15
Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage) Nico Nathaniel Sutanto (1221011) Willy Tanjaya STRUKTUR BANGUNAN TINGGI BETON Dosen: Cindrawaty L., S.T., M.Sc. (Eng), Ph.D.

PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Citation preview

Page 1: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Nico Nathaniel Sutanto (1221011)

Willy Tanjaya (1221018)

STRUKTUR BANGUNAN TINGGI BETON

Dosen:

Cindrawaty L., S.T., M.Sc. (Eng), Ph.D.

Page 2: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

ASTM C512-02: perubahan bentuk yang merupakan fungsi dari waktu akibat beban tetap yang

berlangsung terus-menerus.

Rangkak (creep) adalah penambahan regangan terhadap waktu akibat adanya beban yang bekerja.

Rangkak (Creep) Pengertian

Page 3: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Kekuatan Rangkak berkurang bila kenaikan kekuatan semakin besar.

Perbandingan campuran Bila volume pasta semen berkurang maka rangkak berkurang.

Agregat Rangkak bertambah bila agregat makin halus Perawatan Umur Kecepatan rangkak berkurang sejalan dengan umur beton

Rangkak (Creep)Faktor Penyebab

Page 4: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Komponen benda uji rangkak :1. Rangka Pemberi Beban Tekan

Harus mempunyai :

- Pelat-pelat landas pengaruh beton- Elemen penjaga besarnya beban- Batang bergulir penahan reaksi dari beban yang diberikan

Mampu memberikan dan menjaga besarnya beban tetap yang diisyaratkan kepada benda uji.

Ketidakrataan permukaan bidang tumpu pelat-pelat landas pengarah beban maksimal 0,001 inch (0,025 mm).

Pada penentuan rangkak untuk beberapa silinder uji yang ditumpuk dan dibebani secara simultan. Jarak antar pelat landas maksimal 70 inch. (1780 mm)

Rangkak (Creep)Benda Uji

Page 5: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

2. Beban Uji Masing-masing benda uji memiliki diameter 6+1/16 inchi (atau

150 + 1,6 mm), dengan panjang 11,5 inchi (292 mm). Jumlah benda uji untuk setiap macam campuran beton

minimal 2 buah untuk benda uji kuat tekan, 2 benda uji kontrol, 2 buah untuk benda uji rangkak.

3. Beban Tekan Maksimal 40 % dari kuat tekan rata-rata pada umur awal

pembebanan. Dapat diawali pada umur :

- 28 hari, untuk keperluan membandingkan potensi rangkak dari beton yang berbeda-beda.- 2 hari, 7 hari, 90 hari, dan 1 tahun, untuk meneliti perilaku rangkak yang lengkap pada beton tertentu.

Rangkak (Creep)Benda Uji

Page 6: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Prosedur Pengujian Pembacaan regangan minimal sebagai berikut :

1. Sesaat setelah pemberian beban mencapai intensitas beban yang direncanakan.

2. 2 jam sampai 6 jam kemudian.

3. Setiap hari selama 1 minggu.

4. Mingguan selama 4 minggu.

5. Bulanan selama 1 tahun.

6. Setelah pelepasan beban :

- Sesaat setelah beban dilepaskan.

- 2 jam sampai 6 jam kemudian.

- setiap hari selama 1 minggu.

Rangkak (Creep)Benda Uji

Page 7: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Rangkak (Creep)Benda Uji

Page 8: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Susut: perubahan volume yang tidak berhubungan dengan beban atau berkurangnya volume elemen beton jika terjadi kehilangan uap air karena penguapan.

Perubahan bentuk akibat susut (shrinkage) akan memungkinkan terjadinya retak pada beton karena beton menjadi sangat lemah dalam menahan peningkatan tegangan pori pada beton.

Susut (Shrinkage)Pengertian

Page 9: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Agregat sebagai penahan susut pasta semen Faktor air semen (semakin besar volume semakin besar pula efek

susut) Ukuran elemen beton (kelajuan dan besarnya susut akan

berkurang bila volume elemen betonnya semakin besar) Kondisi lingkungan Banyaknya penulangan Bahan tambahan

Faktor Penyebab Susut (Shrinkage)

Page 10: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Struktur beton bertulang tidak bisa lepas dari pengaruh rangkak dan susut, akan tetapi selama ini pengaruh rangkak dan susut tersebut jarang diperhitungkan.

Masalah rangkak dan susut secara teoritis dapat dipisahkan , tapi secara praktis sulit dipisahkan karena keduanya terjadi secara "simultan" dan menimbulkan pengaruh yang sama terhadap beton bertulang yaitu menambah deformasi beton yang sejalan dengan waktu.

Regangan rangkak dan susut akan bertamban besar sejalan dengan waktu, tapi kecepatan pertambahan besar regangan rangkak dan susut akan berkurang sejalan dengan waktu.

Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Page 11: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Perumusan untuk menentukan besar koefisien rangkak dan regangan susut dapat digunakan metode-metode seperti ACI, AS 3600, CEB-FIP, PBI 1971, Rusch – Jungwirth.

Beberapa peneliti, antara lain Gilbert, Koutsoukis, dan Khor, telah melakukan studi perbandingan berbagai model untuk perhitungan rangkak dan susut pada beton, termasuk perumusan yang diberikan oleh peraturan beton seperti AS 3600, ACI 209, CEB-FIP.

Hasil studi menghasilkan kesimpulan bahwa perumusan AS 3600 memberikan nilai yang merupakan rata-rata dari model yang lainnya.

Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Page 12: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)Perumusan Rangkak (AS 3600)

Page 13: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)Perumusan Susut (AS 3600)

Page 14: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10699-Paper.pdf http://tatangw.blogspot.co.id/2010/06/beton-1.html https://taramikacich.wordpress.com/2012/10/25/beton/

Daftar Pustaka

Page 15: PPT Rangkak (Creep) & Susut (Shrinkage)

Terima Kasih

Nico Nathaniel Sutanto (1221011)Willy Tanjaya (1221018)