Profil 2011 RSUD Cibabat

  • Upload
    calvin

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    1/46

    RSUD Cibabat Kota Cimahi

    Jl. Jend. H. Amir Machmud 140 Cimahi 40513

    Telp. (022) 6652025 Faks. (022) 6649112 email: [email protected]

    Mitra Anda Menuju Sehat

    P R O F I L

    2011

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    2/46

    Kata Pengantar

    Profil RSUD Cibabat Kota Cimahi

    merupakan salah satu dokumen dari Sistem

    Informasi Kesehatan yang dapat

    memberikan gambaran perkembangan

    situasi pelayanan kesehatan di RSUDCibabat setiap tahun sekali.

    Profil RSUD Cibabat Kota Cimahi Tahun

    2011 ini memuat sebagian besar data

    tentang hasil pembangunan RSUD Cibabat

    khususnya tahun 2011 serta data lainnya

    yang didapatkan dari berbagai sumber

    khususnya dari unit-unit pelayanan rumah

    sakit.

    Instrumen dasar untuk penyusunan Profil

    RSUD Cibabat Kota Cimahi mengacu kepadaPedoman Penyusunan Profil Rumah Sakit

    yang diterbitkan oleh Kementerian

    Kesehatan RI melalui Dinas Kesehatan

    Provinsi Jawa Barat, yang memuat tabel-

    tabel kegiatan pelayanan rumah sakit tahun

    2011.

    Mekanisme pengumpulan data profil telah

    melibatkan bidang pelayanan, bidang

    pendukung pelayanan dan keuangan

    melalui pengumpulan data rutin, profil,pertemuan pemutakhiran data profil,

    validasi data profil.

    Dari variabel data yang berhasil

    dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis

    baik terhadap keluaran hasil kegiatan

    (output ), seperti capaian cakupan, maupun

    terhadap dampak (outcome ) dari program

    pelayanan yang sudah ditetapkan pada

    awal tahun 2011.

    Untuk membantu dan mempermudah

    analisis, pada profil RSUD Cibabat Kota

    Cimahi ini, disajikan tampilan data dengan

    menggunakan tabel, dan gambar yang

    disesuaikan dengan data atau informasiyang akan disajikan.

    Banyak permasalahan dalam penyusunan

    profil rumah sakit, namun beberapa hal

    yang sangat mempengaruhi kecepatan dan

    ketepatan terbitnya profil antara lain:

    • Banyaknya data yang harus dikumpulkan,

    melibatkan banyak sumber, dengan

    pemahaman dan kemasan variabel yang

    berbeda.

    • Adanya variabel data dengan kuantitas

    yang berbeda, yang dihasilkan dari

    beberapa pengelola dengan mekanisme

    yang berbeda.

    • Adanya data yang sudah dianggap final

    seringkali berubah, bahkan ketika profil

    sudah dicetak.

    • Strategi penyusunan profil masih

    berorientasi pada akhir tahun kegiatan

    yang akan ditampilkan, prosespenyusunan bersamaan dengan awal

    pelaksanaan proses kegiatan.

    Meskipun banyak kelemahan, diharapkan

    profil rumah sakit ini dapat menjadi

    referensi oleh berbagai pihak yang

    membutuhkan baik saat ini maupun di

    waktu mendatang yang ingin mengetahui

    pembangunan RSUD Cibabat Kota Cimahi.

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    3/46

    BAB 1 - PENDAHULUAN

    SEJARAH SINGKAT 1

    TUGAS RUMAH SAKIT 6

    FUNGSI RUMAH SAKIT 6

    LANDASAN HUKUM 6

    STRUKTUR ORGANISASI 7

    LAMBANG RSUD CIBABAT 9

    MARS RSUD CIBABAT 10

    Daftar isi

    1

    BAB 2 - VISI, MISI, dan KEBIJAKAN

    VISI 11

    MISI 11

    FALSAFAH 11

    MOTTO 12

    JANJI PELAYANAN 12

    TUJUAN UMUM 12

    TUJUAN KHUSUS 12

    RENCANA STRATEGIS 12

    SASARAN STRATEGIS 13

    KEBIJAKAN 13

    PROGRAM 14

    11

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    4/46

    BAB 3 - GAMBARAN UMUM

    LINGKUNGAN EKSTERNAL 15

    LINGKUNGAN INTERNAL 16

    KONDISI SARANA DAN PRASARANA 17

    ALAT-ALAT KESEHATAN 19

    SUMBER DAYA MANUSIA 20

    INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) 21

    15

    BAB 4 - KEGIATAN PELAYANAN

    RAWAT JALAN 22

    RAWAT INAP 24

    INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) 27

    INTENSIVE CARE UNIT (ICU) 29

    INSTALASI BEDAH SENTRAL 30

    PELAYANAN BERSALIN DAN PERINATOLOGI 31

    INSTALASI RADIOLOGI 33

    INSTALASI PATOLOGI (LABORATORIUM) 34

    INSTALASI FARMASI 35

    UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT (UTDRS) 36

    USG, EEG, EKG 37

    SPESIALISTIK 37

    22

    BAB 5 - PERTUMBUHAN KEUANGAN

    ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA 38

    KEMAMPUAN KEUANGAN 38

    ARUS KAS 39

    LAPORAN OPERASIONAL PER 31 DESEMBER 2011 41

    NERACA PER 31 DESEMBER 2011 42

    38

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    5/46

    Sejarah SingkatSebelum tahun 1940-an Rumah Sakit Cibabat merupakan kawasan Rumah Dinas tempat

    tinggal pejabat Belanda di Kabupaten Bandung, dihuni oleh Tn. Rydee yang saat itu menjabat

    sebagai Kepala Naamloze Vennootschap (NV) Gemeenschappelijk Electriciteitsbedrijf Bandoengen Omstreken (GEBEO) untuk kota Cimahi, semacam perusahaan umum listrik. Sarana dan

    prasarana yang ada saat itu terdiri dari bangunan seluas ± 300 m² dan lahan seluas ± 912 m².

    Periode 1943-1945

    Pada tahun 1943 pada masa

    pendudukan tentara Jepang di

    Indonesia atas instruksi komandan

    tentara Jepang di Cimahi, rumah

    kediaman Tn. Rydee dialihfungsikan

    menjadi klinik kesehatan bagi

    masyarakat dan tentara tahanan

    perang Belanda.

    Pengelolaan klinik selanjutnya

    diserahkan kepada Prof. R. H.

    Moechamadsyah Sastrawinangoen,

    DSOG yang sebelumnya membuka

    klinik di Jl. Kaum Kaler No. 651Cimahi dari tahun 1940.

    Pada tahun 1945, bersamaan dengan

    masa revolusi, klinik kesehatan yang

    dikelola oleh Prof. R. H.

    Moechamadsyah Sastrawinangoen,

    DSOG berfungsi sebagai Markas

    Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan

    Balai Pengobatan bagi tahanan

    perang Belanda serta masyarakat

    sekitarnya.

    Prof. R. H. Moechamadsyah

    Sastrawinangoen

    Bab 1 - Pendahuluan

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    6/46

    Periode 1945-1950

    Pada tahun 1945-1947 klinik kesehatan

    berfungsi sebagai pelayanan kesehatan

    bagi tahanan perang dan masyarakat

    terus berjalan, namun pada periode

    tersebut belum didapat informasi yang

    lengkap sehingga tidak banyak yang

    dapat diuraikan.

    Tahun 1947, yang merupakan masa

    pengungsian, pengelolaan Klinik

    Kesehatan selanjutnya digantikan oleh

    dr. Supardan. Sedangkan Prof. R . H.

    Moechamadsyah Sastrawinangoen,

    DSOG dipindahtugaskan menjadi Kepala

    Kesehatan Priangan Timur yang

    berlokasi di Kota Tasikmalaya. Pada saat

    itu Klinik Kesehatan dan Markas BKR

    ditambah fungsinya sebagai Palang

    Merah Indonesia (PMI).

    Kepemimpinan dr. Supardan dalam

    mengelola klinik kesehatan diperkirakan

    berakhir pada tahun 1949.dr. Supardan

    Tahun 1949, pemerintahan yang berkuasa pada saat itu meningkatkan status klinikkesehatan menjadi Rumah Sakit Pembantu Cibabat pengelolaannya diserahkan

    kepada Mayor. dr. Vogelsang. Kedudukan Rumah Sakit Pembantu Cibabat berada di

    bawah Kantor Kesehatan Kabupaten Bandung. Mayor. dr. Vogelsang diperkirakan

    mengelola Rumah Sakit Pembantu Cibabat sampai tahun 1950.

    Periode 1950-1973

    Periode 1950-1973 Rumah Sakit

    Pembantu Cibabat dipimpin oleh dr.

    Sanitioso yang merangkap sebagai staf 

    medis kantor kesehatan Kabupaten

    Bandung.

    Status Rumah Sakit Pembantu Cibabat,

    berada di bawah Kantor Kesehatan

    Kabupaten Bandung. Ketenagaan yang

    dimiliki saat itu, terdiri dari 1 orang

    Dokter (merangkap Kepala Rumah

    Sakit), seorang Perawat Bidan danPerawat kurang lebih sebanyak 10

    orang.

    Sedangkan jenis pelayanan yang

    diberikan saat itu berupa perawatan

    wanita, perawatan laki-laki dan

    kebidanan.

    Kepemimpinan dr. Sanitioso

    diperkirakan berakhir pada tahun 1973.

    dr. Sanitioso

    Periode 1973-1978

    Pada tahun 1973, Kepala Rumah Sakit Cibabat dijabat oleh dr. Abikusna, yang juga

    merangkap sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Saat itu status

    Rumah Sakit Pembantu Cibabat ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum Kelas D.

    Pada masa ini tidak banyak informasi ketenagaan dan pelayanan yang didapat.

    Kepemimpinan dr. Abikusna diperkirakan berakhir pada tahun 1978.

    dr. Abikusna

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  2

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    7/46

    Periode 1978-1984

    Pada tahun 1978 Direktur RSU Cibabat dijabat oleh dr. NinaSekartina dan status RSU Cibabat pada saat itu adalah RSU

    Kelas D yang keberadaannya di bawah Dinas Kesehatan

    Kabupaten Bandung.

     Jabatan Direktur oleh dr. Nina Sekartina di RSU Cibabat berakhir

    pada tahun 1984.

    Periode 1984-1995

    Mulai tahun 1985 jabatan Direktur

    RSU Cibabat diganti oleh dr. H.

    Umbaran Tisnamihardja.

    Pada periode ini sudah mulai banyak

    data sarana dan kegiatan yang dapat

    dijadikan sebagai referensi, sehingga

    kami dapat lebih lengkap menyajikan

    gambaran RSU Cibabat.

    Status RSU Cibabat saat itu adalah

    RSU Kelas D sebagai Unit Pelaksana

    Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan

    Kabupaten Bandung.

    Pada tahun 1987 status RSU Cibabat

    meningkat dari RSU Kelas D menjadi

    RSU Pemerintah Daerah Kelas C

    melalui Surat Keputusan Menteri

    Kesehatan RI Nomor: 303/Menkes/

    SK/IV/1987.

    dr. Nina Sekartina

    dr. H. Umbaran T.

    Periode 1984-1995

    Pada tahun 1995 jabatan Direktur

    RSU Cibabat dijabat oleh dr. H. Idik

    Djumhali, MARS.

    Pada tahun 1996 status RSU Cibabat

    ditingkatkan menjadi Unit Swadana

    Daerah RSU Cibabat Kota Cimahi

    berdasarkan Surat Keputusan

    Departemen Dalam Negeri No.

    445/1272/PUOD tentang Persetujuan

    RSUD Cibabat Kab Dati II Bandung

    menjadi Unit Swadana Daerah.

    RSUD Cibabat mendapat Piagam

    Penghargaan dari Gubernur Jawa

    Barat sebagai Unit Kerja Terbaik se

    Wilayah Priangan pada tahun 1998.

    Tahun 1999 Rumah Sakit Umum

    Daerah Cibabat melaksanakan

    Akreditasi 5 (Lima) Pelayanan yang

    bertujuan untuk meningkatkan

    pelayanan. Hasil akreditasi mendapat

    nilai Penuh Tingkat Dasar oleh

    Menkes RI dengan nomor sertifikat

    YM. 00.03.3.5.2495 pada tanggal 28

    Mei 1999.

    Adapun Akreditasi 5 (Lima) Pelayanan

    diatas, meliputi:

    • Administrasi Manajemen

    • Pelayanan Medis

    • Pelayanan Gawat Darurat

    • Pelayanan Keperawatan

    • Rekam Medis

    dr. H. Idik Djumhali, MARS

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  3

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    8/46

    Periode 2000-2007

    Pada awal tahun 2000 Jabatan

    Direktur RSU Cibabat dijabat oleh dr.

    H. Hanny Rono Sulistyo, Sp.OG(K),

    MM.

    Berdasarkan Surat Keputusan

    Menteri Kesehatan Republik

    Indonesia No. 39/MENKES/SK/I/2002,

    tanggal 21 Januari 2002 tentang

    Peningkatan Kelas Rumah Sakit

    Cibabat Cimahi, tipe Rumah Sakit

    Umum Daerah Cibabat yang semula

    Kelas C menjadi Rumah Sakit Umum

    Daerah Kelas B Non Pendidikan.

    Pada tahun 2002 pula dikuti dengan

    pelaksanaan Akreditasi 12 (dua belas)

    pelayanan pada tanggal 29 Agustus

    2002 dengan nilai Penuh Tingkat

    Lanjut oleh Menkes RI dengan nomor

    sertifikat YM. 00.03.2.2.909 yang

    meliputi:

    1. Administrasi Manajemen

    2. Pelayanan Medis

    3. Pelayanan Gawat Darurat

    4. Pelayanan Keperawatan

    5. Rekam Medis

    6. Pelayanan Farmasi

    7. Keselamatan kerja, Kebakaran

    dan Kewaspadaan Bencana (K3)

    8. Pelayanan Radiologi

    9. Pelayanan Laboratorium

    10. Pelayanan Kamar Operasi

    11. Pelayanan Pengendalian Infeksi

    di Rumah Sakit

    12. Pelayanan Perinatal Resiko

    Tinggi

    Pada masa kepemimpinan dr. Hanny

    Rono , mulai terbangun gedung-

    gedung yang digunakan untuk

    perkantoran dan pelayanan.

    Beliau dipindahtugaskan menjadi

    Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat

    pada tahun 2007.

    dr. H. Hanny R., Sp.OG

    Periode 2007-2010

    Periode 2007-2010 direktur RSUD

    Cibabat dijabat oleh dr. H. Erly

    Suparli Adiwikarta, MM yang semula

    sebagai Wakil Direktur.

    Tahun 2009 RSUD Cibabat Cimahi

    ditetapkan sebagai PPK-BLUD (Pola

    Pengelolaan Keuangan Badan

    Layanan Umum Daerah) oleh

    Walikota Cimahi melalui Surat

    Keputusan Walikota Cimahi No. 900/

    Kep.201-019/2009 dan Peraturan

    Walikota Cimahi Nomor 3 Tahun

    2008 tentang Sistem dan Prosedur

    Pengelolaan Keuangan Daerah

    PemerintahKota Cimahi, BAB XII

    tentang Pengelolaan Keuangan Badan

    Layanan Umum Daerah Huruf D point

    3 ayat (1), point 4 ayat (5) dan point 6

    ayat (2).

    Perubahan RSUD Cibabat menjadi

    BLUD merupakan tonggak baru bagi

    lembaga publik untuk melakukan

    pembenahan dari berbagai sisi,

    termasuk pengelolaan keuangan.

    Badan Layanan Umum Daerah

    (BLUD) adalah SOPD atau Unit Kerja

    pada SOPD di lingkungan Pemerintah

    Daerah yang dibentuk untuk

    memberikan pelayanan kesehatan

    kepada masyarakat berupa penyedia

    barang dan atau jasa yang dijual

    tanpa mengutamakan mencari

    keuntungan dan dalam melakukan

    kegiatannya didasarkan pada prinsip

    efisiensi dan produktivitas.

    Pedoman Teknis Pengelolaan

    Keuangan Badan Layanan Umum

    Daerah dibentuk untuk meningkatkan

    pelayanan pada masyarakat dalam

    rangka memajukan kesejahteraan

    umum dan mencerdaskan kehidupan

    bangsa sesuai dengan Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 61

    Tahun 2007.

    Sumber pembiayaan untuk

    pembangunan maupun alat-alat

    kesehatan bersumber dari

    pendapatan fungsional RS, APBD Kota

    Cimahi, APBD Provinsi dan Pusat

    (APBN dan DAK) yang diatur dalam

    UU No. 33 tahun 2004 tentang

    Perimbangan Keuangan antara

    Pemerintah Pusat dan Pemerintah

    Daerah, bahwa yang menjadi sumber-

    sumber pembiayaan untuk

    pembangunan maupun alat-alat

    kesehatan RSUD Cibabat Kota Cimahi

    berasal dari Pendapatan Fungsional

    dan Dana Perimbangan yang diterima

    dari pemerintah pusat.

    dr. H. Erly Suparli A., MM

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  4

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    9/46

    Periode 2010 - ...

    Tahun 2010 yang menjabat sebagai

    direktur RSUD Cibabat dr. Hj.

    Endang Kesuma Wardani yang

    sebelumnya beliau menjabat

    sebagai Kepala Dinas Kesehatan

    Kota Cimahi.

    Selama dr . Hj. Endang Kesuma

    Wardani menjabat sebagai Direktur

    RSUD Cibabat, pembangunan

    rumah sakit terus berkembang

    seperti terbangun struktur Gedung

    IGD 3 lantai.

    Dilanjutkan pada tahun berikutnya

    mendapat bantuan dari Provinsi

    untuk Gedung IGD Lanjutan. Selain

    itu terbangunnya Gedung E untuk

    pelayanan pasien khusus Kelas 3.

    Perubahan yang terjadi selama

    jabatan ada di tangan dr. Hj. Endang

    Kesuma Wardani selain

    pembangunan, pemeliharaangedung kantor dan penataan

    gedung D lantai 4 untuk

    perkantoran, rumah sakit mendapat

    banyak bantuan alat-alat

    kesehatan yang canggih untuk

    meningkatkan pelayanan rumah

    sakit.

    Pada pertengahan tahun 2011,

    RSUD Cibabat mempersiapkan dan

    melaksanakan akreditasi 16

    pelayanan.

    dr. Hj. Endang K. Wardani

    Gedung E

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  5

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    10/46

    TugasRumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan

    kesehatan perorangan secara paripurna.

    Fungsi1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

    dengan standar pelayanan rumah sakit;

    2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

    kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;

    3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

    rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;

    4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

    bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesahatan dengan

    memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

    Landasan HukumRSUD Cibabat mengacu kepada landasan hukum yang berlaku yaitu:

    1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi

    (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    4116);

    2. Undang-undang No. 9 tahun 2001, tentang Pembentukan Kota Cimahi;

    3. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009, tentang Kesehatan;

    4. Undang-undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit;

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 2007, tentang

    Organisasi Perangkat Daerah;

    6. Peraturan Walikota Cimahi No. 27 tahun 2009, tentang Standar Pelayanan

    Minimal (SPM) Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat;

    7. Keputusan Walikota Cimahi No. 900/Kep.201-org/2009, tentang Rumah Sakit

    Cibabat sebagai Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah(PPK – BLUD).

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  6

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    11/46

    Struktur Organisasi

    Berdasarkan Keputusan

    Walikota Cimahi Nomor 9

    Tahun 2008 Tanggal 23 Juli

    2008 Tentang Kedudukan,

    Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

    Kerja RSUD Cibabat Cimahi.

    RSUD Cibabat sebagai Satuan

    Organisasi Perangkat Daerah

    (SOPD) pelaksana Otonomi

    Daerah Kota Cimahi Bidang

    Kesehatan dipimpin oleh

    Kepala dengan sebutan

    Direktur di bawah dan

    bertanggung jawab kepada

    Kepala Daerah melalui

    Sekretaris Daerah.

    Selanjutnya RSUD Cibabat

    mempunyai tugas pokok

    melaksanakan urusan

    pemerintah daerah di bidang

    kesehatan berdasarkan asas

    otonomi dan tugas

    perbantuan. Dalam

    penyelenggaran tugas pokok

    tersebut RSUD Cibabat

    mempunyai kedudukan, tugas

    pokok dan fungsi:

    a. Rumah Sakit Daerah Cibabat berkedudukan disetarakan dengan Badan atau sebagai unsur

    penunjang Pemerintah Kota Cimahi;

    b. Rumah Sakit Daerah Cibabat dipimpin oleh Kepala dengan sebutan Direktur, setingkat Eselon II

    yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

    Kedudukan

    Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya

    penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta

    pencegahan dan pelaksanaan upaya rujukan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

    Tugas Pokok

    a. Pelayanan medis

    b. Pelayanan penunjang medis dan non medis

    c. Pelayanan asuhan keperawatan

    d. Pelayanan rujukan

    e. Pelayanan pendidikan dan pelatihan

    f. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan

    g. Pengelolaan administrasi dan keuangan

    Fungsi

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  7

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    12/46

    BAGIAN

    KEUANGAN DAN

    AKUNTANSI

    BAGIAN

    UMUM DAN

    PERLENGKAPAN

    BIDANG

    PELAYANAN MEDIS

    BIDANG

    PENUNJANG

    PELAYANAN

    Sub Bagian

    Umum dan

    Perlengkapan

    Sub Bagian

    Kepegawaian

    Sub Bagian

    Program dan

    Pelaporan

    Sub Bagian

    Anggaran

    Sub Bagian

    Mobilisasi Dana

    Sub Bagian

    Akuntansi

    Seksi

    Pelayanan Medis

    Seksi

    Keperawatan

    Seksi

    Penunjang Medis

    Seksi

    Rekam Medis

    WAKIL DIREKTUR

    UMUM DAN KEUANGAN

    WAKIL DIREKTUR

    PELAYANAN

    INSTALASI

    KELOMPOK JAFUNG

    SATUAN PENGAWAS

    INTERN

    DIREKTUR

    KOMITE

    RUMAH SAKIT

    Struktur Organisasi RSUD Cibabat

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  8

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    13/46

    MAKNA

    Bola dunia dengan lambang Bhakti Husada

    Melambangkan kebulatan tekad (komitmen), kebersamaan, kesatuan tujuan dalam mewujudkan

    pelayanan kesehatan yang sifatnya universal (mendunia) yang tidak dibatasi oleh letak geografis, agama,

    ras, gender, dll.

    Latar Orange dan garis kuning keemasan

    Melambangkan kekuatan internal organisasi yang mengandung nilai-nilai pegawai yang optimisme dan

    intelektualitas yang tinggi sebagai human capital untuk mendukung tujuan pelayanan kesehatan.

    KOMPOSISI

    BOLA DUNIA

    Warna Dasar: Orange (Color Wheel)

    - Hexa: #FF7F00

    - RGB: 255, 127, 0

    - HSV: 300, 100%, 100%

    Warna Garis: Golden Yellow 

    - Hexa: #FFDF00

    - RGB: 255, 223, 0

    - HSV: 52,50, 100%, 100%

    BHAKTI HUSADA

    Warna Latar: Green (HTML/CSS Green)

    - Hexa: #008000

    - RGB: 0, 128, 0

    - HSV: 1200, 80%, 50%

    Warna Cross: Red 

    - Hexa: #FF0000

    - RGB: 255, 0, 0

    - HSV: 00, 100%, 100%

    Warna Garis: White

    - Hexa: #FFFFFF

    - RGB: 255, 255, 255

    - HSV: _0, 0

    0, 100%

    (Lampiran 1 Keppres RI No.448/1961)

    ORANGE /KUNING EMAS

    Kejayaan, kebesaran, keemasan

    HIJAU

    Keagungan, kesejahteraan, kebijaksanaan,

    kecerdasan

    MERAH

    Keberanian, dinamika, kasih sayang

    PUTIH

    Kemurnian, kesucian, kesederhanaan

    HITAM

    Kedalaman, kesungguhan

    Lambang RSUD Cibabat

    ARTI WARNA

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  9

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    14/46

    Mars RSUD Cibabat

    Ciptaan: Pipin Firmansyah & Asep Rusyaban (29 Juli 2002)

    SEMANGAT C=DO 4/4

    | 5 3 . 2 1 | 1 3 5 . 4 3 |

    Ka - mi sla - lu si - ap se - di - a

    | 3 5   і і і | 7 6 7 . 5 4 | . . . 4 |Mengemban tu - gas k e - ma - nu - sia - an

    || 4 4 6 6 6 6 6 | 7 6 1 5 . |

    Mem - be - ri pe - la - ya - nan ke - se - ha - tan

    Mem - be - ri pe - la - ya - nan ke - se - ha - tan

    | 3 5 4 4 4 3 2 3 | 4 2 3 . . ||

    Yang pa - ri pur - na pa - da ma - sya - ra - kat

    | 3 5 4 4 4 3 2 3 | 4 2 1 . |

    Yang pa - ri pur - na pa - da ma - sya - ra - kat

    | 5 3 . 2 1 | 1 3 5 . 4 3 |

    De - n gan sma - ngat empat li - ma

    Ma - ri ki - ta ma-ju ke - de - pan

    | 3 5   і і і і і | 7 6 7 . 5 4 |Lak sa na kan vi - si mi - si Ru mah Sa - kit

    Me nyong song ta - li se ja - gat ber sa - ma

    || 4 4 6 6 6 6 6 | 7 6   і 5 . |Ber - da- sar un dang- un dang em - pat li - ma

    Ting kat kan pro fe - si dan pe - la - ya - nan

    | 3 5 4 4 4 3 2 3 | 4 2 1 . ||

    Dan Pan ca si la yang ka - mi a -mal-kan

    Tujuan Ru - mah Sa- kit Umum Ci- ba- bat

    REFF:

    | 3 2 . 3 4 | 4 3 . 4 5 |

    De ngan mo - to mi tra an - da

    | . 5 6 6 6 6 2 | 2 5 . 4 3 | 2 5 . . |

    Man di ri in dah ter jang kau ra mah a - man

    ||   і 7 6 4 4 | 7 6 5 4 3 3 |Untuk men ca - pai ma sya ra kat se - hat

    | . 5 . 4 3 | 2 1 . . ||

    Dan se - jah - te - ra

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    15/46

    Visi Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Prima Tahun 2012Visi berkaitan dengan pandangan ke depan

    menyangkut kemana instansi pemerintah

    harus dibawa dan diarahkan agar dapat

    berkarya secara konsisten, eksis, antisipatif,

    inovatif serta produktif. Di mana visi instansitersebut perlu ditanamkan pada setiap unsur

    organisasi sehingga menjadi visi bersama

    (shared vision) yang pada gilirannya mampu

    mengarahkan dan menggerakkan segala

    sumber daya instansi.

    Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta

    untuk mendukung dan mewujudkan Visi

    Pemerintah dan Visi Walikota Kota Cimahi

    terpilih 2007-2012.

    Konsepsi dari Visi tersebut yaitu:

    terlindunginya seluruh masyarakat yang

    berada di Kota Cimahi dan sekitarnya dari

    masalah kesehatan melalui pelayanan prima

    yang profesional dengan melibatkan peran

    aktif masyarakat sehingga terwujud

    masyarakat sehat.

    Bab 2 - Visi, Misi dan Kebijakan

    Misi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Untuk Kepuasan PelangganUntuk dapat mewujudkan Visi di atas, RSUD Cibabat telah menetapkan Misi yaitu:

    Falsafah Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat mempunyai falsafah dalam menyelenggarakan pelayananterhadap masyarakat serta melaksanakan kegiatan pelayanan dan penyelenggaraan standar

    pelayanan kesehatan terhadap pasien di antaranya:

    • Kualitas Pelayanan Kesehatan Tujuan Utama

    • Kepuasan Pelanggan Paling Utama

    • Pegawai Modal Utama

    • Kerjasama Kunci Utama

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    16/46

    Motto

    “Mitra Anda Menuju Sehat”

    Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi mempunyai Motto dalam menyelenggarakan

    pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yaitu:

     Janji Pelayanan Rumah SakitRumah Sakit Umum Daerah Cibabat - Cimahi siap memberikan pelayanan kesehatan prima yang

    ramah, aman, nyaman dan terjangkau.

    Tujuan UmumMeningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya rumah sakit dalam rangka meningkatkan

    pelayanan kepada masyarakat.

    Tujuan Khusus1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan

    pelayanan kepada masyarakat;

    2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat;

    3. Terjaminnya mutu pelayanan sesuai standar;

    4. Tersedianya alat medis dan non medis rs sesuai dengan tuntutan masyarakat dan

    perkembangan iptek.

    Penetapan tujuan RSUD Cibabat pada umumnya didasarkan pada isu-isu strategis. Tujuan

    menunjukan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang dan

    mengarahkan perumusan sasaran dalam merealisasikan misi.

    Rencana StrategisRencana strategik RSUD Cibabat Cimahi diatur melaui Keputusan Direktur No.445/840.a/2008,

    tanggal 12 November 2008 tentang RENSTRA (Rencana Strategi 2008-2012 RSUD Cibabat

    Cimahi, didalamnya termuat 5 (lima) arah kebijakan yaitu :

    1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pegawai RSUD untuk meningkatkan

    profesionalisme;

    2. Memberikan fasilitas penyelenggaraan pelayanan terbaik;

    3. Mempermudah asas pelayanan bagi masyarakat dan karyawan;

    4. Memberikan fasilitas bagi penyediaan sarana dan prasarana pelayanan dengan kapasitas

    yang memadai;

    5. Memberikan fasilitas bagi penyediaan alat sesuai dengan perkembangan tuntutan

    masyarakat dan teknologi.

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT 

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    17/46

    Sasaran Strategis

    Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil dapat dicapai dan

    memiliki kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula Indikator Pencapaian Sasaran

    yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan

    targetnya masing-masing. Sasaran strategis, indikator dan program RSUD Cibabat Cimahi dalam

    kurun waktu tahun 2008-2012 adalah:

    1. Meningkatnya profesionalisme pegawai RSUD Cibabat Cimahi;

    2. Meningkatnya kesejahteraan dan etos kerja pegawai RSUD Cibabat Cimahi;

    3. Terselenggaranya pelayanan terbaik di RSUD Cibabat Cimahi yaitu meningkatkan kualitas

    pelayanan Gawat Darurat;

    4. Meningkatnya kualitas 16 pelayanan;

    5. Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap pasien Gakin;

    6. Meningkatnya kualitas pelayanan Pengelolaan Limbah;

    7. Meningkatnya kualitas pelayanan Ambulance / Kereta Jenazah;

    8. Meningkatnya kualitas pelayanan Pemulasaran Jenazah;

    9. Meningkatnya kualitas pelayanan pemeliharaan sarana Rumah Sakit;

    10. Meningkatnya kualitas pelayanan Laundry;

    11. Meningkatnya kualitas pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI);

    Sasaran strategis adalah penjabaran dan tujuan secara terukur yaitu sesuatu

    yang akan dicapai atau direalisasikan oleh RSUD Cibabat dalam kurun waktu

    satu tahun.

    Kebijakan

    Untuk tercapainya tujuan dan sasaran menuju terwujudnya Visi RSUD Cibabat, maka dalam

    penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan:

    1. Pendidikan berkelanjutan, pelatihan dan study banding dalam rangka meningkatkan

    kualitas dan kuantitas SDM untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;

    2. Memberikan fasilitas penyelenggaraan pelayanan terbaik dengan peningkatan

    kesejahteraan pegawai RSUD Cibabat;

    3. Mempermudah asas pelayanan bagi masyarakat dan karyawan melalui peningkatan

    pelayanan rumah sakit;

    4. Memberikan fasilitas bagi penyedia sarana dan prasarana pelayanan dengan kapasitas

    yang memadai melalui program peningkatan dan pengembangan peralatan medis dan non

    medis;

    5. Memberikan fasilitas bagi penyedia alat sesuai dengan perkembangan tuntutanmasyarakat dan teknologi melalui program pengadaan peralatan canggih;

    6. Peningkatan dan pengembangan kapasitas layanan rumah sakit.

    Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah

    ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau

    petunjuk dalam pengembangan atau pelaksanaan program atau kegiatan guna

    tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan

    serta visi dan misi instansi pemerintah.

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  3

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    18/46

    Program

    Program RSUD Cibabat tahun 2011 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri

    (Permendagri) nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah beserta

    perubahannya Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2007, namun demikian inti program

    kesehatan tersebut sesuai dengan Renstra Pemerintah Kota Cimahi 2007-2012 dan merupakan

    kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya. Program-program kesehatan yang ada dalam

    Permendagri 13 Tahun 2006 di RSUD Cibabat Tahun 2011 meliputi:

    1. Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah RSUD Cibabat Cimahi;

    2. Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit

    Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;

    3. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit.

    Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu guna

    mencapai sasaran dan tujuan.

    Kebijakan

    Kegiatan- kegiatan di RSUD Cibabat Tahun Anggaran 2011 meliputi:

    1. Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah;

    2. Peningkatan Kegiatan Pengadaan Alat-alat Kesehatan;

    3. Peningkatan Kegiatan Pengadaan Media Promosi dan Informasi Sadar

    Hidup Sehat;

    4. Peningkatan Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Rumah Sakit;

    5. Peningkatan Kegiatan Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit.

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  4

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    19/46

    RSUD Cibabat

    Lingkungan EksternalKedudukan Kota Cimahi dalam lingkup Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah

    Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa

    Barat 2010 adalah merupakan bagian dari Kawasan Andalan Cekungan Bandung, yang arahanpengembangannya adalah sebagai pusat pengembangan SDM untuk mendukung industri,

    agribisnis, pariwisata dan jasa. Selain itu, Kota Cimahi berfungsi sebagai pusat jasa, pusat

    pengolahan, dan simpul transportasi dengan skala pelayanan nasional atau beberapa provinsi.

    RSUD Cibabat yang sebelumnya

    menginduk kepada Kabupaten

    Bandung, setelah Cimahi menjadi

    Kota Otonom sejak tahun 2001, RSUD

    Cibabat kemudian menjadi bagian

    dari SOPD Kota Cimahi.

    Pelaksanaan otonomi di Kota Cimahi

    telah meningkatkan kepercayaan dari

    berbagai pemangku kepentingan

    terhadap pengelolaan bidang

    kesehatan, hal ini dapat dilihat dari

    perhatian Pemerintah Pusat dalam

    pengembangan RSUD Cibabat yang

    memiliki jangkauan pelayanan

    melewati batas administrasi Kota

    Cimahi.

    Meningkatnya pembangunan dan

    pertumbuhan di sekitar Kota Cimahi

    serta banyaknya jumlah industri

    merupakan peluang bagi Rumah

    Sakit.

    Pertumbuhan di sekitar Kota Cimahi,

    khususnya pertumbuhan perumahan

    akan sejalan dengan pertumbuhan

    penduduk di Kota Cimahi, sedangkan

    banyaknya industri-industri di Kota

    Cimahi dapat menjadi peluang untuk

    melakukan kerja sama dalam hal

    pelayanan kesehatan terhadap para

    karyawan-karyawannya, baik untuk

    Rawat Inap maupun Rawat Jalan.

    Bab 3 - Gambaran Umum

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT15

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    20/46

    Lingkungan InternalLetak lokasi RSUD Cibabat sangat strategis dengan akses jalan raya yang mudah dijangkau oleh

    masyarakat Kota Cimahi dan sekitarnya sebagai pengguna jasa pelayanan medis dan non medis,sehingga rumah sakit mempunyai nilai jual yang potensial.

    Berdasarkan Undang-

    Undang Nomor 9 Tahun

    2001 Kota Cimahi

    memiliki Luas wilayah

    4.025 73 ha yang secara

    administrasi memiliki 3

    kecamatan dan 15

    kelurahan.

    Letak geografis RSUD Cibabat

    berada di Jalan Jendral Amir

    Machmud No. 140 Kelurahan

    Cibabat Kecamatan Cimahi

    Utara dengan koordinat

    6052’43” LS dan 107

    033’4” BT.

    Memiliki luas bangunan

    32.275,88 m² yang berada di

    atas lahan 21.746 m².

    Untuk bangunan gedung terdiridari Gedung E, Penghubung

    Gedung C-E, Gedung D, Gedung

    C, Penghubung Gedung C-D,

    Gedung C Lanjutan, Gedung

    IPAL, Gedung Genset, Masjid,

    Gedung IGD Lama, Struktur

    Gedung IGD Baru, dan Halaman

    Parkir.

    Adapun dengan perincian luas

    masing-masing bangunantertera pada tabel 3.1.

    BANGUNAN LUAS (m²)

    Gedung D 5.889

    Penghubung Gedung C - D 69

    Gedung E 1.598,28

    Gedung IGD Baru 630

    Gedung IPAL 84

    Gedung Genset 64

    Masjid 144

    Kantor Gizi 84

    Gedung IGD Lama 602

    IDI, Warois dan Kamar Jenazah 60

    Kantor IPSRS Medis 60

    Pos Satpam 16

    Sarana Lapangan Parkir 730

    Pemagaran Lapangan Parkir 271

    Tabel 3.1

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT16

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    21/46

    Kondisi Sarana dan Prasarana

    Sarana dan Prasarana RSUD Cibabat meliputi bangunan dan alat-alat kesehatan. Pada Tahun 2011,

    pembangunan fisik dan alat-alat kesehatan RSUD Cibabat diperoleh dari berbagai sumber dana yaitu

    APBD Kota Cimahi dan APBD Provinsi Jawa Barat. Bantuan yang diterima pada tahun 2011 meliputi:

    1. Pembangunan IGD Lanjutan, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat;

    2. Pengadaan Alat-alat Kesehatan, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat;

    3. Pengadaan Alat-alat Kesehatan Kamar Operasi dan ICU, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat;

    4. Pengadaan Alat-alat Kesehatan Laboratorium dan Penunjang Layanan, sumber dana APBD Provinsi

    Jawa Barat;

    5. Pengadaan Alat-alat Kesehatan Mata, sumber dana APBD Kota Cimahi;

    6. Pengadaan Alat-alat Kesehatan THT, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat;

    7. Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat ;

    8. Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat, sumber dana APBD Provinsi Jawa

    Barat;

    9. Pemeliharaan Gedung Rumah Sakit, sumber dana APBD Provinsi Jawa Barat.

    GEDUNG PERUNTUKAN SUMBER DANA

    Gedung IGD Baru Pelayanan IGD Struktur 3 (tiga) Lantai • DAK (Dana Alokasi Khusus) Tahun

    2010 ;

    • Dana Pendamping (APBD Kota

    Cimahi) Tahun 2010;

    • APBD Provinsi Jawa Barat Tahun

    2011.

    Gedung D • D - Basement: Perparkiran, Ruang IPSRS Medis

    dan Non Medis, Ruang Gudang Barang;

    • D - 1: Perkantoran, Pelayanan Jamkesmas, BJB;

    • D - 2: Ruang Perawatan VIP dan Kelas 1;

    •D - 3: Ruang Perawatan Kelas 1 dan Kelas 3;

    • D - 4: Aula Rumah Sakit.

    APBN Tahun 2002

    Gedung C • C - 1: Pendaftaran Rawat Jalan dan Rawat Inap,

    Kasir Lantai 1, Farmasi Pelayanan Gakin /

    Jamkesmas, Radiologi, Komite Medik, Klinik

    Kebidanan, Klinik Khusus, Klinik Gizi, Kantin;

    • C - 2: Pendafataran Askes, Pendaftaran

    Jamsostek, Klinik Rawat Jalan, Kasir Lantai 2;

    • C - 3: Perawatan Kelas 2 dan Kasir Rawat Inap;

    • C - 4: Ruang Bersalin, Ruang Bayi / Perinatologi

    dan Ruang Nifas;

    • C - 5: Ruang ICU dan Ruang Operasi;

    • C - 6: Ruang Perawatan Anak.

    • APBN Tahun 2003

    • APBN Tahun 2004

    Tabel 3.2

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT17

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    22/46

    GEDUNG PERUNTUKAN SUMBER DANA

    Gedung C Lanjutan • Basement: Laboratorium Patologi Anatomi;

    • Lantai 1: Laboratorium Klinik dan Farmasi.

    • APBN Tahun 2006

    • APBN Tahun 2007

    • APBN Tahun 2008

    • APBN Tahun 2009

    Gedung E • E - 1: UTDRS dan Klinik Rehabilitasi Medik;

    • E - 2: Perawatan Kelas 3 Bedah;

    • E - 3: Perawatan Kelas 3 Umum.

    • Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun

    2008;

    • Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun

    2009;

    • Dana Pendamping (APBD Kota

    Cimahi) Tahun 2009;

    • APBD Provinsi Jawa Barat Tahun

    2010.

    Gedung IPAL Kantor Instalasi Pengolahan air Limbah (IPAL) • APBN Tahun 2003;

    • APBN Tahun 2004.

    Gedung IGD Lama • Ruang Warois

    • Kamar Jenazah

    KELAS TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    VIP 10 10 10

    KELAS 1 30 40 40

    KELAS 2 85 85 85

    KELAS 3 144 142 156

    ICU 5 6 6

    TOTAL 274 283 297

    Tabel 3.3 - Jumlah Tempat Tidur

    Tabel 3.4 - Sarana Transportasi

    Sarana Kendaraan yang ada di RSUD Cibabat Cimahi sebanyak 9 unit, yang berfungsi sebanyak 7 unit

    dengan rincian sebagai berikut:

    JENIS JUMLAH

    Ambulance 2

    Mobil Jenazah 1Operasional Kantor 3

    Motor 1

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT18

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    23/46

    Alat-alat Kesehatan

    Alat-alat kesehatan yang dimiliki RSUD Cibabat diperoleh dari berbagai sumber dana bantuan. Pada

    tahun 2011, RSUD Cibabat memperoleh bantuan dari APBD Provinsi / Bantuan Gubernur TA. 2011,

    APBD Provinsi / Bantuan Gubernur sisa lelang tahun 2010 dan sisa Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun

    2009. Rincian dan distribusi alat-alat kesehatan yang diperoleh dari sumber bantuan sebagai berikut:

    NO SUMBER DANA NAMA ALAT DISTRIBUSI

    1 Bantuan Gubernur Dental Foto 1 Set Klinik Gigi dan Mulut

    Fetal Doppler 4 Set VK

    Vacum Extractor 1 Unit VK

    Pasien Monitor 1 Unit IGD

    Ultrasound Theraphy 1 Unit Fisioteraphy

    Electro Theraphy 1 Unit Fisioteraphy

    Infus Pump 3 Unit ICU

    Syringe Pump 3 Unit ICU

    Operating Table 1 Unit Bedah

    EKG 2 Unit Rawat Inap

    Manometer Central 6 Unit Rawat Inap

    Headlamp 2 Unit Klinik THT

    Manometer Biasa 28 Unit Rawat Inap

    Short Wave Diathermy (SWD) 1 Unit Fisioteraphy

    Auto Analizer LED 1 Unit Laboratorium

    Laser Theraphy 1 Unit Fisioteraphy

    2 Bantuan Gubernur Eletrolit Analyzer 1 Unit Laboratorium Klinik

    Automatic Elisa Analyzer 1 Unit UTDRS

    Blood Bank Refrigerator 1 Unit UTDRS

    Microscope Binokuler Halogen 2 Unit Laboratorium Klinik

    Alat Crossmatch Metode Gel Test 1 Unit UTDRS

    Alat Hba – IC 1 Unit Laboratorium Klinik

    Panoramic Chepalometri 1 Unit Radiologi

    USG 4 Dimensi 2 Unit Obsgyn

    Refrigerator Centrifuse 1 Unit UTDRS

    Centrifuge Digital 24 lubang 2 Unit Laboratorium Klinik

    Infusion Pump 7 Unit Rawat Inap

    Syringe Pump 6 Unit Rawat Inap

    3 Bantuan Gubernur Mesin Anesthesi 1 Unit OK

    Operating Lamp 1 Unit OK

    Operating Table 1 Unit OK

    Patient Monitor 2 Unit ICU

    Laringoscope 3 Unit IGD (1 Unit), ICU (1 Unit), OK

    (1 Unit)

    Germicidal Lamp 1 Unit OK

    Infant Incubator 3 Unit Rawat Inap

    Invasive Central Venous 5 Unit ICU

    Ventilator 1 Unit ICU

    Trauma Kit 3 Unit IGD

    Defibrilator 1 Unit ICU

    Air Way Kit 1 Unit IGD

    4 Bantuan Gubernur (sisa

    lelang tahun 2010)

    Operating Microscope 1 Unit Klinik Mata

    5 Kursi Roda 5 Unit Rawat Inap

    UV Sterilisator 3 Unit Rawat Inap

    Blankar Ambulance 1 Unit IGD

    Standar Infus 3 Unit IGD

    Nebulaizer 5 Unit Rawat Jalan & Rawat InapHecting Set 5 Unit IGD & Rawat Inap

    6 Bantuan Gubernur Running Text 1 Unit Di atas Gedung IGD

    Sisa Dana Alokasi Khusus

    (DAK) Tahun 2009

    Tabel 3.5 - Bantuan Alat-alat Kesehatan

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT19

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    24/46

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    25/46

    Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

    Instalasi Pengolahan Air Limbah dibangun mulai tahun 2001 dari bantuan Pemerintah Korea

    Selatan melalui Depkes RI. Mulai beroperasi tahun 2004 yang diresmikan oleh Dr. Sri AstutiSuparmanto, M.Sc., PH, selaku Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI.

    Konsep yang digunakan adalah sistem

    pengolahan secara biologis dengan

    tujuan untuk menghilangkan koloid

    yang tidak mengendap (non

    seattleable colloid ) dengan koagulasi

    biologis dan untuk mereduksi bahan-

    bahan organik.

    Proses dalam IPAL ini adalah proses

    Fluidized Bed Biofilm Type Plant W1

    dengan kapasitas 100 m3/hari.

    Kriteria unit proses terdiri dari:

    • Lift Station

    • Back Buffer

    • FBBR (Fluidized Bed Biofilm

    Reactor)• Settling Basin

    • Treated Water Basin

    • Up Flow Filter

    • Desinfektan

    • Sludge Storage Basin

    • Dewatering System

    Pemeriksaan laboratorium untuk

    Effluent dilaksanakan 1 bulan 1 kali.

    Parameter yang diperiksa sesuai

    standar buangan air limbah menurut

    Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

    No. KEP-58/MENLH/12/1995 (Suhu,

    pH, BODs, COD, TSS, NH3 bebas, PO4)

    IPAL RSUD Cibabat

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT21

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    26/46

    Pelayanan Medis

    Bab 4 - Kegiatan Pelayanan

    Rawat Jalan

    Pelayanan rawat jalan di RSUD Cibabat meliputi pengunjung

    baru dan pengunjung lama. Pengunjung baru artinya

    pengunjung atau pasien yang baru pertama kali berobat keRSUD Cibabat, sedangkan pengunjung lama artinya

    pengunjung atau pasien yang datang berobat ke RSUD Cibabat

    secara berulang-ulang atau sering.

    Kunjungan Rumah Sakit Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

    Pengunjung Baru 52.340 51.454 47.532

    Pengunjung Lama 110.450 120.951 120.626

    TOTAL 162.790 172.405 168.158

    Tabel 4.1

    Jumlah kunjungan pasien rawat jalan

    tahun 2011 mengalami penurunan

    2,53 % atau sebanyak 4.247

    kunjungan dibandingkan kunjungan

    di tahun 2010.

    RSUD Cibabat berupaya untukmenaikkan jumlah kunjungan pasien

    melalui peningkatan sarana dan

    prasarana yang lengkap terutama

    pada klinik-klinik yang jumlah

    kunjungannya belum maksimal,

    sehingga pada tahun yang akan

    datang diharapkan jumlah kunjungan

    akan terus meningkat di seluruh

    klinik karena adanya peningkatan

    pelayanan rumah sakit.

    Pelayanan rawat jalan yang ada

    di RSUD Cibabat terdiri dari:

    1. Klinik Penyakit Dalam

    2. Klinik Bedah

    3. Klinik Kesehatan Anak

    4. Klinik Kebidanan

    5. Klinik Bedah Syaraf 

    6. Klinik Neurologi

    7. Klinik THT

    8. Klinik Mata

    9. Klinik Kulit dan Kelamin

    10. Klinik Gigi dan Mulut

    11. Klinik Kardiologi

    12. Klinik Orthopaedi

    13. Klinik D.O.T.S.

    14. Klinik Khusus

    15. Klinik Umum

    16. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

    17. Klinik Rehabilitasi Medik

    18. Klinik Bougenvile

    19. Klinik Konsultasi Gizi

    20. Klinik Psikologi

    21. Klinik Jiwa

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  22

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    27/46

    Tabel 4.2

    ASAL PASIEN2009 2010 2011

    JUMLAH %   JUMLAH %   JUMLAH %

    Kota Cimahi 75.480   46,37  75.579   43,84 77.314   45,98

    Kab. Bandung Barat 32.925   20,23 60.740   35,23 61.550   36,60

    Kota Bandung 15.848   9,74 15.350   8,90 15.002   8,92

    Kab. Bandung 29.934   18,39 13.029   7,56 9.276   5,52

    Lain-lain 8.603   5,28 7.707   4,47  5.016   2,98

    TOTAL 162.790 172.405 168.158

    Kunjungan pasien rawat jalan

    berdasarkan wilayah, Kota Cimahi

    merupakan wilayah yang

    mendominasi dengan jumlah

    kunjungan meningkat setiap

    tahunnya. Selain Kota Cimahi,

    Kabupaten Bandung Barat pun

     jumlah kunjungan meningkat cukup

    tinggi. Hal itu dikarenakan RSUD

    Cibabat mudah dijangkau oleh

    masyarakat sekitar terutama Kota

    Cimahi dan Kabupaten Bandung

    Barat. Wilayah Kota Bandung,

    Kabupaten Bandung dan Kota Lainnya

    setiap tahunnya mengalami

    penurunan.

    Penurunan terjadi dikarenakan

    masyarakat di luar wilayah Kota

    Cimahi, terutama Kota Bandung,

    Kabupaten Bandung dan Kota Lainnya

    diperkirakan berobat ke RS terdekat

    dengan wilayah masing-masing.

    Asal Pasien Rawat Jalan

    10 Besar Penyakit Rawat Jalan

    PeringkatTahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

    Penyakit Jumlah Penyakit Jumlah Penyakit Jumlah

    1 TBC 2.741 Febris 2.480 ISPA 1.662

    2 Febris 2.675 ISPA 2.023 Serumen Plug 1.322

    3 ISPA 1.968 DHF 1.721 Diarrhea 1.309

    4 Diarrhea 1.698 Diarrhea 1.393 Dyspepsia 1.158

    5 Dyspepsia 1.509 TBC 1.338 TBC 1.057

    6 Otitis Media 1.233 Dyspepsia 1.246 Myop Presbyop 996

    7 Asthma 1.176 Asthma 862 Otitis Media Akut 944

    8 Typhoid 517 Hypertension 646 Febris 848

    9 Conjungtivitis 510 Bronchitis 618 Asthma 694

    10 DHF 398 Conjungtivitis 548 Gastritis 535

    Tabel 4.3

    Dari tabel di atas tahun 2009 kasus

    penyakit pada TBC ada pada

    peringkat pertama, untuk itu rumah

    sakit berupaya segera menyediakan

    poli Directly Observed Treatment

    Shorcourse Chemotherapy (DOTS)

    sebagai poliklinik penanganan khusus

    untuk penyakit TBC, yang berdiripada Juni 2006.

    Tahun 2010 kasus penyakit TBC

    mengalami penurunan ada pada

    peringkat ke lima dan kasus penyakit

    peringkat pertama yaitu Febris /

    Demam. Tahun 2011 penyakit rawat

     jalan terbanyak pasien infeksi saluran

    pernapasan akut (ISPA). Penyebab

    terjadinya ISPA adalah virus, bakteri

    dan jamur, kebanyak adalah virus.

    Penyakit infeksi akut yang menyerang

    salah satu bagian dan/atau lebih dari

    saluran nafas mulai dari hidung

    (saluran atas) hingga alveoli (saluran

    bawah) termasuk jaringan

    adneksanya seperti sinus, rongga

    telinga tengah dan pleura. Penyakit

    ISPA merupakan penyakit yang sering

    terjadi pada anak, karena sistem

    pertahan tubuh anak masih rendah.

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  23

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    28/46

    Rawat Inap

    Pelayanan rawat inap merupakan tindak lanjut dari pelayanan rawat jalan

    setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter yang didukung dengan

    pemeriksaan penunjang lainnya, seperti pemeriksaan laboratorium maupunradiologi yang akhirnya pasien perlu dirawatinapkan atau tidak.

    Tabel 4.4

    Berdasarkan tabel di atas secara keseluruhan jumlah kunjungan rawat inap mengalami

    penurunan pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010.

    Penurunan ini dikarenakan adanya proses perpindahan pelayanan perawatan dari Gedung D

    lantai 4 ke Gedung E Gakin (Kelas III).

    NO RUANGAN

    TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    LAMA BARU LAMA BARU LAMA BARU

    1 Gedung C Lantai 3 Kelas 2 1.242 1.831 1.132 1.771 1.031 1.547

    2 Gedung C Lantai 4 Kelas 1 69 48 51 43 56 50

    3 Gedung C Lantai 4 Kelas 2 238 324 219 246 234 232

    4 Gedung C Lantai 4 Kelas 2 Bayi Khusus 5 2.390 4 2.798 25 3.058

    5 Gedung C Lantai 4 Kelas 3 474 2.570 615 2.974 654 3.297

    6 Gedung C Lantai 5 ICU 90 285 110 261 78 182

    7 Gedung C Lantai 6 Kelas 1 266 535 277 422 190 297

    8 Gedung C Lantai 6 Kelas 2 376 1.092 410 1.092 341 789

    9 Gedung C Lantai 6 Kelas 3 337 1.058 668 1.090 564 1.289

    10 Gedung D Lantai 2 Kelas 1 528 752 620 659 631 563

    11 Gedung D Lantai 2 Kelas VIP 279 298 224 210 224 14812 Gedung D Lantai 3 Kelas 1 - - 1 3 96 97

    13 Gedung D Lantai 3 Kelas 3 1.366 3.454 1.083 2.271 775 1.460

    14 Gedung D Lantai 4 Kelas 3 392 966 590 1.068 - -

    15 Gedung E Lantai 1 Kelas 3 - - 146 311 115 218

    16 Gedung E Lantai 2 Kelas 3 - - 323 432 696 1.053

    17 Gedung E Lantai 3 Kelas 3 - - - - 378 760

    TOTAL

    5.662 15.603 6.473 15.651 6.088 15.040

    21.265 22.124 21.128

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  24

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    29/46

    KOTATAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    JUMLAH %   JUMLAH %   JUMLAH %

    Kota Cimahi 8.086   38,02 7.698   34,79 7.501   35,50

    Kab. Bandung Barat 5.358   25,20 11.178   50,52 10.781   51,03

    Kota Bandung 1.946   9,15 1.700   7,68 1.574   7,45

    Kab. Bandung 5.412   25,45 1.189   5,37  978   4,63

    Lain-lain 463   2,18 359   1,62 294   1,39

    TOTAL 21.265 22.124 21.128

    Tabel 4.5

    Dari tabel di atas jumlah kunjungan rawat inap mengalami rata-rata penurunan sebesar

    4,71 %. Penurunan ini terjadi sebagai akibat mulai dibatasinya kuota pelayanan pasien

    Gakinda oleh Pemerintah Kota Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.

    Asal Pasien Rawat Inap

    10 Besar Penyakit Rawat Inap

    Tabel 4.6

    Pada tahun 2010 penyakit rawat inap

    terbanyak pada pasien Dengue

    Hemorrhagic Fever (DHF) atau

    Demam Berdarah Dengue. Penyakit

    DHF ini menurun drastis di tahun

    2011 dikarenakan adanya gerakan

    pemberantasan sarang DBD secarasimultan dari Dinas Kesehatan Kota

    Cimahi.

    Sedangkan penyakit terbanyak di

    tahun 2011 penyakit Gastro enteritis

    (GE), adalah suatu infeksi usus yang

    menyebabkan keadaan feses encer

    dan atau berair dengan frekuensi

    lebih dari 3x perhari dan kadang

    disertai muntah.

    Penyakit ini disebabkan karena faktor

    lingkungan atau kebiasaan yang

    kurang sehat. Hal ini diperkirakan

    karena musim hujan yang tinggi

    sehingga ada beberapa daerah yang

    rentan banjir yang mengakibatkan

    lingkungan menjadi tidak sehat dan

    kurangnya pengetahuan tentangpentingnya cuci tangan sebagai pola

    hidup sehat masyarakat.

    PERINGKAT

    TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    PENYAKIT JML PENYAKIT JML PENYAKIT JML

    1 DHF 3.114 DHF 2.080 GE 1.332

    2 Diarrhea 1.526 Diarrhea 1.251 Thyphoid 852

    3 TBC 596 Dengue Fever 628 DHF 682

    4 Dyspepsia 457 TBC 552 TBC 489

    5 Stroke 416 Asphyxia 481 Bronchopneumonia 408

    6 Typhoid 394 Typhoid 448 Dyspepsia 405

    7 Bronchopneumonia 362 Dyspepsia 413 Asphyxia 374

    8 Asphyxia 355 Bronchopneumonia 380 Cerebral Infarction 296

    9 Hypertension 319 Hypertension 360 Neonatal Hyperbilirubin 253

    10 Atherosderotic Heart Disease (CAD) 291 Stroke 207 Hypertension 248

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  25

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    30/46

    Tabel 4.7

    Indikator Pemakaian Tempat Tidur Rawat Inap

    INDIKATOR ANGKA IDEAL TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    Tempat Tidur - 274 283 297

    BOR 75 - 85 % 74,21 76,41 75,77

    BTO 40 - 50 kali 65,75 69,28 85,9

    Av. LOS 3 - 12 hari 4,12 4,21 2,9

    TOI 1 - 3 hari 1,43 1,56 1,3

    NDR < 25 ‰ 21,01 26,88 10,7

    GDR < 45 ‰ 34,62 36,73 32,58

    BOR (Bed Occupation Rate)

    BTO (Bed Turn Over )

    Av. LOS ( Average Length of Stay )

    TOI (Turn Over Interval )

    NDR (Net Death Rate)

    GDR (Gross Death Rate)

    adalah presentase pemakaian tempat tidur pada waktu tertentu. Indikator BOR dapat

    memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.

    Standar ideal BOR antara 75-85%. Dari data laporan kegiatan rekam medis tercantum BOR

    tahun 2010 76,41 % dan BOR tahun 2011 75,77 %. Dapat disimpulkan bahwa BOR tahun 2011

    dibandingkan BOR tahun 2010 mengalami penurunan tetapi masih ada dalam angka ideal.

    adalah frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam waktu tertentu tempat tidur

    rumah sakit digunakan. Indikator BTO dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi

    pemakaian tempat tidur rumah sakit. Standar ideal BTO antara 40-50 kali untuk satu kalitempat tidur. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa BTO tahun 2011 dibandingkan tahun

    2010 perputarannya melebihi angka ideal.

    adalah rata-rata rawatan seorang pasien. Indikator Av. LOS dapat memberikan gambaran

    tingkat efisiensi serta mutu pelayanan rumah sakit. Standar ideal Av.LOS 3-12 hari. Dari data

    diatas dapat disimpulkan bahwa Av.LOS tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 mengalami

    penurunan dan masih kurang dari angka ideal.

    adalah rata-rata hari dari tempat tidur tidak ditempati mulai saat terisi ke saat terisiberikutnya. Indikator TOI dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat

    tidur rumah sakit. Standar ideal antara 1-3 hari untuk tempat tidur kosong. Dari data diatas

    dapat disimpulkan bahwa TOI tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 masih termasuk dalam

    angka ideal.

    adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar.

    Indikator NDR dapat memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit. Standar NDR yang

    adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Standar GDR yang

    masih ditolelir antara tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar (45 ‰).

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  26

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    31/46

    Instalasi Gawat Darurat (IGD)

    Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan sebagai gerbang dari sebuah rumah

    sakit yang jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam. Pemberi pelayanan

    kegawatdaruratan harus memiliki sertifikat ATLS/BTLS/ACLS/PPGD, di RSUDCibabat sendiri melaksanakan pelatihan dokter PPGD 7 orang, ATLS 6 orang dan

    ACLS 6 orang.

    Tabel 4.8 - Kunjungan Pasien Gawat Darurat

    Untuk meningkatkan

    pelayanan kepada pasien, IGD

    RSUD Cibabat pun

    meningkatkan waktu tanggap

    pelayanan dokter di gawat

    darurat 3 menit setelah pasien

    datang, sehingga pasien yang

    datang tidak dibiarkan lama

    untuk menunggu.

    Selain itu, tidak adanya pasien

    yang diharuskan membayar

    uang muka. Sehingga kepuasan

    pasien IGD dapat terjamin.

    Angka kematian di IGD

    meningkat dan melebihi dari

    target yang sudah ada.

    Hal ini karena pada umumnya

    pasien datang ke IGD dalam

    keadaan status terminal (35

    orang meninggal dari 6.859

    pasien).

    Berdasarkan tabel 4.8, jumlah

    kunjungan pasien gawat

    darurat pada tahun 2011

    mengalami penurunan 4,05 %atau sebanyak 1.332

    kunjungan dibandingkan tahun

    2010. Sedangkan pada tahun

    sebelumnya yaitu tahun 2009

     jumlah kunjungan mengalami

    kenaikan 0,53 % atau sebanyak

    182 kunjungan.

    Kunjungan pasien baru tahun

    2011 mengalami penurunan

    dibandingkan tahun 2010,

    tidak dengan kunjungan pasien

    lama yang mengalami kenaikan

    setiap tahunnya. Dari Tabel 4.8

    kunjungan pasien gawat

    darurat dirinci berdasarkanwilayah. Data tersebut dapat

    dilihat pada tabel 4.9.

    JENIS PASIEN TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    Pengunjung Baru 25.388 24.314 22.601

    Pengunjung Lama 8.686 9.942 10.323

    TOTAL 34.074 34.256 32.924

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  27

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    32/46

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    33/46

    Intensive Care Unit (ICU)

    Pelayanan intensive / ICU dilayani oleh dokter spesialis dengan kepala ICU

    dijabat oleh dokter spesialis anesthesi yang bekerjasama dengan spesialistik.

    Selain itu ditunjang oleh perawat ICU yang 100 % D3 keperawatan yang sudahtersertifikasi mahir perawatan intensif.

    Pasien yang kembali dirawat

    ICU rata-rata pasien dengan

    kasus yang sama kurang dari

    72 jam karena dengan adanya

    ketaatan dari DPJP terhadap

    SOP, indikasi pasien masuk dan

    keluar ICU diharapkan pasien

    yang kembali di rawat ke ruang

    ICU dengan penyakit yang

    sama dapat ditekan sesuai SPM

    yang ditentukan.

    Selain itu menyelenggarakan

    pelayanan intensif yang

    optimal dan efisien yang

    didukung dengan oleh

    peralatan penunjang

    kesehatan yang memadai dan

    selalu melaksanakan

    monitoring invasif yang

    optimal serta melaksanakan

    program patient safety.

    Tabel 4.11

    JENIS PASIEN TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    PASIEN LAMA 90 110 78

    PASIEN BARU 285 261 182

    TOTAL 375 371 260

    Tabel 4.12

    STATUS BAYARTAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    JUMLAH %   JUMLAH %   JUMLAH %

    Bayar Sendiri 173   46,1 141   38,0 131   50,4

    Askes Wajib 67   17,9 76   20,5 47   18,1

    Askes Sukarela 2   0,5 1   0,3 -   -

    Jamkesmas 43   11,5 58   15,6 44   16,9

    Jamsostek 3   0,8 5   1,3 4   1,5

    Kontrak 87   23,2 90   24,3 34   13,1

    TOTAL 375 371 260

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  29

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    34/46

    Instalasi Bedah Sentral (IBS)

    Pelayanan bedah sentral sering dikenal dengan ruang operasi. Sebelum

    tindakan operasi dilakukan, terlebih dahulu pasien melakukan pemeriksaan

    penunjang yang cukup lengkap sesuai advice dokter yang merawat, sehinggatidak adanya kejadian kematian di meja operasi. Selain itu ditunjang pula

    dengan cara melakukan anemnese yang cukup akurat dan seteliti mungkin

    sehingga tidak ada kejadian operasi salah insisi.

    Tabel 4.13

    Di Instalasi Bedah Sentral pun

    ditunjang oleh dokter dan

    perawat yang handal dan

    bersertifikat di bidang masing-

    masing karena untuk

    menghindari kejadian salah

    tindakan operasi.

    Tenaga dokter anestesi dan

    penata anestesi yang handal

    dan berpengalaman dalam

    setiap tindakan sesuai dengan

    prosedur dapat menghindari

    adanya komplikasi karena over

    dosis reaksi anesthesi dan

    salah penempatan

    endoctracheal tube pada

    pasien.

    Pengecekan berulang alat-alat

    instrumen bahan dan alat yang

    digunakan pun dilakukan

    dalam setiap melakukan

    sebelum dan sesudah tindakan

    operasi sehingga tidak ada

    benda asing yang tertinggalnya

    pada tubuh pasien.

    Sebelum pelaksanaan operasi

    pun pihak rumah sakit

    menunggu kesepakatan dari

    pihak keluarga pasien yang

    bersangkutan.

    Berdasarkan tabel 4.11 secara

    keseluruhan pelayanan IBS

    menurun. Tetapi jika dilihat

    dari spesialisasi, pembedahan

    Obstetri dan Gynekologi pada

    operasi besar dan operasi

    sedang meningkat di tahun

    2011, hal itu dikarenakan

    adanya program Jampersal dari

    pemerintah, sehingga pasien

    melahirkan dengan cara

    tindakan caesaria menjadi

    mudah tanpa

    mempertimbangkan biaya

    persalinan. Selain itu Bedah

    Ortopedi pun tahun 2011

    meningkat 19,47%

    dibandingkan tahun 2010 pada

    operasi khusus.

    SPESIALISASITAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    Kh B S TOTAL Kh B S TOTAL Kh B S TOTAL

    Bedah 46 172 1013   1.231 71 286 872   1.229 56 169 697   922

    ObsGyn 7 671 22   700 4 865 43   912 2 916 43   961

    Bedah Syaraf    - - -

    THT 4 23   27 1 1 18   20 1 2 13   16

    Mata   - - 5   5

    Kulit dan Kelamin   - - 4 7 2   13

    Gigi dan Mulut   - 12 8 10   30 1 10 9   20

    Kardiologi   - - -

    Bedah Orthopaedi 294 74 58   426 244 94 63   401 303 99 50   452

    Paru-paru   - - -

    Lain-lain   - - -

    TOTAL 351 917 1116 2.384 332 1.254 1006 2.592 367 1.208 814 2.389

    Keterangan: Kh: Operasi Khusus, B: Operasi Besar, S: Operasi Sedang

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  3

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    35/46

    Pelayanan Bersalin (VK) dan Perinatologi

    Pelayanan persalinan dan perinatologi RSUD Cibabat telah mempunyai standar

    pelayanan kegawat daruratan obstetri dan neonatal yang dilengkapi dengan

    standar operasional prosedur, pemberian pelayanan persalinan normal sudahditangani oleh tenaga Sp.OG dan bidan, pemberi persalinan penyulit harus

    sesuai standar Tim PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatus Emergency

    Komperehensif) yang terlatih. PONEK adalah instalasi gawat darurat untuk

    kebidanan, yaitu menangani persalinan di gawat darurat sehingga pasien tidak

    ke ruang bersalin langsung, tetapi dapat ditangani di gawat darurat dulu.

    Tabel 4.14

    Selain pertolongan persalinan

    normal, pertolongan

    persalinan dengan sectio

    caesaria pun melebihi target

    yang telah ditetapkan, hal

    tersebut disebabkan tingginya

    angka rujukan ibu hamil

    dengan komplikasi yang

    mengidentifikasikan tindakan.

    Pencapaian keberhasilan

    penanganan BBLR 1500-2500

    gr mencapai 97,34 % karena

    RSUD Cibabat telah

    mempunyai standar pelayanan

    penanganan bayi BBLR yang

    didukung dengan jumlah

    dr.Sp.A dan perawat terlatih

    perinatal serta didukung oleh

    alat-alat yang memadai.

    Selain penanganan BBLR, pada

    pelayanan bersalin pun

    menangani penanganan KB

    (Vasektomi dan Tubektomi)

    yang dilakukan oleh tenaga

    kompeten dr. Sp.OG, dr.Sp.B,

    dr.Sp.U.Uro, dokter umum

    terlatih, bidan sudah

    memenuhi kebutuhan dan

    pelayanan dilengkapi dengan

    standar prosedur operasional,

    target kepuasan pelanggan

    melebihi target mencapai 81%

    didapat dari hasil pembagian

    kuesioner terhadap pasien dan

    keluarga persalinan.

    JENIS PELAYANAN

    TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    RUJUKANNON

    RUJUKANRUJUKAN

    NON

    RUJUKANRUJUKAN

    NON

    RUJUKAN

    1. Persalinan 768 1.076 1.041 1.037 1.004 1.202

    a. Persalinan Normal 622 868 758 774 745 937

    b. Pers. dgn Komplikasi 146 208 283 263 259 265

    - Perd sblm Persalinan 2 5 6 4 4 1

    - Perd sdh Persalinan 8 11 20 24 22 27  

    - Pre Eklampsi 83 102 137 135 125 122

    - Eklampsi 6 11 17 13 7 12

    - Infeksi - - - - - -

    - Lain-lain 47 79 103 87 101 103

    2. Sectio Caesaria 202 355 323 357 268 446

    3. Abortus 88 271 134 208 117 239

    4. Imunisasi - 62 52 54 - 82

    a. TT 1 - 45 32 33 - 65

    b. TT 2 - 17 20 21 - 17

    TOTAL 1.972 3.048 2.874 2.956 2.652 3.436

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  3

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    36/46

    Berdasarkan tabel 4.13 kegiatan di

    perinatologi tahun 2011 menurun

    dibandingkan tahun 2010. Jumlah

    kelahiran hidup menurun diimbangidengan kematian perinatal yang

    meningkat.

    Hal itu terjadi dikarenakan pasien (bayi)

    pada saat kelahiran kondisi bayi dalam

    kandungan ibu sudah dalam keadaan

    terminal, dalam artian pasien (bayi)

    dalam kondisi tidak dapat tertolong lagi.

    Penyebab kematian perinatal yang

    meningkat adalah Asphyxia, Berat

    Badan Lahir Rendah (BBLR), Kelainan

    waktu lahir atau bawaan lahir

    (Conginital) dan Sepsis.

    Tabel 4.15

    Berdasarkan tabel 4.12 jumlah kegiatan kebidanan meningkat setiap tahunnya.

    Tahun 2011 meningkat 4,24 % atau 258 kegiatan persalinan dibandingkan tahun

    2010. Peningkatan ini terjadi karena adanya program Pemerintah Jampersal yang

    berlaku di RSUD Cibabat Cimahi. Sehingga pasien bersalin bertambah karena tidak

    dikenakan biaya untuk persalinan.

    Perinatologi

    JENIS PELAYANAN TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    1. Kelahiran Hidup 1.801 2.613 2.319

    a. < 2500 gram 173 335 252

    b. > 2500 gram 1.628 2.278 2.067

    2. Kematian Perinatal 191 206 256

    a. Kelahiran Mati 127 148 171

    b. Mati Neonatal < 7 Hari 64 58 85

    3. Sebab Kematian Perinatal 63 58 85

    a. Asphyxia 44 46 51

    b. Trauma Kelahiran 5 - -

    c. BBLR 2 7 20

    d. Tetanus Neonatorium - - -

    e. Kel. Cognital - 1 2

    f. ISPA - - -

    g. Diare - - -

    h. Sepsis 10 4 5

    i. Lain-lain 2 - 7

    TOTAL 2.055 2.877 2.660

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  32

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    37/46

    Penunjang Medis

    Tabel 4.16

    Cakupan pelayanan radiologi dan

    elektromedik di atas 100% hal ini

    dipengaruhi oleh ketersediaan automatic

    processor, mempertahankan pelaksana

    ekspertisi oleh dokter spesialis Sp.

    Radiologi, kegagalan pelayanan rontgen

    dengan maksimal kerusakan kurang dari

    2%, kepuasan pelanggan atas pelayanan

    radiologi 80%, adanya koordinasi dokter,

    perawat dan administrasi dalam

    mendapatkan pelayanan informasi yang

     jelas. Ekspertis hasil pemeriksaan radiologi

    selalu dilaksanakan oleh dokter spesialis

    radiologi.

    Berdasarkan tabel 4.14 kunjungan radiologi

    menurun 1,45%. Penurunan ini terjadi

    dikarenakan penurunan kunjungan pada

    rawat inap dan rawat jalan sehinggaberpengaruh pada layanan penunjang.

    Instalasi Radiologi

    STATUS BAYARTAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    JUMLAH %   JUMLAH %   JUMLAH %

    Umum 9.768   55,66 9.706   54,90 9.894   56,77 

    Askes 2.008   11,44 2.113   11,95 2.322   13,32

    Astek 1.172   6,68 946   5,35 1.155   6,63

    Kontrak 2.753   15,69 3.008   17,01 1.978   11,35

    GR 58   0,33 53   0,30 41   0,24

    KS 1.790   10,20 1.853   10,48 2.037   11,69

    TOTAL 17.549 17.679 17.427

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  33

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    38/46

    Tabel 4.17

    Rumah sakit merencanakan prasarana lokasi pelayanan

    laboratorium sistem satu atap dan sentralisasi,melengkapi jumlah SDM yang profesional sesuai dengan

    standar pelayanan laboratorium rumah sakit, hasil

    laboratorium selalu diekspertis oleh dokter spesialis

    patologi klinik dengan cara membubuhkan tanda tangan

    pada kertas hasil dan adanya pelayanan laboratorium di

    luar jam kerja.

    Berdasarkan tabel 4.16 kunjungan patologi klinik

    berdasarkan status bayar menurun 13,43 %. Hal ini

    diakibatkan oleh jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat

    inap menurun sehingga mempengaruhi kunjungan

    patologi klinik sebagai penunjang menjadi menurun pula.

    Instalasi Patologi Klinik

    STATUS BAYARTAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    JUMLAH %   JUMLAH %   JUMLAH %

    Umum 52.782   73,12 44.410   59,75 38.985   59,49

    Askes 6.248   8,66 9.468   12,74 9.553   14,58

    Kontraktor 5.053   7,00 6.907   9,29 6.663   10,17 

    Gratis 8.101   11,22 13.545   18,22 10.326   15,76

    TOTAL 72.184 74.330 65.527

    Patologi Anatomi adalah spesialisasi medis yang

    berurusan dengan diagnosis penyakit berdasarkan pada

    pemeriksaan kasar, mikroskopik dan molekuler atas

    organ, jaringan dan sel.

    Patologi anatomi mendiagnosis penyakit dan

    memperoleh informasi yang berguna secara klinis melalui

    pemeriksaan jaringan dan sel, yang umumnya melibatkan

    pemeriksaan visual kasar dan mikroskopik pada jaringan,

    dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang

    dimanfaatkan untuk memvisualisasikan protein khusus

    dan zat lain pada dan di sekeliling sel.

    Pada tabel 4.17, tahun 2011 jumlah kunjungan patologi

    anatomi berdasarkan status bayar meningkat 10,78%

    dibandingkan tahun 2010.

    Instalasi Patologi Anatomi

    Tabel 4.18

    STATUS BAYARTAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    JUMLAH %   JUMLAH %   JUMLAH %

    RAWAT JALAN 367 556 595

    Umum 226   61,58 250   44,96 352   59,16

    Askes 39   10,63 73   13,13 74   12,44

    Kontrak 90   24,52 146   26,26 132   22,18

    Gratis 12   3,27  87   15,65 37   6,22

    RAWAT INAP 480 635 740

    Umum 393   81,88 194   30,55 278   37,57 

    Askes 29   6,04 61   9,61 79   10,68

    Jamkesmas 52   10,83 63   9,92 80   10,81

    Gratis 6   1,25 317   49,92 303   40,95

    TOTAL 847 1.191 1.335

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  34

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    39/46

    Tabel 4.19

    Cakupan waktu tunggu pelayanan obat melebihi dari

    yang ditargetkan, hal ini dikarenakan:

    • Jumlah penerimaan resep yang masuk serempak

    dalam waktu yang bersamaan sehingga menimbulkan

    antrian panjang sebelum resep dapat dikerjakan.

    • Nama pasien ataupun penulisan resep tidak jelas

    sehingga perlu konfirmasi dengan pihak dokter yang

    bersangkutan

    • Obat yang harus diracik dalam satu resep

    mempengaruhi waktu pekerjaannya dan terbatasnya

    tenaga juru racik

    Hal di atas harus dikerjakan seteliti mungkin untuk

    menghindari adanya kejadian kesalahan pemberian obat,

    kalaupun ada kesalahan karena adanya human error.

    Penurunan yang terjadi pada kunjungan rawat jalan dan

    rawat inap ternyata tidak berpengaruh pada kunjungan

    farmasi. Pada tahun 2011 kunjungan farmasi berdasarkan

    status bayar meningkat 21,73 % dibandingkan tahun

    2010.

    Instalasi Farmasi

    No Status BayarTahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

    Jumlah %   Jumlah %   Jumlah %

    1 Umum 202.333   54,72 262.490   46,36 331.754   45,86

    2 Askes 46.047   12,45 89.722   15,85 125.312   17,32

    3 Jamkesmas 49.556   13,40 120.676   21,31 189.482   26,19

    4 Jamsostek 21.513   5,82 21.291   3,76 76.833   10,62

    5 Kontrak 50.280   13,60 71.981   12,71 -   -

    TOTAL 369.729 566.160 723.381

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  35

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    40/46

    Tabel 4.20

    Unit Transfusi Darah Rumah Sakit

    (UTDRS) adalah suatu unit pelayanandi rumah sakit yang bertugas

    melayani permintaan klinisi dalam

    pemenuhan kebutuhan darah dan

    yang bertanggung jawab atas

    tersedianya darah yang telah diuji

    saring dalam jumlah yang cukup di

    rumah sakit untuk memenuhi

    kebutuhan tindakan medis transfusi

    yang aman, berkualitas sebagai

    pendukung pelayanan kesehatan di

    rumah sakit.

    Pelayanan darah RSUD Cibabat

    Cimahi terbentuk tahun 1999 dan

    menjadi Unit Transfusi Darah Rumah

    Sakit (UTD RS) sejak 15 Juli 2009. UTD

    RS Cibabat bekerjasama dengan UTD

    PMI Cabang Kota Bandung dan UTDPMI Cabang Kabupaten Bandung

    karena:

    • UTD RS Cibabat belum bisa

    menyediakan darah 100%,

    terutama komponennya;

    • Penyediaan darah aman sebagai

    persediaan darah di rumah sakit;

    •   Screening (uji saring) Infeksi

    Menular Lewat Transfusi Darah

    (IMLTD) metode Enzyme Link-

    Immunosorbent Assay (ELISA);

    • Mengadakan kegiatan donor

    darah bersama (Mobile Unit )

    Kebutuhan darah bagi setiap

    pelayanan transfusi sudah terpenuhioleh UTD RS Cibabat terutama untuk

    darah Pack Red Cell (PRC) dan Whole

    Blood (WB). Adapun darah lain yang

    belum terpenuhi, UTD RS Cibabat

    mengambilnya ke PMI dengan cara

    cito oleh kurir.

    Dalam setiap transfusi darah, ada

    reaksi transfusi dan angkanya

    melebihi dari target. Bukan berarti

    menunjukan kualitas pelayanandarah yang kurang baik, dikarenakan

    kejadian reaksi yang kebanyakan

    disebabkan oleh reaksi alergi

    terhadap protein donor yang tidak

    dapat diduga sebelumnya.

    Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS)

    TAHUN 2010 TAHUN 2011

    JUMLAH PASIEN 2.065 2.947

    • Obstetri / Kebidanan 677 1.087

    • Cedera - -

    • Lain-lain 1.388 1.860

    PENERIMAAN DARAH 4.983 7.087

    • Dari PMI (UTD) 3.806 1.800

    • Diambil dari Rumah Sakit 1.177 4.700

    • Dari RS lain - 587

    PEMAKAIAN 4.946 7.132

    • Whole Blood 514 205

    • Packed Red Cell 3.902 6.250

    • Thrombo 336 370

    • Lain-lain 194 307

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  36

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    41/46

    Tabel 4.21

    Ultra Sono Graphy  (USG) yang

    dimiliki oleh RSUD Cibabat ada 2

    macam yaitu:

    • USG Jantung atau Echo Cardio

    Graph

    • USG 4 dimensi yaitu alat yang

    digunakan untuk mendiagnosa

    obstetri dan gynaekologi dengan

    USG.

    Alat yang dimiliki ada 2 unit yang

    digunakan di Klinik Kebidanan dan diruang bersalin.

    Electro Encephalographic  (EEG)

    adalah suatu alat yang mempelajari

    gambar dari rekaman aktifitas listrik

    di otak, termasuk teknik perekaman

    EEG dan interprestasinya. EEG

    merupakan alat pengukur frekuensi

    gelombang pada otak. EEG sendiri

    berfungsi di RSUD Cibabat Cimahi

    pada tahun 2010, sehingga tahun

    2011 penggunaan alat EEG sangat

    meningkat.

    Electro Cardio Graph (EKG) adalah

    grafik yang dibuat oleh sebuah

    elektrokardiograf yang merekam

    aktifitas kelistrikan jantung dalam

    waktu tertentu.

    USG, EEG, EKG

    1. Spesialis Bedah

    2. Spesialis Obstetri danGynekologi

    3. Spesialis Anak

    4. Spesialis Penyakit Dalam

    5. Spesialis Penyakit Jantung

    6. Spesialis Penyakit Mata

    7. Spesialis THT

    8. Spesialis Kulit dan Kelamin

    9. Spesialis Bedah Mulut

    10. Spesialis Ortodontie

    11. Spesialis Prostodontie

    12. Spesialis Rehabilitasi Medik13. Spesialis Anesthesi

    14. Spesialis Bedah Orthopaedi

    15. Spesialis Bedah Onkologi

    16. Spesialis Syaraf

    17. Spesialis Patologi Klinik

    18. Spesialis Patologi Anatomi

    19. Spesialis Radiologi

    20. Spesialis Bedah Syaraf

    Spesialistik

    TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

    USG 2.964 kali 1.364 kali 2.234 kali

    EEG - 18 kali 116 kali

    EKG 1.587 kali 3.626 kali 1.930 kali

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  37

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    42/46

    Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Melaksanakan kinerja kegiatan suatu organisasi perlu diukur dalam suatu ukuran analisis antara

    pendapatan dan belanja anggaran pada setiap akhir kegiatan di akhir tahun. Adapun anggaran

    pendapatan dan belanja RSUD Cibabat ditetapkan oleh Walikota Cimahi melalui Peraturan

    Daerah Kota Cimahi. Volume anggaran dan belanja RSUD Cibabat selama 3 (tiga) tahun terakhir

    dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

    Dari tabel di atas dapat diketahui

    bahwa anggaran pendapatan dan

    belanja RSUD Cibabat mengalami

    defisit yang merupakan hasil dari

    pendapatan yang berasal dari PAD

    RSUD Cibabat dikurangi dengan

    Belanja Daerah. Defisit anggaran

    tersebut disebabkan RSUD Cibabat

    memerlukan subsidi yang digunakan

    untuk gaji, TPP, pengadaan alat-alat

    kesehatan dan pembangunan gedung

    rumah sakit.

    Bab 5 - Pertumbuhan Keuangan

    Tabel 5.1 - Realisasi Anggaran, Pendapatan dan Belanja

    T.A. PENDAPATAN BELANJA SURPLUS (DEFISIT) %

    2009 38.444.913.176 55.297.429.340 (16.852.516.164) 69,52

    2010 47.146.131.583 72.040.388.629 (24.894.257.046) 65,44

    2011 53.842.038.902 93.350.028.264 (39.507.989.362) 57,68

    Kemampuan Keuangan

    aktivitas pendanaan RSUD Cibabat di

    bedakan dari 3 (tiga) jenis sumber

    dana yang meliputi pendapatan

    fungsional RS untuk kegiatan

    operasional rumah sakit, APBD II dan

    Bantuan Pusat untuk kegiatan

    pengadaan alat-alat kesehatan,

    pembangunan gedung RS dan

    pemeliharaan sarana dan prasarana

    rumah sakit. Adapun realisasi

    pendapatan dari tahun 2009 sd. 2011

    melebihi target pendapatan yang

    telah ditetapkan dengan cash budget

    rata 10%.

    T.A. Fungsional RS APBD Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat Dana Alokasi Khusus

    2009 38.444.913.176 16.174.501.329 1.495.991.200 1.349.941.070

    2010 47.146.131.583 18.230.646.618 454.067.140 3.706.051.125

    2011 53.842.038.902 22.048.638.295 17.681.545.100 93.390.000

    Tabel 5.2

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  38

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    43/46

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    44/46

    Tabel 5.3 - Arus Kas RSUD Cibabat

    NO URAIAN 2011 2010

    A ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL

    1. Penerimaan dari Jasa Layanan 53.842.038.902 47.146.131.583

    a. Penerimanan Dari Layanan Pasien Umum 26.910.665.124 23.855.056.803

    b. Penerimaan Dari Layanan Pasien Jaminan Pihak Ketiga 26.931.373.778 23.291.074.780

    2. Pengeluaran dari Operasional 53.526.454.869 45.563.019.486

    a. Pengeluaran Operasional 51.728.767.201 43.967.676.899

    - Belanja Pegawai 21.453.320.030 2.311.895.000

    - Belanja Barang dan Jasa 30.275.447.171 41.655.781.899

    b. Pengeluaran Investasi 1.797.687.668 1.595.342.587  

    - Tanah

    - Peralatan dan Mesin 1.543.907.779 1.200.657.008

    - Gedung dan Bangunan 253.779.889 390.400.579

    - Jalan,Irigasi dan Jaringan

    - Aset Tetap Lainnya - 4.285.000

    3. ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASIONAL 315.584.033 1.583.112.097

    B ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI - -

    1. Hasil Penjualan Aset Tetap

    2. Hasil Penjualan Aset Lain-lain

    3. Hasil Investasi

    4. Perolehan Hasil Tetap

    5. Pembelian Investasi

    6. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

    C ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

    1. Penerimaan Aktivitas Pendanaan 39.823.573.395 26.477.369.143

    a. Pendapatan dari APBD Kota Cimahi 22.142.028.295 18.230.646.618  

    - Gaji dan Tunjangan 19.264.056.495 15.995.641.618

    - Tambahan Penghasilan PNS 2.417.712.000 2.235.005.000

    - Gedung 460.259.800 -

    - Pendamping DAK - -

    b. Pendapatan dari APBD Provinsi 17.681.545.100 4.540.671.400  

    - Penataan Gedung / Halaman Rumah Sakit 2.713.156.000 1.665.231.400

    - Pengadaan Alat Kesehatan 14.921.364.100 2.875.440.000

    - Peningkatan Fasilitas Rumah sakit Kota Cimahi 47.025.000

    c. Pendapatan dari APBN - 3.706.051.125

    - DAK Murni - 3.706.051.125

    - Gedung - 3.182.842.525

    - Alat Kesehatan - 523.208.600

    - Tugas Pembantuan ( Pembangunan Ged. C Lanjutan) - -

    2. Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Pendanaan ( 1a+1b+1c) 39.823.573.395 26.477.369.143

    3. Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan ( (1a+1b+1c)-2) -

    4. Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasional ( 1-2) 315.584.033 1.583.112.097

    5. Kenaikan(Penurunan) Kas Bersih (A3+B6+C3) 315.584.033 1.583.112.097

    6. Kas dan Setara Kas Awal ( saldo Kas Tahun Lalu) 4.139.466.434 2.556.354.337

    JUMLAH SALDO KAS 4.455.050.467 4.139.466.434

    4.455.050.467 4.139.466.434TOTAL SALDO KAS (4+5)

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  4

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    45/46

    Tabel 5.4 - Laporan Operasional Per 31 Desember 2011

    NO URAIANANGGARAN

    TAHUNAN

    REALISASI S/D

    BULAN LALU

    REALISASI

    BULAN INIJUMLAH %

    A. PENDAPATAN

    I. Pendapatan Hibah

     Jumlah Pendapatan Operasional 48.679.000.000 49.509.214.262 4.332.824.640 53.842.038.902 110,61

    VI. Bantuan Pemerintah Daerah (APBD)

    1.Pendapatan Dari APBD Kota Cimahi

    Tentang Gaji PNS & TPP22.228.015.523 19.774.256.011 1.907.512.484 21.681.768.495 97,54

    2. Bantuan Provinsi 26.817.058.930 16.362.261.080 1.319.284.020 17.681.545.100 65,93

    3.Pendapatan Dari APBD Kota Cimahi

    (DAK MURNI)500.000.000 460.259.800 - 460.259.800 92,05

     Jumlah Pendapatan Bantuan APBD 49.545.074.453 36.596.776.891 3.226.796.504 39.823.573.395 80,38 

    TOTAL PENDAPATAN 98.224.074.453 86.105.991.153 7.559.621.144 93.665.612.297 95,36

    B. BIAYA OPERASIONAL

    I. Biaya Pelayanan

    1. Biaya Bahan Farmasi 19.613.882.000 20.927.863.379 1.854.270.162 22.782.133.541 116,15

    2. Biaya Jasa Pelayanan Medis 259.789.000 219.206.548 40.577.400 259.783.948 100,00

    3. Biaya Pemeliharaan 257.500.000 255.922.700 990.000 256.912.700 99,77

    4. Biaya Barang dan Jasa 1.294.722.250 1.294.632.935 118.531.816 1.413.164.751 109,15

     Jumlah Biaya Pelayanan 21.425.893.250 22.697.625.562 2.014.369.378 24.711.994.940 115,34

    II. Biaya Umum dan Administrasi

    1Biaya Pegawai (Gaji, Tunjangan, dan

    Honor Panitia)42.155.102.523 38.837.041.721 4.325.296.804 43.162.338.525 102,39

    2 Biaya Administrasi Kantor

    3Biaya Pemeliharaan Peralatan dan

    Perlengkapan Kantor1.903.780.000 1.531.475.306 320.976.128 1.852.451.434 97,30

    4 Biaya Barang dan Jasa 4.692.830.750 3.848.957.326 728.307.471 4.577.264.797 97,54

     Jumlah Biaya Umum dan Administrasi 48.751.713.273 44.217.474.353 5.374.580.403 49.592.054.756 101,72

    TOTAL BIAYA OPERASIONAL 70.177.606.523 66.915.099.915 7.388.949.781 74.304.049.696 105,88

    C.SURPLUS / DEFISIT SETELAH BIAYA

    OPERASIONAL28.046.467.930 19.190.891.238 170.671.363 19.361.562.601 69,03

    D. SURPLUS / DEFISIT TAHUN LALU 4.139.466.434

    E. SURPLUS / DIFISIT TAHUN BERJALAN 28.046.467.930 19.190.891.238 170.671.363 19.361.562.601 69,03

    1. Peralatan Dan Mesin 1.665.409.000 1.444.941.129 145.991.650 1.590.932.779 95,53

    2. Gedung Kantor 26.381.058.930 2.784.618.369 14.670.427.420 17.455.045.789 66,17

    3. Jalan Irigasi dan Jaringan

    4. Perpustakaan

     Jumlah Biaya Aktiva Tetap 28.046.467.930 4.229.559.498 14.816.419.070 19.045.978.568 67,91

    SURPLUS / DEFISIT TAHUN BERJALAN - 14.961.331.740 (14.645.747.707) 315.584.033

    SURPLUS / DEFISIT TAHUN BERJALAN 4.139.466.434

    SURPLUS / DEFISIT TAHUN BERJALAN - 4.455.050.467

    PROFIL 2012 RSUD CIBABAT  4

  • 8/19/2019 Profil 2011 RSUD Cibabat

    46/46

    Tabel 5.5 - Neraca Per 31 Desember 2011

    KODE PERKIRAAN 2011 2010

    1 ASET/AKTIVA 121.406.287.941,85 102.720.575.259,40

    11 ASET LANCAR / AKTIVA LANCAR 7.971.936.275,00 8.332.202.161,00  

    111 Kas dan Setara Kas 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00

    1113 Kas di Bendahara Pengeluaran 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00

    1113.1 Kas dan Bank di Bendahara Pengeluaran 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00

    112 Piutang 2.017.804.640,00 2.759.237.301,00

    112.1 Piutang Jasa Layanan 2.017.804.640,00 2.759.237.301,00

    113 Persediaan 1.499.081.168,00 1.433.498.426,00

    113.1 Persediaan Barang 1.499.081.168,00 1.433.498.426,00

    12 ASET TETAP 99.087.991.297,85 81.855.955.498,40  

    12.1 Tanah 26.395.150.000,00 26.395.150.000,00

    12.2 Peralatan dan Mesin 32.344.914.883,85 15.806.894.504,40

    12.3 Gedung dan Bangunan 39.156.887.414,00 38.462.871.994,00

    12.4 Jalan dan Irigasi 1.191.039.000,00 1.191.039.000,00

    13 ASET TETAP LAINNYA 12.025.600,00 12.025.600,00  

    13.1 Buku dan Perpustakaan 12.025.600,00 12.025.600,00

    14 KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN 14.334.334.769,00 12.520.392.000,00  

    14.1 Kontruksi dalam Pengerjaan 14.334.334.769,00 12.520.392.000,00

    PASIVA 121.406.287.941,85 102.720.575.259,40

    2 KEWAJIBAN 2.304.959.110,00 3.837.132.010,00

    21 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2.304.959.110,00 3.837.132.010,00  

    21.1 Utang Kepada Pihak Ketiga 2.304.959.110,00 3.837.132.010,00

    3 EKUITAS DANA 119.101.328.831,85 98.883.443.249,40

    31 EKUITAS DANA LANCAR 1.211.926.698,00 355.603.717,00  

    31.3 Cadangan Piutang 2.017.804.640,00 2.759.237.301,00

    31.4 Cadangan Persediaan 1.499.081.168,00 1.433.498.426,00

    31.6 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (2.304.959.110,00) (3.837.132.010,00)

    32 EKUITAS DANA INVESTASI 113.434.351.666,85 94.388.373.098,40  

    32.2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 99.087.991.297,85 81.855.955.498,40

    32.3 Diinvestasikan dalam Aset Tetap Lainnya 12.025.600,00 12.025.600,00

    32.4 Diinvestasikan dalam Kontruksi dalam Pengerjaan 14.334.334.769,00 12.520.392.000,00

    33 EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00  

    331 Rekening Kas PPKD 4.455.050.467,00 4.139.466.434,00

    331.1 Rekening Kas PPKD Tahun Lalu 4.139.466.434,00 1.583.112.097,00

    331.2 Rekening Kas PPKD Tahun Berjalan 315.584.033,00 2.556.354.337,00