12
1 Proses Audit Kinerja A. Pengantar Audit Kinerja Definisi Definisi audit kinerja adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif atas kinerja suatu organisasi, program, fungsi, atau aktivitas/kegiatan. Evaluasi dilakukan terhadap tingkat ekonomi, efisiensi, dan keefektifan dalam mencapai taarget yang telah ditetapkan serta kepatuhannya terhadap kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang disyaratkan, kemudian membandingkannya antara kinerja yang dihasilkan dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Perbandingan Antara Audit Keuangan dan Audit Kinerja Audit Keuangan Audit Kinerja Obyek Audit : Laporan Keuangan Obyek Audit : Organisasi, Program, Aktivitas/kegiatan, Fungsi Menguji kewajaran laporan keuangan dari salah saji material dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi berterima umum Menguji tingkat ekonomi, efisien dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan Lebih bersifat kuantatif-keuangan Lebih bersifat kualitatif Tidak terlalu analitis Sangat analitis Tidak menggunakan indikator kinerja, starndar, dan target kinerja Membutuhkan indikator kinerja, starndar, dan target kinerja Bisanya tidak mempertimbangkan analisis biaya manfaat Bisanya mempertimbangkan analisis biaya manfaat Waktu pelaksanaan audit : tertentu Audit bisa dilakukan sewaktu-waktu Audit dilakukan untuk peristiwa keuangan masa lali Mempertimbangkan kinerja masa lalu, sekarang dan akan datang Tidak dimaksudkan untuk membantu melakukan alokasi sumber daya secara optimal Dimaksudkan untuk memperbaiki alokasi sumber daya secara optimal

Proses Audit Kinerja beserta tahapan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bagaimana proses audit kinerja dilaksanakan

Citation preview

Page 1: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

1

Proses Audit Kinerja

A. Pengantar Audit Kinerja

Definisi

Definisi audit kinerja adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara obyektif atas kinerja suatu organisasi, program, fungsi, atau

aktivitas/kegiatan. Evaluasi dilakukan terhadap tingkat ekonomi, efisiensi, dan keefektifan

dalam mencapai taarget yang telah ditetapkan serta kepatuhannya terhadap kebijakan dan

peraturan perundang-undangan yang disyaratkan, kemudian membandingkannya antara

kinerja yang dihasilkan dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Perbandingan Antara Audit Keuangan dan Audit Kinerja

Audit Keuangan

Audit Kinerja

Obyek Audit : Laporan Keuangan

Obyek Audit : Organisasi, Program,

Aktivitas/kegiatan, Fungsi

Menguji kewajaran laporan keuangan dari

salah saji material dan kesesuaiannya dengan

prinsip akuntansi berterima umum

Menguji tingkat ekonomi, efisien dan

efektivitas dalam penggunaan sumber daya

untuk mencapai tujuan

Lebih bersifat kuantatif-keuangan

Lebih bersifat kualitatif

Tidak terlalu analitis

Sangat analitis

Tidak menggunakan indikator kinerja,

starndar, dan target kinerja

Membutuhkan indikator kinerja, starndar,

dan target kinerja

Bisanya tidak mempertimbangkan analisis

biaya manfaat

Bisanya mempertimbangkan analisis biaya

manfaat

Waktu pelaksanaan audit : tertentu

Audit bisa dilakukan sewaktu-waktu

Audit dilakukan untuk peristiwa keuangan

masa lali

Mempertimbangkan kinerja masa lalu,

sekarang dan akan datang

Tidak dimaksudkan untuk membantu

melakukan alokasi sumber daya secara

optimal

Dimaksudkan untuk memperbaiki alokasi

sumber daya secara optimal

Page 2: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

2

Pentingnya Audit Kinerja dapat digambarkan dengan bagan alir sebagai

berikut :

Manfaat Audit Kinerja

Audit kinerja dalam pelaksanaannya dapat mengidentifikasi berbagai masalah yang

menuntut adanya pemeriksaan lebih rinci antara lain :

Pengukuran standar atu penetapan penjabaran tujuan oleh manajemen dalam

pengukuran hasil kerja, produktifitas, efisiensi, atau penggunaan barang/jasa yang

kurang tepat.

Tiadanya kejelasan prosedur tertulis atau prosedur berbelit-belit, sehingga bisa

ditafsirkan salah atau tidak konsiten dan menambah pelayanan menjadi lama.

Personil yang kurang cakap, sehingga menimbulkan kelambatan dan kekurangan

lainnya, termasuk kegagalan menerima tanggung jawab yang besar

Beberapa pekerjaan duplikasi atau tumpang tindih, sehingga terjadi pemborosan dan

saling lempar tanggung jawab.

Anggaran yang dipakai tidak tepat sasaran

Pola pembiyaan yang terlalu mewah kurang bermanfaat tidak efisien.

Penggunaan pekerjaan tertangguh, menumpuk dan penyelesaian terlambat.

Banyak pekerja terlalu besar, koordinasi buruk dan personil banyak tidak punya tugas

Page 3: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

3

Pengorganisasian terlau besar, koordinasi buruk dan personil banyak tidak punya

tugas

Pengadaan barang terlalu banyak dengan harga mahal persediaan menumpuk.

B. Proses audit kinerja secara umum dengan sistematika sebagai berikut :

1. Struktur Audit Kinerja

2. Tahapan Audit Kinerja

3. Kriteria atau Indikator yang menjadi tolak ukur audit kinerja

B.1 Struktur Audit Kinerja

Hal yang membedakan antara audit yang satu dengan yang lain yaitu terletak pada

tugas-tugas spesifik pada masing-masing tahap audit yang menggambarkan kebutuhan dari

masing-masing audit.

Secara umum, struktur audit terdiri atas:

1. Tahap-tahap audit;

2. Elemen masing-masing tahap audit;

3. Tujuan umum masing-masing audit; dan

4. Tugas-tugas tertentu yang di perlukan untuk mencapai setiap tujuan.

Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan

prosedurnya. Berdasarkan kerangka umum struktur audit diatas, dapat dikembangkan stuktur

audit kinerja yang terdiri atas;

1. Tahap pengenalan dan perencanaan (familiarization and planning phase)

2. Tahap pengauditan (audit phase)

3. Tahap pelaporan (reporting phase)

4. Tahap penindaklanjutan (follow-up phase).

TAHAP ELEMEN

familiarization and planning phase ♫ survei pendahuluan

♫ Review SPM

audit phase ♫ Review hasil-hasil program

♫ Review ekonomi

♫ Review kepatuhan

reporting phase ♫ Persiapan laporan

♫ Review dan revisi

♫ Pengiriman dan penyajian laporan

follow-up phase ♫ Desain follow up

♫ Investigasi

♫ Pelaporan

Page 4: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

4

B.2 Tahapan Audit Kinerja

TAHAP PENGENALAN DAN PERENCANAAN

Tahap pengenalan dan perencanaan terdiri dari dua elemen yaitu survei pendahuluan

dan review sistem pengendalian manajemen.

a). Survei Pendahuluan (Preliminary survey)

Pada tahap survei pendahuluan auditor akan berupaya untuk memperoleh gambaran

yang akurat tentang lingkungan organisasi yang diaudit, terutama berkaitan dengan struktur

dan operasi organisasi, lingkungan manajemen, kebijakan ,standar prosedur kerja.

b). Review Sistem Pengendalian (Control System Review)

Pada audit keuangan, auditor memulai pekerjaan dengan melakukan review dan

evaluasi terhadap sistem pengendalian intern (SPI) terutama yang berkaitan dengan prosedur

akuntansi, sedangkan pada audit kinerja, auditor harus menelaah sistem pengendalian

manajemen atau sistem pengendalian administratif dengan tujuan untuk menemukan

kelemahan pengendalian yang signifikan agar menjadi perhatian manajemen dan untuk

menemukan luas, sifat, dan waktu pekerjaan pemeriksaan berikutnya.

Preliminary Survey

Auditor akan berupaya utk memperoleh gambaran yg akurat tentang lingkungan

organisasi yg diaudit, terutama berkaitan dengan

1. struktur & operasi organisasi

2. lingkungan manajemen

3. kebijakan, standar & prosedur kerja

Deskripsi tersebut akan membantu auditor utk:

1. menentukan tujuan audit & rencana audit secara detail

2. memanfaatkan sumber daya yang ada untuk hal-hal yg sifatnya material

3. mendisain tugas secara efisien & menghindari kesalahan

Control System Review

1. Pada audit keuangan, audit dimulai dengan review & evaluasi terhadap SPI terutama yg

berkaitan dengan prosedur akuntansinya

2. Pada audit kinerja, auditor harus menelaah SPM untuk menemukan kelemahan

pengendalian yang signifikan agar menjadi perhatian manajemen & untuk menentukan

luas, sifat & waktu pekerjaan pemeriksaan berikutnya

3. SPM memberikan gambaran tentang metoda & prosedur yg digunakan oleh organisasi utk

mengendalikan kinerjanya

Page 5: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

5

4. Pengendalian manajemen bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dicapai

secara ekonomis, efisien, & sesuai dengan hukum & peraturan yang berlaku.

Tiga langkah prosedur audit yang dilakukan pada review sistem pengendalian:

1. Menganalisis sistem manajemen organisasi

2. Membandingkannya dengan model yg ada.

3. Mencatat dugaan terhadap setiap ketidakcocokan/ketidaksesuaian

Pertanyaan yang diajukan auditor pada tahapan ini:

1. Apakah organisasi membuat perencanaan yang cukup ? Apakah strategi utk

mencapai tujuan telah ditetapkan? Apakah standar pencapaian tujuan juga telah

ditetapkan?

2. Apakah organisasi sudah terstruktur dengan baik untuk menjalankan aktivitasnya?

Apakah sumber daya sudah tersedia dan terdistribusi dengan baik?

3. Apakah rencana sudah dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab

untuk melaksanakan?

4. Apakah kinerja telah dimonitor dengan menggunakan dasar/kriteria yang pasti?

Apakah penyimpangan dari rencana semula diidentifikasi dan dianalisis dengan hati-

hati? Apakah tindakan koreksi yang tepat waktu telah dilaksanakan?

Kriteria penilaian reliabilitas data dibagi dalam dua area, yaitu:

1. Proses pengumpulan, perhitungan, dan pelaporan data:

a. Prosedur yang ada didisain untuk memastikan fairness, dependability, &

reliability data.

b. Terdapat pengendalian dalam proses pengumpulan dan penghitungan data untuk

memastikan integritas data.

c. Pengendalian yang telah ditetapkan sudah dijalankan.

d. Terdapat dokumentasi yang memadai untuk menentukan integritas data.

2. Kecukupan pelaporan data:

a. Data yang dikumpulkan dan dihitung, dibuat dengan dasar yang konsisten dengan

tahun sebelumnya

b. Kewajaran dan reliabilitas data disajikan dengan kriteria tertentu

Pekerja audit pada tahap pengenalan dan perencanaan diharapkan mampu

mempersiapkan dua buah dokumen yaitu:

Page 6: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

6

1. Memorandum analitis (analitical memorandum), berisi identifikasi kelemahan yang

material dalam sistem pengendalian manajemen dan pembuatan rekomendasi untuk

perbaikan atas kelemahan tersebut.

2. Memorandum perencanaan (planning memorandum), dibuat berdasarkan hasil

review sistem pengendalian untuk menentukan sifat, luas, dan waktu untuk pekerjaan

audit berikutnya.

Analitical memorandum untuk kepatuhan, ekonomi dan efisiensi, serta hasil-hasil

program memiliki format umum yang sama,tetapi berbeda dalam hal kriteria yang

digunakan.Pengendalian manajemen fokus evaluasinya adalah kecukupan, perencanaan,

struktur organisasi yang memadai, dan efektivatas kepemimpinan manajemen. Fokus evaluasi

kepatuhan adalah memastikan apakah entitas sudah mengikuti peraturan, hukum, dan

kebijakan-kebijakanyang telah ditetapkan. Ekonomi dan efisiensi fokus evaluasinya adalah

penentuan apakah entitas menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara ekonomis dan

efisien. Hasil-hasil program fokus evaluasinya adalah apakah hasil yang diinginkan telah

tercapai, apakah tujuan ditetapkan olah pihak yang berwenang dan apakah entitas telah

mempertimbangkan alternatif yang memberikan hasil yang diinginkan dengan biaya yang

lebih rendah.

Pemakaian indikator/kriteria kinerja oleh organisasi sektor publik akan membantu

pemakaian laporan dalam menilai kinerja yang dilaporkan oleh organisasi mengingat audit

ekonomi, efisiensi, dan efektivitas selain berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kuantitatif

dan kualitatif, dan sulit diukur secara pasti

.

TAHAPAN PENGAUDITAN

Tahapan dalam audit kinerja terdiri dari tiga elemen yaitu:

1.Telaah hasil-hasil program (program results review)

2.Telaah ekonomi dan efisiensi (economy and efficiency review)

3.Telaah kepatuhan (compliance review)

Secara lebih terinci, komponen audit terdiri dari:

a). Identifikasi lingkungan manajemen,

b). Perencanaan dan tujuan,

c). Struktur organisasi,

d). Kebijakan dan praktik,

d). Sistem dan prosedur,

e). Pengendalian dan metode pengendalian,

f). Sumber daya manusia dan lingkungan fisik,

g). Praktek pengelolaan staf,

h). Analisis fiskal,

Page 7: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

7

i). Area khusus investigasi (special areas of investigation)

Identifikasi Lingkungan Manajemen

Auditor harus familiar dengan lingkungan manajemen klien untuk memahami

keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi organisasi. Auditor mengumpulkan

informasisehubungan dengan; persyaratan hukum dan kinerja,gambaran organisasi, sistem

informasi dan pengendalian, pemahaman karyawan atas kebutuhan dan harapan.

Perencanaan dan Tujuan

Komponen ini berkaitan dengan review atas proses penetepan rencana dan tujuan

organisasi.

Struktur Organisasi

Kompomem ini berkaian dengan bagaimana sebuah unit diatur dan sumber daya yang

dialokasikan untuk mencapai tujuan organisasi.

Sistem dan Prosedur

Sistem dan prosedur merupakan rangkaian kegiatan atau aktivitas untuk menelaah

stuktur pengendalian, efektivitas, ketepatan, logika dan kebutuhan suatu irganisasi.

Pengendalian dan Metode Pengendalian

Komponen ini berhubungan dengan pengendalian intern terutama accounting control

dan administrative control. Pengendalian akuntansi diperlukan untuk menyusun rencana,

metode, dan prosedur organisasi untuk menjaga kekayaan perusahaan dan reabilitas data

keuangan. Pengendalian administratif terdiri dari rencana, metode, dan prosedur organisasi

yang berfokus pada efisiensi,efektifitas organisasi, dan kepatuhan terhadap kebijakan

pemerintah serta ketentuan yang berlaku.

Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Fisik

Komponen ini berkaitan dengan sikap karyawan, dokumen tentang berbagai aktifitas,

dan kondisi fisik pekerjaan.

Praktek Penempatan Karyawan (staffing practices)

Komponen ini mengacu pada: metode dan prosedur yang digunakan untuk melindungi

sumber daya manusia yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi, untuk mengatur

penggajian,untuk menilai kinerja karyawan, kebijakan dan prosedur pelatihan karyawan, dan

affirmative action plan, yaitu rencana-rencana tindakan yang di setujui oleh pihak-pihak

tertentu.

Analisis Fiskal

Page 8: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

8

Analisis fiskal digunakan untuk menganalisis informasi keuangan yang secara langsung

maupun tidak langsung dapat digunakan untuk mengidentifikasi efisiensi operasi, ekonomis,

dan efektivitas unit organisasi yang dievaluasi.

Investigasi Khusus

Investigasi ini lebih diarahkan pada usaha untuk mengevaluasi solusi alternatif yang

didesain untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atau meningkatkan nilai ekonomis

sebuah fungsi organisasi.

TAHAPAN PELAPORAN

Laporan tertulis bersifat permanen dan sangat penting untuk akuntabilitas publik. Hal

terpenting bahwa laporan tersebut dapat dipahami oleh pihak-pihak yang menerima dan

membutuhkan.

Tiga langkah pengembangan laporan audit, yaitu:

1. preparation

2. review

3. transmission

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan adalah:

1. Laporan audit kinerja harus ditulis secara objektif

2. Auditor tidak boleh overstate

3. Informasi yang disajikan harus disertai suatu bukti yang kompeten

4. Auditor hendaknya menulis laporan secara konstruktif, memberikan pengakuan

terhadap kinerja yang baik maupun yang buruk

5. Auditor hendaknya mengakomodasi usaha-usaha yang dilakukan oleh manajemen

untuk memperbaiki kinerjanya

Keahlian yang perlu dimiliki dan dikembangkan oleh auditor agar menghasilkan

laporan yang efektif adalah:

1.Keahlian teknis

Keahlian yang dibutuhkan untuk mengorganisasikan atau menyusun informasi audit

menjadi sebuah laporan yang koheren

2. Keahlian manajerial

Keahlian yang dibutuhkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan

mengendalikan masing-masing tahap audit untuk memastikan hasil akhir yang

berkualitas dan tepat waktu.

3. Keahlian interpersonal

Page 9: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

9

Keahlian untuk menjaga hubungan baik dengan auditee, kemampuan untuk

menyampaikan temuan-temuan negatif menjadi kesempatan-kesempatan positif

sehingga mampu meyakinkan manajemen atas potensi-potensi yang ada.

Kekhususan laporan audit kinerja terletak pada rekomendasi untuk perbaikan

Sistematika laporan audit kinerja, terdiri atas:

I. Pendahuluan

a. Umum

b. Surat pengiriman atau memorandum

c. Laporan ringkasan

d. Daftar isi laporan secara keseluruhan

e. Daftar tabel dan gambar

II. Teks

a. Pendahuluan

b. Body atau badan, mencakup:

1) Pengantar masalah (jika perlu)

2) Temuan-temuan

3) Kesimpulan dan rekomendasi

c. Komentar auditee

III. Referensi Masalah

a. Footnotes

b. Lampiran

c. Bibliografi

d. Komentar auditee (jika tidak dimasukkan ke dalam teks)

e. Bahan referensi

Langkah-langkah dalam mengembangkan sebuah laporan audit adalah:

1. Menyiapkan temuan-temuan secara individual

2. Mengumpulkan semua referensi yang diperlukan untuk mendukung teks

3. Menyiapkan teks

4. Menyiapkan laporan inti

5. Menyiapkan memorandum pengiriman laporan

Temuan audit merupakan building blocks laporan audit, maksudnya bahwa temuan

audit akan disajikan secara tertulis sesuai dengan permasalahan yang relevan dan material

yang ditemukan selama audit, yang mencakup argumen yang logis & komplit dan didukung

oleh bukti-bukti yang cukup.

Page 10: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

10

TAHAPAN PENINDAKLANJUTAN (FOLLOW UP)

Tindak lanjut didisain untuk memastikan/memberikan pendapat apakah rekomendasi

auditor sudah diimplementasikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap penindaklanjutan dari sisi auditor adalah:

1. Dasar untuk melakukan follow up adalah perencanaan yang dilakukan oleh pihak

manajemen

2. Pelaksanaan review follow up

3. Batasan review follow up

4. Implementasi rekomendasi

a. Implementasi oleh unit kerja

b. Implementasi oleh eksekutif

c. Peranan auditor dalam implementasi rekomendasi audit

Auditor hanya berperan sebagai pendukung

d. Peranan legislatif dalam implementasi rekomendasi audit

Merupakan otoritas tingkat akhir yang dapat mengambil tindakan

implementasi rekomendasi secara formal dengan mengadopsi peraturan, mosi,

dsb.

Beberapa pendekatan implementasi rekomendasi oleh legislatif yaitu :

1.Tindakan legislatif secara formal

2.Tindakan legislatif secara informal

3.Tindakan legislatif melalui anggaran

5. Pemeriksaan kembali secara periodik

B.3 Kriteria atau Indikator yang menjadi tolak ukur audit kinerja

Berikut ini contoh kriteria / indikator yang menjadi tolak ukur kinerja pada perusahaan :

Page 11: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

11

Page 12: Proses Audit Kinerja beserta tahapan

12