1
SELAMAT SARAGIH P EDAGANG kecil dan rumahan mengeluh- kan keberadaan mini- market yang terus menggurita hingga ke pelosok- pelosok. Usaha rakyat yang ha- nya bermodalkan jutaan rupiah sudah kembang kempis. “Minimarket Indomart dan Alfamart terus bertambah. Mereka berlomba memenuhi Jakarta dengan toko yang mo- dern. Kami yang punya wa- rung kecil begini jadi kelindas di tengah-tengah,” keluh Alex Brian, warga Meruya Utara, Jakarta Barat, kemarin. Pedagang sembako ini sa- ngat menyesalkan Pemerintah Provinsi DKI yang dengan gampangnya mengeluarkan izin bagi ritel minimarket. Data terakhir Dinas Koperasi Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan DKI pada 2008 mencatat jumlah minimarket hanya 167 lokasi. Rinciannya, di Jakarta Barat 58 lokasi, Jakarta Timur 32, Ja- karta Selatan 25, Jakarta Pusat 23, dan Jakarta Utara 29 unit. Namun yang ada di masyara- kat diperkirakan jauh lebih banyak. Pengelola Waralaba Alfamart mengklaim telah memiliki unit usaha lebih 3.250 yang tersebar di Jawa, Bali, dan Lampung. Sementara Indomart 3.531 di Jawa, Bali, dan Medan. Unit usaha terbanyak berlokasi di Jawa, termasuk Jakarta. Padahal Gubernur DKI Suti- yoso melalui suratnya No 115/2006 telah memerintahkan penghentian izin minimarket maupun hipermarket pada 2006. Kenyataannya di lapang- an, minimarket maupun su- permarket terus menjamur. Muncul kecurigaan pengelola memalsukan atau mengganda- kan izin usaha. Dampak mengguritanya minimarket maupun super- market bukan hanya bagi peda- gang rumahan, tapi juga peda- gang pasar tradisional. Pasar tradisional yang terkenal becek sudah ditinggalkan pembeli. Itulah sebabnya Perpres No 112/2007 mengatur jarak anta- ra pasar tradisional dan pasar modern minimal 2,5 kilometer. Ternyata di lapangan, jarak bukan lagi menjadi hambatan. Jika punya uang, usaha bisa didirikan di mana saja. Saat ini, 60% dari 153 pasar tradisional milik PD Pasar Jaya dalam keadaan mati suri. Digandakan Wakil Gubernur DKI Prijanto menduga banyak izin minimar- ket dan supermarket diganda- kan. Perizinan satu minimarket digunakan untuk beberapa unit. Menurut Prijanto, modus izin ilegal itu tidak sampai ke tingkat kota madya maupun provinsi melainkan tingkat kelurahan dan kecamatan. Pihaknya akan meminta para wali kota mengecek satu per satu perizinan minimarket maupun supermarket. “Kalau terbukti lurah atau camat terlibat melindungi per- pasaran swasta ilegal, akan kami tindak tegas,” katanya. Menurut Jimmy, salah satu pengelola minimarket Indo- mart di Meruya Utara, Jakarta Barat, tidak sulit mengurus izin usaha. “Yang penting pu- nya NPWP (nomor pokok wajib pajak), izin bisa diurus,” ujarnya. Marketing Director Indomart Wiwiek Yusuf membenarkan pihaknya bersedia membantu dalam urusan perizinan ter- masuk pencarian lokasi bagi pihak yang ingin membuka waralaba Indomart. Wiwiek mengatakan untuk membuka usaha Indomart cukup menye- diakan dana Rp350 juta. “Kalau bersama tempatnya sekitar Rp500 juta,” terangnya. Syarat menjadi pemilik wa- ralaba antara lain terdaftar sebagai warga negara Indo- nesia, menyediakan ruang usaha berukuran 120-150 m 2 , memiliki NPWP, perizinan, investasi peralatan toko dan biaya waralaba. (*/J-1) [email protected] M ENJADI pengusaha itu tidak boleh cengeng. Naiknya harga bahan baku hingga besarnya kerugian yang harus ditanggung tidak boleh menyurutkan niat untuk terus menjalankan usaha. Hal itulah yang dirasakan Susilawati, 31, seorang pengusaha yang bergelut dalam bisnis produksi tahu. Di kawasan Semanan, Jakarta Barat, ia berusaha membuat roda bisnisnya tetap jalan di tengah impitan ekonomi. Susilawati memulai usaha pembuatan tahu tiga tahun lalu. Mulanya ia bekerja sebagai pedagang dan penagih kredit. Merasa modalnya sudah cukup, ia pun mengajak rekannya untuk membuka pabrik tahu. Kebetulan Susi, panggilan akrab Susilawati, memang hidup di lingkungan pembuat tahu dan tempe. “Ya, saya melihat kalau menjadi pembuat tahu keuntungannya lumayan,” jelas Susi mengenai alasannya menjadi pengusaha tahu. Mulanya Susi hanya memiliki tiga pegawai yang membuat tahu. Seiring dengan kemajuan usahanya, jumlah karyawan terus bertambah. Kini ia memiliki 16 pegawai yang bekerja di samping rumahnya. “Kebanyakan dari Tasik, Jawa Barat, karena memang pandai mengolah tahu,” tutur Susi. Bersama pegawainya, Susi memproduksi dua jenis tahu, yaitu tahu bandung dan tahu goreng. Sebab, dua jenis tahu inilah yang laku di pasaran. Soal harga, Susi mengikuti harga di pasaran. Tahu bandung dijual seharga Rp350 per buah, sedangkan harga tahu goreng dibanderol Rp17 ribu per papan. Menjadi pengusaha kecil memang rentan dengan urusan merugi. Susi pun pernah melalui masa paceklik ketika harus menelan kerugian hingga Rp10 juta dalam sepuluh hari. “Saat itu harga minyak naik dan kualitas kacang kedelai menurun. Itu membuat saya rugi besar,” ungkap Susi. Namun, hal itu tidak membuat Susi patah arang. Ia pun kembali menyusun strategi untuk tetap bertahan. Kini dalam sehari omzet yang diraih bisa mencapai Rp4 juta. Sementara keuntungan bersih mencapai Rp500 ribu per hari. Pelanggannya pun sudah tak terhitung. Kebanyakan pedagang sayur keliling. Lain Susi lain pula Santo. Pria berusia 35 tahun ini telah menggeluti usaha membuat tempe sejak 1998. Ia mewarisi kemampuan ayahnya yang juga pembuat tempe. Lelaki asal Pekalongan ini sehari- harinya membuat tempe bersama satu pegawai. Meskipun omzetnya tak sebesar Susi, dari hasil pembuatan tempe Santo bisa menghidupi tiga anak dan istrinya. “Ya, kalau rezeki lagi banyak bisa untuk ganti motor,” ujarnya. Dalam sehari, Santo bisa menghabiskan 60 kg kacang kedelai untuk dijadikan tempe. Setelah jadi, tempe pun ia jual ke pasar-pasar. Sebagai pengusaha kecil, Santo pun berharap pemerintah bisa memberikan subsidi bahan baku kacang kedelai. “Saat ini harga kedelai sudah mencapai Rp640 per kilo, dan kami tidak bisa menaikkan harga jual tempe,” ujarnya. Meski demikian, sama seperti Susi, ia pun akan terus menggantungkan hidupnya dari pembuatan tempe. “Ya memang sudah ini keahliannya, jadi bertahan saja,” tutup Santo. (*/J-2) Warung Rumahan Terlindas Tetap Bertahan meski di Masa Sulit 6 RABU, 9 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA M EGA POLITAN Wakil Gubernur DKI Prijanto mencurigai terjadi penggandaan izin usaha sehingga waralaba menjamur tak terbendung. LINTAS BERITA Sudah ada empat perusahaan penerbangan yang merasa tertarik untuk pindah di terminal ini.’’ Curi Bebek untuk Beli Bensin KARENA mencuri seekor unggas, dua remaja berurusan dengan hukum. Kedua terdakwa diadili di Pengadilan Negeri (PN) Bekasi, kemarin. Sepanjang persidangan, Iyan Sanjaya, 18, dan Irpan Fahruroji, 18, terus menundukkan kepala. Kedua terdakwa mengaku kehabisan bensin sepeda motor saat melintas di Kavling Barokah RT 008/14, Kelurahan Bahagia, Babe- lan, Kabupaten Bekasi, Minggu (26/12/2010). Namun warga yang memergoki Iyan menangkap bebek menepis alasan tersangka. Pasalnya, kata Kapolsek Babelan AK Badari, di kampung tersebut sering sekali ayam dan bebek warga hilang. (GG/J-1) Buruh Tuntut Kenaikan Upah RATUSAN buruh PT Caterindo Garment Industri berdemonstrasi di Kawasan Berikat Nasional Tanjung Priok, Jakarta Utara, ke- marin. Mereka menuntut perusahaan membayar gaji sesuai upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp1,290 juta yang disahkan Gubernur DKI pada Desember 2010. Ini merupakan demo kedua. Sebelumnya, demo sempat ricuh. Buruh melempari petugas dengan botol plastik. Halili, salah se- orang buruh, mengatakan, buruh yang kebanyakan perempuan berdemo karena perusahaan selalu berdalih UMP belum disah- kan. Setelah aksi tersebut, perusahaan bersedia menerima serikat pekerja dan berjanji akan merapel upah buruh. (*/J-1) Terdakwa Korupsi Dibebaskan MAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Cibinong, Kabupaten Bo- gor, membebaskan mantan Camat Ciomas Rudy Gunawan dan mantan Kepala Desa Sukahardja Akay Sukarya dari dakwaan ko- rupsi pengadaan lahan Gedung Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Ciomas senilai Rp2 miliar. Keputusan majelis hakim yang diketuai Sudaryadi disambut histeria bahagia pihak keluarga terdakwa. Keluarga sampai histeris karena sehari sebelumnya, PN Cibi- nong memvonis bersalah dua terdakwa lainnya dalam kasus ter- sebut. Mereka ialah Muhamad Lukman, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor selama satu tahun penjara, serta Edy Anang Syahroni, pengusaha, selama 2,5 tahun penjara. Jaksa Pinangki Sirna Malasari langsung menyatakan kasasi. (DD/J-1) Pembunuh Waria Ditangkap HENDRY Anton alias Regi, 29, dan Nando Fradana alias Kardo, 24, ditangkap Polsek Kelapa Dua di Palembang. “Kedua orang ini kami jerat dengan Pasal 338 dan 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati,” kata Ka- polres Metro Kabupaten Tangerang Kombes Wahyu Widada di Tangerang, kemarin. Mereka diduga sebagai pelaku pembunuhan Muhammad Sakir alias Metti, 35, di rumah kontrakan korban di Gang Asem, Kam- pung Kelapa Dua RT 04/01 No 28, Kelapa Dua, pada 3 Desember 2010. Mereka pura-pura bercumbu dengan korban padahal sasar- annya adalah harta benda di rumah itu. (SM/J-1) TIDAK beroperasinya maska- pai penerbangan Mandala Air- lines sejak 13 Januari membawa dampak bagi para penyewa tempat usaha (tenant) di Termi- nal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Mereka mengalami penu- runan omzet hingga tinggal sepertiganya saja akibat jumlah penumpang yang melalui ter- minal itu terus menurun. “Biasanya penghasilan kami tiap hari mencapai Rp6 juta. Sekarang ini paling banyak hanya Rp2 juta,” kata Siti Mari- yam, karyawan di salah rumah makan di Pusat Perbelanjaan Terminal 3 Bandara Soekarno- Hatta, kemarin. Sebenarnya selain Mandala, maskapai Air Asia juga me- manfaatkan terminal itu. Namun, karena penumpang Air Asia umumnya adalah orang asing, tidak banyak yang melakukan transaksi di terminal itu. Hal itu dibenarkan karyawan di konter batik. Semenjak Man- dala Airlines tidak beroperasi lagi di terminal itu, pembeli di konternya menjadi sepi. “Coba Mas lihat sendiri. Karyawan di sini tiap hari kerjanya hanya berdiri di de- pan konter, tanpa pembeli,” kata salah seorang karyawan di konter batik yang enggan di sebut namanya. Saat dimintai konfirmasi mengenai hal tersebut, Gene- ral Manager Terminal 3 Arif Darmawan membenarkan. Ia menjelaskan, belakangan ini kondisi di Terminal 3 meng- alami penurunan penumpang. Terlebih dengan tidak berope- rasinya Mandala Arilines. “Berdasarkan catatan kami, jumlah penumpang di Terminal 3 pada 2009 sebanyak 3,2 juta orang. Sementara itu, 2010 ha- nya 1,9 juta orang,” ujarnya. Karena itu, tambahnya, apa- bila hingga akhir Maret nanti Mandala Airlines belum juga mendapatkan investor baru un- tuk beroperasi, pihaknya akan menarik perusahaan maskapai lainnya yang ada di Terminal 1 atau 2 untuk beroperasi di Terminal 3. Tujuannya, selain meng- hidupkan para tenant yang berbisnis di pusat perbelanjaan Terminal 3, juga untuk mera- takan jumlah penumpang di setiap terminal. Hanya saja Arif enggan men- jelaskan penerbangan dari maskapai manakah yang akan ditarik di terminal itu. “Yang jelas sudah ada empat perusahaan penerbangan yang merasa tertarik untuk pindah di terminal ini,” kata Arif. Ia menambahkan bahwa Terminal 3 dapat melayani pe- numpang hingga 4 juta orang per tahun. (SM/J-2) Omzet Penyewa di Terminal 3 Turun Drastis Arif Darmawan General Manager Terminal 3 TETAP BERTAHAN: Pekerja membuat tahu di kawasan Semanan, Jakarta Barat, kemarin. Meski harga bahan bakunya terus melambung, usaha ini tetap bertahan. MI/LALITYA HAYUNINGTYAS

RABU, 9 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA · investasi peralatan toko dan ... bandung dijual seharga Rp350 per buah, ... pai penerbangan Mandala Air-lines sejak 13 Januari membawa

  • Upload
    buiminh

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

SELAMAT SARAGIH

PEDAGANG kecil dan rumahan mengeluh-kan keberadaan mini-market yang terus

menggurita hingga ke pelosok-pelosok. Usaha rakyat yang ha-nya bermodalkan jutaan rupiah sudah kembang kempis.

“Minimarket Indomart dan Alfamart terus bertambah. Mereka berlomba memenuhi Jakarta dengan toko yang mo-dern. Kami yang punya wa-rung kecil begini jadi kelindas di tengah-tengah,” keluh Alex Brian, warga Meruya Utara, Jakarta Barat, kemarin.

Pedagang sembako ini sa-ngat menyesalkan Pemerintah Provinsi DKI yang dengan gampangnya mengeluarkan izin bagi ritel minimarket. Data terakhir Dinas Koperasi Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan DKI pada 2008 mencatat jumlah minimarket hanya 167 lokasi.

Rinciannya, di Jakarta Barat 58 lokasi, Jakarta Timur 32, Ja-karta Selatan 25, Jakarta Pusat 23, dan Jakarta Utara 29 unit. Namun yang ada di masyara-kat diperkirakan jauh lebih ba nyak.

Pengelola Waralaba Alfamart mengklaim telah memiliki unit usaha lebih 3.250 yang tersebar di Jawa, Bali, dan Lampung. Sementara Indomart 3.531 di Jawa, Bali, dan Medan. Unit usaha terbanyak berlokasi di Jawa, termasuk Jakarta.

Padahal Gubernur DKI Suti-yoso melalui suratnya No 115/2006 telah memerintahkan penghentian izin minimarket maupun hipermarket pada 2006. Kenyataannya di lapang-an, minimarket maupun su-permarket terus menjamur. Muncul kecurigaan pengelola memalsukan atau mengganda-kan izin usaha.

Dampak mengguritanya minimarket maupun super-market bukan hanya bagi peda-gang rumahan, tapi juga peda-gang pasar tradisional. Pasar tradisional yang terkenal becek sudah ditinggalkan pembeli.

Itulah sebabnya Perpres No 112/2007 mengatur jarak anta-

ra pasar tradisional dan pasar modern minimal 2,5 kilometer. Ternyata di lapangan, jarak bukan lagi menjadi hambatan. Jika punya uang, usaha bisa didirikan di mana saja. Saat ini, 60% dari 153 pasar tradisional milik PD Pasar Jaya dalam keadaan mati suri.

Digandakan Wakil Gubernur DKI Prijan to

menduga banyak izin minimar-ket dan supermarket diganda-kan. Perizinan satu minimarket digunakan untuk beberapa unit.

Menurut Prijanto, modus izin ilegal itu tidak sampai ke tingkat kota madya maupun

provinsi melainkan tingkat kelurahan dan kecamatan. Pihaknya akan meminta para wali kota mengecek satu per satu perizinan minimarket maupun supermarket.

“Kalau terbukti lurah atau camat terlibat melindungi per-pasaran swasta ilegal, akan kami tindak tegas,” katanya.

Menurut Jimmy, salah satu pengelola minimarket Indo-mart di Meruya Utara, Jakarta Barat, tidak sulit mengurus izin usaha. “Yang penting pu-nya NPWP (nomor pokok wajib pajak), izin bisa diurus,” ujarnya.

Marketing Director Indomart Wiwiek Yusuf membenarkan

pihaknya bersedia membantu dalam urusan perizinan ter-masuk pencarian lokasi bagi pihak yang ingin membuka waralaba Indomart. Wiwiek mengatakan untuk membuka usaha Indomart cukup menye-diakan dana Rp350 juta. “Kalau bersama tempatnya sekitar Rp500 juta,” terangnya.

Syarat menjadi pemilik wa-ralaba antara lain terdaftar sebagai warga negara Indo-nesia, menyediakan ruang usaha berukuran 120-150 m2, memiliki NPWP, perizinan, investasi peralatan toko dan biaya wara laba. (*/J-1)

[email protected]

MENJADI pengusaha itu tidak boleh cengeng. Naiknya

harga bahan baku hingga besarnya kerugian yang harus ditanggung tidak boleh menyurutkan niat untuk terus menjalankan usaha.

Hal itulah yang dirasakan Susilawati, 31, seorang pengusaha yang bergelut dalam bisnis produksi tahu. Di kawasan Semanan, Jakarta Barat, ia berusaha membuat roda bisnisnya tetap jalan di tengah impitan ekonomi.

Susilawati memulai usaha pembuatan tahu tiga tahun lalu. Mulanya ia bekerja sebagai pedagang dan penagih kredit. Merasa modalnya sudah cukup, ia pun mengajak rekannya untuk membuka pabrik tahu. Kebetulan Susi, panggilan akrab Susilawati, memang hidup di lingkungan pembuat

tahu dan tempe.“Ya, saya melihat kalau

menjadi pembuat tahu keuntungannya lumayan,” jelas Susi mengenai alasannya menjadi pengusaha tahu.

Mulanya Susi hanya memiliki tiga pegawai yang membuat tahu. Seiring dengan kemajuan usahanya, jumlah karyawan terus bertambah. Kini ia memiliki 16 pegawai yang bekerja di samping rumahnya.

“Kebanyakan dari Tasik, Jawa Barat, karena memang pandai mengolah tahu,” tutur Susi.

Bersama pegawainya, Susi memproduksi dua jenis tahu, yaitu tahu bandung dan tahu goreng. Sebab, dua jenis tahu inilah yang laku di pasaran. Soal harga, Susi mengikuti harga di pasaran. Tahu

bandung dijual seharga Rp350 per buah, sedangkan harga tahu goreng dibanderol Rp17 ribu per papan.

Menjadi pengusaha kecil memang rentan dengan urusan merugi. Susi pun pernah melalui masa paceklik ketika harus menelan kerugian hingga Rp10 juta dalam sepuluh hari. “Saat itu harga minyak naik dan kualitas kacang kedelai menurun. Itu membuat saya rugi besar,” ungkap Susi.

Namun, hal itu tidak

membuat Susi patah arang. Ia pun kembali menyusun strategi untuk tetap bertahan.

Kini dalam sehari omzet yang diraih bisa mencapai Rp4 juta. Sementara keuntungan bersih mencapai Rp500 ribu per hari. Pelanggannya pun sudah tak terhitung. Kebanyakan pedagang sayur keliling.

Lain Susi lain pula Santo. Pria berusia 35 tahun ini telah menggeluti usaha membuat tempe sejak 1998. Ia mewarisi kemampuan ayahnya yang

juga pembuat tempe. Lelaki asal Pekalongan ini sehari-harinya membuat tempe bersama satu pegawai. Meskipun omzetnya tak sebesar Susi, dari hasil pembuatan tempe Santo bisa menghidupi tiga anak dan istrinya. “Ya, kalau rezeki lagi banyak bisa untuk ganti motor,” ujarnya.

Dalam sehari, Santo bisa menghabiskan 60 kg kacang kedelai untuk dijadikan tempe. Setelah jadi, tempe pun ia jual ke pasar-pasar.

Sebagai pengusaha kecil, Santo pun berharap pemerintah bisa memberikan subsidi bahan baku kacang kedelai. “Saat ini harga kedelai sudah mencapai Rp640 per kilo, dan kami tidak bisa menaikkan harga jual tempe,” ujarnya.

Meski demikian, sama seperti Susi, ia pun akan terus menggantungkan hidupnya dari pembuatan tempe. “Ya memang sudah ini keahliannya, jadi bertahan saja,” tutup Santo. (*/J-2)

Warung Rumahan Terlindas

Tetap Bertahan meski di Masa Sulit

6 RABU, 9 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIAMEGAPOLITAN

Wakil Gubernur DKI Prijanto mencurigai terjadi penggandaan izin usaha sehingga waralaba menjamur tak terbendung.

LINTAS BERITA

Sudah ada empat perusahaan

penerbangan yang merasa tertarik untuk pindah di terminal ini.’’

Curi Bebek untuk Beli Bensin

KARENA mencuri seekor unggas, dua remaja berurusan dengan hukum. Kedua terdakwa diadili di Pengadilan Negeri (PN) Bekasi, kemarin. Sepanjang persidangan, Iyan Sanjaya, 18, dan Irpan Fahruroji, 18, terus menundukkan kepala.

Kedua terdakwa mengaku kehabisan bensin sepeda motor saat melintas di Kavling Barokah RT 008/14, Kelurahan Bahagia, Babe-lan, Kabupaten Bekasi, Minggu (26/12/2010). Namun warga yang memergoki Iyan menangkap bebek menepis alasan tersangka. Pasalnya, kata Kapolsek Babelan AK Badari, di kampung tersebut sering sekali ayam dan bebek warga hilang. (GG/J-1)

Buruh Tuntut Kenaikan Upah RATUSAN buruh PT Caterindo Garment Industri berdemonstrasi di Kawasan Berikat Nasional Tanjung Priok, Jakarta Utara, ke-marin. Mereka menuntut perusahaan membayar gaji sesuai upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp1,290 juta yang disahkan Gubernur DKI pada Desember 2010.

Ini merupakan demo kedua. Sebelumnya, demo sempat ricuh. Buruh melempari petugas dengan botol plastik. Halili, salah se-orang buruh, mengatakan, buruh yang kebanyakan perempuan berdemo karena perusahaan selalu berdalih UMP belum disah-kan. Setelah aksi tersebut, perusahaan bersedia menerima serikat pekerja dan berjanji akan merapel upah buruh. (*/J-1)

Terdakwa Korupsi DibebaskanMAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Cibinong, Kabupaten Bo-gor, membebaskan mantan Camat Ciomas Rudy Gunawan dan mantan Kepala Desa Sukahardja Akay Sukarya dari dakwaan ko-rupsi pengadaan lahan Gedung Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Ciomas senilai Rp2 miliar. Keputusan majelis hakim yang diketuai Sudaryadi disambut histeria bahagia pihak keluarga terdakwa.

Keluarga sampai histeris karena sehari sebelumnya, PN Cibi-nong memvonis bersalah dua terdakwa lainnya dalam kasus ter-sebut. Mereka ialah Muhamad Lukman, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor selama satu tahun penjara, serta Edy Anang Syahroni, pengusaha, selama 2,5 tahun penjara. Jaksa Pinangki Sirna Malasari langsung menyatakan kasasi. (DD/J-1)

Pembunuh Waria DitangkapHENDRY Anton alias Regi, 29, dan Nando Fradana alias Kardo, 24, ditangkap Polsek Kelapa Dua di Palembang. “Kedua orang ini kami jerat dengan Pasal 338 dan 340 KUHP tentang Pembu nuhan Berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati,” kata Ka-polres Metro Kabupaten Tangerang Kombes Wahyu Widada di Tangerang, kemarin.

Mereka diduga sebagai pelaku pembunuhan Muhammad Sakir alias Metti, 35, di rumah kontrakan korban di Gang Asem, Kam-pung Kelapa Dua RT 04/01 No 28, Kelapa Dua, pada 3 Desember 2010. Mereka pura-pura bercumbu dengan korban padahal sasar-annya adalah harta benda di rumah itu. (SM/J-1)

TIDAK beroperasinya maska-pai penerbangan Mandala Air-lines sejak 13 Januari membawa dampak bagi para penyewa tempat usaha (tenant) di Termi-nal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Mereka mengalami penu-runan omzet hingga tinggal sepertiganya saja akibat jumlah penumpang yang melalui ter-minal itu terus menurun.

“Biasanya penghasilan kami tiap hari mencapai Rp6 juta. Sekarang ini paling banyak hanya Rp2 juta,” kata Siti Mari-yam, karyawan di salah rumah makan di Pusat Perbelanjaan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, kemarin.

Sebenarnya selain Mandala, maskapai Air Asia juga me-manfaatkan terminal itu.

Namun, karena penumpang Air Asia umumnya adalah orang asing, tidak banyak yang melakukan transaksi di terminal itu.

Hal itu dibenarkan karyawan di konter batik. Semenjak Man-dala Airlines tidak beroperasi lagi di terminal itu, pembeli di konternya menjadi sepi.

“Coba Mas lihat sendiri. Karyawan di sini tiap hari

kerjanya hanya berdiri di de-pan konter, tanpa pembeli,” kata salah seorang karyawan di konter batik yang enggan di sebut namanya.

Saat dimintai konfirmasi mengenai hal tersebut, Gene-ral Manager Terminal 3 Arif Darmawan membenarkan. Ia menjelaskan, belakangan ini kondisi di Terminal 3 meng-alami penurunan penumpang. Terlebih dengan tidak berope-rasinya Mandala Arilines.

“Berdasarkan catatan kami, jumlah penumpang di Terminal 3 pada 2009 sebanyak 3,2 juta orang. Sementara itu, 2010 ha-nya 1,9 juta orang,” ujarnya.

Karena itu, tambahnya, apa-bila hingga akhir Maret nanti Mandala Airlines belum juga mendapatkan investor baru un-tuk beroperasi, pihaknya akan menarik perusahaan maskapai lainnya yang ada di Terminal 1 atau 2 untuk beroperasi di Terminal 3.

Tujuannya, selain meng-hi dupkan para tenant yang berbisnis di pusat perbelanjaan Terminal 3, juga untuk mera-takan jumlah penumpang di setiap terminal.

Hanya saja Arif enggan men-jelaskan penerbangan dari maskapai manakah yang akan ditarik di terminal itu.

“Yang jelas sudah ada empat perusahaan penerbangan yang merasa tertarik untuk pindah di terminal ini,” kata Arif.

Ia menambahkan bahwa Terminal 3 dapat melayani pe-numpang hingga 4 juta orang per tahun. (SM/J-2)

Omzet Penyewa di Terminal 3 Turun Drastis

Arif DarmawanGeneral Manager Terminal 3

TETAP BERTAHAN: Pekerja membuat tahu di kawasan Semanan, Jakarta Barat, kemarin. Meski harga bahan bakunya terus melambung, usaha ini tetap bertahan.

MI/LALITYA HAYUNINGTYAS