21
Proses Membuat Briket Kayu Tentang Kayu berkesempatan mengunjungi sebuah pabrik furniture di kawasan industri mebel di Vietnam. Satu hal menarik yaitu adanya aktivitas pembuatan briket kayu dari serbuk gergaji dan tatal sisa produksi mereka selama periode 6 bulan terakhir. Ternyata mereka mengumpulkan serbuk tersebut pada satu tempat khusus untuk memproduksi briket. Pabrik ini memiliki satu mesin khusus pemroses briket, hanya saja sayang sekali kami tidak sempat mencatat merek maupun produsen mesin tersebut. Berikut ini kami berikan kepada anda tentang proses sederhana pembuatan briket kayu tersebut, yang meliputi beberapa proses antara lain: Pengumpulan Tatal. Bahan utama menggunakan tatal dari mesin serut atau mesin multi- spindle yang ukuran tatalnya agak besar dan tidak terlalu halus. Tatal tersebut diletakkan di sebuah gudang terbuka tapi aman dari hujan dan angin. Terdapat pula petugas khusus yang membersihkan area tersebut dari benda-benda keras seperti logam atau bebatuan.

Proses Membuat Briket Kayu

Embed Size (px)

Citation preview

Proses Membuat Briket Kayu

Tentang Kayu berkesempatan mengunjungi sebuah pabrik furniture di kawasan industri mebel di Vietnam. Satu hal menarik yaitu adanya aktivitas pembuatan briket kayu dari serbuk gergaji dan tatal sisa produksi mereka selama periode 6 bulan terakhir. Ternyata mereka mengumpulkan serbuk tersebut pada satu tempat khusus untuk memproduksi briket.

Pabrik ini memiliki satu mesin khusus pemroses briket, hanya saja sayang sekali kami tidak sempat mencatat merek maupun produsen mesin tersebut.

Berikut ini kami berikan kepada anda tentang proses sederhana pembuatan briket kayu tersebut, yang meliputi beberapa proses antara lain:

Pengumpulan Tatal.Bahan utama menggunakan tatal dari mesin serut atau mesin multi-spindle yang ukuran tatalnya agak besar dan tidak terlalu halus. Tatal tersebut diletakkan di sebuah gudang terbuka tapi aman dari hujan dan angin.Terdapat pula petugas khusus yang membersihkan area tersebut dari benda-benda keras seperti logam atau bebatuan.

PengeringanProses ini tidak menggunakan mesin oven sebagaimana mengeringkan kayu, tetapi lebih terlihat seperti diangin-anginkan sehingga tidak terlalu lembab. Mereka memiliki bak penampung

khusus untuk tatal yang kering dan siap dipress.

PressingDengan menggunakan keranjang seorang pekerja memasukkan tatal ke dalam mulut mesin pressing. Tatal harus diperiksa dalam keadaan kering, tidak basah atau lembab sehingga mempercepat proses pengeringan setelah pressing.Kurang lebih 2-3 menit, pada pipa output mesin tersebut mulai terlihat batangan-batangan briket kayu yang telah terpotong sesuai ukuran standardnya. Briket telah terbentuk persegi seperti batu bata.

PackingSatu orang pekerja telah mempersiapkan plastik packing di area output. Briket harus segera dipacking setelah keluar dari mesin agar tetap kering dan terpengaruh kelembaban udara.

Sama sekali tidak terlihat adanya bahan kimia maupun bahan tambahan lainnya di dalam mesin pressing tersebut. Proses berjalan dan pembentukan batangan briket murni dari pengpresan dalam suhu panas tertentu.Suatu aktivitas yang sangat menarik apabila bisa dikembangkan di Indonesia.

Solusi Pelebaran Papan tanpa Garis Alur

Menyusut, melengkung dan retak menjadi masalah utama kayu solid ketika kita ingin menggunakannya untuk bidang lebar. Oleh karena itulah dibuat papan buatan. Sering tentangkayu.com mendapat pertanyaan bagaimana jikalau ingin membuat meja makan yang top tablenya kayu solid tanpa guratan apapun, rata dan mulus.

Resiko membuat bidang lebar dari kayu solid sangat besar akan tetapi apabila dalam pengerjaannya kita lakukan dengan langkah yang benar dan tepat, keinginan tersebut akan bisa dipenuhi.

Dalam beberapa contoh kasus produsen menggunakan sistem pelebaran papan dengan cara finger join + laminating. Cara ini efektif dan tepat namun ada sedikit kekurangan bahwa pelebaran papan hanya bisa dilakukan paling lebar 25 cm untuk mengurangi resiko melengkung.

Pada saat ada kesempatan berkunjung ke sebuah pabrik furniture 2 minggu yang lalu, di dalam area produksi terlihat para pekerja sedang memproses sebuah meja makan dari kayu solid akasia yang dilaminating. Mereka menggunakan metode yang sangat bagus dan sederhana untuk mengurangi resiko melengkung pada pada top table. Mereka membuat alur selebar 3-4 mm di bagian bawah top table searah dengan serat kayu.Alur ini berfungi untuk celah ketika kayu bergerak karena penyusutan sehingga serat tidak saling 'tarik-menarik. Selain itu sebagai penguat juga ditambahkan kayu penyangga dengan posisi vertikal melintang arah serat kayu.

Cara tersebut sudah dilakukan selama bertahun-tahun dan menurut pengamatan dari sampel yang mereka miliki di gudang dan di luar ruangan ternyata memang masih dalam kondisi baik.

Bagian yang paling sulit dari proses ini adalah bagaimana menyambung bidang kayu selebar hampir 1 meter. Setelah itu barulah alur dibuat berjarak kurang lebih 25 cm dengan menggunakan circle saw.

Bagi anda yang saat ini mengalami masalah yang sama, silahkan mencoba cara ini dan apabila

seluruh proses dari pengeringan, perakitan, jenis lem dan ukuran potongan kayu yang disambung sudah dilakukan dengan benar maka hasil yang akan anda peroleh pasti memuaskan.

Menguji Kekuatan Lem Kayu

Lem kayu dan metode aplikasinya menjadi bagian paling penting dalam proses pekerjaan kayu, terutama kayu untuk furniture.

Sebagai pilihan utama teknis dan metode sambungan, lem kayu berperan sangat besar dalam hal menentukan kekuatan konstruksi kayu. Artikel ini hanya akan membahas jenis lem kayu PVAC (Polyvinyl Acetate) atau lebih dikenal dengan nama lem putih, karena memang warnanya putih.

Untuk melihat seberapa kuat lem yang anda gunakan pada perabot kayu, mari kita lihat beberapa metode yang praktis.

1. Cross Grain - Ilustrasi di bawah adalah pengeleman 2 batang kayu tanpa konstruksi apapun. Setelah lem benar-benar kering, berikan tekanan pada bagian batang yang melintang dengan tekanan secara bertahap dalam beberapa kekuatan dorong yang berbeda.Dari setiap langkah tersebut, amati pergerekan sambungan dan kondisi terakhir kayu pada saat sambungan terbuka karena tekanan. Dengan menggunakan jenis lem sama dari merek yang berbeda, anda akan menemukan merek tertentu memiliki ketahanan berbeda.

ilustrasi posisi sambungan

2. Searah Serat - Dari sebatang kayu balok, potong dengan sudut potong kurang lebih 15 - 20 derajat. Lalu sambungkan kembali dua potong kayu tersebut dengan menggunakan lem putih. Sambungan tepat pada bekas gergajian.Setelah lem benar-benar kering, ikat potongan kayu sehingga tidak bergerak dan lakukan tekanan terhadap sisi lainnya secara bertahap sampai kedua batang kayu tersebut terpisah sebagaimana garis pemotongannya (atau kadang serat kayu ikut terbuka).

3. Perendaman - Cara ini lebih cocok untuk pengetesan lem pada perabot luar ruangan (garden furniture). Dua batang kayu dengan ukuran sama dilapiskan menjadi satu (persis proses laminasi) dan tunggu hingga benar-benar kering.Lalu kayu laminasi tersebut direndam di dalam air hingga meresapnya air akan mempengaruhi sambungan tersebut. Kualitas lem yang baik biasanya akan bertahan lebih lama.

Tentu saja ada beberapa metode lain yang lebih akurat dan aktual yang bisa anda gunakan. Secara praktis, dari ketiga metode di atas akan dapat segera diketahui jenis lem mana yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan.

Untuk menghasilkan reset yang fair dan jelas, ada beberapa tips khusus yang perlu diperhatikan:1. Gunakan jenis kayu yang sama dengan kekerasan (density) yang tidak jauh berbeda. 2. Lem kayu normalnya harus dibiarkan kering 24 jam setelah penyambungan, namun ada beberapa merek dan jenis lem putih tertentu yang memiliki 'drying time' berbeda. Sebaiknya ikuti petunjuknya dengan seksama.3. Ukuran kayu untuk pengetesan juga harus sama agar memiliki tekanan yang relatif setara.4. Lakukan aplikasi pengolesan lem dengan cara yang sama pada semua kayu yang diuji.5. Jarak titik tekanan dengan titik pusat sambungan harus sama, sehingga moment yang diterima juga sama.

Sifat Kayu sebagai Material Konstruksi – TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KONSTRUKSI   KAYU

Kayu merupakan bahan produk alam, hutan. Kayu merupakan bahan bangunan yang banyak disukai orang atas pertimbangan tampilan maupun kekuatan. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan kaku walaupun bahan kayu tidak sepadat bahan baja atau beton. Kayu mudah dikerjakan – disambung dengan alat relatif sederhana. Bahan kayu merupakan bahan yang dapat didaur ulang. Karena dari bahan alami, kayu merupakan bahan bangunan ramah lingkungan.Karena berasal dari alam kita tak dapat mengontrol kualitas bahan kayu. Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan proses tumbuh maupun kesalahan akibat olah dari produk kayu. Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki kekurangan terkait dengan ketahanan-keawetan. Kayu dapat membusuk karena jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan hama dan kayu lebih mudah terbakar jika tersulut api.Kayu merupakan bahan yang dapat menyerap air disekitarnya (hygroscopic), dan dapat mengembang dan menyusut sesuai kandungan air tersebut. Karenanya, kadar air kayu merupakan salah satu syarat kualitas produk kayu gergajian.Jika dimaksudkan menerima beban, kayu memiliki karakter kekuatan yang berbeda dari bahan baja maupun beton terkait dengan arah beban dan pengaruh kimiawi. Karena struktur serat kayu memiliki nilai kekuatan yang berbeda saat menerima beban. Kayu memiliki kekuatan lebih besar saat menerima gaya sejajar dengan serat kayu dan lemah saat menerima beban tegak lurus arah serat kayu.Penebangan, Penggergajian dan PengawetanProduksi kayu gergajian (lumber), batang kayu segi empat panjang (balok) yang dipakai untuk konstruksi dimulai dari penebangan pohon di hutan alam dan hutan tanaman industri. Kayu gelondongan (log) hasil tebang diangkut ke pabrik penggergajian. Untuk menghasilkan produk kayu gergajian yang baik dan efisien terdapat teknologi penggergajian yang harus diketahui dalam kaitannya dengan penyusutan kayu saat pengeringan.Terdapat 3 metoda penggergajian, lurus (plain sawing), perempat bagian(quarter sawing) dan penggergajian tipikal (typical sawing).Sesuai proses pertumbuhan kayu, kayu bagian dalam merupakan kayu yang lebih dulu terbentuk dari kayu bagian luar. Karenanya kayu bagian dalam mengalami susut lebih kecil dari kayu luar. Tanpa memperhitungkan susut tersebut, hasil gergajian akan menghasilkan bentuk kurang berkualitas.

Konstruksi Kayu dan Bambu juga Tak Kalah Kuat

Sepintas lewat kayu itu terlihat rapuh. Tak lebih kuat dibandingkan kolom beton. Nyatanya, beberapa rumah kayu ternyata bisa lolos dari maut saat gempa menerjang.

Kayu dan bambu dapat dipergunakan untuk membuat sebuahyang sehat. Selain itu, kalau pembuatan konstruksinya tepat, rumah kayu dan bambu bisa beradaptasi terhadap goyangan gempa.

Yang membuat kayu dan bambu dapat bertahan terhadap gempa adalah karena sifat material ini. Kayu dan bambu memiliki banyak serat dan lentur. Ketika bangunan bergoyang, tingkat kelenturannya itu dapat mengikuti arah gelombang gempa, sehingga bangunan kayu dan bambu pun dapat bertahan.

Rumah dari konstuksi kayu dan bambu merupakan sebuah bangunan yang mudah dibuat. Pada beberapa daerah, kayu dan bambu mudah diperoleh. Harganya pun relatif murah, sehingga harga pembuatan bangunan secara keseluruhan pun bisa ditekan.

Walau sifatnya lentur sehingga dapat beradaptasi terhadap pergerakan kulit Bumi, pada sebuah konstruksi bangunan, kayu dan bambu perlu dirangkai secara cermat. Setiap titik pertemuan antarkayu atau bambu ini mesti kokoh. Misalnya, membuat sistem pertemuan yang saling mengunci, dan menambahkan paku/sekrup dan plat padanya agar titik pertemuan itu semakin kuat.

Selain itu, dalam membuat bangunan dari kayu dan bambu, kita wajib memperhatikan kualitas keduanya. Pilihlah kayu dan bambu yang kuat, kering, dan tidak memiliki cacat fisik. Ukuran pun juga penting. Konstruksi untuk balok dan penyangga utama bangunan harus besar. Sisi-sisi konstruksi lainnya dapat menggunakan ukuran yang lebih kecil.

Berkaitan juga dengan kekuatan, kayu dan bambu juga perlu diperlakukan khusus sebelum maupun selama menjadi konstruksi bangunan. Alasannya karena kedua jenis bahan alami itu punya musuh alami juga. Musuh utama mereka adalah rayap dan binatang pengerat lainnya, serta iklim. Namun begitu, masalah ini bukan tanpa solusi. Untuk menghindarkan kayu dan bambu rusak karena rayap dan binatang pengerat, sebelum dipergunakan sebagai konstruksi bangunan, lakukan proses antirayap. Proses ini dapat membuat kayu dan bambu bertahan lebih lama.

Kayu Sebagai Bahan Bangunan

Bangunan bukan hanya merupakan sebuah benda yang dapat dipamerkan oleh pemiliknya, tapi juga merupakan tempat bernaung, bertdeuh dan beraktivitas. Terlebih lagi sebagian besar aktivitas sehari-hari kita lakukan di dalam ruang. Dengan pentingnya ruang sebagai bagian dari bangunan itu sendiri maka pantaslah kita harus teliti dalam memilih material dan bahan bangunan yang baik dan sesuai dengan kondisi iklim di mana bangunan itu akan berdiri. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang berasala dari alam dan sangat sering digunakan.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Selanjutnya akan dibahas mengenai sifat kayu, keuntungan dan kelemahannya serta cara penggunaan atau sambungannya.

  A.      APA ITU KAYU?

Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian. Mengetahui sifat-sifat dari kayu ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.

Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakaisebelum orang mengenal beton dan baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harusmemenuhi syarat : mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja denganaman dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukuran penampang dan panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam konstruksi.

Salah satu kendala yang ada pada pemakaian kayu hutan tanaman atau hutan

rakyat adalah ukuran dan mutu kayu yang dihasilkan sangat bervariasi sehingga pemakai seringkali merasa kesulitan dalam memilih jenis dan ukuran yang akan dipakai. Oleh karena itu perlu adanya upaya lain yaitu pemasyarakatan/pengenalan jenis dan ukuran kayu yang dihasilkan dari hutan rakyat tersebut.

B.      APA SAJA SIFAT-SIFAT KAYU?

Ada banyak sekali jenis-jenis kayu. Dalam konstruksi dan pemakaian kayu sebagai bagian dari konstruksi bangunan seseorang harus benar-benar mengetahui dan memahami sifat-sifat serta jenis-jenis kayu yang biasa digunakan sebagai konstruksi bangunan itu sendiri.

Kayu memiliki kelebihan sebagai berikut:1.       Mudah didapatkan di toko-toko material.

2.       Banyak dikuasai oleh tukang lokal.

3.       Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel.

Kelebihan-kelebihan dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan itu sendiri tentu memberikan keuntungan bagi kita sendiri, namun dibalik kelebihan-kelebihannya itu kayu juga memiliki kekurangan-kekurangan. Berikut kekurangan dari kayu:

1.       Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap.

2.       Dapat mengembang dan menyusup.

3.       Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran adalah 4 meter.

4.       Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin berkurangnya stok kayu dari alam.

Berikut sifat-sifat kayu secara kimiawi:1.       Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan

susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).

2.       Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).

3.       Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.

4.       Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.

Berikut sifat-sifat kayu secara fisik:

1.       Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.

2.       Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.

3.       Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.

4.       Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).

5.       Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).

6.       Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.

7.       Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.

8.       Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.

9.       Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).

10.   Kayu memiliki sifat sendiri terhadap suara:a.       Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat

dengan elastisitas kayu.b.      Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang

suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).

11.   Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.

12.   Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.

C.      Sifat-sifat kayu secara mekanik:1.       Kekuatan tarik kayu:a.       Kekuatan tarik kayu sejajar dengan arah serat.b.      Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah

serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.

2.       Kekuatan tekan kayu:a.       Kekuatan tekan kayu sejajar dengan arah serat.b.      Pada semua kayu, kekuatan tegak lurus serat lebih kecil daripada

kekuatan kompresi sejajar arah serat.3.       Kekuatan geser kayu:a.       Kekuatan geser kayu sejajar dengan arah serat kayu.b.      Kekuatan geser kayu tegak lurus arah serat.c.       Kekuatan geser miring.4.       Kekuatan lentur kayu:a.       Kekuatan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang

mengenainya secara perlahan-lahan.b.      Kekuatan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang

mengenainya secara mendadak.5.       Kekakuan kayu:

Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.

6.       Keuletan kayu:Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.

7.       Kekerasan kayu:Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.

8.       Kekuatan belah kayu:Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang

tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2.

a.        Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.

b.        Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.Prosiding PPI Standardisasi melakukan penelitian pada tahun 2009 tentang kadar air dan kerapatan serat kayu. Kadar air kering udara berkisar antara 11.46-17.18%.Berdasarkan klasifikasi kerapatan kayu, maka kayu sengon, sengon buto, suren,mindi dan tata tergolong kayu yang ringan (0.24-0.56 g/cm3) sedangkan sisanya tergolong kelas sedang (0.56-0.72 g/cm3).

A.      PENGGUNAAN KAYU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DAN MATERIAL BANGUNAN

1.       Kayu sebagai konstruksi bangunanSampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua bangunan perumahan danstruktur bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih berlimpahnya sumber kayu menyebakan hampir semua struktur bangunan perumahan, jembatan, bangunan komersial ringan, pabrik dan tiang menggunakan kayu solid. Sekarang bangunan tersebut lebih banyak menggunakan bahan kayu struktural yang lebih modern. Misalnya lantai, dinding, atap untuk konstruksi ringan umumnya dibuat dari papan kayu atau panel kayu.Kayu untuk keperluan bangunan umumnya dari kelas kuat I, II dan III dengan rasio kekuatan terhadap berat yang cukup tinggi, serta mempunyai kelas awet I atau II. Bila dari kelas awet III atau di bawahnya, maka kayu tersebut harus diawetkan terlebih dahulu.

Penggunaan kayu gergajian secara konvensional untuk bahan bangunan hanyaterbatas untuk dimensi tertentu dan tidak bisa digunakan untuk konstruksi bangunan yang memerlukan bentangan yang lebar dan tinggi. Untuk mendapatkan kayu dengan bentangan dan ukuran yang besar sangat sulit, karena bentang dan ukuran terbesar sesuai dengan ukuran pohonnya. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuat balok glulam yaitu gabungan dua atau lebih papan kayu gergajian yang direkat dengan menggunakan perekat tertentu dengan arah serat kayunya sejajar satu sama lain.

2.       Lantai (Flooring)

Lantai kayu atau mozaik parquet flooring sangat disukai karena selain berksesan setetis yang kental, juga memberikan kesan hangat pada ruangan. Untuk Hardwood atau kayu daun lebar sangat disukai dan sering digunakan. Untuk keperluan lantai diperlukan kayu dengan kekerasan tinggi, beberapa industri mensyaratkan kayu untuk lantai dipilih kayu yang bercorak indah, kelas kuat I-III dan kelas awet I-II.

3.       DindingUntuk dinding bagian luar (eksterior) selain digunakan papan kayu, saat ini lebihumum digunakan kayu lapis eksterior, flakeboard atau papan partikel eksterior.Sedangkan untuk dinding di bagian dalam ruangan (interior) tidak diperlukanpersyaratan yang tinggi. Untuk pembuatan dinding, selain diperlukan kayu yangbercorak indah, juga kayu yang stabil dan awet, untuk berbagai keperluan dipersyaratkan mampu meredam suara (isolator).a. Kayu gergajianKayu gergajian yang telah dicoba dibuat untuk partisi dinding antara lain kayu karet, mindi, kelapa dan mangium. Partisi dinding yang dibuat dari kayu karet yang diawetkan dengan boron menunjukkan penampilan yang mirip dengan ramin. Sedangkan yang dibuat dari kayu mangium menunjukkan menampilan seperti jati.b. Kayu lapisKayu lapis indah yang dibuat dari venir mangium, tusam, mindi dan mimba dapat digunakan untuk dinding dengan penampilan yang cukup bagus.c. Papan mineralPapan mineral seperti papan gypsum dan papan mineral. Papan semen yang dibuat dari kayu karet, jeungjing ternyata dapat digunakan untuk pembuatan dinding bangunan yang tahan lama.

B.      BAGAIMANA BENTUK SAMBUNGAN YANG BISA DITERAPKAN PADA KAYU?Berikut merupakan jenis-jenis sambungan pada kayu:

a.       Sambungan bibir lurus

b.       Sambungan miring

A.      JENIS DIMENSI KAYU DI PASARANUkuran kayu rakyat dalam bentuk kayu gergajian bervariasi untuk setiap jenis kayu tertentu seperti kayu mahoni yang biasanya dipakai sebagai bahan mebel, kayu buah sebagai bahan kayu pertukangan dan konstruksi. Hal ini mungkin ini disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai pemanfaatan kayu rakyat yang sesuai dengan tujuan pemakaian atau jenis peralatan yang dimiliki atau dipakai sangat sederhana.

Kayu yang digergaji yang umumnya berasal dari hutan rakyat, berdiameter kecil dengan mutu batang yang kurang bagus (bengkok dan porsi gubalnya tinggi).

             KESIMPULAN

1.       Kayu merupakan bahan bangunan memiliki banyak kelebihan untuk digunakan sebagai material dan konstruksi bangunan karena mudah ditemukan dan mudah dibentuk sesuai keperluan.

2.       Kayu memiliki kuat tarik dan kuat lentur serta kekuatannya yang lain yang cukup baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan.

3.       Kayu memiliki beberapa jenis sambungan yang dapat diterapkan  untuk kayu sebagai bahan konstruksi bangunan.

4.       Kayu memiliki tekstur yang khas yang dapat dimanfaatkan. Berdasarkan kelas mutunya, kayu karet, tata dan tusam dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan struktural, sedangkan yang lain dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan non struktural.Kayu yang diteliti baik yang berasal dari hutan tanaman (HTI) maupun dari tanaman rakyat tergolong kelas kuat III-V, hanya karet dan gmelina tergolongkelas kuat II-III.