17
Kelompok 3 1. Anggun Fatmasari Yekti 2. Dien Rahmawati 3. Dwi Suci Hariyati 4. Fahmi Fil Ardli 5. Muhammad Hakam Al Hasby 6. Mustika Dinna Wikantari 7. Mutiara Putri Camelia 8. Nadira Juanti Pratiwi 9. Nurhayana 10.Putri Dina Indrisia 11.Shandy Seta Dwi Tama Tutor : Dr. Prabowo Modul II : ASUHAN ANTENATAL

Ppt Pleno Kelompok 3 Modul 2 Ske 3 Uhuy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modul 2 asuhan antenatal

Citation preview

PowerPoint Presentation

Kelompok 3 Anggun Fatmasari YektiDien RahmawatiDwi Suci HariyatiFahmi Fil ArdliMuhammad Hakam Al HasbyMustika Dinna WikantariMutiara Putri CameliaNadira Juanti PratiwiNurhayanaPutri Dina IndrisiaShandy Seta Dwi Tama

Tutor : Dr. Prabowo Soemarto, Sp. PA

Modul II : ASUHAN ANTENATAL

G4P3003, multigravida, usia 27 tahun, kehamilan dan persalinan yang lalu berlangsung normal dan tanpa komplikasi. Anak terkecil berusia 11 bulan. Merasa hamil 9 bulan datang dengan keluhan saat bangun tidur pagi tadi terjadi perdarahan per vaginam. Perdarahan berwarna merah segar dan sampai membasahi baju tidur. Pasien tidak mengeluh nyeri. Pada waktu kehamilan 7 bulan, kejadian ini pernah terjadi dan pasien pergi ke bidan dan perdarahan berhenti. Perdarahan pada saat itu tidak sebanyak sekarang. Kecurigaan diagnosa adalah plasenta previa.SkenarioKata/Kalimat Kunci 1. G4P3003 2. Wanita, 27 tahun3. Kehamilan dan persalinan sebelumnya normal4. Hamil 9 bulan5. Perdarahan per vaginam6. Perdarahan berwarna merah segar7. Tidak nyeri8. Pada kehamilan ke 7 bulan terjadi hal yang sama

Pertanyaan Jelaskan mengenai antenatal care dan bagaimana jadwal antenatal care yang dianjurkan!Bagaimana edukasi dalam peranan asuhan antenatal!Jelaskan resiko yang mungkin terjadi selama kehamilan dan apa saja faktor risiko yang menyebabkan perdarahan!Jelaskan kapan usia ideal untuk bereproduksi, jarak yang baik antar kehamilan dan bagaimana hubungan terjadinya perdarahan dengan jarak antar kehamilan yang dekat!Mengapa perdarahan yang terjadi tidak disertai nyeri!Apa hubungan antara riwayat kehamilan dan persalinan dengan kehamilan pasien pada sat ini!Mengapa perdarahan terjadi di pagi hari setelah bangun tidur? Bagaimana mekanismenya?Adakah hubungan perdarahan pada usia tujuh bulan dengan perdarahn saat ini?Jelaskan komplikasi pada kehamilanPlasenta previaSolusio plasentaRuptur uteri

Analisa MasalahG4P3003 Wanita usia 27 tahun Keluhan sekarang :merasa hamil 9 bulan Perdarahan pervaginam sejak tadi pagi perdarahan berwarna merah segar, tidak nyeriRPD : pada kehamilan anak sebelumnya pernah terjadi perdarahan seperti ini saat kehamilan 7 bulan, pasien kebidan dan perdarahan berhenti, tapi perdarahan saat itu tidak sebanyak sekarang. Pemeriksaan pasien Hb 9g%Fundus uteri 4 jari dibawah proccessus XyphoideusBerat Janin : 2750 gr DJJ 100 detak per menitTerlihat perdarahan aktif cukup banyak

ANATOMI REPRODUKSI WANITA

ORGAN EKSTERNAL ORGAN INTERNAL Tujuan dari Antenatal Care Memantau kemajuan kehamilan.Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.Mengenali secara dini adanya ketidak normalan / komplikasi yang mungkin terjadi selama hamilMempersiapkan persalinan cukup bulan.Mempersiapkan ibu untuk pemberian ASI Ekslusif.Peran ibu dan keluarga dalam kelahiran bayi.

Mengawasi ibu hamil.Merawat dan memeriksa ibu hamil.Menemukan penyakit ibu sejak dini yang mempengaruhi kesehatan janin serta berusaha mengobatinya.Mempersiapkan ibu dalam proses persalinan.Mempersiapkan ibu hamil agar dapat menyusui secara optimal.

Standar pelayanan Antenatal care1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2. Pemeriksaan tekanan darah 3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas) 4. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) 6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan 8. Test laboratorium (rutin dan khusus) 9. Tatalaksana kasus10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.Mekanisme Perdarahan1. karena isi rahim lebih cepat tumbuhnya dari rahim sendiri; akibatnya istmus uteri tertarik menjadi bagian dinding korpus uteri yang disebut segmen bawah rahim.2. Saat perdarahan bergantung pada kekuatan insersi plasenta dan kekuatan tarikan pada istmus uteri. 3. Perdarahan pada plasenta previa bersifat berulang-ulang karena setelah terjadi pergeseran antara plasenta dan dinding rahim9Hubungan perdarahan saat usia kehamilan 7 bulan dengan perdarahan pada saat ini

A. Implantasi plasenta normal. B. Plasenta letak rendah C. Plasenta previa partialis D.Plasenta Previa totalisPlacenta PreviaSolutio PlacentaRuptur UteriDefenisiPlasenta yg berimplantasi pada segmen bawah rahim sedemikianrupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.Lepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta ygberimplantasi normal pada kehamilan >22 minggu & sebelum anak lahir.Robekan pada uterus yang dapat ditemukan pada sebagian besar bagian bawah uterus.EtiologiParitas tinggiUsia lanjut Cacat rahim

- berperan dlm proses peradangan & kejadian atrofi di endometrium yg semuanya dipandang sbg faktor risiko terjadinya plasenta previa.1. Hipertensi menahun2. Pre-eklampsia3. Tali pusat pendek4. Trauma5. Tekanan rahim yang membesar pada vena cava inferior6. Uterus yang mengecil (hidramnion saat ketuban pecah, kehamilan ganda saat anak pertama lahir).

Terjadi akibat cedera atau anomali yg sudah ada sebelumnya dan dpt menjadi komplikasi dalam persalinan dengan uterus yang sebelumnya tanpa parut.Placenta PreviaSolutio PlacentaRuptur UteriEpidemiologiPlacenta Previa terjadi 37 kasus dari total 4781 persalinan terdaftar, atau kira-kira 1 diantara 125 persalinan terdaftar atau kira kira sekitar 0,3 0,5 % dari semua persalinan.

Sedangkan jumlah kematian perinatal yang diakibatkan oleh plasenta previa sekitar 0,03%.Solusio plasenta terjadi kira-kira 1 di antara 50 persalinan.

Solusio plasenta terjadi pada kira-kira 2,1 % dari seluruh persalinan, yg terdiri dari 14 % Solusio plasenta sedang, dan 86% solusio plasenta berat.Frekwensi ruptur uteri Indonesia berkisar antara 1:92 sampai 1:294 persalinan. Angka-angka ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju (antara 1:1250 dan 1:2000 persalinan).

Hal ini disebabkan karena rumah sakit rumah sakit di Indonesia menampung banyak kasus darurat dari luar.Placenta PreviaSolutio PlacentaRuptur UteriKlasifikasi1) Plasenta previa totalis : plasenta yg menutupi seluruh ostium uteri internum.2) Plasenta previa parsialis : plasenta yg menutupi sebagian ostium uteri internum.3) Plasenta previa marginalis : plasenta yg tepinya berada pd pinggir ostium uteri internum.4) Plasenta letak rendah : plasenta yg berimplantasi pada segmen bawah rahim1. Solusio placenta ringan.2. Solusio placenta sedang.3. Solusio placenta berat.

Klasifikasi ini dibuat berdasarkan tanda-tanda klinisnya, sesuai derajat terlepasnya placenta.1. Ruptur Uteri Traumatikdisebabkan oleh trauma dapat terjadi karena jatuh, kecelakaan seperti tabrakan dan sebagainya.2. Ruptur Uteri pada Parut Uteruspaling sering pada parut bekas seksio sesareaPlacenta PreviaSolutio PlacentaRuptur UteriGejala Klinis1. Perdarahan tanpa nyeri2. Perdarahan berulang3. Warna perdarahan merah segar4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah5. Timbulnya perlahan-lahan6. Waktu terjadinya saat hamil7. His biasanya tidak ada8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi9. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina10. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul11. Presentasi mungkin abnormal

1. Perdarahan yg disertai nyeri, juga diluar his.2. Anemi & syok, beratnya anemi & syok sering tak sesuai dgnbanyaknya darah yg keluar.3.Uterus keras spt papan & nyeri pegang karena isi uterus bertambah dgn darah yg berkumpul dibelakang placenta berakibat perenggangan uterus (uterus en bois).4. Palpasi sukar krn rahim keras.5. Fundus uteri semakin naik6. Bunyi jantung biasanya tak ada7. Perabaan ditemukan ketuban yg tegang terus menerus8. Sering ada proteinuri krn disertai preeclampsia

1. Syok, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun bahkan tidak terukur.2. Kadang-kadang ada perasaan nyeri yang menjalar ke tungkai bawah dan dibahu.3. Keluar perdarahan pervaginam yang biasanya tak begitu banyak.4. Nyeri tekan pada perut, terutama pada tempat yang robek.5. Biasanya denyut jantung janin sulit atau tidak terdengar lagi beberapa menit setelah rupturKesimpulan Berdasarkan diskusi kelompok kami, dan bimbingan dari tutor kami menyimpulkan pada skenario 3 modul asuhan antenatal ini dengan komplikasi yang paling mendekati pada skenario yaitu Placenta Previanamun untuk memastikan diagnosis pasti maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang.

THANK YOU DAFTAR PUSTAKAPrawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan Edisi Keempat Cetakan Ketiga. Jakarta: 1 PT. Bina Pustaka Sarwono PrawirohardjoKumar, Robbins, dan Cotran. 2007. Buku Ajar Patologi Edsi 7. Jakarta: EGCCunningham, Leveno, Bloom Hauth. 2012. Obstetri Williams Edisi 23. Jakarta: EGCLia Sawitri, Ririn H, Koni R.Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian hemoragik postpartum.The Journal of Midwaifery, Vol.1 No.3, November 2014.Cunningham, F. Gary.2006.Obstetri Williams Vol.1 Ed.21.Jakarta:EGCSudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.Jakarta: Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.Cunningham, F Gary. 2012. Obstetri Williams Volume 2 Edisi 23. Jakarta: EGC.Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Fadlun,Feryanto,Achmad.2012.Asuhan Kebidanan Patologis.Jakarta:Salemba MedikaMaryunani,Anik.2012. Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan.Jakarta :TIMYeyeh,Ai Rukiyah.2010.Asuhan Kebidanan Patologi.Jakarta:Trans Info MediaObstetric,William.Jakarta