23
REFERAT “CHOLELITHIASIS’ Pembimbing Dr. Toha Sapari, Sp.B Disusun Oleh: Meiliska Aulyanissa NPM. 10310230 SMF BEDAH RSUD dr.SOEKARDJO TASIKMALAYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2015

Presentasi Referat Cholelithiasis Mey

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cholelithiasis

Citation preview

LAPORAN KASUS BEDAH HERNIA INGUINALIS LATERALIS STRANGULATA DEXTRA

REFERAT CHOLELITHIASIS Pembimbing Dr. Toha Sapari, Sp.B Disusun Oleh:Meiliska Aulyanissa NPM. 10310230

SMF BEDAH RSUD dr.SOEKARDJO TASIKMALAYAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN Kolelitiasis (batu empedu, gallstones, biliary calculus) Koledokolihiasis EPIDEMIOLOGI Pembentukan batu di dalam kandung empedu Batu dalam saluran empedu (Ductus koledokus) Prevalensi batu empedu lebih banyak pada wanita dibandingkan pria. Usia 20 tahun (1 %), usia 40-60 tahun (11 %) 30 % pada usia > 80 tahun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FisiologiFungsi Kandung Empedu Menyimpan dan Memekatkan cairan empedu

Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol membantu penyerapan usus. Sekresi empedu oleh sel hati Pengaliran cairan empedu dipengaruhi 3 faktor Tahanan sfingter koledokus Kontraksi kandung empedu

Kolelitiasis

Kolelitiasis (batu empedu, gallstones, biliary calculus) Koledokolihiasis Pembentukan batu di dalam kandung empedu Batu dalam saluran empedu (Ductus koledokus) Gambar 4. Batu dalam kandung empedu

KANDUNGAN BATU EMPEDUBATU EMPEDU BATU KOLESTEROL

> 70% Batu kolesterol, sisanya kalsium karbonat, palmitat, bilirubinat. Bentuk : soliter / multiple Dipengaruhi : penjenuhan empedu oleh kolesterol, pembentukan nidus, kristalisasi, pembentukan batu

BATU CAMPURAN

Batu campuran antara kolesterol dan pigmen dimana mengandung 20-50% kolesterol BATU PIGMEN

40 Tahun, meningkatnya sekresi kolesterol empedu sesuai bertambahnya usia 3.Berat Badan, Body Mass Indeks (BMI)Tingginya BMI kadar kolesterol tinggi mengurangi kontraksi kandung empedu

2.Jenis KelaminWanita hormon estrogen peningkatan eksresi kolesterol oleh kandung empedu

4.MakananKonsumsi makanan lemak meningkatkan kolesterol kolesterol dalam kandung empedu FAKTOR RESIKO

Manifestasi Klinis s.d 2/3 Asimptomatik

Keluhan : dyspepsia, Intoleransi makanan berlemak Keluhan : Nyeri di daerah epigastrium, menyebar ke punggung dan skapula. Rasa nyeri yang konstan dan peningkatan keparahan yang berlangsung 1-5 jam. Nyeri menetap dan bertambah saat menarik nafas. Mual, muntahMurphy sign (+) Asimptomatik Simptomatik

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Leukositosis Peradangan Kadar bilirubin serum yang tinggi batu di dalam duktus koledukus. Kadar fosfatase alkali serum dan kadar amilase serum biasanya meningkat setiap kali terjadi serangan akut

Pemeriksaan Penunjang Radiologi tidak memberikan gambaran yg khas karena 10-15% batu kandung empedu radioopak.

kandung empedu yang mengandung cairan empedu berkadar kalsium tinggi dapat dilihat dengan foto polos.

Ultrasonografi (USG)

USG Kandung Empedu NormalTerlihat kontur, besar dan batas yang normal, dinding tidak menebal. Terletak diantara parenkim hati lobus kanan pada fossa vesika felea. Ekocairan homogen

Kolelitiasis terlihat hiperekoik dengan bayangan akuistik di bawahnya

Kolesistografi kolesistografi dengan kontras cukup baik karena relatif murah, sederhana. Untuk melihat batu radiolusen Kolesistografi oral akan gagal ileus paralitik, muntah, kadar bilirubin serum diatas 2 mg/dl, okstruksi pilorus, dan hepatitis karena pada keadaan-keadaan tersebut kontras tidak dapat mencapai hati.

Komplikasi 1. Kolesistitis Akut

kolesititis akut terjadi akibat sumbatan duktus sistikus oleh batu terjadi pada penderita kolelitiasis 5%. Gambaran klinis: nyeri kuadran kanan atas, yang kadang-kadang menjalar ke belakang di daerah scapula. nyeri menetap dan disertai tanda rangsang peritoneal berupa nyeri tekan, lepas, dan defans muscular otot dinding perut. Kandung empedu yang membesar dan dapat diraba. Pada separuh penderita dapat disertai mual dan muntah.

Gambar 9. Kolesistitis akut, ditandai dengan penebalan dinding. Dan adanya ekocairan disekelilingnya (ciri khas) sebagai reaksi perikolesistisis

Komplikasi Kolesistitis Kronik Penyebab batu empedu.

Diagnosis : kolik bilier, dirasakan di perut kanan atas, dan nyeri alihdyspepsia ditemukan batu kandung empedu pada pemeriksaan USGGambar 10. Kolesistitis kronik, Terlihat dinding yang menebal, kandung empedu mengkisut dan batu yang disertai bayangan akuistik.

Komplikasi 3. KeganasanGambaran klinis, keluhan biasanya ditentukan oleh kolesistolitiasis. Nyeri menetap di perut kuadran kanan atas, mirip kolik bilier. Apabila tejadi obstruksi duktus sistikus, akan timbul kolesistitis akut.

Gambar 11. Keganasan : Terlihat massa padat di dalam kandung empedu dengan batas ireguler,tidak menimbulkan bayangan akustik, kandung empedu membesar,sehingga batasnya dengan parenkim hepar tidak tegas. Terlihat area anekoik sekeliling kandung empedu (perikolesistitis)

4. Kolangitis Kolangitis dengan obstruksi, akan ditemukan gejala klinis yang sesuai dengan beratnya kolangitis tersebut.

Trias Charcoat demam dan menggigil, nyeri di daerah hati dan ikterus.

Komplikasi

Penatalaksanaan Batu Empedu Simptomatik Kolesistektomi. Wanita hamil dengan batu empedu Diet modifikasi dapat dengan aman menjalani kolesistektomi laparoskopi selama trimester kedua.Batu Empedu Asimptomatik tidak perlu dilakukan pengobatan. Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak. Penatalaksanaan Kolesistektomi Kolesistektomi Laparoskopi 90% kolesistektomi dilakukan secara laparoskopiIndikasi awal hanya pasien dengan kolelitiasis simtomatik tanpa adanya kolesistitis akut Kolesistektomi Terbuka

Standar terbaik untuk penanganan pasien dengan kolelitiasis simtomatik. Indikasi : kolik biliaris rekuren, diikuti oleh kolesistitis akut.

3. Litotripsi Gelombang Elektrosyok (ESWL)

Penatalaksanaan

4. Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)Suatu endoskop dimasukkan melalui mulut, kerongkongan, lambung dan ke dalam usus halus. Zat kontras radioopak masuk ke dalam saluran empedu melalui sebuah selang di dalam sfingter oddi.Pada sfingterotomi, otot sfingter dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan berpindah ke usus halus. Penatalaksanaan

Gambar 14. Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)

Terimakasih