Upload
doankiet
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| i
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to
Build Excellent and Productive Generation”
Sabtu, 17 November 2018
Penerbit
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| ii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to
Build Excellent and Productive Generation”
ISBN: 9786026030658
Ketua Pelaksana : Liana Wahyuni
Wakil Ketua I : Fathur Rahman
Wakil Ketua II : Hanifah Wahyudi
Sekretaris : Nurlaila Hayati
Bendahara : Riska Yulianti
IT dan Website : Munira Aidhea
Muhammad Fakhri Nawidi
Rahmi Febriani
Humas & Publikasi : Puput Rahayu
Rani Widya Astuti
Sponsor & Promosi : Muhammad Kholilul Rahman
Sisiliana B.Z
Sarana dan Prasarana : Riza Zulfahnur
Budi Harianto
Ahmad Yani
Melania Saputri
Acara : Aulia Ulfah
Annisa Zakiyah Fajriani
Kesekretariatan : Larasatie Melani Dewi sawitri
Mutiara
Eka Aulia Nisa
Steering Committee:
Drs. Iriani Bakti, M.Si.
Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.
Muhammad Isra‘i Rahman
Muhammad Rizal
Riviewer:
Rahmat Eko Sanjaya, S.Pd., M.Si.
Dra. Hj. Rilia Iriani, M.Si.
Drs. H. Bambang Suharto, M.Si.
Drs. Syahmani, M.Si.
Dr. Arif Sholahuddin, S.Pd., M.Si.
Drs. Mahdian, M.Si.
Drs. H. Abdul Hamid, M.Si.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| iii
Editor:
Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd., M.Sc.
Drs. Rusmansyah, M.Pd.
Almubarak, S.Pd., M.Pd.
Drs. Parham Saadi, M.Si.
Managing Editor:
Drs. H. Muhammad Kusasi, M.Pd.
Restu Prayogi, S.Pd.
Tata Letak:
Aulia Ulfah
Annisa Zakiyah Fajriani
Salis Padli
Mustika Suci Lestari
Nasrina Wadhhah
Dina Safira
Penerbit:
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Redaksi:
Jl. Brigjend. H. Hasan Basri Laboratorium MIPA FKIP ULM
Kayutangi-Banjarmasin 70123
Telp 089528398393
Email : [email protected]
Email: [email protected]
Cetakan pertama, November 2018
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini
dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya
Seminar Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018, sehingga prosiding seminar
nasional pendidikan kimia ini dapat diselesaikan.
Seminar Nasional Pendidikan Kimia ini merupakan agenda rutin bagi Program
Studi Pendidikan Kimia yang akan diselenggarakan setiap tahun. Prosiding ini
bertujuan mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil penelitian bidang
Kimia, Biologi, IPA, dan terapannya pada seminar nasional yang
diselenggarakan oleh pendidikan kimia di Aula Rektorat Lantai 1 Universitas
Lambung Mangkurat.
Terima kasih disampaikan kepada pemakalah yang telah berpartisipasi pada
desiminasi hasil kajian atau penelitian yang dimuat pada prosiding ini. Terima
kasih juga disampaikan pada tim reviewer, tim prosiding, dan segenap yang
terlibat.
Akhir kata, seiring permohonan maaf, apabila dalam pelaksanaan Seminar
Nasional Pendidikan Kimia tahun 2018 ini, kami selaku panitia belum
mampu menyajikan persembahan terbaik. Kami selalu bertekad untuk
memperbaiki setiap kekurangan pada kegiatan-kegiatan yang akan datang.
Semoga prosiding ini bermanfaat.
Banjarmasin, November 2018
Ketua,
Liana Wahyuni
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA ................................ v
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi
MAKALAH SESI PARALEL
BLENDED LEARNING, MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI
INDUSTRI 4,0 .................................................................................................................... 1
I Wayan Redhana
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DARI LINGKUNGAN LAHAN
BASAH MELALUI PENDEKATAN CTL TERHADAP HASIL BELAJAR
PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA ................................................... 20
Amalia Yunita, Parham Saadi, Muhammad Kusasi
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
MENGGUNAKAN PERTANYAAN SOCRATIK UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL
BELAJAR PADA MATERI SISTEM KOLOID ............................................................. 29
Farah Medina, Muhammad Kusasi, Syahmani
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA PROSES
PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERHADAP SISWA SMA ......................... 39
Habibah Nuhayati
JENIS DAN KERAPATAN BURUNG DARA LAUT (FAMILI
STERNIDAE) DI KAWASAN DESA SUNGAI RASAU KECAMATAN
BUMI MAKMUR SEBAGAI HANDOUT MATERI PENGAYAAN
BIOLOGI SMA KELAS X ............................................................................................... 44
Hardiansyah, Disyacitta Camelia,Mahrudin
PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PBL BERBASIS KEARIFAN
LOKAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS .......................................................................................................... 55
Helda Rahmawati, Rise Hidayati Viktres, Nurfina Aznam SU
STUDI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI
PEER ASSESSMENT DALAM TRAINING PRA-INSTRUMENT .................................... 71
Herlina Apriani
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA TIPE
TPSS-BRAIN BASED LEARNING ................................................................................ 77
Ikhwan Khairu Sadiqin, Samsuni, Saidah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| vii
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BERBASIS LINGKUNGAN
PADA PEMBELAJARAN SEL VOLTA MENGGUNAKAN MODEL
INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI,
PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
SISWA KELAS XII MIPA 3 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN TAHUN
PELAJARAN 2017/2018 .................................................................................................. 84
Khoirotun Nisa SA, M. Pd
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS LINGKUNGAN PADA MATERI
KIMIA IPA SMP .............................................................................................................. 94
Lisnawati, Abudarin
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING
DENGAN PENDEKATAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP SELF
EFFICACY DAN HASIL BELAJAR KESETIMBANGAN ION DALAM
LARUTAN GARAM ........................................................................................................ 99
Nadya Hidayati, Leny, Rilia Iriani
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA DASAR
BERBASIS WEB POKOK BAHASAN ATOM, MOLEKUL DAN ION ..................... 108
Nopriawan Berkat Asi, Maya Erliza Anggraeni
PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING (IT) TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIS LARUTAN PENYANGGA
PESERTA DIDIK KELAS XI MIPA MAN 2 MODEL BANJARMASIN ................... 117
Nurusshobah, Leny, Atiek Winarti
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING (PJBL) PADA MAHASISWA PENGIKUT MATAKULIAH
FISIOLOGI TUMBUHAN ............................................................................................. 124
Riya Irianti, Noorhidayati
ANALISIS PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA ANTARA MODEL
PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN
MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) ......................................................................... 129
Rizaldi, Bambang Suharto, Parham Saadi
PROFIL HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI
DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KIMIA KOLOID MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF-REGULATED
LEARNING (SRL) DI KELAS XI SMAN 1 BANJARMASIN ..................................... 135
Rizki Fahreza, Parham Saadi, Syahmani
PENERAPAN MODEL AUDITOY INTELLECTUALLY REPETITION
(AIR) DALAM PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation”| viii
KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS DAN HASIL BELAJAR ................................................................................... 146
Rushapiana, Mahdian, Rusmansyah
AKTIVITAS DAN RESPON SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 25
BANJARMASIN TERHADAP PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS
INKUIRI TERBIMBING ............................................................................................... 152
Saidatun Ni‘mah, Almira Ulimaz, Nana Citrawati Lestari
VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN REACT BERBANTUAN
METACOGNITIVE QUESTIONING UNTUK MENINGKATKAN
KOGNISI DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI PADA MATERI
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT ................................................ 159
Siti Rahmah, Syahmani, Atiek Winarti
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATERI ELEKTROKIMIA DI
SMK NEGERI 2 BANJARMASIN ................................................................................ 168
Iriani Bakti, Siti Rahmah, Leny
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KAJIAN KONSEP
MIKROSKOPIK PADA BUKU TEKS KIMIA KELAS X DAN
PEMAHAMAN KONSEP MIKROSKOPIK PADA MATERI LARUTAN
ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT .................................................................... 179
Triana Maulida Agustini, Atiek Winarti, Rusmansyah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation | 152
AKTIVITAS DAN RESPON SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 25
BANJARMASIN TERHADAP PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS INKUIRI
TERBIMBING
Activities and Responses of Class VII C Students at SMP Negeri 25 Banjarmasin to the
Implementation of Guided Based Inquiry-Based Teaching Materials
Saidatun Ni’mah1, Almira Ulimaz1, Nana Citrawati Lestari1
1STKIP PGRI Banjarmasin, Jalan Sultan Adam Komp. H. Iyus No. 18 RT. 23 Banjarmasin, Kota
Banjarmasin
*email: [email protected]
Abstrak. Hasil wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 25 Banjarmasin menyatakan
bahwa banyak siswa yang masih pasif dalam pembelajaran di kelas dan guru lebih dominan
menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan
respon siswa SMP Negeri 25 Banjarmasin kelas VIIC terhadap penerapan bahan ajar berbasis
inkuiri terbimbing pada materi pencemaran lingkungan. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian semu (quasi experiment) dengan empat kali pertemuan. Data yang diperoleh dalam
penelitian ini hanya aktivitas dan respon siswa. Data diambil melalui observasi untuk
mengamati aktivitas siswa dan lembar angket untuk mengetahui respon siswa. Teknik analisis
data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
aktivitas siswa yang diperoleh mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya dan hasil
angket respon siswa menunjukkan sebesar 96,88% siswa memberikan respon positif. Adanya
aktivitas dan respon yang sangat tinggi diberikan oleh siswa menunjukkan bahwa siswa
tersebut berminat dan senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan bahan ajar
berbasis inkuiri terbimbing.
Kata kunci: aktivitas, respon, bahan ajar, inkuiri terbimbing
Abstract. The results of interviews with science teachers at SMP Negeri 25 Banjarmasin
stated that the students were still passive in class learning and the teachers were more
dominant using with the lecture method. This study aimed to know the activities and the
responses of students at SMP Negeri 25 Banjarmasin class VIIC on the application of guided
inquiry-based teaching materials on environmental pollution material. This study was a
quasi-experimental type with four meetings. The data obtained in this study was only student
activities and responses. Data is taken through observation to observe students’ activities and
questionnaire sheets to determine students’ responses. Technical analysis of data is using
qualitative descriptive. The result showed that the students’ activities had felt increased in
every meeting and the results of students’ responses showed 96.88% of students gave a
positive response. The students’ activities and responses were high and those had a mark that
the students are happy and enjoy to learn and apply guided inquiry-based teaching materials.
Keywords: activities, responses, teaching materials, guided inquiry
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan manusia menuju kedewasaan,
baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun moral. Maka dari itu, hakikat pendidikan pada
dasarnya adalah interaksi manusia, pembinaan, dan pengembangan potensi manusia, berlangsung
sepanjang hayat, kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat perkembangan siswa, keseimbangan
antara kebebasan subjek didik dan kewibawaan guru, serta peningkatan kualitas hidup (Walid,
2017). Sebagaimana yang tertuang dalam UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS adalah
sebagai berikut: “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation | 153
(Munirah, 2015). Agar siswa menjadi manusia yang berkualitas, maka pembelajaran juga haruslah
berkualitas.
Pembelajaran yang berkualitas sama dengan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang
efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan
aktivitas sendiri. Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas
mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Yamin, 2007). Aktivitas merupakan
prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi saat proses pembelajaran berlangsung
(Sardiman, 2006).
Pembelajaran adalah proses penyusunan informasi dan penataan lingkungan dalam proses
penemuan ilmu pengetahuan (Sadjati, 2012). Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dapat
dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa
secara optimal. Penekanan pada aktivitas siswa secara optimal bertujuan untuk memperoleh hasil
belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang (Walid,
2017). Siswa dalam proses pembelajarannya terkadang kesulitan mengingat apa yang telah
dipelajari. Belajar tidak hanya sebatas membaca materi, tetapi juga mengingat dan memahami apa
yang telah dibaca. Pembelajaran akan bermakna jika si pembelajar dapat secara aktif berinteraksi
dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya dan mengamati pengaruh
dari manipulasi objek-objek tersebut (Muchtadi, Hartono, & Oktaviana, 2017). Maka dari itu agar
siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, maka perlunya pembelajaran direncanakan dengan
sedemikian rupa sehingga dapat berjalan dengan baik.
Hasil wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 25 Banjarmasin menyatakan bahwa
banyak siswa yang masih pasif dalam pembelajaran di kelas dan guru lebih dominan
menggunakan metode ceramah. Pembelajaran tersebut berpeluang menciptakan pola
pembelajaran yang monoton dan kurang sesuai dengan karakteristik materi serta karakteristik
siswa sehingga dapat berdampak pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil pembelajaran.
Pembelajaran monoton yang dimaksud adalah pembelajaran yang hanya didominasi ceramah oleh
guru. Pembelajaran yang demikian akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil
pembelajaran. Siswa dengan latar belakang dari berbagai daerah dan kebiasaan belajar siswa yang
bervariasi juga ikut mempengaruhi dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik juga membutuhkan bahan ajar yang baik.
Bahan ajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Bahan ajar akan menggurangi
beban guru dalam menyajikan materi (tatap muka), sehingga guru lebih banyak waktu untuk
membimbing dan membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berguna
membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Sungkono, 2009).
Bahan ajar sebagai media dan metode pembelajaran sangat besar, artinya di dalam
menambah dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Bahan ajar sangat penting, artinya bagi
guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Tanpa bahan ajar akan sulit bagi guru untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran. Demikian pula tanpa bahan ajar akan sulit bagi siswa
untuk mengikuti proses belajar di kelas, apalagi jika gurunya mengajarkan materi dengan cepat
dan kurang jelas. Mereka dapat kehilangan jejak, tanpa mampu menelusuri kembali apa yang telah
diajarkan gurunya. Oleh sebab itu, bahan ajar dianggap sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan,
baik oleh guru maupun siswa, sebagai salah satu instrumen untuk memperbaiki mutu pembelajaran
(Sadjati, 2012).
Bahan ajar yang digunakan pada penelitian ini ialah bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing.
Wallace dan Metz (Bilgin, 2009) mengemukakan bahwa hal terpenting dalam penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing adalah kegiatan siswa sebagai peneliti dengan bimbingan guru,
yang melatih siswa agar mampu berperan sebagai problem solver. Model pembelajaran inkuiri
terbimbing merupakan suatu rangkaian kegitan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, logis, analisis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Gulo, 2002). Dengan
demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing mampu memberikan dampak positif untuk
meningkatkan aktivitas siswa. Selain itu, diharapkan pembelajaran menggunakan bahan ajar
berbasis inkuiri terbimbing ini mendapat respon yang baik dari siswa.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation | 154
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian semu (quasi experiment) dengan empat kali
pertemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Kelas VII di Kecamatan Banjarmasin
Barat sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 25 Banjarmasin
sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIIC SMP Negeri 33 Banjarmasin sebagai kelas kontrol.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini hanya aktivitas dan respon siswa yang diambil dari kelas
eksperimen. Data diperoleh melalui observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan lembar angket
untuk mengetahui respon siswa.
Siswa di kelas VIIC SMP Negeri 25 Banjarmasin diberikan bahan ajar berupa LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik). LKPD adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Tugas yang diperintahkan dalam lembar kerja harus jelas kompetensi
dasar yang akan dicapainya. LKPD yang dibuat dalam penelitian ini mengikuti prinsip
pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dengan acuan kurikulum 2013.
Data aktivitas siswa yang diamati antara lain 1) memperhatikan guru
berbicara/menjelaskan, 2) berdiskusi/tanya jawab antar siswa, 3) mengerjakan LKPD/praktik yang
disediakan, dan 4) membuat ringkasan/kesimpulan. Aktivitas siswa diamati oleh tiga orang
pengamat. Data respon ialah tanggapan siswa terhadap penerapan bahan ajar berbasis inkuiri
terbimbing, yakni tanggapan positif dan tanggapan negatif. Angket respon diisi oleh seluruh siswa
kelas VIIC SMP Negeri 25 Banjarmasin. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian berupa data aktivitas dan respon siswa terhadap penerapan bahan ajar
berbasis inkuiri terbimbing.
Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa yang diamati ada empat yaitu 1) memperhatikan guru
berbicara/menjelaskan; 2) berdiskusi/tanya jawab antar siswa; 3) mengerjakan LKPD/praktik yang
disediakan; dan 4) membuat ringkasan/kesimpulan. Data pengamatan terhadap aktivitas siswa
oleh tiga orang pengamat dianalisis secara deskriptif. Dari pertemuan pertama hingga keempat
terus terjadi peningkatan terhadap nilai pengamatan aktivitas siswa.
Pengamatan terhadap Aktivitas 1 “Memperhatikan Guru Berbicara/ Menjelaskan”,
diperoleh hasil pada pertemuan ke-1 sebesar 41,38%, pertemuan ke-2 sebesar 71,26%, pertemuan
ke-3 96,17%, dan pertemuan ke-4 sebesar 98,85%. Berdasarkan angka presentase tersebut dapat
dikatakan bahwa siswa semakin tertib dalam memperhatikan saat guru berbicara atau menjelaskan
pelajaran. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa memperhatikan guru saat berbicara atau
menjelaskan disajikan pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Pengamatan Aktivitas 1. Memperhatikan Guru Berbicara/Menjelaskan
Pengamat Aktivitas 1. Memperhatikan Guru Berbicara/Menjelaskan
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
1 48,28 72,41 96,55 96,55
2 41,38 72,41 96,55 100
3 34,48 68,97 95,40 100
Jumlah 124,14 213,79 288,50 296,55
Rerata Persentase (%) 41,38 71,26 96,17 98,85
Data pengamatan Aktivitas 2 “Berdiskusi/Tanya Jawab antar Siswa”, diperoleh rerata pada
pertemuan ke-1 sebesar 40,23%, pertemuan ke-2 sebesar 64,37%, pertemuan ke-3 sebesar
74,41%, dan pertemuan ke-4 meningkat menjadi 94,25%. Dari pertemuan 1 ke pertemuan-
pertemuan selanjutnya, siswa semakin aktif dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab. Siswa
semakin percaya diri dalam bertanya dan memberikan jawaban. Hasil pengamatan terhadap
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation | 155
aktivitas siswa saat berdiskusi atau melakukan tanya jawab antar siswa disajikan pada Tabel 2
berikut ini.
Tabel 2. Pengamatan Aktivitas 2. Berdiskusi/Tanya Jawab Antar Siswa
Pengamat Aktivitas 2. Berdiskusi/Tanya Jawab Antar Siswa
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
1 34,48 65,52 75,86 100
2 41,38 62,07 75,86 93,10
3 44,83 65,52 72,41 89,66
Jumlah 120,69 193,11 224,13 282,76
Rerata Persentase (%) 40,23 64,37 74,71 94,25
Melalui pengamatan Aktivitas 3 “Mengerjakan LKPD/Praktik yang Disediakan”, diperoleh
hasil rerata pada pertemuan ke-1 sebesar 91,95%, pertemuan ke-2 sebesar 97,70%, pertemuan ke-
3 dan ke-4 menjadi 100%. Berdasarkan persentase nilai pengamatan tersebut, dapat dikatakan
bahwa siswa semakin aktif dan fokus dalam mengerjakan LKPD/praktik. Jawaban siswa pada
LKPD pun semakin membaik. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mengerjakan
LKPD. Praktik yang disediakan disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Pengamatan Aktivitas 3. Mengerjakan LKPD/Praktik yang Disediakan
Pengamat Aktivitas 3. Mengerjakan LKPD/Praktik yang Disediakan
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
1 89,66 100 100 100
2 93,10 96,55 100 100
3 93,10 96,55 100 100
Jumlah 275,86 293,10 300 300
Rerata Persentase (%) 91,95 97,70 100 100
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam membuat ringkasan atau kesimpulan
pembelajaran disajikan pada Tabel 4. Untuk aktivitas 4 “Membuat Ringkasan/Kesimpulan”,
diperoleh hasil rerata pertemuan ke-1 sebesar 31,03%, pertemuan ke-2 sebesar 67,82%, pertemuan
ke-3 sebesar 94,25%, dan pertemuan ke-4 sebesar 100%.
Tabel 4. Pengamatan Aktivitas 4. Membuat Ringkasan/Kesimpulan
Pengamat Aktivitas 4. Membuat Ringkasan/Kesimpulan
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
1 31,03 65,52 96,55 100
2 31,03 68,97 93,10 100
3 31,03 68,97 93,10 100
Jumlah 93,09 203,46 282,75 300
Rerata Persentase (%) 31,03 67,82 94,25 100
Data pengamatan seluruh aktivitas oleh tiga orang pengamat dirata-ratakan sehingga
didapat angka yang lebih menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran
yang menerapkan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation | 156
Gambar 1. Rerata Persentase Seluruh Aktivitas Siswa Tiap Pertemuan
oleh Tiga Orang Pengamat
Berdasarkan hasil pengamatan siswa mulai dari pertemuan ke-1 hingga ke-4, dapat
diketahui telah terjadi peningkatan terhadap aktivitas siswa. Di awal pembelajaran menggunakan
bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing, siswa memang masih kurang memperhatikan saat guru
berbicara atau menjelaskan. Namun semakin lama semakin terjadi perubahan positif semenjak
digunakannya model pembelajaran inkuiri ini, sehingga pada pertemuan ke-4 meningkat menjadi
98,85% dari total 29 orang siswa di kelas. Begitu pula dengan aktivitas siswa dalam berdiskusi
atau melakukan tanya jawab, telah terjadi banyak perubahan positif mulai dari awal pertemuan ke-
1 hingga ke-4.
Sama halnya dengan kemampuan siswa dalam membuat ringkasan/kesimpulan. Siswa yang
pada awalnya kurang mengerti bagaimana cara membuat kesimpulan sehingga di pertemuan ke-1
hanya 31,03% siswa yang mengerjakan tugas untuk membuat ringkasan/kesimpulan. Dan di
pertemuan ke-4, semua siswa di kelas (100%) sudah mampu bembuat ringkasan/kesimpulan,
meskipun masih secara sederhana. Sedangkan untuk aktivitas siswa dalam mengerjakan
LPKD/Praktik, mulai dari pertemuan ke-1 sudah menunjukkan hasil yang bagus, yakni sudah
sebanyak 91,95% siswa mengerjakan dengan baik. Di pertemuan ke-1 belum mencapai angka
100% karena ada beberapa siswa yang tidak mampu menyelesaikan LKPDnya karena masih
kurang bisa mengatur waktu dalam mengerjakan soal. Namun pada pertemuan ke-4, seluruh siswa
telah mampu mengerjakan LPKD/praktik dan menyelesaikannya.
Berdasarkan data yang terlihat Gambar 1, dapat diketahui nilai aktivitas siswa mengalami
peningkatan dari pertemuan 1 hinga ke pertemuan 4. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
nilai aktivitas siswa di semua aspek pengamatan telah mengalami peningkatan setelah
menggunakan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian dari Henny Syahfitri, yang menyatakan bahwa bahan ajar gaya dan gerak berbasis
inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV MI Darun Najah
Pagak Pasuruan (Syahfitri, 2016).
Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar sudah meningkat. Hal ini dapat dilihat
bahwa siswa menyimak pelajaran dan memperhatikan guru dengan baik, mau berdiskusi dengan
sesama teman, mampu mengerjakan dan menyelesaikan LKPD/praktik dengan baik, serta dapat
membuat ringkasan/kesimpulan dari pembelajaran yang telah mereka lakukan. Hal ini senada
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Partadjaja yang menyatakan bahwa ciri-ciri aktivitas
belajar, yaitu mencari dan memberi informasi, adanya keberanian untuk berperan serta secara aktif
dalam mengajukan pertanyaan, usaha dan kreativitas tampak nyata seperti mengemukakan
pendapat, memberi respon terhadap stimulus belajar, siswa dapat menilai sendiri hasil kerjanya,
dan siswa dapat menyimpulkan sendiri pelajarannya (Cipta, Sudana, & Renda, 2015).
Bahan ajar yang berbasis model inkuiri terbimbing memang cocok untuk meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Karena model pembelajaran inkuiri terbimbing mampu mengembangkan
keterampilan proses sains siswa baik pada berkemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation | 157
serta dapat melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran (Wulanningsih, Prayitno, &
Probosari, 2012).
B. Respon Siswa
Berdasarkan hasil perolehan angket yang dibagikan kepada siswa menunjukkan hasil yang
signifikan yaitu siswa yang memberikan respon positif atau menjawab “ya” sebesar 96,88%
terhadap pembelajaran dan hanya 3,12% siswa yang memberikan jawaban “tidak”. Dengan
demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing
disukai oleh siswa karena banyak yang setuju terhadap penerapan tersebut. Persentase angket
siswa disajikan pada Gambar 2 berikut.
Gambar 2. Grafik Persentase Hasil Angket Respon Siswa
Tingginya respon yang diberikan oleh siswa seperti pada Gambar 2 menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menerapkan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing sudah efektif
dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sani yang menyatakan bahwa pembelajaran yang
efektif tidak terlepas dari peran guru, kondisi pembelajaran, keterlibatan siswa dan sumber
belajar/lingkungan yang mendukung (Sani, 2013). Respon siswa yang sangat tinggi terhadap
pembelajaran juga dipengaruhi oleh motivasi yang ada dalam diri siswa tersebut. Motivasi
dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia
termasuk perilaku belajar (Dimyati & Mudjiono, 2013).
Respon postif siswa terhadap penerapan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing dirasa wajar.
Hal ini dikarenakan Bahkan pada salah satu penelitian terdahulu, yang berjudul “Pengembangan
Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri pada Materi Fluida Statis untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa”, dikatakan bahwa ada peningkatan respon belajar siswa setelah menggunakan bahan ajar
Fisika berbasis Inkuiri pada materi Fluida Statis, pada pertemuan pertama diperoleh 59,24 dengan
kategori “cukup baik”, pertemuan kedua diperoleh 77,99 dengan kategori “baik”, dan pada
pertemuan ketiga diperoleh 84,091 dengan kategori “sangat baik” (Tampubolon, Sahyar, & Sirait,
2015).
Respon adalah suatu perbuatan yang merupakan hasil akhir adanya simulasi atau
rangsangan. Lalu, respon siswa merupakan reaksi sosial yang dilakukan siswa dalam menanggapi
pengaruh atau rangsangan dalam dirinya dari situasi pengulangan yang dilakukan orang lain,
seperti tindakan pengulangan guru dalam proses pembelajaran (Walgito, 2004). Tingginya respon
positif yang diberikan oleh siswa menunjukkan bahwa siswa berminat dan senang mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing. Rasa senang
menunjukkan tanggapan positif, rasa tidak senang menunjukkan tanggapan negatif.
SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap
pertemuannya dan hasil angket respon siswa menunjukkan sebesar 96,88% siswa memberikan
respon positif. Adanya aktivitas dan respon yang sangat tinggi diberikan oleh siswa menunjukkan
bahwa siswa berminat dan senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan bahan ajar
berbasis inkuiri terbimbing.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia, ISBN: 978-602-60306-5-8
Jurusan PMIPA FKIP UL M Banjarmasin, 17 November 2018
“The Innovation of Chemistry Education in Confronting Disruption Era to Build
Excellent and Productive Generation | 158
DAFTAR RUJUKAN
Bilgin, I. (2009). The Effects of Guided Inquiry Instruction Incorporating a Cooperative Learning
Approach on University Students’ Achievement of Acid and Bases Concepts and Attitude
Toward Guided Inquiry Instruction. Scientific Research and Essay Vol.4 (10), 1038-1046.
Cipta, I. M., Sudana, D. N., & Renda, N. T. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Inquiri
Terbimbing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. e-Journal
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume 3 No: 1.
Dimyati, & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Muchtadi, Hartono, & Oktaviana, D. (2017). Hubungan Aktivitas dan Respon Terhadap Hasil
Belajar Program Linier Melalui Penerapan Pembelajaran Genius Learning pada Program
Studi Pendidikan Matematika. EduSains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika, Vol.5
No.1, 45-55.
Munirah. (2015). Sistem Pendidikan di Indonesia: Antara Keinginan dan Realita. Auladuna, VOL.
2 NO. 2, Desember, 233-245.
Sadjati, I. M. (2012). Modul 1: Hakikat Bahan Ajar. In I. M. Sadjati, Pengembangan Bahan Ajar
(pp. 1.1-1.62). http://repository.ut.ac.id/4157/1/IDIK4009-M1.pdf.
Sani, R. A. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sardiman, A. M. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sungkono. (2009). Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul dalam Proses
Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran, Nomor 1 Volume 5, Edisi Mei.
Syahfitri, H. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Subtema Gaya dan Gerak Kelas IV MI Darun Najah Pagak Pasuruan.
Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Tampubolon, R., Sahyar, & Sirait, M. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri
pada Materi Fluida Statis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Tabularasa PPS
Unimed, Volume 12 Nomor 2, 189-199.
Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Walid, A. (2017). Strategi Pembelajaran IPA`. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI) &
IAIN Bengkulu Press.
Wulanningsih, S., Prayitno, B., & Probosari, R. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau dari Kemampuan Akademik
Siswa SMA Negeri 5 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 4 Nomor 2, 33-43.
Yamin, M. (2007). Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press.