Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    1/36

     

    LAPORAN

    TI 3007 – PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI III

    MODUL 5

    PEMODELAN PROSES BISNIS

    Oleh:

    Kelompok 9

    1.  Theo Renaldo 13412009

    2. 

    Hanna Octaviani 13412037

    3.  Della Rieza Ramdhani 13412067

    4.  Nadia Shafira Novarena 13412094

    LABORATORIUM SISTEM INFORMASI DAN KEPUTUSAN

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    2015

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    2/36

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    3/36

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    4/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 4

    LEMBAR ASISTENSI

    (Terlampir)

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    5/36

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    6/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 6

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................... 35 

    LAMPIRAN .................................................................................................................................................. 36 

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    7/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 7

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Flowchart  Praktikum ............................................................. ................................................................ 10 

    Gambar 2 Decomposition Diagram Pengelolaan Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA .................................... 14 

    Gambar 3 Data Flow Diagram Mengelola Logistik PT. KKM Jaya .......................................................................... 23 

    Gambar 4 DFD Level 1 Mengelola Logistik PT. KKM Jaya ....................................................... ............................... 24 

    Gambar 5 Sistem Data Flow Diagram opengamma.com ...................................................................................... 26 

    Gambar 6 Bagan Keterkaitan Antar Modul ........................................................................................................... 30 

    Gambar 7 Ouput Modul 4 - 6 ................................................................................................................................ 31 

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Transformasi Proses dari IDEF0 ke DFD .................................................................................................... 13  

    Tabel 2 Keterangan Wana Tabel Transformasi ............................................................ .......................................... 13 

    Tabel 3 Entitas dan Hubungannya dalam DFD ...................................................................................................... 14 

    Tabel 3 Kumpulan Database Sistem Informasi Logistik PT. KKM Jaya ................................................................... 16 

    Tabel 4 Data Dictionary Sistem Informasi PT KKM JAYA ....................................................................................... 18 

    Tabel 5 Transformasi Proses dari IDEF0 ke DFD .................................................................................................... 29  

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    8/36

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    9/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 9

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    PT Kereta Kayu Mainan (KKM) Jaya merupakan salah satu perusahaan industri penghasil mainan

    tradisional berupa kereta kayu mainan di Indonesia yang telah mulai melebarkan sayapnya ke beberapa negara

    lain di ASEAN. Untuk menghadapi tingkat persaingan yang begitu tinggi dengan kompetitor-kompetitornya, PT

    KKM Jaya pun berencana untuk melakukan instalasi sistem SAP untuk mengintegrasikan proses bisnis antar

    kantor cabang dan pabrik yang dimilikinya. Selain itu, perusahaan ini juga selalu berusaha untuk dapat

    menembus pasar ASEAN dan menjadi market leader  dari penjualan kereta kayu mainan dengan cara menjaga

    dan memperhatikan kesehatan perusahaannya. Kesehatan perusahaan ini salah satunya dilihat dari kestabilan

    sistem informasi yang dimilikinya.

    Untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mewujudkan integrasi antardivisi dan antar kantor

    cabangnya, PT KKM Jaya berniat untuk membuat dan memasang suatu sistem informasi berbasis computerized  

    yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan pemodelan proses bisnis. Proses bisnis yang telah dibuat

    dalam IDEF0 ini hendak ditransformasikan oleh perusahaan dengan menggunakan pendekatan perancangan

    sistem informasi Structured Analysis, yaitu pemodelan yang menitikberatkan pada analisis proses terlebih

    dahulu, baru melakukan analisis data selanjutnya. Pemodelan proses bisnis ini dilakukan untuk dikembangkan

    lebih lanjut menjadi sistem informasi perusahaan yang terkomputerisasi dan terintegrasi.

    1.2 Tujuan Praktikum

    1.2.1  Tujuan Umum

    Tujuan umum dari praktikum Modul 5 PPST III mengenai Pemodelan Proses Bisnis ini adalah sebagai

    berikut:

     

    Praktikan mengetahui definisi sistem informasi, klasifikasi sistem informasi, dan pelaku sistem

    informasi.

      Praktikan memahami berbagai pendekatan dalam analisis dan perancangan sistem informasi.

      Praktikan dapat melakukan pemodelan proses bisnis dalam merancang sistem informasi manajemen

    sederhana dalam sebuah perusahaan manufaktur.

    1.2.2  Tujuan Khusus

    Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

      Praktikan diharapkan dapat memahami dan mentransformasikan proses bisnis dari IDEF0 ke Data Flow

    Diagram.

     

    Praktikan diharapkan dapat melakukan analisis dan perancangan sistem informasi dengan

    menggunakan pendekatan model-driven.

     

    Praktikan diharapkan dapat memahami dan mampu merancang context diagram, DFD , decomposition

    diagram, dan data-dictionary.

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    10/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 10

    1.3 Flowchart  Praktikum

    Berikut adalah  flowchart  dari Modul 5 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi (PPST) III mengenai

    Pemodelan Proses Bisnis.

    Start

    Responsi Awal Praktikum

    Sudah benar?

    Struktur Organisasi

    dan Diagram IDEF0

    Pembuatan Data Dictionary 

    Pembuatan Data Flow Diagram

    Level 1 dan Level 2

    Asistensi 0

    Pembuatan Decomposition

    Diagram

    Pembuatan Context Diagram

    Pelatihan Pengoperasian

    PowerDesigner 

    A

    A

    Pengumpulan Laporan

    Penyusunan Laporan

    Melakukan Revisi

    Stop

    Belum

    Sudah

    Asistensi 1

     

    Gambar 1 Flowchart  Praktikum

    Pelaksanaan praktikum kali ini dimulai dengan kegiatan Responsi Awal yang dilaksanakan pada hari

    Senin, 22 Maret 2015. Responsi Awal terdiri dari penjelasan materi modul, pelaksanaan tes awal praktikum,

    serta penjelasan singkat mengenai pelaksanaan praktikum dan pembagian asisten. Tahap selanjutnya adalah

    pelaksanaan praktikum. Pada praktikum ini pertama-tama praktikan diberikan penjelasan mengenai

    penggunaan dan pengoperasian PowerDesigner untuk membuat Context Diagram dan Data Flow Diagram.

    Selanjutnya, setelah penjelasan dan demo singkat tersebut, praktikan diberikan input   berupa struktur

    organisasi dan proses bisnis PT Kereta Kayu Mainan (KKM) Jaya yang ditampilkan dalam diagram IDEF0. Data

    masukan awal ini kemudian diolah menjadi context diagram dan decomposition diagram. Tahapan berikutnya

    adalah kegiatan Asistensi 0 yang menjelaskan apa saja yang harus dikumpulkan pada pengumpulan awal

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    11/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 11

    pengolahan data. Selanjutnya praktikan membuat DFD level 1 dan level 2 dan mengumpulkannya ke asisten

    untuk diperiksa dan diberikan feedback  pada Asistensi 1.

    Tahap selanjutnya adalah Asistensi 1, dimana asisten memberikan  feedback  terkait pengumpulan 1 dan

    memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penulisan laporan. Pada tahap ini juga asisten akan memeriksa

    apakah pengerjaan pada pengumpulan 1 sudah sesuai atau belum, jika belum sesuai makan praktikan harusmelakukan revisi terlebih dahulu dan mengumpulkan pengolahan data final pada Selasa, 31 Maret 2015.

    Langkah berikutnya yaitu membuat data dictionary . Kemudian, setelah semua proses perancangan selesai,

    tahap terakhir yang dilakukan adalah menyusun laporan dan mengumpulkannya tepat waktu.

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    12/36

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    13/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 13

    BAB 2 PENGOLAHAN DATA

    2.1 Proses Bisnis

    2.1.1  Transformasi IDEF0 Menjadi DFD

    Data Flow Diagram  (DFD) merupakan tools  yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang

    terjadi pada suatu proses. Pada modul sebelumnya, tools  yang digunakan adalah IDEF0, namun pada IDEF0

    aliran yang terjadi tidak secara spesifik hanya menggambarkan aliran data saja, namun juga aliran fisik dan

    barang.

    Oleh karena itu, ada beberapa perubahan dalam penamaan proses yang harus dilakukan saat

    mentransformasikan proses-proses dari IDEF0 ke DFD. Berikut merupakan tabel transformasi proses yang

    dilakukan.

    Tabel 1 Transformasi Proses dari IDEF0 ke DFD

    No Proses IDEF0 Kode Proses DFD

    1 Mengelola Logistik 1 Mengelola Logistik PT. Kereta Kayu Mainan Jaya

    2 1.1 Mengelola Jalinan Kemitraan dengan Supplier

    3 Mengelola Pengadaan 1.2 Mengelola Pengadaan

    4 Mengelola Pergudangan 1.3 Mengelola Pergudangan

    5 Mengelola Pendistribusians 1.4 Mengelola Pendistribusian

    6 1.1.1 Mengelola Pendataan Supplier

    7 1.1.2 Mengelola Hubungan Kemitraan

    8 Mengelola Rencana Pengadaan 1.2.1 Mengelola Rencana Pengadaan

    9 Mengelola Kerja sama Dengan Supplier

    10 Mengelola PO dan DO 1.2.2 Mengelola PO dan DO

    11 Mengevaluasi Pengadaan 1.2.3 Mengelola Evaluasi Pengadaan

    12 Menerima Barang Dari Supplier 1.3.1 Mengelola Penerimaan Barang dari Supplier

    13 Mengelola Inventori 1.3.2 Mengelola Inventory

    14 Mengevaluasi Pergudangan 1.3.3 Mengelola Evaluasi Pengadaan

    15 Mengambil Barang 1.4.1 Mengelola Pengambilan Barang

    16 Menyiapkan Pengiriman 1.4.2 Mengelola Persiapan Pengiriman

    17 Mengirim Barang 1.4.3 Mengelola Pengiriman Barang

    18 Mengevaluasi Distribusi 1.4.4 Mengelola Evaluasi Distribusi

    Pada tabel diatas, terdapat empat warna yang masing-masing menjelaskan bentuk transformasi yang

    dilakukan. Transformasi yang dilakukan bisa berupa penambahan proses baru, penghilangan proses, perubahan

    nama untuk menyesuaikan dengan konsep DFD, maupun transformasi tetap tanpa perubahan apa-apa. Berikut

    disajikan tabel keterangan terkait warna-warna yang ditunjukkan pada tabel transformasi.

    Tabel 2 Keterangan Wana Tabel Transformasi

    Warna KeteranganPenambahan proses pada DFD

    Proses dihilangkan pada DFD

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    14/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 14

    Terjadi perubahan nama proses pada DFD dari IDEF 0

    Tidak terjadi perubahan apapun

    2.1.2  Decomposition Diagram

    Berikut ini merupakan decomposition diagram dari proses mengelola sistem informasi logistik PT Kereta

    Kayu Mainan (KKM) Jaya. Proses pada level 0 didapatkan dari IDEF0 untuk A0, sedangkan proses pada level 1

    yaitu mengelola jalinan kemitraan dengan supplier,  mengelola pengadaan, mengelola pergudangan, dan

    mengelola pendistribusian, didapatkan dari diagram A5 pada IDEF0, dan level dibawahnya didapatkan dari

    proses-proses yang ada pada level-level dibawah A5 pada IDEF0. Decomposition diagram  ini menjelaskan

    proses-proses yang ada di dalam context diagram yang akn dijelaskan pada DFFD-DFD level selanjutnya.

    1.2.1

    Mengelola Rencana

    Pengadaan

    1.1

    Mengelola Jalinan Kemitraan

    dengan Supplier

    1.2

    Mengelola Pengadaan

    1.3

    Mengelola Pergudangan

    1.4

    Mengelola Pendistribusian

    Mengelola Logistik

    PT Kereta Kayu Mainan Jaya

    1.1.1

    Mengelola Pendataan

    Supplier

    1.2.2

    Mengelola PO dan

    DO

    1.2.3

    Mengelola Evaluasi

    Pengadaam

    1.3.1

    Mengelola

    Penerimaan Barang

    dari Supplier

    1.3.2

    Mengelola Inventory

    1.3.3

    Mengelola Evaluasi

    Pergudangan

    1.4.1

    Mengelola

    Pengambilan Barang

    1.4.2

    Mengelola Persiapan

    Pengiriman

    1.4.1

    Mengelola

    Pengiriman Barang

    1.4.1

    Mengelola Evaluasi

    Distribusi

    1.1.2

    Mengelola Hubungan

    Kemitraan

     

    Gambar 2 Decomposition Diagram Pengelolaan Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA  

    2.2 Entitas

    Entitas yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) pengelolaan sistem informasi logistik PT KKM

    JAYA merupakan entitas eksternal, entitas di luar sistem logistik PT KKM JAYA yang memberikan pengaruh

    dalam proses logistik itu sendiri di dalam perusahaan. Entitas eksternal tersebut adalah pelanggan, supplier ,

    bagian keuangan, bagian penjualan dan pemasaran, dan bagian produksi.

    Berikut merupakan tabel yang menjelaskan mengenai hubungan yang menyangkut dengan entitas-

    entitas yang telah disebutkan, dengan proses dan hubungannya melalui data aliran data.

    Tabel 3 Entitas dan Hubungannya dalam DFD

    No Nama Entitas Hubungan dengan Proses Hubungan melalui Data Flow

    1 Pelanggan Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Barang Terkirim

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    15/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 15

    Mengelola Pendistribusian Data Barang Terkirim

    Mengelola Pengiriman Barang Data Barang Terkirim

    2 Supplier

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Purchase Order  

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Supplier yang Bekerjasama

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Supplier

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Bahan Baku

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Katalog Barang

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Delivery Order

    Mengelola Jalinan Kemitraan dengan Supplier   Data Supplier

    Mengelola Jalinan Kemitraan dengan Supplier   Data Supplier yang Bekerjasama

    Mengelola Pengadaan Data Purchase order  

    Mengelola Pengadaan Katalog Barang

    Mengelola Pengadaan Data Delivery Order  

    Mengelola Pergudangan Data Bahan Baku

    3Bagian

    Keuangan

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Anggaran Keuangan Logistik

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA RAB

    Mengelola Pengadaan Anggaran Keuangan Logistik

    Mengelola Pengadaan RAB

    Mengelola Pergudangan Anggaran Keuangan Logistik

    Mengelola Pendistribusian Anggaran Keuangan Logistik

    Mengelola Evaluasi Pengadaan RAB

    Mengelola Rencana Pengadaan Anggaran Keuangan Logistik

    4

    Bagian

    Penjualan dan

    Pemasaran

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Rencana Distribusi

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Persediaan Produk Jadi

    Mengelola Pergudangan Data Persediaan Produk Jadi

    Mengelola Pendistribusian Rencana Distribusi

    Mengelola Inventori Data Persediaan Produk Jadi

    Mengelola Pengambilan Barang Rencana Distribusi

    Mngelola Pengiriman Barang Rencana Distribusi

    Mengelola Persiapan dan Pengiriman Rencana Distribusi

    5Bagian

    Produksi

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Persediaan Bahan Baku

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Rencana Produksi

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Produk Jadi

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Kapasitas Receiving

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Kapasitas Transportasi

    Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Rencana Pengadaan

    Mengelola Pengadaan Rencana Pengadaan

    Mengelola Pergudangan Data Persediaan Bahan Baku

    Mengelola Pergudangan Rencana Produksi

    Mengelola Pergudangan Data Produk Jadi

    Mengelola Pergudangan Data Kapasitas Receiving

    Mengelola Pendistribusian Data Kapasitas Transportasi

    Mengelola Rencana Pengadaan Rencana Pengadaan

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    16/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 16

    Mengelola Penerimaan Barang dari Supplier   Data Kapasitas Receiving

    Mengelola Inventori Data Persediaan Bahan Baku

    Mengelola Inventori Rencana Produksi

    Mengelola Inventori Data Produk Jadi

    Mengelola Pengiriman Barang Data Kapasitas Transportasi

    2.3 Database

    Database adalah kumpulan suatu data yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, sehingga

    penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Berikut ini

    merupakan database yang digunakan dalam mengelola sistem informasi divisi logistik PT. KKM Jaya.

    Tabel 4 Kumpulan Database Sistem Informasi Logistik PT. KKM Jaya

    No Nama Data Storage Deskripsi Isi Data

    1 Database Supplier Menyimpan data supplier

    secara keseluruhan

     

    ID Database Supplier

      ID Supplier

      Nama Supplier

     

    Alamat Supplier

    2 Database Supplier yang

    Bekerja Sama

    Menyimpan data supplier

    yang telah menjalin

    hubungan kerja sama

      ID Supplier

      Nama Supplier

      Alamat Supplier

    3 Database Pembelian Menyimpan data-data

    pembelian yang dilakukan

    oleh perusahaan

      ID Database Pembelian

     

    ID Bahan Baku

      Nama Bahan Baku

     

    Jumlah Bahan Baku

     

    Tanggal Masuk Bahan Baku

      ID Supplier

      Nama Supplier

     

    Harga Bahan Baku

      Anggaran Logistik

      RAB

    4 Database Evaluasi

    Pengadaan

    Menyimpan hasil evaluasi

    pengadaan bahan baku

      ID Evaluasi Pengadaan

      ID Bahan Baku

     

    Nama Bahan Baku

      Jumlah Bahan Baku

     

    Tanggal Masuk Bahan Baku 

    ID Supplier

      Nama Supplier

      Harga Bahan Baku

      Anggaran Logistik

    5 Database Kapasitas

    Gudang

    Menyimpan data kapasitas

    gudang

      ID Kapasitas Gudang

     

    ID Bahan Baku

      Nama Bahan Baku

      Jumlah Bahan Baku

     

    Tanggal Masuk Bahan Baku

      ID Produk Jadi

      Nama Produk Jadi

     

    Jumlah Produk Jadi

      Tanggal Keluar Bahan Baku

      Kapasitas Gudang

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    17/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 17

    6 Database Pengelolaan

    Inventory

    Menyimpan data-data yang

    berhubungan dengan

    pengelolaan inventory

      ID Pengeloaan Inventory

     

    ID Bahan Baku

      Nama Bahan Baku

      Jumlah Bahan Baku

     

    Tanggal Masuk Bahan Baku

      ID Produk Jadi

     

    Nama Produk Jadi

     

    Jumlah Produk Jadi

      Tanggal Keluar Bahan Baku

    7 Database Bahan Baku Menyimpan data bahan baku

    yang diterima perusahaan

      ID Database Bahan Baku

      ID Bahan Baku

      Nama Bahan Baku

      Jumlah Bahan Baku

     

    Tanggal Masuk Bahan Baku

    8 Database Produk Jadi Menyimpan data produk jadi

    yang telah diselesaikan oleh

    bagian produksi

      ID Database Produk Jadi

     

    ID Produk Jadi

      Jumlah Produk Jadi

      Nama Produk Jadi

    9 Database Evaluasi

    Inventory

    Menyimpan data evaluasi

    inventory

      ID Evaluasi Inventory

      ID Bahan Baku

     

    Nama Bahan Baku

      Jumlah Bahan Baku

      Tanggal Masuk Bahan Baku

     

    ID Produk Jadi

      Nama Produk Jadi

      Jumlah Produk Jadi

     

    Tanggal Keluar Bahan Baku

    10 Database Barang

    Pesanan

    Menyimpan data barang

    pesanan pelanggan

      ID Barang Pesanan

      ID Produk Jadi

      Jumlah Produk Jadi

      Nama Produk Jadi

      Harga Produk Jadi

    11 Database Pesanan SIap

    DIkirim

    Menyimpan data pesanan

    barang yang siap dikirim

      ID Pesanan SIap DIkirim

      ID Produk Jadi

     

    Jumlah Produk Jadi

      Nama Produk Jadi

      Harga Produk Jadi

    12 Database Barang

    Terkirim

    Menyimpan data barang

    pesanan yang telah terkirim

     

    ID Pengiriman

      ID Produk Jadi

     

    Jumlah Produk Jadi

      Nama Produk Jadi

      Harga Produk Jadi

    13 Database EValuasi

    Distribusi

    Menyimpan data-data hasil

    evaluasi distribusi

      ID Evaluasi Distribusi

      Tanggal Evaluasi Distribusi

     

    ID Produk Jadi

      Jumlah Produk Jadi

      Nama Produk Jadi

     

    Harga Produk Jadi

     

    Hasil EValuasi Distribusi  Rekomnedasi Perbaikan

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    18/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 18

    14 Database Kinerja

    Distribusi

    Menyimpan data kinerja

    distribusi

      ID Kinerja Distribusi

     

    Tanggal DIstribusi

      Kinerja DIstribusi

      ID Produk Jadi

     

    Jumlah Produk Jadi

      Nama Produk Jadi

     

    Harga Produk Jadi

    2.4 Data Dictionary

    Data dictionary  merupakan pendeskripsian makna aliran data yang meliputi nama dan deskripsi. Data ini

    digunakan sebagai sebuah referensi yang digunakan untuk menjelaskan struktur dari elemen-elemen data

    (untuk user , desainer, dan  programmer ). Data dictionary yang dibuat untuk sistem informasi logistik PT KKM

    Jaya.

    Tabel 5 Data Dictionary Sistem Informasi PT KKM JAYA

    Aliran Data Deskripsi Tipe Data

    Data Supplier

    yang

    Bekerjasama

    Alamat Supplier Alamat tempat supplier TEXT

    ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)

    Nama Supplier Nama supplier TEXT

    Data Supplier

    Alamat Supplier Alamat tempat supplier TEXT

    ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)

    Nama Supplier Nama supplier TEXT

    ID Database Supplier Kode supplier dalam database NVARCHAR(50)

    Data Supplieryang

    Bekerjasama

    Alamat Supplier Alamat tempat supplier TEXTID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)

    Nama Supplier Nama supplier TEXT

    Katalog Barang,

    Data Delivery

    Order

    Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Nama Supplier Nama supplier TEXT

    Data Purchase

    Order

    Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL

    ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Nama Supplier Nama supplier TEXT

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    Anggaran

    Keuangan

    Logistik

    Anggaran Logistik Jumlah uang yang dianggarkan DECIMAL

    Tahun Tahun kegiatan dilakukan DATE

    RAB RAB Rancangan Anggaran DECIMAL

    Rencana

    Pengadaan

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Rekap

    Pembelian

    Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    19/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 19

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Nama Supplier Nama supplier TEXT

    Anggaran Logistik Jumlah uang yang dianggarkan DECIMAL

    RAB Rancangan Anggaran DECIMAL

    Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE

    ID Database Pembelian Kode pembelian dalam database NVARCHAR(50)

    Evaluasi

    Pengadaan

    Anggaran Logistik Jumlah uang yang dianggarkan DECIMAL

    Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Nama Supplier Nama supplier TEXT

    ID Evaluasi Pengadaan Kode evaluasi pengadaan NVARCHAR(50)Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE

    Data Delivery

    Order, Data

    Purchase Order

    Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Nama Supplier Nama supplier TEXT

    Tanggal Keluar Bahan Baku Tanggal keluarnya bahan baku DATE

    ID Pengadaan Kode pengadaan NVARCHAR(50)

    Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE

    Data Bahan

    Baku

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE

    Nama Supplier Nama supplier TEXT

    Alamat Supplier Alamat tempat supplier TEXT

    ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)

    Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL

    Data

    Persediaan

    Bahan Baku

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE

    Rencana

    Produksi, Data

    Produk Jadi,

    Data Kapasitas

    Receiving

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE

    Data

    Persediaan

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    20/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 20

    Produk Jadi Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    Data Kapasitas

    Gudang

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    Tanggal Keluar Bahan Baku Tanggal keluarnya bahan baku DATE

    Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE

    Kapasistas Gudang Daya tampung gudang INT

    ID Kapasitas Gudang Kode daya tampung gudang NVARCHAR(50)

    RekapPengelolaan

    Inventory

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXTTanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    Tanggal Keluar Bahan Baku Tanggal keluarnya bahan baku DATE

    ID Pengelolaan Inventory Kode pengelolaan inventory NVARCHAR(50)

    EvaluasiInventory

    ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    Tanggal Keluar Bahan Baku Tanggal keluarnya bahan baku DATE

    Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE

    ID Evaluasi Inventori Kode evaluasi inventory NVARCHAR(50)

    Data Kapasitas

    Transportasi

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Kapasitas Transportasi Daya angkut transportasi INT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    Rencana

    Distribusi

    Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMALID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    Data Barang

    Terkirim

    Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    Data KinerjaDistribusi

    ID Kinerja Distribusi Kode kinerja distribusi NVARCHAR(50)

    Tanggal Distribusi Tanggal pendistribusian dilakukan DATE

    Kinerja Distribusi Performa distribusi TEXT

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    21/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 21

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL

    Evaluasi

    Distribusi

    Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    ID Evaluasi Distribusi Kode evaluasi distribusi NVARCHAR(50)

    Tanggal Evaluasi Distribusi Tanggal evaluasi dilakukan DATE

    Hasil Evaluasi Distribusi Hasil evaluasi yang dilakukan TEXT

    Rekomendasi Perbaikan

    Distribusi Usulan yang diajukan TEXT

    Data Pesanan

    Tiap Kirim

    Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    ID Pesanan Siap Dikirim Kode pesanan siap kirim NVARCHAR(50)

    Data Barang

    Pesanan

    Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL

    ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)

    Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT

    Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT

    ID Barang Pesanan Kode barang pesanan NVARCHAR(50)

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    22/36

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    23/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 23

    BAB 3  ANALISIS

    3.1  Analisis Aplikasi Penggunaan DFD pada Industri

    3.1.1  Penggunaan DFD pada PT KKM Jaya

    Data Flow Diagram (DFD) adalah metode yang menggambarkan aliran data pada suatu sistem yang ada

    sehingga sistem tersebut akan tergambar dengan lebih terstruktur. Dalam PT. KKM Jaya, DFD juga digunakan

    untuk memvisualisasikan bagaimana sebuah sistem bekerja, apa yang akan dibangun oleh sistem, dan

    bagaimana sistem akan diimplementasikan, termasuk sistem informasi dalam divisi logistik. Berikut ini data

     flow diagram dalam mengelola logistik PT. KKM Jaya.

    Gambar 3 Data Flow Diagram Mengelola Logistik PT. KKM Jaya

    Dalam gambar diatas, terlihat data mana saja yang menjadi input dan output dalam pengelolaan divisi

    logistik. Data yang dimaksud bukanlah berupa benda fisik, melainkan suatu data informasi yang dapat dikelola

    oleh sistem komputer. Gambar tersebut juga memperlihatkan keterkaitan proses dengan entitas eksternal

    yang terkait secara lebih jelas, termasuk keterkaitan dengan divisi-divisi lain yang berada dalam perusahaan.

    Kedua hal itulah yang menjadi poin pembeda dengan penggunaan IDEF 0. IDEF 0 tidak memperlihatkan secara jelas keterkaitan dengan entitas eksternal lain. Aliran yang digunakan pun dapat berupa benda fisik. Untuk itu,

    DFD lebih unggul dalam penggambaran proses bisnis yang lengkap dan terstruktur.

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    24/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 24

    Gambar 4 DFD Level 1 Mengelola Logistik PT. KKM Jaya

    Dalam gambar tersebut terlihat fungsi DFD yang dapat menggambarkan proses bisnis secara lengkap

    dan terstruktur. DFD dapat menggambarkan aliran data secara rinci dan keterkaitan proses tersebut dengan

    entitas eksternalnya. Dalam penjelasan ini, akan diberikan contoh mengenai proses mengelola pengadaan agar

    tergambar fungsi DFD secara jelas. Dalam hal mengelola pengadaan, bagian produksi memberikan input

    berupa rencana pengadaan seiringan dengan pemberian katalog barang dari pihak supplier. Setelah

    menentukan barang mana saja yang akan dibeli, proses tersebut menghasilkan rancangan anggaran biaya

    untuk diserahkan kepada bagian keuangan. Pihak keuangan akhirnya memberika anggaran keuangan logistik

    sebagai balasannya. Setelah itu, proses tersebut akan memberikan data  purchase order  kepada pihak supplier.

    Semua data pembelian akan disimpan dalam database pembelian. Pihak supplier pun memberikan data

    delivery order   ketika ada barang yang sudah dikirimkan. Untuk memberikan kontrol yang baik dari pihak

    manajemen, proses mengelola pengadaan pun dievaluasi secara berkala. Hasil evaluasi tersebut disimpan

    dalam database evaluasi pengadaan.

    Dari keseluruhan penjelasan di atas, dapat diketahui apa saja fungsi DFD dalam suatu perusahaan,

    khususnya dalam bidang logistik . DFD dapat menggambarkan proses bisnis pada bidang logistik secara lengkap

    dan terstruktur. Alasannya, aliran data yang masuk dan keluar dari proses tergambarkan secara rinci serta

    tergambarnya keterkaitan proses dengan seluruh entitas eksternalnya. DFD juga dapat memudahkan analisa

    bagi pihak manajemen untuk memperbaiki sistem informasi dalam bidang logistik. Hal itu dapat dilakukan

    karena telah tergambarnya proses bisnis secara lengkap. Selain itu, DFD pun menjadi alat perancangan sistem

    yang mudah dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Dengan

    demikian, penggunaan DFD memberikan perbaikan yang positif bagi PT. KKM Jaya.

    3.1.2  Kegunaan DFD pada Industri-Industri Lain

    Pada umumnya, DFD dapat digunakan sebagai penggambaran sistem informasi secara komprehensif

    dari suatu sistem, bagaimana aliran datanya, serta dapat digunakan sebagai pemeriksa kebenaran aliran data,

    yang keluar apakah sudah sesuai dengan yang masuk.

    Bagi perusahaan, DFD dapat digunakan sebagai fase analisis untuk menangkap kebutuhan sebuah

    sistem tertentu, khususnya kebutuhan dalam hal informasi. Dengan melakukan dekomposisi dari proses sebuah

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    25/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 25

    sistem yang diinginkan, perusahaan akan mendapatkan penggambaran keseluruhan sistem, ditambah lagi DFD

    menggambarkan tidak hanya aliran data utama pada context diagram, melainkan juga pada level yang lebih

    detil, sesuai dekomposisi dari proses utama. Aliran data pada setiap level pun dipastikan berkesesuaian,

    sehingga, meminimumkan kesalahan pengolahan informasi pada tahap yang leih rendah. Dengan

    menggunakan DFD inipun, manajer atau top management   dapat mengetahui bagaimana informasi ini

    tersampaikan hingga pada posisinya sendiri serta melakukan tracking jika terjadi kesalahan.

    Banyak jenis industry yang dapat menggunakan DFD dalam melaksanakan fungsinya, terutama industri

    yang menggunakan informasi sebagai landasan utama kegiatan perusahaannya. Contoh perusahaan atau

    industry yang menggunakan DFD dalam pelaksanaannya adalah:

    Research Management System,

    Sistem manajemen Perpustakaan,

    Industri Kartu Kredit

    Industri perbankan

    Industri FMCG (Fast Moving Customer Goods) - 

    Industri Logistik

    Industri berbasis proyek

    Pengelolaan website, dll

    Sebagai contoh, diambil sistem informasi yang digunakan oleh salah satu website, yaitu

    opengamma.com. Website ini merupakan bentuk salah satu konsultan yang membantu dalam hal finansial,

    mengevaluasi, dan mengatur manajemen resiko. Dalam hal ini sistem informasi dibutuhkan untuk dapat

    mengatur aliran data yang akan disimpan hingga ditampilkan kepada pelanggan website.

    Dijelaskan diagram yang menunjukkan aliran data dari sistem opengamma.com. Diagram ini

    menunjukkan contoh konfigurasi yang relative sederhana. Di bagian atas dan bawah sisi kanan diagram adalah

    berbagai sumber data yang berjenis semi-statis. Hal tersebut merupakan repository data, biasanya didukung

    oleh database relasional yang tidak berubah dalam waktu yang singkat dan digunakan untuk mengklarisikasikan

    sebagai data real time. Untuk memungkinkan pemutakhitan data, terdapat lapisan MoM (Middleware oriented

    Message) untuk memberitahu segala sistem yang diikutsertakan update data.

    Secara keseluruhan, diagram ini berfungsi sebagai penggambaran sistem informasi dari opengamma itu

    sendiri. Selain itu, dengan adanya diagram ini, perancangan sistem menjadi lebih mudah, karena dalam bentuk

    gambar, segala sesuatu menjadi lebih mudah dimengerti terlebih oleh top management   yang kemungkinan

    tidak memiliki kompetensi lebih dalam mengenai sistem informasi. Sehingga dengan pahamnya top

    management  dapat mempermudah mendapatkan dukungan dengan begitu dalam pelaksanaan menjadi lebih

    mudah.

    Berikut adalah Data Flow Diagram yang digunakan sebuah website yaitu opengamma.com

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    26/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 26

    Gambar 5 Sistem Data Flow Diagram opengamma.com

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    27/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 27

    3.2  Analisis Kelebihan dan Kekurangan DFD

    IDEF0 dan Data Flow Diagram  (DFD) memiliki fungsi yang hampir sama, yaitu membuat pemetaan

    terkait proses bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi. Namun terdapat beberapa

    perbedaan antara keduanya. Jika keduanya dibandingkan, maka kita dapat menemukan beberapa kekurangan

    yang dimiliki oleh DFD jika dibandingkan dengan IDEF0.

    1. 

    IDEF0 menggambarkan mekanisme dan kontrol untuk setiap proses yang ada dalam perusahaan,

    sedangkan pada DFD tidak ada penjelasan maupun keterangan terkait mekanisme dan kontrol.

    2. 

    Pada DFD hanya digambarkan aliran data tanpa menyertai aliran fisik/barang yang terjadi, sedangkan

    pada IDEF0 seluruh aliran tercantumkan. Padahal pada kenyataannya aliran yang terjadi pada suatu

    proses tidak hanya aliran data, dan hal ini dapat berakibat redundansi data pada sistem.

    3.  Jumlah proses bisnis yang ada pada level-level DFD di bawah context diagram berjumlah 2-7 proses saja

    karena mempertimbangkan kemampuan analisis manusia yang tidak akan sanggup bekerja dengan

    efektif jika terdapat lebih dari 7 proses, sedangkan pada kenyataannya, jumlah proses yang ada bisa saja

    melebihi 7 proses.

    4. 

    IDEF0 lebih cocok dan lebih mudah digunakan untuk memodelkan permasalahan yang kompleks dan

    luas, sedangkan DFD lebih aplikatif pada permasalahan yang relatif sederhana.

    5. 

    DFD tidak menggambarkan urutan proses bisnis secara bertahap seperti pada IDEF0. Pada DFD, setiap

    proses pada level yang sama memiliki posisi yang sama dan tidak berlaku berdasarkan suatu urutan

    tertentu (bersifat paralel).

    6. 

    Pada DFD, hubungan sistem dengan entitas eksternal hanya terbatas pada aliran data, padahal

    kenyataannya, setiap proses yang terjadi dalam perusahaan pasti berinteraksi dengan banyak sekalientitas eksternal yang tidak hanya berupa pertukaran/aliran data saja.

    7. 

    DFD tidak menunjukkan proses perhitungan, perulangan, dan pengambilan keputusan yang terjadi.

    Namun demikian, Data Flow Diagram (DFD) juga memiliki beberapa aspek kelebihan yang tidak dimiliki

    oleh diagram proses bisnis pada IDEF0.

    1. 

    DFD memberikan gambaran aliran data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan sangat terperinci

    sehingga perusahaan dapat lebih engan mudah melakukan perancangan sistem informasi dengan data

     flow diagram ini.

    2. 

    DFD disusun dengan mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dari level paling atas hinga paling

    bawah, sehingga penggunaan sumber daya yang dibutuhkan dalam hal teknologi informasi dapat lebih

    efisien dan efektif.

    3. 

    DFD menggambarkan dokumentasi proses bisnis secara lengkap melalui database-database, dimana

    pada IDEF0 tidak dijelaskan mengenai sistem dokumentasi dan penyimpanan data ini. Database yang

    ada pada DFD ini dapat memudahkan perusahaan untuk mencari data dan dokumen yang dibutuhkan

    dan menyajikan data yang membantu pembuatan laporan dengan lebih rapi an terstruktur.

    4.  DFD juga memungkinkan perusahaan untuk memiliki suatu standardisasi dan regulasi terkait

    penyimpanan dan penggunaan data, karena aliran pemberian dan penerimaan informasi tergambar

     jelas pada DFD, tidak seperti pada IDEF0 yang hanya menggambarkan aliran secara umum.

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    28/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 28

    5.  DFD dapat cocok digunakan oleh system analyst   dan system designer/builder   karena DFD dapat

    menyatakan data storage dan entitas sehingga membuat informasi lebih siap ke tahap pengembangan 

    6. 

    DFD memberikan gambaran proses yang terjadi secara mendetail, sehingga sangat baik digunakan

    untuk menjelaskan dan memecahkan masalah dengan tingkat kompleksitas rendah. 

    7. 

    Keterkaitan antarproses pada DFD sangat mudah untuk dilihat dan untuk mengakses proses-proses

    yang saling berkaitan, kita hanya perlu meng-klik proses terkait, tidak seperti pada IDEF0 dimana

    fungsi call  harus dicari dan ditelusuri secara manual oleh pembaca terkait.

    8.  Secara fisik, DFD lebih mudah untuk dibaca dan dimengerti karena kita dapat mengatur panah-panah

    dan aliran data sehingga tidak saling bertumpuk seperti pada IDEF0. 

    9. 

    DFD memiliki konsistensi data dan penamaan yang lebih baik daripada IDEF0, karena penamaan dan

    komponen aliran data yang berbeda dapat langsung teridentifikasi sebagai suatu error . 

    10.  DFD memiliki hubungan antara diagram induk dengan diagram anak yang lebih jelas daripada IDEF0,

    karena pada DFD diagram anak dapat dengan mudah diakses dengan meng-klik proses induk yang

    sesuai, sehingga terlihat dengan jelas proses apa yang menjadi diagram induknya dan begitu pula

    sebaliknya. Namun dalam IDEF0, keterangan mengenai diagram induk hanya ada pada diagram title 

    dan diagram yangs esuai harus dicari secara manual (tidak bisa langsung di-klik).  

    3.3  Analisis Error  dan Warning pada Pembuatan DFD di Power Designer  

    Pembuatan DFD yang tidak sesuai dengan aturan yang ada akan menimbulkan error dan warning.  Jika

    model yang dibangun memiliki kesalahan tersebut, maka keseluruhan model akan berhenti. Hal lain yang dapat

    terjadi juga adalah sistem informasi yang diaplikasikan akan berhenti berjalan. Dalam praktikum ini, pembuatan

    DFD menggunakan Power Designer tidak menghasilkan error  tetapi terdapat 24 warning. Warning yang muncul

    dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu :

      Input Flow or Output Flow Missing

    Peringatan ini muncul diakibatkan adanya proses yang tidak memiliki input atau output karena

    terdapat jumlah minimal yaitu 1. Cara mengkoreksi peringatan ini dapat dilakukan dengan menambah

     flows  yang kurang kedalam  process  yang bermasalah. Dalam menghadapi peringatan ini tidak dapat

    dilakukan automatic correction. Peringatan ini muncul karena DFD didekomposisi menjadi lebih detail  

    pada beberapa tingkat. Jika DFD tidak didekomposisi dengan terlalu detail , maka peringatan input flow

    or output flow missing dapat diminimasi.

      Process with incoherent data accesses 

    Peringatan ini muncul diakibatkan adanya data pada  flow yang tidak terdapat pada sumber

    atau proses yang dituju. Cara mengkoreksi peringatan ini dapat dilakukan dengan memasukkan data

    dari flow  kedalam sumber dan proses tujuan. Peringatan ini juga dapat diselesaikan dengan automatic

    correction yang akan secara otomatis menambahkan data pada  flow  pada sumber dan proses tujuan.

    Peringatan ini muncul dikarenakan program Power Desinger tidak dapat mengeliminasi data-data yang

    sebenarnya sejenis dan tidak dapat mengindentifikasi data mana yang sebenarnya berasal dari suatu  

     flow . Peringatan ini muncul karena terjadinya duplikasi data pada database  yang banyak membuat

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    29/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 29

    data yang sama. Kegagalan mengeliminasi data yang sama ini menyebabkan jumlah peringatan yang

    muncul menjadi banyak.

    3.4  Analisis Penamaan dan Penghilangan Proses pada DFD di Power Designer

    Pada saat melakukan proses transformasi proses-proses dari diagram IDEF0 ke DFD, perlu dilakukan

    beberapa penyesuaian terkait dengan penamaan dan proses yang dilakukan. Hal ini dibutuhkan karena pada

    iDEF0, proses digambarkan secara umum, sedangkan pada DFD, proses dan aliran yang dilakukan berkaitan

    dengan pengolahan dan penyimpanan data pada sistem informasi. Transformasi yang dilakukan bisa berbagai

    macam dan hal ini ditunjukkan dengan keterangan warna yang berbeda-beda pada tabel transformasi proses di

    bawah ini.

    Tabel 6 Transformasi Proses dari IDEF0 ke DFD

    No Proses IDEF0 Kode Proses DFD

    1 Mengelola Logistik 1 Mengelola Logistik PT. Kereta Kayu Mainan Jaya

    2 1.1 Mengelola Jalinan Kemitraan dengan Supplier

    3 Mengelola Pengadaan 1.2 Mengelola Pengadaan

    4 Mengelola Pergudangan 1.3 Mengelola Pergudangan

    5 Mengelola Pendistribusian 1.4 Mengelola Pendistribusian

    6 1.1.1 Mengelola Pendataan Supplier

    7 1.1.2 Mengelola Hubungan Kemitraan

    8 Mengelola Rencana Pengadaan 1.2.1 Mengelola Rencana Pengadaan

    9 Mengelola Kerja sama Dengan Supplier

    10 Mengelola PO dan DO 1.2.2 Mengelola PO dan DO

    11 Mengevaluasi Pengadaan 1.2.3 Mengelola Evaluasi Pengadaan

    12 Menerima Barang Dari Supplier 1.3.1 Mengelola Penerimaan Barang dari Supplier

    13 Mengelola Inventori 1.3.2 Mengelola Inventory

    14 Mengevaluasi Pergudangan 1.3.3 Mengelola Evaluasi Pengadaan

    15 Mengambil Barang 1.4.1 Mengelola Pengambilan Barang

    16 Menyiapkan Pengiriman 1.4.2 Mengelola Persiapan Pengiriman

    17 Mengirim Barang 1.4.3 Mengelola Pengiriman Barang

    18 Mengevaluasi Distribusi 1.4.4 Mengelola Evaluasi Distribusi

    Dapat dilihat pada tabel diatas terdapat 4 warna yang berbeda, yaitu hijau, biru, orange, dan putih.

    Keempat warna tersebut menggambarkan bentuk transformasi yang berebda-beda. Warna hijau digunakan

    untuk menggambarkan transformasi dimana di dalamnya terjadi perubahan nama proses. Perubahan ini hanya

    dilakukan untuk melakukan penyesuaian diksi maupun kata kerja, dengan tidak menghilangkan maupun

    mengubah esensi utama dari proses terkait. Warna biru digunakan untuk menunjukkan transformasi yang

    dilakukan dengan menambahkan proses baru pada DFD yang sebelumnya tidak ada pada IDEF0. Sebaliknya,

    warna orange digunakan untuk menunjukkan transformasi yang dilakukan dengan melakukan penghilangan

    atau penghapusan proses pada IDEF0 sehingga proses terkait tidak ada lagi di DFD. Terakhir, warna putih

    digunakan ketika proses transformasi dari IDEF0 ke DFD tidak melibatkan perubahan apa-apa.

    Pada DFD level 0, atau yang biasa juga dikenal dengan context diagram, terdapat satu transformasi yang

    berwarna hijau (lihat poin 1). Perubahan nama yang dilakukan ini bertujuan untuk memperjelas kegiatan

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    30/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 30

    logistik yang akan dijabarkan lebih mendetail pada DFD, yaitu khusus pada sistem pengelolaan logistik pada PT

    Kereta Kayu Mainan (KKM) Jaya.

    Selanjutnya, pada DFD level 1, terjadi penambahan satu proses baru, yaitu menjalin hubungan

    kerjasama dengan supplier. Awalnya, proses ini merupakan bagian dari proses mengelola pengadaan. Namun

    karena terdapat aturan bahwa minimum proses yang ada pada level 1 adalah sebanyak 4 proses, oleh karenaitu dilakukan pemecahan atau pemisahan dari kedua proses ini. Selain itu, kedua proses ini dipandang sebagai

    dua kegiatan yang berbeda dan masing-masing memiliki kegiatan/proses di level bawahnya yang berbeda pula.

    Sedangkan pada ketiga proses lainnya, yaitu mengelola pengadaan, mengelola pergudangan, dan mengelola

    pendistribusian, tidak dilakukan perubahan apa-apa sehingga dapat dilihat pada tabel bahwa keterangan warna

    yang digunakan adalah putih. Hal ini dilakukan karena ketiga proses tersebut dirasa sudah sesuai dengan DFD

    yang ingin dibuat, baik dari segi logika dekomposisi proses mauppun dari segi penamaan.

    Pada DFD level 2, terdapat berbagai penambahan, pengurangan, maupun pergantian nama. Dalam poin

    6 dan 7, terjadi penambahan proses bisnis karena proses ini merupakan pengembangan dari proses yang telah

    dipecah pada level sebelumnya, yakni mengelola jalinan kemitraan dengan supplier. Sebelumnya, pengelolaankerja sama dengan supplier tersebut menjadi bagian dari proses pengelolaan pengadaan. Namun karena jalinan

    kemitraan akhirnya dikelola secara terpisah, maka pengeloaan kerja sama dengan supplier harus dihapuskan

    dari proses pengelolaan pengadaan. Adapun untuk poin 11-12 dan 14-18 hanya dilakukan perubahan nama

    untuk menyesuaikan diksi maupun kata kerja, dengan tidak menghilangkan maupun mengubah esensi utama

    dari proses tersebut.

    3.5  Analisis Keterkaitan Antar Modul

    Berikut ini bagan keterkaitan modul 5 dengan modul lainnya :

    Gambar 6 Bagan Keterkaitan Antar Modul

    Modul 4

    Modul 5 - 7

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    31/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 31

    Gambar 7 Ouput Modul 4 - 6

    Modul 5 Pemodelan Proses Bisnis merupakan bagian awal dari perancangan sistem informasi

    manajemen sederhana dalam sebuah perusahaan, termasuk PT. KKM Jaya. Modul ini memerlukan input berupa

    IDEF 0 yang didapatkan dari Modul 4. IDEF 0 tersebut digunakan sebagai acuan dalam proses pembuatan

    context diagram, decomposition diagram, dan data flow diagram level 1 dan 2. Lalu, output dari modul ini akan

    menjadi input untuk modul 6 dalam pembuatan entity relationship diagram.

    IDEF 0

    Output

    Modul 4

    •Context Diagram

    •DecomposisitionDiagram

    •DFD Level 1 & 2

    Output

    Modul 5•

    EntityRelationshipDiagram

    Output

    Modul 6

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    32/36

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    33/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 33

    BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Sistem informasi adalah pengaturan sekelompok elemen-elemen yang terdiri atas sekumpulan orang,

    proses, data, dan teknologi informasi (hardware/software, network) yang saling berinteraksi untuk mendukung

    dan meningkatkan kegiatan operasional bisnis maupun penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan.

    Sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi transaction processing system (TPS), Management Information

    System (MIS), Decision Support System (DSS), Executive Information System (EIS), dan Expert System.  Pelaku

    dari sistem informasi adalah system owners, system users, system designer, system builders, system analyst, 

    dan IT vendors and consultant.

    Pendekatan yang dilakukan dalam analisis dan perancangan sistem informasi. Pada praktikum kali ini

    pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat model-driven, yaitu structured analysis (process

    centered) yang menitikberatkan pada analisis proses baru kemudian analisis data. Information engineering

    (data centered) adalah metode yang menitikberatkan pada analisis data baru kemudian analisis proses.

    Pendekatan terakhir adalah object oriented method   dimana data dan proses diintegrasikan dalam sebuah

    objek.

    Pada praktikum ini dibuat pemodelan proses bisnis dalam merancang sistem informasi manajemen

    sederhana dalam sebuah perusahaan manufaktur. Perancangan ini dilakukan dengan mentransformasikan

    proses bisnis dari IDEF0 ke Data Flow Diagram. Kemudian dilakukan analisis dan perancangan sistem informasi

    dengan menggunakan pendekatan model-driven. Pada pendekatan tersebut dirancang context diagram, DFD,

    decomposition diagram, dan data dictionary.

    4.2 Saran

    4.2.1  Saran untuk Praktikum

    Praktikum modul 5 ini sudah baik. Praktikum diisi dengan tutorial untuk menggunakan software power

    designer sehingga praktikan dapat menggunakannya. Namun, hanya dalam waktu satu jam dalam mempelajari

    software yang baru, dirasa waktu tersebut tidak cukup. Baiknya, sebelumnya, tutorial bisa dicantumkan dalam

    modul atau disertakan pada saat pemberian software pada forum. Dengan demikian, praktikan akan dapat

    mempersiapkan praktikum. Apabila hal ini tidak mungkin, baiknya presentasi dari asisten pada saat praktikum

    dapat diberikan kepada praktikan agar dapat dilihat kembali sebagai bahan atau landasan mengerjakan Data

    Flow Diagram.

    Modul sudah cukup jelas dalam hal konsep yang dibutuhkan dalam mengerjakan modul 5 ini. Hanya

    saja, dalam hal aliran data, tidak dijelaskan aturan, apa saja yang tidak boleh dilakukan, apa saja yang dapat

    dilakukan ketika menggunakannya secara aplikatif. Terlebih, salah satu kelas yang mendukung praktikum ini,

    yaitu Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, materi yang diajarkan di kelas belum sampai tahap seperti

    praktikum.

    4.2.2  Saran untuk Perusahaan

    PT Kereta Kayu Mainan Jaya diharapkan dapat menggunakan sistem informasi yang telah dirancang. Hal

    ini tentu tidak sepenuhnya mutlak harus dipakai mentah-mentah. Konsep yang dibawa dapat direvisi kembali

    setelah dicocokkan dengan kebutuhan atau kapasitas yang dimiliki perusahaan pada kenyataannya.

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    34/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 34

    Dalam scenario pada modul sebelumnya, tidak dijelaskan dengan detil kondisi keseluruhan perusahaan.

    Jadi, harapannya, kemudian hari dapat ditinjau kembali kondisi perusahaan secara keseluruhan, komprehensif

    dan detil sehingga pembuatan konsep sistem informasi bagian logistik ini dapat lebih aplikatif. Kemudian,

    diharapkan perusahaan dapat melihat keseluruhan rancangan sistem informasi yang dibuat, tidak hanya bagian

    logistik saja, tetapi bagian lain serta diharapkan dapat didiskusikan bersama demi rancangan sistem informasi

    PT KKM JAYA yang lebih baik.

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    35/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    13412009  –  13412037  –  13412067  –  13412094 35

    DAFTAR PUSTAKA

    Yen Yen, Siow, dan Ibrahim, Roszianti. 2010. A Formal Model for Data Flow Diagram Rules. Johor : ARPN

    Journal of Systems and Software. Department of Software Engineering, UTHM.

    Asisten Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan (LSIK) ITB. Modul 5 PPST III: Pemodelan Proses Bisnis.

    https://opengamma-docs.atlassian.net/wiki/display/DOC210/System+Data+Flow+diagram+and+explanation 

    (diakses pada 1 April 2015 pukul 10.41 WIB)

    http://belajar-industri.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-dfd-vs-idef0.html (diakses pada 1

    April 2015 pukul 15.38 WIB)

    https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-

    lain%E2%80%A6/ (diakses pada 1 April 2015 pukul 15.39 WIB)

    https://opengamma-docs.atlassian.net/wiki/display/DOC210/System+Data+Flow+diagram+and+explanationhttps://opengamma-docs.atlassian.net/wiki/display/DOC210/System+Data+Flow+diagram+and+explanationhttp://belajar-industri.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-dfd-vs-idef0.htmlhttp://belajar-industri.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-dfd-vs-idef0.htmlhttps://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/http://belajar-industri.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-dfd-vs-idef0.htmlhttps://opengamma-docs.atlassian.net/wiki/display/DOC210/System+Data+Flow+diagram+and+explanation

  • 8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan

    36/36

    MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS  Fatharani Annisa Azka / 13411035

    LAMPIRAN