Upload
others
View
27
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PROPOSAL
PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI
DANA ITS TAHUN 2020
Teknik Mikropropagasi Tunas Mikro Stevia rebaudiana (Bertoni) aksesi
Mini secara in vitro sebagai Upaya Pemuliaan dan Perbanyakan Bibit
Unggul Tanaman Pemanis Sehat Alternatif bagi Penderita Diabetes
Tim Peneliti :
Dr. Nurul Jadid, S.Si., M.Sc/ Biologi / FSAD / ITS Surabaya
Wirdhatul Muslihatin, S.Si., M.Si /Biologi/ FSAD/ ITS Surabaya
Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si / Biologi/ FSAD/ ITS Surabaya
Dwi Oktafitria, S.Si., M.Sc / Biologi / FMIPA /Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
Christin Risbandini, S.Si / PLP Laboran Biologi / FSAD / ITS Surabaya
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
ii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iv
BAB I. RINGKASAN 1
BAB II. LATAR BELAKANG 1
2.1 Perumusan dan Pembatasan Masalah 3
2.2 Tujuan 4
2.3 Urgensi penelitian 4
2.4 Target Luaran 5
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Teori Penunjang 6
B. Studi Hasil Penelitian Sebelumnya (State of the art) 14
BAB IV METODE PENELITIAN 18
4.1 Bagan Alir Penelitian 18
4.2 Metode pelaksanaan 18
4.3 Indikator capaian yang terukur 21
4.4 Organisasi dan Tugas Tim Peneliti 21
BAB V. JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA 23
5.1 Jadwal Penelitian 23
5.2 Anggaran Biaya 24
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA 27
Lampiran-Lampiran 30
iii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Daun (A) dan bunga (B) Stevia rebaudiana aksesi Mini 7
Gambar 2. Tanaman Stevia rebaudiana aksesi mini 7
Gambar 3. Struktur kimia Steviosida 8
Gambar 4. Struktur kimia rebaudiosida A 8
Gambar 5. Pengaruh perimbangan auksin dan sitokinin terhadap arah pertumbuhan
jaringan tanaman pada kultur jaringan
12
Gambar 6. Kalus dari eksplan daun 13
Gambar 7. Kalus dari eksplan nodus dengan kombinasi ZPT 2 mg/L BAP + 0,8
mg/L NAA (A) dan 0,5 mg/L Kin (B)
14
Gambar 8. Roadmap peneliti dalam hal pengembangan kualitas komoditas unggul
(Crop Improvement)
17
Gambar 9. Alur tahapan penelitian 18
iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Penelitian yang relevan dengan topik usulan 14
Tabel 2. Roadmap topik penelitian Pusat Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi 16
Tabel 3. Roadmap penelitian laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan –
Departemen Biologi ITS
17
1
BAB 1. RINGKASAN
Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni)) merupakan tanaman perdu dari family
Compositae. Budidaya tanaman tersebut memiliki potensi ekonomi tinggi karena memiliki
tingkat kemanisan 200-300 kali lebih tinggi dibanding gula tebu. Namun demikian, kendala
utama dalam budidaya stevia adalah tingkat perkecambahan biji yang rendah. Selain itu,
perbanyakan secara generatif juga menghasilkan mutu bibit stevia yang relatif memiliki
karakteristik fenotip yang beragam. Hal ini menyebabkan rendahnya ketersediaan bibit Stevia
unggul yang memiliki karakteristik seragam. Oleh karena itu, diperlukan teknik budidaya yang
efisien. Salah satu metode perbanyakan dalam upaya penyediaan bibit unggul adalah melalui
teknik mikropropagasi. Teknik tersebut merupakan metode perbanyakan tanaman yang efektif,
dengan penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) sesuai dengan tujuan yang diharapkan secara
in vitro. Teknik ini juga dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam pemilihan dan
pemuliaan bibit unggul tanaman. ZPT adalah senyawa organik bukan nutrisi yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendapatkan metode mikropropagasi tanaman stevia aksesi Mini yang efektif dan
efisien melalui modifikasi media kultur dengan kombinasi konsentrasi Kinetin (Kin) dan
Benziladenin (BA) yang berbeda. Beberapa parameter uji yang dianalisis adalah persentase
bertunas, jumlah tunas dan jumlah akar. Penelitian ini didesain menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) faktorial dengan jumlah ulangan sebanyak 5 kali. Data hasil penelitian
dianalisis menggunakan annova two-ways (Minitab 17). Apabila terdapat pengaruh signifikan
maka uji statistika dilanjutkan dengan uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Data-data
penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar upaya pemuliaan tanaman stevia dan
peningkatan kualitas tanaman pemanis tersebut. Adapun target luaran dari penelitian ini adalah:
(1) Komposisi media kultur yang efektif dan efisien (2) Publikasi ilmiah dalam jurnal
internasional terindeks scopus/Thomson reuters; serta (3) Tugas Akhir Mahasiswa
Kata Kunci: aksesi Mini, bibit unggul, mikropropagasi, pemuliaan tanaman, Stevia rebaudiana
(Bertoni).
2
BAB 2. LATAR BELAKANG
Stevia (Stevia rebaudiana) merupakan tanaman perdu famili Asteraceae asal Paraguay.
Daun stevia menghasilkan rasa manis yang disebabkan oleh adanya glikosida dengan tingkat
kemanisan 200-300 kali lebih tinggi dibandingkan gula tebu atau sukrosa [1]. Glikosida daun
stevia tidak mengandung kalori dan mempunyai indeks glikemit hampir nol sehingga sesuai
untuk penderita diabetes dan seseorang yang sedang menurunkan berat badan [2-3]. Gula stevia
banyak digunakan di industri makanan, minuman ringan, pasta gigi, antibakteri dan
antioksidan. Rasa manis yang berasal dari Steviosida tidak dicerna dalam metabolisme tubuh
sehingga sangat disarankan bagi penderita diabetes, hipertensi, obesitas dan infeksi jamur [4-
5]. Pemanfaatan stevia sebagai pemanis sudah berkembang di negara-negara maju seperti
Amerika dan Jepang. Di Jepang, 5,6% gula yang dipasarkan adalah gula stevia atau yang
dikenal dengan nama sutebia [6].
Banyaknya industri yang telah mengaplikasikan tanaman stevia sebagai pemanis,
menjadikan budidaya tanaman stevia memiliki peluang yang menjanjikan dan berpotensi
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Namun budidaya stevia memiliki kelemahan pada
perbanyakan tanaman stevia sendiri. Hal tersebut diakibatkan oleh persentase perkecambahan
biji hanya 10%. Perkembangbiakan stevia dengan metode stek batang juga membutuhkan
induk tanaman yang banyak, sehingga untuk budidaya secara besar kurang efisien. Akibat
rendahnya tingkat perkecambahan biji dan perbanyakan melalui stek batang kurang efisien,
maka diperlukan metode perbanyakan yang lebih efektif. Salah satu cara yang dapat
diaplikasikan untuk perbanyakan stevia melalui mikropropagasi.
Mikropropagasi atau disebut juga kultur jaringan tanaman adalah perbanyakan tanaman
pada kondisi steril dengan memanfaatkan sifat totipotensi sel tumbuhan. Jenis dan konsentrasi
zat pengatur tumbuh (ZPT) yang ditambahkan ke dalam media kultur berpengaruh terhadap
kemampuan regenerasi tunas. Untuk pembentukan tunas, ZPT yang sering digunakan adalah
sitokinin seperti 6-Benzyladenine (BA), kinetin, isopentenil adenin (2-ip), zeatin dan
thidiazuron (TDZ) (Lestari, 2008). Selain zat pengatur tumbuh, hal penting lain yang
mempengaruhi respon eksplan tanaman yaitu tergantung dari spesies tanaman, varietas, aksesi
atau tanaman asal eksplan tersebut. Spesies, varietas, aksesi dan asal tanaman eksplan
menyandi gen-gen yang berbeda, sehingga ketika berinteraksi dengan lingkungan, maka akan
memberikan pengaruh yang berbeda pula. Pegaruh gen berhubungan erat dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan eksplan, seperti kebutuhan nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan
lingkungan kultur [7].
3
Ibrahim, et al [8] dan [9] telah berhasil melakukan percobaan mikropropagasi tunas stevia
dengan ZPT 6-Benzyladenine (BA) dan Kinetin (Kin). Berdasarkan penelitian tersebut,
pemanfaatan 6-Benzyladenine (BA) dan kinetin (Kin) menghasilkan tunas cukup banyak, maka
perlu dilakukan percobaan pengaplikasian hormon tersebut dengan konsentrasi batas bawah
BA 0 mg/L dan batas atas 2 mg/L sedangkan batas bawah konsentrasi Kin 0 mg/L dan batas
atas 8 mg/L untuk Kin dengan harapan menghasilkan tunas yang lebih banyak sebab
kebutuhan dan jenis ZPT yang digunakan untuk masing-masing genotipe tidak sama (Lestari,
2008). Di Indonesia terdapat beberapa aksesi yaitu aksesi hijau, aksesi jumbo, aksesi ungu,
aksesi kuning dan aksesi mini. Pada penelitian ini digunakan aksesi mini. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan beberapa penelitan sebelumnya agar
didapatkan kombinasi ZPT optimum untuk mikropropagasi tunas Stevia rebaudiana aksesi
mini.
2.1. PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH
Upaya perbanyakan tanaman stevia seringkali menjadi masalah utama dalam penyediaan
bibit unggul. Teknik perbanyakan tanaman pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu
perbanyakan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif sangat
bergantung pada efisiensi penyerbukan dan kemampuan pematahan dormansi biji yang
berbeda di setiap spesies maupun varietas tanaman. Hal ini berdampak pada semakin
lamanya proses perkecambahan biji. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dilakukan dengan
menggunakan organ-organ vegetatif tanaman seperti stek, cangkok dan okulasi. Perbanyakan
dengan cara tersebut memiliki efisiensi keberhasilan yang relatif lebih tinggi dan lebih cepat
dibandingkan perbanyakan secara generatif. Selain itu, perbanyakan ini juga memiliki
keuntungan bahwa individu baru yang terbentuk memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Namun demikian, proses perbanyakan dengan cara tersebut tidak dapat menghasilkan
individu baru dalam jumlah yang besar. Selain itu, perbanyakan secara vegetatif tidak
dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman.
Oleh karena itu, teknik mikropropagasi secara in vitro dapat digunakan sebagai alternatif
metode perbanyakan untuk tanaman stevia. Salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam
metode mikropropagasi adalah pemilihan jenis zat pengatur tumbuh dan konsentrasinya
dalam menginduksi proses organogenesis tanaman. Beberapa penelitian mengungkapkan
bahwa kombinasi Kinetin dan Benziladenin dapat mengakselerasi proses induksi
organogenesis tanaman. Namun, aplikasi kedua ZPT tersebut hingga kini belum pernah
dilakukan pada tanaman stevia aksesi lokal Indonesia.
4
Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
batasan permasalahan sebagai berikut :
1. Jenis tanaman stevia yang digunakan adalah aksesi mini.
2. Eksplan yang digunakan adalah nodus dari planlet steril yang ditumbuhkan pada media
MS 0, berumur 5 minggu, diambil secara random dan belum ditumbuhi tunas samping.
3. Parameter pengamatan akhir yang diambil adalah persentase eksplan bertunas,
persentase eksplan berkalus, jumlah tunas dan jumlah akar
2.2 TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah :
1. Mendapatkan komposisi media kultur dengan kombinasi konsentrasi ZPT yang efisien
dalam perbanyakan tanaman stevia aksesi Mini.
2. Mengetahui pengaruh penambahan Kinetin dan Benziladenin terhadap mikropropagasi
tunas Stevia rebaudiana (Bertoni).
2.3 URGENSI PENELITIAN
Penyakit Diabetes merupakan penyakit kronis yang menjadi salah satu penyebab utama
kematian di dunia. Menurut data Sample Registration Survey (SRS) 2014 menunjukkan bahwa
penyakit diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomer tiga di Indonesia dengan
angka sebesar 6,7%. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan stroke dan jantung koroner.
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah
(hiperglikemia). Namun demikian, kondisi hiperglikemia ini baru dapat dijadikan tanda yang
signifikan apabila kadarnya mencapai lebih dari 180 – 200 mg/dL atau 10-11 mmol/L.
Sebagian besar kasus diabetes melitus (DM) tipe II ini disebabkan oleh gaya hidup dan pola
makan yang buruk [10]. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita DM untuk menjaga pola
makan.
Salah satu upaya mengatur pola makan penderita DM adalah dengan mengkonsumsi gula
rendah kalori. Gula rendah kalori tersebut dapat berupa pemanis buatan. American Heart
Association (AH) dan American Diabetes Association (ADA) menjelaskan bahwa gula buatan
dapat menggantikan rasa manis dari gula apabila dikonsumsi dengan benar. Salah satu sumber
bahan baku gula rendah kalori adalah tanaman Stevia. Daun stevia dilaporkan
mengandung glycosides seperti steviosides dan rebaudiosides yang memiliki karakter 200
hingga 300 kali lebih manis dibandingkan sukrosa atau gula tebu [1]. Tingginya potensi
tanaman stevia sebagai pemanis sehat ini menyebabkan makin tingginya permintaan
5
akan bahan baku daun stevia. Sementara itu, perbanyakan secara konvensional
menggunakan biji memiliki keterbatasan mengingat viabilitasnya yang rendah karena faktor
self-incompatibility yang menyebabkan biji menjadi steril [11]. Perbanyakan secara vegetatif
juga memiliki kendala yakni terbatasnya hasil perbanyakan dan efisiensi waktu yang rendah.
Oleh karena itu, teknik mikropropagasi secara in vitro dapat digunakan sebagai alternatif.
Di Indonesia, tanaman stevia memiliki beberapa varietas dan aksesi sesuai dengan daerah
tempat tanaman tersebut dibudidayakan. Beberapa diantaranya adalah aksesi Jumbo Ungu,
Jumbo Putih, Super Hijau, Super Kuning, Keriting dan Mini. Setiap aksesi memiliki
karakteristik yang unik. Berkaitan dengan teknik mikropropagasi secara in vitro, setiap aksesi
akan memiliki respon pertumbuhan yang berbeda pula. Hingga saat ini, masih belum ada
penelitian mengenai metode mikropropagasi secara in vitro tanaman stevia aksesi mini.
Perbanyakan tanaman secara in vitro menggunakan teknologi mikropropagasi sejalan
dengan roadmap Pusat Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (Tabel 2). Selain itu, penelitian ini juga relevan
dengan roadmap laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan, Departemen Biologi
ITS (Tabel 3).
2.4 TARGET LUARAN
1. Publikasi jurnal internasional terindeks scopus (minimal Q3). Adapun target jurnal yang
dituju adalah jurnal Sugar Tech (Scopus Q2).
2. Tugas akhir mahasiswa
6
BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI PENUNJANG
3.1. Stevia rebaudiana (Bertoni)
Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) adalah tanaman yang termasuk dalam famili
Compositae, terkenal karena fungsinya sebagai pemanis nol kalori berasal dari Paraguay [12].
Stevia berbentuk semak kecil yang dapat tumbuh hingga 65 cm. Daun berbentuk oblancoelate
dengan permukaan bergerigi pada permukaan daun memiliki trikoma dengan ukuran 4-5 µm
(besar) dan 2,5 µm (kecil) [13] dan duduk daun berhadapan. Bunga berukuran kecil (7-15 mm),
berwarna putih dan diatur dalam kuncup sekunder yang tumbuhnya pada sisi yang bergantian,
hermaprodit, self-incomptibel dan memiliki 5 anter terletak mengelilingi stigma. Tanaman ini
bisa mulai berbunga ketika minimal telah memiliki empat daun. Tahap perkembangan bunga
dan seluruh bunga terbentuk memerlukan waktu lebih dari sebulan [14]. Biji stevia berbentuk
ramping dengan panjang 3 mm, pada ujung-ujungnya terdapat bulu, dan memiliki tingkat
perkecambahan rendah. Batang berjenis annual atau tahunan, memiliki sedikit lignin, berbulu
serta pada pangkal batangnya akan menjadi lunak saat tanaman sudah tua. Perakaran Stevia
berbentuk rhizoma dengan sedikit percabangan [15]. Stevia termasuk tanaman berhari pendek
dengan waktu penyinaran kritis selama 13 jam. Jumlah pasangan kromosom ada 11 berjenis
diploid (2n = x = 22) dengan kariotipe reguler [16]. Tingkat perkecambahan biji stevia hanya
10%.
Tanaman stevia di daerah subtropik pada musim dingin cepat berbunga sehingga hanya
dipanen satu atau dua kali per tahun. Di Indonesia yang panjang harinya relatif sama sepanjang
tahun, kecepatan tanaman stevia berbunga tidak bergantung pada musim. Stevia dapat dipanen
6-7 kali per-tahun selama satu siklus hidup 2-4 tahun. Tanaman ini dikenal menyukai sinar
matahari. yang cukup sehingga sebaiknya ditanam di lahan terbuka Penurunan cahaya
sebanyak 60% akan menghambat pembungaan dan menurunkan produksi biomassa tanaman.
Namun, stevia sebagai tanaman sela di antara tanama tahunan (kopi, kina, dan rasamala) di
kabupaten Bandung tumbuh cukup baik [17].
Tanaman stevia diklasifikasikan sebagai berikut [14] :
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Compositae
7
Genus : Stevia
Spesies : Stevia rebaudiana Bertoni
Stevia rebaudiana aksesi mini memiliki ciri-ciri daun berbentuk daun belah ketupat,
tidak memiliki leher, permukaannya rata, tepi daun bergerigi halus, berwarna hijau. Ciri-ciri
batang atau cabang jumlah relatif banyak, ukuran relatif kecil, pertumbuhan lurus, bewarna
hijau keputihan, jumlah bulu jarang. Tinggi tanaman berkisar 40,87 cm. Kadar steviosida
berkisar 6,413 %. Sifat fisiologis habitus relatif kecil [18].
Keterangan gambar: a: tepi daun, b: pangkal daun, c: mahkota bunga, d: kelopak bunga, e: tangkai
bunga.
Ekstrak daun kering stevia mengandung flavonoid, alkaloid, klorofil, xantofil, asam
hidrosinamik, oligosakarida, gula bebas, asam amino, dan lipid [19]. Menurut [20] daun Stevia.
Gambar 1. Daun (A) dan bunga (B) Stevia rebaudiana aksesi Mini
Gambar 2. Tanaman Stevia rebaudiana aksesi mini
A
B
a
c
b
b
e
d
8
rebaudiana mengandung delapan glikosida diterpen yang menyebabkan daun tersebut terasa
manis, yaitu Steviosida, steviolbiosida, rebaudiosida (A,B,C,D,E) dan dulkosida A.
Steviosida merupakan salah satu glikosida utama dalam daun stevia yang memiliki rasa
manis 250-300 kali dari sukrosa. Kandungan Steviosida dalam daun stevia kering yaitu 5 – 22
% berat. Steviosida mempunyai rumus empiris C38H60O18 dan berat molekul 804,90 g/mol.
Steviosida memiliki titik lebur 196-1980C, dan bersifat larut dalam air dan etanol [21]. Struktur
kimia Steviosida dijelaskan pada Gambar 3.
Gambar 3. Struktur kimia Steviosida [1].
Rebaudiosida A merupakan salah satu glikosida dalam daun stevia yang mempunyai rasa
pahit terendah diantara glikosida lainnya dan jika dibandingkan dengan sukrosa 350-450 lebih
manis. Rebaudiosida A memiliki rumus empiris C44H70O23, berat molekul 967,03 g/mol.
Rebaudioside memiliki titik didih 242-244˚C dengan sifat dapat larut pada air dan etanol [21].
Struktur kimia rebaudiosida A dijelaskan pada gambar 4.
Gambar 4. Struktur kimia rebaudiosida A [1].
3.2. Lingkungan Hidup Stevia rebaudiana
Stevia memiliki daya adaptasi lingkungan sangat luas, dari daerah tropik sampai sejauh
60˚ LU dengan musim dingin cukup ekstrem. Di daerah subtropik stevia dapat tumbuh di
dataran rendah (Sumaryono dan Sinta, PPBBI). Di Indonesia,tanaman ini dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian antara 500 – 1000 m
dari permukaan laut (dpl.), suhu udara antara 14˚ C - 27˚ , curah hujan antara 1.600-1850 mm
9
per-tahun, dan 2-3 bulan kering [22]. Di dataran rendah, stevia berbunga lebih cepat sehingga
produksi biomassa daunnya lebih rendah dan cepat mati apabila terlalu sering dipangkas.
Tanaman stevia sangat sensitif terhadap cekaman kekeringan terutama pada awal pertumbuhan
saat perakarannya masih dangkal [17].
Stevia menghendaki tempat yang terbuka atau cukup mendapat sinar matahari, dengan
panjang penyinaran lebih dari dua belas jam perhari [22]. Dalam kondisi hari pendek optimum
(12 jam), tanaman mulai berbunga pada umur 58 hari sejak tanam. Pada tanaman ratun
(tanaman yang tumbuh setelah pemangkasan) berbunga setelah 38 hari. Jadi periode
pertumbuhan vegetatif tanaman ratun lebih singkat 20 hari daripada tanaman semaian [23].
Tanaman stevia di daerah asalnya tumbuh liar setinggi 60-70 cm di tanah masam (pH 4-
5), permukaan air dangkal, serta kandungan fosfat dan bahan organik rendah. Namun, kondisi
tanah yang ideal untuk pertumbuhan stevia yang optimum adalah pH 5-7, kapasitas menahan
air baik, drainase baik, dan mengandung bahan organik yang cukup. Stevia tidak toleran
terhadap lahan dengan pH tinggi sehingga sebaiknya tidak ditanam pada lahan basa (saline).
Tanaman stevia yang dibudidayakan dapat tumbuh baik dengan tinggi tanaman bisa mencapai
1,8 m. Di Indonesia, lahan dengan tanah andosol, terrarosa, dan latosol di dataran tinggi yang
bertekstur gembur ideal untuk penanaman stevia [17].
3.3. Teknik Mikropropagasi
Mikropropagasi atau disebut juga kultur jaringan adalah metode perbanyakan secara
vegetatif yang dilakukan secara in vitro di laboratorium. Pembudidayaan ini menggunakan
batang, daun, akar, bunga, kalus sel, protoplas, dan embrio atau disebut dengan eksplan.
Eksplan ini diisolasi dari kondisi in vivo dan kemuadian dikultur pada media steril yang telah
dibuat sebelumnya sehingga dapat beregenerasi dan berdiferensi menjadi tanaman lengkap
yang disebut plantlet [17]. Penggunaan teknik in vitro untuk tujuan perbanyakan vegetatif
merupakan teknik yang paling maju dalam kultur jaringan. Perbedaan perbanyakan vegetatif
secara in vitro dengan metode konvensional yang lain adalah : 1) dalam teknik in vitro, bahan
tanaman yang dipergunakan lebih kecil, sehingga tidak merusak tanaman induk. 2) lingkungan
tumbuh kultur in vitro harus aseptik dan terkendali. 3) kecepatan perbanyakan tinggi. 4) dapat
menghasilkan benih bebas penyakit dari induk yang sudah mengandung patogen internal, dan
5) membutuhkan tempat yang relatif kecil untuk menghasilkan jumlah benih (bibit) dalam
jumlah besar [24].
10
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan menurut [25]
adalah :
1. Pembuatan media
2. Inisiasi
3. Sterilisasi
4. Multiplikasi
5. Pengakaran
6. Aklimatisasi
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.
Komposisi media yan digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak.
Media yang digunakan biasanya tediri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu,
diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh
(hormon) yang diambil juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan
tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang digunakan juga haus disterilkan dengan
cara memasaknya dengan autoklaf [25]. Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian
tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur
jaringan adalah tunas [25].
Sterilisasi adalah segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang
steril, yaitu di laminar air flow dan menggunakan alat-alat yang steril juga. Sterilisasi juga
dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan alkohol 70% yang disemprotkan secara
merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi laboratorium yang melakukan kegiatan kultur
jaringan juga harus steril. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan
menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar air flow untuk menghindari
adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Botol kultur yang
telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yan steril dengan
suhu sekitar 24-25˚C [25].
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar
yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
Pengamatan dilakuakn setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta
untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yan terkontaminasi
menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk
(disebabkan bakteri) [25].
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke
lapang. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan
11
sungkup. Sungkup digunakan untuk melindunngi bibit dari udara luar dan serangan hama
penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sagat rentan terhadap serangan hama penyakit dan
udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap
sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakuakn dengan cara yang sama dengan
pemeliharaan bibit generative [25].
3.4 Zat Pengatur Tumbuh
Zat pengatur tumbuh merupakan komponen yang paling berpengaruh dibandingkan media,
pH, dan intensitas sinar. Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organik bukan nutrisi yang ada
dalam konsentrasi rendah (<1mM) mampu mendorong, menghambat atau secara kualitatif
mengubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat pengatur tumbuh dalam kultur
jaringan umumnya berfungsi untuk merangsang pertumbuhan, misalnya pertumbuhan akar,
pertumbuhan tunas, perkecambahan dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh khususnya auksin dan
sitokinin, adalah suatu zat organik utama yang mengendalikan proses morfogenesis di dalam
teknik kultur jaringan. Kepekaan jaringan terhadap zat yang ditambahkan pada media
perlakuan khususnya zat pengatur tumbuh ditentukan oleh konsentrasi zat pengatur tumbuh
yang sudah ada di dalam jaringan tersebut [7].
Zat pengatur tumbuh memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap eksplan. Ada
yang menstimulasi pertumbuhan kalus dan ada yang menstimulasi organogenesis secara
langsung. Zat pengatur tumbuh juga ada yang menstimulasi kalus untuk organogenesis dan
membentuk planlet sempurna, disamping itu efek zat pengatur tumbuh juga tergantung pada
eksplan dan jenis tumbuhannya. Zat pengatur tumbuh yang sering digunakan dalam kultur
adalah auksin dan sitokinin. Auksin dan sitokinin dapat diberikan bersama-sama, atau secara
tunggal dalam media kultur jaringan tanaman [7]. Rasio perimbangan auksin dan sitokinin
terhadap arah pertumbuhan jaringan tanaman pada kultur jaringan dapat dijelaskan oleh metode
Mohr pada gambar 2.8 berikut :
12
Gambar 5. Pengaruh perimbangan auksin dan sitokinin terhadap arah pertumbuhan jaringan tanaman
pada kultur jaringan.
Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa rasio sitokinin dan auksin menetukan
morfogenesis yang terjadi pada kultur kalus in vitro. Pada pemberian auksin dengan kadar yang
relatif tinggi menyebabkan diferensiasi kalus cenderung kearah pembentukan primodia akar.
Sedangakan pada pemberian sitokinin dengan kadar yang relatif tinggi, diferensiasi kalus akan
cenderung kearah pembentukan promodia batang atau tunas. Pemberian hormon pada kultur
jaringan dapat ditentukan sesuai tujuannya, misalnya menginginkan agar kalus segera bertunas,
berakar atau keduanya [7]. Interaksi lain dari sitokinin dan auksin dalam mengontrol dominasi
apikal, kemampuan tunas terminal untuk menekan perkembangan tunas aksiler supaya tidak
tumbuh, yang menyebabkan suatu tuas memanjang dengan meniadakan percabangan lateral.
Jika tunas terminal itu dipotong, tumbuhan bisa menjadi bercabang banyak [26].
3.5 Sitokinin
Sitokinin merupakan senyawa yang terkandung dalam tumbuhan yang dapat memacu
sitokinesis (pembelahan sel). Sitokinin pertama kali ditemukan oleh Gottlieb Haberlandt di
Austria pada tahun 1913. Gottlieb Haberlandt menemukan suatu senyawa tak dikenal yang
memacu pembelahan sel yang menghasilkan kambium gabus dan memulihkan luka pada umbi
kentang yang terpotong. Senyawa tersebut terdapat di jaringan pembuluh berbagai jenis
tanaman. Selain memacu sitokinesis, beberapa fungsi sitokinin antara lain memacu
pembentukan organ, menunda penuaan dan aktivitas wadah penampung hara, memacu
pekembangan kuncup samping tumbuhan dikotil, memacu pembesaran sel pada kotiledon dan
daun tumbuhan dikotil, serta memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil. Sitokinin
Pembentukan akar stek
Embriogenesis
Pembentukan akar adventif
Kalus
Pembentukan tunas
Pembentukan tunas adventif
Perbanyakan tunas
Sitokinin
rendah
Sitokinin
tinggi
Auksin
tinggi
Auksin
rendah
13
buatan yang mempunyai sifat yang sama dengan sitokinin alamiah sudah banyak ditemukan.
Zat-zat yang termasuk kelompok sitokinin meliputi Benzyl Amino Purin (BAP), Benzyl
Adenin (BA), furfural amino purin (Kinetin), Zeatin, 2-ip [27].
Pengaruh sitokinin pada sel-sel yang tumbuh pada kultur jaringan memberikan petunjuk
mengenai bagaimana kelompok ini berfungsi didalam suatu tumbuhan yang utuh. Ketika
sepotong jaringan parenkim dari batang dibiakkan tanpa sitokinin, sel-selitu kan tumbuh sangat
besar tetapi tidak membelah diri. Jika hanya sitokinin saja ditambahkan ke dalam kultur, tidak
akan adapengaruh apapun. Namun jika sitokinin ditambahkan bersama auksin, sel-sel akan
membelah. Rasio sitokinin terhadap auksin mengontrol diferensiasi sel. Ketika konsentrasi
kedua hormon itu hampir sama, massa sel akan terus bertambah, namun tetap sebagai kalus
yang tidak berdiferensisi. Jika sitokinin lebih banyak dari auksin, tunas batang akan
berkembang dari kalus tersebut. Jika auksin lebih pekat dibandingakan sitokinin, akar akan
terbentuk [26].
3.6 Kalus
Kalus adalah suatu kumpulan sel yang belum terorganisasi dan terbentuk dari sel-sel
jaringan yang membelah secara terus menerus. Sel-sel penyusun kalus adalah sel parenkim
yang mempunyai ikatan renggang dengan sel-sel lain. Kalus dapat dihasilkan dari potongan
organ seperti daun, hipokotil, kotiledon, batang dan embrio zigotik, yang ditumbuhkan dalam
media yang mengandung auksin seperti 2,4-D, IAA dan NAA kadang pula perlu ditambahkan
sitokinin [28]. Induksi kalus pada mikropropagasi Stevia rebaudiana digunakan untuk produksi
bibit tanaman atau perbanyakan meabolit sekunder (steviol glycoside). [29] melakukan berhasil
melakukan percobaan induksi kalus stevia dari eksplan daun dan nodus. Kalus 100% terbentuk
dari eksplan daun dengan kombinasi ZPT NAA dan 2,4-D setelah melawati 3 minggu masa
inkubasi dengan warna hijau cerah. kalus terbentuk dari eksplan nodus ketika diinokulasikan
pada ZPT 5 mg/L Kin (gambar 2.8) dan 2 mg/L BAP + 0,8 mg/L NAA (gambar 6).
Gambar 6. Kalus dari eksplan daun [29].
14
Gambar 7. Kalus dari eksplan nodus dengan kombinasi ZPT 2 mg/L BAP + 0,8 mg/L NAA (A)
dan 0,5 mg/L Kin (B) [29].
B. Studi hasil penelitian sebelumnya (state of the art)
Beberapa referensi yang relevan dengan usulan topik penelitian terangkum pada tabel
di bawah ini.
Tabel 1. Penelitian yang relevan dengan topik usulan
No Judul Dan Hasil Penelitian Nama Peneliti 1 Pengaruh Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh Iaa Dan
Bap Pada Kultur Jaringan Nicotiana Tabacum L. Var.
Prancak 95 (2010)
Pada penelitian ini, peneliti telah berhasil
mengembangkan metode kultur jaringan dengan
menggunakan media MS serta perlakuan beberapa jenis
dan konsentrasi zat pengatur tumbuh seperti
benzylaminopurine dan IAA. Kedua jenis ZPT ini berhasil
menginduksi pembentukan dan proliferasi tunas N.
tabacum.
TA Fatmawati, Nurul
Jadid [30]
2 Pengaruh Indole Acetic Acid (IAA) dan Kinetin pada
Kultur in vitro Nodus Tunas Mikro Vanili (Vanilla
planifolia) (2004).
Pada penelitian ini telah dilakukan kultur jaringan
tanaman vanili dengan menggunakan tunas mikro sebagai
eksplan. penggunaan media MS dan ZPT BAP serta
Kinetin telah terbukti dapat mengakselerasi proliferasi
tunas pada perbanyakan tanaman vanili tersebut secara in
vitro. Oleh karena itu, penggunaan jenis ZPT tersebut
dapat digunakan sebagai acuan dalam metode
perbanyakan secara in vitro tanaman lainnya. Namun
demikian, pemilihan konsentrasi yang optimal masih harus
dilakukan.
Nurul Jadid, Priyono,
T. Nurhidayati [31]
15
3
Micropropagation of Stevia rebaudiana Bert. in
temporary immersion systems and evaluation of genetic
fidelity (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode RITA (Recipient for Automated
Temporary Immersion) pada kultur Stevia. Pada penelitian
ini juga digunakan media MS (Murashige and Skoog) serta
benzyladenine (BA) sebagai ZPT untuk menginduksi
pembentukan tunas stevia. Meskipun demikian, penelitian
ini hanya terbatas pada S. rebaudiana var. Morita II.
M.A.Ramírez-
MosquedaL.G.Iglesias-
AndreuG.Ramírez-
MaderoE.U.Hernández-
Rincón [11]
4 In Vitro Propagation and Synthetic Seeds Production:
An Efficient Methods for Stevia rebaudiana Bertoni
(2014)
Pada penelitian ini dilakukan untuk menguji efektifitas
penggunaan mannitol dan sorbitol dalam mengakselerasi
germinasi benih sintetik yang telah diperoleh sebelumnya.
Penelitian juga menggunakan ZPT untuk menginduksi
organogenesis stevia. Meskipun demikian, jenis ZPT yang
digunakan adalah Benzyladenine (BA), IBA dan IAA,
sedangkan media kultur yang digunakan adalah media NN
dan WPM.
Nower, A.A. [32]
5 Growth of vegetative explant Moringa oleifera on
different composition of auxin and cytokinin and its
synthetic seed germination (2017).
Pada penelitian ini, beberapa zpt dan sukrosa digunakan
dalam media MS untuk menginduksi embryogenesis
somatic tanaman Moringa. Adapun jenis ZPT yang
digunakan diantaranya adalah 2,4 D, BAP, NAA dan
Kinetin. Sukrosa sebesar 30% terbukti optimal untuk
digunakan dalam kultur tersebut.
Wirdhatul Muslihatin,
Nurul Jadid, Ika D
Puspitasari, Chusnul E
Safitri. [33]
4 Micropropagation of an elite medicinal plant: Stevia
rebaudiana bert (2011)
Pada penelitian ini, kultur jaringan tanaman stevia
dilakukan dengan menggunakan media MS dengan
penambahan Kinetin. Penambahan Kin terbukti dapat
menginduksi proliferasi tunas stevia secara in vitro.
Sementara itu, penggunaan BAP dan IAA pada penelitian
ini memicu pembentukan kalus.
Das, A., Gantait, S.,
Mandal, N. [34]
Usulan penelitian yang kami usulkan juga selaras dengan Roadmap penelitian Pusat
Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
16
Surabaya yaitu pada bidang Teknologi pemuliaan bibit tanaman, ternak, dan ikan
(Teknologi in vitro bibit unggul tanaman) (Tabel 2). Selain itu, penelitian ini juga sejalan
dengan Roadmap penelitian Laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan, Departemen
Biologi ITS yaitu pada topik ketahanan pangan dan penyediaan bahan baku obat serta
subtopik crop improvement dan teknologi budidaya (kultur In Vitro) (Tabel 3).
Adapun pada roadmap peneliti sendiri dalam pengembangan komoditas tanaman
(Crop improvement), yakni kultur in vitro (Gambar 8).
Tabel 2. Roadmap topik penelitian Pusat Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Topik
Penelitian
Road Map Pusat Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi
2020 2021 2022 2023
Teknologi
pemuliaan
bibit tanaman,
ternak, dan ikan
Teknologi in vitro dan in vivo bibit unggul
Rekayasa stress lingkungan untuk stimulus ekspresi gen
Rekayasa genetika komoditas
Teknologi
budidaya dan
pemanfaatan
lahan sub-
optimal
Biofertilizer dan biopestisida
Rekayasa lingkungan dengan bioremediasi
Rekayasa lingkungan dengan Integrated Multi Tropic Aquaculture, Integrated
Organic Farming, System of Rice Intensification dan Good Agriculture Practices
Teknologi budidaya jamur
Teknologi
pascapanen
dan rekayasa
teknologi
pengolahan
pangan
Pengolahan biomassa menjadi produk komersial
Teknologi pengemasan dan bahan pengemas
Teknologi pengolahan
Teknologi pengawetan
Teknologi alat pertanian adan mekanisasi
Teknologi
ketahanan dan
kemandirian
pangan dan
obat
Teknologi smart farming menuju precision
agriculture
Sistem coding produk
Teknologi pemasaran digital
Teknologi isolasi dan sintesis senyawa bioaktif OHT dan Fitofarmaka
17
Tabel 3. Roadmap penelitian laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan - Departemen
Biologi ITS
Gambar 8. Roadmap peneliti dalam hal pengembangan kualitas komoditas unggul (Crop
Improvement). Kultur In Vitro (garis bawah hijau) merupakan topik penelitian yang diusulkan.
18
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Bagan Alir Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media kultur dengan kombinasi
konsentrasi ZPT yang efisien dalam perbanyakan tanaman stevia aksesi Mini dan untuk
mengetahui pengaruh penambahan Kinetin dan Benziladenin terhadap mikropropagasi tunas
Stevia rebaudiana (Bertoni). Adapun alur metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut
(gambar 9) :
Gambar 9. Alur tahapan penelitian
4.2. Metode Pelaksanaan
Adapun detail tahapan-tahapan tersebut antara lain adalah :
4.2.1 Pemilihan Bahan Eksplan
Tanaman stevia aksesi Mini berasal dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
Malang. Eksplan yang digunakan berupa nodus atau ruas dengan ukuran seragam yang terletak
pada urutan 1-4 dihitung dari pucuk serta belum berbunga.
19
4.2.2 Pembuatan dan Sterilisasi Media
Pembuatan media diawali dengan pelarutan sukrosa dengan konsentrasi 30 gr/L pada
akuades dengan volumee setengah dari volumee media yang akan dibuat. Setelah larut, MS
[35] instant ditambahkan dengan konsentrasi 4,43 gr/L kemudian dilarutkan pada larutan gula
yang telah dibuat sebelumnya hingga homogen. Setelah homogen, akuades ditambahakan
hingga mencapai volume media yang ingin dibuat. Kombinasi zat pengatur tumbuh Kinetin
(rentang konsentrasi 0 ppm hingga 8 ppm) dan Benziladenin (rentang konsentrasi 0 ppm hingga
2 ppm) ditambahakan sesuai dengan jenis medium yang akan dibuat. pH media diukur dan
dikondisikan pada range 5,6-5,8 (ditambahkan NaOH 1 N atau HCl 1N untuk mencapai pH
tersebut) dengan pH meter. Agar ditambahkan dengan konsentrasi 8,2 g/L setelah pH sudah
mencapai 5,6-5,8. Agar dilarutkan diatas magnetic stirrer with hot plate, setelah larut media
diuang kedalam botol kultur sebanyak 25-30 ml. Botol kultur yang berisi medum ditutup
dengan alumunium foil. Media disterilisasi pada suhu 121˚C dengan tekanan 1 atm selama 20
menit dengan autoclave. Media diiamkan pada suhu ruang selama 2-3 hari untuk melihat
apakah media yang dibuat bersifat steril atau tidak.
4.2.3 Sterilisasi Alat dan Bahan
Sterilisasi alat dimulai dengan sterilisasi botol kultur dengan cara direndam dengan
natrium hipolorit (NaOCl) 0,3% selama 24 jam, kemudian dicuci dengan sabun dan
dikeringkan dengan sinar matahari. Skalpel, spatula dan pinset disterilisasi dengan
penyemprotan alkohol 70%. Bahan-bahan yang perlu disterilkan adalah tissu, akuades dan kain
hitam. Sterilisasi bahan dilakukan dengan pemanasan diauoclave pada suhu 121˚C pada
tekanan 1 atm selama 20 menit.
4.2.4 Sterilisasi Ruang Inokulasi
Sebelum melakukan inokulasi eksplan, ruang inokulasi perlu disterilkan terlebih dahulu.
Pertama, dinding kaca Laminar Air Flow (LAF) disemprot dengan alkohol 70% kemudian
dilap dengan tissue. Media, tissue steril, pinset, skalpel, spatula dan akuades LAF. Lampu UV
dinyalakan dengan durasi waktu 5 menit keludian blower dinyalakan dan didiamkan selama 3
menit. LAF siap untuk digunakan.
4.2.5 Sterilisasi Eksplan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan eksplan nodus atau ruas dengan urutan 1-
4 dihitung dari pucuk. Sterilisasi nodus dari tanaman indukan untuk menghasilkan plantlet
steril yang akan digunakan untuk tahap mikropropagasi tunas. Batang yang terdapat nodus 1-
4 dari tanaman induk dipotong-potong tiap nodus. Sterilisasi dimulai dengan pembilasan
20
eksplan dengan air mengalir selama 1 menit. Nodus ditiriskan hingga tidak ada air yang
menetes. Nodus direndam dan dikocok dengan alkohol 70% selama 1 menit. Sterilisasi
dilanjutkan dengan perendaman dengan NaOCl 1,5% selama 5 menit sembari dikocok.
Langkah terakhir adalah pembilasan ekspan dengan akuads steril sebanyak 4 kali, setiap
pembilasan berlangsung selama 4 menit di dalam LAF.
4.2.6 Inokulasi Eksplan
Eksplan nodus dari tanaman indukan yang sudah disterilkan dipotong pada setiap
ujungnya diatas tissue steril. Eksplan diinokulasikan ke dalam media MS 0, dengan jumlah 5
eksplan setiap botol. Sebelum membuka dan menutup botol kultur, bibir botol terlebih dahulu
dipanaskan melewati api bunsen. Eksplan diinokulasikan dengan bagian mata tunas
menghadap keatas. Setelah penanaman, maka botol kultur ditutup menggunakan alumunium
foil yang sebelumnya dilewatkan api. Setelah botol kultur ditutup dengan alumunium foil,
ujung botol dipanaskan ditasa bunsen.
4.2.7 Penumbuhan Eksplan Hasil Inokulasi
Botol-botol kultur yang berisi media dan eksplan diletakkan di dalam ruang kultur dengan
suhu kurang lebih 25˚C pada rak-rak kultur yang diterangi dengan lampu TL 40 watt permeter
perseg, kurang lebih 1000 lux dengan lama penyinaran 16 jam terang dan 8 jam gelap.
Pemeliharaan dilakukan dengan pengecekan tingkat kontamiasi pada bahan amatan setiap 2x
seminggu.
4.2.8 Variabel Pengamatan
Variabel pengamatan dari penelitian ini adalah :
a. Persentase eksplan bertunas, yang dihitung dengan rumus:
b. Persentase eksplan berkalus:
c. Jumlah tunas dan akar.
Perhitungan jumlah tunas, akar dan kalus yang terbentuk dilakukan setelah 10 minggu dari
waktu penanaman.
𝛴 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑎𝑠
𝛴 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 x 100%
𝛴 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑢𝑠
𝛴 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 x 100%
21
4.2.9 Rancangan Penelitian dan Analisis Data
Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah
ulangan sebanyak 5 kali. Analisis data dilakukan menggunakan progam Minitab 17 – Anova
two way. Apabila terdapat pengaruh yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey
dengan taraf kepercayaan 95%. Data yang dianalisis meliputi parameter persentase bertunas,
jumlah tunas, dan jumlah akar.
4.3. Indikator Capaian Yang Terukur
Tahun Judul Penelitian Indikator Capaian Yang Terukur
2020 Teknik Mikropropagasi Tunas
Mikro Stevia rebaudiana (Bertoni)
aksesi Mini secara in vitro sebagai
Upaya Pemuliaan dan Perbanyakan
Bibit Unggul Tanaman Pemanis
Sehat Alternatif bagi Penderita
Diabetes
- Medium dan kombinasi ZPT optimal
untuk perbanyakan stevia.
- Planlet tanaman stevia.
Target Luaran: Publikasi Ilmiah (Jurnal
Ineternasional terindeks scopus)
4.4 Organisasi dan Tugas Tim Peneliti
No Nama Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi
Waktu
(Jam/mggu)
Uraian Tugas
1. Dr. Nurul Jadid, M.Sc Biologi-
FSAD-ITS
Biologi sel dan
molekuler
tumbuhan
15
jam/minggu
Ketua Peneliti
(Koordinasi
Slruh Kegtn),
analisa data
2 Wirdhatul Muslihatin,
M.Si
Biologi-
FSAD-ITS
Kultur Jaringan
Tanaman
10
jam/minggu
Kultur jaringan
dan penulisan
publikasi
3 Dini Ermavitalini,
M.Si
Biologi-
FSAD-ITS
Perkembangan
Tanaman
10
jam/minggu
Kultur jaringan
dan pemilihan
bibit unggul
4 Dwi Oktafitria, M.Sc Pend. Biologi
-FKIP-Univ.
PGRI
Ronggolawe
Bioteknologi 10
jam/minggu
Kultur primer,
Seleksi bibit
stevia sebagai
tanaman induk,
Analisa data
4 Christin Risbandini
S.Si
Biologi-
FSAD-ITS
PLP 10
jam/minggu
Pembuatan
media kultur dan
evaluasi harian
Mahasiswa yang terlibat :
o AULIA FEBRIANTI WIDODO (01311740000039)
22
PLP yang terlibat
o Christin Risbandini (NIP. 19751010 199903 2 002)
23
BAB V. JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
5.1 Jadwal Penelitian
Tahapan
Kegiatan
Target Minimal
Capaian
Waktu Pencapaian (Bulan Ke- penelitian)
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan benih
Diperoleh benih Stevia
aksesi Mini, dan
ditumbuhkan di
greenhouse sebagai
sumber eksplan
Persiapan media
kultur in vitro dan
alat kultur
(sterilisasi)
Media dan peralatan
kultur steril
Sterilisasi eksplan
primer dan
inokulasi dalam
media kultur
Eksplan yang
diinokulasi dapat
tumbuh dengan baik
di media kultur dan
tidak terjadi
kontaminasi
Persiapan eksplan
tunas mikro
Stevia
Diperoleh nodus
aksiler dari plantlet
steril stevia sebagai
eksplan sekunder tunas
mikro
Persiapan media
kultur tunas mikro
stevia dan alat
kultur (sterilisasi)
Media dan peralatan
kultur steril
Inokulasi eksplan
tunas mikro
Eksplan tunas mikro
yang diinokulasi dapat
tumbuh dengan baik
di media kultur dan
tidak terjadi
kontaminasi
Persiapan
pembuatan
laporan kemajuan
Diperoleh data awal
Analisa data
kultur in vitro
Diketahui profil
ekspresi gen-gen
marka dari varietas
tembakau uji ketika
dicekam kekeringan
Persiapan
publikasi jurnal
internasional
Jurnal Internasional
terindeks scopus
minimal Q3
Penyusunan
laporan akhir
Hasil penelitian yang
dilaporkan sesuai
dengan tujuan yang
diharapkan
24
5.2. Rencana Anggaran Biaya
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI
Teknik Mikropropagasi Tunas Mikro Stevia rebaudiana (Bertoni) aksesi Mini secara in vitro sebagai Upaya Pemuliaan dan
Perbanyakan Bibit Unggul Tanaman Pemanis Sehat Alternatif bagi Penderita Diabetes
1. Bahan Habis
No Bahan Habis Justifikasi Volume Satuan Unit Harga
(Rp) TOTAL (Rp)
1 Polybag Kultivasi tanaman 100 pak 7.500 750.000
2 Tanah Kultivasi tanaman 5 kg 100.000 500.000
3 Media Murashig and Skoog Kultivasi tanaman in vitro 4 paket 1.500.000 6.000.000
4 Phytagel 500 gr Media kultur 2 paket 2.500.000 5.000.000
5 N6-Benzyladenine Zat Pengatur Tumbuh 1 paket 3.500.000 3.500.000
6 Kinetin Zat Pengatur Tumbuh 2 paket 1.500.000 3.000.000
7 BAP Zat Pengatur Tumbuh 2 paket 1.750.000 3.500.000
8 2,4-D Zat Pengatur Tumbuh 1 paket 2.500.000 2.500.000
9 NaOCl Sterilisasi eksplan 1 botol 250.000 250.000
10 Beaker Glass 500 ml Sterilisasi 2 buah 250.000 500.000
11 Spirtus Inokulasi eksplan 1 botol 30.000 30.000
12 Erlenmeyer 250 ml Pembuatan media 1 buah 328.000 328.000
13 Tabung falcon 50 ml Tabung Reaksi 100 tube 4.750 475.000
14 Beaker Glass 1 liter Pembuatan media kultur 3 buah 500.000 1.500.000
15 HCl pH adjusment 1 liter 980.000 980.000
16 NaOH pH adjusment 1 paket 719.000 719.000
17 Ethanol absolute Merck Sterilisasi 2 liter 850.000 1.700.000
18 Tween Sterilisasi eksplan 1 botol 500.000 500.000
19 Botol kultur Kultur tanaman 50 botol 25.000 1.250.000
25
20 Kertas HVS A4 70 gr, Sinar Dunia Administrasi 4 rim 27.000 108.000
21 Box File F4, Teka Administrasi 4 item 25.000 100.000
22 Catridge Canon PG810 Administrasi 2 buah 185.000 370.000
23 Catridge Canon CL811 Administrasi 2 buah 215.000 430.000
24 Refill Tinta rainbow black and white Administrasi 5 buah 48.000 240.000
25 Refill Tinta rainbow colour Administrasi 3 buah 55.000 165.000
26 Alumunium foil sterilisasi alat 5 pak 31.000 155.000
27 Akuades Sterilisasi dan pembuatan
media 20 liter 8.500 170.000
28 Hardisk external 1Tb Administrasi 1 buah 950.000 950.000
SUBTOTAL 35.670.000
2. Biaya Perjalanan
No. Aktivitas Justifikasi Kuantitas Harga Unit
(Rp)
Tahun
Pertama
1 Biaya pengambilan sampel Pengambilan benih
tanaman 2 kali 900.000 1.800.000
SUB TOTAL 1.800.000
3. Peralatan Penunjang
No. Aktivitas Justifikasi Kuantitas Harga Unit
(Rp) TOTAL
1 Sewa neraca analitik Pembuatan media kultur 1 paket 250.000 250.000
2 Sewa autoclave Sterilisasi alat dan media
kultur 1 paket 500.000 500.000
3 Sewa laminair air flow Inokulasi eksplan 1 paket 800.000 800.000
4 Sewa bench lab Operasional penelitian 1 paket 980.000 980.000
SUB TOTAL 2.530.000
26
4. Lain-lain
No. Aktivitas Justifikasi Kuantitas Satuan Harga Unit
(Rp)
Tahun
Pertama
1 Biaya proofreading Persiapan manuskrip 1 kali 3.000.000 3.000.000
2 Biaya publikasi jurnal internasional Biaya jurnal 1 kali 7.000.000 7.000.000
SUB TOTAL 10.000.000
TOTAL RENCANA ANGGARAN PER TAHUN (Rp) 50.000.000
27
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Geuns J. M. C., 2003. Molecules of Interest – Stevioside. Phytochem. 64, 913-921.
[2] Jeppesen PB, Gregersen S, Alstrup KK. 2002. Stevioside induces antihyperglycaemic,
insulinotropic and glucagonostatic effects in vivo: studies in the diabetic Goto-Kakizaki
(GK) rats. Phytomed. 9:9-14.
[3] Gregersen S, Jeppesen PB, Holst JJ, Hermansen K. 2004. Antihyperglycemic effects of
stevioside in type 2 diabetic subjects. Metabolism. 53:73-76.
[4] Brandle JE, Starrtt AN, Gijzen M. 1998. Stevia rebaudiana: international agriculturalf,
biological chemical properties. Can J Plant Su 78:527-536.
[5] Megeji NW, Kumar JK, Singh V, Kaul VK and Ahuja PS. 2005. Introducing Stevia
rebaudiana, a natural zero-calorie sweetener. Curr Sci. 88:801-805.
[6] Rodiansah, Asep. 2007. Induksi Mutasi Kromosom dengan Koklisin pada Tanaman Stevia
(Stevia rebaudiana Bertoni) Klon Zweeteners Secara In Vitro. Skripsi. Bogor : Progam
Studi Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
[7] Hendaryono, Daisy P. Dan Wijayani, A. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisus
:Yogyakarta.
[8] Ibrahim, I. A., M. I. Nasr, B. R. Mohammed, M. M. El-Zefzafi. 2008. Plant Growth
regulators affecting in vitro Cultivation of Stevia rebaudiana. Sugar Tech. 10(3) : 254-
259.
[9] Anbazhagan, M., M. Kalpana, R. Rajendran, V. Natarajan dan D. Dhanavel. 2010. In Vitro
Production of Stevia rebaudiana Bertoni. Emir J. Food Agric. 22(3) : 216-222.
[10] Sami, W., Ansari, T., Butt, N. S., & Hamid, M. (2017). Effect of diet on type 2 diabetes
mellitus: A review. International journal of health sciences, 11(2), 65–71.
[11] Ramírez-Mosqueda M.A., Iglesias-Andreu L.G.Direct organogenesis of Stevia
rebaudiana Bertoni using Thin Cell Layer (TCL) method. Sugar Tech, 18 (2016), pp.
424-428.
[12] Sharma, Saurabh, Swati W., Bikram S., dan Rakesh K.. 2016. Comprehensive review on
gro technologies of low-calorie natural sweetener stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) : a
boon to diabetic patients. J Sci Food Agric. 96: 1867-1879.
[13] Shaffert, E.E. and Chebotar, A.A. (1994) Development of the female gametophyte in
Stevia rebaudiana, after introduction in the south coast of the Crimea. Buletinul
Academiei de Stiinte a Republicii Moldova Stiinte Biologice Si Chimice. 2, 3–9.
[14] Yadav, A. K., S. Singh, D. Dhyani dan S. Ahuja. 2011. A Review on The Improvement
of Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni)). Can. J. Plant Sci. 91: 1-27.
28
[15] Lemus-Mondaca, R., A. Vega-Galves, L. Zurabravo dan K. Ah-Hen. 2012. Stevia
rebaudiana Bertoni, source of a high-potency natural sweetener: A comprehensive review
on the biochemical, nutrional and functional aspect. Food Chemistry. 132:11211132.
[16] Singh, H. P., Seema D., dan Sarwan K. Dhir. 2008. Stevia Compendium of Transgenic
Crop Plants: Transgenic Sugar, Tuber and Fiber Crops. Blackwell Publishing Ltd.
ISBN 978-1-405-16924-0.
[17] Sumaryono dan Masna Maya Sinta. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Stevia. Bogor
: Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri (PPBBI).
[18] Merindasya, M., T. Nurhidayati dan Parnidi. 2013. Induksi Tunas Tiga Aksesi Stevia
rebaudiana Bertoni pada Media MS dengan Penambahan BAP dan IAA secara In Vitro.
Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
[19] Gasmalla, M., A., A., Yang., R., Amadou dan Hua X. 2014. Nutritional Composition of
Stevia rebaudiana Bertoni Leaf: Effect of Drying Method. Trop J Pharm Res,;13 (1).
[20] Afandi, A., Sarijan, S., dan Shaha, R., K.2013. Optimization of Rebaudioside a Extraction
from Stevia Rebaudiana (Bertoni) and Quantification by High Perfomance Liquid
Chromatography Analysis. Journal of Tropical Resources and Sustainable Science.
Vol. 1 (1):62-70.
[21] Sirshendu D, Mondal S, Banerjee S. 2012. Stevioside : Technology, Applications and
Health. John Wiley & Sons Inc.
[22] Rukmana, R. 2003. Budi Daya Stevia Bahan Pembuatan Pemanis Alami. Yogyakarta
: Penerbit Kanisius.
[23] Departemen Pertanian. 1984. Mengenal pemanis alami Stevia rebaudiana Bertoni M.
Bogor : BPP Ciawi.
[24] Karjadi, Asih K. 2016. Kultur Jaringan dan Mikropropagasi Tanaman Kentang (Solanum
tuberosum L). Iptek Tanaman Sayuran.
[25] Rahardja, P.C. dan W. Wiryanto. 2004. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
[26] Campbell, Neil A., J. B. Reece, and L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Edisi Kelima Jilid 2
(diterjemahkan oleh Wasmen Manalu). Erlangga, Jakarta.
[27] Salisbury, Frank B. Dan Cleon W Roos. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3- Edisi
keempat. Bandung : Penerbit ITB.
[28] Lestari, Endang G., 2008. Kultur Jaringan. Akademia : Bogor.
[29] Gupta, Pratibha, Satyawati Sharma, dan Sanjay Saxena. 2010. Callusing in Stevia
rebaudiana (Natural Sweetener) for Steviol Glycoside Production. World Academy of
Science, Engineering and Technology.
29
[30] Fatmawati, T.A, T. Nurhidayati, dan N. Jadid. Pengaruh Kombinasi Zat Pengatur
Tumbuh IAA dan BAP pada Kultur Jaringan Tembakau Nicotiana tobacum L.
VAR. Prancak 95. Pogam Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
[31] Nurul Jadid, priyono, Tutik Nurhidayati. Pengaruh Indole Acetic Acid (IAA) dan
Kinetin pada Kultur in vitro Nodus Tunas Mikro Vanili (Vanilla planifolia). Pogam
Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya.
[32] Nower, A.A. In Vitro Propagation and Synthetic Seeds Production: An Efficient Methods
for Stevia rebaudiana Bertoni. Sugar Tech 16, 100–108 (2014).
[33] Muslihatin M, Jadid N, Puspitasari IK, Safitri CE. Growth of vegetative explant
Moringa oleifera on different composition of auxin and cytokinin and its synthetic
seed germination. AIP Conference Proceedings 1854, 020024 (2017).
[34] Das, Arpita, Saikat G. dan Nirmal M., 2011. Micropropagation of an Elite Medical Plants:
Stevia rebaudiana Bert.. International Journal of Agricultural Research. 6(1): 40-48.
[35] Murashige, T. and F. Skoog. 1962. A revised medium for rapid growth and bioassay with
tobacco tissue cultures. Physiol. Plant 15:473–497.
30
Lampiran 1. Biodata Tim Peneliti
Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Dr. Nurul Jadid, M.Sc
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 198205122005011002
5 NIDN 0012058201
6 Tempat Dan Tanggal Lahir Jember, 12 Mei 1982
7 E-mail [email protected] dan [email protected]
8 Nomor Tlp / HP 081333093232
9 Alamat Kantor Program Studi Biologi FMIPA ITS Kampus ITS
Sukolilo, Jl. Arief Rahman Hakim Surabaya.
10 Nomor Telepon/Faxs 0315963857
B. Riwayat Pendidikan:
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
ITS Surabaya
Université de Strasbourg,
France
Université de Strasbourg,
France
Bidang Ilmu Biologi Tumbuhan
(Botani)
Biologi Sel dan Molekuler
Tumbuhan
Biologi Sel dan Molekuler
Tumbuhan
Tahun Masuk-Lulus 2000-2004 2007-2009 2010-2013
JudulSkripsi/Thesis/
Disertasi
Pengaruh Indole Acetic
Acid (IAA) dan Kinetin
pada Kultur in vitro Nodus
Tunas Mikro Vanili
(Vanilla planifolia)
The Expression of
Bacterial Gene Involved in
the Synthesis of Aromatic
Carotenoid in Arabidopsis
thaliana
Molecular and Functional
Studies of the Role of Two
Cytosolic Isoprenoids
(Dolichol and Sterol) in the
Development of Arabidopsis
thaliana
Nama Pembimbing Tutik Nurhidayati,M.Si
Dr. Priyono, DIRS
Pr. Bilal CAMARA
Dr. Florence BOUVIER
Pr. Bilal CAMARA
Dr. Florence BOUVIER
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Dana
1 2010 Aplikasi bioteknologi Rhizobium dan cendawan mikoriza
arbuscula (CMA) pada tanaman kacang tanak (Arachis hypogea)
di desa Socah Kabupaten Bangkalan Madura dalam
mengembangkan potensi komoditas unggulan
DP2M DIKTI
31
2 2011 Uji Multilokasi aplikasi bioteknologi mikoriza local di sentra
budidaya tanaman kacang tanah (Arachis hypogea) kabupaten
Bangkalan Jawa Timur
DP2M DIKTI
3 2014 Eksplorasi Tanaman di Kampus ITS Surabaya Sebagai
Bioinsektisida Nabati
Penelitian
Laboratorium-BOPTN
4 2014 Pemetaan Jaringan Inovasi Coconut (Cocos nucifera) dalam
kerangka Penguatan Sistem Inovasi daerah (SIDa) Kabupaten
Banyuwangi
Penelitian Unggulan
Perguruan Tinggi
5 2015 Bioprospek Buah Cabe Jamu (Piper retrofractum Vahl.) sebagai
Agen Anti Alergi dalam Upaya Meningkatakan Nilai Tambah
Komoditas Lokal Kabupaten Sumenep, Madura
Penelitian Unggulan
Perguruan Tinggi
6 2015 Kloning Molekuler dan Ekspresi Heterolog gen Pengontrol
Biosintesa Agen Anti-Nutritional Tanaman Jatropha curcas L.
dalam Upaya Detoksifikasi Sumber Päkan Ternak
Penelitian Unggulan
Perguruan Tinggi
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Dana
1 2009 Tim Pembina olimpiade siswa SMA/sederajat kota Surabaya
Pemprov Jatim
2 2010 Juri kegiatan Olimpiade Sains se Eks Karesidenan Kediri MAN 2 Tulungagung
3 2014 Pembimbing olimpiade sains terapan nasional (OSTN) bidang
biologi pada siswa SMKN 5 Surabaya
SMKN 5 Surabaya
4 2014 Sosialisasi potensi mangrove di pesisir timur surabaya di SD
Mabadiul Ulum Surabaya
Laboratorium Botani
5 2014 Diseminasi Peningkatan Nilai Ekonomis Rumput Laut
Melalui Teknologi Tepat Guna dan Diversifikasi Pasca Panen
BOPTN ITS
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul Artikel Ilmiah
Volume/
Nomor/Tahun
Nama Jurnal
1 Ethnobotanical and plant profile studies at Karimun Jawa
village of Jepara Regency, central java
Vol 20/No.
1/Tahun 2009
IPTEK, the
journal for
technology and
science
32
2 Characterization of plant carotenoid cyclases as members of the
flavoprotein family functioning with no net redox change
Vol. 153/ No.
3/Tahun 2010 Plant Physiology
3
Aplikasi rhizobium dan cendawan mikoriza arbuscula (CMA)
terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah (Arachis
hypogea) di desa Socah kecamatan Socah Kabupaten
Bangkalan Madura
Vol 17/Tahun
2011
Berkala penelitian
Hayati
4
Dolichol Phosphate Mannose Synthase1 Mediates mediates the
biogenesis of isoprenyl-linked glycans and influences
development, stress response and ammonium hypersensitivity
in Arabidopsis
Vol. 23/No.
5/Tahun 2011 The Plant Cell
5
Arabidopsis ERG28 tethers the sterol C4-demetylation complex
to prevent accumulation of a biosynthetic intermediate that
interferes with polar auxin transport
Vol. 25/No.
12/Tahun 2013 The Plant Cell
D. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
Seminar Nasional Biologi
VIII: Inovasi Bioproduk
Dalam Pembangunan
Berkelanjutan
Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza
Arbuscular(CMA) Dan Rhizobium Pada
Tanaman Kacang Tanah Di Desa Socah
Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Madura
Jawa Timur Dalam Usaha Pengembangan Potensi
Komoditas
Jurusan Biologi
FMIPA ITS
Tahun 2010
2
International Conference
on Mathematics and
Sciences
Indegenus Vesicular Arbuscular Mycorrhizae
Isolated at Pangpong And Petong Village at
Bangkalan Madura
Majapahit Hotel
SurabayaIndone
sia Tahun 2011
3
International conference
on advances in plant
sciences
The role of DPMS1 in N-glycosylation and
development of Arabidopsis
Chiang Mai,
Thailand/Nove
mber 2012
4 International Biology
Conference (IBOC) 2
Ketapang (Terminalia catappa) Leaf Extract
Against Mortality and Development of
Spodoptera litura F. Larvae
Surabaya, 2014
5
Joint Seminar on
Biotechnology of
Biomass Utilization for
ASEAN Development
Loss of Arabidopsis ERG28 Function Causes
Severe Pleiotropic Developmental Defects
Chulalongkorn
University,
Bangkok, 2014
Surabaya, 7 Maret 2020
Pengusul,
Dr. Nurul Jadid, M.Sc
33
Anggota Peneliti 1
a. Nama Lengkap : Wirdhatul Muslihatin, S. Si., M. Si
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19840620 201212 2 004
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor/ Penata Muda Tk. I/ III-B
e. Bidang Keahlian : Fisiologi tumbuhan dan sel (Kultur in vitro)
f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Wonorejo selatan VI/ 6 Surabaya, 0818585391
g. Riwayat penelitian
No. Tahun Penelitian Partisipasi
1 2015 Pertumbuhan eksplan generative Moringa oleifera secara in vitro
pada kondisi kultur berbeda dan produksi benih sintetiknya
Ketua
peneliti
1 2013 Induksi Pembungaan Melalui Panjang Hari Penyinaran dan
Peningkatan Kualitas Hasil Panen Rosela (Hibiscus sabdariffa
Linn.) : Kualitas teh rosella (produksi teh racik)
Ketua
Peneliti
2 2012 Induksi Pembungaan Melalui Panjang Hari Penyinaran dan
Peningkatan Kualitas Hasil Panen Rosela (Hibiscus sabdariffa
Linn.) : Pertumbuhan dan produksi senyawa metabolit sekunder
Ketua
Peneliti
a. Publikasi
No. Publikasi
1 Muslihatin W, Daesusi R, Kuncoro EP, 2015. Influence of photopheriod to red roselle
(Hibiscus sabdariffa L.) calyx phytochemical content. Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research, 7(11):154-157
2 Muslihatin W, Rizkia HL. 2015. Growth of generative explants Moringaoleiferaon different culture
condition. ICGRC, Malang Indonesia.
2 Muslihatin W, Daesusi R. 2014.Quality of petals rosela (Hibiscus sabdariffa linn.) on
different day length. International Biology Conference: Surabaya
3 Muslihatin W, Daesusi R. 2014. Influence of Photoperiod on The Relative Growth Rate of
Hibiscus sabdariffa L . IPTEK, The Journal for Technology and Science, 25 (1): 18-22 *
4 Sumaryono, Muslihatin W, and Ratnadewi D. 2012. “Effect of carbohydrate source on
growth and performance of In Vitro sago palm (Metroxylon sagu Rottb.) plantlets”. HAYATI
Journal of Biosciences, 19(4): 88-92
34
Anggota Peneliti 2
Nama : Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si
Jenis kelamin : perempuan
Tempat/tgl lahir : Surabaya/ 30 November 1980
Agama : Islam
NIP : 19801130 2005 01 2001
Jabatan fungsional : Lektor
Pangkat/ golongan : Penata Muda/ IIIb
Fakultas/ Jurusan : FMIPA / Biologi
Laboratorium : Laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Alamat Kantor : Gedung H Jurusan Biologi FMIPA ITS Kampus ITS Sukolilo
Surabaya 60111
Telp/ fax kantor : (031) 5963857/ (031)5963857
Alamat rumah : Perumdin ITS blok U87 Sukolilo Surabaya
Hp : 082112482159
Riwayat Pendidikan :
no Perguruan
Tinggi
Fakultas
Tahun Gelar Kelompok
keilmuan
Judul skripsi/thesis
1. Universitas
Gadjah Mada
Jogjakarta
Biologi 1999-
2004
S.Si Biokimia
Tumbuhan
Profil Senyawa Aktif
Ekstrak Etanol dan
Ekstrak Metanol Daun
Sirih (Piper betle L.)
Penghambat
Pertumbuhan Candida
albicans dan Aspergillus
fumigatus FNCC 6120
2. Institut
Teknologi
Bandung
Sekolah
Ilmu dan
Teknologi
Hayati
2007-
2010
M.Si Bioteknologi
dan Fisiologi
Tumbuhan
Evaluasi Penggunaan
Promoter CaMV35S dan
EF1 alfa Tebu
(Saccharum officinarum
L.) pada Transformasi
Genetika Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.)
Pelatihan yang pernah diikuti :
No Nama Pelatihan Tahun
1. Ketrampilan Mengajar untuk Dosen Baru (P3AI ITS Surabaya) 2005
2. Pelatihan Penulisan Jurnal Internasional (Surabaya) 2005
3. Lokakarya Kurikulum Berbasis Kompetensi (Surabaya) 2005
4. Lokakarya, Seminar Nasional Dan Kongres Penggalang Taksonomi
Tumbuhan Indonesia (Bandung)
2005
35
5. National Workshop on Emergency Preparedness for Environmental/
Industrial Disaster (Puslit Bencana ITS Surabaya)
2006
6. Technical Course on Identification of Filamentous Microbe
(Actinomycetes and Fungi) Using Genetic Analysis (Puspitek Serpong
Tangerang)
2007
7. Workshop Perancangan Pembelajaran Berbasis e-Learning (Share ITS)
(P3AI ITS Surabaya)
2011
8. Workshop on Biosafety Principles and Practises (Unair Surabaya) 2011
9. Pelatihan Pembuatan/ Pengemasan Pupuk Mikorhiza (Universitas
Brawijaya Malang)
2012
10. Workshop dan Seminar GE DAY : Proteomic (Protein Research
Workflow) Garden Palace Hotel Surabaya
2013
11. Workshop Intellectual Personal Branding “ Kita Menulis Opini di
Media bagi Dosen ITS”
2016
12. International Workshop on Biomass for Biofuels 2017
Tanggal 19-20 Oktober 2017 PUSPIPTEK Serpong Tangerang
2017
Penelitian :
Tahun Penelitian Sumber Dana Besar Dana
2006 Studi Potensi Asosiasi Mikorhiza arbuscula dan
Moringa oleifera di Tanah Bekas Pembuangan
PT.Sier Surabaya Jawa Timur Sebagai Usaha
Reboisasi
KLH-ITS
(anggota)
Rp. 10.000.000,-
2007 Kajian Pertumbuhan dan Kandungan Asam
Amino Prolin Vigna radiata Wilezeck Sebagai
Usaha Pemilihan Varietas Tahan Kekeringan
LITMUD
(anggota)
Rp. 10.000.000,-
2009 Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikorhiza
Arbuscula (CMA) Pada Lahan Kering untuk
Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan
Tanaman Pangan dan Buah di Jawa Timur
STRAGNAS
(anggota)
Rp. 95.000.000,-
2011 Pengaruh NAA dan BAP Terhadap Induksi PLB
(Protocorm Like Bodies) Anggrek Dendrobium
capra pada Berbagai Konsentrasi
PUM ITS
(anggota)
Rp. 20.000.000,-
2012 Uji Toksisitas dan Skrining Kimia Ekstrak Daun
Bintaro (Cerbera manghas), Daun Tancang
(Bruguiera gymnorrhiza) dan Daun Ketapang
(Terminalia catappa) Sebagai Fungisida Nabati
Pengendali Jamur Patogen Phytopthora capsici
pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens
Longa.)
DIPA ITS 2012
(ketua)
Rp. 21.000.000,-
2013 Eksplorasi tanaman di Kampus ITS sebagai Bahan
Pestisida nabati
BOPTN ITS 2013
Penelitian
Laboratorium
(anggota)
Rp. 40.000.000,-
2013 Seleksi In Vitro Embrio Somatik Kedelai tahan
Salinitas
BOPTN ITS 2013
Penelitian Dosen
Pemula (ketua)
Rp. 20.000.000,-
2015 Potensi Mikroalga Nannochloropsis sp Hasil
Radiasi Sinar Gamma
dalam Teknik Rekayasa Produksi Biodiesel
PNBP ITS 2015
Penelitian Pemula
(ketua)
Rp. 25.000.000
36
2015 Peningkatan lipid Triasilgliserol mikroalga
Skeletonema costatum sebagai kandidat bahan
baku biodiesel melalui teknik cekaman fisiologis
nutrien
DIKTI 2015
(amggota)
Rp. 200.000,00
2017 Rekayasa Metabolisme Peningkatan
Triasilgliserol dan asam lemak jenuh
Chlorococcum sp sebagai biodiesel feedstock
melalui teknik cekaman fisikokimia
Dana Lokal ITS
Tahun 2017
Penelitian Pemula
(Ketua)
Rp. 35.000.000
2017 Peningkatan Produksi Triasilgliserol dan Profil
Asam Lemak Mikroalga Teradiasi dalam Medium
Air Limbah
Dana Lokal ITS
Tahun 2017
Penelitian
Laboratorium
(Anggota)
Rp. 50.000.000
2018 Rekayasa Biosintesis Triasilgliserol dan
Kemampuan Tumbuh Kultur Sel Mikroalga
sebagai Bahan Baku Biodiesel melalui Aplikasi
Zat Pengatur Tumbuh
Dana Lokal ITS
2018 Penelitian
Pemula 2018
(Ketua)
Rp. 50.000.000,00
2018 Barcode DNA pada Mikroalga Berpotensi
Penghasil Biodiesel dengan Marker gen rbcL
Dana Lokal ITS
Penelitian
Laboratorium
2018 (Anggota)
Rp. 50.000.000,00
2019 Seleksi Molekuler Mikroalga Isolat Perairan
Mangrove Bangkalan Penghasil Senyawa
Astaxanthin melalui Gen BKT (Beta Karoten
Ketolase) : Eksplorasi Potensi Nutraceutical
berbasis Biodiversitas Lokal Pulau Madura
Penelitian
Departemen
Biologi tahun
2019
Rp. 20.000.000,00
Publikasi :
Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal / Prosiding
2010 Isolasi Mikorhiza Arbuscular di Daerah
Kering Jawa Timur
Jurnal Hayati (edisi khusus) No 4A
2010
2014 Bioaugmentation phosphate solubilizing
bacteria genus Bacillus on Modification
sand and compost media (1:1) for plant
growth of mustard (Brassica sinensis)
Dini Ermavitalini, Resky Surya Ningsih
Prosiding seminar Internasional 2 nd
IBOC Departemen Biologi ITS
Surabaya , November 2014
2014 Simple micropropagation by indirect
somatic embryogenesis in sugarcane
(Saccharum officinarum L.)
Totik Sri Mariani, Sony Suhandono, Dini
Ermavitalini, Ihsan, Tita Puspita
Asian Journal of Applied Sciences
2014
2014 Ketapang (Terminalia catappa) leaf extract
against mortality and development of
Spodoptera litura F. larvae
Kristanti Indah Purwani, Nurul Jadid, Sri
Nurhatika, Dini Ermavitalini, Anton
Muhibuddin
Prosiding seminar Internasional 2 nd
IBOC Departemen Biologi ITS
Surabaya , November 2014
2015 The Influences of Physiological Stress from
Silicon (Si) Nutrient toward Total Lipid
Content at Skeletonema costatum
Syam Pratiwi, Tutik Nurhidayati, Sri
Nurhatika, Dini Ermavitalini, Anton
Muhibuddin
J. Appl. Environ. Biol. Sci 5(11) hal
68-71 2015
ISSN : 2090-4274
37
2016 In vitro Selection of local mays (Zea mays)
on NaCl stress and its genetic
characterization using RAPD
Triono Bagus Saputro, Dini Ermavitalini
Biosaintifika Jurnal Nasional
Terakreditasi Desember 2016
2016 Isolasi, Karakterisasi dan selesksi mikroalga
yang berpotensi sebagai bahan baku
biodiesel dari perairan Wonorejo Selatan
Dini Ermavitalini, Athiya Azzahidah
Prosiding Seminar Nasional
Departemen Biologi FST Universitas
Airlangga , September 2016
2016 Effect of Gamma 60Co Irradiation on The
Lipid Content and Fatty Acid Composition
of Nannochoropsis sp. Microalgae
Dini Ermavitalini, Ika Puspitasari, Endry
Nugroho Prasetyo, Nurlita Abdulgani,
Triono Bagus Saputro
Prosiding AIP Terindex Scopus 3rd
International Biological Conference 15
Oktober 2016
2016 Genetic Diversity of Improved Salt Tolerant
Calli of Maize Using RAPD
Biodiversitas Jurnal Internasional
2017 Effect of Gamma 60Co Irradiation on The
Growth, Lipid Content and Fatty Acid
Composition of Botryococcus sp. Microalgae
Dini Ermavitalini, Niki Yuliansari, Endry
Nugroho Prasetyo, Triono Bagus Saputro
Biosaintifika Jurnal Nasional
Terakreditasi - Biosaintifika 9 (1)
(2017) 58-65 April 2017
2018 Biodiversity and Characterization of High
Lipid Content Microalgae in Porong River
Estuary East Java Indonesia
Sri Nurhatika, Dini Ermavitalini, Triono
Bagus Saaputro, Yudi Apriyatmoko
Biodiversitas Jurnal International
Volume 19, Number 2, March 2018
2019 Pengaruh kombinasi cekaman nitrogen dan
fotoperiode terhadap biomassa, kandungan
kualitatif triasilgliserol dan profil asam
lemak mikroalga Nannochloropsis sp.
Dini Ermavitalini; Sumarni Dwirejeki; Sri
Nurhatika; Triono Bagus Saputro
Akta Kimindo Vol. 4(1), 2019: 32-49
2019 Isolation of high lipid content microalgae
from Wonorejo river, Surabaya, Indonesia
and its identification using rbcL marker gene
Triono Bagus Saputro, Kristanti Indah
Purwani, Dini Ermavitalini, Arif Fuad
Saifulloh
BIODIVERSITAS Volume 20,
Number 5, May 2019 Pages: 1380-
1388 ISSN : 1412-033X , E- ISSN :
2085-4722
2019 Growth Profile of Nannochloropsis sp. with
combination effect of Indole-3-acetic acid
(IAA) and 6-benzyl amino purine (BAP)
Dini Ermavitalini, Sri Nurhatika, Anisa Esti
Rahayu and Achmad Arifiyanto
Bioscience Research
Print ISSN: 1811-9506
Online ISSN: 2218-3973
2019 PELATIHAN KOMPOSTING SAMPAH
SKALA RUMAH TANGGA DALAM
PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS
MASYARAKAT DESA KETEGAN
TANGGULANGIN SIDOARJO
Dini Ermavitalini, Nurul Jadid, Wirdhatul
Muslihatin, Triono Bagus Saputro, Maya
Shovitri, Endry Nugroho Prasetyo, Noor
Nailis Sa’adah, Kristanti Indah Purwani
Jurnal ABDI UNESA
Vol.5 No.1 Juni 2019, hal. 39-43
p-ISSN: 2460-5514
e-ISSN: 2502-6518
38
Kegiatan pengabdian masyarakat
No Judul pengabdian masyarakat Sumber dana
1. Training penggunaan kompor bioetanol pada ibu
rumah tangga di lingkungan sekitar kampus ITS
BOPTN ITS 2015 (Anggota)
2. Pelatihan aplikasi metode jaring lepas dasar model
cidaun dalam intensifikasi budidaya Euchema
cottonii (studi kasus : Desa Palasa, Kecamatan
Talngo-Pulau Poteran Sumenep)
BOPTN ITS 2015 (Anggota)
3. Edukasi lingkungan mangrove dengan media
pembelajaran berbasis Ecological Vision untuk Siswa
sekolah dasar di wilayah pesisir Surabaya
BOPTN ITS 2015 (Anggota)
4. Pelatihan pembuatan insektisida nabati bagi siswa
sekolah menengah kejuruan kota surabaya sebagai
upaya pembekalan ketrampilan enterpreneurship
BOPTN ITS 2016 (Anggota)
5. IbM Pemberdayaan Santri Nurul Amanah Madura
Jawa Timur dalam budidaya lele dengan biofertilizer
dan pengolahannya menjadi produk bernilai ekonomi
DRPM 2016 (Ketua)
6. Smart Green House : Rancang Bangun Akuator
sebagai Pengendali Iklim Mikro dalam Optimalisasi
Pertumbuhan Tanaman Budidaya
Dana Lokal ITS 2017
(Anggota)
7. Kampanye dan Pelatihan komposting sampah skala
rumah tangga dalam pengelolaan sampah berbasis
masyarakat (PSBM) untuk peningkatan status
lingkungan hidup di kecamatan Tanggulangin
Sidoarjo
Dana Lokal ITS 2018
(Ketua)
8. Sekolah lapangan bagi kelompok tani dan ternak
dengan pemilihan varietas tanaman tahan iklim
sebagai salah satu strategi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim sekaligus menunjang pengembangan
agroforestry di desa Galengdowo Jombang
Dana Lokal ITS 2018
(Anggota)
9. Penanaman Karakter Peduli Lingkungan melalui
program edukasi konservasi keanekaragaman hayati
sejak usia dini di desa Boro, Kedungwaru,
Tullungagung Jawa Timur.
Dana Lokal ITS 2018
(Anggota)
10. Pelatihan pembuatan pupuk hayati Ronin P1
beebahan gagang tanaman kelor untuk mengurangi
ketergantungan pupuk kiia di desa Palasa Pulau
Poteran Kabupaten Sumenep
Dana Lokal ITS 2017
(Anggota)
11. Kampanye dan pelatihan komposting sampah
skala rumah tangga dalam pengelolaan sampah
berbasis masyarakat (psbm) untuk peningkatan
status lingkungan hidup di kecamatan
tanggulangin sidoarjo
Dana Lokal ITS 2018
(Ketua)
Surabaya, 8 Maret 2020
Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si
39
Anggota Peneliti 3 (Mitra)
a. Nama Lengkap : Dwi Oktafitria, S.Si., M.Sc
b. NIP/NIDN : -/ 07006108602
c. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/ Penata Muda Tk 1/IIIb
d. Bidang Keahlian : Biosistematika
e. Departemen/Fakultas : Prodi Biologi/ Fakultas MIPA
f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Gg. Pereng Barat no 851, Rengel-Tuban, Jawa Timur/
085731133551
g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian
Tahun
2018-
2019
Ketua
Peneliti
Judul Penelitian:
Teknik Rekayasa Tanah Lahan
Bekas Tambang Kapur Di
Kabupaten Tuban Dengan
Sistem Teknologi Modifikasi
Terasering Berbasis Organik
Jumlah
dana:
194 Juta
Tahun
2018
Anggota
Peneliti
Judul Penelitian:
Aplikasi Rice-Fish Culture
System (RFC) Untuk
Pemberdayaan Lahan Bekas
Tambang Tanah Liat Industri
Semen Di Kabupaten Tuban
50 Juta
h. Publikasi (2) yang paling relevan (dalam bentuk makalah atau buku)
Tahun
2018-
2019
Ketua
Peneliti
Jurnal Ilmiah:
Short Communication:
Assessment of reclamation success
of former limestone quarries in
Tuban, Indonesia, based on soil
arthropod diversity and soil
organic carbon content
Tahun
terbit 2019
Tahun
2018
Anggota
Peneliti
Judul Penelitian:
Short Communication:
Evaluation of water quality and
survival rate of red tilapia
(Oreochromis niloticus) by using
rice-fish culture system in quarry
land of clay
Tahun
terbit 2019
DATA USULAN DAN PENGESAHAN
PROPOSAL DANA LOKAL ITS 2020
1. Judul Penelitian
Teknik Mikropropagasi Tunas Mikro Stevia rebaudiana (Bertoni) aksesi Mini secara in vitro sebagai Upaya Pemuliaan dan Perbanyakan Bibit Unggul Tanaman Pemanis Sehat Alternatif bagi Penderita Diabetes
Skema : PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI
Bidang Penelitian : Agri-pangan dan Bioteknologi
Topik Penelitian : Teknologi pemuliaan bibit tanaman, ternak, dan ikan
2. Identitas Pengusul
Ketua Tim
Nama : Nurul Jadid S.Si., M.Sc
NIP : 198205122005011002
No Telp/HP : 081330444136
Laboratorium : Laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan
Departemen/Unit : Departemen Biologi
Fakultas : Fakultas Sains dan Analitika Data
Anggota Tim
No Nama Lengkap Asal Laboratorium Departemen/UnitPerguruan
Tinggi/Instansi
1Nurul Jadid S.Si.,
M.Sc
Laboratorium Biosains dan Teknologi
TumbuhanDepartemen Biologi ITS
2Wirdhatul
Muslihatin S.Si., M.Si.
Laboratorium Biosains dan Teknologi
TumbuhanDepartemen Biologi ITS
3Dini Ermavitalini
S.Si.
Laboratorium Biosains dan Teknologi
TumbuhanDepartemen Biologi ITS
4Christin
Risbandini S.Si
Laboratorium Biosains dan Teknologi
TumbuhanDepartemen Biologi ITS
3. Jumlah Mahasiswa terlibat : 1
4. Sumber dan jumlah dana penelitian yang diusulkan
a. Dana Lokal ITS 2020 : 50.000.000,-
b. Sumber Lain : 0,-
Jumlah : 50.000.000,-
Tanggal Persetujuan
Nama Pimpinan Pemberi
Persetujuan
Jabatan Pemberi Persetujuan
Nama Unit Pemberi
PersetujuanQR-Code
10 Maret 2020
Dr.rer.nat., Ir. Maya Shovitri
M.Si
Kepala Pusat Penelitian/Kajian/Unggulan
Iptek
Agri-pangan dan
Bioteknologi
10 Maret 2020
Agus Muhamad Hatta , ST, MSi,
Ph.DDirektur
Direktorat Riset dan Pengabdian
Kepada Masyarakat