Upload
lamtruc
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report
Profil PerseroanCompany Profile
In 1929, NV Nederlands Indische Bierbrouwerijen was first established in Medan, with a brewery in Surabaya. Heineken NV became a major shareholder in 1936, changing the Company’s name to Heineken Nederlands Indische Bierbrouwerijen Maatschappij. Several name changes later, in 1981, it became known as PT Multi Bintang Indonesia Tbk, and was listed on the Jakarta & Surabaya Stock Exchanges in December of the same year.
Today, PT Multi Bintang Indonesia Tbk is the leading beer manufacturer in Indonesia. It produces and/or markets a range of trademark products, including Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Stout and Green Sands.
In December 2004, PT Multi Bintang Indonesia Tbk has established PT Multi Bintang Indonesia Niaga, a 99.9% subsidiary of PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
The Company operates breweries in Sampang Agung (Mojokerto) and Tangerang, while subsidiary of the Company, PT Multi Bintang Indonesia Niaga has sales and marketing offices in all the major cities, from Medan in North Sumatera to
Jayapura in Papua.
NV Nederlands Indische Bierbrouwerijen pertama kali berdiri pada tahun 1929 di Medan, dengan memiliki tempat pengolahan bir di Surabaya. Pada tahun 1936 Heineken NV menjadi pemegang saham utama, dan mengubah nama Perseroan menjadi Heineken Nederlands Indische Bierbrouwerijen Maatschappij. Selanjutnya Perseroan mengalami beberapa kali perubahan nama, sejak tahun 1981 dikenal dengan nama PT Multi Bintang Indonesia Tbk, dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta & Surabaya pada bulan Desember tahun yang sama.
Saat ini PT Multi Bintang Indonesia Tbk merupakan penghasil bir terkemuka di Indonesia, yang memproduksi dan/atau memasarkan serangkaian produk terkenal, seperti Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Stout dan Green Sands.
Pada bulan Desember 2004, PT Multi Bintang Indonesia Tbk mendirikan PT Multi Bintang Indonesia Niaga, anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,9%.
Perseroan memiliki pabrik di Sampang Agung (Mojokerto) dan Tangerang, sementara itu anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Multi Bintang Indonesia Niaga memiliki kantor penjualan dan pemasaran di seluruh kota besar, dari Medan di Sumatera Utara sampai ke Jayapura di Papua.
2005 2004* 2003 2002 2001 PenjualanbersihNetSales 852,613 710,911 562,852 542,394 569,921 LabakotorGrossprofit 374,663 308,802 272,323 256,432 254,522 LabausahaOperatingprofit 126,284 104,974 105,534 121,506 146,480 LababersihNetprofit 87,014 87,313 90,222 85,051 113,836 LabapersahamEarningspershare 4,130 4,144 4,282 4,037 5,403
ModalkerjabersihNetworkingcapital (100,463) (4,722) 28,896 40,524 35,002 JumlahaktivaTotalassets 575,385 553,081 483,004 475,039 517,775
JumlahkewajibanTotalliabilities 347,473 303,546 214,707 192,098 225,850 JumlahmodalsendiriShareholdersequity 227,912 249,535 268,297 282,941 291,925 Rasiolabaterhadapjumlahaktiva%Netprofittototalassetsratio% 15 16 19 18 22 Rasiolabaterhadapmodalsendiri%Netprofittoshareholderequityratio% 38 35 34 30 39 Rasiolancar%Currentratio% 68 98 115 124 117 Rasiokewajibanterhadapmodalsendiri%Totalliabilitiestoshareholdersequityratio% 152 122 80 68 77 Rasiokewajibanterhadapjumlahaktiva%Totalliabilitiestototalassetsratio% 60 55 44 40 44
Ikhtisar Data KeuanganSummary of Financial Data
PT Multi Bintang Indonesia Tbk � Laporan Tahuhan 2005
dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per sahamin Rupiah million, except earnings per share
* Pada tahun 2005 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi (“PSAK”) No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Karenanya laporan keuangan konsolidasi tahun 2004 telah disajikan kembali.
* In 2005 the Company adopted Statement of Financial Accounting Standard (“SFAS”) No. 24 (Revision 2004), “Employee Benefits”. Accordingly, the 2004 consolidated financial statements have been restated.
The Board of Directors of PT Multi Bintang Indonesia Tbk has submitted the audited financial statements for the fiscal year ended December 31, 2005 to the Board of Commissioners, who stated acceptance of the financial statement without changes.
As proposed by the Board of Directors, the Board of Commissioners also recommended that the total dividend for 2005 be set at Rp 108,826,550,000. Based on par value per share of Rp 1,000, this dividend would be equivalent to Rp 5,165 per share.
The Board of Commissioners would like to express special gratitude to Mr. Herman Hofhuis, member of the Board of Commissioners, who has tendered his resignation from the Board of Commissioners with effect as from 3rd June 2005.
We, the Board of Commissioners, would like to express our appreciation to the Board of Directors and the Company’s employees for their hard work and dedication, which has greatly contributed to the fine achievement in the year 2005.
We would also like to express our appreciation to all our valued consumers, customers and suppliers, and the public at large, for their continuous support of the Company and its products.
Rekomendasi dari Dewan KomisarisRecommendations from the Board of Commissioners
Dewan Direksi PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah menyerahkan laporan keuangan yang sudah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 kepada Dewan Komisaris, yang menyatakan menerima laporan keuangan tersebut tanpa perubahan.
Sebagaimana diusulkan oleh Dewan Direksi, Dewan Komisaris juga mengusulkan penetapan dividen keseluruhan untuk tahun 2005 sebesar Rp 108.826.550.000. Berdasarkan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per lembar saham, dividen tersebut setara dengan Rp 5.165 per lembar saham.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Mr. Herman Hofhuis, anggota Dewan Komisaris, yang telah mengajukan pengunduran diri sebagai anggota Dewan, efektif sejak tanggal 3 Juni 2005.
Kami selaku Dewan Komisaris, menyampaikan penghargaan kepada Dewan Direksi dan seluruh jajaran karyawan Perseroan atas kerja keras dan dedikasinya, sehingga memberikan sumbangsih yang sangat berarti bagi prestasi yang dicapai selama tahun 2005.
Kami juga menyampaikan rasa terima kasih kami kepada seluruh konsumen, pelanggan dan pemasok yang sangat kami hargai, juga kepada masyarakat luas atas dukungan yang senantiasa diberikan kepada Perseroan serta produk-produknya.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report
Jakarta, 30 Maret 2006 > March 30, 2006Atas nama Dewan Komisaris > On behalf of the Board of Commissioners
Dr.CosmasBatubaraKomisaris UtamaPresident Commissioner
Laporan Dewan DireksiReport of the Board of Directors
The Indonesian beer market showed a healthy double digit growth in 2005 compared to 2004. PT Multi Bintang Indonesia Tbk was able to increase its domestic beer volume with 14%.
The macro economy in Indonesia showed a steady growth in 2005, although the pace was higher in the first half of the year and decreased a bit in the second semester. Inflation was at a very high level in 2005, fueled by the high world oil prices that led to increased prices for gasoline, oil and kerosene. Interest rates have increased gradually during the year and are currently at a higher level than in the two previous years.
All these factors have influenced the beer consumption, as the growth of the market has been decreasing in the course of the year.
The volume of Bir Bintang showed double digit growth in 2005. At the same time we have experienced pressure on margins, as it has not been possible to fully incorporate all cost increases in the prices of our products.
Pasar bir Indonesia selama tahun 2005 menunjukkan pertumbuhan dua digit yang sehat dibandingkan dengan tahun 2004. PT Multi Bintang Indonesia Tbk berhasil meningkatkan volume bir domestik sebesar 14%.
Selama tahun 2005, ekonomi makro di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang stabil, meskipun ada peningkatan pada setengah tahun pertama namun terjadi sedikit penurunan pada semester yang kedua. Inflasi berada pada tingkat yang sangat tinggi selama tahun 2005, dipicu oleh tingginya harga minyak dunia yang berakibat pada kenaikan harga bensin, minyak dan kerosin. Tingkat suku bunga secara bertahap mengalami kenaikan sepanjang tahun 2005 dan saat ini berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Semua faktor di atas turut mempengaruhi tingkat konsumsi bir. Sebagai dampak dari hal tersebut pertumbuhan pasar bir mengalami penurunan sepanjang tahun.
Volume Bir Bintang menunjukkan pertumbuhan dua digit selama tahun 2005. Pada saat yang sama Perseroan mengalami tekanan pada marjin, karena tidak mungkin menutupi seluruh kenaikan biaya melalui harga produk-produknya.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk � Laporan Tahuhan 2005
PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report
Michiel Egeler, PresidentDirector
Bambang Britono, Director
Herman J.M.A.G. van de Bergh, Director
Jasper C. Hamaker, CorporateSecretary
President Director since 2002.
Mr. Egeler joined the Heineken group since 1977. After working in
various marketing and sales positions, he has been holding General
Management positions in Papua New Guinea, the Caribbean and in
South America.
Human Resource Director since 1998.
Mr. Britono joined PT Multi Bintang Indonesia Tbk in 1990. After working
in various marketing and sales positions at PT Multi Bintang Indonesia
Tbk, he was appointed HR director in 1998.
Technical Director since 2004.
Before joining Heineken in 1979, Mr. van de Bergh worked with Proctor
& Gamble in their European Technical Center in Brussels. Within
the Heineken group he worked as R&D Manager in the Netherlands,
Brewery Manager in Papua New Guinea and General Manager of Heye-
Glas Nederland in Moerdijk (Netherlands).
He will be nominated to be appointed as a member of the Board of
Directors to succeed Mr. Lodewijk H.B. Lockefeer who announced
that he will resign as a member of the Board of Directors at the Annual
General Meeting of Shareholders scheduled in May 2006.
Presiden Direktur sejak tahun 2002.
Beliau mulai bergabung dengan kelompok usaha Heineken pada
tahun 1977. Setelah bekerja di berbagai posisi bidang pemasaran dan
penjualan, beliau memegang posisi Manajemen Umum di Papua Nugini,
Kepulauan Karibia dan Amerika Latin.
Direktur SDM sejak tahun 1998.
Beliau bergabung dengan PT Multi Bintang Indonesia Tbk sejak tahun
1990. Setelah bekerja di berbagai posisi bidang pemasaran dan
penjualan, beliau ditunjuk sebagai Direktur SDM pada tahun 1998.
Direktur Teknis sejak tahun 2004.
Sebelum bergabung dengan Heineken pada tahun 1979, beliau bekerja
di Procter & Gamble pada Pusat Teknis Eropa di Brussel. Di kelompok
Heineken, beliau bekerja sebagai Manajer Litbang di Belanda, Manajer
pabrik bir di Papua Nugini dan General Manager Heye-Glas Nederland
di Moerdijk (Belanda).
Beliau dicalonkan sebagai anggota Dewan Direksi untuk menggantikan
Lodewijk H.B. Lockefeer yang menyatakan akan mengundurkan diri
sebagai anggota Dewan dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada bulan Mei 2006.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk � Laporan Tahuhan 2005
Perkembangan penjualan Bir Heineken, yang sejak bulan September 2004 telah diproduksi di pabrik di Tangerang, Indonesia, menunjukkan peningakatan yang sangat positif. Saat ini Heineken merupakan pemimpin pasar dalam segmen bir Lager Premium.
Produk non-alkohol Perseroan yaitu Green Sands dan Bintang Zero, memegang peran penting dalam melengkapi portofolio Perseroan.
Penjualan bersih konsolidasi selama tahun 2005 mencapai total Rp 853 milyar, atau terjadi pertumbuhan dua digit dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terjadi sebagai akibat dari peningkatan volume penjualan serta peningkatan harga dan komposisi penjualan.
Marjin laba kotor meningkat dari 43,4% pada tahun 2004 menjadi 43,9% pada tahun 2005. Jumlah beban usaha meningkat sebesar 22%, yang terutama disebabkan oleh tingginya tingkat inflasi secara relatif digabungkan dengan volume produksi yang lebih tinggi. Volume lebih tinggi dikompensasikan oleh kenaikan biaya dan laba bersih tetap stabil sebesar Rp 87 milyar selama tahun 2005.
Dalam rangka meningkatkan fokus pada sejumlah kegiatan yang spesifik, Perseroan telah memutuskan untuk memisahkan kegiatan pemasaran dan penjualan dari kegiatan produksi. Sejak bulan Januari 2005, kegiatan pemasaran dan penjualan domestik untuk Bir Bintang, Green Sands, Heineken dan Bintang Zero ditangani oleh PT Multi Bintang Indonesia Niaga, sebuah anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Perkembangan ini telah menyebabkan peningkatan jumlah pelanggan serta fokus konsumen, sekaligus meningkatkan fokus terhadap optimalisasi produksi secara lebih efektif dan efisien. Selama tahun 2005, berbagai upaya telah dilakukan untuk semakin meningkatkan lebih jauh efisiensi proses produksi serta mengurangi biaya overhead dan biaya produksi.
Kesuksesan Perseroan sangat bergantung pada motivasi, komitmen dan loyalitas para karyawan serta para mitra kerja di bidang distribusi. Dengan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan mereka yang tiada henti-hentinya selama tahun 2005.
Michiel Egeler, Presiden Direktur
PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report
The sales development of Heineken Beer, which since September 2004 is produced in Indonesia in our brewery in Tangerang, is very positive. Heineken is now the market-leader in the Premium Lager-beer segment.
Our non-alcoholic products Green Sands and Bintang Zero fulfill an important complementary role in our portfolio.
The consolidated net sales in 2005 reached a total of Rp 853 billion, representing a double digit growth compared to the previous year. This increase was achieved as a result of increased sales volumes and improved price and sales mix.
The gross profit margin increased from 43.4% in 2004 to 43.9% in 2005. Total operating expenses increased with 22%. This increase can mainly be attributed to the relatively high level of inflation in combination with a higher production volume. The higher volume compensated for the increased costs and net profit remained stable at Rp 87 billion in 2005.
In order to establish an increased focus on specific activities, the Company decided to separate the marketing and selling activities from the production activities. As of January 2005, the domestic marketing and selling activities
for Bir Bintang, Green Sands, Heineken, and Bintang Zero are performed by PT Multi Bintang Indonesia Niaga, a subsidiary of PT Multi Bintang Indonesia Tbk. This development has led to an increased customer and consumer focus, and at the same time to an increased focus on optimizing production in the most efficient and effective way. In 2005, again a lot of effort was put to further improve process efficiencies and to reduce overhead and production costs.
The Company’s success depends to a large extent on the motivation, commitment and loyalty of our employees and of our partners in distribution. I would like to thank them for their continuous efforts in 2005.
Michiel Egeler, President Director
The general outlook for Indonesia is moderately positive. In the coming years the country’s economy is expected to sustain its steady GDP growth of the last few years.
For the year 2006, we foresee that the growth of the beer market will slow down. Activities in Marketing, Sales and Distribution should lead to keeping our market-share stable, though we see opportunities to further grow the Heineken volume in the coming years.
The Company will continue to focus on the quality of its products and the quality of its operations. In 2006, further cost reductions and further improvements in efficiencies and optimization of working capital will be pursued.
Inflation is generally expected to be higher than GDP growth. The increased oil price will have an effect on the costs of energy, transportation and packaging materials. Based on the current economical situation, it is expected that not all these higher input costs can be passed on to the consumer, as possibilities to increase prices are still very limited. As a result, the Company’s margins will continue to be under pressure in 2006.
However, we are confident that we have the people, the commitment and the brands to successfully meet all of the challenges that face our company. Due to the volatile environment in which we operate, a concrete forecast for the results of 2006 is not appropriate at this point in time.
Prospek umum Indonesia secara rata-rata cukup positif. Dalam beberapa tahun mendatang, ekonomi negeri ini diharapkan mampu mempertahankan kestabilan pertumbuhan GDP yang telah terjadi selama beberapa tahun belakangan ini.
Untuk tahun 2006 Perseroan memperkirakan bahwa pertumbuhan pasar bir agak melambat. Kegiatan dalam Pemasaran, Penjualan dan Distribusi harus mampu menjaga pangsa pasar Perseroan agar tetap stabil, meskipun Perseroan melihat peluang untuk lebih meningkatkan volume Heineken di tahun-tahun mendatang.
Perseroan akan terus memfokuskan diri pada kualitas produk-produk serta kualitas operasionalnya. Pada tahun 2006, penurunan biaya serta perbaikan lebih lanjut dalam hal efisiensi serta optimalisasi modal kerja akan terus digiatkan.
Secara umum, tingkat inflasi tampaknya akan lebih tinggi daripada pertumbuhan GDP. Kenaikan harga minyak akan berdampak pada beban biaya energi, transportasi serta bahan-bahan kemasan. Berdasarkan situasi ekonomi saat ini, tampaknya tidak semua biaya yang lebih tinggi ini dapat dibebankan kepada konsumen, karena kemungkinan untuk meningkatkan harga jual masih sangat terbatas. Akibatnya, marjin laba Perseroan masih akan mengalami tekanan selama tahun 2006.
Namun demikian, kami yakin bahwa kami memiliki dukungan karyawan, komitmen serta merek yang pasti mampu mengatasi berbagai tantangan tersebut. Mengingat rentannya lingkungan dimana Perseroan beroperasi, perkiraan yang lebih nyata akan hasil tahun 2006 sangat tidak layak untuk dilakukan pada saat ini.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk � 2005 Annual Report
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report
MarketingandSalesThe beer-market showed a strong healthy double digit growth in 2005. Sales volumes of Bir Bintang and Guinness Stout increased in line with the market, while the locally produced Heineken Beer outperformed the market growth.
Price competition put pressure on the profitability of the mainstream Lager Beer segment. At the same time the growth of the volume exceeded the expectations. Bir Bintang is Indonesia’s favorite beer with a strong distribution network which makes the brand available in every corner of the archipelago.
The performance of Heineken Beer was very strong. Since the introduction of locally produced Heineken Beer, the premium Lager Beer segment increased with more than 50%, while Heineken took the market-leader position. Heineken is now available in cans, in pint bottles (0.33 liter), in bremer bottles (0.64 liter) and on draught (20 liter and 30 liter kegs). The Heineken Thirst International DJ Competition attracted a lot of attention. Heineken still increases the distribution in most cities of Indonesia.
For Green Sands we continue our focus on distribution improvements. A new television campaign and various consumer promotions have contributed to maintain the position in a competitive soft-drink market.
The strong network of Stockists and Distributors of the Company has pushed our brands to a record high volume for the Company.
PemasarandanPenjualanPasar bir selama tahun 2005 menunjukkan pertumbuhan dua digit yang sangat sehat. Volume penjualan Bir Bintang dan Guiness Stout meningkat sejalan dengan pasar, sementara Bir Heineken yang telah diproduksi lokal mampu melampaui pertumbuhan pasar.
Persaingan harga memberikan tekanan pada profitabilitas segmen utama Bir Lager. Pada saat yang sama, pertumbuhan volume melampaui dugaan. Bir Bintang adalah bir favorit di Indonesia dengan jaringan distribusi yang kuat sehingga mampu tersedia di seluruh pelosok kepulauan negeri ini.
Kinerja Bir Heineken sangat kuat. Sejak diluncurkannya Bir Heineken produksi lokal, segmen Bir Lager premium meningkat lebih dari 50%, dan Heineken mengambil alih posisi sebagai pemimpin pasar. Saat ini Heineken tersedia dalam kemasan kaleng, botol pint (0,33 liter), botol bremer (0,64 liter) serta draft (20 liter dan 30 liter kegs). Kompetisi DJ Heineken Thirst International menarik cukup banyak perhatian. Heineken terus meningkatkan distribusi di banyak kota di Indonesia.
Untuk Green Sands, Perseroan tetap melanjutkan fokus pada peningkatan distribusi. Adanya kampanye televisi baru serta berbagai promosi konsumen sangat berperan dalam menjaga posisi Green Sands di tengah pasar minuman-ringan yang kompetitif.
Jaringan Stockist dan Distributor Perseroan yang kuat telah mendongkrak merek Bintang mencapai rekor volume yang tinggi bagi Perseroan.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005
ProduksiDivisi Teknis tetap menjaga fokusnya pada kepuasan pelanggan, kualitas dan pengendalian biaya. Pada tahun 2005 Perseroan mulai menerapkan program Total Productive Management (TPM) di kedua pabrik. Secara khusus TPM ditujukan untuk meningkatkan efisiensi operasional di pabrik serta proses pengemasan.
Kedua pabrik secara pro-aktif terus terlibat dalam mencari peluang, dengan berpusat pada “perkembangan budaya yang secara terus-menerus tanpa henti”. Pada tahun 2004, kedua pabrik berhasil meraih akreditasi yang diakui secara internasional ISO 9002, ISO 14001 dan HACCP untuk mutu produk dan integritas sistem. Audit eksternal secara reguler telah mengakui akreditasi tersebut.
Perseroan terus memfokuskan diri pada prakarsa pengendalian biaya, guna membantu menjaga agar biaya tetap maupun biaya tak tetap, senantiasa sesuai dengan anggaran. Rencana dan prakarsa perbaikan di bidang mata rantai pengadaan, terus memegang peran penting dalam hal ini. Manajemen Modal Kerja, mendapatkan banyak perhatian di semua tingkat dalam organisasi, dengan fokus khusus pada pengendalian persediaan.
Pertumbuhan volume memiliki dampak positif pada kinerja kedua pabrik, khususnya dalam hal perbaikan produktivitas dan pemakaian utilitas.
Perseroan memberikan tekanan khusus pada Program-Program Pengembangan Masyarakat dan Kesadaran Lingkungan yang difokuskan pada masyarakat di sekitar kedua pabrik. Sebagai Warga Perusahaan yang Baik (Good Corporate Citizens),
Perseroan terus memfokuskan diri pada penghargaan individu, masyarakat dan lingkungan di tempat-tempat Perseroan melaksanakan kegiatan usaha intinya.
Kebijakan Lingkungan, dikaitkan dengan fungsi Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup, telah diterapkan secara lebih lanjut. Pada tahun 2004, kedua pabrik telah meraih akreditasi bidang lingkungan hidup ISO 14001 yang diakui secara internasional.
Selama tahun 2005 beberapa proyek penting telah dilaksanakan. Instalasi baru untuk pengisian dan pengemasan produk ke dalam kaleng telah diselesaikan di Tangerang, sementara pabrik Sampang Agung menyelesaikan seluruh persiapan teknis untuk mulai memproduksi Green Sands.
SumberDayaManusiaSebagai kelanjutan dari strategi untuk mempertahankan daya saing usaha, Perseroan telah melakukan peningkatan lebih jauh dalam hal sistem kerja dan pengembangan organisasi, serta kompetensi sumber daya manusia.
Berkenaan dengan penerapan Sistem Informasi SDM pada tahun 2004, peningkatan sistem pada tahun 2005 telah memberikan manfaat pada administrasi dan alur kerja yang lebih efisien.
Dengan lingkungan usaha yang dinamis dan untuk mengantisipasi tantangan-tantangan masa depan, kompetensi SDM telah dikembangkan melalui serangkaian workshop kepemimpinan serta pelatihan keterampilan teknis, baik di tingkat operasional maupun manajerial. Perkembangan semacam itu sejalan dengan persiapan dan kesediaan organisasi terhadap berbagai prakarsa baru.
Indah Soelistyawati
MarketingDirector
ofPTMultiBintangIndonesiaNiaga
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report
ProductionThe Technical Division maintained its focus on customer satisfaction, quality and cost leadership. In 2005 the Company embarked on the Total Productive Management program (TPM), which is being implemented in both breweries. TPM is specifically aimed at improving operational efficiency in brewing and packaging operations.
Both Breweries continued to be pro-actively involved in exploring the opportunities centered on an “ongoing, continuous improvement culture”. In 2004 they obtained their accreditation to the internationally recognized ISO 9002, ISO 14001 and HACCP product quality and integrity systems. Regular external audits have confirmed the accreditation.
The organization continued to focus on cost leadership initiatives during the year, to assist in maintaining fixed and variable costs within budget. Supply chain improvement initiatives and plans continued to play a crucial role in this respect. Management of Working Capital, was given a lot of attention at all levels within the organization, with particular focus on inventory control.
The volume growth had a positive effect on the performance of both Breweries, particularly in productivity improvements and utility consumption.
Emphasis was given to Community Development and Environment Awareness Programs focusing on the communities adjacent to both Breweries. As Good Corporate Citizen, the Company continued to focus on respecting individuals, society and the environment in which we conduct our core business activities.
The Environmental Policy, linked to the function of Safety, Health and Environment, has been further implemented. In 2004 both Breweries obtained the internationally recognized ISO 14001 environmental accreditation.
During 2005 some important projects were carried out. The installation of a new canning line was completed in Tangerang, while Sampang Agung finalized all technical preparations to start with the production of Green Sands.
HumanResourcesAs continuation of the strategy to maintain its business competitiveness, the Company has further improved the working systems and organizational development as well as the human resources competency.
In conjunction with the HR Information System initiative introduced in 2004, enhancement of the system in 2005 has given benefit of a more efficient administration and workflow.
With the dynamic business environment and to anticipate future challenges, the human resources competency has been developed through a series of workshops on leadership as well as technical skill training, both at the managerial and the operational level. Such development is aligned with the preparation of the organization’s readiness for new initiatives.
Harmonious industrial relations have been maintained through periodic meetings, conducted both at brewery and corporate levels during the year. In addition, we have conducted workers education
Pramudita MunandarSalesDirectorofPTMultiBintangIndonesiaNiaga
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005
Relasi industri yang harmonis dipertahankan melalui berbagai pertemuan berkala yang dilaksanakan baik di tingkat pabrik maupun korporat sepanjang tahun. Selain itu, juga telah dilaksanakan program edukasi buruh dan karyawan agar lebih memahami relasi industri dalam lingkungan yang dinamis. KeuanganPerputaranbersihdanbiayaPenjualan bersih pada tahun 2005 mencapai total Rp 853 milyar, atau mengalami kenaikan sebesar 20% dibandingkan tahun 2004. Pertumbuhan yang pesat ini terutama disebabkan oleh tingginya volume penjualan secara keseluruhan (+8%). Dampak atas perkembangan harga dan komposisi penjualan (+12%) masih berada di bawah tingkat inflasi (17%)
Sejak tahun 2005, Perseroan mulai menggunakan sistem yang lebih maju dalam mengalokasikan biaya-biaya overhead ke dalam beban pokok penjualan serta beban usaha. Total biaya upah langsung, biaya pabrikasi, serta beban usaha (tidak termasuk distribusi dan promosi) meningkat sebesar 13,6% dari Rp 281 milyar menjadi Rp 319 milyar. Tingginya biaya tersebut akibat inflasi dan tingginya volume produksi yang sebagian dikompensasi oleh peningkatan efisiensi.
Beban pokok penjualan mengalami peningkatan dari Rp 402 milyar menjadi Rp 478 milyar, atau naik 19% dibandingkan tahun 2004. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh volume penjualan yang lebih tinggi (+8%), sementara penyebab lain diakibatkan oleh tingginya biaya upah langsung serta biaya pabrikasi,
yang sebagian diakibatkan oleh adanya perbaikan alokasi biaya pabrikasi, tingginya biaya penyusutan dan biaya energi dan air. Kenaikan biaya bahan baku dan kemasan sendiri adalah sebesar 4%, terlepas dari adanya kenaikan dalam volume penjualan dan tingkat inflasi. Hal ini utamanya dikarenakan oleh adanya penurunan dalam tingkat persediaan produk jadi, dimulainya produksi lokal Heineken, serta perbaikan nilai tukar mata uang rupiah relatif terhadap kenaikan tingkat inflasi lokal, yang berakibat pada peningkatan yang relatif rendah atas nilai bahan baku impor. Perseroan mampu meningkatkan laba kotor dari Rp 309 milyar pada tahun 2004 menjadi Rp 375 milyar pada tahun 2005. Margin laba kotor meningkat dari 43,4% pada tahun 2004 menjadi 43,9% pada tahun 2005.
Beban usaha meningkat dari Rp 204 milyar pada tahun 2004 menjadi Rp 248 milyar pada tahun 2005. Penyebab utama tajamnya kenaikan beban usaha adalah kenaikan biaya distribusi pada paruh kedua tahun 2005 karena adanya kenaikan harga BBM. Akibat dari kenaikan biaya transportasi, beban pemasaran dan penjualan mengalami kenaikan sebesar Rp 72 milyar atau 54% pada tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004. Beban umum dan administrasi mengalami penurunan cukup besar selama tahun 2005, namun hal ini terutama karena adanya revisi dalam alokasi biaya pabrikasi (lihat di atas).
LabausahadanlababersihLaba usaha mengalami kenaikan sebesar 20% dari Rp 105 milyar menjadi Rp 126 milyar. Dalam persentase terhadap perputaran bersih, maka margin laba usaha tetap stabil pada tingkat 14,8%.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report
program for a better understanding of industrial relations in the dynamic environment.
FinanceNetturnoverandcostsNet sales in 2005 reached a total of Rp 853 billion, representing a 20% growth compared to 2004. The strong growth is largely due to the higher overall sales volume (+8%). The effect of the price and sales mix development (+12%) was well below inflation (17%).
In 2005 the Company started to use a more enhanced system of allocating overhead costs to cost of goods sold and operating expenses. The total costs of direct labor, manufacturing overhead and operating expenses (excluding distribution and promotion) increased with 13.6% from Rp 281 billion to Rp 319 billion. Higher costs due to inflation and a higher production volume were partly compensated by improved efficiencies.
Cost of goods sold increased from Rp 402 billion to Rp 478 billion, representing a 19% increase compared to 2004. This increase is also largely due to the higher sales volume (+8%), while the remainder of the increase can be attributed to higher costs for direct labor and manufacturing overhead, which is partly due to the revised allocation of overhead costs, and partly due to higher depreciation and costs of energy and water. The increase in the cost of raw and packaging materials was 4%, despite the higher sales volume and the high inflation level. The main reasons for this development are a decrease in inventory levels of finished products, the start up of local production of Heineken, and the relatively favorable exchange rate developments in comparison to local inflation, which led to relatively low increases in imported materials. The Company was able to increase its gross profit from Rp 309 billion in 2004 to Rp 375 billion in 2005. The gross profit margin increased from 43.4% in 2004 to 43.9% in 2005.
Operating expenses increased from Rp 204 billion in 2004 to Rp 248 billion in 2005. The main reason for the steep increase is the increased in costs of distribution on the second half of 2005, following the fuel price increase. Mainly due to the increased costs of transportation, marketing and selling expenses increased with Rp 72 billion or 54% in 2005 compared to 2004. General and administrative expenses decreased substantially in 2005, but this was mostly due to the revision in the allocation of overhead costs (see above).
OperatingprofitandnetprofitOperating profit increased with 20% from Rp 105 billion to Rp 126 billion. Expressed as a percentage of Net turnover, the operating profit margin remained stable at 14.8%.
Other income amounted to Rp 2 billion in 2005 compared to Rp 25 billion in 2004. The main reason for this significant decline is the fact that the 2004 figures include substantial foreign currency exchange gains, while the 2005 figures include substantial foreign currency exchange losses.
In2004bothBreweriesobtainedtheinternationally
recognizedISO14001environmentalaccreditation.
Padatahun2004,keduapabriktelahmeraih
akreditasibidanglingkunganhidupISO14001yangdiakuisecarainternasional.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005
Penghasilan lain-lain sebesar Rp 2 milyar selama tahun 2005 dibandingkan Rp 25 milyar selama tahun 2004. Penyebab utama tajamnya penurunan ini adalah kenyataan bahwa pada tahun 2004 angka tersebut termasuk adanya keuntungan yang besar dari nilai tukar mata uang asing, sementara pada tahun 2005 Perseroan mengalami kerugian yang besar dari nilai tukar mata uang asing.
Sebagai akibat hal-hal tersebut di atas, maka laba bersih pada tahun 2005 adalah sama seperti tahun 2004 yaitu sebesar Rp 87 milyar. Laba bersih per lembar saham dengan nilai nomilal Rp 1.000 per lembar sedikit mengalami penurunan dari Rp 4.144 menjadi Rp 4.130.
AruskasdaninvestasiArus kas dari kegiatan usaha mengalami penurunan dari Rp 150 milyar menjadi Rp 144 milyar. Perbedaan ini disebabkan oleh pembayaran pajak pendapatan perseroan yang naik sebesar Rp 29 milyar dibandingkan tahun 2004. Pengeluaran investasi mencapai Rp 101 milyar dibandingkan Rp 58 milyar pada tahun 2004. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan tajam dalam investasi botol dan krat yang diperlukan karena tingginya volume penjualan selama tahun 2005, serta investasi pada instalasi baru untuk pengisian dan pengemasan produk ke dalam kaleng.
PembiayaandanlikuiditasEkuitas pada tanggal 31 Desember 2005 tercatat sebesar Rp 228 milyar dibandingkan Rp 250 milyar pada tahun 2004. Kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2005 tercatat sebesar Rp 314 milyar atau mengalami kenaikan sebesar Rp 41 milyar dibandingkan tahun 2004, terutama disebabkan oleh kenaikan hutang dagang berkaitan dengan tingginya tingkat produksi, bertambahnya biaya yang dicadangkan serta kenaikan jumlah jaminan embalasi.
PembagianlabaSebagaimana tercatat dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan yang telah diaudit, laba bersih pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 87.014 juta. Di samping itu, terdapat dana yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 226.662 juta sebagai saldo laba pada akhir tahun 2004. Dari laba bersih tahun 2005 serta saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya, diusulkan sejumlah Rp 108.827 juta yang dianggarkan untuk pembayaran dividen. Usulan ini setara dengan pembayaran dividen sebesar Rp 5.165 per lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Dividen sementara sebesar Rp 2.000 sudah dilakukan pada bulan Oktober 2005. Karena itu, pembayaran dividen akhir adalah sebesar Rp 3.165 per lembar saham.
UcapanterimakasihKami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan atas kerja keras mereka, kepada konsumen atas kesetiaan mereka dalam menikmati produk Perseroan, kepada para pemasok dan mitra distribusi atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini, serta kepada para pemegang saham atas loyalitas mereka.
Dewan DireksiMichiel EgelerBambang BritonoLodewijk H.B. LockefeerHerman J.M.A.G. van de Bergh
Secara khusus program TPM ditujukan
untuk meningkatkan efisiensi operasional di
pabrik serta proses pengemasan.
Total Productive Management program (TPM)
is specifically aimed at improving operational efficiency in
brewing and packaging operations.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report
As a result of the above, Net profit remained the same as in 2004 at Rp 87 billion. The net profit per share of Rp 1,000 par value decreased slightly from Rp 4,144 to Rp 4,130.
CashflowandinvestmentsCash flow from operating activities decreased from Rp 150 billion to Rp 144 billion. Higher cash inflow due to the higher sales volume was offset by higher net capital expenditures, which amounted to Rp 101 billion in 2005 compared to Rp 58 billion in 2004. This increase was mainly caused by a strong increase in investments in bottles and crates that were necessary because of the higher sales volume in 2005, and the investment in a new canning line.
FinancingandliquidityOn 31 December 2005, shareholders’ equity amounted to Rp 228 billion compared to Rp 250 billion in 2004. The current liabilities amounted to Rp 314 billion and increased by Rp 41 billion compared
to 2004 mainly due to higher trade payables related to the higher level of production, more accrued expenses and a higher amount for deposits on containers.
AppropriationofprofitsAs stated in the Company’s Consolidated Audited Financial Statement, the net profit for 2005 was Rp 87,014 million. Next to that, there is an unappropriated amount of Rp 226,662 million in retained earnings as per the end of 2004. From the net profit in 2005 and the unappropriated amount in retained earnings, it is proposed that an amount of Rp 108,827 million shall be appropriated for payment of dividend. This proposal equals a dividend of Rp 5,165 per share at
par value of Rp 1,000. An interim dividend of Rp 2,000 was already paid out in October 2005. The final dividend will therefore amount to Rp 3,165 per share.
VoteofthanksWe would like to express our sincere thanks to our employees for their hard work, to our consumers for enjoying our product, to our suppliers and distribution partners for their cooperation and to our shareholders for their loyalty. Board of DirectorsMichiel EgelerBambang BritonoLodewijk H.B. LockefeerHerman J.M.A.G. van de Bergh
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �8 Laporan Tahuhan 2005
Laporan Tata Kelola PerusahaanReport on Corporate Governance
The Company’s policy to improve performance and maximize corporate value embraces good corporate governance principles in compliance with current standards and regulations.
The Board of Directors is committed to ensuring highest standards of Corporate Governance throughout the Company. The governance process is aimed at ensuring that the Company meets stakeholders’ aspirations and social expectations and discharge its duties in a manner that is expected from a good corporate citizen.
The practice of Corporate Governance in PT Multi Bintang Indonesia Tbk is at the levels of Board of Directors, Board of Commissioners, Audit Committee, Internal Audit and Code of Business Conduct.
BoardofDirectorsThe Composition of the Board of Directors of the Company is balanced, consisting of qualified and experienced Directors. The Board meets bi-weekly to review performance and resource issues.
Kebijakan Perseroan untuk meningkatkan kinerja dan memaksimalkan nilai korporat mencakup prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik, guna memenuhi standar dan peraturan yang berlaku saat ini.
Dewan Direksi berkomitmen terhadap pelaksanaan standar tertinggi dari Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) di seluruh lingkup Perseroan. Proses tata kelola perusahaan bertujuan untuk memastikan bahwa Perseroan memenuhi aspirasi berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder) maupun harapan sosial, sekaligus melaksanakan tugas-tugasnya dengan tata cara sebagaimana diharapkan sebagai warga perusahaan yang baik (good corporate citizen).
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di PT Multi Bintang Indonesia Tbk diterapkan di tingkat Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Audit Internal dan Kode Etik Usaha.
DewanDireksiSusunan Dewan Direksi Perseroan cukup seimbang, terdiri dari para Direktur yang berpengalaman dan memenuhi persyaratan. Rapat Dewan Direksi diadakan setiap dua minggu sekali untuk meninjau kinerja Perseroan dan masalah-masalah yang berkaitan dengan sumber daya.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �0 Laporan Tahuhan 2005
DewanKomisarisDewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberi masukan terhadap kebijakan Dewan Direksi dan pelaksanaan umum urusan-urusan Perseroan maupun operasional usaha. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, para anggota Dewan Komisaris harus bertindak demi kepentingan Perseroan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan Perseroan.
Anggota Dewan Komisaris ditunjuk dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan tiga tahun. Setelah masa jabatan tersebut berakhir, anggota tersebut dapat dipilih kembali. Sebelum tanggal 3 Juni 2005, Dewan Komisaris terdiri dari lima anggota, termasuk Presiden Komisaris. Namun Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 3 Juni 2005, telah merubah susunan Dewan Komisaris menjadi enam orang, termasuk Presiden Komisaris. Dua anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
Para anggota Dewan Komisaris memiliki berbagai keahlian yang sangat luas dalam dunia usaha dan keuangan. Selama tahun 2005 telah diadakan tiga kali rapat Dewan Komisaris. KomiteAuditKomite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris. Tujuan utamanya adalah membantu Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka yang berkaitan dengan pengelolaan resiko usaha dan pengendalian internal serta Kode Etik Usaha.
Komite Audit terdiri dari Bapak Subarto Zaini sebagai Ketua, serta dua anggota yaitu Bapak Irwan Habsjah dan Bapak Frans P. Iskandar. Seluruh anggota Komite mempunyai status independen dan dibekali dengan keahlian usaha dan keuangan yang sangat kaya. Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak empat kali selama tahun 2005. Para undangan tetap dalam Rapat Komite Audit adalah Presiden Direktur, Direktur Keuangan, dan wakil-wakil Auditor. Manajer Audit Internal Perseroan berperan sebagai sekretaris Komite Audit yang ditunjuk.
Laporan terpisah dari Komite Audit mengenai kegiatan mereka tercakup di dalam laporan tahunan ini.
DepartemenAuditInternalPerseroan telah cukup lama mendirikan Departemen Audit Internal. Tugas utamanya adalah membantu anggota Dewan Direksi dalam pelaksanaan tanggung jawab mereka secara efektif. Departemen ini bertugas sebagai penilai independen untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan Perseroan yang merupakan layanan kepada Dewan Direksi dan manajemen. Departemen Audit Internal secara administratif bertanggung jawab kepada manajemen eksekutif, dan secara fungsional kepada Dewan Direksi, Komite Audit serta Audit Internal Kelompok Heineken. Dalam melaksanakan tugas-tugas serta tanggung jawabnya, anggota Departemen Audit Internal memiliki wewenang penuh, bebas dan tak terbatas terhadap seluruh fungsi, catatan, properti maupun personil Perseroan.
KodeEtikUsahaMerupakan kebijakan Perseroan bahwa seluruh karyawan dan direksi harus berperilaku sesuai dengan standar etika tertinggi dan dengan demikian senantiasa mengutamakan kepentingan Perseroan, karyawan serta masyarakat luas di mana Perseroan menjadi bagian di dalamnya. Kode Etik Usaha meliputi hal-hal yang berkaitan dengan korupsi, konflik kepentingan, pemberian hadiah, pencegahan penipuan, penjagaan atas informasi rahasia, penyimpanan data secara akurat serta pelaporan perilaku yang tidak patut, tidak etis atau melanggar hukum.
Pada tahun 2005, Perseroan menerbitkan kembali Kode Etik untuk mengakomodasi persyaratan dan prosedur tertentu dari Kode Etik Usaha Heineken. Kode Etik yang baru ini telah diperkenalkan kepada seluruh karyawan melalui berbagai sarana seperti pertemuan sosialisasi dan pengumuman di majalah internal. Perseroan juga telah meletakkan Kode Etik pada intranet yang dapat diakses oleh seluruh karyawan.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report
BoardofCommissionersThe Board of Commissioners supervises and advices on the policy of the Board of Directors and general course of the Company’s affairs and business operations. In performing their duties, members of Board of Commissioners must act in the best interest of the Company and its stakeholders.
Members of the Board of Commissioners are appointed by a General Meeting of Shareholders for a term of three years. Upon expiration of this term, the member may be re-appointed. Before June 3, 2005, the Board of Commissioners consisted of five members, including the President Commissioner. The Annual General Meeting of Shareholders on June 3, 2005 amended the composition of the Board of Commissioners to be six members, including the President Commissioner. Two members of the Board of Commissioners are Independent Commissioners.
The Commissioners bring a wide range of business and financial expertise. In 2005, three Board of Commissioners meetings were held.
AuditCommitteeThe Audit Committee is established by the Board of Commissioners. Its primary purpose is to assist the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out their responsibilities as they relate to the management of business risks and internal controls and the Code of Conduct.
Members of the Audit Committee comprised of Mr. Subarto Zaini as Chairman and Mr. Irwan Habsjah and Mr. Frans P. Iskandar as members. All members are independent and bring a wealth of business and financial expertise. The Audit Committee held four meetings in 2005. Permanent invitees to Audit Committee meetings are the President Director, Finance Director and representatives of Statutory Auditors. The Company’s Internal Audit Manager acted as designated secretary of the Audit Committee.
A separate report from the Audit Committee on their activities is included in this annual report.
InternalAuditDepartmentThe Company has a well-established Internal Audit Department. Its primary objective is to assist members of the Board of Directors in carrying out their responsibilities effectively. Internal Audit independently examines and evaluates company activities as a service to the Board of Directors and management. The Internal Audit Department reports administratively to executive management and functionally to the Board of Directors, Audit Committee and Group Internal Audit of Heineken. In carrying out their duties and responsibilities, members of the Internal Audit Department are authorized to have full, free, and unrestricted access to all Company’s functions, records, property and personnel.
CodeofBusinessConductIt is Company policy that all employees and directors conduct themselves in accordance with high ethical standards and thus serve the best interests of the Company, its employees and the broader society of which it is part. The Code of Conduct covers the issues related to corruption, conflict of interest, gifts, prevention of fraud, protecting confidential information, keeping accurate records and reporting inappropriate, unethical, or illegal behavior.
In 2005, the Company reissued its Code of Conduct to accommodate certain requirements and procedures of the Heineken Code of Business Conduct. The new Code of Conduct has been introduced to all employees through means such as socialization meetings and announcements in internal magazines. The Company posted the Code of Conduct on the intranet accessible by employees.
Laporan Komite AuditReport of the Audit Committee
Komite Audit PT Multi Bintang Indonesia Tbk, yang beranggotakan Subarto Zaini sebagai Ketua, serta Irwan Habsjah dan Frans P. Iskandar sebagai anggota, dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam tanggung jawab pengawasan yang berkaitan dengan, di antara tugas-tugasnya yang lain, 1. prinsip-prinsip dan prosedur-prosedur akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan, 2. kelayakan sistem pengendalian internal Perseroan terhadap pelaporan keuangan, dan 3. kualitas dan integritas laporan keuangan Perseroan.
Dalam melaksanakan fungsinya Komite Audit bekerja sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
Selama tahun 2005, Komite Audit telah mengadakan empat kali pertemuan yang dihadiri oleh Ketua dan anggota Komite, Presiden Direktur dan Direktur Keuangan PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Auditor Eksternal Perseroan serta Auditor Internal PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut Komite Audit meninjau hal-hal sebagai berikut:
a. Rencana audit oleh para auditor eksternal dan internal, hasil pemeriksaan dan evaluasi mereka terhadap sistem pengendalian internal serta langkah-langkah perbaikan yang dilakukan;
b. Laporan keuangan dan laporan auditor Perseroan sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris;
c. Kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku, serta terhadap Kode Etik Perseroan;
d. Independensi dan obyektivitas auditor eksternal; e. Masalah bisnis yang relevan sejauh berkaitan dengan manajemen resiko bisnis dan
pengendalian internal.
Selama tahun 2005 anggota Komite Audit mengadakan satu kali pertemuan dengan auditor eksternal dan internal, tanpa kehadiran manajemen eksekutif perseroan.
Komite Audit telah memenuhi tugas dan tanggung jawabnya selama tahun 2005 sesuai dengan pedoman yang dinyatakan dalam Piagam Komite Audit yang dibentuk oleh Dewan Komisaris PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Jakarta, 21 Pebruari 2006
Subarto ZainiKetua Komite Audit
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005
The PT Multi Bintang Indonesia Tbk Audit Committee, whose members include Subarto Zaini, Chairman, Irwan Habsjah and Frans P. Iskandar, is established by and responsible to the Board of Commissioners of the Company.
The task of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in its oversight responsibilities relating to, among other duties, 1. accounting and financial reporting principles and procedures for the Company, 2. the adequacy of the Company’s systems of internal control over financial reporting and 3. the quality and integrity of the Company’s financial statements.
In carrying out its function the Audit Committee operates in accordance with the regulations established by the Capital Market Supervisory Body (BAPEPAM).
During 2005, the Audit Committee has conducted four meetings that were attended by the chairman and member of the Committee, President Director and Finance Director of PT Multi Bintang Indonesia Tbk, the External Auditors of the Company and PT Multi Bintang Indonesia Tbk Internal Auditors. The Audit Committee reviewed the following items during these meetings:
a. The audit plans of the external and internal auditors, the results of their examination and evaluation of the systems of internal controls and remedial action taken;
b. The financial statements and auditors’ report of the Company before their submission to the Board of Commissioners;
c. Compliance with the relevant laws and regulations and with the Company’s statement of Business Conduct;
d. The independence and objectivity of the external auditors;e. Relevant business issue in so far as they relate to the management of business risk
and internal controls.
The Audit Committee members have had one meeting with internal and external auditors without the presence of executive management during the year.
The Audit Committee has met its duties and responsibilities during 2005 in accordance with the guidelines stipulated in the Charter of the Audit Committee established by the Board of Commissioners of the PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Jakarta, 21 February 2006
Subarto ZainiChairman of the Audit Committee
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005
Informasi Khusus bagi Para Pemegang SahamSpecific Information to Our Shareholders
1.RESULTS
Rp millions Net sales for the year 852,613 Profit before tax 128,589 Income tax expense 41,550 Minority interest in subsidiary’s net profit 25 Net profit 87,014
Appropriation: Interim dividend paid Rp 2,000 per share 42,140 Proposed final dividend Rp 3,165 per share 66,687 Total dividend 108,827
The Board of Directors proposes a final dividend of Rp 3,165 per share subject to approval at the Annual General Meeting of Shareholders to be convened on May 2006.
2.SHAREHOLDERS
The ownership of the issued share capital of PT Multi Bintang Indonesia Tbk is as follows:
Heineken International B.V. 75.94% Public shareholders 16.63% Hollandsch Administratiekantoor B.V. 7.43%
3.COMMISSIONERS
As of 31 December 2005 the composition of the Board of Commissioners are as follows:
BoardofCommissioners:
CosmasBatubara:PresidentCommissioner President Commissioner since 1998. Mr. Batubara holds the following positions: President
Commissioner of PT Tunas Ridean Tbk, President Commissioner of PT Dharmala Intiland Tbk and Commissioner of PT Ciputra Development Tbk.
1.HASILUSAHA
Rp juta Penjualan bersih selama tahun berjalan 852.613
Laba sebelum pajak 128.589 Beban pajak peghasilan 41.550 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan 25 Laba bersih 87.014
Pembagian Dividen: Dividen sementara dibayarkan Rp 2,000 per lembar saham 42.140 Usulan dividen akhir Rp 3,165 per lembar saham 66.687 Jumlah dividen 108.827
Dewan Direksi mengusulkan dividen akhir sebesar Rp 3,165 per lembar saham untuk disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2006.
2.PEMEGANGSAHAM
Kepemilikan modal saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk yang telah ditempatkan adalah sebagai berikut:
Heineken International B.V. 75,94% Masyarakat lainnya 16,63% Hollandsch Administratiekantoor B.V. 7,43%
3.KOMISARIS
Per 31 Desember 2005, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
DewanKomisaris:
CosmasBatubara:KomisarisUtama Komisaris Utama sejak tahun 1998. Beliau juga memegang beberapa jabatan sebagai
berikut: Komisaris Utama PT Tunas Ridean Tbk, Komisaris Utama PT Dharmala Intiland Tbk dan Komisaris PT Ciputra Development Tbk.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report
SubartoZaini:IndependentCommissioner Independent Commissioner since 1998 Mr. Zaini holds the following positions: Commissioner
of PT BAT Indonesia Tbk, Chairman of the Audit Committee of PT BAT Indonesia Tbk and Member of the Audit Committee of PT Inco Tbk.
SriH.UripSimeon:IndependentCommissioner Independent Commissioner since 1999. Mrs. Sri Urip holds the following positions:
Independent Commissioner of PT Sepatu Bata Tbk, Independent Commissioner of PT Dynaplast Tbk, Chairman of the Audit Committee of PT Sepatu Bata Tbk and Chairman of the Audit Committee of PT Dynaplast Tbk.
TheodoreP.Rachmat:Commissioner Commissioner since 2002 Mr. Rachmat holds the following positions:
Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT Adira Dinamika Multi Finance.
BobbyHenryNoya:Commissioner Commissioner since 2005 Before he was appointed as a member of the Board
of Commissioner in June 2005, Mr. Noya worked for PT Multi Bintang Indonesia Tbk since 1988 and was a member of the Board of Directors of PT Multi Bintang Indonesia Tbk from 1998 until 2005.
SijbeHiemstra:Commissioner Commissioner since 2005 Mr. Hiemstra joined the Heineken Group in 1978 and
has held senior management positions in Europe, Africa and Asia Pacific. Mr Hiemstra currently holds the position of President Heineken Asia Pacific, and he is also a member of the Heineken Executive Committee on a global basis. He holds directorships in Asia Pacific Investment Pte. Ltd. and Asia Pacific Breweries Group’s subsidiaries and associated companies, including Heineken-APB (China) Pte. Ltd., Kingway Brewery Holdings Limited, DB Breweries Limited, as well as Heineken group companies in Asia Pacific.
SubartoZaini:KomisarisIndependen Komisaris Independen sejak tahun 1998 Beliau juga memegang beberapa jabatan sebagai
berikut: Komisaris PT BAT Indonesia Tbk, Ketua Komite Audit PT BAT Indonesia Tbk dan anggota Komite Audit PT Inco Tbk.
SriH.UripSimeon:KomisarisIndependen Komisaris Independen sejak tahun 1999. Beliau juga memegang beberapa jabatan sebagai
berikut: Komisaris Independen PT Sepatu Bata Tbk, Komisaris Independen PT Dynaplast Tbk, Ketua Komite Audit PT Sepatu Bata Tbk dan Ketua Komite Audit PT Dynaplast Tbk.
TheodoreP.Rachmat:Komisaris Komisaris sejak tahun 2002 Beliau juga memegang beberapa jabatan sebagai
berikut: Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk dan Komisaris Utama PT Adira Dinamika Multi Finance.
BobbyHenryNoya:Komisaris Komisaris sejak tahun 2005 Sebelum ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris
pada bulan Juni 2005, beliau bekerja di PT Multi Bintang Indonesia Tbk sejak tahun 1988 dan menjadi anggota Dewan Direksi PT Multi Bintang Indonesia Tbk sejak tahun 1998 hingga tahun 2005.
SijbeHiemstra:Komisaris Komisaris sejak tahun 2005 Beliau bergabung dengan kelompok usaha
Heineken sejak tahun 1978 dan pernah memegang beberapa jabatan manajemen senior di Eropa, Afrika dan Asia Pasifik. Saat ini beliau memegang posisi sebagai Presiden Heineken Asia Pacific dan juga sebagai anggota Heineken Executive Committee global. Beliau juga memegang jabatan sebagai direktur pada Asia Pacific Investment Pte. Ltd. dan anak perusahaan Asia Pacific Breweries Group dan perusahaan afiliasinya, termasuk Heineken-APB (China) Pte. Ltd., Kingway Brewery Holdings Limited, DB Breweries Limited, dan kelompok usaha Heineken di Asia Pacific.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� Laporan Tahuhan 2005
4.AUDITORS
The Auditors KPMG Siddharta Siddharta & Widjaja have indicated their willingness to continue as Auditors for the Company.
5.SHARESINCIRCULATION
2005 Q1 Q2 Q3 Q4
Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu) 10 70 19 15.5 Shares traded (thousands)
Harga saham tertinggi (Rp) 46,000 52,000 44,500 50,000 Highest price per share (Rp)
Harga saham terendah (Rp) 43,000 44,500 43,500 48,000 Lowest price per share (Rp)
2004 Q1 Q2 Q3 Q4
Jumlah saham yang diperdagangkan (ribu) 17.5 10 1 12.5 Shares traded (thousands)
Harga saham tertinggi (Rp) 40,000 43,000 38,500 42,500 Highest price per share (Rp)
Harga saham terendah (Rp) 33,000 39,500 0 38,500 Lowest price per share (Rp)
On March 29, 2006, the Board of Directors and Board of Commissioners approved the financial statement for the year 2005.
4.AUDITOR
Kantor Auditor KPMG Siddharta Siddharta & Widjaja telah menyatakan kesediaannya untuk tetap menerima penugasan sebagai Auditor Perseroan.
5.SAHAMyANGBEREDAR
Pada tanggal 29 Maret 2006, Dewan Direksi dan Dewan Komisaris telah menyetujui Laporan Keuangan tahun 2005.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk �� 2005 Annual Report
Cosmas Batubara Subarto Zaini Sri H. Urip Simeon Presiden Komisaris > President Commissioner Komisaris > Commissioner Komisaris > Commissioner
Theodore P. Rachmat Sijbe Hiemstra Bobby H. Noya Komisaris > Commissioner Komisaris > Commissioner Komisaris > Commissioner
Michiel Egeler Bambang Britono Presiden Direktur > President Director Direktur > Director
Herman J.M.A.G. van de Bergh Lodewijk H.B. Lockefeer Direktur > Director Direktur > Director
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 29 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Laporan KeuanganFinancial Statements
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 30 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Siddharta Siddharta & WidjajaRegistered Public Accountants
PO Box 4781 Tel. +62 (0) 21 574 2333Jakarta 12047 +62 (0) 21 574 2888Indonesia Fax. +62 (0) 21 574 1777 +62 (0) 21 574 2777
33rd Floor Wisma GKBI28, Jl. Jend. SudirmanJakarta 10210Indonesia
Siddharta Siddharta & Widjaja - Registered PublicAccountants, registered in the Republic of Indonesia,is a member of KPMG International, a Swiss cooperative. License No. : KEP - 232/KM.6/2002
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
Laporan Auditor Independen
No.: L.05 – 2800 – 06/LF.
Para Pemegang Saham,Dewan Komisaris dan DireksiPT Multi Bintang Indonesia Tbk:
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“Perseroan”) dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi, dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perseroan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan anak perusahaan tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, dan hasil usaha, serta arus kas mereka untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Seperti diuraikan dalam Catatan 24 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tahun 2005 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Karenanya laporan keuangan konsolidasi tahun 2004 telah disajikan kembali.
Independent Auditor’s Report
No.: L.05 – 2800 – 06/LF.
The Stockholders,Board of Commissioners and Directors PT Multi Bintang Indonesia Tbk:
We have audited the consolidated balance sheets of PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company “) and subsidiary as of 31 December 2005 and 2004, and the related consolidated statements of income, changes in shareholders ‘ equity, and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
In our opinion, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Multi Bintang Indonesia Tbk and subsidiary as of 31 December 2005 and 2004, and the results of their operations and their cash flows for the years then ended in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia
As discussed in Note 24 to the consolidated financial statements, in 2005 the Company adopted Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 24 (Revision 2004), “Employee Benefits “. Accordingly, the 2004 consolidated financial statements have been restated.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 31 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Siddharta Siddharta & WidjajaRegistered Public Accountants
Kantor Akuntan Publik/Registered Public Accountants Siddharta Siddharta & Widjaja
Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan pokok secara keseluruhan. Laporan keuangan induk perusahaan disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang diharuskan menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan induk perusahaan tersebut telah menjadi objek prosedur audit yang kami terapkan dalam audit atas laporan keuangan pokok, dan menurut pendapat kami disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok secara keseluruhan.
Our audit was conducted for the purpose of forming an opinion on the basic financial statements taken as a whole. The parent company financial statements are presented for purposes of additional analysis and are not a required part of the basis financial statements in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia. The parent company financial statements have been subjected to the auditing procedures applied in the audit of the basic financial statements and, in our opinion, are fairly stated in all material respects in relation to the basic financial statements taken as a whole.
Dra. Tohana WidjajaIzin Akuntan Publik No. 98.1.0194/Public Accountant License No. 98.1.0194
Jakarta, 22 Pebruari 2006 Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas konsolidasi sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di negara dan yurisdiksi selain Indonesia. Standar, prosedur dan praktek untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasi tersebut adalah yang berlaku umum dan diterapkan di Indonesia.
Jakarta, 22 February 2006
The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the consolidated financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such consolidated financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 32 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
* Setelah disajikan kembali (Catatan 24) /* After restatement (Note 24)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2005 AND 2004
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
CURRENT ASSETS
CASH AND CASH EQUIVALENTS
TRADE RECEIVABLES
Net of allowance for doubtful
accounts of Rp 3,861 million
in 2005 and Rp 3,200 million
in 2004
OTHER RECEIVABLES:
Third parties
Related party
INVENTORIES
Net of allowance for slow-moving
inventories of Rp 639 million
in 2005 and Rp 1,778 million
in 2004
PREPAID EXPENSES
DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
OTHER CURRENT ASSETS
TOTAL CURRENT ASSETS
NON-CURRENT ASSETS
DEFERRED TAX ASSETS, net
FIXED ASSETS
Net of accumulated depreciation of
Rp 225,071 million in 2005 and Rp
218,876 million in 2004
CLAIMS FOR TAX REFUND
OTHER ASSETS
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASSETS
AKTIVA Catatan 2005 2004*
Notes
AKTIVA LANCAR
KAS DAN SETARA KAS 2a,3 10.514 75.485
PIUTANG USAHA
Setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Rp 3.861 juta pada
tahun 2005 dan Rp 3.200 juta pada
tahun 2004 2c,4 113.431 95.658
PIUTANG LAIN-LAIN:
Pihak ketiga 5.490 1.573
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 195
PERSEDIAAN
Setelah dikurangi penyisihan persediaan
slow-moving sebesar Rp 639 juta pada
tahun 2005 dan Rp 1.778 juta pada
tahun 2004 2d,5 71.057 72.001
BIAYA DIBAYAR DIMUKA 4.702 10.145
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 2e,6 - 5.019
AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN 8.752 8.135
JUMLAH AKTIVA LANCAR 213.946 268.211
AKTIVA TIDAK LANCAR
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN, bersih 2i,10f 1.018 -
AKTIVA TETAP
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 225.071 juta pada tahun 2005
dan Rp 218.876 juta pada tahun 2004 2f,7 340.460 277.696
KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 10e 14.533 -
AKTIVA LAIN-LAIN 5.428 7.174
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 361.439 284.870
JUMLAH AKTIVA 575.385 553.081
ASSETS
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 33 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2005 2004*
Notes
KEWAJIBAN LANCAR
HUTANG USAHA 9 56.931 46.637
HUTANG PAJAK 10a 74.662 65.631
HUTANG LAIN-LAIN:
Pihak ketiga 11 22.677 26.885
Pihak yang mempunyai hubungan stimewa 20 4.942 15.039
UANG MUKA DITERIMA DARI
PELANGGAN 1.167 2.177
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 12 40.658 22.276
JAMINAN EMBALASI 2h 109.781 93.949
INSTRUMEN KEUANGAN
DERIVATIF 2e,6 3.591 339
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 314.409 272.933
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN, bersih 2i,10f 20.785 12.785
PENYISIHAN UNTUK IMBALAN
KERJA 2g,8 12.240 17.814
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 33.025 30.599
HAK MINORITAS 2b 39 14
EKUITAS
MODAL SAHAM, nilai nominal
Rp 1.000 per saham:
Modal dasar, ditempatkan dan disetor
penuh 21.070.000 saham 13 21.070 21.070
TAMBAHAN MODAL DISETOR 14 1.802 1.802
SALDO LABA:
Sudah ditentukan penggunaannya 15 1 1
Belum ditentukan penggunaannya 205.039 226.662
JUMLAH EKUITAS 227.912 249.535
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS 575.385 553.081
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’
EQUITY
CURRENT LIABILITIES
TRADE PAYABLES
TAXES PAYABLE
OTHER PAYABLES:
Third parties
Related parties
ADVANCES RECEIVED
FROM CUSTOMERS
ACCRUED EXPENSES
DEPOSITS ON CONTAINERS
DERIVATIVE
FINANCIAL NSTRUMENTS
TOTAL CURRENT LIABILITIES
NON-CURRENT LIABILITIES
DEFERRED TAX LIABILITIES, net
PROVISION FOR
EMPLOYEE BENEFITS
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
MINORITY INTEREST
SHAREHOLDERS’ EQUITY
SHARE CAPITAL, par value of
Rp 1,000 per share:
Authorized, fully issued and paid-up
21,070,000 shares
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
RETAINED EARNINGS:
Appropriated
Unappropriated
TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY
TOTAL LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS’ EQUITY
* Setelah disajikan kembali (Catatan 24)/* After restatement (Note 24)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)
31 DECEMBER 2005 AND 2004
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 34 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Catatan 2005 2004*
Notes
PENJUALAN BERSIH 2j,16 852.613 710.911
BEBAN POKOK PENJUALAN 2d,17 (477.940 ) (402.109 )
LABA KOTOR 374.673 308.802
BEBAN USAHA: 18
Beban pemasaran dan penjualan (204.862 ) (133.020 )
Beban umum dan administrasi (43.527 ) (70.808 )
JUMLAH BEBAN USAHA (248.389 ) (203.828 )
LABA USAHA 126.284 104.974
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN:
Laba penjualan aktiva tetap 2f,7 8.545 13.932
Pendapatan bunga 1.931 4.189
Laba (rugi) kurs,
bersih 2k (5.185 ) 1.051
Laba (rugi) kurs valuta berjangka,
bersih 2e (3.433 ) 5.697
Beban bunga (892 ) (56 )
Pendapatan lain-lain, bersih 1.339 532
JUMLAH PENGHASILAN LAIN-LAIN, bersih 2.305 25.345
LABA SEBELUM PAJAK 128.589 130.319
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2i,10b
Pajak kini (34.568 ) (42.874 )
Pajak tangguhan (6.982 ) (132 )
(41.550 ) (43.006 )
LABA SEBELUM HAK MINORITAS 87.039 87.313
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN (25 ) -
LABA BERSIH 87.014 87.313
Laba per saham (dalam rupiah penuh): 2l
Laba usaha 5.994 4.982
Laba bersih 4.130 4.144
Jumlah rata-rata tertimbang saham
beredar/ditempatkan (dalam angka penuh) 21.070.000 21.070.000
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
NET SALES
COST OF GOODS SOLD
GROSS PROFIT
OPERATING EXPENSES:
Marketing and selling expenses
General and administrative expenses
TOTAL OPERATING EXPENSES
OPERATING PROFIT
OTHER INCOME (EXPENSES):
Gain on sales of fixed assets
Interest income
Foreign currency exchange
gains (losses), net
Forward foreign currency exchange
gains (losses), net
Interest expense
Miscellaneous income, net
TOTAL OTHER INCOME, net
PROFIT BEFORE TAX
INCOME TAX EXPENSE
Current
Deferred
PROFIT BEFORE MINORITY
INTEREST
MINORITY INTEREST IN
SUBSIDIARY’S NET PROFIT
NET PROFIT
Earnings per share (in whole rupiah):
Operating profit
Net profit
Weighted average of total outstanding/
issued shares (in whole amount)
* Setelah disajikan kembali (Catatan 24) /* After restatement (Note 24)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 35 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASITAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYCONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN
SHAREHOLDERS’ EQUITYYEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Saldo laba/Retained earnings
Tambahan Sudah Belum
Modal modal ditentukan ditentukan Jumlah
saham/ disetor/ penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/
Total
Additional shareholders’
Share capital paid-in capital Appropriated Unappropriated equity
Saldo per 31 Desember
2003, seperti dilaporkan
sebelumnya 21.070 1.802 1 245.424 268.297
Pengaruh kumulatif atas
perubahan metode
akuntansi untuk imbalan
kerja (Catatan 24) - - - (15.853) (15.853)
Saldo per 31 Desember
2003, setelah disajikan
kembali 21.070 1.802 1 229.571 252.444
Laba bersih tahun 2004,
setelah disajikan
kembali - - - 87.313 87.313
Dividen kas (Catatan 19) - - - (90.222) (90.222)
Saldo per 31 Desember
2004, setelah disajikan
kembali 21.070 1.802 1 226,662 249,535
Laba bersih tahun 2005 - - - 87.014 87.014
Dividen kas (Catatan 19) - - - (108.637) (108.637)
Saldo per
31 Desember 2005 21.070 1.802 1 205.039 227.912
Balance as of 31 December
2003, as previously
reported
Cumulative effect of
change in accounting
method for employee
benefits (Note 24)
Balance as of
31 December
2003, as restated
Net profit for
2004, as
restated
Cash dividends (Note 19)
Balance as of 31
December 2004,
as restated
Net profit for 2005
Cash dividends (Note 19)
Balance as of
31 December 2005
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 36 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2005 2004
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASI:
Penerimaan kas dari pelanggan 1.049.016 678.662
Pembayaran kas ke pemasok dan
karyawan (853.457 ) (513.182 )
Penerimaan bunga 1.931 4.214
Pembayaran bunga (892 ) (56 )
Pembayaran pajak penghasilan badan (53.065 ) (34.680 )
Restitusi pajak penghasilan badan - 10.551
Penerimaan kas lain-lain 992 4.601
Kas bersih diperoleh dari
aktivitas operasi 144.525 150.110
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS INVESTASI:
Perolehan aktiva tetap (133.050 ) (74.314 )
Hasil penjualan aktiva tetap 32.228 16.758
Kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi (100.822 ) (57.556 )
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS PENDANAAN:
Pembayaran dividen kas (108.674 ) (90.585 )
Penerimaan pinjaman 63.000 -
Pembayaran pinjaman (63.000 ) -
Kas bersih digunakan untuk
aktivitas pendanaan (108.674 ) (90.585 )
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN
SETARA KAS (64.971 ) 1.969
KAS DAN SETARA KAS,
AWAL TAHUN 75.485 73.516
KAS DAN SETARA KAS,
AKHIR TAHUN 10.514 75.485
CASH FLOWS
FROM OPERATING ACTIVITIES:
Cash received from customers
Cash paid to suppliers and
employees
Interest received
Interest paid
Corporate income tax paid
Corporate income tax refund
Other cash received
Net cash provided by
operating activities
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES:
Acquisition of fixed assets
Proceeds from sales of fixed assets
Net cash used in investing
activities
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES:
Payments of cash dividends
Proceeds from loans
Repayment of loans
Net cash used in financing
activities
INCREASE (DECREASE) IN CASH
AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS,
BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS,
END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi./See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 37 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1. GENERAL
a. Parent Company PT Multi Bintang Indonesia
Tbk (“the Company”)
The Company was established on 3 June 1929,
based on notarial deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra,
notary public in Medan, under the name N.V.
Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The
Company is domiciled in Indonesia with its head
office located at Ratu Plaza Building 24th Floor,
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270,
and breweries located at Jl. Daan Mogot KM.
19, Tangerang 15122 and Jl. Raya Mojosari
– Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java. The
Company is part of the Heineken Group, where
the ultimate shareholder is Heineken International
B.V. Significant transactions and balances with
related parties are disclosed in Note 20 to the
consolidated financial statements.
On 15 December 1981, 16.71% of the Company’s
authorized share capital have been listed on the
Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. By
letters from PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/
BEJ.EEM/12-2000 dated 18 December 2000
and PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-
LIST/BES/I/2001 dated 29 January 2001, the
Company’s issued shares totalling 21,070,000
were listed on the Jakarta Stock Exchange from
12 January 2001 and on the Surabaya Stock
Exchange from 5 February 2001.
The Company’s Articles of Association have
been amended several times. The most recent
amendment was affected by deed of notary public
Singgih Susilo, SH, dated 6 July 2001 No. 17. The
deed was ratified by the Minister of Justice and
Human Rights of the Republic of Indonesia under
No. C-14392 HT.01.04.TH.2001 on 28 November
2001, registered under No. TDP. 090311508253
at South Jakarta Company Registration Office
No. 102/RUB.09.03/I/2002 on 29.January 2002,
and published in Supplement No. 302 to State
Gazette No. 35 of 30 April 2002.
1. UMUM
a. Induk Perusahaan PT Multi Bintang
Indonesia Tbk (“Perseroan”)
Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929
berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd
Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama
N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen.
Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor
pusat berlokasi di Ratu Plaza Building Lantai 24,
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270,
dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19,
Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet
KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan
adalah bagian dari Kelompok Heineken, dimana
pemegang saham utama adalah Heineken
International B.V. Transaksi dan saldo signifikan
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa disajikan dalam Catatan 20 atas laporan
keuangan konsolidasi.
Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari
modal dasar Perseroan dicatatkan di Bursa Efek
Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PT Bursa
Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000
tanggal 18 Desember 2000 dan PT Bursa Efek
Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001
tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang
ditempatkan sejumlah 21.070.000 dicatatkan
di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari
2001 dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5
Pebruari 2001.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami
perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir
dilakukan dengan akta notaris Singgih Susilo,
SH, tanggal 6 Juli 2001 No. 17. Akta ini telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
No. C-14392 HT.01.04.TH.2001 tanggal
28 Nopember 2001, didaftarkan dengan No. TDP.
090311508253 pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan Jakarta Selatan No. 102/RUB.09.03/
I/2002 tanggal 29 Januari 2002, dan diumumkan
dalam Tambahan No. 302 pada Berita Negara
No. 35 tanggal 30 April 2002.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 38 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
2005 2004
Presiden Komisaris : Tn./Mr. Cosmas Batubara Tn./Mr. Cosmas Batubara
President Commissioner
Komisaris independen : Tn./Mr. Subarto Zaini Tn./Mr. Subarto Zaini
Independent Commissioners Ny./Ms. Sri Hartina Urip Simeon Ny./Ms. Sri Hartina Urip Simeon
Komisaris : Tn./Mr. Theodore Permadi Rachmat Tn./Mr. Theodore Permadi Rachmat
Commissioners Tn./Mr. Bobby Henry Noya Tn./Mr. Herman Petrus Paulus
Tn./Mr. Sijbe Hiemstra Maria Hofhuis
Presiden Direktur : Tn./Mr. Michiel Egeler Tn./Mr. Michiel Egeler
President Director
Direktur : Tn./Mr. Bambang Britono Tn./Mr. Bambang Britono
Directors Tn./Mr. Lodewijk Herman Bastiaan Lockefeer Tn./Mr. Bobby Henry Noya
Tn./Mr. Herman Jozef Maria Antonius Tn./Mr. Pramudita Munandar
Gerardus van de Bergh Tn./Mr. Lodewijk Herman Bastiaan Lockefeer
Tn./Mr. Herman Jozef Maria Antonius
Gerardus van de Bergh
Ny./Ms. Indah Soelistyawati
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan
beroperasi dalam industri bir dan minuman
lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya,
Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas
sebagai berikut:
• Produksi bir dan minuman lainnya dan
produk-produk lain yang relevan
• Pemasaran produk-produk tersebut di atas,
pada pasar lokal dan internasional
• Impor atas bahan-bahan promosi yang
relevan dengan produk-produk di atas.
Perseroan memulai operasi komersial pada
tahun 1929.
Per 31 Desember 2005 dan 2004, Perseroan
mempekerjakan masing-masing sejumlah 520
dan 668 karyawan.
Per 31 Desember 2005 dan 2004, susunan
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah
sebagai berikut:
In accordance with the Articles of Association,
the Company operates in the beer and other
beverages industry. To achieve its business
objectives, the Company can conduct the
following activities:
• The production of beer and other beverages
and other relevant products
• The marketing of its products, as mentioned
above, in local and international markets
• The importation of promotional materials
relevant to the above products.
The Company commenced commercial
operations in 1929.
As of 31 December 2005 and 2004, the Company
had 520 and 668 employees, respectively.
As of 31 December 2005 and 2004, the composition
of the Company’s Board of Commissioners and
Board of Directors are as follows:
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 39 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Laporan keuangan telah disetujui untuk diterbitkan
oleh manajemen pada tanggal 22 Pebruari 2006.
b. Anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia
Niaga
PT Multi Bintang Indonesia Niaga didirikan
dengan akta notaris Singgih Susilo, SH,
tanggal 17 Desember 2004 No. 69. Akta ini
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal
29 Desember 2004, didaftarkan dengan
No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor
Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat
No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari 2005, dan
diumumkan dalam Tambahan No. 1059 pada
Berita Negara No. 9 tanggal 1 Pebruari 2005.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, anak
perusahaan beroperasi sebagai distributor utama
minuman. Anak perusahaan memulai operasi
komersial pada tanggal 1 Januari 2005.
Per 31 Desember 2005, anak perusahaan
mempunyai 167 karyawan.
Jumlah aktiva anak perusahaan per 31 Desember
2005 dan 2004 adalah masing-masing
Rp 131.991 juta dan Rp 13.785 juta.
Anak perusahaan adalah perusahaan yang
berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat
yang berlokasi di Ratu Plaza Building Lantai 24,
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 9, Jakarta 10270.
Persentase pemilikan Perseroan pada PT Multi
Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut
Perseroan dan anak perusahaan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The financial statements were approved for issue
by the management on 22 February 2006.
b. Subsidiary PT Multi Bintang Indonesia Niaga
PT Multi Bintang Indonesia Niaga was
established by deed of Singgih Susilo, SH,
dated 17 December 2004 No. 69. This deed
was ratified by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia under No. C-
31593 HT.01.01.TH.2004 on 29 December 2004,
registered under No. TDP 09.05.1.51.50089 at
Central Jakarta Company Registration Office
No. 09.05.000055 on 10 January 2005, and
published in Supplement No. 1059 to State
Gazette No. 9 of 1 February 2005.
In accordance with the article 3 of its Articles of
Association, the subsidiary operates as a beverage
main distributor. The subsidiary commenced
commercial operation on 1 January 2005.
As of 31 December 2005, the subsidiary has
167 employees.
Total assets of the subsidiary as of 31
December 2005 and 2004 were Rp 131,991
million and Rp 13,785 million, respectively.
The subsidiary is an Indonesian domiciled
company with its head office located at Ratu
Plaza Building 24th Floor, Jl. Jenderal Sudirman
Kav. 9, Jakarta 10270.
The Company’s ownership interest in PT Multi
Bintang Indonesia Niaga is 99.9%.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
The accounting and reporting policies adopted by
the Company and subsidiary conform to accounting
principles generally accepted in Indonesia. The
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 40 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan
secara konsisten dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2005 dan 2004, adalah sebagai berikut:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan yang disajikan dalam jutaan
rupiah, disusun atas dasar akrual dengan konsep
nilai historis (historical cost), kecuali untuk
instrumen keuangan derivatif (Catatan 2e) yang
dinyatakan pada nilai wajar.
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam
kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan. Perseroan dan anak perusahaan
memperhitungkan instrumen-instrumen yang
sifatnya sangat likuid, yang jatuh temponya tidak
lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatannya
sebagai setara kas. Laporan arus kas disusun
dengan metode langsung (direct method).
b. Prinsip konsolidasi
Laporan keuangan merupakan konsolidasi dari
laporan keuangan induk perusahaan PT Multi
Bintang Indonesia Tbk dan laporan keuangan
anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia
Niaga, dengan persentase kepemilikan 99,9%.
Transaksi dan saldo antar perusahaan yang
signifikan telah dieliminasi dalam laporan
keuangan konsolidasi; dengan demikian, laporan
keuangan konsolidasi hanya menyajikan transaksi
dan saldo dengan pihak-pihak lain. Hak minoritas
atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan
dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham
minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak
perusahaan tersebut.
c. Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan
berdasarkan penelaahan manajemen atas status
masing-masing debitur pada akhir tahun.
significant accounting policies, consistently applied
in the preparation of the consolidated financial
statements for the years ended 31 December 2005
and 2004, were as follows:
a. Basis for preparation of financial statements
The financial statements, presented in millions of
rupiah, are prepared on the accrual basis using
the historical cost concept, except for derivative
financial instruments (Note 2e) which are stated
at fair value.
The statements of cash flows present the change
in cash and cash equivalents from operating,
investing and financing activities. The Company
and its subsidiary consider all highly liquid
instruments with original maturities of not more
than three months to be cash equivalents. The
statements of cash flows are prepared using the
direct method.
b. Basis of consolidation
The financial statements represent the
consolidation of the financial statements of the
parent company, PT Multi Bintang Indonesia Tbk,
and the financial statements of its subsidiary,
PT Multi Bintang Indonesia Niaga, for which, the
parent company’s ownership interest is 99.9%.
All significant intercompany transactions
and balances have been eliminated in the
consolidated financial statements; accordingly,
the consolidated financial statements include only
transactions and balances with other parties. The
minority interest in net profit and shareholders’
equity of the subsidiary is stated at the minority
shareholders’ portion on the related subsidiary’s
net profit and shareholders’ equity.
c. Allowance for doubtful accounts
The allowance for doubtful accounts is provided
based on management’s evaluation of the status
of each debtor at year end.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 41 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
d. Inventory valuation
Inventories are valued at the lower of cost or net
realizable value. Cost is based on the average
method and includes expenditures incurred in
acquiring the inventories and bringing them to their
present location and condition. Finished goods
and work in progress include an appropriate
proportion of fixed and variable factory overhead
in addition to materials and direct labor.
Net realizable value is the estimated selling
price in the ordinary course of business less the
estimated costs of completion and the estimated
costs necessary to make the sale.
Allowance for slow-moving inventories is provided
based on management’s review of the inventory’s
status at year end.
e. Derivative financial instruments
Derivative financial instruments are measured
at fair value and recognized as either assets or
liabilities on the balance sheet. Changes in the
fair value of derivative instruments should be
recognized in earnings or other comprehensive
income depending on the designated purpose
of the derivatives and whether it qualifies for
hedge accounting. The accounting for gains and
losses associated with changes in the fair value
of the derivatives and the effect on the financial
statements will depend on its hedge designation
and whether the hedge is highly effective in
achieving offsetting changes in the fair value of
cash flows of the asset or liability hedged.
f. Fixed assets
Land is stated at cost and is not amortized.
d. Penilaian persediaan
Persediaan dinilai menurut harga yang lebih
rendah antara harga perolehan dan nilai bersih
yang dapat direalisasi (the lower of cost or net
realizable value). Harga perolehan dihitung
dengan metode rata-rata dan meliputi semua
biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan
tersebut sampai siap di lokasi dan pada kondisi
yang sekarang. Nilai persediaan barang jadi
dan barang dalam pengolahan meliputi biaya
overhead pabrik tetap dan variabel selain biaya
material dan upah langsung.
Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran
harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi
taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya
yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Penyisihan atas persediaan slow-moving
ditetapkan berdasarkan penelaahan manajemen
atas status persediaan pada akhir tahun.
e. Instrumen keuangan derivatif
Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai
wajar dan diakui sebagai aktiva atau kewajiban
di neraca. Perubahan atas nilai wajar instrumen
derivatif diakui sebagai penghasilan atau
penghasilan komprehensif lainnya tergantung
pada tujuan dari instrumen derivatif tersebut dan
apakah memenuhi persyaratan akuntansi lindung
nilai. Akuntansi untuk laba dan rugi sehubungan
dengan perubahan atas nilai wajar dari instrumen
derivatif dan dampaknya terhadap laporan
keuangan akan tergantung dari penunjukan
lindung nilainya dan apakah lindung nilai sangat
efektif dalam usaha mengimbangi perubahan
dalam nilai wajar arus kas aktiva atau kewajiban
yang dilindungi.
f. Aktiva tetap
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan
tidak diamortisasi.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 42 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Construction in progress represents the
accumulated cost of materials, equipment and
other costs relating directly to the construction
of the fixed assets. The accumulated cost is
reclassified to the related fixed assets when
asset construction is completed and ready for its
intended use.
Normal maintenance expenses are charged to
income of the current year, while betterments,
renovations, expansion, etc. that increase the
useful life or capacity of the assets are capitalized.
Fixed assets which are no longer utilized or sold
are removed from the related group of fixed
assets, and the gains (losses) are recorded in the
current year consolidated statement of income.
g. Employee benefits
Post-employment benefits
The Company and subsidiary’s obligation for
post-employment benefits is calculated at the
present value of estimated future benefits that the
Aktiva dalam penyelesaian merupakan akumulasi
dari biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya
lainnya yang berkaitan langsung dengan
penyelesaian aktiva tetap. Akumulasi biaya
tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aktiva
tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan
selesai dan aktiva tersebut siap untuk digunakan
sesuai dengan tujuannya.
Beban pemeliharaan normal dibebankan pada
laporan laba rugi tahun berjalan, sedangkan
penambahan, pemugaran, perluasan, dan
lain-lain yang menambah masa manfaat atau
kapasitas aktiva dikapitalisasi. Aktiva tetap
yang sudah tidak digunakan atau yang dijual,
dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang
bersangkutan, sedangkan laba (rugi) yang terjadi
dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi
tahun berjalan.
g. Imbalan kerja
Imbalan Pasca Kerja
Kewajiban Perseroan dan anak perusahaan atas
imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini
dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Aktiva tetap selain tanah dinyatakan sebesar
harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan;
penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva yang
bersangkutan sebagai berikut:
Fixed assets other than land are stated at cost
less accumulated depreciation; depreciation is
calculated using the straight-line method based
on the estimated useful lives of the respective
assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan perumahan 10 - 40
Mesin dan peralatan 5 - 30
Alat-alat pengangkutan 5
Inventaris 5 - 15
Krat 8 - 12
Botol 4
Keg dan tabung CO2 5 - 15
Buildings and houses
Machinery and installations
Transportation equipment
Furniture and fixtures
Crates
Bottles
Kegs and CO2 cylinders
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 43 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
employees have earned in return for their service
in the current and prior periods, deducted by any
plan assets.
Expense is charged to the consolidated statement
of income and includes current service cost,
interest on the obligation, expected return on
plan assets, amortization of past service cost and
actuarial gains or losses. The past service liability
is amortized over the estimated average service
period until the benefits become vested, on a
straight-line basis. The Company and subsidiary
use the Projected Unit Credit Actuarial Cost
Valuation method. An actuarial valuation of the
pension plan was most recently performed by an
independent actuary as of 31 December 2005.
Other long-term employee benefits
The Company and subsidiary provide gold award
and additional awards for its employees who
meet certain length of service requirements.
The benefits are given on 17th of August each
year. The Company and subsidiary also provide
retirement awards for its employees who reach
retirement age.
The Company and subsidiary’s obligation with
respect to Long Service Award and Retirement
Awards is calculated by an independent actuary
using the Projected Unit Credit Actuarial Cost
Valuation Method.
h. Deposits on containers
The liability for deposits on bottles and crates in
the market is valued at the current deposit price.
i. Income taxes
The Company and subsidiary apply the asset and
liability method of accounting for income taxes.
Under this method, deferred tax assets and
liabilities are recognized for the estimated future
tax consequences attributable to differences
kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang
telah diberikan oleh karyawan pada masa kini
dan masa lalu, dikurangi dengan aktiva program
pasca-kerja.
Biaya dibebankan dalam laporan laba rugi
konsolidasi dan termasuk biaya jasa kini, biaya
bunga, hasil yang diharapkan dari aktiva program,
amortisasi biaya jasa lalu dan keuntungan atau
kerugian aktuaria. Kewajiban jasa lalu diamortisasi
secara garis lurus selama estimasi sisa masa
kerja rata-rata karyawan sampai imbalan tersebut
menjadi hak karyawan. Perhitungan dilakukan
oleh aktuaris independen dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit”. Perhitungan
aktuaria yang terakhir dilakukan oleh aktuaris
independen per 31 Desember 2005.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Perseroan dan anak perusahaan memberikan
penghargaan emas dan penghargaan tambahan
untuk karyawan yang mencapai kriteria tertentu
dalam masa kerja. Imbalan diberikan pada tanggal
17 Agustus setiap tahun. Perseroan dan anak
perusahaan juga memberikan penghargaan untuk
karyawannya yang mencapai usia pensiun.
Kewajiban Perseroan dan anak perusahaan
berkaitan dengan Penghargaan Jasa Jangka
Panjang dan Penghargaan Pensiun dihitung
oleh aktuaris independen dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit”.
h. Jaminan embalasi
Jaminan embalasi atas botol dan krat di pasar
dinilai berdasarkan harga jaminan yang berlaku.
i. Pajak penghasilan
Perseroan dan anak perusahaan menerapkan
metode aktiva dan kewajiban dalam menghitung
pajak penghasilan. Berdasarkan metode ini,
aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui
sebesar taksiran pajak periode mendatang yang
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 44 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
timbul dari selisih nilai aktiva dan kewajiban
yang tercatat dalam laporan keuangan dengan
nilai yang digunakan sebagai basis perhitungan
pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan
manfaat pajak masa depan, seperti rugi fiskal,
sepanjang terdapat kemungkinan yang cukup
besar bahwa manfaat tersebut dapat direalisasi.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung
berdasarkan tarif pajak yang diperkirakan berlaku
atas laba kena pajak di tahun-tahun pada saat
perbedaan sementara tersebut diperkirakan akan
direalisasi atau diselesaikan.
j. Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui pada saat pengiriman barang
sesuai dengan persyaratan penjualan.
k. Penjabaran valuta asing
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan
dalam rupiah dengan kurs tanggal transaksi.
Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, aktiva
dan kewajiban moneter dalam valuta asing telah
dijabarkan dalam rupiah dengan kurs tengah
Bank Indonesia sebagai berikut:
between the financial statement carrying
amounts of existing assets and liabilities and their
respective tax bases. This method also requires
the recognition of future tax benefits such as loss
carry forwards, to the extent that realization of
such benefits is probable. Deferred tax assets
and liabilities are measured using enacted tax
rates expected to apply to taxable income in the
years in which those temporary differences are
expected to be recovered or settled.
j. Revenue recognition
Revenue is recognized based on the shipment of
goods in accordance with the terms of sale.
k. Foreign currency translation
Transactions denominated in foreign currencies
are translated into rupiah at the rates prevailing at
transaction date.
As of 31 December 2005 and 2004, all monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies have been translated into rupiah at
Bank Indonesia middle rates as follows:
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
2005 2004
Rupiah penuh/ Rupiah penuh/
In whole rupiah In whole rupiah
1 (satu) Dollar Amerika Serikat 9.830 9.290
1 (satu) Euro 11.660 12.652
1 (satu) Poundsterling Inggris 16.947 17.888
1 (satu) Dollar Australia 7.207 7.242
1 (satu) Franc Swiss 7.490 8.195
1 (satu) Dolar Singapura 5.907 5.685
1 (one) United States Dollar
1 (one) Euro
1 (one) Great Britain Poundsterling
1 (one) Australian Dollar
1 (one) Swiss Franc
1 (one) Singapore Dollar
Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi-
transaksi dalam valuta asing diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Exchange gains or losses arising from foreign
currency transactions are recognized in the
consolidated statement of income for the year.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 45 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
l. Laba per saham
Laba per saham dihitung dengan membagi
laba usaha/laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham beredar/ditempatkan selama
tahun berjalan.
m. Estimasi manajemen
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum mensyaratkan manajemen untuk
membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi
yang mempengaruhi angka-angka aktiva dan
kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan
aktiva dan kewajiban bersyarat pada tanggal
laporan keuangan serta angka-angka pendapatan
dan beban yang dilaporkan selama periode
pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dari
estimasi-estimasi ini.
3. KAS DAN SETARA KAS
l. Earnings per share
Earnings per share are computed by dividing
operating profit/net profit by the weighted
average number of shares outstanding/issued
during the year.
m. Use of estimates
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with generally accepted
accounting principles requires management to
make estimates and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities and
disclosure of contingent assets and liabilities at
the date of financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during the
reporting period. Actual results could differ from
those estimates.
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Cash on hand
Cash in banks
Time deposits, maturing within
three months or less
The composition of the time deposits is as follows:
PT Bank Rabobank International Indonesia:
Rupiah deposits,
interest p.a. 6.50% - 6.60%
Standard Chartered Bank:
Rupiah deposits,
interest p.a. 6.90% - 7%
Citibank, N.A.:
Rupiah deposits, interest p.a. 4.75%
AUD deposits, interest p.a. 2.75%
USD deposits, interest p.a. 0.75%
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
2005 2004
Kas 841 766
Bank 9.673 20.661
Deposito berjangka, jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang - 54.058
10.514 75.485
Perincian deposito berjangka adalah sebagai berikut:
PT Bank Rabobank International Indonesia:
Deposito Rupiah,
bunga setahun 6,50% - 6,60% - 34.000
Standard Chartered Bank:
Deposito Rupiah,
bunga setahun 6,90% - 7% - 11.000
Citibank, N.A.:
Deposito Rupiah, bunga setahun 4,75% - 5.000
Deposito AUD, bunga setahun 2,75% - 2.823
Deposito USD, bunga setahun 0,75% - 1.235
- 54.058
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 46 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
4. PIUTANG USAHA
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai
berikut:
4. TRADE RECEIVABLES
2005 2004
Pihak ketiga 117.292 98.858
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (3.861 ) (3.200 )
113.431 95.658
Saldo piutang usaha dari pihak ketiga berdasarkan
umurnya adalah sebagai berikut:
Lancar 108.210 78.997
Jatuh tempo lewat:
1 - 30 hari 3.852 11.500
31 - 60 hari - 1.361
> 60 hari 5.230 7.000
117.292 98.858
Third parties
Less allowance for doubtful accounts
The aging of the trade receivables from third parties is
as follows:
Current
Overdue:
1 - 30 days
31 - 60 days
> 60 days
Movement of allowance for doubtful accounts is as
follows:
Saldo awal (3.200 ) (710 )
Penambahan (661 ) (2.490 )
Saldo akhir (3.861 ) (3.200 )
Berdasarkan penelaahannya atas status masing-
masing debitur pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu
sudah mencukupi.
5. PERSEDIAAN
Beginning balance
Addition
Ending balance
2005 2004
Barang jadi 12.828 16.824
Barang dalam pengolahan 9.398 8.988
Bahan baku 13.594 13.034
Kemasan 4.112 4.405
Suku cadang 17.919 16.821
Persediaan lain-lain 1.195 1.685
59.046 61.757
Dikurangi penyisihan persediaan slow-moving (639 ) (1.778 )
58.407 59.979
Barang dalam perjalanan 12.650 12.022
71.057 72.001
Based on their evaluation of the status of each debtor
at year end, management believes that allowance for
doubtful accounts is adequate.
5. INVENTORIES
Finished goods
Goods in process
Raw materials
Packaging materials
Spare parts
Other inventories
Less allowance for slow-moving inventories
Materials in transit
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 47 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2005 2004
Saldo awal (1.778 ) (1.553 )
Penambahan (408 ) (225 )
Penghapusan 1.547 -
Saldo akhir (639 ) (1.778 )
5. PERSEDIAAN (Lanjutan) 5. INVENTORIES (Continued)
Mutasi penyisihan persediaan slow-moving adalah
sebagai berikut:
Movement of allowance for slow-moving inventories
is as follows:
Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka
untuk mengatasi resiko perubahan-perubahan
nilai tukar valuta asing yang timbul dari aktivitas
operasional. Kontrak valuta berjangka yang ada per
31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
a. Membeli dari ABN Amro Bank, Jakarta:
• USD 1.850.000 untuk Rp 18.574 juta, tanggal
penyelesaian kontrak 13 Maret 2006.
• EUR 750.000 untuk Rp 8.970 juta , tanggal
penyelesaian kontrak 13 Maret 2006.
b. Menjual ke ABN Amro Bank, Jakarta:
• AUD 823,000 untuk Rp 6.008 juta, tanggal
penyelesaian kontrak 7 Maret 2006.
Pada akhir tahun 2005, persediaan diasuransikan
dengan nilai pertanggungan sebesar EUR 4.807.671
(ekuivalen dengan Rp 56.057 juta). Manajemen
berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi
ini dapat menutupi resiko kerugian potensial.
6. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka
dengan berbagai bank sebagai berikut:
Beginning balance
Addition
Write off
Ending balance
At year end 2005, the inventories were insured for
EUR 4,807,671 (equivalent to Rp 56,057 million).
Management believes that the sum insured can cover
the risk of potential loss.
6. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Represents the fair value of forward exchange
contracts with various banks as follows:
2005 2004
Aktiva instrumen keuangan derivatif - 5.019
Kewajiban instrumen keuangan derivatif (3.591 ) (339 )
Derivative financial instrument assets
Derivative financial instrument liabilities
The Company enters into forward exchange contracts
to manage its net exposure to changes in foreign
currency exchange rates arising from operating
activities. The outstanding forward foreign exchange
contracts as of 31 December 2005 were as follows:
a. To buy from ABN Amro Bank, Jakarta:
• USD 1,850,000 for Rp 18,574 million, contract
settlement date is on 13 March 2006.
• EUR 750,000 for Rp 8,970 million, contract
settlement date is on 13 March 2006.
b. To sell to ABN Amro Bank, Jakarta:
• AUD 823,000 for Rp 6,008 million, contract
settlement date is on 7 March 2006.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 48 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
c. Membeli dari Citibank, N.A., Jakarta:
• USD 3.053.725 untuk Rp 31.043 juta,
tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara
4 Januari hingga 15 Nopember 2006.
• EUR 3.300.200 untuk Rp 40.116 juta,
tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara
4 Januari hingga 15 Nopember 2006.
• AUD 2.166.200 untuk Rp 15.804 juta,
tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara
6 Januari hingga 8 Mei 2006.
Kontrak valuta berjangka yang ada per 31 Desember
2004 adalah sebagai berikut:
a. Membeli dari Citibank, N.A., Jakarta:
• USD 2.693.663 untuk Rp 25.126 juta,
tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara
3 Januari hingga 8 Agustus 2005.
• EUR 2.814.524 untuk Rp 33.311 juta,
tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara
3 Januari hingga 2 September 2005.
• AUD 2.544.908 untuk Rp 17.176 juta,
tanggal penyelesaian kontrak berkisar antara
3 Januari hingga 3 Oktober 2005.
• CHF 27.036 untuk Rp 207 juta, tanggal
penyelesaian kontrak 3 Pebruari 2005.
b. Menjual ke Citibank, N.A., Jakarta:
• USD 1.072.870 untuk Rp 9.904 juta, tanggal
penyelesaian kontrak berkisar antara 6
Januari hingga 8 Agustus 2005.
c. Membeli dari ABN Amro Bank, Jakarta:
• AUD 175.025 untuk Rp 1.155 juta, tanggal
penyelesaian kontrak 6 Mei 2005.
d. Membeli dari The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd., Jakarta:
• EUR 499.650 untuk Rp 6.335 juta, tanggal
penyelesaian kontrak berkisar antara 21
Pebruari hingga 21 Nopember 2005.
• AUD 790.850 untuk Rp 5.601 juta, tanggal
penyelesaian kontrak berkisar antara 17
Januari hingga 21 Nopember 2005.
c. To buy from Citibank, N.A., Jakarta:
• USD 3,053,725 for Rp 31,043 million, contract
settlement dates range from 4 January to 15
November 2006.
• EUR 3,300,200 for Rp 40,116 million, contract
settlement dates range from 4 January to 15
November 2006.
• AUD 2,166,200 for Rp 15,804 million, contract
settlement dates range from 6 January to 8
May 2006.
The outstanding forward foreign exchange contracts
as of 31 December 2004 were as follows:
a. To buy from Citibank, N.A., Jakarta:
• USD 2,693,663 for Rp 25,126 million, contract
settlement dates ranged from 3 January to 8
August 2005.
• EUR 2,814,524 for Rp 33,311 million, contract
settlement dates ranged from 3 January to
2 September 2005.
• AUD 2,544,908 for Rp 17,176 million, contract
settlement dates ranged from 3 January to 3
October 2005.
• CHF 27,036 for Rp 207 million, contract
settlement date was on 3 February 2005.
b. To sell to Citibank, N.A., Jakarta:
• USD 1,072,870 for Rp 9,904 million, contract
settlement dates ranged from 6 January to 8
August 2005.
c. To buy from ABN Amro Bank, Jakarta:
• AUD 175,025 for Rp 1,155 million, contract
settlement date was on 6 May 2005.
d. To buy from The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd., Jakarta:
• EUR 499,650 for Rp 6,335 million, contract
settlement dates ranged from 21 February to
21 November 2005.
• AUD 790,850 for Rp 5,601 million, contract
settlement dates ranged from 17 January to
21 November 2005.
6. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
(Lanjutan)
6. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
(Continued)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 49 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
7. AKTIVA TETAP
2005 Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ Beginning balance Additions Deductions Ending balance Harga perolehan: Tanah 9.209 - - 9.209 Bangunan dan perumahan 49.677 1.178 - 50.855 Mesin dan peralatan 207.347 35.373 (188 ) 242.532 Alat-alat pengangkutan 5.382 2.128 (2.194 ) 5.316 Inventaris 35.428 2.408 (5 ) 37.831 Krat 80.975 8.204 (1.635 ) 87.544 Botol 97.656 81.096 (59.551 ) 119.201 Keg dan tabung CO2 10.898 2.663 (518 ) 13.043 496.572 133.050 (64.091 ) 565.531
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan (11.864 ) (1.349 ) - (13.213 ) Mesin dan peralatan (86.557 ) (11.110 ) 149 (97.518 ) Alat-alat pengangkutan (3.368 ) (840 ) 1.854 (2.354 ) Inventaris (26.340 ) (3.476 ) 4 (29.812 ) Krat (41.519 ) (7.785 ) 1.330 (47.974 ) Botol (43.138 ) (21.192 ) 36.564 (27.766 ) Keg dan tabung CO2 (6.090 ) (851 ) 507 (6.434 ) (218.876 ) (46.603 ) 40.408 (225.071 )
Nilai buku 277.696 86.447 (23.683 ) 340.460
2004 Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ Beginning balance Additions Deductions Ending balance Harga perolehan: Tanah 9.209 - - 9.209 Bangunan dan perumahan 49.594 83 - 49.677 Mesin dan peralatan 194.579 12.768 - 207.347 Alat-alat pengangkutan 5.458 858 (934 ) 5.382 Inventaris 32.971 3.491 (1.034 ) 35.428 Krat 64.270 16.843 (138 ) 80.975 Botol 74.580 39.710 (16.634 ) 97.656 Keg dan tabung CO2 10.355 561 (18 ) 10.898 441.016 74.314 (18.758 ) 496.572
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan perumahan (10.527 ) (1.337 ) - (11.864 ) Mesin dan peralatan (76.362 ) (10.195 ) - (86.557 ) Alat-alat pengangkutan (3.297 ) (924 ) 853 (3.368 ) Inventaris (24.411 ) (2.963 ) 1.034 (26.340 ) Krat (35.210 ) (6.433 ) 124 (41.519 ) Botol (40.457 ) (16.584 ) 13.903 (43.138 ) Keg dan tabung CO2 (5.330 ) (778 ) 18 (6.090 ) (195.594 ) (39.214 ) 15.932 (218.876 )
Nilai buku 245.422 35.100 (2.826 ) 277.696
7. FIXED ASSETS
Cost:Land
Buildings and housesMachinery and installations
Transportation equipmentFurniture and fixtures
CratesBottles
Kegs and CO2 cylinders
Accumulated depreciation:Buildings and houses
Machinery and installationsTransportation equipment
Furniture and fixturesCratesBottles
Kegs and CO2 cylinders
Net book value
Cost:Land
Buildings and housesMachinery and installations
Transportation equipmentFurniture and fixtures
CratesBottles
Kegs and CO2 cylinders
Accumulated depreciation:Buildings and houses
Machinery and installationsTransportation equipment
Furniture and fixturesCratesBottles
Kegs and CO2 cylinders
Net book value
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 50 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2005 2004
Hasil penjualan 32.228 16.758
Nilai buku aktiva tetap yang dijual (23.683 ) (2.826 )
Laba penjualan aktiva tetap 8.545 13.932
7. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 7. FIXED ASSETS (Continued)
Penyusutan dibebankan pada:
2005 2004
Biaya produksi 42.931 35.789
Beban pemasaran dan penjualan 1.556 462
Beban umum dan administrasi 2.116 2.963
46.603 39.214
Pada tahun 2005 dan 2004, Perseroan dan anak
perusahaan menjual aktiva tetap tertentu sebagai
berikut:
Depreciation was charged to:
Production costs
Marketing and selling expenses
General and administrative expenses
In 2005 and 2004, the Company and subsidiary sold
certain fixed assets as follows:
Proceeds
Net book value of fixed assets sold
Gain on sales of fixed assets
Pada akhir tahun 2005, aktiva tetap (selain tanah)
dengan nilai buku sebesar Rp 331.251 juta
diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar
EUR 129 juta (ekuivalen dengan Rp 1.511.495 juta)
dan Rp 4.464 juta. Manajemen menganggap jumlah
pertanggungan tersebut memadai.
Rincian dari tanah adalah sebagai berikut:
• 1 sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga,
Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang,
Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April
2033.
• 49 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung,
Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa
Timur, berlaku sampai dengan tahun 2024 - 2027.
Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama
Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat
ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas
sertifikat HGB tersebut.
At year end 2005, the fixed assets (excluding land)
with a total net book value of Rp 331,251 million were
insured against the risk of loss in the amount of EUR
129 million (equivalent to Rp 1,511,495 million) and
Rp 4,464 million. Management considers this sum
insured to be adequate.
Details of land are as follows:
• 1 HGB title certificate located at Desa Poris Gaga,
Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang,
West Java, valid until 10 April 2033.
• 49 HGB title certificates located at Desa Sampang
Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten
Mojokerto, East Java, valid through 2024 - 2027.
The above mentioned land title certificates are under
the name of the Company. Under current law, the
Company can apply for an extension of the term of
HGB title certificates.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 51 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
8. EMPLOYEE BENEFITS
a. Defined benefit pension plan
The Company and its subsidiary have established
a defined benefit pension plan (the “Plan”) that
covers all permanent employees of the Company
and its subsidiary. The Plan provides for benefits
to be paid to eligible employees at retirement
based primarily upon years of service with the
Company and its subsidiary and remuneration
on retirement.
The Company and subsidiary make contributions to
the Multi Bintang Pension Fund (the Dana Pension
has been approved by the Minister of Finance).
The Company and subsidiary have funded this
plan through monthly contributions which are
sufficient to meet the minimum requirements set
forth in applicable pension fund laws.
b. Excess of Obligation Under Labor Law over
defined benefit pension plan
Under Indonesian labor regulations (Law No.
13/2003), the Company and its subsidiary are
required to provide a minimum pension benefit,
if not already covered by the sponsored pension
plan, to their employees upon retirement.
c. The amounts recognized in consolidated balance
sheets are as follows:
8. IMBALAN KERJA
a. Program pensiun manfaat pasti
Perseroan dan anak perusahaan telah membentuk
program pensiun imbalan pasti (“Program”)
yang pesertanya meliputi seluruh karyawan
tetap Perseroan dan anak perusahaan. Program
tersebut memberikan manfaat pensiun yang akan
dibayarkan pada saat karyawan pensiun, yang
jumlahnya terutama tergantung pada masa kerja
dan kompensasi pada saat karyawan tersebut
pensiun dari Perseroan dan anak perusahaan.
Perseroan dan anak perusahaan memberikan
kontribusi pada Dana Pensiun Multi Bintang (Dana
Pensiun telah disetujui oleh Menteri Keuangan).
Perseroan dan anak perusahaan mendanai
program ini melalui kontribusi bulanan yang
jumlahnya cukup untuk memenuhi persyaratan
minimum dalam peraturan dana pensiun.
b. Selisih antara Kewajiban menurut Undang-
Undang Ketenagakerjaan dengan program
pensiun manfaat pasti
Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan
Indonesia (Undang-Undang No. 13/2003)
Perseroan dan anak perusahaan diharuskan
untuk memberikan manfaat pensiun minimum,
jika belum dipenuhi oleh program pensiun yang
diselenggarakan, kepada para karyawan yang
mencapai usia pensiun.
c. Jumlah yang diakui di neraca konsolidasi adalah
sebagai berikut:
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 52 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
8. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) 8. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Selisih antara kewajiban menurut Undang-Undang Program pensiun Ketenagakerjaan dengan Imbalan kerja Penyisihan untuk manfaat pasti program pensiun jangka panjang lainnya imbalan kerja manfaat pasti Defined benefit Excess of obligation under Other long-term Provision for pension plan Labor Law over defined employee benefits employee benefits benefit pension plan
2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004
Nilai kini dari kewajiban imbalan pasti 50.573 55.481 4.622 5.420 330 695 55.525 61.596 Nilai wajar aktiva program (52.273 ) (41.817 ) - - - - (52.273 ) (41.817 ) Status (didanai) tidak didanai (1.700 ) 13.664 4.622 5.420 330 695 3.252 19,779 Nilai bersih laba (rugi) aktuaria yang belum diakui 7.869 (1.211 ) 1.279 (569 ) 17 11 9.165 (1.769 ) Biaya jasa lalu yang belum diakui - - (177 ) (196 ) - - (177 ) (196 ) Kewajiban pensiun imbalan pasti 6.169 12.453 5.724 4.655 347 706 12.240 17.814
Kewajiban pensiun pada awal tahun 12.453 14.328 4.655 3.844 706 700 17.814 18.872 Biaya imbalan 4.353 4.550 1.069 811 (202 ) 145 5.220 5.506 Imbalan yang dibayar (10.637 ) (6.425 ) - - (157 ) (139 ) (10.794 ) (6.564 ) Kewajiban pensiun pada akhir tahun 6.169 12.453 5.724 4.655 347 706 12.240 17.814
Present value of defined benefit obligation
Fair value of plan assets(Funded) unfunded
statusUnrecognized net
actuarial gain (loss)
Unrecognized past service costDefined benefit
pension liability
Benefit obligation at beginning of year
Benefits costBenefits paid
Benefit obligation at end of year
d. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi
adalah sebagai berikut:
Selisih antara kewajiban menurut Undang-Undang Program pensiun Ketenagakerjaan dengan Imbalan kerja Biaya imbalan manfaat pasti program pensiun jangka panjang lainnya manfaat pasti Defined benefit Excess of obligation under Other long-term Benefit cost pension plan Labor Law over defined employee benefits benefit pension plan
2005 2004 2005 2004 2005 2004 2005 2004
Biaya jasa kini 3.519 3.438 548 411 135 131 4.202 3.980 Biaya bunga 5.404 5.388 500 382 56 66 5.960 5.836 Hasil yang diharapkan dari aktiva program (4.570 ) (4.276 ) - - - - (4.570 ) (4.276 ) Kerugian bersih aktuaria yang diakui - - - - (393 ) (52 ) (393 ) (52 ) Amortisasi dari biaya jasa lalu yang belum diakui - - 21 18 - - 21 18 Biaya imbalan bersih 4.353 4.550 1.069 811 (202 ) 145 5.220 5.506
Current service cost
Interest costExpected return on
plan assetsRecognized net
actuarial lossAmortization of unrecognized past
service costNet benefit cost
d. The amounts recognized in the consolidated
statements of income are as follows:
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 53 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2005 2004
Pihak ketiga (termasuk yang dalam
valuta asing ekuivalen dengan
2005: USD 3.691.047 dan
2004: USD 3.461.130) 56.931 46.637
Saldo hutang usaha berdasarkan
umurnya sebagai berikut:
1 - 30 hari 56.343 46.493
31 - 60 hari 164 -
> 60 hari 424 144
56.931 46.637
10. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak
2005 2004
Pajak penghasilan pasal 21 2.330 2.663
Pajak penghasilan pasal 23/26 1.731 1.241
Pajak penghasilan pasal 25 2.730 2.303
Pajak penghasilan pasal 29 11.266 10.627
Pajak pertambahan nilai 11.857 4.396
Pajak penjualan barang mewah 44.748 44.401
74.662 65.631
8. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) 8. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
e. Asumsi aktuaria
Asumsi dasar yang digunakan aktuaris
independen per 31 Desember 2005 dan 2004
adalah sebagai berikut:
2005 2004
Tabel Mortalita: CSO 1980 CSO 1980
Tingkat diskonto: 13% per tahun/p.a. 10% per tahun/p.a
Kenaikan gaji: 8% per tahun/p.a 8% per tahun/p.a
Kenaikan pensiun: 0% per tahun/p.a 0% per tahun/p.a
Usia pensiun: 57 57
9. HUTANG USAHA
e. Actuarial assumptions
The principal actuarial assumptions of the
independent actuary as of 31 December 2005
and 2004 are as follows:
Mortality table:
Discount rate:
Pensionable salary increases:
Pension increases:
Pension age:
9. TRADE PAYABLES
Third parties (including foreign currencies
portion equivalent to
2005: USD 3,691,047 and
2004: USD 3,461,130)
The aging of the trade payables
is as follows:
1 - 30 days
31 - 60 days
> 60 days
10. TAXATION
a. Taxes payable
Income tax article 21
Income tax article 23/26
Income tax article 25
Income tax article 29
Value added tax
Luxury sales tax
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 54 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)
b. Komponen beban pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
2005 2004
Kini:
Perseroan 23.292 42.874
Anak perusahaan 11.276 -
34.568 42.874
Tangguhan:
Perseroan 6.909 132
Anak perusahaan 73 -
6.982 132
41.550 43.006
c. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi
sebelum pajak dikalikan tarif pajak maksimum
yang berlaku dengan beban pajak adalah
sebagai berikut:
2005 2004
Laba akuntansi konsolidasi
sebelum pajak 128.589 130.319
Tarif pajak maksimum yang berlaku 30% 30%
38.577 39.096
Perbedaan permanen,
dengan tarif pajak 30%:
Perseroan 3.069 3.634
Anak perusahaan 281 -
3.350 3.634
Lainnya - 438
Perubahan penyisihan penurunan nilai (342 ) (145 )
Pengaruh tarif pajak progresif (35 ) (17 )
41.550 43.006
b. The components of income tax expense are as
follows:
Current:
Parent
Subsidiary
Deferred:
Parent
Subsidiary
c. The reconciliation between the consolidated
accounting profit before tax multiplied by the
maximum marginal tax rate and income tax
expense is as follows:
Consolidated accounting profit
before tax
Enacted maximum marginal tax rate
Permanent differences,
at 30% tax rate:
Parent
Subsidiary
Other
Change in valuation allowance
Effect of graduated tax rates
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 55 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Consolidated accounting profit
before tax
Eliminations
Before eliminations
Subsidiary’s net profit before tax
Parent accounting profit
before tax
Shares in profit of subsidiary
Permanent differences:
Employee benefits
Entertainment, donation, and others
Interest income
Total permanent differences
Approximate profit subject to income tax
Temporary differences:
Depreciation of fixed assets
Gain on sales of fixed assets
Bad debt expense
Bonus
Employee benefits expense
Provision for slow-moving inventory
Total temporary differences
Taxable profit
d. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap
perusahaan sebagai suatu badan hukum yang
terpisah (laporan keuangan konsolidasi tidak
dapat digunakan dalam perhitungan pajak
penghasilan badan).
Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi
sebelum pajak dengan laba kena pajak Perseroan
adalah sebagai berikut:
10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)
d. Corporate income tax is computed for each
individual company as a separate legal entity
(consolidated financial statements are not
applicable for computing corporate income tax)
The reconciliation between consolidated
accounting profit before tax and the Company’s
taxable profit is as follows:
2005 2004
Laba akuntansi konsolidasi
sebelum pajak 128.589 130.319
Eliminasi 25.578 -
Sebelum eliminasi 154.167 130.319
Laba sebelum pajak anak perusahaan (36.952 ) -
Laba akuntansi induk perusahaan
sebelum pajak 117.215 130.319
Bagian laba anak perusahaan (25.578 ) -
Perbedaan permanen:
Tunjangan karyawan 8.920 9.365
Perjamuan, sumbangan, dan lainnya 2.727 6.939
Pendapatan bunga (1.417) (4.189)
Jumlah perbedaan permanen 10.230 12.115
Taksiran laba untuk menghitung pajak 101.867 142.434
Perbedaan temporer:
Penyusutan aktiva tetap (24.958 ) (4.365 )
Laba penjualan aktiva tetap 5.317 1.529
Beban piutang ragu-ragu 661 2.490
Bonus 332 1.719
Beban imbalan kerja (4.380 ) (1.059 )
Penyisihan persediaan slow-moving (1.139 ) 225
Jumlah perbedaan temporer (24.167 ) 539
Laba kena pajak 77.700 142.973
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 56 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)
Laba kena pajak masing-masing perusahaan
adalah sebagai berikut:
2005 2004
Induk perusahaan 77.700 142.973
Anak perusahaan 37.649 -
115.349 142.973
Laba kena pajak telah sesuai dengan SPT Tahunan
Pajak Penghasilan tahun yang bersangkutan.
e. Perhitungan beban pajak kini, klaim pengembalian
pajak dan hutang pajak adalah sebagai berikut:
2005 2004
Induk perusahaan:
Laba kena pajak 77.700 142.973
Beban pajak kini, dengan tarif pajak
progresif (23.292 ) (42.874 )
Pajak dibayar dimuka:
Pajak Penghasilan pasal 22 4.898 3.414
Pajak Penghasilan pasal 23 953 43
Pajak Penghasilan pasal 25 31.910 28.691
Fiskal luar negeri 64 99
Klaim pengembalian pajak (hutang
pajak penghasilan pasal 29) 14.533 (10.627 )
Anak perusahan:
Laba kena pajak 37.649 -
Beban pajak kini, dengan tarif
pajak progresif (11.276 ) -
Pajak dibayar dimuka:
Fiskal luar negeri 10 -
Hutang pajak penghasilan pasal 29 (11.266 ) -
The taxable profit of each company is as
follows:
Parent
Subsidiary
The amounts of taxable profit correspond, in all
material respect, with the amounts reported in the
related annual corporate tax returns.
e. The calculation of current tax expense, claims for
tax refund and payable is as follows:
Parent:
Taxable profit
Current tax expense, at graduated
tax rates
Prepaid taxes:
Income tax article 22
Income tax article 23
Income tax article 25
Exit tax
Claims for tax refund/(income tax
article 29 payable)
Subsidiary:
Taxable profit
Current tax expense, at graduated
tax rates
Prepaid taxes:
Exit tax
Income tax article 29 payable
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 57 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan) 10. TAXATION (Continued)
f. Perbedaan temporer yang membentuk bagian
signifikan dari aktiva dan kewajiban pajak
tangguhan per 31 Desember 2005 dan 2004,
adalah sebagai berikut:
2005 2004
Induk perusahaan:
Aktiva pajak tangguhan:
Penyisihan untuk imbalan kerja 4.030 5.344
Bonus yang masih harus dibayar 2.323 2.224
Penyisihan piutang ragu-ragu 1.158 960
Penyisihan persediaan slow-moving 192 534
Transfer imbalan kerja ke anak
perusahaan (1.091 ) -
Penyisihan penurunan nilai (192 ) (534 )
6.420 8.528
Kewajiban pajak tangguhan:
Aktiva tetap (27.205 ) (21.313 )
Kewajiban pajak tangguhan, bersih (20.785 ) (12.785 )
Anak perusahan:
Aktiva pajak tangguhan:
Transfer imbalan kerja dari
induk perusahaan 1.091 -
Bonus yang masih harus dibayar 382 -
Penyisihan untuk imbalan kerja (358 ) -
1.115 -
Kewajiban pajak tangguhan:
Aktiva tetap (97 ) -
Aktiva pajak tangguhan, bersih 1.018 -
g. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia,
Perseroan dan anak perusahaan melaporkan/
menyetorkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem
self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/
mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu 10
tahun sejak saat terhutangnya pajak.
f. The items that give rise to significant portions
of the deferred tax assets and liabilities as of 31
December 2005 and 2004 are as follows:
Parent:
Deferred tax assets:
Provision for employee benefits
Accrued bonus
Allowance for doubtful accounts
Allowance for slow-moving inventories
Transfer employee benefit
to subsidiary
Valuation allowance
Deferred tax liability:
Fixed assets
Deferred tax liability, net
Subsidiary:
Deferred tax assets:
Transfer employee benefit
from parent
Accrued bonus
Provision for employee benefits
Deferred tax liability:
Fixed assets
Deferred tax assets, net
g. Under the taxation laws of Indonesia, the
Company and subsidiary submit tax returns on
the basis of self-assessment. The tax authorities
may assess or amend taxes within 10 years after
taxes became payable.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 58 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
11. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 11. OTHER PAYABLES – THIRD PARTIES
2005 2004
Royalty 8.453 -
Transportasi 5.646 -
Perolehan aktiva tetap 5.014 26.769
Lainnya 3.564 116
22.677 26.885
12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2005 2004
Transportasi 11.293 -
Bea cukai 10.277 -
Gaji dan kompensasi karyawan lainnya 6.395 7.359
Iklan dan promosi 2.994 3.600
Royalty - 5.972
Lainnya 9.699 5.345
40.658 22.276
13. MODAL SAHAM
Per tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, modal dasar
Perseroan terdiri atas 21.070.000 saham dengan
nilai nominal Rp 1.000 per saham dan seluruh saham
telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang
saham berikut:
Jumlah saham/ Persentase/ Jumlah nominal/
Pemegang saham Number of shares Percentage Par value
Rp juta/Rp million
Heineken International B.V. 16.000.428 75,94 16.000
Masyarakat lainnya 3.504.012 16,63 3.504
Hollandsch Administratiekantoor B.V. 1.565.560 7,43 1.566
21.070.000 100,00 21.070
Transportation
Excise duties
Salaries and other employees’ compensation
Advertising and promotion
Royalty
Others
Royalty
Transportation
Acquisition of fixed assets
Others
12. ACCRUED EXPENSES
13. SHARE CAPITAL
As of 31 December 2005 and 2004, the Company’s
authorized share capital consists of 21,070,000 shares
at par value Rp 1,000 per share and has been fully
issued to and paid up by the following shareholders:
Shareholders
Heineken International B.V.
Public shareholders
Hollandsch Administratiekantoor B.V.
14. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Tambahan modal disetor merupakan selisih antara
harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan
yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada
tahun 1981.
14. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
This account represents the amount received by the
Company in excess of the rupiah par value of the
shares sold to the Indonesian public in 1981.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 59 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
15. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Under the Indonesian New Company Law No. 1/1995,
the Company is obliged to annually allocate a certain
amount from net income to a statutory reserve fund,
until such statutory reserve fund reaches 20% of
subscribed capital. The minimum requested amount,
to be annually allocated to the statutory reserve
fund, has not yet been determined by the Indonesian
Government. The statutory reserve fund shall be used
to offset future losses not otherwise absorbed by
retained earnings. At the Annual General Shareholders’
Meeting of the Company on 4 June 2002 (notarized by
deed of Singgih Susilo, SH, dated 4 June 2002 No. 6),
the shareholders agreed to allocate Rp 1 million of the
Company’s 2001 net income as statutory reserve.
16. NET SALES
15. SALDO LABA YANG DICADANGKAN
Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas
No. 1/1995, Perseroan diwajibkan mengalokasikan
sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke
dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai
20% dari modal ditempatkan. Jumlah minimum yang
wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh Pemerintah
Indonesia. Cadangan ini harus digunakan untuk
menutup kerugian pada masa yang akan datang yang
tidak dapat ditutup dengan saldo laba. Pada Rapat
Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan
tanggal 4 Juni 2002 (risalah dituangkan dalam akta
notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 4 Juni 2002
No. 6), para pemegang saham menyetujui untuk
mengalokasikan sejumlah Rp 1 juta dari laba bersih
Perseroan tahun 2001 sebagai cadangan.
16. PENJUALAN BERSIH
2005 2004
Merupakan penjualan bersih ke pihak ketiga:
Lokal 819.589 661.966
Ekspor 33.024 48.945
852.613 710.911
Rincian pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih
melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasi
adalah sebagai berikut:
PT Gitaswara Indonesia 216.312 178.711
PT Bintang Bali Indah 123.370 78.182
PT Bintang Sidoraja 101.242 63.516
PT Mulia Multi Mandiri 146.541 73.166
17. BEBAN POKOK PENJUALAN
2005 2004
Bahan baku dan kemasan yang dipakai 222.576 213.170
Biaya upah langsung 56.174 42.688
Biaya pabrikasi 195.604 149.878
Jumlah biaya produksi 474.354 405.736
Kenaikan barang dalam pengolahan (410 ) (2.425 )
Biaya produksi 473.944 403.311 Penurunan (kenaikan) barang jadi 3.996 (1.202)
477.940 402.109
Represent net sales to third parties for:
Local
Export
Major customers for which net sales value exceeded
10% of the consolidated net sales are as follows:
PT Gitaswara Indonesia
PT Bintang Bali Indah
PT Bintang Sidoraja
PT Mulia Multi Mandiri
17. COST OF GOODS SOLD
Raw materials and packaging materials used
Direct labor cost
Manufacturing overhead
Total production costs
Increase in goods in process
Cost of production
Decrease (increase) in finished goods
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 60 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
18. BEBAN USAHA
2005 2004
Beban pemasaran dan penjualan: Gaji dan kompensasi karyawan lainnya 22.688 17.509 Penyusutan 1.556 462 Distribusi, promosi, dan lain-lain 180.618 115.049 204.862 133.020
Beban umum dan administrasi: Gaji dan kompensasi karyawan lainnya 24.015 40.861 Penyusutan 2.116 2.963 Perjalanan, komunikasi, jasa profesional, dan lain-lain 17.396 26.984 43.527 70.808
Jumlah beban usaha 248.389 203.828
19. DIVIDEN KAS
2005 2004
Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2003: Dividen kas final sebesar Rp 3.342 per saham, diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 8 Juni 2004 (diaktakan dalam akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 8 Juni 2004 No. 9) - 70.416
Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2004: Dividen kas interim sebesar Rp 940 per saham, sesuai dengan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 22 Oktober 2004 (diaktakan dalam akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 22 Oktober 2004 No.79 dan 80) - 19.806
Dividen kas final sebesar Rp 3.156 per saham, diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 3 Juni 2005 (diaktakan dalam akta notaris Singgih Susilo, SH, tanggal 3 Juni 2005 No. 8) 66.497 -
Dividen kas untuk hasil operasi tahun 2005: Dividen kas interim sebesar Rp 2.000 per saham, sesuai dengan Circular Resolutions dari Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 16 September 2005 42.140 - 108.637 90.222
Marketing and selling expenses:Salaries and other employees’ compensation
DepreciationDistribution, promotion, and others
General and administrative expenses:Salaries and other employees’ compensation
DepreciationTravelling, communication, professional fees,
and others
Total operating expenses
18. OPERATING EXPENSES
19. CASH DIVIDENDS
Cash dividends for 2003 result:Final cash dividends of
Rp 3,342 per share, as per Annual General Shareholders’ Meeting
of the Company on 8 June 2004 (notarized by deed of
Singgih Susilo SH, dated 8 June 2004 No.9)
Cash dividends for 2004 result:Interim cash dividends of Rp 940 per share, as per
Board of Directors’ and Commissioners’ Meeting of the Company on 22 October 2004 (notarized
by deed of Singgih Susilo, SH, dated 22 October 2004 No. 79 and 80)
Final cash dividends of Rp 3,156 per share, as per
Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 3 June 2005
(notarized by deed of Singgih Susilo SH,
dated 3 June 2005 No. 8)
Cash dividends for 2005 result:Interim cash dividends of
Rp 2,000 per share, as per Circular Resolutions of Board of Directors
and Commissioners of the Company on 16 September 2005
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 61 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
20. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (Kelompok Heineken) per tanggal
31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:
2005 2004 Dalam jutaan rupiah/ Dalam jutaan rupiah/ In millions of rupiah % In millions of rupiah %
Hutang lain-lain: Jasa teknik - Heineken Technical Services B.V., Belanda 58 0,21 7.150 17,05 Royalti - Green Sands S.A., Swiss - - 211 0,50 Biaya-biaya tenaga kerja asing: Heineken Technical Services B.V., Belanda - - 715 1,71 Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 3.803 13,77 1.669 3,98 Perolehan aktiva tetap - Heineken Beer Systems B.V., Belanda 754 2,73 5.061 12,07 Lainnya: Heineken Technical Services B.V., Belanda - - 233 0,56 Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 327 1,18 - - 4.942 17,89 15.039 35,87
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun
2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:
2005 2004 Dalam jutaan rupiah/ Dalam jutaan rupiah/ In millions of rupiah % In millions of rupiah %
Pembelian persediaan: Heineken Technical Services B.V., Belanda 397 0,18 345 0,16 Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 452 0,20 372 0,18 849 0,38 717 0,34
Jasa teknik: Heineken Technical Services B.V., Belanda (Catatan 22a) 43.527 97,75 36.132 97,91 Lainnya (Catatan 22c) 1.002 2,25 772 2,09 44.529 100,00 36.904 100,00
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa tersebut dilakukan secara wajar
(arm’s length).
20. RELATED PARTY BALANCES AND
TRANSACTIONS
Significant outstanding balances with related parties
(Heineken Group) as of 31 December 2005 and 2004
are as follows:
Other payables:Technical fee – Heineken Technical Services B.V., The Netherlands
Royalties – Green Sands S.A., SwitzerlandCharges related to employee costs:
Heineken Technical Services B.V., The Netherlands
Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands
Acquisition of fixed assets–Heineken Beer Systems B.V., The Netherlands
Others:Heineken Technical Services B.V.,
The NetherlandsHeineken Brouwerijen B.V.,
The Netherlands
Significant related party transactions during 2005 and
2004 are as follows:
Purchases of inventories:Heineken Technical Services B.V.,
The NetherlandsHeineken Brouwerijen B.V., The Netherlands
Technical services:Heineken Technical Services B.V., The
Netherlands (Note 22a)Other (Note 22c)
All transactions with these related parties are conducted
on an arm’s length basis.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 62 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING
Valuta asing/ Dalam jutaan rupiah/
Foreign currency In millions of rupiah
Aktiva:
Kas dan setara kas USD 246 2
EUR 9 0
AUD 10.774 78
CHF 99 1
GBP 236 4
SGD 17.552 100
Piutang (ekspor) USD 162.356 1.596
Piutang lain-lain - pihak ketiga USD 101.263 995
2.776
Kewajiban:
Hutang usaha - pihak ketiga USD 1.796.412 17.659
EUR 198.511 2.315
SGD 5.077 30
GBP 451.908 7.658
AUD 1.195.850 8.618
CHF 450 3
Hutang usaha - pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa EUR 64.312 754
Hutang lain-lain:
Pihak ketiga USD 158.409 1.557
EUR 7.267 85
SGD 43.068 254
CHF 38.429 288
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa EUR 359.186 4.188
Biaya yang masih harus dibayar USD 27.220 266
EUR 636.265 7.596
CHF 38.600 289
51.560
Kewajiban bersih dalam valuta asing (48.784)
21. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
CURRENCIES
Assets and liabilities denominated in various foreign
currencies as of 31 December 2005 are as follows:
Aktiva dan kewajiban dalam valuta asing per tanggal 31
Desember 2005 adalah sebagai berikut:
Assets:
Cash and cash equivalents
Trade receivable (export)
Other receivables – third parties
Liabilities:
Trade payables – third parties
Trade payables –
related parties
Other payables:
Third parties
Related parties
Accrued expenses
Net liabilities in foreign currencies
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 63 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan
kontrak valuta berjangka untuk mengatasi resiko
perubahan nilai tukar valuta asing yang timbul dari
aktivitas operasional.
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN
a. Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknik
(“Perjanjian”) dengan Heineken Technical Services
B.V., Belanda (“HTS”), pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, di mana HTS setuju untuk
memberikan bantuan teknik, pembelian dan jasa
lainnya, sebagaimana dan pada saat diminta oleh
Perseroan, selama jangka waktu 10 tahun efektif
sejak 1 Januari 1981. Berdasarkan Perjanjian
ini, HTS juga akan menjamin Perseroan untuk
pemakaian yang berkelanjutan atas label dan
merek dagang Bir Bintang. Perjanjian ini secara
otomatis diperpanjang untuk setiap 10 tahun
berikutnya (perpanjangan terakhir di tahun 2001)
selama tidak ada pernyataan secara tertulis
dari kedua belah pihak yang memberitahukan
keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian
tersebut. Sebagai imbalan atas bantuan teknik dan
hak penggunaan merek dagang, Perseroan setuju
membayar kepada HTS sebesar EUR 3,6302
untuk setiap hektoliter bir yang diproduksi.
b. Pada tahun 2003, Perseroan mengadakan
perjanjian lisensi merek dagang (“Perjanjian”)
dengan Diageo Ireland, Republik Irlandia,
dan Diageo Great Britain Limited (“DGBL”),
Inggris. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan
menikmati hak eksklusif untuk memproduksi
dan menjual bir hitam Guinness (Guinness
Stout) di Indonesia dan dapat meminta bantuan
teknik dari DGBL sehubungan dengan produksi
Guinness Stout. Perjanjian ini berlaku untuk
masa 10 tahun sampai dengan 31 Desember
2013 dan selanjutnya, kecuali dan sampai salah
satu pihak memberitahukan keinginannya untuk
mengakhiri Perjanjian ini. Atas hak eksklusif
tersebut, Perseroan membayar kepada DGBL
21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM VALUTA ASING
(Lanjutan)
21. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
CURRENCIES (Continued)
When necessary, the Company enters into forward
exchange contracts to manage its net exposure to
changes in foreign currency exchange rates arising
from operating activities.
22. AGREEMENTS
a. The Company entered into a technical assistance
agreement (“the Agreement”) with Heineken
Technical Services B.V., The Netherlands
(“HTS”), a related party, whereby the latter will
render technical, buying and other services,
as and when requested by the Company, for a
period of 10 years effective from 1 January 1981.
Under the Agreement, HTS shall also secure
to the Company the continued use of the Bir
Bintang label and trademark. The Agreement
was automatically renewed for another 10 years
most recently in 2001 as neither of the parties
gave notice in writing of any intention to terminate
the Agreement. In consideration for the technical
services and the right to use trademarks, the
Company has agreed to pay HTS a fee of EUR
3.6302 per hectoliter of lager beer produced.
b. In 2003, the Company entered into a trademark
license agreement (“the Agreement”) with Diageo
Ireland, Republic of Ireland, and Diageo Great
Britain Limited (“DGBL”), United Kingdom. Under
the Agreement, the Company enjoys the exclusive
right to produce and sell Guinness Stout in
Indonesia and may request technical assistance
from DGBL in connection with the production of
Guinness Stout. The agreement covers a period of
10 years until 31 December 2013 and thereafter,
unless and until terminated by either party. For
these rights, the Company pays DGBL a royalty
fee equal to 8.5% of Guinness Stout net sales
including luxury sales tax and excise duty. The
royalty expense charged to operations amounted
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 64 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
sejumlah royalti sebesar 8,5% dari nilai penjualan
bersih Guinness Stout termasuk pajak penjualan
barang mewah dan bea cukai. Beban royalti yang
dikenakan adalah masing-masing sebesar Rp
33.339 juta dan Rp 27.873 juta pada tahun 2005
dan 2004.
c. Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan
perjanjian royalti (“Perjanjian”) dengan Green
Sands S.A., Swiss (“GSS”). Berdasarkan Perjanjian
ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan
merek dagang Green Sands, membeli konsentrat
dan memproduksi Green Sands selama jangka
waktu 10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982.
Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk
setiap 5 tahun berikutnya, kecuali dan sampai
salah satu pihak memberitahukan keinginannya
untuk mengakhiri perjanjian ini secara tertulis
sekurang-kurangnya 12 bulan sebelum tanggal
pengakhiran. Tidak ada satu pihak yang
mengeluarkan pemberitahuan tersebut saat ini.
Perseroan setuju untuk membayar royalti kepada
GSS sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter
penjualan Green Sands.
Untuk mendukung peluncuran Green Sands
Non-Alkohol baru, pada tahun 2002 GSS setuju
untuk mengurangi biaya royalti dimulai dari
bulan peluncuran produk baru sampai dengan
tahun 2005.
d. Efektif sejak 1 Januari 2004, Perseroan
memperbaharui perjanjian distribusi
(“Perjanjian”) dengan PT Gitaswara Indonesia,
dimana PT Gitaswara Indonesia menikmati hak
tunggal untuk mendistribusikan dan menjual bir
hitam Guinness (Guinness Stout) yang diproduksi
oleh Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian
ini berlaku untuk masa 10 tahun sampai dengan
31 Desember 2013 dan selanjutnya, kecuali
dan sampai salah satu pihak memberitahukan
keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian ini.
to Rp 33,339 million and Rp 27,873 million in
2005 and 2004, respectively.
c. In 1982, the Company entered into a royalty
agreement (“the Agreement”) with Green Sands
S.A., Switzerland (“GSS”). Under the Agreement,
the Company is granted the permission to use
the Green Sands trademark, to purchase their
concentrate and manufacture Green Sands for a
period of 10 years effective from 30 June 1982.
The Agreement is automatically renewable for
another 5 years, unless and until either party
gives to the other 12-month prior notice in writing
of its intention to terminate the Agreement.
Neither party has issued such notice to date. The
Company has agreed to pay GSS a royalty of
SWF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as
consideration for such rights.
To support the introduction of the new Green
Sands Non-Alcohol, in 2002 GSS agreed to
reduce the royalty fee starting from the month of
the new product launching up to 2005.
d. Effective from 1 January 2004, the Company
renewed its distribution agreement (“the
Agreement”) with PT Gitaswara Indonesia,
whereby PT Gitaswara Indonesia enjoys the sole
right to distribute and sell Guinness Stout brewed
by the Company in and throughout Indonesia.
The Agreement covered a period of 10 years until
31 December 2013 and thereafter, unless and
until terminated by either party.
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN (Lanjutan) 22. AGREEMENTS (Continued)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 65 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
23. COMMITMENTS
As of 31 December 2005, the Company and subsidiary
have unused credit facilities as follows:
The Company:
• ABN Amro Bank (“the Bank”), revolving
uncommitted short-term loan and overdraft for
the aggregate amount of Rp 10 billion. These
facilities became effective in 2005 and will be
automatically extended annually unless the Bank
or the Company states otherwise.
• Citibank,N.A., revolving uncommitted short-term
loan for the amount of USD 3 million which will be
expired in June 2006 and overdraft line checking
account for the amount of Rp 15 billion expired in
January 2006.
Subsidiary:
• Citibank, N.A., overdraft line checking account
for the amount of Rp 10 billion expired in
January 2007.
24. RESTATEMENT OF 2004 FINANCIAL STATEMENTS
The 2004 financial statements has been restated to
reflect the adoption of SFAS No. 24 (Revision 2004),
“Employee Benefits” (Note 8). The cumulative effect of
the adoption of SFAS No. 24 (Revision 2004) up to 31
December 2003, amounting to Rp 15,853 million, was
adjusted to retained earnings as of 1 January 2004.
A comparison of the amounts as previously reported
and as restated is as follows:
23. KOMITMEN
Per 31 Desember 2005, Perseroan dan anak
perusahaan memiliki fasilitas-fasilitas kredit yang
belum digunakan sebagai berikut:
Perseroan:
• ABN Amro Bank (“Bank”), revolving uncommittled
short-term loan dan overdraft berjumlah Rp 10
milyar. Fasilitas-fasilitas ini efektif pada tahun
2005 dan akan diperpanjang secara otomatis
kecuali Bank atau Perseroan menyatakan lain.
• Citibank, N.A., revolving uncommitted short-term
loan sejumlah USD 3 juta yang akan berakhir pada
Juni 2006 dan overdraft line checking account
sejumlah Rp 15 milyar yang akan berakhir di
bulan Januari 2006.
Anak perusahaan:
• Citibank, N.A., overdraft line checking account
berjumlah Rp 10 milyar yang akan berakhir pada
bulan Januari 2007.
24. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2004
Laporan keuangan 2004 telah disajikan kembali
untuk merefleksikan penerapan PSAK No. 24 (Revisi
2004),”Imbalan Kerja” (Catatan 8). Efek kumulatif
dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sampai
31 Desember 2003 sebesar Rp 15.853 juta telah
disesuaikan ke saldo laba per 1 January 2004.
Perbandingan angka seperti yang dilaporkan
sebelumnya dan setelah disajikan kembali adalah
sebagai berikut:
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 66 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Seperti Setelah
dilaporkan disajikan
sebelumnya/ kembali/
As previously As
reported restated
Neraca konsolidasi
Biaya imbalan pasca kerja
dibayar dimuka 5.307 -
Kewajiban pajak tangguhan, bersih 19.144 12.785
Penyisihan untuk imbalan kerja 1.925 17.814
Saldo laba - belum ditentukan
penggunaannya 241.499 226.662
Laporan laba rugi konsolidasi
Jumlah beban usaha 205.280 203.828
Laba sebelum pajak 128.867 130.319
Beban pajak penghasilan 42.570 43.006
Laba bersih 86.297 87.313
Laba per saham (dalam Rupiah penuh):
Laba usaha 4.913 4.982
Laba bersih 4.096 4.144
24. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2004
(Lanjutan)
24. RESTATEMENT OF 2004 FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
Consolidated balance sheet
Prepaid post-employment
benefits cost
Deferred tax liabilities, net
Provision for employee benefits
Retained earnings -
unappropriated
Consolidated statement of income
Total operating expense
Profit before tax
Income tax expense
Net profit
Earnings per share (in whole Rupiah):
Operating profit
Net profit
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 67 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
LampiranSchedule
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 68 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)
NERACA
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)
BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2005 AND 2004
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
LAMPIRAN 1.1 SCHEDULE 1.1
AKTIVA 2005 2004
AKTIVA LANCAR
KAS DAN SETARA KAS 3.629 61.700
PIUTANG USAHA
Setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Rp 3.861 juta pada
tahun 2005 dan Rp 3.200 juta pada
tahun 2004
36.511 95.658
PIUTANG LAIN-LAIN:
Pihak ketiga 1.962 1.573
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
5.291 195
PERSEDIAAN
Setelah dikurangi penyisihan persediaan
slow-moving sebesar Rp 639 juta pada
tahun 2005 dan Rp 1.778 juta
pada tahun 2004
71.057 72.001
BIAYA DIBAYAR DIMUKA 3.779 10.145
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF - 5.019
AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN 8.714 8.135JUMLAH AKTIVA LANCAR 130.943 254.426
AKTIVA TIDAK LANCAR
INVESTASI DI ANAK PERUSAHAAN 39.349 13.771
AKTIVA TETAP
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 215.369 juta pada tahun
2005 dan Rp 218.876 juta
pada tahun 2004
336.289 277.696
KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 14.533 -
AKTIVA LAIN-LAIN 5.150 7.174JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 395.321 298.641
JUMLAH AKTIVA 526.264 553.067
ASSETS
CURRENT ASSETS
CASH AND CASH EQUIVALENTS
TRADE RECEIVABLES
Net of allowance for doubtful
accounts of Rp 3,861 million
in 2005 and Rp 3,200 million
in 2004
OTHER RECEIVABLES:
Third parties
Related party
INVENTORIES
Net of allowance for slow-moving
inventories of Rp 639 million
in 2005 and Rp 1,778 million
in 2004
PREPAID EXPENSES
DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
OTHER CURRENT ASSETS
TOTAL CURRENT ASSETS
NON-CURRENT ASSETS
INVESTMENT IN SUBSIDIARY
FIXED ASSETS
Net of accumulated depreciation of
Rp 215,369 million in 2005
and Rp 218,876 million
in 2004
CLAIMS FOR TAX REFUND
OTHER ASSETS
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASSETS
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 69 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 DESEMBER 2005 DAN 2004
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)
31 DECEMBER 2005 AND 2004
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
LAMPIRAN 1.2 SCHEDULE 1.2
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2005 2004
KEWAJIBAN LANCAR
HUTANG USAHA:
Pihak ketiga 45.366 46.637
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
38.984 -
HUTANG PAJAK 55.906 65.631
HUTANG LAIN-LAIN:
Pihak ketiga 22.726 26.885
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
4.047 15.039
UANG MUKA DITERIMA
DARI PELANGGAN
- 2.177
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 25.107 22.276
JAMINAN EMBALASI 71.430 93.949
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 3.591 339JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 267.157 272.933
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN, bersih 20.785 12.785
PENYISIHAN UNTUK IMBALAN KERJA 9.797 17.814JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 30.582 30.599
EKUITAS
MODAL SAHAM, nilai nominal
Rp 1.000 per saham:
Modal dasar, ditempatkan dan disetor
penuh 21.070.000 saham 21.070 21.070
TAMBAHAN MODAL DISETOR 1.802 1.802
SELISIH NILAI TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS
SEPENGENDALI
613 -
SALDO LABA:
Sudah ditentukan penggunaannya 1 1
Belum ditentukan penggunaannya 205.039 226.662JUMLAH EKUITAS 228.525 249.535
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
526.264 553.067
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
CURRENT LIABILITIES
TRADE PAYABLES:
Third parties
Related parties
TAXES PAYABLE
OTHER PAYABLES:
Third parties
Related parties
ADVANCES RECEIVED
FROM CUSTOMERS
ACCRUED EXPENSES
DEPOSITS ON CONTAINERS
DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
TOTAL CURRENT LIABILITIES
NON-CURRENT LIABILITIES
DEFERRED TAX LIABILITIES, net
PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
SHAREHOLDERS’ EQUITY
SHARE CAPITAL, par value of
Rp 1,000 per share:
Authorized, fully issued and
paid-up 21,070,000 shares
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
DIFFERENCE IN VALUE RESULTING FROM
RESTRUCTURING TRANSACTIONS BETWEEN
COMPANIES UNDER COMMON CONTROL
RETAINED EARNINGS:
Appropriated
Unappropriated
TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY
TOTAL LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS’ EQUITY
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 70 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
LAMPIRAN 2 SCHEDULE 2
2005 2004
PENJUALAN BERSIH 613.209) 710.911)BEBAN POKOK PENJUALAN (477.940) (402.109)LABA KOTOR 135.269) 308.802)
BEBAN USAHA:
Beban pemasaran dan penjualan (4.623) (131.568)
Beban umum dan administrasi (40.396) (72.260)JUMLAH BEBAN USAHA (45.019) (203.828)
LABA USAHA 90.250) 104.974)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN:
Laba penjualan aktiva tetap 8.623) 13.932)
Pendapatan bunga 1.418) 4.189)
Laba (rugi) kurs, bersih (5.161) 1.051)
Laba (rugi) kurs valuta
berjangka, bersih
(3.433) 5.697)
Beban bunga (892) (56)
Pendapatan lain-lain, bersih 833) 532)JUMLAH PENGHASILAN
LAIN-LAIN, bersih
1.388) 25.345)
BAGIAN LABA ANAK PERUSAHAAN 25.577) -)LABA SEBELUM PAJAK 117.215) 130.319)BEBAN PAJAK PENGHASILAN (30.201) (43.006)LABA BERSIH 87.014) 87.313)
Laba per saham (dalam rupiah penuh):
Laba usaha 4.283) 4.982
Laba bersih 4.130) 4.144
Jumlah rata-rata tertimbang saham
beredar/ditempatkan (dalam angka penuh) 21.070.000) 21.070.000)
NET SALES
COST OF GOODS SOLD
GROSS PROFIT
OPERATING EXPENSES:
Marketing and selling expenses
General and administrative expenses
TOTAL OPERATING EXPENSES
OPERATING PROFIT
OTHER INCOME (EXPENSES):
Gain on sales of fixed assets
Interest income
Foreign currency exchange gains (losses), net
Forward foreign currency exchange gains
(losses), net
Interest expense
Miscellaneous income, net
TOTAL OTHER INCOME, net
SHARE IN PROFIT OF SUBSIDIARY
PROFIT BEFORE TAX
INCOME TAX EXPENSE
NET PROFIT
Earnings per share (in full rupiah):
Operating profit
Net profit
Weighted average of total outstanding/
issued shares (in full amount)
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 71 2005 Annual Report
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (INDUK PERUSAHAAN SAJA)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk (PARENT COMPANY ALONE)
STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004
(In millions of rupiah, unless otherwise specified)
LAMPIRAN 3 SCHEDULE 3
Selisihnilai transaksi Saldo laba/Retained earnings
Tambahan restrukturisasi Sudah BelumModal modal entitas ditentukan ditentukan Jumlahsaham/
Sharecapital
disetor/Additional
paid-incapital
sepengendali/Difference in value
resulting from restructuring transactions
between companies under common control
penggunaannya/Appropriated
penggunaannya/Unappropriated
ekuitas/Total
Shareholders’ equity
Saldo per 31 Desember 2003, seperti dilaporkan sebelumnya 21.070 1.802 - 1 245.424) 268.297)
Pengaruh kumulatif atas perubahan metode akuntansi untuk imbalan kerja - - - - (15.853) (15.853)
Saldo per 31 Desember 2003, setelah disajikan kembali
21.070 1.802 - 1 229.571) 252.444)
Laba bersih tahun 2004, setelah disajikan kembali - - - - 87.313) 87.313)
Dividen kas - - - - (90.222) (90.222)
Saldo per 31 Desember 2004, setelah disajikan kembali 21.070 1.802 - 1 226.662) 249.535) Laba bersih tahun 2005 - - - - 87.014) 87.014)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - - 613 - -) 613)
Dividen kas - - - - (108.637) (108.637)
Saldo per 31 Desember 2005 21.070 1.802 613 1 205.039) 228.525)
Balance as of 31 December 2003,
as previously reported
Cumulative effect of change in accounting method for employee
benefits
Balance as of 31 December 2003,
as restated
Net profit for 2004, as restated
Cash dividends
Balance as of 31 December 2004,
as restated
Net profit for 2005
Difference in value resulting
from restructuring transactions between
companies under common control
Cash dividends
Balance as of 31 December 2005
PT Multi Bintang Indonesia Tbk 72 Laporan Tahuhan 2005
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Lanjutan)TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2005 DAN 2004(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARYNOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In millions of rupiah, unless otherwise specified)
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank