Proposal CIvex Final

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Di masa kini dan mendatang, fokus penelitian bahan bangunan di seluruh

    dunia adalah mencari bahan bangunan yang ringan, tahan lama, mudah digunakan,

    ekonomi dan sekaligus lebih ramah lingkungan, hal ini disebabkan karena mayoritas

     penggunaan beton yang di pakai saat ini tergolong dapat merusak lingkungan, rata-rata

    memiliki berat yang cukup besar, dan pengaplikasiannya untuk paving termasuk kurang

     baik sebab menghalangi masuknya air dalam tanah. Penelitian terhadap beton dengan berat volume yang lebih ringan dari beton normal, disebabkan karena beton tersebut

    dapat memberikan keuntungan-keuntungan yang signifikan seperti mereduksi beban

    gempa dan pondasi, selain meneliti beton yang memiliki berat lebih ringan, penelitian

    dewasa ini juga terfokus pada beton lolos air yang lebih dikenal  Pervious concrete

    (Porous Concrete. !eton ini merupakan beton dengan material tertentu dengan porositas

    tinggi yaitu antara "#-$%& rongga udara sehingga mudah untuk dilalui air. 'ungsi utama

     pervious concrete  adalah sebagai perkerasan beton penutup permukaan tanah dengan

    tujuan agar dapat air dapat dengan mudah mengalir ke bawahnya, dan dengan demikian

    kelebihan air permukaan akan dapat kembali terserap ke dalam tanah, daripada hanya

    terbuang ke laut. amun sayangnya pemanfaatan  pervious concrete masih belum optimal

     pada kehidupan sehari-hari, hal ini disebabkan kuat tekan yang mungkin bisa dicapai oleh

     pervious concrete itu sendiri masih tergolong kecil terutama di )ndonesia, yaitu berkisar 

    $.# *pa + *pa. ehingga perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai komposisi

    yang baik untuk beton itu sendiri.

    1.2 Rumusan Masalah

    !erdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan

    yaitu /

    !agaimana menentukan komposisi  pervious concrete  agar menghasilkan

     beton yang ramah lingkungan, murah, lebih ringan daripada beton biasa, memiliki kuat

    tekan tinggi begitu juga perviousnya 0

    1

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    2/17

    1.3 Tuuan Penel!t!an "an Man#aat.

    *akalah ini bertujuan untuk menyampaikan analisa dari hasil

     pengukuran  pervious concrete  yang telah di buat penulis. Dari hasil analisa,

     perbandingan antara berat semen dan agregat berpengaruh terhadap kuat tekan,

    sementara komposisi dan ukuran agregat menjadi penentu porositas. Dengan

    menggunakan water cemen ratio sebesar %,$, serta memanfaatkan iron slag yang

    merupakan limbah pabrik besi. Dalam komposisi  pervious concrete  tersebut,

    diharapkan dapat menghasilkan  pervious concrete  dengan kuat tekan tinggi

    namun tetap memiliki kriteria utama  pervious concrete  yaitu kemampuannya

    untuk dilalui air serta ramah lingkungan, sehingga penggunaan pervious concrete

     pada kehidupan nyata bisa lebih dioptimalkan.

    2

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    3/17

    BAB II

    $TUDI PU$TA%A

    2.1 %egunaan Per&!'us ('n)rete

    *eskipun beton porus telah digunakan selama lebih dari #% tahun

    dalam berbagai aplikasi, baru-baru ini baik pemborong maupun owner menguji

    lebih lanjut mengenai aplikasi dari beton porus ini. Pada masa sekarang ini,

     pervious concrete atau yang sering kita kenal dengan beton porus sering

    digunakan untuk sistem drainase, media untuk struktur hidrolik, tempat parkir,

    lapangan tenis, rumah kaca, dan lain-lain.

    2.2 %arakter!st!k Mater!al

    Pada umumnya, material yang digunakan untuk membuat beton porus

    adalah agregat kasar yang uniform graded atau berukuran seragam (tidak terlalu

     bervariasi, semen, air, admixtures, sedikit agregat halus, dan pada beberapa kasus

    ada yang menggunakan serat sebagai bahan campuran.

    Pembuatan beton kali ini hanya menggunakan agregat kasar, agregat

    halus, semen, air. 1idak ada admixtures yang di gunakan karena dengan adanya

     penggunaan admixtures  akan menaikkan biaya produksi, dan selain itu butiran

    admixtures yang kecil juga akan menyumbat rongga-rongga yang ada sehingga

    akan mengakibatkan air susah untuk mengalir.

    2.2.1 Agregat %asar

    2gregat kasar ialah agregat yang ukuran butirannya lebih dari #mm.

    2gregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau batu pecah. 3erikil adalah

     bahan yang terjadi sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan-batuan dan

     berbentuk agak bulat serta permukaannya licin. edangkan batu pecah adalah

     bahan yang diperoleh dari batu yang dipecah menjadi pecahan-pecahan berukuran

    #-4%mm. elain kerikil dan batu pecah, ada juga pemanfaatan limbah slag sebagai

    agregat kasar. Contohnya ialah iron slag . Iron slag adalah limbah slag atau kerak 

    dari besi dan baja yang berbentuk bongkahan-bongkahan kecil yang diperoleh dari

    hasil samping pembuatan baja dengan tanur tinggi (5en6ewa !agus, %"".

    3

    http://bagoez-henzewa.blogspot.com/2011/07/agregat-halus.html?zx=945464fc1a8d917ahttp://bagoez-henzewa.blogspot.com/2011/07/agregat-halus.html?zx=945464fc1a8d917a

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    4/17

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    5/17

    2.2.3 $emen

    emen merupakan hasil gilingan terak portland yang terdiri dari

    kalsium silikat (:Ca;.i; yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-samadengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium

    sulfat (Ca;9.:5; dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain (8adianto,

    %"%. *acam-macam semen yang sering dijumpai di pasaran adalah / PC

    ( Portland Cement , PPC ( Portland Pozzolan Cement , PCC ( Portland Composite

    Cement . PPC ( Portland Pozzoland Cement  ialah semen hidrolisis yang terdiri

    dari campuran yang homogen antara semen Portland dengan bahan po66olan

    (Trass atau Fly Ash halus yang diproduksi dengan menggiling klinker semen

    Portland dan bahan po66olan bersama-sama (2ndika !obi, %"$.

    2.2.* A!r

    2ir dicampur dengan semen akan menjadi sebuah pasta. 3egunaan

    dari pasta ini sendiri adalah sebagai materi pengikat antar agregat. 2ir sangat

     berpengaruh dalam kuat tekan beton, karena kelebihan air akan menyebabkan

     penurunan pada kekuatan beton itu sendiri. 3ekurangan air juga akan membuat

    wora!ility  rendah yang mengakibatkan beton susah untuk diaduk sehingga

    agregat tidak terlapisi oleh pasta secara merata dan akan mengakibatkan tidak 

    adanya gaya ikat yang kuat antar agregat. !erikut grafik hubungan water"cement 

    ratio dan kuat tekan beton.

    7ambar ..9." + 7rafik hubungan kuat tekan dengan faktor air semen

    (eville dan !rook, %".

    5

    http://dwikusumadpu.wordpress.com/2012/11/02/peranan-air-dalam-pembuatan-beton/http://dwikusumadpu.wordpress.com/2012/11/02/peranan-air-dalam-pembuatan-beton/

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    6/17

    BAB III

    MET+DE ,AN- DI-UNA%AN

    3.1 Met'"'l'g!

    6

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    7/17

    Mulai

    StudiLiteratur

    Persiapan Bahan :

    Kerikil Pecah Pasuruan, Iron Slag, Semen , ir,dan Pasir

    Pencucian dan Pengk!ndisianMaterial "SS#$

    K!mp!sisi %iapMaterial

    Pelaksanaan Mi&#esign

    #icetak dalam Silinder15'3(

    Pem)ukaan*etakan

    *uring Sampai +ari Penguian 2-+ari

     %es Kuat %ekan 1+ari

    nalisa Kuat %ekan

    Kesimpulan

    Selesai

    3.2 Met'"e ang D!/!l!h

    *etode yang digunakan untuk membuat pervious concrete kali ini berbeda

    dengan metode D;< pada umumnya. Penentuan komposisi pada metode D;<

    .

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    8/17

    didasarkan pada kuat tekannya, namun untuk merancang  pervious concrete

     penentuan komposisinya melalui volume kerikilnya. =ntuk menghasilkan kuat

    tekan yang optimal bergantung pada perbandingan agregat dan semen, serta

     prosentase pasir atau agregat halus dan admixture yang ditambahkan.

    3.3 %'reks! Berat Mater!al

    Digunakan iron slag untuk mengganti sebagian material agregat kasar 

    sebesar >#%& dari kebutuhan kerikil agar kuat tekan  pervious concrete lebih

    optimal. amun, ada perbedaan antara berat jenis kerikil pecah dengan iron  slag .

    !erat ?enis 3erikil Pecah Pasuruan / ,@% kgAm$

    !erat ?enis Iron Slag  / >$,#%% kgAm$

    ehingga, berat iron  slag  yang ditambahkan untuk mengganti kerikil dibutuhkan

    lebih banyak, sesuai perhitungan sebagai berikut /

    Berat Jenis Iron Slag

    Berat Jenis Kerikil  x Berat Kerikil yang Dibutuhkan

    3,500 kg

    m3

    2,860 kg

    m3

     x 7,500gram=9,178gram(untuk 1bendauji)

    3.* Penentuan %'m/'s!s! (am/uran

    • Penentuan komposisi campuran didasarkan pada /

    " Concrete Technology Today #CT$%& ' (ecem!er )$$%*+ PerviousConcrete ,ixture and Properties- PCA #Portland Cement Association*

     eport Pervious Concrete ' A /0reen1 ,aterial that 2elps educe

    3ater un"4ff and Pollution- 5. Su!ramanian

    • Penentuan komposisi  pervious concrete  melalui volume kerikil yang

    dibutuhkan untuk membuat $ campuran benda uji silinder ("# : $%.

    Didapatkan bahwa " benda uji memerlukan kerikil > 4,#%% gram.

    -

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    9/17

    • Prosentase antara agregat kasar dengan semen adalah 9 + 9.# / "

    (berdasarkan massa sesuai dengan CT$%&. Diambil prosentase 9 / " untuk 

    menghasilkan kuat tekan yang optimal.

    • Prosentase air dengan semen berdasarkan CT$%&  adalah %.4 + %.$%.

    =ntuk mempermudah proses pengecoran dipakai %.$%.

    • Prosentase agregat halus (Pasir Bumajang berdasarkan  eport Pervious

    Concrete adalah 4& berat total agegat untuk menggantikan agregat total.

    • Prosentase iron slag  karena berat jenis yang jauh lebih besar dari kerikil

     pecah Pasuruan, diambil #%& dari agregat total untuk menggantikan

    agregat kasar dengan koreksi berat karena perbedaan berat jenis keduanya.

    BAB I0

    MI DE$I-N

    /

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    10/17

    *.1 Alat

    - 1imbangan

    - ekop

    - !ekisting $ buah- 4,#%% gram untuk tiap " benda uji silinder "#A$%.

     Pasir=7   x7,500 gram=525gram

     Kerikil=93

     x7,500

    gram2 =3,488gram

     IronSlag=93  x 9,178gram

    2=4,268 gram

    Semen=7,500 gram

    4=1,875 gram

     Air=0.30 x1,875 gram=562.5 gram

    3omposisi *aterial tiap " !enda =ji ilinder "#A$% /

    Mater!al Berat   Safety

    Factor* 

    umlah Mater!al

    2gregat 5alus (Pasir ## gram "." #44.# gram

    1(

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    11/17

    2gregat 3asar (3erikil Pecah $,9 gram $,$4 gram

     Iron Slag  9,@ gram 9,@E# gram

    emen ",4# gram ,%@.# gram

    2ir #@.# gram @"E gram

    FDikalikan  safety factor  agar pada saat pelaksanaan pengecoran, campuran tidak kurang saat

    dimasukkan ke dalam cetakan A bekisting.

    1abel 9.$. 1abel 3omposisi *aterial 1iap " !enda =ji ilinder "#A$%

    Perbandingan !erat *aterial /

    emen / 2ir / Pasir / 3erikil / Iron Slag  G 1 4.3 4.25 1.56 2.276

    *.* (ara %era

    ". 2yak kerikil dan iron  slag  yang dibutuhkan. 2mbil yang lolos ayakan $A dan

    tertahan di . 3emudian, timbangan masing-masing material (air, semen, pasir,

    kerikil, dan iron  slag  sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan.

    . Cuci material kerikil dan iron  slag , kemudian keringkan. 3ondisikan agar 

    material-material tersebut kering permukaan (D.

    $. Campur material-material yang dibutuhkan. Dimulai dari pencampuran semen

    dengan pasir terlebih dahulu. Campur semen dan pasir sampai merata.

    9. etelah campuran pasir dan air rata, tambahkan air pelan-pelan hingga

    campuran tersebut menjadi pasta.

    #. Campur agregat kasar dan iron  slag , kemudian campur ke dalam pasta semen

     pasir.

    @. 2duk hingga seluruh permukaan kerikil dan iron  slag   tertutup oleh pasta.

    Haktu pengadukan dijaga agar tidak terlalu lama sehingga menyebabkan pasta

     setting (mengeras.

    4. etelah campuran merata, masukkan ke dalam cetakan A bekisting yang telah

    diberi pelumas. Campuran dimasukkan perlahan sambil dirojok terutama di

     bagian samping dalam bekisting.

    11

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    12/17

    . etelah semua campuran dimasukkan dalam cetakan A bekisting, diamkan

    selama " hari (9jam.

    E. etelah " hari (9jam, buka cetakan. 3emudian, curing beton denganmemasukkan ke dalam air.

    "%. 1es beton sesuai dengan waktu yang ditentukan.

    *.8 Has!l U! %uat Tekan 1 Har!

    !erat beton kering G "%,4% gram

    3uat tekan beton umur " hari G "$,%% kg (5asil pengetesan laboratorium

    f ' c1hari=

     13,200 kg

    1

    4× × D

    2

    =  13,200 kg

    176.715cm2=74.697

      kg

    cm2

    ¿7.622 !Pa F

    FPercepatan gravitasi (g E. mAs.

    3onversi ke kuat tekan hari /

    f ' c28 hari=

    74.697  kg

    cm2

    0.25=298.788

      kg

    cm2

    ¿30.488 !Pa F

    Penambahan iron slag   sebagai pengganti agregat kasar terbukti dapat

    meningkatkan kuat tekan  pervious concrete karena berdasarkan studi pustaka

    CT$%& rentang kuat tekan pervious concrete dengan kerikil biasa hanya mencapai

    kuat tekan antara $.# *Pa + *Pa pada umur hari.

    BAB 0

    12

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    13/17

    IN+0A$I DAN ALA$AN PEMILIHAN MATERIAL

    8.1 In'&as!

    Penggantian #%& agregat kasar dengan iron slag   ditujukan untuk 

    memperbesar kuat tekan  pervious concrete. Dimana, menurut Penulis baca

    melalui literatur kuat tekan pervious concrete dengan campuran pasir 4&, kerikil

     pecah biasa, dan admi:ture hanya menghasilkan kuat tekan maksimum *Pa.

    Dengan mengganti agregat kasar dengan iron slag   sebesar #%& diharapkan

    meningkatkan kuat tekan yang hendak dicapai tanpa mengganggu sifat pervious

    yang diinginkan, sehingga beton tetap pervious 

    meskipun #%& agregatnya diganti

    dengan iron slag.

     Iron Slag  memiliki berat jenis jauh lebih besar dari kerikil dan memiliki

    sifat kuat tekan yang lebih tinggi dari kerikil pecah karena mengandung senyawa

    silica (i; dan kalsium oksida (Ca;. enyawa silica dapat menambah kekuatan

    tekan  pervious concrete,  sedangkan senyawa kalsium oksida membantu

     pengikatan beton. 2kibat dua senyawa tersebut beton bias bertambah kuat.

     amun, karena penambahan iron slag   berat beton menjadi jauh lebih berat

    diakibatkan oleh perbedaan berat jenis ( specific gravity antara iron slag dan

    kerikil yang besar.

    ?adi, dengan mengganti #%& agregat kasar dengan iron slag selain

    menjadi lebih kuat, harga beton per m$ dapat ditekan pula, mengingat iron slag 

    merupakan limbah besi yang didapat secara cuma-cuma (!2! I). amun,

    dengan penggantian tersebut diharapkan  pervious concrete ini tetap porus

    (kecepatan aliran air melewati beton tetap sesuai dengan syarat  perviousconcrete*.

    8.2 Alasan Pem!l!han Mater!al

    2gregat 3asar 2gregat kasar yang dimaksud adalah kerikil. 3erikil yang dipakai adalah

    kerikil pecah Pasuruan, karena kerikil pecah Pasuruan terkenal lebih kuat dari

    kerikil + kerikil biasa ( specific gravity 6 ).78* dan biasa digunakan untuk 

     perencanaan perkerasan runway bandara.

    13

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    14/17

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    15/17

    Pasir Bumajang diperoleh dari toko bahan bangunan seharga 8p.

    "$4,%%%.%%Am$ dengan berat jenis >.4.

     Iron Slag  diperoleh dari P1 )spat )ndo dengan cuma-cuma (gratis.

    3ebutuhan *aterial per m$ /

    "olume Silinder15 /30= × D

    2

    4×t = ×

     0.152

    4×0.3=5.301×10−3 m3

     Pasir=  0.525kg

    5.301×10−3

    m3=99.03

     kg

    m3

     Kerikil=  3.488kg

    5.301×10−3

    m3=657.935

     kg

    m3

     IronSlag=  4.268kg

    5.301×10−3

    m3=805.065

     kg

    m3

    Semen=  1.875kg

    5.301×10−3m

    3=353.678

     kg

    m3

    Mater!al 0'lume Harga /er kg T'tal Harga

    Pasir Bumajang EE.%$% kgAm$ 8p. #".%% 8p. #,%#%.#$

    3erikil Pasuruan @#4.E$# kgAm$ 8p. "%#.%% 8p. @E,%$."

    )ron lag %#.%@# kgAm$ 8p. %.%% 8p. %.%%

    emen $#$.@4 kgAm$ 8p. ","#.%% 8p. $E4,4.4#

    Harga Bet'n /er m3 R/. *729421.*6

    BAB 0II

    %E$IMPULAN DAN $ARAN

    7.1 %es!m/ulan

    - Pemakaian iron slag   sebagai pengganti agregat sebesar #%& dari total

    agregat dapat meningkatkan kuat tekan pervious concrete.

    - Dengan perbandingan komposisi berat material /

    emen / 2ir / Pasir / 3erikil / Iron Slag  G 1 4.3 4.25 1.56 2.276

    dapat menghasilkan pervious concrete dengan kuat tekan 7.622 MPa

    dalam " hari.

    15

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    16/17

    - Dengan komposisi tersebut didapatkan harga  pervious concrete  sebesar 

    R/. *729421.*6. (5arga iron slag dianggap nol karena iron slag 

    merupakan limbah dari proses tanur tinggi besi yang dalam pembuatan

     pervious concrete ini diperoleh secara cuma-cuma.

    - Penggantian agregat kasar dengan iron slag membuat  pervious concrete

    menjadi lebih berat dari pada umumnya.

    7.2 $aran

    - Perlu dilakukan studi dan percobaan lebih lanjut untuk menentukan

     prosentase iron slag  sebagai agregat kasar pengganti kerikil.

    - Pasir Bumajang dapat diganti dengan limbah tembaga (copper slag ,

    namun perlu studi lebih lanjut.

    - 8asio 2ir emen (wAc dapat diperbesar untuk mempermudah pekerjaan

     pengecoran (wora!ility.

    LAMPIRAN

      Foto Seluruh Anggota Tim Foto 2asil 2asil Pengecoran 9eton

    16

  • 8/15/2019 Proposal CIvex Final

    17/17

      Proses Curing 9eton Foto :eriil Pecah Pasuruan

      ,aterial ' ,aterial yang (igunaan

    Semen PPC mer Semen 0resi 

      Proses Pengetesan 9eton ; 2ari

    1.