraman 2 kali sehari. Satu minggu setelah penanaman dilkukan penyiangan yaitu membersihkan rumput-rumput liar disekitar tanaman bawang merah yang sedang tumbuh, agar rumput-rumput tersebut tidak merebut zat-zat makanan pada lapisan atas tanah. Jangan lupa melakukan

Page 16: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

pendangiran atau penggemburan tanah karena system perakarannya dangkal.

e. PemupukanPemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu agar unsur hara di dalam tanah tetap terjaga. Jika menggunakan pupuk cair cukup disiramkan pada tanaman, namun jika menggunakan kotoran kelelawar segar, pemupukan dilakukan dengan memendam kotoran di dalam tanah dengan jarak tidak terlalu jauh dengan tanaman.

f. PemanenanBawang merah dapat dipanen setelah tanaman berumur ± 60 hari.

KESIMPULAN

Kotoran kelelawar yang banyak tersebar di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Brebes memiliki banyak manfaat seperti apabila dijadikan pupuk sangat baik jika digunakan pada pertumbuhan tanaman dengan dosis dan prosedur pemupukan yang tepat karena kaya akan unsur makro fosfor (P) dan nitrogen (N), dan masih banyak manfaat yang lain. Kandungan ini yang sangat dibutuhkan oleh tanaman bawang, karena tanaman bawang membutuhkan pupuk yang banyak mengandung unsur phosphor. Oleh karena itu pupuk yang berasal dari kotoran kelelawar sangat bagus untuk dijadikan pupuk organic bagi tanaman bawang sehingga baik untuk kelangsungan hidup bersama.

SARAN

Penggunaan pupuk organic sebaiknya dapat dioptimalkan agar program system pertanian organic maupun system pertanian alami dapat terealisasi. Perlu adanya kebijakan dari Dinas terkait agar para petani mau menggunakan pupuk organic. Karena petani saat ini lebih cenderung menyukai penggunaan pupuk buatan maupun pupuk kimia. Selain itu penyuluh pertanian melakukan pembinaan kepada kelompok tani untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk organik khususnya kelompok tani bawang merah. Dalam menunjang terciptanya program system pertanian organic maupun alami ini perlu adanya pihak yang memproduksi ataupun memasarkan pupuk organic. Pupuk organic yang didapat berasal dari limbah organic disekitar misalnya kotoran hewan terutama kotoran kelelawar yang kini belum banyak dimanfaatkan di daerah Brebes.

Page 17: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

DAFTAR PUSTAKA

AAK.1992.Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran.Yogyakarta:Penerbit Kanisius.

Anonymous.2009.Pupuk Guano Betha Nursery. http://e-kopwansbw.com/produk/pupuk-guano-betha-nursery .[acces, 16 Februari 2011]

Istiyastuti, Triyono Yanuharso.1996.Berbudi Daya Aneka Tanaman

Pangan.Bandung:Trigenda Karya.

Payne Junaidi, Charles M Francis, Karen Phillipps, Sri Nuraini

Kartikasari.2002.Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah,

Sarawak&Brunei Darussalam.Malaysia:The Sabah Society.

Prahana, Naim Emel. 2008. Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya.

http://anokjang.multiply.com/reviews/item/50. [acces, 19 Februari 2011]

Soemadji.1994.Zoologi.Jakarta:Universitas Terbuka, Depdikbud.

Suwarno&Komaruddin Idris.2007.Potensi dan Kemungkinan Penggunaan Guano

Secara Langsung sebagai Pupuk di Indonesia. Bogor: Jurnal Tanah dan

Lingkungan.

Turyanto.2008.Bawang Merah, Urat Nadi Warga Brebes.

http://turyanto.files.wordpress.com/2008/Bawang Merah, Urat Nadi Warga

Brebes.html {diakses 16 Februari 2011}

Page 18: PKM-GT-2011-UNNES-Shinta-Pupuk Lawa A Gold-----

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Ketua Pelaksana Programa. Nama Lengkap : Shinta Widyastutib. Tempat, tanggal lahir : Tegal, 11 Januari 1992c. NIM/Tahun Angkatan: 44014061/2009d. Program Studi : Pendididkan Biologi, S1e. Fakultas : Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alamf. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

2. Anggota Pelaksana Ia. Nama Lengkap : Indras Kurnia Setiawatib. Tempat, tanggal lahir : Brebes, 2 September 1991c. NIM/Tahun Angkatan: 4201409083/2009d. Program Studi : Pendidikan Fisikae. Fakultas : Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alamf. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

3. Anggota Pelaksana IIa. Nama Lengkap : Nur Hapipahb. Tempat, tanggal lahir : Tegal, 27 September 1992c. NIM/Tahun Angkatan: 2601410022/2010d. Program Studi : Pendidikan Bahasa Jawae. Fakultas : Fakultas Bahasa dan Senif. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

Semarang, Februari 2011

Ketua Pelaksana

Shinta Widyastuti

NIM. 4401409061