52
PRESENTASI KASUS FRAKTUR BASIS CRANII, CONTUSIO SEREBRI DAN EDEMA SEREBRI Desty Dwianti G1A209175 Hananingtyas Idasa G1A209180 Pembimbing : dr. Tendi Novara Sp.An

ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

PRESENTASI KASUSFRAKTUR BASIS CRANII,

CONTUSIO SEREBRI DAN EDEMA SEREBRI

    

Desty Dwianti G1A209175Hananingtyas Idasa G1A209180

  

Pembimbing :dr. Tendi Novara Sp.An

  

Page 2: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

LAPORAN KASUSLAPORAN KASUSA.IDENTITAS PASIENA.IDENTITAS PASIENNama : Sdr. AJenis Kelamin : Laki-lakiUsia: 19 tahunBerat Badan : 60 kgTinggi Badan: 170 cmAgama : IslamAlamat : Kedung Winangun RT

1/RW 6 KlirongWaktu Masuk : 18 Desember

2011 No. RM : 881308

Page 3: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

KRONOLOGI CERITAKRONOLOGI CERITA18 Desember 2011Sdr. A mengalami kecelakaan

antara motor dengan motor. Pasien dirawat di Rumah Sakit Walet Cirebon dan dirujuk ke RSMS pada tanggal 18 Desember 2011 pukul 13.30 atas indikasi penurunan kesadaran disertai mual, keluar darah dari hidung dan telinga kanan

Page 4: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

PPemeriksaan Fisikemeriksaan FisikDilakukan tanggal 22 Desember 2011, pukul 14.00 WIB.

1. Status generalisKeadaan umum : LemahKesadaran : E1M3V ventilatorTanda vitalTekanan darah : 133/60 mmHgNadi : 60 kali/menit, reguler isi dan tegangan cukupRespirasi : 28 kali/menit, regulerSuhu : 39⁰CBerat Badan : 60 kgTinggi badan : 170 cm

Page 5: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Kepala : vulnus laceratum (+), brill hematoma (+/+)Mata : Edema palpebra (+/+), konjungtiva anemis sdn sklera ikterik tidak ada, pupil kanan dan kiri anisokor 5 mm/ 3mm, reflek cahaya -/-Telinga : Bentuk normal, Otorhea (+/-)Hidung : Bentuk normal, deviasi tidak ada, epistaksis +/+Mulut : Bibir tidak sianosisLeher : Kelenjar getah bening leher tidak teraba.ParuInspeksi : Bentuk normal, simetris statis dan dinamis, retraksi tidak ada.Palpasi : Fremitus vokal kanan-kiri sama.Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.Auskultasi: Vesikuler kanan dan kiri, ronki tidak ada, wheezing tidak ada.

Page 6: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

JantungInspeksi :Ictus cordis tidak terlihat.Palpasi :Ictus cordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra.Perkusi :Batas kanan di ICS 4 linea parasternal dekstra Batas kiri di ICS 5 linea midklavikula sinistra Batas atas di ICS 2 linea parasternal sinistraAuskultasi :Bunyi jantung I dan II regular, murmur tidak ada, gallop tidak ada.AbdomenInspeksi : tidak ada jejas di perutAuskultasi : Bising usus positif normal.Palpasi : Supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba.Perkusi : TimpaniEkstremitas : Akral hangat, udema tidak ada, sianosis tidak ada, Capilary reffil time kurang dari 2 detik

Page 7: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

PPemeriksaan Penunjangemeriksaan PenunjangPemeriksaan Laboratorium tanggal : 18 Pemeriksaan Laboratorium tanggal : 18 DesemberDesember 2011 2011

Darah lengkap Nilai normal

Hemoglobin 10,0 13-16 g/dl

Leukosit 17630 4800-10.800 /ul

Hematokrit 30 ♂: 40-48 %, ♀: 37-43%

Eritrosit 3,6 ♂: 4,5-5,5 jt/ul, ♀: 4-5 jt/ul

Trombosit 197.000 150.000-400.000 /ul

Kimia klinik

SGOT 75 14-36 U/L

SGPT 44 9-52 U/L

Ureum Darah 32,0 14,98-38,52 mg/dL

Kreatinin Darah 1,21 0,60-1,00 mg/dL

Glukosa Sewaktu 123 ≤ 200 mg/dL

Natrium 144 136-148 mmol/L

Kalium 3,3 3,5-8,1 mmol/L

Klorida 103 98-107 mmol/L

Page 8: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

CT-Scan Kesan: Tampak lesi hiperdens di Regio Fronto Temporal dextra bentuk irregular dengan perfocal oedema luas dengan salt and paper.Mid line shifting + ke kiri ±1/2 cm. Sisterna ambien terbuka.Sistem ventrikel asimetris dengan ventrikel lateral dextra terdorong ke kiri. Gyrus sulcus tidak jelas.

Page 9: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

C. DIAGNOSISFraktur Basis Cranii fossa anterior et media, Contusio Serebri dan Oedema Serebri

Page 10: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN1. Dokter umum IGD konsul ke Bagian

Bedah Saraf Instruksi dari Bedah Saraf:

a. Rawat ICUb. Informed consent keluargac.Head up 30ºd.IVFD Kaen Mg3 2000 cc/24 jame.Rehidrasi cairan 1 Lf. Ceftriaxone 2x2 gr’g.Ketorolac 3x1 Amph.Ranitidin 2x1 Ampi.Piracetam 3x1 Ampj.Fenitoin 3x100 mgk.Vit K 3x1 Amp 

Page 11: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

l.Manitol 6x150 ccm.Transam 3x1 Amp 

2. Dokter umum IGD konsul ke Bagian Anastesia.Instruksi dari Anastesib.ACC rawat ICUc. Pasang Ventilator

Page 12: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium tanggal : 19 tanggal : 19 DesemberDesember 2011 2011

Darah lengkap Nilai normal

Hemoglobin 7,5 13-16 g/dl

Hematokrit 23 ♂: 40-48 %, ♀: 37-43%

PT 14 (11,5-15,5)

APTT 30,3 (25-35)

Kimia klinik

Ureum Darah 29,7 14,98-38,52 mg/dL

Kreatinin Darah 0,92 0,60-1,00 mg/dL

Glukosa Sewaktu 97 ≤ 200 mg/dL

Kalsium 7,8

Page 13: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium tanggal : 20 tanggal : 20 DesemberDesember 2011 2011

Kimia klinik

Natrium 150 136-148 mmol/L

Kalium 3,3 3,5-8,1 mmol/L

Klorida 106 98-107 mmol/L

Kalsium 8,1

Pemeriksaan Laboratorium tanggal : 23 Desember 2011

Darah lengkap Nilai normal

Hemoglobin 11,0 13-16 g/dl

Leukosit 15480 4800-10.800 /ul

Hematokrit 34 ♂: 40-48 %, ♀: 37-43%

Eritrosit 3,9 ♂: 4,5-5,5 jt/ul, ♀: 4-5 jt/ul

Trombosit 198.000 150.000-400.000 /ul

Page 14: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Laporan rawat di ICULaporan rawat di ICU18 Desember 2011

20.00 WIB Pasien baru, terpasang monitor, tanda vital, dan NRM. Pasien tampak sesak napas, panas dan keadaan

umum lemah.

TD : 102/84 SPO₂: 99 %

N : 108 X /menit

RR : 39 x /menit

S : 39ºC

24.00 Pemberian ketorolac 1 ampul,Piracetam 1ampul, Phenitoin 100mg, Vit.K 1 ampul, Transamin 1 ampul,

Manitol 150cc

TD : 146/67 mmHg SPO₂: 98 %

N : 122 X /menit

RR : 31 x /menit

S : 38,4 ºC

Page 15: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

19 Desember 2011

08.00 WIB Pasien sesak nafas, panas. Keadaan umum lemah, gelisah. RR : NRM, VS : tidak stabil,

takikardi

VS :

TD : 112/53 SPO₂: 99 %

N : 69 X /menit

RR : 19 x /menit

S : 37,6 ºC

Injeksi obat Ketorolac 1 amp, Piracetam 1 amp, Phenitoin 100 mg,Vit K 1 amp22.00 Keadaan umum : jelek, vital sign tidak stabil.

Tekanan darah tinggi,terpasang antrain pump.

VS :

TD : 160/77 SPO₂: 98%

N : 112 X /menit

RR : 38 x /menit

S : 38,6 ºC

Ceftriaxon 2 gram, rantin 1 ampul,Manitol 150cc. Mengatur balance cairan per 6 jam

Page 16: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

20 Desember 2011

08.00 Keadaan umum jelek, lemah

TD : 145/52 SPO₂: 96 %

N : 72 X /menit

RR : 24 x /menit

S : 38,9

Injeksi obat Ketorolac 1 amp, Piracetam 1 amp, Phenitoin 100 mg,

Vit K 1 amp

10.00 VS :

TD : 123/40 SPO₂: 97 %

N : 89 X /menit

RR : 18 x /menit

S : 38,9

Injeksi obat Ceftriaxone 2 gr, Rantin 1 amp, Transamin 1 amp ,

Manitol 150 cc

Page 17: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

12.00 TD : 124/53 SPO₂: 99 %

N : 93 X /menit

RR : 36 x /menit

S : 41

Injeksi obat

Antrain ekstra 1 amp

13.00 TD : 91/44 SPO₂: 100 %

N : 165 X /menit

RR : 41 x /menit

S : 40,2

Loading 500 cc RL

14.00 VS :

TD : 102/51 SPO₂: 87 %

N : 166 X /menit

RR : 32 x /menit

S : 42

Page 18: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

22 Desember 2011

08.00 Keadaan umum jelek, lemah

VS :

TD : 134/55 SPO₂: 100 %

N : 57 X /menit MAP: 83

RR : 27 x /menit

S : 38,9

Injeksi obat Ketorolac 1 amp, Piracetam 1 amp, Phenitoin 100 mg, Vit K 1

amp

18.00 KU : Lemah

VS :

TD : 146/70 SPO₂: 97 %

N : 113 X /menit MAP: 113

RR : 38 x /menit

S : 39,8 ºC

Injeksi obat

Tramadol 1 amp

Page 19: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

21 Desember 2011

08.00 Keadaan umum jelek, lemah

VS :

TD : 146/70 SPO₂: 94 %

N : 98 X /menit

RR : 38 x /menit

S : 38,6

Injeksi obat Ketorolac 1 amp, Piracetam 1 amp, Phenitoin 100 mg, Vit K 1 amp

22.00 Keadaan umum : jelek,

Tekanan darah masih tinggi, takikardi

VS :

TD : 144/55 SPO₂: 99 %

N : 100 X /menit

RR : 31 x /menit

S : 38,6 ºC

Ceftriaxon 2 gram, rantin 1 ampul. Mengatur balance cairan per 6 jam

Page 20: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

23 Desember 2011

12.00TD : 124/53 SPO₂: 99 %

N : 93 X /menit MAP: 76

RR : 36 x /menit

S : 41

Injeksi obat

Antrain ekstra 1 amp

13.00 VS :

TD : 91/44 SPO₂: 100 %

N : 165 X /menit MAP: 53

RR : 41 x /menit

S : 40,2

Loading 500 cc RL

Page 21: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

14.15 VS :

TD : 67/34 SPO₂: 85 %

N : 106 X /menit

RR : 14 x /menit

S : 42

15.00 VS :

TD : 60/30 SPO₂: 83 %

S : 40Apneu dilakukan bagging

DC: 50 cc berwarna orange pekat

15.12 Dinyatakan meninggal

Page 22: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

BAB IIBAB IITINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKADEFINISI

Cedera kepala adalah trauma mekanik pada kepala yang terjadi baik secara langsung atau tidak langsung yang kemudian dapat berakibat pada gangguan fungsi neurologis, fungsi fisik, kognitif, psikososial, yang dapat bersifat temporer ataupun permanent.

Page 23: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

SCALP

SKIN

CONNECTIVE TISSUE

APONEUROSIS/GALEA

LOOSE AREOLAR TISSUE

PERICRANIUM

ANATOMI

Page 24: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt
Page 25: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

KLASIFIKASI CEDERA KEPALA

MEKANISME

TUMPUL

TAJAM(PENETRATING)

KLL

TRAUMA TEMBAKTRAUMA TUSUK

Page 26: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

BERATNYA CEDERA

RINGAN:GCS 14 - 15SEDANG:GCS 9 - 13BERAT :GCS 3 - 8

MORFOLOGI

FRAKTUR KRANIUM linear terbuka/tertutup depresi

basis cranii

LESI INTRAKRANIALFokal : EDH,SDH,ICH,IVHDifus : kontusio

Page 27: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

FRAKTUR BASIS CRANIIFRAKTUR BASIS CRANIIFossa crania anterior Pasien dapat

mengalami epistaksis dan terjadi rhinnore atau kebocoran CSF yang merembes ke dalam hidung. Fraktur yang mengenai pars orbita os frontal mengakibatkan perdarahan subkonjungtiva (raccoon eyes atau periorbital ekimosis)

- Fossa crania mediasering terjadi (otorrhea) Bocornya CSF dan keluarnya darah dari canalis acusticus externus

Page 28: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Pada fraktur fossa cranii posterior darah dapat merembes ke tengkuk di bawah otot otot postvertebralis

Page 29: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Tanda-tanda fraktur basis Tanda-tanda fraktur basis kraniikranii

Page 30: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

FRAKTUR BASIS FRAKTUR BASIS CRANIICRANII

Page 31: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Kontusio serebri (Memar otak )Merupakan perdarahan kecil /

ptechie pada jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah kapiler. Hal ini bersama-sama dengan rusaknya jaringan saraf atau otak yang akan menimbulkan edema jaringan otak di daerah sekitarnya

Page 32: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt
Page 33: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

EDEMA SEREBRIEdema serebri atau edema otak adalah keadaan patologis terjadinya akumulasi cairan di dalam jaringan otak sehingga meningkatkan volume otak. Dapat terjadi peningkatan volume intraseluler maupun ekstraselulerpeningkatan tekanan intrakranial menyebabkan menurunnya cerebral blood flow (CBF)

Edema serebri dapat menyebabkan sakit kepala, penurunan kesadaran, muntah, pupil edema, Herniasi

Page 34: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt
Page 35: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Pupil mataPupil mata

Page 36: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

E.E.PENANGANAN KEGAWATDARURATANPENANGANAN KEGAWATDARURATAN

Primary Survey1. Pastikan Airway, Breathing, Circulation terjaga. ◦ Pemberian O2 tekanan tinggi ◦ Intubasi bila perlu

2. .Penilaian neurologis: Coma Scale (GCS). Respon pupil (ukuran, refleks cahaya) dan penilaian simetris ekstremitas harus secepatnya dinilai.3. Penilaian cedera organ lain.

Page 37: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt
Page 38: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt
Page 39: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

4. Penanganan terhadap peningkatan TIK.

Hiperventilasi. Jika terdapat bukti terjadinya herniasi transtentorial pada pasien, hiperventilasi sampai kadar PaCO2 sebesar < 30 mmHgTIK

Terapi diuretik. Dosis Mannitol : 1g/kgBB, [5x BB (kg)] ml larutan mannitol 20% dalam infus cepat selama 5 menit.

Page 40: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Posisi. Menaikkan posisi kepala 30-45o memfasilitasi drainase CSF dan menurunkan TIK.

Page 41: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

PEMBAHASANPasien mengalami trauma tumpul kepala yg mengakibatkan penurunan kesadaran disertai mual, keluar darah dari hidung dan telinga kanan

AirwayPada pasien ini mengalami penyumbatan jalan napas

Pembebasan jalan napas dengan pemasangan intubasi endotrakeal.

untuk mempertahankan jalan napas, memberikan ventilasi, oksigenasi, dan mencegah terjadinya aspirasi.

Page 42: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Breathing RR: 32 kali per menitSirkulasi, denyut nadi 128 kali per

menit kemungkinan disebabkan karena perfusi oksigen yang menurun di jaringan akibat terjadinya sumbatan jalan napas, gangguan ventilasi maupun akibat kehilangan darah akibat perdarahan aktif pada pasien.

Peningkatan tekanan darah pada fase akut merupakan respon kompensasi untuk mempertahankan perfusi serebral.

Page 43: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Pada keadaan ini, masih tetap diperlukan resusitasi cairan sedini mungkin untuk mencegah syok

Pemasangan kateter urin diperlukan untuk mengukur produksi urin.

Page 44: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Cedera kepala yang dialami oleh pasien ini masuk dalam klasifikasi cedera kepala berat. GCS (E1M3Vtube)

Perdarahan dari telingaakibat fraktur basis cranii fossa media

Perdarahan dari hidung akibat fraktur basis cranii fossa anterior.

Oedema periorbita dextra et sinistra juga merupakan tanda fraktur basis cranii.

Page 45: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Pada pemeriksaan juga ditemukan pupil anisokor, reflek cahaya negatif merupakan tanda herniasi

diakibatkan adanya penekanan pada N. III, A. serebri posterior, lobus temporalis dan unkus

Pada pasien ini mengalami muntah adanya peningkatan tekanan intracranial

Penggunaan manitol sebagai terapi yang digunakan untuk menurunkan peninggian tekanan intra kranial

Page 46: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Untuk mencegah secondary brain injury dengan mengambil langkah-langkah : pertahankan normovolemik, mencegah hipoksia, mencegah nyeri, mencegah infeksi, dan lakukan observasi terhadap vital sign dan GCS.

Page 47: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Perawatan di Intensif Care Unit (ICU).

Hal ini dikarenakan diperlukan pemantauan yang intensif disertai dengan penggunaan ventilator mekanik yang terdapat di ICU untuk menghindari adanya komplikasi yang didapat selama masa perawatan

Page 48: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Kriteria Rawat ICUKriteria Rawat ICUKriteria pertimbangan perawatan di ruang rawat intensif

Frekuensi napas

Denyut nadi

Tekanan darah

Suhu

Produksi urin

Derajat kesadaran

Oksigenasi

Asidosis

< 8 atau > 30.menit

<40 atau > 130/menit

<90 mmHg

Hipertermia (> 380C)

Hipotermi ( < 360C)

< 30 ml/jam selama 3 jam

Tidak respon dengan perintah

Saturasi oksigen <90% atau PaO2 <8kPa

(60 mmHg) meski dengan 60% oksigen

yang diinspirasi

pH<7,2, bikarbonat <20 mmol/L

Page 49: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Selama perawatan di ICU terdapat tanda-tanda yang mengarah terjadinya sepsis seperti :

1.Frekuensi jantung 140 x/menit (>90 x/menit)

2. Suhu tubuh 38,80C (>38,00C) 3.Frekuensi napas32 x/menit ( > 20

x/menit)4.Leukosit darah 17630 (>

12000/mm3)5. Oligouria (ukuran <0,5 cc/kgBB/jam,

berwarna orange pekat)

Page 50: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

Pasien terus mengalami penurunan kesadaran hingga akhirnya dinyatakan meninggal pada tanggal 23 Desember 2011 pulul 15.12 WIB.

Page 51: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt

BAB VBAB VKESIMPULANKESIMPULAN

Sdr.A 20 tahun, dirawat di Rumah Sakit Margono Soekarjo dengan indikasi Fraktur Basis Cranii, contusio Serebri, edema serebri

Penyebab kematian Sdr A. diduga karena terjadi sepsis pada perawatan hari ke -5 di Rumah Sakit Margono Soekarjo.

Setiap kejadian trauma tumpul pada kepala adalah trauma pada kepala yang tidak menembus tengkorak akan tetapi dapat bermanifestasi pada kasus fraktur tulang tengkorak, fraktur pada basis kranni ataupun tejadinya epidural hematoma dan subdural hematoma.

Page 52: ppt anestesi fraktur basis cranii.ppt