20
POSTULAT, PRINSIPAL DAN KONSEP Kebutuhan teori kerangka kerja dalam akuntansi keuangan telah lama dirasakan. APB dan FASB memiliki teori dasar sebagai panduan untuk merumuskan peraturan akuntansi. Diskusi dari postulat dan prinsipal belum sempurna tanpa analisis dari konsep yang terus membentuk dasar penting bagi akuntansi biaya historis kontemporer. Tidak peduli apa bentuk laporan keuangan yang diambil di masa depan, sangat mungkin bahwa banyak ide-ide akan dipertahankan, disempurnakan, atau dimodifikasi karena mereka telah terbukti berguna dalam kondisi informal tetapi dalam bentuk pragmatis. POSTULATES DAN PRINSIPAL Alvin R. Jennings, dalam pidato pentingnya menganjurkan pendekatan baru untuk pengembangan prinsip akuntansi tidak mengusulkan pembentukan new rule-making body. Apa yang Alvin R. Jennings lakukan adalah membayangkan sebuah organisasi penelitian baru dalam AICPA yang akan mengeluarkan pernyataan didasari dua- pertiga suara dari AICPA itu sendiri. SPESIAL KOMITE DALAM RESEACH PROGRAM Hasil dari pemikiran Jennings adalah special komite dalam research program, dimana penekanan kebutuhan untuk mengartikulasikan dasar postulates yang mendasari akuntansi. Definisi umum dari postulat adalah asumsi dasar yang tidak dapat

POSTULATES Principles and Concepts

Embed Size (px)

Citation preview

POSTULAT, PRINSIPAL DAN KONSEP

Kebutuhan teori kerangka kerja dalam akuntansi keuangan telah lama dirasakan. APB dan FASB memiliki teori dasar sebagai panduan untuk merumuskan peraturan akuntansi. Diskusi dari postulat dan prinsipal belum sempurna tanpa analisis dari konsep yang terus membentuk dasar penting bagi akuntansi biaya historis kontemporer. Tidak peduli apa bentuk laporan keuangan yang diambil di masa depan, sangat mungkin bahwa banyak ide-ide akan dipertahankan, disempurnakan, atau dimodifikasi karena mereka telah terbukti berguna dalam kondisi informal tetapi dalam bentuk pragmatis.

POSTULATES DAN PRINSIPALAlvin R. Jennings, dalam pidato pentingnya menganjurkan pendekatan baru untuk pengembangan prinsip akuntansi tidak mengusulkan pembentukan new rule-making body. Apa yang Alvin R. Jennings lakukan adalah membayangkan sebuah organisasi penelitian baru dalam AICPA yang akan mengeluarkan pernyataan didasari dua-pertiga suara dari AICPA itu sendiri.

SPESIAL KOMITE DALAM RESEACH PROGRAMHasil dari pemikiran Jennings adalah special komite dalam research program, dimana penekanan kebutuhan untuk mengartikulasikan dasar postulates yang mendasari akuntansi. Definisi umum dari postulat adalah asumsi dasar yang tidak dapat diverifikasi. Mereka menyajikan sebagai dasar untuk kesimpulan dan landasan dalam struktur teoritis yang terdiri dari proposisi yang disimpulkan oleh mereka sendiri. Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, menggambarkan lingkungan akuntansi, politik, sosiologi, dan hokum tempat akuntansi beroperasi. Konsep dari komite atas postulat dan principle merupakan hal yang problematik.Postulate biasanya didefinisikan sebagai dasar asumsi yang tidak bisa diuji atau dibuktikan.Postulate menyediakan kesimpulan dan dasar untuk struktur teori yang terdiri dari sekumpulandalil yang disimpulkan. Laporan komite menggambarkan bahwa hanya ada sedikit postulate didalam akuntansi dan biasanya postulate berasal dari lingkungan ekonomi dan politik, yakni dari pandangan yang umum dan mendasar dari komunitas bisnis. Seorang anggota komite selanjutnya menyatakan bahwa komite tidak bermaksud untuk mendefinisikan postulate.Di lain sisi, principle juga tidak didefinisikan oleh komite meskipun komite membandingkannyadalam hal cakupan definisi dan pernyataan yang telah dikeluarkan dalam empat laporan berbedaoleh AAA (American Accounting Association). Dua laporan awal menggunakan kata principle di judulnya, tetapi kemudian diganti menjadi kata standar dan concept di dua laporan sesudahnya.AICPA nendefinisikan principle sebagai suatu hukum (law) yang umum atau aturan yang diadopsi atau dinyatakan sebagai petunjuk dalam setiap tindakan, sebuah dasar yang kuat bagisetiap tingkah laku dan kebiasaan. Hukum (law) berbeda dengan :principle karena law terdiridari elemen-elemen yang bisa diobservasi dengan menggunakan teknik empiris, sedangkan principle tidak. Principle bisa diuji secara empiris, dan jika terbukti benar atau setidaknya tidak terbukti salah, maka akan menjadi suatu hukum (law).

ACCOUNTING RESEARCH STUDY NO. 1Postulat dibagi menjadi dua tipe yang berbeda.1. Kategori 1 (Grup A dan B) : Terdiri dari hal-hal umum, postulat deskriptif yang muncul bersamaan dengan pernyataan komite bahwa postulat harus diturunkan dari kondisi ekonomi dan politik serta metode dari pemikiran dan kebiasaan dari semua segmen komunitas.2. Kategori 2 (Grup C) : Estimasi Nilai. Gup ini telah berlawanan dengan pernyataan komite dan tentunya pernyataan Moonitz mengenai deduktif normative.

ACCOUNTING RESEARCH STUDY NO. 3Ada 8 prinsip dalam ARS 3. Laba didistribusikan pada semua proses dari aktivitas bisnis klasifikasi dari perubahan sumber daya perolehan semua asset perusahaan. Masalah penilaian asset kewajiban perusahaan harus dicatat dalam akun dan LK Kewajiban untuk pelunasan barang ataupun jasa dinilai berdasarkan harga jual. Ekuitas pemegang saham diklasifikasikan dalam modal diinvestasikan dan retained erarnings. Laporan dari hasil operasi harus memberikan informasi menenai komponen laba.

ACCOUNTING RESEARCH DALAM ARS 1 DAN ARS 2Perspektif dalam ARS 1 dan ARS 3 gagal untuk berbagai macam alasan di samping itu juga alasan mengenai ketidakmampuan akuntan untuk meninggalkan historical cost.

KONSEP DASAR YANG MENDASARI HISTORICAL COSTINGKonsep akuntansi telah banyak berkembang mulai dari kebutuhan praktis hingga beberapa karya teoritis seperti An Introduction to Corporate Accounting Standards oleh Paton dan Littleton dengan menggunakan pendekatan deduktif untuk memberikan kerangka dasar untuk menilai praktek akuntansi suatu perusahaan.Hal-hal penting dalam periode ini meliputi:1. Cara pengevaluasian asset untuk arus kas di masa mendatang oleh Canning2. Pembuatan buku yang terpisah yang focus pada kegnaan akuntansi, respectively, perubahan nilai unit moeter dan kelemahan historical cost, yang disusun oleh Sweeny dan Mcneal3. Sanders, Hatfield dan Moore mengenai prinsip akuntansi4. Buku Gilman yang telah menyempurnakan konsep pendapatan5. Littleton yang berusaha memperoleh praktik akuntansi yang relevan secara induktif.

Konsep-konsep dasar akuntansi dipengaruhi oleh aturan-aturan dalam akuntansi itu sendiri. Konsep adalah hasil dari proses identifikasi, klasifikasi, dan intrepretasi berbagai aturan dan fenomena. Jadi, konsep bukanlah bagian dari proses formal dari perumusan teori tetapi konsepdapat digunakan di dalam teori, sebagai bagian dari struktur postulate atau sebagai kesimpulan yang ditarik dari postulate, atau bahkan sebagai subjek pengujian dalam penelitian empiris.Postulate adalah asumsi dasar mengenai lingkungan bisnis. Principle adalah pendekatan-pendekatan umum yang digunakan untuk melakukan pengakuan dan pengukuran atas peristiwa-peristiwa akuntansi. Ada dua tipe principle, yaitu :1. Input-oriented principle yaitu aturan-aturan yang menjadi pedoman dalam akuntansi,terdiri dari aturan-aturan umum yang mendasari operasi dan prinsip constrain.2. Output-oriented principle terdiri dari kualitas atau karakteristik laporan keuangan yang seharusnya ditampilkan jika Input-oriented principle telah diterapkan dengan semestinya.

POSTULATESKelangsungan UsahaPostulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi. Dalil ini berasumsi bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa yang akan datang yang dapat diketahui dari sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi untuk jangka waktu yang tidak tertentu. Postulat kelangsungan usaha juga diterapkan untuk mendukung teori manfaat. Harapan tentang manfaat di masa mendatang mendorong manajer untuk melihat ke depan dan memotivasi investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan. Kelangsungan usaha (yaitu, kontinuitas entitas akuntansi yang tidak terbatas) adalah penting untuk justifikasi teori manfaat. Storey dan Sterling secara terpisah berpendapat bahwa postulat kelangsungan usaha tidak memberikan justifikasi untuk penilaian sediaan dengan cosh. Storey berpendapat bahwa hal tersebut merupakan konvensi realisasi dan bukan konvensi kelangsungan usaha yang mensyaratkan penilaian sediaan dengan kos. Sterling berpendapat, anggapan bahwa entitas akuntansi memiliki kehidupan yang tidak terbatas tidak menjustifikasi nilai likuidasi, tetapi juga bahwa asumsi ini bukan alasan yang memadai untuk menggunakan kos historis ketika terdapat alternatif penilaian lain yang lebih relevan. Selanjutnya, jika postulat kelangsungan usaha dipertahankan, hal tersebut diyakini sebagai prediksi. Fremgen menawarkan suatu definisi yang konsisten dengan pandangan bahwa postulat kelangsungan usaha merupakan kesimpulan atau pertimbangan dan bukan asumsi, ketika dia menyatakan bahwa entitas dipandang sebagai tetap berada dalam operasi secara tidak terbatas dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang mendukungnya bukan karena tidak ada bukti yang menyatakan sebaliknya.

Periode WaktuMenyatakan bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan perusahaan, seharusnya diungkapkan secara periodic. Panjangnya periode waktu dapat bervariasi periode akuntansi yang terkait dengan kalender, tahun fiscal. Tapi karena kebtuhan akan informs yang tepat waktu, relevan, dan sering kama disediakan informasi keuangan triwulan atau bulanan dengan meminta entitas untuk menyediakan secara periodik laporan jangka pendek, laporan ini membebankan akrual dan tangguhan (penerapan yang menyebabkan perbedaan penting antara akuntansi akrual dan kas).

Entitas AkuntansiMenurut postulate ini, akuntansi mengukur hasil operasi dari suatu entitas yang terpisah dan berbeda dari pemilik entitas. Postulate entitas menyatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain.Menurut postulate ini, akuntansi mengkur operasi dari suatu entitas yang terpisah dan berbeda dari pemilik entitas. Postulate entitas menytakan bwa setiap perusahaan merupakan uit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahan lain. Postulate entitas merumuskan bdang perhtian akuntan dan membatasi julah obek, peristiwa an atribt perisiwa yg harus dimasukkan dalam laporan keuangan.Jadi, postulate ini membedakan antara transaksi bisnis dan individu melaporkan transaksi perusahaan bukan transaksi pemilik prusahaan. Konsep entitas diterapkan pada kemitraan, kepemilikan tunggal, korporasi dan perusahaan kecil dan besar, diterapkan juga pada segem perusahaan atau beberapa perusahaan seperti konsolidasi perusahaan yang saling terkait.Salah satu cara mendefinisi entitas akuntansi adalah mendefinisikan sebagai unit ekonomi yang bertanggung jawab atas aktivitas ekonomi dan pengendalian administratif atas unit. Postulat A.2Accounting Research StudyN0.1 menyatakan bahwa aktivitasekonomi dilakukan melalui unit atau entitas tertentu. Pendekatan ini dicontohkan dengan baik oleh pelaporan konsolidasian entitas yang berbeda sebagai unit ekonomi tunggal, tanpa memperhatikan perbedaan hukumnya.Unit PengukuranDalam ekonomi nonbarter, uang memiliki peranan penting. Sebagai hasilnya, uang menjadi prinsip standar nilai dalam proses pengukuran. Laporan keuangan ditunjukkan dalam unit pengukuran pada Negara tertentu. Sebagai asumsi untuk tujuan akuntasi unit pengukuran tetap menjadi andalan dari metode dan prinsip akuntansi.Unit pengukuran menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran dan proses mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan moneter. Unit pertukaran dan pengukuran diperlukan untuk mencatat transaksi perusahaan dengan cara yang seragam. Pengukur umum yang dipilih dalam akuntansi adalah unit moneter. Kebertukaran barang, jasa, dan modal diukur dalam satuan uang.Keterbatasan yang diakibatkan oleh postulat unit pengukur ini terkait dengan unit moneter itu sendiri sebagai unit pengukur. Karakteristik utama adalah daya beli unit moneter, atau kuantitas barang atau jasa yang satuan uang dapatdigunakan. Teori akuntansi konvesional berhubungan dengan permasalahan ini dengan menyatakan bahwa postulat unit pengukur juga postulat moneter yang stabil dalam artian bahwa postulat menganggap daya beli dolar adalah stabil sepanjang waktu atau perubahannya tidak signifikan. Meskipun ini tetap digunakan dalam pelaporan keuangan sekarang, postulat moneter yang stabil merupakan objek kritik yang terus-menerus. Profesi akuntansi menghadapi tantangan untuk memilih antara unit uang dan unit daya beli umum sebagai unit pengukuran akuntansi.Postulates unit pengkuran (monetary) menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran dan proses mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan moneter (uang), potulate ini berimplikasi pada 2 keterbatasan utama dalam akuntansi yaitu:a. Akuntansi tidak terbatas untuk memprediksi informasi yang dinyatakan dalam satuan moneter, tidak mencatatb. Mengkomunikasikan informasi yang relevan namun brsifat non moneter.Jadi informasi akuntansi sebagai kuantitatif, formal, terstruktur dapat diaudit, numeric dan berorientasi masa lampau. Dan mendefinisikan informasi akuntansi sebagai kualitatif, informal, PrincipleInput-oriented principleAkuntansi principal diklasifikasikan dalam 2 tipe yaitu : prinsip input-oriented dan prinsip-output oriented. Perbedaan diantara kedua prinsip itu dalam prinsip input-oriented berkonsentrasi dengan pendekatan umum dari peraturan dalam mempersiapkan laporan akuntansi dan kontennya, termasuk dalam setiap pengungkapan tambahan. Dalam pinsip output-oriented berkonsentrasi dalam membandingkan perbedaan laporan keuangan dari setiap perusahaan.

Aturan-aturan umum yang mendasari operasiPrinsip input-oriented selanjutnya dipecah menjadi klasifikasi: mereka yang terlibat dengan pengakuan pendapatan dan dengan pengakuan beban. Prinsip ini diilusrasikan dengan orientasi utama biaya hostoris akuntansi terhadap pengukuran pendapatan daripada asset dan kewajiban penilaian.

Pengakuan Pendapatan didefinisikan sebagai hasil perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa. Pengakuan berkonsentrasi pada masalah saat memasukkan pendapatan dan beban dalam laporan keuangan. Recognition (pengakuan) menyangkut kapan mencatat akun pendapatan dan beban. Kerangka konseptual FASB menyatakan bahwa pendapatan bisa diakui saat 1. Aset diterima sebagai hasil dari kinerja tersebut sudah direalisasikan, yakni diberikan dalam bentuk cash,2. Saat pekerjaan tersebut selesai dikerjakan.

MatchingBeban didefinisikan sebagai biaya yang berakhir sebagai akibat dari menghasilkan pendapatan. Beban terjadi dalam memproduksi pendapatan.jika semua biaya bisa diidentifikasi secara langsung dengan baik pendapatan tertentu atau jangka waktu tertentu, pengukuran beban akan menemui beberapa masalah. Sayangnya beberapa beban yang penting tidak dapat diidentifikasi lebih spesifik dengan pendapatan tertentu, dan ini juga membawa manfaat dalam lebih dari satu periode. Dalam Matching expense (biaya) diakui sejalan dengan diakuinya pendapatan (revenue). Matching adalah aspek kedua setelah pengakuan dalam pengukuran pendapatan asset dan kewajiban , yang berorientasi pada biaya historis.

Prinsip MembatasiPrinsip membatasi dalam laporan keuangan, membatasi dalam pernyataan keuangan seperti dalam kasusu konservatisme atau dalam kasus materialitas dan pengungkapanConservatismUsaha untuk memilih metode akuntansi yang berterima umum yang menghasilkan:1. Pengakuan pendapatan yang lambat2. Pengakuan beban lebih cepat3. Lebih rendah dalam penilaian asset4. Lebih tinggi dalam penilaian kewajibannyaDisclosure (Pengungkapan)Disclosure (pengungkapan) adalah informasi keuangan yang relevan, termasuk metode yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan yang lebih dari satu metode atau menggunakan metode yang tidak biasa atau metode yang inovatif. Prinsip kategori outside meliputi:1. Tambahan laporan keuangan berkaitan dengan SFAS No. 131 dan SFAS No. 33 (sekarang digantikan dengan SFAS Nos. 82 dan 89)2. Pengungkapan dalam informasi yang tidak dapat secara memadai disajikan dalam laporan keuangan itu sendiri.3. Pengungkapan peristiwa post-statement dalam laporan keuangan4. Meramalkan operasiuntuk tahun yang akan datang5. Analsisi management dalam operasional laporan tahunan.

MaterialityMateriality adalah pentingnya sebuah item atau sekumpulan item bagi pengguna (user) hubungannya dengan relevansinya dalam evaluasi atau proses pengambilan keputusan. Dengan demkian kita dapat melihatnya sebagai pengungkapan yang harus dilakukan, tentu, dan material. Sayangnya tingkat material ditentukan oleh auditor pada kasus per kasus dan dapat sangat bervariasi antar auditor.

ObjectivityObjektivitas berkaitan dengan kualitas dari bukti yang mendasari transaksi yang kemudian disusun dalam bentuk laporan keuangan. Konsep kualitas bukti dianggap terpisah dari orang-orang yan melaksanakan fungsi pengukuran, sekarang, objektivitas lebih sering dianggap dalam arti statistic sebagai tingkat consensus diantara para pengukur.

Output-Oriented PrinciplePrinsip Output-oriented menyajikan harus melakukan pengungkapan kualitas laporan keuangan, jika dilihat dari sudut pandang baik penyusun dan pemakai lapoan keuangan. Maka konsep ini sedikit tumpang tindih serta saling melengkapi, seperti dilihat disini, komparabilitas adalah konsep yang diterapkan oleh pengguna laporan keuangan, sedangkan konsistensi dan keseragaman digunakan oleh pemakai informasi keuangan.Prinsip Keseragaman dan KomparabilitasPinsip keseragaman merujuk pada penggunaan prosedur yang sama oleh perusahaan yang berbeda. Tujuan yang diinginkan adalah mencapai komparabilitas laporan keuangan dengan mengurangi keanekaragaman yang tercipta karena penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda oleh perusahaan yang berbeda. Tujuan implicit keseragaman maupun fleksibilitas adalah melindungi pengguna dan menyajikan data bermanfaat bagi pengguna. Pendukung utama prinsip keseragaman mengklaim bahwa prinsip tersebut akan :a. Mengurangi perbedaan penggunaan prosedur akuntansi dan ketidakcukupan praktik akuntansib. Memungkinkan perbandingan yang berarti bagi pengguna laporan keuangan.c. Memperbaiki kepercayaan pengguna para laporan keuangan.d. Mendorong intervensi pemerintah dan regulasi praktik akuntansiPendukung utama fleksibilitas mengklaim bahwa :a. Penggunaan prosedur akuntansi yang seragam untuk menunjukkan item yang sama yang terjadi dalam berbagai kasus menimbulkan risiko penyembunyian perbedaan-perbedaan penting diantara kasus tersebut.b. Komparbilitas merupakan tujuan yang tidak praktis, hal tersebut tidak dapat dicapai dengan mengadopsi aturan-aturan perusahaan yang tidak menggunakan pencatatan yang memadai untuk situasi factual yang berbeda.c. Perbedaan dalam keadaanatau variable-variabel keadaan meminta perlakuan yang berbeda, sehinggga pelaporan perusahaan dapat merespon keaadaan tempat transaksi dan peristiwa terjadi.

Prinsip KonsistensiPrinsip konsistensi menyatakan bahwa peristiwa ekonomi yang serupa seharusnya dicatat dan dilaporkan secara konsisten dari period ke periode. Prinsip ini berimplikasi bahwa prosedur akuntansi yang semua akan diterapkan dalam item serupa sepanjang waktu.Prinsip konsistensi tidak menghalangi perusahaan mengubah prosedur akuntansi ketika hal tersebut dapat dibenarkan dengan perubahan keadaan, atau jika prosedur alternative lebih baik. Menurut APB opinion No. 20 perubahan yang dapat menjustifikasi perubahan prosedur adalah :1. Perubahan dalam prinsip akuntansi2. Perubahan dalam estimasi akuntansi3. Perubahan dalam entitas pelaporanPerubahan ini harus terefleksi dalam akun dan dilaporakan dalam laporan keuangan secara retroaktif untuk perubahan dalam entitas akuntansi, secara prospektif untuk perubahan dalam estimasi akuntansi, dan secara umum dan segera untuk perubahan dalam prinsip akuntansi.

TEORI EKUITASKonsep merupakan pernyataan yang tidak perlu dibuktikan atau aksioma yang diterima secara umum karena sesuai dengan objectives daripada financial statements, dan yang menggambarkan sifat dari accounting entities yang bergerak dalam perekonomian yang bebas yang ditandai oleh hak milik atas suatu kekayaan.

Teori Propriety (Teori Kepemilikan)Teori ini berasumsi bahwa pemilik dan perusahaan itu identik. Untuk persamaan balance sheetnya adalahasset- liabilities=owner sequity

Pendekatan teori kepemilikan ini menerangkan bahwa komponen pengukuran pendapatan (income) menggunakan sistem historical cost meskipun pemilik tidak mengontrol akun owner sequity. Teori kepemilikan mengasumsikan bahwa pemilik dan perusahaan yang hamper identik. Pada teori ini, asset dimiliki pemilik perusahaan, kewajiban perusahaan juga adalah kewajiban pemilik dan kepemilikan ekuitas terhutang kepada pemilik.Tujuan utama dari teori kepemilikan adalah penentuan dan analisis dari kekayaan bersih (net worth) pemilik. Meskipun kepemilika pada umumnya dipandang sesuai terutama untuk korporasi yang kepemilikannya bersifat tertutup seperti perusahaan perseorangan dan firma, pengaruh dari teori kepemilikannya dapat ditemukan dalam beberapa teknik dan terminology akuntansi yang digunakan oleh korporasi yang kepemilikannya bersifat terbuka.

Entity TheoryKarena ketidakpuasan dengan orientasi Teori Kepemilikan, maka dikembangkan Teori Entitas dimana berasumsi bahwa perusahaan dan pemiliknya merupakan dua hal yang terpisah. Persamaan balance sheetnya adalahasset =equities (including liabilities).Ketidakpuasan dengan orientasi dari teori kepemilikan menyebabkan perkembangan teori entitas. Perusahaan dan pemilik adalah dua hal yang terpisah. Namun demikian, akun ekuitas pemilik tidak mewakili kepentingan mereka sebagai pemilik tetapi hanya klaim mereka sebagai pemegang saham. Dalam mengukur laba, baik bunga dan dividen merupakan distribusi pendapatan untuk penyedia modal, maka, keduanya diperlakukan sama dan tidak merupakan pengurangan penghasilan.Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab baik atas kalim pemilik maupun klaim editor. Aktiva adalah hak yang menjadi milik entitas tersebut, ekuitas mencerminkan sumber daya dari aktiva dan terdiri atas kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Baik kreditor maupun pemegang saham adalah pemilik ekuitas, meskipun mereka memiliki hak yang berbeda dalam hal laba, pengendalian resiko, dan likuidasi. Teori ini paling sesuai bagi bentuk perusahaan dari usaha bisnis yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya. Dampak dari toeir entitas dapat ditemukan dalam beberapa teknik akuntansi dan terminology yang dibunakan dalam praktik.

Residual Equity TheoryAsumsi mendasar dari teori ini adalah bahwa informasi yang berkenaan untuk tujuan pengambilan keputusan, misalnya prediksi cash flow, harus diberikan kepad pemegang equity residual. Pemegang equity residual adalah kelompok claimant ekuitas yang haknya bisa digantikan oleh claimant lain, yakni pemegang saham biasa yang anggotanya bisa berubah jika terjadi reorganisasi dalam perusahaan. Persamaan balance sheetnya adalahasset -specific equities (including liabilities and preferred stock) = Residual equityTeori ini termasuk variasi dari dua teori propitery dan teori entitas. Pemegang saham biasa adalah pengambil resiko utama dalam perusahaan. Kepentingan mereka dalam perusahaan sebagai penyangga atau pelindung bagi semua kelompok dengan klaim sebelumnya tentang perusahaan, sepeti pemegang saham preferen dan pemilik obligasi. Informasi penting dari teori ii adalah bahwa informasi sesuai untuk tujuan pengambilan keputusan, seperti yang membantu dalam memprediksi arus kas.

Teori DanaFund adalah sekelompok aset obligasi yang disediakan untuk tujuan tertentu. Dalam teori dana dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun entitas, melainkan sekelompok aktiva dan kewajiban serta pembatasan yang terkait, yang disebut dana, yang mengatur penggunaan aktiva tersebut. Dengan demikian teori dana memandang unit bisnis sebagai unit yang terdiri atas sumber daya (dana) ekonomi dan kewajiban serta pembatasan yang terkait dengan penggunaan dari sumber daya ini. Persamaan balace sheetnya adalahasset =restrictions of assetsRestriction of asset didapat dari kewajiban dan modal yang diinvestasikan dan termasukdidalamnya tujuan spesifik tertentu atas penggunaannya seperti yang telah diperintahkan didalam hukum atau kontrak. Suatu dana dapat didefinisikan sebagai entitas fiscal dan akuntansi yang independen dengan sekelompok akun yang berimbang, yang mencatat dan atau sumber daya lain bersama-sama dengan seluruh kewajiban, cadangan dan ekuitas terkait, yang dipisahkan dengan tujuan untuk melaksanakan aktivitas tertentu atau mencapai tujuan tertentu sesuai dengan regulasi, restriksi atau pembatasan khusus.Dana hanyalah sekelompok aktiva dan kewajiban yang tekait. Dimana sekelompok aktiva dan kewajiban yang terkait tersebut ditujukan untuk tujuan yang mungkin iya atau mungkin tidak menghasilkan pendapatan. Teori dana berorientasi aset dalam pengertian bahwa fokus utamanya adalah pada administrasi dan penggunaan aset secara memadai. Bukan neraca atau laporan keuangan melainkan laporan sumber dan penggunaan dana yang merupakan tujuan utama pelaporan keuangan.Teori dana terutama berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba. Rumah sakit, universitas, unit kota dan pemerintahan, sebagai contoh, dijalankan dalam operasi yang beraneka segi sehingga memerlukan pemisahan dana. Setiap dana (self-balanced fund) menghasilkan laporan terpisah melalui sistem akuntansi yang terpisah dan serangkaian catatan yang memadai.

Commander TheoryCommander adalah kata lain dari manajemen. Teori ini menyangkut fakta bahwa manajemen membutuhkan informasi sehingga bisa melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian atas nama pemilik (owner). Teori ini bisa dikatakan sebagai sinonim dari manajemen. Commander Theory mungkin dipandang sebagai akuntansi manajemen daripada akuntansi keuangan, tetapi manajer dalam peran fidusianya harus mengubah pandangan komandan pada investor.