269
DUNIA EKSISTENSIAL WIRACARITA ADIRIMA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: Albertus Harimurti NIM : 089114133 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

DUNIA EKSISTENSIAL WIRACARITA ADIRIMA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:

Albertus Harimurti

NIM : 089114133

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

i

DUNIA EKSISTENSIAL WIRACARITA ADIRIMA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:

Albertus Harimurti

NIM : 089114133

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

iv

Aku mencintai manusia.

Bukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun,

kecuali dalam makna sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

v

Untuk setiap existenz

yang tidak bisa hidup tanpa sesuatu

yang lebih besar daripada dirinya sendiri,

yang merupakan kebebasan dan hidupnya.

Dalam Keberadaan sekaligus Ketiadaan,

kasunyatan dan kemampuan-mencipta

menerakan jejaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya, mahasiswa Universitas Sanata Dharma dengan identitas di bawah ini:

Nama : Albertus Harimurti

NIM : 089114133

Fakultas/Jurusan/Prodi : Psikologi

menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya sendiri dan belum pernah

diajukan guna mencapai derajat kesarjanaan di perguruan tinggi manapun. Karya

tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Jika terdapat bukti adanya plagiasi, saya bersedia derajat kesarjanaan saya

dicabut.

Yogyakarta, 13 Juni 2013

Yang menyatakan,

Albertus Harimurti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

vii

DUNIA EKSISTENSIAL WIRACARITA ADIRIMA

Albertus Harimurti

ABSTRAK

Manusia dan dunia tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling menciptakan. Untuk

memahami manusia, maka harus memahami dunianya, dan sebaliknya. Penelitian ini menyelidiki

kaitan antara dunia dengan diri. Konteks referensi yang diangkat adalah mengenai

fundamentalisme keagamaan. Penelitian ini berusaha mengetahui dunia fundamentalis lewat

pembangunan dunia yang dilakukan seorang fundamentalis lewat hubungannya dengan dunia yang

membatasi kebebasan eksistensialnya (Umwelt), dunia sosialnya (Mitwelt), serta hubungannya

dengan dirinya sendiri (Eigenwelt). Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi

eksistensial. Pengumpulan data dilakukan lewat wawancara semi terstruktur dengan partisipan satu

orang. Pemilihan partisipan dilakukan lewat dasar pengalaman berjihad partisipan. Verifikasi data

dilakukan dengan validasi intrasubjektif dan intersubyektif untuk memperkuat penafsiran data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman sebagai fundamentalis yang dialami partisipan

merupakan cara meng-Ada dengan ―kembali ke nabi‖ (Umwelt), menjadi berguna bagi orang lain

(Mitwelt), sikap anarkis (Umwelt), serta mempraktekkan teori ke dalam aksi (Eigenwelt).

Kata kunci: Fundamentalis agama, Umwelt, Mitwelt, Eigenwelt, Fenomenologi Eksistensial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

viii

THE EXISTENTIAL WORLD OF ADIRIMA’S EPIC

Albertus Harimurti

ABSTRACT

Human and the world can not be separated. Both are co-constituted. To understand

human being, we should understand his world, and vice versa. This study explores the relationship

between the self to world. The reference context of the study is religious fundamentalism. This

study sought to know the fundamentalist world construction through the relation with a world that

restrict his existential freedom (Umwelt), relation toward social world (Mitwelt), and his relation

with himself (Eigenwelt). The method used is an existential phenomenology. The data was

collected through semi-structured interviews with one participant. Selection of the participant is

based on his jihad experience. Data verification is done by intrasubjective and intersubjective

validation to strengthen the interpretation of the data. The results showed that the experience as a

fundamentalist as experienced by the participant is the “way to be” through “go back to the

prophet” (Umwelt), significance for others (Mitwelt), anarchist attitude (Umwelt), and putting

theory into practice (Eigenwelt).

Key words : Religious Fundamentalist, Umwelt, Mitwelt, Eigenwelt, Existential Phenomenology

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

ix

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma

NAMA : ALBERTUS HARIMURTI

NIM : 089114133

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Dunia Eksistensial Wiracarita Adirima

supaya dipergunakan sebagaimana mestinya untuk kepentingan akademis.

Dengan demikian, pihak Perpustakaan Universitas Sanata Dharma berhak

untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di

internet atau media lain demi kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Terima kasih.

Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal: 13 Juni 2013

Yang menyatakan,

Albertus Harimurti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

x

KATA PENGANTAR

Jika setiap pendidik maupun peserta didik berpandangan seperti Albert

Einstein—bahwa pendidikan adalah sebuah hadiah berharga—niscaya sebuah

karya tulis dipahami sebagai perwujudan proses menjadi. Sebaliknya, jika

pendidikan dipahami sebagai kewajiban yang membebani, maka pemahaman fatal

karya tulis sebagai sebuah ―syarat‖; tidak terhindarkan.

Berangkat dari rasa ingin tahu penulis serta keresahan kolektif terhadap

fundamentalisme, karya tulis berjudul ―Dunia Eksistensial Wiracarita Adirima‖

ini diwujudnyatakan. Judul yang tertera mengindikasikan bahwa dalam kreasi

karya ini diskursus mengenai fundamentalisme dibingkai dalam pemikiran

eksistensial yang diuraikan dan dieksplorasi lewat analisis psikologi eksistensial.

Harapannya, karya tulis ini dapat menjadi sumbangan tersendiri bagi disiplin ilmu

psikologi dan masyarakat pada umumnya serta kepada penulis pada khususnya.

Lewat ruang ini, penulis memberikan penghargaan linuhung bagi semua

pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses penelitian

ini. Terima kasih penulis haturkan kepada:

1. Being sekaligus kebenaran yang disebut dalam banyak nama serta

dilukis dalam banyak rupa.

2. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, M.Psych. sebagai pembimbing

sekaligus existenz yang senantiasa ing ngarsa sung tuladha, ing

madya mangun karsa, tut wuri handayani bagi penulis. Matur nuwun

untuk schole dan proses pembelajarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xi

3. Direksi Universitas Sanata Dharma serta segenap staf dan pengelola

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih untuk

pelayanannya menuju jendela kehidupan.

4. Bapak Fransciscus Xaverius Tohari, Ibu Veronica Eni Widi Muryani,

serta Felix Chandra Noveriawan untuk 24 tahun pendidikan dalam

sebuah wiyata mandala kecil bernama ―keluarga‖.

5. Bapak Machmudi Hariono dan Mas Noor Huda Ismail untuk segala

proses, persahabatan, serta pengalaman berharganya.

6. Kolase dalam sebuah fase: ITJAS (Ikatan Tjatjat Asmara) dan mereka

yang sentimentil; Abraham Barkah, Adhitya Hari, Aji Maundri,

Alexander Widyawan, Arga Yudha, Arya Primaditya, Bayu

Mahendra, Budi Setiyana, Christella Suryo, Danar Prakoso, Dani

Sayekti, Debora Ratri, Dias Aditya, Dionisius Ryan, Dody Nugroho,

Dyan Martikatama, Fajar Budi, Febriana Nurselly, Galih Pambudi,

Gilang Pradipta, Hanif Jemmy, Hariyono Teguh, Indra Hermawan,

Kalpika Narantaka, Krisna Yudha, Maharestu Sadya, Mandana, Maria

Eliza, Mario Heimbach, Petrus Andy, Pramesti Dewi, Ratna Ayu,

Rimpi Karuniasti, Ristina Mauliana, Sesilia Narendra, Setya Dharma,

Setyo Adi Sejati, Timotius Aditya, Tino Adika, Vita Dharmaadi,

Wahyu Kristianto, Wahyu Setia Jati, Wieana Oktami, Yosef Andank.

7. Être-pour-soi maupun être-en-soi yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu. Terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xii

Akhirnya, penulis menyadari bahwa prinsip ignoramus et ignorabimus

(kita tidak tahu dan tidak akan tahu) menjadi basis dalam peziarahan intelektual

manusia. Dan tentunya, sebagai pengalaman pertama penulis, karya ini tidak lepas

dari kejanggalan teknis maupun analisis. Oleh karena itu, penulis sangat

berterimakasih untuk segala kritik dan saran yang konstruktif—yang tentunya

akan semakin menyahihkan karya tulis ini. Terima kasih.

Yogyakarta, 13 Juni 2013

Albertus Harimurti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN………............................................................. iii

HALAMAN MOTTO.……..........………………........................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN..….………….….......................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................... vi

ABSTRAK....................................................................................................... vii

ABSTRACT...................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…................ ix

KATA PENGANTAR..................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

BAB I. PENGANTAR................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian...................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian.................................................................... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 10

A. Fundamentalisme..................................................................... 10

B. Analisis Eksistensial…............................................................. 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xiv

1. Being-in-the-world............................................................ 18

2. Tiga Mode Dunia.............................................................. 22

3. Being dan Nonbeing.......................................................... 27

C. State of Being Fundamentalisme Agama................................. 32

D. Peta Konsep Penelitian……………….................................... 40

BAB III. DESAIN PENELITIAN…............................................................ 41

A. Pendekatan Penelitian Fenomenologi Eksistensial.................. 41

B. Fokus Penelitian....................................................................... 45

C. Sumber Data Penelitian............................................................ 45

D. Teknik Pengumpulan Data dan Sampling................................ 46

E. Teknik Analisis dan Interpretasi Data...................................... 47

F. Verifikasi Data......................................................................... 49

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, LIFE-HISTORY,

ANALISIS DATA & HASIL PENELITIAN,

DAN PEMBAHASAN.................................................................... 51

A. Pelaksanaan Penelitian.............................................................. 51

B. Life-History…........................................................................... 55

C. Analisis Data dan Hasil Penelitian........................................... 64

1. Mitsein-Mitdasein.............................................................. 65

2. Umwelt............................................................................... 71

3. Mitwelt............................................................................... 75

4. Eigenwelt........................................................................... 90

D. Pembahasan.............................................................................. 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xv

1. Kembali ke Nabi (Umwelt)............................................... 117

2. Orang yang Ibaratnya Ingin Berguna (Mitwelt)............... 123

3. Anarkisme (Umwelt)......................................................... 128

4. Teori Tanpa Praktek: Hambar (Eigenwelt)....................... 130

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 143

A. Kesimpulan.............................................................................. 143

B. Saran........................................................................................ 145

1. Bagi Keluarga dan Masyarakat........................................ 145

2. Bagi Eksponen Agama dan Masyarakat.......................... 146

3. Bagi Peneliti Fenomenologi dengan Subjek

Fundamentalis.................................................................. 147

DAFTAR PUSTAKA….................................................................................. 149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Pemikiran Fundamentalis............................................. 14

Gambar 2. Struktur Pemikiran Non-Fundamentalis..................................... 15

Gambar 3. Orang yang Sehat Hidup secara Simultan di Umwelt, Mitwelt,

dan Eigenwelt............................................................................. 26

Gambar 4. Analogi Dunia Yusuf dalam Limas Segitiga.............................. 135

Gambar 5. Dunia Eksistensial Yusuf sebagai Fundamentalis...................... 142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent ...................................................................... 155

Lampiran 2. Interview Protocol ..................................................................... 157

Lampiran 3. Listing and Preliminary Grouping

(Reduction and Elimination)..................................................... 160

Lampiran 4. Clustering and Thematizing

the Invariant Constituents......................................................... 219

Lampiran 5. Thematic Portrayal.................................................................... 228

Lampiran 6. Individual Textural Descriptions............................................... 233

Lampiran 7. Individual Structural Descriptions ............................................ 245

Lampiran 8. Textural-Structural Synthesis..................................................... 248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah

Pernah termaktub pada suatu waktu yang sangat jauh dari hari ini

―....kebenaran yang diajarkan Buddha dan Siwa itu sesungguhnya satu jua.

Mereka memang berbeda-beda. Namun, pada hakikatnya sama. Karena tidak

ada kebenaran yang mendua.‖ Kata-kata ini, yang dituliskan Mpu Tantular,

lahir satu kali dan agaknya hidup abadi. Begitu abadi sehingga ketika

dihadapkan dengan masalah kehidupan beragama dan pluralitas di Indonesia

saat ini masih relevan. ―Dalang‖ dari masalah kehidupan beragama dan

pluralitas ini kemudian disebut sebagai: fundamentalisme—yang notabene

adalah sebuah paham.

Fundamentalisme dipahami sebagai sikap terhadap keyakinan

seseorang yang memuat kebenaran fundamental, dasar, intrinsik, esensial, dan

tak bercela mengenai kemanusiaan dan ketuhanan (Altemeyer & Hunsberger,

1992; Moaddel & Karabenick, 2008; Williamson, Hood, Ahmad, Sadiq, &

Hill, 2008). Hood, Hill, dan Williamson (2005) berpendapat bahwa label ini

dapat digunakan sepanjang kelompok ini menolak pluralitas terhadap kitab

suci (modernitas). Menurut kaum fundamentalis, pluralitas kitab suci ini

menyangkal penyingkapan rahasia Tuhan.

Meskipun fundamentalisme memiliki definisi dan ciri yang sama,

namun gejala sosial tersebut harus dipahami secara kontekstual. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

2

Herriot (2009), konteks yang dimaksud di sini adalah konteks sosial maupun

konteks psikologis. Pada waktu dan tempat yang berbeda, alasan seorang atau

sekelompok fundamentalis melabeli ‗yang lain‘ sangatlah berbeda. Oleh

karena itu, ketika kita menyebut seseorang atau sekelompok orang adalah

kaum fundamentalis, kita perlu mencari latar belakang fundamentalisme yang

terjadi sesuai konteks sosial dan psikologis yang ada.

Kita ambil contoh fundamentalisme Taliban (Afghanistan) dengan

fundamentalisme kelompok penyerang Ahmadiyah (Indonesia). Keduanya

memiliki kesamaan ciri dasar bahwa ideologi di luar mereka tidak dapat

ditoleransi dan bertujuan untuk membentuk sebuah sistem teokrasi yang

berlandaskan syariah. Namun mereka memiliki karakteristik yang berlainan.

Taliban berhasrat untuk menaklukkan Afghanistan dan membentuk kembali

khalifah Islam (Rashid, 2001), sedangkan kelompok penyerang Ahmadiyah

memiliki tendensi bahwa pihak mayoritas menindas yang minoritas (Program

Studi Agama dan Lintas Budaya [PSALB], 2012). Perbedaan inilah yang

menunjukkan pentingnya melihat fenomena fundamentalisme secara

kontekstual.

Meskipun harus dipahami secara kontekstual, namun dapat dipahami

bahwa ada sejumlah karakteristik utama fundamentalisme secara global.

Karakteristik utama adalah prinsip intratekstualitas (intratextuality). Menurut

Hood et al. (2005), para fundamentalis memandang bahwa isi kitab suci secara

literal adalah benar adanya dan satu-satunya sumber dari makna. Dalam hal ini

berarti para fundamentalis menjadikan kitab suci sebagai sebuah otoritas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

3

menempatkan pengalaman manusia di bawahnya. Tidak ada sumber di luar

teks yang dapat mengatakan kebenaran mutlak dari kehidupan. Lebih jauh

lagi, dapat kita katakan bahwa isi teks tidak bisa dipengaruhi apapun atau

siapapun, mereka yang skeptis dan mempertanyakan isi dari teks akan

mengalami penolakan dari para fundamentalis (Hood, Hill, & Spilka, 2009).

Mirisnya, beberapa teks yang tertulis dalam kitab suci akan menjadi

beresiko lewat penafsiran yang literal (intratextual). Padahal, jika dilihat dari

kitab suci berbagai agama besar di dunia, kita dapat menemukan beberapa

kalimat yang tertulis dalam kitab suci yang secara fundamental justru

mendukung humanisme dan perdamaian, bukan kekerasan antar agama (Rg.

Weda X.191; Matius 22:37-39; Al-Baqarah 213; Karaniya Metta Sutta). Lain

halnya jika penafsiran dilakukan secara selektif. Ketika selektivitas ini terjadi,

kita akan sampai pada pemahaman bahwa apa yang ada dalam kitab suci

menjadi beresiko.

Hood et al. (2005) mengelaborasi bahwa fundamentalis melakukan

proses selective scriptural ini sebagai bentuk dari justifikasi terhadap

pandangannya. Sebagai contoh adalah fundamentalis Protestan yang memiliki

dasar dari beberapa teks tertentu dalam Alkitab, salah satunya adalah pada;

“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,

bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu

memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang

telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-

Nya yang ajaib…” (1 Petrus 2:9)

Kutipan ayat di atas menjadi basis justifikasi fundamentalis Protestan.

Dengan kata lain, ayat tersebut telah melewati proses selective scriptural.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

4

Proses selective scriptural ini merupakan bentuk fragmentasi isi kitab suci.

Kitab suci yang seharusnya dipahami secara menyeluruh justru mengantar

pada interpretasi yang kurang tepat ketika dipahami secara selektif. Proses

selective scriptural yang pragmatis dan mengalami penyimpangan interpretatif

ini akan menjadi berbahaya jika dikenakan dalam pemahaman terhadap kata

―bangsa yang terpilih‖, ―imamat yang rajani‖, ―bangsa yang kudus‖, ―umat

kepunyaan Allah sendiri‖.

Di Indonesia, fundamentalisme ditengarai menjadi pemicu beragam

kasus kekerasan. Pada tahun 2010, tercatat ada 39 kasus kehidupan beragama,

sedangkan tahun 2011 ada 36 kasus menyangkut kehidupan beragama

(PSALB, 2012). Kasus yang terjadi meliputi pengalihfungsian, pembekuan,

penyegelan, penutupan atau penggusuran rumah ibadah, maupun ancaman

atau perusakan, mulai dari pelemparan batu ke bangunan rumah ibadah sampai

pada pembakaran dan teror serta ledakan bom bunuh diri di tempat ibadah.

Secara kuantitatif, tidak terjadi perubahan yang signifikan berkaitan dengan

masalah kedua ini. Namun secara kualitatif mengalami peningkatan dengan

digunakannya modus bom bunuh diri (dalam satu kasus masjid di Cirebon dan

satu kasus gereja di Solo).

Terang saja gerakan fundamentalisme yang dimanifestasikan dalam

berbagai bentuk yang berbau kekerasan komunal (perusakan, bom bunuh diri)

dan ―dihiasi‖ intrik politik (sistem teokrasi, SKB Tiga Menteri), meresahkan

sekaligus membahayakan keadaan sosial maupun psikologis masyarakat luas.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan, maka signifikansi studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

5

fundamentalisme dan kaitannya dengan resiko sosial yang mengancam perlu

dilakukan. Jika memungkinkan justru kita meretas serta melakukan tindakan

preventif terhadap hal tersebut. Untuk meretas serta melakukan tindakan

preventif, maka salah satu hal yang diperlukan adalah memahami kehidupan

para fundamentalis.

Sebagaimana kelompok fundamentalis memiliki karakteristik berdasar

konteks, maka guna mencapai pemahaman yang komprehensif, Victoroff

(2005) menganjurkan penelitian dengan melakukan kontak langsung dengan

kaum fundamentalis. Selain dibutuhkannya kontak langsung, ditemukan juga

bahwa perilaku yang terjadi dalam fundamentalis dideterminasikan oleh

sebuah kombinasi dari faktor bawaan, faktor biologis, faktor awal

perkembangan, faktor kognitif, temperamen, pengaruh lingkungan, dan

dinamika kelompok. Dari faktor-faktor tersebut, aspek biologis (e.g.

Jakubowska & Oniszczenko, 2010; Watson, Chen, & Hood, 2011) dan sosial

(e.g. Altemeyer, 2004; Blogowska & Saroglou, 2011; Gribbins & Vandenberg,

2011) telah dihadirkan. Namun, menjadi tidak adekuat dengan absennya nilai-

nilai hidup (filosofi) yang dipegang dan makna yang dicipta oleh

fundamentalis itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian terpadu lewat level

analisis dan penggambaran mengenai contoh fundamentalis perlu dilakukan.

Menanggapi gagasan Victoroff (2005), penelitian ini akan berusaha

melakukan kontak langsung terhadap fundamentalis dalam rangka pemahaman

akan aspek biologis, sosiologis, sekaligus aspek filosofis. Kerangka teoritis

yang secara tepat mengakomodir ketiga aspek tersebut adalah pemaknaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

6

dunia kaum fundamentalis. Kontak langsung akan membantu pemahaman

mengenai dunia mereka secara langsung. Lewat mengenal dunia kaum

fundamentalis, pemahaman komprehensif mengenai fundamentalis sebagai

seorang manusia akan tercapai.

Dunia yang dimaksud adalah dunia makna (Lebenswelt) sesuai

pemahaman Edmund Husserl (dalam Abidin, 2007). Dunia ini diciptakan

(dimaknakan) dan dihidupi oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dunia

eksistensial—sebagaimana kita akan menyebut selanjutnya—merupakan

pemaknaan atas dunia disertai proses membangun dunia dalam koridor

psikologi eksistensial. Secara singkat, rentang sejarah psikologi eksistensial

sangat erat kaitannya dengan pemikiran Edmund Husserl, Martin Heidegger,

Ludwig Binswanger, Medard Boss, dan Rollo May.

Groth (2008) mengelaborasi bahwa manusia yang sehat adalah

manusia yang eksis di dunia (the existing person atau the exister). Manusia

yang eksis berarti berada dalam otentisitasnya. Otentisitas ini dipahami

sebagai realisasi kebebasan manusia. Kebebasan ini merupakan wujud dasein

(Ada-di-sana) dalam kondisi being-in-the-world. Guna memahami being-in-

the-world, maka kita harus memahami being (Ada) dan world (dunia). Kedua

kutub ini membangun sebuah relasi dialektis dalam dinamikanya.

Being dalam hal ini dipahami sebagai eksistensi manusia itu sendiri.

Dengan demikian, seperti dikatakan sebelumnya, untuk memahami manusia

berarti harus memahami dunianya. Dan untuk memahami dunia

eksistensialnya, maka kita harus memahami mode dunia eksistensial manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

7

Cara memahami dunia eksistensial seseorang adalah memahaminya

lewat tiga mode dunia. Mode dunia pertama adalah Umwelt. Umwelt dipahami

sebagai dunia fisiologis maupun kultural sejauh itu menempatkan manusia

dalam kondisi yang minim kebebasan untuk memilih. Kedua adalah Mitwelt

yang dipahami dalam hubungan antara aku dengan orang lain. Orang lain

dalam hal ini juga diposisikan sebagai subyek, bukan sekadar obyek. Mode

terakhir adalah Eigenwelt. Eigenwelt dipahami sebagai dunia pribadi yang

berisi nilai-nilai dan potensialitas seseorang.

Ketiga dunia ini yang membentuk seseorang dalam kondisi being-in-

the-world. Ketiga dunia ini bersifat dialektis dan beroperasi secara serentak

dalam dunia eksistensial setiap orang. Sifat melekat antara seseorang dengan

dunianya memungkinkan pemahaman bahwa untuk memahami seseorang,

maka kita harus memahami dunianya. Erwin Straus (dalam May, 1958)

mengatakannya dengan baik; ―To understand the compulsive, we must first

understand his world.‖

Guna memahami dunia seorang fundamentalis, penelitian ini akan

mengangkat kasus Yusuf Adirima. Yusuf adalah seorang mantan mujahidin.

Selama 2 tahun Yusuf berjihad atas nama Moro Islamic Liberation Front

(MILF) melawan pemerintahan Filipina. Tujuannya adalah berlatih perang

untuk melakukan solidaritas dengan berjihad di Poso. Sekembalinya dari

Filipina, Yusuf tidak memiliki kesempatan lagi untuk berjuang di Poso

berkaitan dengan adanya perjanjian Malino. Yusuf kemudian justru ditangkap

dengan dakwaan sebagai tersangka terorisme. Veteran perang MILF ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

8

ditangkap polisi pada tahun 2002 dikarenakan terbukti menyimpan amunisi di

rumah kontrakannya bersama Mustofa dan ketiga temannya. Perjuangan jihad

inilah yang mendasari peneliti untuk menghadirkan kasus dan pengalaman

Yusuf sebagai sebuah single-case studies dalam penelitian.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa penting untuk meneliti

dunia eksistensial kaum fundamentalis agama. Lewat pemahaman dunia

eksistensial para fundamentalis pula, kita akan mampu menemukan bagaimana

dunia itu dibentuk. Oleh karena itu, untuk mencapai pemahaman akan solusi

terhadap masalah fundamentalisme, kita harus memulainya dengan memahami

seperti apa dan bagaimana mereka membangun dunia. Harapannya;

pemahaman akan dunia Yusuf ini dapat menjadi cermin kecil untuk

mengetahui seperti apa dan bagaimana seorang fundamentalis membangun

dunianya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran dunia eksistensial (Umwelt, Mitwelt, Eigenwelt)

Yusuf sebagai seorang fundamentalis?

2. Bagaimanakah proses pembangunan dunia eksistensial (Umwelt, Mitwelt,

Eigenwelt) Yusuf sebagai seorang fundamentalis?

3. Bagaimana kesalingterkaitan antara ketiga mode dunia itu satu sama lain?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

9

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan dunia eksistensial (Umwelt, Mitwelt, Eigenwelt) Yusuf

sebagai seorang fundamentalis.

2. Mengetahui proses pembangunan dunia eksistensial (Umwelt, Mitwelt,

Eigenwelt) Yusuf sebagai seorang fundamentalis.

3. Mengetahui kesalingterkaitan antara ketiga mode dunia itu satu sama lain.

D. Manfaat Penelitian

Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengayaan

bagi psikologi eksistensial berkaitan dengan dunia eksistensial Yusuf sebagai

seorang fundamentalis. Gambaran serta proses membangun dunia eksistensial

yang dialami Yusuf akan memberikan gambaran psikologis dalam mendekati

persoalan psikologis seorang fundamentalis secara tepat.

Dengan mengetahui bagaimana gambaran serta proses membangun

dunia eksistensial yang dialami Yusuf maka hasil studi ini dapat menjadi

pertimbangan tersendiri bagi pembuat maupun pemerhati kebijakan dalam

memahami fundamentalisme. Dengan memahaminya, maka tindakan preventif

sekaligus penemuan akan solusi dapat dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Fundamentalisme

Medio abad ke-20, Allport (1950) menemukan tesisnya yang

menyatakan bahwa agama adalah bentuk pengejaran makna (pursuit of

meaning) dari individu. Selain tesis dari Allport, hasil penelitian Silberman

(dalam Emmons & Paloutzian, 2003) menunjukkan bahwa ada tiga hal yang

menyatakan agama sebagai sistem makna dan mempengaruhi emosi. Pertama,

agama menentukan emosi dan level intensitas emosi. Kedua, keyakinan

mengenai alam dan Tuhan mempengaruhi emotional well-being. Ketiga,

agama menawarkan kesempatan untuk mengalami pengalaman emosional

yang unik lewat kedekatan dengan yang bersifat kudus.

Frankl (1984) mengelaborasi bahwa sistem makna yang dimaksud di

sini adalah kumpulan keyakinan dan teori yang digunakan seseorang atau

kelompok untuk menghadapi realita. Sistem makna ini kemudian akan

menjadi motor penggerak frame of reference (Frankl, 1968). Frame of

reference sendiri didefinisikan Feist & Feist (2008) sebagai sebuah filosofi

atau cara pandang terhadap suatu hal pada seseorang. Frame of reference

sendiri bersifat dinamis dan bisa berubah kapan saja tergantung pengalaman

hidup.

Sebagai sebuah sistem makna dalam dunia sosial, agama mengikuti

aliran jaman secara dinamis. Rambo (dalam Lamb & Bryant, 1999)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

11

menyatakan bahwa tradisi religius berubah dari satu kelompok ke kelompok

lainnya atau terjadi proses intensifikasi keyakinan religius dan praktiknya.

Perubahan ini merupakan bentuk dari konversi keagamaan. Paloutzian,

Richardson, & Rambo (1999) mendefinisikan konversi keagamaan sebagai

sebuah pengalaman transformasional yang berpengaruh amat besar yang

melibatkan persinggungan dinamis antara seseorang dengan kejadian,

ideologi, institusi, ekspektasi, dan pengalaman.

Definisi konversi tersebut juga sesuai ketika diterapkan dalam

fundamentalisme. Adanya persinggungan seseorang dengan kejadian,

ideologi, institusi, ekspektasi, dan pengalaman yang lalu membentuk sebuah

pengalaman transformasional. Pengalaman transformasional ini mengacu pada

perubahan, seperti yang telah disebutkan, sistem makna dan frame of

reference. Konversi berupa perubahan sistem makna dan frame of reference

ini ditunjukkan dengan dogmatisasi isi kitab suci yang diikuti dengan sikap

maupun cara berpikir konservatif, bersifat rigid terhadap cara pandang

terhadap out-group, intoleran, dan bersinggungan pada kebenaran mutlak

kelompok ini mampu memunculkan karakter otoriter yang cenderung

merugikan interaksi antar manusia (Altemeyer, 2004; Altemeyer &

Hunsberger, 1992; Gribbins & Vandenberg, 2011).

Beberapa temuan (Altemeyer & Hunsberger, 1992; Moaddel &

Karabenick, 2008; Williamson, Hood, Ahmad, Sadiq, & Hill, 2008)

mendukung bahwa fundamentalisme dipahami sebagai sikap terhadap

keyakinan seseorang yang memuat kebenaran fundamental, dasar, intrinsik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

12

esensial, dan tak bercela mengenai kemanusiaan dan ketuhanan. Hood et.al.

(2005) berpendapat bahwa label ini dapat digunakan sepanjang kelompok ini

menolak pluralitas terhadap kitab suci (modernitas).

Jika agama memiliki posisi kuat dalam kendali sistem makna, otomatis

paham fundamentalisme yang menjadi produk konversi ideologi menjadi

pemerintahan baru dalam frame of reference seseorang. Menurut McAdams

(1993), kaum eksistensialis Kristen maupun Yahudi percaya bahwa setiap

manusia bertanggungjawab menciptakan makna di dunia. Oleh karena itu,

setiap orang akan ‗berperang‘ secara heroik dalam rangka mencapai makna.

Masih senada dengan McAdams, Hood et.al. (2005) mengklaim bahwa sebuah

sistem makna dapat digagas sebagai sekelompok keyakinan atau teori

mengenai realitas yang termasuk di dalamnya teori dunia (keyakinan

mengenai yang lain dan situasi) dan teori diri (keyakinan akan diri sendiri).

Hood et.al. (2005) menguraikan bahwa sekelompok keyakinan atau

teori utama kehidupan para fundamentalis adalah kitab suci dari agama

masing-masing. Pekerjaan, relasi personal, cara merawat anak, perkembangan

diri, prestasi kerja dan lebih banyak lagi didasari oleh isi kitab suci. Oleh

karena itu penting untuk dipahami bahwa perjuangan untuk mencari makna

dari para fundamentalis dapat didefinisikan dan diinterpretasikan lewat kitab

suci yang ada. Agama, sesuai dengan pemaknaan para fundamentalis, menjadi

filosofi hidup utama yang kemudian berhadapan dengan makna personal

(Baumeister dalam Hood et.al., 2005) dan menyediakan sense of coherence

(Antonovsky, dalam Hood et.al., 2005; Emmons, dalam Hood et.al., 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

13

Ada perbedaan yang sangat mencolok antara kitab suci suatu agama

dengan buku-buku ilmu pengetahuan. Dalam The God Delusion, Richard

Dawkins (2006) menyatakan bahwa buku mengenai ilmu pengetahuan

cenderung lebih fleksibel dibandingkan dengan kitab suci suatu agama. Jika

ada kesalahan isi dalam buku ilmu pengetahuan, maka akan dilakukan revisi

sesuai dengan bukti terbaru yang ada. Namun, berbeda dengan isi kitab suci,

isi kitab suci sangatlah rigid dan tidak bisa diganggu gugat. Inilah yang

kemudian akan mempengaruhi rigiditas seorang fundamentalis.

Kritikan mengenai rigiditas kitab suci ini secara menarik disajikan

dalam kumpulan parabel The Song of the Bird karya Anthony de Mello

(1984). Dengan sinisme yang tidak berlebihan, De Mello menyampaikan

bahwa; “Scripture, like the Sabbath, is for human beings, not human beings

for Scripture”.

Seperti disampaikan De Mello bahwa ―manusia untuk kitab suci‖

adalah sebuah metafora yang terarah kepada para fundamentalis. Hood et.al.

(2005) menggambarkan cara berpikir seorang fundamentalis lewat sebuah

mapping yang tergambar dalam Gambar 1.1.

Dalam gambar dapat dipahami bahwa sumber pemikiran seorang

fundamentalis adalah teks suci (sacred texts) yang dipahami secara literal dan

dipercaya sebagai the words of God menjadi sebuah prinsip intratext

(principle of intratextuality) kemudian dianggap menghasilkan kebenaran

absolut (absolute truth). Lingkaran bulat penuh menandakan pembatas dengan

keyakinan sekitar (peripheral belief). Dengan demikian karena lingkaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

14

penuh mengindikasikan batas yang kurang permeabel maka seorang

fundamentalis membuat sebuah penjara ideologi yang bersumber teks suci

semata. Keyakinan sekitar tidak berpengaruh terhadap struktur pemikiran,

justru keyakinan sekitar dipahami sebagai domain dari struktur berpikir dari

tiga hal yang menciptakan interelasi dalam lingkaran.

Lain halnya dengan struktur pemikiran seorang non-fundamentalis

(dalam Gambar 1.2.) yang memiliki lingkaran dengan garis putus-putus dan

adanya korelasi antara keyakinan sekitar dengan tiga variabel dalam lingkaran

yang menciptakan interelasi. Garis putus-putus menunjukkan bahwa

pemikiran non-fundamentalis bersifat permeabel sehingga ada sebuah dialog

internal yang terjadi antara bentuk pemikiran non-fundamentalis dengan dunia

luar yang menghasilkan keseimbangan struktur berpikir.

Gambar 1. Struktur pemikiran fundamentalis

Sumber : Hood et al., 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

15

Lewat kedua gambar dan uraian di atas, ditunjukkan bahwa ada

pemahaman dan konstruksi dunia yang berbeda antara fundamentalis dengan

non-fundamentalis. Konstruksi dunia yang terbentuk ini akan dipahami lewat

cakrawala berpikir eksistensialisme.

B. Analisis Eksistensial

Apa yang dipikirkan dunia tidak banyak bedanya.

Rembrandt harus melukis. Apakah dia melukis

dengan baik atau jelek, tidak jadi soal baginya;

melukis adalah sarana yang membuatnya menjadi

seorang manusia yang utuh.

—Irving Stone, Lust for Life

Sekitar usia 30-an, seorang psikoanalis Sullivanian Amerika menderita

tubercolosis (TBC). Dia merasakan kehidupan sehari-harinya sarat akan

kecemasan sebagai akibat dari penyakitnya. Di sanatorium sambil membaca,

Gambar 2. Struktur pemikiran non-fundamentalis

Sumber : Hood et al., 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

16

dia menunggu kemungkinan untuk sembuh, cacat seumur hidup, atau bahkan

mati. Tapi dalam proses medikasi yang diberikan, justru dia menemukan

bahwa kecemasan manusia yang mendalam merupakan akibat dari ketidakber-

ada-annya (nonbeing). Orang itu adalah Rollo Reese May. Berkiblat pada

psikoanalisis Freud serta eksistensialisme Kierkegaard dan Nietzche, May

melakukan penelusuran mengenai pendekatan psikologi eksistensial yang

telah didahului sekaligus berpondasi pada ontologi Heidegger; daseinanalytik.

Dalam kelanjutannya, Ludwig Binswanger (1958) menyebut analisis

eksistensial sebagai daseinanalyse atau analisis dasein—berbeda dengan

daseinanalytik yang merupakan hermeneutika dari being sebagai eksistensi.

Daseinanalyse merupakan analisis fenomenologis dari eksistensi manusia

(dasein). Analisis eksistensial, merupakan bentuk penyempurnaan dan

perlawanan terhadap metode ilmiah yang melanggengkan depersonalisasi.

―The person is not a thing, a substance, not an object‖, kata Heidegger (1962),

―Any psychical objectification of acts, and hence any way of taking them as

something psychical, is tantamount to depersonalization‖. Analisis ini

berusaha menjawab pertanyaan; ―Are we seeing him or her in their real

world?‖ (Taylor, 2009).

Sebelum memahami dasein, kita harus memahami manusia terlebih

dahulu. Manusia dalam ranah psikologi eksistensial bisa dipahami dalam

horizon Kierkegaard dan Nietzche. May (1961) percaya bahwa Kierkegaard

dan Nietzche lebih akurat dalam menggambarkan manusia sebagai organisme

yang membuat nilai-nilai; prestise, kemampuan, kelemahlembutan, cinta. Nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

17

ini jauh lebih penting jika disejajarkan dengan kesenangan dan bahkan lebih

penting dibandingkan bertahan hidup sekalipun. Sebagaimana dikatakan

Frankl (1984): “Man, however, is able to live and even to die for the sake of

his ideals and values!”

Setelah kita memahami gambaran manusia dalam horizon psikologi

eksistensial, maka pemahaman mengenai dasein akan dibabarkan. Secara

etimologis, dasein berasal dari dua suku kata yakni da yang berarti there; dan

sein yang berarti being, to exist, or be alive. Istilah ini merujuk pada posisi

entitas manusia. Dasein yang dapat memposisikan diri dalam satu cara atau

cara lain serta entah bagaimana caranya selalu memposisikan diri disebut

―existence‖ (Existenz). Dengan demikian, existence sendiri merupakan

manifestasi dari dasein. “The word „existence‟, kata Gombrowics (1971),

“means only conscious human existence, only inasmuch as one is conscious of

existence. Men who live in an unconscious manner have no existence”.

Kehidupan manusia dalam ketidaksadaran ini dapat dibayangkan

melalui berbagai literatur seperti The Sane Society (1955) karangan Erich

Fromm. Lewat literatur ini, kita dapat membayangkan kondisi manusia secara

kolektif maupun individual sekitar satu abad yang lalu. Dalam masyarakat

yang memilki aktivitas ekonomi tinggi, proses kuantifikasi dan abstraksifikasi

akan berimbas dalam setiap bidang kehidupan. Misalnya sikap manusia

terhadap barang, terhadap orang, bahkan terhadap dirinya sendiri. Kedua

proses ini menciptakan teralienasinya manusia dari barang, orang, maupun

dirinya sendiri. Secara mental, manusia menjadi ―sakit‖ akibat modernisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

18

Dalam himpitan modernisme yang melahirkan manusia yang

cenderung ―sakit‖ secara eksistensial ini, May (dalam Ewen, 2003)

menemukan (kembali) bahwa setiap manusia, secara inheren, memiliki

kebutuhan untuk eksis di dunia. Manusia yang sehat secara mental adalah

manusia yang eksis di dunia (the existing person). Manusia yang eksis berarti

dasein dalam kondisi being-in-the-world.

1. Being-in-the-world

Ada dua kutub aktif dalam terminologi being-in-the-

world. Pertama adalah being (Ada) dan kedua adalah world

(dunia). Kedua kutub ini membangun sebuah relasi dialektis

dalam dinamikanya.

Martin Heidegger (1962) memaparkan being sebagai

konsep universal yang tidak dapat didefinisikan sehingga makna

dari being sendiri masih tersamar. Konsekuensi logis dari samar

ini adalah prinsip yang menuntut untuk terus memunculkan

pertanyaan mengenai being itu sendiri. Being yang individual dan

subjektif ini, dalam terminologi Heidegger, disebut dasein.

Sebagai kontinuitas dari ide Heidegger, Jean-Paul Sartre

(1956) membabarkan bahwa ada dua cara meng-Ada secara

radikal. Dalam hal ini Sartre membedakan antara être-en-soi

(Ada-pada-dirinya) dan être-pour-soi (Ada-bagi-dirinya). Sartre

menyebut Ada-pada-dirinya sebagai Ada (being) yang sifatnya

objektif dan Ada-bagi-dirinya sebagai eksistensi. Jika Ada-pada-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

19

dirinya merupakan Ada pada benda-benda dan ada begitu saja,

maka Ada-bagi-dirinya merupakan ciri khas manusia yang

ditandai kesadaran, bersifat subjektif dan individual. Dalam dua

cara meng-Ada ini, dasein setara dengan Ada-bagi-dirinya.

Menurut May (1958), cukup sulit untuk mendefinisikan

being secara konstitusional. May menyatakan bahwa manusia

adalah being yang berada di sana sekaligus dia memiliki ―di sana‖

dalam pemahaman bahwa dia dapat mengetahui bahwa dia di sana

dan mengambil bagian (take a stand) dengan referensi terhadap

fakta (dasein). ―Di sana‖ bukanlah suatu tempat, tapi suatu ―di

sana‖ partikular yang menjadi milik individu tersebut, titik

partikular dalam waktu maupun ruang eksistensi dalam momen

yang ada (given moment). Manusia adalah being yang sadar akan,

kemudian bertanggungjawab terhadap, eksistensinya.

Aspek kedua yang perlu dipahami dalam terminologi

being-in-the-world adalah world. Husserl (dalam Valle & King,

1978) menyebut bahwa dunia yang dimaksud dalam ranah

eksistensialisme adalah dunia yang diciptakan (dimaknakan) dan

dihidupi oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari (Lebenswelt).

Oleh karena itu, dunia manusia bukan dunia fisik belaka,

melainkan juga dunia makna. Menyambung gagasan Husserl,

May (1958) mengklaim bahwa dunia didefinisikan sebagai

struktur dari hubungan yang penuh arti, di mana seseorang eksis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

20

dan dalam disain masing-masing juga turut berpartisipasi. Dunia

di sini bermuatan kejadian yang telah berlalu yang

mengkondisikan eksistensi seseorang dan semua pengaruh

deterministik yang bekerja pada diri seseorang. Sebuah ungkapan

yang akan ditemukan dalam diskursus eksistensialisme; manusia

yang membangun dan menyusun dunia.

In dalam istilah being-in-the-world memiliki makna

eksistensial. Aspek yang ada dalam in adalah keterlibatan

(concerned with), keterikatan (preoccupation), komitmen

(commitment), serta keakraban (familiarity). Dengan demikian,

dunia di sini dipahami sebagai dunia yang di dalamnya manusia

ikut terlibat, terikat, memiliki komitmen, dan akrab. Dunia ini

terus berkembang, tergantung dari manusia sendiri sebagai

pencipta makna dan dunianya sendiri (dunia yang subjektif).

Van Kaam (1969) membabarkan bahwa manusia selalu

siap untuk keluar dari dirinya lalu hidup di dunia. Manusia

melibatkan dirinya secara berkesinambungan dalam tingkatan

realitas tertentu di sekitarnya. Manusia berinteraksi secara aktif

dengan segala hal dan berproses dengan organisme diri dan

sekitarnya. Dalam waktu bersamaan, manusia menjadi subjek di

dunia dan, secara berkesinambungan juga, menjadikan dunia

sebagai tempat pembongkaran makna. Oleh karena itu, untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

21

menjadi manusia pada dasarnya adalah untuk eksis. To exist

sendiri ekuivalen dengan terminologi being-in-the-world.

Feist & Feist (2008) mengklaim bahwa tanda penghubung

pada istilah ―being-in-the-world‖ merujuk pada keutuhan

(oneness) antara subjek (person) dan objek (world). Hal tersebut

menunjukkan adanya relasi dialektis yang terjadi antara subjek

dan objek. Oleh karena fokus yang tidak parsial, psikologi

eksistensial cenderung bersifat holistis atau dalam bahasa Taylor

(2009) dipahami sebagai studi mengenai ―total person in his life

context‖.

Eksplorasi May (1983) lebih lanjut menyatakan bahwa

being yang dimaksud bersifat partisipatif atas kondisinya atau

keadaan yang terjadi selama proses being something. Dapat

dipahami juga sebagai pola kemampuan yang unik dari individu

(May, 1961). Dengan demikian, dasar dari being something

adalah mengetahui kondisi eksternal (self-awareness) maupun

internalnya (self-consciousness).

Ditinjau dari perspektif eksistensial, being-in-the-world

menjadi masalah tersendiri bagi manusia abad ke-20 (dalam

Western tradition). Pergantian kehidupan manusia yang

berdasarkan akal saja mulai merambah dunia dan industrialisme

pada pertengahan abad ke-19. Implikasinya, penekanan terhadap

teknis dan aplikasi akal pada hal teknis mencapai tingkat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

22

eksesif. Pada saat yang sama, muncullah eksponen profetik

seperti Kierkegaard, Nietzche dan Marx (May, 1967). Lewat

eksplorasi para eksponen profetik ini, May (1958) menguraikan

bahwa manusia kehilangan sense of being dan kemudian

kehilangan dunianya. Tidak hanya mengalami pengalaman

alienasi dari dunia manusia sekitarnya, namun manusia juga

mengalami penderitaan di dalam dirinya. Dia menjadi asing

dengan dunia naturalnya (alienasi epistemologis).

Ada yang menarik secara historis dari kondisi psikologis

manusia. Pada jaman Freud (abad ke-19 dan transisi ke abad ke-

20), histeria menjadi masalah utama dalam masyarakat. Pada abad

ke-20, masalah berupa skizoid lebih mendominasi dibandingkan

histeria. Ini berarti menunjukkan bahwa setiap waktu dan ruang

sosiopsikologis tertentu memiliki sekaligus mengusung problema

yang berbeda. Dengan kata lain, meminjam bahasa May (1958),

―World is never something static…It is rather dynamic pattern.”

2. Tiga Mode Dunia

Menurut perspektif psikologi eksistensial, dasein yang

berada dalam kondisi being-in-the-world merupakan indikator

yang menentukan orang sehat. Karena kita hidup dalam dunia

(world) yang kompleks, maka ketika kita membicarakan

mengenai being-in-the-world (maupun dasein) otomatis akan

berhadapan dengan konteks world. Ada tiga mode dunia yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

23

secara simultan menjadi formatur dasein, yakni; Umwelt, Mitwelt,

dan Eigenwelt (uraian mengenai mode dunia ini telah didahului

oleh Binswanger dan Boss). Sebagaimana dikatakan May (1958)

bahwa ketiganya sama sekali bukan dunia, melainkan tiga mode

yang secara simultan membentuk kondisi dasein (being-in-the-

world).

Secara literal, Umwelt berarti ―world around‖ atau ―dunia

sekitar‖. Umwelt dipahami sebagai dunia internal dan eksternal

objek yang membentuk kita secara fisiologis dan lingkungan

secara fisik. Pada umumnya disebut sebagai dunia biologis

manusia (May, 1958).

Menurut May (1958), semua organisme memiliki dunia

natural ini. Dalam animal beings dan human beings, Umwelt

meliputi kebutuhan biologis (needs), dorongan (drives), insting

(instincts). Dengan demikian, meskipun manusia tidak memiliki

self-consciousness maka dia juga tetap akan eksis di dunia ini.

May (1958) mengelaborasi bahwa Umwelt adalah dunia berisi

hukum alam, siklus alam, tidur dan bangun, dilahirkan dan mati,

hasrat dan pelepasan, dunia keterbatasan dan determinisme

biologis, dunia tempat manusia mengalami ke-terlempar-an dan

setiap dari kita harus menyesuaikan diri dalam cara-cara tertentu.

Umwelt berkaitan erat dengan psikoanalisis Freud yang

menjadi kajian sebelumnya dari May. Oleh karena itu Umwelt

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

24

meliputi berbagai macam aspek biologis seperti yang telah

dipaparkan di atas. Dalam dunia ini manusia dipandang semata-

mata sebagai objek determinisme.

Namun kita tidak hanya hidup dalam Umwelt. Kita juga

hidup dalam Mitwelt. Mitwelt, secara literal, berarti ―with-world‖

atau ―dengan-dunia‖ atau dunia sosial bersama orang lain. Feist &

Feist (2008) menyatakan bahwa kita harus berrelasi dengan orang

lain selayaknya orang. Jika kita menganggap mereka objek, maka

kita melulu hidup dalam ranah Umwelt.

Pengaruh Interpersonal Theory Sullivan ditemukan dalam

kajian mengenai Mitwelt. Gagasan Sullivan mengenai need for

others dapat dipahami dalam kehidupan manusia yang berada

pada ranah dunia sosial yang notabene membantunya proses

perkembangan psikologis (Ewen, 2003). ―Personality”, kata

Sullivan (dalam Ewen, 2003), “can never be isolated from the

complex of interpersonal relationships in which the person lives”.

Oleh karena itu, semua kegiatan manusia adalah kegiatan sosial,

baik itu proses fisik maupun proses mental seperti mimpi dan

fantasi. Dengan demikian, menurut Sullivan, hubungan

interpersonal menerima tokoh fiktif sebagai lawan relasi manusia

(Hall & Lindzey, 1978).

Ketiga adalah Eigenwelt yang secara literal berarti ―own-

world‖ atau ―dunia pribadi‖. Eigenwelt adalah dunia psikologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

25

dari diri seseorang, kekuatan (potensialitas), dan nilai-nilainya.

Dunia ini secara singkat merupakan bentuk relasi dengan oneself.

Dalam dunia ini, sisi humanistik dari psikologi eksistensial sangat

kentara. Seperti apa yang menjadi konsentrasi Rogers dan Frankl

bahwa manusia merupakan subjek aktif yang memiliki kapasitas

untuk mengatasi problemanya.

Eigenwelt mensyaratkan self-awareness, self-relatedness

yang secara unik hadir dalam human being. Dalam mode ini, kita

memahami bahwa kita adalah pusat dari eksistensi kita serta

mengenal potensi-potensi khusus kita. Potensi-potensi yang

dimaksud adalah seperti kapasitas menilai, memilih, dan nilai-

nilai. Ketika kita menggunakan potensi kita, maka peneguhan

terhadap eksistensi diri akan dicapai. Lebih jauh lagi, mode ini

menjadi jelas ketika kita menilai dengan akurat apa yang kita suka

atau tidak suka, apa yang kita butuhkan atau tidak butuhkan, yang

secara personal mengevaluasi pengalaman.

Pengaruh Carl Rogers dengan Person-Centered Theory-nya

seirama dengan Eigenwelt. Rogers (1961) memandang bahwa ada

tendensi bawaan yang mengembangkan sifat konstruktif pada

manusia; potensialitas untuk menjadi sehat. Hal ini kemudian

dikenal dengan istilah aktualisasi diri. Oleh karena itu, jika dilihat

dari perspektif Rogers, maka perilaku bukan disebabkan karena

sesuatu yang terjadi di masa lalu, melainkan disebabkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

26

tegangan dan kebutuhan saat ini. Ini menunjukkan bahwa mode

Eigenwelt vis-a-vis dengan mode Umwelt.

Dalam Love and Will, May (1969) membentangkan bentuk

cinta beserta eksistensinya dalam tiga dunia yang secara simultan

membentuk dasein. Tradisi barat (Western tradition) mengenal

empat macam cinta, yakni; sex, eros, philia, dan agape. Sex dan

eros termasuk dalam dunia biologis manusia atau berarti dalam

Umwelt. Philia atau cinta terhadap teman berada dalam ranah

dunia sosial manusia, yang berarti berada dalam Mitwelt. Terakhir

agape yang berada dalam Eigenwelt.

Lebih jauh lagi May mencapai kesimpulan bahwa setiap

pengalaman cinta yang otentik merupakan paduan dari empat

bentuk cinta tersebut dengan komposisi yang berbeda. Atau

Gambar 3. Orang yang sehat hidup secara simultan di Umwelt, Mitwelt, dan Eigenwelt

Sumber : Feist & Feist, 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

27

dengan kata lain merupakan hasil dinamika yang simultan antara

Umwelt, Mitwelt, dan Eigenwelt.

3. Being dan Nonbeing

Manusia adalah satu-satunya makhluk di

dunia yang sadar suatu saat mereka akan

mati…Meskipun manusia mengetahui hari

mereka di dunia terbatas dan semua akan

berakhir di saat mereka tak

mengharapkannya, manusia membuat

hidupnya laksana pertempuran yang senilai

makhluk yang hidup kekal…Mereka tak

punya apapun untuk dipertaruhkan—karena

kematian tidak bisa dihindari.

—Paulo Coelho, The Pilgrimage

Kematian adalah kecemasan paling fundamental pada

manusia. Manusia tidak bisa memilih untuk lahir, namun dia bisa

memilih untuk mati; bahkan tanpa memilih, suatu saat dia akan

mati. Menurut Herman Feifel (1961), penyelidikan lebih lanjut

mengenai sikap terhadap kematian dapat memperkaya dan

memperdalam pemahaman kita mengenai reaksi adaptif maupun

maladaptif terhadap stres dan teori kepribadian pada umumnya.

Feifel (1961) mengumpulkan berbagai literatur mengenai

sikap terhadap kematian dan mendapatkan bukti yang

menegaskan bahwa kematian merupakan hal paling nyata yang

membawa manusia ke status nonbeing. Oleh karena itu, yang

menjadi kecemasan manusia paling riil dalam kehidupannya

adalah kematian. Yalom (1980) mengklaim bahwa sebagian besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

28

energi manusia digunakan untuk melakukan penyangkalan

terhadap kematian.

May (dalam Feist & Feist, 2008) mengklaim bahwa

kematian bukanlah sebuah fakta yang relatif, melainkan absolut.

Kesadaran dari kematian memberikan eksistensi dan sebuah

kualitas absolut mengenai apa yang akan dilakukan setiap waktu.

Hidup menjadi terasa lebih vital dan berarti ketika kita

menghadapkannya pada kemungkinan terhadap kematian. Senada

dengan apa yang disampaikan May, Yalom (1980) berpendapat

bahwa kesadaran akan kematian menjadi onset manusia untuk

―mencelupkan‖ diri dalam kehidupan. Kecemasan terhadap

kematian ini dalam pembentukan struktur karakter manusia dan

menghasilkan kecemasan yang memberi tekanan nyata dalam

pembangunan pertahanan psikologis.

Melalui kajian berbagai literatur sejarah manusia, Feifel

(1961) berpendapat bahwa gagasan mengenai kematian

merupakan misteri eternal dalam berbagai sistem pemikiran

religius maupun filsafat. Ini membuktikan bahwa kapasitas

manusia untuk memahami konsep masa depan dan, tentu saja,

kematian yang tidak dapat terhindarkan. Karena sifatnya yang

tidak terhindarkan, maka kematian berimplikasi terhadap reaksi

universal terhadap realita bahwa tidak seorangpun terbebas dari

hal tersebut. Kemudian dalam bidang psikologi, muncul Freud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

29

yang mengklaim bahwa ketidaksadaran terhadap kematian

terproyeksikan dalam diri manusia yang kemudian muncul lewat

tendensi self-destruction.

Kecemasan sendiri memiliki sumber yang berbeda dengan

ketakutan. Jika kecemasan berasal dari ancaman mental, maka

ketakutan berasal dari ancaman fisik. Dalam bahasa Yalom

(1980) dikatakan bahwa ketakutan menyerang bagian permukaan

manusia, bukan pondasi manusia. Dengan demikian, dinamika

kecemasan dipahami secara ontologis; berhubungan dengan

eksistensi manusia.

Sama seperti Heidegger maupun Binswanger, secara

ontologis, May (1958) memahami kecemasan sebagai ancaman

terhadap dasein. Berbeda dengan Freud yang mengeksplorasi

kecemasan dari tiga sumber yang berbeda, konsep kecemasan

dalam psikologi eksistensial diderivasikan dari perselisihan antara

being dan ancaman nonbeing. Tidak ada batasan pasti mengenai

intensitas kecemasan yang sehat dengan yang tidak. Hanya saja,

manusia yang sehat secara mental tidak kehilangan fungsi diri

sebagai makhluk yang mengatasi kodrat dan keadaannya

(alloplastic).

Being dan nonbeing adalah negasi. Dalam bahasa Sartrean

nonbeing memiliki padanan kata dengan nothingness. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

30

Sartre (1956), secara konstitutif, pendek kata nothingness dapat

dipahami sebagai berikut :

Nothingness does not itself have being, yet it is

supported by being. It comes into the world by the

for-itself and is the recoil from fullness of self-

contained being which allows consciousness to

exist as such. (hal.551)

May (1958) mengklaim bahwa nonbeing merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari being. Untuk memahami konsep eksis,

seseorang juga perlu menyadari fakta bahwa ada kemungkinan

dia tidak eksis. Dalam setiap momen, dia menempuh pinggiran

jurang yang terjal dengan kemungkinan untuk binasa

(annihilation). Dia tidak pernah dapat melarikan diri dari fakta

kematian yang akan tiba pada waktu yang tidak tentu di masa

depan. Eksistensi selalu dibayang-bayangi oleh nonbeing.

Konfrontasi dengan nonbeing membuat eksistensi memiliki

vitalitas (vitality) dan kesiapan (immediacy) serta menaikkan

tingkat consciousness terhadap dirinya, dunianya, dan segala

sesuatu di sekitarnya.

Namun, konfrontasi selalu diikuti dengan status. May

(1958) mengelaborasi bahwa kegagalan dalam menghadapi

nonbeing adalah munculnya konformisme. Konformisme

memunculkan karakter manusia yang membiarkan dirinya

terendam dalam lautan respon dan sikap yang kolektif, ditelan

oleh das Man, serta secara bersamaan kehilangan kesadaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

31

(awareness), potensialitas, dan karakteristik apapun yang

membuat dia unik dan menjadi seorang original being. Kapasitas

untuk menghadapi nonbeing terilustrasikan dalam kemampuan

seseorang untuk menerima kecemasan (anxiety), permusuhan

(hostility), dan agresi (aggresion); bahwa hal tersebut ada di

dalam samudra kejiwaan manusia. Menerima memiliki arti yang

tidak dangkal. Menerima berarti toleran tanpa adanya unsur

represi dan dapat menggunakannya sejauh hal tersebut

konstruktif.

Sepanjang pengalamannya bersama klien dan dalam

kiblatnya terhadap Freudian, Wolson (2005) menemukan bahwa

manifestasi kecemasan memiliki akar yang sama; ketakutan

terhadap kematian secara psikis, atau dengan kata lain; nonbeing.

Implikasinya, kebutuhan mendasar manusia adalah psychic

survival. Hal ini telah terlihat sepanjang perjalanan kehidupan

manusia. Bayi menghadapi ketakutan kematian psikis dengan

mengembangkan struktur psikis (self dan object-relations) dan

tindakan defensif untuk memastikan psychic survival-nya.

Pengembangan struktur psikis dan tindakan defensif tersebut

menjadi sarana pembentukan sense of being. Dengan demikian,

kehidupan manusia adalah dialektika tanpa henti dari being untuk

mengatasi nonbeing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

32

C. State of Being Fundamentalisme Agama

Dalam sebuah perjumpaan, maka akan terjadi perubahan dalam diri

masing-masing aktor. Ketika antar manusia mengalami relasi interpersonal,

tegangan atau konflik akan muncul diikuti kecemasan.

Kierkegaard (1997) mengilustrasikan kecemasan sebagai ―the dizziness

of freedom, the awareness of the possibility of being able.‖ Kecemasan adalah

kebebasan yang sedang bingung, kesadaran bahwa ada kemungkinan untuk

menjadi lebih (mampu). Lebih jauh lagi Kierkegaard mengatakan bahwa

kecemasan adalah realitas kebebasan sebagai sebuah potensialitas sebelum

kebebasan tersebut terwujud. Goldstein (dalam May, 1963) mengelaborasi

bahwa kebebasan dikapitulasikan, secara individual maupun kolektif, dengan

harapan agar bisa mengatasi kecemasan yang tidak tertanggungkan.

Kecemasan tidak tertanggungkan inilah yang kemudian mendorong Fromm

(1955) yang secara menarik menyatakan bahwa di abad ke-20 manusia

kehilangan individualitasnya—man is dead!

Fromm (1942) menguraikan bahwa kecemasan yang tidak

tertanggungkan dan individualitas yang hilang ini mewujud dalam kesendirian

yang tidak tertanggungkan (unbearable aloneness) dan ketidakberdayaan yang

tidak tertanggungkan (unbearable powerlessness). Kesendirian dan

ketidakberdayaan ini kemudian menciptakan perasaan inferior terhadap

sekitar. Inferioritas ini mendorong individu untuk menggabungkan diri ke

dalam sesuatu yang lebih besar dibanding dengan dirinya sendiri atau sesuatu

yang dianggap lebih superior.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

33

Penggabungan individu ini menunjukkan bahwa ada kekuatan lebih

tinggi di luar dirinya. Kekuatan superior ini menuntut individu untuk

mematuhinya (Fromm, 1942). Inilah yang kemudian mewujud dalam istilah

―hukum alam‖, ―nasib manusia‖, maupun ―kehendak Tuhan‖. Oleh karena itu,

melalui indoktrinasinya, agama memenuhi syarat untuk menjadi salah satu

kekuatan superior.

Tidak heran apabila pola penggabungan diri ke dalam yang lebih

superior kemudian juga muncul pada para fundamentalis agama. Ketakutan

manusia akan ketiadaan (dalam bentuk ketidakberdayaan dan kesendirian)

mendorong manusia untuk mengatasinya lewat figur yang lebih superior dan

sempurna. Figur ini kemudian dihadirkan dalam wujud Tuhan—yang dalam

bahasa Freud adalah the exalted father. Tuhan kemudian diorganisasikan

sehingga menghadirkan sebuah wujud pasti dari organisasi kehidupan berupa

agama. Menurut Fromm (1992), pembentukan lembaga, organisasi, atau

kelompok-kelompok tertentu merupakan cara menyalurkan agresi. Tidak

jarang cara ini menyebabkan ketertundukan terhadap berhala baru sebagai

imbas dari hubungan otoritatif yang tidak membebaskan (otoritas irasional).

Masih berkaitan dengan otoritas agama, sebuah penelitian yang

dilakukan oleh Moaddel & Karabenick (2008), dengan subjek fundamentalis

agama di Mesir dan Arab Saudi, menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda

dengan apa yang diklaim oleh Fromm. Individu dengan level fundamentalisme

yang cenderung tinggi bersandar pada otoritas agama sebagai sumber

pengetahuan mengenai peran sosio-politis agama, mendukung hukum agama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

34

fatalistik, dan merasa tidak aman. Kondisi fatalistik ini kemudian mengantar

pada ketidakberdayaan dan menciptakan sebuah kondisi kebahagian yang

tidak terrealisasikan (unrealizability of happiness). Sedangkan perasaan tidak

aman ditampilkan dalam pandangan hidup responden yang cenderung tidak

aman dan tidak dapat diprediksi. Kebahagiaan yang tidak terrealisasikan serta

sikap fatalistik ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung tidak sehat dan

individu dirugikan (Fromm, 1942).

Konformitas yang tinggi dan destruksi kepribadian menjadi tera bahwa

masyarakat tidak sehat dan cenderung merugikan individu. Akar konformitas

dan destruksi kepribadian tersebut adalah intensitas sense of being yang

meredup akibat adanya kekuatan luar yang mengendalikan individu.

Meredupnya sense of being ini diikuti terciptanya massa anonim dan kaum

konformis yang mengalami alienasi dari dunianya (May, 1958). Sebaran

penelitian (e.g. Altemeyer, 2004; Ji & Ibrahim, 2007; Moaddel & Karabenick,

2008) menunjukkan bahwa pola serupa juga ditemukan dalam ideologi yang

cenderung rigid seperti fundamentalisme. Massa yang anonim dan kaum

konformis inilah yang kemudian dikendalikan oleh kekuatan mahadahsyat

yang tidak terlihat dalam wujud perintah sosial (dogma agama).

Sebagaimana elaborasi May (1958), konformisme merupakan

manifestasi dari nonbeing. Meredupnya sense of being menyulut kemerosotan

karakter manusia yang membiarkan dirinya terendam dalam lautan respon dan

sikap yang kolektif. Manusia ditelan oleh das Man. Secara simultan, manusia

mulai kehilangan kesadaran (awareness), potensialitas, dan karakteristik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

35

lainnya. Manusia menjadi tidak unik dan bukan lagi seorang original being.

Kapasitas untuk menghadapi nonbeing yang tidak mumpuni menjadi pematik

yang memunculkan kecemasan (anxiety), permusuhan (hostility), dan agresi

(aggresion) yang tidak sehat secara mental.

Secara ontologis, kecemasan sudah ada dibarengi dengan manusia

terlahir ke dunia. Kecemasan ini kemudian mengalami represi ke dalam

unconsciousness. Akibatnya, kesadaran bahwa hal tersebut sudah ada dalam

samudra kejiwaan manusia semakin dangkal. Tingkat kesadaran yang

terhambat ini diikuti dengan terhambatnya penerimaan keadaan secara toleran

sehingga cara mengatasi kecemasan cenderung kurang konstruktif.

Ketidakmampuan menerima dengan sehat ini menyebabkan terhambatnya

proses self-transcending (transendensi diri).

Dalam keadaan ini, proses psikis berjalan begitu defensif. Struktur

psikis yang seharusnya berkembang dalam dunia eksistensial manusia

mengalami disturbansi. Disturbansi eksistensial yang bekerja dalam proses

mental manusia mengalami pergolakan. Konflik internal ini mempengaruhi

tiga mode dunia yang secara simultan membentuk kondisi dasein (being-in-

the-world), yakni; Umwelt, Mitwelt, dan Eigenwelt.

Sama halnya dengan manusia pada umumnya, konstelasi kebutuhan

biologis, dorongan, maupun insting terus-menerus berdinamika dalam Umwelt

para fundamentalis. Sebagai contohnya adalah agresi, yang dalam konteks ini

dipahami sebagai sebuah dorongan. Agresi, yang dasarnya bersifat netral dan

mengarahkan manusia kepada kehidupan, mengalami penyimpangan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

36

cenderung menjadi destruktif. Para fundamentalis cenderung memiliah-milah

mana yang out-group dan in-group (Gribbins & Vandenberg, 2011; Herriot,

2009). Proses mental yang defensif dengan mudah terbentuk dalam kondisi

ini.

Di sisi lain, Sullivan mengklaim bahwa need for others mendorong

manusia untuk tetap tergabung dalam komunitas (Ewen, 2003). Demikian juga

dengan apa yang terjadi terhadap para fundamentalis. Kecenderungan untuk

membentuk eksklusivitas dengan anggota yang memiliki cara pandang dunia

yang sama sangatlah besar. Komunitas eksklusif yang terbentuk ini memiliki

karakter yang sama dengan karakter individu yang menjadi anggotanya;

memiliki resistensi terhadap kebaruan, reaktif, serta defensif. Resistensi dan

proses defensif akan membuat batasan tertentu di dalam Mitwelt. Hal ini dapat

dipahami dalam kecenderungan seorang fundamentalis yang lebih memilih

untuk menolong in-group. Dalam kasus ini konsep extrinsic religious

orientation Allport & Ross (1967) mengambil peranan penting terhadap

manifestasi proses mental dalam perilaku. Proses terbentuknya konformitas

yang reaktif dan defensif dapat dipahami dalam konteks ini.

Status manusia sebagai entitas utuh bermain peran yang besar dalam

terciptanya paham fundamentalisme. Manusia menempatkan diri dan melihat

yang lainnya sebagai eksistensi yang berdiri sendiri-sendiri. Dalam keadaan

tertentu manusia menempatkan diri sebagai subjek dan objek bagi dunia yang

telah dicipta dan dimakna oleh dirinya sendiri sebagai eksistensi yang berdiri

sendiri. Oleh karena itu, proses pemaknaan yang dinamis terus berlangsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

37

dalam ranah Eigenwelt. Masalahnya adalah sumber makna para fundamentalis

yang terbatas. Sesuatu yang menyatukan mereka dalam in-group, misalnya

kitab suci. Ciri intratextual pada para fundamentalis membatasi dan semakin

mengaburkan fungsi dirinya sebagai sebuah being yang berdiri di antara being

di sekitarnya. Separasi eksistensi dari individu lain diikuti dengan separasi

terhadap dunianya sendiri menjadi akibat wajar dari kiblatnya pada

intratextual.

Alhasil, fundamentalis memiliki dunia eksistensial baru yang terbentuk

lewat pemaknaan yang holistis dari tiga mode dunia yang bekerja secara

simultan. Dunia ini begitu rapat, namun bukan berarti tidak permeabel. Pilihan

eksistensial para fundamentalis untuk sementara waktu dikendalikan oleh

frame of reference yang didasarkan pada teks suci, konservatisme, cara

pandang yang kaku, intoleransi, dan kebenaran mutlak pada kelompok.

Meskipun demikian, inner dynamism terus berdinamika sepanjang si individu

hidup. Sifat dunia eksistensial yang terbentuk ini juga sama seperti dunia

eksistensial pada umumnya; dinamis.

Sebagaimana dunia eksistensial yang cenderung dinamis, pemahaman

religius juga memuat dinamisme di dalam dunia eksistensial manusia.

Beberapa sumber menyampaikan ada satu dunia yang bersifat religius dan

transpersonal yang erat kaitannya dengan tiga mode dunia lainnya, yakni

Uberwelt (Rowan, 2012). Pemahaman religius ini menciptakan pengalaman

transformasional yang erat melekat dalam tiga mode dunia. Persinggungan

selalu terjadi dalam perubahan sebagaimana tegangan dan konflik selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

38

terjadi dalam pertemuan. Mengacu pada James (1902), dalam kondisi seperti

ini konversi bisa terjadi secara gradual; setiap saat dan setiap waktu.

Ekuivalen dengan apa yang telah diuraikan sebelumnya,

fundamentalisme merupakan wujud dari merosotnya sense of being manusia.

Manusia tidak secara aktif produktif menciptakan makna atau mencari makna

dari sekitarnya sehingga berakibat fatal pada tidak terbaharuinya frame of

reference. Penerimaan secara sehat terhadap kebaruan (modernisasi disertai

nilai-nilainya) tidak berjalan dengan baik. Unsur represi dan karakter yang

destruktif kemudian mudah terbentuk dari tendensi konservatif. Dalam hal ini,

resistensi terhadap nilai baru yang tidak sesuai dengan frame of reference

dengan mudah akan muncul.

Lebih jauh lagi, produk nilai modernisme menciptakan manusia yang

inferior secara psikis dan cenderung takut untuk bebas (Fromm, 1942; 1955).

Keterikatannya terhadap objek tertentu yang menjadi produknya sendiripun

semakin kuat. Objek inilah yang lalu oleh Fromm disebut berhala. Berhala di

sini memiliki antonim dengan fungsi agama sebagai ―jalan‖ bagi kehidupan

manusia. Fungsi agama tidak lagi seperti apa yang disampaikan Jung sebagai

sebuah jalan menuju individuasi atau dalam eksistensialisme menjadi jalan

menuju the existing person, namun justru suatu produk yang melanggengkan

depersonalisasi.

Schumaker (1995) benar ketika menyebutkan bahwa, seperti apa yang

disampaikan Freud, agama merupakan wujud ketidakberdayaan manusia. Di

lain pihak, dalam konteks ini, Schumaker (1995) salah ketika mengklaim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

39

bahwa agama meningkatkan kesehatan mental. Hal tersebut bukanlah sebuah

keniscayaan. Tidak semua penganut agama selamat; dalam konteks semakin

meningkat kesehatan mentalnya.

Dengan tepat Fromm (1955) menggambarkan bahwa semangat dunia

modern adalah abstraksifikasi dan kuantifikasi. Abstraksifikasi dan

kuantifikasi ini menunjukkan bahwa dunia merupakan sesuatu yang diperintah

logika dan rasionalitas manusia. Ketika dihadapkan dengan pemaknaan agama

yang semata-mata bersumber pada logika, transitional object yang menjadi

esensi keberadaan agama sebagai sumber makna semakin menjauhkan

manusia dari penyadaran diri. Atau dengan kata lain, tidak semua individu

yang menganut agama mengalami peningkatan kesadaran yang dalam literatur

psikologi disebutkan sebagai “aha” experience (May, 1958).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

Modern World

dan

Nilai-nilai yang

dibawa

Persinggungan

dengan

frame of reference

Pencarian

makna sebagai

pegangan dan

filosofi hidup Berpedoman

terhadap kitab

suci/dogma

- Konservatisme

- Rigiditas

- Anti modernisme

- Intoleransi

Penemuan makna,

frame of reference

menjadi ketat

FUNDAMENTALISME

Kuantifikasi

dan

Abstraksifikasi

Inner dynamism dalam tiga

mode dunia:

Umwelt, Mitwelt, Eigenwelt

Manusia yang kehilangan

sense of being

dan kehilangan dunianya

Kecemasan terhadap

NONBEING

Proses

BEING-SOMETHING

D. Peta Konsep Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

41

BAB III

DESAIN PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian Fenomenologi Eksistensial

Berrelasi dengan manusia berarti berrelasi dalam bahasa makna;

termasuk juga makna yang digunakan untuk membangun dan menyusun

dunianya. Bertolak dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan (mencapai kejelasan) dunia yang dihidupi dasein. Lewat

penggalian dinamika mode dunia Umwelt, Mitwelt, dan Eigenwelt disertai

pemahaman Mitsein dan Mitdasein, dunia yang dikonstruksi oleh Yusuf

sebagai fundamentalis agama akan dapat diketahui. Melalui deskripsi yang

dikembangkan, akan diperoleh kejernihan informasi mengenai bagaimana para

fundamentalis memaknai dan menyusun dunia mental-eksistensialnya.

Riccoeur (1967) mengklaim bahwa dunia yang dipahami ini bersifat

eksistensial karena menjadi horizon yang kita hayati. Dunia sebagai horizon

ini mendahului setiap objek. Untuk dapat memahami dinamika dunia, maka

digunakan metode kualitatif fenomenologi eksistensial. Metode fenomenologi

eksistensial adalah metode bagi dan diarahkan pada problematik pokok, yakni

problematik eksistensial (Riccoeur, 1967). Dengan metode ini, pemahaman

akan dunia eksistensial akan tercapai.

Menurut Moustakas (1994), diri (self) dan dunia (world) adalah

komponen makna yang tidak dapat dipisahkan. Dasar berpikir bahwa manusia

dan dunia tidak terpisahkan dengan otomatis menciptakan prinsip ke-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

42

salingmenciptakan (co-constitutionality)—manusia dan dunia saling

menciptakan (Valle & King, 1978). Dengan pondasi seperti itu, maka

dinamika mode dunia Umwelt, Mitwelt, dan Eigenwelt dapat dipahami secara

objektif sekaligus subjektif.

Pemahaman secara objektif sekaligus subjektif ini menegaskan bahwa

inti diri seseorang tidak pernah dapat diketahui lewat diagnosis, analisis, dan

evaluasi; metode ini menghancurkan keseluruhan (wholeness) dan menyisakan

parsialitas diri. Sebagaimana slogan dari para fenomenolog, zu den sachen

selbst (terarah kepada benda itu sendiri), maka cara untuk menghargai

seseorang sebagai manusia adalah melihatnya dengan caranya melihat dirinya.

Untuk melihat manusia dengan caranya melihat dirinya, Moustakas (1994)

membentangkan proses bertingkat dalam penelitian fenomenologis, yakni;

Epoche, Phenomenological Reduction, Imaginative Variation, dan Synthesis.

Sebagaimana slogan fenomenologi, peniadaan interpretasi empiris dan

peneguhan eksistensial dilakukan dalam proses penelitian fenomenologis.

Kemurnian data dipahami sebagai kebebasan data dari presuposisi. Oleh

karena itu, sikap apriori harus dihindari selama proses penelitian berlangsung;

kita harus mengambil sikap abstain. Dengan cara seperti itu, maka kita akan

melihat apa yang benar-benar ada. Proses ini disebut sebagai Epoche.

Moustakas (1994) menyatakan bahwa, lewat purifikasi consciousness, peneliti

diajak untuk melakukan invalidasi, inhibisi, dan pendiskualifikasian

pengetahuan maupun pengalaman sebelumnya. Peningkatan consciousness

akan berimpak pada apa yang kita lihat, pikirkan, imajinasikan, dan rasakan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

43

menjadi cenderung sesuai dengan apa yang ada. Tujuan dari semua itu adalah

pembuangan prasangka dari peneliti agar dicapai kebaruan dalam mengalami

sesuatu dan lebih jauh lagi; suatu kemurnian data dari pengalaman partisipan.

Proses inti selanjutnya adalah Phenomenological Reduction. Proses ini

dilakukan dengan penggambaran lewat susunan bahasa (textural language)

mengenai apa yang terlihat. Pendeskripsian, yang dilakukan dalam tahap ini,

sarat akan kegiatan internal dari kesadaran, pengalaman sebagaimana adanya,

irama dan hubungan antara phenomenon dengan diri. Ada dua proses yang

secara kronologis harus dilakukan; pertama adalah bracketing, dan kedua

adalah horizonalizing. Bracketing dilakukan dengan cara menempatkan segala

hal di luar bahasan penelitian sehingga didapat yang semata-mata dalam ranah

topik dan pertanyaan penelitian. Dalam horizonalizing, setiap pernyataan

awalnya diperlakukan memiliki nilai yang setara. Kemudian pernyataan yang

tidak relevan, repetitif, atau melebihi batasan dari topik dan pertanyaaan

dihapus. Dengan demikian, akan tersisa makna tekstural dan unsur pokok

phenomenon yang tidak menyimpang dari topik dan pertanyaan atau disebut

juga horizons. Setelah horizons diperoleh, pengelompokan horizons dalam

tema dilakukan dan disusul dengan pengorganisasian horizons dan tema ke

dalam sebuah deskripsi tekstural yang memiliki koherensi satu sama lain.

Secara gradual, tahap Phenomenological Reduction ditempuh dengan

cara pre-refleksi, refleksi, kemudian reduksi—untuk mencapai esensi alami

dari phenomenon. Kita dituntut untuk memperoleh suatu alternatif baru dari

phenomenon yang menjadi fokus kita, oleh karenanya kita melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

44

hubungan intersubjektif dengan orang lain berkaitan dengan makna

pengalaman. Proses recheck dalam perspektif orang lain ini oleh Husserl

disebut communalization. Walhasil, akurasi phenomenon dan kompleksitas

makna akan meningkat dengan cara ini.

Proses inti ketiga adalah Imaginative Variation. Tujuan dilakukannya

Imaginative Variation adalah mencari berbagai kemungkinan makna melalui

penggunaan imajinasi, mengutak-atik frames of reference, mendekati

phenomenon dari perspektif berlainan. Tujuan dari semua itu adalah

pencapaian deskripsi struktural dari pengalaman. Faktor yang mendasari

pengalaman dieksplorasi dalam proses ini. Langkah-langkah dalam

Imaginative Variation adalah; (1) Secara sistematis melakukan utak-atik

terhadap berbagai kemungkinan makna struktural yang mendasari makna

tekstural. Kemudian (2) mengenal tema-tema yang mendasari atau konteks

yang menceritakan kemunculan phenomenon. Selanjutnya adalah (3)

mempertimbangkan struktur universal yang menimbulkan perasaan dan

pemikiran berdasarkan phenomenon; seperti struktur waktu, ruang, perhatian

jasmani, materialitas, kausalitas, hubungan dengan diri, atau relasi dengan

orang lain. Dan terakhir adalah (4) mencari contoh yang secara jelas

mengilustrasikan tema struktural yang saling berkaitan dan memudahkan

pegembangan deskripsi struktural dari phenomenon.

Proses inti terakhir adalah Synthesis. Synthesis di sini merujuk pada

sintesis makna dan esensi. Proses ini ditempuh dengan cara intuitif yang

membaurkan makna menjadi satu kesatuan yang utuh dari dasar tekstural dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

45

deskripsi struktural ke dalam pernyataan yang terunifikasi oleh esensi

pengalaman saecara menyeluruh. Hasil sintesis menghadirkan esensi pada

waktu dan tempat tertentu lewat imajinasi dan refleksi peneliti secara

mendalam dari phenomenon.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada dunia eksistensial Yusuf sebagai seorang

fundamentalis. Partisipan penelitian yang berjumlah satu orang

mengindikasikan bahwa penelitian ini adalah single-case studies yang didekati

lewat fenomenologi eksistensial.

C. Sumber Data Penelitian

Colaizzi (dalam Leroux, Sperlinger, & Worrell, 2007) menyatakan

bahwa dalam studi fenomenologi kita membutuhkan partisipan yang: (1) telah

mengalami phenomenon yang diselidiki, (2) mampu untuk memberikan

deskripsi verbal dari pengalaman. Bebasis dari pemahaman tersebut, sumber

data penelitian diperoleh dari Yusuf sebagai seorang partisipan penelitian yang

mengalami phenomenon menjadi seorang fundamentalis dan secara intensif

tertarik untuk memahami dirinya dan maknanya.

Dengan mencapai pemahaman terhadap phenomenon, penelitian ini

melakukan upaya kritis terhadap teori bahwa ciri khas fundamentalis adalah

intratekstualitas. Selain itu, menurut peneliti kasus Yusuf termasuk unik dan

ekstrim. Yusuf berjihad untuk mencari kebenaran dan kesempurnaan agama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

46

bukan hanya sekadar yang selama ini menjadi desas-desus bahwa masalah

ekonomi atau pribadi yang neurotik menjadi latar belakang fundamentalisme.

Menurut Yin (dalam Wilig, 2008) upaya kritis terhadap teori serta keunikan

dan keekstriman kasus dapat menjadi alasan untuk memilih desain single-case

studies.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Sampling

Pengumpulan data utama dilakukan dengan wawancara. Menurut

Wilig (2008), lewat wawancara, peneliti mendapatkan kesempatan untuk

berbicara mengenai aspek khusus kehidupan atau pengalaman partisipan. Di

samping itu, wawancara memungkinkan eksplorasi mengenai pengalaman

historis dari partisipan (Cresswell, 2009). Selain itu, kesulitan untuk

melakukan observasi langsung akan teratasi lewat wawancara.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur.

Wawancara jenis ini memungkinkan interviewer untuk mengendalikan

atmosfer serta alur dari wawancara lewat pertanyaan sehingga tujuan dari

penelitian akan didapat secara lebih terstruktur. Wawancara akan dilakukan

hingga diperoleh data yang mencukupi untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Oleh karena itu, intensitas wawancara tidak bisa diprediksikan maupun

ditentukan sebelumnya. Pertanyaan dalam pengumpulan data dilakukan

dengan cara membentuk pertanyaan yang bersifat umum kemudian dielaborasi

lewat pertanyaan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

47

Creswell (2007) menyatakan bahwa pertanyaan dalam penelitian

secara bertahap diawali dengan central question kemudian dilanjutkan dengan

subquestion. Berbasis pada hal tersebut, maka wawancara akan diawali

dengan pertanyaan yang mengantar pada grand tour (central question)

pengalaman hidup partisipan kemudian diikuti dengan pertanyaan yang lebih

spesifik (subquestion). Baik dalam central question maupun subquestion akan

disajikan pertanyaan terbuka, bersifat mengembangkan (membabarkan), dan

tidak mengarahkan.

E. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

Sebagaimana dikatakan Boss (1963), bidikan daseinanalytic adalah

melihat phenomenon dalam dunia kita; bagaimana dunia dan phenomenon

berhadapan dengan kita. Selain itu, lewat daseinanalytic kita diajak

menghidupi phenomenon hingga kesadaran akan apa yang diceritakan dunia

dan phenomenon kepada kita semakin meningkat. Dengan meningkatnya

kesadaran, meningkat pula kapasitas kita untuk menangkap makna dan esensi

dari phenomenon itu sendiri.

Dalam proses daseinanalytic ini digunakan metode van Kaam untuk

memancing dasein dan phenomenon menampakkan diri. Moustakas (1994)

merangkum langkah analisis van Kaam sebagai berikut:

1. Pembuatan daftar dan pengelompokkan awal

Tahapan ini dilakukan dengan membuat daftar pernyataan yang relevan

terhadap pengalaman (horizonalization).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

48

2. Reduksi dan eliminasi

Reduksi dan eliminasi bertujuan untuk menentukan konstituen invarian

lalu menguji tiap pernyataan dengan dua keperluan:

a. Apakah hal tersebut memuat momen pengalaman yang menjadi

kebutuhan dan konstituen yang cukup untuk memahaminya?

b. Apakah mungkin untuk membuat abstraksi dan melabelinya? Jika ya,

itulah horizon pengalaman. Pernyataan yang tidak ditemukan dalam

kebutuhan di atas lalu dieliminasi. Pernyataan yang overlapping,

repetitif, dan samar-samar juga dieliminasi atau dihadirkan dalam

istilah yang lebih terperinci. Horizon yang tersisa adalah konstituen

invarian dari pengalaman.

3. Pengelompokkan dan tematisasi konstituen invarian

Tugas dalam tahap ini adalah mengelompokkan konstituen invarian dari

pengalaman yang berhubungan dengan label tematik. Konstituen yang

dikelompokkan dan dilabeli merupakan tema inti dari pengalaman.

4. Identifikasi final konstituen invarian dan tema dengan penerapan: Validasi

Dalam rangka proses validasi, dilakukan pemeriksaan antara konstituen

invarian dan penyertaan temanya dengan rekaman lengkap dari partisipan.

(1) Apakah secara eksplisit mereka mengekspresikannya dalam transkripsi

yang lengkap? (2) Apakah mereka kompatibel jika tidak diekspresikan

secara eksplisit? (3) Jika tidak eksplisit dan kompatibel, mereka tidak

relevan dengan pengalaman peneliti dan seharusnya dihapus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

49

5. Dengan menggunakan konstituen invarian dan tema yang relevan dan telah

divalidasikan, kemudian dilakukan proses pembangunan konsepsi antar

interpreter ke dalam sebuah deskripsi tekstural individual dari pengalaman

dengan menyertakan contoh verbatim dari transkripsi wawancara.

6. Membangun konsepsi tiap interpreter dalam bentuk deskripsi struktural

individual berdasarkan deskripsi tekstural individual dan imaginative

variation dari pengalaman interpreter.

7. Membangun konsepsi tiap partisipan lewat deskripsi makna secara

tekstural-struktural dan esensi dari pengalaman dengan menggabungkan

konstituen invarian dan tema.

F. Verifikasi Data

Menurut van Kaam (1969), untuk melakukan verifikasi data, dilakukan

validasi intrasubjektif dan intersubjektif. Validasi intrasubjektif terdiri dari

prosedur yang menguji penyesuaian esensial terhadap eksplikasi perilaku yang

sama dalam sebuah variasi situasi acak ketika eksplikasi ini ditunjukkan oleh

seorang peneliti. Validasi ini dilakukan dengan memperoleh deskripsi naif dari

persepsi spontan phenomenon dari partisipan. Variasi dari situasi yang konstan

dapat dibedakan dengan situasi lainnya. Lewat cara ini, akan diperoleh

struktur fundamental yang terlihat dalam perilaku yang memiliki kesamaan.

Validasi intersubjektif memiliki analogi cara yang sama dengan validasi

intrasubjektif, bedanya adalah dilakukan oleh beberapa interpreter yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

50

kredibel. Dengan membuat deskripsi naif mengenai phenomenon, dibuat

perbandingan kritis dari deskripsi dan uraian yang telah terkumpul.

Hasil dari sintesis makna dan esensi adalah berbentuk deskripsi

tekstural-struktural dan esensi pengalaman. Deskripsi ini akan disajikan

kepada partisipan dengan tujuan pemeriksaan keseluruhan data, penambahan

data, atau koreksi data (Moustakas, 1994). Proses ini bertujuan untuk

memperoleh data, yang dalam literatur kualitatif, mengandung sifat yang

terpercaya (trustworthy), asli dan benar (authenticy), dan kredibel (credible).

Langkah ini juga termasuk proses validasi intersubjektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

51

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, LIFE-HISTORY, ANALISIS

DATA & HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Dalam sebuah tulisannya, Rollo May mengurai pendek mengenai

perjumpaan (encounter). Menurut May, ―It [encounter] has the power to

grasp and move one deeply.‖ Jika dipahami tanpa simplifikasi, akan

ditemukan makna kata-kata tersebut tanpa harus mereduksinya. Perjumpaan

bukan sekadar kontak fisik. Perjumpaan adalah juga kontak psikis. Dalam

perjumpaan, manusia akan berhadapan dengan afeksi-afeksi seperti senang,

bosan, gelisah, cemas, maupun merasa terharu. Hal ini serupa dengan proses

perjumpaan yang dilakukan sebelum pengambilan data, ketika pengambilan

data, maupun setelah pengambilan data.

Perjumpaan dengan Yusuf dilakukan pertama kali pada tanggal 5 Mei

2012. Ketika itu perjumpaan terjadi di warung kuliner yang menjadi usaha

Yusuf sampai saat ini. Dalam diskusi sebuah komunitas para ex-combatant

dari berbagai macam agama, Yusuf menjadi salah satu dari peserta diskusi.

Bagi penulis, perjumpaan ini berhasil meruntuhkan prasangka bahwa orang

yang pernah dilabeli garis keras akan sulit untuk menjadi manusia dengan

pandangan kebanyakan. Ternyata Yusuf adalah orang yang terbuka dan

menghargai pandangan keagamaan yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

52

Awalnya, penulis tidak mampu memahami apa yang membuat orang-

orang tertentu meniadakan manusia yang lain. Pada dasarnya penulis

membenci peperangan. Namun, penulis yakin bahwa yang bisa dibenci dari

manusia adalah sikapnya, bukan manusianya itu sendiri. Dalam hal ini, penulis

mulai berdinamika dengan inner world-nya. Adalah sulit untuk memahami

orang yang dibenci. Perubahan perspektif untuk memandang Yusuf sekadar

sebagai objek penelitian terjadi di sini. Dengan demikian, tradisi positivistik

sebisa mungkin direduksi selama proses penelitian ini.

Pada langkah selanjutnya sebelum pelaksanaan pengambilan data,

penulis berusaha membangun interaksi dengan Yusuf seoptimal mungkin. Hal

ini diharapkan dapat membangun efektivitas interaksi sehingga akan muncul

rasa percaya Yusuf terhadap penulis. Dengan meningkatnya level rasa

percaya, maka penyingkapan diri yang diuraikan oleh Yusuf akan semakin

tereksplorasi. Dengan penyingkapan diri yang kompleks ini, kredibilitas

penelitian dapat dicapai.

Berbasis pendekatan eksistensial, Yusuf diperlakukan layaknya the

existing person. Penulis memandang Yusuf berpusat pada dirinya. Sebagai

manusia, Yusuf merupakan exsistenz yang sadar akan keberadaannya. Oleh

karena itu, apa yang muncul dalam setiap perkataannya adalah apa yang ada

dalam level kesadarannya.

Pada tanggal 2 Desember 2011, interview tahap awal dilaksanakan di

salah satu lokasi kerja Yusuf (Kusumawardhani). Interview ini dilakukan

dalam ruang terpisah dengan karyawan lain. Ada sekitar 4 karyawan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

53

berada di warung makan tersebut. Selama proses interview, ada beberapa

karyawan yang keluar masuk dan terpaksa menjadi distraktor selama dinamika

interview. Yusuf

terkesan dalam keadaan terburu-buru. Dia harus ke

warungnya yang lain (Tembalang) dan mengambil motor di bengkel. Sebelum

interview, Yusuf sempat bertanya bagaimana jika interview dilakukan di

warung yang satunya (Tembalang). Namun karena pertimbangan waktu dan

lokasi yang cukup jauh dari posisi saat itu, interview tetap dilakukan di tempat

awal.

Selama interview dilakukan, banyak kalimat penegasan yang

dimunculkan. Yusuf terlihat sangat atraktif dalam berkomunikasi. Dia

menggunakan tangan dan gerakan non-verbal lain untuk membuat cerita yang

benar-benar meyakinkan. Sesekali, Yusuf mencoba melakukan recall terhadap

memory masa lalunya. Namun berdasarkan kedalaman uraian dan capaian,

interview masih perlu dilakukan, keseluruhan data yang didapat belum

menggambarkan personalitas Yusuf. Data yang muncul masih bersifat

superfisial. Data yang diperoleh masih berupa pengalaman yang bersifat

material. Penggalian data belum menyentuh personalitas Yusuf. Untuk

keperluan kedalaman data, dilakukan interview lebih lanjut.

Interview II dilakukan pada tanggal 15 Januari 2013 pukul 16.40-17.30

di lokasi kerja Yusuf yang berada di Tembalang. Kondisi lingkungan kerja,

berupa warung dan tempat yang cenderung ramai, membuat mudahnya

distraksi terjadi. Misalnya ketika ada konsumen yang duduk di dekat proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

54

interview. Meskipun demikian, keterbukaan Yusuf dalam menyampaikan

pendapatnya dengan cara yang berapi-api sangat membantu proses interview.

Interview III masih dilakukan pada tanggal yang sama dengan

Interview II. Setelah Yusuf melakukan ibadah sholat Maghrib dan Isya, pada

pukul 18.52-19.35 interview dilanjutkan. Sedangkan interview IV dilakukan

pada tanggal 16 Januari 2013 pada pukul 13.35-14.58 di rumah teman Yusuf.

Lokasi sangat kondusif. Suasana tenang, jauh dari ramai kendaraan, dan cuaca

cerah. Suasana sangat mendukung dan rasa santai tercipta selama interview.

Distraktor juga semakin berkurang dibandingkan interview lainnya. Pada

tanggal 17 Januari 2013 pukul 16.20-17.04 dilakukan interview V. Interview

dilakukan di tempat yang sama dengan interview II dan III. Interview V

dilakukan dalam kondisi Yusuf yang sedang kurang fit akibat kurang tidur,

tapi hal ini tidak menjadi masalah berarti.

Sama seperti interview I, gerakan non-verbal banyak dimunculkan

pada interview II, III, IV, dan V. Kalimat pengulangan juga banyak

dilontarkan. Ciri khas Yusuf dalam memberikan contoh adalah dengan

menciptakan sosok imajiner dari masa lalu sehingga kesan pembicaraan yang

dia lakukan sangat dialogis. Wajahnya penuh ketegasan dalam menyampaikan

segala informasi mengenai dirinya, meskipun informasi yang dia berikan lebih

seperti informasi kolektif, bukan individual. Ada kesan difusi tanggung jawab

dalam informasi yang disampaikan (penggunaan kata ―kita‖). Yusuf mencoba

memberikan pemahaman bahwa secara kolektif, orang-orang di sekitarnya

juga berada dalam dunia yang serupa dengan dirinya. Yusuf lebih banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

55

berbicara wacana; yang berarti melekat makna kolektif dalam setiap kata.

Namun, ketika diberikan dengan pertanyaan tertutup, Yusuf cenderung lebih

mampu untuk menyatakan makna personalnya meskipun Yusuf tetap

mengarahkan ke kondisi sesuai keumuman. Misalnya dalam:

I : Berarti artinya yang konsep amar ma‟ruf nahi munkar itu

memang kontekstual sekali, artinya setiap daerah berbeda?

P1 : Iya, berbeda. Betul. Karena ada permasalahan-

permasalahan yang dihadapi orang Semarang dengan

orang Poso dengan orang Filipin berbeda. Begitu.

Proses interview banyak diwarnai dengan cerita-cerita yang

nampaknya dangkal tapi bila ditelusuri lebih dalam mampu memancing Yusuf

untuk mengungkap dunianya. Kemampuan interviewee sangat dibutuhkan di

sini, sayang sekali interviewee kurang asertif terhadap pertanyaan-pertanyaan

yang seharusnya dilontarkan. Misalnya mengenai transisi dari ritual NU yang

sarat budaya menuju ke (mendekati) ritual yang berdasarkan Al-Qur‘an.

Dalam hal ini data yang diperoleh masih sangat minim. Selain itu, dalam

interview naratif (16-17 Januari 2013) belum diperoleh data yang kaya makna.

Kesan interview masih seperti penelusuran jurnalistik. Namun, hal ini tidak

berarti data yang diperoleh tidak memiliki signifikansi.

B. Life-History

Yusuf adalah seorang pria cerdas, berusia 37 tahun, dan memiliki latar

belakang agama Islam. Yusuf terkesan sebagai pribadi yang berapi-api dan

atraktif dalam berkomunikasi serta tegas. Dia juga pandai menyesuaikan diri

dengan lingkungan baru. Sifatnya ini membuat Yusuf cenderung terbuka dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

56

mengenal banyak orang. Saat ini Yusuf dikenal sebagai seorang wirausahawan

kuliner di Jawa Tengah. Dia dikenal ulet dan ambisius dalam menghidupi

usahanya. Dia menyukai bentuk bisnis makanan karena bisa bertemu dengan

banyak orang dari berbagai profesi dan karakter.

Data kronologis yang diberikan Yusuf pertama kali adalah pada usia 3

tahun. Pada usia tersebut, Yusuf dikirim ke orang tua angkat dengan

pertimbangan biaya hidup. Di daerah kelahiran Yusuf, ada sebuah tradisi unik.

Keluarga bisa menitipkan anaknya ke keluarga lain yang menyediakan diri

untuk merawat anak. Kebetulan, keluarga angkat ini adalah mereka yang

menikah namun tidak mendapatkan keturunan. Yusuf yang anak kelima

kemudian dikirim ke keluarga angkatnya. Selain alasan jumlah keluarga,

alasan kepercayaan lokal juga berdampak pada pengiriman Yusuf ke keluarga

angkatnya. Yusuf memiliki weton yang sama dengan ayahnya, yakni Jumat

Pon. Dalam kepercayaan Jawa, jika dalam keluarga ada yang nunggal weton

(memiliki weton yang sama) akan berdampak ala (buruk) serta punggel (salah

satu akan mati). Berdasarkan dua alasan tersebut, Yusuf kemudian dikirim

kepada keluarga angkatnya.

Dalam keluarga angkat ini, Yusuf bersama kesebelas lainnya yang juga

merupakan anak angkat dari orang tua angkatnya. Masa kecil Yusuf sama

seperti anak-anak desa pada umumnya; mandi di sungai, bermain, sekolah,

membantu orang tua, dan belajar mengaji. Yusuf lahir dan tinggal di pusat

agama Islam di Jawa Timur. Tidak heran jika belajar mengaji dan nuansa

agama sangat kental dalam kehidupannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

57

Dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SD, Yusuf tidak mendapatkan ranking

di kelas. Mulai kelas 4 SD, dengan bantuan belajar dari saudaranya yang juga

guru, Yusuf memiliki waktu belajar yang lebih ketat. Hasilnya adalah bahwa

Yusuf mendapatkan ranking di kelasnya. Yusuf juga mendapatkan

kepercayaan gurunya untuk menjadi ketua kelas. Mulai kelas 5 SD, Yusuf

diikutkan pembinaan-pembinaan belajar oleh SD-nya dengan tujuan untuk

diikutsertakan dalam lomba antar pelajar.

Mulai memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni SMP,

Yusuf merasa ada perbedaan yang cukup signifikan daripada kehidupan

sebelumnya. Selain jarak SMP yang semakin jauh, Yusuf tertarik dengan guru

agama di sekolahnya. Alasan yang membuatnya tertarik dengan guru

agamanya adalah pelajaran membaca Al-Qur‘an, mengaji, dan memiliki

disiplin yang tinggi. Yusuf menyukai metode cerita yang digunakan gurunya

untuk mengajar. Selain tertarik dengan guru agama, Yusuf juga mengidolakan

guru matematikanya. Sebab-musabab ketertarikannya adalah karena pribadi

guru matematika, yang selain menyukai lagu yang berbau ketuhanan juga

pintar mengaji.

Jarak yang ditempuh Yusuf selama perjalanan ke SMP, sekitar 12

kilometer, membuatnya merasa lelah sebelum masuk kelas. Yusuf lebih

memilih untuk duduk di bangku tengah. Bukan karena rasa lelah dan ngantuk

akibat perjalanan selama ke sekolah, namun lebih karena ketidakmampuan

mental. Yusuf merasa tidak percaya diri untuk duduk di depan. Duduk di

depan berarti harus siap untuk ditanyai oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

58

Pada tahun 1992, Yusuf lulus dari SMP dan mendaftarkan diri di

sebuah SMA Negeri favorit di Jombang. Di SMA, Yusuf melihat

ketidakadilan sistem. Maksud Yusuf adalah bahwa ada beberapa temannya

yang terdaftar di SMA lewat jalur belakang. Di masa SMA pula, Yusuf mulai

lebih aktif dalam keanggotaan suatu komunitas. Komunitas pertama yang

diikuti Yusuf adalah teater dan kedua adalah Pramuka.

Ketika itu, mulai muncul dorongan provokatif dari kakak kelas yang

menyatakan bahwa dia harus belajar mengaji dan belajar agama. Porsi

pelajaran agama di sekolah sangatlah kurang. Kaderisasi remaja masjid di

sekolahnya ini menciptakan motivasi untuk belajar agama dan

menggabungkan diri dalam komunitas remaja masjid di sekolahnya.

Di remaja masjid inilah petualangannya menjadi semakin seru. Dia

merasa menemukan komunitas yang selama ini diharapkannya. Yusuf

mendapatkan cerita dari kakak kelasnya mengenai perjuangan ikhwanul

muslimin di belahan bumi yang berbeda. Yusuf mulai mengenal berbagai

pergerakan kaum muslim seperti Hizbut Tahrir. Meskipun demikian, di sela

kesibukannya dalam komunitas remaja masjid, dia tetap bisa membagi

waktunya dengan kegiatan kepramukaan.

Yusuf merasa bangga dengan komunitas remaja masjid. Meskipun para

anggotanya mendapatkan stigma dari anggota ekstrakurikuler lain bahwa

remaja masjid adalah kumpulan orang bodoh, namun mereka dapat

membuktikan bahwa kaum berprestasi sebagian besar adalah dari remaja

masjid. Hal ini semakin memacu semangat Yusuf dalam mengabdikan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

59

dalam remaja masjid. Dia semakin ketinggalan dalam pelajaran, namun dia

merasa bangga dengan apa yang dilakukannya.

Pernah suatu saat, Yusuf bersama teman-temannya mengadakan acara

nonton bareng film mengenai Perang Bosnia. Acara itu dihentikan oleh Sospol

Jombang; yang notabene ketika itu acara tersebut dituduh sebagai tindakan

subversif oleh rezim Soeharto. Hal tersebut membuat Yusuf semakin tertarik

untuk melihat video tersebut. Diam-diam dia lalu meminjam langsung ke

empunya video. Alhasil, video itu berdampak luas terhadap cara pandang

Yusuf. Yusuf termotivasi dengan Perang Bosnia (selain Perang Irak).

Bayangan mengenai Bosnia menjadi imajinasi tersendiri bagi Yusuf.

Muncullah solidaritas terhadap muslim dalam taraf internasional.

Suatu kali bersama teman-teman remaja masjid, dia melakukan bakti

sosial di daerah Madura. Yusuf keheranan dengan muslim di Madura yang

menurutnya sangat primitif dan mengalami keleleran dalam hidupnya. Yusuf

kaget; bagaimana bisa gaya hidup Islam di Madura begitu terbengkalai. Hidup

yang terbengkalai dalam artian Yusuf adalah muslim tapi tidak sadar sholat

dan tidak sadar kebersihan. Muncullah keprihatinan, kali ini terhadap muslim

di Madura.

Ada satu konflik yang mendatangkan impresi herois bagi Yusuf.

Ketika itu Yusuf kelas 3 SMA. Sekolahnya melarang penggunaan jilbab dalam

foto ijazah dengan alasan kesukaran untuk diterima di dunia kerja. Yusuf dan

teman-temannya, yang melihat irasionalitas aturan ini, mengumpulkan tanda

tangan mendukung kebebasan berekspresi; dalam hal ini foto ijazah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

60

menggunakan jilbab. Memakai jilbab adalah tuntunan muslimah, maka itu

tidak salah. Yusuf menjadi eksponen penting ketika itu. Dia menjadi juru

bicara dalam demo kecil-kecilan itu. Yusuf sampai datang ke Departemen

Agama dan meminta surat keterangan diperbolehkannya penggunaan jilbab

dalam foto ijazah. Yusuf membuktikan bahwa apa yang dilakukannya itu

adalah sebuah kebenaran. Tidak ada aturan yang bisa membatasi ekspresi

mereka.

Daya kritis yang mulai muncul sejak kelas 2 SMA ini terus tumbuh

lewat jalur buku dan kakak kelas di remaja masjid. Tradisi menganggap senior

sebagai panutan merupakan hal yang lumrah pada saat itu. Muncullah

anggapan mengenai upacara yang menjadi peninggalan rezim Soeharto,

pengajian yang layaknya doa tanpa solusi, dan kasus pro-kontra foto ijazah di

atas.

Meningkatnya kepekaan Yusuf terhadap lingkungan sekitar diikuti

dengan daya kritis dalam gelora mudanya. Melihat kenyataan lingkungan

hukum yang memprihatinkan, pandangan yang dipegang Yusuf semakin

mengarah ke anarkisme. Dia semakin kontra dengan pemerintahan.

Menurutnya, di negara ini tidak ada asas tunggal, GBHN dan UU hanya

sekedar formalitas belaka. Sebagai contoh misalnya pasal 28 UUD 1945 yang

hanya tinggal hukum tanpa praktek. Dalam hal ini, Yusuf mencapai

kesimpulan bahwa peraturan-peraturan tersebut kaya akan nilai-nilai kosong.

Sebagai penegas kekosongan ini, sekaligus patokan hidupnya, Al-Qur‘an

muncul untuk mengatasi segala macam prahara di sekitarnya. Menurut Al-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

61

Qur‘an, ―Barangsiapa yang berhukum selain hukum Islam, dia orang yang

zalim‖, dan Yusuf yakin akan hal itu. Namun, sampai tataran ini, daya

berontak Yusuf masih dalam taraf idealisme. Dia belum sampai ke action.

Di kelas 3 itu pula Yusuf memiliki cita-cita yang sudah mulai realistis.

Dia ingin kuliah di universitas negeri kemudian jika lulus nanti bisa mendidik

mereka yang lebih muda agar lebih memahami Islam. Namun, hal ini kandas

dengan tidak diterimanya dia di UMPTN. Kemudian dia memutuskan untuk

tidak kuliah. Dia memilih mondok selama satu tahun, dari 1995-1996. Belajar

di pondok pesantren menjadi kompensasi bagi cita-citanya. Dia mendapatkan

ilmu agama lebih banyak, membaca Hadis, Al-Qur‘an, dan belajar bahasa

Arab lebih mendalam. Lewat sekolah di pondok, dia mendapatkan bentangan

historis Islam di Indonesia. Dengan demikian, sensibilitas Yusuf terhadap

pemerintahan di Indonesia semakin naik, khususnya dengan aturan yang tidak

sesuai ketika dibenturkan pandangannya.

Secara khusus, Yusuf juga mulai memperhatikan ayat-ayat tertentu

dalam Al-Qur‘an, misalnya Al-Baqarah 216: Diwajibkan atas kamu

berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi

kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)

kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,

sedang kamu tidak mengetahui. Ayat-ayat serupa ini kemudian dikaji secara

kritis. Pengkajian ini membawa pemahaman bahwa Islam harus bangkit,

dalam arti memegang posisi kunci. Contohnya dengan diberlakukannya

peraturan daerah berdasarkan pada syariat seperti di Aceh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

62

Yusuf juga mengharapkan kaum muslim untuk masuk ke dalam Islam

secara keseluruhan (kafah). Hal ini ditafsirkan bahwa semua yang menjadi

pegangan hidupnya adalah Islam yang murni. Islam yang berdasarkan Al-

Qur‘an dan Hadis. Masuk Islam haruslah memeluknya secara totalitas.

Di saat yang sama, sumber arus bacaan dari Solo dan Lamongan

semakin deras. Bacaan mengenai jihad di Afghanistan juga mulai masuk.

Kunjungan dan diskusi berkaitan dengan keberadaan muslim juga semakin

kencang. Kala itu, dia memutuskan untuk keluar dari pondok dan memulai

bekerja dengan membuka bengkel, distributor batik, lalu jasa fotokopi.

Syahdan, Yusuf memutuskan untuk mendaftarkan diri untuk berjihad

di Poso. Dia ditolak karena tidak memiliki skill yang memadai untuk turut

serta dalam jihad. Penolakan ini justru menjadi awal dari perjalanan jihad

panjang Yusuf. Yusuf dibawa guide menuju Filipina secara ilegal. Di Filipina

inilah muncul kembali kosmpolitanisme muslim yang tadinya hanya terbatas

dalam dunia abstrak Yusuf. Kini dia menghadapi apa yang benar-benar nyata.

Dia hidup di dunia nyata. Dia melihat kampung mujahidin. Dia melihat remaja

menenteng M-16, dan ini bukan sekadar foto maupun film saja. Ini nyata.

Kemudian selama 2 tahun itu Yusuf berjihad atas nama Moro Islamic

Liberation Front (MILF) melawan pemerintahan Filipina.

Di Indonesia-lah, kemudian, dia ditahan sebagai tersangka terorisme.

Veteran perang MILF ini ditangkap polisi pada tahun 2002 dikarenakan

terbukti menyimpan amunisi di rumah kontrakannya bersama Mustofa dan

ketiga temannya. Yusuf divonis sepuluh tahun penjara. Namun, sekitar lima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

63

tahun kemudian, Yusuf dibebaskan karena berkelakuan baik. Dia mengaku

jera terlibat aksi terorisme karena hukuman penjara. Lebih jauh lagi Yusuf

menyebutkan bahwa keterpisahan, antipati, serta prasangka yang muncul dari

pihak keluarga maupun lingkungan sosialnya menjadi masalah sekaligus

tanggungjawabnya yang baru. Tidak heran jika kemudian Yusuf mengaku

bahwa dia akan berpikir dua kali jika ada pihak tertentu yang mengajaknya

terlibat kembali tindak kekerasan atas nama agama.

Lewat perenungan internal, Yusuf memantapkan bahwa Yusuf yang

sekarang bukan lagi seorang fundamentalis. ―Di Filipina itu sudah mentok‖,

ungkap Yusuf, ―pelabuhan akhir bahasanya, tujuan. Soalnya di sana ya sudah

apa-apa didapatkan‖. Selain kepentingan untuk berjihadnya telah usai,

kerinduan terhadap keluarganya menuntun Yusuf untuk pulang ke Indonesia.

―Akhirnya‖, ungkap Yusuf, ―saya menganggap keluarga juga bagian dari

hidup saya. Saya datang dengan banyak visi dan misi kepada mereka. Ada

juga yang memaklumi kondisi saya. Dan sampai sekarang ini.‖

Di Indonesia, Yusuf melihat kenyataan di penjara yang acuh tak acuh

dengan kebutuhan rohani para tahanan. Di Indonesia pula Yusuf menemukan

cita-citanya kembali untuk menjadi panutan, kali ini bagi para mantan teroris

yang mendapat stigma dari masyarakat. Dia ingin membuktikan bahwa dia

telah kembali ke jalannya dulu; jalan yang lurus.

Namun, satu hal yang masih tidak diterima Yusuf hingga kini; label

sebagai mantan teroris. Ia mengaku tidak pernah beraksi sebagai teroris meski

dipidana dalam kasus tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

64

C. Analisis Data dan Hasil Penelitian

Fungsi wawancara sebagai metode koleksi data mengangkat tema-tema

makna yang dikonstruksi Yusuf muncul ke permukaan. Tema-tema ini

dikelompokkan berdasarkan dunia luar (material) dan dunia mental-

eksistensial. Dunia material dalam hal ini dilabeli dengan Mitsein dan

Mitdasein. Sedangkan dunia mental-eksistensial dipahami dalam tiga mode;

Umwelt, Mitwelt, dan Eigenwelt. Wawancara dimulai dengan menanyakan

bagaimana kehidupan Yusuf sebelum menjadi seorang pejuang dan selama

menjadi seorang pejuang. Pertanyaan ini terus dikembangkan lewat

penggalian fakta-fakta sosial maupun psikologis seputar kehidupan Yusuf dan

konteks sosial sepanjang perjalanan Yusuf menjadi seorang pejuang

keagamaan. Data kualitatif yang diperoleh merupakan hasil dari dinamika

Yusuf dengan dunia material. Interelasi ini ditunjukkan dengan adanya

keakraban, keterlibatan, keterikatan, dan komitmen Yusuf di dalamnya.

Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh, analisis fenomenologis

dilakukan dengan memetakan data ke dalam dunia. Dimulai dengan reduksi

dan eliminasi terhadap data yang kurang relevan, pengolahan data dilanjutkan

dengan tematisasi konstituen invarian sesuai Mitsein-Mitdasein, Umwelt,

Mitwelt, dan Eigenwelt. Peta pengalaman yang diperoleh kemudian dirangkai

dalam bentuk gambaran tematik (thematic portrayal), dan secara berurutan

dilanjutkan dengan pengkonstruksian deskripsi tekstural individual, deskripsi

struktural individual, dan sintesis tekstural-struktural atas esensi yang ada

dalam pengalaman Yusuf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

65

1. Mitsein-Mitdasein

Manusia hidup berhadapan dengan fakta-fakta sosial. Fakta

sosial ini dapat dipahami sebagai sebuah tatanan human society yang

berbasis persaudaraan dan keramahtamahan atau disebut Mitsein.

Sedangkan jika berupa manusia lain maka disebut Mitdasein. Ketika

berhadapan dengan fakta-fakta dan orang lain ini, muncul tegangan dan

timbullah kecemasan. Waktu ketika manusia berhadapan dengan fakta-

fakta ini disebut dengan perjumpaan (encounter). Perjumpaan dengan

being di luar dirinya akan menimbulkan suatu perubahan tertentu.

Berikut ini merupakan rangkaian fakta yang membentuk Mitsein-

Mitdasein.

a. Efek lingkungan dan perubahannya

Lingkungan dalam konteks ini menggambarkan keadaan

(circumtances) yang kaya akan asupan informasi mengenai

kehidupan muslim internasional. Yusuf mendapatkan suplai

informasi mengenai pergerakan sejak masa SMA. Yusuf

menganggap bahwa berbagai asupan informasi mengenai kehidupan

muslim ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap diri Yusuf.

Mereka [Al-Irsyad] punya visi untuk membersihkan

ajaran Islam. Makna membersihkan ajaran Islam tu

berkenaan dengan cara ibadat. Contoh orang

meinggal di 3 hari, 7 hari, 10 hari. Itukan Hindu.

Konsep Hindu. Kemudian diislamkan oleh Wali

Songo, cuma oleh orang-orang al-Irsyad itu nggak

mau dilanjutkan sekarang. Itu tradisi sudah dulu.

Sekarang harus kita tinggalkan. Itu konsep

Wahhabi. Muhammadiyah juga begitu. Hampir

mirip. Muhammadiyah kan Ahmad Dahlan Jogja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

66

Itu juga kuat. Dia bisa masuk ke Jawa Timur, itu

juga benturan-benturan. Termasuk saya

memahaminya. Saya tertarik. Ketika saya SMA tu

kok ada perbedaan ya antara orang tahlilan dan

ndak. Runut dan tidak. Maka saya, permasalahan,

dari mana sih kok iso beda. Saya runut gitu lho.

Dari orang NU saya sebenarnya mulai tertarik

dengan orang-orang Muhammadiyah. Caranya.

Nah, ada buku-buku literatur dari al-Mukmin. Iya

to, termasuk Ponorogo. Wah ketoke kita harus

berdiri di atas semua kelompok. Oo, fiqih-nya

begini-begini-begini. Oya. (987-1010)

Meskipun demikian, Yusuf belum memahami mengenai

pergerakan muslim internasional. Dia hanya mengetahui tentang

istilah-istilah dalam dunia pergerakan muslim seperti Ikhwanul

Muslimin. Yusuf mendapatkan asupan informasi ini dari kakak

senior di remaja masjid. Selain mendapatkan informasi ini, Yusuf

juga dimotivasi untuk lebih memperbanyak intensitas belajar agama.

Cuma kakak kelas ini sudah mulai variasi Mas.

Contoh ada yang sudah mulai ngojok-ngojok‟i,

“Kamu itu sekolah, belajar agama 2 jam, kurang!

Harus belajar agama, harus ngaji. Kalau perlu

mendatangkan kyai. Mereka mau kaderisasi.

Direkrut. “Kamu kalau ngaji, nanti tak datengkan

gurunya, tapi harus nyari teman 1-2-3, minimal

orang 5. Nyari ya!”, gitulah. Nanti terus diajak ke

rumahnya dia. Ya intinya juga dijelaskan, “Saya ini

dulu kelas 1 gini, tukang gelut, tapi ada Remaja

Masjid saya sudah menghindari gelut.”, contohnya

seperti itulah. Saya sudah mulai seneng membaca

Qur‟an. “Bacalah!”, ajakan-ajakan gitulah, kita

kan jadi termotivasi.“Jadi, pergolakan Islam di

Mesir..”, sambil cerita gini, “itu mempengaruhi

dunia kampus. Jadi kalau kita generasi muda terus

ikut perubahan-perubahan yang membawa kebaikan

mahasiswa. Contohnya revolusi di Iran”, misalnya,

dia itu Cuma memberikan gambaran-gambaran

kayak gitu, “Ada Ikhwanul Muslimin memimpin

gerakan di Mesir sampai munculnya Ikhwanul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

67

Muslimin yang menjalar ke seluruh dunia.”,

contohnya seperti itu. Itu hanya orasi. Saya

ndengerin, tapi waktu itu belum ngeh kok saya harus

jadi fungsionaris PKS, PK Partai Keadilan, waktu

itu belum ada PKS. (1805-1832)

Informasi yang didapat tidak hanya sekadar lewat komunikasi

langsung, namun juga lewat media digital. Adanya konflik muslim di

dunia internasional menjadi insiden yang biasa dilihat Yusuf lewat

video. Menurut Yusuf, konflik ini bukan menjadi inspirasi baginya,

namun terus terngiang di dalam kepala Yusuf.

Lha saya melihatnya karena itu konflik di Eropa,

saya katakan sejak awal bule itu tidak selamanya

non-Islam. Bule Islam. Lho itu juga diusir, itu juga

dibom, bom kuat sekali untuk tentara Beruang

Merah. Tapi saat itu belum ada Beruang

Merah...apa gitu. Saya sempat, jadi waktu itu saya

baca majalah, majalah PKS, PK Sabili di situ waktu

itu ada Sabili ya kalau sampeyan lihat. Jadi majalah

Sabili itu bahasanya kalau dikatakan jenengan,

keras jug wong di situ ada gambarnya mbawa

senjata, terus bendera tulisannya La‟ilah

La‟illawah, seperti itu. Jadi memotivasi, ternyata

perlawanan itu tidak di Irak aja, di Bosnia juga ada.

Lha itu ya, kemudian progresnya saya katakan

bukan inspirasi tapi kan saya ingat betul Bosnia tu

seperti ini. (2002-2018)

Dari video-video itu pula Yusuf melihat bahwa negara

superior seperti Rusia dapat ditaklukan lewat perjuangan bersama.

Peristiwa seperti ini menimbulkan impresi tersendiri bagi Yusuf.

Karena rasa kagum atas berbagai peristiwa itu, Yusuf mulai mencari

tahu lewat berbagai media seperti majalah islami, buku-buku,

maupun buku putih dari berbagai tokoh seperti Azahari dan Abu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

68

Bakar Ba’asyir. Bahkan rasa terkesannya itu terus berlangsung

hingga dia mengikuti pelatihan militer.

Saya datang ke Al-Islam Lamongan. Pondoknya

Amrozy itu lho. Pondok Al-Mukmin itu udah pecah.

Mana pecahannya? Lamongan. Ah Lamongan deket,

naik bis. Main ke sana kenalan sama ee pondoknya.

Wis, pokoknya kenalanlah sama… Pulang lagi.

Besok dateng lagi bulan depan. Pulang lagi. Kenal

santrinya, tak ajak ke tempat saya. Ngobrol, kurang

lebih begitu lah. Nah, dari situ terus ada buku-buku

jihad itu. Itu saya mulai mengenal. Buku-buku jihad

Afghanistan. Kalau jihad secara umum tadi sudah

lihat. “Itu lho, alumni Afghanistan. Disegani.”, kok

iso disegani alumni Afghanistan. “Itu lho ustad”,

Ustad Mukhlas. (2572-2586)

b. Kekecewaan kolektif terhadap lingkungan

Setelah lulus SMA, Yusuf melanjutkan ke pondok. Di

pondok, Yusuf mendapatkan informasi yang semakin kompleks.

Kekayaan informasi ini meningkatkan daya kritis terhadap sekitar

yang tidak sesuai pandangan kelompok. Dari pondok jugalah Yusuf

memperoleh kajian kritis Islam. Dari sana, Yusuf mendapatkan

pemahaman bahwa Islam harus bangkit.

Nah, dari kajian-kajian kritis itu kan kita bisa

melihat bahwa umat Islam itu mestinya harus

bangkit. Cuma kan bangkitnya harus di mana,

kapan, bagaimana nggak tahu. Bangkit tu ya punya

posisi kunci. Ya dari bupati, bupatinya membimbing

secara Islam. Mengayomi secara Islam.

Menunjukkan bahwa Islam itu begini-begini

diterapkan dalam Perda. Seperti Aceh lah kurang

lebih, kalau muslim Perda-nya begini-begini. Itu

yang diharapkan. Kalau saya melihat begini

pemahamannya. (2465-2475)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

69

Kekecewaan terhadap pemerintah ini mendorong orang-orang

yang tidak setuju dengan pemerintah karena praktek hukum maupun

demokrasi yang buruk, termasuk Yusuf, terus menyoroti

pemerintahan yang tidak sarat akan keadilan. Mereka yang tidak

setuju dengan pemerintah kemudian menggabungkan diri dengan

ormas-ormas tertentu yang memiliki kemiripan dengan pandangan

personal mereka. Termasuk Yusuf dalam hal ini mulai bersentuhan

dengan Hidayatullah.

c. Masuknya ideologi jihad Afghanistan dan munculnya anarkisme

Pada saat yang hampir bersamaan, rezim Soeharto lengser

setelah melalui perjalanan yang menorehkan noda bangsa. Selain

memberi kebebasan dalam media, lengsernya Pak Harto mendorong

munculnya tokoh pergerakan agama. Tokoh-tokoh ini sebenarnya

sudah ada ketika rezim Soeharto, hanya karena state of control yang

melemah, kemudian muncul ke permukaan.

Lengsernya Pak Harto itu terus terang di Indonesia

semakin bebas. Termasuk peredaran VCD, video,

contoh seperti itu. Kemudian dakwah, kalau

dikatakan ekstrim dulu, subversif ditangkap.

Sekarang sudah bebas. Seruan-seruan yang

mengajak. Termasuk saya ini melihat atau

mendengar atau menimang-nimang seruan ini ndak

salah. (177-184)

Unsur jihad Afghanistan sendiri sudah masuk secara gradual

sebelum Pak Harto lengser. Hal ini memiliki dasar historis, bahwa

sejak awal sejarah Indonesia telah memiliki konsep Nasionalis dan

Islam. Mereka yang memegang konsep Islam merasa kecewa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

70

praktek hukum yang menyimpang dari kaum Nasionalis. Chaos

negara ini memudahkan masuknya unsur-unsur dari luar yang

bertentangan dengan nasionalisme. Pada waktu itu pula, tahun 1999,

konflik Ambon-Poso juga membuka peluang untuk menjadi lahan

berjihad.

Nha, termasuk idealisme jihad dari Afghanistan. Itu

diusung, kalau dari ikhwanul muslimin dibentukkan

di Indonesia berupa parlemen kan. Itu tidak mutlak,

karena ikhwanul muslimin suatu roh, sementara

PKS itu hanya partai. Itu ada perbedaan, secara

parlemen ataupun secara roh. Roh pergerakan.

Kemudian dari unsur jihad, jihad dari Afghanistan

itu banyak alumni-alumni dari Indonesia yang

belajar ke sana. Makna belajar itu karena

ketidakmampuan mujahidin Indonesia untuk

mendapatkan ilmu-ilmu militer. Mungkin seperti itu.

Jadi terbatas. Bisa mendapatkan ilmu-ilmu militer

tapi harus lewat formal negara. Akmil misalnya,

atau apa. Atau secara sembunyi mungkin seperti

Aceh itu. Atau mungkin sendiri seperti Poso dan

Ambon, jadi secara sembunyi. Tapi idealisme jihad

sendiri sudah diusung ke Indonesia. Makna

komunitas itu bisa berarti orang-orangnya. Bisa

berarti ajarannya. Termasuk buku panduan itu ya.

(433-454)

Jadi seolah-olah Ambon dan Poso itu adalah solusi

bagi mereka untuk berjihad. Dekat, terjangkau,

gampang, selebihnya kalau saya melihat, saya

secara pribadi melihat konflik Bosnia di Eropa. Itu

terinspirasi bahwa negara Eropa-pun ada konflik

Islam. (572-578)

Pihak tertentu yang mengalami kekecewaan dengan

pemerintah cenderung memunculkan sifat permusuhan terhadap

pemerintah yang mengarah ke anarkisme. Anarkisme ini

mendapatkan justifikasinya dengan hukum Islam yang menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

71

pihak ini adalah lebih baik. Dengan hukum Islam, diskriminasi dan

keadilan bisa dicapai.

2. Umwelt

Dalam mode dunia Umwelt, manusia berada dalam suatu dunia

yang membuatnya harus tunduk dan menghalangi tercapainya

otentisitas dari Ada (exsistenz). Menurut Karl Jaspers (2005), exsistenz

merupakan pengalaman dari kebebasan yang subyektif dalam lingkup

situasi yang pasti (ekuivalen dengan être-pour-soi para Sartrean).

Umwelt sendiri berupa dunia internal maupun eksternal yang

membentuk lingkungan fisiologis dan fisik. Kondisi ini mewujud dalam

insting, kebutuhan, dorongan, maupun hereditas sosial seperti tradisi.

Karena informasi biologis yang ada dalam data kurang adekuat, maka

data yang diolah adalah kondisi kultural yang menuntut tercapainya

harapan tertentu (hereditas sosial). Kondisi kultural ini memaksa Yusuf

untuk tunduk terhadapnya sehingga pilihan bebas, sebagai syarat utama

existenz, dalam kondisi ini sangatlah minim.

a. Keadaan global dan efeknya

Menurut Yusuf, arus global menimpa dan dirasakan semua

orang; termasuk Yusuf. Arus global ini merupakan kekuatan

lingkungan yang besar dan mampu merubah siapa saja. Bagi Yusuf,

pengalaman arus global ini merupakan pengalaman kolektif.

He‟em, yang bersama yang global gitu lho. Jadi,

arus global itu ndak hanya menimpa saya

sebenarnya. Banyak yang hampir mirip

[pengalaman]. (313-315)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

72

Selama Yusuf merasakan efek arus global (yang sayangnya

tidak diuraikan secara rinci), Mitsein dalam rupa konflik mendorong

Yusuf untuk mengangkat konsep memeluk Islam secara kafah.

Konsepsi ini diperkuat oleh keadaan yang cenderung memiliki

karakteristik yang sama. Menjalankan Islam secara kafah berarti

kembali ke segala aturan dengan patokan Al-Qur‘an, Rasuna, Hadis,

dan nabi. Segala patokan tersebut menjadi otoritas eksternal yang

mengatur eksistensi Yusuf.

….ketika kita melihat Al-Qur‟an misalnya, contoh;

ya saya tidak menjelaskan secara detail, tapi kan

dari ayat-ayat-ayat-ayat itu kita bisa memahami

bahwa konflik ini akan terus bergulir di dunia ini.

Tidak mesti di Irak, tidak mesti di Amerika tapi

termasuk di Indonesia. (589-594)

Patokan menjalani agama Islan] Ya sama, Al-

Qur‟an dan Rasuna ya. Adapun perkataan Amien

Rais, perkataan Gus Dur, itu kan perkataan

manusiawi. Selebihnya saya lebih khusus mengkaji

kepada kitab. Jadi Al-Qur‟an, Hadis, sama

tunjangan-tunjangan kitab yang terpercaya. Makna

kitab yang terpercaya tetap bersumber pada itu.

Bukan kepada personal. (1255-1262)

Khusus, saya memang selalu memperhatikan ayat-

ayat jihad. Misalnya Qut‟ba, Al-Mukital, dalam Al-

Qur‟an diwajibkan berperang. Padahal perang itu

sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi sesuatu yang

kamu benci tu baik buat kamu [Al-Baqarah 216].

(2439-2445)

Dalam menyikapi arus global ini, sebagai sumber nilai dalam

konteks yang baru, Al-Qur‘an, Rasuna, Hadis, dan nabi menjadi

pegangan. Al-Qur‘an (Mitsein) merupakan objek eksternal di luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

73

Yusuf. Dengan demikian, ada unsur ketertundukan terhadap objek-

objek tersebut. Dengan tunduk terhadap objek-objek eksternal

tersebut, Yusuf merasa dapat menghadapi arus global yang

menggilas kehidupan.

b. Kepatuhan terhadap orang sekitar dan dogma

Arus global yang penuh ketidakpastian disertai penyegaran

sekaligus penguatan konsep-konsep secara terus menerus, membuat

Yusuf terikat dalam konsepsi. Konsepsi dalam hal ini adalah dalam

wujud harakah (pergerakan) dalam Islam disertai dengan ideologi

jihad. Ayat-ayat jihad yang diperhatikan secara khusus oleh Yusuf

menjadi solusi teoritis terhadap kewajiban untuk menjalankan Islam

secara kafah. Keharusan untuk menjalankan secara kafah ini, secara

pragmatis dilakukan lewat penegakan konsep amar ma‘ruf nahi

munkar dalam rupa yang berbeda sesuai konteks. Hal ini dilakukan

karena untuk bisa berjihad secara fisik maka harus bisa menegakkan

Islam.

Ya dikatakan pergolakan itu ya kamu harus amar

ma„ruf nahi munkar. Terus misalnya, walaupun

wujudnya beda-beda. Misalnya FPI, sweeping

misalnya, sweeping-nya miras, terus tempat-tempat

gelap. Lha itu kan sudah realisasi dari FPI. Tapi itu

salah satu gitu lho maksud saya. Nah, baru setelah

dia kembali dari men-sweeping, dia kembali ke jihad

besar. Jihad naf, ya itu menang, itu sok opo,

gropyok sana, datang ke monas, datang ke mana. Itu

prestasi kamu. Tapi setelah pulang, kamu jangan

bangga dulu. Wong itu, diskotik tak tutup mbek

pasukanku. Seneng. Tapi kamu setelah pulang

jangan bangga dulu, lha makna bangga pulang

lebih besar dari peristiwa itu. Tapi proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

74

penutupan itu sudah dilakukan. Nah, bagi orang-

orang yang punya idealisme jihad syaratnya harus

bisa menegakkan Islam. Makna menegakkan Islam

seperti tadi. Ketika Poso meminta bantuan, ya harus

datang. Ketika Ambon mengalami, harus datang.

(856-876)

Kewajiban berarti memuat keharusan. Konsep harakah, amar

ma‘ruf nahi munkar, serta jihad memuat unsur dogmatis dalam

pelaksanaanya. Dogmatis sediri memiliki implikasi tanpa kritik.

Ketika daya kritik melemah, maka sensibilitas terhadap nilai baru

melemah dan menciptakan keadaan self-closure yang cenderung

close-mindedness.

Dalam kondisi ini, kepatuhan menjadi tema besar. Baik

kewajiban, keharusan, serta dogma merupakan wujud dari

kepatuhan. Kepatuhan berarti kehilangan kebebasan. Kehilangan

kebebasan ini juga terjadi dalam kepatuhan Yusuf untuk bersabar

dalam mengikuti guide (Mitdasein). Kehilangan kebebasan ini

menciptakan keadaan yang membuat Yusuf tidak mampu secara

eksistensial untuk menentukan hidupnya.

Lha ternyata kelompok ini di Poso itu ndak

disambut. Karena nggak bisa apa-apa. Gitu lho.

Karena saya sudah niat dari rumah percaya sama

guide, percaya sama Mujahidin yang di Kalimantan.

(264-268)

Dan ndilalah ketika sampai di Poso itu saya

percaya, “Lho kamu jangan masuk Poso!”, “Oke

siap, saya tidak masuk Poso.” Terus ke mana? Ikut

guide, diajak lagi, perjalanan jauh, sampai di

perbatasan Malaysia. Muncul pertanyaan, katanya

kita mau jihad? Kok malah ke Nunukan. Tiga hari

perjalanan. (677-684)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

75

Saya yakin kini hidup di luar negeri. Karena saya

tidak punya paspor gitu kan. Karena dengan paspor

itu menunjukkan, saya ini solider dengan muslim

Poso, tapi kenapa saya dibawa ke sini, Malaysia.

Saya manut. Saya mau bersabarlah, bahasanya itu

bersabar. Apa sih rahasia dibalik perjalanan ini?

(697-703)

Kepatuhan terhadap Mitsein maupun Mitdasein ini semakin

mereduksi Yusuf sebagai manusia yang memiliki kehendak bebas

untuk melakukan determinasi diri (self-determination). Kehendak

bebas yang terenggut ini membuat Yusuf berada dalam situasi yang

minim akan kebebasan eksistensial.

3. Mitwelt

Sekadar untuk memperoleh kebenaran tentang diri saya, orang

lain diperlukan. “All real life is encounter”, kata Buber (dalam

Solomon, 2005). Maka dalam mode dunia Mitwelt, Yusuf membangun

relasi dengan dunia sosialnya. Relasi yang dimaksud merupakan

hubungan antar manusia, Yusuf dengan manusia lain. Esensi dari

hubungan ini adalah perjumpaan yang merubah antara dua orang yang

berjumpa.

a. Solidaritas dan kosmopolitanisme muslim

Solidaritas merupakan hal yang sangat umum dalam mode

dunia Mitwelt. Ketika kita berbicara mengenai solidaritas, maka kita

berbicara mengenai solidaritas dengan intensionalitas terhadap orang

lain. Kosmopolitanisme di sini merujuk pada solidaritas sosial.

Kosmopolitanisme merupakan sebuah paham yang berupa rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

76

setuju dengan yang dicita-citakan dan nilai-nilai dalam suatu grup;

merasakan bahwa kita memperoleh dukungan orang berpengaruh di

sekitar kita (significant being).

Apa yang dialami Yusuf adalah bahwa rasa solidaritas

menciptakan munculnya kosmopolitanisme muslim internasional. Di

lain pihak, Yusuf merasa prihatin dengan apatisme muslim.

Apatisme sendiri dipahami sebagai wujud pertentangan dengan

solidaritas.

Betapa muslim yang belajar Al-Qur‟an, belajar ilmu

kitab-kitab itu yang menjadikan…hanya buku dan

buku. Lalu ketika dia melihat misalnya ada pondok

pesantren 13 desa muslim hilang, dia cuek-cuek

saja. Dan versi saya saat itu, solidaritasnya kurang.

“Waa, itu kan muslim di mana, di Sulawesi, kita

muslim di Jawa. Nggak ada hubungannya.” Itu kan

yang salah. (228-236)

Ya sebenarnya kalau bentuk solidaritas itu kan

sudah lama ya Mas ya. Sebelum Ambon dan Poso

pun tahun 92. Perang Teluk itu kan Irak, George

Bush sama Saddam Hussein waktu itu ya. Itu sudah

memunculkan empati muslim Indonesia. Yo wis

mulai dari menggambar Saddam Hussein,

menggambar Osama bin Laden. Itu juga nilai-

nilainya tu terpompa. Terpacu sebenarnya. Wah,

saya kalau pakai kausnya Osama bin Laden bangga.

Karena melawan Amerika. Irak aja dikeroyok orang

banyak. Itu kuat. Itu negeri muslim. Terpisah dari

kita melihat siapa Irak. Tapi kenyataannya negeri

Muslim gitu. Nah, dari situ juga orang terinpirasi

“Saya harus solidaritas ke sana.” (556-570)

Berangkat ke Poso kan. Begitu kelompok Surabaya

berangkat ke Poso, melihat bahwa saat ini ada

pergolakan. “Mas,” ee contoh, “kamu mau ngapain

ke sini?”, “Saya mau jihad ini, membantu kaum

muslimin, mau solidaritas.” (655-660)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

77

Solidaritas dan kosmopolitanisme mengantar Yusuf untuk

hidup dalam dunia baru yang sebelumnya tidak pernah dia jajaki.

Kehidupan baru berarti melekat persoalan baru. Dan persoalan ini

nantinya juga akan memuat tanggung jawab baru.

b. Permusuhan dan otherness

Meskipun unsur kosmopolitanisme melekat dalam diri Yusuf,

namun pertentangan dengan paham lain dalam satu agama tidak bisa

dihindari. Salah satunya adalah dengan Imam meskipun sama-sama

muslim. Selain itu, Yusuf juga menyatakan bahwa ada diskrepansi

konsep pandangan agamanya secara personal dengan pandangan

kaum Salafi meskipun sama-sama Islam. Dalam kasus ini muncul

tendensi otherness. Otherness dipahami sebagai sebuah kategori

fundamental dari pikiran manusia sebagai ekspresi dualitas (De

Beauvoir, dalam Solomon 2005). Otherness muncul akibat tegangan

yang terjadi akibat pemahaman antara self dan other adalah berbeda.

Setelah konsep berbeda, saya mulai bertanya ni.

Secara ilmiah, kamu [Muhammadiyah] kenapa kok

berbeda dengan orang NU? Dijelaskan. Kami

berbeda dengan orang NU karena konsep-

konsepnya Jawa. Konsep Indonesia. Konsep Hindu.

Sementara kami menggunakan konsepya nabi.

Konsep Arab Kurang lebih seperti itulah, sehingga

cara-cara yang ditempuh oleh NU tu terlalu ribet.

Identik dekat dengan, ya campurlah dengan Hindu.

Hampir sama. Lhoh, Islam kok slametan, roh‟e itu 3

hari masih di rumah. 40 hari menjauh dikit. 1000

hari baru jauh. Kok bisa konsep seperti itu

darimana? Karena dalam konsep Islam meninggal

ya meninggal, terputus. Kecuali tiga; amalnya,

sodaqohnya jariah, sama ilmunya yang bermanfaat.

(1011-1027)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

78

Kalau Salafi sebenarnya saya tidak cocok dari, dari

cara penyampaian. Jadi mereka betul, metodenya

menghindari fitnah misalnya. Tapi metode

penghindarannya kadang terlalu, terlalu berat di

hadapan umat. Sehingga kalau disuruh bergabung

dengan Salafi saya nggak bisa. Kemudian Salafi

cara mengkajinya tentang jihad itu juga sudah beda.

Karena sudah ada unsur politik. Menurut saya.

Karena Salafi itu melihat kalau jihadnya itu Ambon

dan Poso kemudian dilakukan secara berjamaah, itu

ndak boleh. Jadi gini, orang jihad, itu tidak usah

pake baiat. Padahal makna jihad bersama-sama kan

ada janji. Saya mengangkat si fulan kan sebagai

ketua. Dalam posisi jihad ini. Tapi dalam Salafi

ndak ada. (1061-1088)

Ya saya katakan menantang saya. Contoh misalnya

berjamaah, PKS berpartai itu sesat. Ikut partai saja

sesat. Lha teman-teman yang saya yang PK kan

sesat buat dia. Sama.Terus majalah kalau ada

fotonya Osama bin Laden, gambar-gambar siapa itu

bid‟ah. Nggak boleh majalah ada gambarnya itu.

Gambarnya siapa; Osama bin Laden, Pak Harto,

gambarnya siapa nggak boleh. Majalahnya dia itu

gini, tulisan tok. TV itu sesat. Macem-macem di situ.

Rumah itu nggak boleh ada TV-nya. Itu ketua kelas

saya, eh, ketua Remaja Masjid saya. Pak Imam.

Nuturi anak buahnya. Karena kebetulan saya yang

dituturi, ya Pak Imam punya pemahaman, tidak bisa

dipaksakan kepada saya dong. Itu sudah mulai

berselisih. Betul, sudah mulai berselisih. “Kamu

tidak boleh mengaji dengan ustad itu, ustad ini

nggak boleh, ustad ini nggak boleh…..sesuai dengan

salaf”.(2086-2104)

Tendensi otherness ini termanifestasikan dari consciousness

ketika dihadapkan dengan dunia nyata. Namun, karena otherness

sifatnya inheren dalam diri manusia, maka perbedaan paham menjadi

sebuah fakta empiris dan cenderung menimbulkan kecemasan ketika

self dan other mengalami perjumpaan. Kecemasan ini kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

79

menimbulkan tegangan. Jika tegangan tidak bisa diatasi secara

konstruktif maka akan berujung konflik. Konflik yang dibawa ke

tataran interpersonal akan cenderung memunculkan permusuhan

(hostility).

c. Kehendak untuk menganut dan dianut

Menurut Yusuf, senior adalah panutan. Sebagai orang yang

pernah menjadi junior, Yusuf telah mengalami dirinya menjadi

seorang penganut. Dan dalam masa selanjutnya dia yang akan

menjadi panutan bagi juniornya. Dalam panutan dan penganut

melekat arti untuk mengasimilasikan diri satu sama lain. Pengaruh

lingkungan yang kuat membuat logika sosial ini menjadi tradisi,

meskipun pada dasarnya Yusuf bebas memilih apakah dia akan

menganut atau tidak.

Ya kalau apa ya, 2 SMA sendiri kan tidak lepas dari

senior. Senior tu kakak kelas. Itu jadi tradisi

menganggap senior itu panutan itu sudah lumrah.

Atau kita di luar misalnya, di Masjid misalnya,

sholat. Sholat, duduk, ada sekelompok pengajian.

Karena kita merasa tidak bisa dan menganggap

orang-orang yang duduk itu lebih dulu belajar, kita

pun datang orang yang manut gitu. Ya sama dengan

apa ya, pengaruh lingkungan, pengajian mana? Yo.

Pengajian mana? Yo. Itu contohnya seperti itu.

Pengajian ini kok doa melulu, nggak punya solusi

kepada umat. Misalnya begitu. (2192-2204)

Sampai sini saya belajar, di saat-saat belajar ini

kita ultimatum ni “Saya harus masuk kampus ITS,

saya harus masuk kampus Unair, saya harus masuk

kampus Unibraw, negeri.” Lha dari sana saya

punya cita-cita kalau apa ya, kalau pemahaman di

kampus kan senior, pinter, nanti bisa jadi follower

adik-adik, diikuti adik-adik. Nanti aku bisa mendidik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

80

adik-adik untuk mengerti Islam. Arahnya ke sana.

(2263-2271)

Dalam menganut dan dianut melekat kehendak dipengaruhi

dan mempengaruhi orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa ada

relasi yang sifatnya resiprokal antar manusia—antara Yusuf dengan

dunia. Dan dalam relasi yang sifatnya resiprokal (perjumpaan) ini,

perubahan pemahaman akan dunia niscaya terus berubah.

Selain pemahaman akan dunia yang resiprokal dengan Ada

yang lain, relasi di sini juga memuat mode Umwelt. Berkaitan

dengan kepatuhan pada bagian Umwelt, pada bagian kehendak untuk

menjadi penganut dan dianut merupakan paduan antara dua mode

dunia; Umwelt dan Mitwelt. Umwelt ketika relasi ini terjadi sebagai

relasi subyek-obyek, dan Mitwelt ketika relasi ini terjadi sebagai

relasi subyek-subyek.

d. Sorge

Sorge (terminologi yang digunakan Heidegger) dipahami

sebagai sebuah kepedulian (caring) yang memunculkan tanggung

jawab (taking care). Rasa tanggung jawab atas apa yang terjadi ini

memunculkan sikap dan kehendak untuk mengatasi keberadaan

Yusuf di antara Mitdasein. Rasa tanggung jawab ini diarahkan

terhadap umat Islam di Poso. Yusuf merasa prihatin dengan dirinya

yang hanya santai-santai saja melihat konflik Poso, padahal teman-

temannya melakukan amaliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

81

Itu mereka itu menganggap amaliah tu perang tu

belum selesai. Ng, anu, amaliah itu artinya ya.

Amaliah itu bahasanya orang ya ee, sedang berbuat.

Jadi sedang berbuat ini ya. Wah, saya ini di Jawa

Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat kok santai-santai

saja diem-diem saja. (10-16)

Kesantaian dan ketidakikutannya dalam amaliah tersebut

membuat Yusuf merasa tidak tergabung dalam Islam secara kolektif.

Karenanya, identitas sosialnya sebagai seorang muslim merasa

tertantang. Menyadari identitasnya sebagai muslim tidak terpenuhi,

terciptalah keinginan untuk turut serta ke Poso karena teman-

temannya turut berbondong-bondong.

Nah, waktu itu saya hanya berpikiran begini;

kelompok-kelompok yang berangkat ke Ambon dan

Poso, itu kok berbondong-bondong, sementara saya

kok tidak. (192-195)

Kita juga nggak tahu. Itu ada unsur di balik itu saya

nggak tahu. Tahu-tahu berbondong-bondong.

Berbondong-bondongnya temen-temen ini membuat

saya pengen ikut. (219-223)

Keinginan untuk tergabung dan berbondong-bondong ini

dipahami dalam mode Umwelt. Namun, seiring berjalannya waktu,

keinginan Yusuf berubah menjadi tidak sekadar berbondong-

bondong, melainkan menjadi berguna. Penjelasan menjadi berguna

akan dijelaskan dalam ―kehendak untuk menjadi signifikan‖.

Agar tergabung dalam kolektivitas, Yusuf menggabungkan

diri dalam suatu kelompok mujahidin. Ketika sudah masuk, dia

menyadari bahwa kelompoknya berbeda dengan kelompok lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

82

Begitu ustad Abu menjadi tokoh di Jogja dengan

kongres MMI-nya, ada versinya Erfan Esnawas, ada

versinya M. Tholib. Kita sudah berbeda, nah,

walaupun nanti pecah lagi ya MMI jadi JAT karena

ada konflik intern. (20-24)

Ternyata perbedaan antar kelompok mujahidin bukan maslah

yang besar bagi Yusuf. Di atas perbedaan itu, justru Yusuf lebih

prihatin melihat kaum muslim yang apatis terhadap konflik di

Indonesia Timur. Rendahnya rasa solidaritas terhadap muslim

merupakan kesalahan yang fatal.

Betapa muslim yang belajar Al-Qur‟an, belajar ilmu

kita-kitab itu yang menjadikan…hanya buku dan

buku. Lalu ketika dia melihat misalnya ada pondok

pesantren 13 desa muslim hilang, dia cuek-cuek

saja. Dan versi saya saat itu, solidaritasnya kurang.

“Waa, itu kan muslim di mana, di Sulawesi, kita

muslim di Jawa. Nggak ada hubungannya.” Itu kan

yang salah. (228-236)

Dalam keadaan sorge, Yusuf menunjukkan adanya perluasan

rasa peduli dari dirinya sendiri ke arah luar diri yang terwujud dalam

solidaritas terhadap muslim. Selain itu, Yusuf juga mampu

menerima perbedaan paham antar penganut Islam. Penerimaan

perbedaan ini merupakan implikasi dari penempatan muslim ke

dalam konteks yang lebih luas—universal.

e. Rasa tanggung jawab

Bagi Yusuf, keluarga merupakan tempat di mana dia mulai

pergi dan akan pulang. Setelah mengikuti pelatihan militer di Moro

selama dua tahun, kerinduan kepada keluarga mengantarnya pulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

83

ke Indonesia. Baginya, keluarga merupakan hal yang sangat berarti.

Keluarga adalah bagian dari hidup Yusuf.

Di Filipina itu sudah mentok, pelabuhan akhir

bahasanya, tujuan. Soalnya di sana ya sudah apa-

apa didapatkan. Yo wis namanya manusia

meninggalkan keluarga mesti kelingan yo. Wah,

saya ni sudah lama….bahasanya tu kalau kangen ya

kangen wong jenenge keluarga udah 2 tahun nggak

pernah tegur sapa terus mereka bagaimana sih saat

ini? Kepada saya. Akhirnya saya menganggap

keluarga juga bagian dari hidup saya. Saya datang

dengan banyak visi dan misi kepada mereka. Ada

juga yang memaklumi kondisi saya. Dan sampai

sekarang ini. (2624-2637)

Setelah berpulang dari Moro, Yusuf tinggal selama 5 bulan

bersama keluarganya. Akhirnya, petualangannya ke Moro terungkap

setelah Yusuf tertangkap dalam kasus terorisme. Pada awal

penangkapan Yusuf, muncul antipati dan prasangka dari pihak

keluarga.

[Muncul negative thinking terhadap penerimaan diri

di keluarga] Iya, sempat. Karena mereka bisa

antipati kan. Di antara saudara-saudara kan juga,

“Walah….diurusi.”, misale. Kalau apa ya, kalau

prasangka iya, ada. Cuma kan ada yang nampak,

ada yang tidak. Ada yang, ya biasa-biasa aja, ya

mereka kan mau nggak mau juga keluarga. Terus

kalau sudah di dalem apa yang dilakukan, kan

nggak juga neko-neko gitu lho. (1437-1447)

Antipati dan prasangka ini muncul karena keluarga tidak

mengetahui apapun yang terjadi mengenai Yusuf. Seperti telah kita

ketahui bahwa demi memperjuangkan apa yang diyakininya, Yusuf

rela untuk tidak jujur terhadap keluarga. Ketika apa yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

84

Yusuf selama ini terungkap, muncullah rasa bersalah karena telah

berbohong dengan keluarga.

Ya kita kan ijin ke keluarga nggak jujur. Kita kan

kerja ke Malaysia. Saya mau merantau, gitu aja.

Jangan harapkan saya. Paling sama mbakyu,

“Mbakyu, pamitan mbakyu, saya mau ke luar Jawa.

Ya, kebetulan saya kemarin ada bekal.” Kan waktu

itu saya bekerja terus njual motor juga to. “Nih tak

kasih 500 untuk keponakan saya.” Macem-

macemlah. Kita artinya baik gitu lho. Saya tak kerja,

nanti tak cari uang banyak ya nanti tak bantulah

sekolahan ponakan-ponakan. (351-361)

Ya satu, merasa bersalah ya. Karena kita sudah

memberikan kebohongan kepada keluarga.

Bersalah, terus kita saat ini, waktu itu ya. Jadi

sudah berpisah 2 tahun di Filipina, sekarang

berhadapan dengan hukum. Iya kan. Kita ndak tahu

berapa waktu itu. Kalau berapa waktu itu selama 5

tahun berarti selama 5 tahun kita menjadi hilang

dari keluarga. Plus 2 tahun yang lalu. (1409-1417)

Rasa bersalah Yusuf berakar pada kegagalannya memenuhi

harapan keluarga. Apa yang dibutuhkan keluarga ternyata berbeda

dengan apa yang dilakukan oleh Yusuf. Hal ini membuat Yusuf

merasa memiliki hubungan yang renggang dengan keluarga. Selain

karena rasa bersalah yang ditanggung Yusuf, rasa tanggung jawab

terhadap hubungannya dengan keluarga juga menjadi alasan Yusuf

untuk terus membangun komunikasi yang baik dengan keluarga.

Bentuk komunikasi ini dilakukan Yusuf saat di penjara.

Nah, di saat kita hilang selama di penjara itu, kita

membangun komunikasi yang bagus dengan

keluarga. Kirim surat misalnya, itu kita lakukan itu.

Karena mereka mau tak mau itu tadi, jadi tanggung

jawab. Nasehat. Surat, “Aku hari ini….”, misalnya

aku berada satu blok dengan orang Cina, Muslim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

85

misalnya. Kasunya senjata api di temanggung,

misalnya. Atau kasusnya narkoba misalnya. Itu

diceritakan. Artinya ada image yang dibangun oleh

keluarga tu ketika di penjara tu kenal para penjahat.

“Wo, jangan-jangan kamu di dalam disiksa terus?”,

“Ndak, saya bergaul dengan temen-temen dengan

bagus, mereka juga suka kalau ada pengajian.”,

misalnya. Dari sana orang di keluarga ketika kita

tinggalkan 5 tahun merasa besar hati. Bahwa ketika

saya menjalani di penjara nggak ada masalah.

Tidak menambah masalah. Terus bentuk

pertanggungjawaban kepada keluarga selesai.

(1417-1436)

Setelah terbebas dari penjara, kontrol keluarga terhadap

Yusuf semakin meningkat. Kekhawatiran keluarga terhadap Yusuf

meningkat. Tapi, dalam hal ini Yusuf justru tidak menjauhi keluarga.

Yusuf berusaha meyakinkan keluarga bahwa kini ia sedang

melakukan penataan ulang hidupnya, oleh karena itu dia melakukan

silaturahmi dengan keluarga; selain karena kehilangan waktu

bersama keluarga. Keluarga menerima status Yusuf sebagai tahanan

teroris.

Tapi ini karena kita punya latar belakang di rumah.

Contoh peristiwa Aceh. Der! Rumah telepon, “Mas,

kowe nengdi posisimu? Kowe ojo melu-melu neng

Aceh.” Itu kan bentuk responsif dari rumah. Duer!

Tembak mati di Solo. Ke Dapoer Bistik misalnya.

Temen-temen, eh, Keluarga di Jawa Timur sana,

“Weh, telpon Solo.” Telepon lagi. (1401-1408)

Ya kan kekhawatiran mereka dengan khayalan akan

menghilangkan keluarga, menjauhi keluarga, itu

nggak terjadi gitu lho. Terus nanti kamu terlibat

dengan jaringan ini, jaringan Noordin, jaringan

mana, jaringan Cilacap, muncul-muncul itu lho

Mas. Ndak, kekhawatiran kita tepis dengan seperti

ini. Contoh; saya keluar ya, saya bekerja. Ibu

Bapak, eh Ibu, Bulek, Mbakyu, Adik saya ajak ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

86

sini. Ini lho saya. Menunjukkan jiwa dia itu yakin,

Masku sekarang ini, anakku sekarang ini sedang

memberikan penataan ulang, dengan keluarga, istri

diajak ke sana. Ini lho. Itu juga bagian dari PR

tersendiri. Kegiatan tersendiri buat saya. Satu

sebagai mantan, kedua dalam kasus hal yang sama.

(1449-1465)

Terus kemudian beban-beban keluarga saat ini

meyakinkan keluarga bahwa saya tidak akan terlibat

lagi dengan kasus-kasus. Maksud nggak Mas. Aceh,

del! Oo, Yusuf nggak terlibat. Polres Cirebon, Yusuf

nggak terlibat. Jadi semakin yakin bahwa Yusuf ini

anu gitu lho. Ho‟o, kembali lagi gitu lho, kembali ke

yang lurus. (1696-1704)

Selain dari sisi komunikasi yang terus dibangun secara

konstruktif, menurut Yusuf, tidak ada permasalahan perbedaan ritual

dengan keluarga. Meskipun ada perbedaan, Yusuf tetap

membicarakannya secara dialogis. Yusuf menguraikan kepada ibu

mengenai ritual keagamaan yang dipegang Yusuf berbeda dengan

ibunya. Perbedaan ini tidak menjadi masalah yang berarti untuk terus

berusaha meyakinkan keluarga bahwa Yusuf telah kembali ke jalan

yang lurus.

[Cara pandang dan keluarga] Belum sempat saya

utarakan. Saya nggak pernah membicarakan hal-hal

itu. Mas, adikku, ponakanku sekolah jihad yo! Ndak,

sama sekali. Ada nilai-nilai yang unsurnya begitu

mendekat ke keluarga saya untuk apa ya, untuk ya

itu tadi. Untuk masa-masa hilang. 2 tahun hilang itu

kan blas lho Mas gak ono kabar. Jadi seolah-olah

bahkan hadirnya saya bagi temen-temen itu seolah-

olah sesuatu yang nggak disangka gitu lho. Padahal

kita sudah menyangka, kita sudah mati. Gitu lho.

Udah 2 tahun nggak ada kabar coba. Piye jal? Nek

sampeyan ngilang, keluarga rak nggoleki. Woo,

saiki neng Jo..neng Semarang, 3 dino. Yo mending.

Iso ngabari. Neng kono blas. [Ritual agama yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

87

berbeda dengan keluarga] Ya saya tetep monggo ya,

silakan kalau kamu berbeda dengan saya monggo.

Karena saya juga mendiamkan to.

“Jangan..jangan!” Ndak. Kan kebetulan adik itu

kan pandai agama ya. Cuma ala NU ya. Cuma

dialog. “Wis, kalau caramu seperti itu ya monggo,

itu cara kamu…” (1571-1594)

Jadi mereka menerima apa adanya. Untuk masalah

ritualnya, itu sudah masalah orang tua, yo piye

meneh. Kecuali kita sampaikan. Contoh kejawen,

budaya kejawen itu kan kalau lahirnya kembar

dibuang, wetone podo, terus adik nglangkahi Mas,

eh Mbakyu, adik nglangkahi Mbakyu nikah itu lho.

Hampir sama seperti itu. Lha itu, tak jelaskan.

Kalau kejawen seperti ini ajarannya, lha itu yang

dianut oleh Ibu. Kalau saya itu sudah nggak

berlaku. Itu nggak boleh dalam Islam. Jadi tidak

memaksakan, tapi menyampaikan. Jadi Ibuk tu,

maunya saya dengan uraian ini mau berpikir ulang.

(1620-1634)

Selain membangun komunikasi dengan keluarga, Yusuf juga

membangun komunikasi yang bagus dengan dunia luar. Yusuf

mencoba menjaga silaturahmi dengan teman-teman mantan teroris

didasarkan oleh rasa kemanusiaan. Yusuf menggunakan kenaikan

prestise sebagai mantan tahanan Nusakambangan untuk fungsi

muamalah. Dia juga melakukan sosialisasi lagi dengan masyarakat.

Kemudian untuk masalah kacamata jihad, memang

untuk hari ini, hari ini kan temen-temen sebagian

besar masih dipenjara. Misalnya sekarang dia

dalam proses mengurus surat pembebasan, “Mas,

tolong sampeyan ke kejaksaan!”, misalnya, “Tolong

ambilkan surat pengantar dari kejaksaan bahwa

saya benar-benar tidak punya kasus lagi.”… Surat

ini juga penting, aku dengan dia, sama-sama di

dalem karena merasakan bagaimana susahnya.

Kalau njenengan bingung, nemui siapa. Kalau saya

udah pengalaman. Itu contoh. Jadi aku dengan

mereka itu hampir sama, kemudian, itu sisi-sisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

88

persamaan dalam hal mempermudah surat... Saya

sering berkunjung. Saya makna berkunjung itu kan

satu; Nusa Kambangan itu kan bagian dari sejarah

hidup saya Mas ya. Kedua; saya tidak tahu kasus

kamu dengan negara itu apa, itu urusan kamu. Tapi

dari satu sisi kemanusiaan, artinya paseduluran, ...

(1294-1270)

Kepala desa, kebetulan kepala desa itu kemarin

kasus juga. Jadi let setaun bar bebas, kena kasus

sertifikat, dia dipenjara di Jombang. Saya njenguk…

“Cuma nanti Pak Lurah kau diganggu…ini

pemnbelaan juga sih, nanti kalau ada preman-

preman itu nganggu, bentuk fisik kepada Pak Lurah,

nanti bilangin aja. Siapa orangnya, orang mana,

nanti biar saya yang mukul, kalau perlu KPLP, apa

kepala lapasnya saya yang mukul… Nah, itu

berkenaan dengan muamalah. Jadi dengan Pak

Lurah tetep hormat saya. Beliau sebagai orang yang

dulu ngurus PB, mempermudah bahwa saya

diterima di masyarakat. (1654-1696)

Dalam tema ini, rasa tanggung jawab Yusuf dicurahkan

terhadap dunia sosialnya (Mitwelt). Bagi Yusuf, membangun

komunikasi yang bagus dengan orang lain merupakan wujud rasa

tanggung jawab. Dunia sosial bagi Yusuf memiliki signifikansi

tersendiri bagi kehidupannya. Yusuf merasa bahwa orang-orang di

sekitarnya membantu dia selama hidupnya. Tidak heran apabila

kemudian Yusuf menjadikan dunia sosial sebagai curahan rasa

tanggung jawab.

f. Kehendak untuk menjadi signifikan

Yusuf memahami bahwa pemerintah adalah posisi yang

netral dan oportunis. Bagi Yusuf, posisi netral sama dengan tidak

punya pendirian. Muncul pikiran yang dualistis dalam memandang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

89

pemerintah. Selain itu, oportunis merujuk pada kecurigaaan

tersendiri bahwa ada oknum pemerintah tertentu yang memanfaatkan

konflik demi mencapai vested interest-nya.

Kalau saya berada di kubunya mujahidin berarti

saya ikut jihad. Kalau saya netral di tempatnya

pemerintah, berarti saya orang tidak punya

pendirian. Dari sisi itu, berarti pemerintah selama

ini cuma penengah atau pihak ketiga. [Oknum

berkepentingan]….tapi fungsi jihad karena orang

tahu bahwa ketika kaum muslim ini dibakar

semangatnya pasti akan cepat terbakar. Sehingga

orang-orang pihak ketiga tu menilai “Wah, ini

bisa dimanfaatkan.” (510-520)

Yusuf tidak setuju dengan hal tersebut, menurut Yusuf, kalau

ada muslim yang konflik, ―saya harus membela‖. Baginya ini adalah

sebuah keniscayaan. Ini menunjukkan bahwa netralitas tidak ditolerir

dalam kasus ini.

Yang jelas ketika saya melihat konsep itu ternyata

di negara bule, negara Kristen sana aja umat

Islam juga konflik. Tidak selamanya orang bule itu

non-Islam. Kadang-kadang ada Islamnya juga. Itu

suatu image yang tergambar pada benak saya

mereka itu kalau bule, kalau Muslim, kalau ada

konflik ya kita harus datang ke sana membela.

(580-587)

Menjadi berguna atau menjadi signifikan bagi pihak di luar

dirinya adalah kehendak Yusuf. Kehendak untuk menjadi berguna

merupakan akar dari seluruh tema yang muncul dalam Mitwelt.

Karena berkehendak untuk berguna maka Yusuf belum mencapai

level yang menurutnya dia adalah ―orang yang signifikan‖ atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

90

dengan kata lain; dia merupakan orang yang sepele dan kehilangan

signifikansinya (loss of significance).

Ya saya memandangnya begini, saya orang yang ibaratnya

ingin berguna. Dalam arti menyumbangsih gitu lho untuk

kelompok besar. (362-365)

4. Eigenwelt

Mode dunia dalam Eigenwelt mensyaratkan self-awareness, self-

relatedness yang secara unik hadir dalam human being. Dalam mode

ini, kita memahami bahwa kita adalah pusat dari eksistensi kita serta

mengenal potensi-potensi khusus kita. Potensi-potensi yang dimaksud

adalah seperti kapasitas menilai, memilih, dan nilai-nilai. Ketika kita

menggunakan potensi kita, maka peneguhan terhadap eksistensi diri

akan dicapai. Lebih jauh lagi, mode ini menjadi jelas ketika kita menilai

dengan akurat apa yang kita suka atau tidak suka, apa yang kita

butuhkan atau tidak butuhkan, yang secara personal mengevaluasi

pengalaman. Adalah sesuatu yang jelas bahwa apa yang menjadi pilihan

(own-choices) Yusuf merupakan contoh jelas dari mode dunia ini.

a. Ketertarikan dengan tokoh di sekitarnya

Pada masa SMP, Yusuf tertarik dengan guru agama karena

kepandaian guru agama dalam membaca Al-Qur‘an dan mengaji.

Keahlian agama yang dimiliki guru agama menjadi pondasi Yusuf

untuk merasa tertarik dengan guru agama. Namun, selain kehlian

agama yang dimiliki guru agama, Yusuf juga menyukai sisi disiplin

yang terarah pada kebersihan yang diterapkan oleh guru agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

91

Lha mulai SMP itu sudah mulai berpikir. Ada guru

agama, kebetulan saya suka sama guru agama. Nek

guru agama tu cincinnya diletakkan di meja tu kita

takut, padahal gurunya nggak ada di situ. Ujian

misalnya. Wah, kita ujian. “Siapa yang ngepek?”

tik, terus dia pergi, guru. Pada nggak mau, takut

ngepek. Ada cincinnya. Jangan-jangan cincinnya itu

tau. Itu jenis-jenis itu kepercayaan kan Mas. [alasan

suka] Ya mungkin baca Qur‟annya, ngajinya,

mungkin ngglidik kalau kukunya panjang digebuki.

Ternyata harus dibersihkan. Ho‟o, enak. Enjoy. Tapi

kan dari sisi disiplin mengenai kuku, rambut

gondrong dikit dipotong, nggak boleh. Macem-

macem yang sifatnya itu kebersihan itu bagus gitu

lho menurut saya. (1749-1766)

Seperti dikatakan di atas bahwa keahlian agama menjadi

pondasi Yusuf untuk merasa tertarik dengan guru agama, Yusuf juga

tertarik dengan sosok lain yang serupa. Yusuf tertarik dengan Pak

Abdul Kholib, guru matematika, yang menyukai lagu-lagu yang

arahnya ketuhanan dan pintar mengaji. Dapat ditemukan di sini

bahwa ada kesamaan karakter pada significant being yang disukai

Yusuf. Keduanya sama-sama pandai dalam hal agama. Pola ini

mendapat pengulangan sekaligus penguatannya dalam kehidupan

Yusuf selanjutnya.

Pak Abdul Kholib saya datang ke rumahnya.

Ternyata yang disetel lagu-lagunya Ebiet G. Ade. Itu

kan berkenaan dengan hamba dengan Tuhan, iya to,

tafakur bencana alam. “Wuh, lagunya kok bagus

ya?” Terus lain kali misalnya Bimbo. Wujudnya ke

arah sana. Arahnya kepada Tuhan. Dari seperti itu

saya mulai tertarik kepribadian guru matematika

tapi kok senengannya Bimbo. Terus ketika puasa kok

malah memimpin, kalau dulu ada pondok

Ramadhan, jadi nginep di sekolahan. Nginep di

sekolahan. “Kae kok ketoke guru matematika pinter

ngaji yo yo‟an? Ojo-ojo Pak Kyai.” (1777-1789)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

92

b. Ketertarikan dengan konsep “kembali ke nabi”

Yusuf tertarik dengan konsep dalam Muhammadiyah karena

―kembali ke nabi‖. Dalam jalannya kembali ke nabi, Yusuf memilih

untuk tidak terikat aliran dalam agama Islam dengan tujuan untuk

kembali ke Islam. Bagi Yusuf, Islam adalah Islam, bukan Islam yang

dibatasi oleh parsialitas aliran (Eigenwelt).

Lhoh, Islam kok slametan, roh‟e itu 3 hari masih di

rumah. 40 hari menjauh dikit. 1000 hari baru jauh.

Kok bisa konsep seperti itu darimana? Karena

dalam konsep Islam meninggal ya meninggal,

terputus. Kecuali tiga; amalnya, sodaqohnya jariah,

sama ilmunya yang bermanfaat. Itu yang terus

mengalir dan tidak putus-putus... Jadi konsep-

konsep seperti itu yang dipaparkan Muhammadiyah,

saya tertarik. Oiya, besok saya tinggalkan deh

tradisi itu. Saya ngomong ke keluarga saya seperti

itu... Konsep seperti itu digagas oleh

Muhammadiyah dan bagus. Terus Muhammadiyah

menawarkan pendidikan. Ada SMP SMA

Muhammadiyah. Ada kampus. Justru ini lebih

mendekati keperluan umat daripada tadi. Bancakan,

terus ngumpul bareng satu lapangan, istiqosah, kaul

misalnya atau apa. Padahal menurut saya kalau itu

memang dilakukan oleh nabi, nabi melakukan hal

itu. Nabi kan ndak. O, ini kyai sing melakukan.

(1011-1060)

Sebenarnya kalau saya dulu, konsep-konsep jihad

atau konsep-konsep pemahaman NU, kemudian

meningkat bertambah jadi Muhammadiyah-lah.

Bahasa garis besarnya seperti itu. Kemudian kita

sudah mulai sinkron dengan tidak terikat kepada

organisasi… Kita hanya mencontoh sikap-sikap

Muhammadiyah, tapi saya bukan orang

Muhammadiyah. Begitu maksudnya. Misalnya orang

Muhammadiyah tidak tahlilan. Kan saya juga tidak

tahlilan. Tidak kunut subuh juga tidak kunut subuh,

tapi saya bukan orang Muhammadiyah. Saya ingin

kembali sebagaimana Islam. Jadi Islam itu apa yang

diajarkan ya Islam. Nanti kalau saya ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

93

Muhammadiyah orang NU mesti benci kepada

orang Muhammadiyah. Saya kalau NU,

Muhammadiyah benci sama orang NU. Timbal-

balik. Tapi kalau saya posisinya saya bukan NU

bukan Muhammadiyah saya Islam, Islam, Islam tok

gitu lho ndak ada Islam NU Islam Muhammadiyah.

(1232-1254)

Bagi Yusuf, menganut Islam secara kafah berarti

menjalankan aturan agama yang didasarkan atas segala apa yg

dinukilkan dari nabi; baik perbuatan, perkataan, sikap, maupun

kebiasaan. Apa yang dinukilkan nabi memiliki terjemahan apa yang

tertulis di kitab suci. Yusuf mempraktekan purifikasi terhadap ajaran

nabi yang telah banyak ditambah-tambahi. Namun ketika terjadi

rigiditas terhadap praktek agama, kepatuhan terhadap dogma tidak

dapat dihindari. Hal ini berhubungan erat dengan tema yang ada

dalam mode Umwelt, yakni kepatuhan. Ketika hidup dalam mode

ini; maka apa yang tertulis di kitab suci adalah apa yang harus

dilakoni. Bukan lagi karena aku yang ―kembali ke nabi‖ (Eigenwelt).

c. Komunitas menjadi jembatan munculnya keberanian dan daya

kritis

Pada masa SMA, Yusuf menggabungkan diri dalam

komunitas remaja masjid. Komunitas ini memiliki impresi akan

kebanggan tersendiri dalam diri Yusuf. Kebanggaan tersendiri

menjadi remaja masjid memunculkan kesiapan untuk berkarya dalam

remaja masjid. Kesiapan berkarya ini juga membuka diri Yusuf

untuk semakin melibatkan diri dalam komunitas ini. Tentu saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

94

dengan keterlibatan dalam komunitas ini Yusuf mendapat banyak

kenalan maupun asupan informasi selama tergabung dalam remaja

masjid.

Cuma dari sisi saya ketika menjadi remaja masjid

itu bangga, kenapa? Di saat orang lain itu nggak

mau ngurusi hal ini, cerdas cermat agama Islam se-

kabupaten Jombang, itu kan suatu kebanggan

tersendiri. Dan undangan itu menyebar di 30 SD,

MI di seluruh Jombang. Terus saya kenal sama

orang Departemen Agama; Pak Salim, termasuk

macem-macem guru-guru agama, guru-guru agama

ya. (1915-1924)

Keterlibatannya dalam remaja masjid juga mengantar Yusuf untuk

mengenal mengenai pergolakan Islam internasional. Pergolakan

yang menurut Yusuf berkesan adalah perang Bosnia. Ketika itu

Yusuf menonton film Perang Bosnia yang oleh pemerintah dianggap

subversif. Baginya, Srebrenica massacre ini terngiang-ngiang terus

di pikirannya. Bayangan mengenai pembantaian ini menjadi

imajinasi tersendiri bagi Yusuf.

Perang Bosnia itu video, cuma oleh sospol, sospol tu

waktu itu Pak Harto ya. Pak Harto itu punya sospol

tu di DPRD ya, berarti Pemda. Ada namanya sospol

untuk mengamati gerakan-gerakan subversif.

Termasuk nyetel video Bosnia itu dianggap

subversif... Saya belum pernah lihat film Bosnia,

maka saya nglobi Pak Salim. “Pak, saya kasih

pinjem.” Itu ada video. “Ya nanti habis nyetel

kembalikan saya.”, “Ya.” Disetel. Tak lihat tu

konflik. Tak kembalikan selesai. (1974-1997)

Selain film Perang Bosnia yang berkesan itu, Yusuf juga

memiliki impresi khas ketika bakti sosial di Madura. Yusuf benar-

benar turun langsung ke masyarakat dan melihat langsung masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

95

umat Islam. Dari situ muncul keprihatinan akibat muslim di Madura

yang kurang memperhatikan ibadah. Keprihatinannya memunculkan

kepedulian terhadap Islam di sekitarnya (sorge). Keadaan yang tidak

mendukung dijalankannya Islam secara kafah terjadi di Madura.

Dari sana saya mulai terketuk juga, ternyata

seprimitif-primitifnya sini tu walaupun dia orang

Madura katanya Islamnya banyak toh kenyataan

seperti ini keleleran, macem-macem. Di tengah

hutan, terbengkalai, nggak tahu sholat, terus

kemudian minum langsung dari sungai, mandi juga

langsung dari sungai. Itu Mas, aku kaget ya melihat

gaya....Islam kok seperti ini. Ya, apa ya, melihat dari

fakta kemudian saya melihat dari konsep ajaran.

Misalnya disuruh sholat 5 waktu, lha wong iki we

adus pisan neng njero kali lanang-wedok campur,

misalnya. Lha terus piye? (2046-2066)

Selain daya kritis, Yusuf juga menunjukkan bahwa dia berani

berkonflik dengan pihak yang tidak adil. Dalam hal ini adalah

sekolahnya yang membuat aturan irasional. Pada waktu itu sekolah

melarang penggunaan jilbab dalam foto ijasah dan ini tidak sesuai

dengan tuntunan muslimah. Untuk mencapai kebenaran bersama,

Yusuf menganggap aturan irasional ini pantas untuk diperdebatkan.

Jadi orang yang menyetorkan foto ijasah pakai

jilbab, itu harus dibuka jilbabnya. Atau potret

sekolahan....“Ee, Pak, saya mau nanya Pak. Kita

sekolah kan SMA 2 Pak. Kalau kita menghargai

kebebasan Pak, kebebasan berekspresi. Okelah

kalau Bapak melihat orang kayak orang Pramuka,

orang OSIS, sementara kami Remaja Masjid punya

citra tersendiri. Kemudian kami punya jilbab ini ya.

Mbak-mbak putri itu ya. Itu kalau sudah sepakat

mau nyetorkan foto pakai jilbab apa salahnya Pak?

Satu. Dua, undang-undang yang mengatur itu mana

Pak? Kalau langsung dari Menteri, tunjukkan

Menterinya.”, ya saya sampai seperti itu, “Kalau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

96

dari Depag, apa bunyinya? Sekarang apa bedanya

kita sebagai pelajar, kemudian Bapak-bapak

sebagai guru pengajar kemudian Bapak-bapak

melihat madrasah aliyah di depan kita.”, saya

tunjuk itu. “Madrasah Aliyah, dulu kita sholat Jumat

di sana. Lha itu saja ijazahnya saya tahu betul,

mereka juga pakai jilbab. Langsung di bawah

Departemen Agama. Kenapa boleh? Sementara kita

kok nggak boleh.... Terus setelah persidangan itu

selesai, besoknya perwakilan ke Departemen

Agama, minta SK. SK dari kementerian bahwa

ijasah tu boleh pakai jilbab. Saya fotokopi. Saya

tunjukkan Kepala Sekolah, langsung diem Kepala

Sekolah. Iya betul itu. “Pak, SK dari menteri agama.

Silakan diperiksa keaslian. Kalau ini palsu, bisa

dituntut, Departemen Agama.” Bingung dia, karena

ya mungkin sentimen. Karena ada beberapa melihat

gelagat. (2105-2179)

Pola membela kebenaran di atas terus mendapatkan

penguatannya di dalam remaja masjid. Di komunitas inilah muncul

heroisme dalam memperjuangkan apa yang dianggap benar baginya.

Identitas kelompok yang cenderung kuat meningkatkan kebangaan

serta keberaniannya untuk memperjuangkan yang menjadi

kebenarannya.

Setelah itu setelah juara 1 tadi kita mendapat ya

mungkin ada unsur “Kita ini juara 1, masak hanya

berhadapan dengan keputusan Kepala Seolah kok

kita mundur gitu lho.” Hampir seperti itu, ada nilai

opo ya, heroisme dalam diri-diri kami. Kami tu

sungguh-sungguh gitu lho memakmurkan Masjid di

sekolahan. Terus begitu saya kelas 3, kader kelas 1,

kelas 2 sudah siap. Jadi makna pengkaderan itu

pengajian keputrian banyak, keputraan juga banyak,

terus kemudian pengajian bersama banyak. (2180-

2191)

Terjadinya penguatan kelompok membuat Yusuf memiliki

dinamisme keberanian ketika menghadapi apa yang berada di luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

97

kebenarannya. Wujud dari penguatan sendiri tampil dalam rasa

bangga yang membuatnya terlibat aktif dalam komunitas.

d. Keberpihakan terhadap hukum Islam

Proses membandingkan antara dua hal yang berbeda disertai

dengan penilaiannya sendiri merupakan wujud mode Eigenwelt.

Yusuf melihat ketumpulan praktek UU di Indonesia. Hal ini

mendatangkan konklusi bahwa hukum hanya sekadar nilai kosong.

Dikatakan nilai kosong karena aturan hukum hanya sekadar kata-

kata belaka tanpa ada penerapan yang memadai. Hal ini

menunjukkan bahwa praktek hukum Indonesia sangat kontras

dengan praktek hukum Islam.

Kontrasnya penerapan hukum ini, di mana hukum Islam

dipandang lebih baik, mendatangkan apatisme terhadap praktek

hukum negara. Proses komparasi antara kedua hukum ini menjadi

sebuah implikasi dari otherness yang termanifestasikan dalam

permusuhan. Permusuhan dalam arti adanya unsur untuk menentang

atau melawan. Di samping praktek hukum yang buruk, bagi Yusuf

ketentuan demokrasi juga menyimpang jika dilihat dari perjalanan

historis bangsa.

Ya berkenaan dengan undang-undang lah. Undang-

undang kan, misalnya kita pasal 28 ya, ya

kemerdekaan berserikat berkumpul mengeluarkan

bebas mengeluarkan pendapat secara lisan maupun

tulisan. Itu aja sudah ada pembatasan ketika kita

menulis dilarang, dibredel misale, itu kan sudah

ndak sesuai undang-undang lagi. Lha kita

menghafalkan itu sudah bosan gitu lho. Hafal cuma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

98

nilai-nilai kosong. Halah GBHN nggak perlu,

undang-undang nggak perlu dan asas tunggal nggak

ada. (2213-2234)

Misalnya Pak Harto. Pak Harto itu 95 sudah

menjabat presiden itu tahun…20 tahun ya, eh 25 ya.

Sekitar 28 tahun ya. Pelita 1 Pelita 2 Pelita 3 tu.

Kita juga sebagai orang Islam melihat memang

orang Islam itu memang kalau amir ketua jamaah

itu diangkat sampai mati. Betul. Tapi itu kan

ketentuannya Islam, bukan ketentuan demokrasi.

Tapi kalau ketentuan demokrasi kan jadi presiden,

jadi presiden, kan nggak ada tuntunannya. Kan gitu,

gak ada aturannya. Lha itu juga sudah mulai ada

perbedaan. Mestinya Pak Harto sudah lengser.

Terus sejarah juga dengan Pak Karno, dengan

DI/TII itu juga diutarakan. Perbandingan sejarah.

(2312-2326)

Diskrepansi terhadap praktek hukum Indonesia ini

memunculkan kekecewaan, baik secara sosial maupun personal

Yusuf. Di sisi lain, Yusuf melihat keapikan penerapan hukum Islam.

Yusuf sering mengadakan dialog dengan teman-temannya untuk

menunjukkan bahwa perjuangan Indonesia adalah untuk berjihad

maka seharusnya diberi kemudahan untuk mengisinya dengan ajaran

Islam.

Hal-hal yang aneh tentang undang-undang apa sih,

apalagi dalam ayat Al-Qur‟an misalnya

“Barangsiapa yang berhukum selain hukum Islam,

dia orang yang dzolim.” misalnya. Nah, itu kan

tekstual ayat ketika melihat kita bersama dengan

DPR-MPR. Ya kan kita GBHN komplit, ada MPR

ada DPR, legislatif, yudikatif, kan dipelajari semua.

Lha dari situ saya sudah mulai jenuh gitu lho

melihat eee di satu sisi saya jurusan biologi

kemudian satu sisi, PMP misalnya Pendidikan

Moral Pancasila waktu itu ya. Itu tidak pernah saya

gagas, saya her dapat 5 ndak ada masalah. Karena

tidak ada beban, untuk kelas 2 kelas 3 sudah mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

99

tertanam keberanian meninggalkan itu. Tapi

walaupun itu sifatnya itu masih idealisme. Oo, aku

ini ini gitu lho. Tapi belum ada action gitu lho.

Kalau jaman sekarang kan ada action-action teroris

itu kan sudah action. Bukan hanya ndak setuju,

kalau perlu mberontak. (2234-2254)

Daya kritis sekaligus rasa kecewa ini berkelindan dalam

sebuah sikap anti. Anti memiliki konotasi ketidaksetujuan dan

memusuhi. Dengan demikian sarat akan unsur melawan. Yusuf

mengindentikkan sikap anti ini dengan keinginan untuk

memberontak.

e. Rasa ingin tahu terhadap jihad meningkat

Asupan informasi mengenai jihad yang didapat dari orang

sekitar, buku, majalh, maupun video sejak SMA terus meningkat

ketika dia belajar di pondok. Rasa ingin tahu yang meningkat ini

juga kadang kala ditunjukkan Yusuf secara berani dan terbuka.

Yusuf menyatakan keinginan maupun pendapat kepada orang di

sekitarnya mengenai pemahaman dirinya Dan menurutnya,

pertanyaan yang dia tanyakan cenderung tidak ditanyakan oleh

teman-teman di pondok.

Kadang ada sempet pertanyaan sama dosen. “Pak,

eee kalau kita mendirikan negara Islam apa salah?”

Sempat nanya begitu saya. Di antara temen-temen

yang lain nggak berani. Tapi saya terbuka. “Kita

jujur saja, Pak. IAIN di seluruh Indonesia

melahirkan sarjana agama. Lha kebetulan saya ini

fakultas syariah, Pak. Kita kalau bicara syariah ya

syariah Islam. Kalau bicara syariah dalam hukum,

fakultas hukum UGM sudah ngajarkan.” Saya

bilang gitu. “Fakultas Unibraw, Unair sudah

mengajarkan semua.” Saya bilang gitu. Kenapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

100

kita, terus kemudian fakultas syariah kemudian mau

berprinsip pengantar ilmu hukum umum atau

bagaimana. Kurang anu kan, kurang fair, kita kan

fakultas syariah, mestinya mengkaji hukum-hukum

syariah. (237-253)

Rasa ingin tahu yang besar mengenai jihad membuat Yusuf

tidak menemukan kesesuaian pandangan dalam kelompok di

pondoknya. Menurutnya cara berpikir Yusuf berbeda dengan para

penghuni. Hal ini kemudian mendorongnya keluar dari pondok.

Untuk mendapatkan asupan informasi mengenai jihad, Yusuf lalu

mempelajarinya lewat dialog dan buku.

Selama saya berbisnis itu sudah mulai banyak rasa

ingin tahu. Saya datang ke pondok Al-Mukmin. Tapi

bermain tok, dolan. Saya lewat mana saat itu,

pokoknya Solo-lah. Saya lewat waktu itu, oo ini lho

pondok Al-Mukmin. Saya datang ke Al-Islam

Lamongan. Pondoknya Amrozy itu lho. Pondok Al-

Mukmin itu udah pecah. Mana pecahannya?

Lamongan. Ah Lamongan deket, naik bis. Main ke

sana kenalan sama ee pondoknya. Wis, pokoknya

kenalanlah sama… Pulang lagi. Besok dateng lagi

bulan depan. Pulang lagi. Kenal santrinya, tak ajak

ke tempat saya. Ngobrol, kurang lebih begitu lah.

Nah, dari situ terus ada buku-buku jihad itu. Itu

saya mulai mengenal. Buku-buku jihad Afghanistan.

Kalau jihad secara umum tadi sudah lihat… Pulang

mbawa buku mbawa batik, kenal sama itu tadi, Al-

Islam Al-Mukmin, terus dari Sahadah Boyolali.

Sudah mulai kenal. Terus saya pernah mengajar di

sekolah Muhammadiyah selama 6 bulan. Lumayan.

Ya ke pondok, ngaji, terus ke kota Malang,

silaturahmi ke Surabaya, ke Al-Falah. Ya pokoknya

kaya keliling gitu aja…. (2568-2609)

Rasa ingin tahu ini juga berbasis pada keyakinannya

mengenai Islam di Indonesia. Menurut Yusuf, Islam sudah punya

warna sendiri sehingga negara tidak perlu ada. Warna yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

101

dimaksud Yusuf adalah identitas Islam. Karena identitas yang telah

kuat ini, negara tidak berhak membatasi pergerakan umat Islam.

Orang yang secara jelas-jelas, okelah atas nama

tugas negara tapi kok disalahgunakan dengan

peristiwa yang sangat besar itu. Contoh lagi ada

hal-hal yang lain. Yang sifatnya itu ya mungkin

komji. Komando jihad, musro, laskar jihad terus

berangkat ke Ambon dan Poso itu sudah ada

runtutan-runtutan tersendiri. Kita yang nglihat “Oh,

ternyata negara ini tidak perlulah…” Dalam arti

membatasi pergerakan yang ada di kubu umat

Islam. Karena umat Islam sendiri sudah punya

warna sendiri gitu lho Mas. (498-509)

f. Concern terhadap konflik

Jika sebelumnya jihad hanya sebatas pandangan, maka pada

kali ini Yusuf ingin merealisasikan pandangannya. Keinginannya

untuk terlibat langsung lewat jihad mulai muncul. Muncullah

ketertarikan untuk tergabung dalam ormas, tapi bukan sekadar

menjadi anggota. Yusuf memilih untuk melibatkan diri bukan atas

dasar kepentingan kelompok, melainkan karena kehendak yang dia

ingini.

Jadi tertarik di sini saya, tertarik bukan mau jadi

anggota gitu ndak. Saya bukan tipe seperti itu. Saya

tertarik ingin termasuk di dalamnya. Dalam arti

pribadi. Jadinya hanya anggota. Kalau anggota,

“Pak, saya anggotanya JAT, saya anggota MMI,

saya anggota perwakilan Pemuda Muhammadiyah”

ndak. Itu hanya formalitas. Ini terlibat langsung ini.

(254-261)

Ketertarikannya untuk berjihad didasari oleh pemahamannya

akan jihad. Menurutnya untuk berjihad melawan diri sendiri maka

sebagai syaratnya harus berjihad secara fisik seperti para mujahidin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

102

Pada saat itu, Poso adalah lahan berjihad terdekat dari pulau Jawa.

Oleh karena itu daripada harus ke Afghanistan, dia memilih untuk

menuntaskan jihadnya di Poso. Muncullah dorongan dari dalam hati

untuk mengetahui konflik Poso dengan melihatnya sendiri. Selain

untuk menuntaskan jihadnya dan terlibat langsung, dorongan ini

berjalin kuat dengan rasa senangnya pada perang.

....dari kaum muslimin sendiri, intern, bahwa orang-

orang yang tertarik dengan dunia konflik itu tidak

hanya satu. Tapi banyak. Kenapa? Ketika mereka

menerima ideologi jihad dari buku-buku, dari

literatur, dari pemahaman dia mau pergi ke

Afghanistan jauh tapi dia melihat konsep yang

dekat, ya Ambon dan Poso itu. “Wah ini lho betul-

betul jihad!” Ndak usah jauh-jauh ke Afghanistan,

ke Irak, atau ke Amerika. Realisasi itu yang

menyebabkan perbedaan. Termasuk saya pribadi

melihat konflik itu konflik jihad betul. (521-532)

Tapi ingin melihat konflik itu langsung, ada apa sih?

Lhah, berkenaan dengan ini, dengan seneng perang

ya. (224-226)

g. Kesiapan untuk berjihad

Kekecewaan, sorge, solidaritas, serta ketertarikannya secara

pribadi untuk terlibat langsung dalam konflik mendorong Yusuf

untuk merealisasikan jihad secara fisik. Dengan demikian,

muncullah kesiapan untuk berjihad. Kesiapannya untuk berjihad juga

terwujudkan lewat penggabungan dirinya dalam laskar jihad.

Bersama laskar jihadnya, Yusuf kemudian berangkat ke Poso.

Namun, sesampainya di Poso Yusuf mengalami penolakan karena

pengalaman yang minim.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

103

Meskipun mengalami penolakan, demi mencapai tujuan awal,

Yusuf memutuskan untuk mengikuti dan mempercayakan dirinya

pada guide (Lihat pada bagian Umwelt: Kepatuhan) . Mengikuti dan

mempercayakan dirinya pada guide menandakan bahwa Yusuf

bersedia mengatasi ketidakmampuan dengan bersedia dididik. Oleh

karena itu, bukan masalah besar jika dia harus mengikuti pelatihan.

Asalkan, nantinya dia akan bisa ikut berjihad di Poso. Yusuf yakin

bahwa konflik agama di Ambon dan Poso sangat dahsyat, makanya

dia harus terlibat. Demi mencapai hal tersebut, Yusuf memutuskan

untuk mengikuti pelatihan militer.

Dari situ tadi, ketika di Filipin tadi “Kamu ngapain

belajar perang? Lhoh, kan ada konflik Ambon dan

Poso. Itu perang Indonesia Timur.” Gedhe. Dan itu

lebih dahsyat dari Filipin kan mestinya. (104-108)

Dorongan untuk mengikuti pelatihan tergolong dalam mode

Mitwelt karena dipahami Yusuf sebagai fungsi solidaritas dan

manifestasi kosmopolitanisme di Indonesia. Sedangkan kepatuhan

terhadap guide merupakan wujud Umwelt seperti telah diuraikan

sebelumnya. Namun, keinginan untuk belajar perang merupakan

percampuran antara Mitwelt dan Eigenwelt, antara solidaritas dan

keinginan atas dasar ketertarikan. Ketika semuanya ini dikembalikan

ke Yusuf dan dia memaknai jihad sebagai sebuah cara untuk

mempraktekkan teori, maka Yusuf memahaminya dalam mode

Eigenwelt. Bagian pemahaman praktek ini akan dijelaskan oleh

bagian di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

104

h. Praktek ideologi

Ideologi dalam hal ini merupakan paduan atau penyesuaian

antara apa yang ada dalam diri Yusuf dan pandangan yang

diperolehnya. Pada dasarnya, Yusuf merupakan orang yang senang

perang dan memiliki ketertarikan terhadap masalah konflik umat

Islam (Eigenwelt). Di lain pihak, untuk menjadi kafah, maka dia

harus membela umat Islam yang sedang berkonflik lewat jihad. Jika

tidak, maka dapat dikatakan bahwa dia memeluk Islam secara tidak

kafah (Umwelt). Untuk mencapai sintesis antara kedua mode dunia

tersebut, maka Yusuf belajar ilmu perang secara militer. Yusuf

mengatakan bahwa kehendak untuk berjihad sudah bulat sehingga

dia berani untuk belajar ilmu sekaligus praktek militer.

Dengan tidak diterimanya [Poso]. Ya ibaratnya

kuliah dulu lah. Iya to, biar tahu ilmunya. Kalau

modal uwong tok, perang nggo pedang ki ngapain.

Kan gitu, nggak efektif. Kalau dengan ilmu bom

tahu kan enak. (119-123)

Selain karena keinginan personalnya dan kesenangan

terhadap perang, diskriminasi dan ketidakadilan terhadap Islam juga

memicu Yusuf membangun suatu dinamisme kebencian. Kebencian

ini membuat Yusuf berkesimpulan bahwa perang bisa menjadi

solusi. Oleh karena itu, Yusuf memandang latihan militer, secara

nilai Islam yang diniatkan sebagai i‟daad, adalah sah. Karena latihan

ini adalah sebentuk solusi. Baginya, latihan dianggap sah sejauh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

105

berbenturan dengan kepentingan. Yusuf memahami ―kepentingan‖

sebagai keberadaan konflik yang melibatkan Islam.

Cuma saya secara prinsip ya, secara prinsip melihat

latihan militer itu sebenarnya versi saya sah-sah

saja. Sepanjang itu secara nilai Islam itu diniatkan

sebagai i‟daad, persiapan. Kalau mau latihan bagi

saya ya monggo. Seperti kemarin saya menjalani di

Moro tu latihan. Tetapi dalam kondisi tertentu,

kondisi tertentu karena terpaksa, berbenturan

dengan kepentingan, ya kayak kepentingan Ambon-

Poso. Itu kan kepentingan Mas. Itu baru diterapkan.

(1171-1192)

Selama latihan perang itu berlangsung, ada banyak

pengalaman baru yang menarik. Menurut Yusuf, praktek sebagai

mujahidin seolah-olah meresap ke dalam jiwa, jika cuma teori terasa

hambar. Yusuf memahami bahwa apa yang diperoleh dari agama

adalah apa yang harus dipraktekkan dalam kehidupan. Dengan

praktek, kepuasan secara batin akan meningkat dan tentu, seperti

telah dikatakannya, bersifat meresap ke dalam jiwa.

Ya tentu kalau kita antara teori itu seolah-olah apa

ya, hambar ya. Tapi kalau praktek, yang dipegang

itu seolah-olah meresap ke seluruh jiwa. (804-807)

Pengalaman barunya ini membuat Yusuf merasa tidak

percaya dengan apa yang dialaminya. Dia tidak percaya bahwa kali

ini dia akan mempraktekkan teori tentang berjihad fisik telah dia

peroleh dari berbagai sumber. Praktek teori ini tidak seperti yang dia

inginkan. Awalnya, dia menginginkan untuk praktek di Poso, namun

kini dia justru di Filipina. Yusuf justru bingung kenapa dia harus ke

Filipina. Namun, setelah melihat keadaan di Filipina, mulai tertanam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

106

keyakinan bahwa dia sedang berada di negeri muslim yang gagah.

Dia mulai menyerap informasi mengenai keadaan di Filipina. Yusuf

kemudian mencintai negeri tersebut meskipun dia merasa tidak

percaya dengan keberadaannya di medan perang karena yang

diimpikannya kini menjadi kenyataan.

Masuk ke jantungnya, namanya camp-nya MILF itu

besar. Satu kecamatan. Itu ada gedung-gedung. Itu

gedung apa Pak? Gedung militer. Kok ada

militernya. Saya mulai tertarik. Itu apa itu? Bengkel

pembuatan bom. Itu bengkel pembuatan roket. Itu

pasar. Tak delok pasarnya juga gedhe. Lha dari situ

sudah mulai tertarik. Berarti kota kecil tadi tu

pintunya. Dari situ sudah mulai tertanam. Saya di

negeri muslim yang gagah, gitu. Dari situ sudah

mulai tertarik bahwa saya cinta negeri itu. (744-

755)

Yaaa, ya ambillah antara sesuatu yang nonsens,

sesuatu yang mimpi dengan nyata. Jadi seolah-olah

tu anu. Seolah-olah malah nggak percaya. Ternyata

kemarin baru baca sekarang sudah jadi kenyataan.

Ya kita mbaca tu tahun 98 ya. Tahun 2000, dua

tahun kemudian, dua tahun setengah baru terbukti.

(808-814)

i. Adanya diversitas perjuangan

Bagian ini berhubungan dengan pemahaman dunia dalam

mode Umwelt. Pada bagian kepatuhan telah disampaikan bahwa

sensibilitas seorang fundamentalis terhadap nilai baru melemah dan

menciptakan keadaan self-closure yang cenderung close-mindedness

terhadap dunia luar (selam hal tersebut menentang isi kitab suci).

Dalam hal ini akan diuraikan bahwa hal tersebut benar, namun ketika

dunia dipahami dalam mode Eigenwelt maka hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

107

sepenuhnya salah. Tidak semua perjuangan yang mengatasnamakan

Islam dapat dianggap benar.

Untuk dapat berjuang membela umat Islam, Yusuf

melanjutkan hidupnya dengan latihan militer di Filipina. Namun,

bukan berarti tujuan awal Yusuf berubah. Yusuf tetap ingin berjuang

di Poso setelah belajar perang di Filipina. Ketika Yusuf kembali dari

Filipina dan ingin berjuang di Poso ternyata Poso sudah tidak

membutuhkan ruang perang lagi. Baginya, konflik di Poso ini

berbasis pada kepentingan kesejahteraan umat Islam sehingga Yusuf

ingin melibatkan diri di dalamnya.

Ketika saya tahun 2002 pulang, mau masuk Poso,

sudah bisa perang ya di sana, Poso sudah tidak

membutuhkan ruang perang lagi karena sudah ada

Malino 1 Malino 2. Ndak ke sanalah saya. Jadi

walaupun ada keinginan, karena pembimbingan,

pembinaan, pelatihan yang ada di Filipina itu sudah

komplit. Jadi sejak perlawanan, menata senjata,

bagaimana perang, bagaimana gerilya, bagaimana

logistik semuanya sudah dipraktekkan semua. (59-

69)

Meskipun dia ikut berjuang, namun di sisi lain, Yusuf tidak

setuju dengan aksi yang bersifat parsial karena cenderung

menghidupkan konflik. Aksi bersifat parsial ini menurut Yusuf tidak

berbasis pada kepentingan umat Islam. Berbeda dengan konflik Poso

yang punya misi dan kepentingan tersendiri bagi kesejahteraan umat

Islam. Jadi, meskipun Yusuf memiliki perhatian terhadap konflik,

namun bukan semata-mata konflik yang tanpa kepentingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

108

Melebarnya konflik yang tanpa kepentingan, menurutnya, bukan hal

yang sesuai dengan dirinya.

Adapun cara pandang saya, detik ini, detik ini ya, ee

misalnya nyerbu pos polisi. Menurut Pak Yusuf

bagaimana sih? Bagi saya termasuk gereja Jebres

ya di Solo, sekarang ini temen-temen ini melakukan

perlawanan karena, apa ya istilahnya, parsial

artinya dewe-dewe. Isone iki neng Poso pos polisi

Solo, eh pos Poso. Iki kok isone, ho‟o, neng gereja

Jebres gereja. Neng Mapolres Cirebon tak sikate

misale. Hampir sama. Kemiripan antar Cirebon

dengan Solo itu sudah ndak ada hubungan. Mereka

kalau ada yang sama, pos polisi targetnya. Tapi kok

polisi, satu orang lagi, nembak lagi. Lha ini pos,

kantor polisi bom. Karena sudah dewe-dewe. Sudah

ndak ada koordinasi. Ini layak ndak, ini bagaimana,

ndak ada pertimbangan. Menyikapi yang seperti itu,

saya termasuk dengan yang tidak setuju, tidak

sependapat dengan action-action seperti itu. (1192-

1211)

j. Hukum Indonesia benar-benar bobrok dalam prakteknya

Bagian ini menguraikan dunia Yusuf di dalam penjara yang

menjadi jawaban nyata atas poin membandingkan praktek hukum di

Indonesia dengan hukum Islam. Secara kronologis, bagian selama di

penjara ini terjadi setelah Yusuf berjuang di Filipina. Pengalaman

atas hukum di penjara dapat diidentifikasikan sebagai pengalaman

Yusuf sebagai seorang fundamentalis karena adanya similaritas pada

kebencian terhadap hukum, kebencian terhadap pemerintah, dan

pembelaan atas muslim.

Komparasi atas praktek hukum di Indonesia yang buruk

dengan hukum Islam yang baik mengalami penguatan ketika berada

di penjara. Yusuf semakin meyakini bahwa praktek hukum di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

109

Indonesia banyak celanya. Fasilitas ibadah di penjara yang sangat

minim menujukkan tidak disalurkannya dana yang seharusnya

digunakan bagi kesejahteraan tahanan. Kesejahteraan yang diabaikan

ini menunjukkan bahwa negara berusaha mengucilkan Yusuf dan

teman-teman teroris lainnya agar mentalnya jatuh. Rasa benci

terhadap pemerintah meningkat disertai dengan adanya prasangka.

Karenanya, level permusuhan dan anti-pemerintah semakin

meningkat.

Kemudian proses, proses kubi, proses remisi, dari

sana kita bisa melihat cara pandang negara

terhadap kami. Gimana sih kami diperlakukan oleh

negara. Negara saat itu menganggap kami extra

ordinary, kejahatan luar biasa ya. Tapi negara tidak

mengimbangi, makna tidak mengimbangi mungkin

ya fasilitas, mungkin ya berupa perlakuan… Dari

situ kita melihat negara sebagai negara yang ingin

mengucilkan kami sebagai tahanan teroris itu agar

mental kami jatuh, agar kami tidak diberi

kesempatan, dipisahkan dari narapidana lain.

Padahal narapidana lain itu kan juga muslim gitu

lho. Ada kewajiban, misalnya pesantren. Ramadhan.

Mestinya dicampur, ada diskriminasi. Ndak boleh

khotbah misalnya. Banyak hal yang lain, yang

sifatnya itu perbedaan negara dengan kami.

Sehingga perlawanan dari sisi ideologi, “Oo

ternyata negara tu negara yang bejat.”, klaim dari

kami para teroris dari sisi seperti itu. (1109-1142)

Pengabaian kesejahteraan tahanan ini dipahami sebagai

apatisme pemerintah terhadap kehidupan rohani para tahanan. Selain

apatis, sekali lagi Yusuf menekankan bahwa hukum Indonesia benar-

benar bobrok, kontras dengan hukum Islam. Ketimpangan hukum ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

110

memperkuat pandangan bahwa hukum Indonesia tidak layak

diterapkan dan keyakinan bahwa hukum Islam wajib diterapkan.

Jadi mereka tu haus agama. Saya katakan haus

agama kan itu tadi, dipenjara dipakani tok. Tapi

nggak dibimbing rohaninya. (1506-1509)

Bentuk daripada negara ini memperlakukan yang

tidak tepat dzolim-lah. Mereka balas dendam

misalnya. Ya mungkin berkaitan dengan tembak

mati, ya kan misalnya. Eksekusi Amrozy. Belum

waktunya sudah dieksekusi. Baru 6 tahun. Macem-

macemlah. Jadi cara pandang saya dengan negara,

adapun hukum, misalnya maling ayam dihukum 2

tahun. Koruptor 2 tahun. Koruptor 2 milyar 2 tahun.

Maling ayam, bunga, waktu itu bunga gelombang

cinta. Nyuri itu aja hukumannya 2 tahun. Contoh.

Berarti betul-betul tidak adil. Berarti hukum

Indonesia tidak layak diterapkan. Sementara hukum

Islam wajib diterapkan. Contoh seperti itu.

Perbandingan ideologi maksud saya. Betul-betul

bobrok hukum Indonesia, betul-betul bagusnya

hukum Islam. Dari keyakinan. (1152-1170)

Kehidupan rohani yang terabaikan menghambat seseorang

untuk memeluk Islam secara kafah. Hal ini membuat Yusuf prihatin

sekaligus tidak menyukai sistem di penjara yang sangat tidak sesuai

dengan harapannya. Ditambah lagi dengan fakta yang dia peroleh

bahwa hukum di Indonesia tidak adil. Implikasinya adalah bahwa

rasa permusuhan yang semakin sengit tidak bisa dihindari.

k. Keyakinan bahwa Allah Maha Penolong, maka kita harus

berpasrah kepada-Nya

Bagi Yusuf, perang jihad merupakan pengalaman spiritual

dengan Allah lewat berkorban dan menyerahkan diri ke Allah.

Dengan pengorbanan dan penyerahan diri, Yusuf yakin bahwa Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

111

memberikan pertolongan terhadap pihak yang menderita. Keyakinan

ini yang kemudian membuat Yusuf yakin bahwa dia akan mampu

bertahan selama perang. Dan dalam waktu mendatang masih bisa

bertemu kembali dengan keluarga.

Saat ini kan saya hidup, dua tahun ya, dua tahun

saat saya hidup di luar sana. Berada di tengah-

tengah muslim yang jelas-jelas menderita. Ketika

Allah memberikan pertolongan, ya Allah

memberikan pertolongan dengan cara Allah gitu

lho. (330-335)

Jadi kalau pengalaman spiritual dengan Allah ya

saya yakin kalau nanti memang aku meninggal di

sini, di Filipin ini, bumi Filipin; menerima anu gitu

lho, ya pengorbananku lah bumi Islam di Filipin.

Hanya sebatas itu, kemudian selebihnya ya saya

serahkan sama Allah. (336-342)

Saya punya keluarga, selama dua tahun saya tinggal

ya saya yakin suatu saat Allah akan mempertemukan

aku dengan keluarga. Kalau saya tidak syahid gitu

lho. Karena keyakinannya itu tertanam banget gitu

lho. (342-346)

Dengan berada di jalan Allah dan membela mereka yang

jelas-jelas menderita, Yusuf yakin bahwa dia berada di tempat yang

benar dan berada pada pihak yang lemah. Keyakinan ini memberikan

kekuatan bagi Yusuf sehingga dia berani untuk menyerahkan jiwa

maupun raga kepada Allah.

Saya juga tidak berdiri di tempat yang salah. Saya

yakin tidak di tempat yang salah, wong saya berada

di tengah-tengah orang yang lemah kok. (347-350)

Penyerahan diri ini muncul begitu kuat ketika sedang berada

di medan perang. Selama berperang, dia tawakal kepada Allah saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

112

nyawa terancam sehingga muncul harapan hidup. Tawakal kepada

Allah bukan berarti lalu menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.

Selain menyerahkan diri, dia juga berusaha dengan kekuatannya.

Meskipun demikian, dia masih sangsi akan apa yang terjadi.

Menurutnya, secara manusiawi, dia akan mati karena peluru musuh.

Namun, karena tawakal kepada Allah dia bisa selamat.

Ya mungkin yang jelas-jelas saat yang menentukan

mungkin saat hidup mati, saat-saat bombardir

misalnya. Yang, jadi kita berada di killing zone,

pesawat itu kan, pokoknya dibombardir lah. Di

tengah-tengah itu muncul harapan hidup, maksud

nggak? Jadi menurut logika, bomnya itu ratusan.

Kita kan mati itu. Tapi ternyata juga masih hidup.

Lha itu pertama, saat-saat yang indah... Karena, ya

itu mungkin tawakal ya, Allah, kalau memang

Engkau bisa menyelamatkan ya diselamatkan

kenyataannya. Iya kan. Ratusan lho Mas anu, peluru

itu. (1519-1539)

[Peluru dijatuhkan] Ya ndredeg to. Secara

manusiawi ndredeg nek keno, ndredeg nek mati gitu

lho. Tapi karena usaha manusiawi, begitu ada

pesawat ngeeenng lerrr, kita langsung tidur, di

selokan. Masuk ke dalam, kan banyak bukit-bukit

itu, kan bisa masuk ke…untuk keamanan. Kalau

jatuhnya di lapangan, deerrr! Mungkin kita kena.

Mbok tidur‟o mungkin kena ya. Tapi kalau

bergelombang kan…lherr! Goyangannya iya, kayak

gempa. (1540-1549)

D. Pembahasan

Manusia dan dunia adalah satu kesatuan, keseluruhan struktural.

Dalam hal ini tanda penghubung dalam terminologi being-in-the-world

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

113

memberikan pemahaman yang mendasar. Ada interelasi antara diri dan dunia

yang sifatnya resiprokal. Diri membentuk dunia, vice versa.

Dunia seseorang tidak akan terpahami dengan sekadar penggambaran

yang kompleks lagi canggih mengenai lingkungannya. Lingkungan sendiri

merupakan salah satu mode dunia yang di dalamnya menuntut manusia untuk

menyesuaikan diri (Umwelt). Oleh karenanya, untuk mendefinisikan dunia

dengan istilah yang murni objektif sangatlah tidak mungkin. Begitu juga untuk

mendefinisikannya secara subjektif.

Dunia sendiri dipahami dalam pengertian sebuah struktur hubungan

yang penuh arti, di mana seseorang eksis dan dalam disain seperti apa dia

berpartisipasi. Dunia sebaiknya digunakan dalam arti disain-dunia yang

diletakkan oleh setiap manusia pada segala sesuatu yang eksis, lewat mana dia

menginterpretasikan segala yang eksis, dan dari mana dia memperoleh konteks

referensi yang menentukan eksistensi seseorang (dasein).

Dunia ini juga meliputi kejadian masa lalu yang mengkondisikan

eksistensi dan semua variasi pengaruh deterministik yang berjalan dalam aku.

Seseorang sadar, membawa, berproses, membentuk, membangun, serta

berelasi dengan kejadian tersebut pada setiap waktu merupakan sebuah wujud

pengkonstruksian dan pembangunan dunia.

Namun, cara mengkonstruksi dunia tidak terbatas pada kejadian yang

telah lalu dan dalam situasi historis tertentu, melainkan juga terbuka pada

setiap kemungkinan di masa depan. Ini berarti dunia bukan sekadar kultur di

mana kita hidup, melainkan juga melibatkan kita dalam mode Eigenwelt. Di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

114

mode inilah potensialitas manusia berada. Mode ini menunjukkan bahwa

manusia berbeda dengan hewan maupun tumbuhan. Manusia mampu untuk

mengatasi keadaan—alloplastic.

Keadaan sendiri bukanlah sesuatu yang tidak berubah, keadaan adalah

kumpulan dari persinggungan yang rentan berubah. Oleh karenanya, dunia

merupakan suatu proses dinamis sepanjang aku memposisikan kesadaran

diriku bahwa aku sedang dalam proses membentuk dan mendisain.

Pemahaman mengenai manusia yang selalu berada dalam suatu proses

membentuk dan mendisain dunia akan mengantarkan kita kepada pemahaman

mengenai dunia Yusuf. Untuk mengetahui dunia Yusuf, maka yang harus

dilakukan adalah menemukan pola-pola dinamis dalam pengalamannya. Dan

untuk menemukan pola dinamis pengalaman ini maka kita perlu menguraikan

konteks di mana eksistensinya ber-Ada. Bagaimanapun, penelitian ini

bertujuan untuk memahami fundamentalisme Yusuf. Oleh karena itu

gambaran kehidupan Yusuf dalam kesehariannya mendapatkan perhatian

pokok.

Namun sebelum memasuki gambaran kehidupan Yusuf secara khusus,

maka akan diuraikan secara singkat gambaran kehidupannya secara luas.

Gambaran ini bertujuan untuk melihat Yusuf sebagai manusia yang hidup

bersama manusia-manusia lain dan memiliki pengalaman bersama (das Man).

Gambaran ini akan diawali dengan kondisi yang digambarkan Yusuf dengan

arus global.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

115

Menurut Yusuf, arus global menimpa semua orang tanpa terkecuali.

Jika pengalamannya menjadi seorang fundamentalis memiliki similaritas atau

justru mewakili dari orang-orang yang dilabeli fundamentalis, maka itu

bukanlah hal yang mengherankan. Yusuf menyatakan bahwa dia hidup di

tengah-tengah mujahidin namun dia sendiri bukan kelompoknya. Secara

pribadi, Yusuf tertarik ingin termasuk di dalamnya dan ―terlibat langsung‖.

Yusuf memahami perbedaan dirinya dengan orang lain (otherness dalam das

Man).

Perbedaan dirinya terhadap orang lain ini mengambil konsekuensi

bahwa meskipun memiliki pengalaman yang sama, namun cara Yusuf

membangun dunianya berbeda. Cara membangun dunia yang berbeda ini

dinarasikan oleh Yusuf selama proses wawancara berlangsung.

Dari hasil wawancara, dapat dipahami bahwa ada tiga motif utama

baginya untuk menjadi seorang fundamentalis. Pertama adalah keinginannya

untuk menegakkan konsep amar ma‟ruf nahi munkar sebagai jalan pemelukan

Islam secara kafah (Umwelt). Kedua adalah rasa tidak tergabungnya dalam

kolektivitas (Mitwelt). Dan ketiga adalah kehendak untuk mewujudkan teori

ke dalam praktek. Di samping itu, secara pribadi Yusuf tertarik dengan konflik

dan perang yang juga meliputi rasa ingin tahu sekaligus terlibat langsung

dalam proses perang dan konflik tersebut (Eigenwelt). Tiga motif ini yang

kemudian menjadi tema-tema kuat dalam dunia Yusuf.

Motif pertama, yakni keinginan Yusuf untuk ―menegakkan konsep

amar ma‟ruf nahi munkar sebagai jalan pemelukan Islam secara kafah‖ berada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

116

dalam mode Umwelt. Motif ini berada dalam mode Umwelt karena dipahami

Yusuf dalam konteks ―kembali ke nabi‖. ―Kembali ke nabi‖ memuat

keyakinan yang sifatnya dogmatis. Sifat dogmatis ini mendatangkan

kepatuhan sehingga menghadirkan kondisi yang minim dengan aspek-aspek

eksistensi yang dapat dikontrol Yusuf lewat kapasitas untuk memilih.

Implikasinya adalah dogma bersifat superior.

Rasa ―tidak tergabungnya dalam kolektivitas‖ sendiri berada dalam

mode Mitwelt meskipun berkelindan dengan mode Umwelt. Jika ditilik

penyebab (cause) awal Yusuf menggabungkan diri dalam kelompok adalah

karena orang lain berbondong-bondong. Dalam perjalananannya, Yusuf

menyatakan bahwa dia ingin menjadi berguna (reason). Memilih sikap sebagai

sesuatu yang disebabkan (cause) adalah menganggap diri sebagai obyek

determinisme. Misalnya berlari karena dikejar anjing mengindikasikan bahwa

kita mendapat ancaman dan berlari merupakan wujud dorongan

menyelamatkan diri. Di sisi lain, memilih sikap sebagai sesuatu yang menjadi

dasar (reason) merupakan hal yang khas manusia. Oleh karena itu, kita dapat

mengatakan bahwa ―alasan Yusuf menggabungkan diri dalam kolektivitas‖,

namun tidak untuk ―penyebab Yusuf menggabungkan diri dalam kolektivitas‖.

Karena yang terakhir ini hanya akan membawa pemahaman kita terhadap

mode Umwelt.

Secara pribadi, Yusuf tertarik dengan konflik dan perang yang

melibatkan kaum muslim. Ketertarikan selalu memuat rasa ingin tahu. Rasa

ingin tahu ini tentu saja akan diakhiri dengan pengejaran kepuasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

117

(contentedness; bukan releasedness). Untuk memperoleh kepuasan, Yusuf

melibatkan diri secara langsung dalam proses konflik dan perang. Kepuasan

dalam horizon contented dipahami sebagai sebuah ketercapaian peneguhan

diri dan nilai dari Yusuf. Peneguhan diri dan nilai Yusuf terwujud dalam

keyakinannya bahwa teori tanpa praktek adalah hambar. Yusuf

mengekspresikannya dalam kata-kata yang begitu bernas; ―praktek seolah-

olah meresap ke seluruh jiwa‖. Dalam pemaknaan seperti ini maka mode

dunia berada dalam Eigenwelt.

Untuk kejelasan pemahaman struktur dunia, lebih jauh lagi akan

diudari simpul-simpul yang mengikat dunia sehingga akan ditemukan saripati

dunia eksistensial Yusuf. Ada empat dunia tempat dasein ber-Ada. Empat

dunia dalam pengalaman fundamentalisme itu adalah dunia ―kembali ke nabi‖

(Umwelt), dunia ―orang yang ibaratnya ingin berguna‖ (Mitwelt), dunia

anarkisme (Umwelt), dan dunia yang menganut prinsip ―teori tanpa praktek:

hambar‖ (Eigenwelt). Berikut ini adalah uraian mengenai dunia tersebut.

1. Kembali ke Nabi (Umwelt)

Jika pada bagian Eigenwelt dalam analisa data dikatakan

ketertarikan untuk ―kembali ke nabi‖ maka pada bagian ini adalah proses

―kembali ke nabi‖. Ada perbedaan di antara keduanya. Jika yang pertama

berkaitan dengan pilihan dan kebebasan eksistensial, maka yang kedua

merupakan sebuah cara untuk ber-Ada.

Bagi Yusuf, menjadi seorang fundamentalis adalah cara dia untuk

―kembali ke nabi‖. ―Kembali ke nabi‖ memiliki makna aplikatif untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

118

beragama dengan mengembalikan segala aturan dengan patokan Al-

Qur‘an, Rasuna, Hadis, dan nabi. Hal ini memiliki kesamaan dengan klaim

Sardar & Davies (dalam Hood et. al, 2005) bahwa, bagi muslim, Qur‗an

adalah kata-kata Tuhan. Kata-kata Tuhan ini berisi tulisan esensial dari

keyakinan bagi muslim untuk menyetujui Qur‗an sebagai perintah, narasi

literal dari kata-kata Tuhan. Oleh karena sifatnya yang direktif, maka kata-

kata Tuhan ini memuat otoritas, begitu juga dengan Rasuna dan Hadis.

Dengan mengembalikan segala aturan berpatok pada Al-Qur‘an,

Rasuna, Hadis, dan nabi, Yusuf bertujuan untuk kembali sebagaimana

Islam. Menurutnya Islam adalah apa yang diajarkan adalah Islam dengan

sumbernya adalah kitab suci seperti disebut di atas. Dengan demikian bagi

Yusuf menjadi seorang fundamentalis adalah ―kembali ke nabi‖.

Untuk memahami dunia ―kembali ke nabi‖ Yusuf, maka yang

pertama harus kita lihat adalah konteks referensi Yusuf. Konteks referensi

―kembali ke nabi‖ adalah agama. Suatu keniscayaan bahwa dengan

agama, Yusuf membangun keterlibatan (concerned with), keterikatan

(preoccupation), komitmen (commitment), serta keakraban (familiarity).

Dengan demikian, untuk memahami dunia ―kembali ke nabi‖ Yusuf,

penguraian mengenai hubungan antara Yusuf dengan agama perlu

dilakukan. Pemahaman mengenai agama sendiri diperoleh dari keluarga,

orang-orang di sekitar Yusuf, serta dunia material secara keseluruhan.

Keluarga dan orang-orang di sekitar Yusuf, dalam hal ini adalah

Mitdasein, memegang peranan tertentu dalam kehidupan Yusuf. Bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

119

dapat dikatakan juga keluarga dan orang-orang di sekitar Yusuf memiliki

keberartian yang besar untuk Yusuf. Signifikansi keluarga dan orang lain

terwujudnyatakan dalam rasa tanggung jawab yang begitu besar terhadap

Mitdasein ini. Relasi Yusuf dengan Mitdasein ini dapat kita pahami saat

dan setelah Yusuf di penjara. Namun karena tujuan dari pembahasan

adalah pemahaman akan dunia eksistensial, maka uraian mengenai rasa

tanggung jawab pada masa saat dan setelah Yusuf di penjara tidak

mendapat perhatian intensif. Intensifikasi uraian akan lebih diarahkan

dalam dunia Yusuf dalam prosesnya membangun dunia sebelum Yusuf

ditangkap karena keterlibatannya.

Lewat hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, Yusuf

memperoleh peneguhan diri. Peneguhan diri ini termanifestasikan dalam

identitas dan keberartiannya lewat menerjunkan diri ke dalam hubungan

dengan orang di sekitarnya. Hal ini sudah ditunjukkan dalam

pengalamannya semasa SMA. Yusuf memperoleh identitas dan

keberartian lewat komunitas remaja masjid. Selain mendapatkan

pengalaman dalam komunitas, Yusuf merasa bangga terhadap komunitas

remaja masjid.

Kebanggaan ini mendorong Yusuf untuk siap berkarya bagi remaja

masjid. Dalam hal ini, berkarya dipahami lewat komitmen terhadap remaja

masjid yang begitu besar. Yusuf merelakan waktunya untuk kemajuan

remaja masjid. Yusuf rela meninggalkan kelas untuk mengantarkan

undangan untuk acara yang diadakan remaja masjid. Kerelaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

120

meninggalkan kelas ini, yang sifatnya repetitif, menumbuhkan heroisme

dalam diri Yusuf. Heroisme ini muncul dalam batasan kepekaan islami.

Kepekaan islami ini merujuk pada segala sesuatu yang berkaitan dengan

keadilan dalam islam.

Kepekaan yang mewujud dalam pengalaman heroik ditunjukkan

dengan perlawanan Yusuf terhadap peraturan pihak sekolah. Pihak

sekolah melarang penggunaaan jilbab dalam foto ijazah dan Yusuf menilai

bahwa hal tersebut tidak adil. Yusuf memandang bahwa pelarangan

penggunaan jilbab tidak sesuai dengan tuntunan muslimah. Tak pelak

Yusuf kemudian menghimpun kekuatan protes lewat tanda tangan dan

memberanikan diri berkonflik dengan pihak sekolah.

Lewat komunitas remaja masjid, Yusuf bertemu dengan orang-

orang yang baginya berpengaruh. Orang-orang ini adalah senior dari

Yusuf. Senior sendiri bagi Yusuf adalah seorang yang menjadi panutan.

Para panutan ini kemudian membuka cakrawala baru bagi Yusuf.

Pemaparan mengenai pergerakan muslim internasional mulai diterima

Yusuf lewat senior. Pemaparan ini mengantarkan Yusuf kepada

ketertarikan terhadap pergerakan muslim pada umumnya dan Perang

Bosnia pada khususnya. Ketertarikan Yusuf ini menciptakan sebuah

atmosfer kosmopolitanisme dalam diri Yusuf. Bagi Yusuf, Dia tidak

―melihat dari sisi siapa musuhnya,‖ tapi dia ―melihat muslimnya‖

(Mitwelt). Lewat dalil ―melihat muslimnya‖, terjadi atensi yang sifatnya

selektif dalam kehidupan Yusuf selanjutnya. Lewat atensi tersebut, Yusuf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

121

menceburkan dirinya untuk semakin mempelajari Islam lewat orang-orang

di sekitarnya.

Yusuf juga mempelajari Islam lewat kunjungan dan diskusi

berkaitan dengan keberadaan muslim. Dia melakukan pengkajian kritis

terhadap Islam dan kemudian dihubungkan dengan kehidupan bernegara.

Pengkajian ini dilakukannya bersama kelompoknya. Yusuf melakukan

kunjungan ke Solo dan Lamongan. Selama kunjungan itu, asupan

informasi terhadap jihad dan pergolakan Islam mencapai titik

kulminasinya. Yusuf menemukan bahwa perjuangan Indonesia adalah

untuk berjihad maka seharusnya diberi kemudahan untuk mengisinya

dengan ajaran Islam. Tidak heran bila kondisi ini semakin meningkatkan

daya kritis Yusuf terhadap dunia luar.

Daya kritis yang terbentuk dalam diri Yusuf ternyata terbatasi oleh

dogma-dogma seperti amar ma‟ruf nahi munkar, harakah, maupun jihad.

Kepatuhan terhadap dogma merupakan sebuah jalan untuk memeluk Islam

secara kafah. Kehidupan pun lalu seakan-akan dibatasi dan diarahkan

terhadap Yusuf. Selain dari significant being, Yusuf memperoleh dogma-

dogma ini lewat membaca buku dan menonton film (Mitsein).

Yusuf membacai beragam buku mengenai jihad dan Islam.

Baginya, buku putih Abu Bakar Ba‘asyir mempengaruhi cara pandang

Yusuf terhadap negara. Misalnya ketika Yusuf memperoleh informasi

mengenai kasus Tanjung Priok. Baginya, pembantaian yang dilakukan

dalam insiden tersebut menimbulkan emosi yang mendalam dalam diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

122

Yusuf. Emosi ini adalah berupa simpati. Simpati yang dimaksud adalah

rasa ikut serta merasakan kesusahan para korban.

Selain itu, Yusuf membaca majalah dan menonton film yang

berkaitan dengan pergolakan Islam internasional. Kedua media tersebut

―memotivasi‖ karena ―ternyata perlawanan itu tidak di Irak aja, di Bosnia

juga ada.‖ Seperti diungkapkannya bahwa Yusuf mendapat pengaruh dari

membaca majalah-majalah yang dalam standar normal termasuk beraliran

garis keras.

Perlu digarisbawahi kembali bahwa ―kembali ke nabi‖ adalah

sebuah cara kembali yang bersifat paradoks. Dalam kondisi ini, ―kembali

ke nabi‖ membentuk sebuah otoritas irasional. Otoritas irasional di sini

dipahami sebagai kekuasaan yang sifatnya justru membatasi manusia

sebagai homo sapiens; makhluk bijak. Atau seperti dikatakan di awal

bahwa kekuatan superior ini menghadirkan kondisi yang minim dengan

aspek-aspek eksistensi yang dapat dikontrol Yusuf lewat kapasitas untuk

memilih (Umwelt).

Di antara Mitsein dan Mitdasein yang telah diuraikan di atas,

orang-orang di sekitar Yusuf memegang peranan yang jauh lebih penting

dalam pemeliharaan eksistensi Yusuf. Pemeliharaan eksistensi Yusuf

ditunjukkan lewat hubungannya yang begitu intensif dengan orang di

sekitarnya. Hubungan dengan orang lain ini bertujuan untuk menciptakan

rasa keberartian (sense of significance) yang akan diuraikan di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

123

2. Orang yang Ibaratnya Ingin Berguna (Mitwelt)

Rasa keberartian (sense of significance) dan kehilangan keberartian

(loss of significance) mendapatkan perhatian pokok dalam uraian ini.

Kedua rasa tersebut, dalam hal ini, berada dalam horizon rasa tidak

tergabungnya dalam kolektivitas. Karena tidak tergabung dalam

kolektivitas, Yusuf mengalami kehilangan keberartian. Seperti

digambarkan olehnya bahwa dia ―orang yang ibaratnya ingin berguna‖.

Keinginan untuk berguna ini secara otomatis menggambarkan keadaan

merasa tidak berguna.

Keadaan merasa tidak berguna ini merupakan impak dari ketidak-

kafah-an. Ketidak-kafah-an ini merupakan kegagalan untuk patuh terhadap

dogma. Kegagalan untuk patuh terhadap dogma berarti tidak kafah. Dalam

dogma memeluk Islam secara kafah sendiri hanya ada dua kemungkinan;

―kafah‖ atau ―tidak kafah‖. Untuk mencapai dasein maka diperlukan

status Ada atau dengan kata lain ―kafah‖. ―Tidak kafah‖ atau tidak sesuai

dogma mengantar kepada status nonbeing sehingga Ada tidak tercapai.

Status nonbeing ini sendiri akan menciptakan kehilangan keberartian.

Karena tidak terlibat penuh dalam Islam (terutama dalam masalah

konflik), Yusuf memandang dirinya tidak kafah.

Dalam dunia Yusuf, Nietzche (1954) benar bahwa; ―One man goes

to his neighbor because he seeks himself; another because he would lose

himself.‖ Lewat menerjunkan diri dan perjumpaan dengan masyarakat,

Yusuf mencari dirinya. Perjumpaan dengan masyarakat ini memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

124

sebuah misi untuk menjadi orang yang berguna. Alasan inilah yang

mendasari Yusuf untuk menggambarkan dirinya seperti ―orang yang

ibaratnya ingin berguna‖. Yusuf memahami berguna dalam arti

menyumbangsih untuk kelompok besar. Yusuf menginginkan hidupnya

lebih bermakna. Lewat kerangka untuk menjadi berguna ini, pemahaman

mengenai dunia Yusuf akan semakin mungkin dimengerti.

Menjadi orang berguna dalam konteks ini sudah berbatas pada

―kembali ke nabi‖. Oleh karena itu yang ingin ditemukan Yusuf adalah

jawaban atas pertanyaan bagaimana aku bisa ―kembali ke nabi‖ sekaligus

berguna bagi orang lain. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka

pemahaman atas makna rasa berguna akan dielaborasi.

Menurut Yusuf, untuk mencapai posisi sebagai seorang yang

berguna, maka dia harus ―berbuat‖. Dorongan untuk ikut ―berbondong-

bondong‖ (drive for togetherness) menjadi bagian dari penyesuaian

terhadap keadaan. Yusuf merasa tidak berarti ketika dia tidak tergabung

dalam kelompok. Namun, dalam hal ini, Yusuf memaknai lingkungan

sekitarnya dalam ranah Umwelt. Penyesuaian terhadap keadaan di sekitar

membuktikan bahwa Yusuf memahami ―berbuat‖ dalam ranah Umwelt.

Namun, pemahaman mengenai makna ―berbuat‖ ini terkonversi

dari mode Umwelt ke dalam mode Mitwelt. Konversi ini ditunjukkan

dengan adanya perubahan dari sekadar ―berbondong-bondong‖ menjadi

rasa solidaritas dan merasa menjadi bagian dari Islam secara luas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

125

(kosmopolitan). Rasa solidaritas dan kosmopolitanisme ini kemudian yang

menggerakan Yusuf untuk ―berbuat‖.

Rasa solidaritas yang berubah wujud dan meluas menjadi

kosmopolitanisme inilah yang menjadi fundamen dalam Mitwelt. Rasa

solidaritas sendiri berakar dari, meminjam istilah Heidegger, sorge. Sorge

dipahami sebagai kepedulian. Kepedulian ini berupa keprihatinan terhadap

kondisi dasein yang tidak eksis. Dapat dipahami bahwa kepedulian ini

bersifat membuka diri terhadap Mitdasein maupun Mitsein. Keterbukaan

ini menempatkan eksistensi untuk mengalami perjumpaan dengan Ada

lain sehingga ada keniscayaan terjadinya perjumpaan yang merubah. Oleh

karena itu pemaknaan dunia dalam mode Mitwelt akan cenderung lebih

menonjol.

Bukan berarti kemudian mode Umwelt tersisihkan. Kedua mode

dunia ini berkelindan satu sama lain. Dengan tidak ―berbuat‖ atau diam

saja melihat konflik, Yusuf adalah orang yang apatis terhadap

permasalahan muslim. Apatisme berarti ketidakpedulian, dan

ketidakpedulian berarti ketidaktercapaian menuju laku ―kembali ke nabi‖

(Umwelt). Yusuf membandingkannya dengan apa yang termaktub dalam

Qur‘an; ―Wahai orang-orang beriman, masuklah kamu itu ke dalam Islam

secara keseluruhan.‖—secara kafah.

Words of God ini merupakan tantangan tersendiri bagi Yusuf

karena statusnya yang sebagai kebenaran tanpa cela (innerant truth).

Terciptalah sebuah ketegangan moral dalam dirinya. Ketegangan moral ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

126

memegang asumsi bahwa khitah agama adalah sebagai tuntunan

kehidupan. Ketegangan moral ini dengan sendirinya berada dalam ranah

ketegangan eksistensial karena pada akhirnya akan dihadapkan pada

pemilihan. Dan dalam ketegangan ini yang harus dipilih adalah menjadi

berguna atau tidak berguna.

Tapi Yusuf telah memilih untuk menjadi berguna. Dari sekian

banyak kontingensi yang mungkin, berpartisipasi dalam kelompok

mujahidin merupakan hal yang akan mengantar dirinya menuju

kebergunaan sekaligus ke-kafah-an. Kelompok ini direduksi menjadi

semata-mata sebuah cara untuk mencapai sesuatu. Nishitani (1961)

mengklaim bahwa ketika memandang agama dari perspektif ini hanya

akan menunjukkan degenerasi dari agama. Memandang agama dari

kacamata utilitaris hanya akan membawa kita ke sumber elementer

kehidupan yang melihat hidup sebagai sesuatu yang tidak berguna.

Di atas semua itu, yang penting dicatat dalam hal ini bahwa

fundamentalisme Yusuf didasari dengan intensionalitas agar menjadi

orang yang berguna. Intensi ini juga ditunjukkan lewat keinginan Yusuf

untuk menjadi panutan bagi juniornya. Bagi Yusuf, panutan bukanlah

sebuah hal yang sepele.

Menjadi panutan adalah sebuah cita-cita. Oleh karena itu keinginan

Yusuf untuk mengenyam bangku perkuliahan hanya sekadar menjadi

sarana untuk mencapai tujuan menjadi senior adalah hal yang masuk akal.

Bagi Yusuf, ―pemahaman di kampus kan senior, pinter, nanti bisa jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

127

follower adik-adik, diikuti adik-adik. Nanti aku bisa mendidik adik-adik

untuk mengerti Islam. Arahnya ke sana.‖

Menjadi penganut dan panutan merupakan tradisi yang bersifat

turun-temurun (sosio-genetik). Sebelum menjadi panutan, Yusuf lebih

dahulu telah menjadi penganut para senior. Tradisi penganut-panutan,

yang sifatnya sosio-genetik ini, merupakan wujud mode Umwelt.

Sedangkan keadaan sebagai penganut atau panutan ini dialami Yusuf

dalam mode Mitwelt.

Ketidakterpisahan antar mode dunia ini mengantarkan kita dalam

pemahaman bahwa Umwelt, Mitwelt, dan Eigenwelt bukanlah sebuah

tahapan. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila untuk menjadi orang

berguna Yusuf memanifestasikannya dalam mode Umwelt. Hal ini

menekankan pada kita bahwa kita memiliki kebebasan yang secara teoritis

absolut, namun secara praktis terbatas. Atau seperti kata Frankl (1988)

bahwa kita bebas namun tidak bisa menggunakan kebebasan itu secara

arbitrer, bahwa kita harus menggunakannya secara bertanggungjawab.

Sebagai pemaknaan atas mode dunia Umwelt, yang lagi-lagi dibatasi

dalam dunia ―kembali ke nabi‖ dan implementasinya dalam kehidupan

sosial bernegara, maka akan diuraikan mengenai akibat wajar dari

keinginan untuk kembali ke nabi yang berkelindan dengan keinginan

untuk menjadi berguna; yakni anarkisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

128

3. Anarkisme (Umwelt)

Anarkisme dalam hal ini dipahami sebagai sebuah prinsip yang

melawan terhadap pemerintah dan negara, termasuk di dalamnya hukum

yang dalam pembahasan ini akan diuraikan lebih. Dari pemahaman

tersebut, dapat dimengerti bahwa anarkisme bersifat teleologis. Dengan

demikian, anarkisme selalu mencari jalan. Jalan ini bertujuan untuk

mengatasi keadilan. Bagi fundamentalis, jalan menuju keadilan ini

diejawantahkan dalam kebencian dan ketidaksetujuan dengan negara dan

pemerintah (Hidayat, 2009). Uraian di bawah ini akan menjelaskan

mengenai sangkan-paraning anarkisme ini.

Menurut Yusuf, praktek hukum di Indonesia tumpul, banyak

celanya dan diskriminatif. Praktek hukum yang buruk ini mengantar Yusuf

pada kesimpulan bahwa hukum di Indonesia bernilai kosong saja sehingga

―hukum Indonesia tidak layak diterapkan. Sementara hukum Islam wajib

diterapkan...Betul-betul bobrok hukum Indonesia, betul-betul bagusnya

hukum Islam.‖ Sebagai contoh Yusuf menguraikan mengenai praktek

UUD 1945 pasal 28 mengenai kebebasan berpendapat. Baginya, pasal itu

bernilai kosong. Pasal itu kehilangan fungsi aplikatifnya dalam kondisi

status kontrol dari pemerintah yang terlampau ketat. Bagi Yusuf, hal

tersebut menjadi bukti nyata bahwa praktek hukum di Indonesia kosong

lagi tumpul.

Sikap kritis ini mengalami perubahan menjadi sebuah sikap anti.

Jika kritis lebih mengandung sikap untuk memperbaiki hukum yang ada,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

129

maka anti mengandung sikap memusuhi hukum. Sikap anti ini tercermin

dalam kehendak untuk menggunakan hukum yang berbasis Al-Qur‘an.

Keyakinan akan buruknya praktek hukum ini diperkuat dengan dunia

Yusuf yang ―kembali ke nabi‖. Menurut Yusuf, hukum islam dapat

dikatakan bagus, sebagai contoh dalam Al-Qur‘an tertulis; ―Barangsiapa

yang berhukum selain hukum Islam, dia orang yang dzolim.‖ Dari keadaan

ini, Yusuf mulai merasa jenuh terhadap praktek hukum di Indonesia.

Sikap anti dan kejenuhan terhadap praktek hukum di Indonesia ini

menumbuhkan sikap memusuhi. Sikap memusuhi merupakan

kecenderungan yang terarah pada nonbeing. Orang yang tidak menerima

adanya permusuhan adalah yang terarah pada nonbeing. Menerima

memiliki arti yang tidak dangkal. Menerima berarti toleran tanpa adanya

unsur represi dan dapat menggunakannya sejauh hal tersebut konstruktif.

Ketertarikan Yusuf terhadap perang serta implementasi ilmu perang

menjadi manifestasi dari ketidakmampuan mentransendensikan

permusuhan dan agresi secara konstruktif.

Di samping anti terhadap hukum, Yusuf juga mengembangkan

sikap anti terhadap negara. Sikap anti terhadap negara ini diejawantahkan

dalam apatisme terhadap pelajaran PMP serta upacara bendera yang

dipercaya sebagai peninggalan orde baru. Yusuf memahami bahwa

―upacara peninggalannya Pak Harto‖.

Menurut Yusuf, dirinya adalah seorang yang disiplin. Namun,

karena ketidakdisiplinan aparatus negara terhadap tugasnya, keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

130

untuk merubah keadaan agar ―kembali ke nabi‖ menjadi tidak dapat

dihindari. Seperti kata Charles Olson dalam puisinya; what does not

change / is the will to change, maka keinginan Yusuf, dan diteguhkan

kelompoknya, untuk menggantikan hukum negara dengan hukum islam

haruslah dilakukan. Itu semua perlu dilakukan agar perbaikan negara

dicapai. Namun perlu kita ingat bahwa selama dalam intensi untuk

―kembali ke nabi‖, maka sikap anarkis, jenuh, anti, maupun apatis masih

dipahami dalam mode Umwelt.

Seperti sudah dielaborasi singkat pada bagian sebelumnya,

anarkisme sebagai jalan untuk ―kembali ke nabi‖ dan menjadi ―orang yang

berguna‖ belum mencapai titik kulminasi. Titik kulminasi yang dimaksud

adalah status pemelukan secara kafah. Untuk memeluk secara kafah,

Yusuf memerlukan untuk melakukan jihad secara fisik. Menurut Yusuf,

syarat untuk melakukan jihad besar melawan diri sendiri adalah dengan

melakukan jihad fisik. Jihad fisik dalam hal ini merupakan praktek dari

teori jihad yang telah diperoleh Yusuf dari buku, film, maupun orang di

sekitarnya.

4. Teori Tanpa Praktek: Hambar (Eigenwelt)

Dari pengamatannya terhadap konflik agama yang terjadi, Yusuf

menemukan bahwa muslim mengalami penindasan dan ketidakadilan.

Padahal ―umat Islam sendiri sudah punya warna sendiri.‖ Warna yang dia

maksud bahwa Islam telah memiliki karakter sosial yang kukuh secara

historis. Hal ini ditunjukkan dengan sejarah adanya konsep Islam dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

131

nasional dalam negara. Di samping itu, simpati yang muncul dari

pembantaian dan pembumihangusan muslim di berbagai tempat ini

mendorong Yusuf untuk merefleksikan hidupnya (lebih tepatnya;

eksistensinya).

Dari hasil pengamatan terhadap dirinya tersebut Yusuf

berkesimpulan bahwa dirinya apatis terhadap konflik di sekitarnya. Yusuf

juga melihat bahwa orang-orang di lingkungan sekitarnya juga sama

apatisnya dengan hanya belajar tentang Islam namun mengacuhkan

konflik yang terjadi dengan muslim di daerah lain. Kita tahu bahwa

Indonesia merupakan negara dengan tradisi kolektivis yang masih cukup

kuat, tidak mengherankan apabila dalam sikap apatis melekat penilaian

yang sifatnya buruk secara moral. Untuk menjadi tidak apatis, Yusuf

menginginkan sebuah perbaikan sosial bagi dirinya sendiri. Perbaikan

sosial ini berkaitan dengan penindasan dan ketidakadilan, dia tidak suka

melihat hal tersebut.

Wajarnya, perbaikan sosial ini bukanlah sebuah menghadapi

kenyataan dengan nilai-nilai, namun lebih terhadap pengatasan atas

masalah yang terjadi. Yusuf menyatakan bahwa jika hanya terus berteori

itu hambar, ―tapi kalau praktek, yang dipegang itu seolah-olah meresap ke

seluruh jiwa.‖ Untuk itu Yusuf kemudian mencari cara-cara berpraktek

jihad. Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, Yusuf melakukan

pencarian nilai-nilai yang dapat mengatasi kebalauan eksistensinya. Nilai-

nilai tersebut diperoleh melalui buku-buku jihad, film jihad, maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

132

sharing pengalaman dengan orang-orang di sekitarnya. ―When the

question of the truth is raised subjectively, reflection is directed

subjectively to the nature of the individual's relationship;‖ kata

Kierkegaard (dalam May, 1958) ―if only the mode of this relationship is in

the truth, the individual is in the truth, even if he should happen to be thus

related to what is not true.‖

Pada waktu yang sama, terjadi transisi dari pemerintahan yang

represif ke pemerintahan yang cenderung longgar (Umwelt). Hal ini

membuat kondisi yang memungkinkan untuk mencuatnya nilai-nilai jihad

dan konflik karena state of control yang melemah. Meskipun manusia

hidup dalam suatu masyarakat, tapi yang akan menentukan pilihan-pilihan

eksistensial adalah manusia itu sendiri secara individual. “Man is

responsible for what he is…We are alone, without excuses. This is what I

mean when I say that man is condemned to be free”, Sartre

mengatakannya dengan baik. Kebebasan membuat manusia harus

menentukan pilihan eksistensial disertai konsekuensinya. Dampaknya,

dalam kebebasan ini merekah kebingungan eksistensial (sense of

confusion) karena manusia harus membuat pilihan eksistensial.

Kebingungan eksistensial ini dialami oleh Yusuf dalam masyarakat

berselimut rasa kebersamaan dalam sebuah otoritas yang sama—yang

diideologisasi—yakni Tuhan.

Untuk mengatasi kebingungan eksistensial sekaligus mencapai

kepuasan eksistensial (contentedness) maka Yusuf diharuskan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

133

memilih sikap maupun perilaku yang sesuai terhadap nilai-nilai dan

potensialitas diri. Nilai-nilai sendiri diperoleh Yusuf lewat lingkungan.

Lingkungan, hasil transfer of power dan kondisi yang memungkinkan

konflik dialami Yusuf secara habitual, mengkonstruksi suatu dunia

material sebagai hasil kristalisasi rasa solidaritas terhadap kaum muslim

yang tertindas dan kecenderungan untuk memeluk Islam secara kafah.

Secara simultan, rasa solidaritas (Mitwelt) dan kecenderungan untuk

memeluk secara kafah (Umwelt) melahirkan kosmopolitanisme. Rasa

solidaritas dan kecenderungan memeluk secara kafah yang melahirkan

kosmopolitanisme kemudian mendorong terciptanya rasa kebersamaan

(sense of togetherness).

Di sisi lain, Yusuf menemukan bahwa untuk menjadi kafah,

seseorang harus melakukan jihad besar. Jihad besar adalah untuk

melakukan perang terhadap hawa nafsu diri. Sebelum melakukan perang

besar terhadap diri sendiri ini adalah tuntutan untuk melakukan jihad

secara fisik. Jihad secara fisik dipahami dalam operasionalisasi seperti ikut

berperang dalam konflik yang melibatkan agama. Secara dogmatis

konseptual, jihad yang disebut terakhir ini bertujuan menegakkan amar

ma„ruf nahi munkar. Amar ma„ruf nahi munkar sendiri berarti mengajak

kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran. Seperti kita tahu bahwa baik

dan munkar galibnya berhubungan erat dengan dogma agama—mengarah

ke nilai moral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

134

Jihad secara fisik yang bertujuan mengajak kepada kebaikan dan

mencegah kemunkaran ini menuntut praktek langsung dalam kehidupan.

Atau dengan kata lain, menuntut perbenturan terhadap dunia eksternalnya.

Nilai dalam amar ma„ruf nahi munkar sendiri baru nyata ketika sudah

dilaksanakan dalam sebuah aksi yang praktis (practical action).

Dengan demikian untuk meneguhkan diri lewat pencapaian

kepuasan eksistensial sekaligus mengatasi keber-Ada-annya Yusuf

mengikuti jihad fi sabilillah. Peziarahan eksistensial sekaligus spiritual ini

juga disertai keyakinan bahwa ―ini adalah perjuangan di tempat yang

benar dan niscaya Allah memberikan pertolongan‖ terhadap pihak yang

menderita. Tentu saja dengan harapan setelah itu bisa melakukan jihad

besar—melawan hawa nafsu diri sendiri.

***

Dari keempat pemahaman mengenai dunia, pemaknaan dunia ―kembali

ke nabi‖ adalah yang paling dominan. ―Kembali ke nabi‖ mengisyaratkan

bahwa Yusuf ingin mencapai kesempurnaan agama. Guna membuat dunia

Yusuf lebih terpahami, dunia Yusuf dapat dianalogikan ke dalam sebuah limas

segitiga. Dalam limas segitiga terdapat alas berbentuk segitiga dan tiga garis

rangka yang berdiri dari sudut-sudut alas segitiga tersebut. Dalam dunia

Yusuf, ―kembali ke nabi‖ menjadi alas limas tersebut dan ketiga pemaknaan

dunia lainnya (―Orang yang ibaratnya ingin berguna‖, ―Anarkisme‖, dan

―Teori tanpa praktek: Hambar‖) adalah garis rangka yang berdiri pada setiap

sudut alas limas tersebut. Alas dan ketiga garis rangka tersebut membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

135

sebuah titik yang integratif. Ruang dalam limas yang terbentuk dari alas, garis

rangka, dan titik integratif tersebut merupakan horizon dunia yang terbentuk.

Titik integratif sendiri dianalogikan sebagai kesempurnaan beragama.

Pemahaman ―kembali ke nabi‖ yang menjadi alas dalam limas tersebut

bersifat subjektif. Subjektif yang dimaksud adalah bahwa pemahaman ini akan

kembali lagi pada subjek yang memaknai ―kembali ke nabi‖ sehingga nantinya

sikap maupun perilaku yang diambil akan sangat variatif antara orang-orang

yang ingin ―kembali ke nabi‖. Sifat subjektif ini berakar dari pemaknaan

individu sendiri terhadap pemahaman ―kembali ke nabi‖.

Adalah hal yang wajar bahwa pemahaman seturut subyektivitas

individu ini selanjutnya dimuati nilai positif maupun negatif dari masyarakat.

Tidak dapat ditampik bahwa penilaian menjadi implikasi wajar dari kehidupan

individu di tengah masyarakat dan bahwa setiap individu memuat kapasitas

untuk menilai. Selanjutnya yang menjadi tera mana yang positif dan mana

yang negatif adalah efek lebih lanjut dalam kehidupan. Negatif jika cenderung

Keterangan:

x : Kembali ke nabi (alas)

y : Titik integratif

a : Orang yang ibaratnya ingin berguna

b : Anarkisme

c : Teori tanpa praktek: Hambar

x

c b

a

y

Gambar 4. Analogi dunia Yusuf dalam limas segitiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

136

destruktif bagi diri dan orang lain, serta positif jika cenderung konstruktif bagi

diri (pemeliharaan eksistensi) dan orang lain (pemeliharaan Mitdasein).

Selain kecenderungan konstruktif dan destruktif tersebut, kongruensi

antara sikap maupun perilaku sesuai hak asasi manusia juga menjadi tera

apakah sikap maupun perilaku seseorang masuk dalam ranah yang konstruktif,

baik secara individual maupun komunal (Cohrs, Maes, Moschner, &

Kielmann, 2007). Jika sikap dan perilaku memuat anasir penghargaan bagi hak

asasi manusia, maka sikap dan perilaku tersebut konstruktif. Sikap dan

perilaku yang mendukung hak asasi manusia adalah berupa ekualitas.

Ekualitas ini menyokong kehidupan manusia sehingga hak-hak individual

tidak terkacaukan (ada kontrol sosial). Dengan tidak terkacaukannya hak-hak

individual maka manusia menjadi bebas. Jika ditilik dari syarat berkaitan

dengan hak asasi manusia ini, maka ada diskrepansi antara sikap dan perilaku

Yusuf terhadap hak asasi manusia. Diskrepansi ini berupa tiadanya ekualitas

dan kebebasan manusia yang dilawan, maupun Yusuf sebagai yang melawan.

Meskipun demikian, ditiadakannya ekualitas dan kebebasan manusia (saat

melawan outgroup) dipahami sebagai reaktivitas. Reaktivitas ini kemudian

mendorong Yusuf untuk ―kembali ke nabi‖ lewat jihad fisik.

Bagaimanapun, horizon ―kembali ke nabi‖ dipengaruhi oleh berbagai

pengalaman religius yang terlewati. Pengalaman religius yang dimaksud

adalah pengalaman yang berkaitan dengan penerimaan dogma agama.

Penerimaan dogma agama secara tidak reflektif dan tidak kritis akan berimbas

pada ketidakmatangan religius (Allport, 1950). Lebih jauh lagi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

137

ketidakmatangan religius menjadi indikasi bahwa seseorang tidak menganut

agama secara sehat.

Salah satu yang menjadi indikasi ketidakmatangan religius adalah

sentimen dalam bentuk permusuhan (Allport, 1950). Selain menjadi indikasi

ketidakmatangan religius, permusuhan juga menunjukkan kapasitas

menghadapi nonbeing yang tidak mumpuni. Data yang diperoleh dari

penelitian ini menunjukkan bahwa permusuhan muncul sebagai akibat konflik

yang telah terjadi di daerah lain (dalam penelitian ini adalah konflik Poso dan

Sarajevo) dan diperkuat dengan kesalahan tafsir isi kitab suci secara

fragmentatif. Permusuhan ini kemudian termanifestasikan ke dalam aksi

destruktif yang terjadi dalam diri seorang fundamentalis. Destruktivitas

sendiri, menurut Fromm (1942), dikasatmatakan (dalam penelitian ini adalah

ketika berperang) dengan penghilangan pihak lain di luar otoritas.

Dalam permusuhan, dunia di luar diri dan kelompok dipahami dalam

cakrawala yang harus dilawan (Mitwelt). Apa yang dilawan Yusuf adalah

mereka yang menindas saudara seagamanya, termasuk pemerintahan Filipina.

Perlawanan ini diperkuat dengan intensi untuk mencapai kesempurnaan dalam

agama (Umwelt). Tidak jarang untuk mencapai kesempurnaan agama ini para

fundamentalis kerap mengambil jalur kekerasan atau jihad secara fisik. Jihad

secara fisik, yang juga bersifat destruktif, inilah yang kemudian diterapkan

oleh Yusuf. Manusia lain yang dilawan cenderung diobjektivikasi sebagai

sesuatu yang dijadikan sarana mencapai kesempurnaan agama. Lebih jauh

lagi, diri sendiri dijadikan sebagai budak yang harus mempertahankan agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

138

Dalam pemaknaan yang dilakukan Yusuf ini, terjadi dominasi untuk

menjadikan nabi sebagai kiblat dalam menjalankan agama sekaligus otoritas

tertinggi. Otoritas sendiri memiliki makna lebih lanjut bahwa ada yang

superior dan ada yang inferior. Dalam hal ini Yusuf adalah sebagai sosok yang

inferior. Inferioritas ini termanifestasikan dalam keinginannya untuk berguna

maupun keinginannya ―kembali ke nabi‖. Inferioritas ini menyebabkan diri

sebagai otoritas atas pengambilan keputusan digantikan oleh prinsip ―kembali

ke nabi‖. Dengan demikian, terjadi pergeseran otoritas dari diri menjadi

prinsip ―kembali ke nabi‖.

Adanya pergeseran otoritas ini sesuai dengan tesis Fromm (1942)

bahwa individu melakukan mekanisme pelarian diri di bawah kekuatan

superior di luar diri yang kemudian bisa membuat diri merasa aman—dalam

hal ini agama. Rasa aman yang diperoleh Yusuf adalah berupa terpenuhinya

perasaan ingin berguna. Namun, adanya otoritas yang mengikat ini kemudian

menghalangi terciptanya kebahagiaan individu (Moaddel & Karabenick,

2008). Konsekuensi ketidakbahagiaan ini tampil dalam rupa penyesalan dan

rasa bersalah atas apa yang dilakukannya. Selain terciptanya

ketidakbahagiaan, menurut perspektif psikologi eksistensial, adanya

pemaknaan yang cenderung eksesif dalam mode Umwelt (dalam hal ini

keinginan untuk ―kembali ke nabi‖), menciptakan kondisi ketidaksehatan

secara mental (May, 1983).

Di samping ketidaksehatan tersebut, tidak dapat dinafikan bahwa

manifestasi dogma dalam bentuk melawan dan melakukan tindak kekerasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

139

dalam rangka ―kembali ke nabi‖ berkonotasi nilai yang cenderung negatif.

Penilaian nilai yang cenderung negatif ini dapat dipahami lewat melihat akibat

dalam dunia sosial, khususnya keluarga. Yusuf menyebutkan bahwa

keterpisahan, antipati, serta prasangka yang muncul dalam keluarga maupun

lingkungan sosialnya menjadi masalah sekaligus tanggungjawabnya yang

baru. Sikap dunia sekitar yang cenderung memarginalkan ini adalah wujud

ketidaksetujuan akan apa yang dilakukan Yusuf. Dengan kata lain, dunia

sekitar Yusuf tidak merasa sentosa dengan apa yang dilakukan Yusuf.

Lain lagi dengan cara ―kembali ke nabi‖ yang diterapkan oleh beberapa

orang tertentu, misalnya Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Selama hidupnya,

Gus Dur mengangkat tema pluralisme dan pribumisasi Islam (Muryadi, 2010).

Cara Gus Dur untuk ―kembali ke nabi‖ termanifestasikan dalam pandangan

yang lebih adaptif berupa pluralisme dan pribumisasi Islam. Arah pluralisme

dan pribumisasi Islam ini menuju pada pandangan bahwa manusia lain adalah

saudara dan tiap manusia merupakan kesatuan universal yang membentuk

harmoni kedamaian. Arah pandangan ini merupakan mode pemaknaan dalam

dunia Mitwelt. Dalam kasus kedua ini cara Gus Dur ―kembali ke nabi‖ dan

efek psikologis yang diberikan masyarakat cenderung lebih konstruktif (laku

kritis, bukan anti). Oleh karena itu, ada perbedaan pemaknaan dunia dalam

kasus pertama (Umwelt) dan kasus kedua (Mitwelt). Perbedaan pemaknaan ini

didasari dari pengalaman individu sebelumnya serta nilai-nilai yang terbentuk

dalam diri individu, misalnya konstruksi yang telah terjadi melalui keluarga

dan pendidikan. Dengan kata lain, pemaknaan dunia di luar kelompok sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

140

sesuatu yang harus dilawan untuk mencapai kesempurnaan religius ini dapat

termanifestasikan ke dalam banyak tindakan yang memuat unsur nilai positif

maupun negatif.

Dari komparasi dua kasus di atas, kesimpulannya adalah bahwa

pemaknaan terhadap dogma bisa menembus segala mode pemaknaan dunia.

Baik itu Umwelt, Mitwelt, bahkan Eigenwelt. Jika dimaknai dalam mode

Umwelt, maka kapasitas untuk menilai dan kapasitas untuk memilih manusia

terreduksi (May, 1958). Reduksi ini ditunjukkan dengan keberadaan manusia

yang menjadi reaktif sebagai akibat dari rangkaian aktivitas yang sekadar

menyesuaikan diri dengan kekuatan di luar diri. Dalam mode ini, manusia

menjadikan dirinya sebagai alat untuk mencapai kesempurnaan dogma agama

(manusia-bagi-agama). Pola manusia-bagi-agama justru berlawanan dengan

apa yang menjadi khitah agama monoteistik. Fungsi agama monoteisme bagi

manusia adalah sebagai jalan keselamatan (Dhavamony, 1995). Sebagai

sebuah jalan, pola yang muncul seharusnya bukan manusia-bagi-agama,

melainkan agama-bagi-manusia.

Dalam mode Mitwelt, dogma agama yang diimbangi dengan kapasitas

menilai yang konstruktif akan menciptakan kondisi sentosa dan perdamaian

dalam kehidupan manusia. Namun, jika dalam mode kedua ini kapasitas

menilai dan memilih cenderung destruktif, maka reduksi mode pemaknaan ke

dalam mode Umwelt tidak akan terhindarkan (May, 1983). Ketika dogma

dipahami dalam mode Eigenwelt, maka pengembangan diri lewat nilai-nilai

dan pengembangan visi humanis dalam diri seseorang akan tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

141

Bagaimanapun dampak pemaknaan dalam mode Eigenwelt ini akan cenderung

konstruktif atau, dalam bahasa Allport (1950), akan dicapai kematangan

religius. Dalam kelanjutannya, yang tentu masih nisbi, manifestasi

pengembangan diri ini juga akan cenderung ramah dan konstruktif dalam

dunia sosial. Bukankah, selain bertanggungjawab terhadap dirinya, manusia

juga bertanggungjawab terhadap sang liyan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

Gambar 5. Dunia eksistensial Yusuf sebagai fundamentalis

Y

MITSEIN

-Kitab suci

-Dogma

-Film Dokumenter

-Majalah

MITDASEIN

-Guru

-Senior

-Teman-teman

-Tokoh Agama

Being-in-the-World

DASEIN

dalam proses menjadi

Umwelt Kembali ke nabi Amar ma’ruf nahi munkar,

intratekstualitas, jihad secara fisik,

kafah

Anarkisme Intratekstualitas, praktek hukum

yang kosong

Mitwelt Orang yang ibaratnya

ingin berguna Solidaritas, kosmopolitanisme,

sorge, mencari diri dengan menjadi

berarti bagi orang lain

Eigenwelt Teori tanpa praktek:

Hambar Bertanggungjawab terhadap

eksistensi, pengalaman spiritual

dengan Tuhan

(masih dalam horizon untuk

memeluk Islam secara kafah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

143

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai seorang fundamentalis, Yusuf membangun dunia eksistensial

yang sarat akan mode Umwelt. Mode Umwelt yang paling berpengaruh adalah

“kembali ke nabi”. Secara intensional, horizon dunia dipahami dalam mode

Umwelt. Semua yang dilakukan harus memungkinkannya tetap berpegang

pada prinsip “kembali ke nabi”.

Prinsip “kembali ke nabi” ini tumbuh subur sebagai implikasi dari

Mitsein dan Mitdasein. Mitsein dalam hal ini berupa kitab suci, buku-buku

jihad, majalah, maupun film-film mengenai pergolakan muslim internasional.

Sedangkan Mitdasein dalam hal ini adalah orang-orang di sekitar Yusuf

seperti guru agama, kakak senior, Abu Bakar Ba’asyir, dan mujahidin yang

menjadi inspirasi Yusuf.

Cara “kembali ke nabi” cukup variatif. Sebagai syarat mutlak, Yusuf

meletakkan pondasi dunia yang dibangunnya pada Al-Qur’an, Rasuna, Hadis,

dan nabi sendiri. Lebih jauh lagi, Yusuf memandang bahwa hukum Indonesia

berlawanan dengan hukum yang didasarkan pada Al-Qur’an, Rasuna, Hadis,

dan nabi. Oleh karena itu ayat yang dipilih “Barangsiapa yang berhukum

selain hukum Islam, dia orang yang dzolim.”, tepat mengarah ke jantung

seorang fundamentalis yang menganut intratekstualitas. Kata-kata ini

“bertuah” dan memiliki pengaruh terhadap aksi Yusuf dalam dunia sosialnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

144

Awalnya, aksi dipahami secara konstruktif dalam wujud daya kritis,

namun kemudian aksi ini berubah menjadi anti. Anti inilah yang merupakan

bentuk yang kurang konstruktif. Anti ini merupakan perpanjangan dari

caranya ―kembali ke nabi‖ yang mewujud dalam anarkisme.

Cara lain untuk ―kembali ke nabi‖ adalah menempuh proses jihad

secara fisik. Yusuf harus melewati proses ini karena untuk ―kembali ke nabi‖

disyaratkan proses jihad secara fisik. Setelah berhasil berhasil secara fisik,

maka dia baru bisa berjihad melawan dirinya sendiri. Dan konon, jihad

melawan dirinya sendiri ini merupakan klimaks dari perjuangan ―kembali ke

nabi‖.

Selain karena ingin ―kembali ke nabi‖, Yusuf juga ingin menjadi

berguna (Mitwelt). Ketika keinginan untuk ―kembali ke nabi‖ dan keinginan

untuk menjadi berguna ini berkolaborasi, maka yang dihasilkan adalah

perjuangan. Perjuangan dalam hal ini adalah menjadi mujahidin. Dia ingin

bersolidaritas.

Dengan mengatakan ―ingin berguna‖, muncul implikasi rasional bahwa

kini sedang dalam keadaan ―tidak berguna‖. Agaknya apa yang dituliskan

Doetoyevsky (2001) memang abadi. Bahwa ―ia tak suka kalau hidupnya

hampa; ia selalu ingin sesuatu yang bermakna‖ muncul kembali dalam kasus

ini. Rasa tidak berguna ini membuat Yusuf ingin menjadi seorang yang berarti

bagi orang di sekitarnya. Oleh karena itu, berguna menuntut intensionalitas

terhadap kondisi eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

145

Berjuang atau tidak berjuang adalah pilihan yang harus diambil Yusuf.

Jika ingin ―kembali ke nabi‖, maka dia harus berjuang. Oleh karena itu,

keputusan untuk berjuang atau tidak merupakan wujud liberum arbitrium

(kehendak bebas) dari Yusuf. Yusuf kemudian memutuskan untuk turut

berjuang (keputusannya ini bisa jadi purely free atau purely determined).

Yusuf memutuskan untuk berjuang karena ingin ―kembali ke nabi‖,

namun lebih jauh dari itu, Yusuf memiliki kehendak untuk menyempurnakan

teori ke dalam praktek (Eigenwelt). Kehendaknya inilah yang

mengembalikannya sebagai Yusuf-for-itself atau apa yang dikatakan Sartre

sebagai être-pour-soi. Meskipun tetap tidak bisa dikatakan bahwa kehendak

ini adalah benar-benar purely free.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai dunia eksistensial Yusuf

sebagai fundamentalis ini, ada empat saran yang dapat diberikan:

1. Bagi Keluarga dan Masyarakat

a. Pada ranah keluarga dan masyarakat (Mitdasein), diperoleh data yang

menunjukkan bahwa fundamentalis cenderung memisahkan diri dari

kehidupan keluarga dan masyarakat di luar kelompoknya. Sebaliknya,

karena kesadaran akan relasi dengan keluarga dan masyarakat yang

semakin renggang, Yusuf memutuskan untuk menyudahi perjuangan

jihad fisiknya. Oleh karena itu, diperkuatnya kontrol keluarga dan

masyarakat memegang urgensi dalam mencapai solusi. Harapannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

146

dengan semakin kuatnya kontrol keluarga maupun masyarakat, maka

horizon dunia seseorang akan semakin luas sehingga tidak terbatasi

oleh keyakinan partikular kelompok.

b. Ekspresi religius, dalam mencapai kesempurnaan beragama, yang

mengarah ke luar diri berbenturan dengan kehidupan sosial.

Bercermin dari Yusuf, ekspresi religius dalam diri seorang

fundamentalis memungkinkan akibat yang destruktif bagi diri dan

orang lain (di luar kelompok partikular). Oleh karena itu, penekanan

mengenai ekspresi religius yang lebih ramah dan konstruktif bagi diri

dan orang lain (di luar kelompok partikular) perlu ditekankan dalam

level keluarga maupun masyarakat. Ekspresi religius yang ramah dan

konstruktif memiliki makna mengandung visi kemanusiaan yang

berakar pada cinta kehidupan.

2. Bagi Eksponen Agama dan Masyarakat

a. Penafsiran teks secara konstruktif akan sangat membantu meretas

fundamentalisme. Konstruktif dalam hal ini merujuk pada pemahaman

yang rasional dan humanis—tanpa mengesampingkan yang spiritual.

Pemahaman ini bisa dimulai oleh para eksponen agama yang memiliki

pengaruh kuat dalam agamanya (primus inter pares). Meskipun ini

strategi yang sudah klasik, namun karena hasil penelitian

menunjukkan bahwa rigiditas dan penafsiran yang selektif dan salah

tafsir masih terjadi, maka strategi tersebut harus terus digalakkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

147

b. Masih berkaitan dengan saran pertama, kasus Yusuf menggambarkan

bahwa guna mencapai kesempurnaan dalam agama (dalam penelitian

ini ―ke-kafah-an‖), para fundamentalis cenderung meng-objek-kan

orang maupun kelompok di sekitarnya. Objektifikasi merupakan

proses pemaknaan orang lain yang semata-mata dalam mode Umwelt.

Dan ini fatal. Oleh karena itu, penekanan terhadap agama-bagi-

manusia bukan manusia-bagi-agama sebaiknya ditekankan secara

repetitif dalam kehidupan global. Dengan pemahaman bahwa agama-

bagi-manusia maka alasan keberadaan (raison d‟être) agama akan

dikembalikan pada khitahnya sebagai sebuah ―jalan‖ sehingga

ideologi yang cenderung keras dapat diretas. Dengan diretasnya

divergensi ideologi yang keras, maka pandangan agama yang berpihak

pada manusia niscaya akan mewujud.

3. Bagi Peneliti Fenomenologi dengan Subjek Fundamentalis

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dasein (Yusuf sebagai seorang

fundamentalis) berada dalam proses menjadi dengan pengaruh yang

cukup besar dari Mitsein dan Mitdasein. Oleh karena itu, jika kita

ingin meretas fundamentalisme, maka fokusnya bukanlah pada aktor

garis depan, melainkan penggalian akar fundamentalisme. Menggali

akar berarti menggali dalam Mitsein dan Mitdasein. Tafsir akan

berbagai hal seperti ayat dalam kitab suci, dogma, film dokumenter,

majalah, serta eksponen fundamentalis dan pengaruhnya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

148

cenderung terarah pada terciptanya radikalisme (fundamentalisme

dengan kekerasan) haruslah diberi perhatian khusus.

b. Penelitian mengenai dinamika pembuatan keputusan untuk keluar

dari kelompok fundamentalis yang menghalalkan kekerasan juga

perlu dilakukan. Subjek yang memungkinkan adalah mereka yang

pernah menjadi pejuang dalam agama. Dasarnya bahwa ―decision

guide‖ seorang fundamentalis adalah apa yang ada dalam agama—

seperti kitab suci maupun cara hidup nabi. Dinamika pembuatan

keputusan tersebut menjadi semacam antiklimaks dari dunia

fundamentalisme. Dengan memahami dinamika pembuatan

keputusan ini, manusia mendapatkan tempatnya yang tepat, sebagai

mana Paul Tillich (dalam May, 1967) mengungkapkannya dengan

bernas, ―Man becomes truly human only at the moment of decision.‖

Memang tidak serta merta mampu meretas kekerasan atas nama

agama. Namun setidaknya, dengan memahami antiklimaks tersebut,

kesadaran manusia akan pentingnya perdamaian terus meningkat—

dan, mungkin saja: kekerasan itu teretas!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

149

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2007). Analisis eksistensial sebuah pendekatan alternatif untuk

psikologi dan psikiatri. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Allport, G. W. (1950). The individual and his religion. New York: Macmillan.

Allport, G. W., & Ross, J.M. (1950). Personal religious orientation and prejudice.

Journal of Personality and Social Psychology, 5(4), 432-443.

Altemeyer, B. (2004). Highly dominating, highly authoritarian personalities. The

Journal of Social Psychology, 144(4), 421-447.

Altemeyer, B., & Hunsberger, B. (1992). Authoritarianism, religious

fundamentalism, quest, and prejudice. International Journal for the

Psychology of Religion, 2(2), 113–133.

Binswanger, L. (1958). The case of Ellen West (Werner M. Mendel & Joseph

Lyons, Terj.). Dalam R. May, E. Angel, & H.F. Ellenberger (Eds.),

Existence: A new dimension in psychiatry and psychology (hal. 237-364).

New York: Basic Books, Inc.

Blogowska, J., & Saroglou, V. (2011). Religious fundamentalism and limited

prosociality as a function of the target. Journal for the Scientific Study of

Religion, 50(1), 44-60.

Boss, M. (1994). Psychoanalysis and daseinanalysis (Ludwig B. Lefebre, Terj.).

New York: Basic Books, Inc.

Buber, M. (2005). I and thou. Dalam R.C. Solomon (Ed.), Existentialism (hal.

318-329). New York: Oxford University Press, Inc.

Coelho, P. (1987). The pilgrimage (Eko Indriantanto, Terj.). Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Cohrs, J.C., Maes, J., Moschner, B., & Kielmann, S. (2007). Determinants of

human rights attitudes and behavior: A comparison and integration of

psychological perspectives. Political Psychology, 28(4), 441-469.

Creswell, J.W. (2007). Qualitative inquiry and research design choosing among

five traditions. California: Sage Publications, Inc.

Creswell, J.W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed

methods approaches (ed. ke-3). California: Sage Publications, Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

150

Dawkins, R. (2006). The god delusion. London: Bantam Press.

De Beauvoir, S. (2005). The second sex. Dalam R.C. Solomon (Ed.),

Existentialism (hal. 296-307). New York: Oxford University Press, Inc.

De Mello, A. (1984). The song of the bird. New York: Image Books.

Dhavamony, M. (1995). Fenomenologi agama (Kelompok Studi Agama

Driyarkara, Trans). Yogyakarta: Kanisius.

Doestoyevsky, F. (2001). Kejahatan dan hukuman (Ahmad F. Tarigan, Trans.).

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. (Karya asli terbit tahun 1865)

Emmons, R. A., & Paloutzian, R. (2003). Psychology of religion. Annual Review

of Psychology, 54, 377–402.

Ewen, R.B. (2003). An introduction to theories of personality (ed. ke-6). New

Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Feifel, H. (1961). Death—relevant variable in psychology. Dalam R. May (Ed.),

Existential psychology (hal. 61-74). New York: Random House, Inc.

Feist, J. & Feist, G.J. (2008). Theories of personality (ed. ke-7). New York:

McGraw-Hill Primis.

Frankl, V.E. (1968). The doctor and the soul: New approach to the neurotic

personality which emphasizes man‟s spritual values and the quest for

meaning in life. New York: Knopf, Inc.

Frankl, V.E. (1984). Man‟s search for meaning (ed. rev.). New York: Washington

Square Press.

Frankl, V.E. (1988). The will to meaning. New York: Meridian.

Fromm, E. (1942). Fear of freedom. London: Routledge & Kegan Paul Ltd.

Fromm, E. (1955). The sane society. New York: Rinehart & Company, Inc.

Fromm, E. (1992). The anatomy of human destructiveness. New York: Henry

Holt.

Gombrowics, R. (1971). A guide to philosophy in six hours and fifteen minutes.

Paris: Payot & Rivages.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

151

Gribbins, T., & Vandenberg, B. (2011). Religious fundamentalism, the need for

cognitive closure, and helping. The International Journal for the Psychology

of Religion, 21, 106-114.

Groth, M. (2008). Authenticity in existential analysis. Existential Analysis, 19(1),

81-101.

Hall, C.S. & Lindzey, G. (1978). Teori-teori psikodinamik (klinis) (A.

Supratiknya, Terj.). Yogyakarta: Kanisius.

Herriot, P. (2009). Religious fundamentalism: Global, local, and personal. New

York: Routledge.

Heidegger, M. (1962). Being and time (John Macquarrie & Edward Robinson,

Terj.). Southampton: The Gamelot Press Ltd.

Hidayat, K. (2012). Radikalisme islam menyusup ke SMU. Dalam Sarlito W.

Sarwono (Ed.), Terorisme di Indonesia (hal. 119-123). Jakarta: Alvabet.

Hood, R.W., Jr., Hill, P.C., & Williamson, P. (2005). The psychology of religious

fundamentalism. New York: The Guilford Press.

Hood, R.W., Jr., Hill, P.C., & Spilka, B. (2009). The psychology of religion (ed.

ke-4). New York: Guilford Press.

Jakubowska, U., & Oniszczenko, W. (2010). The role of personality, cognitive,

environmental and genetic factors as determinants of RF: A twin study in a

Polish sample. Studia Psychologica, 52(3), 253-263.

James, W. (2002). The varieties of religious experience: A study in human nature.

London: Routledge. (Karya asli terbit tahun 1902)

Jaspers, K. (2005). Philosophy. Dalam R.C. Solomon (Ed.), Existentialism (hal.

162-170). New York: Oxford University Press, Inc.

Ji, C.H., & Ibrahim, Y. (2007). Islamic religiosity in right-wing authoritarian

personality: The case of Indonesian muslims. Review of Religious Research,

49(2), 128-146.

Kierkegaard, S. (1997). The essential Kierkegaard (Howard V. Hong & Edna H.

Hong, Trans). New Jersey: Princeton University Press.

Lamb, C., & Bryant, M.D. (1999). Religious conversion: Contemporary practices

and controversies. London: Cassell.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

152

Leroux, P., Sperlinger, D., & Worrell, M. (2007). Experiencing vulnerability in

psychotheraphy. Existential Analysis, 18(2), 315-328.

May, R. (1958). Contributions of existential psychotherapy. Dalam R. May, E.

Angel, & H.F. Ellenberger (Eds.), Existence: A new dimension in psychiatry

and psychology (hal. 37-91). New York: Basic Books, Inc.

May, R. (1961). The emergence of existential psychology. Dalam R. May (Ed.),

Existential psychology (hal. 11-51). New York: Random House, Inc.

May, R. (1967). Psychology and the human dilemma. New York: W.W. Norton &

Company, Inc.

May, R. (1969). Love and will. New York: Dell Publishing CO., Inc.

May, R. (1983). The discovery of being. New York: W.W. Norton & Company,

Inc.

McAdams, D.P. (1993). The stories we live by: Personal myths and the making of

the self. New York: The Guilford Press.

Moaddel, M. & Karabenick, S.A. (2008). Religious fundamentalism among young

muslims in Egypt and Saudi Arabia. Social Forces, 86(4),1675-1710.

Moustakas, C. (1994). Phenomenological research methods. California: Sage

Publications, Inc.

Muryadi, W. (2010, Januari 4-10). Sang pendobrak dari Tebuireng. Majalah

Tempo, 3846, 103-108.

Nietzche, F. (1954). Thus spoke Zarathustra (Walter Kaufmann, Terj.). New

York: Penguin Books.

Nishitani, K. (2005). What is religion? Dalam R.C. Solomon (Ed.), Existentialism

(hal. 338-342). New York: Oxford University Press, Inc.

Paloutzian, R. F., Richardson, J. T., & Rambo, L. R. (1999). Religious conversion

and personality change. Journal of Personality, 67(6), 1047–1079.

Program Studi Agama dan Lintas Budaya. (2012). Laporan tahunan kehidupan

beragama di Indonesia 2012. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas

Gadjah Mada.

Rashid, A. (2001). Taliban: Militant Islam, oil and fundamentalism in central

asia. United States: Yale University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

153

Riccoeur, P. (1967). Fenomenologi eksistensial. Dalam K. Bertens (Ed.),

Fenomenologi eksistensial (hal. 338-342). Jakarta: Penerbit Universitas

Atma Jaya.

Rogers, C.R. (1961). On becoming a person: A therapist‟s view of psychotherapy.

London: Constable & Company Ltd.

Rowan, J. (2012). Existentialism and the transpersonal. Existential Analysis,

23(1), 113-119.

Sartre, J.P. (1956). Being and nothingness (Hazel E. Barnes, Terj.). New York:

Citadel Press.

Schumaker, J.F. (1995). The corruption of reality: A unified theory of religion,

hypnosis, and psychopatology. New York: Prometheus Books.

Stone, I. (1934). Lust for life (Rahmani Astuti, Terj.). Jakarta: PT Serambi Ilmu

Pustaka.

Taylor, E. (2009). The mystery of personality: A history of psychodynamic

theories. New York: Springer.

Valle, R.S., & King, M. (1978). An introduction to existential-phenomenological

thought in psychology. Dalam Z. Abidin (Ed. Terj.), Analisis eksistensial

sebuah pendekatan alternatif untuk psikologi dan psikiatri. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Van Kaam, A. (1966). Existential foundation of psychology. Pittsburg: Duquesne

University Press.

Victoroff, J. (2005). The mind of the terrorist: A review and critique of

psychological approaches. Journal of Conflict Resolution, 49(1), 3-42.

Watson, P.J., Chen, Z., & Hood, R.W., Jr. (2011). Biblical foundationalism and

religious reflection: Polarization of faith and intellect oriented

epistemologies within a Christian ideological surround. Journal of

Psychology and Theology,39(2), 111–121.

Wilig, C. (2008). Introducing qualitative research in psychology (ed. ke-2). New

York: Open University Press.

Wiiliamson, P., Hood, R.W., Jr., Ahmad, A., Sadiq, M., & Hill, C.P. (2008). The

intratextual fundamentalism scale: Cross-cultural application, validity

evidence, and relationship with religious orientation and the big 5 factor

markers. Mental Health, Religion & Culture, 13(7-8), 721-747.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

154

Wolson, P. (2005). The existential dimension of psychoanalysis (EDP): Psychic

survival and the fear of psychic death (nonbeing). Psychoanalytic Review,

92(5), 675-699.

Yalom, I.D. (1980). Existential therapy. New York: Basic Books, Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

155

LAMPIRAN 1

Informed Consent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

156

INFORMED CONSENT

Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

yang akan melakukan penelitian mengenai fundamentalisme agama. Dalam

rangka proses penelitian ini, saya mohon bantuan Saudara untuk berpartisipasi

menjadi partisipan dalam penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami

dunia eksistensial fundamentalis agama. Adapun pertimbangan saya memilih

Saudara sebagai partisipan adalah karena Saudara memiliki pengalaman menjadi

seorang pejuang atas nama agama. Guna mencapai kejelasan arah penelitian,

Saudara berhak untuk mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian

ini sebelum berpartisipasi.

Pengumpulan data akan dilakukan dengan metode wawancara. Saya akan

meminta Saudara untuk menjawab pertanyaan terkait dengan proses menjadi

seorang pejuang keagamaan. Karena ini merupakan proses menceritakan

pengalaman yang terjadi, mungkin Saudara harus mengingat-ingat pengalaman

tersebut. Selama proses wawancara berlangsung, saya akan menggunakan digital

recorder untuk merekam wawancara. Wawancara akan dilakukan kapanpun

Saudara merasa nyaman untuk bercerita. Proses wawancara ini akan

dilangsungkan dalam durasi secukupnya, sepanjang Saudara masih merasa

nyaman untuk bercerita. Intensitas wawancara tidak dapat diprediksi hingga

pengalaman yang diceritakan telah memadai untuk mencapai tujuan penelitian.

Lewat menjadi partisipan, Saudara akan dapat merefleksikan kembali

pengalaman Saudara. Selain hal tersebut, partisipasi Saudara dalam berbagi

pengalaman berharga ini akan memberikan sumbangsih tersendiri bagi orang lain

yang mengetahui pengalaman Saudara. Partisipasi Saudara juga akan berperan

dalam sumbangsih keilmuan dalam disiplin psikologi pada khususnya.

Tanda tangan Saudara menyatakan bahwa Saudara telah memutuskan

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini namun tidak mengikat keberadaan

Saudara untuk tetap menjadi partisipan hingga penelitian berakhir. Terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

157

LAMPIRAN 2

Interview Protocol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

158

Interview Protocol

Waktu wawancara :

Tanggal :

Tempat :

Interviewer :

Interviewee :

Posisi Interviewee :

Pertanyaan:

1. Bagaimana pengalaman Mas pernah tergabung dalam organisasi yang dilabeli

garis keras?

2. Bagaimana ideologi yang Mas gunakan sebagai pedoman saat itu? (Diikuti

dengan elaborasi semaksimal mungkin.)

3. Bagaimana perasaan dan pikiran Mas terhadap orang lain ketika Mas masih

memegang teguh ideologi tersebut? (Diikuti dengan elaborasi semaksimal

mungkin.)

4. Bagaimana keberadaan Mas dalam organisasi yang Mas ikuti saat itu? (Diikuti

dengan elaborasi semaksimal mungkin.)

5. Bagaimana hubungan Mas dengan keluarga, orang dekat, serta tetangga Mas

saat itu? (Diikuti dengan elaborasi semaksimal mungkin.)

6. Ketika mengikuti organisasi tersebut, bagaimana Mas memandang

perkembangan diri Mas? (Diikuti dengan elaborasi semaksimal mungkin.)

7. Apakah Mas merasa menemukan hambatan dalam hidup ketika mengikuti

organisasi tersebut? Jika ya, hambatan apa saja yang Mas temukan? (Diikuti

dengan elaborasi semaksimal mungkin.)

8. Menurut Mas, bagaimana orang lain memandang status Mas saat itu? (Diikuti

dengan elaborasi semaksimal mungkin.)

9. Bagaimana Mas memandang status Mas saat itu? (Diikuti dengan elaborasi

semaksimal mungkin.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

159

10. Menurut Mas, apakah ketika itu Mas menjalani hidup yang ideal? (Jawaban

―ya‖ maupun ―tidak‖ diikuti dengan elaborasi semaksimal mungkin.)

(Ucapan terima kasih untuk berpartisipasi dalam wawancara. Yakinkan dia mengenai

respon yang bersifat konfidensial dan kesanggupan untuk wawancara selanjutnya.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

160

LAMPIRAN 3

Listing and Preliminary Grouping

(Reduction and Elimination)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

161

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

Baris

Jawaban Tematik

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

Jadi kalau konflik di Indonesia itu saya melihat

satu tempat di Indonesia Timur, Ambon dan

Poso. Cuman tahun 2000 sudah mulai

merembet ke pulau Jawa. Yaitu saya

melihatnya begini; karena sebagian besar yang

terlibat di Ambon dan Poso itu juga dari Jawa.

Baik yang muslim maupun non-muslim.

Berimbas ke itu, temen-temen yang pulang dari

Ambon atau pulang dari Poso, tergabung dalam

kelompoknya Amrozi ya waktu itu ya 2000. Itu

mereka itu menganggap amaliah tu perang tu

belum selesai. Ng, anu, amaliah itu artinya ya.

Amaliah itu bahasanya orang ya ee, sedang

berbuat. Jadi sedang berbuat ini ya. Wah, saya

ini di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat

kok santai-santai saja diem-diem saja.

Saya melihat ketika deklarasi Jogja fraksi

MMI, Majelis Mujahidin Indonesia. Waktu itu

kebetulan yang menjadi tokoh kan ustad Abu.

Begitu ustad Abu menjadi tokoh di Jogja

dengan kongres MMI-nya, ada versinya Erfan

Esnawas, ada versinya M. Thalib. Kita sudah

berbeda, nah, walaupun nanti pecah lagi ya

MMI jadi JAT karena ada konflik intern. Nah,

ketika saya masuk ke Indonesia, 2002. 2002 itu

saya masuk. Nah, dari sana pergulatan antara

Ambon, Poso, Filipina, Jawa. Saya katakan

Jawa ya Jawa, Sumatra, Bali yang waktu itu

menurut saya tiga pulau ini asal-usul

bergolaknya di Indonesia Timur.

Ketika saya masuk ke Indonesia, tahun 2002,

ya dengan pengalaman selama 2 tahun di

Filipin, itu saya melihat begini; jadi ada

konteks perang melawan Amerika. Karena

waktu itu Amerika sudah masuk di pangkalan

militer di Filipin. Dia menggunakan apa

istilahnya, Filipin sebagai kontrol untuk Asia

Tenggara, ya salah satu kontrol sih, saya nggak

tahu untuk yang lainnya.

Nah, perlawanan bangsa Moro untuk merdeka

itu sejak dulu sebenarnya. Jadi Filipin merdeka

tapi Moro tidak dimerdekakan. Tetap dijajah

dengan konspirasinya dengan macem-macem.

Ketika tahun 2000, pecahnya apa, pecahnya

Konflik agama

menjalar ke Jawa dari

Indonesia Timur.

(1-6)

Merasa santai,

padahal teman yang

lain amaliah.

(11-16)

Menyadari adanya

perbedaan

kelompoknya dengan

kelompok lain.

(20-24)

Ada konteks perang

melawan Amerika.

(33-39)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

162

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

bom Natal itu itu sebelum ada bom Natal saya

berangkat ke sana. Karena Natal kan 2000,

Desember kan berarti ya. Itu saya Januari sudah

masuk sana. Tapi konfliknya yang di sana juga

konflik horizontal maupun vertikal. Jadi,

anulah istilahnya konfliknya anu; pelik. Sudah

turun temurun. Nah, ada peristiwa Natal itu

saya menganggap begini; Oo, ternyata di pulau

Jawa sekarang juga bergolak. Itu menurut saya

juga imbas dari Ambon dan Poso. Jadi, kalau

Ambon dan Poso tidak bergolak, saya yakin di

Jawa ndak bergolak.

Ketika pertama kali saya datang ke Poso

ditolak ―Kamu tidak bisa apa-apa. Kamu harus

belajar perang.‖ Belajar perang. Ketika saya

tahun 2002 pulang, mau masuk Poso, sudah

bisa perang ya di sana, Poso sudah tidak

membutuhkan ruang perang lagi karena sudah

ada Malino 1 Malino 2. Ndak ke sanalah saya.

Jadi walaupun ada keinginan, karena

pembimbingan, pembinaan, pelatihan yang ada

di Filipina itu sudah komplit. Jadi sejak

perlawanan, menata senjata, bagaimana perang,

bagaimana gerilya, bagaimana logistik

semuanya sudah dipraktekkan semua.

Cuman peristiwa Moro itu kan karena

Mujahidin Filipina MILF dengan pemerintah

Filipina itu sudah skala nasional, artinya di

segala lini. Setiap kota bahkan ada. Jadi kalau

ada pengeboman gereja, penyerangan di

kampung muslim. Itu sudah biasa. Sudah biasa.

Presiden datang, misalnya, presiden helikopter

ada pengeboman jarak 100 meter 500 meter

sudah biasa. Karena yang diincar presiden,

waktu itu Arroyo ya. Jadi Joseph Estrada turun

jadi Arroyo. Jadi sudah biasa di sana. Tapi kan

jadi tidak biasa ketika di Indonesia kan. Ada

perbedaannya di situ, saya melihatnya ada dua

sisi yang berbeda. Misalnya ledakan Poso, di

Tentena, ataupun di mana tu, di daerah. Mana

daerah Poso yang tanah runtuh. Itu sudah

konflik. Itu sewaktu-waktu bisa meledak. Bom

pasar ―Derr!‖, apalagi pembunuhan di hutan

polisi di sikat. Ah, itu sudah hari-hari. Hari-hari

tu dinikmati seperti itu.

He‘e, sudah menjadi ndak aneh gitu lho. Nggak

Konflik di Ambon

dan Poso berimbas ke

Jawa.

(51-56)

Mengalami

penolakan karena

pengalaman yang

minim.

(57-59)

Mengatasi

ketidakmampuan

dengan belajar.

(59)

Ada keinginan untuk

berjuang setelah

belajar, namun sudah

tidak dibutuhkan di

Poso.

(64-69)

Sudah terbiasa

menghadapi konflik

agama.

(73-80)

Konflik agama di

Indonesia memiliki

perbedaan dengan di

Filipina, meskipun

rentan sekali untuk

terjadi.

(80-86)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

163

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136

aneh. Karena sudah ada dua pasukan kuat.

Karena sebelum dieksekusinya Fabianus Tibo,

mereka kan sudah kuat, jadi apa saja. Jadi kalau

Ambon, kita bicara Ambon tu juga ada

kompleks tersendiri karena ada RMS, Republik

Maluku Selatan kan, itu juga ada unsur. Namun

apakah Jakarta punya kepentingan untuk

menggerakkan, saya tidak tahu, kita sama-sama

tidak tahu. Tapi dimudahkannya mendapatkan

senjata, menunjukkan bahwa Jakarta saya yakin

juga cawe-cawe. Kan ndak mungkin, senjata

datang dengan sendirinya tu ndak mungkin.

Mudah didapat, mudah dijualbelikan.

Dari situ tadi, ketika di Filipin tadi ―Kamu

ngapain belajar perang? Lhoh, kan ada konflik

Ambon dan Poso. Itu perang Indonesia Timur.‖

Gedhe. Dan itu lebih dahsyat dari Filipin kan

mestinya.

Pulau Sulawesi aja udah gedhenya kayak gitu.

Ambon aja gedhenya kayak gitu, ya to? Kalau

skalanya Filipin sama Indonesia itu

sebelumnya secara apa ya, batas negara ya

berbeda. Tapi secara dukungan Mujahidin ya

ndak ada bedanya. Mujahidin ada yang ―Mas,

kirimi senjata!‖, kirimi 17 pucuk M-16. Itu

sudah lumrah. Mindanao nyebrang Manado,

masuk ke Maluku masuk ke Poso itu sudah

biasa.

Dengan tidak diterimanya [Poso]. Ya ibaratnya

kuliah dulu lah. Iya to, biar tahu ilmunya.

Kalau modal uwong tok, perang nggo pedang

ki ngapain. Kan gitu, nggak efektif. Kalau

dengan ilmu bom tahu kan enak.

Jadi, pembelajaran di Filipin dan Moro itu

menurut saya sangat luar biasa, karena di sana

belajar seperti itu ndak asing. Jadi kalau seperti

seruan jihad Aceh, ya di GAM itu ya, itu saya

menganggap itu lumrah-lumrah saja. Itu kan

propinsi Aceh, propinsi Maluku, propinsi

Sulawesi Tengah. Kecil, kecil, kecil. Ya itu aja,

adapun kebebasan belajar di Moro lebih enak,

karena kita belajar di induk yang besar. MILF

itu, jadi dia mengayomi. Kamu latihan mbok

sampai ilmumu mateng, sampai ngebom apa,

santai. Diayomi gitu. Bener. MILF yang

melakukan, padahal yang melakukan adalah

Kompleksitas latar

belakang konflik

agama di Ambon

disertai keyakinan

cawe-cawe dari

Jakarta.

(93-103)

Belajar perang

dikarenakan

keyakinan akan

dahsyat nya konflik

agama di Ambon dan

Poso.

(105-108)

Kesamaan dukungan

antar mujahidin.

(113-118)

Belajar perang agar

memiliki bekal

berjuang.

(119-123)

Menikmati

pembelajaran di

Moro karena MILF

mengayomi.

(124-135)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

164

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182

kelompok-kelompok Mujahidin yang bergerak

dewe-dewe.

Terus kemudian camp, kita menginduk camp

itu lebih nyaman. Kenapa? Alat tidak usah beli.

Praktek, tinggal kita mendukung program-

program kaum Mujahidin gitu lho. Logistik

nggak usah susah-susah. Kita nglobi pasukan

yang di sana sudah ada, tinggal mbawa. Itu tu

ada keuntungan, tapi kalau kita di Poso kita

harus ke pasar, ada aparat polisi. Ada koramil,

kan begitu. Itu sudah ada unsur yang berbeda.

Jadi pengalaman itu diadopsi, di-drop ke mana,

ke Poso.

Kalau amaliah dan jihad kan gini Mas, jadi ee

ketika kamu meninggalkan Filipin masuk ke

Indonesia itu harus dilanjutkan dengan ilmu

perang. Jadi tidak nganggur. Maksud ya. Tidak

pengangguran, wong wis duwe ijasah kok,

sarjana kok pengangguran kan ibaratnya seperti

itu. Dari sini, saya harus punya cita-cita.

Misalnya melakukan 15 peledakan dalam

tempo satu tahun. Planning-lah. Ini, ini, ini oo

saya punya sini. Itu memang idealnya begitu.

Jadi lulus, saya sebagai master man, kemudian

menggerakkan.

Kemudian, ee pengalaman di sana apakah akan

berguna di Indonesia? Sangat berguna. Sangat

berguna. Karena saya melihat ya, jadi eee

Timor Timur, Timor Leste itu kan keluar dari

Indonesia. Ya nggak? Itu saja, itu ada

kepentingan Filipin di sana. Salah satu

kepentingan kemungkinannya Filipina. Ya saya

tidak tahu apakah Filipina nanti disetir oleh

Amerika, Amerika membawa pasukannya di

dalam pasukan Filipin. Atau lewat pintunya

Australi, sama-sama ndak tahu. Tapi yang jelas

Filipin sendiri punya kepentingan di sana. Kita

kaji hal ini karena kita hidup di Filipin, kita itu

menyadari Filipina itu tidak sendiri juga.

Karena dia punya konspirasi untuk Indonesia.

Lengsernya Pak Harto itu terus terang di

Indonesia semakin bebas. Termasuk peredaran

VCD, video, contoh seperti itu. Kemudian

dakwah, kalau dikatakan ekstrim dulu,

subversif ditangkap. Sekarang sudah bebas.

Seruan-seruan yang mengajak. Termasuk saya

Dimudahkan dalam

pembelajaran di

Moro.

(139-144)

Implementasi hasil

belajar di Moro

ketika berada di

Indonesia.

(151-156)

Adanya kedudukan

struktural dalam

berjihad.

(160-161)

Pemahaman fungsi

pelatihan.

(163-168)

Rasa curiga adanya

intervensi Amerika

terhadap Filipin dan

Indonesia.

(169-174)

Lengsernya Pak

Harto menimbulkan

kebebasan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

165

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228

ini melihat atau mendengar atau menimang-

nimang seruan ini ndak salah. Pak Harto

sekarang sudah lengser, orang-orang yang dulu

dicap komando jihad, orang-orang yang dulu

dicap dengan usro, orang-orang….macem-

macem. Pengeboman Borobudur. Macem-

macem. Kan ini sudah rentetan ya.

Ketika Pak Harto lengser itu mulai mencuat,

tokoh-tokoh ini. NII, DI/TII, itu sudah

mencuat. Nah, waktu itu saya hanya berpikiran

begini; kelompok-kelompok yang berangkat ke

Ambon dan Poso, itu kok berbondong-

bondong, sementara saya kok tidak.

Ada apakah peristiwa di Indonesia Timur itu,

sebesar apa. Karena video yang kita terima, 13

desa lenyap. Di Poso. Jadi ada indikasi bahwa

Fabianus Tibo dan siapa…da Silva itu

menggerakkan orang anti-Jawa gitu. Kemudian

image orang anti-Jawa itu benar nggak. Tapi

dari kalangan Mujahidin itu bukan anti-Jawa.

Ya memang asal mulanya anti-Jawa mungkin,

kita tidak tahu ya karena Jawa menguasai

daerah sana. Tapi tahu-tahu ada muslim,

Masjid, pondok pesantren itu jadi target. Itu

jadi move juga bahwa orang yang tidak setuju

ketempatan orang Kristen kemudian kita

datang mendirikan pondok, habis. Dan itu

setelah didata oleh para relawan ya memang

betul. Jadi data semua KK yang wilayahnya RI

itu hilang semua.

Hilang, manusianya mana, hangus. Dan

jenazahnya ditemukan jadi konflik laut danau

Poso itu kan gitu. Terus relawan mengecek,

menguburkan. Dari sana muncul image,

perjuangan di Poso ini ndak berhenti. Ya

apakah karena Tommy Soeharto dipenjara atau

Pak Harto sendiri lengser. Kita juga nggak

tahu. Itu ada unsur di balik itu saya nggak tahu.

Tahu-tahu berbondong-bondong. Berbondong-

bondongnya temen-temen ini membuat saya

pengen ikut.

Tapi ingin melihat konflik itu langsung, ada

apa sih? Lhah, berkenaan dengan ini, dengan

seneng perang ya. Jadi kita SMA,waktu SMA,

kemudian kuliah dua semester aja. Itu hanya

membandingkan. Betapa muslim yang belajar

media.

(177-189)

Lengsernya Pak

Harto mendorong

munculnya tokoh

pergerakan agama.

(190-192)

Rasa tidak tergabung

dalam kolektivitas.

(192-195)

Rasa ingin tahu

mengenai peristiwa di

Indonesia Timur.

(196-197)

Penghancuran

infrastruktur Islam di

Indonesia Timur.

(197-212)

Ketidaktahuan faktor

yang mendasari

konflik Poso.

(213-220)

Keinginan untuk turut

serta ke Poso karena

teman-temannya turut

berbondong-

bondong.

(221-223)

Keinginan untuk

melihat konflik

secara langsung

karena ketertarikan

terhadap perang.

(224-226)

Prihatin melihat

kaum muslim yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

166

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274

Al-Qur‘an, belajar ilmu kita-kitab itu yang

menjadikan…hanya buku dan buku. Lalu

ketika dia melihat misalnya ada pondok

pesantren 13 desa muslim hilang, dia cuek-

cuek saja. Dan versi saya saat itu,

solidaritasnya kurang. ―Waa, itu kan muslim di

mana, di Sulawesi, kita muslim di Jawa. Nggak

ada hubungannya.‖ Itu kan yang salah.

Kadang ada sempet pertanyaan sama dosen.

―Pak, eee kalau kita mendirikan negara Islam

apa salah?‖ Sempat nanya begitu saya. Di

antara temen-temen yang lain nggak berani.

Tapi saya terbuka. ―Kita jujur saja, Pak. IAIN

di seluruh Indonesia melahirkan sarjana agama.

Lha kebetulan saya ini fakultas syariah, Pak.

Kita kalau bicara syariah ya syariah Islam.

Kalau bicara syariah dalam hukum, fakultas

hukum UGM sudah ngajarkan.‖ Saya bilang

gitu. ―Fakultas Unibraw, Unair sudah

mengajarkan semua.‖ Saya bilang gitu. Kenapa

kita, terus kemudian fakultas syariah kemudian

mau berprinsip pengantar ilmu hukum umum

atau bagaimana. Kurang anu kan, kurang fair,

kita kan fakultas syariah, mestinya mengkaji

hukum-hukum syariah.

Jadi tertarik di sini saya, tertarik bukan mau

jadi anggota gitu ndak. Saya bukan tipe seperti

itu. Saya tertarik ingin termasuk di dalamnya.

Dalam arti pribadi. Jadinya hanya anggota.

Kalau anggota, ―Pak, saya anggotanya JAT,

saya anggota MMI, saya anggota perwakilan

Pemuda Muhammadiyah‖ ndak. Itu hanya

formalitas. Ini terlibat langsung ini. Nah,

kelompok-kelompok di Jawa Timur itu hendak

berbondong-bondong ke sana, maka saya

menggabungkan diri. Lha ternyata kelompok

ini di Poso itu ndak disambut. Karena nggak

bisa apa-apa. Gitu lho. Karena saya sudah niat

dari rumah percaya sama guide, percaya sama

Mujahidin yang di Kalimantan.

Jadi tidak diterimanya saya itu karena itu,

―Kamu itu siapa? Ahlinya apa? Kalau kamu

mantan tentara sih ndakpapa, kamu ndak bisa

apa-apa.‖ Karena kita kan juga anu kan, saya

juga relawan. Apa yang kau bisa. Dokter juga

bukan. Nggak ada manfaatnya gitu lho. Nah,

apatis terhadap

konflik di Indonesia

Timur.

(226-236)

Keberanian dan

keterbukaan untuk

menyatakan

keinginan kepada

orang lain.

(238-253)

Ketertarikan untuk

tergabung dalam

ormas bukan sekadar

menjadi anggota.

(254-261)

Meskipun mengalami

penolakan, tetap

percaya pada guide

karena sudah

memiliki niat.

(264-268)

Mengatasi

ketidakmampuan

dengan bersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

167

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320

mungkin para Mujahidin di sana menganggap

potensi, ―Kamu mau nggak dididik?‖ Ya jelas

mau, wong jawabannya sudah niat sejak awal.

Jadi temen-temen SMA temen-temen kuliah itu

lho ―Kamu kok bergabung dengan Laskar Jihad

itu alasane opo? Kok rono jihad pake pedang ki

maksudmu opo? Wong mungsuhe...‖ Ya

memang ada yang pake tangan tapi mereka

bersenjata, dari Fretelin. Ada versi-versi gitu

lho Mas. Jadi yang kita denger itu mereka di

sana dipersenjatai oleh pihak asing. Lha kamu

durung mangan durung medang ditembak

―dyarr!‖, lha itu kan contoh-contohnya yang

nyata itu, mosok pedang.

Ya memang jaman Belanda bambu runcing

melawan bom. Itu kan ndak bisa diulang

nalarnya jaman Belanda sama sekarang ya beda

lah. Karena sekarang lebih modern, lebih

pintar, lebih canggih. Ndak mungkin gitu lho.

Dulu kan gerilya dengan bambu runcing.

Mintik-mintik keluar dari tank disuduk pakai

bambu runcing iso, sekarang kan.....dibarikade

tembak ―dorr!‖ jarak 100 meter wis............

Itu yang berkaitan dengan suasana yang

sifatnya umum. Saya menganggap umum

mengapa? Karena, eee, masing-masing pihak

yang terlibat konflik itu punya latar belakang

tersendiri. Laskar Jihad kenapa kok berangkat

jihad ke Ambon ndak ke Poso? Kenapa temen-

temen di Jawa Timur grupnya Amrozi dan

Pondoknya itu kok ke Poso? Terus kemudian

berangkat ke Bali. Itu juga saya tidak tahu

kenapa memilih, tapi secara global saya

melihat pengaruh dari Noordin M. Top dan Dr.

Azahari itu ketika terlibat di Ambon tu

menganggap bahwa konflik itu belum selesai.

Habis itu konflik kok malah dibawa ke pulau

Jawa.

He‘em, yang bersama yang global gitu lho.

Jadi, arus global itu ndak hanya menimpa saya

sebenarnya. Banyak yang hampir mirip.

Jadi kita kan hidup di tengah-tengah di antara

orang-orang Mujahidin ya, jadi di tengah-

tengah para Mujahidin itu walaupun saya

bukan kelompoknya. Sementara saya ini ada di

tengah-tengah kelompoknya MILF, saya bukan

dididik karena sudah

niat sejak awal.

(270-277)

Dipertanyakan oleh

teman-teman karena

berjihad minim

senjata.

(278-288)

Irelevansi penerapan

tradisi masa lalu

dengan saat ini.

(289-297)

Setiap konflik

memiliki latar

belakang yang

berbeda-beda.

(300-306)

Pengaruh Noordin M.

Top dan Dr.Azahari

terhadap konflik di

Jawa.

(306-312)

Arus global dirasakan

semua orang,

termasuk Yusuf.

(313-315)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

168

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366

kelompoknya MILF, tapi ketika MILF

mendapat perlakuan. Peperangan misalnya,

mungkin mereka dalam kondisi yang jelas-jelas

terlihat pada saya tu terusir, mengungsi, jadi

korban, kemudian terdesak. Ya saya berada di

tengah-tengah itu ikut melawan. Ketika mereka

menembaki kita, ya kita membalas menembaki

mereka. Ketika masuk ke wilayah kita, kita

serang mereka biar mereka mundur.

Saat ini kan saya hidup, dua tahun ya, dua

tahun saat saya hidup di luar sana. Berada di

tengah-tengah muslim yang jelas-jelas

menderita. Ketika Allah memberikan

pertolongan, ya Allah memberikan pertolongan

dengan cara Allah gitu lho.

Jadi kalau pengalaman spiritual dengan Allah

ya saya yakin kalau nanti memang aku

meninggal di sini, di Filipin ini, bumi Filipin;

menerima anu gitu lho, ya pengorbananku lah

bumi Islam di Filipin. Hanya sebatas itu,

kemudian selebihnya ya saya serahkan sama

Allah. Saya punya keluarga, selama dua tahun

saya tinggal ya saya yakin suatu saat Allah

akan mempertemukan aku dengan keluarga.

Kalau saya tidak syahid gitu lho. Karena

keyakinannya itu tertanam banget gitu lho.

Saya juga tidak berdiri di tempat yang salah.

Saya yakin tidak di tempat yang salah, wong

saya berada di tengah-tengah orang yang lemah

kok. Satu kampung dibombardir, mengungsi.

Ya kita kan ijin ke keluarga nggak jujur. Kita

kan kerja ke Malaysia. Saya mau merantau,

gitu aja. Jangan harapkan saya. Paling sama

mbakyu, ―Mbakyu, pamitan mbakyu, saya mau

ke luar Jawa. Ya, kebetulan saya kemarin ada

bekal.‖ Kan waktu itu saya bekerja terus njual

motor juga to. ―Nih tak kasih 500 untuk

keponakan saya.‖ Macem-macemlah. Kita

artinya baik gitu lho. Saya tak kerja, nanti tak

cari uang banyak, ya nanti tak bantulah

sekolahan ponakan-ponakan.

Ya saya memandangnya begini, saya orang

yang ibaratnya ingin berguna. Dalam arti

menyumbangsih gitu lho untuk kelompok

besar. Entah di bidang apa. Saya tidak pernah;

aku kepingin dadi medisnya, aku kepengin dadi

Berada di tengah

MILF dan ikut

berjuang bersama

MILF karena ikut

diserang.

(316-329)

Keyakinan bahwa

Allah memberikan

pertolongan terhadap

pihak yang

menderita.

(330-335)

Pengalaman spiritual

dengan Allah lewat

berkorban dan

menyerahkan diri ke

Allah.

(336-342)

Keyakinan untuk

mampu bertahan dan

bertemu keluarga.

(342-345)

Keyakinan berada di

tempat yang benar

dan berada pada

pihak yang lemah.

(347-350)

Ketidakjujuran demi

memperjuangkan apa

yang diyakininya.

(351-361)

Keinginan untuk

menjadi berguna bagi

pihak di luar dirinya.

(362-369)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

169

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412

tukang gawa pelurunya, aku kepingin jadi

asistennya Pak Adnan Arshyal, aku pengen

pengawalnya komandan jihad; ndak. Sama

sekali. Apa saja akan saya ikuti. Ketika dalam

hutan ya dalam hutan. Ketika saya harus ke

pasar ya ke pasar. Ketika kita sedang otong-

otong senjata untuk perlawanan ya ikut otong-

otong. Ketika suruh nembak ya nembak. Kan

gitu. Itu hampir sama, apa yang dijalani itu

kayaknya nggak kita planning sama sekali.

Ya sekarang ini kan gini Mas, jadi 2002 saya

turun ke Indonesia itu kaget juga. Bali I itu

saya kaget. Jadi, Juli saya masuk, Bom Bali

kan Oktober ya.

Dari enam bulan bertahan itu, tek! Bom Bali.

Kaget‘e. Kok Bom Bali ya? Siarkan ini-ini.

Ndelok TV. Ndelok radio Sinta. Tak pantau

terus. Dicurigai ini-ini-ini macem-macem. Ada

yang mikro nuklir. Itu sampai hancur. Loh-loh-

loh. Beneran kayak gitu‘e. Tapi saya

―Woowww!‖ gitu ndak. Oo gitu to efeknya.

Bule-bule to yang jadi target. Bukan lagi orang

Kristen Ambon, Kristen Poso. Beda lagi

konsepnya.

Ternyata secara ideologi mereka mengakui

bahwa itu adalah produknya Al-Qaeda. Jadi

bukan Moro, juga bukan. Cuma pemicunya

memang Ambon dan Poso. Sebagian besar

santrinya pondok Al-Islam digerakkan. Kenal

semua saya. Penangkapan di mana-mana. Tapi

waktu itu anu, saya tidak tertarik untuk ke Bali

atau apa gitu.

Oo, saya kemarin waktu mau masuk ke

Indonesia dikasih guide. Dikasih alamat guide.

Nyoh, alamat. Kalau kamu butuh pekerjaan,

nih! Makna pekerjaan tu nggolek duit, mangan

ngono lho Pak. Mustofa Kudus. Baru ingat

saya. Yo wis aku tak pamitan, merantau kok.

Jadi sebetulnya konsep apa ya, konsep

mujahidin kan eee sejak, ya kalau dalam RI

Republik Indonesia itu kan tahun 45 ya. 45 itu

sudah muncul gejolak sebenarnya. Jadi

munculnya 45, Pak Karno itu. Kemudian

munculnya DI/TII 48 ya. Kartosuwiryo.

Kemudian secara runutan, kita juga tidak bisa

eee menyebabkan aspek yang lain, misalnya

Menjalani perintah

terhadap apa yang

harus dilakukan.

(370-376)

Rasa kaget terjadinya

peristiwa Bom Bali I.

(377-380)

Rasa kaget muncul,

bukan karena

besarnya ledakan

yang terjadi,

melainkan efeknya.

(381-387)

Perbedaan konsep

sasaran Bom Bali

denganAmbon dan

Poso.

(388-390)

Ideologi Bom Bali

mengadopsi dari Al-

Qaeda meskipun

dilatarbelakangi

konflik Ambon dan

Poso.

(391-394)

Merantau bekerja

untuk memenuhi

kebutuhan; makan.

(401-404)

Historisitas

kemunculan konsep

mujahidin. (405-415)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

170

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458

munculnya PKI. Itu kan juga sama-sama

menentang RI ya. Jadi turun-temurun kemudian

ada partai Islam, termasuk Masyumi. Itu juga

dalam silsilah seorang muslim atau muslim

yang punya harakah. Harakah itu pergerakan,

itu tidak luput dari analisa mereka. Jadi mereka

belajar. Kemudian dari luar negeri, biasanya

unsur luar negeri itu negeri-negeri muslim,

contohnya India, Mesir. Jadi ketika kita

kuliahpun mendapatkan materi pergolakan

Islam di Indonesia, pergolakan Islam di luar

negeri. Itu tidak menutup kemungkinan semua

informasi dari luar itu masuk. Termasuk

kelompok-kelompok yang mengusung

pendapat itu. Jadi baik yang dari Mesir datang

ke Indonesia membawa, komunitas lah

istilahnya, terus datang ke Indonesia

menyebarkan.

Ya, bisa disebut ikhwanul muslimin. Itu yang

lumrah ya. Tapi unsur-unsur yang lain kan

banyak. Nha, termasuk idealisme jihad dari

Afghanistan. Itu diusung, kalau dari Ikhwanul

Muslimin dibentukkan di Indonesia berupa

parlemen kan. Itu tidak mutlak, karena

Ikhwanul Muslimin suatu roh, sementara PKS

itu hanya partai. Itu ada perbedaan, secara

parlemen ataupun secara roh. Roh pergerakan.

Kemudian dari unsur jihad, jihad dari

Afghanistan itu banyak alumni-alumni dari

Indonesia yang belajar ke sana. Makna belajar

itu karena ketidakmampuan mujahidin

Indonesia untuk mendapatkan ilmu-ilmu

militer. Mungkin seperti itu. Jadi terbatas. Bisa

mendapatkan ilmu-ilmu militer tapi harus lewat

formal negara. Akmil misalnya, atau apa. Atau

secara sembunyi mungkin seperti Aceh itu.

Atau mungkin sendiri seperti Poso dan Ambon,

jadi secara sembunyi. Tapi idealisme jihad

sendiri sudah diusung ke Indonesia. Makna

komunitas itu bisa berarti orang-orangnya. Bisa

berarti ajarannya. Termasuk buku panduan itu

ya.

Ya memang sejak awal Indonesia itu kan punya

konsep Islam dan nasional. Ya kan. Dari

konsep Islam dan nasional itu menyebabkan

kubu-kubu Islam yang kecewa makna kecewa

Adanya konsep

harakah dalam Islam.

(415-418)

Masuknya informasi

mengenai harakah ke

Indonesia. (418-430)

Masuknya ideologi

jihad dari

Afghanistan dalam

rupa roh. (433-439)

Pencarian ilmu

militer di Afganistan.

(440-445)

Pemerolehan ilmu

militer lewat

pelatihan secara

klandestin didasarkan

dari idealisme jihad

Afghanistan. (447-

454)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

171

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504

itu dengan perlakuan nasional. Mungkin model

Pak Harto, Pak Habibie, Bu Mega. Itu ada

kekecewaan tersendiri bagi umat Islam. Itu tu

diwujudkan dalam aneka bentuk. Dan yang

lebih parah lagi, bukan lebih parah, maksud

saya yang mengambil bahwa kami tidak setuju

dengan pemerintahan yang ada. Lha itu secara

ideologi sudah berbeda. Bahwa saya, kami;

dengan negara sudah berbeda. Dan tidak mau

dengan negara.

Walaupun masih banyak yang ikut dengan

pemerintah, tapi golput kan banyak. Tapi tidak

ada unsur ideologi. Tapi karena sudah ada

ideologi, maka kami menyatakan diri tidak ikut

pemilu.

Ya ideologi seperti ini masih umum, artinya

begini; kalau ideologi jihad sendiri kan eee

lebih condong kepada arah fisik. Ya walaupun

secara dakwah ada ya. Dakwah bagaimana

kamu harus menghindari kontak dengan

pemerintah, kontak dengan TNI, dalam arti

tidak usah jadi kepolisian atau tentara gitu ya.

Jadi itu sudah tertanam keinginan bagi

kelompok-kelompok ini. Gak usahlah jadi

tentara, gak usahlah, gak usahlah jadi pegawai

negeri. Itu sempat ada, karena itu juga

pemikiran yang runut.

Waktu itu saya melihat ustad Abu Ba‘akar

Baasyir kan mengeluarkan buku putih.

Pembelaan. Termasuk buku-buku kasus

Tanjung Priok. Nha, buku putih ini juga

mempengaruhi cara pandang saya melihat

konsep perbedaan dengan negara misalnya.

Ya, misalnya kasus Tanjung Priok tidak selesai.

Pelaku ya, kita juga tidak tahu. LB Mudari atau

siapa tidak dijadikan tersangka misalnya.

Karena itu sudah ada korban betul gitu lho

yang menurut kami secara umat Islam itu

menarik simpati. Secara saya pribadi menarik

simpati. Lho, kok bisa ya? Orang yang secara

jelas-jelas, okelah atas nama tugas negara tapi

kok disalahgunakan dengan peristiwa yang

sangat besar itu. Contoh lagi ada hal-hal yang

lain. Yang sifatnya itu ya mungkin komji.

Komando jihad, musro, laskar jihad terus

berangkat ke Ambon dan Poso itu sudah ada

Adanya dikotomi

pemerintahan di

Indonesia menjadi

sumber kekecewaan.

(455-468)

Adanya unsur

ideologi menjadi

pemicu anarkisme.

(469-473)

Adanya dakwah

mengenai anarkisme.

(474-485)

Pengaruh buku putih

dari Ustad Abu

Ba‘akar Baasyir.

(486-491)

Munculnya simpati

untuk umat Islam

yang tertindas akibat

penyalahgunaan

kekuasaan. (492-501)

Islam sudah punya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

172

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550

runtutan-runtutan tersendiri. Kita yang nglihat

―Oh, ternyata negara ini tidak perlulah…‖

Dalam arti membatasi pergerakan yang ada di

kubu umat Islam. Karena umat Islam sendiri

sudah punya warna sendiri gitu lho Mas.

Kalau saya berada di kubunya mujahidin

berarti saya ikut jihad. Kalau saya netral di

tempatnya pemerintah, berarti saya orang tidak

punya pendirian. Dari sisi itu, berarti

pemerintah selama ini cuma penengah atau

pihak ketiga.

….tapi fungsi jihad karena orang tahu bahwa

ketika kaum muslim ini dibakar semangatnya

pasti akan cepat terbakar. Sehingga orang-

orang pihak ketiga tu menilai ―Wah, ini bisa

dimanfaatkan.‖ Itu yang pertama. Yang kedua,

dari kaum muslimin sendiri, intern, bahwa

orang-orang yang tertarik dengan dunia konflik

itu tidak hanya satu. Tapi banyak. Kenapa?

Ketika mereka menerima ideologi jihad dari

buku-buku, dari literatur, dari pemahaman dia

mau pergi ke Afghanistan jauh tapi dia melihat

konsep yang dekat, ya Ambon dan Poso itu.

―Wah ini lho betul-betul jihad!‖ Ndak usah

jauh-jauh ke Afghanistan, ke Irak, atau ke

Amerika. Realisasi itu yang menyebabkan

perbedaan. Termasuk saya pribadi melihat

konflik itu konflik jihad betul. Ya saya terlepas

dari penjenengan menganalisa saya terpengaruh

atau tidak. Tapi saya melihat itu konflik jihad,

karena kedua kubu sudah sama-sama

bersenjata, sudah punya sama-sama pemimpin.

Maka mereka layak di antara dua ini. Kalau

ndak ke sini ya ke sini. Nah, ada konsep ketika

kita melihat Tibo di Poso ya; Tibo, da Silva,

atau siapa itu, ketika menggerakan orang non-

Islam di Poso untuk berbenturan dengan

muslim di Poso itu saya tidak tahu latar

belakang apa yang me-melatarbelakanginya.

Tapi kenyataannya mereka sudah melakukan,

entah dia ee tidak suka dengan orang jawa.

Bukan orang Islam ya saya katakan. Mungkin

orang jawa, cuma kebetulan besar yang hadir di

sana sebagian besar orang jawa. Sehingga

muncul pemicunya. Dari situ orang tertarik,

―Wuh ternyata muslim dari jawa dibunuh,

warna sendiri

sehingga negara tidak

perlu ada. (501-509)

Pemahaman akan

pemerintahan sebagai

posisi yang netral.

(510-515)

Pemanfaatan jihad

oleh pemerintahan

yang oportunis. (516-

520)

Ketertarikan terhadap

konflik sebagai

impak dari ideologi

jihad. (520-523)

Realisasi ideologi

jihad di Poso dipicu

oleh pembantaian

Muslim di Poso.

(524-555)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

173

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596

dibantai..Oo ada 13 kelurahan.‖, misalnya. Dan

itu kenyataan memang banyak banget. Melihat

pemakaman tahun 1999 tu kita melihat melalui

video maupun keterangan orang yang sudah

mondar mandir ke sana. Betul.

Ya sebenarnya kalau bentuk solidaritas itu kan

sudah lama ya Mas ya. Sebelum Ambon dan

Poso pun tahun 92. Perang Teluk itu kan Irak,

George Bush sama Saddam Hussein waktu itu

ya. Itu sudah memunculkan empati muslim

Indonesia. Yo wis mulai dari menggambar

Saddam Hussein, menggambar Osama bin

Laden. Itu juga nilai-nilainya tu terpompa.

Terpacu sebenarnya. Wah, saya kalau pakai

kausnya Osama bin Laden bangga. Karena

melawan Amerika. Irak aja dikeroyok orang

banyak. Itu kuat. Itu negeri muslim. Terpisah

dari kita melihat siapa Irak. Tapi kenyataannya

negeri Muslim gitu. Nah, dari situ juga orang

terinpirasi ―Saya harus solidaritas ke sana.‖

Tapi solidaritas ke sana itu sudah mulai hilang

dengan solidaritas ke Ambon dan Poso. Jadi

seolah-olah Ambon dan Poso itu adalah solusi

bagi mereka untuk berjihad. Dekat, terjangkau,

gampang, selebihnya kalau saya melihat, saya

secara pribadi melihat konflik Bosnia di Eropa.

Itu terinspirasi bahwa negara Eropa-pun ada

konflik Islam. Ya kan, itu Bosnia kan Eropa,

muslim Eropa. Pakta Warsawa atau….saya

juga ndak tahu. Yang jelas ketika saya melihat

konsep itu ternyata di negara bule, negara

Kristen sana aja umat Islam juga konflik. Tidak

selamanya orang bule itu non-Islam. Kadang-

kadang ada Islamnya juga. Itu suatu image

yang tergambar pada benak saya mereka itu

kalau bule, kalau Muslim, kalau ada konflik ya

kita harus datang ke sana membela. Hampir

seperti itu. Jadi konsep ini muncul. Kemudian

ketika kita melihat Al-Qur‘an misalnya,

contoh; ya saya tidak menjelaskan secara

detail,tapi kan dari ayat-ayat-ayat-ayat itu kita

bisa memahami bahwa konflik ini akan terus

bergulir di dunia ini. Tidak mesti di Irak, tidak

mesti di Amerika tapi termasuk di Indonesia.

Atau Thailand yang terdekat. Thailand Selatan

kebetulan kan singgungannya kepada orang

Munculnya empati

Muslim dalam kasus

internasional. (556-

570)

Ambon dan Poso

sebagai solusi

berjihad karena

secara geografis lebih

memungkinkan.

(571-575)

Kalau ada muslim

yang konflik, saya

harus membela. (575-

588)

Al-Qur‘an menjadi

pegangan dan

menuliskan bahwa

konflik itu akan terus

bergulir. (588-607)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

174

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642

Budha ya. Jadi rezimnya,junta militernya

Thailand itu juga dengan Filipin..em apa,

dengan Thailand Selatan itu juga agak gesek

gitu lho. Atau ada unsur bahwa Thailand

Selatan dekat dengan Malaysia, dengan

Kelantang. Kelantang di negeri sembilan ini

kebetulan dominasinya agak kuat, Pas (tokoh).

Pas ini lawannya Mahatir Muhammad.

Berseberangan dengan Mahatir. Dia kubu, ya

dikatakan sayap kanan. Dari inspirasi itu,

―Wuh, ternyata di Malaysia juga ada bentuk

perlawanan.‖contoh seperti itu. Nah, kemudian

ketika saya tertarik dengan Poso, dan saya

harus melihat betul. Kalau selama ini kan cerita

dari orang, buku, VCD, tenan ora? Hampir

meyakinkan. Aku pengen meyakinkan lagi

dengan datang sendiri, maka dengan keinginan

seperti itu saya harus datang. Termotivasi, kita

terlepas dari uang ya. ―Mas, kowe tak kek‘i

duit mangakat‘o!‖, ndak. Itu memang dorongan

dalam hati. Ingin tahu. Karena konsep yang

dipelajari dari buku-buku-buku saja kita hanya

tahunya buku. Iya kan, keterangan, tulisan tapi

tidak tahu betul ini fakta di lapangan ini seperti

apa sih. Kenapa sih terjadi perlawanan seperti

itu? Pembantaian seperti itu? Konflik seperti

itu? Karena sudah saling, dari posisi diserang

gantian serang gantian serang. Terus. Dari

konsep seperti itu saya melihat dua kubu ini

sama-sama kuat di Poso. Lha, kemudian ada

aparat. Kita kan sudah muncul, aparat ya,

aparat pihak tengah. Saya katakan pihak tengah

itu antara adil dan tidak kita tidak tahu ya.

Yang jelas ketika aparat sudah datang ke sana,

ada dua bentuk. Ya saya tidak tahu apa dari

pihak non-Islam itu juga menganggap aparat

datang itu musuh. Karena mereka menghalangi

kan. ―Wah, aku arep nyerang wong muslim kok

dihalangi aparat?‖ Yo bisa jadi itu suatu, suatu

perjuangan buat mereka. Mau nyerang muslim

kok ada aparat, itu juga ikut. Sama. Non-Islam.

Islam. Aparat. Kemudian Islam sendiri melihat

aparat bagaimana sih? Ketika aparat ini

dianggap menyerang dia, mujahidin, sama.

Atau termasuk eksekusi Tibo, saya tidak tahu

ya, apakah eksekusi Tibo menimbulkan ekses.

Dorongan dari dalam

hati untuk

mengetahui konflik

Poso dengan

melihatnya sendiri.

(608-626)

Kehadiran aparat

sebagai musuh. (626-

650)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

175

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688

Yang jelas mesti. Jadi orang-orang yang

mengeksekusi Tibo, bertiga itu, pengikutnya

tentu akan benci kepada polisi. Lha itu jelas.

Nah, dari pihak Islam juga hampir begitu,

sama. Maka orang-orang yang dieksekusi Polri,

TNI, pembasmian Tanah Lunto. Itu sudah

muncul dilematis perlawanan. Bahwa polisi

saat ini bagian dari musuh.

Jadi, ya secara umum hampir sama dengan

sebagian orang-orang yang berangkat. Itu

solider, pertama solider Mas. Datang, ayo kita

datang. Ternyata dikabulkan, saya masuk

kelompok Surabaya. Berangkat ke Poso kan.

Begitu kelompok Surabaya berangkat ke Poso,

melihat bahwa saat ini ada pergolakan. ―Mas,‖

ee contoh, ―kamu mau ngapain ke sini?‖, ―Saya

mau jihad ini, membantu kaum muslimin, mau

solidaritas.‖, ―Lho di sini tidak dibutuhkan.‖,

―Lho, kok aneh?‖, ―Lho kamu bisa apa?‖

Memang saya datang waktu itu hanya sebatas

sebagai seseorang yang punya skill jualan,

bengkel, wartel, fotokopi. Terus ngapain di

sana? Dipertanyakan. ―Ada solusi yang lain.

Kamu harus latihan militer dulu.‖, ―Ya, siap,

saya mau latihan militer di Poso.‖, ―Oo, bukan

di Poso...‖ Ada image, saya tidak tahu

kelompok besar di balik itu apa. Saya kan

waktu itu kan betul-betul awam. Saya mau

gabung dengan mujahidin, mujahidin siapa?

Tapi di sana tokoh-tokohnya sudah pinter.

Contoh; siapa yang datang, siapa yang

menempati, siapa yang memberi arahan, siapa

yang menganter, siapa yang mau mengurus

perjalanan. Itu sudah, posko-posko sendiri

sudah banyak. Dan ndilalah ketika sampai di

Poso itu saya percaya, ―Lho kamu jangan

masuk Poso!‖, ―Oke siap, saya tidak masuk

Poso.‖ Terus ke mana? Ikut guide, diajak lagi,

perjalanan jauh, sampai di perbatasan

Malaysia. Muncul pertanyaan, katanya kita

mau jihad? Kok malah ke Nunukan. Tiga hari

perjalanan. Tiga hari Mas. Kapal, sak

transitnya ya. Transitnya mungkin 12 jam, 6

jam gitu. Karena keluar-masuk penumpang,

bongkar barang muatan barang. Itu seperti itu.

Saya lihat, lhoh, apa bedanya? Cuma dari sana

Adanya kesamaan

latar belakang

berjihad: solidaritas.

(651-660)

Kesiapan diri untuk

mengikuti pelatihan

jihad secara militer.

(661-680)

Kesabaran dan

kepatuhan terhadap

guide. (680-710)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

176

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734

saya bisa melihat; ternyata saudara-saudara

saya di Kalimantan juga banyak, di Indonesia

ada banyak. Ini mana ini? Ini masih Indonesia,

itu ada Bank Indonesia, ada kantor kecamatan.

Ini masih Indonesia Mas, tapi kok ringgit

beredar di sini. Peso beredar di sini. Oo, ini

perbatasan. Dollar ada. Dollar Singapur,

dollar… Akhirnya begini, lha masuk ke

Malaysia. Saya yakin kini hidup di luar negeri.

Karena saya tidak punya paspor gitu kan.

Karena dengan paspor itu menunjukkan, saya

ini solider dengan muslim Poso, tapi kenapa

saya dibawa ke sini, Malaysia. Saya manut.

Saya mau bersabarlah, bahasanya itu bersabar.

Apa sih rahasia dibalik perjalanan ini? Begitu

sampai Malaysia, paspor diminta. Lhoh,

stempelnya kan Malaysia ini. Kita mau

menyeberang ke Filipina. Tanpa paspor. Lho,

saya waktu itu juga mulai bertanya. Ya, saya

memang ada sih MILF. Itu hanya sebatas

wacana Mas. Wacana itu sesuatu yang tidak

jelas gitu lho. Apa Abu Sayyaf, terus mau apa.

Perjalanan lagi Mas. Dari perjalanan itu, rasa

simpati saya pada muslim Poso sudah mulai

bergeser. Oo, ternyata di Filipina itu juga ada

muslimnya. Kebetulan waktu itu berhadapan

dengan Manila ya, Manila itu peninggalan

Portugis-Spanyol ya. Jadi kedudukan Spanyol

waktu itu direalisasi oleh Joseph Estrada

sebagai rezim yang anti Filipina Selatan. Nah,

mulai, saya mulai tertarik. Umpama saya harus

bergabung dengan Filipina Selatan. Untuk

menentang, Joseph Estrada di Manila dengan

seluruh kebijakan. Karena dalam perjalanan,

contoh; saya masuk di Filipin, saya ngaji, ―Lho

Mas, ngajinya jangan keras-keras. Ganggu.

Kiri-kanan non-Islam, bisa dilaporkan polisi.‖

Lha mujahidin ini anak kecil, 17 tahun, 16

tahun bawa M-16. Cek poin kendaraan.

Periksa, bawa, ya hampir sama. Karena itu

masing-masing kan. Begitu masuk, makan

siang ni saya. Makan siang sudah mulai tertarik

ni, lhoh dia punya M-16. Kampung ini, lhoh

kok ndak ada....., oo kampung mujahidin. Lha,

makan saya, tak pikir sudah sampai. Belum

Mas, kita akan naik ojek lagi. Waktu itu sekitar

Pergeseran rasa

simpati terhadap Poso

ke Filipina karena

adanya muslim yang

dibatasi dalam

melakukan ritual.

(711-725)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

177

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780

25.000. Berapa kilo ngojeknya. Sekitar 15 kilo

lebih. Naik trail itu lho. Katanya mujahidin

kok, tadi sudah perkampungan mujahidin kok

masuk lagi ke mana ini. Masuk lagi. Ya 15

kilonan. Kurang lebih. Sini bandara [Ahmad

Yani] lebih ya. Saya melihat dalam perjalanan

itu ada kampung kecil. Anak-anak bersenjata.

Terus ada air minum to, berhenti minum. Woo,

gratis ya. Lha itu gini-gini-gini. Masuk lagi.

Masuk ke jantungnya, namanya camp-nya

MILF itu besar. Satu kecamatan. Itu ada

gedung-gedung. Itu gedung apa Pak? Gedung

militer. Kok ada militernya. Saya mulai

tertarik. Itu apa itu? Bengkel pembuatan bom.

Itu bengkel pembuatan roket.

Itu pasar. Tak delok pasarnya juga gedhe. Lha

dari situ sudah mulai tertarik. Berarti kota kecil

tadi tu pintunya. Dari situ sudah mulai

tertanam. Saya di negeri muslim yang gagah,

gitu. Dari situ sudah mulai tertarik bahwa saya

cinta negeri itu. Ketika kita membaca literatur

di Indonesia, jihad itu kan. Diceritakan

mujahidin punya perkampungan dengan

persenjataan yang komplit. Membawa pedang

tidak dilarang, membawa M-16 tidak dilarang.

Baru buku Mas, tapi saya melihat; nyata! Jadi

ada konteks antara nyata dengan buku. Kalau di

Indonesia ini, di Jawa, mbaca sudah Mas.

Mbaca-mbaca. Opo iyo itu ya ada. Terus ada

foto mujahidin mbawa senjata lagi di pos jaga.

Buku-buku. Saya gunting saya tempel buat

kliping. Dari majalah-majalah itu. Sekarang

aku lihat nyata, ketemu orangnya, ketemu

anaknya, ketemu ibuknya, ketemu

komunitasnya yang besar.

Ya apa ya, perasaan kayak wibawa gitu ya.

Mungkin karena itu tadi, pengaruh bacaan.

Mungkin ya. Ketika kita membaca itu kok

gagah-men. Sementara ketika aku mbawa buku

gini, kita melihat polisi kan wedi to? Contoh

seperti itu. Oiya kalau mujahidin mestinya

gagah seperti itu. Mestinya. Tapi kan dari rasa

kliping. Oo ternyata, misalnya polisi bawa

senjata, tak kliping kan nggak layak. Ya tahu,

jelas polisi, tentara gitu lho. Ngapain tak

kliping. Lha ini mujahidin, wong biasa, wong

Fase awal tertarik

berjuang di Filipina.

(726-751)

Tertanam keyakinan

sedang berada di

negeri musim yang

gagah dan mencintai

negeri tersebut. (752-

755)

Melihat perbedaan

antara perkampungan

mujahidin yang nyata

dengan apa yang

sebatas buku saja.

(755-769)

Melihat mujahidin

yang menenteng

senjata sebagai sosok

yang berwibawa dan

gagah. (770-797)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

178

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826

sipil, bersenjata. Yo kan gagah Pak. Bahwa,

apa tu, saya sempat ini; anti-udara. Ada

posternya di majalah. Mujahidin megang

senjata, tak gunting juga tak tempel. Gagah

banget ya. Dia bukan jendral, bukan letnan,

bukan kapolres, kapolda bukan. Tapi pegang

senjata. He‘e, dari situ, dari unsur situ. Jadi

bukan unsur secara formalnya. Tapi secara

wibawanya. Saya mengkliping itu seolah-

seolah saya dream, mimpi ya, kapan ya kayak

seperti itu. Waduh, aku kalah ya sama itu, itu

kayaknya masih muda. Ya umur 10 tahun, 12-

15 tahun lah gambar dari isi cerita. Itu sudah

megang senjata. Misalnya kalau kita melihat

martir. Martir itu bomber ya. Itu kan pakai gini,

pakai roket jejer-jejer. Gagah sekali, ini kok

ditakuti sama Amerika. Hampir sama seperti

itu, maksud mengkliping itu agar opo yo, aku

seneng mbek kliping iki lho. Seolah-olah

kliping ini menunjukkan aku. Ho‘o, hal yang

luar biasa. Dan itu bagaimana kalau terjadi

pada saya dan tidak di tempat yang tidak

seperti ini. Nggak mungkin di Indonesia.

Ya tentu kalau kita antara teori itu seolah-olah

apa ya, hambar ya. Tapi kalau praktek, yang

dipegang itu seolah-olah meresap ke seluruh

jiwa.

Yaaa, ya ambillah antara sesuatu yang nonsens,

sesuatu yang mimpi dengan nyata. Jadi seolah-

olah tu anu. Seolah-olah malah nggak percaya.

Ternyata kemarin baru baca sekarang sudah

jadi kenyataan. Ya kita mbaca tu tahun 98 ya.

Tahun 2000, dua tahun kemudian, dua tahun

setengah baru terbukti. Karena konsep jihad

waktu saya kuliah, cuma perdebatan aja. Jihad

itu kayak apa sih? Oo, jihadnya harus sperti

Rasullulah begini-begini-bgini. Terus di

kampus beda lagi nanti di pondok itu. Ooo

jihad tu mendirikan pesantren sebanyak-

banyaknya, terus hapal Qur‘an. Konsep-konsep

seperti itu kan perdebatan Mas.

Kalau saya melihat ya, memang kalau konsep

perjuangan diri sendiri ya betul. Ada syaratnya.

Jadi, tidak harus diri sendiri. Ada syaratnya.

Jadi makna syarat itu begini; ee ini kajiannya

hampir sama sebenarnya. Misalnya nabi ya,

Identifikasi diri

terhadap mujahidin.

(797-803)

Praktek sebagai

mujahidin seolah-

olah meresap ke

dalam jiwa, jika cuma

teori terasa hambar.

(804-807)

Rasa tidak percaya

dengan

keberadaannya

sekarang. (808-814)

Adanya perbedaan

konsep dalam

berjihad. (814-821)

Konsep berjihad

terhadap diri sendiri

memiliki syarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

179

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

827 828 829 830 831 832 833 834 835 836 837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872

nabi itu kan perang badar. Perang badar itu

disebutkan di sana; kalau perang badarnya nabi

kalah, umat Islam lenyap. Tapi kalau perang

badarnya menang, diharapkan bisa menular

turun-temurun. Tapi dalam kenyataannya

perang badar menang. Nah, ketika menang ini,

mereka juga kadang anu lupa. Kemenangan itu

seolah-olah dari mereka. Makanya timbul

bangga. Nah, rasa bangga itu dalam diri sendiri.

Maka Nabi menamakan, ―Kita barusan dari

perang kecil…..‖, lhoh kok bisa ya Nabi, wong

perang badar itu antara hidup-matinya Islam.

Kalau perang-perang yang lain kan bukan

hidup matinya Islam. Lha ini kan hidup

matinya Islam. Kok ke perang besar, perang

besar adalah hawa nafsu. Setelah menang ini

seolah-olah bangga, lupa diri. Itu yang

diingatkan oleh Nabi. Nah, orang sekarang

kalau dikatakan jihad itu nafes, jihad jiwa. Itu

betul. Tapi kan harus melalui suatu screening

perjuangan yang besar. Misale puasa tok. Lha

puasa‘e ya bukan perjuangan. Berjuang dengan

diri sendiri, dari tidak makan pagi sampai

makan sore. Perjuangan, tapi bukan itu secara

hakiki. Kalau saya melihat, konsepnya seperti

itu betul, jihad naf, memerangi diri sendiri, ada

syaratnya. Kita harus melalui, syaratnya harus

melakukan sesuatu yang pergolakan besar.

Dalam Islam.

Ya dikatakan pergolakan itu ya kamu harus

amar ma„ruf nahi munkar. Terus misalnya,

walaupun wujudnya beda-beda. Misalnya FPI,

sweeping misalnya, sweeping-nya miras, terus

tempat-tempat gelap. Lha itu kan sudah

realisasi dari FPI. Tapi itu salah satu gitu lho

maksud saya. Nah, baru setelah dia kembali

dari men-sweeping, dia kembali ke jihad besar.

Jihad naf, ya itu menang, itu sok opo, gropyok

sana, datang ke monas, datang ke mana. Itu

prestasi kamu. Tapi setelah pulang, kamu

jangan bangga dulu. Wong itu, diskotik tak

tutup mbek pasukanku. Seneng. Tapi kamu

setelah pulang jangan bangga dulu, lha makna

bangga pulang lebih besar dari peristiwa itu.

Tapi proses penutupan itu sudah dilakukan.

Nah, bagi orang-orang yang punya idealisme

tersendiri. (822-855)

Penegakan konsep

amar ma„ruf nahi

munkar dalam rupa

yang berbeda sesuai

konteks. (856-907)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

180

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

873 874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918

jihad syaratnya harus bisa menegakkan Islam.

Makna menegakkan Islam seperti tadi. Ketika

Poso meminta bantuan, ya harus datang. Ketika

Ambon mengalami, harus datang.

Iya betul, misalnya NTB ya. NTB dikatakan

waktu itu ya. Itu mungkin bukan prestasi, baru

suatu statement secara umum. Mau memerangi

hawa nafsu. Tapi ketika NTB terjadi dengan

Ahmadiyah misalnya. Ada idealisme bahwa

Ahmadiyah India itu nabi baru, nabi ke-26, itu

juga bagian dari jihad. Maka itu ada konflik

kan itu. Konflik dengan Ahmadiyah di NTB.

Itu juga bagian dari jihad. Jadi makna jihad

bagi diri sendiri terus kita memerangi diri

sendiri, tapi melihat konteks di lingkungan

ndak. Dari situ saya yang melihat ada konsep

syarat.

Syarat. Harus ada syaratnya. Jadi boleh

memerangi diri sendiri, tapi ada syaratnya.

Ho‘o, kalau sudah melakukan. Jadi saya

katakan sesuatu yang besar banyak. Misalnya

contoh; Bromo misalnya, gunung Bromo, kan

sedekah. Nyembah gunung-lah. Apalagi, Nyi

Roro Kidul misalnya, Jogja. Itu juga….amar

ma‟ruf nahi munkar. Cuma ketika saya ke

Filipin, karena konsepnya konsep militer amar

ma‟ruf-nya ya mencegah Joseph Estrada

memusnahkan etnis muslim, umat Islam di

Filipina Selatan.

[konsep amar ma‟ruf nahi munkar itu memang

kontekstual sekali, artinya setiap daerah

berbeda?] Iya, berbeda. Betul. Karena ada

permasalahan-permasalahan yang dihadapi

orang Semarang dengan orang Poso dengan

orang Filipin berbeda. Begitu.

Kliping itu ya. Jadi ada perbedaan sekarang,

malah sekarang tu seolah-olah hal-hal yang

sifatnya ngumpulin gambar tu ya bolehlah.

Seperti saya facebook ya. Facebook saya

simbolnya anak kecil di Filipin. Itu hanya

sebatas kecintaan saya, simpati saya kepada

muslim Filipin dalam Moro. Afghanistan

misalnya, atau Irak misalnya saat itu. Atau

Palestine mungkin ya, anak-anak Palestine

bawa senjata bawa batu misalnya. Bagus di

facebook. Itu hanya empati-simpati. Padahal itu

Ada perbedaan

pandangan setelah

dan sebelum

menerapkan ilmu

jihad di medan

perang. (908-922)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

181

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

919 920 921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962 963 964

juga dzohir saja, tapi itu belum bentuk praktek.

Nah saat ini, eh saat itu maksud saya, ketika

saat itu saya melihat saya itu sudah ada di

medan jihad. Saya sudah menerapkan ilmu.

Jadi siapa saja yang berkubu dengan Manila,

dengan Estrada, dengan seluruh pasukannya.

Walaupun dia itu ada sebagian mujahidin di

Filipin sendiri, walaupun ada muslim yang

dibayar oleh Manila, untuk jadi tentaranya

Manila. Itu juga termasuk bagian dari musuh.

Jadi bentuk perlawanan sampai seperti itu,

karena konsep jihad harus bergabung dengan

timnya MILF. Di luar timnya MILF jadi dia

melawan kita. Jadi proses-proses peperangan di

Filipin itu, saya menganggap ini lho jihad

kami. Saya katakan jihad kami, tidak berbeda

dengan Afghanistan. Afghanistan berhadapan

dengan sekutu. Atau dengan Rusia mungkin.

Tapi ini berhadapan dengan Manila.

Iya betul. Jadi kalau konsep-konsep perlawanan

saya lihat gini; kalau di Al-Quth Jerusalem itu

ada perbedaan Mas. Itu kan tanah suci. Jadi,

umat Islam sebelum berkiblat ke Mekkah itu

kiblatnya adalah masjid Aqsa. Tempatnya

Ishak, Ishak. Kemudian Rasullulah

diperintahkan berkiblat ke Mekkah sekarang,

hari ini. Tapi itu tetap tanah sucinya umat

Islam. Karena di sana nabi Isra Mi‘raj. Jadi

saking sucinya bagi umat Islam ini dianggap

bagian dari tanah suci. Bahkan perintahnya

nabi tu ziarahlah kamu ke tiga tempat; Mekkah,

Madinah dan Aqsa Jerusalem. Karena itu

bagian dari tanah suci Islam. Ndak mungkin

kalau Yahudi mengkalim punyanya dia sendiri.

Kalau adil dibagi. Tapi kenyataannya kan ndak.

Punyanya orang Yahudi. Kami melihat

konspirasi untuk jihad. Sementara kami kalau

bisa membebaskan Filipin, maka kami akan

membebaskan Masjidil Aqsa. Jadi seperti itu.

Walaupun secara mujahidin dari Filipin, ee dari

Palestine datang ke Filipin, e Palestina ke

Afghanistan mereka juga punya image yang

sama bahwa saya ke Afghanistan belajar, saya

ke Filipin belajar. Nanti pulang ke Filipin, saya

ingin melawan Yahudi, baik melalui Hamas

maupun yang lain-lain yang berkenaan dengan

Mengganggap siapa

saja yang berada di

luar tim adalah

musuh. (923-932)

Menyetarakan jihad

di MILF dengan

kasus jihad lainnya.

(932-976)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

182

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999

1000

1001

1002

1003

1004

1005

1006

1007

1008

1009

1010

tentara Israel. Pemukiman itu. Itu, itu contoh

aja, jadi kalau memang inspirasi jihad pertama

itu memang sebagian dari konsepnya Palestine

secara mendasar. Karena beliau, tokohnya,

Abdul Azam karena beliau dari Palestine terus

berangkat jihad ke Afghanistan. Karena

ketidakmampuan Abdul Azam untuk

memimpin jihad di Palestine. Maka beliau

pergi ke Afghanistan untuk menimba ilmu,

mencukupkan ilmu kemudian melakukan

perlawanan di sana. Dan itu intinya ingin

membebaskan Palestina.

Ee, sebenarnya konsep Islam awal saya pahami

tu konsep Islam NU. Nahdatul Ulama. Secara

umum. Ya tahlilan, ya mejid, ya bedug, ya

sholawatan, kurang lebih konsepnya seperti itu.

Yasinan, tahlilan. Itu konsep pertama. Itu saya

memasuki jenjang SMA, ada tokoh-tokoh al-

Irsyad. Ada Muhammadiyah. Ada dua kubu,

baik Muhammadiyah maupun al-Irsyad itu

dicap Wahhabi. Karena bersumber dari Arab

ya.

Mereka [Al-Irsyad] punya visi untuk

membersihkan ajaran Islam. Makna

membersihkan ajaran Islam tu berkenaan

dengan cara ibadat. Contoh orang meninggal di

3 hari, 7 hari, 10 hari. Itukan Hindu. Konsep

Hindu. Kemudian diislamkan oleh Wali Songo,

cuma oleh orang-orang al-Irsyad itu nggak mau

dilanjutkan sekarang. Itu tradisi sudah dulu.

Sekarang harus kita tinggalkan. Itu konsep

Wahhabi. Muhammadiyah juga begitu. Hampir

mirip. Muhammadiyah kan Ahmad Dahlan

Jogja. Itu juga kuat. Dia bisa masuk ke Jawa

Timur, itu juga benturan-benturan. Termasuk

saya memahaminya. Saya tertarik. Ketika saya

SMA tu kok ada perbedaan ya antara orang

tahlilan dan ndak. Runut dan tidak. Maka saya,

permasalahan, dari mana sih kok iso beda. Saya

runut gitu lho. Dari orang NU saya sebenarnya

mulai tertarik dengan orang-orang

Muhammadiyah. Caranya. Nah, ada buku-buku

literatur dari al-Mukmin. Iya to, termasuk

Ponorogo. Wah ketoke kita harus berdiri di atas

semua kelompok. Oo, fiqih-nya begini-begini-

begini. Oya.

Perubahan pandangan

keagamaan dari yang

cenderung NU ke

yang cenderung

Muhammadiyah

karena masalah ritual.

(977-1010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

183

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1011

1012

1013

1014

1015

1016

1017

1018

1019

1020

1021

1022

1023

1024

1025

1026

1027

1028

1029

1030

1031

1032

1033

1034

1035

1036

1037

1038

1039

1040

1041

1042

1043

1044

1045

1046

1047

1048

1049

1050

1051

1052

1053

1054

1055

1056

Setelah konsep berbeda, saya mulai bertanya

ni. Secara ilmiah, kamu [Muhammadiyah]

kenapa kok berbeda dengan orang NU?

Dijelaskan. Kami berbeda dengan orang NU

karena konsep-konsepnya Jawa. Konsep

Indonesia. Konsep Hindu. Sementara kami

menggunakan konsepya nabi. Konsep Arab

Kurang lebih seperti itulah, sehingga cara-cara

yang ditempuh oleh NU tu terlalu ribet. Identik

dekat dengan, ya campurlah dengan Hindu.

Hampir sama. Lhoh, Islam kok slametan, roh‘e

itu 3 hari masih di rumah. 40 hari menjauh

dikit. 1000 hari baru jauh. Kok bisa konsep

seperti itu darimana? Karena dalam konsep

Islam meninggal ya meninggal, terputus.

Kecuali tiga; amalnya, sodaqohnya jariah, sama

ilmunya yang bermanfaat. Itu yang terus

mengalir dan tidak putus-putus. Maka kita

sebagai anak, ―Oiya, kalau begitu betul ya.‖

Bisa dibilang gitu. Karena itu konsep

didasarkan Hadis. Sementara orang-orang

harus nganu, ngumpul ya satu kampung baca

Qur‘an semua pahalanya kita kirim ke ibuk,

misalnya. Ee, kok bisa begitu ya. Kok bisa

dikirim. Berarti orang semakin kaya, bisa

ngumpulkan seribu orang. Nggaji orang mbaca

Qur‘an, dikirim ke ibu kan bisa. Berarti

konsepnya bisa dibeli dengan uang dong.

Contoh seperti itu Mas.Jadi konsep-konsep

seperti itu yang dipaparkan Muhammadiyah,

saya tertarik. Oiya, besok saya tinggalkan deh

tradisi itu. Saya ngomong ke keluarga saya

seperti itu. Misalnya seperti itu. Saya nanti

kalau saya meninggal ndak usah seperti ini.

Nanti kamu susah. Aku meninggal, udah nggak

meninggalkan apa-apa kamu utang ke sana

untuk nyari makanan. Untuk mbancaki saya.

Itu sudah tradisi Hindu. Kalau bisa, saya punya

utang apa misalnya. Saya punya utang si fulan

100.000, itu bayaren ben neng akherat aku gak

nduwe tanggungan utang. Konsep seperti itu

digagas oleh Muhammadiyah dan bagus. Terus

Muhammadiyah menawarkan pendidikan. Ada

SMP SMA Muhammadiyah. Ada kampus.

Justru ini lebih mendekati keperluan umat

daripada tadi. Bancakan, terus ngumpul bareng

Konsep dalam

Muhammadiyah yang

menarik karena

―kembali ke nabi‖.

(1011-1060)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

184

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1057

1058

1059

1060

1061

1062

1063

1064

1065

1066

1067

1068

1069

1070

1071

1072

1073

1074

1075

1076

1077

1078

1079

1080

1081

1082

1083

1084

1085

1086

1087

1088

1089

1090

1091

1092

1093

1094

1095

1096

1097

1098

1099

1100

1101

1102

satu lapangan, istiqosah, kaul misalnya atau

apa. Padahal menurut saya kalau itu memang

dilakukan oleh nabi, nabi melakukan hal itu.

Nabi kan ndak. O, ini kyai sing melakukan.

Kalau Salafi sebenarnya saya tidak cocok dari,

dari cara penyampaian. Jadi mereka betul,

metodenya menghindari fitnah misalnya. Tapi

metode penghindarannya kadang terlalu, terlalu

berat di hadapan umat. Sehingga kalau disuruh

bergabung dengan Salafi saya nggak bisa.

Kemudian Salafi cara mengkajinya tentang

jihad itu juga sudah beda. Karena sudah ada

unsur politik. Menurut saya. Karena Salafi itu

melihat kalau jihadnya itu Ambon dan Poso

kemudian dilakukan secara berjamaah, itu ndak

boleh. Jadi gini, orang jihad, itu tidak usah

pake baiat. Padahal makna jihad bersama-sama

kan ada janji. Saya mengangkat si fulan kan

sebagai ketua. Dalam posisi jihad ini. Tapi

dalam Salafi ndak ada.

O yang Salafi ndak pake. Ndak pake baiat,

ndak pake jamaah. Jamaah itu komandannya

siapa, wakilnya itu siapa, penanggungjawabnya

siapa, amirnya siapa. Makanya kalau JAT,

Jamaah Anshorut Tauhid, saiki ustad Abu itu

oleh teman-teman Salafi disebut sebagai

jamaah bid‘ah. Tidak ada jamaah. Lha itu

berbeda, sementara keyakinan saya, JAT

adalah salah satu jamaah. MMI, kemarin

dengar ya, kongres MMI di Jogja kan. MMI itu

juga salah satu bentuk jamaah. Terus ada lagi

jamaah Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir tu…..

Jadi kalau apa ya, ditahan, kemarin-kemarin 5

tahun, sekarang kan tidak ditahan nih. Memang

dari sisi cara pandang, tetep berbeda.

Perbedaannya mungkin ketika kita di dalam ni

kan ya banyak temen-temen ya. Kita kan

kumpul nih. Jadi kumpul dari kasus A, B, C, D

yang mereka juga memiliki pola pemahaman

yang berbeda. Jadi kacamata di dalem yang kita

gunakan waktu itu, karena waktu itu kita sudah

menjalani proses hukum ya, maka perbedaan

yang didapat di dalam hukum, hukum dalam

praktek maksud saya ya. Hukum yang dalam

praktek itu kan eee ya banyak celanya. Artinya

hukum Indonesia ini masih lemah. Masih

Diskrepansi konsep

pandangan agama

dengan pandangan

kaum Salafi. (1061-

1088)

Memandang praktek

hukum di Indonesia

yang banyak celanya.

(1089-1109)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

185

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1103

1104

1105

1106

1107

1108

1109

1110

1111

1112

1113

1114

1115

1116

1117

1118

1119

1120

1121

1122

1123

1124

1125

1126

1127

1128

1129

1130

1131

1132

1133

1134

1135

1136

1137

1138

1139

1140

1141

1142

1143

1144

1145

1146

1147

1148

lemah, ya mungkin tentang permainan uang,

tentang bagaimana pilih kasih, koruptor sama

maling ayam, itu sudah terlihat jelas di dalam

gitu lho. Terus diskriminasi perlakuan, itu

hukum dalam praktek. Jadi bagaimana kami

diisolasi, kemudian yang lainnya diberi

kebebasan. Itu dialami. Kemudian proses,

proses kubi, proses remisi, dari sana kita bisa

melihat cara pandang negara terhadap kami.

Gimana sih kami diperlakukan oleh negara.

Negara saat itu menganggap kami extra

ordinary, kejahatan luar biasa ya. Tapi negara

tidak mengimbangi, makna tidak mengimbangi

mungkin ya fasilitas, mungkin ya berupa

perlakuan. Contoh fasilitas, kita ni kan tahanan

teroris ni, kan akrab dengan Al-Qur‘an, akrab

dengan masjid, akrab dengan ya mushola lah.

Mestinya kalau meng…apa ya, bentuk selnya,

karantinanya, kita ya layak. Tempat sholat juga

layak, mestinya seperti itulah kurang lebih.

Tapi perlakuan yang diterima kami ndak seperti

itu, ndak sempurna. Sehingga kami mengkritik

negara ni, apa ya istilahnya, dana untuk

penahanan kami tu ndak disalurkan kepada

kami. Karpet misalnya untuk sholat berjamaah,

sholat Jumat. Banyak hal, air wudhu, air mandi.

Nggak layak. Dari situ kita melihat negara

sebagai negara yang ingin mengucilkan kami

sebagai tahanan teroris itu agar mental kami

jatuh, agar kami tidak diberi kesempatan,

dipisahkan dari narapidana lain. Padahal

narapidana lain itu kan juga muslim gitu lho.

Ada kewajiban, misalnya pesantren.

Ramadhan. Mestinya dicampur, ada

diskriminasi. Ndak boleh khotbah misalnya.

Banyak hal yang lain, yang sifatnya itu

perbedaan negara dengan kami. Sehingga

perlawanan dari sisi ideologi, ―Oo ternyata

negara tu negara yang bejat.‖, klaim dari kami

para teroris dari sisi seperti itu. Ada pun secara

fisik, fisik di dalem kita mendengar suatu

action di Poso, action di Mapolres, action di

mana lah. Itu suatu luapan, ―Wah betul itu!

Lakukan!‖, misalnya seperti itu. Jadi Marriot 2,

contoh Marriot 2 ya. Atau Bali 2 lah. Bali 2

saya di dalem ya. Bali 2 saya masih di dalem,

Negara dipandang

bejat karena fasilitas

ibadah di penjara

sangat minim. (1110-

1142)

Merasa bangga jika

ada yang meneruskan

perjuangan jihad.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

186

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1149

1150

1151

1152

1153

1154

1155

1156

1157

1158

1159

1160

1161

1162

1163

1164

1165

1166

1167

1168

1169

1170

1171

1172

1173

1174

1175

1176

1177

1178

1179

1180

1181

1182

1183

1184

1185

1186

1187

1188

1189

1190

1191

1192

1193

1194

kita masih menganggap ada Bali susulan.

Apakah mesti mereka generasi kami. Kan

nggak mesti. Tapi dari kebanggaan tersendiri

kami yakin, ―Woo, tu lho coba…‖ Bentuk

daripada negara ini memperlakukan yang tidak

tepat dzolim-lah. Mereka balas dendam

misalnya. Ya mungkin berkaitan dengan

tembak mati, ya kan misalnya. Eksekusi

Amrozy. Belum waktunya sudah dieksekusi.

Baru 6 tahun. Macem-macemlah. Jadi cara

pandang saya dengan negara, adapun hukum,

misalnya maling ayam dihukum 2 tahun.

Koruptor 2 tahun. Koruptor 2 milyar 2 tahun.

Maling ayam, bunga, waktu itu bunga

gelombang cinta. Nyuri itu aja hukumannya 2

tahun. Contoh. Berarti betul-betul tidak adil.

Berarti hukum Indonesia tidak layak

diterapkan. Sementara hukum Islam wajib

diterapkan. Contoh seperti itu. Perbandingan

ideologi maksud saya. Betul-betul bobrok

hukum Indonesia, betul-betul bagusnya hukum

Islam. Dari keyakinan.

Cuma saya secara prinsip ya, secara prinsip

melihat latihan militer itu sebenarnya versi saya

sah-sah saja. Sepanjang itu secara nilai Islam

itu diniatkan sebagai i‟daad, persiapan.

Kalau mau latihan bagi saya ya monggo.

Seperti kemarin saya menjalani di Moro tu

latihan. Tetapi dalam kondisi tertentu, kondisi

tertentu karena terpaksa, berbenturan dengan

kepentingan, ya kayak kepentingan Ambon-

Poso. Itu kan kepentingan Mas. Itu baru

diterapkan. Tapi kalau di Jawa ini kan belum,

belum ada kepentingan. Cuma sebagian besar

dari temen-temen yang bergerak di Aceh tu kan

berdasarkan kepentingan. Nanti setelah dari

sini, kita akan action di pulau Jawa. Ada

lanjutan bahasanya. Nah, peristiwa Mapolres

Cirebon, peristiwa polisi di Solo, peristiwa

polisi di Poso, peristiwa di mana saja yang

sifatnya tu kontak. Antara densus dengan polisi

atau dengan instansi misalnya. Waktu peristiwa

bom Utan Kayu, bom buku ya, itu juga indikasi

dari nganu, kemampuan pelatihan. Adapun cara

pandang saya, detik ini, detik ini ya, ee

misalnya nyerbu pos polisi. Menurut Pak Yusuf

(1142-1154)

Ketimpangan hukum

memunculkan

pandangan bahwa

hukum Indonesia

tidak layak

diterapkan dan

keyakinan bahwa

hukum Islam wajib

diterapkan. (1154-

1170)

Memandang latihan

militer, secara nilai

Islam yang diniatkan

sebagai i‟daad,

adalah sah. (1171-

1174)

Latihan dianggap sah

sejauh berbenturan

dengan kepentingan.

1175-1192)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

187

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1195

1196

1197

1198

1199

1200

1201

1202

1203

1204

1205

1206

1207

1208

1209

1210

1211

1212

1213

1214

1215

1216

1217

1218

1219

1220

1221

1222

1223

1224

1225

1226

1227

1228

1229

1230

1231

1232

1233

1234

1235

1236

1237

1238

1239

1240

bagaimana sih? Bagi saya termasuk gereja

Jebres ya di Solo, sekarang ini temen-temen ini

melakukan perlawanan karena, apa ya

istilahnya, parsial artinya dewe-dewe. Isone iki

neng Poso pos polisi Solo, eh pos Poso. Iki kok

isone, ho‘o, neng gereja Jebres gereja. Neng

Mapolres Cirebon tak sikate misale. Hampir

sama. Kemiripan antar Cirebon dengan Solo itu

sudah ndak ada hubungan. Mereka kalau ada

yang sama, pos polisi targetnya. Tapi kok

polisi, satu orang lagi, nembak lagi. Lha ini

pos, kantor polisi bom. Karena sudah dewe-

dewe. Sudah ndak ada koordinasi. Ini layak

ndak, ini bagaimana, ndak ada pertimbangan.

Menyikapi yang seperti itu, saya termasuk

dengan yang tidak setuju, tidak sependapat

dengan action-action seperti itu. Dari satu sisi.

Adapun sisi yang lain mungkin mereka

semangat untuk apa ya hmmm, kalau di

Ambon-Poso mungkin menghidupkan kembali

konflik. Mungkin ya. Menghidupkan kembali

konflik dengan identik, jadi peristiwa ee

sebelum-sebelumnya, Ambon-Poso ni maksud

saya. Ambon-Poso tu masih ada rentetannya.

Jadi orang yang non-Islam dengan menyusun

kekuatannya, muslim dengan menyusunnya.

Sama-sama. Hadir densus itu karena itu tadi,

sama-sama. Dan itu masih saya anggap, saya

anggap masih akan laten dan masih akan

rawan. Dua daerah itu, Ambon dan Poso. Kalau

di Indonesia, di Jawa itu, saya katakan tadi

karena parsial seperti kemarin penembakan di

Poso ya atau NTB ya, NTB. Itu bentuknya

sudah lokal-lokal. Solo tembak mati, ditabrak

tembak mati ya. Terus apalagi, penangkapan di

mana lagi. Itu sudah sendiri-sendiri. Jadi sudah

tidak terkait secara global.

Sebenarnya kalau saya dulu, konsep-konsep

jihad atau konsep-konsep pemahaman NU,

kemudian meningkat bertambah jadi

Muhammadiyah-lah. Bahasa garis besarnya

seperti itu. Kemudian kita sudah mulai sinkron

dengan tidak terikat kepada organisasi. Contoh:

saya dulu NU berubah jadi Muhammadiyah

misalnya. Pemikiran Muhammadiyah. Kita

hanya mencontoh sikap-sikap Muhammadiyah,

Ketidaksetujuan

dengan aksi yang

bersifat parsial karena

cenderung

menghidupkan

konflik. (1192-1231)

Ketidakterikatan

dengan aliran dalam

Islam dengan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

188

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1241

1242

1243

1244

1245

1246

1247

1248

1249

1250

1251

1252

1253

1254

1255

1256

1257

1258

1259

1260

1261

1262

1263

1264

1265

1266

1267

1268

1269

1270

1271

1272

1273

1274

1275

1276

1277

1278

1279

1280

1281

1282

1283

1284

1285

1286

tapi saya bukan orang Muhammadiyah. Begitu

maksudnya. Misalnya orang Muhammadiyah

tidak tahlilan. Kan saya juga tidak tahlilan.

Tidak kunut subuh juga tidak kunut subuh, tapi

saya bukan orang Muhammadiyah. Saya ingin

kembali sebagaimana Islam. Jadi Islam itu apa

yang diajarkan ya Islam. Nanti kalau saya ke

Muhammadiyah orang NU mesti benci kepada

orang Muhammadiyah. Saya kalau NU,

Muhammadiyah benci sama orang NU.

Timbal-balik. Tapi kalau saya posisinya saya

bukan NU bukan Muhammadiyah saya Islam,

Islam, Islam tok gitu lho ndak ada Islam NU

Islam Muhammadiyah. Ditambah-tambah.

[Patokan menjalani agama Islan] Ya sama, Al-

Qur‘an dan Rasuna ya. Adapun perkataan

Amien Rais, perkataan Gus Dur, itu kan

perkataan manusiawi. Selebihnya saya lebih

khusus mengkaji kepada kitab. Jadi Al-Qur‘an,

Hadis, sama tunjangan-tunjangan kitab yang

terpercaya. Makna kitab yang terpercaya tetap

bersumber pada itu. Bukan kepada personal.

Kalau Amien Rais kan figur. Nurcholish

Madjid kan figur. Gus Dur kan figur juga.

Mereka fatwa misalnya. Lha fatwa ini saya

kembalikan, Al-Qur‘annya bagaimana sih.

Fatwanya dia. Itu contoh aja sih, jadi ketika

orang NU harus milih PKB misalnya, kalau

nggak milih dosa misalnya. Lhoh kok dosa dan

tidak tergantung PKB. Ndak boleh. Amien Rais

juga begitu, semuanya harus ikut PAN

misalnya, kader Muhammadiyah harus ikut

PAN. Siapa yang mengharuskan kan nggak

ada. Itu contoh. Jadi pem-bully-an dalam partai

itu kan kembali ke masing-masing, kalau saya

ndak nerima PAN ya nggak masalah. Saya

nggak menerima PKB nggak masalah. Jadi

pendapat Muhammad, pendapat

Muhammadiyah sendiri, NU sendiri, saya

sendiri. Walaupun ada kemiripan banyak

dengan Muhammadiyah. Dan saya memang

setuju dengan visi-misinya pendidikan

Muhammadiyah itu bagus. Kan bagus, karena

lebih tuntutan zaman kan ya. Tapi kalau NU

kan tradisional, masih tertututp dengan science

lah. Bahasanya seperti itu. Tapi itu hanya

untuk kembali ke

Islam. (1232-1254)

Kembalinya segala

aturan dengan

patokan Al-Qur‘an,

Rasuna, Hadis, dan

nabi. (1255-1293)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

189

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1287

1288

1289

1290

1291

1292

1293

1294

1295

1296

1297

1298

1299

1300

1301

1302

1303

1304

1305

1306

1307

1308

1309

1310

1311

1312

1313

1314

1315

1316

1317

1318

1319

1320

1321

1322

1323

1324

1325

1326

1327

1328

1329

1330

1331

1332

istilah-istilah, dua istilah itu. Kemudian Pak

Yusuf sekarang ini, misalnya tadi, tadi saya

sholat ya. Bagaimana tuntunannya? Saya pakai

tuntunannya nabi, pakai aturan. Dzikir juga

begitu, habis sholat kan ada dzikir doa-doanya.

Apa yang dilakukan? Ya doa sebagaimana

nabi, selebihnya saya ngaak ikut gitu.

Kemudian untuk masalah kacamata jihad,

memang untuk hari ini, hari ini kan temen-

temen sebagian besar masih dipenjara. Teman-

temen yang masih ada yang umur 15 tahun, ada

yang 18 tahun, ada yang 20 tahun. Sementara

saya dulu kan 10, jadi masih ada. Saya dengan

mereka, tetep apa ya, ya kayak kenal sama Mas

Hari gitu lho. Misalnya sekarang dia dalam

proses mengurus surat pembebasan, ―Mas,

tolong sampeyan ke kejaksaan!‖, misalnya,

―Tolong ambilkan surat pengantar dari

kejaksaan bahwa saya benar-benar tidak punya

kasus lagi.‖ Kan ada tu orang punya kasus. Ya

ada orang ikut ngrampok, pengeboman,

mascem-macem karena ada kasus banyak.

Biasanya dalam jaksa tu ada daftarnya. Lha

temen saya tu misalnya, ―Mas, tolong uruskan

surat bahwa saya ndak punya…‖, ―Pak Jaksa,

ini si fulan ndak punya surat kasus lagi ndak?‖,

―Ndak ada.‖, ya udah diterbitkanlah surat

nggak punya kasus. Siap untuk dibebaskan.

Surat ini juga penting, aku dengan dia, sama-

sama di dalem karena merasakan bagaimana

susahnya. Misalnya nyuruh orang, nyuruh Mas

Hari misalnya. Mas Hari kan belum pernah

berkenalan dengan jaksa. Belum pernah

bersentuhan dengan jaksa. Arep ngomong dari

mana. Terus nggak ngerti jalannya kan. Lha

saya orang yang sudah tau, ―Pak Kalsipidum,

saya ngurus si fulan teroris ini-ini-ini‖. Sekian.

―Oya Mas, 3 hari lagi.‖ Gampang kan. Kalau

njenengan bingung, nemui siapa. Kalau saya

udah pengalaman. Itu contoh. Jadi aku dengan

mereka itu hampir sama, kemudian, itu sisi-sisi

persamaan dalam hal mempermudah surat.

―Mas, ini ada temen dari Malaysia yang

ditahan, besok bebas.‖ Ditahan di imigrasi, ya

imigrasi kan dia bebas dari penjara Nusa

Kambangan kan begitu keluar nggak boleh

Menjaga silaturahmi

dengan teman-teman

mantan teroris

didasarkan oleh rasa

kemanusiaan. (1294-

1370)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

190

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1333

1334

1335

1336

1337

1338

1339

1340

1341

1342

1343

1344

1345

1346

1347

1348

1349

1350

1351

1352

1353

1354

1355

1356

1357

1358

1359

1360

1361

1362

1363

1364

1365

1366

1367

1368

1369

1370

1371

1372

1373

1374

1375

1376

1377

1378

berkeliaran karena nggak punya KTP.

Berkunjung. Saya sering berkunjung. Saya

makna berkunjung itu kan satu; Nusa

Kambangan itu kan bagian dari sejarah hidup

saya Mas ya. Kedua; saya tidak tahu kasus

kamu dengan negara itu apa, itu urusan kamu.

Tapi dari satu sisi kemanusiaan, artinya

paseduluran, ―Piye, aku saiki aku dodolan

bistik? Ngko nek cukup tak gawakne bistik, tak

gawakne opo jenenge…roti.‖ Aku kemarin hari

kurban misalnya, hari kurban kita ada kambing

satu ekor. Tak masakkan di rumah saya. Saya

masukkan kulkas, besok perjalanan ke Cilacap

7 jam, tak panaskan dulu terus tak sajikan.

―Yok, makan dulu yok!‖ Lha ini, hampir

seperti itu. Adapun, ―Mas, kowe saiki dadi

bocahku, harus ngurusi luar.‖ Nggak seperti

itu. Karena itu sudah hubungannya dengan,

dengan pemahaman. Masuk Mas. Kamu punya

anak buah di luar misalnya lho. Tolong

gerakkan ini-ini nggak mungkin. Dan saya

hanya berkunjung, ― Kondisimu gimana hari ini

sehat? Saya ada kambing kurban. Ayo makan

bersama.Sholat kamu bagaimana? Surat

pembebasan kamu bagaimana? Remisimu

bagaimana? Keluarga sudah datang belum ke

sini?‖ Seperti itu. Jadi hampir sama. Karena

mereka itu di Nusa Kambangan jadi asing

kalau nggak ada keluarga yang njenguk. Lha di

saat saya mampu, ada perjalanan, ada temen

yang ngajak ya ayo. Tak pertemukan. Contoh

Mas Eko tadi, Mas Eko PUSHAM ya, ―Mas,

saya ingin silaturahmi.‖, yo ayo bareng. Kita

bareng-bareng ke sana mbawa apa sih, kalau

mereka kan buah-buahan nggak ada. Ini kan

panen rambutan, ayo kita bawakan. Jambu

suka? Suka. Salak, ayo salak, bawakan. Jadi

ngobrol.

Iya, betul-betul. Ho‘o. Jadi, ketika kita di

dalem itu kan sudah mulai terkuak ya semua

ya. Walaupun saya di Moro saya tutupi dari

keluarga. 100% nggak tahu keluarga. Saya

begitu mulai tertangkap, lha di situ kita sudah

mulai jujur dengan keluarga. Bahwa saya

selama ini saya pelatihan perang di Moro.

Nggak bekerja, nggak cari uang. Kita jujur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

191

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1379

1380

1381

1382

1383

1384

1385

1386

1387

1388

1389

1390

1391

1392

1393

1394

1395

1396

1397

1398

1399

1400

1401

1402

1403

1404

1405

1406

1407

1408

1409

1410

1411

1412

1413

1414

1415

1416

1417

1418

1419

1420

1421

1422

1423

1424

utarakan. Terus mau gimana lagi. Di saat

seperti itu, fungsi keluarga, ―Wis, kamu

mbesok kalau sudah keluar udah sungguh-

sungguh aja, usaha seperti kebanyakan umat.‖

Belajar dagang ini itu. Itu juga masukan yang

bagus dari keluarga. Karena bentuk tanggapan

moral. Karena mau nggak mau, teroris itu kan

seseorang, mau nggak mau punya anak,

keluarga, itu juga bagian dari dakwah dia.

Contoh ya; misalnya saya muslim, saya punya

adik, mas, mbakyu. Mereka juga nggak sholat

misalnya. Kan juga bagian dari dakwah saya.

Nah, contoh seperti itu. Itu kewajiban dari saya

sebagai seorang teroris. Kebetulan mereka

menjenguk ke penjara. Apa sih yang saya mau

utarakan? Ya nasehat. Mungkin saat ini aku

dipenjara, kalau dari sisi umur aku masih

bebas, ya bisa ketemu lagi. Ya kalau ndak, ya

itu tadi, saya berwasiat untuk adik, untuk mas,

untuk bapak, umi. Sholat misalnya atau apa,

ngaji. Bentuk-bentuk yang sifatnya tu saya

kira; kalau tadi kan kita senasib di penjara ya.

Tapi ini karena kita punya latar belakang di

rumah. Contoh peristiwa Aceh. Der! Rumah

telepon, ―Mas, kowe nengdi posisimu? Kowe

ojo melu-melu neng Aceh.‖ Itu kan bentuk

responsif dari rumah. Duer! Tembak mati di

Solo. Ke Dapoer Bistik misalnya. Temen-

temen, eh, Keluarga di Jawa Timur sana,

―Weh, telpon Solo.‖ Telepon lagi.

Ya satu, merasa bersalah ya. Karena kita sudah

memberikan kebohongan kepada keluarga.

Bersalah, terus kita saat ini, waktu itu ya. Jadi

sudah berpisah 2 tahun di Filipina, sekarang

berhadapan dengan hukum. Iya kan. Kita ndak

tahu berapa waktu itu. Kalau berapa waktu itu

selama 5 tahun berarti selama 5 tahun kita

menjadi hilang dari keluarga. Plus 2 tahun yang

lalu. Nah, di saat kita hilang selama di penjara

itu, kita membangun komunikasi yang bagus

dengan keluarga. Kirim surat misalnya, itu kita

lakukan itu. Karena mereka mau tak mau itu

tadi, jadi tanggung jawab. Nasehat. Surat, ―Aku

hari ini….‖, misalnya aku berada satu blok

dengan orang Cina, Muslim misalnya. Kasunya

senjata api di temanggung, misalnya. Atau

Penerimaan keluarga

terhadap Yusuf

sebagai tahanan

teroris. (1371-1402)

Meningkatnya

kontrol keluarga

terhadap Yusuf.

(1402-1408)

Munculnya rassa

bersalah karena telah

berbohong dengan

keluarga. (1409-

1417)

Membangun

komunikasi yang

bagus dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

192

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1425

1426

1427

1428

1429

1430

1431

1432

1433

1434

1435

1436

1437

1438

1439

1440

1441

1442

1443

1444

1445

1446

1447

1448

1449

1450

1451

1452

1453

1454

1455

1456

1457

1458

1459

1460

1461

1462

1463

1464

1465

1466

1467

1468

1469

1470

kasusnya narkoba misalnya. Itu diceritakan.

Artinya ada image yang dibangun oleh

keluarga tu ketika di penjara tu kenal para

penjahat. ―Wo, jangan-jangan kamu di dalam di

siksa terus?‖, ―Ndak, saya bergaul dengan

temen-temen dengan bagus, mereka juga suka

kalau ada pengajian.‖, misalnya. Dari sana

orang di keluarga ketika kita tinggalkan 5 tahun

merasa besar hati. Bahwa ketika saya menjalani

di penjara nggak ada masalah. Tidak

menambah masalah. Terus bentuk

pertanggungjawaban kepada keluarga selesai.

[Muncul negative thinking terhadap

penerimaan diri di keluarga] Iya, sempat.

Karena mereka bisa antipati kan. Di antara

saudara-saudara kan juga, ―Walah….diurusi.‖,

misale.

Kalau apa ya, kalau prasangka iya, ada. Cuma

kan ada yang nampak, ada yang tidak. Ada

yang, ya biasa-biasa aja, ya mereka kan mau

nggak mau juga keluarga. Terus kalau sudah di

dalem apa yang dilakukan, kan nggak juga

neko-neko gitu lho. Maksud Mas ya. Jadi

makna neko-neko memasukkan senjata api

misalnya, kan nggak mungkin. Ya kan

kekhawatiran mereka dengan khayalan akan

menghilangkan keluarga, menjauhi keluarga,

itu nggak terjadi gitu lho. Terus nanti kamu

terlibat dengan jaringan ini, jaringan Noordin,

jaringan mana, jaringan Cilacap, muncul-

muncul itu lho Mas. Ndak, kekhawatiran kita

tepis dengan seperti ini. Contoh; saya keluar

ya, saya bekerja. Ibu Bapak, eh Ibu, Bulek,

Mbakyu, Adik saya ajak ke sini. Ini lho saya.

Menunjukkan jiwa dia itu yakin, Masku

sekarang ini, anakku sekarang ini sedang

memberikan penataan ulang, dengan keluarga,

istri diajak ke sana. Ini lho. Itu juga bagian dari

PR tersendiri. Kegiatan tersendiri buat saya.

Satu sebagai mantan, kedua dalam kasus hal

yang sama. Sementara dengan temen-temen

yang di dalem, terus terang, saya sampai detik

inipun mau melupakan lagi nggak bisa. Di

Semarang ada 14 orang. 14 orang kita

tunjukkan. Temen-teman Mas, buka puasa

saiki, Senen. Temen-temen kan puasa. Kamu

keluarga ketika di

penjara sebagai

pertanggungjawaban

terhadap keluarga.

(1417-1436)

Munculnya antipati

dan prasangka dari

pihak keluarga.

(1437-1447)

Meyakinkan keluarga

bahwa Yusuf

sekarang sedang

melakukan penataan

ulang hidupnya.

(1447-1465)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

193

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1471

1472

1473

1474

1475

1476

1477

1478

1479

1480

1481

1482

1483

1484

1485

1486

1487

1488

1489

1490

1491

1492

1493

1494

1495

1496

1497

1498

1499

1500

1501

1502

1503

1504

1505

1506

1507

1508

1509

1510

1511

1512

1513

1514

1515

1516

punya masakan, buat buka sekali-kali. Yo

ndakpapa. Ini harganya berapa, kita sesuaikan,

kita kirim. Saya sendiri yang ngirim. Saya

nganter, ini untuk buka bersama temen-temen.

Artinya ada balance, tidak menutup

kemungkinan prasangka itu masih ada, ―Waa,

kamu tu masih begini…‖, ndak, kita hanya

menjaga silaturahmi tadi, tali persaudaraan.

Perkara nanti si…..14 orang kan macem-

macem. Ada yang seumur hidup, ada yang mau

bebas, ada yang anaknya 2, ada yang anaknya

jauh. ―Mas, besok ini libur Natal, libur Natal

itu boleh berkunjung. Ini anak-anak pas liburan

sekolah kan? 24-1 kan? Iya kan? Tolong dari

Kudus dianter.‖, ―Iya Pak, kebetulan saya lagi

nyantai juga.‖ Saya anter.

Sebenarnya gini, ada hal yang ee tertentu ya. Di

saat mungkin kalau kita dipenjara kenal

penjahat-penjahat gitu ya. Perampok misalnya.

Itu ada sisi-sisi. Mbok perampok itu kan serem

ya. Tapi begitu kita deket secara sisi

manusianya, secara sisi keluarganya, kadang

mereka dalam hati juga nggak seganas yang dia

maksud. Merampok bank menembak nasabah

misale. Nggo clurit misale. Itu pada

kenyataannya akan tetap dekat selama 4 bulan

5 bulan. Itu ndak seperti yang digambarkan. Itu

juga menarik buat saya. Orang ngliat tato

seluruh tubuh ya, lanang, ketok sangar. Wua

sangar penjahat. Kan nggak mesti begitu. Kita

takut karena lihat tatonya, padahal nggak juga.

Begitu saya dekati, saya ajak ngaji, dialog hati

ke hati, ramah orangnya. Malah iso guyon.

Bener, ini kisah nyata. Jadi watak… Karena

kalau dipenjara mereka tato ya, tato kadang

simbol kekecewaan juga. Jadi mereka tu haus

agama. Saya katakan haus agama kan itu tadi,

dipenjara dipakani tok. Tapi nggak dibimbing

rohaninya. Saya dari satu sisi unsurnya

bimbingan, ayo kita ngaji. Saya tunjukkan ayat

yang membuat hati tenang, itu juga selama 5

tahun saya lakukan tu ya seneng saya. Ada

karena dia betul-betul butuh setetes air

misalnya, maksud nggak. Kehausan rohaninya.

Ketika saya tunjukkan sholat, ayo sholat tak

bimbing. Apa yang kamu nggak bisa dalam hal

Menjaga silaturahmi

dengan teman-teman

mantan tahanan

terorisme. (1465-

1486)

Melihat muslim di

penjara yang haus

rohaninya. (1487-

1518)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

194

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1517

1518

1519

1520

1521

1522

1523

1524

1525

1526

1527

1528

1529

1530

1531

1532

1533

1534

1535

1536

1537

1538

1539

1540

1541

1542

1543

1544

1545

1546

1547

1548

1549

1550

1551

1552

1553

1554

1555

1556

1557

1558

1559

1560

1561

1562

sholat? Baca Al-Fatehah Pak. Ayo kita ngajar

ngaji Iqrok. Seneng dia, berbunga-bunga.

Terngiang-ngiang ya. Ya, apa ya. Ya mungkin

yang jelas-jelas saat yang menentukan mungkin

saat hidup mati, saat-saat bombardir misalnya.

Yang, jadi kita berada di killing zone, pesawat

itu kan, pokoknya dibombardir lah. Di tengah-

tengah itu muncul harapan hidup, maksud

nggak? Jadi menurut logika, bomnya itu

ratusan. Kita kan mati itu. Tapi ternyata juga

masih hidup. Lha itu pertama, saat-saat yang

indah. Betul. Jadi menurut perkiraan tentara

Filipin, karena sudah dijatuhkan 100 bom. Kok

yo ijik hidup gitu lho. Aku heran. Padahal bom

itu jatuh ya sekitar 20 meter. Blurr! Kita tidur

selama roket jatuh, peluru, jaraknya TV situ.

TV kena, kita nggak kena. Padahal jelas,

gerakannya situ. Itu ada saat-saat indah di situ,

―Wah, ternyata ndak ya.‖ Karena, ya itu

mungkin tawakal ya, Allah, kalau memang

Engkau bisa menyelamatkan ya diselamatkan

kenyataannya. Iya kan. Ratusan lho Mas anu,

peluru itu. Pung! Pung! Pung!

[Peluru dijatuhkan] Ya ndredeg to. Secara

manusiawi ndredeg nek keno, ndredeg nek mati

gitu lho. Tapi karena usaha manusiawi, begitu

ada pesawat ngeeenng lerrr, kita langsung tidur,

di selokan. Masuk ke dalam, kan banyak bukit-

bukit itu, kan bisa masuk ke…untuk keamanan.

Kalau jatuhnya di lapangan, deerrr! Mungkin

kita kena. Mbok tidur‘o mungkin kena ya. Tapi

kalau bergelombang kan…lherr! Goyangannya

iya, kayak gempa.

Kita pulang, ada Malino Poso ya, Poso seolah-

olah berarti ya sudah. Para mujahidin di Poso

sendiri aja sudah nggak ada konflik, kita

pulang. Maka, misi keluarga yang saya

utamakan. Jadi saya kalau adaptasi penting ya,

tetep ada. Karena kaku ya. Tapi kalau misi

keluarga saya tetep, wong saya sudah 2 tahun

meninggalkan, saya harus pandai; ndatangi

kakak, silaturahmi, ―Ponakanku sudah gedhe,

siapa namanya…‖ misalnya, karena nggak tahu

mungkin. Terus kalau ada rejeki ya makan

bareng. Nginep; ―Aku tak nginep sini ya!‖ Itu

contoh. Karena itu juga ada bentuk adaptasi

Muncul harapan

hidup ketika dalam

peperangan jihad.

(1519-1535)

Tawakal kepada

Allah saat nyawa

terancam. (1535-

1539)

Keyakinan bahwa

secara manusiawi

akan mati karena

peluru musuh. (1540-

1549)

Silaturahmi dengan

keluarga karena

kehilangan waktu

bersama keluarga.

(1550-1570)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

195

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1563

1564

1565

1566

1567

1568

1569

1570

1571

1572

1573

1574

1575

1576

1577

1578

1579

1580

1581

1582

1583

1584

1585

1586

1587

1588

1589

1590

1591

1592

1593

1594

1595

1596

1597

1598

1599

1600

1601

1602

1603

1604

1605

1606

1607

1608

untuk 2 tahun. Tapi ditanya; ―Kowe enak neng

Malaysia?‖, ―Enak, susah.‖, Cuma ada alibi

palsu, itu tadi. Iya kan. Tapi dari sisi

pendekatan saya ingin, kalau, ini saya ini

keluarga saya. Kalau dari saya terus gini.

Walaupun dia mendapatkannya hal-hal yang

palsu dari saya. Tapi saya tetap pendekatan.

Karena setiap pertanyaan mesti dilontarkan to.

[Cara pandang dan keluarga] Belum sempat

saya utarakan. Saya nggak pernah

membicarakan hal-hal itu. Mas, adikku,

ponakanku sekolah jihad yo! Ndak, sama

sekali. Ada nilai-nilai yang unsurnya begitu

mendekat ke keluarga saya untuk apa ya, untuk

ya itu tadi. Untuk masa-masa hilang. 2 tahun

hilang itu kan blas lho Mas gak ono kabar. Jadi

seolah-olah bahkan hadirnya saya bagi temen-

temen itu seolah-olah sesuatu yang nggak

disangka gitu lho. Padahal kita sudah

menyangka, kita sudah mati. Gitu lho. Udah 2

tahun nggak ada kabar coba. Piye jal? Nek

sampeyan ngilang, keluarga rak nggoleki. Woo,

saiki neng Jo..neng Semarang, 3 dino. Yo

mending. Iso ngabari. Neng kono blas.

[Ritual agama yang berbeda dengan keluarga]

Ya saya tetep monggo ya, silakan kalau kamu

berbeda dengan saya monggo. Karena saya

juga mendiamkan to. ―Jangan..jangan!‖ Ndak.

Kan kebetulan adik itu kan pandai agama ya.

Cuma ala NU ya. Cuma dialog. ―Wis, kalau

caramu seperti itu ya monggo, itu cara

kamu…‖ Contoh, dia ngadakan, orang

kampung ni tahlilan. Kurang lebih yang hadir

sekitar 30 orang. Saya waktu itu juga hadir,

―Mas, nanti sampeyan ngasih sambutan ya.‖

Yang terbaru habis keluar, ngasih sambutan,

saya sambutan, ―Terima kasih jamaah

pengajian hadir di rumah saya.‖, aku begitu,

―Kebetulan saya sendiri baru 1 bulan keluar

dari Nusa Kambangan.‖, misalnya ya, saya

jelaskan di situ, ―Bahwa karena ternyata ada

hal-hal yang aneh yang selama 5 tahun ini,

bapak-bapak.‖ Kan ada bapak-bapak,

kesempatan saya berbicara di hadapan warga.

Ada hal-hal yang aneh yang ditanyakan, nanti

bisa bersama saya. Saya sudah longgar. Saya

Tidak ada

permasalahan

perbedaan ritual

dengan keluarga, tapi

tetap

membicarakannya

secara dialogis.

(1571-1594)

Sosialisasi lagi

dengan masyarakat.

(1594-1621)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

196

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1609

1610

1611

1612

1613

1614

1615

1616

1617

1618

1619

1620

1621

1622

1623

1624

1625

1626

1627

1628

1629

1630

1631

1632

1633

1634

1635

1636

1637

1638

1639

1640

1641

1642

1643

1644

1645

1646

1647

1648

1649

1650

1651

1652

1653

1654

sudah bebas. Intinya, bahwa saya menjalani 5

tahun. Saya utarakan di hadapan warga. Saya

masih proses BB [bebas bersyarat], jadi setiap

bulan saya harus menghadap ke Polda Jatim

untuk absensi bahwa saya masih ada di

Indonesia, satu. Terus masih eksis dengan

masyarakat. Lha itu contoh ya. Hal-hal yang

utama. Jadi masyarakat mulai percaya, ―Lhoh,

ternyata Pak Yusuf sudah mulai kembali lagi.‖,

dalam arti kembali sebagaimana masyarakat

biasa. Surat-surat ke Polsek, sama…sudah saya

kompliti. Lha itu contoh seperti itu. Jadi

mereka menerima apa adanya. Untuk masalah

ritualnya, itu sudah masalah orang tua, yo piye

meneh. Kecuali kita sampaikan. Contoh

kejawen, budaya kejawen itu kan kalau

lahirnya kembar dibuang, wetone podo, terus

adik nglangkahi Mas, eh Mbakyu, adik

nglangkahi Mbakyu nikah itu lho. Hampir

sama seperti itu. Lha itu, tak jelaskan. Kalau

kejawen seperti ini ajarannya, lha itu yang

dianut oleh Ibu. Kalau saya itu sudah nggak

berlaku. Itu nggak boleh dalam Islam. Jadi

tidak memaksakan, tapi menyampaikan. Jadi

Ibuk tu, maunya saya dengan uraian ini mau

berpikir ulang.

Ho‘o, karena ada juga yang eksklusif. Temen-

temen teroris itu kan, ho‘o, kasus-kasus yang

meninggalkan keluarga. Terus mengecam

keluarga. Kan banyak juga. Karena ya itu tadi,

kubu-kubu yang mendapatkan yang hampir

sama dikatakan Wahhabi. Sementara

keluarganya Jogja-Solo kan mbek klenik to ya.

Mbok cekelan gaman kan kadang langsung

bentrok. Lha itu kadang kurang bijaksana.

Padahal dalam anjuran Islam kan, ―Berdebatlah

dengan mereka dengan iya aqsan, dengan jalan

yang terbaik.‖ Dengan bijaksana misalnya,

sampaikan betul, jangan langsung frontal. Yang

dimaksud seperti itu. Kebetulan saya dengan

keluarga di Surabaya itu agak, agak apa ya,

satu dituakan ya mungkin karena saya sempet

pulang dari NK ini kan naik peringkat gitu lho.

Maksud nggak Mas? Jadi, penjahat di

kampung, ―Wueh, NK…‖ Contohnya seperti,

contoh aja Mas. Kepala desa, kebetulan kepala

Menguraikan kepada

ibu mengenai ritual

keagamaan yang

dipegang Yusuf

berbeda dengan

Ibunya. (1621-1634)

Menyampaikan hal-

hal berkaitan dengan

ritual secara

bijaksana. (1635-

1648)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

197

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1655

1656

1657

1658

1659

1660

1661

1662

1663

1664

1665

1666

1667

1668

1669

1670

1671

1672

1673

1674

1675

1676

1677

1678

1679

1680

1681

1682

1683

1684

1685

1686

1687

1688

1689

1690

1691

1692

1693

1694

1695

1696

1697

1698

1699

1700

desa itu kemarin kasus juga. Jadi let setaun bar

bebas, kena kasus sertifikat, dia dipenjara di

Jombang. Saya njenguk. Saya njenguk ke

penjara Jombang. Njenguk, saya serahkan

KTP, saya njenguk. Pak Lurah gimana

keadaannya? Bekas lurah maksude. Dulu yang

ngurus PB saya dia. Tanda tangan lurah kan,

menerima kehadiran ini dengan pegawasan

Polres, Polsek. Mungkin dia yang tanda tangan.

Saya njenguk. Udahlah Pak Lurah, sekarang

kan kena kasus ni, ya Pak Lurah di dalem tu

untuk ngunggah sabar. Untuk instropeksilah

bahasanya. Kesalahan saya apa, da mudah-

mudahan Pak Lurah sudah merasakan, ―Ini lho

penjara.‖ Saya dulu seperti ini tapi 5 tahun

setengah. Pak Lurah paling nanti banter-

banter‘o 1 tahun setengan atau 2 tahun lah yo.

Itu senilai sekitar hampir 100 jutanan. Sertifikat

tanah. Penggelapan. Lurah, tanah desa. Cuma

nanti Pak Lurah kau diganggu…ini

pemnbelaan juga sih, nanti kalau ada preman-

preman itu nganggu, bentuk fisik kepada Pak

Lurah, nanti bilangin aja. Siapa orangnya,

orang mana, nanti biar saya yang mukul, kalau

perlu KPLP, apa kepala lapasnya saya yang

mukul. Aku sampai bilang gitu karena itu tadi

ee kayak prestise itu naik. Karena lulusan NK

itu kan medeni, ―Penjahat lokal‘e sok..‖ Misale

seperti itu. Contohnya gitu. Polres misalnya,

kita kan sudah urusan sama Mabes Polri, Polres

aja masih mikir kok ngobrol-ngobrol sama

saya, ―Oya Mas, ya Mas…‖ Betul, itu kisah

nyata. Ini ni, ini kayak apa ya, apa hati, apa

jenenge PD PD. Iya lah, saya sudah berhadapan

dengan Polda Metro, dengan Mabes Polri.

Neng Polres kecil to Mas, Polda kecil to Mas.

Itu contoh. Termasuk di penjara. Penjara

Jombang kecil lagi. Nah, itu berkenaan dengan

muamalah. Jadi dengan Pak Lurah tetep hormat

saya. Beliau sebagai orang yang dulu ngurus

PB, mempermudah bahwa saya diterima di

masyarakat. Terus kemudian beban-beban

keluarga saat ini meyakinkan keluarga bahwa

saya tidak akan terlibat lagi dengan kasus-

kasus. Maksud nggak Mas. Aceh, del! Oo,

Yusuf nggak terlibat. Polres Cirebon, Yusuf

Kenaikan prestise

sebagai mantan

tahanan

Nusakambangan

digunakan untuk

fungsi muamalah.

(1648-1696)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

198

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1701

1702

1703

1704

1705

1706

1707

1708

1709

1710

1711

1712

1713

1714

1715

1716

1717

1718

1719

1720

1721

1722

1723

1724

1725

1726

1727

1728

1729

1730

1731

1732

1733

1734

1735

1736

1737

1738

1739

1740

1741

1742

1743

1744

1745

1746

nggak terlibat. Jadi semakin yakin bahwa

Yusuf ini anu gitu lho.

Ho‘o, kembali lagi gitu lho, kembali ke yang

lurus. Adapun dialog tentang, perdebatan,

kadang-kadang di antara ikhwan-ikhwan tu ya,

di antara temen-temen misalnya saya sudah

bebas, Semarang Mas Ardi bebas, Mas Agung

bebas, Mas Wawan bebas, Mas Azis bebas.

Banyak sekali yang sudah bebas Mas. Wiwid

sudah bebas. Banyak di sini. Ada 12 orang

lebih, mereka juga punya visi-misi berbeda.

Saya menghormati mereka. Wah, aku nggak

mau, ini-ini-ini. Ya monggo. Saya nggak mau

njenguk lagi temen-temen di penjara. Nanti

ketularan. Yo monggo. Tau-tau seperti itu. Jadi

ini kisah nyata. Wah, saya tak deket dengan

Mas Yusuf, karena Mas Yusuf itu punya kreasi,

punya kemauan. Punya, punya usaha yang

kadang-kadang temen itu seneng gitu lho. Ya

udah, ayo. Aku tidak mengikat dirimu karena

kita sama-sama dipenjara dulu, kamu sekarang

masih proses PB…..

Cuma setelah kelas 4 karena saya sudah dapat

nomor 1, mulai saya diangkat jadi ketua kelas.

Kelas 4.

Nah, sejak dari kelas 2 itu, cuma ada 18

orang….. Mulai ketua tu ya mulai berpikir

sebenarnya. Saya ini ketua kelas ya dijadikan

panutan. Kadang ya tidak semua, nyiapkan

upacara, terus kalau ngasih jadwal piket, paling

seperti itu tok, terus sama njajan. Jadi mulai

apa, kelas 4 itu sudah mulai dididik dandanan.

Jadi kalau orang tua ndak, ya ikatan koperasi

nabung.

Terus saya dititipkan. Kalau dalam bahasa

ajaran kejawen, tadi saya katakan itu Bapak-

Ibu saya itu kuat. Jadi satu sisi ajaran pondok

tapi pondoknya nggak begitu kuat. Justru

kejawen. Kalau aku dipertemukan dengan

Bapak, nanti akan sakit-sakiten seumur hidup.

Atau mati salah satu.

Karena wetonnya sama. Ho‘o, nek digatukke

sak omah, nggak cocok. Lha itu diserahkan itu

mbokde. Dari sejarah seperti itu. Tapi itu saya

sudah tidak menggagas itu, karena saya

menganggap Ibu angkat saya tu Ibu saya. Jadi

Berusaha meyakinkan

keluarga bahwa

Yusuf telah kembali

ke jalan yang lurus.

(1696-1704)

Menghargai pilihan

teman-teman yang

dulu satu penjara.

(1704-1722)

Mendapatkan prestasi

yang superior mulai

kelas 4. (1723-1725)

Menempatkan posisi

sebagai seorang

panutan. (1726-1734)

Pemisahan dengan

orang tua kandung

karena kepercayaan

dalam kejawen.

(1735-1741)

Tidak

mempermasalahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

199

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1747

1748

1749

1750

1751

1752

1753

1754

1755

1756

1757

1758

1759

1760

1761

1762

1763

1764

1765

1766

1767

1768

1769

1770

1771

1772

1773

1774

1775

1776

1777

1778

1779

1780

1781

1782

1783

1784

1785

1786

1787

1788

1789

1790

1791

1792

sudah hampir, saya...yo ketemu sih sering tapi

kita nggak tahu..

Lha mulai SMP itu sudah mulai berpikir. Ada

guru agama, kebetulan saya suka sama guru

agama. Nek guru agama tu cincinnya

diletakkan di meja tu kita takut, padahal

gurunya nggak ada di situ. Ujian misalnya.

Wah, kita ujian. ―Siapa yang ngepek?‖ tik,

terus dia pergi, guru. Pada nggak mau, takut

ngepek. Ada cincinnya. Jangan-jangan

cincinnya itu tau. Itu jenis-jenis itu

kepercayaan kan Mas.

Ya mungkin baca Qur‘annya, ngajinya,

mungkin ngglidik kalau kukunya panjang

digebuki. Ternyata harus dibersihkan.

Ho‘o, enak. Enjoy. Tapi kan dari sisi disiplin

mengenai kuku, rambut gondrong dikit

dipotong, nggak boleh. Macem-macem yang

sifatnya itu kebersihan itu bagus gitu lho

menurut saya. Nah, guru agama tu, ―Besok,

kalau punya rejeki, mondok ya.‖, ―Oya.‖,

―Nanti akan menerima ilmu yang banyak.‖

Padahal kita kan SMP itu kan, kenapa kok

dididik untuk ke arah sana.

―Wah anaknya Pak Kyai ya?‖, anaknya Pak

Kyai baru boleh dipanggil ―Gus‖, karena

menghormati Bapak. Itu sejarah ―Gus‖ di

Jombang. Saya waktu SMP cuek aja. Mbok

anake kyai, nyapo. Gelut yo gelut. Nakal yo

digebuk.

Pak Abdul Kholib saya datang ke rumahnya.

Ternyata yang disetel lagu-lagunya Ebiet G.

Ade. Itu kan berkenaan dengan hamba dengan

Tuhan, iya to, tafakur bencana alam. ―Wuh,

lagunya kok bagus ya?‖ Terus lain kali

misalnya Bimbo. Wujudnya ke arah sana.

Arahnya kepada Tuhan. Dari seperti itu saya

mulai tertarik kepribadian guru matematika tapi

kok senengannya Bimbo. Terus ketika puasa

kok malah memimpin, kalau dulu ada pondok

Ramadhan, jadi nginep di sekolahan. Nginep di

sekolahan. ―Kae kok ketoke guru matematika

pinter ngaji yo yo‘an? Ojo-ojo Pak Kyai.‖

Kebiasaan ngantuk di kelas itu ya saya

termasuk yang suka. Kecapekan, gobyos,

apalagi habis upacara, jam 9, setengah 11 itu

masa lalu,

menganggap ibu

angkat sebagai ibu

yang sebenarnya.

(1744-1748)

Tertarik dengan guru

agama karena

kepandaiannya baca

Al-Qur‘an dan

mengaji. (1749-1758)

Menyukai sisi

disiplin yang terarah

pada kebersihan yang

diterapkan oleh guru

agama. (1762-1766)

Diberi anjuran untuk

mondok oleh guru

agama namun masih

mempertanyakannya.

(1766-1770)

Keberanian untuk

berkelahi dan

membela diri,

sekalipun dengan

anak kyai. (1771-

1776)

Tertarik dengan Pak

Abdul Kholib yang

menyukai lagu-lagu

yang arahnya

ketuhanan dan pintar

mengaji. (1777-1789)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

200

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1793

1794

1795

1796

1797

1798

1799

1800

1801

1802

1803

1804

1805

1806

1807

1808

1809

1810

1811

1812

1813

1814

1815

1816

1817

1818

1819

1820

1821

1822

1823

1824

1825

1826

1827

1828

1829

1830

1831

1832

1833

1834

1835

1836

1837

1838

sudah mulai ngantuk. Tapi makna ngantuk saya

saat itu, kan kebetulan saya di tengah

bangkunya, saya nggak bisa di depan. Nggak

berani. Atau mungkin mental atau gimana

karena masuk kota ya. Saya di tengah. Ngantuk

dikit gini, buku gini kan nggak ketahuan.

Oo, ndak-ndak. Yo karena itu aja, saya kalau di

depan ditunjuk duluan, deket dengan guru.

Biasanya kan, ―Apa jawabannya? Apa PR-

nya?‖ kan gitu. Itu juga dari sisi anu ndak, dari

sisi apa namanya, ngantukan itu. Tapi memang

betul-betul nggak kuat aku.

Cuma kakak kelas ini sudah mulai variasi Mas.

Contoh ada yang sudah mulai ngojok-ngojok‘i,

―Kamu itu sekolah, belajar agama 2 jam,

kurang! Harus belajar agama, harus ngaji.

Kalau perlu mendatangkan kyai.‖

Mereka mau kaderisasi. Direkrut. ―Kamu kalau

ngaji, nanti tak datengkan gurunya, tapi harus

nyari teman 1-2-3, minimal orang 5. Nyari

ya!‖, gitulah. Nanti terus diajak ke rumahnya

dia. Ya intinya juga dijelaskan, ―Saya ini dulu

kelas 1 gini, tukang gelut, tapi ada Remaja

Masjid saya sudah menghindari gelut.‖,

contohnya seperti itulah. Saya sudah mulai

seneng membaca Qur‘an. ―Bacalah!‖, ajakan-

ajakan gitulah, kita kan jadi termotivasi.

―Jadi, pergolakan Islam di Mesir...‖, sambil

cerita gini, ―itu mempengaruhi dunia kampus.

Jadi kalau kita generasi muda terus ikut

perubahan-perubahan yang membawa kebaikan

mahasiswa. Contohnya revolusi di Iran‖,

misalnya, dia itu Cuma memberikan gamabran-

gambaran kayak gitu, ―Ada Ikhwanul Muslimin

memimpin gerakan di Mesir sampai munculnya

Ikhwanul Muslimin yang menjalar ke seluruh

dunia.‖, contohnya seperti itu. Itu hanya orasi.

Saya ndengerin, tapi waktu itu belum ngeh kok

saya harus jadi fungsionaris PKS, PK Partai

Keadilan, waktu itu belum ada PKS. Terus

mbak-mbaknya datang ngasih anu, ―Nanti

untuk yang putri-putri datang ya, ada acara

keputrian.‖ Dari situ tahu, ―Itu mbak siapa tu?‖

Sudah mulai kenal. Termasuk Hizbut Tahrir itu

siapa. Ada sosok-sosok yang kadang di SMA

itu difigurkan. Termasuk dari Departemen

Memilih bangku di

kelas dikarenakan

tidak merasa percaya

diri duduk di depan.

(1790-1804)

Kakak kelas mulai

variatif dan ada yang

mendorong untuk

memperbanyak

intensitas belajar

agama. (1805-1819)

Pemaparan

pergolakan Islam

internasional oleh

senior namun belum

paham sepenuhnya.

(1820-1853)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

201

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1839

1840

1841

1842

1843

1844

1845

1846

1847

1848

1849

1850

1851

1852

1853

1854

1855

1856

1857

1858

1859

1860

1861

1862

1863

1864

1865

1866

1867

1868

1869

1870

1871

1872

1873

1874

1875

1876

1877

1878

1879

1880

1881

1882

1883

1884

Agama, Ustad saya dari Bali. Namanya Pak

Salim. Kemarin Pak Huda udah ketemu sama

Pak Salim. Jadi beliau itu dari sisi-sisi tertentu

juga mengajarkan bagaimana kritis. Contoh,

Perang Teluk dimusuhi Irak misalnya. Waktu

itu Saddam Hussein ya, Saddam Hussein itu di

Perang Teluk itu diserbu sama siapa ya waktu

itu ya..Bill Clinton..ee, ho‘o, Bill Clinton baru

George Bush ya. Bill Clinton dulu baru George

Bush senior. Waktu itu ya. Bill Clinton. Masih

ingat saya, jadi rudal patriot itu ditulisi Bill

Clinton, rudal sekat itu ditulisi Saddam

Hussein. Itu masih ingat saya. Namanya sekat,

muslim kok iso nggawe rudal. Bukan, itu dari

Rusia.

Kadang juga perang antar ekskul. Misale

Paskibraka. Paskibraka itu kaya-kaya. Gagah,

klambine putih, setiap ketemuan itu makan-

makan enak-enak. Iya betul, SMA saya itu. 2

orang dipilih sama gubernur Jawa Timur. Jawa

Timur, nasional ndak. Pengibaran 17 Agustus.

2 orang. Wah, nggaya-nggaya rek! Wah apa,

Remaja Masjid ki goblok-goblok. Contoh

seperti itu. Tapi itu yang ekskul ya, ekskul itu

kadang-kadang prestisenya sudah mulai gengsi-

gengsian. Ah, ndak ah, orang Remaja Masjid

juga pinter-pinter kok. Nah, rumor ini muncul

setelah…di lapangan upacara. Pengumuman:

juara 1, juara 1 kan suruh maju to. Juara 1,

kelas ini, Ahmad Budi Fatoni. Padahal Ahmad

Budi Fatoni wakilnya Remaja Masjid Mas.

Juara paralel, paralel itu kelas 1A-I, 9 kelas itu.

Wedok waktu itu, namanya Hilmi, sekarang

jadi dokter. Hilmi, kaget semua, berkerudung.

Anak Remaja Masjid semua. Jadi anak-anak

yang mencemooh semua bahwa Remaja Masjid

itu beku, goblok, langsung diem waktu itu.

Betul itu, kisah nyata. Saya waktu itu ya jadi

seksi, tadi, infaq sama perlengkapan aja anu,

bangga. Mungkin saya ternyata bukan saya

yang pinter, tapi ini, staf-staf Remaja Masjid

menunjukkan. Di upacara. Termasuk guru yang

suka mengejek itu isin. Iya, kayak sama

misalnya, Kimia. Kamu itu dedel Kimia!

Misalnya. Kamu ini dedel, opo, Fisika! Ya

memang itu, waktu belajar tak gunakan

Kebanggan tersendiri

menjadi remaja

masjid memunculkan

kesiapan untuk

berkarya dalam

remaja masjid. (1854-

1971)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

202

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1885

1886

1887

1888

1889

1890

1891

1892

1893

1894

1895

1896

1897

1898

1899

1900

1901

1902

1903

1904

1905

1906

1907

1908

1909

1910

1911

1912

1913

1914

1915

1916

1917

1918

1919

1920

1921

1922

1923

1924

1925

1926

1927

1928

1929

1930

ekstrakurikuler. Panggilan untuk Machmudi

untuk ke Masjid karena besok untuk persiapan

untuk ke peringatan hari besar. Siap Bu Guru,

ijinpanggilan ke Masjid. Meninggalkan jam

kelas.Dari situ saya mulai kedederan di kelas.

Tapi saya bangga. Ternyata begitu sampai

Masjid ada 30 undangan. Wuekz, 30 ini beda-

beda alamat, se-kabupaten Jombang. SD-SD

itu. ―Waduh, sekretarisku kok ngene, lha iki

sing mlaku sopo iki?‖, terus aku adik kelas tak

celuk, adike Bu Guru. ―Ayo ikut, ini nganter

undangan. Ke 30 SD, se-kabupaten Jombang.

Kamu bisa naik motor to?‖, ―Bisa.‖, ―Saya

nggak bisa, aku boncengke.‖ Iya, ceritanya

gitu. ―Ya, rapopo, ayo nggak usah ijin-ijin.‖,

keliling Jombang, nganter madrasah ini SD ini

SD ini madrasah ini, 30. Lelah, pulang sekolah,

sekolah udah bubar sekolah. Saya berangkat

jam 8, jam 1 sudah bubaran. Tasku di dalam

kelas, tak ambil. Itu hari pertama. Hari kedua

nembusi Depag, nembusi opo; trofi, macem-

macem. Waktu itu ngadakan cerdas cermat.

SD, yang mengadakan Remaja Masjid saya. Ini

nanti beda lagi ketika ceramah kan. Ceramah

mendatangkan ustad dari Malang. Itu saya

sendiri, sama ketua Remaja Masjid. Keliling,

acara gitu, pokoknya saya sering meninggalkan

jam sekolah. Kalau kamu sering meninggalkan

sekolah, nggak lulus UMPTN. Nggak ketrimo

neng perguruan tinggi negeri. Itu sudah

diwanti-wanti. Cuma dari sisi saya ketika

menjadi Remaja Masjid itu bangga, kenapa? Di

saat orang lain itu nggak mau ngurusi hal ini,

cerdas cermat agama Islam se-kabupaten

Jombang, itu kan suatu kebanggan tersendiri.

Dan undangan itu menyebar di 30 SD, MI di

seluruh Jombang. Terus saya kenal sama orang

Departemen Agama; Pak Salim, termasuk

macem-macem guru-guru agama, guru-guru

agama ya. Terus besoknya lagi peringatan

Maulud, ceramahnya nanti dari universitas

IKIP Malang. Waduh, undangannya belum

sampai ke pambicara ki kapan datangnya.

Guru agama, ―Lho undangannya udah

dikasih?‖, ―Belum Pak.―, ―Ya sudah

diberangkatkan.‖, ―Ya nanti pulang sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

203

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1931

1932

1933

1934

1935

1936

1937

1938

1939

1940

1941

1942

1943

1944

1945

1946

1947

1948

1949

1950

1951

1952

1953

1954

1955

1956

1957

1958

1959

1960

1961

1962

1963

1964

1965

1966

1967

1968

1969

1970

1971

1972

1973

1974

1975

1976

jam 12 berangkat. Biar sampai Malang nggak

kemaleman.‖ Namanya saya, kan ketua Remaja

Masjid kan, ―Ke Malang yo, naik bis yo-yo.‖

Dandani tas‘e, masih seragaman, berangkat ke

Malang. Sampai Malang tu, padahal

berangkatnya jam 2, sampai Malang tu jam 5

meh maghrib. Jadi kita tu jalan-jalan di Malang

tu pake seragam, seragam SMA, ditangkap

sama polisi. ―Sini-sini-sini, SMA mana ni jam

segini kluyuran? Pulang-pulang-pulang dulu.‖,

―Ini dari Jombang.‖, ―Apalagi dari Jombang

ini, ngapain?‖ Aku kan nggawa proposal gini.

―Ini lho Pak, ini kan kebetulan acara ini.‖, ―Oo,

lha kamu kok pake seragam gitu, pake jaket

atau apa kek. Nggak pake apa-apa kayak gini,

nggak tahu tempatnya Malang kayak apa.‖,

―Maaf Pak.‖, ―Oo ini dosen to, yo cari

kampus.‖, ―Tadi sudah cari kampus Pak, tapi

nggak ada.‖, ―Ya udah ni rumahnya ni, ada

alamatnya ni, tak cegatke angkot.‖ Gitu, dianter

ke jalan. Angkot, sini alamatnya sini. Namanya

angkot dicegat polisi kan mau. Tapi kita kena

ongkos juga. Pulang ke Jombang, nggak ada

bis jam 9 malem. Jombang-Malang, ee,

Malang-Jombang nggak ada. Tola-toleh

terminal, semakin malem kan. Waduh piye iki.

Tanya orang, ―Pak…‖, ―Anu Mas, lewat

Arjosari aja Mas. Terminal Arjosari, nanti ke

Surabaya. Itu 24 jam.‖ Naik anngkot ke

Surabaya, padahal saya dari Malang ke

Surabaya udah sama dengan Malang-Jombang.

Sampai Surabaya jam 2 malem, bingung

meneh, pakai seragam juga. Nyegat bis dapet,

sampai Jombang subuh. Capek. Besok nggak

masuk sekolah. Ho‘o langsung pulang ke

rumah. Tapi hampir sama, itu baru Mauludan,

nanti ada acara lagi. Kalau hari besar kan Islam

banyak ya, mulai dari Maulid, terus apa

namanya. Idul Adha kuban itu, apa lagi.

Kebiasaan-kebiasaan itu tak lalui di

SMA.Cuma kan ada sisi-sisi positifnya. Yaitu

ketika kita kenal dengan orang Departemen

Agama, waktu itu kan sudah menggulirkan

Perang Bosnia ya. Perang Bosnia itu video,

cuma oleh sospol, sospol tu waktu itu Pak

Harto ya. Pak Harto itu punya sospol tu di

Ketertarikan untuk

menonton film

dokumenter perang

Bosnia meskipun saat

itu dianggap

subversif. (1971-

2001)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

204

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

1977

1978

1979

1980

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

DPRD ya, berarti Pemda. Ada namanya sospol

untuk mengamati gerakan-gerakan subversif.

Termasuk nyetel video Bosnia itu dianggap

subversif. Maka ketika Remaja Masjid mau

mengadakan itu, itu sebelum diadakan sudah

turun dari sospol datang. ―Siapa yang mau

mengadakan pemutaran film Bosnia di sini

Perang Eropa?‖, ―Remaja Masjid.‖, ―Tidak

boleh! Nggak urusan, tarik! Kepala sekolah

panggil.‖ Kepala sekolah dipanggil, panitia,

aku, temen-temen dipanggil. Nggak boleh,

yang lain, kalau yang lain boleh. Film The

Message. Film Mekkah tu lho, jadi Nabi lahir.

Ya itu perjalanan Mekkah, Bilal, dan

sebagainya. Itu boleh kalau itu. Lha saya

penasaran sebagai pengurus. Saya belum

pernah lihat film Bosnia, maka saya nglobi Pak

Salim. ―Pak, saya kasih pinjem.‖ Itu ada video.

―Ya nanti habis nyetel kembalikan saya.‖,

―Ya.‖ Disetel. Tak lihat tu konflik. Tak

kembalikan selesai. Cuma SMA ini kan nakal-

nakalnya orang ya, jadi makna nakal-nakalnya

orang tu saya tu nakalnya di sini jadi hampir

habis tu waktu saya di sekolah. Tidur di

sekolah. Tidur sekolah.

Lha saya melihatnya karena itu konflik di

Eropa, saya katakan sejak awal bule itu tidak

selamanya non-Islam. Bule Islam. Lho itu juga

diusir, itu juga dibom, bom kuat sekali untuk

tentara Beruang Merah. Tapi saat itu belum ada

Beruang Merah...apa gitu. Saya sempat, jadi

waktu itu saya baca majalah, majalah PKS, PK

Sabili di situ waktu itu ada Sabili ya kalau

sampeyan lihat. Jadi majalah Sabili itu

bahasanya kalau dikatakan jenengan, keras jug

wong di situ ada gambarnya mbawa senjata,

terus bendera tulisannya La‟ilah La‟illawah,

seperti itu. Jadi memotivasi, ternyata

perlawanan itu tidak di Irak aja, di Bosnia juga

ada. Lha itu ya, kemudian progresnya saya

katakan bukan inspirasi tapi kan saya ingat

betul Bosnia tu seperti ini. Jadi ketika saya

melihat Afghanistan, nanti ketika tahun berapa

tu saya melihat Afghanistan, namanya

Djahimurus, Djahimurus tu neraka untuk

Rusia. Beruang Merah tu hancur tank-nya tu

Melihat perlawanan

ikhwanul muslimin

tidak hanya di Irak

saja, namun juga di

Bosnia. (2002-2018)

Melihat fakta bahwa

kekuatan Rusia yang

begitu besar tumbang.

(2018-2033)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

205

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2023

2024

2025

2026

2027

2028

2029

2030

2031

2032

2033

2034

2035

2036

2037

2038

2039

2040

2041

2042

2043

2044

2045

2046

2047

2048

2049

2050

2051

2052

2053

2054

2055

2056

2057

2058

2059

2060

2061

2062

2063

2064

2065

2066

2067

2068

bagaimana tu ada. Jadi mujahidin di shooting,

gali lubang di tengah jalan, pasangi bom,

dirapikan lagi, ada tank-nya Rusia lewat bleng!

Itu kan lha…Pasukan Rusia gagah-gagah tu

meriksa rumah tu, padahal kan di dalam rumah

sudah ada bom. Satu-satu pleeng! Itu juga apa

ya, seolah-olah kekuatan Rusia yang gedhe itu

bisa kalah. Terus supir truk, tak pikir truknya

Rusia, tapi memang truknya Rusia yang nyopir

mujahidin. Mbawa bom 1 truk. Masuk ke

markas. Itu salah satu aja. Dari sana saya

melihat ee anu, hampir kemiripan, cuma kalau

Rusia itu raksasa dunia kalau Serbia itu bagian

kecil dari negara apa Sarajevo ini apa. Ya ada

sebagian ateis, Polandia ini kan ateis juga ya.

Kawasan lah. Itu juga begitulah kurang lebih.

Saya ndak melihat dari sisi siapa musuhnya,

tapi saya melihat muslimnya.

Jadi begitu masuk gitu, kayak Magelang tu

Akmil, tapi sana bukan Akmil. Punyanya

angkatan udara itu apa, AAU. AAU gedhe

punya radar, 2 radar gedhe banget. Jadi

memantau pesawat yang masuk wilayah Jawa

Timur lah. Nah, begitu masuk ke situ ternyata

ada jalan, masuk lagi ke kampung klutuk

tengah hutan. Lha tur dakwahnya di sana. Saya

bawa beras, bawa macem-macem. Intinya kita

waktu itu ada Masjid kan mau roboh ya, dari

kayu mau mester biar agak permanen itu lho.

Kita 20 orang di sana nginep 3 hari. Itu juga

Remaja Masjid Mas. Dari sana saya mulai

terketuk juga, ternyata seprimitif-primitifnya

sini tu walaupun dia orang Madura katanya

Islamnya banyak toh kenyataan seperti ini

keleleran, macem-macem. Di tengah hutan,

terbengkalai, nggak tahu sholat, terus kemudian

minum langsung dari sungai, mandi juga

langsung dari sungai. Itu Mas, aku kaget ya

melihat gaya....Islam kok seperti ini. Ya, apa

ya, melihat dari fakta kemudian saya melihat

dari konsep ajaran. Misalnya disuruh sholat 5

waktu, lha wong iki we adus pisan neng njero

kali lanang-wedok campur, misalnya. Lha terus

piye? Iya kan hampir sama lah sama daerah

mana nggak tahu. Itu ya begitu. Cuma

konteksnya angkatan udara dengan konteksnya

Kosmopolitanisme

muslim internasional.

(2033-2040)

Keprihatinan muncul

akibat muslim di

Madura yang kurang

memperhatikan

ibadah. (2041-2075)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

206

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2069

2070

2071

2072

2073

2074

2075

2076

2077

2078

2079

2080

2081

2082

2083

2084

2085

2086

2087

2088

2089

2090

2091

2092

2093

2094

2095

2096

2097

2098

2099

2100

2101

2102

2103

2104

2105

2106

2107

2108

2109

2110

2111

2112

2113

2114

penduduk muslim itu kan minoritas gitu lho

Mas. Kenapa kok angkatan udara kok tidak

ABRI masuk desa, mbangun jalannya. Jalannya

itu lho Mas, masya Allah, setapak itu lho Mas.

Anak SD sekolah jalan kaki 1 kilo. Saya dulu

mengatakan saya dulu paling susah, ada yang

susah lagi.

Terus Imam [Ketua Remaja Masjid] ini setelah

ikut Hidayatullah itu pindah ikut Jafar Umar

Tholib Yogyakarta. Dari situ saya muncul,

siapa Jafar Umar Tholib, majalahnya apa.

Karena saya waktu itu masih bagian infaq,

dikasih majalah. Ya, kadang saya beli kadang

nggak. Kadang saya baca aja. ―Untuk kamu..‖

Baca aja. Namanya baca kan pengaruh.

Pengaruh pada saya. Lha itu tadi, Jafar Umar

Tholib.

Ya saya katakan menantang saya. Contoh

misalnya berjamaah, PKS berpartai itu sesat.

Ikut partai saja sesat. Lha teman-teman yang

saya yang PK kan sesat buat dia. Sama.Terus

majalah kalau ada fotonya Osama bin Laden,

gambar-gambar siapa itu bid‘ah. Nggak boleh

majalah ada gambarnya itu. Gambarnya siapa;

Osama bin Laden, Pak Harto, gambarnya siapa

nggak boleh. Majalahnya dia itu gini, tulisan

tok. TV itu sesat. Macem-macem di situ.

Rumah itu nggak boleh ada TV-nya. Itu ketua

kelas saya, eh, ketua Remaja Masjid saya. Pak

Imam. Nuturi anak buahnya. Karena kebetulan

saya yang dituturi, ya Pak Imam punya

pemahaman, tidak bisa dipaksakan kepada saya

dong. Itu sudah mulai berselisih. Betul, sudah

mulai berselisih. ―Kamu tidak boleh mengaji

dengan ustad itu, ustad ini nggak boleh, ustad

ini nggak boleh…..sesuai dengan salaf‖.

Tapi konflik selama itu juga ada konflik,

misalnya ya, ini intern ya. Jadi orang yang

menyetorkan foto ijasah pakai jilbab, itu harus

dibuka jilbabnya. Atau potret sekolahan. Lha

sementara saya telah mengumpulkan 60 tanda

tangan yang bersedia tidak mau mengikuti

aturan kepala sekolah. Betul itu, 60 orang

dipanggil disidak sama kepala sekolah, wakil

kepala sekolah bagian kesiswaan, guru agama

2, sama guru apaan itu, guru pembimbing

Mendapatkan

pengaruh dari

membaca majalah

Islami. (2076-2085)

Perselisihan dengan

Imam akibat

perbedaan

pandangan. (2086-

2104)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

207

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2115

2116

2117

2118

2119

2120

2121

2122

2123

2124

2125

2126

2127

2128

2129

2130

2131

2132

2133

2134

2135

2136

2137

2138

2139

2140

2141

2142

2143

2144

2145

2146

2147

2148

2149

2150

2151

2152

2153

2154

2155

2156

2157

2158

2159

2160

Remaja Masjid. Dipanggil, disidang 60 orang.

―Kamu ini bagaimana? Di sekolah ini nggak

ikut aturan kepala sekolah…‖, macem-macem.

―Remaja Masjid ya Remaja Masjid, tapi ini

aturan.‖ Tapi kami sudah siap. Ya saya salah

satu juru bicaranya. Juru bicaranya da 4, ketua

tadi 1, termasuk saya, termasuk ada beberapa

orang, yang lain selebihnya mendukung. Kalau

pendapat saya, saya di forum, ―Ee, Pak, saya

mau nanya Pak. Kita sekolah kan SMA 2 Pak.

Kalau kita menghargai kebebasan Pak,

kebebasan berekspresi. Okelah kalau Bapak

melihat orang kayak orang Pramuka, orang

OSIS, sementara kami Remaja Masjid punya

citra tersendiri. Kemudia kami punya jilbab ini

ya. Mbak-mbak putri itu ya. Itu kalau sudah

sepakat mau nyetorkan foto pakai jilbab apa

salahnya Pak? Satu. Dua, undang-undang yang

mengatur itu mana Pak? Kalau langsung dari

Menteri, tunjukkan Menterinya.‖, ya saya

sampai seperti itu, ―Kalau dari Depag, apa

bunyinya? Sekarang apa bedanya kita sebagai

pelajar, kemudian Bapak-bapak sebagai guru

pengajar kemudian Bapak-bapak melihat

madrasah aliyah di depan kita.‖, saya tunjuk

itu. ―Madrasah Aliyah, dulu kita sholat Jumat

di sana. Lha itu saja ijazahnya saya tahu betul,

mereka juga pakai jilbab. Langsung di bawah

Departemen Agama. Kenapa boleh? Sementara

kita kok nggak boleh. Apakah ada sentimen

dari Kepala Sekolah atau dari guru-guru

sendiri? Itu sampai debat. Terus, ―Ya sudah,

kalau ijasah kalian nggak laku ya terserah.‖

Sampai seperti itu. Itu sampai anu, sampai

move-lah. ―Keputusan terakhir, terserah kalian

mau mengikuti aturan sekolah atau tidak. Saya

sebagai guru pembimbing, guru-guru, Kepala

Sekolah, tidak menjamin ijasah kalian akan

lakuu di luar.‖ Ya untuk kerjaan, untuk… Itu

mungkin emosi juga, ada unsur-unsur emosi.

Cuma kami sebagai Remaja Masjid kan

kesatuan yang kompak. Sudah tanda tangan

hitam di atas putih ya. Disetorkan di Kepala

Sekolah, mejanya Kepala Sekolah. Iya. Itu tadi

yang dipanggil juara 1 ada di situ. Hadir di situ.

Dia mendukung, paakai jilbab. Dia nggak mau,

Berkonflik dengan

sekolahkarena aturan

yang tidak sesuai

dengan tuntunan

muslimah. (2105-

2179)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

208

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2161

2162

2163

2164

2165

2166

2167

2168

2169

2170

2171

2172

2173

2174

2175

2176

2177

2178

2179

2180

2181

2182

2183

2184

2185

2186

2187

2188

2189

2190

2191

2192

2193

2194

2195

2196

2197

2198

2199

2200

2201

2202

2203

2204

2205

2206

ijasahku nggak laku ya nggak papa. Tapi

buktinya dia masuk kedokteran jadi dkter

sekarang. Tapi itu romantika waktu itu. Jadi

pergeseran kontra dengan sekolahan waktu itu.

Ya karena kajian setiap minggu kan ada

keputrian, diajar untuk berjilbab, itu adalah

tuntunan muslimah gitu lho. Contoh kalau kita

ijasah nggak pakai jilbab kan kita dilihat orang

banyak. Macem-macemlah istilahnya. Terus

setelah persidangan itu selesai, besoknya

perwakilan ke Departemen Agama, minta SK.

SK dari kementerian bahwa ijasah tu boleh

pakai jilbab. Saya fotokopi. Saya tunjukkan

Kepala Sekolah, langsung diem Kepala

Sekolah. Iya betul itu. ―Pak, SK dari menteri

agama. Silakan diperiksa keaslian. Kalau ini

palsu, bisa dituntut, Departemen Agama.‖

Bingung dia, karena ya mungkin sentimen.

Karena ada beberapa melihat gelagat.

Setelah itu setelah juara 1 tadi kita mendapat ya

mungkin ada unsur ―Kita ini juara 1, masak

hanya berhadapan dengan keputusan Kepala

Seolah kok kita mundur gitu lho.‖ Hampir

seperti itu, ada nilai opo ya, heroisme dalam

diri-diri kami. Kami tu sungguh-sungguh gitu

lho memakmurkan Masjid di sekolahan. Terus

begitu saya kelas 3, kader kelas 1, kelas 2

sudah siap. Jadi makna pengkaderan itu

pengajian keputrian banyak, keputraan juga

banyak, terus kemudian pengajian bersama

banyak.

Ya kalau apa ya, 2 SMA sendiri kan tidak lepas

dari senior. Senior tu kakak kelas. Itu jadi

tradisi menganggap senior itu panutan itu sudah

lumrah. Atau kita di luar misalnya, di Masjid

misalnya, sholat. Sholat, duduk, ada

sekelompok pengajian. Karena kita merasa

tidak bisa dan menganggap orang-orang yang

duduk itu lebih dulu belajar, kita pun datang

orang yang manut gitu. Ya sama dengan apa

ya, pengaruh lingkungan, pengajian mana? Yo.

Pengajian mana? Yo. Itu contohnya seperti itu.

Pengajian ini kok doa melulu, nggak punya

solusi kepada umat. Misalnya begitu.

Contohnya begitu. Misalnya kemiskinan kan

jelas. Terus apa lagi, apa lagi. Terus itu yang

Munculnya heroisme

dalam

memperjuangkan

komunitas remaja

masjidnya. (2180-

2191)

Menganggap senior

sebagai panutan.

(2192-2202)

Daya kritis terhadap

sekitar yang tidak

sesuai pendangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

209

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2207

2208

2209

2210

2211

2212

2213

2214

2215

2216

2217

2218

2219

2220

2221

2222

2223

2224

2225

2226

2227

2228

2229

2230

2231

2232

2233

2234

2235

2236

2237

2238

2239

2240

2241

2242

2243

2244

2245

2246

2247

2248

2249

2250

2251

2252

kedua. Berkenaan dengan lingkungan misalnya

sekolah, lingkungan, misalnya upacara. Wah,

upacara peninggalannya Pak Harto, ajarane Pak

Harto. P4 misalnya, itu sama. Jadi kelas 2 kelas

3 itu mulai kritis. Ya salah satu contohnya yang

kemarin kasus jilbab itu.

Ya berkenaan dengan undang-undang lah.

Undang-undang kan, misalnya kita pasal 28 ya,

ya kemerdekaan berserikat berkumpul

mengeluarkan bebas mengeluarkan pendapat

secara lisan maupun tulisan. Itu aja sudah ada

pembatasan ketika kita menulis dilarang,

dibredel misale, itu kan sudah ndak sesuai

undang-undang lagi. Lha kita menghafalkan itu

sudah bosan gitu lho. Hafal cuma nilai-nilai

kosong. Halah GBHN nggak perlu, undang-

undang nggak perlu dan asas tunggal nggak

ada.

Ya karena tidak pernah diterapkan di

Indonesia, itu aja. Ya kalau saya levelnya Jawa

Timur, Jombang ya, melihat ya nggak ada

bedanya lah fakir miskin dan anak terlantar

dipelihara negara. Kenyataannya keleleran

banyak, orang keleleran yang ndak jelas

nasibnya, betul, terus negara di mana. Coret

lagi, coret lagi. Jadi kita ketika menghayati

GBHN saja sudah mulai terasa hal-hal yang

aneh. Hal-hal yang aneh tentang undang-

undang apa sih, apalagi dalam ayat Al-Qur‘an

misalnya ―Barangsiapa yang berhukum selain

hukum Islam, dia orang yang dzolim.‖

misalnya. Nah, itu kan tekstual ayat ketika

melihat kita bersama dengan DPR-MPR. Ya

kan kita GBHN komplit, ada MPR ada DPR,

legislatif, yudikatif, kan dipelajari semua. Lha

dari situ saya sudah mulai jenuh gitu lho

melihat eee di satu sisi saya jurusan biologi

kemudian satu sisi, PMP misalnya Pendidikan

Moral Pancasila waktu itu ya. Itu tidak pernah

saya gagas, saya her dapat 5 ndak ada masalah.

Karena tidak ada beban, untuk kelas 2 kelas 3

sudah mulai tertanam keberanian meninggalkan

itu. Tapi walaupun itu sifatnya itu masih

idealisme. Oo, aku ini ini gitu lho. Tapi belum

ada action gitu lho. Kalau jaman sekarang kan

ada action-action teroris itu kan sudah action.

kelompok semakin

meningkat. (2202-

2212)

Tumpulnya praktek

UU di Indonesia

mendatangkan

konklusi bahwa

hukum hanya sekadar

nilai kosong. (2213-

2234)

Kontrasnya hukum

Indonesia dihadapkan

dengan hukum Islam

mendatangkan

apatisme terhadap

praktek hukum

negara. (2234-2258)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

210

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2253

2254

2255

2256

2257

2258

2259

2260

2261

2262

2263

2264

2265

2266

2267

2268

2269

2270

2271

2272

2273

2274

2275

2276

2277

2278

2279

2280

2281

2282

2283

2284

2285

2286

2287

2288

2289

2290

2291

2292

2293

2294

2295

2296

2297

2298

Bukan hanya ndak setuju, kalau perlu

mberontak. Contoh seperti itu. Tapi waktu itu

masih ada ee apa ya, mbentur kepada

kekuasaan yang kuat, upacara ke alun-alun,

terus pakai dasi. Status kontrolnya masih tinggi

banget.

Kemudian lulus kelas 3 ya. Makna lulus ya

lulus ya, sama. Kita ikut UMPTN, saya ikut

kursus di Surabaya. Kebetulan kursus saya

deket gubernuran. Sumberardi. Surabaya itu.

Sampai sini saya belajar, di saat-saat belajar ini

kita ultimatum ni ―Saya harus masuk kampus

ITS, saya harus masuk kampus Unair, saya

harus masuk kampus Unibraw, negeri.‖ Lha

dari sana saya punya cita-cita kalau apa ya,

kalau pemahaman di kampus kan senior, pinter,

nanti bisa jadi follower adik-adik, diikuti adik-

adik. Nanti aku bisa mendidik adik-adik untuk

mengerti Islam. Arahnya ke sana.

Kemudian kebetulan juga pemilik pondok, pak

kyainya pondok itu tokoh Masyumi. Masyumi,

Majelis Syuro Muslimin Indonesia, beliau

punya pengalaman berhadapan dengan PKI 65.

Madiun itu kan ada pembantaian itu Mas. Itu

termasuk pernah diceritakan juga bagaimana

kegigihan umat Islam bertahan dari ideologinya

komunis gitu lho. Termasuk memisahkan diri

dari pernyataannya Pak Karno yang masih

mengusung yang, ajarannya Pak Karno, yang

komunis berdampingan dengan Islam. Dari situ

dijelaskan ualam Masyumi itu begini, Pak

Karno begini, dijelaskan aja. Jadi pemberian

materi-materi ini berarti ―Oo ini kajian Islam

yang lebih mengena buat saya..‖ Karena ada

unsur-unsur perbandingan politik, jadi parpol

75, terus PPP, tu mulai diberikan, disampaikan.

Ya mungkin ada unsur-unsur ateis itu lho. Anti-

Tuhan itu lho, jadi contoh-contoh yang sering

kita dengar kan ―Anak-anak, coba kamu minta

sama Tuhan, minta apa…coba sekarang minta

permen kasih permen, coba minta uang kasih

uang.‖, lha itu Tuhan nggak ada. Perbandingan

yang menyebabkan orang Islam nggak mau

dengan orang ateis. Woo, itu orang Rusia ke

antariksa neropong langit nggak ada tuhan.

Kekuatan-kekuatan yang kita anggap ateis. Dan

Bercita-cita untuk

menjadi panutan bagi

juniornya. (2259-

2271)

Mendapatkan kajian

kritis Islam. (2272-

2312)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

211

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2299

2300

2301

2302

2303

2304

2305

2306

2307

2308

2309

2310

2311

2312

2313

2314

2315

2316

2317

2318

2319

2320

2321

2322

2323

2324

2325

2326

2327

2328

2329

2330

2331

2332

2333

2334

2335

2336

2337

2338

2339

2340

2341

2342

2343

2344

itu diklaim ajarannya PKI kan. Nah itu contoh

seperti itu. Kemudian berkenaan dengan

pembantaian, tahun berapa, tokoh Muso

namanya. Itu membantai. Banyak. Termasuk

perang melawan PKI saat itu. Memang sengaja

ee sebagai bahaya laten memang. Tapi kan

tetep, sebagai bahaya laten tu ditempatkan tetep

pada porsinya. Kalau peristiwa trisula..jendral

itu ya, yang 30SPKI itu ya. Itu kan ada money

policy sejarah, itu juga diungkapkan. Tidak

sampai berlebihan seperti itu. Sampai jendral

dianu…itu dipertanyakan. Tapi kalau unsur-

unsur sejarah ya kacamata Islam. Kurang lebih

begitu. Misalnya Pak Harto. Pak Harto itu 95

sudah menjabat presiden itu tahun…20 tahun

ya, eh 25 ya. Sekitar 28 tahun ya. Pelita 1 Pelita

2 Pelita 3 tu. Kita juga sebagai orang Islam

melihat memang orang Islam itu memang kalau

amir ketua jamaah itu diangkat sampai mati.

Betul. Tapi itu kan ketentuannya Islam, bukan

ketentuan demokrasi. Tapi kalau ketentuan

demokrasi kan jadi presiden, jadi presiden, kan

nggak ada tuntunannya. Kan gitu, gak ada

aturannya. Lha itu juga sudah mulai ada

perbedaan. Mestinya Pak Harto sudah lengser.

Terus sejarah juga dengan Pak Karno, dengan

DI/TII itu juga diutarakan. Perbandingan

sejarah.

Ho‘o. Kepincangan-kepincangan lah. Terus

diskriminasi dengan partai Islam. Waktu itu

kan PPP ya. PPP itu dijelaskan bagaimana

untuk wadahnya orang-orang Islam. Tapi

kenapa kok orang-orang Islam dengan ikatan

Korpri, iya to. Korpri harus Golkar. PP No. 10

menikah lebih dari 2 nggak boleh. Itu kan udah

perbincangan gitu lho, sementara Pak Kyai

sendiri sebagian besar juga mengajarkan boleh

gitu lho menikah lebih dari 1. Lha itu kan

perbedaan saja ya. Oiya ternyata jalan Islam tu

beda dengan keputusannya Pak Harto. Itu

contoh. Ditambah lagi kasus-kasus sejarah

seperti Tanjung Priok. Tanjung Priok kan fakta

sejarah diungkap di mata kuliah sejarah

misalnya. Sejarah yang terbaru ini, Tanjung

Priok, peristiwa muslim terbantai gini-gini-gini.

Tapi tidak disebutkan terbantai, tapi korban

Ketentuan demokrasi

yang menyimpang

jika dilihat dari

perjalanan historis

bangsa. (2312-2326)

Adanya diskriminasi

terhadap kaum

muslim pada rezim

Soeharto. (2327-

2439)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

212

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2345

2346

2347

2348

2349

2350

2351

2352

2353

2354

2355

2356

2357

2358

2359

2360

2361

2362

2363

2364

2365

2366

2367

2368

2369

2370

2371

2372

2373

2374

2375

2376

2377

2378

2379

2380

2381

2382

2383

2384

2385

2386

2387

2388

2389

2390

konflik gitu. Konflik Tanjung Priok. Jadi antara

aparat dengan ini-ini-ini massa. Pembunuhan

massa, tapi kan masih samar gitu lho. Tapi dari

samar itu kan kita bisa melihat. Kok bisa mati

banyak? Opo jenenge, orang sipil ini bersenjata

terus melawan tentara. Mestinya kalau

korbannya banyak, orang sipil diberondong

bisa. Nggak nglawan. Lha itu logika. Iya kan.

Tentara 1, polisi, eh, warganya 3 mati. KO.

Terus itu, lha itu ada betul-betul perlawanan.

Itu dilawan bacok gini. Tapi kan nyatanya tidak

ada, korban TNI siapa. 10 orang? Nggak ada.

Sementara orang-orang Tanjung Priok itu

berapa ratus keluarrga yang hilang. Lha, contoh

seperti itu. Jadi itu itu sejarah Mas, dalam mata

kuliah disebutkan. Cuma memang dari kampus

itu sudah di-warning tidak boleh ada nada-nada

mendirikan negara sendiri. Tidak boleh. Tapi

berkeyakinan, padangan, boleh. Jadi Masyumi

kan berseberangan dengan Pak Karno. Jadi

dijelaskan, ya udah. Pancasila misalnya,

Pancasila kan digagas dengan Pak Karno.

Sementara NU, Hasyim Ashari, kakeknya Gus

Dur itu kan punya Piagam Jakarta kalau ndak

salah, itu kan ada dihapuskan dan segala

macamnya. Itu kan ulahnya Pak Karno. Jadi

unsur-unsur seperti itu, jadi Pak Karno betul-

betul anti untuk Islam. Dihapus kan itu? ―Bagi

pemeluknya..‖, jadi kata-kata ―Bagi

pemeluknya..‖ kan dikhususkan kepada Islam,

jadi itu kuat, sementara sekarang kan dihapus

itu. Itu yang dari paham dari sarjana kritis, woo

kok bisa ya dihilangkan. Berarti Kyai kita juga

Kyai orang yang lemah, nggak berani

menyuarakan. Kalau dia kuat, disuarakan dong.

Itu dari, dari wacana yang aku terima. Kita

belum bersentuhan dengan jihad ya Mas,

artinya baru wacana-wacana Indonesia. Dalam

proses pencarian itu, baru saya kuliah, terus

mulai terbentur ekonomi. Jadi saya setelah 1

tahun itu kan njagakne wong tuwo. Lha itu

contoh Mas, jadi wacana yang saya dapati

ketika berhadapan dengan kuliah dengan

pemerintahan saat itu, itu saya sedikit peka lah.

Emha Ainun Najib, di Jogja kan, Kyai Kanjeng

itu. Cak Nun itu kemudian mendirikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

213

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2391

2392

2393

2394

2395

2396

2397

2398

2399

2400

2401

2402

2403

2404

2405

2406

2407

2408

2409

2410

2411

2412

2413

2414

2415

2416

2417

2418

2419

2420

2421

2422

2423

2424

2425

2426

2427

2428

2429

2430

2431

2432

2433

2434

2435

2436

pengajian Padang Bulan. Padahal pengajian

Padang Bulan ini, tafsir ada, Al-Qur‘an ada,

tapi lebih inti pada trik-trik politik. Ya saya

nggak tahu secara global nggak tahu. Tapi yang

jelas, Cak Nun sendiri juga kadang nggak

cocok sama Pak Harto waktu itu. Sampai

statement dalam pengajiannya waktu itu ―Saya

ini mewakili umat Islam di sini, jadi bukan atas

nama pertai tertentu, apalagi kuning.‖,

menyebutkan. Kuning kan jelas Golkar kan

gitu. Jadi ini contoh-contoh itu, wah saya ikut

pengajian Cak Nun seneng juga. Disebutkan.

Ya rezim itu kelemahannya begini.

Menurunkan anak, Tommy misalnya. Cak Nun

juga mengkaji, bukan kekuasaan terus

diberikan kepada anak-anaknya, Mbak Tutut

misalnya. Itu juga sudah mulai pula

berseberangan. Jadi tidak hanya saya, tapi

Emha Ainun Najib aja dengan lawan politiknya

sudah berseberangan. Jadi dia lebih condong

kepada orang-orang yang berseberangan

dengan Pak Harto. Terus dalam perkataannya

begini ―Ya sekarang kalau Pak Harto mungkin

orang Solo ya, mungkin tegak, mungkin pada

saatnya pada ini-ini nati, presiden dari Jawa

Timur-lah.‖ Makna Jawa Timur mungkin saat

itu Pak Emha itu sinyalemennya kepada Gus

Dur waktu itu. Yo mesti diberikan kesempatan,

antri lah, dia bilang gitu. Itu sudah sempat

disinggung-singgung. Tapi trik-trik politik itu

saya belum sempat banyak tahu karena lobinya

Jakarta bagaimana, lobinya lokal-lokalnya

bagaimana. Wah saya kalau menilai Pak Amien

Rais itu ya bagus. Tahun 98, sebelum

reformasi. Sebagi tokoh penggerak pemuda,

waktu itu belum ada reformasi kan Mas?

Reformasi waktu menduduki gedung MPR itu

tok to? Tapi pengajiannya Emha itu sudah

mengarah ke sana. Mendukung pola-pola yang

diterapkan Amien Rais untuk reformasi. Cak

Emha waktu itu masih se-visi lah dengan

Amien Rais. Tapi meskipun nggak sejalan ya

berikutnya. Tapi itu dengan gulingnya Pak

Harto tu prestasi juga buat Amien. Kenapa Pak

Amien nggak bisa naik? Ya karena beliau, Pak

Amien, itu bukan seorang pemimpin. Beliau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

214

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2437

2438

2439

2440

2441

2442

2443

2444

2445

2446

2447

2448

2449

2450

2451

2452

2453

2454

2455

2456

2457

2458

2459

2460

2461

2462

2463

2464

2465

2466

2467

2468

2469

2470

2471

2472

2473

2474

2475

2476

2477

2478

2479

2480

2481

2482

seorang politikus. Penggerak aja. Kurang lebih

begitu. Wacana yang saya terima itu masih

umum. Khusus, saya memang selalu

memperhatikan ayat-ayat jihad. Misalnya

Qut‘ba, Al-Mukital, dalam Al-Qur‘an

diwajibkan berperang. Padahal perang itu

sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi sesuatu

yang kamu benci tu baik buat kamu [Al-

Baqarah 216]. Itu ada uraian-uraian dari ustad-

ustad yang ngajar ngaji, ―Yok, sekarang nyoba

Indonesia, sing sugih tambah sugih. Yo to?

Sing kere tambah kere. Ayo coba saiki perang,

ben wong sugih bingung donyane piye. Mesti

akan dibagi-bagi.‖, itu contoh. Itu pengajian

yang serampangan seperti itu. Ya kan kalau

perang kan wong sugih bingung donyane. Coba

ayo kita perang aja, gpp. Hidup-mati‘e. Lha ora

perang kere, perang kere. Mendingan perang to

yo, ben wong sugih-sugih bingung. Itu contoh.

Itu secara bebas lho Mas. Jadi motivasi

ekonomi memang salah satu pemicu. Salah satu

lho ya. Ekonomi umat itu dikatakan miskin ya

memang miskin. Umat Islam, kan gitu kan.

Contone kuwi: Masjid le ngemis neng ndalan.

Contoh seperti itu, itu sempat dikaji juga.

Kenapa ini-ini-ini ssumbangan Masjid ini-ini-

ini. Keliling nggawa mobil. Njaluki

sumbangan. Perlu dikaji, Islam itu kere gitu lho

bahasane. Nah, dari kajian-kajian kritis itu kan

kita bisa melihat bahwa umat Islam itu

mestinya harus bangkit. Cuma kan bangkitnya

harus di mana, kapan, bagaimana nggak tahu.

Bangkit tu ya punya posisi kunci. Ya dari

bupati, bupatinya membimbing secara Islam.

Mengayomi secara Islam. Menunjukkan bahwa

Islam itu begini-begini diterapkan dalam Perda.

Seperti Aceh lah kurang lebih, kalau muslim

Perda-nya begini-begini. Itu yang diharapkan.

Kalau saya melihat begini pemahamannya.

Dalam Al-Qur‘an, ―Wahai orang-orang

beriman, masuklah kamu itu ke dalam Islam

secara keseluruhan.‖, secara kafah. Jangan

Cuma siji-loro. Jadi kalau pasa Islam, nek

sholat Islam, tapi nek ngurus duit ambek riba.

Contoh. Ngene, aku sholat, Allahu akbar,

sholat ya. aku puasa hari ini, saur-buka-saur-

Memiliki perhatian

khusus terhadap ayat-

ayat jihad ketika

dihaadapkan pada

realita sosial. (2439-

2474)

Konsepsi bahwa

masuk Islam haruslah

kafah. (2475-2511)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

215

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2483

2484

2485

2486

2487

2488

2489

2490

2491

2492

2493

2494

2495

2496

2497

2498

2499

2500

2501

2502

2503

2504

2505

2506

2507

2508

2509

2510

2511

2512

2513

2514

2515

2516

2517

2518

2519

2520

2521

2522

2523

2524

2525

2526

2527

2528

buka. Aku naik haji, kopiah, ke Mekkah. Aku

zakat iki, bagi-bagi zakat. Kurang lebih gitu.

Tapi dia, aku nyilihke duit pakai bunga.

Berbunga itu. Riba. Berbunga. Itu namanya

nggak kafah. Haji iyo, tapi kowe gak kaffah.

Iyo tapi neng Nyi Roro Kidul njaluk pesugihan.

Haji iyo tapi koruptor. Podo wae. Keseluruhan,

totalitas. Jadi tidak boleh pilih-pilih sing enak

tok. Termasuk dari kacamata kita melihat ee

proses-proses ya banyak hal. Pernikahan harus

pakai KUA, harus beli pakai uang ini, sidang-

cerai macem-macem ya. Yang kadang itu juga

masih kelemahan umat Islam.

Bukan begitu maksudnya. Ada hal-hal yang

dipersulit. Persulit. Contoh, orang yang, ya

semuanya dalam Islam itu kadang masih

dikorupsi oleh Depag. Jadi Departemen Agama

itu juga korup. Salah satu departemen yang

koruptor. Menghasilkan korup. Departemen

Agama salah satunya to Mas. Karena dia juga

memanipulir ajaran-ajaran Islam. Contoh,

sampeyan cerai ni sama si istri, cerai, wis Pak

mbayar piro Pak dirabikke meneh. Padahal kan

nggak boleh. Yo rabi meneh yo, gawekne surat.

Padahal kan nggak boleh. Lha itu contoh

seperti itu. Itu kan jelas-jelas nggak boleh.

Contoh seperti itu. Ada hal-hal yang Islam itu

dijadikan alasan. Jadi kalau secara umum

begitu. Di samping itu saya kan punya temen

dari kuliah. Itu saya sharing. ―Kamu dari

mana?‖, ―Dari Sulawesi.‖, ―Oo Sulawesi ya,

mana? Sulawesi Selatan? Deket dengan

Hassanudin dong? Deket dengan Kahar

Muzakar‖, sampeyan tahu Kahar Muzakar?

Kahar Muzakar itu pemberontaknya masanya

Pak Karno ya. Ya bagian DI/TII-nya

Kartosuwiryo. ―Tak tanya kamu, Pak siapa itu

tadi menurutmu pemberontak atau pahlawan?‖,

―Kahar Muzakar tu pemebrontak.‖, ―Lhoh, kata

siapa?‖, saya bilang gitu, ―Kata Pak Karno. Pak

Karno kan waktu itu presiden.‖, ―Tapi kan

yang disuarakan suara umat Islam Sulawesi

Selatan, berarti dia pahlawan bagi orang Islam

Sulawesi Selatan.‖ Tak tanya lagi lebih maju

lagi. ―Pangeran Diponegoro itu pemberontak

atau pahlawan?‖, ―Pahlawan dia!‖, ―Lhoh kok

Berdialog dengan

teman-temannya

untuk menunjukkan

bahwa perjuangan

Indonesia adalah

untuk berjihad maka

seharusnya diberi

kemudahan untuk

mengisinya dengan

ajaran Islam. (2511-

2544)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

216

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2529

2530

2531

2532

2533

2534

2535

2536

2537

2538

2539

2540

2541

2542

2543

2544

2545

2546

2547

2548

2549

2550

2551

2552

2553

2554

2555

2556

2557

2558

2559

2560

2561

2562

2563

2564

2565

2566

2567

2568

2569

2570

2571

2572

2573

2574

iso?‖, ngeyel ini orang. ―Pahlawan itu,

pahlawan yang gagah berani melawan

Belanda.‖, ―Dia itu pemberontak, goblok!‖,

saya bilang gitu. ―Lhoh kok bisa?‖, ―Lha kata

Belanda kan pemberontak?‖ Iya kan.

Pemberontak itu, Diponegoro itu. Jadi dialog-

dialog seperti ini aku ingin menyejukkan

bahwa ketika perjuangan umat Islam ee mbela

tanah ait. Entah yang maa, yang anu ya, yang

Sulawesi atau yang Goa, Hassanudin atau apa,

Imam Bonjol misalnya, itu mereka juga

semangatnya juga semangat melawan penjajah

untuk jihad. Mestinya ketika merdeka mereka

diberi kemudahan mengisi kemerdekaan

dengan ajaran-ajaran Islam. Karena mereka

juga pejuang.

Implementasinya jaman sekarang ada dosen

bilang, ―Mas, kalau ada orang mengajak

mendirikan negara Islam jangan mau.‖, ―Saya

mau nanya ni Pak, misalnya, misalnya ni Pak,

lha negara itu pemimpinnya dicintai rakyatnya,

terus rakyatnya itu mencintainya kemudian

mendukung dengan suara Islam. Gimana?‖,

―Lhoh, seperti Aceh nanti.‖ Contoh seperti itu,

itu sampai anu lho, sampai move ya. Jadi tahun

98 ya, 97 setelah saya lulus kuliah tu

perdebatannya juga masih. Di pengajian-

pengajian-pengajian, ya pengajian itu kan

jamannya Pak Harto sifatnya subversif. Tapi

jamannya Bu Mega, Habibie, sama Gus Dur

kan lebih longgar. Iya kan? PRD dibebaskan,

Budiman Soedjatmiko. Tapol-tapol Islam

Cipinang dibebaskan. Itu banyak itu, jadi itu

dunia baru menurut saya. Oke, itu sebenarnya

kebaikan. Misalnya Gus Dur, Gus Dur itu

bagus menurut saya. Dia berani membebaskan

orang yang kadang secara proporsional politik

dia nggak layak dihukum 20 tahun. Berbeda

pemahaman aja. Dibebaskan.

Selama saya berbisnis itu sudah mulai banyak

rasa ingin tahu. Saya datang ke pondok Al-

Mukmin. Tapi bermain tok, dolan. Saya lewat

mana saat itu, pokonya Solo-lah. Saya lewat

waktu itu, oo ini lho pondok Al-Mukmin. Saya

datang ke Al-Islam Lamongan. Pondoknya

Amrozy itu lho. Pondok Al-Mukmin itu udah

Rasa ingin tahu

mengenai jihad

meningkat lalu

mempelajarinya lewat

dialog dan buku.

(2568-2609)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

217

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2575

2576

2577

2578

2579

2580

2581

2582

2583

2584

2585

2586

2587

2588

2589

2590

2591

2592

2593

2594

2595

2596

2597

2598

2599

2600

2601

2602

2603

2604

2605

2606

2607

2608

2609

2610

2611

2612

2613

2614

2615

2616

2617

2618

2619

2620

pecah. Mana pecahannya? Lamongan. Ah

Lamongan deket, naik bis. Main ke sana

kenalan sama ee pondoknya. Wis, pokoknya

kenalanlah sama… Pulang lagi. Besok dateng

lagi bulan depan. Pulang lagi. Kenal santrinya,

tak ajak ke tempat saya. Ngobrol, kurang lebih

begitu lah. Nah, dari situ terus ada buku-buku

jihad itu. Itu saya mulai mengenal. Buku-buku

jihad Afghanistan. Kalau jihad secara umum

tadi sudah lihat. ―Itu lho, alumni Afghanistan.

Disegani.‖, kok iso disegani alumni

Afghanistan. ―Itu lho ustad..‖, Ustad Mukhlas.

Yang terpidana mati. Masnya Amrozy. Itu kan

ee khotbah. Kok bagus ya, ustad siapa itu? Oo

itu dari Malaysia. Lhoh dari mana sih kok

ngajar di sini? Dia aslinya sini, di Malaysia.

Kok pakai sorban? Iya, itu ustad besar, lha

nanti setekah khotbah di sini balik lagi di

Malaysia. Aku samapai heran. Pondok ini

santrinya berapa? Ini pecahan dari Al-Mukmin,

mungkin pondoknya baru 100 orang, putranya

Cuma 100 orang. Kan sedikit to Mas. Lha

Masjidnya mana? Lha ini, ini ruang kelas ini,

bukan Masjid. Kecil. Ruang kelas buat sholat.

Nggak punya Masjid pondok itu. Jadi selama 2

tahun saya bekerja dengan batik, ada untung

saya ke Solo. Pulang mbawa buku mbawa

batik, kenal sama itu tadi, Al-Islam Al-

Mukmin, terus dari Sahadah Boyolali. Sudah

mulai kenal. Terus saya pernah mengajar di

sekolah Muhammadiyah selama 6 bulan.

Lumayan.

Ya ke pondok, ngaji, terus ke kota Malang,

silaturahmi ke Surabaya, ke Al-Falah. Ya

pokoknya kaya keliling gitu aja, pokoknya

kayak kadang bengkel tutup, jualannya tutup,

ngecer ke tempat lain aja.

Hampir 99-2000. Yo 99 itungannya, 2000 kan

saya sudah berangkat saya. 1 Januari sudah ke

Sulawesi. Lha ketika di wartel itu baru saya

mulai bersentuhan dengan pondok

Hidayatullah.

Ya kurang lebih begitu lah, antara berjualan,

kemudian mendapatkan pengalaman untuk,

untuk bidang-bidang agama yang non-jihad lho

ya, kalau yang jihad ya berdasarkan buku-buku

Mulai bersentuhan

dengan Hidayatullah.

(2614-2616)

Pengalaman jihad

didapat dari buku-

buku kemudia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

218

Listing and Preliminary Grouping — Reduction and Elimination

2621

2622

2623

2624

2625

2626

2627

2628

2629

2630

2631

2632

2633

2634

2635

2636

2637

aja, literatur, baca ―Oo ini, oo ini, oo ini.‖

Cuma begitu bersentuhan langsung di Poso,

tidak dibutuhkan langsung di Poso, kemudian

ikut ya nyari ilmu kecantol di Filipina. Di

Filipina itu sudah mentok, pelabuhan akhir

bahasanya, tujuan. Soalnya di sana ya sudah

apa-apa didapatkan. Yo wis namanya manusia

meninggalkan keluarga mesti kelingan yo.

Wah, saya ni sudah lama….bahasanya tu kalau

kangen ya kangen wong jenenge keluarga udah

2 tahun nggak pernah tegur sapa terus mereka

bagaimana sih saat ini? Kepada saya. Akhirnya

saya menganggap keluarga juga bagian dari

hidup saya. Saya datang dengan banyak visi

dan misi kepada mereka. Ada juga yang

memaklumi kondisi saya. Dan sampai sekarang

ini.

dipraktekkan dalam

pelatihan. (2617-

2624)

Pelabuhan akhir

berjihad secara fisik

adalah di Filipina.

(2624-2627)

Kerinduan untuk

bertemu dengan

keluarga disertai

tanggung jawab

terhadap keluarga.

(2627-2637)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

219

LAMPIRAN 4

Clustering and Thematizing

the Invariant Constituents

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

220

Clustering and Thematizing the Invarians Constituents

Invariant Constituents of Mitsein-Mitdasein

1. Konflik agama menjalar ke Jawa dari Indonesia Timur. (1-6)

2. Ada konteks perang melawan Amerika. (33-39)

3. Konflik di Ambon dan Poso berimbas ke Jawa. (51-56)

4. Konflik agama di Indonesia memiliki perbedaan dengan di Filipina, meskipun

rentan sekali untuk terjadi. (80-86)

5. Kompleksitas latar belakang konflik agama di Ambon disertai keyakinan

cawe-cawe dari Jakarta. (93-103)

6. Kesamaan dukungan antar mujahidin. (113-118)

7. Dimudahkan dalam pembelajaran di Moro. (139-144)

8. Implementasi hasil belajar di Moro ketika berada di Indonesia. (151-156)

9. Adanya kedudukan struktural dalam berjihad. (160-161)

10. Pemahaman fungsi pelatihan. (163-168)

11. Lengsernya Pak Harto menimbulkan kebebasan dalam media. (177-189)

12. Lengsernya Pak Harto mendorong munculnya tokoh pergerakan agama. (190-

192)

13. Penghancuran infrastruktur Islam di Indonesia Timur. (197-212)

14. Ketidaktahuan faktor yang mendasari konflik Poso. (213-220)

15. Dipertanyakan oleh teman-teman karena berjihad minim senjata. (278-288)

16. Irelevansi penerapan tradisi masa lalu dengan saat ini. (289-297)

17. Setiap konflik memiliki latar belakang yang berbeda-beda. (300-306)

18. Pengaruh Noordin M. Top dan Dr.Azahari terhadap konflik di Jawa. (306-

312)

19. Berada di tengah MILF dan ikut berjuang bersama MILF karena ikut

diserang. (316-329)

20. Rasa kaget terjadinya peristiwa Bom Bali I. (377-380)

21. Rasa kaget muncul, bukan karena besarnya ledakan yang terjadi, melainkan

efeknya. (381-387)

22. Perbedaan konsep sasaran Bom Bali dengan Ambon dan Poso. (388-390)

23. Ideologi Bom Bali mengadopsi dari Al-Qaeda meskipun dilatarbelakangi

konflik Ambon dan Poso. (391-394)

24. Merantau bekerja untuk memenuhi kebutuhan; makan. (401-404)

25. Historisitas kemunculan konsep mujahidin. (405-415)

26. Masuknya informasi mengenai harokah ke Indonesia. (418-430)

27. Masuknya ideologi jihad dari Afghanistan dalam rupa roh. (433-439)

28. Pencarian ilmu militer di Afganistan. (440-445)

29. Pemerolehan ilmu militer lewat pelatihan secara klandestin didasarkan dari

idealisme jihad Afghanistan. (447-454)

30. Adanya dikotomi pemerintahan di Indonesia menjadi sumber kekecewaan.

(455-468)

31. Adanya unsur ideologi menjadi pemicu anarkisme. (469-473)

32. Adanya dakwah mengenai anarkisme. (474-485)

33. Pengaruh buku putih dari Ustad Abu Ba‘akar Baasyir. (486-481)

34. Munculnya simpati untuk umat Islam yang tertindas akibat penyalahgunaan

kekuasaan. (492-501)

35. Pemanfaatan jihad oleh pemerintahan yang oportunis. (516-520)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

221

Clustering and Thematizing the Invarians Constituents

36. Realisasi ideologi jihad di Poso dipicu oleh pembantaian Muslim di Poso.

(524-555)

37. Munculnya empati Muslim dalam kasus internasional. (556-570)

38. Ambon dan Poso sebagai solusi berjihad karena secara geografis lebih

memungkinkan. (571-575)

39. Kehadiran aparat sebagai musuh. (626-650)

40. Adanya kesamaan latar belakang berjihad: solidaritas. (651-660)

41. Kesiapan diri untuk mengikuti pelatihan jihad secara militer. (661-680)

42. Pergeseran rasa simpati terhadap Poso ke Filipina karena adanya muslim

yang dibatasi dalam melakukan ritual. (711-725)

43. Fase awal tertarik berjuang di Filipina. (726-751)

44. Adanya perbedaan konsep dalam berjihad. (814-821)

45. Konsep berjihad terhadap diri sendiri memiliki syarat tersendiri. (822-855)

46. Ada perbedaan pandangan setelah dan sebelum menerapkan ilmu jihad di

medan perang. (908-922)

47. Menyetarakan jihad di MILF dengan kasus jihad lainnya. (932-976)

48. Perubahan pandangan keagamaan dari yang cenderung NU ke yang

cenderung Muhammadiyah karena masalah ritual. (977-1010)

49. Merasa bangga jika ada yang meneruskan perjuangan jihad. (1142-1154)

50. Menyampaikan hal-hal berkaitan dengan ritual secara bijaksana. (1635-1648)

51. Mendapatkan prestasi yang superior mulai kelas 4. (1723-1725)

52. Pemisahan dengan orang tua kandung karena kepercayaan dalam kejawen.

(1735-1741)

53. Tidak mempermasalahkan masa lalu, menganggap ibu angkat sebagai ibu

yang sebenarnya. (1744-1748)

54. Diberi anjuran untuk mondok oleh guru agama namun masih

mempertanyakannya. (1766-1770)

55. Kakak kelas mulai variatif dan ada yang mendorong untuk memperbanyak

intensitas belajar agama. (1805-1819)

56. Pemaparan pergolakan Islam internasional oleh senior namun belum paham

sepenuhnya. (1820-1853)

57. Melihat perlawanan ikhwanul muslimin tidak hanya di Irak saja, namun juga

di Bosnia. (2002-2018)

58. Melihat fakta bahwa kekuatan Rusia yang begitu besar tumbang. (2018-2033)

59. Mendapatkan pengaruh dari membaca majalah Islami. (2076-2085)

60. Daya kritis terhadap sekitar yang tidak sesuai pandangan kelompok semakin

meningkat. (2202-2212)

61. Mendapatkan kajian kritis Islam. (2272- 2312)

62. Adanya diskriminasi terhadap kaum muslim pada rezim Soeharto. (2327-

2439)

63. Mulai bersentuhan dengan Hidayatullah. (2614-2616)

64. Pengalaman jihad didapat dari buku-buku kemudian dipraktekkan dalam

pelatihan. (2617-2624)

65. Pelabuhan akhir berjihad secara fisik adalah di Filipina. (2624-2627)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

222

Clustering and Thematizing the Invarians Constituents

Invariant Constituents

of Umwelt

Invariant Constituents

of Mitwelt

Invariant Constituents

of Eigenwelt

1. Adanya konsep

harokah dalam Islam.

(415-418)

2. Arus global dirasakan

semua orang,

termasuk Yusuf. (313-

315)

3. Al-Qur‘an menjadi

pegangan dan

menuliskan bahwa

konflik itu akan terus

bergulir. (588-607)

4. Kesabaran dan

kepatuhan terhadap

guide. (680-710)

5. Penegakan konsep

amar ma„ruf nahi

munkar dalam rupa

yang berbeda sesuai

konteks. (856-907)

6. Kembalinya segala

aturan dengan patokan

Al-Qur‘an, Rasuna,

Hadis, dan nabi.

(1255-1293)

7. Memiliki perhatian

khusus terhadap ayat-

ayat jihad ketika

dihadapkan pada

realita sosial. (2439-

2474)

8. Konsepsi bahwa

masuk Islam haruslah

kafah. (2475-2511)

1. Merasa santai,

padahal teman yang

lain amaliah. (11-16)

2. Menyadari adanya

perbedaan

kelompoknya dengan

kelompok lain. (20-

24)

3. Sudah terbiasa

menghadapi konflik

agama. (73-80)

4. Belajar perang

dikarenakan

keyakinan akan

dahsyatnya konflik

agama di Ambon dan

Poso. (105-108)

5. Menikmati

pembelajaran di

Moro karena MILF

mengayomi. (124-

135)

6. Rasa curiga adanya

intervensi Amerika

terhadap Filipina dan

Indonesia. (169-174)

7. Rasa tidak tergabung

dalam kolektivitas.

(192-195)

8. Keinginan untuk

turut serta ke Poso

karena teman-

temannya turut

berbondong-

bondong. (221-223)

9. Prihatin melihat

kaum muslim yang

apatis terhadap

konflik di Indonesia

Timur. (226-236)

10. Meskipun mengalami

penolakan, tetap

percaya pada guide

karena sudah

1. Mengalami

penolakan karena

pengalaman yang

minim. (57-59)

2. Mengatasi

ketidakmampuan

dengan belajar. (59)

3. Ada keinginan untuk

berjuang setelah

belajar, namun sudah

tidak dibutuhkan di

Poso. (64-69)

4. Belajar perang agar

memiliki bekal

berjuang. (119-123)

5. Rasa ingin tahu

mengenai peristiwa di

Indonesia Timur.

(196-201)

6. Keinginan untuk

melihat konflik

secara langsung

karena ketertarikan

terhadap perang.

(224-226)

7. Keberanian dan

keterbukaan untuk

menyatakan

keinginan kepada

orang lain. (238-253)

8. Ketertarikan untuk

tergabung dalam

ormas bukan sekadar

menjadi anggota.

(254-261)

9. Mengatasi

ketidakmampuan

dengan bersedia

dididik karena sudah

niat sejak awal. (270-

277)

10. Keyakinan bahwa

Allah memberikan

pertolongan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

223

Clustering and Thematizing the Invarians Constituents

memiliki niat. (264-

268)

11. Keinginan untuk

menjadi berguna bagi

pihak di luar dirinya.

(362-369)

12. Menjalani perintah

terhadap apa yang

harus dilakukan.

(370-376)

13. Pemahaman akan

pemerintahan sebagai

posisi yang netral.

(510-515)

14. Kalau ada muslim

yang konflik, saya

harus membela. (575-

588)

15. Melihat perbedaan

antara perkampungan

mujahidin yang nyata

dengan apa yang

sebatas buku saja.

(755-769)

16. Melihat mujahidin

yang menenteng

senjata sebagai sosok

yang berwibawa dan

gagah. (770-797)

17. Identifikasi diri

terhadap mujahidin.

(797-803)

18. Mengganggap siapa

saja yang berada di

luar tim adalah

musuh. (923-932)

19. Diskrepansi konsep

pandangan agama

dengan pandangan

kaum Salafi. (1061-

1088)

20. Menjaga silaturahmi

dengan teman-teman

mantan teroris

didasarkan oleh rasa

kemanusiaan. (1294-

pihak yang

menderita. (330-335)

11. Pengalaman spiritual

dengan Allah lewat

berkorban dan

menyerahkan diri ke

Allah. (336-342)

12. Keyakinan untuk

mampu bertahan dan

bertemu keluarga.

(342-345)

13. Keyakinan berada di

tempat yang benar

dan berada pada

pihak yang lemah.

(347-350)

14. Ketidakjujuran demi

memperjuangkan apa

yang diyakininya.

(351-361)

15. Islam sudah punya

warna sendiri

sehingga negara tidak

perlu ada. (501-509)

16. Ketertarikan terhadap

konflik sebagai

impak dari ideologi

jihad. (520-523)

17. Dorongan dari dalam

hati untuk

mengetahui konflik

Poso dengan

melihatnya sendiri.

(608-626)

18. Tertanam keyakinan

sedang berada di

negeri musim yang

gagah dan mencintai

negeri tersebut. (752-

755)

19. Praktek sebagai

mujahidin seolah-

olah meresap ke

dalam jiwa, jika cuma

teori terasa hambar.

(804-807)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

224

Clustering and Thematizing the Invarians Constituents

1370)

21. Penerimaan keluarga

terhadap Yusuf

sebagai tahanan

teroris. (1371-1402)

22. Meningkatnya

kontrol keluarga

terhadap Yusuf.

(1402-1408)

23. Munculnya rasa

bersalah karena telah

berbohong dengan

keluarga. (1409-

1417)

24. Membangun

komunikasi yang

bagus dengan

keluarga ketika di

penjara sebagai

pertanggungjawaban

terhadap keluarga.

(1417-1436)

25. Munculnya antipati

dan prasangka dari

pihak keluarga.

(1437-1447)

26. Meyakinkan keluarga

bahwa Yusuf

sekarang sedang

melakukan penataan

ulang hidupnya.

(1447-1465)

27. Menjaga silaturahmi

dengan teman-teman

mantan tahanan

terorisme. (1465-

1486)

28. Silaturahmi dengan

keluarga karena

kehilangan waktu

bersama keluarga.

(1550-1570)

29. Tidak ada

permasalahan

perbedaan ritual

dengan keluarga, tapi

20. Rasa tidak percaya

dengan

keberadaannya

sekarang. (808-814)

21. Konsep dalam

Muhammadiyah yang

menarik karena

―kembali ke nabi‖.

(1011-1060)

22. Memandang praktek

hukum di Indonesia

yang banyak celanya.

(1089-1109)

23. Negara dipandang

bejat karena fasilitas

ibadah di penjara

sangat minim. (1110-

1142)

24. Ketimpangan hukum

memunculkan

pandangan bahwa

hukum Indonesia

tidak layak

diterapkan dan

keyakinan bahwa

hukum Islam wajib

diterapkan. (1154-

1170)

25. Memandang latihan

militer, secara nilai

Islam yang diniatkan

sebagai i‟daad,

adalah sah. (1171-

1174)

26. Latihan dianggap sah

sejauh berbenturan

dengan kepentingan.

1175-1192)

27. Ketidaksetujuan

dengan aksi yang

bersifat parsial karena

cenderung

menghidupkan

konflik. (1192-1231)

28. Ketidakterikatan

dengan aliran dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

225

Clustering and Thematizing the Invarians Constituents

tetap

membicarakannya

secara dialogis.

(1571-1594)

30. Sosialisasi lagi

dengan masyarakat.

(1594-1621)

31. Menguraikan kepada

ibu mengenai ritual

keagamaan yang

dipegang Yusuf

berbeda dengan

Ibunya. (1621-1634)

32. Kenaikan prestise

sebagai mantan

tahanan

Nusakambangan

digunakan untuk

fungsi muamalah.

(1648-1696)

33. Berusaha

meyakinkan keluarga

bahwa Yusuf telah

kembali ke jalan

yang lurus. (1696-

1704)

34. Menghargai pilihan

teman-teman yang

dulu satu penjara.

(1703-1722)

35. Menempatkan posisi

sebagai seorang

panutan. (1726-1734)

36. Kosmopolitanisme

muslim internasional.

(2033-2040)

37. Perselisihan dengan

Imam akibat

perbedaan

pandangan. (2086-

2104)

38. Menganggap senior

sebagai panutan.

(2192-2202)

39. Bercita-cita untuk

menjadi panutan bagi

Islam dengan tujuan

untuk kembali ke

Islam. (1232-1254)

29. Melihat muslim di

penjara yang haus

rohaninya. (1487-

1518)

30. Muncul harapan

hidup ketika dalam

peperangan jihad.

(1519-1535)

31. Tawakal kepada

Allah saat nyawa

terancam. (1535-

1539)

32. Keyakinan bahwwa

secara manusiawi

akan mati karena

peluru musuh. (1540-

1549)

33. Tertarik dengan guru

agama karena

kepandaiannya baca

Al-Qur‘an dan

mengaji. (1749-1758)

34. Menyukai sisi

disiplin yang terarah

pada kebersihan yang

diterapkan oleh guru

agama. (1762-1766)

35. Keberanian untuk

berkelahi dan

membela diri,

sekalipun dengan

anak kyai. (1771-

1776)

36. Tertarik dengan Pak

Abdul Kholib yang

menyukai lagu-lagu

yang arahnya

ketuhanan dan pintar

mengaji. (1777-1789)

37. Memilih bangku di

kelas dikarenakan

tidak merasa percaya

diri duduk di depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

226

Clustering and Thematizing the Invarians Constituents

juniornya. (2259-

2271)

40. Ketentuan demokrasi

yang menyimpang

jika dilihat dari

perjalanan historis

bangsa. (2312-2326)

41. Berdialog dengan

teman-temannya

untuk menunjukkan

bahwa perjuangan

Indonesia adalah

untuk berjihad maka

seharusnya diberi

kemudahan untuk

mengisinya dengan

ajaran Islam. (2511-

2544)

42. Kerinduan untuk

bertemu dengan

keluarga disertai

tanggung jawab

terhadap keluarga.

(2627-2637)

(1790-1804)

38. Kebanggan tersendiri

menjadi remaja

masjid memunculkan

kesiapan untuk

berkarya dalam

remaja masjid. (1854-

1971)

39. Ketertarikan untuk

menonton film

dokumenter perang

Bosnia meskipun saat

itu dianggap

subversif. (1971-

2001)

40. Keprihatinan muncul

akibat muslim di

Madura yang kurang

memperhatikan

ibadah. (2041-2075)

41. Berkonflik dengan

sekolah karena aturan

yang tidak sesuai

dengan tuntunan

muslimah. (2105-

2179)

42. Munculnya heroisme

dalam

memperjuangkan

komunitas remaja

masjidnya. (2180-

2191)

43. Tumpulnya praktek

UU di Indonesia

mendatangkan

konklusi bahwa

hukum hanya sekadar

nilai kosong. (2213-

2234)

44. Kontrasnya hukum

Indonesia dihadapkan

dengan hukum Islam

mendatangkan

apatisme terhadap

praktek hukum

negara. (2234-2258)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

227

Clustering and Thematizing the Invarians Constituents

43. Rasa ingin tahu

mengenai jihad

meningkat lalu

mempelajarinya lewat

dialog dan buku.

(2568-2609)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

228

LAMPIRAN 5

Thematic Portrayal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

229

Thematic Portrayal

Thematic Portrayal of Mitsein-Mitdasein

[Efek lingkungan dan perubahannya] Yusuf mendapatkan suplai informasi

mengenai pergerakan sejak masa SMA. Di SMA, kakak kelas mulai variatif dan

ada pula yang mendorong untuk memperbanyak intensitas belajar agama. Pada

waktu itu Yusuf belum memahami pemaparan pergolakan Islam internasional

yang diberikan oleh seniornya. Suplai informasi yang terus bertambah ini dikuti

dengan peristiwa-peristiwa perlawanan ikhwanul muslimin yang tidak hanya di

Irak saja, namun juga di Bosnia. Yusuf melihat fakta bahwa kekuatan Rusia yang

begitu besar tumbang. Yusuf terkesan dan terus mencari tahu lewat berbagai

media; majalah islami, buku-buku, buku putih Abu Bakar Ba‘asyir. Setelah lulus

SMA, Yusuf melanjutkan ke pondok. Di pondok, Yusuf mendapatkan informasi

yang semakin kompleks. Daya kritis terhadap sekitar yang tidak sesuai pandangan

kelompok semakin meningkat. Kajian kritis Islam juga dia peroleh. Mulailah

Yusuf bersentuhan dengan Hidayatullah.

[Kekecewaan terhadap lingkungan] Pada selang waktu yang tidak begitu

lama, rezim Soeharto lengser. Selain memberi kebebasan dalam media,

lengsernya Pak Harto mendorong munculnya tokoh pergerakan agama. Tokoh-

tokoh ini sebenarnya sudah ada ketika rezim Soeharto, hanya karena state of

control yang melemah, kemudian muncul ke permukaan. Melemahnya state of

control juga mendorong munculnya konflik agama semakin menjalar ke Jawa dari

Indonesia Timur. Konflik Ambon dan Poso ini memiliki kompleksitas latar

belakang yang diyakini merupakan hasil cawe-cawe dari Jakarta. Penghancuran

infrastruktur Islam di Indonesia Timur semakin meningkatkan kekecewaan

muslim. Hal ini dianggap sebagai diskriminasi terhadap kaum muslim.

Kekecewaan terhadap pemerintahan membangkitkan kembali konsep dikotomi

pemerintahan yang nasionalis dengan yang islamis. Hal ini menyebabkan

kekecewaan tersendiri bagi kalangan muslim tertentu. Kekecewaan ini semakin

mengangkat konsep harakah dalam muslim. Ada persinggungan ketika

dihadapkan dengan konsep jihad yang bersyarat; salah satunya bentuk jihad

Afghanistan. Konsep harakah ini kemudian dibarengi dengan masuknya ideologi

jihad dari Afghanistan dalam rupa roh.

[Masuknya ideologi jihad Afghanistan dan munculnya anarkisme] Adanya

unsur ideologi jihad Afghanistan ini menjadi pemicu anarkisme. Pemahaman

mengenai anarkisme lewat dakwah maupun kajian kritis menjadi pemicu

munculnya simpati untuk umat Islam yang tertindas akibat penyalahgunaan

kekuasaan. Muncullah empati muslim dalam kasus internasional

(kosmopolitanisme muslim). Solidaritas menjadi latar belakang dalam berjihad.

Di Indonesia, simpati ini direalisasikan lewat praktek ideologi jihad di Poso.

Karena kebutuhan untuk praktek ideologi jihad, maka muncullah kesiapan diri

untuk mengikuti pelatihan jihad secara militer. Pelatihan militer secara klandestin

ini dapat diperoleh lewat jalur Filipina maupun Afghanistan.

Thematic Portrayal of Umwelt

[Keadaan global dan efeknya] Arus global dirasakan semua orang, termasuk

Yusuf, mendapatkan pertentangannya dengan pandangan bahwa masuk Islam

haruslah kafah. Menjadi kafah berarti kembali ke segala aturan dengan patokan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

230

Thematic Portrayal

Al-Qur‘an, Rasuna, Hadis, dan nabi. Dalam menyikapi arus global ini, sebagai

sumber nilai dalam konteks yang baru, Al-Qur‘an menjadi pegangan.

[Kepatuhan terhadap dogma dan orang sekitar] Yusuf memperoleh penyegaran

konsep harakah dalam Islam disertai dengan ideologi jihad. Yusuf juga memiliki

perhatian khusus terhadap ayat-ayat jihad ketika dihadapkan pada realita sosial.

Dalam Al-Qur‘an dituliskan bahwa konflik itu akan terus bergulir. Dengan

demikian, penghalalan segala cara akan dilakukan demi penegakan konsep amar

ma„ruf nahi munkar dalam rupa yang berbeda sesuai konteks. Dalam mencapai

tujuannya berjihad, Yusuf rela untuk bersabar dan patuh terhadap guide.

Thematic Portrayal of Mitwelt

[Solidaritas dan kosmopolitanisme muslim] Rasa solidaritas menciptakan

munculnya kosmopolitanisme muslim internasional. Meskipun demikian, cara

pandang dalam agama tidak dapat dihindari sehingga menyebabkan Yusuf

berselisisih dengan Imam, meskipun sama-sama muslim.

[Permusuhan dan otherness] Yusuf menyatakan bahwa ada diskrepansi

konsep pandangan agama dengan pandangan kaum Salafi meskipun sama-sama

Islam. Di Filipina, Yusuf menjadi terbiasa menghadapi konflik agama karena

kehidupan sehari-harinya di Filipina. Yusuf menikmati pelatihan militer di MILF

karena merasa diayomi. Yusuf bersedia menjalani perintah terhadap apa yang

harus dilakukan. Yusuf mengganggap siapa saja yang berada di luar tim adalah

musuh. Yusuf melihat perbedaan antara perkampungan mujahidin yang nyata

dengan apa yang sebatas buku saja. Yusuf menemukan kegagahan dan

kewibawaan dari mujahidin yang menenteng senjata. Yusuf kemudian

mengidentifikasikan dirinya terhadap mujahidin. Setelah mengikuti pelatihan,

Yusuf merasa curiga adanya intervensi Amerika terhadap Filipina dan Indonesia.

[Kehendak untuk menganut dan dianut] Menurut Yusuf, senior adalah

panutan; sehingga dia bercita-cita untuk menjadi panutan bagi juniornya.

[Sorge] Pada saat melihat teman-temannya amaliah dengan konflik Poso, dia

prihatin dengan dirinya. Dia masih merasa santai, padahal teman yang lain

amaliah. Yusuf merasa tidak tergabung dalam Islam secara kolektif. Muncullah

keinginan untuk turut serta ke Poso karena teman-temannya turut berbondong-

bondong. Kemudian Yusuf menggabungkan diri dalam suatu kelompok

mujahidin, dia menyadari adanya perbedaan kelompoknya dengan kelompok lain.

Namun di sisi lain, Yusuf prihatin melihat kaum muslim yang apatis terhadap

konflik di Indonesia Timur.

[Rasa tanggung jawab] Ketika di penjara, Yusuf terus membangun

komunikasi yang bagus dengan keluarga sebagai pertanggungjawaban terhadap

keluarga meskipun pada awalnya muncul antipati dan prasangka dari pihak

keluarga. Demi memperjuangkan apa yang diyakininya, Yusuf rela untuk tidak

jujur terhadap keluarga. Namun, akhirnya muncul rasa bersalah karena telah

berbohong dengan keluarga. Setelah terbebas dari penjara, kontrol keluarga

terhadap Yusuf semakin meningkat. Yusuf berusaha meyakinkan keluarga bahwa

kini ia sedang melakukan penataan ulang hidupnya, oleh karena itu dia melakukan

silaturahmi dengan keluarga; selain karena kehilangan waktu bersama keluarga.

Keluarga menerima status Yusuf sebagai tahanan teroris. Menurut Yusuf, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

231

Thematic Portrayal

ada permasalahan perbedaan ritual dengan keluarga, tapi tetap membicarakannya

secara dialogis. Yusuf menguraikan kepada ibu mengenai ritual keagamaan yang

dipegang Yusuf berbeda dengan Ibunya. Yusuf terus berusaha meyakinkan

keluarga bahwa Yusuf telah kembali ke jalan yang lurus. Yusuf mencoba menjaga

silaturahmi dengan teman-teman mantan teroris didasarkan oleh rasa

kemanusiaan. Yusuf menggunakan kenaikan prestise sebagai mantan tahanan

Nusakambangan untuk fungsi muamalah. Dia juga melakukan sosialisasi lagi

dengan masyarakat.

[Kehendak untuk menjadi signifikan] Yusuf memahami bahwa pemerintah

adalah posisi yang netral. Dia tidak setuju, menurut Yusuf, kalau ada muslim yang

konflik, saya harus membela. Semua itu didasari oleh keinginan untuk menjadi

berguna bagi pihak di luar dirinya.

Thematic Portrayal of Eigenwelt

[Ketertarikan dengan tokoh di sekitarnya] Pada masa SMP, Yusuf tertarik

dengan guru agama karena kepandaian guru agama dalam membaca Al-Qur‘an

dan mengaji. Selain itu, dia menyukai sisi disiplin yang terarah pada kebersihan

yang diterapkan oleh guru agama. Dia juga tertarik dengan Pak Abdul Kholib,

guru matematika, yang menyukai lagu-lagu yang arahnya ketuhanan dan pintar

mengaji. Yusuf juga menyatakan bahwa dia memiliki keberanian untuk berkelahi

dan membela diri, sekalipun dengan anak kyai.

[Ketertarikan dengan konsep ―kembali ke nabi‖] Yusuf tertarik dengan

konsep dalam Muhammadiyah karena ―kembali ke nabi‖. Yusuf memilih untuk

tidak terikat aliran dalam agama Islam dengan tujuan untuk kembali ke Islam.

[Komunitas menjadi jembatan munculnya keberanian dan daya kritis] Pada

masa SMA, Yusuf menggabungkan diri dalam komunitas remaja masjid.

Kebanggan tersendiri menjadi remaja masjid memunculkan kesiapan untuk

berkarya dalam remaja masjid. Yusuf mendapat banyak asupan informasi selama

tergabung dalam remaja masjid. Salah satunya adalah ketertarikan untuk

menonton film dokumenter perang Bosnia meskipun saat itu dianggap subversif.

Dalam proses bakti sosial bersama remaja masjid, muncul keprihatinan akibat

muslim di Madura yang kurang memperhatikan ibadah. Yusuf juga berani

berkonflik dengan sekolah karena aturan yang tidak sesuai dengan tuntunan

muslimah. Di komunitas inilah muncul heroisme dalam memperjuangkan apa

yang dianggap benar baginya.

[Keberpihakan terhadap hukum Islam] Di lain pihak, Yusuf melihat

ketumpulan praktek UU di Indonesia. Hal ini mendatangkan konklusi bahwa

hukum hanya sekadar nilai kosong. Kontrasnya praktek hukum Indonesia

dihadapkan dengan praktek hukum Islam mendatangkan apatisme terhadap

praktek hukum negara. Selain itu, ketentuan demokrasi juga menyimpang jika

dilihat dari perjalanan historis bangsa. Melihat keapikan penerapan hukum Islam,

Yusuf sering mengadakan dialog dengan teman-temannya untuk menunjukkan

bahwa perjuangan Indonesia adalah untuk berjihad maka seharusnya diberi

kemudahan untuk mengisinya dengan ajaran Islam.

[Rasa ingin tahu terhadap jihad meningkat] Rasa ingin tahu Yusuf mengenai

jihad kemudian meningkat. Yusuf lalu mempelajarinya lewat dialog dan buku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

232

Thematic Portrayal

Hal ini ditunjukkan lewat keberanian dan keterbukaan untuk menyatakan

keinginan maupun pendapat kepada orang lain. Menurutnya, Islam sudah punya

warna sendiri sehingga negara tidak perlu ada.

[Concern terhadap konflik] Di sisi lain, muncul ketertarikan untuk tergabung

dalam ormas, tapi bukan sekadar menjadi anggota. Yusuf memiliki ketertarikan

personal terhadap konflik sebagai impak dari ideologi jihad. Oleh karena itu,

muncul dorongan dari dalam hati untuk mengetahui konflik Poso dengan

melihatnya sendiri.

[Kesiapan untuk berjihad] Sesampainya di Poso, Yusuf mengalami penolakan

karena pengalaman yang minim. Meskipun mengalami penolakan, Yusuf tetap

percaya pada guide karena sudah memiliki niat untuk berjihad. Yusuf bersedia

mengatasi ketidakmampuan dengan bersedia dididik karena sudah memiliki niat

sejak awal. Kemudian Yusuf memutuskan untuk mengikuti pelatihan militer.

Yusuf yakin bahwa konflik agama di Ambon dan Poso sangat dahsyat.

[Praktek ideologi] Yusuf mengatasi ketidakmampuan dengan belajar perang

agar memiliki bekal berjuang. Yusuf ingin tahu mengenai peristiwa di Indonesia

Timur. Yusuf tertarik untuk melihat konflik secara langsung karena ketertarikan

terhadap perang. Yusuf memandang latihan militer, secara nilai Islam yang

diniatkan sebagai i‟daad, adalah sah. Latihan dianggap sah sejauh berbenturan

dengan kepentingan. Menurut Yusuf, praktek sebagai mujahidin seolah-olah

meresap ke dalam jiwa, jika cuma teori terasa hambar. Ketika di Filipina, mulai

tertanam keyakinan bahwa dia sedang berada di negeri musim yang gagah dan

Yusuf kemudian mencintai negeri tersebut meskipun dia merasa tidak percaya

dengan keberadaannya di medan perang karena yang diimpikannya kini menjadi

kenyataan.

[Adanya diversitas perjuangan] Ada keinginan untuk berjuang setelah belajar,

namun sudah tidak dibutuhkan di Poso. Meskipun dia ikut berjuang, namun di sisi

lain, Yusuf tidak setuju dengan aksi yang bersifat parsial karena cenderung

menghidupkan konflik.

[Ternyata praktek hukum Indonesia benar-benar bobrok] Ketika di penjara,

Yusuf semakin mendapati pengalaman yang membenarkan pandangannya

mengenai praktek hukum di Indonesia. Yusuf memandang praktek hukum

Indonesia yang banyak celanya. Negara dipandang bejat karena fasilitas ibadah di

penjara sangat minim. Ini menujukkan bahwa pemerintah apatis terhadap

kehidupan rohani para tahanan. Ketimpangan hukum ini memperkuat pandangan

bahwa hukum Indonesia tidak layak diterapkan dan keyakinan bahwa hukum

Islam wajib diterapkan.

[Keyakinan bahwa Allah Maha Penolong, maka kita harus berpasrah kepada-

Nya] Yusuf yakin bahwa Allah memberikan pertolongan terhadap pihak yang

menderita. Baginya, perang jihad merupakan pengalaman spiritual dengan Allah

lewat berkorban dan menyerahkan diri ke Allah. Dia yakin bahwa dia mampu

bertahan dan bertemu keluarga selama pelatihan militer. Yusuf yakin berada di

tempat yang benar dan berada pada pihak yang lemah. Selama perang, dia tawakal

kepada Allah saat nyawa terancam sehingga muncul harapan hidup. Menurutnya,

secara manusiawi, dia akan mati karena peluru musuh namun karena tawakal, dia

bisa selamat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

233

LAMPIRAN 6

Individual Textural Descriptions

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

234

Individual Textural Descriptions

Individual Textural Description of Yusuf’s Being Fundamentalist

Deskripsi tekstural dikonstruksi dari tema dan pembatasan horizon

pengalaman. Pada deskripsi tekstural ini akan disajikan gambaran jelas mengenai

apa yang terjadi selama Yusuf menjadi seorang fundamentalis.

1. Mitsein-Mitdasein

Yusuf mendapatkan suplai informasi mengenai pergerakan sejak masa

SMA ―Kemudian berkenalan dengan istilah-istilah ikhwanul muslimin itu

sudah mulai kelas 2 SMA.‖ Di SMA, kakak kelas mulai variatif dan ada pula

yang mendorong untuk memperbanyak intensitas belajar agama, ―Contoh ada

yang sudah mulai ngojok-ngojok‘i, ―Kamu itu sekolah, belajar agama 2 jam,

kurang! Harus belajar agama, harus ngaji. Kalau perlu mendatangkan kyai.‖

Pada waktu itu Yusuf belum memahami pemaparan pergolakan Islam

internasional yang diberikan oleh seniornya. Suplai informasi yang terus

bertambah ini dikuti dengan peristiwa-peristiwa perlawanan ikhwanul

muslimin yang tidak hanya di Irak saja, namun juga di Bosnia. ―Jadi

memotivasi, ternyata perlawanan itu tidak di Irak aja, di Bosnia juga ada. Lha

itu ya, kemudia progresnya saya katakan bukan inspirasi tapi kan saya ingat

betul Bosnia tu seperti ini.

Yusuf melihat fakta bahwa kekuatan Rusia yang begitu besar tumbang.

Yusuf terkesan dan terus mencari tahu lewat berbagai media; majalah islami,

buku-buku, buku putih Abu Bakar Ba‘asyir. ―Nah, dari situ terus ada buku-

buku jihad itu. Itu saya mulai mengenal. Buku-buku jihad Afghanistan. Kalau

jihad secara umum tadi sudah lihat.‖

Setelah lulus SMA, Yusuf melanjutkan ke pondok. Di pondok, Yusuf

mendapatkan informasi yang semakin kompleks. Daya kritis terhadap sekitar

yang tidak sesuai pandangan kelompok semakin meningkat. Kajian kritis Islam

juga dia peroleh. ―Nah, dari kajian-kajian kritis itu kan kita bisa melihat bahwa

umat Islam itu mestinya harus bangkit. Cuma kan bangkitnya harus di mana,

kapan, bagaimana nggak tahu. Bangkit tu ya punya posisi kunci. Ya dari

bupati, bupatinya membimbing secara Islam. Mengayomi secara Islam.

Menunjukkan bahwa Islam itu begini-begini diterapkan dalam Perda. Seperti

Aceh lah kurang lebih, kalau muslim Perda-nya begini-begini. Itu yang

diharapkan.‖ Mulailah Yusuf bersentuhan dengan Hidayatullah.

Pada selang waktu yang tidak begitu lama, rezim Soeharto lengser.

Selain memberi kebebasan dalam media, lengsernya Pak Harto mendorong

munculnya tokoh pergerakan agama. Tokoh-tokoh ini sebenarnya sudah ada

ketika rezim Soeharto, hanya karena state of control yang melemah, kemudian

muncul ke permukaan. ―Lengsernya Pak Harto itu terus terang di Indonesia

semakin bebas. Termasuk peredaran VCD, video, contoh seperti itu. Kemudian

dakwah, kalau dikatakan ekstrim dulu, subversif ditangkap. Sekarang sudah

bebas. Seruan-seruan yang mengajak. Termasuk saya ini melihat atau

mendengar atau menimang-nimang seruan ini ndak salah. Pak Harto sekarang

sudah lengser, orang-orang yang dulu dicap komando jihad, orang-orang yang

dulu dicap dengan usro, orang-orang….macem-macem. Pengeboman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

235

Individual Textural Descriptions

Borobudur. Macem-macem. Kan ini sudah rentetan ya. Ketika Pak Harto

lengser itu mulai mencuat, tokoh-tokoh ini. NII, DI/TII, itu sudah mencuat.‖

Melemahnya state of control juga mendorong munculnya konflik agama

semakin menjalar ke Jawa dari Indonesia Timur. Konflik Ambon dan Poso ini

memiliki kompleksitas latar belakang yang diyakini merupakan hasil cawe-

cawe dari Jakarta. ―Karena video yang kita terima, 13 desa lenyap. Di Poso.‖

Penghancuran infrastruktur Islam di Indonesia Timur semakin meningkatkan

kekecewaan muslim.

Hal ini dianggap sebagai diskriminasi terhadap kaum muslim.

Kekecewaan terhadap pemerintahan membangkitkan kembali konsep dikotomi

pemerintahan yang nasionalis dengan yang islamis. Hal ini menyebabkan

kekecewaan tersendiri bagi kalangan muslim tertentu. ―Jadi cara pandang saya

dengan negara, adapun hukum, misalnya maling ayam dihukum 2 tahun.

Koruptor 2 tahun. Koruptor 2 milyar 2 tahun. Maling ayam, bunga, waktu itu

bunga gelombang cinta. Nyuri itu aja hukumannya 2 tahun. Contoh. Berarti

betul-betul tidak adil. Berarti hukum Indonesia tidak layak diterapkan.

Sementara hukum Islam wajib diterapkan. Contoh seperti itu. Perbandingan

ideologi maksud saya. Betul-betul bobrok hukum Indonesia, betul-betul

bagusnya hukum Islam.‖

Kekecewaan ini semakin mengangkat konsep harakah dalam muslim.

Ada persinggungan ketika dihadapkan dengan konsep jihad yang bersyarat;

salah satunya bentuk jihad Afghanistan. Konsep harakah ini kemudian

dibarengi dengan masuknya ideologi jihad dari Afghanistan dalam rupa roh.

―Tapi idealisme jihad sendiri sudah diusung ke Indonesia. Makna komunitas

itu bisa berarti orang-orangnya. Bisa berarti ajarannya. Termasuk buku

panduan itu ya.‖

Adanya unsur ideologi jihad Afghanistan ini menjadi pemicu

anarkisme. Pemahaman mengenai anarkisme lewat dakwah maupun kajian

kritis menjadi pemicu munculnya simpati untuk umat Islam yang tertindas

akibat penyalahgunaan kekuasaan. ―Ya, misalnya kasus Tanjung Priok tidak

selesai. Pelaku ya, kita juga tidak tahu. LB Mudari atau siapa tidak dijadikan

tersangka misalnya. Karena itu sudah ada korban betul gitu lho yang menurut

kami secara umat Islam itu menarik simpati.‖

Muncullah empati muslim dalam kasus internasional

(kosmopolitanisme muslim). Solidaritas menjadi latar belakang dalam berjihad.

―Perang Teluk itu kan Irak, George Bush sama Saddam Hussein waktu itu ya.

Itu sudah memunculkan empati muslim Indonesia. Yo wis mulai dari

menggambar Saddam Hussein, menggambar Osama bin Laden. Itu juga nilai-

nilainya tu terpompa. Terpacu sebenarnya. Wah, saya kalau pakai kausnya

Osama bin Laden bangga. Karena melawan Amerika. Irak aja dikeroyok orang

banyak. Itu kuat. Itu negeri muslim.‖

Di Indonesia, simpati ini direalisasikan lewat praktek ideologi jihad di

Poso. ―Jadi seolah-olah Ambon dan Poso itu adalah solusi bagi mereka untuk

berjihad.‖

Pelatihan militer secara klandestin ini dapat diperoleh lewat jalur

Filipina maupun Afghanistan. ―….jihad dari Afghanistan itu banyak alumni-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

236

Individual Textural Descriptions

alumni dari Indonesia yang belajar ke sana. Makna belajar itu karena

ketidakmampuan mujahidin Indonesia untuk mendapatkan ilmu-ilmu militer.‖

2. Umwelt

Arus global dirasakan semua orang, termasuk Yusuf, ―Jadi, arus global

itu ndak hanya menimpa saya sebenarnya. Banyak yang hampir mirip.‖ Hal ini

mendapatkan pertentangannya dengan pandangan bahwa masuk Islam haruslah

kafah. ―Dalam Al-Qur‘an, ‗Wahai orang-orang beriman, masuklah kamu itu ke

dalam Islam secara keseluruhan.‘, secara kaffah. Jangan cuma siji-loro. Jadi

kalau pasa Islam, nek sholat Islam….‖ Menjadi kafah berarti kembali ke segala

aturan dengan patokan Al-Qur‘an, Rasuna, Hadis, dan nabi. ―Adapun

perkataan Amien Rais, perkataan Gus Dur, itu kan perkataan manusiawi.

Selebihnya saya lebih khusus mengkaji kepada kitab. Jadi Al-Qur‘an, Hadis,

sama tunjangan-tunjangan kitab yang terpercaya. Makna kitab yang terpercaya

tetap bersumber pada itu. Bukan kepada personal. Kalau Amien Rais kan figur.

Nurcholish Madjid kan figur. Gus Dur kan figur juga.‖ Dalam menyikapi arus

global ini, sebagai sumber nilai dalam konteks yang baru, Al-Qur‘an menjadi

pegangan.

Yusuf memperoleh penyegaran konsep harakah dalam Islam disertai

dengan ideologi jihad. Yusuf juga memiliki perhatian khusus terhadap ayat-

ayat jihad ketika dihadapkan pada realita sosial. ―Khusus, saya memang selalu

memperhatikan ayat-ayat jihad. Misalnya Qut‘ba, Al-Mukital, dalam Al-

Qur‘an diwajibkan berperang. Padahal perang itu sesuatu yang kamu benci.

Boleh jadi sesuatu yang kamu benci tu baik buat kamu.‖

Dalam Al-Qur‘an dituliskan bahwa konflik itu akan terus bergulir.

Dengan demikian, penghalalan segala cara akan dilakukan demi penegakan

konsep amar ma„ruf nahi munkar dalam rupa yang berbeda sesuai konteks.

―Terus misalnya, walaupun wujudnya beda-beda. Misalnya FPI, sweeping

misalnya, sweeping-nya miras, terus tempat-tempat gelap. Lha itu kan sudah

realisasi dari FPI. Tapi itu salah satu gitu lho maksud saya.‖

Dalam mencapai tujuannya berjihad, Yusuf rela untuk bersabar dan

patuh terhadap guide. ―Saya manut. Saya mau bersabarlah, bahasanya itu

bersabar. Apa sih rahasia dibalik perjalanan ini? Begitu sampai Malaysia,

paspor diminta. Lhoh, stempelnya kan Malaysia ini. Kita mau menyeberang ke

Filipina. Tanpa paspor.‖

3. Mitwelt

Rasa solidaritas menciptakan munculnya kosmopolitanisme muslim

internasional. ―Dari sana saya melihat ee anu, hampir kemiripan, cuma kalau

Rusia itu raksasa dunia kalau Serbia itu bagian kecil dari negara apa Sarajevo

ini apa. Ya ada sebagian ateis, Polandia ini kan ateis juga ya. Kawasan lah. Itu

juga begitulah kurang lebih. Saya ndak melihat dari sisi siapa musuhnya, tapi

saya melihat muslimnya.‖

Meskipun demikian, cara pandang dalam agama tidak dapat dihindari

sehingga menyebabkan Yusuf berselisisih dengan Imam, meskipun sama-sama

muslim. Dia menyatakan bahwa ada diskrepansi konsep pandangan agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

237

Individual Textural Descriptions

dengan pandangan kaum Salafi meskipun sama-sama Islam. ―Ya saya katakan

menantang saya. Contoh misalnya berjamaah, PKS berpartai itu sesat. Ikut

partai saja sesat. Lha teman-teman yang saya yang PK kan sesat buat dia.

Sama.Terus majalah kalau ada fotonya Osama bin Laden, gambar-gambar

siapa itu bid‘ah. Nggak boleh majalah ada gambarnya itu. Gambarnya siapa;

Osama bin Laden, Pak Harto, gambarnya siapa nggak boleh. Majalahnya dia

itu gini, tulisan tok. TV itu sesat. Macem-macem di situ. Rumah itu nggak

boleh ada TV-nya. Itu ketua kelas saya, eh, ketua Remaja Masjid saya. Pak

Imam. Nuturi anak buahnya. Karena kebetulan saya yang dituturi, ya Pak

Imam punya pemahaman, tidak bisa dipaksakan kepada saya dong. Itu sudah

mulai berselisih. Betul, sudah mulai berselisih. ‗Kamu tidak boleh mengaji

dengan ustad itu, ustad ini nggak boleh, ustad ini nggak boleh…..sesuai dengan

salaf‘.‖

Menurut Yusuf, senior adalah panutan; sehingga dia bercita-cita untuk

menjadi panutan bagi juniornya. ―Ya kalau apa ya, 2 SMA sendiri kan tidak

lepas dari senior. Senior tu kakak kelas. Itu jadi tradisi menganggap senior itu

panutan itu sudah lumrah….Kemudian lulus kelas 3 ya. Makna lulus ya lulus

ya, sama. Kita ikut UMPTN, saya ikut kursus di Surabaya. Kebetulan kursus

saya deket gubernuran. Sumberardi. Surabaya itu. Sampai sini saya belajar, di

saat-saat belajar ini kita ultimatum ni ―Saya harus masuk kampus ITS, saya

harus masuk kampus Unair, saya harus masuk kampus Unibraw, negeri.‖ Lha

dari sana saya punya cita-cita kalau apa ya, kalau pemahaman di kampus kan

senior, pinter, nanti bisa jadi follower adik-adik, diikuti adik-adik. Nanti aku

bisa mendidik adik-adik untuk mengerti Islam. Arahnya ke sana.‖

Pada saat melihat teman-temannya amaliah dengan konflik Poso, dia

prihatin dengan dirinya. Dia masih merasa santai, padahal teman yang lain

amaliah. ―....mereka itu menganggap amaliah tu perang tu belum selesai. Ng,

anu, amaliah itu artinya ya. Amaliah itu bahasanya orang ya ee, sedang

berbuat. Jadi sedang berbuat ini ya. Wah, saya ini di Jawa Timur, Jawa Tengah,

Jawa Barat kok santai-santai saja diem-diem saja.‖

Yusuf merasa tidak tergabung dalam Islam secara kolektif. Muncullah

keinginan untuk turut serta ke Poso karena teman-temannya turut berbondong-

bondong. ―Nah, waktu itu saya hanya berpikiran begini; kelompok-kelompok

yang berangkat ke Ambon dan Poso, itu kok berbondong-bondong, sementara

saya kok tidak.‖

Kemudian Yusuf menggabungkan diri dalam suatu kelompok

mujahidin, dia menyadari adanya perbedaan kelompoknya dengan kelompok

lain. ―Begitu ustad Abu menjadi tokoh di Jogja dengan kongres MMI-nya, ada

versinya Erfan Esnawas, ada versinya M. Tholib. Kita sudah berbeda, nah,

walaupun nanti pecah lagi ya MMI jadi JAT karena ada konflik intern.‖

Namun di sisi lain, Yusuf prihatin melihat kaum muslim yang apatis

terhadap konflik di Indonesia Timur. ―Betapa muslim yang belajar Al-Qur‘an,

belajar ilmu kita-kitab itu yang menjadikan…hanya buku dan buku. Lalu

ketika dia melihat misalnya ada pondok pesantren 13 desa muslim hilang, dia

cuek-cuek saja. Dan versi saya saat itu, solidaritasnya kurang. ―Waa, itu kan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

238

Individual Textural Descriptions

muslim di mana, di Sulawesi, kita muslim di Jawa. Nggak ada hubungannya.‖

Itu kan yang salah.

Sesampainya di Poso, Yusuf mengalami penolakan karena pengalaman

yang minim. Meskipun mengalami penolakan, Yusuf tetap percaya pada guide

karena sudah memiliki niat untuk berjihad. Yusuf bersedia mengatasi

ketidakmampuan dengan bersedia dididik karena sudah memiliki niat sejak

awal. Kemudian Yusuf memutuskan untuk mengikuti pelatihan militer. ―Lha

ternyata kelompok ini di Poso itu ndak disambut. Karena nggak bisa apa-apa.

Gitu lho. Karena saya sudah niat dari rumah percaya sama guide, percaya sama

Mujahidin yang di Kalimantan.‖ Yusuf yakin bahwa konflik agama di Ambon

dan Poso sangat dahsyat.

Di Filipina, Yusuf menjadi terbiasa menghadapi konflik agama karena

kehidupan sehari-harinya di Filipina. Yusuf menikmati pelatihan militer di

MILF karena merasa diayomi. ― Ya itu aja, adapun kebebasan belajar di Moro

lebih enak, karena kita belajar di induk yang besar. MILF itu, jadi dia

mengayomi. Kamu latihan mbok sampai ilmumu mateng, sampai ngebom apa,

santai. Diayomi gitu. Bener. MILF yang melakukan, padahal yang melakukan

adalah kelompok-kelompok Mujahidin yang bergerak dewe-dewe.‖

Yusuf bersedia menjalani perintah terhadap apa yang harus dilakukan.

Yusuf mengganggap siapa saja yang berada di luar tim adalah musuh. ―Jadi

siapa saja yang berkubu dengan Manila, dengan Estrada, dengan seluruh

pasukannya. Walaupun dia itu ada sebagian mujahidin di Filipin sendiri,

walaupun ada muslim yang dibayar oleh Manila, untuk jadi tentaranya Manila.

Itu juga termasuk bagian dari musuh.‖

Yusuf melihat perbedaan antara perkampungan mujahidin yang nyata

dengan apa yang sebatas buku saja. Yusuf menemukan kegagahan dan

kewibawaan dari mujahidin yang menenteng senjata. ―Ketika kita membaca

literatur di Indonesia, jihad itu kan. Diceritakan mujahidin punya

perkampungan dengan persenjataan yang komplit. Membawa pedang tidak

dilarang, membawa M-16 tidak dilarang. Baru buku Mas, tapi saya melihat;

nyata! Jadi ada konteks antara nyata dengan buku. Kalau di Indonesia ini, di

Jawa, mbaca sudah Mas. Mbaca-mbaca. Opo iyo itu ya ada. Terus ada foto

mujahidin mbawa senjata lagi di pos jaga. Buku-buku. Saya gunting saya

tempel buat kliping. Dari majalah-majalah itu. Sekarang aku lihat nyata,

ketemu orangnya, ketemu anaknya, ketemu ibuknya, ketemu komunitasnya

yang besar.‖ Pada masa kehidupan sebelumnya, Yusuf telah

mengidentifikasikan dirinya terhadap mujahidin. ―Hampir sama seperti itu,

maksud mengkliping itu agar opo yo, aku seneng mbek kliping iki lho. Seolah-

olah kliping ini menunjukkan aku. Ho‘o, hal yang luar biasa. Dan itu

bagaimana kalau terjadi pada saya dan tidak di tempat yang tidak seperti ini.

Nggak mungkin di Indonesia.‖

Setelah mengikuti pelatihan, Yusuf merasa curiga adanya intervensi

Amerika terhadap Filipina dan Indonesia. ―Ya saya tidak tahu apakah Filipina

nanti disetir oleh Amerika, Amerika membawa pasukannya di dalam pasukan

Filipin. Atau lewat pintunya Australi, sama-sama ndak tahu. Tapi yang jelas

Filipin sendiri punya kepentingan di sana. Kita kaji hal ini karena kita hidup di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

239

Individual Textural Descriptions

Filipin, kita itu menyadari Filipina itu tidak sendiri juga. Karena dia punya

konspirasi untuk Indonesia.‖

Demi memperjuangkan apa yang diyakininya, Yusuf rela untuk tidak

jujur terhadap keluarga. Namun, akhirnya muncul rasa bersalah karena telah

berbohong dengan keluarga. ―Ya kita kan ijin ke keluarga nggak jujur. Kita kan

kerja ke Malaysia. Saya mau merantau, gitu aja....merasa bersalah ya. Karena

kita sudah memberikan kebohongan kepada keluarga.‖

Ketika di penjara, Yusuf terus membangun komunikasi yang bagus

dengan keluarga sebagai pertanggungjawaban terhadap keluarga meskipun

pada awalnya muncul antipati dan prasangka dari pihak keluarga. ―Nah, di saat

kita hilang selama di penjara itu, kita membangun komunikasi yang bagus

dengan keluarga. Kirim surat misalnya, itu kita lakukan itu. Karena mereka

mau tak mau itu tadi, jadi tanggung jawab….[Muncul negative thinking

terhadap penerimaan diri di keluarga] Iya, sempat. Karena mereka bisa antipati

kan. Di antara saudara-saudara kan juga, ‗Walah….diurusi.‘, misale. ‖

Setelah terbebas dari penjara, kontrol keluarga terhadap Yusuf semakin

meningkat. Yusuf berusaha meyakinkan keluarga bahwa kini ia sedang

melakukan penataan ulang hidupnya, oleh karena itu dia melakukan

silaturahmi dengan keluarga; selain karena kehilangan waktu bersama

keluarga. Keluarga menerima status Yusuf sebagai tahanan teroris. ―Maksud

Mas ya. Jadi makna neko-neko memasukkan senjata api misalnya, kan nggak

mungkin. Ya kan kekhawatiran mereka dengan khayalan akan menghilangkan

keluarga, menjauhi keluarga, itu nggak terjadi gitu lho. Terus nanti kamu

terlibat dengan jaringan ini, jaringan Noordin, jaringan mana, jaringan Cilacap,

muncul-muncul itu lho Mas. Ndak, kekhawatiran kita tepis dengan seperti ini.

Contoh; saya keluar ya, saya bekerja. Ibu Bapak, eh Ibu, Bulek, Mbakyu, Adik

saya ajak ke sini. Ini lho saya. Menunjukkan jiwa dia itu yakin, Masku

sekarang ini, anakku sekarang ini sedang memberikan penataan ulang, dengan

keluarga, istri diajak ke sana. Ini lho. Itu juga bagian dari PR tersendiri.

Kegiatan tersendiri buat saya. Satu sebagai mantan, kedua dalam kasus hal

yang sama.‖ Yusuf terus berusaha meyakinkan keluarga bahwa Yusuf telah

kembali ke jalan yang lurus.

Menurut Yusuf, tidak ada permasalahan perbedaan ritual dengan

keluarga, tapi tetap membicarakannya secara dialogis. Yusuf menguraikan

kepada ibu mengenai ritual keagamaan yang dipegang Yusuf berbeda dengan

Ibunya. [Cara pandang dan keluarga] Belum sempat saya utarakan. Saya nggak

pernah membicarakan hal-hal itu. Mas, adikku, ponakanku sekolah jihad yo!

Ndak, sama sekali. Ada nilai-nilai yang unsurnya begitu mendekat ke keluarga

saya untuk apa ya, untuk ya itu tadi. Untuk masa-masa hilang. 2 tahun hilang

itu kan blas lho Mas gak ono kabar. Jadi seolah-olah bahkan hadirnya saya bagi

temen-temen itu seolah-olah sesuatu yang nggak disangka gitu lho. Padahal

kita sudah menyangka, kita sudah mati. Gitu lho. Udah 2 tahun nggak ada

kabar coba. Piye jal? Nek sampeyan ngilang, keluarga rak nggoleki. Woo, saiki

neng Jo..neng Semarang, 3 dino. Yo mending. Iso ngabari. Neng kono blas.

[Ritual agama yang berbeda dengan keluarga] Ya saya tetep monggo ya,

silakan kalau kamu berbeda dengan saya monggo. Karena saya juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

240

Individual Textural Descriptions

mendiamkan to. ‗Jangan..jangan!‘ Ndak. Kan kebetulan adik itu kan pandai

agama ya. Cuma ala NU ya. Cuma dialog. ‗Wis, kalau caramu seperti itu ya

monggo, itu cara kamu…‘.‖

Yusuf mencoba menjaga silaturahmi dengan teman-teman mantan

teroris didasarkan oleh rasa kemanusiaan. Yusuf menggunakan kenaikan

prestise sebagai mantan tahanan Nusakambangan untuk fungsi muamalah. Dia

juga melakukan sosialisasi lagi dengan masyarakat. ―Neng Polres kecil to Mas,

Polda kecil to Mas. Itu contoh. Termasuk di penjara. Penjara Jombang kecil

lagi. Nah, itu berkenaan dengan muamalah. Jadi dengan Pak Lurah tetep

hormat saya. Beliau sebagai orang yang dulu ngurus PB, mempermudah bahwa

saya diterima di masyarakat.‖

Yusuf memahami bahwa pemerintah adalah posisi yang netral. Dia

tidak setuju, menurut Yusuf, kalau ada muslim yang konflik, saya harus

membela. ―.... mereka itu kalau bule, kalau Muslim, kalau ada konflik ya kita

harus datang ke sana membela. Hampir seperti itu. Jadi konsep ini muncul.‖

Semua itu didasari oleh keinginan untuk menjadi berguna bagi pihak di

luar dirinya. ―Ya saya memandangnya begini, saya orang yang ibaratnya ingin

berguna. Dalam arti menyumbangsih gitu lho untuk kelompok besar.‖

4. Eigenwelt

Pada masa SMP, Yusuf tertarik dengan guru agama karena kepandaian

guru agama dalam membaca Al-Qur‘an dan mengaji. Selain itu, dia menyukai

sisi disiplin yang terarah pada kebersihan yang diterapkan oleh guru agama.

―Ya mungkin baca Qur‘annya, ngajinya, mungkin ngglidik kalau kukunya

panjang digebuki. Ternyata harus dibersihkan….Tapi kan dari sisi disiplin

mengenai kuku, rambut gondrong dikit dipotong, nggak boleh. Macem-macem

yang sifatnya itu kebersihan itu bagus gitu lho menurut saya.‖

Dia juga tertarik dengan Pak Abdul Kholib, guru matematika, yang

menyukai lagu-lagu yang arahnya ketuhanan dan pintar mengaji. ―Ternyata

yang disetel lagu-lagunya Ebiet G. Ade. Itu kan berkenaan dengan hamba

dengan Tuhan, iya to, tafakur bencana alam. ‗Wuh, lagunya kok bagus ya?‘.

Terus lain kali misalnya Bimbo. Wujudnya ke arah sana. Arahnya kepada

Tuhan. Dari seperti itu saya mulai tertarik kepribadian guru matematika….‖

Yusuf juga menyatakan bahwa dia memiliki keberanian untuk berkelahi

dan membela diri, sekalipun dengan anak kyai. ―Saya waktu SMP cuek aja.

Mbok anake kyai, nyapo. Gelut yo gelut. Nakal yo digebuk.‖

Yusuf tertarik dengan konsep dalam Muhammadiyah karena kembali ke

nabi. ―Sementara kami menggunakan konsepya nabi. Konsep Arab Kurang

lebih seperti itulah, sehingga cara-cara yang ditempuh oleh NU tu terlalu

ribet.‖

Yusuf memilih untuk tidak terikat aliran dalam agama Islam dengan

tujuan untuk kembali ke Islam, ―Saya ingin kembali sebagaimana Islam. Jadi

Islam itu apa yang diajarkan ya Islam. Nanti kalau saya ke Muhammadiyah

orang NU mesti benci kepada orang Muhammadiyah. Saya kalau NU,

Muhammadiyah benci sama orang NU. Timbal-balik. Tapi kalau saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

241

Individual Textural Descriptions

posisinya saya bukan NU bukan Muhammadiyah saya Islam, Islam, Islam tok

gitu lho ndak ada Islam NU Islam Muhammadiyah.‖

Pada masa SMA, Yusuf menggabungkan diri dalam komunitas remaja

masjid. Kebanggan tersendiri menjadi remaja masjid memunculkan kesiapan

untuk berkarya dalam remaja masjid. ―Jadi anak-anak yang mencemooh semua

bahwa Remaja Masjid itu beku, goblok, langsung diem waktu itu. Betul itu,

kisah nyata. Saya waktu itu ya jadi seksi, tadi, infaq sama perlengkapan aja

anu, bangga.‖

Yusuf mendapat banyak asupan informasi selama tergabung dalam

remaja masjid. Salah satunya adalah ketertarikan untuk menonton film

dokumenter perang Bosnia meskipun saat itu dianggap subversif. Dalam proses

bakti sosial bersama remaja masjid, muncul keprihatinan akibat muslim di

Madura yang kurang memperhatikan ibadah. ―Itu Mas, aku kaget ya melihat

gaya....Islam kok seperti ini. Ya, apa ya, melihat dari fakta kemudian saya

melihat dari konsep ajaran. Misalnya disuruh sholat 5 waktu, lha wong iki we

adus pisan neng njero kali lanang-wedok campur, misalnya.‖

Yusuf juga berani berkonflik dengan sekolah karena aturan yang tidak

sesuai dengan tuntunan muslimah. Di komunitas inilah muncul heroisme dalam

memperjuangkan apa yang dianggap benar baginya. ―Hampir seperti itu, ada

nilai opo ya, heroisme dalam diri-diri kami. Kami tu sungguh-sungguh gitu lho

memakmurkan Masjid di sekolahan.‖

Di sisi lain, Yusuf juga melihat ketumpulan praktek UU di Indonesia.

kemarin kasus jilbab itu. ―Ya berkenaan dengan undang-undang lah. Undang-

undang kan, misalnya kita pasal 28 ya, ya kemerdekaan berserikat berkumpul

mengeluarkan bebas mengeluarkan pendapat secara lisan maupun tulisan. Itu

aja sudah ada pembatasan ketika kita menulis dilarang, dibredel misale, itu kan

sudah ndak sesuai undang-undang lagi. Lha kita menghafalkan itu sudah bosan

gitu lho. Hafal cuma nilai-nilai kosong. Halah GBHN nggak perlu, undang-

undang nggak perlu dan asas tunggal nggak ada....Ya karena tidak pernah

diterapkan di Indonesia, itu aja. Ya kalau saya levelnya Jawa Timur, Jombang

ya, melihat ya nggak ada bedanya lah fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

negara. Kenyataannya keleleran banyak, orang keleleran yang ndak jelas

nasibnya, betul, terus negara di mana. Coret lagi, coret lagi. Jadi kita ketika

menghayati GBHN saja sudah mulai terasa hal-hal yang aneh.‖

Hal ini mendatangkan konklusi bahwa hukum hanya sekadar nilai

kosong. Kontrasnya praktek hukum Indonesia dihadapkan dengan praktek

hukum Islam mendatangkan apatisme terhadap praktek hukum negara. ―Hal-

hal yang aneh tentang undang-undang apa sih, apalagi dalam ayat Al-Qur‘an

misalnya ‗Barangsiapa yang berhukum selain hukum Islam, dia orang yang

dzolim.‘ misalnya. Nah, itu kan tekstual ayat ketika melihat kita bersama

dengan DPR-MPR. Ya kan kita GBHN komplit, ada MPR ada DPR, legislatif,

yudikatif, kan dipelajari semua. Lha dari situ saya sudah mulai jenuh gitu lho

melihat....‖

Selain itu, ketentuan demokrasi juga menyimpang jika dilihat dari

perjalanan historis bangsa. ―Misalnya Pak Harto. Pak Harto itu 95 sudah

menjabat presiden itu tahun…20 tahun ya, eh 25 ya. Sekitar 28 tahun ya. Pelita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

242

Individual Textural Descriptions

1 Pelita 2 Pelita 3 tu. Kita juga sebagai orang Islam melihat memang orang

Islam itu memang kalau amir ketua jamaah itu diangkat sampai mati. Betul.

Tapi itu kan ketentuannya Islam, bukan ketentuan demokrasi. Tapi kalau

ketentuan demokrasi kan jadi presiden, jadi presiden, kan nggak ada

tuntunannya. Kan gitu, gak ada aturannya. Lha itu juga sudah mulai ada

perbedaan. Mestinya Pak Harto sudah lengser. Terus sejarah juga dengan Pak

Karno, dengan DI/TII itu juga diutarakan. Perbandingan sejarah.‖

Melihat keapikan penerapan hukum Islam, Yusuf sering mengadakan

dialog dengan teman-temannya untuk menunjukkan bahwa perjuangan

Indonesia adalah untuk berjihad maka seharusnya diberi kemudahan untuk

mengisinya dengan ajaran Islam. ―Di samping itu saya kan punya temen dari

kuliah. Itu saya sharing. ‗Kamu dari mana?‘, ‗Dari Sulawesi.‘ ‗Oo Sulawesi ya,

mana? Sulawesi Selatan? Deket dengan Hassanudin dong? Deket dengan

Kahar Muzakar‘, sampeyan tahu Kahar Muzakar? Kahar Muzakar itu

pemberontaknya masanya Pak Karno ya. Ya bagian DI/TII-nya Kartosuwiryo.

‗Tak tanya kamu, Pak siapa itu tadi menurutmu pemberontak atau pahlawan?,

‗Kahar Muzakar tu pemebrontak.‘, ‗Lhoh, kata siapa?‘, saya bilang gitu, ‗Kata

Pak Karno. Pak Karno kan waktu itu presiden.‘, ‗Tapi kan yang disuarakan

suara umat Islam Sulawesi Selatan, berarti dia pahlawan bagi orang Islam

Sulawesi Selatan‘.‖

Rasa ingin tahu Yusuf mengenai jihad kemudian meningkat. Yusuf lalu

mempelajarinya lewat dialog dan buku. ―Hal ini ditunjukkan lewat keberanian

dan keterbukaan untuk menyatakan keinginan maupun pendapat kepada orang

lain. ‗Pak, eee kalau kita mendirikan negara Islam apa salah?. Sempat nanya

begitu saya. Di antara temen-temen yang lain nggak berani. Tapi saya terbuka.

‗Kita jujur saja, Pak. IAIN di seluruh Indonesia melahirkan sarjana agama. Lha

kebetulan saya ini fakultas syariah, Pak. Kita kalau bicara syariah ya syariah

Islam. Kalau bicara syariah dalam hukum, fakultas hukum UGM sudah

ngajarkan.‘ Saya bilang gitu. ‗Fakultas Unibraw, Unair sudah mengajarkan

semua.‘ Saya bilang gitu. Kenapa kita, terus kemudian fakultas syariah

kemudian mau berprinsip pengantar ilmu hukum umum atau bagaimana.

Kurang anu kan, kurang fair, kita kan fakultas syariah, mestinya mengkaji

hukum-hukum syariah.‖ Menurut Yusuf, Islam sudah punya warna sendiri

sehingga negara tidak perlu ada.

Di sisi lain, muncul ketertarikan untuk tergabung dalam ormas, tapi

bukan sekadar menjadi anggota. ―Jadi tertarik di sini saya, tertarik bukan mau

jadi anggota gitu ndak. Saya bukan tipe seperti itu. Saya tertarik ingin termasuk

di dalamnya.‖ Yusuf memiliki ketertarikan personal terhadap konflik sebagai

impak dari ideologi jihad. Oleh karena itu, muncul dorongan dari dalam hati

untuk mengetahui konflik Poso dengan melihatnya sendiri. ―Tapi ingin melihat

konflik itu langsung, ada apa sih? Lhah, berkenaan dengan ini, dengan seneng

perang ya.‖

Yusuf mengatasi ketidakmampuan dengan belajar perang agar memiliki

bekal berjuang. Yusuf ingin tahu mengenai peristiwa di Indonesia Timur.

Yusuf tertarik untuk melihat konflik secara langsung karena ketertarikan

terhadap perang. Yusuf memandang latihan militer, secara nilai Islam yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

243

Individual Textural Descriptions

diniatkan sebagai i‟daad, adalah sah. Latihan dianggap sah sejauh berbenturan

dengan kepentingan. ―Cuma saya secara prinsip ya, secara prinsip melihat

latihan militer itu sebenarnya versi saya sah-sah saja. Sepanjang itu secara nilai

Islam itu diniatkan sebagai i‟daad, persiapan….Kalau mau latihan bagi saya ya

monggo. Seperti kemarin saya menjalani di Moro tu latihan. Tetapi dalam

kondisi tertentu, kondisi tertentu karena terpaksa, berbenturan dengan

kepentingan, ya kayak kepentingan Ambon-Poso. Itu kan kepentingan Mas. Itu

baru diterapkan.‖

Karena kebutuhan untuk praktek ideologi jihad, maka muncullah

kesiapan diri untuk mengikuti pelatihan jihad secara militer. ―Kamu mau nggak

dididik?. Ya jelas mau, wong jawabannya sudah niat sejak awal.‖

Menurut Yusuf, praktek sebagai mujahidin seolah-olah meresap ke

dalam jiwa, jika cuma teori terasa hambar. Ketika di Filipina, mulai tertanam

keyakinan bahwa dia sedang berada di negeri muslim yang gagah dan Yusuf

kemudian mencintai negeri tersebut meskipun dia merasa tidak percaya dengan

keberadaannya di medan perang karena yang diimpikannya kini menjadi

kenyataan. ―Dari situ sudah mulai tertanam. Saya di negeri muslim yang gagah,

gitu. Dari situ sudah mulai tertarik bahwa saya cinta negeri itu.‖

Ada keinginan untuk berjuang setelah belajar, namun sudah tidak

dibutuhkan di Poso. Meskipun dia ikut berjuang, namun di sisi lain, Yusuf

tidak setuju dengan aksi yang bersifat parsial karena cenderung menghidupkan

konflik. ―Adapun cara pandang saya, detik ini, detik ini ya, ee misalnya nyerbu

pos polisi. ‗Menurut Pak Yusuf bagaimana sih?‘ Bagi saya termasuk gereja

Jebres ya di Solo, sekarang ini temen-temen ini melakukan perlawanan karena,

apa ya istilahnya, parsial artinya dewe-dewe. Isone iki neng Poso pos polisi

Solo, eh pos Poso. Iki kok isone, ho‘o, neng gereja Jebres gereja. Neng

Mapolres Cirebon tak sikate misale. Hampir sama. Kemiripan antar Cirebon

dengan Solo itu sudah ndak ada hubungan. Mereka kalau ada yang sama, pos

polisi targetnya. Tapi kok polisi, satu orang lagi, nembak lagi. Lha ini pos,

kantor polisi bom. Karena sudah dewe-dewe. Sudah ndak ada koordinasi. Ini

layak ndak, ini bagaimana, ndak ada pertimbangan. Menyikapi yang seperti itu,

saya termasuk dengan yang tidak setuju, tidak sependapat dengan action-action

seperti itu.‖

Ketika di penjara, dia semakin mendapati pengalaman yang

membenarkan pandangannya mengenai praktek hukum di Indonesia. Yusuf

memandang praktek hukum di Indonesia yang banyak celanya. ―Jadi kalau apa

ya, ditahan, kemarin-kemarin 5 tahun, sekarang kan tidak ditahan nih. Memang

dari sisi cara pandang, tetep berbeda. Perbedaannya mungkin ketika kita di

dalam ni kan ya banyak temen-temen ya. Kita kan kumpul nih. Jadi kumpul

dari kasus A, B, C, D yang mereka juga memiliki pola pemahaman yang

berbeda. Jadi kacamata di dalem yang kita gunakan waktu itu, karena waktu itu

kita sudah menjalani proses hukum ya, maka perbedaan yang didapat di dalam

hukum, hukum dalam praktek maksud saya ya. Hukum yang dalam praktek itu

kan eee ya banyak celanya. Artinya hukum Indonesia ini masih lemah. Masih

lemah, ya mungkin tentang permainan uang, tentang bagaimana pilih kasih,

koruptor sama maling ayam, itu sudah terlihat jelas di dalam gitu lho. Terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

244

Individual Textural Descriptions

diskriminasi perlakuan, itu hukum dalam praktek. Jadi bagaimana kami

diisolasi, kemudian yang lainnya diberi kebebasan.‖

Negara dipandang bejat karena fasilitas ibadah di penjara sangat minim.

Ini menunjukkan bahwa pemerintah apatis terhadap kehidupan rohani para

tahanan. ―Gimana sih kami diperlakukan oleh negara. Negara saat itu

menganggap kami extra ordinary, kejahatan luar biasa ya. Tapi negara tidak

mengimbangi, makna tidak mengimbangi mungkin ya fasilitas, mungkin ya

berupa perlakuan. Contoh fasilitas, kita ni kan tahanan teroris ni, kan akrab

dengan Al-Qur‘an, akrab dengan masjid, akrab dengan ya mushola lah.

Mestinya kalau meng…apa ya, bentuk selnya, karantinanya, kita ya layak.

Tempat sholat juga layak, mestinya seperti itulah kurang lebih. Tapi perlakuan

yang diterima kami ndak seperti itu, ndak sempurna. Sehingga kami mengkritik

negara ni, apa ya istilahnya, dana untuk penahanan kami tu ndak disalurkan

kepada kami. Karpet misalnya untuk sholat berjamaah, sholat Jumat. Banyak

hal, air wudhu, air mandi. Nggak layak. Dari situ kita melihat negara sebagai

negara yang ingin mengucilkan kami sebagai tahanan teroris itu agar mental

kami jatuh, agar kami tidak diberi kesempatan, dipisahkan dari narapidana

lain.‖

Ketimpangan hukum ini memperkuat pandangan bahwa hukum

Indonesia tidak layak diterapkan dan keyakinan bahwa hukum Islam wajib

diterapkan.

Yusuf yakin bahwa Allah memberikan pertolongan terhadap pihak yang

menderita. ―Saat ini kan saya hidup, dua tahun ya, dua tahun saat saya hidup di

luar sana. Berada di tengah-tengah muslim yang jelas-jelas menderita. Ketika

Allah memberikan pertolongan, ya Allah memberikan pertolongan dengan cara

Allah gitu lho.‖

Baginya, perang jihad merupakan pengalaman spiritual dengan Allah

lewat berkorban dan menyerahkan diri ke Allah. Dia yakin bahwa dia mampu

bertahan dan bertemu keluarga selama pelatihan militer. ―….nanti memang aku

meninggal di sini, di Filipin ini, bumi Filipin; menerima anu gitu lho, ya

pengorbananku lah bumi Islam di Filipin. Hanya sebatas itu, kemudian

selebihnya ya saya serahkan sama Allah. Saya punya keluarga, selama dua

tahun saya tinggal ya saya yakin suatu saat Allah akan mempertemukan aku

dengan keluarga. Kalau saya tidak syahid gitu lho.‖

Yusuf yakin berada di tempat yang benar dan berada pada pihak yang

lemah. ―Saya juga tidak berdiri di tempat yang salah. Saya yakin tidak di

tempat yang salah, wong saya berada di tengah-tengah orang yang lemah kok.‖

Selama perang, dia tawakal kepada Allah saat nyawa terancam sehingga

muncul harapan hidup. Menurutnya, secara manusiawi, dia akan mati karena

peluru musuh namun karena tawakal, dia bisa selamat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

245

LAMPIRAN 7

Individual Structural Descriptions

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

246

Individual Structural Descriptions

Individual Structural Description of Yusuf’s Being Fundamentalist

Pada bagian ini akan disajikan gambaran jelas yang mendasari dinamika

pengalaman. Gambaran ini berupa tema dan kualitas yang digambarkan oleh

pengalaman. Struktur pengalaman diekspresikan dalam sebuah frame of reference

sebagai impak atas kesalingterhubungan antara Mitsein-Mitdasein dengan

Umwelt, Mitsein-Mitdasein dengan Mitwelt, serta Mitsein-Mitdasein dengan

Eigenwelt. Masing-masing dinamika memiliki keunikan tersendiri yang secara

simultan berdinamika di dalam eksistensi Yusuf.

Mitsein-Mitdasein merupakan dunia di luar exsistenz yang

mempengaruhinya. Mitsein berupa Ada di sekitanya, sedangkan Mitdasein berupa

dasein di sekitarnya. Dalam pengalaman Yusuf, Mitsein-Mitdasein ditunjukkan

dengan adanya eksponen dan konflik, penguatan konsepsi-konsepsi yang sifatnya

militan seperti harakah, dan roh-roh kolektif lain seperti hukum, empati, dan

sumber informasi yang menjadi stimulus bagi penciptaan makna oleh Yusuf.

Umwelt diekspresikan dengan adanya kultur di luar diri yang tidak bisa

dikontrol untuk membuat pilihan. Justru hal ini yang menjadi basis filosofis bagi

Yusuf. Kultur itu terdapat dalam kitab suci dan konsepsi-konsepsi keagamaan.

Dengan adanya batasan dari Umwelt, Yusuf mengalami ketertutupan terhadap hal-

hal lain yang secara moral maupun sosial masih bisa dikembangkan.

Mitwelt diekspresikan secara kuat lewat kehilangan signifikansi dan rasa

kebersamaan yang saling berjalin. Karena kehilangan signifikansi, rasa

kebersamaan muncul sebagai solusi. Demikian juga, rasa kebersamaan yang

lemah membuat Yusuf kehilangan signifikansi. Kosmpolitanisme muncul sebagai

bentuk solusi atas rasa ketidakberartian dan berjalin dengan Umwelt dalam hal

konsepsi agama. Perjuangan fisik dilakukan atas dasar sinergi antara konsepsi

agama dan keinginan untuk berguna. Perjuangan fisik merupakan hal yang sah-

sah saja selama itu berbasis kepentingan. Kepentingan ini merupakan bahasa

teknis dari solidaritas. Selepas berjuang secara fisik, Yusuf tetap mengasah

kemampuan sosialisasinya dan menjaga relasi dengan orang lain, termasuk dalam

hal ini keluarga.

Eigenwelt diekspresikan lewat keyakinan terhadap being di luar dirinya;

Tuhan. Keyakinan akan Tuhan memberikannya keberanian dan kekuatan disertai

kepasrahan. Yusuf menjadi berani dan kuat sekaligus tunduk. Keinginan untuk

‗mengalami‘ menjadi penyempurnaan dalam menjalankan agama. Agama tidaklah

dipahami secara teoritis, tapi juga harus praktis. Praktis dalam hal ini adalah

menjalankan agama secara ekstrinsik. Apa yang dia perjuangkan adalah semata-

mata melawan ketidakadilan dari yang superior sehingga menumbangkan superior

dan menegakkan apa yang didapatnya di Umwelt menjadi tujuan akhirnya.

Ada interelasi antara Mitsein-Mitdasein, Umwelt, Mitwelt, dan Eigenwelt.

Kehidupan yang dinamis tercermin dari Mitsein. Sebagai manusia, Yusuf adalah

dasein yang yang menafsirkan tanda-tanda (afeksi, pikiran, maupun sikap) dan

mengkonstruksinya menjadi sebuah basis filosofis dalam dirinya. Ketika Yusuf

menafsirkannya lewat Umwelt, maka yang terbentuk adalah yang tak teratasi oleh

pilihannya. Ketika dia menafsirkannya dalam ranah Mitwelt, maka kepentingan

sekitar menjadi prioritas dalam hidupnya. Kemudian ketika ditafsirkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

247

Individual Structural Descriptions

tataran Eigenwelt, maka Yusuf menciptakan keadaan berdasarkan hasil pilihan

eksistensialnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

248

LAMPIRAN 8

Textural-Structural Synthesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

249

Textural-Structural Synthesis

Textural-Structural Synthesis of Yusuf’s Being Fundamentalist

Bagian ini menyajikan integrasi yang dilakukan terhadap deskripsi

tekstural dan struktural yang menghasilkan sebuah sintesis makna dan esensi dari

pengalaman. Horizon pengalaman yang dialami Yusuf selama menjadi seorang

fundamentalis dipetakan ke dalam empat aspek pokok. Aspek pertama adalah

sebuah keadaan (circumtances) dari being di luar dasein Yusuf. Persaudaraan

yang didasari oleh solidaritas dan hospitalitas (fellowship based on solidarity and

friendliness) mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek-aspek sisanya. Aspek ini

disebut sebagai Mitsein-Mitdasein. Mitsein jika berupa being lain, sedangkan

Mitdasein jika berupa dasein. Tiga aspek lainnya merupakan dunia mental-

eksistensial sebagai wujud ‗pemaknaan atas‘ dan bekerja secara simultan

membentuk being-in-the-world Yusuf. Ketiga mode dunia itu adalah Umwelt,

Mitwelt, dan Eigenwelt. Aspek-aspek ini dimiliki setiap manusia, namun karena

sifatnya yang unik dan dinamis tidak ada dua atau lebih manusia yang memiliki

sintesis makna yang sama.

1. Mitsein-Mitdasein

Mitdasein diekspresikan dengan munculnya significant being yakni

eksponen yang mengusung nilai-nilai agama sebagai wujud pencarian

kebenaran dan kekecewaan terhadap dunia material. Interelasi dengan para

eksponen ini memungkinkan keadaan transfer of power dalam hal pilihan,

pembuatan keputusan, preferensi, maupun interpretasi terhadap suatu

keadaan. Terciptalah suatu kondisi kolektif yang bersifat close-mindedness.

Pada waktu yang sama, terjadi transisi dari pemerintahan yang represif

ke pemerintahan yang cenderung longgar (Mitsein). Hal ini membuat kondisi

yang memungkinkan untuk mencuatnya nilai-nilai jihad dan konflik karena

state of control yang melemah. Lingkungan, hasil transfer of power dan

kondisi yang memungkinkan konflik dialami secara habitual, mengkonstruksi

suatu dunia material sebagai hasil kristalisasi rasa solidaritas terhadap kaum

muslim yang tertindas dan kecenderungan untuk memeluk Islam secara

kafah. Secara simultan, rasa solidaritas dan kecenderungan untuk menjadi

kafah melahirkan kosmpolitanisme.

2. Umwelt

Salah satu wujud Mitsein adalah arus global. Arus global sendiri

menimpa semua orang. Ketika globalitas ini terbentur dengan act of valuing

yang secara natural telah melekat pada manusia, dalam diri Yusuf terjadi

dilema untuk membuat pilihan, pembuatan keputusan, preferensi, maupun

interpretasi terhadap suatu keadaan. Arus global ini menciptakan sebuah

keadaan (circumtances) yang tidak dapat dikontrol lewat pilihan Yusuf.

Keadaan yang cenderung kolektivis ini menyebabkan ketidakmampuan

mengontrol keadaan sehingga menciptakan ketidakmampuan diri (self-

powerlessness). Dilema ini mendorong Yusuf mencari external value.

External value diperoleh dari konsepsi yang disediakan oleh agama. Sifat

value berubah dari yang memiliki dasar kehendak, perasaan, maupun harapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

250

Textural-Structural Synthesis

menjadi sebuah keharusan (have to). Keharusan ini muncul sebagai impak

atas pemahaman terhadap konsepsi Tuhan agama yang sifatnya otoriter.

Kebenaran yang muncul menjadi kebenaran yang tanpa cela (inerrant truth).

Dengan dasar kebenaran yang tanpa cela ini, keyakinan untuk memeluk Islam

secara kafah semakin dikuatkan.

3. Mitwelt

Pemahaman akan innerant truth yang sama menciptakan sebuah rasa

kebersamaan (sense of togetherness). Selain itu, rasa kebersamaan juga

muncul dari perpanjangan sorge; prihatin, memahami diri sendiri dan

bertanggungjawab atas keberadaannya. Rasa kebersamaan ini

dimanifestasikan dalam solidaritas dalam dunia yang terselimuti

kosmopolitanisme. Karena kehilangan signifikansi terhadap diri sendiri,

sebagai kompensasi; keharusan untuk menjadi signifikan terhadap orang lain.

Dalam hal ini, Yusuf menemukan dirinya (identitas personal) lewat identitas

sosial. Dengan menjadi berguna bagi orang lain, maka hidup akan lebih

berarti.

Yusuf merasa tidak berarti ketika dia tidak tergabung dalam kelompok,

kolektivitas di sini memegang peranan yang signifikan. Kolektivitas ini juga

mendorong munculnya tradisi penghormatan terhadap individu dalam

perjuangannya dalam agama. Tingkat prestise Yusuf naik dengan

partisipasinya dalam perjuangan mencapai kebenaran agama. Demi mencapai

identitas personalnya, Yusuf menjadi individu yang sarat akan rasa kesiapan

(readiness) dan kesediaan (willingness). Siap dan sedia dalam istilah ini

merujuk pada permusuhan terhadap mereka yang lain (otherness). Rasa

kebersamaan ini menjadi solusi untuk mengatasi kecemasan sosial. Dengan

menjadi berguna bagi orang lain, maka hidup akan lebih berarti.

Ketidakadilan terhadap muslim juga menjadi dasar perlawanan Yusuf

secara anarkis. Hukum yang tidak pada prakteknya dan bernilai kosong

merupakan hal yang bertentangan dengan apa yang disebut ―kembali ke

nabi‖. Diskrepansi ini menimbulkan anarkisme. Anarkisme merupakan wujud

dari amar ma„ruf nahi munkar.

4. Eigenwelt

Rasa tertarik terhadap significant being membuat Yusuf cenderung

untuk membuat identifikasi diri dengan mereka. Identifikasi diri membuat

Yusuf menjadi kehilangan identitas personalnya, meskipun meningkatkan

self-esteem di lain pihak. Dalam rangka pencarian identitas personalnya,

Yusuf memiliki pegangan inerrant truth. Inerrant truth mengarah pada

sesuatu yang sifatnya otoriter; yakni Tuhan. Akhirnya semua perbuatan

kembali kepada otoritas ini dan hidupnya merupakan bentuk kepasrahan

terhadap Tuhan lewat jalan iman. Iman bukanlah sesuatu yang mendatangkan

kepastian akan suatu keadaan. Namun iman ini merupakan akibat dari adanya

Tuhan. Dengan demikian, Yusuf mencoba mengatasi ketidakpastian dengan

jalan kepastian. Yusuf memahami bahwa hidupnya adalah berkorban dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileBukan aku, cinta, dan manusia dalam makna apapun, kecuali dalam makna sebenarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT

251

Textural-Structural Synthesis

menyerahkan diri ke Allah. Kepastian (atau kebenaran) ini memiliki nilai

kebertujuan untuk melawan superioritas.

Pengalaman adalah hal yang nyata daripada sekadar kitab. Pemahaman

ini mendorong realisasi nilai-nilai jihad ke dalam perbuatan. Personal

concern terhadap aksi-aksi atau konflik meningkat dan menjadi penguatan

tersendiri untuk mengeksekusi apa yang menjadi kehendaknya. Kehendak ini

muncul sebagai kesadaran atas pentingya rasa untuk mengalami (to

experiencing).

Kehendak untuk mengalami merupakan wujud dari menjalankan Islam

secara kafah. Teori yang didapat selayaknya dipraktekkan ke dalam bentuk

aksi. Yusuf menyadari adanya diversitas perjuangan antar mujahidin,

otherness dan kecenderungan menciptakan konflik menjadi latar belakang

pemahaman akan diversitas ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI