Upload
riza-ramadhani-elf
View
81
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
berisi tentang latar belakang proposal skripsi
Citation preview
PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN TERHADAP LABA USAHA
(SHU) KOPERASI KARYAWAN (STUDI KASUS: KOPERASI KARYAWAN
AMALIYAH MTsN LUBUK PAKAM)
Latar Belakang
Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang sesuai dengan demokrasi Indonesia. Azas
yang digunakan dalam pengelolaan koperasi mencerminkan pelaksanaan dari demokrasi
ekonomi yaitu azas kekeluargaan. Pengelolaan koperasi tidak hanya mengandalkan kualitas
pengurus saja akan tetapi juga mengharapkan partisipasi para anggotanya.
Dengan memperhatikan azas yang terkandung didalam koperasi maka ada nilai lebih dari
koperasi yang tidak dimiliki oleh badan usaha lainnya. Nilai-nilai kesetiakawanan,
kekeluargaan, gotong royong, solidaritas, demokrasi dan kebersamaan merupakan suatu nilai
lebih tersendiri bagi koperasi. Hal inilah yang menjadikan dasar koperasi sebagai sokoguru
perekonomian Indonesia seperti yang termaktub dalam Undang - Undang Dasar 1945.
Koperasi diharapkan akan mampu menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi rakyat dan
mewujudkan kehidupan ekonomi yang demokratis. Dalam kehidupan ekonomi yang semakin
mengglobal koperasi seharusnya mempunyai ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas
yang menyangkut kepentingan kehidupan ekonomi rakyat.
Oleh karena itu, pembangunan koperasi perlu diarahkan sehingga lebih bermanfaat bagi
masyarakat ekonomi kecil. Pengembangan diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan
prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi. Dengan demikian koperasi merupakan organisasi
ekonomi yang mantap, demokratis, otonom, partisipatif serta berwatak social. Pembinaan
koperasi pada dasarnya dimaksudkan untuk berperan utama dalam kehidupan ekonomi
rakyat. Golongan masyarakat ekonomi lemah baik yang tinggal di desa maupun di kota perlu
diajak dan diikutsertakan secara aktif dan diberi kesempatan yang lebih luas untuk
membangun dirinya melalui koperasi.
Didalam Undang-Undang RI No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dinyatakan bahwa
koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Selain ingin mencapai tujuan dari koperasi seperti yang tercantum di atas, koperasi
juga mempunyai fungsi dan peran didalam masyarakat. Fungsi dan peran yang dijalankan
koperasi antara lain membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
Dari kedua hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi mempunyai dua dimensi
yaitu dimensi ekonomi dan dimensi sosial. Dimensi ekonomi yaitu koperasi didalam
menyelenggarakan usahanya bertujuan untuk mensejahterakan anggota. Sedangkan dimensi
sosial yaitu koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerjasama atas azas
kekeluargaan.
Koperasi adalah suatu Badan Usaha, maka kecuali bertujuan memenuhi kebutuhan
anggotanya juga harus mampu menghasilkan keuntungan atau laba. Kemampuan suatu
perusahaan menghasilkan laba dalam periode tertentu disebut Rentabilitas. SHU atau laba
yang besar bukanlah jaminan bahwa koperasi tersebut telah bekerja dengan efisien. Efisiensi
baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh itu dengan kekayaan atau
laba yang dihasilkan oleh modal tersebut. Efisiensi sangat diperlukan oleh koperasi karena
akan memungkinkan koperasi dapat beroperasi se-ekonomis mungkin.
Sebagai organisasi ekonomi koperasi dalam menjalankan usahanya memerlukan modal
usaha. Peranan modal didalam operasional koperasi mempunyai kontribusi yang sangat
penting karena tanpa modal yang cukup koperasi tidak akan berjalan lancar. Schwiedland
memberikan pengertian modal dalam arti luas dimana modal itu meliputi baik modal dalam
bentuk uang maupun dalam bentuk barang, misalnya mesin, barang-barang dagangan dan lain
sebagainya . (Riyanto, 2001 : 17). Dengan demikian modal dapat berupa uang maupun harta
lainnya yang mempunyai nilai uang yang digunakan untuk menjalankan usaha.
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal
dari: simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan modal
pinjaman dapat berasal dari : anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank dan
lembaga keuangan lainnya. Koperasi karyawan “Amaliyah” merupakan salah satu jenis
koperasi yang membutuhkan modal yang cukup untuk menggerakkan dan meningkatkan
seluruh bidang usahanya. Modal kerja merupakan faktor yang tidak kalah penting jika
dibandingkan dengan faktor yang lain misalnya : tenaga kerja, mesin atau alat produksi dan
bangunan. Modal kerja mempunyai hubungan yang erat dengan kegiatan operasi sehari-hari,
karena selalu dibutuhkan untuk membelanjakan koperasi secara terus menerus. Modal kerja
yang cukup, memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi seekonomis mungkin dan
perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul
karena ada krisis atau kekacauan keuangan.
Dengan modal kerja koperasi yang ada, koperasi dapat menggunakannya seefektif dan
seefisien mungkin agar dapat menghasilkan sisa hasil usaha secara kontinyu. Namun sering
terjadi juga koperasi hanya mendapatkan sisa hasil usaha besar pada tahun – tahun pertama
dan tahun – tahun berikutnya mulai menurun.
Salah satu penyebabnya adalah pihak manajemen tidak dapat menggunakan modal kerja
koperasi secara efektif dan efisien. Untuk mengukur efisiensi dalam pengelolaan kekayaan
koperasi dapat menggunakan ratio rentabilitas yaitu membandingkan antara sisa hasil usaha
dengan modal yang digunakan dalam operasi laporan keuangan.
Rentabilitas koperasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, besar kecilnya modal
kerja, penjualan yang dihasilkan, besar kecilnya sisa hasil usaha yang dihasilkan. Dari
analisis rentabilitas pihak manajemen dapat melihat dalam pengelolaan modal kerja. Atas
dasar inilah penulis mengambil judul “PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL
PINJAMAN TERHADAP LABA USAHA (SHU) KOPERASI KARYAWAN (STUDI
KASUS: KOPERASI KARYAWAN AMALIYAH MTsN LUBUK PAKAM).”