Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI TIM REDAKSI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBERITAAN DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI
REPUBLIK INDONESIA (LPP TVRI) JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Srata Satu
(S1) Dalamilmu Jurnalistik Fakultas Dakwah
Oleh:
ADIS SURJANA
NIM: UK.150244
PRODI ILMU JURNALISTIK FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI2019
MOTTO
خير لكم لكل امرئ م نيم إن الذين جآءا تالإفك عصثة منكم لاتحسثه شرا لكم تل ى
لى كثره منيم لو عذاب عظيم الذي ت مااكتسة من الإثم
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita g itu buruk bagi kamu
bahkan itu baik bagi kamu. Setiap dari mereka akan mendapat balasan dari
dosa yang diperbuatnya. Dan barangsiapa diantara mereka yang mengambil
bagian terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya adzab yang
besar”. (QS. An-Nur : 11)1
1Tim Penerjemah dan Penafsir Al-Qur’an.Al-Qur’an dan Terjemahnya. (Jakarta
Departemen Agama RI. 1985). 351.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya bermunculan stasiun-
stasiun televisi baru di era yang semakin berkembang ini, dengan banyaknya
media-media baru ini Lembaga Penyiaran Publik Televisi Publik Republik
Indonesia (LPP TVRI) Jambi berupaya untuk tetap unggul di dunia pertelevisian
yaitu dengan meningkatkan kualitas pemberitaan, hal ini mendorong penulis
untuk mengemukakan bagaimana strategi tim redaksi di Lembaga Penyiaran
Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi dalam meningkatkan
kualitsa pemberitaan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif yaitu jenis penelitian yang menggambarkan tentang fakta atau data yang
ada dilapangan. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk
menentukan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jadi ia
juga menyajikan data, serta dokumentasi hasil wawancara.
Hasil penelitian penulis menemukan bahwa terdapat langkah-langkah yang
dilakukan dalam proses pembuatan berita yaituterlebih dahulu wartawan akan
kelapangan untuk mencari informasi yang akan diangkat menjadi berita setelah itu
berita tersebut akan di kirim ke kantor melalui email untuk di edit dan di cek oleh
produser. setelah dicek, di edit dan naskah tersebut layak untuk di siarkan barulah
berita tersebut akan di ambil alih oleh penyiar untuk dipelajari sebelum disiarkan.
Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemberitaan yaitu dengan
melakukan pembinaan dari segi keredaksian kepada para Tim redaksi serta para
reforternya pembinaan ini dilakukan agar dapat penyajian berita yang lebih aktual
dan berimbang serta mendidik,menghasilkan berita-berita yang sesuai dengan
fakta dan data sebenarnya serta memiliki nilai berita. Selain itu strategi yang
dilakukan ialah dengan melakukan siaran pada jam tayang lebih awal dari media-
media lokal lainnya yang ada diJambi yaitu tayang pada pukul 17:00 wib. Dalam
menjalankan strategi tentu terdapat kendala yang dihadapi yaitu berupa gangguan
pada jaringan, komputer yang digunakan eror serta terkadang narasumber yang
ingin di wawancari tidak dapat ditemui, namun kendala-kendala tersebut bukanlah
merupaka kejadian fatal melainkan masig bisa diatasi, yaitu dengan memperbaiki
jaringan serta komputer yang bermasalah atau beralih ke peralatan cadangan
dengan begitu berita-berita yang sudah dibuat tetap dapat ditayangkan. Akhirnya
penulis merekomendasikan kepada media-media penyiaran untuk dapat
menyajikan berita-berita yang aktual, berimbang, mendidik serta memenuhi
kebutuhan masyarakat.
PERSEMBAHAN
Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillah, Alhamdulllah, Alhamdulillahirabbil’alamin, sembah sujud serta
Syukur kepada Allah SWT. Sepercik keberhasilan yang engkau
hadiahkan kepadaku ya Allah, tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur pada
mu
atas karunia dan kemudahan yang engkau berikan
akhirnya skripsi sederhana ini dapat terselesaikan. Shplawat dan salam selalu
terlimpahkan kehadiran Rasulullah Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam.
Kuppersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang sangat ku
sayangi dan menyayangiku yaitu:
Ayah handa tercinta (Mansyur Bin Muhammad), ibunda (Cik’ana Mardiana),
saudara laki-lakiku/kakak (Maruan Pranata), saudara perempuanku (Windi
Fitryani), Nenekku (Siti Hanayu), bibikku (Astuti), mamangku (Ujang Saputra)
ayuk iparku (Pusfita Mala), seluruh keluarga besarku, serta teman-temanku.
Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak
mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta
dan persembahan.
Dosen pembimbing Akhirku, Bpak Drs. M. Saripuddin, M.Pd. I, dan Ibu
Mardalina, S.Ag,M. Ud. Kuucapkan terimakasih yang se ikhlas-ikhlasnya untuk
rela dan tulus meluangkan banyak waktu dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan dengan penuh kesabaran dan kecermatan hingga akhir penulisan
skripsi ini. Buat teman-teman seperjuanganku di Fakultas Dakwah Khususnya
teman-teman Ilmu Jurnalistik IJ A dan seluruh prodi KPI sukses selalu buat
kalian, dan teman-teman yang setia sampai titik yang bahagia ini. Terimakasih
atas bantuan doa, nasehat, hiburan, ocehan, ejekan, dan semangat yang kalian
berikan. Terimakasih untuk semuanya. Akhir kata, semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi kita semua.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur bagi Allah SWT.Yang
telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.Sholawat beriring salam penulis
sampaikan kepada Nabi Muhammad Sholallahu’Alaihi Wasallamyang telah
membimbing umatnya ke jalan Illahi.Seterusnya kepada semua keluarga, sahabat
dan segenap pengikut beliau sampai hari kiamat.
Tulisan yang “Strategi Tim Redaksi Dalam Meningkatkan Kualitas
Pemberitaan Di Lembaga Peenyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) Jambi” ini adalah skripsi yang disusun dan diajukan untuk melengkapi dan
memperoleh gelar Sarjana Stara Satu (S1) dalam ilmu Jurnalistik pada Fakultas
Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Selanjutnya selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. M. Saripuddin, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbbing 1 Yang
Telah Memberikann Bimbingan Dan Arahan.
2. Ibu Mardalina, S.Ag,M. UdSelaku Dosen Pembimbing II Yang Telah
Memberikan Bimbingan Dan Arahan.
3. Bapak Sururuddin M.Pd Selaku Ketua Jurusan/Prodi Ilmu Jurnalistik
Fakultas Dakwahh UIN Sultan Thaha Sifuddin Jambi.
4. Bapak Samsu, S.Ag, M. Pd.I.Ph.D Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN
Sultan Thaha Sifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani,M. Hum Selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik Dan Kemahasiswaan Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. H. Handri Hasan, Ma Selaku Rektor UIN Sultan Thaha
Sifuddin Jambi.
7. Bapak Dr. H. Suaidi, Ma, Ph.D Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Dan Pengembangan Lembaga UIN Sultan Thaha Sifuddin Jambi.
8. Bapak Dr. H. Hidayat, M. Pd Selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi
Perencanaan Dan Keuangan UIN Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
9. Ibu Dr. Hj Fadilla, M. Pd Sleku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan
Dan Kerjasama UIN Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
10. Bapak Dan Ibu Dosen Dan Asisten Di Lingkungan Fakultas Dakwah UIN
Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
11. Karyawan Dan Karyawati Perpustakaan Di Lingkungan Fakultas Dakwah
UIN Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
12. Karyawan Dan Karyawati Di Lingkungan Fakultas Dakwah UIN Sulthan
Thaha Sifuddin Jambi.
13. Kepada teman-teman seperjuangan ilmu jurnalistik angkatan 2015 lokal a
dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan dan dukungan selama penelitian dan
penulisan skrpsi ini.
Penulis panjatkan doa kepada Allah SWT. Semoga segala bantuan
pengorbanan jasa baik yang diberikan kepada penulis secara langsung maupun
tidak langsung serta amal shaleh dari beliau-beliau mendapat balasan dari Allah
SWT.
Akhirnya, jika dalam penulisan ini terdapat kekurangan dan kekhilafan baik
teknik maupun strategi serta meteri-materi yang disajikan, penulis mengharapkan
keritikan dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Terimakasih
penulis hanturkan kepada para pembaca, semoga tulisan ini bermanfaat.
Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Jambi, 17 Oktober 2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... …..i
NOTA DINAS ................................................................................................ …..ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................... …..iii
PENGESAHAN ............................................................................................. …..iv
MOTTO ......................................................................................................... …...v
ABSTRAK ..................................................................................................... …..vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... ….vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... …viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. …..ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xii
PEDOMAN TRANSLITERASI………………………………………………xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …........................................................….1
B. Permasalahan .......................................................................... .......4
C. Batasan Masalah ..................................................................... .......4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................... .......4
E. Kerangka Teori ....................................................................... .......5
F. Metode Penelitian ................................................................... .....16
G. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................ .....22
H. Stadi Relavan ………………………………..............................23
BAB II PROFIL MEDIA LPP TVRI
A. Sejarah Berdirinya Media LPP TVRI Jambi .......................... .....25
B. Struktur LPP TVRI Jambi ...................................................... .....32
C. Visi dan Misi LPP TVRI Jambi ............................................. .....33
BAB III PROSES PEMBBUATAN BERITA DAN STRATEGI TIM
REDAKSI DI LPP TVRI JAMBI DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS PEMBERITAAN
A. Strategi Membuat Berita Di LPP TVRI Jambi Dalam
Meningkatkan Kualitas Pemberitaan ................………….….......35
B. Strategi Tim Redaksi Dalam Meningkatkan Kualitas Pemberitaa
Serta Langkah-Langkah Tim Redaksi Dalam Menjalankan
Strateginy......................................................................................40
C. Proses Produksi Penyiaran di Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi……………………........46
BAB IV KENDALA YANG DIHADAPI DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS BERITA.
A. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pembuatan Berita Di LPP TVRI
Jambi……………………………………………………………48
B. Kendala Yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Kualitas
Pemberitaan…………………………………………….………. 52
C. Cara Yang Harus Ditingkatkan Dalam Perencanaa Atau
Manajemen PembuataBerita…....................................................55
D. Solusi Yang Dilakkan Untuk Mengatasi Kendala Yang Terjadi..54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………...................................…………. 57
B. Implikasi penelitian…………………………............................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DADTAR TABEL
Tabel 1: Luas Tanah Dan bangunan .................................................................29
Tabel 2: Lokasi pemancar ..................................................................................31
Tabel 3: instrumen pengumpulan data
Tabel 4: panduan obserpasi
Tabel : panduan dokumentasi
Tabel 6: butir-butir wawancara
Tabel 7: jadwa penelitian
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Profil Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) Jambi
Gambar 2: Wawancara Pak Hamdi (Ketua Seksi Pemberitaan)
Gambar 3: Wawancara Pak Dasri ( Produser Berita)
Gambar 4: Wawancara Kak Hawani (Asisten Produser)
Gambar 5: Wawancara Pak Ical (Teknik)
Gambar 6: Wawancara Bang Andri (Reforter)
Gambar 7: Bang Mardon (Editorial)
Gambar 8: Kak Omil (Presenter)
Gambar 9: Pak Nasirin (Teknisi)
PEDOMAN TRANSLITERASI2
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
ا
A ط Tj
ة
B ظ Zj
ت
T ع
ث
Th غ Gh
ج
J ف F
ح
Hj ق Q
خ
Kh
K ك
د
D ل L
ذ
Dh م M
ر
R ن N
ز
Z ه H
ش
S و W
ش
Sh ء
ص
Sj ي Y
ض
Dj
B. Vokal dan Harkat
2Arifullah Dkk, Panduan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi
(Muaro Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016). 149.
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
ا
A ب A اى I
ا
U اى A او Aw
ا
I او U اى Ay
C. Ta>’ Marbu>t}ah
Transliterasi untuk ta>’marbu>t}ahini ada tiga macam:
1. Ta>’ Marbu>t}ahyang mati atau mendapat harakat sukun, maka
transliterasinya adalah /h/.
Arab Indonesia
صلاة
S}ala>h
مراة
Mir‟ a>h
2. Ta>’ Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
وزارةالتربية
Wiza>rat al-Tarbiyah
مراةالسمه
Mir‟ a>t al-zaman
3. Ta Marbutah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
فجئة
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media merupakan sebuah wadah bagi kita untuk mendapatkan suatu
informasi.Dimana informasi tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk
kita ketahui setiap hari. Mediapun terdiri dari berbagai macam media yang
berbeda-beda seperti halnya media elektronik yang berupa televisi, radio, maupun
media cetak seperti majalah, Koran, tabloid, serta media social yaitu, facebook,
twiter, instagram dan lain-lain yang hampir setiap hari kita lihat dan kita dengar.
Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari jerih payah dan usaha para wartawan dan
individu-individu yang bekerja di media tersebut.Yang bertugas untuk mencari
dan mengolah informasi sehingga layak untuk disampaikan kepada masyarakat.
Saat ini media massa terus bekembang hingga begitu pesat mengalami
banyak kemajuan, dimana yang awalnya stasiun televisi hanya satu yaitu
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indinesia (LPP TVRI) yang berada
di Jakarta. Pada masa pemerintahan Orde Baru, stasiun televisi dibangun di daerah
dalam bentuk Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indinesia (LPP
TVRI)daerah, seperti di Yogyakarta, Surabaya, Makasar, termasuk Jambi, dan
kota-kota lain hingga sekarang selain Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) juga terdapat Televisi swasta seperti Rajawali
Citra Televisi Indonesia (RCTI), Setelah RCTI kemudian disusul berurutan oleh
televisi Surya Citra Televisi (SCTV) dan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI),
ANTeve dan Indosiar, hingga saat ini ada tercatat 11 stasiun televisi yang
mengudara secara nasional seperti Trans TV, Global TV, Letivi (sekarang
TVone), metro TV dan TV7 (sekarang trans7) dal lain-lainnya.3
Dengan melihat banyaknya stasiun-stasiun televisi yang sudah berdiri
sekarang Oleh karena itu setiap media tentunya telah memiliki strategi-strategi
3 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Masa (Bandung: PT Rosdakarya,
2004), 127.
25
yang jelas mengenai pemuatan suatu berita yg akan disampaikan secara
baik, kreatif, variatif serta yang paling penting ialah dapat memenuhi keinginan,
kebutuhan serta kepentingan bagi penontonnya.
Pengolaan globalisasi memiliki dampak bagi semua elemen kehidupan,
persaingan antar seorang dengan orang lain, antar lembaga dengan lembaga
lainnya, sudah menjadi bagian tak terelakan dari perkembangan arus globalisasi di
abad modern ini, terutama dalam lembaga industrialisasi dan perkembangan
teknologi.
Skill atau kemampuan perseorangan merupakan modal awal untuk terjun
dalam persaingan global, baik dengan kemampuan bahasa, manajemen usaha dan
lain-lain sebagainya. Namun ada hal terpenting yang tidak lepas juga dari arus
globalisasi saat ini, yakni Media atau Pemberitaan, dimana informasi yang
berhubungan langsung dengan kehidupan manusia di luar dari jangkauan tempat
tinggalnya akan dapat diakses atau diketahui melalui sebuah pemberitaan, baik di
Koran, radio, maupun televisi.
Saat ini persaingan antar media tidak bisa dihindari kembali.Banyak media
yang bersaing demi dapat menyajikan informasi yang baik sesuai dengan fakta
yang terjadi, serta demi meningkatkan kualitas pemberitaan.Untuk dapat
meningkatkan kualitas pemberitaan, maka diperlukan strategi redaksi untuk selalu
memperhatikan nilai berita, bagian redaksi harus menyusun strategi untuk terus
meningkatkan kualitas pemberitaan.4
[S]trategi pada hakikatnya adalah rencana (planning)dan manajemen
(management) untuk mencapai tujuan. Akann tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak hanya berfungsi untuk menunjukan arah saja,
melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.”5
Redaksi merupakan bagian dari manajemen organisasi media, dimana
bagian redaksi berperan dan bertanggung jawab atas isi dari berita yang akan
ditayangkan. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah sebagai berikut:
4 Mandalong Yunita, Persaingan Media (Jakarta,2003), 138.
5Akhirul Amirullah, Strategi Komunikasi Politik Diakses Melalui
Alamat:http/Akhirulamirullah.blogspot.co.od/2015/01, pada tanggal 25 Maret 2019.10.15 wib.
26
Oleh sebab itu, redaksi harus bisa dan mampu memperhatiakn nilai-nilai
berita yang akan di muat. Seorang redaksi harus memiliki kecerdasan dan
keahlian dalam menjalankan tugasnya sebagai pengontrol berita yang akan
disampaikan pada khalayak atau penonton. Redaksi harus mampu
mengaplikasikan dan memperhatikan semua unsur-unsur yang terdapat dalam
berita yang telah ditulis oleh seorang wartawan. Seorang redaksi harus bisa
mengontrol semua berita yang telah ditulis oleh seorang wartawan. Dengan kata
lain yang menyangkut semua aspek kegiatan pemberitaan yang akan siap di
konsumsi oleh penonton harus menarik dan berkualitas, siapa dan dari mana
sumber berita yang ditulis harus ada kejelasan, apa isi yang disampaikan dari dari
berita tersebut harus bisa dipahami oleh penonton.
Seorang pemimpin redaksi bertugas untuk mengendalikan kegiatan
keredaksian di perusahaan yang meliputi penyajian berita, penentuan liputan,
pencarian focus pemberitaan, penentuan topic, memilih berita utama (heade line),
berita pembukan (opening news), menugaskan atau membuat sendiri tajuk dan
sebagainya. Suatu kualitas pemberitaan dilihat dari cara kriteria redaksi itu
sendiri, dan semua itu tidak luput dari nilai-nilai berita yang disajikan oleh suatu
media.6
Begitu juga dengan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (LPP TVRI) Jambi harus selalu memperhatikan nilai berita dari berita
yang disajikan. Strategi tim redaksi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (LPP TVRI) Jambi dalam meningkatkan kualitas pemberitaan adalah
dengan memberikan berita yang akurat, inofatif, dan lengkap. Dalam hal ini,
peneliti memfokuskan kepada bagian tim redaksi Lembaga Penyiaran Publik
Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi. Bagaimana tim redaksi harus
mempunyai strategi agar terus meningkatkan kualitas pemberitaan di kalangan
penonton.
B. Permasalahan
6Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita Dan Feature (Bandung:Simbiosis
Rekatama Media, 2005), 63.
27
Berdasarkan latar belakang diatas makayang menjadi pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi tim redaksi dalam meningkatkan
kualitas pemberitaan di Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
(LPP TVRI) Jambi,yang dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana proses dalam pembuatan beritadi Lembaga Penyiaran Publik
Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi dalam meningkatkan
kualitas pemberitaan?
2. Bagaimana strategi tim redaksi Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi dalam meningkatkan kualitas
pemberitaan?
3. Apa saja yang menjadi kendala dan solusi dalam meningkatkan kualitas
pemberitaan diLembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
(LPP TVRI) Jambi?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak keluar dari pembahasan dalam penelitian ini,
peneliti memfokuskan kepada bagian tim redaksi Lembaga Penyiaran Publik
Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi. Bagaimana tim redaksi harus
mempunyai strategi agar terus meningkatkan kualitas pemberitaan di kalangan
penonton.
D. Tujuan dan kegunaan Penelitian
Dalam suatu tujuan penelitian pasti terdapat suatu tujuan penelitian yang jelas.
1. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana proses pengambilan berita dilapangan.
b. Untuk mengetahui apa strategi tim redaksi Lembaga Penyiaran Publik
Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambidalam meningkatkan
kualitas pemberitaan.
c. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Lembaga Penyiaran
Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambiserta bagaimana
28
cara mengatasi kendala tersebut dalam meningkatkan kualitas
pemberitaan.
2. Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk Menambah wawasan bagi penulis dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan.
b. Untuk menambah khazanah keilmuan dibidang ilmu jurnalistik.
c. Untuk menjadi bahan referensi pada perpustakaan Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Syaifuddin (UIN STS) Jambi.
E. Kerangka teori
1. Strategi
Menurut Onong Uchyana EfendyStrategi pada hakikatnya adalah
perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi arah saja,
melainkan harus mampu menunjukan bagaimana teknik operasinya.7
Sedangkan menurut Romli R Metra Wijaya strategi adalah cara-cara
yang diterapkan terlebih dahulu, dengan cara mana perusahaan akan berjalan
kearah tujuan luas yang menyangkut finansial, oprasi atau aspek-aspek sosial
perusahaan.8
Dalam kamus Bahasa Indonesia strategi diartikan sebagai rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.9“Sedangkan
Menurut James Brian Quinn, Strategi adalah pola atau rencana yang
terintegrasi dengan tujuan utama, kebijakan dan rangkaian tindakan sebuah
organisasi hingga keseluruh secara kompak”.10
7 Onong Uchyana Efendy, ilmu komunikasi dan peraktek (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1991), 32. 8 Romli R. Metra Wijaya, Strategi Pengendalian Administratif (Bandung: Angkasa,
1991), 7. 9Anton M. Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,1991),
964. 10
Hendry Mintzberg and James Brian Quinn, The Strategy Process:Concept, Contest,
Cases (New Jersey: Prentice 1991), 5.
29
[S]ecara etimologistrategi berasal dari kata strategia yang merupakan
bahasa Yunani yang berarti “The Art of General” kalimat tersebut biasa
diartikan sebagai seni yang bisa menang. Strategi adalah serangkaian
keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi
tersebut.Strategi diartikan sebagai suatu keputusan atau kebijakan yang
dibuat petinggi organisasi dan kebijakan tersebut harus dilaksanakan oleh
seluruh pihak dalam sebuah organisasi.11
Menurut A.F.Stroner, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian kepeminpinan dan pengawasan dari usaha organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ialah melihat manajemen dari segi
proses.
Dari pengertian diatas, strategi memegang peranan yang sangat penting
dalam pencapaian tujuan yang telah diciptakan.Dalam strategi program siaran
diperlukan kejelian untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Adapun
strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang
dilakukan tim redaksi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indinesia
(LPP TVRI) Jambi dalam meningkatkan kualitas pemberitaan di tengah
perkembangan dan persaingan media, serta mampu memenuhi atau
mengokomodir berbagai kepentingan, sumber daya manusia dan siap
memenuhi kebutuhan media dan masyarakat.
Sebuah berita yang berkualitas tidak terlepas dari perencanaan yang
matang atau baik, dalam dunia media yang disebut redaksi atau manajemen
redaksi, yang mana dalam prosen pembuatan berita yang diatur sedemikian
rupa dalam dapur keredaksian yang diatur oleh pimpinan redaksi dan
dijalankan oleh jajaran keredaksian sehingga terciptalah sebuah berita yang
berkualitas.
Untuk dapat mencapai tujuan sesuai dengan target yang diharapkan
maka terdapat system yang diberlakukan untuk meningkatkan kinerja team
yaitu:
11
Sondang P Siagian, Manajemen Stratejik (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 15.
30
a. Planning(perencanaan)
Ialah menentukan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan,
bagaimana cara melakukannya, dan siapa yang harus melaksanakan semua
kegiatan. Perencanaan harus meliputi segi-segi teknis, ekonomis, sosial,
dan pelayanan, jadi perencanaan menjembatani status sekarang dengan
sasaran yang ingin dicapai di masa mendatang.
Penrencanaan tentunya tidak bisa dilakukan sendiri oleh kerena itu
diadakannya rapat redaksi, penerbitan surat penugasan, breafing sutradara
dengan tim liputan.12
b. Organizing (pengorganisasian)
Adalah pengaturan setelah ada rencana.organisasi merupakan
hubungan-hubungan struktural yang perlu untuk menyalurkan berbagai
tanggung jawab, sumber-sumber yang perlu dan juga berbagai data.
Untuk pengorganisasian maka akan dilakukan rapat produser
dengan tim liputan, persiapan peralatan liputan, peliputan berita,
pengumpulan berita peristiwa dan data.13
c. Actuating (Tindakan)
Suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang untuk
bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin organisasi
harus dapat memberi motivasi sehingga setiap karyawan ingin bekerja
dengan orang lain untuk mencapai tujuan. Fungsi ini sangat penting karena
berhubungan dengan sumber daya manusia. Untuk itu akan dilakukan
rapat redaksi dan tim liputan.
d. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan dilakukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh
secara efektif dan efesien sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk pengawasan akan dilakukan rapat redaksi, brefing
produser dengan editor, brifing produser dengan presenter.
12
Morisan,M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelolah Radio & Televisi
(Jakarta:Kencana 2009), 130. 13
Morisan, Manajemen Media Penyiaran:Strategi Mengelolah Radio & Televisi,142.
31
e. Evaluation (evaluasi)
Merupakan tahap terakhir dimana akan dilakukan koreksi tim
redaksi dan liputan.Jadi proses produksi program mempunyai prosedur
yang sangat jelas dan terstruktur dengan baik, mulai dari rapat program,
pembagian job descrition. Menghubungi narasumber, sampai pada tahap
penayangan program.14
2. Tim redaksi
Dalam kerja jurnalistik redaksi merupakan dapur dan menjadi
jantung seluruh aktivitas institusi media massa tersebut. Hanya dengan
keredaksian yang terimplementasi baik, semua akan berjalan maksimal.
Jajaran keredaksian dituntut bekerja teliti, akurat, disiplin dan tepat waktu
pada deadline yang merupakan komitmen kontinyuitas kemunculan media
tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Redaksi adalah badan
yang memilih dan menyusun tulisan yang akan dimasukan kedalam
naskah. Tidak dapat didefinisikan dengan jelas maksud dari keredaksian
itu sendiri karena definisi keredaksian sangat luas.Redaksi merupakan sisi
ideal pada sebuah media atau penerbitan pers yang menjalankan visi, misi
dan idealisme media.15
3. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indinesia (LPP TVRI) Jambi
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indinesia (LPP
TVRI) Jambi mmerupakan stasiun televisi lokal yang memiliki wilayah
siaran terkecil yang mencakup wilayah kota atau kabupaten kota jambi.
Sebagai stasiun penyiaran daerah Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indinesia (LPP TVRI) Jambi berkewajiban merelay siaran
Televisi Republik Indinesia (TVRI) pusat sesuai pola acara yang telah
ditentukan.Televisi Republik Indinesia (TVRI) Jambi biasanya melakukan
siaran di pagi hari dengan menyiarkan ulang program-program yang
14
Ibid.159.
15 Hima Kusumaningrat Dan Purnama kusumaningrat, Jurnalistik Teori Dan Praktek
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2012), 123-127.
32
disiarkan sebelumya serta memproduksi program baru dimana program
baru ini yang isinya hanya tentang kejadian-kejadian diwilayah kota atau
kabupaten kota jambi yang bernuansa lokal, dengan jumlah berita yang
disajikan sekitar 18 hingga 23 item berita.16
Ada dua tipe televisi lokal di Indonesia.
1. Pertama, televisi lokal yang dibiayai oleh pemerintah kabupaten atau
provinsi melalui APBD dan disetting menjadi government televisi atau
televisi pemda.
2. Kedua, televisi lokal yang dibiayai atau dimodali oleh kalangan swasta
yang bernuansa bisnis dan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Salah satu ciri televisi lokal adalah independen. Artinya televisi
lokal berpotensi mengkritik kebijakan pemerintah dan fenomena sosial
yang terjadi di tengah masyarkat. Untuk itu sangat diharapkan, televisi
lokal dalam menyajikan menu tayangannya tidak mengekor program
dari televisi swasta nasional yang lebih berorientasi bisnis.17
fungsinya
sebagai lembaga penyiaran publik, Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambitelah dibentuk stasiun penyiaran
daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
penyiaran televisi publik sesuai dengan kebijakan umum ataupun
khusus yang ditetapkan dewan direksi.
4. Berita
Berita (news) adalah sebuah informasi yang penting dan menarik minat
khalayak penonton. Dalam hal ini segala yang baru merupakan bahan
informasi yang dapat disampaikan kepada orang lain dalam bentuk berita
(news).
16
Lihat Profil TVRI Jambi, TVRI Punyo Kito, 2018.2-3. 17
Skripsi oleh Ratna Dwijayanti dengan judul “Media Lokal Ratih TVSebagai Sarana
HumasPemkab Kebumen” Mahasiswa UPN “V” Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan
2004), 26.
33
[M]enurut Inung Cahya S berita adalah semua hasil laporan, baik secara
lisan maupun secara tertulis yang bersumber dari realitas kehidupan sehari-
hari. Sebagai bentuk laporan, berita harus berisi tentang kejadian-kejadian
terbaru atau actual.Informasi yang disampaikan sebagai bahan beritapun
harus dianggap penting dan menarik bagi banyak orang.”18
Sedangkan departemen Pendidikan Republik Indonesia membakukan
istilah “berita” dengan pengertian sebagai laporan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat. Juga “berita” disamakan maknanya dengan “kabar” dan
“informasi (resmi)”, yang berarti penerangan, keterangan, atau pemberitahuan.
Jadi berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa
aktual yang menarik perhatian khalayak.Peristiwa yang melibatkan fakta dan
data yang diperoleh, yang baru saja terjadi atau masih hangat dibicarakan oleh
orang banyak.Kemudian dilaporkan baik melelaui media social, cetak,
elektronik, maupun melalui lisan, dengan tujuan informasi tersebut dapat di
baca, didengar, atau di lihat dengan cepat dan mudah oleh orang banyak.Jadi
setiap berita yang diperolah haruslah berdasarkan data-data dan fakta yang
terjadi, sebagaimana termaktub dalam QS.An-Nur, ayat 11:
خير لكم لكل امرئ إن الذين جآءا تالإفك عصثة منكم لاتحسثه شرا لكم تل ى
لى كثره منيم لو عذاب عظيم ) الذي ت -Nur:11منيم مااكتسة من الإثم
nA.SQ)
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah
dari golongan kamu juga.Janganlah kamu mengira berita g itu buruk
bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap dari mereka akan
mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barang siapa
diantara mereka yang mengambil bagian terbesar dalam penyiaran
berita bohong itu, baginya adzab yang besar. (QS. An-Nur : 11)”.19
18
Inung Cahya S, Menulis Berita Di Media Massa (Yogyakarta:PT Aji Parama.2012),36. 19
Tim Penerjemah dan Penafsir Al-Qur’an.Al-Qur’an dan Terjemahnya.(Jakarta
Departemen Agama RI. 1985).351.
34
Namun sebelum informasi tersebut diberitahukan atau di
sampaikan kepada masyarakat terdapat beberapa proses terlebih dahulu
yaitu:
Seorang reporter atau wartawan harus menyetor atau
mengumpulkan informasi berupa data-data foto, video, serta naskah berita
dari data-data serta fakta yang mereka dapat dilapangan. Kemudian para tim
redaksi seperti produser, asisten produser (ASPROT), redaktur, editorial,
serta kepala seksi berita mengecek, serta mengedit kembali nashkah berita
tersebut, memeriksa kelengkapan data-data yang telah dikirim oleh para
wartawan. Karena jika naskah yang dibuat oleh para wartawan kurang baik
kemudian tidak di perbaiki kembali oleh para produser atau langsung di
satukan dengan foto-foto dan video yang menggambarkan isi naskah berita
tersebut maka akan mengakibatkan kualitas berita yang tidak baik. 20
a. Unsur berita
Untuk memahami jurnalisme, maka perlu untuk mengetahui
tentang unsur berita yang dikenal dengan rumus 5W+1H. Unsur-unsur ini
bisa dijabarkan sebagai berikut:
1. What (apa) suatu berita dikatakan baik jika memenuhi untuk what,
yaitu berisi pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan apa.
2. Who (siapa) yaitu disertai dengan keterangan tentang orang-orang
yang terlibat dalam.
3. Where (dimana) yaitu berisi deskripsi lengkap tentang tempat
kejadian.
4. When (kapan) yaitu menyebutkan waktu kejadian peristiwa.
5. Why (mengapa) disertai alas an atau latar belakang terjadinya
peristiwa.
6. How(bagaimana) menjelaskan proses kejadian suatu peristiwa dan
akibat yang dibutuhkan.21
20
Nursalim, Deadline, Menaklukkan Rintangan Menulis Berita Televisi, (Yogyakarta:
CV. Andi Offset. 2015), 6. 21
Inung Cahaya S, Menulis Dimedia Massa Cetak (Yogyakarta;2012),17-18.
35
b. Nilai-nilai berita
Nilai berita berlaku secara universitas sesuai kaidah jurnalistik
yang penerapannya disesuaikan denganpolitik keredaksian masing-
masing media, harus diketahui bahwa tidak semua realitas berita
mempunyai nilai berita dan layak dimuat atau tidak.
Berdasarkan hal yang harus menjadi acuan dalam menyajikan
informasi sebagai berikut:
1. Sumber berita dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan dari mana
berita itu didapat:
a. Peristiwa momentum, yaitu peristiwa yang terjadinya atau
kejadiannya tidak pernah diduga sebelumnya.
b. Peristiwa teragenda, yairu peristiwa yang sudah jelas, sedang atau
akan menjadi karena memang sudah direncanakan.
2. News page
Adalah suatu kejadian atau peristiwa yang dipakai cantelan
untuk menuliskan sesuatu.News peg ini sifatnya adalah hal-hal yang
sudah dikenal atau akrab dengan pendengar.
3. Ager dalam setiap realita terkadang banyak sekali fakta, data, dan
dimensi. Seorang wartawan atau redakturdituntut untuk memahami
seluruh bagian realitas itu, kemudianmemilih dan menentukan realitas
yang akan dijadikan informasi.
4. Daya tarik
Setiap informasi yang disajikan tertentu harus mengandung daya
tarik tinggi sebagai daya tarik pendengar.Secara umum, daya tarik
suatu informasi terletak pada manfaatnya.
5. Kelengkapan
Sebuah informasi dikatakan lengkap bila ia mengandung segala
sisi lain dari suatu realitas. Kelengkapan ini bisa bersifat dimensional.
6. Kedalaman
36
Sebuah informasi dikatakan mendalam bila mengungkapkan
semua aspek yang harus diketahui pendengar dari suatu realitas, ini
disebut suatu aspek instrinsik dari suatu realitas.
7. Objektif
Semua tulisan yang faktual tentulah harus objektif.Ini
menentukan tulisan yang berdasarkan fakta-fakta dengan tulisan yang
bersifat opifat opini dan fiksi.
8. Prestisius setiap penulisan atau wartawan selalu mempunyai obsesi
untuk memenuhi sesuatu yang prestisius dan eksklusif.22
Berkaitan dengan pendekata itu, ada beberapa pendapat sesuatu
bisa di kategorikan mempunyai nilai berita. Johan Galtung and Marie
Holmboe Ruge(1965) pernah memberikan kriteria sebagai berikut:
1. Frekuensi ini berkaitan dengan jangka waktu sebuah peristiwa.
Peristiwa yang mempunyai jangka waktu pendek akan
mempunyai nilai berita lebih dari pada yang mempunyai jangka
waktu panjang. Peristiwa yang mempunyai jangka waktu pendek
diantaranya perampokan, kecelakaan pesawat terbang yang
menewaskan ratusan orang, pembunuhan berantai dan lain-lain.
2. Negative pada kurun waktu lama kebanyakan wartawan
mengungkapkan.
Bahwa ban news is good newsberita yang jelak adalah berita
bagus, ungkapan ini bisa jadi ada kebenarannya. Sesuatu yang
menyakut berita buruk sering dianggap mempunyai nilai
berita.Buruk disini adalah membuat orang tidak suka
mengalaminya.
3. Personalisasi, peristiwa sering kali dilihat sebagai aksi individu.
Ketidak cocokan antara kebijakan pemerintah dengan oposisi
22
Yurnaldi, Kiat Peraktik Jurnalistik (Padang: 1992), 38.
37
sering dipahami sebagai peristiwa antara pemimpin kedua partai
itu.
Selanjutnya, menurut Ashadi Siregar juga pernah menyodorkan
sesuatu dikatakan mempunyai nilai berita sebagai berikut:
a. Penting disini berarti kejadian yang berkemungkinan
mempengaruhi orang banyak, atau kejadian yang punya akibat
terhadap kehidupan pendengar.
b. Besar disini merupakan kejadian yang menyangkut angka-angka
yang berarti bagi kehidupan orang banyak.
c. Waktu yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal baru terjadi atau
baru ditemukan.
d. Kedekatan adalah kejadian yang dekat dari pembaca atau
pendengar.
e. Tenar yaitu hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh
pendengar.
f. Manusiawi, adalah kejadian yang memberikan sentuhan perasaan
bagi para pendengar, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam
situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi biasa.23
5. kualitas berita di media massa
Kualitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kualitas
adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu.
Berikut ini pengertian kualitas menurut para ahli dan para pakar:
Menurut Edwards Deming mutu atau kualitas adalah kesesuaian
dengan kebutuhan pasar atau konsumen.Perusahaan yang bermutu adalah
perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka
akan setia membeli produk perusahaan tersebut baik berupa barang maupun
jasa.
23
Nurudin, Jurnalis Masa Kini (Jakarta;Rajawali Pers,2009), 53.
38
Menurut Philip B. Crosby mutu adalah confermance to requirement,
yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan. Suatu produk memiliki mutu apabila
sesuai dengan yang standar atau kriteria mutu yang telah ditentukan, standar
mutu tersebut meliputi bahan baku proses produk dan produksi jadi.
[M]enurut Gravi dan Davis kualitas atau mutu adalah suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, tenaga kerja, proses dan
tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan. Perubahan mutu produk tersebut memerlukan peningkatan
atau perubahan keterampilan tenaga kerja, proses produksi, dan tugas
serta perubahan lingkungan perusahaan agar produk dapat memenuhi
harapan konsumen.24
Dari defenisi diatas, mutu diartikan sebagai kesesuaian dengan
standar yang ada. Sebagai contoh dalam sebuah organisasi memproduk
sebuah produk atau barang akan dikatakan bermutu jika barang atau produk
tersebut sesuai dengan standar yang ada. Mengingat peran kualitas yang
sangat diperlukan dalam kehidupan tak hannya makhluk hidup yang
memerlukan kualitas untuk bisa tetap berada di zona persaingan, benda
mati, lembaga, perkantora, dan organisasi juga membutuhkan kualitas atau
mutu tersebut.Memaknai kualitas juga tidak bisa diukur dengan gemblang
dan liwes, Karena kualitas bisa diartikan dengan berbagai macam tergantung
dari sisi mana seseorang menilainya.
Adapun berita yang berkualitas atau bermutu ialah suatu berita yang
dapat memberikan informasi yang teraktual, baik, adil, mendidik, penting,
bermakna, dan informative, menghormati kehidupan peribadi, menghormati
nilai, norma kesopanan dan kesusilaan, memiliki keberimbangan,
menghormati narasumber, serta dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan
oleh masyarakat.25
24
Hartiwi Prabowo, Diakses Melalui, http://prasko 17. Blogspot.com/2012/8/pengertian-
mutu-menurut-para-ahli-dan-pakar.html.pada 27 januari 11:46. 25
https://tirto.id/buruknya-kualitas-berita-tayangan-infotaimen-kita-cJMU.(diakses 01
februari 2019,07.16.
39
F. Metode penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan, (field research)
yaitu jenis penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data
yang ada di lapangan. Adapun metode pendekatan penelitian yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini ialah:
1. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodepenelitian
deskriptif kualitatif (menggambarkantentang fakta atau data yang ada
dilapangan). Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk
menentukan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data
jadi ia juga menyajikan data, menganasisis dan menginterpretasi. 26
Sedangkan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
menggunakan pengamatan, wawancara, atau penelahan dokumen.Jadi
pendekatan penelitian deskriftif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha
untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-
data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, atau dokumen
yang ada dilapangan.
2. Setting dan Subjek Peneliitian
Berhubungan penelitian ini berkaitan degan Lembaga Penyiaran
Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi, maka lokasi
(Setting) yang diambil untuk melakukan penelitian ini adalah di kantor LPP
TVRI Jambi yang bertempat di Jln. Kapten A. Hasan No 1 Telanaipura
jambi dengan luas tanah 25.000m2 persegi.Subjek penelitian berpusat pada
kepala seksi pemberitaandi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (LPP TVRI) Jambi.
26
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),
44.
40
Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, cukup
mengetahui, memahami, serta berkepentingan dengan aktifitas yang akan
diteliti, serta memiliki waktu untuk memberikan informasi yang benar.27
Untuk memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi yang
diteliti, dengan kata lain pengambilan sampel diambil berdasarkan
kebutuhan penelitian. Maka digunakan snowball sampling, yakni teknik
pengambilan sampel data yang pada awalnya jumlahnya sedikit tersebut
belum mampu memberikan data yang lengkap, maka harus mencari orang
lain yang dapat digunakan sebagai sumber data. Oleh kerena itu peneliti
juga melalukan wawancarapada produser berita, redaktur, editorial, serta
reforter pada Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) Jambi.28
3. jenis dan sumber data
a. Jenis Data
Adapun jenis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ialah
jenis data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan tanpa ada perantara. Data primer ini disebut juga data
asli atau data baru.29
Data primer yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu
keterangan dari tim redaksi LPP TVRI Jambi yang penulis
wawancarai mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang
27
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), 114-115. 28
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta, 2008), 300. 29
Muktar, Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel ilmiah panduan berbasis penelitian
kualitatif lapangan dan perpustakaan (Jakarta: Gaung Persada Press,2009),86.
41
penulis lakukan yaitu tentang Strategi Tim Redaksi di LPP TVRI
Jambi Dalam Meningkatkan Kualitas Pemberitaan.
2. Data Sekunder
Data sekunder. Adalah data yang diperoleh dari dookumen atau
publikasi, laporan penelitian dari dinas atau instansi, maupun sumber
data lainnya yang menunjang.30
Datasekunder yang penulis maksud
disini yaitu berupa buku-buku penunjang yang penulis dapatkan dari
berbagai sumber serta dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan
penelitian ini.
b. Sumber Data
Sumber data adalah tempat, orang atau benda dimana peneliti dapat
mengamati bertanya atau membaca tentang hal-hal yang berkaitan
dengan hal yang diteliti.Sumber data secara garis besar dapat dibedakan
atas, orang, tempat, kertas atau dokumen.31
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini yaitu tim
redaksi LPP TVRI Jambi yang penulis wawancarai serta dokumen-
dokumen yang bersangkutan dalam penelitian ini.
4. Metode pengumpulan data
Teknik pengumpulan data, dalam penelitian ini menggunakan tiga
teknik yang dilalukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya dapat
dipertanggung jawabkan., yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
a. Observasi (pengamatan tidak terlihat)
Observasi (pengamatan tidak terlihat), merupakan pengamatan
yang dilakukan tanpa keterlibatan peneliti dalam aktifitas yang diamati,
peneliti dalam han ini hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan
pengamatan.
Observasi penelitian skripsi ini dilakukan secara umum terfokus
pada metode, praktik. Teknik ini digunakan untuk melihat keadaan
30
Lihat Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: PT Remaja
Roasdakarya, 2014),13. 31
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 99.
42
lokasi, peneliti mengamati secara langsung strategi tim redaksi Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi
dilapangan.
Observasi yang dilakukan penulis seperti memperhatikan lokasi
dan keadaan lapangan.32
Kemudian penulis mengamati bagaimana
strategitim redaksi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (LPP TVRI) Jambi dalam meningkatkan kualitas pemberitaan,
serta bagaimana poses produksi sisaran Lembaga Penyiaran Publik
Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)Jambi dalam meningkatkan
kualitas pemberitaan.
Selain itu dibantu dengan hasil wawancara yang dilakukan penulis
pada tim redaksi pemberitaan.
b. Wawancara mendalam
Wawancara mendalammerupakan metode pengumpulan yang
dilakukan melalui cara lisan atau tatap muka antara peneliti dengan
sumber daya manusia yang disebut juga dengan suatu proses Tanya
jawab (interview).Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang
melibatkan manusia sebagai subjeknya, berkaitan dengan gejala atau
peristiwa yang sedang diteliti.33
Sebelum peneliti memberikan serangkaian pertanyaan kepada
sumber informasi yang akan diwawancarai, terlebih dahulu peneliti telah
mempersiapkan serangkaian pertanyaan sesuai dengan penggalian data
yang diperlukan kepada siapa wawancara tersebut dilakukan.34
Teknik wawancara mendalam digunakan untuk mengetahui secara
mendalam tentang berbagai informasi yang terkait dengan persoalan
yang sedang diteliti kepada pihak-pihak yang dianggap memberikan
informasi secara utuh tentang persoalan yang akan dikaji untuk
32
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D (Bandug: Alfabeta, 2013),
146. 33
pawito, Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Penerbit Lkis, 2007),132. 34
Ibid. 203.
43
memperoleh data-data yang belum didapatkan pada saat melakukan
observasi.
Subjek penelitian ini mewawancarai kepala stasiun Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)Jambiyaitu
Pak Arief. Untuk data-data yang belum di diperoleh peneliti dari Pak
Arief, maka peneliti juga melanjutkan wawancara pada tim keredaksian
yaitu pak Hamdi selaku kepalaseksi pemberitaan, pak Dasri selaku
produser pemberitaan beserta asistennya, redaktur, editorial, serta reforter
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI)Jambi.
c. Dokumen
Dokumen merupakan metode pengumpulan data melalui data-data
dokumenter, yang bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, dan
kebijakan berupa catatan, ataupun jurnal yang dapat memberikan
informasi tentang objek yang diteliti. Adapun dokumen yang berbentuk
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.Dan dokumen
yang berbentuk karya misalnya patung, film, dan lain-lain.35
Yang penulis jadikan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah
berupa dokumen Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
(LPP TVRI)Jambi, kemudian foto hasil wawancara, dan foto hasil
pengamatan selama penelitian.
Ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan secara simultan
dalam penelitian ini, dalam arti digunakan untuk saling melengkapi data
satu dengan data yang lain. Sehungga data yang penulis peroleh memiliki
viliditas dan keabsahan yang baik untuk dijadikan sebagai sumber
informasi.
35
Lihat Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta,
2013), 24.
44
5. Metode Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian dilakukan sejak pengumpulan
data secara keseluruhan.Data tersebut kemudian dicek kembali, secara
berulang dan untuk mencocokkan data yang diperoleh, data tersebut
disistematiskan dan diinterprestasikan secara logis sehingga memperoleh
data yang memiliki keabsahan dan kredibilitas.36
Adapun langkah-langkah
yang digunakan untuk pemeriksaan keabsahan data dan menjamin bahwa
data yang diperoleh dapat dipercaya dan valid ialah dengan cara-cara
berikut:
1. Reduksi data (memilih data)
Mereduksi data berarti merangkum memilih hal-hal pokok
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari substansi serta pola-
polanya.37
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
2. Modal Data (Display data)
Display data adalah format yang menyajikan informasi secara
tematik kepada pembaca. Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam
kegiatan penyajian atau penampilan display dari data yang dikumpulkan
dan dianalisis sebelumnya, mengingat bahwa penelitian kualitatif banyak
menyusun teks naratif.
Data-data peneliti yang telah didapatkan tersebut dapat membantu
penulis mengetahui “Strategi Tim Redaksi di Lembaga Penyiaran Publik
Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)Jambi dalam meningkatkan
kualitas pemberitaan”.
3. Verifikasi data
Verifikasi data adalah upaya membuktikan kembali benar atau
tidaknya kesimpulan yang telah dibuat tersebut, kesesuaian antara
36
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi (Jambi:Fak ushuluddi, 2014), 61. 37
Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat (Yogyakarta: paradigm, 2015),
69.
45
kesimpulan degan kenyataan.Verifikasi dapat dilakukan dengan
melakukan pengecekan ulang, atau dengan melakukan trianggulasi.
Adapun cara lain yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan
merekomendasikan kepada pelaku riset lain untuk mengulangi riset yang
telah dilakukan tersebut terhadap masalah yang sama. Apabila terbukti
temuan-temuan yang dihasilkan itu tidak berbeda maka secara signifikan
berarti kesimpulan tersebut terverifikasi.38
G. Pemeriksaan keabsahan data
Untuk memperoleh data yang terpercaya dan dapat dipercaya,
maka peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
didasarkan atas sejumlah Kriteria. Dalam penelitian kualitatif, upaya
pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui empat cara, yaitu:
1. Perpanjangan keikut sertaan
Pelaksaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat
keikutsertaan peneliti dilokasi secara langsung dan cukup lama.Dalam
upaya mendeteksi dan memperhitungkan penyimpangan yang
mungkin mengurangi keabsahan data, karena kesalahan penilaian data
(data distortion n)oleh peneliti atau responden, disengaja atau tidak
sengaja.
2. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan mengadakan
pengamatan secara teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap factor-
faktor yang menonjol dalam penelitian.Dengan demikian diharapkan
dapat mengurangi berbagai distorsi data yang timbul dari kesalahan
responden yang memberikan data secara tidak benar, misalnya
berdusta, menipu dann berpura-pura.
3. Triangulasi
Merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu duluar data pokok, untuk keperluan
38
Lexy J. Maleong, Metode Penelitian KUualitatif(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
280.
46
pengecekan reabilitas data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat
perbanding berbagai data yang diperoleh dari berbagai informan.
Terdapat empat macam teknik triangulasi yang akan digunakan dalam
penelitian ini, yaitu teknik pemeriksaan menggunakan sumber,
metode, penyidik, dan teori.
4. Diskusi dengan teman sejawat
Adalah langkah akhir yang menjamin keabsahan data, peneliti
akan melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan
bahwa data yang diterima benar-benar realdan bukan semata persepsi
sepihak dari peneliti atau informan. Melalui cara tersebut peneliti
mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan, dan saran yang
berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.39
H. Study Relavan
Dari hasil penelusuran terhadap beberapa skripsi yang juga meneliti
tentang strategi dan televisi, namun diantara skripsi-skripsi tersebut
peneliti tidak menemukan adanya skripsi yang pembahasannya persis
samadengan penelitian yang akan penulis lakukan pada penelitian ini.
Namun, terdapat beberapa kesamaan dengan judul yang penulis bahas.
Pertama, “strategi yang digunakan stasiun TVRIYogyakarta berbasis
balanced” Karya Heru Kurnianto Tjahjono Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, skripsi tersebut sama-sama membahsa tentang strategi namun
subjek penelitiannya berbeda skripsi tersebut membahas tentang
bagaimana strategi media dalam mengembangkan stasiun medianya,
sedangkan pembahasan yang penulis bahas dalam penelitian ini ialah
strategi tim redaksi dalam meningkatkan kualitas pemberitaan.
pembahasan yang akan penulis bahas dalam penelitian ini jelas berbeda
selain itu lokasi penelitianpun juga berbeda.
Kedua, “peran reforter dalam proses produksi program
siaran”Jambi Dalam Beritadi TVRI Jambi.”karya Aman Khalid
39
Lihat, Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi (Jambi 2016), 65-66.
47
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi. Skripsi tersebut
membahas tentang bagaimana strategi reforter dalam mencari sebuah
berita serta bagaimana kegiatan reforter dalam peliputan berita yang akan
disiarkan pada program berita agar berita tersebut memiliki nilai berita.
Terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan penulis teliti yaitu
penulis meneliti tentang bagaimana strategi tim redaksi dalam
meningkatkan kualitas pemberitaan. Kesamaan dalam judul ini ialah
terdapat pada lokasi penelitian yaitu sama-sama meneliti di LPP TVRI
Jambi.
Sebagaimana dilihat dari studi relavan ini bahwa belum ada diantara
kajian ini yang membahas tentang strategi tim redaksi dalam
meningkatkan kualitas pemberitaan karya-karya diatas berbeda dengan
karya yang sedang penulis rangkumkan, kedua karya focus pada
bagaimana pengembangan stasiun media serta pran reforter dalam
pencarian. Kemudian lokasi penelitiannyapun berbeda karya Heru
Kurniawan memilih lokasi penelitian di stasiun TVRI Yogyakarta
sedangkan penulis dalam karya ini melakukan penelitian pada Stasiun
TVRI Jambi.Melihat adanya perbedaan lokasi dan subjek penelitian, tentu
saja hasil penelitiannya pun akan berbeda.
48
BAB II
SEJARAH PERUSAHAANLEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI
REPUBLIK INDONESIA (LPP TVRI) JAMBI
A. Stasiun Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI)Jambi
Dalam undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran telah
diatur segala hal mengenai penyiaran termasuk ditetapkannya Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) sebagai lembaga
penyiaran publik yang didirikan dan dimiliki oleh negara republik Indonesia.
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)
berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol
dan perekat sosial, serta pelestari pemaju budaya bangsa dengan senantiasa
berorientasi pada kepentingan publik dengan memperhatikan kemanfaatan dan
perlindungan untuk kepentingan publik. Siaran Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI)diarahkan antara lain untuk :40
1. Menjunjung tinggi pelaksanaan pancasila dan undang-undang dasar
negara republik indonesia tahun 1945.
2. Menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati
diri bangsa.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
4. Menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa
5. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan hukum dan disiplin nasional
6. Menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif
masyarakat dalam pembangunan nasional dan daerah serta
melestarikan lingkungan hidup
7. Mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat,
mewujudkan pemerataan, dan memperkuat daya saing bangsa dalam
era globalisasi
40
Dokumen LPP TVRI Jambi Tahun 2018.
49
8. Memberikan informasi yang benar, seimbang dan bertanggungjawab
9. Memajukan kebudayaan dan kearifan lokal
Dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai lembaga penyiaran publik,
maka Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)
telah dibentuk stasiun penyiaran daerah yang mempunyai tugas yaitu
melaksanakan penyelenggaraan penyiaran televisi publik sesuai dengan
kebijakan umum ataupun khusus yang ditetapkan dewan direksi. Saat ini baru
terbentuk 28 stasiun penyiaran Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (LPP TVRI) di ibukota provinsi salah satunya adalah stasiun
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) jambi
yang diresmikan pada tanggal 15 april 1995. Pada awal berdirinya Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) jambi mengudara
pada kanal VHF, siarannya saat itu tidak dapat menjangkau seluruh wilayah
provinsi jambi. Namun sejak tahun 2011, pemerintah provinsi jambi telah
membangun transmisi UHF dan jaringan VPN IP. Sejak itu siaran Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) dapat diterima oleh
masyarakat jambi diwilayah kebupaten kota.41
Topografi wilayah provinsi jambi yang terbukit-bukit menyebabkan
masih banyak daerah blank spot atau daerah yang tidak dapat menerima signal
siaran Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)
Jambi.Pada umumnya mereka menggunakan antena parabola untuk menangkap
siaran televisi melalui satelit. Akibatnya informasi pembangunan jambi yang
disiarkan melalui Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) Jambi tidak diketahui oleh masyarakat di pelosok desa. Untuk
kepentingan penyebarluasan informasi pembangunan di seluruh wilayah jambi
maka pemerinta provinsi jambi telah menyewa transponder telkom guna
memperluas jangkauan siaran Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (LPP TVRI) Jambi.
41
Dokumen LPP TVRI Jambi Tahun 2018.
50
a. Penyelenggaraan siaran
Stasiun Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) jambi mengudara pada kanal siaran UHF (Ultra High Ferquency) dan
kanal satelit.
1. Kanal UHF
Sebagai stasiun penyiaran daerah Lembaga Penyiaran Publik
Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi berkewajiban merelay
siaran Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) pusat sesuai pola acara yang telah ditentukan. Saat ini alokasi
siaran yang diberikan kepada stasiun penyiaran daerah hanya 4 (empat)
jam dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 19.00 WIB. Secara
berjaringan siaran Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (LPP TVRI) pusat dan daerah dipancarluaskan melalui
pemancar UHF yang tersebar di 9 (sembilan) wilayah di provinsi jambi
yaitu :
i. Transmisi Jambi, kanal 45 UHF, daya pancar 2000 watt
ii. Transmisi Sungai Penuh, kanal 22 UHF, daya pancar 500 watt
iii. Transmisi Kayu Aro, kanal 10 VHF daya pancar 10 watt
iv. Transmisi Bungo, kanal 36 UHF daya pancar 1000 watt
v. Transmisi Bangko, kanal 38 UHF daya pancar 1000 watt
vi. Transmisi Tebo, kanal 26 UHF daya pancar 500 watt
vii. Transmisi Sarolangun, kanal 50 UHF daya pancar 1000 watt
viii. Transmisi Tungkal Ilir, kanal 36 UHF daya pancar 500 watt
ix. Transmisi Tungkal Ulu, kanal 40 UHF daya pancar 500 watt
Jaringan siaran ini dapat diterima oleh pemirsa melalui pesawat
penerima dengan antena UHF. Dengan daya pancar yang ada siaran
TVRI Jmabi hanya dapat menjangkau wilayah ibukota kabupaten/kota
dan tidak bisa diterima di plosok desa.42
42
Dokumen LPP TVRI Jambi Tahun 2018.
51
2. Kanal satelit
Layanan siaran satelit dapat membuka akses siaran yang sangat
luas. Topografi wilayah provinsi jambi yang berbukit-bukit
menyebabkan masih banyak daerah blank spot atau daerah yang tidak
dapat menerima signal siaran Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi. Pada umumnya masyarakat
menggunakan antena parabola untuk menangkap siaran televisi melalui
satelit. Akibatnya informasi pembangunan jambi yang disiarkan melalui
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI)jambi tidak diketahui oleh masyarakat di pelosok desa. Untuk itu
agar informasi pembangunan jambi dapat tersebar luaskan ke pelosok
desa, mulai tahun 2013, pemerintah provinsi jambi telah memfasilitasi
penggunaan satelit untuk siaran Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi. Siaran melalui satelit ini dapat
menjangkau seluruh wilayah provinsi jambi, nasional bahkan
internasional. Dengan demikian informasi pembangunan jambi dapat
tersebar luas dan harapan menuju jambi Ekonomi maju aman dan
sejahtera dapat terwujud.
Siaran Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
(LPP TVRI) Jambi melalui satelit Telkom 1, frequency 3743 simbol rate
3000, polarisasi horisontal, audio PID 0033, Video PID 0034, PCR PID
0034. Siaran ini hanya dapat di terima melalui antena parabola.
Untuk mengisi kanal siaran diperlukan berbagai program siaran
baik siaran informasi, pendidikan maupun hiburan. Sesuai kebijakan
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI),
dalam pembuatan program siaran Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) dapat melibatkan para pemangku
kepentingan dengan membangun sinergi yang kokoh dalam menyediakan,
membuka ruang dan memfasilitasi terselenggaranya akses informasi dan
data kepada masyarakat, mendukung dan menyelenggarakan siaran serta
52
diseminasi informasi publik dan memberikan layanan berkualitas kepada
mitra.43
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) Jambi terus berupaya untuk dapat mengisi siaran dan
memperpanjang jam siaran secara bertahap. Program-program rutin
maupun khusus telah dipersiapkan sesuai pola operasional siaran
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)
Jambi. Khusus untuk mengisi kanal siaran satelit Lembaga Penyiaran
Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi akan menambah
jam siaran di pagi hari dengan menyiarkan ulang program-program yang
disiarkan sebelumya serta memproduksi program baru yang berkonten
lokal.
b. TAG LINE
Tag line Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) Jambi yaitu “TVRI Jambi TVRI punyo kito”.
c. LOKASI
Kantor Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) Stasiun Jambi bertempat di Jln. Kapten A. Hasan No:1 Telanaipura
jambi dengan luas tanah 25.000m2 persegi disini terdapat bangunan gedung
kantor, studio, rumah dinas, pemancar.
d. LUAS TANAH DAN BANGUNAN
No. LOKASI TANAH LUAS BANGUNAN
1 Jln. Kapten A. Hasan NO.1
Telanaipura Jambi
25.000 M2 Tanah bangunan
kantor TVRI
Stasiun Jambi
2 Larik Kemahan Sungai
Penuh Kerinci
2.441 M2 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi Sungai
43
Dokumen LPP TVRI Jambi Tahun 2018.
53
Penuh
3 Jl. Lintas Sumatera Bangko 2.698 M2 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi Bangko
4 Pasir putih Muara Bungo 7.500 M2 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi Bungo
5 Pelabuhan dagang tungkal
ulu tanjung jabung barat
2.500 M2 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi Tungkal
Ulu
6 Jl. Sudirman Pasar
Sarolangun
4.608 Tanah Bangunan
Kantor Satuan
Transmisi
Sarolangun
e. JUMLAH KARYAWAN
StasiunLembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) Jambi memiliki 83 orang karyawan yang terdiri dari pegawai negeri
sipil sebanyak 52 orang, pegawai bukan pegawai negeri sipil (PBPNS)
sebanyak 18 orang dan kontrak jasa sebanyak 15 orang dengan berbagai
profesi. Sumber Daya Manusia (SDM) Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi telah dibekali dengan diklat profesi,
spesialisasi dan kepemimpinan PIM IV dan PIM III untuk menunjang segala
bentuk kegiatan. Agar kegiatan operasional siaran maupun
54
kegiatanadministrasi dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan karya
yang bagus.44
f. LOKASI PEMANCAR
NO. LOKASI POWER
PEMANCAR
SALURAN
1 Satuan Transmisi di Jambi 2000 Watt 45 UHF
2 Satuan Transmisi Sungai
Penuh
500 Watt 22 UHF
3 Satuan Transmisi Bangko 1000 Watt 38 UHF
4 Satuan Transmisi
Sarolangun
1000 Watt 50 UHF
5 Satuan Transmisi Muara
Bungo
1000 Watt 36 UHF
6 Satuan Transmisi Kuala
Tungkal
500 Watt 40 UHF
7 Satuan TransmisiTungkal
Ilir
500 Watt 36 UHF
8 Satuan Transmisi Kayu Aro 10 Watt 10 VHF
9 Satuan Transmisin Tebo 500 Watt 26 HF
44Dokumen LPP TVRI Jambi Tahun 2018.
55
B. Struktur Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI)Jambi
KEPALA TVRI
ARIEF SURIANSYAH
SE,ME
KA.SIE.P
ROGRA
M,PU
M. SASI,
SH
KA.SIE.BERITA
HAMDI HAFID, SE
KA.SUB
BAG.KEUANGAN
DRS.NURYAKTON
KEPALA SIE
TEKNIK
APRIZA
PRIHATSONGKO,ST
KA.SUB BAG.UMUM
MEINURITA, SE
KA.SUB
SEKSI
PROGRAM
IR.TRI
WIDAYATI
KA.SUB
SEKSI PU
ADI
YULIANDRY,
ST
KA. SUB SEKSI
TEKNIK PRODUKSI
PENYIARAN
ISWAN, ST
KA. SUB SIE
TEKNIK TRANSMISI
KUSNADI
KA.SUB SIE
FASILITAS
TRANSMISI
GAMPIT
TAMBUNAN
KA.SUB BAG.
UMUM
MEINURITA,SE
56
D. VISI – MISI
1. Visi
Menjadikan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
(LPP TVRI) Jambi sebagai stasiun Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI)daerah yang ideal dan optimal didalam
memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi jambi.
2. Misi
1. Menyiarkan berita dan current affairs dengan materi lokal aktual, netral
dan independen dengan memperhatikan hak-hak untuk mengetahui dan
hak untuk menyuarakan pendapat (right to know and right to express).
Serta mengembangkan jurnalisme damai (peace journalism).
2. Menyiarkan program dokumenter, pendidikan dan hiburan yang
bermuatan lokal yang dapat memberikan pencerahan serta motivasi
masyarakat untuk selalu berapresiasi dan peduli pada masalah sosial,
budaya, lingkungan serta masalah-masalah lokal lainnya.
3. Meningkatkan kualitas teknik dan jangkauan pemancar sehingga
gambar dan suara dapat diterima dengan baik dan langsung oleh
masyarakat di provinsi jambi.
4. Menciptakan keleluasan berkreasi, iklim kerja yang sehat, pola
rekruitmen yang rasional dan inpersonal serta kesejahteraan bagi
seluruh karyawan TVRI Jambi.
g. KEPALA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK
INDONESIA (LPP TVRI)JAMBI 1993 – 2018
1. Drs. Solahuddin Tahun 1993 - 1995
2. R. Djoko Gitoyo Tahun 1995 - 1997
3. Drs. Bahauddin Tahun 1997 – 1999
4. Drs. H. Marfa Edison Tahun 1999 – 2001
5. Drs. H. Asmuni Is Noor, MM Tahun 2001 – 2003
6. Drs. Hariono, M. Si Tahun 2003 - 2007
57
7. Widayanto, S.Sos Tahun 2007 - 2009
8. Riyanto Budi Raharjo, S.IP Tahun 2010 - 2011
9. Wisnugroho, MM Tahun 2011 - 2012
10. Dra. Dyah Sukorini Tahun 2012 – 2014
11. Drs. Zumenik Gani Tahun 2014 - 2018
12. Arief Suriansyah, SE,ME Tahun 2018- Sekarang45
45
Dokumen LPP TVRI Jambi Tahun 2018.
BAB III
STRATEGI TIM REDAKSI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBERITAAN DI LPP TVRI JAMBI
A. Proses pembuatan berita di Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (LPP TVRI) Jambi.
Setiap media baik itu media cetak, elektronik, maupun media online tentu
terdapat orang-orang yang bertugas untuk mencari informasi yang nantinya akan
diangkat menjadi berita, serta para tim yang bertugas untuk mengoreksi,
mengolah informasi tersebut sehingga layak untuk disiarkan.Masing-masing dari
mereka sudah memiliki tugas tertentu yang sudah terstruktuk dan terjadwal setiap
minggunya siapa saja yang bertugas. Mereka terbagi menjadi sebagai berikut:
1. Reforter
Reforter bertugas untuk mencari informasi terkait isu-isu yang saat ini
sedang menarik di kalangan masyarakat kemudian informasi tersebut akan
diangkat menjadi sebuah berita. Sebagai seorang reforter tentu mereka harus
memiliki jiwa jurnalistik, seorang reforter harus peka terkait isu-isu dan kondisi
lapangan yang ada saat ini. Seperti yang dijelaskan oleh Bang Andri selaku
reforter berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[S]eorang reforter harus mengetahui isu-isu baik nasional maupun lokal
harus dikuasai, serta seorang reforter itu harus mengetahui kondisi lapangan
sekarang seperti apa, dan yang ter up date sekarang itu apa, jika sudah
mengetahui masalah apa yang mau kita angkat untuk dijadikan berita setelah
itu baru terjun kelapangan untuk mencari narasumbernya, untuk
mendapatkan data-data terkait masalah tersebut.”46
2. Redaktur
Redaktur bertugas untuk menyalin berita dari email, berita tersebut
merupakan berita yang dikirim oleh para wartawan mereka melalui email berupa
naskah, foto maupun video, naskah inilah yang kemudian di salin oleh para
redaktur dari email disalin ke microsort word, selain itu redaktur juga bertugas
untuk membuat randon. Randon ini merupakan susuran berita, mulai dari berita
46
Wawancara.Andri, Selaku Reforter TVRI Jambi, 15 februari 2019.
utama, berita kedua maupun berita selanjutnya dengan begitu berapa jumlah berita
yang akan disiarkan perharinya itu terstruktur biasanya jumlah berita yang akan
disiarkan setiap harinya itu sekitar 28 hinga 30 berita, selain itu redaktur juga
bertugas untuk membuat rubrik (iklan) berapa jumlah iklan yang akan ditampilkan
dari 28 hingga 30 berita tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh kak Peni selaku
redaktur berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[U]ntuk berita sore yang akan disiarkan setiap harinya itu biasanya 28
hingga 30 berita. 30 berita ini tidak disiarkan sekaligus melainkan ada 4
iklan yang akan ditampilkkan disela-sela berita tersebut, misalnya setelah 7
berita disiarkan akan ditampilkan iklan, kemudian baru masuk ke barita lagi,
begitulah seterusnya hingga ke 30 berita tersebut tersampaikan semua, ke 30
berita dan iklan ini akan disiarkan dalam durasi 1 jam”.47
3. Editor
Editor bertugas untuk menyalin gambar, maupun video yang juga dikirim
oleh para reforter melalui email, gambar dan video ini didownload kemudian akan
di edit, disatukan atau disesuaikan dengan hasil dubbingan dari naskah yang sudah
di edit oleh produser dan asisten produser, selain itu editorial juga bertugas untuk
mengirimkan naskah LC naskah LC ini merupakan naskah berita utama dari
Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi yang kemudia akan dikirim ke
Televisi Republik Indonesia (TVRI) pusat, berita LC ini akan dikirim setiap hari
ke Televisi Republik Indonsia (TVRI) pusat, guna untuk disiarkan dari Televisi
Republik (TVRI) pusat agar masyarakat yang berada di luar jambi juga dapat
mengetahui apa saja kejadian yang terjadi dijambi setiap harinya. Selain itu editor
juga bertugas untuk menayangkan siaran lokal, siaran lokal ini disiarkan langsung
dari stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi secara Live kemudian di
hubungkan ke Televisi Republik Indonesia (TVRI) Pusat. Seperti yang dijelaskan
oleh Bang Mardon selaku Editor berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI)
Jambi.
[S]eorang editor bertugas untuk mendownload gambar dan video dari email,
kemudian di edit atau disesuaikan dengan hasil naskah yang sudah di
dubbing, segingga naskah dan gambar tersebut akan sama ketika disiarkan
jadi tidak terpisah. Selain itu editor juga bertugas untuk mengirim naskah
47
Wawancara.Kak Peni, Selaku Redaktur TVRI Jambi, 15 februari 2019.
LC ke Televisi Republik Indonesia (TVRI) pusat, sekaligus editor juga
bertugas untuk menayangkan siaran lokal yang bersifat Live”.48
4. Produser dan asisten produser
Produser dan asisten produser bertugas untuk mengedit atau mengecek
kembali naskah berita yang sudah dikirim oleh para reforternya. Setiap naskah
yang dikirim oleh reforter itu akan di cek kembali untuk diedit terlebih dahulu
agar berita-berita tersebut layak untuk disiarkan. Selain itu produser juga
berkewajiban untuk memberi arahan kepada para reforter mengenai berita yang
akan diliput, dan produser juga bertugas untuk memilih mana berita-berita yang
akan dijadikan untuk berita utama, dan berita terkini.
Untukk menciptakan siaran berita yang menarik minat masyarakat,
menjadi kewajiban stasiun televisi itu sendiri, oleh karena itu diperluran orang-
orang yang kompeten dibidangnya namun untuk mewujudkan itu semua
diperlukan pengelolakan berita yang baik, dan dalam membuat berita yang baik
sehingga layak untuk dimuat tentunya tidak lepas dari kerja wartawan. Jurnalistik
adalah segala proses perencanaan yang menyangkut segala proses perencanaan
meliput, dan segala perencanaan peliputan ini dilakukan oleh para produser media
Televisiitu sendiri, kemudian para reporter yang akanmemproduksi, dan
melaporkan sebuah fakta menjadi berita. Dalam media televisi pengertian berita
adalah suatu kejadian atau peristiwa yang masih baru atau masih hangat terjadi
yang menarik perhatian masyarakat.Seperti yang dijelaskan oleh PakDasri selaku
produser berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi. “Berita adalah suatu
laporan kejadian yang masih baru atau masih hangat terjadi yang kemudian
disampaikan dengan cepet sesuai dengan fakta dan apa adanya.”49
Cara wartawan Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi dalam
mengelolah informasi menjadi berita samahalnya dengan wartawan-wartawan
yang ada pada, media cetak, radio maupun online, dengan wartawan-wartawan
pada media televisi lainnya yang pada umumnya menggunakan struktur berita,
48
Wawancara, Bang Mardon, Selaku Editor TVRI Jambi, 15 februari 2019. 49
Wawancara dengan pak dasri selaku produser berita LPP TVRI, tanggal, 15 seftember 2019.
maka berita televisi terutama untuk naskah yang akan disiarkan juga
menggunakan kaidah piramida terbalik atau gaya wortel. Dengan tujuan agar
penonton dapat lebih mudah memahami inti dari berita yang akan
disampaikan.Seperti yang dijelaskan oleh Andri selaku reforter berita di Televisi
Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[D]alam pembuatan naskah berita biasanya menggunakan firamida terbalik
dimana informasi terpentingnya itu diletakkan paling atas, kemudian kurang
penting, dan tidak penting, tekni ini digunakan agar jika nanti ada tulisan
yang yang kurang penting untuk dimasukan itu bisa dihapus yang paling
bawah tanpa mengganggu bagian atas naskah, sekaligus agar penonton
mudah untuk mengerti isi dari berita yang akan kita sampaikan,”50
Dalam menulis berita dengan teknik piramida terbalik ini sangat
ditekankan karena setiap berita yang disiarkan itu naskahnya di dubbing terlebih
dahulu jika naskah yang di dubbing tidak menggunakan firamida terbalik maka
naskahnya akan panjang sedangkan pendengaran masyarakathanya bisa
mendengaarkan informasi sekilas tidak bisa mendengarkan dalam waktu yang
lama, jadi dengan menggunakan firamida terbalik ini penonton dapat langsung
mengetahui apa inti dari berita yang disampaikan hanya dengan mendengar
kalimat-kalimat pertama dari berita tersebut, atau lead berita.
Seorang refoerter televisi tidak hanya mencari informasi asal atau abal-
abal, seorang reforter harus mampu memberikan berita yang benar-benar fakta,
tidak hanya memberikan opini-opini dari reforter itu pribadi, melainkan harus
benar dan terbukti kebenaran dari setiap beria yang mereka sampaikan, untuk
menapatkan informasi yang sesuai dengan fakta seorang reforter harus terlebih
dahulu harus menentukan topic dan angel atau sudut pandang yang menarik untuk
dipilih, menentukan butir-butir pertanyaan yang relevan agar data-data yang
sebenarnya bisa didatkan. Data tersebut bisa didapatkan melalui narasumber-
narasumber yang berhubungan langsung dengan kejadian tersebut atau orang yang
terlibat dalam perkara tersebut.Misalkan dalam kejadian kebakaran, maka
narasumber bisa jadi korban dari kebakaran tersebut, keluarga, atau orang yang
benar-benar menyaksikan kejadiannya. Ini dilakukan agar jangan sampai berita
50
Wartawan TVRI Jambi, Andri, Wawancara Dengan Penulis, 15 April 2019, Kota Jambi, Rekaman Audio.
yang diangkat abal-abal, karena jika berita yang disampaikan salah (Hoax) maka
refoeter tersebut akan dituntut, serta media yang menyiarkan berita itu sendiri juga
bisa untuk dapat kurang kepercayaan dari masyarakat. Seperti yang dijelaskan
oleh Andri selaku reforter berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[S]eorang reforter harus menciptakan berita yang benar-benar fakta, jangan
sampai ada opini wartawan itu pribadi, harus mencari data yang sebenar-
benarnya, jangan sampa berita yang diangkat abal-abal, karena jika
informasi yang disampaikan salah maka si wartawan akan dituntut, dan
medianyapun akan kehilangankepercayaan dari masyarakat.”51
Seorang reforter tidak hanya memberikan berita yang menarik, serta
menghibur saja, melainkan ia harus mempu memberikan berita-berita yang
berkualitas,yang memang dibutuhkan masyarakat, apalagi untuk Televisi
Republik Indonesia (TVRI) yang merupakan media televisi milik pemerintah.
Televisi Republik Indinesia tidak bisa menyiarkann berikan berita yang berunsur
demo, Televisi Republik Indonesia (TVRI) hanya menyajikan berita-berita yang
terpercaya, independen, netral, dan tidak komersial serta berimbang.Sebagi medi
yang berfungsi untuk memberikan pelayanan pada masyarakat dengan begitu
maka seorang reforter harus mampu mencari berita yang berkualitas yang
memang memenuhi kebutuhan masyarakat.Untuk mendapatkan berita-berita yang
berkualitas maka ada yang harus reforter lakukan Seperti yang dijelaskan oleh
Andri selaku Reforte.52
Yang harus dilakukan reforter untuk mendapatkan berita yang berkualitas.
a. Mencari terlebih dahulu isu-isu yang sedang menarik saat ini.
b. Mencari narasumber yang berhubugan dengan informasi tersebut.
c. Dapatkan data-datanya agar berita yang disampaikan itu sesuai dengan
fakta.
Pada dasarnya siapapun narasumbernya dan dimanapun dapat menjadi
sumber-sumber berita, namun persoalannya berita yang baik itu terletak pada
kelayakan dari seni nilai berita dan cara memperoleh dan mengemas informasi
tersebut, tidak semua informasi yang didapatkan bisa diangkat menjadi berita, apa
lagi untuk Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi yang merupakan
51
Wawancara, Andri, Wartawan 52
Wawancara, Andri, Wartawan
media televisi milik pemerintah, setiap berita yang diangkat haruslah benar-benar
memenuhi kebutuhan masyarakat serta memiliki nilai berita sehingga layak untuk
disiarkan.
B. Strategi Tim Redaksi Dalam Meningkatkan Kualita Pemberitaan, serta
yang dilakukan dalam menjalankan strategi.
Strategi merupakan sumber atau kekuatan untuk dapat menciptakan
kualitas berita yang begus. Yang menjadi jantung dan kekuatannya sebuah
lembaga penyiaran atau pemberitaan terletak pada keredaksian, dimana segala
proses pengelolaan berada pada bagaimana tim dari redaksi dalam perencanaan
dan pengemasan suatu berita tersebut dilakukan agar layak untuk disiarkan.
Untuk meningkatkan kualitas pemberitan tentunya ada hal yang harus
dilakukan oleh tim redaksi, misalnya setiap hari seorang peroduser berita harus
mengadakan rapat dengan para tim keredaksian yang bertugas pada hari itu, rapat
ini dilakukan guna untuk mengangkat permasalahan atau membuat akar
permasalahan yg akan diangkat dari isu-isu yang saat ini sedang menarik
perhatian masyarakat,setalah akar permasalahan dibuat dan diputuskan dalam
rapat baru kemudian hasil rapat tersebut akan di arahkan kepada para reforter
untuk mencari tahu detailnya mengenai informasi tersebut. Jadi setiap reforter
yang bertugas mencari berita itu berdasarkan arahan dari produser pemberitaan,
bukan hanya sekedat turun kelapangan kemuadian mencari informasi yang mereka
inginkan, melainkan setiap gerak langkah mereka itu di arahkan oleh pada
atasannya, jadi seorang produser yang menentukan berita apa yang harus dicari
baru kemudian di konsultasikan kepada para wartawannya.
Seorang produser harus mampu mengarahkan serta membenahi reforternya
karena letak kunci dan induk beritannya itu terdapat pada reforternya, namun
seorang reforter tidak bisa hanya menunggu komando dari atas melainkan seorang
reforter juga harus memiliki kepekaan sebagai jurnalistik, cepat, tanggap, jeli
dalam mambaca situasi agar tidak ketinggalan informasi-informasi penting setiap
harinya.Strategi ini dilakukan sehingga berita yang dimuat berdasarkan fakta dan
data yg sebenarnya.Seperti yang disampaikan oleh Bapak Hamdi selaku kepala
pemberitaan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[S]alah satu strategi tim redaksi ialah pertama para tim redaksi akan
mengadakan rapat untuk membahas akar permasalahan, terkait isu-isu yang
ada saat ini. Misalnya ada terjadi kebakaran, nah para tim terdaksi yang
bertugas akan membahas hal itu pada rapat mengenai bagaimana kebakaran
tersebut bisa terjadi, apa penyebabnya, kenapa bisa terjadi, kerugian yg
dialami dan lain sebagainya. Dan kemuadia baru didiskusikan kepada para
refoternya untuk mencari informasi terkait hal itu, sehingga menghasilkan
berita yang berdasarkan fakta dan data yang ada serta layak untuk
disiarkan”.53
keterangan yang hampir sama juga disampaikan oleh kak Siti Hawani selaku
asisten produser berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[S]etiap hari akan diadakan rapat oleh para tim redaksi untuk membahas
apa saja isu-isu yang saat ini sedang menarik perharian masyarakat, dan
semua itu dibahas oleh semua tim redaksi yang bertugas pada hari itu, dan
setelah itu juga akan didiskusikan kepada para reforter, distributor, untuk
diminta juga masukan kira-kira dari isu-isu tersebut apa saja yang menarik
untuk diangkat menjadi sebuah berita”54
Selain menciptakan berita yang berkualitas para tim keredaksian juga
harus dapat meningkatkan kualitas pemberitaan yang ada, hal ini tentu tidak
mudah ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dapat meningkatkan
kualitas pemberitaan, yaitu dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) biasanya Televisi Republik
Indonesia (TVRI) Jambi akan mengadakan pelatihan dengan mendatangkan
Sumber Daya Manusia (SDM) dari Televisi Republik Indonesia (TVRI) pusat
dibidang berita, Sumber Daya Manusia (SDM) ini didatangkan berdasarkan
anggaran, jika anggarannya ada maka akan didatangkan, jika tidak ada anggaran
maka tidak akan didatangkan. Hal ini tentu akan agak sulit karena para reforter
tidak bisa hanya menunggu pelatihan dan arahan dari TVRI pusat saja yang tidak
setiap minggu bisa didatangkan, dengan begitu TVRI Jambi tetap akan
memberikan pelatihan atau pembinaan kepada para reforter setiap hari dimana
53
Wawancara, Pak Hamdi, Selaku Kepala Pemberitaan TVRI Jambi, 15 Februari 2019. 54
Wawancara, kak Siti Hawani, Selaku Asisten Produser TVRI Jambi, 15 Februari 2019.
pelatihan ini akan diberikan secara tatapmuka maupun melalui via telepon yang
berupa binaan dan arahan setiap kali reforter akan meliput, ini juga merupakan
strategi supaya reforter akan tetap mendapatkan pelatihan atau pembinaan dan
arahan tanpa harus tatap muka, dengan begitu tidak menyita waktu reforternya
untuk tetap mencari berita. Seperti yang dijelaskan oleh Pak Dasri selaku produser
berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi. “Produser akan melakukan
pembinaan atau pelatihan lokal yang dilakukan setiap saat atau setiap hari,
pembinaan ini akan dilakukan secara tatap muka maupun via telepon dengan para
reforter, karena mengingat waktu dan jarak para reforter yang jauh-jauh”55
Setelah mendapatkan pembinaan barulah kemudian para reforter tersebut
akan terjun kelapangan untuk mencari informasi sesuai arahan atau komando dari
atasannya, seorang reforter harus mencari narasumber terkait informasi yang
mereka dapat untuk memperolah data-data sebenarnya. Setelah data-data sudah
didapatkan kemudian baru informasi tersebut akan dituangkan kedalam tulisan
dalam bentuk naskah berita, naskah berita yang yang sudah dibuat kemudian akan
dikirim ke alamat email Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi. Kemudian
naskah berita yang sudah dikirim akan di download oleh redaktur berita yang
kemudian akan di cek dan di edit oleh produser dan asisten produser. Naskah yang
telah di edit kemudian akan di dubbing, selain di dubbing naskah tersebut juga
akan dibuat dalam bentuk poowerpoint yang nantinya akan digunakan oleh
penyiar ketika akan menyiarkan berita. Hasil dari dubbingan naskah tersebut
kemudian akan di edit kembali oleh para editor untuk di sesuaikan dengan
gambar maupun video yang juga dikirim oleh reforter. Setelah naskah tersebut
selesai di dubbing dan di edit oleh editor baru kemudian semua berita-berita yang
sudah di edit tersebut akan di siarkan oleh penyiar berita pada jam 17:00 wib.
Seperti yang kita ketahui media massa merupaka tempat untuk
mengimpormasikan peristiwa-peristiwa penting yang perlu diketahui oleh
khalayak. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang reforter untuk dapat
menghasilkan berita yang memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat serta
55
Wawancara, Pak Dasri, Selaku Produser TVRI Jambi, 15 Februari 20199.
berdasarkan fakta dan data sebenarnya. Hasil dari liputan sebuah berita ataupun
informaasi yang akan disajikan setelah menjadi sebuah tulisan maupun sebuah
program acara bisa menghebohkan, bisa membuat orang atau penontonnya merasa
gembira, sedih, apapun yang nantinya akan berefek pada penonton atau
masyarakat tentunya tidak cukup hanya dengan menyampaikan sebuah naskah
berita saja, semua itu tentu akan memerlukan jeripayah dan usaha para penyiarnya
untuk dapat membuat berita tersebut menjadi berkesan dan berdampak serta
tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Oleh karena itu sebelum
melakukan penyiaran ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan oleh para
penyiar berita ialah sebagai berikut:
1. Terlebih dahulu seorang penyiar harus memahami berita yang ingin
disampaikan.
2. Seorang penyiar harus memperhatikan pemenggalan kata dari setiap
naskah berita yang ingin disiarkan agar setiap kata dapat tersampaikan
dengan baik dan jelas, serta memiliki makna.
3. Seorang reforter harus memperhatikan artikulasi kata.
4. Seorang reforter harus memperhatikan tempo-temponya harus bagus
dan tepat.
Jadi dalam memyampaikan suatu berita itu haruslah benar-benar bagus dan
tepat, suara pada saat menyampaikan berita haruslah jelas, intonasi, penampilan
harus menarik, serta ekspresipun yang digunakanpun haruslah sesuai dengan apa
yang disampaikan, jika berita bahagia maka ekspresi wajahpun haruslah
menunjukan kebahagiaan, jika berita yang disampaikan tersebut berupa berita
duka maka seorang reforter harus menunjukan ekspresi wajah berduka cita, hal ini
dilakukan untuk menarik perhatian penonton serta agar penonton percaya dengan
apa yang disampaikan. Selain itu teknik ini juga digunakan agar penonton
mengerti dan tidak kebingungan dengan apa yang disampaikan.Seperti yang
disampaikan oleh Kak Omil selaku penyiar berita di Televisi Republik Indonesia
(TVRI) Jambi.
[S]ebelum menyiarkan berita, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
penyiar, terlebih dahulu seorang penyiar haruslah memahami berita yang
akan disampaikan, kemudian pemenggalan kata, intonasi, tempo, serta
mimik wajah ketika menyampaikan berita, hal ini benar-benar harus
diperhatikan, jangan sampai penonton tidak mengerti dengan apa yang kita
sampaikan. Selain itu untuk menarik perhatian penontonpun seorang penyiar
harus memperhatikan penampilannya, penampilan harus menarik, serta
intelek”
Sebagai media penyiaran tentu memiliki alat-alat pendukung agar berita
yang telah dibuat dapat disampaikan kepada masyarakat tidak cukup hanya
dengan ada penyiarnya saja melainkan terdapat alat-alat yang harus digunakan
untuk menyiarkan berita tersebut, seperti komputer, microfon kecil, kamera, serta
keru-keru yang bertugas untuk berlangsungnya proses penyiaran berita tersebut.
Dalam proses produksi siaran berita alat-alat yang digunakan tentunya
sama dengan proses siaran acara musikalisasi dakwah, acara dialog, karaoke suaro
kanti (KSK) dan acara-acara lainnya, hanya saja kamera yang digunakan itu
berbeda jumlahnya, untuk acara musikalisasi dakwah dan dialog itu menggunakan
3 (tiga) kamera, acara karaoke suaro kanti (KSK) itu hanya menggunakan 1 (satu)
kamera, sedangkan untuk acara berita hanya menggunakan 2 (dua) kamera,
banyak dikitnya kamera yang digunakan itu tergantung pada berapa banyak orang
yang terlibat dalam acara tersebut, misalnya untuk acara musikalisasi dakwah
menggunakan 3 (tiga) kamera karena jumlah orang yang yang ikut dalam acara
tersebut banyak bisa sekitaran 15 sampai 20 orang, yang terdiri dari pembawa
acara, penyanyi dan pemain music, ustad, dan peserta jamaah yang memang
diundang untuk acara tersebut, sementara untuk acara karaore suaro kanti (KSK)
itu hanya terdiri dari 1 orang yaitu penyanyinya saja, dan untuk acara berita
menggunakan 2 (dua) kamera itu karena penyiar yang terlibat dalam proses
penyiaran berita tersebut terdiri dari 2 (dua) orang penyiar, penyiar laki-laki dan
penyiar perempuan.
Semua peralatan dalam proses produksi siaran ini di persiapkan oleh
bagian teknik. Bagian teknik inilah yang bertugas mempersiapkan alat-alat yang
akan digunakan untuk proses produksi siaran, apa saja yang akan digunakan dan
berapa banyak jumlah yang dibutuhkan untuk produksi siaran acara tersebut,
selain mempersiapkan alat-alatnya seorang teknik terlebih dahulu harus mengecek
alat-alat yang akan digunakan tersebut, apakah alat-alat tersebut bisa digunakan
atau tidak, serta mengecek koeksi jaringan, jangan sampai dalam proses
berjalannya acara terdapat gangguan pada computer atau jaringan yang
digunakan, jadi berjalan baik atau tidaknya proses siaran itu juga terdapat pada
bagian tenik. Seperti yang dijelaskan oleh pak Ical selaku bagian teknik di
Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[D]alam proses produksi siaran berita itu biasanya hanya menggunakan 2
(dua) kamera, berbeda dengan proses produksi siaran acara-acara lain,
karena untuk acara musikalisasi dakwah dan dialog itu biasanya
menggunakan 3 (tiga) kamera, untuk acara Karaoke Suaro Kanti (KSK) itu
biasanya menggunakan 1 kamera saja. Banyak dan dikitnya kamera yang
digunakan itu tergantung pada berapa banyak jumlah orang yang terlibat
didalamnya, serta berapa jumlah yg dibutuhkan.”
Salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas pemberitaan ialah pertama
TVRI memajukan jam tayang, jika media-media lokah jambi tayang pada jam
19:00 maka TVRI tayang pada pukul 17:00 wik, jadi lebih cepat dibanding media-
media lokal lain yang ada di jambi. Dengan begitu masyarakat lebih dulu
mendapatkan informasi dari TVRI jambi dibanding media lokal lain, meskipun
beritanya berbeda.
C. Proses produksi penyiaran di Lembaga Penyiaran Publik Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi.
Sebelum berita-beerita yang sudah di buat tersebut disiarkan terlabih
dahulu sebuah media televisi harus membuat perencanaa standar persiapan
penyiaran, secara garis besar pada umumnya para timkeredaksian
akanmengadakan rapat 3 jam sebelum penyiaran dilangsungkan, produser
mengambil alih penyiaran materi berita dari koordinator liputan setelah rapat
menyetujui materi siaran dan presenter mempersiapkan terkait tugas sebagai
seorang reforter.
Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran
untuk mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangan. Dalam stasiun televisi
komersial, pengolaan akan mengarah programnya serta yang disiarkan untuk
menarik perharian khalayak masyarakat pengolaan stasiun penyyiaran akan
mengarahkan programnya pada seggmen audiens tertentu yang tersedia pada
waktu tertentu. Sedangkan dalam stasiun afiliasi lokal, seorang programmer harus
memutuskan program jaringan mana yang harus di siarkan, dilokal, ditunda dan
sebagainya. Upaya yang dilakukan oleh Televisi Publik Republik Indonesia
(TVRI) Jambi dalam mempertahankan eksistensinya di industri penyiaran tanah
air, diantara lain memproduksi tayangan yang terkait berita-berita terkini, baik
berita lokal, berita nasional, maupun berita-berita internasional, selain itu msih
banyak lagi tayangan dari strasiun televisi yang lain. Merencanakan standar
persiapan penyiaran yang dilakukan oleh pihak Televisi Publik Republik
Indonesia (TVRI) Jambi merupakan salah satu bentuk perencanaan program
penyiaran dalam menghadapi persaingan dengan televisi lainnya..sbagaimana
yang disampaikan oleh pak Hambi selaku kepala Pemberitaan di Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi.56
[P]ersiapan yang harus dilakukan oleh pihak Televisi Republik Indonesia
(TVRI) Jambi dalam proses perencanaan program biasanya dilakukan
dengan rapat, pada umumnya tiga jam sebelum siaran siaran redaksi
mengadakan rapat, hal ini dilakukan setelah koordinator liputan dan
coordinator daerah menyampaikan daftar hasil liputan, produsen kemudian
membuat usulan meteri siaran, usulan itu biasanya memperbincangkan
dalam rapat yang diikuti produser, redaktur, editor, dan presenter.
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwasanya mengenai
perencanaan standar persiapan penyiaran terjadi pada setiap item berita atau
informasi.Hal ini yang diperbincangkan bukan hanya kehangatan dari informasi
tetapi juga gambar-gambar yang menarik serta layak menjadi headline.Selain
gambar, dialog, materi, angel, serta narasumber ikut disorot oleh peserta rapat.
56
Wawancara.Pak Hamdi Selaku Kepala Pemberitaan Di Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPPP TVRI) Jambi.
Perencanaan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa setiap butir informasi
atau informasi yang akan disiarkan harulah lengkap dan akurat.
Upaya yang dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republi I
ndonesia (LPP TVRI) Jambi dalam meningkatkan kualitas pemberitaan agar tetap
unggul di dunia pertelevisian berbagai cara dilakukan diantaranya ialah dengan
menyiarkan berita-berita dengan meteri lokal yang akurat, netral dan independen.
Standar persiapan penyiaran yang termasuk dalam perencanaan penyiaran ialah
seorang produser ikut memperkaya engle berita yang dibuat oleh para reforternya
serta membantu memilih kulipan wawancara dan gambar.
Perencanaan penyiaran juga berhubungan dengan presenter karena melalui
presenterlah nantinya berita-berita tersebut akan di sampaikan, oleh karena itu
presenter sebagai pembaca berita yang akan selalu disorot selama masa tayang,
jadi seorang presenter harus melihat seluruh naskan berita sehinggga memahami
hal-hal apa saja yang nantinya akan dilaporkan kepada pemirsa, serta memahami
setiap kata yang terdapat dalam setiap naskah berita agar berita-berita tersebut
dapat tersampaikan dengan baik sekaligus khalayak masyarakatpun mengerti dan
memahami dengan apa yang disampaikan.
BAB IV
KENDALA YANG DIHADAPI TELEVIS REPUBLIK INDONESIA (TVRI)
JAMBI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BERITA.
A. Kendala yang dihadapi dalam pembuatan berita di Lembaga Penyiaran
Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi
Wartawan adalah sekelopok orang yang memberikan kebenaran, ketika
seorang reforter melihat peristiwa, fakta, data kejadian dan berita maka seorang
reforter akan berusaha untuk menuliskan peristiwa tersebut kedalam bentuk
naskah yang kemudian akan diangkat menjadi sebuah berita, sehingga orang lain
atau khalayak masyarakat juga dapat mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.
Untuk bisa mengangkat sebuah peristiwa tersebut menjadi berita tentu
tidak mudah seorang wartawan harus bisa menemui narasumber-narasumber yang
berhubungan dengan peristiwa tersebut, narasumber ini bisa berasal dari kalangan
atas, kalangan menengah, maupun kalangan bawah, yang pasti itu adalah
seseorang atau masyarakat yang berhubungan langsung atau yang menyaksikan
langsung peristiwa tersebut untuk dimintai keterangan, dokumen, dan data-data
terkait permasalahan yang ada.
Dalam proses peliputan untuk bisa mendapatkan data-data tersebut tentu
setiap reforter menemukan kendala dalam hal ini. Kendala sering dikatakan
sebagai hambatan sehingga proses pembuatan serta pemuatan berita atau
informasi yang ada di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi mengalami
hambatan dan terkadang belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini bisa
terjadi dikarenakan adanya sistem yang tidak berjalan dengan semestinya,
kendalal yang dihadapi Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi terdiri dari
kendala internal berupa peralatan dan Kendala eksternal ialah kendala dari luar
lembaga seperti misalnya narasumber yang akan di wawancarai tidak mau untuk
memberikan informasi terkait peristiwa-peristiwa yang akan diangkat menjadi
berita.
1. Kendala Eksternal dari narasumber
Dari setiap program berita yang disajikan hingga saat ini masih ada
beberapa kekurangan, tentunya dalam program berita daerah yang
membutuhkan narasumber untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan
fakta dan data yang sebenarnya. Seperti yang dikatakan oleh Andri selaku
reforter brita di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[K]endala atau hambatan yang dihadapi ketika akan meliput ialah terdapat
pada narasumber. Karena terkadang narasumber yang akan kita wawancarai
itu ternyata tidak bisa untuk ditemui atau di wawancarai.ada beberapa hal
yang membuat si narasumber tidak bisa ditemui, pertama karena mereka
memang sibuk sehingga tidak bisa untuk kita temui, kedua dia tidak sibuk
tapi memang tidak mau untuk kita temui, dan yang ketiga dia memang tidak
sedang berada ditempat ini permasalahannya.apa lagi informasi yang akan
kita mintai itu menyangkut ia pribadijadi mereka menolak untuk ditemui.57
Dari wawancara diatas dapat diketahui bahwasannya yang menjadi
kendala terdapat pada narasumbernya.Tidak jarang seorang narasumber menolak
untuk diwawancarai atau dimintai keterangannya terkait peristiwa yang ada yang
akan diangkat menjadi berita. Sebagai reforter mereka tidak boleh menyerah
hanya sampai disitu saja kendala tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk
mendapatkan data-data terkait peristiwa yang akan diangkat menjadi sebuah
berita, mereka tetap harus berusaha untuk bisa mendapatkan data-data tersebut
Jika si narasumber benar-benar tidak bisa ditemui maka langkah lain yang
harus reforter lakukan ialah mereka harus menghubungi si narasumber melalui via
telephone, Tindakan untuk menghubungi via telepon ini harus berdasarkan
persetujuan dari atasannya. Seperti ungkapan Andri selaku reforter berita Televisi
Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[J]ika memang tidak ada narasumber yang bisa untuk kita temui, maka
reforter harus bisa menghubungi si narasumber tersebut yaitu untuk
dimintai data-data atau keterangan mengenai informasi yang akan dijadikan
berita tersebut. Tindakan ini terntu harus melalui persetujuan para atasan.”58
Dari wawancara diatas dapat diketahui dalam proses peliputan tentu
tidaklah mudah bagi seorang reforter, untuk bisa mendapatkan data-data atau
keterangan dari narasumber, seorang reforter harus berusaha semaksimal mungkin
57
Wawancara, Andri, Reforter Berita Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi. 58
Wawancara, Andri, Reforter.
untuk bisa mendapatkan data-data terkait informasi yang akan dijadikan berita,
Bagaimanapun caranya seorang reforter harus tetap menyampaikan informasi
tersebut jika informasi tersebut sekiranya memang penting untuk diketahu oleh
khalayak masyarakat maka ada atau tidak adanya jawaban dari si narasumber
seorang reforter harus tetap memberitakan peristiwa tersebut berdasarkan undang-
undang pers nomor 40 dan undang-undang keterbukaan informasi public,
seharusnya narasumber tidak boleh untuk tidak memberikan data-data atau
keterangan terkait informasi yang narasumber ketahui, karena sudah
menghilangkan hak asasi manusia untuk mendapatkan berita yang akurat dan
berimbang.
2. Kendala sarana dan prasarana (peralatan)
Peralatan berperan penting untuk membuat, mengelolah dan
menyampaikan atau menyiarkan berita, jika peralatam yamg digunakan sudah
lama dan sudah tidak bagus, maka bahan siaran sebagus apapun tidak dapat
disiarkan atau disampaikan dengan baik. Terkadang seorang reforter sudah
melakukan liputan dan membuat naskah berita kemudian akan dikirim pada
kasubsi pemberitaan melalui email Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi,
pada saat naskah tersebut sudah dikirim oleh reforter kemudian akan di download
oleh redaktur berita, maka disini terkadang terjadi kendala atau permasalahan
pada jaringan yang digunakan. Seperti yang dijelaskan oleh pak Dasri selaku
Produser berita di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi.
[T]erkadang pada saat akan mendownload naskah berita dari email yang
tadinya sudah dikirim oleh reforter malah tidak bisa, kerena terjadi
gangguan pada jaringan, hal ini akan menyebabkan terbuangnya waktu yang
seharusnya berita tersebut sudah dapat di periksa dan di edit malah tertunda.
Dal hal ini juga menyebabkan para tim yang bekerja harus tergesah-gesah di
ujung waktu karena berita-berita tersebut sudah harus disiarkan pada jam
17:00 wib.”59
Dari wawancara diatas jelas bahwan jaringan sangat berpengaruh dalam
proses pembuatan hingga penyampaian informasi. Ada atau tidak adanya jaringan
berita tetap harus disampaikan kepada khalayak masyarakat pada jam yang sudah
59
Wawancara. Pak Dasri. Selaku Produser Berita Di Lembaga Penyiaran Publik, Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi
ditetapkan. Dengan kendala tersebut akan menyulitkan para kerdaksian dalam
pekerjannya, dimana mereka dituntut untuk dapat menyelesaikan semua berita
yang akan ditayangkan tepat waktu sementara jaringan tidak memadai. Selain
kendala yang terjadi pada jaringan pada saat mendowload juga terdapat kendala
pada peralatan lain,seperti pada komputer. Kendala yang terjadi seperti komputer
yang digunakan dalam proses pembuatan berita tidak mau hidup hal ini juga
menyebabkan terbuangnya waktu yang ada.
Selain dalam proses pembuatan beritanya juga terjadi hambatan pada saat
penyampaian atau penyiaran berita kepada khalayak masyarakat, kendala ini
masih disebabkan oleh peralatan yang digunakan, untuk dapat menyampaikan
informasi kepada khalayak masyarakat dibutuhkan komputer, kamera, serta
jaringan. Dalam proses penyampaian informasi kepada khalayak masyarakat
terkadang komputer yang digunakan mengalami masalah atau eror sehingga tidak
dapat digunakan dalam proses penyiaran. Tentu hal ini dapat berakibat fatal jika
komputer dalam keadaan eror maka berita-berita yang sudah dibuat tidak akan
dapat disampaikan kepada khalayak masyarakat. Namun hal ini jarang terjadi.
Selain masalah pada komputer juga terdapat masalah pada jaringan yang
digunakan, hal ini tidak jarang terjadi, seiring berjalannya proses penyampaian
informasi terkadang jaringan yang digunnakan mengalami masalah, selain itu juga
tidak sedikit daerah-daerah yang sulit untuk dijangkau oleh sinyal pemancar
televisi daerah serta terkadang sinyal yang digunakan mengalami gangguan
sehingga menyulitkan Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi untuk
memberikan informasi kepada daerah-daerah yang tidak dapat sinyal pemancar
tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Pak Nasirin, selaku bagian teknik Di
Lembaga Penyiaran Publik, Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi
[K]endala yang terjadi terkadang terdapat pada jaringan, karena ngak sedikit
daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh sinyal pemancar yang kita
gunakan, selain itu meski sinyal yang kita gunakan sudah sampai ke desa-
desa tersebut terkadang juga terjadi kendala pada gangguan jaringannya,
gangguan ini terkadang terjadi karena pada saat penayangan berita cuaca
tidak mendukung, seperti, hujan, geledek, dan lain sebagainya segingga
mengganggu proses penyampain berita tersebut, berita yang disampaikan
tidak dapat tersampaikan dengan baik.”60
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkkan bahwa sarana dan
prasarana (peralatan) sangat berpengaruh pada proses pembuatan dan penayangan.
Kendala yang dihadapi pada peralatan mengalami akibat yang cukup fatal, karena
jika tidak segera diatasi maka berita-berita yang sudah dibuat tidak dapat di
siarkan atau di sampaikan kepada khalayak masyarakat. Sementara sebuah
lembaga penyiaran wajib untuk menyampikan berita-berita setiap harinya apa lagi
untuk media lokal seperti Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi, dimana
dengan media lokas semacam ini masyarakat dapat mengetahui perkembangan
dan apa saja yang terjadi di kota mereka.
B. Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas pemberitaan
Kendala ini biasanya terjadi dari Sumber Daya Manusia (SDM).
Sumberdaya manusia merupakan bagian terpenting dalam suatu lembaga
penyiaran, karena suatu lembaga tidak dapat berjalan dengan digerakkan oleh
manusia, serta untuk dapat meningkatkan kualitas dari lembaga tersebut juga
dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Seperti yang
disampaikan oleh pak dasri selaku Produser di lembaga penyiaran Pubik Televisi
Republik Indonesia
Sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dalam suatu lembaga
penyiaran, karena suatu lembaga tidak akan dapat berjalan tanpa digerakkan oleh
manusia, serta untuk dapat meningkatkan kualitas dari lembaga tersebut juga
dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mamadai. Seperti yang di
sampaikan oleh pak Dasri selaku Produser Di Lembaga Penyiaran Publik, Televisi
Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi.
[U]ntuk dapat meningkatkan kualitas pemberitaan dibutuhkan Sumber Daya
Manusia (SDM). Karena baik itu reforter, maupun tim yang bertugas masih
memerlukan bimbingan atau arahan dari orang lain. Oleh karena itu
terkadang Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi mendatangkan
Sumber Daya Manusia (SDM) dari pusat. Namun Sumber Daya Manusia
(SDM) dari pusat ini tidak bisa kita datangkan setiap hari karena terkendala
60
Wawancara. Pak Nasirin, Selaku Bagian Teknik Di Lembaga Penyiaran Publik, Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi
pada dana. namun kita tetap memberikan pelatihan, pembinaan kepada para
reforter setiap harinya. Oleh kita harus mendatangkan Sumber Daya
Manusia (SDM) dari lokal.”61
Dari wawancara diatas dapat diketahui bahwan dalam sebuah lembaga
Sumber Daya Manusia (SDM) itu sangatlah dibutuhkan, karena setiap harinya
seorang reforter harus mendapatkan pelatihan atau pembinaan baik untuk reforter
baru maupun yang sudah lam bekerja. Pembinaan ini bertujuan agar para reforter
maupun para tim yang bekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan baik,
konsisten dan sesuai dengan apa yang diarahkan, jika para reforter dan tim yang
bertugas sudah melakukan pekerjaan dengan yang seharusnya maka hal inipun
dapat meningkatkan kualitas pemberitaannya.
C. Yang harus ditingkatkan dalam perencanaan atau manajemen
pembuatan berita.
Setiap lembaga media penyiaran akan selalu berupaya untuk dapat
meningkatkan kinerja medianya, untuk dapat menjadi media yang unggul yang
diminati masyarakat serta memiliki kualitas berita yang baik tentu tidak bisa
hanya dengan satu orang saja yang bergerak didalamnya. Begitu juga dengan
Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi untuk bisa meningkatkan kualitas
pemberitaan para keredaksian harus bekerja secara tim serta profesional dalam
tugas atau pekerjaan mereka.seperti yang dijelaskan oleh pak Dasri selaku
Produser berita di Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP
TVRI) Jambi.
[D]alam manajemen pembuatan berita tentu ada hal yang harus kita
perhatikan dan kita tingkatkan, ialah masalah waktu, karena kita memiliki
jam tayang untuk berita pada waktu yang telah ditetapkan yaitu pukul 17:00
wib maka untuk dapat menayangkan berita-berita yang berkualitas serta
layak siar kita harus meningkatkan semangat para reforter juga para
keredaksian yang bertugas, jika mereka bersemangat dalam bekerja serta
professional pada jam kerja yang telah ditetapkan. Tentu kita dapat
membuat berita-berita yang baik.
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa professional pada
waktu kerja yang telah ditetapkan sangat penting dalam proses manajemen
61
Wawancara, Pak Dasri, Produser Berita Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi..
pembuatan berita, jika para tim yang bertugas tidak professional dan tidak bekerja
dengan baik maka akan berdampak pada kualitas berita-berita yang nantinya akan
ditayangkan, karena berita-berita yang nantinya akan di sampaikan kepada
khalayak masyarakat berasal dari para reforter dan keredaksian yang bertugas,
mereka-mereka inilah yang bertugas untuk menghasilkan berita-berita yang baik
serta memiliki nilai berita. Jika para reforter tidak professional dalam bekerja atau
dalam mencari berita bisa-bisa informasi yang nantinya akan diangkat menjadi
berita tidak sesuai atau menjadi berita yang abal-abal, sementara sebagai seorang
reforter mereka tidak diperbolehkan memuat berita yang abal-abal (hoax), setiap
berita yang mereka muat haruslah berdasarkan fakta dan data yang sebenarnya
tidak boleh ada opini reforter itu pribadi. Selain reforter kerja secara professional
dan bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan juga dituntut kepada
keredaksian yang bertugas, para tim redaksi yang bertugas harus professional pada
pekerjaan dan waktu yang telah ditetapkan, jika para keredaksian bekerja secara
semena-mena dalam manajeman pembuatan berita maka akan sangat berdampak
pada hasil berita yang akan di sampaikan kepada khalayak masyarakat.
D. Solusi yang dilakakuan untuk mengatasi mengatasi kendala-kendala yang
terjadi
Agar perencanaa atau tujuan dari media tersebut dapat terwujud tentu
masalah-masalah yang ada harus segera diatasi, apa lagi untuk media penyiaran
yang setiap hari dituntut untuk menyampaikan atau menyiarkan berita-barita
penting kepada masyarakat terkait apa yang terjadi di kota mereka. Adapun cara
atau tindakan yang dilakukan dari media tersebut untuk mengatasi msalah yang
terjadi ialah:
1. Masalah pada jaringan.
Jika terjadi masalah pada jaringan maka ini akan jadi tanggung jawab
teknik untuk mengatasi jaringan tersebut, pada saat terjadi gangguan pada
jaringan seoorang setnik harus segera memperbaiki jaringan yang bermasalah
tersebut agar, jika masih belum bisa maka bagian keredaksian yang bertugas
mengambil inisiatif untuk meggunakan ponsel dan email pribadi mereka agar
berita-berita yang sudah dibuat oleh para reforter dapat mereka terima dan
diedit, sehingga berita-berita tersebut dapat ditayangkan sesuai jadwal yang
sudah ditetapkan. Sebagaimana yang disampaikan oleh pak Ical selaku bagian
teknisi di Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI)
Jambi.
[J]ika terjadi masalah seperti itu pada jaringan ya kita harus segera
memperbaiki jaringan tersebut, namun jika ternyata setelah berusaha
diperbaiki ternyata jaringan yang kita gunakan masih tetap bermasalah
maka kita harus alihkan para reforter untuk dapat mengirimkan naskah-
naskah berita yang telah dibuat ke email para keredaksian yang bertugas
karena biar gimanapun berita-berita tesebut tetap harus di koreksi dan
dimuat”
2. Masalah pada computer
Jika masalah terjadi pada komputer maka hal yang sama juga akan
dilakukan oleh teknik yitu segera memperbaiki komputer yang bermasalah
tersebut agar bisa kembali digunakan, namun jika komputer yang biasa
digunakan tersebut tetap tidak bisa hidup maka akan dialihkan ke komputer
cadanga. Sebagaimana yang disampaikan oleh pak Ical selaku bagian teknisi di
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi.
[T]erkadang komputer yang kita gunakan untuk membuat bberita dan proses
siaran mengalami eror, bermasalah ya kita harus segera memperbaiki
komputer tersebut namun jika waktunya sudah mepet ternyata
komputernya masih beluum bisa kita gunakan maka kita akan gunakan
komputer cadangan agar berita-berit tersebut tetap dapat disiarkan”.
3. Masalah pada nasumber
Jjika para reforter memiliki kesulitan untuk menemui narasumbernya
atau narasumber tidak dapat ditemui maka seorang reforter harus mencari
narasumber lain yang masih berhubungan dengan peristiwa tersebut, namun
jika ternyata semua narasumber yang akan diwawancarai itu tidak ada yang
bisa untuk temui satuppun maka seorang reforter harus menghubungi si
narasumber untuk meminta penjelasan dan data-data terkait informasi yang ia
dapat, jika berhasil di hubungi maka data-data akan dikirim mlalui telepon
sekaligus gambar yang berhubungan dengan informasi tersebut.
Namun jika setelah dihubungi ternyata si narasumber tetap tidak ingin
memberikan penjelasan dan data-data terkait informasi maka tahap akhir ialah
reorang reforter tetap harus memberitakan peristiwa tersebut berdasarkan
undang-undang pers nomor 40 dan undang-undang keterbukaan informasi
public, seharusnya narasumber tidak boleh untuk tidak memberikan data-data
atau keterangan terkait informasi yang narasumber ketahui, karena sudah
menghilangkan hak asasi manusia untuk mendapatkan berita yang akurat dan
berimbang. Sebagimana yang dijelaskan oleh bang Andri reforyer di Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi.
[T]erkadang narasumber yang akan kita wawancarai itu ternyata tidak bisa
untuk kita temui atau diwawancarai ya kita harus mencari narasumber baru
yang massih ada hubungannya dengan peristiwa yang akan diangkat
menjadi berita. Namun jika tidak ada satupun narasumber yang bisa untuk
kita temui maka kita harus bisa menghubungi si narasumber tersebut untuk
dimintai data-datanya. Jika tidak bisa juga maka kita akan tetap
memberitakan peristiwa tersebut ada atau tidak adanya jawaban dari si
narasumber. Karena narasumber tidak boleh untuk menyembuyikan
informasi yang mereka ketahui kare itu sudah menghilangkan hak asasi
manusia”.
Dari hasil wawancara-wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa
sebagi media yang berupaya melayani masyarakat Lembaga Penyiaran Publik
Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi harus mampu mengatasi
setiap masalah-masalah yang ada bagaimanapun caranya agar dapat
memberikan informasi yang akurat bernilai, serta berdasrkan data-data dan
fakta yang ada setiap harinya kepada masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan diatas, berdasarkan hasil penelitian lapangan
yang dipadukan dan didukung dengan teori dan buku penunjang, maka penulis
dapat menyimpulkan:
1. Dalam sebuah lembaga media penyiaran, sebelum menyampaikan atau
menyiarkan berita kepada khalayak masyarakat tentu akan dilakukan proses
terlebih dahulu agar berita-berita tersebut layak untuk disiarkan, adapun cara
yang dilakukan dalam pembuatan berita ialah terlebih dahulu seorang reforter
akan terjun kelapangan untuk mencari informasi yang nantinya akan diangkat
menjadi berita, kemudian berita-berita itu akan di kirim kepada tim refaksi
untuk di koreksi dan diedit, setelah itu baru di dubbing dan diedit kembali
bersama gambar dan video terkait berita tersebut setelah audio, gambar, dan
video selesai diedit barulah kemudian berita tersebut siap untuk disiarkan.
2. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembuatanberita yaitu terlebi
dahulu wartawan akan kelapangan untuk mencari informasi yang akan
diangkat menjadi berita, setelah ituberita akan dikirim kekantor melalui email
untuk di edit dan di cek oleh produser. Setelah di cek, di etit dan berita tersebut
layak untuk di siarkan barulah berita terseebut akan diambil alih oleh penyiar
untuk dipelajari sebelum disiarkan. Adapun strategi Televisi Republik
Indonesia (TVRI) Jambi dalam meningkatkan kualitas pemberitaannya ialah
dengan memperhatikan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mengadakan
pelatihan Reforter, kontributor, sebagai wartawan/ reforter televisi dengan
mendatangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari pusat, juga dengan
mengadakan pelatihan denganSumber Daya Manusia (SDM) lokal juga,
pelatiahn ini wajib untuk diikuti baik oleh wartawan yang baru saja di rekrut
maupun yang sudah lama kerja. Selain memperhatikan Sumber Daya Manusia
(SDM) strategi yang dilakukan juga dengan memberikan arahan dan
pembenahan terhadap para reforternya agar dapat menghasilkan berita-berit
yang baik dan sesuai dengan fakta dan data sebenarnya, dan juga sebagai Tim
keredaksian meraka juga harus mampu bekerja sesuai dengan waktu dan
jadwan yang telah ditetapkan, jangan lambar, harus professional dalam bekerja.
3. Kendala yang dihadapi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
(LPP TVRI) Jambi biasanya hanya terjadi pada bagian teknisi dimana pada
saat penyiaran atau pada saat pengumpulan berita terkadang terjadi gangguan
pada jaringan sehingga berita tidak dapat di download dan disiarkan, kemudian
selain jaringan juga terdapat gangguan pada komputer yang digunakan, untuk
mengatasi semua kendala tersebut maka bagian teknis harus segera
memperbaiki jaringannya dan pindah ke komputer cadangan agar berita-berita
tersebut dapat di download dan disiarkan pada waktu yang telah ditetapkan.
B. Implikasi penelitian
Sebagai media penyiaran yang memiliki peran penting bagi masyarakat
Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jambi tentu harus terus berupaya
meningkatkan kualitas pemberitaannya apalagi melihat banyaknya televisi-televisi
swasta yang bermunculan sekarang ini halini juga menyebabkan media penyiaran
ini harus berusaha menghasilkan berita-berita yang berkualitas serta memiliki nilai
berita, sebagai media penyiaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) terus
berupaya agar dapat selalu memberikan yang terbaik untuk khalayak masyarakat.
Namun meskipun dari medianya sudah berusaha memberikan berita-berita yang
terbaik masyarakat pun sebagai penonton serta pengonsumsi berita tetap harus
cerdas dalam memilih dan memilah mana berita-berita yang memang berdasarkan
fakta dan data-data yang sebenarnya.
Apalagi di era yang milenial sekarang ini yang sudah membawa
perkembangan pesa tbagi dunia tekhnologi dan penyiaran terutama
pertelevisian. Hinga sekarang sudah berapa banyak televisi yang
muncul.Semua media televise memiliki siarannya masing-masing, namun
tidak sedikit media yang menyiaran informasi yang tidak mencerminkan nilai
moral dan akhlaq yang baik, terkadang masih ada berita-berita yang
ditayangkan tidak sesuai dengan fakfa dan data yang sebenarnya, hingga
akhirnya mempengaruhi media dan reforter hingga oknum yang diberitakan
tersebut.
Namun berbeda dengan media-media televisilainnya Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Jambi sebagai
media yang bernaung di bawah pengawasan pemerintah atau media milik
pemerintah ia tidak menyiarkan berita-berita yang berunsur demo, pencabulan
atau yang tidak layak untuk disiarkan, melainkan ia hanya memberikan berita-
berita yang berimbang, yang memangberdasarkan fakta dan data-data yang
sebenarnya, jadi tidak semuainformasi akan diangkat menjadi berita
melainkan di pilih terlebih dahulu mana yang layak untuk di siarkan dan mana
yang tidak layak setia pinformasi yang di siarkan yang memang menjadi
kebutuhan masyarakat.
C. Kata Penutup
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam karena atas petunjuk dan
Ridha-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala usaha
yang maksimal, walaupun terdapat beberapa rintangan dan hambatan yang
dihadapi tetapi semuanya itu penulisan aggap sebagai tantangan dalam meraih
ilmu dan kesuksesan.
Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dan mungkin terdapat beberapa kekeliruan yang penulis tidak
sadari sewaktu dalam penulisan. Olehh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang konstruktif dari seluruh pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini dimasa yang akan dating. Semoga apa yang
dihasilkan oleh peneliti pada hari ini menjadi suatu ibadah dalam mensyukuri
nikmat Allah SAW. Akhir kata, penulis tutup dengan ucapan shalawat dan
salam serta pujian bagi Rasulullah Sholallahu’alaihiWasallam.
DOKUMENTASI
Fotogedung LPP TVRI Jambi
FotobersamaBapakHamdisetelahmelakukanwawancara
FotobersamaBapakDasrisetelahmelakukanwawancara
FotobersamaKakSitiHawanisetelahmelakukanwawancara
FotobersamaBapakIcalsetelahmelakukanwawancarabagianteknik
Fotobersama Bang Andrisetelahmelakukanwawancara
Fotobersama Bang Mardonsetelahmelakukanwawancara
FotobersamaKakOmilsetelahmelakukanwawancara
FotobersamaBapakNasirinsetelahmelakukanwawancara
INSTRUMENT PENGUMPULAN DATA
Skripsi
Strategi Tim RedaksiDalamMeningkatkanKualitasPemberitaan Di LPP
TVRI Jambi
No Jenis Data Metode Sumber Data
1. LetakGeografis LPP TVRI Jambi - Observasi
- Dokumentasi
- Setting
- DokumentasiGeografis
2. Sejarah LPP TVRI Jambi
- Dokumentasi - DokumenSejarah LPP
TVRI Jambi
3. Visi Dan Misi LPP TVRI Jambi - Dokumentasi - Dokumenvisidanvisi LPP
TVRI Jambi
4. StrukturOrganisasi LPP TVRI Jambi - Dokumentasi - BaganStrukturOrganisasi
Dan Nama-
NamaKaryawan LPP
TVRI Jambi
5. Program Kerja LPP TVRI Jambi - Dokumentasi - Dokumen Program Kerja
LPP TVRI Jambi
6. Sarana Dan Prasarana LPP TVRI Jambi - Observasi
- Dokumentasi
- Wawancara
- KeadaanSarana Dan
Prasarana
- DokumenSarana Dan
Prasarana
- KaryawanTeknik
7. Proses PembuatanBerita - Wawancara
- Observasi
- Dokumentasi
- Tim redaksiPemberitaan
- Wartawan
8. StrategiDalamPeningkatanKualitasPemberitaan - Observasi
- Dokumentasi
- Wawancara
- KepalaBidangPemberitaan
, besertasemua Tim
Redaksi Yang Terlibat.
A. Panduanobservasi
N
o
Jenis Data ObjekObservasi
1. Letak Geografis LPP TVRI Jami - Letak Dan KeadaanGeografis
2. Sarana Dan Prasarana - Sarana Dan Prasarana Yang Ada Di
LPP TVRI Jambi
3. Proses PembuatanBerita - Langkah-
LangkahDalamPembuatanBerita Di
LPP TVRI Jambi
4. StrategiDalamPeningkatanKualitas
Pemberitaan
- Strategi Yang Dilakukan Tim
RedaksiDalamMeningkatkanKualita
sPemberitaan Di LPP TVRI Jambi
B. Panduandokumentasi
No Jenis Data ObjekObservasi
1. LetakGeografis LPP TVRI
Jambi
- Data DokumentasiLetakGeografis
LPP TVRI Jambi
2. Sejarah LPP TVRI Jambi
- Data DokumentasiTentangSejarah
LPP TVRI Jambi
3. Visi Dan Misi LPP TVRI
Jambi
- Data DokumentasiTentangVisi Dan
Misi LPP TVRI Jambi
4. StrukturOrganisasi LPP TVRI
Jambi
- Data
DokumentasiTentangStrukturOrganis
asi LPP TVRI Jambi
5. Program Kerja LPP TVRI
Jambi
- Data Tentang Program Kerja LPP
TVRI Jambi
6. Sarana Dan Prasarana LPP
TVRI Jambi
- Data
DokumentasiTentangSarana/Fasilitas
Yang DiMiliki LPP TVRI Jambi
C. Butir-ButirWawancara
N
o
Jenis Data Sumber Data Dan SubtansiWawancara
1
.
Sejarah LPP TVRI Jambi
KepalaStasiun LPP TVRI Jambi
- BagaimanaSejarah LPP TVRI Jambi?
- BagaimanaPerkembangan LPP TVRI
Jambi?
2
.
Sarana Dan Prasarana LPP
TVRI Jambi
BagianTeknik
- ApaSarana Dan Prasarana Yang Dimiliki
LPP TVRI Jambi?
- BagaimanaSarana Dan Prasarana Di LPP
TVRI Jambi?
3
.
Strategi Tim
RedaksiDalamMeningkatkan
KualitasPemberitaan Di LPP
TVRI Jambi
KepalaSeksi Dan ProduserPemberitaan LPP
TVRI Jambi
- BagaimanaStrategiDalamMeningkatkanK
ualitasPemberitaan?
- ApaSajaLangkah-
LangkahDalamMenjalankanStrategi?
- ApaSaja Yang
HarusDitingkatkanDalamPerencanaanAta
uManajemenPembuatanBerita?
- ApaSaja Yang
HarusDitingkatkanUntukMeningkatkanK
ualitasPemberitaan?
- BerapaJumlah Tim Redaksi Yang
TerlibatDalamPembuatanBerita?
4
.
Proses ProduksiPenyiaran Para KaryawanTeknik
- Bagaimana Proses ProduksiPenyiaran
LPP TVRI Jambi
DalamMeningkatkanKualitasPemberitaan
?
- ApaSajaKendala Yang Di
HadapiPadaSaatMelakukanPenyiaran?
- BagaimanaMengatasiKendala Yang
Terjadi?
5
.
6
.
Kendala Tim
RedaksiDalamMeningkatkan
KualitasPemberitaan Di LPP
TVRI Jambi
HambatanDalamPeliputanBer
ita
KepalaSeksiPemberitaan, Para Tim Redaksi.
- ApaSajaKendala Yang Di
HadapiDalamPembuatanBerita?
- ApaSajaKendala Yang Di
HadapiDalamMenjalankanStrategiSehing
gaBerdampakPadaKualitasBerita ?
- ApaSajaKendala Yang
DihadapiPadaSaatPenayanganBerita?
Reforter
-ApaSajaKendala Yang
DidapatKetikaMeliput?
-ApaSaja Usaha Yang Dilakukan Agar
MendapatkanKualitasBerita Yang Baik?
D. Daftarnama-nama yangdiwawancara
1. Andri(ReforterBerita LPP TVRI Jambi).
2. Dasri(ProduserBerita LPP TVRI Jambi).
3. Hamdi(KepalaPemberitaan LPP TVRI Jambi).
4. Ical(Kru LPP TVRI Jambi).
5. Mardon(Editorial LPP TVRI Jambi).
6. Nasirin(Kru LPP TVRI Jambi).
7. Omil(Presenter Berita LPP TVRI Jambi).
JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan, adapun tentang tahapan dan rentang waktu penelitian dapat dilihat di bagan
berikut:
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni- Juli Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penulisan Draf
Proposal X X
2
Konsultasi dg
Kajur/Prodi dan
lainnya utuk perbaikan
profosal
x
3 Revisi Draf Proposal x
4 Proses Seminar
Proposal x
5
Revisi Proposal
Setelah Seminar dan
Konsultasi Dosen
pembimbing x
6
ACC Hasil Seminar
dan
Pengajuan Surat Riset x
7 Pengumpulan data x
8 Konsultasi Hasil Riset
dengan Dosen x
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Tim PenerjemahdanPenafsir Al-Qur’an.Al-Qur’an danTerjemahnya, Jakarta
Departemen Agama RI. 1985.
ArdiantoElvinaro&LukiatiKomala.KomunikasiMasa. Bandung: PT Rosdakar
ya, 2004.
ArikuntoSuharsimi.ManajemenPenelitian.Jakarta: RinekaCipta, 2010.
… Ed. ProsedurPenelitian.Jakarta; BumiAksara, 1989.
Cahya S. Inung. MenulisBerita Di Media Massa.Yogyakarta:PTAji Parama.201
2.
CanggaraHafied.pengantarilmukomunikasi. Jakarta. Rajawali Pers,2010.
DarmawanDeni.MetodePenelitianKuantitatif.Bandung: PT RemajaRoasdaka
rya.2006.
DewanPenerjemah.KamusBesarBahasa Indonesia Daring.
HarumiwatiYayuk,&MukhamadKholil.Televisi, Media DenganKodratMenghi
bur. Surabaya: CV. Garuda Massejahtera,2013.
HimaKusumaningrat Dan Purnamakusumaningrat, JurnalistikTeori Dan Prakt
ekBandung:RemajaRosdakarya, 2012.
Kaelan.MetodePenelitianKualitatifBidangFilsafat. Yogyakarta: paradigm, 20
15.
MaleongLexy J.MetodePenelitianKUualitatif.Bandung: RemajaRosdakarya, 2
000.
YunitaMandalong, Persaingan Media. Jakarta,2003.
MintzbergHendry & James Brian Quinn.The Strategy Process:Concept, Contest,
Cases.New Jersey: Prentice-Hall, 19915.
Moeliono Anton M.dkk, KamusBesarBahasa Indonesia.Jakarta: BalaiPusta
ka,1991.
Muktar.BimbinganSkripsi, TesisdanArtikelilmiahpanduanberbasispenelitian
kualitatiflapangandanperpustakaan. Jakarta: GaungPersada ress,2009
.2014.
NarbukoCholid& Abu Ahmadi.MetodePenelitian. Jakarta: PT BumiAksara,
2007.
Nursalim.Deadline, MenaklukkanRintanganMenulisBeritaTelevisi.Yogyaka
rta: CV. Andi Offset, 2015.
Nurudin.JurnalisMasaKini. Jakarta;Rajawali Pers,2009.
OnongUchyanaEfendy, ilmukomunikasidanperaktek, Bandung: PT RemajaRo
sdakarya, 1991.
Pawito.PenelitianKualitatif. Yogyakarta: PenerbitLkis, 2007.
Profil TVRI Jambi.TVRI PunyoKito, 2018.
Romli R. Metra Wijaya, StrategiPengendalianAdministratif, Bandung: Angkasa,
1991.
Siagian.Sondang P, ManajemenStrateji. Jakarta: BumiAksara, 2004.
Sugiono.MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta,
2017.
-----. Ed.MetodePenelitianPendidikan.Bandung: 2011.
SumadiriaHaris, Jurnalistik Indonesia MenulisBerita Dan Feature, Bandung:Simbiosis
Rekatama Media, 2005.
Tim Penyusun.PanduanPenulisanKaryaIlmiahMahasiswaFakultasshuluddin
IAIN STS Jambi.Jambi 2016.
Wahyudi J B.KomunkasiJurnalistik. Bandung:Alumni,1991.
Yurnaldi.KiatPeraktikJurnalistik. Padang: 1992.
Internet
HartiwiPrabowo. http://prasko 17. Blogspot.com/2012/8/pengertian-mutu-
menurut-para-ahli-dan-pakar.html.(diaksespada 27 januari 11:46).
PamungkasAditya.
Diaksesmelaluihttp://goklatenjualango.blogspot.com/2013/teori-tentang-
pengertian-dan-defenisi serta-arti-dari-strategi-secara-umum-dan-
uraiannya.html,(diaksespadatanggal 13 januari 2019, 10.19 wib).
AkhirulAmirullah, StrategiKomunikasiPolitikDiaksesMelaluiAlamat:http/Akhirul
amirullah.blogspot.co.od/2015/01, padatanggal 25 Maret 2019. 10.15 wib.
Skripsi
RatnaDwijayantidenganjudul “Media LokalRatihTVSebagaiSaranaHumas
PemkabKebumen” Mahasiswa UPN “V” Yogyakarta JurusanIlmu
KomunikasiAngkatan 2004.
Narasumber
Andri, ReforterBerita LPP TVRI Jambi, WawancaraDenganPeneliti 29 April
2019. RuanganBerita LPP TVRI Jambi.
Dasri.ProduserBerita LPP TVRI Jambi, WawancaraDenganPeneliti, 15 April
2019. RuanganKeredaksianPemberitaan LPP TVRI Jambi.
Hamdi, KepalaPemberitaanLPP TVRI Jambi, WawancaraDenganPeneliti, 15
April 2019. RuanganKepalaPemberitaanLPP TVRI Jambi.
Ical, Kru LPP TVRI Jambi, WawancaraDenganPeneliti, 19 April 2019. Ruangan
Teknik LPP TVRI Jambi.
Mardon, Editorial LPP TVRI Jambi, WawancaraDenganPeneliti, 22 April 2019.
Ruangan Editorial Berita LPP TVRI Jambi.
Nasirin, Kru LPP TVRI Jambi, WawancaraDenganPeneliti, 19 April 2019.
Ruangantamu LPP TVRI Jambi.
Omil, Presenter Berita LPP TVRI Jambi, WawancaraDenganPeneliti, 02 Mei
2019. RuanganKostum LPP TVRI Jambi.
SitiHawani, AsistenProduserLPP TVRI Jambi, WawancaraDenganPeneliti, 15
April 2019. RuanganKeredaksianPemberitaan.
CURRICULUM VITAE
A. InformasiDiri
Nama : AdisSurjana
Tempat / Tanggallahir : Sungai Baung, 21 november 1998
Pekerjaan :Mahasiswi
Alamat :Desa Sungai Baung Rt.000. Rw.000, Kecamatan
RawasUlu
B. RiwayatPendidikan
SI UIN STS JAMBI :TAHUN 2019
SMK N 1 SAROLANGUN :TAHUN 2015
SMP N SURULANGUN :TAHUN 2012
SD N 1 SUNGAI BAUNG :TAHUN 2009
C. RiwayatOrganisasi
1. ANGGOTA OSIS SMP N SURULANGUN 2011
2. ANGGOTA PRAMUKA SMP N SURULANGUN 2011