Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
Profil Kesehatan Tahun 2013 i
Kabupaten Bangka Selatan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kehairat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat, taufiq, hidayah dan karunia-Nya Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
dapat diselesaikan dengan baik, sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan
pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari
penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan dan pencapaian dari hasil indikator
Millenium Development Goalsa (MDG’s).
Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 ini menyajikan berbagai data dan informasi
yang relatif komprehensif, yang meliputi situasi derajat kesehatan masyarakat, situasi upaya
kesehatan, situasi sumber daya kesehatan, data umum dan lingkungan terkait lainnya sebagai suatu
sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan bidang kesehatan
di Kabupaten Bangka Selatan. Selain itu Profil Kesehatan ini juga merupakan suatu sarana yang
diharapkan dapat mengidentifikasi ada atau tidaknya dan besar atau kecilnya besaran kesenjangan
mengenai kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan terkait
dengan akses, partisipasi, control dan manfaat dalam pembangunan di bidang kesehatan. Profil ini
juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menggambarkan keadaan/kondisi kesehatan serta
keberhasilan / kegagalan pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan melalui
pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator
Millenium Development Goals (MDG’s).
Selain itu juga dengan hadirnya Profil Kesehatan 2013 ini diharapkan kebutuhan data dan informasi
dapat terpenuhi di semua lini, baik institusi pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi,
mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya dapat terpenuhi dengan baik. Profil Kesehatan ini
juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalam mengukur kinerja program pembangunan
bidang kesehatan dan sebagai bahan untuk perencanaan program pembangunan kesehatan pada
tahun-tahun yang akan datang sehingga program dan kegiatan bidang kesehatan di Kabupaten
Bangka Selatan bisa berjalan lebih baik, efektif, bermanfaat dan mampu meningkatkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui kesempatan ini kami juga ingin mengucapakan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak, dalam hal ini pengelola data/laporan di tingkat Dinas Kesehatan dan
Puskesmas serta lintas sektor yang telah berkontribusi dan terlibat dalam penyusunan Profil
Kesehatan Bangka Selatan tahun 2013. Kami menyadari bahwa buku Profil Kesehatan ini masih jauh
Profil Kesehatan Tahun 2013 ii
Kabupaten Bangka Selatan
dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan serta kesalahan, maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan
penyempurnaan Profil Kesehatan ini di masa yang akan datang, serta kami juga sangat
mengaharapkan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yang terkait dalam membantu
menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dalam
upaya mewujudkan Profil Kesehatan yang lebih baik.
Akhirnya, mudah-mudahan buku Profil Kesehatan ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan data-data hasil dari cakupan program pembangunan bidang kesehatan
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013.
Toboali, April 2014
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Selatan
Akhmad Sobirin, SKM
NIP. 19621008 198501 1 003
Profil Kesehatan Tahun 2013 iii
Kabupaten Bangka Selatan
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Gambar vi
Daftar Tabel x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Sistematika Penyajian 3
BAB II GAMBARAN UMUM 4
A. Keadaan Geografis 4
B. Keadaan Penduduk 5
C. Keadaan Ekonomi 6
D. Keadaan Pendidikan 8
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 10
A. Angka Kematian (Mortalitas) 10
1. Angka kematian Bayi 10
2. Angka Kematian Balita 13
3. Angka Kematian Ibu 15
B. Angka Kesakitan (Mordibitas) 18
1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
“Acute Flacid Paralysisi” (AFP)
19
2. Cakupan Penemuan Kasus Pneumonia Balita Yang Ditangani 20
3. Cakupan Kasus Baru HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual (IMS)
Lainnya dan Kematian Akibat AIDS
22
4. Cakupan Kasus Diare Yang Ditangani 23
5. Cakupan Kasus Baru TB Paru BTA (+) dan Prevalensi Per
100.000 Penduduk
24
6. Cakupan Kasus TB Paru BTA (+) dan Angka Penemuan Kasus
TB Paru BTA (+)
26
7. Cakupan Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) 28
8. Cakupan Kasus Baru Kusta dan Angka Prevalensi Penyakit
Kusta
30
9. Cakupan Kasus Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I)
30
10. Cakupan Kasus Demam BerdaraH Dengue (DBD) 32
Profil Kesehatan Tahun 2013 iv
Kabupaten Bangka Selatan
11. Cakupan Angka Kematian Akibat Demam Berdarah Dengue
(DBD)
34
12. Cakupan Angka Kesakitan Malaria 34
C. Status Gizi 37
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 37
2. Balita Dengan Gizi Kurang 39
3. Balita Dengan Gizi Buruk 39
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 41
A. Pelayanan Kesehatan Dasar 41
1. Pelayanan Kesehatan Ibu 41
a. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K-1) 42
b. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K-4) 42
c. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 44
d. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 46
e. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 48
2. Pelayanan Kesehatan Anak 49
a. Cakupan Kunjungan Neonatus 49
b. Cakupan Kunjungan Bayi 51
c. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani 52
d. Cakupan Pelayanan Anak Balita 53
e. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 54
3. Pelayanan Gizi 55
a. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi 55
b. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita 56
c. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas 56
d. Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe 58
e. Cakupan Bayi Yang Mendapatkan ASI Eksklusif 59
f. Cakupan Balita Ditimbang 61
g. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 63
4. Pelayanan Keluarga Berencana 63
a. Cakupan Peserta KB Baru 63
b. Cakupan Peserta KB Aktif 64
5. Pelayanan Imunisasi 65
a. Cakupan Desa/Kelurahan Yang Mencapai UCI 65
b. Cakupan Imunisasi Bayi 68
c. Cakupan Wanita Usia Subur (WUS) Yang Mendapat
Imunisasi TT
69
6. Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam 69
Profil Kesehatan Tahun 2013 v
Kabupaten Bangka Selatan
B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 71
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar 71
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin 72
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin 73
4. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana
Pelayanan Kesehatan
73
5. Cakupan Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit 73
6. Cakupan Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit 74
C. Perilaku Hidup Masyarakat 75
1. Cakupan Rumah Tangga ber PHBS 75
D. Keadaan Lingkungan 75
1. Cakupan Rumah Sehat 76
2. Cakupan Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang
Digunakan
77
3. Cakupan Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar 78
4. Cakupan Tempat-Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan
(TPUM) Sehat
78
5. Cakupan Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya 79
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN 80
A. Pelayanan Kesehatan Dasar 80
1. Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/Pengelola 80
2. Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes dan
Memiliki 4 Spesialis Dasar
80
3. Posyandu Menurut Strata 81
4. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) 83
5. Data Dasar Puskesmas 84
B. Tenaga kesehatan 86
1. Jumlah dan Rasio Tenaga medis 87
2. Jumah dan Rasio Tenaga Keperawatan 88
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian 91
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi 92
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat 92
6. Jumlah & Rasio Tenaga Keteknisan Medis dan Keterapian fisik 94
C. Pembiayaan Kesehatan 96
1. Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota 96
BAB VI KESIMPULAN 98
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Profil Kesehatan Tahun 2013 vi
Kabupaten Bangka Selatan
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar III.1 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
11
Gambar III.2 Jumlah kematian bayi dan angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013
12
Gambar III.3 Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
14
Gambar III.4 Jumlah kematian balita dan angka kematian balita per 1.000
kelahiran hidup menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013
15
Gambar III.5 Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
16
Gambar III.6 Jumlah kematian ibu dan angka kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013
18
Gambar III.7 Kasus AFP dan AFP Rate per 100.000 usia <15 tahun di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 – 2013
20
Gambar III.8 Cakupan penemuan dan penanganan Pneumonia pada balita di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
21
Gambar III.9 Jumlah kasus baru HIV, AIDS, IMS Lainnya dan kematian akibat
AIDS di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
23
Gambar III.10 Cakupan penemuan dan penanganan kasus Diare di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
24
Gambar III.11 Jumlah kasus baru TB Paru dan Prevalensi per 100.000 penduduk
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2011 - 2013
26
Gambar III.12 Jumlah kasus TB Paru BTA (+) dan angka penemuan kasus (CDR)
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
27
Gambar III.13 Jumlah kasus TB Paru BTA (+) dan angka penemuan kasus (CDR)
menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
28
Profil Kesehatan Tahun 2013 vii
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.14 Angka kesembuhan (cure rate) TB Paru BTA+ di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 – 2-13
29
Gambar III.15 Jumlah kasus DBD menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013
33
Gambar III.16 Angka kesakitan (incidence rate) DBD per 100.000 penduduk di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
33
Gambar III.17 Angka kematian akibat DBD tahun 2011 - 2013 34
Gambar III.18 Angka kesakitan malaria (API) per 1.000 penduduk di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
36
Gambar III.19 Jumlah dan Persentase BBLR di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
38
Gambar III.20 Jumlah kasus BBLR menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013
38
Gambar III.21 Jumlah dan persentase balita gizi buruk di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2009 - 2013
40
Gambar IV.1 Cakupan kunjungan ibu hamil (K-4) 44
Gambar IV.2 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
45
Gambar IV.3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut
Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
46
Gambar IV.4 Cakupan pelayanan ibu nifas di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
47
Gambar IV.5 Cakupan pelayanan ibu nifas menurut Puskesmas di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2013
48
Gambar IV.6 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
49
Gambar IV.7 Cakupan kunjungan neonatus (KN-1 dan KN-3) di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
50
Gambar IV.8 Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
52
Gambar IV.9 Cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2009 - 2013
54
Gambar IV.10 Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas menurut Puskesmas
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
57
Profil Kesehatan Tahun 2013 viii
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.11 Cakupan ibu hamil yang mendapat Fe di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2009 - 2013
58
Gambar IV.12 Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2009 - 2013
60
Gambar IV.13 Cakupan balita ditimbang di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
62
Gambar IV.14 Cakupan pemakaian kontrasepsi peserta KB Baru di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2013
64
Gambar IV.15 Cakupan peserta KB Aktif di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
65
Gambar IV.16 Cakupan desa/kelurahan yang mencapai UCI di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
66
Gambar IV.17 Cakupan desa/kelurahan yang mencapai UCI menurut Puskesmas
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
67
Gambar IV.18 Cakupan imunisasi bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
69
Gambar IV.19 Jumlah desa/kelurahan yang terkena KLB di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2009 - 2013
70
Gambar IV.20 Cakupan kepesertaan program JPK Pra Bayar di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2013
71
Gambar IV.21 Cakupan rumah sehat di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
76
Gambar IV.22 Cakupan akses air bersih menurut jenis sarana air bersih di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
77
Gambar IV.23 Cakupan keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
78
Gambar IV.24 Cakupan institusi dibina kesehatan lingkungannya di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013
79
Gambar V.1 Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan laboratorium
kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
81
Gambar V.2 Posyandu menurut strata di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013
83
Gambar V.3 Jumlah desa siaga dan desa siaga aktif di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013
84
Profil Kesehatan Tahun 2013 ix
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V.4 Jumlah PKM, PKM perawatan & non perawatan, pustu,
poskesdes dan pusling di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
85
Gambar V.5 Jumlah dokter umum, gigi dan spesialis di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2009 - 2013
88
Gambar V.6 Jumlah tenaga perawat di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
89
Gambar V.7 Jumlah tenaga perawat gigi di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
90
Gambar V.8 Jumlah tenaga bidan di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
90
Gambar V.9 Jumlah tenaga kefarmasian di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
91
Gambar V.10 Jumlah tenaga gizi di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
92
Gambar V.11 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2009 - 2013
93
Gambar V.12 Jumlah tenaga sanitarian di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2009 - 2013
93
Gambar V.13 Jumlah tenaga keteknisan medis di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013
94
Gambar V.14 Jumlah tenaga keterapian fisik di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013
95
Gambar V.15 Alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita (ribuan
rupiah) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 – 2013
97
Profil Kesehatan Tahun 2013 x
Kabupaten Bangka Selatan
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel II.1 Jumlah kelompok umur produktif di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2009 - 2013
6
Tabel II.2 Persentase penduduk usia 10 ke atas menurut pendidikan yang
ditamatkan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
8
Tabel V.1 Pencapaian rasio tenaga medis di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013
87
Tabel V.2 Pencapaian rasio tenaga perawat dan bidan di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013
91
Tabel V.3 Persentase anggaran belanja langsung dinas kesehatan terhadap
APBD Kabupaten Bangka Selatan 2009 - 2013
96
Profil Kesehatan Tahun 2013 1
Kabupaten Bangka Selatan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan pada perikemanusian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu,
bayi, anak, lanjut usia (Lansia) dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1). Upaya kesehatan, 2).
Pembiayaan kesehatan, 3). Sumber daya manusia kesehatan, 4). Sediaan farmasi, alat
kesehatan dan makanan, 5). Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6). Pemberdayaan
masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,
epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerja
sama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian
masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan
kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap
kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari
Pembangunan Nasional, bahkan kesehatan menyangkut semua aspek kehidupan manusia.
Pembangunan pada umumnya dan pembangunan kesehatan pada khususnya sangat
dipengaruhi oleh keadaan demografi, situasi dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, tingkat
pendidikan serta perkembangan lingkungan fisik dan biologik. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum dan tujuan nasional.
Dalam upaya mewujudkan “Bangka Selatan Sehat Yang Mandiri Tahun 2015” pembangunan
bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tidak dapat dilakukan sendiri oleh aparat
pemerintah di sektor kesehatan, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama dengan
Profil Kesehatan Tahun 2013 2
Kabupaten Bangka Selatan
melibatkan peran serta swasta dan masyarakat. Segala upaya kesehatan selama ini
dilakukan tidak hanya oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga tidak luput dari sektor non
kesehatan dalam upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan upaya mengatasi
permasalahan kesehatan. Agar proses pembangunan kesehatan berjalan sesuai dengan arah
dan tujuan, diperlukan manajemen yang baik sebagai langkah dasar pengambilan keputusan
dan kebijakan di semua tingkat administrasi pelayanan kesehatan, untuk itu pencatatan dan
pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik dalam suatu sistem
informasi kesehatan.
Sistem informasi kesehatan (SIK) yang evidence based diarahkan untuk penyediaan data dan
informasi yang valid, cepat, akurat, lengkap, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk itu peran data dan informasi kesehatan menjadi begitu sangat penting dan semakin
sangat dibutuhkan dalam manejemen kesehatan oleh berbagai pihak. Masyarakat semakin
peduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilakukan
oleh Pemerintah, terutama terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan
langsung dengan kesehatan mereka. Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan ini
memberikan nilai positif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri, untuk itu pengelola
program harus bisa menyediakan dan memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh
masyarakat dengan dikemas secara baik, lengkap, sederhana, informatif dan tepat waktu.
Profil kesehatan ini merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang
penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif, untuk dipakai
sebagai alat tolak ukur kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus juga sebagai bahan
evaluasi program-program kesehatan. Profil kesehatan Kabupaten Bangka Selatan adalah
gambaran situasi kesehatan selama satu tahun yang memuat data derajat kesehatan,
sumber daya kesehatan, dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan.
Dengan demikian jelas bahwa tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2013 ini adalah dalam rangka untuk meyediakan data dan informasi terpilah
untuk digunakan sebagai bahan perencanaan dalam mengambil keputusan/kebijakan,
pemantauan dan mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013 yang mengacu pada visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
serta pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas-puskesmas binaan dalam
pencapaian visi Bangka Selatan Sehat Yang Mandiri Tahun 2015.
Profil Kesehatan Tahun 2013 3
Kabupaten Bangka Selatan
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Profil Kesehatan adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN UMUM
Menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Bangka Selatan meliputi letak
geografis, kependudukan, ekonomi dan pendidikan yang erat kaitannya dengan
kesehatan.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
angka status gizi masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN
Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan
dan penunjang, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak
menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan
dalam situasi bencana serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas
Kesehatan dan jaringannya.
BAB V : KESIMPULAN
Berisi sajian garis besar hasil-hasil cakupan program/kegiatan berdasarkan
indikator-indikator bidang kesehatan untuk dapat ditelaah lebih jauh dan untuk
bahan perencanaan pembangunan kesehatan serta pengambilan keputusan di
Kabupaten Bangka Selatan pada umumnya dan di Dinas Kesehatan pada khususnya
ditahun yang akan datang.
LAMPIRAN
Berisi resume atau angka pencapaian indikator-indikator bidang kesehatan dan 79 tabel data
yang sebagian diantaranya merupakan indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Tahun 2013 4
Kabupaten Bangka Selatan
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFIS
Kabupaten Bangka Selatan merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang
merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pembentukannya
berdasarkan Undang-undang nomor 5 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka
Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Wilayah Kabupaten Bangka Selatan terletak di Pulau
Bangka dengan luas lebih kurang 3.607,08 Km² atau 360.708 Ha. Secara geografis Kabupaten
Bangka Selatan terletak pada 2°26’27” sampai 3°5’56” Lintang Selatan dan 10°14’31” sampai
105°53’09” Bujur Timur.
Kabupaten Bangka Selatan yang merupakan Kabupaten baru hasil pemekaran dari
Kabupaten Bangka yang terletak di bagian Selatan Pulau Bangka dengan wilayah ±3.607,08
Km² atau 360.708 Ha. Kabupaten Bangka Selatan tepatnya pada tahun 2012 yang lalu
menambah satu kecamatan baru yaitu kecamatan kepulauan pongok, sehingga sekarang di
Kabupaten Bangka Selatan terdiri 8 kecamatan, 3 kelurahan dan 50 desa serta didukung
±217 dusun/lingkungan. Secara administratif wilayah Kabupaten Bangka Selatan
berbatasan langsung dengan daratan wilayah Kabupaten/Kota lainnya yang ada di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, yaitu dengan wilayah Kabupaten Bangka Tengah di sebelah
Utara. Di sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Selat Bangka dan Laut Jawa,
sedangkan di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Gaspar.
Kabupaten Bangka Selatan beriklim Tropis Tipe A dengan variasi curah hujan antara 4,0
hingga 466,2 mm tiap bulan dengan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus. Suhu
rata-rata daerah Kabupaten Bangka Selatan berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan
Geofisika Stasiun Klimatologi Pangkalpinang menunjukan variasi antara 26,1° Celcius hingga
28,0° Celcius dengan kelembaban udara bervariasi antara 74% hingga 99%.
Profil Kesehatan Tahun 2013 5
Kabupaten Bangka Selatan
B. KEADAAN PENDUDUK
1. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk
Berdasarkan hasil estimasi dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia yang bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,
di Kabupaten Bangka Selatan jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah sebanyak
188.908 jiwa yang terdiri dari Laki-Laki sebanyak 97.861 jiwa dan Perempuan sebanyak
91.047 jiwa, dengan luas wilayah ±3.607,08 Km² dan dengan rata-rata kepadatan
penduduk sebesar 52 jiwa untuk setiap Km². Wilayah dengan jumlah penduduk
terbanyak ada di Kecamatan Toboali sebanyak 71.143 jiwa dan wilayah dengan jumlah
penduduk paling sedikit ada di Kecamatan Kepulauan Pongok yaitu sebanyak 5.091 jiwa.
2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk
Komposisi jumlah penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 menurut
jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan jumlah penduduk
laki-laki dan perempuan dengan jumlah total penduduk seluruhnya. Berdasarkan jumlah
penduduk tahun 2013 yang ada, untuk jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki
di Kabupaten Bangka Selatan yaitu sebanyak 97.861 jiwa (51,80%) dan untuk jumlah
penduduk dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 91.047 (48,19%).
3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Pada tahun 2013 komposisi jumlah penduduk di Kabupaten Bangka Selatan menurut
umur dan jenis kelamin menunjukan bahwa untuk jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan yang mempunyai proporsi terbesar ada pada kelompok umur 15-64 tahun
dan yang terendah ada pada kelompok umur 65+. Perbandingan komposisi proporsi
jumlah penduduk menurut kelompok umur produktif dari tahun 2009 – 2013 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Profil Kesehatan Tahun 2013 6
Kabupaten Bangka Selatan
Tabel II.1
Jumlah Kelompok Umur Produktif
di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
Kel. Umur
(Tahun)
TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
0 - 14 48.598 49.623 53.895 53.895 55.573
15 - 64 106.475 113.919 113.473 113.473 126.909
65+ 3.796 5.333 5.160 5.160 6.426
C. KEADAAN EKONOMI
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting unntuk
mengetahui kondisi perekonomian di suatu wilayah dalam satu periode tertentu,
biasanya satu tahun. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah bruto
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi berdasarkan harga pada
setiap tahun.
Pada tahun 2012, PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bangka Selatan dengan
migas sebesar 4.302.392 juta rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
menunjukan peningkatan dimana pada tahun 2011 PDRB atas dasar harga berlaku
dengan migas sebesar 3.877.070 juta rupiah. Demikian juga, PDRB atas dasar harga
konstan 2000 baik dengan migas maupun tanpa migas pada tahun 2012 menunjukan
peningkatan.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan PDRB atas dasar harga konstan merupakan salah satu indikator penting
untuk melihat seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil
pembangunan. Oleh karena itu strategi pembangunan diupayakan untuk menggali
Profil Kesehatan Tahun 2013 7
Kabupaten Bangka Selatan
potensi yang ada agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di
daerah tersebut. Laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2012 mengalami sedikit koreksi dibandingkan tahun 2011. Berdasarkan penghitungan
PDRB atas dasar harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2012 dengan
migas sebesar 4,84%.
3. Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian menunjukan besarnya kontribusi masing-masing sektor ekonomi
di suatu daerah. Besarnya pengaruh suatu sektor ekonomi, sesuai dengan arah kebijakan
baik esktern maupun intern dalam meningkatkan nilai tambah bruto. Dengan
mengamati struktur perekonomian akan tampak sampai seberapa jauh kekuatan
ekonomi suatu Negara atau daerah. Indikator perekonomian makro semacam ini sangat
penting bagi pengambilan keputusan untuk mengarahkan sasaran kebijakan
pembangunan di masa yang akan datang.
Perekonomian di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 masih ditopang oleh
sektor primer dan sektor sekunder. Sektor primer meliputi sektor pertanian dan sektor
pertambangan dan penggalian. Sektor primer ini mempunyai kontribusi cukup besar
masing-masing sebesar 35,40% untuk pertanian dan 33,18% untuk pertambangan.
Sedangkan pada sektor sekunder yaitu sektor industri pengolahan memberikan
kontribusi sebesar 2,13% dan untuk sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor
bangunan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 0,3% dan 7,47%. Untuk sektor
tersier yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi,
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan jasa-jasa sebesar 21,52%.
4. PDRB Per Kapita
Pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk merupakan dua sisi kebijakan
yang harus dapat berjalan seiring, sebab tingginya laju pertumbuhan ekonomi yang
diiringi dengan melambatnya pertumbuhan penduduk suatu daerah, akan mendorong
terjadinya peningkatan dalam pendistribusian PDRB yang akhirnya akan mampu
meningkatkan pendapatan per kapita daerah tersebut, tentunya dengan di dukung oleh
berbagai kebijakan yang mampu mendistribusikan hasil pembangunan daerah.
Profil Kesehatan Tahun 2013 8
Kabupaten Bangka Selatan
PDRB per kapita merupakan salah satu ukuran indikator kesejahteraan penduduk dan
sering digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk di suatu wilayah.
Pada tahun 2012, PDRB per kapita penduduk berdasarkan harga berlaku di wilayah ini
dengan migas sebesar Rp. 23.448.069 dan tanpa migas sebesar Rp. 19.912.363.
D. KEADAAN PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan dapat berkaitan langsung dengan kemampuan menyerap dan menerima
informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam pembangunan bidang
kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, pada umumnya
mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih mudah dalam
menyerap dan menerima informasi, serta dapa ikut berperan serta aktif dalam mengatasi
masalah kesehatan dirinya, keluarganya dan lingkungannya. Dibawah ini dapat di lihat untuk
persentase penduduk usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang di tamatkan
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013.
Tabel II.2
Persentase Penduduk Usia 10 ke Atas
menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
Tidak/Belum
Pernah
Sekolah
Tidak/Bel
um Tamat
SD/MI
SD/MI SMP/M
Ts
SMK/SMA
/MA
AK/Diplo
ma Universitas
7,27% 17,77% 49,35% 12,10% 11,00% 1,21% 1,31%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013 untuk penduduk usia 10 ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan yang
paling tinggi yaitu pendidikan SD/MI dengan persentase sebesar (49,35%). Cakupan
penduduk yang berpendidikan ke AK/Diploma dan Universitas hanya mencapai (1,21%) dan
(1,31%), keadaan ini menunjukan tingkat kesadaran penduduk usia 10 atas di Kabupaten
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 9
Kabupaten Bangka Selatan
Bangka Selatan masih sangat rendah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Demikian gambaran umum Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 yang secara ringkas
menyajikan tentang kependudukan, perekonomian dan pendidikan. Faktor perekonomian
dan pendidikan secara bersama-sama dengan faktor kesehatan begitu sangat penting dalam
menentukan dan meningkatkan perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM).
Profil Kesehatan Tahun 2013 10
Kabupaten Bangka Selatan
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa indikator yang mencerminkan
kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan mordibitas (kesakitan). Pada bagian ini, derajat
kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan digambarkan melalui Angka Mortalitas, Angka
Morbiditas dan Status Gizi. Disamping itu faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan
ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi,
pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya serta terdapat beberapa indikator yang
dapat digunakan dalam menlai derajat kesehatan masyarakat.
Status derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui angka mortalitas, morbiditas dan
status gizi. Pada bab berikut ini situasi derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan
digambarkan melalui indikator angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), angka kematian
balita (AKABA), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi.
A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Motalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang
diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka
kematian dari waktu ke waktu menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar,
kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak
langsung. Angka kematian (Mortalitas) dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian
keberhasilan / kegagalan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan yang
telah dilaksanakan.
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi dapat didefenisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama
dan bisa juga merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup
dalam kurun waktu satu tahun. Angka kematian bayi merupakan indikator yang biasanya
digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Profil Kesehatan Tahun 2013 11
Kabupaten Bangka Selatan
Angka kematian bayi bisa menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat
yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status
gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program kesehatan ibu anak (KIA) dan keluarga
berencana (KB) serta kondisi lingkungan, sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Apabila
angka kematian bayi di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut
rendah. Menurut laporan dari Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan angka
kematian bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 yaitu sebanyak 29 kematian atau
7,77 per 1.000 kelahiran hidup dan sedikit lebih tinggi jika dbandingkan dengan angka
kematian bayi pada tahun 2012 yaitu sebanyak 28 kematian atau 7,63 per 1.000 kelahiran
hidup.
Bila dibandingkan dengan target dari Millenium Development Goals (MDG’s) untuk
kematian bayi yang sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2015, maka untuk angka
kematian bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 telah mencapai dari target MDG’s
2015.
Gambar III.1
Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
18.05
16.43
7.77 7.63 7.77
23
0
5
10
15
20
25
2009 2010 2011 2012 2013 2015
AKB/1.000 KH
Target MDG's
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 12
Kabupaten Bangka Selatan
Dilihat dari gambar diatas ini dapat disimpulkan bahwa angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup di Kabupaten Bangka Selatan selama lima tahun terakhir mengalami
penurunan yang sangat signifikan dan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 untuk
angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup bahkan sudah mencapai dari target
Millenium Development Goals (MDG’s) 2015. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan
adanya penurunan terhadap angka kematian bayi di Kabupaten Bangka Selatan diantaranya
yaitu peningkatan akses pelayanan kesehatan antara lain peningkatan cakupan imunisasi
dasar sehubungan penyebab kematian bayi tersebut, meningkatnya kualitas dan mutu
pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya terutama pada kesehatan ibu
hamil dan bayi, adanya kerja sama bidan dan dukun dalam menolong persalinan dan serta
peningkatan pemerataan terhadap penempatan bidan di desa. Namun disamping itu masih
banyak terdapat kekurangan dan masalah yang dihadapi dalam upaya menekan angka
kematian bayi yang serendah-rendahnya antara lain masih terbatasnya sumber daya
manusia / tenaga kesehatan berbasis spesialis obstetric, masih rendahnya pengetahuan
masyarakat terhadap tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan serta masih adanya
persalinan yang tolong langsung oleh bukan tenaga kesehatan (dukun).
Gambar III.2
Jumlah Kematian Bayi dan Angka Kematian Bayi
Per 1.000 Kelahiran Hidup
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
1 6 7 6
0 0
4 4 1
0.26 1.6 1.87 1.6
0 0
1.07 1.07 0.26
∑ Kematian Bayi AKB Per 1.000 KH
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 13
Kabupaten Bangka Selatan
2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka kematian balita merupakan jumlah kematian balita umur 0-5 tahun per 1.000
kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun dan merupakan salah satu indikator
kesehatan yang ikut berperan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Angka
keamtian balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan pada balita, tingkat
pelayanan kesehatan ibu anak (KIA)/Posyandu, tingkat keberhasilan program kesehatan ibu
anak (KIA)/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan. Angka kematian balita juga
mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase kelahiran dan sebelum umur 5
tahun.
Dalam kesepakatan yang tertuang di Millenium Development Goals (MDG’s) ditetapkanlah
nilai normatif untuk angka kematian pada balita, yaitu sebagai berikut :
Sangat tinggi dengan nilai > 140 per 1.000 kelahiran hidup
Tinggi dengan nilai 71 – 140 per 1.000 kelahiran hidup
Sedang dengan nilai 20 – 70 per 1.000 kelahiran hidup
Rendah dengan nilai < 20 per 1.000 kelahiran hidup
Angka kematian balita sesuai dengan laporan dari seksi kesehatan ibu anak dinas kesehatan
di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 33 kematian atau 8,84 per
1.000 kelahiran hidup, dimana dengan defenisi untuk angka kematian balita sama dengan
angka kematian yang terjadi pada bayi dan anak balita. Angka ini bila dibandingkan dengan
angka kematian balita tahun sebelumnya mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2012
angka kematian balita yaitu sebanyak 31 kematian atau 8,45 per 1.000 kelahiran hidup.
Capaian angka kematian balita pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan sudah cukup
menggembirakan bila dibandingkan dengan target dari Millenium Development Goals
(MDG’s) yang sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2015, berarti dengan angka
kematian balita yang hanya sebesar 8,84 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 maka
dapat disimpulkan telah mencapai target MDG’S 2015. Berikut ini merupakan gambaran
perkembangan angka kematian balita dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
Profil Kesehatan Tahun 2013 14
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.3
Angka Kematian Balita Per 1.000 Kelahiran Hidup
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
Bila dilihat dari gambar diatas ini perkembangan angka kematian balita per 1.000 kelahiaran
hidup selama lima tahun terakhir di Kabupaten Bangka Selatan mengalami penurunan dan
peningkatan. Dimana dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 angka kematian balita per
1.000 kelahiran hidup mengalami penurunan, sedangkan dari tahun 2012 sampai dengan
tahun 2013 angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup mengalami peningkatan
walaupun tidak begitu signifikan. Namun walaupun di tahun 2012 dan tahun 2013 angka
kematian balita per 1.000 kelahiran hidup terjadi peningkatan, tetapi dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2013 capaian untuk angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
di Kabupaten Bangka Selatan telah mencapai atau berada di bawah target Millenium
Development Golas (MDG’s) di tahun 2015 yaitu sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup.
18.65 18.41
7.77 8.45 8.84
32
0
5
10
15
20
25
30
35
2009 2010 2011 2012 2013 2015
AKABA Per 1.000 KH Target MDG's
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 15
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.4
Jumlah Kematian Balita dan Angka Kematian Balita
Per 1.000 Kelahiran Hidup
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian ibu juga menjadi salah satu indikator yang sangat penting dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu bisa mencerminkan risiko
yang dihadapi ibu-ibu selama masa kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status
kesehatan secara umum, status gizi ibu, pendidikan, keadaan sosial ekonomi, keadaan
kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada
kehamilan dan melahirkan. Tingginya angka kematian ibu menunjukan keadaan sosial
ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan
obstetri yang rendah pula. Sensitivitas angka kematian ibu terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan menjadikan indikator keberhasilan pembangunan dalam sektor kesehatan.
3
6
9
6
0
0
4
4
1
0.8
1.61
2.41
1.61
0
0
1.07
1.07
0.27
Toboali
Airgegas
Payung
Sp. Rimba
Pongok
Tj. Labu
Tiram
Rias
Bt. Betumpang
AKABA Per 1.000 KH ∑ Kematian AKABA
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 16
Kabupaten Bangka Selatan
Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu
yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi
oleh terlambatnya mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan, terlambatnya mencapai fasilitas kesehatan serta terlambatnya mendapatkan
pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian ibu juga tidak terlepas dari
kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari ktiteria 4 “Terlalu”, yaitu terlalu tua
pada saat melahirkan (usia >35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (usia <20 tahun),
terlalu banyak anak (> 4 anak) dan terlalu dekat/rapatnya jarak kelahiran (< 2 tahun).
Sesuai laporan dari seksi kesehatan ibu anak dinas kesehatan pada tahun 2013 angka
kematian ibu di Kabupaten Bangka Selatan ada sebanyak 4 kematian atau 107,12 per
100.000 kelahiran hidup dan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan angka
kematian ibu pada tahun 2012 yang sebesar 109,02 per 100.000 kelahiran hidup. Berikut ini
gambaran perkembangan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup di Kabupaten
Bangka Selatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
Gambar III.5
Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
330.93
141.64
155.48
109.02 107.12
102
2009 2010 2011 2012 2013 2015
AKI Per 100.000 KH Target MDG's
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 17
Kabupaten Bangka Selatan
Dilihat dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa angka kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup selama lima tahun terakhir di Kabupaten Bangka Selatan ada yang
mengalami penurunan dan peningkatan, dimana dari tahun 2009 sampai dengan tahun
2010 mengalami penurunan, lalu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 terjadi
peningkatan dan terakhir dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi penurunan
kembali. Meskipun angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup sudah mengalami
penurunan selama tiga tahun terakhir namun angka tersebut masih belum mencapai dari
target Millenium Development Goals (MGDs) tahun 2015 yang hanya sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup, maka diperlukan upaya yang luar biasa untuk bisa mencapai target
tersebut.
Berbagai faktor yang dapat menyebabkan masih adanya angka kematian ibu (AKI)
diantaranya masih terbatasnya dukungan peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada
ibu hamil, masih kekurangannya tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis obgyn
obsteri, masih rendahnya kesadaran masyarakat terutama ibu hamil akan pentingnya
pemeriksaaan kehamilan minimal empat kali selama kehamilannya, masih adanya
persalinan yang ditolong oleh bukan tenaga kesehatan (dukun), masih rendahnya tingkat
pendidikan dan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil dalam mengambil tindakan
dan keputusan serta mengenal tanda bahaya dalam masa kehamilan dan pada saat
persalinan dan masih terbatasnya aksesbilitas terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas terutama pada kelompok rentan seperti penduduk miskin dan penduduk
didaerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan. Untuk mengatasi berbagai faktor
tersebut telah dilakukan berbagai upaya seperti membangun kemitraan antar bidan dan
dukun sehingga persalinan tidak lagi ditolong oleh dukun, meningkatkan akses dan cakupan
pelayanan berkualitas (K1, K4, PN, PW), mendorong keterlibatan masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan serta melakukan sistem rujukan dan pemberdayaa wanita
dan keluarga.
Profil Kesehatan Tahun 2013 18
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.6
Jumlah Kematian Ibu dan Angka Kematian Ibu
Per 100.000 Kelahiran Hidup
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
Kejadian kematian ibu di Kabupaten Bangka Selatan selama tahun 2013 terjadi pada masa
ibu hamil sebanyak 1 kasus kematian, pada masa ibu bersalin sebanyak 1 kasus kematian
dan pada masa ibu nifas sebanyak 2 kasus kematian.
B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
Morbiditas penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat yang diperoleh
melalui studi mordibitas dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangka Selatan serta sarana pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui sitem pencatatan
dan pelaporan. Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden maupun
angka prevalensi dari suatu penyakit. Mordibitas menggambarkan kejadian penyakit dalam
suatu polulasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian
terhadap derajat kesehatan masyarakat.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90 80.34
0 0
26.78
0 0 0 0 03 0 0 1 0 0 0 0 0
AKI Per 100.000 KH ∑ Kematian Ibu
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 19
Kabupaten Bangka Selatan
1. Cakupan Jumlah Kasus “Acute Flacid Paralysis” Non Polio dan “Acute Flacid Paralysis”
Rate Non Polio
Dalam upaya membebaskan Indonesia dari penyakit Polio, Pemerintah telah
melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi
polio rutin, pemberian imunisasi masal pada anak balita melalui Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) dan Surveilans Acute Flacid Paralysis. Surveilans Acute Flacid Paralysis
merupakan pengamatan dan penjaringan semua kelumpuhan yang terjadi secara
mendadak dan sifatnya flacid (Layuh), seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis.
Prosedur pembuktian penderita Acute Flacid Paralysis terserang virus polio liar atau
tidak adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pelacakan terhadap anak usia <15 tahun yang mengalami kelumpuhan
mendadak (<14 hari) dan menentukan diagnosa awal.
b. Mengambil spesimen tinja penderita tidak lebih dari 14 hari sejak kelumpuhan,
sebanyak dua kali selang waktu pengambilan I dan II >24 jam.
c. Hasil pemeriksaan spesimen tinja akan menjadi bukti virologi adanya viruspolio liar
didalamnya.
d. Diagnosis akhir ditentukan pada 60 hari sejak kelumpuhan. Pemeriksaan klinis ini
dilakukan oleh dokter spesialis anak atau syaraf untuk menentukan apakah masih
ada kelumpuhan atau tidak.
Hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti penegakan diagnosis kasus
Acute Flacid Paralysis termasuk kasus polio atau tidak, sehingga dapat diketahui apakah
masih ada polio liar di masyarakat. Penderita kelumpuhan Acute Flacid Paralysis (AFP)
diperkirakan 2 diantara 100.000 anak usia <15 tahun. Jumlah kasus Acute Flacid Paralysis
Non Polio yang ditemukan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 ada sebanyak 5
kasus dengan Acute Flacid Paralysis Rate sebesar 9/100.000 penduduk usia <15 tahun
dan meningkat bila dibandingka dengan jumlah kasus yang ditemukan pada tahun 2012
yaitu sebanyak 3 kasus.
Profil Kesehatan Tahun 2013 20
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.7
Kasus AFP dan AFP Rate Per 100.000 Usia <15 Tahun
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
2. Penemuan Kasus Pneumonia Balita Yang Ditangani
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai
dengan batuk disertai napas cepat dan/atau kesukaran bernafas. Infeksi dapat disebakan
oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat tejadi akibat kecelakaan
karena menghirup cairan atau bahkan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia
adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang
yang memiliki masalah kesehatan (Malnutrisi, Gangguan Imunologi). ISPA, khususnya
Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama
pada blita dan pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita
di Indonesia.
Dalam menentukan klasifikasi penyakit Pneumonia dibedakan atas dua kelompok, yaitu
kelompok untuk umur 2 bulan - < 5 tahun dan kelompok umur < 2 bulan. Untuk
kelompok umur 2 bulan – < 5 tahun klasifikasi dibagi atas Pneumonia Berat, Pneumonia,
0
1
3
3
5
0
2
6
6
9
2009
2010
2011
2012
2013
AFP (Non Polio) Rate Per 100.000 Usia <15 Tahun ∑ Kasus AFP (Non Polio)
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 21
Kabupaten Bangka Selatan
dan Batuk bukan Pneumonia dan untuk kelompok umur <2 bulan klasifikasi dibagi atas
Pneumonia berat dan batuk bukan Pneumonia. Dalam pendekatan manajemen terpadu
balita sakit (MTBS) klasifikasi pada kelompok umur <2 bulan adalah infeksi bakteri
sistemik dan infeksi bakteri local. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu
Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis,
faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai
bukan Pneumonia.
Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 61,15% dengan jumlah kasus yang
ditemukan dan ditangani sebanyak 1.195 kasus dari jumlah sasaran yang ada yaitu
sebanyak 1.954 kasus, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan capaian
penemuan dan penanganan pneumonia balita pada tahun 2012 yaitu sebesar 12,40%
dan masih jauh dari target yang di tetapkan di Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu
sebesar 100%.
Gambar III.8
Cakupan Penemuan dan Penanganan Pneumonia Pada Balita
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
32.65
8.41 10.32 12.4
61.15
100
2009 2010 2011 2012 2013 2015
% Penemuan & Penanganan Pneumonia Balita Target SPM
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 22
Kabupaten Bangka Selatan
Cakupan penemuan dan penanganan Pneumonia pada Balita yang masih rendah dari tahu ke
tahun, mungkin dikarenakan ada beberapa hambatan yang ditemui dalam meningkatkan
cakupan penemuan Pneumonia maupun penanganannya pada balita di Puskesmas, yaitu :
1. Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS/Tatalaksana Standar ISPA di Puskesmas.
2. Pembiayaan (Logistik dan Operasional) yang terbatas.
3. Gejala Pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga kesehatan.
4. Pembinaan (Bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi) secara berjenjang dan
berkelanjutan masih sangat rendah.
3. Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual (IMS) Lainnya Dan Kematian
Akibat AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan
penderita mengalami penurunan ketahan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi
berbagai macam penyakit lainnya. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita
yang terjadi melalui proses hubungan seksual, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik
yang terkontaminasi secara bergantian dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan
melalui plasenta dan kegiatan menyusui. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita
terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat
dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan voluntary, counselling. And
testing (VCT), sero survey dan survei terpadu biologis dan perilaku (STBP).
Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es yang berarti kasus yang dilaporkan
hanya sebagian kecil yang ada di masyarakat. Di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2013 jumlah kasus baru untuk HIV ada sebanyak 9 kasus, AIDS ada sebanyak 2 kasus dan
IMS Lainnya ada sebanyak 9 kasus.
Profil Kesehatan Tahun 2013 23
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.9
Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, IMS Lainnya Dan Kematian Akibat AIDS
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
4. Kasus Diare Yang Ditangani
Secara proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita. Adapun kebijakan
pemberantasan penyakit diare dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan, angka
kematian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB), meningkatkan kerjasama lintas
program dan lintas sektor terkait serta partisipasi aktif masyarakat secara luas antara
lain sektor profesi dan lembaga masyarkat baik di pusat, provinsi maupun
kabupaten/kota.
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses
selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses
lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besarnya tiga kali atau lebih, atau baung
air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam kurun waktu 24 jam.
0
2
4
6
8
10
12
14
2009 2010 2011 2012 2013
HIV 4 0 3 12 9
AIDS 4 0 0 1 2
IMS 0 13 0 0 9
Meninggal 0 0 0 0 0
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 24
Kabupaten Bangka Selatan
Jumlah perkiraan untuk kasus kejadian penyakit diare yang terjadi sepanjang tahun 2013
di Kabupaten Bangka Selatan yaitu sebanyak 4.043 kasus yang mencakup semua umur.
Pada tahun 2013 untuk persentase cakupan kasus penemuan dan penanganan diare di
Kabupaten Bangka Selatan sebesar 105,10% dengan jumlah kasus yang ditemukan dan
ditangani sebanyak 4.249 kasus dari jumlah perkiraan kasus yang ada sebanyak 4.043
kasus.
Gambar III.10
Cakupan Penemuan & Penanganan Kasus Diare
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 - 2013
5. Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Prevalensi Per 100.000 Penduduk
WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan Negara penyumbang kasus TB
terbesar ke -3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan terdapat penderita baru TB
menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan 140.000
orang diperkirakan meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini sangat
0
20
40
60
80
100
120
2009 2010 2011 2012 2013 2015
46 4653.2
37.1
105.1100
% Diare Target SPM
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 25
Kabupaten Bangka Selatan
memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan, sosial
ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan penderita TB Paru di Indonesia
saat ini.
Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang
telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu
penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium
Development Goals (MDG’s). Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan
strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam
penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara
ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci, yaitu : 1).
Komitmen politis; 2). Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya; 3).
Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus
yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4). Jaminan ketersedian OAT
yang bermutu dan 5). Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan
penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
Jumlah kasus baru TB Paru yang ditemukan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2013 ada sebanyak 128 kasus dari jumlah perkiraan kasus baru yang ada sebanyak 302
kasus. Jumlah penemuan kasus baru TB Paru pada tahun 2013 mengalami penurunan
bila dibandingkan dengan jumlah penemuan kasus baru TB pada tahun 2012, dimana
pada tahun 2012 jumlah kasus baru TB Paru yang ditemukan yaitu sebanyak 145 kasus
dari jumlah perkiraan kasus baru yang ada sebanyak 276 kasus.
Profil Kesehatan Tahun 2013 26
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.11
Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Prevalensi Per 100.000 Penduduk
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2011 – 2013
6. Jumlah Kasus TB Paru BTA Positif dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA Postif
Penemuan penderita kasus TB Paru BTA+ baru adalah persentase penderita baru
tuberkulosis yang ditemukan dan diobati melaui direct observed short course (DOTS).
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Angka Penemuan
Kasus / Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA+ yang
ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA+ yang diperkirakan dalam
wilayah tersebut.
Jumlah kasus TB Paru BTA+ yang ditemukan di Kabupaten Bangka Selatan selama tahun
2013 ada sebanyak 128 kasus dari jumlah perkiraan kasus yang ada sebanyak 302 kasus
dengan angka penemuan kasus (CDR) yaitu sebesar 42,42%. Pencapaian angka
penemuan kasus (CDR) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 masih dibawah target
yang telah ditetapkan dalam Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar
2011 2012 2013
132145
128
163 161
75
∑ Kasus Baru TB Paru Prevalensi Per 100.000 Pddk
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 27
Kabupaten Bangka Selatan
100%. Pada tahun 2013 untuk angka penemuan kasus (CDR) mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan angka penemuan kasus (CDR) tahun 2012 sebesar 52,53%.
Gambar III.12
Jumlah Kasus TB Paru BTA+ dan Angka Penemuan Kasus (CDR)
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
2009 2010 2011 2012 2013 2015
158147
132
145
128
62.45 55.56
47.83 52.5342.42
100
∑ Kasus TB Paru BTA+ CDR Target SPM
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 28
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.13
Jumlah Kasus TB Paru BTA+ dan Angka Penemuan Kasus (CDR)
Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
Untuk meningkatkan cakupan Angka Penemuan Kasus (CDR) TB Paru BTA+, pada tahun 2013
telah dilakukan berbagai upaya seperti peningkatan Sumber Daya Manusia, baik tenaga
medis, paramedis dan laboratorium, pertemuan jejaring antar unit pelayanan kesehatan
serta monitoring evaluasi dan validasi data TB tingkat Kabupaten. Kegiatan-kegiatan
tersebut perlu dievaluasi untuk menilai apakah hasil kegiatan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan sekaligus mengidentifikasi permasalah yang ditemukan untuk selanjutnya
disusun rencana tindak lanjut perbaikan.
7. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA Positif
Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB Paru BTA+ digunakan angka keberhasilan
pengobatan (SR/Succes Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB Paru
BTA+ yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani
pengobatan lengkap diantara pasien baru TB Paru BTA+ yang tercatat. Succes Rate dapat
Toboali
Airgegas
Payung
Sp. Rimba
Pongok
Tj. Labu
Tiram
Rias
Bt. Betumpang
47
23
27
17
0
1
6
3
4
48.96
34.33
81.82
45.58
0
8.04
35.29
16.27
27.85
CDR ∑ Kasus TB Paru BTA+
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 29
Kabupaten Bangka Selatan
membantu dalam mengetahui kecenderungan meningkat atau menurunnya penemuan
pasien pada wilayah tersebut.
Evaluasi pengobatan pada penderita TB Paru BTA+ dilakukan melalui pemeriksaan dahak
mikroskopis pada akhir fase intensif satu bulan sebelum akhir pengobatan dan pada
akhir pengobatan dengan hasil pemeriksaan negatif. Dinyatakan sembuh bila hasil
pemeriksaan dahak pada akhir pengobatan ditambah minimal satu kali pemeriksaan
sebelumnya (sesudah fase awal atau satu bulan sebelum akhir pengobatan) hasilnya
negatif. Bila pemeriksaan follow up tidak dilakukan, namun pasien telah menyelesaikan
pengobatan maka evaluasi pengobatan pasien dinyatakan sebagai pengobatan lengkap.
Evaluasi jumlah pasien dinyatakan sembuh dan pasien pengobatan dibandingkan jumlah
pasien BTA+ yang diobati disebut keberhasilan pengobatan (Succes Rate).
Pada tahun 2013 untuk Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB Paru BTA+ di Kabupaten
Bangka Selatan adalah sebesar 86,21% dan mengalami penurunan bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2012 sebesar 87,88% serta masih berada dibawah target rencana
strategis Kementerian Kesehatan sebesar 88%.
Gambar III.14
Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB Paru BTA+
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
2009
2010
2011
2012
2013
76.87
89.8
88.67
87.88
86.21
Cure Rate (%)
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 30
Kabupaten Bangka Selatan
8. Kasus Baru Kusta dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta
Jika ditinjau dari situasi global, Indonesia merupakan Negara penyumbang jumlah
penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. Masalah ini diperberat dengan
masih tinginya stigma dikalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi
ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak
mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat pada
meningkatnya angka kemiskinan.
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif,
sehingga menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut :
a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa;
b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mata rasa dan
kelemahan/kelumpuhan otot;
c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA+).
Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan menurut laporan yang ada terdapat
beberapa kasus baru kusta dengan tipe Multi Basiler (MB) sebayak 5 kasus dan tipe
Pausi Basiler (PB) sebanyak 0 kasus, dengan Newly Case Detection Rate (NCDR) / Angka
Penemuan Kasus baru Kusta sebesar 2,65 per 100.000 penduduk dan dengan Angka
Prevalensi 0,3 per 100.000 penduduk. Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat
diukur dari tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat II, sedangkan untuk mengetahui
tingkat penularan di masyarakat dapat digunakan proporsi anak (0-14 tahun) di antara
penderita baru.
9. Jumlah Kasus Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum/Non Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B
merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Penyakit-
penyakit ini timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
imunisasi. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut,
diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan dan kematian
yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio (ERAPO), Reduksi Campak (Redcam)
dan Eliminisasi Tetanus Neonatorum (ETN). Saat ini telah dilaksanakan Program
Profil Kesehatan Tahun 2013 31
Kabupaten Bangka Selatan
Surveilans Integrasi PD3I, yaitu pengamatan penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (Difetri, Tetanus Neonatorum dan Campak). Pada tahun 2013 di
Kabupaten Bangka Selatan untuk jumlah kasus PD3I yang dilaporkan dengan ada
terjadinya kejadian kasus adalah sebagai berikut :
a. Campak
Campak merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus campak.
Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi
melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret prang yang telah terinfeksi.
Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan menurut laporan yang ada tidak ada
kasus campak yang terjadi.
b. Polio dan AFP Non Polio
Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I yang
disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami
kelumpuhan. Penyakit yang ada pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun
ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku dileher dan
skit di tungkai dan lengan. Sedangkan AFP non polio merupakan kondisi ketika
seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
kemudian berakibat pada kelumpuhan. Dithen PP&PL Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia telah menetapkan indikator surveilans AFP yaitu ditemukannya
Non Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2013 berdasarkan laproan dari seksi Sepimkesma melalui
pengelola surveilans Dinas Keseahatan terdapat 5 kasus AFP Non Polio dengan AFP
Rate sebesar 9/100.000 anak usia <15 tahun.
c. Difteri, Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, Pertusis dan Hepatitis B.
Berdasarkan laporan yang ada di Kabupaten Bangka Selatan selama tahun 2013
untuk penyakit Difteri, Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum dan
Pertusis tidak ada kasus yang terjadi/ditemukan, sedangkan untuk penyakit Hepatitis
B berdasarkan laporan yang terdapat 19 kasus yang terjadi/ditemukan.
Profil Kesehatan Tahun 2013 32
Kabupaten Bangka Selatan
10. Jumlah Kasus DBD
Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan oleh penyakit Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak
berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Tingginya angka
kesakitan DBD kemungkinan disebabkan oleh adanya iklim yang tidak stabil dan curah
hujan yang cukup banyak pada musim penghujan yang merupakan sarana
perkembangbiakan nyamuk aedes aegypty yang cukup potensial serta tingginya
mobilitas penduduk, kurang efektifnya fogging fokus dengan fogging sebelum penularan,
belum memasyarakatnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta masih rendahnya
angka bebas jentik (ABJ) merupakan kondisi yang menyebabkan DBD masih merupakan
masalah yang serius di Kabupaten Bangka Selatan. Penyakit DBD masih merupakan
permasalahan yang serius di Kabupaten Bangka Selatan, terbukti pada tahun 2013
berdasarkan laporan yang ada terdapat 50 kasus DBD yang terjadi.
Berdasarkan dari jumlah kasus DBD yang ada pada tahun 2013 yaitu sebanyak 50 kasus,
maka untuk angka kesakitan/incidence rate (IR) DBD/100.000 penduduk di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 26,5/100.000 penduduk. Angka ini
mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan angka kesakitan
DBD tahun 2012 yaitu sebesar 75,9/100.000 penduduk, dan dengan angka kesakitan
DBD yang sebesar 26,5/100.000 penduduk pada tahun 2013, maka berarti untuk tahun
2013 angka kesakitan DBD di Kabupaten Bangka Selatan telah mencapai dari target yang
ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010 – 2014 yang
sebesar 51/100.000 penduduk. Setiap penderita DBD yang dilaporkan dilakukan
tindakan perawatan penderita, penyelidikan epidemiologi dilapangan serta upaya
pengendalian.
Profil Kesehatan Tahun 2013 33
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.15
Jumlah Kasus DBD
Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
Gambar III.16
Angka Kesakitan (Incidence Rate) DBD Per 100.000 Penduduk
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
28
5
4
10
0
0
3
0
0
50
0 10 20 30 40 50 60
Toboali
Airgegas
Payung
Simpang Rimba
Pongok
Tanjung Labu
Tiram
Rias
Batu Betumpang
Kabupaten
∑ Kasus DBD
9.44
4.15
46.9
75.9
26.5
51
2009 2010 2011 2012 2013 2014
IR DBD/100.000 Pddk Target Nasional
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 34
Kabupaten Bangka Selatan
11. Angka Kematian Akibat Demam Berdarah Dengue (DBD)
Angka kematian / case fatality (CFR) DBD pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan
adalah sebesar 6% dan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan CFR tahun 2012
yaitu sebesar 13,7% dan belum mencapai dari target nasional yaitu sebesar (<1%).
Gambar III.17
Angka Kematian Akibat DBD
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2011 – 2013
12. Angka Kesakitan Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi
komitmen global dalam Meillenium Development Golas (MDG’s). Malaria disebabkan
oleh hewan bersel satu (protozoa) Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa terpencil dengan
kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses
pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang
rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup bersih dan sehat.
0 5 10 15
2011
2012
2013
2011 2012 2013
CFR BDB (%) 3.7 13.7 6
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 35
Kabupaten Bangka Selatan
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang dapat muncul kembali setelah
dilakukan upaya eliminasi (Re-emerging desease) dan masih tetap merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Asis Tenggara, begitu juga di Indonesia ini masih menjadi
ancaman dan mempengaruhi tingginya angka kesakitan an kematian yang di akibatkan
oleh penyakit malaria. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah
menetapkan stratifikasi endemisitas malaria untuk suatu wilayah di Indonesia menjadi 4
strata yaitu :
a. Endemis Tinggi bila API > 5 Per 1.000 Penduduk.
b. Endemis Sedang bila API berkisar 1 - < 5 Per 1.000 Penduduk.
c. Endemis Rendah bila API 0 – 1 Per 1.000 Penduduk.
d. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah
pembebasan malaria) atau API = 0.
Angka kesakitan malaria (Annual Parasite Incidence/API) merupakan indikator untuk
memantau perkembangan penyakit malaria. Jumlah penderita malaria dengan
pemeriksaan sediaan darah di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 tercatat
sebanyak 128 kasus dengan angka kesakitan malaria (API) 0,7 per 1.000 penduduk dan
mengalami penurunan bila dibandingkan dengan angka kesakitan malaria (API) pada
tahun 2012 yang sebesar 2,1 per 1.000 penduduk. Perkembangan angka kesakitan
malaria (API) per 1.000 penduduk sejak tahun 2009 di Kabupaten Bangka Selatan dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013 36
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.18
Angka Kesakitan Malaria (API) Per 1.000 Penduduk
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
Pada tahun 2013 penderita malaria dengan pemeriksaan darah terbanyak
tercatat/ditemukan di wilayah kerja puskesmas Payung sebanyak 68 penderita dan
puskesmas dengan tanpa kasus ada diwilayah kerja puskesmas pongok. Hal ini kemungkinan
besar sangat berkaitan dengan adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya
tempat perindukan nyamuk penular malaria, mobilitas penduduk yang cukup tinggi,
perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau, krisis
ekonomi yang berkepanjangan sehingga memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu
dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga renta untuk terserang
malaria, tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium Falciparum resisten
klorokuin dan meluasnya daerah resisten serta menurunnya perhatian dan kepedulian
masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu.
Adapun upaya yang terus dilakukan dalam penanggulangan penyakit malaria yaitu perlu
adanya peran serta masyarakat dalam kepatuhan untuk minum obat anti malaria agar setiap
14.62
4.96
5.6
2.10.7
2009 2010 2011 2012 2013
API per 1.000 Pddk
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 37
Kabupaten Bangka Selatan
penderita dapat minum obat secara tuntas, pencegahan gigitan nyamuk melalui pemakaian
kelambu, pemasangan kasat kasa dirumah, pemakaian obat gosok penolak nyamuk dan
pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria melalui pembersihan lumut di tempat-
tempat / bagian rumah yang lembab, pencegahan terbentuknya genangan air, memelihara
ikan pemakan jentik nyamuk di genangan air serta pencegahan terbentuknya sarang
nyamuk.
C. STATUS GIZI
Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang
dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa
permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi
besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium. Status gizi seseorang
sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena disamping
merupakan faktor predisposisi yang dapat memperbanyak penyakit infeksi secara langsung
juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin
yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi
oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berat bayi lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
2.500 gram dan merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap
kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena
prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine
Growth Retardation (IUGR) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya
kurang. Penyabab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil mengalami anemia,
kurang suply gizi waktu dalam kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir
dengan berat badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut
bayi mudah sekali mengalami hiportemi dan belum sempurnanya pembentukan organ-
organ tubuhnya yang biasanya akan menjadi penyabab utama kematian bayi. Pada
tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan, tercatat bahwa jumlah berat bayi lahir rendah
(BBLR) ada sebanyak 127 orang dan meningkat bila dibandingkan dengan jumlah BBLR
pada tahun 2012 sebanyak 112 orang.
Profil Kesehatan Tahun 2013 38
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.19
Jumlah dan Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
Gambar III.20
Jumlah Kasus Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
2009 2010 2011 2012 2013
59
79
103112
127
1.77 2.24 2.8 3.05 3.4
∑ Kasus BBLR % BBLR
24
16
31
17
10
3
8
13
15
Toboali
Airgegas
Payung
Simpang Rimba
Pongok
Tanjung Labu
Tiram
Rias
Batu Betumpang
∑ Kasus BBLR
Sumber : Seksi Gizi & KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sumber : Seksi Gizi & KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 39
Kabupaten Bangka Selatan
2. Balita Dengan Gizi Kurang
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam Millenium
Development Goals (MDG’s) adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur
berdasarkan umur (U), berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini
disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan
(TB/BB). Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih (z-score>+2 SD); gizi buruk (z-score-2
SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score <-3
SD).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor untuk
terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan
berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses
pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui penilaian konsumsi
penanganannya berdasarkan data kuantitatif maupun kualitatif.
Dalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang sering disebut
refernce. Baku antropometri yang sering digunakan di Indonesia adalah World Health
Organization – National Center For Health Statistic (WHO – NCHS). Berdasarkan baku
WHO-NCHS status gizi dibagi menjadi emapt, yaitu : 1) gizi lebih untuk over weight,
termasuk kegemukan dan obesitas; 2) gizi baik untuk well nourished; 3) gizi kurang
untuk under weight yang mencakup mild dan moderat, PCM (Protein Calori
Malnutrition); 4) gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmik-
kwasiorkor. Pada tahun 2013 persentase balita dengan gizi kurang (BB/U) di Kabupaten
Bangka Selatan adalah sebesar 4,83% dan mengalami penurunan bilan dibandingka
dengan tahun 2012 yang sebesar 9,37%.
3. Balita Dengan Gizi Buruk
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantau tumbuh
kembag balita di posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa
atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindaklanjuti
dengan rencana tindak yang jelas, sehingga penganggulangan gizi buruk memberikan
hasil yang optimal. Di Kabupaten Bangka Selatan jumlah kasus balita gizi buruk pada
Profil Kesehatan Tahun 2013 40
Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013 berdasarkan menurut berat badan dengan tinggi badan (BB/TB) ada
sebanyak 10 kasus balita gizi buruk. Untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan
buruk atau untuk memperoleh gambaran perubahan ingkat konsumsi gizi di tingkat
rumah tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti
pemantauan konsumsi gizi (PKG), pelacakan kasus gizi dan pemantauan status gizi (PSG).
Dibawah ini dapat dilihat perkembangan persentase balita gizi buruk di Kabupaten
Bangka Selatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
Gambar III.21
Jumlah dan Persentase Balita Gizi Buruk
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
0 5 10 15 20 25 30 35
2009
2010
2011
2012
2013
2009 2010 2011 2012 2013
∑ Balita Gizi Buruk 12 10 32 15 10
% Balita Gizi Buruk 0.16 0.15 0.4 0.67 0.44
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 41
Kabupaten Bangka Selatan
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan
masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan
penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif daam makanan dan minuman, pengamanan
narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya serta penanggulangan bencana dan
bantuan kemanusian.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan,
pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan perorangan.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan secara tepat dan cepat
diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan masyarakat.
I. Pelayanan Kesehatan Ibu
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa upaya
kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan
generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya
kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang tersebut meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak
harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas dan
berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan
Profil Kesehatan Tahun 2013 42
Kabupaten Bangka Selatan
kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dan
sampai berusia 18 tahun.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan
pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di
semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah
maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta. Komitmen global dalam Millenium
Development Goasl (MDG’s) menetapkan terkait kematian ibu dan kematian anak yaitu
menurunkan angka kematian ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015 dan
menurunkan angka kematian anak hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015.
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1
Pelayanan kesehatan ibu hamil meliputi pelayanan kesehatan antenatal, pertolongan
persalinan dan pelayanan kesehatan nifas. Cakupan pelayanan antenatal dapat
dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K-1) untuk melihat akses dan
pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K-4) dengan
distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada
trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu kehamilan), satu kali pada trimester
kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga umur
kehamilan (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan antenatal tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada sang ibu hamil, berupa deteksi dini
faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Cakupan kunjungan ibu hamil K-
1 di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 sebesar 97,9% menurun bila
dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yang sebesar 99,5%.
b. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu
hamil selama masa kehamilannya. Dilaksanakan sesusi standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan (SPK). Upaya kesehatan ibu hamil
diwujudkan dalam pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama
masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali trimester pertama (usia
kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu)
dan 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu
pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan
Profil Kesehatan Tahun 2013 43
Kabupaten Bangka Selatan
atau janin, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini
komplikasi kehamilan. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar
kualitas 7T, yaitu :
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah;
3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid
sesuai sesuai status imunisasi;
5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
6. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling,
termasuk keluarga berencana);
7. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin (Hb) dan
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya).
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013
adalah sebesar (92,18%) dan menurun bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2012
sebesar (94,3%) serta masih belum mencapai dari target yang ditetapkan dalam
standar pelayanan minimal 2015 yaitu sebesar (95%). Dalam pelayanan ibu hamil
(antenatal) baik pada K-1 maupun K-4 ibu hamil akan dibekali dengan tablet besi (Fe),
hal ini merupakan upaya penanggulangan anemi pada ibu hamil. Anemi adalah salah
satu penyebab utama kematian ibu maternal yang disebabkan oleh perdarahan pada
waktu persalinan, oleh karena itu pemberian tablet besi merupakan suatu keharusan
pada setiap ibu hamil dan dalam pelayanan ANC ibu hamil juga diberikan imunisasi TT
sebagai upaya perlindungan ibu dan bayinya dari kemungkinan terjadinya tetanus pada
waktu persalinan dan oleh karena itu pemberian imunisasi TT merupakan suatu
keharusan pada setiap ibu hamil. Dibwah ini dapat dilihat capaian cakupan kunjungan
ibu hamil K-4 di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun 2009 – 2013.
Profil Kesehatan Tahun 2013 44
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-4)
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
c. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan pertolongan persalinan pada ibu bersalin diwujudkan dalam upaya
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses
pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai kala IV persalinan. Pencapain upaya
kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat
kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas
yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
2009
2010
2011
2012
2013
2015
95.72
85.05
94.9
94.3
92.18
95
Cak. K4 (%) Target SPM (%)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 45
Kabupaten Bangka Selatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013 sebesar (91,43%) menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 (93,6%),
namun sudah mencapai dari target standar pelayanan minimal 2015 sebesar (90%).
Dengan semakin meningkatnya angka cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih menunjukan adanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
persalinan oleh tenaga kesehatan, adanya perencanaan persalinan yang baik dari ibu
hamil, suami maupun keluarga. Di bawah ini dapat dilihat capaian cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan 2009 –
2013 dan capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
Puskesmas – puskesmas yang ada di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013.
Gambar IV.2
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
2009 2010 2011 2012 2013 2015
93.77
85.31
95.2
93.6
91.43
90
Cak. Linakes (%) Target SPM (%)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 46
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.3
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
d. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu hamil mulai 6
jam sampai 42 jam pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini
komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas
dengan melakukan kunjungan ibu nifas selama 3 kali, dengan distribusi waktu yang
dianjurkan yaitu 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke -4 sampai
dengan hari ke -28 pasca persalinan, dan pada hari ke -29 sampai dengan hari ke -42
pasca persalinan.
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan antara lain meliputi : 1) pemeriksaan
tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu), 2) pemeriksaan tinggi puncak rahim
(fundus uteri), 3) pemeriksaan lokhia dan cairan per vagina lainnya, 4) pemeriksaan
payudara dan pemberiaan anjuran ASI eksklusif, 5) pemberiaan komunikasi, informasi
Toboali
Airgegas
Payung
Simpang Rimba
Pongok
Tanjung Labu
Tiram
Rias
Batu Betumpang
Target SPM (%) 2015
91.85
90.33
93.41
93.87
83.18
91.41
89.61
90.91
90.48
90
Cak. Linakes (%)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 47
Kabupaten Bangka Selatan
dan edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
dan 6) pelayanan keluarga berencana pasca persalinan. Pasca persalinan (masa nifas)
berpeluang untuk terjadinya kematian ibu meternal, sehingga perlu mendapatkan
pelayanan kesehatan masa nifas dengan dikunjungi oleh tenaga kesehatan minimal 3
kali sejak persalinan bersamaan dengan kunjungan neonatus.
Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah
sebesar (91,03%) dan tidak terlalu jauh berbeda dengan capaian pada tahun
sebelumnya yaitu sebesar (91,25%), namun telah mencapai dari target standar
pelayanan minimal tahun 2015 sebesar (90%).
Gambar IV.4
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2009 2010 2011 2012 2013 2015
97.8
76.98
91.22 91.25 91.03 90
Cak. Bufas (%) Target SPM (%)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 48
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.5
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
e. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Komplikasi kebidanan merupakan kesakitan pada ibu hamil, inu bersalin dan ibu nifas
yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Komplikasi dalam kehamilan
diantaranya : 1) Abortus; 2) Hiperemesis Gravidarum; 3) Perdarahan per Vaginam; 4)
Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia); 5) Kehamilan lewat waktu dan
6) ketuban pecah dini. Komplikasi dalam persalinan diantaranya : 1) Kelainan
letak/presentasi janin; 2) Partus macet/distosia; 3) Hipertensi dalam kehamilan
(preeklampsia dan eklampsia); 4) Perdarahan pasca persalinan; 5) Infeksi berat/sepsis;
6) Kontraksi dini/persalinan premature; dan 7) kehamilan ganda.
Komplikasi dalam nifas diantaranya : 1) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia dan
eklampsia); 2) Infeksi nifas; dan 3) Perdarahan nifas. Ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
nifas dengan komplikasi yang ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan
komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar
Toboali
Airgegas
Payung
Simpang Rimba
Pongok
Tanjung Labu
Tiram
Rias
Batu Betumpang
93.37
89.3
83.06
97.75
93.46
86.5
90.04
95.87
81.48
90
Target SPM (%) 2015 Cak. Bufas (%)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 49
Kabupaten Bangka Selatan
dan rujukan (Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin,
RSIA/RSB, RSU dan RSU PONEK). Jumlah perkiraan ibu hamil komplikasi kebidanan di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 831 ibu hamil (20% dari
sasaran jumlah ibu hamil). Pada tahun 2013 cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani di kabupaten bangka selatan adalah sebesar (68,33%) dan masih berada
dibawah target standar pelayanan minimal tahun 2015 yaitu sebesar (80%), namun
diharapkan target tersebut dapat tercapai sebelum tahun 2015.
Gambar IV.6
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
II. Pelayanan Kesehatan Anak
a. Cakupan Kunjungan Neonatus
Kunjungan neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ke
rumah ibu bersalin untuk memantau dan memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan
bayinya. Pada Permenkes 741/Th. 2008 tentang standar pelayanan minimal bidang
2009 2010 2011 2012 2013 2015
16.8
40.77
51.94
68.38 68.33
80
Cak. Komplikasi Kebidanan Ditangani Target SPM
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 50
Kabupaten Bangka Selatan
kesehatan, KN dibagi menjadi 3 yaitu : KN -1 adalah kunjungan pada 0-2 hari; KN -2
adalah kunjungan 2-7 hari dan KN -3 adalah kunjungan setetlah 7-28 hari.
Di Kabupaten Bangka Selatan untuk cakupan kunjungan neoantaus 1 (KN-1) pada tahun
2013 adalah sebesar (96,80%) dan cakupan kunjungan neonatus 3 (KN-Lengkap) adalah
sebesar (95,84%). Untuk meningkatkan kunjungan neoantaus di Kabupaten/Kota,
Pemerintah telah mengupayakan alokasi dana diantaranya dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) disamping pendanaan lainnya baik dari Provinsi maupun
Kabupaten/Kota. Selain itu perlu dilakukan analisis apakah jumlah tenaga kesehatan
yang ada telah mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan tersebut serta tenaga
kesehatan yang bertugas apakah telah melakukan pelayanan kesehatan secara optimal.
Adapun cakupan kunjungan neonatus (KN-1 dan KN-3/Lengkap) di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2011 - 2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar IV.7
Cakupan Kunjungan Neonatus (KN-1 dan KN-3)
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2011 – 2013
96.6
98.4
96.8
91.7
96.5
95.84
2011
2012
2013
Cak. KN -3 (%) Cak. KN -1 (%)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 51
Kabupaten Bangka Selatan
Secara keseluruhan cakupan kunjungan neonatus di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2013 sudah memenuhi target yaitu lebih dari 90%. Hal ini kemungkinan besar
disebabkan adanya upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
melalui penambahan dan penempatan bidan di desa, selain itu juga kemungkinan
adanya upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan penyuluhan perawatan neonatus
di rumah dengan menggunakan buku KIA serta meningkatnya pengetahuan ibu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk bayinya.
b. Cakupan Kunjungan Bayi
Kunjungan bayi adalah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh
tenaga kesehatan, paling sedikit 4 kali, diluar kunjungan neonatus setelah berumur 28
hari. Setiap bayi berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan memantau
pertumbuhan dan perkembangannya secara teratur setiap bulan di sarana pelayana
kesehatan. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam
setahun, yaitu (1). Satu kali pada umur 29 hari – 3 bulan, (2). Satu kali pada umur 3-6
bulan, (3). Satu kali pada umur 6-9 bulan dan (4). Satu kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG,
DPT/HB1-3, POLIO 1-4, dan CAMPAK), Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Cakupan kunjungan
bayi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (97,54%) dan sudah
melampui dari target SPM sebesar (90%) serta mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan cakupan kunjungan bayi pada tahun 2012 yaitu sebesar (95,4%).
Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 yang masih
dibawah 90% yaitu Puskesmas Pongok (63,73%), Puskesmas Tanjung Labu (84,52%) dan
Puskesmas Batu Betumpang (85,00%). Adapun cakupan kunjungan bayi di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013 52
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.8
Cakupan Kunjungan Bayi
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
c. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani
Neonatus dengan komplikasi merupakan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang
dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi
seperti asfiksia, ikterus, hiportemia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir,
BBLR (berat badan lahir rendah <2.500 gram), sindroma gangguan pernapasan dan
kelainan congenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS).
Neonatus dengan komplikasi yang ditangani merupakan neonatus komplikasi yang
mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan di sarana
pelayanan kesehatan. Perhitungan sasaran neonatus dengan komplikasi dihitung
berdasarkan 15% dari jumlah sasaran bayi dan indikator ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada neonatus dengan
komplikasi.
89.4
76.42
90.04
95.39 97.54
0
20
40
60
80
100
120
2009 2010 2011 2012 2013
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 53
Kabupaten Bangka Selatan
Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan perkiraan jumlah neonatus dengan
komplikasi yang dihitung dari banyaknya sasaran bayi jumlahnya sebesar 567 bayi. Dari
jumlah perkiraan tersebut yang mendapat penanganan tenaga kesehatan di tiap jenjang
pelayanan kesehatan sebesar 417 bayi (73,6%) dan hampir mendekati dari target yang
telah ditetapkan dalam Indikator SPM yaitu sebesar (80%). Masih rendahnya neonatus
risiko tinggi yang mendapatkan pelayanan kesehatan disebabkan sistem pencacatan
dan pelaporan penanganan neonatus dengan komplikasi belum mengakomodir semua
laporan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan swasta serta selain itu juga dapat
disebabkan masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami defenisi
operasional dari terminologi penanganan neonatus dengan komplikasi.
d. Cakupan Pelayanan Anak Balita
Cakupan pelayanan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan pada anak usia 12-59 bulan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anaka
balita diantaranya adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
dan stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan menggunkan instrumen SDIDTK,
revitalisasi posyandu, pembinaan posyandu, pembinaan anak prasekolah (PAUD) dan
konseling keluarga pada kelas ibu balita dengan memanfaatkan Buku KIA, perawatan
anak balita dengan pemberian ASI sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin
A.
Balita adalah anak berumur dibawah 5 tahun atau umur 12-59 bulan. Tidak hanya bayi
yang harus mendapatkan perhatian kesehatannya tetapi balita juga perlu mendapatkan
perhatian baik gizi maupun kesehatannnya, karena balita adalah generasi penerus
bangsa yang harus sehat, cerdas dan kuat. Jumlah sasaran anak balita pada tahun 2013
adalah sebanyak 15.764, yang mendapat pelayanan kesehatan adalah sebanyak 11.490
(72,89%) dan hampir mendekati dari target Indikator SPM yaitu sebesar (90%).
Puskesmas dengan cakupan pelayanan anak balita yang tertinggi adalah Puskesmas
Tiram yaitu sebesar (100,71%) sedangkan Puskesmas dengan cakupan terendah adalah
Puskesmas Payung yaitu sebesar (20,92%). Adapun hasil dari capaian cakupan
pelayanan anak balita di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun 2009 - 2013 dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013 54
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.9
Cakupan Pelayanan Anak Balita
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
e. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin komplek, mulai dari yang terkait dengan
Perilkau Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar,
mencuci tangan menggunakan sabun sampai dengan masalah kesehatan lainnya yang
sering dialami anak usia sekolah tingkat dasar seperti keries gigi, kecacingan, kelainan
refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Dengan adanya penjaringan
kesehatan terhadap murid SD/MI kelas I diharapkan dapat meningkatkan kualitas
kesehatan anak usia sekolah.
Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan terhadap siswa kelas I Sekolah Dasar atau yang setingkat untuk memilih siswa
yang mempunyai masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini
mungkin. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan dalam penjaringan
kesehatan siswa yang terdiri dari pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit
dan kuku), pemeriksaan status gizi melalui antropometri, pmeriksaan ketajaman indera
48
42.27
42.96
50.74
72.89
90
2009
2010
2011
2012
2013
Cak. Pel. Anak Balita (%) Target SPM (%)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 55
Kabupaten Bangka Selatan
(penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan
laboratorium untuk anemia dan kecacingan, pengukuran kebugaran jasmanidan deteksi
dini masalah mental emosional.
Siswa SD dan setingkat ditargetkan 100% mendapatkan pemantauan kesehatan melalui
penjaringan kesehatan. Melalui penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
diharapkan dapat menjaring anak yang sakit dan melakukan tindakan intervensi secara
dini, sehingga anak yang sakit menjadi sembuh dan anak yang sehat tidak tertular
menjadi sakit. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (100%) dan sedangkan Jumlah siswa SD
dan setingkat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 22.174
anak, yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai strata UKS adalah sebesar 7.720
(34,8%).
III. Pelayanan Gizi
a. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi
Kurang Vitamin A masih merupakan masalah yang tersebar diseluruh dunia terutama di
Negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada masa
pertumbuhan. Kurang vitamin A dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai jenis
penyakit yang merupakan “Nutrition Related Diseases” yang dapat mengenai berbagai
macam anatomi dan fungsi dari organ tubuh seperti menurunkan sistem kekebalan
tubuh dan menurunkan epitelisme sel-sel kulit. Salah satu dampak kurang Vitamin A
adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 4 tahun
yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara berkembang.
Cakupan pemberian vitamin A pada bayi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013
adalah sebesar (101,5%) dan terjadi peningkatan yang sangat signifikan bila
dibandingkan dengan cakupan pemberian vitamin A pada bayi di tahun 2012 yaitu
sebesar (32,7%). Dengan demikian sangat diperlukan upaya-upaya untuk
mempertahankan cakupan tersebut agar tidak terjadi penurunan yang signifikan
ditahun yang akan datang, antara lain melalui peningkatan integrasi pelayanan
kesehatan ibu nifas, sweeping pada daerah yang cakupannya masih rendah dan
kampanye pemberian kapsul vitamin A.
Profil Kesehatan Tahun 2013 56
Kabupaten Bangka Selatan
b. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita
Salah satu program penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA) yang telah dijalankan
adalah dengan suplementasi kapsul Vitamin A tinggi 2 kali pertahun pada Anak Balita
dan ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta karena KVA dan mencegah
berkembangnya kembali masalah Xerofthalmia dengan segala manisfestasinya
(gangguan penglihatan, buta senja dan bahkan kebutaan sampai kematian). Disamping
itu pemantapan program distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi juga dapat mendorong
tumbuh kembang anak serta meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit infeksi,
sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak.
Anak Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul Vitamin A adalah anak
balita berumur 1-4 tahun yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul Vitamin A
dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 SI yang
diberikan pada anak berumur 1-4 tahun dan diberikan pada bulan Februari dan Agustus
setiap tahunnya. Cakupan pemberian vitamin A pada anak balita pada tahun 2013
adalah sebesar (83,89%) dan terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan cakupan
pada tahun 2012 yaitu sebesar (54,66%).
c. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas
Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayi baik di rumah dan atau di rumah bersalin
dengan pertolongan dukun beranak dan atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A
pada ibu nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan vitamin A.
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat
kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah
melahirkan. Hasil cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (91,43%) dan mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar (68,43%). Untuk
Puskesmas dengan cakupan pemberian vitamin A pda ibu nifas tertinggi adalah
Puskesmas Simpang Rimba yaitu sebesar (93,87%) dan Puskesmas dengan cakupan
terendah adalah Puskesmas Pongok yaitu sebesar (83,18%). Gambar dibawah berikut ini
menunjukan hasil cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten maupun
Puskesmas pada tahun 2013.
Profil Kesehatan Tahun 2013 57
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.10
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas
Menurut Puskesms di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
Beberapa hal yang mempengaruhi fluktuasi angka cakupan pemberian vitamin A pada
bayi, anak balita dan ibu nifas diantaranya :
1. Advokasi, pendekatan dan lain-lain bentuk yang disertai dengan penyebarluasan
informasi.
2. Forum komunikasi, yang bermanfaat sebagai wahan yang mendukung
terlaksananya kegiatan KIE di berbagai sektor terkait.
3. Sosialisasi pemberian kapsul vitamin A terhadap petugas kesehatan di
Puskesmas, Rumah Sakit atau institusi pelayanan kesehatan lainnya.
4. Kegiatan konseling/konsultasi gizi dilakukan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas
dan rumah sakit pada sasaran ibu anak.
5. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau.
6. Lintas program/lintas sektor terkait (Promosi kesehatan, imunisasi, dll).
7. Adanya sweeping dari kader kesehatan dengan sasaran ibu dan anak yang belum
mendapatkan kaspul vitamin A.
91.85
90.33
93.41
93.87
83.18
91.41
89.61
90.91
90.48
91.43
Toboali
Airgegas
Payung
Simpang Rimba
Pongok
Tanjung Labu
Tiram
Rias
Batu Betumpang
Kabupaten
Has. Cakupan (%)
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 58
Kabupaten Bangka Selatan
d. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe
Program penanggulangan anemia yang di lakukan adalah memberikan tablet tambah
darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk menurunkan angka anemia pada balita,
ibu hamil, ibu nifas, remaja putri, dan WUS (Wanita Usia Subur). Penanggulangan anemi
pada ibu hamil dilaksanakan dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama
periode kehamilannya. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (92,18%) dan mengalami penurunan yang tidak
begitu besar bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar
(94,28%). Cakupan yang tertinggi ada di Puskesmas Simpang Rimba yaitu sebesar
(96,49%) dan cakupan yang terendah ada di Puskesmas Pongok yaitu sebesar (75,89%).
Berikut ini cakupan persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009-2013.
Gambar IV.11
Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapat Fe
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2103
98.28
98.08
100.78
99.52
97.88
105.17
85.05
94.93
94.28
92.18
2009
2010
2011
2012
2013
Cak. Fe 1 (%) Cak. Fe 3 (%)
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 59
Kabupaten Bangka Selatan
e. Persentase Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif
Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara
eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak
sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI
yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Air susu ibu (ASI)
merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan terbaikbagi bayi karena
mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
optimal. ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi,
dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya, dalam keadaan sakit mungkin
merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian
ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 bulan dan tetap mempertahankan
pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping ASI sampai usia 2 tahun.
Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah ditetapkan
dalam SK Menteri Kesehatan No. 450/MENKES/SK/IV/2004. ASI eksklusif adalah Air Susu
Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan
dan minuman, kecuali obat dan vitamin. Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu
nasional maupun juga merupakan isu global. Pernyataan bahwa dengan pemberian
susu formula kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat, ternyata
menurut laporan muktahir UNICEF (Fact About Breast Feeding) merupakan kekeliruan
yang fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada bayi yang diberi susu formula,
namu pada masa pertumbuhan berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki
peluang kyang jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas,
diabetes, dll.
Cakupan persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Kabupaten Bangka Selatan
pada tahun 2013 adalah sebesar (58,40%) dan meningkat bila dibandingkan dengan
cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar (20,6%). Adapun hasil cakupan persentase bayi
yang mendapat ASI eksklusif di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009-2013 dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013 60
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.12
Cakupan Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 - 2013
Beberapa hal yang mungkin mempengaruhi masih rendahnya cakupan pemberian ASI
eksklusif diantaranya yaitu :
1. Masih rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI
dan cara menyusi yang benar.
2. Masih kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas
kesehatan.
3. Faktor sosial budaya.
4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja.
5. Meningkatnya penjualan/pemasaran susu formula.
6. Masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI.
7. Masih banyak tenaga kesehatan ditingkat layanan yang belum peduli atau belum
berpihak pada pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif.
8. Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialiasisi, advokasi dan kampanye terkait
pemberian ASI .
2009 2010 2011 2012 2013
Has. Cak (%) 60.5 29.39 26.9 20.6 58.4
0
10
20
30
40
50
60
70
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 61
Kabupaten Bangka Selatan
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan cakupan pemberian
ASI eksklusif diantarnya yaitu : 1). Sosialisasi dan kampanye ASI eksklusif, 2). KIE melalui
media cetak dan leafet, 3). Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, dan 4). Advokasi
dan promosi peningkatan pemberian ASI, serta itu juga tetap berpedoman pada 10
langkah menuju keberhasilan menyusui, yaitu :
1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air
Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua
petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan
untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan
penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur
2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan yang
dilakukan di ruang bersalin (inisiasi dini). Apabila ibu mendapat operasi caesar,
bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan
menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI kepada bayi baru
lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam
sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap
lama dan frekuensi menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu
kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit, rumah bersalin atau
sarana pelayanan kesehatan lainnya.
f. Jumlah Balita Ditimbang
Salah satu upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat adalah melalui Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya dilalaksankan di Posyandu.
Penimbangan terhadap bayi dan balita yang dilakukan di Posyandu merupakan upaya
masyarakat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yang
Profil Kesehatan Tahun 2013 62
Kabupaten Bangka Selatan
diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan dasar lain (KIA, Imunisasi, Pemberantasan
Penyakit). Partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu tersebut
digambarkan dalam perbandingan jumlah balita yang ditimbang (D) dengan jumlah
balita seluruhnya (S). Semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam penimbangan di
posyandu maka semakin baik pula data yang dapat menggambarkan status gizi balita.
Cakupan jumlah balita yang ditimbang di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013
adalah sebesar (76,5%) dan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan cakupan
pada tahun 2012 yaitu sebesar (40,9%). Untuk Puskesmas dengan cakupan tertinggi
adalah Puskesmas Batu Betumpang yaitu sebesar (101,7%) dan Puskesmas dengan
cakupan yang terendah adalah Puskesmas Airgegas yaitu sebesar (48,4%). Gambar
dibawah ini menggambarkan cakupan jumlah balita ditimbang di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2009 – 2013.
Gambar IV.13
Cakupan Balita Ditimbang
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 - 2013
40.21 41.06 43 40.9
76.5
2009 2010 2011 2012 2013
Cak. Balita Ditimbang (%)
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 63
Kabupaten Bangka Selatan
Banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat pencapaian partisipasi masyarakat
dalam penimbangan di posyandu antara lain tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan dan gizi, faktor ekonomi dan sosial budaya.
g. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh
kembang balita di posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di
desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera
ditindaklanjuti dengan rencana tindak yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk
memberikan hasil yang optimal.
Dari data laporan Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabuapten Bangka Selatan jumlah kasus
balita gizi buruk pada tahun 2013 adalah sebanyak 10 balita dan menurun bila
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebanyak 15 balita. Tetapi persentase untuk
Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan Perawatan pada tahun 2013 adalah sebesar
(100%), sehingga semua balita yang berstatus gizi buruk sudah mendapatkan perawatan
secara optimal.
IV. Pelayanan Keluarga Berencana
a. Peserta KB Baru
Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru
pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan/atau PUS yang menggunakan
kembali salaha satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya.
Jumlah PUS di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebanyak 32.115 dengan
jumlah Peserta KB Baru pada tahun 2013 sebanyak 3.361 (10,5%) menurun bila
dibandingkan dengan jumlah Peserta KB Baru pada tahun 2012 sebanyak 9.977 (24,9%).
Peserta KB Baru tahun 2013 yang menggunakan kontrasepsi dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Profil Kesehatan Tahun 2013 64
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.14
Cakupan Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Baru
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
Sebagian besar peserta KB baru mempergunakan kontrasepsi Non MKPJ yang
membutuhkan pembinaan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga kelangsungan
pemakaian kontrasepsi. Proporsi pemakai kontrasepsi suntikan cukup besar yaitu (59%),
hal tersebut dapat difahami karena akses untuk memperoleh pelayanan suntikan relatif
lebih mudah, sebagai akibat tersedianya jaringan pelayanan sampai di tingkat
desa/kelurahan sehingga dekat dengan tempat tinggal peserta KB.
b. Peserta KB Aktif
Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk
menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Cakupan peserta KB aktif adalah
perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan PUS di satu wilayah pada kurun
waktu tertentu. Cakupan peserta KB aktif menunjukan tingkat pemanfaatan kontrasepsi
di antara PUS. Cakupan peserta KB aktif di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
adalah sebesar (80,9%), mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pencapaian
pada tahun 2012 yaitu sebesar (58,1%) dan sudah mencapai target Indikator SPM
1.5
0
0.4
4.9
59
30.8
3.5
0
0
IUD
MOP
MOW
IMPLANT
SUNTIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
LAINNYA
Cak. Non MKJP Cak. MKJP
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 65
Kabupaten Bangka Selatan
(70%). Gambar dibawah ini menunjukan hasil capaian peserta KB aktif di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2009-2013.
Gambar IV.15
Cakupan Peserta KB Aktif
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
V. Pelayanan Imunisasi
a. Cak. Desa/Kelurahan yang Mencapai “Universal Child Immunization” (UCI)
Cakupan Desa/Kelurahan UCI adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada di desa tersebut sudah medapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu
tahun. UCI (Universal Child Immunization) adalah tercapainya imunisasi dasar secara
lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan anak sekolah tingkat dasar.
Cakupan Desa/kelurahan yang mencapai UCI di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2013 adalah sebesar (67,92%), mengalami penurunan bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2012 yaitu sebesar (83,0%). Ada 3 Puskesmas yang telah mencapai cakupan
desa/kelurahan yang mencapai UCI sebesar (100%), Yaitu : Puskesmas Rias, Puskesmas
Airgegas dan Puskesmas Pongok. Dengan demikian masih banyak Puskesmas yang
83.6
126.7
85.858.1
80.9
70
70
70
70
70
2009 2010 2011 2012 2013
Has. Cak (%) Target SPM (%)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 66
Kabupaten Bangka Selatan
capaiannya masih berada di bawah (100%) dan belum mencapai UCI, yaitu : Puskesmas
Toboali (33,33%), Puskesmas Payung (88,89%), Puskesmas Simpang Rimba (14,29%),
Puskesmas Tanjung Labu (50%), Puskesmas Tiram dan Puskesmas Batu Betumpang
(80%). Faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap tidak tercapainya
Desa/kelurahan UCI di beberapa Puskesmas, pada umumnya disebabkan karena
penghitungan sasaran (denominator) yang melebihi dengan kondisi riil jumlah sasaran
dilapangan dan serta adanya perpindahan penduduk yang bagitu tinggi.
Gambar IV.16
Cakupan Desa / Kelurahan Yang Mencapai UCI
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
0 20 40 60 80 100 120
2009
2010
2011
2012
2013
2009 2010 2011 2012 2013
Cak. UCI (%) 81.1 58.5 52.8 83 67.92
Target SPM 100
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 67
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.17
Cakupan Desa/Kelurahan Yang Mencapai UCI
Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013
Ada beberapa hal yang mungkin dapat menyebakan belum tercapainya target imunisasi
dasar lengkap, diantara lain sebagai berikut :
1. Karena adanya perbedaan jumlah bayi dibandingkan dengan sasaran yang ada,
hal ini dikarenakan penentuan jumlah sasaran masih berdasarkan angka estimasi
jumlah penduduk, bukan dari hasil pendataan.
2. Belum semua Puskesmas membuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
imunisasi secara rutin (bulanan, triwulan) dikarenakan banyak petugas imunisasi
yang merangkap dengan tugas lain.
3. Belum dilakukan pelaksanaan sweeping atau kunjungan rumah untuk melengkapi
status imunisasi pada daerah-daerah yang cakupan imunisasinya masih rendah,
pada umumnya disebabkan keterbatasan sumber daya atau tenaga banyak yang
merangkap dengan tugas lain.
4. Masih ada sebagian kecil orang tua yang menolak anaknya untuk diimunisasi
dikarenakan keyakinan, adat, kepercayaan agama, dan lain-lain.
33.33
100
88.89
14.29
100
50
80
100
80
100
Cak. UCI (%) Target SPM (%)
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 68
Kabupaten Bangka Selatan
5. Karena adanya perpindahan penduduk yang begitu tinggi dari suatu tempat ke
tempat yang lainnya, sehingga banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan
imunisasi lengkap.
b. Cakupan Imunisasi Bayi
Upaya untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi serta anak
balita dilaksanakan program imunisasi baik program rutin maupun program
tambahan/suplemen untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) seperti TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B, dan Campak. Bayi
seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT-HB 3
kali, Polio 4 kali, Hepatitis B 1 kali dan Campak 1 kali. Sebagai indikator kelengkapan
status imunisasi dasar lengkap bagi bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi
campak, karena imunisasi campak merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada
bayi umur 9 (sembilan) bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan
dengan lengkap (BCG, DPT-HB, POLIO, dan HB).
Jumlah sasaran bayi pada tahun 2013 adalah sebanyak 3.778, dengan hasil cakupan
masing-masing jenis imunisasi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: BCG 3.761 Bayi
(99,55%), DPT1-HB1 sebanyak 3.769 bayi (99,52%), DPT3-HB3 sebanyak 3.500 (92,64%),
Polio 3.656 Bayi (96,77%) dan Campak 3.396 Bayi (89,89%). Adapun hasil cakupan
imunisasi bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013 69
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.18
Cakupan Imunisasi Bayi
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 - 2013
c. Cakupan Wanita Usia Subur (WUS) yang Mendapat Imunisasi TT
Imunisasi TT adalah pemberian imunisasi TT pada WUS (Usia 15-39 tahun) sebanyak
lima dosis dengan interval tertentu yang berguna bagi kekebalan seumur hidup. Jumlah
sasaran ibu hamil pada tahun 2013 adalah sebanyak 4.156 Bumil, dengan rincian hasil
cakupan untuk WUS yang mendapat imunisasi TT di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2013 adalah sebagai berikut : TT1 sebanyak 431 Bumil (10,37%), TT2 sebanyak
976 (23,48%), TT3 sebanyak 1.185 Bumil (28,51%), TT4 sebanyak 659 Bumil (15,86%),
TT5 sebanyak 465 Bumil (11,19%) dan TT2+ sebanyak 3.285 (79,04%).
VI. Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam kurun
waktu tertentu. Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan masih
merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada. Tingginya frekuensi Kejadian Luar
Biasa (KLB) seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Chikungunya, Diare, Malaria dan lain-
lain, disamping menimbulkan korban kesakitan dan kematian juga berdampak pada situasi
2009 2010 2011 2012 2013
BCG 105.52 86.44 102.7 96.1 99.55
DPT1-HB1 106.51 87.28 99.1 101.1 99.52
DPT3-HB3 100 80.57 86.4 89.8 92.64
POLIO3 104.74 80.49 89.5 96.7 96.77
CAMPAK 99.67 82.66 79.2 87.9 89.89
0
20
40
60
80
100
120
Pe
rse
nta
se
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 70
Kabupaten Bangka Selatan
sosial ekonomi masyarakat secara umum, kondisi tersebut menuntut upaya atau tindakan
secara cepat dan tepat (kurangd dari 24 jam) untuk menanggulangi setiap KLB serta
melaporkan kepada tingkat administrasi kesehatan.
Gambar IV.19
Jumlah Desa/Kelurahan Yang Terkena KLB
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa jumlah desa/kelurahan yang
terkena KLB di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi
yaitu dari 2 desa/kelurahan pada tahun 2009 menurun menjadi 1 desa/kelurahan
pada tahun 2010, serta pada tahun 2011 dan tahun 2012 mengalami peningkatan
kembali menjadi 10 desa/kelurahan pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 11
desa/kelurahan pada tahun 2012 dan menurun 1 desa/kelurahan pada tahun 2013.
2
1
10 11
1
2009 2010 2011 2012 2013
Desa/Kel terkena KLB
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 71
Kabupaten Bangka Selatan
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar adalah suatu cara penyelenggaraan
pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan
kekluargaan, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemerintah telah berupaya
mengembangkan, salah satunya adalah dengan mengembangkan suatu upaya kesehatan
melalui program jaminan kesehatan. Program ini dikembangkan dengan tujuan merubah
pola pembayaran yang biasanya dibayar setelah pelayanan diberikan dan pelayanan
kesehatan yang diterima secara komprehensif. Berdasarkan laporan Puskesmas, pada
tahun 2013 jumlah penduduk yang terkover oleh berbagai Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (JPK) Pra Bayar sebesar 188.908 jiwa atau seluruh penduduk Kabupaten Bangka
Selatan, dengan perincian sebagai berikut.
Gambar IV.20
Cakupan Kepesertaan Program JPK Pra Bayar
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Terlihat bahwa persentase terbesar merupakan kontribusi dari Program JKBS (Jaminan
Kesehatan Bangka Selatan) sebesar 88,9%, dimana pembiayaan kesehatan Program JKBS
merupakan program jaminn pelayanan kesehatan yang memang ditanggung oleh
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan guna memberikan pelayanan kesehatan yang gratis
ASKES
ASKESKIN
JKBS
JAMSOSTEK
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0
ASKES ASKESKIN JKBS JAMSOSTEK
% 0.6 11.1 88.9 0.0
Sumber : Seksi Promkes dan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 72
Kabupaten Bangka Selatan
dan optimal. Jaminan pelayanan kesehatan pra bayar lain yang ada adalah Askeskin
(Jamkesmas) dengan cakupan kepesertaan sebesar 10%, diikuti oleh program Askes
sebesar 3% dan Jamsostek sebesar 0% (dikarenakan data yang dibutuhkan tidak tersedia).
Pencapaian tersebut jika dibandingkan dengan target SPM Cakupan penduduk yang
menjadi peserta JPK Pra Bayar yaitu sebesar 80% penduduk terkover oleh berbagai JPK,
maka pencapaian pada tahun 2013 ini sudah mencapai target.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan JPK Pra Bayar, antara lain adalah :
Kebijakan yang selalu berubah-ubah, sehingga daerah sulit menyikapinya.
Belum optimalnya fungsi masing-masing pelaku JPK Pra Bayar (Bapim, Bapel, PPK
dan Peserta).
Belum mantapnya komitmen para pengambil kebijkan dalam pengembangan JPK Pra
Bayar.
Sosialisasi dan advokasi yang belum optimal.
Dukungan lintas program/lintas sektor yang belum optimal.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mencanangkan “Universal Coverage”
kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan pada tahun 2014 yang berarti bahwa
seluruh penduduk di Indonesia pada tahun 2014 harus memiliki Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan.
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin
Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi pasien masyarakat miskin dan tidak mampu
meliputi pelayanan kesehatan di Puskesmas dan di Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan di
Puskesmas meliputi rawat jalan tingkat pertama, rawat inap tingkat pertama, persalinan
normal di Puskesmas dan jaringannya, pelayanan gawat darurat, dan pelayanan transport
untuk rujukan bagi pasien. Sedangkan pelayanan di Rumah Sakit meliputi rawat jalan
tingkat lanjut, rawat inap tingkat lanjut, pelayanan obat dan bahan habis pakai, pelayanan
penunjang medik dan pelayanan tindakan lainnya. Pada tahun 2013 masyarakat miskin
(Jamkesmas) yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di sarana pelayanan
strata 1 sebanyak 560 jiwa (2,9%), sedangkan di sarana pelayanan strata 2 dan strata 3
sebanyak 289 jiwa (1,4%).
Profil Kesehatan Tahun 2013 73
Kabupaten Bangka Selatan
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin
Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi pasien masyarakat miskin dan tidak mampu
meliputi pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit, selain mendapatkan
pelayanan kesehatan rawat jalan juga mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap.
Pada tahun 2013 masyarakat miskin (Jamkesmas) yang mendapatkan pelayanan kesehatan
rawat inap di sarana pelayanan strata 1 sebanyak 26 jiwa (0,1%), sedangkan di sarana
pelayanan strata 2 dan strata 3 sebanyak 45 jiwa (0,5%).
4. Jumlah Kunj. Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di sarana pelayanan
kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 31.578 jiwa (16,7%) dan meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 56.135 jiwa (32,5%). Cakupan rawat inap
adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah
maupun swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di
sarana pelayana kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebanyak
4.882 jiwa (2,6%) dan mengalami penurunan jika dibandingkan denga tahun 2012 yaitu
sebanyak 6.250 (3,6%).
5. Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit
a. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di Rumah Sakit / Gross Death Rate
(GDR).
Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum di Rumah Sakit untuk tiap-tiap
1.000 penderita keluar. Rata-rata mutu pelayanan rumah sakit di Kabupaten Bangka
Selatan masih dalam taraf yang baik, hal dapat dilihat dari Angka Kematian Umum
Penderita Yang Dirawat di RS (GDR) pada tahun 2013 dengan rata-rata yaitu sebesar
12,4 sedangkan angka yang dapat dimaklumi maksimalnya adalah sebesar 45.
b. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat ≥ 48 Jam / Net Death Rate (NDR).
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat di Rumah Sakit
untuk tiap-tiap 1.000 penderita. Angka Net Death Rate (NDR) adalah untuk mengetahui
mutu pelayanan atau perawatan rumah sakit. Nilai NDR yang dapat ditolerir adalah 25
Profil Kesehatan Tahun 2013 74
Kabupaten Bangka Selatan
per 1.000 penderita keluar. Rata-rata NDR di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2013 adalah sebesar 0,31 dan masih berada di bawah angka/nilai yang dapat ditolerir.
6. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
Dalam menentukan peningkatan saran rumah sakit, indikator yang digunakan antara lain
dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan, diukur dengan jumlah rumah sakit dan
tempat tidur serta rasio terhadap jumlah penduduk ayang ada.
a. Pemakaian Tempat Tidur / Bed Occupancy Rate (BOR).
Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu. Indikator ini dipergunakan untuk menilai kinerja rumah sakit dengan
melihat persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate
(BOR). Angka BOR yang rendah menunjukan kurangnya pemanfaatan fasilitas
perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi (>85%) menunjukan
tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah
sakit atau penambahan tempat tidur. BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah
antara 60% sampai dengan 80%. Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan jumlah
rumah sakit sebanyak 1 unit rumah sakit dan mempunyai tingkat pemanfaatan BOR
sebesar 24,5%, dengan jumlah hari perawatan sebanyak 6.525 dan dengan jumlah
tempat tidur sebanyak 73.
b. LOS (Length of Stay) dan TOI (Turn Over Interval).
LOS (Length of Stay) adalah rata-rata lama rawatan (dalam satuan hari) sesoarng pasien.
Rata-rata LOS di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 2,2 dan
tidak ada perubahan bila dibandingkan dengan jumlah rata-rata LOS pada tahun 2012
yaitu sebesar 2,2. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan pada jumlah hari perawatan
dan pada jumlah pasien keluar (hidup + mati) dibandingkan dengan tahun 2012. TOI
(Turn Over Interval) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke
saat terisi berikutnya. Semakin besar TOI maka efesiensi penggunaan tempat tidur
semakin jelek. Angka ideal untuk TOI adalah 1 -3 hari. Rata-rata TOI di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 6,7 dari 1 Rumah Sakit yang ada dan
meningkat bila dibandingkan dengan rata-rata TOI pada tahun 2012 yaitu sebesar 3,7.
Profil Kesehatan Tahun 2013 75
Kabupaten Bangka Selatan
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
1. Persentase Rumah Tangga ber PHBS
Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah Rumah tangga yang
seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator yaitu :
1). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, 2). Bayi diberi ASI eksklusif, 3). Balita
ditimbang setiap bulan, 4). Menggunakan air bersih, 5). Mencucui tangan dengan air bersih
dan sabun, 6). Menggunakan jamban sehat, 7). Memberantas jentik dirumah sekali
seminggu, 8). Makan sayur dan buah setiap hari, 9). Melakukan aktivitas fisik setiap hari,
dan 10). Tidak merokok di dalam rumah. Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan
mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah
risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan masyarakat. Berdasarkan data hasil pengkajian PHBS tatanan
rumah tangga yang dilaporkan oleh Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2013 dari 37.491 rumah tangga yang ada, yang di pantau adalah sebanyak 1.890 rumah
tangga dan yang ber PHBS adalah sebanyak 563 rumah tangga (29,79%) dari jumlah rumah
tangga yang dipantau. Perubahan perilaku tidak dapat terjadi dalam waktu singkat , tetapi
memerlukan proses yang panjang termasuk didalamnya perlu upaya pemberdayaan
masyarakat yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan, disamping
perilaku dan pelayanan kesehatan. Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan
mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan
untuk menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan
pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi : 1). Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi
dasar, 2). Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, 3). Pengendalian dampak risiko
lingkungan, dan 4). Pengembangan wilayah sehat. Pencapaian tujuan penyehatan lingkugan
merupakan akumulasi berbagai pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran swasta
dan serta masyarakat. Pengelolaan kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling
kompleks, kegiatan tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya, berbagai lintas
sektor ikut serta berperan, seperti Bappeda, LH dan Dinas Kesehatan serta dan yang lain-
lainnya.
Profil Kesehatan Tahun 2013 76
Kabupaten Bangka Selatan
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah yang sehat adalah bangunan
rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat,
sarna air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi
rumah yang baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari
tanah. Konstruksi rumah rumah dan lingkungan yang tidak baik dan tidak memenuhi syarat
kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai macam jenis penyakit, khususnya
penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Flu Burung,
TBC, ISPA dan Lain-lain. Pada tahun 2013 dari sebanyak 30.879 rumah yang diperiksa dan
yang memenuhi syarat rumah sehat adalah sebanyak 23.76 (77,0%) lebih banyak bila
dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (72,6%). Berikut dibawah ini disajikan
cakupan persentase rumah sehat di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun 2009 – 2013.
Gambar IV.21
Cakupan Rumah Sehat
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
63.81
59.52
75.4 72.6
77
2009 2010 2011 2012 2013
% Rumah Sehat
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 77
Kabupaten Bangka Selatan
2. Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan
Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan penyehatan
lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang dibangun, melalui kebijakan Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ditanda tangani oleh Bappenas, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Pekerjaan Umum cukup
signifikan terhadap penyelenggaraan kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi
khususnya di daerah. Strategi pelaksanaan diantaranya, meliputi penerapan pendekatan
tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye kesadaran masyarakat,
upaya peningkatan penyehatan lingkungan, pengembangan kelembagaan dan penguatan
sitem monitoring serta evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan menjadi acuan
pola pendekatan kegiatan penyediaan Air Bersih dan Sanitasi.
Pada dasarnya Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bersih bagi
kebutuhan pokok minimal sehari – hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih dan
produktif (UU No. 7 Tahun 2004, pasal 10). Namun pada kenyataannya persentase
penduduk miskin masih tinggi, sehingga kemampuan untuk mendapat akses ke sarana
penyediaan air minum yang memenuhi syarat masih sangat terbatas. Gambar dibawah ini
menunjukan persentase akses air bersih keluarga menurut jenis sarana air berish yang
digunakan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013.
Gambar IV. 22
Cakupan Akses Air Bersih Menurut Jenis Sarana Air Bersih
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
0% 3%0%
52%
15%
4%
26%
Kemasan
Ledeng
SPT
SGL
Mata Air
PAH
Lainnya
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 78
Kabupaten Bangka Selatan
3. Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga meliputi jamban, tempat
sampah dan pengelolaan air limbah. Di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 jumlah
keluarga yang telah memiliki jamban sehat sebanyak 21.006 (74,34%), tempat sampah
sehat sebanyak 23.721 (100%) dan pengelolaan air limbah sebanyak 4.382 (11,53%).
Gambar IV. 23
Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
4. Persentase Tempat – Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
Tempat – tempat umum dan pengelolaan makanan adalah kegiatan bagi umum yang
dilakukan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh
masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilatas.
Pengawasan sanitasi tempat umumbertujuan untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi
syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya
penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di
sekitarnya. Resiko dari pengelolaan makanan mempunyai peluang yang besar dalam
penularan penyakit karena jumlah konsumen relatif banyak dalam waktu yang bersamaan.
Tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan meliputi hotel, restoran/rumah makan,
pasar TUPM lainnya. Cakupan pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut yaitu : Cakupan
0 20 40 60 80 100 120
2009
2010
2011
2012
2013
2009 2010 2011 2012 2013
Peng. Air Limbah Sehat 53.66 54.5 13 11.4 11.53
Tempat Sampah Sehat 68.01 72.18 0 100 100
Jamban Sehat 72.6 74.55 14.9 32 74.34
Per
sen
tase
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 79
Kabupaten Bangka Selatan
Hotel yang sehat sebesar (100%), cakupan restoran/rumah makan yang sehat sebesar
(69,12%), cakupan pasar yang sehat sebesar (66,67%) dan cakupan TPUM lainnya yang
sehat sebesar (63,16%). Tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM)
seluruhnya yang diperiksa sebanyak 308 buah dan yang memenuhi syarat kesehatan
sebanyak 228 buah dengan persentase sebesar (67,06%).
5. Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
Kondisi kesehatan lingkungan pada institusi meliputi sarana pelayanan kesehatan, sarana
pendidikan, instalasi pengolahan air minum, sarana ibadah, perkantoran dan sarana lain
dititik beratkan pada aspek hygiene sarana sanitasi yang erat kaitannya dengan kondisi fisik
bangunan institusi tersebut.
Gambar IV.24
Cakupan Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan pencapaian cakupan untuk institusi yang
dibina kesehatan lingkungannya yaitu adalah sebagai berikut : persentase cakupan sarana
pelayanan kesehatan adalah sebesar (90,9%), persentase cakupan sarana pendidikan
adalah sebesar (100%), persentasae cakupan sarana ibadah adalah sebesar (87%),
persentase cakupan perkantoran adalah sebesar (100%) dan persentase cakupan sarana
lain adalah sebesar (60,3%).
2009 2010 2011 2012 2013
Sarana Lainnya 53.57 53.57 57.3 60.3 60.3
Kantor 60.78 60.78 67.7 95.2 100
Ibadah 61.29 61.29 54 87.7 87
Pendidikan 72.65 72.66 96.2 100 100
Sarpelkes 100 100 100 100 90.9
050
100150200250300350400450500
%
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 80
Kabupaten Bangka Selatan
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/Pengelola
Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari RSU, RSJ, RSB, RS Khusus lainnya, Puskesmas
Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Pustu, Puskesling, RB, BP/Klinik, Praktek Dokter
Bersama, Praktek Dokter Perorangan dan Praktek Pengobatan Tradisional, Poskesdes,
Posyandu, Apotek, Toko Obat, GFK, Industri Obat Tradisional dan Industri Kecil Obat
Tradisional. Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012
sebanyak 272 unit, yang terbagi dalam 2 kepemilikan yaitu Kabupaten/Kota 220 (80,88%)
dan swasta sebanyak 52 (19,12%).
Sarana Pelayanan Kesehatan yaitu terdiri dari Rumah Sakit Umum 1 unit, Puskesmas
Perawatan sebanyak 6 unit, Puskesmas Non Perawatan sebanyak 3 unit, Puskesmas Keliling
sebanyak 18 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 29 unit, Balai Pengobatan/Klinik
sebanyak 1 unit, Praktik Dokter Perorangan sebanyak 38 unit, Poskesdes sebanyak 48 unit,
Posyandu sebanyak 114 unit, Apotek sebanyak 9 unit, Toko Obat sebanyak 4 unit, dan GFK
sebanyak 1 unit. Sarana kesehatan dengan persentase tertinggi adalah Posyandu yaitu
sebesar 41,91%, sedangkan menurut kepemilikannya, sarana kesehatan dengan persentase
tertinggi adalah Kabupaten/Kota sebesar 80,88%.
2. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan yang dapat di
askes masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan
untuk melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar dan dapat di akses
oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Kemampuan pelayanan laboratorium
kesehatan yang dimaksud adalah upaya pelayanan penunjang medik untuk mendukung
dalam pelayanan medik, untuk menegakkan diagnosis dokter di rumah sakit. Maksud
sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan Labkes adalah kemampuan untuk
menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai dengan standar, sedangkan
yang dimaksud dengan memiliki 4 spesialis dasar yaitu adalah sarana pelayanan kesehatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 81
Kabupaten Bangka Selatan
yang telah memiliki 4 dokter spesialis, yaitu meliputi spesialis kandungan dan kebidanan,
spesialis bedah, spesialis penyakit dalam dan spesialis anak.
Gambar V.1
Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Sarana Kesehatan dengan kemampuan LabKes yang dapat di akses masyarakat di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 100%, dengan perincian untuk
RSU sebesar 100%, RSJ sebesar 0% dikarenakan tidak adanya RSJ di Kabupaten Bangka
Selatan pada tahun 2013, RSK sebesar 0% dikarenakan tidak adanya RSK di Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2013, dan Puskesmas sebesar 100%. Rumah Sakit Umum
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 sudah memiliki 3 dokter spesialias dasar yang
terdiri dari 1 dokter spesialis penyakit dalam, 1 dokter spesialis dokter bedah dan 1 dokter
spesialis kandungan dari 4 dokter spesialis dasar yang diwajibkan/diharuskan, karena hal
ini berkaitan dengan disyaratkannya penyelenggaraan empat pelayanan kesehatan
spesialis dasar pada perizinan pendirian sebuah rumah sakit.
3. Posyandu Menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
0 20 40 60 80 100 120
RSU
RSJ
RSK
Puskesmas
%
RSU RSJ RSK Puskesmas
LabKes 100 0 0 100
Sumber : Seksi Bina Pelayanan Medik Dasar dan Rujukan Dinas Kesehatan Kab. Bangka
Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 82
Kabupaten Bangka Selatan
dasar, utamanya lima program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berenana,
Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare, dengan tujuan mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Untuk memantau perkembangan posyandu, posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata
yaitu sebagai berikut :
Posyadu Pratama : Poyandu yang kegiatan pelayananya belum rutin dan jumlah
kader masih terbatas.
Posyandu Madya : Posyandu dengan kegiatan teratur dibandingkan posyandu
pratama dan jumlah kader 5 orang.
Posyandu Purnama : Posyandu denga frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,
rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya
yaitu KIA, KB, GIZI, Imunisasi dan Penanggulangan Diare lebih dari 50%, serta sudah
ada program tambahan.
Posyandu Mandiri : Posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat
telah menjangkau 50% KK.
Dimana yang termasuk ke dalam Posyandu Aktif adalah Posyandu dengan status Stratanya
sudah Purnama dan Mandiri. Posyandu Aktif adalah Posyandu yang telah melaksanakan
kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang
bebrtugas 5 orang atau lebih, cakupan utama (KIA, KB, GIZI, Imunisasi dan Penanggulangan
Diare) lebuh dari 50% dan sudah satu atau lebih program tambahan, serta cakupan dana
sehat <50%. Gambaran perkembangan strata posyandu di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013 83
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V.2
Posyandu Menurut Strata
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah posyandu dengan status strata
madya adalah jumlah posyandu yang terbanyak dan posyandu dengan status strata
mandiri adalah jumlah posyandu yang paling sedikit. Kegiatan revitalisasi posyandu
masih perlu mendapat perhatian dari semua sektor/pihak terkait, termasuk didalamnya
adalah dengan mengoptimalkan fungsi posyandu yang sudah terbentuk di tingkat
Kabupaten, Kecamatan dan di Desa/Kelurahan.
4. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada, termasuk yang
ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) merupakan upaya
kesehatan yang berasal dari, oleh dan untuk masyarakat. UKBM dibentuk atas kemauan
masyarakat itu sendiri yang difasilitasi dan dibina oelh tenaga kesehatan. Bentuk UKBM
diantaranya adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes),
Pondok Bersalin Desa (Polindes), Puskesmas, dan Desa Siaga. Salah satu kriteria desa siaga
adalah memiliki minimal satu Poskesdes atau sarana kesehatan di Desa tersebut. Tenaga
Poskesdes minimal adalah 1 (satu) orang bidan yang dibantu 2 (dua) orang kader dan
0 20 40 60 80 100 120
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
Posyandu Aktif
Total
Pratama Madya Purnama MandiriPosyandu
AktifTotal
Jumlah Posyandu 6 63 41 4 45 114
Jumlah Posyandu
Sumber : Seksi Promkes dan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 84
Kabupaten Bangka Selatan
merupakan koordinator dari UKBM yang ada. Sampai dengan akhir Tahun 2012 jumlah
Poskesdes yang ada di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebanyak 48 unit Poskesdes.
Desa Siaga merupakan salah satu pendukung untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat, dengan desa penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Dengan konsep membangun suatu sistem di
desa yang bertanggungjawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah
bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan 2 (dua) orang kader. Sampai dengan
akhir Tahun 2013 jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebanyak 53
desa/kelurahan dengan rincian sebanyak 46 desa siaga dan sebanyak 46 desa siaga aktif.
Jumlah desa/kelurahan, desa siaga dan desa siaga aktif dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar V.3
Jumlah Desa Siaga Dan Desa Siaga Aktif
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
5. Data Dasar Pusekesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), yang pengelolaannya ada di bawah Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
53
46
46
Jlh. Desa/Kel
Desa Siaga
Desa Siaga Aktif
Sumber : Seksi Promkes dan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 85
Kabupaten Bangka Selatan
masyarakat. Puskesmas sendiri merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan di
suatu wilayah kerja (Departemen Kesehatan RI, 2004).
Puskesmas terdiri dari Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas Keliling. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2013 sebanyak 9 Puskesmas, dengan rincian 3 Puskesmas Non Perawatan dan 6
Puskesmas Perawatan, dibantu dengan 29 Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 48 Poskesdes
yang tersebar di seluruh Kabupaten Bangka Selatan. Sedangkan untuk jumlah Puskesmas
Keliling di Kabupaten Bangka Selatan sampai akhir tahun 2013 adalah sebanyak 18 buah.
Gambar V.4
Jumlah PKM, PKM Perawatan & Non Perawatan, Pustu, Poskesdes & Pusling
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
0 10 20 30 40 50 60
Puskesmas
PKM. Perawatan
PKM. Non Perawatan
Pustu
Poskesdes
Pusling
PuskesmasPKM.
PerawatanPKM. NonPerawatan
Pustu Poskesdes Pusling
Jumlah 9 4 5 29 48 18
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 86
Kabupaten Bangka Selatan
B. TENAGA KESEHATAN
Dalam pembangunan bidang kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini adalah
tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan upaya kesehatan dengan
paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan
pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun
masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan. Jenis tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga
kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, dan tenaga
keteknisan medis.
Tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 berjumlah sebanyak 596 orang,
yang terdiri dari tenaga medis (dokter, dokter gigi dan dokter spesialis), tenaga perawat
(perawat dan perawat gigi), tenaga bidang, tenaga farmasi (apoteker, sarjana farmasi, diploma
farmasi, asisten apoteker/SMF/SAA), tenaga ahli gizi (DIV/S1 gizi, DIII gizi, DI gizi), tenaga
sanitarian (sarjana sanitasi, DIII sanitasi, DI sanitasi), tenaga ahli kesehatan masyarakat (S1/S2
kesehatan masyarakat, DIII kesehatan masyarakat), tenaga keteknisan medis dan tenaga
keterapian fisik.
Jumlah tenaga kesehatan tersebut bertambah bila bila dibandingka dengan tahun 2012 dan
menurun bila dibandingkan dengan jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2011 yaitu sebanyak
610 orang. Penurunan jumlah tenaga kesehatan tersebut sangat berpengaruh terhadap
peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang mungkin semakin rendah. Kebutuhan tenaga
kesehatan belum dapat terpenuhi, khsusunya di tingkat Kabupaten dikarenakan beban
terhadap penganggaran pegawai serta belum berjalannya kegiatan mobilisasi tenaga kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan serta penempatan tugas tenaga kesehatan tersebut.
Profil Kesehatan Tahun 2013 87
Kabupaten Bangka Selatan
1. Jumlah Dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis) di
Sarana Kesehatan
Jumlah tenaga medis di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 yang bekerja di sarana
kesehatan adalah sebanyak 27 orang, yang terdiri dari dokter umum sebanyak 21 orang,
dokter gigi sebanyak 3 orang dan dokter spesialis 3 orang. Jumlah ini menurun bila
dibandingkan dengan tahun 2012 yang berjumlah 33 orang. Untuk rasio dokter umum di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 per 100.000 penduduk adalah sebesar 11,12 dan
menurun bila dibandingkan dengan rasio pada tahun 2012. Sedangakn untuk rasio dokter
gigi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 per 100.000 penduduk adalah sebesar
1,59 dan terjadi penurunan bila dibandingkan dengan rasio pada tahun 2012 yaitu sebesar
3,47. Sedangkan untuk rasio dokter spesialis di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013
per 100.000 penduduk adalah sebesar 1,59. Rasio dokter umum, dokter gigi dan dokter
spesialis di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 ini rata-rata belum memenuhi
target yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dalam pencapaian Indonesia Sehat (IS)
2010, yaitu untuk rasio dokter umum per 100.000 penduduk adalah sebesar (40), rasio
untuk dokter gigi per 100.000 penduduk adalah sebesar (11) dan rasio untuk dokter
spesialis per 100.000 penduduk adalah sebesar (6).
Tabel V. 1
Pencapaian Rasio Tenaga Medis
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
No. Indikator IS 2010 Jlh Pddk Target SDK IS 2010
Target Capaian
1 2 3 4 5
1. Rasio Dokter per 100.000 pddk 188.908 40 11,12
2. Rasio Dokter Gigi per 100.000 pddk 188.908 11 1,59
3. Rasio Dokter Spesialis per 100.000 pddk 188.908 6 1,59
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 88
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V.5
Jumlah Dokter Umum, Dokter Gigi dan Dokter Spesialis
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
2. Jumlah Dan Rasio Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan
a. Perawat.
Tenaga perawat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 266
orang, terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan jumlah tenaga perawat pada
tahun 2012 yaitu sebanyak 256 orang. Rasio untuk tenaga perawat pada tahun 2013 per
100.000 penduduk adalah sebesar (140,81) dan menurun bila dibandingkan dengan
rasio pada tahun 2012 yaitu sebesar (148,38).
2009 2010 2011 2012 2013
20
24
27 27
21
3 4 5 6
3
0 0 0 0
3
dr. Umum dr. Gigi dr. Spesiaslis
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 89
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V.6
Jumlah Tenaga Perawat
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
b. Perawat Gigi.
Jumlah tenaga perawat gigi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah
sebanyak 26 orang dan hampir tidak terjadi perubahan bila dibandingkan dengan tahun
2012 yaitu sebanyak 25 orang, sehingga rasio untuk tenaga perawat gigi per 100.000
penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (13,76).
2009 2010 2011 2012 2013
Jlh. Perawat 211 271 259 256 266
0
50
100
150
200
250
300
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 90
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V. 7
Jumlah Tenaga Perawat Gigi
Di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2009 – 2013
c. Tenaga Bidan.
Jumlah tenaga bidan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 91
orang dan tidak terjadi penurunan dibandingkan dengan jumlah pada tahun 2012 yaitu
sebanyak 112 orang, sehingga rasio untuk tenaga bidan per 100.000 penduduk di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (48,17).
Gambar V.8
Jumlah Tenaga Bidan Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
17
26
25
25
26
2009
2010
2011
2012
2013
Jlh. Prwt Gigi
2009 2010 2011 2012 2013
Jlh. Bidan 69 96 112 112 91
0
20
40
60
80
100
120
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 91
Kabupaten Bangka Selatan
Tabel V.2
Pencapaian Rasio Tenaga Perawat dan Bidan
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
No. Indikator IS 2010 Jlh Pddk Target SDK IS 2010
Target Capaian
1 2 3 4 5
1. Rasio Perawat per 100.000 pddk 188.908 117,5 140,81
2. Rasio Bidan per 100.000 pddk 188.908 100 48,17
3. Jumlah Dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan
Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker, S1 Farmasi, D-III Farmasi dan Asisten Apoteker.
Jumlah tenaga kefarmasian di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah
sebanyak 35 orang, yang terdiri dari Apoteker sebanyak 9 orang, S1 Farmasi 0, D-III Farmasi
sebanyak 19 orang dan Lulusan AMF/SAA sebanyak 7 orang, sehingga rasio untuk Apoteker
di Kabupaten Bangka Selatan per 100.000 penduduk pada tahun 2013 adalah sebesar
(4,76) dan angka ini masih berada dibawah dari target Indikator Indonesia Sehat 2010 yaitu
sebesar (10) per 100.000 penduduk.
Gambar V.9
Jumlah Tenaga Kefarmasian
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
2009 2010 2011 2012 2013
3
68 8 9
0 0 0 0 0
11
18
2320 19
5 5 6 7 7
Apoteker S1 Farmasi DIII Farmasi SMF/SAA
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 92
Kabupaten Bangka Selatan
4. Jumlah Dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan
Tenaga gizi terdiri dari D-IV/S-1 Gizi, D-III Gizi dan D-1 Gizi. Jumlah tenaga gizi di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebanyak 17 orang, yang terdiri dari D-IV/S-1 Gizi
sebanyak 2 orang, D-III Gizi sebanyak 15 orang dan D-I Gizi sebanyak 0. Rasio tenaga gizi
per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar
(9,00) dan masih berada di bawah dari rasio yang ada pada Indikator IS 2010 yaitu sebesar
(22) per 100.000 penduduk.
Gambar V.10
Jumlah Tenaga Gizi
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
5. Jumlah Dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan
a. Kesehatan Masyarakat.
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013
adalah sebanyak 71 orang, yang terdiri dari Sarjana Kesehatan Masyarakat (S-2 Kesmas)
sebanyak 0 orang, Sarjana Kesehatan Masyarakat (S-1 Kesmas) sebanyak 53 orang dan
D-III Kesehatan Masyarakat sebanyak 18 orang. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan
dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 35 orang, sehingga berdampak pada rasio ahli
kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk pada tahun 2013 yaitu sebesar (37,58)
dan masih berada di bawah tagert nasional dalam Indikator IS 2010 yaitu sebesar (40)
per 100.000 penduduk.
15 16 17 18 19 20
2009
2010
2011
2012
2013
2009 2010 2011 2012 2013
Jlh. Gizi 17 20 20 18 17
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 93
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V.11
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
b. Tenaga Sanitarian.
Jumlah tenaga sanitarian di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebanyak 22
orang yang terdiri dari D-III Sanitarian berjumlah sebanyak 20 orang, D-IV Sanitarian 1
orang dan SPPH berjumlah sebanyak 1 orang. Rasio tenaga sanitarian per 100.000
penduduk pada tahun 2013 adalah sebesar (11,65) dan masih berada di bawah dari
target nasional pada Indikator IS 2010 yaitu sebesar (40) per 100.000 penduduk.
Gambar V.12
Jumlah Tenaga Sanitarian
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
0 10 20 30 40 50 60 70 80
2009
2010
2011
2012
2013
2009 2010 2011 2012 2013
Jlh. Kesmas 29 41 48 44 71
2009 2010 2011 2012 2013
Jlh. Sanitarian 14 15 23 23 22
0
5
10
15
20
25
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 94
Kabupaten Bangka Selatan
6. Jumlah & Rasio Tenaga Keteknisan Medis & Keterapian Fisik di Sarana Kesehatan
a. Tenaga Keteknisan Medis.
Jumlah keteknisan medis di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah
sebanyak 37 orang, yang terdiri dari Radiografer sebanyak 6 orang, Tekhnisi Gigi
sebanyak 1 orang, Analis Kesehatan sebanyak 22 orang, Refraksionis Optisien sebanyak
1 orang, dan Rekam Medis sebanyak 6 orang. Rasio tenaga keteknisan medis per
100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (15,59).
Gambar V.13
Jumlah Tenaga Keteknisan Medis
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
0
5
10
15
20
25
6
0 01
22
10
6
0 0
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 95
Kabupaten Bangka Selatan
b. Tenaga Keterapian Fisik.
Jumlah tenaga keterapian fisik yang ada di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013
adalah sebanyak 4 orang (fisioterapi). Rasio untuk tenaga keterapian fisik per 100.000
penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (2,12).
Gambar V. 14
Jumlah Tenaga Keterapian Fisik
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Berdasarkan penjabaran Sumber Daya Manuasi Kesehatn diatas, jumlah tenaga
kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan masih belum tercukupi dan masih
membutuhkan banyak tenaga kesehatan dengan pendistribusian yang merata sesuai
dengan kebutuhan dengan mengacu pada rasio jumlah penduduk. Mobilitas tenaga
atau distribusi tenaga kesehatan yang tersebar di wilayah pelayanan kesehatan
diupayakan dengan peningkatan sarana-sarana kesehatan yang ada, seperti
peningkatan akreditasi rumah sakit, peningkatan puskesmas menjadi puskesmas
mampu poned dan menjadi puskesmas rawat inap dan peningkatan insentif oleh
Kementerian Kesehatan bagi tenaga medis yang melaksankan masa bakti di daerah
terpencil maupun santan terpencil.
Fisioterapi T. Okupasi T. Wicara Akupunturis
4
0 0 0
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 96
Kabupaten Bangka Selatan
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan kesehatan
bersumber dari pemerintah dan pembiayaan bersumber dari masyarakat. Pembiayaan
kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan
dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil
guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan agar
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembiayaan pembangunan program kesehatan di Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten
Bangka Selatan pada tahun 2013 yang bersumber dari alokasi dana APBD Kabupaten
adalah sebesar Rp. 39.463.079.521,- meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu
sebesar Rp. 29.938.316.455,-. Hal ini merupaka respon pemerintah yang positif terhadap
pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten untuk meningkatkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Tabel V.3
Persentase Anggaran Belanja Langsung Dinas Kesehatan Terhadap
APBD Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Tahun APBD Kabupaten Anggaran BL Dinas
Kesehatan % Anggaran
1 2 3 4
2009 Rp. 393.265.847.202,- Rp. 17.236.102.576,- 4,38
2010 Rp. 434.611.464.473,- Rp. 13.129.824.331,- 3,02
2011 Rp. 533.481.380.600,- Rp. 12.361.151.571,- 2,31
2012 Rp. 592.634.258.483,- Rp. 24.064.476.455,- 4,06
2013 Rp. 652.084.134.465,- Rp. 15.579.652.121,- 2,39
Alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2013 adalah sebesar Rp. 255.674.59 per-kapita, jumlah ini mengalami peningkatan
bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 207.714.84 per-kapita. Indikator
Profil Kesehatan Tahun 2013 97
Kabupaten Bangka Selatan
Indonesia Sehat 2010 menargetkan alokasi anggaran kesehatan pemerintah untuk setiap
penduduk di suatu Kabupaten/Kota adalah sebesar Rp. 100.000,00 per-kapita.
Gambar V.15
Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah Per-Kapita (Ribuan Rupiah)
Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Masalah kesehatan merupakan hal yang perlu membutuhkan dukungan berbagai pihak
untuk mengatasinya, termasuk alokasi anggaran. Selama ini terlihat bahwa sektor
kesehatan belum mendapatkan dana cukup dari pemerintah pusat dan daerah. Hal ini
sesuai dengan Undang-Undang RI No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Bab XV
Pembiayaan Kesehatan pasal 171 ayat 1 yang menyebutkan bahwa Besar Aanggaran
Kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal sebesar 5% dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) diluar gaji serta ayat 2 yang menyebutkan bahwa besar Anggaran
Kesehatan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dialokasikan minimal 10% dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diluar gaji.
2009 2010 2011 2012 2013
Anggaran/Kapita 390,198 148,955 120,943 207,714 255,674
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
450,000
Rib
uan
Ru
pia
h
Sumber : DPPKAD Kab. Bangka Selatan
Subbag Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013 98
Kabupaten Bangka Selatan
BAB VI
KESIMPULAN
Seiring dengan pembentukan dan pemekaran sebagai Kabupaten yang baru, Pemerintah Kabupaten
Bangka Selatan telah berupaya melakukan pembangunan dan pembenahan di berbagai bidang,
khususnya di bidang kesehatan dalam rangka menjamin terlayaninya hak-hak dasar kesehatan pada
masyarakat secara adil, merata dan berkelanjutan yang pada akhirnya bisa mensejajarkan
Kabupaten Bangka Selatan dengan Kabupaten-Kabupaten lain di Indonesia yang lebih mapan dalam
pembangunan bidang kesehatan.
A. DERAJAT KESEHATAN
1. Mortalitas/Angka Kematian
a. Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah
sebesar 7,77/1.000 kelahiran hidup dan sudah mencapai dari target Millenium
Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu sebesar (23/1.000 kelahiran hidup).
b. Angka kematian balita (AKABA) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah
sebesar 8,84/1.000 kelahiran hidup dan sudah mencapai dari target Millenium
Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu sebesar (32/1.000 kelahiran hidup).
c. Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah
sebesar 107,12/100.000 kelahiran hidup dan masih belum mencapai target Millenium
Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu sebesar (102/100.000 kelahiran hidup).
2. Morbiditas/Angka Kesakitan
a. Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan ditemukan sebanyak 5 kasus penderita
AFP dan 5,57 AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun dari 3 kasus yang ditemukan.
Angka ini sudah melampaui dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu
sebesar ≥2/100.000 penduduk.
b. Prevalensi Tuberkulosis tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan per 100.000
penduduk yaitu sebesar 75.
c. Case Detection Rate (CDR) atau angka penemuan kasus penderita TB Paru BTA (+) di
Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (42,42%), menurun bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2012 yaitu sebesar (52,53%).
Profil Kesehatan Tahun 2013 99
Kabupaten Bangka Selatan
d. Angka kesembuhan (Cure Rate) TB Paru di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2013 adalah sebesar 86,21% dan sudah melebihi target nasional yaitu 85%, namun
menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 87,88%.
e. Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita tahun 2013
sebesar 61,16% dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 1.195 kasus,
mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar (15,33%).
f. Cakupan penemuan dan penanganan diare di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun
2013 adalah sebesar (105,10%), mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
tahun 2012 yaitu sebesar (37,09%).
g. Angka kesakitan / Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
adalah sebesar 26,5 per 100.000 penduduk, menurun bila dibandingkan dengan
dengan tahun 2012 yaitu sebesar (75,93 per 100.000 penduduk) dan sudah mencapai
dari target nasional yaitu sebesar (51/100.000 penduduk).
h. Angka kematian /Case Fatality Rate (CFR) DBD di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2012 adalah sebesar 13,7%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah CFR tahun
2011 yaitu sebesar 3,70%.
i. Jumlah kasus malaria denga pemeriksaan sediaan darah di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013 adalah sebanyak 128 kasus, menurun bila bila dibandingkan dengan
jumlah kasus pada tahun 2012 yaitu sebanyak 359 kasus. Angka kesakitan malaria
(API) Per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah
sebesar 0,7 per 100.000 penduduk, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012
yaitu sebesar 2,1 per 100.000 penduduk.
j. Angka kematian malaria / Case Fatality Rate (CFR) di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013 adalah sebesar 0,0%
3. Status Gizi
a. Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah
sebanyak 127 BBLR, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 112
BBLR.
b. Balita gizi buruk di Kabupaten Bangka Selatan berdasarkan Pemantauan Status Gizi
(PSG) berdasarkan jumlah kasus dengan (BB/TB) tahun 2013 adalah sebanyak 10
kasus.
c. Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013 sebesar 100%.
Profil Kesehatan Tahun 2013 100
Kabupaten Bangka Selatan
B. UPAYA KESEHATAN
1. Pelayanan Kesehatan
a. Cakupan Kunjungan ibu hamil (K1) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah
sebesar (97,9%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar
(99,5%).
b. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah
sebesar (92,18%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar
(94,3%) dan belum memenuhi dari target SPM 2015 yaitu sebesar (95%).
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan
atahun 2013 adalah sebesar (91,43%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012
yaitu sebesar (93,6%) dan sudah mencapai dari target SPM 2015 yaitu (90%).
d. Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah
sebesar (91,03) dan sudah melampaui dari target SPM 2015 (90%).
e. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2013 adalah sebesar
(68,35%), dan tidak ada peningkatan atau penurunan bila dibandingkan dengan tahun
2012 yaitu sebesar (68,38%) serta belum memenuhi dari target SPM 2015 (80%).
g. Cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN Lengkap) di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013 adalah sebesar (95,84%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu
sebesar (96,5%).
h. Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar
(97,54), meningkat daripada cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar (95,39%).
i. Cakupan neonatsu komplikasi yang ditangani di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012
adalah sebesar (73,54%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 (39,96%).
j. Cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah
sebesar (72,89%), meningkan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar
(50,74%).
k. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan/guru
UKS/kader kesehatan sekolah tahun 2013 adalah sebesar (100%).
l. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6-24 bulan
kelurga miskin di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (100%).
m. Cakupan peserta aktif KB di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar
(80,92%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar (58,12%).
Profil Kesehatan Tahun 2013 101
Kabupaten Bangka Selatan
n. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013 sebesar (67,92%) dan menurun bila dibandingkan dengan tahun
2012 yaitu sebesar (83,02%).
o. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <
24 jam di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (100%).
2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013 adalah sebesar (100%).
b. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013 adalah sebesar (100%).
c. Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013 adalah sebesar (16,7%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012
yaitu sebesar (31,7%).
d. Cakupan kunjungan rawat inap di sarana kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013 adalah sebesar (2,6%).
3. Perilaku Hidup Masyarakat
a. Persentase cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (29,79%).
4. Keadaan Lingkungan
a. Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013 sebesar (77,0%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar
(72,6%).
b. Cakupan keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih pada tahun 2013 adalah
sebesar (76,4%).
c. Cakupan kelurga yang memilki jamban yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten
Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (74,34%), meningkat bila dibandingkan
dengan tahun 2012 sebesar (32,0%).
d. Cakupan institusi yang dibina di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebesar
(80,1%), mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar
(79,6%).
Profil Kesehatan Tahun 2013 102
Kabupaten Bangka Selatan
e. Cakupan pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan tahun
2013 adalah sebesar (67,06%) dan menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012
sebesar (77,12%).
C. SUMBER DAYA KESEHATAN
1. Sarana Kesehatan
a. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebanyak 9 Puskesmas
b. Jumlah Poskesdes di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebanyak 48 unit.
c. Jumlah pustu di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebanyak 29 unit.
2. Tenaga Kesehatan
a. Rasio tenaga dokter umum per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013 adalah sebesar 11,12.
b. Rasio tenaga dokter gigi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013 adalah sebesar 1,59.
c. Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013 adalah sebesar 18,53.
d. Rasio tenaga gizi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
adalah sebesar 9,00.
e. Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun
2013 adalah sebesar 154,57.
f. Rasio tenaga bidan per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
adalah sebesar 48,17.
g. Rasio tenaga kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2013 adalah sebesar 37,58 dan masih belum memenuhi target dari
Indikataor IS 2010 yaitu sebesar 40 per 100.000 penduduk.
h. Rasio tenaga sanitasi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
adalah sebesar 11,65 dan belum memenuhi target dari Indikator IS 2010 yaitu sebesar
40 per 100.000 penduduk.
i. Rasio tenaga keteknisan medis per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013 adalah sebesar 19,59.
Profil Kesehatan Tahun 2013 103
Kabupaten Bangka Selatan
3. Pembiayaan Kesehatan
Anggaran belanja (Belanja Langsung) yang dialokasikan untuk pembiayaan bidang
kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar Rp. 15.579.652.121,-
dari total APBD Kabupaten yang sebesar Rp. 652.084.134.465,- dengan persentase APBD
kesehatan terhadap APBD Kabupaten adalah sebesar (6,05%). Sedangkan anggaran
kesehatan per kapita di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.
255.674,-. Tentunya segala upaya dan langkah yang telah dijalankan dan laksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan khususnya melalui Dinas Kesehatan juga perlu
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait atau lintas sektor sehingga
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya dapat berjalan
dengan baik, tepat sasaran dan optimal.
Demikianlah penyajian Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan gambaran
hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebagai wujud
nyata kinerja seluruh jajaran kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan dalam upaya
mewujudkan Bangka Selatan Sehat yang Mandiri Tahun 2015. Walaupun masih jauh dari
yang diharapkan semoga narasi dan lampiran ini dapat memenuhi kebutuhan akan data
dan informasi kesehatan untuk melihat seberapa jauh perubahan yang telah dicapai dari
tahun ke tahun terhadap pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh di
Kabupaten Bangka Selatan dan semoga buku Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2012 ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak membutuhkan. Kritik dan
saram sangat kami harapkan demi perbaikan dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan
pada tahun-tahun yang akan datang.
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
KABUPATEN / KOTA : BANGKA SELATAN
WAKTU : TAHUN 2013
Pembilang Penyebuut
1 2 3 4 5 6 7
I PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 3,831 4,156 92.18 95 2015
2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 568 831 68.35 80 2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 3,627 3,967 91.43 90 2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 3,611 3,967 91.03 90 2015
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 417 567 73.54 80 2010
6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 3,685 3,778 97.54 90 2010
7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 36 53 67.92 100 2,010
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita 11,490 15,764 72.89 90 2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin 10 10 100.00 100 2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 10 10 100 100 2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 4,421 4,421 100 100 2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB 25,988 32,115 80.92 70 2,010
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun 5 55,573 9.00 ≥2/100.000
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita 1,195 1,954 61.16 100 2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 128 302 42.38 100 2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani 50 50 100.00 100 2010
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 4,249 4,043 105.10 100 2010
14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 586 20,894 2.80 100 2010
II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 334 20,894 1.60 100 2015
16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 1 1 100 100 2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB
17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 1 1 100 100 2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 46 46 100 80 2015
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Target (%) Ket
Data Pengelola Program Dinkes
NO INDIKATOR SPM Angka Absolut Angka (%)
PEMBILANG PENYEBUT
TARGET 1 C :
Persentase balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi 110 19,542 0.56 14.3
Persentase balita gizi buruk 10 19,542 0.05 3.1
Persentase balita gizi kurang 110 19,542 0.56 11.2
Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat
konsumsi minimum :
- < 1400 kkal/kapita/hari #DIV/0! 9.2
- < 2000 kkal/kapita/hari #DIV/0! 53.5
TARGET 4A :
Angka Kematian Balita 33 3,734 8.84 44
Angka Kematian Bayi 29 3,734 7.77 37
Angka Kematian Neonatal 21 3,734 0.56
Persentase anak usia 1 tahun yang di imunisasi campak total 3,396 3,778 89.89 80
TARGET 5A :
Angka Kematian Ibu 4 3,734 107.12 37
Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih 3,627 3,967 91.43 96
TARGET 5B :
Angka pemakaian kontrasepsi/Contraceptive Prevalence (CPR) 25,988 32,115 80.92 66
pada perempuan menikah usia 15-49 tahun
Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15 - 19 tahun) cakupan 260 16,606 1.57 72
pelayanan antenatal (K4)
Unmeet Need (kebutuhan keluarga berencana/KB) yang tidak terpenuhi - - #VALUE! 10
TARGET 6B :
Prevalensi HIV pada penduduk usia 15 - 24 tahun 9 36,491 0.02 0.5
Penggunaan kondom pada hubungan seks terakhir - - #VALUE! 35%
Proporsi penduduk usia 15 - 24 tahun yang memiliki pengetahuan - 36,491 #VALUE! 75%
Komprehensif tentang HIV dan AIDS
Proporsi penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada - - #VALUE! 60%
obat antiretroviral
CAPAIAN MDG's KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
KAB. BANGKA SELATANINDIKATOR TARGET KETANGKA (%)
TARGET 6C :
Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/100.000 pddk/tahun) 128 188,908 67.76 180
Tingkat prevalensi tuberkulosis (per 100.000 pddk) 142 188,908 75.17 231
Tingkat kematian karena tuberkulosis (per 100.000 pddk) 10 188,908 5.29 27
Tingkat jumlah kasus tuberkulosis yang terdeteksi dalam program 128 302 42.38 65
DOTS (CDR)
Proporsi kasus tuberkulosis yang berhasil diobati dalam program 125 145 86
DOTS (succes rate)
Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 pddk 128 188,908 0.68 4
Angka kesakitan DBD PER 100.000 pddk 50 188,908 26.47 55
Angka kematian DBD (%) 3 50 6.00 1
TARGET 7C :
Jumlah SR rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum 31,532 38,004 82.97 40%
layak (unit)
Perkotaan 10,788 12,360 87.28 40%
Perdesaan 20,744 25,644 80.89 43%
Penambahan akses sanitasi dasar yang layak penduduk miskin perkotaan - - #VALUE! 67%
(jiwa)
Perkotaan - - #VALUE! 85.50%
Perdesaan - - #VALUE! 50%
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Keterangan :- : Data Tidak Tersedia
86.21
TARGET
PEMBILANG PENYEBUT 2012
1 2 3 4 5.00 6 7
1 Umur harapan hidup ( target kesehatan ) - - #VALUE! 70.13
2 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 29 3,734 7.77 35
3 Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 4 3,734 107.12 35
4 Persentase persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan 3,627 3,967 91.43 96.5
5 Persentase pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB 25,988 32,115 80.92 67
6 Paersentase balita yang ditimbang berat badan 14,946 19,542 76.48 55
7 Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan 10 10 100.00 100
8 Angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk 128 188,908 0.68 < 3
9 Prevalensi HIV (persentase kasus terhadap penduduk beresiko) 9 122 7.38 < 10
10 Prevalensi HIV (persentase penduduk usia 15-49 tahun yang terinfeksi 9 110,371 0.01 < 0,5
HIV dibagi penduduk usia 15 - 49 tahun)
11 Angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) per 100.000 pddk 50 188,908 26.47 < 53
12 Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang ditemukan 128 302 42.38 64
13 Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang disembuhkan 125 145 86.21 89
14 Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan tentang kawasan tanpa rokok (KTR) - - #VALUE! 50
15 Persentase Kabupaten/Kota yang melakukan pembinaan pencegahan 1 1 100.00 70
dan penanggulangan penyakit tidak menular (SE, deteksi dini, dan tatalaksana)
16 Rasio dokter umum per 100.000 pddk 21 188,908 11.12 26.7
17 Rasio dokter spesialis per 100.000 pdkk 3 188,908 1.59 6.1
18 Rasio perawat per 100.000 pddk 267 188,908 141.34 245.8
19 Rasio bidan per 1.00.000 pddk 91 188,908 48.17 70.7
20 Persentase rumah sehat yang memenuhi syarat kesehatan 23,765 30,879 76.96 75
21 Persentase penduduk yang mengakses air minum berkualitas 31,532 38,004 82.97 60
22 Persentase penduduk yang menggunakan sanitasi jamban 21,006 28,255 74.34 73
23 Angka "acute flacid parallysis" (AFP) pada anak usia < 15 tahun per 100.000 pddk 5 55,573 9.00 2
24 Persentase Kabupaten/Kota yang mencapai Universal Child Imunization 36 53 67.92 90
(UCI) / Desa dan kelurahan per tahun
25 Persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan tidak - - #VALUE! 5
kurang dari 5 % penduduk miskin dari masing-masing kabupaten (4 Kab)
26 Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan 10 10 100.00 70
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Keterangan :
- : Data Tidak Tersedia
KETKAB. BANGKA SELATAN
NO INDIKATOR
REALISASI / CAPAIAN INDIKATOR KESEHATAN RPJMD 2012 - 2017
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
REALISASI
NO JENIS PENYAKITKABUPATEN
BANGKA SELATAN
1 INFEKSI AKUT LAIN PADA SALURAN PERNAFASAN BAGIAN ATAS 5,489
2 PENYAKIT LAINNYA 3,831
3 PENYAKIT TEKANAN DARAH TINGGI 2,369
4 PENYAKIT PADA SISTEM OTOT DAN JARINGAN PENGIKAT (PENYAKIT TULANG, RADANG SENDI TERMASUK REUMATIK) 2,277
5 PENYAKIT KULIT ALERGI 1,648
6 MALARIA TANPA PEMERIKSAAN LABORATORIUM (MALARIA KLINIS) 1,615
7 DIARE 1,514
8 ANEMIA 1,408
9 PENYAKIT KKULIT INFEKSI 1,265
10 PENYAKIT LAIN PADA SALURAN PERNAFASAN BAGIAN ATAS 1,166
DATA JENIS PENYAKIT TERBANYAK KABUPATEN BANGKA SELATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2013
Sumber : Bidang Pelayanan Medik dan Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 3,607 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 53 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 97,861 91,047 188,908 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 5.0 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
52.4 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 48.9 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 107.5 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0.0 0.0 0.0 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi
SMP+ 27.1 24.1 25.6 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1,858 1,876 3,734 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 5.9 5.3 5.6 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 18 11 29 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 9.7 5.9 7.8 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 20 13 33 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 10.8 6.9 8.8 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 4 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 107.1 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 9.00 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 84 51 67.76 per 100.000 penduduk Tabel 10
20 Angka Prevalensi TB Paru 92 57 75.17 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 8 2 5.29 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 52.90 31.35 42.42 % Tabel 11
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
TAHUN 2013
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
23 Success Rate TB Paru 0.00 0.00 86.21 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 70.95233 50.774255 61.15034285 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 4 5 9 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 1 1 2 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 6 3 9 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 108.20 101.78 105.10 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 0 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0 0 5 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 0 3 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 #DIV/0! 0.00 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 20.00 #DIV/0! 20.00 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0.51 0.00 0.26 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 75.00 42.86 85.71 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 0 1 1 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak #DIV/0! % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 6 13 19 Kasus Tabel 22
50 Incidence Rate DBD 24.52 28.56 26.47 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 4.17 7.69 6.00 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.76 0.37 0.68 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 6 12 9 per 100.000 penduduk Tabel 25
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.12 3.68 3.40 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 92.78 91.72 92.27 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang 4.75 4.91 4.83 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 1.10 0.73 0.92 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92.18 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 91.43 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 91.03 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 79.04 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 92.18 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 68.33 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 70.86 76.51 73.58 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 88.92 115.09 101.54 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 82.27 85.61 83.89 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 91.43 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 10.47 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 80.92 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 92.54 101.37 96.80 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 0.91 100.66 95.84 % Tabel 36
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 93.46 101.92 97.54 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 67.92 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 89.89 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 9.68 % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 59.33 57.40 58.40 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin 100.00 100.00 100.00 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 70.27 75.65 72.89 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 75.62 77.39 76.48 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 85 84 84 % Tabel 44
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1 1 1 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
100.00 100.00 100.00 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 37.32 32.08 34.82 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 49.44 37.64 41.94 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100.00 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.00 0.01 0.01 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100.00 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 100.00 100.00 100.00 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 100.00 100.00 100.00 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas 100.00 100.00 100.00 % Tabel 56
99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
2.51 2.84 2.68 %
Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
0.86 1.90 1.38 %
Tabel 56
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
0.10 0.15 0.12 %
Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3
0.17 0.26 0.22 %
Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 16.01 17.48 16.72 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 2.37 2.82 2.58 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 2.61 2.28 2.43 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 0.60 0.12 0.33 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 24.49 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 2.17 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 6.69 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS #REF! % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 76.96 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 73.58 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 82.97 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 74.34 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 100.00 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 11.53 % Tabel 66
117 TUPM Sehat 67.06 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 80.08 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 1.00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus - Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 6.00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 3.00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 9.00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100.00 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar - % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 114.00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 39.47 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 0.58 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 46.00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 100.00 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 48.00 Poskesdes Tabel 73
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis 2.00 1.00 3.00 Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis 1.06 0.53 1.59 per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 15.00 6.00 21.00 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 7.94 3.18 11.12 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 2.00 3.00 3.00 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan - 91.00 91.00 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 48.17 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 113.00 289.00 292.00 Orang Tabel 75
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 8.00 35.00 35.00 Orang Tabel 76
141 Jumlah Tenaga Gizi 6.00 17.00 17.00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Kesmas 27.00 52.00 52.00 Orang Tabel 77
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 8.00 21.00 13.00 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 6.00 30.00 37.00 Orang Tabel 78
145 Jumlah Fisioterapis - 4.00 4.00 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
146 Total Anggaran Kesehatan 48,298,975,132.00 Rp Tabel 79
147 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 6.05 % Tabel 79
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 255,674.59 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 TOBOALI 1,460.34 8 3 11 71,143 14,820 4.80 48.72
2 AIR GEGAS 853.64 10 0 10 41,399 7,913 5.23 48.50
3 PAYUNG 372.95 9 0 9 20,230 4,128 4.90 54.24
4 SIMPANG RIMBA 362.30 7 0 7 23,312 4,504 5.18 64.34
5 KEPULAUAN PONGOK 89.67 2 0 2 5,091 908 5.61 56.77
6 LEPAR PONGOK 172.31 4 0 4 7,771 1,164 6.68 45.10
7 TUKAK SADAI 126.00 5 0 5 10,986 2,168 5.07 87.19
8 PULAU BESAR 169.87 5 0 5 8,976 1,886 4.76 52.84
3,607.08 50 3 53 188,908 37,491 5.04 52
Sumber :
- Badan Pusat Statistik RI dan Kab. Bangka Selatan
- Pusdatin Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
JUMLAH KABUPATEN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 TOBOALI 71,143 3,796 6,929 19,599 5,368 1,163 36,855 3,590 6,613 18,205 4,622 1,258 34,288 48.85 107.49
2 AIR GEGAS 41,399 2,209 4,032 11,405 3,122 678 21,446 2,089 3,850 10,593 2,690 731 19,953 48.86 107.48
3 PAYUNG 20,230 1,079 1,970 5,574 1,526 331 10,480 1,021 1,880 5,176 1,314 359 9,750 48.86 107.49
4 SIMPANG RIMBA 23,312 1,244 2,270 6,422 1,759 381 12,076 1,176 2,167 5,966 1,514 413 11,236 48.85 107.48
5 KEPULAUAN PONGOK 5,091 273 496 1,402 384 82 2,637 258 473 1,303 331 89 2,454 48.86 107.46
6 LEPAR PONGOK 7,771 415 757 2,141 586 127 4,026 393 722 1,988 505 137 3,745 48.87 107.50
7 TUKAK SADAI 10,986 586 1,070 3,026 829 180 5,691 554 1,021 2,811 714 195 5,295 48.86 107.48
8 PULAU BESAR 8,976 479 874 2,477 677 143 4,650 453 834 2,297 583 159 4,326 48.76 107.49
188,908 10,081 18,398 52,046 14,251 3,085 97,861 9,534 17,560 48,339 12,273 3,341 91,047 48.85 107.48
Sumber :
- Badan Pusat Statistik RI dan Kab. Bangka Selatan
- Pusdatin Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
TAHUN 2013
JUMLAH KABUPATEN
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
RASIO JENIS
KELAMINNO KECAMATAN
JUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 10,081 9,534 19,615
2 5 - 9 9,787 9,316 19,103
3 10 - 14 8,611 8,244 16,855
4 15 - 19 8,591 8,015 16,606
5 20 - 24 10,208 9,677 19,885
6 25 - 29 10,512 9,925 20,437
7 30 - 34 8,875 8,059 16,934
8 35 - 39 7,572 6,995 14,567
9 40 - 44 6,288 5,668 11,956
10 45 - 49 5,327 4,659 9,986
11 50 - 54 4,278 3,424 7,702
12 55 - 59 2,573 2,395 4,968
13 60 - 64 2,073 1,795 3,868
14 65 - 69 1,261 1,214 2,475
15 70 - 74 976 1,068 2,044
16 75+ 848 1,059 1,907
Sumber :
- Badan Pusat Statistik RI dan Kab. Bangka Selatan
- Pusdatin Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
BANGKA SELATAN
188,908JUMLAH KABUPATEN 97,861 91,047
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
TAHUN 2013
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAHMELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF% JUMLAH
MELEK
HURUF%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 TOBOALI
2 AIR GEGAS
3 PAYUNG
4 SIMPANG RIMBA
5 KEPULAUAN PONGOK
6 LEPAR PONGOK
7 TUKAK SADAI
8 PULAU BESAR
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH KABUPATEN
Data tidak tersedia
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TAHUN 2013
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/ MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVERS
ITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MISMP/
MTs
SMA/
SMK/ MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/
MA
AK/
DIPLO
MA
UNIVER
SITASJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TOBOALI 1,655 4,716 11,912 4,655 5,676 475 701 29,790 1,692 4,615 12,141 4,199 4,247 649 513 28,056 3,347 9,331 24,053 8,854 9,923 1,124 1,214 57,846
2 AIR GEGAS 1,652 3,247 9,370 1,625 1,227 97 131 17,349 1,672 3,134 8,481 1,423 928 114 97 15,849 3,324 6,381 17,851 3,048 2,155 211 228 33,198
3 PAYUNG 814 1,653 4,249 816 811 91 108 8,542 833 1,598 4,109 676 607 97 82 8,002 1,647 3,251 8,358 1,492 1,418 188 190 16,544
4 SIMPANG RIMBA 623 1,585 5,519 946 609 64 65 9,411 627 1,530 5,184 801 501 61 69 8,773 1,250 3,115 10,703 1,747 1,110 125 134 18,184
5 KEPULAUAN PONGOK 69 329 1,230 245 179 14 21 2,087 78 297 1,194 216 142 17 17 1,961 147 626 2,424 461 321 31 38 4,048
6 LEPAR PONGOK 192 497 1,805 369 264 26 32 3,185 200 472 1,763 309 171 26 21 2,962 392 969 3,568 678 435 52 53 6,147
7 TUKAK SADAI 244 951 2,252 557 417 30 27 4,478 273 979 2,093 424 333 42 25 4,169 517 1,930 4,345 981 750 72 52 8,647
8 PULAU BESAR 210 783 1,985 641 382 13 39 4,053 223 655 1,808 510 252 22 38 3,508 433 1,438 3,793 1,151 634 35 77 7,561
5,459 13,761 38,322 9,854 9,565 810 1,124 78,895 5,598 13,280 36,773 8,558 7,181 1,028 862 73,280 11,057 27,041 75,095 18,412 16,746 1,838 1,986 152,175
Sumber :
- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bangka Selatan
NO KECAMATAN
TAHUN 2013
JUMLAH KABUPATEN
TABEL 6
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 543 0 543 628 1 629 1,171 1 1,172
RIAS 129 1 130 105 1 106 234 2 236
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 389 2 391 427 3 430 816 5 821
3 PAYUNG PAYUNG 204 3 207 204 3 207 408 6 414
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 268 2 270 201 1 202 469 3 472
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 55 1 56 37 0 37 92 1 93
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 74 1 75 74 0 74 148 1 149
7 TUKAK SADAI TIRAM 106 0 106 111 1 112 217 1 218
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 90 1 91 89 0 89 179 1 180
1,858 11 1,869 1,876 10 1,886 3,734 21 3,755
5.89 5.30 5.59
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
TAHUN 2013
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI - - 0 1 2 3 1 2 3
RIAS 3 - 3 1 0 1 4 0 4
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 5 - 5 1 0 1 6 0 6
3 PAYUNG PAYUNG 7 2 9 0 0 0 7 2 9
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1 - 1 5 0 5 6 0 6
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK - - 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 1 - 1 3 0 3 4 0 4
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 - 1 0 0 0 1 0 1
18 2 20 11 2 13 29 4 33
9.69 1.08 10.76 5.86 1.07 6.93 7.77 1.07 8.84
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
Catatan :
- Kematian Bayi = Kematian Neonatus + Kematian Bayi
- Kematian Balita = ( Kematian Bayi & Anak Balita ) + Kematian Balita.
JUMLAH (KAB/KOTA)
TAHUN 2013
PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKINO KECAMATAN
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 TOBOALI TOBOALI 1,171 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 2 1 3
RIAS 234 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 816 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 408 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 469 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 92 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 148 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 217 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 179 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3,734 0 1 0 1 0 0 1 1 0 2 0 2 0 3 1 4
107.12
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH LAHIR
HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
TAHUN 2013
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS
AFP (NON POLIO)
AFP RATE
(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 TOBOALI TOBOALI 17,539 2 11.40
RIAS 3,389 0 0.00
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 12,180 2 16.42
3 PAYUNG PAYUNG 5,950 0 0.00
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 6,857 0 0.00
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 1,498 0 0.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 2,287 0 0.00
7 TUKAK SADAI TIRAM 3,233 0 0.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 2,640 1 37.88
55,573 5 9.00
Sumber :
- Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2013
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 10
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TOBOALI TOBOALI 30,886 28,735 59,621 28 19 47 3 4 7 31 23 54 100 80 91 0 0 0
RIAS 5,969 5,553 11,522 2 1 3 1 0 1 3 1 4 50 18 35 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 21,446 19,953 41,399 13 10 23 0 0 0 13 10 23 61 50 56 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 10,480 9750 20,230 20 7 27 1 0 1 21 7 28 200 72 138 6 1 7
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 12,076 11,236 23,312 12 5 17 2 1 3 14 6 20 116 53 86 1 1 2
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 2,637 2,454 5,091 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 4,026 3,745 7,771 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 27 13 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 5,691 5,295 10,986 4 2 6 1 0 1 5 2 7 88 0 64 1 0 1
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 4,650 4,326 8,976 3 1 4 0 1 1 3 2 5 65 46 56 0 0 0
97,861 91,047 188,908 82 46 128 8 6 14 90 52 142 92 57 75 8 2 10
83.8 50.5 67.8 8.2 2.2 5.3
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARU (2012)NOJUMLAH PENDUDUK
KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU
TAHUN 2013
KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 50 46 96 0 0 0 28 19 47 56.00 41.33 48.96
RIAS 9 9 18 0 0 0 2 1 3 22.22 11.26 16.27
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 34 33 67 0 0 0 13 10 23 37.89 30.30 34.33
3 PAYUNG PAYUNG 17 16 33 0 0 0 20 7 27 119.27 44.87 81.82
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 19 18 37 0 0 0 12 5 17 62.11 27.81 45.58
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 4 4 8 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 6 6 12 0 0 0 0 1 1 0.00 16.69 8.04
7 TUKAK SADAI TIRAM 9 8 17 0 0 0 4 2 6 43.93 23.61 35.29
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 7 7 14 0 0 0 3 1 4 40.32 14.45 27.85
155 147 302 0 0 0 82 46 128 52.90 31.35 42.42
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH (KAB/KOTA)
TAHUN 2013
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS
(CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TOBOALI TOBOALI 27 22 49 43 87.76 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 87.76
RIAS 4 0 4 4 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0.00 #DIV/0! 100.00
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 9 3 12 11 91.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 91.67
3 PAYUNG PAYUNG 24 8 32 24 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 75.00
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 17 8 25 23 92.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 92.00
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 3 1 4 4 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 100.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1 0 1 1 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 0.00 #DIV/0! 100.00
7 TUKAK SADAI TIRAM 7 4 11 8 72.73 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 72.73
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 3 4 7 7 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 100.00
95 50 145 0 0.00 0 0.00 125 86.21 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 86.21
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH (KAB/KOTA)
TAHUN 2013
L L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TB PARU
BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13.00 14 15.00
1 TOBOALI TOBOALI 3,170 2,997 6,167 317 300 617 191 60.3 146 48.72 337 54.65
RIAS 612 579 1,191 61 58 119 112 183.0 40 69.08 152 127.62
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 2,203 2,079 4,282 220 208 428 77 35.0 46 22.13 123 28.72
3 PAYUNG PAYUNG 1,076 1,016 2,092 108 102 209 69 64.1 38 37.40 107 51.15
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1,241 1,171 2,412 124 117 241 88 70.9 78 66.61 166 68.82
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 271 256 527 27 26 53 39 143.9 28 109.38 67 127.13
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 413 391 804 41 39 80 61 147.7 34 86.96 95 118.16
7 TUKAK SADAI TIRAM 585 553 1,138 59 55 114 46 78.6 35 63.29 81 71.18
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 478 451 929 48 45 93 30 62.8 37 82.04 67 72.12
10,049 9,493 19,542 1,005 949 1,954 713 71.0 482 50.77 1,195 61.15
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH (KAB/KOTA)
L P L + P
TAHUN 2013
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 14
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 3 3 6 1 1 2 3 0 3 0 0 0
RIAS 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 1 1 0 0 0 3 1 4 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 5 9 1 1 2 6 3 9 0 0 0
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TAHUN 2013
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTD RSUD KAB. BASEL 321 39 360 321 100.00 39 100.00 360 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
JUMLAH 321 39 360 321 100.00 39 100.00 360 100.00 0 0.00 0 - 0 0.00
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
- UTD RSUD KAB. BASEL
P
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
TAHUN 2013
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11.00 12 13.00 14 15.00
1 TOBOALI TOBOALI 30,886 28,735 59,621 661 615 1,276 359 54.31 330 53.66 689 54.00
RIAS 5,969 5,553 11,522 128 119 247 191 149.53 177 148.95 368 149.25
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 21,446 19,953 41,399 459 427 886 257 56.00 256 59.95 513 57.90
3 PAYUNG PAYUNG 10,480 9,750 20,230 224 209 433 417 185.93 334 160.08 751 173.47
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 12,076 11,236 23,312 258 240 499 440 170.26 396 164.69 836 167.58
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 2,637 2,454 5,091 56 53 109 88 155.94 73 139.01 161 147.78
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 4,026 3,745 7,771 86 80 166 208 241.42 171 213.37 379 227.90
7 TUKAK SADAI TIRAM 5,691 5,295 10,986 122 113 235 109 89.50 97 85.60 206 87.62
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 4,650 4,326 8,976 100 93 192 197 198 149 160.95 346 180.13
97,861 91,047 188,908 2,094 1,948 4,043 2,266 108.20 1,983 101.78 4,249 105.10
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
JUMLAH (KAB/KOTA)
DIARE DITANGANI
TAHUN 2013
P L + PLNO KECAMATAN
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1
RIAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 2 2 2 0 0 2
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 5
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 2.65
Sumber : 5
- Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI 1 - 1 - 0.00 - #DIV/0! - 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! - 0.00
RIAS - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG 1 - 1 - 0.00 - #DIV/0! - 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! - 0.00
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 2 - 2 - 0.00 - #DIV/0! - 0.00 1 50.00 0 #DIV/0! 1 50.00
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUGN LABU - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 - 1 - 0.00 - #DIV/0! - 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 - 5 - 0.00 - #DIV/0! - 0.00 1 20.00 - #DIV/0! 1 20.00
Sumber :
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
TAHUN 2013
L
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 0 1 1 1 0 1
RIAS 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 1 1 1 0 1
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 2 2 2 0 2
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 1 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 5 0 5 5 0 5
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.5 0.0 0.3
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
-1 (2012) -2 (2011)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TOBOALI TOBOALI 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 0 #DIV/0! 0 0
RIAS 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 2 4 2 100 2 100 4 100
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 1 100 1 100 2 100
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 3 7 3 75 3 43 6 86
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
L + P
RFT MB
L PL P
PENDERITA PB PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + P
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RIAS 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 #DIV/0! #DIV/0!
Sumber :
- Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-
GAL
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 TOBOALI TOBOALI 0 0 0 0 0 0 0
RIAS 0 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 0 0 0 0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0 0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0
6 LELPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 6 13 19
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!
Sumber :
- Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS B
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 9 19 28 1 1 2 11.1 5.3 7.1
RIAS 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 2 3 5 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 PAYUNG PAYUNG 3 1 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 8 2 10 0 1 1 0.0 50.0 10.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 TUKA SADAI TIRAM 2 1 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 24 26 50 1 2 3 4.2 7.7 6.0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 24.5 28.6 26.5
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TAHUN 2013
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 0 0 5 5 0 0 0 #DIV/0! 0.0 0.0
RIAS 0 3 1 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 5 2 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 PAYUNG PAYUNG 0 48 20 68 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 3 3 6 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 15 3 18 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 2 0 2 0 0 0 0.0 #DIV/0! 0.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 15 3 18 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 74 34 128 0 0 0 0.0 0.0 0.0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.8 0.4 0.7
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
TANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL
TAHUN 2013
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 TOBOALI TOBOALI 0 0 0 1 1 2
RIAS 0 0 0 0 0 0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0
3 PAYUNG PAYUNG 0 0 0 5 10 15
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0 0 0 0 0
5 KEP. PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0
6 LEPAR TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 6 11 17
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 6 12 9.00
Sumber :
- Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
JUMLAH SELURUH KASUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
KASUS BARU DITEMUKAN( Kasus Baru + Kasus Lama )
TABEL 26
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI 543 628 1,171 543 100.0 628 100.0 1,171 100.0 13 2.4 11 1.8 24 2.0
RIAS 129 105 234 129 100.0 105 100.0 234 100.0 9 7.0 4 3.8 13 5.6
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 389 427 816 389 100.0 427 100.0 816 100.0 6 1.5 10 2.3 16 2.0
3 PAYUNG PAYUNG 204 204 408 204 100.0 204 100.0 408 100.0 12 5.9 19 9.3 31 7.6
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 268 201 469 268 100.0 201 100.0 469 100.0 11 4.1 6 3.0 17 3.6
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 55 37 92 55 100.0 37 100.0 92 100.0 6 10.9 4 10.8 10 10.9
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 74 74 148 74 100.0 74 100.0 148 100.0 0 0.0 3 4.1 3 2.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 106 111 217 106 100.0 111 100.0 217 100.0 1 0.9 7 6.3 8 3.7
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 90 89 179 90 100.0 89 100.0 179 100.0 0 0.0 5 5.6 5 2.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,858 1,876 3,734 1,858 100.0 1,876 100.0 3,734 100.0 58 3.1 69 3.7 127 3.4
Sumber :
- Seksi Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH LAHIR HIDUP
TAHUN 2013
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLR
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 TOBOALI TOBOALI 136 125 261 0 0.00 0 0.00 0 0.00 135 99.26 125 100.00 260 99.62 1 0.74 0 0.00 1 0.38 0 0.00 0 0.00 0 0.00
RIAS 30 28 58 1 3.33 1 3.57 2 3.45 18 60.00 16 57.14 34 58.62 7 23.33 7 25.00 14 24.14 5 16.67 3 10.71 8 13.79
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 164 151 315 7 4.27 5 3.31 12 3.81 152 92.68 140 92.72 292 92.70 2 1.22 4 2.65 6 1.90 3 1.83 2 1.32 5 1.59
3 PAYUNG PAYUNG 166 154 320 1 0.60 0 0.00 1 0.31 165 99.40 153 99.35 318 99.38 0 0.00 1 0.65 1 0.31 0 0.00 0 0.00 0 0.00
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 162 153 315 5 3.09 3 1.96 8 2.54 145 89.51 134 87.58 279 88.57 10 6.17 12 7.84 22 6.98 4 2.47 2 1.31 6 1.90
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 160 155 315 5 3.13 4 2.58 9 2.86 145 90.63 133 85.81 278 88.25 14 8.75 12 7.74 26 8.25 1 0.63 1 0.65 2 0.63
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 110 102 212 6 5.45 4 3.92 10 4.72 99 90.00 91 89.22 190 89.62 7 6.36 5 4.90 12 5.66 0 0.00 0 0.00 0 0.00
7 TUKAK SADAI TIRAM 88 82 170 2 2.27 0 0.00 2 1.18 82 93.18 75 91.46 157 92.35 6 6.82 5 6.10 11 6.47 0 0.00 0 0.00 0 0.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 162 149 311 0 0.00 1 0.67 1 0.32 152 93.83 141 94.63 293 94.21 9 5.56 8 5.37 17 5.47 0 0.00 0 0.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,178 1,099 2,277 27 2.29 18 1.64 45 1.98 1,093 92.78 1,008 91.72 2,101 92.27 56 4.75 54 4.91 110 4.83 13 1.10 8 0.73 21 0.92
Sumber :
- Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
LP
TAHUN 2013
L
GIZI KURANG
L+P L+P
GIZI BURUK
L+P PPPNO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG
BALITA
GIZI BAIKGIZI LEBIH
L L L+P
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT
YANKES%
1 2 3 4 5 6 7 8.00 9 10 11.00 12 13 14.00
1 TOBOALI TOBOALI 1,311 1,258 96.0 1,260 96.11 1,252 1,150 91.85 1,252 1,169 93.37
RIAS 253 241 95.3 229 90.51 242 220 90.91 242 232 95.87
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 911 886 97.3 821 90.12 869 785 90.33 869 776 89.30
3 PAYUNG PAYUNG 446 449 100.7 430 96.41 425 397 93.41 425 353 83.06
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 513 511 99.6 495 96.49 489 459 93.87 489 478 97.75
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 112 89 79.5 85 75.89 107 89 83.18 107 100 93.46
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 170 198 116.5 151 88.82 163 149 91.41 163 141 86.50
7 TUKAK SADAI TIRAM 242 262 108.3 202 83.47 231 207 89.61 231 208 90.04
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 198 174 87.9 158 79.80 189 171 90.48 189 154 81.48
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,156 4,068 97.9 3,831 92.18 3,967 3,627 91.43 3,967 3,611 91.03
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
KAB/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN
PUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6.00 7 8.00 9 10.00 11 12.00 13 14.00 15 16.00
1 TOBOALI TOBOALI 1,311 148 11.29 385 29.37 466 35.55 255 19.45 164 12.51 1,270 96.87
RIAS 253 16 6.32 66 26.09 95 37.55 66 26.09 48 18.97 275 108.70
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 911 120 13.17 166 18.22 165 18.11 92 10.10 43 4.72 466 51.15
3 PAYUNG PAYUNG 446 27 6.05 60 13.45 155 34.75 112 25.11 81 18.16 408 91.48
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 513 20 3.90 70 13.65 103 20.08 39 7.60 23 4.48 235 45.81
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 112 4 3.57 40 35.71 24 21.43 10 8.93 10 8.93 84 75.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 170 39 22.94 42 24.71 50 29.41 41 24.12 53 31.18 186 109.41
7 TUKAK SADAI TIRAM 242 44 18.18 83 34.30 83 34.30 18 7.44 16 6.61 200 82.64
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 198 13 6.57 64 32.32 44 22.22 26 13.13 27 13.64 161 81.31
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,156 431 10.37 976 23.48 1,185 28.51 659 15.86 465 11.19 3,285 79.04
Sumber :
- Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN 2013
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 1,311 1,258 95.96 1,260 96.11
RIAS 253 241 95.26 229 90.51
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 911 886 97.26 821 90.12
3 PAYUNG PAYUNG 446 449 100.67 430 96.41
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 513 511 99.61 495 96.49
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 112 89 79.46 85 75.89
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 170 198 116.47 151 88.82
7 TUKAK SADAI TIRAM 242 262 108.26 202 83.47
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 198 174 87.88 158 79.80
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,156 4,068 97.88 3,831 92.18
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TAHUN 2013
TABEL 31
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7.00 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 TOBOALI TOBOALI 1,311 262 147 56.06 617 575 1,192 93 86 179 47 50.8 41 47.5 88 49.2
RIAS 253 51 46 90.91 119 111 230 18 17 35 60 336.1 44 264.3 104 301.4
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 911 182 125 68.61 429 399 828 64 60 124 33 51.3 31 51.8 64 51.5
3 PAYUNG PAYUNG 446 89 86 96.41 210 195 405 32 29 61 19 60.3 35 119.7 54 88.9
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 513 103 90 87.72 242 224 466 36 34 70 17 46.8 21 62.5 38 54.4
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 112 22 23 102.68 53 49 102 8 7 15 11 138.4 5 68.0 16 104.6
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 170 34 23 67.65 80 75 155 12 11 23 4 33.3 6 53.3 10 43.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 242 48 15 30.99 114 106 220 17 16 33 9 52.6 12 75.5 21 63.6
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 198 40 13 32.83 93 87 180 14 13 27 8 57.3 14 107.3 22 81.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,156 831 568 68.33 1,957 1,821 3,778 294 273 567 208 70.9 209 76.5 417 73.6
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
L + PL P
BUMIL
RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH BAYIBUMIL RISTI/
KOMPLIKASI
PERKIRAAN NEONATAL
RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
TABEL 32
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
BAYI (6-11 BLN) ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI 296 276 572 205 69.3 251 90.9 456 79.7 2,553 2,422 4,975 1,926 75.44 2,129 87.90 4,055 81.51 1,252 1,150 91.85
RIAS 57 53 110 60 105.3 50 94.3 110 100.0 493 468 961 473 95.94 439 93.80 912 94.90 242 220 90.91
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 206 192 398 181 87.9 233 121.4 414 104.0 1,774 1,680 3,454 1,424 80.27 1,449 86.25 2,873 83.18 869 785 90.33
3 PAYUNG PAYUNG 101 93 194 96 95.0 91 97.8 187 96.4 866 821 1,687 774 89.38 721 87.82 1,495 88.62 425 397 93.41
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 116 108 224 122 105.2 204 188.9 326 145.5 999 947 1,946 873 87.39 626 66.10 1,499 77.03 489 459 93.87
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 25 24 49 43 172.0 41 170.8 84 171.4 218 207 425 205 94.04 193 93.24 398 93.65 107 89 83.18
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 38 36 74 46 121.1 54 150.0 100 135.1 333 316 649 272 81.68 275 87.03 547 84.28 163 149 91.41
7 TUKAK SADAI TIRAM 55 51 106 51 92.7 38 74.5 89 84.0 471 447 918 445 94.48 418 93.51 863 94.01 231 207 89.61
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 45 42 87 31 68.9 45 107.1 76 87.4 385 364 749 265 68.83 318 87.36 583 77.84 189 171 90.48
JUMLAH (KAB/KOTA) 939 875 1,814 835 88.9 1,007 115.1 1,842 101.5 8,092 7,672 15,764 6,657 82.27 6,568 85.61 13,225 83.89 3,967 3,627 91.43
Sumber :
- Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHL + P
JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH (6-11 Bln)
L P
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 TOBOALI TOBOALI 163 1.3 0 0.0 3 0.0 264 2.1 430 3.4 7,070 56.0 3,580 28.4 1,537 12.2 0 0.0 0 0.0 12,187 96.6 12,617 100.0
RIAS 18 2.0 0 0.0 1 0.1 38 4.3 57 6.4 489 55.3 335 37.9 3 0.3 0 0.0 0 0.0 827 93.6 884 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 37 1.0 0 0.0 6 0.2 37 1.0 80 2.3 2,053 57.8 1,371 38.6 50 1.4 0 0.0 0 0.0 3,474 97.7 3,554 100.0
3 PAYUNG PAYUNG 20 1.0 0 0.0 3 0.1 59 2.9 82 4.1 1,334 66.0 585 28.9 21 1.0 0 0.0 0 0.0 1,940 95.9 2,022 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 9 0.3 0 0.0 4 0.1 50 1.9 63 2.4 1,844 69.1 714 26.8 47 1.8 0 0.0 0 0.0 2,605 97.6 2,668 100.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0.0 0 0.0 0 0.0 1 0.3 1 0.3 272 72.0 97 25.7 8 2.1 0 0.0 0 0.0 377 99.7 378 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 16 1.8 0 0.0 0 0.0 109 12.5 125 14.3 565 64.7 179 20.5 4 0.5 0 0.0 0 0.0 748 85.7 873 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0.0 0 0.0 3 0.2 18 1.0 21 1.2 1,149 66.6 534 31.0 20 1.2 0 0.0 0 0.0 1,703 98.8 1,724 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 3 0.2 1 0.1 3 0.2 73 5.8 80 6.3 1,009 79.6 177 14.0 2 0.2 0 0.0 0 0.0 1,188 93.7 1,268 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 266 1.0 1 0.0 23 0.1 649 2.5 939 3.6 15,785 60.7 7,572 29.1 1,692 6.5 0 0.0 0 0.0 25,049 96.4 25,988 100.0
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
- MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
%
MKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TAHUN 2013
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 TOBOALI TOBOALI 27 6.6 0 0.0 2 0.5 45 10.9 74 18.0 140 34.1 117 28.5 80 19.5 0 0.0 0 0.0 337 82.0 411 100.0
RIAS 2 0.7 0 0.0 0 0.0 11 3.7 13 4.4 164 55.0 121 40.6 0 0.0 0 0.0 0 0.0 285 95.6 298 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 5 0.5 0 0.0 3 0.3 9 1.0 17 1.8 503 53.4 409 43.4 13 1.4 0 0.0 0 0.0 925 98.2 942 100.0
3 PAYUNG PAYUNG 1 0.2 0 0.0 0 0.0 17 4.2 18 4.5 311 77.0 74 18.3 1 0.2 0 0.0 0 0.0 386 95.5 404 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 7 1.2 0 0.0 3 0.5 20 3.4 30 5.0 384 64.4 159 26.7 23 3.9 0 0.0 0 0.0 566 95.0 596 100.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 147 75.4 48 24.6 0 0.0 0 0.0 0 0.0 195 100.0 195 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 6 1.9 0 0.0 0 0.0 58 18.3 64 20.2 170 53.6 83 26.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0 253 79.8 317 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0.0 0 0.0 3 6.1 0 0.0 3 6.1 31 63.3 15 30.6 0 0.0 0 0.0 0 0.0 46 93.9 49 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 0.7 0 0.0 1 0.7 6 4.0 8 5.4 132 88.6 9 6.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 141 94.6 149 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 49 1.5 0 0.0 12 0.4 166 4.9 227 6.8 1,982 59.0 1,035 30.8 117 3.5 0 0.0 0 0.0 3,134 93.2 3,361 100.0
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan:
- MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN 2013
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 10,136 411 4.1 12,617 124.5
RIAS 1,959 298 15.2 884 45.1
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 7,038 942 13.4 3,554 50.5
3 PAYUNG PAYUNG 3,439 404 11.7 2,022 58.8
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 3,963 596 15.0 2,668 67.3
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 865 195 22.5 378 43.7
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,321 317 24.0 873 66.1
7 TUKAK SADAI TIRAM 1,868 49 2.6 1,724 92.3
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1,526 149 9.8 1,268 83.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 32,115 3,361 10.5 25,988 80.9
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN 2013
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8.00 9 10.00 11 12.00 13 14.00 15 16.00 17 18.00
1 TOBOALI TOBOALI 617 575 1,192 543 88.01 627 109.04 1,170 98.15 543 88.01 627 109.04 1,170 98.15
RIAS 119 111 230 117 98.32 110 99.10 227 98.70 119 100.00 115 103.60 234 101.74
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 429 399 828 377 87.88 414 103.76 791 95.53 357 83.22 395 99.00 752 90.82
3 PAYUNG PAYUNG 210 195 405 198 94.29 198 101.54 396 97.78 197 93.81 196 100.51 393 97.04
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 242 224 466 257 106.20 200 89.29 457 98.07 264 109.09 219 97.77 483 103.65
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 53 49 102 53 100.00 31 63.27 84 82.35 53 100.00 31 63.27 84 82.35
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 80 75 155 74 92.50 71 94.67 145 93.55 71 88.75 71 94.67 142 91.61
7 TUKAK SADAI TIRAM 114 106 220 101 88.60 107 100.94 208 94.55 98 85.96 97 91.51 195 88.64
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 93 87 180 91 97.85 88 101.15 179 99.44 86 92.47 82 94.25 168 93.33
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,957 1,821 3,778 1,811 92.54 1,846 101.37 3,657 96.80 1,788 0.91 1,833 100.66 3,621 95.84
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
JUMLAH BAYI NO KECAMATAN PUSKESMAS
P L + P
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8.00 9 10.00 11 12.00
1 TOBOALI TOBOALI 617 575 1,192 532 86.22 570 99.13 1,102 92.45
RIAS 119 111 230 116 97.48 124 111.71 240 104.35
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 429 399 828 382 89.04 421 105.51 803 96.98
3 PAYUNG PAYUNG 210 195 405 209 99.52 209 107.18 418 103.21
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 242 224 466 291 120.25 284 126.79 575 123.39
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 53 49 102 29 54.72 36 73.47 65 63.73
6 LLEPAR PONGOK TANJUNG LABU 80 75 155 73 91.25 58 77.33 131 84.52
7 TUKAK SADAI TIRAM 114 106 220 115 100.88 83 78.30 198 90.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 93 87 180 82 88.17 71 81.61 153 85.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,957 1,821 3,778 1,829 93.46 1,856 101.92 3,685 97.54
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
1 2 3 4 5 6.00
1 TOBOALI TOBOALI 9 3 33.33
RIAS 2 2 100.00
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10 10 100.00
3 PAYUNG PAYUNG 9 8 88.89
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 7 1 14.29
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 2 2 100.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 4 2 50.00
7 TUKAK SADAI TIRAM 5 4 80.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 5 4 80.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 53 36 67.92
Sumber :
- Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TAHUN 2013
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8.00 9 10.00 11 12.00 13 14.00 15 16.00 17 18.00 19 20.00 21 22.00 23 24.00 25 26 27.00
1 TOBOALI TOBOALI 617 575 1,192 523 84.76 545 94.78 1,068 89.60 446 72.29 447 77.74 893 74.92 437 70.83 427 74.26 864 72.48 16.4 21.7 19.10
RIAS 119 111 230 120 100.84 122 109.91 242 105.22 114 95.80 118 106.31 232 100.87 124 104.20 112 100.90 236 102.61 -3.3 8.2 2.48
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 429 399 828 464 108.16 515 129.07 979 118.24 494 115.15 524 131.33 1,018 122.95 446 103.96 544 136.34 990 119.57 3.9 -5.6 -1.12
3 PAYUNG PAYUNG 210 195 405 215 102.38 199 102.05 414 102.22 193 91.90 205 105.13 398 98.27 203 96.67 175 89.74 378 93.33 5.6 12.1 8.70
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 242 224 466 188 77.69 182 81.25 370 79.40 160 66.12 155 69.20 315 67.60 140 57.85 156 69.64 296 63.52 25.5 14.3 20.00
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 53 49 102 51 96.23 46 93.88 97 95.10 48 90.57 38 77.55 86 84.31 41 77.36 44 89.80 85 83.33 19.6 4.3 12.37
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 80 75 155 86 107.50 72 96.00 158 101.94 75 93.75 82 109.33 157 101.29 82 102.50 69 92.00 151 97.42 4.7 4.2 4.43
7 TUKAK SADAI TIRAM 114 106 220 113 99.12 122 115.09 235 106.82 115 100.88 82 77.36 197 89.55 123 107.89 86 81.13 209 95.00 -8.8 29.5 11.06
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 93 87 180 97 104.30 100 114.94 197 109.44 88 94.62 116 133.33 204 113.33 84 90.32 103 118.39 187 103.89 13.4 -3.0 5.08
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,957 1,821 3,778 1,857 94.89 1,903 104.50 3,760 99.52 1,733 88.55 1,767 97.03 3,500 92.64 1,680 85.85 1,716 94.23 3,396 89.89 9.5 9.8 9.68
Sumber :
- Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TAHUN 2013
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + PL + P L P L + P
NO KECAMATANL P
PUSKESMASJUMLAH BAYI
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8.00 9 10.00 11 12.00 13 14.00 15 16.00 17 18.00
1 TOBOALI TOBOALI 617 575 1,192 589 95.46 565 98.26 1,154 96.81 481 77.96 487 84.70 968 81.21
RIAS 119 111 230 127 106.72 137 123.42 264 114.78 121 101.68 124 111.71 245 106.52
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 429 399 828 412 96.04 444 111.28 856 103.38 456 106.29 573 143.61 1,029 124.28
3 PAYUNG PAYUNG 210 195 405 209 99.52 197 101.03 406 100.25 217 103.33 187 95.90 404 99.75
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 242 224 466 211 87.19 197 87.95 408 87.55 169 69.83 181 80.80 350 75.11
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 53 49 102 52 98.11 44 89.80 96 94.12 52 98.11 35 71.43 87 85.29
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 80 75 155 78 97.50 69 92.00 147 94.84 83 103.75 69 92.00 152 98.06
7 TUKAK SADAI TIRAM 114 106 220 114 100.00 126 118.87 240 109.09 110 96.49 98 92.45 208 94.55
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 93 87 180 100 107.53 90 103.45 190 105.56 105 112.90 108 124.14 213 118.33
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,957 1,821 3,778 1,892 96.68 1,869 102.64 3,761 99.55 1,794 91.67 1,862 102.25 3,656 96.77
Sumber :
- Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L
TAHUN 2013
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8.00 9 10 11 12.00
1 TOBOALI TOBOALI 321 299 620 269 83.80 227 75.9 496 80.00
RIAS 62 58 120 24 38.71 20 34.5 44 36.67
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 223 207 430 95 42.60 93 44.9 188 43.72
3 PAYUNG PAYUNG 109 102 211 61 55.96 50 49.0 111 52.61
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 126 116 242 37 29.37 35 30.2 72 29.75
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 28 25 53 20 71.43 21 84.0 41 77.36
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 42 39 81 36 85.71 37 94.9 73 90.12
7 TUKAK SADAI TIRAM 59 55 114 29 49.15 24 43.6 53 46.49
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 48 45 93 33 68.75 36 80.0 69 74.19
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,018 946 1,964 604 59.33 543 57.4 1,147 58.40
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO KECAMATANJUMLAH BAYI (0-5 Bln)
PUSKESMAS L P L + P
TABEL 42
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 1 1 2 1 1 2 100.00 100.00 100.00
RIAS 2 0 2 2 0 2 100.00 #DIV/0! 100.00
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG 1 0 1 1 0 1 100.00 #DIV/0! 100.00
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 3 1 4 3 1 4 100.00 100.00 100.00
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 0 1 1 0 1 100.00 #DIV/0! 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 2 10 8 2 10 100.00 100.00 100.00
Sumber :
- Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TAHUN 2013
TABEL 43
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12.00
1 TOBOALI TOBOALI 2,553 2,422 4,975 1,910 74.8 2,143 88.5 4,053 81.47
RIAS 493 468 961 430 87.2 392 83.8 822 85.54
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 1,774 1,680 3,454 1,681 94.8 1,690 100.6 3,371 97.60
3 PAYUNG PAYUNG 866 821 1,687 180 20.8 173 21.1 353 20.92
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 999 947 1,946 576 57.7 536 56.6 1,112 57.14
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 218 207 425 214 98.2 214 103.4 428 100.71
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 333 316 649 206 61.9 174 55.1 380 58.55
7 TUKAK SADAI TIRAM 471 447 918 303 64.3 307 68.7 610 66.45
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 385 364 749 186 48.3 175 48.1 361 48.20
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,092 7,672 15,764 5,686 70.3 5,804 75.7 11,490 72.89
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TAHUN 2013
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI 3,170 2,997 6,167 2,559 80.7 2,431 81.1 4,990 80.9 2,398 93.7 2,277 93.7 4,675 93.7 3 0.1 4 0.2 7 0.1
RIAS 612 579 1,191 452 73.9 517 89.3 969 81.4 243 53.8 278 53.8 521 53.8 4 0.9 11 2.1 15 1.5
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 2,203 2,079 4,282 1,021 46.3 1,050 50.5 2,071 48.4 1,018 99.7 1,044 99.4 2,062 99.6 2 0.2 0 0.0 2 0.1
3 PAYUNG PAYUNG 1,076 1,016 2,092 972 90.3 884 87.0 1,856 88.7 782 80.5 683 77.3 1,465 78.9 2 0.2 4 0.5 6 0.3
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1,241 1,171 2,412 971 78.2 918 78.4 1,889 78.3 876 90.2 825 89.9 1,701 90.0 19 2.0 19 2.1 38 2.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 271 256 527 203 74.9 217 84.8 420 79.7 117 57.6 118 54.4 235 56.0 5 2.5 7 3.2 12 2.9
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 413 391 804 396 95.9 344 88.0 740 92.0 325 82.1 267 77.6 592 80.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 585 553 1,138 527 90.1 539 97.5 1,066 93.7 227 43.1 248 46.0 475 44.6 0 0.0 2 0.4 2 0.2
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 478 451 929 498 104.2 447 99.1 945 101.7 472 94.8 428 95.7 900 95.2 4 0.8 2 0.4 6 0.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,049 9,493 19,542 7,599 75.6 7,347 77.4 14,946 76.5 6,458 85.0 6,168 84.0 12,626 84.5 39 0.5 49 0.7 88 0.6
Sumber :
- Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS P BALITA YANG ADA
LL+P L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0
RIAS 2 - 2 2 100.0 - #DIV/0! 2 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 3 1 4 3 100.0 1 100.0 4 100.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 2 10 8 100.0 2 100.0 10 100.0
Sumber :
- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 731 615 1,346 731 100.0 615 100.0 1,346 100.0
RIAS 132 119 251 132 100.0 119 100.0 251 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 427 433 860 427 100.0 433 100.0 860 100.0
3 PAYUNG PAYUNG 265 211 476 265 100.0 211 100.0 476 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 357 300 657 357 100.0 300 100.0 657 100.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 80 52 132 80 100.0 52 100.0 132 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 98 92 190 98 100.0 92 100.0 190 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 158 149 307 158 100.0 149 100.0 307 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 98 104 202 98 100.0 104 100.0 202 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,346 2,075 4,421 2,346 100.0 2,075 100.0 4,421 100.0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.0 100.0 100.0
Sumber:
- Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
TAHUN 2013
TABEL 47
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 3,168 2,862 6,030 1,727 54.5 1,238 43.3 2,965 49.2
RIAS 834 786 1,620 331 39.7 322 41.0 653 40.3
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 2,395 2,227 4,622 498 20.8 459 20.6 957 20.7
3 PAYUNG PAYUNG 1,375 1,299 2,674 432 31.4 396 30.5 828 31.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1,560 1,454 3,014 505 32.4 332 22.8 837 27.8
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 248 217 465 143 57.7 136 62.7 279 60.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 637 508 1,145 193 30.3 114 22.4 307 26.8
7 TUKAK SADAI TIRAM 796 730 1,526 296 37.2 205 28.1 501 32.8
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 580 498 1,078 201 34.7 192 38.6 393 36.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,593 10,581 22,174 4,326 37.3 3,394 32.1 7,720 34.8
Sumber:
- Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
TAHUN 2013
TABEL 48
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI 212 307 519 37 17.45 23 7.49 60 11.56
RIAS 16 48 64 15 93.75 30 62.50 45 70.31
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 30 124 154 17 56.67 0 - 17 11.04
3 PAYUNG PAYUNG 12 15 27 6 50.00 8 53.33 14 51.85
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 27 15 42 21 77.78 15 100.00 36 85.71
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 30 40 70 27 90.00 38 95.00 65 92.86
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 18 62 80 18 100.00 60 96.77 78 97.50
7 TUKAK SADAI TIRAM - - 0 - #VALUE! - #VALUE! 0 #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 102 170 272 80 78.43 120 70.59 200 73.53
JUMLAH (KAB/KOTA) 447 781 1,228 221 49.44 294 37.64 515 41.94
Sumber:
- Seksi Bina Keperawatan & Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN 2013
TABEL 49
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 #DIV/0!
4 PUSKESMAS PERAWATAN 6 6 100.00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 1 1 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 8 100.00
Sumber :
- Seksi Bina Pelayanan Medik dan Farmasi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TAHUN 2013
KAB/KOTA BANGKA SELATAN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Difteri 1 1 2,082 1,937 4,019 0 1 1 - 0.05 0.02 0 0 0 #DIV/0! - -
2 Varicella 1 1 1,666 1,550 3,216 15 11 26 0.90 0.71 0.81 0 0 0 - - -
3 DBD 1 1 3,609 3,358 6,967 1 0 1 0.03 - 0.01 0 0 0 - #DIV/0! -
Sumber :
- Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TAHUN 2013
JUMLAH
DESA
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 9 1 0.11 1 100.00
RIAS 2 0 0.00 0 #DIV/0!
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10 0 0.00 0 #DIV/0!
3 PAYUNG PAYUNG 9 0 0.00 0 #DIV/0!
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 7 0 0.00 0 #DIV/0!
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 2 0 0.00 0 #DIV/0!
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 4 0 0.00 0 #DIV/0!
7 TUKAK SADAI TIRAM 5 0 0.00 0 #DIV/0!
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 5 0 0.00 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 53 1 0.02 1 100.00
Sumber :
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANKECAMATAN
TAHUN 2013
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TOBOALI TOBOALI - - - 300 264 564 0.0 0.0 0.0
RIAS - - - 6 15 21 0.0 0.0 0.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - - 30 38 68 0.0 0.0 0.0
3 PAYUNG PAYUNG - - - 7 8 15 0.0 0.0 0.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 3 6 9 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK - - - 84 80 164 0.0 0.0 0.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - - 117 100 217 0.0 0.0 0.0
7 TUKAK SADAI TIRAM - - - 4 3 7 0.0 0.0 0.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - - 63 60 123 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 3 6 9 611 568 1,179 0.0 0.0 0.0
Sumber :
- Seksi Bina Keperawatan & Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
TAHUN 2013
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 TOBOALI TOBOALI 35 - 0.0 35 100.0 490 490 980 490 100.0 490 100.0 980 100.0 80 100 180 80 100.0 100 100.0 180 100.0
RIAS 7 - 0.0 7 100.0 15 20 35 15 100.0 20 100.0 35 100.0 30 5 35 30 100.0 5 100.0 35 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 12 - 0.0 12 100.0 80 70 150 80 100.0 70 100.0 150 100.0 80 70 150 80 100.0 70 100.0 150 100.0
3 PAYUNG PAYUNG 12 - 0.0 12 100.0 300 400 700 300 100.0 400 100.0 700 100.0 150 154 304 150 100.0 154 100.0 304 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 11 - 0.0 11 100.0 15 15 30 15 100.0 15 100.0 30 100.0 10 20 30 10 100.0 20 100.0 30 100.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 3 - 0.0 3 100.0 25 15 40 25 100.0 15 100.0 40 100.0 25 15 40 25 100.0 15 100.0 40 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 5 - 0.0 5 100.0 50 38 88 50 100.0 38 100.0 88 100.0 38 50 88 38 100.0 50 100.0 88 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 4 - 0.0 4 100.0 8 7 15 8 100.0 7 100.0 15 100.0 8 7 15 8 100.0 7 100.0 15 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 7 - 0.0 7 100.0 10 10 20 10 100.0 10 100.0 20 100.0 10 10 20 10 100.0 10 100.0 20 100.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 96 - 0.0 96 100.0 993 1,065 2,058 993 100.0 1,065 100.0 2,058 100.0 431 431 862 431 100.0 431 100.0 862 100.0
Sumber :
PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%
TAHUN 2013
%
MURID SD/MI DIPERIKSA
TABEL 54
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 5
1 TOBOALI TOBOALI 12 2
RIAS 10 1
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 9 2
3 PAYUNG PAYUNG 12 2
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 10 2
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 10 1
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 9 2
7 TUKAK SADAI TIRAM 10 2
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 10 2
SUB JUMLAH I 92 16
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 1
2 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 94 17
Sumber:
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
Rumah Sakit
KAB/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TOBOALI TOBOALI 30,886 28,735 59,621 0 2,058 2,261 4,319 28,828 26,474 55,302 30,886 28,735 59,621
RIAS 5,969 5,553 11,522 0 1,307 1,176 2,483 4,662 4,377 9,039 5,969 5,553 11,522
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 21,446 19,953 41,399 0 1,819 1,909 3,728 19,627 18,044 37,671 21,446 19,953 41,399
3 PAYUNG PAYUNG 10,480 9,750 20,230 0 1,362 1,346 2,708 9,118 8,404 17,522 10,480 9,750 20,230
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 12,076 11,236 23,312 0 727 796 1,523 11,349 10,440 21,789 12,076 11,236 23,312
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 2,637 2,454 5,091 0 862 849 1,711 1,775 1,605 3,380 2,637 2,454 5,091
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 4,026 3,745 7,771 0 530 540 1,070 3,496 3,205 6,701 4,026 3,745 7,771
7 TUKAK SADAI TIRAM 5,691 5,295 10,986 0 840 855 1,695 4,851 4,440 9,291 5,691 5,295 10,986
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 4,650 4,326 8,976 0 874 783 1,657 3,776 3,543 7,319 4,650 4,326 8,976
JUMLAH (KAB/KOTA) 97,861 91,047 188,908 0 0 1,214 10,379 10,515 20,894 87,482 80,532 168,014 97,861 91,047 188,908
PERSENTASE (KAB/KOTA) 0.0 0.0 0.6 0.0 0.0 0.0 10.6 11.5 11.1 89.4 88.5 88.9 100.0 100.0 100.0
Sumber:
- Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUKASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS
TAHUN 2013
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P22 23 24
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100.0 100.0
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%
TABEL 56
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 TOBOALI TOBOALI 2,058 2,261 4,319 2,058 100.0 2,261 100.0 4,319 100.0 32 1.6 32 1.4 64 1.5 89 4.3 200 8.8 289
RIAS 1,307 1,176 2,483 1,307 100.0 1,176 100.0 2,483 100.0 65 5.0 91 7.7 156 6.3 - 0.0 - 0.0 -
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 1,819 1,909 3,728 1,819 100.0 1,909 100.0 3,728 100.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 -
3 PAYUNG PAYUNG 1,362 1,346 2,708 1,362 100.0 1,346 100.0 2,708 100.0 71 5.2 42 3.1 113 4.2 - 0.0 - 0.0 -
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 727 796 1,523 727 100.0 796 100.0 1,523 100.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 -
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 862 849 1,711 862 100.0 849 100.0 1,711 100.0 93 10.8 134 15.8 227 13.3 - 0.0 - 0.0 -
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 530 540 1,070 530 100.0 540 100.0 1,070 100.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 -
7 TUKAK SADAI TIRAM 840 855 1,695 840 100.0 855 100.0 1,695 100.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 -
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 874 783 1,657 874 100.0 783 100.0 1,657 100.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,379 10,515 20,894 10,379 100.0 10,515 100.0 20,894 100.0 261 2.5 299 2.8 560 2.7 89 0.9 200 1.9 289
Sumber:
- Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
- RSUD Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P L + PL P L + P L P L + P L
%24
6.7
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
1.4
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L + P
TABEL 57
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 TOBOALI TOBOALI 2,058 2,261 4,319 - 0.0 - 0.0 - 0.0 18 0.9 27 1.2 45 1.0
RIAS 1,307 1,176 2,483 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 1,819 1,909 3,728 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
3 PAYUNG PAYUNG 1,362 1,346 2,708 10 0.7 16 1.2 26 1.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 727 796 1,523 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 862 849 1,711 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 530 540 1,070 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 840 855 1,695 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0 - 0.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 874 783 1,657 0.0 0.0 - 0.0 0.0 0.0 - 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 10,379 10,515 20,894 10 0.1 16 0.2 26 0.1 18 0.2 27 0 45 0.2
Sumber:
- Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
- RSUD Kab. Bangka Selatan
TAHUN 2013
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN
DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
TABEL 58
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 PUSKESMAS TOBOALI 1,100 1,362 2,462 0 0 0 3 6 9
2 PUSKESMAS AIR GEGAS 392 375 767 0 0 0 0 0 0
3 PUSKESMAS PAYUNG 260 256 516 139 139 278 9 7 16
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA 216 208 424 22 13 35 2 1 3
5 PUSKESMAS PONGOK 385 430 815 2 10 12 1 1 2
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU 210 220 430 0 0 0 2 3 5
7 PUSKESMAS TIRAM 128 216 344 0 0 0 0 2 2
8 PUSKESMAS RIAS 319 310 629 0 0 0 0 4 4
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG 388 459 847 0 0 0 1 3 4
SUB JUMLAH I 3,398 3,836 7,234 163 162 325 18 27 45
1 RSUD KAB/KOTA BANGKA SELATAN 8,537 8,398 16,935 1,356 1,642 2,998 0 0 0
SUB JUMLAH II 8,537 8,398 16,935 1,356 1,642 2,998 0 0 0
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI 3,732 3,677 7,409 800 759 1,559 0 0 0
SUB JUMLAH III 3,732 3,677 7,409 800 759 1,559 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 15,667 15,911 31,578 2,319 2,563 4,882 18 27 45
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 97,861 91,047 188,908 97,861 91,047 188,908
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 16.0 17.5 16.7 2.4 2.8 2.6
Sumber :
- Seksi Bina Keperawatan & Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
- RSUD Kab. Bangka Selatan
- BP & RB Pusyandik Bakti Timah Toboali
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TAHUN 2013
RSUD KAB/KOTA :
SARANA YANKES LAINNYA :
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS :
TABEL 59
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UMUM 73 1,340 1,668 3,008 35 38 73 8 2 10 2.6 2.3 2.4 0.6 0.1 0.3
KABUPATEN BANGKA SELATAN
73 1,340 1,668 3,008 35 38 73 8 2 10 2.6 2.3 2.4 0.6 0.1 0.3
Sumber: RSUD KAB. BANGKA SELATAN
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
KAB/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRJENIS RS
b PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
TABEL 60
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UMUM 73 3,008 73 10 6,525 24.5 2.2 6.7
KABUPATEN BANGKA SELATAN
73 3008 73 10 6,525 24.5 2.2 6.7
Sumber: RSUD KAB. BANGKA SELATAN
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATANBOR LOS TOI
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
KAB/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8.00
1 TOBOALI TOBOALI 12,352 210 1.7 39 18.57
RIAS 2,468 210 8.5 42 20.00
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 7,913 210 2.7 27 12.86
3 PAYUNG PAYUNG 4,128 210 5.1 56 26.67
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4,504 210 4.7 152 72.38
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 908 210 23.1 23 10.95
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,164 210 18.0 153 72.86
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,168 210 9.7 42 20.00
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1,886 210 11.1 29 13.81
JUMLAH (KAB/KOTA) 37,491 1,890 5.0 563 29.79
Sumber:
- Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2013
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIPERIKSA% DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 12,360 10,864 87.9 9,464 87.1
RIAS 2,245 1,729 77.0 1,358 78.5
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 8,620 6,471 75.1 4,826 74.6
3 PAYUNG PAYUNG 4,130 3,225 78.1 2,452 76.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4,504 3,464 76.9 2,185 63.1
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 908 908 100.0 514 56.6
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,364 1,098 80.5 856 78.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,468 1,620 65.6 984 60.7
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1,962 1,500 76.5 1,126 75.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 38,561 30,879 80.1 23,765 77.0
- Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sumber :
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH
TAHUN 2013
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOBOALI TOBOALI 12,360 4,745 38.39 3,551 74.84
RIAS 2,468 824 33.39 316 38.35
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 9,321 4,934 52.93 3,089 62.61
3 PAYUNG PAYUNG 9,910 9,257 93.41 7,861 84.92
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4,504 3,227 71.65 2,589 80.23
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 908 569 62.67 185 32.51
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,264 877 69.38 483 55.07
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,244 1,555 69.30 942 60.58
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1,906 1,098 57.61 914 83.24
JUMLAH ( KAB/KOTA) 44,885 27,086 60.35 19,930 73.58
Sumber :
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TAHUN 2013
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 TOBOALI TOBOALI 25,410 25,410 100.0 - 0.0 285 1.1 - 0.0 8,110 31.9 2,385 9.4 237 0.9 4,199 16.5 15,216 59.9
RIAS 3,295 3,295 100.0 - 0.0 11 0.3 - 0.0 1,562 47.4 477 14.5 146 4.4 180 5.5 2,376 72.1
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10,182 10,182 100.0 - 0.0 34 0.3 - 0.0 4,224 41.5 1,277 12.5 179 1.8 2,141 21.0 7,855 77.1
3 PAYUNG PAYUNG 5,426 5,426 100.0 - 0.0 113 2.1 - 0.0 2,761 50.9 519 9.6 85 1.6 1,802 33.2 5,280 97.3
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 5,913 5,913 100.0 - 0.0 464 7.8 - 0.0 2,640 44.6 742 12.5 270 4.6 1,245 21.1 5,361 90.7
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 1,352 1,352 100.0 - 0.0 2 0.1 - 0.0 725 53.6 199 14.7 364 26.9 232 17.2 1,522 112.6
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,587 1,587 100.0 - 0.0 429 27.0 - 0.0 720 45.4 488 30.7 119 7.5 533 33.6 2,289 144.2
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,864 2,864 100.0 - 0.0 9 0.3 - 0.0 1,308 45.7 376 13.1 249 8.7 548 19.1 2,490 86.9
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 2,267 2,267 100.0 - 0.0 7 0.3 - 0.0 1,295 57.1 339 15.0 14 0.6 479 21.1 2,134 94.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 58,296 58,296 100.0 - 0.0 1,354 2.3 - 0.0 23,345 40.0 6,802 11.7 1,663 2.9 11,359 19.5 44,523 76.4
-
TAHUN 2013
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT
Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sumber :
PAH LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7.00 8 9.00 10 11.00 12 13.00 14 15.00 16 17.00 18 19.00 20 21.00 22 23.00 24 25.00 26 27.00 28 29.00 30 31.00
1 TOBOALI TOBOALI 12,360 - 0.00 28 0.23 265 2.14 - 0.00 - 0.00 8,110 65.61 2,385 19.30 237 1.92 - 0.00 - 0.00 201 1.63 2,464 19.94 10,788 87.28
RIAS 2,510 - 0.00 2 0.08 11 0.44 - 0.00 - 0.00 1,562 62.23 477 19.00 146 5.82 - 0.00 - 0.00 20 0.80 12 0.48 2,052 81.75
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 7,920 - 0.00 8 0.10 34 0.43 - 0.00 - 0.00 4,224 53.33 1,277 16.12 179 2.26 - 0.00 - 0.00 269 3.40 1,199 15.14 5,543 69.99
3 PAYUNG PAYUNG 4,328 - 0.00 8 0.18 113 2.61 - 0.00 - 0.00 2,761 63.79 519 11.99 85 1.96 - 0.00 - 0.00 177 4.09 550 12.71 3,401 78.58
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 4,520 - 0.00 3 0.07 464 10.27 - 0.00 - 0.00 2,640 58.41 742 16.42 270 5.97 - 0.00 - 0.00 113 2.50 772 17.08 3,849 85.15
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 910 - 0.00 1 0.11 2 0.22 - 0.00 - 0.00 725 79.67 199 21.87 364 40.00 - 0.00 - 0.00 9 0.99 207 22.75 927 101.87
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,186 - 0.00 - 0.00 429 36.17 - 0.00 - 0.00 720 60.71 488 41.15 119 10.03 - 0.00 - 0.00 21 1.77 498 41.99 1,637 138.03
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,360 - 0.00 - 0.00 9 0.38 - 0.00 - 0.00 1,308 55.42 376 15.93 249 10.55 - 0.00 - 0.00 33 1.40 400 16.95 1,693 71.74
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1,910 - 0.00 1 0.05 7 0.37 - 0.00 - 0.00 1,295 67.80 339 17.75 14 0.73 - 0.00 - 0.00 21 1.10 347 18.17 1,642 85.97
JUMLAH (KAB/KOTA) 38,004 - 0.00 51 0.13 1,334 3.51 - 0.00 - 0.00 23,345 61.43 1402 3.69 1,663 4.38 - 0.00 - 0.00 864 2.27 6,449 16.97 31,532 82.97
-
TAHUN 2013
SUMBER AIR MINUM KELUARGA
MATA AIR
TERLINDUNG
Sumber :
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
MINUMNYA
LEDING
METERANPOMPA LAIN-LAIN
SUMUR TAK
TERLINDUNGAIR ISI ULANG
Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
KELUARGA DENGAN
SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNGAIR SUNGAILEDING ECERANMATA AIR TAK
TERLINDUNG
SUMUR
TERLINDUNGAIR KEMASAN AIR HUJAN
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6.00 7 8.00 9 10.00 11 12.00 13 14.00 15 16.00 17 18.00 19 20.00 21 22.00
1 TOBOALI TOBOALI 25,410 12,360 48.64 10,270 83.09 7,820 76.14 12,360 48.64 9,392 75.99 9,391 99.99 12,360 48.64 12,360 100.00 1,617 13.08
RIAS 3,295 2,510 76.18 1,980 78.88 1,261 63.69 2,510 76.18 2,104 83.82 2,104 100.00 2,510 76.18 2,510 100.00 265 10.56
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10,182 7,920 77.78 5,872 74.14 4,672 79.56 7,920 77.78 3,461 43.70 3,461 100.00 7,920 77.78 7,920 100.00 708 8.94
3 PAYUNG PAYUNG 5,426 4,328 79.76 3,135 72.44 2,125 67.78 4,328 79.76 1,981 45.77 1,981 100.00 4,328 79.76 4,328 100.00 270 6.24
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 5,913 4,520 76.44 2,826 62.52 1,986 70.28 4,520 76.44 2,852 63.10 2,852 100.00 4,520 76.44 4,520 100.00 912 20.18
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 1,352 910 67.31 465 51.10 382 82.15 910 67.31 492 54.07 492 100.00 910 67.31 910 100.00 30 3.30
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1,587 1,186 74.73 920 77.57 720 78.26 1,186 74.73 395 33.31 395 100.00 1,186 74.73 1,186 100.00 110 9.27
7 TUKAK SADAI TIRAM 2,864 2,360 82.40 1,364 57.80 1,028 75.37 2,360 82.40 1,476 62.54 1,476 100.00 2,360 82.40 2,360 100.00 313 13.26
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 2,267 1,910 84.25 1,423 74.50 1,012 71.12 1,910 84.25 1,569 82.15 1,569 100.00 1,910 84.25 1,910 100.00 157 8.22
JUMLAH (KAB/KOTA) 58,296 38,004 65.19 28,255 74.35 21,006 74.34 38,004 65.19 23,722 62.42 23,721 100.00 38,004 65.19 38,004 100.00 4,382 11.53
-
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKI
TAHUN 2013
PUSKESMASJUMLAH
KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
Sumber :
Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANSEHAT
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
TABEL 67
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
JU
ML
AH
YG
AD
A
JU
ML
AH
DIP
ER
IKS
A
JU
ML
AH
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 TOBOALI TOBOALI 3 3 3 100.00 20 10 6 30.00 2 1 1 50.00 55 45 40 72.73 80 55 44 55.00
RIAS - - - #DIV/0! - - - #DIV/0! - - - #DIV/0! 42 42 42 100.00 42 42 42 100.00
2 AIR GEGAS AIR GEGAS - - - #DIV/0! 14 14 13 92.86 1 1 1 100.00 9 9 9 100.00 24 24 23 95.83
3 PAYUNG PAYUNG - - - #DIV/0! 7 7 7 100.00 - - - #DIV/0! 16 16 9 56.25 23 23 15 65.22
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA - - - #DIV/0! 2 2 2 100.00 - - - #DIV/0! 25 13 13 52.00 27 27 27 100.00
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK - - - #DIV/0! 2 2 2 100.00 - - - #DIV/0! 19 19 19 100.00 21 21 21 100.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU - - - #DIV/0! 2 2 2 100.00 - - - #DIV/0! 9 9 9 100.00 11 11 11 100.00
7 TUKAK SADAI TIRAM - - - #DIV/0! 16 16 10 62.50 - - - #DIV/0! 41 10 10 24.39 57 50 20 35.09
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG - - - #DIV/0! 5 5 5 100.00 - - - #DIV/0! 50 50 17 34.00 55 55 25 45.45
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 3 100.00 68 58 47 69.12 3 2 2 66.67 266 213 168 63.16 340 308 228 67.06
-
KECAMATAN
TAHUN 2013
Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL
Sumber :
PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 TOBOALI TOBOALI 3 2 66.7 10 10 100.0 40 40 100.0 50 40 80.0 10 10 100.0 121 20 16.5 234 122 52.1
RIAS 1 1 100.0 1 1 100.0 10 10 100.0 8 8 100.0 4 4 100.0 32 32 100.0 56 56 100.0
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 1 1 100.0 5 5 100.0 20 20 100.0 24 14 58.3 10 10 100.0 54 30 55.6 114 80 70.2
3 PAYUNG PAYUNG 1 1 100.0 5 5 100.0 17 17 100.0 12 12 100.0 14 14 100.0 29 29 100.0 78 78 100.0
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 1 1 100.0 1 1 100.0 16 16 100.0 20 20 100.0 13 13 100.0 24 24 100.0 75 75 100.0
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 1 1 100.0 1 1 100.0 5 5 100.0 6 6 100.0 4 4 100.0 8 8 100.0 25 25 100.0
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 1 1 100.0 1 1 100.0 9 9 100.0 7 7 100.0 5 5 100.0 9 9 100.0 32 32 100.0
7 TUKAK SADAI TIRAM 1 1 100.0 1 1 100.0 8 8 100.0 16 16 100.0 10 10 100.0 22 22 100.0 58 58 100.0
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 1 100.0 1 1 100.0 12 12 100.0 11 11 100.0 20 20 100.0 16 16 100.0 61 61 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 10 90.9 26 26 100.0 137 137 100.0 154 134 87.0 90 90 100.0 315 190 60.3 733 587 80.1
-
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH
Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
SARANA LAINPERKANTORAN
TAHUN 2013
PUSKESMAS
Sumber :
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-
RATA/ BULAN
TINGKAT
KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE
TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 200 400 0.50 2.78
2 Amoksisilin kapsul 500 mg 100 kaplet/strip, kotak 2,157 62 34.79 193.28
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab/ktk 95,000 2,600 36.54 202.99
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab/ktk 1,692 26 65.08 361.54
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 507 4 126.75 704.17
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 900 34 26.47 147.06
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab/ktk 172 3 57.33 318.52
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml 30 amp/ktk 503 1 503.00 2794.44
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab/btl 154 10 15.40 85.56
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml - - #DIV/0! #DIV/0!
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 300 3 100.00 555.56
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 93 5 18.60 103.33
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 899 34 26.44 146.90
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 320 - #DIV/0! #DIV/0!
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 14,201 167 85.04 472.42
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg btl @1000 tab 584 14 41.71 231.75
17 Kloroquin tablet 150 mg btl @1000 tab - - #DIV/0! #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 10,797 834 12.95 71.92
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 100 tab 2,490 75 33.20 184.44
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 8,390 551 15.23 84.59
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 9 32 0.28 1.56
22 Retinol (Vit A) kapsul200.000 IU Btl @ 100 Kapsul 170 3 56.67 314.81
23 Tablet Tambah darah (FE) tablet 100 bks/ktk 6,920 769 9.00 49.99
24 Multivitamin Sirup 60 ml/Botol - - #DIV/0! #DIV/0!
25 Garam Oralit ktk @ 100 ktg 346 10 34.60 192.22
26 OAT Kat 1 Pkt 105 30 3.50 19.44
27 OAT Kat 2 Pkt 2 5 0.40 2.22
28 OAT Kat 3 Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt - - #DIV/0! #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Pkt 9 9 1.00 5.56
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet kotak @ 60 tablet 15 4 3.75 20.83
32 Salep 2-4 12 Pot/ktk - - #DIV/0! #DIV/0!
33 Infus set dewasa Kantong 5,100 725 7.03 39.08
34 Infus set anak Kantong 700 166 4.22 23.43
Sumber : Gudang Farmasi Kab. Bangka Selatan
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TAHUN 2013
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 -
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 0 0 0 -
5 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 6 0 0 0 6
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 3 0 0 0 3
7 PUSKESMAS KELILING 0 0 18 0 0 0 18
8 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 29 0 0 0 29
9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 1 1
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 -
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 38 38
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
14 POSKESDES 0 0 48 0 0 0 48
15 POSYANDU 0 0 114 0 0 0 114
16 APOTEK 0 0 0 0 0 9 9
17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 4 4
18 GFK 0 0 1 0 0 0 1
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
NO FASILITAS KESEHATAN
TAHUN 2013
Sumber : Seksi Bina Keperawatan dan kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00 0 0.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!
4 PUSKESMAS 9 9 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 10 100.00
Sumber : Seksi Bina Keperawatan dan kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TAHUN 2013
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 TOBOALI TOBOALI 2 5.56 20 55.56 12 33.33 2 5.56 36 100.00 14 38.89
RIAS 0 0.00 2 5.56 10 27.78 0 0.00 12 33.33 10 83.33
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 1 7.14 11 78.57 2 14.29 0 0.00 14 100.00 2 14.29
3 PAYUNG PAYUNG 0 0.00 2 16.67 9 75.00 1 8.33 12 100.00 10 83.33
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 0 0.00 11 84.62 2 15.38 0 0.00 13 100.00 2 15.38
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 0 0.00 2 50.00 2 50.00 0 0.00 4 100.00 2 50.00
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 2 15.38 5 38.46 1 7.69 1 7.69 9 69.23 2 22.22
7 TUKAK SADAI TIRAM 0 0.00 4 100.00 2 50.00 0 0.00 6 150.00 2 33.33
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 1 12.50 6 75.00 1 12.50 0 0.00 8 100.00 1 12.50
6 5.26 63 55.26 41 35.96 4 3.51 114 100.00 45 39.47
0.58
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan & Kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
160
NO
TAHUN 2013
KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU AKTIF
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 TOBOALI TOBOALI 9 5 55.56 5 100.00 5 36
RIAS 2 2 100.00 2 100.00 3 12
2 AIR GEGAS AIR GEGAS 10 10 100.00 10 100.00 12 14
3 PAYUNG PAYUNG 9 8 88.89 8 100.00 8 12
4 SIMPANG RIMBA SIMPANG RIMBA 7 7 100.00 7 100.00 7 13
5 KEPULAUAN PONGOK PONGOK 2 2 100.00 2 100.00 1 4
6 LEPAR PONGOK TANJUNG LABU 4 4 100.00 4 100.00 4 9
7 TUKAK SADAI TIRAM 5 4 80.00 4 100.00 4 6
8 PULAU BESAR BATU BETUMPANG 5 4 80.00 4 100.00 4 8
JUMLAH (KAB/KOTA) 53 46 86.79 46 100.00 48 114
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan & Kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
POSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/
KELURAHANPOSKESDES
PUSKESMAS
TAHUN 2013
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF
TABEL 74
NO
SUB
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 PUSKESMAS PAYUNG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 PUSKESMAS PONGOK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 PUSKESMAS TIRAM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 PUSKESMAS RIAS - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 PUKSESMAS BATU BETUMPANG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA :
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN - 1 1 1 - 1 - - - 1 - 1 2 1 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 1
SUB JUMLAH II - 1 1 1 - 1 - - - 1 - 1 2 1 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 1
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1 DINAS KESEHATAN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 LABKESDA KAB. BASEL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- 1 1 1 - 1 - - - 1 - 1 2 1 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 1
0.00 0.53 0.53 0.53 0.00 0.53 0.00 0.00 0.00 0.53 0.00 0.53 1.06 0.53 1.59 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.06 0.53
- RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
SPESIALIS DASAR
Sp.A Sp.BSp.D
MEDIS
Sp.Anastesidr. Spesialis
SUB TOTALSUB TOTAL
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
Sp.OGUNIT KERJA
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
TOTALSPESIALIS PENUNJANG
Sp.Lainnya
SPESIALIS LAINNYA*)
JUMLAH (KAB/KOTA)
- Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sp.Rad Sp.Rehab MedikSp.Pat Klinik
Sumber:
L+P
38
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
3
-
-
-
-
-
-
-
3
1.59
MEDIS
dr. Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
- 1 1 1 - 1 - - - 1 - 1
1 - 1 - 1 1 - - - - 1 1
- 1 1 - - - - - - - - -
1 - 1 - - - - - - - - -
1 - 1 - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- 1 1 - - - - - - - - -
1 1 2 - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
4 4 8 1 1 2 - - - 1 1 2
8 2 10 1 - 1 - - - 1 - 1
8 2 10 1 - 1 - - - 1 - 1
3 - 3 - - - - - - - - -
3 - 3 - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
15 6 21 2 1 3 - - - 2 1 3
7.94 3.18 11.12 1.06 0.53 1.59 0.00 0.00 0.00 1.06 0.53 1.59
TOTAL
MEDIS
DOKTER GIGI
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
Drg. Spesialis
dr. UMUM
Drg.
TABEL 75
D-I D-III D-IV S2 TOTAL
BIDAN BIDAN BIDAN KEBIDANAN BIDAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI 1 - 1 2 7 9 5 20 25 - - - - - - - - - - - - 8 27 35 - - - - 2 2 - - - - 2 2 3 10 1 - 14
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - - 4 3 7 10 11 21 - - - - - - - - - - - - 14 14 28 - - - 1 1 2 - - - 1 1 2 1 13 - - 14
3 PUSKESMAS PAYUNG 2 - 2 - 1 1 11 4 15 1 - 1 - - - - - - - - - 14 5 19 - - - 1 1 2 - - - 1 1 2 3 7 - - 10
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - - 4 2 6 2 7 9 - - - - - - - - - - - - 6 9 15 - - - 3 - 3 - - - 3 - 3 2 5 - - 7
5 PUSKESMAS PONGOK - - - 3 - 3 2 2 4 - - - - - - - - - - - - 5 2 7 - - - 1 2 3 - - - 1 2 3 1 1 - - 2
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - - 2 2 3 2 5 - - - - - - - - - - - - 3 4 7 - - - 1 1 2 - - - 1 1 2 1 2 - - 3
7 PUSKESMAS TIRAM - - - 1 1 2 5 12 17 - - - - - - - - - - - - 6 13 19 - - - - 1 1 - - - - 1 1 1 5 1 - 7
8 PUSKESMAS RIAS - - - 5 - 5 9 15 24 - - - - 1 1 - - - - - - 14 16 30 - - - 1 1 2 - - - 1 1 2 2 7 - - 9
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG - - - 3 2 5 - 2 2 - - - 1 - 1 - - - - - - 4 4 8 - - - - 1 1 - - - - 1 1 1 3 - - 4
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 - 3 22 18 40 47 75 122 1 - 1 1 1 2 - - - - - - 74 94 168 - - - 8 10 18 - - - 8 10 18 15 53 2 - 70
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA :
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN - - - 5 13 18 9 36 45 4 3 7 2 5 7 1 - 1 - - - 21 57 78 - 1 1 1 6 7 - - - 1 7 8 2 15 2 - 19
SUB JUMLAH II (RSUD KAB. BASEL) - - - 5 13 18 9 36 45 4 3 7 2 5 7 1 - 1 - - - 21 57 78 - 1 1 1 6 7 - - - 1 7 8 2 15 2 - 19
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - - - - 1 1 7 8 15 - - - - - - - - - - - - 7 9 16 - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
- - - - 1 1 7 8 15 - - - - - - - - - - - - 7 9 16 - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1 DINAS KESEHATAN KAB. BASEL - - - - - - 1 - 1 - - - - 1 1 - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 LABKESDA KAB. BASEL - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - 2 - 2 - - - - 1 1 - 1 1 - - - 2 2 4 - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
3 - 3 27 32 59 65 119 184 5 3 8 3 7 10 1 1 2 - - - 104 162 266 - 1 1 9 16 25 - - - 9 17 26 17 68 6 - 91
1.59 0.00 1.59 14.29 16.94 31.23 34.41 62.99 97.40 2.65 1.59 4.23 1.59 3.71 5.29 0.53 0.53 1.06 0.00 0.00 0.00 55.05 85.76 140.81 0.00 0.53 0.53 4.76 8.47 13.23 0.00 0.00 0.00 4.76 9.00 13.76 9.00 36.00 3.18 0.00 48.17
- RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
TOTAL
PRWT GIGI
PERAWAT GIGI
SPRGS.KEP
PRWT
PERAWAT
LULUSANNURSE
D-III
Sumber:
LAINNYA *)S2 KEP
PERAWAT
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO D-III GIGI
D-IVSPK
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
PERAWAT KEP. GIGI
TOTAL
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
D-IV
- Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
UNIT KERJA
LULUSAN SEKOLAH
PERAWAT
TENAGA KEPERAWATAN BIDAN
TAHUN 2013
TABEL 76
NO
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI - - - - 2 2 - 1 1 - - - - - - - 3 3 - - - 1 1 2 - - - 1 1 2 1 4
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - 1 1 2 - - - 1 1 2 1 2
3 PUSKESMAS PAYUNG - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - 2 2 - - - - 1 1 - - - - 1 1 - 3
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1 - - - - 1 1 - 2
5 PUSKESMAS PONGOK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1 - 1
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1 - 1
7 PUSKESMAS TIRAM - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 2 2 - - - - 2 2 - - - - 2 2 - 4
8 PUSKESMAS RIAS - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 2 2 - - - - 2 2 - - - - 2 2 - 4
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG - - - - - - - 3 3 - - - - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 3 3 - 11 11 - - - - - - - 14 14 - - - 2 10 12 - - - 2 10 12 2 24
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA : 2 8
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN 2 3 5 1 2 3 2 2 4 - - - - 5 7 12 - 1 1 1 1 - - 1 1 2 6 8
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 3 5 1 2 3 2 2 4 - - - - - - 5 7 12 - 1 1 1 - 1 - - - 1 1 2 6 8
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - 1 1 - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - 2
- 1 1 - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - 2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1 DINAS KESEHATAN KAB. BASEL 2 - 2 - 1 1 - 2 2 - - - - - - 2 3 5 1 - 1 2 - 2 - - 3 - 3 5 3
2 LABKESDA KAB. BASEL - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - 1
3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 1 -
3 - 3 - 1 1 - 2 2 - 1 1 - - - 3 4 7 1 - 1 2 - 2 - - - 3 - 3 6 4
5 4 9 1 6 7 2 16 18 - 1 1 - - - 8 27 35 1 1 2 5 10 15 - - - 6 11 17 14 38
2.65 2.12 4.76 0.53 3.18 3.71 1.06 8.47 9.53 0.00 0.53 0.53 0.00 0.00 0.00 4.23 14.29 18.53 0.53 0.53 1.06 2.65 5.29 7.94 0.00 0.00 0.00 3.18 5.82 9.00 7.41 20.12
- RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
UNIT KERJAAPOTEKER LULUSAN SMF / SAA
SARJANA FARMASI /
D-IV / S-1 GIZI D-III GIZI D-I GIZIFARMAKOLOGI KIMIA
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
TENAGA KEFARMASIAN
SUB
TOTAL TOTAL
TENAGA GIZI
SUB TOTAL
Sumber:
D-III FARMASI D-III ANALIS FARMASI
D-III FARMASI
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
- Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
JUMLAH (KAB/KOTA)
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
L+P
35
5
3
3
2
1
1
4
4
3
26
14
14
2
2
-
8
1
1
10
52
27.53
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
TOTAL
TABEL 77
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1 - 2 2
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - - 1 - 1 - - - - - - 1 - 1 - - - 3 1 4 - - - - - - - - - 3 1 4 4 1 5
3 PUSKESMAS PAYUNG 1 - 1 2 - 2 - - - - - - 3 - 3 - - - - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1 3 1 4
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - - 4 1 5 - - - - - - 4 1 5 - - - - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1 4 2 6
5 PUSKESMAS PONGOK - - - 1 - 1 - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1 1 1 2
7 PUSKESMAS TIRAM - - - 1 - 1 - - - - - - 1 - 1 - - - - 4 4 - - - - - - - - - - 4 4 1 4 5
8 PUSKESMAS RIAS - - - 1 1 2 - - - - - - 1 1 2 - - - 1 2 3 - - - - - - - - - 1 2 3 2 3 5
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG - - - 1 - 1 - - - - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 2 - 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 - 1 11 4 15 - - - - - - 12 4 16 1 - 1 5 10 15 - - - - - - - - - 6 10 16 18 14 32
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA :
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN 5 9 14 1 6 7 - - - - - - 6 15 21 - - - 1 2 3 - - - - - - - - - 1 2 3 7 17 24
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 9 14 1 6 7 - - - - - - 6 15 21 - - - 1 2 3 - - - - - - - - - 1 2 3 7 17 24
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 8 6 14 - - - - - - 8 6 14 - - - 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1 9 6 15
1 DINAS KESEHATAN KAB. BASEL - - - 8 6 14 - - - - - - 8 6 14 - - - 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1 9 6 15
2 LABKESDA KAB. BASEL - - - 1 - 1 - - - - - - 1 - 1 - - - - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1 1 1 2
3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - 9 6 15 - - - - - - 9 6 15 - - - 1 1 2 - - - - - - - - - 1 1 2 10 7 17
6 9 15 21 16 37 - - - - - - 27 25 52 1 - 1 7 13 20 - - - - - - - - - 8 13 21 35 38 73
3.18 4.76 7.94 11.12 8.47 19.59 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14.29 13.23 27.53 0.53 0.00 0.53 3.71 6.88 10.59 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4.23 6.88 11.12 18.53 20.12 38.64
- RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber:
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
SUB TOTALSUB TOTAL
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
MAGISTER KESLING DOKTOR KESLINGD- IV KESLING
TAHUN 2013
- Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
D-III KESMAS (MPRS ) S-1 KESMAS S-2 KESMASNO
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
D- III KESLINGS-3 KESMAS LULUSAN SPPHUNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT TENAGA SANITARIAN
TOTAL
TABEL 78
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L P L P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
I PUSKESMAS :
1 PUSKESMAS TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - - - 2 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 3 3 - 3 3
2 PUSKESMAS AIR GEGAS - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2 - 2 2
3 PUSKESMAS PAYUNG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 - 2 2
5 PUSKESMAS PONGOK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 1 - 1
7 PUSKESMAS TIRAM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1
8 PUSKESMAS RIAS - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 - 2 2
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 10 - - 1 10 11 - - - - - - - 2 2 - - - - - - 1 12 13 1 12 13
II RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA :
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN - 4 4 - - - - - - - - - - 4 4 2 4 6 - - - 1 - 1 - 1 1 - - 1 6 - - 1 6 7 1 - 1 - - - - 4 4 - - - - - - 5 15 20 5 19 24
SUB JUMLAH II (RSUD KAB. BASEL) - 4 4 - - - - - - - - - - 4 4 2 4 6 - - - 1 - 1 - 1 1 - - 1 6 - - 1 6 7 1 - 1 - - - - 4 4 - - - - - - 5 15 20 5 19 24
III SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 - 2 2
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 - 2 2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
IV DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1 DINAS KESEHATAN KAB. BASEL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1
2 LABKESDA KAB. BASEL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1
3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 - 2 2
- 4 4 - - - - - - - - - - 4 4 2 4 6 - - - 1 - 1 - 1 1 - - 2 19 - 1 2 20 22 1 - 1 - - - - 6 6 - - - - - - 6 31 37 6 35 41
0.00 2.12 2.12 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.12 2.12 1.06 2.12 3.18 0.00 0.00 0.00 0.53 0.00 0.53 0.00 0.53 0.53 0.00 0.00 1.06 10.06 0.00 0.53 1.06 10.59 11.65 0.53 0.00 0.53 0.00 0.00 0.00 0.00 3.18 3.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.18 16.41 19.59 3.18 18.53 21.70
- RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
D-III TEKNISI D-III
PROSTETIK MEDISSMAK
REFRAKSIONIS ORTOTIK
Sumber:
NO UNIT KERJA
TENAGA KETERAPIAN FISIK
FISIOTERAPI
TOTAL
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
TOTALSUB TOTAL
ANALIS KES.
TENAGA KETEKNISAN MEDIS
SUB
TOTALKESEHATAN OPTISIEN
TEM
D-III ANALIS
- Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
AKUPUNTURIS RADIOGRAFER RADIOTERAPIS
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
JUMLAH (KAB/KOTA)
SUB
TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN
TAHUN 2013
TEKHNISI GIGI
ANALIS KESEHATANREKAM
D-IV ANALIS
KESEHATAN TRANFUSI DARAH KARDIO VASKULER