Proses Assembling Model2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    1/16

    PROSES ASSEMBLING MODEL

    Bagat Guntara, Edi Purnama, Iwan NurohmanProgram Studi D3 - Teknik Mesin, Jurusan Teknik

    Mesin Politeknik Negeri Bandung [email protected] , [email protected] , [email protected]

    AbstrakLaporan ini merupakan sebuah proses perancangan sebuah model untuk assembling dua buah

    komponen yang dipasang secara vertical dimana komponen bagian bawah mempunyai warnahitam dan putih serta terbuat dari bahan alumunium dan plastik. Sedangkan komponen bagian atasmempunyai warna lain dan terbuat dari material yang sama, yaitu plastik.

    Komponen bagian bawah disimpan pada storage 1 sedangkan komponen bagian atasdisimpan pada storage 2. Komponen bagian bawah didistribusikan dari storage 1 ke komveyordengan menggunakan dorongan sebuah single acting cylinder (SAC) kemudian digerakan olehkomveyor menuju assembling point dan ditahan oleh sebuah stopper .

    Dari storage 2 komponen bagian atas dipindahkan menuju pick up point denganmenggunakan sistem gravitasi. Dari pick up point komponen tersebut dipindahakan menuju assembling point oleh lengan pemindah untuk ditempatkan di atas komponen bagian bawah.

    Kemudian assembling stopper bergerak terbuka menyebabkan kedua pasangan komponen bergerak menuju fitting point dan ditahan oleh fitting stopper. Pasangan komponen ditekan olehsistem penekan yang menggunakan double acting cylinder (DAC) sedemikian rupa sehingga keduakomponen berpasangan secara sempurna. Komponen assembling dipindahkan ke storage akhir

    berdasarkan sifat dari material dan warna komponen bagian bawah.

    Kata kunci : alumunium, plastic putih, plastic hitam

    I. PENDAHULUAN

    1.1. TujuanPembuatan mechanical handling bertujuanuntuk :1. Membuat model assembling process dua

    buah komponen .2. Memindahkan komponen berdasarkan

    material dan warna.3. Mengetahui handling process.

    1.2. ManfaatDigunakan untuk praktikum dalam

    pengajaran proses assembling, handling ,dan sorting .

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. StorageStorage adalah sistem yang menyediakan

    penyimpanan barang atau material untukdidistribusikan ke sistem selanjutnya.Terdapat beberapa macam jenis storage ,diantaranya:

    1. Automated Storage System2. Carousel Storage System

    Automated Storage System (ASS).

    ASS dapat dilihat seperti pada Gambar 1,merupakan sebuah sistem yang dapatmenunjukkan penyimpanan komponendengan kecepatan dan akurasi tertentu

    berdasarkan tingkat otomasi yangditentukan.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    2/16

    4 2

    51

    3

    Gambar 1. Au tomated Storage System

    Carousel Storage System (CSS) .CSS dapat dilihat seperti pada Gambar 2,merupakan salah satu jenis tempat

    penyimpanan atau keranjang yang bergerakdi atas rantai konveyor yang terletak di atasoperator dan berputar disekitar sistem relyang berbentuk oval dan memanjang.

    Gambar 2. Carousel Storage System

    2.2. Silinder PneumatikSilinder berfungsi untuk mengubahtekanan udara menjadi kerja. Silinder

    pnumatik terdiri dari 2 jenis silinder yaitu :

    2.2.1. Single Acting Cylin der (SAC)

    SAC, seperti terlihat pada Gambar 4,hanya bisa diberikan gaya pada satuarah,dan hanya mempunyai satu saluranmasuk.

    Gambar 3. Single Acting Cylin der (SAC)

    2.2.2. Double ActingCyli nder s (DAC) DAC, seperti terlihat pada Gambar 5,digunakan apabila torak diperlukan untukmelakukan kerja bukan hanya gerakanmaju, tetapi juga untuk gerakan mundur.

    Gambar 4. Double Acting Cylin ders (DAC)

    2.3. Solenoid Val veSolenoid valve adalah kombinasi dari duaunit fungsional solenoida (elektromagnet)dengan inti atau plunger- nya dan badankatup ( valve ) yang berisi lubang mulut

    pada tempat piringan atau stop kontakditempatkan untuk menghalangi ataumengizinkan aliran.

    Gambar 5. Solenoid valve

    2.4. SensorSecara umum sensor terbagi menjadi duamacam yaitu :

    1. Sensor Kontak2. Sensor Non-kontak.

    Courtesy FESTO

    Solenoid

    KomponenCourtesy FESTO

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    3/16

    3

    4

    Sensor KontakTerdapat beberapa macam sensor non-kontak seperti saklar dan limit switch .

    Push Button atau Switch Push button atau Saklar, seperti terlihat padaGambar 6, terdiri dari dua jenis seperti PushOn dan Push Off yang hanya aktif ketikaditekan saja dan akan kembali ke kondisisemula jika dilepas.

    Gambar 6. Push B utton

    Limit switch , seperti terlihat pada Gambar 7,umumnya mempunyai tiga terminal dengandua kondisi yakni NC ( Normaly Close ) dan

    NO ( Normaly Open ). Saklar akan aktifketika tuas ditekan. Untuk tipe lain, tuas

    pada micro switch dipasang roda sehinggatuas dapat ditekan oleh benda bergerak.

    Gambar 7. Li mit Switch

    Sensor Non-kontakTerdapat beberapa macam sensor non-kontak seperti sensor capacitive , sensorinductive , sensor optic , dan sensor magnetic.

    Sensor CapacitiveSensor ini , seperti terlihat pada Gambar 8,merupakan sensor elektronika yang bekerja

    berdasarkan konsep kapasitif. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan

    energi listrik yang dapat disimpan olehsensor akibat perubahan jarak lempeng,

    perubhan luas penampang, dan perubahanvolume dielektrikum sensor kapasitiftersebut. Konsep kapasitor yang digunakandalam sensor kapasitif adalah prosesmenyimpan dan melepas energi listrik dalam

    bentuk muatan-muatan listrik pada kapasitoryang dipengaruhi oleh luas permukaan, jarakdan bahan dielektrikum. Target yang bisadideteksi Logam dan nonlogam

    Gambar 8. Sensor Capacitive

    Sensor Inductive Sensor ini, seperti terlihat pada Gambar 9,

    berfungsi untuk mendeteksi obyek besi/metal. Meskipun terhalang oleh bendanon-metal, sensor akan tetap dapatmendeteksi selama dalam jarak (nilai)normal sensing atau jangkauannya. Jikasensor mendeteksi adanya besi di areasensingnya, maka kondisi output sensor akan

    berubah nilainya.

    Gambar 9. Sensor Inductive

    Sensor Optic Sensor ini berdasarkan cara kerjanya terdiridari beberapa jenis, yaitu: through beam,diffuse dan retro-reflective sensors. Carakerja dari setiap sensor dapat dilihat padaGambar 10.

    3

    4

    http://pccontrol.files.wordpress.com/2011/05/logamnonlogam.jpg

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    4/16

    Through Beam Sensor

    Diffuse Sensor

    Retro-Reflective Sensor

    Gambar 10. Cara Kerja Sensor Optik

    Sensor Magnetic (reed switch )Cara kerja dan contoh sensor ini dapat dilihat

    pada Gambar 11, Memakai magnet permanen sebagai pemancar medan magnet.Obyek yang mendekat akan memantulkanmedan magnet ke keping berikutnya. Reed

    switch yang digunakan dalam silinder pneumatic adalah magnet permanent.

    Magnet tersebut digunakan untuk pengukuran posisi tetap dalam cylinder.

    Gambar 11. Sensor M agnetic

    2.5. Conveyor Terdapat beberapa macam conveyor sepertibelt conveyor dan roller conveyor.

    Belt ConveyorConveyor ini adalah peralatan yangdigunakan untuk mengangkut barang darisistem satu ke sistem yang lainya dengankapasitas besar. Alat tersebut terdiri darisabuk yang tahan terhadap pengangkutan

    benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan.Fungsi belt conveyor adalah untukmengangkut berupa inti atau curah dengankapasitas yang cukup besar, dan sesuaidengan namanya maka media yang

    digunakan berupa ban berjalan sepertiterlihat pada Gambar 12.

    Jenis jenis Konstruksi dari belt conveyor :1. Konstruksi arah pangangkutan

    horizontal.2. Konstruksi arah pengangkutan

    diagonal atau miring.3. Konstruksi arah pengangkutan

    horizontal dan diagonal.

    Gambar 12 . Belt Conveyor

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    5/16

    Roller Conveyor Roller conveyor , seperti terlihat padaGambar 13, merupakan suatu sistemconveyor yang penumpu utama barang yangditransportasikan adalah roller. Roller padasistem ini sedikit berbeda dengan roller padaconveyor jenis yang lain. Roller pada sistemroller conveyor didesain khusus agar cocokdengan kondisi barang yangditransportasikan, misal roller diberi lapisankaret, lapisan anti karat, dan lain sebagainya.Sedangkan roller pada sistem jenis yang laindidesain cocok untuk sabuk yangditumpunya.

    Gambar 13. Roll er Conveyor

    2.6. Vacuum GeneratorKomponen ini digunakan untuk menghasilkan tekanan udara vakum atautekanan hisap. Digunakan bersamaandengan mangkuk hisap atau vacuum pad ,seperti terlihat pada Gambar 14, i t e mi n i d i g u n a k a n untuk memindahkan

    berbagai benda kerja. Alat ini bekerjadengan menggunakan prinsip venture meter.

    Gambar 14. Vacuum Generator dan Vacuum Pad

    2.7. Relay Relay , seperti terlihat pada Gambar 15,adalah alat yang dioperasikan denganlistrik yang secara mekanis mengontrol

    penghubungan rangkaian listrik.

    Gambar 15 . Relay

    Terdapat beberapa macam relay sepertiTime Delay Relay, Counter Relay , dll.

    Time Delay Relay (TDR)TDR , seperti terlihat pada Gambar 16, adalah sebagai pengatur waktu bagi

    peralatan yang dikendalikannya. Timer inidimaksudkan untuk mengatur waktu hidupatau mati dari kontaktor sesuai waktu yangtelah ditentukan.

    Gambar 16. Time delay relay (TDR)

    Counter RelayCounter relay , seperti terlihat pada gambar17, salah satu peralatan kontrol semi digitalyang banyak digunakan pada mesin mesin

    produksi ringan, umumnya mesin yangmembutuhkan akurasi jumlah produk dankhususnya mesin mesin yang mengandalkangerak putar dalam mengemas produk

    produknya . Counter Relay ini kompatibledengan berbagai macam jenis sensor, asalkansesuai dengan nilai input sensor yang telahditetapkan pabrikan pembuatnya. Danmemang penggunaan Counter Relay ini harusselalu menggunakan sensor sebagai input

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    6/16

    untuk menghasilkan output NO dan NC yangdiinginkan, sehingga pemanfaatannya bisauntuk bermacam macam wiring rangkaianautomatis

    Gambar 17. Counter Relay

    Pada dasarnya setiap relay yang digunakandapat digantikan oleh sebuah ProgrammableLogic Controller (PLC).

    2.8. Motor DCMotor DC, seperti terlihat pada Gambar 18,adalah motor listrik yang memerlukan suplaitegangan arus searah pada kumparan medanuntuk diubah menjadi energi gerak mekanik.Kumparan medan pada motor dc disebutstator (bagian yang tidak berputar) dankumparan jangkar disebut rotor (bagianyang berputar). Motor arus searah,sebagaimana namanya, menggunakan aruslangsung yang tidak langsung/direct-unidirectional.

    Gambar 18. motor DC

    Terdapat beberapa jenis motor DC seperti,motor DC separately excited dan motor DCself excited.

    Motor DC Separatel Excited Motor Separatel Excited, Jika arus medandipasok dari sumber terpisah.

    Motor DC Self Excited Pada jenis motor DC sumber daya sendiridibagi menjadi tiga tipe sebagi berikut :

    1. Motor DC Tipe Shunt, Pada motorshunt, gulungan medan (medan shunt)disambungkan secara paralel dengangulungan dinamo (A). Oleh karena itutotal arus dalam jalur merupakan

    penjumlahan arus medan dan arusdinamo.

    2. Motor DC Tipe Seri Dalam motor seri,gulungan medan (medan shunt)dihubungkan secara seri dengangulungan dinamo (A).

    3. Motor DC Tipe Kompon merupakangabungan motor seri dan shunt. Padamotor kompon, gulungan medan (medanshunt) dihubungkan secara paralel danseri dengan gulungan dinamo (A).Sehingga, motor kompon memilikitorque penyalaan awal yang bagus dan

    kecepatan yang stabil.

    2.9. F low ControlTerdapat 2 macam flow control seperti oneway flow control dan two way flow control .

    One Way Flow ControlKomponen ini, seperti terlihat padaGambar 19, berfungsi untuk mengaturkecepatan cylinder/actuator atau mengaturtekanan yang masuk.

    Gambar 19, One way flowcontr ol

    Two Way Flow ControlKomponen ini, seperti terlihat padaGambar 20, berfungsi untuk mengaturkecepatan actuator dari dua arah yang

    berbeda.

    Gambar 20. Two Way F low Control

    Th n - fl c n r l l i m u f hr l l n c h ck l .Th ch c k l h f l fr m i n i n c r i n i r c i n. Th fl h n

    h u h h hr l l . Th cr - c i n f h hr l i ju li r ul r cr . n h i i r c i n h fl c n hr u h h

    ch ck l .

    e e e : ...

    a a a ae: . ... l min

    n - fl c nr l l

    Thr l l

    Thr l l

    h ck l i h il c n r l

    -

    h r i ic r r n t n u m ti c r i t n c .

    d d o o : .1 ... l/min 1 )

    ri ic , ju t l

    l

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    7/16

    III. METODE

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    8/16

    IV. PERANCANGAN DAN ANALISA

    4.1. Prancangan Storage 1

    Sketsa rancangan Storage dapat terlihat

    pada Gambar 21, berfungsi untuk

    penampungan awal komponen bagian bawah

    sebelum berpindah ke konveyor .

    Gambar 21. Rancangan S torage 1

    Untuk membuat storage ini diperlukan

    beberapa komponen seperti magazine ,

    SAC, single solenoid valve , sensor

    capasitive, sensor reed switch dan sliding

    slot sebagai jalan komponen bagian bawah

    menuju ke conveyor . Magazine , seperti

    terlihat pada Gambar 21, berfungsi untuk

    tempat dimana komponen akan disusun

    secara vertikal didalamnya. SAC digunakan

    untuk mendorong komponen bagian bawah

    menuju conveyor sedangkan sensor

    capacitive digunakan untuk mendeteksi

    keberadaan benda di magazine. Sensor reed

    switch diperlukan untuk mengetahui posisi

    minimum dan maksimum torak SAC.

    Sedangkan untuk menginisiasi proses

    diperlukan minimal 2 buah push button

    untuk tombol start dan tombol stop .

    Dengan demikian diperlukan data I/O

    sebanyak:

    Input Jumlah Output Jumlah

    Sensor

    Benda1

    Solenoid

    valve1

    Reed

    switch 2

    Push

    Button2

    Jumlah 5 Jumlah 1

    4.2. Perancangan Storage 2

    Perancangan Storage ini, sepeti terlihat

    pada Gambar 22, berfungsi untuk

    penampungan awal komponen bagian atas .

    Gambar 22. Rancangan Storage 2

    Untuk membuat storage ini di perlukan

    beberapa komponen seperti elevated sliding

    slot, stopper, sensor optic dan sensor

    capacitive.

    Elevated sliding slot, seperti terlihat pada

    Gambar 22, adalah sebuah bidang miring

    yang berfungsi sebagai transportasi

    komponen bagian atas ke pick up point.

    Benda dirancang akan bergerak di atas

    Elevated

    Sliding

    Slot Tempat

    sensor

    Magazine

    SAC

    Sliding

    Slot

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    9/16

    bidang miring ini akibat gravitasi dengan

    bantuan tambahan pressurized air yang

    keluar dari dasar bidang miring tersebut.

    Berdasarkan rancangan awal, bidang miring

    tersebut akan mempunyai kermiringan

    sekitar 15 ˚. Sehingga komponen bagian atas

    akan terhindar dari gesekan bidang miring

    ketika melaju menuju pick up point .

    Kerja stopper dan kemiringan bidang akan

    disesuaikan agar laju benda tidak terlalu

    cepat sehingga stopper masih sempat untuk

    menahan benda berikutnya untuk tidak ikut

    melaju bersama dengan benda pertamayang sedang menuju ke pick up point . Kerja

    stopper dan pressurized air akan diatur

    masing-masing oleh single solenoid valve .

    Sensor yang diperlukan adalah sensor tipe

    capacitive untuk mendeteksi keberadaan

    benda di storage dan di pick up point .

    Berdasarkan kondisi bentuk dan tempat

    yang tersedia maka sensor capacitive distorage akan menggunakan tipe diffuse

    optic sedangkan untuk di pick up point

    akan menggunakan standard sensor

    capacitive dengan diameter 12 mm dengan

    sensitivitas sejauh 2-4 mm.

    Untuk mengetahui posisi torak maka

    diperlukan 2 buah sensor reed switch dan

    untuk menginisiasi proses diperlukanminimal 2 buah push button untuk tombol

    start dan tombol stop .

    Dengan demikian diperlukan data I/O

    sebanyak:

    Input Jumlah Output Jumlah

    Sensor

    Benda2

    Solenoid

    valve2

    Reed switch

    2

    Push

    Button2

    Jumlah 6 Jumlah 2

    4.3. Perancangan H andli ng System

    Perancangan Handling system, seperti

    terlihat pada Gambar 23 , adalah sistem pemindah komponen bagian atas dari pick up

    point ke assembling point . Sistem ini

    menggunakan prinsip mechanical handling

    dan memanfaatkan kevakuman dari udara

    untuk mengikat dan mengangkat komponen

    bagian atas sehingga dapat dipindahkan ke

    atas komponen bagian bagian bawah di

    assembling point .

    Gambar 23. Rancangan H andli ng System

    Untuk membuat handling system diperlukan

    beberapa komponen seperti DAC, generator

    sucker

    Lenganpemindah

    DAC

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    10/16

    vakum, sensor vakum, lengan pemindah,

    single selonoid valve , motor DC, sensor

    capasitive , micro switch, reed switch dan one

    way flowcontrol .

    Single solenoid valve diperlukan untuk 1)

    generator vakum, 2) meniup dan 3) naik

    turun DAC. Sedangkan untuk memutarkan

    arah dimana komponen dipindah menuju

    assembling point maka diperlukan motor DC

    dengan putaran rendah. Dengan demikian

    diperlukan 4 buah aktuator.

    Dilain pihak diperlukan sensor untuk

    mengontrol gerakan aktuator mekanik sepertiDAC untuk naik dan turun diperlukan 2 reed

    switch , sedangkan untuk membatasi gerakan

    putarnya akan digunakan 2 buah micro

    switch . Untuk menentukan kondisi vakum

    maka diperlukan sebuah sensor vakum.

    Inisiasi awal akan dilakukan ketika menerima

    sinyal dari pick up point . Dengan demikian

    diperlukan data I/O sebanyak:

    Input Jumlah Output Jumlah

    Sensor

    Vakum1

    Solenoid

    valve3

    Reed

    switch 2 Motor 1

    Rotary

    DAC2

    Jumlah 5 Jumlah 4

    4.4. Perancangan Konveyor

    Rancangan konveyor yang akan dibuat

    dapat di lihat pada Gambar 24.

    Gambar 24. Rancangan Konveyor

    Main body dari konveyor akan menggunakan

    profil alumunium tipe 2040 seperti terlihat

    pada Gambar 25.

    Gambar 25. M ain Body Konveyor

    Dikedua ujung main body ini akan dipasang

    roller yang salah satu roller tersebut akan

    digerakan oleh sebuah motor DC 24 V

    dengan putaran rendah sekitar 60-90 rpm.

    Dengan demikian memerlukan motor DC

    yang mempunyai gear box . Sedangkan

    conveyor belt nya akan menggunakan tipe

    polyurethane.

    Pada saat komponen bagian bawah berada di

    atas konveyor maka komponen akan

    dideteksi oleh sensor capacitive sehingga

    motor DC menggerakkan sabuk konveyor.

    Komponen kemudian dibawa menuju

    assembling point pertama (masih di atas

    konveyor) dan ditahan oleh sebuah stopper

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    11/16

    dimana stopper akan dipertimbangkan

    sebagai bagian dari assembling point station .

    Dengan demikian di bagian konveyor hanya

    diperlukan sebuah sensor dan sebuah aktuator

    motor DC.

    Input Jumlah Output Jumlah

    Sensor

    benda1 Motor 1

    4.5 Rancangan Assembli ng Poin t

    Assembling point pertama berada di atas

    konveyor dan proses berlangsung dengan

    adanya aksi dari stopper dan handling system

    dimana memungkinkan terjadinya

    penempatan komponen bagian atas di atas

    komponen bagian bawah. Perancangan

    stopper terlihat seperti pada gambar 26,

    berfungsi untuk menahan komponen pada

    saat assembling dan penekanan.

    Gambar 26. Rancangan Stopper

    Untuk membuat sebuah stopper diperlukan

    beberapa komponen sensor dan aktuator

    seperti DAC, single selonoid valve , dan

    reed switch .

    Pada assembling point ini dilakukan proses

    sorting untuk ketiga komponen bagian

    bawah. Untuk itu diperlukan sensor yang

    dapat menentukan ketiga perbedaan yang

    ada, yaitu: alumunium, plastik putih dan

    plastik hitam. Untuk itu diperlukan minimal

    2 buah sensor, yaitu sensor inductive untuk

    membedakan logam dan non logan,

    kemudian sensor optic untuk membedakan

    warna terang dan gelap. Untuk sensor

    keberadaan benda dapat menggunakan hasil

    dari sensor capacitive yang berada di

    konveyor.Untuk mengaktifkan stopper hanya

    diperlukan sebuah single solenoid valve saja.

    Sedangkan untuk memonitor gerakan DAC

    diperlukan 2 buah reed switch .

    Dengan demikian diperlukan data I/O

    sebanyak:

    Input Jumlah Output Jumlah

    Sensor

    sorting 2

    Solenoid

    valve1

    Reed

    switch 2

    Jumlah 4 Jumlah 1

    4.6 Perancangan Sistem Penekan

    Rancangan sistem penekan, seperti pada

    Gambar 27, adalah sebuah sistem untuk

    menggabungkan kedua komponen dengan

    menggunakan penekanan yang sedemikian

    rupa sehingga kedua komponen dapat

    berpasangan secara sempurna.

    DAC

    StopperArm

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    12/16

    .

    Gambar 27. Rancangan Sistem Penekan

    Untuk membuat sistem penekan ini

    membutuhkan beberpa komponen inti yaitu:

    DAC, single solenoid valve, sensor pressure ,

    dan sensor capacitive.

    Dengan demikian diperlukan data I/O

    sebanyak:

    Input Jumlah Output Jumlah

    Sensor

    Benda1

    Solenoid

    valve1

    Sensor

    Pressure 1

    Jumlah 2 Jumlah 1

    4.7 Perancangan Sorti ng Gate

    Rancangan sorting gate dapat dilihat pada

    Gambar 28. Komponen ini berfungsi untuk

    memisahkan komponen berdasarkan data

    yang diambil di assembling point pertama

    yang pada dasarnya mendeteksi warna dan

    material dari komponen terkait. Sorting gate

    ini dirancang dengan menggunakan dua

    buah DAC yang dipasang secara tolak

    belakang sehingga dapat menghasilkan 3

    posisi untuk mengarahkan komponen ke

    storage akhir, yaitu: storage aluminium,

    storage plastik putih dan storage plastik

    hitam seperti terlihat pada Gambar 29.

    Gambar 28. Rancangan Sort in g Gate

    Untuk membuat rancangan sorting gate ini

    membutuhkan beberpa komponen inti yaitu:

    DAC, single solenoid valve , dan reed

    switch .

    Dengan demikian diperlukan data I/O

    sebanyak:

    Input Jumlah Output Jumlah

    Reed

    switch4

    Solenoid

    valve2

    Jumlah 4 Jumlah 2

    4.8 Perancangan Storage akhir

    Rancangan storage ini seperti terlihat pada

    Gambar 29, adalah komponen untuk

    penyimpanan akhir dimana semuakomponen akan dikelompokan berdasarkan

    sifat dari komponen bagian bawahnya

    seperti telah dijelaskan pada point 4.7.

    Sistem kerja storage ini menggunakan

    sistem gravitasi dan sistem pressurized air

    Dudukansilinder DAC

    DAC

    GuideArm

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    13/16

    untuk membantu lancarnya komponen

    turun ke bawah.

    Gambar 29. Rancangan Storage Akhir

    Rancangan ini memerlukan komponen inti

    seperti single solenoid valve untuk

    mengatur keluarnya tekanan udara ke

    lubang-lubang kecil yang berada dibagian

    permukaan storage . Selain itu diperlukan

    sensor untuk mereset semua proses

    sehingga dapat melakukan proses

    berikutnya sesuai dengan data dari

    komponen yang baru masuk kedalam

    sistem. Sensor ini dipilih dari jenis sensor

    optic retro-reflective .

    Dengan demikian diperlukan data I/O

    sebanyak:

    Input Jumlah Output Jumlah

    Optic

    sensor1

    Solenoid

    valve3

    Jumlah 1 Jumlah 3

    Dengan demikian dari perancangan yang

    dilakukan diperlukan PLC dengan jumlah I/O

    sebagai berikut:

    1. Storage 1 I = 5; O = 1

    2. Storage 2 I = 6; O = 2

    3. Handling System I = 5; O = 4

    4. Konveyor I = 1; O = 1

    5. Assembling point I = 4; O = 1

    6. Sistem Penekan I = 2; O = 1

    7. Sorting Gate I = 4; O =2

    8. Final Storage I = 1; O = 3

    Total diperlukan 28 input dan 15 output sinyal.

    Untuk melibatkan mahasiswa yang praktek lebih banyak maka sistem assembling model ini dapat

    dijadikan menjadi 3 station besar, yaitu:

    1. Sistem Storage 1 dan Storage 2

    2. Sistem Handling dan

    3. Sistem Assembling dan Sorting

    Dengan demikian diperlukan 3 buah PLC

    dengan minimum 20 I/O. Contoh: dapat

    menggunakan smart relay seperti LOGO Soft.

    V. KESIMPULAN

    Kesimpulan Setelah dilakukan perencanaan dan

    perancangan dapat diambil kesimpulansebagai berikut: 1. Diperlukan PLC dengan 43 I/O atau

    dapat disederhanakan denganmenggunakan 3 buah PLC dengan

    minimal 20 I/O 2. Assembling model ini dapatdioperasikan minimal oleh 3 mahasiswadimana masing-masing dapatmengendalikan sistem storage 1 dan

    storage 2, sistem handling dan sistemkonveyor.

    3. Diharapkan proses distribusi, handlingdan sorting dapat dipelajari dengan

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    14/16

    mudah oleh setiap mahasiswa yangmemerlukan.

    4. Pembuatan produk yan diharapkan jauhlebih murah dibandingkan bila harusdiadakan dengan proses tender.

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    15/16

    Daftar Pustaka

    . . “conveyor” http://industrial-illustration.com/img/conveyor-drawing.jpg [16 April 2015].

    . 2010 . “Prinsip Kerja Elektro Mekanis Magnetik (dasar NO & NC) ” http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-magnetik.html [11April 2015].

    . 2012. Teori Motor DC Dan Jenis-Jenis Motor DC. 4 Julyhttp://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/ . [16

    Maret 2015]

    . 2015 .”BELT KONVEYOR “.http://domas09.blogspot.com/2013/02/belt-conveyor.html .[10 April 2015]

    . “sensor” http://www.tankertruckparts.com/v/vspfiles/photos/C401300-2.jpg [16 April 2015]

    .“stepper- hibrid” http://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/05/Gambar-penampang-melintang-motor-stepper-hibrid.jpg [16 April 2015].

    Ari setiawan, 2011. ”PERANCANGAN LENGAN ROBOT PNEUMATIK PEMINDAHPLATMENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER” https://www.academia.edu/2554745/Perancangan_Lengan_Robot_Pneumatik_Pemindah_Plat_Menggunakan_Programmable_Logic_Controller?login=&email_was_taken=true [16 April 2015].

    Haryanto. 2013. “Proximity Switch”. 14 April http://sukasukapaktri.blogspot.com/2013/04/proximity-switch.html .[16 Maret 2015]

    Noviady Raeki ,. “komponen-utama-pneumatic ”. https://raeki.wordpress.com/mechanical/pnematic/komponen-utama-pneumatic/ [10 April 2015].

    Pree. 2013. “SAKLAR ELEKTRONIK”. 12 November http://www.elektronika123.com/saklar-elektronik/ [16 Maret 2015]

    Stria 11 April, 2013. “Laporan Pneumatic” http://www.slideshare.net/SetriaTuyull/isi-pneumatik [16 April 2015]

    Suluh. 2012. “Roller Conveyor”. 4 April https://suluhmania.wordpress.com/2012/04/04/anatomi-sistemroller-conveyor/ . [16 Maret 2015]

    Syaiful Mansyur , July 6, 2014 .” Flexible Manufacturing System ”. http://www.cvmulyajaya.co.id/flexible-manufacturing-system.html [9 Maret 2015].

    Theo. 2014. Digital Counter Relay. 30 Septemberhttp://electric-mechanic.blogspot.com/2012/09/digital-counter-relay.html . [16 Maret 2015]

    Theo. 2014. “Proximity Switch Sensor Jarak”. 30 September

    http://industrial-illustration.com/img/conveyor-drawing.jpghttp://industrial-illustration.com/img/conveyor-drawing.jpghttp://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-magnetik.htmlhttp://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-magnetik.htmlhttp://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-magnetik.htmlhttp://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-magnetik.htmlhttp://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/http://domas09.blogspot.com/2013/02/belt-conveyor.htmlhttp://domas09.blogspot.com/2013/02/belt-conveyor.htmlhttp://www.tankertruckparts.com/v/vspfiles/photos/C401300-2.jpghttp://www.tankertruckparts.com/v/vspfiles/photos/C401300-2.jpghttp://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/05/Gambar-penampang-melintang-motor-stepper-hibrid.jpghttp://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/05/Gambar-penampang-melintang-motor-stepper-hibrid.jpghttp://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/05/Gambar-penampang-melintang-motor-stepper-hibrid.jpghttps://www.academia.edu/2554745/Perancangan_Lengan_Robot_Pneumatik_Pemindah_Plat_Menggunakan_Programmable_Logic_Controller?login=&email_was_taken=truehttps://www.academia.edu/2554745/Perancangan_Lengan_Robot_Pneumatik_Pemindah_Plat_Menggunakan_Programmable_Logic_Controller?login=&email_was_taken=truehttps://www.academia.edu/2554745/Perancangan_Lengan_Robot_Pneumatik_Pemindah_Plat_Menggunakan_Programmable_Logic_Controller?login=&email_was_taken=truehttp://sukasukapaktri.blogspot.com/2013/04/proximity-switch.htmlhttps://raeki.wordpress.com/mechanical/pnematic/komponen-utama-pneumatic/https://raeki.wordpress.com/mechanical/pnematic/komponen-utama-pneumatic/http://www.elektronika123.com/saklar-elektronik/http://www.elektronika123.com/saklar-elektronik/http://www.slideshare.net/SetriaTuyull/isi-pneumatikhttp://www.slideshare.net/SetriaTuyull/isi-pneumatikhttps://suluhmania.wordpress.com/2012/04/04/anatomi-sistemroller-conveyor/http://www.cvmulyajaya.co.id/flexible-manufacturing-system.htmlhttp://www.cvmulyajaya.co.id/flexible-manufacturing-system.htmlhttp://www.cvmulyajaya.co.id/flexible-manufacturing-system.htmlhttp://www.cvmulyajaya.co.id/flexible-manufacturing-system.htmlhttp://electric-mechanic.blogspot.com/2012/09/digital-counter-relay.htmlhttp://electric-mechanic.blogspot.com/2012/09/digital-counter-relay.htmlhttp://www.cvmulyajaya.co.id/flexible-manufacturing-system.htmlhttp://www.cvmulyajaya.co.id/flexible-manufacturing-system.htmlhttps://suluhmania.wordpress.com/2012/04/04/anatomi-sistemroller-conveyor/http://www.slideshare.net/SetriaTuyull/isi-pneumatikhttp://www.elektronika123.com/saklar-elektronik/https://raeki.wordpress.com/mechanical/pnematic/komponen-utama-pneumatic/http://sukasukapaktri.blogspot.com/2013/04/proximity-switch.htmlhttps://www.academia.edu/2554745/Perancangan_Lengan_Robot_Pneumatik_Pemindah_Plat_Menggunakan_Programmable_Logic_Controller?login=&email_was_taken=truehttps://www.academia.edu/2554745/Perancangan_Lengan_Robot_Pneumatik_Pemindah_Plat_Menggunakan_Programmable_Logic_Controller?login=&email_was_taken=truehttp://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/05/Gambar-penampang-melintang-motor-stepper-hibrid.jpghttp://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/05/Gambar-penampang-melintang-motor-stepper-hibrid.jpghttp://www.tankertruckparts.com/v/vspfiles/photos/C401300-2.jpghttp://domas09.blogspot.com/2013/02/belt-conveyor.htmlhttp://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-magnetik.htmlhttp://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-magnetik.htmlhttp://industrial-illustration.com/img/conveyor-drawing.jpg

  • 8/18/2019 Proses Assembling Model2

    16/16

    http://electric-mechanic.blogspot.com/2012/09/proximity-switch-sensor-jarak.html .[16 Maret2015]

    Trikueni dermanto, “ desain sistem kontrol ” http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Silinder-Pneumatik.html. [16 Maret2015]

    http://electric-mechanic.blogspot.com/2012/09/proximity-switch-sensor-jarak.htmlhttp://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Silinder-Pneumatik.htmlhttp://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Silinder-Pneumatik.htmlhttp://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/http://electric-mechanic.blogspot.com/2012/09/proximity-switch-sensor-jarak.html