34
PLASENTA PREVIA LUKLUK PURBANINGRUM 2007031087 RSUD SALATIGA

plasenta previa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: plasenta previa

PLASENTA PREVIA

LUKLUK PURBANINGRUM

2007031087

RSUD SALATIGA

Page 2: plasenta previa

IDENTITAS

Nama : Ny. Yani Wulandari Usia : 32 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Sumberejo rt 1 rw 3,

kecamatan Magelang utara, Magelang

Page 3: plasenta previa

ANAMNESA Keluhan utama : keluar darah segar dari vagina Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

Pasien kiriman dokter pabrik dengan G3P1A1 usia kehamilan 28 minggu datang ke rumah sakit dengan perdarahan dari vagina sejak 6 jam yang lalu dengan jumlah darah sedikit dan berwarna merah segar. Tidak didapatkan nyeri ketika darah keluar dari vagina. Tidak ada riwayat jatuh atau perut terbentur sebelum keluar darah dari vagina. Tidak terdapat riwayat hubungan suami istri sebelum darah keluar dari vagina. Lendir darah (-). Pasien merasa kenceng-kenceng sejak 6 jam yang lalu. Kenceng-kenceng dirasa jarang. Kenceng-kenceng muncul kira-kira setiap 30 menit sekali, dengan lama kenceng-kenceng tidak sampai setengah menit. Gerak aktif janin (+), keluar ketuban (-).

Page 4: plasenta previa

Riwayat menstruasi Menarche pada usia 15 tahun, siklus kurang

lebih 30 hari, lama menstruasi 7 hari, jumlah normal, teratur

Riwayat nikah Nikah 1 kali dengan lama nikah 15 tahun Riwayat obstetrik :

anak I : laki-laki lahir spontan ditolong bidan pada tahun 2001 dengan berat badan lahir 4100 gram. Keadaan sekarang hidup usia 11 tahun dan sehat.

anak II: Abortus usia kehamilan 2 bulan di rumah sakit, kuretase (+)

anak III : hamil ini Riwayat KB : suntik 3 bulan lama 11 tahun

antara kehamilan kedua dan ketiga.

Page 5: plasenta previa

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) Demam tifoid (+), Hipertensi (-), Diabetes

mellitus (-), hepatitis (-), kanker (-), penyakit ginjal (-), epilepsy (-)

Riwayat operasi (-), Riwayat opname (+) ketika kuretase

Riwayat ginekologi : (-) Riwayat Penyakit Keluarga : (-)

Page 6: plasenta previa

PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan General :

Keadaan Umum : cukup, CM, tak anemisVital Sign : Nadi : 80 x/ menit

Suhu : 36,50 C Respirasi : 20 x/menit TD : 110/80 mmHg

Pemeriksaan Sistematis :Kepala : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)Leher : tidak didapatkan kelainanThorak : tidak didapatkan kelainanAbdomen * status obstetrik :Inspeksi : distensi (+), bekas operasi (-), jejas (-)Palpasi : Leopold : janin tunggal, TFU pertengahan pusat dan procecus xipoideus (23 cm), punggung kanan, presentasi kepala, konvergenAuskultasi : BJJ 144x/menit (kontraksi)

BJJ 140x/menit (segera setelah kontraksi) BJJ 132x/menit (relaksasi)

HIS jarang Vagina :

terdapat perdarahan pervaginam, terdapat darah di pembalut, warna merah segar, jumlah kurang lebih 50 cc, VT tidak dilakukan

Ekstremitas edema (-), akral hangat (+), sianosis (-), CRT <2

Page 7: plasenta previa

USG

Page 8: plasenta previa
Page 9: plasenta previa
Page 10: plasenta previa
Page 11: plasenta previa
Page 12: plasenta previa

ASSESMENT

Plasenta Previa totalis pada G3P1A1 uk 28 minggu

Penatalaksanaan :1. Bedrest2. Inf RL + Bricasma 2 amp3. Inj Kalmetasone4. Inj asam tranexamat 3 x 1mp5. Ketoprofen suppositori6. Inj Ricef 3 x 1gr7. UPD: ambroxol 3 x 1

Page 13: plasenta previa

TINJAUAN PUSTAKA

Page 14: plasenta previa

DEFINISI

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebgaian dari ostium

uteri internum 1.

Page 15: plasenta previa

KLASIFIKASI

Page 16: plasenta previa

ETIOLOGI

Multiparitas

Riw. SC atau Kuretase

Usia ibu yang lanjut

Kehamilan Ganda

Merokok

Page 17: plasenta previa

MANIFESTASI KLINIS

PPV darah segar(antepartum)

Painless

Casuseless

Recurrent

Page 18: plasenta previa

PATOGENESISvaskularisasi desidua yang tidak memadai, mungkin sebagai akibat proses radang atau atrofi

Kelainan letak plasenta (letak rendah, marginal, parsial, total)

Pada tempat laserasi tersebut akan terjadi perdarahan yang berasal dari sirkulasi maternal yaitu dari ruang intervillus plasenta.

PPV (darah segar) , painless dan recurrent

Page 19: plasenta previa

DIAGNOSIS

Anamnesis Inspeksi perdarahan pervaginam Pemeriksaan abdomen Sonografi

USG transabdominal USG transvaginal USG transperitoneal MRI

Double set-up Examination

Page 20: plasenta previa

USG

Page 21: plasenta previa

PENATALAKSANAAN

Page 22: plasenta previa

KOMPLIKASI

Anemia Syok

Plasenta akreta, inkreta,

perkreta

Kelainan letak janin

Laserasi jalan lahir

Bayi prematur

Page 23: plasenta previa

PROGNOSIS

Prognosis ibu dan anak pada plasenta previa ini lebih baik jika disbanding masa lalu. Hal ini berkat diagnosis yang lebih dini dan tidak invasif dengan USG di samping ketersediaan transfuse darah dan infus cairan. Komplikasi kelahiran premature baik yang spontan atau seksio sesarea masih menjadi masalah 1.

Page 24: plasenta previa

PEMBAHASAN

Page 25: plasenta previa

Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa pasien mengalami perdarahan antepartum yang bisa dinilai dari usia kehamilannya yaitu 28 minggu. Dikatakan perdarahan antepartum jika perdarahannya signifikan dari jalan lahir yang terjadi setelah kehamilan minggu ke 20. Adapun sebab perdarahannya diduga bisa karena adanya kelainan letak plasenta yang dinamakan plasenta previa ataupun lepasnya plasenta yang dinamakan solusio plasenta.

Pasien ini mengalami perdarahan yang ditandai dengan darah merah segar dan tidak merasa nyeri (painless), tanpa sebab (causeless) akan tetapi tidak diketahui berulang (recurrent) karena ketika keluhan ada langsung dibawa ke RS dan diberikan obat anti perdarahan, gerakan janin aktif, denyut jantung bayi (+) manifestasi klinis ini menjelaskan mekanisme yang terjadi pada plasenta previa.

Page 26: plasenta previa
Page 27: plasenta previa

Beberapa faktor resiko terjadinya plasenta previa diantaranya riwayat seksio sesarea, multiparitas, usia tua ketika hamil, riwayat abortus, dan riwayat kuretase. Pasien dalam kasus ini mempunyai riwayat abortus dengan kuretase pada kehamilan kedua. Pasien juga termasuk multi paritas. Ketiga faktor tersebut dapat mengakibatkan plasenta previa.

Page 28: plasenta previa
Page 29: plasenta previa

Pemeriksaan penunjang sebagai penegak diagnosa harus dilakukan. Ultrasonografi (USG) transabdominal sudah cukup untuk menegakkan diagnosa plasenta previa serta untu mengetahui letak plasenta, apakah lateralis, marginalis, parsial maupun total. USG lebih dipilih daripada double set-up examination.

Posisi letak plasenta sangat menentukan intervensi selanjutnya. Apakah nantinya dilakukan persalinan pervaginam atau secara seksio sesarea. Pada letak plasenta lateralis ataupun marginalis dapat dilakukan persalinan pervaginam, akan tetapi jika plasenta previa letak parsial yang dimungkinkan sulit dalam proses persalinan dan plasenta previa letak totalis merupakan indikasi untuk dilakukan seksio sesarea.

Page 30: plasenta previa

Pada pasien dilakukan pemeriksaan penunjang USG dengan hasil plasenta previa totalis. Berdasarkan hasil USG tersebut mengindikasikan bahwa persalinannya nanti dengan cara seksio sesarea, akan tetapi karena usia kehamilan pada pasien ini masih preterm (28 minggu) maka kehamilan harus tetap dipertahankan sampai usia aterm.

Kelainan letak janin dimungkinkan dapat terjadi. Kelainan letak janin merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada plasenta previa.

Selain itu dapat juga terjadi retensio plasenta yang diduga akibat adanya perlekatan plasenta terhadap endometrium (plasenta akreta).

Page 31: plasenta previa

Anemia yang terjadi pada pasien yang ditunjukkan dengan hasil laboratorium bahwa Hb pasien 11,2 menjadi 9,7 merupakan salah satu tanda bahwa sudah banyak darah yang keluar, mungkin diakibatkan oleh berulangnya darah yang keluar dari vagina.

Penatalaksanaan pasien ini yaitu dengan bedrest untuk meminimalisir perdarahan, inf RL + bricasma 2amp/drip untuk mengurangi kontraksi, inj kalmethasone untuk pematangan paru janin, inj asam tranexamat sebagai anti perdarahan, ketoproven suppositori untuk menghilangkan rasa sakit yang dikeluhkan oleh pasien, sedangkan antibiotik yang diberikan untuk mengatasi infeksi saluran kemih pada pasien, serta tambahan ambroxol dari UPD sebagai terapi batuk.

Page 32: plasenta previa

KESIMPULAN

Plasenta Previa adalah salah satu penyebab tersering perdarahan antepartum yang harus segera diobservasi.

USG dan Double set-up Examination merupakan alat diagnose pasti dari plasenta previa. Dengan kedua tindakan tersebut dapat mengetahui letak plasenta sehingga dapat segera ditentukan intervensi penatalaksanaan selanjutnya, apakah akan dilakukan partus pervaginam dengan amniotomi atau dilakukan seksio sesarea.

Page 33: plasenta previa

DAFTAR PUSTAKA1. Chalik TMA. 2008. Perdarahan Pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan

dalam buku Ilmu Kebidanan; Ed:4; p 492-521. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

2. Cuningham dkk. 2006. Perdarahan Obstetri dalam Obstetri Williams; Vol 1; Ed 21; p 687-704. EGC. Jakarta

3. Llewellyn-Jones, Derek. 2002. Perdarahan Antepartum dalam Dasar-dasar Obstetri & Ginekologi; Ed 6; p 109-112. Hipokrates. Jakarta

4. Mochtar, Rustam. 1998. Perdarahan Antepartum (hamil tua) dalam Sinopsis Obstetri; Jilid 1; Ed 2; p 269-287. EGC. Jakarta

5. Atlas of Obstetric Ultrasound by The International Society of Ultrasound in Obstetrics & Gynecology under the Editorship of Professor Gianluigi Pilu. Department of Obstetrics & Gynecology, Bologna, Italy. Diambil dari http://www.glowm.com/?p=glowm.cml/ultrasoundAtlas

6. Sakornbut E; Leeman L; Fontaine P. 2007. Late Pregnancy Bleeding. American Family Psysician. Diambil dari http://www.aafp.org/afp/2007/0415/p1199.html

7. Widjanarko B. 2009. Plasenta Previa diambil dari http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/09/plasenta-praevia.html

8. Johnson L.G; Mueller B.A; Daling J.R. 2003. The Relationship of Plasenta Previa and History of Induced Abortion. International Journal of Gynecology and Obstetrics 81, 191-198.

Page 34: plasenta previa