Upload
hanna-octaviani
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
1/36
LAPORAN
TI 3007 – PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI III
MODUL 5
PEMODELAN PROSES BISNIS
Oleh:
Kelompok 9
1. Theo Renaldo 13412009
2.
Hanna Octaviani 13412037
3. Della Rieza Ramdhani 13412067
4. Nadia Shafira Novarena 13412094
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI DAN KEPUTUSAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
2/36
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
3/36
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
4/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 4
LEMBAR ASISTENSI
(Terlampir)
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
5/36
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
6/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................... 35
LAMPIRAN .................................................................................................................................................. 36
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
7/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Flowchart Praktikum ............................................................. ................................................................ 10
Gambar 2 Decomposition Diagram Pengelolaan Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA .................................... 14
Gambar 3 Data Flow Diagram Mengelola Logistik PT. KKM Jaya .......................................................................... 23
Gambar 4 DFD Level 1 Mengelola Logistik PT. KKM Jaya ....................................................... ............................... 24
Gambar 5 Sistem Data Flow Diagram opengamma.com ...................................................................................... 26
Gambar 6 Bagan Keterkaitan Antar Modul ........................................................................................................... 30
Gambar 7 Ouput Modul 4 - 6 ................................................................................................................................ 31
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Transformasi Proses dari IDEF0 ke DFD .................................................................................................... 13
Tabel 2 Keterangan Wana Tabel Transformasi ............................................................ .......................................... 13
Tabel 3 Entitas dan Hubungannya dalam DFD ...................................................................................................... 14
Tabel 3 Kumpulan Database Sistem Informasi Logistik PT. KKM Jaya ................................................................... 16
Tabel 4 Data Dictionary Sistem Informasi PT KKM JAYA ....................................................................................... 18
Tabel 5 Transformasi Proses dari IDEF0 ke DFD .................................................................................................... 29
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
8/36
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
9/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 9
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Kereta Kayu Mainan (KKM) Jaya merupakan salah satu perusahaan industri penghasil mainan
tradisional berupa kereta kayu mainan di Indonesia yang telah mulai melebarkan sayapnya ke beberapa negara
lain di ASEAN. Untuk menghadapi tingkat persaingan yang begitu tinggi dengan kompetitor-kompetitornya, PT
KKM Jaya pun berencana untuk melakukan instalasi sistem SAP untuk mengintegrasikan proses bisnis antar
kantor cabang dan pabrik yang dimilikinya. Selain itu, perusahaan ini juga selalu berusaha untuk dapat
menembus pasar ASEAN dan menjadi market leader dari penjualan kereta kayu mainan dengan cara menjaga
dan memperhatikan kesehatan perusahaannya. Kesehatan perusahaan ini salah satunya dilihat dari kestabilan
sistem informasi yang dimilikinya.
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mewujudkan integrasi antardivisi dan antar kantor
cabangnya, PT KKM Jaya berniat untuk membuat dan memasang suatu sistem informasi berbasis computerized
yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan pemodelan proses bisnis. Proses bisnis yang telah dibuat
dalam IDEF0 ini hendak ditransformasikan oleh perusahaan dengan menggunakan pendekatan perancangan
sistem informasi Structured Analysis, yaitu pemodelan yang menitikberatkan pada analisis proses terlebih
dahulu, baru melakukan analisis data selanjutnya. Pemodelan proses bisnis ini dilakukan untuk dikembangkan
lebih lanjut menjadi sistem informasi perusahaan yang terkomputerisasi dan terintegrasi.
1.2 Tujuan Praktikum
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari praktikum Modul 5 PPST III mengenai Pemodelan Proses Bisnis ini adalah sebagai
berikut:
Praktikan mengetahui definisi sistem informasi, klasifikasi sistem informasi, dan pelaku sistem
informasi.
Praktikan memahami berbagai pendekatan dalam analisis dan perancangan sistem informasi.
Praktikan dapat melakukan pemodelan proses bisnis dalam merancang sistem informasi manajemen
sederhana dalam sebuah perusahaan manufaktur.
1.2.2 Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
Praktikan diharapkan dapat memahami dan mentransformasikan proses bisnis dari IDEF0 ke Data Flow
Diagram.
Praktikan diharapkan dapat melakukan analisis dan perancangan sistem informasi dengan
menggunakan pendekatan model-driven.
Praktikan diharapkan dapat memahami dan mampu merancang context diagram, DFD , decomposition
diagram, dan data-dictionary.
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
10/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 10
1.3 Flowchart Praktikum
Berikut adalah flowchart dari Modul 5 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi (PPST) III mengenai
Pemodelan Proses Bisnis.
Start
Responsi Awal Praktikum
Sudah benar?
Struktur Organisasi
dan Diagram IDEF0
Pembuatan Data Dictionary
Pembuatan Data Flow Diagram
Level 1 dan Level 2
Asistensi 0
Pembuatan Decomposition
Diagram
Pembuatan Context Diagram
Pelatihan Pengoperasian
PowerDesigner
A
A
Pengumpulan Laporan
Penyusunan Laporan
Melakukan Revisi
Stop
Belum
Sudah
Asistensi 1
Gambar 1 Flowchart Praktikum
Pelaksanaan praktikum kali ini dimulai dengan kegiatan Responsi Awal yang dilaksanakan pada hari
Senin, 22 Maret 2015. Responsi Awal terdiri dari penjelasan materi modul, pelaksanaan tes awal praktikum,
serta penjelasan singkat mengenai pelaksanaan praktikum dan pembagian asisten. Tahap selanjutnya adalah
pelaksanaan praktikum. Pada praktikum ini pertama-tama praktikan diberikan penjelasan mengenai
penggunaan dan pengoperasian PowerDesigner untuk membuat Context Diagram dan Data Flow Diagram.
Selanjutnya, setelah penjelasan dan demo singkat tersebut, praktikan diberikan input berupa struktur
organisasi dan proses bisnis PT Kereta Kayu Mainan (KKM) Jaya yang ditampilkan dalam diagram IDEF0. Data
masukan awal ini kemudian diolah menjadi context diagram dan decomposition diagram. Tahapan berikutnya
adalah kegiatan Asistensi 0 yang menjelaskan apa saja yang harus dikumpulkan pada pengumpulan awal
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
11/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 11
pengolahan data. Selanjutnya praktikan membuat DFD level 1 dan level 2 dan mengumpulkannya ke asisten
untuk diperiksa dan diberikan feedback pada Asistensi 1.
Tahap selanjutnya adalah Asistensi 1, dimana asisten memberikan feedback terkait pengumpulan 1 dan
memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penulisan laporan. Pada tahap ini juga asisten akan memeriksa
apakah pengerjaan pada pengumpulan 1 sudah sesuai atau belum, jika belum sesuai makan praktikan harusmelakukan revisi terlebih dahulu dan mengumpulkan pengolahan data final pada Selasa, 31 Maret 2015.
Langkah berikutnya yaitu membuat data dictionary . Kemudian, setelah semua proses perancangan selesai,
tahap terakhir yang dilakukan adalah menyusun laporan dan mengumpulkannya tepat waktu.
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
12/36
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
13/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 13
BAB 2 PENGOLAHAN DATA
2.1 Proses Bisnis
2.1.1 Transformasi IDEF0 Menjadi DFD
Data Flow Diagram (DFD) merupakan tools yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang
terjadi pada suatu proses. Pada modul sebelumnya, tools yang digunakan adalah IDEF0, namun pada IDEF0
aliran yang terjadi tidak secara spesifik hanya menggambarkan aliran data saja, namun juga aliran fisik dan
barang.
Oleh karena itu, ada beberapa perubahan dalam penamaan proses yang harus dilakukan saat
mentransformasikan proses-proses dari IDEF0 ke DFD. Berikut merupakan tabel transformasi proses yang
dilakukan.
Tabel 1 Transformasi Proses dari IDEF0 ke DFD
No Proses IDEF0 Kode Proses DFD
1 Mengelola Logistik 1 Mengelola Logistik PT. Kereta Kayu Mainan Jaya
2 1.1 Mengelola Jalinan Kemitraan dengan Supplier
3 Mengelola Pengadaan 1.2 Mengelola Pengadaan
4 Mengelola Pergudangan 1.3 Mengelola Pergudangan
5 Mengelola Pendistribusians 1.4 Mengelola Pendistribusian
6 1.1.1 Mengelola Pendataan Supplier
7 1.1.2 Mengelola Hubungan Kemitraan
8 Mengelola Rencana Pengadaan 1.2.1 Mengelola Rencana Pengadaan
9 Mengelola Kerja sama Dengan Supplier
10 Mengelola PO dan DO 1.2.2 Mengelola PO dan DO
11 Mengevaluasi Pengadaan 1.2.3 Mengelola Evaluasi Pengadaan
12 Menerima Barang Dari Supplier 1.3.1 Mengelola Penerimaan Barang dari Supplier
13 Mengelola Inventori 1.3.2 Mengelola Inventory
14 Mengevaluasi Pergudangan 1.3.3 Mengelola Evaluasi Pengadaan
15 Mengambil Barang 1.4.1 Mengelola Pengambilan Barang
16 Menyiapkan Pengiriman 1.4.2 Mengelola Persiapan Pengiriman
17 Mengirim Barang 1.4.3 Mengelola Pengiriman Barang
18 Mengevaluasi Distribusi 1.4.4 Mengelola Evaluasi Distribusi
Pada tabel diatas, terdapat empat warna yang masing-masing menjelaskan bentuk transformasi yang
dilakukan. Transformasi yang dilakukan bisa berupa penambahan proses baru, penghilangan proses, perubahan
nama untuk menyesuaikan dengan konsep DFD, maupun transformasi tetap tanpa perubahan apa-apa. Berikut
disajikan tabel keterangan terkait warna-warna yang ditunjukkan pada tabel transformasi.
Tabel 2 Keterangan Wana Tabel Transformasi
Warna KeteranganPenambahan proses pada DFD
Proses dihilangkan pada DFD
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
14/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 14
Terjadi perubahan nama proses pada DFD dari IDEF 0
Tidak terjadi perubahan apapun
2.1.2 Decomposition Diagram
Berikut ini merupakan decomposition diagram dari proses mengelola sistem informasi logistik PT Kereta
Kayu Mainan (KKM) Jaya. Proses pada level 0 didapatkan dari IDEF0 untuk A0, sedangkan proses pada level 1
yaitu mengelola jalinan kemitraan dengan supplier, mengelola pengadaan, mengelola pergudangan, dan
mengelola pendistribusian, didapatkan dari diagram A5 pada IDEF0, dan level dibawahnya didapatkan dari
proses-proses yang ada pada level-level dibawah A5 pada IDEF0. Decomposition diagram ini menjelaskan
proses-proses yang ada di dalam context diagram yang akn dijelaskan pada DFFD-DFD level selanjutnya.
1.2.1
Mengelola Rencana
Pengadaan
1.1
Mengelola Jalinan Kemitraan
dengan Supplier
1.2
Mengelola Pengadaan
1.3
Mengelola Pergudangan
1.4
Mengelola Pendistribusian
Mengelola Logistik
PT Kereta Kayu Mainan Jaya
1.1.1
Mengelola Pendataan
Supplier
1.2.2
Mengelola PO dan
DO
1.2.3
Mengelola Evaluasi
Pengadaam
1.3.1
Mengelola
Penerimaan Barang
dari Supplier
1.3.2
Mengelola Inventory
1.3.3
Mengelola Evaluasi
Pergudangan
1.4.1
Mengelola
Pengambilan Barang
1.4.2
Mengelola Persiapan
Pengiriman
1.4.1
Mengelola
Pengiriman Barang
1.4.1
Mengelola Evaluasi
Distribusi
1.1.2
Mengelola Hubungan
Kemitraan
Gambar 2 Decomposition Diagram Pengelolaan Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA
2.2 Entitas
Entitas yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) pengelolaan sistem informasi logistik PT KKM
JAYA merupakan entitas eksternal, entitas di luar sistem logistik PT KKM JAYA yang memberikan pengaruh
dalam proses logistik itu sendiri di dalam perusahaan. Entitas eksternal tersebut adalah pelanggan, supplier ,
bagian keuangan, bagian penjualan dan pemasaran, dan bagian produksi.
Berikut merupakan tabel yang menjelaskan mengenai hubungan yang menyangkut dengan entitas-
entitas yang telah disebutkan, dengan proses dan hubungannya melalui data aliran data.
Tabel 3 Entitas dan Hubungannya dalam DFD
No Nama Entitas Hubungan dengan Proses Hubungan melalui Data Flow
1 Pelanggan Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Barang Terkirim
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
15/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 15
Mengelola Pendistribusian Data Barang Terkirim
Mengelola Pengiriman Barang Data Barang Terkirim
2 Supplier
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Purchase Order
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Supplier yang Bekerjasama
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Supplier
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Bahan Baku
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Katalog Barang
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Delivery Order
Mengelola Jalinan Kemitraan dengan Supplier Data Supplier
Mengelola Jalinan Kemitraan dengan Supplier Data Supplier yang Bekerjasama
Mengelola Pengadaan Data Purchase order
Mengelola Pengadaan Katalog Barang
Mengelola Pengadaan Data Delivery Order
Mengelola Pergudangan Data Bahan Baku
3Bagian
Keuangan
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Anggaran Keuangan Logistik
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA RAB
Mengelola Pengadaan Anggaran Keuangan Logistik
Mengelola Pengadaan RAB
Mengelola Pergudangan Anggaran Keuangan Logistik
Mengelola Pendistribusian Anggaran Keuangan Logistik
Mengelola Evaluasi Pengadaan RAB
Mengelola Rencana Pengadaan Anggaran Keuangan Logistik
4
Bagian
Penjualan dan
Pemasaran
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Rencana Distribusi
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Persediaan Produk Jadi
Mengelola Pergudangan Data Persediaan Produk Jadi
Mengelola Pendistribusian Rencana Distribusi
Mengelola Inventori Data Persediaan Produk Jadi
Mengelola Pengambilan Barang Rencana Distribusi
Mngelola Pengiriman Barang Rencana Distribusi
Mengelola Persiapan dan Pengiriman Rencana Distribusi
5Bagian
Produksi
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Persediaan Bahan Baku
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Rencana Produksi
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Produk Jadi
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Kapasitas Receiving
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Data Kapasitas Transportasi
Mengelola Sistem Informasi Logistik PT KKM JAYA Rencana Pengadaan
Mengelola Pengadaan Rencana Pengadaan
Mengelola Pergudangan Data Persediaan Bahan Baku
Mengelola Pergudangan Rencana Produksi
Mengelola Pergudangan Data Produk Jadi
Mengelola Pergudangan Data Kapasitas Receiving
Mengelola Pendistribusian Data Kapasitas Transportasi
Mengelola Rencana Pengadaan Rencana Pengadaan
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
16/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 16
Mengelola Penerimaan Barang dari Supplier Data Kapasitas Receiving
Mengelola Inventori Data Persediaan Bahan Baku
Mengelola Inventori Rencana Produksi
Mengelola Inventori Data Produk Jadi
Mengelola Pengiriman Barang Data Kapasitas Transportasi
2.3 Database
Database adalah kumpulan suatu data yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, sehingga
penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Berikut ini
merupakan database yang digunakan dalam mengelola sistem informasi divisi logistik PT. KKM Jaya.
Tabel 4 Kumpulan Database Sistem Informasi Logistik PT. KKM Jaya
No Nama Data Storage Deskripsi Isi Data
1 Database Supplier Menyimpan data supplier
secara keseluruhan
ID Database Supplier
ID Supplier
Nama Supplier
Alamat Supplier
2 Database Supplier yang
Bekerja Sama
Menyimpan data supplier
yang telah menjalin
hubungan kerja sama
ID Supplier
Nama Supplier
Alamat Supplier
3 Database Pembelian Menyimpan data-data
pembelian yang dilakukan
oleh perusahaan
ID Database Pembelian
ID Bahan Baku
Nama Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Tanggal Masuk Bahan Baku
ID Supplier
Nama Supplier
Harga Bahan Baku
Anggaran Logistik
RAB
4 Database Evaluasi
Pengadaan
Menyimpan hasil evaluasi
pengadaan bahan baku
ID Evaluasi Pengadaan
ID Bahan Baku
Nama Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Tanggal Masuk Bahan Baku
ID Supplier
Nama Supplier
Harga Bahan Baku
Anggaran Logistik
5 Database Kapasitas
Gudang
Menyimpan data kapasitas
gudang
ID Kapasitas Gudang
ID Bahan Baku
Nama Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Tanggal Masuk Bahan Baku
ID Produk Jadi
Nama Produk Jadi
Jumlah Produk Jadi
Tanggal Keluar Bahan Baku
Kapasitas Gudang
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
17/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 17
6 Database Pengelolaan
Inventory
Menyimpan data-data yang
berhubungan dengan
pengelolaan inventory
ID Pengeloaan Inventory
ID Bahan Baku
Nama Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Tanggal Masuk Bahan Baku
ID Produk Jadi
Nama Produk Jadi
Jumlah Produk Jadi
Tanggal Keluar Bahan Baku
7 Database Bahan Baku Menyimpan data bahan baku
yang diterima perusahaan
ID Database Bahan Baku
ID Bahan Baku
Nama Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Tanggal Masuk Bahan Baku
8 Database Produk Jadi Menyimpan data produk jadi
yang telah diselesaikan oleh
bagian produksi
ID Database Produk Jadi
ID Produk Jadi
Jumlah Produk Jadi
Nama Produk Jadi
9 Database Evaluasi
Inventory
Menyimpan data evaluasi
inventory
ID Evaluasi Inventory
ID Bahan Baku
Nama Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku
Tanggal Masuk Bahan Baku
ID Produk Jadi
Nama Produk Jadi
Jumlah Produk Jadi
Tanggal Keluar Bahan Baku
10 Database Barang
Pesanan
Menyimpan data barang
pesanan pelanggan
ID Barang Pesanan
ID Produk Jadi
Jumlah Produk Jadi
Nama Produk Jadi
Harga Produk Jadi
11 Database Pesanan SIap
DIkirim
Menyimpan data pesanan
barang yang siap dikirim
ID Pesanan SIap DIkirim
ID Produk Jadi
Jumlah Produk Jadi
Nama Produk Jadi
Harga Produk Jadi
12 Database Barang
Terkirim
Menyimpan data barang
pesanan yang telah terkirim
ID Pengiriman
ID Produk Jadi
Jumlah Produk Jadi
Nama Produk Jadi
Harga Produk Jadi
13 Database EValuasi
Distribusi
Menyimpan data-data hasil
evaluasi distribusi
ID Evaluasi Distribusi
Tanggal Evaluasi Distribusi
ID Produk Jadi
Jumlah Produk Jadi
Nama Produk Jadi
Harga Produk Jadi
Hasil EValuasi Distribusi Rekomnedasi Perbaikan
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
18/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 18
14 Database Kinerja
Distribusi
Menyimpan data kinerja
distribusi
ID Kinerja Distribusi
Tanggal DIstribusi
Kinerja DIstribusi
ID Produk Jadi
Jumlah Produk Jadi
Nama Produk Jadi
Harga Produk Jadi
2.4 Data Dictionary
Data dictionary merupakan pendeskripsian makna aliran data yang meliputi nama dan deskripsi. Data ini
digunakan sebagai sebuah referensi yang digunakan untuk menjelaskan struktur dari elemen-elemen data
(untuk user , desainer, dan programmer ). Data dictionary yang dibuat untuk sistem informasi logistik PT KKM
Jaya.
Tabel 5 Data Dictionary Sistem Informasi PT KKM JAYA
Aliran Data Deskripsi Tipe Data
Data Supplier
yang
Bekerjasama
Alamat Supplier Alamat tempat supplier TEXT
ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)
Nama Supplier Nama supplier TEXT
Data Supplier
Alamat Supplier Alamat tempat supplier TEXT
ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)
Nama Supplier Nama supplier TEXT
ID Database Supplier Kode supplier dalam database NVARCHAR(50)
Data Supplieryang
Bekerjasama
Alamat Supplier Alamat tempat supplier TEXTID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)
Nama Supplier Nama supplier TEXT
Katalog Barang,
Data Delivery
Order
Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Nama Supplier Nama supplier TEXT
Data Purchase
Order
Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL
ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Nama Supplier Nama supplier TEXT
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
Anggaran
Keuangan
Logistik
Anggaran Logistik Jumlah uang yang dianggarkan DECIMAL
Tahun Tahun kegiatan dilakukan DATE
RAB RAB Rancangan Anggaran DECIMAL
Rencana
Pengadaan
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Rekap
Pembelian
Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
19/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 19
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Nama Supplier Nama supplier TEXT
Anggaran Logistik Jumlah uang yang dianggarkan DECIMAL
RAB Rancangan Anggaran DECIMAL
Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE
ID Database Pembelian Kode pembelian dalam database NVARCHAR(50)
Evaluasi
Pengadaan
Anggaran Logistik Jumlah uang yang dianggarkan DECIMAL
Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Nama Supplier Nama supplier TEXT
ID Evaluasi Pengadaan Kode evaluasi pengadaan NVARCHAR(50)Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE
Data Delivery
Order, Data
Purchase Order
Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Nama Supplier Nama supplier TEXT
Tanggal Keluar Bahan Baku Tanggal keluarnya bahan baku DATE
ID Pengadaan Kode pengadaan NVARCHAR(50)
Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE
Data Bahan
Baku
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE
Nama Supplier Nama supplier TEXT
Alamat Supplier Alamat tempat supplier TEXT
ID Supplier Kode supplier NVARCHAR(50)
Harga Bahan Baku Harga bahan baku yang dijual DECIMAL
Data
Persediaan
Bahan Baku
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE
Rencana
Produksi, Data
Produk Jadi,
Data Kapasitas
Receiving
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE
Data
Persediaan
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
20/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 20
Produk Jadi Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
Data Kapasitas
Gudang
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
Tanggal Keluar Bahan Baku Tanggal keluarnya bahan baku DATE
Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE
Kapasistas Gudang Daya tampung gudang INT
ID Kapasitas Gudang Kode daya tampung gudang NVARCHAR(50)
RekapPengelolaan
Inventory
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXTTanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
Tanggal Keluar Bahan Baku Tanggal keluarnya bahan baku DATE
ID Pengelolaan Inventory Kode pengelolaan inventory NVARCHAR(50)
EvaluasiInventory
ID Bahan Baku Kode bahan baku NVARCHAR(50)
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Bahan Baku Jumlah bahan baku yang dibeli INT
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Nama Bahan Baku Nama bahan baku TEXT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
Tanggal Keluar Bahan Baku Tanggal keluarnya bahan baku DATE
Tanggal Masuk Bahan Baku Tanggal masuknya bahan baku DATE
ID Evaluasi Inventori Kode evaluasi inventory NVARCHAR(50)
Data Kapasitas
Transportasi
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Kapasitas Transportasi Daya angkut transportasi INT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
Rencana
Distribusi
Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMALID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
Data Barang
Terkirim
Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
Data KinerjaDistribusi
ID Kinerja Distribusi Kode kinerja distribusi NVARCHAR(50)
Tanggal Distribusi Tanggal pendistribusian dilakukan DATE
Kinerja Distribusi Performa distribusi TEXT
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
21/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 21
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL
Evaluasi
Distribusi
Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
ID Evaluasi Distribusi Kode evaluasi distribusi NVARCHAR(50)
Tanggal Evaluasi Distribusi Tanggal evaluasi dilakukan DATE
Hasil Evaluasi Distribusi Hasil evaluasi yang dilakukan TEXT
Rekomendasi Perbaikan
Distribusi Usulan yang diajukan TEXT
Data Pesanan
Tiap Kirim
Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
ID Pesanan Siap Dikirim Kode pesanan siap kirim NVARCHAR(50)
Data Barang
Pesanan
Harga Produk Jadi Harga produk jadi yang dijual DECIMAL
ID Produk Jadi Kode produk jadi NVARCHAR(50)
Jumlah Produk Jadi Jumlah produk jadi yang dibuat INT
Nama Produk Jadi Nama produk jadi TEXT
ID Barang Pesanan Kode barang pesanan NVARCHAR(50)
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
22/36
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
23/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 23
BAB 3 ANALISIS
3.1 Analisis Aplikasi Penggunaan DFD pada Industri
3.1.1 Penggunaan DFD pada PT KKM Jaya
Data Flow Diagram (DFD) adalah metode yang menggambarkan aliran data pada suatu sistem yang ada
sehingga sistem tersebut akan tergambar dengan lebih terstruktur. Dalam PT. KKM Jaya, DFD juga digunakan
untuk memvisualisasikan bagaimana sebuah sistem bekerja, apa yang akan dibangun oleh sistem, dan
bagaimana sistem akan diimplementasikan, termasuk sistem informasi dalam divisi logistik. Berikut ini data
flow diagram dalam mengelola logistik PT. KKM Jaya.
Gambar 3 Data Flow Diagram Mengelola Logistik PT. KKM Jaya
Dalam gambar diatas, terlihat data mana saja yang menjadi input dan output dalam pengelolaan divisi
logistik. Data yang dimaksud bukanlah berupa benda fisik, melainkan suatu data informasi yang dapat dikelola
oleh sistem komputer. Gambar tersebut juga memperlihatkan keterkaitan proses dengan entitas eksternal
yang terkait secara lebih jelas, termasuk keterkaitan dengan divisi-divisi lain yang berada dalam perusahaan.
Kedua hal itulah yang menjadi poin pembeda dengan penggunaan IDEF 0. IDEF 0 tidak memperlihatkan secara jelas keterkaitan dengan entitas eksternal lain. Aliran yang digunakan pun dapat berupa benda fisik. Untuk itu,
DFD lebih unggul dalam penggambaran proses bisnis yang lengkap dan terstruktur.
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
24/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 24
Gambar 4 DFD Level 1 Mengelola Logistik PT. KKM Jaya
Dalam gambar tersebut terlihat fungsi DFD yang dapat menggambarkan proses bisnis secara lengkap
dan terstruktur. DFD dapat menggambarkan aliran data secara rinci dan keterkaitan proses tersebut dengan
entitas eksternalnya. Dalam penjelasan ini, akan diberikan contoh mengenai proses mengelola pengadaan agar
tergambar fungsi DFD secara jelas. Dalam hal mengelola pengadaan, bagian produksi memberikan input
berupa rencana pengadaan seiringan dengan pemberian katalog barang dari pihak supplier. Setelah
menentukan barang mana saja yang akan dibeli, proses tersebut menghasilkan rancangan anggaran biaya
untuk diserahkan kepada bagian keuangan. Pihak keuangan akhirnya memberika anggaran keuangan logistik
sebagai balasannya. Setelah itu, proses tersebut akan memberikan data purchase order kepada pihak supplier.
Semua data pembelian akan disimpan dalam database pembelian. Pihak supplier pun memberikan data
delivery order ketika ada barang yang sudah dikirimkan. Untuk memberikan kontrol yang baik dari pihak
manajemen, proses mengelola pengadaan pun dievaluasi secara berkala. Hasil evaluasi tersebut disimpan
dalam database evaluasi pengadaan.
Dari keseluruhan penjelasan di atas, dapat diketahui apa saja fungsi DFD dalam suatu perusahaan,
khususnya dalam bidang logistik . DFD dapat menggambarkan proses bisnis pada bidang logistik secara lengkap
dan terstruktur. Alasannya, aliran data yang masuk dan keluar dari proses tergambarkan secara rinci serta
tergambarnya keterkaitan proses dengan seluruh entitas eksternalnya. DFD juga dapat memudahkan analisa
bagi pihak manajemen untuk memperbaiki sistem informasi dalam bidang logistik. Hal itu dapat dilakukan
karena telah tergambarnya proses bisnis secara lengkap. Selain itu, DFD pun menjadi alat perancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Dengan
demikian, penggunaan DFD memberikan perbaikan yang positif bagi PT. KKM Jaya.
3.1.2 Kegunaan DFD pada Industri-Industri Lain
Pada umumnya, DFD dapat digunakan sebagai penggambaran sistem informasi secara komprehensif
dari suatu sistem, bagaimana aliran datanya, serta dapat digunakan sebagai pemeriksa kebenaran aliran data,
yang keluar apakah sudah sesuai dengan yang masuk.
Bagi perusahaan, DFD dapat digunakan sebagai fase analisis untuk menangkap kebutuhan sebuah
sistem tertentu, khususnya kebutuhan dalam hal informasi. Dengan melakukan dekomposisi dari proses sebuah
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
25/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 25
sistem yang diinginkan, perusahaan akan mendapatkan penggambaran keseluruhan sistem, ditambah lagi DFD
menggambarkan tidak hanya aliran data utama pada context diagram, melainkan juga pada level yang lebih
detil, sesuai dekomposisi dari proses utama. Aliran data pada setiap level pun dipastikan berkesesuaian,
sehingga, meminimumkan kesalahan pengolahan informasi pada tahap yang leih rendah. Dengan
menggunakan DFD inipun, manajer atau top management dapat mengetahui bagaimana informasi ini
tersampaikan hingga pada posisinya sendiri serta melakukan tracking jika terjadi kesalahan.
Banyak jenis industry yang dapat menggunakan DFD dalam melaksanakan fungsinya, terutama industri
yang menggunakan informasi sebagai landasan utama kegiatan perusahaannya. Contoh perusahaan atau
industry yang menggunakan DFD dalam pelaksanaannya adalah:
-
Research Management System,
-
Sistem manajemen Perpustakaan,
-
Industri Kartu Kredit
-
Industri perbankan
-
Industri FMCG (Fast Moving Customer Goods) -
Industri Logistik
-
Industri berbasis proyek
-
Pengelolaan website, dll
Sebagai contoh, diambil sistem informasi yang digunakan oleh salah satu website, yaitu
opengamma.com. Website ini merupakan bentuk salah satu konsultan yang membantu dalam hal finansial,
mengevaluasi, dan mengatur manajemen resiko. Dalam hal ini sistem informasi dibutuhkan untuk dapat
mengatur aliran data yang akan disimpan hingga ditampilkan kepada pelanggan website.
Dijelaskan diagram yang menunjukkan aliran data dari sistem opengamma.com. Diagram ini
menunjukkan contoh konfigurasi yang relative sederhana. Di bagian atas dan bawah sisi kanan diagram adalah
berbagai sumber data yang berjenis semi-statis. Hal tersebut merupakan repository data, biasanya didukung
oleh database relasional yang tidak berubah dalam waktu yang singkat dan digunakan untuk mengklarisikasikan
sebagai data real time. Untuk memungkinkan pemutakhitan data, terdapat lapisan MoM (Middleware oriented
Message) untuk memberitahu segala sistem yang diikutsertakan update data.
Secara keseluruhan, diagram ini berfungsi sebagai penggambaran sistem informasi dari opengamma itu
sendiri. Selain itu, dengan adanya diagram ini, perancangan sistem menjadi lebih mudah, karena dalam bentuk
gambar, segala sesuatu menjadi lebih mudah dimengerti terlebih oleh top management yang kemungkinan
tidak memiliki kompetensi lebih dalam mengenai sistem informasi. Sehingga dengan pahamnya top
management dapat mempermudah mendapatkan dukungan dengan begitu dalam pelaksanaan menjadi lebih
mudah.
Berikut adalah Data Flow Diagram yang digunakan sebuah website yaitu opengamma.com
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
26/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 26
Gambar 5 Sistem Data Flow Diagram opengamma.com
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
27/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 27
3.2 Analisis Kelebihan dan Kekurangan DFD
IDEF0 dan Data Flow Diagram (DFD) memiliki fungsi yang hampir sama, yaitu membuat pemetaan
terkait proses bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi. Namun terdapat beberapa
perbedaan antara keduanya. Jika keduanya dibandingkan, maka kita dapat menemukan beberapa kekurangan
yang dimiliki oleh DFD jika dibandingkan dengan IDEF0.
1.
IDEF0 menggambarkan mekanisme dan kontrol untuk setiap proses yang ada dalam perusahaan,
sedangkan pada DFD tidak ada penjelasan maupun keterangan terkait mekanisme dan kontrol.
2.
Pada DFD hanya digambarkan aliran data tanpa menyertai aliran fisik/barang yang terjadi, sedangkan
pada IDEF0 seluruh aliran tercantumkan. Padahal pada kenyataannya aliran yang terjadi pada suatu
proses tidak hanya aliran data, dan hal ini dapat berakibat redundansi data pada sistem.
3. Jumlah proses bisnis yang ada pada level-level DFD di bawah context diagram berjumlah 2-7 proses saja
karena mempertimbangkan kemampuan analisis manusia yang tidak akan sanggup bekerja dengan
efektif jika terdapat lebih dari 7 proses, sedangkan pada kenyataannya, jumlah proses yang ada bisa saja
melebihi 7 proses.
4.
IDEF0 lebih cocok dan lebih mudah digunakan untuk memodelkan permasalahan yang kompleks dan
luas, sedangkan DFD lebih aplikatif pada permasalahan yang relatif sederhana.
5.
DFD tidak menggambarkan urutan proses bisnis secara bertahap seperti pada IDEF0. Pada DFD, setiap
proses pada level yang sama memiliki posisi yang sama dan tidak berlaku berdasarkan suatu urutan
tertentu (bersifat paralel).
6.
Pada DFD, hubungan sistem dengan entitas eksternal hanya terbatas pada aliran data, padahal
kenyataannya, setiap proses yang terjadi dalam perusahaan pasti berinteraksi dengan banyak sekalientitas eksternal yang tidak hanya berupa pertukaran/aliran data saja.
7.
DFD tidak menunjukkan proses perhitungan, perulangan, dan pengambilan keputusan yang terjadi.
Namun demikian, Data Flow Diagram (DFD) juga memiliki beberapa aspek kelebihan yang tidak dimiliki
oleh diagram proses bisnis pada IDEF0.
1.
DFD memberikan gambaran aliran data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan sangat terperinci
sehingga perusahaan dapat lebih engan mudah melakukan perancangan sistem informasi dengan data
flow diagram ini.
2.
DFD disusun dengan mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dari level paling atas hinga paling
bawah, sehingga penggunaan sumber daya yang dibutuhkan dalam hal teknologi informasi dapat lebih
efisien dan efektif.
3.
DFD menggambarkan dokumentasi proses bisnis secara lengkap melalui database-database, dimana
pada IDEF0 tidak dijelaskan mengenai sistem dokumentasi dan penyimpanan data ini. Database yang
ada pada DFD ini dapat memudahkan perusahaan untuk mencari data dan dokumen yang dibutuhkan
dan menyajikan data yang membantu pembuatan laporan dengan lebih rapi an terstruktur.
4. DFD juga memungkinkan perusahaan untuk memiliki suatu standardisasi dan regulasi terkait
penyimpanan dan penggunaan data, karena aliran pemberian dan penerimaan informasi tergambar
jelas pada DFD, tidak seperti pada IDEF0 yang hanya menggambarkan aliran secara umum.
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
28/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 28
5. DFD dapat cocok digunakan oleh system analyst dan system designer/builder karena DFD dapat
menyatakan data storage dan entitas sehingga membuat informasi lebih siap ke tahap pengembangan
6.
DFD memberikan gambaran proses yang terjadi secara mendetail, sehingga sangat baik digunakan
untuk menjelaskan dan memecahkan masalah dengan tingkat kompleksitas rendah.
7.
Keterkaitan antarproses pada DFD sangat mudah untuk dilihat dan untuk mengakses proses-proses
yang saling berkaitan, kita hanya perlu meng-klik proses terkait, tidak seperti pada IDEF0 dimana
fungsi call harus dicari dan ditelusuri secara manual oleh pembaca terkait.
8. Secara fisik, DFD lebih mudah untuk dibaca dan dimengerti karena kita dapat mengatur panah-panah
dan aliran data sehingga tidak saling bertumpuk seperti pada IDEF0.
9.
DFD memiliki konsistensi data dan penamaan yang lebih baik daripada IDEF0, karena penamaan dan
komponen aliran data yang berbeda dapat langsung teridentifikasi sebagai suatu error .
10. DFD memiliki hubungan antara diagram induk dengan diagram anak yang lebih jelas daripada IDEF0,
karena pada DFD diagram anak dapat dengan mudah diakses dengan meng-klik proses induk yang
sesuai, sehingga terlihat dengan jelas proses apa yang menjadi diagram induknya dan begitu pula
sebaliknya. Namun dalam IDEF0, keterangan mengenai diagram induk hanya ada pada diagram title
dan diagram yangs esuai harus dicari secara manual (tidak bisa langsung di-klik).
3.3 Analisis Error dan Warning pada Pembuatan DFD di Power Designer
Pembuatan DFD yang tidak sesuai dengan aturan yang ada akan menimbulkan error dan warning. Jika
model yang dibangun memiliki kesalahan tersebut, maka keseluruhan model akan berhenti. Hal lain yang dapat
terjadi juga adalah sistem informasi yang diaplikasikan akan berhenti berjalan. Dalam praktikum ini, pembuatan
DFD menggunakan Power Designer tidak menghasilkan error tetapi terdapat 24 warning. Warning yang muncul
dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu :
Input Flow or Output Flow Missing
Peringatan ini muncul diakibatkan adanya proses yang tidak memiliki input atau output karena
terdapat jumlah minimal yaitu 1. Cara mengkoreksi peringatan ini dapat dilakukan dengan menambah
flows yang kurang kedalam process yang bermasalah. Dalam menghadapi peringatan ini tidak dapat
dilakukan automatic correction. Peringatan ini muncul karena DFD didekomposisi menjadi lebih detail
pada beberapa tingkat. Jika DFD tidak didekomposisi dengan terlalu detail , maka peringatan input flow
or output flow missing dapat diminimasi.
Process with incoherent data accesses
Peringatan ini muncul diakibatkan adanya data pada flow yang tidak terdapat pada sumber
atau proses yang dituju. Cara mengkoreksi peringatan ini dapat dilakukan dengan memasukkan data
dari flow kedalam sumber dan proses tujuan. Peringatan ini juga dapat diselesaikan dengan automatic
correction yang akan secara otomatis menambahkan data pada flow pada sumber dan proses tujuan.
Peringatan ini muncul dikarenakan program Power Desinger tidak dapat mengeliminasi data-data yang
sebenarnya sejenis dan tidak dapat mengindentifikasi data mana yang sebenarnya berasal dari suatu
flow . Peringatan ini muncul karena terjadinya duplikasi data pada database yang banyak membuat
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
29/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 29
data yang sama. Kegagalan mengeliminasi data yang sama ini menyebabkan jumlah peringatan yang
muncul menjadi banyak.
3.4 Analisis Penamaan dan Penghilangan Proses pada DFD di Power Designer
Pada saat melakukan proses transformasi proses-proses dari diagram IDEF0 ke DFD, perlu dilakukan
beberapa penyesuaian terkait dengan penamaan dan proses yang dilakukan. Hal ini dibutuhkan karena pada
iDEF0, proses digambarkan secara umum, sedangkan pada DFD, proses dan aliran yang dilakukan berkaitan
dengan pengolahan dan penyimpanan data pada sistem informasi. Transformasi yang dilakukan bisa berbagai
macam dan hal ini ditunjukkan dengan keterangan warna yang berbeda-beda pada tabel transformasi proses di
bawah ini.
Tabel 6 Transformasi Proses dari IDEF0 ke DFD
No Proses IDEF0 Kode Proses DFD
1 Mengelola Logistik 1 Mengelola Logistik PT. Kereta Kayu Mainan Jaya
2 1.1 Mengelola Jalinan Kemitraan dengan Supplier
3 Mengelola Pengadaan 1.2 Mengelola Pengadaan
4 Mengelola Pergudangan 1.3 Mengelola Pergudangan
5 Mengelola Pendistribusian 1.4 Mengelola Pendistribusian
6 1.1.1 Mengelola Pendataan Supplier
7 1.1.2 Mengelola Hubungan Kemitraan
8 Mengelola Rencana Pengadaan 1.2.1 Mengelola Rencana Pengadaan
9 Mengelola Kerja sama Dengan Supplier
10 Mengelola PO dan DO 1.2.2 Mengelola PO dan DO
11 Mengevaluasi Pengadaan 1.2.3 Mengelola Evaluasi Pengadaan
12 Menerima Barang Dari Supplier 1.3.1 Mengelola Penerimaan Barang dari Supplier
13 Mengelola Inventori 1.3.2 Mengelola Inventory
14 Mengevaluasi Pergudangan 1.3.3 Mengelola Evaluasi Pengadaan
15 Mengambil Barang 1.4.1 Mengelola Pengambilan Barang
16 Menyiapkan Pengiriman 1.4.2 Mengelola Persiapan Pengiriman
17 Mengirim Barang 1.4.3 Mengelola Pengiriman Barang
18 Mengevaluasi Distribusi 1.4.4 Mengelola Evaluasi Distribusi
Dapat dilihat pada tabel diatas terdapat 4 warna yang berbeda, yaitu hijau, biru, orange, dan putih.
Keempat warna tersebut menggambarkan bentuk transformasi yang berebda-beda. Warna hijau digunakan
untuk menggambarkan transformasi dimana di dalamnya terjadi perubahan nama proses. Perubahan ini hanya
dilakukan untuk melakukan penyesuaian diksi maupun kata kerja, dengan tidak menghilangkan maupun
mengubah esensi utama dari proses terkait. Warna biru digunakan untuk menunjukkan transformasi yang
dilakukan dengan menambahkan proses baru pada DFD yang sebelumnya tidak ada pada IDEF0. Sebaliknya,
warna orange digunakan untuk menunjukkan transformasi yang dilakukan dengan melakukan penghilangan
atau penghapusan proses pada IDEF0 sehingga proses terkait tidak ada lagi di DFD. Terakhir, warna putih
digunakan ketika proses transformasi dari IDEF0 ke DFD tidak melibatkan perubahan apa-apa.
Pada DFD level 0, atau yang biasa juga dikenal dengan context diagram, terdapat satu transformasi yang
berwarna hijau (lihat poin 1). Perubahan nama yang dilakukan ini bertujuan untuk memperjelas kegiatan
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
30/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 30
logistik yang akan dijabarkan lebih mendetail pada DFD, yaitu khusus pada sistem pengelolaan logistik pada PT
Kereta Kayu Mainan (KKM) Jaya.
Selanjutnya, pada DFD level 1, terjadi penambahan satu proses baru, yaitu menjalin hubungan
kerjasama dengan supplier. Awalnya, proses ini merupakan bagian dari proses mengelola pengadaan. Namun
karena terdapat aturan bahwa minimum proses yang ada pada level 1 adalah sebanyak 4 proses, oleh karenaitu dilakukan pemecahan atau pemisahan dari kedua proses ini. Selain itu, kedua proses ini dipandang sebagai
dua kegiatan yang berbeda dan masing-masing memiliki kegiatan/proses di level bawahnya yang berbeda pula.
Sedangkan pada ketiga proses lainnya, yaitu mengelola pengadaan, mengelola pergudangan, dan mengelola
pendistribusian, tidak dilakukan perubahan apa-apa sehingga dapat dilihat pada tabel bahwa keterangan warna
yang digunakan adalah putih. Hal ini dilakukan karena ketiga proses tersebut dirasa sudah sesuai dengan DFD
yang ingin dibuat, baik dari segi logika dekomposisi proses mauppun dari segi penamaan.
Pada DFD level 2, terdapat berbagai penambahan, pengurangan, maupun pergantian nama. Dalam poin
6 dan 7, terjadi penambahan proses bisnis karena proses ini merupakan pengembangan dari proses yang telah
dipecah pada level sebelumnya, yakni mengelola jalinan kemitraan dengan supplier. Sebelumnya, pengelolaankerja sama dengan supplier tersebut menjadi bagian dari proses pengelolaan pengadaan. Namun karena jalinan
kemitraan akhirnya dikelola secara terpisah, maka pengeloaan kerja sama dengan supplier harus dihapuskan
dari proses pengelolaan pengadaan. Adapun untuk poin 11-12 dan 14-18 hanya dilakukan perubahan nama
untuk menyesuaikan diksi maupun kata kerja, dengan tidak menghilangkan maupun mengubah esensi utama
dari proses tersebut.
3.5 Analisis Keterkaitan Antar Modul
Berikut ini bagan keterkaitan modul 5 dengan modul lainnya :
Gambar 6 Bagan Keterkaitan Antar Modul
Modul 4
Modul 5 - 7
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
31/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 31
Gambar 7 Ouput Modul 4 - 6
Modul 5 Pemodelan Proses Bisnis merupakan bagian awal dari perancangan sistem informasi
manajemen sederhana dalam sebuah perusahaan, termasuk PT. KKM Jaya. Modul ini memerlukan input berupa
IDEF 0 yang didapatkan dari Modul 4. IDEF 0 tersebut digunakan sebagai acuan dalam proses pembuatan
context diagram, decomposition diagram, dan data flow diagram level 1 dan 2. Lalu, output dari modul ini akan
menjadi input untuk modul 6 dalam pembuatan entity relationship diagram.
•
IDEF 0
Output
Modul 4
•Context Diagram
•DecomposisitionDiagram
•DFD Level 1 & 2
Output
Modul 5•
EntityRelationshipDiagram
Output
Modul 6
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
32/36
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
33/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 33
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Sistem informasi adalah pengaturan sekelompok elemen-elemen yang terdiri atas sekumpulan orang,
proses, data, dan teknologi informasi (hardware/software, network) yang saling berinteraksi untuk mendukung
dan meningkatkan kegiatan operasional bisnis maupun penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan.
Sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi transaction processing system (TPS), Management Information
System (MIS), Decision Support System (DSS), Executive Information System (EIS), dan Expert System. Pelaku
dari sistem informasi adalah system owners, system users, system designer, system builders, system analyst,
dan IT vendors and consultant.
Pendekatan yang dilakukan dalam analisis dan perancangan sistem informasi. Pada praktikum kali ini
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat model-driven, yaitu structured analysis (process
centered) yang menitikberatkan pada analisis proses baru kemudian analisis data. Information engineering
(data centered) adalah metode yang menitikberatkan pada analisis data baru kemudian analisis proses.
Pendekatan terakhir adalah object oriented method dimana data dan proses diintegrasikan dalam sebuah
objek.
Pada praktikum ini dibuat pemodelan proses bisnis dalam merancang sistem informasi manajemen
sederhana dalam sebuah perusahaan manufaktur. Perancangan ini dilakukan dengan mentransformasikan
proses bisnis dari IDEF0 ke Data Flow Diagram. Kemudian dilakukan analisis dan perancangan sistem informasi
dengan menggunakan pendekatan model-driven. Pada pendekatan tersebut dirancang context diagram, DFD,
decomposition diagram, dan data dictionary.
4.2 Saran
4.2.1 Saran untuk Praktikum
Praktikum modul 5 ini sudah baik. Praktikum diisi dengan tutorial untuk menggunakan software power
designer sehingga praktikan dapat menggunakannya. Namun, hanya dalam waktu satu jam dalam mempelajari
software yang baru, dirasa waktu tersebut tidak cukup. Baiknya, sebelumnya, tutorial bisa dicantumkan dalam
modul atau disertakan pada saat pemberian software pada forum. Dengan demikian, praktikan akan dapat
mempersiapkan praktikum. Apabila hal ini tidak mungkin, baiknya presentasi dari asisten pada saat praktikum
dapat diberikan kepada praktikan agar dapat dilihat kembali sebagai bahan atau landasan mengerjakan Data
Flow Diagram.
Modul sudah cukup jelas dalam hal konsep yang dibutuhkan dalam mengerjakan modul 5 ini. Hanya
saja, dalam hal aliran data, tidak dijelaskan aturan, apa saja yang tidak boleh dilakukan, apa saja yang dapat
dilakukan ketika menggunakannya secara aplikatif. Terlebih, salah satu kelas yang mendukung praktikum ini,
yaitu Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, materi yang diajarkan di kelas belum sampai tahap seperti
praktikum.
4.2.2 Saran untuk Perusahaan
PT Kereta Kayu Mainan Jaya diharapkan dapat menggunakan sistem informasi yang telah dirancang. Hal
ini tentu tidak sepenuhnya mutlak harus dipakai mentah-mentah. Konsep yang dibawa dapat direvisi kembali
setelah dicocokkan dengan kebutuhan atau kapasitas yang dimiliki perusahaan pada kenyataannya.
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
34/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 34
Dalam scenario pada modul sebelumnya, tidak dijelaskan dengan detil kondisi keseluruhan perusahaan.
Jadi, harapannya, kemudian hari dapat ditinjau kembali kondisi perusahaan secara keseluruhan, komprehensif
dan detil sehingga pembuatan konsep sistem informasi bagian logistik ini dapat lebih aplikatif. Kemudian,
diharapkan perusahaan dapat melihat keseluruhan rancangan sistem informasi yang dibuat, tidak hanya bagian
logistik saja, tetapi bagian lain serta diharapkan dapat didiskusikan bersama demi rancangan sistem informasi
PT KKM JAYA yang lebih baik.
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
35/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
13412009 – 13412037 – 13412067 – 13412094 35
DAFTAR PUSTAKA
Yen Yen, Siow, dan Ibrahim, Roszianti. 2010. A Formal Model for Data Flow Diagram Rules. Johor : ARPN
Journal of Systems and Software. Department of Software Engineering, UTHM.
Asisten Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan (LSIK) ITB. Modul 5 PPST III: Pemodelan Proses Bisnis.
https://opengamma-docs.atlassian.net/wiki/display/DOC210/System+Data+Flow+diagram+and+explanation
(diakses pada 1 April 2015 pukul 10.41 WIB)
http://belajar-industri.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-dfd-vs-idef0.html (diakses pada 1
April 2015 pukul 15.38 WIB)
https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-
lain%E2%80%A6/ (diakses pada 1 April 2015 pukul 15.39 WIB)
https://opengamma-docs.atlassian.net/wiki/display/DOC210/System+Data+Flow+diagram+and+explanationhttps://opengamma-docs.atlassian.net/wiki/display/DOC210/System+Data+Flow+diagram+and+explanationhttp://belajar-industri.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-dfd-vs-idef0.htmlhttp://belajar-industri.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-dfd-vs-idef0.htmlhttps://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/https://mrdaniels.wordpress.com/2008/12/08/antara-idef0-dfd-erd-dan-diagram-%E2%80%93-diagram-yang-lain%E2%80%A6/http://belajar-industri.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-dfd-vs-idef0.htmlhttps://opengamma-docs.atlassian.net/wiki/display/DOC210/System+Data+Flow+diagram+and+explanation
8/18/2019 Ppst3 Modul5 Kelompok09 Laporan
36/36
MODUL 5 PPST 3: PEMODELAN PROSES BISNIS Fatharani Annisa Azka / 13411035
LAMPIRAN