76

Profil Perseroan · Selama tahun 2005, ekonomi makro di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang stabil, meskipun ada peningkatan pada setengah tahun pertama namun

  • Upload
    lamtruc

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report

Profil PerseroanCompany Profile

In 1929, NV Nederlands Indische Bierbrouwerijen was first established in Medan, with a brewery in Surabaya. Heineken NV became a major shareholder in 1936, changing the Company’s name to Heineken Nederlands Indische Bierbrouwerijen Maatschappij. Several name changes later, in 1981, it became known as PT Multi Bintang Indonesia Tbk, and was listed on the Jakarta & Surabaya Stock Exchanges in December of the same year.

Today, PT Multi Bintang Indonesia Tbk is the leading beer manufacturer in Indonesia. It produces and/or markets a range of trademark products, including Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Stout and Green Sands.

In December 2004, PT Multi Bintang Indonesia Tbk has established PT Multi Bintang Indonesia Niaga, a 99.9% subsidiary of PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

The Company operates breweries in Sampang Agung (Mojokerto) and Tangerang, while subsidiary of the Company, PT Multi Bintang Indonesia Niaga has sales and marketing offices in all the major cities, from Medan in North Sumatera to

Jayapura in Papua.

NV Nederlands Indische Bierbrouwerijen pertama kali berdiri pada tahun 1929 di Medan, dengan memiliki tempat pengolahan bir di Surabaya. Pada tahun 1936 Heineken NV menjadi pemegang saham utama, dan mengubah nama Perseroan menjadi Heineken Nederlands Indische Bierbrouwerijen Maatschappij. Selanjutnya Perseroan mengalami beberapa kali perubahan nama, sejak tahun 1981 dikenal dengan nama PT Multi Bintang Indonesia Tbk, dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta & Surabaya pada bulan Desember tahun yang sama.

Saat ini PT Multi Bintang Indonesia Tbk merupakan penghasil bir terkemuka di Indonesia, yang memproduksi dan/atau memasarkan serangkaian produk terkenal, seperti Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Stout dan Green Sands.

Pada bulan Desember 2004, PT Multi Bintang Indonesia Tbk mendirikan PT Multi Bintang Indonesia Niaga, anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,9%.

Perseroan memiliki pabrik di Sampang Agung (Mojokerto) dan Tangerang, sementara itu anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Multi Bintang Indonesia Niaga memiliki kantor penjualan dan pemasaran di seluruh kota besar, dari Medan di Sumatera Utara sampai ke Jayapura di Papua.

2005 2004* 2003 2002 2001 PenjualanbersihNetSales 852,613 710,911 562,852 542,394 569,921 LabakotorGrossprofit 374,663 308,802 272,323 256,432 254,522 LabausahaOperatingprofit 126,284 104,974 105,534 121,506 146,480 LababersihNetprofit 87,014 87,313 90,222 85,051 113,836 LabapersahamEarningspershare 4,130 4,144 4,282 4,037 5,403

ModalkerjabersihNetworkingcapital (100,463) (4,722) 28,896 40,524 35,002 JumlahaktivaTotalassets 575,385 553,081 483,004 475,039 517,775

JumlahkewajibanTotalliabilities 347,473 303,546 214,707 192,098 225,850 JumlahmodalsendiriShareholdersequity 227,912 249,535 268,297 282,941 291,925 Rasiolabaterhadapjumlahaktiva%Netprofittototalassetsratio% 15 16 19 18 22 Rasiolabaterhadapmodalsendiri%Netprofittoshareholderequityratio% 38 35 34 30 39 Rasiolancar%Currentratio% 68 98 115 124 117 Rasiokewajibanterhadapmodalsendiri%Totalliabilitiestoshareholdersequityratio% 152 122 80 68 77 Rasiokewajibanterhadapjumlahaktiva%Totalliabilitiestototalassetsratio% 60 55 44 40 44

Ikhtisar Data KeuanganSummary of Financial Data

PT Multi Bintang Indonesia Tbk � Laporan Tahuhan 2005

dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per sahamin Rupiah million, except earnings per share

* Pada tahun 2005 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi (“PSAK”) No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Karenanya laporan keuangan konsolidasi tahun 2004 telah disajikan kembali.

* In 2005 the Company adopted Statement of Financial Accounting Standard (“SFAS”) No. 24 (Revision 2004), “Employee Benefits”. Accordingly, the 2004 consolidated financial statements have been restated.

The Board of Directors of PT Multi Bintang Indonesia Tbk has submitted the audited financial statements for the fiscal year ended December 31, 2005 to the Board of Commissioners, who stated acceptance of the financial statement without changes.

As proposed by the Board of Directors, the Board of Commissioners also recommended that the total dividend for 2005 be set at Rp 108,826,550,000. Based on par value per share of Rp 1,000, this dividend would be equivalent to Rp 5,165 per share.

The Board of Commissioners would like to express special gratitude to Mr. Herman Hofhuis, member of the Board of Commissioners, who has tendered his resignation from the Board of Commissioners with effect as from 3rd June 2005.

We, the Board of Commissioners, would like to express our appreciation to the Board of Directors and the Company’s employees for their hard work and dedication, which has greatly contributed to the fine achievement in the year 2005.

We would also like to express our appreciation to all our valued consumers, customers and suppliers, and the public at large, for their continuous support of the Company and its products.

Rekomendasi dari Dewan KomisarisRecommendations from the Board of Commissioners

Dewan Direksi PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah menyerahkan laporan keuangan yang sudah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 kepada Dewan Komisaris, yang menyatakan menerima laporan keuangan tersebut tanpa perubahan.

Sebagaimana diusulkan oleh Dewan Direksi, Dewan Komisaris juga mengusulkan penetapan dividen keseluruhan untuk tahun 2005 sebesar Rp 108.826.550.000. Berdasarkan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per lembar saham, dividen tersebut setara dengan Rp 5.165 per lembar saham.

Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Mr. Herman Hofhuis, anggota Dewan Komisaris, yang telah mengajukan pengunduran diri sebagai anggota Dewan, efektif sejak tanggal 3 Juni 2005.

Kami selaku Dewan Komisaris, menyampaikan penghargaan kepada Dewan Direksi dan seluruh jajaran karyawan Perseroan atas kerja keras dan dedikasinya, sehingga memberikan sumbangsih yang sangat berarti bagi prestasi yang dicapai selama tahun 2005.

Kami juga menyampaikan rasa terima kasih kami kepada seluruh konsumen, pelanggan dan pemasok yang sangat kami hargai, juga kepada masyarakat luas atas dukungan yang senantiasa diberikan kepada Perseroan serta produk-produknya.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report

Jakarta, 30 Maret 2006 > March 30, 2006Atas nama Dewan Komisaris > On behalf of the Board of Commissioners

Dr.CosmasBatubaraKomisaris UtamaPresident Commissioner

Laporan Dewan DireksiReport of the Board of Directors

The Indonesian beer market showed a healthy double digit growth in 2005 compared to 2004. PT Multi Bintang Indonesia Tbk was able to increase its domestic beer volume with 14%.

The macro economy in Indonesia showed a steady growth in 2005, although the pace was higher in the first half of the year and decreased a bit in the second semester. Inflation was at a very high level in 2005, fueled by the high world oil prices that led to increased prices for gasoline, oil and kerosene. Interest rates have increased gradually during the year and are currently at a higher level than in the two previous years.

All these factors have influenced the beer consumption, as the growth of the market has been decreasing in the course of the year.

The volume of Bir Bintang showed double digit growth in 2005. At the same time we have experienced pressure on margins, as it has not been possible to fully incorporate all cost increases in the prices of our products.

Pasar bir Indonesia selama tahun 2005 menunjukkan pertumbuhan dua digit yang sehat dibandingkan dengan tahun 2004. PT Multi Bintang Indonesia Tbk berhasil meningkatkan volume bir domestik sebesar 14%.

Selama tahun 2005, ekonomi makro di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang stabil, meskipun ada peningkatan pada setengah tahun pertama namun terjadi sedikit penurunan pada semester yang kedua. Inflasi berada pada tingkat yang sangat tinggi selama tahun 2005, dipicu oleh tingginya harga minyak dunia yang berakibat pada kenaikan harga bensin, minyak dan kerosin. Tingkat suku bunga secara bertahap mengalami kenaikan sepanjang tahun 2005 dan saat ini berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Semua faktor di atas turut mempengaruhi tingkat konsumsi bir. Sebagai dampak dari hal tersebut pertumbuhan pasar bir mengalami penurunan sepanjang tahun.

Volume Bir Bintang menunjukkan pertumbuhan dua digit selama tahun 2005. Pada saat yang sama Perseroan mengalami tekanan pada marjin, karena tidak mungkin menutupi seluruh kenaikan biaya melalui harga produk-produknya.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk � Laporan Tahuhan 2005

PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report

Michiel Egeler, PresidentDirector

Bambang Britono, Director

Herman J.M.A.G. van de Bergh, Director

Jasper C. Hamaker, CorporateSecretary

President Director since 2002.

Mr. Egeler joined the Heineken group since 1977. After working in

various marketing and sales positions, he has been holding General

Management positions in Papua New Guinea, the Caribbean and in

South America.

Human Resource Director since 1998.

Mr. Britono joined PT Multi Bintang Indonesia Tbk in 1990. After working

in various marketing and sales positions at PT Multi Bintang Indonesia

Tbk, he was appointed HR director in 1998.

Technical Director since 2004.

Before joining Heineken in 1979, Mr. van de Bergh worked with Proctor

& Gamble in their European Technical Center in Brussels. Within

the Heineken group he worked as R&D Manager in the Netherlands,

Brewery Manager in Papua New Guinea and General Manager of Heye-

Glas Nederland in Moerdijk (Netherlands).

He will be nominated to be appointed as a member of the Board of

Directors to succeed Mr. Lodewijk H.B. Lockefeer who announced

that he will resign as a member of the Board of Directors at the Annual

General Meeting of Shareholders scheduled in May 2006.

Presiden Direktur sejak tahun 2002.

Beliau mulai bergabung dengan kelompok usaha Heineken pada

tahun 1977. Setelah bekerja di berbagai posisi bidang pemasaran dan

penjualan, beliau memegang posisi Manajemen Umum di Papua Nugini,

Kepulauan Karibia dan Amerika Latin.

Direktur SDM sejak tahun 1998.

Beliau bergabung dengan PT Multi Bintang Indonesia Tbk sejak tahun

1990. Setelah bekerja di berbagai posisi bidang pemasaran dan

penjualan, beliau ditunjuk sebagai Direktur SDM pada tahun 1998.

Direktur Teknis sejak tahun 2004.

Sebelum bergabung dengan Heineken pada tahun 1979, beliau bekerja

di Procter & Gamble pada Pusat Teknis Eropa di Brussel. Di kelompok

Heineken, beliau bekerja sebagai Manajer Litbang di Belanda, Manajer

pabrik bir di Papua Nugini dan General Manager Heye-Glas Nederland

di Moerdijk (Belanda).

Beliau dicalonkan sebagai anggota Dewan Direksi untuk menggantikan

Lodewijk H.B. Lockefeer yang menyatakan akan mengundurkan diri

sebagai anggota Dewan dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang

Saham yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada bulan Mei 2006.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk � Laporan Tahuhan 2005

Perkembangan penjualan Bir Heineken, yang sejak bulan September 2004 telah diproduksi di pabrik di Tangerang, Indonesia, menunjukkan peningakatan yang sangat positif. Saat ini Heineken merupakan pemimpin pasar dalam segmen bir Lager Premium.

Produk non-alkohol Perseroan yaitu Green Sands dan Bintang Zero, memegang peran penting dalam melengkapi portofolio Perseroan.

Penjualan bersih konsolidasi selama tahun 2005 mencapai total Rp 853 milyar, atau terjadi pertumbuhan dua digit dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terjadi sebagai akibat dari peningkatan volume penjualan serta peningkatan harga dan komposisi penjualan.

Marjin laba kotor meningkat dari 43,4% pada tahun 2004 menjadi 43,9% pada tahun 2005. Jumlah beban usaha meningkat sebesar 22%, yang terutama disebabkan oleh tingginya tingkat inflasi secara relatif digabungkan dengan volume produksi yang lebih tinggi. Volume lebih tinggi dikompensasikan oleh kenaikan biaya dan laba bersih tetap stabil sebesar Rp 87 milyar selama tahun 2005.

Dalam rangka meningkatkan fokus pada sejumlah kegiatan yang spesifik, Perseroan telah memutuskan untuk memisahkan kegiatan pemasaran dan penjualan dari kegiatan produksi. Sejak bulan Januari 2005, kegiatan pemasaran dan penjualan domestik untuk Bir Bintang, Green Sands, Heineken dan Bintang Zero ditangani oleh PT Multi Bintang Indonesia Niaga, sebuah anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Perkembangan ini telah menyebabkan peningkatan jumlah pelanggan serta fokus konsumen, sekaligus meningkatkan fokus terhadap optimalisasi produksi secara lebih efektif dan efisien. Selama tahun 2005, berbagai upaya telah dilakukan untuk semakin meningkatkan lebih jauh efisiensi proses produksi serta mengurangi biaya overhead dan biaya produksi.

Kesuksesan Perseroan sangat bergantung pada motivasi, komitmen dan loyalitas para karyawan serta para mitra kerja di bidang distribusi. Dengan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan mereka yang tiada henti-hentinya selama tahun 2005.

Michiel Egeler, Presiden Direktur

PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report

The sales development of Heineken Beer, which since September 2004 is produced in Indonesia in our brewery in Tangerang, is very positive. Heineken is now the market-leader in the Premium Lager-beer segment.

Our non-alcoholic products Green Sands and Bintang Zero fulfill an important complementary role in our portfolio.

The consolidated net sales in 2005 reached a total of Rp 853 billion, representing a double digit growth compared to the previous year. This increase was achieved as a result of increased sales volumes and improved price and sales mix.

The gross profit margin increased from 43.4% in 2004 to 43.9% in 2005. Total operating expenses increased with 22%. This increase can mainly be attributed to the relatively high level of inflation in combination with a higher production volume. The higher volume compensated for the increased costs and net profit remained stable at Rp 87 billion in 2005.

In order to establish an increased focus on specific activities, the Company decided to separate the marketing and selling activities from the production activities. As of January 2005, the domestic marketing and selling activities

for Bir Bintang, Green Sands, Heineken, and Bintang Zero are performed by PT Multi Bintang Indonesia Niaga, a subsidiary of PT Multi Bintang Indonesia Tbk. This development has led to an increased customer and consumer focus, and at the same time to an increased focus on optimizing production in the most efficient and effective way. In 2005, again a lot of effort was put to further improve process efficiencies and to reduce overhead and production costs.

The Company’s success depends to a large extent on the motivation, commitment and loyalty of our employees and of our partners in distribution. I would like to thank them for their continuous efforts in 2005.

Michiel Egeler, President Director

ProspekOutlook

The general outlook for Indonesia is moderately positive. In the coming years the country’s economy is expected to sustain its steady GDP growth of the last few years.

For the year 2006, we foresee that the growth of the beer market will slow down. Activities in Marketing, Sales and Distribution should lead to keeping our market-share stable, though we see opportunities to further grow the Heineken volume in the coming years.

The Company will continue to focus on the quality of its products and the quality of its operations. In 2006, further cost reductions and further improvements in efficiencies and optimization of working capital will be pursued.

Inflation is generally expected to be higher than GDP growth. The increased oil price will have an effect on the costs of energy, transportation and packaging materials. Based on the current economical situation, it is expected that not all these higher input costs can be passed on to the consumer, as possibilities to increase prices are still very limited. As a result, the Company’s margins will continue to be under pressure in 2006.

However, we are confident that we have the people, the commitment and the brands to successfully meet all of the challenges that face our company. Due to the volatile environment in which we operate, a concrete forecast for the results of 2006 is not appropriate at this point in time.

Prospek umum Indonesia secara rata-rata cukup positif. Dalam beberapa tahun mendatang, ekonomi negeri ini diharapkan mampu mempertahankan kestabilan pertumbuhan GDP yang telah terjadi selama beberapa tahun belakangan ini.

Untuk tahun 2006 Perseroan memperkirakan bahwa pertumbuhan pasar bir agak melambat. Kegiatan dalam Pemasaran, Penjualan dan Distribusi harus mampu menjaga pangsa pasar Perseroan agar tetap stabil, meskipun Perseroan melihat peluang untuk lebih meningkatkan volume Heineken di tahun-tahun mendatang.

Perseroan akan terus memfokuskan diri pada kualitas produk-produk serta kualitas operasionalnya. Pada tahun 2006, penurunan biaya serta perbaikan lebih lanjut dalam hal efisiensi serta optimalisasi modal kerja akan terus digiatkan.

Secara umum, tingkat inflasi tampaknya akan lebih tinggi daripada pertumbuhan GDP. Kenaikan harga minyak akan berdampak pada beban biaya energi, transportasi serta bahan-bahan kemasan. Berdasarkan situasi ekonomi saat ini, tampaknya tidak semua biaya yang lebih tinggi ini dapat dibebankan kepada konsumen, karena kemungkinan untuk meningkatkan harga jual masih sangat terbatas. Akibatnya, marjin laba Perseroan masih akan mengalami tekanan selama tahun 2006.

Namun demikian, kami yakin bahwa kami memiliki dukungan karyawan, komitmen serta merek yang pasti mampu mengatasi berbagai tantangan tersebut. Mengingat rentannya lingkungan dimana Perseroan beroperasi, perkiraan yang lebih nyata akan hasil tahun 2006 sangat tidak layak untuk dilakukan pada saat ini.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �0 Laporan Tahuhan 2005

Tinjauan UmumGeneral Review

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report

MarketingandSalesThe beer-market showed a strong healthy double digit growth in 2005. Sales volumes of Bir Bintang and Guinness Stout increased in line with the market, while the locally produced Heineken Beer outperformed the market growth.

Price competition put pressure on the profitability of the mainstream Lager Beer segment. At the same time the growth of the volume exceeded the expectations. Bir Bintang is Indonesia’s favorite beer with a strong distribution network which makes the brand available in every corner of the archipelago.

The performance of Heineken Beer was very strong. Since the introduction of locally produced Heineken Beer, the premium Lager Beer segment increased with more than 50%, while Heineken took the market-leader position. Heineken is now available in cans, in pint bottles (0.33 liter), in bremer bottles (0.64 liter) and on draught (20 liter and 30 liter kegs). The Heineken Thirst International DJ Competition attracted a lot of attention. Heineken still increases the distribution in most cities of Indonesia.

For Green Sands we continue our focus on distribution improvements. A new television campaign and various consumer promotions have contributed to maintain the position in a competitive soft-drink market.

The strong network of Stockists and Distributors of the Company has pushed our brands to a record high volume for the Company.

PemasarandanPenjualanPasar bir selama tahun 2005 menunjukkan pertumbuhan dua digit yang sangat sehat. Volume penjualan Bir Bintang dan Guiness Stout meningkat sejalan dengan pasar, sementara Bir Heineken yang telah diproduksi lokal mampu melampaui pertumbuhan pasar.

Persaingan harga memberikan tekanan pada profitabilitas segmen utama Bir Lager. Pada saat yang sama, pertumbuhan volume melampaui dugaan. Bir Bintang adalah bir favorit di Indonesia dengan jaringan distribusi yang kuat sehingga mampu tersedia di seluruh pelosok kepulauan negeri ini.

Kinerja Bir Heineken sangat kuat. Sejak diluncurkannya Bir Heineken produksi lokal, segmen Bir Lager premium meningkat lebih dari 50%, dan Heineken mengambil alih posisi sebagai pemimpin pasar. Saat ini Heineken tersedia dalam kemasan kaleng, botol pint (0,33 liter), botol bremer (0,64 liter) serta draft (20 liter dan 30 liter kegs). Kompetisi DJ Heineken Thirst International menarik cukup banyak perhatian. Heineken terus meningkatkan distribusi di banyak kota di Indonesia.

Untuk Green Sands, Perseroan tetap melanjutkan fokus pada peningkatan distribusi. Adanya kampanye televisi baru serta berbagai promosi konsumen sangat berperan dalam menjaga posisi Green Sands di tengah pasar minuman-ringan yang kompetitif.

Jaringan Stockist dan Distributor Perseroan yang kuat telah mendongkrak merek Bintang mencapai rekor volume yang tinggi bagi Perseroan.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005

ProduksiDivisi Teknis tetap menjaga fokusnya pada kepuasan pelanggan, kualitas dan pengendalian biaya. Pada tahun 2005 Perseroan mulai menerapkan program Total Productive Management (TPM) di kedua pabrik. Secara khusus TPM ditujukan untuk meningkatkan efisiensi operasional di pabrik serta proses pengemasan.

Kedua pabrik secara pro-aktif terus terlibat dalam mencari peluang, dengan berpusat pada “perkembangan budaya yang secara terus-menerus tanpa henti”. Pada tahun 2004, kedua pabrik berhasil meraih akreditasi yang diakui secara internasional ISO 9002, ISO 14001 dan HACCP untuk mutu produk dan integritas sistem. Audit eksternal secara reguler telah mengakui akreditasi tersebut.

Perseroan terus memfokuskan diri pada prakarsa pengendalian biaya, guna membantu menjaga agar biaya tetap maupun biaya tak tetap, senantiasa sesuai dengan anggaran. Rencana dan prakarsa perbaikan di bidang mata rantai pengadaan, terus memegang peran penting dalam hal ini. Manajemen Modal Kerja, mendapatkan banyak perhatian di semua tingkat dalam organisasi, dengan fokus khusus pada pengendalian persediaan.

Pertumbuhan volume memiliki dampak positif pada kinerja kedua pabrik, khususnya dalam hal perbaikan produktivitas dan pemakaian utilitas.

Perseroan memberikan tekanan khusus pada Program-Program Pengembangan Masyarakat dan Kesadaran Lingkungan yang difokuskan pada masyarakat di sekitar kedua pabrik. Sebagai Warga Perusahaan yang Baik (Good Corporate Citizens),

Perseroan terus memfokuskan diri pada penghargaan individu, masyarakat dan lingkungan di tempat-tempat Perseroan melaksanakan kegiatan usaha intinya.

Kebijakan Lingkungan, dikaitkan dengan fungsi Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup, telah diterapkan secara lebih lanjut. Pada tahun 2004, kedua pabrik telah meraih akreditasi bidang lingkungan hidup ISO 14001 yang diakui secara internasional.

Selama tahun 2005 beberapa proyek penting telah dilaksanakan. Instalasi baru untuk pengisian dan pengemasan produk ke dalam kaleng telah diselesaikan di Tangerang, sementara pabrik Sampang Agung menyelesaikan seluruh persiapan teknis untuk mulai memproduksi Green Sands.

SumberDayaManusiaSebagai kelanjutan dari strategi untuk mempertahankan daya saing usaha, Perseroan telah melakukan peningkatan lebih jauh dalam hal sistem kerja dan pengembangan organisasi, serta kompetensi sumber daya manusia.

Berkenaan dengan penerapan Sistem Informasi SDM pada tahun 2004, peningkatan sistem pada tahun 2005 telah memberikan manfaat pada administrasi dan alur kerja yang lebih efisien.

Dengan lingkungan usaha yang dinamis dan untuk mengantisipasi tantangan-tantangan masa depan, kompetensi SDM telah dikembangkan melalui serangkaian workshop kepemimpinan serta pelatihan keterampilan teknis, baik di tingkat operasional maupun manajerial. Perkembangan semacam itu sejalan dengan persiapan dan kesediaan organisasi terhadap berbagai prakarsa baru.

Indah Soelistyawati

MarketingDirector

ofPTMultiBintangIndonesiaNiaga

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report

ProductionThe Technical Division maintained its focus on customer satisfaction, quality and cost leadership. In 2005 the Company embarked on the Total Productive Management program (TPM), which is being implemented in both breweries. TPM is specifically aimed at improving operational efficiency in brewing and packaging operations.

Both Breweries continued to be pro-actively involved in exploring the opportunities centered on an “ongoing, continuous improvement culture”. In 2004 they obtained their accreditation to the internationally recognized ISO 9002, ISO 14001 and HACCP product quality and integrity systems. Regular external audits have confirmed the accreditation.

The organization continued to focus on cost leadership initiatives during the year, to assist in maintaining fixed and variable costs within budget. Supply chain improvement initiatives and plans continued to play a crucial role in this respect. Management of Working Capital, was given a lot of attention at all levels within the organization, with particular focus on inventory control.

The volume growth had a positive effect on the performance of both Breweries, particularly in productivity improvements and utility consumption.

Emphasis was given to Community Development and Environment Awareness Programs focusing on the communities adjacent to both Breweries. As Good Corporate Citizen, the Company continued to focus on respecting individuals, society and the environment in which we conduct our core business activities.

The Environmental Policy, linked to the function of Safety, Health and Environment, has been further implemented. In 2004 both Breweries obtained the internationally recognized ISO 14001 environmental accreditation.

During 2005 some important projects were carried out. The installation of a new canning line was completed in Tangerang, while Sampang Agung finalized all technical preparations to start with the production of Green Sands.

HumanResourcesAs continuation of the strategy to maintain its business competitiveness, the Company has further improved the working systems and organizational development as well as the human resources competency.

In conjunction with the HR Information System initiative introduced in 2004, enhancement of the system in 2005 has given benefit of a more efficient administration and workflow.

With the dynamic business environment and to anticipate future challenges, the human resources competency has been developed through a series of workshops on leadership as well as technical skill training, both at the managerial and the operational level. Such development is aligned with the preparation of the organization’s readiness for new initiatives.

Harmonious industrial relations have been maintained through periodic meetings, conducted both at brewery and corporate levels during the year. In addition, we have conducted workers education

Pramudita MunandarSalesDirectorofPTMultiBintangIndonesiaNiaga

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005

Relasi industri yang harmonis dipertahankan melalui berbagai pertemuan berkala yang dilaksanakan baik di tingkat pabrik maupun korporat sepanjang tahun. Selain itu, juga telah dilaksanakan program edukasi buruh dan karyawan agar lebih memahami relasi industri dalam lingkungan yang dinamis. KeuanganPerputaranbersihdanbiayaPenjualan bersih pada tahun 2005 mencapai total Rp 853 milyar, atau mengalami kenaikan sebesar 20% dibandingkan tahun 2004. Pertumbuhan yang pesat ini terutama disebabkan oleh tingginya volume penjualan secara keseluruhan (+8%). Dampak atas perkembangan harga dan komposisi penjualan (+12%) masih berada di bawah tingkat inflasi (17%)

Sejak tahun 2005, Perseroan mulai menggunakan sistem yang lebih maju dalam mengalokasikan biaya-biaya overhead ke dalam beban pokok penjualan serta beban usaha. Total biaya upah langsung, biaya pabrikasi, serta beban usaha (tidak termasuk distribusi dan promosi) meningkat sebesar 13,6% dari Rp 281 milyar menjadi Rp 319 milyar. Tingginya biaya tersebut akibat inflasi dan tingginya volume produksi yang sebagian dikompensasi oleh peningkatan efisiensi.

Beban pokok penjualan mengalami peningkatan dari Rp 402 milyar menjadi Rp 478 milyar, atau naik 19% dibandingkan tahun 2004. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh volume penjualan yang lebih tinggi (+8%), sementara penyebab lain diakibatkan oleh tingginya biaya upah langsung serta biaya pabrikasi,

yang sebagian diakibatkan oleh adanya perbaikan alokasi biaya pabrikasi, tingginya biaya penyusutan dan biaya energi dan air. Kenaikan biaya bahan baku dan kemasan sendiri adalah sebesar 4%, terlepas dari adanya kenaikan dalam volume penjualan dan tingkat inflasi. Hal ini utamanya dikarenakan oleh adanya penurunan dalam tingkat persediaan produk jadi, dimulainya produksi lokal Heineken, serta perbaikan nilai tukar mata uang rupiah relatif terhadap kenaikan tingkat inflasi lokal, yang berakibat pada peningkatan yang relatif rendah atas nilai bahan baku impor. Perseroan mampu meningkatkan laba kotor dari Rp 309 milyar pada tahun 2004 menjadi Rp 375 milyar pada tahun 2005. Margin laba kotor meningkat dari 43,4% pada tahun 2004 menjadi 43,9% pada tahun 2005.

Beban usaha meningkat dari Rp 204 milyar pada tahun 2004 menjadi Rp 248 milyar pada tahun 2005. Penyebab utama tajamnya kenaikan beban usaha adalah kenaikan biaya distribusi pada paruh kedua tahun 2005 karena adanya kenaikan harga BBM. Akibat dari kenaikan biaya transportasi, beban pemasaran dan penjualan mengalami kenaikan sebesar Rp 72 milyar atau 54% pada tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004. Beban umum dan administrasi mengalami penurunan cukup besar selama tahun 2005, namun hal ini terutama karena adanya revisi dalam alokasi biaya pabrikasi (lihat di atas).

LabausahadanlababersihLaba usaha mengalami kenaikan sebesar 20% dari Rp 105 milyar menjadi Rp 126 milyar. Dalam persentase terhadap perputaran bersih, maka margin laba usaha tetap stabil pada tingkat 14,8%.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report

program for a better understanding of industrial relations in the dynamic environment.

FinanceNetturnoverandcostsNet sales in 2005 reached a total of Rp 853 billion, representing a 20% growth compared to 2004. The strong growth is largely due to the higher overall sales volume (+8%). The effect of the price and sales mix development (+12%) was well below inflation (17%).

In 2005 the Company started to use a more enhanced system of allocating overhead costs to cost of goods sold and operating expenses. The total costs of direct labor, manufacturing overhead and operating expenses (excluding distribution and promotion) increased with 13.6% from Rp 281 billion to Rp 319 billion. Higher costs due to inflation and a higher production volume were partly compensated by improved efficiencies.

Cost of goods sold increased from Rp 402 billion to Rp 478 billion, representing a 19% increase compared to 2004. This increase is also largely due to the higher sales volume (+8%), while the remainder of the increase can be attributed to higher costs for direct labor and manufacturing overhead, which is partly due to the revised allocation of overhead costs, and partly due to higher depreciation and costs of energy and water. The increase in the cost of raw and packaging materials was 4%, despite the higher sales volume and the high inflation level. The main reasons for this development are a decrease in inventory levels of finished products, the start up of local production of Heineken, and the relatively favorable exchange rate developments in comparison to local inflation, which led to relatively low increases in imported materials. The Company was able to increase its gross profit from Rp 309 billion in 2004 to Rp 375 billion in 2005. The gross profit margin increased from 43.4% in 2004 to 43.9% in 2005.

Operating expenses increased from Rp 204 billion in 2004 to Rp 248 billion in 2005. The main reason for the steep increase is the increased in costs of distribution on the second half of 2005, following the fuel price increase. Mainly due to the increased costs of transportation, marketing and selling expenses increased with Rp 72 billion or 54% in 2005 compared to 2004. General and administrative expenses decreased substantially in 2005, but this was mostly due to the revision in the allocation of overhead costs (see above).

OperatingprofitandnetprofitOperating profit increased with 20% from Rp 105 billion to Rp 126 billion. Expressed as a percentage of Net turnover, the operating profit margin remained stable at 14.8%.

Other income amounted to Rp 2 billion in 2005 compared to Rp 25 billion in 2004. The main reason for this significant decline is the fact that the 2004 figures include substantial foreign currency exchange gains, while the 2005 figures include substantial foreign currency exchange losses.

In2004bothBreweriesobtainedtheinternationally

recognizedISO14001environmentalaccreditation.

Padatahun2004,keduapabriktelahmeraih

akreditasibidanglingkunganhidupISO14001yangdiakuisecarainternasional.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005

Penghasilan lain-lain sebesar Rp 2 milyar selama tahun 2005 dibandingkan Rp 25 milyar selama tahun 2004. Penyebab utama tajamnya penurunan ini adalah kenyataan bahwa pada tahun 2004 angka tersebut termasuk adanya keuntungan yang besar dari nilai tukar mata uang asing, sementara pada tahun 2005 Perseroan mengalami kerugian yang besar dari nilai tukar mata uang asing.

Sebagai akibat hal-hal tersebut di atas, maka laba bersih pada tahun 2005 adalah sama seperti tahun 2004 yaitu sebesar Rp 87 milyar. Laba bersih per lembar saham dengan nilai nomilal Rp 1.000 per lembar sedikit mengalami penurunan dari Rp 4.144 menjadi Rp 4.130.

AruskasdaninvestasiArus kas dari kegiatan usaha mengalami penurunan dari Rp 150 milyar menjadi Rp 144 milyar. Perbedaan ini disebabkan oleh pembayaran pajak pendapatan perseroan yang naik sebesar Rp 29 milyar dibandingkan tahun 2004. Pengeluaran investasi mencapai Rp 101 milyar dibandingkan Rp 58 milyar pada tahun 2004. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan tajam dalam investasi botol dan krat yang diperlukan karena tingginya volume penjualan selama tahun 2005, serta investasi pada instalasi baru untuk pengisian dan pengemasan produk ke dalam kaleng.

PembiayaandanlikuiditasEkuitas pada tanggal 31 Desember 2005 tercatat sebesar Rp 228 milyar dibandingkan Rp 250 milyar pada tahun 2004. Kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2005 tercatat sebesar Rp 314 milyar atau mengalami kenaikan sebesar Rp 41 milyar dibandingkan tahun 2004, terutama disebabkan oleh kenaikan hutang dagang berkaitan dengan tingginya tingkat produksi, bertambahnya biaya yang dicadangkan serta kenaikan jumlah jaminan embalasi.

PembagianlabaSebagaimana tercatat dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan yang telah diaudit, laba bersih pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 87.014 juta. Di samping itu, terdapat dana yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 226.662 juta sebagai saldo laba pada akhir tahun 2004. Dari laba bersih tahun 2005 serta saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya, diusulkan sejumlah Rp 108.827 juta yang dianggarkan untuk pembayaran dividen. Usulan ini setara dengan pembayaran dividen sebesar Rp 5.165 per lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Dividen sementara sebesar Rp 2.000 sudah dilakukan pada bulan Oktober 2005. Karena itu, pembayaran dividen akhir adalah sebesar Rp 3.165 per lembar saham.

UcapanterimakasihKami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan atas kerja keras mereka, kepada konsumen atas kesetiaan mereka dalam menikmati produk Perseroan, kepada para pemasok dan mitra distribusi atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini, serta kepada para pemegang saham atas loyalitas mereka.

Dewan DireksiMichiel EgelerBambang BritonoLodewijk H.B. LockefeerHerman J.M.A.G. van de Bergh

Secara khusus program TPM ditujukan

untuk meningkatkan efisiensi operasional di

pabrik serta proses pengemasan.

Total Productive Management program (TPM)

is specifically aimed at improving operational efficiency in

brewing and packaging operations.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report

As a result of the above, Net profit remained the same as in 2004 at Rp 87 billion. The net profit per share of Rp 1,000 par value decreased slightly from Rp 4,144 to Rp 4,130.

CashflowandinvestmentsCash flow from operating activities decreased from Rp 150 billion to Rp 144 billion. Higher cash inflow due to the higher sales volume was offset by higher net capital expenditures, which amounted to Rp 101 billion in 2005 compared to Rp 58 billion in 2004. This increase was mainly caused by a strong increase in investments in bottles and crates that were necessary because of the higher sales volume in 2005, and the investment in a new canning line.

FinancingandliquidityOn 31 December 2005, shareholders’ equity amounted to Rp 228 billion compared to Rp 250 billion in 2004. The current liabilities amounted to Rp 314 billion and increased by Rp 41 billion compared

to 2004 mainly due to higher trade payables related to the higher level of production, more accrued expenses and a higher amount for deposits on containers.

AppropriationofprofitsAs stated in the Company’s Consolidated Audited Financial Statement, the net profit for 2005 was Rp 87,014 million. Next to that, there is an unappropriated amount of Rp 226,662 million in retained earnings as per the end of 2004. From the net profit in 2005 and the unappropriated amount in retained earnings, it is proposed that an amount of Rp 108,827 million shall be appropriated for payment of dividend. This proposal equals a dividend of Rp 5,165 per share at

par value of Rp 1,000. An interim dividend of Rp 2,000 was already paid out in October 2005. The final dividend will therefore amount to Rp 3,165 per share.

VoteofthanksWe would like to express our sincere thanks to our employees for their hard work, to our consumers for enjoying our product, to our suppliers and distribution partners for their cooperation and to our shareholders for their loyalty. Board of DirectorsMichiel EgelerBambang BritonoLodewijk H.B. LockefeerHerman J.M.A.G. van de Bergh

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �8 Laporan Tahuhan 2005

Laporan Tata Kelola PerusahaanReport on Corporate Governance

The Company’s policy to improve performance and maximize corporate value embraces good corporate governance principles in compliance with current standards and regulations.

The Board of Directors is committed to ensuring highest standards of Corporate Governance throughout the Company. The governance process is aimed at ensuring that the Company meets stakeholders’ aspirations and social expectations and discharge its duties in a manner that is expected from a good corporate citizen.

The practice of Corporate Governance in PT Multi Bintang Indonesia Tbk is at the levels of Board of Directors, Board of Commissioners, Audit Committee, Internal Audit and Code of Business Conduct.

BoardofDirectorsThe Composition of the Board of Directors of the Company is balanced, consisting of qualified and experienced Directors. The Board meets bi-weekly to review performance and resource issues.

Kebijakan Perseroan untuk meningkatkan kinerja dan memaksimalkan nilai korporat mencakup prinsip-prinsip

tata kelola perusahaan yang baik, guna memenuhi standar dan peraturan yang berlaku saat ini.

Dewan Direksi berkomitmen terhadap pelaksanaan standar tertinggi dari Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) di seluruh lingkup Perseroan. Proses tata kelola perusahaan bertujuan untuk memastikan bahwa Perseroan memenuhi aspirasi berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder) maupun harapan sosial, sekaligus melaksanakan tugas-tugasnya dengan tata cara sebagaimana diharapkan sebagai warga perusahaan yang baik (good corporate citizen).

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di PT Multi Bintang Indonesia Tbk diterapkan di tingkat Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Audit Internal dan Kode Etik Usaha.

DewanDireksiSusunan Dewan Direksi Perseroan cukup seimbang, terdiri dari para Direktur yang berpengalaman dan memenuhi persyaratan. Rapat Dewan Direksi diadakan setiap dua minggu sekali untuk meninjau kinerja Perseroan dan masalah-masalah yang berkaitan dengan sumber daya.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �0 Laporan Tahuhan 2005

DewanKomisarisDewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberi masukan terhadap kebijakan Dewan Direksi dan pelaksanaan umum urusan-urusan Perseroan maupun operasional usaha. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, para anggota Dewan Komisaris harus bertindak demi kepentingan Perseroan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan Perseroan.

Anggota Dewan Komisaris ditunjuk dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan tiga tahun. Setelah masa jabatan tersebut berakhir, anggota tersebut dapat dipilih kembali. Sebelum tanggal 3 Juni 2005, Dewan Komisaris terdiri dari lima anggota, termasuk Presiden Komisaris. Namun Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 3 Juni 2005, telah merubah susunan Dewan Komisaris menjadi enam orang, termasuk Presiden Komisaris. Dua anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.

Para anggota Dewan Komisaris memiliki berbagai keahlian yang sangat luas dalam dunia usaha dan keuangan. Selama tahun 2005 telah diadakan tiga kali rapat Dewan Komisaris. KomiteAuditKomite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris. Tujuan utamanya adalah membantu Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka yang berkaitan dengan pengelolaan resiko usaha dan pengendalian internal serta Kode Etik Usaha.

Komite Audit terdiri dari Bapak Subarto Zaini sebagai Ketua, serta dua anggota yaitu Bapak Irwan Habsjah dan Bapak Frans P. Iskandar. Seluruh anggota Komite mempunyai status independen dan dibekali dengan keahlian usaha dan keuangan yang sangat kaya. Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak empat kali selama tahun 2005. Para undangan tetap dalam Rapat Komite Audit adalah Presiden Direktur, Direktur Keuangan, dan wakil-wakil Auditor. Manajer Audit Internal Perseroan berperan sebagai sekretaris Komite Audit yang ditunjuk.

Laporan terpisah dari Komite Audit mengenai kegiatan mereka tercakup di dalam laporan tahunan ini.

DepartemenAuditInternalPerseroan telah cukup lama mendirikan Departemen Audit Internal. Tugas utamanya adalah membantu anggota Dewan Direksi dalam pelaksanaan tanggung jawab mereka secara efektif. Departemen ini bertugas sebagai penilai independen untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan Perseroan yang merupakan layanan kepada Dewan Direksi dan manajemen. Departemen Audit Internal secara administratif bertanggung jawab kepada manajemen eksekutif, dan secara fungsional kepada Dewan Direksi, Komite Audit serta Audit Internal Kelompok Heineken. Dalam melaksanakan tugas-tugas serta tanggung jawabnya, anggota Departemen Audit Internal memiliki wewenang penuh, bebas dan tak terbatas terhadap seluruh fungsi, catatan, properti maupun personil Perseroan.

KodeEtikUsahaMerupakan kebijakan Perseroan bahwa seluruh karyawan dan direksi harus berperilaku sesuai dengan standar etika tertinggi dan dengan demikian senantiasa mengutamakan kepentingan Perseroan, karyawan serta masyarakat luas di mana Perseroan menjadi bagian di dalamnya. Kode Etik Usaha meliputi hal-hal yang berkaitan dengan korupsi, konflik kepentingan, pemberian hadiah, pencegahan penipuan, penjagaan atas informasi rahasia, penyimpanan data secara akurat serta pelaporan perilaku yang tidak patut, tidak etis atau melanggar hukum.

Pada tahun 2005, Perseroan menerbitkan kembali Kode Etik untuk mengakomodasi persyaratan dan prosedur tertentu dari Kode Etik Usaha Heineken. Kode Etik yang baru ini telah diperkenalkan kepada seluruh karyawan melalui berbagai sarana seperti pertemuan sosialisasi dan pengumuman di majalah internal. Perseroan juga telah meletakkan Kode Etik pada intranet yang dapat diakses oleh seluruh karyawan.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report

BoardofCommissionersThe Board of Commissioners supervises and advices on the policy of the Board of Directors and general course of the Company’s affairs and business operations. In performing their duties, members of Board of Commissioners must act in the best interest of the Company and its stakeholders.

Members of the Board of Commissioners are appointed by a General Meeting of Shareholders for a term of three years. Upon expiration of this term, the member may be re-appointed. Before June 3, 2005, the Board of Commissioners consisted of five members, including the President Commissioner. The Annual General Meeting of Shareholders on June 3, 2005 amended the composition of the Board of Commissioners to be six members, including the President Commissioner. Two members of the Board of Commissioners are Independent Commissioners.

The Commissioners bring a wide range of business and financial expertise. In 2005, three Board of Commissioners meetings were held.

AuditCommitteeThe Audit Committee is established by the Board of Commissioners. Its primary purpose is to assist the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out their responsibilities as they relate to the management of business risks and internal controls and the Code of Conduct.

Members of the Audit Committee comprised of Mr. Subarto Zaini as Chairman and Mr. Irwan Habsjah and Mr. Frans P. Iskandar as members. All members are independent and bring a wealth of business and financial expertise. The Audit Committee held four meetings in 2005. Permanent invitees to Audit Committee meetings are the President Director, Finance Director and representatives of Statutory Auditors. The Company’s Internal Audit Manager acted as designated secretary of the Audit Committee.

A separate report from the Audit Committee on their activities is included in this annual report.

InternalAuditDepartmentThe Company has a well-established Internal Audit Department. Its primary objective is to assist members of the Board of Directors in carrying out their responsibilities effectively. Internal Audit independently examines and evaluates company activities as a service to the Board of Directors and management. The Internal Audit Department reports administratively to executive management and functionally to the Board of Directors, Audit Committee and Group Internal Audit of Heineken. In carrying out their duties and responsibilities, members of the Internal Audit Department are authorized to have full, free, and unrestricted access to all Company’s functions, records, property and personnel.

CodeofBusinessConductIt is Company policy that all employees and directors conduct themselves in accordance with high ethical standards and thus serve the best interests of the Company, its employees and the broader society of which it is part. The Code of Conduct covers the issues related to corruption, conflict of interest, gifts, prevention of fraud, protecting confidential information, keeping accurate records and reporting inappropriate, unethical, or illegal behavior.

In 2005, the Company reissued its Code of Conduct to accommodate certain requirements and procedures of the Heineken Code of Business Conduct. The new Code of Conduct has been introduced to all employees through means such as socialization meetings and announcements in internal magazines. The Company posted the Code of Conduct on the intranet accessible by employees.

Laporan Komite AuditReport of the Audit Committee

Komite Audit PT Multi Bintang Indonesia Tbk, yang beranggotakan Subarto Zaini sebagai Ketua, serta Irwan Habsjah dan Frans P. Iskandar sebagai anggota, dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Perseroan.

Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam tanggung jawab pengawasan yang berkaitan dengan, di antara tugas-tugasnya yang lain, 1. prinsip-prinsip dan prosedur-prosedur akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan, 2. kelayakan sistem pengendalian internal Perseroan terhadap pelaporan keuangan, dan 3. kualitas dan integritas laporan keuangan Perseroan.

Dalam melaksanakan fungsinya Komite Audit bekerja sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Selama tahun 2005, Komite Audit telah mengadakan empat kali pertemuan yang dihadiri oleh Ketua dan anggota Komite, Presiden Direktur dan Direktur Keuangan PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Auditor Eksternal Perseroan serta Auditor Internal PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut Komite Audit meninjau hal-hal sebagai berikut:

a. Rencana audit oleh para auditor eksternal dan internal, hasil pemeriksaan dan evaluasi mereka terhadap sistem pengendalian internal serta langkah-langkah perbaikan yang dilakukan;

b. Laporan keuangan dan laporan auditor Perseroan sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris;

c. Kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku, serta terhadap Kode Etik Perseroan;

d. Independensi dan obyektivitas auditor eksternal; e. Masalah bisnis yang relevan sejauh berkaitan dengan manajemen resiko bisnis dan

pengendalian internal.

Selama tahun 2005 anggota Komite Audit mengadakan satu kali pertemuan dengan auditor eksternal dan internal, tanpa kehadiran manajemen eksekutif perseroan.

Komite Audit telah memenuhi tugas dan tanggung jawabnya selama tahun 2005 sesuai dengan pedoman yang dinyatakan dalam Piagam Komite Audit yang dibentuk oleh Dewan Komisaris PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

Jakarta, 21 Pebruari 2006

Subarto ZainiKetua Komite Audit

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005

The PT Multi Bintang Indonesia Tbk Audit Committee, whose members include Subarto Zaini, Chairman, Irwan Habsjah and Frans P. Iskandar, is established by and responsible to the Board of Commissioners of the Company.

The task of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in its oversight responsibilities relating to, among other duties, 1. accounting and financial reporting principles and procedures for the Company, 2. the adequacy of the Company’s systems of internal control over financial reporting and 3. the quality and integrity of the Company’s financial statements.

In carrying out its function the Audit Committee operates in accordance with the regulations established by the Capital Market Supervisory Body (BAPEPAM).

During 2005, the Audit Committee has conducted four meetings that were attended by the chairman and member of the Committee, President Director and Finance Director of PT Multi Bintang Indonesia Tbk, the External Auditors of the Company and PT Multi Bintang Indonesia Tbk Internal Auditors. The Audit Committee reviewed the following items during these meetings:

a. The audit plans of the external and internal auditors, the results of their examination and evaluation of the systems of internal controls and remedial action taken;

b. The financial statements and auditors’ report of the Company before their submission to the Board of Commissioners;

c. Compliance with the relevant laws and regulations and with the Company’s statement of Business Conduct;

d. The independence and objectivity of the external auditors;e. Relevant business issue in so far as they relate to the management of business risk

and internal controls.

The Audit Committee members have had one meeting with internal and external auditors without the presence of executive management during the year.

The Audit Committee has met its duties and responsibilities during 2005 in accordance with the guidelines stipulated in the Charter of the Audit Committee established by the Board of Commissioners of the PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

Jakarta, 21 February 2006

Subarto ZainiChairman of the Audit Committee

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005

Informasi Khusus bagi Para Pemegang SahamSpecific Information to Our Shareholders

1.RESULTS

Rp millions Net sales for the year 852,613 Profit before tax 128,589 Income tax expense 41,550 Minority interest in subsidiary’s net profit 25 Net profit 87,014

Appropriation: Interim dividend paid Rp 2,000 per share 42,140 Proposed final dividend Rp 3,165 per share 66,687 Total dividend 108,827

The Board of Directors proposes a final dividend of Rp 3,165 per share subject to approval at the Annual General Meeting of Shareholders to be convened on May 2006.

2.SHAREHOLDERS

The ownership of the issued share capital of PT Multi Bintang Indonesia Tbk is as follows:

Heineken International B.V. 75.94% Public shareholders 16.63% Hollandsch Administratiekantoor B.V. 7.43%

3.COMMISSIONERS

As of 31 December 2005 the composition of the Board of Commissioners are as follows:

BoardofCommissioners:

CosmasBatubara:PresidentCommissioner President Commissioner since 1998. Mr. Batubara holds the following positions: President

Commissioner of PT Tunas Ridean Tbk, President Commissioner of PT Dharmala Intiland Tbk and Commissioner of PT Ciputra Development Tbk.

1.HASILUSAHA

Rp juta Penjualan bersih selama tahun berjalan 852.613

Laba sebelum pajak 128.589 Beban pajak peghasilan 41.550 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan 25 Laba bersih 87.014

Pembagian Dividen: Dividen sementara dibayarkan Rp 2,000 per lembar saham 42.140 Usulan dividen akhir Rp 3,165 per lembar saham 66.687 Jumlah dividen 108.827

Dewan Direksi mengusulkan dividen akhir sebesar Rp 3,165 per lembar saham untuk disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2006.

2.PEMEGANGSAHAM

Kepemilikan modal saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk yang telah ditempatkan adalah sebagai berikut:

Heineken International B.V. 75,94% Masyarakat lainnya 16,63% Hollandsch Administratiekantoor B.V. 7,43%

3.KOMISARIS

Per 31 Desember 2005, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

DewanKomisaris:

CosmasBatubara:KomisarisUtama Komisaris Utama sejak tahun 1998. Beliau juga memegang beberapa jabatan sebagai

berikut: Komisaris Utama PT Tunas Ridean Tbk, Komisaris Utama PT Dharmala Intiland Tbk dan Komisaris PT Ciputra Development Tbk.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report

SubartoZaini:IndependentCommissioner Independent Commissioner since 1998 Mr. Zaini holds the following positions: Commissioner

of PT BAT Indonesia Tbk, Chairman of the Audit Committee of PT BAT Indonesia Tbk and Member of the Audit Committee of PT Inco Tbk.

SriH.UripSimeon:IndependentCommissioner Independent Commissioner since 1999. Mrs. Sri Urip holds the following positions:

Independent Commissioner of PT Sepatu Bata Tbk, Independent Commissioner of PT Dynaplast Tbk, Chairman of the Audit Committee of PT Sepatu Bata Tbk and Chairman of the Audit Committee of PT Dynaplast Tbk.

TheodoreP.Rachmat:Commissioner Commissioner since 2002 Mr. Rachmat holds the following positions:

Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT Adira Dinamika Multi Finance.

BobbyHenryNoya:Commissioner Commissioner since 2005 Before he was appointed as a member of the Board

of Commissioner in June 2005, Mr. Noya worked for PT Multi Bintang Indonesia Tbk since 1988 and was a member of the Board of Directors of PT Multi Bintang Indonesia Tbk from 1998 until 2005.

SijbeHiemstra:Commissioner Commissioner since 2005 Mr. Hiemstra joined the Heineken Group in 1978 and

has held senior management positions in Europe, Africa and Asia Pacific. Mr Hiemstra currently holds the position of President Heineken Asia Pacific, and he is also a member of the Heineken Executive Committee on a global basis. He holds directorships in Asia Pacific Investment Pte. Ltd. and Asia Pacific Breweries Group’s subsidiaries and associated companies, including Heineken-APB (China) Pte. Ltd., Kingway Brewery Holdings Limited, DB Breweries Limited, as well as Heineken group companies in Asia Pacific.

SubartoZaini:KomisarisIndependen Komisaris Independen sejak tahun 1998 Beliau juga memegang beberapa jabatan sebagai

berikut: Komisaris PT BAT Indonesia Tbk, Ketua Komite Audit PT BAT Indonesia Tbk dan anggota Komite Audit PT Inco Tbk.

SriH.UripSimeon:KomisarisIndependen Komisaris Independen sejak tahun 1999. Beliau juga memegang beberapa jabatan sebagai

berikut: Komisaris Independen PT Sepatu Bata Tbk, Komisaris Independen PT Dynaplast Tbk, Ketua Komite Audit PT Sepatu Bata Tbk dan Ketua Komite Audit PT Dynaplast Tbk.

TheodoreP.Rachmat:Komisaris Komisaris sejak tahun 2002 Beliau juga memegang beberapa jabatan sebagai

berikut: Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk dan Komisaris Utama PT Adira Dinamika Multi Finance.

BobbyHenryNoya:Komisaris Komisaris sejak tahun 2005 Sebelum ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris

pada bulan Juni 2005, beliau bekerja di PT Multi Bintang Indonesia Tbk sejak tahun 1988 dan menjadi anggota Dewan Direksi PT Multi Bintang Indonesia Tbk sejak tahun 1998 hingga tahun 2005.

SijbeHiemstra:Komisaris Komisaris sejak tahun 2005 Beliau bergabung dengan kelompok usaha

Heineken sejak tahun 1978 dan pernah memegang beberapa jabatan manajemen senior di Eropa, Afrika dan Asia Pasifik. Saat ini beliau memegang posisi sebagai Presiden Heineken Asia Pacific dan juga sebagai anggota Heineken Executive Committee global. Beliau juga memegang jabatan sebagai direktur pada Asia Pacific Investment Pte. Ltd. dan anak perusahaan Asia Pacific Breweries Group dan perusahaan afiliasinya, termasuk Heineken-APB (China) Pte. Ltd., Kingway Brewery Holdings Limited, DB Breweries Limited, dan kelompok usaha Heineken di Asia Pacific.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005

4.AUDITORS

The Auditors KPMG Siddharta Siddharta & Widjaja have indicated their willingness to continue as Auditors for the Company.

5.SHARESINCIRCULATION

2005 Q1 Q2 Q3 Q4

Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu) 10 70 19 15.5 Shares traded (thousands)

Harga saham tertinggi (Rp) 46,000 52,000 44,500 50,000 Highest price per share (Rp)

Harga saham terendah (Rp) 43,000 44,500 43,500 48,000 Lowest price per share (Rp)

2004 Q1 Q2 Q3 Q4

Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu) 17.5 10 1 12.5 Shares traded (thousands)

Harga saham tertinggi (Rp) 40,000 43,000 38,500 42,500 Highest price per share (Rp)

Harga saham terendah (Rp) 33,000 39,500 0 38,500 Lowest price per share (Rp)

On March 29, 2006, the Board of Directors and Board of Commissioners approved the financial statement for the year 2005.

4.AUDITOR

Kantor Auditor KPMG Siddharta Siddharta & Widjaja telah menyatakan kesediaannya untuk tetap menerima penugasan sebagai Auditor Perseroan.

5.SAHAMyANGBEREDAR

Pada tanggal 29 Maret 2006, Dewan Direksi dan Dewan Komisaris telah menyetujui Laporan Keuangan tahun 2005.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report

Cosmas Batubara Subarto Zaini Sri H. Urip Simeon Presiden Komisaris > President Commissioner Komisaris > Commissioner Komisaris > Commissioner

Theodore P. Rachmat Sijbe Hiemstra Bobby H. Noya Komisaris > Commissioner Komisaris > Commissioner Komisaris > Commissioner

Michiel Egeler Bambang Britono Presiden Direktur > President Director Direktur > Director

Herman J.M.A.G. van de Bergh Lodewijk H.B. Lockefeer Direktur > Director Direktur > Director

PT Multi Bintang Indonesia Tbk �8 Laporan Tahuhan 2005

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 29 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Laporan KeuanganFinancial Statements

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 30 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Siddharta Siddharta & WidjajaRegistered Public Accountants

PO Box 4781 Tel. +62 (0) 21 574 2333Jakarta 12047 +62 (0) 21 574 2888Indonesia Fax. +62 (0) 21 574 1777 +62 (0) 21 574 2777

33rd Floor Wisma GKBI28, Jl. Jend. SudirmanJakarta 10210Indonesia

Siddharta Siddharta & Widjaja - Registered PublicAccountants, registered in the Republic of Indonesia,is a member of KPMG International, a Swiss cooperative. License No. : KEP - 232/KM.6/2002

PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Laporan Auditor Independen

No.: L.05 – 2800 – 06/LF.

Para Pemegang Saham,Dewan Komisaris dan DireksiPT Multi Bintang Indonesia Tbk:

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“Perseroan”) dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi, dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perseroan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, dan hasil usaha, serta arus kas mereka untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Seperti diuraikan dalam Catatan 24 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tahun 2005 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Karenanya laporan keuangan konsolidasi tahun 2004 telah disajikan kembali.

Independent Auditor’s Report

No.: L.05 – 2800 – 06/LF.

The Stockholders,Board of Commissioners and Directors PT Multi Bintang Indonesia Tbk:

We have audited the consolidated balance sheets of PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company “) and subsidiary as of 31 December 2005 and 2004, and the related consolidated statements of income, changes in shareholders ‘ equity, and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.

We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.

In our opinion, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Multi Bintang Indonesia Tbk and subsidiary as of 31 December 2005 and 2004, and the results of their operations and their cash flows for the years then ended in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia

As discussed in Note 24 to the consolidated financial statements, in 2005 the Company adopted Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 24 (Revision 2004), “Employee Benefits “. Accordingly, the 2004 consolidated financial statements have been restated.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 31 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Siddharta Siddharta & WidjajaRegistered Public Accountants

Kantor Akuntan Publik/Registered Public Accountants Siddharta Siddharta & Widjaja

Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan pokok secara keseluruhan. Laporan keuangan induk perusahaan disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang diharuskan menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan induk perusahaan tersebut telah menjadi objek prosedur audit yang kami terapkan dalam audit atas laporan keuangan pokok, dan menurut pendapat kami disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok secara keseluruhan.

Our audit was conducted for the purpose of forming an opinion on the basic financial statements taken as a whole. The parent company financial statements are presented for purposes of additional analysis and are not a required part of the basis financial statements in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia. The parent company financial statements have been subjected to the auditing procedures applied in the audit of the basic financial statements and, in our opinion, are fairly stated in all material respects in relation to the basic financial statements taken as a whole.

Dra. Tohana WidjajaIzin Akuntan Publik No. 98.1.0194/Public Accountant License No. 98.1.0194

Jakarta, 22 Pebruari 2006 Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas konsolidasi sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di negara dan yurisdiksi selain Indonesia. Standar, prosedur dan praktek untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasi tersebut adalah yang berlaku umum dan diterapkan di Indonesia.

Jakarta, 22 February 2006

The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the consolidated financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such consolidated financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 32 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

* Setelah disajikan kembali (Catatan 24) /* After restatement (Note 24)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

31 DESEMBER 2005 DAN 2004

(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS

31 DECEMBER 2005 AND 2004

(In millions of rupiah, unless otherwise specified)

CURRENT ASSETS

CASH AND CASH EQUIVALENTS

TRADE RECEIVABLES

Net of allowance for doubtful

accounts of Rp 3,861 million

in 2005 and Rp 3,200 million

in 2004

OTHER RECEIVABLES:

Third parties

Related party

INVENTORIES

Net of allowance for slow-moving

inventories of Rp 639 million

in 2005 and Rp 1,778 million

in 2004

PREPAID EXPENSES

DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

OTHER CURRENT ASSETS

TOTAL CURRENT ASSETS

NON-CURRENT ASSETS

DEFERRED TAX ASSETS, net

FIXED ASSETS

Net of accumulated depreciation of

Rp 225,071 million in 2005 and Rp

218,876 million in 2004

CLAIMS FOR TAX REFUND

OTHER ASSETS

TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASSETS

AKTIVA Catatan 2005 2004*

Notes

AKTIVA LANCAR

KAS DAN SETARA KAS 2a,3 10.514 75.485

PIUTANG USAHA

Setelah dikurangi penyisihan piutang

ragu-ragu sebesar Rp 3.861 juta pada

tahun 2005 dan Rp 3.200 juta pada

tahun 2004 2c,4 113.431 95.658

PIUTANG LAIN-LAIN:

Pihak ketiga 5.490 1.573

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 195

PERSEDIAAN

Setelah dikurangi penyisihan persediaan

slow-moving sebesar Rp 639 juta pada

tahun 2005 dan Rp 1.778 juta pada

tahun 2004 2d,5 71.057 72.001

BIAYA DIBAYAR DIMUKA 4.702 10.145

INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 2e,6 - 5.019

AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN 8.752 8.135

JUMLAH AKTIVA LANCAR 213.946 268.211

AKTIVA TIDAK LANCAR

AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, bersih 2i,10f 1.018 -

AKTIVA TETAP

Setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 225.071 juta pada tahun 2005

dan Rp 218.876 juta pada tahun 2004 2f,7 340.460 277.696

KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 10e 14.533 -

AKTIVA LAIN-LAIN 5.428 7.174

JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 361.439 284.870

JUMLAH AKTIVA 575.385 553.081

ASSETS

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 33 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2005 2004*

Notes

KEWAJIBAN LANCAR

HUTANG USAHA 9 56.931 46.637

HUTANG PAJAK 10a 74.662 65.631

HUTANG LAIN-LAIN:

Pihak ketiga 11 22.677 26.885

Pihak yang mempunyai hubungan stimewa 20 4.942 15.039

UANG MUKA DITERIMA DARI

PELANGGAN 1.167 2.177

BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 12 40.658 22.276

JAMINAN EMBALASI 2h 109.781 93.949

INSTRUMEN KEUANGAN

DERIVATIF 2e,6 3.591 339

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 314.409 272.933

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN, bersih 2i,10f 20.785 12.785

PENYISIHAN UNTUK IMBALAN

KERJA 2g,8 12.240 17.814

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 33.025 30.599

HAK MINORITAS 2b 39 14

EKUITAS

MODAL SAHAM, nilai nominal

Rp 1.000 per saham:

Modal dasar, ditempatkan dan disetor

penuh 21.070.000 saham 13 21.070 21.070

TAMBAHAN MODAL DISETOR 14 1.802 1.802

SALDO LABA:

Sudah ditentukan penggunaannya 15 1 1

Belum ditentukan penggunaannya 205.039 226.662

JUMLAH EKUITAS 227.912 249.535

JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS 575.385 553.081

LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’

EQUITY

CURRENT LIABILITIES

TRADE PAYABLES

TAXES PAYABLE

OTHER PAYABLES:

Third parties

Related parties

ADVANCES RECEIVED

FROM CUSTOMERS

ACCRUED EXPENSES

DEPOSITS ON CONTAINERS

DERIVATIVE

FINANCIAL NSTRUMENTS

TOTAL CURRENT LIABILITIES

NON-CURRENT LIABILITIES

DEFERRED TAX LIABILITIES, net

PROVISION FOR

EMPLOYEE BENEFITS

TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

MINORITY INTEREST

SHAREHOLDERS’ EQUITY

SHARE CAPITAL, par value of

Rp 1,000 per share:

Authorized, fully issued and paid-up

21,070,000 shares

ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

RETAINED EARNINGS:

Appropriated

Unappropriated

TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY

TOTAL LIABILITIES AND

SHAREHOLDERS’ EQUITY

* Setelah disajikan kembali (Catatan 24)/* After restatement (Note 24)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 DESEMBER 2005 DAN 2004

(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)

31 DECEMBER 2005 AND 2004

(In millions of rupiah, unless otherwise specified)

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 34 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Catatan 2005 2004*

Notes

PENJUALAN BERSIH 2j,16 852.613 710.911

BEBAN POKOK PENJUALAN 2d,17 (477.940 ) (402.109 )

LABA KOTOR 374.673 308.802

BEBAN USAHA: 18

Beban pemasaran dan penjualan (204.862 ) (133.020 )

Beban umum dan administrasi (43.527 ) (70.808 )

JUMLAH BEBAN USAHA (248.389 ) (203.828 )

LABA USAHA 126.284 104.974

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN:

Laba penjualan aktiva tetap 2f,7 8.545 13.932

Pendapatan bunga 1.931 4.189

Laba (rugi) kurs,

bersih 2k (5.185 ) 1.051

Laba (rugi) kurs valuta berjangka,

bersih 2e (3.433 ) 5.697

Beban bunga (892 ) (56 )

Pendapatan lain-lain, bersih 1.339 532

JUMLAH PENGHASILAN LAIN-LAIN, bersih 2.305 25.345

LABA SEBELUM PAJAK 128.589 130.319

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2i,10b

Pajak kini (34.568 ) (42.874 )

Pajak tangguhan (6.982 ) (132 )

(41.550 ) (43.006 )

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 87.039 87.313

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK

PERUSAHAAN (25 ) -

LABA BERSIH 87.014 87.313

Laba per saham (dalam rupiah penuh): 2l

Laba usaha 5.994 4.982

Laba bersih 4.130 4.144

Jumlah rata-rata tertimbang saham

beredar/ditempatkan (dalam angka penuh) 21.070.000 21.070.000

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004

(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(In millions of rupiah, unless otherwise specified)

NET SALES

COST OF GOODS SOLD

GROSS PROFIT

OPERATING EXPENSES:

Marketing and selling expenses

General and administrative expenses

TOTAL OPERATING EXPENSES

OPERATING PROFIT

OTHER INCOME (EXPENSES):

Gain on sales of fixed assets

Interest income

Foreign currency exchange

gains (losses), net

Forward foreign currency exchange

gains (losses), net

Interest expense

Miscellaneous income, net

TOTAL OTHER INCOME, net

PROFIT BEFORE TAX

INCOME TAX EXPENSE

Current

Deferred

PROFIT BEFORE MINORITY

INTEREST

MINORITY INTEREST IN

SUBSIDIARY’S NET PROFIT

NET PROFIT

Earnings per share (in whole rupiah):

Operating profit

Net profit

Weighted average of total outstanding/

issued shares (in whole amount)

* Setelah disajikan kembali (Catatan 24) /* After restatement (Note 24)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 35 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASITAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYCONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN

SHAREHOLDERS’ EQUITYYEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Saldo laba/Retained earnings

Tambahan Sudah Belum

Modal modal ditentukan ditentukan Jumlah

saham/ disetor/ penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/

Total

Additional shareholders’

Share capital paid-in capital Appropriated Unappropriated equity

Saldo per 31 Desember

2003, seperti dilaporkan

sebelumnya 21.070 1.802 1 245.424 268.297

Pengaruh kumulatif atas

perubahan metode

akuntansi untuk imbalan

kerja (Catatan 24) - - - (15.853) (15.853)

Saldo per 31 Desember

2003, setelah disajikan

kembali 21.070 1.802 1 229.571 252.444

Laba bersih tahun 2004,

setelah disajikan

kembali - - - 87.313 87.313

Dividen kas (Catatan 19) - - - (90.222) (90.222)

Saldo per 31 Desember

2004, setelah disajikan

kembali 21.070 1.802 1 226,662 249,535

Laba bersih tahun 2005 - - - 87.014 87.014

Dividen kas (Catatan 19) - - - (108.637) (108.637)

Saldo per

31 Desember 2005 21.070 1.802 1 205.039 227.912

Balance as of 31 December

2003, as previously

reported

Cumulative effect of

change in accounting

method for employee

benefits (Note 24)

Balance as of

31 December

2003, as restated

Net profit for

2004, as

restated

Cash dividends (Note 19)

Balance as of 31

December 2004,

as restated

Net profit for 2005

Cash dividends (Note 19)

Balance as of

31 December 2005

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 36 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004

(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(In millions of rupiah, unless otherwise specified)

2005 2004

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS OPERASI:

Penerimaan kas dari pelanggan 1.049.016 678.662

Pembayaran kas ke pemasok dan

karyawan (853.457 ) (513.182 )

Penerimaan bunga 1.931 4.214

Pembayaran bunga (892 ) (56 )

Pembayaran pajak penghasilan badan (53.065 ) (34.680 )

Restitusi pajak penghasilan badan - 10.551

Penerimaan kas lain-lain 992 4.601

Kas bersih diperoleh dari

aktivitas operasi 144.525 150.110

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS INVESTASI:

Perolehan aktiva tetap (133.050 ) (74.314 )

Hasil penjualan aktiva tetap 32.228 16.758

Kas bersih digunakan untuk

aktivitas investasi (100.822 ) (57.556 )

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS PENDANAAN:

Pembayaran dividen kas (108.674 ) (90.585 )

Penerimaan pinjaman 63.000 -

Pembayaran pinjaman (63.000 ) -

Kas bersih digunakan untuk

aktivitas pendanaan (108.674 ) (90.585 )

KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN

SETARA KAS (64.971 ) 1.969

KAS DAN SETARA KAS,

AWAL TAHUN 75.485 73.516

KAS DAN SETARA KAS,

AKHIR TAHUN 10.514 75.485

CASH FLOWS

FROM OPERATING ACTIVITIES:

Cash received from customers

Cash paid to suppliers and

employees

Interest received

Interest paid

Corporate income tax paid

Corporate income tax refund

Other cash received

Net cash provided by

operating activities

CASH FLOWS FROM

INVESTING ACTIVITIES:

Acquisition of fixed assets

Proceeds from sales of fixed assets

Net cash used in investing

activities

CASH FLOWS FROM

FINANCING ACTIVITIES:

Payments of cash dividends

Proceeds from loans

Repayment of loans

Net cash used in financing

activities

INCREASE (DECREASE) IN CASH

AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS,

BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS,

END OF YEAR

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 37 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

1. GENERAL

a. Parent Company PT Multi Bintang Indonesia

Tbk (“the Company”)

The Company was established on 3 June 1929,

based on notarial deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra,

notary public in Medan, under the name N.V.

Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The

Company is domiciled in Indonesia with its head

office located at Ratu Plaza Building 24th Floor,

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270,

and breweries located at Jl. Daan Mogot KM.

19, Tangerang 15122 and Jl. Raya Mojosari

– Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java. The

Company is part of the Heineken Group, where

the ultimate shareholder is Heineken International

B.V. Significant transactions and balances with

related parties are disclosed in Note 20 to the

consolidated financial statements.

On 15 December 1981, 16.71% of the Company’s

authorized share capital have been listed on the

Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. By

letters from PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/

BEJ.EEM/12-2000 dated 18 December 2000

and PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-

LIST/BES/I/2001 dated 29 January 2001, the

Company’s issued shares totalling 21,070,000

were listed on the Jakarta Stock Exchange from

12 January 2001 and on the Surabaya Stock

Exchange from 5 February 2001.

The Company’s Articles of Association have

been amended several times. The most recent

amendment was affected by deed of notary public

Singgih Susilo, SH, dated 6 July 2001 No. 17. The

deed was ratified by the Minister of Justice and

Human Rights of the Republic of Indonesia under

No. C-14392 HT.01.04.TH.2001 on 28 November

2001, registered under No. TDP. 090311508253

at South Jakarta Company Registration Office

No. 102/RUB.09.03/I/2002 on 29.January 2002,

and published in Supplement No. 302 to State

Gazette No. 35 of 30 April 2002.

1. UMUM

a. Induk Perusahaan PT Multi Bintang

Indonesia Tbk (“Perseroan”)

Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929

berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd

Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama

N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen.

Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor

pusat berlokasi di Ratu Plaza Building Lantai 24,

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270,

dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19,

Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet

KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan

adalah bagian dari Kelompok Heineken, dimana

pemegang saham utama adalah Heineken

International B.V. Transaksi dan saldo signifikan

dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa disajikan dalam Catatan 20 atas laporan

keuangan konsolidasi.

Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari

modal dasar Perseroan dicatatkan di Bursa Efek

Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PT Bursa

Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000

tanggal 18 Desember 2000 dan PT Bursa Efek

Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001

tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang

ditempatkan sejumlah 21.070.000 dicatatkan

di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari

2001 dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5

Pebruari 2001.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami

perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir

dilakukan dengan akta notaris Singgih Susilo,

SH, tanggal 6 Juli 2001 No. 17. Akta ini telah

disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia dengan

No. C-14392 HT.01.04.TH.2001 tanggal

28 Nopember 2001, didaftarkan dengan No. TDP.

090311508253 pada Kantor Pendaftaran

Perusahaan Jakarta Selatan No. 102/RUB.09.03/

I/2002 tanggal 29 Januari 2002, dan diumumkan

dalam Tambahan No. 302 pada Berita Negara

No. 35 tanggal 30 April 2002.

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004

(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(In millions of rupiah, unless otherwise specified)

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 38 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

2005 2004

Presiden Komisaris : Tn./Mr. Cosmas Batubara Tn./Mr. Cosmas Batubara

President Commissioner

Komisaris independen : Tn./Mr. Subarto Zaini Tn./Mr. Subarto Zaini

Independent Commissioners Ny./Ms. Sri Hartina Urip Simeon Ny./Ms. Sri Hartina Urip Simeon

Komisaris : Tn./Mr. Theodore Permadi Rachmat Tn./Mr. Theodore Permadi Rachmat

Commissioners Tn./Mr. Bobby Henry Noya Tn./Mr. Herman Petrus Paulus

Tn./Mr. Sijbe Hiemstra Maria Hofhuis

Presiden Direktur : Tn./Mr. Michiel Egeler Tn./Mr. Michiel Egeler

President Director

Direktur : Tn./Mr. Bambang Britono Tn./Mr. Bambang Britono

Directors Tn./Mr. Lodewijk Herman Bastiaan Lockefeer Tn./Mr. Bobby Henry Noya

Tn./Mr. Herman Jozef Maria Antonius Tn./Mr. Pramudita Munandar

Gerardus van de Bergh Tn./Mr. Lodewijk Herman Bastiaan Lockefeer

Tn./Mr. Herman Jozef Maria Antonius

Gerardus van de Bergh

Ny./Ms. Indah Soelistyawati

Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan

beroperasi dalam industri bir dan minuman

lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya,

Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas

sebagai berikut:

• Produksi bir dan minuman lainnya dan

produk-produk lain yang relevan

• Pemasaran produk-produk tersebut di atas,

pada pasar lokal dan internasional

• Impor atas bahan-bahan promosi yang

relevan dengan produk-produk di atas.

Perseroan memulai operasi komersial pada

tahun 1929.

Per 31 Desember 2005 dan 2004, Perseroan

mempekerjakan masing-masing sejumlah 520

dan 668 karyawan.

Per 31 Desember 2005 dan 2004, susunan

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah

sebagai berikut:

In accordance with the Articles of Association,

the Company operates in the beer and other

beverages industry. To achieve its business

objectives, the Company can conduct the

following activities:

• The production of beer and other beverages

and other relevant products

• The marketing of its products, as mentioned

above, in local and international markets

• The importation of promotional materials

relevant to the above products.

The Company commenced commercial

operations in 1929.

As of 31 December 2005 and 2004, the Company

had 520 and 668 employees, respectively.

As of 31 December 2005 and 2004, the composition

of the Company’s Board of Commissioners and

Board of Directors are as follows:

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 39 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Laporan keuangan telah disetujui untuk diterbitkan

oleh manajemen pada tanggal 22 Pebruari 2006.

b. Anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia

Niaga

PT Multi Bintang Indonesia Niaga didirikan

dengan akta notaris Singgih Susilo, SH,

tanggal 17 Desember 2004 No. 69. Akta ini

telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia dengan

No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal

29 Desember 2004, didaftarkan dengan

No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor

Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat

No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari 2005, dan

diumumkan dalam Tambahan No. 1059 pada

Berita Negara No. 9 tanggal 1 Pebruari 2005.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, anak

perusahaan beroperasi sebagai distributor utama

minuman. Anak perusahaan memulai operasi

komersial pada tanggal 1 Januari 2005.

Per 31 Desember 2005, anak perusahaan

mempunyai 167 karyawan.

Jumlah aktiva anak perusahaan per 31 Desember

2005 dan 2004 adalah masing-masing

Rp 131.991 juta dan Rp 13.785 juta.

Anak perusahaan adalah perusahaan yang

berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat

yang berlokasi di Ratu Plaza Building Lantai 24,

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270.

Persentase pemilikan Perseroan pada PT Multi

Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING

Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut

Perseroan dan anak perusahaan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

The financial statements were approved for issue

by the management on 22 February 2006.

b. Subsidiary PT Multi Bintang Indonesia Niaga

PT Multi Bintang Indonesia Niaga was

established by deed of Singgih Susilo, SH,

dated 17 December 2004 No. 69. This deed

was ratified by the Minister of Law and Human

Rights of the Republic of Indonesia under No. C-

31593 HT.01.01.TH.2004 on 29 December 2004,

registered under No. TDP 09.05.1.51.50089 at

Central Jakarta Company Registration Office

No. 09.05.000055 on 10 January 2005, and

published in Supplement No. 1059 to State

Gazette No. 9 of 1 February 2005.

In accordance with the article 3 of its Articles of

Association, the subsidiary operates as a beverage

main distributor. The subsidiary commenced

commercial operation on 1 January 2005.

As of 31 December 2005, the subsidiary has

167 employees.

Total assets of the subsidiary as of 31

December 2005 and 2004 were Rp 131,991

million and Rp 13,785 million, respectively.

The subsidiary is an Indonesian domiciled

company with its head office located at Ratu

Plaza Building 24th Floor, Jl. Jenderal Sudirman

Kav. 9, Jakarta 10270.

The Company’s ownership interest in PT Multi

Bintang Indonesia Niaga is 99.9%.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

The accounting and reporting policies adopted by

the Company and subsidiary conform to accounting

principles generally accepted in Indonesia. The

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 40 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan

secara konsisten dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada

31 Desember 2005 dan 2004, adalah sebagai berikut:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan yang disajikan dalam jutaan

rupiah, disusun atas dasar akrual dengan konsep

nilai historis (historical cost), kecuali untuk

instrumen keuangan derivatif (Catatan 2e) yang

dinyatakan pada nilai wajar.

Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam

kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi

dan pendanaan. Perseroan dan anak perusahaan

memperhitungkan instrumen-instrumen yang

sifatnya sangat likuid, yang jatuh temponya tidak

lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatannya

sebagai setara kas. Laporan arus kas disusun

dengan metode langsung (direct method).

b. Prinsip konsolidasi

Laporan keuangan merupakan konsolidasi dari

laporan keuangan induk perusahaan PT Multi

Bintang Indonesia Tbk dan laporan keuangan

anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia

Niaga, dengan persentase kepemilikan 99,9%.

Transaksi dan saldo antar perusahaan yang

signifikan telah dieliminasi dalam laporan

keuangan konsolidasi; dengan demikian, laporan

keuangan konsolidasi hanya menyajikan transaksi

dan saldo dengan pihak-pihak lain. Hak minoritas

atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan

dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham

minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak

perusahaan tersebut.

c. Penyisihan piutang ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan

berdasarkan penelaahan manajemen atas status

masing-masing debitur pada akhir tahun.

significant accounting policies, consistently applied

in the preparation of the consolidated financial

statements for the years ended 31 December 2005

and 2004, were as follows:

a. Basis for preparation of financial statements

The financial statements, presented in millions of

rupiah, are prepared on the accrual basis using

the historical cost concept, except for derivative

financial instruments (Note 2e) which are stated

at fair value.

The statements of cash flows present the change

in cash and cash equivalents from operating,

investing and financing activities. The Company

and its subsidiary consider all highly liquid

instruments with original maturities of not more

than three months to be cash equivalents. The

statements of cash flows are prepared using the

direct method.

b. Basis of consolidation

The financial statements represent the

consolidation of the financial statements of the

parent company, PT Multi Bintang Indonesia Tbk,

and the financial statements of its subsidiary,

PT Multi Bintang Indonesia Niaga, for which, the

parent company’s ownership interest is 99.9%.

All significant intercompany transactions

and balances have been eliminated in the

consolidated financial statements; accordingly,

the consolidated financial statements include only

transactions and balances with other parties. The

minority interest in net profit and shareholders’

equity of the subsidiary is stated at the minority

shareholders’ portion on the related subsidiary’s

net profit and shareholders’ equity.

c. Allowance for doubtful accounts

The allowance for doubtful accounts is provided

based on management’s evaluation of the status

of each debtor at year end.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 41 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

d. Inventory valuation

Inventories are valued at the lower of cost or net

realizable value. Cost is based on the average

method and includes expenditures incurred in

acquiring the inventories and bringing them to their

present location and condition. Finished goods

and work in progress include an appropriate

proportion of fixed and variable factory overhead

in addition to materials and direct labor.

Net realizable value is the estimated selling

price in the ordinary course of business less the

estimated costs of completion and the estimated

costs necessary to make the sale.

Allowance for slow-moving inventories is provided

based on management’s review of the inventory’s

status at year end.

e. Derivative financial instruments

Derivative financial instruments are measured

at fair value and recognized as either assets or

liabilities on the balance sheet. Changes in the

fair value of derivative instruments should be

recognized in earnings or other comprehensive

income depending on the designated purpose

of the derivatives and whether it qualifies for

hedge accounting. The accounting for gains and

losses associated with changes in the fair value

of the derivatives and the effect on the financial

statements will depend on its hedge designation

and whether the hedge is highly effective in

achieving offsetting changes in the fair value of

cash flows of the asset or liability hedged.

f. Fixed assets

Land is stated at cost and is not amortized.

d. Penilaian persediaan

Persediaan dinilai menurut harga yang lebih

rendah antara harga perolehan dan nilai bersih

yang dapat direalisasi (the lower of cost or net

realizable value). Harga perolehan dihitung

dengan metode rata-rata dan meliputi semua

biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan

tersebut sampai siap di lokasi dan pada kondisi

yang sekarang. Nilai persediaan barang jadi

dan barang dalam pengolahan meliputi biaya

overhead pabrik tetap dan variabel selain biaya

material dan upah langsung.

Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran

harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi

taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya

yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Penyisihan atas persediaan slow-moving

ditetapkan berdasarkan penelaahan manajemen

atas status persediaan pada akhir tahun.

e. Instrumen keuangan derivatif

Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai

wajar dan diakui sebagai aktiva atau kewajiban

di neraca. Perubahan atas nilai wajar instrumen

derivatif diakui sebagai penghasilan atau

penghasilan komprehensif lainnya tergantung

pada tujuan dari instrumen derivatif tersebut dan

apakah memenuhi persyaratan akuntansi lindung

nilai. Akuntansi untuk laba dan rugi sehubungan

dengan perubahan atas nilai wajar dari instrumen

derivatif dan dampaknya terhadap laporan

keuangan akan tergantung dari penunjukan

lindung nilainya dan apakah lindung nilai sangat

efektif dalam usaha mengimbangi perubahan

dalam nilai wajar arus kas aktiva atau kewajiban

yang dilindungi.

f. Aktiva tetap

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan

tidak diamortisasi.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 42 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Construction in progress represents the

accumulated cost of materials, equipment and

other costs relating directly to the construction

of the fixed assets. The accumulated cost is

reclassified to the related fixed assets when

asset construction is completed and ready for its

intended use.

Normal maintenance expenses are charged to

income of the current year, while betterments,

renovations, expansion, etc. that increase the

useful life or capacity of the assets are capitalized.

Fixed assets which are no longer utilized or sold

are removed from the related group of fixed

assets, and the gains (losses) are recorded in the

current year consolidated statement of income.

g. Employee benefits

Post-employment benefits

The Company and subsidiary’s obligation for

post-employment benefits is calculated at the

present value of estimated future benefits that the

Aktiva dalam penyelesaian merupakan akumulasi

dari biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya

lainnya yang berkaitan langsung dengan

penyelesaian aktiva tetap. Akumulasi biaya

tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aktiva

tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan

selesai dan aktiva tersebut siap untuk digunakan

sesuai dengan tujuannya.

Beban pemeliharaan normal dibebankan pada

laporan laba rugi tahun berjalan, sedangkan

penambahan, pemugaran, perluasan, dan

lain-lain yang menambah masa manfaat atau

kapasitas aktiva dikapitalisasi. Aktiva tetap

yang sudah tidak digunakan atau yang dijual,

dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang

bersangkutan, sedangkan laba (rugi) yang terjadi

dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi

tahun berjalan.

g. Imbalan kerja

Imbalan Pasca Kerja

Kewajiban Perseroan dan anak perusahaan atas

imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini

dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

Aktiva tetap selain tanah dinyatakan sebesar

harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan;

penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus (straight-line method)

berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva yang

bersangkutan sebagai berikut:

Fixed assets other than land are stated at cost

less accumulated depreciation; depreciation is

calculated using the straight-line method based

on the estimated useful lives of the respective

assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan perumahan 10 - 40

Mesin dan peralatan 5 - 30

Alat-alat pengangkutan 5

Inventaris 5 - 15

Krat 8 - 12

Botol 4

Keg dan tabung CO2 5 - 15

Buildings and houses

Machinery and installations

Transportation equipment

Furniture and fixtures

Crates

Bottles

Kegs and CO2 cylinders

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 43 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

employees have earned in return for their service

in the current and prior periods, deducted by any

plan assets.

Expense is charged to the consolidated statement

of income and includes current service cost,

interest on the obligation, expected return on

plan assets, amortization of past service cost and

actuarial gains or losses. The past service liability

is amortized over the estimated average service

period until the benefits become vested, on a

straight-line basis. The Company and subsidiary

use the Projected Unit Credit Actuarial Cost

Valuation method. An actuarial valuation of the

pension plan was most recently performed by an

independent actuary as of 31 December 2005.

Other long-term employee benefits

The Company and subsidiary provide gold award

and additional awards for its employees who

meet certain length of service requirements.

The benefits are given on 17th of August each

year. The Company and subsidiary also provide

retirement awards for its employees who reach

retirement age.

The Company and subsidiary’s obligation with

respect to Long Service Award and Retirement

Awards is calculated by an independent actuary

using the Projected Unit Credit Actuarial Cost

Valuation Method.

h. Deposits on containers

The liability for deposits on bottles and crates in

the market is valued at the current deposit price.

i. Income taxes

The Company and subsidiary apply the asset and

liability method of accounting for income taxes.

Under this method, deferred tax assets and

liabilities are recognized for the estimated future

tax consequences attributable to differences

kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang

telah diberikan oleh karyawan pada masa kini

dan masa lalu, dikurangi dengan aktiva program

pasca-kerja.

Biaya dibebankan dalam laporan laba rugi

konsolidasi dan termasuk biaya jasa kini, biaya

bunga, hasil yang diharapkan dari aktiva program,

amortisasi biaya jasa lalu dan keuntungan atau

kerugian aktuaria. Kewajiban jasa lalu diamortisasi

secara garis lurus selama estimasi sisa masa

kerja rata-rata karyawan sampai imbalan tersebut

menjadi hak karyawan. Perhitungan dilakukan

oleh aktuaris independen dengan menggunakan

metode “Projected Unit Credit”. Perhitungan

aktuaria yang terakhir dilakukan oleh aktuaris

independen per 31 Desember 2005.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Perseroan dan anak perusahaan memberikan

penghargaan emas dan penghargaan tambahan

untuk karyawan yang mencapai kriteria tertentu

dalam masa kerja. Imbalan diberikan pada tanggal

17 Agustus setiap tahun. Perseroan dan anak

perusahaan juga memberikan penghargaan untuk

karyawannya yang mencapai usia pensiun.

Kewajiban Perseroan dan anak perusahaan

berkaitan dengan Penghargaan Jasa Jangka

Panjang dan Penghargaan Pensiun dihitung

oleh aktuaris independen dengan menggunakan

metode “Projected Unit Credit”.

h. Jaminan embalasi

Jaminan embalasi atas botol dan krat di pasar

dinilai berdasarkan harga jaminan yang berlaku.

i. Pajak penghasilan

Perseroan dan anak perusahaan menerapkan

metode aktiva dan kewajiban dalam menghitung

pajak penghasilan. Berdasarkan metode ini,

aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui

sebesar taksiran pajak periode mendatang yang

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 44 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

timbul dari selisih nilai aktiva dan kewajiban

yang tercatat dalam laporan keuangan dengan

nilai yang digunakan sebagai basis perhitungan

pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan

manfaat pajak masa depan, seperti rugi fiskal,

sepanjang terdapat kemungkinan yang cukup

besar bahwa manfaat tersebut dapat direalisasi.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung

berdasarkan tarif pajak yang diperkirakan berlaku

atas laba kena pajak di tahun-tahun pada saat

perbedaan sementara tersebut diperkirakan akan

direalisasi atau diselesaikan.

j. Pengakuan pendapatan

Pendapatan diakui pada saat pengiriman barang

sesuai dengan persyaratan penjualan.

k. Penjabaran valuta asing

Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan

dalam rupiah dengan kurs tanggal transaksi.

Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, aktiva

dan kewajiban moneter dalam valuta asing telah

dijabarkan dalam rupiah dengan kurs tengah

Bank Indonesia sebagai berikut:

between the financial statement carrying

amounts of existing assets and liabilities and their

respective tax bases. This method also requires

the recognition of future tax benefits such as loss

carry forwards, to the extent that realization of

such benefits is probable. Deferred tax assets

and liabilities are measured using enacted tax

rates expected to apply to taxable income in the

years in which those temporary differences are

expected to be recovered or settled.

j. Revenue recognition

Revenue is recognized based on the shipment of

goods in accordance with the terms of sale.

k. Foreign currency translation

Transactions denominated in foreign currencies

are translated into rupiah at the rates prevailing at

transaction date.

As of 31 December 2005 and 2004, all monetary

assets and liabilities denominated in foreign

currencies have been translated into rupiah at

Bank Indonesia middle rates as follows:

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

2005 2004

Rupiah penuh/ Rupiah penuh/

In whole rupiah In whole rupiah

1 (satu) Dollar Amerika Serikat 9.830 9.290

1 (satu) Euro 11.660 12.652

1 (satu) Poundsterling Inggris 16.947 17.888

1 (satu) Dollar Australia 7.207 7.242

1 (satu) Franc Swiss 7.490 8.195

1 (satu) Dolar Singapura 5.907 5.685

1 (one) United States Dollar

1 (one) Euro

1 (one) Great Britain Poundsterling

1 (one) Australian Dollar

1 (one) Swiss Franc

1 (one) Singapore Dollar

Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi-

transaksi dalam valuta asing diakui dalam laporan

laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Exchange gains or losses arising from foreign

currency transactions are recognized in the

consolidated statement of income for the year.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 45 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

l. Laba per saham

Laba per saham dihitung dengan membagi

laba usaha/laba bersih dengan jumlah rata-rata

tertimbang saham beredar/ditempatkan selama

tahun berjalan.

m. Estimasi manajemen

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum mensyaratkan manajemen untuk

membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi

yang mempengaruhi angka-angka aktiva dan

kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan

aktiva dan kewajiban bersyarat pada tanggal

laporan keuangan serta angka-angka pendapatan

dan beban yang dilaporkan selama periode

pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dari

estimasi-estimasi ini.

3. KAS DAN SETARA KAS

l. Earnings per share

Earnings per share are computed by dividing

operating profit/net profit by the weighted

average number of shares outstanding/issued

during the year.

m. Use of estimates

The preparation of consolidated financial

statements in conformity with generally accepted

accounting principles requires management to

make estimates and assumptions that affect the

reported amounts of assets and liabilities and

disclosure of contingent assets and liabilities at

the date of financial statements and the reported

amounts of revenues and expenses during the

reporting period. Actual results could differ from

those estimates.

3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Cash on hand

Cash in banks

Time deposits, maturing within

three months or less

The composition of the time deposits is as follows:

PT Bank Rabobank International Indonesia:

Rupiah deposits,

interest p.a. 6.50% - 6.60%

Standard Chartered Bank:

Rupiah deposits,

interest p.a. 6.90% - 7%

Citibank, N.A.:

Rupiah deposits, interest p.a. 4.75%

AUD deposits, interest p.a. 2.75%

USD deposits, interest p.a. 0.75%

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

2005 2004

Kas 841 766

Bank 9.673 20.661

Deposito berjangka, jatuh tempo dalam

waktu tiga bulan atau kurang - 54.058

10.514 75.485

Perincian deposito berjangka adalah sebagai berikut:

PT Bank Rabobank International Indonesia:

Deposito Rupiah,

bunga setahun 6,50% - 6,60% - 34.000

Standard Chartered Bank:

Deposito Rupiah,

bunga setahun 6,90% - 7% - 11.000

Citibank, N.A.:

Deposito Rupiah, bunga setahun 4,75% - 5.000

Deposito AUD, bunga setahun 2,75% - 2.823

Deposito USD, bunga setahun 0,75% - 1.235

- 54.058

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 46 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

4. PIUTANG USAHA

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai

berikut:

4. TRADE RECEIVABLES

2005 2004

Pihak ketiga 117.292 98.858

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (3.861 ) (3.200 )

113.431 95.658

Saldo piutang usaha dari pihak ketiga berdasarkan

umurnya adalah sebagai berikut:

Lancar 108.210 78.997

Jatuh tempo lewat:

1 - 30 hari 3.852 11.500

31 - 60 hari - 1.361

> 60 hari 5.230 7.000

117.292 98.858

Third parties

Less allowance for doubtful accounts

The aging of the trade receivables from third parties is

as follows:

Current

Overdue:

1 - 30 days

31 - 60 days

> 60 days

Movement of allowance for doubtful accounts is as

follows:

Saldo awal (3.200 ) (710 )

Penambahan (661 ) (2.490 )

Saldo akhir (3.861 ) (3.200 )

Berdasarkan penelaahannya atas status masing-

masing debitur pada akhir tahun, manajemen

berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu

sudah mencukupi.

5. PERSEDIAAN

Beginning balance

Addition

Ending balance

2005 2004

Barang jadi 12.828 16.824

Barang dalam pengolahan 9.398 8.988

Bahan baku 13.594 13.034

Kemasan 4.112 4.405

Suku cadang 17.919 16.821

Persediaan lain-lain 1.195 1.685

59.046 61.757

Dikurangi penyisihan persediaan slow-moving (639 ) (1.778 )

58.407 59.979

Barang dalam perjalanan 12.650 12.022

71.057 72.001

Based on their evaluation of the status of each debtor

at year end, management believes that allowance for

doubtful accounts is adequate.

5. INVENTORIES

Finished goods

Goods in process

Raw materials

Packaging materials

Spare parts

Other inventories

Less allowance for slow-moving inventories

Materials in transit

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 47 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

2005 2004

Saldo awal (1.778 ) (1.553 )

Penambahan (408 ) (225 )

Penghapusan 1.547 -

Saldo akhir (639 ) (1.778 )

5. PERSEDIAAN (Lanjutan) 5. INVENTORIES (Continued)

Mutasi penyisihan persediaan slow-moving adalah

sebagai berikut:

Movement of allowance for slow-moving inventories

is as follows:

Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka

untuk mengatasi resiko perubahan-perubahan

nilai tukar valuta asing yang timbul dari aktivitas

operasional. Kontrak valuta berjangka yang ada per

31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:

a. Membeli dari ABN Amro Bank, Jakarta:

• USD 1.850.000 untuk Rp 18.574 juta, tanggal

penyelesaian kontrak 13 Maret 2006.

• EUR 750.000 untuk Rp 8.970 juta , tanggal

penyelesaian kontrak 13 Maret 2006.

b. Menjual ke ABN Amro Bank, Jakarta:

• AUD 823,000 untuk Rp 6.008 juta, tanggal

penyelesaian kontrak 7 Maret 2006.

Pada akhir tahun 2005, persediaan diasuransikan

dengan nilai pertanggungan sebesar EUR 4.807.671

(ekuivalen dengan Rp 56.057 juta). Manajemen

berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi

ini dapat menutupi resiko kerugian potensial.

6. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF

Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka

dengan berbagai bank sebagai berikut:

Beginning balance

Addition

Write off

Ending balance

At year end 2005, the inventories were insured for

EUR 4,807,671 (equivalent to Rp 56,057 million).

Management believes that the sum insured can cover

the risk of potential loss.

6. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

Represents the fair value of forward exchange

contracts with various banks as follows:

2005 2004

Aktiva instrumen keuangan derivatif - 5.019

Kewajiban instrumen keuangan derivatif (3.591 ) (339 )

Derivative financial instrument assets

Derivative financial instrument liabilities

The Company enters into forward exchange contracts

to manage its net exposure to changes in foreign

currency exchange rates arising from operating

activities. The outstanding forward foreign exchange

contracts as of 31 December 2005 were as follows:

a. To buy from ABN Amro Bank, Jakarta:

• USD 1,850,000 for Rp 18,574 million, contract

settlement date is on 13 March 2006.

• EUR 750,000 for Rp 8,970 million, contract

settlement date is on 13 March 2006.

b. To sell to ABN Amro Bank, Jakarta:

• AUD 823,000 for Rp 6,008 million, contract

settlement date is on 7 March 2006.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 48 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

c. Membeli dari Citibank, N.A., Jakarta:

• USD 3.053.725 untuk Rp 31.043 juta,

tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara

4 Januari hingga 15 Nopember 2006.

• EUR 3.300.200 untuk Rp 40.116 juta,

tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara

4 Januari hingga 15 Nopember 2006.

• AUD 2.166.200 untuk Rp 15.804 juta,

tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara

6 Januari hingga 8 Mei 2006.

Kontrak valuta berjangka yang ada per 31 Desember

2004 adalah sebagai berikut:

a. Membeli dari Citibank, N.A., Jakarta:

• USD 2.693.663 untuk Rp 25.126 juta,

tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara

3 Januari hingga 8 Agustus 2005.

• EUR 2.814.524 untuk Rp 33.311 juta,

tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara

3 Januari hingga 2 September 2005.

• AUD 2.544.908 untuk Rp 17.176 juta,

tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara

3 Januari hingga 3 Oktober 2005.

• CHF 27.036 untuk Rp 207 juta, tanggal

penyelesaian kontrak 3 Pebruari 2005.

b. Menjual ke Citibank, N.A., Jakarta:

• USD 1.072.870 untuk Rp 9.904 juta, tanggal

penyelesaian kontrak berkisar antara 6

Januari hingga 8 Agustus 2005.

c. Membeli dari ABN Amro Bank, Jakarta:

• AUD 175.025 untuk Rp 1.155 juta, tanggal

penyelesaian kontrak 6 Mei 2005.

d. Membeli dari The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd., Jakarta:

• EUR 499.650 untuk Rp 6.335 juta, tanggal

penyelesaian kontrak berkisar antara 21

Pebruari hingga 21 Nopember 2005.

• AUD 790.850 untuk Rp 5.601 juta, tanggal

penyelesaian kontrak berkisar antara 17

Januari hingga 21 Nopember 2005.

c. To buy from Citibank, N.A., Jakarta:

• USD 3,053,725 for Rp 31,043 million, contract

settlement dates range from 4 January to 15

November 2006.

• EUR 3,300,200 for Rp 40,116 million, contract

settlement dates range from 4 January to 15

November 2006.

• AUD 2,166,200 for Rp 15,804 million, contract

settlement dates range from 6 January to 8

May 2006.

The outstanding forward foreign exchange contracts

as of 31 December 2004 were as follows:

a. To buy from Citibank, N.A., Jakarta:

• USD 2,693,663 for Rp 25,126 million, contract

settlement dates ranged from 3 January to 8

August 2005.

• EUR 2,814,524 for Rp 33,311 million, contract

settlement dates ranged from 3 January to

2 September 2005.

• AUD 2,544,908 for Rp 17,176 million, contract

settlement dates ranged from 3 January to 3

October 2005.

• CHF 27,036 for Rp 207 million, contract

settlement date was on 3 February 2005.

b. To sell to Citibank, N.A., Jakarta:

• USD 1,072,870 for Rp 9,904 million, contract

settlement dates ranged from 6 January to 8

August 2005.

c. To buy from ABN Amro Bank, Jakarta:

• AUD 175,025 for Rp 1,155 million, contract

settlement date was on 6 May 2005.

d. To buy from The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd., Jakarta:

• EUR 499,650 for Rp 6,335 million, contract

settlement dates ranged from 21 February to

21 November 2005.

• AUD 790,850 for Rp 5,601 million, contract

settlement dates ranged from 17 January to

21 November 2005.

6. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF

(Lanjutan)

6. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

(Continued)

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 49 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

7. AKTIVA TETAP

2005 Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ Beginning balance Additions Deductions Ending balance Harga perolehan: Tanah 9.209 - - 9.209 Bangunan dan perumahan 49.677 1.178 - 50.855 Mesin dan peralatan 207.347 35.373 (188 ) 242.532 Alat-alat pengangkutan 5.382 2.128 (2.194 ) 5.316 Inventaris 35.428 2.408 (5 ) 37.831 Krat 80.975 8.204 (1.635 ) 87.544 Botol 97.656 81.096 (59.551 ) 119.201 Keg dan tabung CO2 10.898 2.663 (518 ) 13.043 496.572 133.050 (64.091 ) 565.531

Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan (11.864 ) (1.349 ) - (13.213 ) Mesin dan peralatan (86.557 ) (11.110 ) 149 (97.518 ) Alat-alat pengangkutan (3.368 ) (840 ) 1.854 (2.354 ) Inventaris (26.340 ) (3.476 ) 4 (29.812 ) Krat (41.519 ) (7.785 ) 1.330 (47.974 ) Botol (43.138 ) (21.192 ) 36.564 (27.766 ) Keg dan tabung CO2 (6.090 ) (851 ) 507 (6.434 ) (218.876 ) (46.603 ) 40.408 (225.071 )

Nilai buku 277.696 86.447 (23.683 ) 340.460

2004 Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ Beginning balance Additions Deductions Ending balance Harga perolehan: Tanah 9.209 - - 9.209 Bangunan dan perumahan 49.594 83 - 49.677 Mesin dan peralatan 194.579 12.768 - 207.347 Alat-alat pengangkutan 5.458 858 (934 ) 5.382 Inventaris 32.971 3.491 (1.034 ) 35.428 Krat 64.270 16.843 (138 ) 80.975 Botol 74.580 39.710 (16.634 ) 97.656 Keg dan tabung CO2 10.355 561 (18 ) 10.898 441.016 74.314 (18.758 ) 496.572

Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan (10.527 ) (1.337 ) - (11.864 ) Mesin dan peralatan (76.362 ) (10.195 ) - (86.557 ) Alat-alat pengangkutan (3.297 ) (924 ) 853 (3.368 ) Inventaris (24.411 ) (2.963 ) 1.034 (26.340 ) Krat (35.210 ) (6.433 ) 124 (41.519 ) Botol (40.457 ) (16.584 ) 13.903 (43.138 ) Keg dan tabung CO2 (5.330 ) (778 ) 18 (6.090 ) (195.594 ) (39.214 ) 15.932 (218.876 )

Nilai buku 245.422 35.100 (2.826 ) 277.696

7. FIXED ASSETS

Cost:Land

Buildings and housesMachinery and installations

Transportation equipmentFurniture and fixtures

CratesBottles

Kegs and CO2 cylinders

Accumulated depreciation:Buildings and houses

Machinery and installationsTransportation equipment

Furniture and fixturesCratesBottles

Kegs and CO2 cylinders

Net book value

Cost:Land

Buildings and housesMachinery and installations

Transportation equipmentFurniture and fixtures

CratesBottles

Kegs and CO2 cylinders

Accumulated depreciation:Buildings and houses

Machinery and installationsTransportation equipment

Furniture and fixturesCratesBottles

Kegs and CO2 cylinders

Net book value

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 50 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

2005 2004

Hasil penjualan 32.228 16.758

Nilai buku aktiva tetap yang dijual (23.683 ) (2.826 )

Laba penjualan aktiva tetap 8.545 13.932

7. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 7. FIXED ASSETS (Continued)

Penyusutan dibebankan pada:

2005 2004

Biaya produksi 42.931 35.789

Beban pemasaran dan penjualan 1.556 462

Beban umum dan administrasi 2.116 2.963

46.603 39.214

Pada tahun 2005 dan 2004, Perseroan dan anak

perusahaan menjual aktiva tetap tertentu sebagai

berikut:

Depreciation was charged to:

Production costs

Marketing and selling expenses

General and administrative expenses

In 2005 and 2004, the Company and subsidiary sold

certain fixed assets as follows:

Proceeds

Net book value of fixed assets sold

Gain on sales of fixed assets

Pada akhir tahun 2005, aktiva tetap (selain tanah)

dengan nilai buku sebesar Rp 331.251 juta

diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar

EUR 129 juta (ekuivalen dengan Rp 1.511.495 juta)

dan Rp 4.464 juta. Manajemen menganggap jumlah

pertanggungan tersebut memadai.

Rincian dari tanah adalah sebagai berikut:

• 1 sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga,

Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang,

Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April

2033.

• 49 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung,

Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa

Timur, berlaku sampai dengan tahun 2024 - 2027.

Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama

Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat

ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas

sertifikat HGB tersebut.

At year end 2005, the fixed assets (excluding land)

with a total net book value of Rp 331,251 million were

insured against the risk of loss in the amount of EUR

129 million (equivalent to Rp 1,511,495 million) and

Rp 4,464 million. Management considers this sum

insured to be adequate.

Details of land are as follows:

• 1 HGB title certificate located at Desa Poris Gaga,

Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang,

West Java, valid until 10 April 2033.

• 49 HGB title certificates located at Desa Sampang

Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten

Mojokerto, East Java, valid through 2024 - 2027.

The above mentioned land title certificates are under

the name of the Company. Under current law, the

Company can apply for an extension of the term of

HGB title certificates.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 51 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

8. EMPLOYEE BENEFITS

a. Defined benefit pension plan

The Company and its subsidiary have established

a defined benefit pension plan (the “Plan”) that

covers all permanent employees of the Company

and its subsidiary. The Plan provides for benefits

to be paid to eligible employees at retirement

based primarily upon years of service with the

Company and its subsidiary and remuneration

on retirement.

The Company and subsidiary make contributions to

the Multi Bintang Pension Fund (the Dana Pension

has been approved by the Minister of Finance).

The Company and subsidiary have funded this

plan through monthly contributions which are

sufficient to meet the minimum requirements set

forth in applicable pension fund laws.

b. Excess of Obligation Under Labor Law over

defined benefit pension plan

Under Indonesian labor regulations (Law No.

13/2003), the Company and its subsidiary are

required to provide a minimum pension benefit,

if not already covered by the sponsored pension

plan, to their employees upon retirement.

c. The amounts recognized in consolidated balance

sheets are as follows:

8. IMBALAN KERJA

a. Program pensiun manfaat pasti

Perseroan dan anak perusahaan telah membentuk

program pensiun imbalan pasti (“Program”)

yang pesertanya meliputi seluruh karyawan

tetap Perseroan dan anak perusahaan. Program

tersebut memberikan manfaat pensiun yang akan

dibayarkan pada saat karyawan pensiun, yang

jumlahnya terutama tergantung pada masa kerja

dan kompensasi pada saat karyawan tersebut

pensiun dari Perseroan dan anak perusahaan.

Perseroan dan anak perusahaan memberikan

kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang (Dana

Pensiun telah disetujui oleh Menteri Keuangan).

Perseroan dan anak perusahaan mendanai

program ini melalui kontribusi bulanan yang

jumlahnya cukup untuk memenuhi persyaratan

minimum dalam peraturan dana pensiun.

b. Selisih antara Kewajiban menurut Undang-

Undang Ketenagakerjaan dengan program

pensiun manfaat pasti

Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan

Indonesia (Undang-Undang No. 13/2003)

Perseroan dan anak perusahaan diharuskan

untuk memberikan manfaat pensiun minimum,

jika belum dipenuhi oleh program pensiun yang

diselenggarakan, kepada para karyawan yang

mencapai usia pensiun.

c. Jumlah yang diakui di neraca konsolidasi adalah

sebagai berikut:

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 52 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

8. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) 8. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

Selisih antara kewajiban menurut Undang-Undang Program pensiun Ketenagakerjaan dengan Imbalan kerja Penyisihan untuk manfaat pasti program pensiun jangka panjang lainnya imbalan kerja manfaat pasti Defined benefit Excess of obligation under Other long-term Provision for pension plan Labor Law over defined employee benefits employee benefits benefit pension plan

2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004

Nilai kini dari kewajiban imbalan pasti 50.573 55.481 4.622 5.420 330 695 55.525 61.596 Nilai wajar aktiva program (52.273 ) (41.817 ) - - - - (52.273 ) (41.817 ) Status (didanai) tidak didanai (1.700 ) 13.664 4.622 5.420 330 695 3.252 19,779 Nilai bersih laba (rugi) aktuaria yang belum diakui 7.869 (1.211 ) 1.279 (569 ) 17 11 9.165 (1.769 ) Biaya jasa lalu yang belum diakui - - (177 ) (196 ) - - (177 ) (196 ) Kewajiban pensiun imbalan pasti 6.169 12.453 5.724 4.655 347 706 12.240 17.814

Kewajiban pensiun pada awal tahun 12.453 14.328 4.655 3.844 706 700 17.814 18.872 Biaya imbalan 4.353 4.550 1.069 811 (202 ) 145 5.220 5.506 Imbalan yang dibayar (10.637 ) (6.425 ) - - (157 ) (139 ) (10.794 ) (6.564 ) Kewajiban pensiun pada akhir tahun 6.169 12.453 5.724 4.655 347 706 12.240 17.814

Present value of defined benefit obligation

Fair value of plan assets(Funded) unfunded

statusUnrecognized net

actuarial gain (loss)

Unrecognized past service costDefined benefit

pension liability

Benefit obligation at beginning of year

Benefits costBenefits paid

Benefit obligation at end of year

d. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi

adalah sebagai berikut:

Selisih antara kewajiban menurut Undang-Undang Program pensiun Ketenagakerjaan dengan Imbalan kerja Biaya imbalan manfaat pasti program pensiun jangka panjang lainnya manfaat pasti Defined benefit Excess of obligation under Other long-term Benefit cost pension plan Labor Law over defined employee benefits benefit pension plan

2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004

Biaya jasa kini 3.519 3.438 548 411 135 131 4.202 3.980 Biaya bunga 5.404 5.388 500 382 56 66 5.960 5.836 Hasil yang diharapkan dari aktiva program (4.570 ) (4.276 ) - - - - (4.570 ) (4.276 ) Kerugian bersih aktuaria yang diakui - - - - (393 ) (52 ) (393 ) (52 ) Amortisasi dari biaya jasa lalu yang belum diakui - - 21 18 - - 21 18 Biaya imbalan bersih 4.353 4.550 1.069 811 (202 ) 145 5.220 5.506

Current service cost

Interest costExpected return on

plan assetsRecognized net

actuarial lossAmortization of unrecognized past

service costNet benefit cost

d. The amounts recognized in the consolidated

statements of income are as follows:

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 53 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

2005 2004

Pihak ketiga (termasuk yang dalam

valuta asing ekuivalen dengan

2005: USD 3.691.047 dan

2004: USD 3.461.130) 56.931 46.637

Saldo hutang usaha berdasarkan

umurnya sebagai berikut:

1 - 30 hari 56.343 46.493

31 - 60 hari 164 -

> 60 hari 424 144

56.931 46.637

10. PERPAJAKAN

a. Hutang pajak

2005 2004

Pajak penghasilan pasal 21 2.330 2.663

Pajak penghasilan pasal 23/26 1.731 1.241

Pajak penghasilan pasal 25 2.730 2.303

Pajak penghasilan pasal 29 11.266 10.627

Pajak pertambahan nilai 11.857 4.396

Pajak penjualan barang mewah 44.748 44.401

74.662 65.631

8. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) 8. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

e. Asumsi aktuaria

Asumsi dasar yang digunakan aktuaris

independen per 31 Desember 2005 dan 2004

adalah sebagai berikut:

2005 2004

Tabel Mortalita: CSO 1980 CSO 1980

Tingkat diskonto: 13% per tahun/p.a. 10% per tahun/p.a

Kenaikan gaji: 8% per tahun/p.a 8% per tahun/p.a

Kenaikan pensiun: 0% per tahun/p.a 0% per tahun/p.a

Usia pensiun: 57 57

9. HUTANG USAHA

e. Actuarial assumptions

The principal actuarial assumptions of the

independent actuary as of 31 December 2005

and 2004 are as follows:

Mortality table:

Discount rate:

Pensionable salary increases:

Pension increases:

Pension age:

9. TRADE PAYABLES

Third parties (including foreign currencies

portion equivalent to

2005: USD 3,691,047 and

2004: USD 3,461,130)

The aging of the trade payables

is as follows:

1 - 30 days

31 - 60 days

> 60 days

10. TAXATION

a. Taxes payable

Income tax article 21

Income tax article 23/26

Income tax article 25

Income tax article 29

Value added tax

Luxury sales tax

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 54 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)

b. Komponen beban pajak penghasilan adalah

sebagai berikut:

2005 2004

Kini:

Perseroan 23.292 42.874

Anak perusahaan 11.276 -

34.568 42.874

Tangguhan:

Perseroan 6.909 132

Anak perusahaan 73 -

6.982 132

41.550 43.006

c. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi

sebelum pajak dikalikan tarif pajak maksimum

yang berlaku dengan beban pajak adalah

sebagai berikut:

2005 2004

Laba akuntansi konsolidasi

sebelum pajak 128.589 130.319

Tarif pajak maksimum yang berlaku 30% 30%

38.577 39.096

Perbedaan permanen,

dengan tarif pajak 30%:

Perseroan 3.069 3.634

Anak perusahaan 281 -

3.350 3.634

Lainnya - 438

Perubahan penyisihan penurunan nilai (342 ) (145 )

Pengaruh tarif pajak progresif (35 ) (17 )

41.550 43.006

b. The components of income tax expense are as

follows:

Current:

Parent

Subsidiary

Deferred:

Parent

Subsidiary

c. The reconciliation between the consolidated

accounting profit before tax multiplied by the

maximum marginal tax rate and income tax

expense is as follows:

Consolidated accounting profit

before tax

Enacted maximum marginal tax rate

Permanent differences,

at 30% tax rate:

Parent

Subsidiary

Other

Change in valuation allowance

Effect of graduated tax rates

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 55 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Consolidated accounting profit

before tax

Eliminations

Before eliminations

Subsidiary’s net profit before tax

Parent accounting profit

before tax

Shares in profit of subsidiary

Permanent differences:

Employee benefits

Entertainment, donation, and others

Interest income

Total permanent differences

Approximate profit subject to income tax

Temporary differences:

Depreciation of fixed assets

Gain on sales of fixed assets

Bad debt expense

Bonus

Employee benefits expense

Provision for slow-moving inventory

Total temporary differences

Taxable profit

d. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap

perusahaan sebagai suatu badan hukum yang

terpisah (laporan keuangan konsolidasi tidak

dapat digunakan dalam perhitungan pajak

penghasilan badan).

Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi

sebelum pajak dengan laba kena pajak Perseroan

adalah sebagai berikut:

10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)

d. Corporate income tax is computed for each

individual company as a separate legal entity

(consolidated financial statements are not

applicable for computing corporate income tax)

The reconciliation between consolidated

accounting profit before tax and the Company’s

taxable profit is as follows:

2005 2004

Laba akuntansi konsolidasi

sebelum pajak 128.589 130.319

Eliminasi 25.578 -

Sebelum eliminasi 154.167 130.319

Laba sebelum pajak anak perusahaan (36.952 ) -

Laba akuntansi induk perusahaan

sebelum pajak 117.215 130.319

Bagian laba anak perusahaan (25.578 ) -

Perbedaan permanen:

Tunjangan karyawan 8.920 9.365

Perjamuan, sumbangan, dan lainnya 2.727 6.939

Pendapatan bunga (1.417) (4.189)

Jumlah perbedaan permanen 10.230 12.115

Taksiran laba untuk menghitung pajak 101.867 142.434

Perbedaan temporer:

Penyusutan aktiva tetap (24.958 ) (4.365 )

Laba penjualan aktiva tetap 5.317 1.529

Beban piutang ragu-ragu 661 2.490

Bonus 332 1.719

Beban imbalan kerja (4.380 ) (1.059 )

Penyisihan persediaan slow-moving (1.139 ) 225

Jumlah perbedaan temporer (24.167 ) 539

Laba kena pajak 77.700 142.973

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 56 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)

Laba kena pajak masing-masing perusahaan

adalah sebagai berikut:

2005 2004

Induk perusahaan 77.700 142.973

Anak perusahaan 37.649 -

115.349 142.973

Laba kena pajak telah sesuai dengan SPT Tahunan

Pajak Penghasilan tahun yang bersangkutan.

e. Perhitungan beban pajak kini, klaim pengembalian

pajak dan hutang pajak adalah sebagai berikut:

2005 2004

Induk perusahaan:

Laba kena pajak 77.700 142.973

Beban pajak kini, dengan tarif pajak

progresif (23.292 ) (42.874 )

Pajak dibayar dimuka:

Pajak Penghasilan pasal 22 4.898 3.414

Pajak Penghasilan pasal 23 953 43

Pajak Penghasilan pasal 25 31.910 28.691

Fiskal luar negeri 64 99

Klaim pengembalian pajak (hutang

pajak penghasilan pasal 29) 14.533 (10.627 )

Anak perusahan:

Laba kena pajak 37.649 -

Beban pajak kini, dengan tarif

pajak progresif (11.276 ) -

Pajak dibayar dimuka:

Fiskal luar negeri 10 -

Hutang pajak penghasilan pasal 29 (11.266 ) -

The taxable profit of each company is as

follows:

Parent

Subsidiary

The amounts of taxable profit correspond, in all

material respect, with the amounts reported in the

related annual corporate tax returns.

e. The calculation of current tax expense, claims for

tax refund and payable is as follows:

Parent:

Taxable profit

Current tax expense, at graduated

tax rates

Prepaid taxes:

Income tax article 22

Income tax article 23

Income tax article 25

Exit tax

Claims for tax refund/(income tax

article 29 payable)

Subsidiary:

Taxable profit

Current tax expense, at graduated

tax rates

Prepaid taxes:

Exit tax

Income tax article 29 payable

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 57 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)

f. Perbedaan temporer yang membentuk bagian

signifikan dari aktiva dan kewajiban pajak

tangguhan per 31 Desember 2005 dan 2004,

adalah sebagai berikut:

2005 2004

Induk perusahaan:

Aktiva pajak tangguhan:

Penyisihan untuk imbalan kerja 4.030 5.344

Bonus yang masih harus dibayar 2.323 2.224

Penyisihan piutang ragu-ragu 1.158 960

Penyisihan persediaan slow-moving 192 534

Transfer imbalan kerja ke anak

perusahaan (1.091 ) -

Penyisihan penurunan nilai (192 ) (534 )

6.420 8.528

Kewajiban pajak tangguhan:

Aktiva tetap (27.205 ) (21.313 )

Kewajiban pajak tangguhan, bersih (20.785 ) (12.785 )

Anak perusahan:

Aktiva pajak tangguhan:

Transfer imbalan kerja dari

induk perusahaan 1.091 -

Bonus yang masih harus dibayar 382 -

Penyisihan untuk imbalan kerja (358 ) -

1.115 -

Kewajiban pajak tangguhan:

Aktiva tetap (97 ) -

Aktiva pajak tangguhan, bersih 1.018 -

g. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia,

Perseroan dan anak perusahaan melaporkan/

menyetorkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem

self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/

mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu 10

tahun sejak saat terhutangnya pajak.

f. The items that give rise to significant portions

of the deferred tax assets and liabilities as of 31

December 2005 and 2004 are as follows:

Parent:

Deferred tax assets:

Provision for employee benefits

Accrued bonus

Allowance for doubtful accounts

Allowance for slow-moving inventories

Transfer employee benefit

to subsidiary

Valuation allowance

Deferred tax liability:

Fixed assets

Deferred tax liability, net

Subsidiary:

Deferred tax assets:

Transfer employee benefit

from parent

Accrued bonus

Provision for employee benefits

Deferred tax liability:

Fixed assets

Deferred tax assets, net

g. Under the taxation laws of Indonesia, the

Company and subsidiary submit tax returns on

the basis of self-assessment. The tax authorities

may assess or amend taxes within 10 years after

taxes became payable.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 58 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

11. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 11. OTHER PAYABLES – THIRD PARTIES

2005 2004

Royalty 8.453 -

Transportasi 5.646 -

Perolehan aktiva tetap 5.014 26.769

Lainnya 3.564 116

22.677 26.885

12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2005 2004

Transportasi 11.293 -

Bea cukai 10.277 -

Gaji dan kompensasi karyawan lainnya 6.395 7.359

Iklan dan promosi 2.994 3.600

Royalty - 5.972

Lainnya 9.699 5.345

40.658 22.276

13. MODAL SAHAM

Per tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, modal dasar

Perseroan terdiri atas 21.070.000 saham dengan

nilai nominal Rp 1.000 per saham dan seluruh saham

telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang

saham berikut:

Jumlah saham/ Persentase/ Jumlah nominal/

Pemegang saham Number of shares Percentage Par value

Rp juta/Rp million

Heineken International B.V. 16.000.428 75,94 16.000

Masyarakat lainnya 3.504.012 16,63 3.504

Hollandsch Administratiekantoor B.V. 1.565.560 7,43 1.566

21.070.000 100,00 21.070

Transportation

Excise duties

Salaries and other employees’ compensation

Advertising and promotion

Royalty

Others

Royalty

Transportation

Acquisition of fixed assets

Others

12. ACCRUED EXPENSES

13. SHARE CAPITAL

As of 31 December 2005 and 2004, the Company’s

authorized share capital consists of 21,070,000 shares

at par value Rp 1,000 per share and has been fully

issued to and paid up by the following shareholders:

Shareholders

Heineken International B.V.

Public shareholders

Hollandsch Administratiekantoor B.V.

14. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Tambahan modal disetor merupakan selisih antara

harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan

yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada

tahun 1981.

14. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

This account represents the amount received by the

Company in excess of the rupiah par value of the

shares sold to the Indonesian public in 1981.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 59 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

15. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Under the Indonesian New Company Law No. 1/1995,

the Company is obliged to annually allocate a certain

amount from net income to a statutory reserve fund,

until such statutory reserve fund reaches 20% of

subscribed capital. The minimum requested amount,

to be annually allocated to the statutory reserve

fund, has not yet been determined by the Indonesian

Government. The statutory reserve fund shall be used

to offset future losses not otherwise absorbed by

retained earnings. At the Annual General Shareholders’

Meeting of the Company on 4 June 2002 (notarized by

deed of Singgih Susilo, SH, dated 4 June 2002 No. 6),

the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the

Company’s 2001 net income as statutory reserve.

16. NET SALES

15. SALDO LABA YANG DICADANGKAN

Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas

No. 1/1995, Perseroan diwajibkan mengalokasikan

sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke

dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai

20% dari modal ditempatkan. Jumlah minimum yang

wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh Pemerintah

Indonesia. Cadangan ini harus digunakan untuk

menutup kerugian pada masa yang akan datang yang

tidak dapat ditutup dengan saldo laba. Pada Rapat

Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan

tanggal 4 Juni 2002 (risalah dituangkan dalam akta

notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 4 Juni 2002

No. 6), para pemegang saham menyetujui untuk

mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih

Perseroan tahun 2001 sebagai cadangan.

16. PENJUALAN BERSIH

2005 2004

Merupakan penjualan bersih ke pihak ketiga:

Lokal 819.589 661.966

Ekspor 33.024 48.945

852.613 710.911

Rincian pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih

melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasi

adalah sebagai berikut:

PT Gitaswara Indonesia 216.312 178.711

PT Bintang Bali Indah 123.370 78.182

PT Bintang Sidoraja 101.242 63.516

PT Mulia Multi Mandiri 146.541 73.166

17. BEBAN POKOK PENJUALAN

2005 2004

Bahan baku dan kemasan yang dipakai 222.576 213.170

Biaya upah langsung 56.174 42.688

Biaya pabrikasi 195.604 149.878

Jumlah biaya produksi 474.354 405.736

Kenaikan barang dalam pengolahan (410 ) (2.425 )

Biaya produksi 473.944 403.311 Penurunan (kenaikan) barang jadi 3.996 (1.202)

477.940 402.109

Represent net sales to third parties for:

Local

Export

Major customers for which net sales value exceeded

10% of the consolidated net sales are as follows:

PT Gitaswara Indonesia

PT Bintang Bali Indah

PT Bintang Sidoraja

PT Mulia Multi Mandiri

17. COST OF GOODS SOLD

Raw materials and packaging materials used

Direct labor cost

Manufacturing overhead

Total production costs

Increase in goods in process

Cost of production

Decrease (increase) in finished goods

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 60 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

18. BEBAN USAHA

2005 2004

Beban pemasaran dan penjualan: Gaji dan kompensasi karyawan lainnya 22.688 17.509 Penyusutan 1.556 462 Distribusi, promosi, dan lain-lain 180.618 115.049 204.862 133.020

Beban umum dan administrasi: Gaji dan kompensasi karyawan lainnya 24.015 40.861 Penyusutan 2.116 2.963 Perjalanan, komunikasi, jasa profesional, dan lain-lain 17.396 26.984 43.527 70.808

Jumlah beban usaha 248.389 203.828

19. DIVIDEN KAS

2005 2004

Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2003: Dividen kas final sebesar Rp 3.342 per saham, diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 8 Juni 2004 (diaktakan dalam akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 8 Juni 2004 No. 9) - 70.416

Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2004: Dividen kas interim sebesar Rp 940 per saham, sesuai dengan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 22 Oktober 2004 (diaktakan dalam akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 22 Oktober 2004 No.79 dan 80) - 19.806

Dividen kas final sebesar Rp 3.156 per saham, diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 3 Juni 2005 (diaktakan dalam akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 3 Juni 2005 No. 8) 66.497 -

Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2005: Dividen kas interim sebesar Rp 2.000 per saham, sesuai dengan Circular Resolutions dari Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 16 September 2005 42.140 - 108.637 90.222

Marketing and selling expenses:Salaries and other employees’ compensation

DepreciationDistribution, promotion, and others

General and administrative expenses:Salaries and other employees’ compensation

DepreciationTravelling, communication, professional fees,

and others

Total operating expenses

18. OPERATING EXPENSES

19. CASH DIVIDENDS

Cash dividends for 2003 result:Final cash dividends of

Rp 3,342 per share, as per Annual General Shareholders’ Meeting

of the Company on 8 June 2004 (notarized by deed of

Singgih Susilo SH, dated 8 June 2004 No.9)

Cash dividends for 2004 result:Interim cash dividends of Rp 940 per share, as per

Board of Directors’ and Commissioners’ Meeting of the Company on 22 October 2004 (notarized

by deed of Singgih Susilo, SH, dated 22 October 2004 No. 79 and 80)

Final cash dividends of Rp 3,156 per share, as per

Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 3 June 2005

(notarized by deed of Singgih Susilo SH,

dated 3 June 2005 No. 8)

Cash dividends for 2005 result:Interim cash dividends of

Rp 2,000 per share, as per Circular Resolutions of Board of Directors

and Commissioners of the Company on 16 September 2005

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 61 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

20. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK

YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa (Kelompok Heineken) per tanggal

31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:

2005 2004 Dalam jutaan rupiah/ Dalam jutaan rupiah/ In millions of rupiah % In millions of rupiah %

Hutang lain-lain: Jasa teknik - Heineken Technical Services B.V., Belanda 58 0,21 7.150 17,05 Royalti - Green Sands S.A., Swiss - - 211 0,50 Biaya-biaya tenaga kerja asing: Heineken Technical Services B.V., Belanda - - 715 1,71 Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 3.803 13,77 1.669 3,98 Perolehan aktiva tetap - Heineken Beer Systems B.V., Belanda 754 2,73 5.061 12,07 Lainnya: Heineken Technical Services B.V., Belanda - - 233 0,56 Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 327 1,18 - - 4.942 17,89 15.039 35,87

Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun

2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:

2005 2004 Dalam jutaan rupiah/ Dalam jutaan rupiah/ In millions of rupiah % In millions of rupiah %

Pembelian persediaan: Heineken Technical Services B.V., Belanda 397 0,18 345 0,16 Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 452 0,20 372 0,18 849 0,38 717 0,34

Jasa teknik: Heineken Technical Services B.V., Belanda (Catatan 22a) 43.527 97,75 36.132 97,91 Lainnya (Catatan 22c) 1.002 2,25 772 2,09 44.529 100,00 36.904 100,00

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa tersebut dilakukan secara wajar

(arm’s length).

20. RELATED PARTY BALANCES AND

TRANSACTIONS

Significant outstanding balances with related parties

(Heineken Group) as of 31 December 2005 and 2004

are as follows:

Other payables:Technical fee – Heineken Technical Services B.V., The Netherlands

Royalties – Green Sands S.A., SwitzerlandCharges related to employee costs:

Heineken Technical Services B.V., The Netherlands

Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands

Acquisition of fixed assets–Heineken Beer Systems B.V., The Netherlands

Others:Heineken Technical Services B.V.,

The NetherlandsHeineken Brouwerijen B.V.,

The Netherlands

Significant related party transactions during 2005 and

2004 are as follows:

Purchases of inventories:Heineken Technical Services B.V.,

The NetherlandsHeineken Brouwerijen B.V., The Netherlands

Technical services:Heineken Technical Services B.V., The

Netherlands (Note 22a)Other (Note 22c)

All transactions with these related parties are conducted

on an arm’s length basis.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 62 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING

Valuta asing/ Dalam jutaan rupiah/

Foreign currency In millions of rupiah

Aktiva:

Kas dan setara kas USD 246 2

EUR 9 0

AUD 10.774 78

CHF 99 1

GBP 236 4

SGD 17.552 100

Piutang (ekspor) USD 162.356 1.596

Piutang lain-lain - pihak ketiga USD 101.263 995

2.776

Kewajiban:

Hutang usaha - pihak ketiga USD 1.796.412 17.659

EUR 198.511 2.315

SGD 5.077 30

GBP 451.908 7.658

AUD 1.195.850 8.618

CHF 450 3

Hutang usaha - pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa EUR 64.312 754

Hutang lain-lain:

Pihak ketiga USD 158.409 1.557

EUR 7.267 85

SGD 43.068 254

CHF 38.429 288

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa EUR 359.186 4.188

Biaya yang masih harus dibayar USD 27.220 266

EUR 636.265 7.596

CHF 38.600 289

51.560

Kewajiban bersih dalam valuta asing (48.784)

21. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN

CURRENCIES

Assets and liabilities denominated in various foreign

currencies as of 31 December 2005 are as follows:

Aktiva dan kewajiban dalam valuta asing per tanggal 31

Desember 2005 adalah sebagai berikut:

Assets:

Cash and cash equivalents

Trade receivable (export)

Other receivables – third parties

Liabilities:

Trade payables – third parties

Trade payables –

related parties

Other payables:

Third parties

Related parties

Accrued expenses

Net liabilities in foreign currencies

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 63 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan

kontrak valuta berjangka untuk mengatasi resiko

perubahan nilai tukar valuta asing yang timbul dari

aktivitas operasional.

22. PERJANJIAN-PERJANJIAN

a. Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknik

(“Perjanjian”) dengan Heineken Technical Services

B.V., Belanda (“HTS”), pihak yang mempunyai

hubungan istimewa, di mana HTS setuju untuk

memberikan bantuan teknik, pembelian dan jasa

lainnya, sebagaimana dan pada saat diminta oleh

Perseroan, selama jangka waktu 10 tahun efektif

sejak 1 Januari 1981. Berdasarkan Perjanjian

ini, HTS juga akan menjamin Perseroan untuk

pemakaian yang berkelanjutan atas label dan

merek dagang Bir Bintang. Perjanjian ini secara

otomatis diperpanjang untuk setiap 10 tahun

berikutnya (perpanjangan terakhir di tahun 2001)

selama tidak ada pernyataan secara tertulis

dari kedua belah pihak yang memberitahukan

keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian

tersebut. Sebagai imbalan atas bantuan teknik dan

hak penggunaan merek dagang, Perseroan setuju

membayar kepada HTS sebesar EUR 3,6302

untuk setiap hektoliter bir yang diproduksi.

b. Pada tahun 2003, Perseroan mengadakan

perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”)

dengan Diageo Ireland, Republik Irlandia,

dan Diageo Great Britain Limited (“DGBL”),

Inggris. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan

menikmati hak eksklusif untuk memproduksi

dan menjual bir hitam Guinness (Guinness

Stout) di Indonesia dan dapat meminta bantuan

teknik dari DGBL sehubungan dengan produksi

Guinness Stout. Perjanjian ini berlaku untuk

masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember

2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah

satu pihak memberitahukan keinginannya untuk

mengakhiri Perjanjian ini. Atas hak eksklusif

tersebut, Perseroan membayar kepada DGBL

21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING

(Lanjutan)

21. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN

CURRENCIES (Continued)

When necessary, the Company enters into forward

exchange contracts to manage its net exposure to

changes in foreign currency exchange rates arising

from operating activities.

22. AGREEMENTS

a. The Company entered into a technical assistance

agreement (“the Agreement”) with Heineken

Technical Services B.V., The Netherlands

(“HTS”), a related party, whereby the latter will

render technical, buying and other services,

as and when requested by the Company, for a

period of 10 years effective from 1 January 1981.

Under the Agreement, HTS shall also secure

to the Company the continued use of the Bir

Bintang label and trademark. The Agreement

was automatically renewed for another 10 years

most recently in 2001 as neither of the parties

gave notice in writing of any intention to terminate

the Agreement. In consideration for the technical

services and the right to use trademarks, the

Company has agreed to pay HTS a fee of EUR

3.6302 per hectoliter of lager beer produced.

b. In 2003, the Company entered into a trademark

license agreement (“the Agreement”) with Diageo

Ireland, Republic of Ireland, and Diageo Great

Britain Limited (“DGBL”), United Kingdom. Under

the Agreement, the Company enjoys the exclusive

right to produce and sell Guinness Stout in

Indonesia and may request technical assistance

from DGBL in connection with the production of

Guinness Stout. The agreement covers a period of

10 years until 31 December 2013 and thereafter,

unless and until terminated by either party. For

these rights, the Company pays DGBL a royalty

fee equal to 8.5% of Guinness Stout net sales

including luxury sales tax and excise duty. The

royalty expense charged to operations amounted

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 64 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

sejumlah royalti sebesar 8,5% dari nilai penjualan

bersih Guinness Stout termasuk pajak penjualan

barang mewah dan bea cukai. Beban royalti yang

dikenakan adalah masing-masing sebesar Rp

33.339 juta dan Rp 27.873 juta pada tahun 2005

dan 2004.

c. Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan

perjanjian royalti (“Perjanjian”) dengan Green

Sands S.A., Swiss (“GSS”). Berdasarkan Perjanjian

ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan

merek dagang Green Sands, membeli konsentrat

dan memproduksi Green Sands selama jangka

waktu 10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982.

Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk

setiap 5 tahun berikutnya, kecuali dan sampai

salah satu pihak memberitahukan keinginannya

untuk mengakhiri perjanjian ini secara tertulis

sekurang-kurangnya 12 bulan sebelum tanggal

pengakhiran. Tidak ada satu pihak yang

mengeluarkan pemberitahuan tersebut saat ini.

Perseroan setuju untuk membayar royalti kepada

GSS sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter

penjualan Green Sands.

Untuk mendukung peluncuran Green Sands

Non-Alkohol baru, pada tahun 2002 GSS setuju

untuk mengurangi biaya royalti dimulai dari

bulan peluncuran produk baru sampai dengan

tahun 2005.

d. Efektif sejak 1 Januari 2004, Perseroan

memperbaharui perjanjian distribusi

(“Perjanjian”) dengan PT Gitaswara Indonesia,

dimana PT Gitaswara Indonesia menikmati hak

tunggal untuk mendistribusikan dan menjual bir

hitam Guinness (Guinness Stout) yang diproduksi

oleh Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian

ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan

31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali

dan sampai salah satu pihak memberitahukan

keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini.

to Rp 33,339 million and Rp 27,873 million in

2005 and 2004, respectively.

c. In 1982, the Company entered into a royalty

agreement (“the Agreement”) with Green Sands

S.A., Switzerland (“GSS”). Under the Agreement,

the Company is granted the permission to use

the Green Sands trademark, to purchase their

concentrate and manufacture Green Sands for a

period of 10 years effective from 30 June 1982.

The Agreement is automatically renewable for

another 5 years, unless and until either party

gives to the other 12-month prior notice in writing

of its intention to terminate the Agreement.

Neither party has issued such notice to date. The

Company has agreed to pay GSS a royalty of

SWF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as

consideration for such rights.

To support the introduction of the new Green

Sands Non-Alcohol, in 2002 GSS agreed to

reduce the royalty fee starting from the month of

the new product launching up to 2005.

d. Effective from 1 January 2004, the Company

renewed its distribution agreement (“the

Agreement”) with PT Gitaswara Indonesia,

whereby PT Gitaswara Indonesia enjoys the sole

right to distribute and sell Guinness Stout brewed

by the Company in and throughout Indonesia.

The Agreement covered a period of 10 years until

31 December 2013 and thereafter, unless and

until terminated by either party.

22. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) 22. AGREEMENTS (Continued)

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 65 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

23. COMMITMENTS

As of 31 December 2005, the Company and subsidiary

have unused credit facilities as follows:

The Company:

• ABN Amro Bank (“the Bank”), revolving

uncommitted short-term loan and overdraft for

the aggregate amount of Rp 10 billion. These

facilities became effective in 2005 and will be

automatically extended annually unless the Bank

or the Company states otherwise.

• Citibank,N.A., revolving uncommitted short-term

loan for the amount of USD 3 million which will be

expired in June 2006 and overdraft line checking

account for the amount of Rp 15 billion expired in

January 2006.

Subsidiary:

• Citibank, N.A., overdraft line checking account

for the amount of Rp 10 billion expired in

January 2007.

24. RESTATEMENT OF 2004 FINANCIAL STATEMENTS

The 2004 financial statements has been restated to

reflect the adoption of SFAS No. 24 (Revision 2004),

“Employee Benefits” (Note 8). The cumulative effect of

the adoption of SFAS No. 24 (Revision 2004) up to 31

December 2003, amounting to Rp 15,853 million, was

adjusted to retained earnings as of 1 January 2004.

A comparison of the amounts as previously reported

and as restated is as follows:

23. KOMITMEN

Per 31 Desember 2005, Perseroan dan anak

perusahaan memiliki fasilitas-fasilitas kredit yang

belum digunakan sebagai berikut:

Perseroan:

• ABN Amro Bank (“Bank”), revolving uncommittled

short-term loan dan overdraft berjumlah Rp 10

milyar. Fasilitas-fasilitas ini efektif pada tahun

2005 dan akan diperpanjang secara otomatis

kecuali Bank atau Perseroan menyatakan lain.

• Citibank, N.A., revolving uncommitted short-term

loan sejumlah USD 3 juta yang akan berakhir pada

Juni 2006 dan overdraft line checking account

sejumlah Rp 15 milyar yang akan berakhir di

bulan Januari 2006.

Anak perusahaan:

• Citibank, N.A., overdraft line checking account

berjumlah Rp 10 milyar yang akan berakhir pada

bulan Januari 2007.

24. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2004

Laporan keuangan 2004 telah disajikan kembali

untuk merefleksikan penerapan PSAK No. 24 (Revisi

2004),”Imbalan Kerja” (Catatan 8). Efek kumulatif

dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sampai

31 Desember 2003 sebesar Rp 15.853 juta telah

disesuaikan ke saldo laba per 1 January 2004.

Perbandingan angka seperti yang dilaporkan

sebelumnya dan setelah disajikan kembali adalah

sebagai berikut:

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 66 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Seperti Setelah

dilaporkan disajikan

sebelumnya/ kembali/

As previously As

reported restated

Neraca konsolidasi

Biaya imbalan pasca kerja

dibayar dimuka 5.307 -

Kewajiban pajak tangguhan, bersih 19.144 12.785

Penyisihan untuk imbalan kerja 1.925 17.814

Saldo laba - belum ditentukan

penggunaannya 241.499 226.662

Laporan laba rugi konsolidasi

Jumlah beban usaha 205.280 203.828

Laba sebelum pajak 128.867 130.319

Beban pajak penghasilan 42.570 43.006

Laba bersih 86.297 87.313

Laba per saham (dalam Rupiah penuh):

Laba usaha 4.913 4.982

Laba bersih 4.096 4.144

24. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2004

(Lanjutan)

24. RESTATEMENT OF 2004 FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)

Consolidated balance sheet

Prepaid post-employment

benefits cost

Deferred tax liabilities, net

Provision for employee benefits

Retained earnings -

unappropriated

Consolidated statement of income

Total operating expense

Profit before tax

Income tax expense

Net profit

Earnings per share (in whole Rupiah):

Operating profit

Net profit

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 67 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

LampiranSchedule

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 68 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)

NERACA

31 DESEMBER 2005 DAN 2004

(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)

BALANCE SHEETS

31 DECEMBER 2005 AND 2004

(In millions of rupiah, unless otherwise specified)

LAMPIRAN 1.1 SCHEDULE 1.1

AKTIVA 2005 2004

AKTIVA LANCAR

KAS DAN SETARA KAS 3.629 61.700

PIUTANG USAHA

Setelah dikurangi penyisihan piutang

ragu-ragu sebesar Rp 3.861 juta pada

tahun 2005 dan Rp 3.200 juta pada

tahun 2004

36.511 95.658

PIUTANG LAIN-LAIN:

Pihak ketiga 1.962 1.573

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

5.291 195

PERSEDIAAN

Setelah dikurangi penyisihan persediaan

slow-moving sebesar Rp 639 juta pada

tahun 2005 dan Rp 1.778 juta

pada tahun 2004

71.057 72.001

BIAYA DIBAYAR DIMUKA 3.779 10.145

INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF - 5.019

AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN 8.714 8.135JUMLAH AKTIVA LANCAR 130.943 254.426

AKTIVA TIDAK LANCAR

INVESTASI DI ANAK PERUSAHAAN 39.349 13.771

AKTIVA TETAP

Setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 215.369 juta pada tahun

2005 dan Rp 218.876 juta

pada tahun 2004

336.289 277.696

KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 14.533 -

AKTIVA LAIN-LAIN 5.150 7.174JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 395.321 298.641

JUMLAH AKTIVA 526.264 553.067

ASSETS

CURRENT ASSETS

CASH AND CASH EQUIVALENTS

TRADE RECEIVABLES

Net of allowance for doubtful

accounts of Rp 3,861 million

in 2005 and Rp 3,200 million

in 2004

OTHER RECEIVABLES:

Third parties

Related party

INVENTORIES

Net of allowance for slow-moving

inventories of Rp 639 million

in 2005 and Rp 1,778 million

in 2004

PREPAID EXPENSES

DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

OTHER CURRENT ASSETS

TOTAL CURRENT ASSETS

NON-CURRENT ASSETS

INVESTMENT IN SUBSIDIARY

FIXED ASSETS

Net of accumulated depreciation of

Rp 215,369 million in 2005

and Rp 218,876 million

in 2004

CLAIMS FOR TAX REFUND

OTHER ASSETS

TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASSETS

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 69 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)

NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)

31 DESEMBER 2005 DAN 2004

(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)

31 DECEMBER 2005 AND 2004

(In millions of rupiah, unless otherwise specified)

LAMPIRAN 1.2 SCHEDULE 1.2

KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2005 2004

KEWAJIBAN LANCAR

HUTANG USAHA:

Pihak ketiga 45.366 46.637

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

38.984 -

HUTANG PAJAK 55.906 65.631

HUTANG LAIN-LAIN:

Pihak ketiga 22.726 26.885

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

4.047 15.039

UANG MUKA DITERIMA

DARI PELANGGAN

- 2.177

BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 25.107 22.276

JAMINAN EMBALASI 71.430 93.949

INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 3.591 339JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 267.157 272.933

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN, bersih 20.785 12.785

PENYISIHAN UNTUK IMBALAN KERJA 9.797 17.814JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 30.582 30.599

EKUITAS

MODAL SAHAM, nilai nominal

Rp 1.000 per saham:

Modal dasar, ditempatkan dan disetor

penuh 21.070.000 saham 21.070 21.070

TAMBAHAN MODAL DISETOR 1.802 1.802

SELISIH NILAI TRANSAKSI

RESTRUKTURISASI ENTITAS

SEPENGENDALI

613 -

SALDO LABA:

Sudah ditentukan penggunaannya 1 1

Belum ditentukan penggunaannya 205.039 226.662JUMLAH EKUITAS 228.525 249.535

JUMLAH KEWAJIBAN

DAN EKUITAS

526.264 553.067

LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY

CURRENT LIABILITIES

TRADE PAYABLES:

Third parties

Related parties

TAXES PAYABLE

OTHER PAYABLES:

Third parties

Related parties

ADVANCES RECEIVED

FROM CUSTOMERS

ACCRUED EXPENSES

DEPOSITS ON CONTAINERS

DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

TOTAL CURRENT LIABILITIES

NON-CURRENT LIABILITIES

DEFERRED TAX LIABILITIES, net

PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS

TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

SHAREHOLDERS’ EQUITY

SHARE CAPITAL, par value of

Rp 1,000 per share:

Authorized, fully issued and

paid-up 21,070,000 shares

ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

DIFFERENCE IN VALUE RESULTING FROM

RESTRUCTURING TRANSACTIONS BETWEEN

COMPANIES UNDER COMMON CONTROL

RETAINED EARNINGS:

Appropriated

Unappropriated

TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY

TOTAL LIABILITIES AND

SHAREHOLDERS’ EQUITY

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 70 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)

LAPORAN LABA RUGI

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004

(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(In millions of rupiah, unless otherwise specified)

LAMPIRAN 2 SCHEDULE 2

2005 2004

PENJUALAN BERSIH 613.209) 710.911)BEBAN POKOK PENJUALAN (477.940) (402.109)LABA KOTOR 135.269) 308.802)

BEBAN USAHA:

Beban pemasaran dan penjualan (4.623) (131.568)

Beban umum dan administrasi (40.396) (72.260)JUMLAH BEBAN USAHA (45.019) (203.828)

LABA USAHA 90.250) 104.974)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN:

Laba penjualan aktiva tetap 8.623) 13.932)

Pendapatan bunga 1.418) 4.189)

Laba (rugi) kurs, bersih (5.161) 1.051)

Laba (rugi) kurs valuta

berjangka, bersih

(3.433) 5.697)

Beban bunga (892) (56)

Pendapatan lain-lain, bersih 833) 532)JUMLAH PENGHASILAN

LAIN-LAIN, bersih

1.388) 25.345)

BAGIAN LABA ANAK PERUSAHAAN 25.577) -)LABA SEBELUM PAJAK 117.215) 130.319)BEBAN PAJAK PENGHASILAN (30.201) (43.006)LABA BERSIH 87.014) 87.313)

Laba per saham (dalam rupiah penuh):

Laba usaha 4.283) 4.982

Laba bersih 4.130) 4.144

Jumlah rata-rata tertimbang saham

beredar/ditempatkan (dalam angka penuh) 21.070.000) 21.070.000)

NET SALES

COST OF GOODS SOLD

GROSS PROFIT

OPERATING EXPENSES:

Marketing and selling expenses

General and administrative expenses

TOTAL OPERATING EXPENSES

OPERATING PROFIT

OTHER INCOME (EXPENSES):

Gain on sales of fixed assets

Interest income

Foreign currency exchange gains (losses), net

Forward foreign currency exchange gains

(losses), net

Interest expense

Miscellaneous income, net

TOTAL OTHER INCOME, net

SHARE IN PROFIT OF SUBSIDIARY

PROFIT BEFORE TAX

INCOME TAX EXPENSE

NET PROFIT

Earnings per share (in full rupiah):

Operating profit

Net profit

Weighted average of total outstanding/

issued shares (in full amount)

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 71 2005 Annual Report

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004

(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)

STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004

(In millions of rupiah, unless otherwise specified)

LAMPIRAN 3 SCHEDULE 3

Selisihnilai transaksi Saldo laba/Retained earnings

Tambahan restrukturisasi Sudah BelumModal modal entitas ditentukan ditentukan Jumlahsaham/

Sharecapital

disetor/Additional

paid-incapital

sepengendali/Difference in value

resulting from restructuring transactions

between companies under common control

penggunaannya/Appropriated

penggunaannya/Unappropriated

ekuitas/Total

Shareholders’ equity

Saldo per 31 Desember 2003, seperti dilaporkan sebelumnya 21.070 1.802 - 1 245.424) 268.297)

Pengaruh kumulatif atas perubahan metode akuntansi untuk imbalan kerja - - - - (15.853) (15.853)

Saldo per 31 Desember 2003, setelah disajikan kembali

21.070 1.802 - 1 229.571) 252.444)

Laba bersih tahun 2004, setelah disajikan kembali - - - - 87.313) 87.313)

Dividen kas - - - - (90.222) (90.222)

Saldo per 31 Desember 2004, setelah disajikan kembali 21.070 1.802 - 1 226.662) 249.535) Laba bersih tahun 2005 - - - - 87.014) 87.014)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - - 613 - -) 613)

Dividen kas - - - - (108.637) (108.637)

Saldo per 31 Desember 2005 21.070 1.802 613 1 205.039) 228.525)

Balance as of 31 December 2003,

as previously reported

Cumulative effect of change in accounting method for employee

benefits

Balance as of 31 December 2003,

as restated

Net profit for 2004, as restated

Cash dividends

Balance as of 31 December 2004,

as restated

Net profit for 2005

Difference in value resulting

from restructuring transactions between

companies under common control

Cash dividends

Balance as of 31 December 2005

PT Multi Bintang Indonesia Tbk 72 Laporan Tahuhan 2005

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank