Upload
doanlien
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN VIDEO
DALAM PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN PEMBIASAN
PADA JENJANG SMP DAN SMA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Christina Tri Hariyani
NIM : 101424008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN VIDEO
DALAM PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN PEMBIASAN
PADA JENJANG SMP DAN SMA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Christina Tri Hariyani
NIM : 101424008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria Kekuatanku
Karya kecil ini kupersembahkan untuk :
Kedua orang tuaku : Antonius S dan Liliosa G. S Kakakku : Emanuel Pandu W dan Maria Endah S
Adikku : Isidorus Paskarianto dan Alfa A. P
Sebagai rasa syukur terimakasih tak terhingga atas doa, cinta, perhatian, dukungan
dan kehidupan yang layak sampai hari ini...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Christina Tri Hariyani. 2015. Efektivitas Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Pokok Bahasan Pembiasan pada Jenjang SMP dan SMA. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk:
(1) mengembangkan video pokok bahasan pembiasan; (2) mengetahui sejauh mana efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dan SMA; (3) mengetahui perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dengan SMA; (4) mengetahui tanggapan siswa mengenai videoyang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April s/d Mei 2015 di Gombong dan di Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X yang masing-masing berjumlah 5. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen pembelajaran berupa video pembiasan yang dikembangkan dan instrumen pengumpulan data berupa soal pre test, post test, dan kuesioner.
Penelitian ini menghasilkan: (1) Video sebagai fasilitas perubahan pemahaman konsep pembiasan; (2) Pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan memiliki efek dalam proses belajar siswa SMP dan SMA yaitu pemahaman siswa meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tingkat pemahaman siswa SMP dari rendah menjadi tinggi, sedangkan siswa SMA dari cukup menjadi sangat tinggi danpeningkatan pemahaman dengan rata-rata nilai pos tes lebih besar dari rata-rata nilai pre test baik pada siswa SMP maupun SMA;(3) Pemanfaatan video lebih efektif pada jenjang SMA daripada jenjang SMP. Hal ini dapat dilihat dari persentase kenaikan nilai rata-rata pre test dan post test pada siswa SMA lebih besar daripada siswa SMP; (4)Siswa merasa video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan baik digunakan dalam pembelajaran.
Kata kunci: efektivitas, video pembelajaran, pembiasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Christina Tri Hariyani. 2015. Effectiveness of Video Utilization in Learning the Topic of Refraction in Junior High School and Senior High School Level. Thesis. Physics Education Study Program, Departement of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research is a research and development which purpose to: (1) to
develop refraction video; (2) to measure theeffectiveness of video utilization in learning the topic of refraction in junior high school and senior high school level; (3) to understanddifference the effectiveness of video utilization in learning the topic of refraction in junior high school with senior high school level(4) to find out the students’ respones about videowas developed on the topic of refraction in learning.
The research was carried out on April until May 2015 in Gombong and Yogyakarta. The subjects of the research were students in the seventh grade SMP and tenth gradestudents SMA complaint which each of five.Instruments of this research consists of learning instrument form refraction video was developed and data collecting instruments form pre test and post test, and questionnaire.
This results produce: (1) Video as facilities refraction of change understanding the concept of refraction: (2) The utilization of videowas developed on the topic of refraction have effect in the learning process ofjunior and senior high school studentsthat increased student understanding. This can be seen from the level of understanding average of junior high school students from low to high, while high school students from enough to be very high and increased understanding with the average value of post test is greater than the average pre test score well in junior and senior high school students;(3) The utilization of video more effectiveat the level of high school rather than the level junior high school. This can be seen from the percentage increase in the average value of pre test and post test high school students greater than the junior high school students;(4) Students feel the video developed on the topic of refraction is great are used in the learning.
Keyword:effectiveness, video of learning, refraction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang melimpahkan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama
proses pengerjaan skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak
yang telah berkontribusi besar. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia
ini, penulis secara khusus mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak T.Sarkim M.Ed.,Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah dengan
sabar memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, serta saran sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika, dan semua dosen penguji atas saran dan masukan yang
berguna demi menyempurnakan skripsi ini.
4. Bu Sri dosen Fisika yang telah membantu dalam memahami materi dalam
skripsi ini yaitu pembiasan.
5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing,
mendidik, membagikan ilmu, pengalaman hidup kepada penulis selama
belajar di Universitas Sanata Dharma.
6. Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu memperlancar studi
penulis, atas keramahan dan kesabarannya selama penulis menempuh studi
di Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Abel Amadeus Tios, Damar Parikesit, Jonathan Alvin, Laurentius Erlo
Prasetyo, Ido, C. Micha K, Bayu P, Alfa Arianto. P, B. Etin, Ayu K,
Raymondus K, L. Festidita Astiti, dan Kristin Anamaria A yang telah
bersedia menjadi subyek penelitian sehingga membantu dalam kelancaran
penelitian.
8. Bapak, ibu, mbak Ria, Ci Nita, dan mas Kukuhtersayang atas segala
dukungan baik materi, spiritual, atas kasih sayang dan doa yang tiada henti
kepada penulis, terlebih untuk mamas Pand tersayang yang selau memantau
penyelesaian skripsi ini.
9. Teman seperjuanganku Emerentiana Astuti atas supportnya, bantuan dalam
pembuatan video, dan atas kesabarannya dalam membantu selama penelitian
dan penulisan skripsi.
10. Keluarga baruku “Mondholers” : Ritul, Hesti, Dian, Gita, Yuli, dan Ruth
yang telah memberikan nasehat dan dukungan semangat untuk segera
menyelesaikan skripsi ini serta pengalaman luar biasa baik suka maupun
duka dalam perjalanan hidupku.
11. Keluarga baruku “Adventure Family 15 (AF 15)” : adek (Rita Rahmawati),
kakak peri (EliyaAgustina M), Jipi (Fransisca R. P), mamas unyu (Wahyu
Nur Rohman), mamas kece (Sugiarto), abang (Andreas Damar K. A), kakek
(Sholahuddin Alayubi), kakak ganteng (Hendri Kanopriawan), kakak mbois
(M. Fahmy Al Falahy), si jin (Yohanes Andi S), Satria Adhi, dan Hendrikco
D. N. Patas semangat dan kebersamaan serta pengalaman luar biasa, baik
suka maupun duka yang hadir mewarnai perjalanan hidupku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Sahabat – sahabatku: Rita, Dian, Eliya, Yuli, Wahyu N. R. Serly, Nino, Riris
dan Adi atas bantuannya selama penelitian dan pinjaman alat – alat yang
digunakan dalam pembuatan video, yangmemperlancar penelitian ini.
13. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2010 atas kebersamaan dalam
suka maupun duka.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
Christina Tri Hariyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Batasan Masalah .............................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Efektivitas Pemanfaatan Video ....................................................... 6
B. Perubahan Pemahaman Konsep ...................................................... 6
C. Media Pembelajaran ........................................................................ 9
D. Video ............................................................................................. 10
1. Karakteristik video ........................................................................ 10
2. Kelebihan dan kekurangan video ................................................... 11
E. Merancang Video ........................................................................... 12
F. Pembelajaran Pembiasan dengan Video ......................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
G. Pokok Bahasan Pembiasan ............................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 28
B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 28
C. Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... 28
D. Desain Penelitian ............................................................................ 29
E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 33
F. Validitas ......................................................................................... 35
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 35
1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan ..................................... 35
2. Tanggapan siswa tentang video pembiasandalam pembelajaran ..39
BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 42
1. Pembuatan video pembiasan ......................................................... 42
2. Pelaksanaan uji coba instrumen ..................................................... 43
3. Pengambilan data dan evaluasi ...................................................... 46
B. Data dan Analisis ............................................................................ 48
1. Analisis dan deskripsi setiap butir soal pre testdanpost test........... 48
2. Penskoran hasil analisis pre test dan post test ................................ 74
3. Analisis kuesioner siswa ................................................................ 77
C. Pembahasan ................................................................................... 79
1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan ..................................... 79
2. Perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran
pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dengan SMA.......... 84
3. Tanggapan siswa tentang video pembiasandalam pembelajaran ... 88
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 90
B. Saran .............................................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 92
LAMPIRAN – LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Subjek penelitian .......................................................................... 29
Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioner ..................................................................... 34
Tabel 3.3 Format skor pre test dan post test siswa SMP kelas VII
dan SMA kelas X untuk setiap soal ............................................. 35
Tabel 3.4 Format kategori penilaian pemahaman konsep pembiasan siswa
SMP dan SMA ............................................................................. 34
Tabel 3.5 Format perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam meruba
pemahaman siswa SMP dan SMA ............................................... 36
Tabel 3.6 Format hasilpre test dan post test untuk siswa SMP
kelas VII dan SMA kelas X setiap butir soal ............................... 37
Tabel 3.7 Format hasil pre test dan post test untuk siswa SMP kelas VII dan
SMA kelas X ................................................................................ 38
Tabel 3.8 Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor .......................... 39
Tabel 3.9 Format tingkat pemahaman siswa ................................................ 39
Tabel 3.10 Pemberian skor kuesioner pernyataan positif .............................. 40
Tabel 3.11 Pemberian skor kuesioner pernyataan negatif.............................. 40
Tabel 3.12 Persentase kriteria yang diharapkan setiap pernyataan
kuesionerpada siswa SMP dan SMA ........................................... 41
Tabel 4.1 Skor pre test sampel uji coba ....................................................... 44
Tabel 4.2 Skor post test sampel uji coba ...................................................... 44
Tabel 4.3 Hasil pre test dan post test sampel uji coba ................................. 44
Tabel 4.4 Perubahan pemahaman siswa SMP dilihat dari jawaban
pre test dan post test terkait fenomena pembiasan dan
bagian-bagian dariperistiwa pembiasan ....................................... 49
Tabel 4.5 Perubahan pemahaman siswa SMP dilihat dari jawaban
pre test dan post test ..................................................................... 50
Tabel 4.6 Perubahan pemahaman siswa SMAdilihat dari jawaban
pre test dan post test terkait fenomena pembiasan dan
bagian-bagian dariperistiwa pembiasan ....................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.7 Perubahan pemahaman siswa SMA dilihat dari jawaban
pre test dan post test ..................................................................... 57
Tabel 4.8 Kategori penilaian pemahaman siswa SMP terkait konsep
pembiasan ..................................................................................... 64
Tabel 4.9 Kategori penilaian pemahaman siswa SMA terkait konsep
pembiasan ..................................................................................... 68
Tabel 4.10 Perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah
pemahaman siswa SMP dan SMA................................................ 73
Tabel 4.11 Skor pre test siswa SMP kelas VII setiap butir soal .................... 64
Tabel 4.12 Skor pre testsiswa SMAkelas X setiap butir soal ........................ 75
Tabel 4.13 Skor post test siswa SMP kelas VII setiap butir soal ................... 75
Tabel 4.14 Skor post test siswa SMAkelas X setiap butir soal ...................... 75
Tabel 4.15 Hasil pre test dan post test siswa SMP kelas VII ......................... 76
Tabel 4.16 Hasil pre test dan post test siswa SMA kelas X ........................... 76
Tabel 4.17Tingkat pemahaman siswa SMPkelas VII ............................................ 76
Tabel 4.18 Tingkat pemahaman siswa SMA kelas X ............................................ 77
Tabel 4.19Hasil analisis kuesioner pada siswa SMP kelas VII ............................. 77
Tabel 4.20 Hasil analisis kuesioner pada siswa SMA kelas X....................... 77
Tabel 4.20 Persentase kriteria yang diharapkan setiap pernyataan
kuesioner pada siswa SMP dan SMA .......................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 (a) fenomena sinar laser yang diarahkan ke dalamkotak
akuarium berisi air (b) penggambaran cahaya dari sinar
laser yang diarahkan ke dalam kota akuarium ........................... 18
Gambar 2.2 Potret peristiwa sinar laser ......................................................... 19
Gambar 2.3 Konsep dalam peristiwa sinar laser dari udara ke air ................ 19
Gambar 2.4 Konsep dalam peristiwa sinar laser dari air ke udara ................ 20
Gambar 2.5 Diagram pembiasan pada sinar laser udara ke air...................... 24
Gambar 3.1 Diagram alur penelitian ............................................................. 32
Gambar 4.1 Diagram Batang perbandingan tingkat kesulitan konsep terkait
pembiasan dalam merubah pemahaman siswa SMP kelas VII
dan SMA kelas X ....................................................................... 86
Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa
SMP kelas VII ............................................................................ 83
Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa
SMA kelas X .............................................................................. 83
Gambar 4.4 Diagram Batang Perbedaan Efektivitas Pemanfaatan Video
Pembiasan pada Jenjang SMP dengan SMA dilihat dari Hasil
Persentase Kenaikan Pre test dan Post test ............................... 84
Gambar 4.5 Foto sikap siswa SMP kelas VII ketika belajar dengan video ... 87
Gambar 4.6 Foto sikap siswa SMA kelas VII ketika belajar dengan video .. 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria
penilaian, dan skor untuk pre test dan post test ....................... 96
Lampiran 2 Lembar Soal Pre Test ............................................................ 103
Lampiran 3 Lembar Soal Post Test ............................................................ 106
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Siswa ........................................................ 109
Lampiran 5 Sampel Hasil Pre Test Siswa .................................................. 110
Lampiran 6 Sampel Hasil Post Test Siswa ................................................. 116
Lampiran 7 Sampel Hasil Kuesioner Siswa ............................................... 120
Lampiran 8 Skenario Video Pembiasan ..................................................... 121
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian .......................................................... 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru merupakan orang yang berpengaruh dalam proses belajar siswa
di sekolah. Dalam pembelajaran, seorang guru memiliki tugas utama
menyediakan atau merancang pengalaman belajar supaya siswa melakukan
aktivitas belajar.
Mengutip yang dikemukakan dosen pembimbing bahwa agar siswa
melakukan aktivitas belajar, siswa dapat diberi tugas, atau diberi bahan
bacaan dan diberi pertanyaan, atau diberi tugas dan disuruh mengerjakan,
atau menonton video kemudian diberi pertanyaan. Belajar tidak harus dari
ceramah oleh guru. Melalui tugas tersebut guru membuat suatu tuntutan
kepada siswa untuk belajar.
Hal pertama yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah
memahami atau mengerti apa yang kita pelajari. Sedangkan menurut Kartika
Budi (1998: 166), tujuan pembelajaran fisika menekankan pada tiga aspek
esensial. Salah satunya adalah membangun pengetahuan yang berupa
pemahaman konsep, hukum, dan teori beserta penerapannya.
Berkaitan dengan proses pembelajaran, terkadang guru sebagai
penyampai informasi kepada siswa kurang bisa secara efektif berpengaruh
terhadap pemahaman siswa. Disini guru dituntut kreatif mencari cara yang
efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran di atas dapat tercapai.
Di era dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, guru
dapat dengan leluasa memanfaatkan keberadaan alat-alat yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
digunakan untuk membantu dan mendukung proses pembelajaran. Salah
satunya adalah video sebagai media audio visual.
Terdapat banyak kelebihan penggunaan media video, contohnya
menurut Suparno ( 2007: 114) dan Munadi ( 2010: 127) yaitu (1) siswa dapat
terbantu karena segala fenomena atau peristiwa fisis di lingkungan sekitar
dapat dieksplor dan dijelaskan keterkaitannya dengan fisika; (2) terkait
dengan keterbatasan jarak dan waktu, menggunakan media video dapat
diatasi. Setiap siswa dapat menggunakan komputer atau leptop untuk
memutar video, sehingga dalam proses memutar kembali baik keseluruhan
maupun momen yang belum jelas dalam video tidak mengganggu siswa lain
yang lebih cepat dalam memahami. Dapat pula dengan memposting video
pembelajaran yang dibuat guru dalam youtube, sehingga siswa yang ketika
dalam jam pelajaran belum memahami maupun siswa yang dengan terpaksa
tidak dapat mengikuti pelajaran dalam kelas dimudahkan dalam mempelajari
dan membangun pemahaman dengan cara mengunduhnya. Siswa dapat
belajar di tempat dan waktu yang mereka inginkan.
Dalam rangka menyediakan pengalaman belajar guru dapat membuat
video pembelajaran sebagai sumber belajar. Guru dapat memutarkan video
pembelajaran yang telah dibuat sesuai tujuan yang ingin dicapai dan
kemudian memberi soal untuk mengulas yang ada dalam video. Melalui
video yang dikembangkan sendiri diharapkan pembelajaran menjadi efektif
dan efisien dalam proses membangun pengetahuan berupa pemahaman
konsep, hukum, dan teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan keadaan di atas, peneliti tertarik untuk melihat pengaruh
penggunaan video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam
pembelajaran fisika pada siswa SMP dan SMA. Dengan demikian penelitian
ini berjudul “Efektivitas Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Pokok
Bahasan Pembiasan pada Jenjang SMP dan SMA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah dapat
dirumuskan beberapa masalah berikut:
1. Sejauh mana efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok
bahasan pembiasan pada jenjang SMP dan SMA?
2. Adakah perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran
pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP denganSMA?
3. Apatanggapan siswa mengenaivideo yang dikembangkan pada pokok
bahasan pembiasan dalam pembelajaran?
C. Batasan Masalah
Peneliti membatasi permasalahan untuk penelitian ini sebagai
berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada 5 orang siswa SMP kelas VII dan 5 orang
siswa SMA kelas X. Pemilihan siswa dilakukan secara acak, tidak pada
satu sekolah dan tidak pada satu kota. Siswa berasal dari 2 kota yaitu
Gombong dan Yogyakarta.
2. Penelitian menitikberatkan pada penggunaan video dalam mempelajari
pembiasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Mengingat materi pembiasan tidak hanya pada medium udara dan air,
maka dalam penelitian ini peneliti membatasi materi agar masalah yang
dibahas tidak meluas. Bahasan materi yang diteliti hanya pada pembiasan
cahaya dengan medium udara dan air. Medium yang lain tidak ikut dalam
bahasan penelitian.
4. Pelaksanaan uji coba hanya meninjau video yang dikembangkan dan
efektivitas pemanfaatan video yang diukur dari perubahan pemahaman
siswa mengenai materi pembiasan yang diulas dalam video.
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Mengembangkan video pada pokok bahasan pembiasan.
2. Mengetahui sejauh mana efektivitas pemanfaatan video dalam
pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dan SMA.
3. Mengetahui perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam
pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP denganSMA
4. Mengetahui tanggapan siswa mengenaivideo yang dikembangkan pada
pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran.
E. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan akan memberikan
manfaat untuk beberapa pihak, diantaranya:
1. Bagi siswa, dapat lebih memahami konsep fisika dengan menggunakan
media yang kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagi peneliti sebgai calon guru, dapat menambah bekal ilmu pengajran
tentang pembelajaran fisika dengan menggunakan media video.
3. Bagi guru dan calon guru dapat lebih termotivasi untuk semakin kreatif
dalam mengembangkan berbagai alternatif penggunaan media dalam
kegiatan pembelajaran fisika.
4. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan reverensi
yang dapat berguna untuk penelitian–penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Efektivitas Pemanfaatan Video
Arti kata efektif adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya,
kesannya); dapat membawa hasil; berhasil guna (KBBI, 1990: 219).
Efektivitasmerupakan suatu keadaan atau ukuran yang menyatakan seberapa
jauh suatu rencana dapat berhasil atau tercapai. Dalam penelitian ini
efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran diukur dariperubahan
pemahaman konsep siswa terhadap pokok bahasan pembiasan yang dilihat
melalui skor pre test dan post test.
B. Perubahan Pemahaman Konsep
Dalam suatu kegiatan pembelajaran pertama-tama yang dicapai
adalah memahami atau mengerti apa yang dipelajari. Menurut Uno (2011:
57), pemahaman merupakan kemampuan seseorang dalam mengartikan,
menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya
sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Menurut Sudjana
(1990), pemahaman merupakan hasil belajar pada taraf kognitif siswa. Siswa
yang telah memahami suatu konsep akan dapat menjelaskan konsep tersebut
dengan menggunakan kalimatnya sendiri sesuai dengan apa yang mereka
pelajari.
Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat menkonstruksi makna
dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer.
Proses kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,
membandingkan, dan menjelaskan (Anderson, 2010: 105).
Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstraksikan dari peristiwa
konkret (KBBI, 1990: 456). Menurut Suyono (2011: 146), konsep adalah
segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang dapat timbul sebagai
hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi dan
sebagainya.
Berdasarkan pengertian pemahaman dan konsep di atas, maka dapat
dikatakan bahwa pemahaman konsep merupakan kemampuan berpikir,
memaknai, dan mengolah pengetahuan (menafsirkan, menerjemahkan atau
menyatakan dalam rupa rangkuman atau klasifikasi) yang dimiliki siswa
secara spesial. Dikatakan spesial karena dalam praktiknya kemampuan
seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan
suatu pengetahuan menggunakan cara dan bahasanya siswa itu sendiri.
Dalam perkembangan konsep, seseorang mengubah gagasan mereka
menjadi lebih maju. Seperti yang disebutkan dalam Suparno (2005: 86),
bahwa manusia merupakan animal rationale yaitu hewan yang memiliki akal
dan pikiran. Karena pikiran tersebut manusia selalu berusaha untuk
memenuhi pertanyaan-pertanyaan dalam hidup mereka dengan bertanya dan
mencari jawaban. Oleh sebab itu pengetahuan manusia selalu berkembang
dan mengalami perubahan konsep atau juga menemukan konsep-konsep baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Disebutkan dalam buku “Miskonsepsi & Perubahan Konsep
Pendidikan Fisika” bahwa dalam proses belajar fisika selalu ada proses
perubahan konsep, yaitu memperluas pengetahuan yang ada dan memperbaiki
konsep yang salah agar menjadi benar. Beberapa cara membantu siswa
menambah konsep mereka tentang bahan fisika, antara lain: (1) memberikan
informasi baru yang belum pernah diketahui oleh siswa; (2) siswa diberi
bahan baru dan diajak untuk mempelajari sendiri bahan itu; (3) siswa diberi
kesempatan untuk mencari bahan-bahan baru yang telah disediakan. Dan
menurut Joan Davis (2001: 2-3) mengajarkan perubahan konsep menyangkut
dua hal pokok: (1) membuka konsep awal siswa; (2) menggunakan beberapa
teknik untuk membantu siswa mengubah kerangka berpikir awal tersebut
(Suparno. 2005: 94-96).
Pembelajaran fisika yang baik adalah yang memungkinkan
perubahan konsep secara cepat dan efisien. Beberapa metode/strategi
perubahan konsep yang dapat digunakan adalah menggunakan prinsip konflik
pikiran siswa, bridging analogy, simulasi komputer, wawancara diagnosis,
diskusi kelompok, peta konsep, problem solving, percobaan dan pengalaman
lapangan dan untuk beberapa siswa dengan ceramah guru (Suparno. 2005:
119).
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan konsep ada karena
perubahan konsep tersebut yang ditunjukkan dengansiswa memperluas
pengetahuan yang ada atau dengan siswa memperbaiki konsep yang salah
agar menjadi benar.Dalam penelitian ini cara yang digunakan agar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
merubah atau menambah pemahaman konsepnyayaitumembuka konsep awal
siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sebelum siswa
belajarmateri pembiasan dan menggunakan teknik untuk membantu siswa
mengubah kerangka berpikir awal dengan pemanfaatan video dalam
pembelajaran pokok bahasan pembiasan. Selain itu dengan memberikan
informasi baru dan memberi bahan baru kemudian diajak untuk mempelajari
sendiri. Di mana informasi dan bahan baru tersebut tersedia di dalam video.
C. Media Pembelajaran
Menurut Heinich dalam Arsyad (2007: 4), media pembelajaran
adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Sedangkan
Munadi (2010: 6) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa media
pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan pengajar sebagai
perantara menyampaikan isi pengajaran baik secara visual maupun verbal,
sehingga penerima/siswa mendapatkan pengetahuan yang diharapkan.
Arif S. Sadiman dalam Munadi (2010) membagi pemanfaatan media
pembelajaran pada dua pola, yaitu pemanfaatan media dalam situasi belajar
mengajar di dalam kelas dan di luar kelas. Pemanfaatan media di dalam kelas
dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu sehingga guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dituntut memiliki kemampuan mengintegrasikan media ke dalam rencana
pembelajaran. Sedangkan pola pemanfaatan media yaitu di luar kelas
bertujuan untuk memperkuat posisi media sebagai sumber belajar.
D. Video
Dalam Munadi (2010: 113) video tergolong dalam jenis media audio
visual murni, yaitu media yang dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar
dalam satu unit. Contoh lain dari media audio visual adalah film gerak
(movie) bersuara dan televisi. Alat-alat audio visual adalah alat-alat yang
“audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat
dilihat (Suleiman, 1981: 11).
1. Karakteristik video
Pembelajaran menggunakan media video mempunyai relasi dengan
intelegensi utama dan emosional serta kerja otak kanan dan otak kiri.
Gardner, Gazzaniga, Miller dan Jordain dalam Berk, R.A (2009: 3)
berpendapat mengenai hal tersebut bahwa intelegensi utama terdiri dari
verbal/ linguistik, visual/ spasial dan musikal. Ketiga intelegensi tersebut
adalah intelegensi utama yang dimiliki oleh setiap otak pada siswa.
Melalui video, sedikitnya satu dari spesifikasi intelegensi utama tersebut
terpenuhi.
Kerja otak kiri dan kanan dibedakan menjadi dua yaitu verbal dan
non-verbal. Bagian otak kiri dikuasai oleh logika dan analisa yang
nantinya akan memproses informasi menjadi matematis, logis dan
berbahasa. Kerja otak kiri akan bersifat struktural, faktual, terkontrol,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
rasional, terorganisasi, terencanakan dan objektif sehingga akan
memproses dialog, plot, ritme, dan lirik.
Sedangkan kerja otak kanan merupakan nonverbal, yaitu
menciptakan spontanitas, emosi, ketidakteraturan, eksperimental, empati,
sebjektif, dan intuisi. Otak kanan berfokus pada seni, warna dan musik
sehingga akan memproses gambaran cerita, relasinya, efek suara, melodi
dan harmonisasi dari relasi.
Dari penjabaran diatas dapat dikatakan bahwa penggunaan media
video akan mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi yang diulas
dalam video karena semua item dalam video diolah secara sinkron oleh
otak siswa.
2. Kelebihan dan kekurangan video
Menurut Berk (2009), Suleiman (1981: 16-18), Suparno (2007: 114),
dan Munadi (2010: 127) media audio visual berupa video memiliki
banyak kelebihan yaitu (1) pengertian atau informasi dapat disampaikan
dengan cara yang lebih nyata daripada yang disampaikan dengan kata-
kata; (2) menghasilkan cara belajar yang efektif dalam waktu yang lebih
singkat; (3) keragu-raguan atau salah pengertian serta ketegangan dapat
dihindarkan secara efektif; (4) memberi dorongan dan motivasi serta
membangkitkan keinginan untuk mengetahui dan menyelidiki; (5) pesan
yang disampaikan lebih lama dan lebih baik tinggal dalam ingatan; (6)
kejadiannya dapat diulang atau diputar berkali-kali secara keseluruhan
maupun per momen yang belum jelas saja sehingga siswa semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mengerti; (7) mengatasi keterbatasan jarak dan waktu; (8) sangat kuat
mempengaruhi emosi seseorang; (9) membantu siswa dalam
berimajinasi, mengembangkan kreativitas.
Namun ada pula kekurangan penggunaan media audio visual
menurut Suleiman (1981: 19-20) yaitu alat-alat audio visual lebih mahal
jika dibandingkan dengan kata-kata, lebih eksak dalam penggunaannya,
alat-alat harus diseleksi dengan seksama, jika alat dibuat sendiri akan
memakan waktu, menuntut pikiran untuk membuatnya atau
mempersiapkannya, dan menuntut keterampilan dalam menggunakannya.
E. Merancang Video
Video dikembangkan untuk memfasilitasi siswa membangun
pemahaman mengenai konsep pembiasan. Pengembangan video dilakukan
dengan cara: (1) menyajikan materi pembiasan mulai dari hal yang sederhana;
(2) disertai dengan peristiwa nyata mengenai pembiasan yaitu pembiasan
yang terjadi pada sinar laser yang diarahkan ke dalam kotak akuarium; (3)
siswa diberi pertanyaan-pertanyaan terkait konsep pembiasan yang diulas
dalam video.
Melalui video pembiasan, siswa dapat mengalami aktivitas belajar
seperti yang dijabarkan dalam sub bab pembelajaran pembiasan dengan
video. Sehingga melalui video yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan ceramah guru, maka sebagai penyampai informasi kepada siswa bisa
secara efektif berpengaruh terhadap pemahaman siswa dan memungkinkan
perubahan konsep secara cepat dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Secara teknis, pembuatan video sebaiknya mempertunjukkan sesuatu
yang menarik di awal sehingga siswa tertarik untuk memperhatikan.
Kemudian diruntutkan secara logis yang mengarah kepada suatu kesimpulan
dan rangkuman.
Rancangan pembuatan video pembiasan dituangkan sebelumnya ke
dalam konsep materi yang akan diulas dan kemudian dijabarkan ke dalam
skenario, sehingga mempermudah peneliti dalam memproduksi video
pembiasan.
Dalam pembuatan video terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan,
antara lain: (1) video tidak terlalu panjang karena dapat membosankan
kecuali yang diulas tentang suatu sejarah atau penemuan fisika; (2) diberi
pertanyaan untuk refleksi dan mengambil maknanya; (3) video sebaiknya
berwarna dan disiapkan yang menarik, gambar harus jelas dan tidak kabur
waktu ditayangkan; (4) sebaiknya dalam satu program hanya satu konsep
yang mau ditekankan (Suparno. 2007: 115).
F. Pembelajaran Pembiasan dengan Video
Pada hakikatnya menurut Kustandi dan Sutjipto (2011),
pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru/pengajar untuk membantu
siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan
dan minatnya. Arti dari belajar itu sendiri menurut Sudjana (1989) merupakan
proses aktif. Proses tersebut merupakan proses merealisasi semua situasi yang
ada di sekitar individu. Menurut Biggs dalam Muhibbin (1995: 91-92) belajar
adalah kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
fakta sebanyak-banyaknya, belajar sebagai proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekelilingnya.
Argumen mengenai proses belajar diatas tercakup dalam video
pembiasan yang dibuat peneliti. Video pembiasan memberikan fakta berupa
fenomena pembiasan yang direalisasikan dalam kegiatan mengarahkan sinar
laser ke dalam kotak akuarium yang setengah bagiannya berisi air. Fenomena
pembiasan tersebut dapat dilihat dan diamati siswa. Dari fenomena tersebut
ditunjukkan pengetahuan dalam bentuk arti-arti dan konsep-konsep dasar
pada peristiwa pembiasan, sehingga siswa dapat memahaminya.
Banyak siswa belajar karena ada tugas atau ada rasa ingin tahu
(motivasi sendiri). Dengan adanya motivasi sendiri siswa akan bersedia
melibatkan diri atau berupaya (siswa beraktivitas) dalam hal mendapatkan
pengetahuan yang diinginkan sebagai tujuan dari proses belajar. Penelitian ini
adanya motivasi siswa ditunjukkan melalui keterlibatan siswa dalam kegiatan
belajar dengan video. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku siswa mengulang
kembali video pembiasan dan berdiskusi apabila siswa di dalam kelompok,
sehingga siswa memiliki pemahaman mengenai pembiasan.
Salah satu proses belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
belajar pengetahuan. Proses belajar ini oleh Van Parreren ( Winkel. 2014: 90)
dikelompokkan ke dalam kelompok yang membawa ke kemampuan kognitif.
Dimana dalam bentuk belajar ini siswa mulai mengetahui berbagai macam
data mengenai kejadian, keadaan, benda-benda dan orang. Ciri khas dari hasil
belajar yang diperoleh adalah siswa dapat merumuskan kembali pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yang dimiliki dalam kata-kata sendiri, tidak perlu dirumuskan kembali dalam
bentuk asli ( secara harafiah) dan akan bersifat fungsional apabila orang yang
telah mempelajari fakta itu melihat hubungan antara hal satu dan hal yang
lain.
Aktivitas belajar seperti yang dijabarkan dalam buku “Psikologi
Belajar“ dapat ditunjukan dengan cara mendengar; memandang; mengamati
tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan; mengingat; dan berpikir.
Berkaitan dengan ativitas belajar pembiasan dengan video, siswa belajar
dengan cara:
1. Mendengar
Tugas siswa adalah mendengarkan ceramah dari guru ketika proses
belajar mengajar di sekolah. Tidak semua hal mendengarkan ceramah
dapat dikatakan belajar. Mendengar dapat disebut sebagai aktivitas
belajar apabila siswa memiliki dorongan akan kebutuhan, motivasi, dan
tujuan tertentu.
Melaui video pembiasan siswa mendengarkan penjelasan-penjelasan
mengenai pembiasan. Hal yang menjadi dorongan akan kebutuhan dan
motivasi siswa sehingga mau terlibat dalam proses belajar melalui suatu
wawancara dan secara psikologi dapat terlihat dari sikap yaitu antusias
siswa terhadap proses belajar dengan video.
2. Memandang
Alam sekitar kita merupakan objek-objek yang memberi kesempatan
untuk belajar. Apabila dalam diri kita tidak terdapat kebutuhan maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
motivasi, maka pandangan terhadap objek-objek visual tidak termasuk
belajar.
Seperti yang telah dibahas dalam aktivitas mendengar, dorongan
akan kebutuhan dan motivasi siswa belajar dengan media video dapat
terlihat dari sikap yaitu antusias siswa ketika hendak belajar, mimik dan
gerakan tubuh siswa selama belajar dengan video pembiasan. Selain itu
apakah pandangan siswa meninjau hal dalam video atau pandangan
melamun dapat terlihat melalui observasi dan rekaman video.
3. Mengamati diagram dan bagan-bagan
Diagram dan bagan-bagan serta termasuk gambar-gambar dan peta
dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman kita tentang
suatu hal. Dalam video pembiasan dipaparkan juga diagram, bagan-
bagan, dan gambar untuk mempelajari pembiasan.
4. Mengingat
Mengingat dalam aktivitas belajar didasari atas kebutuhan serta
kesadaran untuk mencapai tujuan belajar lebih lanjut dan apabila
berhubungan dengan aktivitas-aktivitas belajar lainnya.
Oleh karena siswa memiliki kebutuhan agar dapat memahami
tentang pembiasan, maka siswa akan mengingat perihal pembiasan yang
telah mereka ketahui. Misalnya pengetahuan tentang pembiasan yang
telah dimiliki ketika SD atau SMP, maupun yang mereka dapatkan dari
lingkungan. Dengan aktivitas mendengar, memandang, dan mengamati
pengetahuan yang dijabarkan dalam video, maka siswa terangsang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mengingat hal – hal yang telah mereka miliki tersebut sehinga dapat
melakukan aktivitas selanjutnya yaitu berpikir.
5. Berpikir
Melalui kegiatan berpikir, kita akan memperoleh penemuan baru
atau menjadi tahu tentang hubungan antar-sesuatu. Jadi, belajar dengan
video pembiasan siswa menjalankan aktivitas berpikir.
Penemuan baru yang didapat siswa dari belajar pengetahuan melalui
video akan berhubungan dengan aktivitas mengingat. Oleh karena siswa
melakukan aktivitas mengingat dan siswa mendapatkan pengetahuan
baru, maka siswa akan berpikir. Aktivitas berpikir ini menjadikan siswa
mengetahui tentang hubungan antar sesuatu yang berkaitan dengan
pembiasan. Melaui aktivitas-aktivitas belajar yang sebelumnya dibahas
akan menuntun siswa berpikir dalam membangun suatu pemahaman
mengenai peristiwa pembiasan yang lebih baik.
Dengan demikian, anak belajar pengetahuan pembiasan melalui
video. Hasil dari aktivitas belajar pengetahuan dengan video pembiasan
ini adalah siswa melalui soal-soal post test dapat merumuskan kembali
menggunakan kalimatnya sendiri mengenai pengetahuan yang mereka
miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
G. Pokok Bahasan Pembiasan
Konsep pembiasan dapat ditemukan pada fenomena dalam
kehidupann sehari-hari, salah satunya ketika sinar laser yang kita arahkan ke
dalam kota akuarium.
Fenomena
(a) (b)
Gambar 2.1 (a) fenomena sinar laser yang diarahkan kedalam kotak akuariumberisi air (b) penggambaran cahaya dari sinar laser yang diarahkan ke dalam kotak auarium
Pada fenomena ini dapat dilihat sinar datang dari sumber cahaya
yaitu laser yang diarahkan dengan kemiringan tertentu dari atas kotak
akuarium yang berisi air. Sinar laser menuju pada permukaan air. Sinar laser
yang mengenai permukaan air tersebut diteruskan masuk ke dalam air. Pada
keadaan apabila dalam gelas tidak ada air, maka posisi sinar yang masuk ke
dalam gelas tersebut akan lurus mengikuti arah sinar dari laser, seperti yang
digambarkan dalam gambar 2.1 (b) dengan garis putus-putus. Namun ternyata
sinar yang masuk ke dalam air terlihat membelok seperti pada gambar 2.1 (a).
Konsep
Dalam peristiwa dalam gambar 2.1 (a), sinar yang kita lihat akan kita
sebut dengan sinar datang dan sinar bias. Di mana sinar datang adalah sinar
udara
air
laser
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dari sumber cahaya menuju bidang batas. Sinar merambat di suatu medium.
Sinar datang ini merambat pada medium 1 yaitu medium udara. Sinar datang
ditunjukkan dalam gambar 2.2 dengan tanda panah berwarna biru.
Gambar 2.2 Potret peristiwa sinar laser
Kemudian yang disebut dengan sinar bias adalah sinar yang masuk
melalui bidang batas. Sinar bias merambat di medium 2 yaitu medium air.
Sinar bias ditunjukkan dalam gambar 2.2 dengan tanda panah berwarna hijau.
Di antara medium 1 dan medium 2 terdapat bidang batas. Dimana
bidang batas merupakan bidang yang membatasi medium 1 dengan medium
2. Dalam gambar 2.2 ditunjukkan dengan tanda panah berwarna kuning.
Berikut ilustrasi konsep dalam fenomena tersebut.
Gambar 2.3 Konsep dalam peristiwa sinar laser
dari udara ke air
Pada titik dimana sinar datang mengenai bidang batas (permukaan
air) kita tarik garis tegak lurus terhadap bidang batas. Garis tegak lurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
terhadap bidang batas ini disebut garis normal. Dari kejadian ini terbentuk 2
sudut. Sudut yang terbentuk yaitu sudut antara sinar datang dengan garis
normal yang disebut dengan sudut datang (i) serta sudut yang terbentuk
antara sinar bias dengan garis normal yang disebut sudut bias (r). Terlihat
pada gambar 2.3 sudut datang lebih besar dari sudut bias (i > r) dan sinar bias
bergerak mendekati garis normal.
Gambar 2.4 Konsep dalam peristiwa sinar laser
dari air ke udara
Kemudian jika sinar datang dari sumber cahaya diarahkan dari
bawah kotak akuarium. Peristiwa pada gambar 2.4 medium 1 adalah air.
Maka yang terjadi, sinar dari sumber cahaya (laser) yang masuk melalui
bidang batas ternyata sinarnya membelok meninggalkan garis normal di
medium 2. Pada peristiwa ini medium 2 adalah udara. Jadi sinar bias tersebut
bergerak menjauhi garis normal. Di sini terlihat sudut datang lebih kecil dari
sudut bias (i < r).
Apabila sudut datang diperbesar terus menerus, sudut bias akan
semakin besar pula dan semakin menjauh dari garis normal, maka ada saatnya
sinar bias akan mengarah sepanjang permukaan batas/ sejajar dengan
permukaan batas yang berarti besar sudut biasnya 90°. Untuk sudut datang
yang lebih besar dari sudut kritis (ɵc), maka tidak tidak ada lagi cahaya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dibiaskan, seluruhnya akan dipantulkan. Fenomena ini disebut sebagai
refleksi internal total (pemantulan total atau pemantulan sempurna). Sudut
kritis dapat diperoleh dengan rumus n1 sin ɵc = n2 sin 90° atau
.
Untuk medium air dengan indeks bias (n1) sebesar 1,33 dan medium udara
dengan indeks bias (n2) sebesar 1,0003 maka sin ɵc = (1,0003/ 1,33) = 0,752
sehingga didapat ɵc = 48,77°. Dengan memperbesar sudut datang, maka
ketika kita memberikan sudut yang lebih besar dari 48,77° yang terjadi
adalah sinar akan mengalami pemantulan.
Peristiwa membeloknya sinar diakibatkan oleh perubahan cepat
rambat cahaya dalam medium. Dimana cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh
kerapatan medium tersebut. Perbandingan cepat rambat cahaya ini
selanjutnya kita sebut sebagai indeks bias. Ada dua macam indeks bias yaitu
indeks bias mutlak dan indeks bias relatif.
Indeks bias mutlak adalah perbandingan cepat rambat cahaya di
ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut
dimana
n : indeks bias mutlak medium
c : cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 x 108 meter/sekon)
v : cepat rambat cahaya di suatu medium (meter/sekon)
Sesuai gambar konsep peristiwa sinar laser (gambar 2.3), indeks bias
mutlak medium 1 disimbolkan dengan n1 sedangkan indeks bias mutlak
medium 2 disimbolkan dengan n2. Jadi persamaan indeks bias medium untuk
masing-masing medium menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
medium 1
dan medium 2
Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias suatu medium terhadap
indeks bias medium yang lain (misanya medium 1 terhadap medium 2).
2
112 n
nn
dimana
n12 : indeks bias relatif medium 1 terhadap medium 2
n1 : indeks bias mutlak medium 1 (indeks bias medium tempat sinar datang)
n2 : indeks bias mutlak medium 2 (indeks bias medium tempat sinar bias)
Teori
Pada gambar 2.3 dan 2.4 di atas tampak bahwa sinar datang,
sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan ketiganya
berpotongan pada satu titik. Bidang datar yang dimaksud dalam peristiwa
pembiasan adalah bidang dimana sinar-sinar tersebut digambarkan.
Contohnya apabila kita menggambarkan sinar-sinar ini di atas kertas, maka
yang disebut dengan bidang datar adalah kertas. Pernyataan tersebut
dikemukakan oleh Willeboard Snellius seorang fisikawan berkebangsaan
Belanda yang kemudian dikenal sebagai Hukum I Snellius atau Hukum I
Pembiasan. Pernyataan Hukum Snellius I adalah “Sinar datang, sinar bias,
garis normal berada pada satu bidang datar”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dari kenyataan yang terjadi pada fenomena sinar laser di atas tampak
bahwa sinar datang dari medium 1 yaitu udara menuju medium 2 yaitu air,
sinar bias bergerak membelok mendekati garis normal (gambar 3). Sedangkan
ketika sinar datang dari medium 1 yaitu air menuju medium 2 yaitu udara,
sinar bias bergerak membelok menjauhi garis normal (gambar 4). Peristiwa
pembiasan kemudian dijelaskan Snellius dengan teori yang sekarang kita
kenal dengan Hukum II Snellius. Pernyataan Hukum Snellius II adalah
“Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium lebih rapat
dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih
rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.”
Snellius menjelaskan peristiwa tersebut dengan rumusan teori yang
memberikan hubungan antara sudut datang dengan sudut bias pada cahaya
yang melalui batas antara 2 medium yang berbeda kerapatannya (indeks bias)
yaitu “Perbandingan antara sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r)
merupakan kebalikan dari perbandingan dari kedua indeks bias.” Secara
matematis
dimana
maka
atau
n1 sin i = n2 sin r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Penjelasan Teori
Gambar 2.5 Diagram pembiasan pada sinar laser dari udara ke air
Seperti yang telah dipelajari dalam subab cahaya bahwa cahaya
dipantulkan dan juga dibiaskan. Pembiasan cahaya terjadi apabila cahaya
melewati batas dua medium yang berbeda kerapatannya (misalnya udara
dengan air), ditandai dengan pembelokan cahaya pada bidang batas tersebut.
Cahaya dapat membelok karena pada fenomena sinar laser ini cahaya yang
memiliki cepat rambat merambat dari medium udara menuju air atau
sebaliknya ari ke udara. Dimana kecepatan merambat dipengaruhi oleh indeks
bias medium. sedangkan indeks bias medium berkaitan dengan kerapatan
mediumnya. Kerapatan medium udara kurang rapat bila dibandingkan dengan
kerapatan medium air. Pada gambar 2.5 digambarkan dengan perbedaan
panjang garis panah. Cepat rambat cahaya di udara (v1) lebih besar dari cepat
rambat cahaya di air (v2). Digambarkan garis panah v1 di medium 1 (udara)
lebih panjang dibandingkan dengan v2 di medium 2 (air). Oleh karena cepat
rambat cahaya tersebut berubah, maka sinar bias arahnya tidak lagi lurus
dengan arah sinar datang melainkan membelok seperti pada gambar.
Lihat gambar 2.5, cahaya datang dengan sudut i dan dibiaskan
dengan sudut r. Cepat rambat cahaya di medium 1 adalah v1 dan di medium 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
adalah v2. Di sini terdapat hubungan antara cepat rambat cahaya dengan
indeks bias medium. Dimana indeks bias medium berkaitan dengan kerapatan
suatu medium. Jadi apabila cahaya bergerak dari suatu medium ke medium
lain yang lebih rapat, itu berarti cahaya bergerak dari medium 1 ke medium 2
yang mempunyai indeks bias lebih besar dan karena itu maka cepat rambat
cahaya dalam medium 2 lebih lambat. Hal itu menyebabkan sudut bias lebih
kecil dalam medium 2 daripada sudut datang di medium 1 (r < i), sehingga
cahaya dibelokkan mendekati normal. Jadi apabila cahaya bergerak ke suatu
medium yang lebih rapat, menyebabkan cepat rambat cahaya semakin
berkurang. Hal ini mengartikan bahwa indeks bias medium 1 lebih kecil dari
medium 2.
Sesuai dengan peristiwa sinar laser yang diarahkan ke permukaan air
di dalam kotak akuarium pada keadaan pertama (sinar datang dari udara), itu
mengartikan bahwa indeks bias udara lebih kecil dibandingkan dengan indeks
bias air, maka cepat rambat sinar laser akan mengecil ketika sinar tersebut
masuk ke dalam air. Perubahan cepat rambat mengakibatkan cahaya
mengalami pembelokan arah rambat. Ketika cepat rambat cahaya berkurang,
berarti indeks bias medium bertambah sehingga terlihat pada gambar sinar
bias bergerak mendekati garis normal. Hal itu menunjukkan bahwa besar
sudut bias yang terbentuk lebih kecil dari sudut datang (r < i). Berlaku untuk
kebalikannya, ketika cahaya bergerak dari suatu medium ke medium lain
yang kurang rapat, cahaya bergerak ke medium 2 yang mempunyai indeks
bias lebih kecil daripada medium 1 dan karena itu maka cepat rambat cahaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dalam medium 2 lebih cepat. Hal itu menyebabkan sudut bias lebih besar
dalam medium 2 daripada sudut datang di medium 1 (r > i), sehingga cahaya
dibelokkan menjauhi normal. ketika cepat rambat cahaya bertambah, berarti
indeks bias medium berkurang sehingga terlihat pada gambar sinar bias
bergerak menjauhi garis normal. Hal itu menunjukkan bahwa besar sudut bias
yang terbentuk lebih besar dari sudut datang (r > i).
Jadi pembiasan cahaya adalah suatu peristiwa dimana cahaya
diteruskan atau dibelokkan ketika merambat melalui dua medium yang
berbeda kerapatannya.
Adapun sifat-sifat dari sinar bias, yaitu
1. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih kecil
daripada sudut datang (i).
2. Sinar datang tegak lurus bidang batas, maka akan diteruskan. Jika sinar
datang tegak lurus pada permukaan bidang batas, bagian sinar yang datang
akan diteruskan tanpa berubah arah. Sinar yang datang menuju bidang
batas akan mengalami pembelokan ke bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan
menjauhi garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih besar
daripada sudut datang (i).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dengan
metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development
(R&D). Menurut Sugiyono (2010: 407), metode penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sedangkan Trianto
(2010: 243) mengemukakan bahwa produk tersebut dapat berbentuk benda
atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu
pembelajaran di kelas atau laboratorium dan juga perangkat lunak (software),
seperti program komputer, model pembelajaran, dan lain – lain.Dalam
penelitian ini, peneliti akan dihadapkan pada langkah mendesain, menyusun,
mengimplementasikan suatu objek (model) tertentu untuk diujicobakan dan
dilihat dampaknya dari hasil uji coba tersebut yang kemudian direvisi.
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa video
pembiasan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei tahun 2015 di dua
tempat yaitu di rumah peneliti terletak di Gombong dan di Yogyakarta.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Agar efektifitas produk diketahui, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan populasi yaitu 5 siswa SMP kelas VII dan 5 siswa SMA kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
X dengan subyek penelitian adalah siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X.
Pemilihan populasi berdasarkan kedekatan lingkungan rumah dengan peneliti
dan kedekatan relasi dengan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti tidak
mengetahui tingkatan prestasi setiap siswa di sekolah apakah termasuk dalam
klasifikasi menonjol atau tidak.
Tabel 3.1 Subyek penelitian
Tahapan Populasi Subyek
Jumlah Sampel
Karakteristik Sampel
Proses, Orientasi, dan Hasil Uji Coba
Awal dan uji coba
3 orang Tenaga ahli dan mahasiswa:
perancangan, media, dan bidang studi
(Expert Judgement), kuesioner, draf awal
produk: kesesuaian substansi,
metodologi, dan ketepatan media
Utama, Satu orang, Kelompok
(3 kelompok)
10 orang 4 orang 6 orang
Pemakaian produk: siswa, variasi
jenjang SMP dan SMA
Kesesuaian produk dengan pemakai
D. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan memanfaatkan video.
Treatment dalam penelitian ini berupa pembelajaran dengan video pembiasan
yang dibuat oleh peneliti. Pembelajaran dengan menggunakan dukungan
video dilaksanakan di sebuah ruangan dengan fasilitas laptop yang disediakan
oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti sebagai moderator agar penelitian
berjalan dengan baik dan sebagai pengumpul dokumen berupa foto.
Pelaksanaan belajar dengan video dilaksanakan dengan durasi yang berbeda-
beda bergantung pada siswa. Rentang waktu dalam pelaksanaan penelitian ini
berkisar 3 – 4 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Secara teknis pembelajaran menggunakan video dilasanakan dengan
sebelumnya siswa mengerjakan soal-soal pre test. Kemudian treatment yang
diterapkan kepada siswa yaitu (a) siswa belajar dengan video pembiasan
bagian 1 dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test I, (b) siswa belajar
dengan video pembiasan bagian 2, dilanjutkan mengerjakan soal-soal post
test II, (c) siswa belajar dengan video pembiasan bagian 3, dilanjutkan
mengerjakan soal-soal post test III. Penelitian ini diahiri dengan mengisi
kuesioner.
Dalam penelitian ini selama proses belajar dengan video pembiasan,
siswa diperbolehkan secara bebas untuk mengulang kembali, menghentikan,
dan memaju mundurkan video berkali-kali serta diperbolehkan untuk saling
berdiskusi. Namun dalam pengerjaan soal-soal pre test dan post test
dikerjakan secara mandiri.
Oleh karena dalam penelitian ini peneliti yang menyesuaikan dengan
jadwal siswa, maka terdapat siswa yang belajar dengan video pembiasan
sendiri (tanpa berdiskusi) dan berkelompok (dengan berdiskusi). Pada
dasarnya dalam satu kelompok terdiri dari dua siswa dengan menggunakan
satu leptop. Di sini terdapat 3 kelompok. Dimana 2 kelompok terdiri dari
empat siswa SMA kelas X dan 1 kelompok tersiri dari dua siswa SMP kelas
VII. Sedangkan belajar dengan video pembiasan sendiri (tanpa berdiskusi)
terdiri dari satu siswa SMA kelas X dan tiga siswa SMP kelas VII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Langkah peneliti dalam penelitian ini adalah sebaga berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Studi literatur mengenai video
b. Analisis materi yang diambil untuk pembuatan produk
c. Konsultasi materi dengan ahli (Pak Sarkim dan Bu Sri)
d. Pembuatan instrumen penelitian (media pembelajaran berupa video,
soal – soal pre test dan post test, serta kuesioner)
e. Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan
judgement instrumen penelitian yang kemudian diuji cobakan dan
dianalisis.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan pre test
b. Mengimplementasikan produk kepada subyek penelitian
c. Melaksanakan post test
d. Melaksanakan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar. 3.1 Diagram alur penelitian
Revisi & Penyempurnaan
PRODUK FINAL
Implementasi produk kepada subyek
penelitian
Pembuatan Produk
VIDEO AWAL
Perencanaan:
1. Analisis awal 2. Analisis akhir 3. Pengumpulan materi dan pendukung
materi
Perencanaan lanjutan: 1. Penyusunan skenario
Validasi Ahli oleh: Dosen Pembimbing
Valid Revisi & Evaluasi
Valid
Validasi Ahli oleh: Dosen Pembimbing
Revisi & Evaluasi
VIDEO HASIL REVISI
Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. Instrumen Penelitian
Terdapat dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
instrumen untuk pelaksanaan kegiatan belajar dan instrumen pengumpulan
data. Instrumen untuk pembelajaran adalah video mengenai pembiasan.
Sedangkan instrumen untuk pengumpulan data meliputi soal pre test – soal
pos test dan kuisioner tertutup. Penyusunan Instrumen dalam penelitian ini
oleh peneliti dengan dibimbing pihak yang berpengalaman yaitu dosen
pembimbing.
Berikut penjelasan dari masing – masing instrumen yang dipergunakan:
1. Video pembiasan
Video ini berisi mengenai fenomena pembiasan yang terjadi pada
sinar laser. Fenomena yang terjadi digunakan untuk menjelaskan konsep
– konsep yang ada dalam peristiwa pembiasan cahaya (CD video
terlampir). Pelaku dan narator dalam video ini adalah peneliti sendiri.
2. Soal pre test dan post test
Penyusunan pertanyaan- pertanyaan dalam soal pre test dan post test
disesuaikan dengan cakupan konsep dasar pembiasan yang dijabarkan
dalam video pembiasan. Jumlah dan tingkat kesulitan soal pre test dan
post test adalah sama. Soal pre test diberikansebelum siswa belajar
dengan video pembiasan, sedangkan soal postest diberikan setiap kali
siswa selesai belajar materi pembiasan denganvideo. Soal post test dibagi
menjadi tiga bagian karena video dalam penelitian ini dibagi dalam tiga
bagian pula. Tujuan dibuatnya soal pre test adalah untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pengetahuan awal siswa mengenai pembiasan dan tujuan dari post
testadalah untuk mengetahui pemahaman siswa setelah siswa belajar
dengan video.
3. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuisioner
dibagikan kepada responden untuk mengetahui tanggapan siswa
mengenai video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan
dalam pembelajaran.
Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioner
No Indikator No
Pertanyaan
Aspek Media
1. Keterbacaan teks pada video 4 2.
Penggunaan suara musik sebagai backsound 6
3. Kejelasan suara narasi pada video 6,8
Aspek instruksional
1 Penggunaan bahasa yang dipakai pada video 8 2 Pemahaman siswa akan materi dalam video 1,3 3 Pemahaman siwa akan pembelajaran dengan
video 2, 5, 7, 10,
11 4
Minat siswa terhadap fisika 3, 9,11
5 Frekuensi pengulangan kembali video dalam memahami materi
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
F. Validitas
Uji Validasi Produk
Dalam penelitian ini, uji validasi produk pertama dilakukan oleh
ahli, yaitu dosen pembimbing, kemudian tahap kedua dilakukan uji coba
terhadap mahasiswa.
Uji validasi produk dimaksudkan untuk memperoleh masukan, dan
penilaian kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti.
Uji validasi instrument
Instrumen berupa soal pre test dan post test, serta kuisioner disusun
oleh peneliti. Uji validasi instrument dilakukan oleh dosen pembimbing.
G. Teknik Analisis Data
1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sebelum
diberikan treatment (pre test) dan data sesudah diberi treatment (post
test).Hasil pre test dan post test dideskripsikan dan di skoring. Pada setiap
jawaban siswa dianalisis sesuai pedoman kategori dan skoring penilaian
yang terdapat dalam lampiran. Jawaban pre test dan post test siswa dibagi
ke dalam dua kategori yaitu siswa mengalami perubahan pemahaman dan
siswa tidak mengalami perubahan pemahaman. Di mana pada kategori
siswa tidak mengalami perubahan pemahaman, dibagi menjadi dua sebab,
yaitu karena konsep sudah dikuasai siswa dan konsep yang dikuasai siswa
salah. Selanjutnya hasil deskripsi jawaban siswa dari pre test dan post test
dicantumkan ke dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.3Format kategori penilaian pemahaman siswa SMP dan SMA terkait konsep pembiasan
Konsep Esensi/ Jawaban yang Diharapkan
Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
Fenomena
pembiasan
Bagian – bagian
(komponen) dari
peristiwa
pembiasan
Dst....
Setelah jawaban siswa dianalisis, kemudian dilakukan
pengelompokan berdasarkan kategori siswa mengalami perubahan dan
siswa tidak mengalami perubahan pemahaman (karena konsep
salah/konsep telah dikuasai). Di bawah ini merupakan format tabel
pengelompokan perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah
pemahaman siswa SMP dan SMA:
Tabel 3.5 Format perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman siswa SMP dan SMA
Konsep dalam Pembiasan Jenjang
Jumlah Siswa
Mengalami Perubahan
Pemahaman
Tidak Mengalami Perubahan Pemahaman
Total Konsep
salah
Konsep sudah
dikuasai
Fenomena pembiasan SMP
SMA
Bagian – bagian (komponen) dari
peristiwa pembiasan
SMP
SMA
Dst....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kemudian penskoran untuk pre test dan post test diakukan dengan
menentukan skor untuk setiap soal, menghitung skor total, dan kemudian
menghitung nilai. Pemberian jumlah total skor pada soal pre test sama
dengan pemberian jumlah total skor pada post test. Skor setiap jawaban
siswa berpedoman pada tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria
penilaian, dan skor untuk pre test dan post test yang terdapat dalam
lampiran. Skor total yang dapat diperoleh siswa apabila menjawab seluruh
soal secara sempurna sesuai kriteria yang tepat dalam pedoman adalah 45.
Pada setiap soal terdapat skor masimal. Sedangkan skor total adalah
jumlah skor keseluruhan yang diperoleh siswa dan nilai merupakan angka
sebagai bentuk hasil dari masing – masing pre test dan post test.
Hasil skor pre test dan post test serta total skor masing–masing siswa
SMP kelas VII dan SMA kelas X untuk setiap soal dicantumkan ke dalam
tabel berikut:
Tabel 3.6Format skor pre test dan post test siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X setiap butir soal
Kode Siswa
Skor untuk Setiap Soal Total Skor
1 2 3a 3b 4 5 6 7 8a 8b 8c 9 10
Agar tujuan penelitian ini dapat terjawab yaitu mengetahui sejauh
mana efektifitas pemanfaatan video dalam pembelajaranpokok bahasan
pembiasan pada siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X, maka efektivitas
penggunaan video dilihat melalui perubahan pemahaman siswa terhadap
konsep pembiasan. Perubahan pemahaman siswa diperoleh dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
mendeskripsikan jawaban siswa per butir soal yang kemudian diberi skor.
Hasil skor pre test dan post testsiswa kemudian dihitung nilai akhirnya dan
dicari persentase kenaikannya.
Nilai akhir pre test dan post test siswa untuk setiap soal dihitung
menggunakan pedoman sebagai berikut:
Kemudian dicantumkan ke dalam tabel:
Tabel 3.7Format hasil pre test dan post test untuk siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X
Kode Siswa
Nilai Persentase Kenaikan
(%) Pre test Post test
Jumlah Nilai
Nilai Rata-Rata
Selanjutnya, total skor yang telah didapat di analisis untuk mengetahui
tingkat pemahaman konsep siswa. Analisis pemahaman dengan interval
skor yang diadopsi dari Arikunto (2003), dapat dilihat sebagai berikut:
- Skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa 45
- Skor terendah yang mungkin diperoleh oleh siswa 0
- Penilaian menggunakan 5 (lima) kategori yaitu “sangat tinggi”,
“tinggi”, “cukup”, “rendah”, dan “sangat rendah”.
- Range = 45 - 0 = 45
- Pembagian interval
Range dibagi dalam 5 interval, maka lebar interval 45: 5 = 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Penentuan kriteria pemahaman siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor
Interval skor Tingkat pemahaman 37– 45 Sangat Tinggi 28 – 36 Tinggi 19 – 27 Cukup 10– 18 Rendah
<9 Sangat Rendah
Selanjutnya total skor dari pretest dan posttest diberi keterangan
tingkat pemahaman berdasarkan klasifikasi seperti pada tabel diatas.
Contoh tabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Format tingkat pemahaman siswa
Kode Siswa
Pretest Tingkat
pemahaman Posttest
Tingkat pemahaman
A B C
Siswa n...
2. Tanggapan siswa mengenai video pembiasan dalam pembelajaran
Untuk mengetahui pendapat siswa terkait video pembiasanyang
didibuat, dilihat melalui data kuisioner. Setiap pernyataan kuisioner
disediakan lima alternatif jawaban. Alternatif jawaban tersebut
menggunakan skala sikap Likert. Dimana skala sikap Likert terdiri atas 5
persetujuan yaitu SS yang berarti sangat setuju, S yang berarti setuju, R
yang berarti ragu-ragu, TS yang berarti tidak setuju, dan STS yang berarti
sangat tidak setuju. Setiap persetujuan memiliki nilai.
Berikut pedoman alternatif jawaban beserta nilainya untuk setiap
sikap:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.10Pemberian skor kuesioner pernyataan positif
Alternatif Jawaban Skor
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Ragu-ragu 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Tabel 3.11Pemberian skor kuesioner pernyataan negatif
Alternatif Jawaban Skor
Sangat tidak setuju 5
Tidak setuju 4
Ragu-ragu 3
Setuju 2
Sangat Setuju 1
Setelah data skor total diolah, pertama yang dilakukan adalah
menentukan skor kriterium/ ideal dengan rumus skor ideal = skor jawaban
tertinggi x jumlah butir instrumen x jumlah responden. Selanjutnya
menentukan skor ideal untuk setiap butir instrumen = skor tertinggi x
jumlah responden. Kemudian menentukan persentase kriteria yang
diharapkan secara keseluruhan = jumlah data : skor ideal dan setiap butir
pernyataan = jumlah skor butir pernyataan : skor ideal untuk setiap butir
instrumen.
Hasil persentase setiap butir pernyataan siswa SMP dan siswa SMA
dimasukan dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.12Persentase kriteria yang diharapkan setiap pernyataan kuesioner pada siswa SMP dan SMA
Aspek – Aspek Pernyataan Siswa SMP
Kelas VII
Siswa SMA
Kelas X
Rata – Rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu pembuatan
video pembiasan, pelaksanaan uji coba instrumen, dan pengambilan data dan
evaluasi.
1. Pembuatan video pembiasan
Pada awal November 2014 peneliti menganalisis materi dan
menyusun konsep materi yaitu mengenai fenomena pembiasan yang
terjadi pada sinar laser. Minggu ke 3 bulan November 2014, peneliti
mencari berbagai sumber sebagai panduan dalam menyusun konsep
pembiasan yang akan dibahas di dalam video dan memahami materi
lebih mendalam dengan bantuan dosen pembimbing. Pada minggu ke 2
bulan Desember 2014 peneliti membuat skenario video untuk mengatur
setting pengambilan gambar, perekaman video, jalan cerita, kata- kata
yang diucapkan oleh narator dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh
narator sebagai panduan membuat video agar pesan dapat diterima oleh
pelaku belajar dengan baik.
Setelah skenario tersusun, pada minggu ke 3 bulan Januari 2015
peneliti melakukan uji coba alat dan bahan yang dipergunakan untuk
menjelaskan konsep materi pembiasan. Uji coba alat dan bahan
dilakukan sebanyak 5 kali sampai akhirnya digunakanlah kotak
akuarium, laser pointer JD-303, air jernih, dan asap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Selanjutnya pada minggu ke 3 bulan Januari 2015 peneliti mulai
mengambil gambar fenomena pembiasan dan take video untuk narasi
pembuka maupun penjelasan konsep pembiasan. Pengambilan gambar
dan take video dilaksanakan di lab kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan kediaman peneliti.
Setelah semua item terkumpul, dilanjutkan dengan editting video
secara utuh sesuai skenario video pembiasan. Gambar diagram peristiwa
pembiasan pada sinar laser digambar mengggunakan CorelDRAW
Graphics Suite X4, untuk power point yang diubah dalam bentuk video
menggunakan Power DVD Point Lite, untuk rotate dan memotong video
hasil take menggunakan Free Video Editor. Aplikasi-aplikasi tersebut
dapat diunduh secara gratis. Tahapan editting trakhir dalam menciptakan
produk finalyaitu video pembiasan dengan menggabungkan gambar,
hasil take video power point yang telah diedit dengan musik-musik serta
dubbing (mengisi suara) menggunakan aplikasi AVS Video Editor.
Semua gambar, video dan power point yang ada dalam video pembiasan
ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing.
Produk final selesai dibuat dan direvisi dosen pembimbing serta siap
untuk diuji cobakan pada minggu ke 4 bulan Maret 2015.
2. Pelaksanaan uji coba instrumen
Pelaksanaan uji coba dilaksanakan pada minggu pertama bulan april
2015 di wilayah Yogyakarta. Uji coba dilakukan terhadap 3 mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
jurusan non pendidikan fisika dengan 2 mahasiswa lulusan IPA dan 1
mahasiswa IPS.
Berikut hasil skoring dan total skor pre test dan post test pada
sampel uji coba:
Tabel 4.1 Skor pre test sampel uji coba
Kode Maha-siswa
Skor untuk Setiap Soal Total Skor 1 2 3a 3b 4 5 6 7 8a 8b 8c 9 10
X 5 5 2,5 2,5 2 5 0 5 1 2 1 0 0 31
Y 2,5 4 0 0 2 5 0 0 1 0 1 0 0 15,5
Z 5 5 2,5 2,5 2 5 0 5 1 0 0 0 0 28
Tabel 4.2 Skor post test sampel uji coba
Kode Maha-
siswa
Skor untuk Setiap SoaL Total Skor 1 2a 2b 3 4 5 6 7 8a 8b 8c 9 10
X 5 2,5 2,5 5 5 2,5 3 5 1 3 1 5 2 42,5
Y 5 2,5 2,5 5 2,5 0 3 3 1 0,25 1 5 2 32,75
Z 5 2,5 2,5 5 2,5 2,5 3 3 1 2 1 5 2 37
Berikut perhitungan nilai akhir beserta persentase kenaikan nilai pre
test dan post test pada mahasiswa:
Tabel 4.3 Hasil pre test dan post test sampel uji coba
Kode Siswa
Nilai Persentase Kenaikan
(%) Pre test Post test
X 68,89 94,44 25,55
Y 34,44 72,78 38,34
Z 62,22 82,22 20
Jumlah Nilai 165,56 249,44 83,89
Nilai Rata-Rata 55,19 83,15 27,96
Berdasarkan tabel hasil pre test dan post test sampel uji coba di atas
menunjukkan bahwa efektivitas produk video yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
beserta instrumen dalam penelitian ini sudah baik karena terdapat
pengaruh dalam penggunaannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya
peningkatan antara nilai rata-ratapre test sebesar 55,19 menjadi nilai post
test sebesar 83,15. Di sini peningkatan persentase nilai rata-ratapre test
dan post test adalah 27,96%.
Selain mengerjakan pre test dan post test, mahasiswa memberikan
koreksi dan saran mengenai produk video yang dikembangkan oleh
peneliti yaitu:
1. Waktu tampilan slide terlalu cepat.
2. Masih terdapat noise pada beberapa bagian dalam video.
3. Lebih baik diberi gambar dalam menjelaskan rumusan Hukum
Snellius sehingga dapat lebih jelas.
Berdasarkan koreksi dan saran tersebut, peneliti melakukan revisi
pada produk media video yang dikembangkan yaitu dengan:
1. Mengedit kembali video terutama memberikan waktu tampilan slide
lebih lama dari sebelumnya. Pengeditan menggunakan aplikasi
Power DVD Point Lite dan AVS Video Editor.
2. Mengedit kembali video pada bagian yang memiliki noise dengan
cara dubbing (mengisi suara). Pengeditan menggunakan aplikasi
AVS Video Editor.
3. Mengedit kembali slide pada materi yang menjelaskan rumusan
Hukum Snellius dengan menambahkan gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
. Pengeditan menggunakan aplikasi Power
DVD Point Lite dan AVS Video Editor.
3. Pengambilan data dan evaluasi
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 April s/d 3Mei 2015 di
rumah peneliti di daerah Gombong dan di daerah Yogyakarta tempat
peneliti tinggal. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP dan X
SMA dengan jumlah masing-masing5 siswa SMP dan 5 siswa SMA.
Kesepuluh siswa dipilih berdasarkan kedekatan lingkungan rumah dan
kedekatan relasi dengan peneliti, sehingga peneliti tidak mengetahui
prestasi siswa disekolah.
Pelaksanaan proses belajar ini memberikan umpan balik kepada
peneliti yaitu berkaitan dengan efektivitas pemanfaatan video dalam
pembelajaran, perbandingan efektivitas pemanfaatan video dalam
pembelajaran, dan pendapat siswa mengenai penggunaan video
pembiasan pada jenjang SMP kelas VII dan SMA kelas X. Umpan balik
tersebut ditunjukkan siswa melalui aspek pemahaman konsep
pembiasan. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dan
perbandingan efektivitas dipergunakan soal pre test dan post test,
sedangkan tanggapan siswa menggunakan kuesioner tertutup.
Pada awal pelaksanaan, peneliti memberikan informasi mengenai
teknis pembelajaran menggunakan media video yaitu dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
belajar dengan video pembiasan, siswa diperbolehkan untuk mengulang
kembali, menghentikan, dan memaju mundurkan video serta
diperbolehkan untuk saling berdiskusi (untuk siswa yang belajar berdua
atau lebih). Namun dalam pengerjaan soal-soal pre test dan post test
dikerjakan secara mandiri tanpa melihat video dan berdiskusi.
Penelitian di daerah Gombong dilakukan pada rabu, 15April 2015
dengan 2 siswa putri SMP dari jam 08.00 – 11.15, pada jumat, 1Mei
2015 dari jam 17.00 – 20.00 dengan satu siswa putra SMA kelas X dan
pada pada minggu, 3 Mei 2015 dari jam 16.30 – 20.00 dengan dua
siswa putra SMP kelas VII. Dalam proses belajar ini, peneliti berperan
sebagai pengamat dan fasilitator yang membantu agar siswa dalam
proses belajar dengan menggunakan video pembiasan dapat
berlangsung baik. Di sini menggunakan satu laptop sebagai alat
pemutar video pembiasan. Ketika jumlah subyek penelitian satu anak,
maka siswa tidak melalui proses diskusi. Sedangkan ketika jumlah
subyek penelitian berjumlah dua, maka siswa menjadi satu kelompok
dan dapat mendiskusikan video pembiasan. Kegiatan yang dilakukan
siswa adalah belajar menggunakan video pembiasan sepeti dalam
informasi pada awal, yaitumengerjakanpre test,menyimak video
pembiasan bagian 1 dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test I.
Kemudian siswa kembali menyimak video pembiasan bagian 2,
dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test II dan siswa dipersilahkan
istirahat sejenak. Setelah itu siswa kembali menyimak video pembiasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
bagian 3 yang dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test III. Penelitian
ini diahiri dengan siswa mengisi kuesioner.
Kemudian penelitian di daerah Yogyakarta dilakukan pada sabtu,
25 April 2015 dari jam 14.00 – 17.20 dengan empat siswa putra SMA
kelas X dan pada senin, 27 April 2015 dari jam 16.15 – 18.20 dengan
satu siswa putra SMP kelas VII. Siswa SMP menggunakan satu laptop
sebagai alat pemutar video pembiasan dan dengan begitu tidak melalui
proses diskusi. Sedangkan siswa SMA dibagi dua kelompok dengan
satu kelompok menggunakan satu laptop sebagai alat pemutar video
pembiasan, sehingga dapat mendiskusikan video pembiasan. Peran
peneliti dan kegiatan yang dilakukan siswa baik SMA maupun SMP
secara teknik sama seperti penelitian yang dilasanakan di daerah
Gombong.
B. Data dan Analisis
1. Analisis dan deskripsi setiap butir soal pre test dan post test
Pada analisis dan deskripsi setiap butir soalpre test dan post test akan
dijabarkan pemahaman siswa sebelum dan sesudah proses belajar dengan
media video pembiasan. Oleh karena soal terkait fenomena pembiasan
dan bagian-bagian dari peristiwa pembiasan pada pre test dan post
testberbeda namun tetap memiliki esensi sama, maka akan dijabarkan
tersendiri. Berikut penjabarannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.4Perubahan pemahaman siswa SMP dilihat dari jawaban pre test dan post test terkait fenomena pembiasan dan bagian-bagian
dari peristiwa pembiasan
Esensi yang diharapkan Kode siswa
Sebelum belajar dengan video pembiasan (pre test)
Sesuda belajar dengan video pembiasan (post test)
Siswa memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat bahwa dalam fenomena pembiasan sinar akan membelok ketika melalui 2 meium yang berbeda kerapatannya (udara dan air)
A Siswa memiliki pemahaman konsep yang belum benar mengenai fenomena dalam pembiasan karena siswa mengatakan sinar tidak lurus. Tidak lurus berarti sinar tersebut berlekuk-lekuk, dll, sehingga belum jelas tidak lurus yang bagaimana.
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
B Siswa memiliki pemahaman yang salah mengenai fenomena dalam pembiasan karena siswa mengatakan sinar memantul ke atas.
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
C Siswa sudah memiliki pemahaman yang benar dengan jawaban membias. Namun belum memiliki pemahaman yang sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
D Siswa memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat dengan menjawab sinar belok/ dibiaskan oleh air.
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
E Siswa sama sekali belum memiliki pemahaman konsep fenomena pembiasan karena menjawab laser.
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
Siswa memahami bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan dengan dapat menunjuk dan menyebut dengan tepat nama (simbol) bagian tersebut yaitu sinar datang, sinar bias, garis normal, bidang batas, sudut datang, sudut bias, indeks bias, medium rambat cahaya
A Siswa belum memahami baian; indeks bias dan medium rambat cahaya
Siswa masih belum memahami bagian: indeks bias dan medium rambat
B Siswa belum memahami bagian: indeks bias medium, sudut datang, bidang batas, sudut bias, dan garis normal
Siswa masih belum memahami baian: indeks bias, sudut datang, dan sudut bias
C Siswa belum memahami bagian: indeks bias dan medium 1 dan medium 2
Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
D Siswa belum memahami bagian: bidang batas dan garis normal
Siswa masih belum memahami bagian: indeks bias
E Siswa belum memahami bagian: garis normal dan bidang batas
Siswa masih belum memahami bagian: indeks bias dan medium 1 dan medium 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 4.5Perubahan pemahaman siswa SMP dilihat dari jawaban pre test dan post test
Konsep Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test Post Test
Sudut datang
dan sudut bias
A
a. sudut yang terbentuk antara sinar datang dengan garis normal
b. sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal
a. sudut datang adalah sinar yang sebelum dibiaskan
b. sudut bias adalah sinar yang sudah dibiaskan
a. dimana sudut menyinari sebelum dibiaskan
b. dimana sudut melewati garis normal
B
a. sudut yang datang dari udara ke air
b. sudut yang datang dari air ke udara
a. sudut datang terjadi antara garis normal dengan sinar datang
b. sudut bias terjadi antara garis normal dengan sinar bias
C
a. - b. -
a. sudut yang datang melalui garis datang dan sinar datang
b. sudut yang terbentuk oleh garis normal & sinar bias
D
a. sudut dari sinar datang b. sudut dari sinar bias
a. sudut yang terbentuk oleh garis normal & sinar datang
b. sudut yang terbentuk oleh garis normal & sinar bias
E
a. sudut yang datang b. sudut yang di daerah bias
a. sudut datang adalah sudut yang terbentuk atas garis datang dengan garis normal
b. sudut bias adalah sudut yang terbentuk oleh garis normal dengan garis bias/ sinar bias
Rumus Hukum
II Snellius
A
n1 sin i = n2 sin r
n1 cos r = n2 sin i n1 cos r = n2 sin i B n1 sin i = n2 sin r n1 sin i = n2 sin r C n1 sin r = n2 sin i n1 sin r = n2 sin i D n1 sin r = n2 sin i n1 sin r = n2 sin i E n1 sin r = n2 sin i n1 sin i = n2 sin r
Bidang batas
A bidang yang membatasi medium 1 dan medium 2
bidang batas adalah batasan dari pembiasan
bidang batas adalah batasan air dengan udara
B bidang yang membatasi
biadang batas adalah garis yang memisahkan antara medium 1 dengan medium 2
C bidang yang membatasi antara medium air & udara
bidang yang membatasi antara dua medium
D bidang pembatas medium batas antara medium 1 &
medium 2
E
bidang yang membatasi bidang batas adalah garis batas antara medium 1 (udara) dengan medium 2 (air)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Konsep Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test Post Test
Indeks bias
mutlak
A
perbandingan antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut
-
indeks bias mutlak adalah suatu indeks bias yang dijelaskan dengan rumus yaitu n = c/v
B indeks yang sebenarnya indeks bias yang
dipengaruhi oleh kerapatan cahaya
C indeks bias mutlak adalah indeks yang dipengaruhi kerapatannya
perbandingan antara cepat rambat cahaya
D indeks bias mutlak adalah indeks bias yang diketahui
perbandingan cepat rambat cahaya
E indeks bias medium yang sama
indeks bias mutlak adalah perbandingan antara garis bias dengan medium
Bunyi Hukum
II Snellius
A
sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat maka sinar bias membelok mendekati garis normal. sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar bias membelok menjauhi garis normal
kalau dari medium kurang rapat akan lurus, kalau dari medium yang rapat akan membelok ke samping
sinar bias ketika sudah ke air akan mendekati garis normal, sebaliknya dari air ke udara akan menjauhi garis normal
B
ketika sinar laser memasuki medium lebih rapat akan terjadi pembiasan dan ada juga di medium 1 yaitu sudut datang dan di medium 2 sudut bias. Ketika sinar laser datang dari medium kurang rapat maka akan lebih cepat menuju medium lebih rapat
medium kurang rapat: sinar akan menjauhi garis normal karena ke medium kurang rapat medium rapat: sinar akan mendekati garis normal karena ke medium rapat
C
medium lebih rapat: cahaya akan menjauhi garis normal karena medium kurang rapat medium kurang rapat: cahaya akan menjauhi garis normal karena medium kurang rapat
ketika sinar laser datang dari medium kurang rapat maka sinar bias lebih dekat dengan garis normal ketika sinar laser datang dari medium lebih rapat maka sinar bias itu akan menjauhi garis normal
D
sinar dari medium kurang rapat akan membias mendekat dan sinar dari medium lebih rapat akan menjauh
sinar bias akan menjauhi garis normal apabila dari medium yang tidak rapat ke rapat sinar bias akan mendekati garis normal apabila dari medium yang rapat ke tidak rapat
E
sinar bias akan membelok menjauh di medium rapat dan membelok mendekati di medium kurang rapat
sinar datang dari medium kurang rapat memasuki medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Konsep Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test Post Test
dibiaskan menjauhi garis normal
Hubungan
kecepatan rambat cahaya dengan
kerapatan medium
A
a. tidak sama b. karena cepat rambat
cahaya dipengaruhi oleh kerapatan medium sehingga ketika cahaya merambat di medium yang kerapatannya berbeda cepat rambat cahaya berbeda pula. Cepat rambat cahaya di medium kurang rapat akan lebih besar dibandingkan di medium lebih rapat.
c. di udara
a. tidak b. karena kecepatan rambat
cahaya lebih cpat c. di udara
a. tidak b. karena kecepatan rambat
cahaya lebih cepat di udara
c. di udara
B
a. tidak b. karna kecepatan di udara
dan di air berbeda, di udara = lebih cepat (kurang rapat) di air = lebih lambat (lebih rapat)
c. di medium 1 (udara)
a. tidak b. karena cepat rambat
cahaya dipengaruhi oleh kerapatan mediumnya
c. udara
C
a. tidak b. karena medium udara dan
medium air kerapatannya jelas berbeda karena medium air rapat & medium udara kurang rapat
c. udara
a. tidak b. karena kecepatan rambat
cahaya di setiap medium berbeda – beda
c. medium udara
D
a. tidak b. karena jika suatu medium
itu lebih besar maka kecepatan rambat itu juga akan membesar/ meningkat
c. udara
a. tidak b. karena pembiasan
tersebut terjadi dari medium rapat ke tidak rapat akan berbeda dengan pembiasan dari medium kurang rapat ke rapat
c. medium udara
E
a. tidak b. karena kecepatan cahaya
berbeda c. udara
a. tidak b. karena cepat rambat
cahaya di udara lebih cepat dibandingkan di air
c. di udara
Bidang datar
\
A
pre test : kertas post test : layar tab
di atas (1) layar tab
B
garis yang membatasi antara medium 1 dan medium 2
layar tab/ tab
C persegi di layar tab
D pembatas medium layar tab
E bias medium di layar tab
Indeks bias
relatif
A perbandingan antara indeks bias suatu medium dengan indeks bias medium lain
suatu peristiwa pembiasan yang beraturan
indeks bias yang dijelaskan secara teoritis
B
indeks yang bukan sebenarnya
indeks bias yang membedakan antara indeks bias dengan indeks bias relatif lainnya
C - perbandingan antara medium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Konsep Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test Post Test
D - perbandingan indeks bias pada medium
E
indeks bias medium di medium 2
perbandingan antara bidang medium dengan perbandingan bidang medium lain
Dari tabel 4.4 dan 4.5 terlihat pemahaman siswa SMP kelas VII
mengenai konsep-konsep yang dijelaskan dalam video pembiasan.
Terkait fenomena pembiasansiswa mengalami perubahan pemahaman.
Pemahaman siswa mengenai komponen-komponen yang terdapat
pada pembiasan, ada tiga siswa yang mengalami perubahan pemahaman.
Siswa C dapat dengan baik setelah belajar melalui video menggambar
diagram peristiwa pembiasan dengan semua keterangan komponen-
komponennya. Siswa B & D setelah belajar melalui video menggambar
diagram peristiwa pembiasan dengan beberapa keterangan komponen-
komponennya yang belum disebutkan. Sedangkan 2 siswa yaitu A & E
tidak mengalami perubahan pemahaman karena ketika menjodohkan
salah dan ketika menggambar juga tidak disebutkan keterangannya.
Mengenai maksud dari sudut datang dan sudut bias terdapat 4 siswa
yang mengalami perubahan.Dimana jawaban siswa B & D setelah belajar
melalui video mengandung konsep yang benar dan tepat, jawaban siswa
E mengandung konsep yang benar dan tepat pada sudut bias namun
padakonsep sudut datang kurang tepat, dan C siswa hanya mengalami
perubahan pemahaman mengenai sudut bias saja. Sedangkan siswa A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
baik pada pre test maupun post test memiliki pemahaman konsep yang
salah.
Terkait rumusan Hukum II Snellius terdapat 1 siswa yaitu E yang
mengalami perubahan pemahaman. Empat siswa lainnya tidak
mengalami perubahan pemahaman dengan siswa B ketika pre test sudah
memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat dan siswa A, C, & D
setelah belajar melalui video jawabannya tetap salah.
Mengenai maksud daribidang batas dalam pembiasan terdapat 4
siswa mengalami perubahan pemahaman. Dimana siswa B, D, & E
menjawab dengan konsep kurang tepat di pre test menjadi konsep yang
benar dan tepat ketika post test. Sedangkan siswa C tidak mengalami
perubahan pemahaman dikarenakan ketika pre test sudah memiliki
pemahaman konsep yang benar dan tepat.
Mengenai maksud dariindeks bias mutlak terdapat 3 siswa
mengalami perubahan pemahaman.Dimana jawabanpost testsiswa C &
Dmengandung konsep benar namun kurang lengkap dan siswa A
menjawab dengan konsep yang tidak sesuai. Sedangkan siswa B & E
tidak mengalami perubahan pemahaman karena setelah belajar melalui
video siswa tetap menjawab dengan konsep yang salah.
Terkait bunyi Hukum II Snelliusterdapat 4 siswa A, B, C, & E yang
mengalami perubahan pemahaman setelah belajar dengan video dan
jawaban mengandung konsep benar dan tepat ketika post test. Sedangkan
1 siswa yaitu D tidak mengalami perubahan pemahaman karena ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pre test siswa dapat menyampaikan konsep dengan benar meskipun
kurang lengkap, namun setelah belajar melalui video siswa dengan jelas
menyatakan konsepnya namun keadaannya tertukar. Oleh sebab itu
jawaban menjadi salah.
Terkait hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan
medium terdapat 1 siswa yaitu E mengalami perubahan pemahaman
dengan pemahaman konsep benar namun satu komponen tidak ada.
Empat siswa lainnya tidak megalami perubahan pemahaman. Dimana
siswa B ketika pre test dan post test memberi jawaban yang mengandung
konsep benar namun satu komponen tidak ada, siswa A & E ketika pre
test dan post test menyampaikan konsep yang salah, dan siswa D ketika
pre test menyampaikan jawaban yang mengandung konsep benar namun
satu komponen tidak ada, tetapi setelah belajar melalui video jawaban
siswa tidak menjawab pertanyaan.
Mengenai maksud daribidang datar dalam peristiwa pembiasan,
siswa A, B, C, D, & Eketika pre test tidak dapat menentukan apa yang
berperan menjadi bidang datar dalam peristiwa pembiasan dan ketika
post test siswa dapat menentukan apa yang berperan menjadi bidang
datar dalam peristiwa pembiasan. Oleh sebab itusetelah belajar melalui
video, semua siswa mengalami perubahan pemahaman.
Mengenai maksud dariindeks bias relatif terdapat 1 siswa yaitu D
mengalami perubahan pemahaman dengan jawaban setelah belajar
melalui video konsepnya mengarah pada konsep yang benar namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kurang lengkap. Sedangkan siswa A, B, C, & E tidak megalami
perubahan pemahaman. Dimana keempatnya menyampaikan konsep
yang salah, baik ketika pre test maupun post test.
Pada siswa SMA kelas X sama halnya dengan analisis dan deskripsi
setiap butir soalpre test dan post testpada siswa SMP kelas VII. Terkait
fenomena pembiasan dan bagian-bagian dari peristiwa pembiasan pada
pre test dan post testberbeda soal namun tetap memiliki esensi sama,
maka akan dijabarkan tersendiri. Berikut penjabarannya:
Tabel 4.6Perubahan pemahaman siswa SMA dilihat dari jawaban pre test dan post test terkait fenomena pembiasan dan bagian-bagian
dari peristiwa pembiasan
Esensi yang diharapkan Kode siswa
Sebelum belajar dengan video pembiasan (pre test)
Sesuda belajar dengan video pembiasan (post test)
Siswa memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat bahwa dalam fenomena pembiasan sinar akan membelok ketika melalui 2 meium yang berbeda kerapatannya (udara dan air)
F Siswa sudah memiliki pemahaman yang benar dengan jawaban membias. Namun belum memiliki pemahaman yang sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
G Siswa sudah memiliki pemahaman yang benar dengan jawaban dibiaskan. Namun belum memiliki pemahaman yang sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
H Siswa sudah memiliki pemahaman yang benar dengan jawaban akan dibiaskan. Namun belum memiliki pemahaman yang sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
I Siswa sudah memiliki pemahaman yang benar dengan jawaban sedikit membelok (dibiaskan). Namun belum memiliki pemahaman yang
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Esensi yang diharapkan Kode siswa
Sebelum belajar dengan video pembiasan (pre test)
Sesuda belajar dengan video pembiasan (post test)
sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias
J Siswa sudah memiliki pemahaman yang benar dengan jawaban membias. Namun belum memiliki pemahaman yang sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
Siswa memahami bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan dengan dapat menunjuk dan menyebut dengan tepat nama (simbol) bagian tersebut yaitu sinar datang, sinar bias, garis normal, bidang batas, sudut datang, sudut bias, indeks bias, medium rambat cahaya
F Siswa belum memahami bagian: garis normal dan bidang datas
Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
G Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
H Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
I Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
J Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan
Tabel 4.7Perubahan pemahaman siswa SMAdilihat
dari jawaban pre test dan post test
Konsep Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test Post Test
Sudut datang dan sudut bias
F a. sudut yang terbentuk antara sinar datang dengan garis normal
b. sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal
a. sudut yang terbentuk oleh sinar datang
b. sudut yang terbentuk oleh sinar bias
a. sudut datang adalah sudut yang terbentuk antara sinar datang dan garis normal
b. sudut bias adalah sudut yang terbentuk antara sinar bias dan garis normal
G
a. sudut yang terbentuk antara garis normal dengan sinar datang
b. sudut yang terbentuk antara garis normal dengan sinar bias
a. sudut yang terbentuk antara garis sinar datang dengan garis normal
b. sudut yang terbentuk antara garis sinar bias dengan garis normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Konsep Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test Post Test
H
a. posisi sudut awal saat sinar mengenai medium sebelum dibiaskan
b. sudut akhir atau posisi
akhir sudut sinar saat sinar yang datang tadi telah dibiaskan/ dibelokkan
a. sudut yang dimiliki oleh sinar yang datang dari sumber sinar ke medium satu menuju bidang batas
b. sudut yang dimiliki oleh
sinar yang datang dari bidang batas dan merambat di medium dua
I
a. sudut yang terbentuk dari sumber cahaya
b. sudut yang terbentuk karena pembelokan/ pembiasan yang terjadi
a. sudut yang terbentuk dari sumber cahaya menuju ke bidang batas terhadap garis normal melalui medium pertama menjauhi garis normal
b. sudut yang terbentuk dari bidang batas melalui medium kedua dan mendekati garis normal
J
a. sudut yang terbentuk akibat adanya sinar datang yang diukur dari garis tengah
b. sudut yang diakibatkan karena adanya sinar bias yang diukur dari garis tengah ke sinar bias
a. sudut antara garis normal dengan sinar bias
b. sudut antara garis normal dengan sinar bias
Rumus Hukum II Snellius
F
n1 sin i = n2 sin r
n1 sin i = n2 sin r n1 sin i = n2 sin r G n1 sin r = n2 sin i n1 sin i = n2 sin r H n1 sin i = n2 sin r n1 sin i = n2 sin r I n1 sin i = n2 cos r n1 sin i = n2 sin r J n1 sin i = n2 cos r n1 sin i = n2 sin r
Bidang batas
F bidang yang membatasi medium 1 dan medium 2
bidang yang membatasi antara 2 medium yang berbeda
bidang yang membatasi medium 1 dan medium 2 pada pembiasan
G batas antara kedua bidang bidang yang membatasi
antara kedua medium
H bidang yang membatasi bertemunya dua medium dalam pembiasan cahaya
bidang batas: bidang yang membatasi pertemuan dari 2 medium
I bidang yang merupakan batas antar medium
bidang batas adalah bidang yang membatasi antar medium
J bidang yang memisahkan air dan udara
merupakan bidang antar medium 1 dengan medium 2
Indeks bias mutlak
F
perbandingan antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di
indeks bias mutlak adalah indeks bias yang memiliki cepat rambat tetap (tidak bergantung pada medium
perbandingan antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Konsep Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test Post Test
medium tersebut yang dilaluinya)
G kerapatan partikel dalam bidang yang dilalui cahaya
perbandingan cepat rambat di ruang hampa dengan bidang/ medium
H
indeks bias yang menjadi koefisien tetap dalam hukum pembiasan cahaya
perbandingan cepat rambat sinar di ruang hampa dengan cepat rambat di medium n = c/v
I
indeks bias keduanya bersifat politik
n = c/v perbandingan antara cepat rambat di ruang hampa dengan bidang/ cepat rambat di suatu medium lain
J merupakan perhitungan dari sinar datang dengan sinar bias
perbandingan kecepatan rambat cahaya pada ruang hampa dengan medium
Bunyi Hukum II Snellius
F
sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat maka sinar bias membelok mendekati garis normal. sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar bias membelok menjauhi garis normal
jika dari medium yang kurang rapat ke rapat maka akan membias menjauhi garis batas. Jika dari medium rapat ke kurang rapat maka akan membias mendekati garis batas
sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, maka akan dibiaskan mendekati garis normal. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium yang kurang rapat, maka akan dibiaskan menjauhi garis normal
G
jika medium dari ruang yang kurang rapat ke ruang rapat maka cahaya akan mendekati garis normal dan jika cahaya dari ruang yang rapat ke ruang yang tidak rapat maka akan menjauhi garis normal
jika memasuki medium lebih rapat maka mendekati garis normal dan tetapi jika melewati medium yang lebih renggang menjauhi garis normal
H
a. udara ke air: arah beloknya akan membentuk sudut lancip karena melakukan tabrakan dengan molekul yang lebih rapat b. air ke udara: arahnya akan membentuk sudut yang lebih tumpul karena sinar lebih bebas mengarah kemana saja
jika sinar datang dari medium kurang rapat, maka pembiasannya akan mendekati garis normal. Sebaliknya jikadari padat ke kurang padat, maka menjauhi garis normal
I
jika sinar datang dari medium yang kurang rapat memasuki medium lebih rapat arah belok sinar bias akan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium rapat ke kurang rapat, arah belok sinar bias akan menjauh garis normal
sinar datang dari medium renggang ke rapat akan dibiaskan mendekati garis normal sedangkan sebaliknya dari medium rapat ke medium renggang akan dibiaskan menjauhi garis normal
J sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium rapat memiliki
sinar datang dari medium kurang rapat ke medium rapat sinar bias akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Konsep Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test Post Test
sudut yang lebih kecil dari sinar bias dimana sinar dari medium yang rapat ke medium kurang rapat
mendekati garis normal, sebaliknya sinar bias akan menjauhi garis normal ketika sinar memasuki medium kurang rapat
Hubungan kecepatan
rambat cahaya dengan
kerapatan medium
F
a. tidak sama b. karena cepat rambat
cahaya dipengaruhi oleh kerapatan medium sehingga ketika cahaya merambat di medium yang kerapatannya berbeda cepat rambat cahaya berbeda pula. Cepat rambat cahaya di medium kurang rapat akan lebih besar dibandingkan di medium lebih rapat.
c. di udara
a. berbeda/ tidak sama b. karena mediumnya
berbeda c. di udara
a. tidak b. karena medium yang
kerapatannya berbeda cepat rambat cahaya berbeda pula. Kecepatan cepat rambat cahaya akan lebih besar di medium yang kerapatannya lebih kecil/ di medium yang kurang rapat
c. udara
G
a. tidak sama b. karena keadaan suatu
bidang berbeda – beda semakin rapat maka kecepatan cahaya semakin berkurang
c. di ruang yang hampa udara
a. tidak b. karena perbedaan massa
jenis atau kerapatannya di ruang hampa atau dibidang dengan kerapatan yang paling renggang
c. udara
H
a. tidak b. karena kerapatan molekul
antara air dan udara berbeda
c. di udara karena kerapatannya kurang
a. tidak b. karena perbedaan
kepadatan molekul yang ada di medium
c. di udara/ ruang hampa/ molekul rengggang, karena kecepatan sinar cahaya tidak dibelokkan oleh molekul medium yang lebih padat, sehingga kecepatan tidak berkurang
I
a. tidak sama b. karena perbedaan
kerapatan antara medium, ada yang lebih rapat ada yang kurang rapat
c. di medium udara
a. tidak sama b. karena adanya perbedaan
kerapatan medium antara satu dengan lainnya
c. cepat rambat cahaya lebih besar jika di udara karena udara memiliki kerapatan medium yang renggang
J
a. tidak b. karena beda kerapatan
antara medium air dan udara
c. medium tidak rapat/ udara
a. tidak b. karena cepat rambat
cahaya dipengaruhi oleh kerapatan medium. medium air memiliki tingkat kerapatan lebih tinggi dibanding medium udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Konsep Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test Post Test
c. di medium udara
Bidang datar
\
F
pre test : kertas post test : layar tab
yang membatasi 2 medium layar tab
G bidang yang tegak lurus dengan garis normal
layar tab
H bidang datar
layar tab
I bidang datar
layar tabnya
J Bidang yang membatasi dua medium
layar tab
Indeks bias relatif
F perbandingan antara indeks bias suatu medium dengan indeks bias medium lain
indeks bias yang bergantung pada medium di mana sinar tersebut lewat
perbandingan antara indeks bias di suatu medium dengan indeks bias di medium lain
G
kerapatan suatu bidang yang berubah-ubah yang menyebapkan perbedaan indeks bias
perbandingan antara indeks bias medium 1 dengan medium lainnya
H indeks bias yang ada menurut medium yang tersedia
perbandingan cepat rambat sinar di medium 1 dan medium 2 n1/n2
I indeks bias medium tidak bersifat mutlak
perbandingan antara indeks bias medium 1 (n1) dengan indeks bias medium 2 (n2)
J indeks bias relatif merupakan lamanya sinar melalui medium
perbandingan indeks bias medium 1 dengan medium 2
Dari tabel 4.6 dan 4.7 terlihat pemahaman siswa SMA mengenai
konsep-konsep yang dijelaskan dalam video pembiasan. Terkait
fenomenapembiasansemua siswa mengalami perubahan pemahaman.
Jawaban siswa setelah belajar dengan video pembiasan mengandung
konsep yang benar dan tepat.
Pada konsep komponen-komponen yang terdapat pada pembiasan
terdapat 2 siswayaitu F & J yang mengalami perubahan pemahaman
ketika pre test tertukar menjodohkan antara garis normal dan bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
batas dan setelah belajar melalui video dapat menggambar diagram
peristiwa pembiasan dengan semua keterangan komponen-komponennya.
Sedangkan 3 siswa yaitu G, H, & I tidak mengalami perubahan
pemahaman karena ketika pre test siswa sudah memiliki pemahaman
yang benar.
Mengenai maksud darisudut datang dan sudut bias terdapat 3 siswa
mengalami perubahan pemahaman. Siswa F & J menjawab dengan
konsep yang benar dan tepat ketika pre test dan siswa I hanya mengalami
perubahan pemahaman mengenai sudut datang saja. Sedangkan 2 siswa
tidak mengalami perubahan pemahaman. Satu siswa G ketika pre testdn
post test memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat dan siswa
Htetap memiliki konsep yang salah.
Terkait rumusan Hukum II Snellius terdapat 3 siswa SMA yaitu G, I,
& J mengalami perubahan pemahaman. Sedangkan 2 siswa yaitu F & H
tidak mengalami perubahan pemahaman karena memiliki pemahaman
konsep yang benar dan tepat baik saatpre test atau post test.
Mengenai maksud dari bidang batas dalam pembiasan terdapat 1
siswayaitu G yang mengalami perubahan pemahaman. Sedangkan 4
siswa yaitu F, H, I, & J tidak mengalami perubahan pemahaman karena
baik ketika pre testmaupun post test pemahaman konsep mengenai
bidang batas benar dan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Mengenai maksud dariindeks bias mutlak, semua siswa mengalami
perubahan pemahaman. Setelah belajar melalui video semua jawaban
siswa mengandung konsep yang benar dan tepat.
Terkait bunyi Hukum II Snellius tersapat 3 siswa yaitu F, H, &
Jyang mengalami perubahan pemahaman dengan konsep yang benar dan
tepat setelah belajar dengan video pembiasan. Sedangkan 2 siswa yaitu G
& I tidak mengalami perubahan pemahaman karena ketika pre test sudah
memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat.
Terkait hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan
medium terdapat 2 siswa yaitu F & J yang mengalami perubahan
pemahaman dengan konsep yang benar dan semua komponen ada.
Sedangkan siswa G, H & I tidak mengalami perubahan pemahaman
karena setelah belajar melalui video jawaban siswa tetap mengandung
konsep yang benar tetapi satu komponen tidak ada.
Mengenai maksud dari bidang datar dalam peristiwa pembiasan,
semua siswa SMA ketika pre test tidak dapat menentukan apa yang
berperan menjadi bidang datar dalam peristiwa pembiasan dan ketika
post test siswa dapat menentukan apa yang berperan menjadi bidang
datar dalam peristiwa pembiasan. Jadi, setelah belajar dengan video
pembiasan, semua siswa mengalami perubahan pemahaman.
Mengenai maksud dariindeks bias relatif, semua siswa SMA setelah
belajar denganvideo pembiasan mengalami perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pemahaman.Berikut analisis perubahan pemahaman siswa dengan
kategori penilaian deskripsi setiap butir soal pre test dan post test:
Tabel 4.8Kategori penilaian pemahaman siswa SMP terhadap konsep pembiasan
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
Fenomena pembiasan
A Konsep salah Konsep kurang
tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
B Konsep salah Konsep kurang
tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
C Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
D Konsep benar
dan tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
E Konsep salah Konsep kurang
tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Bagian – bagian (komponen) dari peristiwa pembiasan
A 6 komponen
benar 6 komponen
benar
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
B 3 komponen
benar 5 komponen
benar
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
C 6 komponen
benar 8 komponen
benar
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
D 6 komponen
benar 7 komponen
benar
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
E 6 komponen
benar 6 komponen
benar
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
Sudut datang dan sudut bias
A a. Konsep salah b. Konsep salah
a. Konsep salah b. Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
B a. Konsep salah b. Konsep salah
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
C a. Tidak ada a. Konsep salah Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
jawaban b. Tidak ada
jawaban
b. Konsep benar dan tepat
perubahan pemahaman
D a. Konsep salah b. Konsep salah
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
E a. Konsep salah b. Konsep tidak
sesuai
a. Konsep kurang tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Rumus Hukum II Snelius
A Konsep salah Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
B Konsep benar
dan tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
C Konsep salah Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
D Konsep salah Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
E Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Bidang batas
A Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
B Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
C Konsep benar
dan tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
D Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
E Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Indeks bias mutlak Tidak ada jawaban
Konsep tidak sesuai
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
Konsep salah Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
Konsep salah Konsep benar namun kurang
lengkap
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Konsep salah Konsep benar namun kurang
lengkap
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Konsep salah Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
Bunyi Hukum II Snellius
A
a. Konsep salah
b. Konsep salah
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
B
a. Konsep salah
b. Konsep salah
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
C
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep salah
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
D
a. Konsep kurang tepat
b. Konsep kurang tepat
c. Konsep salah
d. Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
E
c. Konsep kurang tepat
d. Konsep kurang tepat
c. Konsep benar dan tepat
d. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan medium
A
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep salah
c. Konsep
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep salah
c. Konsep
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
benar dan tepat
benar dan tepat
B
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
C
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep tidak sesuai
c. Konsep benar dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
D
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep salah
c. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
E
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep salah
c. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep salah
c. Konsep benar dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
Bidang datar
A Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
B Konsep salah Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
C Konsep salah Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
D Konsep salah Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
pemahaman
E Konsep salah Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Indeks bias relatif
A Konsep salah Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
B Konsep salah Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
C Konsep salah Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
D Konsep salah Konsep benar namun kurang
lengkap
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
E Konsep salah Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
Tabel 4.9Kategori penilaian pemahaman siswa SMA terhadap konsep pembiasan
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
Fenomena pembiasan
F Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
G Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
H Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
I Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
J Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
Bagian – bagian (komponen) dari peristiwa pembiasan
F 6 komponen benar 6 komponen
benar
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
G 8 komponen benar 8 komponen
benar
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
H 8 komponen benar 8 komponen
benar
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
I 8 komponen benar 8 komponen
benar
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
J 6 komponen benar 8 komponen
benar
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Sudut datang dan sudut bias
F a. Konsep salah b. Konsep salah
c. Konsep benar dan tepat
d. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
G
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
c. Konsep benar dan tepat
d. Konsep benar dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
H a. Konsep salah b. Konsep tidak
sesuai
a. Konsep salah b. Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
I a. Konsep salah b. Konsep salah
a. Konsep salah b. Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
J a. Konsep salah b. Konsep tidak
sesuai
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Rumus Hukum II Snelius
F Konsep benar dan
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
G Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
H Konsep benar dan
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
pemahaman
I Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
J Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Bidang batas
F Konsep benar dan
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
G Konsep kurang
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
H Konsep benar dan
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
I Konsep benar dan
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
J Konsep benar dan
tepat Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
Indeks bias mutlak
F Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
G Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
H Konsep tidak
sesuai Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
I Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
J Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
Bunyi Hukum II Snellius
F
a. Konsep kurang tepat
b. Konsep kurang tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test) dan tepat
G
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
H a. Konsep tidak
sesuai b. Konsep salah
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
I
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep benar dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
J
c. Konsep kurang tepat
d. Konsep kurang tepat
c. Konsep benar dan tepat
d. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan medium
F
a. Konsep benar dan tepat
b. Konsep salah c. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. 2 kompo-nen benar
c. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
G
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
H
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
c. Konsep benar dan tepat
I
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
Siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman
J
a. Konsep benar dan tepat
b. 1 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
a. Konsep benar dan tepat
b. 2 kompo-nen konsep benar
c. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
Bidang datar
F Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami perubahan
pemahaman
G Konsep salah Konsep benar
dan tepat Siswa mengalami
perubahan pemahaman
H Konsep salah Konsep benar
dan tepat Siswa mengalami
perubahan pemahaman
I Konsep salah Konsep benar
dan tepat Siswa mengalami
perubahan pemahaman
J Konsep salah Konsep benar
dan tepat Siswa mengalami
perubahan pemahaman
Indeks bias relatif
F Konsep salah Konsep benar
dan tepat Siswa mengalami
perubahan pemahaman
G Konsep salah Konsep benar
dan tepat Siswa mengalami
perubahan pemahaman
H Konsep salah Konsep benar
dan tepat Siswa mengalami
perubahan pemahaman
I Konsep salah Konsep benar
dan tepat Siswa mengalami
perubahan pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Konsep Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar dengan video
pembiasan (pre test)
Setelah belajar dengan video
pembiasan (post test)
J Konsep salah Konsep benar
dan tepat Siswa mengalami
perubahan pemahaman
Dari analisis jawaban pre test dan post test siswa, kemudian
dilakukan pengelompokan berdasarkan kategori siswa mengalami
perubahan dan siswa tidak mengalami perubahan pemahaman (karena
konsep salah/konsep telah dikuasai). Di bawah ini merupakan tabel
pengelompokan perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah
pemahaman siswa SMP dan SMA:
Tabel 4. 10 Perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman siswa SMP dan SMA
Konsep dalam Pembiasan Jenjang
Jumlah Siswa
Mengalami Perubahan
Pemahaman
Tidak Mengalami Perubahan Pemahaman
Total Konsep
salah
Konsep sudah
dikuasai
Fenomena pembiasan SMP 4 0 1 5
SMA 5 0 0 5
Bagian – bagian (komponen) dari
peristiwa pembiasan
SMP 3 2 0 5
SMA 2 0 3 5
Sudut datang dan sudut bias SMP 4 1 0 5
SMA 3 1 1 5
Rumus Hukum II Snellius SMP 1 3 1 5
SMA 3 0 2 5
Bidang batas SMP 4 0 1 5
SMA 1 0 4 5
Indeks bias mutlak SMP 3 2 0 5
SMA 5 0 0 5
Bunyi Hukum II Snellius SMP 4 1 0 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Konsep dalam Pembiasan Jenjang
Jumlah Siswa
Mengalami Perubahan
Pemahaman
Tidak Mengalami Perubahan Pemahaman
Total Konsep
salah
Konsep sudah
dikuasai SMA 3 0 2 5
Hubungan kecepatan rambat
cahaya dengan kerapatan medium
SMP 1 3 1 5
SMA 2 0 3 5
Bidang batas SMP 5 0 0 5
SMA 5 0 0 5
Indeks bias relatif SMP 1 4 0 5
SMA 5 0 0 5
2. Penskoran hasil analisis pre test dan post test
Setelah dianalisis dan dideskripsikan setiap butir soal, maka
dilakukan skoring dari hasil pre test dan post test. Skoring tersebut
diberikan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam tabel 3.3 dan 3.4
yang kemudian hasil skoring ditotal. Hasilskoring dijabarkan sebagai
berikut:
Tabel 4.11Skor pre test siswa SMP kelas VII setiap butir soal
Kode Siswa
Skor untuk Setiap Soal Total Skor 1 2 3a 3b 4 5 6 7 8a 8b 8c 9 10
A 0 4 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 6
B 0 2,5 0 0 2 2,5 0 0 1 2 1 0 0 11
C 2,5 4 0 0 0 5 0 2,5 1 2 1 0 0 18
D 5 4 0 0 0 2,5 0 3 1 0 1 0 0 16,5
E 0 4 0 0,5 0 2,5 0 3 1 0 1 0 0 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.12Skor pre test siswa SMA kelas Xsetiap butir soal
Kode Siswa
Skor untuk Setiap Soal Total Skor
1 2 3a 3b 4 5 6 7 8a 8b 8c 9 10
F 2,5 4 0 0 2 5 0 3 1 0 1 0 0 18,5
G 2,5 5 2,5 2 0 2,5 0 5 1 2 1 0 0 23,5
H 2,5 5 0 0,5 2 5 0,5 0,5 1 2 1 0 0 20
I 2,5 5 0 0 0 5 0 5 1 2 1 0 0 21,5
J 2,5 4 0 0,5 0 5 0 3 1 2 1 0 0 19
Tabel 4.13Skor post test siswa SMP kelas VII setiap butir soal
Kode Siswa
Skor untuk Setiap SoaL Total Skor
1 2a 2b 3 4 5 6 7 8a 8b 8c 9 10
A 5 0 0 4 0,5 0 3 5 1 0 1 2,5 0 22
B 5 2,5 2,5 3,5 0 0 3 5 1 2 1 2,5 2 30
C 5 0 2,5 5 2,5 0 3 5 1 0,25 1 5 0 30,25
D 5 2,5 2,5 4,5 2,5 2,5 3 0 1 2 1 5 0 31,5
E 5 1,25 2,5 4 0 0 3 5 1 0 1 2,5 2 27,25
Tabel 4.14Skor post test siswa SMA kelas X untuk setiap soal
Kode Siswa
Skor untuk Setiap SoaL Total Skor
1 2a 2b 3 4 5 6 7 8a 8b 8c 9 10
F 5 2,5 2,5 5 5 5 3 5 1 3 1 5 2 45
G 5 2,5 2,5 5 5 5 3 5 1 2 1 5 2 44
H 5 0 0 5 5 5 3 5 1 2 1 5 2 39
I 5 2,5 0 5 5 5 3 5 1 2 1 5 2 41,5
J 5 2,5 2,5 5 5 5 3 5 1 3 1 5 2 45
Dari hasil skor masing-masing siswa yang telah ditotalkan kemudian
dihitung nilai akhir pre test dan post test.Berikut hasil perhitungan nilai
akhir beserta persentase kenaikan nilai pre test dan post test pada siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.15Hasil pre test dan post test siswa SMP kelas VII
Kode Siswa
Nilai Persentase Kenaikan
(%) Pre test Post test
A 13,33 48,89 35,56
B 24,44 66,67 42,23
C 40 67,22 27,22
D 36,67 70 33,33
E 26,67 60,56 33,89
Jumlah Nilai 141,11 313,33 172,23
Nilai Rata-Rata 28,22 62,67 34,45
Tabel 4.16Hasil pre test dan post test siswa SMA kelas X
Kode Siswa
Nilai Persentase Kenaikan
(%) Pre test Post test
F 41,11 100 58,89
G 52,22 97,78 45,56
H 44,44 86,67 42,23
I 47,78 92,22 44,44
J 42,22 100 57,78
Jumlah Nilai 227,78 476,67 248,9
Nilai Rata-Rata 45,56 95,33 49,78
Berdasarkan hasil total skor pada pre test dan post test, masing-
masing siswa dikelompokkan pada tingkatan pemahaman seperti dalam
tabel berikut:
Tabel 4.17 Tingkat Pemahaman Siswa SMP kelas VII
Kode Siswa
Pretest Tingkat
pemahaman Posttest
Tingkat pemahaman
A 6 Sangat Rendah 22 Cukup B 11 Rendah 30 Tinggi C 18 Rendah 30,25 Tinggi D 16,5 Rendah 31,5 Tinggi E 12 Rendah 27,25 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4.18Tingkat Pemahaman Siswa SMA kelas X
Kode Siswa
Pretest Tingkat
pemahaman Posttest
Tingkat pemahaman
F 18,5 Rendah 45 Sangat Tinggi G 23,5 Cukup 44 Sangat Tinggi H 20 Cukup 39 Sangat Tinggi I 21,5 Cukup 41,5 Sangat Tinggi J 19 Cukup 45 Sangat Tinggi
3. Analisis kuesioner siswa
Kuesioner digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai
video dalam pembelajaranpokok bahasan pembiasan. Berikut rangkuman
hasil skor kuesioner siswa SMP dan SMA serta frekuensi siswa dalam
mengulang video :
Tabel 4.19Hasil analisis kuesioner pada siswa SMP kelas VII
Kode Siswa
Skor untuk butir no Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A 4 4 5 5 3 3 1 4 4 5 4 42
B 4 4 5 4 3 4 2 5 4 4 4 43
C 4 4 5 3 3 3 4 4 4 5 4 43
D 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 45
E 5 5 4 5 3 3 3 4 4 5 4 45
Jumlah 21 21 23 21 15 17 15 21 20 24 20 218
Tabel 4.20Hasil analisis kuesioner pada siswa SMA kelas X
Kode Siswa
Skor untuk butir no Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
F 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 43
G 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 43
H 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 40
I 5 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 43
J 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 47
Jumlah 23 22 21 20 16 17 20 20 16 21 20 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Terkait frekuensi memutar video pembiasan yang dilihat dari
hasilkuesioner pada siswa SMP dan SMA adalah sama yaitu 2-5 kali.
Pertama-tama menentukan skor kriterium/ ideal. Skor ideal hasil
kuesioner pada siswa SMP dan SMA = 5 x 11 x 5 = 275. Selanjutnya
skor ideal untuk setiap butir instrumen = skor tertinggi x jumlah
responden. Sehingga didapat skor ideal setiap butir instrumen = 5 x 5 =
25.
Dari tabel 4.17 dapat dilihat jumlah data sebanyak 218. Secara
keseluruhan untuk tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan
pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran di SMP kelas VII =
218 : 275 = 0,79 atau 79% dari kriteria yang diharapkan. Sedangkan dari
tabel 4.18 didapat jumlah data adalah 216. Secara keseluruhan untuk
tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok
bahasan pembiasan dalam pembelajaran di SMA kelas X = 216 : 275 =
0,78 atau 78% dari kriteria yang diharapkan.
Jika dilihat pada setiap butir aspek, maka didapat kriteria yang
diharapkan sebagai berikut:
Tabel 4.21Persentase kriteria yang diharapkan setiap pernyataan kuesionerpada siswa SMP dan SMA
Pernyataan Siswa SMP Kelas VII
Siswa SMA Kelas X
Keyakinan siswa akan peran video yang mempermudah mereka dalam belajar fisika khususnya materi pembiasan
21 : 25 = 0,84 atau 84%
23 : 25 = 0,92 atau 92%
Keyakinan siswa akan peran video lebih membantu mereka dalam memahami materi pembiasan
21 : 25 = 0,84 atau 84%
22 : 25 = 0,88 atau 88%
Bagi siswa belajar menggunakan video menarik
23 : 25 = 0,92 atau 92%
21 : 25 = 0,84 atau 84%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pernyataan Siswa SMP Kelas VII
Siswa SMA Kelas X
Kejelasan tulisan dalam media video yang jelas terbaca
21 : 25 = 0,84 atau 84%
20 : 25 = 0,8 atau 80%
Peran seorang guru lebih mempermudah dalam membantu memahami materi pembiasan dari pada menggunakan media video
15 : 25 = 0,6 atau 60%
16 : 25 = 0,64 atau 64%
Kejelasan suara dalam media video yang jelas terdengar
17 : 25 = 0,68 atau 68%
17 : 25 = 0,68 atau 68%
Siswa belum dapat memahami materi pembiasan menggunakan media video
15 : 25 = 0,6 atau 60%
20 : 25 = 0,8 atau 80%
Bahasa yang digunakan dalam media video mudah dimengerti
21 : 25 = 0,84 atau 84%
20 : 25 = 0,8 atau 80%
Kesukaan siswa terhadap fisika karena penggunaan media video
20 : 25 = 0,8 atau 80%
16 : 25 = 0,64 atau 64%
Kreativitas yang ditampilkan dalam video menarik bagi siswa
24 : 25 = 0,96 atau 96%
21 : 25 = 0,84 atau 84%
Penggunaan media video bagi siswa menyenangkan
20 : 25 = 0,8 atau 80%
20 : 25 = 0,8 atau 80%
Rata – Rata 79,27% 78,54%
C. Pembahasan
1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan
Kegiatan belajar siswa dalam penelitan ini ditunjukkan dengan
aktivitas yaitu mendengar, memandang dan mengingat yang dalam
pelaksanaan didasari dengan suatu dorongan akan kebutuhan dan tujuan
tertentu, sehingga aktivitas tersebut termasuk dalam aktivitas belajar. Selain
itu aktivitas belajar lainnya adalah mengamati dan berpikir.
Suatu dorongan akan kebutuhan belajar yang menuntun siswa
melakukan aktivitas belajar di atas terlihat dari keadaan mendesak atau
tidaknya materi pembiasan dipelajari. Hasil pembicaraan peneliti dengan
subyek penelitian menghasilkan informasi bahwa pada siswa SMP materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pembiasan tidak diajarkan di kelas VII, sedangkan pada siswa SMA di
sekolah sedang mempelajari materi cahaya dan akan segera mempelajari
pembiasan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan siswa SMA kelas X memiliki
dorongan kebutuhan yang lebih besar dari siswa SMP kelas VII. Selain itu
terdapat motivasi ingin tahu pokok bahasan pembiasan yang terlihat pada
siswa SMA kelas X adalah seusai penelitian siswa meminta video pembiasan
yang dibuat peneliti untuk dipelajari kembali dan rata-rata pada siswa SMP
kelas VII timbul rasa ingin tahu pada materi pembiasan.
Oleh karena siswa melakukan aktivitas memutar ulang video,
mengulang bagian yang belum dipahami, maupun menghentikan momen
tertentu untuk dipahami tanpa adanya paksaan (sesuai keinginan mereka),
maka dapat disimpulkan pula bahwa dalam melakukan aktivitas-aktivitas
belajar yang telah diuraikan oleh peneliti siswa memiliki dorongan akan
kebutuhan belajar pembiasan. Jadi,melalui video pembiasan siswa menjalani
proses belajar.
Penggunaan media video dalam pembelajaran pembiasan dalam
penelitian ini jika dilihat memang tidak berbeda jauh dengan model ceramah
(dijelaskan dengan kata-kata dan tulisan di papan tulis) atau dengan membaca
buku. Hal ini dikarenakan siswa pasif dalam upaya memahami yang ada
dalam video walaupun ada siswa yang berdiskusi (apabila dalam kelompok).
Namun kendati tidak berbeda, oleh karena video dirancang untuk
memfasilitasi perubahan konsep pembiasan, maka melalui penelitian
initerlihatbanyak kelebihan videodalam menyampaikan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pengetahuan yang secara efektif berpengaruh terhadap pemahaman siswa.
Kelebihanyang menonjol pertama, segala pengertiandapat disampaikan
dengan cara yang lebih konkret dari pada yang dapat disampaikan oleh kata-
kata yang diucapkan, dicetak, atau ditulis (Suleiman. 1981: 16 – 18). Kedua,
dapat diputar ulang atau dihentikan pada momen tertentu tanpa mengganggu
siswa lain. Ketiga mengatasi keterbatasan jarak dan waktu yaitu dapat
dipelajari kapan saja di luar jam pelajaran dan keempat, menghasilkan cara
yang lebih efektif dalam watu yang lebih singkat.
Faktor – faktor tersebut dengan didukung dorongan akan kebutuhan
belajar menyebabkan pemanfaatan video yang dikembangkan pada pokok
bahasan pembiasan memiliki efek dalam pembelajaran pada tingkat SMP
kelas VII dan SMA kelas X.Hal ini ditunjukan dengan hasil penelitian yaitu
adanya peningkatan pemahaman siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X
setelah belajar menggunakan video pembiasan. Peningkatan
pemahamanterlihat dari jawaban siswa yang salah maupun belum sempurna
ketika pre testdan kemudian menjadi jawaban yang mengandung konsep
benar dan tepat ketika post test, baik melalui analisis peningkatan pemahaman
siswa secara deskripsi setiap butir soal maupun dengan perhitungan.
Bukti deskripsi perubahan pemahaman siswa terangkum dalam tabel
4.4 s/d 4.7, 4.17, dan 4.18. Dari tabel 4.4 dan 4.5terlihat pemahaman awal
siswa SMP kelas VII mengenai konsep pembiasan yang kurang benar bahkan
belum diketahui siswa menjadi lebih baik (siswa memiliki konsep semakin
benar dan yang tepat) walaupun pada beberapa konsep siswa masih kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
untuh memahaminya. Sedangkan dari tabel 4.6 dan 4.7 terlihat siswa SMA
kelas X juga mengalami perubahan pemahaman konsep pembiasan.
Pemahaman siswa yang tadinya masih kurang menjadi lebih lengkap dan
benar. Pada beberapa konsep yang siswa sama sekali tidak ketahui setelah
belajar dengan video pembiasan menjadi memahami dengan benar dan tepat.
Berdasarkan tabel 4.17 dan 4.18 terlihat peningkatan pemahaman
siswa, yaitu satu siswa SMP kelas VII yang sebelumnya memiliki tingkat
pemahaman terhadap pembiasan sangat rendah, setelah belajar dengan media
video pembiasan pemahamannya menjadi cukup. Tiga siswa lainnya yang
memiliki tingkat pemahaman rendah menjadi tinggi dan satu siswa memiliki
tingkat pemahaman rendah menjadi cukup. Sedangkan tingkat pemahaman
siswa SMA kelas X tentang pembiasan yaitu satu siswa sebelumnya rendah
menjadi sangat tinggi dan empat siswa lainnya memiliki pemahaman cukup
menjadi sangat tinggi setelah siswa belajar dengan video pembiasan.
Bukti selanjutnyapeningkatan pemahaman siswa SMP kelas VII dan
SMA kelas X tentang pembiasan setelah belajar dengan videoterlihat pada
tabel 4.15 dan 4.16.Dalam tabel 4.15diketahui rata-rata nilai pre test sebesar
28,22 yang meningkat pada nilai post test menjadi sebesar 62,67 sehingga
persentase kenaikan pemahaman siswa SMP kelas VII adalah 34,45%.
Kemudian dalam tabel 4.16diketahui rata-rata nilai pre test sebesar 45,56
yang meningkat pada nilai post test menjadi sebesar 95,33sehingga persentase
kenaikan pemahaman siswa SMA kelas X adalah 49,78%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berikut merupakan diagram batang hasil pre test dan post test serta
persentase kenaikan pemahaman yang diperoleh siswa SMP dan SMA:
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa SMP kelas VII
Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa SMA kelas X
Pre test
Post test010203040506070
Sampel A Sampel BSampel C
Sampel DSampel E
13,33 24,44
40 36,67
26,67
48,89
66,67 67,22 70
60,56
NILAI
SISWA
Hasil Pre test dan Post test Siswa SMP Kelas VII
Pre test
Post test0102030405060708090
100
Sampel F Sampel GSampel H
Sampel ISampel J
41,11 52,22 44,44 47,78
42,22
100 97,78 86,67 92,22 100
NILAI
SISWA
Hasil Pre test dan Post test Siswa SMA Kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok
bahasan pembiasan pada jenjang SMP dengan SMA
Hasil penelitian ini menunjukan pula bahwa pemanfaatan video lebih
efektif pada jenjang SMA daripada jenjang SMP. Perbedaan efektivitas
initerlihatdari persentase kenaikan pre test dan post test, di mana siswa
SMP sebesar 34,45% dan SMA sebesar 49,78%. Berikut diagram
perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok
bahasan pembiasan pada jenjang SMP dengan SMA:
Gambar 4.3 Diagram Batang Perbedaan Efektivitas Pemanfaatan Video
Pembiasan pada Jenjang SMP dengan SMAdilihat dari Hasil Persentase KenaikanPre test dan Post test
Selain itu dalam tabel4.17 dan 4.18 terlihat pemahaman awaldan
pemahaman setelah belajar dengan video pembiasan pada siswa SMP
kelas VII kurang jika dibandingkan dengan siswa SMA kelas X.
Kemudian pemahaman siswa setelah belajar dengan video perihal
pembiasan dapat dengan lebih baik dipahami oleh siswa SMA daripada
siswa SMP.Perbedaan ini terlihat dari tabel 4.8 dan 4.9, di mana pada
05
101520253035404550
SMP kelas VII SMA kelas X
34,45
49,78
PERSENTASE
JENJANG
Persentase Kenaikan Pre test dan Post test
SMP kelas VII
SMA kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
setiap konsep siswa SMP yang jawabannya memiliki kategori pemahaman
konsep salah menjadi kurang tepat maupun menjadi konsep yang benar
dan tepat atau dari pemahaman yang kurang tepat menjadi pemahaman
konsep yang benar dan tepat lebih sedikit jika dibandingkan pada siswa
SMA.
Hasil tersebut diperjelas dengan tabel 4.10walaupun secara
keseluruhan penggunaan video pembiasan memiliki efek dalam
pembelajaran, namun dalam merubah pemahaman siswa SMP kelas VII
terkait pokok bahasan pembiasan, terdapat 3 konsep yang masih sulit
dalam merubah pemahaman siswa. Tiga konsep tersebut adalah mengenai
rumus Hukum II Snellius, hubungan kecepatan rambat cahaya dengan
kerapatan medium, dan indeks bias relatif. Diketahui frekuensi siswa
adalah tiga sampai dengan empat orang yang tidak mengalami perubahan
pemahaman dikarenakan konsep salah.Sedangkan bagi siswa SMA kelas
X, rata-rata konsep dalam video mudah untuk dipahami. Hal ini terlihat
dari frekuensi siswa SMA kelas X kurang dari tiga orang yang tidak
mengalami perubahan pemahaman dikarenakan konsep salah.
Berikut merupakan diagram batang perbandingan tingkat kesulitan
konsep terkait pembiasan dalam merubah pemahaman siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 4.4 Diagram batang perbandingan tingkat kesulitan konsepterkait
pembiasan dalam merubah pemahamansiswa SMP kelas VII dan SMA kelas X
Konsep yang masih sulit dipahami siswa dapat ditinjau dari
dorongan akan kebutuhan belajar siswa SMP kelas VII mengenai
pembiasan. Dorongan tersebut mempengaruhi frekuensi aktivitas memutar
ulang video, mengulang dan meghentikan momen yang masih belum
dipahami. Frekuensi memutar ulang video dirasa masih kurang untuk
memahami materi pembiasan pada siswa SMP kelas VII. Hal ini
dibuktikan dengan hubungan antara aktivitas mengulang video dengan
deskripsi tingkat pemahaman siswa setelah belajar dengan video
pembiasan.
Diketahui rata – rata frekuensi pada siswa SMA kelas X dan SMP
kelas VII untuk memutar kembali video sama yaitu 2-5 kali, namun dari
tabel 4.17 dan 4.18 diketahui tingkat pemahaman siswa SMP kelas VII
secara keseluruhan setelah belajar dengan video pembiasan mencapai
0
1
2
3
4
5
FREKUENSI SISWA
YANG TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN
PEMAHAMAN KARENA
KONSEP SALAH
KONSEP DALAM PEMBIASAN
PERBANDINGAN TINGKAT KESULITAN KONSEP TERKAIT PEMBIASAN DALAM MERUBAH PEMAHAMAN SISWA
SMP kelas VII
SMA kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
tingkat rendah dan tinggi sedangkan siswa SMA kelas X mencapai tingkat
sangat tinggi.
Selain itu perbedaan efektifitas pemanfaatan video dalam
pembelajaran pokok bahasan pembiasan ini dapat dikarenakan pada
jenjang SMA siswa sudah lebih mandirijika dibandingkan siswa di jenjang
SMP. Pemanfaatan video mengandalkan kemandirian belajar.
Menurut Chikering dalam Pannen (1994: 5) bahwa peserta didik
yang memiliki kemandirian belajar adalah peserta didik yang dapat
mengontrol dirinya sendiri, mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dan
memiliki keyakinan akan dirinya serta memiliki orientasi atau wawasan
luas. Kemandirian belajar siswa SMA tercermin dari sikap fokus
memahami pengetahuan yang dijabarkan dalam video sebagai bentuk
pengontrolan diri, sedangkan siswa SMP tidak dapat mengontrol diri untuk
tetap fokus mempelajari pembiasan melalui video. Hal ini ditunjukan
melalui kecenderungan tingkah dan pembawaan diri siswa ketika belajar.
Berikut dokumen tingkat fokus siswa SMP dan SMA:
Gambar 4.5 Foto sikap siswa SMP kelas VII ketika belajar dengan video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 4.6Foto sikap siswa SMA kelas Xketika belajar dengan video
Motivasi belajar siswa SMP kelas VII dengan baru akan
dipelajarinya materi pembiasan di kelas VIII menjadi lebih rendah jika
dibandingkan siswa SMA kelas X yang dalam waktu dekat akan
mempelajari pembiasan. Terkait tingkat keyakinan pada dirinya sendiri,
siswa SMA lebih besar karena seperti yang kita ketahui bahwa siswa SMP
masih memerlukan bantuan guru tidak hanya sebagai fasilitator yang
memberikan peneguhan pemahamannamun juga sebagai fasilitator yang
menuntun mereka mendapatkan pemahaman yang mendalam karena
wawasan mereka terbatas. Atau dapat dikatakan guru sebagai pengajar
yang mendominasi dalam perubahan pemahaman siswa SMP. Berbeda
dengan siswa SMA. Mereka memiliki wawasan yang lebih luaskarena
telah melalui jenjang SD dan SMP, sehingga tanpa tuntunan seorang guru
dengan adanya sumber belajar yang baik dan benar, siswa SMA dapat
memperdalam maupun merubah pemahaman konsepnya.
3. Tanggapan siswa mengenai video pembiasan dalam pembelajaran
Hasil analisis kuesioner siswa menyatakan bahwa video yang
dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran adalah
baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan secara keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
untuk tanggapan siswa SMP kelas VII mengenai media video pembiasan
dalam proses belajar79% dari kriteria yang diharapkan dan tanggaan siswa
SMA kelas X sebesar 78% dari kriteria yang diharapkan.
Dalam tabel 4.20 terlihat dua pernyataan terkait aspek instruksional
yaitu pemahaman siswa akan pembelajaran dengan video siswa SMP
memiliki persentaselebih besar daripada siswa SMA. Hal ini tidak sesuai
dengan hasil analisis butir soal pre test dan post test. Ini dapat saja terjadi
karena kemungkinan tingkat fokus dan mengolah suatu pernyataan pada
siswa SMP masih kurang, sehingga dalam menjawab siswa tidak
disesuaikan dengan kenyataan yang dialami/dirasakan serta mengalami
kesulitan menelaah pernyataan dengan baik.
Selain itu diketahui hasil persentase kriteria yang diharapkan rata-
rata lebih dari 60% untuk setiap butir pernyataan. Dimana pernyataan
dalam kuesioner mewakiliaspek media dan instruksional yaitu keterbacaan
teks pada video, penggunaan suara musik sebagai backsound, kejelasan
suara narasi pada video, penggunaan bahasa yang dipakai pada video,
pemahaman siswa akan materi dalam video, pemahaman siswa akan
pembelajaran dengan video, dan minat siswa terhadap fisika.
D. Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Sedikit sulit untuk mengumpulkan siswa SMP dan SMA karena kegiatan
penelitian tidak dalam lingkup sekolah. Oleh karena itu, upaya dalam
mendapatkan data yang lebih baik menjadi terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
2. Pada saat mengedit video software yang digunakan mengalami kerusakan
sehingga peneliti perlu memulai lagi dari awal.
3. Dorongan akan kebutuhan belajar dalam penelitian ini dirasa masih kurang
karena hanya mengandalkan satu komponen yaitu motivasi sendiri.
Peneliti tidak menggunakan komponen lain seperti LKS sebagai
pendorong siswa untuk melakukan ativitas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini berhasil membuat video sebagai fasilitas perubahan
pemahaman konsep pembiasan. Video yang dikembangkan layak digunakan
untuk mempelajari pembiasan setelah melalui tahap validasi oleh ahli. Setelah
selesai tahap validasi maka dilakukan revisi dan uji coba kepada mahasiswa.
Setelah itu produk diimplementasikan kepada siswamenunjukkan bahwa:
1. Pemanfaatan video efektif dalam pembelajaran di tingkat SMP dan SMA
pada pokok bahasan pembiasan. Hal ini diukur dari adanya peningkatan
pemahaman siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X setelah belajar
menggunakan video pembiasandan dibuktikandenganhasil deskripsi rata-
rata tingkat pemahaman siswa SMP kelas VII dari rendah menjadi tinggi
dan siswa SMA kelas X tingkat pemahamannya cukup menjadi sangat
tinggi. Selain itu hasil skoring menunjukan peningkatan pemahaman
dengan rata-rata nilai pos tes lebih besar dari rata-rata nilai pre test baik
pada siswa SMP maupun SMA.
2. Pemanfaatan video lebih efektif pada jenjang SMA daripada jenjang
SMP. Hal ini dapat dilihat dari persentase kenaikan nilai rata-rata pre test
dan post test pada siswa SMA lebih besar daripada siswa SMP
3. Tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok
bahasan pembiasan adalah siswa merasa video dalam penelitian ini baik
digunakan dalam pembelajaran pembiasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
B. Saran
Agar penelitian berikutnya lebih baik, maka peneliti memberikan
beberapa saran, yaitu:
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mempersiapkan software yang akan
digunakan dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadi
masalah yang dapat menghambat kelancaran pembuatan produk.
b. Meskipun pembelajaran dengan bantuan video dalam penyampaian
informasi efektifmeningkatkan pemahaman siswa, namun diperlukan
pula kegiatan instruksi sebagai bentuk dorongan kepada siswa untuk
belajar. Contohnya dengan menghadirkan LKS dalam pembelajaran,
sehingga dapat memperoleh pemahaman yang maksimal.
c. Produk video yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam
pembelajaran pembiasan di sekolah yaitu SMP maupun SMA dengan
syarat fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran ini
tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu H., dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Anderson, Lorin W. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Berk, R, A. 2009. Multimedia Teaching with Video Clip: TV, Movies, YouTube, and mtvU in the College Classroom. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 5(1), 1-12.
Budi, Kartika, Fr. Y. 1998. Pembelajaran Fisika yang Humanistis, dalam Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius. 158-184.
Cecep K., dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Halliday & Resnick. 1985. FISIKA. Jakarta: Erlangga.
Muhibin, Syah. 1995. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Tarsito.
Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Pannen, Paulina. 1994. Belajar Mandiri: Mengejar di Perguruan Tinggi. PAU-PPAI. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sadiman, Arif S. (dkk). 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suleiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio Visual untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2009. KAJIAN KURIKULUM FISIKA SMA/MA BERDASARKAN KTSP. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tanlain, Wens. 2005. Diktat Kuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Ssanata Dharma.
Trianto, 201. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, Hamzah. 2011. Belajar dengan Pendekatan Paikem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Winkel, W. S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 1. Tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria penilaian, dan skor untuk pre test dan post test
Konsep Soal
Nomor soal
Aspek Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian Pre test
Post test
Fenomena pembiasan
Ketika sinar dari sumber cahaya laser diarahkan ke dalam kotak akuarium yang berisi air, maka yang akan terjadi dengan sinar dari cahaya laser tersebut adalah sinarnya ...
1
Pemahaman
Membelok ketika masuk ke dalam air / dibiaskan oleh air/ membias karena masuk ke dalam air
Skor: konsep benar & tepat,
skor: 5 konsep kurang tepat,
skor: 2,5 konsep tidak sesuai,
skor: 0,5 konsep salah/tidak
ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 5 Skor total: 5
Jelaskan pengertian dari pembiasan cahaya!
9 Suatu peristiwa dimana cahaya diteruskan atau dibelokkan ketika merambat melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
Ada sinar dari sumber cahaya yaitu laser (digambarkan dengan garis berwarna hijau) mengalami peristiwa pembiasan seperti pada gambar. Cocokkan dan tuliskan dalam lingkaran yang tersedia salah satu huruf yang sesuai dengan bagian yang ditunjuk dalam gambar! a. Indeks bias b. Sinar datang c. Sudut datang d. Medium 1 dan medium 2 e. Bidang batas f. Sudut bias g. Sinar bias h. Garis normal
2
Terdiri dari 8 komponen: Soal nomor 2:
1. Sinar datang (b) 2. Sinar bias (g) 3. Garis normal (h) 4. Bidang batas (e) 5. Sudut datang (c) 6. Sudut bias (f) 7. Indeks bias (a) 8. Medium rambat
Cahaya (d)
Soa nomor 3: 1. Sinar datang 2. Sinar bias 3. Garis normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Bagian – bagian
dari peristiwa
pembiasan
Pemahaman
4. Bidang batas 5. Sudut datang 6. Sudut bias 7. Indeks bias 8. Medium rambat
Cahaya
Skor: 8 komponen benar,
skor: 5 7 komponen benar,
skor: 4,5 6 komponen benar,
skor: 4 5 komponen benar,
skor: 3,5 4 komponen benar,
skor: 3 3 komponen benar,
skor: 2,5 2 komponen benar,
skor: 2 1 komponen benar,
skor: 1,5 Tidak ada komponen
yang benar/ semua komponen salah, skor: 0,5
Skor maksimal: 5 Skor total: 5
Seberkas sinar merambat dari medium udara dengan sudut i masuk menuju air. Setelah melewati permukaan air, sinar membelok dengan sudut r di medium air. Gambarlah diagram peristiwa pembiasan dan sebutkanlah bagian-bagian secara lengkap (sinar datang, garis normal, dst)!
3
Sudut
Dalam peristiwa pembiasan terbentuk dua sudut yaitu sudut datang dan sudut
3 2 Pemahaman a. sudut yang terbentuk antara sinar datang dengan garis normal
Skor a: konsep benar & tepat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
datang dan
Sudut bias
bias. a. Apa yang dimaksud dengan sudut datang? b. Apa yang dimaksud dengan sudut bias?
b. sudut yang terbentuk antara sinar bias
dengan garis normal
skor: 2,5 konsep kurang tepat,
skor: 1,5 konsep tidak sesuai,
skor: 0,5 konsep salah/tidak
ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5 Skor b:
konsep benar & tepat, skor: 2,5
konsep kurang tepat, skor: 1,5
konsep tidak sesuai: 0,5
konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0
Skor maksimal: 2,5 Skor total: 5
Sinar merambat dari medium air yang indeks biasnya n1 ke medium udara dengan indeks bias n2 seperti gambar. Manakah pernyataan yang benar?
a. n1 cos r = n2 sin i b. n1 sin i = n2 sin r
4
Pemahaman
b. n1 sin i = n2 sin r
Skor:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Rumus Hukum II Snellius
c. n1 sin i = n2 cos r d. n1 sin r = n2 sin i
jawaban benar, skor: 2
jawaban salah/ tidak ada jawaban, skor: 0
Skor maksimal: 2 Skor total: 2
Sinar merambat dari medium udara yang indeks biasnya n1 ke medium air dengan indeks bias n2 seperti gambar. Pernyataan yang benar adalah ...
a. n1 cos r = n2 sin i b. n1 sin i = n2 cos r c. n1 sin i = n2 sin r d. n1 sin r = n2 sin i
10 c. n1 sin i = n2 sin r
Bidang batas
Apa yang dimaksud dengan bidang batas dalam peristiwa pembiasan?
5 1 Pemahaman bidang yang membatasi medium 1 dan medium 2
Skor: konsep benar & tepat,
skor: 5 konsep kurang tepat,
skor: 2,5 konsep tidak sesuai,
skor: 0,5 konsep salah/tidak
ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 5 Skor total: 5
Indeks bias mutlak
Jelaskan pengertian dari indeks bias mutlak!
6 4 Pemahaman perbandingan antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut
Skor: konsep benar & tepat,
skor: 5 konsep benar namun
kurang lengkap: 2,5 konsep kurang tepat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
skor: 1,5 konsep tidak sesuai,
skor: 0,5 konsep salah/tidak
ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 5 Skor total: 5
Bunyi Hukum II Snellius
Apabila sinar melalui dua medium yang berbeda kerapatannya, maka sinar tersebut akan membelok. Jelaskan arah belok sinar bias terhadap garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat memasuki medium lebih rapat! Jelaskan pula untuk sebaliknya yaitu ketika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat!
7 7
Pemahaman
1. sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat maka sinar bias membelok mendekati garis normal.
2. sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar bias membelok menjauhi garis normal
Skor 1: konsep benar & tepat,
skor: 2,5 konsep kurang tepat,
skor: 1,5 konsep tidak sesuai,
skor: 0,25 konsep salah/tidak
ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5 Skor 2:
konsep benar & tepat, skor: 2,5
konsep kurang tepat, skor: 1,5
konsep tidak sesuai, skor: 0,25
konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0
Skor maksimal: 2,5 Skor total: 5
Hubungan kecepatan
rambat cahaya dengan
Sinar datang dengan kecepatan rambat tertentu dari udara menuju air, maka sinar tersebut membelok setelah melalui batas antara udara dan air. a. Menurut kalian, apakah sama/
8 8 Pemahaman a. tidak sama b. karena cepat rambat cahaya
dipengaruhi oleh kerapatan medium sehingga ketika cahaya merambat di medium yang kerapatannya berbeda
a. Skor: 1 Skor maksimal: 1
b. Terdiri dari 2 komponen:
1. kerapatan medium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
kerapatan medium
tidakantara besar kecepatan rambat cahaya di medium udara dengan kecepatan rambat cahaya saat di medium air? b. Mengapa hal itu (jawaban soal nomor 8a) dapat terjadi? c. Jika jawaban soal nomor 8a tidak, dimanakah kecepatan rambat cahaya lebih cepat? (Jika jawabannya sama, maka lewati soal 8c).
cepat rambat cahaya berbeda pula. Cepat rambat cahaya di medium kurang rapat akan lebih besar dibandingkan di medium lebih rapat.
c. di udara
2. menyebutkan “ di
medium yang kerapatannya kurang, cepat rambat cahaya akan lebih besar”
Skor: 2 komponen benar,
skor: 3 1 komponen benar,
skor: 2 konsep kurang tepat,
skor: 0,5 konsep tidak sesuai,
skor: 0,25 konsep salah/tidak
ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 3 c. Skor: 1 Skor maksimal: 1 Skor total: 5
Bidang datar
Apabila kalian menggambar sinar- sinar dan garis normal dalam peristiwa pembiasan di kertas, bagian manakah yang kita sebut sebagai bidang datar dalam peristiwa pembiasan?
9 6 Pemahaman Kertas Skor: jawaban benar, skor:
3 jawaban salah/ tidak
ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 3 Skor total: 3
Indeks bias relatif
Jelaskan pengertian dari indeks bias relatif!
10 5 Pemahaman perbandingan antara indeks bias suatu medium dengan indeks bias medium lain
Skor: konsep benar & tepat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
skor: 5 konsep benar namun
kurang lengkap: 2,5 konsep kurang tepat,
skor: 1,5 konsep tidak sesuai,
skor: 0,5 konsep salah/tidak
ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 5 Skor total: 5
Skor total maksimal: 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 2. Lembar Soal Pre Test
PRE TEST Petunjuk pengisian:
Baca soal dengan teliti.
Jawablah soal yang tersedia dengan baik sesuai dengan apa yang anda ketahui!
1. Ketika sinar dari sumber cahaya laser diarahkan ke dalam kotak akuarium
yang berisi air, maka yang akan terjadi dengan sinar dari cahaya laser tersebut adalah sinarnya ...
2. Ada sinar dari sumber cahaya yaitu laser (digambarkan dengan garis berwarna hijau) mengalami peristiwa pembiasan seperti pada gambar. Cocokkan dan tuliskan dalam lingkaran yang tersedia salah satu huruf yang sesuai dengan bagian yang ditunjuk dalam gambar!
a. Indeks bias b. Sinar datang c. Sudut datang d. Medium 1 dan medium 2 e. Bidang batas f. Sudut bias g. Sinar bias h. Garis normal
3. Dalam peristiwa pembiasan terbentuk dua sudut yaitu sudut datang dan sudut bias. a. Apa yang dimaksud dengan sudut datang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Jawaban: ................................................................................................................. ..................................................................................................................................................................................................................................
b. Apa yang dimaksut dengan sudut bias? Jawaban: ................................................................................................................ ..................................................................................................................................................................................................................................
4. Sinar merambat dari medium air yang indeks biasnya n1 ke medium udara dengan indeks bias n2 seperti gambar. Manakah pernyataan yang benar?
a. n1 cos r = n2 sin i c. n1 sin i = n2 cos r b. n1 sin i = n2 sin r d. n1 sin r = n2 sin i
5. Apa yang dimaksud dengan bidang batas dalam peristiwa pembiasan? Jawaban: ........................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................
6. Jelaskan definisi indeks bias mutlak! Jawaban: ........................................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................
7. Apabila sinar melalui dua medium yang berbeda kerapatannya, maka sinar tersebut akan membelok. Jelaskan arah belok sinar bias terhadap garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat memasuki medium lebih rapat! Jelaskan pula untuk sebaliknya yaitu ketika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat! Jawaban: ........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
8. Sinar datang dengan kecepatan rambat tertentu dari udara menuju air, maka sinar tersebut membelok setelah melalui batas antara udara dan air. a. Menurut kalian, apakah sama/ tidak antara besar kecepatan rambat
cahaya di medium udara dengan kecepatan rambat cahaya saat di medium air?
b. Mengapa hal itu (jawaban soal nomor 8a) dapat terjadi? c. Jika jawaban soal nomor 8a tidak, dimanakah kecepatan rambat cahaya
lebih besar? (Jika jawabannya sama, maka lewati soal 8c). Jawaban:
a. ................................................................................................................ b. .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
............................................................................................................ c. ..............................................................................................................
9. Apabila kalian menggambar sinar- sinar dan garis normal tersebut di kertas, bagian manakah yang kita sebut sebagai bidang datar dalam peristiwa pembiasan? Jawaban: ..........................................................................................................................................................................................................................................
10. Jelaskan definisi indeks bias relatif! Jawaban: ........................................................................................................................ .........................................................................................................................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 3. Lembar Soal Post Test
POST TEST I
Petunjuk pengisian: Baca soal dengan teliti. Setelah melihat cuplikan video, jawablah soal yang tersedia dengan
baik sesuai pemahaman kalian! Jawab pada lembar yang telah disediakan.
1. Jelaskan pengertian dari bidang batas dalam peristiwa pembiasan! Jawaban: ........................................................................................................................ ......................................................................................................................
2. Dalam peristiwa pembiasan terbentuk dua sudut yaitu sudut datang dan sudut bias. a. Jelaskan apa yang disebut sudut datang!
Jawaban: ................................................................................................................. .................................................................................................................
b. Jelaskan apa yang disebut sudut bias! Jawaban: ................................................................................................................ .................................................................................................................
3. Seberkas sinar merambat dari medium udara dengan sudut i masuk menuju air. Setelah melewati permukaan air, sinar membelok dengan sudut r di medium air. Gambarlah diagram peristiwa pembiasan dan sebutkanlah bagian-bagian secara lengkap (sinar datang, garis normal, dst)!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
POST TES II
Petunjuk pengisian: Baca soal dengan teliti. Setelah melihat cuplikan video, jawablah soal yang tersedia dengan
baik sesuai pemahaman kalian! Jawab pada lembar yang telah disediakan.
4. Jelaskan pengertian dari indeks bias mutlak! Jawaban: ....................................................................................................... ...........................................................................................................................................................................................................................................
5. Jelaskan pengertian dari indeks bias relatif! Jawaban: ........................................................................................................ ................................................................................................................................................................................................................................................
6. Seorang guru mengajarkan materi pembiasan dan menggambarkan sinar – sinar bias beserta bagiannya di layar tab. Di sini manakah yang dimaksud dengan bidang datar dalam peristiwa pembiasan? Jawaban: ........................................................................................................ ........................................................................................................................
7. Apabila sinar melalui dua medium yang berbeda kerapatannya, maka sinar tersebut akan membelok. Jelaskan arah belok sinar bias terhadap garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat memasuki medium lebih rapat! Jelaskan pula untuk sebaliknya ketika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat! Jawaban: .................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
POST TES III
Petunjuk pengisian: Baca soal dengan teliti. Setelah melihat cuplikan video, jawablah soal yang tersedia dengan
baik sesuai pemahaman kalian! Untuk soal esai jawab pada lembar yang telah disediakan dan beri tanda (x) untuk soal pilihan ganda.
8. Sebelumnya kalian sudah melihat tentang pembiasan yang terjadi pada sinar laser, sehingga sinar tersebut membelok setelah melalui batas antara udara dan air. a. Menurut pemahaman kalian, apakah kecepatan rambat cahaya di
medium air sama/tidak dengan kecepatan rambat cahaya saat di medium udara?
b. Mengapa hal itu (jawaban soal nomor 8a) dapat terjadi? c. Jika jawaban soal nomor 8a tidak, dimanakah kecepatan rambat cahaya
lebih besar? (Jika jawabannya sama, maka lewati soal ini). Jawaban: a. ................................................................................................................... b. ...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
................................................................................................................... c. ...................................................................................................................
9. Jelaskan pengertian dari pembiasan cahaya!
Jawaban:.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
10. Sinar merambat dari medium udara yang indeks biasnya n1 ke medium air dengan indeks bias n2 seperti gambar. Pernyataan yang benar adalah ...
a. n1 cos r = n2 sin i c. n1 sin i = n2 sin r b. n1 sin i = n2 cos r d. n1 sin r = n2 sin i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 4. Lembar Kuesioner Siswa
ANGKET PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PROSES PEMBELAJARANTOPIK PEMBIASAN
Petunjuk 1. Berilahtandasilang (x) padasalahsatupilihanjawaban yang
tepatdansesuaidengananda 2. Pilihanjawabandisesuaikandenganapa yang saudararasakan. 3. Jawabanangketakandijaminkerahasiaannya 4. Ataspartisipasisaudaradiucapkanterimakasih
Keterangan : SS = SangatSetuju TS = TidakSetuju S = Setuju STS = SangatTidakSetuju R = Ragu-Ragu
No Pernyataan SS S R TS STS 1. Saya yakin bahwa media video ini
memudahkan saya dalam belajar fisika khususnya materi pembiasan
2. Video membuatsayalebihbaikmemahamimateri pembiasan
3. Belajar menggunakan video menarik 4. Tulisan-tulisan dalam media video dapat jelas
terbaca
5. Saya lebih mudah memahami materi pembiasan bila diterangkan oleh guru/ seseorang dari pada dengan melihat video
6. Suara dalam medida video dapat jelas terdengar
7. Meskipun menggunakan video, saya belum bisa memahami materi pembiasan
8. Bahasa yang dipakaipada media mudahdimengerti
9. Belajar menggunakan media video membuat saya menyukai fisika
10. Video yang ditampilkan menarik bagi saya 11. Belajar menggunakan media video
menyenangkan
sekai 2-5 kali >5 kali 12. Untuk memahami materi dalam video, saya
memutar video sebanyak ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 5. Sampel Hasil Pretest Siswa
Siswa SMP kelas VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Siswa SMA kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 6. Sampel Hasil Post test Siswa Siswa SMP kelas VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Siswa SMA kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 7. Sampel Hasil Kuesioner Siswa Siswa SMP kelas VII
Siswa SMA kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 8. Skenario Video Pembiasan
“PEMBIASAN”
Bagian 1
*Muncul narator yang sedang menulis “FISIKA BY CHRISTINA” dengan musik
pembuka.*
Video: * di ruang laboratorium fisika *
Narator: [Kali ini kita akan mengulas mengenai peristiwa pembiasan melalui fenomena yang terjadi di sekitar kita.]
Narator: [Kalian pasti pernahkan bermain dengan sinar laser? Tapi kalian pernah tidak mengarahkan sinar laser tersebut ke dalam air dan memperhatikan apa yang terjadi. Nah jika belum, yuk kita lihat apa yang terjadi ketika sinar laser diarahkan ke dalam air.]
*Muncul video pengenalan alat dan bahan yang digunakan dan fenomena sinar laser yang diarahkan dari atas ke ke arah kotak akuarium berisi air.*
*Muncul slide bertuliskan “Hal aneh apa yang kalian lihat?”, “Waaaa....sinar laser
membelok ketika masuk kedalam air”, dan “Benar, sinar laser yang masuk
kedalam air membelok.”*
Narator: [Temen-temen tau ngga kenapasinar laser membelok ketika masuk kedalam air? Pertama-tama kita lihat apa saja yang ada dalam peristiwa tersebut.]
*Muncul potret peristiwa sinar laser dan penggambaran cahaya dari laser*
Narator : [Di sini ada sinar dari sumber cahaya yaitu laser mengenai permukaan air yang kemudian diteruskan masuk ke dalam air.Pada dasarnya apabila di dalam gelas tidak ada air, maka posisi dari sinar yang masuk ke dalam gelas akan lurus sama seperti arah sinar laser.Disini kita gambarkan dengan garis putus-putus. Namun seperti yang kita lihat dalam videodi sana terlihat bahwa sinar yang masuk ke dalam air membelok. Dalam peristiwa ini sinar yang kita lihat akan kita sebut dengan sinar datang dan sinar bias.]
*Muncul slide penjelasan (dengan dubing tentang penjelasan): “Dimana sinar datang adalah sinar dari sumber cahaya menuju bidang batas. Kita tahu bahwa sinar merambat di suatu medium. Sinar datang ini merambat pada medium 1 yaitu medium udara. Kemudian yang disebut dengan sinar bias adalah sinar yang masuk melalui bidang batas. Sinar bias merambat di medium 2 yaitu medium air. Di antara medium 1 dan medium 2 terdapat bidang batas. Dimana bidang batas merupakan bidang yang membatasi medium 1 dengan medium 2.”*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Narator: [Mari kita menggambar konsep-konsep yang ada di dalam peristiwa sinar laser dari udara ke dalam air.]
*Menggambarkan dan menjelaskan konsep-konsep yang ada dalam peristiwa sinar laser dari udara ke air.*
Penjelasan narator ketika menggambarkan konsep-konsep:
[Ketika laser dinyalakan, maka sinar datang yang merambat di medium 1 yaitu udara menuju ke bidang batas. Kemudian ketika di dalam gelas tidak ada air, maka sinar ini akan searah dengan sinar yang datang. Kita gambar dengan garis putus-putus. Pada titik dimana sinar datang mengenai bidang batas kita buat garis tegak lurus terhadap bidang batas. Garis ini kita sebut dengan garis normal. Dari kejadian ini terbentuk 2 sudut. Sudut yang terbentuk yaitu sudut antara sinar datang dengan garis normal yang disebut dengan sudut datang (i) serta sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal yang disebut sudut bias (r). Karena di dalam gelas terdapat air maka, sinar yang datang setelah melewati bidang batas membelok ke arah garis normal di medium 2 yaitu medium air. Jadi sinar bias di sini bergerak mendekati garis normal, sehingga terlihat di sini itu sudut yang terbentukantara sinar datang dengan garis normal yaitu sudut datang lebih besar dari sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal yaitu sudut bias atau kita dapat menulisnya i > r.]
*Muncul slide bertuliskan “apa yang terjadi ketika sinar laser dari bawah kotak
diarahkan kedalam air.]
*Muncul video fenomena sinar laser yang diarahkan ke dalam kotak berisi airnamun dari bawah kotak.*
*Muncul side bertuliskan “Hal aneh apa yang kalian lihat?”, „Sinar laser
membelok!!! Sama seperti ketika laser diarahkan dari atas kotak”, dan “Iya...
benar, sama”*
Narator: [Mari sekarang kita gambar konsep-konsep yang ada dalam peristiwa sinar laser dari air ke udara.]
*Menggambarkan dan menjelaskan konsep-konsep yang ada dalam peristiwa sinar laser dari air ke udara.*
Penjelasan narator ketika menggambarkan konsep-konsep :
[Sama seperti tadi, ketika sinar laser dinyalakan, sinar datang yang merambat di medium 1 yaitu air akan menuju bidang batas. Pada titik temu antara sinar datang dengan bidang batas kita tarik kembali garis yang tegak lurus bidang batas yaitu garis normal. Ketika kita melihat kotak ini berisi penuh air, maka sinar yang ada di dalam kotak ini, maka sinar yang ada di dalam kotak ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
akan memiliki arah yang sama dengan arah sinar datang. Namun di sini hanya berisi setengah air saja, sehinga yang terjadi adalah sinar yang masuk dari bidang batas atau sinar yang keluar dari air akan menjauhi garis normal. Jadi, sinar bias ini yang merambat di medium 2 yaitu udara membelok menjauhi garis normal dan terlihat pula bawa sudut datang yang kita simbolkan dengan huruf i lebih kecil dari sudut bias yang simbolkan dengan huruf r atau. Atau dapat kita tulis i < r.]
Bagian 2
*Muncul slide bertuliskan bagian 2*
*Video penjelasan mengenaisifat-sifat sinar bias (dengan dubing tentang penjelasan).*
Penjelasannya:
Adapun sifat-sifat dari sinar bias, yaitu
1. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Dalam peristiwa ini sudut bias (r) akan lebih kecil daripada sudut datang (i).
2. Sinar datang tegak lurus bidang batas, maka akan diteruskan. Jika sinar datang tegak urus pada permukaan bidang batas(sudut datang sama dengan 90 derajat terhadap bidang datar), bagian sinar yang datang akan diteruskan tanpa berubah arah. Sinar yang datang menuju bidang batas akan mengalami pembelokan ke bawah.
3. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Dalam peristiwa ini sudut bias (r) akan lebih besar daripada sudut datang (i).
*Video penjelasan mengenai indeks bias medium (dengan diiringi musik)*
Penjelasannya: “Peristiwa membeloknya sinar diakibatkan oleh kecepatan rambat cahaya yang dipengaruhi oleh kerapatan mediumnya. Di dalam medium yang kurang rapat, kecepatan rambat cahaya lebih besar dibandingkan pada medium yang lebih rapat. Perbandingan cepat rambat cahaya dari dua medium tersebut selanjutnya kita sebut sebagai indeks bias. Ada 2 macam indeks bias yaitu indeks bias mutlak dan indeks bias relatif. Indeks bias mutlak adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengancepat rambat cahaya di medium tersebut. Secara matematis
dimana n: indeks bias mutlak medium, c: cepat rambat cahaya di ruang
hampa (3 x 10m/s),v: cepat rambat cahaya di suatu medium. Indeks bias relatif (n1,2 ) merupakan perbandingan indeks bias suatu medium (n1) dengan indeks bias medium lain (n2).*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Narator: [Setelah kita mengetahui fenomena dan konsep-konsep yang ada di dalam video. Mari sekarang kita meneliti teori apa yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.]
*Menunjukkan kembali gambar konsep-konsep yang ada dalam peristiwa sinar laser dari udara ke air.*
Narator: [Mari kita lihat kembali gambar yang telah kita buat. Di sini sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan ketiganya berpotongan pada satu titik. Hal ini berlaku pada semua keadaan. Dapat dilihat ketika sinar datang dari medium udara ke air sama seperti ketika sinar datang dari medium air ke udara. Bidang datar yang kita maksud disini adalah bidang dimana sinar-sinar tersebut kita gambarkan. Karena kita menggambarnya di papan tulis, maka yang kita disebut dengan bidang datar adalah papan tulis. Nah ketika kita menggambar sinar-sinar tersebut diatas kertas, maka yang kita sebut sebagai bidang datar adalah kertas.]
*Slide bertuliskan ”Peristiwa pembiasan dijelaskan dengan teori Hukum Snellius.
Nama Hukum ini diambil dari nama seorang fisikawan berkebangsaan Belanda yaitu Willeboard Snellius (menampilkan foto Willeboard Snellius). Pernyataan atas keadaan pembiasan tersebut sekarang kita kenal sebagai Hukum I Snellius atau Hukum I Pembiasan.”
*Muncul slide pernyataan (dengan diiringi musik): “Hukum I Snellius adalah “Sinar datang, sinar bias, garis normal berada pada satu bidang datar.”*
*Menampilkan video penjelasan keterkaitan antara peristiwa pembiasan dengan Hukum II Snellius (dengan dubing penjelasan)*
Narator: [*menampilkan gambar peristiwa sinar laser dari udara ke air* Dari kenyataan yang terjadi pada fenomena sinar laser di atas tampak bahwa sinar datang dari medium 1 yaitu udara menuju medium 2 yaitu air, sinar bias bergerak membelok mendekati garis normal. *menampilkan gambar peristiwa sinar laser dari air keudara* Sedangkan ketika sinar datang dari medium 1 yaitu air menuju medium 2 yaitu udara, sinar bias bergerak membelok menjauhi garis normal. Peristiwa pembiasan kemudian dijelaskan Snellius dengan teori yang sekarang kita kenal dengan Hukum II Snellius. Pernyataan Hukum II Snellius adalah “Sinar datang dari medium kurang rapat
menuju ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.”
Bagian 2
*Muncul slide bertuliskan bagian 3*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Narator: [Setelah ini kita akan meneliti sebenarnya apa sih yang yang membuat sinar tersebut membelok ketika masuk ke dalam air.]
*Video mengenai penjelasan terjadinya peristiwa pembiasan (dengan gambar dan slide show)*
*Menampilkan gambar diagram yang dialami cahaya: pemantulan & pembiasan*
Penjelasan: Seperti yang telah dipelajari dalam subab cahaya bahwa cahaya dipantulkan dan juga dibiaskan (ditransmisikan). Dibiaskan itu istilahnya ditransmisikan artinya sinar tersebut dapat diteruskan atau dibelokkan. Di sini cahaya dari sinar laser mengalami proses pembiasan. Pembiasan cahaya terjadi apabila cahaya melewati batas dua medium yang berbeda kerapatannya (misalnya udara dengan air), ditandai dengan pembelokan cahaya pada bidang batas tersebut. Cahaya dapat membelok karena pada fenomena sinar laser ini cahaya yang memiliki cepat rambat merambat dari medium udara menuju air atau sebaliknya dari air ke udara. Dimana kecepatan merambat dipengaruhi oleh indeks bias medium. Sedangkan indeks bias medium berkaitan dengan kerapatan mediumnya.Kerapatan medium merupakan perbandingan masssa medium dengan volume medium tersebut. nama lainnya adalah massa jenis.
*Menampilkan video penjelasan (dengan potret dan gambar diagram peristiwa pembiasan pada sinar laser dari udara ke air)*
Penjelasan: Lihat gambar, cahaya datang dengan sudut i dan dibiaskan dengan sudut r. Cepat rambat cahaya di medium 1 adalah v1 dan di medium 2 menjadiv2. Di sini terdapat hubungan antara cepat rambat cahaya dengan indeks bias medium. Ketika cahaya bergerak ke suatu medium yang kerapatan mediumnya lebih rapat contohnya fenomena saat cahaya merambat dari udara ke air, maka itu artinya cahaya masuk dari medium yang indeks bias mediumnya kecil ke medium yang indeks biasnya lebih besar. Dan karena itu cepat rambat cahaya semakin berkurang, oleh sebab itu besar sudut bias yang terbentuk lebih kecil dari sudut datang (r < i), maka terlihat pada gambar, sinar bias bergerak dibelokkan mendekati garis normal.
*Menampilkan video penjelasan (dengan potret dan gambar diagram peristiwa pembiasan pada sinar laser dari air ke udara)*
Berlaku untuk kebalikannya, ketika cahaya bergerak ke suatu medium yang kerapatan mediumnya kurang rapat contohnya fenomena saat cahaya merambat dari air ke udara, maka itu artinya cahaya masuk dari medium yang indeks biasnya besar ke medium yang indeks biasnya lebih kecil. Dan karena itu cepat rambat cahaya semakin bertambah, oleh sebab itu besar sudut bias yang terbentuk lebih besar dari sudut datang (r > i), maka terlihat pada gambar sinar bias bergerak dibelokkan menjauhi garis normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
*Menampilkan video penjelasan (dengan diiringi musik)*
Penjelasan: Snellius menjelaskan peristiwa tersebut dengan rumusan teori yang memberikan hubungan antara sudut datang dengan sudut bias pada cahaya yang melalui batas antara 2 medium yang berbeda kerapatan mediumnya.
Rumusan Hukum II Snellius yaitu perbandingan antara sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r) selalu konstan.
Secara matematis dirumuskan menjadi
dimana
sehinga
atau n1 sin i = n2 sin r
*Menampilkan kesimpulan mengenai point-point apa saja yang telah dipelajari bersama melalui slide show (dengan dubing dan diiringi musik)*
1. Jadi pembiasan cahaya adalah suatu peristiwa dimana cahaya diteruskan atau dibelokkan ketika merambat melalui dua medium yang berbeda kerapatannya.
2. Sinar datang adalah sinar dari sumber cahaya menuju bidang batas yang merambat di medium 1.
3. sinar bias adalah sinar yang masuk melalui bidang batas yang merambat di medium 2.
4. Bidang batas adalah bidang yang membatasi medium 1 dengan medium 2. 5. Garis normal adalah garis yang tegak lurus bidang batas. Garis ini ditarik
dari titik temu sinar datang dengan bidang batas. 6. Sudut datang (i) adalah sudut yang terbentuk antara sinar datang dengan
garis normal. 7. Sudut bias (r) adalah sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis
normal. 8. Indeks bias mutlak medium (n) adalah perbandingan cepat rambat cahaya di
ruang hampa (c = 3 x 108) dengancepat rambat cahaya di medium tersebut (v).
9. Indeks bias relatif (n1,2 ) merupakan perbandingan indeks bias suatu medium (n1) dengan indeks bias medium lain (n2).
*Closing*
Narator : [Terimakasih sudah menyaksikan video ini. Semoga melalui video ini kaian dapat memahami lebih dalam mengenai peristiwa pembiasan.]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian
Siswa SMA kelas X
Siswa SMP kelas VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI