Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sony Nugraha Putra Sirait, Rancangan Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif … 157
Rancangan Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif untuk
Memotivasi Minat Baca Anak Muda di Kota Medan
Poetry Book Design with Illustrative Style to Motivate Youth Reading Interest in Medan City
Sony Nugraha Putra Sirait, Mhd. Rusdi Tanjung
Desain Komunikasi Visual
Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama
ABSTRAK
Sejarah kesusastraan di kota Medan sangat panjang. Sastrawan-sastrawan ternama muncul silih
berganti di kota Medan. Para sastrawan ini juga membuat banyak kebaruan dalam dunia sastra.
Medan menjadi kota yang diperhitungkan dalam kesusastraan. Penyair terkenal banyak berasal
dari kota Medan. Amir Hamzah, Chairil Anwar, Sitor Situmorang, Sanusi Pane, Asrun Sani dan
masih banyak lagi penyair ternama lainnya. Perkembangan dunia sastra mengalamai titik
penurunan dikarenakan rendahnya minat baca anak muda yang berakibat sastra di kota Medan
mengalami penurunan cukup signifikan. Dari hasil riset banyak anak muda di kota Medan yang
tidak lagi menggemari sastra khusunya puisi. Maka dari itu penulis membuat karya berupa
antologi puisi dengan desain yang dan susunan layout yang dikhususkan untuk anak muda. Agar
anak muda di kota Medan gemar membaca puisi. Serta Agar buku puisi dapat diterima dengan
baik oleh anak muda di kota Medan. Menggunakan pendekatan metodologi kualitatif secara
deskriptif dengan menganalisis berbagai macam data literatur buku dan jurnal serta data hasil
wawancara dan observasi yang mendukung penelitian.
Kata kunci : Rancangan Buku Puisi, Gaya Ilustratif Minat baca, Anak Muda di Kota Medan
ABSTRACT
The history of literature in the city of Medan is very long. Famous writers appear one after another
in the city of Medan. These writers also made many novelties in the world of literature. Medan is a
city that counts in literature. Many famous poets are from the city of Medan. Amir Hamzah, Chairil
Anwar, Sitor Situmorang, Sanusi Pane, Asrun Sani and many other famous poets. The development
of the world of literature experienced a point of decline due to the low interest in reading of young
people which resulted in a significant decline in literature in the city of Medan. From the results of
research many young people in the city of Medan are no longer fond of literature especially poetry.
Therefore the author makes a work in the form of anthology of poetry with a design and layout that
is specific to young people. So that young people in the city of Medan enjoy reading poetry. And so
that poetry books can be well received by young people in the city of Medan. Using a qualitative
methodology approach descriptively by analyzing various kinds of literature data of books and
journals as well as data from interviews and observations that support research.
Key words : Poetry Book Design, Illustrative Style of Interest in reading, Young People in Medan
City
158. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
1. PENDAHULUAN
Sastra adalah sebuah kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga segala sesuatu yang
tertulis. Menurut pandangan Sugihastuti, karya sastra merupakan media yang digunakan oleh
pengarang untuk menyampaikan gagasan-gagasan dan pengalamannya[1]. Sebagai media, peran
karya sastra sebagai media untuk menghubungkan pikiran-pikiran pengarang untuk disampaikan
kepada pembaca. Selain itu, karya sastra juga dapat merefleksikan pandangan pengarang terhadap
berbagai masalah yang diamati di lingkungannya. Realitas sosial yang dihadirkan melalui teks
kepada pembaca merupakan gambaran tentang berbagai fenomena sosial yang pernah terjadi di
masyarakat dan dihadirkan kembali oleh pengarang dalam bentuk dan cara yang berbeda. Menurut
Sapardi Djoko Damono, sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan
kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial[2].Menurut Saryono, sastra bukan sekedar
artefak (barang mati), tetapi sastra merupakan sosok yang hidup[3]. Sebagai sosok yang hidup,
sastra berkembang dengan dinamis menyertai sosok-sosok lainnya, seperti politik, ekonomi,
kesenian, dan kebudayaan.
Sejarah kesusastraan di kota Medan sangat panjang. Sastrawan-sastrawan ternama muncul
silih berganti di kota Medan. Para sastrawan ini juga membuat banyak kebaruan dalam dunia
sastra. Medan menjadi kota yang diperhitungkan dalam kesusastraan. Terutama puisi, Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia puisi berarti ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra,
rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dl bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara
cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan
khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Penyair terkenal banyak berasal dari kota
Medan. Amir Hamzah, Chairil Anwar, Sitor Situmorang, Sanusi Pane, Asrun Sani dan masih
banyak lagi penyair ternama lainnya.
Penyair-penyair ini menulis banyak karya yang masih memiliki penggemar hingga hari ini.
Penyair-penyair ini juga melakukan berbagai kemajuan dalam bidang puisi. Membuat puisi
berkembang dengan sangat cepat, serta membuat kebaruan dalam dunia sastra Indonesia. Hal ini
telah lazim diketahui dalam sejarah kesusastraan di Indonesia.
Perkembangan dunia sastra mengalamai titik penurunan dikarenakan rendahnya minat baca
anak muda yang berakibat sastra di kota Medan mengalami penurunan cukup signifikan. Hal ini
juga menjadikan para penyair di kota Medan pada masa sekarang sulit untuk tampil karena
kurangnya publisitas juga apresiasi. Puisi tidak lagi banyak diminati. Faktor lainnya adalah Layout
buku puisi yang cenderung monoton dari tahun ke tahun.
Umumnya buku puisi tidak memiliki Layout yang menarik. Hanya menggunakan Layout
rata kiri. Hal ini menyebabkan pembaca tidak begitu tertarik dengan karya sastra. Dengan
menggunakan Layout yang beragam diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat terhadap
buku puisi. Penggunaan Layout yang mengutamakan konsep layout yang beragam seperti
menggunakan sequence (urutan perhatian) pada Layout yang berbentuk C, L, T, I dan Z bertujuan
untuk menghilangkan kebosanan dari membaca buku.
Selain Layout, ilustrasi juga mampu memberikan kesan baru dalam buku puisi. Buku puisi
umumnya hanya berisi tulisan saja. Sedangkan dengan menggunakan ilustrasi yang sederhana
diharapkan mampu menghilangkan kejenuhan ketika membaca. Ilustrasi diharapkan mampu
memberikan perspektif baru dalam memaknai puisi itu sendiri. Ilustrasi juga memberikan suasana
yang memperkuat imaji pada puisi. Perpaduan antara Layout yang tidak monoton dan ilustrasi yang
memberikan nuansa kedekatan dan imaji yang mudah ditangkap adalah solusi untuk buku puisi
masa kini.
2. METODE PENELITIAN
1. Data Primer
Dalam pencarian data, penulis mengumpulkan beberapa buku sebagai acuan pencarian data
dalam membuat karya berupa rancangan buku puisi dengan gaya ilustratif untuk memotivasi minat
Sony Nugraha Putra Sirait, Rancangan Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif … 159
baca anak muda di Kota Medan. Beberapa buku yang penulis ambil sebagai acuan diantaranya
adalah “Layout Dasar dan Penerapannya Edisi 2017” Oleh Ust Surianto Rustan, sebagai acuan
penyusunan layout dalam karya yang dikerjakan. Penulis mengambil beberapa prinsip layout,
seperti sequence. Sequence adalah urutan perhatian. Sequence berguna untuk mempermudah
pembaca dalam membaca. Arah gerak mata mempengaruhi juga mempengaruhi kecenderungan
ketika membaca. Sequence agar mudah diingat diwakilkan dengan huruf, seperti Z, C, L, T, I dan
masih banyak lagi. Lalu penulis juga menggunakan buku “Karena Cinta Kuat Seperti Maut” Oleh
Adimas Immanuel, “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” Oleh Marchella FP sebagai acuan
pembuatan konten dalam karya.
2. Data Sekunder
Penulis melakukan wawancara kepada beberapa komunitas literasi juga beberapa teman
yang tidak menyukai buku agar menjadi pembanding dengan data yang telah didapat dari buku.
Beberapa komunitas tersebut adalah Fokus (Forum Diskusi Kampus) dan Bookish Medan.
3. Analisis Data
Dalam analisis data ini penulis menggunakan metode SWOT (Strengths,
Weaknesses,Opportunities, and Threats) sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Data
Internal
Eksternal
Strengths
(Kekuatan)
Buku puisi dengan
ilustrasi yang
memberikan
kedekatan dan
mempermudah
makna bagi
pembaca.
Layout buku puisi
yang unik.
Weakness
(Kelemahan)
Pengerjaan puisi
cukup rumit.
Opportunities
(Peluang)
Anak muda yang aktif
menggunakan sosial media
dan yang menyukai Quotes
atau kata-kata bijak.
S.O
Dengan menggunakan
ilustrasi dan puisi, anak
muda saat ini khususnya
yang aktif menggunakan
sosial media, akan sangat
menyukai rancangan
penulis.
W.O
Dengan ilustrasi pada tiap
puisi, mempermudah anak
muda untuk memahami
puisi.
Threats
(Ancaman)
Banyak buku puisi yang
muncul dengan konsep
serupa.
S.T
Mempertahankan keunikan
dari ilustrasi dan Layout
yang dimiliki, agar selalu
menjadi pembeda.
W.T
Memperkuat ilustrasi agar
mudah dipahami serta
menjaga cirri khas yang
dimiliki agar tetap disukai
oleh pembaca.
160. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Penulis menjabarkan Brainstorming dengan menggunakan mind mapping sebagai berikut:
Gambar 1. Mind Mapping
Dalam metode berpikir penulis menggunakan metode Brainstorming dalam pembuatan
Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif untuk Memotivasi Minat Baca Anak Muda di Kota Medan.
Penulis memetakan masalah lalu solusi yang dapat diberikan atas masalah tersebut. Penulis juga
mendesain ilustrasi dengan gambar-gambar yang membentuk suasana yang pas dengan puisi pada
setiap halamannya.
1. Tema
Dalam pemilihan tema penulis memilih tema Cinta. Penulis memilah antara puisi jatuh cinta
dan patah hati, dan mencampurnya menjadi satu dalam buku Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif
untuk Memotivasi Minat Baca Anak Muda di Kota Medan. Alasan penulis mengambil tema Cinta
sebab tema seperti ini lebih diminati oleh anak muda. Hal ini juga memudahkan menarik perhatian
anak muda agar tertarik untuk membaca buku ini.
2. Target Pengguna
Adapun target pengguna terdiri dari demografis, psikografis, geografis sebagai berikut:
a. Demografis
Ruang lingkup masyarakat yang di targetkan adalah anak muda usia 17-25 tahun. Jenis
kelamin untuk ruang lingkup masyarakat antara lain laki-laki dan perempuan. Kelas sosial untuk
ruang lingkup masyarakat yaitu semua kalangan sosial baik dari kalangan sosial ke bawah sampai
ke atas.
b. Psikografis
Sasaran yang dituju adalah para anak muda yang aktif menggunakan sosial media. Karena
konten yang ada dalam buku puisi ini adalah konten yang ada dan umum di sosial media hari ini.
Visual grafis yang telah dirancang untuk dinikmati dengan baik oleh pembaca. Seperti memberikan
kedekatan juga membantu menyampaikan emosi yang mungkin tengah dirasakan oleh pembaca.
c. Geografis
Adapun sasaran pembuatan karya ini adalah anak muda yang berada di Kota Medan. Supaya
meningkatkan kembali minat membaca melalui buku puisi yang penulis rancang.
3. Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang penulis pilih adalah dengan layout yang beragam dan Ilustratif. Layout
yang menarik dan Ilustratif memiliki banyak kelebihan yang sesuai dengan target pengguna, seperti
mempermudah memahami isi puisi juga membangun kedekatan dan suasana yang coba puisi
Sony Nugraha Putra Sirait, Rancangan Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif … 161
sampaikan dalam buku ini. Selain itu penulis juga memberikan beberapa hal kreatif dalam
penyajian karya agar target pengguna tidak jenuh.
4. Konsep Media
Konsep media yang penulis gunakan dalam media utama adalah layout yang beragam
dan Ilustratif. Alasan penulis memilih layout yang beragam dan Ilustratif antara lain
Ilustrasi dengan gambar sederhana memberikan kedekatan dengan pembaca.
Selain itu penulis juga menggunakan beberapa media pendukung antara lain baju, tote
bag, dan stiker. Baju yang berisi petikan puisi dalam buku akan menarik minat anak muda
karena baju berisi kata-kata memang sedang ramai digemari. Begitu juga penggunaan tote
bag, ditambah berisi petikan puisi dan gambar manual akan semakin disukai anak muda.
Stiker adalah salah satu media pendukung yang cukup efektif dalam pengenalan buku puisi
ini sebab bisa ditempelkan pada media apa saja seperti laptop, komputer, telepon genggam,
dan benda-benda lainnya.
5. Visualisasi Visualisasi yang penulis buat antara lain sebagai betikut:
-Pengembangan Elemen Visual
Dalam pengembangan elemen visual penulis membuat sketsa dasar dalam pembuatan Buku
Puisi dengan Gaya Ilustratif untuk Memotivasi Minat Baca Anak Muda di Kota Medan
dari bagian sampul depan, halaman satu hingga sampul belakang. Berikut adalah beberapa
sketsa yang penulis gambar:
Gambar 2. Sketsa ilustrasi
162. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
-Alternatif Desain
Setelah penulis membuat sketsa ilustrasi maka masuk pada tahap pembuatan. Ada
beberapa alternatif desain yang penulis buat hingga mendapatkan hasil yang telah dipilih,
alternatif desain yang penulis buat antara lain sebagai berikut:
Gambar 3. Alternatif Desain
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 4. Media Utama
A. Media Utama
Media utama yang penulis gunakan adalah buku antologi puisi dengan gaya ilustratif. Buku
puisi ini berjudul “Aku Memetik Bintang untuk Kuletakkan di Samping Telingamu. Judul buku
puisi ini diambil dari salah satu puisi yang ada di dalam buku tersebut. Buku puisi yang penulis
buat menggunakan ilustrasi yang sederhana. Tujuannya adalah agar pembaca merasa dekat dengan
puisi dan karya yang penulis buat. Selain itu ilustrasi juga membantu memahami atau memberikan
perspektif baru untuk menerima puisi yang ada dalam karya ini.
1. Puisi
Puisi yang ada dalam buku ini penulis buat agar tidak terlalu rumit dan lebih mudah dipahami
oleh anak muda. Hal ini agar pembaca tidak merasa kesulitan ketika membaca puisi yang ada di
buku ini. Tema yang diangkat di buku ini berkisar pada masalah jatuh cinta dan patah hati. Masalah
yang tentu akrab dengan anak muda dan umumnya anak muda gemari. Hal ini bertujuan untuk
membuat anak muda untuk tertarik membaca buku ini. Juga bertujuan agar anak muda merasakan
kedekatan dengan buku kumpulan puisi ini. Seperti puisi Desember /3/, penulis memilih ilustrasi
angkot 125. Karena angkot adalah salah satu transportasi yang cukup dekat dengan anak muda.
Penulis sendiri juga kerap memilih angkot sebagai moda transportasi. Detail seperti ini penulis
pertimbangkan karena memiliki efek yang lebih kuat kepada pembaca.
Sony Nugraha Putra Sirait, Rancangan Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif … 163
Gambar 5. Puisi Desember /3/
2. Ilusrasi
Ilustrasi yang penulis pilih adalah yang menggunakan tekstur seperti kapur dan dibuat
sesederhana mungkin. Ini bertujuan agar pembaca lebih dapat menerima suasana yang coba
penulis sampaikan. Dalam pengerjaan ilustrasi penulis dibantu oleh adik-adik kelas Desain
Komunikasi Visual. Konsep yang saya rancang dapat divisualkan dengan lebih baik hingga
kedekatan yang penulis inginkan dapat dirasakan. Ketika pembaca merasa dekat dengan karya
yang penulis rancang, diharapkan para pembaca akan membaca buku puisi lain. Hingga minat
literasi juga dapat meningkat.
Gambar 6. Puisi Gagang Pintu
3. Layout
Layout yang tidak biasa juga menjadi kelebihan buku puisi ini. Buku puisi umumnya hanya
menggunakan layout yang biasa. Seperti rata kiri dan jenis I, yaitu dibaca dari atas ke bawah.
Penulis membuat layout yang berpindah-pindah di hampir setiap puisi. Hal ini bertujuan agar
pembaca tidak jemu membaca puisi yang ada di buku ini. Juga agar pembaca lebih aktif ketika
membaca puisi yang ada di buku ini. Dalam penyusunan ilustrasi penulis menggunakan aplikasi
komputer seperti CorelDraw X4 atau Photoshop CS 6.
4. Bahan dasar
Pada bagian cover penulis memilih kertas jenis Tik. Karena ketebalan dan tekstur yang kuat.
Sedangkan untuk bagian isi penulis memilih kertas Concrode. Kertas ini memiliki tekstur agak
yang tidak rata dan dapat dirasakan jika diraba dengan tangan. Concrude juga membuat warna
desain ilustrasi tidak terlalu berubah hingga dapat mempertahankan tujuan dari desain yang sudah
dirancang.
5. Fon
Penulis memilih fon Simplicity sebagai fon utama dalam buku yang penulis rancang. Fon ini
bertipe Handwriting atau tulisan tangan. Penulis memilih fon ini karena memberikan efek
kedekatan dan kesederhanaan yang lebih terasa dibandingkan fon lain. Fon ini juga dapat dibaca
dengan mudah.
164. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Gambar 7. Fon Simplicity
6. Binding Book
Binding Book adalah metode menyatukan lembaran menjadi sebuah buku dengan cara dijahit
menggunakan benang. Penulis memilih metode ini karena memberikan kesan baru dan untuk
memberikan kedekatan kepada pembaca. Binding Book yang dilakukan secara manual ini juga
menguatkan kesan Handmade yang coba penulis bangun.
B. Media Pendukung
Gambar 8. Booth Penulis ketika pameran berlangsung
1. Baju
Baju yang berisi tulisan petikan puisi menjadi salah satu media pendukung yang saya pilih.
Karena baju dengan desain sederhana saat ini cukup digemari anak muda.
2. Tote Bag
Tote Bag saat ini sudah seperti aksesoris yang sangat umum dipakai oleh anak muda. Selain
karena digemari oleh banyak pemuda, Tote Bag juga penulis jadikan media promosi. Dengan cara
menggambar Tote Bag berisi petikan puisi yang ada dalam buku.
3. Stiker
Stiker penulih pilih sebagai media pendukung karena lebih gampang diproduksi secara banyak
dan memiliki efektivitas yang tinggi. Anak muda kini juga gemar menempelkan stiker di helm,
telepon genggam, ataupun tempat lain.
4. Buku Panduan Karya
Selain media utama dan media pendukung, diperlukan juga buku panduan agar memudahkan
target pengguna untuk memahami tujuan dari buku ini. Buku panduan karya berisikan tata cara
Sony Nugraha Putra Sirait, Rancangan Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif … 165
penggunaan karya utama, selain itu juga menjelaskan beberapa alasan dalam pemilihan karakter
gambar ilustrasi dan pemilihan tulisan.
5. Poster Proses Perancangan
Poster perancangan diperlukan agar masyarakat mengetahui bagaimana penulis merancang
karya buku puisi ini. Berikut adalah poster perancangan:
Gambar 10. Poster Perancangan
C. Pembahasan
Demi memenuhi ujian pameran, Penulis telah mengikuti kegiatan pameran skripsi dan
membuka booth untuk karya Rancangan Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif untuk Memotivasi
Minat Baca Anak Muda di Kota Medan. Penulis memamerkan karya buku antologi puisi “Aku
Memetik Bintang untunk Kuletakkan di Samping Telingamu” beserta seluruh media pendukung
yang dipilih. Penulis mengadakan Live Drawing Tote Bag, yaitu pengunjung yang datang ke booth
penulis dapat memesan dan melihat langsung proses menggambar Tote Bag. Mutiara Nasyahwa
adalah adik kelas yang membantu jalannya proses menggambar Tote Bag. Selain itu penulis juga
mengadakan Live Binding Book, yaitu kegiatan menjahit buku yang dapat dicoba langsung oleh
pengunjung yang datang. Kegiatan ini dilaksanakan di Universitas Potensi Utama, Medan.
Kegiatan berlangsung selama 2 hari, tanggal 09 sampai dengan 10 September 2019. Adapun
kegiatan pameran yang berlangsung sebagai berikut:
Gambar 13. Proses Binding Book oleh Pengunjung yang Datang
Pameran yang dilakukan penulis dinilai melalui kuesioner untuk pengunjung booth.
Metode kuesioner dinilai efektif karena efektif dan cepat dalam mendapat data yang diinginkan.
Penulis melakukan kuesioner kepada 80 pengunjung booth karya buku antologi puisi “Aku
Memetik Bintang untunk Kuletakkan di Samping Telingamu” beserta seluruh media pendukung
yang dipilih. Adapun bentuk kuesioner sebagai berikut:
Penulis membuat statistik data hasil dari 5 pertanyaan berganda dari kuesioner karya buku
antologi puisi “Aku Memetik Bintang untunk Kuletakkan di Samping Telingamu”. Adapun 5
166. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
pertanyaan ini dipilih karena menyangkut kesuksesan karya yang dibuat oleh penulis pada pameran
skripsi lalu. Berikut Data Statisitik hasil kuesioner ketika pameran skripsi lalu:
a. Pilihan Berganda
Pada pertanyaan “Apakah rancangan ini mampu menarik minat anda untuk membacanya?” seluruh
pengunjung sepakat rancangan karya penulis mampu menarik minat baca pengunjung yang datang.
Seluruh pengunjung menjawab “iya”.
Pada pertanyaan “Apakah rancangan ini memiliki tata letak yang tak hanya berbeda tetapi mampu
memicu anda untuk membacanya?” seluruh pengunjung menjawab “Iya”. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengunjung sepakat rancangan karya penulis memiliki tata letak yang berbeda
sehingga mampu memicu minat baca para pengunjung untuk membacanya.
Pada pertanyaan “Apakah tampilan booth serta eksekusi ide karya anda sukai?” beberapa
pengunjung menjawab “Tidak”. Maka data menunjukkan bahwa ada sebagian pengunjung yang
tidak menyukai eksekusi ide dan booth penulis ketika pameran berlangsung. Meskipun begitu
mayoritas pengunjung menyukai eksekusi ide dan booth penulis ketika pameran berlangsung.
Pada pertanyaan “Apakah rancangan ini mampu menjadi solusi agar puisi kembali
dibaca?” seluruh pengunjung menjawab “Iya”. Maka data menunjukkan bahwa seluruh pengunjung
yang hadir menyetujui rancangan karya penulis dapat menjadi solusi agar buku puisi kembali
dibaca oleh anak muda di Kota Medan.
Pada pertanyaan “Apakah rancangan ini mampu menjadi solusi untuk meningkatkan minat
baca anak muda di Kota Medan?” seluruh pengunjung menjawab “Iya. Maka dari data tersebut
menunjukkan bahwa seluruh pengunjung yang hadir menyetujui rancangan karya penulis dapat
menjadi solusi untuk meningkatkan minat baca anak muda di Kota Medan.
b. Esai
Selain pilihan berganda penulis juga membuat pertanyaan berupa esai yang diisi oleh
pengunjung. Terdiri dari dua pertanyaan. Pertanyaan pertama adalah “Bagaimana menurut Anda
eksekusi dari rancangan karya ini? Tolong Jelaskan!”. Penulis mengelompokkan jawaban
pengunjung atas pertanyaan pertama menjadi dua kelompok:
1. Pengunjung yang menyukai rancangan karya penulis. Para pengunjung dalam
kelompok ini menulis pada umumnya menulis “Puisi-puisinya bagus” ataupun
“Semoga bukunya cepat terbit.”. Dapat ditarik kesimpulan mayoritas pengunjung
sudah cukup puas dengan karya penulis dan mereka menginginkan karya penulis dapat
diterbitkan secara nyata.
2. Pengunjung yang memberikan komentar seperti “Puisi-puisinya dangkal karena terus
bercerita tentang cinta.” atau “aku menyukai warna gelap, jadi karya ini tidak terlalu
menarik.”. Penulis menyadari keresahan dari pengunjung tersebut, khususnya yang
pertama. Tetapi demi kesesuaian penciptaan karya, perbedaan pendapat dengan
pengunjung tersebut hanya masalah selera.
Pertanyaan kedua adalah “Adakah kritik dan saran untuk peningkatan rancangan karya ini?
Tolong jelaskan!”. Penulis mengelompokkan jawaban pengunjung atas pertanyaan pertama
menjadi dua kelompok:
1. Pengunjung yang memberikan saran yang berisi seruan untuk terus berkarya seperti
“Terus menulis dan tetap semangat!”. Ada pula yang memberikan masukan agar
halaman bukunya ditambah agar puisi yang masuk ke buku dapat lebih banyak.
Sony Nugraha Putra Sirait, Rancangan Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif … 167
2. Pengunjung yang memberikan kritik nyata. Seperti “Pengerjaannya masih tidak rapi.”
atau “Karyanya nampak dibuat dengan terburu-buru.”. Penulis memahami benar
adanya banyak hal yang masih kurang dalam hal pengerjaan karya ini. Kritik dari
pengunjung adalah peringatan untuk penulis agar mampu berkarya lebih baik.
4. KESIMPULAN
Perkembangan minat baca yang rendah dan dunia sastra mengalamai titik penurunan
dikarenakan rendahnya minat baca anak muda yang berakibat sastra di kota Medan mengalami
penurunan cukup signifikan. Meskipun banyak penyair terkenal banyak berasal dari kota Medan.
seperti Amir Hamzah, Chairil Anwar, Sitor Situmorang dan masih banyak lagi penyair ternama
lainnya. Hal ini juga menjadikan para penyair di kota Medan pada masa sekarang sulit untuk tampil
karena kurangnya publisitas juga apresiasi. Puisi tidak lagi banyak diminati. Faktor lainnya adalah
Layout buku puisi yang cenderung monoton dari tahun ke tahun.
Rancangan yang penulis buat membuktikan bahwa minat baca anak muda di kota medan
mampu diangkat kembali. Layout yang tidak monoton serta ilustrasi yang menarik menjadi pemicu
anak muda mau kembali membaca buku puisi. Rancangan ini juga mampu membuat puisi kembali
diterima di tengah anak muda karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta ilustrasi
yang sederhana dan mudah dimengerti anak muda di Kota Medan.
5. SARAN
Pembuatan Rancangan Buku Puisi dengan Gaya Ilustratif untuk Memotivasi Minat Baca
Anak Muda di Kota Medan ini dapat dikembangkan dari beberapa bagian. Bagian yang penulis
maksud antara lain:
1. Jumlah puisi dapat ditambah agar lebih banyak.
2. Layout dapat dirancang lebih beragam.
3. Diterbitkan melalui penerbit besar agar dapat dicetak secara missal.
4. Pemanfaatan sosial media khususnya instagram lebih banyak. Karena konten yang
serupa dengan isi buku ada banyak di instagram dan cukup banyak mendapatkan
perhatian.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan terselesaikannya Karya Ilmiah ini, Penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada Universitas Potensi Utama.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sugihastuti. 2007.“Teori Apresiasi Sastra”. Pustaka Pelajar. Jakarta.
[2] Djoko Damono, Sapardi. 1979. “Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas”. Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta.
[3] Saryono. 2009. “Pengantar Apresiasi Sastra”. Universitas Negeri Malang. Malang.
[4] Anwar, Chairil. 1986. “Aku Ini Binatang Jalang”. Gramedia. Jakarta.
[5] FP, Marchella. 2018. “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”. Gramedia. Jakarta.
168. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
[6] Immanuel, Adimas. 2018. “Karena Cinta Kuat Seperti Maut”. Gramedia. Jakarta.
[7] Mansyur, M Aan. 2015. “Melihat Api Bekerja”. Gramedia. Jakarta.
[8] Rustan, Surianto. 2008. “Layout Dasar dan Penerapannya”. Gramedia. Jakarta.
[9] Sastrowardoyo, Subagio. 1995. “Dan Kematian Makin Akrab”. Grasindo. Jakarta.
[10] Sihombing, Danton. 2015. “Tipografi dalam Desain Grafis”. Gramedia. Jakarta.
[11] Suryajaya, Martin. 2016. “Sejarah Estetika”. Indie Book Corner. Gang Kabel.
[12] Wellek, Rene dan Austin Warren. 2014. “Teori Kesusastraan”. Gramedia. Jakarta.
[13] Suprianingsih, S. (2019). IKLAN LAYANAN MASYARAK PEMANPAATAN LOTENG
RUMAH SEBAGAI LAHAN HIDROPONIK. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan
Industri Kreatif, 3(2), 164-175.
[14] Suprianingsih, S., Loravianti, S. R., & Syafwandi, S. (2019). PERANCANGAN GAME
SEBAGAI MEDAI PEMBELAJARAN BERKEBUN HIDROPONIK. PROPORSI: Jurnal
Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 90-104.
[15] Elisabeth, N., Yulika, F., & Waspada, A. E. B. (2018). Desain Komunikasi Visual Iklan
Layanan Masyarakat tentang Pelecehan Seksual pada Anak di Kota Medan. ANDHARUPA:
Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 4(02), 188-195.
[16] John, J., Asril, A., & Waspada, A. E. B. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA LOGO RUMAH
MAKAN PATINKU. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(1), 33-
43.
[17] John, J., & Sirait, S. (2019). PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAVE
KENDENG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 202-214.
[18] Bintarto, J., Jhon, J., & Purba, R. (2019). KAJIAN SEMIOTIKA PADA LOGO SANGGAR
REOG SINGO BARONG KABUPATEN LANGKAT. PROPORSI: Jurnal Desain,
Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 81-89.