Upload
doque
View
226
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGANPERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM, PERSEPSISOSIALISASI PERPAJAKAN, PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADIStudi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Happy KurniasariNIM : 122114071
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2016
HUBUNGANPERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM, PERSEPSISOSIALISASI PERPAJAKAN, PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADIStudi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Happy KurniasariNIM : 122114071
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2016
HUBUNGANPERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM, PERSEPSISOSIALISASI PERPAJAKAN, PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADIStudi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Happy KurniasariNIM : 122114071
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN PERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM, PERSEPSI
SOSIALISASI PERPAJAKAN, PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Happy Kurniasari
NIM : 122114071
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
HUBUNGAN PERSEPSI SELF ASSESSMENTSYSTEM, PERSEPSISOSIALISASI PERPAJAKAN, PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADIStudi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
Oleh:Happy KurniasariNIM: 122] 14071
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
M.Trisnawati R, S.E.,M.Si., Ak.,QIA
ii
Tanggal: 19 Mei 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
HUBUNGAN PERSEPSI SELF ASSESSMENTSYSTEM, PERSEPSISOSIALISASI PERPAJAKAN, PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN
DENGAN PERSEPSI KEPATUBAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADIStudi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh:Happy KurniasariNIM: 122114071
Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada Tanggal 08 Juni 2016
dan dinyatakan memenuhi syarat
Tanda TanganSusunan Dewan Penguji
Nama Lengkap
Anggota Trisnawati Rahayu., S.E., M.Si., Ak., QIA., C.A.
Anggota YFM. Gien Agustinawansari, Dra, M.M., Ak., c.A.
Ketua Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.,Si., Ak., c.A.
Sekretaris Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., c.A.
Anggota Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., c.A.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah
dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya”
Yesaya 40: 29
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Papaku Bambang Irianto dan Mamaku Bernadetha Murtini
Kakakku Soni Kurnianto dan Adekku Dimas Kurniawan
Keluarga besarku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATADHARMAFAKULTAS EKONOMI
lURUSAN AKUNTANSI- PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
HUBUNGAN PERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM, PERSEPSISOSIALISASI PERPAJAKAN, PERSEPSI TINGKAT PENDIDlKAN
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI(Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 8 luni 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesunggulmya bahwa dalam skripsiini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambildengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbolyang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yangsaya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dana tau tidak terdapat bagianatau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisanorang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengajamaupun tidak,dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasiltulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya temyata melakukantindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah dibelikan oleh universitas batal sayaterima.
Yogyakarta, 29 lull 2016Yang membuat pemyataan,
Happy Kumiasari
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:Nama : Happy KumiasariNIM : 122114071
Demi pengembangan i1mu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN PERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM, PERSEPSISOSIALISASI PERPAJAKAN, PERSEPSI TINGKAT PENDIDlKAN
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADIStudi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas SanataDharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,mempublikasikannya di intemet atau media lain untuk kepentingan akademistanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama sayasebagai penulis.
Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di Yogyakarta,Pada tanggal 29 Juli 2016
Happy Kumiasari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Univeritas Sanata Dharma.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Univeritas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian di Universitas Sanata Dharma kepada penulis.
2. M.Trisnawati R., S.E., M,SI., Ak., QIA selaku Pembimbing Skripsi yang
telah sabar membimbing dan memberikan masukan-masukan yang
bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt., selaku dosen yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang selalu membimbing dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan
studi.
5. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Tengah II dan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surakarta yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Papa dan mama beserta keluarga besar yang selalu memperhatikan, memberi
masukan, memberi semangat dan doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Benediktus Bima Kencana Wiraubhaya, yang selalu memberi semangat,
senyuman, doa dan bersedia menemani perjalanan hidup berproses bersama
sampai saat ini.
8. Tesa, Karin, Arisna, dan Shindy sahabat seperjuangan yang banyak
membantu, menemani, dan memberi dukungan.
9. Teman-teman seperjuangan MPAT Kelas E, Akuntansi 2012 yang sudah
berdinamika bersama selama perkuliahan.
10. Seluruh Responden, atas waktu yang diberikan untuk mengisi kuesioner ini.
Penelitian ini tidak akan berhasil tanpa bantuan para Responden.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat untuk
penulisan berikutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 29 Juli 2016
~~Happy Kumiasari
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xiv
ABSTRAK ....................................................................................................... xv
ABSTRACK ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 6
A. Pajak ..................................................................................................... 6
1. Pengertian Pajak ....................................................................... 6
2. Fungsi Pajak ............................................................................. 7
3. Syarat Pemungutan ................................................................... 8
4. Sistem Pemungutan Pajak ....................................................... 9
B. Wajib Pajak .......................................................................................... 10
1. Pengertian Wajib Pajak ........................................................... 10
2. Wajib Pajak Patuh ................................................................... 10
3. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak .............................................. 10
C. Pajak Penghasilan ................................................................................. 12
1. Pengertian Pajak Penghasilan ................................................... 12
2. Subjek Pajak Penghasilan ......................................................... 12
3. Objek Pajak .............................................................................. 13
D. Self Assessment System ......................................................................... 13
E. Sosialisasi Perpajakan .......................................................................... 15
1. Pengertian Sosialisasi Perpajakan ............................................ 15
2. Indikator Sosialisasi Perpajakan ............................................... 16
F. Tingkat Pendidikan .............................................................................. 17
G. Kepatuhan Wajib Pajak ........................................................................ 19
1. Pengertian Kepatuhan Pajak ..................................................... 19
2. Kriteria Wajib Pajak Patuh ....................................................... 19
H. Persepsi ................................................................................................ 21
I. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 23
J. Desain Penelitian .................................................................................. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 25
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 25
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 26
D. Penetapan Populasi dan Sampel ........................................................... 26
E. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................ 27
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 27
G. Variabel Penelitian ............................................................................... 28
H. Instrumen Penelitian ............................................................................. 36
I. Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 37
J. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 38
K. Teknik Analisis Data ............................................................................ 40
BAB IV GAMBARAN UMUM ...................................................................... 42
A. Gambaran KPP Pratama Surakarta ...................................................... 42
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 53
A. Deskripsi Karakteristik Responden ...................................................... 53
B. Deskripsi Variabel Penelitian ............................................................... 57
C. Pengujian Instumen Penelitian ............................................................. 61
1. Uji Validitas ............................................................................. 61
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 63
D. Analisis Data ........................................................................................ 66
E. Pembahasan .......................................................................................... 69
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 76
A. Kesimpulan ........................................................................................... 76
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 76
C. Saran ..................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 79
LAMPIRAN ..................................................................................................... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Statistik Kepatuhan Wajib Pajak ................................................... 2
Tabel 3.1 Skala Likert .................................................................................... 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 37
Tabel 3.3 Nilai (score) Jawaban ..................................................................... 38
Tabel 3.4 Batasan Skor Reliabilitas Alpa Cronbach ...................................... 40
Tabel 3.5 Sifat Hubungan Korelasi Berdasarkan Nilai r................................ 41
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 54
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................... 54
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......... 55
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .......................... 55
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan perbulan......... 56
Tabel 5.6 Deskriptif Statistika........................................................................ 57
Tabel 5.7 Kategori Skor Jawaban Persepsi Self Assessment System .............. 57
Tabel 5.8 Kategori Skor Jawaban Persepsi Sosialisasi Perpajakan ............... 59
Tabel 5.9 Kategori Skor Jawaban Persepsi Tingkat Pendidikan.................... 60
Tabel 5.10 Kategori Skor Jawaban Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak ............. 61
Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Self Assessment System ...... 62
Tabel 5.12 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Sosialisasi Perpajakan ........ 62
Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan ............ 63
Tabel 5.14 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak ..... 63
Tabel 5.15 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Self Assessment System ................ 64
Tabel 5.16 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Sosialisasi Perpajakan ................... 64
Tabel 5.17 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Tingkat Pendidikan ....................... 65
Tabel 5.18 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak................. 65
Tabel 5.19 Uji Korelasi Spearman Persepsi Self Assessment System dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi ........................... 66
Tabel 5.20 Uji Korelasi Spearman Persepsi Sosialisasi Perpajakan dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi ........................... 67
Tabel 5.21 Uji Korelasi Spearman Persepsi Tingkat Pendidikan dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi ........................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Desain Penelitian .......................................................................... 24
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Surakarta ................................ 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian ................................................................ 83
LAMPIRAN 2 Kuesioner ............................................................................... 84
LAMPIRAN 3 Tabulasi .................................................................................. 93
LAMPIRAN 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................ 103
LAMPIRAN 5 Hasil Uji Korelasi ................................................................... 109
LAMPIRAN 6 Hasil Pengolahan Data Responden ........................................ 110
LAMPIRAN 7 Hasil Pengolahan Variabel ..................................................... 112
LAMPIRAN 8 Tabel r .................................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM, PERSEPSI
SOSIALISASI PERPAJAKAN, PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
(Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta)
Happy Kurniasari
NIM : 122114071
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Wajib Pajak terdaftar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun
penambahan jumlah Wajib Pajak terdaftar tersebut tidak diimbangi dengan
kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Hal ini dapat dilihat pada jumlah
Wajib Pajak terdaftar Wajib SPT tahun 2015 yang mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan tahun 2014. Masalah kepatuhan tersebut menjadi kendala
dalam pemaksimalan penerimaan pajak. Penelitian ini bertujuan mengetahui
hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi Sosialisasi Perpajakan,
persepsi Tingkat Pendidikan dengan persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Teknik pengambilan
sampel menggunakan Convenience Sampling. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada Wajib Pajak Orang Pribadi di
KPP Pratama Surakarta. Teknik analisis data adalah korelasi Spearman Rank.
Hasil uji korelasi Spearman Rank menunjukkan bahwa ada hubungan yang
positif persepsi Self Assessment System, persepsi Sosialisasi Perpajakan, persepsi
Tingkat Pendidikan dengan persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACK
RELATIONSHIP OF PERCEPTION OF
THE SELF ASSESSMENT SYSTEM, PERCEPTIONS
OF SOCIALIZATION TAXATION, LEVEL OF EDUCATION
PERCEPTION WITH THE PERCEPTION INDIVIDUAL
TAXPAYER COMPLIANCE
A Case Study at the Office of Pratama Tax Services, Surakarta
Happy Kurniasari
Student Number : 122114071
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
Registered taxpayers continue to experience increased from year to year,
but the increase of the number of registered taxpayers was not offset by taxpayer
compliance in paying taxes. This can be seen in the number of registered
taxpayers obligated to SPT 2015 which experience a decrease when compared to
the year 2014. The compliance problems become obstacles in maximizing tax
revenues. This research aims to know the relationship of perception of the Self
Assessment System, perception of socialization taxation, level of education
perception with the perception individual Taxpayer Compliance in the Office of
Pratama Tax Services Surakarta.
This type of research is a case study. Sampling technique is Convenience
Sampling. The data collection was done by distributing the questionnaire to the
private Taxpayer KPP Pratama Surakarta. Data analysis technique is Spearman
Rank correlations.
Spearman Rank correlation showed that there was a positive relationship
perceptions of the Self Assessment System, perception of socialization taxation,
level of education perception with the perception individual Taxpayer Compliance
at the Office of Pratama Tax Services Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional salah satunya adalah
pajak. Penerimaan pajak secara tidak langsung bertujuan untuk
meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Pajak
merupakan aspek penting bagi kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Sistem perpajakan selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai
perkembangan masyarakat dan negara, baik dalam bidang kenegaraan
maupun dalam bidang sosial dan ekonomi. Pemungutan pajak merupakan
suatu bentuk kewajiban warga negara selaku Wajib Pajak serta peran aktif
untuk membiayai berbagai keperluan negara yaitu berupa pembangunan
nasional yang pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan
untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.
Perubahan sistem pemungutan pajak dari Official Assessment
System menjadi Self Assessment System, merupakan salah satu sistem
pemerintah yang melibatkan masyarakat atau Wajib Pajak untuk
meningkatkan kemandirian dan kejujuran dalam menghitung dan
menetapkan pajak. Self Assessment System yang dianut undang-undang
perpajakan Indonesia memberikan kepercayaan penuh terhadap Wajib
Pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri kewajiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perpajakannya, atau dengan kata lain bahwa Wajib Pajak diberi
kepercayaan penuh untuk melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
Pelaksanaan Self Assessment System dalam Wajib Pajak tidak
terlaksana sesuai yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya
kepatuhan dan kesadaran Wajib Pajak, terlihat dari tingkat penyampaian
SPT Tahunan. Berdasarkan data di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Surakarta menunjukkan rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak.
Tabel 1.1
Statistik Kepatuhan Wajib Pajak
2012 2013 2014 2015
WP Terdaftar 80.545 85.085 93.861 100.079
WP Terdaftar Wajib SPT 64.023 63.705 63.400 59.955
Realisasi SPT Tahunan 36.909 41.245 42.860 42.756
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat realisasi SPT Tahunan
pajak di KPP Pratama Surakarta mengalami penurunan dari tahun ke tahun
sebesar 42.756 pada tahun 2015. Hal tersebut menyatakan bahwa tingkat
kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan SPT tahunan masih rendah dan
jauh dari target yang diinginkan.
Beberapa hal yang memicu rendahnya tingkat kepatuhan
penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak di KPP Pratama Surakarta salah
satunya adalah sosialisasi perpajakan. Kurangnya sosialisasi perpajakan
dapat berdampak pada rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
melaporkan SPT. Selain kurangnya sosialisasi perpajakan, hal lain yang
dapat memicu rendahnya tingkat penyampaian SPT Tahunan adalah
tingkat pendidikan. Wajib Pajak yang berpendidikan tinggi diharapkan
bisa lebih mengerti dan lebih paham tentang pentingnya kesadaran dalam
membayar pajak sebagai salah satu kewajiban dibandingkan dengan Wajib
Pajak yang berpendidikan rendah. Apabila tingkat pendidikan Wajib Pajak
tinggi maka sudah sewajarnya tingkat kepatuhan untuk melaporkan SPT
Tahunan juga tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan persepsi Self Assessment System dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi?
2. Bagaimana hubungan persepsi Sosialisasi Perpajakan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi?
3. Bagaimana hubungan persepsi Tingkat Pendidikan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan persepsi Self Assessment System dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Untuk mengetahui hubungan persepsi Sosialisasi Perpajakan dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Untuk mengetahui hubungan persepsi Tingkat Pendidikan dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
D. Manfaat Penelitiaan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada pihak-pihak yang
terkait dalam hal penyelesaian penelitian dan penulisan ini yaitu antara
lain :
1. Penulis
Penelitian diharapkan mampu memberikan jawaban atas banyaknya
pertanyaan terkait dengan penulisan skripsi juga sebagai media untuk
menambah wawasan dalam bidang perpajakan yang diminati penulis.
2. Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu rekan-rekan
mahasiswa lain yang ingin lebih menggali bidang perpajakan, juga
sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, selain itu juga dapat
menjadi referensi yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian
sejenis pada waktu yang akan datang.
3. Kantor Pelayanan Pajak
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk menyumbangkan
pemikiran dan sarana-sarana terhadap kualitas pelayanan yang telah
dilakukan sehingga menimbulkan kepatuhan Wajib Pajak untuk
membayar Pajak Penghasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori pendukung, dan perumusan
hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengambilan
sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
teknik pengujian instrumen, teknik analisis data dan uji
hipotesis.
Bab IV Gambaran Umum
Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai sejarah, visi dan
misi, serta struktur organisasi.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan
pembahasannya.
Bab IV Penutup
Bab ini berisi tentang simpulan, keterbatasan penelitian,
dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pajak
1. Pengertian Pajak
Menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), “pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.“
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro (2011:1), “Pajak adalah iuran
rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang
berlangsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.”
Berdasarkan pengertian pajak di atas terdapat beberapa hal pokok
yang dapat disimpulkan, yaitu :
a. Berdasarkan Undang-undang
Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang
serta aturan pelaksanaannya.
b. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara
langsung dapat ditujuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat
ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
c. Iuran dari rakyat kepada negara
Yang berhak memungut pajak hanya negara. Iuran tersebut berupa
uang (bukan barang).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni
pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
2. Fungsi Pajak
The Four R adalah istilah populer yang mengacu pada fungsi pajak
yang dipungut oleh negara, yaitu (Purwono, 2010: 8-10):
a. Penerimaan (Revenue)
Fungsi penerimaan atau dikenal pula dengan istilah Fungsi
Anggaran (Budgetir) adalah fungsi utama dari pemungutan pajak.
Partisipasi dominan pajak sebagai penyokong pembiayaan
penyelenggaraan pemerintah yang meliputi belanja rutin
pemerintah, belanja pembangunan, belanja untuk keperluan
legislasi dan yudikasi, serta pembiayaan lainnya.
b. Pemerataan (Redistribution)
Pajak yang dipungut oleh negara selanjutnya akan dikembalikan
kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan fasilitas publik di
seluruh wilayah negara.
c. Pengaturan Harga (Repricing)
Fungsi ini sama pengertiannya dengan Fungsi Regulerent
(mengatur) yang lebih sering digunakan dalam literatur perpajakan.
Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau mencapai tujuan
tertentu dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
d. Legalitas Pemerintah (Representation)
Slogan revolusioner di Inggris yang menyerukan “no taxation
without representation”, mengimplikasikan bahwa pemerintah
membebani pajak atas warga negara, dan warga negara meminta
akuntabilitas dari pemerintah sebagai bagian dari kesepakatan
(pengenaan pajak tidak diputuskan secara sepihak oleh penguasa
tetapi merupakan kesepakatan bersama dengan rakyat melalui
perwakilannya diparlemen).
3. Syarat Pemungutan
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau
perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai
berikut (Purwono, 2010: 14) :
a. Syarat Keadilan
Pemungutan pajak dilaksanakan secara adil baik dalam peraturan
maupun realisasi pelaksanaannya.
b. Syarat Yuridis
Pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-undang yang
ditujukan untuk menjamin adanya hukum yang menyatakan
keadilan yang tegas, baik untuk negara maupun untuk warganya.
c. Syarat Ekonomis
Pemungutan pajak tidak boleh menghambat ekonomi rakyat,
artinya pajak tidak boleh dipungut apabila justru menimbulkan
kelesuan perekonomian masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
d. Syarat Finansial
Pemungutan pajak dilaksanakan dengan pedoman bahwa biaya
pemungutan tidak boleh melebihi hasil pemungutannya.
e. Syarat Sederhana
Sistem pemungutan pajak harus di rancang sesederhana mungkin
untuk memudahkan pelaksanaan hak dan kewajiban Wajib Pajak.
4. Sistem Pemungutan Pajak
a) Official Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak terutang
oleh Wajib Pajak.
b) Self Assessment System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
Wajib Pajak untuk menentukan atau menghitung sendiri beban
pajak terutang.
c) With Holding System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang
bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Wajib Pajak
1. Pengertian Wajib Pajak
UU No. 16 tahun 2000 pasal 1 ayat 1 tentang KUP disebutkan bahwa
“Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan , meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak
dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan perpajakan”.
2. Wajib Pajak Patuh
Menurut Abimanyu, yang dikutip oleh Gardina (2006) Wajib Pajak
patuh berarti Wajib Pajak tersebut telah sadar yaitu memahami akan
hak dan kewajiban pajaknya serta melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakkan dengan benar.
3. Hak dan Kewajiban Wajib pajak
A. Kewajiban Wajib Pajak
a. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP.
b. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP.
c. Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar.
d. Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri), dan
memasukkan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu
yang telah ditentukan.
e. Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan.
f. Jika diperiksa wajib:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1) Memperlihatkan dan meminjam buku atau catatan,
dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain
yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh,
kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek
yang terutang pajak.
2) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau
ruangan yang dipandang perlu dan memberikan bantuan
guna kelancaran pemeriksaan.
g. Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan,
pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta,
Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk
merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu
ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan.
B. Hak-hak Wajib Pajak
a. Mengajukan surat keterangan keberatan dan surat banding.
b. Menerima tanda bukti pemasukan SPT.
c. Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan.
d. Mengajukan permohonan penundaan penyampaiaan SPT.
e. Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran
pembayaran pajak.
f. Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang
dikenakan dalam surat ketetapan pajak.
g. Meminta pengambilan kelebihan pembayaran pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
h. Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan
sanksi, serta pembetulan surat ketetapan pajak yang salah.
i. Memberikan kuasa kepada orang untuk melaksanakan
kewajiban pajaknya.
j. Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak.
k. Mengajukan keberatan dan banding.
C. Pajak Penghasilan
1. Pengertian Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak
atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun
pajak (Casavera, 2009: 78).
2. Subjek Pajak Penghasilan
a. Orang Pribadi dan Warisan yang belum terbagi sebagai satu
kesatuan menggantikan yang berhak.
b. Badan terdiri dari PT, CV, perseroan lainnya, BUMN/BUMD
dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana
pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga dan
bentuk badan lainnya.
c. Bentuk Usaha Tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Objek Pajak
Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan. Penghasilan yaitu
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia ataupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan bentuk
apapun.
D. Self Assessment System
Sistem merupakan seperangkat unsur yang secara teratur berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas. Selanjutnya dalam mengefektifkan
pemungutan pajak secara maksimal dibutuhkan sistem yang tepat, dimana
dalam sistem ini diharapkan jumlah penerimaan pajak meningkat.
Menurut Dania (2009: 1)“Self Assesmentt System adalah sistem
pemungutan pajak memberikan wewenang, kepercayaan, tangguang jawab
kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan
melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar”.
Sistem pemungutan ini baru dikenalkan pada saat terjadinya
reformasi perpajakan yaitu sejak tanggal 1 Januari 1984 sebagai pengganti
sistem official assesment yang berlaku sebelumnya (Purwono, 2010: 12).
Dianutnya Self Assessment System diharapkan membawa misi dan
konsekuensi adanya perubahan sikap kesadaran warga masyarakat untuk
membayar pajak secara suka rela, karena dari sisi administrasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pengawasan maka semakin besar tingkat kepatuhan sukarela (valuntari
compiance) semakin kecil pula kebutuhan untuk mengawasinya.
Tata cara pemungutakan pajak dengan Self Assessment System
akan berhasil dengan baik apabila masyarakat mempunyai pengetahuan
dan disiplin pajak yang tinggi, dimana ciri-ciri Self Assessment System
adalah kepastian hukum, sederhana perhitungannya, mudah
pelaksanaanya, lebih adil dan merata, dan perhitungan pajak dilakukan
oleh Wajib Pajak.
Menurut Rimsky K. Judisseno selanjutnya dikutip oleh Rahayu
(2010: 102), menjelaskan bahwa:
Self Assessment System diberlakukan untuk memberikan
kepercayaan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat guna meningkatkan
kesadaran dan peran masyarakat dalam menyetorkan pajaknya.
Konsekuensinya, masyarakat harus benar-benar mengetahui tata cara
perhitungan pajak dan segala sesuatu yang berhubungan dengan peraturan
pemenuhan perpajakan.
Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan
pajak banyak tergantung pada Wajib Pajak sendiri (peranan dominan ada
pada Wajib Pajak). Ciri-ciri Self Assessment System menurut Mardiasmo
(2011: 7) :
1. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
Wajib Pajak sendiri;
2. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang;
3. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
E. Sosialisasi Perpajakan
1. Pengertian Sosialisasi Perpajakan
Kegiatan Sosialisasi Perpajakan diatur dalam Peraturan
Direktorat Jenderal Pajak No: Per-03/PJ/2013 tentang Pedoman
Penyuluhan Perpajakan. Istilah Sosialisasi tidak digunakan dalam
peraturan tersebut, istilah yang digunakan adalah istilah yang
mempunyai arti sama yaitu penyuluhan. Dalam peraturan tersebut
disebutkan mengenai pengertian Penyuluhan Perpajakan yaitu
“Penyuluhan Perpajakan adalah suatu upaya dan proses memberikan
informasi perpajakan kepada masyarakat, dunia, dan lembaga
pemerintahan maupun non-pemerintahan” [Pasal 1 ayat (1)].
Beberapa ahli juga menyebutkan pengertian sosialisasi yaitu:
Menurut Mustafa (2005: 10), sosialisasi adalah satu konsep
umum dimaknakan sebagai proses dimana kita belajar melalui
interaksi dengan orang lain, tentang cara berfikir, merasakan dan
bertindak dimana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat
penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif.
Menurut Basalamah (2004: 196), sosisalisasi adalah suatu
proses dimana orang-orang mempelajari sistem nilai, norma dan pola
perilaku yang diharapkan oleh kelompok suatu bentuk transformasi
dari orang tersebut sebagai orang luar menjadi organisasi efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
sosialisasi perpajakan merupakan suatu upaya dari Dirjen Pajak untuk
memberikan informasi, pemahaman dan pembinaan kepada
masyarakat pada umunya dan Wajib Pajak pada khususnya mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Indikator Sosialisai Perpajakan
Indikator sosialisasi oleh Dirjen Pajak adalah kegiatan sadar
dan peduli pajak serta memodifikasi program pengembangan
pelayanan perpajakan yaitu:
1. Penyuluhan
Bentuk sosisalisasi yang diselenggarakan oleh Dirjen Pajak melalui
berbagai media, baik media elektronik maupun media massa
lainnya bahkan terkadang sampai mengadakan penyuluhan secara
langsung ke tempat (daerah) tertentu yang dianggap potensial
pajaknya tinggi dan membutuhkan informasi yang lengkap dan
terjamin kebenarannya.
2. Diskusi dengan Wajib Pajak dan tokoh masyarakat
Salah satu bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Dirjen Pajak
yang lebih menekankan pada komunikasi dua arah baik dari segi
petugas pajak maupun masyarakat khususnya Wajib Pajak yang
dianggap memiliki pengaruh atau dipandang oleh masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sekitarnya sehingga diharapkan mampu memberikan penjelasan
yang lebih baik terhadap masyarakat sekitarnya.
3. Informasi langsung dari petugas ke Wajib Pajak
Bentuk penyampaian informasi yang diperoleh secara langsung
oleh Wajib Pajak dari petugas yang bersangkutan (fiskus)
mengenai perpajakan.
4. Pemasangan billboard
Pemasangan billboard dan atau spanduk dipinggir jalan atau di
tempat-tempat lainnya yang strategis dan mudah dilihat oleh
masyarakat. Berisi pesan singkat, bisa berupa pertanyaan, kutipan
perkataan maupun slogan yang mudah dimengerti dan menarik
sehingga mampu menyampaikan tujuannya dengan baik.
5. Website Dirjen Pajak
Media sosialisasi (dalam menyampaikan informasi) yang dapat
diakses internet setiap saat dengan cepat dan mudah serta informasi
yang diberikanpun sangat lengkap, akurat, terjamin kebenarannya
dan up to date.
F. Tingkat Pendidikan
Pendidikan Wajib Pajak merupakan dasar pengetahuan Wajib
Pajak dalam merespon segala informasi tentang hakekat dan makna
pembayaran pajak bagi kepentingan pembangunan nasional. Pada
dasarnya pendidikan adalah perbuatan mendidik, sedangkan mendidik itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sendiri berarti membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
dengan sengaja agar menjadi seseorang yang dewasa, bertingkah laku baik
dan berbudi pekerti yang luhur sehingga timbul kesadarannya guna
berbakti kepada orang tua, bangsa dan tanah air (Riyono, 2011). Melalui
pendidikan terbentuklah kepribadian seseorang, boleh dikatakan hampir
seluruh kelakuan individu dipengaruhi oleh orang lain, karena pada
hakekatnya kelakuan manusia hampir semua bersifat sosial.
Menurut Rustiyaningsih, 2011 dalam Ernawati, 2014
Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin tinggi akan menyebabkan
masyarakat lebih mudah memahami ketentuan dan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan yang berlaku. Tingkat pendidikan yang
rendah juga akan berpeluang Wajib Pajak enggan melaksanakan
kewajiban perpajakan karena kurangnya pemahaman mereka terhadap
sistem perpajakan yang diterapkan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan
dimungkinkan seseorang itu akan lebih bertanggung jawab, lebih mengerti,
lebih banyak menyerap pengetahuan, keterampilan, kecakapan,
pengalaman, serta lebih sadar akan hak dan kewajibannya baik sebagai
warga negara maupun sebagai warga masyarakat. Pendidikan juga
dipandang sebagai jalan untuk mencapai kedudukan yang lebih baik di
dalam masyarakat, makin tinggi tingkat pendidikan yang diperoleh maka
makin besar harapan untuk mencapai tujuan tersebut (Johanes, 2011 dalam
Ernawati, 2014).
Apabila dikaitkan dengan pembayaran pajak maka sudah
sewajarnyalah jika tingkat pendidikan masyarakat tinggi, kesadaran untuk
membayar pajak tersebut juga akan lebih baik dibandingkan mereka yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
berpendidikan lebih rendah. Bagi mereka yang berpendidikan tinggi
tentunya lebih mengerti dan lebih paham tentang pentingnya membayar
pajak sebagai salah satu kewajiban sebagai warga negara (Johanes, 2011
dalam Ernawati, 2014).
G. Kepatuhan Wajib Pajak
1. Pengertian Kepatuhan Pajak
Menurut Kamus Umum bahasa Indonesia (2008: 1013), istilah
kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Dalam
perpajakan dapat memberi pengertian bahwa kepatuhan perpajakan
merupakan ketaatan, tunduk dan patuh serta melaksanakan ketentuan
perpajakan. Jadi, Wajib Pajak yang patuh adalah Wajib Pajak yang
taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang - undangan perpajakan.
Menurut Gunardi (2005: 4) pengertian kepatuhan pajak (tax
compliance) adalah “bahwa Wajib Pajak mempunyai kesediaan untuk
memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan - aturan yang
berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama,
peringatan, ataupun ancaman dan penerapan sanksi baik hukum
maupun administrasi”.
2. Kriteria Wajib Pajak Patuh
Menurut Undang-Undang No 16 Tahun 2000 mengenai
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dan 74/PMK.03/2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tentang penentuan Wajib Pajak patuh, kriteria Wajib Pajak Patuh
adalah :
a. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan,
meliputi:
1) Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan tepat waktu
dalam 3 (tiga) tahun terkahir.
2) Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat
dalam tahun terakhir untuk Masa Pajak Januari sampai
November tidak lebih dari 3 (tiga) Masa Pajak untuk setiap
jenis pajak dan tidak berturut-turut.
3) Seluruh Surat Pemberitahuan Masa dalam tahun terakhir
untuk Masa Pajak Januari sampai November telah
disampaikan.
4) Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat telah
disampaikan tidak lewat dari batas waktu penyampaian
Surat Pemberitahuan Masa Pajak berikutnya.
b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,
kecuali tunggakan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur
atau menunda pembayaran pajak. Tidak mempunyai tunggakan
pajak yang dimaksud adalah keadaan Wajib Pajak pada tanggal 31
Desember tahun sebelum penetapan sebagai Wajib Pajak Patuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga
pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut.
f. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
ukuran hukum tetap dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir.
Dengan demikian Wajib Pajak yang tidak dapat memenuhi kriteria
tersebut dapat digolongkan menjadi Wajib Pajak tidak patuh (Handayani,
2009 dalam Miladia, 2010).
H. Persepsi
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008: 1061) persepsi adalah :
1. Tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu; serapan.
2. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya.
Menurut Slameto (2010: 109) menyatakn bahwa :
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau
informasi kedalam otam manusia. Melalui persepsi manusia terus-
menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan
ini dilakukan lewat inderanya yaitu indera penglihat, pendengar,
peraba, perasa dan pencium.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat indera atau juga disebut sensoris stimulus merupakan salah satu
factor yang berperan dalam persepsi. Berkaitan dengan factor-faktor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa factor
menurut Walgito (2010: 101) yaitu:
1. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari individu yang mempersepsi, tetapi juga
dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung
mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun,
sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.
2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di
samping itu juga harus ada syarat sensoris sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,
yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan
responden diperlukan syaraf motoris.
3. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya
perhatian, yaitu langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka
mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi
dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau
sekumpulan objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
I. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian tentang Self Assessment System telah
dilakukan oleh peneliti. Sumpena (2015) melakukan penelitian mengenai
pengaruh pelaksanaan Self Assessment System dan Pengetahuan Pajak
terhadap kepatuhan Wajib Pajak survey di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bandung Karees. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial Self
Assessment System dan pengetahuan pajak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bandung Karees.
Diani, Astuti, dan Heru (2014) melakukan penelitian tentang
pengaruh sosialisasi, motivasi, dan pemahaman Wajib Pajak terhadap
kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial sosialisasi terhadap
kepatuhan Wajib Pajak sangat berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib
Pajak, khususnya pada PKP di KPP Pratama Malang Utara.
Ernawati (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh tingkat
pendidikan, pendapatan, dan kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan
Wajib Pajak. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, dan kualitas pelayanan fiskus secara simultan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
J. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.1 Desain Penelitian
= memiliki hubungan
Persepsi Self Assessment
System
Persepsi Sosialisasi
Perpajakan
Persepsi Tingkat Pendidikan
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Orang Pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini studi kasus yaitu salah satu teknik pengumpulan
data yang dibutuhkan dengan cara menarik sampel dari unit sampel
tertentu yang berhubungan dan dipelajari secara lebih mendalam
(Wiyono, 2011: 135). Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Surakarta yang terletak di Jalan Kyai H. Agus Salim No1, Laweyan,
Kota Surakarta, Jawa Tengah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2016 sampai dengan
bulan Maret 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar
di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah persepsi Self Assessment System, persepsi
Sosialisasi Perpajakan, persepsi Tingkat Pendidikan dengan persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
D. Penetapan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian (Nanang, 2010: 75). Populasi dalam penelitian ini
adalah 100.079 Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang miliki ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti dan dianggap bias mewakili
keseluruhan populasi (Nanang, 2010: 75). Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 100 Wajib Pajak Orang Pribadi yang
terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
convenience sampling. Menurut Siregar (2010: 148) convenience sampling
yaitu merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja,
anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden
untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih orang-orang yang terdekat
saja. Peneliti akan mengambil sebanyak 100 responden sebagai sampel
percobaan. Hasil tersebut didapatkan oleh peneliti dengan menggunakan
rumus Slovin.
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
e : Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance) = 10%
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat
pengambil data secara langsung pada subyek sebagai sumber
informasi untuk data yang dicari (Wiyono, 2011: 131). Kuesioner
diberikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi aktif yang terdaftar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
di KPP Pratama Surakarta. Kuisioner terdiri dari dua bagian,
pertama memuat pertanyaan tentang data diri responden dan kedua
berisi pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan variabel-
variabel penelitian. Kuisioner yang dibagikan berisi identitas
responden dan pertanyaan yang bersifat tertutup.
2. Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui
hasil pengolahan pihak kedua baik berupa data kualitatif maupun
data kuantitatif (Wiyono, 2011: 133). Selain itu ada data yang
diperoleh melalui data dokumen, kepustakaan dan sumber tertulis
lainnya berupa literatur dan peraturan yang memiliki hubungan
dengan pokok bahasan yang diteliti.
G. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel Bebas (Independent variable) yaitu variabel yang
mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel
yang lain, yang pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang
terjadi lebih dulu (Nanang, 2014: 61). Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut persepsi Self Assessment System (X1),
persepsi Sosialisasi Perpajakan (X2), dan persepsi Tingkat Pendidikan
(X3) yang dinyatakan dalam skor total hasil pengukuran pernyataan
responden mengenai ketiga variabel bebas tersebut yang akan
dilaksanakan di ruang lingkup KPP Pratama Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a. Persepsi Self Assessment System (X1)
Menurut Dania (2009: 1)“Self Assesmnet System adalah
sistem pemungutan pajak memberikan wewenang, kepercayaan,
tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya
pajak yang harus dibayar”. Indikator dari Self Assessment System
meliputi:
1. Mendaftar sendiri ke Kantor Pelayanan Pajak
Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri
ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan
dan Pengamat Potensi Perpajakan (KP4) yang wilayahnya
meliputi tempat tinggal atau kedudukan Wajib Pajak.
2. Menghitung sendiri oleh Wajib Pajak
Wajib Pajak menghitung sendiri pajak terutangnya.
Menghitung pajak penghasilan adalah menghitung besarnya
pajak terutang yang dilakukan pada setiap akhir tahun pajak,
dengan cara mengkalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan
pajaknya. Sedangkan memperhitungkan adalah mengurangi
pajak yang terutang dengan jumlah pajak yang dilunasi dalam
tahun berjalan yang dikenal sebagai kredit pajak.
3. Menyetor atau membayar pajak sendiri oleh Wajib Pajak
Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran sendiri dengan
mudah yang telah disediakan oleh pemerintah melalui bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
swasta maupun bank pemerintah dan kantor pos dengan
menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP).
4. Melapor sendiri oleh Wajib Pajak
Surat Pemberitahuan (SPT) mempunyai fungsi sebagai suatu
sarana bagi Wajib Pajak dalam melporkan dan
mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak
sebenarnya yang terutang. Surat Pemberitahuan berfungsi
untuk pembayaran atau pelunasan pajak baik yang dilakukan
Wajib Pajak sendiri maupun melalui mekanisme pemotongan
dan pemungutan yang dilkukan oleh pihak ketiga.
b. Persepsi Sosialisasi Perpajakan (X2)
Menurut Mustafa (2005: 10), sosialisasi adalah satu
konsep umum diartikan sebagai proses untuk belajar melalui
interaksi dengan orang lain, tentang cara berfikir, merasakan dan
bertindak dimana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat
penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif.
Indikator sosialisasi oleh Direktorat Jendral Pajak adalah
kegiatan sadar dan peduli pajak serta memodifikasi program
pengembangan pelayanan perpajakan yaitu:
1. Penyuluhan
Bentuk sosisalisasi yang diselenggarakan oleh Dirjen Pajak
melalui berbagai media, baik media elektronik maupun media
massa lainnya bahkan terkadang sampai mengadakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
penyuluhan secara langsung ke tempat (daerah) tertentu yang
dianggap potensial pajaknya tinggi dan membutuhkan
informasi yang lengkap dan terjamin kebenarannya.
2. Diskusi dengan Wajib Pajak dan tokoh masyarakat
Salah satu bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh Dirjen
Pajak yang lebih menekankan pada komunikasi dua arah baik
dari segi petugas pajak maupun masyarakat khususnya Wajib
Pajak yang dianggap memiliki pengaruh atau dipandang oleh
masyarakat sekitarnya sehingga diharapkan mampu
memberikan penjelasan yang lebih baik terhadap masyarakat
sekitarnya.
3. Informasi langsung dari petugas ke Wajib Pajak
Bentuk penyampaian informasi yang diperoleh secara
langsung oleh Wajib Pajak dari petugas yang bersangkutan
(fiskus) mengenai perpajakan.
4. Pemasangan billboard
Pemasangan billboard dan atau spanduk dipinggir jalan atau
di tempat-tempat lainnya yang strategis dan mudah dilihat
oleh masyarakat. Berisi pesan singkat, bisa berupa
pertanyaan, kutipan perkataan maupun slogan yang mudah
dimengerti dan menarik sehingga mampu menyampaikan
tujuannya dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5. Website Dirjen Pajak
Media sosialisasi (dalam menyampaikan informasi) yang
dapat diakses internet setiap saat dengan cepat dan mudah
serta informasi yang diberikanpun sangat lengkap, akurat,
terjamin kebenarannya dan up to date.
c. Persepsi Tingkat Pendidikan (X3)
Menurut Rustiyaningsih, 2011 dalam Ernawati, 2014
Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin tinggi akan
menyebabkan masyarakat lebih mudah memahami ketentuan dan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang
berlaku. Tingkat pendidikan yang rendah juga akan berpeluang
Wajib Pajak enggan melaksanakan kewajiban perpajakan karena
kurangnya pemahaman mereka terhadap sistem perpajakan yang
diterapkan.
Adapun indikator yang digunakan dalam mengukur variabel
tingkat pendidikan adalah:
1. Pemahaman Wajib Pajak.
Wajib Pajak memahami ketentuan dan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
2. Kemampuan dalam mengisi SPT.
Kemampuan dalam pengisian SPT oleh Wajib Pajak dapat
menentukan seberapa paham dan mengerti Wajib Pajak akan
pengetahuan dan menyadari akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara terlebih dalam kejujuran perhitungan pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Pemahaman pengertian penyelundupan pajak.
Pemahaman mengenai penyelundupan di maksudkan untuk
mengetahui seberapa paham Wajib Pajak tentang peraturan
dan ketentuan perundang-undangan perpajakan.
4. Minimnya tingkat pengetahuan Wajib Pajak.
Wajib Pajak yang memiliki pendidikan rendah berpeluang
enggan melaksanakan kewajiban perpajakan karena
kurangnya pemahaman mereka terhadap sistem perpajakan
yang diterapkan.
5. Tingginya tingkat pendidikan Wajib Pajak.
Wajib Pajak yang memiliki tingkat pendidikan tinggi
dianggap sudah mengerti akan tanggungjawab, hak dan
kewajiban sebagai warga negara yang baik terutama dalam
tanggungjawaban sebagai Wajib Pajak.
2. Variabel Dependen
Variabel Terikat (dependent variable), yaitu variabel yang diakibatkan
atau dipengaruhi oleh variabel bebas (Nanang, 2014: 61). Variabel
dalam penelitian ini yaitu Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y).
Adapun indikator yang digunakan dalam mengukur persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Tepat Waktu Penyampaian SPT
Penyampaian SPT oleh Wajib Pajak harus sesuai dengan
ketentuan dan tata cara perpajakan yaitu menyampaikan SPT
dengan tepat waktu.
2. Kebenaran Perhitungan Pajak
Wajib Pajak yang memahami dan mengerti akan
tanggungjawab sebagai Wajib Pajak akan melakukan
perhitungan dengan jujur dan tanpa kecurangan.
3. Tepat Waktu Membayar Pajak
Wajib Pajak membayar sendiri pajak terutangnya sesuai
dengan ketentuan dan tata cara perpajakan.
4. Tidak Memiliki Tunggakan Pajak
Wajib Pajak dikatakan patuh apabila tidak memiliki
tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan
pajak yang telah memperoleh izin mengangsur atau menunda
pembayaran pajak.
5. Tidak Melanggar Peraturan Perpajakan
Wajib Pajak dapat dinyatakan patuh jika tidak melanggar
peraturan yang telah berlaku dan mentaati setiap peraturan
yang telah dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
6. Hasil Audit Laporan Keuangan
Laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga
pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian selama 3 tahun berturut-turut.
3. Pengukuran Variabel
Pengukuran Variabel dengan menggunakan skala Likert yaitu
metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ke tidak
setujuannya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu
(Indiriantoro dan Supomo, 1999: 104). Adapun nilai kuantitatif yang
dikomposisikan digunakan dengan menggunakan skala Likert.
Responden diminta menyatakan tingkat kesetujuan atau
ketidaksetujuan. Variabel persepsi Self Assessment System, persepsi
Sosialisasi Perpajakan, persepsi Tingkat Pendidikan dan persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak menggunakan pengukuran dengan
memberikan skala pada masing-masing poin jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala Likert
Keterangan Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Hasil presentase dari variabel X dan Y dapat menunjukkan tinggi
atau tidaknya Self Assessment System, sosialisasi perpajakan, tingkat
pendidikan dan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi menurut responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Untuk dapat menilai hasil persentase variabel tersebut, maka diperlukan
batas-batas skor untuk masing-masing kategori.
Menurut Anzwar (2009: 109) perhitungan dilakukan dengan tahap sebagai
berikut :
Kategori tinggi : X ≥ Mi + Sdi
Kategori sedang : Mi – Sdi ≤ X ˂ Mi + Sdi
Kategori rendah : X ˂ Mi – Sdi
Keterangan:
X = Skor Total Variabel
Mi = Mean Ideal
Sdi = Standar Deviasi Ideal
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2007: 146).
Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen kuesioner untuk variabel persepsi Self Assessment System,
persepsi Sosialisasi Perpajakan, persepsi Tingkat Pendidikan, dan persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.2
Kisi-kisi/Matrik Instrumen Penelitian
Variabel
Penelitian
Indikator No. Butir
Instrumen
Self
Assssment
System
1. Mendaftar Sendiri ke KPP 1,2
2. Menghitung Sendiri oleh WP 3,4
3. Menyetor Sendiri oleh WP 5,6
4. Melapor Sendiri oleh WP 7,8
Sosialisasi
Perpajakan
1. Penyuluhan 1,2
2. Diskusi dengan Wajib Pajak dan
tokoh masyarakat 3
3. Informasi Langsung dari petugas
ke Wajib Pajak 4
4. Pemasangan billboard 5
5. Website Dirjen Pajak 6
Tingkat
Pendidikan
1. Pemahaman Wajib Pajak 1
2. Kemampuan dalam mengisi SPT 2
3. Pemahaman pengertian
penyelundupan pajak 3
4. Minimnya tingkat pengetahuan
Wajib Pajak 4
5. Tingginya tingkat pendidikan
Wajib Pajak 5
Kepatuhan
Wajib Pajak
1. Tepat Waktu Penyampaian SPT 1
2. Kebenaran Perhitungan Pajak 2
3. Tepat Waktu Membayar Pajak 3
4. Tidak Memiliki Tunggakan Pajak 4
5. Tidak Melanggar Peraturan
Perpajakan 5
6. Hasil Audit Laporan Keuangan 6
Sumber : Data diolah
I. Teknik Pengolahan Data
Terdapat tiga langkah dalam pengolahan data penelitian ini, seperti
yang telah dijelaskan oleh Siregar (2010: 206) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a. Editing
Editing adalah proses pengecekan atau pemeriksaan data yang
telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan
data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak
dibutuhkan.
b. Coding
Coding adalah kegiatan pemberian kode terutama pada tiap-tiap
data yang termasuk kategori yang sama. Coding yang dilakukan
adalah pemberian nilai (score) pada setiap jawaban yang terhimpun
Tabel 3.3
Nilai (score) Jawaban
Keterangan Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
c. Tabulating
Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel
yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1) Uji Validitas
Uji validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2012: 46). Pengujian
Validitas dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item – item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pertanyaan dengan total nilai setiap variabel. Korelasi setiap item
pertanyaan dengan nilai total setiap variabel dilakukan dengan teknik
korelasi yaitu Person Product moment dengan taraf signifikansi 5%.
Menurut Siregar (2013: 47) mengatakan bahwa suatu instrument
dikatakan valid apabila:
a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Soegiyono,
1999).
b. Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2), n=
jumlah sampel
c. Nilai Sig. ≤ α .
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai
hasil skala pengukuran tertentu. Untuk mengukur reliabilitas
digunakan Cronbach Alpha. Metode Cronbach Alpha digunakan
untuk menghitung reabilitas suatu test yang tidak mempunyai pilihan
„benar‟ atau „salah‟ maupun „ya‟ atau „tidak‟, melainkan digunakan
untuk menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau
perilaku (Siregar, 2013). Skala pengukuran dikatakan mempunyai
reliabilitas jika angka Cronbach Alpha positif dan ≥ 0,6 (Sarwono,
2007: 86).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.4
Batasan Skor Reliabilitas Alpha Cronbach
Skor Reliabilitas
<0,50 Rendah
0,50 – 0,60 Cukup
0,70 – 0,80 Tinggi
Sumber : Jogiyanto (2008: 52)
K. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Analisis deskriptif responden digunakan untuk memisahkan atau
mengelompokkan responden agar diperoleh gambaran mengenai jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, dan pendapatan
per bulan.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti telah menentukan banyaknya variasi
untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah persepsi Self
Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat
pendidikan dan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Uji Korelasi Peringkat Spearman (Rank-Spearman)
Teknik analisis data yang digunakan untuk menyelesaikan rumusan
masalah adalah analisis asosiatif. Menurut Siregar (2010: 213)
“analisis asosiatif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk
menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua
kelompok data atau lebih.” Selain itu dikarenakan penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menggunakan tingkat pengukuran data ordinal, maka menurut
Somantri dan Ali (2006: 217) uji statistik pada analisis asosiatif yang
tepat untuk penelitian ini adalah Spearman Rank Correlation.
Spearman Rank Correlation adalah suatu perhitungan yang
digunakan untuk menunjukkan ada hubungan antar variabel, dan
untuk melihat derajat keeratan kedua variabel yang dicari
hubungannya. Angka korelasi berkisar antara 0 sampai dengan ± 1
(artinya paling tinggi ± 1 dan paling rendah 0). Peneliti menggunakan
alat bantu SPSS untuk melakukan uji korelasi peringkat Spearman
Rank Correlation tersebut.
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan liniear dan
arah hubungan dua variabel. Jika koefisien korelasi positif, maka
kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika variabel X
tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi. Sebaliknya, jika koefisien
negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya
jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan rendah (dan
sebaliknya).
Tabel 3.5
Sifat Hubungan Korelasi Berdasarkan Nilai r
Interval r Sifat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat lemah
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Cukup kuat
0,600 – 0,799 Mendekati sempurna
0,800 – 1,000 Sempurna
Sumber: Sunyoto (2013: 216)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum KPP Pratama Surakarta
1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayana Pajak (KPP) Pratama Surakarta
KPP Pratama Surakarta sudah ada sejak lama dengan berbagai
nama dan istilah. Sebelumnya tahun 1966, KPP Pratama Surakarta
berstatus sebagai Kantor Dinas Luar Tingkat I (KDL Tk. I) Surakarta
dibawah wewenang wilayah kerja dari Kantor Inspeksi Keuangan (KIK)
Yogyakarta. Tahun 1966 karena semakin banyak jumlah Wajib Pajak dan
jumlah penerimaan pajak, KDL Tk. I Surakarta ditingkatkan menjadi
Kantor Inspeksi Keuangan (KIK) Surakarta yang membawahi diantara
KDL Tk. I Klaten dan pada akhir tahun 1966 KIK Surakarta berganti
istilah menjadi KIK Surakarta A.
Tanggal 1 April 1989 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor:
276/KMK.01/1989 tentang organisasi dan tata kerja DJP, KPP Surakarta
dipecah menjadi:
a. Kantor Pelayanan Pajak Surakarta Tipe B dengan wilayah kerja
meliputi Kotamadya Surakarta, Kabupaten Karanganyar dan
Kabupaten Surakarta.
b. Kantor Pelayanan Pajak Klaten dengan wilayah meliputi Kota
Administrasi Klaten, Kota Boyolali, Kabupaten Sukoharjo dan
Kabupaten Wonogiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
c. Unit Pemeriksa dan Penyidikan Pajak (UPP) Surakarta Tipe B,
dengan wilayah kerja se-eks-Karesidenan Surakarta (wilayah kerja
Kantor Inspeksi Pajak Surakarta).
Berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 tentang
Oraganisasi dan Tata Kerja Direktorat Jendral Pajak (DJP), wilayah kerja
KPP Surakarta meliputi Kotamadya Surakarta, Kabupaten Karangayar,
Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten serta Kantor Pelayanan Pajak
(Kapenpa) Sragen yang berkedudukan di Sragen.
Pembentukan KPP Pratama, merupakan bagian dari program
reformasi birokrasi perpajakan yang sifatnya komprehensif dan telah
berjalan sejak tahun 2002 yang ditandai dengan terbentuknya Kanwil dan
KPPWP Besar. Pmebentukan KPP Pratama lanjutan dilandasi oleh
terbitnya SE-19/PJ/2007 tanggal 13 April 2007 tentang Persiapan
Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern pada Kantor Wilayah
Direktorat Jendral Pajak (Kanwil DJP).
Sehubungan dengan reorganisasi di lingkungan DJP, KPP
Surakarta telah berubah menjadi KPP Pratama Suurakarta. KPP Pratama
Surakarta dibentuk berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pajak Kep-
141/PJ/2007 yang ditetapkan pada tanggal 3 Oktober 2007 tentang
Penerapan Organisasi, Tata Kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor
Wilayah (Kanwil) DJP Jawa Tengah II dan Kantor Pelayanan,
Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan di lingkungan Kanwil DJP Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tengah I, Kanwil DJP Jawa Tengah II, Kanwil DJP Daerah Istimewa
Yogyakarta. KPP Pratama Surakarta mulai beroperasi tanggal 30 Oktober
2007 dan sampai saat in wilayah KPP Pratama Surakarta sudah meliputi 5
(lima) kecamatan, yaitu Laweyan, Jebres, Serengan, Pasar Kliwon, dan
Banjarsari.
Pembentukan KPP Pratama diseluruh Indonesia berlangsung dalam
periode tahun 2007-2008. Perubahan yang dilakukan meliputi struktur
organisasi, proses bisnis, teknologi dan komunikasi, sarana dan prasarana,
serta manajemen sumber daya manusia. Perbaikan dalam sturktur DJP
terefleksi pada karakter kantor modern antara lain adanya Account
Represntative untuk pelayanan kepada Wajib Pajak, penerapan Kode Etik
Pegawai yang di awasi oleh Komite Kode Etik Pegawai, dan system
penggajian yang lebih baik.
KPP Pratama merupakan penggabungan 3 (tiga) jenis unit kantor
yang berbeda, yakni Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa),
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB), dan Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) dengan masing-masing seksi ke dalam seksi-seksi
yang baru sebagai berikut:
a. Waskon (Pengawasan dan Konsultasi)
Berdasarkan wilayah di Kota Surakarta, maka seksi waskon di KPP
Pratama Surakarta ini dibagi menjadi 4 (empat), dengan pembagian
wilayah sebagai berikut Waskon I untuk wilayah Kecamatan Laweyan,
Waskon II untuk wilayah Kecamatan Jebres, Waskon III untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
wilayah Kecamatan Serengan dan Pasar Kliwon, dan Waskon IV untuk
wilayah Kecamatan Banjarsari.
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
c. Seksi Pelayanan
d. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
e. Seksi Pemerikasaan
f. Seksi Penagihan
g. Sub Bagian Umum
2. Lokasi KPP Pratama Surakarta
KPP Pratama Surakarta berlokasi di Jalan Kyai Haji Agus Salim No.1
Surakarta 57417, Telepon (0271) 717522/718400/720821, Faksimili
(0271) 728436, Homepage DJP : www.pajak.go.id.
3. Fasilitas KPP Pratama Surakarta
KPP Pratama Surakarta dilengkapi dengan:
a. Aula yang terletak berdektan dengan taman berseri KPP Pratama
Surakarta.
b. Poli klinik yang dibuka setiap hari Senin dan Kamis, yang dilayani
oleh 1 (satu) orang dokter.
c. Lapangan tenis outdoor dihalaman belakang kantor.
d. Ruangan rapat khusus yang digunkana untuk pertemuan-pertemuan
khusus.
e. Koperasi Pegawai Negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
f. Mushola yang terletak dibelakang kantor sebagai sarana tempat
beribadah bagi pegawai yang beragama Islam.
4. Peran KPP Pratama Surakarta
KPP Pratama Surakarta, berperan untuk mengamankan dan meningkatkan
penerimaan Negara dari pajak serta non pajak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai upaya mengurangi
ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri guna membiayai tugas
pemerintah dan pembangunan. Selain itu, KPP Pratama juga berperan ikut
serta dalam pembangunan dunia usaha dan industri dalam negeri dengan
jalan memberikan fasilitas kebijakan fiskal.
5. Tugas Pokok, Fungsi, Visi dan Misi KPP Pratama Surakarta
a. Tugas Pokok KPP Pratama Surakarta
Tugas pokok dari KPP Pratama Surakarta yaitu melaksanakan
pelayanan, pengawasan administrasi, dan pemeriksaan sederhana
terhadap WP dalam bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM) dan Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam wewenang yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Fungsi KPP Pratama Surakarta
Beberapa fungsi yang dijalankan oleh KPP Pratama Surakarta
diantaranya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Melakukan pengumpulan dan pengelolaan data, penyajian
informasi perpajakan, pengamatan potensi perpajakan, dan
ekstensifikasi Wajib Pajak.
2. Melakukan penelitian dan penatausahaan surat pemberitahuan
tahunan, surat pemberitahuan masa, serta berkas Wajib Pajak.
3. Melakukan pengawasan pembayaran masa PPh, PPN dan PPnBM
dan Pajak Tidak Langsung Lainnya.
4. Melakukan penatausahaan piutang pajak, penerimaan penagihan,
penyelesaian keberatan, penatausahaan banding, dan penyelesaian
restitusi PPh, PPN dan PPnBM dan Pajak Tidak Langsung
Lainnya.
5. Melakukan pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi
perpajakan.
6. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak.
7. Melakukan pembetulan Surat Ketetapan Pajak.
8. Menghitung pengurangan sanksi pajak.
9. Melakukan penyuluhan dan konsultasi perpajaka serta Pelaksanaan
administrasi KPP Pratama Surakarta.
c. Visi dan Misi KPP Pratama Surakarta
1) Visi
KPP Pratama Surakarta selalu mengacu pada visi DJP dalam
menjalankan tugas-tugasnya yaitu “ Menjadi institusi pemerintah
yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas
dan profesionalisme yang tinggi”.
2) Misi
Misi KPP Pratama Surakarta yaitu “ Menghimpun penerimaan
pajak negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang
mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi
perpajakan yang efektif dan efisien”.
3) Nilai
a) Integritas
“Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang
teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral, yang diterjemahkan
dengan bertindak jujur, konsisten, dan adil”.
b) Profesionalisme
“Memiliki kompetensi dibidang profesi dan menjalankan tugas
dan pekerjaan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta
norma-norma profesi, etika, dan sosial”.
c) Inovasi
“Memiliki pemikiran yang bersifat terobosan dan/atau alternatif
pemecahan masalah yang kreatif, dengan memperhatikan
aturan dan norma yang berlaku”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
d) Teamwork
“Memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan orang atau
pihak lain, serta membangun network untuk menunjang tugas
dan pekerjaan”.
6. Struktur Organisasi
Struktur organisasi digunakan untuk menunjukkan adanya pembagian
kerja dan menunjukan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain itu juga digunakan untuk
menunjukan spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian
laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Sumber : Sub Bagian Umum
Gambar 4.1
Struktur Organisasi di KPP Pratama Surakarta
Kepala Kantor
Kepala Sub Bag Umum
Pelaksana
Kepala Seksi
Waskon I
Kepala Seksi Ekstensifikasi
Kepala Seksi PDI
Kepala Seksi
Pelayanan
Pelaksana Pelaksana Pelaksana AR
Kepala Seksi
Waskon I
Kepala Seksi
Waskon I
Kepala Seksi Pemeriksaan
Kepala Seksi
Penagihan
Kepala Seksi
Waskon I
Pelaksana
Pelaksana
AR AR AR Juru Sita
Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana
Kelompok Fungsional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
7. Deskripsi Jabatan
Berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pajak Nomor KEP-14/PJ/2008
tentang Standar rosedur Operasi (SPO) DJP, beberapa fungsi dan tugas
pokok dari seksi di KPP Pratama Surakarta adalah sebagai berikut:
a) Seksi Wakson (Pengawasan dan Konsultasi)
Secara umum memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak yang
berupa bimbingan atau penyuluhan. Selain itu, ada tugas
pengawasan yang berupa kepatuhan pembayaran dan pelaporan,
juga melakukan penggalian potensi berdasar hasil pengawasan dan
bimbingan.
b) Sub Bagian Umum
Melakukan urusan kepegawaian, keuanganm atata usaham dan
rumah tangga.
c) Seksi Pelayanan
Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,
pengadministrasian dokumentasi dan berkas perpajakan,
penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta
penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan
registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerjasama perpajakan.
d) Seksi PDI
Melakukan pengumpulan, pencarian dan pengolahan data,
pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan,
perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
komputer, pemantauan aplikasi e-SPT, dan e-filling serta
penyiapan laporan kerja.
e) Seksi Ekstensifikasi
Merupakan peralihan dari Seksi Pendataan dan Penilaian pada
KPPBB serta menindaklanjuti data yang belum memiliki Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk dihimbau agar segera memiliki
NPWP .
f) Seksi Pemeriksaan
Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan
pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat
Perintah Pelaksana Pajak (SP3), serta administrasi pemeriksaan
perpajakan lainnya.
g) Seksi Penagihan
Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan
angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan
piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Surakarta, diperoleh data melalui
kuesioner yang disebarkan kepada Wajib Pajak. Data ini diperoleh dari beberapa
pernyataan mengenai hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi
Sosialisasi Perpajakan, persepsi Tingkat Pendidikan dengan persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi.
Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar di
Kantor Pelayanan Pajak Surakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
kuesioner yang diberikan kepada 100 responden yang datang ke Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Surakarta dan diisi pada bulan Februari 2016. Pengisian kuesioner
dilakukan secara langsung dan ditunggu oleh peneliti, sehingga 100 kuesioner
dapat dihimpun kembali dan dapat diolah penulis. Penulis menggunakan 100
elemen populasi sebagai dari total populasi ditahun 2015 yang berjumlah 100.079.
Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari frekuensi dan
prosentase jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, bidang usaha dan penghasilan
per bulan.
A. Deskripsi Karakteristik Responden
Tujuan dari analisis deskripsi dalam penelitian ini yaitu untuk
menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, dan
pendapatan per bulan.
a. Jenis Kelamin
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Pria 41 41,0
Wanita 59 59,0
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, Januari 2016
Berdasarkan tabel di atas, responden didominasi oleh wanita
yaitu sebanyak 59% atau sebanyak 59 orang. Sedangkan responden
pria sebanyak 41% atau sebanyak 41 orang. Ini berarti responden
wanita lebih banyak jumlahnya daripada reponden pria. Ini
disebabkan karena responden yang datang ke Kantor Pelayanan Pajak
untuk melapor didominasi oleh wanita.
b. Usia
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (%)
20 tahun – 30 tahun 46 46,0
31 tahun – 40 tahun 38 38,0
41 tahun – 50 tahun 16 16,0
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan tabel di atas, responden didominasi oleh
responden dengan usia 20 tahun – 30 tahun sebanyak 46% atau
sebanyak 46 orang. Untuk responden dengan usia 31 tahun – 40 tahun
sebanyak 38% atau sebanyak 38 orang. Sedangkan responden dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
usia 41 tahun -50 tahun sebanyak 16% atau sebanyak 16 orang. Ini
berarti responden Wajib Pajak yang datang atau hadir di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surakarta rata-rata memiliki usia 20 tahun –
30 tahun lebih banyak dibandingkan rentang usia lainnya.
c. Pendidikan Terakhir
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)
SMA 7 7,0
D1 – D3 50 50,0
S1 33 33,0
Pasca Sarjana 10 10,0
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan tabel di atas, latar belakang pendidikan
responden dibagi menjadi 4 yaitu SMA, D1-D3, S1, dan Pasca
Sarjana. Hasil pengolahan data latar belakang pendidikan responden
yang mendominasi adalah D1-D3 sebanyak 50% atau sebanyak 50
orang. Ini berarti Wajib Pajak yang yang datang atau hadir di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surakarta memiliki latar belakang D1-D3
lebih banyak dibandingkan pendidikan yang lainnya.
d. Jenis Pekerjaan
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Jasa 47 47,0
Pedagang 10 10,0
PNS 8 8,0
Lain-lain 35 35,0
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan tabel di atas, responden didominasi jasa sebanyak
47% atau 47 orang. Untuk lain-lain sebanyak 35% atau sebanyak 35
orang. Untuk pedagang sebanyak 10% atau sebanyak 10 orang.
Sedangkan PNS sebanyak 8% atau sebanyak 8 orang. Ini berarti Wajib
Pajak yang datang atau hadir di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Surakarta memiliki pekerjaan jasa lebih banyak dibandingkan jenis
pekerjaan yang lainnya.
e. Pendapatan per bulan
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per bulan
Pendapatan per bulan Jumlah Persentase (%)
< Rp 2.000.000 29 29,0
Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 52 52,0
Rp 6.000.000 – Rp 10.000.000 15 15,0
>Rp 10.000.000 4 4,0
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan tabel di atas, pendapatan per bulan yang diperoleh
responden didominasi oleh Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 sebanyak
52% atau sebanyak 52 orang. Untuk responden dengan pendapatan per
bulan kurang dari Rp 2.000.000 sebanyak 29% atau sebanyak 29
orang. Untuk responden dengan pendapatan per bulan Rp 6.000.000 –
Rp 10.000.000 sebanyak 15% atau sebanyak 15 orang. Sedangkan
responden dengan pendapatan per bulan lebih dari Rp 10.000.000
sebanyak 4% atau 4 orang. Ini berarti Wajib Pajak yang datang atau
hadir di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta rata – rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
memiliki pendapatan per bulan sebanyak Rp 2.000.000 – Rp
5.000.000 lebih banyak dibandingkan dengan pendapatan per bulan
lainnya.
B. Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi ini berisi data penelitian atau hasil dari kuesioner yang
telah disebarkan tentang variabel yang digunakan. Deskripsi hasil
kuesioner memuat data statistik sebagai berikut :
Tabel 5.6
Deskriptif Statistik
Statistics
Persepsi Self Assessment
System
Persepsi Sosialisasi Perpajakan
Persepsi Tingkat
Pendidikan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
N Valid 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 Mean 32.30 24.24 20.75 25.51 Std. Deviation 3.611 2.843 2.258 2.294 Minimum 21 16 14 21 Maximum 40 30 25 30
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Keterangan:
N = Jumlah responden
Minimun = Jumlah total skor terendah dari setiap varaibel
Maksimum = Jumlah total skor tertinggi dari setiap variabel
Mean = Besarnya nilai rata-rata
Standar deviasi = Besarnya nilai penyimpangan rata-rata
1. Persepsi Self Assessment System
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat persepsi
Self Assessment System atas jawaban dari responden. Berdasarkan
hasil penelitian responden terhadap item pertanyaan dari variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
persepsi Self Assessment System dengan menggunakan program
Ms. Excel, maka dengan perhitungan presentase diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 5.7
Kategori Skor Jawaban Persepsi Self Assessment System
Self Assessment System
Kategori Skor Frekuensi Persentase %
Rendah ˂ 28,69 10 10%
Sedang 28,69 - 35,91 72 72%
Tinggi ≥ 35,91 18 18%
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Hasil pengolahan data di atas menunjukkan bahwa total
skor jawaban dari pertanyaan untuk variabel persepsi Self
Assessment System sebagian besar berada di range 28,69 sampai
35,91. Sebanyak 72 dari 100 responden berada diantara range
tersebut dengan persentase 72%, sehingga sistem yang sedang
berjalan saat ini yaitu Self Assessment System di KPP Pratama
Surakarta menurut Wajib Pajak dinilai sedang.
2. Persepsi Sosialisasi Perpajakan
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat persepsi
sosialisasi perpajakan atas jawaban dari responden. Berdasarkan
hasil penelitian responden terhadap item pertanyaan dari variabel
persepsi sosialisasi perpajakan dengan menggunakan program Ms.
Excel, maka dengan perhitungan persentase diperoleh hasil sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 5.8
Kategori Skor Jawaban Persepsi Sosialisasi Perpajakan
Sosialisasi Perpajakan
Kategori Skor Frekuensi Persentase %
Rendah ˂ 21,40 16 16%
Sedang 21,40 - 27,08 71 71%
Tinggi ≥ 27,08 13 13%
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Hasil pengolahan data di atas menunjukkan bahwa total
skor jawaban dari pertanyaan untuk variabel persepsi Sosialisasi
Perpajakan sebagian besar berada di range 21,40 sampai 27,08.
Sebanyak 71 dari 100 responden berada diantara range tersebut
dengan persentase 71%, sehingga kegiatan sosialisasi perpajakan di
KPP Pratama Surakarta menurut Wajib Pajak dinilai sedang.
3. Persepsi Tingkat Pendidikan
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui persepsi tingkat
pendidikan atas jawaban dari responden. Berdasarkan hasil
penelitian responden terhadap item pertanyaan dari variabel
persepsi tingkat pendidikan dengan menggunakan program Ms.
Excel, maka dengan perhitungan persentase diperoleh hasil sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.9
Kategori Skor Jawaban Persepsi Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Kategori Skor Frekuensi Persentase %
Rendah ˂ 18,49 16 16%
Sedang 18,49 - 23,01 72 72%
Tinggi ≥ 23,01 12 12%
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Hasil pengolahan data di atas menunjukkan bahwa total
skor jawaban dari pertanyaan untuk variabel persepsi Tingkat
Pendidikan sebagian besar berada di range 18,49 sampai 23,01.
Sebanyak 72 dari 100 responden berada diantara range tersebut
dengan persentase 72%, sehingga persepsi tingkat pendidikan di
KPP Pratama Surakarta menurut Wajib Pajak dinilai sedang.
4. Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat persepsi
kepatauhan Wajib Pajak atas jawaban dari responden. Berdasarkan
hasil penelitian responden terhadap item pertanyaan dari variabel
persepsi kepatuhan Wajib Pajak dengan menggunakan program
Ms. Excel, maka dengan perhitungan persentase diperoleh hasil
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.10
Kategori Skor Jawaban Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi
Kepatuhan Wajib Pajak
Kategori Skor Frekuensi Persentase %
Rendah ˂ 23,22 16 16%
Sedang 23,22 - 27,80 63 63%
Tinggi ≥ 27,80 21 21%
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Hasil pengolahan data di atas menunjukkan bahwa total skor
jawaban dari pertanyaan untuk variabel persepsi kepatuhan Wajib
Pajak sebagian besar berada di range 23,22 sampai 27,80.
Sebanyak 63 dari 100 responden berada diantara range tersebut
dengan persentase 63%, sehingga persepsi kepatuhan Wajib di KPP
Pratama Surakarta menurut Wajib Pajak dinilai sedang.
C. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian dilakukan berdasarkan pada data yang telah diperoleh. Data
merupakan gambaran dari variabel yangditeliti dan juga merupakan alat
pembuktian hipotesis, oleh karena itu data memegang peranan penting
dalam penelitian ini. Sebelumnya melakukan olah data, instrument diuji
terlebih dahulu dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas agar
memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
1. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program Pearson
Correlation SPSS versi 20, dengan hasil sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.11
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Self Assessment System
No.
item
Product moment
> 0,3
Product moment
> r tabel (α, n-2) Sig. ≤ α Keterangan
1 0,577 0,3 0,577 0,1966 0,000 0,05 Valid
2 0,705 0,3 0,705 0,1966 0,000 0,05 Valid
3 0,747 0,3 0,747 0,1966 0,000 0,05 Valid
4 0,468 0,3 0,468 0,1966 0,000 0,05 Valid
5 0,458 0,3 0,458 0,1966 0,000 0,05 Valid
6 0,456 0,3 0,456 0,1966 0,000 0,05 Valid
7 0,655 0,3 0,655 0,1966 0,000 0,05 Valid
8 0,519 0,3 0,519 0,1966 0,000 0,05 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka semua item pertanyaan
untuk variabel persepsi Self Assessment System dinyatakan valid.
Tabel 5.12
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Sosialisasi Perpajakan
No.
item
Product
moment > 0,3
Product moment
> r tabel (α, n-2) Sig. ≤ α Keterangan
1 0,661 0,3 0,661 0,1966 0,000 0,05 Valid
2 0,525 0,3 0,525 0,1966 0,000 0,05 Valid
3 0,605 0,3 0,605 0,1966 0,000 0,05 Valid
4 0,592 0,3 0,592 0,1966 0,000 0,05 Valid
5 0,532 0,3 0,532 0,1966 0,000 0,05 Valid
6 0,715 0,3 0,715 0,1966 0,000 0,05 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka semua item pertanyaan
untuk variabel persepsi sosialisasi perpajakan dinyatakan valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5.13
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Tingkat pendidikan
No.
item
Product moment
> 0,3
Product moment
> r tabel (α, n-2) Sig. ≤ α Keterangan
1 0,681 0,3 0,681 0,1966 0,000 0,05 Valid
2 0,670 0,3 0,670 0,1966 0,000 0,05 Valid
3 0,623 0,3 0,623 0,1966 0,000 0,05 Valid
4 0,617 0,3 0,617 0,1966 0,000 0,05 Valid
5 0,627 0,3 0,627 0,1966 0,000 0,05 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka semua item pertanyaan
untuk variabel persepsi tingkat pendidikan dinyatakan valid.
Tabel 5.14
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
No.
item
Product moment
> 0,3
Product moment
> r tabel (α, n-2) Sig. ≤ α Keterangan
1 0,662 0,3 0,662 0,1966 0,000 0,05 Valid
2 0,611 0,3 0,611 0,1966 0,000 0,05 Valid
3 0,764 0,3 0,764 0,1966 0,000 0,05 Valid
4 0,680 0,3 0,680 0,1966 0,000 0,05 Valid
5 0,575 0,3 0,575 0,1966 0,000 0,05 Valid
6 0,583 0,3 0,583 0,1966 0,000 0,05 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka semua item pertanyaan
untuk variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis Alpha Cronbach. Suatu kuisioner dapat dikatakan reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
apabila mempunyai alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas disajikan dalam
tabel sebagai berikut :
Tabel 5.15
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Self Assessment System
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.690 8
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas, 8 pertanyaan
variabel persepsi Self Assessment System diketahui nilai koefisien Alpha
Cronbach sebesar 0,690. Menurut Jogiyanto (2008: 52) nilai tersebut
termasuk dalam kategori tingkat reliabilitas tinggi, sehingga item-item
pertanyaan dari variabel persepsi Self Assessment System dianggap
dapat mengukur secara konsisten.
Tabel 5.16
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Sosialisasi Perpajakan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.650 6
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas, 6 pertanyaan
variabel persepsi sosialisasi perpajakan diketahui nilai koefisien Alpha
Cronbach sebesar 0,650. Menurut Jogiyanto (2008: 52) nilai tersebut
termasuk dalam kategori tingkat reliabilitas tinggi, sehingga item-item
pertanyaan dari variabel persepsi sosialisasi perpajakan dianggap dapat
mengukur secara konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 5.17
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Tingkat Pendidikan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.629 5
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas, 5 pertanyaan
variabel persepsi tingkat pendidikan diketahui nilai koefisien Alpha
Cronbach sebesar 0,629. Menurut Jogiyanto (2008: 52) nilai tersebut
termasuk dalam kategori tingkat reliabilitas cukup, sehingga item-item
pertanyaan dari variabel persepsi tingkat pendidikan dianggap dapat
mengukur secara konsisten.
Tabel 5.18
Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.704 6
Sumber : Data Primer yang Diolah, Maret 2016
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas, 6 pertanyaan
variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak diketahui nilai koefisien Alpha
Cronbach sebesar 0,704. Menurut Jogiyanto (2008: 52) nilai tersebut
termasuk dalam kategori tingkat reliabilitas tinggi, sehingga item-item
pertanyaan dari variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak dianggap dapat
mengukur secara konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
D. Analisis Data
a. Hubungan Persepsi Self Assessment System dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Peneliti menggunakan analisis korelasi Rank Spearman untuk
menjawab rumusan masalah pertama yaitu bagaimana hubungan
persepsi Self Assessment System dengan persepsi kepatuhan Wajib
Pajak. Adapun analisis korelasi Rank Spearman dilakukan dengan
menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 5.19
Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Self Assessment System
dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Correlations
Persepsi Self Assessment
System
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Spearman's rho
Persepsi Self Assessment System
Correlation Coefficient 1.000 .427**
Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Correlation Coefficient .427** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
Berdasarkan tabel korelasi di atas diketahui angka probabilitas
pada bagian Sig. (2-tailed) merupakan 0,000. Hal ini berarti besarnya
persepsi Self Assessment System memang memiliki hubungan dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Besarnya hubungan
kedua variabel tersebut adalah +0,427, ini berarti bahwa kekuatan
hubungan persepsi Self Assessment System dengan persepsi kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi adalah cukup kuat (0,400 – 0,599) dengan
arah positif, artinya jika persepsi Self Assessment System dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
memahami sistem yang berlaku tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi juga akan tinggi.
b. Hubungan Persepsi Sosialisasi Perpajakan dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Peneliti menggunakan analisis korelasi Rank Spearman untuk
menjawab rumusan masalah ke dua yaitu bagaimana hubungan
persepsi sosialisasi perpajakan dengan persepsi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi. Adapun analisis korelasi Rank Spearman
dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai
berikut :
Tabel 5.20
Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Sosialisasi Perpajakan dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Correlations
Persepsi Sosialisasi Perpajakan
Persepsi Kepatuhan Wajib
Pajak
Spearman's rho
Persepsi Sosialisasi Perpajakan
Correlation Coefficient 1.000 .331**
Sig. (2-tailed) . .001
N 100 100
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Correlation Coefficient .331** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 100 100
Berdasarkan tabel korelasi di atas diketahui angka probabilitas
pada bagian Sig. (2-tailed) merupakan 0,001. Hal ini berarti besarnya
persepsi sosialisasi perpajakan memang memiliki hubungan dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Besarnya hubungan
kedua variabel tersebut adalah +0,331, ini berarti bahwa kekuatan
hubungan persepsi sosialisasi perpajakan dengan persepsi kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi adalah lemah (0,200-0,399) dengan arah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
positif. Artinya jika persepsi sosialisasi perpajakan tinggi maka
persepsi kepatuhan Wajib Pajak juga akan tinggi.
c. Hubungan Persepsi Tingkat Pendidikan dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Peneliti menggunakan analisis korelasi Rank Spearman untuk
menjawab rumusan masalah ke tiga yaitu bagaimana hubungan
persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi. Adapun analisis korelasi Rank Spearman dilakukan
dengan menggunakan program SPSS dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 5.21
Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Tingkat Pendidikan dengan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Correlations
Persepsi Tingkat
Pendidikan
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Spearman's rho
Persepsi Tingkat Pendidikan
Correlation Coefficient
1.000 .591**
Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Correlation Coefficient
.591** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
Berdasarkan tabel korelasi di atas diketahui angka probabilitas
pada bagian Sig. (2-tailed) merupakan 0,000. Hal ini berarti besarnya
persepsi tingkat pendidikan memang memiliki hubungan dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Besarnya hubungan
kedua variabel tersebut adalah +0,591, ini berarti bahwa kekuatan
hubungan persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi adalah cukup kuat (0,400 – 0,599) dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
arah positif. Artinya jika persepsi tingkat pendidikan tinggi maka
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi juga akan tinggi.
E. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin,
responden didominasi oleh wanita yaitu sebanyak 59% atau sebanyak 59
orang. Berdasarkan usia, sebagian besar responden berusia 20 tahun – 30
tahun yaitu sebanyak 46% atau sebanyak 46 orang dibandingkan rentang
usia lainnya. Berdasarkan jenis pendidikan terakhir, sebagian besar
responden didominasi oleh D1-D3 sebanyak 50% atau sebanyak 50 orang.
Berdasarkan jenis pekerjaan, sebagian besar responden didominasi oleh
jenis pekerjaan jasa yaitu sebanyak 47% atau sebanyak 47 orang.
Berdasarkan pendapatan per bulan, sebagian besar responden memiliki
pendapatan per bulan sebesar Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 sebanyak 52%
atau sebanyak 52 orang.
Hasil uji hipotesis digunakan untuk menjawab rumusan masalah dari
penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi
tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Berikut adalah penjelasan dari hasil masing-masing pengujian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
1. Hubungan Persepsi Self Assessment System dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Hasil pengujian pertama yang dilakukan, persepsi Self Assessment
System merupakan variabel yang memiliki hubungan dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak. Terbukti dengan diperoleh angka probabilitas
pada bagian Sig. (2-tailed)sebesar 0,000 dan koefisien korelasi sebesar
0,427 berada pada hubungan yang cukup kuat karena Wajib Pajak
cukup memahami tentang sistem yang berlaku yaitu Self Assessment
System. Hubungan yang cukup kuat terletak pada rentang 0,400-0,599
maka dengan demikian variabel persepsi Self Assessment System
memiliki hubungan yang positif dengan persepsi kepatuhan Wajib
Pajak. Artinya jika persepsi Self Assessment System dalam memahami
sistem yang berlaku tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi juga akan tinggi.
Salah satu tujuan dari pelaksanaan Self Assesment System adalah
menciptakan pembayaran pajak yang berorientasi pada peran aktif dari
Wajib Pajak. Faktor utama sebagai penentu keberhasilan Self
Assessment System adalah terwujudnya kesadaran dan kejujuran dari
masyarakat khususnya Wajib Pajak, untuk melaksanakan kewajiban
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kepatuhan yang dimaksudkan
merupakan istilah tingkat sampai dimana Wajib Pajak mematuhi
undang-undang perpajakan dan memenuhi bidang perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Wajib Pajak yang memiliki kesadaran diri tinggi dan memahami
peraturan perpajakan secara langsung akan mendaftarkan diri ke KPP.
Banyak Wajib Pajak yang pendapatannya melebihi jumlah PKP tapi
tidak menaati peraturan, untuk itu dengan adanya sistem yang berlaku
sekarang Wajib Pajak yang memiliki jumlah pendapatan melebihi
PKP wajib mendaftarkan diri ke KPP. Wajib Pajak diberi kepercayaan
penuh oleh pemerintah untuk menghitung sendiri pajak yang terutang,
hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan
tanggungjawab sebagai warga negara yang baik dan benar. Dari hasil
yang diperoleh beberapa Wajib Pajak yang memiliki NPWP masih
bingung dengan sistem yang berlaku, hal ini bisa saja terjadi karena
kurangnya pengetahuan atau kurang memahami mengenai kewajiban
perpajakannya. Sistem dan peraturan perpajakan yang berlaku ini
bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam kewajiban
perpajakan tapi pada kenyataannya masih saja ada beberapa Wajib
Pajak yang mengalami kesulitan dalam membayar pajak terutangnya.
Selain itu Wajib Pajak harus yakin dan mengetahui tata cara dalam
pengisian SPT, walaupun pada kenyataannya masih ada Wajib Pajak
yang kurang yakin dalam mengisi SPT yang akan dilaporkan ke KPP.
Wajib Pajak dalam penyampaian SPT harus sesuai dengan jatuh
tempo yang telah ditetapkan atau bisa dikatakan harus tepat waktu.
Berdasarkan jawaban responden mengenai persepsi Self Assesment
System ditemukan bahwa beberapa responden cukup dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
memahami sistem yang berlaku dengan persentase 72%, sehingga
dapat meningkatkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak.
2. Hubungan Persepsi Sosialisasi Perpajakan dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Hasil pengujian kedua yang dilakukan, sosialisasi perpajakan
merupakan variabel yang memiliki hubungan dengan kepatuhan
Wajib Pajak. Terbukti dengan diperoleh angka probabilitas pada
bagian Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 dan koefisien korelasi sebesar
0,331 berada pada hubungan yang rendah. Hubungan yang lemah
terletak pada rentang 0,200-0,399 maka dengan demikian variabel
persepsi sosialisasi perpajakan memiliki hubungan yang positif
dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak. Artinya jika persepsi
sosialisasi perpajakan tinggi maka persepsi kepatuhan Wajib Pajak
juga akan tinggi.
Sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat dimaksudkan
untuk memberikan pengertian kepada masyarakat akan pentingnya
membayar pajak. Semakin Wajib Pajak mengerti akan manfaat serta
fungsi pajak, maka Wajib Pajak akan semakin tergugah untuk
melakukan kewajiban perpajakannya. Diperlukan suatu cara yang
dapat mengkomunikasikan maksud dari pemerintah sebagai pemungut
pajak dengan masyarakat khususnya Wajib Pajak sebagai pihak yang
dipungut pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Cara yang dimaksud yaitu Wajib Pajak wajib menghadiri
penyuluhan yang diselenggarakan oleh KPP guna memperoleh
informasi dan pengarahan agar dapat menjalankan kewajiban
perpajakan sesuai dengan peraturan. Dirjen Pajak memberikan
informasi perpajakan melalui media elektronik seperti TV dan radio,
tetapi hal ini kurang maksimal dalam meningkatkan kepatuhan Wajib
Pajak karena tidak semua stasiun TV dan radio memberikan informasi
tentang perpajakan. Pengarahan tentang perpajakan oleh tokoh
masyarakat (contoh : lurah, RW, dan RT) juga dapat mempengaruhi
tingkat kepatuhan Wajib Pajak karena informasi yang diperoleh
membantu Wajib Pajak untuk lebih memahami dan mengerti
kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak dapat berkonsultasi dengan
Account Representative (AR) untuk mendapatkan informasi tetapi ada
beberapa Wajib Pajak enggan untuk berkonsultasi sehingga informasi
yang diperoleh kurang, hal ini yang menyebabkan rendahnya tingkat
kepatuhan Wajib Pajak. Pemasangan spanduk tentang informasi
perpajakan dianggap kurang maksimal oleh Wajib Pajak karena
diletakkan ditempat yang tidak strategis dan kurang menarik perhatian
dari masyarakat dalam penyampaian spanduk ataupun pesan singkat.
Selain itu, Dirjen Pajak memberikan fasilitas yang memudahkan
Wajib Pajak dalam mendapatkan informasi yaitu dengan
menggunakan akses internet, Wajib Pajak dapat membuka di website
yang telah ada, tetapi tidak semua Wajib pajak mampu mengakses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
internet karena kurang dalam pengetahuan teknologi. Berdasarkan
jawaban responden mengenai Sosialisasi Perpajakan ditemukan bahwa
71% responden cukup dalam menerima informasi dan pengarahan
tentang perpajakan yang diberikan oleh KPP Pratama Surakarta.
3. Hubungan Persepsi Tingkat Pendidikan dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Hasil pengujian ketiga yang dilakukan, persepsi tingkat
pendidikan merupakan variabel yang memiliki hubungan dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak. Terbukti dengan diperoleh angka
probabilitas pada bagian Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 dan koefisien
korelasi sebesar 0,591 berada pada hubungan yang cukup kuat karena
dari pernyataan kuesioner ada beberapa Wajib Pajak memiliki
pengetahuan yang kurang tentang kewajiban perpajakannya sehingga
menyebabkan kurangnya kepatuhan dalam melakukan kewajiban
perpajakan. Hubungan yang cukup kuat terletak pada rentang 0,400-
0,599 maka dengan demikian variabel persepsi tingkat pendidikan
memiliki hubungan yang positif dengan persepsi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi.
Berdasarkan jawaban responden mengenai Tingkat Pendidikan
terdapat 50% responden memiliki tingkat pendidikan terakhir D1-D3.
Tingkat Pendidikan Wajib Pajak yang tinggi seharusnya lebih
mengerti dan memahami tentang tanggungjawab sebagai warga
negara dan warga masyarakat untuk membayar pajak sesuai kewajiban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
perpajakannya. Wajib Pajak harus memahami arti “Wajib Pajak” itu
sendiri, tetapi pada kenyataannya masih terdapat Wajib Pajak yang
kurang memahami makna dari “Wajib Pajak”. Kemampuan Wajib
Pajak dalam mengisi SPT juga dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan
Wajib Pajak karena jika Wajib Pajak kurang memahami pengisian
SPT membuat Wajib Pajak enggan melaporkan SPT. Pemahaman
tentang pengertian penyelundupan pajak sangat penting, hal ini
meminimalkan kecurangan dan penggelapan pajak yang merugikan
masyarakat sekitar. Oleh karena itu Wajib Pajak yang memiliki
pendidikan tinggi sudah sewajarnya lebih memahami dan mengerti
arti penting dalam kewajiban perpajakan untuk meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat
dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Persepsi Self Assessment System memiliki hubungan positif cukup kuat
dengan persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
2. Persepsi Sosialisasi Perpajakan memiliki hubungan positif lemah dengan
persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Persepsi Tingkat Pendidikan memiliki hubungan positif cukup kuat
dengan persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian dalam melakukan penelitian di KPP Pratama
Surakarta antara lain sebagai berikut :
1. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dalam
penelitian ini jumlah jenis kelamin wanita lebih dominan dari pria.
2. Persepsi responden dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Dalam
penelitian ini sebagian besar responden berpendidikan tinggi yaitu D1
sampai Pasca Sarjana, namun dalam penelitian ada 7 responden
berpendidikan rendah yaitu SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan
beberapa saran dan harapan kepada KPP Pratama Surakarta dan peneliti
selanjutnya sebagai berikut :
1. Bagi KPP Pratama Surakarta
Secara umum Wajib Pajak cukup memahami tentang Self
Assessment System, namun perlu ditingkatkan agar menjadi sangat
baik kedepannya terkait dengan penerapan Self Assessment System.
Peneliti menyarankan untuk mengadakan sosialisasi antara pegawai
dan Wajib Pajak dengan cara memberikan pelatihan bagaimana cara
mengisi, menghitung, melaporkan dan menyetor pajak sendiri dengan
benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Secara umum Wajib Pajak kurang dalam menerima informasi dan
pengarahan dari kegiatan sosialiasi perpajakan, hal ini perlu dilakukan
upaya-upaya sosialisasi pepajakan yang lebih menarik dan inovatif
sehingga Wajib Pajak akan lebih sadar dan peduli untuk melaporkan
kewajiban perpajakannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
melakukan sosialisasi atau penyuluhan diberbagai tempat agar banyak
masyarakat menyadari pentingnya membayar pajak dan memahami
perpajakan.
Tingkat pendidikan tertinggi Wajib Pajak di KPP Pratama
Surakarta adalah D1-D3, namun tingkat pengetahuan Wajib Pajak
masih minim, sehingga banyak masyarakat yang belum menyadari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
pentingnya membayar pajak. Kantor Pelayanan Pajak dapat
mengadakan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan tentang pajak agar
Wajib Pajak patuh dalam membayar pajak dan dapat lebih memahami
tentang perpajakan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Peneliti selanjutnya diharapkan memperoleh jawaban dari
responden dengan jumlah jenis kelamin pria dan wanita yang
seimbang.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan tidak mencantumkan latar
belakang responden yang berpendidikan SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
DAFTAR PUSTAKA
, Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-03/PJ/2013 tentang
Pedoman Penyuluhan Perpajakan.
, Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penetapan dan
Pencabutan Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria tertentu dalam
Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak, PMK.
No. 74 Tahun 2012.
, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2000 Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Asrinawati. 2014. “Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Yang Terdaftar Di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Bangkinang”. Skripsi Jurusan Akuntansi. Halaman
21-22, 2014. Pekanbaru : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
Casavera. 2009. Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum &
Tata Cara Perpajakan (KUP). Edisi pertama. Yogyakarta : GRAHA ILMU..
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Dianawati, Susi. 2008. “Analisis Pengaruh Motivasi Dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Skripsi Jurusan Akuntansi, 2008.
Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Diani, Endang dan Susilo. 2013. “Pengaruh Sosialisasi, Motivasi, dan Pemahaman
Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Jurusan
Administrasi Bisnis.Halaman 4, 2013. Malang : Universitas Brawijaya.
Ernawati. 2014. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Dan Kualitas
Pelayanan FiskusTerhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Skripsi Jurusan
Ekonomi dan Bisnis. Makasar : Universitas Hasanudin Makasar.
Indriantoro, Nur. 1999. Metodologi Penelitian Binsis. Yogyakarta : BPFE.
Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuesioner. Yogyakarta : BPFE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kurniawati, Endah. 2014. “Pengaruh Sosialisasi Dan Sanksi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha
Dan Pekerjaan Bebas Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar”.
Skripsi Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Halaman 13-17, 2014.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Lidya, Oktaviane. 2013. “Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus Dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan WPOP Di KPP Manado Dan KPP Bitung”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Halaman 3-4, 2013. Manado : Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Yogyakarta: Percetakan Andi.
Martono, Nanang. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Purwono, Herry. 2010. Dasar-Dasar Perpajakan & Akuntansi Pajak. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Rahayu, Siti. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Santoso, Singgih. 2010. Statistika Nonparametrik. Jakarta : PT Elex Media
Komutindo.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Edisi 1.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sarwono, Jonathan. 2015. Rumus-Rumus Populer dalam SPSS 22 untuk Riset
Skrpsi. Yogyakarta : C.V Andi Offset.
Siregar, Syofian, 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta : Raja
Grafindo Persada
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana
Prenadamedia Group.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Edisi Revisian.
Jakarta : Rineka Cipta.
Suharso, Puguh. 2010. Model Analisis Kuantitatif. Jakarta : INDEKS.
Sunyoto, Danang. 2011. Riset Bisnis dengan Analisis Jalur SPSS.Yogyakarta :
Gava Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung : Penerbit PT
Refika Aditama.
Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Psykologi Umum. Edisi Kelima. Yogyakarta :
C.V. Andi Offset.
Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Binsis dengan SPSS 17.0.
Yogyakarta : STIM YKPN Yogyakarta.
Yunastiti. 2013. “ Hubungan Antara Penerapan E-SPT dan Efisiensi Pengisian
SPT Menurut Persepsi Wajib Pajak”. Skripsi Jurusan Ekonomi. Yogyakarta
: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 1
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 2 Kuesioner
Surat Pengantar Penelitian
Kepada Bapak/Ibu/Sdr.
di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka penelitian untuk penyusunan tugas akhir, sebagai syarat
menyelesaikan studi Strata 1 Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
Dengan ini saya mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr. untuk
bersedia menjadi responden dalam penelitian saya.
Angket ini ditujukan untuk diisi oleh Bapak/Ibu/Sdr. dengan menjawab
seluruh pertanyaan yang telah disediakan. Saya mengharapkan jawaban
yang Bapak/Ibu/Sdr. berikan nantinya adalah jawaban obyektif, jujur, dan
apa adanya agar diperoleh hasil maksimal. Dalam pengisian kuesioner ini,
Bapak/Ibu/Sdr. cukup mengisi pada kolom atau memilih pada pilihan
jawaban yang telah disediakan. Saya akan menjamin kerahasiaan data
yang Bapak/Ibu/Sdr. berikan, karena jawaban tersebut hanya sebagai
bahan penelitian dan tidak untuk dipublikasikan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis hubungan antara self
assessment system, sosialisasi perpajakan, tingkat pendidikan dengan
kepatuhan Wajib Paja. Adapun judul penelitian ini adalah “HUBUNGAN
ANTARA SELF ASSESSMENT SYSTEM, SOSIALISASI
PERPAJAKAN, TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Kasus di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Surakarta)”.
Demikian surat pengantar ini kami sampaikan, jawaban Bapak/Ibu/Sdr.
yang sangat berharga dan sangat membantu senantiasa saya tunggu. Atas
perhatian serta partisipasi yang diberikan, saya ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 2016
Hormat saya,
Happy Kurniasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
KARAKTERISTIK RESPONDEN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama* : *) Boleh tidak diisi
Jenis Kelmin Pria Wanita
Usia 20 tahun – 30 tahun
31 tahun – 40 tahun
41 tahun – 50 tahun
Pendidikan terakhir SD SMA S1
SMP D1-D3 Pasca Sarjana
Bidang usaha Pedagang
PNS
Jasa
Dan Lain – lain
Penghasilan per bulan < Rp 2.000.000
Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000
Rp 6.000.000 – Rp 10.000.000
> Rp 10.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR PERNYATAAN
Berilah jawaban pada pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda,
dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.
Ket :
SS=Sangat Setuju; S=Setuju; N=Netral; TS=Tidak Setuju; STS=Sangat
Tidak Setuju
A. Variabel Persepsi Self Assessment System
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Sesuai dengan self assessment system maka
Wajib Pajak berkewajiban untuk mendaftarkan
diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
2 Wajib Pajak yang pendapatannya telah
melebihi jumlah PKP (Penghasilan Kena
Pajak) wajib mendaftarkan diri ke Kantor
Pajak.
3 Dalam self assessment system Wajib Pajak
diberi kepercayaan untuk menghitung sendiri
pajak yang terutang.
4 Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP
terkadang masih bingung mengenai kewajiban
perpajakannya.
5 System dan peraturan perpajakan yang
sekarang berlaku (sistem self assessment)
mudah dipahami oleh Wajib Pajak
6 Wajib Pajak tidak mengalami kesulitan dalam
membayar pajak terutangnya.
7 Wajib Pajak yakin untuk melaporkan SPT yang
telah di isi Wajib Pajak
8 Dalam penyampaiaan SPT Wajib Pajak
melaporkan tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
B. Variabel Persepsi Sosialisasi Perpajakan
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Wajib Pajak wajib menghadiri penyuluhan
perpajakan yang diselenggarakan oleh KPP
Pratama Surakarta.
2 Wajib Pajak mengetahui informasi perpajakan
dengan melihat ataupun mendengar dari media
elektronik seperti TV dan radio.
3 Wajib Pajak diberi pengarahan tentang
perpajakan oleh tokoh masyarakat sekitar
tempat tinggal Bapak / Ibu (Contoh : Lurah,
RW, RT).
4 Wajib Pajak mendapat informasi perpajakan
dan berkonsultasi kepada Account
Representative (AR).
5 Pesan singkat dan spanduk tentang informasi
perpajakan sebaiknya dapat dilihat oleh Wajib
Pajak di tempat strategis.
6 Untuk mendapatkan informasi perpajakan
terbaru yang dibutuhkan, Wajib Pajak dapat
membuka website (www.pajak.go.id).
C. Variabel Persepsi Tingkat Pendidikan
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Sebagai Wajib Pajak saya harus memahami arti
“Wajib Pajak” .
2 Sebagai Wajib Pajak saya harus memiliki
kemampuan dalam mengisi SPT.
3 Sebagai Wajib Pajak saya mengetahui tentang
penyelundupan pajak.
4 Minimnya tingkat pengetahuan Wajib Pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
5 Tingginya tingkat pendidikan Wajib Pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
D. Variabel Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya memiliki kesadaran dan kepatuhan dalam
memenuhi kewajiban perpajakan dengan
menyampaikan SPT tepat waktu.
2 Saya berkewajiban untuk menyampaikan
kebenaran penulisan dan perhitungan
kewajiban pajak dengan melampirkan
dokumen-dokumen pendukung.
3 Saya mengisi dan melaporkan Surat
Pemberitahuan Pajak (SPT) tahunan serta
membayar pajak dengan tepat waktu.
4 Saya tidak mempunyai tunggakan pajak untuk
semua jenis pajak kecuali telah memperoleh
izin untuk mengangsur atau menunda
pembayaran pajak dan tidak termasuk utang
pajak yang belum melewati batas akhir
pelunasan.
5 Saya harus memiliki kesadaran hukum
perpajakan dan tidak melakukan tindak pidana
di bidang perpajakan atau tindak pidana lain di
bidang keuangan Negara.
6 Saya memiliki kewajiban untuk menyampaikan
Laporan Keuangan yang diaudit oleh lembaga
pengawas keuangan pemerintah dengan
menyajikan rekonsiliasi laba rugi komersial dan
fiskal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 3 TABULASI
DATA MENTAH HASIL PENELITIAN
A. Identitas Responden
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan
Terakhir Pekerjaan Penghasilan per bulan
1 Pria antara 31-40 tahun Pasca Sarjana Dan lain-lain Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
2 Wanita antara 41-50 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
3 Pria antara 41-50 tahun D1 - D3 Pedagang Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
4 Wanita antara 41-50 tahun Pasca Sarjana Dan lain-lain > Rp. 10.000.000
5 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
6 Pria antara 20-30 tahun SMA Jasa < Rp 2.000.000
7 Pria antara 31-40 tahun D1 - D3 Jasa < Rp 2.000.000
8 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
9 Pria antara 41-50 tahun D1 - D3 Pedagang < Rp 2.000.000
10 Wanita antara 31-40 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
11 Pria antara 20-30 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
12 Wanita antara 20-30 tahun SMA Jasa < Rp 2.000.000
13 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa < Rp 2.000.000
14 Pria antara 31-40 tahun S1 Pedagang Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
15 Wanita antara 41-50 tahun S1 Pedagang Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
16 Wanita antara 31-40 tahun S1 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
17 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
18 Pria antara 31-40 tahun S1 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
19 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Jasa < Rp 2.000.000
20 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 PNS Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
21 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 PNS Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
22 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa < Rp 2.000.000
23 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
24 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
25 Pria antara 31-40 tahun S1 PNS Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
26 Pria antara 20-30 tahun SMA Jasa < Rp 2.000.000
27 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
28 Wanita antara 20-30 tahun S1 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
29 Wanita antara 20-30 tahun SMA Jasa < Rp 2.000.000
30 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Pedagang < Rp 2.000.000
31 Wanita antara 20-30 tahun S1 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
32 Wanita antara 31-40 tahun S1 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
33 Pria antara 31-40 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
34 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
35 Pria antara 41-50 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
36 Wanita antara 41-50 tahun D1 - D3 Pedagang Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
37 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
38 Wanita antara 20-30 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
39 Pria antara 20-30 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
40 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa < Rp 2.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
41 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
42 Wanita antara 20-30 tahun S1 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
43 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
44 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
45 Pria antara 31-40 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
46 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
47 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Jasa < Rp 2.000.000
48 Pria antara 31-40 tahun S1 PNS Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
49 Wanita antara 31-40 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
50 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
51 Pria antara 31-40 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
52 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 PNS Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
53 Pria antara 20-30 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
54 Wanita antara 31-40 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
55 Wanita antara 31-40 tahun S1 PNS Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
56 Pria antara 41-50 tahun Pasca Sarjana Jasa Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
57 Wanita antara 41-50 tahun Pasca Sarjana Jasa > Rp. 10.000.000
58 Pria antara 31-40 tahun Pasca Sarjana Dan lain-lain Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
59 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
60 Pria antara 41-50 tahun Pasca Sarjana Pedagang > Rp. 10.000.000
61 Wanita antara 31-40 tahun S1 PNS Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
62 Pria antara 41-50 tahun Pasca Sarjana Jasa > Rp. 10.000.000
63 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
64 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Pedagang Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
65 Pria antara 31-40 tahun Pasca Sarjana Dan lain-lain Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
66 Wanita antara 20-30 tahun S1 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
67 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 PNS Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
68 Pria antara 41-50 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
69 Pria antara 31-40 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
70 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Pedagang Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
71 Wanita antara 20-30 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
72 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
73 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa < Rp 2.000.000
74 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
75 Wanita antara 20-30 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
76 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
77 Pria antara 31-40 tahun S1 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
78 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
79 Wanita antara 31-40 tahun S1 Pedagang Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
80 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
81 Pria antara 31-40 tahun D1 - D3 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
82 Wanita antara 31-40 tahun D1 - D3 Jasa < Rp 2.000.000
83 Wanita antara 20-30 tahun S1 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
84 Wanita antara 41-50 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
85 Wanita antara 41-50 tahun SMA Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
86 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
87 Wanita antara 20-30 tahun S1 Dan lain-lain < Rp 2.000.000
88 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
89 Wanita antara 41-50 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
90 Wanita antara 41-50 tahun SMA Jasa < Rp 2.000.000
91 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
92 Wanita antara 20-30 tahun S1 Jasa Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
93 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
94 Pria antara 31-40 tahun Pasca Sarjana Dan lain-lain Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
95 Wanita antara 31-40 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
96 Pria antara 20-30 tahun D1 - D3 Jasa < Rp 2.000.000
97 Wanita antara 20-30 tahun D1 - D3 Dan lain-lain Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
98 Wanita antara 31-40 tahun S1 Dan lain-lain Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
99 Pria antara 20-30 tahun Pasca Sarjana Dan lain-lain Rp. 6.000.000 - Rp. 10.000.000
100 Wanita antara 31-40 tahun SMA Jasa < Rp 2.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
B. Daftar Pernyataan Kuesioner
Persepsi Self Assessment System Total
Persepsi Sosialisasi
Perpajakan Total
Persepsi Tingkat
Pendidikan Total
Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak Total
No 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
1 4 4 3 5 4 5 4 4 33 5 4 4 5 4 4 26 4 5 4 5 5 23 5 4 5 5 5 4 28
2 4 4 4 4 2 5 4 5 32 4 4 3 3 3 5 22 4 4 2 4 4 18 4 4 4 4 4 5 25
3 4 5 5 2 5 3 5 2 31 4 5 3 4 4 4 24 5 5 5 5 5 25 4 4 5 5 3 5 26
4 4 3 3 5 5 5 3 5 33 5 4 4 4 3 4 24 5 4 5 5 3 22 4 5 3 4 5 3 24
5 4 3 4 4 3 4 4 4 30 4 5 3 4 5 4 25 4 4 3 4 4 19 4 4 4 5 4 4 25
6 4 5 3 2 4 2 3 2 25 4 4 3 5 4 4 24 4 4 4 5 2 19 4 4 4 4 4 3 23
7 4 3 3 5 3 5 3 5 31 4 5 3 4 3 5 24 4 4 3 3 3 17 4 4 3 4 4 4 23
8 5 4 4 4 3 5 5 5 35 4 4 2 5 4 4 23 4 4 4 4 3 19 4 4 3 4 4 4 23
9 4 4 4 4 4 5 4 4 33 4 5 3 4 5 4 25 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 4 25
10 4 4 3 4 3 2 5 2 27 4 4 2 5 3 4 22 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 3 3 22
11 4 3 3 4 3 5 3 5 30 4 3 3 4 4 3 21 4 4 2 4 4 18 4 4 4 4 4 4 24
12 4 4 3 4 3 4 3 4 29 5 4 4 5 4 4 26 5 4 3 5 5 22 4 5 4 4 5 5 27
13 4 3 3 4 4 3 3 3 27 3 5 3 4 3 3 21 5 4 3 4 4 20 4 5 4 4 3 4 24
14 4 5 4 2 5 4 4 4 32 4 5 4 5 4 4 26 4 4 2 4 4 18 4 4 5 5 5 4 27
15 5 5 5 4 3 3 5 3 33 5 4 5 5 4 4 27 5 5 3 5 5 23 5 5 5 5 4 5 29
16 4 4 4 4 3 3 4 3 29 4 4 3 4 5 4 24 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 3 23
17 5 5 5 4 5 5 5 5 39 5 4 5 3 5 5 27 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 5 30
18 4 4 4 4 4 5 4 5 34 5 5 4 5 4 4 27 5 5 4 5 5 24 5 5 4 4 5 5 28
19 4 5 5 4 4 2 5 2 31 4 3 4 3 5 5 24 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
20 4 2 2 3 2 5 2 3 23 3 4 2 3 2 3 17 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
21 4 4 4 4 3 5 4 3 31 4 3 4 4 4 4 23 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 5 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
22 4 4 4 3 4 4 5 4 32 3 4 3 4 4 4 22 4 4 2 2 2 14 4 4 4 4 4 4 24
23 4 3 3 4 3 5 3 5 30 4 5 5 4 3 3 24 4 4 2 4 4 18 4 4 4 4 4 5 25
24 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 4 2 17 3 4 3 5 4 4 23
25 4 5 4 4 3 4 4 4 32 4 5 4 3 3 4 23 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 5 25
26 3 2 2 4 2 3 2 3 21 3 4 3 4 4 3 21 4 5 4 3 4 20 4 4 4 4 3 5 24
27 5 3 3 4 3 5 3 4 30 4 3 5 4 4 5 25 4 4 3 4 5 20 5 5 5 5 5 3 28
28 4 4 4 4 4 5 4 5 34 3 4 4 3 3 3 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
29 4 4 4 4 4 3 5 3 31 4 2 4 4 4 5 23 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 5 25
30 4 5 5 5 4 3 5 3 34 4 4 5 5 5 3 26 4 5 3 4 5 21 5 5 5 5 5 5 30
31 4 4 4 4 2 4 4 4 30 4 5 2 4 4 4 23 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
32 5 5 5 3 4 5 5 5 37 4 4 4 5 4 4 25 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 5 30
33 4 4 4 2 2 3 4 3 26 3 5 2 5 5 4 24 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 4 4 24
34 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4 4 4 4 4 3 23 4 3 3 3 4 17 4 5 3 5 3 3 23
35 5 4 4 4 2 5 4 5 33 3 4 5 4 5 4 25 5 5 2 4 5 21 5 5 5 4 5 4 28
36 5 5 5 5 4 3 5 3 35 3 4 4 4 2 2 19 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30
37 4 5 4 4 4 5 4 5 35 4 4 4 4 4 5 25 4 4 3 4 5 20 4 4 4 4 4 4 24
38 5 5 5 5 3 5 5 5 38 5 5 3 4 4 4 25 4 4 3 4 5 20 5 4 4 4 5 3 25
39 4 2 2 2 4 4 2 5 25 4 5 3 5 4 4 25 5 5 3 5 4 22 4 4 4 4 4 5 25
40 4 4 4 3 3 5 4 5 32 2 2 4 4 3 4 19 3 3 3 4 2 15 4 4 4 4 3 3 22
41 3 3 3 3 3 4 4 4 27 4 4 4 4 4 3 23 4 4 5 3 4 20 4 3 3 3 4 4 21
42 5 3 3 3 4 4 3 4 29 3 4 4 4 5 4 24 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 24
43 4 4 4 2 3 4 4 4 29 4 4 4 4 3 4 23 4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 4 4 24
44 5 5 5 4 5 5 5 5 39 5 5 4 5 4 5 28 4 5 5 4 5 23 5 5 5 5 5 5 30
45 4 5 5 3 2 3 5 3 30 4 4 5 3 4 4 24 4 5 3 5 4 21 4 5 5 5 5 5 29
46 3 4 4 4 3 5 4 4 31 4 4 4 4 4 4 24 4 3 3 4 3 17 4 4 4 4 4 3 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
47 4 4 4 2 2 5 4 5 30 4 5 4 5 4 4 26 5 5 4 4 5 23 4 4 4 4 4 5 25
48 5 4 4 4 3 4 5 4 33 4 3 3 4 3 3 20 4 4 2 4 4 18 4 4 4 4 4 4 24
49 4 4 4 2 2 5 4 4 29 4 4 4 5 4 4 25 4 4 3 4 2 17 4 4 4 4 4 4 24
50 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 3 5 28 5 5 3 5 5 23 5 5 5 5 5 5 30
51 5 3 3 4 4 4 3 4 30 4 4 4 4 5 4 25 4 4 3 3 4 18 4 4 4 4 5 3 24
52 5 5 5 5 4 5 5 5 39 3 5 4 5 4 4 25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 30
53 4 4 4 4 4 3 4 3 30 2 5 4 3 3 4 21 4 4 4 4 2 18 4 4 4 4 4 4 24
54 5 3 3 4 5 5 3 5 33 4 2 5 4 5 5 25 4 4 5 4 4 21 4 5 4 4 3 4 24
55 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 3 4 4 3 22 5 4 3 4 4 20 5 4 4 4 3 3 23
56 5 4 4 5 4 4 4 4 34 4 3 5 5 4 4 25 4 5 4 5 4 22 5 4 3 3 4 5 24
57 5 5 5 4 4 5 5 5 38 4 5 4 4 5 4 26 5 4 4 5 4 22 4 4 4 4 4 4 24
58 5 3 3 4 4 5 3 5 32 5 4 4 4 3 4 24 5 4 4 5 4 22 4 4 5 5 3 4 25
59 5 4 4 4 4 4 4 4 33 5 3 3 3 4 2 20 4 3 4 5 5 21 4 3 5 5 5 3 25
60 5 4 4 5 3 4 4 4 33 5 5 5 5 4 5 29 5 4 4 4 5 22 5 4 4 4 5 4 26
61 5 5 5 4 5 4 5 3 36 5 4 3 3 3 3 21 5 4 5 4 4 22 4 4 3 3 4 4 22
62 4 3 3 4 4 5 3 5 31 4 4 5 4 4 4 25 4 5 4 4 5 22 5 4 4 4 4 5 26
63 4 4 4 3 5 4 4 4 32 4 5 4 4 5 4 26 5 4 4 3 4 20 4 5 4 4 5 3 25
64 5 5 5 4 4 4 5 4 36 5 5 5 5 5 5 30 5 4 4 5 4 22 4 5 4 4 4 4 25
65 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 3 3 4 3 19 4 4 4 5 4 21 4 5 4 4 5 4 26
66 3 4 4 4 4 4 4 4 31 4 4 4 5 3 5 25 5 4 4 4 5 22 5 4 4 4 5 5 27
67 3 5 5 5 4 3 5 3 33 4 4 4 4 4 4 24 5 4 3 5 4 21 4 5 4 4 5 4 26
68 5 4 4 4 5 5 4 4 35 5 4 5 5 5 5 29 4 3 4 4 4 19 3 4 5 5 4 3 24
69 4 5 5 3 4 4 5 4 34 4 5 5 5 5 5 29 4 5 4 3 5 21 5 4 4 4 5 3 25
70 5 4 4 5 4 5 4 5 36 4 4 4 5 4 5 26 5 5 4 5 2 21 5 5 5 5 4 5 29
71 4 4 4 4 4 5 4 5 34 3 3 3 3 4 3 19 4 4 4 5 2 19 4 4 5 5 4 4 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
72 5 4 4 4 3 5 4 5 34 5 4 5 4 3 2 23 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 3 23
73 5 4 4 4 3 4 4 4 32 5 5 5 5 4 5 29 5 5 5 5 4 24 4 5 5 5 4 5 28
74 5 4 4 4 3 5 4 4 33 5 4 4 4 4 3 24 5 5 5 5 4 24 4 4 5 5 4 5 27
75 4 4 4 4 2 5 4 4 31 4 5 5 5 5 5 29 4 4 2 4 4 18 4 4 4 4 4 4 24
76 4 3 3 3 4 5 3 4 29 4 4 4 5 3 4 24 4 4 2 5 5 20 4 4 4 4 3 3 22
77 5 5 5 4 5 5 5 5 39 5 4 5 5 5 4 28 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 4 5 29
78 4 3 4 2 3 5 4 5 30 5 5 2 5 5 5 27 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 5 30
79 5 4 4 4 5 4 4 4 34 5 4 4 4 3 4 24 5 5 2 5 5 22 5 5 4 4 5 5 28
80 5 4 4 4 2 5 4 5 33 2 2 4 3 4 3 18 5 5 2 5 4 21 5 5 5 5 5 4 29
81 5 4 4 5 2 5 4 5 34 2 2 2 4 4 2 16 5 5 2 5 4 21 5 5 5 5 5 5 30
82 5 3 4 3 3 3 5 3 29 4 4 5 5 3 4 25 4 5 3 4 4 20 5 4 5 5 4 4 27
83 4 4 4 3 5 5 4 4 33 4 4 4 3 4 3 22 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 3 4 24
84 4 4 4 4 1 5 4 5 31 5 5 5 3 4 4 26 4 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 3 23
85 4 4 4 3 4 5 4 4 32 5 4 5 4 5 5 28 5 5 3 4 4 21 5 5 5 5 4 5 29
86 3 3 3 4 2 5 3 4 27 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 24
87 4 3 3 4 3 5 3 4 29 5 5 5 4 4 5 28 4 5 4 5 5 23 4 5 3 3 4 3 22
88 4 4 4 5 3 5 4 5 34 3 4 3 3 3 3 19 5 5 4 4 5 23 5 5 5 5 4 2 26
89 4 5 5 4 3 5 5 5 36 5 4 5 4 4 4 26 4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 4 3 24
90 4 4 4 4 5 5 3 5 34 4 3 5 4 5 4 25 5 4 4 5 4 22 4 5 5 5 4 4 27
91 5 4 4 5 4 5 4 4 35 4 4 5 4 4 5 26 5 4 4 5 5 23 4 5 4 4 4 4 25
92 5 5 5 4 5 5 5 5 39 4 5 4 5 5 4 27 4 5 5 5 4 23 5 4 4 4 5 5 27
93 5 5 5 5 2 4 5 4 35 5 4 5 4 4 5 27 4 5 5 4 5 23 4 4 4 4 4 5 25
94 4 5 4 5 4 5 4 5 36 5 2 4 3 4 4 22 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 3 4 27
95 4 4 4 4 5 5 3 4 33 4 4 4 2 4 4 22 5 4 5 4 5 23 5 4 5 5 4 3 26
96 5 5 5 5 3 5 5 5 38 5 4 5 4 5 4 27 5 4 4 5 5 23 4 5 4 4 5 4 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
97 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4 5 4 4 4 5 26 5 5 5 4 5 24 4 4 5 5 4 5 27
98 4 5 4 5 4 5 4 5 36 5 4 5 5 4 5 28 4 4 4 4 4 20 5 5 4 4 4 4 26
99 5 5 4 2 5 5 5 5 36 5 3 4 4 3 4 23 4 5 4 5 4 22 4 4 4 4 4 5 25
100 5 5 5 4 4 5 5 4 37 5 5 5 4 5 4 28 4 4 5 4 4 21 4 4 4 4 5 4 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
UJI VALIDITAS KUESIONER PERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM (X1)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Persepsi Self Assessment System
P1
Pearson Correlation 1 .274** .347
** .221
* .204
* .196 .340
** .253
* .577
**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .027 .042 .050 .001 .011 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation .274
** 1 .868
** .164 .270
** -.074 .802
** -.012 .705
**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .103 .007 .464 .000 .909 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation .347
** .868
** 1 .185 .205
* -.015 .886
** .040 .747
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .065 .040 .883 .000 .694 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation .221
* .164 .185 1 .028 .177 .133 .204
* .468
**
Sig. (2-tailed) .027 .103 .065 .784 .077 .186 .041 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P5 Pearson Correlation .204
* .270
** .205
* .028 1 .027 .150 .047 .458
**
Sig. (2-tailed) .042 .007 .040 .784 .786 .137 .643 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P6 Pearson Correlation .196 -.074 -.015 .177 .027 1 -.136 .836
** .456
**
Sig. (2-tailed) .050 .464 .883 .077 .786 .178 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P7 Pearson Correlation .340
** .802
** .886
** .133 .150 -.136 1 -.058 .655
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .186 .137 .178 .566 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
P8 Pearson Correlation .253
* -.012 .040 .204
* .047 .836
** -.058 1 .519
**
Sig. (2-tailed) .011 .909 .694 .041 .643 .000 .566 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Persepsi Self Assessment
System
Pearson Correlation .577** .705
** .747
** .468
** .458
** .456
** .655
** .519
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
UJI VALIDITAS KUESIONER PERSEPSI SOSIALISASI PERPAJAKAN (X2)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Persepsi Sosialisasi
Perpajakan
P1
Pearson Correlation 1 .245* .375
** .249
* .163 .358
** .661
**
Sig. (2-tailed) .014 .000 .012 .105 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P2
Pearson Correlation .245* 1 .019 .310
** .087 .243
* .525
**
Sig. (2-tailed) .014 .855 .002 .390 .015 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P3
Pearson Correlation .375** .019 1 .135 .215
* .354
** .605
**
Sig. (2-tailed) .000 .855 .181 .032 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P4
Pearson Correlation .249* .310
** .135 1 .195 .330
** .592
**
Sig. (2-tailed) .012 .002 .181 .052 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P5
Pearson Correlation .163 .087 .215* .195 1 .319
** .532
**
Sig. (2-tailed) .105 .390 .032 .052 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P6
Pearson Correlation .358** .243
* .354
** .330
** .319
** 1 .715
**
Sig. (2-tailed) .000 .015 .000 .001 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Persepsi
Sosialisasi
Perpajakan
Pearson Correlation .661** .525
** .605
** .592
** .532
** .715
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
UJI VALIDITAS KUESIONER PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN (X3)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 Persepsi Tingkat
Pendidikan
P1
Pearson Correlation 1 .422** .231
* .423
** .364
** .681
**
Sig. (2-tailed) .000 .021 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P2
Pearson Correlation .422** 1 .201
* .336
** .387
** .670
**
Sig. (2-tailed) .000 .045 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
P3
Pearson Correlation .231* .201
* 1 .192 .162 .623
**
Sig. (2-tailed) .021 .045 .055 .107 .000
N 100 100 100 100 100 100
P4
Pearson Correlation .423** .336
** .192 1 .199
* .617
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .055 .047 .000
N 100 100 100 100 100 100
P5
Pearson Correlation .364** .387
** .162 .199
* 1 .672
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .107 .047 .000
N 100 100 100 100 100 100
Persepsi Tingkat
Pendidikan
Pearson Correlation .681** .670
** .623
** .617
** .672
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
UJI VALIDITAS KUESIONER PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK (X4)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak
P1
Pearson Correlation 1 .389** .427
** .271
** .351
** .241
* .662
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .000 .016 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P2
Pearson Correlation .389** 1 .322
** .326
** .288
** .172 .611
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .004 .087 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P3
Pearson Correlation .427** .322
** 1 .799
** .230
* .246
* .764
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .021 .014 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P4
Pearson Correlation .271** .326
** .799
** 1 .150 .175 .680
**
Sig. (2-tailed) .006 .001 .000 .136 .081 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P5
Pearson Correlation .351** .288
** .230
* .150 1 .182 .575
**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .021 .136 .071 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
P6
Pearson Correlation .241* .172 .246
* .175 .182 1 .583
**
Sig. (2-tailed) .016 .087 .014 .081 .071 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Persepsi
Kepatuhan Wajib
Pajak
Pearson Correlation .662** .611
** .764
** .680
** .575
** .583
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
UJI RELIABILITY PERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
P1 4.32 .584 100
P2 4.05 .783 100
P3 3.97 .745 100
P4 3.85 .845 100
P5 3.55 .968 100
P6 4.36 .835 100
P7 4.05 .783 100
P8 4.15 .833 100
UJI RELIABILITY PERSEPSI SOSIALISASI PERPAJAKAN (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
P1 4.10 .772 100
P2 4.08 .813 100
P3 3.96 .887 100
P4 4.13 .720 100
P5 3.98 .738 100
P6 3.99 .772 100
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.690 8
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.650 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
UJI RELIABILITY PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN (X3)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
P1 4.39 .510 100
P2 4.30 .577 100
P3 3.65 .914 100
P4 4.29 .640 100
P5 4.12 .832 100
UJI RELIABILITY PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK (X4)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
Item Statistics
Mean Std.
Deviation
N
P1 4.31 .506 100
P2 4.35 .520 100
P3 4.23 .601 100
P4 4.31 .545 100
P5 4.19 .631 100
P6 4.12 .769 100
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.629 5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.704 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN 5 Hasil Uji Korelasi
PERSEPSI SELF ASSESSMENT SYSTEM DENGAN PERSEPSI
KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Correlations
Persepsi Self Assessment
System
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Spearman's rho
Persepsi Self Assessment System
Correlation Coefficient
1.000 .427**
Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Correlation Coefficient
.427** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PERSEPSI SOSIALISASI PERPAJAKAN DENGAN PERSEPSI
KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Correlations
Persepsi
Sosialisasi
Perpajakan
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Spearman's rho
Persepsi Sosialisasi
Perpajakan
Correlation Coefficient 1.000 .331**
Sig. (2-tailed) . .001
N 100 100
Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak
Correlation Coefficient .331** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PERSEPSI TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERSEPSI
KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Correlations
Persepsi
Tingkat
Pendidikan
Persepsi
Kepatuhan
Wajib Pajak
Spearman's rho
Persepsi Tingkat
Pendidikan
Correlation Coefficient 1.000 .591**
Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
Persepsi Kepatuhan
Wajib Pajak
Correlation Coefficient .591** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPITRAN 6 Hasil Pengolahan Data Responden
Frequencies
Statistics
Jenis_Kelamin Usia Pendidikan
terakhir
Pekerjaan Penghasilan
Per bulan
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Pria 41 41.0 41.0 41.0
Wanita 59 59.0 59.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
antara 20-30
tahun 46 46.0 46.0 46.0
antara 31-40
tahun 38 38.0 38.0 84.0
antara 41-50
tahun 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendidikan_terakhir
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
D1 - D3 50 50.0 50.0 50.0
Pasca Sarjana 10 10.0 10.0 60.0
S1 33 33.0 33.0 93.0
SMA 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Pekerjaan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Dan lain-
lain 35 35.0 35.0 35.0
Jasa 47 47.0 47.0 82.0
Pedagang 10 10.0 10.0 92.0
PNS 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Penghasilan_Perbulan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
< Rp 2.000.000 29 29.0 29.0 29.0
> Rp. 10.000.000 4 4.0 4.0 33.0
Rp. 2.000.000 - Rp.
5.000.000 52 52.0 52.0 85.0
Rp. 6.000.000 - Rp.
10.000.000 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 7 Hasil Pengolahan Variabel
Persepsi Self Assessment System
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
21 1 1.0 1.0 1.0
23 1 1.0 1.0 2.0
25 3 3.0 3.0 5.0
26 1 1.0 1.0 6.0
27 4 4.0 4.0 10.0
29 8 8.0 8.0 18.0
30 10 10.0 10.0 28.0
31 12 12.0 12.0 40.0
32 11 11.0 11.0 51.0
33 14 14.0 14.0 65.0
34 11 11.0 11.0 76.0
35 6 6.0 6.0 82.0
36 7 7.0 7.0 89.0
37 2 2.0 2.0 91.0
38 3 3.0 3.0 94.0
39 5 5.0 5.0 99.0
40 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Persepsi Sosialisasi Perpajakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
16 1 1.0 1.0 1.0
17 1 1.0 1.0 2.0
18 1 1.0 1.0 3.0
19 5 5.0 5.0 8.0
20 3 3.0 3.0 11.0
21 5 5.0 5.0 16.0
22 7 7.0 7.0 23.0
23 10 10.0 10.0 33.0
24 18 18.0 18.0 51.0
25 17 17.0 17.0 68.0
26 12 12.0 12.0 80.0
27 7 7.0 7.0 87.0
28 7 7.0 7.0 94.0
29 5 5.0 5.0 99.0
30 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Persepsi Tingkat Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
14 1 1.0 1.0 1.0
15 1 1.0 1.0 2.0
17 5 5.0 5.0 7.0
18 9 9.0 9.0 16.0
19 12 12.0 12.0 28.0
20 19 19.0 19.0 47.0
21 15 15.0 15.0 62.0
22 14 14.0 14.0 76.0
23 12 12.0 12.0 88.0
24 8 8.0 8.0 96.0
25 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
21 1 1.0 1.0 1.0
22 5 5.0 5.0 6.0
23 10 10.0 10.0 16.0
24 25 25.0 25.0 41.0
25 19 19.0 19.0 60.0
26 10 10.0 10.0 70.0
27 9 9.0 9.0 79.0
28 6 6.0 6.0 85.0
29 6 6.0 6.0 91.0
30 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI