106
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang giat membangun dimana aktifitas industrial berkembang dengan pesat. Industri yang menggunakan teknologi modern biasanya memakai berbagai mesin dalam jumlah dan kapasitas yang besar dalam berbagai proses industri sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat sekitarnya terutama para pekerja berupa bahaya kebisingan. Kebisingan merupakan faktor fisik dalam lingkungan kerja yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan. Gangguan pendengaran akibat bising adalah tuli sensorineural yang ireversibel yang disebabkan oleh terpajan bising dalam jangka waktu lama. Gangguan pendengaran ini sering dijumpai pada banyak pekerja industri. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) melaporkan bahwa di Amerika 1

Referat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG MASALAHIndonesia sebagai negara berkembang yang sedang giat membangun dimanaaktifitas industrial berkembang dengan pesat. Industri yang menggunakanteknologi modern biasanya memakai berbagai mesin dalam jumlah dan kapasitasyang besar dalam berbagai proses industri sehingga menimbulkan dampak negatifterhadapkesehatanmasyarakatsekitarnyaterutamaparapekerjaberupabahayakebisingan. Kebisingan merupakan faktor fisik dalam lingkungan kerja yang dapatmenimbulkan gangguan terhadap kesehatan. Gangguan pendengaran akibat bisingadalah tulisensorineural yang ireversibel yang disebabkan oleh terpajan bisingdalamjangka waktu lama.Gangguan pendengaran ini sering dijumpai padabanyakpekerjaindustri.National InstituteforOccupational SafetyandHealth(NIOS!melaporkan bahwa di "merika Serikat hampir #$% dari total populasi(&$jutapekerja!terpajanbisingokupasional yangberlebihansetiaphari yangmerupakan tingkat kebisingan yang berbahaya di tempat kerja. 'i seluruh dunia#(%ke)a)atan gangguan pendengaran pada dewasa disebabkan oleh bisingokupasional* berkisar +,-#% dari beragamwilayah.Kebisingan selainmempunyai dampak pada gangguan pendengaran(auditorik!* beberapa risetterakhirdilaporkandapat menimbulkangangguanyangbersifatnonauditorikseperti stres psikologik* perubahan sirkulasi darah* kelelahan* dan perasaan tidaksenang (annoyance!.#,.1Salahsatuindustri yangmenggunakanteknologi modernyangberadadi/rovinsiSumateraSelatanadalah/ersero 0erbatas/upukSriwijayayanglebihdikenal dengan sebutan /usri. /0. /usri adalah 1adan 2saha 3ilik Negara yangdidirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia* melaksanakan danmenunjang kebijaksanaan dan program pemerintah* khususnya di industri pupukdan kimia lainnya. Selama operasional usahanya /0. /usri menggunakan mesindalam jumlah dan kapasitasbesar yang menghasilkan suara kebisingan tinggi dilingkungan kerja* akibatnya para pekerja terpapar bising dan berisiko mengalamigangguan pendengaran akibat bising yang bersifat menetap dan tidak bisadisembuhkan sehingga usaha pen)egahan sangat penting.Sei4as NS dkk( melaporkandari &-5 pelajar industri konstruksi di6ashington((&-telinga! menunjukkanpelajar konstruksi tersebut padatigatahunpertama bekerja denganrata,rata terpapar bisingkurangdari 7$d1"*menunjukkan perubahan akibat bisingyang ke)il pada '/O"8tetapi signifikan*level ambangdengarpadapemeriksaanaudiometri hanyamenunjukkansedikitke)enderungan meningkat. 'i Indonesia penelitian tentang gangguan pendengaranakibat bisingtelahbanyakdilakukan./adapenelitian'aniel dkk+dilaporkanbahwa prevalensi gangguan pendengaran akibat bising di pabrik baja 9 sebesar(#*5% yang terdiri atas -5*:% kasus bilateral dan &&*:% kasus unilateral. 0ana ;dkk5melaporkan bahwa didapatkan prevalensi gangguan pendengaran akibatbising berdasarkan pemeriksaan audiometri pada pekerja perusahaan baja di /ulauI#- pada tahun #75: dan hubungan bisingterhadap gangguan fungsi koklea menggunakan "istortion #roduct OtoacousticE$ission('/O"8! oleh 3emy ='7 pada tahun -$$7. /enelitian ini bermaksudmelengkapi penelitiansebelumnya denganmenggunakandata terbaruperiodetahun -$#: serta menambahkan hubungan bising terhadap gangguan pendengaran3dangangguanfungsi kokleadenganpengukuranmenggunakanduaalat yaituaudiometri dan '/O"8.1.2 MASALAH PENELITIAN'enganmemperhatikanlatar belakangmasalahdiatas* makadirumuskanmasalah penelitian sebagai berikut? "pakah terdapathubungan bising terhadap gangguan pendengaran dangangguan fungsi koklea pada karyawan /0. /usri /[email protected] HIPOTESIS0erdapathubunganbisingterhadapgangguanpendengarandangangguanfungsi koklea pada karyawan /0. /usri /alembang.1.4 TUJUAN PENELITIAN1.4.1 TUJUAN UMUM3engetahui hubungan bising terhadap gangguan pendengaran dan gangguanfungsi koklea pada karyawan /0. /usri /alembang.1.4.2 TUJUAN KHUSUS#. 3engetahuiprevalensigangguan pendengaran pada karyawan /0./usri /alembang.-. 3engetahuiprevalensigangguanfungsi kokleapadakaryawan/0./usri /alembang.&. 3engetahuihubungankebisingan terhadapgangguanpendengarandan gangguan fungsi koklea pada karyawan /0. /usri /alembang.4:. 3engetahui faktor,faktorlainyangberhubungandengangangguanpendengarandangangguanfungsi kokleapadakaryawan/0./usri/alembang.1.5 MANFAAT PENELITIAN1.5.1 MANFAAT TEORITIS'apat memberikan informasi se)ara teoritis mengenai pengaruh bisingterhadap gangguan pendengaran dan gangguan fungsi koklea.1.5.2MANFAAT BAGI PELAYANAN KESEHATAN#. 'apat mengetahuiprevalensiterhadap gangguan pendengaran dangangguan fungsi koklea sebagai data untukpenelitian lanjutan.-. 3emberikaninformasi kepadapihakperusahaanterhadapkaryawanyang mengalami gangguan pendengaran dan atau gangguan fungsikoklea akibat bising untuk ditatalaksana medis dan kalau perludipindahkan ke area kerja lain yang kurang bising untuk menghindarigangguan pendengaran dan gangguan fungsi koklea.&. 3emberikan informasi kepada karyawan /0 /upuk Sriwidjajamengenai faktor,faktor yang mempengaruhi kebisingan yang dapatmenyebabkan gangguan pendengaran dan gangguan fungsi koklea dankaryawan yang telah mengalami gangguan pendengaran dan ataugangguan fungsi koklea dapat men)egah gangguan tersebut agar tidakbertambah berat se)ara progresif.1.6 KEASLIANPENELITIAN5/enelitian mengenaigangguan pendengaran akibat bisingtelah banyakdilakukan baik di luar negeri maupun di Indonesia. 1eberapa penelitian yang telahdilaporkan adalah sebagai berikut?/8N8;I0I(tahun!osenthal. Serabut saraf melaluihabenula perforata sebelum melanjutkan sebagai suatu serabut radial menuju kesel rambut dalam. /ada manusia serabut saraf auditorius aferen berjumlah sekitar&$.$$$. "da dua tipe serabut saraf aferen* 0ipe I adalah sel yang bermielin danmemiliki badan sel yang besar*merupakan 7.% dari serabut saraf auditorius. 0ipeII adalah sel yang tidak bermielin dan mempunyai badan sel yang ke)il* sekitar .% dari serabut saraf auditorius. Serabut saraf auditorius berhubungan dengan sel14rambut melalui suatusinapsis yangberbedauntuksel rambut dalamdanselrambut luar. 1eberapa serabut saraf tipe I berakhir pada sel rambut dalam masing,masing sedangkan serabut saraf tipe II tunggal bersinapsis dengan beberapa selrambut luar melalui kanal untuk men)apai barisan sel rambut luar tersebut yangdisebut serabut spiralisluaryangmenginervasi beberapasel rambut sepanjangdaerah sel rambut luar. Sel rambut juga menerima hubungan yang berbeda darisistem saraf auditorius desenden* yaitu bundel olivokoklearis (bundel >asmussen!.Sel rambut luarmerupakan sel yang paling banyakmenerima serabut saraf ini. #5,-- Serabut saraf eferen pada manusia berjumlah sekitar .$$,($$ mempunyaibadan sel di dalam nuklei kompleks olivarius superior dari batang otak. Serabutini ada dua ma)am yaitu serabut saraf olivatorius medial dan saraf olivatoriuslateralis. Serabut saraf olivatorius medial yang merupakan serabut saraf bermielinyang berasal dari kompleks olivarius superior dan berakhir pada sel rambut luar.Serabutsaraf inipalingbanyak berasaldari selpada sisi yang berlawanan danmenyilang garis tengah (kontralateral!. Setiap sel rambut luar menerima beberapaserabut saraf eferen dan masing,masing serabut saraf tersebut berhubungandengan beberapa sel rambut luar. Serabut saraf olivokoklearis lateralis merupakanserabut saraf yang tidak bermielin yang asalnya pada nukleus kompleks olivariussuperior lateral* kebanyakanpada sisi telingayangsama yangberakhir padasinapsis aferen tipe I yang meninggalkan sel rambut dalam. Serabut saraf eferenyang men)apai sel rambut luar sebagai presinaptik sedangkan yang men)apai selrambut dalam sebagai postsinaptik. Serabut saraf eferen lebih jarang berhubungan15dengansel rambut dalam. 0elingadalamjugamemiliki serabut saraf otonom*umumnya serabut saraf simpatis adrenergik yang terutama menginervasipembuluh darah tetapi juga berhubungan dengan sel rambut koklea. #5,--2.1./ Si-'e+ Ne$0#- A#)i'*$i#- Se'$"lSel rambut diinervasi oleh dendrit sel bipolar ganglion spiralis. "kson selbipolar ini berasal dari divisi koklearis nervus kranialis CIII dan berakhir di nukleikoklearis dorsalis danventralis padamasing,masingsisi medula. 'ari nukleikoklearis* lintasan jalur pendengaran berturut,turut yaitu dimulai dari kompleksolivarius superior ke nukleus lemnikus lateralis lalu menuju kolikulus inferior kekorpus genikulatum medialis dan berakhir di korteks auditorik. 'i area korteks*pusat pendengaran berada di girus temporalis superior (area :# 1rodmann!. #5,--

2.2 FISIOLOGI SISTEM PENDENGARAN3ekanisme pendengaran se)ara umum terbagi dalam mekanisme konduksisuara* transduksi energi mekanik ke impuls listrik dan konduksi impuls listrik keotak. 0elingaluar berfungsi untukmengumpulkansuaradanmengamplifikasitekanan suara. "urikula menangkap suara dan menentukan arah datangnya suara.Suaraakanmasukkedalamkanalis akustikuseksternayangakanmengalamiamplifikasi suara sekitar &$$$B dimana suara meningkat menjadi sekitar#$d1.#5*-$*-#0elingatengahberfungsi sebagai transmisi energi akustikdari udarakekoklea. Gelombang suara akan mengetarkan membran timpani. Getaran membran16timpani tersebut akanditangkapolehmaleusdanmentransmisikannyamelaluiinkus kestapes. 1agiankaki stapes mentransmisikangetaranmelalui tingkaplonjongyangmelekat padanya. ;uas permukaanmembrantimpani #.,-$kalilebih besar dari pada tingkap lonjong sehingga getaran pada tingkap lonjong lebihbesar dari pada membrantimpani. >efleks stapedius dari otot telingatengahmelindungi terjadinyakerusakantelingadalamsebagai responterhadapbunyiyang keras. Gelombang suara pada telinga tengah akan diubah menjadi impulssaraf dalam koklea. #5*-$*-#0elinga dalam berfungsi sebagai transformasi gelombang mekanik ke sinyalelektrik atau sinyal neural. Aungsi koklea adalah memisahkan suara berdasarkanspektrumdan mentransformasinya menjadi suatu sinyal neural. Ketika basisstapes mendorong masuk perilimfe skala vestibuli akan menyebabkan membran>eissner melengkungmasukkeskalamedia. /emanjanganmembran>eissnermenyebabkan endolimfe bergerak dalam skala media dan menginduksibergesernyamembranbasalis. /emisahanfrekuensi suaradalamkokleaterjadikarena sifat khusus membran basalis. Dairan dalamkoklea bergetar (karenagerakanmasukdankeluar basis stapes! mengatur gerakanmembranbasalisseperti suatugelombangyangberjalan. Gelombangberjalanmulai dari basismenuju ke apeks koklea. Skala frekuensi sepanjang membran basalis mulaifrekuensi tinggi pada basis ke frekuensi rendah pada apeks koklea. #5*-$*-#Sel sensorik sistem auditorik yaitu sel rambut terletak sepanjang membranbasalis di dalam organ Dorti. Serabut saraf aferen sebagian besar berasal dari selrambut dalam sedangkan inervasi eferen sebagian besar menuju sel rambut luar.17Sel rambut dalam mempengaruhi jumlah hantaran serabut saraf auditorik individuyang berhubungan dengan sel rambut tersebut. Oleh karena itu sel rambut dalammentransfer informasi suara ke sistem saraf pusat yang lebih tinggi. Sebaliknyasel rambut luar* mengamplifikasi gerakan membran basalis dengan memberikanenergi pada gerakan membran basalis dan mengurangi kehilangan gesekan tetapitidak berperan dalam transmisi informasi suara. #5*-$*-# 3ekanismetransduksi terjadi padasel rambut auditorikmelalui dua)araaksi yang berbeda. /ada sel rambut dalam* defleksi stereosilia sel rambutmembuka pintu kanal ion se)ara mekanik dan memungkinkan ion potasiummuatan positif (KE! masuk ke dalamsel dan menyebabkan depolarisasi sel.3asuknya ion positif dari endolimfe skala media mendepolarisasi sel*mengakibatkan suatu reseptor potensial. >eseptor potensial ini membuka pintualirankanal kalsiumF ionkalsium(DaE!masukkedalamsel danmen)etuskanpelepasan neurotransmiter pada basal sel. Neurotransmiter menyebar melalui)elah sempit antara sel rambut dan saraf terminal* dimana selanjutnyaneurotransmiter berikatandenganreseptor danmen)etuskanaksi potensial didalam saraf tersebut. Neurotransmiter akan meningkatkan aliran hantaran dalam n.auditoriusdansinyal mekaniksuaradiubahmenjadi suatusinyal listriksaraf.Suara dalam bentuk sinyal listrik berjalan menuju n. auditorius* berlanjut sebagainukleus koklearis dan kompleks olivarius superior di batang otak serta kolikulusinferior di otaktengah. Informasi men)apai talamus dan menujuke korteksserebri. /ada manusia* korteks auditorik primer terletak di lobus temporalis. #5*-$,--182.3 KEKERAPAN3enurut 6Otahun #77+* suatupenelitiandi wilayah"sia 0enggaramenunjukkan bahwa seperlima sampai sepertiga pekerja dalam lingkungan kerjatertentu memiliki gangguan pendengaran akibat bising. 'i India dilaporkan tahun#757 oleh Ka)ker dkk*menemukan gangguan pendengaran berkisar antara #&*.%sampai #5*.%* tuli sensorineural lebih banyakdijumpai pada populasi perkotaan./enelitiangangguanpendengaranakibat bisingselama#$tahunpadapekerja,pekerjapenambanganbatubara* pabrikbaja* industri tekstil* industri farmasi*tambang minyak dan gas didapatkan jumlah besar trauma bising tergantung padaintensitas danjugakarakteristikbising* durasi pajanan* dimensi tempat kerja*umur* jenis kelamin* kerentanan.-&3asilani >dkk-:melaporkanpenelitianterhadap--5pekerjapengontrolhama di Negeri Sembilan 3alaysia dari isikogangguanpendengarandenganberbagai paparanbisingpada manusiahanya dapat diperkirakan dari penelitian epidemiologi. ;evel bising kurang dari5. d1" bukan risiko untukpendengaran sepanjang waktu bekerja. ;evel di atas5. d1" merupakan risiko tinggi yang berkembang se)ara )epat untuk frekuensitinggi dan lebih lambat untuk frekuensi lebih rendah..*#:Aaktor,faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan pendengaran akibatbising diantaranya adalah frekuensi bising* intesitas bising* jenis bising* periodepajanan setiap hari* kepekaan individu* usia* merokok* hipertensi dan lainsebagainya. 1esarnyavariabilitasindividual dalamkerentananterhadapbising*mengindikasikanbahwagangguanpendengaranakibat bisingmerupakansuatupenyakit yangkompleks yangdisebabkaninteraksi antara faktor genetikdanfaktor lingkungan. Setelah terpajan bising* beberapa individu menderita gangguandengar sementara tidak menimbulkan efek pada pendengaran individu lainnya.1eberapa peneliti melaporkan faktor genetik memegang peranan dalamperkembangangangguanpendengaranakibat bisingdimanamodel padahewanmenunjukkan faktor genetik se)ara jelas mempengaruhi kerentanan terhadapgangguanpendengaranakibat bising. /ada manusia penelitianfaktor genetikberpengaruh terhadap kerentanan individu terhadap bising yang telah dilaporkanadalah gen stress oksidatif. &*#:,-+24/aparan simultan merokok dan bising okupasional dipertimbangkan sebagaifaktor penting yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguanpendengaran. 3erokok merupakan salah satu kebiasaan yang umun dijumpai padasemua kelompok sosial dalam masyarakat termasuk pekerja. /aparan asap rokokakan mengganggu sirkulasi darah koklea oleh meningkatnya viskositas darah danberkurangnya oksigenasi. 3ohammadi S dkk-5di Iran* melaporkan studi analitikpadatahun-$$+bahwadari(--pekerjalaki,lakiperokokdanbukanperokokyang terpapar bising I5.d1"* propabilitas insiden gangguan pendengaranbinaural pada kelompok perokok .*( kali lebih besar daripada kelompok bukanperokok. 2., PATOGENESISGangguanpendengaranakibat bisingmelibatkanorganDorti* khususnyasel,sel rambut yang lebih mudah mengalami kerusakan. ilangnya stereosilia dansel,sel rambut terjadi perlahan,lahan* didahului dengan pergesaran ambang dengarsementara dan dihubungkan dengan proses metabolik. Stereosilia sel,sel rambutluar menjadi sedikit kaku sehingga responnya terhadap stimulasi menjadi buruk.Stereosilia tersebut dapat memulihkan daya mekaniknya dan fungsinya kembalinormal.#:*-7iwayat ototoksikKelainan metabolikKelainan kardiovaskularGangguan fisiologik?Kardiovaskular/en)ernaan/ernafasanGangguan /sikologik?Gangguan tidur8mosiKonsentrasiKerusakan kokleaSel rambut luarSel rambut dalam>uptur membranSel penyokongSel sarafStria vaskular3embran tektoria2.12.2 Ke$"!&" K*-e(

38Aungsi/endengaranAungsiKoklea"udiometri Nada3urni'/,O"81ISING;amaKerjaesear)h -$$-F#+&?#(:,+#.6869