Upload
ani-suryani
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sepsis merupakan respons sistemik terhadap infeksi dimana
pathogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi
aktivitas proses inflamasi. (infeksi dan inflamasi). Sepsis adalah penyebab
tersering di perawatan pasien di unit perawatan intensif. Sepsis hampir
diderita oleh 18 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Insidennya
diperkirakan sekitar 5!"5 kasus diantara 1. populasi dengan
peningkatan sebesar "# tiap tahunnya. Syok akibat sepsis merupakan
penyebab kematian tersering di unit pelayanan intensif di $merika Serikat
($S)% setara dengan angka kematian yang disebabkab oleh infark
miokardial dan jauh lebih tinggi dari kematian oleh karena $I&S dan
kanker payudara..
Sepsis dapat mengenai berbagai kelompok umur% pada dewasa%
sepsis umumnya terdapat pada orang yang mengalami
immunocompromised yang disebabkan karena adanya penyakit kronik
maupun infeksi lainnya.
Sepsis dibagi dalam derajat Systemic Inflammatory Response
Syndrome (SIRS)% sepsis% sepsis berat% sepsis dengan hipotensi% dan syok
septik. Infeksi dapat disebabkan oleh virus% bakteri% fungi atau riketsia.
'espon sistemik dapat disebabkan oleh mikroorganisme penyebab yang
beredar dalam darah atau hanya disebabkan produk toksik dari
mikroorganisme atau produk reaksi radang yang berasal dari infeksi lokal.
Sepsis merupakan proses infeksi dan inflamasi yang kompleks
dimulai dengan rangsangan endo atau eksotoksin terhadap sistem
imunologi% sehingga terjadi aktivasi makrofag% sekresi berbagai sitokin dan
mediator% aktivasi komplemen dan netrofil% sehingga terjadi disfungsi dan
kerusakan endotel% aktivasi sistem koagulasi dan trombosit yang
menyebabkan gangguan perfusi ke berbagai jaringan dan
disfungsikegagalan organ multipel.
1
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
2/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
$. &efinisi
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh
karena adanya respon tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan
produk mikroorganisme. &itandai dengan panas% takikardia%
takipnea% hipotensi dan disfungsi organ berhubungan dengan
gangguan sirkulasi darah.
Sepsis sindroma klinik yang ditandai dengan
*yperthermiahypothermia (+,8-/ 0,5%-)
2a3hypneu (respiratory rate +4menit)
2
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
3/26
2a3hy3ardia (pulse +1menit)
+1# 3ell immature
Suspe3ted infe3tion
iomarker sepsis (6 4,) adalah prokalsitonin (732)/
Creactive Protein (r7).
a. &erajat Sepsis
a. Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS)%
ditandai dengan .4 gejala sebagai berikut
i. *yperthermiahypothermia (+,8%,-/
0,5%-)
ii. 2akipnea (resp +4menit)
iii. 2a3hy3ardia (nadi +1menit)iv. eukositosis +14.mm atau eukopenia
09.mm
v. +1# 3ell imature
b. Sepsis: Infeksi disertai SI'S
3. Sepsis erat Sepsis yang disertai 6:&S6:;%
hipotensi% oliguria bahkan anuria.
d. Sepsis dengan hipotensi Sepsis dengan hipotensi
(tekanan sistolik 0" mm*g atau penurunan
tekanan sistolik +9 mm*g).
e. Syok septik
Syok septik adalah subset dari sepsis berat%
yang didefinisikan sebagai hipotensi yang diinduksi
sepsis dan menetap kendati telah mendapat
resusitasi 3airan% dan disertai hipoperfusi jaringan.
3
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
4/26
. .
.
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
5/26
toksik dari mikroorganisme atau produk reaksi radang yang berasal
dari infeksi lokal.
>mumnya disebabkan kuman gram negatif. Insidensnya
meningkat% antara lain karena pemberian antibiotik yang
berlebihan% meningkatnya penggunaan obat sitotoksik dan
imunosupresif% meningkatnya frekuensi penggunaan alat!alat
invasive seperti kateter intravaskuler% meningkatnya jumlah
penyakit rentan infeksi yang dapat hidup lama% serta meningkatnya
infeksi yang disebabkan organisme yang resisten terhadap
antibiotik.
Sistem pendekatan sepsis dikembangkan dengan
menjabarkan menjadi dasar predisposisi% penyakit penyebab%
respons tubuh dan disfungsi organ atau disingkat menjadi 7I':
(predisposing fa3tors% insult% response and organ dysfun3tion)
5
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
6/26
&. 7atofisiologi
Sepsis dikatakan sebagai suatu proses peradangan
intravaskular yang berat. *al ini dikatakan berat karena sifatnya
yang tidak terkontrol dan berlangsung terus menerus dengan
sendirinya% dikatakan intravaskular karena proses ini
menggambarkan penyebaran infeksi melalui pembuluh darah dan
dikatakan peradangan karena semua tanda respon sepsis adalah
perluasan dari peradangan biasa.
?etika jaringan terinfeksi% terjadi stimulasi perlepasan
mediator!mediator inflamasi termasuk diantaranya sitokin. Sitokin
6
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
7/26
terbagi dalam proinflamasi dan antiinflamasi. Sitokin yang
termasuk proinflamasi seperti 2@;% I!1%interferon A yang bekerja
membantu sel untuk menghan3urkan mikroorganisme yang
menyebabkan infeksi. Sedangkan sitokin antiinflamasi yaitu I!1!
reseptor antagonis (I!1ra)% I!9% I!1 yang bertugas untuk
memodulasi% koordinasi atau represi terhadap respon yang
berlebihan. ?eseimbangan dari kedua respon ini bertujuan untuk
melindungi dan memperbaiki jaringan yang rusak dan terjadi
proses penyembuhan. @amun ketika keseimbangan ini hilang maka
respon proinflamasi akan meluas menjadi respon sistemik. 'espon
sistemik ini meliputi kerusakan endothelial% disfungsi
mikrovaskuler dan kerusakan jaringan akibat gangguan oksigenasi
dan kerusakan organ akibat gangguan sirkulasi. Sedangkan
konskuensi dari kelebihan respon antiinfalmasi adalah alergi dan
immunosupressan. ?edua proses ini dapat mengganggu satu sama
lain sehingga men3iptakan kondisi ketidak harmonisan imunologi
yang merusak.
7enyebab tersering sepsis adalah bakteri terutama gram
negatif. ?etika bakteri gram negatif menginfeksi suatu jaringan%
dia akan mengeluarkan endotoksin dengan lipopolisakarida (7S)
yang se3ara langsung dapat mengikat antibodi dalam serum darah
penderita sehingga membentuk lipo!polisakarida antibody
7
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
8/26
(7Sab). 7Sab yang beredar didalam darah akan bereaksi dengan
perantara reseptor & 19B dan akan bereaksi dengan makrofag
dan mengekspresikan imunomodulator.
Cika penyebabnya adalah bakteri gram positif% virus atau
parasit. 6ereka dapat berperan sebagai superantigen setelah
difagosit oleh monosit atau makrofag yang berperan sebagai
antigen processing cellyang kemudian ditampilkan sebagai $7
(Antigen Presenting Cell). $ntigen ini membawa muatan
polipeptida spesifik yang berasal dari 6* (Major
Histocompatibility Comple)!$ntigen yang bermuatan 6* akan
berikatan dengan & 9B (imfosit 2h1 dan imfosit 2h4) dengan
perantara "#cell Reseptor.
Sebagai usaha tubuh untuk bereaksi terhadap sepsis maka
limfosit 2 akan mengeluarkan substansi dari 2h1 dan 2h4. 2h1
yang berfungsi sebagai immodulator akan mengeluarkan I;@!A%
I4 dan 6!S; (Macrop$age Colony Stimulating %actor)%
sedangkan 2h4 akan mengekspresikan I!9% I!5% I!% I!1%
I;@!g% I;@ 1D dan 2@; E yang merupakan sitokin proinflamantori.
I!1D yang merupakan sebagai imuno regulator utama juga
memiliki efek pada sel endothelial termasuk didalamnya terjadi
pembentukkan prostaglandin
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
9/26
pembuluh darah menyebabkan gangguan vaskuler dan hipoperfusi
jaringan sehingga terjadi kerusakan organ multipel.
*ipoksia sendiri merangsang sel epitel untuk melepaskan
2@;!E% I!8% I! menimbulkan respon fase akut dan
permeabilitas epitel. Setelah terjadi reperfusi pada jaringan
iskemik% terbentuklah ':S (Spesifik :ksigen 'eaktif) sebagai
hasil metabolisme Gantin dan hipoGantin oleh Gantin oksidase% dan
hasil metabolisme asam amino yang turut menyebabkan kerusakan
jaringan. ':S penting artinya bagi kesehatan dan fungsi tubuh
yang normal dalam memerangi peradangan% membunuh bakteri%
dan mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah% @amun bila
dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan seluler%
maka dia akan menyerang isi sel itu sendiri sehingga menambah
kerusakan jaringan dan bisa menjadi disfungsi organ multipel yang
meliputi disfungsi neurologi% kardiovaskuler% respirasi% hati% ginjal
dan hematologi.
9
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
10/26
*>>@F$@ I@;$6$SI &$SI
Sepsis akan mengaktifkan "issue %actor yang memproduksi
trombin yang merupakan suatu substansi proinflamasi. 2rombin akhirnya
menghasilkan suatu gumpalan fibrin di dalam mikrovaskular. Sepsis selain
mengaktifkan tissue factor% dia juga menggangu proses fibrinolisis melalui
pengaktifan I!1 dan 2@;E dan memproduksi suatu plasminogen
activator in$ibitor#& yang kuat mengahambat fibrinolisis. Sitokin
proinflamasi juga mengaktifkan a3tivated protein ($7) dan
antitrombin. 7rotein sebenarnya bersirkulasi sebagai Himogen yang
inaktif tetapi karena adanya thrombin dan trombomodulin% dia berubah
menjadi en'yme#activated protein C. Sedangkan $7 dan kofaktor protein
S mematikan produksi trombin dengan menghan3urkan kaskade faktor a
dan IIIa sehingga tidak terjadi suatu koagulasi. $7 juga menghambat
kerjaplasminogen activator in$ibitor#& yang menghambat pembentukkan
plasminogen menjadi plasmin yang sangat penting dalam mengubah
fibrinogen menjadi fibrin. Semua proses ini menyebabkan kelainan faktor
koagulasi yang bermanisfestasi perdarahan yang dikenal dengan koagulasi
10
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
11/26
intravaskular diseminata yang merupakan salah satu kegawatan dari sepsis
yang mengan3am jiwa.
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
12/26
pre3ordium hiperdinamik pada palpasi% dan ekstremitas
hangat.
3. &isertai tanda!tanda sepsis.
d. 2anda hipoperfusi takipnea% oliguria% sianosis% mottling%
iskemia jari% perubahan status mental.
ila ada pasien dengan gejala klinis berupa panas
tinggi% menggigil% tampak toksik% takikardia% takipneu%
kesadaran menurun dan oliguria harus di3urigai terjadinya
sepsis (tersangka sepsis).
7ada keadaan sepsis gejala yang nampak adalah
gambaran klinis keadaan tersangka sepsis disertai hasil
pemeriksaan penunjang berupa lekositosis atau lekopenia%
trombositopenis% granulosit toksik% hitung jenis bergeser ke
kiri% '7 (B)%
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
13/26
yaitu 3urah jantung rendah% sehingga apabila volume
intravaskule adekuat% 3urah jantung akan meningkat. 7ada
sepsis berat kemampuan kontraksi otot jantung melemah%
mengakibatkan fungsi jantung intrinsik (sistolik dan
diastolik) terganggu.
6eskipun 3urah jantung meningkat (terlebih karena
takikardia daripada peningkatan volume sekun3up)% tetapi
aliran darah perifer tetap berkurang. Status hemodinamika
pada sepsis berat dan syok septik yang dulu dikira
hiperdinamik (vasodilatasi dan meningkatnya aliran darah)%
pada stadium lanjut kenyataannya lebih mirip status
hipodinamik (vasokonstriksi dan aliran darah berkurang).
2anda karakterisik lain pada sepsis berat dan syok
septik adalah gangguan ekstraksi oksigen perifer. *al ini
disebabkan karena menurunnya aliran darah perifer%
sehingga kemampuan untuk meningkatkan ekstraksi
oksigen perifer terganggu% akibatnya :4 (pengambilan
oksigen dari mikrosirkulasi) berkurang. ?erusakan ini pada
syok septi3 diper3aya sebagai penyebab utama terjadinya
gangguan oksigenasi jaringan.
?arakteristik lain sepsis berat dan syok septik
adalah terjadinya hiperlaktataemia% mungkin hal ini karena
terganggunya metabolisme piruvat% bukan karena dys#oia
jaringan (produksi energi dalam keterbatasan oksigen).
;. &iagnosis
&iagnosis awal sepsis atau syok septik tergantung pada
kepekaan dokter untuk menilai pasien dengan dan tanda awal yang
tidak spesifik seperti takipnnea% dispnea% takikardia dengan
keadaan hiperdinamik% vasodilatasi perifer% instabilitas tempratur%
dan perubahan keadaan mental. ?eadaan seperti ini penting di
perhatikan pada seperti pada wanita J wanita dengan resiko tinggi
seperti pyelonefritis% korioamnionitis% endometritis% abortus septik%
13
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
14/26
atau telah menjalani prosudur operasi emergensi. &iagnosa dan
penanganan awal ini sangat menentukan keberhasilan hidup pasien.
2anda yang tampak tergantung dari fase syok septik dan
tipe kerusakan organ yang terjadi% tetapi hipotensi selalu
ditemukan. ?ebanyakan pasien mengalami peningkatan temperatur
dan lekosit dengan pergeseran ke kiri% tetapi pada beberapa pasien
terjadi penurunan temperatur dan kadar leukosit dibawah normal.
Sebagai akibat dari keadaan hiperdinamik jantung% terjadi gejala
gejala pada jantung seperti iskemia% gagal jantung kiri% atau
aritmia. ?onsekuansi klinik dari &I adalah perdarahan% trombosis
dan hemolisis mikroangiopati. ?arena pada syok sepsis potensi
terjadinya disfungsi ginjal dan hipovulemia% manifestasi klinik
dapat berupa oligouria% hematuria dan proteinuria.
&alam hal membantu menegakkan diagnosa sepsis atau
syok septik% selain melalui pemeriksaan fisik% juga diperlukan
pemeriksaan rongen dan kultur. &ua kuman yang sangat virulen
dengan angka mortalitas yang tinggi adalah Streptokokus pyogens
( group $ streptokokus ) dan lostridium Sordeli.
14
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
15/26
F. 7enatalaksanaan
15
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
16/26
7enatalaksanaan sepsis yang optimal men3angkup
stabilisasi pasien langsung (perbaikan hemodinamik)% pemberian
antibiotik% pengobatan fokus infeksi dan resusitasi serta terapi
suportif apabila telah terjadi disfungsi organ.
a. 7erbaikan hemodinamik harus segera dilakukan seperti
airay breat$ing circulation!, kategori untuk memperbaiki
hemodinamik pada sepsis% yaitu
2erapi 3airan
a. ?arena sepsis dapat menyebabkan syok disertai
demam% venadilatasi dan diffuse capillary leac*age
inade+uate preload sehingga terapi 3airan
merupakan tindakan utama
2erapi vasopresor
a. ila 3airan tidak dapat mengatasi cardiac output
(arterial pressure dan perfusi organ tidak adekuat)
dapat diberikan vasopresor potensial seperti
norepinefrin% dopamine% epinefrin dan
phenylephrine
2erapi inotropik
a. ila resusitasi 3airan adekuat tetapi kontraktilitas
miokard masih mengalami gangguan dimana
kebanyakan pasien akan mengalami 3ardia3 output
yang turun sehingga diperlukan inotropik seperti
dobutamin% dopamine dan epinefrin.
b. $ntibiotik
Sesuai jenis kuman atau tergantung suspek tempak infeksinya
16
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
17/26
17
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
18/26
3. ;okus infeksi awal harus diobati
*ilangkan benda asing yang menjadi sumber infeksi.
$ngkat organ yang terinfeksi% hilangkan atau potong jaringan yangmenjadi gangrene% bila perlu dokonsultasikan ke bidang terkait
seperti spesialis bedah% 2*2 dll.
d. 2erapi suportif% men3angkup
7emberian elektrolit dan nutrisi
2erapi suportif untuk koreksi fungsi ginjal
?oreksi albumin apabila terjadi hipoalbumin
'egulasi ketat gula darah
*eparin sesuai indikasi
7roteksi mukosa lambung dengan $*!4 atau 77I
18
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
19/26
2ransfuse komponen darah bila diperlukan
?ortikosteroid dosis rendah (masih kontroversial)
'e3ombinant *uman $3tivted 7rotein 6erupakan antikoagulan yang menurut hasil uji
klinis 7hase III menunjukkan drotre3ogin alfa yang dapat
menurunkan resiko relative kematian akibat sepsis dengan
disfungsi organ akut yang terkait sebesar 1"%9# yang
dikenal dengan nama Hovant.
ALGORITMA PENATALAKSANAAN RESUSITASI DAN SEPSIS
19
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
20/26
20
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
21/26
*. ?omplikasi
1. 6:&S (disfungsi organ multipel)
7enyebab kerusakan multipel organ disebabkan karena
adanya gangguan perfusi jaringan yang mengalami hipoksia
sehingga terjadi nekrosis dan gangguan fungsi ginjal
dimana pembuluh darah memiliki andil yang 3ukup besar
dalam pathogenesis ini.
21
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
22/26
4. ?I& (?oagulasi Intravaskular &iseminata)
7atogenesis sepsis menyebabkan koagulasi
intravaskuler diseminata disebabkan oleh faktor
komplemen yang berperan penting seperti yang sudah
dijelaskan pada patogenesis sepsis diatas.
,. &isungsi hati dan jantung% neurologi
9. $'&S
?erusakan endotel pada sirkulasi paru
menyebabkan gangguan pada aliran darah kapiler dan
perubahan permebilitas kapiler% yang dapat mengakibatkan
edema interstitial dan alveolar. @eutrofil yang terperangkap
dalam mirosirkulasi paru menyebabkan kerusakan pada
membran kapiler alveoli.
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
23/26
5. Fastrointestinal
7ada pasien sepsis di mana pasien dalam keadaan
tidak sadar dan terpasang intubasi dan tidak dapat makan%maka bakteri akan berkembang dalam saluran pen3ernaan
dan mungkin juga dapat menyebabkan suatu pneumonia
nosokomial akibat aspirasi. $bnormalitas sirkulasi pada
sepsis dapat menyebabkan penekanan pada barier normal
dari usus% yang akan menyebabkan bakteri dalam usus
translokasi ke dalam sirukulasi (mungkin lewat saluran
limfe).
. Fagal ginjal akut
7ada hipoksiaiskemi di ginjal terjadi kerusakan
epitel tubulus ginjal. vaskular dan sel endotel ginjal
sehingga memi3u terjadinya proses inflamasi yang
menyebabkan gangguan fungsi organ ginjal.
23
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
24/26
K. Syok septi3
24
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
25/26
Sepsis dengan hipotensi dan gangguan perfusi
menetap walaupun telah dilakukan terapi 3airan yang
adekuat karena maldistribusi aliran darah karena adanya
vasodilatasi perifer sehingga volume darah yang
bersirkulasi se3ara efektif tidak memadai untuk perfusi
jaringan sehingga terjadi hipovelemia relatif.
*ipotensi disebabkan karena
7/23/2019 Rederat sepsis.docx
26/26
1. ;it3h SC% Fossage C'. :ptimal management of septi3 sho3k rapid
re3ognition and institution of therapy are 3ru3ial. 7ostgraduate 6ed.
44/,5!".
4. $ngus &% inde =2% idi3ker C. nited States. rit are 6ed. 41/41,,!,1.
,. 'einhardt ?% loos ?% runkhorst ;6. 7athophysiology of sepsis and
multiple organ dysfun3tion. In ;ink 67% $braham 7.dr.?ariadi. Semarang
;akultas ?edokteran >niversitas &iponegoro%4.
. 7$7&I% uku $jar Ilmu 7enyakit &alam% edisi I% &epartemen Ilmu
7enyakit &alam ;?>I% 4.
K. $.Funtur.*. Sepsis. &alam uku $jar Ilmu 7enyakit &alam Cilid III .
I. 4K/189!9,.
8. 7 7$7&I. 7anduan 2atalaksana ?egawatdaruratan di idang Ilmu
7enyakit &alam I.
41. 14,!5.