63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 01 SMP/MTs : SMP Negeri 4 Karawang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. Indikator : 1.1.1 Menjelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah 1.1.2 Menyebutkan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah 1.1.3 Menjelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah 1.1.4 Menunjukkan contoh-contoh hukum bacaan “Al” Qamariyah Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan) Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah 2. Siswa dapat menunjukan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah. Materi Pembelajaran: Hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah 1. Pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah. “Al” Syamsiyah adalah “Al” atau alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf syamsiyah. Jumlah huruf syamsiyah ada 14 huruf, yaitu huruf-huruf hijaiyah selain huruf-huruf qamariyah (seperti di bawah), yakni ط ث ص ر ث ص ذ ن ذ س ط ر س ل. Cara membaca “Al” Syamsiyah adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) “Al” (lam sukun) ke huruf-huruf syamsiyah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan “Al” Syamsiyah sering juga disebut dengan Idgham Syamsiyah ( ْ امَ غْ ذ ةَ ّ ي سْ مَ شْ ) . 2. Contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah. No. Tertulis Dibaca Keterangan 1. ُ ةَ ّ ا" مَ ّ لطَ ْ طَ ُ ةَ ّ اَ طْ لَ bertemu dengan huruf ط2. ُ & ب ق اَ ّ ث لَ ْ ثَ ُ & ب ق اَ ثْ لَ bertemu dengan huruf ث3. ُ رْ وُ & بَ ّ ص لَ ْ صَ ُ رْ وُ & بَ صْ لَ bertemu dengan huruf صRPP Pend. Agama Islam VII 1

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN … · Web view2.1.2 Membaca ayat-ayat alquran yang berkaitan sifat-sifat salbiah (qidam, baqo, mukholafatulilhawadisi, qiyamuhubinapsihi, dan wahdahniyah

Embed Size (px)

Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

01

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al”

Qamariyah. Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al”

Qamariyah. Indikator : 1.1.1 Menjelaskan pengertian hukum bacaan “Al”

Syamsiyah 1.1.2 Menyebutkan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah 1.1.3 Menjelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah 1.1.4 Menunjukkan contoh-contoh hukum bacaan “Al”

QamariyahAlokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian hukum bacaan “Al”

Syamsiyah dan “Al” Qamariyah2. Siswa dapat menunjukan contoh-contoh bacaan “Al”

Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

Materi Pembelajaran: Hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah

1. Pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah.“Al” Syamsiyah adalah “Al” atau alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf syamsiyah. Jumlah huruf syamsiyah ada 14 huruf, yaitu huruf-huruf hijaiyah selain huruf-huruf qamariyah (seperti di bawah), yakni ل ش ز ظ س د ن ذ ض ت ر ص ث ط . Cara membaca “Al” Syamsiyah adalah dengan memasukkan (mengidghamkan) “Al” (lam sukun) ke huruf-huruf syamsiyah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidghamkan, maka hukum bacaan “Al” Syamsiyah sering juga disebut dengan Idgham Syamsiyah ( دغامK ة إ ي Kشمس ) .

2. Contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah.

No. Tertulis Dibaca Keterangan

1. الطآمة طاآمة اط ال bertemu dengan huruf ط

2. اقKب الث ثاقKب اث ال bertemu dengan huruf ث

3. الصبور صبور اص ال bertemu dengan huruf ص

4. حKيم الر رحKيم ار ال bertemu dengan huruf ر

5. واب الت تواب ات ال bertemu dengan huruf ت

6. الضحى ضحى اض ال bertemu dengan huruf ض

7. الذكر ذKكر اذ ال bertemu dengan huruf ذ

8. عKيم الن نعKيم ان ال bertemu dengan huruf ن

9. الداعKى داعKى اد ال bertemu dengan huruf د

10. مKيع الس سمKيع اس ال bertemu dengan huruf س

11. الظل ظKل اظ ال bertemu dengan huruf ظ

RPP Pend. Agama Islam VII 1

12. ور الز زور از ال bertemu dengan huruf ز

13. كور الش شكور اش ال bertemu dengan huruf ش

14. يل الل ليل ال ال bertemu dengan huruf ل

3. Pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah.“Al” Qamariyah adalah “Al” yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf qamariyah. Jumlah huruf qamariyah ada 14 huruf, seperti terangkum dalam rangkaian huruf atau kalimat: Kوخف حجك ابغ ه م ي ق ع ف خ و ك ج ح غ ب ا ) yaitu huruf-huruf عقKيمة ). Cara membaca “Al” Qamariyah harus jelas (izhhar), yakni tetap kelihatan bacan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan “Al” Qamariyah sering disebut dengan Izhhar Qamariyah ( Kظهار ة إ قمرKي ).

4. Contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah.No. Tertulis Dibaca Keterangan

1. االحد احد ال ال bertemu dengan huruf أ

2. البصKير بصKير ال ال bertemu dengan huruf ب

3. الغفور غفور ال ال bertemu dengan huruf غ

4. Kيم الحل Kيم ال حل ال bertemu dengan huruf ح

5. الجحKيم جحKيم ال ال bertemu dengan huruf ج

6. الكرKيم كرKيم ال ال bertemu dengan huruf ك

7. الودود ودود ال ال bertemu dengan huruf و

8. Kير الخب Kير ال خب ال bertemu dengan huruf خ

9. اح الفت اح ال فت ال bertemu dengan huruf ف

10. Kيم العل Kيم ال عل ال bertemu dengan huruf ع

11. القدKير قدKير ال ال bertemu dengan huruf ق

12. اليوم يوم ال ال bertemu dengan huruf ي

13. المؤمKن مؤمKن ال ال bertemu dengan huruf م

14. الهادKى هادKى ال ال bertemu dengan huruf ه

Metode Pembelajaran : 1. Tanya jawab.

Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temanya tentang hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

2. Drill (latihan).Siswa berlatih untuk membuat contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

3. Praktik.Siswa mempraktikkan cara membaca contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

RPP Pend. Agama Islam VII 2

Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat.

Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid.2. Kegiatan Inti

Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersama-sama.

Siswa membaca buku-buku tajwid untuk mengkaji/menelaah pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dari potongan-potongan ayat al-Quran.

Siswa dapat menunjukkan contoh-contoh bacaan “Al” Qamariyah dari potongan-potongan ayat al-Quran.

3. Kegiatan Penutup Guru memberi tugas siswa untuk mencari contoh-contoh bacaan “Al”

Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al-Quran dan menuliskannya dalam buku tugas.

Mengadakan tanya jawab tentang hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

Siswa bersama-sama membaca satu surat pendek dari al-Quran sebagai penutup kegiatan pembelajaran.

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku tentang ilmu tajwid.3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII.4. Buku-buku lain yang relevan.5. Kaset dan tape recorder atau peralatan teknologi dan komunikasi yang relevan.

Penilaian : 1. Jelaskan pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah!2. Bacalah dengan benar bacaan-bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah di

bawah ini:a. والضحىb. Kيل Kذا والل سجى إc. KياتKضبحا والعادd. KيراتKصبحا فالمغ

3. Untuk memudahkan mengindentifikasi hukum bacaan “Al” Qamariyah di antaranya adalah sebagai berikut:a. Kata “Al” lebur ke dalam huruf yang ditemuinya.b. Kata “Al” dalam bacaan “Al” Qamariyah ditandai dengan harakat sukun.c. Huruf yang berada sesudah “Al” ditandai dengan harakat tasydid.d. Huruf yang ditemui “Al” ditandai dengan harakat sukun.

4. Carilah contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah pada surat-surat pendek al-Quran masing-masing 10 buah dan laporkan hasilnya dalam I minggu ke depan!

5. Buatlah rublik tentang contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dan laporkan hasilnya dalam I minggu ke depan.

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RPP Pend. Agama Islam VII 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

02

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al”

Qamariyah.

Kompetensi Dasar : 1.2 Membedakan hukum bacaan “Al” syamsiyah dan “Al” qomariah.

Indikator : 1.2.1 Menyebutkan ciri-ciri hukum bacaan “Al” Syamsiyah 1.2.2 Menyebutkan ciri-ciri hukum bacaan “Al” qomariah. 1.2.3 Membandingkan ciri-ciri hukum bancaan “Al”

Syamsiyah dan “Al” Qamariyah Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat membedakan cara membaca hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al”

Qamariyah2. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri serta dapat membandingkan hukum bancaan

“Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah

Materi Pembelajaran: Sebelum mempelajari dan memahami alif lam syamsiyah dan alif lam Qomariyah terlebih dahulu harus mengetahui huruf-huruf hijaiyah. Sebab alim lam termasuk salah satu diantara 28 huruf hijaiyah huruf-huruf hijaiyah itu diantara :

Huruf-huruf hijaiyah diatas dapat dibagi dua kelompok yaitu huruf syamsiyah dan Qomariyah.

I. Jumlah huruf syamsiah ada 14 huruf yaitu Kempat huruf syamsiyah masing-masing didahului huruf alim lam ( ) maka harus dibaca bersiddah seperti membanca huruf pada lapad

dengan uraian itu maka kita dapat menyimpulkan bahwa alif lam syamsiyah adalah alif lam yang bersambung dengan huruf syamsiyah serta tidak terdengar bacaan alif lam nya.

II. Alif Lam QomariyahAlif lam qomariyah adalah alif lam yang terdapat pada lapad yang huruf awalnya qomariyah. Adapun huruf komariyah ada 14 yaitu : Keempat huruf qomariayah ini apabila masing-masing didahului oleh alif lam maka dibaca dengan tidak bersidah tetapi dibaca jelas terdengar bacaan alif lam nya, serta diberi tanda sukun.

Metode Pembelajaran : 1. Tanya jawab.Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temanya tentang perbedaan dan ciri-ciri alif hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

2. Drill (latihan).Siswa berlatih untuk membuat contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

3. Praktik.Siswa mempraktikkan cara membaca contoh-contoh bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

RPP Pend. Agama Islam VII 4

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai

secara singkat. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid.

2. Kegiatan Inti Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin

teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersama-sama.

Siswa membaca buku-buku tajwid untuk mengkaji/menelaah pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

Siswa dapat menyebutkan cirri-ciri hokum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

Siswa mampu membedakan hokum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah serta mampu membandingkannya.

3. Kegiatan Penutup Guru memberi tugas siswa untuk menyebutkan cirri-ciri “Al” Syamsiyah dan

“Al” Qamariyah dari surat-surat pendek dalam al quran dan menuliskannya dalam buku tugas.

Mengadakan tanya jawab tentang perbedaan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah.

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku tentang ilmu tajwid.3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII.4. Buku-buku lain yang relevan.5. Kaset dan tape recorder atau peralatan teknologi dan komunikasi yang relevan.Penilaian :

1. Sebutkan beberapa ciri bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah!2. Sebutkan beberapa ciri surat bacaan “Al” Qamariyah 3. Jelaskan perbedaan ciri-ciri hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al”

Qamariyah”

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

03

RPP Pend. Agama Islam VII 5

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al”

Qamariyah. Kompetensi Dasar : 1.3. Menerapkan bacaan “Al” syamsiyah dan “Al” qomariah

dalam bacaan surat-surat al quran dengan benar. Indikator :1.3.1 Menelaah ciri-ciri hukum bacaan “Al”Syamsiyah

dalam quran surat ad-duha 1.3.2 Menelaah ciri-ciri hukum bacaan “Al”Syamsiyah

dalam quran surat al-adiyat Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat dapat mengidentifikasi dan menyebutkan mana yang temasuk

bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dalam surat ad-duha2. Siswa dapat dapat mengidentifikasi dan menyebutkan mana yang temasuk

bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dalam surat al-adiyat.

Materi Pembelajaran : Membaca Surat Ad-dluha ayat 1 – 11Membaca Surat Al-Adiyat ayat 1 – 11

Metode Pembelajaran : 1. Tanya jawab.

Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temanya tentang identifikasi “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dlam surat ad-duha dan surat al-adiyat.

2. Drill (latihan).Siswa berlatih membaca surat ad-duha dan al-adiyat dan membuat catatan mana saja yang temasuk “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dalam buku tugasnya.

3. Praktik.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

b. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang akan dicapai secara singkat.

c. Meminta siswa untuk menyiapkan al-Quran dan buku-buku tajwid.

2. Kegiatan Inti Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca al-Quran untuk memimpin

teman-temannya membaca salah satu surat pilihan dari al-Quran secara bersama-sama.

Siswa dapat mengidentifikasi hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dalam surat ad-duha .

Siswa dapat mengidentifikasi hukum bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dalam surat al-adiyat.

3. Kegiatan Penutup Mengadakan tanya jawab tentang cara mengidentifikasi bacaan “Al”

Syamsiyah dan “Al” Qamariyah baik dalam surat ad-duha maupun dalam surat al-adiyat.

Guru menyimpulkan materi Siswa bersama-sama membaca surat ad-duha dan al-adiyat

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku tentang ilmu tajwid.3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII.4. Buku-buku lain yang relevan.5. Kaset dan tape recorder atau peralatan teknologi dan komunikasi yang relevan.

Penilaian :

RPP Pend. Agama Islam VII 6

1. Carilah bacaan-bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dalam Qs Ad-duha lalu tulislah dalam buku kerja kalian.

2. Carilah bacaan-bacaan “Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah dalam Qs Al-adiyat lalu tulislah dalam buku kerja kalian.

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP Pend. Agama Islam VII 7

(RPP)04

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan pada allah swt melalui

pemahaman sifat-sifatnya.

Kompetensi Dasar : 2.1. Membaca-baca ayat-ayat al quran yang berkaitan dengan sifat-sifat allah.

Indikator :2.1.1 Membaca-baca ayat-ayat al quran yang berkaitan dengan sifat nafsiyah (wujud)

2.1.2 Membaca ayat-ayat alquran yang berkaitan sifat-sifat salbiah (qidam, baqo, mukholafatulilhawadisi, qiyamuhubinapsihi, dan wahdahniyah.

2.1.3 Membaca ayat-ayat alquran yang berkaitan sifat-sifat ma’ani (qudrot, irodat, ilmu ,hayat, sama, basor dan kalam.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendinifinisikan pengertian iman kepada allah swt.2. Siswa dapat membaca ayat-ayat al quran yang berkaitan dengan sifat nafsiyah

(wujud)3. Siswa dapat membaca ayat-ayat al quran yang berkaitan dengan sifat-sifat

salbiyah 4. Siswa dapat membaca ayat-ayat al quran yang berkaitan dengan sifat-sifat

ma’ani.

Materi Pembelajaran : Sifat-sifat yang wajib diketahui oleh setiap mukalaf berjumlah 41. Jumlah tersebut dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu (1). Sifat-sifat wajib yang berjumlah 20, (2). Sifat-sifat yang muhal/mustahil berjumlah 20, dan sifat yang jaiz (mumkin) ada satu.Sifat-sifat yang wajib adalah :

1. wujud 11. sama 2. qidam 12. basor3. baqo 13. kalam4. muhalapatu lilhawadisi 14. qodiron5. qiyamuhu binafsihi 15. muridan6. wahdaniat 16. aliman7. qudrot 17. hayan8. irodat 18. samian9. ilmu 19. basiron10. hayat 20. mutakaliman

Sifat-sifat yang mustahil bagi allah adalah : 1. adam 11. summun 2. qudus 12. umyun 3. fana 13. bukmun4. mumasalatulilhawadis 14. ajizun 5. ihtiajun ligoerih 15. mukrahun6. ta’adud 16. jahilun7. adjun 17. mayitun8. karohah 18. ashama9. jahlun 19. a’ma10. maut 20. abkama

Metode Pembelajaran : 1. Diskusi.

Siswa berdiskusi tentang sifat-sifat yang wajib bagi allah muhal bagia allah dan jaiz bagia allah

2. Tanya JawabSiswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temannya tentang sifat-sifat allah

RPP Pend. Agama Islam VII 8

3. DrillSiswa diberikan latihan-latihan agar dapat di memahami dan memantapkan materi yang disajikan.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat alqur,an selama 5 sampai 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang

akan dicapai

2. Kegiatan Inti Siswa membaca datau menelaah literature tentang sifat-sifat wajib, sifat-

sifat mustahil, dan sifat jaiz bagi Allah swt. Siswa membaca al’quran yang berkaitan dengan sifat-sifat nafsiyah,

salbiyah dan ma’ani.

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang sifat-sifat yang wajib dan

mustahil bagi Allah swt Memberi tugas siswa untuk memberikan dalil naqli tentang sifat-sifat yang

wajib dan mustahi bagi Allah Siswa membacakan hamdalah bersama-sama sebagai penutup kegiatan

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku tentang tauhid.3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII.4. Buku-buku lain yang relevan.5. Kaset dan tape recorder atau peralatan teknologi dan komunikasi yang relevan.

Penilaian : 1. Bacalah dengan benar ayat-ayat alquran dengan benar (praktik)2. Bacalah dengan fasih ayat-ayat alquran yang berkaitan dengan baqo

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RPP Pend. Agama Islam VII 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

05

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan pada allah swt melalui

pemahaman sifat-sifatnya.

Kompetensi Dasar : 2.2. Menyebutkan adanya arti ayat-ayat alquran yang berkaitan dengan sifat-sifat allah swt

Indikator :2.2.1 Menerjemahkan ayat-ayat alquran yang berkaitan dengan sifat nafsiyah (wujud)

2.2.2 Menerjemahkan ayat-ayat alquran yang berkaitan dengan sifat salbiyah (salbiah (qidam, baqo, mukholafatulilhawadisi, qiyamuhubinapsihi, dan wahdahniyah.

2.2.3 Menerjemahkan ayat-ayat alquran yang berkaitan sifat-sifat ma’ani (qudrot, irodat, ilmu ,hayat, sama, basor dan kalam.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menerjemahkan ayat-ayat alquran yang berkaitan dengan sifat-sifat

yang wajib dan mustahil bagi Allah.2. Siswa dapat meningkatkan keimanan kepada Allah swt melalui dalil naqli dan dalil

aqli

Materi Pembelajaran: Sifat-sifat yang wajib diketahui oleh setiap mukalaf berjumlah 41. Jumlah tersebut dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu (1). Sifat-sifat wajib yang berjumlah 20, (2). Sifat-sifat yang muhal/mustahil berjumlah 20, dan sifat yang jaiz (mumkin) ada satu.

a. Sifat-sifat yang wajib adalah : Sifat-sifat yang wajib dan muhal (mustahil) bagi allah masing-masing berjumlah dua puluh yaitu :

1) Wujud yang berarti Allah Mahaada, dan mustahil Allah tidak ada (‘adam). Allah swt. Berfirman dalam Al-Qur’an :

2) Qidam, yang berarti Allah Maha Terdahulu, dan mustahil Allah itu baru (hudus). Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

3) Baqa, yang berarti Allah Mahakekal, dan mustahil Allah iturusak (fana) Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

4) Mukhalafatun lilhawadis, yang berarti Allah berbeda dengan sesuatuyang baru, dan mustahil Allah sama dengan sesuatu yang baru (mumasalatun lilhawadis). Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

5) Qiyamuhu binafsih, yang berarti Allah berdiri sendiri atau Allah tidak bergantung kepada yang lain, dan mustahil Allah butuh dengan bantuan dari yang lain (ihtiyajun ligairih). Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

6) Wahdaiyah, yang berarti Allah Maha Esa, dan mustahil Allahberbilang (ta’addud) Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

7) Qudrah, yang berarti Allah Mahakuasa, dan mustahil Allahtidak berkuasa. Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

8) Iradah, yang berarti Allah Maha berkehendak, dan mustahil Allah tidak memiliki kehendak atau terpaksa melakukan sesuatu (karahah). Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

9) ‘Ilmu, yang berarti (mengetahui), dan mustahil Allah bodoh (jahlun). Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

10)Hayat, yang berarti Allah Maha hidup, dan mustahil Allah mati (maut). Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

11)SAma, yang berarti Allah Maha Mendengar, dan mustahil Allah (tuli). Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

12)Basar, yang berarti Allah Maha Melihat, dan mustahil Allah buta (‘umyun). Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

RPP Pend. Agama Islam VII 10

13)Kalam, yang berarti Allah Maha Berbicara/berfirman, dan mustahil Allah bisu (bukmun). Alah swt. berfirman dalam Al-Qur’an :

14)Qodiran, yang berarti Allah Zat Yang Mahakauasa, dan mustahil Zat yang tidak berdaya. Dalilinya sama seperti sifat Qudrah

15)Muridan, yang berarti Allah Zat Yang Mahaberkehendak, dan mustahil Zat yang tidak memiliki daya cipta atau tidak berkehendak.. Dalilinya sama seperti sifat Iradah

16)Aliman, yang berarti Allah Zat Yang Mahamengetahui, dan mustahil Zat yang bodoh. Dalilinya sama seperti sifat ilmu

17)Hayyan, yang berarti Allah Zat Yang Mahahidup, dan mustahil Zat yang mati. Dalilinya sama seperti sifat Hayat.

18)Sami’an, yang berarti Allah Zat Yang Mahamendengar, dan mustahil Zat yang tuli. Dalilinya sama seperti sifat Sama.

19)Basiran, yang berarti Allah Zat Yang Mahamelihat, dan mustahil Zat yang buta. Dalilinya sama seperti sifat Basar.

20)Mutakalliman, yang berarti Allah Zat Yang Mahaberbicara, dan mustahil Zat yang bisu. Dalilinya sama seperti sifat Kalam.

b. Macam-macam sifat wajib bagi AllahSifat-sifat wajib bagi Allah yang dua puluh dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:1) Sifat Nafsiyah, yaitu sifat wajib bagi Allah yang adanya tidak disebabkan oleh

sesuatu sebab apapun. Adapun yang termasuk dalam sifat ini adalah sifat Wujud.

2) Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang manafikan semua sifat yang tidak layak bagi Allah. Adapun yang termasuk dalam sifat ini adalah sifat-sifat Qidam, Baqa, Mukhalafatul Lil-hawadis, Qiyamuhu Binafsih, dan Wahdaniyah.

3) Sifat Ma’ani, yaitu sufat yang ada pada zat Allah yang maujud. Adapun yang termasuk dalam sifat ini adalah sifat-sifat Qudrah, Iradah, Ilmu, Hayat, Sama, Basar, Kalam.

4) Sifat Ma’nawiyah, yaitu sifat yang tetap bagi zat Allah adapun yang termasuk dalam sifat ini adalah sifat-sifat Qodiran, Muridan, Aliman, Hayan, Samian, Basiran, Muttakaliman.

Metode Pembelajaran : 1. Diskusi.

Siswa berdiskusi tentang sifat-sifat yang wajib bagi allah muhal bagia allah dan jaiz bagia allah

2. Tanya JawabSiswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temannya tentang sifat-sifat allah

3. DrillSiswa diberikan latihan-latihan agar dapat di memahami dan memantapkan materi yang disajikan.

Langkah-langkah Pembelajaran :1. Kegiatan Pendahuluan

1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

2. Membaca ayat-ayat alqur,an selama 5 sampai 10 menit3. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai

2. Kegiatan Inti Siswa membaca membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan menerjemahkannya yang

berkaitan dengan sifat-sifat wajib bagi Allah. Guru memendu cara menapsirkan ayat secara sistematis.

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan materi yang dibahas secara bersama-sama Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli dan

menerjemahkannya yang berkaitan dengan sifat-sifat yang wajib dan mustahi bagi Allah.

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku tentang tauhid.3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII.4. Buku-buku lain yang relevan.

RPP Pend. Agama Islam VII 11

Penilaian : 1. Ayat Al-Qur’an yang berbunyi

Menunjukan sifat Allah :a. Wujudb. Wahdahniyahc. Qudrahd. Iradah

2. Salah satu sifat Allah adalah wahdaniyah, ayat yang terkait dengan sifat ini adalah:a.

b.

c.

d.

3. Terjemahkan ayat-ayat yang terkait dengan sifat kalam dibawah ini :

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RPP Pend. Agama Islam VII 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

06

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan pada allah swt melalui

pemahaman sifat-sifatnya.

Kompetensi Dasar : 2.3. Menunjukan adanya tada-tanda adanya Allah swt

Indikator : 2.3.1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah swt.2.3.2. Menyebutkan tanda-tanda

adanya Allah melalui penomena alam semesta.2.3.3. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui

ciptan-ciptannya.2.3.4. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui

dalil naqli dan aqli.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian iman kepada Allah 2. Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda adanya Allah swt baik melalui penomena

alam semesta, ciptaannya.

Materi Pembelajaran: Kata iman sudah sering kita dengar, artinya adalah percaya.Iman kepada allah berarti percaya kepada Allah swt percaya terhadap adanya Allah swt menurut istilah iman kepada Allah artinya : mempercayai adanya allah swt dengan sepenuh hati diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatanSecara sederhana iman kepada Allah dapat dipahami sebagai suatu keyainan dengan sepenuh hati bahwa Allah swt benar-benar ada dan Allah swt memiliki sifat-sifat yang sempurna. Keberadaan Allah swt dan kesempurnaan sifat-sifatnya tidak boleh diragukan.Dengan demikian dapat dikatakan, seseorang yang mengimani Allah harus benar-benar menyakini keberdaan Allah swt dengan berbagai bukti yang memperkuatnya dan sekaligus menyakini kesempurnaan semua sifat yang dimilikinya.Muhamad ali menyebutkan 3 bukti berkenaan dengan keberadaan Allah swt 1. Bukti yang diambil dari kejadian alam, yang dapat disebut pengalaman rendah

atau pengalaman jasmani manusia2. Bukti tentang qudrot manusia yang disebut pengalaman batin manusia3. Bukti yang didasarkan atas wahyu Allah swt kepada manuasia, yang disebut

pengalaman tertinggi atau pengalaman rohani manusia

Metode Pembelajaran : 1. Diskusi.

Siswa berdiskusi tentang tanda anda adanya Allah swt baik melalui penomena alam, ciptaan-Nya maupun dalil naqli

2. Tanya JawabSiswa megadakan tanya jawab tentang tanda anda adanya Allah swt baik melalui penomena alam, ciptaan-Nya maupun dalil naqli

3. DrillSiswa diberikan latihan-latihan agar dapat di memahami dan memantapkan materi yang disajikan.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat alqur,an selama 5 sampai 10 menit

RPP Pend. Agama Islam VII 13

Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai

2. Kegiatan Inti Guru menunjuk siswa yang pasih membaca alquran untuk memimpin

temannya salah satu surat pilihan dari alquran secara bersama-sama. Siswa membaca buku-buku tauhid untuk mengkaji pengertian iman kepada

Allah swt.

3. Kegiatan Penutup Mengadakan tanya jawab tentang tanda-tanda adanya Allah melalui

penomena adanya alam, atau melalui ciptaan-Nya. Siswa bersama-sama mebaca alquran melalui ayat-ayat pilihan sebagai

penutup kegiatan.

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku tentang tauhid.3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII.4. Buku-buku lain yang relevan.5. Kaset dan tape recorder atau peralatan teknologi dan komunikasi yang relevan.

Penilaian : 1. Jelaskan pengertian iman kepada Allah 2. Sebutkan tanda-tanda adanya Allah swt melalui ciptaan-Nya

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RPP Pend. Agama Islam VII 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

07

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan pada allah swt melalui

pemahaman sifat-sifatnya.

Kompetensi Dasar : 2.4. Menampilkan prilaku sebagai cermin kenyakinan akan sifat-sifat Allah Swt.

Indikator :2.4.1. Menyerahkan diri kepada Allah dengan cara bertawakal

2.4.2 Belajar giat untuk mendapatkan nikmat dan karunia Allah

2.4.3 Berbuat baik terhadap sesamanya dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi

Alokasi Waktu : 1 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menampilkan perilaku soleh/ solihah sebagai cermin dari keyakinanya kepada Allah SWT. Materi Pembelajaran: Perilaku yang mencerminkan akan sifat –sifat Allah SWT. 1. Dengan menyakini sifat-sifat Allah Swt seseorang akan menyakini bahwa Allah

SWT benar-benar ada dan akan melakukan hal-hal yang sesuai dengan perintah-perintah-Nya.

2. Dengan meyakini bahwa sifat-sifat Allah SWT maha sempurna seseorang akan yakin bahwa Allah SWT maha hebat dan dirinya sangat jauh dari kesempurnaan dan kehebatan-Nya serta tidak mungkin dapat menandingi-Nya karna itulah, kita harus selalu bersikaf rendah diri dan tunduk kepada ketentuan-ketentuan Allah SWT.

3. Dengan meyakini sifat-sifat Allah SWT yang sempurna, maka seseorang hendaknya selalu enyerahkan diri kepada-Nya (bertawakal) setelah melakukan upaya-upaya yang maksimal

4. Dengan menyakini sifat-sifat Allah SWT siswa hendaknya giat, bekerja keras dan melakukan hal –hal yang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT demi meraih nikmat dan karunia-Nya yang tiada terhingga.

Metode Pembelajaran : 1. Diskusi.

Siswa berdiskusi tentang tanda tanda adanya Allah swt baik melalui penomena alam, ciptaan-Nya maupun dalil naqli

2. Tanya JawabSiswa mengadakan tanya jawab tentang tanda anda adanya Allah swt baik melalui penomena alam, ciptaan-Nya maupun dalil naqli

3. DrillSiswa diberikan latihan-latihan agar dapat di memahami dan memantapkan materi yang disajikan.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat alqur,an selama 5 sampai 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai

RPP Pend. Agama Islam VII 15

2. Kegiatan Inti Guru menunjuk siswa yang pasih membaca alquran untuk memimpin teman-

temannya untuk membaca salah satu surat pilihan dari Al-Qur’an secara bersama-sama.

Siswa mengadakan Tanya jawab / mendiskusikan tentang perilaku yang mencerminkan keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT.

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan beberapa perilaku yang mecerminkan keyakinan akan sifat-

sifat Allah SWT. Memberi tugas karya tulis tentang topik bahwa berbuat baik dan tidak

berbuat kerusakan di muka bumi akan membawa kedamaian dan kesejahteraan.

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku tentang ilmu tauhid.3. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII.4. Buku-buku lain yang relevan.

Penilaian :

1. Menyerahkan diri kepada Allah SWT setelah berusaha dengan sungguh-sungguh disebut ...a. Sabar c. Tawakalb. Ihtiar d. Qona’ah

2. Jelaskan bahwa belajar dengan giat akan mendapatkan nikmat dan karunia Allah dan sebutkan bukti-bukti kongkritnya

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RPP Pend. Agama Islam VII 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

08

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 3. Memahami Asmaul Husna

Kompetensi Dasar : 3.1. Menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan 10 Asmaul Husna

Indikator :3.1.1. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan 10 Asmaul Husna (Al-salam, Al- aziz, All-Kholik, Al-Gofar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Adl, Al-Qayyum, Al-Hadi, Al-Shabur).

3.1.2. Menerjemahkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan 10 Asmaul Husna (Al-salam, Al- aziz, All-Kholik, Al-Gofar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Adl, Al-Qayyum, Al-Hadi, Al-Shabur).

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian Asmaul Husna2. Siswa dapat meneladani nama-nama / sifat-sifat Allah SWT dalamkehidupan

sehari-hari Materi Pembelajaran: Dari ke sembilan puluh sembilan Asmaul Husna tersebut yang akan menjadi fokus pembahasan kali ini hanya 10 Asmaul Husna saja, antara lain :a. Al-Salam

Al-Salam adalah nama Allah yang ke- 5 dari 99 Asmaul Husna. As-salam berati yang maha menyelamatkan / yang maha pensejahtera. Kata As-salam hanya disebut sekali dalam Al-Qur’an yaitu pada surat Al-Hasyr ayat 23. Allah dinamai As-salam karena Dia terhindar dari segala aib, kekurangan, dan kepunahan yang dialami oleh para mahkluk. As-salam dapat juga berarti bahwa Allah SWT yang memberi salam kepada hamba-hambanya di surga kelak. Makna inilah yang ditegakan oleh Allah SWT dalam firmanya :

Artinya : (kepada mereka dikatakan) : ‘ salam’, sebagai ucapan selamat dari tuhan yang maha penyayang. Seseorang yang mneladani Allah SWT dalam sifat As-salam di tuntut untuk menghindarkan artinya dari segala aib dan kekurangan, dengki dan hasud serta berkehendak untuk berbuat kejahatan. Al-Ghazali mengatakan : siapa yang selamat hatinya dari hal-hal tersebut, maka akan selamat pula anggota badannya dari segala kejahatan.

b. Al-AzizAl-Aziz adalah nama Allah yang ke-8 dari 99 Asmaul Husna. Arti dari Al-Aziz adalah maha perkasa. Dalam banyak ayat Al-Qur’an kata Al-Aziz sering digandengkan dengan Asmaul Husna yang lain, yaitu Al-Hakim artinya maha bijaksana.

c. Al-KholikAl-Kholik adalah yang maha pencipta. Masih ada lagi dalam Asmaul Husna yang bermakna hampir sama yaitu Al-Bari yang berarti makna pembuat, dan Al-Musawir yang berrti maha pembentuk. Seseorang yang meneladani Allah dalam

RPP Pend. Agama Islam VII 17

sifat Al-Kholik di tuntut untuk mampu menciptakan hal-hal yang baru bermanfaat. Untuk memenuhi tuntutan ini ia harus membekali dirinya dengan ilmu pengetahuan yang memadai.

d. Al-GaffarAl-Gaffar artinya yang maha pengampun. Nama Al-Goffar semakna dengan Al-Gofur yang juga berarti yang maha pengampun. Kata Al-Gaffar berasal dari kata Ghafara yang berarti menutup. Allah dinamai dengan Al-Gaffar karena Allah menutupi dosa haba-hambanya karena kemurahan dan anugrahnya. Dalam Al-Qur’an kata Gaffara terulang sebanyak lima kali, dan diantaranya berdiri sendiri : yakni dalam Q.S. Nuh (71) : 10 dan Q.S. Thaha (20) : 82

Artinya : Maka aku katakan kepada mereka : ‘mohon ampun kepada Tuhanmu sesungguhnya Dia adalah maha pengampun.

Artinya : dan sesungguhnya Aku maha pengampun bagi iorang yang bertobat, beriman, beramal soleh, kemudian tetap dijalan yang benar.

e. Al-Wahhab Al-Wahhab adalah nama Allah yang ke-16 dari 99 Asmaul Husna. AlWahhab artinya yang maha pemberi. Apa yang telah diciptakan Allah dimuka bumi ini tanpa kecuali semuanya diperuntukkan oleh Allah kepada manusia. Tak terhitung jumlahnya pemberian Allah yang telah dilimpahkan kepada manusia. Allah menciptakan sesuatu tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga bersifat non fisik, seperti akal, nafsu, dan petunjuk kehidupan yang berupa agama. Firman Allah dalam surat Al-Imran : 8.

Artinya :(Mereka berdoa) : Ya Tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah maha pemberi (karunia)

f. Al-Fattah

Al-Fattah adalah nama Allah SWT yang ke 18 dari 99 Asmaul Husna. Al-Fattah berarti pemutus perkara. Dalam hal ini Allah akan memberikan secara benar karena dia maha mengetahui atas segala apa yang telah diperbuat tiap orang, tidak ada sesuatupun yang luput dan tersembunyi dari pengetahuannya.

Artinya :“Katakanlah; Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan dialah yang maha pemberi keputusan lagi maha mengetahui. ’(Q.S.Saba (34):26)Belajar apa yang telah dicontohkan Allah SWT dalam pengambilan keputusan, maka pada saat seseorang memberikan keputusan harus didasarkan pada pengetahuan yang lengkap.Seseorang tidak boleh mengambil keputusan yang menyangkut nasib orang lain atas dasar informasi yang sembarangan dan tidak akurat. Karena jika hal itu terjadi maka yang ada adalah ketidakadilan.

g. Al-Adl

RPP Pend. Agama Islam VII 18

Al-Adl adalah nama Allah SWT yang ke 29 dari 99 Asmaul Husna. Al-Adl berarti maha adil. Allah dinamai Al-Adl karena keadilan Allah SWT adalah sempurna. Allah SWT telah menciptakan manusia, menyempurnakan ciptaannya dan menjadikannya adil dalam arti seimbang dan cenderung pada keadilan.

Artinya :“Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuhmu) seimbang (Q.S.Al-Infitar : (82):7)Seimbang dalam arti semuanya diletakan Allah pada tempatnya.

h. Al-QayyumAl-Qayyum adalah nama Allah yang ke 66 dari 99 Asmaul Husna. Al-Qayyum berarti yang berdiri sendiri. Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah (2).255

Artinya :“Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.Pelajaran yang dapat dipetik dari Asmaul Husna Al-Qayyum ini adalah sifat kemandirian. Seseorang harus yakin dengan kemampuan yang dimiliki dan memiliki rasa percaya diri. Rasa percaya diri yang kuat atas kemampuan yang dimiliki merupakan modal yang baik untuk menuju keberhasilan.

i. Al-Hadi Al-Hadi adalah nama Allah SWT yang ke 94 dari 99 Asmaul Husna. Al-Hadi berarti yang maha pemberi petunjuk.

Artinya :Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepada-Nya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman pada jalan yang lurus (Q.S.Al-Hajj (22)54)

j. Al-ShaburAl-Shabur adalah nama Allah yang terakhir / yang ke 99 dari 99 Asmaul Husna. Al-Shabur berarti yang maha penyabar. Seseorang yang meneladani Allah dalam sifat Al-Shabur dituntut untuk mengindahkan petunjuk-petunjuk Allah dalam Al-Qur’an tentang kesabaran ia harus berusaha sekuat mungkin dalam bersabar. Sabar selalu pahit awalnya tetapi akan manis akhirnya.

Metode Pembelajaran :1. Praktek

Siswa membaca Ayat-ayat Alqur’an yang berkaitan dengan salah satu Asmaul Husna

2. DrillSiswa diberikan latihan-latihan agar dapat di memahami dan memantapkan materi yang diajarkan.

3. Tanya jawab

RPP Pend. Agama Islam VII 19

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat alqur,an selama 5 sampai 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai

2. Kegiatan Inti Guru menunjuk seorang siswa yang pasih membaca alquran untuk memimpin

teman-temannya untuk membaca salah satu surat pilihan dari Al-Qur’an secara bersama-sama.

Siswa praktek menerjemahkan ayat-ayat pilihan dari Al-Qur’an secara tematik.

3. Kegiatan Penutup Guru memberi tugas siswa untuk menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an yang

berkaitan dengan Asmaul Husna lengkap dengan terjemahnya. Siswa bersama-sama membaca Al-Qur’an sebagai penutup kegiatan

pembelajaran

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku paket pendidikan Agama Islam kelas VII.3. Buku-buku lain yang relevan.

Penilaian : 1. Bacalah ayat-ayat Al-Qur’an dengan fasih yang berkaitan dengan salah satu

Asmaul Husna (Al-Aziz)2. Terjemahkanlah ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan Asmaul Husna (Al-

Adl)

3. Tulislah ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan Asmaul Husna

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

09

RPP Pend. Agama Islam VII 20

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 3. Memahami Asmaul Husna

Kompetensi Dasar : 3.2. Mengamalkan isi kandungan 10 Asmaul Husna

Indikator :3.2.1. Menjelaskan pengertian Asmaul Husna

3.2.2 Mengamalkan isi kandungan 10 Asmaul Husna (Al-salam, Al- aziz, All-Kholik, Al-Gofar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Adl, Al-Qayyum, Al-Hadi, Al-Shabur) dalam lingkungan keluarga

3.2.3 Mengamalkan isi kandungan 10 Asmaul Husna (Al-salam, Al- aziz, All-Kholik, Al-Gofar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Adl, Al-Qayyum, Al-Hadi, Al-Shabur) dalam lingkungan sekolah

3.2.4 Mengamalkan isi kandungan 10 Asmaul Husna (Al-salam, Al- aziz, All-Kholik, Al-Gofar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Adl, Al-Qayyum, Al-Hadi, Al-Shabur) dalam lingkungan masyarakat

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian Asmaul Husna2. Siswa dapat menyebutkan minimal 10 Asmaul Husna3. Siswa dapat meneladani nama-nama Allah dalam kehidupan sehari-hari Materi Pembelajaran: 10 Asmaul Husna saja sesuai dengan silabus KTSP :

Metode Pembelajaran : 1. Diskusi

Siswa berdiskusi tentang cara meneladani Asmaul Husna 2. Simulasi

Siswa menunjukan aktivitas-aktivitas di kelas yang mencerminkan pengalaman salah satu dari 10 Asmaul Husna

3. DrillSiswa diberikan latihan-latihan agar dapat memahami dan memantapkan materi yang diajarkan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat alqur,an selama 5 sampai 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai

2. Kegiatan Inti Guru menunjuk seorang siswa yang fasih membaca Al-Qur’an untuk

memimpin teman-temannya untuk membaca salah satu surat pilihan dari Al-Qur’an secara bersama-sama.

Siswa bersimulasi tentang aktivitas yang sesuai atau meneladani dari salah satu Asmaul Husna

Siswa mendiskusikan tentang cara-cara meneladani dari Asmaul Husna

3. Kegiatan Penutup Mengadakan tanya jawab Menyimpulkan materi yang diajarkan

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku Al-Hadist yang berkaitan dengan Asmaul Husna.3. Buku Paket PAI SMP KelasVII4. Buku-buku lain yang relevan

RPP Pend. Agama Islam VII 21

Penilaian : 1. Jelaskan arti Asmaul Husna dari segi bahasa2. Sebutkan salah satu contoh yang mencerminkan pengalaman dari salah satu

Asmaul Husna (Al-Gaffar)

Berilah sakal ayat tersebut dan terjemahkanlah

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

10

RPP Pend. Agama Islam VII 22

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji

Kompetensi Dasar : 4.1. Menjelaskan pengertian tawadu, taat, qonaah, dan sabar

Indikator :4.1.1. Menjelaskan pengertian tawadu dan menunjukan dalil naqlinya

4.1.2 Menjelaskan pengertian taat dan menunjukan dalil naqlinya

4.1.3 Menjelaskan pengertian qonaah dan menunjukan dalil naqlinya

4.1.4 Menjelaskan pengertian sabar dan menunjukan dalil naqlinya

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tawadu, taat, qonaah, dan sabar2. Siswa mampu membacakan dalil naqli dari perilaku terpuji (tawadu, taat, qonaah,

dan sabar) Materi Pembelajaran: 1. Pengertian tawadu

Dari segi bahasa kata tawadhu berasal dari bahasa arab tawadu” yang berarti merendahkan, meletakkan, atau menjatuhkan. Para ahli mengartikan tawadu sebagai sikap merendahkan diri atau rendah hati. Sikap tawadu merupakan lawan dari sikap takabur (sombong) orang yang tawadu adalah orang yang menyadari bahwa apa yang dimiliki dan diraihnya merupakan anugrah dan rahmat dari Allah SWT dalam Al-Qur’an dinyatakan :

Artinya :“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah (datangnya) dan bila kamu ditimpa kesengsaraan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan.Dengan kesadaran seperti dalam ayat diatas, maka manusia tidaklah pantas menunjukkan kesombongan dihadapan manusia lain, apalagi di hadapan Allah SWT.

2. Pengertian TaatDari segi bahasa kata taat berakar pada kata ta’a berarti tunduk, patuh atau taat. Dari arti bahasa itu dapat dipahami bahwa orang-orang yang taat adalah orang yang tunduk dan patuh kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, atau kepada orang yang selalu dihormatinya, seperti orang tua, guru, para ulama, pemerintah dan sebagainya.

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(Q.S.An-Nisa (4):59)

3. Pengertian Qonaah

RPP Pend. Agama Islam VII 23

Qonaah adalah menerima dengan rela apa yang ada atau merasa cukup dengan apa yang dimiliki

Artinya :“Katakanlah: sekali-kali tidak akan menimpa kami mealinkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal” (Q.S. At-Taubah(9):51)Dalam pengertian yang luas, sifat qonaah akan tercermin pada beberapa perilaku seperti dibawah ini :a. Menerima dengan rela apa yang adab. Menerima dengan sabar ketentuan Allah SWTc. Memohon kepada Allah SWT tambahan yang pantasdisertai dengan usaha

atau ikhtiard. Selalu bertawakal kepada Allah SWTe. Tidak tertarik oleh tipu daya dunia

4. Pengertian Sabar Sabar dapat berarti tahan menghadapi cobaan, tidak lekas marah, tidak lekas putus asa dan tidak lekas patah hati.Essensi sabar menurut Imam AlGhazali adalah keteguhan yang mendorong hidup beragama dalam menghadapi dorongan hawa nafsu

Artinya:“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-Rasul yang telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka (Q.S.Al-Ahqaf (46):35)

Metode Pembelajaran : 1. Diskusi2. Tanya jawab3. Ceramah4. Drill

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat alqur,an selama 5 sampai 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai

2. Kegiatan Inti Siswa membaca buku-buku untuk mengkaji / menelaah pengertian tawadu,

taat, qonaah dan sabar Siswa membaca ayat-ayat pilihan tentang perilaku terpuji

3. Kegiatan Penutup Guru memberi tugas siswa untuk mencari dalil naqli lain yang berkaitan

dengan sikap tawadu, taat, qonaah dan sabar Mengadakan tanya jawab Siswa bersama-sama membaca ayat-ayat pilihan dari Al-Qur’an secara

bersama-sama

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku tentang riwayat orang yang berperilaku terpuji3. Buku Paket PAI SMP KelasVII4. Buku-buku lain yang relevan

Penilaian : 1. Jelaskan pengertian tawadu dan tunjukan dalil naqlinya

RPP Pend. Agama Islam VII 24

2. Jelaskan pengertian taat dan tunjukan dalil naqlinya3. Jelaskan pengertian qonaah dan tunjukan dalil naqlinya4. Jelaskan pengertian sabar dan tunjukan dalil naqlinya

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

11

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji

Kompetensi Dasar : 4.2. Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadu, taat, qonaah dan sabar

Indikator : 4.2.1 Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadu 4.2.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku taat

RPP Pend. Agama Islam VII 25

4.2.3 Menampilkan contoh-contoh perilaku qonaah 4.2.4 Menampilkan contoh-contoh perilaku sabar

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : a. Siswa dapat menampilkan perilaku tawadu dalam kesehariannyab. Siswa dapat menampilkan perilaku taat dalam kesehariannyac. Siswa dapat menampilkan perilaku qonaah dalam kesehariannyad. Siswa dapat menampilkan perilaku sabar dalam kesehariannya

Materi Pembelajaran: 1. Tawadu merupakan salah satu bentuk ahklak mulia yang tercermin dalam

perilaku Nabi Muhammad SAW.Hikmah yang diperoleh orang -orang yang bertawadu adalah selalu mendapatkan rahmat/ kasih sayang dari Allah SWT (Q.S. Al-Furqon (25) : 63)

2. Yang patut ditaati adalah aturan-aturan yang sesuai dengan perintah Allah SWT terhadap aturan-aturan yang tidak sesuai dengan perintah Allah SWT, tentu saja kita tidak boleh mentaatinya. Seperti ketika ada perintah menyekutukan Allah walaupun datangnya dari orang tua maka janganlah diikuti :

Artinya :“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak sepengetahuan tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik...(Q.S.Luqman (31) : 15)

3. Orang yang qonaah akan selalu rido dan atau rela dengan semua keputusan Allah terhadapnya. Karena itu sifat qonaah dapat mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal seperti berikut :a. Akan selalu berbaik sangka (Husnuzan) kepada Allah SWT meskipun

keputusan yang terjadi kepadanya tidak sesuai dengan yang diinginkanb. Selalu merasa cukup dengan pemberian Allah dan tidak pernah merasa

kurang, sehingga dia akan pandai mensyukuri nikmat Allahc. Jiwanya akan selalu tenang, sebab dia akan menghadapi semua kejadian

dengan berbekal keyakinan dan keikhlasan bahwa semua yang terjadi pada dirinya adalah keputusan Allah yang harus terjadi

4. Orang yang sabar akan memandang kegagalan sebagai peluang bukan sebagai bencana. Kegagalan / penderitaan harus kita hadapi dengan sabar, karena dibalik kegagalan dan penderitaan itu Allah akan memberikan kesuksesan dan kebahagiaan oleh karena itu Allah SWT memerintahkan kita agar selalu bersabar dan lebih memperkuat kesabaran kita dengan Firman-Nya

Artinya :“Wahai orang-orang yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu)” (Q.S. Al-Imran (3):200)

Metode Pembelajaran : 1. Diskusi2. Tanya jawab3. Simulasi4. Drill

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

RPP Pend. Agama Islam VII 26

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat alqur,an selama 5 sampai 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai

2. Kegiatan Inti Siswa belajar menampilkan perilaku-perilaku terpuji dengan cara bersimulasi Guru memantau jalannya simulasi Siswa bersama-sama menyebutkan perilaku-perilaku terpuji lainnya

3. Kegiatan Penutup Mengadakan tanya jawab Menyimpulkan materi yang disampaikan Siswa bersama-sama membaca ayat-ayat pilihan dari Al-Qur’an secara

bersama-sama sebagai penutup kegiatan

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Buku-buku biografi tokoh-tokoh islam3. Buku Paket PAI SMP Kelas VII4. Buku-buku lain yang relevan

Penilaian : 1. Sifat Qonaah akan dapat mewujudkan sikap ....pada seorang muslim

a. Tenang c. Keragu-raguanb. Malas d. Pemberani

2. adalah dalil naqli tentang sifat :a. Sabar c. Taatb. Tawadu d. Qonaah

3. Berilah contoh satu perbuatan yang menunjukkan perilaku taat kepada Allah4. Apa yang dapat kalian lakukan dalam rangka menaati ulil amri

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

12

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji

Kompetensi Dasar : 4.3. Membiasakan perilaku tawadu, taat, qonaah dan sabar

Indikator : 4.3.1 Membiasakan perilaku tawadu, taat, qonaah dan sabar dalam lingkungan keluarga

4.3.2 Membiasakan perilaku tawadu, taat, qonaah dan sabar dalam lingkungan sekolah

RPP Pend. Agama Islam VII 27

4.3.3 Membiasakan perilaku tawadu, taat, qonaah dan sabar dalam lingkungan masyarakat

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat berperilaku tawadu, taat, qonaah dan sabar dalam kehidupan

sehari-harinya pada lingkungan keluarga2. Siswa dapat berperilaku tawadu, taat, qonaah dan sabar dalam kehidupan

sehari-harinya pada lingkungan sekolah3. Siswa dapat berperilaku tawadu, taat, qonaah dan sabar dalam kehidupan

sehari-harinya pada lingkungan masyarakat

Materi Pembelajaran: Mulailah bersikap tawadu di hadapan orang tua, guru-guru, dihadapan teman-

teman di sekolah dan juga dihadapan masyarakat pada umumnya Biasakan kalian makan-makanan yang biasa dimakan oleh teman-teman kalian,

berpakaian sederhana agar teman-teman kalian tidak cemburu dengan kalian, meskipun kalian mampu membeli makanan dan pakaian yang mahal-mahal. Disamping itu jangan lupa kalian harus selalu bertawadu dihadapan Allah, terutama ketika kalian sedang beribadah kepada-Nya, misalnya ketika Shalat, puasa dan sejenisnya.

Kalian harus berusaha menerapkan bentuk-bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dari yang paling mudah dan mendasar, misalnya kalian harus melaksanakan shalat wajib yang lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, dll.

Kalian harus berusaha menjadikan Rasulullah SAW sebagai figur teladan yang terbaik buat kalian (uswatun hasanah) berusahalah kalian melaksanakan sunah-sunahnya sehingga kalian mengetahui sunah-sunah Nabi yang harus kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari

Metode Pembelajaran : 1. Informasi2. Tanya jawab3. Diskusi4. Drill

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat alqur,an selama 5 sampai 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai

2. Kegiatan Inti Informasi tentang tauladan Rasulullah SAW Siswa mengadakan Tanya jawab dengan teman-temannya dan dipandu oleh

guru

3. Kegiatan Penutup Guru memberikan tugas siswa untuk membuat portofolio tentang perilaku

tawadu, taat, qonaah, dan sabar Menyimpulkan materi yang disampaikan Siswa bersama-sama membaca ayat-ayat pilihan dari Al-Qur’an secara

bersama-sama sebagai penutup kegiatan

Alat/Sumber Belajar : 1. Al-Quran.2. Hadist-hadits Nabi (kumpulan)3. Buku Paket PAI SMP Kelas VII4. Buku-buku lain yang relevan

Penilaian : 1. Manusia sebagai makhluk ALLah yang lemah tidak sepantasnya berbuat sombong

tetapi sebaiknya ia harus bersikap....

RPP Pend. Agama Islam VII 28

2. Rela dengan apa yang ada pada dirinya dalam konsep Islam disebut....3. Adapun yang disebut dengan ulil amri adalah....dan ....4. Ketenangan dalam hidup merupakan salah satu buah dari sifat ....yang ada pada

diri seseorang5. Orang yang memiliki sifat qonaah akan selalu bersikap .... kepada Allah SWT

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANRPP13

Sekolah : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : PAIKelas / Semester : VII / IStandar Kompetensi : 5. Memahami ketentuan-

ketentuan thaharah (bersuci)Kompetensi Dasar : 5.1. Menjelaskan ketenetuan-ketentuan wudhu dan tayamum

Indikator : 5.1.1 Menjelaskan pengertian wudhu dan dasar hukumnya5.1.2 Menjelaskan pengertian tayammum dan dasar hukumnya5.1.3 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan wudhu dan tayammum5.1.4 Menjelaskan tata cara wudhu dan tayammum5.1.5 Mempraktekkan wudhu dan tayammum

RPP Pend. Agama Islam VII 29

5.1.6 Menyebutkan perbedaan dan tayammumAlokasi Waktu : 2 X 40 menit

Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menjelaskan pengertian wudhu dan tayammum2. Siswa dapat menyebutkan hukum dasar wudhu dan tayammum3. Siswa dapat menyebutkan hal-hal yang membatalkan wudhu dan tayammum4. Menjelaskan tata cara wudhu dan tayammum5. Siswa dapat mempraktikkan wudhu dan tayammum dengan baik dan benar

Materi Pembelajaran1. Pengertian wudhu

Wudhu adalah bersuci dengan niat menghilangkan hadast kecil sesuai dengan syarat dan rukun wudhu. Firman Allah SWT dalam Surat Al-Maidah ayat 6

Artinya :Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah kamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki.Syarat-Syarat Wudhua. Islamb. Mumayyizc. Tidak berhadast besard. Dengan air yang suci dan mensucikane. Tidak ada yang menghalangi sampai air ke kulit dari anggota wudhu

Rukun Wudhua. Niatb. Membasuh mukac. Membasuh kedua tangan sampai ke sikud. Mengusap sebagian kepalae. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kakif. Tertib mengurutkan rukun diatas

Hal-hal yang membatalkan wudhua. Keluar sesuatu dari dubur atau kubulb. Tidur nyenyak atau tertidurc. Hilang akal sebab mabuk atau sakit gilad. Bersentuhan langsung antara kulit laki-laki dan perempuane. Menyentuh kubul atau dubur dengan telapak tangan sebelah dalam

2. Pengertian TayammumTayamum adalah menyapukan tanah/debu ke muka dan kedua tangan sampai ke siku dengan beberapa syarat yang telah ditentukan sebagai pengganti wudu dan mandi.

Sebab-sebab diperbolehkan tayamum.a. Karena sakit, bila memakai air, sakit orang yang bersangkutan akan semakin parah atau tidak kuat

memakai air karena dinginnya.b. Karena perajalananc. Karena tidak air.Firman Allah swt. Dalam surat Al-Maidah ayat 6

RPP Pend. Agama Islam VII 30

Artinya: “Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih): sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. (QS. Al-Maidah (5): 6 )

Syarat-syarat tayamum. Sudah masuk waktu sholat Sudah berusaha mencari air, namum tetap tidak ditemukan (apabila bertayamum karena ketiadaan

air) Menggunakan debu yang suci

Rukun tayamum.1. Niat2. Menyapu muka dengan debu3. Menyapu kedua tangan sampai siku dengan debu4. Menertibkan rukun.

Sunah-sunah tayamum.a. Membaca basmalahb. Meniup debu dari telapak tangan sehingga debu yang menempel di tangan menjadi tipisc. Membaca dua kalimat syahadat setelah tayamum sebagaimana wudu (berdoa)

Hal-hal yang membatalkan tayamum.a. Ada air sebelum sholat (ini bagi tayamum karena ketiadaan air) b. Adanya hal-hal yang membatalkakn wudu

Metode Pembelajaran1. Tanya Jawab / Diskusi

Siswa mengadakan Tanya jawab dengan teman-temannya tentang ketentuan wudu dan tayamum

2. PraktikSiswa memperagakan gerakan-gerakan wudu dan tayamum di depan teman-temannya

3. DrillSiswa diberikan latihan-latihan agar dapat memahami dan memantapkan materi yang diajarkan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan Pendahuluan:

Memberi salam dan memulai pelajarn dengan membaca basmalah dan do’a Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 sampai dengan 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompentensi dasar yang akan dicapai

2. Kegiatan Inti Siswa membaca atau menelaah literatur tentang ketentuan-ketentuan wudhu dan tayammum Siswa mendiskusikan berbagai ketentuan tentang wudhu dan tayammum bersama teman-temannya Siswa merumuskan foint penting terkait dengan wudhu dan tayammum

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang wudhu dan tayammum Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli tentang ketentuan wudhu dan

tayammum Memca hamdalah bersama-sama sebagai penutup kegiatan

Alat / Sumber Belajar :1. Fiqih islam (hukum fiqih lengkap), oleh Sulaeman Rasyid2. Al-Qur’an3. Fiqih sunah

RPP Pend. Agama Islam VII 31

4. Buku Paket PAI untuk SMP KTSP Kelas VII

Penilaian1. Diantara hal yang membatalkan wudhu dan tayammum adalah

a. Makan c. Buang air keci;b. Minum d. Muntah

2. Jelaskan pengertian wudhu dan tayammum3. Sebutkan penrbedaan wudhu dan tayammum4. Tulislah dasar hukum wudhu dan tayammum

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANRPP14

Sekolah : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : PAIKelas / Semester : VII / IStandar Kompetensi : 6. Memahami ketentuan-

ketentuan thaharah (bersuci)Kompetensi Dasar : 5.2. Menjelaskan ketentuan-ketentua mandi wajib

Indikator : 5.2.1. Menjelaskan pengertian mandi wajib5.2.2. Menyebutkan hal-hal yang menyebabkanmandi wajib5.2.3. Menjelaskan tata cara mandi wajib5.2.4. Mendemontrasikan mandi wajib secara singkat

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengidentifikasi pengertian mandi wajib2. Siswa dapat menyebutkan penyebab dari mandi wajib3. Siswa dapat Mendemontrasikan tata cara mandi wajib

Materi Pembelajaran1. Pengertian Tharah

RPP Pend. Agama Islam VII 32

Thaharah berarti suci atau bersih, jadi masalah thaharah terkait dengan mandi kesucian dan kebersihan. Dalam pemahaman syarial (hukum) islam, Thaharah berarti bersuci dari hadas dan najis. Thaharah memiliki kedudukan penting dalam hukum islam. Thaharah merupakan persyaratan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah Swt, seperti sholat, tawaf, dan membaca Al-Qur’an.

“Sesungguhnya Allah menciptakan orang yang bertaubat dan mencintai oaring-orang yang menyucikan diri (Al-Baqarah (2) : 222). Secara umum thaharah (bersuci) dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:a. Bersuci dari hadas, yaitu menyucikan diri dari hadas, baik hadas kecil maupun hadas besar dengan

melakukan whudu, mandi atau tayamumb. Bersuci dari najis yaitu menyucikan badan, pakaian, dan tempat, dan tempat dari najis dengan air

yang suci danmenyucikan, atau dengan benda-benda suci yang keras, seperti batu, kayu, tisu dan sebagainya.

2. Pengertian Mandi WajibMandi wajib sering juga disebut mandi besar atau mandi junub/janabat. Adapun yang dimaksud dengan mandi di sini adalah mengalirkanair yang suci keseluruh badan disertai dengan niat menghilangkan hadas besar.Ditetapkannya mandi wajib nur didasarkan pada firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah (5) : 6).

“ Apabila kamu sekalian dalam keadaan junub, maka mandilah “a. Sebab-sebab yang menyebabkan mandi wajibb. Bersetubuh, baik sampaimkeluar air mani (sperma) maupun tidakc. Keluar air mani (sperma), baik dikarenakan bermimpi atau sebab lain,

dengan disengaja atau tidak, dan dengan perbuatan sendiri atau tidakd. Meninggal dunia (mati) yakni bagi orang islam, kecuali jika mati syahide. Keluar darah haid (menstruasi)f. Keluar darah nifas (sehabis melahirkan)g. Melahirkan, baik sudah sempurna maupun belum sempurna seperti keguguranDari enam sebab tersebut tiga yang awal terjadi pada laki-laki dan perempuan, dan tiga sisanya terjadi khusus pada permpuan.a. Rukun Mandi Wajibb. Niat, yakni menyengaja menghilangkan hadas besarc. Mengalirkan air keseluruh badan secara meratad. Memperaktikan Mandi Wajibe. Berwudu terlebih dahulu sebelum mandif. Membaca basmalah pada permulaan mandig. Niat bersamaan dengan mengalirkan air ke badan

“ Saya berniat mandi untuk menghilsngkan hadas besar sebagai kewajiban kaerena Allah Ta’ala.

Metode Pembelajaran1. Tanya Jawab / Diskusi

Siswa mengaduk Tanya jawab dengan teman-temannya tentang sebab-sebab mandi wajib dan lain-lain

2. DrillSiswa diberikan latihan-latihan agar dapat memahami dan memantapkan materi yang diajarkan

RPP Pend. Agama Islam VII 33

3. PraktikSiswa memperankan segala garis besar / mendemontrasikan tentang mandi wajib

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan Pendahuluan:

Memberi salam dan memulai pelajarn dengan membaca basmalah dan do’a Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 sampai dengan 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompentensi dasar yang akan dicapai

2. Kegiatan Inti Siswa membaca atau menelaah literatur tentang ketentuan-ketentuan mandi wajib Siswa mendiskusikan berbagai ketentuan tentang mandi wajib bersama-sama teman-temannya Siswa merumuskan foint penting terkait dengan mandi wajib

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan beberapa keentuan tentang mandi wajib Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli tentang ketentuan mandi wajib

Alat / Sumber Belajar :1. Fiqih islam (hukum fiqih lengkap), oleh Sulaeman Rasyid2. Fiqih sunah3. Buku Paket PAI untuk SMP KTSP Kelas VII

Penilaian1. Jelaskan pengertian mandi wajib dan dasar hukumnya2. Mandi wajib adalah mandi yang dilakukan seseorang ketika

a. Buang air besar c. Hadas besarb. Shalat jum’at d. Shalat Fardu

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RPP Pend. Agama Islam VII 34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANRPP15

Sekolah : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : PAIKelas / Semester : VII / IStandar Kompetensi : 5. Memahami ketentuan-

ketentuan thaharah (bersuci)Kompetensi Dasar : 5.3. Menjelaskan perbedaan hadast dan najis

Indikator : 5.3.1. Menjelaskan pengertian hadast dan najis serta menunjukkan dasar hukumnya

5.3.2. Menyebutkan macam-macam hadast dan cara mensucikannya5.3.3. Menyebutkan macam-macam najis dan cara mensucikannya5.3.4. Menyebutkan perbedaan antara hadast dan najis

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menjelaskan pengertian hadast dan najis dan menunjukkan dasar hukumnya2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam hadast dan najis serta cara mensucikannya3. Siswa dapat menyebutkan perbendaan antara hadast dan najis

Materi Pembelajaran1. Pengertian Hadast dan najis

- Bersuci dari hadast yaitu mensucikan diri dari hadast. Baik hadast kecil mauun hadasat besar dengan melakukan wudhu, mandi atau tayammum

- Bersuci dari najis yaitu menyucikan badan, pakaian dan tempat dari najis dengan air yang suci dan menyucikan atau dengan benda-benda suci yang keras, seperti batu, kayu, tissue dll.

2. Macam-macam hadast dan cara menyucikannya- Hadast kecil yaitu hadast yang dapat disucikan dengan wudhu / tayammum seperti berentuhan

kulit antara laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, mengerluarkan sesuatu dari lubang kubul atau dubur

- Hadast besar, yaitu hadasat yang dapat disucikan dengan mandi wajib atau tayammum sepertihaid, nifas atau melahirkan bagi perempuan serta junub.

RPP Pend. Agama Islam VII 35

3. Macam-macam najis dan cara mensucikannyaa. Najis mukhafafah, yaitu najis yang ringan. Yang termasuk najis ini adalah air kencing anak laki-

laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan minum selain air susu ibu.b. Najis mutawasitoh yaitu najis pretengahan antara najis yang ringan dan yang berat. Adapaun yang

termasuk najis ini adalah:- Bangkai binatang selain dari binatang laut dan belalang- Darah- Air kencing, selain yang tidak termasuk najis mukhafafah- Air mazi- Semua yang keluar dari kubul dan dubur, selain air mani- Khamar- Muntah- Darah haid, nifas dan istihazah (darah penyakit)- Bagian binatang yang diambilk dari tubuhnya sewaktu masih hidupNajis mutawasitoh dibagi menjadi dua bagian :- Najis hukmiyah- Najis ainiyah

c. Najis mughaladoh, yaitu najis yang berat.Yang termasuk kedalam najis ini adalah air liur anjing dan babi, serta bekas jilatannya. Cara menyucikannya adalah membasuh bekas jilatannya dengan air yang suci sebanyak 7 kali dan salah satunya dicampur dengan tanah

4. Perbedaan antara hadast dan najisDari segi definisi kedua istilah itu jelas berbeda. - Hadast adalah suatu keadaan tidak suci yang menyebabkan seseorang tidak boleh mengerjakan

shalat, tawaf atau yang lainnya.- Najis adalah suatu keadaan najis (tidka suci) yang menjadi sebab terhalangnya seseorang

melaksanakan ibadah kepada Allah SWT

Metode Pembelajaran1. Tanya Jawab / Diskusi

Siswa mengadakan tanya jawab dengan teman-temannya tentang hadast dan najis dan cara menyucikannya serta dasar hokum yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadist

2. PraktikSiswa mempereagakan cara mensucikan hadast dan najis secara simulasi

3. DrillSiswa diberikan latihan-latihan agar dapat memahami dan memantapkan materi yang diajarkan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan Pendahuluan:

Memberi salam dan memulai pelajarn dengan membaca basmalah dan do’a Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 sampai dengan 10 menit Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompentensi dasar yang akan dicapai

2. Kegiatan Inti Siswa membaca atau menelaah literatur tentang hadast dan najis Siswa mendiskusikan berbagai ketentuan tentang hadast dan najis serta dasar hukumnya Siswa merumuskan foint penting terkait dengan hadast dan najis

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan beberapa keentuan tentang hadast dan najis Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli tentang hadast dan najis Membaca hamdalah bersama-sama sebagai penutup kegiatan

Alat / Sumber Belajar :1. Al-Quran2. Fiqih islam (hukum fiqih lengkap), oleh Sulaeman Rasyid3. Fiqih sunah4. Buku Paket PAI untuk SMP KTSP Kelas VII penerbit Mediatama cet. I tahun 2006

Penilaian1. Kencing anak laki-laki yang belum berumur 2 tahu dan belum makan minum selain air susu ibu

disebut najisw….a. Mukhoffafah c. Mugolazoh b. Mutawasitoh d. Mutmainnah

2. Jelaskan pengertian hadast dan najis

RPP Pend. Agama Islam VII 36

3. Sebutkan macam-macam hadast dan najis dan cara mensucikannya

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

16

SMP/MTs : SMP Negeri 4 Karawang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 6. Memahami tatacara shalat wajib.

Kompetensi Dasar : 6.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat wajib.

Indikator : 6.1.1 Menjelaskan pengertian shalat wajib dan dasar

hukumnya.6.1.2 Menyebutkan syarat-syarat shalat.6.1.3 Menyebutkan rukun-rukun shalat.6.1.4 Menyebutkan sunnah-sunnah shalat.6.1.5 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat wajib dan

dasar hukumnya. 2. Siswa dapat menyebutkan syarat dan rukun serta

sunnah shalat.3. Siswa dapat menyebutkan hal-hal yang

membatalkan shalat.

Materi Pembelajaran:

Shalat Wajib

1. Pengertian shalat dan dasar hukumnya

RPP Pend. Agama Islam VII 37

Kata shalat berasal dari bahasa Arab ash-shalah yang berarti doa. Menurut istilah syariat (hukum) Islam shalat berarti serangkaian ibadah yang berupa ucapan dan gerakan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun tertentu.Secara umum shalat ada dua macam, yaitu shalat wajib (shalat fardu) dan shalat sunnah. Di antara shalat wajib tersebut adalah shalat lima waktu sehari semalam, yakni shalat Zhuhur, shalat ‘Ashar, shalat Maghrib, shalat ‘Isya’, dan shalat Subuh. Hukum melaksanakan shalat lima waktu ini adalah fardu ‘ain.Ketentuan wajibnya shalat lima waktu ini disebutkan dalam al-Quran, di antaranya surat al-Baqarah (2) ayat 43:

كو وءاتوا ةالصلو وأقKيموا اكKعKين مع واركعوا ةالز : الر (.43البقرة)

Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (QS. al-Baqarah (2): 43).

2. Syarat-syarat shalatSyarat wajib shalat adalah sebagai berikut:a. Islam.b. Baligh (dewasa).c. Suci dari haidl dan nifas bagi perempuan.d. Sehat rohani (tidak gila).e. Telah sampai dakwah atau ajakan bahwa shalat itu wajib.f. Sadar, dan bagi orang yang tidak sadar atau lupa baginya tidak wajib shalat.

Adapun syarat sah shalat adalah sebagai berikut:a. Suci dari hadas kecil maupun besar.b. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis.c. Menutup aurat (sesuatu yang harus ditutup karena menjadikan cela bagi

seseorang). Aurat laki-laki adalah antara pusat hingga lutut, sedang aurat perempuan semua bagian badan kecuali muka dan telapak tangan.

d. Telah masuk waktu shalat.e. Menghadap ke arah kiblat.f. Mengetahui tatacara shalat.

3. Rukun shalatRukun shalat ada tiga belas, yaitu:a. Berniat. b. Berdiri bagi yang mampu. c. Membaca takbiratul ihram.d. Membaca surat al-Fatihah.e. Ruku’ disertai tuma’ninah.f. I’tidal disertai tuma’ninah.g. Sujud disertai tuma’ninah.h. Duduk di antara dua sujud disertai tuma’ninah.i. Duduk akhir, untuk membaca tasyahud akhir.j. Membaca tasyahud akhir.k. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw.l. Mengucapkan salam yang pertama.m. Tertib atau berurutan.

4. Sunnah-sunnah shalatSunnah shalat adalah sebagai berikut:a. Membaca basmalah sebelum melakukan shalat.b. Mengangkat kedua tangan ketika membaca takbiratul ihram.c. Mengangkat kedua tangan ketika akan ruku’, berdiri dari ruku’, dan berdiri

dari tasyahud awal.d. Meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan kedua

tangan diletakkan di bawah dada. e. Melihat ke arah tempat sujud selain ketika membaca أن أشهد Kله ال إ Kال الله إ ,

karena pada saat itu pandangan tertuju ke arah telunjuk tangan kanan.f. Membaca doa ifititah sesudah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat

al-Fatihah.g. Membaca ta’awwudz sebelum membaca surat al-Fatihah pada rekaat

pertama.

RPP Pend. Agama Islam VII 38

h. Diam sebentar sebelum dan sesudah membaca surat al-Fatihah.i. Membaca amin sehabis membaca surat al-Fatihah.j. Membaca ayat al-Quran sesudah membaca surat al-Fatihah pada rekaat yang

pertama dan kedua.k. Ma’mum disunnahkan mendengarkan bacaan al-Quran imam. l. Mengeraskan bacaan surat al-Fatihan dan ayat al-Quran pada shalat Shubuh

dan dua rekaat pertama shalat Maghrib dan ‘Isya’.m. Membaca takbir ketika perpindahan gerakan shalat kecuali ketika i’tidal. n. Membaca sami’allahu liman hamidah ketika bangkit dari ruku’.o. Membaca doa sesudah bangkit dari ruku’.p. Meletakkan kedua telapak tangan di atas kedua lutut ketika ruku’.q. Membaca tasbih tiga kali ketika ruku’.r. Membaca tasbih tiga kali ketika sujud.s. Membaca doa ketika duduk di antara dua sujud.t. Melakukan duduk iftirasy. u. Melakukan duduk tawarruk.v. Duduk sebentar (duduk istirahat) sesudah sujud kedua sebelum berdiri.w. Bertelekan ke tempat shalat tatkala hendak berdiri dari duduk.x. Membaca doa (memohon perlindungan dari azab) sesudah tasyahud akhir.y. Mengucapkan salam yang kedua.z. Menoleh ke kanan saat mengucapkan salam pertama dan menoleh ke kiri

saat mengucapkan salam kedua.

5. Yang membatalkan shalatHal-hal yang dapat membatalkan shalat adalah seperti berikut:a. Meninggalkan salah satu rukun shalat. b. Meninggalkan salah satu syarat shalat.c. Berkata-kata dengan sengaja di luar bacaan shalat.d. Bergerak lebih dari tiga kali berturut-turut selain gerakan shalat.e. Makan atau minum.

Metode Pembelajaran :1. Diskusi

Siswa berdiskusi tentang ketentuan-ketentuan shalat wajib dan dasar hukum yang terkandung dalam al-Quran dan al-Hadits.

2. Praktik

Siswa memperagakan gerakan-gerakan shalat secara individual. 3. Drill

Siswa diberikan latihan-latihan agar dapat memahami dan memantapkan materi yang diajarkan.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat al-Quran selama 5 sampi 10 menit . Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai.

2. Kegiatan Inti Siswa membaca atau menelaah literatur tentang ketentuan-ketentuan shalat

wajib. Siswa mendiskusikan berbagai ketentuan tentang shalat wajib bersama

teman-temannya. Siswa merumuskan beberapa poin penting terkait dengan shalat wajib.

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang shalat wajib. Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli ketentuan

tentang shalat wajib.

Alat/Sumber Belajar : 1. Pedoman Shalat, oleh Hasbi Ash Shiddieqy, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. XV, 1986.2. Fiqh Islam (Hukum fiqh lengkap), oleh Sulaiman Rasjid, Jakarta: Penerbit At-

Tahiriyah. Cet. XVII, 1976.

RPP Pend. Agama Islam VII 39

3. Ilmu Fiqh Jilid 1, oleh Zakiah Daradjat, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, Cet. I, 1995.

4. Buku Paket Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VII.

Penilaian : 1. Jelaskan Jelaskan pengertian shalat wajib dan dasar hukumnya!2. Jelaskan syarat-syarat shalat, baik yang merupakan syarat wajib maupun syarat

sahnya!3. Sebutkan beberapa hal yang membatalkan shalat!4. Membaca takbiratul ihram ketika shalat merupakan salah satu ... shalat:

a. wajib b. rukunc. sunnah d. mubah

5. Bacakan bacaan tasyahud akhir dengan benar dan fasih!6. Tulislah bacaan shalawat yang wajib dibaca dalam shalat!7. Apa makna yang terkandung dalam ayat di bawah ini:

K Kن ةالصلو وأقKم : والمنكرK الفحشآءK عنK تنهى ةالصلو إ (.45العنكبوت)

Karawang, 2006

MengetahuiKepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

17

SMP/MTs : SMP Negeri 4 Karawang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 6. Memahami tatacara shalat wajib.

Kompetensi Dasar : 6.2 Mempraktikan sholat wajib

Indikator : 6.2.1 Menjelaskan tatacara shalat wajib secara

berurutan (tertib)6.2.2 Menyebutkan bacaan-bacaan shalat yang pokok.6.2.3 Memperagakan bagian-bagian dari gerakan shalat.6.2.4 Mempraktikan shalat wajib secara benar shalat.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan tatacara shalat wajib secara berurutan. 2. Siswa dapat menyebutkan bacaan-bacaan shalat yang pokok.3. Siswa dapat mampu memperagakan shalat wajib dengan benar.

Materi Pembelajaran: Mempraktikan shalat wajib.Dari ketentuan – ketentuan yang diuraikan di atas, dapatlah kalian mempraktikan cara-cara shalat sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Dengan urutan sebagai berikut: (tertulis dalam buku paket PAI kelas VII karangan Drs. Amir samsudin, M.Ag. dan kawan-kawan halaman 89-91. Penerbit PT. Mediatama Cet. 1 tahun 2006)

RPP Pend. Agama Islam VII 40

Metode Pembelajaran : 1. Diskusi

Siswa berdiskusi tentang ketentuan-ketentuan shalat wajib dan dasar hukum yang terkandung dalam al-Quran dan al-Hadits.

2. Praktik Siswa memperagakan gerakan-gerakan shalat secara individual. 3. Drill Siswa diberikan latihan-latihan agar dapat memahami dan memantapkan materi

yang diajarkan.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat al-Quran selama 5 sampi 10 menit . Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai.

2. Kegiatan Inti Siswa membaca atau menelaah literatur tentang ketentuan-ketentuan shalat

wajib. Siswa mendiskusikan berbagai ketentuan tentang shalat wajib bersama

teman-temannya. Siswa merumuskan beberapa poin penting terkait dengan shalat wajib.

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang shalat wajib. Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli ketentuan

tentang shalat wajib. Membaca hamdalah bersama-sama sebagai penutup kegiatan belajar

Alat/Sumber Belajar : 1. Pedoman Shalat, oleh Hasbi Ash Shiddieqy, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. XV, 1986.2. Fiqh Islam (Hukum fiqh lengkap), oleh Sulaiman Rasjid, Jakarta: Penerbit At-

Tahiriyah. Cet. XVII, 1976.3. Ilmu Fiqh Jilid 1, oleh Zakiah Daradjat, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, Cet. I,

1995.4. Buku Paket Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VII.

Penilaian : 1. Jelaskan tatacara shalat wajib secara berurutan2. Praktikan shalat wajib (subuh) dengan benar dihadapan teman-temnmu

Karawang, 2006

MengetahuiKepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RPP Pend. Agama Islam VII 41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANRPP18

Sekolah : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : PAIKelas / Semester : VII / IStandar Kompetensi : 7. Memahami tata cara Shalat berjamaah dan

MunfaridKompetensi Dasar : 7.1. Menjelaskan Pengertian shalat jama’ah dan

Munfarid (sendiri)Indikator : 7.1.1 Menjelaskan pengertian shalat bejamaah dan

dasar hukumnya7.1.2 Menjelaskan pengertian shalat Munfarid7.1.3 Menjelaskan keutamaan shalat berjamaah atas

shalat Munfarid7.1.4 Menjelaskan syrat-syarat mendirikan shalat

berjamaah 7.1.5 Menjelaskan halangan-halangan shalat berjamaah

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengidentifikasi pengertian shalat berjamaah 2. Siswa dapat mengidentifikasi pengertian shalat Munfarid3. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat mendirikan shalat berjamaah 4. Siswa dapat menjelaskanhalangan-halangan shalat berjamaah

Materi Pembelajaran1. Pengertian shalat berjamaah dan dasar hukumnya

Shalat dapat dilakukan dengan cara, yaitu sendirian dan berjamaah, shalat sendirian sering disebut shalat Munfarid. Shalat bersama atau berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama atau lebih

RPP Pend. Agama Islam VII 42

secara bersama-sama dengan cara salah seorang menjadi imam dan lainya menjadi ma’mum dengan syarat-syarat tertentu. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa shalat berjamaah hukumnya shalat muakad, artinya shalat berjamaah sangat dianjurkan untuk dilakukan. Sebagaian ulama lainya ada yang berpendapat bahwa hukum shalat berjamaah adalah fardu a’in dan sbagian lainya adalah fardu kifayah. Dalam Al-Qur’an dikerjakan bahwa Nabi Muhammad Saw melakukan shalat berjamaah beserta para sahabatnya menjadi makmumnya.

“Apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu engkau hendak melakukan shalat dengan mereka, maka hendaklah sebagian mereka berdiri untuk shalat bersama engkau (QS. An-Nisa (4) : 102).

Dilihat dari keutamaanya, shlat berjamaah jauh lebih utama dibandingkandengan shalat sendirian (munfarid), keutamaan shalat berjamaah di jelaskan oleh Nabi Muhammad Saw. Dalam salah satu hadis sebagian berikut :

Artinya : “ Shalat utama dari pada shalat sendirian dengan keutamaan dua puluh tujuh derajat “. (H.R. Al-Bukhari dan Muslim demi Ibnu Umar)

2. Syarat-syarat berjamaah.Adapun persyaratan yang harus dipenuhi bagi iman dalam shalat berjamaah adalah sebagai berikut : Imam hendaklah orang yang mengetahui pengetahuan agama yang lebih,

disbanding makmumnya Imam hendaklah yang memahami ketentuan-ketentuan shalat Imam hendaklah orang yang lebih fasih bacaan Al-Qur’an Imam hendaklah orang yang berahlak mulia sehingga tidak di benci oleh

makmum Imam hendaklah orang yang lebih tua diantara jamaah / makmum Imam hendaklah berdiri di depan makmum Imam hendaklah orang yang tidak terpengaruh dan tidak mengikuti orang lain Imam hendaklah memerhatikan shaf (barisan) makmum / jamaah Imam hendaklah berniat menjadi imam meskipun tidak wajib Jika jamaahnya terdiri atas laki-laki atau perempuan, maka imamnya harus

laki-laki. Orang / perempuan boleh menjadi imam jika jamaahnya terdiri dari kaum perempuan

Sedang persyaratan yang harusdipenuhi oleh makmum dalam shalat berjamaah adalah seperti berikut : Makmum harus berminat menjadi makmum Makmum hendaklah mengetahui dan mengikuti gerak-gerik imam Makmum hendaklah mendengarkan bacaan imam Makmum tidak boleh mendahului imam Makmum harus berada satu tempat dengan imam Makmum harus berdiri dibelakang imam Jika imam selesai membaca surat fatihah yang dilakukan makmum hendaklah

membaca amin dengan suara keras Makmum harus melaksanakan shalat yang sama dengan imam Makmum laki-laki tidak boleh mengikuti imamperempuan Salah seorang makmum harus menggantikan kedudukan imam dengan berdiri

didepan, jika imam batal shalat Makmum berkewajiban mengingatkan imam yang lupa, bagi makmum laki-

laki dengan mengucapkan tasnih (membaca Subhan’allah) dan bagi makmum perempuan dengan bertepuk tangan

RPP Pend. Agama Islam VII 43

3. Halangan shalat berjamaah Hal-hal yang mebolehkan kita untuk tidak (yang menghalangi kita) melakukan shalat berjamaah adalah sebagi berikut : a. Karena hujan lebat menghalangi kita untuk datang ke masjid (tempat shalat

berjamaah)b. Karena angin topan atau udara terlalu dingin c. Karena sakit yang menyusahkan kita datang ke tempat shalat berjamaah d. Karena makan dan haus, padahal makanan sudah di hidangkane. Karena baru makan makanan yang baunya kurang sedapf. Karena mau buang air besar / kecilg. Karena takut ada bahaya yang menimpa

Metode Pembelajaran1. Diskusi

Siswa berdiskusi tentang ketentuan-ketentuan shalat berjamaah dan dasar hukum yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis

2. PraktikSiswa memperagakan gerakan-gerakan shalat secara individual

3. DrillSiswa dilakukan latihan-latihan agar dapat memahami dan memanfaatkan materi yang diajakan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan Pendahuluan:

Memberi salam dan memulai pelajarn dengan membaca basmalah dan do’a Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 sampai dengan 10 menit Menjelaskanmateri yang akan diajarkan beserta kompentensi dasar yang akan

dicapai2. Kegiatan Inti

Siswa membaca atau menelaah literatur tentang ketentuan-ketentuan shalat berjamaah dan munfarid

Siswa mendiskusikan berbagai ketentuan tentang shalat berjamaah bersama teman-temannya

Siswa merumuskan fail penting terkait dengan shalat berjamaah3. Kegiatan Penutup

Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang shalat berjamaah dan munfarid Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli tentang

ketentuan shalat berjamaah Siswa secara bersama-sama membaca basmalah sebagai penutup kegiatan.

Alat / Sumber Belajar :1. Pedoman shalat, oleh Hasbi Ash shiddiegy, Jakarta : Bulan Bintang Cet. XV, 19862. Fiqih islam (hukum fiqih lengkap), oleh Sulaeman Rasyid, Jakarta : Penerbit At-

Tahiriyah Cet. X VII, 1976.3. Buku Paket PAI SMP Kelas VII sesuai kurikulum Tingkat Satu Pelajaran Cet. I

2006.4. Buku lain yang Relevan.

Penilaian1. Jelaskan pengertian shalat berjamaah dan dasar hukumnya2. Jelaskan pengertian shalat Munfarid3. Jelaskan syarat-syarat mendirikan shalat berjamaah 4. Sebutkan beberapa halangan shalat berjamaah5. Sebutkan keutamaan shalat berjamaah atas shalat sendiri

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

RPP Pend. Agama Islam VII 44

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANRPP19

Sekolah : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : PAIKelas / Semester : VII / IStandar Kompetensi : 7.Memahami tata cara Shalat berjamaah dan MunfaridKompetensi Dasar : 7.2. Mempraktikan shalat jamaah dan munfaridPengertian

shalat jama’ah dan Munfarid (sendiri)Indikator : 7.2.1 Menjelaskan tata cara shalat bejamaah

7.2.2 Menjelaskan tata cara shalat Munfarid7.2.3 Mempraktikan shalat berjamaah di sekolah7.2.4 Mempraktikan shalat Munfarid di sekolah

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit

Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mejelaskan tata cara shalat berjamaah dan Munfarid 2. Siswa dapat mampu mempraktikan shalat berjamaah Munfarid secara baik dan

benar

Materi Pembelajaran1. Mempraktikan shalat berjamaah

Untuk mempraktikan shalat berjamaah perlu diperhatikan hal-hal berikut:a. shalat berjamaah hendaklah diawali dengan azan dan iqomah. Namun kalau

tidak memungkinkan cukup dengan iqomah sajab. tentukan siapa yang paling utama untuk menjadi imam sesuai dengan criteria

yang disebbutkn di atasc. dalam sshalat berjamaah ini ada bacaan yang harus dinyaringkan (jahr) dan

ada bacaan yang harus dilirihkan (sir) terutama oleh imam.Bacaan – bacaan yang harus nyaring (jahr) adalah : 1. Bacaan-bacaan takbiratulihroh, semua takbir intiqol, tasmih dan saslam

pada semua shalat2. bacaan surat al-fatihah dan ayat-ayat alquran pilihan pada sholat subuh,

serta dua rakaat pertama shalat maghrib dan isya. Hal ini juga berlaku pada shalat jumat, shalat idain (dua hari raya), shalat tarawih, shalat witir, shalat gerahana dan shalat istisqo (minta hujan)

RPP Pend. Agama Islam VII 45

3. Bacaan amin bagi imam dan makmum setelah imam membaca surat al-fatihah yang dinyaringkan. Bacaan-bacaan selain dinyaringkan seperti di atas, harus dibaca lirih (sirr)

d. Makmum harus selalu mengikuti gerakan imam dan jangan sampai mendahuluinya

e. Setealah salam, imam boleh membaca dzikir dan doa bersama-sama dengan makmum atau membacanya sendiri-sendiri.

Metode Pembelajaran1. Diskusi

Siswa mengadkan diskusi tentang keutmaan shalat berjamaah disbanding denngan shalat sendiri

2. Praktik- Siswa memperagakan tentang gerakan-gerakan shalat berjamaah dengan

syarat-syarat dan rukun yang sudah ditentukan- Siswa memperagakan shalat munfarid

3. Tanya jawab.siswa mengadakan Tanya jawab berekaitan dengan shalat berjamaah dan munfarid

4. DrillSiswa dilakukan latihan-latihan agar dapat memahami dan memanfaatkan materi yang diajakan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan Pendahuluan:

Memberi salam dan memulai pelajarn dengan membaca basmalah dan do’a Membaca ayat-ayat Al-Qur’an selama 5 sampai dengan 10 menit Menjelaskanmateri yang akan diajarkan beserta kompentensi dasar yang akan

dicapai

2. Kegiatan Inti Siswa membaca atau menelaah literatur tentang ketentuan-ketentuan shalat

berjamaah dan munfarid Siswa mendiskusikan berbagai ketentuan tentang shalat berjamaah bersama

teman-temannya Siswa merumuskan fail penting terkait dengan shalat berjamaah

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang shalat berjamaah dan munfarid Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil naqli tentang

ketentuan shalat berjamaah Siswa secara bersama-sama membaca basmalah sebagai penutup kegiatan.

Alat / Sumber Belajar :1. Pedoman shalat, oleh Hasbi Ash shiddiegy, Jakarta : Bulan Bintang Cet. XV, 19862. Fiqih islam (hukum fiqih lengkap), oleh Sulaeman Rasyid, Jakarta : Penerbit At-

Tahiriyah Cet. X VII, 1976.3. Buku Paket PAI SMP Kelas VII sesuai kurikulum Tingkat Satu Pelajaran Cet. I

2006.4. Buku lain yang Relevan.

Penilaian1. Hikmah atau fungsi shalat berjamaah adalah…..

a. Persamaan derajat manusiab. Disiplin melaksanakan tugas c. Tidak rakus terhadap duniad. Membiasakan pertemuan

2. Diantara hal yang menghalangi shalat berjamaah adalah….a. Karena hujan lebat sehingga menghalangi kita untuk datang ke tempat shalat

berjamaahb. Karena sedang menyelesaikan pekeerjaan rumah

RPP Pend. Agama Islam VII 46

c. Karena sakit hati pada temannya yang ada di masjidd. Karena lapar dan haus

3. Jelaskan tata cara shalat berjamaah

Karawang, 2006Mengetahui

Kepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

20

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 8. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW.

Kompetensi Dasar : 8.1 Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad SAW.

Indikator : 8.1.1 Menjelaskan berbagai peristiwa yang

melatarbelakangi kelahiran Nabi Muhammad SAW.8.1.2 Menjelaskan sejarah kelahiran Nabi Muhammad

SAW.8.1.3 Menjelaskan sejarah pertumbuhan Nabi

Muhammad SAW. mulai kanak-kanak hingga diangkat menjadi Rasulullah.

8.1.4 Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad SAW. dalam mendakwahkan Islam di Makkah.

8.1.5 Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad SAW. dalam mendakwahkan Islam di Madinah.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan peristiwa yang melatar-belakangi kelahiran Nabi

Muhammad SAW. 2. Siswa dapat menjelaskan kelahiran Nabi Muhammad SAW. 3. Siswa dapat menjelaskan sejarah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. mulai

masa anak-anak hingga diangkat menjadi Rasulullah.4. Siswa dapat menjelaskan sejarah Nabi Muhammad SAW. dalam menda’wahkan

Islam di Mekkah dan Madinah.

Materi Pembelajaran: Sejarah Nabi Muhammad SAW.1. Masyarakat Makkah Sebelum Kenabian Muhammad Saw.

RPP Pend. Agama Islam VII 47

a. Mengenal masyarakat Arab1) Asal istilah Arab2) Lima wilayah Arab3) Pengelompokan bangsa Arab

b. Kondisi sosial dan budaya masyarakat Makkah1) Struktur sosial masyarakat Makkah2) Aktivitas masyarakat Makkah

c. Kepercayaan masyarakat Makkah sebelum Islam

2. Masyarakat Makkah pada Masa Kenabian Muhammad Saw.a. Fajar Islam di Kota Makkahb. Panggilan kenabian dan fajar Islamc. Tugas berdakwah

1) Dakwah tertutup 2) Pemeluk Islam pertama3) Dakwah terbuka

d. Penentangan kaum Quraisy dan masa menjelang hijrah ke Madinah

Metode Pembelajaran : 1. Tanya jawab

Siswa melakukan tanya jawab bersama teman-temannya tentang peristiwa yang melatar-belakangi kelahiran Nabi Muhammad SAW. dan sejarah kelahirannya

2. Diskusi Siswa berdiskusi tentang sejarah Nabi Muhammad SAW. dalam mendakwahkan

Islam di Mekkah..

3. Simulasi Siswa melakukan simulasi tentang cara-cara Nabi Muhammad SAW. dalam

berdakwah.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat al-Quran selama 5 sampi 10 menit . Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai.

2. Kegiatan Inti Siswa membaca atau menelaah buku bacaan (literatur) tentang berbagai

peristiwa yang melatarbelakangi kelahiran Nabi Muhammad SAW., sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW., sejarah pertumbuhan Nabi Muhammad SAW. mulai masa kanak-kanak hingga diangkat menjadi Rasulullah.

Siswa mendiskusikan sejarah Nabi Muhammad SAW. dalam mendakwahkan Islam di Mekkah.

Siswa mengadakan simulasi tentang dakwah Rasullulah SAW di Makkah.

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan sejarah Nabi Muhammad SAW. Membuat rangkuman tentang dakwah Rasullulah SAW. di Makkah .

Alat/Sumber Belajar : a. Sejarah Peradaban Islam oleh Badri Yatim, Jakarta: Rajawali Pers, Cet. XII, 2001.b. Sejarah Kebudayaan Islam, oleh A. Hasjmy, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. V, 1995.c. Muhammad SAW Rasul Terakhir, oleh Majid ‘Ali Khan. Terjemah oleh Fathul

Umam. Bandung: Pustaka, Cet. I, 1985.d. Sejarah Hidup Muhammad, oleh Muhammad Husain Haekal, Jakarta: Litera Antar

Nusa, Cet. XII, 1990.e. Buku Paket Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VII.

Penilaian : 1. Jelaskan peristiwa yang melatarbelakangi kelahiran Nabi Muhammad SAW.!2. Jelaskan secara singkat kelahiran Nabi Muhammad SAW.!3. Mengapa sering kali terjadi peperangan di antara suku-suku Arab sebelum

kenabian Muhammad SAW.?

RPP Pend. Agama Islam VII 48

4. Dewa yang dipandang terbesar dari banyak dewa yang disembah oleh orang Arab pra Islam adalah:a. Latta b. Uzzac. Manat d. Hubal

5. Buatlah karya tulis singkat yang berisi sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW. dalam mendakwahkan Islam di Makkah!

6. Jelaskan model dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. pada masa awal kenabiannya di Makkah!

Karawang, 2006

MengetahuiKepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

20

SMP/MTs : SMP Negeri 4 KarawangMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi : 8. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW.

Kompetensi Dasar : 8.2 Menjelaskan misi Nabi Muhamamd SAW. Khusus untuk umat Islam

Indikator : 8.2.1 Menjelaskan misi kehadiran Nabi Muhammad SAW.8.2.2 Menjelaskan misi kehadiran Nabi Muhammad SAW.

Khusus untuk umat Islam

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan misi kehadiran Nabi Muhammad SAW untuk umat Islam2. SIswa dapat menjelaskan kehadiran Nabi Muhammad SAW.

Materi Pembelajaran: 1. Misi kehadiran Nabi Muhammad SAW khusus untuk umat Islam

a. Mengajarkan prinsip akidah tauhid yang bersih dan murnib. Mengajarkan prinsip persatuan dan kesatuan persamaan derajat diantara

manusiac. Mengajarkan kemuliaan dan keluhuran kodrat manusiad. Mengajarkan optimisme dan samangat untuk meraih yang terbaike. Mengajarkan perpaduan antara agama dan duniaf. Mengajarkan tujuan dan maksud dari kehidupan di duniag. Mengajarkan ilmu melalui dua pusaka penting

RPP Pend. Agama Islam VII 49

2. Misi kehadiran Nabi Muhammad SAW untuk semua manusia dan bangsa dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa Allah berfirman : “dan tidaklah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam (Q.S. Al-Anbiya (21):107)Ayat ini secara regas menyatakan bahwa diutusnya Nabi Muhammad SAW dibumi sebagai rahmat bagi siapapun, bahkan bagi semua mahkluk ciptaan Allah di bumi. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah sebagai Nabi dan rasul tidak hanya terbatas bagi bangsa Arab saja dan dalam kurun waktu terbatas, tetapi untuk bangsa manapun dan sampai kapanpun.Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW yang bersumberkan wahyu Al-Qur’an berlaku untuk siapapun dan sampai kapanpun.ajaran-ajaran Islam yang bersifat universal dan fleksibel dapat berlaku di semua tempat dan jaman. Hal ini sangat berbeda dengan agama wahyu lain yang terbatas untuk umat-umat tertentu. Dalam agama Yahudi yang bersumberkan Taurat dan dibawa oleh Nabi Musa A.s. tidak terdapat ketentuan tentang mengingat atau menyebut Allah sebagai tuhan semesta alam dan Tuhan seluruh mahkluk oleh karena itu, agama Yahudi bukanlah agama rahmat dan dilarang mendakwahkan agama itu diluar bangsa Israel. Begitu juga halnya agama Kristen yang bersumberkan Inzil dan dibawa oleh Nabi Isa A.s. dalam kitab Inzil (Matius bab 15 ayat 24 dan bab 10 ayat 6-7) disebutkan bahwa Nabi Isa (Yesus kristus) tidak diutus untuk mengubah atau membenahi Bani Israel yang sesat.

Metode Pembelajaran : 1. Tanya jawab

Siswa melakukan tanya jawab bersama teman-temannya tentang peristiwa yang melatar-belakangi kelahiran Nabi Muhammad SAW. dan sejarah kelahirannya

2. DiskusiSiswa berdiskusi tentang sejarah Nabi Muhammad SAW. dalam mendakwahkan Islam di Mekkah..

3. SimulasiSiswa melakukan simulasi tentang cara-cara Nabi Muhammad SAW. Dalam berdakwah.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan

Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.

Membaca ayat-ayat al-Quran selama 5 sampi 10 menit . Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang akan

dicapai.

2. Kegiatan Inti Siswa membaca atau menelaah buku bacaan (literatur) tentang misi

kehadiran Nabi Muhammad SAW untuk umat Islam Siswa mendiskusikan kehadiran Nabi Muhammad SAW.

3. Kegiatan Penutup Menyimpulkan misi kehadiran Nabi Muhammad SAW untuk umat Islam Membuat rangkuman tentang kehadiran Nabi Muhammad SAW. .

Alat/Sumber Belajar : Sejarah Peradaban Islam oleh Badri Yatim, Jakarta: Rajawali Pers, Cet. XII, 2001. Sejarah Kebudayaan Islam, oleh A. Hasjmy, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. V, 1995. Muhammad SAW Rasul Terakhir, oleh Majid ‘Ali Khan. Terjemah oleh Fathul

Umam. Bandung: Pustaka, Cet. I, 1985. Sejarah Hidup Muhammad, oleh Muhammad Husain Haekal, Jakarta: Litera Antar

Nusa, Cet. XII, 1990. Buku Paket Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VII.

Penilaian : 1. Jelaskan misi kehadiran Nabi Muhammad SAW khususnya bagi umat Islam !

RPP Pend. Agama Islam VII 50

2. Jelaskan diantara misi kehadiran Nabi Muhammad SAW bagi umat manusia pada umumnya !

Karawang, 2006

MengetahuiKepala SMP Negeri 4 Karawang Guru Mata Pelajaran PAI

Drs. RAKHMAT HIDAYAT, MM WAHIDIN, S.Ag NIP 130607635 NIP. 150346157

RPP Pend. Agama Islam VII 51