Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
122
Proses Kerja Penata Cahaya
Seorang penata cahaya atau lightingman adalah seseorang yang mengatur
dan bertanggung jawab dalam menentukan pencahayaan pada sebuah produksi
program televisi. Seorang penata cahaya harus tau dasar pengetahuan tata cahaya
dalam teknis peralatan yang ingin di gunakan dan selanjutnya dikembangkan
dalam segi konsep yang ada untuk menerapkan sebuah artistik.
Menurut Rusman dan Yusiatie (2015:133) buku Siaran Televisi Non-
Drama. Lightingman atau penata cahaya, penting untuk sebuah produksi program
acara non drama, karena seseorang yang memegang jabatan tersebut harus
mengetahui serta bertanggung jawab merancang pencahayaan produksi program
di luar studio maupun di dalam studio pengambilan gambar dalam proses
produksi program acara televisi.
Menurut Wahyu Wary Pintoko (2010:162), menyatakan bahwa :
“Shooting ialah seni pengaturan cahaya dengan memakai peralatan pencahayaan
agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas dan menciptakan ilusi, sehingga
pemirsa mendapatkan kesan adanya suasana dari suatu kejadian”.
Sumber cahaya memiliki karakteristik intensitas dan jenis cahaya yang
bermacam-macam. Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi
tata cahaya yang ada, akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka
kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku.
Berdasarkan teori diatas kesimpulan pencahayaan yaitu salah satu yang
memiliki tugas untuk mengetahui kualitas arus cahaya dan memahami
pencahayaan seperti apa yang dirancang mulai dari jenis, fungsi lampu hingga tata
letak penempatan lampu hologen buatan.
Pra Produksi
Di dalam pencahayaan hologen buatan kehadiran lampu sangat
dibutuhkan, terutama dalam membuat konsep pencahayaan dan blocking lighting
yang tepat sesuai pada naskah.mengadakan rapat koordinasi dengan crew teknis
yang lain,melakukan riset atau hunting lokasi supaya mendapatkan gambaran
123
penempatan pencahayaan yang tepa,mendata keperluan peralatan teknis saat
produksi.
Pada tahap pra produksi ini penata cahaya bekerja sama dengan seorang
director atau sutradara dan juga kameraman mempelajari naskah di setiap
segment dan melakukan survei atau riset lokasi untuk menentukan dimana posisi
lighting nantinya, yang disebut dengan blocking lighting. Menyiapkan
perlengkapan alat-alat lighting apa saja jenis lampu yang penulis gunakan dan apa
saja kebutuhan penulis, penulis mulai mencari alat-alat lighting di beberapa
tempat rental alat. Lalu penulis mencatat yang diperlukan dalam memilih
beberapa jenis lampu antara lain :
1. LED adalah jenis lampu spot light dengan intensitas cahaya daylight
yang biasanya difungsikan shooting.
2. Kino Flo yang berfungsi untuk menghilangkan bayangan atau sebagai
fill light dan key light
Dalam tahap pra produksi ini sebagai lightingman merancang atau
membuat floor plan guna mempermudah penulis untuk tata letak posisi
pencahayaan hologen buatan.
Produksi
Shooting merupakan melukis dengan cahaya. Unsur cahaya berarti sangat
penting dalam pembuatan program acara non drama televisi maupun film. Cahaya
selalu berurusan dengan lampu. Ada berbagai sumber cahaya lain selain sumber
lampu, secara dengan sederhana terdapat dua jenis sumber pencahayaan, terdiri
dari pencahayaan alami (natural) dan pencahayaan hologen buatan. Pencahayaan
program televisi dan film mempunyai fungsinya sebagai berikut :
1) Menyinari suatu objek atau subjek.
2) Menciptakan suatu gambar dan tampilan artistik.
3) Menghilangkan kelebihan bayangan yang tak perlu dan menciptakan
bayangan yang diperlukan saja.
124
Pada tahap produksi host maupun co host tidak terlalu banyak digunakan
oleh penulis. Karena tim lebih banyak setting di lokasi out door, kita hanya butuh
reflektor, payung dan LED untuk key light cahaya utama objek.
Pada saat pengambilan gambar host maupun co host di outdoor dan indoor
penulis baru menggunakan key light. Key light yaitu pencahayaan utama yang
biasanya ditujukan kepada subyek dan akan menimbulkan bayangan oleh key
light, dengan demikian fill light mampu menghilangkan segala efek yang
ditimbulkan oleh key light. Penempatan key light berlawanan dengan posisi fill
light supaya dapat menipiskan atau menghilangkan bayangan key light, penulis
juga memakai kekuatan cahaya fill ini untuk memperhalus cahaya utama yang
dihasilkan oleh key light pada segment yang berada di outdoor dalam program
“Indonesia Tracker Food”.
Pasca Produksi
Setelah melakukan tahapan proses produksi, kemudian penata cahaya
masuk ketahap pasca produksi. Di tahap ini penata cahaya, memutar kembali
hasil shooting yang akan dibawa ke tahap editing. selesai maka tahapan
berikutnya ialah pasca produksi. Disini penata cahaya hanya melakukan
penulisan proposal dan melihat hasil gambar. Pada proses pasca produksi penata
cahaya harus berada di samping sutradara dan kameraman untuk membantu
memilih dan menempatkan tata letak cahaya alami maupun buatan yang sesuai
dengan gambar yang ditampilkan.
Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya
Di sini penata cahaya bertanggung jawab atas hal-hal yang mencangkup
pencahayaan seperti warna, intensitas cahaya dan lain-lain. Adapun peran yang
dilakukan penulis ialah melakukan survei atau riset lokasi. dan juga berdiskusi
dengan sutradara maupun kameraman. Membuat blocking cahaya dan
mempersiapkan alat-alat yang diperlukan didalam produksi, director treatment
menjadi acuan dalam membuat blocking cahaya bagi penulis
125
Proses Penciptaan Karya
a. Konsep Kreatif
Di dalam pembuatan karya Program Televisi “Indonesia Tracker Food”.
Penata cahaya berusaha dengan maksimal untuk dapat membuat program televisi
ini menjadi menarik dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada saat sore hari
penata cahaya menggunakan cahaya yang sudah ada seperti matahari. Serta pada
saat malam hari pencahayaan ditambahkan menggunakan LED
b. Konsep Produksi
Penulis telah membuat konsep atau ide kreatif yang menggunakan konsep
available lighting atau cahaya alami untuk memperkuat gimmick di outdoor,
dimana dalam program ini menampilkan cahaya buatan maupun cahaya matahari
yang indah agar gambar yang dihasilkan tidak kurang pencahayaan seperti jalanan
perkotaan (landscape) dan lain lain.
c. Konsep Teknis
Dalam konsep teknis Lightingman atau penata cahaya telah menyiapkan
ide kreatif dan dsini penata cahaya menyiapkan peralatan teknis untuk
mengimplementasikan ide kreatifnya. Penata cahaya menggunakan lampu LED
1000 titik dan lampu Kino untuk meratakan dan memantulkan intensitas cahaya
yang dirasa terlalu keras menghasilkan intensitas cahaya agar lebih halus (soft
light) dan juga gambar yang dihasilkan lebih bagus.
Kendala Produksi dan Solusi
Dalam produksi program non drama televisi „‟Indonesia Tracker Food‟‟
ini, ada beberapa kendala-kendala baik itu dari segi teknis maupun non teknis,
seperti :
1. Pencahayaan yang kurang maksimal.
2. Ketersediaan crew lighting yang minim.
3. Temperature cuaca yang selalu berubah-ubah
126
Solusi yang penata cahaya lakukan yaitu berdiskusi dengan sutradara untuk
memakai opsi atau pilihan cahaya yang lain seperti memakai Filter CTO atau
CTB. Kendala saat produksi selalu ada termasuk juga Art Director atau penata
artistik. Kendala yang dihadapi ketika produksi program „‟Indonesia Tracker
Food‟‟ yaitu hujan, karena menggunakan lokasi atau tempat di luar ruangan jadi
harus menunggu sampai hujan reda dan ini yang menyebabkan banyak waktu
yang terbuang.
Dikarenakan cahaya tidak sepenuhnya menembus kabut dan angin yang
berhembus cukup kencang di saat shooting sedang berjalan pada malam hari. Hal
tersebut menjadi kendala yang sangat menghambat jalannya produksi, sehingga
produksi harus dilakukan dalam pengulangan gambar. Solusinya yaitu harus
bergerak cepat dalam mengurangi cahaya matahari, mengambil sandbag dan
memanfaatkan waktu semaksimal mungkin.
Lembar Kerja Penata Cahaya
a. Konsep Penata Cahaya
Konsep Lightingman atau penata cahaya di dalam program „‟Indonesia
Tracker Food‟‟ ialah untuk menghasilkan gambar sebaik mungkin. adapun dalam
setiap pengambilan gambar penata artistik harus berkordinasi dengan pengarah
acara mengenai angle, blocking kamera, pencahayaan dan pergerakan kamera.
Dalam pembuatan karya ini penata cahaya menggunakan LED 14”inch
dan Kino Flo karena mudah dalam pengoperasiannya dan bisa diganti filternya.
Dan ini sesuai dengan kebutuhan penata cahaya. Untuk warna dan intensitasnya
penata cahaya menggunakan key light, fill light, incandescent light dan lain-lain.
Sebutan downlight tidak sempurna jika tidak didukung warna lampu dan jenis
lampu halogen buatan, oleh karena itu penata cahaya memadupadankan dalam
setiap pencahayaan agar memberikan variasi pergerakan halogen cahaya sehingga
penonton tidak bosan.
Production company : Coke production Producer : Abdul Majid
Project title : Indonesia Tracker Food Program director : Piki Kurniawan
Duration : 24 menit Penata Cahaya : Piki Kurniawan
Tabel.III.18
No Segment Key Light Back Light Fill Light Setting Note
1 Opening Cahaya Alami - - Outdoor (Jembatan) -
2 1 Cahaya Alami - - Outdoor (di area resto) -
3 1 KINO FLO LED 14” inch KINO FLO Indoor (bale makan) Lampu resto
4 1 Cahaya alami - - Outdoor (jalanan) Lampu jalanan
AKADEMI KOMUNIKASI
BINA SARANA INFORMATIKA
LIGHTING SHEET
12
7
5 2 LED 14” inch - KINO FLO Outdoor (di depan gapura sanggar) Lampu jalan
6 2 LED14” inch KINO FLO KINO FLO Outdoor (halaman sanggar silat) Lampu rumah
7 2 LED 14” inch - - Indoor (tempat pembuatan beer) Lampu ruangan
8 2 Cahaya alami - - Outdoor ( di jalanan) Lampu jalanan
9 2 LED 14” inch - - Outdoor (halte) Lampu jalanan
10 3 LED 14” inch - - Outdoor (parkiran motor) Lampu jalanan
11 3 LED 14” inch - - Outdoor (di trotoar jalan) Lampu jalanan
12 3 LED 14” inch - - Outdoor (tempat makan) Lampu jalanan
13 3 LED 14” inch - - Outdoor (pinngir jalan/tikungan
jalan)
Lampu jalanan
14 3 Cahaya alami - - Outdoor (jalanan) Lampu jalanan
12
8
Production company : Coke production Producer : Abdul Majid
Project title : Indonesia Tracker Food Program director : Piki Kurniawan
Duration : 24 menit
1. INDOOR (BALE MAKAN RESTORAN) KETERANGAN :
Penata Cahaya : Piki Kurniawan
BALE
HOST
LIGHTING
Gambar.III.16
AKADEMI KOMUNIKASI
BINA SARANA INFORMATIKA
FLOOR PLAN
12
9
2. OUTDOOR (DEPAN GAPURA SANGGAR)
KETERANGAN :
GAPURA SANGGAR
HOST
CO HOST
KETUA SANGGAR
LIGHTING
Gambar.III.15
SANGGAR MANGGAR KELAPE
13
0
3. OUTDOOR (DI DEPAN SANGGAR SILAT)
KETERANGAN :
MEJA
HOST
CO HOST
KETUA SANGGAR
LIGHTING
Gambar.III.16
13
1
4. OUTDOOR (GULAI TIKUNGAN BLOK M)
KETERANGAN :
GEROBAK GULTIK
HOST
PENJUAL GULTIK
LIGHTING
Gambar.III.17
13
2
Gambar.III.18
KINO FLO DAYLIGHT 4
FEET 4 BANK
Ballast (1x)
C-Stand + Extension Arm
Cable Connector
Cable Overlength 10m
Sandbag
Gambar.III.19
SPESIFIKASI LIGHTING