Upload
risa-maulida-widjaya
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 PR dr. flora
1/16
DERMATOFITOSIS
Merupakan penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum
pada epidermis, rambut, dan kuku yang disebabkan golongan jamur dermatofita. Beberapa
pembagian berdasarkan lokasinya :
1. Tinea kapitis
Lokasi: pada kulit dan rambut kepala
Tanda dan gejala klinis:
Gray patch ring worm : mulai papul eritema kecil kemudian melebar ke sekitar dan
membentuk bercak pucat dan bersisik, warna rambut menjadi abu dan tidak mengkilat
lagi, juga mudah patah terlepas dari akarnya sehingga sebabkan alopesia setempat.
Black dot ring worm : infeksi terjadi di dalam atau di luar rambut yang sebabkan
rambut putus tepat pada permukaan kulit kepala. jung rambut tampak sebagai titk!
titik hitam diatas permukaan kulit, berwarna kelabu sehingga seperti gambaran
“black dot”
Kerion : disertai radang hebat lokal, pada kulit kepala tampak nodul!nodul kecil
berkelompok, kadang ditutupi skuama tebal. "ambut putus!putus dan mudah dicabut.
2. Tinea barba
Figure 1 Tinea capitis: ”gray patch” type Figure 2 Tinea capitis: ”black dot” variant
Figure 3 Tinea capitis: ”black dot” variant Figure 4 Kerion
8/17/2019 PR dr. flora
2/16
Lokasi: dagu, jenggot, jambang, kumis
Tanda dan gejala klinis : gatal, rambut!rambut di sekitar menjadi putus.
#. Tinea kruris
Lokasi : Lipat paha sebelah dalam, perineum, sekitar anus, kadang meluas ke gluteus,
perut bawah, aksila
Tanda dan gejala klinis : gatal menahun, bertambah hebat jika disertai keluar keringat.
$elainan akut tampak gambaran macula eritematous dengan erosi dan kadang
menjadi eskoriasi
4. Tinea pedis et manum
Lokasi : pada kaki atau tangan, sela!sela jari % dan &, telapak kakiTanda dan gejala klinis : gatal, 'esikel(bula )akut*, skuama )kronis*, basah
Figure 5 Tinea cruris : tinea incognito
8/17/2019 PR dr. flora
3/16
. Tinea un!uinum
Lokasi: kuku
# bentuk klinis: Subungual distalis )dari tepi distal atau dorsolateral kuku*,
leukonikia trikofita )keputihan di permukaan kuku yang dapat dikerok ), subungual
proksimalis )dari pangkal kuku proksimal*
Tanda dan !e"a#a k#inis : permukaan kuku suram, tidak mengkilat, rapuh, disertai
subungual hyperkeratosis
Figure 6 Tinea manuum, tinea pedis, andonychomycosis
Figure 7 Tine pedis: enis !aserasi interdigiti"#aki$laki 4% tahun& kaki atlet dan hiperhidrosisbertahun$tahun" sela ari di antara ari kaki 4dan 5 ta!pak hiperkeratosis dan di!aserasi'hidrasi stratu! korneu!("
Figure % Tinea pedis: tipe !occasin" terdapatskua!a& erite!a& dengan keratoder!a ringan
Figure ) Tinea pedis: tipe bulosa" terdapatskala pruritus& erite!a& skua!a"
8/17/2019 PR dr. flora
4/16
$. Tinea korporis
Lokasi: pada kulit yang tidak berambut wajah, anggota gerak bawah, punggung,
dada
Tanda dan gejala klinis : lesi kecil sampai besar, skuama, pla+ue, berbatas tegas
dengan atau tanpa pustule atau 'esikel di tepi lesi. Bagian tengah tampak lebih tenang
(central healing * $adang terlihat erosi dan krusta akibat garukan.
Figure 1* +ubungualdistalis
Figure 11 Tine korporis: tinea incognito
Figure 12 Tinea korporis : tineaincognito" pada punggung
8/17/2019 PR dr. flora
5/16
8/17/2019 PR dr. flora
6/16
'andidosis
• pora yang bulat atau lonjong )blastospora*, kadang ada yang menonjol pada
dinding spora )budding blastospora*
•/seudohifa
8/17/2019 PR dr. flora
7/16
&emeriksaan ,ood-s #i!t
/O &E/0A'IT FLORESE/SI
0 Tinea capitis Biru!hijau )most Microsporum species*
$uning 1 tidak mengkilat ) Microsporum gypseeum*
Biru!tidak mengkilat )Trichohyton schoenleinii*
2 Tinea 'ersicolor $uning keemasan
# 3rytrasma $erang merah terang )coral red * atau pink orange
% /seudomonas
aeruginosa
$uuning kehijauan
& /orfiria Merah!merah muda
4 -cne 'ulgaris 5range ! merah
6 cabies olusio floresensi akan mengisis terowongan pad alesi scabies
sihingga dapat terlihat dengan menggunakan sinar wood.
7 Melasma Tipr dermal: menunjukkan warna kontras antara daerah yang
hiperpigmentasi dengan kulit normal.
Tipe epidermal: tidak menunjukkan warna kontras pada lesi.
8/17/2019 PR dr. flora
8/16
Gambar. Erythrasma Gambar. Tinea
capitis
8/17/2019 PR dr. flora
9/16
Gambar. Tinea versicolor Gambar.
Porfria
8/17/2019 PR dr. flora
10/16
Gambar. Melasma
Gambar. Acne vulgar Gambar.
,seudo!onas aeruginosa
&erbedaan D'A dan D'I
8$- 8$9
8efinisi 8ermatitis akibat pajanan berulang
dari bahan luar
8ermatitis akibat kontak dengan bahan
iritan, dan sering ditemukan pada
8/17/2019 PR dr. flora
11/16
pekerjaan basah
/enyebab Bahan -lergen:
ikel )kancing jeans, anting, kalung,
jam, uang logam*; Chromat )semen,
pemutih kulit*;
8/17/2019 PR dr. flora
12/16
'e#as 'ortikosteroid Topika#
Figure 14 -K. pada bibir karena lipstik" pasien hipersensiti/ terhadap eosin"
Figure 15 -er!atitis Kontak oleh 0ikel padacelana eans pelaar
Figure 1 -er!atitis Kontak ritan di sela ari akibat deteren" rite!a halus dan
+kala dala! sela ari
8/17/2019 PR dr. flora
13/16
8/17/2019 PR dr. flora
14/16
E+ek Sampin! Sistemik 'ortikosteroid Topika#
0. 3fek pada mata
/erkembangan glaukoma dari penggunaan kortikosteroid topikal sekitar mata telah
dijelaskan. /enggunaan kortikosteroid berkepanjangan juga menyebabkan kehilangan penglihatan.
2. /enekanan sumbu hipotalamus hipofisis!adrenal
/enekanan sumbu >/- telah dijelaskan dengan penggunaan kortikosteroid topikal
poten. Iatrogenik Cushing Syndrome, terkait kortikosteroid krisis -ddison, dan
keterbelakangan pertumbuhan anak!anak yang semuanya telah dijelaskan setelah
penggunaan jangka panjang kortikosteroid topikal poten. 8osis 0% g ( minggu dari
betametason dipropionat cukup untuk menekan kadar kortisol plasma.
#. Metabolisme 3fek amping
/eningkatan dan penurunan glukosa penggunaan hiperglikemia yang diinduksi dan
mungkin dapat menyebabkan diabetes mellitus.
3
8/17/2019 PR dr. flora
15/16
8/17/2019 PR dr. flora
16/16