127
POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK (STUDY KASUS DI DUSUN BATU RASAK DESA SELANTE KECAMATAN PLAMPANG KABUPATEN SUMBAWA) oleh Yuliati Nim. 15.3.13.4.016 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL

ANAK (STUDY KASUS DI DUSUN BATU RASAK DESA SELANTE

KECAMATAN PLAMPANG KABUPATEN SUMBAWA)

oleh

Yuliati

Nim. 15.3.13.4.016

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2017

Page 2: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL

ANAK (STUDY KASUS DI DUSUN BATU RASAK DESA SELANTE

KECAMATAN PLAMPANG KABUPATEN SUMBAWA)

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram

untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Sosial

oleh

Yuliati

Nim. 15.3.13.4.016

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MATARAM

2017

Page 3: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Yuliati, NIM. 15.3.13.4.016 dengan judul, “Pola Asuh Ibu Tiri

Terhadap Perkembangan Emosional Anak (Study Kasus Di Dusun Batu Rasak

Desa Selante Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa)” telah memenuhi

syarat dan disetujui dan untuk diuji.

Disetujui pada tanggal, 16 Juni 2017.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Subhan Abdullah Acim, Lc., MA Muhtar Tayib, M. Si NIP. 197710710 200112 1 002

Page 4: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

ii

NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram, 16 Juni 2017

Hal : Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Rektor UIN Mataram

di Mataram

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan

koreksi maka kami berpendapat bahwa sikripsi saudara:

Nama Mahasiswa : Yuliati

NIM : 15.3.13.4.016

Jurusan/Prodi : Bimbingan dan Konseling Islam

Judul : Pola Asuh Ibu Tiri Terhadap Perkembangan

Emosional Anak (Study Kasus Di Dusun Batu

Rasak Desa Selante Kecamatan Plampang

Kabupaten Sumbawa)

telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Mataram. Oleh karena itu, kami

berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.

Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Subhan Abdullah Acim, Lc., MA Muhtar Tayib, M. Si NIP. 197710710 200112 1 002 NIP.

Page 5: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yuliati

NIM : 15.3.13.4.016

Jurusan : Bimbingan Konseling Islam

Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi

menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pola Asuh Ibu Tiri Terhadap

Perkembangan Emosional Anak (Studi Kasus Di Dusun Batu Rasak Desa

Selante Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa) ini secara

keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada

bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan

plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah

ditentukan oleh lembaga.

Mataram, 16 Juni 2017

Saya yang menyatakan,

Yuliati

Page 6: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

iv

Page 7: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

v

MOTTO

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, dank eras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa

yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan”.1

1 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Keluarga Edisi Hasanah, (Jakarta: Fitrah Rabbani, 2009) hlm. 560.

Page 8: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

vi

PERSEMBAHAN

Kepada siapa karya yang sangat sederhana ini kupersembahkan ? Tentu pertama kali

kepada Allahku ya-Rabb al-alamin sebagai kekasih abadiku yang selalu mencurahkan

rahmat-Nya.

Dengan penuh rasa syukur dan penuh cinta, teruntuk orang-orang yang selalu hadir

dan berharap keindahan-Nya khususnya buat:

Orang tuaku tercinta, Bapak Rahmat dan Ibu Fatmawati yang tak pernah

jemu mendukung serta mendo’akanku dengan penuh kasih sayang, lautan

kasihnya menghantarkanku ke gerbang kesuksesan, tiada kasih seindah

kasihnya, tiada cinta semurni cintanya, dalam derap langkahku ada tetesan

keringatnya, dalam cintaku ada doa tulusnya, semoga Allah membalas budi

dan jasanya…

Adik-adikku tersayang Jahmat dan Raditya yang selalu menghibur dan

memberikan dorongan dikala suka maupun duka.

Keluarga besarku terima kasih atas segala do’a dan motivasi yang telah

diberikan selama ini.

Untuk orang yang selalu dekat di hatiku selama ini yang terus memberi

semangat. Motivasi dan do’a dalam menyelesaikan skripsi ini.

Almamater kebanggaanku UIN Mataram

Page 9: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam

yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya kepada

kita semua, terutama nikmat Iman dan nikmat Islam yang patut kita

syukuri, serta nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan alam Nabi besar kita Muhammad SAW,

yang telah membawa kita selaku umatnya dari zaman kegelapan kepada

zaman yang terang benderang berkat cahaya keimanan kaum muslimin.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak

akan sukses tnpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain

adalah:

1. Dr. H. Subhan Abdullah Acim, Lc. M.A. sebagai Pembimbing I dan

Muhtar Tayib, M. Si. sebagai Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail terus-menerus, dan tanpa

bosan di tengah kesibukkannya dalam suasana keakraban menjadikan

skripsi ini lebih matang dan cepat terselesaikan.

2. Dr. Abdul Wahid, M.Pd. M.Ag. sebagai Penguji I dan Murdianto,

M.Si. sebagai Penguji II yang telah menberikan saran konstruktif bagi

penyempurnaan skripsi ini.

Page 10: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

viii

3. Rendra Khaldun, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Konseling Islam;

4. Dr. H. Masruri, Lc. M.A selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Konseling Islam;

5. Dr. Hj. Faizah, M.A. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi;

6. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah

memberikan tempat bagi penulis untuk dapat menuntut ilmu dan

memberikan bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di

kampus tanpa pernah selesai.

7. Semua dosen-dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, semoga

ilmu-ilmu yang diamalkannya merupakan ilmu yang akan bermanfaat

baik di dunia maupun akhirat.

8. Bapak Rahmat dan Ibu Fatmawati selaku orang tua tercinta, dan adik-

adikku tersayang Jahmat dan Raditya, yang terus mendoakanku

disetiap kakiku melangkah, selalu memberikan semangat, motivasi,

serta dukungan baik berupa moril maupun materil dan spiritual.

9. Kepada Kepala Desa Selante Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan

penelitian.

10. Kepada semua keluarga tiri yang telah berpartisipasi dalam kegiatan

pelaksanaan penelitian skripsi ini.

Page 11: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

ix

11. Untuk organisasiku tercinta KSR-PMI Unit UIN Mataram yang telah

memberikan pelajaran, pengalaman, serta pelajaran hidup yang tak

akan terlupakan dan tak akan pernah tergantikan.

12. Staf Akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Mataram yang

membantu administrasi surat-menyurat penelitian skripsi ini.

13. Keluarga besar Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam angkatan

2013 terkhusus kelas A terima kasih atas canda tawanya selama ini

sehingga membuatku selalu merindukan kalian.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala

yang berlipat-ganda dari Allah swt. dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.

Mataram, 2017 Penulis,

Yuliati

Page 12: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

x

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN .......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

PENGESAHAN .............................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

ABSTRAK ...................................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian................................................................................ 1

B. Fokus Kajian ........................................................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 8

Page 13: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

xi

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .................................................... 9

E. Telaah Pustaka ........................................................................................ 10

F. Kerangka Teoritik ................................................................................... 15

G. Metode Penelitian .................................................................................... 35

H. Sistematika .............................................................................................. 42

BAB II : PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................................... 44

1. Letak Geografis Dusun Batu Rasak .................................................. 44

2. Jumlah Penduduk Dusun Batu Rasak ............................................... 45

3. Struktur Organisasi............................................................................ 46

4. Profil Keluarga Tiri di Dusun Batu Rasak ....................................... 48

B. Bentuk-bentuk Perkembangan Emosional Anak di Dusun Batu Rasak

1. Anak Mudah Marah atau Tersinggung ............................................. 52

2. Anak Mudah Cemburu ...................................................................... 55

3. Anak Mulai Mampu Menetralisasikan Rasa Malu dan Bangga 56

4. Anak Mulai Mampu Mengontrol Emosi Negatif .............................. 59

5. Anak Mulai Mampu Mengerti tentang Norma-norma yang Berlaku di

Lingkungan Sekitar ........................................................................... 62

C. Bentuk-bentuk Pola Asuh Ibu Tiri terhadap Perkembangan Emosional

Anak ........................................................................................................ 63

1. Memberikaan Perhatian dan Kasih Sayang Kepada Anak ................ 64

2. Menafkahi dan Memenuhi Kebutuhan Materi Anak ........................ 67

Page 14: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

xii

3. Memperhatikan Pergaulan Anak ....................................................... 70

4. Memberikan Pendidikan Agama Kepada Anak ................................ 73

5. Membina Moral Anak ....................................................................... 75

BAB III : PEMBAHASAN

A. Analisis Bentuk-bentuk Perkembangan Emosional Anak di Dusun Batu

Rasak ....................................................................................................... 78

1. Anak Mudah Marah atau Tersinggung ............................................. 79

2. Anak Mudah Cemburu ...................................................................... 81

3. Anak Mulai Mampu Menetralisasikan Rasa Malu dan Bangga ........83

4. Anak Mulai Mampu Mengontrol Emosi Negatif .............................. 84

5. Anak Mulai Mampu Mengerti tentang Norma-norma yang Berlaku di

Lingkungan Sekitar ........................................................................... 86

B. Analisis Bentuk-bentuk Pola Asuh Ibu Tiri Terhadap Perkembangan

Emosional Anak ...................................................................................... 88

1. Memberikaan Perhatian dan Kasih Sayang Kepada Anak ................ 89

2. Menafkahi dan Memenuhi Kebutuhan Materi Anak ........................91

3. Memperhatikan Pergaulan Anak ....................................................... 93

4. Memberikan Pendidikan Agama Kepada Anak ................................ 94

5. Membina Moral Anak ....................................................................... 95

Page 15: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

xiii

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 98

B. Saran ........................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

Tabel 2.3 : Profil Ibu Tiri di Dusun Batu Rasak

Page 17: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

xv

Pola Asuh Ibu Tiri terhadap Perkembangan Emosional Anak (Study Kasus

Di Dusun Batu Rasak Desa Selante Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa)

Oleh :

Yuliati

NIM. 15.3.13.4.016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bentuk-bentuk Perkembangan Emosional Anak dan Pola Asuh Ibu Tiri terhadap Perkembangan Emosional Anak di Dusun Batu Rasak. Penelitian ini diharapkan dapat membantu ibu tiri dalam meningkatkan pola asuhnya terhadap perkembangan emosional anak.

Penelitian tentang pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Temuan yang dihasilkan berupa hasil observasi, berbagai data dan hasil wawancara objek penelitian dan dokumentasi yang berkaitan dengan pola asuh ibu tiri di Dusun Batu Rasak Desa Selante Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa.

Berdasarkan analisis data dan temuan yang dipaparkan sehingga bisa menjawab fokus penelitian, penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk perkembangan emosional anak yang ada di Dusun Batu Rasak adalah, anak mudah marah atau tersinggung, anak mudah cemburu, anak mulai mampu mengontrol emosi negatif, anak mulai mampu mengerti tentang norma-norma yang berlaku di lingkungan sekitar. Dan bentuk-bentuk pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak adalah, memberikan perhatian dan kasih sayang, menafkahi dan memenuhi kebutuhan materi anak, memperhatikan pergaulan anak, memberikan pendidikan agama kepada anak, dan membina moral anak.

Kata kunci: Pola Asuh, Ibu Tiri, Perkembangan Emosional.

Page 18: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam mayarakat, yang

berdasarkan hubungan pernikahan dan hubungan darah. Keluarga

adalah tempat pertama bagi anak-anak, lingkungan pertama yang

memberi penampungan baginya, tempat anak akan memperoleh rasa

aman. Orientasi dan suasana keluarga timbul dari komitmen antara

suami isteri dan komitmen mereka bagi anak-anaknya. Keluarga inti

terdiri dari orang tua dan anak yang merupakan kelompok primer yang

terikat satu sama lain, karena hubungan keluarga ditandai oleh kasih

sayang, perasaan yang mendalam saling mendukung dan kebersamaan

dalam kegiatan pengusaha.2

Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak,

untuk belajar dan berkembang agar sesuai dengan harapan dan cita-cita

orang tua. Keluarga adalah tempat pertama kali anak belajar mengenal

aturan yang berlaku di lingkungan keluarga dan masyarakat. Orang tua

bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara, dan sebagai

pendidik bagi anak-anaknya. Orang tua adalah pihak yang sering

bersinggungan dengan seorang anak dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, mulai sejak lahir sampai dewasa, orang tua

2Karlinawati Silalahi & Eko A. Meinarno, Keluarga Indonesia, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2010), h. 3.

Page 19: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

2

mempunyai tanggung jawab besar dalam segala hal menyangkut

perkembangan hidup anaknya.3

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di

dalam masyarakat, dan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan

laki-laki dan wanita. Jadi keluarga dalam bentuk murni merupakan

satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, isteri dan anak-anak yang

belum dewasa.4 Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama, dan

orang tua khususnya ibu merupakan pendidik pertama dan utama

untuk melihat perkembangan anak.

Keutuhan orang tua (ayah-ibu) dalam sebuah keluarga sangat

dibutuhkan dalam membantu anak untuk memiliki dan

mengembangkan dasar disiplin diri. Keluarga yang utuh memberikan

peluang besar bagi anak untuk membantu kepercayaan terhadap kedua

orang tuanya, kepercayaan dari orang tua dirasakan oleh anak akan

mengakibatkan arahan, bimbingan, dan bantuan orang tua yang

diberikan kepada anak akan menyatu dan memudahkan anak untuk

menangkap makna dari upaya yang dilakukan. Namun, ketika ayah dan

ibu dalam situasi perceraian, adanya kecenderungan sikap yang

berbeda pada ayah atau ibu, maka seorang ibu menjadi kurang

memperlihatkan kasih sayang kepada anak-anaknya.5

3Ibid., h. 72 4Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Renika Cipta, 1999), h. 239 5M. Save Dagun, Psikologi Keluarga Peranan Ayah dalam Keluarga, (Jakarta:

PT. Renika Cipta, 2002), h. 118

Page 20: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

3

Tidak hanya perceraian yang menjadi hal umum, tetapi menikah

kembalipun demikian. Orang tua membutuhkan waktu untuk menikah,

memiliki anak, bercerai, dan menikah kembali. Akibatnya, ada lebih

banyak anak-anak sekolah dasar dan sekolah lanjutan dibandingkan

anak-anak bayi prasekolah, yang hidup bersama keluarga tiri. Akhir-

akhir ini jumlah orang yang menikah kembali beserta anak-anaknya

terus bertambah. Demikian pula, jumlah perceraian di antara pasangan

yang menikah kembali mencapai 10 persen lebih besar dibandingkan

jumlah perceraian dipernikahan pertama.6 Sekitar setengah dari semua

anak-anak yang orang tuanya bercerai akan memiliki orang tua tiri

setelah empat tahun bercerai.

Orang tua yang menikah kembali menghadapi sejumlah tugas yang

unik. Pasangan harus mendefinisikan dan memperkuat pernikahan

mereka, di waktu yang sama mereka juga harus bernegosiasi kembali

mengenai relasi dengan orang tua kandung serta membina relasi antara

orang tua tiri-anak tiri dan antar saudara tiri. Meskipun demikian, kita

juga perlu mengetahui bahwa mayoritas dari anak-anak dari keluarga

tiri tidak memiliki masalah. Dalam sebuah analisis diketahui bahwa 25

persen anak-anak dari keluarga tiri memperlihatkan masalah

penyesuaian dibandingkan dengan 10 persen anak-anak dari keluarga

yang tidak pernah bercerai.7 Masa anak-anak secara khusus adalah

masa yang sulit dalam berhadapan dengan terbentuknya keluarga tiri.

6John W. Santrock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 186

7Ibid., h. 187

Page 21: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

4

Penyebabnya, menjadi anggota dari keluarga tiri memperburuk

kekhawatiran anak-anak normal mengenai identitas, seksualitas, dan

otonomi.8

Pengaruh rumah tangga yang pecah pada hubungan keluarga

bergantung pada banyak faktor, yang paling penting diantaranya ialah

penyebab perpecahan tersebut misalnya, perceraian, kematian, dan

adanya pihak ketiga. Bila kehancuran rumah tangga disebabkan oleh

kematian dan anak menyadari bahwa orang tua tidak akan pernah

kembali, mereka akan bersedih hati dan mengalihkan kasih sayang

mereka kepada orang tua yang masih ada, dengan harapan memperoleh

kembali rasa aman sebelumnya.9

Setiap anak itu unik, dalam arti pola dan saat pertumbuhan dan

perkembangan, baik kepribadiannya, gaya pembelajaran dan latar

belakang keluarga. Sejak awal kehidupan anak, secara terus menerus

mereka dihadapkan bahkan dituntut untuk selalu mampu

menyesuaikan diri atau bersosialisasi dengan lingkungannya.

Lingkungan di mana anak/individu hidup secara terus menerus

berubah. Keluarga adalah lingkungan pertama yang “menuntut anak”

mampu menyesuaikan diri dengan baik. Dengan meningkatnya usia

dan kematangan anak, lingkungan mereka semakin luas dan anak

diharapkan semakin mampu menyesuaikan diri dengan baik.10

8John W. Santrock, Life-Spain Development (Perkembangan Masa-Hidup),

(Jakarta: Erlangga, 2008), h. 152 9Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 1978), h. 216. 10Ibid., h. 2

Page 22: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

5

Seorang anak dalam perkembangannya memiliki banyak keunikan

yang terkadang mengejutkan. Keunikan dalam perkembangan tersebut

sulit dimengerti oleh orang dewasa. Sehingga banyak kejadian orang

tua bersikap kasar kepada anaknya ketika anak memunculkan beberapa

sifat khasnya. Perkembangan anak terdiri dari beberapa aspek. Salah

satu aspek perkembangan yang sering sekali menjadi masalah adalah

perkembangan emosi anak. Hal yang sangat sering di permasalahkan

orang tua pada umumnya adalah anak yang bergitu nakal. Mungkin

saja hal itu bersifat normal tetapi ada kemungkinan merupakan

gangguan yang terjadi dari perkembangan emosi.

Kehidupan emosional kanak-kanak berkembang seiring dengan

pertambahan usia. Meskipun begitu, kemampuan anak-anak dalam

menyalurkan emosi mereka sangat beragam. Bahkan yang paling

menonjol yang dimiliki oleh anak-anak dan remaja yang bermasalah

adalah bahwa umumnya mereka mengalami kesulitan dalam

pengaturan emosi mereka. Orang tua adalah pihak yang dapat

membantu mengatur emosi mereka.

Emosi berasal dari kata e yang berarti energi dan motion yang

berarti getaran. Emosi kemudian bisa dikatakan sebagai sebuah energi

yang terus bergerak dan bergetar. Emosi dalam makna paling harfiah

didefinisikan sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, pikiran,

prasaan, nafsu dari setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-

luap. Emosi yang merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran

Page 23: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

6

yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian

kecendrungan bertindak.11

Mendefinisikan emosi tidak semudah menyatakan bahwa

seseorang sedang dalam keadaan emosi tertentu. Emosi sebagai

perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang sedang berada

dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting

olehnya. Emosi diwakili oleh perilaku yang mengekspresikan

kenyamanan atau ketidaknyamanan terhadap keadaan atau interaksi

yang sedang dialami. Emosi juga bisa berbentuk sesuatu yang spesifik

seperti rasa senang, takut, marah, dan seturusnya, tergantung dari

interaksi yang dialami.

Dusun Batu Rasak merupakan salah satu Dusun yang ada di Desa

Selante Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa. Sebagian besar

masyarakat di Dusun Batu Rasak ini berprofesi sebagai petani/pekebun

dengan penghasilan yang berkecukupan untuk kebutuhan hidupnya.

Kebanyakan dari masyarakat di Dusun Batu Rasak, di mana orang tua

tidak berpendidikan tinggi hanya sampai jenjang Sekolah Dasar,

sebagian dari orang tua memiliki pola pikir yang masih terbilang

rendah dan tidak ingin melanjutkan pendidikan anaknya kejenjang

pendidikan yang lebih tinggi.12

Dari hasil observasi awal, di Dusun Batu Rasak Desa Selante

Kecamatan Plampng Kabupaten Sumbawa khususnya anak yang

11Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra, Manajemen Emosi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 2

12 Hasil Observasi Awal, tanggal 02 Desember 2016

Page 24: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

7

mempunyai ibu tiri. Di Dusun Batu Rasak ini, sangat jarang sekali kita

jumpai orang dengan keluarga tiri. Karena budaya Sumbawa sangat di

kenal dengan prinsip-prinsip teguhnya tentang pernikahan sehingga

jarang sekali dijumpai yang menikah kembali. Ada 3 (tiga) keluarga

yang peneliti teliti yaitu keluarga yang mempunyai anak tiri. Di mana

anak-anak ini pertamanya belum bisa menerima keadaan atau

keputusan ayahnya menikah lagi. Karena menurut anak, ibu tiri adalah

sosok ibu yang jahat atau kejam seperti kebanyakkan yang mereka

lihat disinetron-sinetron. Ketidaknyamanan anak terhadap suatu

keadaan tertentu membuatnya jarang di rumah, karena dia tidak bisa

menerima perubahan-perubahan yang terjadi disekitarnya dan rata-rata

diantara mereka takut tidak akan mendapat kasih sayang lagi dari

seorang ayah..13

Dari fenomena di atas peneliti sangat tertarik untuk meneliti

tentang bagaimana perkembangan emosional anak yang diasuh oleh

ibu tiri. Sehingga peneliti mengangkat judul “Pola Asuh Ibu Tiri

Terhadap Perkembangan Emosional Anak (Studi Kasus di Dusun

Batu Rasak Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa)”

13 Hasil Observasi Awal, tanggal 03 Desember 2016.

Page 25: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

8

B. Fokus Kajian

Berdasarkan latar belakang di atas maka fokus kajian sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah bentuk-bentuk perkembangan emosional anak ?

2. Bagaimanakah pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan

emosional anak ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah mendapatkan

informasi tentang :

a. Ingin mengetahui bentuk-bentuk perkembangan emosional

anak.

b. Ingin mengetahui bagaimana pola asuh ibu tiri terhadap

perkembangan emosional anak.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berharga

dalam mempekaya pemahaman mengenai konselor dalam

membentuk perkembangan emosional anak khususnya dalam

pola pengasuhan ibu tiri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

merangsang peneliti lain agar dapat mengadakan penelitian

lebih lanjut dan lebih baik lagi.

Page 26: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

9

b. Manfaat Praktis

1) Kepada pemimpin orang tua diharapkan untuk mampu

memberikan kasih sayang, bimbingan dalam proses

pengasuhan anak. Sehingga anak mampu menjalankan

fungsinya sesuai dengan fase-fase perkembangannya. Agar

nantinya anak bisa menjadi kebanggaan orang tua dan

masyarakat.

2) Kepada anak-anak diharapkan untuk selalu patuh kepada

perintah kedua orang tua dan berbaikti kepada mereka.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah cakupan atau batasan

penelitian yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah Pola

Asuh Ibu Tiri terhadap Perkembangan Emosional Anak, study

kasus di Dusun Batu Rasak Kecamatan Plampang Kabupaten

Sumbawa. Maka peneliti perlu memberikan batasan dan lingkup

penelitian yaitu di Dusun Batu Rasak Kecamatan Plampang

Kabupaten Sumbawa.

2. Setting Penelitian

Setting penelitian merupakan lokasi penelitian, dimana

peneliti akan melakukan penelitian. Dalam hal ini peneliti memilih

lokasi penelitian di Dusun Batu Rasak Desa Selante Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa.

Page 27: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

10

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi dan karya-karya

terdahulu yang terkait untuk menghindari duplikasi, plagiasi, repetiasi,

serta menjamin keaslian dan keabsahan penelitian yang dilakukan

peneliti untuk mendapatkan atau menemukan beberapa pendapat.

Dalam telaah pustaka terdiri atas penelitian terdahulu yang relevan

dengan penulisan skripsi sebagai bahan perbandingan. Peneliti akan

mengkaji beberapa penelitian terdahulu untuk menghindari kesamaan

objek dalam penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau

pelengkap terhadap penelitian yang sudah ada untuk dijadikan bahan

perbandingan sekaligus acuan dalam penelitian yang lain. Dengan

melakukan telaah terhadap bahan-bahan pustaka yang berupa buku-

buku, makalah, dan lain sebagainya. Setidaknya sepanjang

pengetahuan peneliti terhadap beberapa buku dan skripsi-skripsi

sebelumnya yang mengungkap permasalahan di atas yaitu:

Pertama, Skripsi Marhaeni Jurusan Bimbingan dan Konseling

Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram (NIM.

15.3.11.4.031) yang berjudul: “Dampak Pola Asuh Orang Tua

terhadap Perubahan Mental Anak di Lingkungan Pohdana

Kecamatan Gerung”. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan

bahwa:

Page 28: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

11

a. Bentuk pola asuh orang tua di lingkungan Pohdana banyak

yang menggunakan kombinasi dari kedua pola asuh tersebut

yaitu pola asuh demokratis dan otoriter.

b. Adapun dampak yang terjadi berdasarkan pola asuh yang

diterapkan orang tua yang berada di lingkungan Pohdana antara

lain: adanya konflik batin, emosional insecuruty (tidak aman

secara emosional), akan menjadi membangkang (tidak patuh),

depresi, kurang percaya diri. Serta upaya orang tua terhadap

perubahan mental anak di lingkungan Pohdana Kecamatan

Gerung adalah: menanamkan pendidikan agama, kontrol dan

pemantauan, dukungan dan keterlibatan, komunikasi,

kedekatan serta pendisiplinan.14

Dalam skripsi di atas terdapat persamaan yaitu sama-sama

membahas tentang pola asuh orang tua. Sedangkan, yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

penelitian ini membahas peran pola asuh ibu tiri sedangkan

penelitian terdahulu membahas tentang dampak pola asuh

orang tua kandung.

Kedua, Skripsi Maisuro Jurusan Bimbingan dan Konseling

Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Mataram yang

berjudul: “Pola Asuh Anak Yatim Di Panti Asuhan NW

Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur”. Dari

14Marhaeni, “Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perubahan Mental Anak Di Lingkungan Pohdana Kecamatan Gerung”. (Skripsi, IAIN Mataram, 2015), h. 112.

Page 29: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

12

hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa : Pola asuh

yang diterapkan oleh pengasuh kepada anak asuh yang berada

di Panti Asuhan NW Ketangga adalah; pola asuh yang bersifat

demokratis yaitu pengasuh memberi kebebasan kepada anak

asuhnya untuk berkembang sesuai dengan kemampuan mereka

di dalam berbagai bidang yang mereka inginkan. Masalah yang

dihadapi oleh Panti Asuhan Ketangga dalam pola asuh anak

yatim di Panti Asuhan Ketangga yaitu; kurangnya dana

merupakan masalah yang sangat besar yang dihadapi oleh panti

asuhan dalam melakukan kegiatan yang sudah direncanakan

oleh para pengurus dan pengasuh. Dan kurangnya sarana dan

prasarana serta masih kurangnya partisipasi masyarakat dan

pemerintah dalam pengelolaannya.15

Dari skripsi di atas ada kesamaan konteks penelitian yaitu

sama-sama meneliti tentang pola asuh, namun yang menjadi

perbedaannya yaitu peneliti meneliti tentang Pola Asuh Ibu Tiri

terhadap Perkembangan Emosional Anak (Studi Kasus Di

Dusun Batu Rasak Desa Selante Kecamatan Plampang

Kabupaten Sumbawa). Karena emosi anak berkembang

tergantung lingkungan atau pola asuhnya, sedangkan penelitian

terdahulu meneliti tentang polah asuh anak yatim.

15 Maisuro, “Pola Asuh Anak Yatim Di Panti Asuhan NW Ketangga

Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur”, (Skripsi, IAIN Mataram, 2013), h. 79.

Page 30: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

13

Ketiga, Skripsi Muhammad Pula Marzuki Jurusan

Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan

Komunikasi IAIN Mataram (NIM. 15.3.11.4.011) yang

berjudul: “Pengaruh Pola Asuh Otoriter Orang Tua Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Di SMP Negeri 1 Keruak” Tahun 2015.

Hasil penelitian: berdasarkan hasil pengujian koefisien

regresilinier sederhana, berpengaruh positif dan signifikan.

Hal ini terbukti dari hasil analisisregresilinier sederhana

diperoleh koefisienregresivariabel X 67.704 dari variabel Y

0.273 serta taraf signifikan 0.001 dibawah 0.005. Tingkat

signifikansi yang diperoleh lebih kecil yakni sebesar 0.001 dari

standar signifikan yakni 5% atau 0.05, yang berarti variabel ini

berpengaruh terhadap variabeldependen. Maka Ho ditolak dan

Ha diterima yang menunjukkan variabel pola asuh otoriter

orang tua (x) berpengaruh terhadap variabel prestasi belajar (y),

sedangkan berdasarkan pengujian determinasi yang tujuannya

untuk mengetahui berapa besar variabel pelayanan mempunyai

pengaruh atau mampu menerangkan variabel kepuasan nasabah

diketahui bahwa nilai r. Squaer 0.40 atau 40% artinya pola

asuh otoriter orang tua mampu menjelaskan tingkat prestasi

belajar siswa, sementara sisanya sebesar 60% (100%-40%)

Page 31: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

14

dinyatakan prestasi belajar anak diperoleh dari faktor selain

pola asuh otoriter orang tua.16

Dari skripsi di atas terdapat kesamaan konteks penelitian

yaitu sama-sama meneliti tentang pola asuh orang tua, namun

yang menjadi perbedaannya yaitu peneliti meneliti tentang Pola

Asuh Ibu Tiri terhadap Perkembangan Emosional Anak (Studi

Kasus Di Dusun Batu Rasak Desa Selante Kecamatan

Plampang Kabupaten Sumbawa). Karena emosi anak

berkembang tergantung lingkungan atau pola asuhnya,

sedangkan penelitian terdahulu meneliti tentang pola asuh

otoriter orang tua.

Keempat, Skripsi Suherman Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram Tahun 2013, yang

berjudul: “Peran Orang Tua dalam Pembentukan Akhlakul

Karimah Anak di Desa Persiapan Batulayar Barat Tahun

2012”. Hasil penelitian Suherman adalah terdapat beberapa

strategi dan cara yang dilakukan oleh orang tua dalam

menanamkan akhlakul karimah terhadap anak-anaknya seperti

menyekolahkan, mengajarkan mengaji, menanamkan nilai-nilai

bernuansa Islam kepada anak-anaknya sebagai bukti dari

bentuk perhatian orang tua terhadap anaknya. Meskipun masih

16 Muhammad Puja Marzuki, “Pengaruh Pola Asuh Otoriter Orang Tua

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMP Negeri 1 Keruak”, (Skripsi, IAIN Mataram, 2015), h. 81

Page 32: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

15

terdapat anak mengaku bahwa peranan orang tua dalam

membentuk akhlakul karimah memang benar adanya.17

Dari skripsi da atas terdapat perbedaan penelitian antara

penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu penelitian

terdahulu membahas tentang pola asuh orang tua dan dampak

positif dari peranan pola asuh orang tua terhadap anaknya,

sedangkan dalam penelitian ini membahas tentang peran pola

asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak. Akan

tetapi kesamaan dari kedua penelitian ini adalah sama-sama

mengkaji tentang sejauh mana peranan pola asah orang tua

terhadap anak.

F. Kerangka Teoritik

1. Pola Asuh

a. Pegertian Pola Asuh

Menurut Baumrind yang di kutip oleh Muallifah, pola asuh

pada prinsipnya merupakan parental control:

“yakni bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan

mendampingi anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-

tugas perkembangannya menuju proses-proses

pendewasaan.”18

17 Suherman, “Peran Orang Tua Dalam Membentuk Akhlakul Karimah

Anak Di Desa Persiapan Batulayar Tahun 2012”, (Skripsi, IAIN Mataram, 2013), h. 78.

18 Muallifah, Psycho Islamic Parenting, (Surabaya: Diva Press, 2009), h. 42

Page 33: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

16

Sedangkan menurut Hetherington dan porke dikutip oleh

Sanjiwani, pola asuh merupakan bagaimana orang tua

berinteraksi dengan anak secara total meliputi proses

pemeliharaan, perlindungan, dan pengajaran bagi anak.19

Adapun menurut Hersey dan Blanchard dikutip Garlih, pola

asuh merupakan bentuk dari kepemimpinan. Pengertian

kepemimpinan itu sendiri adalah bagaimana mempengaruhi

seseorang, dalam hal ini orang tua berperan sebagai pengaruh

yang kuat bagi anaknya.20

Dengan memberikan pola asuh yang baik dan positif pada

anak, akan memunculkan konsep diri yang positif bagi anak

dalam menilai dirinya. Dimulai dari masyarakat yang tidak

membatasi pergaulan anak namun tetap membimbing agar anak

dapat bersikap obyektif, dan menghargai diri sendiri, dengan

mencoba bergaul dengan teman yang lebih banyak.21

Mengasuh anak merupakan sebuah proses yang

menunjukkan bahwa hal ini merupakan suatu interksi antara

orang tua dan anak yang berkelanjutan dan proses tersebut

memberikan sebuah perubahan, baik pada orang tua maupun

19Ni Luh Putu Yuni Sanjiwani, “Pola Asuh Permisif Ibu dan Perilaku

Merokok Pada Remaja Laki-laki di SMAN 1 Semarapura“, Jurnal Psikologi Udayana, Vol. 1, No. 2. 2014, h. 34

20 Gili Garliah, “Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Memotivasi Berprestasi”, Jurnal Psikologi, Vol.1, No. 1, Juni 2005, h. 25

21 Rifa Hidayah, Psikologi Pengasuhan Anak, UIN Malang (Anggota IKAPI), 2009, H. 16.

Page 34: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

17

pada anak. Pertama, orang tua ingin anaknya mampu bertahan

dan sehat secara jasmani. Kedua, mereka berharap anak-

anaknya dapat mengembangkan kemampuan yang mereka

miliki agar nantinya dapat mandiri secara finansial. Ketiga,

berkaitan dengan cita-cita dan kepercayaan religius, dan

kepuasaan pribadi.22

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengasuhan berarti hal

(cara, perbuatan, dan sebagainya) mengasuh. Di dalam

mengasuh terkandung makna menjaga atau merawat/mendidik,

membimbing/membantu/melatih/menyelenggarakan. Istilah

asuh sering dirangkaikan dengan asah dan asih menjadi asah

asih asuh. Mengasah berarti melatih agar memiliki kemampuan

atau kemampuannya meningkat. Mengasihi berarti mencintai

dan menyayangi. Dengan rangkaian kata asah asih asuh, maka

pengasuhan anak bertujuan untuk meningkatkan atau

mengembangkan kemampuan anak dan dilakukan dengan

dilandasi rasa kasih sayang tanpa pamrih. Dengan makna

pengasuhan yang dimiliki, maka sejatinya tugas pengasuhan

anak murni merupakan tanggung jawab orang tua. Oleh karena

itu, kurang tepat bila tugas pengasuhan dialihkan sepenuhnya

22 Silsilah Karlinawati, Keluarga Indonesia., h. 168.

Page 35: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

18

kepada orang lain yang kemudian disebut dengan pengasuhan

anak.23

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka pola asuh

dapat didefinisikan sebagai upaya pemeliharaan seorang anak,

yakni bagaimana orang tua memperlakukan, mendidik,

membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak, yang

melipiti cara orang tua memberikan peraturan, hukuman,

hadiah, kontrol dan komunikasi untuk mencapai kedewasaan

sesuai dengan norma-norma yang diharapkan masyarakat pada

umunnya.

b. Dimensi Pola Asuh

Baumrind menyatakan bahwa pola asuh terbentuk dari

adanya dua dimensi pola asuh, yaitu:

1. Acceptance/Responsiveness, menggambarkan bagaimana

orang tua berespon kepada anaknya, berkaitan dengan

kehangatan dan dukungan orang tua. Mengacu pada

beberapa aspek, yakni:

a) Sejauh mana orang tua mendukung dan sensitif pada

kebutuhan anak-anaknya.

b) Sensitif terhadap emosi anak.

c) Memperhatikan kesejahteraan anak.

23 Sri Lestari, Psikologi Indonesia: Penanaman Nilai dan Penanganan

Konflik dalam Keluarga, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 36.

Page 36: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

19

d) Bersedia meluangkan waktu dan melakukan kegiatan

bersama.

e) Serta bersedia untuk memberikan kasih sayang dan

pujian saat anak-anak berprestasi atau memenuhi

harapan mereka.24

Dapat menerima kondisi anak, orang tuan responsif

penuh kasih sayang dan sering tersenyum, memberi pujian,

dan mendorong anak-nak mereka. Mereka juga

membiarkan anak-anak mereka tahu ketika mereka nakal

atau berbuat salah. Orang tua kurang menerima dan

responsif sering kali cepat mengkritik, merendahkan,

menghukum, atau mengabaikan anak-anak mereka dan

jarang mengkomunikasikan kepada anak-anak bahwa

mereka dicintai dan dihargai.

2. Demandingness/Control, menggambarkan bagaimana

standar yang ditetapkan oleh orang tua bagi anak, berkaitan

dengan kontrol perilaku dari orang tua. Mengacu pada

beberapa aspek, yakni:

a) Pembatasan; orang tua membatasi tingkah laku anak

menunjukkan usaha orang tua menentukan hal-hal yang

24 Ani Siti Anisah, “Pola Asuh Orang Tua dalam Implikasinya

Terhadap Pembentukan Karakter Anak”, (Universitas Garut: 2010), h. 15

Page 37: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

20

harus dilakukan anak dan memberikan batasan terhadap

hal-hal yang ingin dilakukan anak.

b) Tuntutan; agar anak memenuhi aturan, sikap, tingkah

laku dan tanggung jawab sosial sesuai dengan standar

yang berlaku sesuai dengan keinginan orang tua.

c) Sikap ketat; berkaitan dengan sikap orang tua yang

ketat dan tegas dalam menjaga agar anak memenuhi

aturan dan tuntutan mereka. Orang tua tidak

menghendaki anak membantah atau mengajukan

keberatan terhadap peraturan yang telah ditentukan.

d) Campur tangan; tidak adanya kebebasan bertingkah

laku yang diberikan orang tua kepda anaknya. Orang

tua selalu akit campur dalam keputusan, rencana dan

relasi anak, orang tua tidak melibatkan anak dalam

membuat keputasan tersebut, orang tua beranggapan

apa yang mereka putuskan untuk anak adalah yang

terbaik dan benar untuk anak.

e) Kekuasaan sewenang-wenang; menggambarkan bahwa

orang tua menerapkan kendali yang ketat, kekuasaan

terletak mutlak pada orang tua.25

25 Ibid., h. 17

Page 38: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

21

c. Macam-macam Pola Asuh

Pola asuh orang tua bermacam-macam. Baumrind

membedakan pola asuh menjadi empat, yaitu sebagai berikut:

1. Pola Asuh Otoriter

Di sini orang tua cenderung membentuk dan mengontrol

anak-anaknya dengan menegaskan standar tertentu yang

harus diikuti (kepatuhan). Maka dalam pelaksanaan

melibatkan hukuman dan pemaksaan, agar tingkah laku

yang diinginkan orang tua terbentuk pada anak. Pola asuh

otoriter adalah pola asuh yang sangat ketat, karena banyak

peraturan yang tegas, dan tidak boleh dibantah. Orang tua

menginginkan kepatuhan dari anak-anaknya tanpa boleh

mempertanyakan apa alasan dan peraturan tersebut. Dalam

keeratan keluarga, pola asuh ini kurang memiliki

kehangatan dan komunikasi.26

Pola asuh otoriter mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Orang tua suka menghukum secara fisik.

2) Orang tua cenderung bersikap mengkomando atau

memerintah anak untuk melakukan sesuatu tanpa

kompromi.

3) Bersikap kaku.

4) Orang tua cenderung emosional dan bersikap menolak.

26 Silsilah Karlinawati, Keluarga Indonesia., h. 8

Page 39: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

22

2. Pola Asuh Autoritative atau Pola Asuh Demokrasi

Membuka kesempatan bagi anak untuk berani membuat

keputusan atas dirinya. Anak diberi kebebasan yang

bertanggung jawab. Orang tua menjelaskan hal-hal yang

diharapkan dengan konsekuensinya kepada anak. Dalam hal

ini, orang tua memiliki batasan dan harapan yang jelas

terhadap tingkah laku anak. Mereka berusaha untuk

menyediakan alasan dan aturan, dan mereka menggunakan

ganjaran atau penghargaan (reward) dan hukuman

(punishment) yang berhubungan dengan tingkah laku anak

secara jelas. Orang tua seperti ini sangat menyadari

tanggung jawab mereka sebagai figur otoritas, tetapi

mereka juga tanggap terhadap kebutuhan dan kemampuan

anak. Situasi pola pengasuhan ini biasanya hangat dan

penuh penerimaan, mau mendengar dan sensitive terhadap

kebutuhan anak, serta mendorong anak untuk berperan serta

mengambil keputusan dalam keluarga.27

Ciri-ciri orang tua demokratis adalah:

a. Orang tua bersikap realitas terhadap kemampuan anak,

tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak.

27 Ibid., h. 8.

Page 40: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

23

b. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk

memilih dan melakukan suatu tindakan.

c. Bersikap responsif terhadap kemampuan anak.

d. Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau

pertanyaan.

e. Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan baik

dan buruk.

f. Menghargai setiap keberhasilan yang diperoleh anak.

3. Pola Asuh Permisif

Dilakukan orang tua yang tidak memberikan hukuman

dan menerima semua tingkah laku anak. Bahkan, nyaris

tidak ada control dari orang tua. Dampaknya, anak tidak

akan tau arahan dan cemas. Pada pola pengasuhan ini orang

tua hanya membuat sedikit perintah dan jarang

menggunakan kekerasan dan kuasa untuk mencapai tujuan

pengasuhan anak. Orang tua seperti ini percaya bahwa

mereka harus selalu menanggapi anak sebagai seorang

pribadi dan mendorong mereka untuk mandiri. Anak

diperbolehkan untuk mengatur tingkah lakunya sendiri.

Orang tua seperti ini cenderung menguntungkan diri pada

penalaran dan manipulasi, tidak menggunakan kekuasaan

secara terang-terangan. Orang tua seperti ini tetap

menyayangi anaknya tetapi menghindari pemberian

Page 41: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

24

perintah kepada anak. Mereka melakukan pengasuhan,

tetapi menghindari untuk melakukan control.28

Ciri-ciri pola asuh orang tua yang bersifat permisif yaitu:

a. Orang tua tidak menegur atau memperingatkan anak

apabila anak sedang dalam bahaya dan sangat sedikit

bimbingan yang diberikan oleh mereka.

b. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk

menyatakan dorongan atau keinginannya.

c. Orang tua tidak pernah menegur atau tidak berani

menegur perilaku anak, meskipun perilaku tersebut

sudah keterlaluan atau di laur batas kewajaran.

d. Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak

Peran keluarga begitu penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan kepribadian anak, baik perkembangan emosi,

agama, sosial maupun budayanya. Adapun beberapa peran

keluarga dalam pengasuhan anak adalah sebagai berikut:

1) Terjalinnya hubungan yang harmonis dalam keluarga

melalui penerapan pola asuh Islami sejak dini, yakni

dimulai dari sebelum menikah, sebaiknya bagi laki-laki dan

perempuan memilih pasangan yang sesuai dengan tuntutan

agama, karena pasangan yang baik kemungkinan besar

akan memberikan pengasuhan yang baik.

28 Ibid., h. 9

Page 42: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

25

2) Membimbing anak dengan kesabaran dan ketulusan hati

akan menghantarkan kesuksesan anak. Di mana ketika

orang tua memberikan pengasuhan dengan sabar secara

tidak langsung orang tua memupukkan ke dalam diri anak

tentang kesabaran. Ketika dalam diri seseorang tertanam

kesabaran maka akan mampu mengendalikan diri, berbuat

baik untuk kehidupannya dan dapat menjalin hubungan

yang baik dengan individu lainnya.

3) Kebahagiaan anak menjadi kewajiban orang tua, di mana

orang tua harus menerima anak apa adanya, mensyukuri

nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, serta mampu

mengembangkan potensi yang dimiliki anak dengan

bimbingan-bimbingan.29

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh

Darling mengatakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh, yaitu:

1. Jenis Kelamin Anak

Jenis kelamin anak mempengaruhi bagaimana orang

tua mengambil tindakan pada anak dalam pengasuhannya.

Umumnya, orang tua akan bersikap lebih ketat kepada anak

perempuan dan memberikan kebebasan lebih kepada anak

laki-laki. Namun tanggung jawab yang lebih besar

29 Ibid., h. 21

Page 43: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

26

diberikan kepada anak laki-laki dibandingkan anak

perempuan.30 Perilaku anak laki-laki yang biasa lebih aktif

dan agresif, orang tua tidak disarankan untuk melabel

“nakal” atau “pemberontak” karena, hal itu merupakan

perbedaan anrata anak laki-laki dan anak perempuan.

Perempuan memiliki daya ingat yang panjang yang lebih

hebat, sehingga mampu menyelesaikan soal dengan cara

yang sudah diajarkan. Sementara laki-laki mempunyai

kreativitas dan keberanian mengambil resiko yang lebih

besar, sehingga lebih memilih menggunakan cara baru

untuk menyelesaikan soal yang sama. Pengetahuan tentang

perbedaan gender antara anak laki-laki dan perempuan,

dapat menjadi modal berharga bagi orang tua, dalam

menerapkan pola asuh yang tepat bagi anak-anak dengan

jenis kelamin yang berbeda.31

Banyak kalangan berpendapat bahwa perkembangan

peran jenis kelamin disebabkan oleh faktor bawaan saja

(nature), seperti hormone, kromosom dan sebagainya atau

factor lingkungan saja (nurture), misalnya yang di dapat

dari pola asuh, perlakuan lingkungan dan sebagainya.

Padahal melihat salah satu faktor tanpa mengkaitkannya

dengan faktor yang lain, sangat berbahaya bagi

30 Ani Siti Anisah, Pola Asuh Orang Tua., h 20 31 Dari http://www.ayahbunda.co.id/balita-psikologi/menerapkan-pola-asuh-

yang-sensitif-gender. Diambil tanggal 13 Januari 2017, pukul 12:44 WIB

Page 44: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

27

perkembangan anak. Karena pada dasarnya, kedua faktor

tersebut saling mempengaruhi. Pentingnya pola asuh yang

sensitive terhadap gender atau peran jenis kelamin, untuk

lebih memahami apa kebutuhan anak sesuai dengan jenis

kelaminnya masing-masing. Perlakuan terhadap anak laki-

laki tentu berbeda dengan perlakuan terhadap anak

perempuan. Semua disesuaikan dengan keunikan masing-

masing jenis kelamin yang tentu berbeda secara biologis,

perkembangan motorik dan kognitif, serta perilaku sosial

dan kepribadiannya.

2. Lingkungan Tempat Tinggal

Salah satu faktor yang mempengaruhi pola asuh

adalah lingkungan tempat tinggal. Keluarga yang tinggal di

lingkungan perkotaan dan lingkungan perdesaan jelas

berbeda gaya pengasuhannya. Keluarga yang tinggal di

kota besar mempunyai kekhawatiran yang lebih besar

ketika anaknya keluar rumah, sebaliknya keluarga yang

tinggal di desa tidak terlalu mengkhawatirkan anaknya

ketika berada di luar rumah.32

Faktor sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya

memberikan kontribusi pada kualitas pengasuhan orang tua.

Pengasuhan merupakan proses yang panjang, maka proses

32 Ibid., h. 20

Page 45: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

28

pengasuhan akan mencakup, 1) interaksi antara anak, orang

tua, dan masyarakat lingkungannya, 2) penyesuaian

kebutuhan hidup dan temperamen anak dengan orang

tuanya, 3) pemenuhan tanggung jawab untuk membesarkan

dan memenuhi kebutuhan anak, 4) proses mendukung dan

menolak keberadaan anak dan orang tua, serta 5) proses

mengurangi resiko dan perlindungan terhadap individu dan

lingkungannya. Lingkungan banyak mempengaruhi

perkembangan anak, maka tidak mustahil jika lingkungan

juga ikut serta mewarnai pola-pola pengasuhan yang

diberikan orang tua terhadap anak-anaknya.

3. Sub Kultur Budaya

Sub kultur budaya juga termasuk salah satu faktor

yang mempengaruhi pola asuh. Dalam setiap budaya pola

asuh yang diterapkan berbeda-beda, misalkan di suatu

budaya anak diperkenankan untuk berargumen tentang

aturan-aturan yang diterapkan orang tua, tetapi hal tersebut

tidak berlaku untuk semua budaya.33

Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang

dilakukan oleh masyarakat dalam mengasuh anak,

kebiasaan-kebiasaan masyarakat disekitarnya dalam

mengasuh anak, karena pola-pola tersebut dianggap

33 Ibid., h. 21

Page 46: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

29

berhasil dalam mendidik anak kea rah kematangan. Orang

tua mengharapkan kelak anaknya dapat di terima dengan

baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan

masyarakat dalam mengasuh anak juga mempengaruhi

setiap orang tua dalam memberikan pola asuh terhadap

anaknya. Budaya yang ada di dalam suatu komunitas

menyediakan seperangkat keyakinan, yang mencakup (a)

pentingnya pengasuhan, (b) peran anggota keluarga, (c)

tujuan pengasuhan, (d) metode yang digunakan dalam

masyarakat.

Oleh karenanya, bila budaya yang ada mengandung

seperangkat keyakinan yang dapat melindungi

perkembangan anak, maka nilai-nilai pengasuhan yang

diperolah orang tua kemungkinan juga akan berdampak

positif terhadap perkembangan anak. Sebaliknya, bila

ternyata seperangkat keyakinan yang ada dalam budaya

masyarakat setempat justru memperbesar munculnya resiko

maka nilai-nilai pengasuhan yang diperolah orang tua pun

akan menyebabkan perkembangan yang negative pada

anak.

4. Status Ekonomi Keluarga

Orang tua dari kelas sosial ekonomi menengah ke

atas akan cenderung lebih permissive dibandingkan orang

Page 47: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

30

tua dari kelas ekonomi menengah ke bawah akan cenderung

authoritarian. Keluarga yang memiliki status sosial yang

berbeda akan menerapkan pola pengasuhan yang berbeda

juga.34 Seorang anak yang berasal dari keluarga ekonomi

menengah ke atas lebih cenderung di manja dan apapun

yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan anaknya akan

dipenuhi. Lain halnya dengan seorang anak yang berasal

dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, mereka

cenderung mendidik anaknya untuk dapat mandiri dan

mampu. Jadi, status sosial ekonomi juga dapat menentukan

pola pengasuhan, di mana status sosial ekonomi mengarah

pada terwujudnya cita-cita orang tua dan anak.35

2. Perkembangan Emosi

a. Pengertian Perkembangan

Perkembangan (development) adalah bertambahnya

kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,

sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut

adanya diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-

organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa

sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk

34 Ibid., h. 21 35 Muhammad Hassan, “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan Status

Sosial Ekonomi Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMAN 1 Mojolaban Tahun Pelajaran 2009/2010”, (Universitas Sebelas Maret Surakarta: 2010), h. 31.

Page 48: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

31

juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Periode penting

dalam masa tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena

pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan

menentukan perkembangan anak selanjutnya.36

Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil

dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak,

yang di tunjang oleh faktor lingkungan dan proses dalam

peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan

yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju

dewasa. Perkembangan menandai maturitas dari organ-organ

dan system-sistem, perolehan keterampilan, kemampuan yang

lebih siap untuk beradaptasi terhadap stress dan kemampuan

untuk memikul tanggung jawab maksimal dan memperolah

kebebasan dam mengekspresikan kreativitas dirinya.

b. Perkembangan Emosi

Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang

bergejolak dalam diri individu yang sifatnya disadari. Oxford

English Dictionary mengartikan emosi sebagai suatu kegiatan

atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu atau setiap keadaan

mental yang hebat. Selain itu, Daniel Goleman merumuskan

emosi sebagai sesuatu yang merujuk pada suatu perasaan dan

36 Panji Rama Donna, “Asessment Aspek Emosi untuk mengatahui Hambatan Perkembangan Emosi Anak Prasekolah”, (Universitas Pendidikan Indonesia: Repository. Upi. Edo, 2012), h. 12.

Page 49: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

32

pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis,

serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi dapat

dikelompokkan sebagai suatu rasa marah, kesedihan, rasa takut,

kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel atau malu. 37

c. Ciri-ciri Emosi Anak

Ciri khas penampilan emosi anak pra sekolah menurut

Elizabeth Hurlock yaitu :38

1. Emosi yang kuat

Anak kecil yang bereaksi dengan intensitas yang sama, baik

terhadap situasi yang remeh maupun yang serius.

2. Emosi seringkali tampak

Anak-anak seringkali memperlihatkan emosi mereka

meningkat dan mereka menjumpai bahwa ledakan

emosional seringkali mengakibatkan hukuman, mereka

belajar untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang

membangkitkan emosi. Kemudian mereka mengekang

ledakan emosi mereka atau bereaksi dengan cara yang lebih

dapat diterima.

3. Emosi bersifat sementara

Peralihan yang cepat pada anak-anak kecil dari tertawa

kemudian menangis, dari marah ke tersenyum, dari

cemburu karena sayang merupakan akibat dari 3 faktor; (1)

37 Dari http://www.epsikologi.com, diakses tanggal 11 Januari 2017, pukul 21:05.

38 Panji Rama Donna, Asessment Aspek Emosi., h. 15-16

Page 50: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

33

membersihkan sistem emosi yang terpendam dengan

ekspresi terus terang, (2) kekurangsempurnaan pemahaman

terhadap situasi karena ketidakmatangan intelektual dan

pengalaman yang terbatas, (3) dan rentang perhatian yang

pendek sehingga perhatian itu mudah dialihkan. Dengan

meningkatnya usia anak, emosi mereka menjadi lebih

menetap.

4. Reaksi mencerminkan individualitas

Semua bayi yang baru lahir pola reaksinya sama. Secara

bertahap, dengan adanya pengaruh faktor belajar dan

lingkungan perilaku yang menyertai berbagai macam emosi

semakin diindivisualisasikan. Seorang anak akan berlari ke

luar ruangan jika mereka ketakutan, sedangkan anak

lainnya mungkin akan menangis, dan anak lainnya lagi

mungkin akan bersembunyi di belakang kursi atau di balik

punggung seseorang.

5. Emosi berubah kekuatannya

Dengan meningkatnya usia anak, pada usia tertentu emosi

yang sangat kuat berkurang kekuatannya, sedangkan emosi

lainnya yang tadinya lemah berubah menjadi kuat. Variasi

ini sebagian lagi oleh perkembnagan intelektual, dan

sebagian lainnya oleh perubahan minat dan nilai.

Page 51: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

34

6. Emosi dapat diketahui melalui gejala perilaku

Anak-anak mungkin tidak memperlihatkan reaksi

emosional mereka secara langsung, tetapi mereka

memperlihatkannya secara tidak langsung misalnya melalui

kegelisahan, melamun, menangis, kesukaran berbicara, dan

tingkah yang gugup seperti menggigit kuku dan mengisap

jempol.

d. Karakteristik Emosi Anak

Menurut Hurlock, pada usia 2 sampai 4 tahun, karakteristik

emosi anak muncul pada ledakan amarahnya atau

temperaturnya. Anak yang berusia 3 dan 4 tahun menyenangi

kejutan-kejutan dan juga peristiwa roman. Mereka memerlukan

keamanan dengan mengetahui bahwa ada suatu struktur dalam

kehidupan sehari-hari. Anak yang berusia 3 dan 4 tahun juga

sudah mulai menunjukkan selera humor. Pada usia 5 sampai 6

tahun anak mulai matang dan mulai menyadari akibat-akibat

dari emosinya. Ekspresi emosi anak dapat berubah secara

drastis dan cepat, contohnya baru saja anak menangis tetapi

setelah beberapa menit kemudian anak bisa gembira lagi karena

mendapatkan hiburan dari orang yang mengendalikan

emosinya.39

39 Ibid., h. 17.

Page 52: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

35

G. Metode Penelitian

Dalam hal ini akan dibahas tentang prosedur penelitian yang

meliputi: focus penelitian, pendekatan penelitian, kehadiran peneliti,

sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data dan validitas data.

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian

kualitatif, karena data dan informasi yang peneliti kumpulkan lebih

banyak bersifat keterangan-keterangan atau penjelasan yang bukan

berbentuk angka. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan

dalam penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat

alamiah, karena orientasinya demikian maka sifatnya naturalistic

dan mendasar atau kealamihan serta tidak dapat dilakukan di

laboratorium melainkan di lapangan.

Penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur yang

menghasilkan data deskriptif berupa data lisan dari orang-orang

dan pelaku yang dapat diamati.40 Selain itu peneliti bermaksud

memahami situasi sosial secara mendalam.

Berangkat dari penjelasan mengenai pendekatan penelitian

kualitatif di atas, maka dalam penelitian ini digunakan pendekatan

kualitatif yang bersifat study kasus.

40 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1010), h. 3.

Page 53: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

36

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer

untuk mengamati objek yang diteliti. Kehadiran peneliti di

lapangan merupakan instrumen kunci, karena peneliti berperan

sebagai pemeran utama dalam keseluruhan peneliti. Kehadiran

peneliti bukan untuk mempengaruhi objek, akan tetapi untuk

mendapatkan informasi yang akurat, strategi yang dapat digunakan

dalam suatu penelitian adalah memahami situasi, mempelajari

keadaan dan latar belakang orang-orang yang menjadi objek,

barulah secara perlahan-lahan simpati serta membangun rapport.41

3. Sumber Data

Sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh.42

Subjek dalam penelitian disebut informasi yaitu orang yang

merespon, memberikan informasi, atau yang menjawab pertanyaan

peneliti baik pertanyaan lisan atau tulisan. Jadi yang dimaksud

sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data

tersebut diperoleh. Yang dijadikan sumber data dalam penelitian

ini, yaitu orang tua, ibu-ibu tiri, anak dan masyarakat sekitar.

Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan informasi dari

beberapa informan yaitu orang tua dan anak yang mana peneliti

menggunakan informan dari orang tua, anak-anak dan tokoh

41Usman Husain dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 97 42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 129

Page 54: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

37

masyarakat yang ada di Dusun Batu Rasak Desa Selante

Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa. Orang tua 6 orang tua,

anak 3 orang dan tokoh masyarakat 3 orang. Jadi total informan

yang dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini

keseluruhannya menjadi 12 orang.

4. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam

penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat

dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai

cara. Di lihat dari cara atau teknik pengumpulan data, maka

pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan

observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi.

a. Observasi

Dalam penelitian kualitatif, observasi dimanfaatkan

sebesar-besarnya seperti pengamatan mengoptimalkan

kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perilaku

tidak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan ini

memungkinkan peneliti untuk melihat dunia sebagaimana yang

dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap

arti fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap

kehidupan budaya dari pandangan dan anutan pada keadaan

waktu itu. Pengamatan ini memungkinkan peneliti merasakan

Page 55: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

38

apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga

memungkinkan pula peneliti menjadi sember data.

Metode observasi yang peneliti gunakan dalam penelitian

ini adalah observasi partisipatif di mana observasi partisipatif

adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan di mana observer atau peneliti benar-benar terlibat

dalam keseharian responden. Pada observasi ini peneliti harus

mampu mengembangkan daya pengamatan dalam mengamati

suatu objek.

b. Interview (wawancara)

Wawancara yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak

terstruktur ini, peneliti tidak menyusun pertanyaan, namun

pertanyaannya lebih disesuaikan dengan keadaan dan kekhasan

dari subjek. Dalam hal ini peneliti mewawancarai tentang pola

asuh ibu tiri di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan

faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosional

anak.

Page 56: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

39

c. Dokumentasi

Metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan/transkip, buku-buku, dan lain-lain yang

berhubungan dengan penelitian.43

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau katya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya, catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, dan

biografi. Yang berbentuk karya misalnya, karya seni berupa

foto dan film. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif.44

d. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan kerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-memilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang diceritakan kepada orang lain.45

Pada penelitian kualitatif, analisis data biasa dilakukan

ketika berada di lapangan bersamaan dengan proses

43 Suharsimi Arikunto, Penelitian Suatu Pndekatan., h. 202 44 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D, (Bandung:

Alfabet, 2011), h. 220. 45 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif.

(Bandung: Alfabet, 2004), h. 200.

Page 57: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

40

pengumpulan data dan setelah meninggalkan lapangan. Setelah

data dikumpulkan melalui metode di atas, maka langkah

selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah didapatkan.

e. Validitas Data

Validitas data atau keabsahan data dalam sebuah penelitian

bertujuan untuk membuktikan apakah data yang diperoleh

benar-benar valid atau tidak. Validitas merupakan derajat

ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan

data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian.

Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data

yang dilaporkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

objek penelitian.46

Untuk mendapatkan keabsahan data dan untuk memperolah

data yang valid, peneliti menggunakan beberapa tehnik, antara

lain:

1. Triangulasi Data

Triangulasi data adalah tehnik pemeriksaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap

data itu.

46 Sugiyono, Metode Penelitian., h. 244.

Page 58: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

41

2. Ketekunan dan Pengamatan

Ketekunan adalah sikap mental yang disertai dengan

ketelitian dan keteguhan di dalam melakukan pengamatan

untuk memperoleh data penelitian. Adapun pengamatan

merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari

proses biologis (mata dan telinga) dan psikologisnya (daya

adaptasi yang didukung oleh sifat kritis dan cermat.47

3. Perpanjangan Keikutsertaan

Peneliti di dalam penelitian kualitatif adalah “instrumen”

itu sendiri. oleh karena itu di dalam pengumpulan data,

perpanjangan keikutsertaan peneliti sangat menentukan.

Sebab perpanjangan keikutsertaan di dalam pengumpulan

data akan memungkinkan kredibilitas data yang

dikumpulkan. Jadi, peneliti sangat menentukan dalam

proses pengumpulan data. Adapun keikutsertaan tidak

hanya dilakukan dalam waktu singkat, melainkan harus

memerlukan perpanjangan waktu. Hal ini, berdasarkan dari

latar belakang penelitian sampai menemukan titik

kejenuhan agar pengumpulan data tercapai.

47 Katono Kartini, Pengantar Metodologi Riset. (Bandung: Mandar Maju, 1990), h. 159

Page 59: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

42

H. Sistematika

Bab I : berisi pendahuluan, di mana dalam pendahuluan terdapat

beberapa hal yang harus di bahas antara lain: konteks penelitian, fokus

kajian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan

setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian,

dan yang terakhir adalah sistematika penelitian.

Bab II : paparan data dan temuan, dalam bab ini peneliti akan

memaparkan semua data-data dan temuan yang ada di lapangan

seperti: gambaran umum lokasi penelitian, bentuk-bentuk

perkembangan emosional anak di Dusun Batu Rasak, dan pola asuh

ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak di Dusun Batu Rasak.

Bab III : pembahasan, pada bab ini peneliti akan melanjutkan

pembahasan yang ada pada bab II, akan tetapi jika di bab II peneliti

hanya memaparkan semua data-data dan temuan yang didapatkannya

di lapangan, pada bab ini peneliti akan mencoba menganalisa data-data

dengan menggunakan metode analisis data yang digunakan pada

metode penelitiannya. Adapun yang menjadi topik pembahasannya

adalah : menganalisis bentuk-bentuk perkembangan emosional anak di

Dusun Batu Rasak, dan menganalisis pola asuh ibu tiri terhadpa

perkembangan emosional anak di Dusun Batu Rasak.

Bab IV : penutup, dalam bab ini peneliti akan menyimpulkan hasil

dari penelitiannya di lapangan yakni tentang pola asuh ibu tiri terhadap

perkembangan emosional anak study kasus di Dusun Batu Rasak Desa

Page 60: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

43

Selante Kec. Plampang Kab. Sumbawa. Selain kesimpulan, dalam bab

ini juga peneliti akan memberikan saran-saran kepada tempat

penelitian, yang dalam hal ini adalah Dusun Batu Rasak dengan tujuan

agar dapat memberikan pola pengasuhan yang baik kapeda anak-anak,

tidak hanya oleh orang tua kandung sendiri melainkan orang tua tiri

atau keluarga tiri juga harus memberikan pengasuhan yang baik agar

anak-anaknya dapat tumbuh kembang sesuai dengan tahap-tahap

perkembangan anak yang sesungguhnya.

Page 61: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

44

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan data-data dan temuan yang

ada di lapangan seperti gambaran umum lokasi penelitian, bentuk-bentuk

perkembangan emosional anak di Dusun Batu Rasak, Desa Selante,

Kecamatan Plampang, Kab. Sumbawa, dan bagaimana pola asuh ibu tiri

terhadap perkembangan emosional anak.

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis Dusun Batu Rasak

Dusun Batu Rasak merupakan salah satu dusun dari empat

dusun yang ada di Desa Selante, Kecamatan Plampang, Kabupaten

Sumbawa. Di mana seperti yang diketahui bahwa Sumbawa

merupakan salah satu kabupaten dengan hasil pertanian jagung

yang cukup banyak. Luas wilayah Desa Selante Kecamatan

Plampang adalah 37,00 km².

Adapun batasan wilayah Dusun Batu Rasak adalah:

a. Sebelah barat: Berbatasan dengan Desa Sepakat

b. Sebelah timur: Berbatasan dengan UPT SP 1 Prode

c. Sebelah selatan: Berbatasan dengan Kecamatan

Labangka

d. Sebelah utara: Berbatasan dengan Desa Selante

Page 62: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

45

2. Jumlah Penduduk Dusun Batu Rasak

Secara keseluruhan penduduk Dusun Batu Rasak terdiri

dari 559 penduduk, yang di bagi ke dalam empat rukun tetangga,

dan 145 rumah tangga dan keluarga.48 Adapun rinciannya sebagai

berikut:

a. Jumlah Penduduk Dusun Batu Rasak Berdasarkan Jenis

Kelamin

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1. 249 310

Jumlah 559 Jiwa

Sumber: Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Desa

Tahun 2016

48 Dokumentasi, dikutip 25 Januari 2017.

Page 63: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

46

b. Jumlah Penduduk Busun Batu Rasak Menurut Kelompok

Umur

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

No. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

Usia

0-1

Usia

1-5

Usia

5-10

Usia

10-25

Usia

25-60

Usia 60 ke

atas

1. 12 49 50 140 279 29

Jmlh 559 Jiwa

Sumber: Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Desa

Tahun 2016

3. Struktur Organisasi

a. Struktur Organisasi Desa

Adapun struktur organisasi Desa Selante Kecamatan

Plampang Kab. Sumbawa, terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris

Desa, Kasi Pemerintahan, Kasi Pembangunan dan Ued, Kasi

Sosial Masyarakat, Kaur Umum, Kaur Perlengkapan, Kaur

Keuangan, dan Kepala Dusun.49 Adapun bentuk bagan dari

struktur organisasi desa adalah sebagai berikut:

49 Wawancara, Sekretaris Desa, 27 Januari 2017

Page 64: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

47

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Desa Selante Kecamatan Plampang

STRUKTUR PEMERINTAH DESA SELANTE KECAMATAN

PLAMPANG

BPD-----------------

Sumber: Sekretaris Desa Selante

Kepala Desa

Firdaus Alamsyah

Sekretaris Desa

A. Karim, BA

Kasi. Pemb. dan

Ued

Supardan

Kasi. Pem.

Sri Hartati

Kasi. Sosmas

Iskandar

Kaur

Umum

Nanang

Irawan

Kaur

Perleng.

Hermanudin

Kaur

Keuangan

Hasti

Kadus Batu Rasak

Syafarudin

Kadus Selante

A. Malik Adam

Kadus Unter Kenangi

M. Naim

Kadus Dewa Roro

Agus Salim

Page 65: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

48

b. Struktur Organisasi Dusun Batu Rasak

Struktur organisasi Dusun Batu Rasak, terdiri dari kepala

dusun, ketua karang taruna, ketua remaja masjid, tokoh agama,

dan kepala kader posyandu.50 Adapun bentuk bagan dari

struktur organisasi Dusun Batu Rasak, adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Dusun Batu Rasak

Desa Selante

Sumber: Kepala Dusun Batu Rasak

4. Profil Keluarga Tiri di Dusun Batu Rasak

Di dusun Batu Rasak sangat jarang sekali terjadinya pernikahan

kembali. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk tidak terjadinya

suatu pernikahan kembali setelah di tinggal pergi untuk selama-

lamanya oleh salah satu pasangan. Pernikahan kembali dilakukan

agar sang buah hati tidak merasa kekurangan kasih sayang dari

50 Syafaruddin, Wawancara, 29 Januari 2017

Kepala Dusun

Syafaruddin

Syafaruddin

Kepala K. Posyandu

Nurhayati

Tokah Agama

H. Ahmad Anjo

Ketua R. Masjid

Sanusi

Ketua K. Taruna

M. Saleh

Page 66: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

49

kedua orang tuanya walaupun tidak sepenuhnya seperti yang

mereka dapatkan dari orang tua kandungnya sendiri.

Tabel 2.2 Jumlah Keluarga Tiri yang ada di Dusun Batu Rasak

No. Nama

Ayah

Nama Ibu

Tiri

Jumlah Anak

Kandung

Jumlah

Anak Tiri

Jumlah

Keseluruhan

1. Makasau Nurhayati 1 - 1

2. Jabarudin Aisyah 2 1 3

3. Ridwan Nurma 1 1 2

4. Anto Ella 1 1 2

5. Cempau Rabaiyah 1 - 1

6. Jami Siti 3 2 5

7. Hasanuddin Lemang 1 - 1

8. Sadeli Atun 1 2 3

9. Hasa Salmah 2 - 2

10. Bani Ramlah 1 3 4

11. Ismail Ati 2 2 4

Menurut hasil observasi yang peneliti lakukan di Dusun Batu

Rasak tentang anak-anak yang mempunyai ibu tiri atau keluarga tiri

adalah sebanyak 11 keluarga. Akan tetapi peneliti hanya mengambil 3

keluarga sebagai informan atau subjek penelitian kerena keluarga yang

3 ini mempunyai anak yang masih berada dalam masa kanak-kanak

Page 67: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

50

akhir dan sesuai dengan yang akan peneliti teliti. Adapun nama-nama

keluarga yang menjadi informan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Keluarga I (Pak Jabarudin dan Ibu Aisyah)

Pak Jabarudin adalah kepala keluarga dalam keluarga ini,

sedangkan Ibu Aisyah adalah istri kedua Pak Jabarudin. Istri

pertama Pak Jabarudin bernama Ibu Tini, mereka sama-sama

asli Sumbawa dan mereka mempunyai dua orang anak. Ibu Tini

meninggal dunia setelah melahirkan anak keduanya, dia

meninggal pada tahun 2004 silam. Dan Pak Jabarudin menikah

kembali dengan Ibu Aisyah pada tahun 2009. Ibu Aisyah

adalah aslinya orang Sasak tetapi sudah lama menetap di

Sumbawa. Dan anak pertama Pak Jabar sekarang duduk di

bangku kelas enam SD dan yang terakhir duduk di bangku

kelas tiga SD. Pak Jabarudin dan Ibu Aisyah dikaruniai seorang

anak perempuan bernama Novi dan dia berusia 3 tahun.

2. Keluarga II (Pak Ridwan dan Ibu Nurma)

Ibu Nurma adalah istri kedua Pak Ridwan. Pak Ridwan ini

mempunyai seorang anak dari istri pertama yang bernama Fifi.

Istri pertama Pak Ridwan bernama Ibu Ria dan dia asli orang

Lombok Tengah Praya. Pak Ridwan menikah dengan istri

pertamanya pada awal tahun 2003 dan bercerai dengan istrinya

pada tahun 2005. Pernikahan Pak Ridwan dengan istri

Page 68: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

51

pertamanya tidak berlangsung lama karena alasan tidak ada

kecocokan lagi. Anak Pak Ridwan pada saat itu masih berusia

1 tahun lebih dan dia tinggal bersama neneknya atau ibu Pak

Ridwan itu sendiri. Dan Pak Ridwan menikah kembali dengan

Ibu Nurma yang aslinya Bima pada pertengahan tahun 2010

silam. Dan sekarang sudah mempunyai anak yang baru berusia

5 tahun.

3. Keluarga III (Pak Hasanuddin dan Ibu Lemang)

Pak Hasanuddin adalah suami kedua dari Ibu Lemang ini.

Ibu Lemang udah pernah menikah sebelumnya dengan seorang

yang asli Sumbawa juga pada tahun 1999. Dan melahirkan

anak pertamanya pada tahun 2006. Ibu Lemang dulunya sering

sekali keguguran maka dari itu anal pertamanya baru lahir

dengan selamat pada tahun 2006. Satu tahun setelah

melahirkan anak pertamanya Ibu Lemang harus mengikhlaskan

suaminya pergi untuk selama-lamanya yaitu pada tahun 2008.

Anak Ibu Lemang sekarang sudah duduk di bangku kelas lima

SD. Ibu Lemang menikah kembali dengan Pak Hasanudin pada

tahun 2015 dan sampai sekarang belum dikarunia anak.

B. Bentuk-bentuk Perkembangan Emosional Anak Di Dusun Batu

Rasak

Proses sosialisasi anak berawal di lingkup keluarga. Keluarga

memberikan dasar pembentukkan watak, tingkah laku, moral, dan

Page 69: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

52

pendidikan kepada anak. Sejak masih kecil, interaksi harmonis antara

anak, ibu, dan ayah merupakan hal yang penting. Kualitas dari

keadaan emosional anak dengan ibunya memiliki pengaruh yang kuat

dalam pola pikir personal, interpersonal, dan dalam fungsi-fungsi

sosial sepanjang hayat. Kepekaan orang tua terhadap anak dalam

merespon kebutuhan anak mengarah pada perkembangan rasa aman

dan kepuasan emosional yang sangat dibutuhkan oleh anak.

Emosi memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan

anak, baik pada usia prasekolah maupun pada tahap-tahap

perkembangan selanjutnya, karena memiliki pengaruh terhadap

perilaku anak. Pada masa kanak-kanak memiliki kebutuhan emosional

seperti ingin dicintai, dihargai, merasa aman, merasa kompeten, dan

mengoptimalkan kompetensinya. Apabila kebutuhan emosi ini dapat

dipenuhi akan meningkatkan kemampuan anak dalam mengelola

emosi, terutama emosi yang bersifat negatif.

Berdasarkan hasil temuan peneliti terkait bentuk-bentuk

perkembangan emosional anak di Dusun Batu Rasak melalui proses

observasi dan wawancara. Berikut ini adalah paparan hasil observasi

dan wawancara dengan warga Dusun Batu Rasak tentang bentuk-

bentuk perkembangan emosional anak, antara lain:

1. Anak Mudah Marah atau Tersinggung

Perasaan ini akan muncul ketika anak terkadang merasa

tidak nyaman dengan lingkungannya atau ada sesuatu yang

Page 70: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

53

mengganggunya misalnya seperti diganggu oleh teman-teman

bermainnya. Kemarahan pun akan dikeluarkan anak ketika merasa

lelah atau tidak suka dengan keadaan yang terjadi di sekitarnya.

Begitu pun ketika kemauannya tidak dituruti oleh orang tuanya,

terkadang timbul rasa marah pada anak.

Pada usia kanak-kanak awal ini, anak-anak cenderung akan

mudah sekali marah atau tersinggung terhadap hal-hal yang

membuatnya merasa tidak nyaman. Rasa marah adalah ekspresi

yang lebih sering diungkapkan pada masa kanak-kanak jika

dibandingkan dengan perasaan yang lain. Alasannya ialah karena

rangsangan yang menimbulkan rasa marah lebih banyak, dan pada

usia yang dini anak-anak mengetahui bahwa kemarahan merupakan

cara efektif untuk memperoleh perhatian atau memenuhi kebutuhan

mereka.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan

beberapa warga dusun setempat yakni dari kalangan orang tua,

adalah sebagai berikut:

“Anak saya sekarang kelas 5 SD, anak tiri sih dek tapi udah saya anggap seperti anak sendiri, emang sih sering marah-marah tidak jelas kalau tidak diikutin kemauannya, tapi marahnya Cuma sebentar nggak lama kok. Tapi kalau saya, saya diamin dia kalau lagi marah-marah itu nanti juga baik sendiri. Namanya juga anak-anak dek jadi udah wajar”.51

51 Nurma, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 01 Februari 2017.

Page 71: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

54

Dari informan yang lain juga senada, kalau anak-anak yang

pada usia kanak-kanak akhir juga sering marah-marah tidak jelas,

dikarenakan usia mereka juga banyak dipengaruhi oleh

rangsangan-ransangan yang akan memicu kemarahan anak. Seperti

yang diungkapkan oleh informan berikut ini.

“Iya dek, kalau anak saya emang suka marah-marah kalau nggak diturutin kemauannya misalnya dia ingi beli baju di pasar karena liat punya temannya, tapi bukan marah sih Cuma ngambek gitu, tapi kalau sekarang sudah tidak terlalu begiti karena mungkin dia sudah tambah besar jadi dia sadar diri, kalau anak saya misalnya lagi nggak suka sama orang-orang dirumah dia lebih baik diam dari pada ngomong ke kita apa yang membuatnya marah atau tidak suka dirumah”.52

Sama juga dengan pernyataan yang diungkapkan oleh salah

satu informan tentang anak yang mudah marah, dia memang

mengakui kalau anak-anak akan rentan sekali marah jika

lingkungan sekitarnya tidak seperti yang diharapkan olehnya.

Berikut kutipan wawancaranya:

“ Anak saya sekarang kelas 6 SD dek, dan dia punya ibu tiri tapi sekarang dia sudah bisa menerima, namanya juga anak-anak pasti mau saja kalau orang tuanya nikah lagi asalkan dianya tidak diterlantarkan. Kalau marah sih sering karena namanya juga masih kecil, misalnya dia kita suruh terus dia lagi ada kerjaan lain tapi dia tetap akan melakukan yang kita suruh tapi terpaksa dan ngomel-ngomel tidak jelas. Dan kebetulan ibu barunya juga dia suka banget. Tapi kalau

52 Aisyah, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 01 Februari 2017.

Page 72: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

55

awal-awal masih malu dan sungkan sama ibu tirinya tapi sekarang nggak lagi”.53

Dari petikan wawancara di atas di Dusun Batu Rasak

terdapat beberapa anak yang tinggal dengan keluarga baru atau

keluarga tiri. Tapi, di sini tidak menutup kemungkinan bahwa anak

akan tumbuh dan berkembangan sesuai dengan tahapan

perkembangannya seperti anak yang diasuh oleh orang tua

kandung. Seperti hasil observasi dan wawancara yang peneliti

temukan di lapangan justru mereka anak yang tinggal dengan

keluarga tidak tidak kekurangan kasih sayang sedikitpun. Mereka

dibesarkan layaknya anak kandung.54

2. Anak Mudah Cemburu

Rasa cemburu adalah reaksi normal terhadap kehilangan

kasih sayang yang nyata, dibayangkan, atau ancaman kehilangan

kasih sayang. Anak-anak sangat rentan dengan yang namanya

cemburu, tidak hanya kepada teman-teman sebayanya tetapi bisa

dalam bentuk kasih sayang dan perhatian yang di berikan oleh

orang tuanya. Akan tetapi, pada usia kanak-kanak terakhir anak

sudah mulai mampu mengatasi rasa cemburu yang berlebihan yang

sedang mereka alami.

53 Ridwan, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 02 Februari 2017 54 Observasi, Dusun Batu Rasak, 07 Februari 2017

Page 73: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

56

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan

beberapa orang tua di Dusun Batu Rasak tentang bentuk

perkembangan emosional anak, sebagai berikut:

“Kalau anak saya sangat mudah cemburu dek, apalagi kalau dibanding-bandingkan dengan teman-temannya yang lain. tapi kita sebagai orang tua harus berusaha adil sama anak-anak”.55 “Kalau dibilang cemburu sih iya dek, misalnya adiknya dibeliin sesuatu dan dia tidak kebagian pasti dia akan ngambek dek, dan kalau disuruh pasti nggak mau krna nggak dibeliin dan adeknya saja yang dibeliin”.56 “Biasanya yang buat saya mudah cemburu itu kak yah, saya kadang cemburu melihat teman-teman saya yang masih punya ibu kandung sedangkan saya tidak kak, saya juga kadang cemburu melihat teman saya yang slalu diikuti kemauannya sama orang tuanya, tapi saya senang juga kak karena sekarang saya punya ibu walauun ibu tiri tapi dia sayang sama saya”.57

Dari petikan wawancara di atas di Dusun Batu Rasak

terdapat beberapa anak yang pada usia kanak-kanak akhirnya

mudah sekali cemburu dengan perubahan-perubahan yang terjadi

di lingkungan sekitarnya. Mereka akan mudah cemburu dan akan

mudah balik lagi ke keadaan semula. Itu dikarenakan pada usianya

yang ini mereka sudah mulai mampu untuk menghadapi berbagai

macam gangguan emosionalnya.

55 Aisyah, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 07 Februari 2017 56 Lemang, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 07 Februari 2017 57 T, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 08 Februari 2017

Page 74: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

57

3. Anak Mulai Mampu Menetralisasikan Rasa Malu dan Bangga

Anak yang mamasuki usia kanak-kanak akhir sudah mulai

mampu meningkatkan kemampuan untuk memahami emosi-emosi

yang kompleks, misalnya mampu menetralisasikan rasa malu dan

kebanggaan yang sering terjadi pada dirinya. Emosi-emosi ini

menjadi lebih terinternalisasi (self-generated) dan intergrasi

dengan tanggung jawab personal. Anak mulai dapat menyelesaikan

konflik yang dialaminya bersama teman-teman sekolah, maupun

teman sepermainannya. Karena semakin bertambah usia anak-

anak, maka anak akan semakin menyadari perasaan yang ada pada

dirinya maupun pada orang lain.

Disamping anak yang berusaha menetralisasikan

kemampuannya dalam mengelola emosinya, orang tua juga sangat

berperan penting dalam proses perkembangan emosi anak itu

sendiri. Karena memenuhi kebutuhan anaknya juga berarti orang

tua telah menjalankan perannya sebagai orang tua yang baik dan

bertanggung jawab, hal positif lainnya yakni anak akan merasa

aman karena terpenuhinya kebutuhan ajan kasih sayang. Menurut

hasil penelusuran peneliti mengenai bentuk-bentuk perkembangan

emosional anak selanjutnya di Dusun Batu Rasak adalah anak

mulai mampu menetralisasikan rasa malu dan bangga yang sering

terjadi pada dirinya. Berikut ini beberapa kutipan dari penuturan

warga setempat:

Page 75: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

58

“Kalau dibilang pemalu, emang anak saya sedikit pemalu orangnya, kemana-mana kalau disuruh itu pasti mintanya ditemanin. Makanya saya sering bilang masak besok-besok kalau udah besar juga harus ditemanin kemana-mana, dia bilang nggak sih kalau sudah besar, gitu dek. Pokoknya sering sudah saya ingatin dia itu dek, ngak usah terlalu pemalu dan nggak berani karena nggak ada yang kita dapat nantinya”.58

Sama juga dengan pernyataan yang diungkapkan oleh salah

satu informan tentang anak yang sudah mulai mampu

menetralisasikan rasa bangga dan malu. Berikut kutipan

wawancaranya:

“Kalau dibilang malu mungkin semua anak-anak akan malu dengan yang baru-baru, tapi dia semakin besar sekarang jadi sudah tidak seperti dulu lagiii, disekolah juga sudah ada perubahan kata ibu gurunya, sudah mulai banyak omong dan kalau pulang dia tetap bangga menunjukkan hasilnya belajarnya di sekolah, entah itu nilai jelek atau bagus dan sering juga kita ingatin dia”.59

Hal yang senada juga dikatakan oleh informan lainnya

tentang bentuk-bentuk perkembangan emosional anak lainnya yaitu

tentang anak yang sudah mulai mampu menetralisasikan rasa

bangga dan malunya. Berikut petikan wawancaranya:

“Kalau anak saya sekarang dek yah, udah tidak malu lagi kalau cerita-cerita apa-apa yang dilakukannya disekolah, dirumah temannya, dan dimanapun, kalau pulang kerumah pasti sempat-sempatnya cerita tentang masalahnya sama

58 Lemang, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 02 Februari 2017 59 Nurma, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 04 Februari 2017

Page 76: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

59

teman-teman bermain, kita orang tua Cuma bias mengingatkan saja dan mendengarkan”.60

Hal yang senada juga diungkapkan oleh salah satu informan

yang ada di Dusun Batu Rasak, tentang perihal yang sama. Berikut

petikan wawancaranya:

“Dulu sih sering malu-malu kak sama orang apalagi orang yang baru kita lihat pasti malu banget, tapi nggak tau sekarang sudah nggak terlalu, apa lagi kalau disekolah udah nggak malu-malu lagi mungkin kita juga udah besar, saya juga sering cerita-cerita sama ibu tiri saya kalau saya berantem sama teman sekolah kak, lebih suka cerita sama ibu sih dari pada sama bapak nggak berani, hehe”.61

Berdasarkan kutipan wawancara di atas, di Dusun Batu

Rasak ini anak-anak sudah mulai mampu menetralisasikan rasa

bangga dan malu yang mereka rasakan secara perlahan-lahan.

Orang tua mereka sangat antusias dalam membimbing anak-anak

mereka untuk perkembangan anak-anaknya, tidak hanya mereka

yang mempunyai orang tua kandung tetapi mereka yang dari

kalangan anak yang diasuh oleh orang tua tiri.

4. Anak Mulai Mampu Mengontrol Emosi Negatif

Pada usia kanak-kanak akhir juga anak-anak sudah mulai

dapat mengatur ekspresi emosi dalam situasi sosial dan anak mulai

dapat berespon terhadap stress emosional yang terjadi pada orang

lain. Selain itu dapat mengontrol emosi negatif seperti rasa takut

60 Aisyah, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 04 Februari 2017 61 F, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 04 Februari 2017

Page 77: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

60

dan sedih. Anak belajar apa yang membuat dirinya sedih, marah

atau takut sehingga mereka mulai belajar beradaptasi agar emosi

tersebut dapat dikontrol dengan baik.

Biasanya kita menghindari dan berusaha menghilangkan

emosi negatif ini. Adakalanya kita mampu mengendalikannya,

tetapi adakalanya kita gagal melakukannya. Ketika kita gagal

mengendalikan atau menyimbangkan emosi negatif ini maka ketika

itu keadaan suasana hati kita menjadi buruk. Kesejahteraan

psikologis dan kebahagian seseorang lebih ditentukan oleh

perubahan atau pengalaman yang sering dialaminya. Hal ini

disebut sebagai afek. Jika individu lebih banyak merasakan dan

mengalami afek negatif maka individu akan diliputi oleh suasana

psikologis yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan.

Akibatnya, individu akan merasa sulit merasakan kepuasan hidup

dan kebahagiaa. Berikut ini adalah beberapa hasil wawancara dan

observasi peneliti mengenai bentuk perkembangan emosional anak

berikutnya yaitu anak mulai mampu mengontrol emosi negatif

yang ada di Dusun Batu Rasak, adalah sebagai berikut:

“Sekarang dia sudah mulai mengerti kalau dibilangin, misalnya dia minta ini minta itu terus bapaknya bilang lagi nggak ada uang sekarang dan besok kalau ada uang kita beliin, dia bisa ngerti sekarang nggak seperti dulu kalau mintanya sekarang harus sekarang juga dibeliin, misalnya minta dibeliin baju dan mainan”.62

62 Aisyah, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 03 Februari 2017

Page 78: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

61

Kemudian dikatakan pula oleh informan yang lain hal yang

sama, walaupun bentuknya sedikit berbeda.

“Kebetulan kan anak saya ini dek punya ibu tiri nggak seperti temannya yang lain, kadang saya juga kasian ma dia karena nggak seperti temannya, tapi untungnya ibu tirinya ini sangat baik sama dia walaupun sekarang sudah punya anak sendiri tapi kasih sayangnya tidak berubah. Dulu sih anak saya kurang setuju saya nikah lagi karena dia takut nanti sering disiksa gitu. Sekarang dia sudah bisa mengontol emosinya tau mana yang baik dan yang tidak”.63

Hal yang sama juga dikatakan oleh informan lainnya bahwa

bentuk perkembangan emosional anak tidak hanya seperti yang

sudah dipaparkan di atas tetapi juga dalam hal lainnya, berikut

kutipan wawancaranya.

“Dulu sih sering berantem sama teman-teman disekolah tapi sekarang udah nggak gitu lagii. Nggak enak kalau nggak sapaan sama teman, nggak ada teman kita main kak”.64 “Kalau kita liat-liat anak ini sekarang sudah berubah banget nggak kayak dulu lagi dek, dulu waktu bapaknya baru nikah dia sering nangis-nangis ngak jelas, marah, ngambekan, orangnya tapi sekarang sudah nggak gitu lagi. Tapi kita tidak tau sih kalau dirumahnya karena kita hanya bias mlihat dilingkungan sekitar saja”.65

Berdasarkan hasil wawancara di atas anak-anak di Dusun

Batu Rasak, memang sudah mulai mampu mengontrol emosi-

63 Ridwan, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 03 Februari 2017 64 F, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 04 Februari 2017 65 Hayati, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 05 Februari 2017

Page 79: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

62

emosi negatif mereka. Karena menurut mereka sendiri itu sangat

tidak bermanfaat dan akan merugikan diri sendiri. Disamping itu

juga orang tua dan masyarakat sekitar juga sangat membantu dan

mendukung anak-anak di sana untuk mengontrol emosi-emosi anak

yang idak baik untuk dikembangkan lebih jauh lagi.

5. Anak Mulai Mampu Mengerti Tentang Norma-norma Yang

Berlaku Di Lingkungan Sekitar

Pada usia ini pengertian anak tentang sesuatu yang baik dan

buruk, tentang norma-norma aturan serta nilai-nilai yang berlaku di

lingkungan sekitarnya menjadi bertambah dan juga lebih fleksibel,

tidak sekaku saat di usia kanak-kanak awal. Mereka mulai

memahami bahwa penilaian baik-buruk atau aturan-aturan dapat

diubah tergantung dari keadaan atau situasi yang memicu

munculnya perilaku tersebut. Nuansa emosi mereka juga semakin

beragam. Pada usia ini anak-anak mengembangkan sikap empati

yang lebih memperkenalkan diri kepada orang lain dan juga merasa

bersalah ketika mereka melaukai orang lain, baik secara fisik

ataupun emosional. Mereka mencoba untuk menimbulkan rasa

nyaman terhadap keluarga atau teman tanpa diminta untuk

melakukannya.

Berikut ini adalah adalah petikan wawancara peneliti

dengan warga setempat tentang bentuk perkembangan emosional

anak yang ada di Dusun Batu Rasak selanjutnya adalah:

Page 80: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

63

“Alhamdulillah anak saya sudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal, tidak membuat masalah yah karena merekakan hanya bermain-main saja nggak kayak orang dewasa, mereka sadar usia mereka berapa gitu”.66

Hal yang senada juga dikatakan oleh informan lainnya,

berikut kutipan wawancaranya.

“Kalau anak disini rata-rata nggak ada yang main malam-malam dek, keluyuran nggak jelas gitu, dan anak saya juga gitu, karena biasanya kalau malam hari mereka rata-rata pergi mengaji dan setelah mengaji sudah langsung pulang nggak main-main lagi gtu, karena mungkin lingkungannya yang seperti ini jadi anak-anak juga mengikiti, karena kalau di sini dek kalau kita nggak bagus-bagus jaga anak banyak sekali omongan orang apalagi kalau anak kita kurang ajar nggak tau tata karma pasti kita yang jadi orang tua yang kena juga”.67 “Iya setiap desa atau dusun pasti punya aturan masing-masing dek, jadi kita hanya mengingtkan anak kita biar tidak melanggar aturan yang ada, iya anak-anak juga sadar sendiri mana yang dibolehkan dan mana yang tidak dibolehkan dilakukan di lingkungan masyarakat ini, seperti misalnya kalau anak-anak tidak boleh main sampai magrib dan masih banyak lagi dek”.68

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti di

Dusun Batu Rasak bahwa anak-anak di sana sangat mentaati

peraturan atau norma-norma yang berlaku di lingkungan tempat

tinggalnya, orang tua juga tidak lepas kontrol dalam membimbing

66 Nurma, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 10 Februari 2017 67 Lemang, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 05 Februari 2017 68 Hayati, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 05 Februari 2017

Page 81: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

64

anaknya dan juga masyarakat yang senantiasa selalu memberikan

respon yang tidak baik jikalau ada yang tidak sesuai dengan yang

ada. Pada usia kanak-kanak akhir ini anak sudah mulai mampu

menbedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik serta mulai

mampu bergaul atau beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

C. Bentuk-bentuk Pola Asuh Ibu Tiri Terhadap Perkembangan

Emosional Anak

Berdasarkan hasil temuan peneliti terkait bentuk-bentuk pola asuh

ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak melalui proses

observasi dan wawancara. Berikut ini adalah paparan hasil observasi

dan wawancara dengan warga Dusun Batu Rasak tentang bentuk-

bentuk pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak,

antara lain:

1. Memberikan Perhatian dan Kasih Sayang Kepada Anak

Bentuk perhatian orang tua terhadap anaknya salah satunya

adalah ditunjukkan dalam bentuk pemberian kasih sayang yang

melimpah yang sesuai dengan kebutuhan anaknya, kasih sayang

mungkin terdengar sepele dan banyak orang beranggapan bahwa

kasih sayang hanya ditunjukkan dengan cara dan tidak harus

diungkapkan, akan tetapi sebenarnya pemberian kasih sayang

dalam bentuk ucapan juga sangatlah penting, hal ini dikarenakan

tidak semua orang bisa mengartikan tindakan orang sesuai dengan

maksud dari pemberian tindakan tersebut. Bahkan banyak juga

Page 82: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

65

orang tua yang beranggapan bahwa ketika anaknya beranjak

dewasa mereka sudah tidak membutuhkan orang tua lagi dan

mungkin akan lebih sibuk dengan lingkungan barunya yakni

seperti teman sepermainannya, teman sekolah, dan lain-lain.

Sehingga akhirnya orang tua memberikan kebebasan terhadap

anaknya, tanpa berusaha mengontrol jejak pergaulan anaknya.

Bentuk pemberian kasih sayang dan perhatian kepada anak tidak

hanya dalam hal-hal seperti itu saja akan tetapi banyak sekali

bentuk-bentuk kasih sayang dan perhatian ini diantaranya seperti,

menjadi sahabat bagi anak-anak agar anak menjadi terbuka kepada

orang tua nantinya, menjadi pendengar yang baik untuk setiap

keluh kesah yang akan di rasakan oleh anak, selalu memperhatikan

perkembangan pendidikan anak dan lain-lain. Dan orang tua di

Dusun Batu Rasak sangat memperhatikan atau memberikan kasih

sayang kepada anak-anaknya.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan

beberapa warga dusun setempat yakni dari kalangan warga-warga,

adalah sebagai berikut:

“Mungkin semua orang tua juga melakukan hal yang sama dek untuk kebaikan anak-anaknya, kalau saya sih bentuk kasih sayang saya kepada anak saya sih yah seperti orang lain juga, yaitu membelikan keperluan sekolah, di luar sekolah, seperti memberikan uang belanja, memberikan kasih sayang juga, iya tentunya kita harus sayang anak kitaa masak ada orang tua yang tidak sayang sama anaknya”.69

69 Aisyah, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 04 Februari 2017

Page 83: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

66

Hal yang sama juga dikatakan oleh informan lainnya

tentang bagaimana pola asuh orang tua kepada anaknya, ternyata

bentuk pemberian kasih sayang dan perhatian ini tidak hanya

berupa materi , seperti yang diungkapkan oleh informan berikut

ini.

“Kalau saya sih sayang sama anak suami saya walaupun dia bukan anak kandung saya dek, tapi saya tidak membedakan-bedakan mereka. Saya juga berusaha adil dalam memberikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka juga, tapi setiap orangkan beda-beda caranya dek. Bentuk perhatian dan kasih sayang yang saya berikan itu tidak selalu berupa materi karena kita bukan orang kaya, jadi saya berusaha untuk selalu memperhatikan perkembangannya, mengajarkan dia tentang cara memasak biar bisa menjadi ibu yang baik besoknya, beres-beres rumah dek”.70

Berdasarkan kutipan wawancara di atas mengenai pola asuh

ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak yang selanjutnya

yaitu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak, anak-

anak yang hidup dengan keluarga tiri di sana tidak kekurangan

perhatian dan kasih sayang dari orang tua walaupun mereka hidup

di bawah pengasuhan keluarga baru atau keluarga tiri. Orang tua

yang menjadi ibu tiri juga sangat sadar akan tanggung jawabnya

sebagai orang tua dan menjalankan perannya layaknya orang tua

kandung selalu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada

anaknya karena dia sadar kalau anak-anaknya sangat menbutuhkan

70 Nurma, Wawawncara, Dusun Batu Rasak, 05 Februari 2017

Page 84: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

67

orang tua. Walaupun bentuk perhatian dan kasih sayangnya tidak

selalu berupa materi tetapi juga dalam bentuk lainnya seperti

mengajarkan anak memasak, beres-beres rumah, agar kelak

anaknya bisa menjadi pribadi yang tidak mengecewakan orang

tuanya.

2. Menafkahi dan Memenuhi Kebutuhan Materi Anak

Cara mengasuh anak bukan hanya dalam bentuk kasih

sayang tetapi juga dalam hal materi atau memenuhi kebutuhan sang

buah hati, misalnya untuk pendidikan dan kebutuhan anak sehari-

hari, apalagi ketika anak masih dalam posisi belum bisa mandiri

dan masih bergantung sepenuhnya pada orang tua adalah wajib

hukumnya baik dari hukum agama maupun hukum negara.

Memenuhi kebutuhan anaknya juga berarti orang tua telah

menjalankan perannya sebagai orang tua yang baik dan

bertanggungjawab, hal positif lainnya yakni anak juga akan merasa

aman karena terpenuhinya kebutuhan mereka yang mendasar dari

orang tuanya, kebutuhan materinya terpenuhi, jadi anak juga bisa

menjalankan fungsinya sebagai anak dengan baik. Tidak

terpenuhinya kebutuhan materi anak juga akan berimbas negatif,

misalnya ketika kebutuhannya tidak terpenuhi dari orang tua maka

anak akan mencoba memenuhi kebutuhannya sendiri dengan

jalannya sendiri yang belum tentu hal tersebut dilakukan dengan

baik.

Page 85: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

68

Karena kebutuhan pokok adalah kebutuhan jasmani atau

fisik seperti makanan, minuman, dan istirahat yang cukup. Adapun

kebutuhan pribadi disebut kebutuhan psikososial yang merupakan

faktor penting dalam perkembangan emosional anak dan

penyesuaian diri diantaranya kebutuhan akan kasih sayang,

kebebasan dan pengalaman serta akan rasa kekeluargaan. Semua

itu mungkin terdengar sepele dan banyak orang beranggapan

bahwa kasih sayang, kebebasan, pengalaman, serta rasa

kekeluargaan hanya ditunjukkan dengan cara dan tidak harus

diungkapkan, akan tetapi sebanarnya dalam bentuk ucapan juga

sangatlah penting, hal ini dikarenakan bahwa tidak semua orang

bisa mengartikan tindakan semua orang sesuai dengan maksut dari

pemberian tindakan tersebut. Bahkan banyak orang tua yang

beranggapan bahwa ketika anaknya beranjak dewasa mereka sudah

tidak membutuhkan orang tua lagi dan mungkin akan lebih sibuk

dengan lingkungan barunya yakni seperti teman sepermainan,

teman sekolah, dan lain-lain. Sehingga akhirnya orang tua

memberikan kebebasan penuh terhadap anaknya.

Menurut hasil penelusuran peneliti tentang bentuk pola

asuh ibu tiri di Dusun Batu Rasak adalah bisa dikatakan

terpenuhinya kebutuhan materi anak-anak. Berikut ini beberapa

kutipan dari penuturan warga setempat.

Page 86: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

69

“Kalau anak-anak di sini jarang yang mempunyai ibu tiri, jadi mungkin semua kebutuhan mereka akan dipenuhi. Jadi, karena saya di sini sebagai salah satu ibu tiri yang ada di sini, akan mencoba memberikan yang terbaik yang dibutuhkan oleh anak-anak suami saya, yah walaupun tidak bisa sepenuhnya seperti ibu kandung mereka, misalnya saya menyuruhnya saparan sebelum berangkat sekolah,memberikan uang jajan ketika dia pergi sekolah, dan terkadang membelikannya baju baru ketika ada yang datang dagang keliling dek walaupun harganya tidak seberapa”.71

Kemudian dikatakan pula oleh ibu tiri yang lain hal yang

sama, walaupun bentuknya sedikit berbeda.

“Kalau saya dek sangat senang sama anak suami saya, dari pertama nikah sampai saya punya anak sekarang. Karena mereka sama-sama anak suami saya jadi tidak ada alasan untuk saya membencinya. Jadi, saya cuman berusaha berlaku adil dalam memberikan kebutuhan materi kepada mereka, kalau satu saya beliin alat sekolah maka yang lainnya juga saya belikan yang sama untuk menghindari mereka iri ”.72

Hal yang sama juga dikatakan oleh informan bahwa bentuk

pengasuhan orang tua itu tidak selalu berupa materi tetapi juga

dalam hal lainnya, berikut kutipan wawancaranya.

“Kalau mak baru saya kak yah orang baik, tidak sering marah-marah, tapi kadang sih dia marah kalau saya nakal dan sering lama pulang kalau lagi pergi main, sering dibeliin ini itu kalau saya mau, nggak pelit kok mak sya kak. Kebutuhan sekolah juga dipenuhi dan saya lebih berani minta uang jajan di mak dari pada ma bapak, sering

71 Siti Aisyah, wawancara, Dusun Batu Rasak, 01 Februari 2017 72 Lemang, wawang, Dusun Batu Rasak, 02 Februari 2017

Page 87: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

70

juga saya pergi ke sawah masa ibu dan bapak kalau hari libur kak”.73

Di Dusun Batu Rasak terdapat beberapa anak yang hidup

dengan keluarga tiri atau dalam pengasuhan ibu tiri. Akan tetapi,

ibu tiri yang ada di Dusun Batu Rasak ini tidak seperti

kebanyakkan ibu tiri yang kita ketahui. Mereka sangat

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anaknya baik kebutuhan

pokok maupun pribadi karena mereka menganggap anak itu seperti

anak mereka sendiri. Jadi, secara tidak langsung perkembangan

emosional anak di sini terpenuhi.

3. Memperhatikan Pergaulan Anak

Anak-anak merupakan masa yang dipenuhi dengan rasa

keingintahuan yang tinggi dan masa coba-coba, banyak sekali

anak-anak di kota besar yang menjadi korban pergaulan. Jadi,

peran orang tua dalam memperhatikan pergaulan anaknya sangat

dibutuhkan demi masa depan sang anak. Perlunya perhatian orang

tua terhadap anak dan keluarga serta pengawasan dalam

pertemanannya, menjaga mereka dari lingkungan pertemanan yang

tidak baik. Mengarahkan mereka pada kegiatan-kegiatan positif

sehingga sedikit waktunya untuk hura-hura dan keluyuran.

Membatasi pergaulan anak bukan berarti orang tua harus

membatasi gerak langkah anaknya dalam beraktivitas, akan tetapi

73 F, wawancara, Dusun Batu Rasak, 02 Februari 2017

Page 88: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

71

hanya memonitoring pergaulan atau ruang lingkup bermainnya

saja, apakah sudah benar dan sesuai dengan norma-norma yang

berlaku atau melewati batasnya. Berikut ini adalah beberapa hasil

wawancara dan observasi peneliti mengenai kasus pergaulan anak-

anak di Dusun Batu Rasak:

”Kita sebagai orang tua pastinya sangat menginginkan anak kita kita tidak nakal, bandel, dan seperti yang tidak kita inginkan lainnya. Jadi, saya sebagai orang tua berusaha untuk mengontrol pergaulan anak saya tapi tidak semua harus saya perbatasi, yah yang wajar-wajar saja dek, misalnya kalau pergi main jangat sampai telat pulang, tidak boleh pergi main ke tempat yang jauh-jauh sama orang yang sudah dewasa karena banyak di sini yang masih kecil tapi mainnya sama anak-anak yang sudah SMP SMA dek”.74

Selain itu dari wawancara peneliti dengan orang tua lainnya

sebagai berikut:

“Kalau saya dek sangat khawatir kalau anak-anak pergi main sama temannya, takutnya nanti dia macem-macem, tapi kita sebagai orang tua hanya bisa mengingatkan saja. Dan biasanya kalau pulang sekolah itu dia sudah pergi main sama teman-temannya dan nggak ingat makan siang, jadi saya marah-marah dan pergi mencarinya dirumah-rumah tempatnya dia sering main saya suruh pulang makan dulu tapi kadang anak-anak juga tidak mau, apalagi sekarang musim hujan banyak anak-anak yang pergi mencari jamur dek ke tempat kebun-kebun orang dan saya sangat khawatir kalaupun dibilang jangan pergi tapi dia tetap saja pergi sama temannya”.75

74 Aisyah, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 12 Februari 2017 75 Nurma, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 12 Februari 2017

Page 89: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

72

“Kalau saya biasanya selalu saya ingatkan anak saya jangan pulang main lama-lama nggak baik buat anak cewek pulang main lama gitu. Mengajarkan mereka tentang agama juga, tapi di sini bukan berarti kita harus membatasi mereka tidak boleh pergi main. Cuma kita sebagai orang tua harus tetap mengawasi pergaulan mereka apalagi mereka masih kecil dan takutnya berbuat yang tidak-tidak itu sih yang kita jaga dek biar tidak jadi omongan orang lain, kalau anak saya sering pergi bantu ibu gurunya nanam dan mupuk jagung dek ke sawah, walaupun saya tidak mengizinkan tapi dia tetap ingin pergi”.76

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti tentang

pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak adalah

anak-anak yang hidup di bawah pengasuhan orang tua tiri atau ibu

tiri juga tidak kalah dengan anak-anak yang hidup dengan orang tua

kandung, karena di sini orang tua tiri juga sangat perduli dengan

perkembangan anak-anaknya terutama mengenai lingkungan

permainan dan pergaulan anak-anak. Mereka tidak ingin anaknya

menjadi anak yang nakal, akan tetapi mereka juga tidak membatasi

atau mengekang secara penuh anak dalam lingkungan bermain dan

pergaulannya.

4. Memberikan Pendidikan Agama Kepada Anak

Pendidikan agama juga merupakan pengetahuan wajib yang

harus diajarkan orang tua kepada anak, karena bagaimanapun

pengetahuan atau pendidikan agama sangatlah penting untuk usia

anak-anak sebelum menginjak usia remajanya sebagai pegangan

76 Jabaruddin, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 13 Februari 2017

Page 90: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

73

hidup selanjutnya, karena ketika seorang anak memiliki dasar

pegangan agama yang kuat maka tentu mereka tidak akan terbawa

oleh arus pergaulan nantinya. Dan di sini orang tua sangat berperan

penting dalam memberikan pengetahuan dasar tentang ilmu agama

kepada anaknya karena keluarga adalah guru utama bagi anak,

selain ilmu yang akan diberikan oleh guru-guru mereka nantinya.

Berikut ini adalah hasil wawancara dan observasi peneliti

mengenai gambaran kehidupan anak-anak di Dusun Batu Rasak.

Di Dusun Batu Rasak terdapat banyak sekali tempat

mengaji untk anak-anak, yakni di rumah Bapak Dayo, Bapak Bani,

Bapak Segap, Ibu Nurma, Bapak Hasan, dan di Masjid. Di rumah

mengaji tersebut sangat banyak anak-anak yang dititipkan oleh

orangtuanya untuk belajar mengaji dan belajar ilmu agama lainnya.

Karena ilmu agama tidak hanya diberikan oleh orang tua saja,

asalkan anak-anak yang bersangkutan mau menimbah ilmu yang

banyak di luar lingkungan rumah. Berikut ini kutipan wawancara

peneliti mengenai keadaan agama anak-anak di Dusun Batu Rasak:

“Kalau ini ngomong ilmu agama, anak-anak di sini sih biasa-biasa saja dek, tapi mungkin karena tuntutan guru dan para orang tua mereka jadi mereka banyak sekali yang belajar mengaji di berbagai tempat. Tapi kalau, mereka yang punya ibu tiri itu saya lihat Alhamdulillah tidak ketinggalan juga seperti teman-temannya yang lain, selalu saya ingatkan shalat lima waktu karena itu hukumnya wajib bagi kita umat Islam”.77

77 Bani, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 05 Februari 2017

Page 91: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

74

Penyataan yang hamper sama juga diungkapkan oleh salah

satu ibu tiri yang ada di Dusun Batu Rasak ini, berikut hasil

wawancaranya:

“Kalau anak-anak saya Alhamdulillah semua mau belajar mengaji, walaupun saya hanya ibu tiri mereka tapi mereka mau mendengarkan saya ketika saya suruh belajar mengaji. Dan kebetulan di rumah saya sendiri banyak anak-anak yang mengaji di sini. Jadi, mungkin anak saya jadi seneng mengaji krna banyak temennya, selain mengaji kami sebagai orang tua juga mengajarkannya ilmu agama lainnya seperti mengajarkan cara shalat, bapaknya juga sering mengajarinya doa-doa harian, dan cara menghormati orang lain”.78 “Kalau saya mengaji di masjid kak, karena dekat rumah. Seru belajar mengaji, lucu, banyak temen juga makanya suka pergi mengaji. Disuruh juga sih sama ibu dan bapak karena katanya kita harus pintar mengaji biar bisa besok pas sudah sekolah SMP dan SMA pas disuruh mengaji sama guru, selain mengaji kita juga biasanya dengar ceramah pak ustadz di masjid kak, seru kadang ceramahnya tentang berbakti kepada kedua orang tua, pentingnya kita shalat lima waktu”.79

Peneliti melakukan observasi keadaan agama di Dusun

Batu Rasak, selama 3 hari peneliti mengobservasi masjid, rumah-

rumah tempat biasa mengaji dan peneliti selalu melihat yang

dijadikan subjek penelitian, dan banyak juga anak-anak lain yang

78 Nurma, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 06 Februari 2017 79 Fifi, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 06 Februari 2017

Page 92: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

75

ikut serta belajar mengaji diberbagai tempat pengajian yang ada di

Dusun Batu Rasak.80

Dari wawancara dan observasi di atas orang tua yang ada

Dusun Batu Rasak sangat perhatian dalam masalah keagamaan

anaknya, apakah anaknya sudah shalat atau tidak, sudah pergi

mengaji atau belum. Kebanyakkan orang tua menganggap sepele

masalah ini, padahal dalam Islam pelajaran agama yang paling

dasar seharusnya dari orang tua dan orang tua yang ada di Dusun

Batu Rasak sudah menerapkan prinsip dasar Islam itu sendiri.

5. Membina Moral Anak

Orang tua berkewajiban untuk membina moral anak-

anaknya, karena pentingnya orang tua mempersiapkan moral yang

tinggi untuk dapat memiliki mental yang sehat, dalam arti mampu

menggunakan segala potensi dan bakatnya semaksimal mungkin

dengan cara yang membawa kepada kebahagiaan dirinya dan orang

lain. Maka pembinaan tersebut hendaknya dilaksanakan secara

baik dan terus menerus. Sebagaimana dijelaskan bahwa pembinaan

moral dan mental agama, harus dilaksanakan terus menerus sejak

seseorang itu lahir sampai matinya.

Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan

warga setempat mengenai bentuk pola asuh ibu tiri terhadap

80 Observasi, Dusun Batu Rasak, 06 Februari 2017

Page 93: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

76

perkembangan emosional anak yang selanjutnya adalah sebagai

berikut:

”Nggak ada orang tua yang ingin anaknya berakhlak buruk dek, semua orang tua ingin anaknya menjadi kebanggaan mereka nantinya. Saya juga sangat ingin anak saya juga tau aturan seperti sapon dan santun ma orang tua dan menghargai orang lain”.81

Hal senada juga dikatakan oleh informan yang lain tentang

perihal yang sama, walaupun sedikit berbeda. Berikut kutipan

wawancaranya.

“Kalau saya selalu mengajarkan mereka nilai-nilai agama, sopan santun, menghargai orang lain, tidak boleh kurang ngajar dek sama anak saya, agar dia kalau besar nanti menjadi orang baik-baik”.82 “mengajarkan anak-anak tentang sopan santu sangat saya terapkan dalam keluarga saya dek, walaupun dia anak tiri saya tapi tidak menutup kemungkinan saya harus membeda-bedakan dia dalam memberikan pelajaran terutama tentang cara sopan santun kepada semua orang baik di rumah atau di luar rumah. Karena saya ingin anak-anak saya menjadi anak yang baik dan bisa membanggakan orang tuanya walau hanya dengan bermoral yang baik dek”.83

81 Ridwan, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 15 Februari 2017 82 Lemang, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 15 Februari 2017 83 Nurma, Wawancara, Dusun Batu Rasak, 16 Februari 2017

Page 94: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

77

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya, peneliti telah memaparkan secara terperinci

paparan data dan temuan yang peneliti temukan di tempat penelitian. Pada

Bab III ini peneliti akan menganalisis berbagai data dan temuan ada secara

teoritik dengan teori-teori yang sudah peneliti sampaikan pada kajian teori.

Adapun hal-hal yang akan menjadi bahan kajian analisis dari peneliti pada

bab ini adalah (1); bentuk-bentuk perkembangan emosional anak di Dusun

Batu Rasak, (2); bentuk-bentuk pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan

emosional anak.

A. Analisis Bentuk-bentuk Perkembangan Emosional Anak di Dusun

Batu Rasak

Berdasarkan paparan data dan temuan yang sudah diungkapkan

pada bab sebelumnya, peneliti mencoba menggambarkan dan

mencocokkan data yang ada, juga mengemukakan mengenai bentuk-

bentuk perkembangan emosional anak yang ada pada teori-teori yang

sudah peneliti siapkan sebagai bahan analisa.

Perkembangan emosional anak seperti yang sudah dijelaskan pada

kajian teori yakni dapat diartikan sebagai bertambahnya kemampuan

(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam

pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses

pematangan. Di sini menyangkut adanya diferensiasi dari sel-sel tubuh,

jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang

Page 95: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

78

sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.84

Menurut English and English emosi adalah “a complex felling

state accompanied by characteristic motor and glandural activities”

yang bererti suatu perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik

kegiatan kelenjar dan motoris. Adapun menurut Sarlito Wirawan

Sarwono berpendapat bahwa emosi merupakan “setiap keadaan pada

diri seseorang yang disertai warna efektif baik pada tingkat lemah

(dangkal) maupun tingkat yang luas (mendalam)”85

Lorens Bagas dalam Kamus Filsafat mendefinisi emosi tidak lain

adalah perasaan atau feelling, suasana mental yang tidak dapat

direduksi, dianalisis, suatu kualitas kesadaran. Emosi berhubungan

dengan tingkah laku, mempengaruhi usaha berpikir, memahami,

berkonsentrasi, memilih dan bertindak.86

Merujuk pada pengertian di atas, kasus yang terjadi di Dusun Batu

Rasak bisa dikatakan sebagai bentuk-bentuk perkembangan emosional

anak, karena tahapan-tahapan perkembangan emosionalnya sangat

bertahap, seperti anak yang mudah marah atau tersinggung, anak yang

mudah cemburu, anak yang sudah mulai mampu menetralisasikan rasa

84 Panji Rama Donna, “Asessment Aspek Emosi untuk mengatahui Hambatan

Perkembangan Emosi Anak Prasekolah”, (Universitas Pendidikan Indonesia: Repository. Upi. Edo, 2012), h. 12.

85 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan. (Jakarta:Kencana, 2011). h. 188. 86 Esthi Endah Ayuning Tyas. Cerdas Emosional Dengan Musik, (Yogyakarta:

Bumi Intaran, 2008), h. 50

Page 96: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

79

malu dan bangga yang ada pada dirinya, anak sudah mulai mampu

mengontrol emosi negatif, dan mulai mengerti tentang norma-norma

yang berlaku di lingkungan sekitarnya. Para orang tua di Dusun Batu

Rasak sangat antusias membantu anak-anaknya dalam proses masa-

masa perkembangannya, walaupun tidak semua orang tua melakukan

hal atau cara yang sama akan tetapi mereka mempunyai cara tersendiri

dalam mengasuh anak-anak mereka karena mereka tahu masa kanak-

kanak adalah masa mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang

dari orang tua.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk perkembangan emosional anak

yang terjadi di Dusun Batu Rasak:

1. Anak Mudah Marah dan Tersinggung

Emosi marah merupakan emosi yang paling sering muncul

dalam pembicaraan sehari-hari. Sebab, pada umumnya, orang-

orang mengidentikkan istilah emosi dengan marah. Kasus yang di

atas sesuai dengan teori John B. Waston, yang menyatakan bahwa

ada tiga pola dasar emosi yaitu takut (fear), marah (anger), dan

cinta (love). Ketiga jenis emosi tersebut menunjukkan respons

tertentu pada stimulus tertentu pula, tetapi kemungkinan terjadi

pula modifikasi.87 Gejolak emosi dapat bervariasi, dari tingkat

yang paling menyenangkan hingga tingkat yang paling tidak

menyenangkan. Skala emosi yang paling menyenangkan terwujud

87 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan.., h. 191

Page 97: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

80

dalam rasa kegembiraan yang meluap-luap. Sedangkan skala emosi

yang tidak menyenangkan adalah kemarahan atau rasa sedih yang

begitu mendalam.

Dalam bahasan yang lebih ringkas, Imam Annawawi

mendefinisikan marah dari perspektif ilmu tasawwuf, sebagai

tekanan nafsu dari hati yang mengalirkan darah pada bagian wajah

yang berakibat timbulnya kebencian pada diri seseorang.88

Abraham Maslow juga mengemukakan teorinya yaitu teori

hirarki kebutuhan, teori kebutuhannya Maslow mengemukakan

terdapat lima hirarki kebutuhan manusia yang harus dipenuhi

yakni: kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan (safety),

kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging dan love), kebutuhan

harga diri (self esteem), dan kebutuhan aktualisasi diri.89

Kebutuhan rasa aman juga termasuk di dalamnya berada

pada urutan kedua dari teori kebutuhan tersebut. Menurut Maslow

setelah kebutuhan pertama terpenuhi muncullah kebutuhan yang

lebih tinggi yakni kebutuhan rasa aman. Kebutuhan keamanan

sudah muncul sejak bayi, dalam bentuk menagis dan berteriak

ketakutan karena perlakuan kasar atau karena perlakuan yang

dirasa sebagai sumber bahaya. Anak akan merasa lebih aman

88 Yadi Purwanto dan Rachmat Mulyono, Psokologi Marah dalam Perspektif

Psikologi Islam. (Bandung: Refika Aditama, 2006), h. 7 89 Alwisol, Psikologi Kepribadian. (Malang: UMM Press, 2010), h. 204

Page 98: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

81

berada dalam suasana keluarga yang teratur, terencana,

terorganisir, dan disiplin, karena suasana semacam itu mengurangi

kemungkinan adanya perubahan dadakan, kekacauan yang tidak

terbayangkan sebelumnya.

Pada dasarnya setiap anak menghendaki semua

kebutuhannya dapat terpenuhi secara wajar. Karena sebenarnya

kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang sangat

diperlukan sejak masih bayi hingga tua. Terpenuhinya kebutuhan-

kebutuhan tersebut secara memadai akan menimbulkan

keseimbangan dan keutuhan pribadi. Jadi anak yang kebutuhannya

terpenuhi secara memadai akan memperoleh suatu kepuasan hidup.

Selanjutnya, anak-anak akan merasa gembira, harmonis, dan

produktif manakala kebutuhannya dapat terpenuhi. Sebaliknya,

anak akan mengalami kekecewaan, ketidakpuasan, atau bahkan

frustasi, dan pada akhirnya menganggu pertumbuhan dan

perkembangannya.90

2. Anak Mudah Cemburu

Rasa cemburu bisa dimiliki oleh semua orang, termasuk

anak-anak. Terkadang anak akan cemburu ketika orang tua

menurutnya lebih memberikan kasih sayang kepada sang kakak

atau lebih condong bercengkrama dengan si adik. Salah satu anak

90 Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Anak Perkembangan

Peserta Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 160

Page 99: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

82

pasti merasa iri karena merasa kurang mendapat cinta, kasih

sayang, dan perhatian dari orang tua. Apabila perasaan yang

kurang baik ini tumbuh hingga anak dewasa, dampaknya rasa

cemburu sang anak akan menjalar. Tak hanya pada saudaranya saja

melainkan kepada orang-orang disekitarnya. Orang yang

pencemburu pun cenderung selalu curiga terhadap semua hal.

Teori yang dikemukakan oleh Lewis dalam perkembangan

anak yaitu emosi yang disadari (self-conscious emotions), yang

memerlukan kognisi, terutama kesadaran diri. Yang termasuk jenis

emosi ini adalah empati, cemburu (jealousy), dan kebingungan

(embarrassment) yang muncul pada 1 setengah tahun (setelah

timbulnya kesadaran diri), selain itu ada juga bangga (pride), malu

(shame), dan rasa bersalah (guilt) yang mulai muncul pada 2

setengah tahun pertama. Dalam mengembangkan set kedua dari

emosi yang disadari (biasanya disebut emosi evaluatif yang

disadari) anak-anak memperoleh dan dapat menggunakan standard

an aturan sosial untuk mengevaluasi perilaku mereka.91

Kita semua memahami sisi negatifnya, dan sebagian besar

dari kita berusaha menjaga emosi ini tetap tersimpan. Perasaan

cemburu, betapapun umumnya, bukanlah sesuatu yang akan

dengan sadar kita akui. Apalagi anak-anak yang masih sangat labil

dengan emosi yang mereka alami.

91 John W. Santrock, Perkembangan Anak.., h. 11-12

Page 100: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

83

3. Anak Mulai Mampu Menetralisasikan Rasa Malu dan Bangga

Pada usia kanak-kanak akhir, rasa malu dan rasa bangga

tergantung kepada kesadaran mereka akan implikasi tindakan

mereka dan jenis sosialisasi yang pernah si anak terima,

mempengaruhi pandangan mereka terhadap diri mereka sendiri.

Kesadaran anak akan tindakan yang mereka lakukan dan

bagaimana mereka memandang dirinya sendiri, juga tidak lepas

dari bagaimana orang tua membantu anak sehingga mereka

mampu mencapai kematangan sosial emosi.

Chaplin menyatakan bahwa emosi tersebut sebagai sautu

keadaan yang teransang dari organism mencakup perubahan-

perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya, dan perubahan

perilaku. Karena emosi ini merupakan keadaan yang ditimbulkan

oleh situasi tertentu. Emosi cenderung terjadi dalam kaitannya

dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkir

(avoidance) terhadap sesuatu.92

Syamsudin juga mengemukakan, bahwa emosi merupakan

suatu suasana yang kompleks (a complex feeling state) dan getaran

jiwa yang menyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya

suatu perilaku.93

92 Triantoro Safaria dan Nofrans Eka Saputra, Manajemen Emosi.., h. 12.

93 Warni Djuwita, Psikologi Perkembangan dalam Stimulasi Aspek Perkembangan Anak dan Nilai Kearifan Lokal Melalui Permainan Tradisional Sasak. (Mataram: LKIM Mataram, 2011), h. 45-47

Page 101: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

84

Dalam proses perkembangannya anak-anak sudah mulai

mampu memperlihatkan perkembangan kemampuan dalam emosi-

emosi kompleks seperti rasa malu dan bangga yang terjadi pada

dirinya. Emosi-emosi ini menjadi lebih self-generated dan

terintegrasi yang disertai dengan rasa tanggung jawab. Banyak

sekali proses perkembangan yang harus dilalui oleh seorang

individu untuk bisa menjadi pribadi sosial yang diharapkan

terutama bagi anak-anak. Dalam proses perkembangan tersebut,

tidak akan pernah lepas dari bagaimana dukungan orang-orang

sekitar terutama keluarga. Dalam hal ini dukungan orang tua bisa

dilihat dari bagaimana pola pengasuhan anak di rumah.94

4. Anak Mulai Mampu Mengontrol Emosi Negatif

Mengontrol emosi negatif sangat tidaklah mudah bagi

semua orang apalagi anak-anak. Akan tetapi semua orang berusaha

melakukan yang terbaik agar emosi negatif tidak muncul atau

terjadi seperti yang kita harapkan. Ketika anak berapa pada usia

kanak-kanak akhir mereka sudah mulai mampu mengontrol emosi

negatif yang sering terjadi pada dirinya. Karena yang kita ketahui

bahwa emosi negatif ini sangat mengganggu siapapun yang

mengalaminya.

94 Dari http://perkembangan-emosi-anak.com. Diunduh pada tanggal 15 Mei

2017, pukul 15:39 WIB

Page 102: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

85

Kasus yang di atas sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Elizabeth Hurlock, menyatakan beberapa ciri dari emosi anak

itu sendiri salah satunya adalah emosi yang seringkali tampak.

Menurutnya, jenis emosi ini adalah anak-anak seringkali

memperlihatkan emosi mereka meningkat dan mereka menjumpai

bahwa ledakan emosi seringkali mengakibatkan hukuman, mereka

belajar menyesuaikan diri dengan situasi yang membangkitkan

emosi. Kemudian mereka mengekang ledakan emosi mereka atau

bereaksi dengan cara yang lebih dapat diterima.95

Goleman juga menyatakan bahwa emosi merujuk pada

suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan

biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk

bertindak. Nugraha juga berpendapat, bahwa emosi adalah

perasaan yang ada dalam diri kita, dapat berupa perasaan senang

atau tidak senang, perasaan baik atau buruk. Proses emosi terjadi

apabila ada dorongan berupa situasi atau peristiwa (elicitors),

diterima oleh indra sebagai penerima stimulus atau reseptor awal

lalu dilanjutkan ke otak sebagai pusat sistem saraf. Kemudian

terjadi perubahan-perubahan fisiologis (variable organistik), proses

selanjutnya adalah meneruskan rangsangan ke pusat system syaraf,

di olah lalu dilanjutkan ke seluruh tubuh (bahasa tubuh).96

95 Panji Rama Donna, Asessment Aspek Emosi.,h. 13 96 Warni Djuwita, Psikologi Perkembangan., h. 45-47

Page 103: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

86

Emosi negatif ternyata akan memicu penurunan fungsional

otak, kesulitan interpersonal, dan penurunan daya kognitif otak.

Ketidakstabilan emosi akan berpengaruh terhadap menurunnya

konsentrasi, memori, dan kemampuan kita dalam membuat

rencana.

Pada masa kanak-kanak akhir mereka sudah mampu

mengontrol emosinya dengan baik. Mereka sudah mampu

meningkatkan kemampuan untuk menekan atau mengungkapkan

reaksi-reaksi emosinya yang negatif. Sama halnya dengan anak-

anak yang berada di Dusun Batu Rasak, mereka bukan tidak

mengalami emosi-emosi yang negatif tetapi mereka sudah mampu

mengatasi masalah emosi yang terjadi pada diri mereka sendiri.

Semua ini tidak terlepas dari pola pengasuhan yang diberikan oleh

orang tua masing-masing anak. Jika mereka hidup di bawah

pengasuhan orang tua yang baik maka anak-anak juga akan tumbuh

dengan baik, termasuk bagaimana anak akan mengelola emosi

negatif yang sedang mereka alami.

5. Anak Mulai mengerti Tentang Norma-norma Yang Berlaku Di

Lingkungan Sekitarnya

Semakin bertambahnya usia anak-anak lambat laun mereka

akan mengerti dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Peraturan

ataupun norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.

Page 104: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

87

Semakin bertambahnya usia anak-anak mereka semakin sadar dan

dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu ibu tiri yang ada

di Dusun Batu Rasak:

“Kalau anak disini rata-rata nggak ada yang main malam-malam dek, keluyuran nggak jelas gitu, dan anak saya juga gitu, karena biasanya kalau malam hari mereka rata-rata pergi mengaji dan setelah mengaji sudah langsung pulang, karena mungkin lingkungannya yang seperti ini jadi anak-anak juga mengikuti, tau tata karma, sopan santu, tidak kurangajar kepada orang lain”.97

Kasus di atas sesuai dengan yang di ungkapkan oleh

Hurlock, cirri emosi anak lainnya adalah reaksi mencerminkan

individualitas. Maksudnya adalah semua bayi yang baru lahir pola

reaksinya sama. Secara bertahap, dengan adanya pengaruh faktor

belajar dan lingkungan perilaku yang menyertai berbagai macam

emosi semakin diindividualisasikan.

Menurut James emosi adalah keadaan jiwa yang

menampakkan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas pada

tubuh. Emosi setiap orang adalah mencerminkan keadaan jiwanya,

yang akan tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya. Emosi

juga merupakan gejala psikofisiologis yang menimbulkan efek

terhadap persepsi, sikap, dan tingkah laku yang mengejawantah

97 Wawancara, Dusun Batu Rasak, 12 Februari 2017

Page 105: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

88

dalam bentuk ekspresi tertentu. Ekspresi dirasakan secara

psikofisik karena terkait langsung dengan jiwa dan fisik.98

Sama halnya dengan yang terjadi di Dusun Batu Rasak,

anak-anak yang ada di sana mulai mengerti tentang peraturan yang

berlaku di lingkungan sekitarnya. Walaupun belum sepenuhnya

mereka bisa ikuti, tapi sudah bisa di bilang mengalami

peningkatan. Banyak anak di luar sana yang tidak mengerti tentang

peraturan yang berlaku di lingkungan sekitarnya dan itu yang

biasanya membuat anak menjadi anak yang nakal karena tidak

mematuhi peraturan yang berlaku dan tidak mematuhi perintah

orang tuanya.

B. Analisis Bentuk-bentuk Pola Asuh Ibu Tiri Terhadap

Perkembangan Emosional Anak

Hubungan dengan orang tua atau pengasuhannya merupakan dasar

bagi perkembangan emosional dan sosial anak. Sejumlah ahli

mempercayai bahwa kasih sayang orang tua atau pengasuhan selama

beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci utama

perkembangan sosial anak, meningkatkan kemampuan anak memiliki

kompetensi secara sosial, dan penyesuaian diri yang baik pada tahun-

tahun prasekolah dan setelahnya. Salah satu aspek penting dalam

98 Iqra’ Al-Firdaus, Dampak Hebat Emosi., h. 14

Page 106: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

89

hubungan orang tua dan anak ialah gaya pengasuhan yang diterapkan

oleh orang tua.99

Pola asuh seperti yang sudah dijelaskan dalam kerangka teori

adalah cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan keluarga yang

dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Yang meliputi cara orang

tua memberikan peraturan, hukuman, hadiah, kontrol, dan komunikasi

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang

diharapkan masyarakat pada umumnya.

Berikut ini adalah bentuk pola asuh ibu tiri dalam perkembangan

emosional anak yang ada di Dusun Batu Rasak:

1. Memberikan Perhatian dan Kasih Sayang Kepada Anak

Membiarkan anak-anak tahu bahwa anda menyayangi

mreka adalah bagian yang menyenangkan dari pengasuhan anak.

Menyayangi itu mudah. Walaupun demikian, mencari cara untuk

melakukannya mungkin memerlukam pemikiran lebih lanjud.

Seorang anak di masa modern sekarang ini sangat membutuhkan

arahan, perhatian dari orang tua sangat diperlukan. Karena semakin

bertambahnya umur seorang anak akan membuat dia ingin tahu

lebih jauh tentang apa yang mereka ingin ketahui.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Abraham

Maslow tentang kebutuhan kasih sayang termasuk juga perhatian

di dalamnya berada pada urutan ketiga dari teori kebutuhan

99 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan., h. 193

Page 107: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

90

Maslow tersebut. Menurut Maslow setelah kebutuhan pertama dan

kedua terpenuhi muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu

kebutuhan akan rasa memiliki, cinta, serta kasih sayang, setiap

manusia sesungguhnya memiliki kebutuhan yang mendalam akan

cinta dan kasih sayang dari orang lain kepada orang lain. Maslow

bahkan menemukan bahwa tanpa cinta dan kasih sayang

pertumbuhan dan perkembangan individu akan terhambat.100

Santrock juga mengatakan bahwa individu yang berkualitas

adalah individu yang memiliki perkembangan yang baik pada

semua aspek perkembangannya yaitu baik aspek fisik, kognitif, dan

sosioemosional. Sedangkan untuk mencapai individu yang

berkualitas seperti yang diungkapkan Santrock tersebut

dipengaruhi oleh pola pengasuhan orangtua. Karena keluarga

adalah pembentuk pertama dari proses mendidik kepribadian anak

dimulai dari masih kecil baik aspek fisik, kognitif, dan

sosioemosionalnya.

Menurut Diana Baumrind, terdapat berbagai macam pola

pengasuhan orang tua, yang sesuai dengan kasus yang terjadi di

Dusun Batu Rasak adalah pola pengasuhan otoritatif yaitu gaya ini

mendorong anak untuk mandiri, namun masih menempatkan batas

dan kendali pada tindakan mereka. Tindakan verbal memberikan

dan menerima dimungkinkan, dan orang tua bersikap hangat dan

100 Alwisol, Psikologi Kepribadian., h. 205

Page 108: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

91

penyayang terhadap anak. Dan gaya pengasuhan ini biasanya

mengakibatkan perilaku anak yang kompeten secara sosial.101

2. Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Menafkahi dan Memenuhi

Kebutuhan Materi Anak

Orang tua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar

dalam memenuhi kebutuhan dasar anak-anaknya. Karena tidak

akan ada orang tua yang akan membiarkan anaknya tumbuh

dengan keadaan kurang gizi, kelangsungan pendidikan terabaikan,

kehilangan masa bermain di mana kanak-kanak sesungguhnya

bukan saja melanggar hak-hak dasar anak, tetapi juga membatasi

kemungkinan anak akan menyongsong masa depan yang lebih

baik.102

Bagi anak-anak pemenuhan kebutuhan fisiologis

diserahkan sepenuhnya kepada orang tua atau orang yang

bertanggung jawab atas dirinya. Dalam teori kebutuhan Maslow

kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pertama, kebutuhan

mendasar, paling kuat dan paling jelas diantara kebutuhan lainnya

yang harus terpenuhi dalam kehidupan manusia, kebutuhan

fisiologis meliputi kebutuhan makan, minum, pakaian, dan

kebutuhan pokok lainnya.103

101 John W. Santrock, Perkembangan Anak., h. 167 102 Dari http://hak-dan-kewajiban-orangtua.com. Diambil tanggal 10

Mei 2017, Pukul 16:12 WIB. 103 Ibid., h. 154

Page 109: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

92

Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat homeostatic (usaha

menjaga keseimbangan unsur_unsur fisik) seperti makan, minum,

gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks. Kebutuhan

fisiologis ini sangat kuat dalam keadaan absolute (kelaparan dan

kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang

mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan

ini. Bisa terjadi kebutuhan fisiologis harus dipuaskan oleh pemuas

yang seharusnya (misalnya orang yang kehausan harus minum atau

dia mati), tetapi ada juga kebutuhan yang dapat dipuaskan dengan

pemuas yang lain. bahkan bisa terjadi pemuas fisiologis itu dipakai

untuk memuaskan kebutuhan jenjang yang lebih tinggi, misalnya

orang yang tidak terpuaskan cintanya, merasa kurang puas secara

fisiologis sehingga terus-menerus makan untuk memuaskannya.

Diana Baumrind, juga menyatakan bahwa ia percaya bahwa

orang tua tidak boleh menghukum atau menjauh dari anak-

anaknya, alih-alih mereka harus menetapkan aturan bagi anak dan

menyayangi mereka. Seperti pola pengasuhan otoritatif yaitu gaya

pengasuhan yang mendorong anak untuk mandiri, namun masih

menempatkan batas dan kendali pada tidakan mereka.104 Orang tua

yang otoritatif menerapkan keseimbangan yang tepat antara kendali

dan otonomi, sehingga memberi anak kesempatan untuk

104 John W. Santrock, Perkembangan Anak., h. 167

Page 110: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

93

membentuk kemandirian sembari memberikan standar, batas, dan

panduan yang dibutuhkan anak.

3. Memperhatikan Pergaulan Anak

Sebagai orang tua tentunya kita menginginkan yang terbaik

untuk anak-anak kita nantinya. Karena masa kanak-kanak adalah

masa yang sangat penting karena merupakan dasar perkembangan

atau penentuan perkembangan selanjutnya. Dengan

berkembangnya teknologi sekarang dibutuhkan orang tua yang

dapat mengawasi, mendidik serta memberikan arahan yang baik

terhadap anaknya agar anak tersebut tidak mengarah ke hal-hal

yang negatif. Karena orang tua yang sudah tidak memperhatikan

anaknya mungkin moral anak tersebut bisa rusak karena pengaruh-

pengaruh dari luar yang menjerumuskannya.

B. F. Skinner juga mengungkapkan dalam berbagai

eksperimen mencoba menunjukkan betapa besarnya pengaruh

lingkungan terhadap tingkah laku. Semua tingkah laku, termasuk

tingkah laku yang tidak dikehendaki diperoleh melalui belajar, dan

mengubah tingkah laku itu dapat dilakukan dengan mempelajari

tingkah laku baru sebagai pengganti.105

Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa orang tua

berusaha mengontrol anak-anaknya, tetapi tidak membatasi semua

yang ingin dilakukan oleh anaknya. Seperti yang terjadi Di Dusun

105 Alwisol, Psikologi Kepribadian., h. 321

Page 111: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

94

Batu Rasak, orang tua sangat memperhatikan pergaulan anaknya

tetapi tidak membatasi ruang mereka untuk bermain. Jadi, dapat

kita ketahui bahwa anak yang nakal atau anak yang salah

pergaulannya tidak terlepas dari pola asuh orang tuanya sendiri.

Orang tua yang salah dalam pengasuhannya tidak menutup

kemungkinan akan menjadikan anaknya salah dalam pergaulan dan

bahkan melanggar norma-norma atau peraturan yang berlaku di

masyarakat.

4. Mengajarkan Pendidikan Agama Kepada Anak

Kewajiban orang tua yang tidak kalah pentingnya adalah

menanamkan jiwa keagamaan kepada anak-anaknya, untuk

membina jiwa keagamaan ini hendaklah dilaksanakan bukan hanya

di lingkungan rumah tangga (keluarga), tetapi juga hendaknya

dilaksanakan di lingkungan masyarakat. Pendidikan agama dalam

keluarga adalah hal yang paling penting untuk ditanamkan kepada

anak sejak dini. Peran ayah dalam keluarga dan peran ibu dalam

keluarga adalah untuk mengajarkan agama secara tepat kepada

anak. Bila ayah atau ibu belum memiliki pengetahuan yang

mendalam mengenai agama, cara mendidik anak dalam agama bisa

dimulai ketika anak diajarkan mengenai hal-hal yang mendasar

terlebih dahulu seperti shalat lima waktu, berpuasa, bersedekah dan

hal-hal yang menyangkut kehidupan beragama sehari-hari.

Page 112: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

95

Seperti yang diungkapkan oleh Baumrind, menyatakan

bahwa pola asuh terbentuk dari adanya dua dimensi pola asuh,

yaitu salah satunya adalah acceptance/responsiveness, yaitu orang

tua bersedia meluangkan waktu dan melakukan kegiatan bersama

anak-anaknya.106 Orang tua yang otoritatif lebih cenderung

melibatkan anak dalam kegiatan member dan menerima secara

verbal dan mempebolehkan anak mengutarakan pandangan

mereka. Jenis keluarga seperti membantu anak memahami

hubungan sosial dan apa yang dibutuhkan untuk menjadi orang

yang kompeten secara sosial.

Keadaan keagamaan anak-anak yang berada di Dusun Batu

Rasak tidak terlalu memperihatinkan, karena walaupun mereka

hidup di bawah pengasuhan orang tua tiri tapi mereka tidak

kekurangan hak dan kewajibannya sebagai anak dalam menuntut

hak dan kewajiban dalam nenuntut ilmu.

5. Membina Moral Anak

Pembinaan moral yang menitik beratkan pada usaha

penanaman pada berbagai jenis kebaikan secara kongkret, dengan

contoh tauladan, menghukum, nasehat merupakan cirri khas

pembinaan yang dilakukan oleh orang tua di rumah. Moral

bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada alam pikiran.

Sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan yang bebas

106 Ani Siti Anisah, Pola Asuh Orang Tua., h. 15

Page 113: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

96

merdeka, dalam moral, manusia mempunyai kemerdekaan untuk

memilih nilai dan norma yang dijadikan pedoman berbuat,

bertingkah laku dalam hidup bersama dengan manusia lainnya.

Pembinaan moral anak di rumah merupakan tanggung jawab orang

tua.

Teori Kohlberg tentang perkembangan moral. Kohlberg

setuju dengan yang Piaget yang menjelaskan bahwa sikap moral

bukan hasil sosialisasi atau pelajaran yang diperoleh dari

pengalaman. Tetapi tahap-tahap perkembangan moral terjadi dari

aktivitas spontan dari anak-anak. Anak-anak memang berkembang

melalui interaksi sosial, namun interaksi ini memiliki corak khusus,

di mana factor pribadi yakni aktivitas-aktivitas anak ikut berperan.

Hal penting dari teori perkembangan moral Kohlberg ialah

orientasinya untuk mengungkapkan moral hanya ada dalam pikiran

dan yang dibedakan dengan tingkah laku moral dalam arti

perbuatan nyata. Semakin tinggi tahap perkembangan moral

seseorang, akan semakin terlihat moralitas yang lebih mantap dan

bertanggung jawab dari perbuatannya.107

Akan tetapi yang kita ketahui sekarang ini Negara kita

sedang mengalami krisis moral, anak sekarang banyak yang

tumbuh dengan moral yang tidak baik, ini semua tidak terlepas dari

pola pengasuhan orang tua, jadi jangan salahkan anak jika anak

107 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan., h. 199-200

Page 114: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

97

tumbuh dan berkembang tidak seperti yang kita inginkan, karena

ini semua tidak lepas dari tanggung jawab orang tua dalam

mendidik anaknya.

Seperti yang terjadi Di Dusun Batu Rasak, ada beberapa

anak yang hidup dengan keluarga baru atau keluarga tiri. Tetapi di

sana anak tidak krisis moral seperti kebanyakkan yang kita lihat

sekarang ini. Walaupun mereka hidup di bawah pengasuhan orang

tua tiri mereka masih bisa seperti teman-temannya yang lain yang

hidup dengan orang tua kandung. Karena ibu tiri tidak selamanya

bersikap seperti yang kita ketahui, terkadang juga ada ibu tiri yang

berhati mulia layaknya ibu kandung, seperti yang terjadi atau yang

ada di Dusun Batu Rasak.

Page 115: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

98

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari judul yang saya angkat yaitu Pola Asuh Ibu Tiri Terhadap

Perkembangan Emosional Anak (Study Kasus di Dusun Batu Rasak,

Desa Selante, Kecamatn Plampang, Kabupaten Sumbawa). Dapat saya

simpulkan bahwa:

1. Bentuk-bentuk Perkembangan Emosional Anak di Dusun Batu

Rasak, adalah: a) anak mudah marah atau tersinggung, b) anak

mudah cemburu, c) anak mulai mampu mengontrol rasa malu

dan bangga, d) anak mulai mampu mengontrol emosi negatif,

e) anak sudah mampu mengerti norma-norma yang berlaku di

lingkungan sekitar.

2. Bentuk-bentuk Pola Asuh Ibu Tiri Terhadap Perkembangan

Emosional Anak: a) memberikan perhatian dan kasih sayang

kepada anak, b) menafkahi dan memenuhi kebutuhan materi

anak, c) memperhatikan pergaulan anak, d) memberikan

pendidikan agama kepada anak, e) membina moral anak.

Page 116: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

99

B. Saran

Dari hasil penelitian yang peneliti temukan di lapangan dapat

peneliti memberikan saran kepada informan yang bersangkutan.

1. Kepada orang tua, saran saya untuk orang tua terkhusus untuk

ibu tiri atau keluarga tiri agar selalu seperti itu dalam

memberikan pengasuhan kepada anak-anaknya walaupun anak-

anak itu bukan anak kandungnya sendiri. Karena

perkembangan kepribadian atau perkembangan emosional anak

di bentuk berdasarkan proses pengasuhan orang tuanya masing-

masing.

2. Kepada anak, untuk anak-anak agar selalu memperhatikan

perkataan orang tua walaupun mereka bukan orang tua

kandung, karena mereka sangat menyayangimu layaknya anak

kandung sendiri.

Page 117: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Renika Cipta, 1999. Ali Muhammad dan Asrori Muhammad. Psikologi Anak Perkembangan Peserta

Didik, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. Al-Firdaus Iqra’. Dampak Hebat Emosi Bagi Kesehatan. Yogyakarta:

FlashBooks, 2011. Alwisol, Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press, 2010. Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002. Dagun M. Save. Psikologi Keluarga Peranan Ayah dalam Keluarga. Jakarta: PT.

Renika Cipta, 2002. Djuwita Warni. Psikologi Perkembangan dalam Stimulasi Aspek Perkembangan

Anak dan Nilai Kearifan Lokal Melalui Permainan Tradisional Sasak. Mataram: LKIM Mataram, 2011.

Endah Esthi Ayuning Tyas. Cerdas Emosional Dengan Musik, Yogyakarta: Bumi

Intaran, 2008. Husain Usman dan Setiady Purnomo Akbar. Metodologi Penelitian Sosial.

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004. Hurlock B. Elizabeth. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga, 1978. Jahja Yudrik. Psikologi Perkembangan. Jakarta:Kencana, 2011. Kartini Katono. Pengantar Metodologi Riset. Bandung: Mandar Maju, 1990. Lestari Sri. Psikologi Indonesia: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

dalam Keluarga. Jakarta: Kencana, 2013. Mulyana Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2014. Purwanto Yadi dan Mulyono Rachmat. Psokologi Marah dalam Perspektif

Psikologi Islam. Bandung: Refika Aditama, 2006. Safaria Triantoro dan Eka Nofrans Saputra. Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

Page 118: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

Santrock W. John. Life-Spain Development (Perkembangan Masa-Hidup. Jakarta: Erlangg, 2008.

Santrock W. John. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga, 2007. Satori Djam’an dan Komariah Aan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabet, 2004. Silalahi Karlinawati dan A. Eko Meinarno. Keluarga Indonesia. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2010. Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung:

Alfabet, 2011. Vries Jan De, Emotional Healing (Mengendalikan Emosi & Kecemasan).

Surabaya: Selasar Publishing, 2007.

JURNAL

Ani Siti Anisah, “Pola Asuh Orang Tua dalam Implikasinya Terhadap

Pembentukan Karakter Anak”, Universitas Garut: 2010.

Muhammad Hassan, “Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dan Status

Sosial Ekonomi Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMAN 1

Mojolaban Tahun Pelajaran 2009/2010”, Universitas Sebelas Maret Surakarta:

2010.

Panji Rama Donna, “Asessment Aspek Emosi untuk mengatahui

Hambatan Perkembangan Emosi Anak Prasekolah”, Universitas Pendidikan

Indonesia: Repository. Upi. Edo, 2012.

Page 119: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

WEBSITE

Dari http://www.ayahbunda.co.id/balita-psikologi/menerapkan-pola-asuh-yang-sensitif-gender. Diambil tanggal 13 Januari 2017, pukul 12:44.

Dari http://www.epsikologi.com. Diambil tanggal 11 Januari 2017, pukul

21:05. Dari http://www.perkembangan-emosi-anak. Diambil pada tanggal 15 Mei

2017, pukul 15:39. Dari http://www.hak-dan-kewajiban-orangtua.com. Diambil tanggal 10

Mei 2017, Pukul 16:12. Dari http://www.hak-dan-kewajiban-orangtua-terhadap-anak.com. Diambil

tanggal 12 Mei 2017, pukul 12:05.

Page 120: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak

LAMPIRAN

Page 121: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak
Page 122: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak
Page 123: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak
Page 124: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak
Page 125: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak
Page 126: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak
Page 127: POLA ASUH IBU TIRI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSIONAL …etheses.uinmataram.ac.id/96/1/Yuliati153134016.pdf · 2018-03-21 · pola asuh ibu tiri terhadap perkembangan emosional anak