Upload
duongmien
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERLIBATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI
PADA SISWA SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Desi Haryanti Dewangga
129114148
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI
PADA SISWA SEKOLAH DASAR
Disusun Oleh :
Desi Haryanti Dewangga
NIM : 129114148
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing,
Dr. Titik Kristiyani, M.Psi Tanggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI
PADA SISWA SEKOLAH DASAR
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Desi Haryanti Dewangga
NIM : 129114148
Telah dipertanggungjawabkan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 16 November 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Penguji Tanda Tangan
Penguji 1 : Dr. Titik Kristiyani, M.Psi ____________
Penguji 2 : Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si ____________
Penguji 3 : R. Landung Eko Prihatmoko, M.Psi., Psi ____________
Yogyakarta,
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Hidup awalnya hanya mempunyai dua warna, yaitu Hitam dan Putih. Dari dua
warna itulah bila dipadukan dengan bijaksana akan menghasilkan berbagai warna
dalam kehidupan. Tergantung bagaimana setiap individu menyikapinya, seperti
halnya pelangi yang datang setelah mendung dan hujan pergi.
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ia
membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan
dalam hati mereka.” –Pengkhotbah 3:1,11
Sesuatu akan menjadi kebanggaan, jika sesuatu itu dikerjakan dan bukan hanya
dipikirkan. Sebuah cita-cita akan menjadi kesuksesan, jika kita awali dengan bekerja
untuk mencapainya, bukan hanya menjadi impian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Teruntuk Tuhan Yesus Kristus, terimakasih atas penyertaan dan berkat yang Engkau
berikan dalam hidupku sampai saat ini.
Papa tercinta yang sudah membimbing dan mendukungku dengan sangat baik.
Mama tercinta yang selalu mendoakan dan membantuku selama ini.
Semua saudara, sahabat, dan teman-teman yang saya kasihi.
Serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Oktober 2017
Peneliti,
Desi Haryanti Dewangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI
PADA SISWA SEKOLAH DASAR
Desi Haryanti Dewangga
ABSTRAK
Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara persepsi keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan motivasi berprestasi pada siswa sekolah dasar. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara persepsi keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan motivasi berprestasi. Responden dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas 5-6 sebanyak 115 orang dengan usia 10-12 tahun. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa skala yang terdiri dari 22 item skala motivasi berprestasi dengan reliabilitas sebesar 0,670 dan 24 item skala keterlibatan orang tua dengan reliabilitas sebesar 0,845. Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah Pearson Product Moment. Dari hasil penelitian diperoleh r sebesar 0,612 dan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan motivasi berprestasi. Artinya, semakin tinggi persepsi keterlibatan orang tua dalam pendidikan siswa di sekolah maka semakin tinggi motivasi berprestasi siswa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah persepsi keterlibatan orang tua dalam pendidikan siswa di sekolah maka semakin rendah motivasi siswa untuk berprestasi di sekolah.
Kata kunci : keterlibatan orang tua, motivasi berprestasi, siswa sekolah dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN PERCEPTION OF PARENTAL INVOLVEMENT
IN EDUCATION AND ACHIEVEMENT MOTIVATION
IN PRIMARY SCHOOL
Desi Haryanti Dewangga
ABSTRACT
This research included correlational research that aimed to examined the relationship
between perception of parental involvement in education and achievement motivation in primary
school students. The hypothesis proposed was a positive relationship between perception of
parental involvement in education and achievement motivation. The respondents in this studied
were 5th until 6th grade primary school students with a total 115 peoples with 10 until 12 years
old. Data collection that used in the form of a scale be composed of 22 items of achivement
motivation scale with reliability of 0,670 and 24 items of parental involvement scale with
reliability of 0,845. The statistical method used for analyzed the data is Pearson Product
Moment. The result of the research obtained r equal to 0,612 and p value equal to 0,000 (p<0,5).
This means that there was a significant positive correlation between perception of parental
involvement in education and achievement motivation. That was to say, the higher perception of
involvement of parents in the education of student at school, the higher of student achievement
motivation. Otherwise, the lower perception of involvement of parents in the education of
student at school, the lower of student achievement motivation.
Keywords : parental involvement, achievement motivation, primary school student
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Desi Haryanti Dewangga
NIM : 129114148
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERLIBATAN ORANG TUA
DALAM PENDIDIKAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SEKOLAH
DASAR”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya di internet atau media lainnya untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Yogyakarta, 23 Oktober 2017
Yang menyatakan,
Desi Haryanti Dewangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, kasih karunia dan penyertaanNya
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Persepsi
Terhadap Keterlibatan Orang Tua Dalam Pendidikan Dan Motivasi Berprestasi Pada
Siswa Sekolah Dasar” sebagai syarat untuk menyelesaikan studi S1 saya pada jurusan Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak
dalam hal doa, dukungan, saran, kritik, materi, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Dekan, Kaprodi, Dosen dan karyawan Fakultas Psikologi, terimakasih karena sudah
memberikan pengetahuan, pelajaran dan pengalaman berharga selama menempuh
pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Si., selaku dosen pembimbing. Terimakasih untuk perhatian,
dukungan dan juga kepedulian atas apa yang peneliti perjuangkan dalam tulisan ini, yang
seringkali membantu peneliti ketika mengalami kesulitan selama ini.
3. Kedua orang tua peneliti, yang selalu mendukung, mendoakan, yakin dan percaya
sepenuhnya bahwa peneliti pasti bisa berjuang dan menyelesaikan penelitian ini.
4. Dua kakak laki-laki tampan di rumah, yang selalu memberi semangat dan motivasi
kepada peneliti untuk segera lulus.
5. Seluruh sahabat dan teman-teman kos, serta teman-teman yang selalu menemani
perjalanan kuliah, terimakasih untuk semangat dan dukungan yang selalu diberikan
selama ini.
6. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuan dan
dukungannya selama ini.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa tidak ada yang sempurna karena keterbatasan,
kekurangan dan kesalahan yang peneliti lakukan dalam menyusun tulisan ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan dan perkembangan
dalam penulisan skripsi ini sehingga penelitian ini dapat berguna bagi ilmu psikologi
kedepannya. Semoga tulisan yang belum sempurna ini menyumbangkan pengetahuan yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
bermanfaat dan membantu penelitian lain. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkat
dan kasihNya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini.
Yogyakarta, 23 Oktober 2017
Desi Haryanti Dewangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO………………………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………. vi
ABSTRAK………………………………………………………………………….. vii
ABSTRACT………………………………………………………………………… viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………………………………….. ix
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… x
DAFTAR ISI………………………………………………………………………... xiv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………....... xvii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………... xix
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………......................... 1 B. Rumusan Masalah………………………………………………………… 6 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………. 6 D. Manfaat Penelitian………………………………………………………... 6
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………. 8
A. Keterlibatan Orang tua dalam Pendidikan………………………………... 8 1. Definisi Keterlibatan Orang tua………………………………………. 8 2. Keterlibatan Orang tua dalam Pendidikan……………………………. 8 3. Definisi Persepsi Terhadap Keterlibatan Orang Tua……...……...….... 10 4. Aspek Keterlibatan Orang tua………………………………………… 11 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Orang tua………….. 12
B. Motivasi Berprestasi………………………………………………………. 16 1. Definisi Motivasi Berprestasi…………………………………………. 16 2. Karakteristik Motivasi Berprestasi……………………………………. 17 3. Faktor yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi……………………. 19
C. Anak Usia Sekolah………………………………………………………... 22 1. Pengertian Anak Usia Sekolah………………………………………... 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Dinamika Hubungan Antara Keterlibatan Orang tua dan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Sekolah Dasar……..……………….... 23
E. Skema Dinamika Keterlibatan Orang tua dan Motivasi Berprestasi........ 28 F. Hipotesis………………………………………………………………… 29
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….. 30
A. Jenis Penelitian………………………………………………………….. 30 B. Variabel Penelitian……………………………………………………… 30 C. Definisi Operasional……………………………………………………. 30 D. Responden Penelitian……………………………………………………….. 32 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data…………………………………… 32
1. Penyusunan Blue Print……………………………………………… 32 2. Penulisan Item………………………………………………………. 39 3. Review dan Revisi Item…………………………………………….. 40
F. Validitas, Reliabilitas Alat Ukur Penelitian, dan Seleksi Item…………. 40 G. Metode Analisis Data…………………………………………………… 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………… 50
A. Hasil Penelitian………………………………………………………….. 50 1. Pelaksanaan Penelitian………………………………………………. 50 2. Deskripsi Responden dan Data Penelitian…………………………… 50 3. Reliabilitas Data Penelitian…………………………………………... 52 4. Hasil Uji Asumsi …………………………………………………….. 53 5. Uji Hipotesis …………………………………………………………. 55
B. Pembahasan………………………………………………………………. 56
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………... 61
A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 61 B. Saran………………………………………………………………………. 61
1. Bagi Peneliti Selanjutnya……………………………………………… 61 2. Bagi Orang tua dan Siswa…………………………………………….. 61
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel Skor Penilaian Skalaa………………………………………………... 34
Tabel 2 Tabel Blue Print Skala Keterlibatan Orang tua…………………………….. 35
Tabel 3 Tabel Blue Print Skala Motivasi Berprestasi……………………………….. 38
Tabel 4 Tabel Spesifikasi Skala Keterlibatan Orang tua …………………………… 44
Tabel 5 Tabel Spesifikasi Skala Motivasi Berprestasi……………………………….. 46
Tabel 6 Tabel Deskriptif Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin………………………. 51
Tabel 7 Tabel Deskriptif Subjek Berdasarkan Usia…………………………………. 51
Tabel 8 Tabel Deskriptif Data Penelitian…………………………………………….. 52
Tabel 9 Tabel Uji Reliabilitas Skala Keterlibatan Orang Tua……………………….. 52
Tabel 10 Tabel Uji Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi…………………………. 53
Tabel 11Tabel Uji Normalitas……………………………………………………….... 53
Tabel 12 Tabel Uji Linearitas…………………………………………………………. 54
Tabel 13 Tabel Hasil Korelasi Pearson……………………………………………….. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Uji Coba………………………………………………..………… 66
Lampiran 2 Analisis Reliabilitas Dan Seleksi Item Keterlibatan Orang Tua………... 80
Lampiran 3 Analisis Reliabilitas Dan Seleksi Item Motivasi
Berprestasi……………………………………………..……………………………… 83
Lampiran 4 Skala Penelitian Final…………………………………………………….. 86
Lampiran 5 Hasil Analisis Data..……………………………………………………….. 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi di Indonesia, tidak
semua siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik atau telah
mengikuti pembelajaran membaik namun mendapatkan hasil belajar yang
kurang memuaskan. Sebuah penelitian di salah satu Sekolah Dasar Negeri di
Indonesia menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang memperoleh nilai di
bawah 7,0 sebesar 50% terjadi karena siswa kurang memperhatikan
penjelasan guru ataupun teman kelompoknya, bermain-main pada saat proses
pembelajaran, atau tidak mau menerima pendapat anggota kelompok lain
(Saraba, Bustamin, & Tureni, 2015). Ada pula penelitian yang menyatakan
bahwa hasil belajar siswa di salah satu sekolah dasar memiliki kesulitan pada
mata pelajaran tertentu yang meliputi faktor internal seperti motivasi belajar
yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar, kebiasaan dan sikap
yang buruk dalam belajar, serta kurangnya minat belajar. Selain itu, faktor
eksternal meliputi lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah (Kusuma,
2016).
Fenomena-fenomena tersebut menunjukkan adanya masalah dalam
motivasi berprestasi. Penyebab masalah motivasi berprestasi bermacam-
macam. Hasil belajar yang buruk serta perolehan nilai yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memuaskan dapat mengakibatkan siswa menjadi kurang percaya diri serta
memiliki rasa takut yang membuat siswa memiliki motivasi berprestasi yang
rendah. Motivasi berprestasi memiliki banyak manfaat sehingga penting
dimiliki siswa. Bila siswa memiliki dorongan berprestasi yang tinggi maka
proses belajar dan perilaku siswa akan terarah untuk mencapai prestasi
akademis yang diharapkan. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan
mempunyai banyak energi untuk belajar, sehingga siswa akan termotivasi
untuk belajar lebih giat lagi dan mendorong siswa untuk berprestasi di
sekolah. Menurut Weiner (dalam Wuryani, 2002), siswa yang motivasi
berprestasinya tinggi cenderung akan mencapai prestasi dengan lebih
berusaha dan termotivasi untuk mencapai prestasi yang diinginkan dan
mengharapkan keberhasilan. Hal tersebut berarti siswa menjadi termotivasi
berprestasi untuk berjuang dan berusaha keras seperti terdorong untuk belajar
sebaik-baiknya untuk mencapai prestasi terbaik.
Motivasi berprestasi akan dapat mendorong siswa dalam menghadapi
tantangan dalam mencapai keberhasilan. Sujarwo (2013) mengatakan bahwa
siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih tekun dalam belajar dan
menyelesaikan tugas dengan harapan akan memperoleh nilai yang baik. Siswa
yang memiliki motivasi yang rendah cenderung kurang semangat, sehingga
siswa lebih memilih untuk menyelesaikan tugas yang lebih mudah. Sedangkan
menurut McClelland (dalam Siagian, 2004) menyatakan bahwa siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memiliki kebutuhan dalam berprestasi dapat dilihat dari keberhasilan yang
diraih, seperti keberhasilan dalam pendidikannya.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tinggi rendahnya
motivasi berprestasi pada anak, salah satunya adalah keterlibatan orang tua
dalam pendidikan. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan merupakan
partisipasi orang tua terhadap pendidikan dan pengalaman anaknya
(Hawes&Jesney, dalam Padavick, 2009). Keterlibatan orang tua berperan
penting dalam memotivasi anak untuk berprestasi, keterlibatan orang tua
dapat dilakukan dalam bentuk membantu siswa dalam memanfaatkan waktu
belajar semaksimal mungkin agar hasil belajarnya meningkat, melakukan
pendampingan pada anak, dan memberikan kursus tambahan atau les agar bisa
mencapai prestasi yang maksimal (Fan & Chen, 2001 dalam
Nokali, Bachman, & Votruba-Drzal, 2010)
Menurut Catsambis (2004 dalam Padavick 2009) efek keterlibatan
orang tua dalam pendidikan yaitu anak menjadi termotivasi untuk berprestasi
di sekolah. Berdasarkan penjelasan tersebut, pemberian pendampingan dalam
keterlibatan orang tua berdampak positif terhadap motivasi berprestasi anak.
Marbun (2015) mengatakan bahwa pendampingan orang tua pada anak
tersebut haruslah sesuai dengan kebutuhannya, orang tua tidak harus
memenuhi semua keinginan anak, tetapi dapat menerapkan pendampingan
yang dapat menunjang prestasi belajar anak. Pendampingan bermanfaat untuk
membantu anak tidak merasa sendiri, merasa percaya diri, dan merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
diperhatikan. Perasaan nyaman dan diperhatikan itu akan menjadi awal belajar
yang baik dan menumbuhkan motivasi berprestasi pada pendidikannya.
Beberapa penelitian terkait keterlibatan orang tua dalam pendidikan
telah banyak dilakukan. Hasil penelitian Hidayah (2012) menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang positif signifikan antara pola pengasuhan yang
diberikan orang tua terhadap motivasi prestasi dalam belajar siswa. Penelitian
Sinatryani (2014) menunjukkan bahwa pola asuh orang tua memiliki
hubungan yang signifikan dengan hope of success dalam motivasi berprestasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2013) menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan motivasi
berprestasi siswa.
Dari beberapa penelitian yang telah tertera diatas, disimpulkan bahwa
sebagian besar penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara
pengasuhan dan motivasi berprestasi. Kendati begitu, ada hasil yang
bertentangan juga (Nurhayati, 2013). Dengan perbedaan hasil itu, maka
penelitian ini masih perlu dilakukan untuk menguji kembali hubungan antara
keterlibatan orang tua dan motivasi berprestasi, penelitian-penelitian
sebelumnya lebih mengarah kepada bagaimana pengaruh pola asuh orang tua
terhadap motivasi berprestasi. Pola asuh yang diteliti meliputi bagaimana cara
orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan
serta melindungi anak dalam proses perkembangan anak dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pendidikannya. Penelitian ini secara spesifik ingin melihat keterlibatan orang
tua dalam pendidikan dan hubungannya dengan motivasi berprestasi.
Coleman (2013) mengemukakan bahwa keterlibatan orang tua dalam
pendidikan di sekolah akan mendorong dan mendukung ide-ide anak sehingga
dapat menampilkan kreativitas anak. Selain urusan akademik, orang tua juga
berperan sebagai pendukung non akademis di rumah seperti, memperhatikan
penyelesaian pekerjaan rumah anak, memperhatikan waktu tidur yang cukup,
mendapatkan asupan gizi yang baik, dan mengawasi lingkungan bermain yang
baik untuk anak (Hodgkinson, 2010).
Keterlibatan orang tua baiknya dimulai sedari dini saat anak memasuki
usia sekolah, khususnya sekolah dasar. Sekolah dasar sebagai tingkat
pendidikan formal paling awal merupakan tempat memberikan pendidikan
sebagai dasar pengetahuan untuk melanjutkan ke tahap sekolah yang lebih
tinggi. Selain itu, tingkat pendidikan sekolah dasar juga merupakan dasar
dalam menanamkan nilai-nilai positif ke jenjang pendidikan lanjutan. Eggen
dan Kauchack (2004) mengungkapkan bahwa pada usia sekolah dasar, siswa
memiliki karakteristik yang khas, yaitu: siswa bertambah mandiri, tetapi tetap
menyukai perhatian dan kasih sayang, merespon pujian, pengakuan, insentif
yang nyata (konkret) dengan baik, mengerti aturan dan mau menerima
konsekuensi, dan senang berpartisipasi dalam proses pembuatan aturan. Anak
usia sekolah pada kelas 5 dan 6 merupakan anak yang masih memerlukan
pendampingan orang tua untuk semakin naik ke tingkat atau jenjang sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
yang lebih tinggi sehingga penelitian pada usia tersebut menjadi penting.
Dalam penelitian ini, keterlibatan orang tua dalam pendidikan akan dilihat
dari persepsi anak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui
hubungan antara persepsi terhadap keterlibatan orang tua dalam pendidikan
dan motivasi berprestasi pada siswa sekolah dasar.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah ada hubungan
antara persepsi terhadap keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan motivasi
berprestasi pada siswa sekolah dasar ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
persepsi terhadap keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan motivasi
berprestasi pada siswa sekolah dasar.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perkembangan ilmu
psikologi pendidikan dengan memberikan tambahan data empiris yang
teruji secara statistik, baik hipotesis tersebut terbukti ataupun tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi bagi para guru, orang tua, dan siswa mengenai
hubungan keterlibatan orang tua dan motivasi berprestasi pada siswa di
sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Keterlibatan Orang tua dalam Pendidikan
1. Definisi Keterlibatan Orang tua
Keterlibatan orang tua merupakan hal yang sangat penting untuk
mendukung belajar anak, baik di sekolah formal maupun di kursus belajar
(Henderson., et al, 2004 dalam Ferrara & Ferrara, 2005). Menurut Hawes &
Jesney, dalam Padavick (2009) keterlibatan orang tua merupakan partisipasi
yang dilakukan orangtua dalam memerhatikan pendidikan dan perkembangan
anaknya. Keterlibatan orang tua di sekolah dan di luar merupakan proses
keterlibatan relasi dalam keluarga (Gonzalez-DeHass, Tamis-LeMonda &
Cabrera, dalam Schunk, Pintrich, & Meece, 2010). Berdasarkan hal tersebut,
dapat disimpulkan keterlibatan orang tua merupakan partisipasi orang tua
dalam mendukung dan memperhatikan siswa dalam mencapai akademik serta
perkembangan anak di sekolah maupun di tempat lain.
2. Keterlibatan Orang tua dalam Pendidikan
Terdapat beberapa cara orang tua untuk terlibat dalam pendidikan
anak. Cara orang tua terlibat dalam belajar anak secara umum yaitu dengan
mengikutsertakan diri pada kegiatan anak, seperti pekerjaan rumah, ikut
berpartisipasi dalam kegiatan disekolah, memberikan les dan mendampingi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dalam kegiatan sosial. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak juga
ditunjukkan ketika mengunjungi anak di sekolah, bertemu dengan guru, ikut
serta dalam aktivitas dan kegiatan yang sedang diadakan di sekolah, menjadi
sukarelawan di sekolah, membantu anak dengan mengikutsertakannya dalam
kursus belajar, mengikuti perkembangan kemajuan akademik anak serta
memberikan biaya pendidikan anak (Schunk, Pintrich, & Meece, 2010).
Beberapa cara orang tua agar terlibat pada belajar anak menurut
Schunk, Pintrich, & Meece (2010) diantaranya yaitu:
a. Mendukung anak dengan mengikutsertakan anak dalam aktivitas dimana
seluruh partisipan dapat menunjukkan prestasi positif dan tingkah laku positif.
Contohnya dengan mengikutsertakan anak pada organisasi sekolah, grup
musik, dan tim olahraga.
b. Membantu anak dengan mengikutsertakan anak ke dalam kursus belajar.
Orang tua dapat berdiskusi dengan anak mengenai kursus belajar yang
dibutuhkan dan diinginkan anak.
c. Peduli dengan tugas rumah anak, ujian dan kegiatan anak, serta membantu
mengatur jadwal anak agar dapat menyelesaikan semua kebutuhan belajarnya.
Orang tua sebaiknya menanyakan kepada anak mengenai pekerjaan rumah apa
yang anak miliki dan kapan waktu untuk mengumpulkannya. Sesekali orang
tua juga perlu berdiskusi bersama anak mengenai jadwal atau waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan semua tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d. Berpartisipasi pada aktivitas sekolah. Terdapat beberapa cara orang tua
dapat terlibat di sekolah. Orang tua dapat terlibat di sekolah anak dengan
mengikuti pertemuan rutin guru dan wali murid, ikut serta dalam kegiatan
olahraga sekolah atau bahkan ikut serta dalam pertunjukan yang diadakan di
sekolah.
3. Definisi Persepsi Siswa Terhadap Keterlibatan Orang Tua Dalam
Pendidikan
Persepsi merupakan suatu proses penginderaan yang diterima stimulus
dari individu melalui alat indera dan melalui proses penginderaan tersebut
stimulus itu menjadi berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan
(Davidoff dalam Walgito, 2010). Menurut Slameto (2010) persepsi
merupakan proses menerima suatu informasi kedalam otak manusia
melalui inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan
pencium sehingga melalui indera tersebut persepsi manusia akan terus
menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, persepsi siswa terhadap keterlibatan
orang tua dalam pendidikan adalah proses penerimaan informasi melalui
alat indra yang menjadikan individu dapat menilai dan merasakan
partisipasi orang tua dalam memberi dukungan, bantuan dan peduli dalam
kegiatan siswa di sekolah maupun di tempat lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4. Aspek Keterlibatan Orang tua
Aspek keterlibatan orang tua mengacu pada berbagai kegiatan dan
hubungan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Menurut
Epstein dalam Sheldon & Epstein (2005), ada enam aspek keterlibatan
orang tua dalam pendidikan anak yaitu:
3.1. Parenting: keluarga membantu tercapainya lingkungan rumah yang
mendukung bagi anak-anak merupakan tugas. Seperti pendampingan
dalam melihat perkembangan anak, mendampingi dalam pembelajaran,
dan membantu kegiatan sekolah anak.
3.2. Berkomunikasi: mencapai komunikasi dua arah tentang program
sekolah dan kemajuan anak-anak. Menciptakan interaksi keluarga dengan
program sekolah serta kemajuan siswa dalam komunikasi dengan pihak
sekolah ke keluarga dan sebaliknya.
3.3. Volunteering: merekrut dan mengorganisir dengan bantuan orang tuadi
sekolah, rumah, atau tempat lain. Melibatkan keluarga sebagai
sukarelawan dan memonitoring di dalam atau di luar sekolah untuk
mendukung siswa dan program sekolah.
3.4. Belajar di rumah: memberikan informasi dan ide untuk keluarga
tentang bagaimana cara untuk membantu siswa dengan pekerjaan rumah
dan bahan-bahan lainnya yang berkaitnan kurikulum. Melibatkan keluarga
untuk mendampingi dan membantu kegiatan belajar atau pekerjaan rumah
anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3.5. Pengambilan keputusan: Semua orang tua dari berbagai latar belakang
diharapkan dapat berperan aktif sebagai perwakilan dan ketua di komite
sekolah. Berpartisipasi dalam rapat di sekolah, mendukung dan ikut serta
dalam kepengurusan komite dan organisasi orang tua yang di adakan di
sekolah.
3.6. Berkolaborasi dengan masyarakat: mengidentifikasidan
mengintegrasikan sumber daya dan layanan dari masyarakat untuk
memperkuat program sekolah. Ikut terlibat dalam kegiatan di masyarakat
seperti bekerja sama dalam kebersihan lingkungan dan ikut dalam
perlombaan yang diadakan di lingkungan tersebut.
Menurut Epstein dalam Sheldon & Epstein (2005), dari keenam aspek
keterlibatan orang tua ini dapat membantu dan mengorganisir kegiatan
disekolah atau di tempat lain secara lebih spesifik pada anak. Orang tua juga
lebih terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka. Dari tiap-tiap aspek
keterlibatan menjadikan pihak sekolah menjadi lebih spesifik dalam
keterkaitan hubungan keterlibatan yang berpotensi lebih spesifik pada tujuan
dalam pelaksanaan kegiatan yang dipilih agar lebih efektif.
5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keterlibatan Orang Tua
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan akan sangat dipengaruhi oleh
berbagai hal, yaitu (Hornby, 2011) :
4.1. Faktor individu orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berbagai permasalahan keluarga dan pribadi orang tua akan
mempengaruhi keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak mereka,
seperti:
a). Keyakinan orang tua tentang pentingnya keterlibatan mereka
dalam pendidikan anak.
Salah satu faktor pendukung keterlibatan orang tua dalam
pendidikan anak adalah keyakinan orang tua akan pentingnya orang
tua dalam pendidikan anak, akan tetapi hal tersebut dapat juga
berfungsi sebagai penghambat (Hornby, 2011). Hal tersebut
dipengaruhi oleh perasaan orang tua berkaitan dengan penerimaan
guru terhadap kehadiran mereka di sekolah. Perasaan itu dapat
disebabkan oleh perlakuan guru yang hanya melibatkan orang tua
apabila ada masalah atau ada yang dibutuhkan dari orang tua.
b). Persepsi orang tua terhadap undangan keterlibatan
Persepsi orang tua ini akan sangat tergantung pada sikap yang
ditunjukan oleh guru. Orang tua akan terlibat dengan efektif apabila
kehadiran mereka di sekolah dihargai oleh guru atau pihak sekolah
lainnya (Hornby, 2011). Akan tetapi sebaliknya, apabila orang tua
merasa tidak dihargai, maka mereka pun akan menarik diri dari
sekolah karena mereka merasa kehadiran mereka dalam pendidikan
tidak berarti. Hal tersebut tentunya akan menjadi hambatan besar bagi
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak (Morrison, 1988).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c). Konteks hidup orang tua
Beberapa hal yang termasuk kedalam konteks hidup orang tua
yang dapat menjadi kendala bagi keterlibatan orang tua dalam
pendidikan anak adalah tingkat pendidikan orang tua, kondisi
pekerjaan orang tua, pengalaman masa lalu dalam pendidikan, rasa
rendah diri orang tua dan permasalahan pribadi lainnya seperti jarak
rumah dari sekolah yang jauh, budaya dan bahasa (Morrison, 1988;
Menon, 2013).
4.2. Faktor anak
Kondisi anak juga akan sangat mempengaruhi keterlibatan orang tua
dalam pendidikan, menurut Hornby (2011) kondisi anak yang dimaksud
seperti: usia anak, dimana keterlibatan orang tua akan berkurang seiring
dengan bertambahnya usia anak; kemampuan belajar anak, pada anak
dengan kemampuan belajar yang kurang, maka guru akan cenderung
melibatkan orang tua sehingga orang tua aktif terlibat. Sementara
sebaliknya anak yang dinilai mampu mengikuti aktifitas belajar dengan
baik akan mengurangi pelibatan orang tua; Perilaku anak, dimana perilaku
anak yang kurang baik disekolah akan menurunkan keterlibatan orang tua
di sekolah; Kelebihan dan keterbatasan anak. Sama seperti halnya perilaku
anak, kelebihan dan keterbatasan anak juga akan mempengaruhi
keterlibatan orang tua dalam pendidikan, dimana anak yang memiliki
kelebihan justru akan meningkatkan keterlibatan orang tua di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4.3. Faktor orang tua dan guru
Kendala bagi keterlibatan orang tua di sekolah tidak hanya berasal dari
orang tua dan anak sendiri, namun dapat juga datang dari guru dan
hubungannya dengan orang tua seperti perbedaan tujuan antara orang tua
dan guru terhadap keterlibatan orang tua, sikap masing-masing guru dan
orang tua yang kurang baik, dan perbedaan bahasa juga dapat menjadi
faktor penghambat keterlibatan orang tua dalam pendidikan.
4.4. Faktor Sosial
Pelaksanaan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak dapat juga
terhambat oleh faktor-faktor sosial seperti faktor sejarah dan demografis
orang tua, faktor politik dan faktor ekonomi (Hornby. 2011). Faktor
sejarah yang dimaksud adalah pengetahuan tentang bentuk keterlibatan
orang tua yang hanya dibatasi pada kegiatan pendanaan dan dukungan
dalam kegiatan tertentu, sehingga kurangnya keinginan untuk terlibat
dalam bentuk lain. Selain faktor sejarah adalah faktor demografis dalam
wujud perubahan struktur keluarga dan perubahan aktifitas keluarga
seperti kedua orang tua bekerja, orang tua bercerai yang mengakibatkan
anak diasuh oleh orang tua tunggal, orang tua menikah lagi dan lain
sebagainya. Faktor politik juga dapat mempengaruhi keterlibatan orang
tua dalam pendidikan anak mereka. Apabila pemerintah menetapkan
sebuah aturan atau perundang-undangan yang dengan tegas mengatur
program pelibatan orang tua, maka keterlibatan orang tua akan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sebuah perhatian penting bagi lembaga pendidikan. Akan tetapi
sebaliknya, lemahnya atau bahkan tidak adanya aturan tersebut akan
mengurangi atau bahkan menghilangkan keterlibatan orang tua dalam
pendidikan (Hornby, 2011) keadaan ekonomi sekolah maupun orang tua
akan sangat mempengaruhi keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak.
Bagi sekolah yang memiliki kemampuan finansial yang baik maka
akanmemberi kemudahan dalam melaksanakan program pelibatan orang
tua, seperti melakukan kunjungan rumah, menyelenggarakan kegiatan-
kegiatan lain. Demikian juga dengan orang tua, dengan kemampuan
ekonomi yang baik maka orang tua akan lebih percaya diri untuk terlibat
dalam pendidikan anak mereka karena mereka akan memiliki kemampuan.
B. Motivasi Berprestasi
1. Definisi Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi merupakan suatu usaha untuk berjuang dan
mencapai keberhasilan dan memilih kegiatan yang berorientasi pada sasaran
McClelland (dalam Slavin, 2009). Heckhausen (dalam Slavin, 2009)
mengatakan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan dalam diri siswa
yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara
kemampuannya setinggi mungkin dalam suatu aktivitas dengan menggunakan
standar keunggulan. Murray (dalam Walgito, 2010) berpendapat bahwa
motivasi berprestasi atau juga disebut need for achievement merupakan salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
satu kebutuhan untuk memperoleh prestasi yang baik, memecahkan
permasalahan yang dihadapi, mengerjakan tugas secepat mungkin dan sebaik-
baiknya.
Berdasarkan dari beberapa definisi mengenai motivasi berprestasi,
maka dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan
yang kuat yang berasal dari dalam diri individu dan lingkungan dalam
melakukan sesuatu untuk meraih prestasi akademik yang baik.
2. Karakteristik Motivasi Berprestasi
McClelland (dalam Huffman, 2000) telah menemukan beberapa
karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi:
a. Memilih tugas yang cukup sulit
Orang-orang dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi
cenderung lebih menyukai tugas-tugas yang cukup sulit. Mereka
menghindari tugas-tugas yang terlalu mudah karena menawarkan
sedikit tantangan atau kepuasan. Mereka juga menghindari tugas-tugas
yang sangat sulit karena probabilitas kesuksesan terlalu rendah.
b. Tekun
Orang dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung bertahan
ketika diberikan tugas yang tidak terpecahkan, 47% dari responden
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan bertahan sampai waktu
yang disediakan habis, dibandingkan 2% dari mereka yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
motivasi berprestasi rendah. Keberhasilan pada tugas yang mudah
dapat meningkatkan kemungkinan sukses, namun mengurangi
ketertarikan individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi.
Sebaliknya, keberhasilan pada tugas yang sulit dapat mengubah
kemungkinan sukses menuju ketertarikan lebih besar pada individu
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi.
c. Memiliki tanggung jawab pribadi akan kinerjanya
Orang dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi lebih memilih
menjadi pribadi yang bertanggung jawab untuk suatu tugas dan
mereka merasa puas apabila tugas dapat diselesaikan dengan baik.
d. Memerlukan umpan balik atas kinerjanya
Orang dengan orientasi berprestasi tinggi cenderung lebih
menyukai tugas-tugas yang memiliki hasil jelas. Individu akan
mencari situasi dan dapat menerima umpan balik mengenai
performansinya. Individu senang menerima kritikan tajam dari penilai
yang berkompeten daripada orang yang ramah tetapi kurang
berkompeten.
e. Inovatif
Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung
lebih tertarik pada kreativitas yang melibatkan kompetisi dan
kesempatan untuk lebih unggul, lebih aktif untuk mencari informasi
baru atau ide-ide baru dibandingkan individu yang memiliki motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
berprestasi rendah. Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
cenderung melakukan sesuatu lebih baik atau lebih efisien dengan cara
yang berbeda dari sebelumnya untuk mencapai tujuannya.
3. Faktor yang memengaruhi Motivasi Berprestasi
Beberapa hal yang memengaruhi seseorang dalam berprestasi menurut
Santrock (2009), antara lain:
Faktor eksternal
a. Hubungan siswa dengan orang tua
Orang tua yang berpendidikan tinggi percaya bahwa keterlibatan
mereka dalam pendidikan anak merupakan hal yang penting, aktif
untuk berperan serta dalam pendidikan anak dan mempunyai bahan-
bahan yang merangsang anak secara intelektual di rumah (Scheneider
& Coleman, dalam Santrock, 2009).
Praktik pengasuhan anak yang dilakukan oleh orang tua lebih
penting. Beberapa praktik asuhan orang tua yang positif dalam
menghasilkan motivasi dan prestasi yang meningkat antara lain
mengetahui keadaan anak dengan cukup baik untuk memberikan
tantangan dan dukungan dalam jumlah yang tepat, memberikan iklim
emosional positif yang memotivasi anak untuk menganut nilai dan
tujuan orangtua mereka, serta memberikan model perilaku termotivasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yaitu bekerja keras dan berusaha dengan tekun pada tugas yang
menantang (Wigfield, dalam Santrock, 2009).
b. Hubungan sosial dengan teman sebaya
Teman sebaya dapat memengaruhi motivasi siswa melalui
pembelajaran bersama teman sebaya, serta pengaruh kelompok teman
sebaya (Wigfield dalam Santrock, 2009). Siswa membandingkan diri
mereka dengan teman sebayanya untuk mengetahui di mana posisi
mereka secara akademis (Ruble dalam Santrock, 2009). Siswa yang
lebih diterima oleh teman-teman sebaya mereka dan yang mempunyai
keterampilan sosial yang baik seringkali memperoleh hasil yang
positif dalam prestasi akademik dan memiliki sikap serta pergaulan
yang lebih baik (Asher & Coie, Rubin, Bukowski & Parker, 2006;
Wentzel, 2006). Sebaliknya, siswa yang ditolak, terutama mereka yang
agresif, berisiko terkena sejumlah masalah prestasi, termasuk
mendapatkan nilai rendah dan putus sekolah (Dodge, Coie & Lynam,
2006).
c. Hubungan siswa dengan guru
Beberapa peneliti menemukan bahwa siswa yang memiliki
guru yang mendukung dan penuh perhatian lebih termotivasi untuk
terlibat dalam kerja akademis dibanding siswa yang memiliki guru
yang tidak perhatian dan tidak mendukung (Perry, Turner & Meyer,
2006; Theobold, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Guru yang sering menginformasikan kepada orangtua
mengenai kemajuan anak-anak serta terlibat dalam pembelajaran anak-
anak mereka, seringkali anak-anak mencapai tingkat prestasi akademik
yang lebih tinggi (Epstein dalam Santrock, 2009).
Faktor Internal
a. Fisiologi
Faktor ini bersifat bawaan maupun yang diperoleh, meliputi
indera penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
Kondisi fisiologi juga dapat mempengaruhi seseorang dalam
meraih prestasi. Ada 3 impresi penting, yaitu oral, visual, dan
kinestetik (Ahmadi dan Supriyono, 2013).
b. Psikologis
Faktor ini terdiri atas faktor intelektif dan non-intelektif. Faktor
intelektif meliputi faktor kecerdasan, bakat, dan kecakapan.
Sedangkan faktor non-intelektif meliputi sikap, kebiasaan, minat,
kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri (Ahmadi dan
Supriyono, 2013).
c. Kematangan Fisik
Kematangan dicapai oleh individu dari proses pertumbuhan
fisiologisnya. Kematangan ini memberikan kondisi fungsi-fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sistem syaraf maupun fungsi otak berkembang. Hal ini akan
menumbuhkan kapasitas mental seseorang.
Selain itu, usia kronologis dan perbedaan jenis kelamin
berkembang secara bersamaan dengan proses pertumbuhan
fisiologis. Semakin tua usia seseorang, semakin meningkat pula
fungsi fisiologisnya. Namun, hingga saat ini belum ada petunjuk
yang menguatkan adanya perbedaan keterampilan, sikap, minat,
temperamen, bakat, dan pola tingkah laku sebagai akibat dari
perbedaan jenis kelamin (Ahmadi dan Supriyono, 2013).
C. Anak Usia Sekolah
1. Pengertian Anak Usia Sekolah
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003), Perkembangan anak sekolah
meliputi perkembangan kognitif dan sosial emosi. Diperlukannya pendekatan
yang berbeda antara anak usia sekolah berdasarkan karakteristiknya.
Perkembangan kognitif anak usia 10-12 tahun atau praremaja sudah mulai
menggunakan logikanya, karena anak mampu berhitung dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, anak mulai diajarkan bertanggung
jawab dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran setiap bulan dalam
keluarga. Anak juga mampu mengambil keputusan dan tindakan dalam
sebuah rencana yang terorganisir. Perkembangan kognitif pada usia akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
sekolah adalah tercapainya prestasi dan meningkatnya motivasi serta usaha
anak untuk mencapai kesuksesan. (Soekidjo Notoatmodjo, 2003).
Pada tahap perkembangan sosial dan emosi, anak dikelas 4-6 Sekolah
Dasar telah mengerti tentang kegagalan dan keberhasilan sehingga hal
tersebut dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan anak.
(Soekidjo Notoatmodjo, 2003).
D. Dinamika HubunganAntara Keterlibatan Orangtua dalam Pendidikan
dan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Sekolah Dasar
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan merupakan bentuk partisipasi
yang meliputi sikap, nilai-nilai, dan praktik orang tua dalam membesarkan
anak. Apabila orang tua dapat memberikan pendampingan yang bersifat
mendorong, membimbing, dan merangsang kegiatan anak untuk belajar,
keterlibatan orang tua dalam bentuk tersebut akan memengaruhi anak untuk
lebih berusaha dalam hal belajar dan ketika orang tua selalu melibatkan diri
dalam hal pendampingan di sekolah atau di rumah maka anak akan semakin
terdorong untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Schunk (2010) juga
menjelaskan bahwa keterlibatan orang tua di dalam dan di luar sekolah
berkaitan secara langsung terhadap motivasi dan prestasi.
Menurut Epstein dalam Sheldon & Epstein, 2005), keterlibatan orang
tua memiliki enam aspek yang terdiri dari, parenting, berkomunikasi,
volunteering, belajar di rumah, pengambilan keputusan, dan berkolaborasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dengan masyarakat. Keluarga membantu tercapainya lingkungan rumah yang
mendukung bagi anak-anak merupakan tugas dari aspek parenting.
Lingkungan rumah yang mendukung mampu membantu siswa memiliki
motivasi berprestasi yang tinggi, misalnya dalam kegiatan orang tua
menemani anak dalam belajar dan membantu anak mengerjakan pekerjaan
rumah. Siswa akan merasa bahwa tugas yang diberikan menjadi lebih ringan
ketika mendapatkan bantuan dari orang tua sehingga siswa akan menyukai
tugas lainnya yang cukup sulit karena siswa merasa orang tua memberikan
dukungan kepada siswa.
Aspek kedua adalah berkomunikasi. Pada aspek berkomunikasi,
keterlibatan orang tua yang tinggi membuat siswa dapat membangun
komunikasi yang baik juga. Orang tua yang dapat membangun komunikasi
dua arah tentang program sekolah dan kemajuannya mendukung siswa
menjadi lebih inovatif dan semakin tertarik pada kompetisi dengan orang lain.
Oleh karena itu, siswa menganggap dirinya mampu mengembangkan ide-ide
dan mampu bersaing dengan orang lain. Dengan berkomunikasi yang baik,
siswa mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga terbentuk
suatu tujuan yang akan diraih dengan demikian terbentuklah motivasi
berprestasi yang tinggi. Dengan memberi perhatian terhadap tugas sekolah
dan jadwal harian artinya orang tua peduli dengan tugas rumah anak, ujian,
dan kegiatan anak, serta mengatur jadwal keseharian anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Aspek ketiga adalah volunteering. Orang tua membantu merekrut dan
mengorganisir kegiatan di sekolah, rumah, atau tempat lain merupakan aspek
volunteering. Sehingga dengan hal tersebut mampu mendukung siswa
memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, seperti mengikutsertakan siswa
dalam kursus belajar dan membiarkan anak ikut andil dalam membantu
membereskan rumah seperti mencuci piring, menyapu, atau mengepel rumah.
Tugas kecil yang diberikan oleh orang tua, akan membuat siswa menjadi
lebih memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas baik tugas di
sekolah maupun tugas dirumah sehingga siswa akan merasa puas dan senang
dalam menyelesaikan tugas.
Aspek keempat adalah belajar di rumah. Keterlibatan orang tuadalam
membantu siswa dengan pekerjaan rumah dan bahan terkait kurikulum
lainnya, membuat siswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dengan
lebih tekun dan mampu menyelesaikan tugas yang sulit, karena siswa tersebut
bisa beradaptasi dengan situasi dan kesulitannya. Misalnya, pemberian
perhatian terhadap tugas sekolah dan jadwal harian artinya orang tua peduli
dengan tugas rumah anak, ujian, dan kegiatan anak, serta mengatur jadwal
keseharian anak.
Aspek kelima adalah pengambilan keputusan. Keterlibatan orang tua
yang tinggi saat siswa memiliki orang tua yang mampu berperan aktif sebagai
wakil dan pemimpin komite di sekolah yang mampu memberikan masukan
terhadap perkembangan anak. Sehingga siswa yang memiliki motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
berprestasi akan terbiasa menerima masukan atau kritikan dari individu lain,
yang akan membuatnya menjadi lebih terpacu dalam menyelesaikan suatu
tugas. Misalnya, terlibat dalam kegiatan sekolah artinya orang tua
berpasrtisipasi pada kegiatan sekolah, seperti pertemuan rutin guru dan wali
murid dan ikut serta dalam acara sekolah.
Aspek yang terakhir adalah berkolaborasi dengan masyarakat.
Keterlibatan Orang Tua yang tinggi terlihat ketika orang tua dapat
memberikan pendampingan terhadap siswa dalam mengidentifikasi dan
mengintegrasikan sumber daya dan jasa dari masyarakat untuk memperkuat
program sekolah, sehingga siswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi
ketika memiliki tanggung jawab serta merasa puas dan senang bila tugasnya
dapat terselesaikan dengan baik. Misalnya, dalam pemberian dukungan
terhadap anak, seperti orang tua mengikutsertakan anak dalam oraganisasi
sekolah, tim olahraga, grup musik dan vokal. Maka dari itu, motivasi
berprestasi dapat tumbuh karena dorongan dari luar diri siswa yang diberikan
oleh orang tua, guru, dan juga masyarakat.
Orang tua berperan penting dalam membantu anak akan
menumbuhkan motivasi berprestasi yang tinggi. Orang yang pertama kali
mendidik, menanamkan dan guru bagi anak dalam pendidikan adalah orang
tua. Orang tua memiliki potensi dalam membantu pendidikan anak secara
lebih efektif sehingga keterlibatan orang tua sangat penting dalam
mengarahkan tujuan anak untuk memotivasi dan mendukung prestasi anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Keterlibatan yang diberikan orang tua akan mendorong anak untuk melakukan
aktivitas belajar dengan baik dan berusaha untuk meraih prestasi yang tinggi.
Jika orang tua memberikan dukungan pada anak, maka akan tumbuh motivasi
berprestasi dalam diri anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Skema Dinamika Keterlibatan Orangtua dan Motivasi Berprestasi Siswa
Keterlibatan Orang tua tinggi :
-Parenting, mampu memberikan
kenyamanan
-Berkomunikasi, membangun pertukaran
informasi tentang program sekolah dan
kemajuan anak
- Volunteering, mampu memberikan
bantuan di luar atau di dalam sekolah
- Belajar di rumah mampu mendorong
anak dalam pembelajaran
- Pengambilan keputusan, memiliki
orang tua dengan berbagai latar
belakang pengalaman
- Berkolaborasi dengan masyarakat,
mampu bekerja sama dengan
masyarakat
Motivasi berprestasi tinggi :
- Menyukai tugas-tugas yang
cukup sulit
- Tekun dan cenderung bertahan
ketika tugas menjadi sulit
- Bertanggung jawab dan merasa
puas bila tugas dapat diselesaikan
dengan baik
- Senang menerima kritikan
- Inovatif, lebih tertarik pada
kompetisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
F. Hipotesis
Ada hubungan positif antara persepsi terhadap keterlibatan orang tua dalam
pendidikan dan motivasi berprestasi pada siswa sekolah dasar. Semakin positif
persepsi terhadap keterlibatan orang tua siswa dalam pendidikan siswa maka
semakin tinggi pula motivasi berprestasi yang dimilikinya. Begitu pula
sebaliknya, semakin negatif persepsi terhadap keterlibatan orang tua siswa dalam
pendidikan siswa maka semakin rendah pula motivasi berprestasi yang dimiliki
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik
korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara persepsi
terhadap keterlibatan orang tua dalam pendidikan dengan motivasi berprestasi
pada siswa sekolah dasar.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari :
1. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu keterlibatan orang tua dalam
pendidikan
2. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu motivasi berprestasi.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional kedua variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Keterlibatan Orang tua
Keterlibatan orang tua ditandai oleh parenting yang mampu
memberikan kenyamanan, berkomunikasi yang dapat membangun
pertukaran informasi di sekolah, volunteering yang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
memberikan bantuan di luar atau di dalam sekolah, belajar di
rumah yang mampu mendorong anak dalam pembelajaran,
pengambilan keputusan yang memiliki orang tua dengan berbagai
pengalaman, dan berkolaborasi dengan masyarakat yang mampu
bekerja sama dengan masyarakat. Sehingga semakin tinggi nilai
skor total yang diperoleh menunjukkan bahwa responden
mempunyai keterlibatan yang tinggi dengan orang tuanya,
sedangkan semakin rendah skor total yang diperoleh menunjukkan
bahwa responden mempunyai keterlibatan yang rendah dengan
orang tuanya.
2. Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi ditandai oleh individu yang menyukai
tugas-tugas yang cukup sulit, tekun dan cenderung bertahan ketika
tugas menjadi sulit, bertanggung jawab dan merasa puas bila tugas
dapat diselesaikan dengan baik, senang menerima kritikan, dan
inovatif. Sehingga semakin tinggi nilai skor total yang diperoleh
menunjukkan bahwa responden mempunyai motivasi berprestasi
yang tinggi, sedangkan semakin rendah skor total yang diperoleh
menunjukkan semakin rendahnya tingkat motivasi berprestasi
responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi di Sekolah
Dasar Negeri 12 Baruga Kendari. Pada penelitian ini, teknik pengambilan
sampel yang digunakan oleh peneliti adalah Purposive sampling atau
judgmental sampling yaitu penarikan sampel secara purposive yang
merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memilih subjek
berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti. Karakteristik subjek
yang menjadi pertimbangan penelitian adalah siswa siswi sekolah dasar kelas
5-6 yang berusia 10-12 tahun.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
1. Penyusunan Blue Print
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode skala. Ada dua jenis skala yang
dibuat oleh peneliti danakan diberikan kepada responden dalam penelitian
ini. Bagian pertama mengukur Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan
dan bagian kedua untuk mengukur Motivasi Berprestasi pada Siswa. Jenis
skala dalam penelitian ini menggunakan skala model Likert untuk
mengukur kedua variabel. Dengan menggunakan skala Likert, maka
variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2014). Skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Likert meminta responden untuk menyatakan kesetujuan-
ketidaksetujuannya dalam sebuah kontinum respon dari setiap pernyataan
atau aitem untuk mengukur atribut psikologis tertentu (Supratiknya,
2014).
Kedua skala tersebut disusun dengan teknik summated rating dari
Likert. Subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat alternatif
jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan, yaitu SS (sangat
sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), STS (sangat tidak sesuai). Isi
pernyataan kedua jenis skala dibedakan menjadi dua kategori, yang
pertama adalah pernyataan favorable yaitu pernyataan yang jika disetujui
dapat menunjukkan ciri bahwa responden mendukung atribut yang diukur
dan pernyataan unfavorable yaitu pernyataan yang jika disetujui, maka
menunjukkan bahwa subjek menolak atribut yang diukur (Supratiknya,
2014).
Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor atau nilai yang
berbeda sesuai dengan jenis pernyataannya. Pemberian skor untuk
jawaban “Sangat Sesuai” pada pernyataan favorable adalah 4, demikian
seterusnya hingga skor 1 untuk pilihan jawaban “Sangat Tidak Sesuai”.
Sedangkan pilihan jawaban “Sangat Sesuai” pada pernyataan unfavorable,
akan diberi skor 1, demikian seterusnya hingga skor 4 untuk pilihan
jawaban “Sangat Tidak Sesuai”. Berikut adalah tabel skor penilaian untuk
skala keterlibatan orang tua dan motivasi berprestasi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 1.
Skor Penilaian Skala
Favorable Skor Unfavorable Skor
Sangat Sesuai 4 Sangat Sesuai 1
Sesuai 3 Sesuai 2
Tidak Sesuai 2 Tidak Sesuai 3
Sangat Tidak
Sesuai 1
Sangat Tidak
Sesuai 4
a. Skala Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan
Skala keterlibatan orang tua ini disusun berdasarkan jenis tipe
keterlibatan orang tua menurut Epstein dalam Sheldon & Epstein
(2005), yaitu pada aspek parenting, berkomunikasi, volunteering,
belajar di rumah, pengambilan keputusan, berkolaborasi dengan
masyarakat. Skala ini terdiri 36 item yang terbagi dalam item
favorable dan unfavorable. Blue print skala keterlibatan orang tua
dapat dilihat pada tabel 2:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 2.
Tabel Blue Print Skala Keterlibatan Orang tua
Aspek Indikator
Komposisi Item
Favorable Unfavorable
Jumlah
Parenting
Berkomunikasi
Volunteering
Belajar di rumah
Pengambilan
keputusan
Berkolaborasi
dengan masyarakat
Mampu memberikan
kenyamanan
Membangun
pertukaran
informasitentang
program sekolah dan
kemajuan anak
Mampu memberikan
bantuan di luar atau
di dalam sekolah
Mampu mendorong
anak dalam
pembelajaran
Orang tua mendidik,
memberi
masukan/kebebasan
kepada anak sesuai
dengan pengalaman
yang dialami dan
dimiliki oleh orang
tua
Anak mampu bekerja
sama dengan
masyarakat
3 3 6
3 3 6
3 3 6
3 3 6
3 3 6
3 3 6
18 18 36 Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Skala ini dibuat berdasarkan enam aspek dan masing masing
memiliki indikator. Pada aspek pertama yaitu parenting memiliki
indikator yang mampu memberikan anak kenyamanan. Aspek keduaa
berkomunikasi memiliki indikator yang dapat membangun pertukaran
informasi tentang program sekolah dan kemajuan pada anak. Aspek
ketiga volunteering memiliki indikator anak mampu memberikan bantuan
di luar atau di dalam sekolah. Aspek keempat belajar di rumah memiliki
indikator yang mampu mendorong anak dalam pembelajaran. Aspek
kelima pengambilan keputusan Orang tua memiliki indikator mendidik,
memberi masukan/kebebasan kepada anak sesuai dengan pengalaman
yang dialami dan dimiliki oleh orang tua. Dan aspek terakhir adalah
berkolaborasi dengan masyarakat yang memiliki indikator anak mampu
bekerja sama dengan masyarakat. Proses dari keenam aspek ini
memberikan gambaran tentang penerimaan pengalaman, perasaan dan
sikap oleh individu atau kelompok lain. Keenam aspek dan enam
indikator tersebut akan digunakan sebagai tolak ukur dalam pembuatan
skala.
b. Skala Motivasi Berprestasi
Skala ini disusun berdasarkan karakteristik motivasi berprestasi
menurut McClelland (dalam Huffman, 2000) yang mengemukakan
mengenai motivasi berprestasi yang tinggi seperti memilih tugas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
cukup sulit, tekun, memiliki tanggung jawab pribadi, memerlukan
umpan balik, dan inovatif. Skala ini terdiri dari 52 item yang terbagi
dalam item favorable dan unfavorable. Pernyataan tersebut merupakan
rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu tentang aspek yang akan
diukur. Blue print skala motivasi berprestasi dapat dilihat pada tabel 3:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.
Tabel Blue Print Skala Motivasi Berprestasi
Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
Pemilihan tugas Memilih tugas yang
cukup sulit
Menghindari tugas yang
sangat sulit
Memilih tugas yang
melibatkan kompetisi
Meraih kesempatan
untuk unggul dari yang
lain
Melakukan sesuatu
secara efisien
Unggul pada bidang
yang diminati
2 2 4
2 2 4
2 2 4
Inovatif
Umpan balik
2 2 4
2 2 4
2 2 4
Menyukai tugas 2 2 4
dengan hasil yang
jelas
Mencari situasi untuk 2 2 4
mendapatkan feedback
Menyukai kritik dan 2 2 4
saran dari orang yang
berkompeten
Bertanggung jawab
Tekun
Total
Menjadi pribadi 2 2 4
bertanggung jawab
dalam tugas
Merasa puas dapat 2 2 4
menyelesaikan tugas
dengan baik
Bertahan ketika tugas 2 2 4
semakin sulit
Mampu bertanggung 2 2 4
jawab menyelesaikan
tugas tepat waktu
26 26 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Skala ini dibuat berdasarkan aspek pemilihan tugas yang memiliki
indikator memilih tugas dengan tingkat kesulitan cukup sulit dan menghindari
ketika memilih tugas dengan tingkat kesulitan sangat sulit. Aspek inovatif
memiliki indikator memilih tugas yang memiliki tantangan sedang, senang
bekerja sendiri dan bersaing untuk lebih unggul dari yang lain, aktif mencari
informasi baru, unggul pada bidang yang diminati, mengerjakan tugas dengan
cara yang berbeda dan efisien. Aspek umpan balik memiliki indikator lebih
suka berada di bawah situasi yang langsung mendapatkan umpan balik kinerja
dan lebih suka menerima kritik dari evaluator yang berkompeten. Aspek
bertanggung jawab memiliki indikator menyukai situasi atau tugas yang
menuntut tanggungjawab pribadi atas hasil-hasilnya, dan merasa puas ketika
dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Aspek tekun memiliki indikator
bertahan pada tugas ketika menjadi sulit.
2. Penulisan Item
Berdasarkan blueprint yang sudah dibuat, ditulislah item-item.
Item-item yang terdapat pada kedua skala tersebut dibuat berdasarkan
aspek, komponen dan indikator yang telah disebutkan pada penjabaran di
atas. Untuk memenuhi syarat reliabilitas, skala yang baik umumnya terdiri
dari minimal 20 item (Supratiknya, 2014). Untuk mengantisipasi
terjadinya item mortality, peneliti membuat total 36 item untuk skala
Keterlibatan Orang Tua dan 52 item untuk skala Motivasi Berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Review dan Revisi Item
Tahap berikutnya setelah menulis item adalah pemeriksaan item
oleh dosen pembimbing skripsi. Setelah melalui beberapa kali
pemeriksaan, diperoleh hasil bahwa definisi konseptual, indikator, teknis
penulisan item dan taraf kesulitan bahasa sudah tepat untuk diberikan
kepada responden penelitian. Setelah tahap pemeriksaan selesai dan ejaan
serta tata bahasa sudah baik, peneliti melanjutkan ke tahap merakit item.
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
1. Validitas Alat Ukur
Validitas yaitu suatu ukuran untuk mengetahui sejauh mana
kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya (Azwar,
2007). Setiap item pernyataan yang akan diuji untuk mengetahui kualitas
dari item pernyataan tersebut akan dihitung dengan cara mengkorelasikan
nilai total dari masing-masing item.
Pengujian validitas isi merupakan suatu ukuran berkaitan dengan
kesesuaian antara karakteristik dari variabel yang dirumuskan pada
definisi konseptual dan operasionalnya.Ini dilakukan dengan
menggunakan cara professional judgement yang dinilai dari orang yang
dianggap ahli dalam bidangnya, yaitu dosen pembimbing skripsi. Setelah
sudah dianggap baik oleh professional judgement, kemudian peneliti
disarankan untuk meminta minimal 2 orang teman (peer) dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
memberinilai sejauh mana tiap aitem relevan dengan indikatornya. Taraf
relevansi adalah sejauh mana item mencerminkan komponen atribut
psikologis yang hendak diukur. Dosen pembimbing dan peer memberikan
penilaian taraf relevansi berdasarkan skala penilaian berikut : 1 = tidak
relevan (diberi saran). 2 = kurang relevan (diberi saran). 3 = agak relevan.
4 = sangat relevan dan diberi skor 1. Item dipandang relevan apabila
mencapai skor ≥0,78. Penilaian yang berjumlah 3 orang memberikan skor
1 pada setiap item untuk kedua skala, sehingga 36 item dalam skala
keterlibatan orang tua dan 52 item dalam skala motivasi berprestasi secara
keseluruhan.
Setelah memperoleh hasil perhitungan IVI-I, dilanjutkan dengan
menghitung IVI-S, IVI-S adalah indeks validitas isi skala, yaitu rerata
proporsi item-item yang mendapatkan nilai 3 atau 4 oleh penilai. Sebuah
skala disebut memiliki validitas yang baik jika IVI-S ≥0,90.
Hasil yang diperoleh untuk skala keterlibatan orang tua adalah IVI-S
= jumlah IVI-I (36) : Jumlah item (36) = 1 dan untuk skala motivasi
berprestasi adalah IVI-S= jumlah IVI-I (52) : jumlah (52) = 1.
Kesimpulannya adalah aitem-aitem dalam skala keterlibatan orang tua dan
motivasi berprestasi memiliki IVI-I ≥1,00 dan IVI-S ≥1,00 sehingga
semua item bisa dipakai dan bersifat relevan yang dapat di uji coba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti hasil ukur dapat
dipercaya apabila dalam beberapakali pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2011). Dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian reliabilitas
melalui teknik Alpha Cronbach karena teknik ini merupakan teknik
pengujian keandalan kuisioner yang paling sering digunakan dan
melakukan uji dengan teknik ini maka akan terdeteksi indikator-indikator
yang tidak konsisten (Azwar, 2011).
Hasil yang diperoleh apabila semakin mendekati 1,00 artinya semakin
tinggi reliabilitasnya. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 22 for
windows, skala keterlibatan orang tua memiliki koefisien Alpha Cronbach
sebesar 0,845. Hasil koefisien alpha tersebut menunjukkan bahwa skala
keterlibatan orang tua tersebut reliabel. Pada skala motivasi berprestasi
memiliki koefisien alpha sebesar 0,670 yang menunjukkan bahwa skala
tersebut reliabel.
3. Seleksi Item
Seleksi item berdasarkan data hasil uji coba item terhadap responden
yang karakteristiknya setara dengan responden yang hendak dikenai skala
itu nantinya. Hasil seleksi item tersebut menunjukkan bahwa skala
keterlibatan orang tua memiliki 12 item yang gugur dan 24 item yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
untuk digunakan. Pada skala motivasi berprestasi memiliki 30 item yang
gugur dan 22 item yang baik untuk digunakan. Berikut spesifikasi skala
keterlibatan orang tua pada tabel 4 dan spesifikasi skala motivasi
berprestasi pada tabel 5:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 4.
Tabel Spesifikasi Skala Keterlibatan Orang tua
Tipe Indikator
Komposisi Item
Favorable Unfavorable
Jumlah
Parenting
Berkomunikasi
Volunteering
Belajar di rumah
Pengambilan
keputusan
Berkolaborasi
dengan masyarakat
Mampu memberikan
kenyamanan
Membangun
pertukaran
informasitentang
program sekolah dan
kemajuan anak
Mampu memberikan
bantuan di luar atau
di dalam sekolah
Mampu mendorong
anak dalam
pembelajaran
Orang tua mendidik,
memberi
masukan/kebebasan
kepada anak sesuai
dengan pengalaman
yang dialami dan
dimiliki oleh orang
tua
Anak mampu bekerja
sama dengan
masyarakat
1, 3,5 2,4,6 6
7,9,11 8,10,12 6
13,15,17 14,16,18 6
19,21,23 20,22,24 6
25,27,29 26,28,30 6
31,33,35 32,34,36 6
18 (11) 18 (13) 36 (24) Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Suatu item memiliki daya diskriminasi yang baik bila memiliki nilai
koefisien ≥0,30. Apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak
mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat mempertimbangkan untuk
menurunkan batas kriteria hingga 0,20 (Azwar, 2010, dalam Supratiknya,
2014). Total 36 aitem skala keterlibatan orang tua diseleksi dengan
menggunakan daya diskriminasi sebesar 0,30 dan diperoleh hasil sejumlah 24
aitem yang lolos seleksi dan dikatakan valid. Item yang ditandai dengan angka
tebal yaitu item yang tidak gugur dalam uji coba skala keterlibatan orang tua
dan jumlah item yang terpakai yaitu 24 item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 5.
Tabel Spesifikasi Skala Motivasi Berprestasi
Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
Pemilihan tugas Memilih tugas yang
cukup sulit
Menghindari tugas yang
sangat sulit
Memilih tugas yang
melibatkan kompetisi
Meraih kesempatan
untuk unggul dari yang
lain
Melakukan sesuatu
secara efisien
Unggul pada bidang
yang diminati
2, 10 28, 50
8
36, 45 27, 51
Inovatif 52, 60 47, 58
Umpan balik
37, 57 11, 26
16
25, 54 18, 30
7, 49 24, 43
Menyukai tugas 55, 59 20, 31
dengan hasil yang
jelas 12
Mencari situasi untuk 29, 38 6, 21
mendapatkan feedback
Menyukai kritik dan 15, 17 39, 44
saran dari orang yang
berkompeten
Bertanggung jawab
Tekun
Total
Menjadi pribadi 22, 23 14, 16
bertanggung jawab
dalam tugas
8
Merasa puas dapat 1, 33 8, 40
menyelesaikan tugas
dengan baik
Bertahan ketika tugas 19, 32 5, 48
semakin sulit
Mampu bertanggung 12, 13 3, 34 8
jawab menyelesaikan
tugas tepat waktu
26 (11) 26 (11) 52 (22)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Suatu item memiliki daya diskriminasi yang baik bila memiliki nilai
koefisien ≥0,30. Apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak
mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat mempertimbangkan untuk
menurunkan batas kriteria hingga 0,20 (Azwar, 2010, dalam Supratiknya,
2014). Total 52 aitem skala keterlibatan orang tua diseleksi dengan
menggunakan daya diskriminasi sebesar 0,30 dan diperoleh hasil sejumlah 22
aitem yang lolos seleksi dan dikatakan valid. Item yang ditandai dengan angka
tebal yaitu item yang tidak gugur dalam uji coba skala keterlibatan orang tua
dan jumlah item yang terpakai yaitu 22 item.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan teknik Pearson Correlation untuk
menguji hipotesis penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk melihat
hubungan dari variabel keterlibatan orang tua dan motivasi
berprestasi.Hipotesis diterima atau tidak, dapat dilihat dari koefisien
signifikansi.
Uji hipotesis yang memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05,
maka tidak ada hubungan yang signifikan antar kedua variabel, sebaliknya
jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti ada hubungan yang
signifikan antar kedua variabel. Selain itu, jika koefisien korelasi
menunjukkan hasil positif, maka kedua variabel memiliki korelasi positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sedangkan jika koefisien korelasi menunjukkan hasil negatif, maka kedua
variabel memiliki korelasi negatif. Sifat hipotesis sudah terarah, maka
penelititan ini menggunakan uji one-tailed. Ada dua asumsi atau syarat
yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji hipotesis
yaitu uji normalitas dan uji linearitas, berikut penjelasannya:
2. Uji Asumsi Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau
tidaknya sebaran data skala keterlibatan orang tua dan skala motivasi
berprestasi. Pengujian yang dilakukan menggunakan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dengan SPSS 22 for windows. Sebaran data
dapat dikatakan normal jika p > 0,05. Sebaliknya, jika p-value (sig)
berada di bawah nilai 0,05 (p < 0,05) maka sebaran data tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji lineritas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara variabel keterlibatan orang tua dan variabel motivasi
berprestasi mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for
Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang
dari 0,05 atau p < 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 08-10 April 2017 di Sekolah
Dasar Negeri 12 Baruga Kuncup Pertiwi Kendari. Pengambilan data
penelitian dilakukan dengan cara peneliti terjun langsung ke lapangan
untuk mencari subjek yang sesuai dengan kriteria responden penelitian
yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu siswa sekolah dasar di kelas 5-6.
Responden penelitian adalah siswa sekolah dasar yang sedang aktif
mengikuti pelajaran saat itu. Peneliti mengambil sampel terdiri dari 115
responden dengan responden laki-laki sejumlah 47 siswa dan responden
perempuan sejumlah 68 siswi. Pengumpulan data penelitian ini
dilaksanakan dengan cara meminta subjek memberikan respon pada dua
skala, yaitu Skala Motivasi Berprestasi dan Skala Keterlibatan Orangtua.
2. Deskripsi Responden dan Data Penelitian
Dari 115 skala yang dibagikan, semua item dari skala tersebut terisi
dengan waktu pengerjaan 20 menit. Keseluruhan responden tersebut tinggal
bersama kedua orang tuanya sehingga sesuai dengan tujuan dari peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Deskripsi responden penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel 6:
Tabel 6.
Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Total Subjek
Perempuan 68
Laki-laki 47
Jumlah 115
Tabel 7 berisi deskripsi responden penelitian berdasarkan usia:
Tabel 7.
Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Usia Total Subjek
10 tahun 69
11 tahun 45
12 tahun 1
Jumlah 115
Dari data penelitian yang telah diolah, skala motivasi berprestasi
dengan jumlah responden 115 memiliki total mean yaitu 67,8 dengan nilai
min yaitu 54 dan nilai max yaitu 82. Dari skala keterlibatan orang tua
memiliki nilai mean yaitu 78,4. Dengan nilaimin 57 dan total max 96.
Tabel 8 berisi deskripsi data penelitian dan hasilnya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 8.
Tabel Deskriptif Data Penelitian
3. Reliabilitas Data Penelitian
Dari hasil yang diperoleh melalui uji analisis reliabilitas menggunakan
SPSS 22 for windows maka terdapat hasil sebagai berikut :
Tabel 9.
Tabel Uji Reliabilitas Skala Keterlibatan Orang Tua
Cronbach’s Alpha N of Items
.845 24
Hasil di atas diperoleh Cronbach’s Alpha yang dilakukan menunjukkan
bahwa skala keterlibatan orang tua adalah reliabel karena taraf signifikansi
untuk reliabilitas lebih besar daripada 0,6 (p>0,6) p=0,84.
Variabel N Min Max ME MT SD P
Keterlibatan 115 57 96 78,4 76,5 8.16 0.000
Orang Tua
Motivasi 115 54 82 67,8 68 5.81 0.000
Berprestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 10.
Tabel Uji Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi
Hasil di atas diperoleh Cronbach’s Alpha yang dilakukan menunjukkan
bahwa skala motivasi berprestasi adalah reliabel karena taraf signifikansi
untuk reliabilitas lebih besar daripada 0,6 (p>0,6) p=0,67.
4. Hasil Uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Dalam uji normalitas dilakukan dengan SPSS 22 for window
sdengan cara One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan hasilnya
adalah sebagai berikut:
Tabel 11.
Tabel Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-Smirnova Sig. Shapiro-WilkSig.
Motivasi Berpretasi .053 .303
Keterlibatan Orangtua .098 .215
Cronbach’s Alpha N of Items
.670 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Nilai probabilitas (p) pada variabel motivasi berprestasi
sebesar 0,053. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan
bahwa sebaran data pada variabel motivasi berprestasi adalah
normal.Sedangkan nilai probabilitas (p) pada variabel keterlibatan
orang tua sebesar 0,098. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang
menunjukkan bahwa sebaran data pada variabel keterlibatan orang tua
adalah normal.
2. Uji Linearitas
Dalam uji linearitas dilakukan dengan SPSS 22 for windows
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 12.
Tabel Uji Linearitas
Variabel Linearity Sig.
Motivasi Berpretasi .000 .000
* Keterlibatan Orangtua
Hasil dari uji linearitas yang dilakukan menunjukkan bahwa
hubungan antara kedua variabel yaitu motivasi berprestasi dan
keterlibatan orang tua adalah linear dengan taraf signifikansi linear
lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) p = 0,000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
5. Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis yang dilakukan peneliti menggunakan teknik
korelasi Pearson Product Moment pada taraf signifikansi 1% (0,01)
dengan program SPSS 22 for windows. Kemudian peneliti menggunakan
uji hipotesis one tailed karena hipotesis dalam penelitian ini sudah
mengarah ke arah positif. Berikut tabel hasil uji korelasi:
Tabel 13.
Hasil Korelasi Pearson
Variabel r Sig. Kesimpulan
Motivasi Berprestasi Ada hubungan
Keterlibatan Orangtua .612* .000 positif signifikan
*. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Dari tabel hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa koefisien
korelasi antara variabel keterlibatan orang tua dan motivasi berprestasi
adalah 0,612 dengan taraf signifikan 0,01. Analisis data ini menyatakan
bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi terhadap
keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan motivasi berprestasi. Jadi,
semakin tinggi keterlibatan orang tua siswa dalam pendidikan siswa maka
semakin tinggi pula motivasi berprestasi yang dimilikinya. Begitu pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sebaliknya, semakin rendah keterlibatan orang tua siswa dalam pendidikan
siswa maka semakin rendah pula motivasi berprestasi yang dimiliki siswa.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian ini hipotesis penelitian diterima, yang artinya ada
hubungan yang positif antara persepsi terhadap keterlibatan orang tua dalam
pendidikan dan motivasi berprestasi pada siswa sekolah dasar. Semakin
positif persepsi anak terhadap keterlibatan orang tua siswa dalam pendidikan
siswa maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi yang dimilikinya. Begitu
pula sebaliknya, semakin negatif persepsi anak terhadap keterlibatan orang tua
siswa dalam pendidikan siswa maka semakin rendah pula motivasi berprestasi
yang dimiliki siswa. Keterlibatan orang tua tersebut akan memengaruhi anak
untuk lebih berusaha dalam hal belajar dan ketika orang tua selalu melibatkan
diri dalam hal pendampingan di sekolah atau di rumah maka anak akan
semakin terdorong untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Schunk,
Pintrich, dan Meece (2010) juga menjelaskan bahwa keterlibatan orang tua di
dalam dan di luar sekolah berkaitan secara langsung terhadap motivasi dan
prestasi.
Keterlibatan orang tua juga dapat dilihat dari pemberian
pendampingan dan perhatian yang dilakukan pada kegiatan sehari-hari
maupun pihak sekolah yang ikut terlibat dalam menciptakan dukungan
prestasi pada siswa. Menurut Epstein (1995) dalam Sheldon & Epstein,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2005), keterlibatan orang tua memiliki enam aspek yaitu, parenting,
berkomunikasi, volunteering, belajar di rumah, pengambilan keputusan, dan
berkolaborasi dengan masyarakat. Keluarga membantu tercapainya
lingkungan rumah yang mendukung bagi anak-anak merupakan tugas dari
aspek parenting. Misalnya, mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan rumah
(PR). Orang tua yang dapat membangun komunikasi dua arah tentang
program sekolah dan kemajuannya mendukung siswa menjadi lebih inovatif
dan semakin tertarik pada kompetisi dengan orang lain. Selain itu, orang tua
yang membantu merekrut dan mengorganisir kegiatan di sekolah, rumah, atau
tempat lain seperti mengikutsertakan siswa dalam kursus belajar dan
membiarkan anak ikut andil dalam membantu membereskan rumah
merupakan aspek volunteering. Siswa juga diberikan pendampingan untuk
belajar di rumah dalam artian bahwa siswa bisa lebih dapat di kontrol dan
diawasi dalam belajar atau dengan pemberian pelajaran tambahan di rumah
sebagai dorongan untuk anak lebih giat belajar selain di sekolah. Siswa yang
memiliki orang tua yang mampu berperan aktif sebagai wakil dan pemimpin
komite di sekolah membuat siswa menjadi terbiasa menerima masukan atau
kritikan dari individu lain, dan membuatnya menjadi lebih terpacu dalam
menyelesaikan suatu tugas. Dan ketika berkolaborasi dengan masyarakat,
siswa mampu untuk membantu atau bekerja sama dalam menyelesaikan suatu
kegiatan seperti kebersihan lingkungan dan menjenguk teman yang sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pemberian pendampingan dan perhatian dari keenam aspek keterlibatan orang
tua ini dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi berprestasi pada siswa.
Keterlibatan orang tua di dalam dan di luar sekolah berkaitan secara
langsung dengan motivasi dan prestasi (Gonzalez-DeHass, 2005; Tamis
LeMonda & Cabrera, 1999 dalam Schunk, 2010). Hal ini sesuai dengan
penelitian sebuah studi ekstensif dari hubungan antara persepsi terhadap
keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan prestasi akademik anak-anak,
yang diambil dari sampel berpenghasilan rendah, Reynolds (1992)
menemukan bahwa korelasi tertinggi antara ukuran keterlibatan sekolah,
pemodelan persamaan struktural juga mengungkapkan hubungan yang
signifikan antara penilaian guru keterlibatan orang tua dan variabel prestasi
laten. Hal ini menyatakan bahwa orang tua ikut bagian dalam mendukung dan
ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan yang dilakukan anaknya sebagai
siswa disekolah atau diluar sekolah. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan
anak merupakan hal yang penting, berperan aktif dalam kegiatan disekolah
serta dalam pendidikan dan membuat tugas-tugas di rumah yang merangsang
anak secara intelektual.
Menurut Homby (2011), kondisi anak juga akan sangat mempengaruhi
keterlibatan orang tua dalam pendidikan, seperti usia anak, dimana
keterlibatan orang tua akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak;
kemampuan belajar anak, pada anak dengan kemampuan belajar yang kurang,
sehingga cenderung melibatkan orang tua untuk aktif mendampingi anak. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi
menurut Ahmadi dan Supriyono (2013). Hasil data tersebut menyatakan
bahwa siswa dipengaruhi oleh pendampingan dari orang tua dalam proses
tahapan anak menuju ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Siswa yang
memiliki dorongan dalam belajar yang baik dan adanya pendampingan dari
orang tua di sekolah dan di rumah sehingga anak terdorong untuk memiliki
minat dan semangat dalam belajar.
Schunk (2010) menyatakan bahwa beberapa cara agar orang tua
terlibat dalam proses pembelajaran anak, dapat dengan memberikan
dukungan, pemberian tambahan bimbingan belajar, pemberian perhatian
terhadap tugas sekolah dan jadwal harian, serta ikut serta dalam kegiatan di
sekolah. Hal ini terlihat dari hasil yang telah di dapatkan bahwa, siswa merasa
orang tuanya ikut terlibat saat siswa mengerjaan pekerjaan rumah, membantu
siswa dalam pembelajaran yang kurang di pahami, dan memberikan
pengajaran tambahan siswa di sekolah atau di luar sekolah, serta ikut ambil
bagian dalam kegiatan sekolah yang mewajibkan orang tua ikut serta di
dalamnya. Sama seperti yang dikemukakan Wigfield, dkk (2006) yaitu
dengan memberikan tantangan seperti tugas dan dukungan dalam jumlah yang
tepat, memberikan suasana emosional positif yang mendorong anak untuk
memahami nilai dan tujuan orangtua mereka, serta memberikan perilaku
termotivasi, yaitu bekerja keras dan berusaha dengan tekun pada tugas yang
menantang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa reponden
penelitian mempunyai orang tua yang terlibat aktif dalam akademis reponden
dan cenderung mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi. Hal tersebut
salah satunya disebabkan oleh ada atau tidaknya pendampingan yang
dilakukan di rumah. Pada umumnya rata-rata responden tinggal bersama
orang tuanya sehingga hal tersebut sangat memudahkan responden untuk
berinteraksi langsung dengan orang tuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
positif antara persepsi terhadap keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan
motivasi berprestasi pada siswa. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
keterlibatan orang tua siswa dalam pendidikan siswa maka semakin tinggi pula
motivasi berprestasi yang dimilikinya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah
keterlibatan orang tua siswa dalam pendidikan siswa maka semakin rendah pula
motivasi berprestasi yang dimiliki siswa.
B. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan untuk lebih mengembangkan penelitian yang sudah ada
dan meningkatkan lagi kualitas dari penelitian sebelumnya seperti meneliti
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keterlibatan orang tua dan
motivasi berprestasi seperti faktor internal maupun faktor eksternal.
2. Bagi Orang tua dan Siswa
Tetap mempertahankan dan meningkatkan keterlibatan orang tua
dalam pendidikan sehingga anak dapat terus terdorong untuk beprestasi
dalam bidang akademis maupun non akademis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A dan Widodo S. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (1987). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Liberty.
Azwar, S. (2011). Tes Prestasi: Fungsi & Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Coleman, M. (2013). Empowering FamilyTeacher Partnership Building Connections
within Diverse Communities. Los Angeles: Sage Publication.
Eggen, P. & Kauchak, D. (2004). Educational Psychology Windows on Classrooms,
International Eddition.New Jersey: Pearson Education Inc.
Ferrara, M. M., & Ferrara, P.J. (2005). Parents as partners: Raising awareness as a
teacher preparation program. The Clearing House, 72(2): 77-82
Hidayah, S.T. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar
Siswa Kelas V Mi Negeri Sindutan Temon Kulon Progo. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Hodgkinson, K.W. (2010). Parental Involvement and Assistant Principal
Efficacy. Diunduh dari dari www.Proquest.com
Hornby, G. (2011). Parental Involvement In Childhood Education: Building Effective
School-Family Partnership. New York: Springer Sciencet Business Media.
Huffman, K, dkk. (2000). Psychology In Action 5th Edition. USA: John Wiley &
Sons Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kusuma, A.D. (2016). Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri
Sosrowijayan Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 3.
Marbun, J. (2015). Pentingnya Peran Orang Tua dalam Belajar Anak. Diunduh dari
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/15/01/08/nhtpql-
pentingnya-peran-orang-tua-dalam-belajar-anak
Morrison, G.S. (1998). Education and Development Of Infants, toddlers and
Preschoolers. USA: Scott, Foresman and Company.
Nurhayati, F. (2013). Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi
Berprestasi Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Sangkapura Gresik. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Vol. 01. No. 02, 362-367.
Nokali, Bachman, Votruba-Drzal. (2010). Parent Involvement and Children's
Academic and Social Development in Elementary School. Children
Development: Author manuscript. DOI: 10.1111/j.1467-8624.2010.01447.x
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Padavick, J.F. (2009). Parental involvement with learning and increased student
achievement. Education Proquest Dissertations and Theses. Washington:
Walden University.
Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2. Jakarta: Salemba
Humanika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Saraba, S., Bustamin, Tureni. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif STAD Pada Siswa Kelas IV
SD Inpres 2 Parigimpuu.Jurnal Kreatif Tadulako Online.Vol. 6.No. 6.
Schunk, D. H., Pintrich, P. R., Meece, J. L. (2010). Motivation In Education: Theory,
research, and Application. (3rded.) New Jersey: Pearson Education Inc.
Septianingrum, Lila. (2015). Kurikulum Pendidikan di Indonesia yang Lebih
Berorientasi Pada Nilai. Diunduh dari
http://www.kompasiana.com/lilaseptiarum/kurikulum-pendidikan-di-
indonesia-yang-lebih-berorientasi-pada-nilai
Sheldon & Epstein. (2005). Involvement Counts: Family and Community
Partnerships and Mathematics Achievement. Journal of Education Research.Vol.
98. No. 4
Siagan, S.P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sinatryani, N. (2014). Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi
Berprestasi pada Mahasiswa Sulung. Depok: Universitas Indonenesia.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Slavin, E. R. (2009). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Penerbit: PT. Indeks,
Jakarta Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sujarwo. (2013). Motivasi Berprestasi Sebagai Salah Satu Perhatian Dalam Memilih
Strategi Pembelajaran. Diunduh dari
https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/view/6858/5891
Suryabrata, S. (1993). Psikologi pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Supratiknya. A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Widya N. H., Sudarmiatin, Sugeng U. (2016). Pengaruh Pola Asuh Orangtua
Terhadap Prestasi Belajar Ips MelaluiMotivasi Belajar (Studi Pada Siswa
Kelas IV, V, VI Gugus 2 Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang). Jurnal
Pendidikan. Vol. 1. No. 5
Woolfolk, E. A. (2004). Educational Psychology 9th Edition. Boston: Allyn and
Bacon.
Wuryani, S. E. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta PT Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN 1
SKALA UJI COBA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
SKALA PENELITIAN
Kegiatan Belajar di Sekolah
Disusun Oleh:
Desi Haryanti Dewangga
129114148
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya yang beridentitas di bawah ini:
Nama : Desi Haryanti Dewangga
NIM : 129114148
Memohon kesediaan dan bantuan siswa/i untuk mengisi skala penelitian yang
telah saya buat. Siswa/i diharapkan untuk membaca setiap pernyataan dengan cermat
dan memberikan tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia.
Pada pernyataan ini, tidak ada jawaban benar atau salah, oleh karena itu saya
mengharapkan siswa/i untuk mengisi skala dengan jujur, spontan, dan sesuai
dengan keadaan siswa/i saat ini. Pengisian skala ini bermanfaat untuk membantu
siswa/i lebih menyadari dan mengenal diri siswa/i sendiri. Selain itu, jawaban siswa/i
dalam skala ini juga sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Saya menjamin data diri dan jawaban siswa/i dilindungi kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Desi Haryanti Dewangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
IDENTITAS SISWA
Nama/Inisial :
Jenis kelamin : Laki-laki /
Perempuan*
Usia : tahun
Asal sekolah :
Kelas :
Mata pelajaran yang disukai :
Mata pelajaran yang tidak disukai :
Pekerjaan Orang tua :
a. Ayah :
b. Ibu :
Tempat tinggal saat ini : Dengan kedua
orangtua / wali /
asrama / Lainnya
_________________
________*
*lingkari salah satu pilihan yang paling sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PETUNJUK PENGISIAN
1. Skala penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu skala A dan skala B
2. Pada bagian pertama, bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan berikan
tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan
keadaan Anda sendiri. Terdapat empat (4) pilihan jawaban untuk setiap
pernyataan, yaitu:
STS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
TS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan
yang Anda alami.
S : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan yang
Anda alami.
SS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian
ini
√
3. Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan memberi tanda sama dengan (=)
pada jawaban sebelumnya, dan setelah itu memberikan tanda centang (√) pada
kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian
ini.
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4. Setelah selesai mengisi kedua bagian, silahkan memeriksa kembali jawaban
Anda, jangan ada yang terlewati.
**Terima kasih dan selamat mengerjakan**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
SKALA A
No. Pernyataan STS TS S SS
1.
Saya terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
sampai selesai.
2. Saya suka mengerjakan soal latihan soal-soal yang
ada di Lembar Kerja Siswa (LKS).
3. Saya suka bermain daripada menyelesaikan pekerjaan
rumah (PR).
4. Saya menggunakan banyak buku bacaan dalam
mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
5. Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) apa adanya.
6. Saya merasa malu bila mendapatkan nilai jelek.
7. Saya merasa puas bila mendapatkan nilai baik dalam
mata pelajaran yang saya sukai.
8. Saya tidak suka langsung mengerjakan pekerjaan
rumah (PR) sepulang sekolah.
9. Saya lebih suka menghadapi ujian dengan soal
pilihan ganda.
10. Saya mengerjakan tugas latihan dimulai dari soal
yang bisa saya kerjakan.
11. Saya merasa biasa saja apabila tidak menjadi juara
dalam suatu perlombaan.
12. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan rumah (PR)
sebelum waktu pengumpulan selesai.
13. Saya tidak suka menunda untuk mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pekerjaan rumah (PR) dari guru.
14. Saya rasa tidak harus menyelesaikan semua
pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru.
No. Pernyataan STS TS S SS
15. Saya senang apabila orang lain memberi tanggapan
terhadap pekerjaan rumah (PR) saya.
16. Saya tidak langsung mengerjakan pekerjaan rumah
(PR) dari guru.
17. Jawaban dari orang lain sangat membantu saya dalam
menyelesaikan pekerjaan rumah (PR).
18. Saya menghabiskan waktu luang untuk menonton TV
dan bermain.
19. Saya yakin dapat mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
sampai tuntas.
20. Saya hanya belajar saat ada pekerjaan rumah (PR)
saja.
21. Saya malas menjawab pertanyaan dari guru di kelas.
22. Saya tidak suka menunda untuk mengerjakan
pekerjaan rumah (PR) dari guru.
23.
Saya berusaha mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
dengan kemampuan yang saya miliki.
24.
Saya merasa kecewa bila tidak mendapatkan hasil
yang baik dalam mata pelajaran yang saya sukai.
25. Saya menyusun jadwal kegiatan sehari-hari sebelum
beraktivitas.
26. Saya tidak merasa memperoleh nilai terbaik di kelas
adalah hal yang harus dibanggakan secara berlebihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
27. Saya rajin masuk sekolah, meskipun mata pelajaran
yang tidak saya sukai sedang berlangsung.
28. Saya merasa malas mengerjakan tugas soal latihan.
29. Saya berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan
guru agar dipuji teman sekelas.
30. Saya malas menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
No. Pernyataan STS TS S SS
31. Saya merasa biasa saja berapapun nilai yang saya
peroleh dalam ujian.
32. Saya berusaha mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
dengan kemampuan yang saya miliki.
33. Saya segera mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
setelah pulang sekolah.
34. Saya tidak mampu menyelesaikan pekerjaan rumah
(PR) sesuai waktu pengumpulan.
35. Saya merasa tertantang jika menemukan soal ujian
yang sulit.
36. Saya sering tidak masuk sekolah ketika mata
pelajaran yang tidak saya sukai sedang berlangsung.
37. Saya bangga apabila memperoleh nilai terbaik di
kelas.
38. Saya harus mendapatkan nilai terbaik di kelas supaya
dipuji teman-teman.
39. Saya merasa jawaban orang lain tidak membantu
saya sama sekali dalam menyelesaikan pekerjaan
rumah (PR).
40. Saya lupa mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
sekolah.
41. Saya lebih suka menghadapi ujian dengan soal uraian
singkat.
42. Saya menggunakan internet untuk menambah ilmu
pengetahuan.
43. Saya tidak tertarik untuk ikut kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah.
44. Saya tidak suka diberi tanggapan oleh orang lain
mengenai pekerjaan rumah (PR) saya.
45. Saya tidak suka mengerjakan soal-soal latihan dalam
pelajaran matematika.
46. Saya lebih senang mengerjakan soal ujian yang
mudah.
No. Pernyataan STS TS S SS
47. Saya tidak mau mengerjakan soal latihan yang
diberikan oleh guru di papan tulis.
48. Saya tidak yakin dapat menyelesaikan pekerjaan
rumah (PR) dengan baik.
49. Saya tertarik untuk ikut kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah.
50. Saya malas mengerjakan soal latihan yang ada di
LKS.
51. Saya suka mengerjaan soal-soal latihan saat pelajaran
matematika.
52. Saya tertarik untuk ikut Lomba Cerdas Cermat yang
diumumkan di sekolah.
53. Saya merasa cukup mengerjakan pekerjaan rumah
(PR) dengan satu buku saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
54. Waktu senggang, saya gunakan untuk mengerjakan
pekerjaan rumah (PR).
55. Saya merasa senang bila mendapatkan nilai yang baik
sesuai dengan keinginan saya.
56. Saya menggunakan internet untuk bermain game
online.
57. Saya bangga apabila meraih kejuaraan dalam suatu
perlombaan.
58. Saya tidak tertarik ikut Lomba Cerdas Cermat.
59. Saya belajar seminggu sebelum masa ujian agar
memperoleh nilai yang baik.
60. Saya merasa terpacu untuk menyelesaikan soal
latihan yang diberikan guru di papan tulis.
Silakan melanjutkan ke SKALA B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
SKALA B
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Orang tua saya menyediakan kesempatan berekreasi
ketika liburan sekolah.
2. Saya tidak sempat untuk menjenguk teman atau
tetangga yang sakit.
3. Orang tua saya tidak berkomunikasi dengan guru
tentang perkembangan saya di sekolah.
4. Orang tua saya mengatur jadwal harian saya
mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
5. Saya ikut serta ke dalam perlombaan kebersihan
kelas di sekolah.
6. Orang tua saya meluangkan waktu untuk
menanyakan bagaimana pelajaran hari ini di sekolah.
7. Orang tua saya melarang saya untuk mengikuti
kegiatan organisasi di sekolah.
8. Orang tua saya memastikan saya untuk sarapan pagi
sebelum ke sekolah.
9. Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) sendirian.
10. Orang tua saya tidak mengijinkan untuk megikuti
perlombaan apapun yang di adakan sekolah.
11. Saya menjenguk teman atau tetangga saya yang
sedang sakit.
12. Orang tua saya tidak peduli dengan kebersihan kamar
saya.
13. Orang tua tidak menyiapkan sarapan, sehingga saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
tidak sarapan sebelum ke sekolah.
14. Orang tua saya menyediakan makanan kecil untuk
menemani saya belajar.
15. Orang tua saya memeriksa jadwal mata pelajaran
saya agar tidak ada buku yang tertinggal.
No. Pernyataan STS TS S SS
16. Saya tidak mau mengikuti perlombaan yang di
adakan sekolah.
17. Orang tua saya menggantikan peran guru dalam
mengajar saya di rumah.
18. Saya memiliki banyak alasan untuk tidak mengikuti
kegiatan yang di adakan di lingkungan rumah.
19. Orang tua saya tidak tahu bagimana saya mengatur
buku-buku pelajaran saya.
20. Orang tua saya menemani saya ketika mengerjakan
pekerjaan rumah (PR).
21. Orang tua saya tidak peduli apabila saya terlibat
menjadi petugas upacara di sekolah.
22. Orang tua saya tidak peduli dengan pelajaran saya
setiap hari di sekolah.
23. Orang tua saya tidak memiliki waktu untuk saya.
24. Orang tua saya mendukung saya untuk mengikuti
perlombaan di sekolah.
25. Saya turut ikut serta dalam kegiatan yang di adakan
di lingkungan rumah saya.
26. Di hari libur, orang tua saya tetap sibuk dengan
urusan masing-masing.
27. Saya belajar sendirian ketika ujian karena orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
saya sibuk bekerja.
28. Orang tua saya memperbolehkan saya untuk
mengikuti kegiatan organisasi di sekolah seperti
dokter kecil atau pengurus kelas.
29. Orang tua saya memberikan bantuan ketika saya
mengalami kesulitan dalam belajar.
30. Saat belajar, orang tua saya sibuk dengan
pekerjaannya.
No. Pernyataan STS TS S SS
31. Orang tua saya menanyakan kepada guru di sekolah
mengenai kemampuan belajar saya.
32. Orang tua saya memeriksa kebersihan kamar saya
setiap hari.
33. Orang tua saya tidak memperdulikan pekerjaan
rumah (PR) saya.
34. Orang tua saya senang bila saya ikut terlibat menjadi
petugas upacara di sekolah.
35. Orang tua saya menemani belajar ketika akan ujian.
36. Orang tua saya tidak peduli dengan kesulitan yang
saya alami.
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN 2
ANALISIS
RELIABILITAS DAN
SELEKSI ITEM
KETERLIBATAN
ORANG TUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
1. Tabel Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.983 36
2. Tabel Hasil Uji Kualitas Item
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 118.31 4032.648 -.341 .984
Item 2 118.95 4005.314 -.005 .984
Item 3 118.77 3996.379 .087 .984
Item 4 119.37 3980.161 .197 .984
Item 5 118.72 3969.316 .368 .983
Item 6 118.72 3953.898 .427 .983
Item 7 118.39 3945.835 .522 .983
Item 8 118.32 3935.766 .566 .983
Item 9 118.95 3915.542 .691 .983
Item 10 118.22 3907.139 .777 .983
Item 11 118.56 3890.350 .784 .983
Item 12 118.21 3875.891 .852 .983
Item13 118.32 3861.817 .839 .982
Item 14 118.67 3841.513 .842 .982
Item 15 118.66 3834.530 .833 .982
Item 16 118.27 3823.645 .921 .982
Item 17 118.52 3806.683 .890 .982
Item 18 118.64 3792.791 .874 .982
Item 19 118.60 3774.876 .932 .982
Item 20 118.55 3766.377 .912 .982
Item 21 118.26 3750.095 .951 .982
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Item 22 118.14 3740.500 .970 .982
Item 23 118.29 3721.777 .955 .982
Item 24 118.09 3714.866 .968 .982
Item 25 118.39 3700.620 .960 .982
Item 26 118.29 3689.094 .944 .982
Item 27 118.64 3668.259 .953 .982
Item 28 118.11 3662.481 .970 .982
Item 29 117.89 3656.658 .971 .982
Item 30 118.47 3624.759 .968 .982
Item 31 118.42 3614.703 .979 .982
Item 32 118.26 3605.690 .976 .982
Item 33 118.04 3595.556 .975 .982
Item 34 118.02 3586.708 .972 .982
Item 35 118.32 3567.159 .961 .982
Item 36 118.02 3554.455 .977 .982
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 3
ANALISIS
RELIABILITAS DAN
SELEKSI ITEM
MOTIVASI
BERPRESTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
1. Tabel Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.876 52
2. Tabel Hasil Uji Kualitas Item
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 175.95 270.959 .585 .872
Item 2 176.19 272.559 .440 .873
Item 3 176.29 271.372 .416 .873
Item 4 176.40 275.382 .268 .875
Item 5 176.79 275.714 .277 .875
Item 6 175.81 280.129 .077 .878
Item 7 175.69 276.800 .214 .876
Item 8 176.75 267.380 .499 .872
Item 9 177.40 280.041 .097 .877
Item 10 176.11 275.114 .269 .875
Item 11 176.42 274.931 .216 .876
Item 12 175.94 275.097 .338 .874
Item 13 176.19 271.294 .447 .873
Item 14 175.70 271.959 .441 .873
Item 15 176.24 277.677 .221 .876
Item 16 176.60 268.041 .506 .872
Item 17 176.07 280.450 .074 .878
Item 18 176.76 268.639 .427 .873
Item 19 175.80 273.023 .423 .873
Item 20 176.17 269.994 .436 .873
Item 21 175.86 269.791 .532 .872
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Item 22 176.12 267.022 .557 .871
Item 23 175.94 277.148 .272 .875
Item 24 177.26 284.171 -.061 .882
Item 25 176.30 272.719 .378 .874
Item 26 176.20 273.757 .252 .876
Item 27 175.86 276.956 .219 .876
Item 28 175.92 273.463 .357 .874
Item 29 177.25 284.696 -.079 .880
Item 30 175.99 273.481 .368 .874
Item 31 176.29 275.499 .238 .876
Item 32 175.92 273.893 .430 .873
Item 33 176.67 272.146 .413 .873
Item 34 175.95 275.035 .314 .875
Item 35 176.34 281.037 .038 .879
Item 36 175.54 276.783 .317 .875
Item 37 175.69 276.142 .281 .875
Item 38 177.17 285.285 -.099 .881
Item 39 176.02 272.430 .373 .874
Item 40 176.05 273.339 .352 .874
Item 41 176.49 279.013 .124 .877
Item 42 176.20 275.175 .251 .875
Item 43 175.84 274.366 .320 .874
Item 44 176.32 272.754 .299 .875
Item 45 176.25 277.278 .166 .877
Item 46 177.32 279.716 .086 .878
Item 47 175.85 272.104 .501 .873
Item 48 176.35 275.952 .275 .875
Item 49 175.82 274.577 .327 .874
Item 50 176.07 268.172 .578 .871
Item 51 176.32 273.007 .318 .874
Item 52 176.42 269.209 .445 .873
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN 4
SKALA PENELITIAN
FINAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
SKALA PENELITIAN
Kegiatan Belajar di Sekolah
Disusun Oleh:
Desi Haryanti Dewangga
129114148
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya yang beridentitas di bawah ini:
Nama : Desi Haryanti Dewangga
NIM : 129114148
Memohon kesediaan dan bantuan siswa/i untuk mengisi skala penelitian yang telah
saya buat. Siswa/i diharapkan untuk membaca setiap pernyataan dengan cermat dan
memberikan tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia. Pada
pernyataan ini, tidak ada jawaban benar atau salah, oleh karena itu saya mengharapkan
siswa/i untuk mengisi skala dengan jujur, spontan, dan sesuai dengan keadaan siswa/i
saat ini. Pengisian skala ini bermanfaat untuk membantu siswa/i lebih menyadari dan
mengenal diri siswa/i sendiri. Selain itu, jawaban siswa/i dalam skala ini juga sangat
membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Saya menjamin data diri dan jawaban
siswa/i dilindungi kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Desi Haryanti Dewangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
IDENTITAS SISWA
Nama/Inisial :
Jenis kelamin : Laki-laki /
Perempuan*
Usia : tahun
Asal sekolah :
Kelas :
Mata pelajaran yang disukai :
Mata pelajaran yang tidak disukai :
Pekerjaan Orang tua
c. Ayah :
d. Ibu :
Tempat tinggal saat ini : Dengan kedua
orangtua / wali /
asrama / Lainnya
_________________
________*
*lingkari salah satu pilihan yang paling sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PETUNJUK PENGISIAN
5. Skala penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu skala A dan skala B
6. Pada bagian pertama, bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan berikan
tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan
keadaan Anda sendiri. Terdapat empat (4) pilihan jawaban untuk setiap
pernyataan, yaitu:
STS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
TS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan
yang Anda alami.
S : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan yang
Anda alami.
SS : Apabila Anda merasa pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan
keadaan yang Anda alami.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian
ini
√
7. Apabila Anda ingin mengganti jawaban, silahkan memberi tanda sama dengan (=)
pada jawaban sebelumnya, dan setelah itu memberikan tanda centang (√) pada
kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda.
Contoh:
No. Penyataan STS TS S SS
1. Saya bersedia mengisi skala penelitian
ini.
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
8. Setelah selesai mengisi kedua bagian, silahkan memeriksa kembali jawaban
Anda, jangan ada yang terlewati.
**Terima kasih dan selamat mengerjakan**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
SKALA A
No. Pernyataan STS TS S SS
1.
Saya terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah
(PR) sampai selesai.
2. Saya suka mengerjakan soal latihan soal-soal
yang ada di Lembar Kerja Siswa (LKS).
3. Saya suka bermain daripada menyelesaikan
pekerjaan rumah (PR).
4. Saya tidak suka langsung mengerjakan
pekerjaan rumah (PR) sepulang sekolah.
5. Saya tidak suka menunda untuk mengerjakan
pekerjaan rumah (PR) dari guru.
6. Saya tidak langsung mengerjakan pekerjaan
rumah (PR) dari guru.
7. Saya menghabiskan waktu luang untuk
menonton TV dan bermain.
8. Saya hanya belajar saat ada pekerjaan rumah
(PR) saja.
9. Saya malas menjawab pertanyaan dari guru
di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
10. Saya tidak suka menunda untuk mengerjakan
pekerjaan rumah (PR) dari guru.
11. Saya berusaha mengerjakan pekerjaan rumah
(PR) dengan kemampuan yang saya miliki.
No. Pernyataan STS TS S SS
12. Saya sering tidak masuk sekolah ketika mata
pelajaran yang tidak saya sukai sedang
berlangsung.
13. Saya merasa jawaban orang lain tidak
membantu saya sama sekali dalam
menyelesaikan pekerjaan rumah (PR).
14. Saya tidak tertarik untuk ikut kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah.
15. Saya tidak mau mengerjakan soal latihan
yang diberikan oleh guru di papan tulis.
16. Saya tertarik untuk ikut kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah.
17. Saya malas mengerjakan soal latihan yang
ada di Lembar Kerja Siswa (LKS).
18. Saya suka mengerjaan soal-soal latihan saat
pelajaran matematika.
19. Saya tertarik untuk ikut Lomba Cerdas
Cermat yang diumumkan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
20. Waktu senggang, saya gunakan untuk
mengerjakan pekerjaan rumah (PR).
21. Saya merasa senang bila mendapatkan nilai
yang baik sesuai dengan keinginan saya.
22. Saya bangga apabila meraih kejuaraan dalam
suatu perlombaan.
Silahkan melanjutkan ke SKALA B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
SKALA B
No. Pernyataan STS TS S SS 1. Orang tua saya menyediakan kesempatan
berekreasi ketika liburan sekolah.
2. Saya tidak sempat untuk menjenguk teman
atau tetangga yang sakit.
3. Saya ikut serta ke dalam perlombaan
kebersihan kelas di sekolah.
4. Orang tua saya meluangkan waktu untuk
menanyakan bagaimana pelajaran hari ini di
sekolah.
5. Orang tua saya tidak mengijinkan untuk
megikuti perlombaan apapun yang di adakan
sekolah.
6. Orang tua saya tidak peduli dengan
kebersihan kamar saya.
7. Orang tua tidak menyiapkan sarapan,
sehingga saya tidak sarapan sebelum ke
sekolah.
8. Orang tua saya menyediakan makanan kecil
untuk menemani saya belajar.
9. Saya tidak mau mengikuti perlombaan yang
di adakan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
10. Orang tua saya menggantikan peran guru
dalam mengajar saya di rumah.
11. Orang tua saya tidak tahu bagimana saya
mengatur buku-buku pelajaran saya.
No. Pernyataan STS TS S SS
12. Orang tua saya tidak peduli apabila saya
terlibat menjadi petugas upacara di sekolah.
13. Orang tua saya tidak peduli dengan pelajaran
saya setiap hari di sekolah.
14. Orang tua saya tidak memiliki waktu untuk
saya.
15. Orang tua saya mendukung saya untuk
mengikuti perlombaan di sekolah.
16. Saya turut ikut serta dalam kegiatan yang di
adakan di lingkungan rumah saya.
17. Di hari libur, orang tua saya tetap sibuk
dengan urusan masing-masing.
18. Orang tua saya memperbolehkan saya untuk
mengikuti kegiatan organisasi di sekolah
seperti dokter kecil atau pengurus kelas.
19. Orang tua saya memberikan bantuan ketika
saya mengalami kesulitan dalam belajar.
20. Saat belajar, orang tua saya sibuk dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
pekerjaannya.
21. Orang tua saya menanyakan kepada guru di
sekolah mengenai kemampuan belajar saya.
22. Orang tua saya memeriksa kebersihan kamar
saya setiap hari.
23. Orang tua saya tidak memperdulikan
pekerjaan rumah (PR) saya.
24. Orang tua saya tidak peduli dengan kesulitan
yang saya alami.
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN 5
HASIL ANALISIS DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
1. Statistik deskriptif Skala Keterlibatan Orang Tua dan Skala Motivasi
Berprestasi
2. Tabel Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Motivasi Berprestasi .082 115 .053 .986 115 .303
Keterlibatan Orangtua .076 115 .098 .985 115 .215
a. Lilliefors Significance Correction
3. Tabel Uji Linearitas
Variabel N Min Max ME MT SD P
Keterlibatan 115 57 96 78,4 76,5 8.16 0.000
Orang Tua
Motivasi 115 54 82 67,8 68 5.81 0.000
Berprestasi
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Motivasi
Berprestasi *
Keterlibatan
Orangtua
Between
Groups
(Combined) 2110.860 34 62.084 2.856 .000
Linearity 1439.978 1 1439.978 66.247 .000
Deviation from
Linearity 670.882 33 20.330 .935 .574
Within Groups 1738.931 80 21.737
Total 3849.791 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
4. Tabel Uji Hipotesis
Correlations
Motivasi
Berprestasi
Keterlibatan
Orangtua
Motivasi Berprestasi Pearson Correlation 1 .612**
Sig. (2-tailed) .000
N 115 115
Keterlibatan Orangtua Pearson Correlation .612** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 115 115
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI