185
PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

PROFIL KESEHATAN

KOTA SERANG

TAHUN 2015

Page 2: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

Terwujudnya MasyarakatKota Serang Sehat Mandiri

1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan terjangjau

2. Meningkatkan serta mendorong kesadaran individu, keluarga serta masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri

3. Mewujudkan Pembiayaan Kesehatan bagi Masyarakat yang tidak mampu

4. Memberikan Pelayanan dan Penanganan masalah kesehatan secara terpadu dan berkesinambungan

5. Mengutamakan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

Page 3: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

DINAS KESEHATAN KOTA SERANGJL. Ahmad Yani No. 159 Ciwaktu – Serang

No. Telp./Fax. (0254) 221061E-mail : [email protected]

Website : dinkes.serangkota.go.id

Page 4: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran
Page 5: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran
Page 6: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

i Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat

dan rahmat-Nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015 dapat

diterbitkan sebagai wujud partisipasi seluruh jajaran kesehatan lingkup Dinas

Kesehatan Kota Serang di Provinsi Banten.

Profil Kesehatan Kota Serang tahun 2015 hingga saat ini semakin dirasakan

bahwa data dan informasi kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen

kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan serta

digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Selain itu juga, Profil

Kesehatan Kota Serang dapat digunakan sebagai satu alat dalam memantau kinerja

pelayanan kesehatan melalui Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan

pencapaian Visi Kota Serang.

Disadari bahwa buku Profil Kesehatan Kota Serang ini masih banyak

kekurangannya dan masih perlu terus ditingkatkan mutunya. Yang sudah jelas,

terbitnya pun masih terlambat cukup lama. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari

semua pihak khususnya dalam upaya mendapatkan dan menyajikan data dan

informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan.

Dengan mengingat bahwa suatu pekerjaan atau tugas yang bagaimanapun

berat dan sulitnya, dapat dilaksanakan dan mencapai hasil yang memuaskan bila

dilandasi oleh niat baik, tekad untuk maju dan selalu berbuat lebih baik dari

sebelumnya secara ikhlas, maka kepada semua pihak yang telah berpartisipasi

sehingga terbitnya buku profil ini diucapkan terima kasih.

Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN

KOTA SERANG

H. TOYALIS.S.Kep.M.Kes

NIP : 19650413 198603 1 017

Page 7: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

ii Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 1

B. TUJUAN 2

C. SISTEMATIKA PENULISAN 3

BAB II GAMBARAN UMUM dan LINGKUNGAN

A. LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH 5

B. JUMLAH DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK 6

C. KEADAAN LINGKUNGAN 9

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT 17

I. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) 20

II. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) 29

III. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI

(PD31) 44

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 56

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG 72

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN 78

B. TENAGA KESEHATAN 82

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 83

BAB VI PENUTUP 85 LAMPIRAN

Page 8: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

iii Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 2.0 JUMLAH PENDUDUK KOTA SERANG 6 GAMBAR 2.1 JUMLAH SEBARAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN 6 GAMBAR 2.2 PERSENTASE RT YANG MEMILIKI SYARAT KESEHATAN DI KOTA SERANG TAHUN 2010-2015 12 GAMBAR 2.4 PERSENTASE KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DAN YANG MENGAKSES JAMBAN DI KOTA SERANG 14 GAMBAR 3.0 KONSEP DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT 19 GAMBAR 3.1 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL BAYI DAN BALITA BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 22 GAMBAR 3.2 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PUSKESMAS DI KOTA SERANG 29 GAMBAR 3.3 JUMLAH KASUS TB PARU MENURUT PUSKESMAS DI KOTA SERANG 33 GAMBAR 3.4 JUMLAH PENDERITA KUSTA TIPE PB+MB BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 34 GAMBAR 3.5 PENEMUAN KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR LAINNYA BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DI KOTA SERANG 37 GAMBAR 3.6 JUMLAH KASUS DIARE DI KOTA SERANG 39 GAMBAR 3.7 JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA DAN JUMLAH PENDERITA YANG DITEMUKAN DAN DITANGANI DI KOTA SERANG 41

Page 9: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

iv Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

GAMBAR 3.8 PENEMUAN KASUS DBD BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 42 GAMBAR 3.9 PENEMUAN KASUS CAMPAK BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 45 GAMBAR 3.10 PENEMUAN KASUS DIFTERI BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 46 GAMBAR 3.11 PENEMUAN KASUS TETANUS NEONATURUM BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 47 GAMBAR 3.12 JUMLAH KASUS AFP<15 TAHUN DI KOTA SERANG 48 GAMBAR 3.13 JUMLAH KASUS BARU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KOTA SERANG 49 GAMBAR 3.14 JUMLAH BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KOTA SERANG 51 GAMBAR 3.15 JUMLAH BALITA GIZI BURUK DI KOTA SERANG TAHUN 2011-2015 53 GAMBAR 3.16 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN FE 1 DAN FE 3 DI KOTA SERANG 55 GAMBAR 4.0 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL DI KOTA SERANG TAHUN 2010-2015 58 GAMABAR 4.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 dan K4 IBU HAMIL BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 59 GAMBAR 4.2 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATA DI KOTA SERANG TAHUN 2010-2015 61 GAMBAR 4.3 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 61

Page 10: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

v Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

GAMBAR 4.4 PERSENTASE CAKUPAN IBU HAMIL RISTI/ KOMPLIKASI DITANGANI BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 63 GAMBAR 4.5 JUMLAH NEONATAL RISTI/ KOMPLIKASI DITANGANI BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 64 GAMBAR 4.6 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 65 GAMBAR 4.7 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 66 GAMBAR 4.8 PROPORSI JENIS ALAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN KB BARU DI KOTA SERANG 68 GAMBAR 4.9 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI DI KOTA SERANG 70 GAMBAR 4.10 CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DAN CAMPAK PADA BAYI BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 71 GAMBAR 4.11 CAKUPAN POLIO 4a DAN DPT-HB3/DPT-HB-Bib3 PADA BAYI BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG 71 GAMBAR 4.12 JUMLAH KUNJUNGAN DAN RAWAT JALAN DI KOTA SERANG 74

Page 11: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

vi Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Page 12: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

1 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan Kota Serang secara umum bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan indikator meningkatnya

sumber daya manusia, meningkatnya kualitas hidup masyarakat,

memperpanjang umur harapan hidup, meningkatnya kesejahteraan keluarga

dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat selain itu

pembangunan kesehatan juga diarahkan untuk mencapai Millenium

Developmen Goals (MDGs) yang langsung terkait dengan bidang Kesehatan

yaitu menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu,

mengurangi HIV-AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya dan yang tidak

terkait langsung yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta

mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Indikator-indikator kesehatan bersifat dinamis mengikuti situasi dan kondisi

yang ada baik itu indiktornya maupun definisinya, sosialisasi dan advokasi

yang mendorong pelaksanaan pengaruutamaan gender dalam pembangunan

yang diterjemahkan dalam kebijakan, program dan kegiatan pembangunan

sangat dinamis mulai dari upaya pengintegrasian pengarusutamaan gender

dalam dokumen perencanaan sampai gender budget statement (Pernyataan

Anggaran Responsif Gender). Upaya-upaya tersebut utamanya dalam rangka

keadilan dan kesetaraan gender. Pengarusutamaan gender (PUG) adalah salah

satu strategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender

melalui pengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan

perempuan dan laki-laki harus dimasukan ke dalam perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek dan

kegiatan diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan.

Data terpilah menurut jenis kelamin atau yang sering disebut data gender

sangat penting artinya dalam setiap penyusunan perencanaan

kebijakan/program/kegiatan pembangunan karena data ini dapat disebut

Page 13: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

2 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

sebagai dasar utama dalam mengidentifikasi isu-isu gender yang masih terjadi

di masyarakat.

Profil Kesehatan Kota Serang merupakan salah satu media informasi

Pembangunan Kesehatan di Kota Serang yang relatif lengkap, meliputi data

tentang derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumberdaya kesehatan, data

umum dan data lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan di wilayah

Kota Serang. Di samping itu profil ini merupakan salah satu sarana yang

digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian

hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan

pelayanan minimal di bidang kesehatan di Kota Serang

Profil kesehatan ini merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang

masih jauh dari kondisi ideal. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam

penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, seperti data yang belum sesuai

antara data Puskesmas dengan data yang ada di Pemegang program Dinas

Kesehatan, kegiatan pengelolaan data dan informasi yang belum terintegrasi

dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015 adalah

tersedianya data/ informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan sesuai

kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan

secara berhasil guna dan berdaya guna sebagai upaya menuju Kota Serang yang

sehat.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan Penyusunan Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

adalah:

a. Diperolehnya data/ informasi umum dan lingkungan yang meliputi

lingkungan fisik dan biologi, perilaku masyarakat yang berkaitan

dengan kesehatan masyarakat, data kependudukan dan social

ekonomi;

Page 14: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

3 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

b. Diperolehnya data/ informasi tentang status kesehatan masyarakat

yang meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi

masyarakat;

c. Diperolehnya data/ informasi tentang upaya kesehatan yang

meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan;

d. Diperolehnya data/ informasi tentang untuk bahan penyusunan

perencanaan kegiatan program kesehatan;

e. Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan program-

program kesehatan;

f. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan

oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di

Puskesmas, Rumah Sakit maupun Unit-Unit Kesehatan lainnya;

g. Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan system pencatatan

dan pelaporan kesehatan.

C. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk lebih menggambarkan situasi derajat kesehatan, peningkatan

upaya kesehatan dan bersumber daya kesehatan di Kota Serang pada tahun

2015, maka diterbitkanlah Buku Profil Kesehatan Kota Serang yang disusun

dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan Pembuatan Profil

Kesehatan Kota Serang Tahun 2015 dan sistematika penulisan.

Bab II : Gambaran Umum

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Serang,

uraian tentang letak geografi, administratif, kependudukan,

ekonomi dan pendidikan serta informasi umum lainnya. Pada

Bab ini juga diulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kesehatan dan faktor berhubungan dengan kesehatan secara

umum di Kota Serang.

Page 15: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

4 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Bab III : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka

kematian, angka kesakitan, umur harapan hidup dan status gizi

masyarakat.

Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,

pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan

penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan

sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan

kefarmasian dan alat kesehatan.

Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga

kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan

lainnya.

Bab VI : Penutup

Lampiran Tabel Profil

Page 16: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

5 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

BAB II

GAMBARAN UMUM dan LINGKUNGAN

A. Letak Geografis dan Luas Wilayah

Kota Serang merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/ Kota di

Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten

Serang. Kota Serang sebagai daerah otonom baru terbentuk sejalan dengan

ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 Tentang pembentukan

Kota Serang pada tanggal 10 Agustus 2007. Kota Serang mempunyai

kedudukan yang sangat strategis karena berada di jalur utama penghubung

lintas Jawa-Sumatera. Kota Serang juga dilintasi jalan Negara lintas Jakarta

serta dilintasi jalur kereta api lintas Jakarta Merak. Selain itu Kota Serang juga

merupakan pintu gerbang atau transit perhubungan darat antara Pulau Jawa

dan Pulau Sumatera.

Secara geografis wilayah Kota Serang terletak pada koordinat 105° 7’ -

106º 22´ BT dan 5 º 50´ – 6 º 21 ´ LS. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari

utara ke selatan adalah sekitar 21,7 km dan jarak terpanjang dari barat ke timur

adalah sekitar 20 km, sedangkan kedudukan secara administratif berbatasan

dengan :

- Sebelah utara berbatasan dengan :Teluk Banten

- Sebelah timur berbatasan dengan :Kabupaten Serang, meliputi

Kec. Pontang, Ciruas dan Kragilan

- Sebelah barat berbatasan dengan :Kab. Serang meliputi

Kecamatan Pabuaran , Waringin Kurung, dan Kramatwatu

- Sebelah Selatan berbatasan dengan :Kab. Serang meliputi

Kec.Cikeusal, Petir dan Baros

Secara administrasi luas wilayah Kota Serang tercatat sebesar 266,74 km²

dan terdiri dari 6 kecamatan (Kecamatan Serang, Cipocok Jaya, Taktakan,

Kasemen, Curug dan Walantaka), yang terdiri dari 66 kelurahan.

.

Page 17: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

6 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

B. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kota Serang tahun 2015

berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Serang sebesar

618.802 jiwa, dengan penduduk laki-laki sebanyak 317.501 jiwa dan lebih

banyak dibanding penduduk perempuan yang sebesar 301.301 jiwa. Adapun

perkembangan jumlah penduduk di Kota Serang setiap tahun mengalami

peningkatan hal ini bisa di lihat dalam gambar berikut:

Gambar 2.0

JUMLAH PENDUDUK KOTA SERANG TAHUN 2015

Gambar 2.1

JUMLAH SEBARAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

TAHUN 2015

Page 18: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

7 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Persebaran penduduk di Kota Serang tidak merata, hal tersebut

disebabkan konsentrasi penduduk di tiap kecamatan berbeda, serta kebijakan

pemerintah tentang penatapan lokasi pembangunan kawasan perdagangan.

1. Keadaan Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia

yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan karakter manusia yang memiliki

potensi kreatif dan inovatif dalam segala hal bidang kehidupan. Kondisi

pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam

mengukur tingkat pembangunan manusia suatu Negara. Melalui pengetahuan,

pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan.

Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu

faktor pencetus (predisposing) yang berperan dalam mempengaruhi keputusan

seseorang untuk berperilaku sehat. Pada bagian ini diuraikan mengenai

kemampuan membaca-menulis, status pendidikan, dan tingkat kepersertaan

sekolah.

Pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Laju

perubahan sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi

harus disejajarkan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan kemudian menjadi pelopor utama dalam rangka penyiapan sumber

daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan yang

merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

Dalam upaya peningkatan peran pendidikan dalam pembangunan, maka

kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Beberapa program pendidikan telah

diupayakan sebagai sebuah alternatif dalam rangka menyiapkan dan

meningkatkan mutu pendidikan, sebagai contoh adalah program wajib belajar 9

tahun.

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan

kecerdasan dan keterampilan manusia. Peningkatan mutu pendidikan harus

terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya

kepada penduduk untuk mengeyam pendidikan, hingga pada peningkatan

kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Ijazah tertinggi yang

dimiliki seseorang merupakan indikator pokok kualitas pendidikan formal.

Page 19: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

8 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Semakin tinggi ijazah yang dimiliki oleh rata-rata penduduk suatu Negara

semakin tinggi taraf intelektual negara tersebut.

Tingkat pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan menyerap dan

menerima informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam

pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih

tinggi pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas

sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut

berperan aktif dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya.

Salah satu capain dalam bidang pendidikan yaitu kepemilikan Ijazah

atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), yang pada akhirnya akan menjadi jalan

untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi atau menjadi dasar

untuk mencari pekerjaan yang sesuai. Selain itu Ijazah/STTB biasanya menjadi

tolak ukur dalam pergaulan atau hubungan sosial secara nasional.

Data dari Badan Statistik Pusat (BPS) Provinsi Banten persentase

penduduk Kota Serang yang melek huruf pada tahun 2013 sebesar 97,35%.

Sedangkan mereka yang buta huruf sebesar 1,9%. Persentase melek huruf pada

laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan, yaitu 95,66% berbanding 89,88%.

Daerah perkotaan memiliki persentase melek huruf sebesar 96,11%. Angka ini

lebih besar dibandingkan daerah perdesaan yang hanya sebesar 90,07%.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Serang

dikategorikan menjadi 3 kelompok umur, yaitu 7-12 tahun mewakili umur

setingkat SD, 13-15 tahun mewakili umur setingkat SLTP, dan 16-18 tahun

mewakili umur setingkat SLTA. Menurut data dari Badan Pusat Statistik

Provinsi Banten Tahun 2014 secara umum, APS kelompok 7-12 tahun sebesar

99,16%, kelompok umur 13-15 tahun sebesar 93,22% dan kelompok umur 16-18

tahun sebesar 67,09%. Semakin tinggi kelompok umur, semakin rendah APS,

baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Berbeda dengan APS, Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukan

banyaknya penduduk usia sekolah yang masih bersekolah pada jenjang

pendidikan yang sesuai dengan usianya.

Page 20: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

9 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

C. KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi

derajat kesehatan masyarakat selain faktor perilaku dan pelayanan kesehatan.

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan indikator-indikator

penentu antara lain: persentase rumah sehat menurut kecamatan, persentase

keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar menurut kecamatan. Kepala

keluarga yang memiliki jamban, tempat sampah dan pengolahan air limbah,

tempat umum dan pengolahan makanan, persentase rumah yang diperiksa

jentik

1. Akses Terhadap Air Bersih

Air merupakan ikatan kimia yang terdiri dari h20. Namun air yang kita

temui di alam saat ini sangat jarang dalam keadaan air murni, bahkan air hujan

sekalipun. Manusia membutuhkan air kurang lebih 50 hingga 70 persen dari

total berat badan. Namun ternyata ada perbedaan penyerapan atau konsumsi

air bersih diperkotaan dan pedesaan. Kementerian Kesehatan mencatat bahwa

kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kota kurang lebih 159 liter per orang

seharinya, sedangkan untuk daerah pedesaan sekitar 80 liter per orang

perharinya. Kebutuhan ini sudah termasuk untuk kebutuhan sekunder lainnya

seperti mandi dan mencuci.

Air juga merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat penting

bagi kehidupan manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

maupun untuk kepentingan lainnya seperti pertanian dan industri. Oleh karena

itu keberadaan air dalam masyarakat perlu dipelihara dan dilestarikan bagi

kelangsungan kehidupan.

Air tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan, tanpa air tidaklah

mungkin ada kehidupan. Semua orang tahu betul akan pentingnya air sebagai

sumber kehidupan. Namun, tidak semua orang berpikir dan bertindak secara

bijak dalam menggunakan air dengan segala permasalahan yang mengitarinya.

Malah ironisnya, suatu kelompok masyarakat begitu sulit mendapatkan air

bersih, sedangkan segelintir kelompok masyarakat lainnya dengan mudahnya

menghambur-hamburkan air.

Air bersih adalah air yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah

tangga yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan apabila diminum

Page 21: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

10 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

harus dimasak terlebih dahulu. Air yang diolah untuk menjadi air bersih

berasal dari dari air permukaan, mata air, dan air tanah.

Dalam rangka meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat khususnya

mengenai kebutuhan akan air bersih, perlu disesuaikan dengan sumber air

baku serta teknologi yang sesuai dengan tingkat penguaan teknologi dalam

masyarakat itu sendiri.

Pengolahan air bersih adalah suatu usaha teknis yang dilakukan untuk

memberikan perlindungan pada sumber air dengan perbaikan mutu asal air

sampai menjadi mutu yang diinginkan dengan tujuan agar aman dipergunakan

oleh masyarakat pengkonsumsi air bersih. Pengolahan air bersih mengacu pada

Peraturan Menteri Kesehatan No. 497 Tahun 2010 (PERMENKES 492/2010),

yang didalamnya terdapat syarat-syarat air hasil pengolahan penjernihan agar

dapat dikonsumsi layaknya air minum. Dalam PERMENKES tersebut

dinyatakan bahwa air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi

persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam

parameter wajib dan parameter tambahan.

Syarat-syarat kualitas air minum sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010, diantaranya adalah sebagai

berikut :

Parameter mikrobiologi E Coli dan Total Bakteri Koliform, kadar

maksimum yang di perbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel

Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/1,

kesadahan (maks 500 mg/1), pH 6,5-8,5

Secara Nasional berdasarkan data Tahun 2012, 95,93% kualitas fisik air minum

di Indonesia termasuk dalam katagori fisik baik (tidak berwarna, tidak berasa,

dan tidak berbau).

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah

tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup

terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari

penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Oleh karena

itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan adalah

ketersediaan sumber air bersih rumah tangga.

Page 22: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

11 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Di Indonesia sendiri sebagian masyarakat masih mengandalkan air tanah

sebagai penyuplai kebutuhan air minum. Warga dari pedesaan umumnya

menggali tanah untuk mengambil air tanah. Pada umumnya sumur gali yang

dijadikan media untuk mengambil air tanah. Sumur gali merupakan media

yang paling konvensional dalam menyediakan sumber air bersih untuk air

minum dipedesaan. Sumur gali dibuat dengan cara menggali tanah hingga

mencapai lapisan tanah yang memiliki kedapan air yang pertama. Umumnya

keadaan air sumur juga tergantung kebersihan lingkungan. Namun umumnya

air minum yang berasal dari air sumur di pedesaan cukup bersih karena telah

melewati proses penyaringan dari beberapa lapisan tanah.

Akses air minum yang berkualitas adalah akses terhadap sumber air

minum yang terlindung meliputi, air ledeng, kran umum, sumur pompa atau

bor, sumur terlindung mata air, dan air hujan dengan tingkat konsumsi

minimal 2 liter per orang per hari yang dapat dijangkau dalam jarak minimal 1

km atau dalam 30 menit perjalanan. Untuk sumur pompa atau bor, sumur

terlindung, mata air terlindung minimal harus berjarak 10 m dari septic tank.

2. Rumah Sehat

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping

kebutuhan sandang dan pangan. Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal serta

digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya.

Rumah juga merupakan tempat berkumpulnya anggota keluarga untuk

menghabiskan sebagian besar waktunya. Bahkan bayi, anak-anak, orang tua,

dan bahkan orang sakit menghabiskan hamper seluruh waktunya dirumah.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009,

tentang kesehatan pasal 162 dan 163 mengamatkan bahwa upaya kesehatan

lingkungan, ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik

fisik, kimia, biologi maupun sosial budaya yang memungkinkan setiap orang

mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pada pasal 163 ayat 2

mengamanatkan bahwa lingkungan sehat antara lain mencakup lingkungan

pemukiman. Untuk menjalankan amanat dari pasal tersebut, maka untuk

penyelenggara penyehatan pemukiman difokuskan pada peningkatan rumah

sehat.

Page 23: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

12 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi kriteria minimal: akses air

minum, akses jamban sehat, lantai, ventilasi, dan pencahayaan (Kepmenkes

Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan,

dan Permenkes Nomor 1077/PER/V/MENKES/2011 tentang Pedoman

Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah).

Laporan Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kota Serang untuk tahun 2010 -

2015 persentase Rumah Sehat sebagai berikut:

Gambar 2.2

PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI SYARAT KESEHATAN TAHUN 2010 – 2015

Persentase rumah sehat Kota Serang tahun 2015 mengalami penurunan

menjadi 55,29% bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 57,7%. Namun

penurunan persentase tersbut dirasa tidak signifikan. Penurunan persentase

rumah sehat dapat disebabkan karena beberapa indikator rumah sehat seperti

ketersediaan sanitasi jamban sehat, sarana air bersih, pengelolaan limbah,

keberadaan vector, kondisi fisik rumah seperti ventilasi, dll belum sepenuhnya

baik. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan peningkatan

pembinaan sehingga diharapkan di tahun mendatang hasil inspeksi sanitasi

rumah menjadi lebih baik.

Page 24: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

13 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

3. Sarana Jamban Sehat

Angka kesakitan penyakit diare di Indonesia masih tinggi, salah satu

penyebab tingginya angka kejadian diare di Indonesia adalah rendahnya

cakupan penduduk yang memanfaatkan sarana air bersih dan jamban serta

PHBS yang belum memadai. Menurut data dari 200.000 anak balita yang

meninggal karena diare setiap tahun di Asia, separuh di antaranya adalah di

Indonesia.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3

Tahun 2014 Tentang sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Permenkes ini sebagai

pengganti Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008

tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Berikut ini berbagai hal dan prinsip penyelenggaraan lima pilar STBM

yang terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3

Tahun 2014 :

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan

2. Cuci Tangan Pakai Sabun

3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga

4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga; dan

5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga

Adapun kriteria jamban sehat adalah tidak mencemari air (badan air, air

tanah), tidak mencemari tanah permukaan (air resapan), bebas dari serangga,

tidak menimbulkan baud an nyaman digunakan, aman digunakan oleh

pemakainya, mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan bagi

pemakainya serta tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan.

Kesadaran masyarakat Kota Serang terhadap sanitasi lingkungan

tersebut terlihat semakin meningkat jumlah rumah tangga yang menggunakan

tangki septik sebagai penampungan akhir walaupun. Menurut hasil pendataan

Seksi Kesehatan Lingkungan Bidang P3KL Tahun 2010-2015, persentase

keluarga di Kota Serang yang memiliki jamban adalah sebagai berikut :

Page 25: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

14 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Gambar 2.3 PERSENTASE KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DAN

YANG MENGAKSES JAMBAN TAHUN 2010 - 2015

4. Sarana Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Rumah Tangga

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi

baik industry maupun domestic (rumah tangga). Sementara didalam Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan

sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atatu proses alam yang

berbentuk padat atau semi padat berupa zat organic atau anorganik bersifat

dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi

dan dibuang kelingkungan.

Sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :

1. Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya

sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan

atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya cenderung organic,

seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu

plastic dan lainnya.

2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat-tempat

umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul

dan melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi

yang cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat

perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan

Page 26: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

15 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

umumnya berupa sisa-sisa makanan, sayuran busuk, sampah kering, abu

plastic, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan

sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa

organism dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang

dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat

ditimbulkan adalah sebagai berikut :

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang

berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air

minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga

meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang

memadai.

Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)

Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu

contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita

(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang

ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

Permasalahan pengelolaan persampahan menjadi sangat serius di daerah

perkotaan karena kompleksnya permasalahan yang dihadapi dan kepadatan

penduduk yang terus meningkat. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya

laju timbulan sampah sebagai akibat dari meningkatnya jumlah penduduk,

sehingga pengelolaan persampahan sering diprioritaskan penanganannya di

daerah perkotaan.

Kota Serang telah melakukan kerjasama dalam usaha pengelolaan

sampah secara terpadu yang berorientasi pada teknologi. Pengelolaan sampah

dengan pendekatan teknologi diharapkan penanganan sampah lebih cepat,

efektif dan efisien serta dapat memberikan manfaat lain. Sistem pengelolaan

sampah yang dilakukan saat ini belum memadai untuk mengantisipasi

perkembangan di masa mendatang, sehingga sistem tersebut perlu

ditingkatkan lagi kinerja dan kelengkapannya. Rencana sistem pengolahan

sampah secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan menyediakan lebih

banyak tempat sampah (tong sampah) dimasing-masing sumber, kemudian

diangkut dan dikumpulkan oleh petugas kebersihan menuju TPSS, dari TPSS

Page 27: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

16 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

diangkut menggunakan kendaraan (truk) ke TPSA. Pola pelayanan sampah

yang diterapkan dilokasi penempatan TPSS berupa Container Arm Roll Truck

dengan kapasitas 6m3.

Adapun usulan Program Pengelolaan Sampah di Kota Serang, adalah sebagai

berikut:

Meningkatkan pelayanan sampah melalui program perbaikan lingkungan

dan mengupayakan koordinasi antara instansi yang berwenang dan peran

serta masyarakat.

Perintisan kawasan industri sampah, yang mengelola sampah menjadi

kompos, pada tingkat pertama pengumpulan sampah di satu lingkungan

perumahan. Hal ini untuk mengurangi akumulasi sampah yang harus

diangkut ke TPA.

Pembangunan kawasan perumahan baru, baik yang dikelola oleh

pemerintah maupun swasta harus disertai dengan kawasan industri

sampah.

Rehabilitasi dan penambahan sarana pengangkutan sampah dalam upaya

peningkatan pelayanan.

Penerapan secara tepat dan benar teknik pemusnahan sampah pada TPA

agar dicapai efisiensi dan efektifitas.

Menambah lokasi TPA yang harus memenuhi persyaratan dari segi sosial,

estetika, hidrologi, kesehatan lingkungan dan efisiensi jarak transportasi.

Page 28: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

17 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

Menurut WHO tahun 2013, sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik,

mental dan sosial yang merupakan satu kesatuan, bukan hanya terbebsa dari

penyakit atau cacat. Sejalan dengan definisi sehat menurut WHO, menurut

Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 sehat adalah keadaan

sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial sehingga memungkinkan setiap orang

dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini berarti kesehatan

seseorang berperan penting untuk menunjang produktifitas orang tersebut

dalam hidupnya.

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

menyatakan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan hak

fundamental setiap warga negara dan mutlak untuk dipenuhi. Oleh karena itu,

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupaya untuk mewujudkan

masyarakat sehat yang mendiri dan berkeadilan melalui peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

Derajat kesehatan merupakan gambaran profil kesehatan individu atau

kelompok individu (masyarakat) di suatu daerah. Derajat kesehatan

masyarakat dapat diukur dengan menggunakan indicator seperti Angka

Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu

(AKI), dan Angka Morbiditas beberapa penyakit (Kementerian Kesehatan RI).

Derajat kesehatan merupakan salah satu indikator keberhasilan

pembangunan dan menjadi isu global yang terungkap secara tegas dalam

sasaran-sasaran pembangunan Milenium Indonesia (Millenium Development

Goals/MDGs). Berdasarkan laporan pencapaian tujuan pembangunan

Milenium Indonesia tahun 2011 (Bappenas, 2012), meyatakan bahwa masalah-

masalah yang masih memerlukan kerja keras untuk dapat diselesaikan adalah

penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita

dan Morbiditas beberapa penyakit. Angka Kematian Ibu yaitu 228 per 100.000

kelahiran hidup, sedangkan target MDGs adalah 102 per 100.000 kelahiran

hidup. Angka Kematian Bayi yaitu 34 per 1.000 kelahiran sedangkan target

Page 29: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

18 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

MDGs adalah 23 per 1.000 kelahiran. Angka Kematian Balita yaitu 44 per 1.000

kelahiran hidup sedangkan target MDGs adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup.

Nilai-nilai tersebut belum mencapai target MDGs.

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014), derajat kesehatan

dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari sektor

kesehatan maupun sektor dari luar kesehatan. Sektor kesehatan seperti

pelayanan kesehatan serta ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,

sedangkan sektor dari laur kesehatan seperti faktor ekonomi, pendidikan,

lingkungan sosial, keturunan dan perilaku. Selain itu menurut Hendrik L. Blum

tahun 2013, derajat kesehatan merupakan sebuah konsep yang dipengaruhi

oleh empat faktor, yaitu:

Faktor lingkungan, lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik

natural atau buatan manusia) dan sosiokultur (ekonomi, pendidikan,

pekerjaan, dll)

Faktor gaya hidup, faktor ini dari individu/masyarakat sangat

mempengaruhi derajat kesehatan, contohnya : masyarakat yang

mengalami transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat

modern

Faktor genetik, faktor ini sangat berpengaruh pada derajat kesehatan.

Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetic,

seperti leukemia. Faktor hereditas sulit untuk diintervensi karena hal ini

merupakan bawaan dari lahir dan jika dapat diintervensi maka harga

yang dibayar sangat mahal.

Faktor pelayanan kesehatan, faktor ini juga mempengaruhi derajat

kesehatan. Pelayanan kesehatan disini adalah pelayanan kesehatan yang

paripurna dan intregatif anatara promotif, preventif, kuratif dsan

rehabilitative.

Tujuan analisis situasi adalah mengumpulkan informasi sebanyak-

banyaknya tentang kondisi kesehatan di suatu daerah yang akan berguna

untuk menetapkan permasalahan (identifikasi masalah). Analisis situasi juga

dapat digunakan dalam rangka perencanaan program dan analisis hambatan.

Dengan dilakukan analisis situasi kita dapat memotret kondisi kesehatan

masyarakat yang sedang dihadapi suatu daerah serta determinan-

Page 30: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

19 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

determinannya atau faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat. Sehingga dapat diperkirakan secara tidak langsung derajat

kesehatan masyarakat atau masalah kesehatan yang dialami masyarakat.

Konsep derajat kesehatan masyarakat dapat digambarkan dibawah ini :

Gambar 3.0

KONSEP DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

Untuk morbiditas ada beberapa indikator, yaitu: Angka Kesakitan

Demam Berdarah Dengue (DBD), Angka kesakitan Malaria, Persentase

Kesembuhan TB Paru, Persentase Penderita HIV/AIDS dan Angka “Acute

Flaccid Paralysis”(AFP) Pada Anak Usia <15 Tahun. Pada status gizi dapat

digambarkan dari kunjungan neonatus dan bayi, Persentase Bayi dengan Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR), Persentase Anak Balita dengan Gizi Baik dan

Persentase Gizi buruk.

Program pembangunan kesehatan yang selama ini dilaksanakan dapat

dikatakan cukup berhasil sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih di jumpai beberapa

masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan

kesehatan

Berikut ini merupakan Gambaran derajat kesehatan masyarakat Kota

Serang pada tahun 2015.

Page 31: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

20 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

I. Mortalitas

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen

demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan

komponen umur penduduk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-

tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah

kelahiran hidup. Definisi kematian tersebut harus diketahui, untuk

mendapatkan data kematian yang benar. Kematian hanya bisa terjadi kalau

sudah terjadi kelahiran hidup atau keadaan mati selalu didahului dengan

keadaan hidup dan lahir mati.

Masalah mortalitas ini telah menjadi dasar dalam Millenium

Development Goals (MDGs). MDGs merupakan komitmen negara-negara di

dunia termasuk Indonesia yang berkeinginan memperbaiki sumber daya

manusia. Target dari MDGs adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan

pembangunan masyarakat pada tahun 2015. Berdasarkan Deklarasi Milenium

terdapat 8 agenda pencapaian MDGs. 5 diantaranya merupakan bidang

kesehatan, yakni menurunkan Angka Kematian Anak (tujuan 4), dan

meningkatkan kesehatan ibu (tujuan 5).

Target MDGs adalah menurunkan angka kematian anak hingga 2/3

dalam kurun waktu 1990-2015. Angka kematian anak teridiri dari 3 indikator

yaitu; Angka Kematian Balita (AKBa), Angka Kemtain Bayi (AKB), Angka

Kematian Neonatal (AKN). Angka kematian bayi dan anak di Indoensia

mengalami penurunan secara berturut-turut sebesar 32 per 1.000 kelahiran

hidup dan 40 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 (Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Penurunan ini belum

menunjukkan dampak yang berarti jika dibandingkan negara-negara lainnya,

khususnya di kawasan ASEAN berdasarkan Human Development Report

tahun 2010.

Kematian bayi. Walaupun turun, tetapi relative tidak berubah banyak.

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012

menunjukkan adanya penurunan AKB dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu

sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup.

Angka tersebut masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs)

pada tahun 2015 yaitu sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup. Indonesia

Page 32: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

21 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

menargetkan pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi

17 bayi per 1.000 kelahiran dan menurunkan kematian ibu sebesar perempatnya

menjadi 124 per 100.000 kelahiran. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha

yang sungguh-sungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah

baik pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya.

Tingginya angka kematian bayi di Indonesia disebabkan oleh berbagai

faktor, diantaranya adalah faktor penyakit infeksi dan kekurangan gizi.

Beberapa penyakit yang saat ini masih menjadi penyebab kematian terbesar

dari bayi, diantaranya penyakit diare, tetanus, gangguan perinatal dan radang

saluran napas bagian bawah. Kematian pada bayi juga dapat disebabkan oleh

adanya trauma persalinan dan kelainan bawaanyang kemungkinan besar dapat

disebabkan oleh rendahnya status gizi ibu pada saat kehamilan serta kurangnya

jangkuan pelayanan kesehatan dan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan.

Ada beberapa indikator mortalitas atau angka kematian yang umum sering

dipakai, yaitu:

Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR)

Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Balita (AKABA 0-5 tahun)

Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)

Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Harapan Hidup (UHH) atau Lite Expectancy

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan gambaran keadaan sosial

ekonomi masyarakat yang merupakan indikator penting yang sangat sensitive

untuk mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat berkaitan dengan

penyebab kematian dan tingkat keberhasilan program kesehatan yang

menentukan derajat kesehatan suatu daerah.

Laporan jumlah kematian bayi yang disampaikan, bersumber dari

fasilitas pelayanan kesehatan (facility based) dan dari laporan masyarakat atau

kader (community based). Gambar berikut memperlihatkan laporan jumlah

kematian bayi menurut Puskesmas di Kota Serang tahun 2015.

Page 33: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

22 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Gambar 3.1 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL BAYI DAN BALITA

BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Menurut gambar 3.1 dapat dilihat Angka Kematian Neonatal (AKN)

tertinggi pada Puskesmas Pancur dengan jumlah kasus kematian neonatal

sebanyak 4 kasus, dan ada 6 Puskesmas yang tidak ada kasus kematian

neonatal, Puskesmas tersebut adalah Puskesmas Banjar Agung, Puskesmas

Cipocok Jaya, Puskesmas Rau, Puskesmas Serang Kota, Puskesmas Walantaka

dan Puskesmas Kalodran. Bila dibandingkan jumlah kematian neonatal di Kota

Serang pada tahun 2014 terjadi penurunan jumlah kematian neonatal. Untuk

tahun 2014 jumlah kematian neonatal tahun 2014 sebanyak 29 kasus dan untuk

tahun 2015 menurun menjadi 21 kasus kematian neonatal. Jumlah kematian

yang dilaporkan berasal dari puskesmas dan jaringannya, termasuk dari

masyarakat (kader atau dukun bayi) tetapi tidak termasuk dari Rumah Sakit

dan sarana kesehatan swasta lainnya.

Kematian bayi baru lahir disebabkan karena berbagai hal yang saling

berkaitan antara sebab medis, faktor sosial, dan kegagalan berbagai sistem yang

banyak dipengaruhi oleh budaya. Dalam banyak hal, kesehatan bayi baru lahir

berkaitan erat dengan kesehatan ibu. Pada dasarnya, kematian ibu, janin, dan

neonatal di negara bertkembang biasanya sering terjadi di rumah saat

persalinan, atau pada awal masa neonatal, tanpa pertolongan dari tenaga

Page 34: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

23 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

kesehatan/terlatih, keterlambatan akses untuk menerima perawatan yang

berkualitas, dan sebagainya.

Walaupun diagnosis penyebab kematian ibu dan neonatal berbeda,

namun penyebab yang mendasari kematian keduanya hampir sama, yaitu

ketidakmampuan memperoleh akses perawatan ibu dan bayi baru lahir, serta

status sosial ibu yang rendah. Kehadiran tenaga kesehatan (sebagai penolong

atau pendamping) pada waktu persalinan, berkaitan dengan kejadian kematian

ibu dan bayi baru lahir yang rendah.

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator status

kesehatan masyarakat yang terkait dengan berbagai indicator kesehatan dan

indicator pembangunan lainnya. Misalnya AKB sangat sensitive terhadap

ketersediaan pemanfaatan dan kualitas pelayanan perawatan antenatal dan

post-natal. AKB dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas (kesakitan)

dan status gizi anak dan ibu. Disamping itu AKB juga berhubungan dengan

angka pendapatan daerah per-kapita, pendapatan keluarga, jumlah keluarga,

pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Jadi, AKB memiliki keterkaitan

dengan faktor-faktor pembangunan umum.

Upaya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menurunkan

Angka Kematian Anak, dikenal dengan istilah GOBI FFF, yaitu ;

1. Growth Monitoring, adalah upaya melihat perkembangan berat bayi dan

balita. Berat balita memang dapat digunakan sebagai petunjuk kondisi

kesehatan

2. Oral Rehidration, adalah pemberian cairan, baik buatan sendiri maupun

yang sudah tersedia berupa oralit, hal ini untuk mengatasi penyakit

diare yang merupakan salah satu penyakit penyebab kematian bayi,

balita dan anak

3. Breast Feeding, adalah kegiatan yang dilakukan seorang ibu dalam

member makanan kepada bayinya dalam bentuk ASI yang dilakukan

secara langsung.

4. Imuzation, adalah peningkatan sisitem kekebalan tubuh pada bayi

dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah

dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut

setelah modifikasi.

Page 35: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

24 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

5. Family Planning, adalah mengatur jumlah anak dengan KB. Jarak

melahirkan akan berpengaruh terhadap perawatan anak.

6. Food Suplement, adalah pemebrian makanan tambahan penting untuk

meningkatkan gizi balita dan ibu hamil. Pemerintah Kota Serang telah

melakukan pengadaan PMT untuk anak balita dan ibu hamil.

7. Female Education, adalah pendidikan/konseling/penyuluhan untuk ibu

bagaimana merawat anak maupun merawat diri. Berbagai penelitian

menunjukkan tingginya peran pengetahun/pendidikan ibu dalam

kelangsungan hidup anak.

Untuk menurunkan AKB ini bukan saja dari Pemerintah tetapi perlu juga

dukungan dan peran serta Swasta, LSM dan Organisasi Kemasyarakatan dalam

menurunkan AKB harus digalang, diorganisir dengan baik, dan dilakukan

secara efektif. Tidak lupa juga untuk pengetahuan masyarakat tentang

pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan, terutama Jamksemas dan

Jampersal perlu ditingkatkan dengan memperbanyak intensitas sosialisasi

sampai kelevel rumah tangga. Dan selain itu peningkatan kompetensi tenaga

kesehatan dan juga ketersediaan peralatan medic dan sarana penunjang

lainnya. Pemerintah Kota Serang semakin membenahi diri dengan

memperbaiki dan menambah fasilitas-faslitas kesehatan yang telah ada seperti

Puskesmas, Pustu, dan Polindes dan juga melakukan pelatihan-

pelatihan/pendidikan untuk tenaga medis, seperti pelatihan ANC, pelatihan

AMP, pembinaan Bidan Desa, pelatihan BBLR, pelatihan MTBS dan lain

sebagainya.

Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak yang

meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per

1.000 kelahiran hidup. AKABA mempressentasikan peluang terjadinya

kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Millenium

Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat

tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140, sedang dengan nilai 20-70

dan rendah dengan nilai <20. Sesuai dengan profil kesehatan kabupaten/kota

tahun 2014, capaian nilai AKABA sebesar 6,67 per 1.000 kelahiran hidup. Angka

ini jika dibandingkan dengan nilai normatif AKABA pada target MDGs

Page 36: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

25 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

termasuk kategori rendah karena <20. AKABA di Provinsi Bali dari tahun 2006-

2014 menunjukkan trend yang fluktuatif, bahkan tiga tahun terakhir cenderung

meningkat. Kematian Balita disebabkan oleh antara lain BBLR dan asfiksia yang

masih cenderung tinggi, penyakit infeksi lainnya, trauma/kecelakaan yang

menyebabkan meninggalnya balita.

Jumlah Kematian Balita di Kota Serang pada tahun 2015 sebesar 8 kasus

dari 13.353 kelahiran hidup. Bila di hitung dengan formula Angka Kematian

Balita per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Balita di Kota Serang adalah

sebesar 0.7/1000 kelahiran hidup.

2. Jumlah Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu

hamil selama kehamilan sampai dengan paska persalinan yang dipengaruhi

oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang

baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan

kelahiran, tersedianya fasilitas pelayanan termasuk pelayanan prenatal dan

obstetrik. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) menunjukkan keadaan sosial

ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan

prenatal dan obstetric yang rendah pula. Angka Kematian Ibu menggambarkan

jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan

gangguan kehamilan atatu penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau

kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari

setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000

kelahiran hidup.

Kondisi Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kenyataan masih tinggi

dibanding negara tetangga, seperti Malaysia dan singapura serta menunjukkan

peningkatan. Berdasarkan SDKI tahun 1992 mencapai 390/100.000 kelahiran

hidup, selanjutnya angka tersebut dapat ditekan terus samp;ai dengan 228 pada

tahun 2007, sedangkan pada tahun 2012 mulai naik sampai dengan angka 359

per 100.000 kelahiran hidup. Untuk mencapai angka yang ditargetkan oleh

Millenium Development Goal (MDGs) menjadi 102/100.000 pada tahun 2015.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa angka

kematian ibu melahirkan mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Untuk

Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

Page 37: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

26 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran dari status awal 346 (SDKI

2012) target menjadi 306 pada tahun 2019.

Penyebab kematian ibu yang terbanyak (90%) disebabkan oleh

komplikasi obstetrik yaitu pendarahan, infeksi dan eklamsia. Komplikasi ini

tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan dapat terjadi pada ibu hamil

yang telah diidentifikasi normal. Salah satunya upaya Kementerian Kesehatan

dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi adalah

mendekatkan pelayanan obstetric dan neonatal (Kebidanan dan Bayi Baru

Lahir) kepada setiap ibu yang membutuhkannya sesuai dengan pendekatan

Making Pregnancy Safer (MPS), yang mempunya tiga pesan kunci, yaitu :

1. Semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

2. Semua komplikasi obstetrik harus mendapatkan pelayanan yang

adekuat

3. Semua perempuan dalam usia reproduksi mendapatkan akses

pencegahan dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan

aborsi yang tidsak aman.

Untuk itu sejak tahun 1990 Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian

Kesehatan RI telah menempatkan bidan-bidan di desa/kelurahan, agar setiap

desa/kelurahan di Wilayah Indonesia mempunyai akses untuk pelayanan

kebidanan.

Faktor-faktor penyebab Kematian Ibu terbagi 2, yaitu ;

A. Penyebab Langsung

Faktor reproduksi

a) Usia

Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan

persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan

melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada

kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian maternal

meningkat kembali setelah usia 30-35 tahun.

b) Paritas

Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut pandang

kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka

kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian

Page 38: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

27 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

maternal. Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih

baik, sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah

dengan Keluarga Berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah

tidak direncanakan.

c) Komplikasi Obstetri

Penyebab kematian ibu. adalah perdarahan, eklampsia atau gangguan akibat

tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi aborsi, dan

infeksi. Perdarahan, yang biasanya tidak biasa diperkirakan dan terjadi secara

mendadak, bertanggung jawab atas 28 persen kematian ibu. Sebagian besar

kasus perdarahan dalam masa nifas terjadi karena perdarahan post partum,

retensio plasenta dan atonia uteri.

B. Penyebab Tidak Langsung

Risiko kematian ibu dapat diperparah oleh adanya anemia dan penyakit

menular seperti malaria, tuberkulosis (TB), hepatitis, dan HIV/AIDS, anemia

pada ibu hamil dan kekurangan energy kronik (KEK).

Untuk menekan angka kematian ibu yang disebabkan secara langsung

(medis), Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Khususnya Pemerintah

Kota Serang berupaya untuk mendekatkan pelayanan ibu yang berkualitas

kepada masyarakat. Adapun upaya yang telah dan sedang ditempuh adalah:

1. Penerapan kebijakan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

antara lain berupa penyediaan fasilitas pertolongan persalinan pada

Puskesmas Perawatan, Poskeskel, Puskesmas Pembantu serta

meningkatkan kemitraan bidan dan dukun bayi.

2. Pelatihan bagi petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan

ketrampilan dan kualitas pelayanan kesehatan bekerjasama dengan LSM

antara lain Organisasi Profesi IBI, PKBI, IDI P2KS, seperti pelatihan

AMP. Pembinaan Bidan Desa, Pemantapan Program Kesehatan Ibu dan

Anak, Pertemuan Orientasi Pencatatan dan Pelaporan di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Program KIA, dan lain sebaginya.

3. Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan obstetrik yang berkualitas,

sesuai standart dan kompetensinya, antara lain di Puskesmas Pembantu,

Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) dan

Page 39: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

28 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

rumah sakit PONEK (Pelayanan Obstertrik Neonatal Emergency

Kualitas) 24 jam

Kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) adalah serangkaian kegiatan

penelusuran sebab kematian atau kesakitan ibu, perinatal, dan neonatal guna

mencegah kesakitan atau kematian serupa di masa yang akan datang. Tujuan

dalam kegiatan ini adalah :

1) Menerapkan pembahasan analitik kasus kesakitan dan kematian ibu dan

perinatal/neonatal dalam;

2) Mengembangkan mekanisme pembelajaran, pembinaan, pelaporan dan

perencanaan yang terpadu antara Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, RS

Pemerintah dan Swasta, Puskesmas, Rumah Bersalin, Bidan Praktek Swasta,

Organisasi Profesi, dan Lintas Sektoral lainnya.

3) Menentukan rekomendasi, intervensi, strategi pembelajaran, dan pembinaan

bagi masing-masing pihak terkait dalam upaya mengatasi masalah-masalah

yang ditemukan dalam pembahasan kasus.

4) Mengembangkan mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengembangan

terhadap rekomendasi yang disepakati

5) Memperoleh kesepakatan pemecahan masalah yang paling sesuai

diterapkan di masing-masing wilayah Kota/Kabupaten atas penyebab

timbulnya morbiditas atau mortalitas ibu perinatal, maupun neonatal

6) Mengembangkan mekanisme koordinasi antara Dinas Kesehatan dan

Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan dasar terdepan di masyarakat.

Perhitungan AKI disetiap Kabupaten/kota sulit dilakukan karena jumlah

kelahiran hidup tidak mencapai 100.000 kelahiran dan masih ada kemungkinan

underreported. Grafik berikut memperlihatkan laporan jumlah kematian ibu

menurut Puskesmas di Kota Serang tahun 2015.

Page 40: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

29 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Gambar 3.2 JUMLAH KEMATIAN IBU

MENURUT PUSKESMAS DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Pada Gambar diatas dapat dilihat, Jumlah Kematian Ibu di Kota Serang

pada tahun 2015 terjadi peningkatan kasus kematian ibu bila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2015 jumlah kasus Kematian Ibu

sebanyak 9 kasus dan untuk tahun 2014 hanya 6 kasus kematian ibu.

II. Morbiditas ( Angka Kesakitan )

Morbiditas atau Angka Kesakitan merupakan merupakan derajat sakit

yang biasanya dinyatakan dalam angka prevalensi atau insidensi yang umum.

Angka kesakitan merupakan indikator penting dalam rangka penilaian dan

perencanaan program untuk menurunkan kesakitan dan kematian di suatu

wilayah. Angka kesakitan merupakan masalah kesehatan penting terutama bagi

anak-anak dibawah umur 5 tahun (balita) karena kesakitan paling sering

ditemukan pada golongan anak usia dini dimana pada usia tersebut balita

sangatlah rentan terserang penyakit.

Morbiditas/Angka Kesakitan adalah jumlah suatu penyakit yang

dirumuskan sebagai jumlah anak yang sakit per 1000 anak yang bias terkena

penyakit. Angka tingkat sakit mempunyai peran penting yang lebih penting

dibandingkan dengan angka kematian. Karena apabila angka kesakitan tinggi

maka akan memicu kematian sehingga menyebabkan angka kematian tinggi.

Page 41: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

30 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Angka Kesakitan lebih mencerminkan keadaan kesehatan yang

sesungguhnya sebab mempunyai hubungan yang erat dengan faktor

lingkungan seperti, kemiskinan, kurang gizi, penyakit infeksi, perumahan, air

minum yang sehat, kebersihan lingkungan dan pelayanan kesehatan. Bagi

kelompok usia produktif kesakitan sangat berpengaruh dalam produktivitas

dan pendapatan keluarga.

Indikator untuk menentukan ukuran morbiditas yang dipakai adalah :

1. Penyakit Menular

Penyakit Menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui

berbagai media. Penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di

hamper semua negara berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya

yang relatif tinggi dalam kurun waktu yang relative singkat. Penyakit menular

umumnya bersifat akut (mendadak) dan menyerang semua lapisan masyarakat.

Penyakit jenis ini diprioritaskan mengingat sifat menularnya yang bias

menyebabkan wabah dan menimbulkan kerugian yang besar. Penyakit menular

merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi.

Penyebab (agent) penyakit menular adalah unsur biologis yang

bervariasi mulai dari partikel virus yang paling sederhana sampai organism

yang paling kompleks yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia,

dimana proses (agent) penyakit dalam menyebabkan penyakit pada manusia

memerlukan berbagai cara penularan khusus (mode of transmission) serta

adanya sumber penularan (reservoir) penyakit seperti manusia, binatang dan

lain sebagainya.

Penyebab penyakit menular tersebut dalam ilmu kesehatan disebut

sebagai agen infeksi. Berikut ini gambaran penyakit menular di Kota Serang

pada tahun 2015.

a. Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit tropik yang disebabkan oleh

infeksi parasit yaitu Plasmodium yang menyerang erotrosit. Malaria dapat

berlangsung akut maupun kronik. Malaria merupakan salah satu penyakit

infeksi di daerah tropis yang disebabkan nyamuk anopheles pembawa

plasmodium yang menyerang erotrosit dan ditandai dengan ditemukannya

Page 42: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

31 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

bentuk aseksual di dalam darah. Malaria dapat berlangsung tanpa komplikasi

maupun dengan komplikasi yang biasa disebut dengan malaria berat.

WHO pada tahun 2011 mencatat setiap tahunnya tidak kurang dari 1

hingga 2 juta penduduk meninggal karena penyakit yang disebarluaskan

nyamuk Anopheles, berdasarkan The World Malaria Report 2012 tercatat 219

juta kasus malaria dengan 660.000 kematian di dunia yang terjadi pada tahun

2010 dan Indonesia merupakan salah satu dari 104 negara yang termasuk

negara endemis malaria.

Upaya penanggulangan malaria di Indonesia sejak tahun 2007 dapat

dipantau dengan menggunakan Indikator Annual Parasite Incidence (API),

menurut Riskesdas (2013), prevalensi penyakit malaria di Indonesia sebesar 1,4

per seribu penduduk, sedangkan inisdennya sebesar 0,3 per seribu penduduk.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

Kementerian Kesehatan, pada tahun 2013 kasusu positif malaria di Indonesia

sebesar 343.527 kasus, kasus malaria tertinggi adalah di Indonesia bagian timur,

seperti Papua, Papua Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Timur dengan API

sebesar lebih dari 20 per seribu penduduk. Pemerintah Pusat melalui

Kementerian Kesehatan RI telah berupaya mengatasi malaria baik secara

preventive (pencegahan) maupun kuratif (pengobatan) untuk menurunkan

angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh malaria.

Indikator keberhasilan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun

2010-2014 adalah menurunkan angka kesakitan malaria dan kematian yang

disebabkan penyakit malaria, pada tahun 2015 menjadi1 per 1.000 penduduk

dari baseline tahun 1990 sebesar 4,7 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2015 tidak

ditemukan kasus malaria di Kota Serang.

b. Tuberculosis Paru (TB Paru)

Tuberculosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi menular yang

disebabkan oleh Mycobacterium Tubekulosis yang sampai saat ini menjadi

masalah kesehatan di dunia. TB paru dapat menyebar dari satu orang ke orang

lain melalui transmisi udara (droplet dahak pasien TB paru).

India, Cina, dan Indonesia berkontribusi terhadap lebih dari lima puluh persen

kasus Tuberkulosis di seluruh dunia. Laporan TB paru dunia oleh World Health

Organization (WHO) pada tahun 2009, masih menempatkan Indonesia sebagai

Page 43: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

32 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

penyumbang TB paru terbesar nomor tiga di dunia setelah India dan Cina

dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar 100.000

per tahun. Terdapat 244 penderita kasus Tb paru aktif per 100.000 penduduk.

Jumlah penderita TB paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus

meningkat. Menurut laporan WHO, penderita TB paru di Indonesia pada tahun

2009 sebanyak 294.731 orang. Pada tahun 2010 jumlah penderita TB paru naik

menjadi 330.000 orang, kemudian pada tahun 2012 jumlah penderita TB paru

cukup tajam yaitu 583.000 orang. Prevalensi TB Paru di Indonesia pada tahun

2013 adalah 297 per 100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun

mencapai 480.000 kasus. Dengan demikian, total kasus hingga 2013 mencapai

sekitar 800.000-900.00 kasus.

Arah pembangunan nasional periode 2010-2014 tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Dalam RPJMN

2010-2014 jumlah kasus TB per 100.000 penduduk target 2014 sebanyak 224

kasus, persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang ditemukan sebanyak

90 kasus dan persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan

sebanyak 88 kasus.

Dalam kebijakan global dan regional telah ditetapkan Rencana Strategis

Global Pengendalian TB Paru 2006-2015 dan Rencana Strategis Global

Pengendalian TB 2011-2015. Rencana strategis tersebut ditingkat global, Stop TB

Partnership sebagai bentuk kemitraan global mendukung negara-negara untuk

meningkatkan upaya pemberantasan TB paru, mempercepat penurunan angka

kematian dan kesakitan akibat TB paru serta penyebaran TB paru diseluruh

dunia. Tahun 2011-2015 menetapkan target dalam tujuan pembangunan

Millenium Development Goals untuk TB, target yang telah ditetapkan unjtuk

Stop TB Partnership, yaitu :

I. Pada tahun 2015, beban global penyakit TB (prevalensi dan mortalitas)

akan relative berkurang sebesar 50% dibandingkan tahun 1990, dan

setidaknya 70% orang yang terinfeksi TB dapat dideteksi strategi DOTS

dan 85% diantaranya dinyatakan sembuh.

II. Pada tahun 2050 TB bukan lagi merupakan masalah kesehatan

masyarakat global.

Page 44: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

33 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Pada tahun 2015 jumlah seluruh kasus TB sebanyak 658 kasus yang

ditangani atas kasus baru sebesar 658 dan kasus lama sebesar 23 kasus. Dapat

terlihat lebih rinci berdasarkan Puskesmas sebagai berikut :

Gambar: 3.3 JUMLAH KASUS TB PARU MENURUT PUSKESMAS

DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Dari gambar diatas dapat terlihat TB paru untuk tahun 2014 terbanyak

ada di Puskesmas Kota sebesar 72 kasus dan kasus TB paru terendah pada

tahun 2015 di Puskesmas Kalodran sebesar 8 kasus. Untuk secara keseluruhan

jumlah kasus TB paru di Kota Serang pada tahun 2015 terjadi penurunan bila

dibandiungkan tahun 2014, untuk tahun 2015 kasus TB paru sebanyak 599

kasus dan untuk tahun 2014 sebanyak 638 kasus.

c. Kusta

Istilah kusta berasal dari bahsa Sansekerta, yakni kustha berarti

kumpulan gejala-gejala kulit secara umum. Penyakit kusta atau lepra disebut

juga Morbus Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan kuman. Kusta

adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Leprae. Kusta

menyerang berbagai bagian tubuh diantaranya saraf dan kulit.

Selama periode 2008-2013, angka penemuan kasus baru kusta pada tahun 2013

merupakan yang terendah yaitu sebesar 6.79 per 100.000 penduduk. Sedangkan

angka prevalensi kusta berkisar antara 0,79 hingga 0,96 per 10.000 (7.9 hingga

9.6 per 100.000 penduduk) dan telah mencapai target < 1 per 10.000 penduduk

atau < 10 per 100.000 penduduk (Profil Kesehatan 2013, Pusdatin). Dan

Page 45: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

34 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

mengalami penurunan dari tahun 2011 sebanyak 3.167 jiwa. Sedangkan pada

anak, selama periode 2008-2013, angka penemuan kasus baru pada tahun 2012

merupakan tertinggi yaitu sebesar 11,40 per 100.000 penduduk.

Gambar 3.4 JUMLAH PENDERITA KUSTA TIPE PB+MB

BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa penemuan kasus kusta pada

tahun 2015 masih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2014, terjadi

peningkatan sebanyak 23 kasus kusta. Puskesmas dengan penemuan penderita

kusta tipe PB+MB yang terbanyak adalah Puskesmas Taktakan dan Puskesmas

Kilasah sebanyak 16 kasus.

d. HIV/AIDS

HIV yang merupakan singkatan HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS

adalah Virus penyebab AIDS, virus ini menyerang dan merusak sistem

kekebalan tubuh sehingga kita tidak bias bertahan terhadap penyakit - penyakit

merupakan kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita. Sistem

kekebalan tubuh rusak atau lemah mudah terserang penyakit yang ada di

sekitar kita, seperti TBC, Diare, Sakit Kulit, dll.

HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi,

seperti didalam darah, air mani (cairan sperma) atau cairan vagina dan

Air Susu Ibu (ASI)

Sebelum HIV berubah menjadi AIDS, pendeitanya akan tampak sehat

dalam kurun waktu kira-kira 5 sampai 10 tahun

Page 46: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

35 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan HIV pada orang lain

melalui hubungan seks yang tidak aman, transfuse darah atau

pemakaian jarum suntik secara bergantain.

AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME) adalah

sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.

Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam

penyakit, karena sistem kekebalan di dalam tubuhnya telah menurun.

Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan AIDS

Agar dapat terhindar dari HIV/AIDS, anda harus tahu bagaimana cara

penularan dan pencegahannya.

Hingga saat ini HIV/AIDS masih merupakan salah satu masalah kesehatan

masyarakat utama di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987

sampai dengan tahun 2011, kasus HIV/AIDS teridentifikasi tersebar di 368

(73,9%) dari 498 Kabupaten/Kota di seluruh 33 Provinsi di Indonesia, Provinsi

Bali pertama kali ditemukannya adanya kasus HIV/AIDS.

Perkembangan pengidap HIV dan pemderita AIDS terus meningkat di

Indonesia. Untuk penderita HIV pada tahun 2012 ditemukan 21.511 jiwa dan

pada tahun 2013 sebanyak 29.037 jiwa, untuk tahun 2014 penderita HIV

mencapai 32.711 jiwa dan KEMENKES mencatat hingga juni 2015 penderita

HIV berjumlah 17.325 jiwa, dan angka ini di mungkinkan masih meningkat

hingga akhir tahun.

Untuk penderita AIDS pada tahun 2012 sebanyak 8.610 jiwa, tahun 2013

menurun menjadi 5.608 jiwa kemudian pada tahun 2014 sebanyak 5.494 Jiwa

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI telah melakukan

upaya-upaya untuk menekan kasus HIV/AIDS di seluruh Indonesia, salah

satunya dengan di keluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 21 Tahun 2013.

Dalam PERMENKES ini terdapat strategi yang dipergunakan dalam melakukan

kegiatan Penanggulangan HIV dan AIDS, yang meliputi :

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan HIV

dan AIDS melalui kerjasama nasional, regional, dan global dalam aspek

legal, organisasi, pembiayaan, fasilitas pelayanan kesehatan dan sumber

daya manusia;

Page 47: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

36 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

2. Memprioritaskan komitmen nasional dan internasional; 3. Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan mengembangkan kapasitas; 4. Meningkatkan upaya penanggulangan HIV dan AIDS yang merata,

terjangkau, bermutu, danberkeadilan serta berbasis bukti dengan

mengutamakan pada upaya preventif dan promotif; 5. Meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat berisiko

tinggi, daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan serta

bermasalah kesehatan; 6. Meningkatkan pembiayaan penanggulangan HIV dan AIDS; 7. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia

yang merata dan bermutu dalam penanggulangan HIV dan AIDS;

8. Meningkatkan ketersediaan, dan keterjangkauan pengobatan,

pemeriksaan penunjang HIV dan AIDS serta menjamin keamanan,

kemanfaatan, dan mutu sediaan obat dan bahan/alat yang diperlukan

dalam penanggulangan HIV dan AIDS; dan

9. Meningkatkan manajemen penanggulangan HIV dan AIDS yang

akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna.

Tujuan keenam adalah MDGs menangani berbagai penyakit menular

paling berbahaya. Pada urutan teratas adalah HIV dan AIDS, terutama karena

penyakit ini dapat membawa dampak yang menghancurkan, bukan hanya

terhadap kesehatan masyarakat namun juga terhadap negara secara

keseluruhan.

Pada target 6A MDGs adalah menghentikan dan mulai membalikkan tren

penyebaran HIV dan AIDS pada tahun 2015 dengan prevalensi saat ini adalah

5,6 per 100.000 orang di tingkat nasional.

Di Kota Serang pada tahun 2015 jumlah penderita HIV ditemukan

sebanyak 9 jiwa, untuk penderita AIDS ditemukan sebanyak 22 jiwa dan jumlah

kematian akibat AIDS sebanyak 7 jiwa. Secara rinci dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

Page 48: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

37 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Gambar 3.5 PENEMUAN KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR LAINNYA

BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Dari data tersebut terlihat bahwa kasus HIV dan AIDS terbesar pada

kelompok umur 25-49 Tahun dengan jumlah kasus HIV 8 Jiwa dan AIDS 18

Jiwa. Untuk Tingkat Kota Serang jumlah penderita HIV pada tahun 2015

sebanyak 9 Jiwa lebih rendah dibandingkan tahun 2014 sebanyak Jiwa,

kemudian untuk kasus AIDS tahun 2015 sebanyak 22 Jiwa lebih banyak

dibandingkan dengan tahun 2014 yang berjumlah Jiwa. Kasus kematian akibat

AIDS tahun 2015 sebanyak 7 Jiwa lebih banyak dibandingkan dengan tahun

2014 sebanyak 4 Jiwa. Dan untuk penyakit Infeksi Menular yang diakibatkan

dari HIV dan AIDS untuk tahun 2015 sebanyak 4 Jiwa sama dengan tahun 2014

sebanyak 4 Jiwa.

Upaya pencegahan dan penanggulangan dilakukan oleh Pemerintah

Kota Serang, yaitu melalui penyuluhan masyarakat, pendampingan kelompok

resiko tinggi dan intervensi perubahan perilaku, layanan konseling dan testing

HIV, layanan Harm Reduction, pengobatan dan pemeriksaan berkala penyakit

menular seksual (IMS), pengamanan donor darah dan kegiatan lain yang

menunjang pemberantasan HIV dan AIDS.

Page 49: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

38 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

e. Diare

Penyakit diare merupakan salah satu masalah di negara berkembang,

terutama di Indonesia baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit diare

bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

diikuti korban yang tidak sedikit. Untuk mengatasi penyakit diare dalam

masyarakat baik tata laksana kasus maupun untuk pencegahannya sudah

cukup dikuasai. Akan tetapi permasalahan entang penyakit diare masih

merupakan masalah yang relative besar.

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di

negara berkembang seperti Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya

masih tinggi. Survey morbiditas yang dilakukan oleh (Sub Direktorat) Subdit

Diare Departemen Kesehatan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2013

terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 (Insidensi Ratio) IR

penyakit diare 301/1.000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1.000

penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1.000 penduduk, tahun 2010 menjadi

411/1.000 penduduk dan dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2012 14 persen dari yagn disurvei mengalami diare, sedangkan

jumlah balita umur 11-23 bulan yang mengalami diare sebanyak 713 balita, lalu

dari hasil RISKESDAS tahun 2013 yang mengalami diare meningkat menjadi

11,76%.

Berdasarkan Suvei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas

dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih

menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama

kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah

maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu

tata laksana yang cepat dan tepat.

Angka kesakitan diare sekitar 200-400 kejadian di antara 1.000 penduduk

setiap tahunnya. Dengan demikian di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta

kejadian setiap tahunnya, sebagianbesar (70-80%) dari penderita ini adalah

Anak di bawah Lima Tahun (BALITA). Sebagian dari penderita (1-2%) akan

jatuh ke dalam dehidrasi dan kalau tidak segera ditolong 50-60% di antaranya

dapat meninggal. Kelompok ini setiap tahunnya mengalami kejadian lebih dari

satu kejadian.

Page 50: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

39 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Pada tahun 2015, jumlah penderita Diare di Kota Serang berjumlah 13.765 orang

dan kasus yang ditangani berjumlah 13.004 orang (94,5%). Jumlah penderita

terbanyak yaitu Puskesmas Taktakan sebesar 2.350 orang dan terendah yaitu

Puskesmas Taktakan sebesar 1.298 orang. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat

pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.6 JUMLAH KASUS DIARE

DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus diare dilakukan melalui

pemberian oralit, penggunaan infus, penyuluhan ke masyarakat dengan

maksud terjadinya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam

kehidupan sehari-hari, karena secara umum penyakit diare sangat berkaitan

dengan hygiene sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga adanya

peningkatan kasus diare merupakan cerminan dari perbaikan kedua faktor

tersebut. Kegiatan ini melibatkan peran serta kader dalam tatalaksana diare

karena dengan penanganan yang cepat dan tepat di tingkat rumah tangga,

diharapkan dapat mencegah terjadinya dehidrasi berat yang bisa berakibat

kematian.

Page 51: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

40 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

f. Pneumonia/ Inpeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)

Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ

paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana

pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari

atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga

disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari

penyakit lainnya seperti, kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alcohol.

Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteri streptococcus

pneumoniae, atau pneumokokus.

Proporsi kejadian pneumonia (seluruh kelompok umur) terhadap ISPA

pada tahun 2006-2008 menunjukkan penurunan.Dari seluruh kasus ISPA

terdapat kasus pneumonia sebesar 10,2% pada tahun 2006, menjadi sebesar

9,3% pada tahun 2007, sebesar 7,9% pada tahun 2008 dan sebesar 7,4% pada

tahun 2009, sedangkan pada Tahun 2014 jumlah kasus pneumonia pada balita

yang ditemukan dan ditangani sebanyak 6385 kasus (100% dari Perkiraan

Jumlah Kasus).

Pneumonia belum pernah mencapai target yang ditetapkan, meskipun

target sudah beberapa kali disesuaikan, dan terakhir pada Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan 2010-2014 target cakupan penemuan kasus pneumonia

balita pada tahun 2010 ditetapkan menjadi 60%. Cakupan pneumonia balita

selama 10 tahun berkisar antara 22.1835,9 %. Hal ini perlu menjadi perhatian

bersama baik pemerintah daerah kabupaten/kota/provinsi dan pusat serta

para stake holder program pengendalian pneumonia. Dan perlu dilakukan upaya

pengendalian yang lebih terarah, terintegrasi dan bersinergi sehingga target

pencapaian MDGs4 dapat tercapai.

Di Kota Serang pada tahun 2015 jumlah perkiraan penderita pneumonia

6.432 balita dan jumlah penderita yang ditemukan dan ditangani sebesar 1.966

balita. Gambaran penemuan jumlah perkiraan penderita pneumonia dan

jumlah penderita yang ditemukan dan ditangani di Kota Serang tahun 2015

dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Page 52: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

41 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Gambar 3.7 JUMLAH PERKIRAAN PENEDERITA PNEUMONIA PADA BALITA DAN

JUMLAH PENDERITA YANG DITEMUKAN DAN DITANGANI DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Dari gambar diatas, memperlihatkan bahwa kasus Pneumonia terbanyak

terjadi pada tahun 2012 sebanyak 5778 kasus, dan kasus pneumonia terendah

terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 1548 kasus.

Upaya pemberantasan penyakit Pneumonia difokuskan pada upaya

penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat pada penderita.

Kecepatan keluarga dalam membawa penderita ke pelayanan kesehatan serta

keterampilan petugas dalam menegakkan diagnosa merupakan kunci

keberhasilan penanganan penyakit Pneumonia.

g. Demam berdarah dengue

Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever

(DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih

menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sering muncul sebagai Kejadian Luar

Biasa (KLB) karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan

kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang penularannya

melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup di

genangan air bersih di sekitar rumah. Nyamuk ini mempunyai kebiasaan

menggigit pada saat pagi dan sore hari, umumnya kasus mulai meningkat saat

musim hujan.

Jumlah pasien DBD di Kota Serang mencapai 308 kasus dengan angka

kesakitan (IR) sebesar 66,5/100.000 penduduk.

Page 53: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

42 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Gambar 3.8 PENEMUAN KASUS DBD BERDASARKAN PUSKESMAS

DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Dari gambar diatas, memperlihatkan bahwa kasus demam berdarah

dengue terbanyak terjadi di Puskesmas Rau sebanyak 50 kasus, dengan total

kasus di Kota Serang adalah sebanyak 308 Kasus, dengan perincian 306 kasus

tertangani dan meninggal 2 kasus di Puskesmas Cipocok Jaya dan Puskesmas

Banjar Agung.

Laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat di tahun 2015

pada bulan Oktober ada 3.219 kasus DBD dengan kematian mencapai 32 jiwa,

sementara November ada 2.921 kasus dengan 37 angka kematian, dan

Desember 1.104 kasus dengan 31 kematian. Dibandingkan dengan tahun 2014

pada Oktober tercatat 8.149 kasus dengan 81 kematian, November 7.877 kasus

dengan 66 kematian, dan Desember 7.856 kasus dengan 50 kematian.

Upaya pencegahan dan penanggulangan antara lain melalui fogging dan

pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan “3M PLUS” (Menguras –

Mengubur – Menutup Tempat Penampungan Air), pelatihan jumantik dan

lainnya. Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD masih

rendah, terlihat dari cakupan Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 7,2%.

Diharapkan pada tahun mendatang capaian angka Bebas Jentik Nyamuk (ABJ)

tersebut dapat ditingkatkan menjadi 100%, sehingga tidak memberi kesempatan

nyamuk untuk berkembang biak.

Page 54: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

43 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

h. Filariasis

Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah, adalah penyakit

yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk .

Penyakit ini tersebar luas di pedesaan dan perkotaan. Dapatdan menyerang

semua golongan tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Di dunia terdapat 1,3

miliar penduduk yang berisiko tertular penyakit kaki gajah di lebih dari 83

negara dan60% kasus berada di Asia Tenggara.

Hampir seluruh wilayah Indonesia adalah daerah endemis filariasis,

terutama wilayah Indonesia Timur yang memiliki prevalensi lebih tinggi. Sejak

tahun 2000 hingga 2009 di laporkan kasus kronis filariasis sebanyak 11.914

kasus yang tersebar di 401 Kabupaten/Kota. Hasil laporan kasus klinis kronis

filariasis dari Kabupaten/Kota yang ditindaklanjuti dengan survey endemisitas

filariasis, sampai dengan tahun 2009 terdapat 337 kabupaten/kota endemis dan

135 kabupaten/kota non endemis.

Program Eliminasi Filariasis merupakan salah satu program prioritas

nasional pemberantasan penyakit menular sesuai dengan Peraturan Presiden

Republik Indonesia nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional tahun 2004 - 2009.

Tujuan umum dari program eliminasi filariasis adalah filariasis tidak

menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia pada tahun 2020.

Sedangkan tujuan khusus program adalah (a) menurunnya angka mikrofilaria

(microfilaria rate) menjadi kurang dari 1% di setiap Kabupaten/Kota, (b)

mencegah dan membatasi kecacatan karena filariasis. Program akselerasi

eliminasi filariasis diupayakan sampai dengan tahun 2020, dilakukan dengan

bertahap lima tahunan yang dimulai tahun 2010 - 2014. Kasus Filariasis di Kota

Serang selama tahun 2015 tidak ditemukan kasus baru.

Program eliminasi filariasis direncanakan sampai dengan 2014 atas dasar

justifikasi:

1. Di daerah endemis dengan angka lebih besar dari 1%, dapat dicegah

penularannya dengan program Pemberian Obat Massal Pencegahan

filariasis (POMP filariasis) setahun sekali, selama minimal lima tahun

berturut-turut.

Page 55: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

44 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

2. Penyebaran kasus dengan manifestasi kronis filariasis di 401

Kabupaten/Kota dapat dicegah dan dibatasi dampak kecacatannnya

dengan penatalaksanaan kasus klinis;

3. Minimal 85% dari penduduk berisiko tertular filariasis di daerah yang

teridentifikasi endemis filariasis harus mendapat POMP filariasis.

III. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas atau

ditekan dengan imunisasi. PD3I yang akan dibahas mencakup penyakit

Campak, Difteri, Tetanus Neonatorum, dan Polio.

a) Campak

Penyakit campak adalah salah satu penyakit menular yang masih

menjadi masalah kesehatan pada bayi dan anak di Indonesia dan merupakan

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Penyakit ini tetap

menjadi salah satu penyebab utama kematian di kalangan anak-anak di dunia,

meskipun tersedia vaksin yang aman dan efektif. Penyakit ini umumnya

menyerang anak umur di bawah 5 tahun (balita) akan tetapi campak bisa

menyerang semua umur. Pada tahun 2013, sekitar 145.700 orang meninggal

akibat campak, sekitar 400 kematian setiap hari atau 16 kematian setiap jam

dan sebagian besar terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Sampai saat

ini cara yang efektif untuk mencegah penyakit campak yaitu dengan imunisasi.

Selama tahun 2000 sampai 2013, imunisasi campak berhasil menurunkan 15,6

juta (75%) kematian akibat campak di seluruh dunia (WHO, 2015).

Sangat pentingnya peranan imunisasi campak dalam menurunkan angka

kematian anak, sehingga imunisasi campak menjadi salah satu indikator dalam

mencapai tujuan MDGs yang keempat yaitu menurunkan angka kematian anak.

Dalam hal ini, yang dilihat yaitu proporsi anak usia satu tahun yang mendapat

imunisasi campak (WHO, 2014).

Sidang World Health Assembly (WHA) pada bulan Mei 2010

menyepakati target pencapaian pengendalian penyakit campak pada tahun

2015 yaitu :

Mencapai cakupan imunisasi campak sebelum usia 1 tahun > 90% secara

Nasional dan minimal 80% di seluruh Kabupaten/Kota. Menurunkan angka

Page 56: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

45 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

insiden campak menjadi <5/1.000.000 setiap tahun dan mempertahankannya.

Menurunkan angka kematian campak minimal 95% dari angka kematian tahun

2000 (WHO, 2014).

Pada tahun 2015 di Kota Serang terdapat 209 kasus, sementara cakupan

imunisasi campak di Kota Serang pada tahun 2015 sebesar 99.4%.

Gambar 3.9 PENEMUAN KASUS CAMPAK BERDASARKAN PUSKESMAS

DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Dari gambar diatas, dapat terlihat bahwa kasus campak terbanyak ada di

Puskesmas Kilasah dengan jumlah sebesar 39 kasus dan Puskesmas Curug,

Puskesmas Kasemen, Puskesmas Unyur, Puskesmas Taktakan dan Puskesmas

Pancur dan yang meninggal 1 Balita ada di Puskesmas Kalodran.

b. Difetri

Difteri adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri

Corynbacterium diptheriae denga gejala awal adalah demam 38 C,

pseudomembrane (selaput tipis) putih keabuan pada tenggorokan (laring,

faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah. Dapat disertai nyeri

menelan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas disertai

bunyi (stridor).

Kejadian difteri pada negara berkembang menurut laporan World Health

Organization (WHO) tahun 2013, difteri masih endemik. South-East Asia

Region (SEARO) selalu menempati urutan pertama kasus difteri terbanyak di

dunia. India merupakan negara tertinggi di SEARO dengan kasus difteri

Page 57: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

46 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

sebanyak 2.525 kasus (tahun 2012). Jumlah ini menurun dibandingkan tahun

2011 yaitu sebanyak 4.233 kasus. Sedangkan Indonesia merupakan negara

tertinggi kedua setelah India dan selalu mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Jumlah kasus difteri di Indonesia pada tahun 2009 sebanyak 189

kasus, tahun 2010 sebanyak 432, tahun 2011 sebanyak 806 kasus, dan pada

tahun 2012 sebanyak 1.194 dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 76 kasus.

Dari 19 propinsi yang melaporkan adanya kasus difteri, kasus tertinggi terjadi

di Propinsi Jawa Timur sebanyak 955 kasus (79,5%), diikuti oleh Propinsi

Kalimantan Selatan dan Propinsi Sulawesi Selatan masing-masing sebanyak 61

kasus (5,6%) dan 49 kasus (4,5%) (Kementrian Kesehatan, 2013)

Jumlah kasus Difteri pada tahun 2015 di Kota Serang sebanyak 3 orang

dan meninggal 1 orang. Kasus Difteri terdapat di Puskesmas Banten Girang 1

kasus dan Puskesmas Serang Kota 2 kasus. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat

pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.10 PENEMUAN KASUS DIFTERI BERDASARKAN PUSKESMAS

DI KOTA SERANG TAHUN 2015

c. Tetanus Neonatorum

Tetanus neonatorum (TN) adalah penyakit yang disebabkan cloristidium

tetani pada bayi (umur kurang dari 28 hari) yang dapat menyebabkan

kematian. Penanganan kasus tetanus neonatorum tidak mudah, sehingga yang

terpenting adalah upaya pencegahan melalui pertolongan persalinan yang

higienis dan imunisasi tetanus toxoid (TT) ibu hamil serta perawatan tali pusat.

Page 58: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

47 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Surveilans yang efektif sangat penting untuk mengidentifikasi daerah

dan populasi yang berisiko tinggi tetanus neonatorum (TN) dan untuk

memantau dampak dari intervensi.

Berdasarkan laporan pada tahun 2015 di Kota Serang terdapat penemuan kasus

Tetanus Neonatorum. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 3.11 PENEMUAN KASUS TETANUS NEONATURUM

BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG TAHUN 2015

d. Polio

Polio (Poliomyelitis) merupakan penyakit paralisis atau lumpuh yang

disebabkan virus polio.Cara penularan Polio terbanyak melalui mulut ketika

seseorang mengkonsumsi makanan – minuman yang terkontamisasi lendir,

dahat atau faeses penderita polio.Virus masuk aliran darah ke sistem saraf

pusat menyebabkan otot melamah dan kelumpuhan, menyebabkan tungkai

menjadi lemas secara akut.Kondisi inilah disebut acute flaccid paralysis (AFP)

atau lumpuh layuh akut. Polio menyerang semua usia, namun sebagian besar

terjadi anak usia 3 – 5 tahun.

Pada bulan Mei 2012, World Health Assembly (WHA) mendeklarasikan

bahwa eradikasi polio adalah salah satu isu kedaruratan kesehatan masyarakat

dan perlu disusun suatu strategi menuju eradikasi polio (Polio Endgame

Strategy). Indonesia telah berhasil menerima sertifikasi bebas polio bersama

Page 59: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

48 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

dengan negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR) pada bulan

Maret 2014.

Untuk mempertahankan keberhasilan tersebut dan untuk melaksanakan

strategi menuju eradikasi polio di dunia, Indonesia melakukan beberapa

rangkaian kegiatan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, penggantian

vaksin trivalent Oral Polio Vaccine (tOPV) ke bivalent Oral Polio Vaccine

(bOPV) dan introduksi Inactivated Polio Vaccine (IPV). Pada akhir tahun 2020

diharapkan penyakit polio telah berhasil dihapus dari seluruh dunia.

Gambar 3.12 JUMLAH KASUS AFP < 15 TAHUN

DI KOTA SERANG TAHUN 2010 - 2015

Berdasarkan gambar diatas, dapat terlihat jumlah kasus AFP < 15 Tahun

terbanyak yaitu pada tahun 2013 sebanyak 8 kasus Sedangkan penemuan kasus

AFP < 15 tahun terendah adalah pada tahun 2015 sebanyak 0 kasus.

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio dilakukan

melalui imunisasi polio dan ditindaklanjuti dengan surveilans epidemiologi

secara aktif terhadap kasus AFP pada kelompok umur < 15 tahun. Kegiatan ini

dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang

berkembang di masyarakat melalui pemeriksaan spesimen tinja penderita AFP

yang ditemukan.

d. Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

diabetes melitus, cedera dan penyakit paru obstruktif kronik serta penyakit

kronik lainnya merupakan 63% penyebab kematian diseluruh dunia dengan

Page 60: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

49 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

membunuh 36 juta jiwa per tahun (WHO, 2010). Di Indonesia sendiri, penyakit

menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu

bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat. Hal tersebut

menjadi beban ganda dalam pelayanan kesehatan, sekaligus tantangan yang

harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Peningkatan PTM berdampak negatif pada ekonomi dan produktivitas

bangsa. Pengobatan PTM seringkali memakan waktu lama dan memerlukan

biaya besar. Beberapa jenis PTM merupakan penyakit kronik dan/atau

katastropik yang dapat mengganggu ekonomi penderita dan keluarganya.

Selain itu, salah satu dampak PTM adalah terjadinya kecacatan termasuk

kecacatan permanen. Secara global, regional, dan nasional pada tahun 2030

diproyeksikan terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi

penyakit tidak menular.

Gambar 3.13 JUMLAH KASUS BARU PENYAKIT TIDAK MENULAR

DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Pada gambar diatas, memperlihatkan bahwa penemuan kasus baru di

Kota Serang pada tahun 2015 yang paling banyak ditemukan adalah Hipertensi

sebanyak 25.1% atau 6810 kasus dan kasus Obesitas sebanyak 618 kasus atau

20.13%. Sedangkan pada kasus Ca.Cervik ditemukan 4 kasus atau 0.86% pada

tahun 2015.

Page 61: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

50 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

B. STATUS GIZI MASYARAKAT

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014

secara tegas telah memberikan arah Pembangunan Pangan dan Gizi dengan

sasaran meningkatnya ketahanan pangan dan meningkatnya status kesehatan

dan gizi masyarakat. Program Pembangunan yang Berkeadilan yang terkait

dengan Rencana Tindak Upaya Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium

(MDGs) telah dituangkan dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010.

Salah satu dokumen yang harus disusun adalah Rencana Aksi Nasional Pangan

dan Gizi (RAN-PG) 2011-2015 dan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi

(RAD-PG) 2011-2015 di 33 Provinsi.

Penyusunan RAN-PG 2011-2015 diawali dengan evaluasi aksi nasional

yang tercantum dalam RAN-PG 2006-2010. Banyak kemajuan telah dicapai

dalam pembangunan pangan dan gizi yang meliputi perbaikan gizi masyarakat,

aksesibilitas pangan, mutu dan keamanan pangan, perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS), dan koordinasi dalam kelembagaan pangan dan gizi.

Keberhasilan tersebut antara lain ditandai dengan status gizi masyarakat yang

semakin membaik, ketersediaan pangan yang meningkat dan mencukupi

kebutuhan penduduk, dikeluarkannya berbagai peraturan perundangan terkait

dengan mutu dan keamanan pangan, meningkatnya perilaku individu dan

keluarga untuk hidup bersih dan sehat termasuk sadar gizi, serta sudah

semakin banyak terbentuk lembaga yang menangani pangan dan gizi di

berbagai tingkat administrasi pemerintahan.

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara

lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, anemia

gizi besi pada ibu dan pekerja wanita dan Kurang Vitamin A (KVA). Adapun

indikator-indikator yang sangat berperan menentukan status gizi masyarakat

antara lain sebagai berikut:

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan pada bayi yang

baru lahir. Rerata berat badan bayi yang normal adalah sekitar 3.200 gram (7

lbs). Secara dasar, bayi dengan berat lahir yang rendah dan bayi dengan berat

badan yang berlebihan yaitu lebih dari 3.800 gram mempunyai risiko yang lebih

besar untuk mengalami masalah kesehatan. Konsep bayi dengan berat lahir

Page 62: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

51 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

rendah tidak sinonim dengan prematuritas telah diterima secara meluas pada

akhir tahun 1960-an. Tidak semua bayi yang memiliki berat lahir kurang dari

2.500 gram lahir prematur. Demikian pula tidak semua bayi dengan berat lahir

lebih dari 2.500 gram lahir secara aterm. Dokumentasi fenomena penelitian oleh

Gruenwald pada tahun 1960 menunjukkan bahwa sepertiga bayi yang lahir

dengan berat lahir rendah sebenarnya adalah bayi cukup bulan.

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013, sekitar 15 juta

bayi dilahirkan di dunis setiap tahun. Lebih satu juta dari bayi tersebut

meninggal segera setelah dilahirkan dan banyak yang tidak terhitung

jumlahnya menderita kecacatan sepanjang hayat secara fisik atau neurologis.

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan

SDKI 2007, pada tahun 1990 angka kematian bayi adalah sebesar 68 per 1.000

kelahiran hidup. Pada tahun 2007, Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 34 per

1.000 kelahiran hidup. Walaupun angka ini lebih rendah dari tahun 1990,

penurunan ini masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDG)

tahun 2015 dimana AKB diharapkan turun menjadi 23 per 1.000 kelahiran

hidup (Depkes RI, 2012).

Gambar 3.14

JUMLAH BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Dari gambar diatas, di Kota Serang tahun 2015 terjadi peningkatan

jumlah BBLR bila dibandingkan dengan tahun 2014. Untuk tahun 2015 jumlah

BBLR sebanyak 146 bayi dengan BBLR dari 13.353 jumlah kelahiran (1.1%). Dan

untuk tahun 2014 jumlah BBLR sebanyak 67 bayi dengan BBLR dari 12.575

Page 63: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

52 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

jumlah kelahiran (0.5%). Puskesmas dengan kejadian BBLR terbanyak terdapat

di Puskesmas Unyur dengan jumlah BBLR sebanyak 107 bayi dengan BBLR dari

1.210 jumlah kelahiran hidup (8.8%).

2. Pemantauan Status Gizi Balita

Upaya perbaikan gizi masyarakat disebutkan dalam Undang-Undang

No. 36 Tahun 2009 bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan

masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan

perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan

kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Menurut Kementerian

Kesehatan RI dalam Laporan target Millenium Development Goals (MDGs)

dibidang kesehatan yang berhubungan dengan kemiskinan dan kelaparan

menyatakan salah satu tujuan paling penting adalah penurunan prevalensi gizi

kurang dan gizi buruk. Berdasarkan tujuan tersebut, maka salah satu target

dalam MDGs ke empat yaitu berhubungan dengan penurunan kematian nbalita

dan merupakan target paling menentukan adalah penurunan prevalensi kasus

gizi kurang dan gizi buruk (Bappenas RI, 2010). Terkait dengan hal tersebut

bahwa pencapaian penurunan prevalensi gizi kurangdan gizi buruk dalam

MDGs pada tahun 2015 adalah sebesar 15,0% dan 3,5%.

Ada berbagai cara melakukan penilaian status gizi. Salah satunya adalah

dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan antropometri.

Pengukuran antropometri yang dapat digunakan antara lain: berat badan (BB),

panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB), lingkar lengan atas (LILA), lingkar

kepala (LK), lingkar dada (LD), dan lapisan lemak bawah kulit (LLBK). Namun

disini pengukuran antropometri hanya menggunakan berat badan dan

panjang/tinggi badan.Dalam penilaian status gizi, antropometri disajikan

dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabellain, seperti: berat badan

menurut umur (BB/U), panjang badan atau tinggi badan menurut umur (PB/U

atau TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan lain-lain. Masing-

masing indeks antropometri tersebut memiliki baku rujukan atau nilai patokan

untuk memperkirakan status gizi seseorang atau masyarakat. Baku rujukan

tersebut dapat menggunakan nilai mean dan standar deviasi, persentil,

persentase, maupun perhitungan z-score. Namun, untuk mempermudah

penilaian status gizi terdapat grafik pertumbuhan standar yang dikeluarkan

Page 64: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

53 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2000 dengan

menggunakan kurva persentil dan World Health Organization (WHO) tahun

2005 dengan menggunakan kurva z-score.

Status gizi yang digambarkan oleh masing-masing indeks mempunyai

arti yang berbeda. Jika antropometri ditujukan untuk mengukur seseorang yang

kurus (wasting), pendek (stunting), atau keterhambatan pertumbuhan, maka

indeks BB/TB dan TB/U adalah yang cocok digunakan. Kurus kering dan kecil

pendek ini pada umumnya menggambarkan keadaan lingkungan yang tidak

baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun. Alternatif pengukuran

lain yang paling banyak digunakan adalah indeks BB/U, atau melakukan

penilaian dengan melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran

dilakukan. Penggunaan indeks BB/U ini sangat mudah dilakukan, akan tetapi

kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari

waktu ke waktu.

Pada tahun 2015, balita yang ditimbang sebanyak 47.680 balita. Dari

balita yang ditimbang tersebut, jumlah balita gizi lebih sebanyak 56 balita gizi

buruk.

Gambar 3.15

JUMLAH BALITA GIZI BURUK DI KOTA SERANG TAHUN 2011-2015

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa gizi buruk terbanyak terjadi

pada tahun 2011 sebanyak 88 kasus dan gizi buruk terendah terjadi pada tahun

201 sebanyak 56 kasus, dan kasus Gizi buruk mendapat perawatan sebanyak 56

balita ( 100 %).

Page 65: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

54 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

3. Anemia Gizi Besi

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia

terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia

menderita anemia. Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada

remaja dan ibu hamil. Anemia pada remaja putrid sampai saat ini masih cukup

tinggi, menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013 prevalensi

anemia dunia berkisar 40-88%. Jumlah penduduk usia remaja (10-19 tahun) di

Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari 50,9% laki-laki dan 49,1% perempuan

(Kemenkes RI, 2013).

Anemia merupakan salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian

ibu hamil. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah tertinggi bila

dibandingkan denga Negara ASEAN lainnya. Perempuan yang meninggal

karena komplikasi selama kehamilan dan persalinan mengalami penurunan

pada tahun 2013 sebesar 289.000 orang. Target penurunan angka kematian ibu

sebesar 73% antara tahun 1990 dan 2013 (WHO,2013). Jika perempuan

mengalami anemia akan sangat berbahaya pada waktu hamil dan melahirkan.

Perempuan yang menderita anemia akan berpotensi melahirkan bayi dengan

berat badan rendah (kurang dari 2,5 kg). selain itu, anemia dapat

mengakibatkan kematian baik pada ibu maupun bayi pada waktu proses

persalinan.

Menurut data hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi anmia di Indonesia

yaitu 21,7% dengan penderita anemia berumuir 5-14 tahun sebesar 26,4% dan

18,4% penderita berumur 15-24 tahun (Kemenkes RI, 2014). Data Survei

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi

anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,%%, ibu nifas sebesar

45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar

39,5%. Wanita mempunyai resiko terkena anemia paling tinggi terutama padea

remaja putri (Kemenkes RI, 2013).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) terdapat 37,1% ibu

hamil anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gr/dl dengan

proporsi yang hamper sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan pedesaan

(37,8%). Tingginya kejadian anemia ini erat kaitannya dengan factor kurang

asupan makanan bergizi saat ibu hamil dan kurangnya kesadaran dalam

mengkonsumsi tablet zat besi.

Page 66: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

55 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Gambar 3.16 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN FE 1 DAN FE 3

KOTA SERANG TAHUN 2015

Pada gambar di atas dapat dilihat cakupan ibu hamil yang mendapat

tablet besi (Fe) di Kota Serang tahun 2015 adalah jumlah keseluruhan ibu hamil

sebesar 15.379 Orang yang mendapatkan tablet Fe1 sebanyak 13.818 orang

(89.85 %) dan yang mendapatkan tablet Fe3 sebanyak 10.708 orang (69.63%).

Page 67: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

56 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Secara umum upaya kesehatan terdiri dari atas dua unsur utama, yaitu

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah

dan atau Masyarakat serta Swasta untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di

masyarakat.

Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi

kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,

pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan

sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan

farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam

makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan

bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

Pemerintah dan atau Masyarakat serta Swasta untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup

upaya-upaya pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat

inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap

perorangan.

Berikut ini diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan selama beberpa tahun

terakhir, pada tahun 2015 ;

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi adalah upaya di bidang kesehatan

yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu

menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.

Indikator derajat kesehatan dapat dinilai dari Angka Kematian Bayi

(AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), Umur Harapan Hidup dan Angka Kematian

Balita (Depkes RI, 1991). Oleh karena itu Kementerian Kesehatan RI telah

Page 68: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

57 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

menetapkan berbagai Peraturan Menteri Kesehatan menetapkanumur harapan

hidup dan angka kematian balita (Depkes Rl, 1991). OIeh karena itu, persalinan ibu

hams mendapatkan fasilitas dan partisifasi seperti tenaga profesional, pelayanan

kesehatan, partisipasi masyarakat setempat dan lainnya.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan berbagai Peraturan Menteri

Kesehatan dan menyusun Pedoman Pelayanan Kesehatan bagi Ibu dan Bayi

Baru Lahir di Puskesmas dan jaringannya. Di antara Peraturan MENKES

tersenut. yaitu ; Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97 Tahun 2014 Tentang

Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa hamil, Persalinan, dan Masa

Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan

Kesehatan Seksual. Dan juga Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun

2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak.

Selain Peraturan-Peraturan MENKES tersebut ada juga Pedoman yang

dipergunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan

pelayanan, diantaranya Pedoman Asuhan Persalinan Normal (APN), Pedoman

Asuhan Bayi Baru Lahir, Pedoman Asuhan Keperawatan bagi Ibu dan Bayi, dan

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA).

a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)

Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama

ditentukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Tujuan

ANC yaitu memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehtan Ibu

dan Tumbuh Kembang Janin. Antenal Care sebagai salah satu upaya penapisan

awal dari faktor resiko kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) antenatal care selama kehamilan untuk mendeteksi dini terjadinya

resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka

kematian ibu dan memantau keadaan janin.

Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh seoranjg ibu hamil dapat

dilihat dari cakupan pelayanan antenatal, salah satunya yaitu cakupan

kunjungan antenatal yang kurang dari standar minimal. Cakupan pelayanan

antenatal dapat dipantau melalui cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal

sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan dan tidak tergantung

usia kehamilan (K1), sedangkan cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah

Page 69: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

58 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar

paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Ibu hamil

dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal setidaknya sebanyak 4 kali.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh

Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, memperlihatkan bahwa data cakupan

antenatal care di Indonesia selama periode 3 tahun terakhir pada tahun 2010-

2013 yaitu tahun 2010 sebesar 92,7% dan tahun 2013 sebesar 95,2%. Cakupan

ANC pertama pada trimester 1 selama periode 3 tahun terakhir pada tahun

2010-2013 yaitu tahun 2010 sebesar 72,3% dan tahun 2013 81,3%. Cakupan K4

selama periode 3 tahun terakhir pada tahun 2010-2013 yaitu tahun 2010 sebesr

61,4% dan tahun 2013 sebesar 70,0%.

Untuk Kota Serang gambaran persentase cakupan pelayanan K1 dan K4

pada tahun 2010 - 2015 sebagaimana gambar berikut :

Gambar 4.0

PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL DI KOTA SERANG TAHUN 2010 - 2015

Dari gambar diatas terlihat bahwa cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu

hamil di Kota Serang bersifat fluktuatif, cakupan K1 dan K4 terbanyak yaitu

pada tahun 2012 sebesar 105% untuk cakupan K1 dan 75% untuk cakupan K4,

dan cakupan K1 terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 94% untuk cakupan

K1 dan 72% untuk cakupan K4. Bila dibandingkan dengan target nasional 90%,

Kota Serang belum mencapai target tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-

upaya yang lebih komprehensif serta berhasil guna untuk meningkatkan

Page 70: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

59 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

cakupan K4 tersebut pada masa-masa mendatang. Data cakupan kunjungan ibu

hamil K1 dan K4 menurut Puskesmas tahun 2015 dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 4.1

PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 dan K4 IBU HAMIL DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Dari gambar diatas, cakupan pelayanan K1 tahun 2015 di Kota Serang

sebesar 93% dengan cakupan tertinggi adalah Puskesmas Banjar Agung sebesar

104,2% dan cakupan terendah adalah Puskesmas Pancur sebesar 80,1%.

Sedangkan cakupan pelayanan K4 tahun 2015 di Kota Serang sebesar 71,3%

dengan cakupan tertinggi adalah Puskesmas Unyur sebesar 90,3% dan cakupan

terendah adalah Puskesmas Curug sebesar 50,9%.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi

Kebidanan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi

kebidanan di fasilitas kesehatan telah dikaitan dengan kebijakan program

pelayanan kesehatan dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).

Bahkan menjadi salah satu pesan kunci Making Pregnancy Safer dalam upaya

mempercepat penurunannya. Para ahli kesehatan ibu telah sepakat bahwa

kehadiran tenaga kesehatan selama persalinan dan periode awal postpartum,

merupakan kunci yang penting untuk mengurangi kematian ibu. Menurut

Page 71: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

60 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

WHO tahun 2008 persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan yang terlatih

terbukti dapat mengurangi resiko kematian ibu.

Persalinan di fasilitas-fasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan

tenaga yang siap menolong sewaktu-waktu terjadi komplikasi persalinan.

Minimal di fasilitas kesehatan kesehatan seperti Puskesmas yang mampu

memberikan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED),

dipahami belum seluruh Puskesmas mampu untuk memberikan pelayanan

dasar tersebut, minimal pada saat ibu melahirkan di Puskesmas terdapat tenaga

yang dapat segera merujuk jika terjadi komplikasi.

Pertolongan persalinan memenuhi 4 kaidah pilar Safe Motherhood, yang

salah satunya adalah persalinan bersih dan aman serta ditolong oleh tenaga

kesehatan yang terampil. Perlu diwaspadai adanya resiko infeksi dikarenakan

paparan lingkungan yang tidak bersih, alas persalinan yang tidak bersih, serta

alat dan tangan penolong yang tidak bersih karena morbilisasi dari pusat

pelayanan kesehatan ke rumah ibu. Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun

2009, tujuan persiapan persalinan aman adalah agar ibu hamil dan keluarga

tergerak merencanakan tempat dan penolong persalinan yang aman. Dan tahun

2011 Kemenkes mengatakan bahwa persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan

dan di tolong oleh tenaga kesehatan.

Perkembangan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

dapat Berdasarkan data Profil kesehatan Indonesia tahun 2011; cakupan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan

sejak tahun 2008 sampai tahun 2011 cenderung mengalami peningkatan.

Bahkan pada tahun 2011 cakupan pertolongan persalinan oleh petugas

kesehatan di Indonesia telah mencapai 88,38 %. Akan tetapi, meningkatnya

cakupan penolong kelahiran oleh tenaga kesehatan di Indonesia belum

diimbangi dengan peningkatan jumlah persalinan di sarana pelayanan

kesehatan.

Perkembangan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

untuk Kota Serang pada tahun 2015 dapat terlihat pada gambar dibawah ini:

Page 72: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

61 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Gambar 4.2 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN

OLEH TENAGA KESEHATAN DI KOTA SERANG TAHUN 2010-2015

Dilihat dari gambar diatas, cakupan pelayanan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan dari tahun 2010 s/d 2012 mengalami peningkatan, dari

jumlah 80.79% tahun 2010 dan naik 97.5% pada tahun 2012. Tetapi terjadi

penurunan di tahun 2013 menjadi 86% dan naik sedikit pada tahun 2014

menjadi 91% dan turun kembali pada tahun 2015 menjadi 86.1%.

Sedangkan gambaran cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

berdasarkan Puskesmas tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN

OLEH TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Page 73: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

62 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Berdasarkan gambar diatas, dapat terlihat bahwa cakupan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan berdasarkan Puskesmas cakupan

tertinggi adalah Puskesmas Rau sebesar 100.2% dan cakupan terendah adalah

Puskesmas Curug 66.3 %.

c. Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi

Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi mendorong

Pemerintah dengan instansi terkait untuk melakukan program-program yang

terkait dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pemerintah menetapkan

kebijakan penempatan bidan di desa dengan tujuan utama untuk meningkatkan

kualitas dan pemerataan pelayanan antenatal. Puskesmas merupakan

penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan untuk jenjang tingkat

pertama, meliputi pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan

pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Peran Pusat Kesehatan

Masyarakat, bukan saja penanganan persalinan normal saja tetapi juga

diupayakan pemberdayaan pelayanan gawat darurat tingkat primer yaitu

penyediaan Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar

(PONED), Pelayanan Kegawatdaruratan Dasar merupakan keharusan bagi

keperluan pelayanan rujukan primer, alasannya adalah pada wilayah yang sulit

terhadap akses ke pusat pelayanan rujukan, geografi dan transportasi

yangterbatas yang sulit dijangkau maka Puskesmas PONED merupakan

fasilitas satu-satunya yang paling mungkin dijangkau. Selain pelayanan tingkat

primer juga tersedia pelayanan di jenjang rujukan Rumah Sakit PONEK

(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komperhensif).

Indikasi untuk melakukan tindakan dan rujukan Risti segera pada

persalinan, diantaranya adalah Perdarahan pervaginam selain lendir bercampur

darah (show), kurang dari 37 minggu (persalinan kurang bulan), ketuban pecah

(lebih dari 24 jam). Tanda-tanda atau gejala-gejala infeksi temperature >38ºC,

nyeri abdomen, cairan ketuban berbau, tekanan darah lebih dari 160/110

dan/atau protein dalam urin (pre-eklampsia berat) dan Hb kurang dari 8 gr%.

Ibu hamil risti yang dirujuk dan ditangani tahun 2015 di Kota Serang sebesar

1.705 orang (55.4%) dari jumlah keseluruhan bumil risti/ komplikasi sebesar

3.076 orang.

Page 74: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

63 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Gambar 4.4 PERSENTASE CAKUPAN IBU HAMIL RISTI/ KOMPLIKASI DITANGANI

BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Dari gambar diatas, cakupan tertinggi ibu hamil risti/ komplikasi yang

ditangani adalah Puskesmas Serang Kota 85% ditangani, sedangakan cakupan

terendah adalah Puskesmas Walantaka 8% ditangani.

Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik

terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi

juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu,

perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak

tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu

meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup

yang kecil.

Yang termasuk neonatus tinggi yaitu diantaranya sebagai berikut :

BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram

Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan

teratur pada saat lahir

Sindrom, gangguan pernafasan

Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan

mukosa karena adanya deposisi produk akhir katabolisme hem yaitu

bilirubin.

Page 75: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

64 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Neonatal risti/ komplikasi yang ditangani adalah neonatal risti/ komplikasi

yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan terlatih, dokter dan bidan di

Polindes, Puskesmas, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit. Jumlah kasus neonatal

risti yang telah dirujuk dan ditangani tahun 2015 adalah sebesar 408 orang.

Berikut gambaran kasus neonatal risti/ komplikasi yang ditangani.

Gambar 4.5 JUMLAH NEONATAL RISTI/ KOMPLIKASI DITANGANI BERDASARKAN PUSKESMAS

DI KOTA SERANG TAHUN 2015

d. Pelayanan Nifas

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai

standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga

kesehatan. Menurut Kemenkes tahun 2010 untuk deteksi dini komplikasi pada

ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dan

meningkatkan cakupan Keluarga Berencana pasca persalinan dengan

melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu

yaitu ;

1. Kunjungan nifas pertama (KF1) 6 jam sampai 3 hari setelah persalinan;

2. Kunjungan nifas ke dua (KF2) pada minggu ke dua setelah persalinan;

dan

3. Kunjungan nifas ke tiga (KF3) dilakukan minggu ke enam setelah

persalinan

Page 76: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

65 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Menurut Kemenkes tahun 2012 keberhasilan upaya kesehatan ibu nifas

diukur melalui indikator cakupan pelaynan kesehatan ibu nifas (cakupan kf-3).

Pada ibu nifas diperlukan adanya deteksi dini yaitu kunjungan ibu nifas

minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu:

Di Indonesia cakupan kunjungan kesehatan ibu nifas pada tahun 2009 adalah

71,54% dan pada tahun 2011 adalah sebesar 76,96%. Sementara target cakupan

kunjungan ibu nifas pada tahun 2015 adalah 90%.

Tujuan asuhan pelayanan nifas adalah memantau kemajuan kehamilan untuk

memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan

mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi, mengenali

secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin selama

kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan

pembedahan, mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin,

mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

eksklusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal serta optimalisasi kembalinya

kesehatan reproduksi ibu secara wajar. Gambar berikut menunjukan cakupan

pelayanan kesehatan ubu Nifas tahun 2015 berdasarkan Puskesmas di Kota

Serang.

Gambar 4.6

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS BERDASARKAN PUSKESMAS

DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Page 77: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

66 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

e. Pelayanan Kesehatan Neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai

standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada

neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di

fasilitas maupun melalui kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan bayi adalah

pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan

kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan

setelah bayi lahir.

Tujuannya resiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam

pertama kehidupannya, sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat di

anjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam

setelah kelahirannya.

Berikut gambaran lengkap cakupan kunjungan neonatus pada tahun 2015

berdasarkan Puskesmas :

Gambar 4.7 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS

BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG TAHUN 2015

f. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Program Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia mengalami

suatu keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa

indikator pelayanan KB yaitu angka kesertaan ber-KB (Contraceptive

Prevalence Rate =CPR) dan unmet need. Kedua indikator merupakan indikator

tambahan pada tujuan kelima Millenium Development Goals (MDGs) 2015

Page 78: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

67 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

yaitu peningkatan kesejahteraan ibu dimana indikator utamanya adalah

persalinan oleh tenaga kesehatan yang dihubungkan dengan Angka Kematian

Ibu (AKI). Semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka

akan semakin rendah angka kematian ibu. Oleh karena itu, peningkatan

pelayanan KB tidak semata-mata untuk pengendalian penduduk namun akan

berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi (Kemenkes RI,

2014).

Upaya peningkatan pelayanan KB khususnya pasca persalinan dinilai

merupakan strategi yang tepat karena beberapa hal. Pertama, cakupan

pelayanan Antenatal Care (ANC) dan cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan sudah cukup tinggi (K1 : 92,7%; K4 : 61,4%; dan Pn : 82,2%,

berdasarkan data Riskesdas 2013). Kedua, dalam Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan RI 2010-2014, salah satu substansi intinya adalah

“Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 23.500 klinik

pemerintah dan swasta selama 2010-2014”.

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,

bahwa kontrasepsi yang banyak digunakan adalah suntik (31,9%), pil (13,6%),

AKDR (3,9%), MOW (3,2%), kondom (1,8%) dan MOP (0,2%).

Cakupan pelayanan KB pasca persalinan masih belum menggembirakan.

Cakupan KB pasca persalinan dan pasca keguguran dibandingkan dengan

cakupan peserta KB Baru masih sebesar 13,27%. Capaian tersebut masih

didominasi oleh non MKJP yaitu suntikan (52,49%) dan pil (18,95%), sementara

capaian MKJP implan (8,08%), IUD (14,06%), MOW (3,27%) dan MOP (0,02%).

Pelayanan KB pasca persalinan belum tersosialisasi dengan baik disebabkan

persepsi tentang metode KB pasca persalinan belum sama dan belum masuknya

cakupan KB pasca persalinan dalam laporan rutin KIA (Kemenkes RI, 2014).

Dalam hubungannya dengan alat kontrasepsi tersebut terdapat seorang

akseptor yang menggunakan KB. Dimana Akseptor KB itu sendiri adalah

peserta program keluarga berencana Pasangan Usia Subur (PUS) dimana salah

seorang dari keduanya menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi untuk

tujuan pencegahan kehamilan baik melalui program keluarga berencana

ataupun Nonprogram

Page 79: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

68 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Sedangkan Pasangan Usia Subur PUS) yang menjadi Akseptor KB adalah

pasangan suami istri yang saat ini hidup bersama baik bertempat tinggal resmi

dalam satu rumah ataupun tidak, dimana usia istri antara 15-49 tahun. WUS

(Wanita Usia Subur) adalah wanita yang berusia antara <20 - >30/35 tahun baik

yang sudah berkeluarga ataupun tidak dan masih produktif.

Jumlah PUS di Kota Serang tahun 2015 tercatat 109.346 orang. Dari

jumlah PUS tersebut, yang menjadi peserta KB baru sebanyak 3.650 (3.3%) dan

peserta KB aktif sebanyak 74.476 orang (68.1%). Cakupan KB aktif sudah

mencapai target nasional, yaitu 20,5% untuk Target nasional peserta KB aktif

MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang).

Berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan peserta KB aktif 15.328

akseptor memilih metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan,

sedangkan 59.148 akseptor memilih metode kontrasepsi jangka pendek seperti

suntik, pil, dan kondom. Data lengkap tentang metode kontrasepsi dapat

dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.8 PROPORSI JENIS ALAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN KB BARU

DI KOTA SERANG TAHUN 2015

g. Pelayanan Imunisasi

Imunisasi bertujuan untuk menimbulkan dan meningkatkan kekebalan

seseorang terhadap penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang dahulu masih

menjadi masalah besar bagi. Negara maju saat ini telah dapat ditekan serendah-

rendahnya. Namun bagi Negara berkembang penyakit infeksi masih menjadi

Page 80: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

69 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

masalah utama. Indonesia saat ini dalam masa transisi, di satu pihak penyakit

infeksi masih menjadi masalah utama dan merupakan penyebab kematian yang

tinggi sedangkan di lain pihak penyakit non infeksi sudah menunjukkan

peningkatan dan mulai menjadi masalah yang sulit untuk dipecahkan.

Pemberian imunisasi pada bayi dan anak tidak hanya memberikan

pencegahan tetapi juga memberikan dampak yang jauh lebih luas karena akan

mencegah terjadinya penularan yang lebih banyak. Dengan peningkatan

imunisasi dijadikan sebagai salah satu program pemerintah dalam pencegahan

penyakit. Program imunisasi dikatakan efektif atau bisa memberikan dampak

penurunan penyakit apabila cakupan tinggi dan mutu pelayanannya terjaga

sesuai standar termasuk penanganan rantai dingin.

Strategi operasional pencapaian cakupan tinggi dan merata itu berupa

pencapaian UCI (Universal Child Imunization). Bayi dengan status imunisasi

tidak lengkap di desa yang tidak mencapai UCI dapat menimbulkan peluang

meningkatnya kejadian luar biasa suatu penyakit yang dapat dicegah dengan

imuniasi.

Kegiatan Imunasasi merupakan salah satu kegiatan prioritas

Kementerian Kesehatan, sebagai salah satu bentuk nyata komitmen Pemerintah

untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk

menurunkan angka kematian pada anak.

Sesuai dengan Keputusan Menkes RI dan Riskesdas (2010) menyatakan

UCI adalah suatu keadaaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada

semua bayi (anak dibawah umur 1 tahun). Pertumbuhan pencapaian

Desa/Kelurahan UCI selama ini belum secara merata mencapai 100% bahkan

masih banyak yang belum mencapai target. Karena itu pemeritah melakukan

Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional Universal Child Immunization 2010-

2014 (GAIN UCI 2010-2014) yang merupakan upaya percepatan pencapaian

UCI di seluruh desa/kelurahan pada tahun 2014 melalui suatu gerakan yang

dilaksanakan oleh pemerintah bersama seluruh masyarakat dan berbagai pihak

terkait secara terpadu di semua tingkat administrasi.

Pencapaian UCI pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap

cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap

dengan ditunjukkan pada cakupan imunisasi campak. Bila cakupan UCI

Page 81: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

70 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu (desa), hal ini berarti dalam wilayah

tersebut dapat diprediksi tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi.

Cakupan UCI di Kota Serang tahun 2015 sebesar 63.64% dan belum

mencapai target nasional 80%. Berikut gambaran UCI di Kota Serang tahun

2010 – 2015.

Gambar 4.9 CAKUPAN DESA/ KELURAHAN UCI DI KOTA SERANG TAHUN 2010 – 2015

Dari gambar diatas, dapat terlihat bahwa cakupan UCI tahun 2015

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 tetapi secara keseluruhan

dari tahun 2010 – 2015 mengalami penurunan. Penyebab utama rendahnya

pencapaian UCI tersebut menurut Kementerian Kesehatan adalah rendahnya

akses pelayanan dan tingginya angka drop out. Hal ini antara lain terjadi karena

tempat pelayanan imunisasi yang jauh dan sulit terjangkau, jadwal pelayanan

tidak teratur dan tidak sesuai dengan kegiatan masyarakat, kurangnya tenaga,

tidak tersedianya kartu imunisasi (Buku KIA), rendahnya kesadaran dan

pengetahuan masyarakat tentang manfaat, serta waktu pemberian imunisasi.

Selain faktor budaya dan pendidikan serta kondisi social ekonomi ikut

mempengaruhi pencapaian UCI Desa/Kelurahan.

Upaya peningkatan kualitas imunisasi dilaksanakan melalui kampanye,

peningkatan kemampuan petugas imunisasi, kualitas penyimpanan vaksin dan

sweeping sasaran. Berdasarkan laporan pada tahun 2015, cakupan pelayanan

Page 82: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

71 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

imunisasi DPT, HB, dan Campak pada bayi dapat terlihat pada gambar

dibawah ini :

Gambar 4.10 CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DAN CAMPAK PADA BAYI

BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Gambar 4.11 CAKUPAN POLIO 4a DAN DPT-HB3/DPT-HB-Bib3

PADA BAYI BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA SERANG TAHUN 2015

h. Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan Kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan

kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu

Page 83: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

72 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara

keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa

yang bias dilakukan secara perseorangan maupun secara kelompok dengan

meminta pertolongan.

Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan di

Rumah Sakit, Klnik, Puskesmas, Posyandu, Keluarga Binaan dan Masyarakat

Binaan. Penyuluhan pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko tinggi,

seperti keluarga yang menderita penyakit menular, keluarga dengan social

ekonomi rendah, keluarga dengan keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan

sanitasi lingkungan yang buruk dan sebagainya. Penyuluhan kesehatan pada

sasaran kelompok dapat dilakukan pada kelompok ibu hamil, kelompok ibu

yang mempunyai anak balita, kelompok masyarakat yang rawan terhadap

masalah kesehatan seperti kelompok lansia, kelompok yang ada di berbagai

instansi pelayanan kesehatan seperti anak, sekolah, pekerja dalam perusahaan

dan lain-lain.

Kegiatan penyuluhan kesehatan di Kota Serang tahun 2015 sebanyak 619

kegiatan penyuluhan kelompok dan 252 kegiatan penyuluhan massa. Pelaksana

kegiatan penyuluhan adalah Puskesmas, Rumah Sakit maupun Dinas

Kesehatan.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan tempat penyediaan layanan kesehatan untuk

masyarakat. Menurut Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor

983.MENKES/SK/1992 mengenai pedoman rumah sakit umum dinyatakan

bahwa : ”Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan

kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, pendidikan dan pelatihan tenaga

kesehatan”. Menurut WHO rumah sakit adalah keseluruhan dari organisasi dan

medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat

baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau

pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat

pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial.

Page 84: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

73 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan produk jasa yang

diberikan pihak Rumah Sakit kepada kliennya. Pelayanan kesehatan yang

diberikan Rumah Sakit merupakan salah satu tolak ukur dari kualitas Rumah

Sakit tersebut. Dengan hasil akhir (out come) dapat memberi kepuasan

terhadap kliennya. Manajemen Out Come adalah proses mengumpulkan,

menganalisis, mengevaluasi dan menyebarluaskan hasil proses pengobatan

atau prosedur untuk memperbaiki dampak akhir layanan kesehatan melalui

upaya kerjasama.

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang

dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan

tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan

kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

2. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi

kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan

masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping

memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di

wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Kementerian

Kesehatan RI bahwa Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di wilayah kerja.

Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan pelayanan

yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif

(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan

kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan

tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan

dalam kandungan sampai tutup usia.

Tujuan Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas

adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang

yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya.

Page 85: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

74 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Pusat pelayanan kesehatan strata pertama berarti puskesmas

bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama

secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi Pelayanan

Kesehatan Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

Pada tahun 2015 jumlah masyarakat yang telah memanfaatkan

pelayanan rawat jalan di Puskesmas sebanyak 15.0562 orang dari jumlah

penduduk 618.802 dengan cakupan kunjungan rawat jalannya 24,3%. Jika

dibandingkan dengan pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat dalam

memanfaatkan pelayanan kesehatan terlihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.12

JUMLAH KUNJUNGAN DAN RAWAT JALAN DI KOTA SERANG TAHUN 2015

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa masyarakat Kota Serang

sebagian besar lebih memilih memanfaatkan Puskesmas untuk mendapatkan

pelayanan rawat jalan.

3. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan

Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan

pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari

manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis

penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau factor yang dapat

Page 86: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

75 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat.

Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan

kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan kuratif, bahkan promotif

dan rehabilitatif. Laboratorium klinik terdiri dari laboratorium klinik umum

dan khusus. Laboratorium klinik umum melaksanakan pelayanan pemeriksaan

di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik &

imunologi klinik serta bidang lainnya, sedangkan laboratorium klinik khusus

hanya melaksanakan pelayanan satu bidang pemeriksaan khusus (misalnya;

khusus mikrobiologi, parasitologi, patologi anatomi dll) dengan kemampuan

pemeriksaan tertentu.

Pelayanan Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,

pencegahan, dan pengobatan, serta pemulihan kesehatan. Penyelenggara sarana

laboratorium kesehatan bisa dilakukan oleh Pemerintah (pusat/daerah) atau

swasta, baik secara perseorangan atau berbadan hukum sesuai dengan

persyaratan jenis dan fungsi laboratorium yang diatur berdasarkan Undang-

Undang dan Peraturan Pemerintah. Dalam penyelenggaraan pelayanan

laboratorium kesehatan ini Pemerintah telah mengeluarkan peraturan

Kementerian Kesehatan RI No.411/MENKES/PER/III/2010 Tentang

Laboratorium Klinik dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 364/MENKES/SK/III/2003 Tentang Laboratorium Kesehatan.

4. Klasifikasi Rumah Sakit dalam Pelayanan Kesehatan Spesialistik

Dasar

Berdasarkan bentuk pelayanan, rumah sakit dibedakan jenisnya, yaitu

rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum adalah tempat

pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan spesialistik,

pelayanan penunjang medik, pelayanan instalasi, dan pelayanan perawatan

secara rawat jalan dan rawat inap. Rumah sakit khusus adalah tempat

pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik tertentu,

pelayanan penunjang medik, pelayanan instalasi, dan pelayanan perawatan

secara rawat jalan dan rawat inap.

Page 87: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

76 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Rumah Sakit Umum Pemerintah diklasifikasikan dalam beberapa tingkatan :

a) Rumah Sakit kelas A

Rumah Sakit tipe ini memiliki pelayanan medik spesialis luas dan sub

spesialis luas.

b) Rumah Sakit kelas BII

Rumah Sakit tipe ini memiliki pelayanan medik spesialis luas dan sub

spesialis terbatas.

c) Rumah Sakit kelas BI

Rumah Sakit tipe ini minimal memiliki 11 (sebelas) macam pelayanan

medik spesialistik.

d) Rumah Sakit kelas C

Rumah Sakit tipe ini minimal memiliki 4 (empat) macam pelayanan

medic spesialistik dasar.

e) Rumah Sakit kelas D

Rumah Sakit tipe ini minimal memiliki pelayanan medik dasar

Sedangkan untuk Rumah Sakit umum swasta, Klasifikasi Rumah Sakit umum

swasta, yaitu :

a) Rumah Sakit umum tingkat utama

Rumah Sakit tipe ini memiliki pelayanan medik umum, spesialistik, dan

subspesialistik.

b) Rumah Sakit umum tingkat madya

Rumah Sakit tipe ini minimal memiliki 4 (empat) pelayanan medik

spesialistik.

c) Rumah Sakit umum tingkat pratama

Rumah sakit tipe ini memiliki pelayanan medik umum.

Page 88: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

77 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

5. Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan

Pencapaian ketersediaan obat esensial, obat generik dan penulisan obat

generik di Kota Serang pada tahun 2015 terangkum pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.13

CAPAIAN KETERSEDIAAN OBAT SESUAI KEBUTUHAN DI KOTA SERANG TAHUN 2015

NO INDIKATOR PROGRAM TARGET CAPAIAN

1 Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan 100% 100%

2 Pengadaan Obat Essensial 100% 100%

3 Pengadaan Obat Generik 100% 100%

4 Persentase Penulisan Obat Generik 100% 100%

Page 89: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

78 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang mendukung

berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai penyedia

pelayanan kesehatan kepada masyarakat ditutut untuk bertanggung jawab

terhadap keandalan, keakurasian, dan keamanan sarana dan prasarana yang

digunakan. Sesuai perkembangannya maka pengelolaan mutu fasilitas sarana

dan prasarana menjadi sangat penting.

Adapun kondisi sarana kesehatan di Kota Serang pada tahun 2015

seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.0 SARANA KESEHATAN DI KOTA SERANG TAHUN 2015

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

1 Rumah Sakit

a. Rumah Sakit Umum 5

b. Rumah Sakit Khusus 2

2 Puskesmas

a. Puskesmas Perawatan 6

b. Puskesmas Non Perawatan 10

3 Puskesmas Pembantu 14

4 Puskesmas Keliling 6

5 Poskesdes 19

6 Desa Siaga 19

7 Posyandu 605

8 Polindes 3

9 Posbindu 0

10 Balai Pengobatan/ Klinik 67

Page 90: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

79 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

1. Puskesmas

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata

dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif

masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa

mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Sampai dengan tahun 2015, jumlah Puskesmas di Kota Serang sebanyak 16

Puskesmas yang terdiri dari 6 Puskesmas Perawatan dan 10 Puskesmas Non

Perawatan yang tersebar di 6 Kecamatan.

2. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

Berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2012, khususnya

sub-sistem pemberdayaan masyarakat. Salah satu tujuan SKN adalah

terwujudnya upaya pemberdayaan perorangan, keluarga, masyarakat, dan

pemberdayaan masyarakat dan upaya kesehatan pada hakekatnya merupakan

fokus dari pembangunan kesehatan.

Prinsip pemberdayaan masyarakat berbasis masyarakat terdapat unsur edukatif

dan kemandirian, memberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat

dan memilih pelayanan kesehatan dan prinsip kemitraan dan gotong royong.

Oleh karena itu terbentuklah berbagai Upaya Kesehatan yang Berbasis

Masyarakat (UKBM).

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006, bahwa

Pembentukan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) bertujuan

untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.

UKBM dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh dari, untuk

dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas

sektor dan lembaga terkait lainnya. Posyandu merupakan salah satu bentuk

UKBM yang memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu

dan bayi.

Page 91: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

80 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), antara lain

Posyandu, Polindes, Desa Siaga, dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).

a. Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan

dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka

kematian ibu dan bayi.

Istilah Posyandu yang dikenal sebagai Pos Pelayanan Terpadu

adalah suatu tempat yang kegiatannya tidak dilakukan setiap hari

melainkan satu bulan sekali diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan

dan terdiri dari beberapa pelayanan kesehatan yaitu:

1) Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita

2) Pelayanan Imunisasi

3) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Pelayanan Ibu berupa

pelayanan ANC (Antenatal Care), kunjungan pasca persalianan

(Nifas) sementara Pelayanan Anak berupa Deteksi dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita dengan maksud

menemukan secara dini kelainan-kelainan pada balita dan

melakuk an intervensi segera.

4) Pecegahahan dan Penanggulangan diare Dan Pelayanan

Kesehatan lainnya.

Untuk memantau perkembangan Posyandu maka Posyandu

dikelompokkan dalam 4 strata yaitu Pratama, Madya, Purnama dan

Mandiri. Disebut Posyandu Mandiri adalah apabila jumlah kadernya 5

orang dan aktif, frekuensi kegiatan 12 kali/ tahun (ada kegiatan setiap

bulannya), cakupan 5 program dasar > 50%, ada program tambahan dan

ada dana sehat/ dana bersumber dari swadaya masyarakat.

Jumlah Posyandu di Kota Serang sebanyak 605 unit yang terdiri dari

Posyandu Pratama 275 unit (45.45%), Posyandu Madya 189 unit (31.24%),

Posyandu Purnama 95 unit (15.70%), dan Posyandu Mandiri 46 unit

(7.60%). Sedangkan Posyandu aktif sebanyak 141 unit (23.31%) dari

Page 92: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

81 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

jumlah Posyandu yang ada di Kota Serang, dan rasio Posyandu per 0,95

balita sebesar 0,9.

b. Polindes (Pondok Bersalin Desa)

Polindes (Pondok Bersalin Desa) adalah Suatu tempat atau lembaga

dalam Upaya Kesehatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang

didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah sebagai kelengkapan

dari pembangunan kesehatan masyarakat untuk memberikan pelayanan

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana yang dikelola

oleh Bidan Desa (Bides) bekerjasama dengan dukun bayi dibawah

pengawasan Dokter Puskesmas setempat.

Pada tahun 2015 di Kota Serang terdapat 3 unit Polindes disetiap

desa dengan harapan akses pelayanan kesehatan masyarakat akan

meningkat dan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat akan

lebih optimal.

c. Desa Siaga dan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa)

Dalam perkembangan pemberdayaan masyarakat sampai dewasa

ini, telah tumbuh dan berkembang berbagai Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Salah satu UKBM yang

berkembang diantaranya Poskesdes. Untuk lebih memantapkan

penyelenggaraan berbagai UKBM yang ada di desa, perlu dikembangkan

suatu bentuk UKBM yang dapat berfungsi mengkoordinasi UKBM yang

ada. Fungsi koordinasi diperlukan, agar penyelenggaraan UKBM

tersebut dapat sinergis dalam upaya mewujudkan Desa Siaga.

Desa Siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumberdaya dan

kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah

kesehatan, terutama bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara

mandiri. Dalam Kepmenkes No.564 tahun 2006 tentang pedoman

pelaksanaan pengembangan Desa Siaga disebutkan bahwa kriteria Desa

Siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes.

Poskesdes merupakan sarana pelayanan kesehatan yang berada di

Desa/ Kelurahan, merupakan pengembangan/ perluasan fungsi dari

Polindes dan jaringan Puskesmas dalam rangka mendekatkan akses

untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan dari

Page 93: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

82 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Poskesdes adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada

masyarakat dengan menempatkan tenaga bidan, pemberian pelayanan

kesehatan sesuai dengan kompetensi bidan untuk peningkatan

pelayanan kesehatan dasar. Ruang lingkup kegiatanPoskesdes yaitu

Promotif, Preventif, Kuratif.

Sampai dengan tahun 2015 terdapat 66 desa siaga di Kota Serang,

namun jumlah desa siaga yang aktif berjumlah 19 desa (28.788%)

sehingga jumlah Poskesdes di Kota Serang berjumlah 19 unit.

d. Sarana Farmasi dan Perbekalan Kesehatan

Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan

sarana pelayanan kesehatan adalah tersedianya sarana farmasi dan

perbekalan kesehatan.

B. TENAGA KESEHATAN

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014

bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar

masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia

yang produktif secara social dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur

kesejahteraan umum.

Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan

profesional di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal

kesehatan maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan

dalam melakukan upaya kesehatan. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN),

tenaga kesehatan merupakan pokok dari subsistem SDM kesehatan, yaitu

tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan dan

pelatihan, serta pendayagunaan kesehatan secara terpadu dan saling

mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya. Unsur utama dari subsistem ini adalah perencanaan,

pendidikan dan pelatihan, dan pendayagunaan tenaga kesehatan.

Page 94: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

83 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas

harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas disamping

ketersediaan sumber daya yang lain. Hal yang penting diperhatikan dalam

pengadaan sumber daya manusia adalah jumlah, jenis, persebaran/ distribusi

tenaga kesehatan dan rasionya terhadap jumlah penduduk.

Sumberdaya manusia khususnya tenaga kesehatan merupakan faktor

penggerak utama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan program

pembangunan kesehatan. Peningkatan kualitas SDM kesehatan dilaksanakan

melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan.

Jumlah tenaga kesehatan di Kota Serang pada tahun 2015 sebanyak 448

orang dengan proporsi terbesar adalah tenaga bidan 180 orang kemudian

tenaga perawat 88 orang dan tenaga medis 32 orang. Untuk Rincian Jumlah dan

Distribusi Tenaga Kesehatan Di Kota Serang dapat di buka pada Lampiran

Tabel 72 sampai tabel 80 profil kesehatan 2015

C. Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan program dan kegiatan dibidang kesehatan di Kota Serang

diperoleh dari berbagai sumber diantaranya dana APBD II dan APBN yang

meliputi dana JKN, Dana Alokasi Khusus (DAK), , Tugas Pembantuan (TP)

serta Dana Bagi Hasil Pajak Rokok.

Sesuai dengan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2015,

Dinas Kesehatan Kota Serang menetapkan 6 tujuan yang dibagi menjadi 9

sasaran stratejik. Selanjutnya sasaran stratejik tersebut diwujudkan dalam 18

Program dan 81 kegiatan dengan alokasi anggaran biaya sebesar

Rp. 73.507.914.273.- dengan realisasi sebesar Rp. 59.722.315.659,- atau sekitar

81,25 % tabel dibawah ini adalah gambaran anggaran yang diterima Dinas

Kesehatan Kota Serang pada tahun 2015:

Page 95: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

84 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

Tabel 5.1 ANGGARAN KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015

NO SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 80.593.808.333 90.04

a. Belanja Langsung 49.872.693.729

b. Belanja Tidak Langsung 30.721.114.604

2 APBD PROVINSI 4.000.000.000 4.47

-APBD Provinsi 4.000.000.000

3 APBN : 4.913.448.068 5.49

- Dana Alokasi Umum (DAU)

0.00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3,447.331.068 3.85

- Dana Dekonsentrasi

0.00

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota (BOK)

1,466.117.000 1.81

- Lain-lain (sebutkan)

0.00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)

0.00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN

0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 89.507.258.401

TOTAL APBD KAB/KOTA 1,113.721.551.297

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

7.24

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 144.646.04

Page 96: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

85 Profil Kesehatan Kota Serang Tahun 2015

BAB VI PENUTUP

Profil Kesehatan Kota Serang disusun berdasarkan hasil-hasil kegiatan

yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 oleh Unit-Unit Kesehatan yang

dilaporkan secara berkala kepada Dinas Kesehatan Kota Serang serta instansi

terkait yang berada dalam wilayah Kota Serang. Berbagai peningkatan yang

telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan

perbaikan kondisi umum serta keadaan sosial ekonomi masyarakat Kota

Serang.

Gambaran tersebut merupakan fakta yang layak dikomunikasikan, baik

kepada para pemimpin dan pengelola program kesehatan maupun kepada

instansi lintas sektor, serta kepada masyarakat umum di Kota Serang yang

disajikan dalam bentuk data dan informasi.

Oleh karena data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis

dalam pelaksanaan manajemen program kesehatan dan lintas sektor maka

penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai

bahan masukan dalam proses pengambilan keputusan dan penyusunan

rencana program.

Dibidang kesehatan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan

mempunyai saluran utama yaitu penyajian data dan informasi dalam buku

profil kesehatan.

Namun disadari bahwa dalam penyajian sampai saat ini belum dapat

memenuhi segala kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal. Hal

ini berimplikasi pada kualitas data yang disajikan dalam profil kesehatan ini

belum dapat memenuhi harapan semua pihak namun tetap dapat memberikan

gambaran umum dan menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan

perbaikan keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai. Oleh karena itu

dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Kota Serang, perlu dicari

suatu terobosan dalam hal mekanisme pengumpulan data dan informasi secara

cepat dan akurat untuk mengisi ketidaktersediaan data khususnya yang

bersumber dari masing-masing pengelola program serta sektor terkait lainnya.

Page 97: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 267 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 66 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 317,501 301,301 618,802 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.9 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

2319.9 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 50.6 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 105.4 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 6,565 6,604 13,353 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 1 0 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 15 6 21 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 2 1 2 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati 6 - 6 bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 1 0 0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 7 1 8 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 1 0 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 9 Ibu Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Page 98: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 363 256 619 Kasus Tabel 7

Proporsi kasus baru TB BTA+ 58.64 41.36 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 109.96 81.77 96.24 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 556 428 984 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 168.42 136.70 152.98 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 4.57 % Tabel 7

Persentase BTA+ terhadap suspek 17.73 10.82 14.17 % Tabel 8

Angka kesembuhan BTA+ 89.20 90.46 89.70 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 5.54 4.15 4.98 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 94.74 94.61 94.68 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 0.61 1.60 1.09 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 32.69 28.33 30.56 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus HIV 7 2 9 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus AIDS 9 13 22 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Kematian karena AIDS 2 5 7 Jiwa Tabel 11

24 Jumlah Kasus Syphilis 1 3 4 Kasus Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 64 39 103 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 20.16 12.94 16.65 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 7.77 % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.97 % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.16 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 2.30 1.59 1.96 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 166.67 64.29 95.00 % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 26.87 26.47 26.73 % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18

Jumlah Kasus Difteri 2 1 3 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri 33 % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 3 3 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 33 % Tabel 19

Jumlah Kasus Campak 92 117 209 Kasus Tabel 20

Page 99: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 55.43 43.81 49.77 per 100.000 penduduk Tabel 21

30 Case Fatality Rate DBD 0.57 0.76 0.65 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.00 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22

32 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 19.49 29.31 25.10 % Tabel 24

35 Persentase obesitas 18.70 20.86 20.13 % Tabel 25

36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0.86 % Tabel 26

37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.22 % Tabel 26

38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100.00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 93 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 71.27 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 86.15 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 81.43 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 88.86 % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 178.51 % Tabel 30

45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 69.63 % Tabel 32

46 Penanganan komplikasi kebidanan 55.43 % Tabel 33

47 Penanganan komplikasi Neonatal 22.37 17.23 19.69 % Tabel 33

48 Peserta KB Baru 3.34 % Tabel 36

49 Peserta KB Aktif 68.11 % Tabel 36

50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37

51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.05 1.14 1.09 % Tabel 37

52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100.09 92.14 95.95 % Tabel 38

53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 94.88 83.77 89.09 % Tabel 38

54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 18.55 % Tabel 39

55 Pelayanan kesehatan bayi 29.76 23.00 26.24 % Tabel 40

56 Desa/Kelurahan UCI 81.82 % Tabel 41

57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 82.78 75.89 79.19 % Tabel 43

58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 68.64 61.01 64.66 % Tabel 43

59 Bayi Mendapat Vitamin A - - 44.83 % Tabel 44

60 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - - % Tabel 44

Page 100: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

61 Baduta ditimbang 30.47 33.97 32.18 % Tabel 45

62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.73 1.59 1.65 % Tabel 45

63 Pelayanan kesehatan anak balita 31.90 36.91 34.34 % Tabel 46

64 Balita ditimbang (D/S) 56.20 58.12 57.14 % Tabel 47

65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.90 0.90 0.90 % Tabel 47

66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48

67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100.00 100.00 100.00 %

Tabel 49

68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.49 Tabel 50

69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 51

70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100.00 sekolah Tabel 51

71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 51

72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) - - - % Tabel 51

73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut - - - % Tabel 51

74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 34.52 51.71 44.08 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 54.63 % Tabel 53

76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan - - 21.65 % Tabel 54

77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap - - - % Tabel 54

78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS - - - per 100.000 pasien keluar Tabel 55

79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS - - - per 100.000 pasien keluar Tabel 55

80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS - % Tabel 56

81 Bed Turn Over (BTO) di RS - Kali Tabel 56

82 Turn of Interval (TOI) di RS - Hari Tabel 56

83 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 51.99 % Tabel 57

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Persentase rumah sehat 13.99 % Tabel 58

Page 101: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 4.39 % Tabel 59

90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 59.38 % Tabel 60

91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 65.03 % Tabel 61

92 Desa STBM - % Tabel 62

93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 98.30 % Tabel 63

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 48.13 % Tabel 64

TPM tidak memenuhi syarat dibina 101.95 % Tabel 65

TPM memenuhi syarat diuji petik 80.99 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

94 Jumlah Rumah Sakit Umum 5.00 RS Tabel 67

95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2.00 RS Tabel 67

96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 67

97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67

Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67

Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67

98 Jumlah Apotek - Tabel 67

99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 57.14 % Tabel 68

100 Jumlah Posyandu 605.00 Posyandu Tabel 69

101 Posyandu Aktif 23.31 % Tabel 69

102 Rasio posyandu per 100 balita 0.88 per 100 balita Tabel 69

103 UKBM

Poskesdes 19.00 Poskesdes Tabel 70

Polindes 3.00 Polindes Tabel 70

Posbindu - Posbindu Tabel 70

104 Jumlah Desa Siaga 19.00 Desa Tabel 71

105 Persentase Desa Siaga 28.79 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan

106 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang Tabel 72

107 Jumlah Dokter Umum 6.00 17.00 23.00 Orang Tabel 72

108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 3.72 per 100.000 penduduk Tabel 72

109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 1.00 8.00 9.00 Orang Tabel 72

110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 1.45 per 100.000 penduduk

111 Jumlah Bidan 180.00 Orang Tabel 73

112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 59.74 per 100.000 penduduk Tabel 73

Page 102: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

113 Jumlah Perawat 22.00 66.00 88.00 Orang Tabel 73

114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 14.22 per 100.000 penduduk Tabel 73

115 Jumlah Perawat Gigi 1.00 8.00 9.00 Orang Tabel 73

116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 1.00 13.00 14.00 Orang Tabel 74

117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 2.00 6.00 8.00 Orang Tabel 75

118 Jumlah Tenaga Sanitasi 4.00 5.00 9.00 Orang Tabel 76

119 Jumlah Tenaga Gizi 2.00 6.00 8.00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan

120 Total Anggaran Kesehatan 89,507,256,401.00 Rp Tabel 81

121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 7.24 % Tabel 81

122 Anggaran Kesehatan Perkapita 144,646.04 Rp Tabel 81

Page 103: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KOTA SERANG

TAHUN 2015

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 CIPOCOK JAYA 31.54 0 8 8 93,081 19,976 4.66 2951.20

2 CURUG 49.60 0 10 10 49,181 50,464 0.97 991.55

3 KASEMEN 63.36 0 10 10 91,852 10,311 8.91 1449.68

4 SERANG 25.88 0 12 12 217,504 17,176 12.66 8404.33

5 TAKTAKAN 47.88 0 12 12 84,106 19,270 4.36 1756.60

6 WALANTAKA 48.48 0 14 14 83,078 39,997 2.08 1713.66

JUMLAH (KAB/KOTA) 266.7 0 66 66 618,802 157,194 3.94 2,320

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN

DESA +

KELURAHAN

Page 104: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 34,941 33,513 68,454 104.26

2 5 - 9 32,470 30,613 63,083 106.07

3 10 - 14 31,702 29,951 61,653 105.85

4 15 - 19 31,372 30,372 61,744 103.29

5 20 - 24 30,671 28,744 59,415 106.70

6 25 - 29 28,195 26,701 54,896 105.60

7 30 - 34 27,338 26,773 54,111 102.11

8 35 - 39 25,547 24,802 50,349 103.00

9 40 - 44 22,725 20,438 43,163 111.19

10 45 - 49 17,753 16,060 33,813 110.54

11 50 - 54 13,417 11,696 25,113 114.71

12 55 - 59 9,288 8,298 17,586 111.93

13 60 - 64 5,476 5,181 10,657 105.69

14 65+ 6,606 8,159 14,765 80.97

JUMLAH 317,501 301,301 618,802 105.38

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 51

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Page 105: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

KOTA SERANG

TAHUN 2015

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 250,090 237,175 487,265

2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF0 0.00

3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0.00

b. SD/MI 0 0.00

c. SMP/ MTs 0 0.00

d. SMA/ MA 0 0.00

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0.00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0.00

g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0.00

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0.00

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0.00

Sumber: Kota Serang Dalam Angka 2013

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

Page 106: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 4

KOTA SERANG

TAHUN 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 526 0 526 554 0 554 1,080 0 1,080

2 Banten Girang 350 0 350 271 0 271 621 0 621

3 Cipocok Jaya 177 0 177 124 0 124 301 0 301

4 Curug Curug 498 1 499 486 0 486 984 1 985

5 Kasemen Kasemen 487 0 487 433 0 433 920 0 920

6 Kilasah 431 1 432 440 2 442 871 3 874

7 Sawah Luhur 103 0 103 101 0 101 204 0 204

8 Serang Ciracas 331 0 331 311 1 312 642 1 643

9 Rau 592 0 592 672 0 672 1,264 0 1,264

10 Serang Kota 550 0 550 660 0 660 1,210 0 1,210

11 Singandaru 333 0 333 273 0 273 597 0 597

12 Unyur 625 1 626 585 0 585 1,210 1 1,211

13 Taktakan Taktakan 675 1 676 648 0 648 1,323 1 1,324

14 Pancur 259 0 259 204 0 204 456 0 456

15 Walantaka Walantaka 291 0 291 512 0 512 1,003 0 1,003

16 Kalodran 337 0 337 330 0 330 667 0 667

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,565 4 6,569 6,604 3 6,607 13,353 7 13,360

0.6 0.5 0.5

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMASHIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

Page 107: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Banten Girang 2 2 0 2 1 0 0 0 3 2 0 2

3 Cipocok Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Curug Curug 2 0 0 0 1 0 0 0 3 0 0 0

5 Kasemen Kasemen 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0

6 Kilasah 1 0 0 0 2 0 1 1 3 0 1 1

7 Sawah Luhur 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

8 Serang Ciracas 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

9 Rau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Serang Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Singandaru 1 2 1 3 0 0 0 0 1 2 1 3

12 Unyur 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0

13 Taktakan Taktakan 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

14 Pancur 3 2 0 2 1 0 0 0 4 2 0 2

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Kalodran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 15 6 1 7 6 0 1 1 21 6 2 8

2 1 0 1 1 0 0 0 2 0 0 1

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYIa BALITA BAYI

a ANAK

BALITABALITA NEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITA ANAK

BALITABAYI

a ANAK

BALITANEONATAL NEONATAL

Page 108: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 1,080 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Banten Girang 621 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

3 Cipocok Jaya 301 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Curug Curug 984 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kasemen Kasemen 920 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

6 Kilasah 871 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

7 Sawah Luhur 204 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

8 Serang Ciracas 642 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Rau 1,264 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

10 Serang Kota 1,210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Singandaru 597 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

12 Unyur 1,210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

13 Taktakan Taktakan 1,323 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1

14 Pancur 456 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

15 Walantaka Walantaka 1,003 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Kalodran 667 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13,353 0 2 1 3 0 0 0 0 0 4 2 6 0 6 3 9

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR

HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

Page 109: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 7

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 16,539 15,284 31,823 7 50.00 7 50.00 14 14 58.33 10 41.67 24 0 0.00

2 Banten Girang 24,729 23,867 48,596 17 65 9 34.62 26 26 62 16 38.10 42 1 2.38

3 Cipocok Jaya 7,230 6,904 14,134 6 40 9 60.00 15 7 41 10 58.82 17 0 0.00

4 Curug Curug 26,758 24,864 51,622 39 66 20 33.90 59 56 60 38 40.43 94 5 5.32

5 Kasemen Kasemen 23,863 22,113 45,976 21 57 16 43.24 37 56 55 45 44.55 101 2 1.98

6 Kilasah Kilasah 21,262 19,631 40,893 31 66 16 34.04 47 37 64 21 36.21 58 0 0.00

7 Sawah Luhur 4,857 4,445 9,302 9 75 3 25.00 12 11 69 5 31.25 16 0 0.00

8 Serang Ciracas 14,798 14,850 29,648 4 36 7 63.64 11 5 36 9 64.29 14 0 0.00

9 Rau 28,211 27,072 55,283 35 56 28 44.44 63 45 54 38 45.78 83 5 6.02

10 Serang Kota 28,504 27,344 55,848 44 61 28 38.89 72 67 59 46 40.71 113 9 7.96

11 Singandaru 16,221 15,107 31,328 23 56 18 43.90 41 26 49 27 50.94 53 5 9.43

12 Unyur 28,454 27,315 55,769 32 56 25 43.86 57 35 53 31 46.97 66 2 3.03

13 Taktakan Taktakan 31,347 29,288 60,635 31 49 32 50.79 63 33 45 40 54.79 73 3 4.11

14 Pancur 13,715 12,960 26,675 20 61 13 39.39 33 23 59 16 41.03 39 1 2.56

15 Walantaka Walantaka 25,713 24,885 50,598 36 64 20 35.71 56 96 62 60 38.46 156 12 7.69

16 Kalodran 17,917 17,158 35,075 8 62 5 38.46 13 19 54 16 45.71 35 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 330,118 313,087 643,205 363 59 256 41 619 556 57 428 43 984 45 5

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 109.96 81.77 96.24

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 168.42 136.70 152.98

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 618802

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L PL+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK

0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU TB BTA+

L PL+P

Page 110: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 63 68 131 7 7 14 11.11 10.29 10.69

2 0 Banten Girang 118 109 227 17 9 26 14.41 8.26 11.45

3 0 Cipocok Jaya 18 13 31 6 9 15 33.33 69.23 48.39

4 Curug Curug 276 273 549 39 20 59 14.13 7.33 10.75

5 Kasemen Kasemen 161 158 319 21 16 37 13.04 10.13 11.60

6 Kilasah Kilasah 92 92 184 31 16 47 33.70 17.39 25.54

7 0 Sawah Luhur 14 13 27 9 3 12 64.29 23.08 44.44

8 Serang Ciracas 12 18 30 4 7 11 33.33 38.89 36.67

9 0 Rau 198 200 398 35 28 63 17.68 14.00 15.83

10 0 Serang Kota 159 163 322 44 28 72 27.67 17.18 22.36

11 0 Singandaru 150 146 296 23 18 41 15.33 12.33 13.85

12 0 Unyur 213 292 505 32 25 57 15.02 8.56 11.29

13 Taktakan Taktakan 210 194 404 31 32 63 14.76 16.49 15.59

14 0 Pancur 39 49 88 20 13 33 51.28 26.53 37.50

15 Walantaka Walantaka 289 365 654 36 5 41 12.46 1.37 6.27

16 0 Kalodran 35 28 63 8 8 22.86 0.00 12.70

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,047 2,181 4,228 363 236 599 17.73 10.82 14.17

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)

TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

SUSPEK

Page 111: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 9

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 7 3 10 7 100.00 3 100.00 10 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

2 0 Banten Girang 9 6 15 8 88.89 5 83.33 13 86.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 88.89 83.33 86.67 1 1 2

3 0 Cipocok Jaya 10 7 17 8 80.00 7 100.00 15 88.24 2 20.00 0 0.00 2 11.76 100.00 100.00 100.00 0 0 0

4 Curug Curug 28 26 54 25 89.29 26 100.00 51 94.44 0 0.00 0 0.00 0 0.00 89.29 100.00 94.44 1 0 1

5 Kasemen Kasemen 46 21 67 46 100.00 21 100.00 67 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

6 Kilasah Kilasah 19 16 35 8 42.11 10 62.50 18 51.43 4 21.05 3 18.75 7 20.00 63.16 81.25 71.43 0 0 0

7 0 Sawah Luhur 11 1 12 8 72.73 1 100.00 9 75.00 1 9.09 0 0.00 1 8.33 81.82 100.00 83.33 0 0 0

8 Serang Ciracas 6 7 13 5 83.33 4 57.14 9 69.23 1 16.67 1 14.29 2 15.38 100.00 71.43 84.62 0 1 1

9 0 Rau 26 14 40 19 73.08 12 85.71 31 77.50 5 19.23 2 14.29 7 17.50 92.31 100.00 95.00 0 0 0

10 0 Serang Kota 45 21 66 41 91.11 15 71.43 56 84.85 0 0.00 1 4.76 1 1.52 91.11 76.19 86.36 0 1 1

11 0 Singandaru 25 17 42 25 100.00 17 100.00 42 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

12 0 Unyur 32 29 61 32 100.00 29 100.00 61 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

13 Taktakan Taktakan 39 31 70 39 100.00 31 100.00 70 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

14 0 Pancur 10 13 23 10 100.00 13 100.00 23 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

15 Walantaka Walantaka 36 24 60 36 100.00 22 91.67 58 96.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 91.67 96.67 0 2 2

16 0 Kalodran 12 5 17 5 41.67 2 40.00 7 41.18 7 58.33 3 60.00 10 58.82 100.00 100.00 100.00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 361 241 602 322 89.20 218 90.46 540 89.70 20 5.54 10 4.15 30 4.98 94.74 94.61 94.68 2 5 7

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 1 2 1

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH KEMATIAN

SELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILAN

PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 112: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 2,473 2,387 4,860 247 239 486 38 15.36595 14 5.865103 52 10.69959

2 0 Banten Girang 1,654 1,528 3,182 165 153 318 243 146.9166 186 121.7277 429 134.8

3 0 Cipocok Jaya 723 690 1,413 72 69 141 27 37.3 16 23.2 43 30.4

4 Curug Curug 2,676 2,486 5,162 268 249 516 62 23.2 65 26.1 127 24.6

5 Kasemen Kasemen 2,386 2,211 4,597 239 221 460 32 13.4 28 12.7 60 13.1

6 0 Kilasah 2,126 1,963 4,089 213 196 409 30 14.1 24 12.2 54 13.20616

7 0 Sawah Luhur 486 445 931 49 45 93 8 16.5 7 15.7 15 16.1

8 Serang Ciracas 1,480 1,485 2,965 148 149 297 61 41.2 56 37.7 117 39.5

9 0 Rau 2,821 2,707 5,528 282 271 553 175 62.0 144 53.2 319 57.7

10 0 Serang Kota 2,850 2,737 5,587 285 274 559 114 40.0 65 23.7 179 32.0

11 0 Singandaru 1,622 1,511 3,133 162 151 313 67 41.3 56 37.1 123 39.3

12 0 Unyur 2,845 2,732 5,577 285 273 558 56 19.7 60 22.0 116 20.8

13 Taktakan Taktakan 3,135 2,929 6,064 314 293 606 89 28.4 89 30.4 178 29.4

14 0 Pancur 1,372 1,296 2,668 137 130 267 12 8.7 19 14.7 31 11.6

15 Walantaka Walantaka 2,571 2,489 5,060 257 249 506 37 14.4 30 12.1 67 13.2

16 0 Kalodran 1,792 1,716 3,508 179 172 351 28 15.6 28 16.3 56 16.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 33,012 31,312 64,324 3,301 3,131 6,432 1,079 32.68508 887 28.3278 1,966 30.56402

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

Page 113: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 11

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 4 TAHUN 0 0 0 0.00 1 0 1 4.55 0 0 0 0 0 0 0.00

2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 1 0 1 4.55 0 0 0 0 0 0 0.00

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00

4 20 - 24 TAHUN 1 0 1 11.11 0 1 1 4.55 0 0 0 0 1 1 25.00

5 25 - 49 TAHUN 6 2 8 88.89 7 11 18 81.82 2 4 6 1 2 3 75.00

6 50 TAHUN 0 0 0 0.00 0 1 1 4.55 0 1 1 0 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 2 9 9 13 22 2 5 7 1 3 4

PROPORSI JENIS KELAMIN 77.78 22.22 40.91 59.09 28.57 71.43 25.00 75.00

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

NO KELOMPOK UMUR

H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

Page 114: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 12

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: …………….. (sebutkan)

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING

TERHADAP HIV

L P

POSITIF HIV

L + P L P L + P

JUMLAH PENDONOR

Page 115: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 16,539 15,284 31,823 354 327 681 299 84 266 81 565 83

2 Banten Girang 24,729 23,867 48,596 529 511 1,040 444 84 505 99 949 91

3 Cipocok Jaya 7,230 6,904 14,134 155 148 302 165 107 204 138 369 122

4 Curug Curug 26,758 24,864 51,622 573 532 1,105 420 73 452 85 872 79

5 Kasemen Kasemen 23,863 22,113 45,976 511 473 984 418 82 430 91 848 86

6 Kilasah Kilasah 21,262 19,631 40,893 455 420 875 855 188 813 194 1,668 191

7 Sawah Luhur 4,857 4,445 9,302 104 95 199 232 223 220 231 452 227

8 Serang Ciracas 14,798 14,850 29,648 317 318 634 181 57 183 58 364 57

9 Rau 28,211 27,072 55,283 604 579 1,183 423 70 411 71 834 70

10 Serang Kota 28,504 27,344 55,848 610 585 1,195 805 132 791 135 1,596 134

11 Singandaru 16,221 15,107 31,328 347 323 670 375 108 314 97 689 103

12 Unyur 28,454 27,315 55,769 609 585 1,193 672 110 712 122 1,384 116

13 Taktakan Taktakan 31,347 29,288 60,635 671 627 1,298 417 62 440 70 857 66

14 Pancur 13,715 12,960 26,675 294 277 571 223 76 228 82 451 79

15 Walantaka Walantaka 25,713 24,885 50,598 550 533 1,083 434 79 382 72 816 75

16 Kalodran 17,917 17,158 35,075 383 367 751 152 40 138 38 290 39

JUMLAH (KAB/KOTA) 330,118 313,087 643,205 7,065 6,700 13,765 6,515 92.2 6,489 96.8 13,004 94.5

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIARE

JUMLAH TARGET PENEMUANDIARE DITANGANI

Page 116: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 1 1 4 0 4 4 1 5

2 Banten Girang 0 0 0 1 1 2 1 1 2

3 Cipocok Jaya 0 0 0 1 1 2 1 1 2

4 Curug Curug 1 0 1 2 2 4 3 2 5

5 Kasemen Kasemen 0 0 0 4 0 4 4 0 4

6 Kilasah Kilasah 1 0 1 11 4 15 12 4 16

7 Sawah Luhur 0 0 0 1 1 2 1 1 2

8 Serang Ciracas 1 0 1 2 1 3 3 1 4

9 Rau 2 3 5 5 2 7 7 5 12

10 Serang Kota 1 1 2 9 3 12 10 4 14

11 Singandaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Unyur 0 2 2 5 1 6 5 3 8

13 Taktakan Taktakan 1 3 4 6 6 12 7 9 16

14 Pancur 0 0 0 3 1 4 3 1 4

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 2 3 5 2 3 5

16 Kalodran 0 1 1 1 2 3 1 3 4

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 11 18 57 28 85 64 39 103

PROPORSI JENIS KELAMIN 38.89 61.11 67.06 32.94 62.14 37.86

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 20.16 12.94 16.65

Sumber: Bidang P2PL

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

Page 117: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 15

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 5 1 20.00 0 0

2 Banten Girang 2 - 0.00 0 0

3 Cipocok Jaya 2 - 0.00 0 0

4 Curug Curug 5 - 0.00 0 0

5 Kasemen Kasemen 4 - 0.00 0 0

6 Kilasah Kilasah 16 1 6.25 0 0

7 Sawah Luhur 2 1 50.00 0 0

8 Serang Ciracas 4 - 0.00 0 0

9 Rau 12 1 8.33 0 0

10 Serang Kota 14 - 0.00 1 7.14

11 Singandaru - - 0.00 0 0

12 Unyur 8 - 0.00 0 0

13 Taktakan Taktakan 16 4 25.00 0 0

14 Pancur 4 - 0.00 0 0

15 Walantaka Walantaka 5 - 0.00 0 0

16 Kalodran 4 - 0.00 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 103 8 7.77 1 0.970873786

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0

Sumber: Bidang P2PL

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA

KUSTA

Page 118: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 1 1 7 4 11 7 5 12

2 Banten Girang 1 0 1 2 2 4 3 2 5

3 Cipocok Jaya 0 0 0 1 1 2 1 1 2

4 Curug Curug 0 0 0 2 2 4 2 2 4

5 Kasemen Kasemen 0 0 0 4 0 4 4 0 4

6 Kilasah 0 0 0 8 1 9 8 1 9

7 Sawah Luhur 0 1 1 1 1 2 1 2 3

8 Serang Ciracas 1 0 1 2 1 3 3 1 4

9 Rau 2 4 6 8 3 11 10 7 17

10 Serang Kota 1 1 2 9 3 12 10 4 14

11 Singandaru 0 0 0 2 0 2 2 0 2

12 Unyur 0 2 2 5 1 6 5 3 8

13 Taktakan Taktakan 1 3 4 6 6 12 7 9 16

14 Pancur 0 0 0 4 4 8 4 4 8

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 2 3 5 2 3 5

16 Kalodran 0 2 2 4 2 6 4 4 8

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 14 20 67 34 101 73 48 121

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 2.30 1.59 1.96

Sumber: Bidang P2PL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

Page 119: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 1 1 1 0 0 0 1 100 7 4 11 3 43 4 100 7 64

2 Banten Girang 1 0 1 1 100 0 0 1 100 2 2 4 1 50 1 50 2 50

3 Cipocok Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0

4 Curug Curug 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0

5 Kasemen Kasemen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4 0 0 0 0 0 0

6 Kilasah Kilasah 0 0 0 0 0 1 0 1 0 8 1 9 0 0 0 0 0 0

7 Sawah Luhur 0 1 1 1 0 0 0 1 100 1 1 2 0 0 0 0 0 0

8 Serang Ciracas 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 1 3 1 50 0 0 1 33

9 Rau 2 4 6 2 100 4 100 6 100 8 3 11 3 38 0 0 3 27

10 Serang Kota 1 1 2 1 100 0 0 1 50 9 3 12 0 0 0 0 0 0

11 Singandaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 2 100 0 0 2 100

12 Unyur 0 2 2 0 0 0 0 0 0 5 1 6 0 0 0 0 0 0

13 Taktakan Taktakan 1 3 4 4 400 0 0 4 100 6 6 12 1 17 1 17 2 17

14 Pancur 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 4 8 3 75 1 25 4 50

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 3 5 1 50 1 33 2 40

16 Kalodran 0 2 2 0 0 2 100 2 100 4 2 6 3 75 1 50 4 67

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 14 20 10 166.7 9 64.3 19 95.0 67 34 101 18 27 9 26 27 27

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB

L + PPENDERITA PB

aPENDERITA MB

a

L + P

RFT MB

L PL P

Page 120: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 18

KOTA SERANG

TAHUN 2015

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 0

2 Banten Girang 0 0

3 Cipocok Jaya 0 0

4 Curug Curug 0 0

5 Kasemen Kasemen 0 0

6 Kilasah 0 0

7 Sawah Luhur 0 0

8 Serang Ciracas 0 1

9 Rau 0 0

10 Serang Kota 0 0

11 Singandaru 0 0

12 Unyur 0 0

13 Taktakan Taktakan 0 0

14 Pancur 0 0

15 Walantaka Walantaka 0 0

16 Kalodran 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 2

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0.00

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebes193,190

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 121: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Banten Girang 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Cipocok Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Curug Curug 0 0 0 0

5 Kasemen Kasemen 0 0 0 0

6 Kilasah Kilasah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 1

7 Sawah Luhur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Serang Ciracas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Rau 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Serang Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Singandaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Unyur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Taktakan Taktakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Pancur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 Kalodran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 1

CASE FATALITY RATE (%) 33.33 0.00 33.33

Sumber: Bidang P2PL

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

Page 122: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 20

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0

2 Banten Girang 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0

3 Cipocok Jaya 7 12 19 0 0 0 0 0 0 0

4 Curug Curug 0 0 0

5 Kasemen Kasemen 0 0 0

6 Kilasah Kilasah 16 23 39 0 0 0 0 0 0 0

7 Sawah Luhur 10 15 25 0 0 0 0 0 0 0

8 Serang Ciracas 15 17 32 0 0 0 0 0 0 0

9 Rau 13 12 25 0 0 0 0 0 0 0

10 Serang Kota 16 19 35 0 0 0 0 0 0 0

11 Singandaru 7 12 19 0 0 0 0 0 0 0

12 Unyur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Taktakan Taktakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Pancur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Walantaka Walantaka 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0

16 Kalodran 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 92 117 209 1 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.5

Sumber: Bidang P2PL

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUS MENINGGA

L

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 123: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 16 9 25 1 0 1 6.3 0.0 4.0

2 Banten Girang 4 2 6 0 0 0 0.0 0.0 0.0

3 Cipocok Jaya 9 6 15 0 1 1 0.0 16.7 6.7

4 Curug Curug 5 5 10 0 0 0 0.0 0.0 0.0

5 Kasemen Kasemen 4 6 10 0 0 0 0.0 0.0 0.0

6 Kilasah Kilasah 2 0 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0

7 Sawah Luhur 3 3 6 0 0 0 0.0 0.0 0.0

8 Serang Ciracas 16 10 26 0 0 0 0.0 0.0 0.0

9 Rau 28 22 50 0 0 0 0.0 0.0 0.0

10 Serang Kota 25 20 45 0 0 0 0.0 0.0 0.0

11 Singandaru 5 4 9 0 0 0 0.0 0.0 0.0

12 Unyur 23 19 42 0 0 0 0.0 0.0 0.0

13 Taktakan Taktakan 12 8 20 0 0 0 0.0 0.0 0.0

14 Pancur 3 3 6 0 0 0 0.0 0.0 0.0

15 Walantaka Walantaka 15 12 27 0 0 0 0.0 0.0 0.0

16 Kalodran 6 3 9 0 0 0 0.0 0.0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 176 132 308 1 1 2 0.6 0.8 0.6

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 55.4 43.8 49.8

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Page 124: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 22

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 0 0 - 0.00 - - 0 0 0 0

2 Banten Girang - - 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0.00 0.00 0.00

3 Cipocok Jaya 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0.00

4 Curug Curug 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0 0.00

5 Kasemen Kasemen 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0.00

6 Kilasah Kilasah 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0 0.00

7 0 Sawah Luhur 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0.00

8 Serang Ciracas 0 0 0 - 1 1 - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0

9 0 Rau 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0.00

10 0 Serang Kota 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0

11 0 Singandaru 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0.00

12 0 Unyur 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0.00

13 Taktakan Taktakan 0 0 0 1 - 1 1 100.00 - - 1.00 100.00 0 0 0 0.00 0.00 0.00

14 0 Pancur 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0.00

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0.00

16 0 Kalodran 0 0 0 - - - - 0.00 - - - - 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 1 2 1 100.00 - - - - 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.00 0.00 0.00

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL

Page 125: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 0 0 0

2 Banten Girang 0 0 0 0 0

3 Cipocok Jaya 0 0 0 0 0 0

4 Curug Curug 0 0 0 0 0 0

5 Kasemen Kasemen 0 0 0 0 0 0

6 Kilasah Kilasah 0 0 0 0 0 0

7 Sawah Luhur 0 0 0 0 0 0

8 Serang Ciracas 0 0 0 0 0 0

9 Rau 0 0 0 0 0 0

10 Serang Kota 0 0 0 0 0 0

11 Singandaru 0 0 0 0 0 0

12 Unyur 0 0 0 0 0 0

13 Taktakan Taktakan 0 0 0 0 0 0

14 Pancur 0 0 0 0 0 0

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 0 0 0

16 Kalodran 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Bidang P2PL

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

Page 126: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SERANG

TAHUN 2015

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 23,600 23,640 47,240 137 0.58 573 2.42 710 1.50 42 30.66 100 17.45 142 20.00

2 Banten Girang 522 1,198 1,720 258 49.43 354 29.55 612 35.58 188 72.87 354 100.00 542 88.56

3 Cipocok Jaya 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

4 Curug Curug 0 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00

5 Kasemen Kasemen 0 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00

6 Kilasah Kilasah 171 255 426 35 20.47 52 20.39 87 20.42 35 100.00 52 100.00 87 100.00

7 Sawah Luhur 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

8 Serang Ciracas 0 0 0 89 0.00 318 0.00 407 0.00 89 100.00 318 100.00 407 100.00

9 Rau 17,575 16,566 34,141 7,029 39.99 6,909 41.71 13,938 40.82 1053 14.98 1382 20.00 2435 17.47

10 Serang Kota 18,730 17,980 36,710 317 1.69 386 2.15 703 1.92 215 67.82 333 86.27 548 77.95

11 Singandaru 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

12 Unyur 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

13 Taktakan Taktakan 7,875 8,167 16,042 1,120 14.22 1,543 18.89 2,663 16.60 180 16.07 435 28.19 615 23.09

14 Pancur 3,500 5,842 9,342 1,150 32.86 2,850 48.78 4,000 42.82 114 9.91 415 14.56 529 13.23

15 Walantaka Walantaka 12,340 13,317 25,657 1,403 11.37 1,991 14.95 3,394 13.23 246 17.53 638 32.04 884 26.05

16 Kalodran 108 513 621 108 100.00 513 100.00 621 100.00 108 100.00 513 100.00 621 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 84,421 87,478 171,899 11,646 13.80 15,489 17.71 27,135 15.79 2,270 19.49 4,540 29.31 6,810 25.10

Sumber: Bidang P2PL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI +

PEREMPUAN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUAN

Page 127: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 605 586 1,191 201 33.22 130 22.18 331 27.79 85 42.29 60 46.15 145 43.81

2 0 Banten Girang 0 0 0 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 0 Cipocok Jaya 0 0 0 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

4 Curug Curug 140 186 326 6 4.29 18 9.68 24 7.36 6 100.00 12 66.67 18 75.00

5 Kasemen Kasemen 0 - 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00

6 Kilasah Kilasah 2 4 6 2 100.00 4 100.00 6 100.00 2 100.00 4 100.00 6 100.00

7 0 Sawah Luhur 0 0 0 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

8 Serang Ciracas 0 0 0 14 - 100 0.00 114 0.00 14 100.00 100 100.00 114 100.00

9 0 Rau 7,029 6,909 13,938 351 4.99 553 8.00 904 6.49 53 15.10 95 17.18 148 16.37

10 0 Serang Kota 20,821 20,202 41,023 121 0.58 210 1.04 331 0.81 19 15.70 88 41.90 107 32.33

11 0 Singandaru 0 0 0 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

12 0 Unyur 0 0 0 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

13 Taktakan Taktakan 0 0 0 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00

14 0 Pancur 3,100 5,442 8,542 275 8.87 500 9.19 775 9.07 5 1.82 35 7.00 40 5.16

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 12 - 463 0.00 475 0.00 1 8.33 17 3.67 18 3.79

16 0 Kalodran 5 3 8 50 1,000.00 50 1,667 100 1,250.00 8 16.00 12 24.00 20 20.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 31,702 33,332 65,034 1,032 3.26 2,028 6.08 3,060 4.71 193 18.70 423 20.86 616 20.13

Sumber: Bidang P2PL

OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS

DAN JARINGANNYA BERUSIA 15

TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

Page 128: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 102 0.00 0.00 0.00 0 0.00

2 Banten Girang 0 0 0 0 0.00 0 0.00

3 Cipocok Jaya 0 0 0 0 0.00 0 0.00

4 Curug Curug 0 0 0 0 0.00 0 0.00

5 Kasemen Kasemen 0 0.00 0.00

6 Kilasah Kilasah 0 0 0 0 0.00 0 0.00

7 Sawah Luhur 0 0 0 0 0.00 0 0.00

8 Serang Ciracas 0 0 0 0 0.00 0 0.00

9 Rau 5928 0 0 0 0.00 0 0.00

10 Serang Kota 305 0 2 0.66 1 0.33

11 Singandaru 5326 15 0 1 6.67 0 0.00

12 Unyur 0 0 0 0 0.00 0 0.00

13 Taktakan Taktakan 0 0 0 0 0.00 0 0.00

14 Pancur 5297 0 0 0 0.00 0 0.00

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 1 0.00 0 0.00

16 Kalodran 8933 43 0 0 0.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 25,484 465 2 4 0.86 1 0.22

Sumber: Bidang P2PL

Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM

DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN

NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN

USIA 30-50 TAHUN

IVA POSITIF

Page 129: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

KOTA SERANG

TAHUN

DIKETAHUIDITANGGU-

LANGIAKHIR L P L+P

0-7

HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 Campak 5 9 33 44 77 0 0 7 40 21 7 1 0 0 0 0 0 1 0 1 171 182 353 19.30 24.18 21.81

2 Difteri 1 1 1 1 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 109 152 261 0.92 0.66 0.77

3 Diare 1 1 7 8 15 0 0 4 6 2 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 8 15 100.00 100.00 100.00

4 AFP 1 1 19 19 38 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 - - -

5 DBD 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 100.00 - 100.00

Sumber: Bidang P2PL

WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH

DESA/KEL

NOJENIS KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH

KEC

YANG TERSERANG

Page 130: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 28

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 0 -

2 Banten Girang 0 0 -

3 Cipocok Jaya 0 0 -

4 Curug Curug -

5 Kasemen Kasemen -

6 Kilasah Kilasah 4 4 100.00

7 Sawah Luhur 1 1 100.00

8 Serang Ciracas 4 4 100.00

9 Rau 2 2 100.00

10 Serang Kota 0 0 -

11 Singandaru 0 0 -

12 Unyur 0 0 -

13 Taktakan Taktakan 0 0 -

14 Pancur 0 0 -

15 Walantaka Walantaka 1 1 100.00

16 Kalodran 27 27 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 39 39 100.00

Sumber: Bidang P2PL

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

Page 131: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 1162 1211 104.2 1047 90.1 1110 1032 93.0 949 85.5 1,038 93.51

2 0 Banten Girang 760 672 88.4 446 58.7 726 605 83.3 589 81.1 572 78.79

3 0 Cipocok Jaya 338 331 97.9 228 67.5 323 299 92.6 299 92.6 322 99.69

4 Curug Curug 1234 1095 88.7 628 50.9 1179 782 66.3 912 77.4 981 83.21

5 Kasemen Kasemen 1099 1007 91.6 798 72.6 1050 862 82.1 810 77.1 921 87.71

6 Kilasah Kilasah 978 932 95.3 664 67.9 934 767 82.1 675 72.3 876 93.79

7 0 Sawah Luhur 223 212 95.1 190 85.2 212 151 71.2 205 96.7 209 98.58

8 Serang Ciracas 709 675 95.2 524 73.9 677 641 94.7 574 84.8 630 93.06

9 0 Rau 1,323 1,306 98.7 970 73.3 1,262 1,265 100.2 1,079 85.5 1,101 87.24

10 0 Serang Kota 1,335 1,299 97.3 1,145 85.8 1,275 1,212 95.1 1,181 92.6 1,156 90.67

11 0 Singandaru 749 664 88.7 473 63.2 715 618 86.4 566 79.2 605 84.62

12 0 Unyur 1,333 1,295 97.1 1,204 90.3 1,273 1,183 92.9 1,002 78.7 1,183 92.93

13 Taktakan Taktakan 1,449 1,363 94.1 1,079 74.5 1,384 1,203 86.9 1,167 84.3 1,323 95.59

14 0 Pancur 638 511 80.1 384 60.2 609 414 68.0 343 56.3 461 75.70

15 Walantaka Walantaka 1,210 995 82.2 674 55.7 1,154 983 85.2 961 83.3 1,003 86.92

16 0 Kalodran 839 745 88.8 506 60.3 800 632 79.0 645 80.6 667 83.38

JUMLAH (KAB/KOTA) 15,379 14,313 93.1 10,960 71.3 14,683 12,649 86.1 11,957 81.4 13,048 88.86

Sumber: Bidang Binkesmas

KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL

PERSALINAN

DITOLONG NAKES

MENDAPAT

YANKES NIFAS

IBU NIFAS

MENDAPAT VIT A JUMLAHK1 K4NO

Page 132: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 1,162 140 12.0 240 20.7 409 35.2 323 27.8 227 19.5 1,199 103.2

2 Banten Girang 760 378 49.7 329 43.3 140 18.4 48 6.3 29 3.8 546 71.8

3 Cipocok Jaya 338 65 19.2 104 30.8 120 35.5 60 17.8 38 11.2 322 95.3

4 Curug Curug 1,234 - - - - - 0 -

5 Kasemen Kasemen 1,099 - - - - - 0 -

6 Kilasah Kilasah 978 494 50.5 515 52.7 474 48.5 279 28.5 248 25.4 1,516 155.0

7 Sawah Luhur 223 92 41.3 98 43.9 35 15.7 16 7.2 22 9.9 171 76.7

8 Serang Ciracas 709 125 17.6 95 13.4 82 11.6 30 4.2 14 2.0 221 31.2

9 Rau 1,323 237 17.9 227 17.2 243 18.4 197 14.9 188 14.2 855 64.6

10 Serang Kota 1,335 302 22.6 309 23.1 315 23.6 264 19.8 219 16.4 1,107 82.9

11 Singandaru 749 7 0.9 24 3.2 126 16.8 120 16.0 148 19.8 418 55.8

12 Unyur 1,333 85 6.4 153 11.5 310 23.3 183 13.7 173 13.0 819 61.4

13 Taktakan Taktakan 1,449 1,449 100.0 674 46.5 309 21.3 183 12.6 173 11.9 1,339 92.4

14 Pancur 638 294 46.1 300 47.0 115 18.0 44 6.9 22 3.4 481 75.4

15 Walantaka Walantaka 1,210 239 19.8 203 16.8 89 7.4 61 5.0 35 2.9 388 32.1

16 Kalodran 839 364 43.4 358 42.7 87 10.4 47 5.6 71 8.5 563 67.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,571 4,271 76.7 3,629 65.1 2,854 51.2 1,855 33.3 1,607 28.8 9,945 178.5

Sumber: Bidang P2PL

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 133: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 17,615 1,214 6.9 1,631 9.3 991 5.6 692 3.9 1,206 6.8

2 Banten Girang 6,046 293 4.8 184 3.0 117 1.9 76 1.3 52 0.9

3 Cipocok Jaya 338 65 19.2 104 30.8 120 35.5 60 17.8 38 11.2

4 Curug Curug - - - - -

5 Kasemen Kasemen - - - - -

6 Kilasah Kilasah 8,956 144 1.6 181 2.0 253 2.8 190 2.1 208 2.3

7 Sawah Luhur 2,037 9 0.4 12 0.6 2 0.1 0 - 1 0.0

8 Serang Ciracas 6,493 135 2.1 115 1.8 80 1.2 61 0.9 44 0.7

9 Rau 1,323 237 17.9 227 17.2 243 18.4 197 14.9 188 14.2

10 Serang Kota 12,231 288 2.4 484 4.0 464 3.8 431 3.5 294 2.4

11 Singandaru 20,647 2 0.0 15 0.1 130 0.6 125 0.6 147 0.7

12 Unyur - - - - -

13 Taktakan Taktakan 1,292 81 6.3 32 2.5 308 23.8 248 19.2 130 10.1

14 Pancur 0 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

15 Walantaka Walantaka 11,081 269 2.4 283 2.6 200 1.8 250 2.3 171 1.5

16 Kalodran 8,225 364 4.4 356 4.3 87 1.1 47 0.6 71 0.9

JUMLAH (KAB/KOTA) 96,284 3,101 3.2 3,624 3.8 2,995 3.1 2,377 2.5 2,550 2.6

Sumber: Bidang P2PL

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS

(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

Page 134: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 1162 1,113 95.78 993 85.46

2 0 Banten Girang 760 676 88.95 480 63.16

3 0 Cipocok Jaya 338 289 85.50 212 62.72

4 Curug Curug 1234 915 74.15 525 42.54

5 Kasemen Kasemen 1099 1,007 91.63 798 72.61

6 Kilasah Kilasah 978 812 83.03 531 54.29

7 0 Sawah Luhur 223 212 95.07 210 94.17

8 Serang Ciracas 709 666 93.94 527 74.33

9 0 Rau 1323 1,193 90.17 976 73.77

10 0 Serang Kota 1335 1,299 97.30 1,150 86.14

11 0 Singandaru 749 663 88.52 481 64.22

12 0 Unyur 1333 1,324 99.32 1,117 83.80

13 Taktakan Taktakan 1449 1,366 94.27 1,071 73.91

14 0 Pancur 638 539 84.48 397 62.23

15 Walantaka Walantaka 1210 995 82.23 734 60.66

16 0 Kalodran 839 749 89.27 506 60.31

JUMLAH (KAB/KOTA) 15379 13,818 89.85 10,708 69.63

Sumber: Bidang Binkesmas

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

Page 135: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 33

KOTA SERANG

TAHUN 2015

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 1,162 232 39 16.7814 498 436 934 75 65 140 1 1.3 - 0.0 1 0.7

2 0 Banten Girang 760 152 93 61.2 352 298 650 53 45 98 13 24.6 7 15.7 20 20.5

3 0 Cipocok Jaya 338 68 16 23.7 172 179 351 26 27 53 1 3.9 - 0.0 1 1.9

4 Curug Curug 1,234 247 165 66.9 585 546 1,131 88 82 170 15 17.1 10 12.2 25 14.7

5 Kasemen Kasemen 1,099 220 155 70.5 400 597 997 60 90 150 24 40.0 26 29.0 50 33.4

6 Kilasah Kilasah 978 196 145 74.1 412 482 894 62 72 134 36 58.3 40 55.3 76 56.7

7 0 Sawah Luhur 223 45 26 58.3 81 124 205 12 19 31 10 82.3 4 21.5 14 45.5

8 Serang Ciracas 709 142 115 81.1001 315 315 630 47 47 95 3 6.3 3 6.3 6 6.3

9 0 Rau 1,323 265 163 61.6024 489 732 1,221 73 110 183 - 0.0 - 0.0 - 0.0

10 0 Serang Kota 1,335 267 227 85.0 620 613 1,233 93 92 185 19 20.4 14 15.2 33 17.8

11 0 Singandaru 749 150 114 76.1 349 343 692 52 51 104 12 22.9 10 19.4 22 21.2

12 0 Unyur 1,333 267 135 50.6 587 610 1,197 88 92 180 65 73.8 58 63.4 123 68.5

13 Taktakan Taktakan 1,449 290 203 70.0 643 653 1,296 96 98 194 16 16.6 10 10.2 26 13.4

14 0 Pancur 638 128 14 11.0 228 345 573 34 52 86 2 5.8 1 1.9 3 3.5

15 Walantaka Walantaka 1,210 242 20 8.3 527 537 1,064 79 81 160 - 0.0 - 0.0 - 0.0

16 0 Kalodran 839 168 75 44.7 358 387 745 54 58 112 5 9.3 3 5.2 8 7.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 15,379 3,076 1705 55.4327 6,616 7,197 13,813 992 1,080 2,072 222 22.4 186 17.2 408 19.7

Sumber: Bidang Binkesmas

L + PL P

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH BAYI

PERKIRAAN

BUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

Page 136: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 34

KOTA SERANG

TAHUN 2015

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN% JUMLAH %

KON

DOM % SUNTIK % PIL %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 477 13.8 0 0.0 0 0.0 305 8.8 782 22.6 0 0.0 2,336 67.5 344 9.9 0 0.0 0 0.0 2,680 77.4 3,462 100.0

2 0 Banten Girang 336 6.5 0 0.0 140 2.7 408 7.8 884 17.0 0 0.0 2,773 53.3 1,546 29.7 0 0.0 0 0.0 4,319 83.0 5,203 100.0

3 0 Cipocok Jaya 50 3.7 6 0.4 7 0.5 300 21.9 363 26.5 0 0.0 536 39.2 470 34.3 0 0.0 0 0.0 1,006 73.5 1,369 100.0

4 Curug Curug 120 2.6 29 0.6 101 2.2 498 10.8 748 16.2 0 0.0 2,891 62.6 977 21.2 0 0.0 0 0.0 3,868 83.8 4,616 100.0

5 Kasemen Kasemen 56 8.5 0 0.0 0 0.0 136 20.7 192 29.3 0 0.0 240 36.6 224 34.1 0 0.0 0 0.0 464 70.7 656 100.0

6 Kilasah Kilasah 48 1.7 0 0.0 1 0.0 203 7.2 252 8.9 0 0.0 1,969 69.9 595 21.1 0 0.0 0 0.0 2,564 91.1 2,816 100.0

7 0 Sawah Luhur 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 110 75.9 35 24.1 0 0.0 0 0.0 145 100.0 145 100.0

8 Serang Ciracas 545 17.5 8 0.3 126 4.0 105 3.4 784 25.2 0 0.0 1,619 52.0 713 22.9 0 0.0 0 0.0 2,332 74.8 3,116 100.0

9 0 Rau 1,014 13.7 26 0.4 325 4.4 223 3.0 1,588 21.4 0 0.0 3,679 49.6 2,152 29.0 0 0.0 0 0.0 5,831 78.6 7,419 100.0

10 0 Serang Kota 946 18.7 11 0.2 270 5.3 89 1.8 1,316 26.0 0 0.0 2,323 45.9 1,419 28.1 0 0.0 0 0.0 3,742 74.0 5,058 100.0

11 0 Singandaru 475 11.8 16 0.4 123 3.0 96 2.4 710 17.6 0 0.0 2,135 52.9 1,188 29.5 0 0.0 0 0.0 3,323 82.4 4,033 100.0

12 0 Unyur 264 4.2 2 0.0 8 0.1 155 2.5 429 6.8 0 0.0 3,842 61.3 1,999 31.9 0 0.0 0 0.0 5,841 93.2 6,270 100.0

13 Taktakan Taktakan 980 9.7 52 0.5 88 0.9 3,486 34.5 4,606 45.6 0 0.0 4,214 41.7 1,288 12.7 0 0.0 0 0.0 5,502 54.4 10,108 100.0

14 0 Pancur 41 4.1 0 0.0 11 1.1 46 4.7 98 9.9 0 0.0 544 55.1 346 35.0 0 0.0 0 0.0 890 90.1 988 100.0

15 Walantaka Walantaka 579 4.2 93 0.7 224 1.6 1,178 8.5 2,074 14.9 0 0.0 6,919 49.8 4,906 35.3 0 0.0 0 0.0 11,825 85.1 13,899 100.0

16 0 Kalodran 154 2.9 50 0.9 133 2.5 165 3.1 502 9.4 0 0.0 2,718 51.1 2,098 39.5 0 0.0 0 0.0 4,816 90.6 5,318 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,085 8.2 293 0.4 1,557 2.1 7,393 9.9 15,328 20.6 0 0.0 38,848 52.2 20,300 27.3 0 0.0 0 0.0 59,148 79.4 74,476 100.0

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

Page 137: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 35

KOTA SERANG

TAHUN 2015

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 4 2.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 2.1 10 5.2 125 64.4 55 28.4 0 0.0 0 0.0 190 97.9 194 100.0

2 Banten Girang 0 0.0 0 0.0 0 0.0 20 6.5 20 6.5 202 65.8 60 19.5 25 8.1 0 0.0 0 0.0 287 93.5 307 100.0

3 Cipocok Jaya 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 21.1 4 21.1 10 52.6 4 21.1 1 5.3 0 0.0 0 0.0 15 78.9 19 100.0

4 Curug Curug 0 0.0 0 0.0 2 0.7 14 4.8 16 5.5 255 88.2 10 3.5 8 2.8 0 0.0 0 0.0 273 94.5 289 100.0

5 Kasemen Kasemen 0 0.0 0 0.0 0 0.0 65 31.7 65 31.7 100 48.8 0 0.0 40 19.5 0 0.0 0 0.0 140 68.3 205 100.0

6 Kilasah Kilasah 0 0.0 0 0.0 2 5.3 0 0.0 2 5.3 18 47.4 16 42.1 2 5.3 0 0.0 0 0.0 36 94.7 38 100.0

7 Sawah Luhur 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 2.2 4 2.2 151 82.5 16 8.7 12 6.6 0 0.0 0 0.0 179 97.8 183 100.0

8 Serang Ciracas 1 1.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 1.4 49 68.1 22 30.6 1 1.4 0 0.0 0 0.0 72 100.0 72 101.4

9 Rau 6 1.9 0 0.0 0 0.0 2 0.6 8 2.5 267 82.4 32 9.9 17 5.2 0 0.0 0 0.0 316 97.5 324 100.0

10 Serang Kota 4 6.0 0 0.0 2 3.0 1 1.5 7 10.4 0 0.0 39 58.2 21 31.3 0 0.0 0 0.0 60 89.6 67 100.0

11 Singandaru 3 2.0 0 0.0 5 3.3 1 0.7 9 6.0 77 51.0 57 37.7 8 5.3 0 0.0 0 0.0 142 94.0 151 100.0

12 Unyur 12 2.7 0 0.0 1 0.2 2 0.4 15 3.4 286 64.0 92 20.6 54 12.1 0 0.0 0 0.0 432 96.6 447 100.0

13 Taktakan Taktakan 5 17.9 0 0.0 0 0.0 11 39.3 16 57.1 5 17.9 5 17.9 2 7.1 0 0.0 0 0.0 12 42.9 28 100.0

14 Pancur 9 1.0 0 0.0 0 0.0 71 8.3 80 9.3 572 66.7 95 11.1 111 12.9 0 0.0 0 0.0 778 90.7 858 100.0

15 Walantaka Walantaka 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 129 98.5 0 0.0 2 1.5 0 0.0 0 0.0 131 100.0 131 100.0

16 Kalodran 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 260 77.2 55 16.3 22 6.5 0 0.0 0 0.0 337 100.0 337 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 44 1.2 0 0.0 12 0.3 195 5.3 251 6.9 2,391 65.5 628 17.2 381 10.4 0 0.0 0 0.0 3,400 93.1 3,651 100.0

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP +

NON

MKJP

% MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 138: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 8,261 194 2.3 3,462 41.9

2 Banten Girang 5,410 307 5.7 5,203 96.2

3 Cipocok Jaya 2,403 19 0.8 1,369 57.0

4 Curug Curug 8,776 289 3.3 4,616 52.6

5 Kasemen Kasemen 7,816 205 2.6 656 8.4

6 Kilasah Kilasah 6,952 38 0.5 2,816 40.5

7 Sawah Luhur 1,581 183 11.6 145 9.2

8 Serang Ciracas 5,040 72 1.4 3,116 61.8

9 Rau 9,398 324 3.4 7,419 78.9

10 Serang Kota 9,494 67 0.7 5,058 53.3

11 Singandaru 5,326 151 2.8 4,033 75.7

12 Unyur 9,481 447 4.7 6,270 66.1

13 Taktakan Taktakan 10,308 28 0.3 10,108 98.1

14 Pancur 4,535 858 18.9 988 21.8

15 Walantaka Walantaka 8,602 131 1.5 13,899 161.6

16 Kalodran 5,963 337 5.7 5,318 89.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 109,346 3,650 3.3 74,476 68.1

Sumber: Bidang Binkesmas

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 139: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 37

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 526 554 1,080 526 100 554 100.0 1,080 100.0 0 0 4 0.7 4 0.4

2 Banten Girang 350 271 621 350 100.0 271 100.0 621 100.0 1 0.3 3 1.1 4 0.6

3 Cipocok Jaya 177 124 301 177 100.0 124 100.0 301 100.0 2 1.1 2 1.6 4 1.3

4 Curug Curug 498 486 984 498 100.0 486 100.0 984 100.0 2 0.4 2 0.4 4 0.4

5 Kasemen Kasemen 487 433 920 487 100.0 433 100.0 920 100.0 1 0.2 0 0.0 1 0.1

6 Kilasah Kilasah 431 440 871 431 100.0 440 100.0 871 100.0 3 0.7 0 0.0 3 0.3

7 Sawah Luhur 103 101 204 103 100.0 101 100.0 204 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

8 Serang Ciracas 331 311 642 331 100.0 311 100.0 642 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

9 Rau 592 672 1,264 592 100.0 672 100.0 1,264 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

10 Serang Kota 550 660 1,210 550 100.0 660 100.0 1,210 100.0 3 0.5 1 0.2 4 0.3

11 Singandaru 333 264 597 333 100.0 273 103.4 606 101.5 2 0.6 3 1.1 5 0.8

12 Unyur 625 585 1,210 625 100.0 585 100.0 1,210 100.0 51 8.2 56 9.6 107 8.8

13 Taktakan Taktakan 675 648 1,323 675 100.0 648 100.0 1,323 100.0 3 0.4 3 0.5 6 0.5

14 Pancur 252 204 456 259 102.8 204 100.0 463 101.5 0 0.0 0 0.0 0 0.0

15 Walantaka Walantaka 491 512 1,003 491 100.0 512 100.0 1,003 100.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

16 Kalodran 337 330 667 337 100.0 330 100.0 667 100.0 3 0.9 1 0.3 4 0.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,758 6,595 13,353 6,765 100.1 6,604 100.1 13,369 100.1 71 1.0 75 1.1 146 1.1

Sumber: Bidang Binkesmas

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

Page 140: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 498 436 934 527 105.8 510 117.0 1,037 111.0 487 97.8 486 111.5 973 104.2

2 Banten Girang 352 298 650 350 99.4 271 90.9 621 95.5 355 100.9 265 88.9 620 95.4

3 Cipocok Jaya 172 179 351 177 102.9 124 69.3 301 85.8 177 102.9 122 68.2 299 85.2

4 Curug Curug 585 546 1,131 490 83.8 491 89.9 981 86.7 466 79.7 446 81.7 912 80.6

5 Kasemen Kasemen 400 597 997 485 121.3 433 72.5 918 92.1 424 106.0 399 66.8 823 82.5

6 Kilasah Kilasah 412 482 894 432 104.9 435 90.2 867 97.0 378 91.7 376 78.0 754 84.3

7 Sawah Luhur 81 124 205 103 127.2 100 80.6 203 99.0 102 125.9 98 79.0 200 97.6

8 Serang Ciracas 315 315 630 331 105.1 311 98.7 642 101.9 311 98.7 297 94.3 608 96.5

9 Rau 489 732 1,221 622 127.2 642 87.7 1,264 103.5 582 119.0 583 79.6 1,165 95.4

10 Serang Kota 620 613 1,233 554 89.4 654 106.7 1,208 98.0 593 95.6 580 94.6 1,173 95.1

11 Singandaru 349 343 692 320 91.7 267 77.8 587 84.8 292 83.7 271 79.0 563 81.4

12 Unyur 587 610 1,197 617 105.1 597 97.9 1,214 101.4 524 89.3 524 85.9 1,048 87.6

13 Taktakan Taktakan 643 653 1,296 675 105.0 636 97.4 1,311 101.2 607 94.4 580 88.8 1,187 91.6

14 Pancur 228 345 573 215 94.3 214 62.0 429 74.9 169 74.1 169 49.0 338 59.0

15 Walantaka Walantaka 527 537 1,064 491 93.2 512 95.3 1,003 94.3 477 90.5 501 93.3 978 91.9

16 Kalodran 358 387 745 233 65.1 434 112.1 667 89.5 333 93.0 332 85.8 665 89.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,616 7,197 13,813 6,622 100.1 6,631 92.1 13,253 95.9 6,277 94.9 6,029 83.8 12,306 89.1

Sumber: Bidang Binkesmas

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

LJUMLAH BAYI

NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

Page 141: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 39

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 498 436 934 0.0 0.0 198 21.2

2 Banten Girang 352 298 650 0.0 0.0 229 35.2

3 Cipocok Jaya 172 179 351 0.0 0.0 130 37.0

4 Curug Curug 585 546 1,131 0.0 0.0 44 3.9

5 Kasemen Kasemen 400 597 997 0.0 0.0 199 20.0

6 Kilasah Kilasah 412 482 894 0.0 0.0 143 16.0

7 Sawah Luhur 81 124 205 0.0 0.0 31 15.1

8 Serang Ciracas 315 315 630 0.0 0.0 23 3.7

9 Rau 489 732 1,221 0.0 0.0 123 10.1

10 Serang Kota 620 613 1,233 0.0 0.0 133 10.8

11 Singandaru 349 343 692 0.0 0.0 72 10.4

12 Unyur 587 611 1,198 0.0 0.0 280 23.4

13 Taktakan Taktakan 643 653 1,296 0.0 0.0 539 41.6

14 Pancur 228 345 573 0.0 0.0 47 8.2

15 Walantaka Walantaka 527 537 1,064 0.0 0.0 236 22.2

16 Kalodran 358 387 745 0.0 0.0 135 18.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,616 7,198 13,814 - 0.0 - 0.0 2,562 18.55

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATANJUMLAH BAYI

PUSKESMASL P

Page 142: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 498 436 934 144 28.9 144 33.0 288 30.8

2 Banten Girang 352 298 650 44 12.5 73 24.5 117 18.0

3 Cipocok Jaya 172 179 351 42 24.4 42 23.5 84 23.9

4 Curug Curug 585 546 1,131 188 32.1 109 20.0 297 26.3

5 Kasemen Kasemen 400 597 997 142 35.5 124 20.8 266 26.7

6 Kilasah Kilasah 412 482 894 133 32.3 134 27.8 267 29.9

7 Sawah Luhur 81 124 205 34 42.0 33 26.6 67 32.7

8 Serang Ciracas 315 315 630 98 31.1 98 31.1 196 31.1

9 Rau 489 732 1,221 195 39.9 196 26.8 391 32.0

10 Serang Kota 620 613 1,233 231 37.3 231 37.7 462 37.5

11 Singandaru 349 343 692 111 31.8 107 31.2 218 31.5

12 Unyur 587 610 1,197 120 20.4 80 13.1 200 16.7

13 Taktakan Taktakan 643 653 1,296 55 8.6 55 8.4 110 8.5

14 Pancur 228 345 573 72 31.6 73 21.2 145 25.3

15 Walantaka Walantaka 527 537 1,064 244 46.3 39 7.3 283 26.6

16 Kalodran 358 387 745 116 32.4 117 30.2 233 31.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,616 7,197 13,813 1,969 29.8 1,655 23 3,624 26.2

Sumber: Bidang Binkesmas

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

Page 143: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 41

KOTA SERANG

TAHUN 2015

1 2 3 4 5 6

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 3 3 100.0

2 Banten Girang 4 2 50.0

3 Cipocok Jaya 1 1 100.0

4 Curug Curug 10 8 80.0

5 Kasemen Kasemen 4 2 50.0

6 Kilasah Kilasah 5 1 20.0

7 Sawah Luhur 1 1 100.0

8 Serang Ciracas 1 - -

9 Rau 3 3 100.0

10 Serang Kota 3 3 100.0

11 Singandaru 3 3 100.0

12 Unyur 2 2 100.0

13 Taktakan Taktakan 7 7 100.0

14 Pancur 5 4 80.0

15 Walantaka Walantaka 9 9 100.0

16 Kalodran 5 5 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 66 54 81.8

Sumber: Bidang P2PL

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KELURAHAN

UCINO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DESA/KELURAHAN

UCI

Page 144: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

BAYI DIIMUNISASI

Hb < 7 hari BCG

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 752 770 1522 725 96.41 725 94.16 1450 95.27 731 97.21 743 96.49 1474 96.85

2 Banten Girang 356 302 658 325 91.29 264 87.42 589 89.51 330 92.70 277 91.72 607 92.25

3 Cipocok Jaya 174 181 355 96 55.17 77 42.54 173 48.73 142 81.61 318 175.69 460 129.58

4 Curug Curug 0 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00

5 Kasemen Kasemen 0 0.00 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0.00

6 Kilasah Kilasah 417 488 905 420 100.72 439 89.96 859 94.92 428 102.64 446 91.39 874 96.57

7 Sawah Luhur 108 101 209 100 92.59 103 101.98 203 97.13 110 101.85 107 105.94 217 103.83

8 Serang Ciracas 319 319 638 333 104.39 302 94.67 635 99.53 270 84.64 245 76.80 515 80.72

9 Rau 489 732 1221 572 116.97 606 82.79 1178 96.48 554 113.29 606 82.79 1160 95.00

10 Serang Kota 620 613 1233 550 88.71 659 107.50 1209 98.05 544 87.74 638 104.08 1182 95.86

11 Singandaru 310 307 617 317 102.26 263 85.67 580 94.00 339 109.35 298 97.07 637 103.24

12 Unyur 629 583 1212 625 99.36 585 100.34 1210 99.83 608 96.66 557 95.54 1165 96.12

13 Taktakan Taktakan 651 661 1312 670 102.92 629 95.16 1299 99.01 662 101.69 644 97.43 1306 99.54

14 Pancur 244 226 470 244 100.00 226 100.00 470 100.00 241 98.77 247 109.29 488 103.83

15 Walantaka Walantaka 533 544 1077 503 94.37 504 92.65 1007 93.50 499 93.62 520 95.59 1019 94.61

16 Kalodran 362 392 754 360 99.45 257 65.56 617 81.83 350 96.69 711 181.38 1061 140.72

JUMLAH (KAB/KOTA) 5964 6219 12183 5840 97.92 5639 90.67 11479 94.22 5808 97.38 6357 102.22 12165 99.85

Sumber: Bidang P2PL

L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR HIDUP

L P

Page 145: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

BAYI DIIMUNISASI

DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 498 436 934 502 101 501 115 1,003 107 565 113.454 514 117.89 1,079 115.525 545 109.438 510 116.972 1,055 112.955 0 0 0 0

2 Banten Girang 352 298 650 299 85 279 94 578 89 295 83.8068 248 83.2215 543 83.5385 298 84.6591 240 80.5369 538 82.7692 298 84.6591 240 80.5369 538 82.7692

3 Cipocok Jaya 172 179 351 155 90 144 80 299 85 160 93.0233 154 86.0335 314 89.4587 145 84.3023 145 81.0056 290 82.6211 98 56.9767 78 43.5754 176 50.1425

4 Curug Curug 585 546 1,131 - - 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kasemen Kasemen 400 597 997 - - 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Kilasah Kilasah 412 482 894 412 100 482 100 894 100 389 94.4175 381 79.0456 770 86.1298 391 94.9029 388 80.4979 779 87.1365 384 93.2039 368 76.3485 752 84.1163

7 Sawah Luhur 81 124 205 91 112 105 85 196 96 93 114.815 109 87.9032 202 98.5366 89 109.877 100 80.6452 189 92.1951 89 109.877 100 80.6452 189 92.1951

8 Serang Ciracas 315 315 630 254 81 223 71 477 76 223 70.7937 202 64.127 425 67.4603 208 66.0317 220 69.8413 428 67.9365 137 43.4921 132 41.9048 269 42.6984

9 Rau 489 732 1,221 554 113 607 83 1,161 95 554 113.292 607 82.9235 1,161 95.086 597 122.086 591 80.7377 1,188 97.2973 543 111.043 540 73.7705 1,083 88.6978

10 Serang Kota 620 613 1,233 543 88 628 102 1,171 95 545 87.9032 628 102.447 1,173 95.1338 539 86.9355 579 94.4535 1,118 90.6732 540 87.0968 589 96.0848 1,129 91.5653

11 Singandaru 349 343 692 374 107 321 94 695 100 369 105.731 311 90.6706 680 98.2659 360 103.152 311 90.6706 671 96.9653 360 103.152 311 90.6706 671 96.9653

12 Unyur 587 610 1,197 584 99 515 84 1,099 92 584 99.4889 515 84.4262 1,099 91.8129 608 103.578 571 93.6066 1,179 98.4962 573 97.615 537 88.0328 1,110 92.7318

13 Taktakan Taktakan 643 653 1,296 611 95 627 96 1,238 96 631 98.1337 632 96.7841 1,263 97.4537 631 98.1337 668 102.297 1,299 100.231 631 98.1337 668 102.297 1,299 100.231

14 Pancur 228 345 573 236 104 215 62 451 79 234 102.632 221 64.058 455 79.4066 285 125 301 87.2464 586 102.269 366 160.526 301 87.2464 667 116.405

15 Walantaka Walantaka 527 537 1,064 499 95 555 103 1,054 99 493 93.5484 563 104.842 1,056 99.2481 497 94.3074 535 99.6276 1,032 96.9925 483 91.6509 502 93.4823 985 92.5752

16 Kalodran 358 387 745 360 101 257 66 617 83 292 81.5642 292 75.4522 584 78.3893 284 79.3296 303 78.2946 587 78.7919 39 10.8939 25 6.45995 64 8.5906

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,616 7,197 13,813 5,474 83 5,459 76 10,933 79 5,427 82.0284 5,377 74.7117 10,804 78.2162 5,477 82.7842 5,462 75.8927 10,939 79.1935 4,541 68.6366 4,391 61.0115 8,932 64.6637

Sumber: Bidang P2PL

Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

(SURVIVING INFANT)L P

Page 146: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 498 436 934 472.39 0.00 483 51.71 2,353 2,271 4,623 0.00 0.00 - 0.00 2,851 2,707 5,557 - 0.00 - 0.00 - 0.00

2 Banten Girang 352 298 650 446.99 0.00 312 48.00 1,573 1,454 3,027 0.00 0.00 - 0.00 1,925 1,752 3,677 - 0.00 - 0.00 - 0.00

3 Cipocok Jaya 172 179 351 399.88 0.00 140 39.89 688 657 1,345 0.00 0.00 - 0.00 860 836 1,696 - 0.00 - 0.00 - 0.00

4 Curug Curug 585 546 1,131 435.15 0.00 452 39.96 2,546 2,365 4,911 0.00 0.00 - 0.00 3,131 2,911 6,042 - 0.00 - 0.00 - 0.00

5 Kasemen Kasemen 400 597 997 567.53 0.00 464 46.54 2,270 2,104 4,374 0.00 0.00 - 0.00 2,670 2,701 5,371 - 0.00 - 0.00 - 0.00

6 Kilasah Kilasah 412 482 894 490.95 0.00 520 58.17 2,023 1,868 3,890 0.00 0.00 - 0.00 2,435 2,350 4,784 - 0.00 - 0.00 - 0.00

7 Sawah Luhur 81 124 205 570.49 0.00 91 44.39 462 423 885 0.00 0.00 - 0.00 543 547 1,090 - 0.00 - 0.00 - 0.00

8 Serang Ciracas 315 315 630 446.92 0.00 239 37.94 1,408 1,413 2,821 0.00 0.00 - 0.00 1,723 1,728 3,451 - 0.00 - 0.00 - 0.00

9 Rau 489 732 1,221 548.83 0.00 611 50.04 2,684 2,576 5,259 0.00 0.00 - 0.00 3,173 3,308 6,480 - 0.00 - 0.00 - 0.00

10 Serang Kota 620 613 1,233 437.37 0.00 513 41.61 2,712 2,601 5,313 0.00 0.00 - 0.00 3,332 3,214 6,546 - 0.00 - 0.00 - 0.00

11 Singandaru 349 343 692 442.15 0.00 244 35.26 1,543 1,437 2,980 0.00 0.00 - 0.00 1,892 1,780 3,672 - 0.00 - 0.00 - 0.00

12 Unyur 587 610 1,197 461.14 0.00 441 36.84 2,707 2,599 5,305 0.00 0.00 - 0.00 3,294 3,209 6,502 - 0.00 - 0.00 - 0.00

13 Taktakan Taktakan 643 653 1,296 463.78 0.00 600 46.30 2,982 2,786 5,768 0.00 0.00 - 0.00 3,625 3,439 7,064 - 0.00 - 0.00 - 0.00

14 Pancur 228 345 573 572.24 0.00 247 43.11 1,305 1,233 2,538 0.00 0.00 - 0.00 1,533 1,578 3,111 - 0.00 - 0.00 - 0.00

15 Walantaka Walantaka 527 537 1,064 464.16 0.00 511 48.03 2,446 2,367 4,814 0.00 0.00 - 0.00 2,973 2,904 5,878 - 0.00 - 0.00 - 0.00

16 Kalodran 358 387 745 476.12 0.00 324 43.49 1,705 1,632 3,337 0.00 0.00 - 0.00 2,063 2,019 4,082 - 0.00 - 0.00 - 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,616 7,197 13,813 - 0.00 - 0.00 6,192 44.83 31,405 29,785 61,190 - 0.00 - 0.00 - 0.00 38,021 36,982 75,003 - 0.00 - 0.00 - 0.00

Sumber: Bidang Binkesmas

Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun

dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

MENDAPAT VIT AJUMLAH

MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI JUMLAH

L + PP

MENDAPAT VIT A

LL PL + P PL

Page 147: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+PJUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 1,175 1,074 2,249 371 415 786 31.6 38.6 34.9 0 0.0 2 0.5 2 0.3

2 Banten Girang 795 716 1,511 238 247 485 29.9 34 32.1 0 0.0 0 0.0 0 0.0

3 Cipocok Jaya 369 364 733 114 107 221 30.9 29 30.2 4 3.5 3 2.8 7 3.2

4 Curug Curug 1,304 1,224 2,528 284 293 577 21.8 24 22.8 7 2.5 6 2.0 13 2.3

5 Kasemen Kasemen 1,041 1,200 2,241 408 428 836 39.2 36 37.3 4 1.0 4 0.9 8 1.0

6 Kilasah Kilasah 982 1,019 2,001 409 430 839 41.6 42 41.9 9 2.2 13 3.0 22 2.6

7 Sawah Luhur 211 246 457 54 139 193 25.6 57 42.2 3 5.6 2 1.4 5 2.6

8 Serang Ciracas 729 704 1,433 142 130 272 19.5 18 19.0 10 7.0 4 3.1 14 5.1

9 Rau 1,260 1,458 2,718 338 411 749 26.8 28 27.6 6 1.8 4 1.0 10 1.3

10 Serang Kota 1,399 1,346 2,745 466 489 955 33.3 36 34.8 10 2.1 12 2.5 22 2.3

11 Singandaru 785 754 1,539 125 111 236 15.9 15 15.3 0 0.0 1 0.9 1 0.4

12 Unyur 1,364 1,343 2,707 347 323 670 25.4 24 24.8 4 1.2 4 1.2 8 1.2

13 Taktakan Taktakan 1,488 1,449 2,937 611 622 1,233 41.1 43 42.0 6 1.0 4 0.6 10 0.8

14 Pancur 600 695 1,295 242 286 528 40.3 41 40.8 4 1.7 6 2.1 10 1.9

15 Walantaka Walantaka 1,232 1,202 2,434 333 355 688 27.0 30 28.3 2 0.6 1 0.3 3 0.4

16 Kalodran 847 48 895 265 256 521 31.3 533 58.2 13 4.9 14 5.5 27 5.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 15,581 14,842 30,423 4,747 5,042 9,789 30.5 34 32.2 82 1.7 80 1.6 162 1.7

Sumber: Bidang Binkesmas

% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGM

JUMLAH (D)

Page 148: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 46

KOTA SERANG

TAHUN 2015

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 2,353 2,271 4,623 413 17.6 413 18.2 826 17.9

2 Banten Girang 1,573 1,454 3,027 406 25.8 1,247 85.8 1,653 54.6

3 Cipocok Jaya 688 657 1,345 558 81.1 588 89.5 1,146 85.2

4 Curug Curug 2,546 2,365 4,911 1,340 52.6 1,341 56.7 2,681 54.6

5 Kasemen Kasemen 2,270 2,104 4,374 1,002 44.1 989 47.0 1,991 45.5

6 Kilasah Kilasah 2,023 1,868 3,890 453 22.4 463 24.8 916 23.5

7 Sawah Luhur 462 423 885 106 22.9 122 28.8 228 25.8

8 Serang Ciracas 1,408 1,413 2,821 295 21.0 276 19.5 571 20.2

9 Rau 2,684 2,576 5,259 657 24.5 656 25.5 1,313 25.0

10 Serang Kota 2,712 2,601 5,313 704 26.0 662 25.4 1,366 25.7

11 Singandaru 1,543 1,437 2,980 926 60.0 1,079 75.1 2,005 67.3

12 Unyur 2,707 2,599 5,305 1,576 58.2 1,575 60.6 3,151 59.4

13 Taktakan Taktakan 2,982 2,786 5,768 412 13.8 413 14.8 825 14.3

14 Pancur 1,305 1,233 2,538 324 24.8 324 26.3 648 25.5

15 Walantaka Walantaka 2,446 2,367 4,814 591 24.2 592 25.0 1,183 24.6

16 Kalodran 1,705 1,632 3,337 254 14.9 253 15.5 507 15.2

JUMLAH (KAB/KOTA) 31,405 29,785 61,190 10,017 31.9 10,993 36.9 21,010 34.3

Sumber: Bidang Binkesmas

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

Page 149: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 3,208 2,988 6,196 1,836 1,847 3,683 57.2 61.8 59.4 1 0.1 3 0.2 4 0.1

2 Banten Girang 2,125 1,969 4,094 1,129 986 2,115 53.1 50 51.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0

3 Cipocok Jaya 960 921 1,881 609 571 1,180 63.4 62 62.7 5 0.8 4 0.7 9 0.8

4 Curug Curug 3,462 3,256 6,718 1,489 1,355 2,844 43.0 42 42.3 16 1.1 23 1.7 39 1.4

5 Kasemen Kasemen 2,963 3,010 5,973 1,969 2,054 4,023 66.5 68 67.4 6 0.3 6 0.3 12 0.3

6 Kilasah Kilasah 2,692 2,629 5,321 1,979 2,034 4,013 73.5 77 75.4 25 1.3 35 1.7 60 1.5

7 Sawah Luhur 600 612 1,212 184 253 437 30.7 41 36.1 4 2.2 3 1.2 7 1.6

8 Serang Ciracas 1,969 1,872 3,841 655 600 1,255 33.3 32 32.7 24 3.7 11 1.8 35 2.8

9 Rau 3,571 3,635 7,206 2,163 2,917 5,080 60.6 80 70.5 28 1.3 15 0.5 43 0.8

10 Serang Kota 3,734 3,545 7,279 1,871 1,874 3,745 50.1 53 51.4 25 1.3 24 1.3 49 1.3

11 Singandaru 2,095 1,987 4,082 552 580 1,132 26.3 29 27.7 6 1.1 7 1.2 13 1.1

12 Unyur 3,696 3,539 7,235 1,919 1,668 3,587 51.9 47 49.6 11 0.6 13 0.8 24 0.7

13 Taktakan Taktakan 4,023 3,836 7,859 3,163 3,167 6,330 78.6 83 80.5 13 0.4 16 0.5 29 0.5

14 Pancur 1,715 1,745 3,460 1,528 1,139 2,667 89.1 65 77.1 9 0.6 18 1.6 27 1.0

15 Walantaka Walantaka 3,347 3,194 6,541 1,549 1,587 3,136 46.3 50 47.9 20 1.3 15 0.9 35 1.1

16 Kalodran 2,313 2,229 4,542 1,275 1,178 2,453 55.1 53 54.0 23 1.8 22 1.9 45 1.8

JUMLAH (KAB/KOTA) 42,473 40,967 83,440 23,870 23,810 47,680 56.2 58 57.1 216 0.9 215 0.9 431 0.9

Sumber: Bidang Binkesmas

P

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+P

BGM

L

Page 150: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 3 1 4 3 100.0 1 100.0 4 100.0

2 Banten Girang 3 1 4 3 100.0 1 100.0 4 100.0

3 Cipocok Jaya - 1 1 - 0.0 1 100.0 1 100.0

4 Curug Curug 4 1 5 4 100.0 1 100.0 5 100.0

5 Kasemen Kasemen 5 1 6 5 100.0 1 100.0 6 100.0

6 Kilasah Kilasah 5 2 7 5 100.0 2 100.0 7 100.0

7 Sawah Luhur - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

8 Serang Ciracas 1 - 1 1 100.0 - 0.0 1 100.0

9 Rau 2 - 2 2 100.0 - 0.0 2 100.0

10 Serang Kota 2 4 6 2 100.0 4 100.0 6 100.0

11 Singandaru - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

12 Unyur 4 3 7 4 100.0 3 100.0 7 100.0

13 Taktakan Taktakan 1 1 2 1 100.0 1 100.0 2 100.0

14 Pancur 1 - 1 1 100.0 - 0.0 1 100.0

15 Walantaka Walantaka 2 1 3 2 100.0 1 100.0 3 100.0

16 Kalodran 3 4 7 3 100.0 4 100.0 7 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 36 20 56 36 100.0 20 100.0 56 100.0

Sumber: Bidang Binkesmas

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH DITEMUKAN

Page 151: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 49

KOTA SERANG

TAHUN 2015

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 472 432 904 472 100.0 432 100.0 904 100.0 904 904 100.00

2 Banten Girang 193 261 454 193 100.0 261 100.0 454 100.0 454 454 100.00

3 Cipocok Jaya 475 535 1,010 475 100.0 535 100.0 1,010 100.0 1,010 1,010 100.00

4 Curug Curug 482 649 1,131 482 100.0 649 100.0 1,131 100.0 1,131 1,131 100.00

5 Kasemen Kasemen 499 616 1,115 499 100.0 616 100.0 1,115 100.0 1,115 1,115 100.00

6 Kilasah Kilasah 408 869 1,277 408 100.0 869 100.0 1,277 100.0 1,277 1,277 100.00

7 Sawah Luhur 319 620 939 319 100.0 620 100.0 939 100.0 939 939 100.00

8 Serang Ciracas 372 457 829 372 100.0 457 100.0 829 100.0 829 829 100.00

9 Rau 414 492 906 414 100.0 492 100.0 906 100.0 906 906 100.00

10 Serang Kota 352 378 730 352 100.0 378 100.0 730 100.0 730 730 100.00

11 Singandaru 297 341 638 297 100.0 341 100.0 638 100.0 638 638 100.00

12 Unyur 442 545 987 442 100.0 545 100.0 987 100.0 987 987 100.00

13 Taktakan Taktakan 173 73 246 173 100.0 73 100.0 246 100.0 246 246 100.00

14 Pancur 209 271 480 209 100.0 271 100.0 480 100.0 480 480 100.00

15 Walantaka Walantaka 513 820 1,333 513 100.0 820 100.0 1,333 100.0 1,333 1,333 100.00

16 Kalodran 109 132 241 109 100.0 132 100.0 241 100.0 241 241 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,729 7,491 13,220 5,729 100.0 7,491 100.0 13,220 100.0 13,220 13,220 100.00

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100.0 100.0 100.0

Sumber: Bidang Yankes

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P L + P

SD DAN SETINGKAT

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

Page 152: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 50

KOTA SERANG

TAHUN 2015

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAP

RASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5 6

1 Cipocok Jaya Banjar Agung - - 0.0

Banten Girang 75 149 0.5

Cipocok Jaya 75 55 1.4

2 Curug Curug - - 0.0

3 Kasemen Kasemen - - 0.0

Kilasah 91 129 0.7

Sawah Luhur - - 0.0

4 Serang Ciracas 58 60 1.0

Rau - - 0.0

Serang Kota - 345 0.0

Singandaru - - 0.0

Unyur 136 339 0.4

5 Taktakan Taktakan 34 31 1.1

Pancur - - 0.0

6 Walantaka Walantaka 83 14 5.9

Kalodran - - 0.0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 552 1,122 0.5

Sumber: Bidang Yankes

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

Page 153: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 18 0.0 18 100.0 472 432 904 472 100.0 432 100.0 904 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

2 Banten Girang 11 0.0 11 100.0 193 261 454 193 100.0 261 100.0 454 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

3 Cipocok Jaya 26 0.0 26 100.0 475 535 1,010 475 100.0 535 100.0 1,010 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

4 Curug Curug 23 0.0 23 100.0 482 649 1,131 482 100.0 649 100.0 1,131 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

5 Kasemen Kasemen 25 0.0 25 100.0 499 616 1,115 499 100.0 616 100.0 1,115 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

6 Kilasah Kilasah 24 0.0 24 100.0 408 869 1,277 408 100.0 869 100.0 1,277 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

7 Sawah Luhur 19 0.0 19 100.0 319 620 939 319 100.0 620 100.0 939 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

8 Serang Ciracas 11 0.0 11 100.0 372 457 829 372 100.0 457 100.0 829 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

9 Rau 18 0.0 18 100.0 414 492 906 414 100.0 492 100.0 906 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

10 Serang Kota 15 0.0 15 100.0 352 378 730 352 100.0 378 100.0 730 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

11 Singandaru 16 0.0 16 100.0 297 341 638 297 100.0 341 100.0 638 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

12 Unyur 17 0.0 17 100.0 442 545 987 442 100.0 545 100.0 987 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

13 Taktakan Taktakan 5 0.0 5 100.0 173 73 246 173 100.0 73 100.0 246 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

14 Pancur 15 0.0 15 100.0 209 271 480 209 100.0 271 100.0 480 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

15 Walantaka Walantaka 17 0.0 17 100.0 513 820 1,333 513 100.0 820 100.0 1,333 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

16 Kalodran 5 0.0 5 100.0 109 132 241 109 100.0 132 100.0 241 100.0 - 0.0 0.0 - 0.0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 265 - 0.0 265 100.0 5,729 7,491 13,220 5,729 100.0 7,491 100.0 13,220 100.0 - - - - 0.0 - 0.0 - 0.0

Sumber: Bidang Yankes

%

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

%

Page 154: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 52

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 348 356 704 233 66.95 349 98.03 582 82.67

2 Banten Girang 466 451 917 171 36.70 189 41.91 360 39.26

3 Cipocok Jaya 44 84 128 44 100.00 128 152.38 172 134.38

4 Curug Curug 0 0 0 0 - 0 - 0 -

5 Kasemen Kasemen 291 348 639 291 100.00 348 100.00 639 100.00

6 Kilasah Kilasah 35 52 87 87 248.57 52 100.00 139 159.77

7 Sawah Luhur 26 28 54 10 38.46 22 78.57 32 59.26

8 Serang Ciracas 746 1,071 1,817 58 7.77 149 13.91 207 11.39

9 Rau 723 1,104 1,827 342 47.30 524 47.46 866 47.40

10 Serang Kota 1,532 1,569 3,101 660 43.08 695 44.30 1,355 43.70

11 Singandaru 71 733 804 71 100.00 733 100.00 804 100.00

12 Unyur 565 692 1,257 60 10.62 232 33.53 292 23.23

13 Taktakan Taktakan 1,112 1,176 2,288 17 1.53 54 4.59 71 3.10

14 Pancur 537 775 1,312 77 14.34 407 52.52 484 36.89

15 Walantaka Walantaka 216 194 410 216 100.00 194 100.00 410 100.00

16 Kalodran 426 323 749 127 29.81 555 171.83 682 91.05

JUMLAH (KAB/KOTA) 7,138 8,956 16,094 2,464 34.52 4,631 51.71 7,095 44.08

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 155: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 53

KOTA SERANG

TAHUN 2015

%

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 0 0 0 0.00 0.00 0.00

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 118,262.00 0.00 0.00 0.00

1.2 PBI APBD 36,675.00 0.00 0.00 0.00

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 141,904.00 0.00 0.00 0.00

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 28,341.00 0.00 0.00 0.00

1.5 Bukan pekerja (BP) 12,881.00 0.00 0.00 0.00

2 Jamkesda 0 0.00 0.00 0.00

3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00

4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 338,063 0.00 0.00 54.63

Sumber: Seksi Pembiayaan

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH

Page 156: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 54

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Banjar Agung 3,079 0 0

2 Puskesmas Banten Girang 11,720 0 0

3 Puskesmas Cipocok Jaya 2,616 0 0

4 Puskesmas Curug 13,696 0 0

5 Puskesmas Kasemen 7,559 0 0

6 Puskesmas Kilasah 15,611 0 0

7 Puskesmas Sawah Luhur 2,623 0 0

8 Puskesmas Ciracas 2,900 0 0

9 Puskesmas Rau 9,873 0 0

10 Puskesmas Serang Kota 23,557 0 0

11 Puskesmas Singandaru 7,849 0 0

12 Puskesmas Unyur 10,939 0 0

13 Puskesmas Taktakan 15,368 0 0

14 Puskesmas Pancur 6,580 0 0

15 Puskesmas Walantaka 8,296 0 0

16 Puskesmas Kalodran 8,296 0 0

SUB JUMLPuskesmas Walantaka 0 0 133,970 0 0 0 0 0 0

1 Puskesmas Kalodran 0 0 0

2 RS …. 0 0 0

3 RS …. 0 0 0

4 RS …. 0 0 0

0 0 0

SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 133,970 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 317,501 301,301 618,802 317,501 301,301 618,802

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 0.0 0.0 21.6 0.0 0.0 0.0

Sumber: Seksi Pembiayaan

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

Page 157: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 55

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 - - - - - - - - -

2 - - - - - - - - -

3 - - - - - - - - -

4 - - - - - - - - -

5 - - - - - - - - -

6 - - - - - - - - -

7 - - - - - - - - -

8 - - - - - - - - -

9 - - - - - - - - -

10 - - - - - - - - -

11 - - - - - - - - -

12 - - - - - - - - -

13 - - - - - - - - -

14 - - - - - - - - -

15 - - - - - - - - -

16 - - - - - - - - -

17 - - - - - - - - -

18 - - - - - - - - -

19 - - - - - - - - -

20 - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan:

a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

48 JAM DIRAWATNONAMA RUMAH

SAKITa

Page 158: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

KOTA SERANG

TAHUN 2015

NONAMA RUMAH

SAKITa

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

2 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

3 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

4 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

5 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

6 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

7 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

8 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

9 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

10 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

11 0 0 0.0 0.0 0.0 0.0

12 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

13 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

14 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

15 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

16 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

17 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

18 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

19 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

20 0 0 - 0.0 0.0 0.0 0.0

0 0 - 0.0 0 0.0 0

Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan:

a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

Page 159: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU

JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 8,321 1,291 15.5 502 38.9

2 Banten Girang 6,061 3,840 63.4 1,680 43.8

3 Cipocok Jaya 2,673 2,186 81.8 882 40.3

4 Curug Curug 7,194 1,369 19.0 985 72.0

5 Kasemen Kasemen 10,148 2,357 23.2 1,136 48.2

6 Kilasah Kilasah 8,247 1,800 21.8 825 45.8

7 0 Sawah Luhur 10,889 1,200 11.0 589 49.1

8 Ciracas 8,135 2,610 32.1 1,245 47.7

9 Rau 4,630 827 17.9 520 62.9

10 Serang Kota 9,978 2,345 23.5 1,134 48.4

11 Singandaru 2,115 1,064 50.3 453 42.6

12 Unyur 12,127 1,686 13.9 1,245 73.8

13 Taktakan Taktakan 6,727 2,320 34.5 1,443 62.2

14 Pancur 8,640 1,670 19.3 820 49.1

15 Walantaka Walantaka 12,788 2,030 15.9 1,444 71.1

16 Kalodran 11,757 1,560 13.3 774 49.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 130,430 30,155 23.1 15,677 52.0

Sumber Bidang Binkesmas

RUMAH TANGGA

TABEL 57

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Page 160: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 8,321 191 2.30 8,130 882 0.11 191 22 691 78

2 Banten Girang 5,887 1,162 19.74 4,725 1,823 0.31 1,162 64 661 36

3 Cipocok Jaya 2,673 36 1.35 2,637 2,673 1.00 36 1 2,637 99

4 Curug Curug 6,118 2,631 43.00 3,487 2,631 0.43 2,631 100 2,631 100

5 Kasemen Kasemen 9,518 874 9.18 8,644 1,086 0.11 874 80 212 20

6 Kilasah Kilasah 10,549 1,252 11.87 9,297 1,818 0.17 1,252 69 566 31

7 Sawah Luhur 5,935 3,492 58.84 2,443 2,325 0.39 1,486 64 839 36

8 Serang Ciracas 11,635 2,992 25.72 8,643 3,563 0.31 1,190 33 2,373 67

9 Rau 10,148 1,928 19.00 8,220 2713 0.27 1,928 71 785 29

10 Serang Kota 5,356 552 10.31 4,804 1,186 0.22 552 47 634 53

11 Singandaru 6,135 1,449 23.62 4,686 2,645 0.43 1,449 55 1,196 45

12 Unyur 2,137 330 15.44 1,807 444 0.21 444 100 444 100

13 Taktakan Taktakan 13,639 2,122 15.56 11,517 3,437 0.25 2,122 62 1,315 38

14 Pancur 4,597 520 11.31 4,077 827 0.18 520 63 307 37

15 Walantaka Walantaka 9,696 6,588 67.95 3,108 1,557 0.16 607 39 950 61

16 Kalodran 7,312 465 6.36 6,847 966 0.13 465 48 501 52

JUMLAH (KAB/KOTA) 119,656 26,584 22.22 30,584 0.26 16909 55.29 16,742 13.99

PUSKESMAS

JUMLAH

SELURUH

RUMAH

Sumber: Bidang P2PL

TABEL 58

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

2014JUMLAH

RUMAH YANG

BELUM

MEMENUHI

SYARAT

RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI

SYARAT

2015

NO KECAMATAN

Page 161: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 59

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 31,823 956 4,780 107 535 7,652 38,260 52 260 52 260 - - - - 0 0

2 Banten Girang 48,596 2,518 12,590 171 855 1,714 8,570 - - - - - - - - 0 0.00

3 Cipocok Jaya 14,134 140 700 25 125 2,245 11,225 - - - - - - - - 0 0.00

4 Curug Curug 51,622 392 1,960 - - 3,798 18,990 - - 7 - - - - - - - 722 3,610 - - 0 0.00

5 Kasemen Kasemen 45,976 289 1,445 120 600 7,361 36,805 - - - - - - 575 2,875 0 0.00

6 Kilasah Kilasah 40,893 524 2,620 224 1,120 7,940 39,700 29 145 29 145 - - 1,573 7,865 0 0.00

7 Sawah Luhur 9,302 475 2,375 42 210 4,224 21,120 2,200 11,000 - - - - - - 390 1,950 11000 118.25

8 Serang Ciracas 29,648 164 820 164 820 - - 2,200 11,000 - - - - - - 820 2.77

9 Rau 55,283 8,133 40,665 - - 70 350 - - - - - - - - 0 0.00

10 Serang Kota 55,848 2,256 11,280 - - 1,365 6,825 - - - - 3 15 1,368 6,840 0 0.00

11 Singandaru 31,328 802 4,010 69 345 1,898 9,490 154 785 802 4,010 178 890 - - - - 88 440 - - 2020 6.45

12 Unyur 55,769 613 3,065 - - 652 3,260 - - - - - - 1 5 0 0.00

13 Taktakan Taktakan 60,635 816 4,080 - - 9,933 49,665 - - - - 1 5 - - 0 0.00

14 Pancur 26,675 1,784 8,920 520 2,600 - 1,748 8,740 1,398 6,990 37 185 - - - - - - - - - - - - - - 9590 35.95

15 Walantaka Walantaka 50,598 985 3,873 36 142 2,427 9,989 587 2,333 2,773 11,364 568 2,301 - - - - - - - - - - - - - - - - 4776 9.44

16 Kalodran 35,075 233 1,165 473 2,365 6,158 30,790 - - - - - - - - 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 643,205 21,080 104348 789 3907 5487 25289 741 3118 60635 300674 4344 21181 118 590 0 0 88 405 0 0 92 460 0 0 4629 23145 0 0 28206 4.3852271

PENDUDUK

DENGAN AKSES

BERKELANJUTAN

TERHADAP AIR

MINUM LAYAK

JUM

LAH

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

MEMENUHI SYARAT

NO

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

MEMENUHI SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

Sumber: Bidang P2PL

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MEMENUHI SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JUM

LAH

SA

RA

NA

MEMENUHI SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SA

RA

NA

Page 162: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 60

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 0 0 0.0

2 0 Banten Girang 0 0 0 0.0

3 0 Cipocok Jaya 0 0 0 0.0

4 Curug Curug 6 6 3 50.0

5 Kasemen Kasemen 0 0 0 0.0

6 0 Kilasah 0 0 0 0.0

7 0 Sawah Luhur 13 7 3 42.9

8 Serang Ciracas 34 7 2 28.6

9 0 Rau 0 0 0 0.0

10 0 Serang Kota 0 0 0 0.0

11 0 Singandaru 23 1 1 100.0

12 0 Unyur 14 11 10 90.9

13 Taktakan Taktakan 0 0 0 0.0

14 0 Pancur 0 0 0 0.0

15 Walantaka Walantaka 0 0 0 0.0

16 0 Kalodran

JUMLAH (KAB/KOTA) 90 32 19 59.375

Sumber: Bidang P2PL

MEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH

PENYELENGGARA

AIR MINUM

PUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL

DIPERIKSA

Page 163: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 61

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 31823 0 0 0 0 9 0.0

2 Banten Girang 48596 0 0 0 0 28,805 59.3

3 Cipocok Jaya 14134 0 0 0 0 1,444 10.2

4 Curug Curug 51622 - - - - 0 5,420 27,100 5,420 27,100 100 - - - - 0 - - - - 0 27,100 52.5

5 Kasemen Kasemen 45976 0 0 0 0 27,100 58.9

6 Kilasah Kilasah 40893 0 0 0 0 37,785 92.4

7 Sawah Luhur 9302 - - - - 0 4,637 23,185 4,637 23,185 100 - - - - 0 - - - - 0 50,220 539.9

8 Serang Ciracas 29648 - - - - 0 10,453 53,460 5,005 25,025 46.8107 - - - - 0 - - - - 0 23,175 78.2

9 Rau 55283 0 0 0 0 52,265 94.5

10 Serang Kota 55848 0 0 0 0 29,555 52.9

11 Singandaru 31328 - - - - 0 2,040 10,200 156 780 7.64706 - - - - 0 - - - - 0 16,160 51.6

12 Unyur 55769 - - - - 0 1,710 8,550 1,710 8,550 100 - - - - 0 - - - - 0 12,905 23.1

13 Taktakan Taktakan 60635 0 0 0 0 8,550 14.1

14 Pancur 26675 40 4,000 40 3,820 95.5 4,145 16,979 867 4,135 24.3536 - - - - 0 - - - - 0 49,035 183.8

15 Walantaka Walantaka 50598 - - - - 0 6,600 32,931 6,600 32,931 100 - - - - 0 - - - - 0 20,410 40.3

16 Kalodran 35075 0 0 0 0 33,770 96.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 643,205 40 4,000 40 3,820 95.5 35,005 172,405 24,395 121,706 70.5931 - - - - 0 - - - - 0 418,288 65.0

Sumber: Bidang P2PL

MEMENUHI SYARAT

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK MEMENUHI SYARAT

JU

MLA

H S

AR

AN

A

KOMUNAL

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK

DENGAN AKSES

SANITASI LAYAK

(JAMBAN SEHAT)

NO

Page 164: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 62

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 3 0 1 33.33 0

2 Banten Girang 4 0.0 1 25 0

3 Cipocok Jaya 1 - 0.0 1 100 - 0

4 Curug Curug 10 1 10.0 1 10 - 0

5 Kasemen Kasemen 4 0.0 0 0

6 Kilasah Kilasah 5 0.0 0 0

7 Sawah Luhur 1 1 100.0 1.0 100 - 0

8 Serang Ciracas 1 1 100.0 1.0 100 - 0

9 Rau 3 0.0 0 0

10 Serang Kota 3 0.0 0 0

11 Singandaru 3 0.0 0.0 0 - 0

12 Unyur 2 1 50.0 0.0 0 - 0

13 Taktakan Taktakan 7 0.0 0 0

14 Pancur 5 2 40.0 0.0 0 - 0

15 Walantaka Walantaka 9 - 0.0 0.0 0 - 0

16 Kalodran 5 0.0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 66 6 9.1 0 0 0

Sumber: Bidang P2PL

PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN

STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS

(SBS)

Page 165: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 63

KOTA SERANG

TAHUN 2015

SD

SL

TP

SL

TA

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H

SA

KIT

UM

UM

BIN

TA

NG

NO

N

BIN

TA

NG

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 0 - - - - - - - - -

2 Banten Girang 0 - - - - - - - - -

3 Cipocok Jaya 4 4 - - - - - - - - -

4 Curug Curug 13 6 6 1 - - - 26 13 100.0 6 100.0 6 100.0 1 100.0 - - 0 - - - 26 100.0

5 Kasemen Kasemen 0 - - - - - 0 - - -

6 Kilasah Kilasah 0 - - - - - - - - -

7 Sawah Luhur 3 11 9 1 2 2 3 31 3 100.0 11 100.0 9 100.0 1 100.0 2 100.0 2 100.0 3 100.0 31 100.0

8 Serang Ciracas 17 7 2 1 - - - 27 17 100.0 7 100.0 2 100.0 1 100.0 - 0 - - - 27 100.0

9 Rau 0 - - - - - - - - 0

10 Serang Kota 0 - - - - - - - - -

11 Singandaru 18 1 1 1 - - - 21 18 100.0 1 100.0 1 100.0 1 100.0 - - 0 - - - 21 100.0

12 Unyur 5 2 1 1 - - - 9 5 100.0 2 100.0 1 100.0 1 100.0 - - 0 - - - 9 100.0

13 Taktakan Taktakan 0 - - - - - - - - -

14 Pancur 14 5 2 1 - - - 22 14 100.0 5 100.0 2 100.0 1 100.0 - - 0 - - - 22 100.0

15 Walantaka Walantaka 19 11 6 0 - - - 36 19 100.0 11 100.0 6 100.0 1 - - - 0 - - - 37 102.8

16 Kalodran 0 - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 93 43 27 6 2 2 3 176 89 95.7 43 100.0 27 100.0 7 116.7 2 100.0 2 100.0 3 100.0 173 98.29545

Sumber: Bidang P2PL

RUMAH SAKIT

UMUM

HOTELSARANA PENDIDIKAN

SD BINTANG NON BINTANG

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA

PENDIDIKAN

TEMPAT-TEMPAT

UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

YANG ADA

JU

ML

AH

TT

U

SARANA

KESEHATANHOTEL

SLTP SLTA

Page 166: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 64

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL % JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 45 0 0 15 1 16 35.56 0 2 3 5 11.11

2 0 Banten Girang 61 7 0 5 39 51 83.61 2 2 0 4 6.56

3 0 Cipocok Jaya 47 9 10 7 8 34 72.34 4 2 4 10 21.28

4 Curug Curug 50 6 18 12 4 40 80.00 1 9 15 3 28 56.00

5 Kasemen Kasemen 58 11 0 24 19 54 93.10 0 0 0 0 0.00

6 0 Kilasah 48 1 0 15 1 17 35.42 1 5 5 11 22.92

7 0 Sawah Luhur 51 0 4 16 0 20 39.22 0 6 0 35 41 80.39

8 Serang Ciracas 67 12 0 0 2 14 20.90 10 7 12 27 56 83.58

9 0 Rau 110 6 0 27 19 52 47.27 0 29 0 29 26.36

10 0 Serang Kota 100 0 0 34 0 34 34.00 22 17 11 50 50.00

11 0 Singandaru 50 1 2 1 0 4 8.00 8 4 16 20 48 96.00

12 0 Unyur 75 1 1 3 3 8 10.67 4 2 37 20 63 84.00

13 Taktakan Taktakan 58 0 8 14 11 33 56.90 3 3 20 26 44.83

14 0 Pancur 54 2 2 14 8 26 48.15 0 0 0 12 12 22.22

15 Walantaka Walantaka 51 4 0 10 18 32 62.75 5 7 5 2 19 37.25

16 0 Kalodran 37 4 0 20 4 28 75.68 4 0 4 8 21.62

JUMLAH (KAB/KOTA) 962 64 45 217 137 463 48.13 64 35 145 166 410 42.62

Sumber: Bidang PKP

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMASJUMLAH

TPM

Page 167: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 65

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 5 15 1 16 320.00 16 0 2 3 5 31.25

2 Banten Girang 4 7 5 39 51 1275.00 51 2 2 0 4 7.84

3 Cipocok Jaya 10 9 7 8 24 240.00 34 4 2 4 10 29.41

4 Curug Curug 28 6 12 4 22 78.57 40 1 15 3 19 47.50

5 Kasemen Kasemen 0 11 24 19 54 0.00 54 0 0 0 0 0.00

6 Kilasah 11 1 15 1 17 154.55 17 1 5 5 11 64.71

7 Sawah Luhur 41 0 16 0 16 39.02 20 0 0 35 35 175.00

8 Serang Ciracas 56 12 0 2 14 25.00 14 10 12 27 49 350.00

9 Rau 29 6 27 19 52 179.31 52 0 29 0 29 55.77

10 Serang Kota 50 0 34 0 34 68.00 34 22 17 11 50 147.06

11 Singandaru 48 1 1 0 2 4.17 4 8 16 20 44 1100.00

12 Unyur 63 1 3 3 7 11.11 8 4 37 20 61 762.50

13 Taktakan Taktakan 26 0 14 11 25 96.15 33 3 3 20 26 78.79

14 Pancur 12 2 14 8 24 200.00 26 0 0 12 12 46.15

15 Walantaka Walantaka 19 4 10 18 32 168.42 32 5 5 2 12 37.50

16 Kalodran 8 4 20 4 28 350.00 28 4 0 4 8 28.57

JUMLAH (KAB/KOTA) 410 64 0 217 137 418 101.95 463 64 0 145 166 375 80.99

Sumber: Bidang PKP

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JU

MLA

H T

PM

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JU

MLA

H T

PM

TID

AK

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIU

JI

PE

TIK

Page 168: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 66

KOTA SERANG

TAHUN 2015

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 100,000 74,250 62,000 136250 136.25

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 2,900 2900.00 #DIV/0!

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet #DIV/0!

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 175,721 28,700 204421.00 #DIV/0!

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 300,000 802,880 900,500 1703380.00 567.79

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 5,000 9,245 2,650 11895.00 237.90

8 Metampiron tablet 500 mg tablet #DIV/0!

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul #DIV/0!

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium

Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet 800,000 275,080 1,090,800 1365880.00 170.74

11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +

polimiksin 10.000 IU/g

tube 10,498 1,000 11498.00 #DIV/0!

12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +

Heksaklorofen 250 mg

supp 500,000 514 1,410 1924.00 0.38

13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam

Salisilat 3%

pot 1,451 1451.00 #DIV/0!

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 2,000 4,140 4140.00 207.00

15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mg

tablet #DIV/0!

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial #DIV/0!

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 1,000,000 160,170 823,800 983970.00 98.40

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 1,000 500 1500.00 #DIV/0!

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet #DIV/0!

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet #DIV/0!

21 Atropin tetes mata 0,5% botol #DIV/0!

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 20 2,940 2960.00 #DIV/0!

23 Betametason krim 0,1 % krim 2,000 11,627 1,325 12952.00 647.60

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 103 370 473.00 #DIV/0!

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 300,000 427,030 189,200 616230.00 205.41

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol #DIV/0!

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol #DIV/0!

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet #DIV/0!

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 50

30 Diazepam tablet 2 mg tablet 22,440 83,400 105840.00 #DIV/0!

31 Diazepam tablet 5 mg tablet #DIV/0!

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 200

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 9,480 29,300 38780.00 #DIV/0!

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 30,000 7,010 7010.00 23.37

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet #DIV/0!

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 1,000 138 1,180 1318.00 131.80

37 Etakridin larutan 0,1% botol 177 177.00 #DIV/0!

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul #DIV/0!

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul #DIV/0!

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 3,000 10,450 10450.00 348.33

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet #DIV/0!

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet #DIV/0!

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 2,000

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 20 1,080 1080.00 5400.00

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 20,000 16,100 16100.00 80.50

46 Furosemid tablet 40 mg tablet 14,880 124,800 139680.00 #DIV/0!

47 Gameksan lotion 1 % botol #DIV/0!

48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g

sach 58,077 58077.00 #DIV/0!

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 200 930 930.00 465.00

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 80,270 139,200 219470.00 #DIV/0!

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 47,500 187,000 234500.00 #DIV/0!

52 Gliserin botol 1 1.00 #DIV/0!

53 Glukosa larutan infus 5% botol #DIV/0!

54 Glukosa larutan infus 10% botol 360 360.00 #DIV/0!

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 7 380 387.00 #DIV/0!

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet #DIV/0!

57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 7,620 198,000 205620.00 #DIV/0!

58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 700 700.00 #DIV/0!

59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 100 100.00 #DIV/0!

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 600 600.00 #DIV/0!

61 Hidrkortison krim 2,5% tube #DIV/0!

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 5,000 4,544 4544.00 90.88

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 21,108 171,400 192508.00 #DIV/0!

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 5,000 5,340 1,600 6940.00 138.80

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 242,790 226,000 468790.00 #DIV/0!

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 115,065 115065.00 #DIV/0!

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 147,000 147000.00 #DIV/0!

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

Page 169: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

KOTA SERANG

TAHUN 2015

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 500 48,200 48700 #DIV/0!

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial #DIV/0!

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul #DIV/0!

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 60,000 73,125 73125.00 121.88

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 2,000 675 675.00 33.75

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 1,000,000 205,420 205420.00 20.54

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul #DIV/0!

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul #DIV/0!

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet #DIV/0!

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 114,400 114400.00 #DIV/0!

78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mg

tablet #DIV/0!

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +

Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol 10,000 7,057 38,000 45057.00 450.57

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol

400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet 68,550 68550.00 #DIV/0!

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol

100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet #DIV/0!

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet #DIV/0!

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul #DIV/0!

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 3,000 920 920.00 30.67

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 100 227 227.00 227.00

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 400 229 229.00 57.25

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach #DIV/0!

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol #DIV/0!

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet #DIV/0!

90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet 8,680 8680.00 #DIV/0!

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 1,000 1,088 1088.00 108.80

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 20,800 107,700 128500.00 #DIV/0!

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 41,400 181,000 222400.00 #DIV/0!

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol #DIV/0!

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol #DIV/0!

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul #DIV/0!

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 850 850.00 #DIV/0!

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 3,000 210 210.00 7.00

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 10,000 7,568 7568.00 75.68

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 6,140 6140.00 #DIV/0!

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 53 53.00 #DIV/0!

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 5,000 1,395 1395.00 27.90

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 5,000 28,841 28841.00 576.82

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet #DIV/0!

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 500,000 1,287,800 614,000 1901800.00 380.36

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol #DIV/0!

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet #DIV/0!

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 300,000 81,520 558,000 639520.00 213.17

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 55 55.00 #DIV/0!

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 236 236.00 #DIV/0!

111 Prednison tablet 5 mg tablet 500,000 129,260 428,200 557460.00 111.49

112 Primakuin tablet 15 mg tablet #DIV/0!

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet #DIV/0!

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 1,900 18,800 20700.00 #DIV/0!

115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet #DIV/0!

116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet #DIV/0!

117 Ringer Laktat larutan infus botol 10,000 10,254 16,750 27004.00 270.04

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%

tube 2,271 4,332 6603.00 #DIV/0!

119 Salisil bedak 2% kotak 1,000 4,586 4586.00 458.60

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 36 36.00 #DIV/0!

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial #DIV/0!

122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial #DIV/0!

123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 13 13.00 #DIV/0!

124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial #DIV/0!

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 1,056 7,800 8856.00 #DIV/0!

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 400 2,132 2132.00 533.00

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol 40 40.00 #DIV/0!

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 4,240 4240.00 #DIV/0!

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 8,280 8280.00 #DIV/0!

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 5,710 5710.00 #DIV/0!

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 200,000 338,400 126,000 464400.00 232.20

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul #DIV/0!

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 3,080 3080.00 #DIV/0!

134 Vaksin Rabies Vero vial #DIV/0!

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 1,000,000 288,430 288430.00 28.84

VAKSIN

136 BCG vial #DIV/0!

137 T T vial #DIV/0!

138 D T vial #DIV/0!

139 CAMPAK 10 Dosis vial #DIV/0!

140 POLIO 10 Dosis vial #DIV/0!

141 DPT-HB vial #DIV/0!

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial #DIV/0!

143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!

144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!

Page 170: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

KOTA SERANG

TAHUN 2015

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

Sumber: Bidang PKP

Page 171: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KOTA SERANG

TAHUN 2015

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 3 5

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 6

- JUMLAH TEMPAT TIDUR 43

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 10

3 PUSKESMAS KELILING 16

4 PUSKESMAS PEMBANTU 13

1 RUMAH BERSALIN -

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 67 67

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN -

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -

7 UNIT TRANSFUSI DARAH -

1 INDUSTRI FARMASI -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI -

6 APOTEK -

7 TOKO OBAT -

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber: Bidang Yankes

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Page 172: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 68

KOTA SERANG

TAHUN 2015

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 5 4 80.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 4 57.14

Sumber: Bidang Yankes

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

Page 173: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 69

KOTA SERANG

TAHUN 2015

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 33 82.50 1 2.50 3 7.50 3 7.50 40 6 15.00

2 Banten Girang 0 0.00 11 30.56 14 38.89 11 30.56 36 25 69.44

3 Cipocok Jaya 13 92.86 1 7.14 0 0.00 0 0.00 14 0 0.00

4 Curug Curug 11 35.48 7 22.58 11 35.48 2 6.45 31 13 41.94

5 Kasemen Kasemen 29 65.91 14 31.82 0 0.00 1 2.27 44 1 2.27

6 Kilasah Kilasah 0 0.00 42 100.00 0 0.00 0 0.00 42 0 0.00

7 Sawah Luhur 0 0.00 23 60.53 14 36.84 1 2.63 38 15 39.47

8 Serang Ciracas 28 62.22 17 37.78 0 0.00 0 0.00 45 0 0.00

9 Rau 4 13.33 11 36.67 3 10.00 12 40.00 30 15 50.00

10 Serang Kota 0 0.00 17 56.67 23 76.67 2 6.67 42 25 59.52

11 Singandaru 10 33.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 10 0 0.00

12 Unyur 9 30.00 16 53.33 16 53.33 10 33.33 51 26 50.98

13 Taktakan Taktakan 9 30.00 11 36.67 7 23.33 3 10.00 30 10 33.33

14 Pancur 41 136.67 9 30.00 2 6.67 1 3.33 53 3 5.66

15 Walantaka Walantaka 26 86.67 9 30.00 2 6.67 0 0.00 37 2 5.41

16 Kalodran 62 206.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 62 0 0.00

275 45.45 189 31.24 95 15.70 46 7.60 605 141 23.31

1

Sumber: Bidang Binkesmas

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF

Page 174: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 70

KOTA SERANG

TAHUN 2015

POSKESDES POLINDES POSBINDU

1 2 3 4 5 6 7

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 3 1

2 Banten Girang 4 -

3 Cipocok Jaya 1 -

4 Curug Curug 1 -

5 Kasemen Kasemen 10 3 1.00

6 Kilasah 5 1

7 Sawah Luhur 4 2

8 Serang Ciracas 5 2

9 Rau 5 3

10 Serang Kota 3 -

11 Singandaru 1 1

12 Unyur 3 1

13 Taktakan Taktakan 3 - 2.00

14 Pancur 7 2

15 Walantaka Walantaka 2 2

16 Kalodran 9 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 66 19 3 0

Sumber: Bidang Binkesmas

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

Page 175: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 71

KOTA SERANG

TAHUN 2015

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Cipocok Jaya Banjar Agung 3 - 1.00 - 0.00 1 33.333

2 0 Banten Girang 4 - 0.00 - 0.00 - 0

3 0 Cipocok Jaya 1 - 0.00 - 0.00 - 0

4 Curug Curug 10 - 0.00 - 0.00 - 0

5 Kasemen Kasemen 4 - 3.00 - 0.00 3 75

6 0 Kilasah 5 - 1.00 - 0.00 1 20

7 0 Sawah Luhur 1 - 2.00 - 0.00 2 200

8 Serang Ciracas 1 - 2.00 - 0.00 2 200

9 0 Rau 3 - 3.00 - 0.00 3 100

10 0 Serang Kota 3 - 0.00 - 0.00 - 0

11 0 Singandaru 3 - 1.00 - 0.00 1 33.333

12 0 Unyur 2 - 1.00 - 0.00 1 50

13 Taktakan Taktakan 7 - 0.00 - 0.00 - 0

14 0 Pancur 5 - 2.00 - 0.00 2 40

15 Walantaka Walantaka 9 - 2.00 - 0.00 2 22.222

16 0 Kalodran 5 - 1.00 - 0.00 1 20

JUMLAH (KAB/KOTA) 66 0 19 0 0 19 28.788

Sumber: Bidang Binkesmas

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

Page 176: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 72

KOTA SERANG

TAHUN 2015

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Banjar Agung - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1

2 Puskesmas Banten Girang - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1

3 Puskesmas Cipocok Jaya - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1

4 Puskesmas Curug - - - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - -

5 Puskesmas Kasemen - - - 1 2 3 1 2 3 - - - - - - - - -

6 Puskesmas Kilasah - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -

7 Puskesmas Sawah Luhur - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - -

8 Puskesmas Ciracas - - - - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - -

9 Puskesmas Rau - - - 1 1 1 - 1 - - - - - - - - -

10 Puskesmas Serang Kota - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1

11 Puskesmas Singandaru - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1 - - - - 1 1

12 Puskesmas Unyur - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1

13 Puskesmas Taktakan - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1

14 Puskesmas Pancur - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 1

15 Puskesmas Walantaka - - - 1 1 1 - 1 1 - 1 - - - 1 - 1

16 Puskesmas Kalodran - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -

- - - - - - - - - -

- - - - - - - - - -

- - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 6 17 23 6 17 23 1 8 9 - - - 1 8 9

1 RS ………… - - - - - - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -

dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -

pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 6 17 23 6 17 23 1 8 9 - - - 1 8 9

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0 3.7169 3.7169 1.4544 0 1.4544

Keterangan : a termasuk S3

Sumber: Sub.Bag. Umpeg

DOKTER

GIGI SPESIALIS TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL DOKTER GIGI NO UNIT KERJA

Page 177: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 73

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas Banjar Agung 18 2 2 0 0 0

2 Puskesmas Banten Girang 9 3 3 0 0 0

3 Puskesmas Cipocok Jaya 6 1 2 3 0 0 0

4 Puskesmas Curug 18 5 5 1 1 2

5 Puskesmas Kasemen 9 5 4 9 0 0 0

6 Puskesmas Kilasah 11 1 10 11 0 1 1

7 Puskesmas Sawah Luhur 7 3 4 7 0 0 0

8 Puskesmas Ciracas 6 4 4 0 1 1

9 Puskesmas Rau 8 4 4 0 0 0

10 Puskesmas Serang Kota 9 2 7 9 0 1 1

11 Puskesmas Singandaru 10 4 4 0 1 1

12 Puskesmas Unyur 9 1 3 4 0 0 0

13 Puskesmas Taktakan 17 5 5 0 1 1

14 Puskesmas Pancur 11 3 3 0 0 0

15 Puskesmas Walantaka 17 3 9 12 0 1 1

16 Puskesmas Kalodran 15 1 2 3 0 1 1

0 0

0 0

0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 180 22 66 88 1 8 9

1 RS ………… 0 0

dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0

dan swasta dan termasuk 0 0

pula Rumah Bersalin) 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 0 0 0

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 180 22 66 88 1 8 9

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 59.74 14.22 1.45

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

Sumber: Sub.Bag. Umpeg

BIDANPERAWAT

a

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

Page 178: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 74

KOTA SERANG

TAHUN 2015

TENAGA TEKNIS

KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Banjar Agung 1 - 1 - - - 1 - 1

2 Puskesmas Banten Girang - 1 1 - - - - 1 1

3 Puskesmas Cipocok Jaya - - - - - - - - -

4 Puskesmas Curug - 1 1 - - - - 1 1

5 Puskesmas Kasemen - - - - - - - - -

6 Puskesmas Kilasah - 1 1 - - - - 1 1

7 Puskesmas Sawah Luhur - 1 1 - - - - 1 1

8 Puskesmas Ciracas - 1 1 - - - - 1 1

9 Puskesmas Rau - 1 1 - - - - 1 1

10 Puskesmas Serang Kota - - - - 1 1 - 1 1

11 Puskesmas Singandaru - 1 1 - - - - 1 1

12 Puskesmas Unyur - 1 1 - - - - 1 1

13 Puskesmas Taktakan - 1 1 - - - - 1 1

14 Puskesmas Pancur - 1 1 - - - - 1 1

15 Puskesmas Walantaka - 1 1 - - - - 1 1

16 Puskesmas Kalodran - - - - 1 1 - 1 1

- - - - - -

- - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 11 12 - 2 2 1 13 14

1 RS ………… - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -

dan swasta dan termasuk - - - - -

pula Rumah Bersalin) - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 11 12 - 2 2 1 13 14

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.939231 0.323205 2.262436

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

Sumber: Sub.Bag. Umpeg

Page 179: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 75

KOTA SERANG

TAHUN 2015

KESEHATAN MASYARAKATa

KESEHATAN LINGKUNGANb

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas Banjar Agung 1 - 1 - - -

2 Puskesmas Banten Girang - - - - - -

3 Puskesmas Cipocok Jaya - - - 1 - 1

4 Puskesmas Curug - 1 1 - - -

5 Puskesmas Kasemen - 1 1 - 1 1

6 Puskesmas Kilasah - - - - 1 1

7 Puskesmas Sawah Luhur 1 - 1 - - -

8 Puskesmas Ciracas - 2 2 - - -

9 Puskesmas Rau - - - - - -

10 Puskesmas Serang Kota - 1 1 - 1 1

11 Puskesmas Singandaru - 1 1 - - -

12 Puskesmas Unyur - - - 1 - 1

13 Puskesmas Taktakan - - - - 1 1

14 Puskesmas Pancur - - - 1 1 2

15 Puskesmas Walantaka - - - - - -

16 Puskesmas Kalodran - - - 1 - 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 6 8 4 5 9

1 RS ………… - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - -

dan swasta dan termasuk - -

pula Rumah Bersalin) - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 6 8 4 5 9

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.292820644 1.454423224

Keterangan : a

termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,

tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

Sumber: Sub.Bag. Umpeg

Page 180: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 76

KOTA SERANG

TAHUN 2015

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Banjar Agung - - - - - - - - -

Puskesmas Banten Girang - 1 1 - - - - 1 1

Puskesmas Cipocok Jaya - - - - - - - - -

Puskesmas Curug - - - - - - - - -

Puskesmas Kasemen - - - - - - - - -

Puskesmas Kilasah - - - - - - - - -

Puskesmas Sawah Luhur - - - - - - - - -

Puskesmas Ciracas - 1 1 - - - - 1 1

Puskesmas Rau 1 - 1 - - - 1 - 1

Puskesmas Serang Kota - 1 1 - - - - 1 1

Puskesmas Singandaru - 1 1 - - - - 1 1

Puskesmas Unyur - - - - - - - - -

Puskesmas Taktakan - - - - - - - - -

Puskesmas Pancur - 1 1 - - - - 1 1

Puskesmas Walantaka - 1 1 - - - - 1 1

Puskesmas Kalodran 1 - 1 - - - 1 - 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 6 8 - - - 2 6 8

1 RS ………… - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -

dan swasta dan termasuk - - - - -

pula Rumah Bersalin) - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 6 8 - - - 2 6 8

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.292820644

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

Sumber: Sub.Bag. Umpeg

Page 181: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 77

KOTA SERANG

TAHUN 2015

FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas Banjar Agung - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Banten Girang - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Cipocok Jaya - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Curug - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1

Puskesmas Kasemen - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Kilasah - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Sawah Luhur - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Ciracas - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Rau - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Serang Kota - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Singandaru - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1

Puskesmas Unyur - 1 1 - - - - - - - - - - 1 1

Puskesmas Taktakan - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Pancur - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Walantaka - - - - - - - - - - - - - - -

Puskesmas Kalodran - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 3 3 - - - - - - - - - - 3 3

1 RS ………… - - - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - -

dan swasta dan termasuk - - - - - - -

pula Rumah Bersalin) - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - 3 3 - - - - - - - - - - 3 3

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0.4848

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN

TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL

NO UNIT KERJA

Sumber: Sub.Bag. Umpeg

Page 182: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 78

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Puskesmas Banjar Agung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Puskesmas Banten Girang - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1

3 Puskesmas Cipocok Jaya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Puskesmas Curug - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1

5 Puskesmas Kasemen - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1

6 Puskesmas Kilasah - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1

7 Puskesmas Sawah Luhur - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Puskesmas Ciracas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Puskesmas Rau - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Puskesmas Serang Kota - - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2

11 Puskesmas Singandaru - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1

12 Puskesmas Unyur - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1

13 Puskesmas Taktakan - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1

14 Puskesmas Pancur - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

15 Puskesmas Walantaka - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1

16 Puskesmas Kalodran - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - 3 8 11 - - - - - - - - - - - - - - - 3 8 11

1 RS ………… - - - - - - - - - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - - - -

dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - - - -

pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - 3 8 11 - - - - - - - - - - - - - - - 3 8 11

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK

Sumber: Sub.Bag. Umpeg

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

TEKNISI

KARDIOVASKULERJUMLAH

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI

ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI

ANALISIS

KESEHATAN

REFRAKSIONIS

OPTISIENORTETIK PROSTETIK

Page 183: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 79

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas ……… - - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

- - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -

1 RS ………… - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -

dan swasta dan termasuk - - - - -

pula Rumah Bersalin) - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -

Sumber: Sub.Bag. Umpeg

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAIN

TOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA

Page 184: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 80

KOTA SERANG

TAHUN 2015

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Puskesmas Banjar Agung 2 - 2 - - - - - - - 2 - 2

2 Puskesmas Banten Girang - 2 2 - - - - - - - - 2 2

3 Puskesmas Cipocok Jaya - 2 2 - - - - - - - - 2 2

4 Puskesmas Curug - 2 2 - - - - - - - - 2 2

5 Puskesmas Kasemen - 2 2 - - - - - - - - 2 2

6 Puskesmas Kilasah - 2 2 - - - - - - - - 2 2

7 Puskesmas Sawah Luhur - 2 2 - - - - - - - - 2 2

8 Puskesmas Ciracas - 2 2 - - - - - - - - 2 2

9 Puskesmas Rau 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

10 Puskesmas Serang Kota - 2 2 - - - - - - - - 2 2

11 Puskesmas Singandaru - 2 2 - - - - - - - - 2 2

12 Puskesmas Unyur - 2 2 - - - - - - - - 2 2

13 Puskesmas Taktakan 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

14 Puskesmas Pancur 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

15 Puskesmas Walantaka 2 - 2 - - - - - - - 2 - 2

16 Puskesmas Kalodran 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2

- - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 8 24 32 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8 24 32

1 RS ………… - - - - - - - - - - -

dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - -

dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - -

pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 24 32 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8 24 32

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU

TENAGA

KEPENDIDIKAN

Sumber: Sub.Bag. Umpeg

TENAGA

PENUNJANG

KESEHATAN

LAINNYA

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

Page 185: PROFIL KESEHATAN KOTA SERANG TAHUN 2015 - depkes.go.id · masyarakat untuk hidup sehat masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri 3. ... Provinsi Banten, dan merupakan hasil pemekaran

TABEL 81

KOTA SERANG

TAHUN 2015

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 80,593,808,333 90.04

a. Belanja Langsung 49,872,693,729

b. Belanja Tidak Langsung 30,721,114,604

2 APBD PROVINSI 4,000,000,000 4.47

- Dana Bantuan Keuangan Provinsi 4,000,000,000

3 APBN : 4,913,448,068 5.49

- Dana Alokasi Umum (DAU) 0.00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3,447,331,068 3.85

- Dana Dekonsentrasi 0.00

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 1,466,117,000 1.64

- Lain-lain (sebutkan) 0.00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00

89,507,256,401

1,113,721,551,297

7.24

144,646.04

Sumber: LKPJ 2015

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN