Pt Multistrada Arah Sarana Tbk

Embed Size (px)

Citation preview

PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK

A.Latar Belakang PT Multistrada Arah Sarana Tbk, atau MASA (Perseroan),

merupakan produsen ban di Indonesia yang beralamat di Jl. Raya Lemahabang Km 58,3 Desa Karangsari Cikarang Timur Bekasi Jawa Barat 17550. Perseroan memproduksi ban luar kendaraan bermotor roda dua dan roda empat baik merek sendiri (Achilles, Corsa & Strada) maupun offtake, dengan area pemasaran di pasar domestik dan internasional. Perseroan didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Oroban Perkasa. Pada masa awal berdiri, Perseroan di desain dan mendapatkan teknologi dari Pirelli- Itali juga teknis dan distribusi dari Continental GMbh-Jerman. Selama krisis di Asia tahun 1999, seluruh kewajiban Perseroan dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Sukses bisnis Perseroan saat ini dimulai sejak Perseroan yang sekarang diambil alih oleh manajemen baru (PVP XVIII Pte Ltd PTIndokemika Jayatama) pada tahun 2004, dan melakukan proses restrukturisasi, termasuk konversi dari pinjaman menjadi ekuitas dan melakukan penawaran umum saham perdana/IPO pada tahun 2005. Dari masa tersebut sampai dengan sekarang Perseroan terus meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi yang dibiayai dengan penambahan modal saham dan pinjaman sindikasi. Sukses berkelanjutan dengan dukungan dari jaringan dealer yang makin luas, dan tumbuhnya reputasi menandai berkembangnya produk-produk Perseroan dari tahun ke tahun. Dari tahun 2004 sampai dengan 2010 penjualan bersih Perseroan tumbuh sebesar CAGR 35%. Hal ini dapat dicapai karena Perseroan telah mencapai reputasi yang baik dari produk di pasaran domestik maupun internasional. Meningkatnya penjualan dan pengakuan atas produk Perseroan oleh pasar otomotif di seluruh

Indonesia dan lima benua di dunia memberikan kami keyakinan untuk terus berusaha meningkatkan kinerja yang sesuai dengan status kami sebagai produsen ban kelas dunia. Produk-produk kami telah

mendapatkan sertifikasi pemenuhan standar kualitas baik secara domestik maupun internasional.Permintaan saat ini cukup baik dan melebihi kapasitas produksi, dan Perseroan berusaha keras untuk memenuhinya dengan terus meningkatkan kapasitas produksi dan terus

mengembangkan jaringan distribusi baik di pasar domestik maupun internasional sebagai upaya mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar yang sudah ada. Dengan menggabungkan kemampuan teknis dan bisnis kami serta keunggulan pada fasilitas yang dimiliki, serta sinergi dari seluruh karyawan yang bekerja bersama, Perseroan terus memfokuskan diri pada perubahan dan inovasi untuk peningkatan penjualan dan peningkatan image di pasar dunia.

B. Inpormasi harga saham B. INFORMASI HARGA SAHAM

Terhitung sejak menjadi Perseroan terbuka dari tahun 2005, maka saham Perseroan telah terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun para pemegang saham Perseron per tanggal 31

Desember 2010 adalah : Pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 115.404.000 lembar saham yaitu 1,89% dari total saham yang beredar yaitu 6.121.964.630 lembar dimiliki oleh komisaris dan direksi.Saham Perseroan diperdagangkan dengan harga Rp 200,- per lembar saham pada awal perdagangan tahun 2010. Pada akhir tahun 2010 harga saham Perseroan ditutup pada harga Rp 330,- per lembar, yang berarti telah terjadi peningkatan sebesar 61%. Selama periode laporan, harga tertinggi saham Perseroan adalah Rp 395, per lembar dan harga terendah adalah Rp 181,- per lembar. Berikut

perkembangan harga dan volume perdagangan saham Perseroan selama tahun 2010 dan tahun 2009. C. LEMBAGA PENUNGJANG PASAR MODAL C. LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL Perseroan didukung oleh lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal sebagai berikut : 1. Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja ERNST & YOUNG Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia 2. Notaris Benny Kristianto, S.H.Jl. Belawan Nomor 8 Jakarta Pusat 10150 3. Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Central Lantai 2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48 D. RIWAYAT SINGKAT ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Presiden Komisaris Saat ini masih menjabat sebagai Managing Director di Parallax Capital Management, Singapore dan sebagai Komisaris di PT. Indomobil Sukses International Tbk. Sebelumnya menjaba sebagai Managing Director di Banque Paribas, Singapore sejak tahun 1997 hingga tahun 1999, dan sebagai Managing Director di Chase Manhattan, Hong Kong & Singapore, sejak tahun 1993 hingga tahun 1997. Jabatan sebelumnya sebagai Executive Director di SBCM Ltd, Hong Kong, sejak tahun 1990 hingga 1993, dan sebagai Vice President di First Boston Corp. London sejak tahun 1987 hingga 1990. Memulai kariernya pada tahun 1985 sebagai manajer di Manufacturers Hanover Ltd. London. Meraih gelar BA dari Princeton University USA pada tahun 1981 dan meraih gelar MBA dari Insead Prancis pada tahun 1984

Mulyo Sutrisno Komisaris Independen

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT. Dyviacom Intrabumi Tbk., Direktur Utama PT. Philadel Terra Lestari sejak tahun 2007, dan memulai karirnya di PT. Trimegah Securities Tbk. sejak tahun 1999 sebagai Komisaris Independen hingg tahun 2002, dan sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2002 hingga tahun 2008. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1992 hingga tahun 1999 dan sebagai Manajer Operasional sejak tahun 1990 hingga 1992 di PT. Trimegah Securindolestari, sebagai Direktur Utama di PT. Philadel Terra Lestari sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2001. Memulai kariernya pada tahun 1977 di Bank Exim sebagai Analis Kredit dan tahun 1990 keluar dari Bank Exim dengan jabatan akhir selaku Kuasa Anggota Bursa. Meraih gelar Sarjana Muda dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1982, meraih gelar MBA dari Paramita Graha pada tahun 1992. Komisaris Independen JUANTO SALIM Saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT. TCP Internusa, PT. Siti Agung Makmur, PT. Suryalaya Anindita International, PT. Surya Internusa Hotels, menjabat sebagai Direktur Arapima Management Pte Ltd. Singapore dari tahun 2007 sampai tahun 2009, Head of Private Equity Division di PT. Danareksa Sekuritas dari tahun 2006 sampai tahun 2007, Principal Latham Capital Partners Ltd dari tahun 2002 sampai tahun 2006, Principal PT. Summit Nusantara Capital sejak tahun 2000 sampai tahun 2002, sebagai Direktur PT. Sucorinvest Central Gani dari tahun 1999 sampai tahun 2000, Vice President PT. PDFCI Securities dan PT. Indosuez W.I. Carr Securities selama setahun. Memulai karirnya sebagai associate PT. DBS Securities Indonesia pada tahun 1991. Meraih gelar Bachelor of Science dalam Business Administration dari Oregon State University pada tahun 1990

E.Riwayat tingkat anggota director Presiden Direktur Saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT. Buana Capital sejak tahun 2010 dan sebagai Komisaris di PT. Philadel Terra Lestari sejak tahun 1997. Memulai karirnya pada tahun 1990 sebagai Direktur di PT. Trimegah Securities Tbk. Dan sebagai Presiden Komisaris

sejak tahun 2004 hingga tahun 2007. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 1988.

Yohanes Ade Bunian Moniaga Direktur Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT. Buana Capital sejak tahun 2010, Direktur di PT. Philadel Terra Lestari sejak tahun 1997, dan menjabat sebagai Direktur di PT. Wisma KEIAI Indonesia d/h PT. Wisma Kyoei Prince Indonesia sejak tahun 2003. Di PT. Trimegah Securities Tbk. menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 1999 sampai tahun 2007. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Manajer Keuangan & Akuntansi di PT. Trimegah Securindolestari sejak tahun 1990 sampai tahun 1999. Memulai kariernya sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik sejak tahun 1986 sampai 1990. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Trisakti pada tahun 1988.

Hartono Setiobudi Direktur Sebelumnya menjabat sebagai General Manager di PT. Elang Perdana Tyre Industry sejak tahun 1997 sampai tahun 2003, menjabat sebagai Marketing Manager di PT. Astra Otopart d/h PT. Astra Export Company sejak tahun 1989 sampai tahun 1997, sebagai Product Engineering di PT. Berca Indonesia sejak tahun 1986 sampai tahun 1989. Memulai kariernya sebagai Sales Engineering di PT. Dian Graha Electrika sejak tahun 1982 sampai dengan tahun 1986. Meraih gelar Dipl-Engineering dari Fach Hoschshule Darmstadt, Germany pada tahun 1982.

Uthan M. Arief Sadikin

Direktur Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006 sampai tahun 2010. Memulai karir sebagai Staff Perencana Keuangan di PT. Perencana Djaja (1985-1988), kemudian bekerja di The World Bank sebagai Audit Operation Manager (1988-1992). Sejak tahun 1992 hingga 1997, bekerjadi Bank Andormeda dengan posisi terakhir Direktur Kredit. Mulai tahun 1997 hingga 1999, menduduki posisi Direktur Kredit dan Operasi di Bank Alfa, hingga pada tahun 1999- 2000 bekerja di PT. Trimegah Securities Tbk sebagai Corporate Banking Head. Tahun 2000-2003 menjabat sebagai Direktur Corporate Banking di PT. Niaga Sekuritas dan dari tahun 2003-2006, menjabat sebagai Managing Director PT. Cipta Management. Meraih gelar Bachelor of Administration dari Willamette University USA tahun 1983 dan MS Management, Arthur D Little Institute, Cambridge, Massachusetts, USA pada tahun 1984.

PERNYATAAN DAN TANDA TANGAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Laporan Tahunan yang juga memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010 merupakan tanggung jawab manajemen dan oleh karenanya semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris menjamin dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan Perseroan telah dibuat dengan sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi nyata dan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Negara Republik Indonesia, dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young).

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Atas nama Dewan Komisaris PT Multistrada Arah Sarana Tbk., kami ingin mengucapkan selamat datang kepada para pemegang saham dan semua pihak yang membaca Laporan Tahunan 2010 ini. Kami sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran manajemen dan para pekerja sebagai pihak

internal yang telah bekerja keras mendukung perkembangan Perseroan selama setahun ini maupun kepada semua pihak eksternal yang terkait yakni pemasok, distributor, dealer, rekan bisnis di seluruh negara atas bantuan dan kepercayaannya selama setahun ini yang telah memilih Perseroan sebagai rekan bisnis. Dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah Indonesia baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah turut mendukung kemajuan usaha kami, termasuk BAPEPAM-LK. Juga kepada pelanggan setia kami yang telah memilih dan mempercayai ban kami sebagai produk yang berkualitas. Tahun 2010 merupakan tahun yang cukup baik bagi pertumbuhan ekomoni baik secara global maupun domestik, mengingat dampak pemulihan paska krisis global 2008 lalu yang cukup pesat. Namun disisi lain, tahun 2010 juga merupakan tahun yang cukup berat untuk Perseroan karena bahan baku utama Perseroan, yaitu karet mencapai harga tertingginya sepanjang masa, dikarenakan meningkatnya permintaan karet terutama dari pabrik-pabrik otomotif di India dan China yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan produksi karet, yang juga merupakan dampak curah hujan yang tinggi di negara produsen karet alam tersebut. Menghadapi situasi yang berat ini, kami melihat bahwa Direksi Perseroan telah berusaha keras menjalankan tugasnya dengan terus melakukan perubahan dan terobosan baru di berbagai sektor sehingga tetap membawa Perseroan pada pertumbuhan baik dari sisi penjualan maupun laba bersih. Secara nyata hal ini terbukti dengan pencapaian berupa laba bersih. Secara nyata hal ini terbukti dengan pencapaian berupa keuntungan bersih sebesar Rp 176 milyar. Kami menilai Direksi Perseroan telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik dan profesional dengan selalu memperhatikan kelangsungan usaha secara luas, manfaat dan pengembangan kompetensi karyawan. Dan kami merasa sangat bangga atas kinerja Direksi Perseroan dan tentunya berkat bantuan semua pihak yang kami sebutkan diatas. Tahun 2011 mendatang diharapkan pertumbuhan ekonomi dunia dan nasional akan terus meningkat. Di akhir tahun 2009, pemerintah Amerika mulai menerapkan tarif pajak 35% bagi ban-ban China yang masuk ke Amerika. Kebijakan ini berdampak buruk bagi produsen ban China dan disisi lain membuka peluang bagi produsen ban selain China untuk memperluas pasar di Amerika, termasuk Perseroan. Direksi Perseroan juga memandang kebijakan ini sebagai momentum yang baik untuk berkembang di pasar Amerika. Perseroan juga yakin bahwa dengan kekuatan fundamental yang ada, tingkat perekonomian Indonesia akan terus tumbuh dan tetap menjadi salah satu area tujuan bisnis. Salah satu indikator penting yang menunjukan hal

tersebut adalah semakin menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar dan tingginya angka penjualan mobil dan motor selama tahun 2010 ini.

Perseroan menguatkan posisi dengan membuka jaringan baru pada kotakota di Indonesia dan negara- negara di lima benua serta terus meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk Untuk menguatkan posisi baik di pasar domestik maupun internasional, Direksi Perseroan akan terus meningkatkan kekuatan bisnis dengan membuka jaringan baru pada kota-kota di Indonesia dan negara- negara di lima benua serta dengan terus meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk. Kami menilai prospek usaha yang telah disusun Direksi Perseroan tersebut sangat beralasan dan mengingat kredibilitas Perseroan selama ini serta keseriusan dan profesionalisme Direksi Perseroan, kami berkeyakinan bahwa prospek usaha tersebut dapat direalisasikan di tahun 2011. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kami sebagai Komisaris dan dalam rangka pelaksanaan Pengelolaan Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Perseroan telah memiliki Komite Audit dan Unit Audit Internal yang senantiasa membantu pelaksanaan tugas kami dalam melakukan pengawasan atas pengelolaan Perseroan. Komite Audit dan Satuan Unit Audit Internal ini telah menjalankan tugasnya dengan balik selama tahun 2010 ini. Perlu kami informasikan bahwa salah seorang Anggota Komisaris, Bapak Uthan M. Arief Sadikin telah resmi mengundurkan diri sebagai Komisaris Perseroan. Pengunduran diri ini telah disetujui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 10 Juni 2010. Dengan demikian saat ini terdapat 4 orang Dewan Komisaris, terdiri dari Presiden Komisaris, dan tiga anggota komisaris, dua diantara anggota tersebut merupakan komisaris independen (dan salah satunya merupakan ketua komite Audit). Akhir kata, kami dari Dewan komisaris mengucapkan selamat kepada seluruh Direksi Perseroan dan seluruh karyawan Perseroan atas hasil yang telah dicapai, juga rekan bisnis yang telah memilih kami, dan tidak lupa pula kepada para investor yang telah mempercayakan investasi mereka pada Perseroan. TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dalam rangka menegakkan pengelolaan perusahaan yang baik, perseroan senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan dan melakukan keterbukaan informasi untuk melindungi kepentingan para pemangku kepentingan. Hal ini dibuktikan dengan telah berfungsinya pengendalian interen secara optimal dan terjaganya keseimbangan peran dan fungsi organ-organ Perseroan. Sistem Pengendalian Interen telah didokumentasikan melalui Standar Operasional Perusahaan SOP dan diterapkan secara konsisten dengan monitoring yang ketat dan terus menerus. Perusahaan juga memiliki komitmen penuh untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan serta praktekpraktek yang dikenal dengan good corporate governance (GCG). Kami menyadari pentingnya prinsip-prinsip yang mendasari GCG dan bagaimana prinsip tersebut membantu untuk memperkuat kinerja perusahaan dan meningkatkan akuntabilitas perusahaan kepada publik dan kepada pemangku kepentingan lainnya. Struktur Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Dewan Komisaris Dewan Direksi Komisi Audit / Dewan Pengawas Sekretaris Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pemegang Saham sebagai pemilik perusahaan memiliki kewenangan dan kedudukan tertinggi di dalam manajemen perusahaan. Untuk itu, mereka memiliki kewenangan untuk memilih dan memecat komisaris dan anggota Dewan Direksi dengan diskresi yang mereka miliki. Mereka juga menentukan besarnya kompensasi yang harus dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi dalam bentuk gaji, bonus dan tunjangan lainnya. Para pemegang saham mengevaluasi kinerja perusahaan dan menentukan penggunaan laba (jika ada). Aktivitas ini dan aktivitas lainnya dilakukan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan setahun sekali; Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham dapat dilakukan setiap saat manakala diperlukan. Guna melindungi kepentingan para pemegang saham, RUPS dilakukan secara terjadwal, sesuai dengan

Anggaran Dasar Perusahaan, dan sesuai dengan peraturan dalam bidang pasar modal dan peraturan dari BAPEPAM. Dewan Komisaris Pada tahun 2010 salah seorang Anggota Komisaris yaitu Bapak Uthan M. Arief Sadikin telah resmi mengundurkan diri sebagai Komisaris Perseroan. Pengunduran diri ini telah disetujui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang saham pada tanggal 10 Juni 2010. Dengan demikian saat ini terdapat 4 orang Dewan Komisaris, terdiri dari Presiden Komisaris, dan tiga anggota komisaris, dua diantara anggota tersebut merupakan komisaris independen (dan salah satunya merupakan ketua komite Audit).

Dewan Komisaris dibentuk dengan tugas dan tanggung jawab melakukanpengawasan dan memberikan petunjuk kepada Dewan Direksi, seperti tercantum di dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Undangundang serta peraturan yang berlaku, serta memonitor keefektifan Dewan Direksi dalam penerapan GCG. Secara umum, pertemuan formal Dewan Komisaris telah diselenggarakan dengan baik. Dewan komisaris secara rutin memantau kinerja Direksi Perseroan baik secara langsung melalui pertemuan-pertemuan maupun melalui email dan telepon sehingga Dewan Komisaris tetap mengetahui perkembangan Perseroan dan memberikan masukan bilamana diperlukan. Penetapan remunerasi untuk Komisaris dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sedangkan untuk Direksi Perseroan Rapat Umum Pemegang Saham dapat memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya remunerasi Direksi. Selama ini, besarnya remunerasi Direksi ditetapkan dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Ruang lingkup tugas masing-masing Direksi 2. Perbandingan dengan Direksi dari industri yang sejenis 3. Kemampuan dan performa Perseroan.

Dewan Direksi Pada tahun 2010 melalui Rapat Umum Pemegang saham pada tanggal 10 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Bapak Uthan M. Arief Sadikin sebagai Direktur Perseroan. Dengan demikian saat ini terdapat 5 orang Dewan Direksi yang dipimpin oleh Presiden Direktur dengan tugas utamanya adalah mengontrol dan memimpin Perseroan, mengarahkan Perseroan agar lebih maju dalam industri ban; lebih jauh lagi, Presiden Direktur bertanggung jawab untuk meningkatkan perencanaan strategis, merealisasikan misi Perseroan agar sesuai dengan falsafah Perseroan yang sudah ditentukan, mengarahkan operasi Perseroan, mengkoordinasikan kebijakan dan pengambilan keputusan dengan direktur- direktur lainnya, dan melaporkan operasi Perseroan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Tugas yang dibebankan kepada Direktur Keuangan adalah mengontrol dan bertanggung jawab atas keseluruhan lingkup pengelolaan keuangan Perseroan, memimpin serta mengkoordinasikan pekerjaan administratif, menentukan kebijakan keuangan Perseroan, perencanaan usaha dan anggaran serta terus memperbaharui sistem pengawasan internal. Direktur lainnya mengikuti pedoman yang sama dan mengawasi setiap aspek operasional Perseroan guna memastikan bahwa operasional Perseroan berjalan dengan lancar. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Direksi melakukan rapat regular secara formal minimal setiap tiga bulan sekali sepanjang tahun 2010 untuk membahas dan memantau kinerja perusahaan. Dan kehadiran Dewan Direksi yang cukup tinggi menunjukkan kepedulian dan kinerja Dewan Direksi. Pada tahun 2010, Perseroan telah memberikan kesempatan kepada Dewan Direksi untuk menjalankan program pelatihan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dalam perkembangan terkini di bidang ekonomi dan industri terkait melalui seminar-seminar baik di dalam negeri maupun di luar negeri, memfasilitasi pertemuan dengan pejabat pemerintah dibidang-bidang yang terkait usaha Perseroan guna memberikan pandangan baru maupun diskusi, dan lain sebagainya.

Komite Audit

Saat ini Komite Audit Perseroan dijabat oleh 3 orang yang terdiri dari Ketua dan dua orang Anggota. Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan pengawasan (oversight) atas kinerja Perseroan. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat atas laporan atau hal- hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian khusus Dewan Komisaris, dan tugas-tugas lain seperti melakukan penelaahan atas : Informasi keuangan Ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan Pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor internal Risiko-risiko yang dihadapi Perseroan Pengaduan yang berkaitan dengan Emiten atau Perusahaan

Publik

Pada tahun 2010, Komite Audit secara rutin mengadakan pertemuan dengan manajemen Perseroan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama- sama. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit didukung oleh Unit Audit Internal. Pada tahun 2010, Komite Audit secara rutin mengadakan pertemuan dengan manajemen Perseroan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama- sama. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit didukung oleh Unit Audit Internal. Berikut adalah profil dan riwayat hidup singkat Komite Audit :

Mulyo Sutrisno Ketua Komite Audit Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT. Dyviacom Intrabumi Tbk., Direktur Utama PT. Philadel Terra Lestari sejak tahun 2007, dan memulai karirnya di PT. Trimegah Securities Tbk. sejak tahun 1999 sebagai Komisaris Independen hingga tahun 2002, dan sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2002 hingga tahun 2008. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1992 hingga tahun 1999 dan sebagai Manajer Operasional sejak tahun 1990 hingga 1992 di PT. Trimegah Securindolestari, sebagai Direktur Utama di PT. Philadel Terra Lestari

sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2001. Memulai kariernya pada tahun 1977 di Bank Exim sebagai Analis Kredit dan tahun 1990 keluar dari Bank Exim dengan jabatan akhir selaku Kuasa Anggota Bursa.Meraih gelar Sarjana Muda dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1982, meraih gelar MBA dari Paramita Graha pada tahun 1992. Achmad Sofyan Anggota Memperoleh gelar sarjana dari Akademi Perniagaan Indonesia (1982), memulai karirnya pada tahun 1970 di PPUE. Beliau juga menjadi Direktur PT. Sun Hung Kai Securities Indonesia pada tahun 1996. Mulai tahun 2001 menjabat sebagai anggota Audit Komite PT. Trimegah Securities Tbk., dan menjabat sebagai Komite Audit Perseroan sejak tahun 2005. H. Parman Z. Djakaria, SE, MM Anggota Saat ini menjabat sebagai anggota Audit Komite PT. Samudera Indonesia Tbk. Memulai karir pada tahun 1970 sebagai auditor dan pada tahun 2000 menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Askes. Memperoleh gelar S2 dari program pasca sarjana Magister Manajemen Universitas Indonesia pada tahun 1991. Sekretaris Perusahaan Sampai dengan tahun 2010, Sekretaris Perseroan dijabat oleh Bapak Yohanes Ade Bunian Moniaga yang juga selaku Direktur Keuangan Perseroan. Sekretaris Perseroan senantiasa mengikuti pekembangan Undang-undang dan peraturan tentang pasar modal serta menyebarkan informasi Perseroan yang relevan kepada publik, sekaligus memastikan bahwa Perseroan telah berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Bapepam LK dan peraturan Pasar Modal di Indonesia. Risiko-Risiko Perseroan dan Upaya Pengelolaannya Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menyadari bahwa risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap kegiatan operasional sebuah perusahaan dan dapat mempengaruhi hasil usaha dan kinerja perusahaan. Risiko-risiko tersebut harus dikelola dengan baik dan akuntabel, untuk itu Perseroan berkomitmen untuk menerapkan

prinsip-prinsip manajemen risiko terbaik. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing risiko yang dihadapi dan dapat berpengaruh besar terhadap Perseroan serta upaya pengelolaannya. a. RISIKO BAHAN BAKU Bahan baku utama yang digunakan Perseroan antara lain adalah karet alam, karet sintetis, carbon black dan berbagai macam bahan kimia yang berasal dari turunan produk minyak mentah. Biaya bahan baku merupakan bagian terbesar dari total biaya produksi Perseroan. Biaya bahan baku tersebut sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak bumi mentah dan karet alam, yang belakangan ini meningkat sangat pesat. Apabila biaya bahan baku meningkat dan disisi lain Perseroan tidak dapat menyesuaikan peningkatan biaya bahan baku d e n g an membebankan harga jual yang lebih tinggi kepada konsumen, maka hal tersebut akan berdampak kepada penurunan pendapatan Perseroan. Tidak hanya itu, mengingat tingginya pertumbuhan industri otomotif yang tidak sebanding dengan pertumbuhan industri agro, maka permasalahan selanjutnya ada pada ketidaktersediaan pasokan bahan baku tersebut. Kekurangan pasokan bahan baku baik disebabkan oleh keterlambatan pasokan bahan baku maupun tidak tersedianya bahan baku sesuai kebutuhan produksi dapat mengganggu kegiatan produksi Perseroan dan dapat berdampak erubahan nilai valuta asing/ natural hedging. terhadap pendapatan Perseroan. Salah satu strategi Perseroan meminimalisir resiko ini adalah dengan membeli bahan baku tersebut untuk kebutuhan produksi selama beberapa bulan kedepan dan memperluas jaringan pemasok juga menjaga hubungan baik dengan pemasok bahan baku tersebut. b. RISIKO PERUBAHAN NILAI VALUTA ASING Sejak diberlakukannya sistem mata uang mengambang oleh Bank Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1997, mata uang Rupiah telah mengalami depresiasi yang signifikan terhadap mata uang USD dan mata uang asing lainnya. Sampai saat ini Rupiah masih terus berfluktuasi terhadap mata uang USD dan kemungkinan masih dapat mengalami depresiasi kembali terhadap mata uang USD atau mata uang asing lainnya di masa yang akan datang. Pinjaman jangka panjang Perseroan merupakan pinjaman dalam mata uang USD. Apabila nilai tukar Rupiah

terhadap mata uang asing tersebut mengalami penurunan, maka jumlah pelunasan hutang dan beban bunga yang harus dibayarkan Perseroan akan menjadi lebih besar. Risiko ini menjadi risiko utama Perseroan karena dengan jumlah pinjaman dan beban bunga yang bertambah besar dapat berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan usaha Perseroan. Disisi lain, 73% penjualan Perseroan adalah ekspor dan dalam mata uang USD, sehingga secara tidak langsung Perseroan telahmelakukan perlindungan terhadap resiko c. RISIKO PERSAINGAN USAHA Pada saat ini terdapat beberapa perusahaan nasional dan asing, termasuk Perseroan yang bergerak dalam industri ban. Di dalam industri ban, tidak terdapat pembatasan bagi perusahaan ban untuk memproduksi suatu jenis ban. Sebagai akibatnya perusahaan ban lainnya dapat juga memproduksi jenis ban sejenis yang dihasilkan Perseroan dengan merek dagang yang berbeda. Dengan adanya produk jenis ban sejenis maka persaingan usaha di antara perusahaan ban akan menjadi persaingan yang ketat, yang mana akan melibatkan faktor harga, kualitas produk dan brand awareness. Apabila Perseroan tidak dapat bersaing dari segi harga, kualitas produk dan promosi produk secara efektif maka akan berdampak kepada pendapatan dan kelangsungan kegiatan Perseroan. Persaingan dalam industri ban menuntut Perseroan untuk senantiasa aktif melakukan riset dan pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi biaya produksi, juga menerapkan strategi promosi yang agresif. Perseroan terus berencana untuk mensponsori beberapa tim dalam acara lomba kendaraan roda dua maupun roda empat untuk mendapatkan respon dari masyarakat yang positif sekaligus merangsang minat pengguna. d. RISIKO KEBIJAKAN PEMERINTAH Peraturan-peraturan Pemerintah mengenai kebijakan ekspor produk, kebijakan impor bahan baku atau barang jadi dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan industri ban dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan. Sebagian besar komponen bahan baku Perseroan adalah impor dan sebagian besar penjualan produk Perseroan adalah ekspor. Maka bila terjadi perubahan peraturan Pemerintah yang dapat memberatkan impor sehingga harga-harga komponen impor meningkat dari sebelumnya, maka akan berdampak secara langsung terhadap beban operasional dan

kelangsungan kegiatan Perseroan. Begitu juga bila terjadi perubahan peraturan Pemerintah yang dapat memberatkan pelaksanaan ekspor Perseroan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga negara tujuan ekspor, seperti yang terjadi pada perusahaan ban China yang mengalami pembatasan oleh Pemerintah Amerika dengan diterapkannya tarif pajak impor yang lebih tinggi. Risiko ini merupakan salah satu risiko yang tidak bisa dihindari dan sebagai warga negara yang baik, Perseroan mengikuti aturan yang ditetapkan Pemerintah. Namun Perseroan percaya bahwa kebijakan pemerintah tidak akan memberatkan industri ini, karena sedikit banyak industri ban telah memberikan kontribusi` pendapatan bagi negara.

LAPORAN DEWAN DIREKSI A.laporan direksi Atas nama Dewan Direksi, kami ingin mengucapkan selamat datang kepada para mitra bisnis melalui Laporan Tahunan 2010 ini, dengan rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah kesuksesan yang terus berlanjut dari tahun ke tahun dan terima kasih kami ucapkan kepada Dewan Komisaris atas arahan yang telah diberikan selama tahun 2010, para pemegang saham, pemerintah Indonesia, para mitra bisnis kami dan kepada seluruh karyawan yang merupakan bagian dari keluarga besar kami. Tahun 2010 telah kami tempuh dengan mengoptimalkan potensi yang ada sehingga mencapai hasil yang memuaskan. Meskipun kenaikan penjualan bersih tidak setinggi tahun 2009 yang tercatat sebesar 27%, namun Perseroan tetap mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 19 % dari Rp 1,69 trilliun pada tahun 2009 menjadi Rp 2,01 trilliun pada tahun ini atau naik sebesar Rp 315 milyar. Hal ini disebabkan oleh realisasi sebagian proyekekspansi yang telah meningkatkan kapasitas produksi aktual. Proyek ekspansi tersebut direncanakan selesai pada kuartal ketiga tahun 2011 dimana kapasitas produksi akan menjadi 28.500 ban mobil/hari dan 16.000 ban motor/hari.

Berikut kami laporkan kontribusi penjualan Perseroan berdasarkan wilayah selama 2010

Asia Pasifik Timur Tengah Eropa Amerika Serikat Afrika Domestik

32% 15% 11% 8%ates 7% 27%

Hal yang menarik dari distribusi penjualan tersebut adalah bahwa Perseroan berhasil menguatkan posisi di pasar domestik dengan tumbuh sebesar 23% dari tahun 2009 yang kontribusi penjualan lokal hanyasebesar 22%, peningkatantersebut dimotori oleh penjualan ban motor yang mencapai 2,5 juta ban danakan terus meningkat seiring dengan peningkatan kapasitas produksinyamenjadi dua kali paska ekspansi. Dan seperti terlihat diatas, bahwa sebesar73% penjualan kami adalah ekspor yang tersebar di berbagai benua. Faktatersebut membuktikan kepercayaan dunia internasional terhadap produk kamiUntuk menunjukkan kekonsistenan kami dalam menerapkan misi kami untuk menjadi pemimpin dan trendsetter di Industri Ban Kendaraan Bermotor, pada tahun 2010 ini kami mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai produsen ban pertama di Indonesia yang memproduksi ban untuk racing (Slick Tires). Selain itu, kami juga mendapatkan penghargaan Primaniyarta Award dariPemerintah Indonesia sebagai Pembangun MerkGlobal / Global Brand Developer Dan diawal tahun 2011 ini, kami kembali mendapatkan penghargaan dari Asia Money sebagai Perusahaan yang memiliki kinerja terbaik sepanjang tahun 2010 / Overall Best Managed Company - Small Cap.Perlu kami informasikan pula bahwa Perseroan sedang menghadapi masa yang paling sulit dan baru dalam industri ban karena selama tahun 2010, harga karet sebagai bahan baku utama ban meningkat tajam. Namun disisi lain kami sangat bangga bahwa dalam hantaman kondisi tersebut, manajemen berhasilmelewatinya dengan tetap membawa Perseroan pada pertumbuhan danstabilitas usaha. Dan diharapkan pada tahun-tahun kedepan Perseroan tetap bisa tumbuh walaupun menghadapi berbagai tantangan seperti pada tahun-

tahun sebelumnya. Kami percaya bahwa tantangan bukanlah hambatan bagi Perseroan untuk terus maju dan berkembang, namun merupakan batu loncatan untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga Perseroan memiliki landasan yang kuat untuk menjadi lebih besar lagi.

Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk membagikan hasil pencapaian kami kepada para investor dan semua pihak dan memberitahukan denganbangga bahwa kami telah melewati satu batu loncatan besar dan siapMerupakan suatu kehormatan bagi kami untuk membagikan hasil pencapaian kami kepada para investor dan semua pihak dan memberitahukan dengan bangga bahwa kami telah melewati satu batu loncatan besar dan siap untuk melangkah lebih jauh. Kami sangat berharap dapat terus bekerja sama dengan semua pihak yang terkait selama tahun 2010 dan mengundang Anda semua menjadi bagian dari kesuksesan kami. Tak lupa kami senantiasa mendoakan yang terbaik untuk Anda semua. Presiden Direktur Pieter Tanuri

untuk melangkah lebih jauh. Kami sangat berharap dapat terus bekerja sama dengan semua pihak yang terkait selama tahun 2010 dan mengundang Anda semua menjadi bagian dari kesuksesan kami. Tak lupa kami senantiasa mendoakan yang terbaik untuk Anda semua.

B. ambBB. ANALISIS PERSEROAN

B. Analisis Perseroan 1. Produksi dan Peningkatan Kapasitas Produksi Produksi aktual selama tahun 2010 untuk ban mobil dan ban motor adalah sebesar 5,6 juta ban dan 2,5 juta ban, sedangkan produksi aktual tahun sebelumnya untuk ban mobil dan ban motor adalah 4,98 juta ban dan 1,65 juta ban. Peningkatan produksi aktual ini disebabkan oleh peningkatan kapasitas produksi dari 5,45 juta ban mobil dan 2,52 juta ban motor menjadi 6,1 juta ban untuk ban mobil dan 2,8 juta ban untuk ban motor. Peningkatan kapasitas produksi ini merupakan realisasi dari penyelesaian sebagian proyek ekspansi Perseroan yang akan menjadi 10 juta ban mobil dan 6 juta ban motor.

2. Kinerja Penjualan Selama tahun 2010, Perseroan telah menjual 5,6 juta ban mobil dan 2,5 juta ban motor. Secara keseluruhan penjualan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 27% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kapasitas produksi dan daya serap pasar domestik dan internasional yang terus meningkat.3. Kinerja Keuangan a. Penghasilan dan Laba Perseroan Penjualan bersih Perseroan meningkat sebesar 19% dari Rp 1,69 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 2,01 triliun pada tahun 2010. Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan volume dan harga jual ban ukuran besar, juga kenaikan harga ban motor yang signifikan.

Sedangkan Perseroan membukukan Laba bersih sebesar Rp 176 milyar, mengalami peningkatan dari tahun buku 2009 yaitu sebesar Rp 175 milyar. Peningkatan ini karena pengaruh peningkatan penjualan bersih. b. Aktiva Lancar, Aktiva Tidak Lancar, dan Jumlah Aktiva Aktiva lancar mengalami penurunan sebesar 10% yang disebabkan oleh turunnya tingkat persediaan dan aktiva tidak lancar mengalami peningkatan sebesar 32% yang disebabkan oleh meningkatnya aset-aset tetap Perseroan atas pembelian mesin-mesin terkait ekspansi. Namun secara keseluruhan, jumlah aktiva mengalami peningkatan sebesar 20% dibanding tahun 2009. c. Kewajiban Lancar, Kewajiban Tidak Lancar, dan Jumlah Kewajiban Kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar Perseroan mengalami peningkatan dari tahun 2009 sebesar 16% dan 89% sehingga total peningkatan kewajiban adalah sebesar 31%. Peningkatan ini disebabkan oleh mulai dicairkannya hutang bank sindikasi atas investasi ekspansi. d. Beban Biaya Produksi, Beban Penjualan, dan Beban Umum & Administrasi Beban Biaya Produksi Biaya Produksi Perseroan naik sebesar 19% dari Rp 1,32 trilliun pada 2009 menjadi 1,57 trilliun pada tahun 2010, kenaikan ini sebanding dengan kenaikan Penjualan Bersih Perseroan yang juga tercatat sebesar 19%. Fakta ini membuktikan bahwa kenaikan harga bahan baku yang melonjak di akhir tahun 2010 bisa diatasi Perseroan dengan menyesuaikan harga jual produk Perseroan.

Kami percaya bahwa tantangan bukanlah hambatan bagi Perseroan untuk terus maju dan berkembang, namun merupakan batu loncatan untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga Perseroan memiliki landasan yang kuat untuk menjadi lebih besar lagi. Beban Penjualan Beban Penjualan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 31% dari Rp 85 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 111 milyar pada tahun 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya gaji dan tunjangan karyawan yang disebabkan oleh penambahan karyawan, biaya promosi dan penjualan dikarenakan pelaksanaan program promosi yang agresif, serta beban angkutan sebagai akibat dari meningkatnya penjualan. Beban Umum dan Administrasi Beban Umum dan Administrasi Perseroan naik sebesar 24% dari Rp 55 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 68 milyar pada tahun 2010. Peningkatan biaya umum dan administrasi ini merupakan bagian dari upaya Perseroan meningkatkan kinerja dan dukungan administrasi seiring dengan peningkatan penjualan Perseroan, terutama biaya gaji, upah & kesejahteraan dikarenakan penambahan karyawan dan jajaran manajemen, serta biaya perjalanan dinas sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas Perseroan.

4. Kemampuan Membayar Hutang dan Kolektibilitas Piutang Perseroan a. Kemampuan Membayar Hutang Perseroan masih memiliki kemampuan membayar hutang dengan baik. Hal ini tercermin dari indikator berupa Rasio Likuiditas dan Solvabilitas.

Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua kewajiban jangka pendeknya yang diukur dengan perbandingan aktiva lancar terhadap kewajiban lancar. Rasio Likuiditas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 67%. Tingkat likuiditas Perseroan yang turun dibanding tahun 2009 sebesar 86% disebabkan oleh meningkatnya nilai kewajiban lancar Perseroan yang berbanding terbalik dengan nilai aktiva lancar Perseroan yang turun (piutang usaha, persediaan dan biaya dibayar dimuka). Solvabilitas Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah hutang dan jumlah aktiva, yang merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk membayar kembali kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang pada saat jatuh tempo. Rasio solvabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 46%, tingkat solvabilitas Perseroan naik dimana tahun 2009 hanya sebesar 42% disebabkan pinjaman sindikasi jangka panjang yang mulai dicairkan sehubungan dengan ekspansi kapasitas produksi.

b. Kolektibilitas Piutang Tingkat kolektibilitas piutang diukur dengan membandingkan penjualan bersih dan rata-rata jumlah piutang. Semakin besar rasio ini maka semakin cepat piutang dibayarkan dan semakin besar kas ditangan yang bisa dialokasikan. Pada tanggal 31 Desember 2010, tingkat kolektibilitas Perseroan adalah 18 kali. Jika dibandingkan tahun 2009 yang hanya 16 kali, rasio ini merupakan indikator bahwa piutang Perseroan semakin likuid.

5. Prospek Usaha Perseroan Produktivitas pertumbuhan industri ban Indonesia diperkirakan semakin tinggi mengikuti pertumbuhan produksi kendaraan bermotor domestik dan global. Korelasi antara pertumbuhan ekonomi dan kenaikan produksi dan penjualan ban di Indonesia dapat dijadikan acuan mengenai potensi industri ban dalam beberapa tahun kedepan. Pada tahun 2010 saat perekonamian Indonesia tumbuh sebesar 5,82%, produksi ban meningkat 27%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 6,2% pada tahun 2011. Prediksi tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan mencapai 4,2%. Selain itu, produksi kendaraan bermotor dunia mencapai 59,6 juta unit pada tahun 2010, tumbuh 21% dari tahun 2009. Tahun ini produksi otomotif global diperkirakan tetap naik 8,9% menjadi 64 juta unit. Atas dasar hal tersebut, konsumsi ban pun diperkirakan akan terus naik. Dan ini merupakan prospek usaha bagi produsen ban termasuk Perseroan untuk terus bertumbuh mengingat besarnya potensi pasar 6. Ikhtisar Data Keuangan

Dalam miliar rupiah Ringkasan keuangan piutang Penjualan Bersih Laba KotorLaba Usaha

2010

2009

2008

2007

2006

Laba Bersih Laba Bersih per Saham (Rupiah Penuh) Jumlah Saham Beredar (Ribuan lembar saham) Dividen per Lembar Saham (Rupiah Penuh) Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Jumlah Kewajiban tidak Lancar Jumlah Ekuitas

2,007 436 257 176

1,691 371 231 175

1,334 291 176 3 0.5 6,119 1 2,379 1,094 405 1,285

898 158 91 29

568 57 3 170

28,8 28.6 6,122 6,119 0 1 3,038 1,409 4,7 1,620 2,536 1,076 221 1,460

6 47 6,119 3,330 1 3 1,799 511 243 1,288 1,434 712 397 722

(Rasio dalam %)

2010

2009

2008

2007

2006

Rasio pertumbuhan % Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Usaha Laba Bersih Aktiva Kewajiban Ekuitas Rasio Usaha (%) Laba Kotor/Penjualan Bersih Laba Bersih/Penjualan Bersih Laba Kotor/Ekuitas Laba Bersih/Ekuitas Laba Kotor/Aktiva Laba Bersih/Aktiva Rasio Keuangan (%) Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban/Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban/Ekuitas Rata-rata Perputaran Persediaan (x) Rata-rata Perputaran Piutang Usaha (x)

19 18 11 1 20 31 12

18

27 28 31 578 7 14 22 10 25 12 15 7 86 42 74 3 16

49 83 95 (90) 32 114 22 0.2 23 0.2 12 0.1 89 46 85 3 18

22 9 27 11 1 6

58 179 3,085 (83) 25 (28) 78 18 3 12 2 9 2 132 28 40 5 22

74 62 160 185 32 35 30 10 30 8 24 4 12 56 50 99 7 25

67 46 87 4 18

C. peristiwa penting1. Penghargaan Di tengah berbagai langkah strategis yang diterapkan Perseroan, banyak pihak yang telah memberikan apresiasi kepada hasil kerja kami sepanjang tahun 2010 ini, antara lain : a. Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai produsen ban pertama di Indonesia yang memproduksi ban untuk racing (Slick Tires). b. Penghargaan Primaniyarta Award dari Pemerintah Indonesia sebagai

Pembangun Merk Global / Global Brand Developer yang diberikan langsung oleh Bapak Budiono, Wakil Presiden Republik Indonesia. c. Diawal tahun 2011 ini, Perseroan kembali mendapatkan penghargaan dari Asia Money sebagai Perseroan yang memiliki kinerja terbaik sepanjang tahun 2010 / Overall Best Managed Company - Small Cap.

2. Proyek Ekspansi Pada tahun 2010, Perseroan memulai proyek ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 17.500 ban mobil/hari dan 8.000 ban motor/hari menjadi 28.500 ban mobil/hari dan 16.000 ban motor/hari. Proyek ini dibiayai oleh pinjaman sindikasi oleh CIMB Niaga, HSBC, BII dan pembiayaan dari Unicredit dengan total fasilitas pinjaman sebesar USD 185 juta.

Sampai dengan akhir tahun 2010, kapasitas produksi ban mobil telah meningkat menjadi 18.000 ban/hari dan kapasitas ban motor menjadi 10.000 ban/hari. Dan proyek ekspansi ini ditargetkan akan selesai dan dapat beroperasi penuh pada kuartal ketiga tahun 2011.

D. KEGIATAN PERSEROAN

1. Proses Produksi Dalam menjalankan proses produksinya Perseroan membagi proses produksinya dalam empat tahapan, yaitu : Persiapan komponen Dalam persiapan komponen ini di mulai dengan penimbangan karet alam, karet sintetis, bahan kimia, carbon black dan polimer serta minyak sebagai bahan baku. Bahan baku tersebut dicampur dalam banburry mixer. Bahan yang telah tercampur itu terdiri dari

beberapa variasi campuran yang disesuaikan dengan kegunaannya dalam konstruksi ban, secara umum campuran tersebut disebut compound. Komponen ban antara lain komponen untuk telapak ban, dinding ban, kerangka (carcass), sabuk ban, kawat bead, inner liner dan sebagainya. Masing-masing komponen ini akan menggunakan compound yang berbeda-beda dan dibuat pada mesin yang berbeda, misalnya telapak ban dan dinding ban dibuat pada mesin yang disebut extruder. Komponen kerangka (carcass) dibuat pada mesin calender dan mesin cutter. Komponen kawat bead dibuat pada mesin bead grommet. Perakitan komponen Setelah komponen material selesai dibuat, komponen tersebut dirakit dengan menggunakan mesin tire building di dalam ruangkhusus untuk menghasilkan green tire. Green tire ini dibuat berdasarkan ukuran ban yang telah direncanakan sesuai permintaan bagian penjualan. (notes: Green tire dibuat berdasarkan spesifikasi standar Perseroan dan sesuai dengan ukuran ban yang telah di ren canakan sesuai dengan penjualan Pemasakan Green Tire Green tire yang sudah jadi dikirim ke ruang pemasakan atau curing. Di dalam ruang pemasakan terdapat mesin curing press. Green tire akan di masak di dalam cetakan menurut pola telapak dan ukuran tertentu. Proses pemasakan ini menggunakan pemanasan dengan steam atau gas dengan tekanan, waktu dan suhu tertentu. Seleksi ban jadi dan Pemeriksaan kualitas Dari ruang curing press, ban yang telah jadi di kirim ke ruangan seleksi untuk diperiksa oleh inspektor. Pemeriksaan dilakukan mulai dari pemeriksaan secara visual untuk mensortir ban yang terlihat cacat sampai dengan pemeriksaan dengan mesin yang disebut uniformity machine yakni mesin untuk memeriksa apakah ban telah memenuhi standar yang ditetapkan untuk digunakan pada kendaraan. Dan dengan mesin ini, pemeriksaan visual dilakukan untuk seluruhp r o d u k sebelum di kirim ke gudang penyimpanan. Perseroan telah menggunakan pemeriksaan kualitas berdasarkan QMS (Quality Management System) yang mengacu pada ISO 9001:2000. 2. Riset dan Pengembangan Mengingat perkembangan industri ban yang bergerak sangat cepat, Perseroan tidak berdiam diri dan merasa puas dengan hasil produk yang telah dihasilkan. Riset dan pengembangan terus dilakukan untuk melahirkan produk-produk yang unggul di pasaran. Riset dan pengembangan harus memperhitungkan pengakuan dan standar mutu yang diterapkan oleh berbagai negara. Diantara standar- standar yang sudah dipenuhi oleh produk Perseroan adalah sebagai berikut:

SNI DOT (FMVSS 109 & 11 ) GULF SASO ECE CC

- (Standar Nasional Indonesia) - Standar Amerika Serikat - Standar negara-negara Timur Tengah Standar Cina - Standar negara-negara Eropa - Standar Kerajaan Arab Saudi Arabia

3. Pemasaran dan Promosi Menciptakan kesan yang baik pada konsumen sangatlah penting, karena mereka cenderung menunjukkan penurunan dalam loyalitas terhadap merk. Faktor ini sangat menguntungkan pendatang baru seperti Perseroan ketika bersaing melawan reputasi dan jaringan pemasaran merek-merek Eropa dan Asia yang telah lama ada di pasar Indonesia. Karena itu Perseroan melakukan banyak kegiatan pemasaran yang agresif dalam rangka meningkatkan brand image dan brand awareness. Berikut kegiatan-kegiatan terkait pemasaran dan promosi yang telah dilakukan selama ini : 1. Balapan Racing, seperti Kejurnas Djarum Black Night Slalom; AFOS, GT Car LIPPO Village, Enduro, Retro, ITCC, BMW Cup (Touring); Achilles Drift Battle; LA Lights Road Race Mentoz; Road Race HUT TNI 54. 2. Pameran Expo, seperti Pameran Achilles Radial-Corsa Motorcycle Tire di Mal; Sunday Market; Ferrari Expo; Papara Jazz; Achilles Drift Battle Mall Roadshow; Pekan Raya Jakarta; Indonesia international Motor Show; Corsa Yamaha; Gapenta; Plaza BII; Corsa Road Show; PRPP Semarang; Tumplek Blek; Riau Expo; Karawang Expo; Program

SPBU.

3. Pemberian Sponsor Sponsorship event, seperti Djarum Auto Black Trough; Police Academy Stuntmant Show; Posko Mudik Astra World; Community Activities; School to School; Campus to Campus, JCC Motor Safety Driving; Black Rider The Spirit of Ramadhan; Black in Java; Honda Slalom Motor; Community Buaya Motor. 4. Relationship event, seperti Gathering Toko; Buka Puasa Bersama; Factory Visit; Mudik Bersama Toko dan Mudik Aman Bersama Corsa; Posko Mudik; Distributor Meeting; Pos Jaga Lebaran Corsa-Yamaha.

4. Pengembangan Sumber Daya Manusia Menyadari bahwa keberhasilan kinerja Perseroan sangat berkaitan erat dengan kemampuan sumber daya manusia, maka Perseroan terus melakukan upaya-upaya peningkatan profesionalisme dan kompetensi karyawan melalui program pelatihan terencana yang berkesinambungan disertai perawatan kesehatan yang baik, lingkungan kerja yang aman, serta kompensasi yang kompetitif. Faktor-faktor tersebut penting untuk tetap menjaga semangat dan loyalitas dari para pekerja. Secara nyata, hal itu terbukti dari rata-rata masa kerja karyawan Perseroan yang cukup panjang yaitu delapan tahun. Dalam beberapa tahun kedepan, Perseroan berencana akan mendirikan pusat pelatihan / learning center untuk meningkatkan kualitas SDM secara khusus dan pada akhirnya akan mendukung kegiatan usaha.

Masalah keselamatan pekerja tetap menjadi perhatian utama Perseroan dan sejak tahun 2009 Perseroan mengikuti program Zero Hour Work Safety dan program ini terbukti efektif karena tingkat kecelakaan kerja perlahan-lahan turun. Upaya-upaya tersebut merupakan aspek dari upaya Perseroan untuk bekerjasama dengan karyawan dalam meningkatkan standar kehidupan mereka melalui pelatihan (para pakar lokal dan asing mengikuti program ini) baik dari aspek teknis dan operasi manajemen bisnis, termasuk kesekertariatan dan prosedur kantor lainnya.

5. Kepedulian Sosial Perseroan menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini saling terkait dan saling mempengaruhi, termasuk kegiatan usaha Perseroan. Kesuksesan yang dicapai Perseroan selama ini juga berkat dukungan dan kerjasama masyarakat secara umum. Permasalahan kemiskinan di Indonesia dan khususnya masyarakat yang tinggal, bekerja, dan bersekolah di dekat pabrik kami merupakan salah satu aspek sosial yang mendapat perhatian penuh oleh Perseroan. Sebagai bentuk kepedulian sosial, setiap tahun Perseroan memberikan dukungan dan bantuan baik secara materi berupa pembagian sembako (sembilan bahan pokok), Tunjangan Hari Raya Lebaran; maupun peningkatan pendidikan dan ketrampilan bagi masyarakat di sekitar pabrik kami seperti pembangunan ruang kelas khusus komputer bekerjasama dengan Yayasan YCAB agar anak-anak lokal dapat mengenal komputer. Selain itu, Perseroan merasa memiliki tanggung jawab sosial kepada para korban bencana alam yang melanda Tanah Air tahun 2010 ini, yaitu gunung

merapi dan gempa bumi. Perseroan menyumbangkan sejumlah uang dan melakukan koordinasi untuk mengumpulkan sumbangan berupa uang, barang-barang yang masih layak pakai, makanan dan mengirimkannya kepada para korban. RENCANA KERJA PERSEROAN 2011 A.Rencana kerja perseroanA. RENCANA KERJA PERSEROAN

1. Meningkatkan penjualan lokal untuk menguatkan posisi di pasar domestik sebagai salah satu produsen ban lokal yang patut diperhitungkan. Dan untuk mendukung rencana kerja tersebut, Perseroan akan terus meningkatkan jaringan distribusi dan juga melalui berbagai program promosi yang tepat sasaran. 2. Mengingat besarnya potensi pasal global yang bisa digarap, Perseroan akan secara serius mengembangkan pasar ekspor, yaitu dengan penunjukan distributor langsung untuk setiap negara tujuan ekspor dan melalui kontrak off-take dalam jangka panjang. 3. Melakukan upaya yang intensif agar Perseroan dapat beroperasi dengan biaya yang efisien. 4. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kesejahteraannya. 5. Melakukan inovasi-inovasi di setiap bidang, tidak hanya penciptaan produk baru tetapi juga sistem yang dapat membawa Perseroan pada pertumbuhan ke arah yang lebih baik.

01 - 03 0405

06 - 07 08 - 67

LAPORAN KEUANGAN 2010 Surat pernyataan direksi Laporan auditor indevenden Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan

FA SAHAM

A. SEJARAH SINGKAT PERSEROAN