33
PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM MANAJEMEN KELAS Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: NAMA : JUANA ADELHEITH BALANTUKANG NPM : 00000028206 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN TANGERANG 2019

PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

PROYEK AKHIR

FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM

MANAJEMEN KELAS

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NAMA : JUANA ADELHEITH BALANTUKANG

NPM : 00000028206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

TANGERANG

2019

Page 2: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …
Page 3: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …
Page 4: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …
Page 5: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …
Page 6: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

iv

ABSTRAK

Juana Adelheith Balantukang (00000028206)

FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM

MANAJEMEN KELAS

(vii + 24 halaman: 0 gambar; 0 tabel; 0 lampiran)

Pendidikan memampukan siswa untuk dapat memperoleh ilmu yang akan

digunakan untuk mengembangkan talentanya. Guru dan siswa sama-sama saling

membantu dalam mencapai tujuan tersebut. Guru memiliki peran yang penting

selama proses pembelajaran sehingga guru dituntut untuk menjadi pribadi yang

lebih baik. Salah satu peran guru adalah sebagai fasilitator dalam kelas.

Memanajemen kelas salah satu aspek yang harus dipersiapkan oleh guru karena

manajemen kelas membantu siswa selama proses pembelajaran. Akan tetapi, yang

terjadi banyak guru yang melalaikan tugasnya sebagai seorang fasilitator dalam

memanajemen kelas sehingga siswa tidak terbantu saat proses pembelajaran. Tidak

semua guru yang memandang manajemen kelas sebagai hal yang tidak penting ada

juga guru yang memandang kelas sebagai sesuatu yang penting bagi siswa. Oleh

sebab itu paper ini akan melihat dasar pemikiran seorang guru dalam peran sebagai

fasilitator dalam memanajemen kelas. Guru melihat bahwa siswa merupakan

pribadi yang dapat berkembang dengan sarana yang memadai. Saran yang dapat

diterapakan adalah sebagai seorang guru melihat dan mengkaji dasar pemikirannya

sendiri sehingga mampu melihat pembelajaan secara utuh dan menyeluruh.

Kata Kunci: Siswa, Manajemen kelas, Fasilitator

Referensi: 30 (1999-2019)

Page 7: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang telah

diberikan-Nya, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

Tugas Akhir dengan judul “FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI

FASILITATOR DALAM MANAJEMEN KELAS” ini ditujukan untuk memenuhi

sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Pelita Harapan, Tangerang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai

pihak, Tugas Akhir ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini, yaitu kepada:

1. Connie Rasilim, S.S., B.Ed., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Pendidikan.

2. Drs. Dylmoon Hidayat, M.S., M.A., Ph.D., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Matematika

3. Oce Datu Appulembang, M.Pd. , selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan banyak memberikan masukan kepada

penulis.

4. Orang tua dan keluarga besar, selaku pemberi semangat dan juga

penopang dalam doa

5. Sahabat dan teman, selaku pemberi semangat dan doa

Page 8: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

vi

Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan

dalam Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan sangat

bermanfaat bagi penulis. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membacanya.

Tangerang, November 2019

Penulis

Page 9: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

ix

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

LATAR BELAKANG ........................................................................................... 2

PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR ....................................................... 4

HAKEKAT SISWA .............................................................................................. 6

MANAJEMEN KELAS ........................................................................................ 8

PEMBELAJARAN ............................................................................................. 11

SISWA DAN GURU DALAM PANDANGAN HUMANISTIK ..................... 12

PEMBAHASAN .................................................................................................. 14

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21

Page 10: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

Filosofi Peran Guru sebagai Fasilitator dalam Manajemen Kelas Juana Adelheith Balantukang

[email protected]

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Program Studi Pendidikan Matematika

ABSTRAK

Pendidikan memampukan siswa untuk dapat memperoleh ilmu yang akan

digunakan untuk mengembangkan talentanya. Guru memiliki peran yang penting

selama proses pembelajaran. Salah satu peran yang harus dilaksanakan guru adalah

menyediakan tempat belajar yang baik untuk siswa. Manajemen kelas dilakukan

oleh guru untuk menunjang pembelajaran dalam membantu siswa belajar di kelas.

Fakta yang terjadi beberapa guru yang mengabaikan perannya sebagai seorang

fasilitator dalam memanajemen kelas sehingga siswa tidak terbantu saat proses

pembelajaran. Beberapa guru memandang manajemen kelas sebagai hal yang tidak

penting, tetapi ada juga guru yang memandang kelas sebagai sesuatu yang penting

bagi siswa. Tujuan paper ini yaitu mengkaji dasar pemikiran seorang guru

menjalankan peran sebagai fasilitator dalam manajemen kelas. Berdasarkan

pembahasan terlihat bahwa guru sebagai fasilitator memandang siswa sebagai

pribadi yang mampu mengembangkan dirinya sendiri melalui sarana yang telah

disediakan oleh guru. Guru Kristen tidak hanya melihat demikian guru Kristen

melihat bahwa setiap anak memiliki talenta yang disediakan Tuhan untuk setiap

pribadi siswa. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai seorang guru sebaiknya

melihat dan mengkaji dasar pemikirannya sendiri sehingga mampu melihat

pembelajaran secara utuh dan menyeluruh.

Kata Kunci: Siswa, Manajemen kelas, Fasilitator

ABSTRACT

Education enables students to gain knowledge that will be used to develop their

talents. Teachers and students alike help each other in achieving these goals. The

teacher has an important role during the learning process so the teacher is required

to be a better person. One of the roles of the teacher is as a facilitator in the class.

Managing class is one aspect that must be prepared by the teacher because class

management helps students during the learning process. However, what happens is

that many teachers neglect their duties as a facilitator in managing the classroom so

students are not helped during the learning process. Not all teachers see class

management as unimportant, there are also teachers who view class as important to

students. Therefore this paper will look at the rationale of a teacher in his role as a

facilitator in managing the class. The teacher sees that students are individuals who

can develop with adequate facilities. Suggestions that can be applied are as a teacher

to see and study the basis of his own thinking so that he can see the learning as a

whole and overall.

Keywords: Students, class management, facilitators

Page 11: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

2

LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah hal yang penting bagi kehidupan setiap manusia di

zaman sekarang ini. Hal ini, membuat semua orang dapat memiliki peran yang aktif

dalam pendidikan untuk kepentingan bersama baik itu pemerintah pengusaha,

lembaga agama, masyarakat dan institusi pendidikan itu sendiri (Sinamo, 2010, hal.

231). Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari suatu lembaga. Sekolah adalah salah

satu lembaga pendidikan yang memiliki tujuan untuk mencapai setiap target yang

telah dirancang (Van Brummelen, 2006, hal. 26). Sekolah menjadi tempat bagi

siswa untuk dapat menemukan serta mempelajari hal baru, yang diharapkan dapat

berguna bagi masa depannya. Sekolah sendiri memiliki peran penting dalam

perkembangan siswa karena hampir sebagian waktu pada masa perkembangan akan

dilaluinya di sekolah. Guru, ruang kelas dan siswa adalah hal yang dapat

mendefinisikan sekolah secara sempit.

Siswa sebagai penerima ilmu, guru sebagai pemberi ilmu, dan ruang kelas

sebagai tempat pertukaran ilmu tersebut, baik dari guru ke siswa, siswa ke guru

maupun siswa ke siswa. Kegiatan interaksi yang terjadi ini disebut sebagai

pembelajaran. Pengertian belajar itu sendiri secara lebih luas adalah “suatu proses

yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak

dia masih bayi hingga keliang lahat nanti” (Bey & Asriani, 2013, hal. 225). Guru

memiliki peran penting dalam keberlangsungan proses belajar mengajar di dalam

Page 12: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

3

kelas. Guru mengatur segala sesuatu yang ada dalam ruang kelas, sehingga mampu

membantu siswa dalam mengembangkan setiap bakat yang ada dalam dirinya.

Siswa dapat melalui banyak cara untuk mengembangkan bakatnya, karena

belajar tidak hanya dalam ruangan kelas. Belajar dapat berlangsung dimana saja,

kapan saja dan dengan siapa saja. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi siswa

dalam mengembangkan bakatnya, yang dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Dari semua faktor yang mungkin terjadi di

dalam sekolah, salah satu faktor yang dapat dikontrol seorang guru adalah

lingkungan belajar dalam kelas. Cara seorang guru mengelola kelasnya akan

berdampak pada siswa.

Dampak serius yang dapat terjadi ketika guru tidak mampu mengelola kelas

siswa tidak lagi menghormati gurunya seperti yang terjadi di salah satu sekolah di

Gresik. TribunNews memberitakan bahwa seorang siswa telah melakukan tindak

kekerasan terhadap gurunya, menurut Komisaris KPAI Bidang Pendidikan Retno

Listyarti bahwa ada dua faktor penyebab kejadian tersebut. Salah satunya yang

berasal dari pihak guru yaitu kurangnya penguasaan manajemen kelas sehingga

tidak dapat mengontrol keadaan kelas (News, 2019). Tindakan yang tidak baik ini

seharusnya tidak terjadi, siswa seharusnya fokus pada pengembangan talenta dan

bakat yang telah Tuhan berikan. Sangat miris jika tindakan siswa seperti ini terus

berlanjut, seharusnya siswa lebih fokus pada pengembangan talenta serta mengasah

karakter yang telah diberikan kepadanya.

Page 13: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

4

Meskipun masih ada guru yang tidak melihat bahwa manajemen kelas itu

penting tetapi masih ada guru-guru yang melihat itu sebagai hal yang perlu

diperhatikan. Manajemen kelas yang baik dapat memberikan dampak besar bagi

siswa contohnya meningkatnya motivasi belajar siswa dan peningkatan prestasi

siswa. Hal ini terbukti dari kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Misyanto

bahwa terdapat pengaruh langsung yang positif antara manajemen kelas dan

motivasi siswa serta prestasi siswa (Misyanto, 2015, hal. 192). Berdasarkan hal

tersebut manajemen kelas yang baik sangat dibutuhkan di sekolah untuk menunjang

siswa dalam proses pembelajaran dari berbagai aspek yang ada dalam kelas.

Seorang guru Kristen dituntut untuk dapat menjalankan peranya dalam sekolah

untuk membantu siswa dalam mengembangkan talentanya. Guru diharapkan dapat

memfasilitasi siswa dalam segala ranah pembelajaran. Berdasarkan latar belakang

di atas, tujuan penulisan paper ini mengkaji dasar pemikiran guru sebagai fasilitator

dalam manajemen kelas.

PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR

Proses belajar mengajar menjadi suatu titik balik bagi seorang guru, dimana

guru dituntut untuk mampu menciptakan peluang agar siswa mampu melihat peran

guru yang sesungguhnya. Proses belajar-mengajar sendiri adalah suatu proses yang

sangat mendasar bagi keseluruhan proses dalam pendidikan, dimana guru

memegang peranan utama, yang menyatukan setiap aspek timbal balik antara guru

Page 14: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

5

dan siswa yang ada dalam situasi edukatif demi tercapainya target-target yang telah

ditetapkan (Husein, 2017, hal. 42).

Guru memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran di dalam

kelas, karena guru yang akan merancang proses pembelajaran dalam kelas. Guru

memiliki banyak peran dalam melaksanakan tugasnya. Salah satu perannya adalah

sebagai fasilitator. Peran guru sebagai fasilitator bertugas dalam hal memfasilitasi

setiap murid untuk menemukan dan mengembangkan bakatnya secara pesat serta

memastikan kelas dalam suasana hidup dan bergairah (Darmadi, 2019). Peran guru

sebagai fasilitator diharapkan dapat menunjang pembelajaran di dalam kelas

dengan membuat kelas memiliki fasilitas dan kemudahan-kemudahan saat proses

pembelajaran (Sadirman, 2014). Sejalan dengan yang dikatakan oleh Djamarah

(2010) bahwa peran guru sebagai fasilitator adalah untuk memberikan kepada siswa

suatu keadaan yang memudahkan dalam pembelajaran sehingga lingkungan belajar

dapat menjadi nyaman dan menyenangkan. Mulyasa berpendapat bahwa peran guru

sebagai fasilitator di dalam kelas haruslah memiliki sikap terpuji, memiliki

pengetahuan tentang siswa saat pembelajaran serta memiliki kompetensi untuk

melihat keberagaman yang ada pada siswa (Esi, Purwaningsih, & Okianna, 2016).

Guru harus memperhatikan beberapa hal dalam menjalankan perannya

sebagai fasilitator yaitu (Darmadi, 2019) :

1. Memiliki pemahaman yang kuat akan peserta didik sehingga mampu

memberikan dukungan fasilitas bagi siswa.

Page 15: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

6

2. Memiliki kepedulian kepada seluruh peserta didik, memberikan rasa

aman dalam pembelajaran.

3. Memiliki kesadaran penuh bahwa setiap siswa memiliki dan

mempunyai minat yang berbeda-beda dan mempunyai gaya dan cara

belajar yang berbeda-beda juga.

4. Memahami bahwa setiap peserta didik memiliki hak yang sama untuk

dapat mengembangkan diri.

5. Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik agar dapat memanajemen

dengan baik

6. Memiliki tugas untuk menilai, mengevaluasi, melakukan perencanaan

pembelajaran secara baik dan mengubah sesuai kondisi yang ada di saat

pembelajaran berlangsung

Berdasarkan pemaparan di atas guru sebagai fasilitator adalah guru yang

berperan sebagai penyedia lingkungan belajar untuk siswa. Lingkungan belajar

tersebut haruslah mampu membantu siswa selama proses pembelajaran sehingga

siswa mampu memahami materi pelajaran.

HAKEKAT SISWA

Siswa yang merupakan salah satu bagian penting di sekolah. Tanpa siswa

dalam sekolah maka tidak ada gunanya sekolah didirikan. Tujuan sekolah ialah

mempersiapkan siswa masuk dalam dunia kenyataan ketika dewasa. Siswa adalah

Page 16: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

7

aspek terpenting dalam pembelajaran, karena merupakan subjek dari pembelajaran

itu sendiri.

Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu

(Badrudin, 2014, hal. 20). Menurut Kirom peserta didik merupakan pribadi yang

mendapatkan pelayanan pendidikan sejalan dengan bakat, minat, kemampuan dan

keahlian sehingga mampu mengembangkan diri dengan baik dan terpuaskan

dengan pembelajaran yang disampaikan oleh pendidiknya (Kirom, 2017, hal. 69).

Dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa adalah individu yang ingin potensi dirinya

dengan melalui suatu proses pengembangan dirinya.

Kekristenan memandang siswa adalah pribadi yang diciptakan Allah

menurut rupaNya, namun karena dosa keserupaan yang dimiliki telah rusak tetapi

tidak hilang (Rasilim, 2019). Manusia diciptakan serupa denganNya dalam aspek

mental, spiritual dan jasmani. Manusia juga merupakan ciptaan yang unik dan

memiliki kuasa untuk menggunakan akal budi dengan pemikiran internal dan

verbalisasi eksternal (Knight, 2009). “Siswa merupakan makhluk satu, integral,

dengan “hati” religius yang mengatur semua dimensi kehidupannya (Van

Brummelen, 2006, hal. 91). Jadi, dalam kekristenan siswa adalah ciptaan Allah

yang serupa denganNya, memiliki tanggung jawab terhadap akal pikirannya yang

unik, tetapi tetap terbatas dalam berbagai aspek karena dosa.

Page 17: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

8

Berdasarkan pemaparan yang ada maka dapat dinyatakan bahwa siswa

adalah individu yang ingin selalu mengembangkan setiap kemampuan yang ada

dalam dirinya dengan berbagai cara yang ada. Akan tetapi, perlu diingat bahwa

siswa juga merupakan manusia yang telah jatuh kedalam dosa, sehingga memiliki

keterbatasan dalam berbagai aspek kehidupannya. bers mencapai tujuan yang ada

siswa dan guru harus menyadari hakekatnya sebagai umat ciptaan yang telah jatuh

kedalam dosa.

MANAJEMEN KELAS

Segala sesuatu yang ada dalam dunia pasti tidak luput dari manajemen atau

lebih dikenal dengan pengaturan ataupun pengelolaan. Ruangan kelas pun tak luput

dari manajemen itu sendiri. Manajemen kelas terdiri dari 2 suku kata yaitu

manajemen dan kelas, sehingga pembahasan ini akan memulai dengan mengetahui

pengertian dari masing-masing suku kata tersebut. Menurut (Scanlan dan Key 1979

dikutip dalam Djabidi, 2016, hal. 36) manajemen merupakan “proses

pengoordinasian dan pengintegrasian semua sumber, baik manusia, fasilitas

maupun sumber daya teknikal lain untuk mencapai suatu tujuan khusus yang

ditetapkan”. Manajemen juga dapat diartikan sebagai serangkaian proses yang akan

mengarahkan pada tercapainya suatu target yang telah ditentukan dengan berbagai

usaha dan memanfaatkan orang lain (Karwati & Priansa, 2014, hal. 42).

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu

Page 18: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

9

usaha yang dilakukan dengan melibatkan orang lain dalam mencapai suatu tujuan

yang terstruktur dengan pengawasan.

Secara luas kelas dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terancang

dengan tujuan yang dibantu oleh latihan-latihan dan diarahkan sepenuhnya oleh

guru (Karwati & Priansa, 2014, hal. 35). Berdasarkan pengertian manajemen dan

kelas yang sudah dipaparkan maka dapat disimpulkan manajemen kelas adalah

suatu rangkaian proses yang dirancang untuk mencapai tujuan dalam kelas dengan

menggunakan segala upaya yang dipimpin oleh guru. Sejalan dengan pendapat

Karwati dan Doni (2015) dalam (Minsih & Aninda, 2018, hal. 20) bahwa

manajemen kelas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru untuk

merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan dan melaksanakan

pengawasan terhadap program kegiatan yang terlaksana di kelas agar proses belajar

dan mengajar dapat dilakukan dengan baik. Menurut Erwin tujuan manajemen

kelas adalah siswa mampu mengembangkan sikap disiplin yang ada dalam dirinya

sendiri secara mandiri (Widiasworo, 2018). Menurut Ramayulis (2008) dalam

(Djabidi, 2016, hal. 20) tujuan umum dari manajemen kelas adalah:

1) Agar pengajaran yang dilakukan oleh guru dapat terlaksana dengan

maksimal, sehingga tujuan pengajaran yang telah ditargetkan dapat

dicapai oleh siswa secara efektif dan efisien

2) Memberikan kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam

pelajarannya.

Page 19: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

10

3) Memberikan kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting

untuk dibicarakan di kelas demi perbaikan pengajaran pada masa

mendatang.

Tujuan manajemen kelas lebih spesifik adalah penyediaan fasilitas bagi

macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan

intelektual dalam kelas, di mana fasilitas-fasilitas yang disediakan mampu

menunjang dan memungkinkan siswa belajar dan bekerja sehingga terciptanya

suasana yang memberikan kepuasan dalam ranah kedisiplinan, pengembangan

intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa (Cucun dkk, 2017, hal.

16). Manajemen kelas bertujuan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran

di kelas, agar dapat membantu mengembangkan setiap aspek yang ada dalam diri

siswa seperti intelektual, emosi, sosial, dan spiritual, serta membantu guru dalam

melihat perkembangan kemampuan siswa sehingga mampu melakukan yang lebih

baik.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas

adalah usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah disusun secara

terstruktur dengan sebuah pengawasan. Manajemen kelas bertujuan untuk

mengembangkan diri siswa dalam segala aspek yang ada dalam kehidupannya,

sehingga siswa mampu berkembang ke arah yang lebih baik.

Page 20: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

11

PEMBELAJARAN

Salah satu hal yang penting di sekolah adalah pembelajaran. Hal ini sangat

perlu diperhatikan oleh setiap aspek yang ada dalam sekolah. Guru dan siswa sama-

sama memiliki tujuan untuk pengembangan pembelajaran sehingga dapat berjalan

dengan baik. Guru dan siswa seharusnya saling membantu dalam mewujudkan

pembelajaran yang baik.

Menurut Djamarah (2010, hal. 324), “pembelajaran merupakan terjemahan

dari kata “instruction” yang dalam Bahasa Yunani disebut “instructus” atau

“intruere” yang berarti menyampaikan pikiran”. Pembelajaran dilakukan untuk

menyampaikan suatu buah pemikiran. Pembelajaran adalah proses membantu

peserta didik dalam menerima setiap materi pelajaran dengan baik (Nai, 2017).

Pembelajaran yang dilakukan dalam kelas membuat siswa memahami apa yang

akan dipelajari. Pembelajaran yang berlangsung dalam kelas dipengaruhi oleh

peran guru. Guru berperan untuk merancang setiap pembelajaran di dalam kelas.

Proses pembelajaran ini memungkinkan guru dan siswa bertukar pikiran.

Pembelajaran juga memerlukan fasilitas dalam pelakasanaannya.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013) pembelajaran merupakan suatu

kegiatan yang memajukan potensi-potensi yang ada pada siswa baik secara kognitif,

afektif, dan psikomotor, melalui pengalaman saat proses belajar mengajar

berlangsung secara deduktif, induktif serta yang lain. Pembelajaran yang terjadi

dalam kelas haruslah menunjang segala aspek perkembangan dalam diri siswa.

Page 21: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

12

Pembelajaran yang terjadi harus mampu membuat siswa mengerti dan memahami

setiap aspek dalam belajar. Berdasarkan pemaparan di atas dapat dirangkum bahwa

pembelajaran adalah penyampaian informasi yang pada pelaksanaannya haruslah

menunjang setiap aspek perkembangan siswa.

SISWA DAN GURU DALAM PANDANGAN HUMANISTIK

Banyak pandangan mengenai siapa guru dan siapa siswa dalam dunia

pendidikan. Salah satunya adalah pandangan dari kaum penganut teori pendidikan

humanistik. Teori pendidikan humanistik adalah pendekatan pendidikan yang lebih

mengutamakan aspek potensi manusia sebagai makhluk sosial dan berkebutuhan

dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya (Kensiwi, Surarso,

& Hardi, 2013, hal. 159). Teori pendidikan ini lebih berfokus kepada kemampuan

dasar yang telah dimiliki oleh siswa. Sejalan dengan pengertian teori humanistik

yang dikemukakan Aradea dan Harapan (2019, hal. 90) yaitu proses belajar yang

dimulai dan memiliki tujuan untuk memanusiakan manusia, seperti aktualisasi diri,

pemahaman diri, realisasi diri peserta pendidik agar dapat belajar secara optimal.

Pendidikan humanis tidak hanya berfokus kepada humanisme siswa tetapi

juga kepada humanisme guru-guru. Pusat dari gerakan humanisme adalah

terciptanya lingkungan belajar yang bebas dari kompetisi antara siswa, disiplin

keras, rasa takut mencoba, dan menghindari hubungan sebagai lawan antara siswa

Page 22: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

13

dan murid, sehingga terciptanya rasa saling percaya antara satu dengan yang lain

(Knight, 2009, hal. 137).

Teori pendidikan humanistik memandang siswa sebagai fokus utama atau

pusat dalam pendidikan. Siswa memiliki kebebasan akan dirinya sehingga siswa

mampu memilih apa yang ingin mereka pelajari, siswa bertanggung jawab penuh

atas hidupnya sendiri dan juga atas hidup orang lain, siswa harus mampu

termotivasi dan merangsang diri pribadi untuk belajar sendiri, dan siswa berusaha

agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya (Qodir,

2017, hal. 192). Berdasarkan pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa siswa

dituntut menjadi pribadi yang mandiri dalam melaksanakan setiap tugasnya.

Sejalan dengan hal itu menurut pandangan Kolb, siswa dapat memperoleh semua

keinginannya ketika mampu melewati empat tahaantaranya tahapan pertama yaitu

tahap pengalaman konkret di mana siswa harus mengalami sendiri suatu peristiwa

sebagaimana adanya; tahapan kedua yaitu tahap pengamatan aktif dan reflektif

dimana siswa mulai berupaya memikirkan jawaban atas kejadian yang telah terjadi;

tahapan ketiga yaitu tahap konseptualisasi di mana siswa sudah mulai membuat

konsep abstrak akan kejadian tersebut; tahapan keempat yaitu tahap eksperimentasi

aktif di mana pada tahap ini siswa mampu mengaktualisasikan setiap apa yang

telah dimilikinya (Budiningsih, 2005, hal. 70-71).

Pengajaran humanis menghendaki guru mengajar dengan model

pembelajaran konstruktivisme, yaitu pembelajaran yang membuat siswa

Page 23: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

14

mempelajari konteks dari suatu materi dan merekonstruksi kembali konteks materi

yang telah diberikan (Nurbaiti, 2019). Menurut Hurbermas dalam pandangan

humanis guru berperan sebagai fasilitator dan rekan komunikasi siswa dalam

pembelajaran (Akhmadi, 2018). Berdasarkan pendapat tersebut pandangan

humanis melihat guru sebagai fasilitator dan rekan berdialog dalam menuntun siswa

untuk dapat merekonstruksi pemahamannya sendiri terhadap materi yang dipelajari.

Berdasarkan pemaparan di atas, pandangan humanistik memandang siswa

sebagai pribadi yang dapat berkembang dan mengembangkan kemampuannya

secara mandiri. Siswa mampu membangun pengetahuannya sendiri melalui

pembelajaran dan interaksi dengan siswa lain. Kelas menjadi tempat untuk siswa

saling melengkapi untuk memperoleh pengetahuan dan bukan tempat untuk ajang

persaingan. Guru menjadi pribadi yang mendukung usaha siswa dalam memperoleh

pengetahuan. Guru menyediakan semua fasilitas yang diharapkan dapat membantu

siswa dalam membangun pengetahuannya.

PEMBAHASAN

Guru memiliki peran aktif dalam kehidupan siswa di sekolah. Salah satunya

adalah dalam manajemen kelas. Banyak guru yang tidak mengerti perannya sebagai

fasilitator dalam kelas sehingga melalaikan tugasnya dalam manajemen kelas.

Manajemen kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan

yang telah dirancang secara terstruktur. Manajemen kelas dilakukan guru untuk

Page 24: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

15

dapat menjadikan kelas sebagai tempat untuk siswa mampu berkembang dalam

segala sisi kehidupannya. Guru seharusnya mampu menjalankan peranya agar

mampu mengembangkan setiap talenta yang dimiliki oleh siswa, sehingga siswa

mampu berkembang dalam setiap aspek kehidupannya.

Siswa adalah pemeran penting dalam sekolah. Tanpa siswa tidak mungkin

ada sekolah. Siswa yang merupakan anggota masyarakat sekolah yang

mengembangkan dirinya melalui proses belajar yang ada dalam kelas (Badrudin,

2014). Beberapa siswa mampu melihat pembelajaran sebagai hal yang penting,

sedangkan yang lain hanya melihat pembelajaran sebagai hal yang biasa atau hanya

sebagai paksaan dari orang tua. Pandangan siswa akan pembelajaran akan

mempengaruhi sikap dan tingkah laku siswa dalam kelas.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang diharapkan dapat memajukan

potensi-potensi yang ada dalam diri siswa melalui penyampaian informasi serta

buah pemikiran yang dapat berlangsung secara deduktif, induktif serta yang

lainnya. Pembelajaran yang berlangsung dalam kelas melibatkan kerja sama antara

siswa dan guru. Guru menyiapkan pembelajaran bagi siswa sehingga siswa mampu

memperoleh informasi yang baru atau mengembangkan informasi yang telah

dimilikinya.

Guru bertugas untuk merancang pembelajaran yang berlangsung dalam

kelas. Pembelajaran yang telah dirancang diharapkan mampu menunjang siswa

selama proses belajar berlangsung. Manajemen kelas merupakan cara guru untuk

Page 25: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

16

merancang pembelajaran secara sadar dengan merencanakan, mengorganisasikan,

mengaktualisasikan dan melaksanakan pengawasan terhadap program kegiatan

yang berlangsung di kelas sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana

dengan baik (Minsih & Aninda, 2018).

Guru sebagai fasilitator merancang kelas agar siswa mampu belajar dengan

baik. Manajemen kelas mengarah pada setiap hal yang dilakukan guru untuk

mengorganisasi siswa, tempat, waktu dan bahan ajar sehingga siswa mampu belajar

dengan baik (Wong & Wong, 2009). Peran guru sebagai fasilitator dibutuhkan

untuk dapat memberikan rasa aman kepada siswa dalam kelas, menyediakan

fasilitas yang memadai untuk siswa dalam proses pembelajaran. Guru harus

memahami peran sebagai fasilitator agar dapat memberikan rasa aman kepada

siswa dalam pembelajaran.

Fakta yang ada beberapa guru tidak melaksanakan perannya sebagai

fasilitator untuk manajemen kelas. Guru tidak melihat bahwa manajemen kelas

yang baik dapat menunjang pembelajaran pada siswa. Guru dalam melaksanakan

perannya harus memiliki landasan yang kuat mengapa melakukan hal tersebut.

Guru harus memiliki pandangan yang benar tentang perannya menjadi fasilitator

dalam melakukan tugasnya. Di samping itu guru juga harus mampu melihat

kebutuhan siswa. Belajar dengan keadaan nyaman sangat dibutuhkan oleh siswa,

yaitu keadaan yang dapat mendukungnya saat belajar. Keadaan kelas yang dapat

membantunya berkembang baik dari segi pengetahuan, emosi, sosial, dan spiritual.

Page 26: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

17

Manajemen kelas yang dilakukan oleh guru, haruslah berdasarkan kepada

siswa bukan hanya karena keinginan guru semata-mata, seperti bagaimana

mengatur agar siswa dapat bersosialisasi dengan siswa lain. Guru sebagai

fasilitator menyediakan segala sesuatu untuk proses pembelajaran sehingga sebagai

guru seharusnya dapat melihat bahwa potensi anak akan berkembang saat fasilitas

yang disediakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Guru sebagai fasilitator memandang manajemen kelas sebagai tempat untuk

menyiapkan segala sesuatunya demi membantu siswa belajar dan berkembang.

Guru sebagai fasilitator melihat bahwa manajemen kelas adalah suatu bentuk usaha

yang mampu mengembangkan siswa dengan menyediakan setiap fasilitas yang

dapat membantu siswa berkembang. Guru sebagai fasilitator memandang

pembelajaran sebagai suatu proses siswa dapat mengembangkan dirinya sendiri

melalui sarana yang telah disediakan. Pembelajaran menjadikan siswa mandiri

dengan membangun sendiri setiap pemikiran yang ada pada siswa. Pada saat

pembelajaran siswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan diri dengan setiap

proses yang ada dalam pembelajaran.

Guru sebagai fasilitator memiliki prinsip yang hampir sama dengan

pandangan humanistik. Prinsip yang sama tersebut tersebut terlihat dari cara

pandang kepada siswa, dimana siswa dilihat sebagai pribadi yang mandiri yang

mampu mengembangkan dirinya sendiri. Pendidik humanis percaya bahwa siswa

akan semangat dan termotivasi ketika apa yang sedang digelutinya tersebut

Page 27: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

18

merupakan hal yang sangat disukai oleh siswa dan merupakan kebutuhannya

(Qodir, 2017). Guru dituntut untuk dapat menyediakan fasilitas yang memadai bagi

siswa sehingga siswa menyukai pembelajaran melalui fasilitas yang disediakan oleh

guru. Pendekatan pembelajaran yang humanistik melihat manusia sebagai pribadi

yang merdeka dalam hal menentukan mau kemana arah hidupnya diarahkan

(Sanusi, 2013). Guru yang menjalankan peran sebagai fasilitator tidak dapat

membiarkan siswanya bebas dengan pikiran mereka sendiri. Guru juga harus

membimbing serta menuntun siswa dan tidak membiarkan siswa. Pandangan

humanis yang melihat bahwa siswa adalah orang bebas tanpa ada batasan, hal ini

bertentangan dengan apa yang dianut oleh pendidik Kristen. Guru Kristen

mempercayai bahwa siswa telah memiliki arah dan tujuan dalam kehidupannya

yaitu hidup kekal bersama Tuhan.

Seorang guru Kristen haruslah memandang pengelolaan kelas bukan hanya

sebagai sarana untuk membantu siswa mengembangkan talenta yang diberikan

Tuhan kepadanya tetapi juga suatu sarana untuk mengenalkan Tuhan melalui kelas.

Peran seorang guru Kristen dalam kelas tidak hanya sebagai pemberi materi tetapi

juga sebagai pengabar injil dan agen rekonsiliasi di dalam kelas (Knight, 2009).

Guru Kristen membantu siswa agar mampu melihat dirinya sebagai gambar dan

rupa Allah. Siswa haruslah menyadari bahwa dirinya adalah gambar dan rupa Allah

yang berarti siswa harus memperbaiki dirinya sehingga sesuai dengan kehendak

Allah Pencipta manusia (Tong, 1995). Guru perlu menyadari bahwa setiap hal yang

Page 28: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

19

terjadi dalam diri siswa merupakan penyertaan dari Roh Kudus, sehingga guru tidak

memegahkan diri ketika siswa berhasil.

Berdasarkan pemaparan di atas terlihat bahwa peran guru sebagai fasilitator

dalam manajemen kelas dibutuhkan untuk pembelajaran. Manajemen kelas yang

baik dan adanya fasilitas yang memadai membantu siswa dalam mengetahui materi.

Oleh sebab itu, seorang guru haruslah memiliki pandangan yang benar akan

perannya sebagai fasilitator dalam mengelolah kelas. Pandangan inilah yang akan

menuntun guru untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Guru dalam memanajemen kelas sebagai fasilitator melihat bahwa siswa adalah

pribadi yang dapat mengembangkan dirinya sendiri dengan bantuan fasilitas yang

memadai yang disediakan oleh guru. Pandangan ini tidaklah cukup untuk guru

Kristen. Guru Kristen yang berperan sebagai fasilitator dalam memanajemen kelas

haruslah memiliki pandangan bahwa siswa adalah makhluk ciptaan Allah yang

memiliki talenta dan kemampuan yang harus dikembangkan dalam kelas melalui

fasilitas yang ada dan dari hal tersebut siswa mampu melihat Kristus di setiap

pembelajaran yang diterapkan. Pada dasarnya guru Kristen yang berperan sebagai

fasilitator melihat manajemen kelas sebagai sarana untuk mengenalkan Yesus dan

memberitakan Injil.

Seorang guru dalam melakukan tindakan haruslah melihat secara lebih luas,

di mana setiap tindakan yang dilakukan oleh guru adalah untuk kemuliaan Allah

Page 29: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

20

bukan untuk memamerkan diri sendiri. Ketika siswa mampu melakukan sesuai

dengan yang diinginkan hal tersebut hanya karena Roh Kudus yang memampukan

bukan karena kehebatan manusia.

b. Saran

Guru dalam melaksanakan perannya melihat dan mengkaji terlebih dahulu dasar

pemikiran yang dimiliki sehingga mampu untuk tetap berada apa jalur yang tepat.

Peneliti yang ingin melanjutkan atau melakukan penelitian dengan

menggunakan dasar pemikiran yang sama dapat mengkaji lebih dalam lagi dasar

seorang guru berperan sebagai fasilitator dalam manajemen kelas. Dapat juga dikaji

dalam pandangan-pandangan lain seperti konstruktivisme dan beberapa lainnya.

Page 30: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi. (2018). Humansitik ; dari teori hngga implementasinya dalam

pembelajaran. Islamic Akademika, 9(1), 1-16. Dipetik November 16, 2019,

dari

http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/islamicakademika/arti

cle/view/3242

Aradea, R., & Harapan, E. (2019). Pengaruh penerapan teori belajar humanistik

terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah kewirausahaan. Jurnal

Manajemen, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, 90-96.

doi:http://dx.doi.org/10.31851/jmksp.v4i1.2479

Badrudin. (2014). Manajemen peserta didik. Jakarta Barat: PT Indeks.

Bey, A., & Asriani. (2013, Juli). Penerapan pembelajaran problem solving untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika pada materi spldv.

Jurnal Pendidikan Matematika, IV(2), 224-239. Dipetik September 10,

2019, dari http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPM/article/view/2035/pdf

Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Cucun dkk, S. (2017). Buku ajar pengelolaan pendidikan. Sumedang: UPI

Sumedang Press.

Darmadi, H. (2019). Pengantar era globalisasi: konsep dasar, teori, strategi dan

implementasi dalam pendidikan globalisasi. Jakarta: An1mage.

Dimyati, & Mudjiono. (2013). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djabidi, F. (2016). Manajemen pengelolaan kelas. Malang: Madani.

Page 31: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

22

Djamarah, S. B. (2010). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif: Suatu

pendekatan teoritis psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.

Esi, Purwaningsih, E., & Okianna. (2016). Peran guru sebagai fasilitator dan

motivator dalam meningkatkan hasil belajar dikelas xi smk. Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 5(10), 1-14. Dipetik

September 25, 2019, dari

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/17132

Husein, L. (2017). Profesi keguruan menjadi guru profesional (1st ed.).

Yugyakarta: Pustaka Baru Press.

Karwati, E., & Priansa, D. J. (2014). Manajemen kelas (classroom management)

guru profesional yang inspiratif, kreatif, menyenangkan, dan berprestasi.

Bandung: Alfabeta.

Kensiwi, F., Surarso, B., & Hardi, S. (2013). Pembelajaran model kooperatif tipe

tsts dengan pendekatan humanistik bermuatan pendidikan karakter materi

bilangan kompleks. Unnes Journal of Mathematics Education Research,

2(1), 158-163. Dipetik September 18, 2019, dari

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujmer/article/view/1239

Kirom, A. (2017). Peran guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran

berbasis multikultural. Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Islam, III(1), 69-

80. Dipetik September 13, 2019, dari

https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/pai/article/view/893

Knight, G. R. (2009). Filsafat dan pendidikan: sebuah pendahuluan dari

perspektif kristen. Tangerang: UPH Press.

Page 32: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

23

Minsih, & Aninda, G. D. (2018, Juli). Peran guru dalam pengelolaan kelas. Jurnal

Profesi Pendidikan Dasar, 20-27.

doi:https://doi.org/10.23917/ppd.v1i1.6144

Misyanto. (2015, Juni). Pengaruh manajemen kelas dan motivasi belajar terhadap

hasil belajar matematika. Anterior Jurnal, XIV, 186-193.

doi:https://doi.org/10.33084/anterior.v14i2.184

Nai, F. A. (2017). Teori belajar dan pembelajaran implementasinya dalam

pembelajaran bahasa indonesia. Yogyakarta: Deepublish.

News, T. (2019). Viral Video Siswa Lecehkan Gurunya Di Gresik, KPAI:

Mungkin Dampak Game Online. Jakarta: TribunNews.

Nurbaiti. (2019). Pendidikan humanistik islami melalui pembelajran aplikatif.

KORDINAT, XVIII(1), 159-193. doi:10.15408/kordinat.v18i1.11480

Qodir, A. (2017). Teori belajar humanistik dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa. Jurnal Pedagogik, 188-202.

doi:http://dx.doi.org/10.19166/pji.v15i1.1075

Rasilim, C. (2019). Studi pengalaman mahasiswa calon guru dalam

mempraktekan pendidikan Kristen [a field experience study of pre-service

teachers in putting the Christian education philosophy into practice.

POLYGLOT: Jurnal Ilmiah, 15(1), 36-57.

doi:dx.doi.org/10.19166/pji.v15i1.1075

Sadirman. (2014). Interaksi dan motiavasi belajar-mengajar. Jakarta: Rajawali

Press.

Page 33: PROYEK AKHIR FILOSOFI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DALAM …

24

Sanusi, U. (2013). Pembelajaran dengan pendekatan humanistik (penelitian pada

mts negeri model cigugur kuningan). Jurnal Pendidikan Agama Islam-

Ta'lim, XI(2), 123-142.

Sinamo, J. (2010). 8 etos keguruan (1st ed.). Jakarta: Institut Darma Mahardika.

Tong, S. (1995). Peta dan teladan Allah. Jakarta: Lembaga Reformed Injili

Indonesia.

Van Brummelen, H. (2006). Berjalan dengan Tuhan di dalam kelas: pendekatan

Kristiani untuk pembelajaran. Jakarta: Universitas Pelita Harapan Press.

Widiasworo, E. (2018). Cerdas pengelolaan kelas. Yogyakarta: DIVA Press.

Wong, H. K., & Wong, R. T. (2009). The first days of school. California: Harry K.

Wong Publication, Inc.