Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN SITUBONDO
TAHUN 2012
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahuwata’ala atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2012 dapat diterbitkan. Disadari
sepenuhnya bahwa penyusunan profil kesehatan ini membutuhkan waktu
yang tidak sebentar karena proses pengumpulannya belum sepenuhnya
memanfaatkan sara elektronik/teknologi informasi.
Profil Kesehatan merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi pencapaian
hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja penyelenggaraan
standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Walaupun Petunjuk Teknis
Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang responsif gender
sudah diedarkan sejak akhir tahun 2010, namun mengingat ketersediaan
data dari sumber data masih belum dapat terkompilasi dengan baik, maka
belum seluruh data yang tersaji berbasis gender. Dengan tersedianya
data profil kesehatan yang responsif gender, diharapkan dapat
mengidentifikasi ada tidaknya kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan
dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait akses,
partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan kesehatan.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak, terutama kepada Seksi Data, Informasi,
Kajian, Evaluasi dan Pelaporan yang telah menjadi koordinator dalam
penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo. Ucapan terima kasih
juga kami sampaikan kepada semua pihak, baik lintas program maupun
lintas sektor terkait yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten Situbondo.
Semoga Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik institusi pemerintah, institusi
swasta, organisasi profesi, mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya.
Kritik dan saran semua pihak selalu kami harapkan guna penyempurnaan
profil kesehatan di masa mendatang.
Situbondo, April 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO
Drg. SOLICHIN, M.Pd.I PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19570708 198412 1 001
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................ ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii DAFTAR TABEL ..................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1 1.2 Sistematika Penyajian ........................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SITUBONDO
2.1 Keadaan Geografis ......................................................... 4 2.2 Wilayah Administrasi ....................................................... 5 2.3 Kependudukan ................................................................ 6 2.4 Perekonomian ................................................................. 7 2.5 Pendidikan ...................................................................... 8 2.6 Data Umum Organisasi ................................................... 8 2.7 Struktur Organisasi ......................................................... 9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1 Angka Kematian (Mortalitas) ........................................... 13 3.2 Morbiditas ........................................................................ 19 3.3 Status Gizi Masyarakat ................................................... 39 3.4 Gambaran Penyakit di Puskesmas ................................. 41
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar ........................................... 42 4.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Khusus ................... 64 4.3 Ketersediaan Obat .......................................................... 67 4.4 Kejadian Luar Biasa dan Keracunan Makanan ............... 68 4.5 Perbaikan Gizi Masyarakat ............................................. 68 4.6 Perilaku Masyarakat ........................................................ 78 4.7 Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar .. 86
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1 Sarana Kesehatan ........................................................ 93 5.2 Tenaga Kesehatan ...................................................... 101 5.3 Pembiayaan Kesehatan .............................................. 104
BAB VI PENUTUP .............................................................................. 104 LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Kabupaten Situbondo .............................................. 4 Gambar 2.2 Piramida Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................. 6 Gambar 2.3. Struktur Ekonomi Kabupaten Situbondo Per Sektor Tahun 2012 ...................................................................... 7 Gambar 2.4 Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penduduk Kabupaten Situbondo Tahun 2011 .................. 8 Gambar 2.5 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo .................................................... 10 Gambar 3.1 Angka Kematian Ibu Tahun 2008-2012 ......................... 14 Gambar 3.2 Penyebab Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................................. 16 Gambar 3.3 Angka Kematian Bayi Tahun 2008-2012 ....................... 17 Gambar 3.4. Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten Situbondo Per Kecamatan Tahun 2012 ......................... 20 Gambar 3.5. Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012 ................................... 21 Gambar 3.6. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012 .................................................... 26 Gambar 3.7. Cakupan Pneumonia Balita Kabupaten Situbondo Per Kecamatan Tahun 2012 .......................................... 28 Gambar 3.8 Trend Kasus DBD di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d 2012 .................................................... 32 Gambar 3.9. Perkembangan Penyakit Difteri di Kabupaten Situbondo tahun 2010 s.d. 2012 .................................... 35 Gambar 3.10 Trend Kasus Tetanus Neonatorum (TN) di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 – 2012 ................ 37 Gambar 3.11 Trend Penemuan Kasus AFP di Kabupaten Situbondo Tahun 2009 s.d. 2012 .................................. 38 Gambar 3.12. Penyebab Kematian Neonatal di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................................. 40 Gambar 3.13 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................ 41 Gambar 4.1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................................. 44 Gambar 4.2 Trend Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Kabupaten Situbondo Tahun 2009 – 2012 ...................................... 45 Gambar 4.3 Peta Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ............................ 46 Gambar 4.4 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .......... 47 Gambar 4.5 Trend Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012 .................................................... 48
iv
Gambar 4.6 Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................................................... 49 Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap Di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ........................... 51 Gambar 4.8. Peta Cakupan Neonatal Komplikasi Ditangani Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................ 52 Gambar 4.9. Peta Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Situbondo Tahun 2012 .................................................. 53 Gambar 4.10 Peta Cakupan Pelayanan Anak Balita Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................ 54 Gambar 4.11 Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Imunization) Kabupaten Situbondo Tahun 2008 – 2012 ....................................................... 58 Gambar 4.12 Hasil Program UKGS di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012 ...................................................... 60 Gambar 4.13. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Puskesmas di Kabupaten Situbondo Tahun 2010-2012 .......................................................... 63 Gambar 4.14. Kunjungan Rawat Jalan Dan Rawat Inap Rumah Sakit Di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012 ....................................................... 66 Gambar 4.15 Status Gizi Balita Berdasarkan indeks BB/U di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ............................ 69 Gambar 4.16 Trend Balita BGM Berdasarkan indeks BB/U di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ................ 70 Gambar 4.17 Trend Kasus Gizi Buruk Berdasarkan Indeks BB/TB di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ................ 71 Gambar 4.18 Trend D/S Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ....................................................... 73 Gambar 4.19 Trend Pencapaian Pemberian Fe1 dan Fe3 Di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012. ........... 75 Gambar 4.20 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita Dan Ibu Nifas Tahun 2011 – 2012 .............. 77 Gambar 4.21 Cakupan Rumah Tangga Sehat Di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 Sampai Dengan 2012 ............... 80 Gambar 5.1 Strata Posyandu di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................................................... 97 Gambar 5.2 Tingkat Perkembangan Posyandu Purnama Mandiri (PURI) di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ....................................................... 98 Gambar 5.3. Perkembangan Desa Siaga aktif di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ...................................... 99
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pencapaian Indikator Program Pengendalian Penyakit Kusta di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 .............................................................. 24 Tabel 3.2. Hasil Cakupan Diare di Kabupaten Situbondo Tahun 2010-2012 ................................................................. 29 Tabel 3.3 Capaian Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012 .......................................................... 31 Tabel 4.1 Hasil Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Situbondo Tahun 2009 – 2012............... 56 Tabel 4.2 Nilai Indikator Pemakaian Tempat Tidur Rumah Sakit di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ....................... 65 Tabel 5.1 Jumlah Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................. 100 Tabel 5.2 Rekapitulasi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga dan Rasio per 100.000 Penduduk di kabupaten Situbondo Tahun 2012 ................................. 101
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Resume Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Lamp. Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah
Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan
Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo
Tahun 2010
Lamp. Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok
Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin,
Dan Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan
Kelompok Umur Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 4 Jumlah Kelahiran Dan Kematian Bayi Dan Balita
Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 5 Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kecamatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 6 Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas dan Rasio
Korban Luka dan Meninggal Terhadap Jumlah
Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2010
Lamp. Tabel 7 AFP Rate, % TB Paru Sembuh, Dan Pneumonia Balita
Ditangani Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 8 HIV/AIDS Ditangani, Infeksi Menular Seksual, DBD dan
Diare Pada Balita Ditangani Kabupaten Situbondo
Tahun 2010
Lamp. Tabel 9 Persentase Penderita Malaria Diobati Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 10 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
vii
Lamp. Tabel 11 Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 12 Jumlah Kasus Dan Kematian Penyakit Menular Yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 13 Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi Dan Bayi BBLR
Yang Ditangani Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 14 Status Gizi Balita Dan Jumlah Kecamatan Rawan Gizi
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 15 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1,K4), Persalinan
Ditolong Tenaga Kesehatan dan Ibu Nifas Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 16 Cakupan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Balita dan
Pra Sekolah, Pemeriksaan Kesehatan Siswa
SD/SMP/SMU&Sederajat Kabupaten Situbondo Tahun
2010
Lamp. Tabel 17 Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, Dan KB
Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 18 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsii
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 19 Pelayanan KB Baru Menurut Kecamatan Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 20 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut
Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 21 Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut
Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 22 Cakupan Bayi, Balita Yang Mendapat Pelayanan
Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
viii
Lamp. Tabel 23 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan Fe1,
Fe3 Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 24 Hasil Kegiatan Skrining dan Imunisasi TT WUS Per
Puskesmas Tahun 2010
Lamp. Tabel 25 Presentase Akses Ketersediaan Darah Untuk Bumil
Dan Neonatus Yang Dirujuk Kabupaten Situbondo
Tahun 2010
Lamp. Tabel 26 Jumlah & Persentase Ibu Hamil Dan Neonatal Risiko
Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Kecamatan Dan
Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 27 Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan
Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 28 Jumlah Dan Persentase Desa/Kelurahan Terkena KLB
(Menurut Jenis KLB) Yang Ditangani < 24 Jam Menurut
Kecamatan Dan Puskesmas, Kabupaten Situbondo
Tahun 2010
Lamp. Tabel 29 Jumlah Penderita Dan Kematian Serta Jumlah
Kecamatan, Dan Desa Yang Terserang KLB Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 30 Kejadian Keracunan Makanan Dan Minuman Serta
Keracunan Lainnya Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 31 Kejadian Bencana Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 32 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 33 Persentase Keluarga Yang Menggunakan Garam
Beryodium Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo
Tahun 2010
Lamp. Tabel 34 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
ix
Lamp. Tabel 35 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 36 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 37 Cakupan Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 38 Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja
Formal Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 39 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila Dan Usila
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 40 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap,
Pelayanan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan
Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 41 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut
Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Di
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 42 Ketersediaan Obat Sesuai Dengan Kebutuhan
Pelayanan Kesehatan Dasar Dengan Indikator Obat
Panduan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 43 Presentase Rumah tangga Berperilaku Hidup Bersih
Sehat Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 44 Jumlah Dan Persentase Posyandu Menurut Strata dan
Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 45 Jumlah Dan Persentase Polindes Menurut Strata dan
Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 46 Jumlah dan Persentase Poskesdes/Poskeskel Menurut
Strata dan Kecamatan Kabupaten Situbondo 2010
Lamp. Tabel 47 Jumlah Dan Persentase Desa Siaga Menurut Strata
Dan Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
x
Lamp. Tabel 48 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 49 Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 50 Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
(Tempat Sampah dan SPAL) Menurut Kecamatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 51 Keluarga Dengan Kepemilikan/Akses Jamban Menurut
Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 52 Jumlah Sarana Pengolahan Limbah Yang Diawasi Di
Pelayanan Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun
2010
Lamp. Tabel 53 Persentase Tempat Umum Sehat Menurut Kecamatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 54 Persentase Tempat Makanan Dan Depot Air Minum
Menurut Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 55 Persentase Rumah/Bangunan Yang Diperiksa Dan
Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan
Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 56 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 57 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Dan
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 58 Jumlah Tenaga Medis Di Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 59 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 60 Jumlah Tenaga Kebidanan Di Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
xi
Lamp. Tabel 61 Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 62 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Pelayanan
Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 63 Jumlah Tenaga Gizi Di Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 64 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Pelayanan
Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 65 Jumlah Tenaga Keteknisan Medis Di Pelayanan
Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 66 Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Pelayanan
Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 67 Anggaran Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun
2010
Lamp. Tabel 68 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten
Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 69 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Kabupaten Situbondo Tahun 2010
Lamp. Tabel 70 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kabupaten Situbondo
Tahun 2010
Indikator Kinerja SPM Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kabupaten
Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan
bidang kesehatan diarahkan untuk mencapai komitmen internasional,
yang dituangkan dalam Millennium Development Goals (MDGs) dengan
tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu menurunkan
angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV-
AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya dan yang tidak terkait
langsung yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
dibutuhkan adanya ketersediaan data dan Informasi yang akurat bagi
proses pengambilan keputusan dan perencanaan program, karena
dengan data yang akurat maka keputusan dan perencanaan yang dibuat
juga menghasilkan dampak yang baik. Salah satu produk informasi yang
dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian program
adalah Profil Kesehatan.
Profil Kesehatan disusun untuk memberikan gambaran kinerja
sektor kesehatan yang ada di suatu wilayah, baik pemerintah maupun
swasta selama satu tahun dan seringkali juga dibandingkan dengan
pencapaian tahun-tahun sebelumnya. Profil Kesehatan juga merupakan
salah satu indikator dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun
2011-2014 yaitu tersedianya buku Profil baik Pusat, Provinsi maupun
Kabupaten/Kota dalam upaya mendukung pelaksanaan manajemen
kesehatan dan pengembangan upaya kesehatan melalui pemantapan dan
pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 2
Akhirnya dengan pembangunan yang lebih intensif,
berkesiambungan dan merata dengan didukung oleh informasi yang tepat,
maka diharapkan pembangunan kesehatan dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dengan optimal.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo merupakan salah satu
produk dari penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan yang
diterbitkan sekali setiap tahunnya. Diharapkan Profil Kesehatan
Kabupaten Situbondo dapat menyajikan data dan informasi kesehatan
dari cakupan pelaksanaan program yang lengkap dan akurat sebagai
bahan dasar perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan
program dan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program-
program kesehatan.
1.2 SISTEMATIKA PENYAJIAN
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 terdiri dari
beberapa bagian sebagai berikut :
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika dari penyajiannya.
Bab 2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Jawa Timur meliputi
keadaan geografis, data kependudukan dan informasi umum lainnya.
Bab 3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan, angka harapan hidup dan status gizi masyarakat.
Bab 4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 3
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan.
Bab 5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
anggaran kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab 6 : Penutup
Lampiran
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 4
BAB 2
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN SITUBONDO
2.1 KEADAAN GEOGRAFIS
Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten di
Jawa Timur yang cukup dikenal dengan sebutan Daerah Wisata Pantai
Pasir Putih. Kabupaten Situbondo terletak di posisi antara 7°35’ - 7°44’
Lintang Selatan dan 113°30’ – 114°42’ Bujur Timur dengan batas
wilayah:
Sebelah utara : Selat Madura
Sebelah timur : Selat Bali
Sebelah selatan : Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi
Sebelah barat : Kabupaten Probolinggo
Gambar 2.1. Peta Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 5
Luas Kabupaten Situbondo adalah 1.638,50 km² atau 163.850
Ha, dan bentuknya memanjang dari barat ke timur kurang lebih 150
Km. Pantai utara umumnya merupakan dataran rendah dan di sebelah
selatan merupakan dataran tinggi dengan rata-rata lebar wilayah
kurang lebih 11 km.
Dari 17 kecamatan yang ada, diantaranya terdiri dari 13
kecamatan memiliki pantai dan 4 kecamatan tidak memiliki pantai,
yaitu Kecamatan Sumbermalang, Kecamatan Jatibanteng, Kecamatan
Situbondo, dan Kecamatan Panji.
Temperatur daerah ini lebih kurang diantara 25,8° - 29,8°C
dengan rata-rata curah hujan sebesar 994 mm – 1.503 mm per
tahunnya sehingga daerah ini tergolong daerah kering. Kabupaten
Situbondo berada pada ketinggian 0 - 1.250 m di atas permukaan air
laut. (Sumber : Draft Profil Kabupaten Situbondo 2010)
2.2 WILAYAH ADMINISTRASI
Wilayah administrasi di Kabupaten Situbondo terbagi menjadi :
Kecamatan : 17 wilayah
Desa/Kelurahan : 132 Desa/4 Kelurahan
Dusun/Lingkungan : 660 dusun/lingkungan
Rukun Warga (RW) : 1.220 RW
Rukun Tetangga (RT) : 3.189 RT
Jumlah desa terbanyak berada di Kecamatan Panji, yaitu
sebanyak 12 desa dan yang paling sedikit jumlah desa di Kecamatan
Banyuputih, yaitu sebanyak 5 desa. Sedangkan 4 kelurahan berada di
Kecamatan Situbondo (2 kelurahan) dan Kecamatan Panji (2
kelurahan). Dari 136 desa yang ada, 33 desa diantaranya tergolong
wilayah perkotaan dan 103 wilayah pedesaan. (Sumber : Draft Profil
Kabupaten Situbondo 2010)
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 6
2.3 KEPENDUDUKAN
Data kependudukan merupakan salah satu data pokok yang
sangat diperlukan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan
karena penduduk selain merupakan obyek juga merupakan subyek
pembangunan.
Berdasarkan hasil Proyeksi BPS Kabupaten, jumlah penduduk
Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 mencapai 656.691 jiwa yang
terdiri dari 319.653 penduduk laki–laki dan 337.038 penduduk
perempuan. Angka Kepadatan penduduk Kabupaten Situbondo pada
tahun 2012 adalah 401 jiwa/km2.
Dari jumlah penduduk yang tersebar di 17 kecamatan di
Kabupaten Situbondo, tiga kecamatan dengan jumlah penduduk
terbanyak adalah Kecamatan Panji (19.693 jiwa), Kecamatan Besuki
(18.000 jiwa) dan Kecamatan Panarukan (16.454 jiwa). Sedangkan
tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan
Banyuglugur (6.957 jiwa), Kecamatan Jatibanteng (7.717 jiwa) dan
Kecamatan Mlandingan (7.953 jiwa).
Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten
Situbondo Tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut.
Gambar 2.2 Piramida Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten
Situbondo Tahun 2012
Sumber: BPS Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 7
Berdasarkan Gambar di atas diketahui bahwa kelompok umur
produktif (usia 15–54 tahun) di Kabupaten Situbondo masih
mendominasi dengan jumlah terbanyak di kelompok usia 15–19 tahun
(8,1%), sedangkan kelompok bayi merupakan yang terkecil (1,5%).
2.4 PEREKONOMIAN
Angka Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Situbondo tahun
2012 mencapai 6,54%, meningkat 0,23% dibandingkan tahun 2011,
yakni sebesar 6.31%. Dukungan struktur ekonomi di Situbondo yang
paling dominan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, diikuti
sektor pertanian, sektor jasa dan Industri Pengolahan. Sektor yang
paling kecil distribusinya bagi perekonomian Kabupaten Situbondo
adalah sektor listrik, gas dan air bersih (Sumber : Indikator Makro
Ekonomi Kabupaten Situbondo Tahun 2012). Berikut ini disajikan
diagram Struktur Ekonomi Kabupaten Situbondo Per Sektor Tahun
2012.
Gambar 2.3. Struktur Ekonomi Kabupaten Situbondo Per Sektor
Tahun 2012
Sumber : BPS Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 8
2.5 PENDIDIKAN
Berdasarkan jenjang pendidikan yang dimatkan, sebagian
besar penduduk Kabupaten Situbondo adalah tamatan Sekolah
Dasar/Sederajat (28,47%) dan angka melek hurufnya sebesar 79,43%,
meningkat 1,19% dari tahun sebelumnya. Berikut ini disajikan diagram
Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penduduk Kabupaten
Situbondo Tahun 2011.
Gambar 2.4 Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Penduduk Kabupaten Situbondo Tahun 2011
Sumber: BPS Situbondo
2.6 DATA UMUM ORGANISASI
Peraturan Bupati nomor 58 tahun 2010 tentang Uraian Tugas
dan Fungsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menyebutkan
bahwa Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang dibantu
oleh 1 (satu) Sekretaris dan 4 (empat) Kepala Bidang. Setiap bidang
membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi sesuai dengan bidangnya.
Sedangkan Sekretaris dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub Bagian.
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Umum
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 9
2. Sub Bagian keuangan
3. Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran
c. Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat dan Kemitraan, membawahi;
1. Seksi Promosi Kesehatan dan UKBM
2. Seksi Pembiayaan Kesehatan
3. Seksi Gizi Masyarakat
d. Bidang Pembinaan Sumber Daya Kesehatan, membawahi;
1. Seksi Pengembangan Pemberdayaan SDM Kesehatan
2. Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan
3. Seksi Data, Informasi, Kajian, Evaluasi dan Pelaporan
e. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi;
1. Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
2. Seksi pemberantasan Penyakit
3. Seksi Penyehatan Lingkungan
f. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi;
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Penunjang
2. Seksi Pelayanan kesehatan Rujukan dan Khusus
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga.
g. Unit Pelaksana Teknis Dina (UPTD) terdiri dari;
1. Puskesmas 17 unit
2. Gudang Farmasi Kesehatan (GFK) 1 unit
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) 1 unit
2.7 STRUKTUR ORGANISASI
Dalam melaksanakan tugas dan kewenangan di bidang
kesehatan, Dinas Kesehatan memiliki struktur organisasi sebagai
berikut :
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 10
Gambar 2.5. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO
KEPALA
DINAS KESEHATAN
SEKRETARIAT
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
SUB BAG
UMUM SUB BAG
PERENCANAAN
& ANGGARAN
SUB BAG
KEUANGAN
SEKSI
PENGEMBGN &
PEMBERDAYAAN
SDM. KES
SEKSI
PROMOSI
KESEHATAN &
UKBM
BIDANG
PEMBERDAYAAN
KES. MASYARAKAT
& KEMITRAAN
BIDANG
PEMBINAAN
SUMBER DAYA
KESEHATAN
SEKSI
PELAYANAN
KESEHATAN
KELUARGA
SEKSI
PELAYANAN
KESEHATAN
RUJUKAN & KHUSUS
SEKSI
PELAYANAN
KESEHATAN DASAR
& PENUNJANG
SEKSI
PENYEHATAN
LINGKUNGAN
SEKSI
PEMBERANTASA
N PENYAKIT
SEKSI
PENGENDALIAN
& PENGAMATAN
PENYAKIT
BIDANG
PELAYANAN
KESEHATAN
BIDANG
PENYAKIT &
PENYEHATAN
LINGKUNGAN
SEKSI GIZI
MASYARAKAT
SEKSI
DATA, INFORMASI,
KAJIAN, EVALUASI
& PELAPORAN
SEKSI
KEFARMASIAN &
PERBEKALAN
KES.
SEKSI
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
UPTD :
PUSKESMAS,
GFK, dan Labkesda
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 11
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2015
seperti telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Situbondo tahun 2011-2015 pada misi kedua
“Meningkatkan kualitas SDM melalui pemerataan dan peningkatan
kualitas pendidikan, pelatihan ketrampilan serta peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat” yaitu; 1) meningkatnya derajat kesejahteraan
masyarakat, 2) Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit dan
puskesmas, 3) Meningkatnya pelayanan terhadap pasangan usia subur,
4) terpenuhinya kebutuhan pelayanan KB dan menurunnya angka
kematian pada kelahiran dan dengan mempertimbangkan perkembangan
masalah serta berbagai kecenderungan masalah kesehatan ke depan
maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Situbondo adalah :
Visi tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan bahwa
kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat merupakan
faktor yang sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan di
Situbondo. Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu
kondisi dimana masyarakat Situbondo menyadari, mau, dan mampu
untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan
kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan
kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan
kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang
tidak mendukung untuk hidup sehat.
Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh
jajaran organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Situbondo,
yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran pembangunan kesehatan Kabupaten Situbondo. Untuk
Masyarakat Situbondo Yang
Mandiri Untuk Hidup Sehat
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 12
mewujudkan visi tersebut ada empat misi yang diemban oleh seluruh
jajaran/petugas kesehatan di masing-masing jenjang administrasi
pemerintahan, yaitu:
1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
dan kemitraan dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau
3. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan
meningkatkan upaya pengendalian penyakit serta penanggulangan
masalah kesehatan
4. Meningkatkan, mendayagunakan sumberdaya dan manajemen
kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 13
BAB 3
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Situasi derajat kesehatan di Provinsi Jawa Timur dapat
digambarkan dengan menggunakan empat indikator, yakni indikator
kematian (mortalitas), angka kesakitan (morbiditas), angka harapan hidup
dan status gizi.
3.1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses
akumulasi akhir (outcome) dari berbagai penyebab kematian langsung
maupun tidak langsung. Kejadian kematian di suatu wilayah dari
waktu ke waktu dapat memberikan gambaran perkembangan derajat
kesehatan masyarakat. Di samping itu, kematian seringkali juga
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan program
pembangunan dan pelayanan kesehatan.
Mortalitas atau angka kematian yang menjadi indikator dalam
penilaian keberhasilan program pembangunan dan pelayanan
kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA). Perkembangan tingkat
kematian dan penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang
terjadi pada tahun 2012 akan diuraikan di bawah ini.
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian seorang ibu
yang disebabkan oleh kehamilan, melahirkan atau nifas, bukan
karena kecelakaan. Angka Kematian Ibu (AKI) dihitung per 100.000
kelahiran hidup.
Berdasarkan Laporan Kematian Ibu dari Puskesmas se
Kabupaten Situbondo tahun 2012 jumlah kematian ibu adalah 13
kasus dengan masa kematian terbesar pada masa persalinan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 14
53,85%, sedangkan masa hamil dan masa nifas masing-masing
15,38% dan 30,77%. Dengan kelahiran hidup tahun 2012 sebesar
9.099, maka AKI kabupaten Situbondo tahun 2012 adalah 142,87
per 10000 kelahiran hidup, sedangkan target ditetapkan pada tahun
2012 adalah192 /100.000 kelahiran hidup. Untuk melihat Angka
Kematian Ibu per kecamtan dapat dilihat pada Lampiran Profil Tabel
6. Gambar 3.1 berikut merupakan trend AKI di Kabupaten Situbondo
dari tahun 2008 s.d. 2012.
Gambar 3.1 Angka Kematian Ibu Tahun 2008-2012
Sumber : Laporan Kematian Ibu (LKI) Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2008-2012
Gambar 3.1. di atas menunjukkan bahwa AKI tahun 2012
merupakan angka terendah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini dinilai cukup baik karena semakin mendekati target MDG’S
penurunan AKI, yakni sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015. Keberhasilan penurunan AKI ini tidak luput dari
dukungan bidan sebagai pemberi layanan kesehatan yang secara
aktif mendeteksi dengan baik faktor resiko tinggi/komplikasi ibu hamil
lewat penggunaan kartu skor Poedji Rochyati/KSPR yang dipantau
oleh Dinas Kesehatan lewat SI BUMIL RESTIKOM yaitu sistem
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 15
Informasi Ibu Hamil Resiko Tinggi/ Komplikasi dan penapisan
terhadap ibu-ibu yang akan bersalin.
Tingginya angka kematian ibu di Kabupaten Situbondo
dikarenakan masih adanya beberapa hambatan yang dijumpai di
lapangan, yakni:
1. Dukun masih aktif menolong persalinan;
2. Bidan yang tidak patuh pada penapisan/SOP;
3. Keterbatasan tenaga SPOG di rumah sakit, 1 orang SPOG
melayani satu kabupaten dan
4. Adanya faktor sosial budaya masyarakat yang menghambat
upaya penurunan AKI sehingga terjadi 3 terlambat yaitu
terlambat mengambil keputusan,terlambat merujuk sehingga
mengalami ke terlambatan penanganan.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu adanya
optimalisasi program serta peran serta masyarakat seperti program
P4K (misalnya kemitraan bidan–dukun) dan Desa Siaga dinilai
masih sangat perlu ditingkatkan mengingat angka pencapaian di
tahun ini masih sangat jauh dari target MDG’S yang telah ditetapkan.
Penyebab langsung kematian ibu antara lain pendarahan,
pre/eklamsia, partus lama, komplikasi aborsi dan infeksi
(Kementerian Kesehatan RI, 2009). Sementara itu yang menjadi
penyebab kematian tidak langsung pada ibu adalah “Empat Terlalu”
dan “Tiga Terlambat”. Maksud dari ”Empat terlalu” adalah hamil
terlalu muda usia (< 16 tahun), hamil terlalu sering (jumlah anak
lebih dari 4), hamil terlalu tua usia ( > 35 tahun) dan hamil terlalu
dekat (jarak anak < 2 tahun). Sedangkan “Tiga Terlambat” adalah
terlambat mendeteksi adanya risiko tinggi ibu hamil, terlambat
mengambil keputusan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan (RS) dan
terlambat mendapat penanganan.
Penyebab kematian langsung ibu maternal di Kabupaten
Situbondo tahun 2012 terlihat pada Gambar 3.2 di bawah ini.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 16
Gambar 3.2 Penyebab Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber : Laporan Kematian Ibu (LKI) Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Dari Gambar 3.2 di atas terlihat bahwa penyebab kematian
terbesar adalah Pre/Eklamsia, yakni sebesar 46,15%, sedangkan
penyebab penyerta yang perlu mendapat perhatian adalah jantung
dan infeksi masing-masing sebesar 7,69%.
b. Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita
(AKABA)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat bayi
lahir sampai satu hari sebelum ulang tahun pertama. Dari sisi
penyebabnya, kematian bayi dibedakan faktor endogen dan
eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah
kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi
dilahirkan, umumnya disebabkan oleh faktor bawaan. Sedangkan
kematian eksogen (kematian post neonatal) adalah kematian bayi
yang terjadi antara usia satu bulan sampai satu tahun, umumnya
disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan.
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infan Mortality Rate adalah
banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun
per 1.000 kelahiran hidup (KH). AKB dapat menggambarkan kondisi
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 17
sosial ekonomi masyarakat setempat, karena bayi adalah kelompok
usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan
maupun sosial ekonomi. Indikator AKB terkait langsung dengan
target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial-
ekonomi, lingkungan tempat tinggal dan kesehatannya. Menurut
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, penyebab utama
kematian bayi adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA),
komplikasi perinatal dan diare. Gabungan ketiga penyebab ini
memberi andil 75% kematian bayi.
Jumlah kematian bayi di Kabupaten Situbondo pada tahun
2012 adalah sebanyak 132 bayi dari 9.099 kelahiran hidup, sehingga
angka kematian bayi tahun 2012 adalah 14,5 per 1000 kelahiran
hidup. Jumlah kematian bayi terbanyak ada di Kecamatan Panji
sebesar 18 bayi dan kematian bayi terendah di Kecamatan
Jatibanteng dan Banyuglugur masing-masing sebanyak 3 bayi.
Untuk melihat Angka Kematian Bayi per kecamatan dapat dilihat
pada Lampiran Profil Tabel 7. Gambar 3.3 di bawah ini menunjukkan
trend Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Situbondo tahun
2008 s.d. 2012.
Gambar 3.3 Angka Kematian Bayi Tahun 2008-2012
Sumber : Laporan Rutin LB3 KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 18
Gambar 3.3 di atas menunjukkan AKB Kabupaten Situbondo
tahun 2012 bisa dikatakan baik karena empat tahun sebelumnya
terus mengalami peningkatan dan angka tersebut sudah memenuhi
target MDG’s, yakni sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015. Penurunan AKB ini mengindikasikan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat sebagai salah satu wujud
keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan.
Meskipun demikian, masih adanya kematian bayi tetap
menjadi masalah sehingga diperlukan solusi dari hambatan-
hambatan yang ditemui. Hambatan yang dijumpai di lapangan terkait
kematian bayi di Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut.
1. Dukun yang masih aktif menolong persalinan;
2. Bidan yang tidak patuh pada penapisan/SOP;
3. Perilaku dan budaya dari masyarakat setempat yang tidak
mendukung upaya penurunan AKB
4. Masih adanya kepercayaan masyarakat terhadap orang yang
dituakan
5. Pengetahuan masyarakat tentang bayi resiko tinggi (terutama bayi
berat lahir rendah, 2500 gram/BBLR) masih rendah
Sebenarnya angka kematian bayi yang terjadi dapat ditekan
serendah mungkin dengan melakukan berbagai upaya, diantaranya
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang gizi
ibu hamil dan perawatan kehamilan, serta meningkatkan cakupan
kunjungan bayi melalui kegiatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit) dan DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang), sehingga
tercapai jaminan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal.
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum usia 5 tahun dan dinyatakan sebagai angka per
1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi,
penyakit menular dan kecelakaan. Dari laporan rutin LB3 KIA tahun
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 19
2012 di Kabupaten Situbondo terjadi 139 kematian balita per 1.000
kelahiran hidup. Untuk melihat Angka Kematian Balita per
kecamatan dapat dilihat pada Tabel 7.
3.2 MORBIDITAS
Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga
menghadapi transisi epidemiologi yang menyebabkan beban ganda.
Di satu sisi kasus gizi kurang serta penyakit-penyakit infeksi, baik re-
emerging maupun new-emerging disease masih tinggi, namun disisi
lain penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguan kesehatan akibat
kecelakaan juga meningkat. Selain itu masalah perilaku yang tidak
sehat, rupanya menjadi faktor utama yang harus diubah terlebih
dahulu agar beban ganda masalah kesehatan bisa teratasi. Angka
kesakitan penduduk berasal dari community based data yang
diperoleh melalui pengamatan (surveilans) terutama yang diperoleh
dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan
pelaporan rutin dan insidentil.
Berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular
yang perlu mendapat perhatian termasuk penyakit menular yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit potensial KLB/
wabah.
3.2.1 Penyakit Menular Langsung
Berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular
langsung yang perlu mendapat perhatian, yakni TB Paru, Kusta,
HIV/AIDS, Pneumonia dan Diare.
a. TB Paru
Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat dan merupakan penyebab kematian yang
menyerang golongan usia produktif (15-50 tahun) dan golongan
sosial ekonomi tidak mampu. Penyakit TB disebabkan oleh
kuman Mycobacterium Tuberculosis yang lebih sering
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 20
menginfeksi organ paru dibanding organ tubuh lainnya dan
ditularkan melalui droplet (percikan dahak penderita).
Laporan WHO tahun 2009 menempatkan Indonesia
urutan ke-5 sebagai negara penyumbang TB terbesar didunia
dibawah India, China, Afrika Selatan dan Nigeria. Sementara itu
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu penyumbang jumlah
penemuan penderita TB terbanyak di Indonesia setelah Jawa
Barat.
Penemuan dan Penanganan pasien baru BTA (+)
merupakan salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal
(SPM) bidang kesehatan dengan target yang ditetapkan tahun
2012 adalah minimal 75%. Sedangkan angka penemuan kasus
baru atau Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten
Situbondo pada tahun 2012 adalah 85,34% (Lampiran Profil
Tabel 11) dengan jumlah kasus TB BTA positif sebanyak 594
penderita. Penemuan kasus baru BTA (+) tertinggi adalah di
Kecamatan Mlandingan sebesar 144,9% dan yang terendah di
Kecamatan Sumbermalang sebesar 10,6%. CDR TB Paru per
Kecamatan dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut.
Gambar 3.4. Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten
Situbondo Per Kecamatan Tahun 2012
Sumber : Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB (TB03 UPK) Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
≥75% 70%-74,9% <70% Keterangan:
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 21
Berdasarkan Gambar 3.4 di atas diketahui bahwa
meskipun angka cakupan CDR Kabupaten telah memenuhi
target 75%, tetapi masih ada 6 kecamatan yang cakupannya
belum mencapai target, yakni Sumbermalang, Jatibanteng,
Arjasa, Kendit, Panji dan Kapongan. Rendahnya cakupan CDR
di ke-enam kecamatan tersebut disebabkan kurangnya
koordinasi lintas program dan lintas sektor, pencatatan dan
pelaporan yang kurang tertib dan partisipasi tokoh masyarakat
masih kurang.
Trend Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten
Situbondo Tahun 2010 s.d 2012 dapat dilihat pada Gambar
berikut.
Gambar 3.5. Case Detection Rate (CDR) TB Paru Kabupaten
Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012
Sumber : Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB (TB03 UPK) Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Berdasarkan Gambar 3.5 di atas dapat diketahui bahwa
pencapaian CDR Kabupaten Situbondo sejak tahun 2010 sampai
dengan tahun 2012 terus mengalami peningkatan. Tahun 2010
pencapaian penemuan dan penanganan penderita BTA + di
Kabupaten Situbondo sebanyak 488 penderita BTA + dari target
perkiraan penderita sebanyak 690 penderita (pencapaian 71%
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 22
dari target 70%). Pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
557 penderita dari target 698 perkiraan penderita (pencapaian
80% dari target 75%) dan tahun 2012 sebesar 594 penderita dari
target 703 perkiraan penderita (pencapaian 84,54% dari target
75%).
Dari sisi kesembuhan penderita yang diobati, angka
yang didapatkan tahun 2012 adalah 86,96% dari target yang
ditetapkan sebesar 85%. Angka tersebut merupakan data pasien
yang diobati pada tahun 2011 yang telah menyelesaikan
keseluruhan pengobatannya. Sedangkan angka keberhasilan
(Success Rate) penderita TB BTA positif kasus baru di
Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebesar 94,11 % dari
taget yang ditetapkan yaitu lebih dari 90%. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa tingkat kesembuhan dan keberhasilan
pengobatan TB Paru di Kabupaten Situbondo bisa dikatakan
berhasil.
b. Kusta
Penyakit kusta atau sering disebut penyakit Lepra
adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Leprae yang menyerang kulit dan saraf tepi.
Indonesia merupakan penyumbang penderita kusta terbesar
ketiga di dunia setelah India dan Brasil, sementara Provinsi Jawa
Timur sendiri menduduki peringkat pertama di Indonesia sebagai
penyumbang kasus kusta. Penderita penyakit kusta di Jawa
Timur tersebar terutama di Pulau Madura dan pantai utara Pulau
Jawa karena prevalensinya masih diatas 1/10.000 penduduk.
Sampai saat ini penyakit Kusta masih menjadi salah
satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Situbondo.
Data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2011
menunjukkan bahwa Kabupaten Situbondo merupakan salah
satu daerah endemis kusta peringkat ke-8 dari 38
Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 23
Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo terdapat 179
kasus kusta baru yang terdiri dari 26 kasus kusta PB (Pausi
Basiler/kusta kering) dan 153 kasus kusta MB (Multi
Basiler/kusta basah). Dengan demikian, angka penemuan kasus
kusta baru (NCDR/New Case Detection Rate) sebesar 27,26 per
100.000 penduduk (Lampiran Profil Tabel 17). Jika dibandingkan
dengan pencapaian NCDR tahun 2010 dan 2011, pencapaian
tahun 2012 mengalami penurunan. Tahun 2010 dan 2011
pencapaian penemuan penderita baru Kusta, yakni masing –
masing sebesar 30,67% dan 37,36%.
Untuk mengetahui tingkat penularan di masyarakat
dapat dilihat melalui angka proporsi cacat tingkat 2 yang
menunjukkan keterlambatan penemuan penderita dan proporsi
penderita kusta anak. Dari 179 kasus baru di Kabupaten
Situbondo tahun 2012, 12 orang diantaranya adalah penderita
anak-anak (6,70%) dan 27 orang adalah penderita cacat tingkat
2 (20,67%). Sedangkan angka toleransi (target nasional) kusta
anak dan cacat tingkat 2 adalah kurang dari 5%. Hal ini berarti
penularan kusta masih terus berlanjut di masyarakat dan
kesadaran masyarakat dalam mengenali gejala dini penyakit
kusta masih kurang sehingga penderita kusta yang ditemukan
seringkali sudah dalam keadaan cacat (Lampiran Profil Tabel
18). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di
kalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi
ini sebagian penderita dan mantan penderita dikucilkan sehingga
tidak mendapatkan akses pelayanan dan keadaan ini diperparah
dengan kondisi kesejahteraan pasien kusta yang masih
memprihatinkan.
Angka prevalensi penderita kusta di kabupaten
Situbondo pada tahun 2012 masih cukup tinggi, yakni sebesar
3,05 per 10.000 penduduk dengan prevalensi tertinggi di
Kecamatan Panji sebesar 6,32 per 10.000 penduduk dan yang
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 24
terendah di Kecamatan Asembagus sebesar 0,42 per 10.000
penduduk. Dari 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo hanya
satu kecamatan yang tidak endemis kusta, yakni Kecamatan
Asembagus (Lampiran Profil Tabel 19).
Sedangkan untuk Prosentase penderita kusta yang telah
selesai berobat sebesar 100% untuk penderita kusta PB, dan
90,29% untuk penderita kusta MB. Pengobatan kusta di
Kabupaten Situbondo bisa dikatakan berhasil karena target
nasional pengobatan kusta adalah >95% untuk kusta PB dan
90% untuk kusta MB (Lampiran Profil Tabel 20).
Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kusta
dilakukan melalui peningkatan penemuan penderita secara aktif
dan pasif serta pengobatan dengan MDT (Multi Drug Therapy),
sedangkan untuk mencegah kecacatan penderita dilakukan
pemeriksaan POD (Prevention of disability) setiap bulan selama
masa pengobatan dan rehabilitasi medis.
Indikator Pelaksanaan Program Kusta di Kabupaten
Situbondo Tiga tahun terakhir disajikan pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Pencapaian Indikator Program Pengendalian Penyakit Kusta di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
No Indikator Program Target
Nasional
Pencapaian
2010 2011 2012
1 Prev. Rate / 10.000 pddk < 1 2,5 3,6 3,05
2 CDR / 10.000 pddk < 0,5 3,12 3,71 2,73
3 Proporsi Anak <5% 15 11,6% 6,7%
4 Proporsi Cacat II <5% 15 15,3% 20,7%
5 RFT Rate: a. PB b. MB
95% 90%
100% 61,5%
100% 95%
100% 90,3%
Sumber : Laporan Kohort Kusta Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
c. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya
kekebalan tubuh karena diserang virus HIV (Human
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 25
Immunodeficiency Virus). Akibat dari penurunan daya tahan
tersebut penderita jadi mudah terserang berbagai macam
penyakit infeksi (Infeksi Oportunistik).
Penyakit HIV/AIDS merupakan new emerging diseases
dan menjadi pandemi di semua kawasan beberapa tahun
terakhir ini. Penyakit ini terus menunjukan peningkatan yang
signifikan meskipun berbagai pencegahan dan penanggulangan
terus dilakukan. Makin tingginya mobilitas penduduk antar
wilayah, menyebarnya serta pembangunan ekonomi di
Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman,
serta meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui jarum
suntik merupakan faktor yang secara simultan memperbesar
risiko dalam penyebaran HIV/AIDS.
Keberadaan penderita HIV/AIDS bagaikan fenomena
gunung es dimana jumlah penderita yang ditemukan jauh lebih
sedikit dibandingkan penduduk yang terinfeksi. Sejak tahun 2006
Indonesia sudah dikategorikan sebagai negara dalam tahap
“epdemi terkonsentrasi” HIV/AIDS, yaitu suatu keadaan yang
mengindikasikan bahwa tingkat penularan sudah cukup tinggi
pada subpopulasi beresiko, dan Jawa Timur merupakan salah
satu diantara 6 provinsi lainnya yang masuk daerah endemi yaitu
DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat, Riau, dan Bali.
Di kabupaten Situbondo pada tahun 2012 tercatat 35
kasus baru HIV dan 45 kasus AIDS. Angka kematian akibat
AIDS tahun 2012 tercatat sebanyak 9 kasus yang semuanya
laki-laki (Lampiran Profil Tabel 14). Kasus HIV AIDS di
Kabupaten Situbondo selama tiga tahun terakhir terus
mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Jika dibandingkan
dengan tahun 2010 sebanyak 28 kasus HIV/AIDS dan tahun
2011 sebanyak 5 kasus HIV 65 kasus AIDS. Gambar 3.6 berikut
menunjukkan peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten
Situbondo tahun 2010 s.d. 2012.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 26
Gambar 3.6. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012
Sumber : Laporan Klinik VCT (Voluntary Conseling Terapy) Kabupaten Situbondo
Berdasarkan laporan data Surveilans diketahui bahwa
cara penularan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo, faktor
risiko yang tertinggi adalah hetero seksual sebesar 87%, disusul
homoseksual 10% dan penularan dari ibu ke janin sebesar 3%.
Sedangkan dari segi kelompok umur, kasus AIDS di Kabupaten
Situbondo didominasi oleh kelompok umur seksual aktif dengan
kasus terbanyak pada kelompok usia 20-56 tahun, yakni sebesar
92,4% disusul kelompok usia anak balita (1-4 tahun) sebesar
3,2%, kelompok usia remaja 13-19 tahun sebesar 2,5% dan usia
di atas 56 tahun sebesar 1,9%.
Permasalahan di lapangan terkait penemuan dan
penanganan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo adalah
sebagai berikut.
1. Stigma masyarakat masih tinggi sehingga penderita HIV AIDS
masih sering diisolasi
2. Obat ARV belum dapat diperoleh di RS dr. Abdoer Rahem
Situbondo
3. Kurangnya dukungan dari Stakeholder terhadap Program
Pengendalian Penyakit HIV AIDS
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 27
4. Partisipasi tokoh masyarakat masih kurang terhadap Program
Pengendalian Penyakit HIV AIDS
Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
yang sudah dilakukan di Kabupaten Situbondo adalah
penyuluhan masyarakat, pendampingan kelompok beresiko
tinggi dan intervensi perubahan perilaku, layanan konseling dan
testing HIV, layanan Harm Reduction, pengobatan dan
pemeriksaan berkala penyakit menular seksual (IMS),
pengamanan donor darah dan kegiatan lain yang menunjang
pemberantasan HIV/AIDS.
d. Pneumonia
Pnuemonia merupakan penyebab kematian pada bayi
dan balita terbesar di Indonesia. Berdasarkan hasil SUSENAS
tahun 2001 diketahui bahwa 80-90% dari seluruh kasus
kematian ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) disebabkan
oleh Pneumonia. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada balita
terutama pada kasus gizi kurang dengan kondisi lingkungan
yang tidak sehat (asap rokok, polusi).
Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit infeksi
saluran pernafasan akut lebih difokuskan pada upaya penemuan
dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap
penderita Pneumonia yang ditemukan. Kecepatan keluarga
dalam membawa penderita ke pelayanan kesehatan serta
keterampilan petugas dalam menegakkan diagnosa merupakan
kunci keberhasilan penanganan penyakit Pneumonia.
Jumlah penderita Pneumonia yang ditangani di
Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebanyak 1.836 kasus,
yakni 37,05% dari 4.955 perkiraan kasus yang harus ditemukan
(Lampiran Profil Tabel 13). Angka ini masih belum mencapai
target 40% yang ditetapkan oleh daerah. Padahal target nasional
adalah 100% pada tahun 2015. Pada tahun 2012 Kecamatan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 28
Situbondo menduduki peringkat pertama pencapaian cakupan
Pneumonia Balita sebesar 111,38%. Pencapaian cakupan
Pneumonia balita Kabupaten Situbondo per kecamatan dapat
dilihat pada gambar 3.7 berikut .
Gambar 3.7. Cakupan Pneumonia Balita Kabupaten Situbondo
Per Kecamatan Tahun 2012
Sumber : Laporan Bulanan ISPA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Berdasarkan Gambar 3.7 di atas dapat diketahui bahwa
dari 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo, hanya 5 kecamatan
yang cakupan penemuan dan penanganan Pneumonia balitanya
memenuhi target 40%.
Selama tiga tahun terakhir, cakupan Pneumonia Balita di
Kabupaten Situbondo selalu rendah dan tidak pernah mencapai
target tang diharapkan. Pada tahun 2010 sebesar 39,5% dan
tahun 2011 sebesar 36,4%. Hambatan di lapangan terkait
rendahnya cakupan Pneumonia balita di Kabupaten Situbondo
adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kemampuan petugas dalam menghitung jumlah
tarikan nafas pada balita suspek Pneumonia dengan
menggunakan alat Sound Timer
2. Sound Timer Puskesmas banyak yang sudah rusak
3. Kebutuhan Sound Timer belum terpenuhi
4. Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektor
≥40% 35%-39,9% <35% Keterangan:
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 29
5. Pencatatan dan Pelaporan yang kurang tertib
6. Partisipasi tokoh masyarakat masih kurang
e. Diare
Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu penyebab
kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama anak
dibawah usia 5 tahun. Dari hasil survei SDKI 2002-2003,
prevalensi diare pada anak-anak kurang dari usia 5 tahun adalah
laki-laki 10,8% dan perempuan 11,2%, sedangkan berdasarkan
umur, prevalensi tertinggi terjadi pada usia 6-11 bulan (19,4%)
dan 12-23 bulan (14,8%).
Jumlah perkiraan kasus diare pada tahun 2012
sebanyak 26.799 penderita, sedangkan jumlah penderita diare
yang di tangani di sarana kesehatan sebesar 35.373 atau
sebesar 131,06%. Dengan demikian, cakupan penangan diare
tahun 2012 sudah mencapai target yang ditetapkan, yakni
sebesar 100%. Dari 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo,
hanya Kecamatan Banyuputih yang cakupannya belum
mencapai target 100% (Lampiran Profil Tabel 16).
Tabel 3.2. Hasil Cakupan Diare di Kabupaten Situbondo Tahun
2010-2012
Indikator
Tahun
2010 2011 2012
Target Hasil Target Hasil Target Hasil
Target Penemuan (%)
100 123,18 100 126,03 100 131,06
Angka Penggunaan Oralit
(%) 100 100 100 100 100 100
Angka Penggunaan Infus
(%) - - <1 6,47 <1 2,94
Sumber: Laporan Penderita Diare Per Golongan Umur Puskesmas Se-
Kabupaten Situbondo Tahun 2010-2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 30
Meskipun penanganan Diare di Kabupaten Situbondo
telah mencapai target yang diharapkan, namun dalam
pelaksanaannya di lapangan masih dijumpai hambatan-
hambatan, yakni :
1. Tata Laksana Penanganan Diare belum dipahami dengan baik
oleh petugas sehingga sering terjadi salah penanganan yang
mengakibatkan kondisi pasien Diare semakin parah
2. Tim Gerak Cepat KLB Diare belum terbentuk
3. Laporan KLB (W2) belum tertib
4. Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektor
5. Partisipasi tokoh masyarakat masih kurang
Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare
dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat, pemberian
oralit, penggunanaan infus dan penyuluhan ke masyarakat
dengan harapan akan terjadi peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini
melibatkan peran serta kader kesehatan dalam tatalaksana diare
karena dengan penanganan yang cepat dan tepat di tingkat
rumah tangga diharapkan dapat mencegah dehidrasi berat yang
berakibat kematian.
3.2.2 Penyakit Menular Bersumber Binatang
a. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit
menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)
karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan
kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang
penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus yang hidup digenangan air bersih di sekitar rumah.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 31
Nyamuk ini mempunyai kebiasaan menggigit pada saat pagi dan
sore hari, umumnya kasus mulai meningkat saat musim hujan.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat dan untuk melindungi penduduk dari
malapetaka yang ditimbulkan penyakit DBD sedini mungkin,
maka Provinsi Jawa Timur telah menerbitkan Peraturan
Gubernur Jawa Timur tentang Pengendalian DBD, Nomor : 20
Tahun 2011, tanggal 25 Pebruari 2011. Dan telah dilaksanakan
Sosialisasi Peraturan Gubernur tersebut tersebut ke lintas sektor
terkait di 38 Kabupaten/Kota dan sektor terkait di Provinsi Jawa
Timur.
Hasil capaian program penendalian penyakit Demam
Berdarah Dengue di Kabupaten Situbondo tahun 2008 – 2012
sepeti terlihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.3 Capaian Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 s.d. 2012
Indikator Target Tahun
2010 2011 2012
Jumlah Penderita - 686 184 88
Jumlah Kematian - 6 0 3
Insidens / 100.000 pddk ≤ 55 105,46 28,2 13,40
CFR (%) ≤ 1 0,87% 0 3,41%
ABJ (%) ≥ 95 83% 96,62% 84,91%
Sumber: Laporan Bulanan Penderita DB/DBD/DSS Puskesmas Se-
Kabupaten Situbondo
Kasus DBD yang ditemukan di Kabupaten Situbondo
tahun 2012 sebanyak 88 kasus dengan kasus terbanyak di
Kecamatan Panji sebesar 18 kasus. Sedangkan Case Fatality
Rate (CFR) di Kabupaten Situbondo tahun 2012 masih cukup
tinggi, yakni sebesar 3,41% padahal toleransinya hanya ≤1.
Kasus kematian akibat DBD terjadi di Kecamatan Asembagus,
Besuki dan Mangaran (Lampiran Profil Tabel 23).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 32
Trend kasus DBD di Kabupaten Situbondo Tahun 2008
s.d. 2012 dapat dilihat pada Gambar 3.8 di bawah ini.
Gambar 3.8 Trend Kasus DBD di Kabupaten Situbondo Tahun
2008 s.d 2012
0
200
400
600
800
20082009
20102011
2012
362 502
686
185
88
Sumber: Laporan Bulanan Penderita DB/DBD/DSS Puskesmas Se-
Kabupaten Situbondo
Selama tiga tahun terakhir, kasus DBD di Kabupaten
Situbondo terus mengalami penurunan. Tahun 2010 sebanyak
686 kasus, tahun 2011 sebanyak 185 kasus dan tahun 2012
turun lagi menjadi 88 kasus. Penurunan kasus penderita DBD
disebabkan karena faktor perubahan cuaca yang tidak dapat
diprediksi sehingga tampak pada tahun 2011 dan 2012 musim
kemarau lebih panjang dari musim penghujan.
Hambatan di lapangan terkait program penanganan
DBD di Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut:
1. POKJANAL (Kelompok Kerja Operasional) DBD tidak aktif
2. Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektor
3. Pencatatan dan Pelaporan yang kurang tertib, dan
4. Partisipasi tokoh masyarakat masih kurang
5. Belum terbentuknya kelompok Jumantik (Juru Pemantau
Jentik) di desa
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 33
Upaya pemberantasan DBD dititikberatkan pada
penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta
dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M plus),
pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala
DBD dan penanganannya di rumah tangga. Namun, di tahun
2012 partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit
DBD masih kurang baik. Hal ini terlihat dari cakupan Angka
Bebas Jentik (ABJ) yang hanya sebesar 84,91% dari target
≥95% (Lampiran Profil Tabel 63). Diharapkan pada tahun yang
akan datang Angka Bebas Jentik (ABJ) tersebut bisa semakin
meningkat, sehingga kesempatan nyamuk untuk berkembang
biak akan semakin kecil.
b. Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)
Penyakit Filariasis adalah penyakit menular kronis yang
disebabkan cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar
getah bening serta merusak sistem limfe. Penyakit filariasis
menimbulkan pembengkakan tangan, kaki, granula mammae
dan scrotum dan menyebabkan kecacatan seumur hidup serta
stigma sosial bagi penderita dan keluarganya.
WHO telah menetapkan kesepakatan global untuk
melaksanakan eliminasi Filariasis pada tahun 2020 dan
Indonesia telah sepakat untuk melaksanakan eliminasi bertahap
mulai tahun 2002. Upaya eliminasi Filariasis secara nasional
dilakukan melalui pemutusan mata rantai penularan dengan
pengobatan massal di daerah endemis sekali setahun selama 5-
10 tahun dan penatalaksanaan kasus klinis penyakit Filariasis.
Karena sampai saat ini di Jawa Timur belum ada kabupaten/kota
yang dinyatakan sebagai daerah endemis Filariasis, maka
kegiatan pengobatan massal belum perlu dilaksanakan.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo ditemukan
satu kasus baru penderita Filariasis, yakni di Kecamatan Kendit
(Lampiran ProfilTabel 25).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 34
3.2.2 Penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi
(PD3I)
PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)
merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas atau
ditekan dengan imunisasi.
a. Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan virus morbili
yang disebarkan melalui droplet dari penderita. Gejala awal
penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk-pilek, mata
merah (conjunctivitis) selanjutnya timbul ruam di seluruh tubuh.
Penyakit Campak sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB)
dan berdasarkan data dari Depkes menyebutkan frekuensi KLB
campak menduduki urutan ke empat setelah DBD, diare dan
chikungunya. Kematian akibat campak pada umumnya
disebabkan kasus komplikasi seperti meningitis.
Kasus campak di Kabupaten Situbondo sepanjang tahun
2012 hasil dari laporan 17 Kecamatan sebanyak 32 kasus
(Lampiran Profil Tabel 22).
b. Difteri
Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan
oleh bakteri Corynebacterium diptheriae dengan gejala awal
demam 38˚C, pseudomembrane (selaput tipis) putih keabuan
pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas
dan mudah berdarah. Dapat disertai nyeri menelan, leher
bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas disertai
bunyi (stridor).
Difteri merupakan kasus “Re Emerging Disease” di Jawa
Timur karena kasus Difteri sebenarnya sudah menurun pada
tahun 1985, namun kembali meningkat pada tahun 2005 saat
terjadi KLB di Bangkalan. Dan sejak itu, penyebaran Difteri
semakin meluas dan mencapai puncaknya pada tahun 2010
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 35
sebanyak 300 kasus dengan 21 kematian dan Provinsi Jawa
Timur merupakan penyumbang kasus Difteri terbesar di
Indonesia (74%) bahkan di dunia.
Jumlah kasus Difteri di Kabupaten Situbondo pada
tahun 2012 sangat tinggi, yakni sebanyak 129 kasus dengan
jumlah kematian sebanyak 7 orang (Case Fatality Rate 5,43%).
dan ketujuh penderita difteri yang meninggal tersebut
sebelumnya tidak pernah mendapatkan imunisasi Difteri. Hampir
semua kecamatan di Kabupaten Situbondo mengalami kasus
KLB Difteri di tahun 2012, kecuali Kecamatan Banyuglugur
sebagai satu-satunya kecamatan yang bebas difteri. Kasus
Difteri terbanyak tahun 2012 terjadi di Kecamatan Suboh (20
kasus), kemudian Panarukan dan Arjasa (19 kasus) dan di
Mangaran sebanyak 18 kasus (Lampiran Profil Tabel 12).
Penyakit Difteri di Kabupaten Situbondo mulai muncul
tahun 2010 dan mencapai puncaknya pada tahun 2012. Gambar
3.9. di bawah ini menyajikan perkembangan penyakit Difteri di
Kabupaten Situbondo dari tahun 2010 s.d 2012.
Gambar 3.9. Perkembangan Penyakit Difteri di Kabupaten
Situbondo tahun 2010 s.d. 2012
Sumber: Laporan KLB Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Upaya menekan kasus Difteri, dilakukan melalui
imunisasi dasar pada bayi dengan vaksin DPT+HB. Vaksin
tersebut diberikan 3 kali yakni pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 4
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 36
bulan. Selain itu karena terjadi lonjakan kasus pada usia sekolah
maka imunisasi tambahan TD juga diberikan untuk anak
SD/sederajat kelas 4-6 dan SMP di 10 Kabupaten dan 1 Kota
yaitu Gresik, Sidoarjo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan,
Sumenep, Blitar, Banyuwangi, Pasuruan, Mojokerto dan Kota
Surabaya.
c. Pertusis
Pertusis adalah penyakit yang disebabkan bakteri
Bardetella pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai tarikan
nafas hup (whoop) yang khas dan muntah. Lama batuk bisa 1-3
bulan sehingga disebut batuk 100 hari. Penyakit ini biasanya
terjadi pada anak berusia dibawah satu tahun dan penularannya
melalui droplet atau batuk penderita .
Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo ditemukan
satu kasus Pertusis yang terjadi di Kecamatan Asembagus
(Lampiran Profil Tabel 21). Upaya pencegahan kasus Pertusis
dilakukan melalui imunisasi DPT+HB sebanyak 3 kali yaitu saat
usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan atau usia yang lebih dari itu
tetapi masih dibawah 1 tahun (usia s/d 11 bulan).
d. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum (TN) adalah penyakit yang
disebabkan Clostridium tetani pada bayi (umur < 28 hari) yang
dapat menyebabkan kematian. Penanganan Tetanus
neonatorum tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah
upaya pencegahan melalui pertolongan persalinan yang higienis
dan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) ibu hamil serta perawatan tali
pusat.
Di Jawa Timur ada beberapa daerah yang selalu ada
kasus setiap tahunnya, yakni Blok Madura dan Blok Besuki
(Banyuwangi, Jember, Bondowoso dan Situbondo). Kedua
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 37
wilayah tersebut termasuk dalam wilayah Tapal Kuda,
merupakan suatu daerah dimana banyak penolakan masalah
imunisasi oleh sekelompok masyarakatnya sehingga hampir
semua kasus PD3I selalu tinggi di wilayah tersebut.
Jumlah kasus Tetanus Neonatorum di Kabupaten
Situbondo pada tahun 2012 sebanyak 3 kasus dan semuanya
meninggal. Dari ketiga kasus tersebut semuanya tidak pernah
mendapatkan imunisasi Tetanus Neonatorum sebelumnya
(Lampiran Profil Tabel 21). Selama lima tahun terakhir, kasus
Tetanus Neonatorum selalu muncul di Kabupaten Situbondo,
bahkan tahun ini merupakan kasus terbanyak dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Trend kasus TN di Kabupaten
Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012 disajikan pada Gambar 3.10
berikut.
Gambar 3.10 Trend Kasus Tetanus Neonatorum (TN) di
Kabupaten Situbondo Tahun 2008 – 2012
Sumber: Laporan KLB Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
e. AFP (Acute Flacid Paralysis)
Poliomyelitis/polio merupakan penyakit paralisis atau
lumpuh yang disebabkan virus polio. Cara penularan Polio
terbanyak melalui mulut ketika seseorang mengkonsumsi
makanan dan minuman yang terkontaminasi lendir, dahak atau
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 38
feses penderita polio. Virus masuk aliran darah ke sistem saraf
pusat menyebabkan otot melemah dan kelumpuhan,
menyebabkan tungkai menjadi lemas secara akut.
Penyakit polio harus dibuktikan masih ada atau sudah
tidak ada dengan dibuktikan penemuan kasus AFP (Acute
Flaccid Paralysis). Kegiatan surveilans AFP menjadi salah satu
kunci dalam mencapai Eradikasi Polio (Erapo), sehingga
diharapkan suatu saat dunia ini akan bebas dari penyakit Polio.
Trend penemuan kasus AFP di Kabupaten Situbondo dari tahun
tahun 2008 s.d. 2012 dapat dilihat pada Gambar 3.18 di bawah
ini.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo ditemukan 14
kasus AFP dari 144.114 jumlah penduduk < 15 tahun, sehingga
AFP rate pada tahun 2012 sebesar 9.71 per 100.000 penduduk
< 15 tahun (Lampiran Profil Tabel 9). Target penemuan kasus
AFP pada tahun 2012 adalah ≥ 2, sehingga dapat dikatakan
bahwa Kabupaten Situbondo sudah mencapai target.
Trend Penemuan Kasus AFP Tahun 2009 s.d. 2012 di
Kabupaten Situbondo dapat dilihat pada Gambar 3.11 berikut.
Gambar 3.11 Trend Penemuan Kasus AFP di Kabupaten
Situbondo Tahun 2009 s.d. 2012
Sumber: Laporan KLB Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 39
Berdasarkan Gambar 3.11 di atas diketahui bahwa
penemuan kasus AFP di Kabupaten Situbondo selama empat
tahun terakhir cenderung meningkat. Pada tahun 2010 dan 2011
masing-masing sebanyak 3 dan 6 kasus. Keberhasilan ini tidak
lepas dari adanya peningkatan kinerja petugas surveilans di
Puskesmas yang secara aktif melaporkan dan melacak kasus
AFP. Hal ini berarti pengetahuan petugas di lapangan terkait
definisi operasional KLB dan cara penanggulangannya sudah
semakin membaik.
3.3 STATUS GIZI MASYARAKAT
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam
mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika
ditelusuri, masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai
sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa, dan usia lanjut.
Periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak
merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuha
dan perkembanagn yang sanagt pesat. Oleh karena itu gangguan
gizi yang terjadi pada masa ini dapat berifat permanen, artinya tidak
dapat dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya
dapat terpenuhi.
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-
indikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
status gizi balita, anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita dan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Adapun indikator-
indikator yang sangat berperan menentukan status gizi masyarakat
antara lain sebagai berikut.
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram)
merupakan salah satu faktor utama yang amat berpengaruh
terhadap kematian bayi. Kasus BBLR di bedakan dalam dua
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 40
kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan < 37
minggu) dan BBLR karena Intrauterine Growth Retardation
(IUGR) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya
kurang. BBLR karena IUGR umumnya disebabkan karena
status gizi ibu hamil yang buruk atau menderita sakit yang dapat
memperberat kehamilan.
Dari laporan LB3 KIA Puskesmas se-Kabupaten
Situbondo tahun 2012diketahui bahwa jumlah BBLR di
Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 sebanyak 480 bayi, yakni
5,28% dari bayi baru lahir ditimbang dengan kasus BBLR
tertinggi terjadi di Kecamatan Banyuputih sebanyak 56 kasus
dan kasus BBLR terendah di Kecamatan Suboh sebanyak 11
kasus (Lampiran Profil Tabel 26).
Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo kasus BBLR
merupakan penyebab kematian terbesar pada Neonatal (0-28
hari), yakni sebesar 40,18%, kemudian disusul Asfiksia (31,25%)
dan Kelainan Bawaan (16,07%). Berikut ini disajikan gambaran
lengkap penyebab kematian neonatal di Kabupaten Situbondo
Tahun 2012.
Gambar 3.12. Penyebab Kematian Neonatal di Kabupaten
Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan LB3 Puskesmas Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 41
Besarnya kematian karena BBLR banyak disebabkan karena
ANC yang kurang berkualitas serta kompetensi petugas dalam
manajemen BBLR yang masih kurang.
3.4 GAMBARAN PENYAKIT DI PUSKESMAS
Gambar berikut ini menunjukkan 10 (sepuluh) penyakit
terbanyak yang diderita penduduk Kabupaten Situbondo yang tercatat
di Puskesmas. Penyakit yang terbanyak diderita adalah penyakit pada
sistem otot dan jaringan pengikat (21,43%) dan diikuti penyakit infeksi
akut lain pada saluran pernapasan bagian atas (20,28%). Gambar 3.13
di bawah ini menyajikan gambaran Sepuluh Penyakit Terbanyak di
Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2012.
Gambar 3.13 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan LB1 Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 42
BAB 4
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga
dalam mencapai tujuan pembanguanan kesehatan. Untuk mencapai
keadaan tersebut di Kabupaten Situbondo telah dilakukan berbagai upaya
pelayanan kesehatan seperti yang tergambar dalam uraian dibawah ini :
4.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal
yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara
cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan
dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah
sebagai berikut :
4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang
sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin di
kandungan, saat kelahiran hingga masa pertumbuhan bayi dan
anaknya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan secara teratur
pada masa kehamilan guna menghindari gangguan atau segala
sesuatu yang membahayakan kesehatan ibu dan janin di
kandungannya. Adapun pelayanan kesehatan yang diberikan :
a. Pelayanan Antenatal (ANC)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan
dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu
hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 43
antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan
preventif. Pelayanan antenatal meliputi pengukuran berat badan,
pengukuran lingkar lengan atas (LILA), pengukuran tekanan
darah, pengukuran tinggi fundus uteri, penghitungan denyut
jantung janin (DJJ), penentuan presentasi janin, pemberian
imunisasi Tetanus Toksoid (TT), pemberian tablet tambah darah
(tablet besi), pemeriksaan laboratorium (rutin dan khusus seperti
Pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan kadar hemoglobin
darah (Hb), Pemeriksaan protein dalam urin, pemeriksaan kadar
gula darah, pemeriksaan darah Malaria, pemeriksaan tes Sifilis,
pemeriksaan HIV, pemeriksaan BTA) dan tatalaksana atau
penanganan kasus atau 10 T. Hasil pelayanan antenatal dapat
dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah
gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan
ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali
kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama,
sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ke tiga.
Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan
kesehatan pada ibu hamil.
Cakupan K1 Kabupaten Situbondo tahun 2012 adalah
sebesar 87,06% dengan cakupan tertinggi di Kecamatan
Jangkar sebesar 94,12% dan yang terendah di Kecamatan
Sumbermalang sebesar 70,02%. Sedangkan untuk cakupan K4
Kabupaten Situbondo tahun 2012 hanya sebesar 75,21% dan
belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 92%.
Cakupan K4 tertinggi adalah Kecamatan Situbondo (80,76%)
dan yang terendah adalah Kecamatan Sumbermalang (49,45%).
Dari 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo, tidak ada satu pun
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 44
kecamatan yang mencapai target yang diharapkan. Hal ini
disebabkan karena sasaran ibu hamil dari BPS berdasarkan SP
2010 baru diluncurkan pada akhir tahun 2012 dan angkanya jauh
lebih tinggi dibandingkan sasaran ibu hamil sebelumnya, yakni
selisih 1.598 ibu hamil (Cakupan K4 sebelum perubahan sasaran
adalah sebesar 87,63%). Cakupan K4 per Kecamatan dapat
dilihat pada Gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Kabupaten
Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Kabupaten Situbondo
sejak tahun 2011 s.d. tahun 2012 belum pernah mencapai target
yang diharapkan. Namun,angka tersebut telah mengalami
peningkatan selama tiga tahun terakhir. Trend Cakupan
Kunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2009 – 2012 dapat dilihat pada
Gambar 4.2 berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 45
Gambar 4.2 Trend Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Kabupaten Situbondo Tahun 2009 - 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Hambatan yang dijumpai di lapangan terkait rendahnya
cakupan K4 adalah kunjungan ibu hamil trimester I yang lolos
dan mapping (pendataan) ibu hamil yang belum maksimal. Hal
ini berarti, masih perlu adanya peningkatan kinerja terutama dari
pihak petugas kesehatan agar lebih giat lagi melakukan upaya-
upaya yang mampu mencapai target cakupan yang telah
ditetapkan, seperti sistem pencatatan dan pelaporan yang lebih
baik dan peningkatan motivasi tenaga kesehatan untuk
melakukan kegiatan sweeping bumil.
b. Ibu Hamil dengan Risti/Komplikasi Kebidanan yang
Ditangani
Ibu hamil risti/komplikasi adalah ibu hamil dengan
keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung
menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayinya.
Cakupan Ibu hamil risti/komplikasi Kabupaten Situbondo pada
tahun 2012 adalah sebesar 85,15%. Angka ini sudah mencapai
target yang telah ditetapkan, yakni sebesar 80%. Cakupan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 46
komplikasi kebidanan ditangani per kecamatan dapat dilihat pada
Gambar 4.3 di bawah ini.
Gambar 4.3 Peta Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas terlihat masih ada 9
kecamatan di Kabupaten Situbondo yang cakupannya di bawah
target, untuk itu perlu penguatan Puskesmas PONED agar
cakupan komplikasi kebidanan ditangani dapat mencapai target
yang diharapkan. Selain itu, perlu adanya pemantapan
pemahaman definisi operasional komplikasi kebidanan pada
bidan agar pencatatan dan pelaporan menjadi lebih baik.
c. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Linakes)
Linakes adalah pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang profesional (dengan kompetensi kebidanan)
dimulai dari lahirnya bayi, pemotongan tali pusat sampai
keluarnya placenta. Komplikasi dan kematian ibu maternal serta
bayi baru lahir sebagian besar terjadi di masa persalinan. Hal ini
antara lain disebabkan karena pertolongan persalinan yang tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan (profesional).
≥80% 75%-79,9% <75% Keterangan:
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 47
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes)
pada tahun 2011 di Propinsi Jawa Timur adalah sebesar 96,07 %
Dari 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur, Situbondo termasuk
salah satu Kabupaten dari empat Kabupaten yang belum
mencapai target selain Bondosowo, Pamekasan dan Trenggalek
(Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011).
Laporan PWS Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo tahun
2012 menunjukkan bahwa cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan sebesar 82% dengan cakupan tertinggi di
Kecamatan Panarukan sebesar 88,07% dan yang terendah di
Kecamatan Sumbermalang sebesar 69,72% (Tabel 28). Angka
ini jauh dari target yang diharapkan, yakni sebesar 94%. Hal ini
terjadi karena sasaran ibu bersalin dari BPS berdasarkan SP
2010 baru diluncurkan pada akhir tahun 2012 dan angkanya jauh
lebih tinggi dibandingkan sasaran ibu bersalin sebelumnya, yakni
selisih 1.527 ibu bersalin (Cakupan persalinan nakes sebelum
perubahan sasaran adalah sebesar 95,64%). Cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan per Kecamatan
dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 48
Sedangkan Trend Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan Tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada
Gambar 4.5 berikut.
Gambar 4.5 Trend Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga
Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Gambar 4.5 di atas menunjukkan bahwa cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Situbondo terus
mengalami peningkatan selama empat tahun terakhir meskipun
belum mencapai target yang diharapkan. Hambatan yang
dijumpai di lapangan terkait hal ini adalah masih adanya dukun
yang aktif menolong persalinan. Tahun 2012 tercatat 264
persalinan ditolong oleh dukun (Laporan LB3 Puskesmas Se-
Kabupaten Situbondo tahun 2012). Oleh karena itu, diperlukan
review kemitraan bidan dukun dan sosialisasi kepada
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang
persalinan aman di sarana pelayanan kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 49
d. Pelayanan Nifas
Masa nifas adalah masa 6 jam – 42 hari setelah persalinan
dimana organ reproduksi mengalami pemulihan untuk kembali
normal. Akan tetapi pada umumnya, organ-organ reproduksi
akan kembali normal pasca persalinan. Kunjungan nifas
bertujuan untuk deteksi dini komplikasi dengan melakukan
kunjungan minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu: 1)
Kunjungan nifas pertama pada 6 jam setelah persalinan sampai
3 hari; 2) Kunjungan nifas kedua dilakukan dilakukan pada
minggu ke-2 setelah persalinan; 3) Kunjungan nifas ke-3
dilakukan minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan
kunjungan nifas ini dilakukan bersamaan dengan kunjungan
neonatus di Posyandu (Kemkes RI, 2009).
Pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo cakupan
pelayanan nifas sebesar 81,11% dengan pencapaian tertinggi di
Kecamatan Jangkar sebesar 86,67% dan yang terendah di
Kecamatan Sumbermalang sebesar 66,28% (Tabel 28). Angka
ini masih jauh dari target yang diharapkan, yakni sebesar 95%.
Cakupan pelayanan nifas per kecamatan tahun 2012 dapat
dilihat pada Gambar 4.6 berikut.
Gambar 4.6 Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Situbondo
Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 50
Gambar 4.6 di atas menunjukkan bahwa semua kecamatan
di Kabupaten Situbondo tidak satu pun yang memenuhi target
yang diharapkan. Hambatan yang ditemui di lapangan terkait
pelayanan nifas adalah pasien lahir di dukun dan tidak akses ke
tenaga kesehatan. Dengan demikian, perlu diambil langkah-
langkah solusi sebagai berikut, yakni peningkatan kemitraan
bidan dukun, peningkatan peran kader, mengoptimalkan
pelaksanaan program P4K dan peningkatan cakupan persalinan
nakes.
e. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Bayi usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur
yang rentan gangguan kesehatan. Upaya untuk mengurangi
resiko tersebut adalah melalui pelayanan kesehatan pada
neonatus minimal tiga kali yaitu dua kali pada usia 0 -7 hari dan
satu kali pada usia 8 – 28 hari atau disebut KN lengkap.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pelayanan
kesehatan neonatus dasar (tindakan resustasi, percegahan
hipotermia, ASI dini-ekslusif, pencegahan infeksi berupa
perawatan mata, tali pusat dan kulit), pemberian Vitamin K,
imunisasi, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan
penyuluhan perawatan neonatus di rumah pada ibunya.
Cakupan kunjungan neonatus lengkap di Kabupaten
Situbondo pada tahun 2012 sebesar 90,53% dengan cakupan
tertinggi di Kecamatan Kendit sebesar 103,26% dan yang
terendah di Kecamatan Banyuglugur sebesar 80,79% (Lampiran
Profil Tabel 36). Cakupan kunjungan neonatus lengkap per
kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 51
Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap Di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo
f. Neonatal Komplikasi Ditangani
Neonatal risti/komplikasi adalah keadaan neonatus dengan
penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan dan
kematian serta kecacatan seperti asfiksia, hipotermi, tetanus
neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma
gangguan pernafasan, kelainan kongenital termasuk klasifikasi
kuning pada MTBS. Dalam pelayanan neonatus, sekitar 15%
diantara neonatus yang dilayani bidan di Puskesmas tergolong
dalam kasus risti/komplikasi yang memerlukan penanganan lebih
lanjut.
Cakupan neonatal komplikasi ditangani di Kabupaten
Situbondo pada tahun 2012 adalah sebesar 68,77% dari target
75% yang ditetapkan. Pencapaian tertinggi di Kecamatan
Bungatan sebesar 117,73% dan yang terendah di Kecamatan
Mangaran sebesar 40,79% (Lampran Profil Tabel 31). Cakupan
neonatal komplikasi ditangani per kecamatan dapat dilihat pada
Gambar 4.8 berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 52
Gambar 4.8. Peta Cakupan Neonatal Komplikasi Ditangani Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten
Situbondo
Berdasarkan Gambar 4.8 di atas hanya ada lima
kecamatan yang cakupannya sudah memenuhi target yang
diharapkan, sedangkan sisanya 12 kecamatan cakupannya
masih belum memenuhi target. Kendala yang dihadapi di
lapangan terkait komplikasi neonatal ditangani adalah
pemahaman definisi operasional oleh tenaga kesehatan yang
masih kurang serta administrasi yang belum tertib sehingga
kasus komplikasi tidak dilaporkan. Dengan demikian, perlu
pemantapan kembali definisi operasional tentang komplikasi
neonatal dan melakukan pembinaan dan bimbingan teknis
kepada bidan sehingga setiap kasus komplikasi terlaporkan.
g. Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan bayi, didapat dari perhitungan
persentase jumlah kunjungan anak usia kurang dari satu tahun
(29 hari-11 bulan) yang telah memperoleh empat kali pelayanan
kesehatan sesuai standar dibagi dengan jumlah bayi yang ada di
wilayah kerja pada ku run waktu tertentu. Diasumsikan bayi yang
berusia 12 bulan telah mendapat 4 kali pelayanan kesehatan
≥75% 70%-74,9% <70% Keterangan:
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 53
sesuai standar yaitu memperoleh imunisasi lengkap,
mendapatkan vitamin A 1x, dilakukan pemantauan tumbuh
kembang sebanyak 4x dan kalau sakit dilakukan manajemen
terpadu balita sakit (MTBS).
Cakupan kunjungan bayi Kabupaten Situbondo pada tahun
2012 adalah sebesar 87,96% dan masih belum mencapai target
yang ditetapkan, yakni sebesar 90%. Cakupan tertinggi
kecamatan Kapongan sebesar 113,63% dan yang terendah
Kecamatan Banyuglugur sebesar 70,73% (Lampiran Profil Tabel
37). Gambaran kunjungan bayi per Kecamatan di Kabupaten
Situbondo dapat diamati pada peta di bawah ini.
Gambar 4.9. Peta Cakupan Kunjungan Bayi Kabupaten Situbondo
Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten
Situbondo
Gambar 4.9 di atas menunjukkan bahwa dari 17
Kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo baru tujuh
kecamatan yang memenuhi target yang diharapkan. Hambatan
di lapangan terkait rendahnya cakupan kunjungan bayi adalah
imunisasi bayi yang tidak lengkap dan pelaksanaan Deteksi dini
tumbuh kembang (DDTK) yang belum optimal karena jumlah
tenaga terlatih masih kurang. Langkah-langkah penyelesaian
≥90% 85%-89,9% <85% Keterangan:
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 54
masalah tersebut kedepannya adalah koordinasi lintas program
dengan bidang P2P (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit)
untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan Pelatihan DDTK/
deteksi dini tumbuh kembang balita bagi bidan.
h. Cakupan Pelayanan Anak Balita
Cakupan pelayanan anak balita yaitu pelayanan
pemantauan pertumbuhan setiap bulan minimal 8x dalam
setahun dan pemantauan perkembangan 2 kali setahun dan
suplementasi vit A dosis tinggi 2 kali setahun yang tercatat di
kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS, atau buku
pencatatan dan pelaporan lainnya.
Cakupan pelayanan anak balita Kabupaten Situbondo
tahun 2012 adalah 63,32%, sedangkan target yang ditetapkan
Kabupaten sebesar 65% dan yang ditetapkan Propinsi sebesar
83%. Cakupan tertinggi di Kecamatan Kapongan (84,97%) dan
yang terendah di Kecamatan Sumbermalang (37,47%)
(Lampiran Profil Tabel 43). Cakupan pelayanan anak balita per
kecamatan dapat dilihat pada Gambar 4.10 di bawah ini.
Gambar 4.10 Peta Cakupan Pelayanan Anak Balita Kabupaten
Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan bulanan PWS KIA Puskesmas Se-Kabupaten
Situbondo
≥65% 60%-59,9% <60% Keterangan:
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 55
Gambar 4.10 di atas menunjukkan bahwa dari 17
Kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo tujuh kecamatan
sudah memenuhi target 65% yang ditetapkan oleh Kabupaten,
tetapi tidak satu pun kecamatan yang memenuhi target 83%
yang ditetapkan Propinsi Jawa Timur. Hambatan di lapangan
terkait rendahnya cakupan kunjungan anak balita adalah
pelaksanaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang belum
optimal. Dengan demikian, perlu untuk lebih memaksimal
pelaksaan DDTK, baik di dalam maupun di luar gedung serta
meningkatkan kunjungan balita di posyandu.
4.1.2 Pelayanan Keluarga Berencana
Usia subur seorang wanita memiliki peran penting bagi
terjadinya kehamilan. Menurut hasil penelitian diketahui bahwa usia
subur wanita antara usia 15-49 tahun. Oleh karena itu, untuk
mengatur atau menjarangkan kehamilan maka prioritas program
Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS). Dari
lampiran profil Tabel 35 dapat dilihat bahwa jumlah Pasangan Usia
Subur (PUS) di 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo pada tahun
2012 sebesar 122.840, sedangkan yang menjadi peserta KB aktif
sebesar 95.901 (78,07%) dan peserta KB baru sebanyak 13.594
(11,07%).
Metode KB yang dipergunakan untuk peserta KB terbagi atas
metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang terdiri Medis
Operatif Wanita (MOW) / Medis Operatif Pria (MOP), IUD, dan
implant, sedangkan untuk metode kontrasepsi jangka pendek (non
MKJP) terdiri dari suntik, pil, kondom, obat vagina dan lainnya.
Cakupan tahun 2012 metode yang paling banyak digunakan
oleh peserta KB aktif adalah metode non MKJP dengan pilihan
terbanyak adalah suntik sebesar 54,37% (Lampiran profil Tabel 33).
Kecenderungan ini juga terjadi pada peserta KB baru yaitu lebih
banyak menggunakan metode non MKJP dengan pilihan terbanyak
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 56
adalah menggunakan suntik sebesar 61,72% (Lampiran Profil
Tabel 34).
Hasil pelaksanaan Keluarga Berencana 4 (empat) tahun
terakhir dapat dilihat seperti Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Situbondo Tahun 2009 – 2012
Indikator Target/Toleransi 2009 2010 2011 2012
KB Baru Terjadi Peningkatan dari
tahun ke tahun (%) 9,7 11 13 11,2
KB Aktif 70% 63,3 70,8 75 78,07
Drop Out Terjadi penurunan dari
tahun ke tahun (%) 4,3 1,2 6 18,6
Kegagalan 0,19% 0,01 0,008 0,02 0,02
Komplikasi 3,5% 0,3 0,04 0 0,3
Efek Samping 12,5% 9,6 4,7 8 8,7
Sumber : Laporan LB3 KUSUB Puskesmas
Dari Tabel 4.1 di atas dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
a. Terjadi pencapaian peningkatan Cakupan KB aktif dari tahun
2009 ke 2012 menjadi 78,07%. Hal ini dikaitkan dengan
Peningkatan kompetensi petugas baik dalam pelayanan maupun
konseling dan Perbaikan dalam sistem pencatatan pelaporan.
b. Untuk KB Baru dari tahun 2008 ke 2009, 2010 dan 2011 terjadi
perubahan denominator, dari PPM ke PUS (sesuai petunjuk
Kemenkes RI) sehingga berpengaruh pada pencapaian KB baru
yang cukup signifikan
c. Drop out terjadi peningkatan dikarenakan adanya perbedaan
persepsi petugas dalam definisi operasional Drop Out sehingga
dalam Moment khusus banyak KB ganti cara di masukkan dalam
Drop Out
d. Kegagalan dan komplikasi cenderung menurun hal ini disebabkan
kompetensi petugas yang meningkat baik dalam pelayanan
kontrasepsi maupun konseling KB
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 57
e. Efek samping meningkat namun hal ini masih bersifat fisiologis
sebagai akibat pemakaian kontrasepsi namun masih dibawah
angka toleransi (12,5%). Penyebab umumnya adalah faktor alat
kontrasepsi yang harus lebih diperhatikan kualitasnya.
Meskipun program KB di Kabupaten Situbondo bisa
dikatakan berhasil karena cakupan KB aktifnya yang memenuhi
target, bukan berarti dalam pelaksanaannya di lapangan tidak
dijumpai hambatan. Hambatan yang dijumpai di lapangan terkait
program KB adalah sebagai berikut.
1. Bidan wilayah masih banyak yang tidak mengisi register kohort
KB dengan benar sehingga data menjadi tidak valid
2. Register kohort 2 tahun sekali harus menulis ulang, padahal 1
bidan sasaran peserta aktifnya sudah sangat banyak
3. Banyak peserta aktif yang kunjungan ulangnya tidak ke bidan
yang sama sehingga menyulitkan pelacakan
4. Sasaran PUS yang digunakan hasil dari BPS padahal bidan
sendiri juga rutin melakukan pendataan dan hasilnya berbeda
jauh (muncul kesenjangan)
Dari permasalahan di atas, maka alternatif pemecahan masalah
kedepannya adalah dengan menganjurkan bidan untuk melacak
akseptor KB sebelum men-Drop Out-kan dan meningkatkan
kemitraan bidan PNS dan BPS murni untuk memudahkan
pelacakan peserta KB aktif.
4.1.3 Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya
pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan pada penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Indikator yang
digunakan untuk menilai keberhasilan program imunisasi adalah
angka UCI (Universal Child Immunization).
Pada awalnya UCI dijabarkan sebagai tercapainya cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% untuk tiga jenis antigen yaitu DPT3,
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 58
Polio dan campak. Namun sejak tahun 2003, indikator perhitungan
UCI sudah mencakup semua jenis antigen. Bila cakupan UCI
dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam
wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan
masyarakat terhadap penularan PD3I (Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi). Adapun sasaran program imunisasi
ádalah bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan murid SD.
Cakupan UCI Desa di Kabupaten Situbondo pada tahun
2012 sebesar 85,29%, yakni 116 desa dari 136 desa/kelurahan
yang ada di Kabupaten Situbondo (Lampiran Profil Tabel 38).
Target nasional yang ditetapkan adalah 95%, sedangkan target
daerah adalah 85%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa UCI
Desa Kabupaten Situbondo tahun 2012 telah mencapa target
daerah meskipun masih belum mencapai target nasional. Gambar
4.11 ini menunjukkan Cakupan Desa/Kelurahan UCI tahun 2008-
2012 di Kabupaten Situbondo.
Gambar 4.11 Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child
Imunization) Kabupaten Situbondo Tahun 2008 - 2012
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas, BPS/DPS dan Rumah Sakit
Melihat pencapaian tersebut tampak bahwa hasil cakupan
imunisasi masih belum maksimal dan belum mencapai target.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 59
Hambatan dan kendala yang dihadapi di lapangan terkait program
imunisasi di Kabupaten Situbondo adalah Jadwal posyandu yang
tidak tetap karena medan sulit dan masyarakat ada yang
beraktivitas saat pelayanan posyandu, adanya penolakan
masyarakat untuk diimunisasi, petugas kesehatan kurang dan
banyak yang merangkap. Oleh karena itu, masih perlu adanya
upaya penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat dengan
melibatkan para tokoh masyarakat yang berpotensial sebagai
upaya untuk mempertahankan dan atau meningkatkan peran dan
partisipasi masyarakat untuk berkunjung ke posyandu.
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3
kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali) dan imunisasi campak (1
kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan
fasilitas kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi Kabupaten
Situbondo tahun 2012 untuk BCG sebesar 93,21%, DPT 1 + HB1
sebesar 93,68%, DPT 3 + HB3 sebesar 92,52%, Polio 3 sebesar
93,89%, Campak sebesar 90,62%. Persentase drop out imunisasi
sebesar 3,27% (Lampiran Profil Tabel 38 dan 39).
Upaya peningkatan kualitas imunisasi dilaksanakan melalui
kampanye, peningkatan skill petugas imunisasi, kualitas
penyimpanan vaksin dan sweeping sasaran.
4.1.4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut seharusnya
dilakukan sejak dini. Usia sekolah dasar merupakan saat yang
tepat untuk dilakukan upaya kesehatan gigi dan mulut, karena pada
usia tersebut merupakan awal tumbuh kembangnya gigi permanen
dan merupakan kelompok umur dengan resiko kerusakan gigi yang
tinggi.
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan
dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana
seperti pencabutan, pengobatan, penambalan sementara dan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 60
tetap. Pelayanan gigi dan mulut di puskesmas terdiri atas
pelayanan dasar gigi yang dilakukan di poli gigi di puskesmas dan
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan kegiatan sikat gigi
masal dan pemeriksaan gigi murid di wilayah masing-masing
Puskesmas.
Hasil Program UKGS di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 –
2012 disajikan pada Gambar 4.12 berikut.
Gambar 4.12 Hasil Program UKGS di Kabupaten Situbondo Tahun
2011 – 2012
Sumber: Rekapitulasi Laporan Bulanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Tahun 2012
Berdasarkan Gambar 4.12 di atas terlihat bahwa, baik angka
tumpatan gigi tetap maupun pencabutan gigi tetap terjadi
penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2011 ke tahun 2012.
Kkemungkinan yang terjadi adalah kesadaran anak sekolah SD/MI
terhadap kesehatan gigi semakin baik atau karena berkurangnya
sarana pelayanan gigi di Puskesmas seperti yang terjadi yang tega
dokternya dialihkan ke RSUD Besuki, sehingga program UKGS di
Puskesmas Besuki tahun 2012 tidak berjalan.
Sedangkan pemeriksaan gigi terhadap anak SD/MI pada
tahun 2012 menunjukkan bahwa dari 16.541 murid yang diperiksa,
yang memerlukan tindakan perawatan gigi sebanyak 9.482 anak
(57,32%). Anak yang memerlukan perawatan dari hasil kegiatan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 61
UKGS tersebut perlu dilakukan rujukan untuk mendapatkan
perawatan di Puskesmas. Dari data yang diperoleh untuk tahun
2012 yang mendapatkan perawatan hanya sebanyak 5.375 atau
56,69% (Lampiran Profil Tabel 53). Hal ini kemungkinan
disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran orang tua terhadap
kesehatan gigi anak dan adanya ketakutan dari anak terhadap alat
kesehatan gigi. Kondisi seperti itu hendaknya segera ditindaklanjuti
dengan upaya penyuluhan yang intensif oleh petugas kesehatan
sehingga baik orang tua maupun anak-anak mengerti pentingnya
fungsi gigi bagi kesehatannya.
4.1.5 Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan kesehatan pada kelompok usia sekolah dan
remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemeriksaan anak sekolah
dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga
terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di
kabupaten Situbondo tahun 2012 sebesar 105,27% (Lampiran
Profil Tabel 46). Cakupan ini melebihi 100%. Hal ini disebabkan
karena sasaran anak usia 7 tahun dari BPS berdasarkan SP 2010
baru diluncurkan pada akhir tahun 2012 dan angkanya lebih rendah
dibandingkan sasaran sebelumnya, yakni selisih 579 anak
(Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat sebelum
perubahan sasaran adalah sebesar 99,06%).
Kendala yang dihadapi di lapangan terkait program ini adalah
kehadiran siswa pada saat penjaringan tidak semua dapat hadir di
sekolah sehingga siswa yang bersangkuatan tidak dapat
mendapatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pemberian
pemahaman tentang pentingnya skreening harus terus
disosialisasikan, baik pada guru, orang tua maupun murid yang
bersangkutan.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 62
4.1.6 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila (Usia Lanjut)
Seiring dengan bertambahnya Umur Harapan Hidup (UHH)
maka keberadaaan para lanjut usia tidak dapat diabaikan begitu
saja, karena dengan meningkatnya kualitas usia, maka beban
ketergantungan dan biaya kesehatan yang ditimbulkannya akan
semakin berkurang. Di sisi lain, peningkatan penduduk usia lanjut
mengakibatkan meningkatnya penyakit degeneratif di masyarakat.
Jumlah pra usila dan usila di kabupaten Situbondo tahun
2012 sebanyak 204.346 orang namun baru 74.222 orang atau
68,83% yang mendapatkan pelayanan kesehatan (Lampiran Profil
Tabel 48). Jika dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2011 adalah
34% dan 59%, maka terjadi peningkatan.
Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan bagi warga
pra usila dan usila mungkin dikarenakan belum berfungsinya
posyandu lansia secara optimal dan kurangnya minat lansia untuk
berkunjung ke posyandu lansia, sehingga frekuensi pra usila dan
usila kontak dengan tenaga kesehatan masih sangat kurang.
Dibutuhkan koordinasi dan peran serta masyarakat untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan pada pra usila dan usila dan
kreativitas petugas kesehatan untuk membuat terobosan menarik
agar para lansia mau datang ke posyandu.
4.1.7 Kunjungan Pelayanan Kesehatan Dasar
Sebagian besar sarana pelayanan di Puskesmas
dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi
pasien melalui pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat inap
bagi puskesmas dengan tempat tidur (Puskesmas perawatan).
Sementara rumah sakit yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas
merupakan sarana rujukan bagi Puskesmas terhadap kasus-kasus
yang membutuhkan penanganan lebih lanjut melalui perawatan
rawat inap, disamping tetap menyediakan pelayanan rawat jalan
bagi masyarakat yang langsung datang ke rumah sakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 63
Pemanfaatan masyarakat terhadap Puskesmas untuk rawat
jalan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terus mengalami
peningkatan, sebaliknya pemanfaatan Puskesmas untuk rawat inap
terus mengalami penurunan, padahal jumlah Puskesmas rawat
inap semakin bertambah dari tahun ke tahun. Angka perbandingan
pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat dalam mencari
pertolongan kesehatan pada tahun 2010 sampai dengan 2012
terlihat pada Gambar 4.13 di bawah ini.
Gambar 4.13. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap Puskesmas di
Kabupaten Situbondo Tahun 2010-2012
Sumber: Rekapitulisi Laporan Kunjungan Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Meningkatnya kunjungan rawat jalan tersebut menunjukkan
bahwa kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan Puskesmas
sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar terus mengalami
peningkatan. Sedangkan penurunan kunjungan rawat inap dari
tahun ke tahun dikarenakan adanya kesadaran masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif
(Pelayanan spesialis), keterbatasan sarana pelayanan kesehatan
yang ada di Puskesmas, termasuk SDM (dokter umum, dokter gigi,
perawat dan bidan).
Hambatan dan kendala yang dihadapi terkait pelayanan
kesehatan dasar di lapangan adalah pelayanan pada daerah
terpencil masih belum optimal dan pencatatan pelayanan
Rawat Jalan Rawat Inap
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 64
kesehatan luar gedung masih belum dimasukkan ke register rawat
jalan Puskesmas. Dengan demikian, langkah – langkah yang perlu
diambil untuk alternatif pemecahan masalah tersebut adalah
perlunya optimalisasi pelayanan pusling (Puskesmas Keliling) pada
daerah terpencil dan mengoptimalkan sistem pencatatan dan
pelaporan dengan memasukkan pelayanan luar gedung pada
register rawat jalan.
4.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN KHUSUS
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi isu utama
dalam pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional
maupun global. Hal ini didorong karena semakin besarnya tuntutan
terhadap organisasi pelayanan kesehatan untuk mampu
memberikan pelayanan kesehatan secara prima terhadap
konsumen. Dalam pengembangan masyarakat yang semakin kritis
maka mutu pelayanan akan menjadi sorotan.
Mutu pelayanan rumah sakit diantaranya dapat dilihat dari
aspek-aspek penyelenggaraan pelayanan gawat darurat, aspek
efisiensi dan efektivitas pelayanan serta keselamatan pasien.
Beberapa indikator untuk mengetahui mutu efisiensi rumah sakit
antara lain : pemanfaatan tempat tidur, pemanfaatan tenaga,
pemanfaatan penunjang medik, dan keuangan. Indikator
pemanfaatan tempat tidur sendiri yang mudah kita lihat dan kita
ketahui adalah melalui angka BOR/ Bed Occupancy Rate, BTO/
Bed Turn Over, ALOS/ Average Length Of Stay, TOI/ Turn Over
Interval.
BOR merupakan indikator untuk menggambarkan tinggi
rendahnya pemanfaatan tempat tidur dirumah sakit. TOI
merupakan indikator untuk menggambarkan tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur rumah sakit. Idealnya 1-3 hari. Rentang
TOI yang pendek menunjukkan banyaknya pasien yang harus
dilayani sedangkan rentang yang sangat panjang disebabkan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 65
masih sedikitnya pasien yang dirawat karena keberadaan rumah
sakit yang masih baru berdiri. ALOS merupakan indikator untuk
mengukur rata-rata lama waktu pasien mendapat perawatan.
Standar ALOS untuk RS adalah < 9 hari. ALOS terlalu rendah
mengindikasikan kurangnya kepercayaan masyarakat dan bila
terlalu tinggi mengindikasikan lambatnya penanganan oleh tenaga
medis.
Sampai dengan tahun 2012, Rumah Sakit di Kabupaten
Situbondo masih ada dua, yakni Rumah Sakit Umum Abdoer
Rahem dan Rumah Sakit Swasta Elizabeth. Selama periode tahun
2010 - 2012, kedua Rumah Sakit di Kabupaten Situbondo tersebut
mengalami penurunan dalam hal rata-rata pemanfaatan tempat
tidur (BOR). Pada tahun 2010 rata-rata nilai BOR Kabupaten
Situbondo adalah sebesar 74,75%, tahun 2011 sebesar 67,4%%
dan tahun 2012 menurun lagi menjdi 62,9%. Selain itu, untuk rata-
rata lama hari perawatan (LOS) di Kabupaten Situbondo juga
mengalami hal yang sama, pada tahun 2010 adalah 4,06 hari,
tahun 2011 adalah 3,07 hari dan tahun 2012 adalah 3,3 hari. Tabel
4.2 berikut adalah nilai indikator pemakaian tempat tidur dari
Rumah Sakit di Kabupaten Situbondo tahun 2010 s.d. 2012.
Tabel 4.2. Nilai Indikator Pemakaian Tempat Tidur Rumah Sakit di
Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 Indikator Standar Kemkes 2010 2011 2012
BOR 60-85% 63,97 68,2 62,9
TOI 1-3 hari 1,96 1,7 2 hari
ALOS 6-9 hari 3.48 3,7 3,3 hari
NDR 25/1000 penderita keluar 13,76 21 19
GDR 45/1000 penderita keluar 42,34 54 46
Sumber: RSUD Abdoer Rahem dan RS Elizabeth
Angka pemanfaatan tempat tidur seperti di atas adalah salah
satu indikator yang mudah untuk memantau bagaimana mutu
sebuah pelayanan rumah sakit. Dengan penurunan rata-rata
pemanfaatan tempat tidur (BOR) dari tahun 2011 s.d. 2012 tersebut
menunjukkan penurunan jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 66
Hal ini kemungkinan dikarenakan peningkatan jumlah Puskesmas
rawat inap dan klinik swasta di Kabupaten Situbondo yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, Rumah Sakit perlu
untuk terus meningkatkan kualitasnya baik dalam hal pelayanan,
SDM maupun sarananya agar tidak kalah bersaing dengan sarana
kesehatan lain.
Jumlah kunjungan pasien, baik rawat jalan maupun rawat
inap di Rumah Sakit Kabupaten Situbondo mengalami peningkatan.
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Rumah Sakit di Kabupaten
Situbondo pada tahun 2012 adalah 115.024 yang mengalami
peningkatan jika dibandingkan tahun 2011 yaitu 74.498. Demikian
juga kunjungan rawat inap di tahun 2012 sebanyak 18.031
meningkat dari tahun 2011 yaitu 13.719. Gambar 4.14 di bawah ini
menunjukkan kunjungan rawat jalan dan rawat inap rumah sakit di
Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012.
Gambar 4.14. Kunjungan Rawat Jalan Dan Rawat Inap Rumah Sakit Di Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012
Sumber: Laporan Kunjungan RSUD Abdoer Rahem dan RS Elizabeth Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 67
4.3 KETERSEDIAAN OBAT
Definisi Ketersediaan Obat adalah Jumlah jenis obat tertentu
sesuai satuannya yang tersedia di suatu daerah/wilayah tertentu
dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun) yang digunakan
dalam pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Ketersediaan obat dikatakan 100% jika obat yang ada/tersedia
mencukupi untuk 18 bulan ke depan. Persediaan obat dihitung
berdasarkan data sisa obat per 31 Desember 2012.
Ketersediaan obat yang diukur dalam profil kesehatan ini
tidak semua item obat yang ada di pelayanan kesehatan, tetapi
hanya 34 item obat yang diperkirakan bisa mewakili yang
merupakan obat emergency, pass moving, penunjang utama dan
life saving serta yang wajib tersedia untuk beberapa penyakit
menular.
Ketersediaan obat pada tahun 2012 adalah sebesar 63,46%
(2157.71 jumlah tingkat kecukupan dari 34 jumlah item obat)
sedangkan targetnya pada tahun 2012 adalah sebesar 100%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2010 yang nilainya sebesar 47,62%
maka mengalami kenaikan dan jika dibandingkan dengan tahun
2011 yang nilainya sebesar 155,54% maka tahun 2012 ini
mengalami penurunan. Indikator ini berbeda dengan indikator
lainnya dimana indikator ini dengan berjalannya waktu akan
semakin kecil nilainya.
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai
indikator tersebut diantaranya adalah:
a. Jenis item obat yang kurang menggambarkan ketersediaan obat
di kabupaten
b. Perencanaan obat dari masing-masing pengelola Puskesmas
yang kurang sesuai dengan penyebaran penyakit
c. Sarana dan prasarana gudang farmasi yang kurang sesuai
sehingga banyak obat yang mengalami kerusakan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 68
Langkah-Langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut :
a. Perlu adanya revisi berkesinambungan mengenai jenis item obat
yang dijadikan indikator ketersediaan obat
b. Perlunya koordinasi antara pengelola obat dan tenaga kesehatan
yang lain dalam perencanaan obat
c. Perlunya untuk melengkapi sarana dan prasarana kamar obat
dan gudang agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
sehingga obat tidak rusak sebelum waktunya
4.4 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DAN KERACUNAN
MAKANAN
Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya/meningkatnya
kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Kejadian KLB penyakit dan keracunan di Kabupaten
Situbondo masih sangat tinggi dari tahun ke tahun. Pada tahun
2012 terjadi lima kasus KLB, yakni KLB Difteri, AFP, Pertusis,
Keracunan Makanan dan Tetanus Neonatorum dengan jumlah
kematian sebanyak 10 orang, yakni 7 orang karena Difteri dan 3
orang karena Tetanus Neonatorum (Lampiran Profil Tabel 51). Dari
17 kecamatan di Kabupaten Situbondo seluruhnya pernah
mengalami KLB pada tahun 2012 dan dari 136 desa di Kabupaten
Situbondo sebanyak 52 desa pernah mengalami KLB di tahun 2012
(Lampiran Profil Tabel 52).
4.5 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Masalah gizi merupakan masalah yang sangat mendasar
dalam kehidupan manusia. Keberhasilan mewujudkan gizi yang baik
bagi masyarakat akan memberikan kontribusi yang besar dalam
pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas. Masyarakat di
Jawa Timur dan di Indonesia pada umumnya masih dihadapkan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 69
pada masalah gizi ”ganda”, yaitu masalah Gizi Kurang dalam bentuk
Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA), serta
masalah Gizi Lebih yang erat kaitannya dengan penyakit-penyakit
degeneratif. Berbagai upaya perbaikan gizi telah dilakukan di Jawa
Timur termasuk Situbondo dalam upaya menanggulangi masalah
gizi kurang tersebut, sedangkan untuk masalah gizi lebih, masih
dilakukan secara individu.
4.5.2 Kurang Energi dan Protein (KEP)
Kurang Energi dan Protein (KEP) merupakan salah satu jenis
gangguan kekurangan zat gizi, terutama zat gizi makro (Energi dan
Protein) yang dapat memberikan gambaran tentang status gizi
masyarakat. Status gizi masyarakat, pada umumnya dapat dilihat
dari status gizi balita. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan
untuk menentukan status gizi balita, yaitu berat badan (BB) menurut
umur (U), Tinggi Badan (TB) menurut Umur (U) dan BB menurut TB.
a. Angka Status Gizi Balita berdasarkan BB/U
Gambaran status gizi balita di Kabupaten Situbondo Tahun
2012 berdasarkan indikator BB/U dapat dilihat pada Gambar 4.15
berikut.
Gambar 4.15 Status Gizi Balita Berdasarkan indeks BB/U di
Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 70
Dari grafik di atas, diketahui bahwa berdasarkan indikator
BB/U, persentase balita gizi buruk sebesar 1,85 % dan persentase
balita gizi kurang sebesar 6,36 %, sehingga persentase balita kurang
gizi (Gizi Kurang + Gizi Buruk) sebesar 8,21 %. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Lampiran Profil Tabel 27.
b. Angka BGM/D
Jika dilihat dari data balita BGM (Bawah Garis Merah)
dibanding dengan balita yang ditimbang (D), tahun 2012 di
Kabupaten Situbondo (Lampiran Profil Tabel 44) angkanya sebesar
560 balita (1,74%). Dibandingkan dengan persentase BGM pada
tahun sebelumnya, yakni tahun 2010 dan 2011 maing-masing
sebesar 3.620 balita (12,82%) dan 2.058 balita (7%), maka terjadi
penurunan yang cukup signifikan. Data tersebut dapat dilihat pada
Gambar 4.16 di bawah ini.
Gambar 4.16 Trend Balita BGM Berdasarkan indeks BB/U di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Penurunan ini menunjukkan bahwa upaya-upaya
penanggulangan KEP yang dilakukan di Kabupaten Situbondo
menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Upaya tersebut
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 71
antara lain berupa pembentukan taman pemulihan gizi di beberapa
desa yang angka BGM-nya tinggi, pemberian MP-ASI, PMT-
pemulihan, peningkatan kadarzi, peningkatan cakupan ASI-Eksklusif,
peningkatan konseling pertumbuhan dan sebagainya.
c. Jumlah Kasus Gizi Buruk
Kasus Gizi Buruk dapat diperoleh dari indikator BB/TB. Data
tersebut diperoleh dari laporan masyarakat, kader posyandu,
maupun kasus-kasus yang langsung dibawa ke tempat-tempat
pelayanan kesehatan yang ada, seperti Puskesmas dan Rumah
Sakit. Tahun 2012, jumlah kasus gizi buruk di Kabupaten Situbondo
tercatat sebanyak 175 balita (Lampiran Profil Tabel 45). Trend Kasus
Gizi Buruk Berdasarkan indeks BB/TB di Kabupaten Situbondo
Tahun 2010 – 2012 disajikan pada Gambar 4.17 berikut.
Gambar 4.17 Trend Kasus Gizi Buruk Berdasarkan indeks BB/TB di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Gambar di atas menunjukkan bahwa kasus gizi buruk di
Kabupaten Situbondo selama tiga tahun terakhir terus mengalami
penurunan, yakni pada tahun 2010 sebanyak 207 balita, tahun 2011
sebanyak 204 balita, dan tahun 2012 sebanyak 175 balita.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 72
Menurunnya angka tersebut dikarenakan pada tahun 2012 tersedia
dana untuk surveilans gizi untuk penemuan kasus lebih dini.
Disamping itu Taman Pemulihan Gizi masih dikembangkan untuk
pemberian makanan tambahan bagi anak balita di bawah garis
merah dan pemberdayaan keluarga sadar gizi (kadarzi), salah
satunya dalam bentuk penyuluhan kadarzi untuk keluarga mantan
gizi buruk dan lomba kader kadarzi. Kegiatan tersebut berupa
intervensi dan edukasi untuk mencegah dan menangani gizi buruk.
Permasalahan di lapangan terkait penanganan gizi buruk
antara lain:
1. Balita Bawah Garis Merah (BGM) cukup tinggi (560 balita)
walaupun turun dibanding tahun sebelumnya (687 balita)
2. Kepekaan penanganan 2T masih rendah baik oleh keluarga
maupun petugas
3. Kasus gizi buruk disertai penyakit (cacat bawaan maupun penyakit
infeksi)
Dari permasalahan di atas, rencana tindak lanjut ke depannya
adalah Pengembangan TPG (Taman Pemulihan Gizi), TFC (Pondok
Rehabilitasi Gizi Buruk), pemberian makanan tambahan,
suplementasi, peningkatan surveilans, pemantapan kinerja petugas
dalam penatalaksanaan gizi buruk (respon cepat)
d. Pencapaian D/S (Partisipasi Masyarakat)
Partisipasi masyarakat dalam perbaikan gizi bagi balita dapat
ditunjukkan dari indikator D/S. Partisipasi masyarakat diperlukan
dalam rangka ikut menekan angka gizi buruk. Dengan pemantauan
pertumbuhan setiap bulan maka bila ada penyimpangan dapat
secara dini mendapat intervensi. Angka D/S Tahun 2012 di
Kabupaten Situbondo tercatat sebesar 64,93% (Lampiran Profil
Tabel 44). Sejak tahun 2010 sampai dengan 2012 pencapaian D/S
terus mengalami peningkatan. Hal ini berarti partisipasi masyarakat
di Kabupaten Situbondo menjadi semakin baik. Trend D/S
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 73
Kabupaten Situbondo Tahun 2010- 2011 dapat dilihat dalam Gambar
4.18 di bawah ini.
Gambar 4.18 Trend D/S di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Meskipun capaian D/S Kabupaten Situbondo semakin
membaik, namun jika dibandingkan dengan Kabupaten lain di Jawa
Timur capaian D/S Kabupaten Situbondo masih tergolong rendah
karena pada tahun 2011 cakupan D/S kabupaten Situbondo rangking
3 dari bawah. Keadaaan ini harus menjadi perhatian karena target
pada tahun 2014 ditetapkan sebesar 85%. Jika tidak ada kegiatan-
kegiatan terobosan yang memberi daya tarik tersendiri kepada ibu
balita, maka dikhawatirkan kegiatan ini akan berjalan di tempat dan
pada tahun 2014 tidak akan memenuhi target yang ditetapkan.
Kegiatan-kegiatan terobosan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kunjungan di Posyandu adalah sbb:
1. Meningkatkan integrasi dengan PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini) dan mengoptimalkan fungsi taman Posyandu untuk
kegiatan BKB dan SDIDTK (Stimulasi Dini Intervensi Deteksi
Tumbuh Kembang).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 74
2. Pemantapan kerja sama lintas sector, terutama peran tokoh
masyarakat dan pejabat di desa (Pokjanal Posyandu Desa)
untuk memsayarakatkan Posyandu
3. Revitalisasi Posyandu
4. Pengelolaan PMT Penyuluhan untuk menarik minat kunjungan
ke Posyandu
5. Mengoptimalkan penggunaan media yang tersedia (panggung
boneka)
4.5.3 Pencegahan dan Penanggulangan GAKY.
Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di
Jawa Timur masih merupakan masalah gizi yang perlu mendapatkan
penanganan secara serius mengingat dampaknya terhadap kualitas
sumberdaya manusia. Kekurangan Yodium dapat menyebabkan
masalah gondok dan kretinisme serta mengakibatkan penurunan
kecerdasan.
Upaya penanggulangan GAKY di Jawa Timur dilaksanakan
melalui optimalisasi pemanfaatan garam beryodium serta
penyuluhan tentang bahan makanan alami sumber yodium.
Berdasarkan hasil Monitoring garam di desa dapat ditentukan
kategori suatu desa dikatakan “desa baik” apabila dari 21 sampel
yang diperiksa, maksimal hanya 1 sampel yang tidak mengandung
yodium.
Berdasarkan hasil Monitoring garam beryodium di 136 desa di
Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 didapatkan hasil bahwa dari
2.855 KK yang diperiksa, sebanyak 2.144 KK (75,09%) sudah
mengkonsumsi garam beryodium sesuai standar 30-80 ppm, 126 KK
(4,41%) masih mengkonsumsi garam yang kandungan Iodiumnya
belum memenuhi standar (<30 ppm) dan 585 KK (20,5%)
mengkonsumsi garam yang tidak ada kandungan Iodiumnya.
Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran median EIU/Urine
Ibu Hamil (μg/L) di 17 Kecamatan di Kabupaten Situbondo pada
tahun 2010 diperoleh data 6 kecamatan tergolong endemik berat
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 75
(<50 μg/L), yaitu Kecamatan Sumbermalang (40,5 μg/L), Jatibanteng
(44,5 μg/L), Mlandingan (43,0 μg/L), Jangkar (34,0 μg/L) dan
Banyuputih (48,0 μg/L), 10 kecamatan termasuk endemik sedang
dan hanya satu kecamatan, yakni Kecamatan Mangaran yang
tergolong endemik ringan (>100 μg/L).
4.5.4 Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi
dilaksanakan melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang
diprioritaskan pada Ibu hamil, karena prevalensi anemia pada
kelompok ini cukup tinggi. Oleh karena itu untuk mencegah anemia
gizi pada ibu hamil dilakukan suplementasi TTD dengan dosis
pemberian sehari sebanyak 1 tablet (60 mg elemental iron dan 0,25
mg asam folat) berturut-turut minimal 90 hari selama masa
kehamilan. Persentase cakupan ibu hamil di Kabupaten Situbondo
yang mendapatkan TTD sebanyak 30 tablet sebesar 79,70% dan
yang mendapat 90 tablet sebesar 72,41% (Lampiran Profil Tabel 30).
Gambar 4.19 berikut menggambarkan trend pencapaian
pemberian Fe1 dan Fe3 di Kabupaten Situbondo dari tahun 2008
s.d. 2012.
Gambar 4.19 Trend Pencapaian Pemberian Fe1 dan Fe3 Di Kabupaten
Situbondo Tahun 2008 s.d. 2012.
85% 81% 85%
109%
80%
69% 70% 75%
84% 72%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
2008 2009 2010 2011 2012
Fe 1
Fe 3
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 76
Berdasarkan Gambar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
cakupan pemberian Fe pada ibu hamil, baik Fe1 maupun Fe3
cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2008 s.d. tahun 2011.
Akan tetapi di tahun 2012, capaian keduanya cenderung menurun.
Hal ini disebabkan karena sasaran ibu hamil dari BPS berdasarkan
SP 2010 baru diluncurkan pada akhir tahun 2012 dan angkanya jauh
lebih tinggi dibandingkan sasaran ibu hamil sebelumnya, yakni
selisih 1.598 ibu hamil (Cakupan Fe1 dan Fe3 sebelum perubahan
sasaran masing-masing sebesar sebesar 92,82% dan 84,36%).
Khusus untuk pencapaian Fe3, target yang ditetapkan MDGs
sebesar 90% pada tahun 2014. Hal ini berarti masih ada
kesenjangan sebesar 28%. Dengan kesempatan waktu yang masih 3
tahun lagi dan melihat perkembangan dari tahun 2008 ke tahun
2012, maka masih ada harapan besar untuk dapat memenuhi target
pada akhir tahun 2014.
Selain itu masih ada peluang lain untuk dapat meningkatkan
cakupan pemberian tablet Fe3, yaitu dengan meningkatkan integrasi
program gizi dan program KIA, terutama pelayanan di Bidan Praktek
Swasta agar lebih tertib administrasi.
4.5.5 Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan
Ibu Nifas
Berdasarkan hasil survey Xerophtalmia tahun 1992
menunjukkan bahwa 50,2% anak balita mempunyai kadar serum
vitamin A dibawah standar kecukupan yang ditentukan WHO.
Keadaan kadar serum yang rendah ternyata berhubungan dengan
menurunnya daya tahan tubuh sehingga berdampak pada
meningkatnya angka kesakitan dan kematian balita. Strategi
penanggulangan KVA dilaksanakan melalui pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi yaitu kapsul vitamin A biru untuk bayi (6-11
bulan) sebanyak satu kali dalam setahun (bulan Februari atau
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 77
Agustus) dan kapsul vitamin A merah untuk balita (1-5 tahun)
sebanyak dua kali yaitu tiap bulan Februari dan Agustus, serta untuk
ibu nifas paling lambat 39 hari setelah melahirkan.
Cakupan pemberian kapsul vitamin A di Kabupaten Situbondo
tahun 2012 pada bayi sebesar 98,48 %, anak balita sebesar 74,68 %
dan Ibu nifas sebesar 72,01 % (Lampiran Profil Tabel 32). Jika
digabungkan antara bayi dan anak balita, maka cakupannya sebesar
79,36%. Cakupan tersebut belum memenuhi target tahun 2012
sebesar 80% dan untuk mencapai target tahun 2014 sebesar 90%,
pencapaiannya masih kurang sebesar 10,64%.
Dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2011, ada
peningkatan sebesar 8,28% pada bayi yaitu dari 98,20% tahun 2011
menjadi 98,48% pada tahun 2012. Sedangkan pada anak balita
sedikit ada penurunan sebesar 3,81%, yaitu dari 78.49% tahun 2011
menjadi 74,68% pada tahun 2012. Cakupan pada ibu hamil
meningkat tajam dari 14,73% pada tahun 2011 menjadi 72.01% pada
tahun 2012, yakni sebesar 57,28%. Gambaran cakupan pemberian
kapsul vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas selama dua
tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar 4.20 di bawah ini.
Gambar 4.20 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Bayi, Anak
Balita Dan Ibu Nifas Tahun 2011 – 2012
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
BayiAnak Balita
Bufas
90.20%
78.49%
14.73%
98.48%
74.68% 72.01%
2011
2012
Sumber : Laporan LB3 Gizi Puskesmas Se-Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 78
Dengan selisih 10,64% dari target MDG’S tahun 2014, maka
masih cukup besar harapan untuk bisa memenuhinya, asalkan ada
upaya lebih dalam waktu 3 tahun ke depan, seperti berintegrasi
dengan kegiatan PAUD, Play Group maupun TK, khususnya bagi
anak yang usianya masih di bawah lima tahun (balita) serta
melakukan registrasi pemberian Vitamin A sehingga tidak ada Iagi
balita yang luput dari pemberian Vitamin A.
4.6 PERILAKU MASYARAKAT
Menurut teori Blum, salah satu faktor yang berperan penting
dalam menentukan derajat kesehatan adalah perilaku, karena ketiga
faktor lain seperti lingkungan, kualitas pelayanan kesehatan maupun
genetika kesemuanya masih dapat dipengaruhi oleh perilaku.
Banyak penyakit yang muncul juga disebabkan karena perilaku yang
tidak sehat. Perubahan perilaku tidak mudah untuk dilakukan, namun
mutlak diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Untuk itu, upaya promosi kesehatan harus terus
dilakukan agar masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat harus dimulai dari unit
terkecil masyarakat yaitu rumah tangga.
4.6.1. Penyuluhan Kesehatan
Hasil kegiatan program pemberdayaan masyarakat dan
promosi kesehatan dalam rangka penyebarluasan informasi kepada
masyarakat selain melalui penyuluhan langsung maupun penyuluhan
tidak langsung juga sangat didukung oleh adanya berbagai media
informasi. Bentuk media informasi tersebut berupa media cetak,
media elektronik, pameran dan media tradisional.
Penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas
terhadap masyarakat dilaporkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota didasarkan pada sasaran yaitu secara kelompok
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 79
maupun dengan sasaran massa. Dari data yang diperoleh, frekuensi
penyuluhan tahun 2012 dibanding dengan frekuensi penyuluhan
tahun 2011 baik penyuluhan kelompok maupun penyuluhan massa
mengalami peningkatan, yakni 1.128 pada tahun 2011 menjadi 4.666
pada tahun 2012 untuk penyuluhan kelompok dan untuk penyuluhan
massa 338 pada tahun 2011 menjadi 456 pada tahun 2012.
4.6.2. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Persentase rumah tangga yang ber-PHBS didapatkan dari
jumlah rumah tangga yang melaksanakan 10 indikator PHBS dibagi
dengan rumah tangga yang dipantau. Sepuluh indikator tersebut
adalah :
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Bayi diberi ASI eksklusif
3. Balita ditimbang setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Hasil kegiatan pemantauan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) melalui hasil survey PHBS tatanan Rumah Tangga tahun
2012 menunjukkan bahwa Rumah Tangga yang ber PHBS di
Kabupaten Situbondo hanya sebesar 18,86%, yakni 4.199 KK dari
22.259 KK yang dipantau (Lampiran Profil Tabel 61) sedangkan
target Tahun 2012 adalah 60%. Hal ini berarti cakupan Rumah
Tangga Sehat Tahun 2012 masih jauh dari target yang diharapkan.
Meskipun, belum memenuhi target yang diharapkan, Cakupan
Rumah Tangga Sehat di Kabupaten Situbondo dari tahun 2010
sampai dengan 2012 terus mengalami peningkatan, yakni 14,34%
pada tahun 2011 dan 11,51% pada tahun 2010. Gambar 4.21 berikut
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 80
menunjukkan cakupan Rumah Tangga Sehat di Kabupaten
Situbondo dari tahun 2010 sampai dengan 2012.
Gambar 4.21 Cakupan Rumah Tangga Sehat Di Kabupaten Situbondo
Tahun 2010 Sampai Dengan 2012
Sumber: Hasil Survey PHBS Tahun 2012
Dari hasil kegiatan survey PHBS tahun 2012, prioritas
masalahnya adalah tidak merokok dalam rumah (35,76%), Jamban
Sehat (55,90%) dan ASi Eklusif (64,47%). Permasalahan yang
terbesar adalah Merokok di dalam rumah yang merupakan masalah
di hampir semua wilayah di Indonesia. Hal ini tidak bisa kita lepaskan
dari kebiasaan orang-orang tua kita yang secara tidak langsung
mengajari anak-anaknya merokok. Kebiasaan masyarakat yang
turun temurun sejak dahulu kala memang sulit untuk dihilangan,
namun yang paling penting untuk dicermati adalah sosialisasi
tentang bahaya merokok bagi generasi muda harus tetap terus
dilakukan. Yang paling mengkhawatirkan dari perilaku merokok ini
adalah sebagian perokok di Kabupaten Situbondo adalah masih usia
belia dan masih belum punya kesanggupan untuk mencari nafkah,
sehingga dikhawatirkan terjadinya tindak kriminalitas remaja. Ada
beberapa hal yang menjadi kebisaan merokok masih tinggi di
masyarakat yaitu diantaranya :
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 81
1. Sebagian besar masyarakat SItubondo adalah petani tembakau
karena kondisi geografis yang ada, bahkan ada jenis tembakau
terkenal yang dihasilkan oleh wilayah di Kab. Situbondo.
2. Lemahnya regulasi/peraturan tentang tata niaga rokok.
3. Belum adanya peraturan pemerintah daerah tentang kawasan
bebas asap rokok.
4. Sosialisasi bahaya merokok yang masih kurang intens.
5. Dana bagi hasil cukai tembakau hanya untuk kegiatan yang
bersifat kuratif dan pembangunan sarana prasarana tetapi belum
dgunakan untuk kegiatan promotif dan preventif.
Peran tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh formal perlu
dimaksimalkan, sehingga kegiatan pembudayaan hidup bersih dan
sehat termsuk didalamnya kebiasaan merokok di di dalam rumah
dapat dikurangi bahkan ke depannya dapat dihilangkan. Petugas
kesehatan sebagai penangungjawab PHBS di wilayah memegang
peranan penting untuk mengkonsolidasi segenap potensi yang ada
di desa untuk bersama-sama membudayakan hidup bersih dan sehat
tanpa merokok.
Upaya yang mungkin bisa dilakukan dari berbagai
permasalahan yang timbul di lapangan terkait rendahnya cakupan
indikator PHBS tidak merokok di dalam rumah adalah sebagai
berikut.
1. Sosialisasi bahaya merokok kepada anak sekoah mulai dari
tingkat dini samapi dengan SMU dengan berbagai cara
diantaranya melalui siaran radio, talkshow, dilog interaktif,
penyuluhan di sekolah-sekolah dll.
2. Sosialisasi bahaya merokok di masyarakat baik secara formal
maupun informal.
3. Advokasi kepada pimpinan pemerintah daerah untuk
menerapkan kawasan bebas asap rokok seperti kantor
pemerintahan, sarana kesehatan, sarana pendidikan, tempat-
tempat umum, dll.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 82
4. Distribusi media promosi tentang bahaya merokok bagi
kesehatan.
4.6.3. ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman
terbaik untuk bayi usia 0-6 bulan karena mengandung unsur gizi
yang dibutuhkan guna perlindungan, pertumbuhan dan
perkembangan bayi. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja
tanpa makanan- minuman lain sampai bayi berusia 6 bulan,
kemudian pemberian ASI harus tetap dilanjutkan sampai bayi
berusia 2 tahun walaupun bayi sudah makan.
Berdasarkan data dari 17 Kecamatan di Kabupaten
Situbondo diketahui bahwa cakupan bayi yang mendapat ASI
Eksklusif tahun 2012 sebesar 64,91% (Tabel 41). Dibandingkan
dengan capaian tahun 2010 dan 2011, cakupan pemberian ASI
ekslusif mengalami peningkatan yang sangat tajam dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, yakni sebesar 43,98% pada tahun 2011
dan 35,83% pada tahun 2010.
Peningkatan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor
pemahaman atau Definisi Operasional (DO) yang berubah pada
awal tahun 2010. Sampai awal tahun 2010 pemahaman ASI-
Eksklusif oleh pelaksana gizi di lapangan adalah murni bayi yang
berusia 6 bulan yang hanya mendapat ASI saja. Sedangkan
pengertian ASI-Eksklusif menurut Kemenkes maupun WHO, adalah
bayi yang berusia 0-6 bulan yang masih diberi ASI saja pada saat
didata. Artinya, bila ada bayi yang berumur 0 bulan atau 1 bulan
dan seterusnya sampai 5 bulan masih diberi ASI saja, maka pada
saat itu dia dicatat sebagai bayi 0-6 bulan yang eksklusif, sehingga
angkanya jelas jauh lebih tinggi dibanding dengan yang murni 6
bulan eksklusif. Selain itu, peningkatan tersebut juga signifikan
dengan adanya dukungan anggaran untuk pendampingan pada ibu
yang menyusui oleh konselor menyusui yang dapat membantu ibu
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 83
menyusui eksklusif. Pendampingan ini dilakukan oleh 41 konselor
dengan jumlah bayi yang diperiksa 8.205 bayi. Idealnya satu orang
konselor mendampingi 20 bayi/ ibu menyusui. Jumlah konselor di
Kabupaten Situbondo seharusnya 410 konselor.
4.6.4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar
Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial
terus berkembang sesuai amanat pada perubahaan UUD 1945
Pasal 34 ayat 2, bahwa negara mengembangkan Sistem Jaminan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pola pembiayaan kesehatan
yang umum dianut masyarakat saat ini masih mengacu pola fee for
service dimana masyarakat yang menggunakan pelayanan
kesehatan harus langsung membayar kepada penyedia layanan
kesehatan begitu selesai mendapatkan pelayanan. Pola tersebut
membuat masyarakat tidak dapat mengendalikan jenis pelayanan
ataupun biaya yang dikeluarkan. Untuk mengurangi beban biaya
pelayanan kesehatan yang tidak diperlukan tersebut maka sistem
fee for service sebaiknya diganti dengan sistem prepayment
(prabayar).
Bentuk jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar yang
sampai saat ini dikenal masyarakat antara lain dana sehat, tabulin,
jamkesmas, askes, jamkesda, jamsostek sampai asuransi
kesehatan swasta. Namun kesadaran masyarakat untuk mengikuti
sistem prabayar ini masih rendah.
Sampai dengan tahun 2012 jumlah peserta jaminan
kesehatan pra bayar di Kabupaten Situbondo menurut data yang
dilaporkan sebanyak 360.389 orang atau mencapai 54,88% dari
jumlah penduduk Kabupaten Situbondo. Sebagian besar peserta
jaminan kesehatan pra bayar adalah Jamkesmas sebesar 40,56%,
Jamkesda sebesar 9,43% dan peserta Askes sebesar 4,88%
(Lampiran Profil Tabel 54).
Pada kenyataannya dari hasil analisa situasi kondisi Jaminan
Kesehatan di Kabupaten Situbondo tahun 2012 menunjukkan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 84
bahwa masih banyak masyarakat Kabupaten Situbondo yang
belum punya Jaminan Kesehatan (45,12%) dari seluruh penduduk
Kabupaten Situbondo.
Rendahnya kepesertaan jaminan kesehatan pra bayar
tersebut dapat disebabkan karena kurang sosialisasi pada
masyarakat sehingga kurang memahami keuntungan apabila
menggunakan sistem pra bayar tersebut. Padahal kepesertaan
akan jaminan kesehatan prabayar merupakan salah satu indikator
penting untuk kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
4.6.5. Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
diselenggarakan berdasarkan konsep asuransi sosial. Program ini
diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk mewujudkan
pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan
Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai
wilayah dan agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan
pelayanan kesesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin.
Penyelenggaraan Program Jamkesmas dibedakan dalam
dua kelompok berdasarkan tingkat pelayanan, yaitu: 1).
Jamkesmas untuk pelayanan dasar di Puskesmas termasuk
jaringannya, 2). Jamkesmas untuk pelayanan kesehatan lanjutan di
Rumah Sakit dan Balai Kesehatan. Pelayanan kesehatan ini
meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas dan
sarana pelayanan kesehatan lainnya.
Jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Situbondo sampai
dengan tahun 2012 yang mendapat jaminan kesehatan dari
pemerintah melalui Jamkesmas sebanyak 266.379 jiwa dan melalui
Jamkesda sebanyak 61.952 jiwa.
Tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan Jamkesmas di
Puskesmas pada tahun 2012 tercatat sebanyak 290.338 kunjungan
atau 88,43% untuk pelayanan rawat jalan dan 1762 kunjungan atau
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 85
0,54% untuk pelayanan rawat inap. Sedangkan yang
memanfaatkan rumah sakit sebanyak 9667 atau 2,94% untuk
pelayanan rawat jalan dan 4965 atau 1,51% untuk pelayanan rawat
inap (Lampiran Profil Tabel 56 dan 57).
Pelayanan kesehatan yang dijamin untuk masyarakat miskin
non kuota meliputi rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas dan
jaringannya, bagi masyarakat non miskin yang dijamin hanya karcis
loket (pendaftaran). Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan di
Rumah Sakit meliputi rawat jalan dan rawat inap kelas III dilakukan
secara terstruktur dan berjenjang.
Adapun tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan yang
dibiayai melalui Jamkesda di Puskesmas pada tahun 2012 tercatat
sebanyak 29.711 kunjungan atau 9,05% untuk pelayanan rawat
jalan dan 936 kunjungan atau 0,29% untuk pelayanan rawat inap.
Adapun yang memanfaatkan rumah sakit sebanyak 5360
kunjungan atau 1,63% untuk pelayanan rawat jalan dan 2806
kinjungan atau 0,85% untuk pelayanan rawat inap (Lampiran Profil
Tabel 56A dan 57A).
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa total
pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin di Kabupaten
Situbondo pada tahun 2012, baik melalui Jamkesmas dan Jamkesda
adalah 320.049 kunjungan dari 328.331 sasaran atau 97,48%
sedangkan pelayanan kesehatan rujukan sebanyak 0,82%. Target
pelayanan kesehatan dasar tahun 2012 adalah 100%. Dengan
demikian, kunjungan dasar masyarakat miskin Kabupaten Situbondo
tahun 2012 belum memenuhi target yang diharapkan.
Jika dibandingkan dengan cakupan tahun 2010 dan 2011,
maka cakupan tahun 2012 ini mengalami penurunan. Pada tahun
2010 cakupan kunjungan pelayanan kesehatan Dasar bagi maskin
sebesar 103 %, tahun 2011 sebesar 106 % dan tahun 2012 sebesar
97.48 %. Pada tahun 2011 cakupan kunjungan pelayanan kesehatan
Dasar bagi maskin mengalami peningkatan sebesar 3 % dari tahun
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 86
2010, ini disebabkan oleh adanya upaya perluasan cakupan, melalui
penjaminan kesehatan kepada masyarakat miskin penghuni panti-
panti sosial, masyarakat miskin penghuni lapas/rutan serta
masyarakat miskin akibat bencana paska tanggap darurat, sampai
dengan satu tahun setelah kejadian bencana, peserta Program
Keluarga Harapan (PKH), gelandangan, pengemis dan anak terlantar
serta adanya Jaminan Persalinan. Namun pada tahun 2012 cakupan
kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi maskin mengalami
penurunan sebesar 8.02 % dari tahun 2011, ini disebabkan oleh
adanya penyesuaian Peraturan Daerah no 21 tahun 2011 tentang
Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas dan Laboratorium
Kesehatan dengan segala macam aturan dan perubahannya. Untuk
meningkatkan cakupan tahun 2013 diharapkan petugas kesehatan di
tingkat pelayanan dasar lebih bersifat aktif menjemput bola untuk
melayani pasien.
4.7 PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI
DASAR
Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit/gangguan
kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, telah
dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
Beberapa indikator yang menggambarkan kondisi lingkungan antara
lain rumah sehat, TUPM, air bersih dan sarana sanitasi dasar seperti
pembuangan air limbah, tempat sampah dan kepemilikan jamban
serta sarana pengolahan limbah di sarana pelayanan kesehatan.
Dalam upaya Peningkatan kondisi penyehatan lingkungan dan
sanitasi dasar di Jawa Timur telah berjalan kegiatan STBM (Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat) yang terdiri dari 5 pilar, yaitu :
1. Peningkatan Akses Jamban;
2. Cuci Tangan Pakai Sabun;
3. Pengolahan Air Minum dan Makanan skala Rumah Tangga;
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 87
4. Pengolahan Limbah skala Rumah Tangga;
5. Pengolahan Sampah skala Rumah Tangga.
4.7.1 Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan
sampah, sarana air bersih, sarana pembuangan air limbah, ventilasi
baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah tidak tanah.
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap 192.976 rumah di
Kabupaten Situbondo pada tahun 2012, terdapat 4.076 rumah
(21,11%) yang memenuhi kriteria sehat (Lampiran Profil Tabel 62).
Cakupan tersebut masih tergolong rendah karena pada tahun 2011
Kabupaten Situbondo termasuk rangking tiga terbawah dari 38
kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur. Hambatan dan kendala yang
dihadapi di lapangan terkait rendahnya cakupan rumah sehat di
Kabupaten Situbondo adalah sbb:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan
lingkungan pemukiman.
b. Masih rendahnya kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat
Oleh karena itu, langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kendala tersebut adalah sbb:
a. Penyuluhan / sosialisasi pada masyarakat untuk memperhatikan
masalah kesehatan lingkungan dengan mengupayakan
keberadaan sarana sanitasi dasar di rumah mereka.
b. Melakukan pemantauan dan pembinaan secara lebih intensif
dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk membiasakan
budaya hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan dengan
meningkatkan peran Puskesmas dalam kegiatan pengawasan
rumah sehat melalui pemberian kartu rumah sehat dan pelatihan
bagi petugas sanitarian
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 88
c. Upaya-upaya pemberian barang stimulan berupa plesterisasi,
pemberian genteng kaca serta rehabilitasi sarana air bersih
(sumur gali tanah) secara periodik bagi keluarga miskin dan kaum
rentan
d. Upaya-upaya peningkatan peran serta sektor swasta dalam
program CSR untuk membantu pembangunan rumah layak huni
4.7.2 Tempat Umum Pengelolaan Makanan
Tempat Umum Pengolahan Makanan (TUPM) merupakan
sarana yang dikunjungi banyak orang sehingga dikhawatirkan
berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. Yang termasuk
TUPM antara lain rumah makan, kantin sekolah, jasa boga, industri
rumah tangga, pedagang kaki lima dan depot air minum (DAM).
TUPM dikategorikan sehat apabila TUPM tersebut memiliki sarana
air bersih, tempat pembuangan sampah, pembuangan limbah,
ventilasi yang baik dan luas sesuai dengan banyaknya pengunjung.
Dari 450 Tempat umum dan pengelolaan makanan yang
diperiksa di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012, hanya 273
TUPM (20,90%) yang memenuhi syarat kesehatan (Lampiran Profil
Tabel 67). Pada tahun 2011 Kabupaten Situbondo termasuk
rangking lima besar terbawah di Jawa Timur. Hambatan dan kendala
yang dihadapi terkait rendahnya capaian TUPM sehat di Kabupaten
Situbondo adalah sbb:
a. Kurangnya sarana/alat pemeriksaan penyehatan makanan
khususnya bagi makanan siap saji dan makanan jajanan bagi
petugas di Puskesmas.
b. Masih ditemukan pengelola TUPM yang berada di pinggir jalan
maupun pedagang-pedagang yang berjualan di areal sekolah
yang belum memenuhi persyaratan lokasi maupun cara
pengeloaan dan penyajian yang sehat.
c. Frekuensi pembinaan TTU oleh petugas masih terbatas
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 89
d. Kurangnya pengertian masyarakat khususnya pengelola TTU
akan pentingnya kesehatan lingkungan di wilayah yang menjadi
tempat-tempat umum.
e. Kepedulian masyarakat untuk ikut memelihara TTU masih sangat
kurang
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut adalah:
a. Upaya penambahan sarana/alat (food test kit) untuk pemeriksaan
makanan dan minuman yang dianggap berbahaya bagi
kesehatan, sehingga para penjual bisa langsung mengetahui
apakah makanan dan minuman yang mereka jual berbahaya atau
tidak.
b. Penyuluhan/sosialisasi bagi pengelola TUPM untuk
memperhatikan masalah kesehatan lingkungan dengan
mengupayakan keberadaan sarana sanitasi dasar dan cara-cara
pengolahan makanan dan minuman dengan benar
c. Pemasangan poster-poster yang berkaitan dengan penyehatan
lingkungan di areal TPM, misalnya cara mencuci tangan yang baik
dan benar dan di areal yang menjadi tempat-tempat umum.
d. Upaya-upaya peningkatan pembinaan TTU oleh petugas
4.7.3 Institusi Yang Dibina Kesehatan Lingkungannya
Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya meliputi sarana
pelayanan kesehatan, instalasi pengolaan air minum, sarana
pendidikan, sarana ibadah, perkantoran, ponpes, tempat wisata,
terminal (utama) dan stasiun (utama). Jumlah institusi yang dibina
kesehatan lingkungannya di Kabupaten Situbondo tahun 2012
sebanyak 2486 unit dan yang memenuhi persyaratan kesehatan
sebanyak 1.287 unit atau sebesar 51,8% (Lampiran Profil Tabel 68).
Kegiatan penyehatan institusi pada tahun 2012 dilakukan dengan
pemberian stimulant wastafel pada 16 sekolah dan dilakukan
monitoring pada 2 rumah sakit.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 90
Penetapan target kinerja institusi yang dibina memenuhi
persyaratan kesehatan pada tahun 2012 sebesar 70%, sehingga
capaian kinerja Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 belum
memenuhi target yang telah ditentukan. Hambatan dan kendala yang
dihadapi dalam mencapai indikator tersebut diantaranya adalah :
a. Kurangnya pengertian murid dan pengelola sekolah akan
pentingnya kesehatan lingkungan di wilayah sekolah.
b. Terbatasnya anggaran untuk pemberian stimulan wastafel di
sekolah.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut :
a. Sosialisasi pada murid dan pengelola sekolah untuk
memperhatikan masalah kesehatan lingkungan dengan
mengupayakan keberadaan sarana sanitasi dasar.
b. Pemasangan poster-poster yang berkaitan dengan penyehatan
lingkungan di areal sekolah, misalnya cara mencuci tangan yang
baik dan benar.
c. Berupaya untuk menambah anggaran dalam perwujudan stimulant
wastafel melalui peran serta sektor swasta dalam program CSR
perusahaan tersebut
4.7.4 Sarana Air Bersih (SAB)
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka
kebutuhan akan air bersih semakin bertambah. Berbagai upaya
dilakukan agar akses masyarakat terhadap air bersih meningkat, salah
satunya melalui pendekatan partisipatori yang mendorong masyarakat
berperan aktif dalam pembangunan perpipaan air bersih di daerahnya.
Dari 227.680 keluarga yang ada di kabupaten Situbondo pada
tahun 2012, baru 119.336 keluarga atau 52,41% yang telah
menggunakan sarana air bersih dengan rincian air ledeng 9,7%,
sumur pompa tangan 10,25%, sumur gali 21,90%, penampungan air
hujan 0,44% dan lainnya 10,13% (Lampiran Profil Tabel 64).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 91
Sementara itu target kinerja tahun 2012 yang ditetapkan
sebesar 70% sehingga capaian kinerja SAB Kabupaten Situbondo
tahun 2012 belum memenuhi target yang ditentukan. Hambatan dan
kendala yang dihadapi dalam pencapaian target tersebut diantaranya
adalah :
a. Kepedulian masyarakat terkait pemeliharaan SAB yang masih
rendah
b. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya
penyehatan air dan penyehatan lingkungan pemukiman.
c. Rendahnya stimulasi perbaikan SAB di masyarakat
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut :
a. Upaya-upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
kepedulian pemeliharaan SAB
b. Penyuluhan/sosialisasi pada pemilik sarana air bersih untuk
memperhatikan masalah kesehatan lingkungan dengan
mengupayakan keberadaan sarana sanitasi dasar.
c. Upaya-upaya meningkatkan peran serta sektor swasta dalam
program CSR untuk perbaikan SAB yang tidak sehat
4.7.5 Sarana Sanitasi Dasar
Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif
apabila diikuti perbaikan sanitasi yang meliputi kepemilikan jamban,
pembuangan air limbah dan tempat sampah di lingkungan sekitar kita.
Pembuangan kotoran baik sampah, air limbah maupun tinja yang tidak
memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas
air dan menimbulkan penyakit.
Pada tahun 2012 telah dilakukan pemeriksaan kepemilikan
sarana sanitasi dasar terhadap 227.680 rumah tangga. Dari 36.024
(46,92%) rumah tangga yang memiliki jamban, yang memenuhi
kriteria sehat sebesar 28.484 rumah tangga (79,07%). Untuk
kepemilikan tempat sampah, dari 60.800 rumah tangga yang sudah
memiliki tempat sampah, sebanyak 40.746 rumah tangga (67,02%)
telah memenuhi persyaratan kesehatan. Sedangkan untuk
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 92
kepemilikan sarana pengolahan air limbah sebanyak 32.686 rumah
tangga (42,57%) telah memiliki pengolahan air limbah dan 21.526
(65,86%) dinyatakan sehat (Lampiaran Profil Tabel 66).
Sementara itu target kinerja yang ditetapkan tahun 2012
sebesar 65% sehingga capaian kinerjanya belum memenuhi target
yang telah ditentukan tersebut. Hambatan dan kendala yang dihadapi
dalam mencapai indikator tersebut diantaranya adalah kurangnya
pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan
pemukiman dan rendahnya kebiasaan berperilaku hidup bersih dan
sehat di masyarakat.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut diantaranya adalah penyuluhan / sosialisasi pada masyarakat
tentang pentingnya keberadaan sarana sanitasi dasar di rumah,
pemantauan dan pembinaan secara rutin dalam upaya pemberdayaan
masyarakat untuk membiasakan budaya hidup bersih dan sehat serta
upaya-upaya peningkatan peran serta sektor swasta dalam program
CSR untuk membantu pembangunan rumah layak huni.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 93
BAB 5
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan
berhasil guna bila kebutuhan akan sumber daya kesehatan dapat
terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran mengenai situasi sumber daya
kesehatan dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
5.1 Sarana Kesehatan
Penyediaan sarana kesehatan melalui Rumah Sakit,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Polindes, Rumah
bersalin, Balai pengobatan klinik dan sarana kesehatan lainnya
diharapkan dapat menjangkau masyarakat terutama masyarakat di
pedesaan agar mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah
dan bermutu.
Sarana pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan baik
pemerintah maupun swasta yang ada di Kabupaten Situbondo tahun
2012 meliputi 2 rumah sakit umum, 6 balai pengobatan/klinik, 1 rumah
bersalin, 17 puskesmas dengan 13 Puskesmas rawat inap dan 4
Puskesmas Rawat Jalan, 59 Puskesmas pembantu, 30 Puskesmas
Keliling, 918 Posyandu dan selengkapnya di Lampiran Profil Tabel 70.
5.1.1 Puskesmas
Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
sampai ditingkat Kecamatan. Sampai dengan tahun 2012, jumlah
Puskesmas di Kabupaten Situbondo sebanyak 17 Puskesmas yang
terdiri dari 13 puskesmas perawatan dan 4 puskesmas non perawatan
yang tersebar di 17 kecamatan. Rasio puskesmas terhadap penduduk
sebesar 2.59 per 100.000 penduduk, artinya setiap 100.000 penduduk
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 94
dilayani oleh 2-3 Puskesmas atau 1 (satu) Puskemas melayani 38.629
penduduk. Kondisi tersebut menunjukan bahwa jumlah puskesmas di
Kabupaten Situbondo masih kurang dari target nasional, yakni 1
(satu) Puskesmas rata-rata melayani 30.000 penduduk.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas dan
pendekatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
pemerintahan Provinsi Jawa Timur termasuk Kabupaten Situbondo
melakukan terobosan (program icon) yaitu :
a. Puskesmas PLUS (Penyedia Layanan Unggulan Spesilis)
Puskesmas PLUS diprioritaskan untuk Puskesmas PONED
dengan tambah jadwal kunjungan dokter spesialis kandungan dan
spesilais anak 2 kali seminggu yaitu sekali kunjungan untuk dokter
spesialis kandungan dan sekali untuk kunjungan dokter spesialis
anak, hal ini merupakan hasil kerjasama antara RSU Kabupaten/Kota
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sampai tahun 2012,
jumlah Puskesmas PLUS di Kabupaten Situbondo berjumlah 2 unit,
yakni Puskesmas Asembagus dan Puskesmas Panarukan. Dengan
adanya Program Puskesmas PLUS diharapkan dapat menurunkan
AKI dan AKB di Jawa Timur
b. Puskesmas Pembantu yang melayani Gawat Darurat dan
Observasi (Pustu Gadarsi)
Pustu Gadarsi adalah Pustu yang dilengkapi oleh alat
kesehatan sesuai dengan kebutuhan Gadar dan Observasi. Tenaga
kesehatan yang berada di Pustu tersebut mendapatkan pembekalan
keterampilan tentang Gawat Darurat. Sampai dengan tahun 2012
Pustu Gadarsi di Kabupaten Situbondo ada 7 unit, yakni Pustu
Gadarsi Wonorejo, Sumberanyar, Bantal, Ketowan, Klampokan,
Pecarron dan Widoro Payung. Dengan adanya Pustu gadarsi
diharapkan dapat menurunkan angka kematian akibat kecelakaan
maupun penyakit lain.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 95
c. Pengembangan Fungsi Polindes menjadi Ponkesdes
Ponkesdes merupakan perluasan fungsi pelayanan Pondok
Bersalin Desa (Polindes) menjadi pondok Kesehatan Desa
(Ponkesdes) yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dengan
menempatkan tenaga perawat. Tenaga kesehatan yang berada di
ponkesdes terdiri dari 1 orang Bidan yang sudah ada sebelumnya dan
1 orang perawat. Sampai tahun 2012 jumlah Ponkesdes di Kabupaten
Situbondo sebanyak 86 unit.
Masih ada sarana lain yang turut membantu pelayanan
kesehatan di puskesmas yaitu puskesmas keliling (pusling). Jumlah
pusling tahun 2012 sebanyak 30 unit yang berarti di setiap
Puskesmas telah memiliki puskesmas keliling yang berguna
membantu pelayanan kesehatan di luar gedung maupun sarana
pengantar/menjemput pasien dengan kondisi darurat.
5.1.2 Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Dalam upaya meningkatkan cakupan kesehatan kepada
masyarakat berbagai upaya telah dikembangkan termasuk dengan
memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat
antara lain melaui Pusyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa),
Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), dan Desa Siaga.
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) adalah
suatu upaya kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar.
a. Poskesdes
Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) merupakan salah satu
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang dibentuk di desa
dalam rangka mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat desa dan sebagai sarana untuk
mempertemukan upaya masyarakat dan dukungan pemerintah.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 96
Jumlah Poskesdes yang ada di Kabupaten Situbondo tahun 2012
sudah sesuai dengan jumlah desa yaitu 136 poskesdes/poskeskel.
Dari 136 Poskesdes/Poskeskel yang yang sudah terbentuk di
Kabupaten Situbondo, 17 Poskesdes memiliki gedung sendiri, 114
Poskesdes gabung dengan bangunan lain / balai desa dan 5
Poskesdes lainnya tidak punya tempat khusus.
Jika dilihat dari data yang ada, secara fungsi sebenarnya
semua desa (masyarakat desa) sudah punya akses terhadap
pelayanan kesehatan dasar di Poskesdes, namun masih ada
poskesdes yang belum mempunyai tempat secara khusus sehingga
menjadikan pelayanan kepada masyarakat belum bisa maksimal.
Beberapa penyebab desa belum mempunyai poskesdes diantaranya
adalah sbb :
1. Poskesdes yang telah ada berubah fungsi menjadi tempat untuk
kegiatan lain berdasarkan kebijakan pemerintah desa
2. Peggunaan rumah tinggal bidan sebagai poskesdes karena bidan
pelaksana kegiatan poskesdes merupakan warga desa setempat
3. Penyebab – penyebab lainnya
Kondisi seperti ini kedepan harus dicarikan pemecahan
masalahnya sehingga semua poskesdes yang ada di seluruh Kab.
Situbondo bisa berjalan optimal dan memadukan peran masyarakat
desa dan pemerintah.
b. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling
diketahui oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5
(lima) program prioritas kesehatan yaitu kesehatan ibu-anak, KB,
perbaikan gizi, imunisasi, dan penaggulangan diare. Untuk memantau
perkembangannya, posyandu dikelompokkan dalam 4 (empat) strata,
yakni Pratama, Madya, Purnama, Mandiri.
Pada akhir tahun 2012 jumlah balita sebanyak 49.554 anak
sedangkan jumlah Posyandu yang ada sebanyak 918 Pos. Jadi rasio
jumlah Posyandu dengan jumlah balita adalah 1 : 54. Bila
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 97
dibandingkan dengan standar Posyandu, yakni untuk 1 (satu)
Posyandu melayani 80 Balita, maka angka tersebut sudah memenuhi
standar yang ditetapkan.
Gambar 5.1. di bawah ini menunjukkan Strata Posyandu di
Kabupaten Situbondo Tahun 2012.
Gambar 5.1 Strata Posyandu di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
Sumber: Laporan Tribulan Profil Promosi Kesehatan
Gambar 5.1 di atas menunjukkan bahwa strata terbesar
Posyandu di Kabupaten Situbondo adalah Madya sebesar 53,38%,
kemudian Purnama sebesar 35,40%, Pratama sebesar 8,17% dan
Mandiri sebesar 3,05% (Lampiran Profil Tabel 72). Dengan strata
terbanyak di tahapan Madya maka sebenarnya Posyandu yang ada
sudah bergerak menuju kualitas Purnama Mandiri. Yang lebih baik
dalam kemandirian, tentunya kualitas yang sudah dicapai perlu
ditingkatkan ke arah purnama dan mandiri serta menjaga jangan
sampai turun menjadi madya dan pratama.
Secara kualitas berdasarkan tingkat perkembangan Posyandu
PURI (Purnama - Mandiri) di Kabupaten Situbondo menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 Posyandu PURI
mencapai 32,75% sedangkan di tahun 2011 Posyandu PURI
mencapai 33,19% dan di tahun 2012 Posyandu PURI meningkat
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 98
mencapai 38,45%. Tingkat Perkembangan Posyandu Purnama
Mandiri (PURI) di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 disajikan
pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2 Tingkat Perkembangan Posyandu Purnama Mandiri (PURI)
di Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012
Sumber: Laporan Tribulan Profil Promosi Kesehatan
Peningkatan kualitas Posyandu tersebut disebabkan karena
beberapa hal, antara lain meningkatnya kinerja Tim Pokjanal
Posyandu baik dari tingkat Provinsi, Kabupaten /Kota sampai dengan
tingkat Kecamatan. Selain itu adanya peningkatan kinerja dari para
pengelola posyandu seperti kader posyandu melalui beberapa
kegiatan antara lain mengikuti pelatihan peningkatan kinerja dan
magang kader yang dilaksanakan pada tahun 2011 di tingkat
Kabupaten/Kota.
Keberadaan petugas kesehatan di Posyandu tidaklah berarti
jika kader Posyandu tidak dapat berperan secara optimal. Kader
Posyandu sebagai penanggungjawab Posyandu mempunyai peran
yang sangat penting.
c. Desa/Kelurahan Siaga Aktif
Poskesdes yang dikembangkan dan beroperasi di Kabupaten
Situbondo Tahun 2012 sebanyak 136 diiringi dengan terbentuknya
Desa/Kelurahan Siaga sebanyak 136 Desa/Kelurahan. Desa Siaga
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 99
adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemapuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri.
Persentase Desa dan Kelurahan Siaga Aktif didapatkan dari
desa yang memenuhi 8 kriteria. Penetapan pentahapan kriteria
Desa/Kelurahan Siaga Aktif berdasarkan pada Pedoman Umum Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif. Jumlah persentase merupakan kumulatif
dari jumlah Desa atau Kelurahan Siaga Aktif pada tahun sebelumnya.
Dari 136 desa/kelurahan siaga di Kabupaten Situbondo, yang
sudah aktif baru 66 desa/kelurahan (48,53%). Target pencapaian
Desa/Kelurahan aktif tahun 2012 yang telah ditetapkan adalah 50%.
Dengan demikian cakupan tahun 2012 masih belum mencapai target.
Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan pencapaian tahun-
tahun sebelumnya, pencapaian desa siaga di Kabupaten Situbondo
terus mengalami peningkatan. Perkembangan Desa Siaga aktif di
Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 disajikan pada Gambar 5.3
berikut.
Gambar 5.3. Perkembangan Desa Siaga aktif di Kabupaten Situbondo
Tahun 2010 – 2012
Sumber: Laporan Tribulan Profil Promosi Kesehatan
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 100
Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga di Kabupaten Situbondo
sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, baik ditingkat
Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota, hal ini ditunjukkan oleh
adanya berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
Berbagai upaya dalam mendukung keberhasilan program Desa Siaga
telah diantaranya melakukan kemitraan baik dengan Lintas Program,
Lintas Sektor, Lembaga Swadaya Masyarakat, dunia usaha,
Organisasi Wanita, Organisasi Keagamaan, Organisasi Profesi dan
Pemuda . Kemitraan tersebut dilaksanakan dalam berbagai bentuk
kegiatan, antara lain dengan pertemuan dan monitoring terpadu
pengembangan Desa Siaga di Kabupaten/Kota.
5.1.3 Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah tersedianya sarana
farmasi dan perbekalan kesehatan, yang terbagi menjadi sarana
produksi, sarana distribusi dan pelayanan kefarmasian dan
perbekalan kesehatan serta sarana produksi makanan. Sarana
Farmasi dan Perbekalan Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun
2012 seperti terlihat pada Tabel 5.1 di bawah ini.
Tabel 5.1 Jumlah Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2012
No. Jenis Sarana Jumlah
1 Apotek 29
2 Toko Obat 5
3 GFK (Gudang farmasi Kabupaten) 1
4 Pedagang Besar Farmasi (PBF) 2
5 Industri Kosmetik 1
6 Industri Makanan 96
Secara umum jumlah sarana Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 mengalami
peningkatan kecuali untuk apotek. Menurunnya jumlah sarana apotek
ini disebabkan apotek tersebut tidak mampu bersaing dengan apotek
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 101
lainnya yang memang posisinya ada di tengah kota. Sedangkan
adanya peningkatan jumlah toko obat disebabkan oleh banyaknya
kebutuhan masyarakat akan obat bebas maupun bebas terbatas.
Begitu juga lahirnya industri kosmetik di Kabupaten Situbondo juga
menandakan meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap produk
kosmetik.
5.2 TENAGA KESEHATAN
Sumberdaya manusia khususnya tenaga kesehatan merupakan
faktor penggerak utama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan
program pembangunan kesehatan. Peningkatan kualitas SDM
kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga
kesehatan.
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Situbondo pada tahun
2012 sebanyak 1.170 orang dengan proporsi terbesar adalah tenaga
perawat 521 orang (44,53%), kemudian tenaga Bidan 373 orang
(31,88 %) dan tenaga medis sebanyak 93 orang (7,95%). Untuk
melihat jumlah tenaga kesehatan dan rasio per 100.000 penduduk
keseluruhan dapat dilhat pada Tabel 5.2 di bawah ini.
Tabel 5.2 Rekapitulasi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga
dan Rasio per 100.000 Penduduk di kabupaten Situbondo Tahun 2012
No Jenis Tenaga Jumlah Persentase Ratio Per 100.000
Penduduk
1 Medis 93 7,95 4,11
2 Perawat 521 44,53 79,34
3 Bidan 373 31,88 56,80
4 Tenaga Kefarmasian 67 5,73 10,20
5 Tenaga Gizi 30 2,56 4,57
6 Tenaga Kesmas 44 3,76 6,70
7 Tenaga Sanitasi 19 1,62 2,89
8 Teknisi Medis 21 1,79 3,20
9 Fisioterapis 2 0,17 0,30
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 102
a. Tenaga Medis
Yang tergolong tenaga medis di sini adalah dokter spesialis,
dokter umum dan dokter gigi. Jumlah tenaga medis di kabupaten
Situbondo tahun 2012 sebanyak 93 orang dengan rasio sebesar
14,16 per 100.000 penduduk (Tabel 74). Sementara bila dilihat dari
masing-masing jenis tenaga medis adalah jumlah dokter spesialis
sebanyak 10 orang dengan rasio 1,52 per 100.000 penduduk,
jumlah dokter umum sebanyak 56 orang dengan 8,53 per 100.000
penduduk, serta jumlah dokter gigi sebanyak 27 orang dengan
rasio 4,11 per 100.000 penduduk. Kondisi tersebut masih di bawah
standar Indonesia Sehat sebesar 6 dokter spesialis per 100.000
penduduk, 40 dokter per 100.000 penduduk, dan 11 dokter gigi per
100.000 penduduk.
b. Tenaga Keperawatan
Jumlah tenaga perawat di kabupaten Situbondo tahun 2012
sebanyak 521 orang dengan rasio 79,34 per 100.000 penduduk
(Tabel 75). Kondisi tersebut masih dibawah target Indonesia Sehat
sebesar 117 per 100.000 penduduk.
c. Tenaga Kebidanan
Jumlah tenaga kebidanan di kabupaten Situbondo tahun 2012
sebanyak 373 orang dengan rasio 56,80 per 100.000 penduduk
(tabel 75). Kondisi tersebut masih dibawah target Indonesia Sehat
sebesar 100 per 100.000 penduduk.
d. Tenaga Kefarmasian
Tenaga kefarmasian yang dimaksud terdiri dari tenaga
apoteker dan asisiten apoteker. Jumlah tenaga farmasi di
kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak 67 orang dengan rasio
10,20 per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk jumlah apoteker
saja sebanyak 9 orang dengan rasio 1,37 per 100.000 penduduk
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 103
(Tabel 76). Kondisi tersebut masih dibawah target Indonesia Sehat
sebesar 10 per 100.000 penduduk.
e. Tenaga Gizi
Jumlah tenaga gizi di kabupaten Situbondo tahun 2010
sebanyak 30 orang dengan rasio 4,57 per 100.000 penduduk
(Tabel 76). Kondisi ini masih dibawah target Indonesia Sehat
sebesar 22 per 100.000 penduduk.
f. Tenaga Kesehatan Masyarakat
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di kabupaten Situbondo
tahun 2012 sebanyak 44 orang dengan rasio 6,70 per 100.000
penduduk (Tabel 77). Kondisi ini masih jauh dibawah target
Indonesia Sehat sebesar 49 per 100.000 penduduk.
g. Tenaga Sanitarian
Jumlah tenaga sanitarian di Kabupaten Situbondo sebanyak
19 orang dengan rasio 2,89 per 100.000 penduduk (Tabel 77).
Kondisi ini masih jauh di bawah target Indonesia Sehat sebesar 40
per 100.000 penduduk.
h. Tenaga Teknisi Medis
Tenaga Teknisi medis yang dimaksud terdiri dari tenaga analis
laboratorium, petugas Rontgen dan Petugas Anastesi. Jumlah
tenaga teknisi medis di kabupaten Situbondo tahun 2012 sebanyak
21 orang yang terdiri dari 3 orang petugas rontgen, 16 orang analis
laboratorium dan 2 orang petugas anastesi (Tabel 78).
i. Tenaga Fisioterapis
Jumlah tenaga keterapian fisik di kabupaten Situbondo tahun
2012 sebanyak 2 orang (Tabel 78).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 104
5.3 ANGGARAN KESEHATAN
Pembiayaan program dan kegiatan bidang kesehatan di
Kabupaten Situbondo diperoleh dari berbagai sumber diantaranya
dana APBD, baik APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten/Kota,
dana APBN yang meliputi dana Dekonsetrasi, Tugas Pembantuan
(TP), Jamkesmas, Jampersal dan Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) serta Bantuan Luar Negeri (BLN).
Berdasarkan hasil rekapitulasi anggaran APBD Dinas
Kesehatan dan Rumah Sakit diketahui bahwa anggaran kesehatan di
Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.
114.112.889.406,- meningkat 28,6% dibandingkan anggaran
kesehatan di tahun 2011. Sementara bila dijumlahkan dari semua
anggaran kesehatan yang ada maka jumlahnya menjadi Rp
135.646.752.406,- sehingga total persentase anggaran kesehatan
bersumber APBD terhadap total anggaran kesehatan sebesar
84,13%. Dibandingkan tahun 2011, dukungan anggaran kesehatan
melalui APBN tahun 2012 meningkat 76,13%. Hal ini dikarenakan
adanya tambahan dana Jaminan Persalinan (Jampersal). Sedangkan
anggaran bantuan luar negeri tahun 2012 meningkat sebesar 15,5%
dibandingkan dengan tahun 2011 (Lampiran Profil Tabel 79).
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 105
BAB 6
P E N U T U P
Secara keseluruhan pencapaian program kesehatan di Kabupaten
Situbondo pada tahun 2012 masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari
adanya beberapa program yang tingkat pencapaiannya masih belum
mencapai target yang telah ditetapkan. Berdasarkan indikator kinerja
Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2012, dari 22 indikator SPM
bidang kesehatan yang ditetapkan, 9 (sembilan) indikator belum
memenuhi target sasaran. Kesembilan indikator tersebut adalah cakupan
kunjungan ibu hamil K-4 (75,21% dari target 92%), cakupan pelayanan
nifas (81,11% dari target 95%), cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (82,08% dari
target 94%), cakupan kunjungan bayi (87,96% dari target 90%), cakupan
neonatus dengan komplikasi yang ditangani (68,77% dari target 75%),
cakupan pelayanan anak balita (63,32% dari target 65%), cakupan dan
penanganan Pneumonia balita (37,05% dari target 40%), cakupan
pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin (98,30% dari target
100%) dan cakupan desa siaga aktif (48,53% dari target 50%).
Dukungan dana yang masih rendah bisa menjadi salah satu
penyebab adanya program kesehatan di Kabupaten Situbondo yang
capaiannya belum sesuai harapan karena anggaran kesehatan tahun
2012 hanya 10,94% dari total anggaran kabupaten, sedangkan anjuran
WHO anggaran kesehatan minimal 15% dari total anggaran kabupaten.
Hal ini juga didukung oleh rendahnya sumber daya kesehatan di
Kabupaten Situbondo karena rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk
masih jauh dari standar pencapaian rasio Indonesia Sehat 2010, baik
tenaga dokter, bidan, perawat, farmasi, gizi, kesmas, sanitasi dan teknisi
medis. Selain itu, terjadinya perubahan data sasaran program tahun 2012
Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 106
di akhir tahun yang dikarenakan BPS meluncurkan proyeksi penduduk
dan sasaran program berdasarkan SP 2010 juga turut andil terhadap
rendahnya pencapaian program karena angka proyeksinya jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan sasaran sebelumnya, sehingga secara
otomatis menyebabkan capaian program menjadi lebih rendah.
KABUPATEN/KOTA SITUBONDOTAHUN 2012
L P L + P
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 1,638
2 Jumlah Desa/Kelurahan 136
3 Jumlah Penduduk 319,653 337,038 656,691
4 Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga 3.15
5 Kepadatan Penduduk/KM2 400.81
6 Rasio Beban Tanggungan 41.21
7 Rasio Jenis Kelamin 94.84
8 Penduduk 10 Tahun ke Atas Melek Huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Penduduk 10 Tahun ke Atas dengan Pendidikan Tertinggi SMP+ #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 4,692 4,407 9,099
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 8.03 5.19 6.66
12 Jumlah Bayi Mati 82 50 132
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 0.00 0.00 14.51
14 Jumlah Balita Mati 88 51 139
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
L P L + P
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0.00 0.00 15.28
16 Jumlah Kematian Ibu 13
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 142.87
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non Polio) < 15 th 9.71
19 Angka Insidens TB Paru 128 103 115.43
20 Angka Prevalensi TB Paru 0 0 -
21 Angka Kematian Akibat TB Paru 0 0 -
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) #DIV/0! #DIV/0! 84.54
23 Success Rate TB Paru #DIV/0! #DIV/0! 94.11
24 Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani #REF! #REF! #REF!
25 Jumlah Kasus Baru HIV 21 14 35
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 31 14 45
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 257 281 538
28 Jumlah Kematian Karena AIDS 9 0 9
29 Donor Darah Diskrining Positif HIV 0.00 0.00 0.00
30 Persentase Diare Ditemukan dan Ditangani #DIV/0! #DIV/0! 131.06
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 8 18 26
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 85 68 153
33 Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR) 29 26 27
L P L + P
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 6.45 6.98 6.70
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 26.88 13.95 20.67
36 Angka Prevalensi Kusta 3.72 2.40 3.05
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100.00 100.00 100.00
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 90.59 90.00 90.29
39 Jumlah Kasus Difteri 57 72 129
40 Case Fatality Rate Difteri 5
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 1 1
42 Jumlah Kasus Tetanus (non Neonatorum) 0 0 0
43 Case Fatality Rate Tetanus (non Neonatorum) #DIV/0!
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 2 1 3
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100
46 Jumlah Kasus Campak 17 15 32
47 Case Fatality Rate Campak 0
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0
50 Incidence Rate DBD 13.14 13.65 13.40
51 Case Fatality Rate DBD 4.76 2.17 3.41
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.00
53 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
54 Angka Kesakitan Filariasis 0 1 1
L P L + P
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
B.3 Status Gizi
55 Bayi Baru Lahir Ditimbang 100 100 100
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 5.54 4.99 5.28
57 Balita Gizi Baik 85.15 86.29 85.72
58 Balita Gizi Kurang 5.87 6.10 5.99
59 Balita Gizi Buruk 1.57 1.91 1.74
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 87
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 75.21
62 Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan (Linakes) 82.08
63 Pelayanan Ibu Nifas 81.11
64 Ibu hamil dengan Imunisasi TT2+ 27.68
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 72.41
66 Bumil Risti/Komplikasi Ditangani 85.15
67 Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani 72.96 64.40 68.77
68 Bayi Mendapat Vitamin A 92.76 104.45 98.48
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 72.79 76.66 74.68
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 72.01
L P L + P
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
71 Peserta KB Baru 11.07
72 Peserta KB Aktif 78.07
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 93.86 92.40 93.15
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 91.59 89.42 90.53
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 86.90 89.06 87.96
76 Desa/Kelurahan UCI 85.29
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 90.62
78 Drop-Out Imunisasi DPT1 - Campak 3.27
79 Bayi yang Diberi ASI Eksklusif 63.97 65.83 64.91
80 Pemberian MP-ASI pada Anak 6-23 Bulan dari Gakin 66.67 60.34 63.17
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 63.51 63.13 63.32
82 Balita Ditimbang 63.97 65.93 64.93
83 Balita Berat Badan Naik 73 73 73
84 Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) 2 2 2
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat - - 105.27
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat - - 53.82
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 32.71 39.52 36.32
89 Sarkes dengan Kemampuan Pelayanan Gadar Level 1 68.18
90 Desa/Kelurahan Terkena KLB Ditangani < 24 jam 100.00
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.28 0.37 0.33
L P L + P
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
92 SD/MI yang Melakukan Sikat Gigi Massal 93.81
93 SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi 86.80
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 26.39 29.66 28.03
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 56.19 57.11 56.69
96 Siswa SD dan Setingkat Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut 56.19 57.11 56.69
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar 47.52 52.34 54.88
98Penduduk Miskin (dan Hampir Miskin) Dicakup
Askeskin/Jamkesmas 81.06 81.20 81.13
99Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat
Jalan di Sarana Kesehatan Strata 1 70.83 103.58 88.43
100Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat
Jalan di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3 - - 2.94
101Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat
Inap di Sarana Kesehatan Strata 1 0.46 0.60 0.54
102Pasien Maskin (dan Hampir Miskin) Mendapat Pelayanan Rawat
Inap di Sarana Kesehatan Strata 2 dan 3 - - 1.51
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 114.11 160.80 155.59
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0.83 1.19 3.76
105 Gross Death Rate (GDR) di RS #DIV/0! #DIV/0! 4.57
L P L + P
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
106 Nett Death Rate (NDR) di RS #DIV/0! #DIV/0! 1.90
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 62.94
108 Length of Stay (LOS) di RS 3.32
109 Turn of Interval (TOI) di RS 1.95
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS #REF!
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 21.11
112 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes 84.91
113 Keluarga dengan Sumber Air Minum Terlindung 26.45
114 Keluarga Memiliki Jamban Sehat 79.07
115 Keluarga Memiliki Tempat Sampah Sehat 67.02
116 Keluarga Memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 65.86
117 TUPM Sehat 20.90
118 Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya 51.77
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 2
L P L + P
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 13
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 4
123 Jumlah Apotek 29
124 Sarkes yang Memiliki Laboratorium Kesehatan 52.63
125 Sarkes yang Memiliki 4 Spesialis Dasar 100.00
126 Jumlah Posyandu 918
127 Posyandu Aktif 38.45
128 Rasio Posyandu per 100 Balita 1.85
129 Jumlah Desa Siaga 136
130 Desa Siaga Aktif 48.53
131 Jumlah Poskesdes 136
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis 9 1 10
133 Rasio Dokter Spesialis 2.82 0.30 1.52
134 Jumlah Dokter Umum 31 25 56
135 Rasio Dokter Umum 9.07 7.42 8.22
136 Jumlah Dokter Gigi 7 20 27
137 Jumlah Bidan 0 373 373
138 Rasio Bidan per 100.000 Penduduk 55.89
L P L + P
ANGKA/NILAINO INDIKATOR
139 Jumlah Perawat 213 308 521
140 Jumlah Tenaga Kefarmasian 24 43 67
141 Jumlah Tenaga Gizi 6 24 30
142 Jumlah Tenaga Kesmas 14 30 44
143 Jumlah Tenaga Sanitasi 8 11 19
144 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 12 9 21
145 Jumlah Fisioterapis 1 1 2
D.3 Pembiayaan Kesehatan
146 Total Anggaran Kesehatan 135,646,752,406.00
147 APBD Kesehatan Terhadap APBD Kabupaten/Kota 10.94
148 Anggaran Kesehatan Perkapita 206,561.00
Satuan
KM2 Tabel 1
Desa/Kel Tabel 1
Jiwa Tabel 2
Jiwa Tabel 1
Jiwa/KM2 Tabel 1
Tabel 2
Tabel 2
% Tabel 4
% Tabel 5
Bayi Tabel 6
Tabel 6
Bayi Tabel 7
per 1.000 KH Tabel 7
Balita Tabel 7
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINo. Lampiran
Satuan
ANGKA/NILAINo. Lampiran
per 1.000 KH Tabel 7
Ibu Tabel 8
per 100.000 KH Tabel 8
per 100.000 Penduduk < 15 tahun Tabel 9
per 100.000 Penduduk Tabel 10
per 100.000 Penduduk Tabel 10
per 100.000 Penduduk Tabel 10
% Tabel 11
% Tabel 12
% Tabel 13
Kasus Tabel 14
Kasus Tabel 14
Kasus Tabel 14
Jiwa Tabel 14
% Tabel 15
% Tabel 16
Kasus Tabel 17
Kasus Tabel 17
per 100.000 Penduduk Tabel 17
Satuan
ANGKA/NILAINo. Lampiran
% Tabel 18
% Tabel 18
per 10.000 Penduduk Tabel 19
% Tabel 20
% Tabel 20
Kasus Tabel 21
% Tabel 21
Kasus Tabel 21
Kasus Tabel 21
% Tabel 21
Kasus Tabel 21
% Tabel 21
Kasus Tabel 22
% Tabel 22
Kasus Tabel 22
Kasus Tabel 22
per 100.000 Penduduk Tabel 23
% Tabel 23
per 1.000 Penduduk Tabel 24
% Tabel 24
per 100.000 Penduduk Tabel 25
Satuan
ANGKA/NILAINo. Lampiran
% Tabel 26
% Tabel 26
% Tabel 27
% Tabel 27
% Tabel 27
% Tabel 28
% Tabel 28
% Tabel 28
% Tabel 28
% Tabel 29
% Tabel 30
% Tabel 31
% Tabel 31
% Tabel 32
% Tabel 32
% Tabel 32
Satuan
ANGKA/NILAINo. Lampiran
% Tabel 35
% Tabel 35
% Tabel 36
% Tabel 36
% Tabel 37
% Tabel 38
% Tabel 39
% Tabel 39
% Tabel 41
% Tabel 42
% Tabel 43
% Tabel 44
% Tabel 44
% Tabel 44
% Tabel 45
% Tabel 46
% Tabel 47
% Tabel 48
% Tabel 49
% Tabel 51
Tabel 52
Satuan
ANGKA/NILAINo. Lampiran
Sekolah Tabel 53
Sekolah Tabel 53
% Tabel 53
% Tabel 53
% Tabel 53
% Tabel 55
% Tabel 56
% Tabel 56
% Tabel 56
% Tabel 57
% Tabel 57
% Tabel 58
% Tabel 58
per 100.000 Pasien Keluar Tabel 59
Satuan
ANGKA/NILAINo. Lampiran
per 100.000 Pasien Keluar Tabel 59
% Tabel 60
Hari Tabel 60
Hari Tabel 60
% Tabel 61
% Tabel 62
% Tabel 63
% Tabel 65
% Tabel 66
% Tabel 66
% Tabel 66
% Tabel 67
% Tabel 68
Tabel 70
Satuan
ANGKA/NILAINo. Lampiran
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
% Tabel 71
% Tabel 71
Posyandu Tabel 72
% Tabel 72
per 100 Balita Tabel 72
Desa Tabel 73
% Tabel 73
Poskesdes Tabel 73
Orang Tabel 74
per 100.000 Penduduk Tabel 74
Orang Tabel 74
per 100.000 Penduduk Tabel 74
Orang Tabel 74
Orang Tabel 75
Tabel 75
Satuan
ANGKA/NILAINo. Lampiran
Orang Tabel 75
Orang Tabel 76
Orang Tabel 76
Orang Tabel 77
Orang Tabel 77
Orang Tabel 78
Orang Tabel 78
Rupiah Tabel 79
% Tabel 79
Rupiah Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH KECAMATAN, DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
(km 2) per km 2
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8/9 11 = 8/3
1 Sumbermalang 129 1 9 0 9 26,499 9,591 2.76 204.67
2 Jatibanteng 66 1 8 0 8 22,019 7,717 2.85 333.22
3 Banyuglugur 73 1 7 0 7 22,814 6,957 3.28 312.56
4 Besuki 26 1 10 0 10 62,296 18,000 3.46 2,388.65
5 Suboh 31 1 8 0 8 26,538 8,695 3.05 860.51
6 Mlandingan 40 1 7 0 7 22,572 7,953 2.84 570.00
7 Bungatan 66 1 7 0 7 24,730 8,060 3.07 374.30
8 Kendit 114 1 7 0 7 28,438 10,220 2.78 249.15
9 Panarukan 55 1 8 0 8 54,020 16,454 3.28 990.28
10 Situbondo 28 1 4 2 6 47,461 14,079 3.37 1,721.47
11 Mangaran 36 1 6 0 6 32,341 11,420 2.83 905.91
12 Panji 47 1 10 2 12 69,588 19,693 3.53 1,480.91
13 Kapongan 45 1 10 0 10 37,509 12,334 3.04 842.14
14 Arjasa 216 1 8 0 8 40,146 13,510 2.97 185.53
15 Jangkar 67 1 8 0 8 36,684 13,510 2.72 547.52
16 Asembagus 119 1 10 0 10 47,720 15,990 2.98 401.89
17 Banyuputih 482 1 5 0 5 55,316 14,571 3.80 114.84
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,638 17 132 4 136 656,691 208,754 3.15 400.81
Sumber:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
JUMLAH
RUMAH
TANGGA
KEPADATAN
PENDUDUKRATA-RATA
JIWA / RUMAH
TANGGA
LUAS
WILAYAHJUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANKECAMATAN KELURAHAN DESA+KEL.DESA
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
< 1 1 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 ≥ 65 JUMLAH < 1 1 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 ≥ 65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 = SUM(4:18) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 = SUM(20:34) 36 = … 37 = (19/35)*100
1 Sumbermalang 26,499 191 690 939 1,006 771 761 928 1,184 1,174 1,236 1,044 862 714 606 751 12,857 202 684 901 909 698 866 1,130 1,289 1,240 1,216 1,070 942 727 588 1,180 13,642 39.13 94.25
2 Jatibanteng 22,019 157 655 799 783 579 673 773 947 875 867 833 851 629 527 636 10,584 169 652 761 689 549 768 976 1,022 869 972 937 878 637 596 960 11,435 39.73 92.56
3 Banyuglugur 22,814 164 840 869 873 742 702 806 916 977 835 814 720 627 476 672 11,033 175 743 853 825 824 771 967 991 967 863 916 793 605 527 961 11,781 44.04 93.65
4 Besuki 62,296 449 2,228 2,419 2,516 2,807 2,247 2,252 2,317 2,426 2,248 2,209 1,931 1,491 1,186 1,591 30,317 474 2,100 2,387 2,560 2,866 2,251 2,383 2,578 2,508 2,359 2,351 1,985 1,548 1,239 2,390 31,979 44.26 94.80
5 Suboh 26,538 191 844 1,015 1,063 926 820 963 1,077 1,017 1,022 986 862 773 525 829 12,913 202 808 952 999 885 971 1,117 1,102 1,061 1,036 1,059 940 710 595 1,188 13,625 43.86 94.77
6 Mlandingan 22,572 162 611 792 863 727 712 727 767 872 884 964 742 649 542 889 10,903 173 677 785 767 589 792 807 922 958 976 906 838 682 585 1,212 11,669 44.31 93.44
7 Bungatan 24,730 176 701 829 838 830 782 796 907 965 995 921 834 709 627 956 11,866 191 633 886 819 842 816 965 1,027 1,026 1,061 962 922 749 680 1,285 12,864 42.00 92.24
8 Kendit 28,438 205 809 936 969 936 928 1,011 1,012 1,111 1,180 1,118 1,027 847 724 1,033 13,846 216 688 888 900 871 957 1,117 1,108 1,204 1,293 1,154 1,060 882 698 1,556 14,592 40.52 94.89
9 Panarukan 54,020 392 1,920 2,166 2,134 2,138 1,744 2,014 2,063 2,009 2,104 1,968 1,743 1,408 1,074 1,600 26,477 408 1,753 2,113 2,124 1,996 1,804 2,204 2,171 2,158 2,156 2,084 1,793 1,368 1,101 2,310 27,543 45.61 96.13
10 Situbondo 47,461 342 1,578 1,824 1,766 1,987 1,611 1,841 1,880 1,708 1,716 1,748 1,432 1,379 907 1,360 23,079 361 1,445 1,705 1,783 1,978 1,611 2,031 1,918 1,846 1,862 1,945 1,586 1,402 931 1,978 24,382 42.44 94.66
11 Mangaran 32,341 232 994 1,051 1,234 1,180 997 1,083 1,164 1,324 1,250 1,261 1,195 1,018 750 890 15,623 248 939 1,044 1,163 1,102 1,056 1,218 1,308 1,360 1,417 1,280 1,270 927 842 1,544 16,718 40.60 93.45
12 Panji 69,588 500 2,221 2,382 2,650 3,332 3,508 2,483 2,529 2,496 2,399 2,381 2,003 1,793 1,259 1,779 33,715 532 2,021 2,292 2,483 4,658 3,012 2,606 2,643 2,567 2,554 2,522 2,134 1,821 1,346 2,682 35,873 39.05 93.98
13 Kapongan 37,509 269 1,071 1,203 1,311 1,481 1,378 1,320 1,336 1,445 1,458 1,445 1,336 1,096 880 1,143 18,172 287 1,021 1,157 1,312 1,444 1,543 1,404 1,409 1,469 1,532 1,488 1,285 1,099 1,018 1,869 19,337 39.62 93.98
14 Arjasa 40,146 292 1,261 1,410 1,457 1,360 1,288 1,491 1,613 1,783 1,675 1,488 1,331 1,045 929 1,286 19,709 303 1,143 1,305 1,366 1,243 1,475 1,695 1,789 1,854 1,673 1,449 1,427 1,044 918 1,753 20,437 40.52 96.44
15 Jangkar 36,684 265 1,086 1,277 1,378 1,200 1,159 1,371 1,393 1,638 1,490 1,379 1,235 1,109 797 1,122 17,899 278 1,066 1,196 1,156 1,067 1,264 1,515 1,661 1,560 1,548 1,443 1,269 1,039 1,001 1,722 18,785 40.35 95.28
16 Asembagus 47,720 346 1,456 1,654 1,830 1,674 1,727 1,645 1,909 1,945 1,966 1,864 1,635 1,310 1,044 1,323 23,328 361 1,337 1,653 1,763 1,536 1,450 1,812 2,157 1,991 2,061 2,052 1,694 1,361 1,121 2,043 24,392 40.54 95.64
17 Banyuputih 55,316 405 1,604 1,832 2,138 3,476 3,335 2,241 1,936 1,981 1,895 1,634 1,447 1,121 960 1,327 27,332 415 1,542 1,750 2,108 3,992 3,373 2,043 2,031 1,929 1,870 1,673 1,421 1,158 981 1,698 27,984 36.59 97.67
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 656,691 4,738 20,569 23,397 24,809 26,146 24,372 23,745 24,950 25,746 25,220 24,057 21,186 17,718 13,813 19,187 319,653 4,995 19,252 22,628 23,726 27,140 24,780 25,990 27,126 26,567 26,449 25,291 22,237 17,759 14,767 28,331 337,038 41.21 94.84
Sumber:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
39,821
RASIO BEBAN
TANGGUNGAN
RASIO JENIS
KELAMINNO KECAMATAN
JUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 = 3+4
1 < 1 4,738 4,995 9,733
2 1 - 4 20,569 19,252 39,821
3 5 - 9 23,397 22,628 46,025
4 10 - 14 24,809 23,726 48,535
5 15 - 19 26,146 27,140 53,286
6 20 - 24 24,372 24,780 49,152
7 25 - 29 23,745 25,990 49,735
8 30 - 34 24,950 27,126 52,076
9 35 - 39 25,746 26,567 52,313
10 40 - 44 25,220 26,449 51,669
11 45 - 49 24,057 25,291 49,348
12 50 - 54 21,186 22,237 43,423
13 55 - 59 17,718 17,759 35,477
14 60 - 64 13,813 14,767 28,580
15 ≥ 65 19,187 28,331 47,518
319,653 337,038 656,691
Sumber:
SITUBONDO
2012
JUMLAH
NOKELOMPOK UMUR
(TAHUN)
Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %
1 2 3 4 5 = (4/3)*100 6 7 8 = (7/6)*100 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = (10/9)*100
1 Sumbermalang #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
2 Jatibanteng #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
3 Banyuglugur #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
4 Besuki #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
5 Suboh #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
6 Mlandingan #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7 Bungatan #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
8 Kendit #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
9 Panarukan #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
10 Situbondo #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
11 Mangaran #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
12 Panji #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
13 Kapongan #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
14 Arjasa #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
15 Jangkar #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
16 Asembagus #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
17 Banyuputih #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
Sumber:
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
TABEL 5
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/
MA
AK/
DIPLOMAUNIVERSITAS JUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/
MA
AK/
DIPLOMAUNIVERSITAS JUMLAH
TIDAK/ BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT
SD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/ SMK/
MA
AK/
DIPLOMAUNIVERSITAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = SUM(3:9) 11 12 13 14 15 16 17 18 = SUM(11:17) 19 = 3+11 20 = 4+12 21 = 5+13 22 = 6+14 23 = 7+15 24 = 8+16 25 = 9+17 26 = SUM(19:25)
1 Sumbermalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jatibanteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banyuglugur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Besuki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Suboh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Mlandingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Bungatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Kendit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Panarukan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Situbondo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mangaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Panji 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Kapongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Arjasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Jangkar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Asembagus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Banyuputih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo
Sumber:
NO KECAMATAN
TABEL 6
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 11+12
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 159 2 161 173 0 173 332 2 334
2 Jatibanteng Jatibanteng 157 0 157 154 0 154 311 0 311
3 Banyuglugur Banyuglugur 145 1 146 162 1 163 307 2 309
4 Besuki Besuki 453 1 454 422 1 423 875 2 877
5 Suboh Suboh 203 1 204 165 4 169 368 5 373
6 Mlandingan Mlandingan 167 3 170 140 0 140 307 3 310
7 Bungatan Bungatan 189 3 192 162 2 164 351 5 356
8 Kendit Kendit 222 1 223 181 2 183 403 3 406
9 Panarukan Panarukan 397 7 404 377 2 379 774 9 783
10 Situbondo Situbondo 333 2 335 295 2 297 628 4 632
11 Mangaran Mangaran 213 1 214 218 2 220 431 3 434
12 Panji Panji 502 7 509 448 2 450 950 9 959
13 Kapongan Kapongan 252 4 256 227 0 227 479 4 483
14 Arjasa Arjasa 294 2 296 292 1 293 586 3 589
15 Jangkar Jangkar 273 0 273 274 0 274 547 0 547
16 Asembagus Asembagus 365 2 367 322 0 322 687 2 689
17 Banyuputih Banyuputih 368 1 369 395 4 399 763 5 768
18 0 0 0 0 0
19 RS Elizabeth 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,692 38 4,730 4,407 23 4,430 9,099 61 9,160
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 8.03 5.19 6.66
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
RSUD Abdoer Rahem
PEREMPUAN
HIDUP
NOHIDUP +
MATI
KECAMATAN
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
HIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI
KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
HIDUP
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 7+10
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 5 0 5 4 0 4 9 0 9
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 1 0 1 2 0 2 3 0 3
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 3 0 3 0 0 0 3 0 3
4 0 Besuki Besuki 3 2 5 1 0 1 4 2 6
5 0 Suboh Suboh 4 0 4 0 0 0 4 0 4
6 0 Mlandingan Mlandingan 5 0 5 4 0 4 9 0 9
7 0 Bungatan Bungatan 4 0 4 4 0 4 8 0 8
8 0 Kendit Kendit 7 1 8 3 0 3 10 1 11
9 0 Panarukan Panarukan 8 0 8 4 0 4 12 0 12
10 0 Situbondo Situbondo 4 0 4 3 0 3 7 0 7
11 0 Mangaran Mangaran 2 0 2 2 1 3 4 1 5
12 0 Panji Panji 11 2 13 7 0 7 18 2 20
13 0 Kapongan Kapongan 3 0 3 1 0 1 4 0 4
14 0 Arjasa Arjasa 6 0 6 2 0 2 8 0 8
15 0 Jangkar Jangkar 5 0 5 4 0 4 9 0 9
16 0 Asembagus Asembagus 5 1 6 3 0 3 8 1 9
17 0 Banyuputih Banyuputih 6 0 6 6 0 6 12 0 12
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 0 0
19 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 82 6 88 50 1 51 132 7 139
14.51 0.77 15.28
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
RS Elizabeth
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKINO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITA
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 = 6+7+8 10 11 12 13 = 10+11+12 14 15 16 17 = 14+15+1618 = 6+10+1419 = 7+11+1520 = 8+12+1621 = 18+19+20
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 332 0 0 0 0 0 0 0
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 311 0 1 1 1 1 1 0 1 2
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 307 0 0 0 0 0 0 0
4 0 Besuki Besuki 875 0 0 1 1 0 0 1 1
5 0 Suboh Suboh 368 0 0 0 0 0 0 0
6 0 Mlandingan Mlandingan 307 0 0 1 1 0 1 0 1
7 0 Bungatan Bungatan 351 0 0 0 0 0 0 0
8 0 Kendit Kendit 403 0 0 0 0 0 0 0
9 0 Panarukan Panarukan 774 1 1 1 1 0 0 1 1 2
10 0 Situbondo Situbondo 628 0 0 0 0 0 0 0
11 0 Mangaran Mangaran 431 0 0 0 0 0 0 0
12 0 Panji Panji 950 0 0 1 1 0 1 0 1
13 0 Kapongan Kapongan 479 0 0 0 0 0 0 0
14 0 Arjasa Arjasa 586 0 0 0 0 0 0 0
15 0 Jangkar Jangkar 547 0 1 1 0 1 0 0 1
16 0 Asembagus Asembagus 687 1 1 1 1 0 0 0 2 2
17 0 Banyuputih Banyuputih 763 0 1 2 3 0 0 1 2 3
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9,099 0 0 2 2 1 2 4 7 1 2 1 4 2 4 7 13
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 142.87
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
JUMLAH
LAHIR
HIDUP
KEMATIAN IBU HAMILKECAMATAN
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN NAMA PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5 6
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 5,522 1
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 4,665 0
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 5,342 0
4 0 Besuki Besuki 15,133 0
5 0 Suboh Suboh 6,074 0
6 0 Mlandingan Mlandingan 4,830 0
7 0 Bungatan Bungatan 5,073 1
8 0 Kendit Kendit 5,611 1
9 0 Panarukan Panarukan 13,010 1
10 0 Situbondo Situbondo 10,804 1
11 0 Mangaran Mangaran 6,905 1
12 0 Panji Panji 15,081 0
13 0 Kapongan Kapongan 7,631 1
14 0 Arjasa Arjasa 8,537 1
15 0 Jangkar Jangkar 7,702 0
16 0 Asembagus Asembagus 10,400 0
17 0 Banyuputih Banyuputih 11,794 6
18 0RSUD Abdoer Rahem 0
19 0 RS Elizabeth 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 144,114 14
Sumber:
Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Jumlah kolom 5 = jumlah penduduk < 15 tahun pada Tabel 3
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN
TABEL 10
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 = 8+11 15 = 9+12 16 = 14+1517 = (14/5)
* 100000
18 = (15/6)
* 100000
19 = (16/7)
* 10000020 21
22 =
20+21
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 12,857 13,642 26,499 1 3 4
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 10,584 11,435 22,019 9 6 15
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 11,033 11,781 22,814 23 16 39
4 0 Besuki Besuki 30,317 31,979 62,296 46 49 95
5 0 Suboh Suboh 12,913 13,625 26,538 15 19 34
6 0 Mlandingan Mlandingan 10,903 11,669 22,572 23 22 45
7 0 Bungatan Bungatan 11,866 12,864 24,730 14 13 27
8 0 Kendit Kendit 13,846 14,592 28,438 14 9 23
9 0 Panarukan Panarukan 26,477 27,543 54,020 24 30 54
10 0 Situbondo Situbondo 23,079 24,382 47,461 24 21 45
11 0 Mangaran Mangaran 15,623 16,718 32,341 28 18 46
12 0 Panji Panji 33,715 35,873 69,588 56 43 99
13 0 Kapongan Kapongan 18,172 19,337 37,509 18 12 30
14 0 Arjasa Arjasa 19,709 20,437 40,146 24 11 35
15 0 Jangkar Jangkar 17,899 18,785 36,684 27 14 41
16 0 Asembagus Asembagus 23,328 24,392 47,720 28 19 47
17 0 Banyuputih Banyuputih 27,332 27,984 55,316 35 42 77
18 0 0 1 1 2
19 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 319,653 337,038 656,691 410 348 758 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00 0 0 0
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 128.26 103.25 115.43 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
NAMA
PUSKESMASKASUS BARU
RS Elizabeth
KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
RSUD Abdoer Rahem
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI (PER
100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN
TABEL 10 A
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 = 8+11 15 = 9+12 16 = 14+1517 = (14/5)
* 100000
18 = (15/6)
* 100000
19 = (16/7)
* 10000020 21
22 =
20+21
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 12,857 13,642 26,499 0 3 3 1 0 1 1 3 4 7.78 21.99 15.09 0 0 0
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 10,584 11,435 22,019 9 5 14 2 3 5 11 8 19 103.93 69.96 86.29 0 0 0
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 11,033 11,781 22,814 16 11 27 7 6 13 23 17 40 208.47 144.30 175.33 0 0 0
4 0 Besuki Besuki 30,317 31,979 62,296 28 19 47 21 31 52 49 50 99 161.63 156.35 158.92 0 0 0
5 0 Suboh Suboh 12,913 13,625 26,538 12 16 28 3 4 7 15 20 35 116.16 146.79 131.89 0 0 0
6 0 Mlandingan Mlandingan 10,903 11,669 22,572 17 18 35 6 4 10 23 22 45 210.95 188.53 199.36 0 0 0
7 0 Bungatan Bungatan 11,866 12,864 24,730 14 13 27 0 0 0 14 13 27 117.98 101.06 109.18 0 0 0
8 0 Kendit Kendit 13,846 14,592 28,438 12 9 21 2 0 2 14 9 23 101.11 61.68 80.88 0 0 0
9 0 Panarukan Panarukan 26,477 27,543 54,020 24 27 51 1 5 6 25 32 57 94.42 116.18 105.52 0 0 0
10 0 Situbondo Situbondo 23,079 24,382 47,461 24 19 43 0 2 2 24 21 45 103.99 86.13 94.81 0 0 0
11 0 Mangaran Mangaran 15,623 16,718 32,341 24 17 41 4 1 5 28 18 46 179.22 107.67 142.23 0 0 0
12 0 Panji Panji 33,715 35,873 69,588 30 24 54 27 26 53 57 50 107 169.06 139.38 153.76 0 0 0
13 0 Kapongan Kapongan 18,172 19,337 37,509 18 12 30 0 2 2 18 14 32 99.05 72.40 85.31 0 0 0
14 0 Arjasa Arjasa 19,709 20,437 40,146 19 10 29 6 2 8 25 12 37 126.85 58.72 92.16 0 0 0
15 0 Jangkar Jangkar 17,899 18,785 36,684 26 12 38 1 3 4 27 15 42 150.85 79.85 114.49 0 0 0
16 0 Asembagus Asembagus 23,328 24,392 47,720 28 19 47 0 0 0 28 19 47 120.03 77.89 98.49 0 0 0
17 0 Banyuputih Banyuputih 27,332 27,984 55,316 27 30 57 12 16 28 39 46 85 142.69 164.38 153.66 0 0 0
18 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2 2 2 4 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 319,653 337,038 656,691 329 265 594 94 106 200 423 371 794 132.33 110.08 120.91 0 0 0
Sumber: Data TB 03
JUMLAH KASUS TB CASE NOTIFICATION RATE (PER
100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN
PENDERITA TBKASUS BARU BTA +KASUS BARU BT A - Ro +
Dan EPTOTAL KASUS TB
RSUD Abdoer Rahem
RS Elizabeth
JUMLAH KASUS BARU TB DAN KEMATIAN PENDERITA TB MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+1214 = (11/5)
* 100
15 = (12/6)
* 100
16 = (13/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 28 0 3 3 10.58
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 24 9 5 14 59.42
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 24 16 11 27 110.61
4 0 Besuki Besuki 67 28 19 47 70.51
5 0 Suboh Suboh 28 12 16 28 98.61
6 0 Mlandingan Mlandingan 24 17 18 35 144.92
7 0 Bungatan Bungatan 26 14 13 27 102.04
8 0 Kendit Kendit 30 12 9 21 69.01
9 0 Panarukan Panarukan 58 24 27 51 88.23
10 0 Situbondo Situbondo 51 24 19 43 84.67
11 0 Mangaran Mangaran 35 24 17 41 118.48
12 0 Panji Panji 74 30 24 54 72.52
13 0 Kapongan Kapongan 40 18 12 30 74.75
14 0 Arjasa Arjasa 43 19 10 29 67.51
15 0 Jangkar Jangkar 39 26 12 38 96.81
16 0 Asembagus Asembagus 51 28 19 47 92.05
17 0 Banyuputih Banyuputih 59 27 30 57 96.30
18 0 1 1 2 #DIV/0!
19 0 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 703 0 0 0 329 265 594 #DIV/0! #DIV/0! 84.54
Sumber: 562.1275
Seksi Pemberantasan Penyakit
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
RSUD Abdoer Rahem
RS Elizabeth
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)BTA (+)NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASJUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
KLINISKECAMATAN
TABEL 11A
JUMLAH SUSPEK DAN KASUS TB SERTA ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+1214 = (11/5)
* 100
15 = (12/6)
* 100
16 = (13/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalan
g
Sumbermala
ng28 15 0 3 3 10.58
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 24 123 9 5 14 59.42
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 24 307 16 11 27 110.61
4 0 Besuki Besuki 67 343 28 19 47 70.51
5 0 Suboh Suboh 28 370 12 16 28 98.61
6 0 Mlandingan Mlandingan 24 357 17 18 35 144.92
7 0 Bungatan Bungatan 26 207 14 13 27 102.04
8 0 Kendit Kendit 30 105 12 9 21 69.01
9 0 Panarukan Panarukan 58 196 24 27 51 88.23
10 0 Situbondo Situbondo 51 426 24 19 43 84.67
11 0 Mangaran Mangaran 35 487 24 17 41 118.48
12 0 Panji Panji 74 472 30 24 54 72.52
13 0 Kapongan Kapongan 40 189 18 12 30 74.75
14 0 Arjasa Arjasa 43 350 19 10 29 67.51
15 0 Jangkar Jangkar 39 365 26 12 38 96.81
16 0 Asembagus Asembagus 51 481 28 19 47 92.05
17 0 Banyuputih Banyuputih 59 595 27 30 57 96.30
18 0 0 315 1 1 2 #DIV/0!
19 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 703 0 0 5,703 329 265 594 #DIV/0! #DIV/0! 84.54
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
RS Elizabeth
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA
PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
TB PARU
SUSPEK BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)
RSUD Abdoer Rahem
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/6)
* 10018
19 =
(18/7) *
100
20 =
((8+14)/5)
* 100
21 =
((10+16)/6)
* 100
22 =
((12+18)/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 5 #DIV/0! #DIV/0! 4 80.00 #DIV/0! #DIV/0! 1 20.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 15 #DIV/0! #DIV/0! 15 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 27 #DIV/0! #DIV/0! 26 96.30 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 96.30
4 0 Besuki Besuki 33 #DIV/0! #DIV/0! 31 93.94 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 93.94
5 0 Suboh Suboh 31 #DIV/0! #DIV/0! 31 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 29 #DIV/0! #DIV/0! 24 82.76 #DIV/0! #DIV/0! 3 10.34 #DIV/0! #DIV/0! 93.10
7 0 Bungatan Bungatan 28 #DIV/0! #DIV/0! 24 85.71 #DIV/0! #DIV/0! 4 14.29 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
8 0 Kendit Kendit 26 #DIV/0! #DIV/0! 22 84.62 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 84.62
9 0 Panarukan Panarukan 37 #DIV/0! #DIV/0! 33 89.19 #DIV/0! #DIV/0! 1 2.70 #DIV/0! #DIV/0! 91.89
10 0 Situbondo Situbondo 40 #DIV/0! #DIV/0! 37 92.50 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 92.50
11 0 Mangaran Mangaran 36 #DIV/0! #DIV/0! 36 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
12 0 Panji Panji 59 #DIV/0! #DIV/0! 56 94.92 #DIV/0! #DIV/0! 2 3.39 #DIV/0! #DIV/0! 98.31
13 0 Kapongan Kapongan 35 #DIV/0! #DIV/0! 35 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
14 0 Arjasa Arjasa 38 #DIV/0! #DIV/0! 33 86.84 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 86.84
15 0 Jangkar Jangkar 37 #DIV/0! #DIV/0! 37 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
16 0 Asembagus Asembagus 43 #DIV/0! #DIV/0! 43 100.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 39 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 28 71.79 #DIV/0! #DIV/0! 71.79
18 0 2 #DIV/0! #DIV/0! 0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 1 50.00 #DIV/0! #DIV/0! 50.00
19 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 560 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 487 86.96 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 40 7.14 #DIV/0! #DIV/0! 94.11
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P
TB PARU
RSUD Abdoer Rahem
RS Elizabeth
P L + P
KESEMBUHANKECAMATANNO
KABUPATEN/
KOTA
NAMA
PUSKESMAS
BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN
(SUCCESS RATE/SR)L L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+68 = 10% *
5
9 = 10% *
6
10 = 10% *
711
12 = (11/8)
* 10013
14 = (13/9)
* 10015
16 = (15/10)
* 100
1 Situbondo Sumbermalan
g
Sumbermala
ng881 886 1,767 88.10 88.60 176.70 9 5.09
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 812 821 1,633 81.20 82.10 163.30 59 36.13
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 1,004 918 1,922 100.40 91.80 192.20 116 60.35
4 0 Besuki Besuki 2,677 2,574 5,251 267.70 257.40 525.10 254 48.37
5 0 Suboh Suboh 1,035 1,010 2,045 103.50 101.00 204.50 37 18.09
6 0 Mlandingan Mlandingan 773 850 1,623 77.30 85.00 162.30 10 6.16
7 0 Bungatan Bungatan 877 824 1,701 87.70 82.40 170.10 2 1.18
8 0 Kendit Kendit 1,014 904 1,918 101.40 90.40 191.80 23 11.99
9 0 Panarukan Panarukan 2,312 2,161 4,473 231.20 216.10 447.30 47 10.51
10 0 Situbondo Situbondo 1,920 1,806 3,726 192.00 180.60 372.60 415 111.38
11 0 Mangaran Mangaran 1,226 1,187 2,413 122.60 118.70 241.30 44 18.23
12 0 Panji Panji 2,721 2,553 5,274 272.10 255.30 527.40 472 89.50
13 0 Kapongan Kapongan 1,340 1,308 2,648 134.00 130.80 264.80 162 61.18
14 0 Arjasa Arjasa 1,553 1,446 2,999 155.30 144.60 299.90 6 2.00
15 0 Jangkar Jangkar 1,351 1,344 2,695 135.10 134.40 269.50 33 12.24
16 0 Asembagus Asembagus 1,802 1,698 3,500 180.20 169.80 350.00 113 32.29
17 0 Banyuputih Banyuputih 2,009 1,957 3,966 200.90 195.70 396.60 34 8.57
18 0 0 0.00 0.00 0.00 0 #DIV/0!
19 0 0 0.00 0.00 0.00 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 25,307 24,247 49,554 2,530.70 2,424.70 4,955.40 0 0.00 0 0.00 1,836 37.05
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
RSUD Abdoer Rahem
JUMLAH BALITA
PNEUMONIA PADA BALITA
RS Elizabeth
NO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA
PUSKESMAS
JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITA
TABEL 14
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+12 14 15 16 = 14+15
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 1 0 1 0 1 1 18 72 90 0 0 0
4 0 Besuki Besuki 0 1 1 1 1 2 2 4 6 1 0 1
5 0 Suboh Suboh 0 0 0 0 0 0 35 11 46 0 0 0
6 0 Mlandingan Mlandingan 1 0 1 0 0 0 1 10 11 0 0 0
7 0 Bungatan Bungatan 0 0 0 0 0 0 3 3 6 0 0 0
8 0 Kendit Kendit 0 1 1 2 1 3 14 14 28 1 0 1
9 0 Panarukan Panarukan 0 0 0 4 2 6 0 0 0 2 0 2
10 0 Situbondo Situbondo 2 2 4 4 1 5 80 82 162 0 0 0
11 0 Mangaran Mangaran 0 0 0 2 0 2 14 19 33 2 0 2
12 0 Panji Panji 2 1 3 1 1 2 46 21 67 0 0 0
13 0 Kapongan Kapongan 8 3 11 5 1 6 0 0 0 3 0 3
14 0 Arjasa Arjasa 0 1 1 0 1 1 7 4 11 0 0 0
15 0 Jangkar Jangkar 1 0 1 0 0 0 37 38 75 0 0 0
16 0 Asembagus Asembagus 4 2 6 3 1 4 0 1 1 0 0 0
17 0 Banyuputih Banyuputih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 2 3 5 9 4 13 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 21 14 35 31 14 45 257 281 538 9 0 9
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
RSUD Abdoer Rahem
RS Elizabeth
H I VKECAMATAN
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT
AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPETN/KOTA NAMA PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 = 3+4 67 = (6/3) *
1008
9 = (8/4) *
10010
11 = (10/5)
* 10012
13 = (12/6)
* 10014
15 = (14/8)
* 10016
17 =
(16/10) *
100
1 JANUARI 390 138 528 372 95.38 138 100.00 510 96.59
2 FEBRUARI 460 146 606 448 97.39 146 100.00 594 98.02
3 MARET 384 93 477 376 97.92 93 100.00 469 98.32
4 APRIL 389 94 483 378 97.17 94 100.00 472 97.72
5 MEI 242 205 447 232 95.87 205 100.00 437 97.76
6 JUNI 296 78 374 278 93.92 78 100.00 356 95.19
7 JULI 422 74 496 421 99.76 72 97.30 493 99.40
8 AGUSTUS 239 59 298 235 98.33 56 94.92 291 97.65
9 SEPTEMBER 521 139 660 500 95.97 139 100.00 639 96.82
10 OKTOBER 271 50 321 256 94.46 50 100.00 306 95.33
11 NOVEMBER 279 55 334 271 97.13 55 100.00 326 97.60
12 DESEMBER 426 107 533 426 100.00 92 85.98 518 97.19
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,319 1,238 5,557 4,193 97.08 1,218 98.38 5,411 97.37 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Sumber:
Palang Merah Indonesia Cabang Situbondo
POSITIF HIV
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NOUNIT TRANSFUSI DARAH
CABANG SITUBONDO
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
L P
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+68 = 10% *
411/1000 * 5
9 = 10% *
411/1000 * 6
10 = 10% *
411/1000 * 711
12 = (11/8)
* 10013
14 = (13/9)
* 10015 = 11+13
16 =
(15/10) *
100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 12,857 13,642 26,499 1,089 1,711 157.10
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 10,584 11,435 22,019 905 1,053 116.36
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 11,033 11,781 22,814 938 1,319 140.67
4 0 Besuki Besuki 30,317 31,979 62,296 2,560 2,847 111.20
5 0 Suboh Suboh 12,913 13,625 26,538 1,091 2,190 200.79
6 0 Mlandingan Mlandingan 10,903 11,669 22,572 928 1,573 169.56
7 0 Bungatan Bungatan 11,866 12,864 24,730 1,016 1,168 114.92
8 0 Kendit Kendit 13,846 14,592 28,438 1,169 1,901 162.65
9 0 Panarukan Panarukan 26,477 27,543 54,020 2,220 2,436 109.72
10 0 Situbondo Situbondo 23,079 24,382 47,461 1,951 2,837 145.44
11 0 Mangaran Mangaran 15,623 16,718 32,341 1,329 2,286 171.98
12 0 Panji Panji 33,715 35,873 69,588 2,860 3,097 108.28
13 0 Kapongan Kapongan 18,172 19,337 37,509 1,542 3,256 211.21
14 0 Arjasa Arjasa 19,709 20,437 40,146 1,650 1,724 104.48
15 0 Jangkar Jangkar 17,899 18,785 36,684 1,508 1,605 106.45
16 0 Asembagus Asembagus 23,328 24,392 47,720 1,961 2,439 124.36
17 0 Banyuputih Banyuputih 27,332 27,984 55,316 2,273 1,931 84.94
18 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
19 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 319,653 337,038 656,691 0 0 26,990 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 35,373 131.06
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
DIARE DITANGANIKECAMATAN
P
RSUD Abdoer Rahem
RS Elizabeth
L + PLNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 7+10 14 15 16 = 14+15 17 18 19 = 17+1820 = 14+1721 = 15+1822 = 16+1923 = 11+20 24 = 12+21 25 = 13+22
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 3 3
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 2 6 8 2 6 8 2 7 9
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4 6 2 5 7 2 5 7
4 0 Besuki Besuki 0 0 0 2 3 5 2 3 5 0 2 2 9 4 13 9 6 15 11 9 20
5 0 Suboh Suboh 0 1 1 2 3 5 2 4 6 0 0 0 2 1 3 2 1 3 4 5 9
6 0 Mlandingan Mlandingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5 3 8 6 3 9 6 3 9
7 0 Bungatan Bungatan 0 0 0 1 0 1 1 0 1 2 0 2 4 7 11 6 7 13 7 7 14
8 0 Kendit Kendit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 11 8 3 11 8 3 11
9 0 Panarukan Panarukan 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 0 0 2 3 5 2 3 5 3 6 9
10 0 Situbondo Situbondo 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0 4 3 7 4 3 7 4 5 9
11 0 Mangaran Mangaran 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 3 4 7 3 4 7 3 5 8
12 0 Panji Panji 0 1 1 2 3 5 2 4 6 2 0 2 11 3 14 13 3 16 15 7 22
13 0 Kapongan Kapongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 11 8 3 11 8 3 11
14 0 Arjasa Arjasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5 7 2 5 7 2 5 7
15 0 Jangkar Jangkar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 3 8 5 3 8 5 3 8
16 0 Asembagus Asembagus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6 2 4 6 2 4 6
17 0 Banyuputih Banyuputih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 10 6 16 11 6 17 11 6 17
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 3 3 8 15 23 8 18 26 6 3 9 79 65 144 85 68 153 93 86 179
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 29.09 25.52 27.26
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
Pausi Basiler (PB) / Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB) / Kusta Basah
JUMLAH
RS Elizabeth
KECAMATAN0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
RSUD Abdoer Rahem
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)
* 10010
11 =
(10/6) *
100
1213 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/6)
* 10018
19 = (18/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 3 3 0 #DIV/0! 0 0.00 0 0.00 0 #DIV/0! 2 66.67 2 66.67
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 2 7 9 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 50.00 0 0.00 1 11.11
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 2 5 7 0 0.00 1 20.00 1 14.29 0 0.00 1 20.00 1 14.29
4 0 Besuki Besuki 11 9 20 0 0.00 2 22.22 2 10.00 3 27.27 5 55.56 8 40.00
5 0 Suboh Suboh 4 5 9 0 0.00 1 20.00 1 11.11 2 50.00 0 0.00 2 22.22
6 0 Mlandingan Mlandingan 6 3 9 1 16.67 0 0.00 1 11.11 4 66.67 1 33.33 5 55.56
7 0 Bungatan Bungatan 7 7 14 2 28.57 0 0.00 2 14.29 1 14.29 0 0.00 1 7.14
8 0 Kendit Kendit 8 3 11 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 12.50 1 33.33 2 18.18
9 0 Panarukan Panarukan 3 6 9 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 33.33 1 16.67 2 22.22
10 0 Situbondo Situbondo 4 5 9 0 0.00 1 20.00 1 11.11 2 50.00 0 0.00 2 22.22
11 0 Mangaran Mangaran 3 5 8 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
12 0 Panji Panji 15 7 22 2 13.33 1 14.29 3 13.64 4 26.67 1 14.29 5 22.73
13 0 Kapongan Kapongan 8 3 11 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2 25.00 0 0.00 2 18.18
14 0 Arjasa Arjasa 2 5 7 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 50.00 0 0.00 1 14.29
15 0 Jangkar Jangkar 5 3 8 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
16 0 Asembagus Asembagus 2 4 6 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 11 6 17 1 9.09 0 0.00 1 5.88 3 27.27 0 0.00 3 17.65
18 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 93 86 179 6 6.45 6 6.98 12 6.70 25 26.88 12 13.95 37 20.67
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
RS Elizabeth
NO KABUPETAN/KOTANAMA
PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P
RSUD Abdoer Rahem
L+PKECAMATAN
P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
L
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5+8 12 = 6+9 13 = 7+10
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 0 0 1 3 4 1 3 4
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 1 0 1 2 8 10 3 8 11
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 0 0 0 2 2 4 2 2 4
4 0 Besuki Besuki 2 3 5 10 8 18 12 11 23
5 0 Suboh Suboh 0 1 1 6 2 8 6 3 9
6 0 Mlandingan Mlandingan 0 0 0 1 2 3 1 2 3
7 0 Bungatan Bungatan 0 0 0 5 0 5 5 0 5
8 0 Kendit Kendit 0 0 0 8 6 14 8 6 14
9 0 Panarukan Panarukan 1 2 3 12 2 14 13 4 17
10 0 Situbondo Situbondo 1 1 2 9 4 13 10 5 15
11 0 Mangaran Mangaran 0 0 0 3 3 6 3 3 6
12 0 Panji Panji 8 4 12 17 15 32 25 19 44
13 0 Kapongan Kapongan 0 0 0 2 4 6 2 4 6
14 0 Arjasa Arjasa 0 0 0 4 2 6 4 2 6
15 0 Jangkar Jangkar 0 0 0 6 1 7 6 1 7
16 0 Asembagus Asembagus 0 1 1 1 0 1 1 1 2
17 0 Banyuputih Banyuputih 0 0 0 17 7 24 17 7 24
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 13 12 25 106 69 175 119 81 200
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 3.72 2.40 3.05
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
RS Elizabeth
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAHKECAMATAN
RSUD Abdoer Rahem
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012
13 = (12/7)
* 10014 15
16 =
14+1517
18 = (17/14)
* 10019
20 = (19/15)
* 10021
22 =
(21/16) *
1001 Situbondo Sumbermalan
gSumbermalang 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100.00 1 100.00 1 2 3 1 100.00 1 50.00 2 66.67
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 1 2 3 1 100.00 2 100.00 3 100.00 2 3 5 2 100.00 3 100.00 5 100.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 3 0 3 3 100.00 0 #DIV/0! 3 100.00 5 1 6 5 100.00 1 100.00 6 100.00
4 0 Besuki Besuki 1 2 3 1 100.00 2 100.00 3 100.00 2 6 8 2 100.00 5 83.33 7 87.50
5 0 Suboh Suboh 2 3 5 2 100.00 3 100.00 5 100.00 3 1 4 3 100.00 1 100.00 4 100.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100.00 1 100.00 4 0 4 4 100.00 0 #DIV/0! 4 100.00
7 0 Bungatan Bungatan 1 0 1 1 100.00 0 #DIV/0! 1 100.00 3 7 10 2 66.67 7 100.00 9 90.00
8 0 Kendit Kendit 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 10 17 27 10 100.00 17 100.00 27 100.00
9 0 Panarukan Panarukan 1 2 3 1 100.00 2 100.00 3 100.00 8 4 12 7 87.50 3 75.00 10 83.33
10 0 Situbondo Situbondo 1 1 2 1 100.00 1 100.00 2 100.00 9 5 14 8 88.89 2 40.00 10 71.43
11 0 Mangaran Mangaran 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 6 8 2 100.00 6 100.00 8 100.00
12 0 Panji Panji 11 9 20 11 100.00 9 100.00 20 100.00 10 8 18 10 100.00 8 100.00 18 100.00
13 0 Kapongan Kapongan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 1 5 4 100.00 1 100.00 5 100.00
14 0 Arjasa Arjasa 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 7 6 13 3 42.86 3 50.00 6 46.15
15 0 Jangkar Jangkar 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 7 13 6 100.00 7 100.00 13 100.00
16 0 Asembagus Asembagus 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100.00 1 100.00 3 4 7 2 66.67 4 100.00 6 85.71
17 0 Banyuputih Banyuputih 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 6 12 18 6 100.00 12 100.00 18 100.00
18 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 21 22 43 21 100.00 22 100.00 43 100.00 85 90 175 77 90.59 81 90.00 158 90.29
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
RSUD Abdoer Rahem
RS Elizabeth
2011
PENDERITA PB PENDERITA MBNO
KABUPATEN/
KOTA
NAMA
PUSKESMAS
RFT PB
L + PKECAMATAN
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L + P
RFT MB
L PL P 2010
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 11 = 9+10 12 13 14 = 12+13 15 16 17 18 = 16+17 19
1 Situbondo Sumbermalan
g
Sumbermala
ng3 6 9 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
4 0 Besuki Besuki 1 3 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 Suboh Suboh 8 12 20 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 Mlandingan Mlandingan 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 Bungatan Bungatan 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 Kendit Kendit 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 Panarukan Panarukan 6 13 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 Situbondo Situbondo 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 Mangaran Mangaran 11 7 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 Panji Panji 4 2 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 Kapongan Kapongan 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 Arjasa Arjasa 8 11 19 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
15 0 Jangkar Jangkar 3 5 8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 Asembagus Asembagus 1 4 5 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 Banyuputih Banyuputih 4 3 7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 57 72 129 7 0 1 1 0 0 0 0 2 1 3 3
CASE FATALITY RATE (%) 5.43 #DIV/0! 100.00
Sumber:
Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
RSUD Abdoer Rahem
RS Elizabeth
PERTUSISNO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
DIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
KECAMATANJUMLAH KASUS
MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 =5+6 8 9 10 11 = 9+10 12 13 14 = 12+13 15 16 17 = 15+16
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 Besuki Besuki 5 3 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 Suboh Suboh 4 5 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 Mlandingan Mlandingan 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 Bungatan Bungatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 Kendit Kendit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 Panarukan Panarukan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
10 0 Situbondo Situbondo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 Mangaran Mangaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 Panji Panji 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 Kapongan Kapongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 Arjasa Arjasa 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 Jangkar Jangkar 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
16 0 Asembagus Asembagus 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
17 0 Banyuputih Banyuputih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 0 0 0
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 17 15 32 0 0 0 0 0 0 0 4 1 5
CASE FATALITY RATE (%) 0.00
Sumber:
Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO
JUMLAH KASUS PD3I
HEPATITIS KLINISHEPATITIS B
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = (8/5) * 100 12 = (9/6) * 100 13 = (10/7) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 1 1 2 0 0 0 0.00 0.00 0.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 1 0 1 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 1 0 1 0 0 0 0.00 #DIV/0! 0.00
4 0 Besuki Besuki 2 5 7 0 1 1 0.00 20.00 14.29
5 0 Suboh Suboh 2 1 3 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 0 1 1 0 0 0 #DIV/0! 0.00 0.00
7 0 Bungatan Bungatan 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 Kendit Kendit 4 4 8 0 0 0 0.00 0.00 0.00
9 0 Panarukan Panarukan 5 6 11 0 0 0 0.00 0.00 0.00
10 0 Situbondo Situbondo 3 6 9 1 0 1 33.33 0.00 11.11
11 0 Mangaran Mangaran 0 3 3 0 0 0 #DIV/0! 0.00 0.00
12 0 Panji Panji 14 4 18 0 0 0 0.00 0.00 0.00
13 0 Kapongan Kapongan 4 7 11 0 0 0 0.00 0.00 0.00
14 0 Arjasa Arjasa 1 2 3 0 0 0 0.00 0.00 0.00
15 0 Jangkar Jangkar 0 1 1 0 0 0 #DIV/0! 0.00 0.00
16 0 Asembagus Asembagus 3 2 5 1 0 1 33.33 0.00 20.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 1 3 4 0 0 0 0.00 0.00 0.00
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 42 46 88 2 1 3 4.76 2.17 3.41
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 13.14 13.65 13.40
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja Puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KABUPATEN/KOTA MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSNAMA
PUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
KECAMATAN
TABEL 24
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 12 13 = 11+1214 =
11/(5+8) *
100
15 =
12/(6+9) *
100
16 =
13/(7+10) *
100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 Besuki Besuki 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 Suboh Suboh 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 Mlandingan Mlandingan 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 Bungatan Bungatan 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 Kendit Kendit 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 Panarukan Panarukan 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 Situbondo Situbondo 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 Mangaran Mangaran 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 Panji Panji 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 Kapongan Kapongan 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 Arjasa Arjasa 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 Jangkar Jangkar 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 Asembagus Asembagus 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 Banyuputih Banyuputih 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH (positif)
TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN
DARAH
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMASCFRMENINGGAL KECAMATAN
TABEL 24A
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8=6+7 9 10 11=9+10 12=9/6*10013 = 10/7 *
100
14=11/8*10
0
15=8/5*100
0
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 Besuki Besuki 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 Suboh Suboh 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 Mlandingan Mlandingan 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 Bungatan Bungatan 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 Kendit Kendit 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 Panarukan Panarukan 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 Situbondo Situbondo 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 Mangaran Mangaran 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 Panji Panji 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 Kapongan Kapongan 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 Arjasa Arjasa 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 Jangkar Jangkar 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 Asembagus Asembagus 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 Banyuputih Banyuputih 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
NAMA
PUSKESMASDENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAH (positif)
PENDUDUK
BERESIKO
PENDERITA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
MENINGGAL CFR
MALARIA
APINO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 0 0 0 0 0
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 0 0 0 0 0 0
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 0 0 0 0 0 0
4 0 Besuki Besuki 0 0 0 0 0 0
5 0 Suboh Suboh 0 0 0 0 0 0
6 0 Mlandingan Mlandingan 0 0 0 0 0 0
7 0 Bungatan Bungatan 0 0 0 0 0 0
8 0 Kendit Kendit 0 1 1 0 1 1
9 0 Panarukan Panarukan 0 0 0 0 0 0
10 0 Situbondo Situbondo 0 0 0 0 1 1
11 0 Mangaran Mangaran 0 0 0 0 0 0
12 0 Panji Panji 0 0 0 0 1 1
13 0 Kapongan Kapongan 0 0 0 0 1 1
14 0 Arjasa Arjasa 0 0 0 0 0 0
15 0 Jangkar Jangkar 0 0 0 1 0 1
16 0 Asembagus Asembagus 0 0 0 0 0 0
17 0 Banyuputih Banyuputih 0 0 0 0 1 1
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0
19 0 RS Elizabeth 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 0 1 1 1 5 6
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0.31 1.48 0.91
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
KECAMATAN
TABEL 26
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/8)
* 10016
17 =
(16/10) *
100
1819 = (18/12)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 159 173 332 159 100.00 173 100.00 332 100.00 11 6.92 7 4.05 18 5.42
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 157 154 311 157 100.00 154 100.00 311 100.00 7 4.46 9 5.84 16 5.14
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 145 162 307 145 100.00 162 100.00 307 100.00 8 5.52 12 7.41 20 6.51
4 0 Besuki Besuki 453 422 875 453 100.00 422 100.00 875 100.00 24 5.30 14 3.32 38 4.34
5 0 Suboh Suboh 203 165 368 203 100.00 165 100.00 368 100.00 10 4.93 1 0.61 11 2.99
6 0 Mlandingan Mlandingan 167 140 307 167 100.00 140 100.00 307 100.00 11 6.59 5 3.57 16 5.21
7 0 Bungatan Bungatan 189 162 351 189 100.00 162 100.00 351 100.00 10 5.29 9 5.56 19 5.41
8 0 Kendit Kendit 222 181 403 222 100.00 181 100.00 403 100.00 11 4.95 10 5.52 21 5.21
9 0 Panarukan Panarukan 397 377 774 397 100.00 377 100.00 774 100.00 21 5.29 19 5.04 40 5.17
10 0 Situbondo Situbondo 333 295 628 333 100.00 295 100.00 628 100.00 17 5.11 9 3.05 26 4.14
11 0 Mangaran Mangaran 213 218 431 213 100.00 218 100.00 431 100.00 4 1.88 8 3.67 12 2.78
12 0 Panji Panji 502 448 950 502 100.00 448 100.00 950 100.00 23 4.58 21 4.69 44 4.63
13 0 Kapongan Kapongan 252 227 479 252 100.00 227 100.00 479 100.00 15 5.95 7 3.08 22 4.59
14 0 Arjasa Arjasa 294 292 586 294 100.00 292 100.00 586 100.00 16 5.44 19 6.51 35 5.97
15 0 Jangkar Jangkar 273 274 547 273 100.00 274 100.00 547 100.00 20 7.33 29 10.58 49 8.96
16 0 Asembagus Asembagus 365 322 687 365 100.00 322 100.00 687 100.00 26 7.12 11 3.42 37 5.39
17 0 Banyuputih Banyuputih 368 395 763 368 100.00 395 100.00 763 100.00 26 7.07 30 7.59 56 7.34
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,692 4,407 9,099 4,692 100.00 4,407 100.00 9,099 100.00 260 5.54 220 4.99 480 5.28
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMASKECAMATAN
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)
* 10010
11 =
(10/6) *
100
12 =
8+10
13 =
(12/7) *
100
1415 =
(14/5) *
100
1617 =
(16/6) *
100
18 =
14+16
19 =
(18/7) *
100
2021 =
(20/5) *
100
2223 =
(22/6) *
100
24 =
20+22
25 =
(24/7) *
100
2627 = (26/5)
* 10028
29 = (28/6)
* 10030 = 26+28
31 = (30/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 549 565 1,114 3 0.55 6 1.06 9 0.81 221 40.26 199 35.22 420 37.70 20 3.64 20 3.54 40 3.59 5 0.91 7 1.24 12 1.08
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 496 500 996 1 0.20 0 0.00 1 0.10 433 87.26 438 87.60 871 87.43 49 9.88 51 10.20 100 10.04 13 2.62 17 3.40 30 3.01
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 606 588 1,194 4 0.66 1 0.17 5 0.42 537 88.63 513 87.24 1,050 87.95 44 7.26 51 8.67 95 7.96 15 2.48 18 3.06 33 2.76
4 0 Besuki Besuki 1,551 1,527 3,078 28 1.81 26 1.70 54 1.75 1257 81.02 1244 81.47 2,501 81.24 156 10.06 163 10.67 319 10.36 34 2.19 43 2.82 77 2.50
5 0 Suboh Suboh 879 867 1,746 6 0.68 7 0.81 13 0.74 832 94.63 813 93.77 1,645 94.21 45 5.12 30 3.46 75 4.30 8 0.91 10 1.15 18 1.03
6 0 Mlandingan Mlandingan 539 545 1,084 7 1.30 5 0.92 12 1.11 459 85.22 466 85.50 925 85.36 26 4.82 25 4.59 51 4.70 16 2.97 17 3.12 33 3.04
7 0 Bungatan Bungatan 586 563 1,149 5 0.85 3 0.53 8 0.70 431 73.62 452 80.28 883 76.89 77 13.14 73 12.97 150 13.05 15 2.56 12 2.13 27 2.35
8 0 Kendit Kendit 794 772 1,566 7 0.88 3 0.39 10 0.64 772 97.22 722 93.52 1,494 95.40 42 5.29 39 5.05 81 5.17 7 0.88 7 0.91 14 0.89
9 0 Panarukan Panarukan 1,422 1,275 2,697 8 0.56 10 0.78 18 0.67 1226 86.20 1223 95.92 2,449 90.80 96 6.75 97 7.61 193 7.16 25 1.72 20 1.57 45 1.65
10 0 Situbondo Situbondo 1,083 1,043 2,126 12 1.11 11 1.05 23 1.08 949 87.58 850 81.50 1,799 84.60 55 5.08 66 6.33 121 5.69 11 1.02 11 1.05 22 1.03
11 0 Mangaran Mangaran 794 791 1,585 1 0.13 2 0.25 3 0.19 687 86.50 690 87.23 1,377 86.87 56 7.05 45 5.69 101 6.37 17 2.17 22 2.78 39 2.48
12 0 Panji Panji 1,953 1,909 3,862 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1628 83.35 1740 91.15 3,368 87.21 41 2.10 39 2.04 80 2.07 16 0.82 11 0.58 27 0.70
13 0 Kapongan Kapongan 887 984 1,871 35 3.95 40 4.07 75 4.01 769 86.72 854 86.79 1,623 86.75 54 6.09 63 6.40 117 6.25 18 2.03 35 3.56 53 2.83
14 0 Arjasa Arjasa 942 984 1,926 1 0.11 2 0.20 3 0.16 893 94.78 894 90.85 1,787 92.77 60 6.37 62 6.30 122 6.33 11 1.17 18 1.83 29 1.51
15 0 Jangkar Jangkar 911 878 1,789 1 0.11 1 0.11 2 0.11 809 88.76 764 87.02 1,573 87.90 90 9.88 102 11.62 192 10.73 10 1.10 12 1.37 22 1.23
16 0 Asembagus Asembagus 1,169 1,130 2,299 2 0.17 1 0.09 3 0.13 967 82.71 973 86.11 1,940 84.38 21 1.80 25 2.21 46 2.00 21 1.80 28 2.48 49 2.13
17 0 Banyuputih Banyuputih 1,027 1,065 2,092 1 0.10 1 0.09 2 0.10 915 89.13 960 90.14 1,875 89.64 19 1.85 24 2.25 43 2.06 13 1.27 17 1.60 30 1.43
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 16,188 15,986 32,174 122 0.75 119 0.74 241 0.75 13,784 85.15 13,795 86.29 27,579 85.72 951 5.87 975 6.10 1,926 5.99 255 1.57 305 1.91 560 1.74
Sumber:
Seksi Gizi Masayarakat
KECAMATANGIZI LEBIH (BERAT BADAN LEBIH)
L L+P PPNO KABUPATEN/ KOTA
NAMA
PUSKESMAS
BALITA DITIMBANG
BALITA
GIZI BAIK (BERAT BADAN NORMAL) GIZI KURANG (BERAT BADAN KURANG)
P L+PL PLL+PL
GIZI BURUK (BERAT BADAN SANGAT KURANG)
L+P
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN
SITUBONDO
2012
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT
YANKES%
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/5) *
10010 11
12 = (11/10)
* 10013 14
15 = (14/13)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 457 320 70.02 226 49.45 436 304 69.72 436 289 66.28
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 383 337 87.99 269 70.23 365 277 75.89 365 309 84.66
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 394 337 85.53 282 71.57 377 302 80.11 377 311 82.49
4 0 Besuki Besuki 1,070 960 89.72 810 75.70 1,022 870 85.13 1,022 837 81.90
5 0 Suboh Suboh 456 405 88.82 342 75.00 435 358 82.30 435 358 82.30
6 0 Mlandingan Mlandingan 391 350 89.51 303 77.49 373 297 79.62 373 295 79.09
7 0 Bungatan Bungatan 430 370 86.05 289 67.21 411 341 82.97 411 341 82.97
8 0 Kendit Kendit 488 455 93.24 388 79.51 466 406 87.12 466 380 81.55
9 0 Panarukan Panarukan 922 824 89.37 726 78.74 880 775 88.07 880 758 86.14
10 0 Situbondo Situbondo 816 694 85.05 659 80.76 779 624 80.10 779 622 79.85
11 0 Mangaran Mangaran 559 454 81.22 413 73.88 534 428 80.15 534 412 77.15
12 0 Panji Panji 1,201 1,022 85.10 959 79.85 1,146 947 82.64 1,146 908 79.23
13 0 Kapongan Kapongan 647 533 82.38 489 75.58 618 479 77.51 618 465 75.24
14 0 Arjasa Arjasa 684 603 88.16 505 73.83 653 532 81.47 653 531 81.32
15 0 Jangkar Jangkar 629 592 94.12 491 78.06 600 510 85.00 600 520 86.67
16 0 Asembagus Asembagus 816 742 90.93 627 76.84 779 665 85.37 779 673 86.39
17 0 Banyuputih Banyuputih 937 822 87.73 706 75.35 894 723 80.87 894 725 81.10
18 0 RSUD Abdoer
Rahem#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 11,280 9,820 87.06 8,484 75.21 10,768 8,838 82.08 10,768 8,734 81.11
Sumber: 11280 10768 10768
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
IBU BERSALINNAMA
PUSKESMASNO KABUPATEN/KOTA
IBU HAMIL
KECAMATAN
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/5) *
10010
11 = (10/5)
* 10012
13 = (12/5)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/5)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 457 2 0.44 16 3.50 22 4.81 10 2.19 15 3.28 63 13.79
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 383 0 0.00 5 1.31 10 2.61 20 5.22 12 3.13 47 12.27
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 394 3 0.76 0 0.00 16 4.06 18 4.57 108 27.41 142 36.04
4 0 Besuki Besuki 1,070 143 13.36 178 16.64 163 15.23 164 15.33 127 11.87 632 59.07
5 0 Suboh Suboh 456 0 0.00 5 1.10 7 1.54 14 3.07 20 4.39 46 10.09
6 0 Mlandingan Mlandingan 391 0 0.00 2 0.51 19 4.86 23 5.88 56 14.32 100 25.58
7 0 Bungatan Bungatan 430 36 8.37 71 16.51 122 28.37 104 24.19 62 14.42 359 83.49
8 0 Kendit Kendit 488 0 0.00 7 1.43 20 4.10 42 8.61 95 19.47 164 33.61
9 0 Panarukan Panarukan 922 0 0.00 0 0.00 9 0.98 26 2.82 70 7.59 105 11.39
10 0 Situbondo Situbondo 816 0 0.00 0 0.00 0 0.00 5 0.61 10 1.23 15 1.84
11 0 Mangaran Mangaran 559 0 0.00 0 0.00 8 1.43 34 6.08 118 21.11 160 28.62
12 0 Panji Panji 1,201 12 1.00 45 3.75 50 4.16 142 11.82 150 12.49 387 32.22
13 0 Kapongan Kapongan 647 0 0.00 5 0.77 20 3.09 15 2.32 23 3.55 63 9.74
14 0 Arjasa Arjasa 684 1 0.15 2 0.29 0 0.00 13 1.90 16 2.34 31 4.53
15 0 Jangkar Jangkar 629 29 4.61 46 7.31 68 10.81 11 1.75 4 0.64 129 20.51
16 0 Asembagus Asembagus 816 61 7.48 79 9.68 76 9.31 51 6.25 117 14.34 323 39.58
17 0 Banyuputih Banyuputih 937 62 6.62 81 8.64 78 8.32 64 6.83 133 14.19 356 37.99
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 11,280 349 3.09 542 4.80 688 6.10 756 6.70 1,136 10.07 3,122 27.68
Sumber:
Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 30
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/5) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 457 323 70.68 312 68.27
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 383 337 87.99 269 70.23
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 394 312 79.19 255 64.72
4 0 Besuki Besuki 1,070 832 77.76 769 71.87
5 0 Suboh Suboh 456 261 57.24 256 56.14
6 0 Mlandingan Mlandingan 391 343 87.72 282 72.12
7 0 Bungatan Bungatan 430 326 75.81 266 61.86
8 0 Kendit Kendit 488 408 83.61 387 79.30
9 0 Panarukan Panarukan 922 771 83.62 715 77.55
10 0 Situbondo Situbondo 816 694 85.05 669 81.99
11 0 Mangaran Mangaran 559 463 82.83 416 74.42
12 0 Panji Panji 1,201 918 76.44 874 72.77
13 0 Kapongan Kapongan 647 480 74.19 442 68.32
14 0 Arjasa Arjasa 684 609 89.04 510 74.56
15 0 Jangkar Jangkar 629 399 63.43 411 65.34
16 0 Asembagus Asembagus 816 735 90.07 620 75.98
17 0 Banyuputih Banyuputih 937 779 83.14 715 76.31
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 11,280 8,990 79.70 8,168 72.41
Sumber:
Seksi Gizi Masayarakat
KABUPATEN/KOTAJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
MENURUT KECAMATAN
TABEL 31
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 56 = 20% *
57
8 = (7/6) *
1009 10 11 = 9+10
12 = 15% *
9
13 = 15% *
10
14 = 15% *
1115
16 = (15/12)
* 10017
18 = (17/13)
* 10019
20 = (19/14)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 457 91 73 79.87 173 174 347 26 26 52 24 92.46 19 72.79 43 82.60
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 383 77 63 82.25 159 161 321 24 24 48 16 66.88 16 66.15 32 66.51
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 394 79 59 74.87 197 180 378 30 27 57 18 60.85 16 59.16 34 60.04
4 0 Besuki Besuki 1,070 214 165 77.10 526 506 1,031 79 76 155 50 63.39 44 58.03 94 60.76
5 0 Suboh Suboh 456 91 71 77.85 203 198 402 30 30 60 28 91.82 8 26.89 36 59.75
6 0 Mlandingan Mlandingan 391 78 54 69.05 152 167 319 23 25 48 15 65.86 11 43.93 26 54.37
7 0 Bungatan Bungatan 430 86 89 103.49 172 162 334 26 24 50 36 139.32 23 94.75 59 117.73
8 0 Kendit Kendit 488 98 84 86.07 199 178 377 30 27 57 30 100.41 29 108.89 59 104.41
9 0 Panarukan Panarukan 922 184 142 77.01 454 424 879 68 64 132 44 64.59 37 58.12 81 61.46
10 0 Situbondo Situbondo 816 163 143 87.62 377 355 732 57 53 110 41 72.48 35 65.79 76 69.23
11 0 Mangaran Mangaran 559 112 108 96.60 241 233 474 36 35 71 11 30.45 18 51.48 29 40.79
12 0 Panji Panji 1,201 240 198 82.43 534 501 1,036 80 75 155 48 59.87 43 57.17 91 58.57
13 0 Kapongan Kapongan 647 129 109 84.23 263 257 520 39 39 78 24 60.79 12 31.14 36 46.15
14 0 Arjasa Arjasa 684 137 153 111.84 305 284 589 46 43 88 29 63.38 25 58.69 54 61.12
15 0 Jangkar Jangkar 629 126 116 92.21 265 264 529 40 40 79 34 85.41 41 103.55 75 94.46
16 0 Asembagus Asembagus 816 163 163 99.88 354 333 687 53 50 103 57 107.36 43 85.96 100 96.98
17 0 Banyuputih Banyuputih 937 187 131 69.90 395 384 779 59 58 117 39 65.89 40 69.38 79 67.61
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 11,280 2,256 1,921 85.15 4,971 4,762 9,733 746 714 1,460 544 72.96 460 64.40 1,004 68.77
Sumber: 10768 2153.6 9733 1,460
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
JUMLAH
IBU
HAMIL
SASARAN BAYI20%
JUMLAH
IBU
HAMIL
15% SASARAN BAYI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
L + PL P
KOMPLIKASI KEBIDANAN
DITANGANIKECAMATAN
JUMLAH DAN PERSENTASE KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NONAMA
PUSKESMASKABUPATEN/KOTA
TABEL 32
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 100
12
=8+10
13 = (12/7)
* 10014 15
16
=14+1517
18 = (17/14)
* 10019
20 = (19/15)
* 100
21
=17+19
22 = (21/16)
* 10023 24
25 = (24/23)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 173 174 347 185 106.9 169 97.1 354 102.00 708 712 1,420 551 77.83068 569 79.916443 1,120 78.88 436 397 91.06
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 159 161 321 173 108.5 190 117.8 363 113.18 653 660 1,312 435 66.666608 455 68.96454 890 67.82 365 309 84.66
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 197 180 378 134 67.9 164 91.0 298 78.94 807 738 1,544 574 71.146463 480 65.066307 1,054 68.24 377 296 78.51
4 0 Besuki Besuki 526 506 1,031 458 87.1 479 94.8 937 90.85 2,151 2,068 4,220 1583 73.588115 1564 75.611144 3,147 74.58 1,022 798 78.08
5 0 Suboh Suboh 203 198 402 331 162.8 304 153.3 635 158.09 832 812 1,643 655 78.754628 638 78.606219 1,293 78.68 435 133 30.57
6 0 Mlandingan Mlandingan 152 167 319 148 97.5 168 100.6 316 99.13 621 683 1,304 426 68.581225 423 61.926858 849 65.10 373 254 68.10
7 0 Bungatan Bungatan 172 162 334 159 92.3 179 110.6 338 101.17 705 662 1,367 517 73.361142 462 69.770585 979 71.62 411 240 58.39
8 0 Kendit Kendit 199 178 377 186 93.4 241 135.7 427 113.35 815 726 1,541 629 77.19476 562 77.361608 1,191 77.27 466 377 80.90
9 0 Panarukan Panarukan 454 424 879 339 74.6 354 83.4 693 78.88 1,858 1,737 3,594 1130 60.822707 1262 72.671176 2,392 66.55 880 733 83.30
10 0 Situbondo Situbondo 377 355 732 294 78.0 375 105.7 669 91.41 1,543 1,451 2,994 1193 77.324006 1102 75.931408 2,295 76.65 779 624 80.10
11 0 Mangaran Mangaran 241 233 474 241 100.1 236 101.2 477 100.65 985 954 1,939 769 78.056846 684 71.707236 1,453 74.93 534 433 81.09
12 0 Panji Panji 534 501 1,036 454 84.9 473 94.3 927 89.49 2,187 2,052 4,238 1742 79.669986 1702 82.959542 3,444 81.26 1,146 552 48.17
13 0 Kapongan Kapongan 263 257 520 267 101.4 312 121.5 579 111.33 1,077 1,051 2,128 821 76.245373 1044 99.323121 1,865 87.65 618 361 58.41
14 0 Arjasa Arjasa 305 284 589 260 85.2 303 106.7 563 95.58 1,248 1,162 2,410 842 67.470786 1112 95.696069 1,954 81.08 653 561 85.91
15 0 Jangkar Jangkar 265 264 529 272 102.5 275 104.2 547 103.34 1,086 1,080 2,166 763 70.282034 710 65.73803 1,473 68.02 600 356 59.33
16 0 Asembagus Asembagus 354 333 687 375 105.9 359 107.7 734 106.77 1,448 1,365 2,813 1237 85.425995 1107 81.127396 2,344 83.34 779 695 89.22
17 0 Banyuputih Banyuputih 395 384 779 335 84.9 393 102.3 728 93.46 1,614 1,573 3,187 935 57.9171 1061 67.465565 1,996 62.63 894 635 71.03
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #REF! #REF! #DIV/0! #REF! 0 #REF! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #REF! #REF! #DIV/0! #REF! 0 #REF! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,971 4,762 9,733 4,611 92.8 4,974 104.5 9,585 98.48 20,336 19,485 39,821 14802 72.787175 14937 76.658968 29,739 74.68 10,768 7,754 72.01
Sumber:
Seksi Gizi Masayarakat
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L PNO
KABUPATEN/
KOTA
NAMA
PUSKESMAS JUMLAHL + PJUMLAH
MENDAPAT VIT A 2XKECAMATAN
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM %OBAT
VAGINA% LAIN NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 56 = (5/27)
* 1007
8 = (7/27)
* 1009
10 =
(9/27) *
100
1112 =
(11/27) *
100
13 =
5+7+9+1
1
14 =
(13/27) *
100
1516 =
(15/27) *
100
1718 =
(17/27) *
100
1920 =
(19/27) *
100
2122 =
(21/27) *
100
2324 =
(23/27) *
100
25 =
15+17+1
9+21+23
26 =
(25/27) *
100
27 =
13+25
28 =
14+26
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 6 0.16 81 2.16 116 3.09 764 20.38 967 25.80 1,553 41.44 1,228 32.76 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2,781 74.20 3,748 100.0
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 29 0.83 169 4.82 123 3.51 783 22.33 1,104 31.48 1,654 47.16 735 20.96 14 0.40 0 0.00 0 0.00 2,403 68.52 3,507 100.0
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7 0.22 82 2.59 38 1.20 454 14.33 581 18.33 1,929 60.87 657 20.73 2 0.06 0 0.00 0 0.00 2,588 81.67 3,169 100.0
4 0 Besuki Besuki 39 0.56 121 1.73 158 2.27 842 12.07 1,160 16.63 4,118 59.04 1,695 24.30 2 0.03 0 0.00 0 0.00 5,815 83.37 6,975 100.0
5 0 Suboh Suboh 61 1.53 156 3.92 235 5.91 1,172 29.48 1,624 40.86 729 18.34 1,543 38.82 79 1.99 0 0.00 0 0.00 2,351 59.14 3,975 100.0
6 0 Mlandingan Mlandingan 12 0.36 67 2.03 72 2.18 323 9.77 474 14.34 1,384 41.86 1,432 43.32 16 0.48 0 0.00 0 0.00 2,832 85.66 3,306 100.0
7 0 Bungatan Bungatan 81 2.27 95 2.67 98 2.75 365 10.25 639 17.94 1,673 46.97 1,244 34.92 6 0.17 0 0.00 0 0.00 2,923 82.06 3,562 100.0
8 0 Kendit Kendit 171 4.26 163 4.06 157 3.91 607 15.13 1,098 27.37 1,567 39.06 1,337 33.33 10 0.25 0 0.00 0 0.00 2,914 72.63 4,012 100.0
9 0 Panarukan Panarukan 56 0.70 31 0.39 132 1.65 413 5.16 632 7.90 5,563 69.50 1,747 21.83 62 0.77 0 0.00 0 0.00 7,372 92.10 8,004 100.0
10 0 Situbondo Situbondo 165 2.33 129 1.82 183 2.59 560 7.92 1,037 14.66 3,651 51.63 2,115 29.91 269 3.80 0 0.00 0 0.00 6,035 85.34 7,072 100.0
11 0 Mangaran Mangaran 33 0.65 13 0.26 76 1.49 622 12.23 744 14.63 3,230 63.50 1,104 21.70 9 0.18 0 0.00 0 0.00 4,343 85.37 5,087 100.0
12 0 Panji Panji 382 4.35 194 2.21 177 2.01 977 11.12 1,730 19.69 4,349 49.49 2,449 27.87 259 2.95 0 0.00 0 0.00 7,057 80.31 8,787 100.0
13 0 Kapongan Kapongan 18 0.29 207 3.37 93 1.51 605 9.84 923 15.01 3,782 61.50 1,419 23.07 26 0.42 0 0.00 0 0.00 5,227 84.99 6,150 100.0
14 0 Arjasa Arjasa 28 0.40 90 1.28 122 1.74 568 8.10 808 11.52 4,256 60.67 1,945 27.73 6 0.09 0 0.00 0 0.00 6,207 88.48 7,015 100.0
15 0 Jangkar Jangkar 19 0.32 41 0.70 102 1.74 727 12.43 889 15.19 3,370 57.60 1,585 27.09 7 0.12 0 0.00 0 0.00 4,962 84.81 5,851 100.0
16 0 Asembagus Asembagus 111 1.45 66 0.86 194 2.53 615 8.02 986 12.85 4,049 52.78 2,618 34.12 19 0.25 0 0.00 0 0.00 6,686 87.15 7,672 100.0
17 0 Banyuputih Banyuputih 42 0.52 136 1.70 92 1.15 463 5.78 733 9.15 5,283 65.96 1,758 21.95 235 2.93 0 0.00 0 0.00 7,276 90.85 8,009 100.0
18 0 RSUD Abdoer
Rahem#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 1,260 1.31 1,841 1.92 2,168 2.26 10,860 11.32 16,129 16.82 52,140 54.37 26,611 27.75 1,021 1.06 0 0.00 0 0.00 79,772 83.18 95,901 100.0
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN
MKJP +
NON MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NOKABUPATEN/
KOTA
NAMA
PUSKESMAS
NON MKJPKECAMATAN
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA% LAIN NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 56 = (5/27)
* 1007
8 = (7/27)
* 1009
10 =
(9/27) *
100
1112 =
(11/27) *
100
13 =
5+7+9+11
14 =
(13/27) *
100
1516 =
(15/27) *
100
1718 =
(17/27) *
100
1920 =
(19/27) *
100
2122 =
(21/27) *
100
2324 =
(23/27) *
100
25 =
15+17+19
+21+23
26 =
(25/27) *
100
27 =
13+25
28 =
14+26
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermala
ng0 0.00 0 0.00 12 4.14 3 1.03 15 5.17 238 82.07 37 12.76 0 0.00 0 0.00 0 0.00 275 94.83 290 100.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 10 2.65 4 1.06 9 2.39 74 19.63 97 25.73 165 43.77 115 30.50 0 0.00 0 0.00 0 0.00 280 74.27 377 100.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7 0.67 1 0.10 18 1.73 148 14.23 174 16.73 583 56.06 280 26.92 3 0.29 0 0.00 0 0.00 866 83.27 1,040 100.00
4 0 Besuki Besuki 3 0.40 2 0.27 4 0.53 19 2.54 28 3.74 612 81.71 107 14.29 2 0.27 0 0.00 0 0.00 721 96.26 749 100.00
5 0 Suboh Suboh 3 0.85 0 0.00 3 0.85 20 5.65 26 7.34 184 51.98 121 34.18 23 6.50 0 0.00 0 0.00 328 92.66 354 100.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 5 0.57 0 0.00 4 0.46 87 9.99 96 11.02 390 44.78 376 43.17 9 1.03 0 0.00 0 0.00 775 88.98 871 100.00
7 0 Bungatan Bungatan 14 3.65 5 1.30 10 2.60 29 7.55 58 15.10 248 64.58 76 19.79 2 0.52 0 0.00 0 0.00 326 84.90 384 100.00
8 0 Kendit Kendit 1 0.20 31 6.05 16 3.13 73 14.26 121 23.63 355 69.34 32 6.25 4 0.78 0 0.00 0 0.00 391 76.37 512 100.00
9 0 Panarukan Panarukan 7 0.73 1 0.10 7 0.73 16 1.67 31 3.23 751 78.23 173 18.02 5 0.52 0 0.00 0 0.00 929 96.77 960 100.00
10 0 Situbondo Situbondo 8 0.67 73 6.14 50 4.21 25 2.10 156 13.12 644 54.16 338 28.43 51 4.29 0 0.00 0 0.00 1,033 86.88 1,189 100.00
11 0 Mangaran Mangaran 2 0.43 0 0.00 1 0.21 30 6.41 33 7.05 351 75.00 84 17.95 0 0.00 0 0.00 0 0.00 435 92.95 468 100.00
12 0 Panji Panji 5 0.26 18 0.93 31 1.60 139 7.18 193 9.97 1,113 57.52 572 29.56 57 2.95 0 0.00 0 0.00 1,742 90.03 1,935 100.00
13 0 Kapongan Kapongan 0 0.00 1 0.12 2 0.23 8 0.93 11 1.28 612 71.16 225 26.16 12 1.40 0 0.00 0 0.00 849 98.72 860 100.00
14 0 Arjasa Arjasa 11 1.20 2 0.22 5 0.54 69 7.52 87 9.48 520 56.64 309 33.66 2 0.22 0 0.00 0 0.00 831 90.52 918 100.00
15 0 Jangkar Jangkar 6 0.68 1 0.11 9 1.02 140 15.80 156 17.61 359 40.52 371 41.87 0 0.00 0 0.00 0 0.00 730 82.39 886 100.00
16 0 Asembagus Asembagus 12 1.55 1 0.13 9 1.16 53 6.85 75 9.69 570 73.64 128 16.54 1 0.13 0 0.00 0 0.00 699 90.31 774 100.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 10 0.97 4 0.39 15 1.46 94 9.15 123 11.98 695 67.67 172 16.75 37 3.60 0 0.00 0 0.00 904 88.02 1,027 100.00
18 0 RSUD Abdoer
Rahem#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 104 0.77 144 1.06 205 1.51 1,027 7.55 1,480 10.89 8,390 61.72 3,516 25.86 208 1.53 0 0.00 0 0.00 12,114 89.11 13,594 100.00
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NOKABUPATEN/
KOTA
NAMA
PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/5) * 100
1 Situbondo Sumbermalan
g
Sumbermalan
g5,031 290 5.76 3,748 74.50
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 4,082 377 9.23 3,507 85.91
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 4,220 1,040 24.64 3,169 75.09
4 0 Besuki Besuki 11,588 749 6.46 6,975 60.19
5 0 Suboh Suboh 4,845 354 7.31 3,975 82.05
6 0 Mlandingan Mlandingan 3,987 871 21.85 3,306 82.93
7 0 Bungatan Bungatan 4,488 384 8.56 3,562 79.36
8 0 Kendit Kendit 5,162 512 9.92 4,012 77.73
9 0 Panarukan Panarukan 9,764 960 9.83 8,004 81.98
10 0 Situbondo Situbondo 8,838 1,189 13.45 7,072 80.02
11 0 Mangaran Mangaran 5,856 468 7.99 5,087 86.86
12 0 Panji Panji 13,777 1,935 14.05 8,787 63.78
13 0 Kapongan Kapongan 6,894 860 12.48 6,150 89.21
14 0 Arjasa Arjasa 7,489 918 12.26 7,015 93.67
15 0 Jangkar Jangkar 6,739 886 13.15 5,851 86.82
16 0 Asembagus Asembagus 8,750 774 8.85 7,672 87.68
17 0 Banyuputih Banyuputih 11,330 1,027 9.06 8,009 70.69
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 122,840 13,594 11.07 95,901 78.07
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/6)
* 10018
19 = (18/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 173 174 347 162 93.61 168 96.55 330 95.08 155 89.57 137 78.73 292 84.14
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 159 161 321 149 93.42 150 93.03 299 93.22 141 88.40 152 94.27 293 91.35
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 197 180 378 146 74.03 160 88.75 306 81.06 145 73.52 160 88.75 305 80.79
4 0 Besuki Besuki 526 506 1,031 453 86.15 422 83.48 875 84.84 442 84.06 425 84.07 867 84.06
5 0 Suboh Suboh 203 198 402 196 96.41 171 86.21 367 91.37 202 99.36 168 84.69 370 92.12
6 0 Mlandingan Mlandingan 152 167 319 166 109.33 136 81.47 302 94.74 160 105.37 127 76.08 287 90.03
7 0 Bungatan Bungatan 172 162 334 190 110.29 160 98.87 350 104.76 183 106.23 142 87.75 325 97.28
8 0 Kendit Kendit 199 178 377 214 107.44 183 103.07 397 105.38 208 104.43 181 101.95 389 103.26
9 0 Panarukan Panarukan 454 424 879 398 87.64 381 89.77 779 88.67 399 87.86 374 88.12 773 87.99
10 0 Situbondo Situbondo 377 355 732 334 88.56 297 83.74 631 86.22 321 85.11 279 78.66 600 81.99
11 0 Mangaran Mangaran 241 233 474 214 88.86 216 92.66 430 90.73 205 85.13 210 90.08 415 87.56
12 0 Panji Panji 534 501 1,036 500 93.55 450 89.75 950 91.71 497 92.99 446 88.95 943 91.03
13 0 Kapongan Kapongan 263 257 520 250 94.98 230 89.53 480 92.29 246 93.46 224 87.20 470 90.37
14 0 Arjasa Arjasa 305 284 589 294 96.38 287 101.06 581 98.64 276 90.48 282 99.30 558 94.73
15 0 Jangkar Jangkar 265 264 529 268 100.99 272 103.05 540 102.02 262 98.73 254 96.23 516 97.48
16 0 Asembagus Asembagus 354 333 687 365 103.12 323 96.86 688 100.08 355 100.29 315 94.46 670 97.46
17 0 Banyuputih Banyuputih 395 384 779 367 93.00 394 102.51 761 97.69 356 90.21 382 99.39 738 94.74
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,971 4,762 9,733 4,666 93.86 4,400 92.40 9,066 93.15 4,553 91.59 4,258 89.42 8,811 90.53
Sumber: 9733
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
LJUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS P L + PKECAMATAN
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 13 = (12/7) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 173 174 347 163 94.19 144 82.76 307 88.46
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 159 161 321 121 75.86 122 75.66 243 75.76
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 197 180 378 120 60.85 147 81.53 267 70.73
4 0 Besuki Besuki 526 506 1,031 423 80.44 438 86.64 861 83.48
5 0 Suboh Suboh 203 198 402 209 102.80 183 92.26 392 97.59
6 0 Mlandingan Mlandingan 152 167 319 147 96.81 151 90.45 298 93.48
7 0 Bungatan Bungatan 172 162 334 141 81.85 137 84.66 278 83.21
8 0 Kendit Kendit 199 178 377 189 94.89 195 109.83 384 101.93
9 0 Panarukan Panarukan 454 424 879 350 77.07 350 82.47 700 79.68
10 0 Situbondo Situbondo 377 355 732 329 87.24 284 80.07 613 83.76
11 0 Mangaran Mangaran 241 233 474 214 88.86 213 91.37 427 90.10
12 0 Panji Panji 534 501 1,036 488 91.30 472 94.14 960 92.68
13 0 Kapongan Kapongan 263 257 520 301 114.36 290 112.89 591 113.63
14 0 Arjasa Arjasa 305 284 589 272 89.16 250 88.03 522 88.62
15 0 Jangkar Jangkar 265 264 529 203 76.50 220 83.35 423 79.91
16 0 Asembagus Asembagus 354 333 687 327 92.38 328 98.36 655 95.28
17 0 Banyuputih Banyuputih 395 384 779 323 81.85 317 82.48 640 82.16
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH PROVINSI 4,971 4,762 9,733 4,320 86.90 4,241 89.06 8,561 87.96
Sumber: 9,733
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
P L + PLNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
KECAMATAN
TABEL 38
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 9 6 66.67
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 8 5 62.50
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7 7 100.00
4 0 Besuki Besuki 10 10 100.00
5 0 Suboh Suboh 8 7 87.50
6 0 Mlandingan Mlandingan 7 5 71.43
7 0 Bungatan Bungatan 7 5 71.43
8 0 Kendit Kendit 7 7 100.00
9 0 Panarukan Panarukan 8 8 100.00
10 0 Situbondo Situbondo 6 6 100.00
11 0 Mangaran Mangaran 6 5 83.33
12 0 Panji Panji 12 12 100.00
13 0 Kapongan Kapongan 10 6 60.00
14 0 Arjasa Arjasa 8 8 100.00
15 0 Jangkar Jangkar 8 5 62.50
16 0 Asembagus Asembagus 10 10 100.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 5 4 80.00
18 0 RSUD Abdoer Rahem #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 136 116 85.29
Sumber:
Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN
% DESA/KEL UCINO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI KECAMATAN
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)
* 10010
11 =
(10/6) *
100
12 = 8+1013 =
(12/7) *
100
1415 =
(14/5) *
100
1617 =
(16/6) *
100
18 =
14+16
19 =
(18/7) *
100
2021 =
(20/5) *
100
2223 =
(22/6) *
100
24 =
20+22
25 =
(24/7) *
100
26 = (8-20) / 8
* 100
27 = (10-22) /
10 * 10028 = 26+27
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 173 174 347 0.00 0.00 357 102.86 0.00 0.00 332 95.66 0.00 0.00 299 86.15 #DIV/0! #DIV/0! 16.25
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 159 161 321 0.00 0.00 306 95.40 0.00 0.00 299 93.22 0.00 0.00 264 82.31 #DIV/0! #DIV/0! 13.73
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 197 180 378 0.00 0.00 321 85.03 0.00 0.00 324 85.83 0.00 0.00 305 80.79 #DIV/0! #DIV/0! 4.98
4 0 Besuki Besuki 526 506 1,031 0.00 0.00 892 86.49 0.00 0.00 928 89.98 0.00 0.00 901 87.36 #DIV/0! #DIV/0! -1.01
5 0 Suboh Suboh 203 198 402 0.00 0.00 367 91.37 0.00 0.00 372 92.62 0.00 0.00 459 114.28 #DIV/0! #DIV/0! -25.07
6 0 Mlandingan Mlandingan 152 167 319 0.00 0.00 330 103.52 0.00 0.00 330 103.52 0.00 0.00 294 92.23 #DIV/0! #DIV/0! 10.91
7 0 Bungatan Bungatan 172 162 334 0.00 0.00 348 104.16 0.00 0.00 336 100.57 0.00 0.00 326 97.58 #DIV/0! #DIV/0! 6.32
8 0 Kendit Kendit 199 178 377 0.00 0.00 412 109.37 0.00 0.00 412 109.37 0.00 0.00 399 105.91 #DIV/0! #DIV/0! 3.16
9 0 Panarukan Panarukan 454 424 879 0.00 0.00 722 82.18 0.00 0.00 753 85.71 0.00 0.00 741 84.34 #DIV/0! #DIV/0! -2.63
10 0 Situbondo Situbondo 377 355 732 0.00 0.00 689 94.15 0.00 0.00 657 89.77 0.00 0.00 692 94.56 #DIV/0! #DIV/0! -0.44
11 0 Mangaran Mangaran 241 233 474 0.00 0.00 425 89.67 0.00 0.00 398 83.98 0.00 0.00 429 90.52 #DIV/0! #DIV/0! -0.94
12 0 Panji Panji 534 501 1,036 0.00 0.00 966 93.25 0.00 0.00 999 96.44 0.00 0.00 980 94.61 #DIV/0! #DIV/0! -1.45
13 0 Kapongan Kapongan 263 257 520 0.00 0.00 464 89.21 0.00 0.00 460 88.44 0.00 0.00 479 92.10 #DIV/0! #DIV/0! -3.23
14 0 Arjasa Arjasa 305 284 589 0.00 0.00 597 101.35 0.00 0.00 569 96.60 0.00 0.00 542 92.01 #DIV/0! #DIV/0! 9.21
15 0 Jangkar Jangkar 265 264 529 0.00 0.00 509 96.16 0.00 0.00 467 88.22 0.00 0.00 435 82.18 #DIV/0! #DIV/0! 14.54
16 0 Asembagus Asembagus 354 333 687 0.00 0.00 670 97.46 0.00 0.00 691 100.52 0.00 0.00 683 99.35 #DIV/0! #DIV/0! -1.94
17 0 Banyuputih Banyuputih 395 384 779 0.00 0.00 743 95.38 0.00 0.00 678 87.04 0.00 0.00 592 76.00 #DIV/0! #DIV/0! 20.32
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,971 4,762 9,733 0 0.00 0 0.00 9,118 93.68 0 0.00 0 0.00 9,005 92.52 0 0.00 0 0.00 8,820 90.62 #DIV/0! #DIV/0! 3.27
Sumber:
Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
KECAMATANL + P L P L + P
NO KABUPATEN/KOTAL P
NAMA
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/6)
* 10018 = 14+16
19 = (18/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 173 174 347 0.00 0.00 353 101.71 0.00 0.00 348 100.27
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 159 161 321 0.00 0.00 299 93.22 0.00 0.00 295 91.97
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 197 180 378 0.00 0.00 316 83.71 0.00 0.00 320 84.77
4 0 Besuki Besuki 526 506 1,031 0.00 0.00 884 85.71 0.00 0.00 939 91.04
5 0 Suboh Suboh 203 198 402 0.00 0.00 364 90.62 0.00 0.00 385 95.85
6 0 Mlandingan Mlandingan 152 167 319 0.00 0.00 301 94.42 0.00 0.00 303 95.05
7 0 Bungatan Bungatan 172 162 334 0.00 0.00 335 100.27 0.00 0.00 339 101.47
8 0 Kendit Kendit 199 178 377 0.00 0.00 414 109.90 0.00 0.00 413 109.63
9 0 Panarukan Panarukan 454 424 879 0.00 0.00 744 84.68 0.00 0.00 740 84.23
10 0 Situbondo Situbondo 377 355 732 0.00 0.00 707 96.61 0.00 0.00 693 94.69
11 0 Mangaran Mangaran 241 233 474 0.00 0.00 428 90.31 0.00 0.00 427 90.10
12 0 Panji Panji 534 501 1,036 0.00 0.00 943 91.03 0.00 0.00 962 92.87
13 0 Kapongan Kapongan 263 257 520 0.00 0.00 439 84.41 0.00 0.00 454 87.29
14 0 Arjasa Arjasa 305 284 589 0.00 0.00 601 102.03 0.00 0.00 592 100.50
15 0 Jangkar Jangkar 265 264 529 0.00 0.00 519 98.05 0.00 0.00 472 89.17
16 0 Asembagus Asembagus 354 333 687 0.00 0.00 679 98.77 0.00 0.00 698 101.54
17 0 Banyuputih Banyuputih 395 384 779 0.00 0.00 746 95.77 0.00 0.00 758 97.31
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,971 4,762 9,733 0 0.00 0 0.00 9,072 93.21 0 0.00 0 0.00 9,138 93.89
Sumber:
Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P LKECAMATAN
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012
13 = (12/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 174 182 356 93 53.4 132 72.5 225 63.20
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 114 134 248 96 84.2 127 94.8 223 89.92
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 139 166 305 100 71.9 114 68.7 214 70.16
4 0 Besuki Besuki 414 410 824 328 79.2 344 83.9 672 81.55
5 0 Suboh Suboh 167 149 316 143 85.6 128 85.9 271 85.76
6 0 Mlandingan Mlandingan 165 151 316 55 33.3 39 25.8 94 29.75
7 0 Bungatan Bungatan 152 127 279 92 60.5 91 71.7 183 65.59
8 0 Kendit Kendit 184 166 350 142 77.2 135 81.3 277 79.14
9 0 Panarukan Panarukan 219 205 424 191 87.2 179 87.3 370 87.26
10 0 Situbondo Situbondo 324 302 626 203 62.7 200 66.2 403 64.38
11 0 Mangaran Mangaran 188 222 410 128 68.1 135 60.8 263 64.15
12 0 Panji Panji 279 384 663 245 87.8 341 88.8 586 88.39
13 0 Kapongan Kapongan 230 229 459 174 75.7 183 79.9 357 77.78
14 0 Arjasa Arjasa 186 201 387 111 59.7 118 58.7 229 59.17
15 0 Jangkar Jangkar 186 263 449 51 27.4 56 21.3 107 23.83
16 0 Asembagus Asembagus 667 626 1,293 332 49.8 321 51.3 653 50.50
17 0 Banyuputih Banyuputih 247 253 500 97 39.3 102 40.3 199 39.80
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,035 4,170 8,205 2,581 64.0 2,745 65.8 5,326 64.91
Sumber:
Seksi Gizi Masayarakat
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH BAYI (YANG DIPERIKSA)
NAMA PUSKESMAS L P L + PKECAMATAN
TABEL 42
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+911 = (8/5) *
100
12 = (9/6) *
100
13 = (10/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 5 6 11 5 6 11 100.00 100.00 100.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 13 17 30 6 8 14 46.15 47.06 46.67
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7 9 16 5 7 12 71.43 77.78 75.00
4 0 Besuki Besuki 21 22 43 16 7 23 76.19 31.82 53.49
5 0 Suboh Suboh 6 8 14 5 6 11 83.33 75.00 78.57
6 0 Mlandingan Mlandingan 11 18 29 3 7 10 27.27 38.89 34.48
7 0 Bungatan Bungatan 7 9 16 5 8 13 71.43 88.89 81.25
8 0 Kendit Kendit 13 16 29 8 6 14 61.54 37.50 48.28
9 0 Panarukan Panarukan 17 23 40 10 12 22 58.82 52.17 55.00
10 0 Situbondo Situbondo 8 10 18 8 10 18 100.00 100.00 100.00
11 0 Mangaran Mangaran 7 6 13 7 6 13 100.00 100.00 100.00
12 0 Panji Panji 17 21 38 11 12 23 64.71 57.14 60.53
13 0 Kapongan Kapongan 8 9 17 8 7 15 100.00 77.78 88.24
14 0 Arjasa Arjasa 13 17 30 6 10 16 46.15 58.82 53.33
15 0 Jangkar Jangkar 8 7 15 8 7 15 100.00 100.00 100.00
16 0 Asembagus Asembagus 8 11 19 8 11 19 100.00 100.00 100.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 23 28 51 9 13 22 39.13 46.43 43.14
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 192 237 429 128 143 271 66.67 60.34 63.17
Sumber:
Seksi Gizi Masayarakat
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
TABEL 43
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 = 8+10 13 = (12/7) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 708 712 1,420 275 38.84 257 36.10 532 37.47
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 653 660 1,312 470 72.03 442 66.99 912 69.50
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 807 738 1,544 540 66.93 458 62.08 998 64.62
4 0 Besuki Besuki 2,151 2,068 4,220 1,138 52.90 1,169 56.51 2,307 54.67
5 0 Suboh Suboh 832 812 1,643 632 75.99 634 78.11 1,266 77.04
6 0 Mlandingan Mlandingan 621 683 1,304 332 53.45 344 50.36 676 51.83
7 0 Bungatan Bungatan 705 662 1,367 276 39.16 255 38.51 531 38.85
8 0 Kendit Kendit 815 726 1,541 643 78.91 574 79.01 1,217 78.96
9 0 Panarukan Panarukan 1,858 1,737 3,594 1,338 72.02 1,212 69.79 2,550 70.94
10 0 Situbondo Situbondo 1,543 1,451 2,994 908 58.85 816 56.23 1,724 57.58
11 0 Mangaran Mangaran 985 954 1,939 772 78.36 666 69.82 1,438 74.16
12 0 Panji Panji 2,187 2,052 4,238 1,585 72.49 1,468 71.55 3,053 72.04
13 0 Kapongan Kapongan 1,077 1,051 2,128 889 82.56 919 87.43 1,808 84.97
14 0 Arjasa Arjasa 1,248 1,162 2,410 779 62.42 750 64.54 1,529 63.45
15 0 Jangkar Jangkar 1,086 1,080 2,166 640 58.95 645 59.72 1,285 59.33
16 0 Asembagus Asembagus 1,448 1,365 2,813 900 62.15 872 63.91 1,772 63.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 1,614 1,573 3,187 798 49.43 820 52.14 1,618 50.77
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 20,336 19,485 39,821 12,915 63.51 12,301 63.13 25,216 63.32
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga 39821
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
LNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS JUMLAHKECAMATAN
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)
* 10010
11 =
(10/6) *
100
12 =
8+10
13 =
(12/7) *
100
1415 =
(14/8) *
100
1617 =
(16/10) *
100
18 =
14+16
19 =
(18/12) *
100
2021 =
(20/8) *
100
2223 =
(22/10) *
100
24 =
20+22
25 = (24/12)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 881 886 1,767 549 62.3 565 63.8 1,114 63.04 372 67.8 385 68.1 757 67.95 5 0.9 7 1.2 12 1.05
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 812 821 1,633 496 61.1 500 60.9 996 60.99 288 58.1 283 56.6 571 57.33 13 2.6 17 3.4 30 3.02
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 1,004 918 1,922 606 60.4 588 64.1 1,194 62.12 430 71.0 406 69.0 836 70.02 15 2.5 18 3.1 34 2.83
4 0 Besuki Besuki 2,677 2,574 5,251 1,551 57.9 1,527 59.3 3,078 58.62 1,058 68.2 1,045 68.4 2,103 68.32 34 2.2 43 2.8 77 2.50
5 0 Suboh Suboh 1,035 1,010 2,045 879 84.9 867 85.8 1,746 85.38 605 68.8 607 70.0 1,212 69.42 8 1.0 10 1.1 18 1.03
6 0 Mlandingan Mlandingan 773 850 1,623 539 69.7 545 64.1 1,084 66.79 371 68.8 374 68.6 745 68.73 16 2.9 17 3.2 33 3.05
7 0 Bungatan Bungatan 877 824 1,701 586 66.8 563 68.3 1,149 67.55 361 61.6 336 59.7 697 60.66 15 2.5 12 2.2 27 2.34
8 0 Kendit Kendit 1,014 904 1,918 794 78.3 772 85.4 1,566 81.65 559 70.4 517 67.0 1,076 68.71 7 0.9 7 0.9 14 0.90
9 0 Panarukan Panarukan 2,312 2,161 4,473 1,422 61.5 1,275 59.0 2,697 60.30 984 69.2 914 71.7 1,898 70.37 25 1.7 20 1.6 45 1.67
10 0 Situbondo Situbondo 1,920 1,806 3,726 1,083 56.4 1,043 57.8 2,126 57.06 738 68.1 701 67.2 1,439 67.69 11 1.0 11 1.0 22 1.03
11 0 Mangaran Mangaran 1,226 1,187 2,413 794 64.8 791 66.6 1,585 65.69 505 63.6 485 61.3 990 62.46 17 2.2 22 2.7 39 2.46
12 0 Panji Panji 2,721 2,553 5,274 1,953 71.8 1,909 74.8 3,862 73.23 1,677 85.9 1,700 89.1 3,377 87.44 16 0.8 11 0.6 26 0.68
13 0 Kapongan Kapongan 1,340 1,308 2,648 887 66.2 984 75.2 1,871 70.66 764 86.1 857 87.1 1,621 86.64 18 2.1 35 3.5 53 2.83
14 0 Arjasa Arjasa 1,553 1,446 2,999 942 60.7 984 68.0 1,926 64.22 857 90.9 902 91.7 1,759 91.31 11 1.2 18 1.8 29 1.52
15 0 Jangkar Jangkar 1,351 1,344 2,695 911 67.4 878 65.3 1,789 66.38 642 70.5 626 71.3 1,268 70.88 10 1.1 12 1.3 22 1.23
16 0 Asembagus Asembagus 1,802 1,698 3,500 1,169 64.9 1,130 66.5 2,299 65.69 935 80.0 906 80.2 1,841 80.08 21 1.8 28 2.5 49 2.13
17 0 Banyuputih Banyuputih 2,009 1,957 3,966 1,027 51.1 1,065 54.4 2,092 52.75 643 62.6 645 60.6 1,288 61.57 13 1.3 17 1.6 30 1.43
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 25,307 24,247 49,554 16,188 64.0 15,986 65.9 32,174 64.93 11,789 72.8 11,689 73.1 23,478 72.97 255 1.6 304 1.9 560 1.74
Sumber:
Seksi Gizi Masayarakat
L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L PNO
KABUPATEN/
KOTA
NAMA
PUSKESMAS P BALITA YANG ADA
LL+PKECAMATAN
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 1 3 4 1 100.0 3 100.0 4 100.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7 11 18 7 100.0 11 100.0 18 100.00
4 0 Besuki Besuki 3 4 7 3 100.0 4 100.0 7 100.00
5 0 Suboh Suboh 7 8 15 7 100.0 8 100.0 15 100.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 8 6 14 8 100.0 6 100.0 14 100.00
7 0 Bungatan Bungatan 1 0 1 1 100.0 0 #DIV/0! 1 100.00
8 0 Kendit Kendit 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.00
9 0 Panarukan Panarukan 19 10 29 19 100.0 10 100.0 29 100.00
10 0 Situbondo Situbondo 9 6 15 9 100.0 6 100.0 15 100.00
11 0 Mangaran Mangaran 8 1 9 8 100.0 1 100.0 9 100.00
12 0 Panji Panji 4 3 7 4 100.0 3 100.0 7 100.00
13 0 Kapongan Kapongan 11 21 32 11 100.0 21 100.0 32 100.00
14 0 Arjasa Arjasa 0 3 3 0 #DIV/0! 3 100.0 3 100.00
15 0 Jangkar Jangkar 4 3 7 4 100.0 3 100.0 7 100.00
16 0 Asembagus Asembagus 2 2 4 2 100.0 2 100.0 4 100.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 1 4 5 1 100.0 4 100.0 5 100.00
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 87 88 175 87 100.0 88 100.0 175 100.00
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
LJUMLAH (KASUS)KECAMATAN
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 = 8+10 13 = (12/7) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 181 192 373 0.00 0.00 331 88.74
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 149 161 310 0.00 0.00 483 155.81
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 155 166 321 0.00 0.00 335 104.36
4 0 Besuki Besuki 427 450 877 0.00 0.00 1,026 116.99
5 0 Suboh Suboh 182 192 374 0.00 0.00 447 119.52
6 0 Mlandingan Mlandingan 153 164 317 0.00 0.00 374 117.98
7 0 Bungatan Bungatan 167 181 348 0.00 0.00 360 103.45
8 0 Kendit Kendit 195 205 400 0.00 0.00 403 100.75
9 0 Panarukan Panarukan 373 387 760 0.00 0.00 728 95.79
10 0 Situbondo Situbondo 325 343 668 0.00 0.00 979 146.56
11 0 Mangaran Mangaran 220 235 455 0.00 0.00 331 72.75
12 0 Panji Panji 474 505 979 0.00 0.00 497 50.77
13 0 Kapongan Kapongan 256 272 528 0.00 0.00 566 107.20
14 0 Arjasa Arjasa 277 287 564 0.00 0.00 677 120.04
15 0 Jangkar Jangkar 252 264 516 0.00 0.00 542 105.04
16 0 Asembagus Asembagus 328 343 671 0.00 0.00 877 130.70
17 0 Banyuputih Banyuputih 385 394 779 0.00 0.00 771 98.97
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 4,499 4,741 9,240 0 0.00 0 0.00 9,727 105.27
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 0.00 0.00 105.27
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PENJARINGAN KESEHATAN
L P L + PKECAMATAN
TABEL 47
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 = (8/5) * 100 10 11 = (10/6) * 100 12 13 = (12/7) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 1,085 1,152 2,237 0.00 0.00 60 2.68
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 894 965 1,859 0.00 0.00 275 14.79
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 932 995 1,927 0.00 0.00 98 5.09
4 0 Besuki Besuki 2,560 2,700 5,260 0.00 0.00 1,806 34.33
5 0 Suboh Suboh 1,090 1,150 2,240 0.00 0.00 893 39.87
6 0 Mlandingan Mlandingan 921 985 1,906 0.00 0.00 753 39.51
7 0 Bungatan Bungatan 1,002 1,086 2,088 0.00 0.00 743 35.58
8 0 Kendit Kendit 1,169 1,232 2,401 0.00 0.00 2,561 106.66
9 0 Panarukan Panarukan 2,235 2,325 4,560 0.00 0.00 370 8.11
10 0 Situbondo Situbondo 1,948 2,058 4,006 0.00 0.00 1,143 28.53
11 0 Mangaran Mangaran 1,319 1,411 2,730 0.00 0.00 2,537 92.93
12 0 Panji Panji 2,846 3,028 5,874 0.00 0.00 1,506 25.64
13 0 Kapongan Kapongan 1,534 1,633 3,167 0.00 0.00 4,147 130.94
14 0 Arjasa Arjasa 1,664 1,725 3,389 0.00 0.00 2,360 69.64
15 0 Jangkar Jangkar 1,511 1,586 3,097 0.00 0.00 3,966 128.06
16 0 Asembagus Asembagus 1,969 2,059 4,028 0.00 0.00 6,142 152.48
17 0 Banyuputih Banyuputih 2,308 2,362 4,670 0.00 0.00 479 10.26
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 26,987 28,452 55,439 0 0.00 0 0.00 29,839 53.82
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
LKECAMATAN
TABEL 48
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012
13 = (12/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 3,977 4,507 8,484 2,030 51.04 2,151 47.73 4,181 49.28
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 3,476 4,008 7,484 734 21.12 995 24.83 1,729 23.10
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 3,309 3,802 7,111 1,345 40.65 2,338 61.49 3,683 51.79
4 0 Besuki Besuki 8,408 9,513 17,921 2,293 27.27 3,600 37.84 5,893 32.88
5 0 Suboh Suboh 3,975 4,492 8,467 452 11.37 504 11.22 956 11.29
6 0 Mlandingan Mlandingan 3,786 4,223 8,009 2,072 54.73 2,499 59.18 4,571 57.07
7 0 Bungatan Bungatan 4,047 4,598 8,645 1,286 31.78 1,971 42.87 3,257 37.67
8 0 Kendit Kendit 4,749 5,350 10,099 1,269 26.72 1,764 32.97 3,033 30.03
9 0 Panarukan Panarukan 7,793 8,656 16,449 2,157 27.68 3,520 40.67 5,677 34.51
10 0 Situbondo Situbondo 6,826 7,842 14,668 1,664 24.38 2,362 30.12 4,026 27.45
11 0 Mangaran Mangaran 5,114 5,863 10,977 1,707 33.38 3,243 55.31 4,950 45.09
12 0 Panji Panji 9,215 10,505 19,720 2,622 28.45 2,922 27.82 5,544 28.11
13 0 Kapongan Kapongan 5,900 6,759 12,659 2,572 43.59 3,988 59.00 6,560 51.82
14 0 Arjasa Arjasa 6,079 6,591 12,670 1,744 28.69 2,047 31.06 3,791 29.92
15 0 Jangkar Jangkar 5,642 6,474 12,116 2,073 36.74 2,804 43.31 4,877 40.25
16 0 Asembagus Asembagus 7,176 8,271 15,447 1,063 14.81 1,778 21.50 2,841 18.39
17 0 Banyuputih Banyuputih 6,489 6,931 13,420 4,305 66.34 4,348 62.73 8,653 64.48
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 95,961 108,385 204,346 31,388 32.71 42,834 39.52 74,222 36.32
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
PRA LANSIA DAN LANSIA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA LANSIA DAN LANSIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 49
JUMLAH %
1 2 3 4 5 = (4/3) * 100
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 2 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 #DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 #DIV/0!
4 PUSKESMAS PERAWATAN 13 13 100.00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 7 0 -
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 22 15 68.18
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) LEVEL I
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANAMEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Difteri 16 48 157,642 165,879 323,521 57 72 129 0.04 0.04 0.04 3 4 7 5.26 5.56
2 AFP 9 11 10,347 10,746 21,094 9 5 14 0.09 0.05 0.07 0 0 0 - -
3 Pertusis 1 1 201 212 413 0 1 1 - 0.47 0.24 0 0 0 #DIV/0! -
4 Tetanus Neonatorum 3 3 110 119 229 2 1 3 1.83 0.84 1.31 2 1 3 100.00 100.00
5 Keracunan Makanan 1 1 21 11 1 12 #DIV/0! #DIV/0! 57.14 0 0 0 - -
Sumber:
Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
JUMLAH DESA
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEC
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB
L+P
19
5.43
-
-
100.00
-
CFR (%)
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN
DESA/KELURAHAN
KLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7 = 6/5 8 9 = (8/6) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 9 3 0.33 3 100.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 8 1 0.13 1 100.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7 1 0.14 1 100.00
4 0 Besuki Besuki 10 2 0.20 2 100.00
5 0 Suboh Suboh 8 3 0.38 3 100.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 7 1 0.14 1 100.00
7 0 Bungatan Bungatan 7 2 0.29 2 100.00
8 0 Kendit Kendit 7 2 0.29 2 100.00
9 0 Panarukan Panarukan 8 6 0.75 6 100.00
10 0 Situbondo Situbondo 6 2 0.33 2 100.00
11 0 Mangaran Mangaran 6 5 0.83 5 100.00
12 0 Panji Panji 12 4 0.33 4 100.00
13 0 Kapongan Kapongan 10 2 0.20 2 100.00
14 0 Arjasa Arjasa 8 7 0.88 7 100.00
15 0 Jangkar Jangkar 8 5 0.63 5 100.00
16 0 Asembagus Asembagus 10 3 0.30 3 100.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 5 3 0.60 3 100.00
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0 #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 136 52 0.38 52 100.00
Sumber:
Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO NAMA PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANKABUPATEN/KOTA KECAMATAN
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 9 10 = 8+9 11 = 5/8 12 = 6/9 13 = 7/10
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 8 8 10 15 25 0.00 0.53 0.32
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 9 6 15 65 90 155 0.14 0.07 0.10
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 2 4 6 111 104 215 0.02 0.04 0.03
4 0 Besuki Besuki 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 Suboh Suboh 0 7 7 49 99 148 0.00 0.07 0.05
6 0 Mlandingan Mlandingan 2 1 3 52 72 124 0.04 0.01 0.02
7 0 Bungatan Bungatan 2 7 9 17 19 36 0.12 0.37 0.25
8 0 Kendit Kendit 17 39 56 34 43 77 0.50 0.91 0.73
9 0 Panarukan Panarukan 177 291 468 461 534 995 0.38 0.54 0.47
10 0 Situbondo Situbondo 85 141 226 101 198 299 0.84 0.71 0.76
11 0 Mangaran Mangaran 19 64 83 115 206 321 0.17 0.31 0.26
12 0 Panji Panji 0 0 0 15 19 34 0.00 0.00 0.00
13 0 Kapongan Kapongan 2 21 23 27 41 68 0.07 0.51 0.34
14 0 Arjasa Arjasa 11 4 15 35 44 79 0.31 0.09 0.19
15 0 Jangkar Jangkar 0 0 0 56 45 101 0.00 0.00 0.00
16 0 Asembagus Asembagus 17 14 31 30 38 68 0.57 0.37 0.46
17 0 Banyuputih Banyuputih 9 9 18 101 101 202 0.09 0.09 0.09
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 352 616 968 1,279 1,668 2,947 0.28 0.37 0.33
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
: Tidak ada pelayanan gigi di Puskesmas karena dokter gigi dialihkan ke Rumah Sakit Besuki
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NONAMA
PUSKESMASKABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAPKECAMATAN
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/5) *
10010 11 12 = 10+11 13
14 = (13/10)
* 10015
16 = (15/11)
* 10017 = 13+15
18 = (17/12)
* 10019 20 21 = 19+20 22
23 = (22/19)
* 10024
25 = (24/20)
* 10026 = 22+24
27 = (26/21)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 23 22 95.65 23 100.00 1,344 1,220 2,564 249 18.53 282 23.11 531 20.71 249 282 531 48 19.28 62 21.99 110 20.72
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 16 16 100.00 16 100.00 1,184 1,173 2,357 275 23.23 248 21.14 523 22.19 112 107 219 7 6.25 10 9.35 17 7.76
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 27 24 88.89 24 88.89 1,144 1,082 2,226 307 26.84 343 31.70 650 29.20 219 221 440 119 54.34 162 73.30 281 63.86
4 0 Besuki Besuki #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 0 Suboh Suboh 24 24 100.00 24 100.00 1,129 1,565 2,694 441 39.06 665 42.49 1,106 41.05 368 532 900 248 67.39 384 72.18 632 70.22
6 0 Mlandingan Mlandingan 28 28 100.00 28 100.00 1,152 1,078 2,230 285 24.74 403 37.38 688 30.85 285 393 678 140 49.12 158 40.20 298 43.95
7 0 Bungatan Bungatan 21 21 100.00 20 95.24 2,172 2,106 4,278 164 7.55 194 9.21 358 8.37 126 140 266 48 38.10 36 25.71 84 31.58
8 0 Kendit Kendit 26 26 100.00 26 100.00 1,356 1,191 2,547 619 45.65 569 47.77 1,188 46.64 428 399 827 307 71.73 273 68.42 580 70.13
9 0 Panarukan Panarukan 34 34 100.00 34 100.00 2,251 2,164 4,415 704 31.27 960 44.36 1,664 37.69 406 457 863 113 27.83 150 32.82 263 30.48
10 0 Situbondo Situbondo 35 34 97.14 34 97.14 3,045 2,925 5,970 756 24.83 858 29.33 1,614 27.04 301 346 647 204 67.77 227 65.61 431 66.62
11 0 Mangaran Mangaran 28 28 100.00 28 100.00 1,443 1,349 2,792 223 15.45 266 19.72 489 17.51 195 248 443 195 100.00 248 100.00 443 100.00
12 0 Panji Panji 42 42 100.00 30 71.43 3,217 3,048 6,265 1,404 43.64 1,553 50.95 2,957 47.20 332 547 879 89 26.81 78 14.26 167 19.00
13 0 Kapongan Kapongan 35 35 100.00 26 74.29 1,642 1,804 3,446 499 30.39 464 25.72 963 27.95 426 374 800 164 38.50 224 59.89 388 48.50
14 0 Arjasa Arjasa 37 34 91.89 34 91.89 2,051 1,868 3,919 428 20.87 509 27.25 937 23.91 428 509 937 428 100.00 509 100.00 937 100.00
15 0 Jangkar Jangkar 29 23 79.31 29 100.00 1,612 1,597 3,209 858 53.23 884 55.35 1,742 54.28 211 217 428 104 49.29 106 48.85 210 49.07
16 0 Asembagus Asembagus 42 31 73.81 23 54.76 2,126 2,799 4,925 350 16.46 362 12.93 712 14.46 234 271 505 234 100.00 271 100.00 505 100.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 38 33 86.84 22 57.89 2,608 2,569 5,177 217 8.32 202 7.86 419 8.09 63 56 119 15 23.81 14 25.00 29 24.37
18 0 RSUD Abdoer
Rahem#DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 485 455 93.81 421 86.80 29,476 29,538 59,014 7,779 26.39 8,762 29.66 16,541 28.03 4,383 5,099 9,482 2,463 56.19 2,912 57.11 5,375 56.69
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
: Tidak ada pelayanan gigi di Puskesmas karena dokter gigi dialihkan ke Rumah Sakit Besuki
JUMLAH SD/MI
DGN SIKAT
GIGI MASSAL
JUMLAH SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
%KECAMATAN
%
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO
NAMA
PUSKESMASKABUPATEN/KOTA
JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH
SD/MI
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA
1 2 3 4 5 6
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 242 0
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 42 0
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 186 8
4 0 Besuki Besuki 642 0
5 0 Suboh Suboh 137 1
6 0 Mlandingan Mlandingan 211 12
7 0 Bungatan Bungatan 134 113
8 0 Kendit Kendit 103 0
9 0 Panarukan Panarukan 1,089 0
10 0 Situbondo Situbondo 103 0
11 0 Mangaran Mangaran 172 0
12 0 Panji Panji 111 78
13 0 Kapongan Kapongan 70 18
14 0 Arjasa Arjasa 1,197 0
15 0 Jangkar Jangkar 91 39
16 0 Asembagus Asembagus 81 187
17 0 Banyuputih Banyuputih 55 0
18 0 RSUD Abdoer Rahem 0
19 0 RS Elizabeth 0
SUB JUMLAH I - PUSKESMAS 4,666 456
JUMLAH II - DINAS KESEHATAN 93 603
JUMLAH III - RUMAH SAKIT 302 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 5,061 1,059
Sumber:
Seksi Promkes dan UKBM
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 8 910 =
8+911 12
13 =
11+1214 15
16 =
14+1517 18
19 =
17+1820 21
22 =
20+21
23 =
8+11+14+
17+20
24 =
9+12+15+
18+21
25 =
10+13+16
+19+22
26 = (23/5)
* 100
27 = (24/6)
* 100
28 = (25/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalan
g12,857 13,642 26,499 525 0 9,812 10,679 20,491 1,242 1,466 2,708 0 11,054 12,145 23,724 85.98 89.03 89.53
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 10,584 11,435 22,019 608 0 6,461 7,290 13,751 664 757 1,421 0 7,125 8,047 15,780 67.32 70.37 71.67
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 11,033 11,781 22,814 405 0 5,961 6,559 12,520 1,101 1,404 2,505 0 7,062 7,963 15,430 64.01 67.59 67.63
4 0 Besuki Besuki 30,317 31,979 62,296 3,191 0 12,954 14,475 27,429 3,448 3,607 7,055 0 16,402 18,082 37,675 54.10 56.54 60.48
5 0 Suboh Suboh 12,913 13,625 26,538 987 0 8,824 9,596 18,420 1,056 1,005 2,061 0 9,880 10,601 21,468 76.51 77.81 80.90
6 0 Mlandingan Mlandingan 10,903 11,669 22,572 868 0 5,802 6,645 12,447 1,723 1,969 3,692 0 7,525 8,614 17,007 69.02 73.82 75.35
7 0 Bungatan Bungatan 11,866 12,864 24,730 547 0 5,786 6,771 12,557 935 1,052 1,987 0 6,721 7,823 15,091 56.64 60.81 61.02
8 0 Kendit Kendit 13,846 14,592 28,438 1,086 0 3,721 4,956 8,677 773 995 1,768 0 4,494 5,951 11,531 32.46 40.78 40.55
9 0 Panarukan Panarukan 26,477 27,543 54,020 3,681 0 6,066 7,331 13,397 1,495 1,795 3,290 0 7,561 9,126 20,368 28.56 33.13 37.70
10 0 Situbondo Situbondo 23,079 24,382 47,461 6,906 0 4,520 5,471 9,991 1,382 1,750 3,132 0 5,902 7,221 20,029 25.57 29.62 42.20
11 0 Mangaran Mangaran 15,623 16,718 32,341 900 0 7,611 8,970 16,581 623 752 1,375 0 8,234 9,722 18,856 52.70 58.15 58.30
12 0 Panji Panji 33,715 35,873 69,588 4,945 0 10,109 11,786 21,895 2,643 2,970 5,613 0 12,752 14,756 32,453 37.82 41.13 46.64
13 0 Kapongan Kapongan 18,172 19,337 37,509 1,292 0 6,363 7,772 14,135 1,441 1,802 3,243 0 7,804 9,574 18,670 42.95 49.51 49.77
14 0 Arjasa Arjasa 19,709 20,437 40,146 1,201 0 7,553 8,957 16,510 2,257 2,510 4,767 0 9,810 11,467 22,478 49.77 56.11 55.99
15 0 Jangkar Jangkar 17,899 18,785 36,684 617 0 4,948 6,598 11,546 1,805 2,270 4,075 0 6,753 8,868 16,238 37.73 47.21 44.26
16 0 Asembagus Asembagus 23,328 24,392 47,720 2,899 0 7,050 8,614 15,664 1,735 2,201 3,936 0 8,785 10,815 22,499 37.66 44.34 47.15
17 0 Banyuputih Banyuputih 27,332 27,984 55,316 1,400 0 9,592 10,776 20,368 4,455 4,869 9,324 0 14,047 15,645 31,092 51.39 55.91 56.21
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 319,653 337,038 656,691 0 0 32,058 0 0 0 123,133 143,246 266,379 28,778 33,174 61,952 0 0 0 151,911 176,420 360,389 47.52 52.34 54.88
PERSENTASE KABUPATEN/KOTA 4.88 0.00 40.56 193.25 0.00 54.88 47.52 52.34 54.88
Sumber:
Seksi Pembiayaan Kesehatan
ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KABUPATEN/KOTA KECAMATANNAMA
PUSKESMAS JAMKESDAJAMSOSTEK
TABEL 56
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6) *
10012 = 8+10
13 = (12/7) *
10014
15 = (14/5) *
10016
17 = (16/6) *
10018 = 14+16
19 = (18/7) *
10020
21 = (20/5) *
10022
23 = (22/6) *
10024 = 20+22
25 = (24/7) *
100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalan
g11,054 12,145 23,199 9,812 88.76 10,679 87.93 20,491 88.33 9,682 87.59 11,768 96.90 21,450 92.46 0.00 0.00 0 0.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 7,125 8,047 15,172 6,461 90.68 7,290 90.59 13,751 90.63 3,068 43.06 7,847 97.51 10,915 71.94 0.00 0.00 0 0.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7,062 7,963 15,025 5,961 84.41 6,559 82.37 12,520 83.33 8,941 126.61 16,629 208.83 25,570 170.18 0.00 0.00 0 0.00
4 0 Besuki Besuki 16,402 18,082 34,484 12,954 78.98 14,475 80.05 27,429 79.54 6,319 38.53 13,214 73.08 19,533 56.64 0.00 0.00 0 0.00
5 0 Suboh Suboh 9,880 10,601 20,481 8,824 89.31 9,596 90.52 18,420 89.94 9,954 100.75 13,373 126.15 23,327 113.90 0.00 0.00 0 0.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 7,525 8,614 16,139 5,802 77.10 6,645 77.14 12,447 77.12 4,519 60.05 6,137 71.24 10,656 66.03 0.00 0.00 0 0.00
7 0 Bungatan Bungatan 6,721 7,823 14,544 5,786 86.09 6,771 86.55 12,557 86.34 4,898 72.88 12,581 160.82 17,479 120.18 0.00 0.00 0 0.00
8 0 Kendit Kendit 4,494 5,951 10,445 3,721 82.80 4,956 83.28 8,677 83.07 5,552 123.54 8,239 138.45 13,791 132.03 0.00 0.00 0 0.00
9 0 Panarukan Panarukan 7,561 9,126 16,687 6,066 80.23 7,331 80.33 13,397 80.28 1,504 19.89 3,063 33.56 4,567 27.37 0.00 0.00 0 0.00
10 0 Situbondo Situbondo 5,902 7,221 13,123 4,520 76.58 5,471 75.77 9,991 76.13 3,270 55.40 5,034 69.71 8,304 63.28 0.00 0.00 0 0.00
11 0 Mangaran Mangaran 8,234 9,722 17,956 7,611 92.43 8,970 92.26 16,581 92.34 8,756 106.34 18,808 193.46 27,564 153.51 0.00 0.00 0 0.00
12 0 Panji Panji 12,752 14,756 27,508 10,109 79.27 11,786 79.87 21,895 79.60 13,470 105.63 22,293 151.08 35,763 130.01 0.00 0.00 0 0.00
13 0 Kapongan Kapongan 7,804 9,574 17,378 6,363 81.54 7,772 81.18 14,135 81.34 8,367 107.21 13,004 135.83 21,371 122.98 0.00 0.00 0 0.00
14 0 Arjasa Arjasa 9,810 11,467 21,277 7,553 76.99 8,957 78.11 16,510 77.60 2,860 29.15 3,948 34.43 6,808 32.00 0.00 0.00 0 0.00
15 0 Jangkar Jangkar 6,753 8,868 15,621 4,948 73.27 6,598 74.40 11,546 73.91 4,919 72.84 7,624 85.97 12,543 80.30 0.00 0.00 0 0.00
16 0 Asembagus Asembagus 8,785 10,815 19,600 7,050 80.25 8,614 79.65 15,664 79.92 8,008 91.16 12,315 113.87 20,323 103.69 0.00 0.00 0 0.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 14,047 15,645 29,692 9,592 68.29 10,776 68.88 20,368 68.60 3,512 25.00 6,862 43.86 10,374 34.94 0.00 0.00 0 0.00
18 0 #DIV/0! #DIV/0! 9,667 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 151,911 176,420 328,331 123,133 81.06 143,246 81.20 266,379 81.13 107,599 70.83 182,739 103.58 290,338 88.43 0 0.00 0 0.00 9,667 2.94
Sumber:
Seksi Pembiayaan Kesehatan
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
L + PPL + P
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
L
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
L
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN
STRATA 3)
RSUD Abdoer Rahem
KECAMATAN
P L + PL
JUMLAH YANG ADA
P
TABEL 56 A
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5)
* 10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 =
(12/7) *
100
1415 =
(14/5) *
100
1617 =
(16/6) *
100
18 =
14+16
19 =
(18/7) *
100
2021 =
(20/5) *
100
2223 =
(22/6) *
100
24 =
20+22
25 =
(24/7) *
100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 11,054 12,145 23,199 1,242 11.24 1,466 12.07 2,708 11.67 2,073 18.75 2,475 20.38 4,548 19.60 0.00 0.00 0 0.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 7,125 8,047 15,172 664 9.32 757 9.41 1,421 9.37 63 0.88 109 1.35 172 1.13 0.00 0.00 0 0.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7,062 7,963 15,025 1,101 15.59 1,404 17.63 2,505 16.67 140 1.98 303 3.81 443 2.95 0.00 0.00 0 0.00
4 0 Besuki Besuki 16,402 18,082 34,484 3,448 21.02 3,607 19.95 7,055 20.46 1,120 6.83 1,296 7.17 2,416 7.01 0.00 0.00 0 0.00
5 0 Suboh Suboh 9,880 10,601 20,481 1,056 10.69 1,005 9.48 2,061 10.06 1,994 20.18 2,058 19.41 4,052 19.78 0.00 0.00 0 0.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 7,525 8,614 16,139 1,723 22.90 1,969 22.86 3,692 22.88 106 1.41 74 0.86 180 1.12 0.00 0.00 0 0.00
7 0 Bungatan Bungatan 6,721 7,823 14,544 935 13.91 1,052 13.45 1,987 13.66 814 12.11 1,222 15.62 2,036 14.00 0.00 0.00 0 0.00
8 0 Kendit Kendit 4,494 5,951 10,445 773 17.20 995 16.72 1,768 16.93 48 1.07 67 1.13 115 1.10 0.00 0.00 0 0.00
9 0 Panarukan Panarukan 7,561 9,126 16,687 1,495 19.77 1,795 19.67 3,290 19.72 197 2.61 323 3.54 520 3.12 0.00 0.00 0 0.00
10 0 Situbondo Situbondo 5,902 7,221 13,123 1,382 23.42 1,750 24.23 3,132 23.87 1,240 21.01 1,646 22.79 2,886 21.99 0.00 0.00 0 0.00
11 0 Mangaran Mangaran 8,234 9,722 17,956 623 7.57 752 7.74 1,375 7.66 47 0.57 102 1.05 149 0.83 0.00 0.00 0 0.00
12 0 Panji Panji 12,752 14,756 27,508 2,643 20.73 2,970 20.13 5,613 20.40 1,383 10.85 1,703 11.54 3,086 11.22 0.00 0.00 0 0.00
13 0 Kapongan Kapongan 7,804 9,574 17,378 1,441 18.46 1,802 18.82 3,243 18.66 332 4.25 464 4.85 796 4.58 0.00 0.00 0 0.00
14 0 Arjasa Arjasa 9,810 11,467 21,277 2,257 23.01 2,510 21.89 4,767 22.40 597 6.09 712 6.21 1,309 6.15 0.00 0.00 0 0.00
15 0 Jangkar Jangkar 6,753 8,868 15,621 1,805 26.73 2,270 25.60 4,075 26.09 875 12.96 1,233 13.90 2,108 13.49 0.00 0.00 0 0.00
16 0 Asembagus Asembagus 8,785 10,815 19,600 1,735 19.75 2,201 20.35 3,936 20.08 968 11.02 1,377 12.73 2,345 11.96 0.00 0.00 0 0.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 14,047 15,645 29,692 4,455 31.71 4,869 31.12 9,324 31.40 941 6.70 1,609 10.28 2,550 8.59 0.00 0.00 0 0.00
18 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5,360 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 151,911 176,420 328,331 28,778 18.94 33,174 18.80 61,952 18.87 12,938 8.52 16,773 9.51 29,711 9.05 0 0.00 0 0.00 5,360 1.63
Sumber:
Seksi Pembiayaan Kesehatan
PLL + P
YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA
L + P
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES
STRATA 1)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
RSUD Abdoer Rahem
DICAKUP JAMKESDAJUMLAH YANG ADAKECAMATAN
PL + P LPL
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI
SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
TABEL 57
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (17/6)
* 10018 = 14+16
19 = (18/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 11,054 12,145 23,199 9 0.08 12 0.10 21 0.09 0.00 0.00 0 0.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 7,125 8,047 15,172 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7,062 7,963 15,025 26 0.37 48 0.60 74 0.49 0.00 0.00 0 0.00
4 0 Besuki Besuki 16,402 18,082 34,484 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
5 0 Suboh Suboh 9,880 10,601 20,481 113 1.14 125 1.18 238 1.16 0.00 0.00 0 0.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 7,525 8,614 16,139 48 0.64 75 0.87 123 0.76 0.00 0.00 0 0.00
7 0 Bungatan Bungatan 6,721 7,823 14,544 74 1.10 83 1.06 157 1.08 0.00 0.00 0 0.00
8 0 Kendit Kendit 4,494 5,951 10,445 39 0.87 46 0.77 85 0.81 0.00 0.00 0 0.00
9 0 Panarukan Panarukan 7,561 9,126 16,687 55 0.73 67 0.73 122 0.73 0.00 0.00 0 0.00
10 0 Situbondo Situbondo 5,902 7,221 13,123 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
11 0 Mangaran Mangaran 8,234 9,722 17,956 40 0.49 72 0.74 112 0.62 0.00 0.00 0 0.00
12 0 Panji Panji 12,752 14,756 27,508 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
13 0 Kapongan Kapongan 7,804 9,574 17,378 35 0.45 60 0.63 95 0.55 0.00 0.00 0 0.00
14 0 Arjasa Arjasa 9,810 11,467 21,277 85 0.87 130 1.13 215 1.01 0.00 0.00 0 0.00
15 0 Jangkar Jangkar 6,753 8,868 15,621 25 0.37 34 0.38 59 0.38 0.00 0.00 0 0.00
16 0 Asembagus Asembagus 8,785 10,815 19,600 77 0.88 246 2.27 323 1.65 0.00 0.00 0 0.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 14,047 15,645 29,692 74 0.53 64 0.41 138 0.46 0.00 0.00 0 0.00
18 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4,965 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 151,911 176,420 328,331 700 0.46 1,062 0.60 1,762 0.54 0 0.00 0 0.00 4,965 1.51
Sumber:
Seksi Pembiayaan Kesehatan
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA
1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2
DAN STRATA 3)NO KABUPATEN/KOTA
NAMA
PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
RSUD Abdoer Rahem
KECAMATAN
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TABEL 57 A
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = 5+6 89 = (8/5) *
10010
11 = (10/6)
* 10012 = 8+10
13 = (12/7)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (17/6)
* 100
18 =
14+16
19 = (18/7)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 11,054 12,145 23,199 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 7,125 8,047 15,172 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7,062 7,963 15,025 5 0.07 11 0.14 16 0.11 0.00 0.00 0 0.00
4 0 Besuki Besuki 16,402 18,082 34,484 156 0.95 160 0.88 316 0.92 0.00 0.00 0 0.00
5 0 Suboh Suboh 9,880 10,601 20,481 8 0.08 17 0.16 25 0.12 0.00 0.00 0 0.00
6 0 Mlandingan Mlandingan 7,525 8,614 16,139 13 0.17 7 0.08 20 0.12 0.00 0.00 0 0.00
7 0 Bungatan Bungatan 6,721 7,823 14,544 5 0.07 9 0.12 14 0.10 0.00 0.00 0 0.00
8 0 Kendit Kendit 4,494 5,951 10,445 24 0.53 34 0.57 58 0.56 0.00 0.00 0 0.00
9 0 Panarukan Panarukan 7,561 9,126 16,687 66 0.87 97 1.06 163 0.98 0.00 0.00 0 0.00
10 0 Situbondo Situbondo 5,902 7,221 13,123 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
11 0 Mangaran Mangaran 8,234 9,722 17,956 2 0.02 6 0.06 8 0.04 0.00 0.00 0 0.00
12 0 Panji Panji 12,752 14,756 27,508 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
13 0 Kapongan Kapongan 7,804 9,574 17,378 4 0.05 12 0.13 16 0.09 0.00 0.00 0 0.00
14 0 Arjasa Arjasa 9,810 11,467 21,277 65 0.66 65 0.57 130 0.61 0.00 0.00 0 0.00
15 0 Jangkar Jangkar 6,753 8,868 15,621 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00
16 0 Asembagus Asembagus 8,785 10,815 19,600 57 0.65 48 0.44 105 0.54 0.00 0.00 0 0.00
17 0 Banyuputih Banyuputih 14,047 15,645 29,692 29 0.21 36 0.23 65 0.22 0.00 0.00 0 0.00
18 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2,806 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 151,911 176,420 328,331 434 0.29 502 0.28 936 0.29 0 0.00 0 0.00 2,806 0.85
Sumber:
Seksi Pembiayaan Kesehatan
YANG DICAKUP MELALUI PROGRAM JAMKESDA
KECAMATAN
L P L + P L P L + P
RSUD Abdoer Rahem
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES
STRATA 2 DAN STRATA 3)
TABEL 58
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10
1 Puskesmas Sumbermalang 16,456 19,773 36,229 9 12 21 265 286 551
2 Puskesmas Jatibanteng 9,879 15,653 25,532 0 0 0 638 1,811 2,449
3 Puskesmas Banyuglugur 16,402 27,749 44,151 103 125 228 48 62 110
4 Puskesmas Besuki 18,091 26,751 44,842 0 0 0 163 230 393
5 Puskesmas Suboh 25,104 32,334 57,438 120 290 410 766 951 1,717
6 Puskesmas Mlandingan 16,519 18,812 35,331 125 200 325 115 174 289
7 Puskesmas Bungatan 12,462 22,322 34,784 79 113 192 151 118 269
8 Puskesmas Kendit 20,118 26,841 46,959 63 80 143 893 632 1,525
9 Puskesmas Panarukan 29,792 45,111 74,903 400 635 1,035 172 252 424
10 Puskesmas Situbondo 23,576 35,388 58,964 0 0 0 937 664 1,601
11 Puskesmas Mangaran 26,339 48,188 74,527 90 119 209 432 301 733
12 Puskesmas Panji 37,321 56,583 93,904 0 0 0 551 676 1,227
13 Puskesmas Kapongan 24,190 36,054 60,244 128 200 328 390 292 682
14 Puskesmas Arjasa 15,176 22,505 37,681 476 887 1,363 79 140 219
15 Puskesmas Jangkar 18,840 26,957 45,797 143 240 383 580 576 1,156
16 Puskesmas Asembagus 31,190 51,285 82,475 800 1,012 1,812 253 205 458
17 Puskesmas Banyuputih 23,312 29,658 52,970 103 100 203 38 42 80
SUB JUMLAH I - PUSKESMAS 364,767 541,964 906,731 2,639 4,013 6,652 6,471 7,412 13,883
1 RSUD Abdoer Rahem 97,832 15,549 113,381
2 RS Elizabeth 17,192 2,482 19,674
SUB JUMLAH II - RS 0 0 115,024 0 0 18,031 0 0 133,055
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 364,767 541,964 1,021,755 2,639 4,013 24,683 6,471 7,412 146,938
JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN/KOTA 319,653 337,038 656,691 319,653 337,038 656,691
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 114.11 160.80 155.59 0.83 1.19 3.76
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 59
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD Abdoer Rahem RS UMUM 205 15,548 762 322 #DIV/0! #DIV/0! 49.0 #DIV/0! #DIV/0! 20.7
2 RS Elizabeth RS UMUM 55 2,465 61 21 #DIV/0! #DIV/0! 24.7 #DIV/0! #DIV/0! 8.5
260 0 0 18,013 0 0 823 0 0 343 #DIV/0! #DIV/0! 4.6 #DIV/0! #DIV/0! 1.9
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
GDR NDRJENIS RS
bPASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 RSUD Abdoer Rahem RS UMUM 205 15,548 762 322 52,115 60,049 69.6 3.4 1.5
2 RS Elizabeth RS UMUM 55 2,465 61 21 7,613 9,966 37.9 3.1 5.1
260 18013 823 343 59,728 62.9 3.3 2.0
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TOI
JUMLAH KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI
PERAWATAN
LAMA
DIRAWATBOR LOS
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 10,357 1,036 10.00 155 14.96
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 9,172 925 10.09 63 6.81
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 8,249 830 10.06 144 17.35
4 0 Besuki Besuki 21,857 2,192 10.03 392 17.88
5 0 Suboh Suboh 10,069 1,007 10.00 104 10.33
6 0 Mlandingan Mlandingan 7,923 800 10.10 47 5.88
7 0 Bungatan Bungatan 9,620 911 9.47 52 5.71
8 0 Kendit Kendit 10,153 1,136 11.19 233 20.51
9 0 Panarukan Panarukan 16,454 1,646 10.00 497 30.19
10 0 Situbondo Situbondo 14,266 1,425 9.99 415 29.12
11 0 Mangaran Mangaran 10,313 1,026 9.95 219 21.35
12 0 Panji Panji 19,748 1,939 9.82 389 20.06
13 0 Kapongan Kapongan 14,144 1,414 10.00 220 15.56
14 0 Arjasa Arjasa 13,495 1,319 9.77 327 24.79
15 0 Jangkar Jangkar 13,738 1,285 9.35 324 25.21
16 0 Asembagus Asembagus 16,098 1,631 10.13 225 13.80
17 0 Banyuputih Banyuputih 14,668 1,737 11.84 393 22.63
18 0 RSUD Abdoer Rahem #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 220,324 22,259 10.10 4,199 18.86
Sumber:
Seksi Promkes & UKBM
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH YANG
ADA
JUMLAH YANG
DIBINA/DIPERIKSA
%
DIBINA/DIPERIKSA
JUMLAH YANG
SEHAT
% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/5) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 8,961 2,287 25.52 1,299 14.50
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 7,318 3,240 44.27 1,021 13.95
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 6,699 11,025 164.58 3,676 54.87
4 0 Besuki Besuki 17,970 3,452 19.21 2,095 11.66
5 0 Suboh Suboh 8,881 7,916 89.13 3,124 35.18
6 0 Mlandingan Mlandingan 6,248 2,127 34.04 692 11.08
7 0 Bungatan Bungatan 8,293 2,316 27.93 1,115 13.45
8 0 Kendit Kendit 10,153 2,262 22.28 565 5.56
9 0 Panarukan Panarukan 13,629 3,112 22.83 2,613 19.17
10 0 Situbondo Situbondo 12,575 6,041 48.04 5,112 40.65
11 0 Mangaran Mangaran 10,732 1,870 17.42 1,023 9.53
12 0 Panji Panji 14,258 11,968 83.94 9,400 65.93
13 0 Kapongan Kapongan 11,513 9,586 83.26 3,765 32.70
14 0 Arjasa Arjasa 12,682 2,269 17.89 1,295 10.21
15 0 Jangkar Jangkar 13,925 5,054 36.29 2,091 15.02
16 0 Asembagus Asembagus 15,995 1,855 11.60 1,650 10.32
17 0 Banyuputih Banyuputih 13,144 393 2.99 210 1.60
18 0 RSUD Abdoer Rahem #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 192,976 76,773 39.78 40,746 21.11
Seksi Penyehatan Lingkungan
Jumlah Rumah yang Dibina / diperika adalah jumlah yang tidak memenuhi syarat kesehatan pada tahun sebelumnya yang dibina pada tahun berjalan
Jumlah Rumah Sehat adalah jumlah rumah sehat tahun sebelumnya ditambah rumah sehat hasil pembinaan tahun berjalan
Keterangan :
Sumber:
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
RUMAH
KECAMATAN
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 8,961 2,131 23.78 1,558 73.11
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 6,591 9,600 145.65 8,571 89.28
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 6,699 1,998 29.83 1,434 71.77
4 0 Besuki Besuki 17,970 2,363 13.15 2,130 90.14
5 0 Suboh Suboh 8,881 1,600 18.02 1,445 90.31
6 0 Mlandingan Mlandingan 6,248 2,125 34.01 1,562 73.51
7 0 Bungatan Bungatan 8,293 2,236 26.96 1,619 72.41
8 0 Kendit Kendit 10,153 2,458 24.21 2,310 93.98
9 0 Panarukan Panarukan 13,779 3,050 22.14 2,449 80.30
10 0 Situbondo Situbondo 12,575 3,827 30.43 3,020 78.91
11 0 Mangaran Mangaran 10,742 6,486 60.38 5,412 83.44
12 0 Panji Panji 14,258 2,161 15.16 1,968 91.07
13 0 Kapongan Kapongan 11,513 1,490 12.94 1,030 69.13
14 0 Arjasa Arjasa 12,682 675 5.32 659 97.63
15 0 Jangkar Jangkar 13,918 5,273 37.89 4,965 94.16
16 0 Asembagus Asembagus 15,271 1,221 8.00 942 77.15
17 0 Banyuputih Banyuputih 13,144 3,035 23.09 2,850 93.90
18 0 RSUD Abdoer Rahem #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 191,678 51,729 26.99 43,924 84.91
Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
NO NAMA PUSKESMASKABUPATEN/KOTAJUMLAH
RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
KECAMATAN
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/5) *
10010
11 = (10/5)
* 10012
13 = (12/5)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/5)
* 10018
19 =
(18/5) *
100
2021 =
(20/5) *
100
22 =
8+10+12+14+16+18+20
23 = (22/5) *
100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 9,583 2,287 23.87 0 0.00 910 9.50 0 0.00 100 1.04 0 0.00 0 0.00 355 3.70 1,365 14.24
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 8,817 3,240 36.75 0 0.00 484 5.49 10 0.11 467 5.30 0 0.00 1 0.01 90 1.02 1,052 11.93
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 8,811 11,025 125.13 0 0.00 340 3.86 735 8.34 230 2.61 0 0.00 975 11.07 5,395 61.23 7,675 87.11
4 0 Besuki Besuki 21,857 3,452 15.79 0 0.00 771 3.53 828 3.79 3,667 16.78 0 0.00 0 0.00 5,195 23.77 10,461 47.86
5 0 Suboh Suboh 10,069 7,916 78.62 0 0.00 290 2.88 2,832 28.13 2,092 20.78 0 0.00 0 0.00 35 0.35 5,249 52.13
6 0 Mlandingan Mlandingan 7,881 2,127 26.99 0 0.00 570 7.23 227 2.88 813 10.32 0 0.00 0 0.00 145 1.84 1,755 22.27
7 0 Bungatan Bungatan 8,050 2,316 28.77 0 0.00 420 5.22 732 9.09 4,799 59.61 0 0.00 0 0.00 1,600 19.88 7,551 93.80
8 0 Kendit Kendit 10,153 2,262 22.28 0 0.00 210 2.07 728 7.17 2,187 21.54 0 0.00 0 0.00 45 0.44 3,170 31.22
9 0 Panarukan Panarukan 25,214 3,112 12.34 0 0.00 5,091 20.19 1,642 6.51 4,878 19.35 0 0.00 0 0.00 525 2.08 12,136 48.13
10 0 Situbondo Situbondo 14,181 6,041 42.60 0 0.00 7,132 50.29 1,854 13.07 2,037 14.36 0 0.00 0 0.00 320 2.26 11,343 79.99
11 0 Mangaran Mangaran 10,279 1,870 18.19 0 0.00 0 0.00 4,766 46.37 5,093 49.55 0 0.00 0 0.00 20 0.19 9,879 96.11
12 0 Panji Panji 19,594 11,968 61.08 0 0.00 2,781 14.19 1,641 8.38 896 4.57 0 0.00 0 0.00 45 0.23 5,363 27.37
13 0 Kapongan Kapongan 15,306 9,586 62.63 0 0.00 230 1.50 916 5.98 4,346 28.39 0 0.00 0 0.00 3,157 20.63 8,649 56.51
14 0 Arjasa Arjasa 13,495 2,269 16.81 0 0.00 171 1.27 324 2.40 2,377 17.61 0 0.00 0 0.00 5,900 43.72 8,772 65.00
15 0 Jangkar Jangkar 13,830 5,054 36.54 0 0.00 872 6.31 3,693 26.70 3,221 23.29 0 0.00 0 0.00 60 0.43 7,846 56.73
16 0 Asembagus Asembagus 16,266 1,855 11.40 0 0.00 1,207 7.42 2,387 14.67 6,468 39.76 0 0.00 25 0.15 155 0.95 10,242 62.97
17 0 Banyuputih Banyuputih 14,294 393 2.75 0 0.00 606 4.24 12 0.08 6,190 43.30 0 0.00 0 0.00 20 0.14 6,828 47.77
18 0 RSUD Abdoer
Rahem#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 227,680 76,773 33.72 0 0.00 22,085 9.70 23,327 10.25 49,861 21.90 0 0.00 1,001 0.44 23,062 10.13 119,336 52.41
Sumber:
Seksi Penyehatan Lingkungan
Jumlah Jenis Sarana Air bersih adalah jenis sarana yang digunakan tahun sebelumnya ditambah jenis sarana tahun berjalan
Keterangan :
LAINNYASGL MATA AIRNAMA
PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
KECAMATANNO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 67 = (6/5) *
1008
9 = (8/5) *
10010
11 = (10/5)
* 10012
13 = (12/5)
* 10014
15 = (14/5)
* 10016
17 = (16/5)
* 10018
19 = (18/5)
* 10020
21 = (20/5)
* 10022
23 = (22/5)
* 10024
25 = (24/5)
* 10026
27 = (26/5)
* 10028
29 = (28/5)
* 100
30 =
6+8+10+1
2+14+16+
31 = (30/5)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 2,287 0 0.00 0 0.00 545 23.83 0 0.00 0 0.00 46 2.01 29 1.27 0 0.00 1 0.04 5 0.22 0 0.00 0 0.00 620 27.11
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 3,240 0 0.00 0 0.00 434 13.40 0 0.00 55 1.70 105 3.24 20 0.62 5 0.15 152 4.69 0 0.00 0 0.00 0 0.00 614 18.95
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 11,025 0 0.00 2 0.02 0 0.00 0 0.00 456 4.14 823 7.46 740 6.71 0 0.00 550 4.99 435 3.95 0 0.00 0 0.00 2,021 18.33
4 0 Besuki Besuki 3,452 0 0.00 2 0.06 249 7.21 0 0.00 68 1.97 855 24.77 15 0.43 0 0.00 255 7.39 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,189 34.44
5 0 Suboh Suboh 7,916 0 0.00 0 0.00 64 0.81 0 0.00 1,151 14.54 516 6.52 0 0.00 0 0.00 245 3.09 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,731 21.87
6 0 Mlandingan Mlandingan 2,127 0 0.00 0 0.00 214 10.06 0 0.00 130 6.11 335 15.75 10 0.47 0 0.00 287 13.49 0 0.00 0 0.00 0 0.00 689 32.39
7 0 Bungatan Bungatan 2,316 0 0.00 2 0.09 0 0.00 0 0.00 129 5.57 248 10.71 5 0.22 0 0.00 236 10.19 0 0.00 0 0.00 0 0.00 384 16.58
8 0 Kendit Kendit 2,262 0 0.00 0 0.00 45 1.99 0 0.00 291 12.86 343 15.16 5 0.22 0 0.00 137 6.06 0 0.00 0 0.00 0 0.00 684 30.24
9 0 Panarukan Panarukan 3,112 0 0.00 4 0.13 0 0.00 0 0.00 225 7.23 777 24.97 0 0.00 0 0.00 98 3.15 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1,006 32.33
10 0 Situbondo Situbondo 6,041 0 0.00 5 0.08 0 0.00 0 0.00 79 1.31 371 6.14 0 0.00 0 0.00 290 4.80 0 0.00 0 0.00 0 0.00 455 7.53
11 0 Mangaran Mangaran 1,870 0 0.00 0 0.00 536 28.66 0 0.00 287 15.35 71 3.80 0 0.00 0 0.00 118 6.31 0 0.00 0 0.00 0 0.00 894 47.81
12 0 Panji Panji 11,968 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2,350 19.64 1,783 14.90 0 0.00 0 0.00 1,200 10.03 0 0.00 0 0.00 0 0.00 4,133 34.53
13 0 Kapongan Kapongan 9,586 0 0.00 0 0.00 1,622 16.92 0 0.00 118 1.23 1,585 16.53 0 0.00 0 0.00 905 9.44 0 0.00 0 0.00 0 0.00 3,325 34.69
14 0 Arjasa Arjasa 2,269 0 0.00 0 0.00 12 0.53 0 0.00 185 8.15 356 15.69 0 0.00 0 0.00 79 3.48 0 0.00 0 0.00 0 0.00 553 24.37
15 0 Jangkar Jangkar 5,054 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 610 12.07 265 5.24 0 0.00 0 0.00 115 2.28 0 0.00 0 0.00 0 0.00 875 17.31
16 0 Asembagus Asembagus 1,855 0 0.00 4 0.22 300 16.17 0 0.00 68 3.67 435 23.45 0 0.00 0 0.00 129 6.95 0 0.00 0 0.00 0 0.00 807 43.50
17 0 Banyuputih Banyuputih 393 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 327 83.21 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 327 83.21
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 76,773 0 0.00 19 0.02 4,021 5.24 0 0.00 6,202 8.08 9,241 12.04 824 1.07 5 0.01 4,797 6.25 440 0.57 0 0.00 0 0.00 20,307 26.45
Sumber:
Seksi Penyehatan Lingkungan
Jumlah KK yang diperika adalah jumlah KK yang diperiksa tahun sebelumnya ditambah tahun berjalan
Jumlah sumber air minum keluarga adalah jumlah sumber air minum keluarga tahun sebelumnya ditambah jumlah sumber air minum keluarga tahun berjalan
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN PER KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTANAMA
PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
MINUMNYA
MATA AIR
TERLINDUNGPOMPAAIR KEMASANKECAMATAN
SUMBER AIR MINUM KELUARGA
MATA AIR TAK
TERLINDUNGAIR SUNGAIAIR HUJAN
Keterangan :
LEDING ECERANLEDING METERANSUMUR TAK
TERLINDUNGAIR ISI ULANG LAIN-LAIN
SUMUR
TERLINDUNG
KELUARGA DENGAN
SUMBER AIR MINUM
TERLINDUNG
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 9,583 2,287 23.87 2,043 89.33 1,475 72.20 2,287 23.87 1,672 73.11 1,299 77.69 2,287 23.87 1,125 49.19 613 54.49
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 8,817 3,240 36.75 727 22.44 616 84.73 3,240 36.75 1,972 60.86 1,021 51.77 3,240 36.75 361 11.14 166 45.98
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 8,811 11,025 125.13 3,297 29.90 3,220 97.66 11,025 125.13 7,651 69.40 3,676 48.05 11,025 125.13 4,197 38.07 483 11.51
4 0 Besuki Besuki 21,857 3,452 15.79 3,283 95.10 2,762 84.13 3,452 15.79 2,864 82.97 2,095 73.15 3,452 15.79 2,541 73.61 1,705 67.10
5 0 Suboh Suboh 10,069 7,916 78.62 1,687 21.31 1,608 95.32 7,916 78.62 6,713 84.80 3,124 46.54 7,916 78.62 2,143 27.07 1,630 76.06
6 0 Mlandingan Mlandingan 7,881 2,127 26.99 426 20.03 404 94.84 2,127 26.99 1,742 22.10 692 39.72 2,127 26.99 207 2.63 45 21.74
7 0 Bungatan Bungatan 8,050 2,316 28.77 668 28.84 540 80.84 2,316 28.77 1,762 76.08 1,115 63.28 2,316 28.77 767 33.12 0 0.00
8 0 Kendit Kendit 10,153 2,262 22.28 595 5.86 480 80.67 2,262 22.28 1,962 86.74 565 28.80 2,262 22.28 611 27.01 422 69.07
9 0 Panarukan Panarukan 25,214 3,112 12.34 1,380 44.34 834 60.43 3,112 12.34 2,951 94.83 2,613 88.55 3,112 12.34 1,076 34.58 692 64.31
10 0 Situbondo Situbondo 14,181 6,041 42.60 4,582 32.31 2,106 45.96 6,041 42.60 5,892 41.55 5,112 86.76 6,041 42.60 2,334 16.46 1,734 74.29
11 0 Mangaran Mangaran 10,279 1,870 18.19 1,149 61.44 1,145 99.65 1,870 18.19 1,209 64.65 1,023 84.62 1,870 18.19 178 9.52 100 56.18
12 0 Panji Panji 19,594 11,968 61.08 8,222 68.70 7,788 94.72 11,968 61.08 10,972 91.68 9,400 85.67 11,968 61.08 10,419 87.06 9,327 89.52
13 0 Kapongan Kapongan 15,306 9,586 62.63 2,714 28.31 1,237 45.58 9,586 62.63 6,724 70.14 3,765 55.99 9,586 62.63 3,200 33.38 2,076 64.88
14 0 Arjasa Arjasa 13,495 2,269 16.81 1,277 9.46 1,213 94.99 2,269 16.81 1,452 10.76 1,295 89.19 2,269 16.81 947 7.02 540 57.02
15 0 Jangkar Jangkar 13,830 5,054 36.54 1,865 36.90 1,091 58.50 5,054 36.54 3,275 64.80 2,091 63.85 5,054 36.54 578 11.44 221 38.24
16 0 Asembagus Asembagus 16,266 1,855 11.40 1,739 93.75 1,619 93.10 1,855 11.40 1,711 92.24 1,650 96.43 1,855 11.40 1,724 92.94 1,548 89.79
17 0 Banyuputih Banyuputih 14,294 393 2.75 370 2.59 346 93.51 393 2.75 276 1.93 210 76.09 393 2.75 278 1.94 224 80.58
18 0 RSUD Abdoer
Rahem0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 227,680 76,773 33.72 36,024 46.92 28,484 79.07 76,773 33.72 60,800 79.19 40,746 67.02 76,773 33.72 32,686 42.57 21,526 65.86
Sumber:
Seksi Penyehatan Lingkungan
Jumlah KK yang diperika adalah jumlah KK yang diperiksa tahun sebelumnya ditambah tahun berjalan
Jumlah keluarga memiliki adalah jumlah keluarga yang memiliki tahun sebelumnya ditambah jumlah keluarga memiliki tahun berjalan
Jumlah sarana sanitasi sehat adalah jumlah sehat tahun sebelumnya ditambah jumlah sehat tahun berjalan
Keterangan :
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN
NOKABUPATEN/
KOTASEHATKELUARGA MEMILIKI SEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA MEMILIKIKECAMATANNAMA
PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI SEHATKELUARGA DIPERIKSA KELUARGA DIPERIKSA
TABEL 67
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
%
SEHAT
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
%
SEHAT
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
%
SEHAT
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
%
SEHAT
JUMLAH
YG ADA
JUMLAH
DIPERIKSA
JUMLAH
SEHAT
%
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 0 0 #DIV/0! 15 10 5 33.33 0 0 0 #DIV/0! 22 12 3 13.64 37 22 8 21.62
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 0 0 0 #DIV/0! 57 12 12 21.05 2 2 2 100.00 20 15 10 50.00 79 29 24 30.38
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 5 3 3 60.00 39 16 8 20.51 0 0 0 #DIV/0! 39 3 3 7.69 83 22 14 16.87
4 0 Besuki Besuki 0 0 0 #DIV/0! 57 31 16 28.07 3 0 0 0.00 94 34 22 23.40 154 65 38 24.68
5 0 Suboh Suboh 0 0 0 #DIV/0! 37 8 6 16.22 1 0 0 0.00 26 8 5 19.23 64 16 11 17.19
6 0 Mlandingan Mlandingan 0 0 0 #DIV/0! 52 21 9 17.31 2 2 0 0.00 20 17 9 45.00 74 40 18 24.32
7 0 Bungatan Bungatan 6 6 6 100.00 34 0 0 0.00 1 0 0 0.00 78 0 0 0.00 119 6 6 5.04
8 0 Kendit Kendit 1 1 1 100.00 12 6 3 25.00 0 0 0 #DIV/0! 31 10 3 9.68 44 17 7 15.91
9 0 Panarukan Panarukan 2 2 1 50.00 26 6 6 23.08 3 3 3 100.00 124 19 9 7.26 155 30 19 12.26
10 0 Situbondo Situbondo 6 6 5 83.33 32 17 10 31.25 1 1 1 100.00 79 33 23 29.11 118 57 39 33.05
11 0 Mangaran Mangaran 0 0 0 #DIV/0! 3 1 1 33.33 1 0 0 0.00 11 2 2 18.18 15 3 3 20.00
12 0 Panji Panji 4 4 4 100.00 26 7 7 26.92 3 3 3 100.00 72 17 12 16.67 105 31 26 24.76
13 0 Kapongan Kapongan 1 1 1 100.00 22 6 2 9.09 2 2 1 50.00 48 11 8 16.67 73 20 12 16.44
14 0 Arjasa Arjasa 0 0 0 #DIV/0! 15 3 1 6.67 3 0 0 0.00 22 8 5 22.73 40 11 6 15.00
15 0 Jangkar Jangkar 2 1 1 50.00 25 10 5 20.00 1 1 1 100.00 43 36 12 27.91 71 48 19 26.76
16 0 Asembagus Asembagus 0 0 0 #DIV/0! 17 11 6 35.29 4 4 1 25.00 30 8 6 20.00 51 23 13 25.49
17 0 Banyuputih Banyuputih 0 0 0 #DIV/0! 14 6 6 42.86 0 0 0 #DIV/0! 10 4 4 40.00 24 10 10 41.67
18 0 RSUD Abdoer
Rahem#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 27 24 22 81.48 483 171 103 21.33 27 18 12 44.44 769 237 136 17.69 1,306 450 273 20.90
Sumber:
Seksi Penyehatan Lingkungan
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN
JUMLAH TUPM
NONAMA
PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KABUPATEN/
KOTAKECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 13 8 61.54 0 0 #DIV/0! 26 26 100.00 102 59 57.84 14 4 28.57 16 5 31.25 171 102 59.6
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 13 7 53.85 0 0 #DIV/0! 29 29 100.00 34 30 88.24 20 5 25.00 21 6 28.57 117 77 65.8
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7 5 71.43 0 0 #DIV/0! 26 23 88.46 16 12 75.00 16 10 62.50 27 23 85.19 92 73 79.3
4 0 Besuki Besuki 16 9 56.25 0 0 #DIV/0! 69 18 26.09 35 27 77.14 84 20 23.81 114 44 38.60 318 118 37.1
5 0 Suboh Suboh 14 7 50.00 0 0 #DIV/0! 31 31 100.00 22 35 159.09 13 10 76.92 18 0 0.00 98 83 84.7
6 0 Mlandingan Mlandingan 12 8 66.67 0 0 #DIV/0! 31 20 64.52 31 30 96.77 15 12 80.00 12 8 66.67 101 78 77.2
7 0 Bungatan Bungatan 10 4 40.00 0 0 #DIV/0! 35 2 5.71 29 0 0.00 18 12 66.67 36 0 0.00 128 18 14.1
8 0 Kendit Kendit 14 8 57.14 0 0 #DIV/0! 34 23 67.65 27 10 37.04 16 14 87.50 24 16 66.67 115 71 61.7
9 0 Panarukan Panarukan 16 10 62.50 0 0 #DIV/0! 43 16 37.21 44 24 54.55 20 12 60.00 24 14 58.33 147 76 51.7
10 0 Situbondo Situbondo 7 3 42.86 0 0 #DIV/0! 49 33 67.35 43 10 23.26 52 20 38.46 80 63 78.75 231 129 55.8
11 0 Mangaran Mangaran 8 6 75.00 0 0 #DIV/0! 34 0 0.00 35 0 0.00 16 11 68.75 6 4 66.67 99 21 21.2
12 0 Panji Panji 21 9 42.86 0 0 #DIV/0! 65 59 90.77 41 12 29.27 20 13 65.00 24 16 66.67 171 109 63.7
13 0 Kapongan Kapongan 16 11 68.75 0 0 #DIV/0! 44 31 70.45 33 19 57.58 21 12 57.14 33 29 87.88 147 102 69.4
14 0 Arjasa Arjasa 12 6 50.00 0 0 #DIV/0! 46 11 23.91 53 10 18.87 16 12 75.00 24 8 33.33 151 47 31.1
15 0 Jangkar Jangkar 8 6 75.00 0 0 #DIV/0! 38 33 86.84 45 30 66.67 14 10 71.43 22 32 145.45 127 111 87.4
16 0 Asembagus Asembagus 21 11 52.38 0 0 #DIV/0! 49 12 24.49 43 9 20.93 14 8 57.14 33 16 48.48 160 56 35.0
17 0 Banyuputih Banyuputih 3 2 66.67 0 0 #DIV/0! 60 6 10.00 28 0 0.00 12 6 50.00 10 2 20.00 113 16 14.2
18 0
RSUD Abdoer
Rahem #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 211 120 56.87 0 0 #DIV/0! 709 373 52.61 661 317 47.96 381 191 50.13 524 286 54.58 2,486 1,287 51.8
Seksi Penyehatan Lingkungan
Sumber:
NAMA
PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAHINSTALASI PENGOLAHAN
AIR MINUM
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
TABEL 68
NO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORANKECAMATAN
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBATPEMAKAIAN RATA-RATA/
BULAN
TINGKAT KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE TINGKAT
KECUKUPAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 19,061 1,676 11.37 63.18
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 9,250 783 11.81 65.60
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 4,536 342 13.26 73.65
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 10,612 949 11.19 62.15
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 270 22 12.56 69.77
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 4,541 584 7.78 43.20
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 1,483 72 20.65 114.69
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 1,472 164 9.00 49.99
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 969.00 95 10.25 56.97
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 8,350 417 20.04 111.31
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 1,015 148 6.88 38.23
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 560 35 15.85 88.05
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 2,062 182 11.33 62.97
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 165 2 82.50 458.33
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 13,776 1,267 10.87 60.41
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 1,124 97 11.61 64.49
17 Kloroquin tablet Tablet #DIV/0! #DIV/0!
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 4,475 218 20.52 114.00
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 13,088 1,030 12.70 70.58
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 24,633 2,871 8.58 47.66
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 812 104 7.80 43.34
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 80 1,700 0.05 0.26
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 5,169 33,840 0.15 0.85
24 Multivitamin Sirup Botol #DIV/0! #DIV/0!
25 Garam Oralit Bungkus 1,203 64 18.68 103.75
26 OAT Kat 1 Pkt 40 63 0.63 3.52
27 OAT Kat 2 Pkt 10.00 1 8.00 44.44
28 OAT Kat 3 Pkt #DIV/0! #DIV/0!
29 OAT Kat Sisipan Pkt #DIV/0! #DIV/0!
30 OAT Kat Anak Pkt 17 10 1.76 9.77
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 65 6 10.40 57.78
32 Salep 2-4 Pot 297 29 10.15 56.41
33 Infus set dewasa Kantong 8,215 660 12.45 69.17
34 Infus set anak Kantong 2,988 148 20.17 112.04
Sumber:
Seksi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
PEMILIKAN/PENGELOLA
PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 = SUM(3:8)
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 1 2
2 RUMAH SAKIT JIWA 0
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0
4 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 0
5 PUSKESMAS PERAWATAN 13 13
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 4 4
7 PUSKESMAS KELILING 30 30
8 PUSKESMAS PEMBANTU 59 59
9 RUMAH BERSALIN 1 1
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 6 6
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 1 1
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0
13 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0
14 POSKESDES 136 136
15 POSYANDU 918 918
16 APOTEK 1 28 29
17 TOKO OBAT 5 5
18 GFK 1 1
19 INDUSTRI RUMAH TANGGA MAKANAN (PM-IRT) 96 96
20 PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) 2
21 PENYALUR ALAT KESEHATAN (PAK) 0
22 CABANG PENYALUR ALAT KESEHATAN (CABANG PAK) 0
23 INDUSTRI FARMASI 0
24 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL (IOT) 0
25 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL (IKOT) 0
26 INDUSTRI ALAT KESEHATAN 0
27 INDUSTRI PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT) 0
28 INDUSTRI KOSMETIKA 1 1
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan
1 Rumah Sakit Jiwa dan Rumah Sakit Bersalin dimasukkan Rumah Sakit Khusus
NO FASILITAS KESEHATAN
KETERANGAN :
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 = (4/3) * 100 6 7 = (6/3) * 100
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 2 100.00 2 100.00
2 RUMAH SAKIT JIWA
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 #DIV/0!
4 PUSKESMAS 17 8 47.06
JUMLAH (KAB/KOTA) 19 10 52.63
Sumber:
Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Rujukan
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABORATORIUM DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASARNO SARANA KESEHATAN JUMLAH
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 56 = (5/13) *
1007
8 = (7/13) *
1009
10 = (9/13)
* 10011
12 = (11/13)
* 100
13 =
5+7+9+11
14 =
6+8+10+1215 = 9+11
16 = (15/13)
* 100
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 0 0.00 30 78.95 8 21.05 0 0.00 38 100.00 8 21.05
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 0 0.00 32 76.19 10 23.81 0 0.00 42 100.00 10 23.81
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 2 6.06 4 12.12 23 69.70 4 12.12 33 100.00 27 81.82
4 0 Besuki Besuki 2 2.78 50 69.44 20 27.78 0 0.00 72 100.00 20 27.78
5 0 Suboh Suboh 2 5.26 33 86.84 3 7.89 0 0.00 38 100.00 3 7.89
6 0 Mlandingan Mlandingan 4 12.50 12 37.50 13 40.63 3 9.38 32 100.00 16 50.00
7 0 Bungatan Bungatan 13 30.95 17 40.48 10 23.81 2 4.76 42 100.00 12 28.57
8 0 Kendit Kendit 0 0.00 10 28.57 25 71.43 0 0.00 35 100.00 25 71.43
9 0 Panarukan Panarukan 7 9.59 44 60.27 21 28.77 1 1.37 73 100.00 22 30.14
10 0 Situbondo Situbondo 3 4.62 46 70.77 16 24.62 0 0.00 65 100.00 16 24.62
11 0 Mangaran Mangaran 0 0.00 22 40.74 29 53.70 3 5.56 54 100.00 32 59.26
12 0 Panji Panji 0 0.00 23 28.05 52 63.41 7 8.54 82 100.00 59 71.95
13 0 Kapongan Kapongan 1 1.61 41 66.13 20 32.26 0 0.00 62 100.00 20 32.26
14 0 Arjasa Arjasa 30 46.15 15 23.08 18 27.69 2 3.08 65 100.00 20 30.77
15 0 Jangkar Jangkar 0 0.00 36 69.23 12 23.08 4 7.69 52 100.00 16 30.77
16 0 Asembagus Asembagus 0 0.00 44 56.41 33 42.31 1 1.28 78 100.00 34 43.59
17 0 Banyuputih Banyuputih 11 20.00 31 56.36 12 21.82 1 1.82 55 100.00 13 23.64
18 0 RSUD Abdoer Rahem #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 75 8.17 490 53.38 325 35.40 28 3.05 918 100.00 353 38.45
1.85
Sumber:
Seksi Promkes dan UKBM
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA PER KECAMATAN
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU PURI
NO KECAMATANKABUPATEN/KOTA NAMA PUSKESMAS
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 = (6/5) * 100 8 9 = (8/6) * 100 10 11
1 Situbondo Sumbermalang Sumbermalang 9 9 100.00 1 11.11 9 38
2 0 Jatibanteng Jatibanteng 8 8 100.00 1 12.50 8 42
3 0 Banyuglugur Banyuglugur 7 7 100.00 4 57.14 7 33
4 0 Besuki Besuki 10 10 100.00 7 70.00 10 72
5 0 Suboh Suboh 8 8 100.00 1 12.50 8 38
6 0 Mlandingan Mlandingan 7 7 100.00 7 100.00 7 32
7 0 Bungatan Bungatan 7 7 100.00 7 100.00 7 42
8 0 Kendit Kendit 7 7 100.00 0 0.00 7 35
9 0 Panarukan Panarukan 8 8 100.00 4 50.00 8 73
10 0 Situbondo Situbondo 6 6 100.00 2 33.33 6 65
11 0 Mangaran Mangaran 6 6 100.00 5 83.33 6 54
12 0 Panji Panji 12 12 100.00 7 58.33 12 82
13 0 Kapongan Kapongan 10 10 100.00 2 20.00 10 62
14 0 Arjasa Arjasa 8 8 100.00 1 12.50 8 65
15 0 Jangkar Jangkar 8 8 100.00 3 37.50 8 52
16 0 Asembagus Asembagus 10 10 100.00 10 100.00 10 78
17 0 Banyuputih Banyuputih 5 5 100.00 4 80.00 5 55
18 0 RSUD Abdoer
Rahem#DIV/0! #DIV/0! 0
19 0 RS Elizabeth #DIV/0! #DIV/0! 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 0 136 136 100.00 66 48.53 136 918
Sumber:
Seksi Promkes dan UKBM
POSKESDES
NAMA
PUSKESMASKECAMATAN DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF
POSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 12 = 3+6 13 = 4+7 14 = 5+8 9 10 11 = 9+10
1 Puskesmas Sumbermalang - - 0 - 1 1 0 1 1 - - 0
2 Puskesmas Jatibanteng - - 0 1 1 2 1 1 2 - 1 1
3 Puskesmas Banyuglugur - - 0 2 - 2 2 0 2 - 1 1
4 Puskesmas Besuki - - 0 1 2 3 1 2 3 - - 0
5 Puskesmas Suboh - - 0 - 2 2 0 2 2 - 1 1
6 Puskesmas Mlandingan - - 0 - 1 1 0 1 1 - 1 1
7 Puskesmas Bungatan - - 0 2 - 2 2 0 2 - 1 1
8 Puskesmas Kendit - - 0 1 - 1 1 0 1 1 1 2
9 Puskesmas Panarukan - - 0 1 3 4 1 3 4 - 2 2
10 Puskesmas Situbondo - - 0 1 - 1 1 0 1 1 1 2
11 Puskesmas Mangaran - - 0 1 - 1 1 0 1 - 1 1
12 Puskesmas Panji - - 0 1 1 2 1 1 2 - 1 1
13 Puskesmas Kapongan - - 0 - 1 1 0 1 1 - 1 1
14 Puskesmas Arjasa - - 0 1 1 2 1 1 2 2 - 2
15 Puskesmas Jangkar - - 0 1 - 1 1 0 1 1 - 1
16 Puskesmas Asembagus - - 0 1 3 4 1 3 4 - 1 1
17 Puskesmas Banyuputih - - 0 1 - 1 1 0 1 1 - 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 15 16 31 15 16 31 6 13 19
1 RSUD Abdoer Rahem 9 1 10 9 8 17 18 9 27 - 5 5
2 RS Elizabeth 0 0 0 5 1 6 5 1 6 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 1 10 14 9 23 23 10 33 0 7 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2.82 0.30 1.52 9.07 7.42 8.22 11.89 7.71 9.75 1.88 5.93 3.96
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA 0 0 0 2 0 2 2 0 2 1 0 1
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 9 1 10 31 25 56 40 26 66 7 20 27
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Keterangan : a termasuk S3
b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH
Sumber:
DOKTER GIGI b
NO UNIT KERJA
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L + P L P L+P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10 12 = 6+9 13 = 7+10 14 = 8+11
1 Puskesmas Sumbermalang - 17 17 2 1 3 6 3 9 8 4 12
2 Puskesmas Jatibanteng 14 14 1 - 1 4 7 11 5 7 12
3 Puskesmas Banyuglugur - 14 14 - - 0 9 5 14 9 5 14
4 Puskesmas Besuki - 30 30 - - 0 4 8 12 4 8 12
5 Puskesmas Suboh - 16 16 - - 0 10 8 18 10 8 18
6 Puskesmas Mlandingan - 24 24 - 1 1 9 6 15 9 7 16
7 Puskesmas Bungatan - 23 23 - - 0 4 9 13 4 9 13
8 Puskesmas Kendit - 33 33 - - 0 10 9 19 10 9 19
9 Puskesmas Panarukan - 29 29 - - 0 7 17 24 7 17 24
10 Puskesmas Situbondo - 19 19 - - 0 5 5 10 5 5 10
11 Puskesmas Mangaran - 18 18 - - 0 9 11 20 9 11 20
12 Puskesmas Panji - 38 38 - - 0 11 13 24 11 13 24
13 Puskesmas Kapongan - 32 32 1 - 1 7 11 18 8 11 19
14 Puskesmas Arjasa - 19 19 - - 0 14 11 25 14 11 25
15 Puskesmas Jangkar - 11 11 - - 0 7 11 18 7 11 18
16 Puskesmas Asembagus - 20 20 - - 0 6 14 20 6 14 20
17 Puskesmas Banyuputih - 3 3 1 0 1 8 16 24 9 16 25
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 360 360 5 2 7 130 164 294 135 166 301
1 RSUD Abdoer Rahem 0 27 31 58 38 90 128 65 121 186
2 RS Elizabeth 7 7 2 1 3 6 16 22 8 17 25
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 7 7 29 32 61 44 106 150 73 138 211
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 55.89 65.07 90.20 77.97
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 6 6 2 0 2 3 4 7 5 4 9
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 0 373 373 36 34 70 177 274 451 213 308 521
Sumber:
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
JUMLAH TENAGA BIDAN/ KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDAN DIII BIDAN JUMLAHSARJANA KEPERAWATAN
aPERAWAT
bNO UNIT KERJA JUMLAH
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI a
D-III FARMASI DAN
ASS APOTEKERD-IV/SARJANA GIZI
a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = 5+8 12 13 14 = 12+13 15 16 17 = 15+16 18 = 12+15 19 = 13+16 20 = 14+17
1 Puskesmas Sumbermalang - - 0 1 1 1 0 1 - - 0 1 - 1 1 0 1
2 Puskesmas Jatibanteng - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0 - 1 1 0 1 1
3 Puskesmas Banyuglugur - - 0 1 1 1 0 1 - - 0 1 - 1 1 0 1
4 Puskesmas Besuki - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0 - 1 1 0 1 1
5 Puskesmas Suboh - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0 1 - 1 1 0 1
6 Puskesmas Mlandingan - - 0 - 1 1 0 1 1 - - 0 - 1 1 0 1 1
7 Puskesmas Bungatan - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0 - 1 1 0 1 1
8 Puskesmas Kendit - 1 1 - 1 1 0 2 2 - - 0 - 2 2 0 2 2
9 Puskesmas Panarukan - 1 1 - 3 3 0 4 4 - 1 1 - 1 1 0 2 2
10 Puskesmas Situbondo - - 0 1 1 0 1 1 0 - 1 1 0 1 1
11 Puskesmas Mangaran - - 0 1 1 2 1 1 2 - - 0 1 1 2 1 1 2
12 Puskesmas Panji - - 0 1 1 0 1 1 0 - 2 2 0 2 2
13 Puskesmas Kapongan - - 0 - 1 1 0 1 1 - - 0 1 - 1 1 0 1
14 Puskesmas Arjasa - - 0 - 1 1 0 1 1 - - 0 1 - 1 1 0 1
15 Puskesmas Jangkar - - 0 1 1 0 1 1 - - 0 - 2 2 0 2 2
16 Puskesmas Asembagus - 1 1 - 1 1 0 2 2 - - 0 - 1 1 0 1 1
17 Puskesmas Banyuputih - - 0 1 - 1 1 0 1 - - 0 - 1 1 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 3 3 4 12 16 4 15 19 0 1 1 6 15 21 6 16 22
1 RSUD Abdoer Rahem 1 2 3 16 18 34 17 20 37 - 1 1 - 4 4 0 5 5
2 RS Elizabeth 1 1 1 4 5 1 5 6 0 1 1 0 1 1
1 3 4 17 22 39 18 25 43 0 1 1 0 5 5 0 6 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 6.88 11.87 9.44 1.88 6.53 4.26
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 0 2 0 3 3 2 3 5 0 0 0 0 2 2 0 2 2
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 3 6 9 21 37 58 24 43 67 0 2 2 6 22 28 6 24 30
Sumber:
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
TENAGA KESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 =3+4 6 7 8 = 6+7 9 = 3+6 10 = 4+7 11 = 5+8 12 13 14 = 12+13
1 Puskesmas Sumbermalang - 1 1 - 1 1 0 2 2 - 1 1
2 Puskesmas Jatibanteng - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0
3 Puskesmas Banyuglugur 1 - 1 - - 0 1 0 1 - 1 1
4 Puskesmas Besuki - 1 1 - 1 1 0 2 2 1 - 1
5 Puskesmas Suboh 1 - 1 - - 0 1 0 1 - - 0
6 Puskesmas Mlandingan - - 0 1 - 1 1 0 1 1 - 1
7 Puskesmas Bungatan 0 - 1 1 0 1 1 - - 0
8 Puskesmas Kendit - - 0 - - 0 0 0 0 1 - 1
9 Puskesmas Panarukan - 1 1 - 1 1 0 2 2 - 1 1
10 Puskesmas Situbondo 1 - 1 - 1 1 1 1 2 - 1 1
11 Puskesmas Mangaran 1 - 1 - 1 1 1 1 2 - 1 1
12 Puskesmas Panji 0 - - 0 0 0 0 - - 0
13 Puskesmas Kapongan - - 0 - - 0 0 0 0 - 2 2
14 Puskesmas Arjasa - 1 1 - 1 1 0 2 2 - 1 1
15 Puskesmas Jangkar - 1 1 - 1 1 0 2 2 - 1 1
16 Puskesmas Asembagus - - 0 1 - 1 1 0 1 1 - 1
17 Puskesmas Banyuputih - 1 1 1 - 1 1 1 2 1 - 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 6 10 3 8 11 7 14 21 5 9 14
1 RSUD Abdoer Rahem 1 1 2 - - 0 1 1 2 2 - 2
2 RS Elizabeth 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 1 2 0 0 0 1 1 2 2 0 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2.50 4.45 3.50 2.19 2.67 2.44
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 6 14 20 0 1 1 6 15 21 1 2 3
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 11 21 32 3 9 12 14 30 44 8 11 19
Sumber:
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Keterangan: a termasuk S2 dan S3
b termasuk D-I
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a
D-III KESMAS b
TENAGA SANITASI
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 = 3+4 6 7 8 = 6+7 9 10 11 = 9+10 12 = 3+6+9 13 = 4+7+10 14 = 5+8+11 15 16 17 = 15+16
1 Puskesmas Sumbermalang - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0
2 Puskesmas Jatibanteng - 1 1 - - 0 - - 0 0 1 1 - - 0
3 Puskesmas Banyuglugur 1 - 1 - - 0 - - 0 1 0 1 - - 0
4 Puskesmas Besuki - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0
5 Puskesmas Suboh - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0
6 Puskesmas Mlandingan 1 - 1 - - 0 - - 0 1 0 1 - - 0
7 Puskesmas Bungatan - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0
8 Puskesmas Kendit - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0
9 Puskesmas Panarukan - 1 1 - - 0 - - 0 0 1 1 - - 0
10 Puskesmas Situbondo - 1 1 - - 0 - - 0 0 1 1 - - 0
11 Puskesmas Mangaran - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0
12 Puskesmas Panji 1 - 1 - - 0 - - 0 1 0 1 - - 0
13 Puskesmas Kapongan - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0
14 Puskesmas Arjasa 2 - 2 - - 0 - - 0 2 0 2 - - 0
15 Puskesmas Jangkar 1 - 1 - - 0 - - 0 1 0 1 - - 0
16 Puskesmas Asembagus 1 - 1 - - 0 - - 0 1 0 1 - - 0
17 Puskesmas Banyuputih - - 0 - - 0 - - 0 0 0 0 - - 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7 3 10 0 0 0 0 0 0 7 3 10 0 0 0
1 RSUD Abdoer Rahem 3 1 4 - 2 2 2 - 2 5 3 8 1 1 2
2 RS Elizabeth 2 2 1 1 0 0 3 3 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 3 6 0 3 3 2 0 2 5 6 11 1 1 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3.75 2.67 3.20 0.31 0.30 0.30
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN/KOTA 10 6 16 0 3 3 2 0 2 12 9 21 1 1 2
Sumber:
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
NO UNIT KERJA
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS
JUMLAH
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA SITUBONDO
TAHUN 2012
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 114,112,889,406 84.13
A. RUMAH SAKIT 50,233,148,105 37.03
a. Belanja Langsung 35,721,785,529
b. Belanja Tidak Langsung 14,511,362,576
B. DINAS KESEHATAN 63,879,741,301 47.09
a. Belanja Langsung 35,104,475,802
b. Belanja Tidak Langsung 28,775,265,499
2 APBD PROVINSI 83,862,500 0.06
a. Belanja Langsung 83,862,500
b. Belanja Tidak Langsung -
Bantuan Keuangan Bidang Kesehatan -
3 APBN : 21,293,787,000 15.70
a. Dana Dekonsentrasi -
b. Tugas Pembantuan 5,000,000,000
c. Jamkesmas Dasar 3,612,100,000
d. Jamkesmas Rujukan 5,068,273,000
e. Jampersal 3,101,564,000
f. BOK 4,511,850,000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - -
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - -
6 BANTUAN LUAR NEGERI (BLN) 156,213,500 0.12
135,646,752,406
1,043,487,899,641
10.94
206,561.00
Sumber:
Seksi Perencanaan dan Angaran Dinkes dan RSUD Abdoer Rahem
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN KAB/KOTA PERKAPITA
NO SUMBER BIAYAALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA : SITUBONDO
TRIWULAN : IV
NO NAMA INDIKATOR
HASIL/
REALISASI
(A)
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 8,484
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 1,921
3 8,838
4 Cakupan pelayanan nifas 8,734
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 1,004
6 Cakupan kunjungan bayi 8,561
7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization 116
8 Cakupan pelayanan anak balita 25,216
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan 271
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 175
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 9,727
12 Cakupan peserta KB aktif 95,901
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :
a. Penemuan penderita AFP 14
b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 1,836
c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 594
d. Penemuan dan penanganan DBD 88
e. Penanganan penderita diare 35,373
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 322,747
A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 22,798
16 2
17 52
18 Cakupan desa siaga aktif 66
INDIKATOR KINERJA SPM TAHUN 2012
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kab/Kota
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
SITUBONDO
TARGET/
SASARAN
SETAHUN (B)
(A)/(B)
( %)KETERANGAN
11,280 75.21 92 belum
2,256 85.15 80
10,768 82.08
94 belum
10,768 81.11 95 belum
1,460 68.77 75 belum
9,733 87.96 90 belum
136 85.29 85
39,821 63.32 65 belum
429 63.17 25
175 100.00 100
9,240 105.27 100
122,840 78.07 70
144,114 9.71 2
4,955 37.05 40 belum
703 84.54 75
88 100.00 100
26,990 131.06 100
328,331 98.30 100 belum
328,331 6.94 5
2 100.00
100
52 100.00
100
136 48.53 50 belum
…………………, ………………………………..
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
……………………………………………..
………………………………………..
NIP. ……………………………….
INDIKATOR KINERJA SPM TAHUN 2012
LINK INDIKATOR SPM DAN PROFIL
NO NAMA INDIKATOR BIDANG
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 Bina Yankes
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Bina Yankes
3
Bina Yankes
4 Cakupan pelayanan nifas Bina Yankes
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Bina Yankes
6 Cakupan kunjungan bayi Bina Yankes
7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization Bina PPMK
8 Cakupan pelayanan anak balita Bina Yankes
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan PPKM
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan PPKM
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Bina Yankes
12 Cakupan peserta KB aktif Bina Yankes
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :
a. Penemuan penderita AFP Bina PPMK
b. Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita Bina PPMK
c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif Bina PPMK
d. Penemuan dan penanganan DBD Bina PPMK
e. Penanganan penderita diare Bina PPMK
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin PSDK
A. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin PSDK
16
Bina Yankes
17Bina PPMK
18 Cakupan desa siaga aktif PPKM
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kab/Kota
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
SEKSI
TABEL KOLOM KURSOR TABEL KOLOM KURSOR
Yankesga 28 7 G 35 28 4 D 35
Yankesga 31 6 F 36 31 5 E 36
Yankesga 28 10 J 35 28 9 I 35
Yankesga 28 13 M 35 28 12 L 35
Yankesga 31 18 R 36 31 13 M 36
Yankesga 37 11 K 34 37 6 F 34
P3PMK 38 5 E 34 38 4 D 34
Yankesga 43 11 K 36 43 6 F 36
Gizi 42 9 I 37 42 6 F 37
Gizi 45 11 K 36 45 6 F 36
Yankesga 46 11 K 36 46 6 F 36
Yankesga 35 7 G 32 35 4 D 32
P3PMK 9 5 E 33 9 4 D 33
P2 13 14 N 36 13 9 I 36
P2 11 12 L 36 11 6 F 36
P2 23 6 F 35 23 6 F 35
P2 16 14 N 36 16 9 I 36
Biakes 56+56A+57+57A 17+17+11+11 Q37+Q37+K37+K37 56 6 F 37
Biakes 56+56A+57+57A 23+23+17=17 W37+W37+Q37+Q37 56 6 F 37
Yankesjuksus 49 4 D 12 49 3 C 12
P3PMK 51 7 G 33 51 5 E 33
Promkes 73 7 G 33 73 5 E 33
TARGET/SASARAN PADA HASIL/REALISASI PADA PROFIL