24
PROSES DAN TAHAPAN KONSELING KELUARGA NURYATIN

Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

  • Upload
    andrew

  • View
    596

  • Download
    28

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BK Keluarga

Citation preview

Page 1: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

PROSES DAN TAHAPAN KONSELING KELUARGA

NURYATIN

Page 2: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Proses Konseling keluarga berbeda dengan konseling individual karena ditentukan oleh berbagai faktor seperti jumlah kliennya (anggota keluarga) lebih dari seorang. Relasi antar anggota keluarga sangat beragam dan bersifat emosional, dan konselor harus melibatkan diri (partisipasi penuh) dalam dinamika konseling keluarga.

Page 3: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Berdasarkan kenyataan, ada 5 jenis relasi atau hubungan dalam konseling keluarga, yaitu:

1. Relasi seorang klien dengan konselor2. Relasi satu klien dengan klien lainnya3. Relasi konselor dg sebagian kelompok anggota

keluarga4. Relasi konselor dg keseluruhan anggota keluarga5. Relasi antar sebagian kelompok dg sebagian

kelompok anggota lain

Page 4: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

MODEL – MODEL TEAM TEACHING

Konselor keluarga diharapkan mempunyai kemampuan profesional untuk mengantisipasi perilaku keseluruhan anggota keluarga yg terdiri dr berbagai kualitas emosional dan kepribadiannya. Konselor yg profesional mpy karakteristik, yaitu:

1. Ilmu konseling dan ilmu lain yg berkaitan dan berwawasan

2. Keterampilan konseling3. Kepribadian konselor yg terbuka, menerima dan

ceria.

Page 5: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Dengan kemampuan tersebut, diharapkan konselor dapat melakukan tugasnya dlm beberapa hal, yaitu:

1. Mampu mengembangkan komunikasi antara anggota keluarga yg tdnya terhambat oleh emosi2 tertentu.

2. Mampu membantu mengembangkan penghargaan anggota keluarga thd potensi anggota lain sesuai dg realitas yg ada pd diri dan lingkungannya.

3. Dlm hubungan konseling,klien berhasil dan memahami potensi, keunggulan, kelebihan dlm dirinya.

4. Mampu membantu agar klien dpt menurunkan tingkat hambatan emosional dan kecemasan serta menemukan, memahami, dan memecahkan masalah dan kelemahan yg dialaminya dg bantuan anggota lainnya.

Page 6: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Secara Umum proses konseling berjalan menurut beberapa tahapan berikut:

a.Pengembangan Rapport

b.Pengembangan Apresiasi Emosional

c.Pengembangan Alternatif Modus Perilaku

d.Fase Membina Hubungan Konseling

e.Memperlancar Tindakan Positif

Page 7: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Proses dan Tahapan Konseling

A.PENGEMBANGAN RAPPORTUpaya pengembangan Rapport ditentukan oleh aspek2 diri konselor, yaitu: 1.Kontak Mata2.Perilaku Non Verbal (perilaku attending, bersahabat/ akrab, hangat, luwes, keramahan, senyum, menerima, jujur/ asli, penuh perhatian, dan terbuka)3.Bahasa lisan/verbal (sapaan sesuai dg teknik2 konseling)

Page 8: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Tujuan menciptakan suasana Rapport dlm hub konseling:

Agar suasana konseling itu merupakan/ menjadi suasana yang memberikan keberanian dan kepercayaan diri klien untuk menyampaikan isi hati, perasaan, kesulitan dan bahkan rahasia batinnya kepada konselor

Page 9: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Kendala2 dalam menciptakan Rapport menurut Perez (1979:29)

1. Konselor kurang mampu menstabilkan emosinya sehubungan dg latar belakang kehidupannya yg banyak masalah.

2. Konselor yg terkait dg sistem nilai yg dianutnya scr sadar atau tdk mampu mempengaruhi sistem nilai klien

3. Konselor dihantui oleh kelemahan teori dan teknik konseling yg ia miliki

Page 10: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Kesulitan lain berada pada pihak eksternal atau pihak klien, yaitu:

1. Jika ada anggota keluarga (seorang atau beberapa orang) tidak mempunyai motivasi untuk mengikuti konseling.

2. Ada klien yang merasa enggan, disebabkan karena dipaksa oleh orang tua, suami/istri, dll.

3. Ada lagi klien yg sudah berpengalaman mengikuti berbagai konseling dr konselor, shg seakan-akan dia sudah “kecanduan” untuk ngobrol, dan bukan untuk meminta bantuan dalam pemecahan masalah yg dihadapinya.

Page 11: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

B. PENGEMBANGAN APRESIASI EMOSIONAL

Ada 2 teknik konseling keluarga yg efektif: sculpting dan role playing.

Kedua teknik ini memberikan peluang bagi pernyataan2 emosi tertekan, dan penghargaan thd luapan emosi anggota keluarga.

Dengan demikian, segala kecemasan dan ketegangan psikis dapat mereda, shg memudahkan untuk treatment konselor dari rencana anggota keluarga.

Page 12: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

C. PENGEMBANGAN ALTERNATIF MODUS PERILAKU

Mungkin ayah mempunyai alternatif perilaku baru yang ia temukan dalam konseling, misalnya:Ayah akan berusaha selalu makan bersama pada waktu makan siang.Dan alternatif perilaku baru pada anak, misalnya tidak akan menginap dirumah teman, atau tidak pulang malam2 ketika main, dll.

Page 13: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Aplikasi perilaku tersebut dilakukan melalui praktik dirumah. Mungkin konselor memberi suatu daftar perilaku baru yg akan dipraktikan selama satu minggu kedepan, kemudian melaporkannya pd sesi konseling keluarga berikutnya. Tugas tersebut disebut home assignment (pekerjaan rumah).

Page 14: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Hal-hal yg bisa menghambat proses konseling:

1. Faktor tata ruang.Ruang konseling yg kecil, sumpek, dan tidak menarik akan

mengurangi lancarnya interpersonal-setting dan suasana keintiman antara anggota keluarga. Jadi penataan ruang konseling harus benar2 diperhatikan guna kelancaran proses konseling.

Meja konseling sebaiknya di meja tamu yg santai, dan tidak seperti meja dokter. Kedekatan (nearness) antara konselor dg klien kurang lebih 75 cm.

2. Jika konselor mencatat sambil wawancara.

Page 15: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Menurut Brammer (1979:51) pada prinsipnya proses konseling itu terdiri atas dua fase dasar, yakni:

1)Fase membina hubungan konseling

2)Memperlancar tindakan positif

Page 16: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Fase ini sangat penting di dalam proses konseling dan keberhasilan tujuan konseling secara efektif ditentukan oleh keberhasilan konselor dalam membina hubungan konseling.

Fase ini sangat penting dan harus terjadi di tahap awal dan tahap berikutnya dari konseling yg ditandai dg adanya rapport sbg kunci lancarnya hubungan konseling.

D. FASE MEMBINA HUBUNGAN KONSELING

Page 17: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Sikap-sikap yang penting dari konselor:1. Acceptance, yaitu menerima klien secara ikhlas tanpa

mempertimbangkan jenis kelamin, derajat, kekayaan, dan perbedaan agama.

2. Unconditional positive regard, artinya menghargai klien tanpa syarat; menerima klien apa adanya, tanpa dicampuri sikap menilai, mengejek, dan mengkritik.

Page 18: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

3. Understanding, yaitu konselor dapat memahami keadaan klien sebagaimana mestinya.

4. Genuine, konselor itu asli dan jujur dengan dirinya sendiri, wajar dalam perbuatan dan ucapan.

5. Empati, artinya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain (klien)

Page 19: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Secara berurutan, proses hubungan konseling dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Klien memasuki ruang konseling, konselor mempersiapkan klien supaya siap dibimbing/ dibantu.

2. Tahap klarifikasi, klien menyatakan alasan kedatangannya mengungkap pengalaman klien tentang konseling sebelumnya, mengungkap harapan2 klien dalam wawancara konseling yg akan dilaksanakan, menyatakan makna konseling.

Page 20: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

3. Tahap struktur, konselor mengadakan kontrak dengan klien tentang lamanya waktu yang akan digunakan, biaya konseling, kerahasiaan, boleh tidaknya direkam.

4. Tahap meningkatkan relasi atau hubungan konseling, pada tahap ini konselor membangun hubungan konseling untuk memudahkan bagi pemberian bantuan kepada klien.

Page 21: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

1. Eksplorasi, mengeksplorasi dan menelusuri masalah, menetapkan tujuan konseling, menetapkan rencana strategis, mengumpulkan fakta, mengungkapkan perasaan2 klien yg lebih dalam, mengajarkan keterampilan baru konsolidasi, menjelajah alternatif2, mengungkapkan perasaan2, melatih skill.

2. Perancanaan, mengembangkan perencanaan bagi klien sesuai dg tujuan untuk memecahkan masalah, mengurangi perasaan2 yg menyedihkan, terus mengkonsolidasi skill baru atau perilaku baru untuk mencapai aktivitas diri klien.

3. Penutup, mengevaluasi hasil konseling, menutup hubungan konseling.

E. MEMPERLANCAR TINDAKAN POSITIF

Fase ini terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:

Page 22: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Secara garis besar, tahapan konseling dapat dibagi atas 3 bagian yaitu:

1. Tahap awal konseling2. Tahap pelaksanaan konseling, yaitu dimulainya

penjelajahan terhadap masalah klien3. Tahap perencanaan dan penutupan

Page 23: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga

Kesulitan terjadi pada tahap awal konseling, terutama bagi konselor pemula

Untuk itu, usaha kearah pemantapan keterampilan konseling merupakan hal yg perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Page 24: Proses Dan Tahapan Konseling Keluarga