Upload
ari-bageur-tea
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PERHITUNGAN BEBAN
GEMPA UNTUK BANGUNAN
GEDUNG
Iswandi Imran
KK-FTSL-ITB
16o
14o
12o
10o
8o
6o
4o
2o
0o
2o
4o
6o
8o
10o
16o
14o
12o
10o
8o
6o
4o
2o
0o
2o
4o
6o
8o
10o
94o
96o
98o
100o
102o
104o
106o
108o
110o
112o
114o
116o
118o
120o
122o
124o
126o
128o
130o
132o
134o
136o
138o
140o
94o
96o
98o
100o
102o
104o
106o
108o
110o
112o
114o
116o
118o
120o
122o
124o
126o
128o
130o
132o
134o
136o
138o
140o
Banda Aceh
Padang
Bengkulu
Jambi
Palangkaraya
Samarinda
BanjarmasinPalembang
Bandarlampung
Jakarta
Sukabumi
Bandung
Garut Semarang
Tasikmalaya Solo
Blitar Malang
BanyuwangiDenpasar Mataram
Kupang
Surabaya
Jogjakarta
Cilacap
Makasar
Kendari
Palu
Tual
Sorong
Ambon
Manokwari
Merauke
Biak
Jayapura
Ternate
Manado
Gambar 2.1. Wilayah Gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar dengan perioda ulang 500 tahun
Pekanbaru
: 0,03 g
: 0,10 g
: 0,15 g
: 0,20 g
: 0,25 g
: 0,30 g
Wilayah
Wilayah
Wilayah
Wilayah
Wilayah
Wilayah
1
1
1
2
2
3
3
4
4
56
5
1
1
1
1
1
1
2
2
2
22
2
3
3
3
33
3
4
4
4
44
4
5
5
5
55
5
6
6
6
4
2
5
3
6
0 80
Kilometer
200 400
Peta Gempa Indonesia
2
Kombinasi Beban Gempa
Jenis Analisis Struktur
Static Push Over Analysis
Analisis Beban Gempa Statik Ekivalen
Analisis Ragam Spektrum Respons
Analisis Respon Dinamik Riwayat Waktu Liniear
Analisis Respon Dinamik Riwayat Waktu Non-Linear
3
Analisis Statik Ekivalen
Suatu cara analisis 3 dimensi linear dengan
meninjau beban-beban gempa statik
ekivalen;
Karena sifat struktur gedung beraturan yang
praktis berperilaku sebagai struktur 2
dimensi, respon dinamiknya praktis hanya
ditentukan oleh respon ragam pertama dan
dapat ditampilkan sebagai akibat dari beban
gempa statik ekivalen.
Response Bangunan terhadap Gempa
I = I1 I2 (1)
1,0 ≤ μ = δm/δy ≤ μm (2)
Vy = Ve/μ (3)
Vn = Vy/f 1 = Ve/R (4)
f 1 = 1,6 (5)
1,6 ≤ R = μf 1 ≤ R m (6)
Nilai R utk berbagai nilai μdiberikan di Tabel 2
Untuk gedung dengan sistem
struktur lebih dari 1
R = Vs / ( Vs /Rs) (7)
δ
Fi
V0 δn δy δm
f f 2
f 1
μ R
VVe
Vm
Vy
Vn
elastik
daktail
V = C1 I Wt / R
C1 = nilai faktor respon gempa, didapat
dari spektruk respons gempa rencana
4
Dasar Pemahaman Respon Gedung
terhadap Gempa
Ve = C1 I Wt
Vn = Ve/R
V e
V m
V y V n
R
f
f 1
δ n δ y δ m T1
C1
Respon spektra elastik nilai Rmenentukan tingkat kerusakan gedungpasca gempa.
Nilai penting dalam penentuan bebangempa disain Vn adalah C1 dan R;
Spektrum Respons Gempa Rencana
Am = 2,5 A0
Tc = 0,5 det, tanah
keras
0,6 det, tanah
sedang
1,0 tanah lunak
T ≤ Tc C = Am
T > Tc C = Ar / T
di mana Ar = Am Tc
A 0
A m
Tc
A r / T
T
0.380.360.340.300.200.08TL
0.360.320.280.230.150.05TS
0.330.280.240.180.120.04TK
0.300.250.200.150.100.03B dsr
W6W5W4W3W2W1A0
B Dsr = batuan dasar, TK = t keras, TS = tsedang, TL = t lunak
Secara konseptual, merupakanadaptasi dari UBC-97
5
Nilai A r
Ar
0.950.900.850.750.500.20Soft Soil
0.540.500.420.330.230.080Stiff Soil
0.420.350.300.230.150.05Dense Soil
0.300.250.200.150.100.03Base Rock
Zone 6Zone 5Zone 4Zone 3Zone 2Zone 1Soil Type
SOIL PROFILE TYPES – SNI Gempa 2002
Soil requiring site-specific evaluation
(Tanah Khusus)
SF
< 50< 15< 180
(< 175)
Soft Soil Profile
(Tanah Lunak)
SE
50 – 10015 – 50180 – 360
(175 – 350)
Stiff Soil Profile
(Tanah Sedang)
SD
> 100> 50360 – 760
(≥ 350)
Very Dense Soil & SoftRock
(Tanah Keras)
SC
760 – 1,500RockSB
--
> 1,500Hard RockSA
Undrainedshear
strength (kpa)
SPT N(cohesionless soil layers)
Shear wavevelocity
(m/s)
AVERAGE SOIL PROPERTIES FOR TOP 30M OF SOIL PROFILES
SOIL PROFILE NAME(generic description)
SOILPROFILESTYPE
Diasumsikan tidak ada diIndonesia
6
Waktu Getar Alami Str. Portal Gedung (T)
(UBC-97)
T = 0,0853 H untuk SRPM baja
T = 0,0731 H untuk SRPM beton atau SRBE
T = 0,0488 H untuk Sistem struktur lain
H = Tinggi struktur gedung (m)
4
3
4
3
4
3
Alternatif Perhitungan Nilai T 1 Gedung
T1 waktu getar alamifundamental struktur gedung
beraturan rumus Rayleigh:
∑
∑
=
==
n
i
ii
n
i
ii
d F g
d W
T
1
1
2
1 3,6
Bila T1 dihitung dengan
cara ini nilainya tidak
boleh 30% lebih besar
dari nilai T sebelumnya
Wi = berat lantai tingkat i;
Fi = beban gempa nominal statikekivalen yg bekerja di pusatmassa lantai tingkat I;
di = simpangan horizontal lantaitingkat i;
g = percepatan gravitasi=9,8m/d2.
7
Batas Nilai T
Approksimasi Perioda Struktur T a (ASCE 7-05)
Untuk Sistem Rangka Pemikul Momen :
Untuk Sistem Dinding Geser :
N = Jumlah Lantai
Untuk Gedung dengan Jumlah lantai kurang
dari 12 Lantai, alternatif perhitungan perioda:Fundamental Period :
8
Batasan Perioda Struktur (ASCE 7-05)
Fundamental Periods, T < C u T a
Penentuan Beban Geser Dasar
Beban Geser Dasar
Nominal statik ekivalen V:
Beban geser dasar
nominal V harus
dibagikan sepanjang
tinggi struktur menjadi
beban gempa nominal
statik ekivalen Fi yang
bekerja pada pusat
massa lantai tingkat i:
t W R
I C V 1=
Apabila rasio tinggi struktur dan ukuran
denah dalam arah pembebanan
gempa ≥ 3, maka 0,1V harus dianggap
sebagai beban horizontal terpusat
yang bekerja pada pusat massa lantai
paling atas. Sisanya dibagi sesuai Fi
V
zW
zW F
n
i
ii
iii
∑=
zi = ketinggian lantai I diukur daritaraf penjepitan struktur atas.
Wt = berat total gedung,
termasuk beban hidup
yang sesuai
9
Faktor Keutamaan I I = I 1 I 2
Catatan: utk semua struktur gedung yang ijin penggunaannya diterbitkan
sebelum berlakunya standar ini, I dapat dikalikan 80%.
1,51,01,5Cerobong, tangki di atas menara
1,61,01,6Gedung penyimpanan bahan berbahaya, gas,
produk minyak bumi, asam, bahan beracun
1,41,01,4Gedung penting pasca gempa, rumah sakit,
instalasi air, pembangkit tenaga listrik, pusat
penyelamatan dlm keadaan darurat, fasilitas radio
dan televisi
1,61,61,0Monumen dan bangunan monumental
1,01,01,0Gedung umum, hunian, perniagaan, perkantoran
II2I1
Faktor keutamaanKatagori Gedung
I1 = utk penyesuaian perioda ulang gempa berkait dg penyesuaian probabilitasterjadinya gempa selama umur gedung;
I2 = utk penyesuaian perioda ulang gempa berkait dg penyesuaian umur gedung
10
11
Parameter W t dalam Perhitungan
Beban Gempa
Termasuk seluruh beban mati (termasukSDL) dan beban-beban berikut ini
SNI 1726: beban hidup yangdiperhitungkan adalah yang bersifat tetap.
ASCE mensyaratkan beban hidupdiperhitungkan sebesar 25% hanya untukstorage + 100% beban operasi alat-alatyang permanen.
Dalam penentuan kombinasi beban,beban hidup tetap diperhitungkan 100 %
Momen Inersia Efektif (SNI 1726)
(Hanya untuk perhitungan gaya dalam dan deformasi dan
bukan untuk penentuan level beban gempa)
12
Momen Inersia Efektif (SNI 2847)
(Hanya untuk perhitungan gaya dalam dan deformasi dan
bukan untuk penentuan level beban gempa)
Catatan:
Momen inersia balok harus memperhitungkan adanya sayap penampang.
Umumnya Ig balok T = 2*Ig badan penampangnya
Perpindahan Maksimum Antar
Lantai s
Perpindahan maksimum lantai= 0,7RXi, dimana
Xi perpindahan lantai
Selisih perpindahan antar lantai adalah s
s maksimum = 0,02Hi dimana Hi adalah tinggi
lantai yang ditinjau
Beban yang ditinjau dalam perhitungan
perpindahan adalah kombinasi beban LRFD.