47
i PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI DANA ITS TAHUN 2020 Teknik Mikropropagasi Tunas Mikro Stevia rebaudiana (Bertoni) aksesi Mini secara in vitro sebagai Upaya Pemuliaan dan Perbanyakan Bibit Unggul Tanaman Pemanis Sehat Alternatif bagi Penderita Diabetes Tim Peneliti : Dr. Nurul Jadid, S.Si., M.Sc/ Biologi / FSAD / ITS Surabaya Wirdhatul Muslihatin, S.Si., M.Si /Biologi/ FSAD/ ITS Surabaya Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si / Biologi/ FSAD/ ITS Surabaya Dwi Oktafitria, S.Si., M.Sc / Biologi / FMIPA /Universitas PGRI Ronggolawe Tuban Christin Risbandini, S.Si / PLP Laboran Biologi / FSAD / ITS Surabaya LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2020

PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

  • Upload
    others

  • View
    27

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

i

PROPOSAL

PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI

DANA ITS TAHUN 2020

Teknik Mikropropagasi Tunas Mikro Stevia rebaudiana (Bertoni) aksesi

Mini secara in vitro sebagai Upaya Pemuliaan dan Perbanyakan Bibit

Unggul Tanaman Pemanis Sehat Alternatif bagi Penderita Diabetes

Tim Peneliti :

Dr. Nurul Jadid, S.Si., M.Sc/ Biologi / FSAD / ITS Surabaya

Wirdhatul Muslihatin, S.Si., M.Si /Biologi/ FSAD/ ITS Surabaya

Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si / Biologi/ FSAD/ ITS Surabaya

Dwi Oktafitria, S.Si., M.Sc / Biologi / FMIPA /Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

Christin Risbandini, S.Si / PLP Laboran Biologi / FSAD / ITS Surabaya

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2020

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

ii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN SAMPUL i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR TABEL iv

BAB I. RINGKASAN 1

BAB II. LATAR BELAKANG 1

2.1 Perumusan dan Pembatasan Masalah 3

2.2 Tujuan 4

2.3 Urgensi penelitian 4

2.4 Target Luaran 5

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 6

A. Teori Penunjang 6

B. Studi Hasil Penelitian Sebelumnya (State of the art) 14

BAB IV METODE PENELITIAN 18

4.1 Bagan Alir Penelitian 18

4.2 Metode pelaksanaan 18

4.3 Indikator capaian yang terukur 21

4.4 Organisasi dan Tugas Tim Peneliti 21

BAB V. JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA 23

5.1 Jadwal Penelitian 23

5.2 Anggaran Biaya 24

BAB VI. DAFTAR PUSTAKA 27

Lampiran-Lampiran 30

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

iii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Daun (A) dan bunga (B) Stevia rebaudiana aksesi Mini 7

Gambar 2. Tanaman Stevia rebaudiana aksesi mini 7

Gambar 3. Struktur kimia Steviosida 8

Gambar 4. Struktur kimia rebaudiosida A 8

Gambar 5. Pengaruh perimbangan auksin dan sitokinin terhadap arah pertumbuhan

jaringan tanaman pada kultur jaringan

12

Gambar 6. Kalus dari eksplan daun 13

Gambar 7. Kalus dari eksplan nodus dengan kombinasi ZPT 2 mg/L BAP + 0,8

mg/L NAA (A) dan 0,5 mg/L Kin (B)

14

Gambar 8. Roadmap peneliti dalam hal pengembangan kualitas komoditas unggul

(Crop Improvement)

17

Gambar 9. Alur tahapan penelitian 18

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

iv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Penelitian yang relevan dengan topik usulan 14

Tabel 2. Roadmap topik penelitian Pusat Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi 16

Tabel 3. Roadmap penelitian laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan –

Departemen Biologi ITS

17

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

1

BAB 1. RINGKASAN

Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni)) merupakan tanaman perdu dari family

Compositae. Budidaya tanaman tersebut memiliki potensi ekonomi tinggi karena memiliki

tingkat kemanisan 200-300 kali lebih tinggi dibanding gula tebu. Namun demikian, kendala

utama dalam budidaya stevia adalah tingkat perkecambahan biji yang rendah. Selain itu,

perbanyakan secara generatif juga menghasilkan mutu bibit stevia yang relatif memiliki

karakteristik fenotip yang beragam. Hal ini menyebabkan rendahnya ketersediaan bibit Stevia

unggul yang memiliki karakteristik seragam. Oleh karena itu, diperlukan teknik budidaya yang

efisien. Salah satu metode perbanyakan dalam upaya penyediaan bibit unggul adalah melalui

teknik mikropropagasi. Teknik tersebut merupakan metode perbanyakan tanaman yang efektif,

dengan penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) sesuai dengan tujuan yang diharapkan secara

in vitro. Teknik ini juga dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam pemilihan dan

pemuliaan bibit unggul tanaman. ZPT adalah senyawa organik bukan nutrisi yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mendapatkan metode mikropropagasi tanaman stevia aksesi Mini yang efektif dan

efisien melalui modifikasi media kultur dengan kombinasi konsentrasi Kinetin (Kin) dan

Benziladenin (BA) yang berbeda. Beberapa parameter uji yang dianalisis adalah persentase

bertunas, jumlah tunas dan jumlah akar. Penelitian ini didesain menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) faktorial dengan jumlah ulangan sebanyak 5 kali. Data hasil penelitian

dianalisis menggunakan annova two-ways (Minitab 17). Apabila terdapat pengaruh signifikan

maka uji statistika dilanjutkan dengan uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Data-data

penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar upaya pemuliaan tanaman stevia dan

peningkatan kualitas tanaman pemanis tersebut. Adapun target luaran dari penelitian ini adalah:

(1) Komposisi media kultur yang efektif dan efisien (2) Publikasi ilmiah dalam jurnal

internasional terindeks scopus/Thomson reuters; serta (3) Tugas Akhir Mahasiswa

Kata Kunci: aksesi Mini, bibit unggul, mikropropagasi, pemuliaan tanaman, Stevia rebaudiana

(Bertoni).

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

2

BAB 2. LATAR BELAKANG

Stevia (Stevia rebaudiana) merupakan tanaman perdu famili Asteraceae asal Paraguay.

Daun stevia menghasilkan rasa manis yang disebabkan oleh adanya glikosida dengan tingkat

kemanisan 200-300 kali lebih tinggi dibandingkan gula tebu atau sukrosa [1]. Glikosida daun

stevia tidak mengandung kalori dan mempunyai indeks glikemit hampir nol sehingga sesuai

untuk penderita diabetes dan seseorang yang sedang menurunkan berat badan [2-3]. Gula stevia

banyak digunakan di industri makanan, minuman ringan, pasta gigi, antibakteri dan

antioksidan. Rasa manis yang berasal dari Steviosida tidak dicerna dalam metabolisme tubuh

sehingga sangat disarankan bagi penderita diabetes, hipertensi, obesitas dan infeksi jamur [4-

5]. Pemanfaatan stevia sebagai pemanis sudah berkembang di negara-negara maju seperti

Amerika dan Jepang. Di Jepang, 5,6% gula yang dipasarkan adalah gula stevia atau yang

dikenal dengan nama sutebia [6].

Banyaknya industri yang telah mengaplikasikan tanaman stevia sebagai pemanis,

menjadikan budidaya tanaman stevia memiliki peluang yang menjanjikan dan berpotensi

memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Namun budidaya stevia memiliki kelemahan pada

perbanyakan tanaman stevia sendiri. Hal tersebut diakibatkan oleh persentase perkecambahan

biji hanya 10%. Perkembangbiakan stevia dengan metode stek batang juga membutuhkan

induk tanaman yang banyak, sehingga untuk budidaya secara besar kurang efisien. Akibat

rendahnya tingkat perkecambahan biji dan perbanyakan melalui stek batang kurang efisien,

maka diperlukan metode perbanyakan yang lebih efektif. Salah satu cara yang dapat

diaplikasikan untuk perbanyakan stevia melalui mikropropagasi.

Mikropropagasi atau disebut juga kultur jaringan tanaman adalah perbanyakan tanaman

pada kondisi steril dengan memanfaatkan sifat totipotensi sel tumbuhan. Jenis dan konsentrasi

zat pengatur tumbuh (ZPT) yang ditambahkan ke dalam media kultur berpengaruh terhadap

kemampuan regenerasi tunas. Untuk pembentukan tunas, ZPT yang sering digunakan adalah

sitokinin seperti 6-Benzyladenine (BA), kinetin, isopentenil adenin (2-ip), zeatin dan

thidiazuron (TDZ) (Lestari, 2008). Selain zat pengatur tumbuh, hal penting lain yang

mempengaruhi respon eksplan tanaman yaitu tergantung dari spesies tanaman, varietas, aksesi

atau tanaman asal eksplan tersebut. Spesies, varietas, aksesi dan asal tanaman eksplan

menyandi gen-gen yang berbeda, sehingga ketika berinteraksi dengan lingkungan, maka akan

memberikan pengaruh yang berbeda pula. Pegaruh gen berhubungan erat dengan faktor-faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan eksplan, seperti kebutuhan nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan

lingkungan kultur [7].

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

3

Ibrahim, et al [8] dan [9] telah berhasil melakukan percobaan mikropropagasi tunas stevia

dengan ZPT 6-Benzyladenine (BA) dan Kinetin (Kin). Berdasarkan penelitian tersebut,

pemanfaatan 6-Benzyladenine (BA) dan kinetin (Kin) menghasilkan tunas cukup banyak, maka

perlu dilakukan percobaan pengaplikasian hormon tersebut dengan konsentrasi batas bawah

BA 0 mg/L dan batas atas 2 mg/L sedangkan batas bawah konsentrasi Kin 0 mg/L dan batas

atas 8 mg/L untuk Kin dengan harapan menghasilkan tunas yang lebih banyak sebab

kebutuhan dan jenis ZPT yang digunakan untuk masing-masing genotipe tidak sama (Lestari,

2008). Di Indonesia terdapat beberapa aksesi yaitu aksesi hijau, aksesi jumbo, aksesi ungu,

aksesi kuning dan aksesi mini. Pada penelitian ini digunakan aksesi mini. Oleh karena itu,

penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan beberapa penelitan sebelumnya agar

didapatkan kombinasi ZPT optimum untuk mikropropagasi tunas Stevia rebaudiana aksesi

mini.

2.1. PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH

Upaya perbanyakan tanaman stevia seringkali menjadi masalah utama dalam penyediaan

bibit unggul. Teknik perbanyakan tanaman pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu

perbanyakan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif sangat

bergantung pada efisiensi penyerbukan dan kemampuan pematahan dormansi biji yang

berbeda di setiap spesies maupun varietas tanaman. Hal ini berdampak pada semakin

lamanya proses perkecambahan biji. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dilakukan dengan

menggunakan organ-organ vegetatif tanaman seperti stek, cangkok dan okulasi. Perbanyakan

dengan cara tersebut memiliki efisiensi keberhasilan yang relatif lebih tinggi dan lebih cepat

dibandingkan perbanyakan secara generatif. Selain itu, perbanyakan ini juga memiliki

keuntungan bahwa individu baru yang terbentuk memiliki sifat yang sama dengan induknya.

Namun demikian, proses perbanyakan dengan cara tersebut tidak dapat menghasilkan

individu baru dalam jumlah yang besar. Selain itu, perbanyakan secara vegetatif tidak

dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman.

Oleh karena itu, teknik mikropropagasi secara in vitro dapat digunakan sebagai alternatif

metode perbanyakan untuk tanaman stevia. Salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam

metode mikropropagasi adalah pemilihan jenis zat pengatur tumbuh dan konsentrasinya

dalam menginduksi proses organogenesis tanaman. Beberapa penelitian mengungkapkan

bahwa kombinasi Kinetin dan Benziladenin dapat mengakselerasi proses induksi

organogenesis tanaman. Namun, aplikasi kedua ZPT tersebut hingga kini belum pernah

dilakukan pada tanaman stevia aksesi lokal Indonesia.

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

4

Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

batasan permasalahan sebagai berikut :

1. Jenis tanaman stevia yang digunakan adalah aksesi mini.

2. Eksplan yang digunakan adalah nodus dari planlet steril yang ditumbuhkan pada media

MS 0, berumur 5 minggu, diambil secara random dan belum ditumbuhi tunas samping.

3. Parameter pengamatan akhir yang diambil adalah persentase eksplan bertunas,

persentase eksplan berkalus, jumlah tunas dan jumlah akar

2.2 TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah :

1. Mendapatkan komposisi media kultur dengan kombinasi konsentrasi ZPT yang efisien

dalam perbanyakan tanaman stevia aksesi Mini.

2. Mengetahui pengaruh penambahan Kinetin dan Benziladenin terhadap mikropropagasi

tunas Stevia rebaudiana (Bertoni).

2.3 URGENSI PENELITIAN

Penyakit Diabetes merupakan penyakit kronis yang menjadi salah satu penyebab utama

kematian di dunia. Menurut data Sample Registration Survey (SRS) 2014 menunjukkan bahwa

penyakit diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomer tiga di Indonesia dengan

angka sebesar 6,7%. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan stroke dan jantung koroner.

Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah

(hiperglikemia). Namun demikian, kondisi hiperglikemia ini baru dapat dijadikan tanda yang

signifikan apabila kadarnya mencapai lebih dari 180 – 200 mg/dL atau 10-11 mmol/L.

Sebagian besar kasus diabetes melitus (DM) tipe II ini disebabkan oleh gaya hidup dan pola

makan yang buruk [10]. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita DM untuk menjaga pola

makan.

Salah satu upaya mengatur pola makan penderita DM adalah dengan mengkonsumsi gula

rendah kalori. Gula rendah kalori tersebut dapat berupa pemanis buatan. American Heart

Association (AH) dan American Diabetes Association (ADA) menjelaskan bahwa gula buatan

dapat menggantikan rasa manis dari gula apabila dikonsumsi dengan benar. Salah satu sumber

bahan baku gula rendah kalori adalah tanaman Stevia. Daun stevia dilaporkan

mengandung glycosides seperti steviosides dan rebaudiosides yang memiliki karakter 200

hingga 300 kali lebih manis dibandingkan sukrosa atau gula tebu [1]. Tingginya potensi

tanaman stevia sebagai pemanis sehat ini menyebabkan makin tingginya permintaan

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

5

akan bahan baku daun stevia. Sementara itu, perbanyakan secara konvensional

menggunakan biji memiliki keterbatasan mengingat viabilitasnya yang rendah karena faktor

self-incompatibility yang menyebabkan biji menjadi steril [11]. Perbanyakan secara vegetatif

juga memiliki kendala yakni terbatasnya hasil perbanyakan dan efisiensi waktu yang rendah.

Oleh karena itu, teknik mikropropagasi secara in vitro dapat digunakan sebagai alternatif.

Di Indonesia, tanaman stevia memiliki beberapa varietas dan aksesi sesuai dengan daerah

tempat tanaman tersebut dibudidayakan. Beberapa diantaranya adalah aksesi Jumbo Ungu,

Jumbo Putih, Super Hijau, Super Kuning, Keriting dan Mini. Setiap aksesi memiliki

karakteristik yang unik. Berkaitan dengan teknik mikropropagasi secara in vitro, setiap aksesi

akan memiliki respon pertumbuhan yang berbeda pula. Hingga saat ini, masih belum ada

penelitian mengenai metode mikropropagasi secara in vitro tanaman stevia aksesi mini.

Perbanyakan tanaman secara in vitro menggunakan teknologi mikropropagasi sejalan

dengan roadmap Pusat Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (Tabel 2). Selain itu, penelitian ini juga relevan

dengan roadmap laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan, Departemen Biologi

ITS (Tabel 3).

2.4 TARGET LUARAN

1. Publikasi jurnal internasional terindeks scopus (minimal Q3). Adapun target jurnal yang

dituju adalah jurnal Sugar Tech (Scopus Q2).

2. Tugas akhir mahasiswa

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

6

BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI PENUNJANG

3.1. Stevia rebaudiana (Bertoni)

Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) adalah tanaman yang termasuk dalam famili

Compositae, terkenal karena fungsinya sebagai pemanis nol kalori berasal dari Paraguay [12].

Stevia berbentuk semak kecil yang dapat tumbuh hingga 65 cm. Daun berbentuk oblancoelate

dengan permukaan bergerigi pada permukaan daun memiliki trikoma dengan ukuran 4-5 µm

(besar) dan 2,5 µm (kecil) [13] dan duduk daun berhadapan. Bunga berukuran kecil (7-15 mm),

berwarna putih dan diatur dalam kuncup sekunder yang tumbuhnya pada sisi yang bergantian,

hermaprodit, self-incomptibel dan memiliki 5 anter terletak mengelilingi stigma. Tanaman ini

bisa mulai berbunga ketika minimal telah memiliki empat daun. Tahap perkembangan bunga

dan seluruh bunga terbentuk memerlukan waktu lebih dari sebulan [14]. Biji stevia berbentuk

ramping dengan panjang 3 mm, pada ujung-ujungnya terdapat bulu, dan memiliki tingkat

perkecambahan rendah. Batang berjenis annual atau tahunan, memiliki sedikit lignin, berbulu

serta pada pangkal batangnya akan menjadi lunak saat tanaman sudah tua. Perakaran Stevia

berbentuk rhizoma dengan sedikit percabangan [15]. Stevia termasuk tanaman berhari pendek

dengan waktu penyinaran kritis selama 13 jam. Jumlah pasangan kromosom ada 11 berjenis

diploid (2n = x = 22) dengan kariotipe reguler [16]. Tingkat perkecambahan biji stevia hanya

10%.

Tanaman stevia di daerah subtropik pada musim dingin cepat berbunga sehingga hanya

dipanen satu atau dua kali per tahun. Di Indonesia yang panjang harinya relatif sama sepanjang

tahun, kecepatan tanaman stevia berbunga tidak bergantung pada musim. Stevia dapat dipanen

6-7 kali per-tahun selama satu siklus hidup 2-4 tahun. Tanaman ini dikenal menyukai sinar

matahari. yang cukup sehingga sebaiknya ditanam di lahan terbuka Penurunan cahaya

sebanyak 60% akan menghambat pembungaan dan menurunkan produksi biomassa tanaman.

Namun, stevia sebagai tanaman sela di antara tanama tahunan (kopi, kina, dan rasamala) di

kabupaten Bandung tumbuh cukup baik [17].

Tanaman stevia diklasifikasikan sebagai berikut [14] :

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Famili : Compositae

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

7

Genus : Stevia

Spesies : Stevia rebaudiana Bertoni

Stevia rebaudiana aksesi mini memiliki ciri-ciri daun berbentuk daun belah ketupat,

tidak memiliki leher, permukaannya rata, tepi daun bergerigi halus, berwarna hijau. Ciri-ciri

batang atau cabang jumlah relatif banyak, ukuran relatif kecil, pertumbuhan lurus, bewarna

hijau keputihan, jumlah bulu jarang. Tinggi tanaman berkisar 40,87 cm. Kadar steviosida

berkisar 6,413 %. Sifat fisiologis habitus relatif kecil [18].

Keterangan gambar: a: tepi daun, b: pangkal daun, c: mahkota bunga, d: kelopak bunga, e: tangkai

bunga.

Ekstrak daun kering stevia mengandung flavonoid, alkaloid, klorofil, xantofil, asam

hidrosinamik, oligosakarida, gula bebas, asam amino, dan lipid [19]. Menurut [20] daun Stevia.

Gambar 1. Daun (A) dan bunga (B) Stevia rebaudiana aksesi Mini

Gambar 2. Tanaman Stevia rebaudiana aksesi mini

A

B

a

c

b

b

e

d

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

8

rebaudiana mengandung delapan glikosida diterpen yang menyebabkan daun tersebut terasa

manis, yaitu Steviosida, steviolbiosida, rebaudiosida (A,B,C,D,E) dan dulkosida A.

Steviosida merupakan salah satu glikosida utama dalam daun stevia yang memiliki rasa

manis 250-300 kali dari sukrosa. Kandungan Steviosida dalam daun stevia kering yaitu 5 – 22

% berat. Steviosida mempunyai rumus empiris C38H60O18 dan berat molekul 804,90 g/mol.

Steviosida memiliki titik lebur 196-1980C, dan bersifat larut dalam air dan etanol [21]. Struktur

kimia Steviosida dijelaskan pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur kimia Steviosida [1].

Rebaudiosida A merupakan salah satu glikosida dalam daun stevia yang mempunyai rasa

pahit terendah diantara glikosida lainnya dan jika dibandingkan dengan sukrosa 350-450 lebih

manis. Rebaudiosida A memiliki rumus empiris C44H70O23, berat molekul 967,03 g/mol.

Rebaudioside memiliki titik didih 242-244˚C dengan sifat dapat larut pada air dan etanol [21].

Struktur kimia rebaudiosida A dijelaskan pada gambar 4.

Gambar 4. Struktur kimia rebaudiosida A [1].

3.2. Lingkungan Hidup Stevia rebaudiana

Stevia memiliki daya adaptasi lingkungan sangat luas, dari daerah tropik sampai sejauh

60˚ LU dengan musim dingin cukup ekstrem. Di daerah subtropik stevia dapat tumbuh di

dataran rendah (Sumaryono dan Sinta, PPBBI). Di Indonesia,tanaman ini dapat tumbuh dan

berproduksi dengan baik di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian antara 500 – 1000 m

dari permukaan laut (dpl.), suhu udara antara 14˚ C - 27˚ , curah hujan antara 1.600-1850 mm

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

9

per-tahun, dan 2-3 bulan kering [22]. Di dataran rendah, stevia berbunga lebih cepat sehingga

produksi biomassa daunnya lebih rendah dan cepat mati apabila terlalu sering dipangkas.

Tanaman stevia sangat sensitif terhadap cekaman kekeringan terutama pada awal pertumbuhan

saat perakarannya masih dangkal [17].

Stevia menghendaki tempat yang terbuka atau cukup mendapat sinar matahari, dengan

panjang penyinaran lebih dari dua belas jam perhari [22]. Dalam kondisi hari pendek optimum

(12 jam), tanaman mulai berbunga pada umur 58 hari sejak tanam. Pada tanaman ratun

(tanaman yang tumbuh setelah pemangkasan) berbunga setelah 38 hari. Jadi periode

pertumbuhan vegetatif tanaman ratun lebih singkat 20 hari daripada tanaman semaian [23].

Tanaman stevia di daerah asalnya tumbuh liar setinggi 60-70 cm di tanah masam (pH 4-

5), permukaan air dangkal, serta kandungan fosfat dan bahan organik rendah. Namun, kondisi

tanah yang ideal untuk pertumbuhan stevia yang optimum adalah pH 5-7, kapasitas menahan

air baik, drainase baik, dan mengandung bahan organik yang cukup. Stevia tidak toleran

terhadap lahan dengan pH tinggi sehingga sebaiknya tidak ditanam pada lahan basa (saline).

Tanaman stevia yang dibudidayakan dapat tumbuh baik dengan tinggi tanaman bisa mencapai

1,8 m. Di Indonesia, lahan dengan tanah andosol, terrarosa, dan latosol di dataran tinggi yang

bertekstur gembur ideal untuk penanaman stevia [17].

3.3. Teknik Mikropropagasi

Mikropropagasi atau disebut juga kultur jaringan adalah metode perbanyakan secara

vegetatif yang dilakukan secara in vitro di laboratorium. Pembudidayaan ini menggunakan

batang, daun, akar, bunga, kalus sel, protoplas, dan embrio atau disebut dengan eksplan.

Eksplan ini diisolasi dari kondisi in vivo dan kemuadian dikultur pada media steril yang telah

dibuat sebelumnya sehingga dapat beregenerasi dan berdiferensi menjadi tanaman lengkap

yang disebut plantlet [17]. Penggunaan teknik in vitro untuk tujuan perbanyakan vegetatif

merupakan teknik yang paling maju dalam kultur jaringan. Perbedaan perbanyakan vegetatif

secara in vitro dengan metode konvensional yang lain adalah : 1) dalam teknik in vitro, bahan

tanaman yang dipergunakan lebih kecil, sehingga tidak merusak tanaman induk. 2) lingkungan

tumbuh kultur in vitro harus aseptik dan terkendali. 3) kecepatan perbanyakan tinggi. 4) dapat

menghasilkan benih bebas penyakit dari induk yang sudah mengandung patogen internal, dan

5) membutuhkan tempat yang relatif kecil untuk menghasilkan jumlah benih (bibit) dalam

jumlah besar [24].

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

10

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan menurut [25]

adalah :

1. Pembuatan media

2. Inisiasi

3. Sterilisasi

4. Multiplikasi

5. Pengakaran

6. Aklimatisasi

Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.

Komposisi media yan digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak.

Media yang digunakan biasanya tediri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu,

diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh

(hormon) yang diambil juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan

tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang digunakan juga haus disterilkan dengan

cara memasaknya dengan autoklaf [25]. Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian

tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur

jaringan adalah tunas [25].

Sterilisasi adalah segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang

steril, yaitu di laminar air flow dan menggunakan alat-alat yang steril juga. Sterilisasi juga

dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan alkohol 70% yang disemprotkan secara

merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi laboratorium yang melakukan kegiatan kultur

jaringan juga harus steril. Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan

menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar air flow untuk menghindari

adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Botol kultur yang

telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yan steril dengan

suhu sekitar 24-25˚C [25].

Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar

yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.

Pengamatan dilakuakn setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta

untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yan terkontaminasi

menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk

(disebabkan bakteri) [25].

Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke

lapang. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

11

sungkup. Sungkup digunakan untuk melindunngi bibit dari udara luar dan serangan hama

penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sagat rentan terhadap serangan hama penyakit dan

udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap

sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakuakn dengan cara yang sama dengan

pemeliharaan bibit generative [25].

3.4 Zat Pengatur Tumbuh

Zat pengatur tumbuh merupakan komponen yang paling berpengaruh dibandingkan media,

pH, dan intensitas sinar. Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organik bukan nutrisi yang ada

dalam konsentrasi rendah (<1mM) mampu mendorong, menghambat atau secara kualitatif

mengubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat pengatur tumbuh dalam kultur

jaringan umumnya berfungsi untuk merangsang pertumbuhan, misalnya pertumbuhan akar,

pertumbuhan tunas, perkecambahan dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh khususnya auksin dan

sitokinin, adalah suatu zat organik utama yang mengendalikan proses morfogenesis di dalam

teknik kultur jaringan. Kepekaan jaringan terhadap zat yang ditambahkan pada media

perlakuan khususnya zat pengatur tumbuh ditentukan oleh konsentrasi zat pengatur tumbuh

yang sudah ada di dalam jaringan tersebut [7].

Zat pengatur tumbuh memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap eksplan. Ada

yang menstimulasi pertumbuhan kalus dan ada yang menstimulasi organogenesis secara

langsung. Zat pengatur tumbuh juga ada yang menstimulasi kalus untuk organogenesis dan

membentuk planlet sempurna, disamping itu efek zat pengatur tumbuh juga tergantung pada

eksplan dan jenis tumbuhannya. Zat pengatur tumbuh yang sering digunakan dalam kultur

adalah auksin dan sitokinin. Auksin dan sitokinin dapat diberikan bersama-sama, atau secara

tunggal dalam media kultur jaringan tanaman [7]. Rasio perimbangan auksin dan sitokinin

terhadap arah pertumbuhan jaringan tanaman pada kultur jaringan dapat dijelaskan oleh metode

Mohr pada gambar 2.8 berikut :

Page 16: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

12

Gambar 5. Pengaruh perimbangan auksin dan sitokinin terhadap arah pertumbuhan jaringan tanaman

pada kultur jaringan.

Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa rasio sitokinin dan auksin menetukan

morfogenesis yang terjadi pada kultur kalus in vitro. Pada pemberian auksin dengan kadar yang

relatif tinggi menyebabkan diferensiasi kalus cenderung kearah pembentukan primodia akar.

Sedangakan pada pemberian sitokinin dengan kadar yang relatif tinggi, diferensiasi kalus akan

cenderung kearah pembentukan promodia batang atau tunas. Pemberian hormon pada kultur

jaringan dapat ditentukan sesuai tujuannya, misalnya menginginkan agar kalus segera bertunas,

berakar atau keduanya [7]. Interaksi lain dari sitokinin dan auksin dalam mengontrol dominasi

apikal, kemampuan tunas terminal untuk menekan perkembangan tunas aksiler supaya tidak

tumbuh, yang menyebabkan suatu tuas memanjang dengan meniadakan percabangan lateral.

Jika tunas terminal itu dipotong, tumbuhan bisa menjadi bercabang banyak [26].

3.5 Sitokinin

Sitokinin merupakan senyawa yang terkandung dalam tumbuhan yang dapat memacu

sitokinesis (pembelahan sel). Sitokinin pertama kali ditemukan oleh Gottlieb Haberlandt di

Austria pada tahun 1913. Gottlieb Haberlandt menemukan suatu senyawa tak dikenal yang

memacu pembelahan sel yang menghasilkan kambium gabus dan memulihkan luka pada umbi

kentang yang terpotong. Senyawa tersebut terdapat di jaringan pembuluh berbagai jenis

tanaman. Selain memacu sitokinesis, beberapa fungsi sitokinin antara lain memacu

pembentukan organ, menunda penuaan dan aktivitas wadah penampung hara, memacu

pekembangan kuncup samping tumbuhan dikotil, memacu pembesaran sel pada kotiledon dan

daun tumbuhan dikotil, serta memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil. Sitokinin

Pembentukan akar stek

Embriogenesis

Pembentukan akar adventif

Kalus

Pembentukan tunas

Pembentukan tunas adventif

Perbanyakan tunas

Sitokinin

rendah

Sitokinin

tinggi

Auksin

tinggi

Auksin

rendah

Page 17: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

13

buatan yang mempunyai sifat yang sama dengan sitokinin alamiah sudah banyak ditemukan.

Zat-zat yang termasuk kelompok sitokinin meliputi Benzyl Amino Purin (BAP), Benzyl

Adenin (BA), furfural amino purin (Kinetin), Zeatin, 2-ip [27].

Pengaruh sitokinin pada sel-sel yang tumbuh pada kultur jaringan memberikan petunjuk

mengenai bagaimana kelompok ini berfungsi didalam suatu tumbuhan yang utuh. Ketika

sepotong jaringan parenkim dari batang dibiakkan tanpa sitokinin, sel-selitu kan tumbuh sangat

besar tetapi tidak membelah diri. Jika hanya sitokinin saja ditambahkan ke dalam kultur, tidak

akan adapengaruh apapun. Namun jika sitokinin ditambahkan bersama auksin, sel-sel akan

membelah. Rasio sitokinin terhadap auksin mengontrol diferensiasi sel. Ketika konsentrasi

kedua hormon itu hampir sama, massa sel akan terus bertambah, namun tetap sebagai kalus

yang tidak berdiferensisi. Jika sitokinin lebih banyak dari auksin, tunas batang akan

berkembang dari kalus tersebut. Jika auksin lebih pekat dibandingakan sitokinin, akar akan

terbentuk [26].

3.6 Kalus

Kalus adalah suatu kumpulan sel yang belum terorganisasi dan terbentuk dari sel-sel

jaringan yang membelah secara terus menerus. Sel-sel penyusun kalus adalah sel parenkim

yang mempunyai ikatan renggang dengan sel-sel lain. Kalus dapat dihasilkan dari potongan

organ seperti daun, hipokotil, kotiledon, batang dan embrio zigotik, yang ditumbuhkan dalam

media yang mengandung auksin seperti 2,4-D, IAA dan NAA kadang pula perlu ditambahkan

sitokinin [28]. Induksi kalus pada mikropropagasi Stevia rebaudiana digunakan untuk produksi

bibit tanaman atau perbanyakan meabolit sekunder (steviol glycoside). [29] melakukan berhasil

melakukan percobaan induksi kalus stevia dari eksplan daun dan nodus. Kalus 100% terbentuk

dari eksplan daun dengan kombinasi ZPT NAA dan 2,4-D setelah melawati 3 minggu masa

inkubasi dengan warna hijau cerah. kalus terbentuk dari eksplan nodus ketika diinokulasikan

pada ZPT 5 mg/L Kin (gambar 2.8) dan 2 mg/L BAP + 0,8 mg/L NAA (gambar 6).

Gambar 6. Kalus dari eksplan daun [29].

Page 18: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

14

Gambar 7. Kalus dari eksplan nodus dengan kombinasi ZPT 2 mg/L BAP + 0,8 mg/L NAA (A)

dan 0,5 mg/L Kin (B) [29].

B. Studi hasil penelitian sebelumnya (state of the art)

Beberapa referensi yang relevan dengan usulan topik penelitian terangkum pada tabel

di bawah ini.

Tabel 1. Penelitian yang relevan dengan topik usulan

No Judul Dan Hasil Penelitian Nama Peneliti 1 Pengaruh Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh Iaa Dan

Bap Pada Kultur Jaringan Nicotiana Tabacum L. Var.

Prancak 95 (2010)

Pada penelitian ini, peneliti telah berhasil

mengembangkan metode kultur jaringan dengan

menggunakan media MS serta perlakuan beberapa jenis

dan konsentrasi zat pengatur tumbuh seperti

benzylaminopurine dan IAA. Kedua jenis ZPT ini berhasil

menginduksi pembentukan dan proliferasi tunas N.

tabacum.

TA Fatmawati, Nurul

Jadid [30]

2 Pengaruh Indole Acetic Acid (IAA) dan Kinetin pada

Kultur in vitro Nodus Tunas Mikro Vanili (Vanilla

planifolia) (2004).

Pada penelitian ini telah dilakukan kultur jaringan

tanaman vanili dengan menggunakan tunas mikro sebagai

eksplan. penggunaan media MS dan ZPT BAP serta

Kinetin telah terbukti dapat mengakselerasi proliferasi

tunas pada perbanyakan tanaman vanili tersebut secara in

vitro. Oleh karena itu, penggunaan jenis ZPT tersebut

dapat digunakan sebagai acuan dalam metode

perbanyakan secara in vitro tanaman lainnya. Namun

demikian, pemilihan konsentrasi yang optimal masih harus

dilakukan.

Nurul Jadid, Priyono,

T. Nurhidayati [31]

Page 19: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

15

3

Micropropagation of Stevia rebaudiana Bert. in

temporary immersion systems and evaluation of genetic

fidelity (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan metode RITA (Recipient for Automated

Temporary Immersion) pada kultur Stevia. Pada penelitian

ini juga digunakan media MS (Murashige and Skoog) serta

benzyladenine (BA) sebagai ZPT untuk menginduksi

pembentukan tunas stevia. Meskipun demikian, penelitian

ini hanya terbatas pada S. rebaudiana var. Morita II.

M.A.Ramírez-

MosquedaL.G.Iglesias-

AndreuG.Ramírez-

MaderoE.U.Hernández-

Rincón [11]

4 In Vitro Propagation and Synthetic Seeds Production:

An Efficient Methods for Stevia rebaudiana Bertoni

(2014)

Pada penelitian ini dilakukan untuk menguji efektifitas

penggunaan mannitol dan sorbitol dalam mengakselerasi

germinasi benih sintetik yang telah diperoleh sebelumnya.

Penelitian juga menggunakan ZPT untuk menginduksi

organogenesis stevia. Meskipun demikian, jenis ZPT yang

digunakan adalah Benzyladenine (BA), IBA dan IAA,

sedangkan media kultur yang digunakan adalah media NN

dan WPM.

Nower, A.A. [32]

5 Growth of vegetative explant Moringa oleifera on

different composition of auxin and cytokinin and its

synthetic seed germination (2017).

Pada penelitian ini, beberapa zpt dan sukrosa digunakan

dalam media MS untuk menginduksi embryogenesis

somatic tanaman Moringa. Adapun jenis ZPT yang

digunakan diantaranya adalah 2,4 D, BAP, NAA dan

Kinetin. Sukrosa sebesar 30% terbukti optimal untuk

digunakan dalam kultur tersebut.

Wirdhatul Muslihatin,

Nurul Jadid, Ika D

Puspitasari, Chusnul E

Safitri. [33]

4 Micropropagation of an elite medicinal plant: Stevia

rebaudiana bert (2011)

Pada penelitian ini, kultur jaringan tanaman stevia

dilakukan dengan menggunakan media MS dengan

penambahan Kinetin. Penambahan Kin terbukti dapat

menginduksi proliferasi tunas stevia secara in vitro.

Sementara itu, penggunaan BAP dan IAA pada penelitian

ini memicu pembentukan kalus.

Das, A., Gantait, S.,

Mandal, N. [34]

Usulan penelitian yang kami usulkan juga selaras dengan Roadmap penelitian Pusat

Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Page 20: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

16

Surabaya yaitu pada bidang Teknologi pemuliaan bibit tanaman, ternak, dan ikan

(Teknologi in vitro bibit unggul tanaman) (Tabel 2). Selain itu, penelitian ini juga sejalan

dengan Roadmap penelitian Laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan, Departemen

Biologi ITS yaitu pada topik ketahanan pangan dan penyediaan bahan baku obat serta

subtopik crop improvement dan teknologi budidaya (kultur In Vitro) (Tabel 3).

Adapun pada roadmap peneliti sendiri dalam pengembangan komoditas tanaman

(Crop improvement), yakni kultur in vitro (Gambar 8).

Tabel 2. Roadmap topik penelitian Pusat Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Topik

Penelitian

Road Map Pusat Penelitian Agri-Pangan dan Bioteknologi

2020 2021 2022 2023

Teknologi

pemuliaan

bibit tanaman,

ternak, dan ikan

Teknologi in vitro dan in vivo bibit unggul

Rekayasa stress lingkungan untuk stimulus ekspresi gen

Rekayasa genetika komoditas

Teknologi

budidaya dan

pemanfaatan

lahan sub-

optimal

Biofertilizer dan biopestisida

Rekayasa lingkungan dengan bioremediasi

Rekayasa lingkungan dengan Integrated Multi Tropic Aquaculture, Integrated

Organic Farming, System of Rice Intensification dan Good Agriculture Practices

Teknologi budidaya jamur

Teknologi

pascapanen

dan rekayasa

teknologi

pengolahan

pangan

Pengolahan biomassa menjadi produk komersial

Teknologi pengemasan dan bahan pengemas

Teknologi pengolahan

Teknologi pengawetan

Teknologi alat pertanian adan mekanisasi

Teknologi

ketahanan dan

kemandirian

pangan dan

obat

Teknologi smart farming menuju precision

agriculture

Sistem coding produk

Teknologi pemasaran digital

Teknologi isolasi dan sintesis senyawa bioaktif OHT dan Fitofarmaka

Page 21: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

17

Tabel 3. Roadmap penelitian laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan - Departemen

Biologi ITS

Gambar 8. Roadmap peneliti dalam hal pengembangan kualitas komoditas unggul (Crop

Improvement). Kultur In Vitro (garis bawah hijau) merupakan topik penelitian yang diusulkan.

Page 22: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

18

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Bagan Alir Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media kultur dengan kombinasi

konsentrasi ZPT yang efisien dalam perbanyakan tanaman stevia aksesi Mini dan untuk

mengetahui pengaruh penambahan Kinetin dan Benziladenin terhadap mikropropagasi tunas

Stevia rebaudiana (Bertoni). Adapun alur metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut

(gambar 9) :

Gambar 9. Alur tahapan penelitian

4.2. Metode Pelaksanaan

Adapun detail tahapan-tahapan tersebut antara lain adalah :

4.2.1 Pemilihan Bahan Eksplan

Tanaman stevia aksesi Mini berasal dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Malang. Eksplan yang digunakan berupa nodus atau ruas dengan ukuran seragam yang terletak

pada urutan 1-4 dihitung dari pucuk serta belum berbunga.

Page 23: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

19

4.2.2 Pembuatan dan Sterilisasi Media

Pembuatan media diawali dengan pelarutan sukrosa dengan konsentrasi 30 gr/L pada

akuades dengan volumee setengah dari volumee media yang akan dibuat. Setelah larut, MS

[35] instant ditambahkan dengan konsentrasi 4,43 gr/L kemudian dilarutkan pada larutan gula

yang telah dibuat sebelumnya hingga homogen. Setelah homogen, akuades ditambahakan

hingga mencapai volume media yang ingin dibuat. Kombinasi zat pengatur tumbuh Kinetin

(rentang konsentrasi 0 ppm hingga 8 ppm) dan Benziladenin (rentang konsentrasi 0 ppm hingga

2 ppm) ditambahakan sesuai dengan jenis medium yang akan dibuat. pH media diukur dan

dikondisikan pada range 5,6-5,8 (ditambahkan NaOH 1 N atau HCl 1N untuk mencapai pH

tersebut) dengan pH meter. Agar ditambahkan dengan konsentrasi 8,2 g/L setelah pH sudah

mencapai 5,6-5,8. Agar dilarutkan diatas magnetic stirrer with hot plate, setelah larut media

diuang kedalam botol kultur sebanyak 25-30 ml. Botol kultur yang berisi medum ditutup

dengan alumunium foil. Media disterilisasi pada suhu 121˚C dengan tekanan 1 atm selama 20

menit dengan autoclave. Media diiamkan pada suhu ruang selama 2-3 hari untuk melihat

apakah media yang dibuat bersifat steril atau tidak.

4.2.3 Sterilisasi Alat dan Bahan

Sterilisasi alat dimulai dengan sterilisasi botol kultur dengan cara direndam dengan

natrium hipolorit (NaOCl) 0,3% selama 24 jam, kemudian dicuci dengan sabun dan

dikeringkan dengan sinar matahari. Skalpel, spatula dan pinset disterilisasi dengan

penyemprotan alkohol 70%. Bahan-bahan yang perlu disterilkan adalah tissu, akuades dan kain

hitam. Sterilisasi bahan dilakukan dengan pemanasan diauoclave pada suhu 121˚C pada

tekanan 1 atm selama 20 menit.

4.2.4 Sterilisasi Ruang Inokulasi

Sebelum melakukan inokulasi eksplan, ruang inokulasi perlu disterilkan terlebih dahulu.

Pertama, dinding kaca Laminar Air Flow (LAF) disemprot dengan alkohol 70% kemudian

dilap dengan tissue. Media, tissue steril, pinset, skalpel, spatula dan akuades LAF. Lampu UV

dinyalakan dengan durasi waktu 5 menit keludian blower dinyalakan dan didiamkan selama 3

menit. LAF siap untuk digunakan.

4.2.5 Sterilisasi Eksplan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan eksplan nodus atau ruas dengan urutan 1-

4 dihitung dari pucuk. Sterilisasi nodus dari tanaman indukan untuk menghasilkan plantlet

steril yang akan digunakan untuk tahap mikropropagasi tunas. Batang yang terdapat nodus 1-

4 dari tanaman induk dipotong-potong tiap nodus. Sterilisasi dimulai dengan pembilasan

Page 24: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

20

eksplan dengan air mengalir selama 1 menit. Nodus ditiriskan hingga tidak ada air yang

menetes. Nodus direndam dan dikocok dengan alkohol 70% selama 1 menit. Sterilisasi

dilanjutkan dengan perendaman dengan NaOCl 1,5% selama 5 menit sembari dikocok.

Langkah terakhir adalah pembilasan ekspan dengan akuads steril sebanyak 4 kali, setiap

pembilasan berlangsung selama 4 menit di dalam LAF.

4.2.6 Inokulasi Eksplan

Eksplan nodus dari tanaman indukan yang sudah disterilkan dipotong pada setiap

ujungnya diatas tissue steril. Eksplan diinokulasikan ke dalam media MS 0, dengan jumlah 5

eksplan setiap botol. Sebelum membuka dan menutup botol kultur, bibir botol terlebih dahulu

dipanaskan melewati api bunsen. Eksplan diinokulasikan dengan bagian mata tunas

menghadap keatas. Setelah penanaman, maka botol kultur ditutup menggunakan alumunium

foil yang sebelumnya dilewatkan api. Setelah botol kultur ditutup dengan alumunium foil,

ujung botol dipanaskan ditasa bunsen.

4.2.7 Penumbuhan Eksplan Hasil Inokulasi

Botol-botol kultur yang berisi media dan eksplan diletakkan di dalam ruang kultur dengan

suhu kurang lebih 25˚C pada rak-rak kultur yang diterangi dengan lampu TL 40 watt permeter

perseg, kurang lebih 1000 lux dengan lama penyinaran 16 jam terang dan 8 jam gelap.

Pemeliharaan dilakukan dengan pengecekan tingkat kontamiasi pada bahan amatan setiap 2x

seminggu.

4.2.8 Variabel Pengamatan

Variabel pengamatan dari penelitian ini adalah :

a. Persentase eksplan bertunas, yang dihitung dengan rumus:

b. Persentase eksplan berkalus:

c. Jumlah tunas dan akar.

Perhitungan jumlah tunas, akar dan kalus yang terbentuk dilakukan setelah 10 minggu dari

waktu penanaman.

𝛴 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑎𝑠

𝛴 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 x 100%

𝛴 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑢𝑠

𝛴 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 x 100%

Page 25: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

21

4.2.9 Rancangan Penelitian dan Analisis Data

Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah

ulangan sebanyak 5 kali. Analisis data dilakukan menggunakan progam Minitab 17 – Anova

two way. Apabila terdapat pengaruh yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey

dengan taraf kepercayaan 95%. Data yang dianalisis meliputi parameter persentase bertunas,

jumlah tunas, dan jumlah akar.

4.3. Indikator Capaian Yang Terukur

Tahun Judul Penelitian Indikator Capaian Yang Terukur

2020 Teknik Mikropropagasi Tunas

Mikro Stevia rebaudiana (Bertoni)

aksesi Mini secara in vitro sebagai

Upaya Pemuliaan dan Perbanyakan

Bibit Unggul Tanaman Pemanis

Sehat Alternatif bagi Penderita

Diabetes

- Medium dan kombinasi ZPT optimal

untuk perbanyakan stevia.

- Planlet tanaman stevia.

Target Luaran: Publikasi Ilmiah (Jurnal

Ineternasional terindeks scopus)

4.4 Organisasi dan Tugas Tim Peneliti

No Nama Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi

Waktu

(Jam/mggu)

Uraian Tugas

1. Dr. Nurul Jadid, M.Sc Biologi-

FSAD-ITS

Biologi sel dan

molekuler

tumbuhan

15

jam/minggu

Ketua Peneliti

(Koordinasi

Slruh Kegtn),

analisa data

2 Wirdhatul Muslihatin,

M.Si

Biologi-

FSAD-ITS

Kultur Jaringan

Tanaman

10

jam/minggu

Kultur jaringan

dan penulisan

publikasi

3 Dini Ermavitalini,

M.Si

Biologi-

FSAD-ITS

Perkembangan

Tanaman

10

jam/minggu

Kultur jaringan

dan pemilihan

bibit unggul

4 Dwi Oktafitria, M.Sc Pend. Biologi

-FKIP-Univ.

PGRI

Ronggolawe

Bioteknologi 10

jam/minggu

Kultur primer,

Seleksi bibit

stevia sebagai

tanaman induk,

Analisa data

4 Christin Risbandini

S.Si

Biologi-

FSAD-ITS

PLP 10

jam/minggu

Pembuatan

media kultur dan

evaluasi harian

Mahasiswa yang terlibat :

o AULIA FEBRIANTI WIDODO (01311740000039)

Page 26: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

22

PLP yang terlibat

o Christin Risbandini (NIP. 19751010 199903 2 002)

Page 27: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

23

BAB V. JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

5.1 Jadwal Penelitian

Tahapan

Kegiatan

Target Minimal

Capaian

Waktu Pencapaian (Bulan Ke- penelitian)

4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan benih

Diperoleh benih Stevia

aksesi Mini, dan

ditumbuhkan di

greenhouse sebagai

sumber eksplan

Persiapan media

kultur in vitro dan

alat kultur

(sterilisasi)

Media dan peralatan

kultur steril

Sterilisasi eksplan

primer dan

inokulasi dalam

media kultur

Eksplan yang

diinokulasi dapat

tumbuh dengan baik

di media kultur dan

tidak terjadi

kontaminasi

Persiapan eksplan

tunas mikro

Stevia

Diperoleh nodus

aksiler dari plantlet

steril stevia sebagai

eksplan sekunder tunas

mikro

Persiapan media

kultur tunas mikro

stevia dan alat

kultur (sterilisasi)

Media dan peralatan

kultur steril

Inokulasi eksplan

tunas mikro

Eksplan tunas mikro

yang diinokulasi dapat

tumbuh dengan baik

di media kultur dan

tidak terjadi

kontaminasi

Persiapan

pembuatan

laporan kemajuan

Diperoleh data awal

Analisa data

kultur in vitro

Diketahui profil

ekspresi gen-gen

marka dari varietas

tembakau uji ketika

dicekam kekeringan

Persiapan

publikasi jurnal

internasional

Jurnal Internasional

terindeks scopus

minimal Q3

Penyusunan

laporan akhir

Hasil penelitian yang

dilaporkan sesuai

dengan tujuan yang

diharapkan

Page 28: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

24

5.2. Rencana Anggaran Biaya

RENCANA ANGGARAN PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI

Teknik Mikropropagasi Tunas Mikro Stevia rebaudiana (Bertoni) aksesi Mini secara in vitro sebagai Upaya Pemuliaan dan

Perbanyakan Bibit Unggul Tanaman Pemanis Sehat Alternatif bagi Penderita Diabetes

1. Bahan Habis

No Bahan Habis Justifikasi Volume Satuan Unit Harga

(Rp) TOTAL (Rp)

1 Polybag Kultivasi tanaman 100 pak 7.500 750.000

2 Tanah Kultivasi tanaman 5 kg 100.000 500.000

3 Media Murashig and Skoog Kultivasi tanaman in vitro 4 paket 1.500.000 6.000.000

4 Phytagel 500 gr Media kultur 2 paket 2.500.000 5.000.000

5 N6-Benzyladenine Zat Pengatur Tumbuh 1 paket 3.500.000 3.500.000

6 Kinetin Zat Pengatur Tumbuh 2 paket 1.500.000 3.000.000

7 BAP Zat Pengatur Tumbuh 2 paket 1.750.000 3.500.000

8 2,4-D Zat Pengatur Tumbuh 1 paket 2.500.000 2.500.000

9 NaOCl Sterilisasi eksplan 1 botol 250.000 250.000

10 Beaker Glass 500 ml Sterilisasi 2 buah 250.000 500.000

11 Spirtus Inokulasi eksplan 1 botol 30.000 30.000

12 Erlenmeyer 250 ml Pembuatan media 1 buah 328.000 328.000

13 Tabung falcon 50 ml Tabung Reaksi 100 tube 4.750 475.000

14 Beaker Glass 1 liter Pembuatan media kultur 3 buah 500.000 1.500.000

15 HCl pH adjusment 1 liter 980.000 980.000

16 NaOH pH adjusment 1 paket 719.000 719.000

17 Ethanol absolute Merck Sterilisasi 2 liter 850.000 1.700.000

18 Tween Sterilisasi eksplan 1 botol 500.000 500.000

19 Botol kultur Kultur tanaman 50 botol 25.000 1.250.000

Page 29: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

25

20 Kertas HVS A4 70 gr, Sinar Dunia Administrasi 4 rim 27.000 108.000

21 Box File F4, Teka Administrasi 4 item 25.000 100.000

22 Catridge Canon PG810 Administrasi 2 buah 185.000 370.000

23 Catridge Canon CL811 Administrasi 2 buah 215.000 430.000

24 Refill Tinta rainbow black and white Administrasi 5 buah 48.000 240.000

25 Refill Tinta rainbow colour Administrasi 3 buah 55.000 165.000

26 Alumunium foil sterilisasi alat 5 pak 31.000 155.000

27 Akuades Sterilisasi dan pembuatan

media 20 liter 8.500 170.000

28 Hardisk external 1Tb Administrasi 1 buah 950.000 950.000

SUBTOTAL 35.670.000

2. Biaya Perjalanan

No. Aktivitas Justifikasi Kuantitas Harga Unit

(Rp)

Tahun

Pertama

1 Biaya pengambilan sampel Pengambilan benih

tanaman 2 kali 900.000 1.800.000

SUB TOTAL 1.800.000

3. Peralatan Penunjang

No. Aktivitas Justifikasi Kuantitas Harga Unit

(Rp) TOTAL

1 Sewa neraca analitik Pembuatan media kultur 1 paket 250.000 250.000

2 Sewa autoclave Sterilisasi alat dan media

kultur 1 paket 500.000 500.000

3 Sewa laminair air flow Inokulasi eksplan 1 paket 800.000 800.000

4 Sewa bench lab Operasional penelitian 1 paket 980.000 980.000

SUB TOTAL 2.530.000

Page 30: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

26

4. Lain-lain

No. Aktivitas Justifikasi Kuantitas Satuan Harga Unit

(Rp)

Tahun

Pertama

1 Biaya proofreading Persiapan manuskrip 1 kali 3.000.000 3.000.000

2 Biaya publikasi jurnal internasional Biaya jurnal 1 kali 7.000.000 7.000.000

SUB TOTAL 10.000.000

TOTAL RENCANA ANGGARAN PER TAHUN (Rp) 50.000.000

Page 31: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

27

BAB VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Geuns J. M. C., 2003. Molecules of Interest – Stevioside. Phytochem. 64, 913-921.

[2] Jeppesen PB, Gregersen S, Alstrup KK. 2002. Stevioside induces antihyperglycaemic,

insulinotropic and glucagonostatic effects in vivo: studies in the diabetic Goto-Kakizaki

(GK) rats. Phytomed. 9:9-14.

[3] Gregersen S, Jeppesen PB, Holst JJ, Hermansen K. 2004. Antihyperglycemic effects of

stevioside in type 2 diabetic subjects. Metabolism. 53:73-76.

[4] Brandle JE, Starrtt AN, Gijzen M. 1998. Stevia rebaudiana: international agriculturalf,

biological chemical properties. Can J Plant Su 78:527-536.

[5] Megeji NW, Kumar JK, Singh V, Kaul VK and Ahuja PS. 2005. Introducing Stevia

rebaudiana, a natural zero-calorie sweetener. Curr Sci. 88:801-805.

[6] Rodiansah, Asep. 2007. Induksi Mutasi Kromosom dengan Koklisin pada Tanaman Stevia

(Stevia rebaudiana Bertoni) Klon Zweeteners Secara In Vitro. Skripsi. Bogor : Progam

Studi Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

[7] Hendaryono, Daisy P. Dan Wijayani, A. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisus

:Yogyakarta.

[8] Ibrahim, I. A., M. I. Nasr, B. R. Mohammed, M. M. El-Zefzafi. 2008. Plant Growth

regulators affecting in vitro Cultivation of Stevia rebaudiana. Sugar Tech. 10(3) : 254-

259.

[9] Anbazhagan, M., M. Kalpana, R. Rajendran, V. Natarajan dan D. Dhanavel. 2010. In Vitro

Production of Stevia rebaudiana Bertoni. Emir J. Food Agric. 22(3) : 216-222.

[10] Sami, W., Ansari, T., Butt, N. S., & Hamid, M. (2017). Effect of diet on type 2 diabetes

mellitus: A review. International journal of health sciences, 11(2), 65–71.

[11] Ramírez-Mosqueda M.A., Iglesias-Andreu L.G.Direct organogenesis of Stevia

rebaudiana Bertoni using Thin Cell Layer (TCL) method. Sugar Tech, 18 (2016), pp.

424-428.

[12] Sharma, Saurabh, Swati W., Bikram S., dan Rakesh K.. 2016. Comprehensive review on

gro technologies of low-calorie natural sweetener stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) : a

boon to diabetic patients. J Sci Food Agric. 96: 1867-1879.

[13] Shaffert, E.E. and Chebotar, A.A. (1994) Development of the female gametophyte in

Stevia rebaudiana, after introduction in the south coast of the Crimea. Buletinul

Academiei de Stiinte a Republicii Moldova Stiinte Biologice Si Chimice. 2, 3–9.

[14] Yadav, A. K., S. Singh, D. Dhyani dan S. Ahuja. 2011. A Review on The Improvement

of Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni)). Can. J. Plant Sci. 91: 1-27.

Page 32: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

28

[15] Lemus-Mondaca, R., A. Vega-Galves, L. Zurabravo dan K. Ah-Hen. 2012. Stevia

rebaudiana Bertoni, source of a high-potency natural sweetener: A comprehensive review

on the biochemical, nutrional and functional aspect. Food Chemistry. 132:11211132.

[16] Singh, H. P., Seema D., dan Sarwan K. Dhir. 2008. Stevia Compendium of Transgenic

Crop Plants: Transgenic Sugar, Tuber and Fiber Crops. Blackwell Publishing Ltd.

ISBN 978-1-405-16924-0.

[17] Sumaryono dan Masna Maya Sinta. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Stevia. Bogor

: Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri (PPBBI).

[18] Merindasya, M., T. Nurhidayati dan Parnidi. 2013. Induksi Tunas Tiga Aksesi Stevia

rebaudiana Bertoni pada Media MS dengan Penambahan BAP dan IAA secara In Vitro.

Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[19] Gasmalla, M., A., A., Yang., R., Amadou dan Hua X. 2014. Nutritional Composition of

Stevia rebaudiana Bertoni Leaf: Effect of Drying Method. Trop J Pharm Res,;13 (1).

[20] Afandi, A., Sarijan, S., dan Shaha, R., K.2013. Optimization of Rebaudioside a Extraction

from Stevia Rebaudiana (Bertoni) and Quantification by High Perfomance Liquid

Chromatography Analysis. Journal of Tropical Resources and Sustainable Science.

Vol. 1 (1):62-70.

[21] Sirshendu D, Mondal S, Banerjee S. 2012. Stevioside : Technology, Applications and

Health. John Wiley & Sons Inc.

[22] Rukmana, R. 2003. Budi Daya Stevia Bahan Pembuatan Pemanis Alami. Yogyakarta

: Penerbit Kanisius.

[23] Departemen Pertanian. 1984. Mengenal pemanis alami Stevia rebaudiana Bertoni M.

Bogor : BPP Ciawi.

[24] Karjadi, Asih K. 2016. Kultur Jaringan dan Mikropropagasi Tanaman Kentang (Solanum

tuberosum L). Iptek Tanaman Sayuran.

[25] Rahardja, P.C. dan W. Wiryanto. 2004. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman.

Agromedia Pustaka, Jakarta.

[26] Campbell, Neil A., J. B. Reece, and L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Edisi Kelima Jilid 2

(diterjemahkan oleh Wasmen Manalu). Erlangga, Jakarta.

[27] Salisbury, Frank B. Dan Cleon W Roos. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3- Edisi

keempat. Bandung : Penerbit ITB.

[28] Lestari, Endang G., 2008. Kultur Jaringan. Akademia : Bogor.

[29] Gupta, Pratibha, Satyawati Sharma, dan Sanjay Saxena. 2010. Callusing in Stevia

rebaudiana (Natural Sweetener) for Steviol Glycoside Production. World Academy of

Science, Engineering and Technology.

Page 33: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

29

[30] Fatmawati, T.A, T. Nurhidayati, dan N. Jadid. Pengaruh Kombinasi Zat Pengatur

Tumbuh IAA dan BAP pada Kultur Jaringan Tembakau Nicotiana tobacum L.

VAR. Prancak 95. Pogam Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

[31] Nurul Jadid, priyono, Tutik Nurhidayati. Pengaruh Indole Acetic Acid (IAA) dan

Kinetin pada Kultur in vitro Nodus Tunas Mikro Vanili (Vanilla planifolia). Pogam

Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Surabaya.

[32] Nower, A.A. In Vitro Propagation and Synthetic Seeds Production: An Efficient Methods

for Stevia rebaudiana Bertoni. Sugar Tech 16, 100–108 (2014).

[33] Muslihatin M, Jadid N, Puspitasari IK, Safitri CE. Growth of vegetative explant

Moringa oleifera on different composition of auxin and cytokinin and its synthetic

seed germination. AIP Conference Proceedings 1854, 020024 (2017).

[34] Das, Arpita, Saikat G. dan Nirmal M., 2011. Micropropagation of an Elite Medical Plants:

Stevia rebaudiana Bert.. International Journal of Agricultural Research. 6(1): 40-48.

[35] Murashige, T. and F. Skoog. 1962. A revised medium for rapid growth and bioassay with

tobacco tissue cultures. Physiol. Plant 15:473–497.

Page 34: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

30

Lampiran 1. Biodata Tim Peneliti

Ketua Peneliti

A. Identitas Diri

1 Nama lengkap Dr. Nurul Jadid, M.Sc

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP 198205122005011002

5 NIDN 0012058201

6 Tempat Dan Tanggal Lahir Jember, 12 Mei 1982

7 E-mail [email protected] dan [email protected]

8 Nomor Tlp / HP 081333093232

9 Alamat Kantor Program Studi Biologi FMIPA ITS Kampus ITS

Sukolilo, Jl. Arief Rahman Hakim Surabaya.

10 Nomor Telepon/Faxs 0315963857

B. Riwayat Pendidikan:

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

ITS Surabaya

Université de Strasbourg,

France

Université de Strasbourg,

France

Bidang Ilmu Biologi Tumbuhan

(Botani)

Biologi Sel dan Molekuler

Tumbuhan

Biologi Sel dan Molekuler

Tumbuhan

Tahun Masuk-Lulus 2000-2004 2007-2009 2010-2013

JudulSkripsi/Thesis/

Disertasi

Pengaruh Indole Acetic

Acid (IAA) dan Kinetin

pada Kultur in vitro Nodus

Tunas Mikro Vanili

(Vanilla planifolia)

The Expression of

Bacterial Gene Involved in

the Synthesis of Aromatic

Carotenoid in Arabidopsis

thaliana

Molecular and Functional

Studies of the Role of Two

Cytosolic Isoprenoids

(Dolichol and Sterol) in the

Development of Arabidopsis

thaliana

Nama Pembimbing Tutik Nurhidayati,M.Si

Dr. Priyono, DIRS

Pr. Bilal CAMARA

Dr. Florence BOUVIER

Pr. Bilal CAMARA

Dr. Florence BOUVIER

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

1 2010 Aplikasi bioteknologi Rhizobium dan cendawan mikoriza

arbuscula (CMA) pada tanaman kacang tanak (Arachis hypogea)

di desa Socah Kabupaten Bangkalan Madura dalam

mengembangkan potensi komoditas unggulan

DP2M DIKTI

Page 35: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

31

2 2011 Uji Multilokasi aplikasi bioteknologi mikoriza local di sentra

budidaya tanaman kacang tanah (Arachis hypogea) kabupaten

Bangkalan Jawa Timur

DP2M DIKTI

3 2014 Eksplorasi Tanaman di Kampus ITS Surabaya Sebagai

Bioinsektisida Nabati

Penelitian

Laboratorium-BOPTN

4 2014 Pemetaan Jaringan Inovasi Coconut (Cocos nucifera) dalam

kerangka Penguatan Sistem Inovasi daerah (SIDa) Kabupaten

Banyuwangi

Penelitian Unggulan

Perguruan Tinggi

5 2015 Bioprospek Buah Cabe Jamu (Piper retrofractum Vahl.) sebagai

Agen Anti Alergi dalam Upaya Meningkatakan Nilai Tambah

Komoditas Lokal Kabupaten Sumenep, Madura

Penelitian Unggulan

Perguruan Tinggi

6 2015 Kloning Molekuler dan Ekspresi Heterolog gen Pengontrol

Biosintesa Agen Anti-Nutritional Tanaman Jatropha curcas L.

dalam Upaya Detoksifikasi Sumber Päkan Ternak

Penelitian Unggulan

Perguruan Tinggi

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Dana

1 2009 Tim Pembina olimpiade siswa SMA/sederajat kota Surabaya

Pemprov Jatim

2 2010 Juri kegiatan Olimpiade Sains se Eks Karesidenan Kediri MAN 2 Tulungagung

3 2014 Pembimbing olimpiade sains terapan nasional (OSTN) bidang

biologi pada siswa SMKN 5 Surabaya

SMKN 5 Surabaya

4 2014 Sosialisasi potensi mangrove di pesisir timur surabaya di SD

Mabadiul Ulum Surabaya

Laboratorium Botani

5 2014 Diseminasi Peningkatan Nilai Ekonomis Rumput Laut

Melalui Teknologi Tepat Guna dan Diversifikasi Pasca Panen

BOPTN ITS

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Judul Artikel Ilmiah

Volume/

Nomor/Tahun

Nama Jurnal

1 Ethnobotanical and plant profile studies at Karimun Jawa

village of Jepara Regency, central java

Vol 20/No.

1/Tahun 2009

IPTEK, the

journal for

technology and

science

Page 36: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

32

2 Characterization of plant carotenoid cyclases as members of the

flavoprotein family functioning with no net redox change

Vol. 153/ No.

3/Tahun 2010 Plant Physiology

3

Aplikasi rhizobium dan cendawan mikoriza arbuscula (CMA)

terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah (Arachis

hypogea) di desa Socah kecamatan Socah Kabupaten

Bangkalan Madura

Vol 17/Tahun

2011

Berkala penelitian

Hayati

4

Dolichol Phosphate Mannose Synthase1 Mediates mediates the

biogenesis of isoprenyl-linked glycans and influences

development, stress response and ammonium hypersensitivity

in Arabidopsis

Vol. 23/No.

5/Tahun 2011 The Plant Cell

5

Arabidopsis ERG28 tethers the sterol C4-demetylation complex

to prevent accumulation of a biosynthetic intermediate that

interferes with polar auxin transport

Vol. 25/No.

12/Tahun 2013 The Plant Cell

D. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1

Seminar Nasional Biologi

VIII: Inovasi Bioproduk

Dalam Pembangunan

Berkelanjutan

Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza

Arbuscular(CMA) Dan Rhizobium Pada

Tanaman Kacang Tanah Di Desa Socah

Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Madura

Jawa Timur Dalam Usaha Pengembangan Potensi

Komoditas

Jurusan Biologi

FMIPA ITS

Tahun 2010

2

International Conference

on Mathematics and

Sciences

Indegenus Vesicular Arbuscular Mycorrhizae

Isolated at Pangpong And Petong Village at

Bangkalan Madura

Majapahit Hotel

SurabayaIndone

sia Tahun 2011

3

International conference

on advances in plant

sciences

The role of DPMS1 in N-glycosylation and

development of Arabidopsis

Chiang Mai,

Thailand/Nove

mber 2012

4 International Biology

Conference (IBOC) 2

Ketapang (Terminalia catappa) Leaf Extract

Against Mortality and Development of

Spodoptera litura F. Larvae

Surabaya, 2014

5

Joint Seminar on

Biotechnology of

Biomass Utilization for

ASEAN Development

Loss of Arabidopsis ERG28 Function Causes

Severe Pleiotropic Developmental Defects

Chulalongkorn

University,

Bangkok, 2014

Surabaya, 7 Maret 2020

Pengusul,

Dr. Nurul Jadid, M.Sc

Page 37: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

33

Anggota Peneliti 1

a. Nama Lengkap : Wirdhatul Muslihatin, S. Si., M. Si

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19840620 201212 2 004

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor/ Penata Muda Tk. I/ III-B

e. Bidang Keahlian : Fisiologi tumbuhan dan sel (Kultur in vitro)

f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Wonorejo selatan VI/ 6 Surabaya, 0818585391

g. Riwayat penelitian

No. Tahun Penelitian Partisipasi

1 2015 Pertumbuhan eksplan generative Moringa oleifera secara in vitro

pada kondisi kultur berbeda dan produksi benih sintetiknya

Ketua

peneliti

1 2013 Induksi Pembungaan Melalui Panjang Hari Penyinaran dan

Peningkatan Kualitas Hasil Panen Rosela (Hibiscus sabdariffa

Linn.) : Kualitas teh rosella (produksi teh racik)

Ketua

Peneliti

2 2012 Induksi Pembungaan Melalui Panjang Hari Penyinaran dan

Peningkatan Kualitas Hasil Panen Rosela (Hibiscus sabdariffa

Linn.) : Pertumbuhan dan produksi senyawa metabolit sekunder

Ketua

Peneliti

a. Publikasi

No. Publikasi

1 Muslihatin W, Daesusi R, Kuncoro EP, 2015. Influence of photopheriod to red roselle

(Hibiscus sabdariffa L.) calyx phytochemical content. Journal of Chemical and

Pharmaceutical Research, 7(11):154-157

2 Muslihatin W, Rizkia HL. 2015. Growth of generative explants Moringaoleiferaon different culture

condition. ICGRC, Malang Indonesia.

2 Muslihatin W, Daesusi R. 2014.Quality of petals rosela (Hibiscus sabdariffa linn.) on

different day length. International Biology Conference: Surabaya

3 Muslihatin W, Daesusi R. 2014. Influence of Photoperiod on The Relative Growth Rate of

Hibiscus sabdariffa L . IPTEK, The Journal for Technology and Science, 25 (1): 18-22 *

4 Sumaryono, Muslihatin W, and Ratnadewi D. 2012. “Effect of carbohydrate source on

growth and performance of In Vitro sago palm (Metroxylon sagu Rottb.) plantlets”. HAYATI

Journal of Biosciences, 19(4): 88-92

Page 38: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

34

Anggota Peneliti 2

Nama : Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si

Jenis kelamin : perempuan

Tempat/tgl lahir : Surabaya/ 30 November 1980

Agama : Islam

NIP : 19801130 2005 01 2001

Jabatan fungsional : Lektor

Pangkat/ golongan : Penata Muda/ IIIb

Fakultas/ Jurusan : FMIPA / Biologi

Laboratorium : Laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan

Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Alamat Kantor : Gedung H Jurusan Biologi FMIPA ITS Kampus ITS Sukolilo

Surabaya 60111

Telp/ fax kantor : (031) 5963857/ (031)5963857

Alamat rumah : Perumdin ITS blok U87 Sukolilo Surabaya

Hp : 082112482159

Riwayat Pendidikan :

no Perguruan

Tinggi

Fakultas

Tahun Gelar Kelompok

keilmuan

Judul skripsi/thesis

1. Universitas

Gadjah Mada

Jogjakarta

Biologi 1999-

2004

S.Si Biokimia

Tumbuhan

Profil Senyawa Aktif

Ekstrak Etanol dan

Ekstrak Metanol Daun

Sirih (Piper betle L.)

Penghambat

Pertumbuhan Candida

albicans dan Aspergillus

fumigatus FNCC 6120

2. Institut

Teknologi

Bandung

Sekolah

Ilmu dan

Teknologi

Hayati

2007-

2010

M.Si Bioteknologi

dan Fisiologi

Tumbuhan

Evaluasi Penggunaan

Promoter CaMV35S dan

EF1 alfa Tebu

(Saccharum officinarum

L.) pada Transformasi

Genetika Kelapa Sawit

(Elaeis guineensis Jacq.)

Pelatihan yang pernah diikuti :

No Nama Pelatihan Tahun

1. Ketrampilan Mengajar untuk Dosen Baru (P3AI ITS Surabaya) 2005

2. Pelatihan Penulisan Jurnal Internasional (Surabaya) 2005

3. Lokakarya Kurikulum Berbasis Kompetensi (Surabaya) 2005

4. Lokakarya, Seminar Nasional Dan Kongres Penggalang Taksonomi

Tumbuhan Indonesia (Bandung)

2005

Page 39: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

35

5. National Workshop on Emergency Preparedness for Environmental/

Industrial Disaster (Puslit Bencana ITS Surabaya)

2006

6. Technical Course on Identification of Filamentous Microbe

(Actinomycetes and Fungi) Using Genetic Analysis (Puspitek Serpong

Tangerang)

2007

7. Workshop Perancangan Pembelajaran Berbasis e-Learning (Share ITS)

(P3AI ITS Surabaya)

2011

8. Workshop on Biosafety Principles and Practises (Unair Surabaya) 2011

9. Pelatihan Pembuatan/ Pengemasan Pupuk Mikorhiza (Universitas

Brawijaya Malang)

2012

10. Workshop dan Seminar GE DAY : Proteomic (Protein Research

Workflow) Garden Palace Hotel Surabaya

2013

11. Workshop Intellectual Personal Branding “ Kita Menulis Opini di

Media bagi Dosen ITS”

2016

12. International Workshop on Biomass for Biofuels 2017

Tanggal 19-20 Oktober 2017 PUSPIPTEK Serpong Tangerang

2017

Penelitian :

Tahun Penelitian Sumber Dana Besar Dana

2006 Studi Potensi Asosiasi Mikorhiza arbuscula dan

Moringa oleifera di Tanah Bekas Pembuangan

PT.Sier Surabaya Jawa Timur Sebagai Usaha

Reboisasi

KLH-ITS

(anggota)

Rp. 10.000.000,-

2007 Kajian Pertumbuhan dan Kandungan Asam

Amino Prolin Vigna radiata Wilezeck Sebagai

Usaha Pemilihan Varietas Tahan Kekeringan

LITMUD

(anggota)

Rp. 10.000.000,-

2009 Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikorhiza

Arbuscula (CMA) Pada Lahan Kering untuk

Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan

Tanaman Pangan dan Buah di Jawa Timur

STRAGNAS

(anggota)

Rp. 95.000.000,-

2011 Pengaruh NAA dan BAP Terhadap Induksi PLB

(Protocorm Like Bodies) Anggrek Dendrobium

capra pada Berbagai Konsentrasi

PUM ITS

(anggota)

Rp. 20.000.000,-

2012 Uji Toksisitas dan Skrining Kimia Ekstrak Daun

Bintaro (Cerbera manghas), Daun Tancang

(Bruguiera gymnorrhiza) dan Daun Ketapang

(Terminalia catappa) Sebagai Fungisida Nabati

Pengendali Jamur Patogen Phytopthora capsici

pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens

Longa.)

DIPA ITS 2012

(ketua)

Rp. 21.000.000,-

2013 Eksplorasi tanaman di Kampus ITS sebagai Bahan

Pestisida nabati

BOPTN ITS 2013

Penelitian

Laboratorium

(anggota)

Rp. 40.000.000,-

2013 Seleksi In Vitro Embrio Somatik Kedelai tahan

Salinitas

BOPTN ITS 2013

Penelitian Dosen

Pemula (ketua)

Rp. 20.000.000,-

2015 Potensi Mikroalga Nannochloropsis sp Hasil

Radiasi Sinar Gamma

dalam Teknik Rekayasa Produksi Biodiesel

PNBP ITS 2015

Penelitian Pemula

(ketua)

Rp. 25.000.000

Page 40: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

36

2015 Peningkatan lipid Triasilgliserol mikroalga

Skeletonema costatum sebagai kandidat bahan

baku biodiesel melalui teknik cekaman fisiologis

nutrien

DIKTI 2015

(amggota)

Rp. 200.000,00

2017 Rekayasa Metabolisme Peningkatan

Triasilgliserol dan asam lemak jenuh

Chlorococcum sp sebagai biodiesel feedstock

melalui teknik cekaman fisikokimia

Dana Lokal ITS

Tahun 2017

Penelitian Pemula

(Ketua)

Rp. 35.000.000

2017 Peningkatan Produksi Triasilgliserol dan Profil

Asam Lemak Mikroalga Teradiasi dalam Medium

Air Limbah

Dana Lokal ITS

Tahun 2017

Penelitian

Laboratorium

(Anggota)

Rp. 50.000.000

2018 Rekayasa Biosintesis Triasilgliserol dan

Kemampuan Tumbuh Kultur Sel Mikroalga

sebagai Bahan Baku Biodiesel melalui Aplikasi

Zat Pengatur Tumbuh

Dana Lokal ITS

2018 Penelitian

Pemula 2018

(Ketua)

Rp. 50.000.000,00

2018 Barcode DNA pada Mikroalga Berpotensi

Penghasil Biodiesel dengan Marker gen rbcL

Dana Lokal ITS

Penelitian

Laboratorium

2018 (Anggota)

Rp. 50.000.000,00

2019 Seleksi Molekuler Mikroalga Isolat Perairan

Mangrove Bangkalan Penghasil Senyawa

Astaxanthin melalui Gen BKT (Beta Karoten

Ketolase) : Eksplorasi Potensi Nutraceutical

berbasis Biodiversitas Lokal Pulau Madura

Penelitian

Departemen

Biologi tahun

2019

Rp. 20.000.000,00

Publikasi :

Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal / Prosiding

2010 Isolasi Mikorhiza Arbuscular di Daerah

Kering Jawa Timur

Jurnal Hayati (edisi khusus) No 4A

2010

2014 Bioaugmentation phosphate solubilizing

bacteria genus Bacillus on Modification

sand and compost media (1:1) for plant

growth of mustard (Brassica sinensis)

Dini Ermavitalini, Resky Surya Ningsih

Prosiding seminar Internasional 2 nd

IBOC Departemen Biologi ITS

Surabaya , November 2014

2014 Simple micropropagation by indirect

somatic embryogenesis in sugarcane

(Saccharum officinarum L.)

Totik Sri Mariani, Sony Suhandono, Dini

Ermavitalini, Ihsan, Tita Puspita

Asian Journal of Applied Sciences

2014

2014 Ketapang (Terminalia catappa) leaf extract

against mortality and development of

Spodoptera litura F. larvae

Kristanti Indah Purwani, Nurul Jadid, Sri

Nurhatika, Dini Ermavitalini, Anton

Muhibuddin

Prosiding seminar Internasional 2 nd

IBOC Departemen Biologi ITS

Surabaya , November 2014

2015 The Influences of Physiological Stress from

Silicon (Si) Nutrient toward Total Lipid

Content at Skeletonema costatum

Syam Pratiwi, Tutik Nurhidayati, Sri

Nurhatika, Dini Ermavitalini, Anton

Muhibuddin

J. Appl. Environ. Biol. Sci 5(11) hal

68-71 2015

ISSN : 2090-4274

Page 41: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

37

2016 In vitro Selection of local mays (Zea mays)

on NaCl stress and its genetic

characterization using RAPD

Triono Bagus Saputro, Dini Ermavitalini

Biosaintifika Jurnal Nasional

Terakreditasi Desember 2016

2016 Isolasi, Karakterisasi dan selesksi mikroalga

yang berpotensi sebagai bahan baku

biodiesel dari perairan Wonorejo Selatan

Dini Ermavitalini, Athiya Azzahidah

Prosiding Seminar Nasional

Departemen Biologi FST Universitas

Airlangga , September 2016

2016 Effect of Gamma 60Co Irradiation on The

Lipid Content and Fatty Acid Composition

of Nannochoropsis sp. Microalgae

Dini Ermavitalini, Ika Puspitasari, Endry

Nugroho Prasetyo, Nurlita Abdulgani,

Triono Bagus Saputro

Prosiding AIP Terindex Scopus 3rd

International Biological Conference 15

Oktober 2016

2016 Genetic Diversity of Improved Salt Tolerant

Calli of Maize Using RAPD

Biodiversitas Jurnal Internasional

2017 Effect of Gamma 60Co Irradiation on The

Growth, Lipid Content and Fatty Acid

Composition of Botryococcus sp. Microalgae

Dini Ermavitalini, Niki Yuliansari, Endry

Nugroho Prasetyo, Triono Bagus Saputro

Biosaintifika Jurnal Nasional

Terakreditasi - Biosaintifika 9 (1)

(2017) 58-65 April 2017

2018 Biodiversity and Characterization of High

Lipid Content Microalgae in Porong River

Estuary East Java Indonesia

Sri Nurhatika, Dini Ermavitalini, Triono

Bagus Saaputro, Yudi Apriyatmoko

Biodiversitas Jurnal International

Volume 19, Number 2, March 2018

2019 Pengaruh kombinasi cekaman nitrogen dan

fotoperiode terhadap biomassa, kandungan

kualitatif triasilgliserol dan profil asam

lemak mikroalga Nannochloropsis sp.

Dini Ermavitalini; Sumarni Dwirejeki; Sri

Nurhatika; Triono Bagus Saputro

Akta Kimindo Vol. 4(1), 2019: 32-49

2019 Isolation of high lipid content microalgae

from Wonorejo river, Surabaya, Indonesia

and its identification using rbcL marker gene

Triono Bagus Saputro, Kristanti Indah

Purwani, Dini Ermavitalini, Arif Fuad

Saifulloh

BIODIVERSITAS Volume 20,

Number 5, May 2019 Pages: 1380-

1388 ISSN : 1412-033X , E- ISSN :

2085-4722

2019 Growth Profile of Nannochloropsis sp. with

combination effect of Indole-3-acetic acid

(IAA) and 6-benzyl amino purine (BAP)

Dini Ermavitalini, Sri Nurhatika, Anisa Esti

Rahayu and Achmad Arifiyanto

Bioscience Research

Print ISSN: 1811-9506

Online ISSN: 2218-3973

2019 PELATIHAN KOMPOSTING SAMPAH

SKALA RUMAH TANGGA DALAM

PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS

MASYARAKAT DESA KETEGAN

TANGGULANGIN SIDOARJO

Dini Ermavitalini, Nurul Jadid, Wirdhatul

Muslihatin, Triono Bagus Saputro, Maya

Shovitri, Endry Nugroho Prasetyo, Noor

Nailis Sa’adah, Kristanti Indah Purwani

Jurnal ABDI UNESA

Vol.5 No.1 Juni 2019, hal. 39-43

p-ISSN: 2460-5514

e-ISSN: 2502-6518

Page 42: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

38

Kegiatan pengabdian masyarakat

No Judul pengabdian masyarakat Sumber dana

1. Training penggunaan kompor bioetanol pada ibu

rumah tangga di lingkungan sekitar kampus ITS

BOPTN ITS 2015 (Anggota)

2. Pelatihan aplikasi metode jaring lepas dasar model

cidaun dalam intensifikasi budidaya Euchema

cottonii (studi kasus : Desa Palasa, Kecamatan

Talngo-Pulau Poteran Sumenep)

BOPTN ITS 2015 (Anggota)

3. Edukasi lingkungan mangrove dengan media

pembelajaran berbasis Ecological Vision untuk Siswa

sekolah dasar di wilayah pesisir Surabaya

BOPTN ITS 2015 (Anggota)

4. Pelatihan pembuatan insektisida nabati bagi siswa

sekolah menengah kejuruan kota surabaya sebagai

upaya pembekalan ketrampilan enterpreneurship

BOPTN ITS 2016 (Anggota)

5. IbM Pemberdayaan Santri Nurul Amanah Madura

Jawa Timur dalam budidaya lele dengan biofertilizer

dan pengolahannya menjadi produk bernilai ekonomi

DRPM 2016 (Ketua)

6. Smart Green House : Rancang Bangun Akuator

sebagai Pengendali Iklim Mikro dalam Optimalisasi

Pertumbuhan Tanaman Budidaya

Dana Lokal ITS 2017

(Anggota)

7. Kampanye dan Pelatihan komposting sampah skala

rumah tangga dalam pengelolaan sampah berbasis

masyarakat (PSBM) untuk peningkatan status

lingkungan hidup di kecamatan Tanggulangin

Sidoarjo

Dana Lokal ITS 2018

(Ketua)

8. Sekolah lapangan bagi kelompok tani dan ternak

dengan pemilihan varietas tanaman tahan iklim

sebagai salah satu strategi adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim sekaligus menunjang pengembangan

agroforestry di desa Galengdowo Jombang

Dana Lokal ITS 2018

(Anggota)

9. Penanaman Karakter Peduli Lingkungan melalui

program edukasi konservasi keanekaragaman hayati

sejak usia dini di desa Boro, Kedungwaru,

Tullungagung Jawa Timur.

Dana Lokal ITS 2018

(Anggota)

10. Pelatihan pembuatan pupuk hayati Ronin P1

beebahan gagang tanaman kelor untuk mengurangi

ketergantungan pupuk kiia di desa Palasa Pulau

Poteran Kabupaten Sumenep

Dana Lokal ITS 2017

(Anggota)

11. Kampanye dan pelatihan komposting sampah

skala rumah tangga dalam pengelolaan sampah

berbasis masyarakat (psbm) untuk peningkatan

status lingkungan hidup di kecamatan

tanggulangin sidoarjo

Dana Lokal ITS 2018

(Ketua)

Surabaya, 8 Maret 2020

Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si

Page 43: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

39

Anggota Peneliti 3 (Mitra)

a. Nama Lengkap : Dwi Oktafitria, S.Si., M.Sc

b. NIP/NIDN : -/ 07006108602

c. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/ Penata Muda Tk 1/IIIb

d. Bidang Keahlian : Biosistematika

e. Departemen/Fakultas : Prodi Biologi/ Fakultas MIPA

f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Gg. Pereng Barat no 851, Rengel-Tuban, Jawa Timur/

085731133551

g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian

Tahun

2018-

2019

Ketua

Peneliti

Judul Penelitian:

Teknik Rekayasa Tanah Lahan

Bekas Tambang Kapur Di

Kabupaten Tuban Dengan

Sistem Teknologi Modifikasi

Terasering Berbasis Organik

Jumlah

dana:

194 Juta

Tahun

2018

Anggota

Peneliti

Judul Penelitian:

Aplikasi Rice-Fish Culture

System (RFC) Untuk

Pemberdayaan Lahan Bekas

Tambang Tanah Liat Industri

Semen Di Kabupaten Tuban

50 Juta

h. Publikasi (2) yang paling relevan (dalam bentuk makalah atau buku)

Tahun

2018-

2019

Ketua

Peneliti

Jurnal Ilmiah:

Short Communication:

Assessment of reclamation success

of former limestone quarries in

Tuban, Indonesia, based on soil

arthropod diversity and soil

organic carbon content

Tahun

terbit 2019

Tahun

2018

Anggota

Peneliti

Judul Penelitian:

Short Communication:

Evaluation of water quality and

survival rate of red tilapia

(Oreochromis niloticus) by using

rice-fish culture system in quarry

land of clay

Tahun

terbit 2019

Page 44: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …
Page 45: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …
Page 46: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

DATA USULAN DAN PENGESAHAN

PROPOSAL DANA LOKAL ITS 2020

1. Judul Penelitian

Teknik Mikropropagasi Tunas Mikro Stevia rebaudiana (Bertoni) aksesi Mini secara in vitro sebagai Upaya Pemuliaan dan Perbanyakan Bibit Unggul Tanaman Pemanis Sehat Alternatif bagi Penderita Diabetes

Skema : PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI

Bidang Penelitian : Agri-pangan dan Bioteknologi

Topik Penelitian : Teknologi pemuliaan bibit tanaman, ternak, dan ikan

2. Identitas Pengusul

Ketua Tim

Nama : Nurul Jadid S.Si., M.Sc

NIP : 198205122005011002

No Telp/HP : 081330444136

Laboratorium : Laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan

Departemen/Unit : Departemen Biologi

Fakultas : Fakultas Sains dan Analitika Data

  Anggota Tim

No Nama Lengkap Asal Laboratorium Departemen/UnitPerguruan

Tinggi/Instansi

1Nurul Jadid S.Si.,

M.Sc

Laboratorium Biosains dan Teknologi

TumbuhanDepartemen Biologi ITS

2Wirdhatul

Muslihatin S.Si., M.Si.

Laboratorium Biosains dan Teknologi

TumbuhanDepartemen Biologi ITS

3Dini Ermavitalini

S.Si.

Laboratorium Biosains dan Teknologi

TumbuhanDepartemen Biologi ITS

4Christin

Risbandini S.Si

Laboratorium Biosains dan Teknologi

TumbuhanDepartemen Biologi ITS

3. Jumlah Mahasiswa terlibat : 1

4. Sumber dan jumlah dana penelitian yang diusulkan

  a. Dana Lokal ITS 2020 : 50.000.000,-

  b. Sumber Lain : 0,-

 

  Jumlah : 50.000.000,-

Page 47: PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN …

Tanggal Persetujuan

Nama Pimpinan Pemberi

Persetujuan

Jabatan Pemberi Persetujuan

Nama Unit Pemberi

PersetujuanQR-Code

10 Maret 2020

Dr.rer.nat., Ir. Maya Shovitri

M.Si

Kepala Pusat Penelitian/Kajian/Unggulan

Iptek

Agri-pangan dan

Bioteknologi

10 Maret 2020

Agus Muhamad Hatta , ST, MSi,

Ph.DDirektur

Direktorat Riset dan Pengabdian

Kepada Masyarakat