4
Edisi 01 Tanggal 01-31 Des 2012 Rp.10.000 Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Rayid komjur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Rayid komjur

Edisi 01 Tanggal 01-31 Des 2012

Rp.10.000

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 2: Rayid komjur

Galeri NewsMemberi informasi yang akurat BEDAH UTAMA

Edisi 01Tanggal 01-31 Des 2012

S U M B E RR E Z E K IP E M U L U N GD E N G A NBERGELIMBANGANSAMPAH

“bagi seorangpemulung tempat yangberserakan sampahadalah sebagai tempatsumber emas yang tiadatandingnya , walau baubusuk yang menyengattidak membuat parapemulung menyerahdengan kehidupannya”.

“Kami bukanlah seorang

arti yang harus di foto – foto,

masih banyak orang yang pantas

di foto selain kami – kami di sini”

Ungakapan itu sontak keluar dari

mulut wanita paruh baya yang

asyik memilah milah sampah

organik dan non organik, saat

kedatangan mahasiswa jurusan

ilmu komunikasi konsentrasi

jurnalistik semerter lima UIN

Suska Riau mengadakan

pratikum, 16 Oktober 2012 lalu.

Ungakapan itu sontak

keluar dari mulut wanita paruh

baya yang asyik memilah

milah sampah organik dan

non organik, saat

kedatangan mahasiswa

jurusan ilmu komunikasi

konsentrasi jurnalistik

semerter lima UIN Suska Riau

mengadakan pratikum, 16

Oktober 2012 lalu.

Dengan cekatan ia

mengejar trip, satu persatu ia

masukkan sampah plastik ke

subuah keranjang yang

terbuat dari anyaman

bambu.

Mama April namanya,

sejak sembilan tahun lalu ia

tekuni profesi sebagai pemilah

sampah di Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) Muara

Fajar, Kecamatan Rumbai.

Bersama sang suami ia

menghidupi empat orang anak

yang masih kecil, dua anak

mereka masih duduk dibangku

Sekolah Dasar (SD).

Sembilan tahun lalu,

April sempat bekerja di sebuah

Perseroan Terbatas (PT) di Kota

Medan, namun PT tempat ia

Para Pemulung sedang mencari sampah yang bisa di daur ulang

2Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 3: Rayid komjur

Galeri NewsMemberi informasi yang akurat BEDAH UTAMA

Edisi 01Tanggal 01-31 Des 2012

bekerja mengalami gulung tikar

dan memaksanya pindah ke

pekanbaru dan menekuni

profesi sebagai pemilah

sampah di kawasan TPA.

“inilah pilahan terakhir lae. “

ungkapnya.

Jarak rumah yang cukup

jauh, sekitar tujuh kilometer

dari TPA tidak menyurutkan

semangat April dengan sang

suami, demi menghidupi

keluarga dan membesarkan si

buah hati. Pukul 06.30 WIB. Ia

sudah berangkat menuju TPA

“Walaupun pengahasilan Rp.30

ribu/perhari cukup lah untuk

menutupi hidup” kata April.

Sesampai di TPA, April

langsung berjalan menuju

gunungan sampah yang sudah

dibongkar dari truk dan mobil

sampah dengan alat berat dari

berbagai kecamatan yang ada

di Kota Pekanbaru. Setiap hari

sampah pasar, maupun rumah

tangga di 60 kelurahan dari 13

kecamatan. Rata-rata 60-70

persen sampah yang ada pada

TPA dihasilkan dari sampah

kering (plastik) yang dihasilkan

limbah rumah tangga. “Dinas

kebersihan dan pertamanan

(DKP) kota pekanbaru saat ini

belum memiliki alat daur

ulang”. Ungkap ginting selaku

pengepul. “Sampah yang sudah

dipilah dikirim ke Medan untuk

diolah kembali.” Tambahnya.

Keranjang dari

anyaman bambu sudah penuh

terisi sampah plastik. Keringat

sebesar biji jagung tampak

mengalir diatas bedak (masker

terbuat dari beras) menutupi

wajah. Senyumnya seakan

menutupi rasa letih Wanita

paruh baya itu. Ia tak henti

memilah sampah, memilih

mana sampah organik dan non

organik. Hanya lilitan kain yang

melindungi kepala dari

sengatan matahari.

Setelah semua siap,

sampah plastik dalam

keranjang dipindah kesebuah

karung. Tidak jauh dari TPA,

Mama april langsung antarkan

Sampah yang sudah dipilah ke

Pengepul.

“Lae, brapa berat

nya?.” tanyanya pada

pengepul.

“9,5 kg.” jawab

pengepul.

Potret sampah yang mengunung di TPA Muara Fajar

3Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 4: Rayid komjur

Sampah plastik yang

sudah ditimbang dihargai

senilai Rp.1000/kg untuk

sampah plastik PE (sampah

botol air minum kemasan).

Sampah plastik HD (kantong

kresek) dinilai Rp.300/kg lebih

murah dari sampah PE. “untung

untung dapat banyak, bisa

menutupi makan dua hari”

ungkapnya.

Untuk memenuhi

kebutuhan hidup, April tidak

hanya terpaku dalam

profesinya sebagai pemilah

sampah. ia berternak babi, ada

beberapa ekor babi yang

dipelihara. Untuk mencukupi

pangan ternak, ia

mengumpulkan sisa makanan

yang tercampur dalam sampah

yang sudah dipilah dari sampah

plastik.

Dalam sehari April

bekerja selama dua belas jam,

ia sempat memikirkan

keselamatan dalam bekerja.

“Masalah keselamatan hati-

hati saja dalam bekerja,

mungkin perhatian pengelola

dan pemerintah belum ada”

ungkapnya.

Sudah tujuh tahun M

Tambunan melakoni kerja

sebagai pemulung di muara

fajar bersama sang istri.

Mereka tidak jauh dari TPA,

tepatnya di simp lumbung

muara fajar. Mulai jam kerja

pukul tujuh pagi sampai pukul

4. Penghasilan per/hari 15 ribu.

Mereka memiliki

Di TPA muara fajar, pemulung

memiliki empat kelompok

dengan marga yang berbeda.

TPA mulai beroperasi

pada tahun 1983 (laporan SLHD

Kota Pekanbaru, 2008) yang

mana berada pada lahan 9,418

Ha, pada desainnya awalnya

merupakan TPA dengan

sanitary landfill atau disebut

juga penumpukan sampah

pada lokasi yang cekung.

Kemudian dilakukan pemadatan

sampah tersebut dengan

tanah. “TPA sanitary

dioperasikan secara

sistematis.” Tutur Rina Septisia

Pegawai Lingkungan Hidup

Kota Pekanbaru.

Mobil - mobil sampah bergantian masuk di TPA Muara Fajar

4

Galeri NewsMemberi informasi yang akurat BEDAH UTAMA

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)